ISI “Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang kredibel dengan menjunjung tinggi nilai-nilai dasar untuk berperan aktif dalam mendorong terwujudnya tata kelola keuangan negara yang akuntabel dan transparan”
ISI Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; Memberikan pendapat untuk meningkatkan mutu pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara; Berperan aktif dalam menemukan dan mencegah segala bentuk penyalahgunaan dan
penyelewengan keuangan negara.
Sambutan Kepala Perwakilan Assalamu’alaikum wr. wb. Pertama-tama, kami panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena atas izin dan karunia-Nya, buku Profil Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 dapat diterbitkan. Buku ini merangkum berbagai capaian dan kegiatan yang dilakukan BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat selama tahun 2013, diantaranya adalah capaian IKU 2012 yang telah mencapai skor 91,58%. Salah satu kegiatan penting di tahun 2013 adalah Penandatanganan Pakta Integritas yang dilakukan secara serantak oleh seluruh pegawai BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Terkait dengan kinerja yang telah kami capai pada tahun 2013, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan dalam pencapaian tersebut. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing setiap langkah-langkah kita dalam mewujudkan BPK RI yang menjunjung tinggi Independensi, Integritas, dan Profesionalisme. Wassalamu’alaikum wr. wb.
Mataram, Maret 2013 Kepala Perwakilan,
Eldy Mustafa, S.H., M.H. NIP 195609181986021001
ii
Daftar Isi
Visi dan Misi BPK ........................................................................................................................... i Sambutan Kepala Perwakilan ....................................................................................................... ii Daftar Isi .......................................................................................................................................... iii A. Gambaran Umum Sejarah BPK RI ........................................................................................................................... 02 Sejarah BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat ....................................................... 04 Struktur Organisasi BPK RI Periode 2009 – 2014 ...................................................................... 06 Struktur Organisasi BPK RI Perwakilan Provinsi NTB Per 31 Desember 2013 ......................... 07 B. Sekilas Kinerja 2013 Nilai Dasar................................................................................................................................... 09 Tujuan Strategis .......................................................................................................................... 09 Indeks Kinerja Utama (IKU) ........................................................................................................ 10 Kegiatan Pemeriksaan ................................................................................................................ 11 Opini Pemeriksaan ...................................................................................................................... 12 Monitoring Pemeriksaan Tahun 2013 ......................................................................................... 13 Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Semester II 2013 ............................................. 16 Kinerja Keuangan ....................................................................................................................... 17 C. Sumber Daya Perwakilan Sumber Daya Manusia ............................................................................................................... 23 Sumber Daya Keuangan dan BMN............................................................................................. 26 D. Entitas Pemeriksaan Peta Pembagian Wilayah Pemeriksaan ..................................................................................... 28 Provinsi Nusa Tenggara Barat .................................................................................................... 29 Kota Mataram.............................................................................................................................. 31 Kabupaten Lombok Barat ........................................................................................................... 33 Kabupaten Lombok Tengah........................................................................................................ 36 Kabupaten Lombok Timur........................................................................................................... 39 Kabupaten Lombok Utara ........................................................................................................... 42 Kabupaten Sumbawa .................................................................................................................. 44 Kabupaten Sumbawa Barat ........................................................................................................ 46 Kabupaten Dompu ...................................................................................................................... 48 Kabupaten Bima.......................................................................................................................... 51 Kota Bima.................................................................................................................................... 53
E. Galeri 2013................................................................................................................................ 56
iii
Gambaran umum
Sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden RI pada tanggal 5 Juli 1959 yang menyatakan kembali ke UUD 1945, maka sesuai ketentuan UUD 1945 pasal 23 ayat 5, nama Dewan Pengawas Keuangan kembali menjadi Badan Pemeriksa Keuangan. Pada masa ini, baik Pemerintah maupun BPK berusaha sekuatnya untuk mewujudkan Undang-undang tentang BPK sesuai dengan amanat UUD 1945 pasal 23 ayat 5. Sementara itu telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (Perpu) No. 7 Tahun 1963 dan Perpu No. 6 Tahun 1964 tentang BPK Gaya Baru.
Sejarah BPK RI
BPK sendiri telah berusaha membahas Perpu No. 6 Tahun 1964 untuk menjadikannya sebagai Undang-undang, yaitu dengan menyusun konsep Rancangan Undang-undang tentang Badan Pemeriksa Keuangan, yang kemudian oleh Pemerintah diajukan kepada DPR. RUU tersebut selanjutnya disetujui dan disahkan menjadi Undang-undang No. 17 Tahun 1965 tentang Penetapan Perpu No. 6 Tahun 1964, tentang Pembentukan Badan Pemeriksa Keuangan. Dengan demikian, BPK berubah menjadi BPK Gaya Baru yang berada di bawah Presiden/Pemimpin Besar Revolusi. Namun kemudian dengan ketetapan MPRS No. X/MPRS/1966, tanggal 5 juli 1966, kedudukannya dikembalikan pada posisi dan fungsinya sesuai dengan yang diatur dalam UUD 1945.
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) berdiri pada tanggal 1 Januari 1947, dengan kedudukan sementara di Kota Magelang. Pendirian BPK RI tersebut berdasarkan pada Surat Penetapan Pemerintah No.11/OEM tanggal 28 Desember 1946 tentang pembentukan Badan Pemeriksa Keuangan. Pada awal berdirinya, BPK RI hanya mempunyai 9 orang pegawai dengan ketua R. Soerasno. Melalui Penetapan Pemerintah No.6/1948 tanggal 6 Nopember 1948, tempat kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan dipindahkan dari Magelang ke Yogyakarta dengan ketua R. Kasirman.
Pada tahun 1973 dikeluarkan UU No. 5 Tahun 1973 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, yang mengganti dan mencabut UU No. 17 tahun 1965. Amandemen ketiga UUD 1945 pada pasal 23E, 23F dan 23G, dan dikeluarkannya paket tiga undang-undang tentang keuangan negara pada tahun 2003 dan 2004 memberikan kewenangan yang lebih kuat dan jelas kepada BPK. Hal tersebut menjadi dasar disusunnya UU No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan yang menggantikan UU No. 5 Tahun 1973. Dengan kedudukan dan wewenang tersebut, BPK ikut mendorong penegakkan transparansi dan akuntabilitas keuangan negara yang lebih baik.
Dengan dibentuknya Negara Republik Indonesia Serikat (RIS), dibentuk Dewan Pengawas Keuangan berdasarkan Konstitusi RIS. Kemudian berdirinya Republik Indonesia berdasarkan Undang Undang Dasar Sementara 1950 (UUDS 1950), maka dibentuk Dewan Pengawas Keuangan Republik Indonesia yang merupakan gabungan dari Dewan Pengawas Keuangan RIS di Bogor dan Badan Pemeriksa Keuangan RI di Yogyakarta. Keadaan ini berlangsung sampai dengan tahun 1959.
Dalam era Reformasi sekarang ini, Badan Pemeriksa Keuangan telah mendapatkan dukungan konstitusional dari MPR RI melalui Sidang Tahunan Tahun 2002 yang memperkuat kedudukan BPK RI sebagai lembaga pemeriksa eksternal di bidang Keuangan Negara, yaitu dengan dikeluarkannya TAP MPR RI No. VI/MPR/2002 yang antara lain menegaskan kembali kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan sebagai satu-satunya lembaga pemeriksa eksternal keuangan negara dan peranannya
Kantor BPK RI di Magelang
2
perlu lebih dimantapkan sebagai lembaga yang independen dan profesional. Untuk lebih memantapkan tugas BPK RI, pada tahun 2001 ketentuan yang mengatur BPK RI dalam UUD 1945 telah diamandemen. Sebelum amandemen, kedudukan BPK RI hanya diatur dalam satu ayat yaitu Pasal 23 ayat (5). Kemudian dalam Amandemen Ketiga UUD 1945 dikembangkan menjadi satu bab tersendiri (Bab VIII A) dengan tiga pasal (23E, 23F, dan 23G) dan tujuh ayat. Dalam rangka menunjang tugasnya, BPK RI didukung dengan seperangkat Undang-Undang di bidang Keuangan Negara, yaitu; UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara UU No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
3
Mataram. Kantor tersebut merupakan kantor sementara sembari menunggu selesainya pembangunan gedung kantor baru yang peletakan batu pertamanya dilakukan pada tanggal 9 September 2009. Mulai 1 Januari 2011 secara definitif kegiatan BPK RI Perwakilan Provinsi NTB telah dilaksanakan di gedung yang beralamat di Jalan Udayana Nomor 22, Kelurahan Karang Baru, Kecamatan Mataram tersebut. Gedung kantor BPK RI Perwakilan Provinsi NTB diresmikan oleh Ketua BPK RI, Drs. Hadi Purnomo, Ak., pada tanggal 1 Desember 2011. Kantor ini terdiri dari dua gedung yaitu, Gedung Utama di sebelah Barat yang mempunyai fungsi sebagai ruang kerja pegawai dan Gedung Penunjang di sebelah timur yang mempunyai fungsi menunjang kegiatan operasional kantor.
Sejarah BPK RI Perwakilan Provinsi NTB
Kantor lama BPK RI Perwakilan Provinsi NTB
BPK merupakan satu-satunya lembaga yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga negara lainnya, Bank Indonesia, BUMN, Badan Layanan Umum (BLU), BUMD, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara. Untuk memperlancar tugas dan meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan maka sesuai amandemen ketiga Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 23G yang menyatakan bahwa, “BPK-RI berkedudukan di ibukota negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi”, dan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 serta Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang BPK Pasal 3 ayat (2) yang menyatakan bahwa, “BPK memiliki perwakilan di setiap provinsi”, dibentuklah kantor perwakilan BPK RI yang berdiri disetiap wilayah provinsi di Indonesia.
Kantor Baru BPK RI Perwakilan Provinsi NTB
Gedung
Utama
memiliki
3
lantai
dengan
pembagian sebagai berikut: 1. Lantai 1 untuk Ruang Sub Bagian Hukum dan Humas serta Ruang Sub Bagian Umum.
Perwakilan BPK RI di Mataram, Nusa Tenggara Barat merupakan perwakilan BPK yang ke-26 dan diresmikan pada tanggal 23 November 2007 oleh Wakil Ketua BPK (Alm.) Bapak H. Abdullah Zainie, S.H. yang selanjutnya berubah nama menjadi BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). BPK RI Perwakilan Provinsi NTB berawal dari Perwakilan IV BPK RI di Denpasar yang membawahi wilayah pemeriksaan Provinsi Bali, Provinsi NTB, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Provinsi Maluku, dan Provinsi Papua.
2. Lantai 2 untuk Ruang Kepala Perwakilan, Ruang Kepala Sekretariat Perwakilan, Ruang Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan, Ruang Sub Bagian SDM dan Ruang Sub Bagian Keuangan. 3. Lantai 3 untuk Ruang Kepala Sub Auditorat NTB I dan II, serta Ruang Seksi NTB IA, IB, IIA dan IIB. Gedung Penunjang memiliki 3 lantai dengan
Kantor pertama Perwakilan BPK RI Provinsi NTB adalah eks Gedung Kantor Kehutanan milik Pemerintah Provinsi NTB dengan status izin pinjam pakai yang beralamatkan di Jalan Pejanggik Nomor 5
pembagian sebagai berikut: 1. Lantai 1 untuk ruang mushola, poliklinik, kantin dan koperasi karyawan. 2. Lantai 2 untuk ruang arsip dan perpustakaan.
4
3. Lantai 3 untuk ruang auditorium.
E. Gedung Kantor
BPK RI Perwakilan Provinsi NTB ini adalah salah satu unsur Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan yang berada di bawah Auditor Keuangan Negara VI (AKN VI) dan bertanggung jawab kepada Anggota VI BPK RI. Untuk wilayah kerjanya, Kantor Perwakilan ini membagi 2 wilayah kerja yaitu Sub Auditorat NTB I dan Sub Auditorat NTB II. Sub Auditorat NTB I memiliki wilayah kerja yang terdiri dari Pemerintah Provinsi NTB, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, dan Kabupaten Sumbawa Barat, sedangkan Sub Auditorat NTB II memiliki wilayah kerja yang terdiri dari Kabupaten Dompu, Kota Bima, Kabupaten Bima, Kabupaten Sumbawa, dan Kota Mataram.
Gedung kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat terletak di Jalan Udayana Nomor 22, Kelurahan Karang Baru, Kecamatan Mataram, dengan luas bangunan 5.354 meter persegi.
Berikut adalah sarana dan prasarana yang dimiliki BPK RI Perwakilan Provinsi NTB hingga 31 Desember 2012, yaitu:
Rumah Jabatan BPK RI Perwakilan Provinsi NTB
A. Kendaraan Roda Dua dan Roda Empat, dengan rincian: 1.
7 (tujuh) unit kendaraan roda empat.
2.
6 (enam) unit kendaraan roda dua.
B. Tanah Luas tanah dan bangunan gedung kantor BPK RI Perwakilan Provinsi NTB saat ini seluas 3.584m2. C. Inventaris Kantor saat ini berupa: Rumah Jabatan Kepala Perwakilan BPK RI Perwakilan Provinsi NTB
Peralatan kantor berupa scanner, lemari penyimpanan, meja kerja, kursi kerja, kursi dorong, lemari besi, filing cabinet, printer, telepon, faximile, telephone (PABX), stabilizer, UPS, PC, Standard Level Generator, LCD Projecd/infocus, sound system. D. Rumah Jabatan Rumah Dinas BPK RI Perwakilan Provinsi NTB adalah sebanyak 13 unit yang terdiri dari 1 unit rumah dinas jabatan Kepala Perwakilan dan 12 unit rumah dinas jabatan eselon III dan IV. Kompleks rumah dinas BPK RI Perwakilan Provinsi NTB terletak di Jl. K.H. Mansyur No. 5 Kelurahan Dasan Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram-NTB.
5
Struktur Organisasi BPK RI Periode 2009 - 2014 Ketua
Drs. Hadi Poernomo, Ak. Wakil Ketua
Anggota I
Anggota II
Hasan Bisri, S.E
Dr. H. Moermahadi Soerja Djanegara, S.E., Ak., M.M.
Drs. Taufiequrachman Ruki, S.H.
Anggota III
Anggota IV
Anggota V
Dr.Agung Firman Sampurna, SE. M.Si
Dr. Drs. Ali Masykur Musa, M.Si. :
Drs. Sapto Amal Damandari, Ak.
Anggota VI
Anggota VII
Dr. H. Rizal Djalil
Bahrullah Akbar, B.Sc., Drs., SE., MBA.
6
Struktur Organisasi BPK RI Perwakilan Provinsi NTB Per 31 Desember 2013
KEPALA PERWAKILAN Eldy Mustafa, S.H., M.H.
KASETLAN I Putu Wisudhantara, S.E., M.M.
KASUBAUD NTB I -
KASUBAUD NTB II Aris Asmono, S.E., Ak.
KASUBAG SDM Shinta Lamria, S.E., M.Ak., Ak.
KASUBAG KEUANGAN IGA Masningrat, S.H.
KASUBAG HUKUM HUMAS Jayusman, S.H.
KASUBAG UMUM Maula Rusindrawan, S.Kom., ENSA
KASUBAG SETKALAN Dicky Dewarijanto, S.E., M.M.
7
sekilas kinerja 2013
NILAI DASAR Independensi
Kami menjunjung tinggi independensi, baik secara kelembagaan, organisasi, maupun individu. Dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan pemeriksaan, kami bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan privbadi, ekstern, dan/atau organisasi yang dapat mempengaruhi independensi.
Integritas
Kami membangun nilai integritas dengan bersikap jujur, obyektif, dan tegas dalam menerapkan prinsip, nilai, dan keputusan.
Profesionalisme
Kami membangun nilai profesionalisme dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, ketelitian, dan kecermatan, serta berpedoman kepada standar yang berlaku.
TUJUAN STRATEGIS 1. Mendorong terwujudnya pengelolaan keuangan negara yang tertib, taat pada peraturan perundangan, ekonomis, efisien, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan 2. Mewujudkan pemeriksaan yang bermutu untuk menghasilkan laporan hasil pemeriksaan yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan pemilik kepentingan 3. Mewujudkan birokrasi yang modern di BPK
9
INDIKATOR KINERJA UTAMA, TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2013 Sasaran Strategis 1
2
3 4
5
Meningkatkan Efektivitas Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
Meningkatkan Fungsi Manajemen Pemeriksaan
7
9
56,49%
1
0
2.1
33
33
2.2
Jumlah LHP Kinerja yang diterbitkan
3
3
2.3
Ketepatan waktu pelaksanaan pemeriksaan
100%
100%
2.4
Ketepatan waktu penyelesaian LHP
100%
100%
2.5
Pemenuhan quality assurance dalam pemeriksaan Jumlah usulan pendapat yang dimanfaatkan Dit. EPP Jumlah laporan pemantauan penyelesaian ganti kerugian negara yang diterbitkan Ketepatan waktu penyampaian laporan pemantauan penyelesaian ganti kerugian negara Jam pelatihan per pegawai
100%
97%
1
1
22
22
100%
100%
40
72,43
85%
86,67%
6.1
Persentase pemeriksa yang memenuhi standar jam pelatihan Jumlah Media Workshop yang dilaksanakan
2
2
6.2
Rata-rata waktu penyelesaian juknis akses data
5 hari
4 hari
7.1
Tingkat pemanfaatan aplikasi TIK
90%
93,04%
7.2
Persentasi entitas yang mentransfer data via Agen Konsolidator (AK) Persentase Instalasi Agen Konsolidator (AK)
54,54%
72,73%
54,54%
90,91%
Meningkatkan Mutu Pengelolaan SDM di Lingkungan Perwakilan
5.1
Meningkatkan Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana di Lingkungan Perwakilan Meningkatkan Pemanfaatan Anggaran di Lingkungan Perwakilan Jumlah
40%
Jumlah temuan berindikasi tindak pidana yang disampaikan ke Ditama Binbangkum dan disetujui untuk disampaikan ke APH Jumlah LHP yang diterbitkan
4.1 4.2
7.3 8
2013
1.2
3.1
Meningkatkan Pemanfaatan TIK di Lingkungan Perwakilan
2013 Persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti
Meningkatkan Mutu Pemberian Pendapat Meningkatkan Mutu Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara
Meningkatkan Komunikasi dengan Stakeholders
Realisasi
1.1
5.2 6
Target Indikator Kinerja Utama
8.1
Persentase Pemenuhan Sarana dan Prasarana Sesuai dengan Standar
90%
85,70%
9.1
Tingkat pemanfaatan anggaran
85%
91.,58%
16
10
Kegiatan Pemeriksaan
Kendaraan Bermotor (BBnKB) pada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat bertanggungjawab atas 11 entitas pemeriksaan. Entitas Pemeriksaan tersebut adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Pemeriksaan Tahun 2013 Tahun Anggaran 2013, BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) pada 11 Pemerintah Daerah di Provinsi NTB. Pemeriksaan LKPD Tahun 2013 diawali dengan pemeriksaan pendahuluan dan pemantauan atas penyelesaian kerugian daerah yang dilakukan di awal tahun 2013. Dilanjutkan dengan pemeriksaan terinci yang seluruhnya dilaksanakan pada Semester I 2013.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Pemerintah Kota Mataram Pemerintah Kabupaten Lombok Barat Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah Pemerintah Kabupaten Lombok Utara Pemerintah Kabupaten Lombok Timur Pemerintah Kabupaten Sumbawa Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat Pemerintah Kabupaten Bima Pemerintah Kota Bima Pemerintah Kabupaten Dompu
Untuk pemeriksaan kinerja, pada tahun 2013 BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat melaksanakan 3 pemeriksaan Kinerja, yakni Pemeriksaan Kinerja Pengelolaan Pajak Hotel, Restoran dan Reklame TA 2012 s.d Semester I TA 2013 pada Pemerintah Kabupaten Lombok Barat di Gerung, Pemeriksaan Kinerja atas Efektifitas Audit dan Reviu LK oleh Aparat pengawas Internal Pemerintah (APIP) pada inspektorat Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Pemeriksaan Kinerja atas Efektifitas Audit dan Reviu LK oleh Aparat pengawas Internal Pemerintah (APIP) pada inspektorat Kota Bima.
