PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN FORMAT PEMBELAJARAN KOLABORATIF PADA MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Purwati Zisca Diana Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
Abstrak Pengintegrasian pendidikan karakter dalam mata kuliah Bahasa Indonesia sangat cocok disajikan dengan format p em belajaran kolaboratif (colaborative learning). H al ini d isad ari karakteristik p end id ikan karakter yang lebih terfoku s u ntu k m em bangu n insan yang bisa hid u p secara sosial d engan keteram p ilan sosial (soft skill) yang d im iliki. Pengajaran Bahasa Ind onesia d engan m od el p em belajaran kolaboratif akan m em u ngkinkan p end id ik dapat mengajarkan nilai-nilai atau karakter dan akademik secara bersamaan. Kata kunci: pendidikan karakter, pembelajaran kolaboratif, bahasa Indonesia
Abstract Teaching Indonesian with collaborative learning design will allow educators can teach values or character and academic
Keywords: character education, collaborative learning, Indonesian
A. Pendahuluan Pengem bangan p end id ikan karakter d i p ergu ru an tinggi d ap at d iintegrasikan d alam p end id ikan p ad a setiap m ata ku liah. Materi p end id ikan yang berkaitan d engan norm a atau nilai-nilai p ad a setiap m ata ku liah p erlu d ikem bangkan, d ieksp lisitkan, d ikaitkan d engan konteks kehid u p an sehari-hari. Pend id ikan nilai-nilai karakter tid ak hanya p ad a tataran kognitif, tetap i m enyentu h p ad a internalisasi, d an p engalam an nyata d alam kehid u p an m ahasisw a d i m asyarakat. Pend id ikan karakter d i p ergu ru an tinggi m eru p akan u p aya m enu m bu hkem bangkan karakter m ahasisw a sebagai kelanju tan p engem bangan karakter d i jenjang-jenjang pendidikan sebelumnya. Pendidikan yang berorientasi pada pembentukan karakter bangsa dapat diwujudkan m elalu i p engop tim alan p eran bahasa. Bahasa Ind onesia d ap at m em bangu n karakter bangsa d engan m em bed akan p ersep si antara p engajaran d an p end id ikan bahasa Ind onesia. Pengajaran bahasa Ind onesia ad alah p engajaran m engenai teks berbahasa Ind onesia yang m elip u ti m u lai d ari ejaan, kosakata, kalim at hingga w acana. Pend id ikan bahasa Ind onesia ad alah foku s terhad ap p eserta d id ik yang belajar bahasa Ind onesia. Kecend eru ngan yang terjad i p ad a p em belajaran bahasa Ind onesia selam a ini ad alah belajar m engenai bahasa d an ku rang m end alam i belajar bahasa d an belajar m elalu i bahasa. Belajar m elalu i bahasa berarti mendengar untuk belajar, berbicara untuk belajar, membaca untuk belajar, dan menulis untuk belajar. Di d alam m em p raktikkan sem u a keteram p ilan berbahasa tersebu t d ip erlu kan su atu sikap santun sebagai bagian dari pengembangan karakter (Setyawati, 2013: 742-743). Berkaitan d engan p engintegrasian p end id ikan karakter d alam m ata ku liah Bahasa Indonesia bukanlah hal yang sukar diterapkan. Hal ini disebabkan dalam mata kuliah Bahasa Ind onesia terd ap at em p at keteram p ilan berbahasa yaitu keteram p ilan m enyim ak, berbicara, m em baca, d an m enu lis. Keem p at keteram p ilan itu m enjad i stand ar kom p etensi yang telah d itetap kan d alam ku riku lu m yang berlaku saat ini. Pencap aian stand ar kom p etensi m elalu i sajian kom p etensi-kom p etensi d asar d i jenjang p end id ikan tinggi ini m ensyaratkan setiap m ahasisw a m em p eroleh p engalam an belajar d engan berlatih m enggu nakan keem p at keteram p ilan berbahasa tersebu t u ntu k m em bentu k kep ribad ian yang u nggu l (And ayani, 2013: 56).
