Sambutan
Sekda Kab. Aceh Tenggara Pada Kegiatan
UJI PUBLIK BUKU PUTIH SANITASI dan SSK Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman Kab Aceh Tenggara
BAPPEDA KAB. ACEH TENGGARA Kamis, 22 Desember 2011
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB Yang kami hormati : 1. Sdr Kepala Bappeda 2. Sdr Para Kepala SKPK 3. Team Leader KMW I / Yang Mewakili 4. Pokja Sanitasi kab. Aceh Tenggara Pertama-tama marilah kita mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat Iman dan Islam, nikmat sehat dan nikmat panjang umur kepada kita semua, sehingga sampai saat ini kita masih dapat berkumpul di tempat ini untuk melaksanakan acara uji publik Buku Putih Sanitasi dan SSK, Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) tahun 2011 Selanjutnya Shalawat teriring salam sama-sama kita sampaikan kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW, kepada umat-Nya yang selalu mengikuti ajaran beliau sampai akhir zaman. HADIRIN DAN HADIRAT PESERTA YANG BERBAHAGIA. Sesuai
Undang-Undang
No
32/2004
tentang
Pemerintahan
Daerah, bahwa urusan kesehatan dalam sektor sanitasi menjadi urusan wajib Pemerintah, Provinsi dan Kabupaten/Kota. Sehubungan dengan kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas peran Pemerintah, Provinsi dan Kabupaten supaya mampu membuat peta kondisi sanitasi, merancang kebutuhannya, implementasi, operasi dan pemeliharaan, serta monitoring dan evaluasi. Untuk itu disusunlah suatu program yang dapat menjadi salah satu jalan pemecahan masalah sanitasi di Indonesia. Penyebab utama buruknya
kondisi
sanitasi
di
Indonesia
adalah
lemahnya
perencanaan
pembangunan sanitasi yaitu tidak terpadu, salah sasaran, tidak sesuai kebutuhan,
dan
tidak
berkelanjutan,
serta
kurangnya
perhatian
masyarakat pada perilaku hidup bersih dan sehat. Salah satu upaya memperbaiki kondisi sanitasi adalah dengan menyiapkan sebuah perencanaan pembangunan sanitasi yang responsif dan berkelanjutan. Terkait dengan hal itu pemerintah provinsi mendorong kabupaten/kota untuk menyusun Strategi Sanitasi Perkotaan (SSK) yang memiliki prinsip (1) berdasarkan data aktual (2) berskala kota (3) disusun sendiri oleh kota: dari, oleh, dan untuk kota (4) menggabungkan pendekatan
bottom-up dan top-down. Untuk menghasilkan SSK yang demikian, kabupaten/kota harus mampu memetakan situasi sanitasi wilayahnya. Pemetaan situasi sanitasi (Buku Putih Sanitasi) yang baik hanya bisa dibuat apabila kota-kota/kabupaten mampu mendapatkan informasi lengkap, akurat, dan mutakhir tentang kondisi sanitasi, baik menyangkut aspek teknis mapun non teknis. Dalam konteks ini Buku Putih merupakan prasyarat utama dan dasar bagi penyusunan SSK.
