EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODEREN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI SEKOLAH TINGGI ILMU INFORMATIKA DAN KOMPUTER “AMIKOM” YOGYAKARTA
NAMA NIM KELOMPOK PROGRAM STUDI JURUSAN DOSEN
: INVANTRI RETTOB : 11.12.6267 :J : S1 SISTIM INFORMASI : SISTIM INFORMASI : JUNAIDI IDRUS, S.Ag., M.Hum
EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODEREN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI ABSTRAK Pemahaman Pancasila di era reformasi merupakan tuntutan dan kewajiban setiap warga negara Indonesia yang sepaham dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, Apalagi dikaji dari perkembangannya secara konstitusional dan dihadapkan pada situasi yang tidak kondusif sehingga paancasila menjadi diragukan, diperdebatkan, baik dalam wacana politis maupun akademis. Peranan Pancasila Dalam Era Reformasisebagai paradigma ketatanegaraan artinya pancasila menjadi kerangka berpikir atau pola berpikir bangsa Indonesia, khususnya sebagai dasar negara ia sebagai landasa kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini berarti, bahwa setiap gerak langkah bangsa dan negara Indonesia harus selalu dilandasi oleh sila-sila yang terdapat dalam Pancasila. Sebagai negara hukum baik dari warga masyarakat maupun dari pejabat-pejabat dan jabatan-jabatan harus berdasarkan hukum, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Dalam kaitannya dalam pengembangan hukum, Pancasila harus menjadi landasannya. Artinya hukum yang akan dibentuk tidak dapat dan tidak boleh bertentangan dengan sila-sila Pancasila. Sekurang-kurangnya, substansi produk hukumnya tidak bertentangan dengan sila-sila Pancasila. Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional bidang sosial politik Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang sosial politik mengandung arti bahwa
nilai-nilai
Pancasila
sebagai
wujud
cita-cita
Indonesia
merdeka
di
implementasikan sbb, Penerapan dan pelaksanaan keadilan sosial mencakup keadilan politik, budaya, agama, dan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari, Mementingkan kepentingan rakyat / demokrasi dalam pemgambilan keputusan, Melaksanakan keadilan sosial dan penentuan prioritas kerakyatan berdasarkan konsep mempertahankan kesatuan. Dalam
pelaksanaan
pencapaian
kemanusiaan yang adil dan beradap.
tujuan
keadilan
menggunakan
pendekatan
Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional bidang ekonomi. Pancasila sebagai paradigma nasional bidang ekonomi mengandung pengertian bagaimana suatu falsafah itu diimplementasikan secara riil dan sistematis dalam kehidupan nyata. Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional bidang kebudayaan Pancasila
sebagai
paradigma
pembangunan
nasional
bidang
kebudayaan
mengandung pengertian bahwa Pancasila adalah etos budaya persatuan, dimana pembangunan kebudayaan sebagai sarana pengikat persatuan dalam masyarakat majemuk. Oleh karena itu smeboyan Bhinneka Tunggal Ika dan pelaksanaan UUD 1945 yang menyangkut pembangunan kebudayaan bangsa hendaknya menjadi prioritas, karena kebudayaan nasional sangat diperlukan sebagai landasan media sosial yang memperkuat persatuan. Dalam hal ini bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa persatuan. Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional bidang hankam Dengan berakhirnya peran sosial politik, maka paradigma baru TNI terus diaktualisasikan untuk menegaskan, bahwa TNI telah meninggalkan peran sosial politiknya atau mengakhiri dwifungsinya dan menempatkan dirinya sebagai bagian dari sistem nasional. Pancasila sebagai paradigma ilmu pengetahuan Dengan memasukai kawasan filsafat ilmu (philosophy of science) ilmu pengetahuan yang diletakkan diatas pancasila sebagai paradigmanya perlu difahami dasar dan arah penerapannya, yaitu pada aspek ontologis, epistomologis, dan aksiologis. Ontologis, yaitu bahwa hakikat ilmu pengetahuan aktivitas manusia yang tidak mengenal titik henti dalam upayanya untuk mencari dan menemukan kebenaran dan kenyataan. Ilmu pengetahuan harus dipandang secara utuh, dalam dimensinya sebagai masyarakat, sebagai proses, dan sebagai produk. Sebagai masyarakat menunjukan
adanya
suatu academic community yang akan
dalam
hidup
kesehariannya para warganya mempunyai concerm untuk terus menerus menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Sebagai proses menggambarkan suatu aktivitas warga masyarakat ilmiah yang melalui abstraksi, spekulasi, imajinasi, refleksi, observasi, eksperimentasi, komparasi dan eksplorasi mencari dan menemukan kebenaran dan kenyataan. Sebagai produk, adanya hasil yang diperoleh melalui proses, yang berwujud karya-karya ilmiah beserta aplikasinya yang berwujud fisik ataupun non fisik.
