PENGARUH PEMBAGIAN DIVIDEN KAS DAN ARUS KAS BERSIH TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR JENIS CONSUMER GOODS YANG TERDAFTAR DALAM BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004 - 2007
TESIS
Oleh IKHSAN ABDULLAH 07701748/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
PENGARUH PEMBAGIAN DIVIDEN KAS DAN ARUS KAS BERSIH TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR JENIS CONSUMER GOODS YANG TERDAFTAR DALAM BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004 - 2007
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh IKHSAN ABDULLAH 077017048/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Judul Tesis
Nama Mahasiswa Nomor Pokok Program Studi
: PENGARUH PEMBAGIAN DIVIDEN KAS DAN ARUS KAS BERSIH TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR JENIS CONSUMER GOODS YANG TERDAFTAR DALAM BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004 - 2007 : Ikhsan Abdullah : 077017048 : Akuntansi
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof.Dr.Ade Fatma Lubis, MAFIS,MBA,Ak)
Ketua
Ketua Program Studi,
(Prof.Dr.Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA,Ak)
(Drs. Hasan Sakti Siregar M.Si,Ak )
Anggota
Direktur,
(Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa, B,M.Sc)
Tanggal lulus : 29 Mei 2009
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Telah diuji pada Tanggal : 29 Mei 2009
PANITIA PENGUJI TESIS : Ketua
: Prof. Dr. Ade Fatma Lubis,MAFIS,MBA,Ak
Anggota
: 1. Drs Hasan Sakti Siregar, M.Si,Ak 2. Dra. Tapi Anda Sari Lubis ,M.Si,Ak 3. Drs Zainul Bahri Torong, M.Si,Ak 4. Drs. Rasdianto, MA,Ak
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul: “ Pengaruh Pembagian Dividen Kas dan Arus Kas Bersih terhadap Harga Saham di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia 2004-2007 ” Adalah benar hasil kerja saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas.
Medan, 29 Mei 2009 Yang membuat pernyataan
( Ikhsan Abdullah )
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
ABSTRAK Seorang investor yang rasional melakukan analisa sebelum membuat keputusan untuk menginvestasikan dananya di pasar modal. Harga saham di pasar modal sangat cepat berubah, untuk itu investor harus bisa mengambil data yang dapat dijadikan alat analisis atas pergerakan saham yang beredar. Data yang dapat digunakan untuk menganalis diantaranya adalah arus kas bersih dan pembayaran dividen kas. Kas bersih positif akan membuat investor lebih meyakini bahwa dana yang diinvestaikannya akan memperoleh imbalan, begitu juga dengan dividen, bila perusahaan mampu membayar dividen maka akan semakin besar keingingan investor untuk melakukan investasi atau membeli saham suatu perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris pengaruh pembagian deviden dan arus kas bersih terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia. Obyek yang diambil berjumlah 31 (tiga puluh satu) emiten manufaktur jenis consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan selama 4 tahun buku yang berjumlah 124 sampel observasi (2004 sampai dengan tahun 2007). Metode analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda (Multiple Linear Regression), untuk melihat hubungan kausal dari variabel independen dengan variable dependen. Hasil analisis menunjukkan bahwa pembagian dividen kas dan arus kas bersih secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham. Secara parsial menunjukkan hanya variabel dividen kas (X1) dengan variasi yang terjelaskan yang dinyatakan dalam Adjusted R2 sebesar 63,8 % sedangkan sisanya sebesar 36,2 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini. Sedangkan variabel lain yang tidak berpengaruh yaitu arus kas bersih.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dividen kas berpengaruh terhadap harga saham dan arus kas bersih tidak berpengaruh terhadap harga saham. Dengan demikian dapat disimpulkan hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang ada.
Kata kunci :
Harga Saham, Dividen Kas dan Arus Kas Bersih.
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
ABSTRACT A rational investor will make an analysis before taking the decision to invest in the capital market. Because of the stocks prices keep on changing. Foces the investors to use take the outstandnig stocks prices. Data that be used to analyze the changes of analyze the outstanding stocks prices. Data that can be used to analyze the stocks prices such as net cash flow. And cash dividend payment. The positive Net Cash will make the investors sure that the fund invested will get the investors sure that the fund invested will get the return, as well as dividend, if the company is able to pay for the dividend will get is able to pay for the dividend will encourage the investors to pay for the dividend wiil encourage the investors to invest their fund by purchasing the stocks of a company. The objective of this researchs is to find out the empirical evidence/proof of dividend distribution and net cash flow influence toward the stocks prices in Indonesia stocks-exchange. Objects taken consist of 31 (Thirty one) emittens of consumer goods that are listed in Indonesia stock-exchange for four years. Total observing compainies are 124 samples (2004-2007). Analysis method using is multiple linier Regression, to find out the hip causal realation ship of independen and dependent variables. The of this researchs show that simultantly the dividend distribution and xlet cash flow influence the stocks prices significantly. Partially show that just the cash dividend variable (X1) base on the Adjusted R2 is 63,8 % , mean while the rest is 36,2 % influenced by the model others variables, this is not stated by the model of this researchs. While the variables that is not influenced is net cash flow. The results of this researchs show that cash dividend influence the stocks prices but net cash flow has no influence toward the stocks prices.
Keywords : Stocks Prices, Cash Dividend, and Net Cash Flow
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR Dengan segala kerendahan hati, tulus dan ikhlas, penulis menyampaikan syukur alhamdullilah kepada Allah SWT dengan Rahmat, Hidayah, Karunia dan Anugrah yang diberikannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul “Pengaruh Pembagian Dividen Kas dan Arus Kas Bersih terhadap Harga Saham di perusahaan manufaktur jenis consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2004-2007” untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapat gelar Magister Sains, pada Program Magister Ilmu Akuntansi Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Dalam menyelesaikan tesis ini tentu saja penulis banyak menemui kesulitan, kendala, dan hambatan. Akan tetapi berkat bantuan
bimbingan, petunjuk dan
masukan dari berbagai pihak lainnya penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, tulus dan ikhlas penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H,Sp.A.(K), Selaku Rektor Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan Sekolah Pascasarjana. 2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa, B., M.Sc, Selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, yang senantiasa dengan sabar dan secara berkesinambungan meningkatkan layanan pendidikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS, Ak., Selaku Ketua Program Studi Ilmu Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sekaligus sebagai Ketua Komisi Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
4. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si. Ak, selaku Anggota Komisi Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini. 5. Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak, selaku Anggota Komisi Dosen Pembanding yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini. 6. Bapak
Zainul Bahri Torong, MA,Ak, selaku Anggota Komisi Dosen
Pembanding yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini. 7. Bapak Rasdianto, MA,Ak, selaku Anggota Komisi Dosen Pembanding yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini. 8. Teristimewa buat Ibu tercinta Zubaidah Nst, dan Ayah tersayang almarhum Ahmad terima kasih atas doa yang dipanjatkan, keridoan dan keikhlasannya serta ketulusan hatinya sehingga saya dapat menjadi seperti sekarang ini dan juga dapat menyelesaikan tesis ini. 9. Teristimewa buat keluarga ku Mak duan, Mak ucok, Pak Roni, Pak Brahim, Adi Syahputra, MM, Ak, Alm. Ainin Abdulbar, SH, Nur Husna, Amina Asmara Dewi,ST, Elly Fauza,Spd, Epi Zahara, SH atas doa, bantuan dan sarannya. sehingga saya dapat dapat menyelesaikan tesis ini. 10. Rekan–Rekan Bagian Administrasi di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Bang Ary, Kak Dory, Kak Yusna, Bang Dedi, Kak Juli, dan rekan rekan lainnya terima kasih buat kebaikannya, bantuannya, serta perhatiannya selama penulis menyelesaikan Pendidikan Magister di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
11. Rekan rekan-rekan kerja, teman–teman lainnya terima kasih buat bantuannya, perhatiannya dan kebersamaannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. 12. Rekan rekan mahasiswa Angkatan XIII terima kasih buat bantuannya, perhatiannya dan kebersamaannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna baik dari segi penyajian maupun maupun dari segi penyusunannya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca guna penyempurnaan tesis ini pada masa yang akan datang. Akhir kata penulis mengucapkan semoga tesis ini bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi rekan mahasiswa dan mahasiswi.
Medan,
Mei 2009
Ikhsan Abdullah
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP
I.
DATA PRIBADI :
Nama Tempat /Tgl Lahir Jenis Kelamin Agama Alamat Telepon
: Ikhsan Abdullah : Medan 18 April 1978 : Laki-Laki : Islam : Jl. Karya Sehati Gg. Kw. Azhari No. 3B Medan : 061 ( 7875932)
II. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN : 1984 – 1990 1990 – 1993 1993 – 1996 1998 – 2004 2007 - 2009
: SD Al Jamiyatul Wasliyah : SMP Al Jamiyatul Wasliyah : SMA Muhammadiyah 01 Medan : S1 Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara : S-2 Program Pascasarjana Magister Akuntansi USU Medan
III. PENGALAMAN KERJA : 1. 2005 – 2009 Staff Kantor Akuntan Publik Ade Fatma Lubis 2. 2009
Caleg DPRD I Sumut dari Partai Barisan Nasional
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK …………………………………………………………………… ABSTRACT …………………………………………………………………… KATA PENGANTAR ………………………………………………………… RIWAYAT HIDUP……………………………………………………………. DAFTAR ISI …………………………………………………………………. DAFTAR TABEL …………………………………………………………….. DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………. DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………..
i ii iii vi vii ix x xi
BAB I 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5.
PENDAHULUAN……………………………………………… 1 Latar Belakang ………………………………………………….. 1 Rumusan Masalah ………………………………………………. 4 Tujuan Penelitian ………………………………………………... 4 Manfaat Penelitian ………………………………………………. 5 Originalitas Penelitian……………………………………………… 5
BAB II 2.1.
TINJAUAN PUSTAKA……………………………………….. 7 Landasan Teori ………………………………………………….. 7 2.1.1. Pengertian Dividen Kas………………………. ……….... 7 2.1.2. Pengaruh Dividen Kas Terhadap Harga Saham………….. 10 2.1.3. Pengertian Arus Kas Bersih……………………………….. 17 2.1.4. Pengaruh Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham……… 20 Tinjauan Penelitian Terdahulu ………………………………. 26
2.2. BAB III 3.1. 3.2.
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS………………….. 30 Kerangka Konsep……………………………………………….. 30 Hipotesis Penelitian …………………………………………….. 32
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
BAB IV 4.1. 4.2. 4.3. 4.4. 4.5. 4.6.
METODE PENELITIAN……………………………………... Jenis Penelitian ………………………………………………… Lokasi dan Waktu Penelitian …………………………………… Populasi dan Sampel …………………………………………... Metode Pengumpulan Data ……………………………………… Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel………… Metode Analisis Data……………………………………………. 4.6.1. Uji Asumsi Klasik ….……………………………………. 4.6.1.1. Uji Normalitas Data …….……………………….. 4.6.1.2. Uji Multikolonieritas …………………………….. 4.6.1.3. Uji Heteroskedastisitas …………………………… 4.6.1.4. Uji Autokorelasi ………………………………….. 4.6.2. Uji Hipotesis ……..……………………………………..
33 33 33 33 35 35 37 38 38 38 39 39 40
BAB V 5.1.
5.2.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………. Hasil Penelitian ………………….……………………………… 5.1.1. Deskripsi Data Penelitian ………………………………… 5.1.2. Uji Asumsi Klasik ………………………………………… 5.1.2.1. Uji Normalitas Data ……………………………… 5.1.2.2. Uji Multikolonieritas……………………………… 5.1.2.3. Uji Heteroskedastisitas …………………………… 5.1.2.4. Uji Autokorelasi …………………………….... Pembahasan hasil Penelitian …………………………………….
42 42 42 44 44 45 46 49 50
BAB VI 6.1. 6.2. 6.3.
KESIMPULAN DAN SARAN………………………………… Kesimpulan ……………………………………………………… Keterbatasan Penelitian …………………………………………. Saran ………………………………………………………….…
80 58 59 59
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….... 61
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul
Halaman
2.1
Peneliti Terdahulu.................................................................
29
4.1
Pengambilan Sampel.............................................................
35
4.2
Definisi Operasional Variabel................................................
36
5.1
Deskripsi Statistik ...............................................................
43
5.2
Uji One Sample Kolmogorov Simirnov Test.........................
45
5.3
Uji Multikolinieritas...............................................................
46
5.4
Uji Glejser (1) ......................................................................
48
5.5
Uji Glejser (2) ........................................................................
48
5.6
Nilai Durbin-Watson ............................................................
49
5.7
Pengujian Goodness of Fit............................ .........................
51
5.8
Uji F……………………........................................................
52
5.9
Hasil Perhitungan Uji T .........................................................
53
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul
Halaman
3.1
Kerangka Konseptual .......................................................................
30
4.1
Diagram Durbin-Watson...................................................................
39
5.1
Uji Heteroskedastisitas ............. ........................................................
47
5.2
Diagram DW
50
......................................................................