Seringkali kita tidak sadar bahwa kondisi sanitasi kita demikian buruk. Bukan karena kondisi itu tidak ada di sekitar kita, tetapi sebaliknya justru probem-problem itu begitu dekat dengan kita. Angka-angka berikut barangkali dapat membantu kita untuk menyadari bahwa persoalan yang membelit sektor sanitasi bukan persoalan kecil. 56 triliun rupiah adalah jumlah uang terbuang sia-sia setiap tahun akibat kondisi sanitasi yang buruk di Indonesia. Angka ini jelas sangat besar: setara dengan 2,3% PDB; setara dengan biaya membangun 12-
15 juta unit toilet dengan tangki septik yang layak; atau sekitar 25% anggaran pendidikan nasional per setahun. Kemudian kerugian ekonomi dan finansial itu harus ditanggung pemerintah dan masyarakat. Menurut studi Bank Dunia, kerugian tersebut bisa dikurangi jika kondisi sanitasi diperbaiki. 47.000 rupiah adalah investasi per kapita yang diperlukan untuk memperbaiki kondisi sanitasi, melalui: pengurangan 6-19% biaya kesehatan dan peningkatan 34-79% jumlah waktu produktif. Dengan jumlah penduduk 220 juta, angka investasi akan mencapai 11 triliun rupiah per tahun. Tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk biaya telepon selular yang mencapai sedikitnya 35 triliun per tahun (180 juta pelanggan; 15 ribu per bulan per pelanggan). 40 triliun rupiah per tahun merupakan jumlah uang yang
bisa
dihemat oleh pemerintah dan masyarakat jika kondisi sanitasi diperbaiki. Sebaliknya, jika investasi tidak segera dilakukan, kerugian ekonomi yang harus ditanggung akan semakin naik seiring dengan pertambahan jumlah penduduk yang mencapai 2,8 juta per tahun. Untuk bisa mencapai semua itu, bukanlah pekerjaan yang ringan. Kita sangat menyadari bahwa sampai hari ini Pemerintah Kabupaten kita belum dapat memberikan yang terbaik bagi perbaikan kondisi sanitasi di Kabupaten, Namun upaya – upaya untuk menuju kepada perbaikan senatiasa tetap dilakukan. Pemerintah akan tetap bekerja sebaik mungkin dengan mengoptimalkan segala sumber daya yang ada.
HADIRIN DAN HADIRAT PESERTA YANG BERBAHAGIA. Sebagai bagian dari itikad baik menuju perbaikan kondisi sanitasi, maka Pemerintah kab. Aceh Tenggara mengikuti Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) sejak tahun 2011. Pada hari ini kita melaksanakan kegiatan uji publik Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh Tenggara, Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) tahun 2011 yang diikuti oleh Pokja Sanitasi dan Tim KMW I.
Pada kegiatan ini,
diharapkan dapat terbangunnya persamaan persepsi tentang Program PPSP
khususnya
dalam
persiapan
penyusunan
Strategi
Sanitasi
Kabupaten. HADIRIN DAN HADIRAT YANG BERBAHAGIA. Selanjutnya saya sangat berharap, agar Proses penyusunan Buku Putih sanitasi sebagai dasar dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) ini dapat dilakukan dengan baik oleh Pokja Sanitasi Kab. Aceh Tenggara. Dan tim Pengarah agar dapat memberikan arahan agar kegiatan ini dapat berjalan sesuai dengan harapan kita. Kepada para peserta uji publik diharapkan untuk dapat berpartisipasi aktif , sehingga dapat menghasilkan Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kabupaten yang berkualitas. Akhirnya terimakasih kami sampaikan kepada undangan. Juga ucapan yang sama kami sampaikan kepada panitia pelaksana dari pihak Bappeda sehingga kegiatan ini dapat terlaksana. Demikianlah sambutan kami, kiranya menjadi masukan yang berguna dalam kegiatan ini.
Dengan mengucapkan BISMILLAHIRRAHMANNIRRAHIM “ uji publik buku putih sanitasi (BPS) dan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Aceh Tenggara, Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) tahun 2011” saya nyatakan DIBUKA, Semoga Allah SWT selalu memberi petunjuk dan rahmatNya kepada kita semua........AMIN YA RABBAL ALAMIN. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Kutacane, 22 Desember 2011 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ACEH TENGGARA
Drs. Hasanuddin Darjo, MM.
NOTULENSI KEGIATAN KONSULTASI PUBLIK BUKU PUTIH SANITASI (BPS) KABUPATEN ACEH TENGGARA
HARI/TANGGAL
: KAMIS 22 DESEMBER 2011
WAKTU/TEMPAT
: 09.00 WIB/ OPROOM BAPPEDA
ACARA RAPAT
: KONSULTASI PUBLIK BUKU PUTIH SANITASI (BPS) KABUPATEN ACEH TENGGARA
DI PIMPIN
: H. ZAINAL BAHARUDDIN, ST.