Seminar Nasional dan Launching ADOBSI
537
Pengintegrasian pendidikan karater dalam mata kuliah Bahasa Indonesia sangat cocok d isajikan d engan form at p em belajaran kolaboratif (colaborative learning). H al ini d isad ari karakteristik p end id ikan karakter yang lebih terfoku s u ntu k m em bangu n insan yang bisa hid u p secara sosial d engan keteram p ilan sosial (soft skill) yang d im iliki. Pengajaran Bahasa Ind onesia d engan m od el p em belajaran kolaboratif akan m em u ngkinkan p end id ik d ap at mengajarkan nilai-nilai atau karakter dan akademik secara bersamaan. B. 1.
Pembahasan Pendidikan Karakter Pend id ikan karakter ad alah p end id ikan yang d itu ju kan u ntu k m engu kir akhlak m elalu i p roses knowing the good, loving the good, and action the good, yaitu p roses p end id ikan habit of the mind, heart, and hands (Muslich, 2011: 151). Menurut Lickona (2012: 84), pendidikan karakter yang baik harus melibatkan bukan saja aspek tetapi juga desiring the good atau , dan . Tanpa itu semua manusia akan sama seperti robot yang terindoktrinasi oleh sesuatu paham. Dengan d em ikian jelas bahw a karakter d ikem bangkan m elalu i tiga langkah, yakni m engem bangkan moral knowing, kemudian moral feeling, dan moral action. Senad a d engan Lickona, ajaran Ki H ad jar Dew antara (2011: 23) yang m enjad i p egangan p ergu ru an Tam ansisw a sarat akan p end id ikan karakter. Salah satu nilai lu hu r bangsa Ind onesia yang m eru p akan falsafah p eninggalan Ki H ad jar Dew antara yang d ap at d iterap kan yakni tringa yang m elip u ti ngerti, ngrasa, dan nglakoni. Ki H ad jar m engingatkan, bahw a terhad ap segala ajaran hid u p , cita-cita hid u p yang kita anu t d ip erlu kan p engertian, kesad aran d an kesu nggu han p elaksanaannya. Tahu d an m engerti saja tid ak cu ku p , kalau tid ak m erasakan m enyad ari, d an tid ak ad a artinya kalau tid ak m elaksanakan d an tid ak memperjuangkannya. Merasa saja d engan tid ak p engertian d an tid ak m elaksanakan, m enjalankan tanp a kesadaran dan tanpa pengertian tidak akan membawa hasil. “Ilmu tanpa amal seperti pohon kayu yang tidak berbuah”, “Ngelmu tanpa laku kothong”, “laku tanpa ngelmu cupet”. Ilmu tanpa tindakan adalah kosong, tindakan tanpa ilmu pincang. Oleh sebab itu, agar tidak kosong ilmu harus dengan tindakan, agar tidak pincang tindakan harus dengan ilmu. Menurut Megawangi (2004: 95) terdapat sembilan pilar karakter yang berasal dari nilainilai lu hu r u niversal, yaitu : (1) cinta Tu han d an segenap cip taan-N ya; (2) kem and irian d an menolong, dan gotong royong; (6) percaya diri, kreatif, dan pekerja keras; (7) kepemimpinan d an kead ilan; (8) baik d an rend ah hati; (9) toleransi, cinta d am ai, d an kesatu an. Menu ru t Megaw angi, orang yang m em iliki karakter baik ad alah orang yang m em iliki kesem bilan p ilar karakter tersebu t. Kesem bilan karakter itu , d iajarkan secara sistem atis d alam m od el p end id ikan holistik m enggu nakan m etod e knowing the good, feeling the good, dan acting the
538
Seminar Nasional dan Launching ADOBSI
Tabel 1 Persamaan Pendidikan Karakter Menurut Thomas Lickona dan Ki Hadjar Dewantara PENDIDIKAN KARAKTER Ki Hadjar Thomas Lickona Komponen Dewantara Kesadaran moral Mengetahui nilainilai moral 1. Cinta Tuhan dan segenap Pengambilan ciptaan-Nya. perspektif 2. Kemandirian dan Moral Knowing Ngerti tanggung jawab. Penalaran moral 3. Pengambilan bijaksana. keputusan 4. Hormat dan sopan santun. Pengetahuan diri 5. Dermawan, suka Hati nurani menolong, dan gotong Penghargaan diri royong. 6. Percaya diri, kreatif, Empati bekerja keras. Moral Feeling Ngroso Menyukai 7. Kepemimpinan dan kebaikan keadilan. Kontrol diri 8. Baik dan rendah hati. Kerendahan hati 9. Toleransi, cinta damai, dan kesatuan. Kompetensi Nglakoni Kemauan Kebiasaan 2.