Sekilas Pemeriksaan Tahun 2012 Selama tahun 2012, BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) pada 11 entitas Pemeriksaan, 3 pemeriksaan Kinerja, dan 8 Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu (PDTT). Pemeriksaan atas LKPD dilaksanakan pada semester I, kecuali untuk LKPD Kabupaten Bima dikarenakan adanya musibah kebakaran yang menghanguskan Kantor Pemerintahan Kabupaten Bima.
Untuk pemeriksaan PDTT yang dilaksanakan pada tahun 2013 adalah Pemeriksaan atas Pertanggungjawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik TA 2012 pada Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Bima, dan Kota Bima. Pemeriksaan atas Belanja Modal TA 2012 dan TA 2013 (s.d 31 Juli 2013) pada Pemerintah Provinsi NTB, Kota Mataram, Kab. Lombok Barat, Kab. Lombok Timur, Kab. Bima, Kab. Sumbawa dan Kab. Sumbawa Barat, serta Pemeriksaan atas Operasional RSUD TA 2012 dan TA 2013 (s.d 31 Agustus 2013) pada Pemerintah Kota Mataram.
Pada semester II dilaksanakan pemeriksaan dengan tujuan tertentu (PDTT) yakni Pemeriksaan APBD pada Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kota Bima, dan Kabupaten Dompu, serta Pemeriksaan atas Operasional BPR NTB-Bima, dan Pemeriksaan atas Operasional BPR NTBLombok Tengah. Pemeriksaan Kinerja yang dilaksanakan pada Semster II adalah Pemeriksaan Kinerja Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam menunjang Program Wajar Dikdas 9 Tahun (Kinerja Pendidikan) pada Kabupaten Lombok Tengah, Kinerja Pendidikan pada Kabupaten Dompu, dan Kinerja Pengelolaan Pelayanan Rawat Inap dan Gawat Darurat pada RSUD Bima TA 2011 dan Semester I 2012 pada Kabupaten Bima.
Di luar jadwal pemeriksaan berdasarkan Rencana Kerja Pemeriksaan (RKP) BPK RI Perwakilan Provinsi NTB, pada tahun 2013 ini sebagian pemeriksa juga diminta untuk ikut melaksanakan pemeriksaan PDTT atas BUMD (RKP AKN VI) di beberapa wilayah di Indonesia Bagian Timur.
Di tahun 2012, BPK RI Perwakilan Provinsi NTB telah melaksanakan pemeriksaan berbasis data elektronik (e-audit) yakni pemeriksaan atas Pelaksanaan APBD Khusus Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama
11
Opini Pemeriksaan Pada tahun 2013, terdapat 3 (tiga) entitas yang mendapat predikat WTP, yakni Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Lombo Tengah, dan Kabupaten Sumbawa. Di tahun anggaran 2013 ini tidak ada entitas yang mendapat gelar TMP.
NO
ENTITAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Provinsi Nusa Tenggara Barat Kota Mataram Kabupaten Lombok Barat Kabupaten Lombok Tengah Kabupaten Lombok Utara Kabupaten Lombok Timur Kabupaten Sumbawa Kabupaten Sumbawa Barat Kabupaten Bima Kota Bima
11
Kabupaten Dompu
LKPD T.A. 2011 WTP WDP WDP WDP WDP WDP WDP WDP WDP WDP
OPINI LKPD T.A. 2012 WTP WDP WDP WTP DPP WDP WDP WTP DPP WDP WDP WDP
LKPD T.A. 2013 WTP WDP WDP WTP WDP WDP WTP WDP WDP WDP
TMP
WDP
WDP
Opini T.A. 2013
27% WTP WDP 73%
12
Monitoring Kegiatan Pemeriksaan Tahun 2013 Kegiatan Pemeriksaan LKPD Tahun 2013 NO
OBYEK PEMERIKSAAN
No/ Tgl Penyampaian LKPD
1
LKPD TA 2012 Provinsi NTB
2
Pendahuluan
Terinci
No/ Tgl Penyerahan LHP ke DPRD dan KD
Mulai Tanggal
Kembali Tanggal
Mulai Tanggal
Kembali Tanggal
01/BASTLK/XIX.MTR/03/2013 25 Maret 2013
28-Jan-13
03-Mar-13
01-Apr-13
05-Mei-13
01/LHP/XIX.MTR/05/2013, 23 Mei 2013
LKPD TA 2012 Kota Mataram
08/BASTLK/XIX.MTR/03/2013 28 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
06/LHP/XIX.MTR/05/2013, 24 Mei 2013
3
LKPD TA 2012 Kabupaten Lombok Barat
07/BASTLK/XIX.MTR/03/2013 28 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
03/LHP/XIX.MTR/05/2013, 24 Mei 2013
4
LKPD TA 2012 Kabupaten Lombok Tengah
02/BASTLK/XIX.MTR/03/2013 30 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
07/LHP/XIX.MTR/05/2013, 24 Mei 2013
5
LKPD TA 2012 Kabupaten Lombok Timur
03/BASTLK/XIX.MTR/03/2013 27 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
04/LHP/XIX.MTR/05/2013, 24 Mei 2013
6
LKPD TA 2012 Kabupaten Lombok Utara
09/BASTLK/XIX.MTR/03/2013 28 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
02/LHP/XIX.MTR/05/2013, 24 Mei 2013
7
LKPD TA 2012 Kabupaten Sumbawa
06/BASTLK/XIX.MTR/03/2013 28 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
05/LHP/XIX.MTR/05/2013, 24 Mei 2013
8
LKPD TA 2012 Sumbawa Barat
04/BASTLK/XIX.MTR/03/2013 27 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
09/LHP/XIX.MTR/05/2013, 24 Mei 2013
9
LKPD TA 2012 Kabupaten Bima
05/BASTLK/XIX.MTR/03/2013 27 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
08/LHP/XIX.MTR/05/2013, 24 Mei 2013
10
LKPD TA 2012 Kota Bima
10/BASTLK/XIX.MTR/03/2013 28 Maret 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
03-Apr-13
02-Mei-13
10/LHP/XIX.MTR/05/2013, 24 Mei 2013
11
LKPD TA 2012 Dompu
11/BASTLK/XIX.MTR/06/2013 11 Juni 2013
28-Jan-13
26-Feb-13
18-Juni-13
17-Juli-13
33/LHP/XIX.MTR/07/2013, 22 Juli 2013
13
Kegiatan Pemeriksaan Kinerja dan PDTT Tahun 2013
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
OBYEK PEMERIKSAAN
Pemeriksaan atas Kinerja Pengelolaan Pajak Hotel, Restoran, dan Reklame TA 2012 s.d. Semester I TA 2013 pada Pemerintah Kabupaten Lombok Barat di Gerung Pemeriksaan atas Kinerja Efektivitas Audit dan Reviu LK oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) pada Inspektorat Provinsi Nusa Tenggara Barat di Mataram Pemeriksaan atas Kinerja Efektivitas Audit dan Reviu LK oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) pada Inspektorat Kota Bima di Raba Pemeriksaan atas Pertanggungjawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik TA 2012 pada Provinsi Nusa Tenggara Barat Pemeriksaan atas Pertanggungjawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik TA 2012 pada Provinsi Kota Mataram Pemeriksaan atas Pertanggungjawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik TA 2012 pada Kabupaten Lombok Barat Pemeriksaan atas Pertanggungjawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik TA 2012 pada Kabupaten Lombok Tengah Pemeriksaan atas Pertanggungjawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik TA 2012 pada Kabupaten Lombok Timur Pemeriksaan atas Pertanggungjawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik TA 2012 pada Kabupaten Lombok Utara Pemeriksaan atas Pertanggungjawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik TA 2012 pada Kabupaten Sumbawa Barat
Jenis Pemeriksaan
Pendahuluan
Terinci
No/ Tgl Penyerahan LHP ke DPRD dan KD
Mulai Tanggal
Kembali Tanggal
Mulai Tanggal
Kembali Tanggal
Kinerja
01-Jul-13
25-Jul-13
16-Sep-13
25-Okt-13
42/LHP/XIX.MTR/12/2013 30 Desember 2013
Kinerja
19-Jun-13
13-Jul-13
17-Sep-13
4-Nov-13
40/LHP/XIX.MTR/12/2013 30 Desember 2013
Kinerja
19-Jun-13
13-Jul-13
18-Sep-13
27-Okt-13
41/LHP/XIX.MTR/12/2013 30 Desember 2013
06-Mei-13
11-Mei-13
23/LHP. BANPOL /XIX.MTR/07/2013 22 juli 2013
PDTT
PDTT
03-Mei-13
08-Mei-13
PDTT
03-Mei-13
08-Mei-13
PDTT
03-Mei-13
08-Mei-13
PDTT
03-Mei-13
08-Mei-13
PDTT
03-Mei-13
08-Mei-13
PDTT
03-Mei-13
08-Mei-13
14
24/LHP. BANPOL /XIX.MTR/07/2013 22 juli 2013
25/LHP. BANPOL /XIX.MTR/07/2013 22 juli 2013
26/LHP. BANPOL /XIX.MTR/07/2013 22 juli 2013
27/LHP. BANPOL /XIX.MTR/07/2013 22 juli 2013
28/LHP. BANPOL /XIX.MTR/07/2013 22 juli 2013
29/LHP. BANPOL /XIX.MTR/07/2013 22 juli 2013
Pendahuluan NO
OBYEK PEMERIKSAAN
No/ Tgl Penyerahan LHP ke DPRD dan KD Mulai Tanggal
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Pemeriksaan atas Pertanggungjawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik TA 2012 pada Kabupaten Sumbawa Pemeriksaan atas Pertanggungjawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik TA 2012 pada Kabupaten Bima Pemeriksaan atas Pertanggungjawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik TA 2012 pada Kota Bima Pemeriksaan atas Pertanggungjawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik TA 2012 pada Kabupaten Dompu Pemeriksaan atas Belanja Modal TA 2012 dan TA 2013 (s.d. 31 Juli 2013) pada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat di Mataram Pemeriksaan atas Belanja Modal TA 2012 dan TA 2013 (s.d. 31 Juli 2013) pada Pemerintah Kota Mataram di Mataram Pemeriksaan atas Belanja Modal TA 2012 dan TA 2013 (s.d. 31 Juli 2013) pada Pemerintah Kabupaten Lombok Barat di Gerung Pemeriksaan atas Belanja Modal TA 2012 dan TA 2013 (s.d. 31 Juli 2013) pada Pemerintah Kabupaten Lombok Timur di Selong Pemeriksaan atas Belanja Modal TA 2012 dan TA 2013 (s.d. 31 Juli 2013) pada Pemerintah Kabupaten Bima di Raba Pemeriksaan atas Belanja Modal TA 2012 dan TA 2013 (s.d. 31 Juli 2013) pada Pemerintah kabupaten Sumbawa Pemeriksaan atas Belanja Modal TA 2012 dan TA 2013 (s.d. 31 Juli 2013) pada Pemerintah kabupaten Sumbawa Barat Pemeriksaan atas Operasional RSUD TA 2012 dan TA 2013 pada Pemerintah Kota Mataram
Terinci
Jenis Pemeriksaan
PDTT
PDTT
Kembali Tanggal
Mulai Tanggal
Kembali Tanggal
03-Mei-13
08-Mei-13
03-Mei-13
PDTT
08-Mei-13
30/LHP. BANPOL /XIX.MTR/07/2013 22 juli 2013
31/LHP. BANPOL /XIX.MTR/07/2013 22 juli 2013
32/LHP. BANPOL /XIX.MTR/07/2013 22 juli 2013
03-Mei-13
08-Mei-13
PDTT
18-Jul-133
23-Jul-13
PDTT
4-Nov-13
13-Des-13
43/LHP/XIX.MTR/12/2013 30 Desember 2013
PDTT
4-Nov-13
13-Des-13
44/LHP/XIX.MTR/12/2013 30 Desember 2013
PDTT
11-Nov-13
15-Des-13
45/LHP/XIX.MTR/12/2013 30 Desember 2013
PDTT
11-Nov-13
15-Des-13
46/LHP/XIX.MTR/12/2013 30 Desember 2013
PDTT
11-Nov-13
15-Des-13
47/LHP/XIX.MTR/12/2013 30 Desember 2013
PDTT
26-Agust-13
29-Sep-13
36/LHP/XIX.MTR/12/2013 30 Desember 2013
PDTT
26-Agust-13
29-Sep-13
37/LHP/XIX.MTR/12/2013 30 Desember 2013
PDTT
26-Agust-13
04-Okt-13
15
35/LHP. BANPOL /XIX.MTR/07/2013 22 juli 2013
38/LHP/XIX.MTR/12/2013 30 Desember 2013
Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan sampai dengan Semester II 2013 Posisi tindak lanjut atas rekomendasi hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat sampai dengan semester II Tahun 2013 adalah : -
Telah ditindaklanjuti sesuai rekomendasi senilai Belum sesuai rekomendasi dan dalam proses tindak lanjut senilai Belum ditindaklanjuti senilai
Rincian selengkapnya sebagai berikut : Status Pemantauan Tindak Lanjut No.
Entitas Sesuai dgn Rekomendasi
1
2
Belum sesuai dan dalam Proses Tindak Lanjut
Tidak dapat ditindaklanjuti dengan alasan yg sah
Belum ditindaklanjuti
Jml
Nilai
Jml
Nilai
Jml
Nilai
Jml
Nilai
8
9
10
11
12
13
14
15
1
Provinsi NTB
521
12.821.121.828,90
90
6.943.367.165,91
58
779.130.870,35
5
240.452.250,00
2
Kota Mataram
348
1.699.933.993,61
71
812.527.437,68
120
378.243.718,32
0
-
3
Kab. Lombok Barat
362
2.986.702.624,73
64
5.533.656.262,36
15
0
2
314.176.074,36
4
Kab. Lombok Tengah
379
26.592.472.511,87
32
952.179.766,92
4
14.625.000,00
0
0
5
Kab. Lombok Timur
95
473.516.129,00
86
1.622.128.209,55
226
3.307.037.002,02
0
0
6
Kab. Lombok Utara
191
2.241.795.696,00
27
978.330.239,34
18
50.284.924,00
0
28.450.368,04
7
Kab. Sumbawa
149
1.804.012.070,54
32
1.902.529.772,43
21
0
0
0
8
Kab. Sumbawa Barat
277
2.304.754.911,53
59
1.538.099.817,53
11
10.362.326.050,00
-
-
9
Kab. Bima
125
313.151.884,00
93
2.967.078.223,70
29
532.333.509,07
0
0
10
Kota Bima
209
1.375.695.586,49
50
3.400.071.569,25
97
741.794.738,00
1
1.591.425.669,00
11
Kab. Dompu
250
802.133.992,60
66
7.642.540.204,73
30
155.869.000,00
0
2.324.400,00
2.906
53.415.291.229,27
670
34.292.508.669,40
629
16.321.644.811,76
8
2.176.828.761,40
TOTAL
Tabel Perbandingan antara Total Jumlah Rekomendasi dengan Total Jumlah Tindak Lanjut sampai dengan Semester II 2013 600 500 400 300 200 100 0
SS BS BT TT
16
2013
Kinerja Keuangan (Audited)
adalah
91,29%
dari
sebesar anggaran
Rp8.942.407.163,00 yang
dialokasikan
atau yaitu
A. DIPA SETJEN
sebesar Rp9.796.082.000,00 dengan rincian sebagai
1. Laporan Realisasi Anggaran
berikut:
Kode Uraian Jenis Belanja
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan, hibah, dan belanja selama periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013.
Anggaran
Realisasi
51 Belanja Pegawai
4.123.704.000
3.564.475.031
559.228.969 86,44%
52 Belanja Barang
5.172.378.000
4.890.657.952
281.720.048 94,55%
53 Belanja Modal
500.000.000
487.274.180
12.725.820 97,45%
9.796.082.000
8.942.407.163
853.674.837 91,29%
Jumlah
Anggaran BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat Eselon I Setjen Tahun 2013 untuk estimasi pendapatan sebesar Rp0,00 dan anggaran belanja sebesar Rp9.796.082,00.