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul
Halaman
I
Daftar Sampel Penelitian I ………………………………………
64
II
Daftar Sampel Penelitian II
……………………………………
65
III
Daftar Sampel Penelitian III ……………………………………
66
IV
Hasil Regresi sebelum Transformasi Data ………………………
67
V
Statistik Deskriptif dan Asumsi Klasik
………………………
70
VI
Uji Hipotesis …………………………………………………..
73
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Seorang investor yang rasional melakukan analisa sebelum membuat keputusan untuk menginvestasikan dananya di pasar modal (dengan membeli sekuritas diperdagangan di bursa). Investor tersebut harus percaya bahwa informasi yang diterimanya adalah informasi yang benar,
sistem perdagangan dibursa dapat
dipercaya, serta tidak ada pihak lain yang memanipulasi dari perdagangan tersebut. Ada jenis informasi yang merupakan sinyal penting bagi investor untuk menilai prospek perusahaan yang bersangkutan yaitu laba per lembar (Earning Per Share) dan dividen per lembar saham (Dividen Per Share). Informasi ini amat berguna bagi investor atau calon investor dalam melakukan penelitian perusahaan sebab pada umumnya manajemen tidak akan mengambil resiko dengan membayar dividen yang tinggi pada suatu waktu tertentu. Bila menurut estimasi mereka perusahaan tidak mampu mempertahankannya dimasa yang akan datang.
Dalam kondisi
ketidakpastian yang tinggi dividen bisa menjadi proxy yang baik terhadap trend pendapatan. Dengan membeli saham sebuah perusahaan, investor secara otomatis ikut serta dalam perusahaan tersebut dan ia mempunyai hak untuk mendapat bagian keuntungan yang dikenal sebagai dividen. Dengan demikian bagi pemodal (investor) dalam mengambil keputusan membeli atau menjual saham, tentu saja kemungkinan Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
perolehan pendapat harus dipertimbangkan pula dengan besarnya beban resiko yang harus dipikul. Sebab sebagaimana diketahui, investasi saham merupakan alternatif investasi yang memiliki risiko tertinggi. Dalam keadaan seperti ini laporan keuangan yang dipublikasikan merupakan sumber informasi sangat penting yang dibutuhkan oleh sebahagian besar pemakai laporan serta pihak-pihak yang berkepentingan dengan emiten-emiten untuk mendukung pengambilan keputusan. Laba dan informasi aliran kas sebuah perusahaan merupakan pintu yang utama dari investor dan kreditur untuk menilai kinerja perusahaan yang sedang melakukan penawaran umum sehingga dapat memberikan keyakinan bagi pihak lain atas keuangan yang diterbitkan emiten tersebut. Menurut Bowen et.el (Meythi,2006) menyebutkan bahwa laporan arus kas mempunyai manfaat dalam beberapa konteks keputusan, seperti : (1) memprediksi kesulitan keuangan, (2) menilai risiko, ukuran, dan waktu keputusan pinjaman, (3) memprediksi peringkat (rating) kredit, (4) menilai perusahaan, dan (5) memberikan informasi tambahan pada pasar modal. Pembagian dividen perusahaan terhadap pemegang saham mempengaruhi harga saham di bursa efek. Hal ini disebabkan pembagian dividen perusahaan kepada pemegang saham menyebabkan posisi keuangan kas suatu perusahaan semakin berkurang. Dengan demikian akan mengakibatkan levarage (rasio antara hutang terhadap ekuitas) akan semakin besar. Dampak yang ditimbulkan adalah data pelaku pasar akan berfikir secara negatif terhadap perusahaan seperti yang dinyatakan oleh Ekawati (2006) harga saham perusahaan pada tahap start-up dipengaruhi oleh aliran kas investasi dan aliran kas pendanaan, hal ini sesuai dengan penelitian Black (1998) Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
dan kemudian Atmini (2001) yang menemukan bahwa aliran kas pendanaan berhubungan positif dengan nilai pasar ekuitas. Semakin besar dividen yang diberikan oleh perusahaan atau emiten, maka saham perusahaan tersebut sangat diminati para investor atau calon investor. Hal ini berarti akan mendorong permintaan terhadap saham perusahaan, yang pada akhirnya akan melambungkan harga saham perusahaan. Emiten adalah perusahaan yang telah menjual sahamnya kepada masyarakat umum melalui pasar modal. Jika perusahaan emiten mampu menghasilkan keuntungan yang tinggi dan mampu menyisihkan sebagian dari keuntungannya itu sebagai dividen dengan jumlah yang tinggi maka akan menarik investor (masyarakat) untuk membeli saham perusahaan tersebut. Akibatnya, permintaan atas saham dimaksud akan meningkat dan akan menaikkan harga saham perusahaan tersebut di Bursa sehingga memungkinkan bagi pemegang saham perusahaan tersebut untuk memperoleh capital gain. Capital gain juga akan mendorong naiknya harga saham di Bursa Efek. Dengan demikian keuntungan perusahaan merupakan faktor penting bagi sebuah perusahaan. Berbagai variasi yang muncul pada penelitian sebanyak 31 (tiga puluh satu) perusahaan manufaktor yang berjenis consumer Goods Industry di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004 – 2007 memberikan petunjuk eksplisit bahwa pembagian dividen akan berdampak terhadap pendanaan perusahaan, karena perusahaan mengeluarkan dana kas besar untuk para pemegang saham. Apabila pembayaran dividen ini semakin besar secara keseluruhan posisi modal akan menurun. Hal ini akan memperhatikan munculnya hubungan yang berbanding terbalik antara dividen Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
dengan modal sendiri. Semakin besar dividen yang akan dibayarkan akan mengurangi besarnya laba ditahan, sehingga posisi modal perusahaan akan mengalami penurunan. Dampak lain yang ditimbulkan oleh kebijakan dividen ini adalah leverge keuangan. Leverage keuangan dalam penelitian ini dipromosikan dengan “debt to equity ratio”. Rasio ini didapatkan dengan membandingkan hutang terhadap ekuitas. Munculnya kebijakan dividen secara langsung akan berpengaruh negatif dengan keuangan perusahaan. Artinya, lerverage keuangan perusahaan akan meningkat sesuai dengan proporsi dividen yang akan di bagikan. Meningkatnya nilai leverage maka penelitian terhadap perusahaan menjadi buruk dan secara otomatis mempengaruhi harga saham di pasar. Bertitik tolak dari apa yang diuraikan dalam latar belakang masalah ini, penulis ingin mencari tahu berapa besar Pengaruh Pembagian Dividen Kas dan Arus Kas bersih terhadap Harga Saham di PT. Bursa Efek Indonesia.
1.2. Rumusan Masalah Bedasarkan uraian pada latar belakang masalah pokok yang diajukan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : apakah pembagian dividen kas dan arus kas bersih berpengaruh terhadap harga saham baik secara simultan maupun secara parsial di Bursa Efek Indonesia ?
1.3. Tujuan Penelitian
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Adapun tujuan yang akan dicapai melalui penelitihan ini adalah : Untuk mengetahui apakah pembagian dividen kas dan arus kas bersih berpengaruh terhadap harga saham baik secara simultan maupun sacara parsial di Bursa Efek Indonesia.
1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi penulis, investor, dan peneliti lanjutan dalam hal : 1. Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahan manufaktur jenis consumer goods yang terdapat
di Bursa Efek Indonesia berkaitan dengan
pengaruh pembagian dividend an arus kas bersih terhadap harga saham. 2. Bagi Investor Sebagai bahan masukan dalam sebuah pengambilan keputusan investasi guna menentukan saham mana yang baik untuk dibeli oleh investor setelah melihat analisis yang telah dilakukan oleh peneliti. 3. Bagi peneliti selanjutnya Sebagai bahan masukan bagi peneliti agar dapat dijadikan sebagai studi komparatif bagi peneliti yang mendalami masalah ini dimasa yang akan datang.
1.5. Originalitas Penelitian Penelitan ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Meythi (2006). Replikasi penelitian ini dilakukan untuk mengkonfirmasi ulang Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
beberapa peneliti terdahulu yang pernah ada. Penelitian Meythi (2006) membuktikan bahwa tidak adanya pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham dengan persistensi laba sebagai variabel intervening, sehingga hipotesis penelitan tidak mendapat dukungan empiris. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Meythi (2006) adalah terdapat pada objek penelitian dan jumlah variabel independent. Objek penelitian sebelumnya pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta periode tahun 1999 sampai dengan 2002 sedangkan penelitian kali ini dilakukan pada perusahaan manufaktur jenis consumer goods industry yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia 2004 – 2007. Selain itu perbedaan lainnya adalah perubahan variabel independent yaitu pembagian dividend kas dan arus kas bersih. Adapun dasar penelitian ini dengan melakukan perubahan variabel independent tersebut untuk mengetahui pengaruh pembagian dividen kas dan arus kas bersih terhadap harga saham baik secara simultan maupun secara parsial.
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Dividen kas Tujuan utama sebuah perusahaan adalah memaksimumkan harga saham dari perusahaan tersebut Salah satu faktor yang menentukan harga saham adalah kemampuan perusahaan dalam meningkatkan aliran kas kini dan pada masa yang akan datang. Dengan demikian perusahaan selaku emiten mampu mengelola usahanya secara produktif guna memberikan keyakinan kepada para pemegang saham untuk memperoleh pendapatan (dividen atau capital gain) di masa yang akan datang. Setiap kebijakan dividen dapat menjadi bahan penilaian oleh investor mengenai kinerja suatu perusahaan. Pengumuman dividen merupakan salah satu informasi yang akan direspon oleh pasar. Pengumuman dividen dan pengumuman laba pada periode sebelumnya adalah dua jenis pengumuman yang paling sering digunakan oleh para manajer untuk menginformasikan prestasi dan prospek perusahaan. Menurut Arifin (2004) Pembayaran dividen merupakan sesuatu yang memberatkan perusahaan karena akan mengurangi jumlah dana yang tersedia untuk investasi, sedangkan pada sisi yang lain juga akan merugikan pemegang saham karena mereka harus membayar pajak atas dividen yang diterima tersebut. Berdasarkan bentuk pembayarannya, dividen dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu cash dividend (dividen tunai) dan stock dividend (dividen saham). Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Cash dividend merupakan dividen yang dibayarkan dalam bentuk kas, sebagaimana menurut Ismaya (2005) bahwa cash devidend didefenisikan sebagai dividen yang dibayar dengan uang tunai (kas), sedangkan stock dividend merupakan saham yang diberikan kepada para pemegang saham sebagai pengganti dividen dengan maksud perluasan modal saham menjadi lebih besar. Menurut Wild et.al.(2005) Dividen tunai (Cash dividend) merupakan distribusi kas kepada pemegang saham. Dividen ini merupakan jenis dividen yang paling umum dan pada saat diumumkan akan menjadi kewajiban bagi perusahaan. Cash dividend merupakan bentuk pembayaran dividen yang paling banyak digunakan oleh emiten untuk membagikan sebagian labanya kepada pemegang saham. Pembayaran dalam bentuk tunai lebih banyak diinginkan investor daripada dalam bentuk lain, karena pembayaran dividen tunai membantu mengurangi ketidakpastian dalam melaksanakan aktivitas investasinya pada suatu perusahaan. Menurut Lubis (2008) Stock dividend, merupakan penjelasan kembali dari penahanan saham tetapi bukan merupakan aset dan tidak bisa dipertimbangkan sebagai ekuvalen dengan cash dividend.Dengan cash dividend, kas perusahaan dan kepemilikan saham akan berkurang sejumlah dividen, sedangkan dengan stock dividend ekuitas pemegang saham tidak berubah dalam total, hanya komponennya saja yang berubah. Sebagai pihak di luar emiten, para pemegang saham akan membutuhkan informasi keuangan untuk menentukan besarnya dividen yang akan diterima dalam periode tertentu. Informasi tersebut disajikan melalui laporan keuangan perusahaan yang disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi dan mencerminkan kinerja keuangan emiten yang ditunjukkan oleh rasio-rasio keuangan. Likuiditas perusahaan akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang dibayarkan sehingga semakin kuat Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
posisi likuiditas perusahaan terhadap prospek kebutuhan dana di waktu mendatang, makin tinggi dividen tunai yang dibayarkan. Berarti semakin kuat posisi likuiditas perusahaan, maka kemampuannya untuk membayar dividen akan semakin besar pula. Menurut Bringham dan Houston (2001) Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan dividen, yaitu; 1) batasan pembayaran dividen, 2) peluang investasi, 3) ketersediaan dan biaya sumber-sumber modal alternatif, dan 4) pengaruh kebijakan dividen pada kas. Batasan pembayaran cash dividend hanya dapat dibayarkan dengan ketersediaan kas. Jadi kekurangan kas di dalam bank dapat membatasi pembayaran dividen. Namun kemampuan perusahaan mendapatkan pinjaman dapat menutupi faktor ini. Bagi perusahaan emiten, pertimbangan yang digunakan untuk memutuskan pembagian dividen kas tidak mudah. Perusahaan emiten akan mempunyai banyak pertimbangan yang kadang kala bertentangan dengan harapan dari pemegang saham. Ketika terjadi pertentangan seperti ini, segala teori yang berkaitan dengan pembagian dividen kas seakan-akan menjadi tidak berguna, karena keputusan akhir untuk membagi dividen kas berada sepenuhnya di tangan manajemen perusahaan emiten. Adanya perbedaan pembagian cash dividend oleh masing-masing perusahaan menunjukkan bahwa setiap perusahaan memiliki pertimbangan yang berbeda-beda dalam menentukan kebijakan dividen. Perusahaan yang sedang mempertimbangkan untuk mengubah kebijakan dividen
hendaknya
memperhitungkan
kandungan
informasi
dari
dividen
(pensinyalan), berhubungan dengan fakta bahwa para investor memandang perubahan dividen yang tidak diperkirakan sebagai ramalan laba dimasa mendatang oleh manajemen, dan memperhitungkan efek pelanggan, sebagai daya tarik bagi investor yang menyukai kebijakan pembayaran dividen perusahaan. Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
