PEMBUATAN VIDEO KLIP ACOUSTIC PERFORMANCE THE HALF ELEVEN PM DENGAN JUDUL DELUSION SEBAGAI MEDIA PROMOSI
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Febi Andhara 10.12.4806
kepada
JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014
ii
ACOUSTIC PERFORMANCE VIDEO CLIP MAKING THE HALF ELEVEN PM WITH THE TITLE OF DELUSION AS A MEDIA CAMPAIGN PEMBUATAN VIDEO KLIP ACOUSTIC PERFORMANCE THE HALF ELEVN PM DENGAN JUDUL DELUSION SEBAGAI MEDIA PROMOSI Febi Andhara M. Rudyanto Arief Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT
Video clip is one of the media promotion for music producer. which will be published through the Internet and other media. The Half Eleven Pm Acoustic Performance is derived from jogja indie band, The Half Eleven Pm name itself is taken from the meaning of half past eleven at night with the underlying meaning of serenity and peace. The Half Eleven Pm brought the genre of acoustic. Problems arise when the Acoustic Performance wants to improve the image and introducing acoustic first album entitled delusion that tells the story of people who do not have any friends and always alone will forget how to have fun happy but ultimately creates a world of his own imagining .purpose of making this video clip is expected to promote and expand the market network Pm The Half Eleven Acoustic music video production Performance.Proses this through three stages: pre- production,production, and post production. Software to create a video clip using the acoustic performance primiere adobe CS6,so the application is made to achieve the desired results. Keywords: Videoclips, The HalfElevenPm, AcousticPromotionalPerformance
iii
1.
Pendahuluan Menuju
era
perkembangan
teknologi
ini,
banyak
grup
musik
–
grup
musik
di
indonesia menggunakan peranan Sistem Informasi yang dilengkapi dengan jaringan internet maupun stasiun televisi. Berbicara mengenai musik tak lepas dari dunia entertainment yang mengalami kemajuan yang sangat pesat baik dari segi teknik maupun teknologiya, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa teknologi sangat mempengaruhi industri musik mulai dari recording sampai promosi, khususnya untuk promosi yang menggunakan media audio visual yang lebih dikenal dengan video klip. Didukung oleh pemanfaatan efisiensi dan efektifitas teknologi untuk memperoleh informasi yang cepat, tepat dan akurat, komputer dapat bekerja dengan akses ketelitian maupun kecepatan yang tinggi dibandingkan dengan akses kerja otak manusia. Dengan demikian memaksa masyarakat dunia untuk menikmati berbagai kemudahan yang telah dihasilkan teknologi tersebut. Teknologi yang diciptakan untuk membantu meringankan beban aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu teknologi tersebut adalah teknologi informasi berbasis komputer yang cenderung lebih mudah, cepat diterima oleh masyarakat khususnya kalangan intelektual. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat yang belum bersentuhan dengan teknologi untuk mempelajarinya. Multimedia merupakan salah satu bentuk dari teknologi informasi tersebut, yaitu teknologi informasi yang menggabungkan gambar, teks, suara, video, animasi contoh seperti video klip menjadi sistem informasi yang berguna dalam menyampaikan pesan yang terkandung dalam video klip tersebut sebagai media promosi. Sehingga penerima informasi akan merasa puas karena mendapatkan informasi yang akurat dan sekaligus menarik. The Half Eleven Pm adalah Acoustic performance berasal dari Yogyakarta yang mengusung genre acoustic,gloomy,gothic,opera,vintage. selama ini promosi yang dilakukan hanya lewat social media seperti Facebook dan Twitter. saat ini penggunaan video klip sebagai media promosi sudah banyak digunakan dan semakin berkembang,dengan menggunakan metode multimedia sebagai salah satu cara yang tepat untuk mempermudah media promosi dalam bentuk video klip dan diharapkan dapat dinikmati oleh masyarakat umum serta membantu melancarkan promosi lagu Delusion pada The Half Eleven Pm. Hal ini dikarenakan Video klip mempunyai karakteristik khusus yaitu kombinasi gambar, suara dan gerak.selain itu saat ini banyak metode yang telah dikembangkan untuk membuat tampilan lebih menarik dan lebih efisien dari segi pembuatan.dengan adanya multimedia manusia bisa berinteraksi dengan komputer melalui media gambar, teks, audio, dan video.salah satu penerapan multimedia adalah untuk memvisualisasikan video klip nyata untuk sebuah media promosi dan diharapkan mampu memberikan nilai plus bagi penikmat music. Namun untuk produksi video klip berkualitas seringkali harus mengeluarkan biaya besar dan tim yang sudah berpengalaman. Berdasarkan keterangan diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul : “PEMBUATAN VIDEO KLIP ACOUSTIC PERFORMANCE THE HALF ELEVEN PM DENGAN JUDUL DELUSION SEBAGAI MEDIA PROMOSI” dalam penyusunan skripsi.
