SAMBUTAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI PADA RAPAT KERJA PUSAT XVII DAN SEMINAR ILMIAH PUSTAKAWAN INDONESIA Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua Yth. 1. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; 2. Gubernur Sulawesi Utara; 3. Ketua Pengurus Pusat IPI; 4. Kepala Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sulawesi Utara; 5. Kepala Badan/Kantor Perpustakaan Provinsi, Kepala Badan/Kantor Perpustakaan Kabupaten/Kota; 6. Para Pustakawan, hadirin, dan undangan yang berbahagia. Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat-Nya kepada kita semua, sehingga pada malam ini kita dapat bersama-sama menghadiri acara pembukaan Rapat Kerja Pusat XVII dan Seminar Ilmiah Nasional Ikatan Pustakawan Indonesia Tahun 2011 dalam keadaan sehat dan berbahagia.
1
Bapak/Ibu dan para Pustakawan rekan seperjuangan dari seluruh wilayah tanah air yang saya banggakan. Selamat bertemu kembali dalam forum Raker Tahun 2011, semoga semuanya dalam keadaan sehat berbahagia, dan bersemangat!. Atas nama Perpusnas, saya menyambut baik kegiatan Rapat Kerja Pusat XVII dan Seminar Ilmiah Nasional Ikatan Pustakawan Indonesia yang secara rutin diselenggarakan tiap tahun ini, karena merupakan forum penting untuk berbagi informasi pengetahuan dan perkembangan terbaru di bidang perpustakaan dan kepustakawanan, yang akan menambah wawasan dan meningkatkan profesionalita para pustakawan dalam mengelola perpustakaan dan memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Tahun 2011 IPI memasuki usia 36 tahun, ibarat manusia cukup matang dan semakin bertambah mapan, namun harus kita akui bahwa masih banyak harapan dan mimpi para pustakawan yang belum dapat diwujudkan . “Ada tiadanya” IPI masih belum dirasakan perannya bagi para Pustakawan!. Oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini marilah bersama-sama kita melakukan evaluasi, tukar pengalaman, menyampaikan usul saran, bersama-sama merumuskan program kegiatan agar ke depan peran IPI semakin nyata dan dirasakan bagi anggotanya, yaitu sebagai wadah yang dapat memajukan dan memberikan perlindungan profesi bagi Pustakawan sesuai amanah Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. 2
Beberapa hal penting perlu mendapat perhatian dalam kaitannya dengan tema seminar kali ini yaitu “Sertifikasi Profesi Pustakawan Indonesia” : 1. Bahwa IPI memiliki peluang sekaligus tantangan serta peran strategis dalam proses sertifikasi profesi Pustakawan di Indonesia. 2. Langkah pertama yang perlu dilakukan IPI bersama-sama Perpusnas dan para pemangku kepentingan adalah segera merumuskan dan menyepakati difinisi Pustakawan dengan mengacu pada Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan yaitu sosok Pustakawan yang berlaku secara nasional, baik yang berkarir di lembaga pemerintah maupun swasta. Kita tau bahwa sampai saat ini pengertian Pustakawan masih belum ada keseragaman diantara berbagai pihak : Pustakawan sebagai jabatan fungsional menurut SK MENPAN, Pustakawan menurut IPI, dan Pustakawan di artikan sebagai sarjana perpustakaan menurut Perguruan Tinggi. 3. IPI bersama-sama Perpusnas dan pemangku kepentingan harus segera menyiapkan konsep lembaga sertifikasi Pustakawan lengkap dengan tugas kewenangan dan mekanisme kerjanya. 4. Menyepakati “Standar Kompetensi Pustakawan” sebagai bagian integral dari standar nasional tenaga perpustakaan yang dalam waktu dekat akan ditetapkan oleh Kepala 3