Sisa Anggaran
%
Atau dapat digambarkan dalam grafik di bawah ini :
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun 2013 seluruhnya berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp41.498.700,00 atau mencapai 0,00% dari anggaran serta Penerimaan Hibah sebesar Rp0,00 atau mencapai 0,00% dari estimasi yang ditetapkan DIPA.
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Realisasi Belanja Negara pada Tahun 2013 adalah sebesar Rp8.942.407.163,00 atau mencapai 91,29% dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja tersebut terdiri dari realisasi Belanja Rupiah Murni sebesar Rp8.942.407.163,00 atau 91,29% dari anggarannya, Belanja Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp0,00 atau 0,00% dari anggarannya, dan Belanja Hibah sebesar Rp0,00 atau 0,00% dari anggarannya.
Berdasarkan
programnya,
Program
Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya menyerap sebesar 89,60% anggaran, dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPK menyerap
sebesar
95,57%
Adapun
rinciannya
disajikan dalam tabel sebagai berikut : Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2013
Kode
dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut :
Tahun 2013 Anggaran 0,00 0,00 9.796.082.000,00 0,00 0,00 9.796.082.000,00
Pendapatan Negara dan Hibah JUMLAH PENDAPATAN & HIBAH Belanja Rupiah Murni Belanja Pinjaman LN Belanja Hibah LN JUMLAH BELANJA
Tahun 2012 Realisasi 41.498.700,00
Anggaran 0,00
Realisasi 19.981.597,00
41.498.700,00
0,00
19.981.597,00
8.942.407.163,00 0,00 0,00 8.942.407.163,00
8.951.811.000,00 0,00 0,00 8.951.811.000,00
8.484.848.323,00 0,00 0,00 8.484.848.323,00
Uraian Program
Anggaran
Realisasi Belanja
%
01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainya BPK 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPK
7.029.133.000,00
6.298.101.306,00 89,60%
2.766.949.000,00
2.644.305.857,00 95,57%
Jumlah
9.796.082.000,00
8.942.407.163,00 91,29%
Dibandingkan dengan realisasi belanja Tahun 2011, realisasi belanja tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp758.713.198,00 atau 9,82% dibandingkan
1.1 Belanja Negara
dengan realisasi belanja tahun 2011 adalah sebagai
Realisasi belanja negara BPK RI Perwakilan Provinsi
berikut :
Nusa Tenggara Barat Eselon I Setjen pada Tahun
17
Kode Uraian Jenis Belanja
Tahun 2013
Tahun 2012
Kenaikan (Penurunan)
%
Kode Akun
Uraian
51 Belanja Pegawai
3.564.475.031,00 3.317.297.142,00
247.177.889,00
7,45%
52 Belanja Barang
4.890.657.952,00 4.681.521.181,00
209.136.771,00
4,47%
486.030.000,00
1.244.180,00
0,26%
Belanja gaji & tunjangan PNS Belanja gaji & 5113 tunjangan pejabat negara 5121 Belanja Honorarium
8.942.407.163,00 8.484.848.323,00
457.558.840,00
5,39%
5122 Belanja Lembur
53 Belanja Modal Jumlah
487.274.180,00
5111
Belanja Tunj.Khusus & 5124 Belanja Pegawai Transito Realisasi Belanja Bruto Pengembalian Belanja Jumlah Netto
Komposisi alokasi belanja menurut jenis belanja bila dibandingkan antara Tahun 2013 dan Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2012
3.524.727.473,00
3.290.417.869,00
Kenaikan (Penurunan) 234.309.604,00
-
-
-
-
-
-
40.281.000,00
29.990.000,00
-
-
3.565.008.473,00 533.442,00 3.564.475.031,00
3.320.407.869,00 3.110.727,00 3.317.297.142,00
% 7,12% 0,00%
0,00%
10.291.000,00 34,31% -
0,00%
244.600.604,00 7,37% (2.577.285,00) -82,85% 247.177.889,00 7,45%
disajikan sebagai berikut : 1.1.2 Belanja Barang
5.000,00 4.000,00 3.000,00 2.000,00 1.000,00 -
Berdasarkan DIPA Tahun 2013, pagu anggaran untuk Belanja Barang adalah sebesar Rp5.172.378.000,00 dan realisasi Belanja Barang Tahun 2013 sebesar Rp4.890.657.952,00 atau 94,55% dari alokasi Belanja Barang yang dianggarkan. Bila dibandingkan dengan realisasi Belanja Barang Tahun 2012 yaitu sebesar Rp4.681.521.181,00 maka terdapat kenaikan sebesar Rp209.136.771,00 atau 0,26,00%.
Tahun 2013 Tahun 2012
(dalam jutaan rupiah)
Rincian perbandingan realisasi Belanja Barang Tahun Adapun penyebab kenaikan realisasi belanja Tahun
2013 dan Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
2013 dari realisasi Tahun 2012 antara lain sebagai Kode Akun
berikut:
Uraian
Belanja Barang 5211 Operasional Belanja Barang Non 5212 Operasional 5221 Belanja Jasa 5231 Belanja Pemeliharaan Belanja Perjalanan 5241 Dalam Negeri Belanja Perjalanan Luar 5242 Negeri Jumlah Belanja Bruto Pengembalian Belanja Jumlah Netto
1) Kenaikan Anggaran dan SBU Tahun 2013; 2) Tingkat inflasi yang meningkat.
1.1.1 Belanja Pegawai Berdasarkan DIPA Tahun 2013, pagu anggaran untuk belanja pegawai adalah Rp4.123.704.000,00 dan realisasi belanja pegawai Tahun 2013 sebesar Rp3.564.475.031,00 atau 86,44% dari alokasi belanja pegawai yang dianggarkan. Bila dibandingkan dengan realisasi belanja pegawai Tahun 2012 yaitu sebesar Rp3.317.297.142,00 maka terdapat kenaikan sebesar Rp247.177.889,00 atau7,45%.
Tahun 2012
Kenaikan (Penurunan)
%
711.152.387
668.779.314,00
42.373.073,00
6,34%
875.009.363
935.028.090,00
(60.018.727,00)
-6,42%
473.398.975 996.144.467
435.948.929,00 980.922.926,00
37.450.046,00 15.221.541,00
8,59% 1,55%
1.835.365.214
1.661.261.862,00
174.103.352,00
10,48%
Tahun 2013
4.891.070.406,00 412.454,00 4.890.657.952,00
4.681.941.121,00 420.000,00 4.681.521.121,00
209.129.285,00 (7.546,00) 209.136.831,00
0,00% 4,47% -1,80% 4,47%
1.1.3 Belanja Modal Berdasarkan DIPA Tahun 2013, pagu anggaran untuk belanja modal adalah Rp500.000.000,00 dan realisasi belanja modal Tahun 2013 sebesar Rp487.274.180,00 atau 97,45% dari alokasi belanja modal yang dianggarkan. Bila dibandingkan dengan realisasi belanja modal Tahun 2012 yaitu sebesar Rp486.030.000,00, maka terdapat kenaikan sebesar Rp1.244.180,00 atau 0,26%.
Rincian perbandingan realisasi Belanja Pegawai Tahun 2013 dan Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
18
Rincian perbandingan realisasi Belanja Modal Tahun
3. Menurunnya jumlah pendapatan yang berasal dari penerimaan pengembalian belanja TAYL berupa pengembalian kelebihan uang makan Bulan November dan Desember 2012.
2013 dan Tahun 2012 adalah sebagai berikut: Kode Akun
Uraian
Tahun 2013
Tahun 2012
Kenaikan (Penurunan)
5311 Belanja Modal Tanah
0,00
0,00
Belanja Modal 5321 Peralatan dan Mesin
487.274.180,00
267.230.000,00
220.044.180,00 82,34%
0,00
218.800.000,00
(218.800.000,00) -100,00%
Belanja Modal 5331 Gedung dan Bangunan Belanja Modal 5361 Lainnya Realisasi Belanja Bruto Pengembalian Belanja Jumlah Netto
0,00
% 0,00%
0,00
0,00
0,00
0,00%
487.274.180,00 0,00 487.274.180,00
486.030.000,00 0,00 486.030.000,00
1.244.180,00 0,00 1.244.180,00
0,26% 0,00% 0,26%
2. Neraca Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana per 31 Desember 2013 dan dibandingkan dengan posisi keuangan entitas per 31 Desember 2012. Jumlah Aset per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp46.342.525.565,00 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp178.096.066,00 Aset Tetap sebesar Rp46.141.629.499,00, Piutang Jangka Panjang sebesar Rp0,00, dan Aset Lainnya sebesar Rp22.800.000,00.
1.2 Pendapatan Negara dan Hibah Berdasarkan DIPA Tahun 2013 target Pendapatan Negara dan Hibah dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp0,00. Realisasi PNBP Tahun 2013 adalah sebesar Rp41.498.700,00 atau melebihi target sebesar Rp0,00 (0,00%).
Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp74.330.791,00 yang seluruhnya merupakan kewajiban jangka pendek. Sementara itu jumlah Ekuitas Dana per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp46.268.194.774,00 yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp103.765.275,00 dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp46.164.429.499,00.
Komposisi estimasi dan realisasi Pendapatan dan Hibah Tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel di bawah ini: Komposisi realisasi Pendapatan dan Hibah 2013 dapat dilihat pada Grafik dibawah ini:
Tahun
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan per 31 Desember 2012 dapat disajikan sebagai berikut:
Uraian
Pendapatan Penjualan Hasil Produksi/Sitaan (42311) Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN (42312) Pendapatan dari Pemanfaatan BMN (42314) Pendapatan Jasa II (42322)
Aset Kewajiban Ekuitas Dana
31 Desember 2013 46.342.525.565,00 74.330.791,00 46.268.194.774,00
31 Desember 2012 % Naik/(Turun) 58.699.151.022,00 -21,05% 39.569.820,00 87,85% 58.659.581.202,00 -21,12%
Jumlah Aset per 31 Desember 2013 Rp46.342.525.565,00 terdiri dari Aset Lancar Rp178.096.066,00, Aset Tetap Rp46.141.629.499,00, serta Aset Lainnya Rp22.800.000,00.
Dibandingkan dengan realisasi Tahun 2012, realisasi pendapatan di Tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 107,69%. Adapun penyebab kenaikan realisasi pendapatan Tahun 2013 dari pendapatan Tahun 2012, antara lain:
sebesar sebesar sebesar sebesar
Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2013 sebesar Rp74.330.791,00 yang seluruhnya merupakan kewajiban jangka pendek. Jumlah Ekuitas Dana per 31 Desember 2013 sebesar Rp46.268.194.774,00 terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp103.765.275,00 dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp46.164.429.499,00.
1. Kenaikan pendapatan dari pemindahtanganan BMN dengan rincian barang sesuai dengan risalah lelang terlampir; 2. Kenaikan pendapatan lain-lain berupa penerimaan kembali persekot/uang muka gaji;
19
B. DIPA BPK PUSAT
Kode Uraian Jenis Belanja
1. Laporan Realisasi Anggaran
Anggaran
Realisasi
51 Belanja Pegawai
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan, hibah, dan belanja selama periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013.
Sisa Anggaran
-
-
52 Belanja Barang
7.076.182.000
6.038.131.480
53 Belanja Modal
-
-
7.076.182.000
6.038.131.480
Jumlah
1 Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah a. Penerimaan Pajak b. PNBP c. Hibah
309.000,00 0,00 309.000,00 0,00
0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
No.
7.076.182.000,00 7.076.182.000,00 0,00
6.038.131.480,00 6.038.131.480,00 0,00
85,33% 85,33% 0,00%
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00% 0,00%
0,00
0,00
0,00%
1.038.050.520 85,33%
Uraian belanja
Anggaran
Realisasi
Sisa Anggaran
%
1
Rupiah Murni
7.076.182.000,00
6.038.131.480,00
1.038.050.520,00
85,33%
2
Pinjaman LN
-
-
-
0,00%
3
Rupiah Pendamping Hibah LN
-
-
-
0,00%
4
Total
-
-
-
0,00%
7.076.182.000,00
6.038.131.480,00
1.038.050.520,00
85,33%
Apabila dibandingkan realisasi belanja Tahun 2013 dengan Tahun 2012 berdasarkan jenis belanja adalah sebagai berikut:
Kode
Uraian Jenis Belanja
Tahun 2013
51 Belanja Pegawai
2 Realisasi Belanja Negara - Belanja Rupiah Murni - Belanja Pinjaman LN - Belanja Rupiah Pendamping - Belanja Hibah LN - Belanja Barang Non Kas
0,00%
Adapun anggaran dan realisasi belanja berdasarkan sumber pendanaan Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
% Realisasi Anggaran
0,00 0,00 0,00 0,00
-
Belanja Modal
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2013 dan Tahun 2012 dapat disajikan sebagai berikut: Realisasi
1.038.050.520 85,33%
Belanja Barang
Realisasi Belanja Negara pada Tahun 2013 adalah sebesar Rp6.038.131.480,00 atau mencapai 85,33% dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja tersebut terdiri dari realisasi Belanja Rupiah Murni sebesar Rp6.038.131.480,00 atau 85,33% dari anggarannya, Belanja Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp0,00 atau 0,00% dari anggarannya, dan Belanja Hibah sebesar Rp0,00 atau 0,00% dari anggarannya.
Anggaran
0,00%
Belanja Pegawai
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun 2013 seluruhnya berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp309.000,00 atau mencapai 0,00% dari estimasi yang ditetapkan DIPA.
Uraian
-
Atau dapat digambarkan dalam grafik dibawah ini:
Anggaran BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat Eselon I BPK Pusat Tahun 2013 untuk estimasi pendapatan sebesar Rp0,00 dan anggaran belanja sebesar Rp7.076.182.000,00.
No
%
52 Belanja Barang
0,00
1.1. Belanja Negara
% 0,00%
6.038.131.480,00 4.691.550.329,00 1.346.581.151,00
28,70%
0,00
0,00
Kenaikan (Penurunan) 0,00
53 Belanja Modal Jumlah
Tahun 2012
0,00
0,00
0,00%
6.038.131.480,00 4.691.550.329,00 1.346.581.151,00
28,70%
Komposisi alokasi belanja menurut jenis belanja bila dibandingkan antara
Realisasi belanja negara BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat Eselon I BPK Pusat pada Tahun 2013 adalah sebesar Rp6.038.131.480,00 atau 85,33% dari anggaran yang dialokasikan yaitu sebesar Rp7.076.182.000,00 dengan rincian sebagai berikut:
Tahun 2013 dan Tahun 2012
disajikan seperti grafik berikut ini:
20
Adapun penyebab kenaikan realisasi belanja Tahun 2013 dari belanja Tahun 2012 antara lain: 1) Naiknya
pagu
anggaran
dan
standar
biaya
keluaran Tahun 2013 2) Optimalisasi belanja selama Tahun 2013
2. Neraca Komposisi Perbandingan Neraca BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat Eselon I BPK Pusat Laporan Keuangan per 31 Desember 2013 dan per 31 Desember
2012
adalah
Jumlah
Aset
per
31
Desember 2013 sebesar Rp0,00 terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp0,00, Aset Tetap sebesar Rp0,00, serta Aset Lainnya sebesar Rp0,00. Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2013 sebesar Rp0,00 yang seluruhnya merupakan kewajiban jangka pendek. Jumlah Ekuitas Dana per 31 Desember 2013 sebesar Rp0,00 terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp0,00 dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp0,00. Grafik komposisi neraca dapat disajikan seperti contoh dibawah ini:
1,00 0,50 0,00
Aset Kewajiban 31 31 DesemberDesember 2013 2012
Ekuitas Dana
21
Sumber daya perwakilan
Statistik Pegawai Berdasarkan Golongan
Sumber Daya Manusia A. Pegawai Tetap 16
Menurut Golongan II/a
:
3
II/b
:
2
II/c
:
4
II/d
:
8
10
Jumlah
:
17
8
14 12
:
8
III/b
:
15
4
III/c
:
11
2
III/d
:
15
Jumlah
:
49
0
IV/a
:
1
:
0
IV/c
:
1
IV/d
:
0
Jumlah
:
2
4
Jumlah
:
68
74
0
2.
0% 2%
3%
0% 19%
Menurut Jabatan Tertentu Inspektur Utama
:
Pemeriksa Utama
:
0
Inspektur
:
0
Inspektur Utama
Kepala Perwakilan
:
1
Kepala Unit Pemeriksa
:
2
Pemeriksa Utama
Pemeriksa
:
13
Pemeriksa Muda
:
30
Inspektur
Penilik
:
11
Verifikatur
:
0
Administrasi Umum
:
11
:
68
0%
16%
52
IV/b
Statistik Pegawai Menurut Jabatan Tertentu 0%
jumlah (orang)
6
III/a
IV/e
16%
18
I/a I/c II/a II/c III/a III/c IV/a IV/c IV/e
1.
44% Kepala Perwakilan Kepala Unit Pemeriksa
23
Jumlah
3.
Menurut Jenis Kelamin
6.
Laki-laki
:
42
S3
:
0
Perempuan
:
26
S2
:
7
:
68
S1 / D4
:
40
Sarjana Muda / D3
:
9
D1
:
1
SLTA
:
5
Jumlah
Statistik Pegawai Menurut Jenis Kelamin
62%
Pemeriksa Utama
:
0
Pemeriksa Madya
:
1
Pemeriksa Muda
:
22
Pemeriksa Pertama
:
23
Jumlah
:
46
Dibebaskan dari JFP
:
14
Jumlah
:
14
:
-
Jumlah Total
0
:
0
:
68
45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
Menurut Jabatan Fungsional Pemeriksa
Jumlah
:
SD
Statistik Pegawai Tetap Berdasarkan Pendidikan
Perempuan
Belum Lulus Auditor Ahli/Trampil Belum mengikuti Auditor Ahli/Trampil
SLTP
Jumlah
Laki-laki
38%
4.
Menurut Pendidikan
:
8
:
8
:
68
Jumlah (orang)
Statistik Pegawai Tetap Berdasarkan Usia 4% 1%
5.