1
2 2. Landasan Teori 2.1
Pengertian Multimedia Multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara, animasi dan video yang disampaikan
dengan komputer atau peralatan manipulasi elektronik dan digital. Multimedia dapat menimbulkan suatu sensasi dahsyat ketika semua elemen sensual multimedia digabungkan bersama yaitu menggabungkan gambar dan animasi, mempercantik suara, membuat video klip dan informasi tekstual, multimedia dapat menanamkan pemikiran dan aksi kedalam pikiran orang serta memberi mereka control interaktif dari proses, membuat mereka akan terpikat. 2.2
Komponen Multimedia Multimedia adalah sebuah perubahan cara berkomunikasi satu sama lain. Misalkan dalam
hal mengirim dan menerima informasi, kini lebih efektif dilakukan dan lebih mudah dipahami. Dengan hadirnya elemen-elemen multimedia kini telah memperkuat informasi yang akan didapatkan. Multimedia adalah penggunaan berbagai jenis media (teks, suara, grafik, animasi dan video) untuk menyampaikan informasi, kemudian ditambahkan elemen atau komponen interakatif.1
Text Audi o
Image
Multimedia Animas i
Video
interaktif Gambar 2.1 Elemen Multimedia 1
Prof.Dr.Munir,M.IT.2013.MULTIMEDIA Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan, ALFABETA,hal 16.
2.3
Konsep Dasar Video Klip Jadi, video klip musik tidak lagi menjadi film pendek yang berlagu atau musik tapi berisi
potongan-potongan adegan atau gambar yang diiringi lagu atau musik yang lebih padat dan efisien seperti iklan. 2.3.1
Teknik Bidikan Dan Gerakan Kamera
2.3.1.1 Teknik Bidikan Kamera Pembuatan film atau video klip dibutuhkan teknik bidikan kamera agar membedakan tampilan dan membuat tampilan lebih indah. Berikut ini beberapa teknik dalam membidikan kamera (shot) : 1. Extreme Close Up (ECU) atau Big Close Up atau Tight Close up (TCU)Merupakan bidikan kamera lebih ekstrem dari close up 2. Close Up (CU)
3 merupakan bidikan kamera (shot) sangat dekat pada orang atau obyek 3. Medium Close Up (MSU) Bidikan kamera yang cukup dekat tetapi masih mencakup obyek lain. 4. Medium Shot (MS) Merupakan bidikan kamera dengan sudut lebar pada subyek, tetapi bukan latar belakang keseluruhan. 5. Long Shot (LS) Merupakan bidikan kamera jauh pandangan penuh dari adegan untuk
memberikan
effek
jarak jauh. 6. Very Long Shot (VLS) Merupakan bidikan kamera sangat jauh. 7. Two Shot Dan Group Shot Two shot adalah bidikan pada dua karakter yang biasanya dekat dengan kamera. Group shot adalah bidikan kamera kepada banyak orang ( biasanya lebih dari enam orang) 8. Live shoot dapat diartikan sebagai teknik pengambilan gambar bergerak secara langsung. Live shoot juga dapat dikatakan sebagai video shooting di mana dalam pengerjaannya diperlukan editing untuk menyempurnakan hasil shooting. Pengertian live shoot itu sendiri adalah serentetan perekaman tentang orang-orang, atau makhluk hidup lainnya, paling tidak ada satu atau lebih karakter yang diperankan oleh seseorang atau beberapa orang yang kemudian menciptakan suatu adegan yang dramatik, yang dipadu dengan kejadian dramatik lainnya dan disusun pada suatu proses editing, dan semuanya ini apabila disatukan dapat menciptakan sebuah alur cerita yang bisa membuat penontonnya terhanyut. 9. Point Of View (POV) Point of view adalah bidikan kamera dari titik pandang yang dilihat seseorang yang berapa dalam gambar atau bidikan kamera dari titik pandang subjek dan melihat sesuatu dengan cara subyek yang melihatnya. 10. Cut dan Cut Away (CA) Cut adalah perubahan secara langsung dari adegan satu keadegan lain, tanpa adanya transisi atau perintah untuk mengakhiri adegan. Cut away adalah cara untuk memotong waktu sebuah kejadian. 11. Interior (INT) dan Exterior (EXT) Interior (INT) adalah bagian dari gambar yang diambil dari ruangan. Exterior (EXT) adalah bagian dari gambar yang diambil diluar ruangan.
