SANTI E. PURNAMASARI UMBY
Konsep
teori ini muncul karena pada kenyataan yang ditemui di lapangan menunjukkan bahwa setiap hari dalam kehidupan seorang anak selalu ada tantangan yang harus ia jawab atau selesaikan. Misalnya belajar untuk menalikan tali sepatunya, menyelesaikan pekerjaan rumah atau menyelesaikan soal matematika
Kemudian
para ahli tertarik untuk memahami lebih jauh bagaimana cara kerja otak anak untuk memenuhi tuntutan lingkungan atau untuk menyelesaikan suatu permasalahan
Kelompok
ini beranggapan bahwa kognitif atau otak manusia seperti komputer, dimana akan terjadi proses pengolahan informasi yang ada di lingkungan melalui persepsi, atensi (input); encoding ke dalam memori (menyimpan dan mengeluarkan) dan menggunakan informasi yang ada untuk menyelesaikan suatu masalah
Tokohnya
: Siegler Ada 4 hal yang terkandung dalam teori prosesing informasi, yaitu : a. Proses informasi berupa proses berpikir b. Adanya mekanisme perubahan dalam perkembangan c. Adanya self modification d. Careful task analysis
Saat
individu menerima, merekam, menampilkan kembali dan menyimpan suatu informasi yang datang dari lingkungan, maka yang terjadi dalam pikirannya adalah proses berpikir
Perubahan fungsi kognitif terjadi karena 4 hal yaitu : 1. Encoding 2. Strategy construction 3. Automatization 4. Generalization
Agar
anak dapat memecahkan masalah secara efektif maka anak harus merekam informasi penting tentang masalah tersebut dan menggunakannya (yang digabungkan pula dengan pengalaman masa lalu yang dimiliki anak) untuk membangun strategi yang tepat dalam rangka meyelesaikan masalah tersebut
Strategi
baru yang telah ditemukan untuk menyelesaikan suatu masalah haruslah sering digunakan agar sifatnya menjadi otomatis dan penggunaannya pun menjadi lebih maksimal (tahap otomatisasi) Selain itu, untuk meningkatkan efektivitas suatu strategi, maka strategi tersebut harus sering digunakan untuk menyelesaikan masalah lainnya lagi (tahap aplikasi)
Sama
seperti Piaget, kelompok ini memandang anak sebagai agen aktif yang terus mengembangkan kemampuannya. Melalui modifikasi diri, anak terus merubah pengetahuan dan strategi yang ia miliki (yang telah ia peroleh dari pengalaman sebelumnya) agar dapat muncul responrespon baru yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah baru pula
Kualitas
performance anak tidak hanya ditentukan oleh tingkat kemampuan anak saja namun lingkungan juga memberikan andil akan terbentuknya kualitas peformance anak dalam menyelesaikan masalah Artinya adalah jika lingkungan yang dihadapinya kurang dapat ia pahami dengan baik atau lingkungan memberikan tugas/pesan yagn kurang jelas maka ia akan cenderung memberikan repon yang keliru
a.
b.
Kemampuan manusia berpikir, sifatnya fleksibel, dapat membantu manusia untuk beradaptasi dan menyesuaikan dengan segala perubahan yang terjadi di lingkungan , berbagai macam tugas dan tujuan. Kebebasan melakukan sesuatu. Pikiran manusia akan menerima dan mengolahnya serta menyimpannya, baik dalam ingatan jangka pendek maupuan jangka panjang
1.
Encoding & representasi : mengubah informasi yang datang dari lingkungan ke dalam bentuk mental (yaitu berupa penyimpanan informasi dalam bentuk verbal atau gambar) misalnya : misalnya subjek mendengar kara kursi dari lingkungannya, maka kata tersebut akan disimpan dalam mentalnya dapat berupa kata atau gambar
2.