3%
10%
Menurut Usia > 55 Tahun
:
3
51-55 Tahun
:
1
46-50 Tahun
:
2
41-45 Tahun
:
10
36-40 Tahun
:
12
31-35 Tahun
:
14
26-30 Tahun
:
19
≤ 25 Tahun
:
7
:
68
Jumlah
> 55 Tahun 51-55 Tahun
15%
46-50 Tahun 41-45 Tahun
28%
36-40 Tahun 18%
31-35 Tahun 26-30 Tahun
21%
24
≤ 25 Tahun
B. Pegawai Tenaga Kontrak Menurut Jenis Pekerjaan Dokter Umum
:
1
Dokter Gigi
:
0
Perawat
:
1
Administrasi
:
3
Satuan Pengaman
:
10
Pengemudi
:
3
Satuan Pengaman
Teknisi
:
1
Pengemudi
Mekanik
:
0
Lainnya
:
1
:
20
:
0
S2
:
0
S1 / D4
:
2
Sarjana Muda / D3
:
1
D1
:
0
SLTA
:
15
SLTP
:
2
SD
:
0
:
20
Jumlah
3.
Perawat
16%
Administrasi
Teknisi
53%
Mekanik
Statistik Tenaga Kontrak Menurut Pendidikan
Pendidikan S3
Dokter Gigi
100% 80% 60% 40% 20% 0%
Jenis Kelamin
4.
2 1 0 0
15 2 0
Jumlah (orang)
0 SD
2.
16%
5%0%5%0% 5%
S3 S2 S1 / D4 Sarjana Muda… D1 SLTA SLTP
Jumlah
Dokter Umum
Menurut Usia
Laki-laki
:
15
> 55 Tahun
:
0
Perempuan
:
5
51-55 Tahun
:
0
:
20
46-50 Tahun
:
0
41-45 Tahun
:
1
36-40 Tahun
:
3
31-35 Tahun
:
6
26-30 Tahun
:
8
≤ 25 Tahun
:
2
:
20
Jumlah
Statistik Tenaga Kontrak Menurut Jenis Kelamin
Jumlah
25% Laki-laki 75%
Statistik Tenaga Kontrak Menurut Usia
Perempuan Axis Title
1.
Statistik Tenaga Kontrak Berdasarkan Jenis Pekerjaan
25
10 5 0
Sumber Daya Keuangan (Audited) JUMLAH ANGGARAN : Kegiatan Pemeriksaan Keuangan Negara dan Pemantauan Penyelesaian Kerugian Negara Kegiatan Pelayanan Kesekretariatan, Kehumasan dan Kerjasama Luar Negeri Kegiatan Manajemen SDM Kegiatan Pengelolaan dan Pertanggung-Jawaban Keuangan Negara Kegiatan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Serta Pelayanan Umum
:
Rp 7.076.182.000
:
Rp 1.228.096.000
:
Rp 4.955.240.000
:
Rp
:
Rp 2.766.949.000
JUMLAH
845.797.000
Rp 16.872.264.000
Barang Milik Negara (Audited) LAPORAN POSISI BARANG MILIK NEGARA DI NERACA POSISI PER TANGGAL 31 DESEMBER 2013 JUMLAH
URAIAN
(Rp) Barang Konsumsi
124.025.795
Bahan untuk Pemeliharaan
11.723.269
Bahan Baku
426.250
Persediaan Lainnya
13.610.752
Tanah
11.603.024.425
Peralatan dan Mesin
15.191.935.419
Gedung dan Bangunan
28.197.945.436
Jaringan
5.859.634.208
Aset Tetap Lainnya
55.663.728
Software
22.800.000 JUMLAH
61.080.789.282
26
entitas pemeriksaan
Peta Pembagian Wilayah Pemeriksaan
Sub Auditorat NTB I Provinsi Nusa Tenggara Barat Kabupaten Lombok Barat Kabupaten Lombok Tengah Kabupaten Lombok Timur Kabupaten Lombok Utara Kabupaten Sumbawa Barat
28
Sub Auditorat NTB II Kota Mataram Kabupaten Sumbawa Kabupaten Bima Kota Bima Kabupaten Dompu
F
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
seluas 307,259 Ha dan lebih dari 1000 m dpl seluas 475,533 Ha 23,60%. Kemiringan tanah didominasi oleh kemiringan tanah berkisar antara 15-40% seluas 704.619 Ha (34,96%) sedangkan yang paling sempit termasuk klasifikasi kemiringan tanah 0-2% seluas 338.552 Ha (16,80%). Untuk Pulau Lombok klasifikasi kemiringan yang paling luas berkisar antara 215% seluas 198.616 Ha (9,85%) sedangkan yang paling sempit klasifikasi kemiringan tanah lebih dari 40% seluas 20.175 Ha (1,01%). Sedangkan Pulau Sumbawa klasifikasi kemiringan tanah yang paling luas berkisar antara 15-40% seluas 573.903 Ha (28,48%) dan yang paling sempit kemiringan tanah 0-2% seluas 214.194 Ha (10,63%).
Geografi dan Administrasi Nusa Tenggara Barat terdiri atas 2 (dua) pulau besar yaitu pulau Lombok dan pulau Sumbawa dan ratusan pulau – pulau kecil. Dari 280 pulau yang ada terdapat 32 pulau yang telah berpenghuni. Luas wilayah Provinsi NTB 2 mencapai 49.312,19 Km terdiri dari daratan 2 seluas 20.153,15 Km (40,87%) dan perairan 2 laut seluas 29.159,04 Km (59,13%). Dari luas 2 daratan yang dimiliki, 23,51% (4.738,80 Km ) berada di Pulau Lombok sedangkan bagian 2 terbesar sekitar 76,49% (15.414,05 Km ) berada di Pulau Sumbawa.
Penduduk Jumlah penduduk NTB tahun 2012 sebanyak 4.683.241 orang meningkat sebesar 3,03 % atau 137.591 orang dibandingkan dengan penduduk tahun 2011, peningkatan ini disebabkan tidak saja karena kelahiran alamiah, tetapi juga disebabkan adanya migrasi penduduk. Berdasarkan jenis kelaminnya, jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibanding penduduk laki-laki dengan sex ratio pada tahun 2012 mencapai 94,06 yang berarti dari 100 orang penduduk perempuan terdapat 94,06 penduduk laki-laki.
Berdasarkan letak geografi, Provinsi Nusa o ’ o ’ Tenggara Barat terletak pada 08 10 – 09 05 o o ’ Lintang Selatan dan 115 46’ – 119 05 Bujur Timur, dengan batas wilayah di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa dan Laut Flores, di sebelah timur berbatasan dengan Selat Sape dan Provinsi NTT, di sebelah selatan dengan Samudera Hindia, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Selat Lombok dan Provinsi Bali. Sedangkan secara wilayah administrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari 8 kabupaten, 2 kota, 116 wilayah kecamatan dan 1.117 desa/kelurahan. Kabupaten Sumbawa memiliki jumlah wilayah kecamatan terbanyak, yaitu 24 Kecamatan, sedangkan Kabupaten Lombok Timur memiliki wilayah administrasi desa/kelurahan terbanyak dengan 246 desa desa/kelurahan dengan jumlah kecamatan sebanyak 20 kecamatan. Kabupaten Lombok Utara sebagai kabupaten termuda memiliki 5 wilayah kecamatan dengan 33 desa/kelurahan.
Potensi Unggulan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki kekayaan sumberdaya alam baik pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan maupun pariwisata. Sapi, Jagung, Rumput Laut (PIJAR), pariwisata dan industri kerajinan telah ditetapkan sebagai produk ekonomi unggulan lokal yang dikembangkan sebagai motor penggerak perekonomian daerah dan diharapkan pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Paparan mengenai perkembangan produk unggulan daerah tersebut, sebagai berikut:
Topografi Ketinggian wilayah Provinsi NTB bervariasi dari 0 - 3.726 m dpl untuk Pulau Lombok, dan 0 2.755 m dpl untuk Pulau Sumbawa. Berdasarkan pada klasifikasi ketinggian wilayah maka diketahui bahwa wilayah yang memiliki ketinggian 0-100 m dpl sekitar 23,76% atau seluas 478,911 Ha, ketinggian 100-500 m dpl sekitar 37,39% atau seluas 753,612 Ha, ketinggian 500-1000 m dpl sekitar 15,25% atau
a. Sapi Nusa Tenggara Barat mempunyai peranan yang cukup besar baik sebagai penyedia bibit sapi maupun dalam memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi nasional. Bahkan setiap tahun 12 ribu bibit sapi asal NTB didistribusikan ke 14
29
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan nusantara relatif lebih banyak dibandingkan dengan wisatawan mancanegara namun demikian rata- rata pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara periode 2010- 2012 lebih tinggi daripada wisatawan nusantara, hal ini mengindikasikan bahwa peluang sektor pariwisata pada pasar internasional relatif cukup baik. Disamping itu meningkatnya kinerja sektor pariwisata dapat dilihat dari tercapainya target kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara yaitu masing – masing sebesar 121,68 % dan 107,57%. Berdasarkan kondisi tersebut jelaslah bahwa kebijakan pemerintah yang menetapkan NTB sebagai salah satu provinsi yang berada dalam koridor V MP3EI dengan sektor unggulan pariwisata dan ketahanan pangan merupakan kebijakan yang tepat yang patut kita dukung.
(empat belas) provinsi di Indonesia. Disamping hal tersebut peternakan ini juga dapat menyerap tenaga kerja yang relatif besar, oleh karena itu sangatlah tepat bila Pemerintah Provinsi NTB mencanangkan NTB sebagai “Bumi Sejuta Sapi” (NTB BSS). b. Jagung Jagung merupakan salah satu tanaman sumberdaya nabati yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi, karena fungsinya tidak saja sebagai komoditi pengganti utama kebutuhan pokok (beras) tetapi juga untuk konsumsi lain setelah diolah lebih lanjut. Peluang pengembangan jagung selain dengan cara budidaya, juga dilakukan dengan pola agribisnis dengan pola kerjasama kemitraan c. Rumput Laut Potensi pengembangan rumput laut di NTB sangat besar hal ini disebabkan tidak saja karena luasnya areal pembudidayaan tetapi juga karena komoditas rumput laut NTB berdaya saing tinggi, terindikasi dari dapat dibudidayakannya sepanjang tahun dengan periode budidaya yang singkat 30-45 hari, selain hal tersebut NTB ditetapkan oleh pemerintah Pusat sebagai pusat pengembangan rumput laut nasional (National Seaweed Center).
e.
Industri Kecil dan Menengah
Sektor industri khususnya industri kecil dan menengah yang menghasilkan kerajinan dapat diandalkan sebagai komoditi unggulan daerah, kondisi ini tercermin dari kontribusinya yang relatif cukup besar terhadap nilai ekspor NTB dibandingkan dengan sektor perkebunan, dan kehutanan tetapi masih lebih kecil dibandingkan sektor pertambangan dan perikanan pada tahun 2012.
d. Jumlah Kunjungan Wisatawan Kinerja sektor pariwisata propinsi Nusa Tenggara Barat cukup membanggakan karena Nusa Tenggara Barat khususnya Pulau Lombok termasuk dalam lima besar daerah tujuan wisata di Indonesia disamping itu jumlah kunjungan wisatawan ke NTB baik wisatawan nusantara maupun mancanegara periode 2010 s.d 2012 cenderung meningkat sebagaimana gambar berikut:
Pejabat Teras No 1 2 3 4 5
Gambar 1.5 Kunjungan Wisatawan Tahun 2010-2012
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB Tahun 2012
30
Nama Dr. TGH. M. Zainul Majdi, M.A. Ir. H. Badrul Munir, M.M. H. Muhammad Nur, S.H., M.H. Drs. H. L. Sujirman Drs. H. Supran, M.M.
Jabatan Gubernur Wakil Gubernur Sekretaris Daerah Ketua DPRD Inspektur
KOTA MATARAM
Bujur Timur dan 08°33’ - 08°38’ Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : Utara
:
Kecamatan Gunungsari dan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat.
Timur :
Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat
Selatan :
Kecamatan Labuapi Lombok Barat
Barat
Selat Lombok
Sejarah Pada masa pulau Lombok diperintah oleh para raja-raja, Raja Mataram pada tahun 1842 menaklukkan Kerajaan Pagesangan. Setahun kemudian tahun 1843 menaklukkan kerajaan Kahuripan. Kemudian ibukota Kerajaan dipidahkan ke Cakranegara dengan ukiran Kawi pada nama Istana Raja.
:
Kabupaten
Wilayah Kota Mataram memiliki luas 6.130 Ha.
Raja Mataram (Lombok) selain terkenal kaya raya juga adalah raja yang ahli tata ruang kota, melaksanakan sensus penduduk kerajaan dengan meminta semua penduduknya mengumpulkan jarum. Penduduk laki-laki dan perempuan akan diketahui lewat ikatan warna tali pada jarum-jarum yang diserahkan.
Jumlah Penduduk Berdasarkan data BPS;Mataram Dalam Angka 2012, Kota Mataram memiliki pewnduduk sejumlah 406.910 jiwa.
Setelah raja Mataram jatuh oleh pemerintah Hindia Belanda meskipun harus dibayar mahal, yaitu dengan tewasnya Jend. P.P.H. van Ham (monumennya ada di Karang Jangkong), Cakranegara mulai menerapkan sistem pemerintahan dwitunggal berada di bawah Afdeling Bali Lombok yang berpusat di Singaraja, Bali.
Pariwisata
Untuk wisata budaya, perpaduan antara budaya Lombok dan Bali dan sentuhan dari etnis lainnya, melahirkan suatu kolaborasi budaya yang sangat menarik, dan ada beberapa tempat menarik yang layak untuk dikunjungi terkait dengan hal tersebut antara lain, Kuburan Tionghoa Bintaro, Taman Mayura, Pura Meru, Pura Segara, Museum Nusa Tenggara Barat, Loang Baloq, Kota Lama Ampenan.
Pulau Lombok dalam pemerintahan dwitunggal terbagi menjadi 3 (tiga) onder afdeling, dari pihak kolonial sebagai wakil disebut kontrolir dan dari wilayah disebut Kepala Pemerintahan Setempat (KPS) sampai ke tingkat Kedistrikan. Adapun ketiga wilayah administratif masih disebut West Lombok (Lombok Barat), Middle Lombok (Lombok Tengah) dan East Lombok (Lombok Timur) dipimpin oleh seorang kontrolir dan Kepala Pemerintahan Setempat (KPS). Untuk wilayah West Lombok (Lombok Barat) membawahi 7 (tujuh) wilayah administratif yang meliputi Kedistrikan Ampenan Barat di Dasan Agung, Kedistrikan Ampenan Tmur di Narmada, Kedistrikan Bayan di Bayan Belek, Asisten Distrik Gondang di Gondang, Kedistrikan Tanjung di Tanjung, Kedistrikan Gerung di Gerung, dan Kepunggawaan Cakranegara di Mayura.
Loang Baloq
Letak Geografis dan Kondisi Wilayah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 Kota Mataram resmi terbentuk dan merupakan Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berada di antara 116°04’ - 116°10’
31
Pejabat Teras No 1 2 3 4 5
Taman Mayura
Kota ini juga memiliki berbagai pusat perbelanjaan, misalnya Mataram Mall, Pusat Kerajinan Mutiara Pagesangan dan Ampenan Cerah Ceria. Disamping itu untuk anda yang suka belanja oleh-oleh Senggigi Square, Sukarara, Pusat Mutiara Sekarbela, bisa menjadi pilihan anda.
Sekarbela
Pusat Kerajinan Cukli
32
Nama H. Ahyar Abduh H. Mohan Roliskana Ir. H. L. Makmur Said, M.M. H. Muhamad Zaini Lalu Indra Bangsawan, S.H.
Jabatan Walikota Wakil Walikota Sekretaris Daerah Ketua DPRD Inspektur
KABUPATEN LOMBOK BARAT
masing-masing tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Bali, NTB dan NTT serta Daerah Tingkat II di dalam wilayah Daerah Tingkat I yang bersangkutan yang diundangkan pada tanggal 14 Agustus 1958. Oleh karena itu secara yuridis Daerah Swatantra Tingkat II Lombok Barat sudah terbentuk sejak 14 Agustus 1958.
Sejarah
Letak Geografis dan Kondisi Wilayah
Pada masa Pemerintahan Hindia Belanda, Wilayah Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu Onder Afdeling dibawah Afdeling Lombok yakni Onder Afdeling van west Lombok yang dipimpin oleh seorang Controleur. Onder Afdeling menurut hierarkhi kelembagaan sama dengan Regenschap (Kabupaten).
Secara geografis Kabupaten Lombok Barat berada di antara 115°46’ - 116°20’ Bujur Timur dan 08°25’ - 08°55’ Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : Utara
Selanjutnya pada zaman Pemerintah Jepang, status Lombok Barat berubah menjadi daerah administratif yang disebut Bun Ken yang dikepalai oleh seorang Bun Ken Kanrikan. Status ini berlangsung sampai Jepang menyerahkan kekuasaan kepada sekutu Belanda (NICA).
:
Kabupaten Lombok Utara
Timur :
kabupaten Lombok Tengah
Selatan :
Samudera Indonesia
Barat
Selat Lombok dan Kota Mataram
:
Wilayah Kabupaten Lombok Barat memiliki luas 1.053,92 km2.
Dibawah Pemerintah NICA, wilayah Indonesia Timur dijadikan beberapa wilayah administratif yang dinamakan Neo Landschappen termasuk didalamnya semua bekas Afdelings ( Stb. No.l5 th.1947). Di dalam wilayah Neo Landschap Lombok, wilayah Lombok Barat merupakan salah satu wilayah administratif yang dipimpin oleh seorang Hoofdvan Plastselijk Bestuur sebagai perubahan nama dari controleur.
Jumlah Penduduk Berdasarkan data BPS tahun 2011, Kabupaten Lombok Barat memiliki pewnduduk sejumlah 606.044 jiwa dengan perbandingan 296.680 lakilaki dan 309.364 perempuan.