NOTULEN
: Ismet Inono (Kabid Perumahan Rakyat) H. Zainal Baharuddin, ST. (Anggota Pokja) Asrial (Kabid Kebesihan) Sahidal Katsri (Anggota Pokja) Direktur PDAM Tirta Agara Jarwansah (Sekretaris Pokja Sanitasi) Saidi Hasbi (Anggota Pokja)
PESERTA
: LIHAT DAFTAR ABSENSI
Proses Fasilitasi Konsultasi Buku Putih Sanitasi di Kabupaten Aceh Tenggara yang berfungsi sebagai media menjaring masukan dari para pemangku kepentingan di tingkat Kabupaten, sebagai bahan bagi penyempurnaan Buku Putih Sanitasi yang meliputi kegiatan : 1. forum pembahasan dan penyepakatan kondisi riel dan permasalahan sanitasi Kabupaten yang tercantuma dalam Draf Buku Putih 2. forum untuk menampung dan membahas tata nilai, harapan, dan ekspektasi dari para pemangku kepentingan pembangunan sanitasi Materi yang disampaikan pada konsultasi publik Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Tenggara berupa : pemaparan visi, misi, dan program Pembangunan Daerah pemaparan kondisi umum Sanitasi Kabupaten pemaparan pelaksanaan pembangunan sanitasi 3-5 tahun terakhir (per sektor/bidang) curah pendapat tentang nilai, harapan dan akspektasi pembangunan sanitasi kabupaten yang harus segera dilakukan 1
pemaparan dan penyepakatan arah kebijakan strategis (segera) pembangunan sanitasi Kabupaten. Tindak lanjut konsultasi publik Buku Putih Sanitasi tersebut akan di tindaklanjuti dengan mengakomodasinya masukan para pemangku kepentingan sebagai bahan penyempurnaan Buku Putih Sanitasi Kabupaten dan meningkatnya dukungan terhadap proses selanjutnya : penyusunan SSK, Memorandum Progran, dll. Isue-Isue dalam pembahasan materi
1. Lengkapi data-data tentang drainase 2. Berapa persentase pelayanan sampah yang terealisasi saat ini 3. Berapa persentase pelayanan air minum 4. Jelaskan dimana daerah titik-titik genangan/banjir 5. Lengkapi peraturan tentang sumber air bersih 6. Masukkan data limbah industri seperti oli bekas dari mesin pembangkit listrik PLN dan bengkel-bengkel kendaraan 7. Tampilkan data tempat-tempat pembuangan air besar 8. Cakupan pelayanan air limbah berapa persen.
Pertanyaan dan Feedback Pertanyaan Ismet Inono (Kabid Perumahan Rakyat) Terkait dengan data drainase di Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Tenggar, saya melihat bahwa data tersebut sangat minim sekali menggambarkan situasi drainase yang ada. Untuk penyempurnaan Buku Putih Sanitasi data tentang drainase harus ditambah agar Buku Putih yang dihasilkan berkualitas.
Jawaban H. Zainal Baharuddin, ST. (Anggota Pokja) Tentang data drainase Buku Putih Kabupaten Aceh Tenggara memang menampilkan minim sekali profil drainase. Hal tersebut di karenakan Pokja Sanitasi hanya mendapatkan minim
2
sekali data pada dinas terkait. walaupun demikian data tentang drainase tetap Pokja koordinasikan terus dengan instansi terkait agar hasil Buku Putih Sanitasi lebih maksimal. Pertanyaan Asrial (Kabid Kebesihan) Pelayanan persampahan di Kabupaten Aceh Tenggara apakah sudah di tetapkan persentase pelayanan persampahan? Jawaban Sahidal Katsri (Anggota Pokja) Terkait pelayanan sampah di Kabupaten Aceh Tenggara saat ini hanya 20%, hal tersebut ditinjau dari beberapa aspek seperti, areal pelayanan pengangkutan sampah tiap kecamatan di Kabupaten Aceh Tenggara. Pertanyaan LSM Satya Pila (LSM Lingkungan) Saat ini Kabupaten Aceh Tenggara terkendala pada pelayanan Air Bersih sistem perpipaan, seperti di Kecamatan Badar, akses air bersih sangat susah. Jika dilihat dari cakupan pelayanan air bersih sitem perpipaan sudah berapa persenkah cakupan pelayanannya?