Strategies : adalah tahap proses kognitif yang disadari atau berupa aktivitas perilaku yang disadari yang biasanya digunakan meningkatkan performance mental (dapat berupa strategi untuk menyimpan, mengolah maupun memecahkan masalah). Misalnya anak diberi soal 3 + 14. anak akan menggunakan berbagai macam strategi untuk menyelesaikannya. Bisa dengan cara menghitung 1-3 kemudian diteruskan sampai mencapai angka 17; atau mulai dari angka 14 yang ditambahkan dengan angka yang lebih kecil sehingga mencapai 17
3.
Otomatisasi : yaitu pemindahan proses berpikir dari yang disadari dan terkendali menjadi tidak disadari dan otomatis. Contoh konkritnya adalah dengan melihat seseorang yang mengendari mobil. Jika di awal masih berpikir dan terkendali secara sadar maka jika sudah sampai pada tahap biasa dan ahli semuanya terjadi secara otomatis
4.
Generalisasi : anak menggunakan strategi yang ia miliki untuk menyelesaikan masalah yang baru namun memiliki kesamaan dengan masalah yang lama yang pernah ia hadapi. Contohnya : anak sudah dapat melakukan pengjumlahan sederhana. Suatu saat ibunya meminta anak untuk mengambil sesuatu sejumlah tertentu. Maka anak akan menggunakan konsep hitungnya tersebut
Anak
mengembangkan kognitifnya melalui persepsi dan atensi Ada 2 konsep teori mengenai persepsi, yaitu ; a. Piaget : persepsi akan berkembang secara bertahap. Misalnya anak melihat kucing untuk pertama kalinya, ia hanya akan mempersepsikan bahwa kucing berbulu dan berkaki empat. Kemudian saat bertemu kucing untuk kedua kalinya ia jadi lebih tahu jika kucing suka susu dan ikan enrichment theory
b.
Gibson : saat anak menemui suatu stimulus maka akan melakukan identifikasi dan diskriminasi hal-hal penting dari stimulus tersebut/objek tersebut dan menjalin keterkaitan antara satu informasi dengan informasi lainnya yang ia peroleh dari alat sensor lainnya. differentiation theory
Adalah
fokus perhatian pada satu stimulus dan mengabaikan yang lainnya. Anak dengan usia yang lebih muda, akan lebih sulit dalam mengendalikan perhatiannya. Waktu rentang perhatiannya pun pendek. Pada anak usia 1 tahun akan mampu memperhatikan mainannya selama 2 detik. Kemudian usia 2 tahun akan mampu bermain dengan mainannya selama 8 detik
Anak
yang lebih muda juga akan mudah terganggu perhatiannya saat menonton televisi. Anak usia 2-3 tahun akan lebih banyak bicara dengan orang lain, bermain dengan mainannya, dan melihat sekilas ke layar kaca.
Ada
3 bagian dalam memori yaitu ; 1. Basic capacity 2. Strategies 3. World knowledge
Banyaknya
informasi yang dapat disimpan dalam memori jangka pendek (memory span) Anak usia 5 tahun dapat mengingat 5 digit angka Anak usia 12 tahun dapat mengingat 6-7 digit angka Kapasitasnya akan bertambah seiring dengan bertambahnya usia anak
Yaitu
proses pemindahan informasi dari memori jangka pendek ke dalam jangka panjang Caranya dengan rehearsal yaitu salah satu cara yang dapat dilakukan anak untuk mempertahankan sesuatu dalam ingatannya. Caranya dengan mengulangi sesuatu tersebut secara berulang-ulang baik secara mental maupun secara oral
Suatu
tempat dimana anak dapat menemukan informasi baru yang sesuai Segala sesuatu yang berkaitan dengan world knowledge adalah segala hal yang telah dipelajari anak dari pengalamannya dan memahami “dunia” di sekitarnya secara menyeluruh Contoh : anak nonton pertandingan basket. Lambat laun ia akan semakin paham mengenai permainan tersebut yang tidak hanya sebatas memasukkan bola ke dalam keranjang
yaitu
kemampuan memecahkan masalah Problem solving dapat menggerakkan persepsi, atensi dan memori untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi Cara pemecahan masalah : melalui analogi; menggunakan informasi dari suatu pemecahan masalah untuk memecahkan masalah yang baru; melalui kegiatan rutin anak; melalui berpikir deduktif