Epistimologi, yaitu bahwa Pancasila dengan nilai-nilai yang terkandung didalamnya dijadikan
metode
berpikir,
dalam
arti
dijadikan
dasar
dan
arah
didalam
pengembangan ilmu pengetahuan ; yang parameter kebenaran serta kemanfaatan hasil-hasil yang dicapainya adalah nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila itu sendiri. Aksilogi yaitu bahwa dengan menggunakan epistemologi tersebut diatas, pemanfaatan dan efek pengemabgnan ilmu pengetahuan secara negatif tidak bertentangan dengan Pancasila dan secara positif mendukung atau mewujudkan nilai-nilai ideal Pancasila. Lebih dari itu, dengan penggunaan Pancasila sebagai paradigma, merupakan keharusan bahwa Pancasila harus dipahami secara benar, karena pada gilirannya nilai-nilai Pancasila kita jadikan asumsi-asumsi dasar bagi pemahaman di bidang otologis, epistemologis, dan aksiologisnya.1
1
http://www.harypr.com/
I.
Latar Belakang Masalah Kita semua mengetahui bahwa Negara Republik Indonesia Lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 masih disebut sebagai Negara yang berkembang maju menyertai globalisasi dunia seiring dengan perkembangan pemerintahan yang dinamakan Orde Reformasi. Mengingat bahwa dewsa ini bangsa Indonesia masih terpuruk dalam kehidupan penuh cobaan yang sangat berat dalam 10 tahun Reformasi dan 100 tahun kebangkitan nasional. Terutama dalam menjalankan segenap kegiatan kehidupan tugas-tugas kenegaraan serta kehidupan berbangsa yang merupakan akibat kondisi dalam negeri mapun akibat pengaruh globalisasi dunia yang terus-menerus bermunculan diantaranya banyak terjadi konflik social politik kenegaraan, ekonomi, dan moneter sampai kepada peristiwa alam yang tak terhindarkan dan berbagai peristiwa yang sangat menyulitkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, kita sebagai bangsa yang memiliki rasa kebangsaan yang tinggi serta tetap berpedoman terhadap nilai-nilai pancasila harus dapat memfokuskan keikutsertaan dalam mengatasi cobaan dengan banyak mawas diri dan tidak mengutamakan kepentingan pribadi atau golongan, tetapi lebih mengutamakan kepentingan nasional seluruh bangsa.
II. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam Makalah Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Moderen dan Global Pasca Reformasi ini yakni : 1. Pengertian Globalisasi 2. Pengertian Reformasi 3. Pengertian Modernisasi 4. Dampak Reformasi 5. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi
III. Pendekatan Pendekatan yang dipakai penulis dalam makalah ini yakni pendekatan yuridis dimana
segi
yuridis
(hukum)
adalah
pengertian
pancasila
yang
urutan/rumusannya tercantum pada alinea ke-4 pembukaan UUD 1945.
tata
IV. PEMBAHASAN 1. Pengertian Globalisasi Globalisasi atau penyejagatan adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.2 2. Pengertian Reformasi Reformasi berasal dari kata “reformation” dengan kata dasar “reform” yang memiliki arti perbaikan, pembaharuan, memperbaiki dan menjadi lebih baik.3 Secara umum reformasi di Indonesia dapat diartikan sebagai melakukan perubahan kearah yang lebih baik dengan cara menata ulang hal-hal yang telah menyimpang dan tidak sesuai lagi dengan kondisi dan struktur ketatanegaraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.4
3. Pengertian Modernisasi Modernisasi berarti gerakan untuk merombak cara-cara kehidupan lama untuk menuju bentuk/model kehidupan yang baru; penerapan model-model baru; pemordenan.5
2
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi. Pendidikan Pancasila Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa edisi kedua Grasindo 2009. Kamus InggrisIndonesia, An English-Indonesia Dictionary, oleh John M. Echols dan Hassan Shadily 2003. Hal 100 4 Pendidikan Pancasila Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa edisi kedua, PANDJI SETIJO, Grasindo 2009. Hal 100 5 Kamus Ilmiah Populer Pius A Partanto-M. Dahlan Albary, Arkola, Surabaya 1994 3
4. Dampak Reformasi Dampak Reformasi terbagi atas dua yakni Negatif dan Positif Adapun dampak Negatifya reformasi pada saat ini yakni kebebasaan yang berkembang seharusnya lebih bias bertanggung jawab dan secara tegas melalui konsep-konsep yang terarah dapat membawa bangsa ini kearah yang lebih baik. Rasionalitas dan objektifitas telah tersisihkan sehingga muncul egoisme perseorangan maupun kelompok tanpa mengindahkan etika, moral, norma, dan hukum adat. Politik kekerasan banyak bermunculan dan berkembang mewarnai kehidupan
baru
mengontrolnya.