Namun sesudah Konfrensi Meja Bundar dan berlangsung pemulihan kekuasaan Negara RI pada tanggal 27 Desember 1949, maka berdirilah Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) yang terdiri atas beberapa Negara Bagian, diantaranya Negara Indonesia Timur (NIT). Menurut Undang-undang Pemerintahan Daerah NIT No. 44 Tahun 1950, pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa wilayah administratif Lombok Barat menjadi daerah bagian yang otonom. Namun dalam prakteknya, otonomi ini tidak pernah terlaksana sepenuhnya karena tidak dipimpin oleh Kepala Daerah Bagian melainkan oleh seorang Kepala Pemerintahan setempat yang sifatnya administratif belaka. Pada masa ini Daerah Lombok Barat membawahi wilayah administratif kedistrikan Ampenan Barat, Kedistrikan Ampenan Timur, Kedistrikan Tanjung, Kedistrikan Bayan, Kedistrikan Gerung, Asisten Kedistrikan Gondang dan Kepunggawaan Cakranegara. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957 dimana daerah Indonesia dibagi habis dalam daerah Swatantra Tingkat I, Tingkat II, dan Tingkat III. Selanjutnya berdasarkan UU No.1 Tahun 1957, lahirlah UU No.64 dan 69 Tahun 1958
Pariwisata 1. Wisata Alam a. Pantai Senggigi dan Sekitarnya Senggigi merupakan area resort yang paling tua dan paling terkenal di Lombok. Pantai ini memiliki ciri khas pasir putih dengan garis pantai yang panjang. Pantai ini terletak di sebelah utara Kota Mataram dengan Jarak 10 km atau sekitar 10 menit perjalanan. Lokasi ini menawarkan pantai laguna, panorama alam perbukitan yang mengelilingi lokasi obyek serta pemandangan Sunset yang sangat indah. Disamping itu juga, di lokasi obyek wisata senggigi sering digunakan sebagai tempat melaksanakan event – event budaya seperti festival senggigi.
33
c. Sesaot
Fasilitas yang ada sudah cukup memadai dari hotel bintang dan melati, art shop, restaurant dan hiburan umum.
Sesaot adalah hutan wisata yang masih alami, asri dan indah. Hutan ini banyak dikunjungi pada saat liburan sekolah. Biasanya dipakai untuk kegiatan outbond untuk mengisi mas liburan. Tidak jauh dari sesaot (masih di areal hutan wisata) terdapa sebuah sungai yang di sebut Aiq Nyet. Sungai ini tidak pernah kering walaupun di musim kemarau. Keaslian alam yang ada memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Tidak hanya keindahan alam, akan tetapi juga di Sesaot pengunjung dapat menikmati hidangan masyarakat Lombok asli.
b. Sekotong Sekotong terkenal dengan keindahan panorama pantainya yang berpasir putih, menawarkan pesona alam tersendiri bagi yang mengunjunginya. Ada beberapa pantai yang sering dijadikan sebagai tempat rekreasi oleh masyarakat setempat yaitu Pantai Mekaki, Pantai Bangko – bangko dan Pantai Sepi. Di daerah Sekotong juga, terdapat pulau – pulau kecil yang oleh masyarakat sekitar di sebut Gili. Gili tersebut antara lain Gili Gede, Gili Poh, Gili Lontar, Gili Nanggu, Gili Rengit, Gili Sudak, Gili Tangkong, Gili Layar, Gili Asahan, Gili Genting dan Gili Goleng. Gili yang indah ini masih relatif sepi. Salah satu Gili yang paling sering di kunjungi oleh wisatawan baik nusantara maupun mancanegara adalah Gili Nanggu.
d. Hutan Wisata Pusuk Masih kurangnya sarana prasarana penunjang baik transportasi maupun akomodasi menjadi salah satu kendala yang perlu segera diperhatikan mengingat alam sekotong yang sangat menjanjikan untuk dijadikan sebagai salah satu destinasi obyek wisata yang diandalkan. Jarak sekotong dari kota mataram 60 km atau sekitar 2 jam perjalanan.
Terletak di sebelah utara, berbatasan langsung dengan kabupaten Lombok Utara. Di tempat ini, wisatawan dapat menikmati iklim pegunungan dan menjumpai kelompok kera yang memang bertempat tinggal di Hutan Pusuk. Karena lokasi ini merupakan daerah perbukitan, wisatawan dapat menikmati panorama pantai yang terlihat indah sambil menikmati hidangan khas Lombok di restoran yang berada di puncak bukit. 2. Wisata religius
Surfing di Sekotong a. Pura Batu Bolong Lokasi obyek wisata ini bersebelahan dengan makam Batu Layar. Sesuai dengan namanya, di lokasi ini terdapat batu besar berbentuk bukit yang memiliki lubang di tengahnya. Di atas batu tersebut oleh umat hindu dibangun pura ( tempat ibadah umat Hindu). Selain itu, lokasi ini juga menawarkan pemandang pantai yang indah, terutama pada saat sunset. Lokasi ini sering sekali digunakan oleh penggemar fotografi sebagai lokasi pengambilan gambar. Pura Batu Bolong terletak
Batu Putik Sekotong
34
sebelah utara kota mataram dengan sekitar 8 km. 3. Wisata Sejarah dan budaya
pesiraman yaitu tempat penyembuhan penyakit. Konon, apabila kita mandi atau membasuh muka dengan air pesiraman dapat menyembyhkan berbagai penyakit.
a. Taman Narmada
4. Wisata Buatan
Taman Narmada adalah taman air yang merupakan replika gunung rinjani dan danau segara anak. Taman ini termasuk salah satu tempat yang dikeramatkan oleh masyarakat Lombok. Taman ini dibangun oleh Raja Anak Agung Gde Ngurah Karang Asem pada tahun 1727 dengan tujuan agar dapat berziarah dan beribadah tanpa harus berjalan ke Puncak Gunung Rinjani. Narmada sendiri di ambil dari nama sungai suci di India (sungai Narmada). Taman air ini ramai di bulan November dan Desember bertepatan dengan saat upacara Pekelem untuk memperingati Hari Pujawali yang dirayakan oleh seluruh Umat Hindu. Di dalam taman narmada terdapat mata air yang dipercaya bersumber dari sungai bawah tanah dari gunung rinjani. Air ini oleh masyarakat sekitar dipercaya bisa membuat orang awet muda, cukup dengan mencuci muka dengan air yang telah disarati oleh seorang pemangku. Saat ini, Taman Narmada di buka untuk umum dan menjadi pusat rekreasi yang banyak dikunjungi oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara. Taman air ini berjarak 12 km dari kota mataram.
a. Taman Suranadi Taman Suranadi merupakan salah satu tujuan wisata yang terkenal dengan mata airnya yang sangat jernih dan tidak pernah kering di musim kemarau. Sesuai dengan namanya, di tempat ini dilengkapi dengan fasilitas kolam renang, kuliner dan penginapan. Tempat bersantai yang nyaman ini di kelilingi oleh pura yang sering digunakan sebagai tempat beribadah bagi umat Hindu. Karena letaknya yang berada di tengah hutan konservasi, pengunjung juga dapat menikmati keindahan alam dan menjumpai berbagai jenis burung yang sudah hampir punah. Pejabat Teras No 1 2 3 4 5
b. Lingsar
Lingsar merupakan daerah yang memiliki dua tempat yang dikeramatkan oleh suku Sasak dan Umat Hindu yaitu Kemaliq (tempat yang dikeramatkan oleh sebagian besar orang suku Sasak) dan Pura Lingsar (tempat ibadah umat Hindu yang sering digunakan untuk menyelenggarakan upacara keagamaan). Kemaliq dan Pura Lingsar dibangun pada tahun 1759. Di dalam komplek Kemaliq ada yang di sebut Kelebutan yaitu tempat hidupnya seekor belut putih yang dikeramatkan. Disamping itu ada pula tempat
35
Nama Dr. H. Zaini Arony Dr. H. Mahrip, S.E., M.M. Drs. H. Moh. Uzair H. Umar Sa’id, S.Ag. Ir. H. Rahmat Agus Hidayat
Jabatan Bupati Wakil Bupati Sekretaris Daerah Ketua DPRD Inspektur
Potensi Daerah
KABUPATEN LOMBOK TENGAH
a. Pertanian Komoditas Pertanian yang menjadi andalan di Kabupaten Lombok Tengah antara lain adalah tanaman padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, dan kedelai.
Sejarah Kabupaten Lombok Tengah terbentuk menjadi otonom berdasarkan Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan daerahdaerah Tingkat II dalam wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Undang-undang tersebut disahkan pada tanggal 14 Agustus 1958. Namun demikian, sebelum terbentuk sebagai sebuah wilayah pemerintahan, entitas Lombok Tengah telah ada jauh sebelum itu. Beberapa momentum historis yang menandai keberadaan Lombok Tengah, antara lain adalah dengan dikeluarkan Stb Nomor 248 Tahun 1898, kemudian pasca proklamasi, Lombok Tengah secara integral menjadi bagian dari NKRI ditandai dengan pelantikan secara formal Kepala Pemerintahan Setempat Lombok Tengah yang pertama, pada tanggal15 Oktober 1945. Momentum ini menjadi leverage factor yang memicu tumbuhnya semangat integrasi, patriotisme dan nasionalisme di Kabupaten Lombok Tengah.
b. Peternakan Peternakan yang banyak terdapat di Kabupaten Lombok Tengah adalah peternakan sapi, peternakan kerbau, peternakan kuda, dan peternakan kambing. c. Perikanan Komoditas utama untuk masing-masing sektor perikanan adalah : Ikan Nila dan Karper untuk perikanan darat, Ikan Nila untuk perairan umum, Ikan Tembang untuk perikanan laut dan rumput laut untuk budidaya laut. d. Pertambangan Kegiatan Penambangan yang menjadi mata pencaharian masyarakat Lombok Tengah adalah Pertambangan Bahan Galian Gol. C seperti Batu Bangunan, Batu Apung, Pasir Sirtu, Tras, Tanah Urug, Batu Kapur, Posfat, Zeolit, Oker, Gypsum, Kalsedon, Tufa/Batu Paras, Lempung ilit, Kaolin, Batu Silika, dan Bentonit.
Letak Geografis dan Kondisi Wilayah
e. Pariwisata
Secara geografis Kabupaten Lombok Tengah berada di antara 116°05’ - 116°24’ Bujur Timur dan 08°24’ - 08°57’ Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : dan
Lombok Tengah adalah salah satu kabupaten di Nusa Tenggara Barat yang telah cukup lama menjadi daerah tujuan wisata. Berjarak hanya 30 kilometer dari Mataram, Lombok Tengah merupakan tempat obyek-obyek wisata penting di pulau Lombok.
Wilayah Kabupaten Lombok Tengah memiliki luas 1.208,39 km2.
Daya tarik utamanya yaitu keindahan pantaipantai berpasir putih, sebagian berbulir sangat khas seperti butiran merica, yang menghadap langsung ke Samudra Hindia dengan ombak yang juga khas yang telah menarik banyak peselancar dan penyelam, juga pecinta keindahan alam dari seluruh dunia untuk datang berkunjung.
Utara
:
Kabupaten Lombok Lombok Timur
Timur :
kabupaten Lombok Timur
Selatan :
Samudera Indonesia
Barat
Kabupaten Lombok Barat
:
Barat
Jumlah Penduduk
Untuk menarik minat wisatawan terutama wisatawan mancanegara maka selain giat melakukan kegiatan promosi pariwisata, Pemerintah juga telah menyiapkan berbagai fasilitas yang mendukung potensi wisata yang ada :
Berdasarkan data BPS, Kabupaten Lombok Tengah memiliki penduduk sejumlah 868.890 jiwa.
36
dan Upacara Agama. Makam Nyatok, Makam Ketak, Makam Serewe adalah makam Tokoh Agama Islam dan Makam Raja Pejanggik. Aktivitas wisata yang bisa dilakukan adalah belajar menenun, photografi, wisata ziarah, pengamatan upacara agama dan penelitian.
Objek Wisata Alam ( Hutan/Perairan pedalaman ) : Benang Stokel, Benang Kelambu, Aik Bukak. Daya tariknya adalah Air Terjun, Outbond Area, Camping, Kolam renang dan keindahan Alam serat pengamatan flora dan fauna.
Dusun Tradisional Suku Sasak, Dusun Sade
Objek Wisata Budaya ( Kehidupan Masyarakat ) : Kerajinan Gerabah Penujak, Kerajinan Tenun Tradisional Sukarare, Kerajinan Anyaman Rotan/ Ketak Beleke. Aktivitas wisata yadalah study tour, penelitian, shopping.
Wisata Air Terjun Benang Stokel
Objek Wisata Alam ( Bahari ) : Pantai Gerupuk, Pantai Awang, Pantai An, Pantai Seger, Pantai Kuta, Selong Belanak, Pantai Mawi, Pantai Tomang, Pantai Are Guling, Pantai Pengatap, Rowok, Torok Aik Belek, Pantai Mawun. Daya Tarik dari pantai-pantai di Lombok Tengaht tersebut selain pasir putihnya, juga perbukitan, ombak untuk serving, sunset, perkampungan nelayan,budidaya ikan kerapu, budi daya mutiara, pasar ikan tradisional dan terumbu karang.
Sentra Kerajinan Tenun Sukarare
Objek Wisata Buatan ( Olahraga Khusus ) : Pacuan Kuda, Bendungan Pengga, Bendungan Batujai.
ObjekWisata Alam ( Geologi dan Vulkanologi ) : Goa Bengkang, Goa Pengembur, Gunung Rinjani, Batu Rijan. Gunung Rinjani sangat terkenal sebagai objek wisata. Aktivitas yang bisa dilakukan adalah Trekking, Pengamatan Flora Langka, Pengamatan Fauna langka, Photografi, Mancing di danau dan bisa juga dipakai untuk wisata religi.
Objek Wisata Buatan ( Festival Khusus) : Peresean,Rudat, Oncer, Gandrung, Amak Abir, Bau Nyale, Gendang Belek, Cilokaq, Menting Lelakaq, Pagelaran Zikir Madani. Sanggar Rinjani Jangger, Ngorek, Jejaranan, Tambur, Genggong, Drama Sakral, Cupak Grantang, Wayang KUlit, Rudat, Macapat, Gansing, Selodor, Engrang, Pencak, Layanglayang, Main Karet.
Objek Wisata Budaya ( Peninggalan Sejarah ) : Dusun Sade, Dusun Nde adalah rumah tradisional, kampung tradisional, tipologi pemukiman suku sasak, kesenian daerah dan upacara adat. Mesjid Kuno Rembitan, Mesjid Gunung Pujut adalah mesjid kuno, tipologi Pemukiman Suku Sasak
37
Seni beladiri Peresean
Objek Wisata Buatan ( Wisata Agro ): Sekedek yaitu budidaya tanaman jeruk. Pejabat Teras No 1 2 3 4 5
Nama H. Moh. Suhaili FT H. Lalu Normal Suzana Drs. H.L. Supardan, M.M. H.M. Yusuf Saleh, S.H. Ir. Lalu Aswatara
Jabatan Bupati Wakil Bupati Sekretaris Daerah Ketua DPRD Inspektur
38
1.605,55 km² (59,91%) 1.074,33 km² (40,09%).
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
dan lautan seluas
Jumlah Penduduk Sejarah
Berdasarkan data BPS Tahun 2011, Kabupaten Lombok Timur memiliki penduduk sejumlah 1.116.745 jiwa.
Pada masa penjajahan Belanda Pulau Lombok dan Bali dijadikan satu wilayah kekuasaan pemerintahan dengan status Karesidenan dengan ibukota Singaraja berdasarkan Staabtlad Nomor 123 Tahun 1882 kemudian berdasarkan Staatblad Nomor 181 tahun 1895 tanggal 31 Agustus 1895 Pulau Lombok ditetapkan sebagai daerah yang diperintah langsung oleh Hindia Belanda. Staatblad ini kemudian disempurnakan dengan Staatblad Nomor 185 Tahun 1895 dimana Lombok diberikan status “Afdeeling” dengan ibukota Ampenan. Dalam afdeeling ini Lombok dibagi menjadi dua Onder Afdeeling yaitu Onder Afdeeling Lombok Timur dengan ibukota Sisi’ (Labuhan Haji) dan Onder Afdeeling Lombok Barat dengan ibukota Mataram, masingmasing Onder Afdeeling diperintah oleh seorang Contreleur (Kontrolir).
Potensi Daerah a. Pertanian Daerah utara merupakan daerah pertanian yang subur dan merupakan lereng gunung Rinjani dengan ketinggian 3.726 m. Daerah ini sangat berpotensi untuk pengembangan agroindustri. Seperti Sembalun misalnya, sekarang sudah ada PT. Sampoerna Agro yang melakukan investasi di daerah ini. Sementara itu daerah selatan merupakan daerah lahan kering dengan curah hujan relatif rendah, namun daerah tersebut sangat potensial untuk pengembangan komoditas pertanian seperti tembakau jenis Virginia.Tanaman sayuran yang banyak di tanam masyarakat Lombok salah satunya kangkung, yang merupakan tanamam air yang merambat. Kangkung sangat populer dikarenakan banyak di konsumsi sebagai makanan khas yakni Pelecing Kangkung, yang merupakan makanan khas Lombok.
Untuk Lombok Timur dibagi menjadi 7 wilayah kedistrikan yaitu Pringgabaya, Masbagik, Rarang, Kopang, Sakra, Praya dan Batukliang. Akibat pecahnya perang Gandor melawan Belanda tahun 1897 dibawah pimpinan Raden Wirasasih dan Mamiq Mustiasih maka pada tanggal 11 Maret 1898 ibukota Lombok Timur dipindahkan dari Sisi’ ke Selong. Selanjutnya dengan Staatblad Nomor 248 tahun 1898 diadakan perubahan kembali terhadap Afdeeling Lombok yang semula 2 menjadi 3 Onder Afdeeling yaitu Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur. Untuk Onder Afdeeling Lombok Timur terdiri dari 4 kedistrikan yaitu Rarang, Masbagik, Sakra dan Pringgabaya.
b. Kelautan dan Perikanan Di daerah ini beragam potensi laut yang dimiliki. Beberapa daerahnya digunakan untuk pembudidayaan kerang mutiara. Selain mutiara, daerah ini juga merupakan daerah penghasil ikan yang cukup banyak, beberapa pelabuhan alam terbentuk sebagai sentra produksi ikan laut, seperti Labuhan Lombok, Tanjung Luar, Labuhan haji dan lain-lain. Sayangnya potensi tersebut tidak diikuti oleh peningkatan nilai ekonomis produknya melalui pengolahan pasca panennya. Disamping itu terdapat juga budidaya rumput laut yang dikelola oleh masyarakat yang berada di daerah pesisir.
