perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MEDIA RELATIONS DAN CSR HUMAS PT. KAI (PERSERO) DAOP 6 YOGYAKARTA ( Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Media Relations dan Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Aktivitas Humas Dalam Program Eksternal Relations di PT. KAI (Persero) DAOP 6 Yogyakarta)
Disusun Oleh : INNEKE OCVIANI NIM D1209045
S1 KOMUNIKASI TRANSFER FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul : MEDIA RELATIONS DAN CSR HUMAS PT. KAI (PERSERO) DAOP 6 YOGYAKARTA ( Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Media Relations dan Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Aktivitas Humas Dalam Program Eksternal Relations di PT. KAI (Persero) DAOP 6 Yogyakarta)
karya : Nama
: Inneke Ocviani
NIM
: D1209045
Konsentrasi
: Ilmu Komunikasi
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan panitia penguji skripsi pada jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Mengetahui, Pembimbing II
Drs. Widyantoro.M.Si NIP. 19580202 199010 1 0
commitii to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh panitia penguji skripsi progran Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hari
: Senin
Tanggal
: 07 November 2011
Tim penguji Skripsi
:
Ketua
: Dra. Hj. Sofiah, M.Si NIP. 19530726 197903 2 001
(
Sekretaris
: Drs. Kandyawan NIP. 19610413 199003 1 002
(
Penguji I
: Tanti Hermawati, S.Sos., M.Si NIP. 19690207 199512 2 001
(
)
Penguji II
: Drs. Widyantoro, M.Si NIP. 19580202 199010 1 001
(
)
Mengetahui Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan IlmuPolitik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Prof. Drs. Pawito. Ph.D NIP. 19540805 198503 1 002
commitiiito user
) )
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Kerjakanlah Pekerjaan Yang Membawa Berkah Bagimu Dan Orang Yang Kamu Cintai" (Penulis)
Semua pasti mungkin bila kita terus berusaha (Penulis)
Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil (Mario Teguh)
commitivto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
Ayah dan Ibu yang sangat ku hormati dan sayangi Adik- adiku tercinta Teman- teman dan sahabat- sahabatku
commitv to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul MEDIA RELATIONS DAN CSR HUMAS PT. KAI (PERSERO) DAOP 6 YOGYAKARTA ( Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Media Relations dan Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Aktivitas Humas Dalam Program Eksternal Relations di PT. KAI (Persero) DAOP 6 Yogyakarta) Skripsi ini dibuat dengan tujuan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana ilmu sosial dan ilmu politik jurusan ilmu komunikasi. Dalam menyusun skripsi ini penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas
Maret. 2. Ibu
Ketua Jurusan Program S1 Non Reguler Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Tanti Hermawati, S.Sos., M.Si. dan
Drs. Widyantoro.M.Si selaku dosen
pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan memberikan bimbingan, ilmu, saran, nasehat dan motivasi kepada penulis. 4. Bapak Drs. Hamid Arifin, M.Si. selaku pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penulis menempuh studi. 5. Bapak Kepala Daerah Operasional PT.KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta 6. Bapak
Eko Budiyanto selaku Manager Humas dan Bapak Kus Wardoyo
WRB selaku Assistant Manager Humas beserta seluruh Staff Humas PT.KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta atas bimbingan dan kesediaan waktunya hingga skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.
commitvito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7. Teman-teman seperjuangan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah mendukung dan berjuang bersama dalam pembuatan skripsi ini. 8. Seluruh Dosen dan Staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu kelancaran penyelesaian studi penulis. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangankekurangan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
Oktober 2011
Penulis
commitviito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TO :
Kedua orang tuaku, Ayah dan Ibu Yang telah menyayangi, dan kasih sayang, motivasi dan inspirasi serta kesabarannya hingga sekarang aku bisa merasakan nikmatnya hidup dan setapak jalan menuju masa depan yang lebih baik. Adik- adikku tercinta Yang selalu memberikan doa , dorongan, dan semangatnya kepadaku.
Teman- teman Komunikasi Non Reg kelas A, teman- teman D3 PR angkatan 2006, and Someone who give me spirit for my future. Terima kasih untuk doa, cinta dan kasih sayang serta kesabarannya.
commit viiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii HALAMAN MOTTO .............................................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi DAFTAR ISI ............................................................................................................. ix ABSTRAK ................................................................................................................ xv ABSTRACT .............................................................................................................. xvi BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 A.
Latar Belakang Masalah.......................................................... 1
B.
Perumusan Masalah................................................................. 8
C.
Tujuan Penelitian..................................................................... 8
D.
Manfaat Penelitian................................................................... 9
E.