2.1.2. Pengaruh Dividen Kas Terhadap Harga Saham Instrumen pasar modal meliputi sekuritas jangka panjang dan lebih berisiko. Harga saham sebagai komoditas perdagangan tidaklah konstan. Mereka selalu berubah dari waktu ke waktu serta dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran, dimana pada gilirannya merupakan manifestasi dari kondisi psikologis investor yang telah melebur identitas pribadinya ke dalam identitas kolektif. Dalam proses penilaian saham, pengertian nilai (value) dan harga (price) perlu dibedakan. Nilai yang dimaksud adalah nilai intrinsik surat berharga (intrinsic value of securies), seperti yang dikemukakan Ismaya (2005) didefenisikan sebagai nilai surat berharga menurut nilai aktiva perusahaan yang menjadi jaminan penghasilan serta dividen yang dibayarkan.Sedangkan harga (price) diartikan sebagai harga pasar (market value). Para investor akan menganalisis saham untuk menentukan harga saham yang wajar dengan melihat hubungan antara resiko yang akan dihadapi dan hasil (keuntungan) yang diharapkan dapat diperoleh dari dana yang diinvestasikan pada perusahaan. Menurut Ismaya (2005) Saham didefenisikan sebagai surat bukti kepemilikan hak terhadap perusahaan berkat penyerahan modalnya sehingga bagi si pemilik/ pemegang akan mempunyai seperangkat hak atas perusahaan tersebut. Harga saham ditentukan oleh perkembangan perusahaan penerbitnya (Emitennya). Jika perusahaan emiten mampu menghasilkan keuntungan yang tinggi dan mampu menyisihkan sebahagian dari keuntungannya itu sebagai dividen dengan jumlah yang tinggi maka hal tersebut akan menarik investor (masyarakat) untuk membeli saham perusahaan Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
tersebut.Akibatnya, permintaan atas saham tersebut akan meningkat dan pada akhirnya akan menaikkan harga saham tersebut di Bursa sehingga memungkinkan bagi pemegang saham perusahaan dimaksud untuk memperoleh capital gain. Capital gain juga akan mendorong naiknya harga saham di Bursa Efek. Dengan demikian keuntungan perusahaan merupakan faktor penting bagi perusahaan terhadap nilai harga sahamnya Menurut Anoraga (2003) Dari berbagai jenis saham yang dikenal di bursa, saham yang diperdagangkan yaitu, saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka manfaat yang diperoleh diantaranya berikut ini: a. Dividen, bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemilik saham. b. Capital gain, keuntungan yang diperoleh dari selisih jual dengan harga belinya. c. Manfaat non –finansial yaitu, timbulnya kebanggan dan kekuasaan memperoleh hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan. Dengan membeli saham sebuah perusahaan, investor secara otomatis ikut serta dalam perusahaan tersebut dan ia mempunyai hak untuk mendapat bagian keuntungan yang dikenal sebagai dividen. Menurut Ismaya (2005) Dividen merupakan bagian laba atau pendapatan perusahaan, yang besarnya ditetapkan oleh direksi serta disahkan oleh rapat pemegang saham, kemudian dibagikan kepada pemegang saham yang bersangkutan, Adapun pembayarannya diatur menurut ketentuan yang berlaku pada tiap jenis saham masing-masing Dengan demikian bagi pemodal (investor) dalam mengambil keputusan membeli atau menjual saham, tentu saja kemungkinan perolehan pendapat harus dipertimbangkan pula dengan besarnya beban resiko yang harus dipikul. Sebab sebagaiman diketahui, investasi saham Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
merupakan alternatif investasi yang memiliki resiko tertinggi. Dalam keadaan seperti ini laporan keuangan yang dipublikasikan merupakan sumber informasi yang sangat penting dan dibutuhkan oleh sebahagian besar pemakai laporan serta pihak-pihak yang berkepentingan dengan emiten-emiten untuk mendukung pengambilan keputusan. Menurut Arifin (2004) Pembayaran dividen banyak terkait dengan struktur kepemilikan perusahaan. Struktur kepemilikan mempengaruhi besar pembayaran dividen dari dua sisi, yaitu: pertama: Ketika kepemilikan perusahaan terkonsentrasi (hanya ada beberapa pemilik), asyimmetric information antara orang dalam dan orang luar perusahaan relatif kecil sehingga manajer tidak perlu menggunakan dividen untuk menyampaikan informasi. Perusahan privat yang dimiliki hanya beberapa orang yang saling mengenal satu dengan yang lain jelas memiliki asymmetric information yang sangat kecil. Oleh karena itulah perusahaan privat cenderung jarang membayarkan dividen dan jika membayar dividen jumlahnya relatif kecil, kedua : Tingkat pemisahan antara kepemilikan dan kontrol yang rendah pada perusahaan privat dan perusahaan yang kepemilikannya terkonsentrasi sedangkan pada perusahaan publik, terutama di Amerika Serikat, tingkat pemisahaan antara kepemilikan dan kontrol sangatlah tinggi. Pemisahan antara kepemilikan dan kontrol memunculkan masalah agensi. Masalah agensi akan semakin besar ketika kepemilikan perusahaan terlalu menyebar karena pada pola seperti itu intensif pemilik untuk mengontrol manajer akan rendah. Masalah agensi akan semakin membesar jika pada saat yang sama perusahaan memiliki banyak free cash flows. Salah satu cara untuk mengurangi masalah agensi karena menyebarnya kepemilikan perusahaan dan besarnya free cash flows adalah dengan melakukan pembayaran deviden. Tingkat dividen yang ditetapkan oleh perusahaan akan menjadi beban tetap bagi perusahaan tersebut dalam waktu mendatang. Perusahaan sebenarnya memiliki dua pilihan untuk mendistribusikan kas kepada pemegang saham yaitu dengan membayar dividen atau dengan membeli kembali saham yang beredar (share repurchases). Dalam pembayaran dividen, perusahaan dapat menggunakan bentuk-bentuk tertentu pembayaran dividen. Dividen dapat dibayarkan dalam bentuk dividen tunai (cash Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
dividend), dividen dalam bentuk aktiva yang lain (property dividend), dividen dalam bentuk surat utang (notes), ataupun dividen dalam bentuk saham (stock dividend). Menurut Campbell and Beranek’s (Putra, 2006), “pembagian dividen tunai kepada pemegang saham akan menyebabkan harga saham jatuh pada waktu ex-dividend date”. Menurut Jagannathan and Frank (Sularso, 2003) secara rinci menjelaskan bahwa “suatu efek dari kekuatan ex-dividend date di Hongkong tidak disebabkan oleh pembebanan pajak yang berbeda pada dividen dan capital gains Harga saham di bursa idealnya naik turun, sesuai dengan prospek perusahaan yang diperkirakan akan terjadi. Prakiraan tentang prospek perusahaan pada umumnya dilakukan dengan cara menganalisis situasi yang ada di luar perusahaan yang berdampak terhadap kemajuan perusahaan, dan menganalisa situasi yang ada di dalam perusahaan. Harga saham yang terbentuk sebagai akibat kedua analisis ini cenderung berdekatan dengan nilai saham sebenarnya. Emiten hanya mampu bertanggung jawab terhadap pemodal sebesar nilai sahamnya dan bukan menurut harga saham di pasar. Oleh karena itu gejolak harga saham dibursa adalah diluar tanggung jawab emiten. Meningkatnya harga saham di pasar yang selaras dengan tingkat kemajuan perusahaan akan menguntungkan emiten , namun kenaikan harga saham yang jauh diluar tingkat kemajuan perusahaan yang sebenarnya, dapat menggelisahkan emiten, karena suatu saat akan datang penurunan harga saham yang drastis dan membawa nama perusahaan kurang baik di bursa saham. Menurut William (Anoraga, 2003) memperkenalkan suatu teori untuk menentukan nilai intrinsik suatu saham didasarkan atas pendapatan perusahaan yang Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
dibayarkan dalam bentuk dividen income. Ia juga memperkenalkan konsep discounting pada dasarnya merupakan proses menilai aliran pendapatan dimasa yang akan datang pada saat sekarang, bukan semata-mata menghitung jumlah absolut pendapatan yang akan diterima dimasa yang akan datang. Sehingga dalam konteks ini nilai intrinsik yang dimaksud adalah sama dengan nilai sekarang (present value) dari seluruh aliran penerimaan dividen yang akan diterima dalam priode-priode yang akan datang. Ini berarti pemilik saham mendiskontokan nilai uang yang akan diterima, kemudian dengan discount factor tertentu yang mencerminkan tingkat return alternatif investasi yang diinginkan setelah memperhatikan unsur resiko dan waktu. Menurut Erlina (2008) mengatakan: besarnya deviden tergantung dari besarnya keuangan dan jumlah saham yang beredar dalam masyarakat. Ada tiga pendapat yang muncul mengenai kebijaksanaan dividen, pertama : Deviden tidak Mempengaruhi Harga Saham. Teori ini berdasarkan pandangan bahwa kebijaksanaan dividen tidak akan mempengaruhi terhadap aliran kas dimasa yang akan datang. Berdasarkan pandangan ini, efisiensi pasar modal menjadi kritis, dan cukai diabaikan. Argumen yang menyokong suatu hipotesis yaitu jika manajemen dapat meningkatkan nilai pasar dari saham perusahaan dengan mengubah kebijakan dividennya. Dalam hal ini kebijaksanaan dividen tidak berarti. Kedua : Dividen Akan Menurunkan Harga Saham. Jika tarif cukai investor atas dividen lebih besar dari untung laba modal, maka investor akan berusaha untuk menginvestasikan kembali pendapatan mereka untuk memaksimumkan Return setalah cukai mereka. Sudah tentu, berdasarkan alasan ini, jika tarif pajak atas capital gain melebihi tarif dividen maka akan terjadi sebalikannya. Ketiga : Dividen Akan Menaikkan Harga Saham. Pendapatan dari dividen merupakan hal yang sangat diharapkan oleh investor. Dengan asumsi seperti ini, keputusan manajemen untuk menaikkan dividen merupakan suatu tanda bahwa perusahaan tersebut mempunyai kemampuan untuk menghasilkan laba dimasa yang akan datang, hal ini akhirnya akan mendorong harga saham menjadi lebih tinggi. Sebaliknya dividen yang rendah merupakan suatu tanda yang kurang baik dan akhirnya akan menurunkan harga saham.
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Setiap lembar saham memiliki satu suara dalam kepengurusan perusahaan dan mendapat bagian dari pembagian dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham. Menurut Bodie ed.al (2006) Tingkat imbal hasil dividen atas saham mirip dengan tingkat imbal hasil sekarang dari obligasi. Keduanya seperti pendapatan sekarang atas persentase dari harga dan mengabaikan pengaruh keuntungan atas penjualan saham (capital gain, yaitu kenaikan harga) atau kerugian atas penjualan sehingga tidak mencerminkan total imbal hasil. Dividen yang rendah diasumsikan menawarkan prospek yang besar atas keuntungan modal, atau investor tidak akan memasangnya dalam portfolio mereka. Menurut Lubis (2008) adalah tidak benar pendapat yang menyatakan bahwa kondisi yang tidak pasti yang menambah pembayaran dividen sebuah perusahaan diharapkan akan menaikkan harga saham. Kesimpulan itu diperoleh dengan asumsi : 1. Pemegang saham adalah risk aversion, 2. Ketidakpastian dividen perusahaan akan bertambah dengan bertambah panjangnya waktu pembayaran dimasa depan. Nilai dari saham adalah PV dari deviden yang akan diterimanya ditambah harga saham pada saat dividen itu dibayar. Ada dua situasi dasar yang mendorong dua kebijaksanaan dividen yang berbeda dengan mengabaikan taxes yaitu : 1. Perusahaan yang akan menghasilkan kesempatan yang inferior dari kesempatan yang tersedia di luar bagi para pemegang saham, 2. Perusahaan lebih tertarik atas kesempatan memperoleh earning dari pada memiliki kas. Investor lebih suka melakukan discounted kepada future dividen dengan interest rate yang tinggi dari pada menerima dividen dimuka. Bila dihadapkan harus memilih dividen sekarang, yang pasti dengan kemungkinan akan menerima dividen yang tinggi dan tidak pasti dimasa yang akan datang, maka investor akan memilih yang pertama. Dari hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kebijaksanaan dividen Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
akan berpengaruh sesuai dengan jumlah pembayaran, waktu pembayaran dan pajak yang harus dibayar. Menurunnya dividen sekarang cenderung akan menurunkan besarnya pembayaran tax. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Aharony, Falk dan Swary (Apriani, 2005) berpendapat bahwa pasar bereaksi kuat terhadap pengumuman kenaikan/ penurunan dividen oleh utilitas public. Untuk perusahaan dalam industri tidak diregulasi reaksi pasar tidak begitu kuat, hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan harga saham sebelum dan sesudah pengumuman kenaikan/penurunan dividen oleh perusahaan-perusahaan tertentu di tahun-tahun tertentu. Usaha memaksimumkan nilai perusahaan sebagai tujuan normatif perusahaan merupakan salah satu elemen yang turut menentukan perubahan harga saham yang diperdagangkan di Bursa Efek. Makna yang terkandung dalam tujuan normatif ini sebenarnya adalah bagaimana perusahaan selaku emiten mampu mengelola usahanya secara produktif guna memberikan keyakinan kepada para pemegang saham untuk memperoleh pendapatan (dividen atau capital gain) di masa yang akan datang. Dalam konteks seperti ini, tentu semua kebijaksanaan akan memberikan dampak langsung terhadap perubahan harga saham Suatu pendapat bahwa terdapat hubungan antara nilai perusahaan dan pembayaran dividen adalah bahwa dividen menunjukkan hal yang pasti berkaitan dengan apresiasi harga saham karena dividen diduga risikonya lebih kecil dibandingkan dengan capital gain, maka perusahaan seharusnya menetapkan ratio pembayaran dividen yang tinggi dan menawarkan dividen yield yang tinggi untuk Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
memaksimumkan harga saham. Miller dan Modigliani (Apriani, 2005) berpendapat tidak setuju dengan hal tersebut dan menyebut teori tersebut sebagai the bird in the hand fallacy demikian pula penelitian Bhattacharya (1979) berpendapat alasan yang mendasari penjelasan the bird in the hand fallacy mengenai relevansi adalah salah. Resiko dari arus kas bersih suatu proyek menentukan resiko perusahaan. Kenaikan dalam pembayaran dividen saat ini akan berakibat penurunan dalam harga ex-divident suatu saham. Jadi peningkatan dividen saat ini tidak akan meningkatkan nilai perusahaan dengan menurunkan resiko arus kas bersih masa datang.