Letak Geografis dan Kondisi Wilayah Secara geografis, Kabupaten Lombok Timur terletak antara 116° - 117° Bujur Timur dan antara 8° - 9° Lintang Selatan dengan batasbatas wilayah sebagai berikut : Utara
:
Laut Jawa
Timur :
Selat Alas
Selatan :
Samudera Indonesia
Barat
Kabupaten Lombok Lombok Tengah
:
Barat
dan c. Sumber Daya Hutan Kawasan Hutan terbesar adalah di kawasan Gunung Rinjani yang di dalamnya meliputi hutan lindung seluas 16.622 Ha, hutan produksi seluas
Luas wilayah Kabupaten Lombok Timur adalah 2.679,88 km² yang terdiri dari daratan seluas
39
sebuah taman safari tampak sebagai sebuah pilihan bijak, karena dengan demikian keindahan tempat ini dapat dinikmati oleh banyak orang sementara keindahan dan keunikannya dapat terus dipertahankan dan dilestarikan.
7.119 Ha, dan hutan konservasi seluas 22.146 Ha. d. Pariwisata Tanjung Bloam Tanjung Bloam merupakan daerah konservasi penyu yang berhabitat disekitar tebing-tebing dan sepanjang garis pantai yang membentang dari ujung selatan dan Utara. Lokasi Tanjung Bloam ini dapat dijangkau menggunakan kendaraan roda empat sampai ke lokasi tujuan. Tanjung Bloam dapat ditempuh melalui route yang sama dengan Pantai Kaliantan, karena jaraknya relatif dekat dari Pantai Kaliantan.
Disekitar Tanjung Ringgit terdapat rangkaian Goa-goa peninggalan jaman Jepang, sebagai jejak pendaratan Jepang Dalam Perang Dunia II sekitar tahun 1942. Pada waktu itu Jepang mendarat di Wilayah Pemongkong Tanjung Ringgit dan menguasai daerah sekitarnya, untuk menghadapi serangan sekutu,tentara jepang membangun jalur bawah tanah dan goa-goa disekitar wilayah tersebut sebagai pertahanan, yang sampai saat ini jalur bawah tanah dan goa tersebut masih ada, dan dikenal dengan nama Goa Jepang/Tangsi. Tanjung Ringgit (Pantai Fotografer) Selain goa Jepang ada juga peninggalan bersejarah lainya yaitu Meriam Jepang, meriam ini juga merupakan jejak Perang Dunia II yang diletakkan menghadap ke samudera Hindia yang ditujukan untuk menyerang tentara-tentara sekutu yang akan masuk ke daerah tersebut. Meriam Jepang ini memiliki panjang 5 meter, dengan diameter luar 27 cm, diameter dalam 16cm dan keliling belakang 50 cm.
Tanjung Ringgit berada di ujung Timur-Selatan Pulau Lombok, Tanjung Ringgit menghadap ke pulau Sumbawa. Alamnya sungguh menakjubkan, indah, tidak sia-sia menempuh jalan yang berliku dan cukup sulit untuk mencapai Tanjung Ringgit. Dari tempat ini kita juga dapat menyaksikan Rinjani yang menjulang tinggi di kejauhan. Begitu banyak aktivitas yang dapat anda lakukan di sini, mulai dari hunting foto (sunrise di Tanjung Ringgit sangat indah), menyusuri lereng perbukitan, menguji keberanian dengan melompat dari ujung tebing ke laut yang dalam ( dijamin anda tidak akan berubah menjadi Nyale seperti dalam kisah Putri Mandalika), berperahu, snorkeling, dan memancing. Tanjung Ringgit adalah hutan lindung, yang sebagian dikelola dan dimanfaatkan oleh masyarakat, tapi tetap milik Negara. Keindahan tempat ini mengundang niat banyak pihak untuk menguasainya dengan beragam cara. Keindahnya Tanjung Ringgit mendapatkan perhatian besar dari pemerintah setempat tentang bagaimana peruntukkan dan pengelolaannya. Sebagai catatan tambahan, Kawasan Tanjung Ringgit tidak jauh dari pusat sesar / patahan besar yang sewaktu waktu dapat aktif dan menimbulkan gempa bumi yang kuat. Menjadikan kawasan Tanjung Ringgit sebagai
Pantai Surga Kawasan pantai ini merupakan salah satu kawasan pantai yang berada satu jalur dengan kawasan pantai Ekas. Pantai ini mempunyai Panorama alam yang mempesona, dengan kawasan pantai berpasir putih dengan granular pasir seukuran biji merica. Dengan kondisi dan panorama alam yang cukup menarik maka pantai surga mempunyai potensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Selain potensi alam kawasan Pantai ini memiliki Potensi ekonomi unggulan yaitu budidaya Mutiara dan rumput laut yang dikelola oleh beberapa Perusahaan yang bermitra dengan masyarakat setempat. Faktor-faktor pendukung yang menjadikan kawasan ini memiliki nilai tambah adalah dengan dimilikinya keaneka ragaman ekosistem pantai, dan topografinya yang landai memberikan kesan
40
lapang dan panorama yang indah untuk menikmati saat matahari terbit (Sunrise) dan matahari terbenam (Sunset).
membuat warna baru dalam hidup anda. Sembalun merupakan salah satu gerbang menuju puncak Gunung Rinjani dan danau Segara Anak, selain itu sembalun juga mempunyai banyak kebudayaan salah satunya adalah Bale Baleq yang merupakan kebudayaan dari masa lampau yang masih terus dilestarikan sampi sekarang dan beberapa sejarah tentang kebudayaan islam serta kerajaan Majapahit. Di Sembalun ini juga terdapat beberapa jenis buah buahan seperti strowberi.
Sepanjang bentangan alam pantai yang ada, maka dominasi hamparan pasir putih dan tebingtebing yang curam yang nampak. Kondisi air yang biru dan jernih pada kawasan ini masih terjaga dengan panorama bawah air yang memukau, sehingga aktivitas wisata berupa diving untuk melihat keindahan bawah laut sangat sesuai untuk kawasan ini. Pantai sorga terdapat di Dusun Sungkun Desa Pemongkong Kecamatan Jerowaru. Akses untuk menuju ketempat ini relatif mudah dengan kondisi jalan yang oleh Pemda Lombok Timur terus dibenahi. Berdasarkan potensi yang dimiliki Pantai Surga sangat sesuai untuk beberapa aktivitas wisata seperti : memancing, berenang, dan menyelam untuk menikmati panorama bawah laut.
Pejabat Teras No 1 2 3 4 5
Gili Bagek / Gili Kondo Pulau kecil ini terletak di Perairan Kecamatan Sambelia (50km utara kota Selong) dan dapat dicapai melalui pantai transat di Kecamatan Sambelia (sekitar 25 menit) dan pelabuhan Kayangan Labuhan Lombok (sekitar 45 menit). Meski di pantai transat pasirnya berwarna hitam namun di gili lampu dan beberapa gili di sekitarnya berpasir putih. Di gili tidak berpenghuni ini, kita bisa menikmati alam bawah laut dengan snorkeling. Selain gili bagek, ada pula gili petagan dan gili-gili lainnya yang berada di sekitar kawasan tersebut. Untuk pengembangan pulau-pulau kecil ini sesuai dengan tata ruang wilayah Provinsi NTB tidak ada pembangunan fisik di Pulau itu, namun hanya menjadi tempat tujuan wisata. Sembalun Sembalun)
(Pemandangan
Eksotis
dari
Sembalun merupakan objek wisata yang sangat disayangkan untuk dilewati apabila anda mengunjungi objek wisata di Lombok Timur. Sembalun merupakan sebuah desa yang terkenal dengan pemandangan alamnya yang luar biasa. Dengan berkunjung ke desa ini anda bisa mendapatkan beberapa hal baru yang akan
41
Nama Drs. H. M. Sukirman Azmy, M.M. H. M. Syamsul Luthfi, S.E. H. Usman Muhsan, S.H. Ir. Hj. Siti Rohmi Djalilah H. Muhammad Djuandi, S.H.
Jabatan Bupati Wakil Bupati Sekretaris Daerah Ketua DPRD Inspektur
semakin ramai, dari arah timur tengah untuk lalu lintas bahan bakar minyak dan dari Australia berupa mineral logam ke Asia Pasifik.
KABUPATEN LOMBOK UTARA
Di wilayah Kabupaten Lombok Utara juga terdapat gugusan Pulau-pulau kecil yang cukup terkenal dengan wisata alam laut dan pantainya yakni Gili (pulau), Gili Air, Gili Meno, Gili Trawangan. Berdasarkan data dari Badan Metereologi dan Geofisika (BMG), Kabupaten Lombok Utara tergolong daerah yang beriklim tropis dengan temperatur berkisar 23,1 derajat Celcius dengan temperatur tertinggi terjadi pada bulan Juli-Agustus 32,9 derajat celcius dan terendah pada bulan April yaitu 20,9 derajat celcius.
Sejarah Kabupaten Lombok Utara pada awalnya merupakan bagian dari Kabupaten Lombok Barat yang termasuk dalam 15 (lima belas) Kecamatan yaitu Kecamatan Bayan, Gangga, Kayangan, Tanjung, Pemenang, Gunungsari, Batulayar, Narmada, Lingsar, Labuapi, Kediri, Kuripan, Gerung, Lembar dan Sekotong Tengah. Seiring dengan terjadinya perkembangan yang menuntut pelayanan administrasi pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan masyarakat yang maksimal tercetus keinginan warga masyarakat Kabupaten Lombok Barat bagian Utara untuk mengusulkan pemekaran Kabupaten lombok Barat bagian Utara menjadi Kabupaten Lombok utara. Alasan pemekaran Kabupaten ini adalah dalam rangka percepatan pembangunan dan pendekatkan pelayanan masyarakat yang mana dengan dipindahkannya Ibukota Kabupaten lombok Barat di Gerung berimplikasi pada semakin jauhnya jarak tempuh masyarakat Lombok Barat bagian utara ke pusat pemerintahan Kabupaten.
Ditinjau dari keadaan geografisnya Kabupaten Lombok Utara terbagi menjadi: Daerah Pegunungan, yaitu gugusan pegunungan yang membentang dari Kecamatan Bayan sampai Kecamatan Pemenang. Gugusan pegunungan ini merupakan sumber air sungai yang mengalir kewilayah-wilayah daratan dan bermuara disepanjang pesisir pantai.
Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Lombok Utara pada Tahun 2012 adalah 202.092 jiwa.
Potensi Pariwisata Pusuk Pass
Letak Geografis dan Kondisi Wilayah Batas wilayah Kabupaten Lombok Utara Utara
:
Laut Jawa
Timur :
Lombok Tengah dan Lombok Timur
Selatan :
Lombok Barat
Barat
Selat Lombok
:
Kabupaten Lombok Utara mempunyai luas 2 wilayah daratan yakni seluas 809,53 Km , dan secara administrastif terbagi dalam 5 (lima) Kecamatan, 33 Desa dan 322 Dusun, yang mana Kecamatan Bayan memiliki luas wilayah 2 terbesar dengan luas wilayah 329,10 Km dan terkecil adalah Kecamatan Pemenang dengan 2 luas wilayah 81,09 Km .
Pusuk Pass, merupakan jalan lembah yang sejuk dimulai dari Gunungsari dan langsung melewati daratan hutan yang berahir di Pamenang di wilayah utara. Perjalanan dengan menggunakan kendaraan sepanjang Pusuk dapat kita saksikan keindahan pemandangan lembah dan ngarai dengan sungai-sungai yang mengalir melalui hutan tropis dan perkampungan kecil diantara pepohonan. Segerombolan monyet berwarna abu yang hidup dalam hutan dan lembah turun
Letak Kabupaten Lombok Utara sangat strategis yaitu terletak pada daerah tujuan pariwisata sedangkan jalur perhubungan laut dengan Selat Lombok sebagai jalur perhubungan laut yang
42
ke jalan berharap mendapatkan makanan dari pengendara motor.
yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya dengan Danau Segara Anaknya
Bangsal Bangsal adalah sebuah kampung yang indah sebagian besar dihuni oleh warga Hindu Bali dikelilingi oleh persawahan, pura-pura yang tidak jauh dari laut dan pegunungan. Lebih jauh ke utara menuju Pantai Sire, pantai dengan pasir putih dan merupakan tempat snorkeling yang baik memiliki karangkarang pantai yang indah.
Pejabat Teras No 1 2 3 4 5
Three Gilis (Gili Trawangan, Gili Meno, Gili Air) Pulau Gili merupakan salah satu pulau terindah yang terletak di lepas barat laut Pulau Lombok, terdapat tiga Pulau Gili, yaitu Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan. Ketiga Pulau ini memiliki pemandangan yang sangat indah dengan pantainya yang yang putih bersih dan airnya yang sangat jernih. Kawasan di sekitar tiga Pulau ini dikenal memiliki taman laut yang sangat indah yang menjadi habitat aneka ikan yang indah berwarna-warni
Kawasan Tiga Gili yang letaknya di Desa Gili Indah, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Barat-NTB. Gili merupakan pulau-pulau kecil nan indah yang banyak dijumpai di Lombok Barat. Dari sekian pulau yang ada di Lombok Barat, sampai saat ini baru tiga pulau (gili) yang ramai dikunjungi oleh wisatawan. Gunung Rinjani Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung
43
Nama H. Djohan Sjamsu, S.H. H. Najmul Ahyar, S.H., M.H. Drs. H. Suardi, M.H. Mariadi, S.Ag. Zaenal Idrus, S.H.
Jabatan Bupati Wakil Bupati Sekretaris Daerah Ketua DPRD Inspektur
Wilayah Kabupaten Sumbawa juga mencakup sejumlah pulau-pulau di sebelah utara Pulau Sumbawa, termasuk Pulau Moyo (pulau terbesar), Pulau Medang, Pulau Panjang, Pulau Liang, Pulau Ngali dan Pulau Rakit.
KABUPATEN SUMBAWA Sejarah
Pada tanggal 18 Desember 2003, bagian barat wilayah Kabupaten Sumbawa dimekarkan menjadi kabupaten baru, yakni Kabupaten Sumbawa Barat.
Tana Samawa yang disebut Kabupaten Sumbawa, kelahirannya tidak lepas dari kelahiran Bangsa Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 dan ditetapkan Undang-undang Dasar 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945 yang merupakan landasan konstitusional dalam rangka penyelenggaraaan pemerintahan baik di pusat maupun di daerah. Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 18 UUD 1945 (sebelum amandemen), yaitu: Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara dan hak-hak asal usul dalam daerahdaerah yang bersifat istimewa.
Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Sumbawa pada Tahun 2012 adalah 419.989 jiwa.
Potensi Daerah Peternakan Populasi ternak besar di Kabupaten Sumbawa, hasil registrasi tahun 2012 menunjukkan statistik sebagai berikut :
Selanjutnya pemerintah di Tana Samawa menjadi Swapraja Sumbawa yang bernaung dibawah Provinsi Sunda Kecil, sejak saat itu pemerintahan terus mengalami perubahan mencari bentuk yang sesuai dengan perkembangan yang ada sampai dilikuidasinya daerah pulau Sumbawa pada tangal 22 Januari 1959.
Kabupaten Dompu
Selatan :
Samudra Hindia di selatan
Barat
Kabupaten Sumbawa Barat
:
Tahun
2010
2011
Tahun 2012
Sapi Bali Sapi Sumbawa Kerbau Sumbawa
129.203
154.258
164.505
193.907
1.801
2.539
2.830
3.234
56.636
54.535
55.706
54.022
37.326
37.426
38.505
39.660
Pariwisata Dalam Loka (The Old Palace) Istana
kuno tersebut terbuat dari kayu yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III (sekitar tahun 1885 M). Saat ini digunakan/dimanfaatkan sebagai "Museum Daerah Sumbawa" tempat penyimpanan bendabenda sejarah Kabupaten Sumbawa. Istana ini merupakan dua bangunan kembar ditopang atas tiang kayu besar sebanyak 99 buah, sesuai dengan sifat Allah dalam Al - Qur'an (Asma'ul Husna). Di Dalam Loka ini kita dapat melihat ukiran motif khas daerah Samawa, sebagai ornamen pada kayu bangunannya. Miniatur
Laut Flores dan Teluk Saleh
Timur :
Tahun
2009
Pertanian Luas panen padi 79,270 Ha. Produktivitas padi 49,32 kuintal/Ha, Produksi padi 390.940 ton.
Kabupaten Sumbawa adalah sebuah kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Sumbawa Besar. Posisi Kabupaten Sumbawa terletak pada possi 116°42’ - 118°22’ Bujur Timur dan 8°8’ - 9°7’ Lintang Selatan. Kabupaten ini terletak di sebagian besar bagian barat Pulau Sumbawa. Batas-batas wilayahnya adalah: :
Tahun
Kuda Sumbawa
Letak Geografis dan Kondisi Wilayah
Utara
Jenis Ternak
Kabupaten Sumbawa memiliki luas wilayah 8.493 km².
44
Dalam Loka ini dapat dilihat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.
menyelam (Snorkling dan Skuba diving), bahkan mulai dari dermaga pulau moyo sudah dapat dilihat ribuan ikan kecil. Lady Diana dari kerajaan Inggris dan Prince William dari kerajaan Belanda pernah datang berlibur ke Pulau Moyo.
Pantai Sili dan Maci
Pantai Ai Manis
Obyek Wisata berselancar yang terkenal dengan konsistensi ombaknya terletak di Pantai Maci dan Pantai Sili, kedua pantai ini dapat ditempuh melalui darat dengan perjalanan kira-kira 6 jam dari kota sumbawa besar atau dengan penerbangan ke kota bima ditambah 1 jam dengan kendaraan. kedua pantai ini sangat terkenal sebagai tempat berselancar dan setiap tahunnya bersama-sama dengan Kabupaten Dompu mengadakan perlombaan berselancar tingkat Dunia di Pantai Hu'u
Terletak di daratan pulau Moyo yang berpasir putih dan pemandangan bawah laut dengan terumbu karang dan tropikal fish-nya yang menawan serta hutan tropis yang ada disekitarnya menjadikan Ai Manis sangat cocok bagi kegiatan camping, Snorkling, dan sebagainya. Dari Ai manis dapat disaksikan tenggelamnya matahari (Sunset). jalan-jalan di hutan tropis sekitar Ai Manis akan tersaji secara alami flora dan fauna seperti rusa, sapi liar, Babi hutan, burung koakkao, kakatua dan burung gosong yang dilindung. Tidak jauh dari Ai Manis terdapat gua kelelawar. Ai Manis dapat ditempuh lebih kurang 30 menit dengan speed boat dari Ai Bari kecamatan Moyo Hilir.