dalam Polusi
masyarakat kepentingan
sehingga justru
sulit
menambah
mengatasi keruwetan
maupun dalam
kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.6 Dan dampak positifnya dapat kita saksikan melalui berita-berita media massa, serta surat kabar bahkan internet, munculnya suasana baru yang dapat kita saksikan diantaranya kebebasan pers, kebebasan akademis, kebebasan beroorganisasi, Kebebasan berpikir dalam memperjuangkan pembebasan dan lain-lain.
5. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Sebagai suatu paradigma, pancasila merupakan model atau pola berpikir yang mencoba memberikan penjelasan atas kompleksitas realitas sebagai manusia personal dan komunal dalam bentuk bangsa. Yang menjadi paradigm justru silasilanya karena sila-sila tersebut mengandung sejumlah nilai yang satu dengan yang lainnya saling melengkapi. Pancasila sebagai paradigm juga berada pada posisi pembangunan nasional yang meliputi segenap bidang kehidupan, seperti politik, ekonomi, social budaya, dan pertahanan keamanan, juga dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta hokum dan hak asasi manusia, disamping yang lainnya. Dibidang politik, pancasila menjadi kerangka acuan, kerangka proses, dan kerangka arah tujuan dalam kehidupan kenegaraan dan kebangsaan dalam rangka melakukan pembangunan politik. Pancasila juga melakukan pemikiran, gagasan, konsep, evaluasi, serta tindak lanjut bagi bidang politik kenegaraan.
6
Pendidikan Pancasila Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa edisi kedua, PANDJI SETIJO, Grasindo 2009. Hal 101-102
Dalam paradigma pembangunan nasional bidang ekonomi, pemerintah harus mengarah lebih memperhatikan kepentingan rakyat, karena sifat perekonomian harus disesuaikan dengan ekonomi kerakyatan yang bersumber kepada kekeluargaan dan kerakyatan. Dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, harus bisa tidak menempatkan pada posisi yang bertentangan antara iptek dan pancasila dan justru keduanya harus saling mendukung sehingga tiada pancasila tanpa sikap kritis iptek dan tiada iptek tanpa didasari maupun diarahkan oleh nilai-nilai luhur pancasila. Pembangunan nasional dalam bidang kebudayaan, harus dilandasi dengan berpikir tentang masalah persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam paradigma dibidang hukum dan HAM, tiada lain adalah pelaksanaan tanggungjawab
pemerintah
serta
penyelenggara
negara
harus
dapat
mengarahkan rakyat dalam mengatur dirinya dalam melaksanakan kebebasan, kebersamaan, cita-cita supermasi hukum, dan tunduk kepada hukum. Dalam implementasinya masyarakat mau menghormati tatanan sosial, masalah HAM yang sifatnya unifersal tidak harus selalu dibawa kepertimbangan universal, tetapi lebih sesuai kepada suatu kultur sosial yang bertanggung jawab.7
7
Pendidikan Pancasila Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa edisi kedua, PANDJI SETIJO, Grasindo 2009. Hal 105-107
V. KESIMPULAN SARAN 1. Kesimpulan Pancasila merupakan satu kesatuan tata kehidupan yang tak terpisahkan dalam sila-sila yang terdapat dalam pancasila, pancasila sebagai pengikat, pemersatu, idiologi, sumber hukum, dan dasar negara. Sedangkan Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara Dalam banyak hal, dan reformasi adalah suatu usaha/perubahan menuju keadaan yang lebih baik, sedangkan modernisasi adalah gerakan merombak cara-cara kehidupan lama menuju bentuk model yang baru. Dampak positif dari reformasi itu sendiri dapat kita lihat dengan kebebasankebebasan dalam segala bidang, sedangkan dampak negetifnya Rasionalitas dan objektifitas telah tersisihkan sehingga muncul egoisme perseorangan maupun kelompok tanpa mengindahkan etika, moral, norma, dan hukum adat.
2. Saran Pancasila
jagan
dijadikan
hanya
sebagai
simbol
semata
tetapi
lebih
mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila itu sendiri. Dan masyarakat kita haruslah lebih menghargai norma-normaa, etika, dan hukum adat.
VI. REFERENSI
http://www.harypr.com/ http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi. Pendidikan Pancasila Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa edisi kedua 2009 Grasindo Kamus Ilmiah Populer Pius A Partanto-M. Dahlan Albary, Arkola, Surabaya 1994