2.1.3. Pengertian Arus kas Bersih Tujuan manajer dari suatu perusahaan adalah memaksimalkan nilai saham perusahaan, dimana nilai ini didasarkan atas aliran laba dan arus kas yang akan diperoleh perusahaan dimasa depan. Kemampuan relatif arus kas dalam menyajikan informasi yang relevan dengan penelitian merupakan fokus utama dalam banyak penelitian. Analisis arus kas terutama digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi sumber dan penggunaan dana bagi suatu perusahaan. Menurut Ismaya (2005) arus kas (cash flow) adalah perputaran keuangan perusahaan /bank baik pengeluaran dan pemasukan uang tunai yang diperlukan untuk kepentingan operasi atas dasar arus harian, mingguan, atau jangka waktu lain, jika uang tunai yang masuk lebih banyak dari pada yang keluar disebut arus kas positif, jika terjadi keadaan yang sebaliknya disebut arus kas negatif. Langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran modal adalah mengestimasi arus kas, pengeluaran investasi dan arus kas masuk bersih Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
tahunan setelah proyek dijalankan sehingga kesalahan peramalan juga dapat terjadi. Dari sudut pandang penganggaran modal, waktu arus kas adalah penting, karena uang yang diterima saat ini adalah lebih bernilai dari pada uang yang diterima di masa datang. Oleh karena itu meskipun laba bersih akuntansi berguna untuk beberapa hal, namun perhitungan laba bersih didasarkan pada laba konsep yang mengabaikan waktu pada saat kas masuk dan keluar, maka sebagai ganti fokus terhadap laba bersih akuntansi, analis harus berkonsentrasi pada pengidentifikasian arus kas tertentu yang berkaitan dengan proyek investasi. Laporan arus kas menyoroti aktifitas utama yang mempengaruhi arus kas, baik secara langsung maupun tidak langsung dan pada akhirnya berpengaruh terhadap saldo kas secara keseluruhan. Menurut Niswonger et.al. (2002) laporan arus kas adalah biasa untuk melaporkan arus kas (penerimaan dan pengeluaran arus kas) dalam tiga bagian yaitu : (1) kegiatan operasi, (2) kegiatan investasi dan, (3) kegiatan keuangan. Laporan arus kas digunakan untuk mengecek dan melengkapi laporan laba rugi tapi bukan sebagai pengganti laporan laba rugi. Laporan arus kas lebih berfokus pada pengukuran keuangan dari pada ukuran profit dan biasanya lebih cocok digunakan untuk mengevaluasi dan memproyeksikan likuiditas dan solvabilitas perusahaan. Dalam hal ini tidak mengidentifikasikan laporan mana yang lebih unggul, tapi penggunaannya tergantung pada apa yang hendak diukur. Nilai setiap aktiva suatu perusahaan , termasuk saham, tergantung pada arus kas yang dihasilkan oleh aktiva tersebut, oleh karena itu manajer harus memaksimalkan arus kas yang tersedia bagi investor dalam jangka panjang. Arus kas Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
dari kegiatan keuangan melaporkan transaksi kas yang mengaitkan investasi kas oleh pemilik, dan peminjaman serta penarikan oleh pemilik. Ketika kita mempelajari laporan keuangan maka fokus kita adalah pada arus kas bersih.. Menurut Bringham dan Houston (2001) arus kas bersih adalah kas aktual yang dihasilkan oleh perusahaan dalam satu tahun tertentu. Arus kas bersih berbeda dari laba akuntansi, karena beberapa laba dan beban yang dicerminkan dalam laba akuntansi mungkin tidak diterima dan dibayarkan melalui kas dalam suatu priode akuntansi. Penyusutan adalah pos nonkas yang terbesar, sehungga arus kas bersih seringkali dinyatakan sebagai laba bersih ditambah penyusutan. Investor akan lebih tertarik pada proyeksi arus kas bersih dibandingkan laba yang dilaporkan, karena kas inilah yang dibayarkan sebagai dividen atau diinvestasikan kembali untuk menunjang pertumbahan. Arus kas bersih yang positif akan menyebabkan saldo kas yang lebih tinggi di bank, sementara hal-hal lainnya dianggap konstan. Pada saat menginterprestasikan laporan arus kas, sangat perlu untuk mencermati kas yang tersedia dari aktifitas operasi. Angka ini menunjukkan sejauh mana kesuksesan perusahaan untuk menghasilkan kas secara terus – menerus. Investor dan manajer dipandang perlu untuk dapat membedakan antara arus kas operasi dan arus kas bersih. Perbedaan yang paling penting adalah bahwa arus kas operasi didefenisikan sebagai perbedaan antara laba dan beban operasi kas, hanya mencerminkan hasil normal dari operasi yang terjadi, sedangkan arus kas bersih mencerminkan baik keputusan operasi maupun pembiayaan. Menurut Garrison et.al (2007) arus kas bersih dapat dijabarkan dalam bentuk laba bersih, dividen, dan perubahan akun neraca. Arus kas bersih untuk priode tertentu dapat ditentukan dengan memulainya dari laba bersih, kemudian mengurangkan perubahan aktiva nonkas, menambahkan perubahan kewajiban, mengurangkan dengan dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, dan terakhir menambahkan dengan perubahan modal saham. Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Seorang analis harus memberikan perhatian lebih terhadap kas bersih yang tersedia dari aktifitas operasi, karena hal itu akan menjadi ukuran bagaimana kesuksesan perusahaan dalam menghasilkan kas secara terus-menerus. Ketika dihadapkan pada dua ukuran kinerja akuntansi perusahaan, laba dan aliran kas, investor dan kreditur harus merasa yakin bahwa ukuran kinerja yang menjadi fokus perhatian telah mampu secara baik menggambarkan kondisi ekonomi serta prospek perusahaan untuk dapat bertambah di masa depan. Menurut Wild et.al.(2005) rasio kecukupan arus kas (cash flow adequacy ratio) merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menutup pengeluaran modal., investasi dalam persediaan, dan dividen tunai. Penganggaran modal meliputi investasi, suatu perusahaan harus mengalokasikan dana sekarang untuk menerima imbal hasil dimasa datang dalam bentuk tambahan kas masuk atau pengurangan kas keluar.
2.1.4. Pengaruh Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Pasar modal atau bursa efek adalah pasar tempat bertemunya penjual dan pembeli surat-surat berharga yang akan memperdagangkan surat-surat berharga sebagai fasilitator. Bursa efek dapat diibaratkan sebagai mandor pasar yang mengurus segala keperluan para pedagang di pasarnya. Dewasa ini instrumen yang sudah ada di pasar modal terdiri dari saham, obligasi dan sertifikat, seperti pernyataan Putra et.al. (2003) menjelaskan bahwa dengan menginvestasikan dananya di pasar modal, investor/masyarakat akan Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
mendapatkan
keuntungan
yang
belum
tentu
bisa
diperoleh
jika
mereka
menginvestasikannya dalam bentuk lain : pertama Keuntungan yang diperoleh dari selisih pergerakan harga saham pada saat membeli dan saat menjual (capital gain) dan kedua Keuntungan yang diperoleh dari deviden, yang dibagikan pada hasil pemegang saham. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya. Menurut Arifin (2004) Penilaian saham diawali dengan teknik panilaian dasar dan dilanjutkan dengan teknik yang lebih maju seperti hubungan antara laba akuntansi dan harga saham, pengaruh inflansi dan faktor ekonomi makro yang lain terhadap harga saham, dan pengaruh faktor likuidasi dan pajak individu terhadap harga saham. Menurut Lubis (2008) ada beberapa jenis atau metode perhitungan yang digunakan untuk menghitung harga saham yaitu, a. Menghitung rata-rata (arithmetic mean) harga saham yang masuk dalam anggota indeks. b. Menghitung (geometric mean) dari indeks individual saham yang masuk dalam anggota indeks. c. Menghitung rata-rata tertimbang harga pasar. Ketika memutuskan berapa banyak kas yang harus didistribusikan kepada para pemegang saham, ada dua hal yang harus di ingat, yaitu : pertama tujuan yang mendasari adalah memaksimalkan nilai para pemegang saham dan kedua arus kas bersih perusahaan benar-benar menjadi milik para pemegang saham, sehingga manajemen seharusnya menahan diri dari menahan laba kecuali jika mereka dapat menginvestasikannya kembali untuk menghasilkan pengembalian yang lebih besar Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
dari pada yang dapat dihasilkan oleh para pemegang saham itu dengan menginvestasikan kas tersebut ke dalam investasi dengan tingkat resiko yang sama. Menurut Sitompul (2003) Perusahaan yang akan melaksanakan penawaran umum efeknya di Bursa Effek Jakarta diharuskan tunduk pada peraturan tentang pencatatan efek yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Jakarta. Bila suatu perusahaan ingin mencatatkan sahamnya di bursa tersebut, diwajibkan memenuhi persyaratan pencatatan saham sebagai berikut: a. Untuk dapat mencatatkan saham, maka penrnyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum ataupun sebagai perusahaan public harus telah dinyatakan efektif oleh Bapepam, b. Laporan keuangan perusahaan tersebut untuk tahun buku terakhir telah diaudit dan mendapat opini wajar tanpa syarat dari akuntan public yang terdaftar di Bapepam, c. Jumlah pemegang sahamnya, baik perorangan maupun lembaga sekurangkurangnya 200 (dua ratus) dan masing-masing memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) satuan perdagangan (1 (satu) lot, d. Saham yang dicatatkan sekurang-kurangnya 1.000.000 (satu juta) lembar saham, e. Telah berdiri atau beroperasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun, f. Wajib mencatatkan seluruh saham yang telah disetor penuh dengan memperhatika ketentuan tentang persentase pemilikan bagi pihak asing, g. Telah memperoleh laba operasional dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, h. Memiliki total asset minimal Rp. 20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah) terdiri dari equity Rp. 7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah) dan modal disetor Rp. 2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah), i. Para direktur dan komisaris mempunyai reputasi yang baik. Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas bersih dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas bersih dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flow) dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama. Menurut Belkaoui (2006) kebanyakan pendukung dari akuntansi arus kas merasa bahwa masalah-masalah yang berkaitan dengan evaluasi aktiva dan penentuan laba sangat berat sehingga mereka membenarkan adanya derivasi sistem akuntansi terpisah dan mengusulkan dimasukkannya laporan arus kas yang komprehensif dalam laporan perusahaan. Informasi tentang arus kas bersih suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah : a. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya, b.
Pembayaran kas kepada pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan,
c.
Peneriman kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya,
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
d.
Pelunasan pinjaman,
e.
Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (finance lease). Menurut Meythi (2006) menguji apakah data arus kas mempunyai kandungan
informasi dalam hubungannya dengan harga saham. Data share price bulanan diambil dari London Share Price Database. Data akuntansi diperoleh dari Cambridge/DTI data. Sampel terdiri dari 39 perusahaan manufaktur untuk periode 1961-1977. Hasil dari penelitian mereka menunjukkan tidak berhasil menolak hipotesis nol, yang berarti bahwa data arus kas tidak mempunyai kandungan informasi dalam hubungannya dengan harga saham.. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya. Menurut Mulyadi (1993) ada empat metode yang umum digunakan sebagai kriteria penilaian usulan investasi yakni : pay-back method, rate of return investement, present value method, dan discount cash flows method. Dari keempat method tersebut, dua method yang disebut terakhir memperhitungkan seluruh aliran kas selama umur proyek dan telah memperhitungkan nilai waktu uang. Arus kas dari bunga dan deviden yang diterima dan dibayarkan masing-masing harus diungkapkan tersendiri. Masing-masing harus diklasifikasikan secara konsisten antar periode sebagai aktivitas operasi, investasi atau pendanaan. Bunga yang dibayar dan bunga serta dividen yang diterima oleh lembaga keuangan biasanya diklasifikasikan sebagai arus kas operasi. Namun demikian, bagi Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
perusahaan lain belum ada kesepakatan mengenai klasifikasi arus kas Ini. Bunga yang dibayarkan dan bunga serta dividen yang diterima dapat diklasifikasi sebagai arus kas operasi karena mempengaruhi laba, atau rugi bersih sebagai alternatif bunga. yang dibayar dan bunga serta dividen yang diterima dapat diklasiflkasi masing-masing sebagai arus kas pendanaan dan arus kas investasi karena rnerupakan biaya perolehan sumber daya keuangan atau sebagai hasil investasi (return on investment). Menurut Erlina (2008) Semakin besar kesempatan tumbuh perusahaan, semakin sedikit pembayaran dividen, dan semakin sedikit hutang dalam struktur modal cenderung akan meningkatkan nilai perusahaan. Pendapat ini didukung oleh teori aliran kas bebas dari Jansen (1986) yang menemukan adanya peranan dari kesempatan tumbuh perusahaan dalam kaitannya dengan perubahan harga saham karena perubahan kebijakan struktur modal.Pada perusahaan yang mempunyai kesempatan tumbuh yang menguntungkan mereka, harga saham akan berubah secara positif. Jika perusahaan mengumumkan untuk meningkatkan tambahan dana, maka pasar akan meramal kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari dana yang ditanamkan. Dividen yang dibayar dapat diklasifikasi sebagai arus kas pendanaan karena merupakan biaya perolehan sumber daya keuangan. Sebagai alternatif dividen yang dibayar dapat diklasifikasi sebagai komponen arus kas dari aktivitas operasi dengan maksud untuk membantu para pengguna laporan arus kas dalam menilai ke mampuan perusahaan membayar dividen dari arus kas operasi. Laporan arus kas bersih banyak digunakan sebagai alat untuk menentukan kesehatan finansial suatu organisasi. Secara umum sumber pemasukan kas meliputi laba bersih, penurunan aktiva, peningkatan utang, dan peningkatan modal saham. Penggunaan kas meliputi peningkatan aktiva, penurunan utang, penurunan akun modal pemegang sahan dan deviden Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
memerlukan penggunaan kas setara kas harus dikeluarkan dari laporan arus kas. Transaksi semacam itu harus diungkapkan sedemikian rupa pada catatan atas laporan keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut. Terdapat aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap arus kas periode berjalan meskipun mempengaruhi struktur aktiva serta modal perusahaan. Tidak dimasukkannya transaksi bukan kas dalam laporan arus kas ini konsisten dengan tujuan laporan arus kas sebab transakasi tersebut tidak mempengaruhi arus kas dalam periode berjalan. Beberapa contoh transaksi non kas adalah : b.
Perolehan aktiva secara kredit atau melalui sewa guna usaha pembiayaan (finance lease),
c.
Akuisisi perusahaan melalui emisi saham,
d.
Konversi hutang menjadi modal. Menurut Brigham dan Houston (2001) langkah yang paling penting dan paling
sulit dalam penganggaran modal adalah mengestimasi arus kas proyek, pengeluaran investasi dan arus kas masuk bersih tahunan sebelum proyek dijalankan. Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas atau setara kas harus disajikan dalam kelompok “Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas” dalam laporan arus kas. Transaksi tersebut harus diungkapan sedemikian rupa pada catatan atas laporan keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
relevan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut. Transaksi tersebut dapat berbentuk : 1. Perolehan aktiva secara kredit atau melalui sewa guna usaha finance lease, 2. Akuisisi perusahaan melalui penerbitan saham, 3. Konversi hutang menjadi modal, 4. Kapitalisasi biaya pinjaman.
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rahmawati (2005) menyimpulkan terdapat indikasi reaksi berlebihan (overreaction) yang ditandai dengan portfolio loser mengungguli portfolio winner. Efek reaksi berlebihan terjadi tidak dalam kurun waktu yang konstan lama, tetapi terjadi terpisah-pisah atau separatis. Fenomena reaksi pasar berlebihan oleh para pelaku investor menyimpulkan bahwa pasar adalah tidak efisien, karena dalam pasar yang efisien, harga saham yang ada pada saat itu bisa mencerminkan pengetahuan dan harapan dari semua investor, sehingga investor tidak mungkin tidak mengetahui antara investasi yang menguntungkan dan tidak menguntungkan berdasarkan pada harga pasar pada saat ini. Menurut Rahmawati (2005) hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Bont dan Thaler (1985) dan penelitian Sukmawati dan Hermawan (2003), yang menyatakan bahwa overreaction yang terjadi secara separatis ini dapat memberikan penjelasan bahwa pasar modal di Indonesia, khususnya untuk perusahaan sektor manufaktur dalam kondisi efisiensi pasar dalam bentuk lemah Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
(weak form). Reaksi berlebihan atau overreaction yang sesaat menyebabkan investor tidak dapat mengalami abnormal return yang besar dalam waktu yang lama. Penelitian yang dilakukan oleh Meythi (2006) menunjukkan bahwa hasil path analysis menunjukkan tidak adanya pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham dengan persistensi laba sebagai variable intervening, sehingga hipotesis penelitian tidak mendapat dukungan empiris. Hubungan langsung dari arus kas operasi ke harga saham ini tidak didukung oleh bukti empiris karena tidak signifikan. Menurut penelitian Meythi (2006) hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hartono (2000), yang menyatakan bahwa dengan model level, total arus kas tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan harga saham, tetapi pemisahan arus ke dalam komponen arus kas operasi, arus kas pendanaan, dan arus kas investasi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan harga saham. Hubungan tidak langsung antara arus kas ke operasi terhadap harga saham melalui persistensi laba tidak didukung oleh bukti empiris. Penelitian yang dilakukan oleh Ekawati (2006) tentang relevansi nilai informasi laba dan aliran kas terhadap harga saham dalam kaitannya dengan siklus hidup perusahaan menyatakan bahwa siklus hidup perusahaan memiliki relevansi laba dan aliran kas. Aliran kas investasi dan aliran kas pendanaan mempunyai value relevancy pada tahan start up. Sedangkan tahap laba, aliran kas operasi, aliran kas pendanaan mempunyai value relevance pada tahap growth (pertumbuhan). Pada tahap pendewasaan laba dan komponen aliran kas mempunyai value relevance sedangkan pada tahap decline aliran kas operasi dan aliran kas pendanaan yang Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
mempunyai value relevance, seperti yang dinyatakan oleh Ekawati (2006) hasil penelitian ini tidak menunjukkan konsistensi dengan penelitian Black (1988) maupun Atmini (2002) tetapi diharapkan saling melengkapi satu dengan yang lain. Adapun reviu penelitian terdahulu terdapat pada Tabel 2.2. berikut : Tabel 2.1. Peneliti Terdahulu Nama
Judul Penelitian
Andi Sularso, 2003
Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham (Return) Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date di Bursa Efek Jakarta (BEJ)
Pengumuman Dividen dan Harga Saham
Hasil menunjukkan terdapat Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date di Bursa Efek Jakarta.
San Susanto dan Erni Ekawati (2006)
Relevansi nilai informasi laba dan aliran kas terhadap harga saham dalam kaitannya dengan siklus hidup perusahaan
Nilai informasi laba, aliran kas (cash flow), harga saham, siklus hidup perusahaan
menyatakan bahwa siklus hidup perusahaan memiliki relevansi laba dan aliran kas. Aliran kas investasi dan aliran kas pendanaan mempunyai value relevancy pada tahan start up. Sedangkan tahap laba, aliran kas operasi, aliran kas pendanaan mempunya value relevance pada tahap growth (pertumbuhan). Pada tahap mature laba dan komponen aliran kas mempunyai value relevance sedangkan pada tahap decline aliran kas operasi dan aliran kas pendanaan yang mempunyai value relevance.
Meythi ( 2006)
Pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham dengan persistensi laba sebagai variable intervening Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date Di Bursa Efek Jakarta (BEJ) Over reaksi pasar terhadap harga saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta.
Harga saham, Arus kas operasi, persistensi laba
Hasil path analysis menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham dengan persistensi laba sebagai variable intervening, sehingga hipotesis penelitian tidak mendapat dukungan empiris.
Siaputra, Lani, dan A. Surja Atmadja( 2006)
Rahmawa ti dan Tri Suryani (2005).
Variabel
Hasil Penelitian
Ex devidend day, harga saham.
Hasil menunjukkan terdapat Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date di Bursa Efek Jakarta.
Reaksi pasar, harga saham perusahaan manufaktur
Indikasi reaksi berlebihan (overreaction) yang ditandai dengan portfolio loser mengungguli portfolio winner. Efek reaksi berlebihan terjadi tidak dalam kurun waktu yang konstan lama, tetapi terjadi terpisah-pisah atau separatis.
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konseptual Dividen dan arus kas pada perusahaan merupakan analisa rasio yang penting dan relevan diperhitungkan sebagai informasi riel yang sangat di butuhkan para investor dalam melakukan analisa sebelum membuat keputusan untuk berinvestasi di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian dana yang tersedia bagi investor untuk di investasikan dapat di arahkan pada perusahaan yang lebih sehat agar dana lebih aman dan dapat memberikan return yang tinggi sehingga hasilnya maksimal. Uraian dasar pemikiran di atas, mendesain kerangka konseptual untuk menguji pengaruh pembagian dividen dan arus kas bersih terhadap harga saham di bursa efek Indonesia. Kerangka konseptual yang diuraikan di atas dapat dilihat seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut :
DIVIDEN KAS (X1) HARGA SAHAM (Y) ARUS KAS BERSIH (X2) Gambar 3.1. Diagram Kerangka Konseptual Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Terdapat hubungan antara nilai perusahaan dengan pembayaran dividen yang diharapkan setiap tahun oleh perusahaan bahwa dividen menunjukkan hal yang pasti berkaitan dengan apresiasi harga saham. Semakin tinggi nilai kesehatan suatu perusahaan akan memberikan keyakinan kepada pemegang saham untuk memperoleh pendapatan ( dividen atau capital gain) di masa yang akan datang. Demikian pula halnya dengan arus kas mempunyai kandungan informasi tingkat kesehatan suatu perusahaan dalam hubungannya dengan perubahan harga saham setiap akhir tahun. Hal ini disebabkan oleh kenaikan atau penurunan kas bersih perusahaan pada setiap tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 memiliki kaitan dengan investasi dan kebijakan dividen. Laporan keuangan mengenai laba dan informasi aliran kas sebuah perusahaan merupakan pintu yang utama dari investor dan kreditur untuk menila kinerja perusahaan yang sedang melakukan penawaraan umum sehingga dapat memberikan keyakinan bagi pihak lain atas keuangan yang diterbitkan emiten. Dengan kata lain modal dasar saham memperlihatkan jika perusahaan menjalankan kebijakan membagikan tambahan dividen tunai, hal ini akan meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin dalam peningkatan harga saham. Namun, jika dividen tunai meningkat, maka akan semakin sedikit dana yang tersedia untuk melakukan investasi kembali, sehingga tahap pertumbuhan yang diharapkan untuk masa depan akan rendah, dan hal ini akan menekan harga saham.
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
3.2.
Hipotesis Penelitian Berdasarkan tinjauan teoritis, tinjauan penelitian terdahulu dan kerangka
pemikiran yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis yang diajukan peneliti dalam penelitian ini adalah ”Dividend cash dan arus kas bersih berpengaruh terhadap harga saham baik secara simultan maupun secara parsial”.
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitan hubungan kausal (Causal Effect). Jenis penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh pembagian dividen dan arus kas bersih terhadap harga saham di bursa Efek serta mencari berbagai keterangan secar faktual. Sujoko et.al. (2008) menjelaskan bahwa berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan penelitan ini akan menjelaskan fenomena dalam bantuk hubungan antara variabel atau disebut juga sebagai Explanatory Research. Rancangan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan pendekatan tehnik analisis regresi linier berganda. Untuk ketepatan penghitungan sekaligus mengurangi human error, digunakan program SPSS. 4.2. Lokasi dan Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2004 hingga 2007. Penelitian direncanakan dilakukan secara bertahap mulai Januari 2008 – April 2009, melalui web site resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id.