Pantai Saliper Ate Saliper berarti pelipur/penenang/penyejuk. Ate berarti hati. Sesuai dengan namanya pantai Saliper Ate berarti pantai yang dapat menenangka n/ menyejukan hati pengunjungnya. Terletak sekitar 5 Km kearah barat kota Sumbawa Besar, lokasinya mudah dijangkau dengan transportasi darat ( bemo kota). Sebelum pariwisata berkembang pantai Saliper Ate merupakan satusatunya tempat rekreasi masyarakat Sumbawa.
Pejabat Teras No 1 2 3 4 5
Pulau Moyo ( Moyo Island) Terletak Sebelah utara Sumbawa dan di mulut teluk Saleh dengan luas + 30 Ha.Pulau Moyo mempunyai obyek wisata darat dan laut. Hutan tropis pulau Moyo merupakan habitat kawanan rusa, sapi liar, babi hutan dan burung gosong (megapodius) yang dilindungi, juga terdapat air terjun bertingkat mata jitu. Wisata baharinya menyediakan panorama bawah laut yang indah untuk kegiatan
45
Nama Jamaluddin Malik Arasy Muhkan Rasyidi Farhan Bulkiyah A Rahim
Jabatan Bupati Wakil Bupati Sekretaris Daerah Ketua DPRD Inspektur
Letak Geografis dan Kondisi Wilayah
KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Secara geografis, Kabupaten Lombok Sumbawa Barat terletak antara 116°42’ - 117°05’ Bujur Timur dan antara 8°29’ - 9°07’ Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sejarah Utara Upaya untuk mengembangkan daerah otonom baru tentu tidak lepas dari ikhtiar yang berlandaskan pada upaya mensejahterakan masyarakat. Terdapat kecenderungan akselerasi pembangunan berpusat di sekitar pusat pemerintahan, yaitu dikonsentrasikannya kegiatan pembangunan, baik fisik, maupun non fisik pada wilayah ibu kota, maupun wilayahwilayah kecamatan lainnya. Kesenjangan ini oleh masyarakat cukup dipahami, oleh karena disadari bahwa hal ini disebabkan oleh rentang kendali pemerintahan yang luas.
:
Kabupaten Sumbawa
Timur :
Kabupaten Sumbawa
Selatan :
Samudera Indonesia
Barat
Selat Atlas
:
Luas wilayah Kabupaten Lombok Timur adalah 1.849,02 km².
Jumlah Penduduk Berdasarkan data BPS, Kabupaten Sumbawa Barat memiliki penduduk sejumlah 116.112 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 58.900 jiwa dan perempuan sebanyak 57,212 jiwa.
Ide Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat berangkat dari kenyataan bahwa rentang kendali antara pusat kabupaten dengan masyarakat Sumbawa Barat teramat jauh, sehingga mengakibatkan lambannya pelayanan pemerintah kepada masyarakat, lambannya pemerataan pembangunan, lambannya upaya peningkatan SDM, dan lain sebagainya. Untuk itu, para tokoh masyarakat di Sumbawa Barat segera mencetuskan ide Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat. Ide itu kemudian disosialisasikan kepada seluruh komponen masyarakat di kecamatan-kecamatan Sekongkang, Jereweh, Taliwang, Brang Rea, Seteluk, Alas Barat, Alas, dan Utan Rhee dalam suatu rapat yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat dari 8 (delapan) kecamatan tersebut pada tanggal 10 Maret 2000. pada pertemuan itulah dideklarasikan Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat, dan sekaligus dibentuk Komite Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat (KPKSB) yang kepengurusannya mengakomodir perwakilan delapan kecamatan.
Potensi Daerah Komoditas unggulan Kabupaten Sumbawa Barat adalah sektor pertanian dan pariwisata. Sektor pertanian memiliki beberapa sub sektor unggulan di antaranya adalah sub sektor perkebunan dengan komoditas utama berupa Kakao, Kopi, Kelapa, dan Mede, serta sub sektor pertanian dengan komoditas utama jagung dan ubi kayu. Sektor pariwisata memiliki beberapa daerah wisata unggulan di antaranya : Wisata Bawah Air
Deklarasi Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat 10 Maret 2000 tersebut merupakan ekspresi dari kemauan politik masyarakat di delapan kecamatan yang diwakili oleh beberapa orang tokoh-tokohnya. Aspirasi tersebut rupanya mendapat respon positif dari Bupati dan DPRD Sumbawa dengan keluarnya Rekomendasi Bupati No. 135/060/PEM/2000 dan Rekomendasi DPRD No. 690/17/2001. Kedua lembaga tersebut dalam rekomendasinya memberikan petunjuk kepada KPKSB untuk melakukan sosialisasi lebih lanjut kepada masyarakat di delapan kecamatan.
Jajaran terumbu karang terbesar di sepanjang perairan pantai Sumbawa Barat, menunggu untuk dijelajahi. Poto tano, Pulau Kambing dan sekitarnya, Pulau Satu, Tanjung, Kertasari, Balad, Jelenga, Teluk Benete, Balas-Pasir Putih, Lawar, Sekongkang, Senutuk dan banyak lagi
46
Wisata Alam
lokasi lainnya menunggu para penyelam untuk mencumbunya.
Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) memiliki bentang alam penuh variasi. Pesisir pantainya dari Poto Tano di Utara membentang sepanjang 80 km hingga Talonang di ujung Selatan sebagian besar berpasir putih dengan sisipan bebukitan batu cadas menjorok ke arah laut yang sebagiannya berujung di hamparan terumbu karang.
Wisata Gua
Terumbu karang ini paling tidak menghadirkan dua hal menarik; lokasi menyelam dan gulungan ombak untuk selancar. Semua lokasi menyelam tersebut umumnya masih termasuk kategori “blank spot” di dunia menyelam.
Desa Bangkat Monte di Kecamatan Brang Rea adalah lokasi konsentrasi utama gua-gua alam Sumbawa Barat. Tercatat belasan goa terbesar di lembah dan gunung disekitarnya dan yang paling penting besar dan terkenal adalah komplek Gua Mumber. Komplek ini terdiri atas 2 gua besar yang berdampingan tetapi dengan posisi pintu masuk dari arah yang berlawanan. Gua pertama berpola auditorium besar dengan ketinggian langit-langit mencapai 15 meter yang terdiri atas dua lantai massa ruangan.Lantai dasar yang relative datar danrata memiliki luas 2 sekitar 3.000 m .
Sedangkan untuk berselancar, Sekongkang dengan ombak YOYO’S nya, Maluk dengan SUPER SUCK & DONUTnya dan Jelengah yang memiliki SCAREEF merupakan bagian dari legenda dunia bagi para peselancar lokal dan mancanegara. Hampir dapat dipastikan, dalam kondisi cuaca mendukung, sepanjang tahun dari semua lokasi pantai KSB dapat disaksikan matahari tenggelam dalam posisi bervariasi. Pejabat Teras
Bidang dinding peralihan antar lantai relatif terjal dengan beda ketinggian 5-8 meter dipenuhi dengan stalaktit dan stalagnit. Lantai kedua memiliki permukaan tidak rata dengan bongkahan batu kapur dalam berbagai ukuran mendominasi. Liang (Gua) Serunga dan Liang Kalela adalah goa alam yang dijumpai di kecamatan Jereweh, tepatnya di Desa Belo. Sebagaimana umumnya karakteristik gua, kedua gua ini menyerupai lorong memanjang yang cenderung menyempit pada bagian ujung dalamnya. Burung wallet adalah Fauna utama penghuni kedua gua ini.
No 1 2 3 4 5
47
Nama Drs. K.H. Zulkifli Muhadli, SH., MM. Drs. H. Mala Rahman Ir. W. Musyafirin, M.M. H. M. Syafe’i Ir. H. Ady Mauluddin, M.Si.
Jabatan Bupati Wakil Bupati Sekretaris Daerah Ketua DPRD Inspektur
KABUPATEN DOMPU
Potensi Daerah Sektor Perikanan
Sejarah
Di wilayah Kabupaten Dompu, untuk sentra produksi perikanan (khususnya Perikanan laut) merupakan kandungan yang paling potensial, baik ditinjau dari luas hamparan, kemampuan produksi, keanekaragaman, komoditas ikan, posisi geografis dan aspek keindahan pantai.
Kerajaan Dompu yang kini menjadi Kabupaten Dompu merupakan sebuah kerajaan kuno di Indonesia. Kerajaan ini terletak di antara kabupaten Bima dan kabupaten Sumbawa saat ini. Mayoritas penduduk kini beragama Islam, dengan tradisi dan budaya yang juga mayoritas Islam.
a. Potensi Perairan dan Penangkapan Ikan di Laut.
Produksi
Usaha
Bangsawan Dompu atau keturuan raja-raja hingga kini masih ada. mereka dipanggil "Ruma" atau "Dae". Istana Dompu, sebagai lambang kebesaran telah lama lenyap. Konon bangunan istana itu sudah diubah menjadi masjid raya Dompu saat ini. Namun rumah kediaman raja masih ada hingga sekarang dan terletak di Kelurahan Bada.
Luas perairan laut Kabupaten Dompu ditambah dengan perairan Propinsi yang dapat dimanfatkan adalah 2.763 Km2, sedangkan potensial penangkapan ikan (potensi lestari) SDI (ton) terdiri dari Palagis 6.359,69 Ton dan Damersal 7.415,91 ton.
Pada tahun 2000-an, tim peneliti dari Jakarta, yang dipandu langsung oleh Bupati Dompu H Abubakar Ahmad menemukan situs berupa tapak kaki Gajah Mada di wilayah Hu'u sekitar 40 [rujukan?] Banyak kilometer dari pusat kota Dompu. yang meyakini Mahapatih Gajah Mada tewas dan atau menghabiskan sisa hidupnya di daerah ini.
Luas areal potensial yang diperuntukan pengembangan budi daya rumput laut adalah 1.298 Ha dengan kemampuan produksi 12.980 ton/tahun. Luas lahan yang dimanfaatkan 85 Ha sisanya 1.213 Ha belum dimanfaatkan.
b. Potensi Budi Daya Rumput Laut
c. Potensi Budi Daya Mutiara Luas areal untuk budi daya mutiara di Kabupaten Dompu adalah 1.967,5 Ha (25 titik) dengan potensi produksi 17,5 ton/tahun yang tersebar di 5 Kecamatan yaitu, Woja, Kempo, Hu’u, Pekat dan Kilo.
Letak Geografis dan Kondisi Wilayah Secara geografis, Kabupaten Lombok Sumbawa Barat terletak antara 117°42’ - 118°30’ Bujur Timur dan antara 8°6’ - 9°5’ Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : Utara
:
Potensi air payau di Kabupaten Dompu seluas 4.700 Ha yang tersebar di seluruh Kecamatan, dengan luas areal yang telah dimanfaatkan 1.667 Ha dan sisanya 3.033 Ha belum dimanfaatkan. Potensi air payau (tambak) dimanfaatkan untuk budi daya udang dan bandeng dengan produksi udang 5.951,2 ton/tahun dan bandeng 981,7 ton/tahun
Laut Flores dan Kabupaten Bima
Timur :
Kabupaten Bima
Selatan :
Samudera Indonesia
Barat
Kabupaten Sumbawa
:
d. Potensi Air Payau (Tambak)
Luas wilayah Kabupaten Lombok Timur adalah 232.460 km².
f. Potensi Budi Daya Air Tawar Potensi budi daya air meliputi mina padi, kolam air tenang, kolam air deras, kolam tadah hujan (lahan kering), embun cek dam dan sungai seluas 371.1 Ha dengan potensi produksi 159.408,6 ton/tahun yang tersebar disemua Kecamatan. Luas lahan dimanfaatkan 13,95 Ha dan belum dimanfaatkan 207,1 Ha
Jumlah Penduduk Berdasarkan data BPS, Kabupaten Sumbawa Barat memiliki penduduk sejumlah 193.334 jiwa.
48
Sektor Kehutanan
Pulau Satonda merupakan tempat yang paling sempurna untuk berenang dan menyelam sembari menikmati air danau yang tenang. Untuk dapat mencapai Pulau Satonda anda dapat melalui jalan darat dengan lama perjalanan dari Sumbawa Besar kira-kira 8 jam dan dari Dompu kira-kira 5 jam dan juga dapat melalui laut.
Kabupatern Dompu mempunyai sumberdaya hutan yang cukup besar, produksi hasil hutan Kabupaten Dompu terdiri dari jenis kayu-kayuan, seperti kayu jati, kayu rimba dan kayu gelondongan dan perkebunan Beberapa Potensi Hasil Hutan adalah Potensi Hasil Hutan Kayu (Ebony, Jati, Rajumas, dll) dan Non Kayu (Rotan, Madu Hutan, Gaharu, Humpa Keta, Kayu Songga). Pariwisata 1. Pantai Lakey Pantai Lakey Kecamatan Hu’u adalah salah satu lokasi berselancar terbaik dunia. Karena kehebatan dan konsistensi ombaknya, setiap tahunnya pantai Lakey secara reguler dijadikan sebagai tuan rumah dari kompetisi selancar tingkat dunia. Pantai Lakey-Hu’u mempunyai kehebatan 4 jenis ombak yaitu : Lakey Peak, Cobble Stones, Lakey Pipe dan Periscop. Dan beberapa kilometer di dekat pantai Lakey anda akan menemukan Spot lain yang tak kalah hebatnya yang dikenal dengan Periscop, bagian yang paling konsisten dan hebat dalam berselancar di Lakey yaitu Lakey Peak.
3. Lepadi (Arena Pacuan Kuda Tradisional) Lepadi terletak 5 Km di bagian selatan kota Dompu dan terkenal dengan pacuan kuda tradisionalnya (Pacoa Jara), pacuan kuda dilaksanakan setiap tahunnya. Uniknya, joki yang menunggang kuda-kuda pacuan ini masih sangat muda, usia mereka tidak melebihi 8 tahun, tetapi keahlian mereka dalam mengendalikan dan memacu kudanya tidak perlu diragukan lagi.
4. Calabai Merupakan kota kecil penghasil kayu yang terletak diujung utara semenanjung Gunung Tambora. Gunung Tambora seperti yang telah diketahui merupakan pusat dari letusan terdahsat yang pernah ada dalam sejarah, gunung Tambora mendominasi semenanjung utara Pulau Sumbawa, dengan ketinggian 2.851 meter diatas permukaan laut, berwarna coklat dan diselimuti oleh hutan lindung yang lebat, suatu perbedaan yang kontras dengan alam sekitarnya. Untuk mendaki Gunung Tambora yang besar dapat dimulai dari Desa Pancasila yang terletak di kaki Gunung Tambora. Pendakian ke Gunung Tambora diperlukan 3 hari 2 malam melalui hutan lindung. Untuk mengurangi resiko selama pendakian, disarankan untuk menyiapkan diri selama pendakian oleh karena banyaknya lintah di dalam hutan lindung. Kawah Gunung Tambora merupakan salah satu kawah dengan panorama yang spetakuler yang ada di Indonesia. Perjalanan menuju Calabai dapat ditempuh
2. Pulau Satonda Pulau Satonda terletak di daerah utara pulau Sumbawa dikenal juga dengan nama Gunung Satonda, memiliki ketinggian 289 Km diatas permukaan laut dengan luas wilayah seluas 4,8 Km. Gunung ini memiliki kawah danau air asin dengan diameter 0,8 Km yang letaknya di tengah-tengah pulau. Ikan yang hidup di Danau Satonda hanya mencapai ukuran 5 cm dan sampai saat ini masih misterius kenapa ikan yang ada di dalam Danau Satonda tidak dapat berkembang dengan bagus. Pulau Satonda dikelilingi oleh batu karang dan memiliki ragam ikan hias yang sama jenisnya dengan yang ada di Indonesia. Inilah keunikan dan keajaiban Pulau Satonda, Pulau Satonda merupakan tempat yang tersembunyi dengan lautnya yang biru dan gunung berapi yang menjulang tinggi.
49
9. Pantai Ria Terletak di wilayah pantai sebelah Barat Teluk Cempi yang indah. Pantai Ria yang alami dengan pasir putihnya yang lembut merupakan salah satu wilayah terpencil di Sumbawa Tengah dengan keindahannya yang agung, tempat dimana anda bisa melarikan diri dari rutinitas yang melelahkan dan bersantai bersama keluarga.
dalam waktu 8 jam dari Sumbawa Besar, 5 Jam dari Dompu dan 6 jam dari Bima. 5. Situs Nangasia Terletak di Kawasan Wisata Lakey. Diperkirakan 4.500 SM Nenek Moyang masyarakat Dompu sudah mempunyai peradaban dan menguasai teknologi yang cukup tinggi, yang ditandai dengan ditemukannya berbagai peninggalan dimasa lampau berupa, manik-manik dan keramik. Di Kawasan Situs ini juga ditemukan Batu Kursi (Wadu Kadera) yaitu batu berupa kursi tempat penobatan para Ncuhi (Pemimpin), bekas Telapak Kaki Ncuhi dan Kubur Duduk. Situs ini ditemukan oleh tim Arkeologi Pusat Jakarta dan Denpasar-Bali.
Pejabat Teras No 1 2 3 4 5
6. Nanga Tumpu Nanga Tumpu terletak di jalur Jalan Raya Sumbawa – Dompu dengan jarak dari ibukota Kabupaten Dompu 30 Km dengan waktu tempuh 25 menit. Kawasan ini memiliki berbagai gugusan Pulau-pulau kecil seperti: Nisa Pu’du, Nisa Rate, Nisa Maja, Nisa Ko’do dengan hamparan pasir putih yang sangat indah. Kawasan Nanga Tumpu dan sekitarnya sangat cocok untuk kegiatan berenang, memancing dan menyelam. Pada saat musim angin selatan dan barat (sekitar bulan Januari, Pebruari, Maret, Juli dan Agustus) sangat cocok untuk kegiatan olah raga Wind Surfing, Kite Surfing dan Lomba perahu layar tradisional. Di tempat ini tersedia fasilitas rumah makan.