4 2.3.1.2 Gerakan Kamera Ada beberapa gerakan kamera diantaranya: 1. Pan Membidik dari satu sisi ke sisi yang lain (Diawali dan diakhiri dengan bidikan statis) 2. Track In (Ti)/ Dolly In (Di) Membidik dengan cara menggerakan kamera kedepan. 3. Track Out (TO)/ Dolly Out (DO) Membidik dengan cara menggerakan kamera ke belakang. 4. Crab Left (DL)/Track Left (TF) Membidik dengan cara menggerakan kamera ke kiri. 5. Crab Right(DR)/ Track Right (TR) Membidik dengan cara menggerakan kamera ke kanan. 6. Tilt Up (TU) Membidik dengan cara menggerakkan kamera ke atas. 7. Tilt Down (TD) Membidik dengan cara menggerakan kamera ke bawah.
3.
ANALISIS DAN PERANCANGAN VIDEO CLIP
3.1
Analisis SWOT Metode analisis dalam penelitian ini yang digunakan adalah analisis SWOT yaitu analisis
yang digunakan untuk mengetahui kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (treats). Table 3.1 : Analisis SWOT Faktor internal
Kekuatan (Strength)
Factor eksternal
Mempunyai lagu yang easy listening Pernah tampil di Radio local Menghadirkan alur music yang berbeda
Kelemahan (Weakness)
Mengusung jenis music yang kurang pouler dipasar Indonesia saat ini Masih idealis dalam bermusik dan tidak mencoba mengikuti trend yang sedang berkembang
5 Peluang (Opportunity)
Masih jarang keberadaan band serupa Kualitas vocal yang menarik Imajenasi masyarakat yang mulai bosan dengan lagu-lagu yang berada dijalur pasar
Ancaman (Treats)
Band yang lebih bagus dari the half eleven pm band yang berada dimajor label Hadirnya music boyband dan girlband
SO STRATEGI Menggunakan media elektronik yaitu radio, cetak dan internet sebagai media promosi Mengirim demo lagu ke beberapa major label
WO STRATEGI Membuat lagu dengan music yang sedang berkembang saat ini atau mengikuti selera pasar Menciptakan pasar musik sendiri sesuai dengan target pendengar
ST STRATEGI
WT STRATEGI
Meningkatkan musikalitas yang dimiliki sekarang Berada dijalur indie label atau merubah jenis musik
Merubah jenis musik atau mengikuti musik yang sedang trend saat ini
Berdasarkan table analisis swot diatas, maka ditetapkan strategi SO,WO,ST dan WT. 3.2
Pra Produksi Pra produksi merupakan tahap perencanaan. Sarana umum untuk tahapan persiapan
sebelum memulai proses produksi. 3.2.1
Pencarian Ide Ide cerita ini penulis dapat dari pengalaman pribadi dan kehidupan social yang terjadi
disekitarnya. Sering terjadinya ketimpangan social dan intimidasi yang terjadi terhadap saudara audara kita yang berkebutuhan khusus membuat mereka seperti tidak memiliki kesempatan untuk bergaul atau bersosial dalam masyarakat, yang akhirnya mereka memutuskan untuk tidak bersosial atau memilih untuk memiliki dunianya sendiri yang menyenangkan. 3.2.2
Penentuan Tema Tema video klip ini “Delusion” yang artinya imajenasi dalam mimpi, ketika seseorang dijauhi
karena kekurangannya dan tidak memiliki kawan satupun akhirnya dia menciptakan teman khayalan untuk bermain dan berbagi cerita juga menciptakan dunia yang indah yang dirinya merasa nyaman dalam khayalan.