4.3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur berjenis consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia priode tahun 2004 – 2007. Menurut Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Jogianto (2004) teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu, seperti yang dinyatakan oleh Kuncoro (2003) menyebutkan istilah judgment sampling sebagai salah satu jenis purposive sampling dimana peneliti melakukan pemilihan sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian. Teknik penelitian ini mengunakan purposive sampling, perusahaan yang akan dijadikan penelitian ini dipilih menggunakan pertimbangan dengan memasukkan unsur-unsur tertentu yang dianggap memiliki kriteria sebagai berikut: 1) Perusahaan
yang
dimaksud
adalah
perusahaan
manufaktur
berjenis
consummer goods industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu pada tahun 2004 – 2007. 2) Perusahaan dimaksud terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menyampaikan datanya secara lengkap sesuai dengan informasi yang diperlukan, yaitu laporan keuangan per 31 Desembar, dengan alasan laporan tersebut telah diaudit sehingga informasi yang dilaporkan lebih dapat dipercaya. Sesuai dengan kriteria di atas, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 31 perusahaan manufaktur berjenis consummer goods industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2004 – 2007. Tahun amatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 tahun berturut-turut yaitu tahun 2004 – 2007, sehingga jumlah sampel observasi dalam penelitian ini sebanyak : 4 tahun observasi x 31 sampel = 124 sampel observasi. Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 4.1. Pengambilan Sampel No.
Distribusi Sampel 1. Perusahaan Industri Manufaktur jenis consumers goods yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari 2003-2007
Total 35
2. Perusahaan yang tidak memiliki laporan tahunan yang berakhir Pada tanggal 31 Desember
(1)
3. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan selama lima tahun berturut-turut , yaitu dari tahun 2003-2007 Jumlah
(3) 31
4.4. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, meliputi laporan keuangan tahunan yang terdapat dalam Indonesia Capital Market Directory. Pada jenis perusahaan Customer Goods Industry dari tahun 2004 – 2007. 4.5. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas (Indenpenden Variable) dan variabel terikat (Dependen Variable). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dividen kas dan arus kas bersih perusahaan sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga saham di Bursa Efek Indonesia, adapun definisi operasionalnya adalah sebagai berikut :
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 4.2. Definisi Operasional Variabel Jenis Variabel
Defenisi Variabel
Skala Pengukuran
Variabel Dependen : - Harga Saham
Harga saham merupakan harga saham perusahaan manufaktur yang berjenis consumer goods industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada saat tutup buku pada akhir tahun 31 Desember 2004 – 2007.
Rasio
Variabel Independen : - Arus kas bersih
Merupakan selisih keluar dan masuknya kas yang terjadi pada kegiatan operasi, kegiatan investasi dan pendanaan yang terjadi pada suatu perusahaan. Arus kas bersih yang dimaksud adalah laporan arus kas 31 Desember tahun 2004 – 2007 pada perusahaan manufaktur berjenis consumer goods Industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
- Deviden kas
Dividen kas merupakan bagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham, yang terdiri dari dividen saham preferen dan dividen saham biasa. Dividen kas yang dimaksud adalah dividen kas yang dibagikan kepada pemegang saham sebesar nilai yang dibagikan sesuai dengan laporan arus kas (pendanaan) setiap tutup buku akhir tahun 31 Desember 2004 – 2007.
Rasio
Rasio
4.6. Metode Analisis Data Model analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini adalah regresi linier berganda (Multi Regression Analysis). Untuk membuktikan hopotesis maka digunakan alat uji sebagai berikut :
Y = a + b1 x 1 + b 2 x 2 + ε dimana : Y = Harga Saham X1 = Deviden Kas Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
X2 = Arus kas bersih
α = Konstanta ε = Error Term Dalam analisis multivariat sebaiknya dilakukan pengujian data agar metode ini dapat diproses, yakni : 1. Mengetahui adanya sel-sel kosong pada satu atau beberapa variabel disebabkan karena informasi tentang suatu obyek tidak diberikan atau tidak ada ( Missingvalue Analysis), 2. Menguji data yang secara nyata berbeda dengan data-data lain disebabkan karena kesalahan dalam pemasukan data, kesalahan dalam pengambilan sampel dan adanya data-data ekstrim yang tidak bisa dihindarkan (Outlier), 3. Mengetahui data terdistribusi normal atau tidak (Normalitas Data), 4. Hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen bersifat linier (garis lurus) dalam range variabel independen tertentu (Linieritas). 5. Menguji data kategori mempunyai varians yang sama diantara data tersebut sehingga tidak terdapat heteroskedasitisitas (Homoskedastisitas). 4.6.1. Uji Asumsi Klasik Suatu instrumen pengamatan dinyatakan layak untuk diteliti bila variabel penelitian terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik, antara lain asumsi normalitas data, multikolonieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi.
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
4.6.1.1. Uji Normalitas Data Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Jika data normal, gunakan statistik parametrik dan, Jika data tidak normal, gunakan statistik non parametrik atau lakukan treatment agar data normal. Tujuan Uji Normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal adalah dengan analisis grafik dan uji statistik. Uji normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov, distribusi data dikatakan normal jika signifikansi > 0,05. Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka distribusi data tidak normal. 4.6.1.2. Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variable bebas (independent). Model yang baik seharusnya tidak terjadi adanya korelasi antara variabel bebas. Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2007). 4.6.1.3. Uji Heteroskesdastisitas Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi menunjukkan variansi antar variabel tersebar dan tidak sama. Untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas dapat menggunakan uji Glejser. Uji Glejser meregresikan nilai absolut residual dengan variabel independennya. Jika nilai t signifikan berarti terjadi heteroskedastisitas.
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
4.6.1.4. Uji Autokorelasi Digunakan untuk menguji asumsi klasik regresi berkaitan dengan adanya autokorelasi, yaitu dengan Durbin Watson (DW), yaitu dengan membandingkan nilai DW statistik dengan DW table. Apabila nilai DW statistik terletak pada daerah no autocorrelation berarti telah memenuhi asumsi klasik regresi. Untuk mengetahui posisi tersebut terlebih dahulu dilakukan perhitungan untuk menentukan nilai Durbun - Watson dengan rumus : 4–du dan 4–dl. Untuk mencari nilai du dan dl dilakukan dengan melihat tabel dw. Lebih jelasnya autokorelasi digambarkan sebagai berikut :
Autokorelasi (+)
0
Autokorelasi (-)
Ho diterima (no serial correlation)
dl
du
(4-du) 4-dl
4
Gambar 4.1. Diagram Durbin – Watson Dimana : 0 < dw < dl
: ada korelasi positif
dl < dw < du
: tidak ada autokorelasi positif
4-dl < dw < 4
: ada korelasi negative
dl
: tidak ada korelasi positif atau negatif
dl≤dw≤du
: pengujian tidak bias disimpulkan (inconclusive)
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
(4-du) ≤dw≤(4-dl) : pengujian tidak bias disimpulkan (inconclusive) Dari gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Jika d< dl atau d> (4-dl), maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alterinatif diterima, berarti terdapat autokorelasi b. Jika d terletak diantara du dan (4-du), maka hipotesis nol diterima yang berarti tidak ada autokorelasi.
4.6.2.
Uji Hipotesis Dalam pengujian hipotesis dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
menggunakan uji Fisher (Uji F) untuk melihat secara simultan semua variabel independen terhadap variabel dependen dan uji t untuk melihat secara parsial semua variabel independen terhadap variabel dependen. Lebih rinci pengujian hipotesis ini dijelaskan sebagai berikut : a.
Uji –t Untuk menentukan tingkat signifikan secara parsial antara masing-masing variabel bebas dengan variabel tak bebas, maka hipotesis harus diuji dengan uji-t pada taraf signifikan sebessar α=5% secara dua arah (two tail). Selanjutnya diambil suatu keputusan, diterima atau ditolaknya hipotesis yaitu dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel dengan kreteria atau dengan membandingkan nilai signifikan yang diperoleh dari hasil uji statistik dengan
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
nilai signifikan yang ditentukan, dalam penelitian ini ditetapkan nilai signifikan sebesar 0,05 atau 5 %. b.
Uji-F Sehubungan dengan uji regresi linier berganda, uji hipotesis ditentukan dengan menggunakan uji F. Pengujian ini dilakukan untuk menentukan signifikansi pengaruh variabel-variabel bebas secara simultan terhadap variable dependen. Pengujian ini akan membandingkan nilai signifikan dari hasil pengujian data dengan membandingkan nilai signifikan yang telah ditetapkan sebesar 0,05 (5%).
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Data Penelitian Berdasarkan hasil pengolahan data yang terdapat pada Lampiran V dimana hasil uji regresi berganda yang menunjukkan model regresi yang tidak linier dan tidak melewati uji asumsi klasik. Selanjutnya untuk mendapatkan model yang layak (blues unbiased linier) setelah melalui uji asumsi klasik dilanjutkan dengan melakukan transformasi Logaritma Natural baik terhadap variabel dependen dan variabel independen. Berdasarkan model yang sudah dilogaritma maka diperoleh model yang akan dibahas lebih lanjut yang terdapat pada Lampiran 5 merupakan model yang telah melewati uji asumsi klasik. Statistik deskriptif untuk setiap variabel bebas yang dianalisis disajikan pada Tabel 5.1. Variabel bebas yang digunakan dalam analisis ini sebanyak 2 (dua) variabel, yaitu Cash Dividen (X1), Net Cash Flows (X2) dan Harga Saham (Stock Price/Y) terdapat pada Tabel 5.1 sebagai berikut :
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 5.1 Deskripsi Statistik Descriptive Statistics N HRG_SAHAM DIVIDEN KAS_BERSIH Valid N (listwise)
Minimum
124 45.00 124 0.00 124 109,437,910.00 124
Maximum
Mean
Std. Deviation
129,500.00 8,407.03 19,497.80 5,157.76 342.20 972.32 2,263,718,000,000.00 97,282,560,656.56 255,033,691,795.31
Sumber : Hasil SPSS lampiran V
Cash Dividend (X1) merupakan dividen yang dibayarkan dalam bentuk uang tunai bukan dalam bentuk kepemilikan jumlah lembar saham. Dari sampel yang diperoleh diketahui bahwa secara umum rata-rata tingkat cash dividend tahun 20042007 adalah sebesar Rp 342.20 dengan tingkat cash dividend tertinggi sebesar Rp 5,157.76 dan yang terendah 0 (null) artinya ada perusahaan yang tidak melakukan pembayaran dividen sama sekali. Tingkat penyimpangan standar (standard deviation) dari rata-rata sebesar Rp 972.32 Net Cash Flows (X2) merupakan arus kas masuk bersih yang berasal dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Berdasarkan Tabel 5.1. terlihat bahwa rata-rata NCF dalam kurun waktu 2004-2007 adalah sebesar Rp. 97,282,560,656.56 dengan NCF tertinggi sebesar Rp 2,263,718,000,000.00 dan NCF terendah sebesar Rp 109,437,910.00 dengan standard deviasi dari rata – rata sebesar Rp 255,033,691,795.31 Harga Saham yang dimaksud adalah harga saham close book setiap 31 Desember tahun 2004–2007 pada perusahaan manufaktur berjenis consumer goods Industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Besarnya nilai harga saham rata-rata Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
sebesar Rp 8,407.03. Harga Saham tertinggi sebesar Rp 129,500.00 dengan harga saham terendah sebesar Rp 45.00. Dengan standar deviasi dari rata-rata harga saham closing price sebesar Rp 19,497.80.
5.1.2. Uji Asumsi Klasik Menurut Ghozali (2007) untuk menghasilkan suatu analisis data yang akurat, suatu persamaan regresi sebaiknya terbebas dari asumsi-asumsi klasik yang harus dipenuhi
antara
lain
uji
autokorelasi,
normalitas,
multikolinearitas
dan
heteroskedastisitas.
5.1.2.1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji Normalitas bertujuan untuk melihat apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Untuk itu dilakukan uji one sample Kolmogorov Smirnov Test. Adapun hasil pengujian terdapat pada Tabel 5.2. berikut :
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 5.2 : Uji One Sample Kolmogorov Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
124 .0000000 1.24015584 .114 .114 -.073 1.271 .079
a. Test distribution is Normal. Sumber : Hasil SPSS lampiran V
Dari hasil pengujian terlihat pada Tabel 5.2. tersebut terlihat besarnya nilai Kolmogorov- Smirnov adalah 1.271 dan signifikan pada 0.079 yang berarti data residual berdistribusi normal.
5.1.2.2. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas merupakan fenomena adanya korelasi yang sempurna antara satu variabel bebas dengan variable bebas lain. Jika terjadi multikolinearitas, akan mengakibatkan timbulnya kesalahan standard penaksir dan probabilitas untuk menerima hipotesis yang salah semakin besar. Menurut Ghozali (2005) salah satu cara untuk mengetahui adanya multikolinearitas adalah dengan melakukan uji VIF (Variance Inflation Factor) yaitu jika VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS atas data yang diperoleh, dapat dilihat pada Tabel 5.3 berikut: Tabel 5.3 : Uji Multikolinearitas Model 1
(Constant) Ln_Dividen Ln_KasBersih
Collinearity Statistics Tolerance VIF
.912 .912
1.096 1.096
a. Dependent Variable: Ln_HrgSaham
Sumber : Hasil SPSS lampiran V
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa nilai VIF untuk masing-masing variabel adalah <10 dan Tolerance tidak kurang dari 0,1. Hal ini membuktikan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terdapat gejala multikolinearitas (homoskedastisitas).