Pembelajaran Kolaboratif Pem belajaran kolaboratif berarti belajar m elalu i kerja kelom p ok, bu kan belajar d engan bekerja send irian. Berkolaborasi berarti bekerja bersam a-sam a d engan orang lain. Dalam p raktik, p em belajaran kolaboratif berarti m ahasisw a bekerja secara berp asangan atau d alam kelom p ok kecil u ntu k m encap ai tu ju an p em belajaran bersam a (Barkley, Cross, d an Major, 2012: 4). Pem belajaran kolaboratif berasal d ari kata bahasa Inggris yaitu collaborative dan learning. Collaborative artinya to work together, d an learning ad alah to get knowledge or skill by study ( d alam Ku rniad y, 2008: 50). Jad i collaborative learning atau p em belajaran kolaboratif ad alah su atu p roses m end ap atkan ilm u p engetahu an atau keahlian dengan belajar secara bekerja sama. Pembelajaran kolaboratif (collaborative learning) adalah suatu pendekatan instruksional yang m engatu r p ara p eserta d id ik bekerja secara berkelom p ok u ntu k m encap ai tu ju an akad em ik bersam a (Stiggins, 1991:98). Para p eserta d id ik berinteraksi saling bertu kar gagasan, mengeksplorasi suatu pertanyaan, dan menyelesaikan suatu “proyek”. Pendekatan ini m enggu nakan p ola interaksi kerja sam a yang d id esain u ntu k m em fasilitasi p enyelesaian su atu tu ju an. Pem belajaran kolaborasi m eru p akan su atu aktivitas belajar yang m em bantu m engarahkan p eserta d id ik u ntu k belajar secara aktif, yaitu d engan cara m em berikan tu gas kep ad a m ereka gu na m enyelesaikan p ekerjaannya d alam kelom p ok-kelom p ok kecil. Istilah kolaborasi m em p u nyai p engertian “saling bertu kar gagasan d an p artisip asi aktif” (Lang & Evans, 2006:53). Pem belajaran kolaboratif m eru p akan sebu ah stru ktu r kegiatan p em belajaran yang m em bahas p engem bangan p em belajaran m ahasisw a. Sem u a m etod e p em belajaran kolaboratif menekankan pentingnya interaksi yang mendukung dan akuntabilitas individual.
Seminar Nasional dan Launching ADOBSI
539
Menu ru t Barkley, Cross, d an Major (2012: 153) CoLT m em iliki tiga p u lu h teknik d ari yang p aling sed erhana hingga yang p aling kom p leks. Penyu su nan teknik-teknik p em belajaran kolaboratif (CoLT) d ibagi m enjad i lim a m acam kategori lu as.H al tersebu t d ap at d isu su n dalam tabel berikut. Tabel 2 Kategori-kategori Collaborative Learning Techniques (CoLT) No. Kategori Deskripsi Interaksi dan pertukaran mahasiswa dicapai terutama 1. Diskusi melalui kata-kata lisan. Mahasiswa memiliki tujuan untuk saling membantu satu Pengajaran Resiprokal 2. sama lain untuk menguasai konten pokok bahasan dan oleh Teman membangun skil-skil berbasis disiplin. Menyelesaikan Mahasiswa fokus pada praktik strategi-strategi 3. Masalah penyelesaian masalah. Pengelola Informasi Kelompok menggunakan perangkat-perangkat visual 4. untuk mengelola dan menampilkan informasi. Mahasiswa menulis untuk mempelajari konten dan 5. Menulis keterampilan penting perkuliahan. Sumber: Barkley, Cross, dan Major, 2012: 145 3.