6 3.2.3
Logline Bagaimana jika seseorang tidak diterima dalam lingkungannya, dan sulit merasakan suatu
kebahagiaan, yang akhirnya dia menciptakan kebahagiannya sendiri dengan berimajinasi. 3.2.4
Sinopsis
3.2.5
Pembuatan Diagram Scene Diagram scene akan membantu kita dalam merancang sebuah naskah film. Dengan
membuat diagram scene kita akan dengan mudah mengetahui struktur cerita film dari awal sampai mengakhiri cerita dengan jelas dan cepat. 3.3
Pembuatan Treatment
3.4
Pembuatan Storyboard storyboard merupakan coretan gambar / sketsa. Didalam gambar tersebut juga berisi catatan
mengenai adegan, sound, sudut dan pergerakan kamera.
Tabel 3.4 Storyboard Video Klip scene 1
Frame
keterangan Rumah Gothic
Audio
Waktu
Lagu Delusion
00.05
Lagu Delusion
00.13
sayidan (sore hari). Long shoot
Cut
2
Angle : Depan Dalam ruangan Medium shoot Cut
7 3
Angle :
Lagu Delusion
00.52
Lagu Delusion
00.54
Lagu
00.57
Belakang Dalam ruangan Medium shoot Cut
4
Angle : Samping Dalam rungan Medium close up
Cut
5
Angle : Depan Dalam ruangan
Delusion Close up Cut
6
Angle : Depan Dalam ruangan Medium shoot Cut
Lagu Delusion
01.15
7
Angle : Depan Dalam ruangan
Lagu
01.31
Delusion Medium shoot Cut
8 8
Angle : Samping Dalam ruangan Medium shoot
Lagu
01.37
Delusion
Cut
9
Angle : Samping Dalam ruangan Medium shoot Cut
Lagu Delusion
01.57
10
Angle : Depan
Lagu Delusion
02.04
Lagu
02.15
Dalam Ruangan Medium Shoot Cut
11
Angle : Depan Padang ilalang Close up
Delusion
Cut
12
Angle : Depan Padang ilalang Medium shoot Cut
Lagu Delusion
02.17
9 13
Angle : Atas
Lagu Delusion
02.31
Padang ilalang Long shoot Cut
14
Angle : Depan Padang ilalang Close up
Lagu Delusion
02.41
15
Angle : Atas Padang ilalang Long Shoot Cut
Lagu Delusion
02.56
16
Angle : Atas Padang ilalang Long Shoot Cut
Lagu Delusion
03.37
17
Angle : Depan Dalam ruangan
Lagu Delusion
04.10
Lagu Delusion
04.15
Medium Shoot Cut
18
Angle : Depan Dalam ruangan Medium shoot Cut
10 Rumah Gothic
20
Lagu Delusion
04.26
sayidan (sore hari).
Long shoot Cut
3.5
Perencanaan Anggaran
3.6
Pencarian Dan Pembentukan Kru Dalam pembentukan kru pembuatan video ini, penulis hanya membutuhkan 4 pemain video
klip, 2 kameramen, 2 editor. Semua kru video klip ini adalah dapat menguasai tugas dan peran masing masing. Sehingga pembuatan video klip ini menjadi lebih efektif dan efisien.
3.7
Perancangan Kostum Perancangan kostum memilih dan merancang pakaian/kostum yang dipakai oleh artis atau
talent. 3.8
Lokasi Syuting Lokasi syuting yang digunakan dalam pembuatan video klip ini adalah
Rumah tua kaliurang dan Di studio Layar Maya yogyakarta. 3.9
Properti Properti yang dimaksud disini adalah segala bentuk yang menjadi objek pendukung dalam
pembuatan video klip seperti kamera, tripod,lighting,mini crane ifootage,lampu halogen dan alat-alat musik. 3.10
Perancangan Set Perancangan set dilakukan dengan membuat rancangan set arsitektur dan bagan lokasi
untuk produksi. Peracangan set bekerja bersama kru lokasi untuk mengatur tempat pelaksanaan pengambilan gambar dibawah pengawasan perancangan produksi.