Jawaban Direktur PDAM Tirta Agara Saat ini pelayanan/cakupan pelayanan Air Bersih sistem perpipaan di Kabupaten Aceh Tenggara masih 18,40% hal tersebut dikarenakan topografi Kecamatan Badar yang mengakibatkan sulitnya sistem perpipaan di Kececamatan badar tersebut. Mengingat hal tersebut sangat dibutuhkan sekali Strategi Sanitasi terkait dengan permasalahan Air Bersih Sistim perpipaan.
Pertanyaan Muhtadin (Mahasiswa Pecinta Alam) Gentala Terkait banyaknya terjadi banjir di daerah Kabupaten Aceh Tenggara, saya menanyakan sebenarnya apa yang salah sehingga banjir tersebut terjadi, dan bagaimana Strategi Sanitasi untuk menaggulangi banjir tersebut Daerah mana saja yang sering kali terjadi banjir?
3
Jawaban Jarwansah (Sekretaris Pokja Sanitasi) Banjir yang terjadi di daerah Kabupaten Aceh Tenggara yaitu disebabkan karena terjadinya timbunan sampah di sepanjang parit, got bahkan sungai, hal tersebut dapat mengakibatkan tersumbatnya saluran got, drainase yang akan mengakibatkan kebanjiran, Oleh karena itu untuk menaggulangi kebanjiran tersebut dapat diupayakan dengan cara menjaga kebersihan di sekitar lingkungan kita sendiri, seperti membersihkan saluran got, drainase, dan sungai yang ada di daerah genagan banjir. Jika tidak dimulai dari diri kita kapan lagi untuk memulai itu semua. Terkait Strategi Sanitasi penanggulangan banjir yaitu dengan pembuatan atau pemeliharaan saluran drainase dan gorong-gorong. yang melibatkan masyarakat dan jender. Daerah genangan atau banjir di Kabupaten Aceh Tenggara yaitu Kecamatan lawe Sumur, Semadam, Ketambe, dan Lawe Sigala. Pertanyaan Hasbullahsyah (Kabag. Hukum Setdakab. Aceh Tenggara) Sumber Air Bersih di Kabupaten Aceh Tenggara saat ini di kelola oleh PDAM Tirta Agara. Apa sebenarnya regulasi/peraturan apa yang mengarur tentang pengelolaan air bersih PDAM Tirta Agara? Jawaban Direktur PDAM
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 14 Tahun 1987, maka pengelolaan sarana dan prasarana air bersih diserahkan kepada Pemerintah Daerah Tingkat I (propinsi), sedangkan pengelolaannya dilakukan oleh Perusahaan Air Minum (PDAM) yang berada dibawah kendali Pemerintah Daerah Kabupaten. Pertanyaan Djamidan (Kabid. Lingkungan) Limbah seperti Oli bekas industri atau bengkel sangat sekali mengganggu, bahkan sangat berbahaya, saat ini di Kabupaten Aceh Tenggara belum ada pengelolaannya terkait dengan pembuangan oli bekas tersebut, bagaimana strategi Pokja terhadap kebiasaan masyarakat terkait pembuangan oli tidak pada tempatnya
4
Jawaban H. Zainal Baharuddin, ST. (Anggota Pokja)
Saat ini di Kabupaten Aceh Tenggara belum ada pengelolaan air limbah seperti limbah oli bekas, masyarakat kebiasaan membuang oli bekas tersebut pada selokan bahkan di sungai-sungai, hal tersebut dapat mengakibatkan tercemarnya lingkungan, terkait hal tersebut strategi yang dilakukan yaitu dengan membuat pengelolaan air limbah, yang dapat menetralkan limbah oli bekas tersebut. Pertanyaan Erda Rina (LSM Putri Sepakat) Saat ini daerah-daerah bantaran sungai sering terlihat masyarakat Buang Air Besar sembarangan (BABs). Mengapa saat ini kebiasaan tersebut masih saja terjadi? Apakah dalam buku putih sudah tersedia data tempat pembuangan air besar?
