SAMBUTAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI DALAM ACARA TALKSHOW MEMBACA BANGKITKAN KARAKTER BANGSA Jakarta, 25 Mei 2011
Assalamu’alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yth.: 1. Bapak/Ibu para pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Perpusnas 2. Bapak/Ibu para Pembicara Talkshow 3. Kepala Badan/Kantor Perpustakaan Provinsi dan Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota 4. Bapak/Ibu guru SMP dan SMA 5. para pelajar, mahasiswa, pemerhati, komunitas perpustakaan, komunitas membaca dan; 6. para undangan serta hadirin sekalian yang berbahagia. 1
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rakhmat dan ridho-Nya kita dapat berkumpul di tempat ini, dalam keadaan sehat wal afiat, dalam rangka Talkshow Perpustakaan Nasional yang diselenggarakan berkaitan dengan Hari Pendidikan Nasional, Hari Kebangkitan Nasional dan juga Hari jadi Perpustakaan Nasional RI yang pada 17 Mei lalu genap berusia 31 tahun. Tema talkshow kita pada hari ini adalah Membaca Bangkitkan Karakter Bangsa. Saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran para nara sumber kita, kepada Bapak Utut Adianto, Bapak Slamet Raharjo, Ibu Wulan Guritno, dan presenter kita dari radio Bahana FM Ibu Felisita Leonita. Ibu/Bapak hadirin yang berbahagia, Sekedar mengingatkan kembali, terutama bagi generasi muda Indonesia, bahwa Perpustakaan Nasional berdiri berdasarkan Keputusan Mendikbud Nomor 0164/O/1980 tanggal 17 Mei 1980, dan sejak itulah ditetapkan sebagai hari lahirnya Perpustakaan Nasional. Seiring dengan perkembangannya, saat ini Perpustakaan Nasional telah memasuki era baru dengan mengubah visinya yaitu Terdepan dalam
2
informasi pustaka, menuju Indonesia gemar membaca. Perpustakaan Nasional dengan segala keterbatasannya, selama kurun waktu 31 tahun telah berusaha untuk mengatasi berbagai kendala dan tantangan yang tumbuh dan berkembang sebagai konsekuensi tugas fungsi yang diamanahkan. Kritik demi kritik, komentar dan tanggapan dari berbagai pihak, yang datang dari dalam maupun dari luar perpustakaan, harus diterima dengan lapang dada dengan dasar pemikiran yang positif sehingga menjadikan hikmah bagi Perpustakaan Nasional maupun Badan Perpustakaan Provinsi dan Badan/Kantor Perpustakaan Kabupaten/Kota, untuk kita sama-sama sadar dan mawas diri serta berusaha membenahi hal-hal yang menjadi kekurangan tersebut, sebagai upaya keberhasilan mencapai visi dan misinya. Keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai Perpustakaan Nasional selama ini, tidak lepas dari peran dan kerja keras saudara-saudara sekalian, baik yang di pusat maupun yang di daerah, untuk itu saya memberikan apresiasi dan penghargaan serta terima kasih yang tak terhingga atas prestasi gemilang yang
3
telah diberikan bagi kemajuan dan perkembangan perpustakaan di tanah air. Saya berharap pertahankan prestasi kerja kita, dan jangan menjadikan kita sombong, takabur karenanya, merasa paling pintar, paling berhasil dan paling berjasa, karena hal tersebut dapat menghambat kemajuan kita. Selain itu masih banyak kekurangan dan kelemahan kita sebagai instansi pembina perpustakaan, baik ditingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota sampai ke desa-desa, masih banyaknya kekurangan dan kelemahan itu saya harapkan dapat memotivasi kita semua untuk bekerja lebih baik lagi, menyatukan barisan, bergerak maju bersama. Semua itu dapat kita capai dengan meningkatkan profesionalisme, kerajinan, kejujuran, kedisiplinan, loyalitas, sehingga perpustakaan di Indonesia menjadi salah satu pilar utama keberhasilan peningkatan kegemaran membaca masyarakat.