7. Nanga Doro Nanga Doro adalah daerah resort pegunungan tradisional di dekat Hu’u yang terkenal dengan sumber mata air panasnya dimana suhunya mencapai 80 derajat Celsius. Tempat ini benarbenar merupakan tempat yang paling sesuai untuk beristirahat dan melemaskan otot-otot yang sakit setelah sehari penuh berselancar. 8. Mada Prama Terletak hanya sekitar 4 Km dari kota Dompu, wilayah hutan lindung ini merupakan rumah para marga satwa dan flora lainnya. Mada prama juga memiliki kolam renang dengan pemandangan yang indah.
50
Nama Drs. H. Bambang M. Yasin Ir. H. Syamsuddin, M.M. H. Agus Buhari, S.H., M.Si. Rafiuddin H. Anas, S.E. Drs. Muhibuddin, M. Si.
Jabatan Bupati Wakil Bupati Sekretaris Daerah Ketua DPRD Inspektur
Barat
KABUPATEN BIMA
Jumlah Penduduk
Kabupaten Bima awal mulanya sebagai sebuah wilayah yang berbentuk Kesultanan dengan Nama Kesultanan Bima. Kesultanan Bima berdiri pada tanggal 5 Juli 1640 M, ketika Sultan Abdul Kahir dinobatkan sebagai Sultan Bima I yang menjalankan Pemerintahan berdasarkan Syariat Islam. Peristiwa ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Bima yang diperingati setiap tahun. Kerajaan Bima dahulu terpecah –pecah dalam kelompok-kelompok kecil yang masingmasing dipimpin oleh Ncuhi. Kelima Ncuhi ini hidup berdampingan secara damai, saling hormat menghormati dan selalu mengadakan musyawarah mufakat bila ada sesuatu yang menyangkut kepentingan bersama. Dari kelima Ncuhi tersebut, yang bertindak selaku pemimpin dari Ncuhi lainnya adalah Ncuhi Dara. Pada masa-masa berikutnya, para Ncuhi ini dipersatukan oleh seorang utusan yang berasal dari Jawa. Menurut legenda yang dipercaya secara turun temurun oleh masyarakat Bima. Kerajaan Bima pernah dimekarkan wilayahnya menjadi Bima dan Dompu. Namun 12 September 1947, Kerajaan Dompu dipulihkan. Bima melepaskan Dompu, yang meliputi 10 kejenelian. Berdasarkan UU NIT No. 44/1950, Kerajaan Bima berubah status menjadi Daerah Swapraja Bima berikut Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Swaparaja Bima pada 2 Oktober 1950. Sejak itulah berakhirnya perjalanan sejarah Kerajaan Bima selama sekitar 350 tahun.
Berdasarkan hasil proyeksi data penduduk tahun 2009, Kabupaten Bima memiliki penduduk sejumlah 420.207 jiwa.
Potensi Daerah a. Pertanian Komoditas Pertanian yang menjadi andalan di Kabupaten Bima antara lain adalah tanaman jagung, kacang tanah, bawang merah dan kedelai. b. Peternakan Peternakan yang banyak terdapat di Kabupaten Bima adalah peternakan sapi, peternakan kerbau, peternakan kuda, dan peternakan kambing. c. Perikanan Sektor perikanan andalan Kabupaten Bima adalah budidaya tambak, mutiara, rumput laut, dan ikan tangkap. d. Pertambangan Kegiatan Penambangan yang menjadi mata pencaharian masyarakat Bima adalah Pertambangan Marmer, Pasir Besi, Emas, Mangan, dan Bijih Besi. e. Pariwisata Gunung Tambora Gunung Tambora merupakan gunung vulkanik yang termasuk dalam wilayah kecamatan Tambora, sekitar 200 km dari Kota Bima. Letusannya pada tahun 1815 sungguh dasyat, Kekuatan letusan mencapai 7 kali lebih kuat dari bom atom. Akibat letusan Tambora, 92.000 orang meninggal dan 3 kerajaan musnah yaitu : kerajaan Sanggar, Tambora dan Pekat. Sisa letusan menyebabkan
Letak Geografis dan Kondisi Wilayah Secara geografis Kabupaten Bima berada di antara 118°44’ - 119°22’ Bujur Timur dan 08°08’ - 08°57’ Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : :
Laut Flores
Timur :
Selat Sape
Selatan :
Samudera Indonesia
Kabupaten Dompu
Wilayah Kabupaten Bima memiliki luas 4.374,65 km2.
Sejarah
Utara
:
51
Pejabat Teras
adanya kaldera dengan luas 9 km dengan kedalaman 1.100 m. Dari puncak kawasan Gunung Tambora kita dapat menikmati keindahan kawasan hutan kayu Calabai, air terjun Sori Panihi (Kawinda) dan juga panorama laut semenanjung (Paninsula) Pantai Sanggar.
No 1 2 3 4 5
Pacuan Kuda Lokasi Pacuan Kuda terletak di Desa Panda, Belo, 7 km dari Kota Bima. Pacuan kuda di Bima merupakan pacuan kuda yang sangat unik dan menakjubkan karena yang menungganginya adalah anak-anak berumur 5-8 tahun, sangat menarik untuk ditonton. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bima telah mengkalenderkan jadwal pacuan kuda sebanyak 4 kali setahun yaitu April, Juli, Agustus, dan Desember. Anda dapat mencapainya dengan kendaraan umum seperti ojek dan bis kota. Pulau Ular Pulau Ular adalah salah satu pulau yang berada di tengah perairan bagian timur wilayah administrasi Kecamatan Wera, sekitar 80 km dari Kota Bima. Ular-ular yang mendiami pulau ular sangat unik dan bersahabat, dengan warna putih silver dan hitam mengkilat yang sangat eksotis. Pulau ini dapat di capai dengan perahu tradisional nelayan dengan tempuh 15 menit dari daratan. Pantai Kalaki Merupakan obyek wisata andalan yang berada di kawasan Teluk Bima dengan jarak tempuh 11 km dari kota Bima. Lokasinya sangat strategis karena berada di jalan Negara SumbawaBima. Pantai Kalaki cocok untuk melakukan banyak kegiatan bahari dikarenakan tersedianya banyak fasilitas dan aneka hiburan laut seperti wisata sepeda air, perahu, dll.
52
Nama Ferry Zulkarnain, S.T. Drs. H. Syafruddin HM Nur, M.Pd Drs. H. Masykur HMS Drs. H. Muhdar Arsyad H. Wafdin Ahsan, S.H.
Jabatan Bupati Wakil Bupati Sekretaris Daerah Ketua DPRD Inspektur
wilayah yaitu: pembangunan infrastruktur yang cepat, perkembangan sosial budaya yang dinamis, dan pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi.
KOTA BIMA Sejarah
Letak Geografis dan Kondisi Wilayah Bima atau yang disebut juga dengan Dana Mbojo telah mengalami perjalanan panjang dan jauh mengakar ke dalam Sejarah. Menurut Legenda sebagaimana termaktub dalam Kitab BO (Naskah Kuno Kerajaan dan Kesultanan Bima), kedatangan salah seorang musafir dan bangsawan Jawa bergelar Sang Bima di Pulau Satonda merupakan cikal bakal keturunan RajaRaja Bima dan menjadi permulaan masa pembabakan Zaman pra sejarah di tanah ini. Pada masa itu, wilayah Bima terbagi dalam kekuasaan pimpinan wilayah yang disebut Ncuhi. Nama para Ncuhi terilhami dari nama wilayah atau gugusan pegunungan yang dikuasainya.
Secara geografis Kota Bima berada di antara 118°41’ - 118°48’ Bujur Timur dan 08°30’ 08°20’ Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : Utara
:
Kecamatan Bima
Ambalawi
Kabupaten
Timur :
Kecamatan Wawo Kabupaten Bima
Selatan :
Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima
Barat
Teluk Bima
:
Wilayah Kota Bima memiliki luas 222,25 km2. Pada perkembangan selanjutnya, putera Sang Bima yang bernama Indra Zambrut dan Indra Komala datang ke tanah Bima. Indra Zamrutlah yang menjadi Raja Bima pertama. Sejak saat itu Bima memasuki Zaman kerajaan. Pada perkembangan selanjutnya menjadi sebuah kerajaan besar yang sangat berpengaruh dalam percaturan sejarah dan budaya Nusantara. Secara turun temurun memerintah sebanyak 16 orang raja hingga akhir abad 16.
Jumlah Penduduk Kota Bima berdasarkan data tahun 2000 tercatat sebesar 116.295 jiwa yang terdiri dari 57.108 jiwa (49%) penduduk laki-laki dan 59.187 jiwa (51%) penduduk perempuan.
Potensi Daerah
Masa kesultanan berlangsung lebih dari tiga abad lamanya. Sebagaimana ombak dilautan, kadang pasang dan kadang pula surut. Masamasa kesultanan mengalami pasang dan surut disebabkan pengaruh imperialisme dan kolonialisme yang ada di Bumi Nusantara. Pada tahun 1951 tepat setelah wafatnya sultan ke-14 yaitu sultan Muhammad Salahudin, Bima memasuki Zaman kemerdekaan dan status Kesultanan Bima pun berganti dengan pembentukan Daerah Swapraja dan swatantra yang selanjutnya berubah menjadi daerah Kabupaten.
a. Pertanian dan Perkebunan Berdasarkan pola penggunaan tanah, lahan sawah di Kota Bima mencapai 1.923 ha yang terdiri sawah irigasi seluas 1.825 ha dan sawah tadah hujan seluas 98 ha. Sedangkan tanah tegalan/kebun mencapai 3.623 ha, ladang/huma seluas 1.225 ha dan kawasan hutan negara seluas 9.421 ha. Komoditas andalan pertanian terdiri dari padi, jagung, kedelai dan kacang tanah. Sedangkan komoditas unggulan perkebunan meliputi: serikaya, kelapa, asam, kemiri, jambu mete, wijen dan kapuk.
Pada tahun 2002 wajah Bima kembali di mekarkan sesuai amanat Undang-undang Nomor 13 tahun 2002 melaui pembentukan wilayah Kota Bima. Hingga sekarang daerah yang terhampar di ujung timur pulau sumbawa ini terbagi dalam dua wilayah administrasi dan politik yaitu Pemerintah kota Bima dan Kabupaten Bima. Kota Bima saat ini telah memliki 5 kecamatan dan 38 kelurahan.
b. Peternakan Hingga saat ini jenis ternak yang telah dikembangkan oleh masyarakat setempat adalah: sapi, kerbau, kuda, kambing, ayam buras dan itik. Kota Bima sesungguhnya memiliki potensi peternakan yang cukup prospektif dengan ketersediaan lahan peternakan dan lahan pakan yang cukup luas.
Sebagai sebuah daerah yang baru terbentuk, Kota Bima memiliki karakteristik perkembangan
53
c. Perikanan Kegiatan perikanan yang telah berkembang di Kota Bima adalah usaha budidaya di perairan laut, perairan air payau dan air tawar. Adapun komoditas yang dibudidayakan meliputi: bandeng, udang dan rumput laut.
Istana Kayu Asi Bou
d. Pertambangan Sebagai daerah perkotaan dengan wilayah yang tidak terlalu luas, Kota Bima memiliki potensi pertambangan yang terbatas. Jenis bahan tambang yang berhasil diidentifikasi terdiri dari andesit dan marmer dengan volume ± 517.738.375 m³.
Istana ini terletak di samping timur Istana Bima (sekarang Museum Asi Mbojo). Dinamakan Asi Bou karena didirikan setelah pendirian Istana Bima pada tahun 1927, tepatnya pada masa pemerintahan Sultan Ibrahim (1881-1936). Asi Bou dibangun oleh untuk Putera Mahkota Muhammad Salahuddin.
e. Pariwisata Karena posisinya yang terletak di tengah-tengah segitiga emas tujuan pariwisata nasional, yaitu Bali, Pulau Komodo, dan Bunaken, Kota Bima memiliki fungsi strategis sebagai kota transit. Namun lebih dari itu, Kota Bima sendiri memiliki berbagai potensi pariwisata untuk ditawarkan, khususnya wisata alam.
Masjid Muhammad Salahuddin
Visi pembangunan bidang pariwisata adalah “Mendorong Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Kepariwisataan Yang Berwawasan Budaya, Ramah Lingkungan dan Melibatkan Peran Serta Masyarakat Luas”.
Masjid ini dibangun oleh Sultan Abdul Kadim Muhammad Syah dengan Wajir Ismail pada tahun 1737. Masjid ini terletak di Kampung Sigi atau di sebelah selatan lapangan Sera Suba (Jalan Soekarno Hatta).
Untuk mewujudkan visi tersebut, ada 3 kebijakan yang diambil, yaitu: 1. Pengembangan pemasaran pariwisata; 2. Pengembangan destinasi pariwisata; 3. Pengembangan kemitraan.
Museum Asi Mbojo
Potensi pariwisata yang dimiliki oleh Kota Bima meliputi wisata budaya dan wisata alam. Namun potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal, di mana saat ini masih terbatas pada wisatawan lokal. Jika dilihat secara geografis, posisi Kota Bima berada di antara dua kawasan yang menjadi tujuan wisata, yaitu Pulau Lombok di sebelah barat dan Pulau Komodo di sebelah timur. Museum Asi Mbojo dulunya merupakan Istana bagi Raja dan Sultan Bima. Museum ini dikonstruksi dengan campuran gaya Eropa dan Bima pada tahun 1927 oleh Mr. Obzicshteer Rehata. Lokasinya berada di pusat kota dan mudah diakses. Di Museum ini terdapat silsilah/tata urutan Raja dan Kesultanan Bima, benda tata urutan kepangkatan kepemerintahan,
Beberapa obyek wisata yang ada di Kota Bima secara sekilas dapat diuraikan sebagai berikut.
54
barang-barang serta pakain adat yang digunakan Istana Kerajaan, para prajurit serta masyarakat pada jaman itu. Selain itu juga dipamerkan benda-benda yang tidak hanya berasal dari jaman kerajaan dan kesultanan, tetapi juga benda-benda purbakala sebelum masa kerajaan dan kesultanan Bima.
Pantai Amahami
Museum Samparaja Museum Samparaja merupakan museum yang ada di Kota Bima selain Museum Asi Mbojo. Museum ini terletak di Jalan Gajah Mada Kelurahan Moggonao Kota Bima. Koleksi yang ada di museum ini antara lain Kitab BO yang asli, kitab yang membahas ihwal Kerajaan Bima pada abad 14 Masehi. Selain itu terdapat bendabenda peninggalan kesultanan Bima.
Pantai Amahami juga merupakan tempat tujuan bagi masyarakat Kota Bima untuk berwisata. Kawasan pantai ini ramai terutama pada sore dan malam hari, dengan berbagai aktifitas yang ada seperti pedagang kaki lima. Pantai ini berdekatan dengan Pantai Lawata atau berada sebelum Pantai Lawata dari arah Terminal Dara. Selain pantai-pantai tersebut, di kawasan pesisir Teluk Bima masih terdapat obyek-obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi, seperti Pantai Ule dan Pantai So Ati.
Pantai Ni’u Pantai Ni’u berada di sisi timur Teluk Bima, di jalan lintas Bima-Sumbawa sekitar 3,5 km dari terminal Dara Kota Bima. Lokasinya yang berada di tepi jalan nasional ini menjadikan pantai ini mudah dijangkau oleh wisatawan. Obyek wisata ini cukup ramai dikunjungi wisatawan lokal, terutama pada hari-hari libur. Di kawasan ini terdapat gazebo-gazebo yang dibangun Pemerintah Kota Bima dan dapat dimanfaatkan pengunjung untuk menikmati panorama pantai kawasan ini.
Pejabat Teras No 1 2 3 4 5
Pantai Lawata
Pantai Lawata merupakan salah satu tempat tujuan wisata utama bagi masyarakat Kota Bima. Di kawasan pantai ini pengunjung dapat menikmati gai beryang tersedia dan melakukan aktifitas seperti berenang.
55
Nama M. Qurais H. Abidin H.A. Rahman H. Abidin Ir. Muhammad Rum Hj. Ferra Amelia, S.E., M.M. Drs. H. Ramli Hakim, M.Si.
Jabatan Walikota Wakil Walikota Sekretaris Daerah Ketua DPRD Inspektur
Galeri 2013
Penyerahan LHP atas LKPD Provinsi NTA TA 2012
Penyerahan LHP atas LKPD Kabupaten Lombok Tengah TA 2012
Peradilan semu (Moot Court) yang dilaksanakan di Kantor Perwakilan Provinsi NTB
Pengibaran Bendera dalam rangkaian Upacara Peringatan HUT BPK RI ke 67 Tahun
Tim Futsal BPK RI Perwakilan Provinsi NTB sebelum bertanding dengan Tim PLN
Kunjungan Kerja DPR RI dalam rangka Dengar Pendapat mengenai Perubahan UU nomor 15 Tahun 2006 tentang BPK
Konsinyering Penyusunan LHP atas LKPD TA 2012 se Provinsi NTB
Tes TOEFL yang diikuti oleh sebagian pegawai BPK RI Provinsi NTB
57
Pengembangan Komunitas Unggulan (PKU) BPK RI Perwakilan Provinsi NTB
Penyerahan LHP atas LKPD TA 2012 secara serentak pada Tujuh entitas di wilayah Provinsi NTB
Sosialisasi Peran BPK dan DPR dalam Pengelolaan Keuangan Negara di Sumbawa, NTB
Kuliah Umum Anggota BPK RI di Universitas Mataram
Sosialisasi SISDM di BPK RI Perwakilan Provinsi NTB
Forum Koordinasi Antara BPK dengan APH di Wilayah Provinsi NTB
Media Workshop BPK Menghitung Kerugian Negara
Penandatanganan Pakta Integritas seluruh Pegawai BPK Perwakilan Provinsi NTB
58