Pendidikan Karakter dengan Format Pembelajaran Kolaboratif pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia Pem belajaran kolaboratif d alam p em bentu kan karakter p eserta d id ik p ad a m ata ku liah Bahasa Ind onesia terlihat beberap a d am p ak p ositif, bahw a p em belajaran kolaboratif d ap at: (a) m engajarkan nilai-nilai kerja sam a; (b) m em bangu n m asyarakat m elalu i ru ang kelas; (c) m engajarkan keteram p ilan hid u p d asar; (d ) m engem bangkan p restasi akad em ik, harga diri, dan sikap; serta (e) memiliki potensi untuk menekan aspek negatif dari kompetisi. (Zu baed i, 2012: 214-217). Pem belajaran kolaboratif m eru p akan strategi belajar d engan seju m lah m ahasisw a sebagai anggota kelom p ok kecil d engan tingkat kem am p u an berbed a. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap mahasiswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan membantu untuk memahami materi perkuliahan. Pad a p em belajaran kolaboratif, m ahasisw a d id orong u ntu k m am p u m em iliki d an melakukan hal-hal berikut, (a) menerima orang lain; (b) membantu orang lain; (c) menghadapi tantangan; dan (d) bekerja dalam tim. Metode-metode dalam pembelajaran kolaboratif, antara lain: (a) Team Games Tournament (TGT), (b) (TAI), (c) Student (STAD), (d) Numbered Head Together (NHT), (e) Jigsaw, (f) Think Pair Share (TPS), (g) Two Stay Two Stray (TSTS), (h) Role Playing, (i) Pair Check, d an (j) Cooperative Script (Huda, 2013: 196). C. Penutup Mata ku liah Bahasa Ind onesia p erlu d iajarkan d i p ergu ru an tinggi d engan p ertim bangan d ap at m em bantu m ahasisw a u ntu k teram p il m enyim ak, m em baca, berbicara, d an m enu lis secara ilm iah, yang m eru p akan tu gas akad em ik yang telah m enjad i ru tinitas aktivitas penunjang akademis. Oleh karena itu, metode pembelajaran haruslah dapat menarik p erhatian m ahasisw a d isebabkan bahasa Ind onesia sering d ianggap sep ele oleh m ahasisw a. Salah satu m etod e yang m enarik ad alah kolaboratif. Pem belajaran kolaboratif d ap at m eningkatkan keaktifan m ahasisw a d an d alam kolaboratif tersebu t d ap at d iintegrasikan pendidikan karakter, sehingga mampu membentuk karakter mahasiswa yang lebih baik.
540
Seminar Nasional dan Launching ADOBSI
D. Daftar Pustaka And ayani. 2013. “Pengem bangan Mod el Integrasi Pend id ikan Karakter Berbasis CooperativeLearning d alam Pem belajaran Bahasa Ind onesia d i Pergu ru an Tinggi” hal 55-64. Dalam And ayani, d kk. (Ed .). Proceeding Seminar Internasional Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana. Surakarta: UNS Press. Barkley, Elizabert E., K. Patricia Cross, and Claire H ow ell Major. 2012. Collaborative Learning . San Francisco: Jossey-Bass. Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ki Hadjar Dewantara. 2011. Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa. Kurniady, H. Kunkun. 2008. “Pemanfaatan Model Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah secara Kolaboratif dengan Menggunakan Teknik Portofolio dalam Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia”. Disertasi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. ( ). Lang, Hellmut R. & Evans, David N. (2006). Models, Strategies, and Methods for Efective Teaching. USA: Pearson Education Inc. Lickona, Thom as. 2012. Educating for Character: M endidik untuk M embentuk Karakter. Jakarta: Bumi Aksara. Mu slich, Masnu r. 2011. Pendidikan Karakter: M enjawab Tantangan Krisis M ultidimensional. Jakarta: Bumi Aksara. Setyaw ati, Ru kni. 2013. “Peranan Bahasa Ind onesia Sebagai Sarana Mem bangu n Karakter Bangsa” hal 741-744. Dalam Sad d hono, d kk. (Ed ). Proceeding Seminar Internasional Pengembangan Peran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk M ewujudkan Generasi Berkarakter. Surakarta: UNS. Stiggins, R.J. 1991. Publishing Company. Zubaedi. 2012.
. N ew York: MacMillan Cottage, . Jakarta: Kencana Predana Media Group.
Seminar Nasional dan Launching ADOBSI
541