4
Hadirin yang saya hormati, Perpustakaan bukan lagi menjadi lembaga yang dianaktirikan, perpustakaan merupakan lembaga yang patut diperhitungkan sebagai lembaga fungsional yang ikut memajukan dunia pendidikan di tanah air. Apalagi dengan terbitnya UndangUndang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, sebagai payung hukum yang melindungi perjalanan perpustakaan ke gerbang keberhasilan. Untuk mendukung eksistensi atau keberlangsungan perpustakaan masyarakat, diperlukan suatu upaya untuk memasyarakatkan perpustakaan tersebut pada anggota masyarakat secara lebih luas, salah satunya dalam bentuk talkshow seperti ini. Untuk meningkatkan kegemaran membaca masyarakat, bukan hanya tugas Perpusnas, tapi tugas kita semua. Kita harus saling mendukung, bersinergi, bekerja sama, merapatkan barisan dalam meningkatkan kegemaran membaca masyarakat. Bapak/Ibu yang di provinsi, kabupaten/kota punya kewajiban yang sama dalam meningkatkan 5
kegemaran membaca masyarakat. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan itu, yang terpenting adalah antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota tetap solid, menyatukan tangan dan hati untuk sama-sama memajukan perpustakaan di Indonesia. Perpustakaan Nasional sampai saat ini, tak henti-hentinya terus berupaya menciptakan program dan kegiatan untuk meningkatkan pemberdayaan perpustakaan di masyarakat dan berupaya secara berkesinambungan meningkatkan kegemaran membaca masyarakat. Bantuan stimulasi seperti Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) dan juga Kapal Perpustakaan Keliling yang tersebar di seluruh provinsi dan kabupaten/kota sebagai wujud nyata kepedulian Perpusnas dalam mengemban amanah sebagai lembaga yang ikut mencerdaskan bangsa melalui perpustakaan. Bahkan sekarang ini Perpusnas menjadikan prioritas pembangunan perpustakaan melalui pengembangan perpustakaan digital dan perpustakaan desa. [
Mari selanjutnya ke depan, kita bahu membahu, menciptakan peluang mengejar ketertinggalan dengan menciptakan prestasi dan
6
kreasi dalam bekerja. Jadikan perpustakaan sebagai sebuah sumber inspirasi kita, sahabat pintar bagi keluarga dan masyarakat. Bagi generasi muda, perlu saya ingatkan bahwa generasi sukses adalah generasi yang gemar membaca. Hadirin yang berbahagia, Mudah-mudahan dengan pemasyarakatan perpustakaan dan kegemaran membaca melalui talkshow ini akan menambah semangat kita dalam meningkatkan pembudayaan kegemaran membaca. Karena itu semua, karakter atau jatidiri bangsa yang terbangun karena adanya perpustakaan, karena masyarakatnya memahami pentingnya membaca, inilah yang menandakan kemajuan peradaban bangsa. Sebab bangsa yang maju, adalah bangsa yang memperhatikan perpustakaannya, dan bangsa yang mempunyai budaya baca yang tinggi. Semoga dengan memberdayakan perpustakaan dimana saja berada, akan meningkatkan kegemaran membaca masyarakat. Demikian sambutan saya, marilah kita melangkah bersama dalam satu kata, satu arah, dan satu tujuan, demi terwujudnya cita-cita bangsa kita, 7
sebagai bangsa yang maju dengan karakternya yang gemar membaca. Semoga harapan kita semua dapat ridho Allah SWT. Amiin. Dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohiim, talkshow Membaca Bangkitkan Karakter Bangsa saya nyatakan resmi dibuka. Terima kasih. Wassalamuálaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh. Jakarta, 25 Mei 2011 Kepala Perpustakaan Nasional RI,
Dra. Hj. Sri Sularsih, MSi
8