5.1.2.3.Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dari model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadinya heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
terikat dengan residualnya. Jika ada pola tertentu, seperti titik- titik menyebar di atas dan di bawah angka pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil pengolahan data, uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 5.1. :
Sumber : Hasil SPSS lampiran V
Gambar 5.1 : Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan gambar di atas tidak terlihat ada pola tertentu, serta titik – titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Selain itu untuk melihat atau membuktikan bahwa gambar scatterplot itu menyatakan model tidak terkena Heteroskedastisitas, dapat dilakukan statistik dengan Uji Glejser yang terdapat pada Tabel 5.5 dan Tabel 5.6 berikut :
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 5.4 : Uji Glesjer (1) ANOVAb
Model 1
Sum of Squares .199
Regression Residual
Df
Mean Square
2
2.688 60
Total
F
Sig.
.099 2.221 .117a .045
2.887 62
a. Predictors: (Constant), Log_KasBersih, Log_Dividen b. Dependent Variable: AbsUt_Glejser2 Sumber : Hasil SPSS lampiran V
Tabel 5.5 : Uji Glesjer (2) Coefficientsa
Model 1
(Constant) Log_Dividen Log_KasBersih
Unstandardized Coefficients B Std. Error .130 -.049 .020
.319 .025 .030
Standardized Coefficients Beta
t
.408 -.246 -1.971 .085 .680
Sig. .685 .053 .499
a. Dependent Variable: AbsUt_Glejser2
Sumber : Hasil SPSS lampiran V
Berdasarkan Tabel 5.4 nilai signifikan Uji F sebesar 0,117 yang berarti nilai signifikan uji F lebih besar dari nilai alpha yang telah ditentukan sebesar 0,05 dan Tabel 5.5 yang merupakan tabel uji parsial dalam uji Glejser memperlihatkan bahwa tidak satupun yang signifikan terhadap variabel dependen, dimana nilai alpha yang telah ditentukan lebih kecil dari pada nilai signifikansi pada uji di tabel 5.5., dengan
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
artian kata bahwa model yang yang ada tidak terjadi heteroskedastisitas (varians dari residual Homoskedastisitas).
5.1.2.4.Uji Autokorelasi Gejala Autokorelasi diditeksi dengan menggunakan uji Durbin - Watson (DW). Menurut Santoso (2005 : 241), untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin - Watson (DW). Nilai d tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai dtabel dengan tingkat signifikansi 5% dengan df = n-k-1. Dari hasil pengujian terlihat bahwa nilai DW sebesar 2,195, berarti data tidak terkena autokorelasi. Tabel 5.6 : Nilai Durbin-Watson Model Summaryb Model R 1
.802a
R Square .643
Adjusted R Square .638
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1.25036
2.195
a. Predictors: (Constant), Ln_KasBersih, Ln_Dividen b. Dependent Variable: Ln_HrgSaham
Sumber : Hasil SPSS lampiran VI
Berdasarkan Tabel 5.6, untuk mengetahui adanya autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson, dengan kriteria dari tabel Durbin-Watson terlihat Nilai DW sebesar 2,195 dimana dari tabel DW nilai DL = 1,67 dan DU=1,738 dan nilai 4-dL dan 4-dU (2,33 dan 2,262). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai dl < DW < 4-du
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
atau 1,67 <2,195 < 2.262 yang artinya tidak terjadi autokorelasi karena nilainya berada di kisaran interval 1,67 dan 2,262.
Autokorelasi (+)
0
dl 1,67
Autokorelasi (-)
Ho diterima (no serial correlation) du
(4-du) 4-dl
1,738
2,33
Dimana : 0 < dw < dl dl < dw < du 4-dl < dw < 4 dl
2,262
4
: ada korelasi positif : tidak ada autokorelasi positif : ada korelasi negative : tidak ada korelasi positif atau negatif : pengujian tidak bias disimpulkan (inconclusive) : pengujian tidak bias disimpulkan (inconclusive) Gambar 5.2. : Diagram Durbin – Watson
5.2.
Pembahasan Hasil Penelitian Hasil pengujian hipotesis yang menyatakan dividen kas dan arus kas bersih
berpengaruh terhadap harga saham baik secara simultan maupun secara parsial. Pengujian goodness of fit dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu model regresi, karena variabel penelitian lebih dari dua variabel maka kelayakan tersebut dapat dilihat dari nilai Adjusted R Square. Nilai Adjusted R Square yang diperoleh dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 5.7 berikut ini :
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 5.7. Pengujian Goodness of Fit Model Summaryb
Model 1
R
R Square Adjusted R Square
.802a
.643
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1.25036
2.195
.638
a. Predictors: (Constant), Ln_KasBersih, Ln_Dividen b. Dependent Variable: Ln_HrgSaham
Sumber : Hasil SPSS lampiran VI
Nilai Adjusted R Square pada Tabel 5.7 diperlihatkan sebesar 0,638. Hal ini menunjukkan bahwa 63,8 % variabel Ln_HrgSaham (Harga saham closing price) dapat dijelaskan oleh Dividen Cash dan Net Cash Flows. Sisanya sebesar 36,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini. Untuk menguji apakah parameter koefesien Adjusted R2 signifikan atau tidak maka dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik metode Fisher (Uji F) dengan tingkat keyakinan (confident level) sebesar 95 %. Kriteria pengujian yang digunakan adalah apabila Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak; dan apabila Fhitung ≤ Ftabel maka Ho dapat diterima. Atas hal tersebut berdasarkan pada ikhtisar pengujian terdapat dalam Tabel 5.8 berikut ini :
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 5.8. : Uji F ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
341.370 189.172 530.542
df
Mean Square 2 121 123
F
Sig.
170.685 109.175 .000a 1.563
a. Predictors: (Constant), Ln_KasBersih, Ln_Dividen b. Dependent Variable: Ln_HrgSaham Sumber : Hasil SPSS lampiran VI
Tabel 5.8. menunjukkan bahwa nilai Fhitung adalah 109,175 dengan tingkat signifikansi 0,000. Bila dibandingkan nilai signifikan pada tabel 5.8., maka terlihat bahwa nilai signifikansi pada uji F lebih kecil dari nilai signifikan yang telah ditentukan sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen oleh dividen kas dan arus kas bersih berpengaruh terhadap harga saham closing price secara simultan. Untuk melihat hubungan satu per satu variabel independen dengan variabel dependen dapat dilakukan uji T atau pengujian secara parsial, sebagaimana yang diperlihatkan pada tabel berikut :
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 5.9. : Hasil Perhitungan Uji t Coefficientsa
Model 1
(Constant) Ln_Dividen Ln_KasBersih
Unstandardized Coefficients B Std. Error 5.614 .587 .014
.502 .042 .053
Standardized Coefficients Beta
t
11.182 .798 14.034 .015 .255
Sig. .000 .000 .799
a. Dependent Variable: Ln_HrgSaham Sumber : Hasil SPSS lampiran VI
Dari hasil pengujian yang dilakukan (Uji t) dapat dilihat bahwa variabel independen yang mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen adalah variabel Ln_Dividen, terlihat bahwa nilai signifikan variabel Ln_Dividen jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan nilai signifikan yang telah ditetapkan sebesar 0,05., sementara itu untuk variabel Ln_KasBersih tidak berpengaruh terhadap variabel dependen Ln_HrgSaham, dimana diperlihatkan nilai signifikan variabel Ln_KasBesih jauh lebih besar bila dibandingkan dengan nilai signifikan yang telah ditetapkan sebesar 0,05. Penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu Meythi (2006), yang mengatakan bahwa arus kas tidak mempengaruhi harga saham. Dari tabel coefficient di atas maka model regresi yang dapat dibentuk : Harga Saham = 5,614 + 0.587Ln_Dividen + 0.014Ln_KasBersih +ε Bila pembayaran Dividen Kas (dividen cash) dinaikkan sebesar Rp 100,- maka akan mempengaruhi Harga Saham sebesar Rp 58,70 dengan demikian kenaikan pembayaran dividen mempunyai pengaruh positif terhadap Harga Saham. Bagi Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
investor memperhatikan pembagian dividen merupakan suatu hal yang penting sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi, karena dividen juga dapat menjadi penyampai informasi tentang keyakinan manajer dan prospek perusahaan di masa depan. Jika perusahaan merasa bahwa prospek di masa mendatang baik, pendapatan, aliran kas diharapkan meningkat atau diperoleh pada tingkat dimana dividen yang meningkat tersebut dibayarkan. Pasar akan merespon positif pengumuman kenaikan dividen tersebut. Sedangkan hal yang sebaliknya akan terjadi, jika perusahaan merasa prospek di masa mendatang menurun maka perusahaan akan menurunkan pembayaran dividennya dan pasar akan merespon negatif pengumuman tersebut. Dengan demikian manajemen akan enggan mengurangi pembagian dividen, kalau hal ini ditafsirkan memburuknya kondisi perusahaan di masa yang akan datang. Menurut Aharony dan Swary (1980) mengemukakan bahwa informasi yang diberikan pada saat pengumuman dividen lebih berarti daripada pengumuman earning. Bagi para investor, dividen merupakan hasil yang diperoleh dari saham yang dimiliki, selain capital gain yang didapat apabila harga jual saham lebih tinggi dibanding harga belinya. Dividen tersebut didapat dari perusahaan sebagai distribusi yang dihasilkan dari operasi perusahaan. Kebijakan deviden (dividend policy) adalah suatu keputusan untuk menentukan berapa besar bagian dari pendapatan perusahaan akan dibagikan kepada para pemegang saham dan akan diinvestasikan kembali (reinvesment) atau ditahan (retained) didalam perusahaan. Kebijakan dividen didasarkan pada rentang Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
pertimbangan atau kepentingan pemegang saham di satu sisi dan kepentingan perusahan di sisi lain. Kebijakan dan keputusan dividen pada hakekatnya akan menentukan porsi keuntungan yang akan dibagikan kepada pemegang saham dan seberapa banyak yang ditahan sebagai retained earning (Sarnat,1990). Perbandingan antara dividen dan keuntungan merupakan rasio pembayaran dividen (Dividend Payout Ratio) atau persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sebagai cash dividend. Semakin tinggi tingkat dividen yang akan dibayarkan semakin sedikit laba yang dapat ditahan (retained earning). Dalam keputusan pembagian dividen, perusahaan harus mempertimbangkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaannya. Laba yang diperoleh perusahaan pada umumnya tidak dibagikan seluruhnya sebagai dividen karena sebagian disisihkan untuk diinvestasikan kembali atau sebagian ditahan dalam retained earning. Besar kecilnya dividen yang di bayarkan kepada pemegang saham tergantung pada kebijakan dividen masing-masing perusahaan sehingga pertimbangan manajemen sangat diperlukan. Pembagian dividen kepada pemegang saham menyebabkan posisi kas suatu perusahaan semakin berkurang, semakin besar nilai dividen yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham maka semakin kecil posisi kas pada perusahaan tersebut. Hal ini juga mengakibatkan leverage (rasio antara hutang terhadap ekuitas) akan semakin besar. Menurut Siaputra dkk (2006), “dampak yang ditimbulkan oleh kebijakan dividen adalah bahwa kebijakan tersebut secara langsung akan berpengaruh Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
negatif dengan leverage keuangan perusahaan”, artinya debt to equity ratio akan meningkat sesuai dengan proporsi dividen yang akan dibagikan. Meningkatnya nilai leverage maka penilaian terhadap perusahaan menjadi buruk yang selanjutnya akan mempengaruhi harga saham di pasar. Laverage yang semakin besar akan memperbesar perubahan arus laba bersih perusahaan. Laverage akan menimbulkan beban bunga utang, jumlah bunga pinjaman yang dibayar mempengaruhi hubungan antara return atas jumlah aktiva setelah pajak dengan return atas modal sendiri. Dampak lain yang timbul adalah para pelaku pasar akan berpikir negatif terhadap perusahaan. Simultinitas
kebijakan
dividen
dapat
dicermati
dari
karakteristik perusahaan. Karakteristik perusahaan berpengaruh terhadap simultinitas kebijakan dividen yang berbeda pula. Hasil penelitian yang mendukung simultinitas kebijakan dividen dan struktur modal diteliti oleh Noronha et al. (1996, dalam Siaputra, 2006), mengatakan bahwa “kebijakan dividen dan struktur modal dipengaruhi oleh karakteristik perusahaan, dalam hal tingkat pertumbuhan (growth) dan diversitas kepemilikan (blockholder)”. Penjelasan lain didasarkan pada pedagang-pedagang jangka pendek yang mencoba mengambil keuntungan atas perbedaan perlakuan dividen dan capital losses atau penggunaan dividend capture strategy sebagaimana pernah diteliti oleh Kalay (1992), Lakonishok and Vermaelen (1986), Karpoff and Walking (1998), dan Michaely (1991) dalam Siaputra, 2006.
Hasil penelitian tersebut memberikan
petunjuk eksplisit bahwa pembagian dividen akan berdampak terhadap pendanaan perusahaan, karena perusahaan mengeluarkan dana kas besar untuk pemegang saham. Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Hasil penelitian ini mendukung teori Efficiency Market Hyphotesis, dimana harga saham bereaksi terhadap informasi yang ada, termasuk didalamnya adalah informasi tentang pembagian deviden. Informasi tentang pembagian deviden dipercaya akan dapat mempengaruhi perilaku harga saham di bursa akibat dari aksi investor yang menginginkan keuntungan dari kejadian (moment) tersebut.