Gambar 3.15 Setting Lokasi Syuting
11
Keteranagan
=Kamera
=Telent
= Cahaya matahari
3.15 Penjadwalan
Tabel 3.7 Waktu Pelaksanaan Produksi
No 1 2 3 4 5 6 7 8 10
Hari dan Tanggal Minggu 15 Des 2013
Senin 16 Des 2013
Waktu Pelaksanaan 07.00-08.00 08.00-09.00 09.00-09.30 09.30-10.00 10.00-13.00 13.00-15.00 15.00-17.00 17.00 21.00-22.00
Kegiatan Memeriksa Perlengkapan Perjalanan ke lokasi Break Produksi Setting Peralatan Pengambilan Gambar Break Pengambilan Gambar Break Produksi Produksi Selesai
4.
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1
Proses Produksi Video Klip “Tuhan jangan lama-lama” Pembuatan video klip ini penulis menggunakan tiga tahapan proses, antara lain proses pra
produksi, proses produksi dan proses pasca produksi.
4.1.1 Laporan Kegiatan Shooting Proses shooting video klip The Half Eleven Pm “Delusion” dilaksanakan selama pengambilan gambar dilakukan pada pagi hari sampai sore dan dilanjutkan pada besok malam hari. Pengambilan gambar dilakukan di 2 tempat berbeda sesuai dengan cerita penulis. Berikut penjelasannya 4.1.1.1 Lokasi II Rumah Tua Kaliurang Pada lokasi ini pengambilan dilakukan pagi, siang dan sore hari dengan menggunakan 2 kamera. 1 kamera Dslr Canon 600D dan 2 kamera Canon 60D
12 4.1.1.2 Lokasi II di Studio Layar Maya Shooting Vocal Pengambilan gambar di lokasi ini dilakukan pada siang hari dengan menggunakan 1 kamera Dslr Canon 600D
4.1.2
Cahaya (Lighting) Kualitas suatu video salah satunya dapat dilihat dalam pencahayaan dari hasil rekam video
saat shooting telah berlangsung. Dalam video klip “ DELUSION” pada proses pengambilan gambar dimalam hari. Penulis menggunakan lampu halogen (150W dan 500W) + filter Colour temperature blue. 4.1.3
Penataan Suara Suara merupakan factor penting dalam sebuah film. Agar mendapatkan suara yang bagus
maka harus didukung dengan peralatan yang mendukung dan berkualitas. 4.1.4
Acting Pemain Pemain dalam video klip mempunyai karakter masing-masing ada yang sudah bisa acting, ada
juga yang masih amatir dalam berakting. Seperti yayas yang sudah bisa memerankan adegannya akan tetapi lawan pemainnya Shinta yang masih amatir dalam berakting. Disini penulis berperan juga dalam mengatur acting pemain, agar para pemain dapat berperan sesuai dengan cerita yang sudah dibuat. 4.2 Proses Pasca Produksi 4.2.1 Proses Capturing Setelah tahap produksi selesai, selanjutnya penulis melakukan tahap selanjutnya, yaitu tahap pasca produksi, kemudian penulis mencapture hasil rekam kamera ke komputer. Hasil capture video dari kamera ke komputer akan berupa MOV( Canon 600 D) dan tl.MP4 (Camera Canon 60D) .
Gambar 4.7 Hasil Capture Video
13 4.2.2
Editing Setelah video di capture, penulis melakukan editing video klip dengan menggunakan software
Adobe premiere CS6 berikut proses editing video klip The Half Eleven Pm.Pertama-tama penulis membuat project baru, kemudian memasukan video-video dan lagu yang akan diedit
Gambar 4.8 Project Video Klip DELUSION 4.2.3
Rendering Video klip selesai di edit. Penulis melakukan rendering karena di dalam Adobe Premiere
CS6 sudah terdapat fasilitas untuk merender. Penulis memanfaatkan untuk merender video klip “DELUSION”. Proses rendering adalah proses penyatuan dari keseluruhan project setelah mengalami berbagai tahap pengeditan agar menjadi satu file.
14 Gambar 4.9 Rendering Project Video Klip 4.2.4
Chek List Pekerjaan yang telah diselesaikan Tabel 4.6 Chek List NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
4.2.5
Daftar Pemeriksa Penetapan Ide Penentuan Tema Logline Sinopsis Pembuatan Diagram Scane Pembuatan Treatment Pembuatan Storyboard Perencanaan Anggaran Pencarian crew Telent Video Klip Perancangan Kostum Lokasi Syuting Properti Perancangan Set Penjadwalan Shooting Pembayaran Alat Pembayaran Properti Pembayaran Talent Capturing Editing Mastering Cover design dan packing
Check List ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Keterangan Pengalaman Sendiri Kesendirian Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi File (JPEG) Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terlaksana Terlaksana Lunas Lunas Lunas Terlaksana Final Proses Proses
Mastering Proses rendering selesai. Selanjutnya penulis melakukan burning video klip AVI ke DVD.