Perpustakaan Nasional RI. Sebagai informasi proses penyusunan RPP tentang perpustakaan saat ini memasuki tahap harmonisasi artinya akan segera ditetapkan sebagai Peraturan Pemerintah, oleh karena itu IPI sebagai wadah para psuatakawan hendaknya ikut berpartisipasi aktif dalam memberikan usul saran masukan terkait standar kompetensi Pustakawan, agar ketika kelak ditetapkan betul-betul dapat diimplementasikan karena telah sesuai dengan aspirasi dan kondisi lapangan serta merupakan kesepakatan para pemangku kepentingan termasuk para Pustakawan. 5. Hal penting lainnya yang lebih mendesak yang perlu dipikirkan bersama adalah sejauh mana sertifikasi kompetensi Pustakawan nantinya membawa manfaat (nilai tambah) tidak saja bagi peningkatan layanan perpustakaan namun juga bagi peningkatan apresiasai/penghargaan serta kesejahteraan para Pustakawan. Sertifikasi kompetensi hanya akan menjadi beban jika tanpa diimbangi dengan manfaat nyata yang dapat dirasakan dalam peningkatan kesejahteraan para Pustakawan. Karenanya sebagai wadah organisasi profesi IPI harus mau dan mampu bersama-sama Perpusnas dan forum lainnya memperjuangkan tunjangan dan pengharagaan yang lebih layak bagi Pustakawan baik yang bekerja di Pemerintah maupun Swasta.
4
Bapak/Ibu, hadirin yang saya muliakan Pada kesempatan yang baik ini saya ingin menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas pengabdian dan prestasi yang telah Bapak/Ibu capai di lingkungan kerja masing-masing. Harus diakui perkembangan perpustakaan dewasa ini mengalami kemajuan yang menggembirakan, hal ini dapat terwujud tentu berkat kesungguhan dan kerja keras Bapak/Ibu kita semua, semoga prestasi yang telah dicapai saat ini dapat terus ditingkatkan di masa mendatang. Bagi Saudara-saudara yang masih menemui kendala/hambatan tidak lantas putus asa tetapi terus bersemangat, berusaha mengembangkan, mensosialisasikan, dan mendayagunakan perpustakaan bagi kecerdasan masyarakat. Bapak Menteri Pendayagunaan Aparatur Reformasi Birokrasi yang kami hormati,
Negara
dan
Kami sampaikan permasalahan yang dihadapi dalam pembinaan Sumber Daya Manusia di bidang perpustakaan adalah: 1. Cepatnya pergantian Pimpinan Perpustakaan di Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan tidak mengacu pada standar kompetensi;
5
2. Minimnya atau kalau boleh dikatakan tidak tersedianya formasi Pustakawan pada Perpustakaan Provinsi, Kabupaten/Kota, ataupun Perpustakaan Sekolah; Kedua permasalahan tersebut sangat berpengaruh serta menjadi hambatan dalam pengembangan perpustakaan umum dan perpustakaan sekolah pada umumnya. Kiranya Bapak berkenan mengambil kebijakan sebagai solusi terhadap permasalahan tersebut. Bapak/Ibu, hadirin yang berbahagia Rapat Kerja Pusat XVII dan Seminar Ilmiah Nasional Ikatan Pustakawan Indonesia Tahun 2011 ini menjadi momentum penting dalam menyelesaikan masalah, merumuskan berbagai hal yang terkait dengan perpustakaan dan kepustakawanan Indonesia. Semoga kita semua dapat mengisi dan memanfaatkan kesempatan berharga ini serta menghasilkan suatu solusi langkah-langkah nyata guna peningkatan profesionalitas dan kompetensi Pustakawan Indonesia, hingga kelak menjadi profesi yang kian dicintai, diminati, dirindukan, dan dibanggakan oleh masyarakat Indonesia. Selamat dan sukses IPI, semoga semakin jaya dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan, kekuatan, kemampuan, serta lindungan kepada kita semua sebagai pribadi maupun insan yang bertugas melayani masyarakat melalui perpustakaan sarana belajar sepanjang hayat.
6
Terima kasih, Wassalamualaikum Wr. Wb.
Manado, 11 Oktober 2011 Kepala Perpustakaan Nasional RI;
Hj. Sri Sularsih
7