Jawaban Saidi Hasbi (Anggota Pokja)
Buang Air Besar sembarangan (BABs) yang terjadi di lingkungan sekitar bantaran sungai terjadi akibat, tidak tersedianya jamban pribadi pada rumah sekitar bantaran sungai tersebut, selain alasan tersebut kebiasaan masyarakat juga menjadi alasan mengapa masih saja Buang Air Besar sembarangan. Kebiasaan tersebut sangat sulit sekali dihilangkan, kecuali daerah di bantaran sungai dibangun MCK Komunal untuk mengurangi BABs. Pertanyaan Yayan Surahman (NGO USAID Kinerja) Seperti daerah tempat tinggal saya, sering terjadi tersumbatnya got, atau parit yang diakibatkan kotornya saluran air limbah, mengingat hal tersebut alangkah baiknya buku putih dapat menyajikan cakupan pelayanan air limbah di daerah-daerah Kabupaten Aceh Tenggara.
5
Jawaban Ismet Inono (Kabid Perumahan Rakyat)
Sekilas sajian dalam Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Tenggara sudah tercantum tentang data maupun pelayanan air limbah di Kabupaten Aceh Tenggara. Saat ini cakupan pelayanan air limbah memang masih belum memadai.
Kutacane, 22 Desember 2011 Notulis Asst. CF Kab. Aceh Tenggara,
Mengetahui Pokja Sanitasi Kab. Aceh Tenggara Sekretaris,
Jarwansah, S. Pd., M. AP., MM. Nip. 19700830 199512 1003
Syah Amri Nasution
6
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGGARA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN JALAN ISKANDAR MUDA NO. 4 TELP. (0629) 21029-21030 Kutacane Kode Pos 24651
Kutacane, 20 Desember 2011 Nomor Lamp Perihal
: 050/ 284 /2011 :: Undangan
Kepada Yth ; Team Leader KMW. I PPSP diMedan
1. Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tenggara selaku Ketua Pokja Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukinan (PPSP) Kabupaten Aceh Tenggara, mengundang Saudara untuk dapat hadir pada : Hari
: Kamis
Tanggal
: 22 Desember 2011
Jam
: 08.00 Wib - Selesai
Tempat
: Oproom Bappeda Kabupaten Aceh Tenggara
Acara
: Konsultasi Publik Buku Putih Sanitasi (BPS) dan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Aceh Tenggara.
2. Demikian, atas kehadiran Saudara tepat pada waktunya diucapkan terimakasih.
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ACEH TENGGARA
Drs. HASANUDDIN DARJO, MM. Pembina Utama Madya (IV/d) NIP. 195809171984031003
Tembusan : 1. Bupati Aceh Tenggara sebagai laporan; 2. Ketua DPRK Aceh Tenggara.
BERITA ACARA KONSULTASI PUBLIK BUKU PUTIH SANITASI (BPS) KABUPATEN ACEH TENGGARA
Pada hari ini, Kamis tanggal dua puluh dua bulan Desember tahun dua ribu sebelas (2011), telah dilaksanakan Konsultasi Publik Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Aceh Tenggara. Rapat konsultasi ini menghasilkan beberapa catatan, yaitu : 1. Lengkapi data-data tentang drainase 2. Berapa presentase pelayanan sampah yang terealisasi saat ini 3. Berapa persentase pelayanan air minum 4. Jelaskan dimana daerah titik-titik genangan/banjir 5. Lengkapi peraturan tentang sumber air bersih 6. Masukkan data limbah industri seperti oli bekas dari pembangkit listrik dan bengkel-bengkel kendaraan 7. Tampilkan data tempat-tempat pembuangan air besar 8. Cakupan pelayanan air limbah berapa persen. Demikian Berita Acara ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Sekretaris Pokja Sanitasi/Kepala Bappeda Kabupaten Aceh Tenggara,
Ketua Pokja Sanitasi/ Sekda Kabupaten Aceh Tenggara,
Jarwansah, S. Pd., M. AP., MM. Nip. 19700830 199512 1003
Drs. Hasanuddin Darjo, MM. Nip. 195809171984031003