Proses burning sendiri penulis menggunakan aplikasi Nero. Untuk melakukan bruning.
Gambar 4.10 Proses Burning DVD
15 5.
Kesimpulan
5.1
Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; 1. Dalam pembuatan video klip ini melalui 3 tahap yaitu proses pra produksi, produksi dan pasca produksi. Tahap pra produksi berisi mengenai rancangan yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan. Kegiatan pra produksi meliputi penentuan ide, tema, logline, diagram adegan dan treatmen, serta membuat storyboard, perencanaan anggaran, pembentukan crew, casting, perancangan kostum , penentuan lokasi syuting, properti, set design, stillomatic dan jadwal shooting. Tahap produksi berisi mengenai materi-materi yang dibutuhkan video klip yang dibuat. Kegiatan produksi meliputi proses pengambilan gambar, pencahayaan, penataan suara, dan acting pemain. Tahap pasca produksi berisi mengenai pengolahan materi-materi mentah yang dapat dari produksi menjadi video klip yang siap dipertontonkan. Kegiatan pasca produksi meliputi proses capturing, editing, menchek list pekerjaan yang telah diselesaikan, mastering, membuat desain cover, packing, testing dan publikasi dimedia internet. 2. Sebelum memproduksi video klip terlebih dahulu membuat video Stillomatic sebagai refrensi video klip ini. 3. Style video klip ini terdapat ketukan musik diiringi dengan ketukan alur cerita dan pada saat gitaris bermain melody dan vocal bernyanyi mereka disorot secara bersamaan. 4. Video klip ini dibuat sebagai media promosi The Half Eleven Pm Acoustic Perfomance yang bertujuan untuk lebih dikenal masyarakat. 5. Mempublikasikan video klip di media internet ditentukan juga oleh persetujuan dari pihak management The Half Eleven Pm Acoustic Perfomance . 6. Video klip The Half Eleven Pm Acoustic Perfomance ini berjudul “Delusion”, durasi 4 menit. Format video AVI. 7. Keseluruhan proses pembuatan video The Half Eleven Pm ini diselesaikan dalam kurun 2 bulan. Berdasarkan estimasi dari yang sudah dituliskan, pembuatan video klip ini menghabiskan 2,5 juta. 8. Berdasarkan hasil pengujian video klip presentase faktor 1( unsur visual ) = 68,6% , faktor 2 ( unsur audio )= 75% dan faktor 3 dipertontonkan
( unsur pendukung ) = 69,2% dinilai baik dan layak
16 5.2
Saran Dalam pembuatan video klip musik berkualitas, perlu diperhatikan teknik yang akan digunakan. Terutama dalam proses pra produksi harus benar-benar matang. Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam pembuatan video klip musik ini. Oleh karena itu saran dari laporan skripsi ini, adalah sebagai berikut. 1. Dalam tahapan pra produksi sebuah video klip harus benar-benar terkonsep secara matang dan dipahami terlebih dahulu maksud dari jalan cerita video klip tersebut. 2. Perlunya ketrampilan, ketelitian, dan sesabaran dalam melakukan proses pembuatan video klip ini, serta dituntut untuk lebih menguasai pengguanaan software pendukung yang nantinya akan digunakan dalam proses editing. 3. Sebaiknya pembuatan video klip musik ini dikerjakan secara team dimana anggota team tersebut memiliki kemampuan atau keahlian dalam bidangnya seperti kameramen, sutradara, editor dan lain sebagainya 4. Perbanyaklah menonton video klip musik ataupun film untuk memperbanyak referensi, agar ide pembuatan sebuah video klip music lebih berfariasi. 5. Jangan takut untuk mencoba hal-hal yang baru dalam pembuatan video klip musik. 6. Perbanyak lagi teknik-teknik dalam mebuat video klip musik.
17 DAFTAR PUSTAKA Prof. Dr.Munir,M.IT.2013.MULTIMEDIA Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan, ALFABETA Heru Effendy 2009 Mari Membuat Film Edisi Kedua Bambang Eka Purnama 2013 Konsep Dasar Multimedia