SAMBUTAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI PADA ACARA SEMINAR NASKAH NUSANTARA DI AUDITORIUM PERPUSTAKAAN NASIONAL Selasa, 27 September 2011
Yth. Para Pejabat Struktural dan Pustakawan di lingkungan Perpustakaan Nasional RI; Bapak Jaya Suprana (Keynote Speaker); Para Pemakalah; Para Moderator; Dan Para Undangan; Asalaamu’alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Pada pagi yang berbahagia ini kita semua masih diberi kesehatan dan kesejahteraan oleh Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dapat berkumpul di Auditorium Perpustakaan Nasional RI, dalam rangka Seminar Nasional Naskah
1
Nusantara dengan tema Pengobatan Tradisional dalam Naskah Nusantara. Ibu/Bapak hadirin yang berbahagia, Patut kita syukuri bersama bahwa Indonesia merupakan negara yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa ini dengan beragam kekayaan alam dan keelokannya, yang mamancarkan aura ke jagat raya. Kakayaan alam dan keelokannya mempesona semua titah di jagat raya untuk berbondong-bondong mengunjungi Indonesia dengan maksud dan tujuan berbeda-beda tergantung masing-masing individu, ada yang datang untuk mengadakan studi ada pula yang datang untuk melancong. Hadirin yang saya hormati, Kekayaan alam (flora faunanya) dari jaman dulu telah menjadi obyek studi bangsa lain dan juga dimanfaatkan untuk segala macam keperluan, apakah untuk obat-obatan, atau lainnya dan khususnya untuk tanaman-tanaman dari masa sebelum kolonial pun telah banyak dimanfaatkan untuk obat-obatan. Tentunya berlanjut sampai sekarang, 2
dengan pengolahan modern tanaman-tanaman ini dijadikan jamu yang sangat manjur dengan kemasan mewah. Hal ini terbukti dan menjadi catatan dunia, misalnya seorang “MEVROUW” kuat berdiri bertahuntahun (iklan produk jamu), ini menandakan kalau bangsa Indonesia JAGO dalam bidang perjamuan, sehingga manusia Indonesia “ROSA-ROSA” untuk bekerja keras. Misalnya rempah-rempah Indonesia yang pada jaman kolonial menjadi incaran bangsa barat, merupakan salah satu bahan baku jamu tentunya selain untuk bumbu masak, juga tanaman lainnya, misalnya: pasak bumi, daun tapak liman, mahkota dewa, dll. sedangkan dari binatang juga dijadikan ramuan jamu, misalnya: undur-undur, ular, anak menjangan, tokek, tangkur buaya, dll. Bahan-bahan ini banyak terdapat di negeri tercinta Indonesia, hanya saja “mungkin” belum begitu optimal pengkajiannya sehingga kurang dipahami oleh masyarakat tentang kegunaannya. Sumber-sumber tertulis tentang jamu-jamu ini masih bisa diketemukan dalam naskah-naskah kuno nusantara yang ditulis tangan dalam berbagai media dan menggunakan aksara daerah serta bahasa daerah. Walaupun kadang3
kadang naskah obat-obatan ini juga mengandung mantramantra yang harus diucapkan sebelum meminum/makan jamu-jamu tersebut. Inilah luar biasanya pengetahuan bangsa Indonesia dalam hal obat-obatan serta budayanya. Oleh sebab itu, khasanah naskah kuna nusantara perlu diselamatkan untuk dikaji lebih mendalam, agar tetap diketahui dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Ibu/Bapak hadirin yang berbahagia, Undang-undang RI nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan menyebutkan tentang perlunya melestarikan dan mendayagunakan Naskah Kuna, tentu undang-undang ini sangat penting dan strategis dalam melindungi Naskah Kuna Nusantara, karena kalau naskah-naskah ini dapat dilestarikan isinya berarti bangsa ini akan dapat mengetahui sejarah budaya bangsanya dan akan menguatkan jati diri bangsa dengan kearifan lokalnya sehingga ke depan bangsa ini akan mudah merancang dan berbuat apa demi memajukan bangsa ini dengan sumber Naskah Kuna Nusantara. Dengan Naskah Kuna Nusantara diharapkan di masa mendatang karena pada kesempatan ini, seminar dengan 4
bahasan tentang Pengobatan Tradisional dalam Naskah Nusantara, dapat diwujudkan pembentukan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Farmasi Nusantara (artinya teori dan landasan berfikirnya pada kearifan Nusantara). Kalau Cina, Jepang bisa mewujudkan hal itu kenapa Indonesia tidak. Semua itu tergantung para pakar di bidangnya. Cina terkenal dengan pengobatan tusuk jarum, mungkin Indonesia akan mengembangkan pengobatan dengan pijat (urut). Seminar Pengobatan Tradisional dalam Naskah Kuna Nusantara yang diikuti oleh para pakar di bidangnya diharapkan akan membuka cakrawala dan pengetahuan dalam bidang pengobatan yang berdasar kearifan nusantara. Atas permintaan Panitia Seminar Pengobatan Tradisional dalam Naskah Nusantara, dan ijin Tuhan Yang Maha Esa, seminar saya buka secara resmi.
5
Terima kasih. Wassalamuálaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh.
Jakarta, 27 September 2011 Kepala Perpustakaan Nasional RI
Dra. Hj. Sri Sularsih, M.Si.
.
6