Santi E. Purnamasari, M.Si., Psikolog Fakultas Psikologi UMBY 2013
Faktor Penghambat
Lingkungan Lingkungan yang buruk dapat menghambat atau mengganggu tumbuh kembang anak. Biasanya lingkungan yang buruk erat kaitannya dengan kemiskinan. Contoh lingkungan yang buruk adalah lingkungan gizi yang buruk, kualitas udara yang buruk dan kesehatan yang buruk, serta lingkungan yang penuh stress. Salah satu penyakit yang dapat muncul adalah TBC
Faktor genetik Misalnya penyakit PKU yang dapat menyebabkan munculnya mental retardasi. Penyebabnya adalah faktor genetik. PKU adalah kegagalan tubuh dalam mengubah phenylalanine menjadi tyrosine, akibatnya zat tersebut menumpuk dan memberikan efek negatif pada perkembangan otak. Apabila hal ini tidak ditangani sejak dini (masa bayi) maka anak dapat menderita retardasi mental berat
Faktor reproduksi dan pengasuhan Faktor reproduksi berkaitan dengan
pengobatan yang diberikan saat bayi lahir dan bagaimana proses kelahiran yang terjadi. Kesalahan dalam pemberian treatmen medis dan proses kelahiran akan berakhir pada munculnya gangguan tumbuh kembang anak berupa cerebral palsy (gangguan yang berat) ataupun learning disability(gangguan yang lebih ringan)
Faktor pengasuhan Anak akan banyak mengalami masalah dalam tumbuh kembangnya jika ia diasuh dalam lingkungan yang sangat miskin, kondisi keluarga yang tida stabil sehingga memungkinkan terjadinya pengabaian atau kekerasan, serta adanya masalah kesehatan mental pada ibu.
Cont… Anak akan tumbuh dengan lebih baik jika lingkungannya mendukung (disebut sebagai faktor protektif) dimana orangtua memiliki temperamen yang baik, sikap pengasuhan yang positif, konflik keluarga rendah, adanya bantuan konseling bagi keluarga, ukuran keluarga yang relatif kecil, dan orangtua memiliki pengalaman yang penuh dengan stress yang rendah.
Faktor keluarga Kesehatan mental orangtua juga turut mempengaruhi tumbuh kembang anak. Selain itu, status sosial dan kapasitas kognitif serta variabel sosial lainnya dapat mempengaruhi perkembangan anak dari lahir sampai usia 4 tahun
Kapsitas kognitif ibu (di dalamnya terdapat sikap, keyakinan dan nilai) akan mempengaruhi perilakunya terhadap anak
Rochester Longitudinal study Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rochester menunjukkan bahwa faktor-faktor risiko terhadap tumbuh kembang anak (khususnya yang berkaitan dengan kognitif, emosi dan sosial anak) adalah : a. Sakit mental berat yang dimiliki ibu. b. Sakit mental yang sifatnya kronis pada ibu c. Adanya kecemasan pada ibu d. Perspektif orangtua yang didalamnya terdapat sikap, keyakinan dan nilai-nilai yang dimiliki oleh orangtua dan diturunkan pada anaknya dalam proses pengasuhan
Cont… d. Maksud dari poin d adalah bahwa bagaimana orangtua dapat memunculkan perilaku adaptif dalam mengasuh anak. Khususnya jika anak yang dilahirkan memiliki keterbatasan fisik. Apakah orangtua memiliki stres tertentu dalam mengasuh anak tersebut? Dipastikan stres tersebut akan mempengaruhi perilaku orangtua pada anaknya. perspektif ini juga berhubungan dengan pola asuh yang diberikan orangtua pada anak. Apakah otoriter, permisif memanjakan, permisif menolak atau demokratis.
Cont… e. Perilaku interaktif ibu f. Tingkat pendidikan ibu g. Pekerjaan kepala rumah tangga h. Apakah keluarga termasuk kelompok minoritas i. Adanya dukungan sosial dari keluarga j. Apakah ada kejadian yang penuh tekanan yang dialami oleh keluarga. Kejadian tersebut dapat berupa kehilangan pekerjaan, kematian anggota keluarga atau menderita sakit parah k. Ukuran keluarga yaitu apakah termasuk keluarga besar atau kecil. Apakah terdiri dari keluarga inti atau extended family
Hasil penelitian O’Dougherty Menurut ‘Dougherty terdapat beberapa faktor protektif dan faktor risiko terhadap tumbuh kembang anak. Faktor tersebut antara lain : a. Status sosial ekonomi
b. Stress dalam keluarga c. Kondisi temperamen yang baik pada orangtua dan anak
Cont….. d. Adanya lingkungan keluarga yang kondusif (yaitu kohesivitas keluarga yang kuat, adanya kehangatan, adanya nilai dan aspirasi positif dari orangtua, adanya penguatan positif dari orangtua terhadap aktivitas yang dilakukan anak, adaya bantuan lembaga tertentu untuk menangani anak khusus) e. Lingkungan sekolah yang kondusif (guru yang penuh dengan dukungan, petugas sekolah yang bersikap positif dan adanya penerimaan dari teman sebaya)
Menurut Silverstein Anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik jika :
Adanya pernikahan yang stabil b. Orangtua yang berpendidikan baik c. Adanya perhatian ayah terhada anak d. Memiliki akses untuk menjadi anggota dari perkumpulan anak yang memiliki kekhususan e. Orangtua memiliki kemampuan coping yang baik dimana dapat mencari bantuan yang dibutuhkan anak serta dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk keselamatan anak a.
Cont… Sebaliknya anak akan memiliki masalah tumbuh kembang jika : a. Orangtua tidak menikah b. Ibu tidak menikah saat melahirkan bayinya
c. Orangtua kurang memiliki pendidikan d. Keluarga memiliki masalah dengan alkohol e. Orangtua tidak memiliki kemampuan coping yang baik dalam mengatasi masalah
Efek perceraian thd tumbuh kembang anak Anak yang lahir dari keluarga yang bercerai akan memiliki masalah dalam perilaku, khususnya saat ia memasuki pendidikan formal Masalah perilaku pada anak yang orangtuanya bercerai lebih berat daripada anak yang orangtuanya meninggal
Anak mengalami masalah perilaku karena anak berada dalam area konflik atas perceraian orangtuanya. Hal ini dapat menimbulkan tekanan pada anak
Cont.. Masalah perilaku lebih banyak dimunculkan pada anak laki-laki daripada anak perempuan