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan 1.
Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel dividend cash dan arus kas bersih (net cash flows) terhadap harga saham. Dividen merupakan alat análisis investor untuk melihat kemampuan perusahaan dalam pengelolaan sistem dan keuangan perusahaan dengan demikian jika perusahaan yang mampu membayar dividen mampu menaikkan harga saham perusahaan itu. Begitu juga dengan arus kas bersih, jika perusahaan memiliki arus kas bersih yang positip akan mampu memberikan keyakinan pada investor untuk membeli saham perusahaan, apabila investor sudah banyak menginginkan saham perusahaan itu tentu akan mampu menaikkan harga saham di pasar. Dividen dan arus kas bersih sangat sejalan, karena dividen merupakan beban perusahaan yang akan dikeluarkan, pengeluaran itu berada di komponen arus kas, yaitu pada bagian pendanaan. Dengan demikian, jika perusahaan mampu membayar dividen dan hasil dari arus kas suatu perusahaan itu masih menunjukkan nilai kas bersih positif, maka disinilah nilai tambah bagi perusahaan di mata investor.
2.
Secara parsial, faktor yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham adalah dividend cash (X1) sesuai dengan peneliti terdahulu Sularso (2003), sedangkan variabel arus kas bersih (net cash flows) tidak berpengaruh secara signifikan
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
terhadap harga saham, ini sejalan dengan peneliti terdahulu yang dilakukan oleh Meythi (2006).
6.2. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penelitian yang telah dilakukan mempunyai keterbatasan – keterbatasan, antara lain : 1. Penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan manufaktur berjenis consumer goods industry yang terdaftar di Budra Efak Indonesia, sehingga hasilnya bisa saja tidak dapat mencerminkan kondisi secara keseluruhan dari pada perusahaan manufaktur yang ada. 2. Penelitian ini hanya meneliti pengaruh dua variabel indevenden terhadap satu variabel dependen, yaitu Arus Kas Bersih dan Dividen Kas terhadap Harga Saham. 3. Tahun pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini hanya empat tahun buku, yaitu dari tahun 2004 – 2007.
6.3. Saran 1.
Bagi pemilik, kreditur, investor dan manajemen perusahaan a. Bagi manajemen perusahaan perusahaan hendaknya mempertimbangkan Pembagian
dividen
kepada
pemegang
saham
karena
hal
tersebut
menyebabkan posisi kas suatu perusahaan semakin berkurang, semakin besar
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
nilai dividen yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham maka semakin kecil posisi kas pada perusahaan tersebut. Hal ini juga mengakibatkan leverage (rasio antara hutang terhadap ekuitas) akan semakin besar. 2.
Bagi peneliti lebih lanjut Peneliti yang tertarik untuk meneliti lebih lanjut disarankan untuk : a. Menggunakan objek yang lebih luas, tidak hanya pada industri manufaktur berjenis consumer goods industry saja tetapi alangkah lebih baiknya yang dijadikan sampel seluruh perusahan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia. b. Diharapkan penelitian berikutnya menambah variabel independen, sehingga akan dapat memperluas alat análisis bagi investor, seperti penambahan pada ROA, EVA, dan análisis Rasio Hutang. c. Tahun pengamatan sebaiknya ditambah lebih dari empat tahun buku yang diamati. d. Meneliti faktor – faktor lain baik yang besifat data kuantitatif (bersumber dari laporan keuangan) maupun bersifat judgement (pertimbangan) pemilik dan manajemen perusahaan atau menggunakan data primer dan data sekunder. e. Disarankan juga kepada peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian sejenis untuk menggunakan alat analisis yang berbeda.
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
Ahrony, J and Swary I, 1980. Quaterly Dividen and Earning Announcement and Stockholders ”Returns : An Empirical Analysis”, Journal of Finance, 35 (1), pp 1-12 Arifin, Zainal, 2004. Teori Keuangan & Pasar Modal, Penerbit EKONISIA, Yogyakarta. Apriani, Lisa, 2005. ”Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Kenaikan / Penurunan Dividen (studi Empiris Pada Perusahaan Utilitas Publik dan Perusahaan Dalam Industri Tidak Diregulasi)”, SNA VIII, Solo. Anoraga, Panji dan Pakarti, 2003. Pengantar Pasar Modal, Penerbit Rineka Cipta. Bodie, Kane dan Marcus, 2006, Investement investasi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Brigham, Eugene F. Dan Houston, Joel F., 2006. Manajemen Keuangan, Penerbit Erlangga, Jakarta. Belkaoui, Ahmad Riahi, 2006. Accounting Theory, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Erlina, 2008. Pengaruh Set Kesempatan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan : Peran Kebijakan Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial, Penerbit USU, Medan. . Garrison, Norren dan Brewer , 2007. Edisi 11, Managerial Accounting, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Ginting, Paham dan Situmorang, Syafrizal Helmi, 2008. Filsafat ilmu dan Metode Riset, Penerbit USU Press, Medan. Gujarati, Damodar, 1999. Ekonomitrika Dasar, Terjemahan Sumarno Zain, Jakarta, Erlangga. Ismaya, Sujana, 2005. Kamus Akuntansi, Penerbit Pustaka Grafika, Bandung.
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bmbang, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Pertama, Penerbit BPFE- Yogyakarta. Jugiyanto, 2004. Metodologi Penelitian Bisnis, Penerbit BPFE - Yogyakarta. Kuncoro, Mudrajad, 2008. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi, Penerbit Erlanga, Jakarta. Lubis, Ade Fatma, 2008. Pasar Modal, Penerbit Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Lubis, Ade Fatma dan Syahputra, Adi, 2008. Pedoman Penulisan Proposal dan Tesis, Waty Grafika, Medan. Lind. Marchal. Wathen, 2008. Buku 1 Edisi 13, Teknik- teknik Stastistika dalam Bisnis Dan Ekonomi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Lind. Marchal. Wathen, 2008, Buku 2 Edisi 13, Teknik- teknik Stastistika dalam Bisnis Dan Ekonomi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi, 1993, Akuntansi Manajemen. Konsep, Manfaat, dan Rekayasa, Edisi 2, Penerbit Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta. Meythi , 2006. ”Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Dengan Persistensi Laba Sebagai Variable Intervening”, SNA IX, Padang. Niswonger, C. Rollin, Fess, Philipe E., dan Warren, Carles, 2002. Prinsipprinsip Akuntansi, Penerbit Erlangga, Jakatra. Putra, Dianata Eka dan Samsuharto, Imron, 2003, Berburu Uang di Pasar Modal : Panduan Investasi Menuju Kebebasan Finansial, Penerbit Effhar. Rahmawati dan Tri Suryani, 2005. ” Over Reaksi Pasar Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta” SNA VIII, Solo. Sujoko Efferin Stevanus Hadi Darmadiri , 2008. Yuliawati Tan, Metode Penelitian Akuntansi, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Siaputra, Lani dan A. Surja Atmadja, 2006 . ”Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham Sebelum dan Sesudah ExIkhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Dividend Date di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 8, Nomor 1, Universitas Kristen Petra, Surabaya. Santoso, Singgih, 2005. Menguasai Stasistik di Era Informasi dengan SPSS 16, PT. Elex Media Komputindo, Gremedia, Jakarta. Sugiyono, Statistik Non Parametris, 2003, Penerbit CV ALVABETA, Bandung Sularso, R. Andi, 2003. ”Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan harga Saham (Return) Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 5, Nomor 1, Universitas Jember. Susanto, San, dan Ekawati, Erni, 2006. ”Relevansi Nilai Informasi Laba dan Aliran Kas Terhadap Harga Saham Dalam Kaitannya Dengan Siklus Hidup Perusahaan”, SNA IX, Padang. Sitompul, Asril dan Pakarti, Piji, 2003. Pengantar Pasar Modal, Penerbit PT. CITRA ADITYA BAKTI, Bandung. Wild, John J., Subramanyam, K.R., dan Hasley, Robert F., 2005. Financial Statement Analysis, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Lampiran V : Statistik Deskriptif dan Asumsi Klasik Deskripsi Statistik Descriptive Statistics N HRG_SAHAM DIVIDEN KAS_BERSIH
124 124 124
Valid N (listwise)
Minimum
Maximum
45.00 0.00
Mean
129,500.00 5,157.76
Std. Deviation
8,407.03 342.20
19,497.80 972.32
109,437,910.0 97,282,560,656.5 255,033,691,795.3 2,263,718,000,000.0 0 6 1 0
124
Asumsi Klasik Normalitas Data dengan Kolmogorov-Simirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
124 .0000000 1.24015584 .114 .114 -.073 1.271 .079
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Uji Asumsi Klasik Uji Multikolonieritas Model
Collinearity Statistics Tolerance
1
VIF
(Constant) Ln_Dividen
.912 1.096
Ln_KasBersih
.912 1.096
a. Dependent Variable: Ln_HrgSaham
Uji Heteorkedastisitas dengan Grafik Scatterplot
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser ANOVAb Sum of Squares
Model 1
Regression Residual
Mean Square
df
.199
2
2.688
60
F
Sig.
.099 2.221 .117a .045
Total 2.887 62 a. Predictors: (Constant), Log_KasBersih, Log_Dividen b. Dependent Variable: AbsUt_Glejser2
Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model
B
1
.130
.319
.408 .685
-.049
.025
-.246 -1.971 .053
(Constant) Log_Dividen
Std. Error
t
Beta
Log_KasBersi .020 .030 h a. Dependent Variable: AbsUt_Glejser2
.085
Sig.
.680 .499
Uji Autokorelasi Model Summaryb Model
R
R Square a
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .802 .643 .638 1.25036 a. Predictors: (Constant), Ln_KasBersih, Ln_Dividen b. Dependent Variable: Ln_HrgSaham
Durbin-Watson 2.195
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Lampiran VI : Uji Hipotesis Uji Goodness of Fit Model Summaryb Model
R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .802a .643 .638 a. Predictors: (Constant), Ln_KasBersih, Ln_Dividen b. Dependent Variable: Ln_HrgSaham
1.25036
2.195
Uji Fisher atau Simultan ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
341.370
2
Residual
189.172
121
F
Sig.
170.685 109.175 .000a 1.563
Total 530.542 123 a. Predictors: (Constant), Ln_KasBersih, Ln_Dividen b. Dependent Variable: Ln_HrgSaham
Uji t atau Parsial Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant) Ln_Dividen
B
Std. Error
Standardized Coefficients t
Beta
Sig.
5.614
.502
11.182
.000
.587
.042
.798 14.034
.000
.015
.799
Ln_KasBersih .014 .053 a. Dependent Variable: Ln_HrgSaham
.255
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Lampiran IV : Hasil Regresi sebelum ada Transformasi Data
Variables Entered/Removedb Variables Model
Variables Entered
1
KAS_BERSIH,
Removed
Method . Enter
DIVIDENa a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: HRG_SAHAM
Model Summaryb Std. Error of the Model
R
R Square .756a
1
Adjusted R Square
.571
Estimate
.564
Durbin-Watson
12873.29076
2.084
a. Predictors: (Constant), KAS_BERSIH, DIVIDEN b. Dependent Variable: HRG_SAHAM
ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
2.671E10
2
1.335E10
Residual
2.005E10
121
1.657E8
Total
4.676E10
123
F 80.581
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), KAS_BERSIH, DIVIDEN b. Dependent Variable: HRG_SAHAM
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B
(Constant) DIVIDEN KAS_BERSIH
Standardized Coefficients
Std. Error
t
Beta
3444.262 1310.248 15.118
1.195
-2.166E-9
.000
95% Confidence Interval for B Collinearity Statistics Sig. Lower Bound Upper Bound Tolerance VIF
2.629 .010
850.281
6038.243
.754 12.651 .000
12.753
17.484
.998
1.002
.000
.000
.998
1.002
-.028
-.475 .635
a. Dependent Variable: HRG_SAHAM
Collinearity Diagnosticsa Variance Proportions
Dimensi Model
on
Eigenvalue
Condition Index
1
1
1.530
1.000
.23
.15
.16
2
.921
1.289
.00
.52
.44
3
.549
1.669
.77
.33
.40
(Constant)
DIVIDEN
KAS_BERSIH
a. Dependent Variable: HRG_SAHAM
Residuals Statisticsa Minimum Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value
-1026.3669 -.640 1164.481
Maximum
Mean
81280.7578 8407.0323 4.945 .000 9928.028
1639.885
-6312.1504 89474.3281 8447.9971 -31280.75586 99366.06250 .00000 -2.430 7.719 .000 -2.730 7.822 -.002 -39474.32812 1.02042E5 -40.96480 -2.806 11.079 .027 .015 72.164 1.984 .000 .657 .022 .000 .587 .016
Std. Deviation
N
14735.57467 124 1.000 124 1153.648 124 15237.29019 12768.20091 .992 1.020 13547.79912 1.253 7.547 .101 .061
124 124 124 124 124 124 124 124 124
a. Dependent Variable: HRG_SAHAM
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008
Charts
Ikhsan Abdullah : Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007, 2009 USU Repository © 2008