Kajian Teori............................................................................. 10
F.
Metode Penelitian.................................................................... 36
BAB II DESKRIPSI LOKASI ................................................................... 40 A.
Sejarah PT. Kereta Api ( Persero ) ................................... 40
B.
Lokasi PT. Kereta Api ( Persero ) DAOP 6 Yogyakarta ... 43
C.
Tujuan, Tugas dan Wewenang ......................................... 44
D.
Visi Misi PT. KAI (Persero)............................................. 51
E.
Logo PT. KAI (Persero) ................................................. 52
F.
Budaya Perusahaan ......................................................... 53
commitixto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
G.
Slogan PT. KAI (Persero) ................................................ 55
H.
Struktur Organisasi .......................................................... 56
I.
Daop 6 Yogyakarta ......................................................... 58
J.
Jobdesc Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta .. 61
BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA .......................... 64 A.
Penyajian Data ........................................................................ 64
A.1. Informan Penelitian ................................................. 64 A.2. Data Penelitian ........................................................ 69 B.
Analisis Data ................................................................... 80 1. Media Relations Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta ................................................................. 80 2. Corporate Social Responsibility (CSR) Humas PT. KAI (Persero) DAOP 6 Yogyakarta ...................... 88
BAB III PENUTUP ............................................................................. 96 A.
Kesimpulan .................................................................... 96
B.
Saran .............................................................................. 99
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commitx to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Inneke Ocviani D12090145. MEDIA RELATIONS DAN CSR HUMAS PT. KAI (PERSERO) DAOP 6 YOGYAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Media Relations dan Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Aktivitas Humas Dalam Program Eksternal Relations di PT. KAI (Persero) DAOP 6 Yogyakarta) Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, 101 halaman. PT. KAI (Persero) menjadi suatu organisasi yang besar dan merupakan perusahaan yang menjual jasanya untuk public/ masyarakat. Maka komunikasi yang dilakukan olah humas dalam hal ini yang berkaitan dengan program eksternal relations sangatlah penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat agar tetap menggunakan layanan jasa kereta api. PT. KAI (Persero) sebagai salah satu perusahaan jasa yang cukup konsisten untuk melayani masyarakat berusaha menjaga dan membina hubungan baik dengan masyarakat. Media Relations merupakan bagian dari Public Relations eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dengan publik untuk mencapai tujuan organisasi. Media relations sangat penting dalam keberhasilan suatu perusahaan karena bagaimanapun juga media relations adalah penghubungan antara perusahaaan dengan masyarakat. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggungjawab organisasi di bidang hukum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas humas dalam program eksternal relations yang berupa kegiatan Media Relations dan Corporate Social Respobility (CSR) humas PT. KAI (Persero) DAOP 6 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, karena penelitian ini hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi sehingga dalam penelitian ini hanya akan disajikan satu paparan tentang bagaimana Media Relations dan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai aktivitas humas dalam program eksternal relations di PT. KAI (Persero) DAOP 6 Yogyakarta Adapun kesimpulan penelitian secara ringkas adalah sebagai berikut: kegiatan media relations humas PT. KAI Daop 6 Yogyakarta antara lain adalah: Press Release, Press Tour,Pers conference/ Konferensi Pers, Siaran pers di radio , Siaran pers di televisi. CSR (Corporate Social Responsibility) yang telah dilakukan oleh humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta adalah 1). Dalam bidang kesehatan: khitanan massal, pengobatan gratis, aksi donor darah; 2). Dalam bidang sosial: pembagian daging kurban, pemberian alat perlengkapan ibadah serta pemberian santunan/ tali asih bagi yatim piatu; 3). Penghijauan dengan penanaman pohon; 4). Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) commitxito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Inneke Ocviani D12090145. MEDIA RELATIONS AND CSR OF PUBLIC RELATIONS AT PT. KAI (PERSERO) DAOP 6 YOGYAKARTA (Descriptive Qualitative Study about the Media Relations and Corporate Social Responsibility (CSR) As an Activity Of External Public Relations Program at PT. KAI (Persero) DAOP 6 Yogyakarta) Thesis, Faculty of Politics and Social Sciences, Sebelas Maret University, 101 pages. PT. KAI (Persero) into a large organization and is a company that sells its services to public / community. So if public relations communications made in this case relating to external relations program is essential to maintain public confidence in order to continue to use rail services. PT. KAI (Persero) as one of the company's services are consistent enough to serve the people trying to maintain and foster good relations with the community. Media Relations as part of the external public relations for foster and develop good relations with mass media as a means of communication between organizations and their public to achieve organizational goals. Media relations very important because media relations is a way to socialize their program between company and community. Corporate Social Responsibility (CSR) is a mechanism for an organization to voluntarily to integrate social and environmental concerns into its operations and its interactions with stakeholders, which exceeds the legal responsibility of the organization. The purpose of this study was to determine the program of public relations activitiesin the form of external relations activities of the Media Relations and CorporateSocial Respobility (CSR) PR PT. KAI (Persero) DAOP 6 Yogyaka rta. This study used a qualitative descriptive research method, because this study only describes the situation (event). This research is not for explain or looking for relationships, this research not testing hypotheses or make predictions So in this study will be presented about "how the Media Relations and Corporate Social Responsibility (CSR) as a public relations activities in external relations PT KAI (Persero) DAOP 6 Yogyakarta program?" The results of the research are as follows: Media relations activities of PT KAI Daop 6 Yogyakarta include: Press Release, Press Tour, The press conference/press conference, press release on the radio, on television news release. For CSR program has been done include: 1). In the health sector: mass circumcision, free medication, blood donation, 2). In the social field: the distribution of sacrificial meat, provision of equipment and provision of compensation worship/strap compassion for orphans; 3). Greening by planting trees, 4). Community Development Partnership Program (Partnership)
commitxiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Disadari atau tidak, kebutuhan akan jasa selalu hadir dalam kehidupan kita sehari-hari. Banyak orang yang memanfaatkan kebutuhan jasa, salah satunya dijadikan ladang bisnis oleh berbagai perusahan. Kategori layanan jasa yang diberikan pun bervariasi, contoh: jasa logistik, pengiriman barang, transportasi, administrasi, dll. Hingga saat ini, perusahaan yang bergerak di bidang jasa semakin meluas sesuai dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak pula. Adapun karakteristik jasa adalah intangibility (tidak berwujud), inseparability (tidak dapat dipisahkan), variability / heterogeneity (berubahubah), perishability (tidak tahan lama), lack of ownership (kepemilikan terbatas). Menurut Zeithmal dan Bitner, "Jasa adalah seluruh kegiatan yang meliputi aktifitas ekonomi yang hasilnya bukan merupakan produk fisik atau konstruksi, umumnya dikonsumsi sekaligus pada saat diproduksi dan memberikan nilai tambah dalam berbagai bentuk (seperti : kenyamanan, hiburan, ketepatan waktu, kemudahan dan kesehatan) yang pada dasarnya tidak berwujud." PT. Kereta Api Indonseia (KAI) merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang transportasi. Jalur yang tersambung semakin banyak begitupun dengan armada yang dimilikinya. Meskipun pelayanan dan commit1to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
fasilitasi semakin tercukupi, PT. KAI (Persero) perlu memperhatikan cobaan yang timbul semakin banyak pula. PT. KAI (Persero) memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat pengguna jasa layanan angkutan baik bagi kalangan menengah kebawah maupun kalangan menengah keatas. PT. KAI (Persero) menyelenggarakan kegiatan angkutan darat yang memiliki aturan management yang cukup komplek. Infrastruktur beban biayanya harus ditanggung sendiri, sementara angkutan jalan raya prasarananya menjadi tanggung jawab Negara. Berbagai pelanggaran pun tidak luput dari kinerja PT. KAI (Persero), sehingga profesionalitas manajemen perusahaan sangat dibutuhkan untuk menyelesaikannya dengan baik dan tidak memberatkan kepada satu pihak. Humas ditempatkan pada daerah operasionalnya masing- masing. Dalam penelitian ini peneliti peran humas di Daerah Operasional (DAOP) 6 Yogyakarta yang manaungi beberapa daerah di jawa tengah dan sekitarnya. Humas PT. KAI (Persero) selak
i arus informasi dan komunikasi wajib
eksis agar PT. KAI (Persero) tetap menarik dan diminati stakeholder. Pelanggaran yang terjadi mayoritas tidak hanya berada pada ranah pelanggaran
bisnis,
namun
terjadi
pula
dalam
ranah
komunikasi
(pemberitaan) yang dapat disebabkan oleh miss-communication antar pihak yang terkait. Humas PT. KAI (Persero) harus dapat mengelola arus komunikasi dan informasi pada media yang bersangkutan, sehingga tidak menimbulkan berita yang simpang siur.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
Keberhasilan aktivitas suatu perusahaan dalam operasionalnya untuk mencapai tujuan yang diharapkan biasanya dipengaruhi oleh kemampuan manajemen dalam melihat kemungkinan dan kesempatan- kesempatan. dalam hal ini, humas perkeretaapianlah yang mempuyai peran penting. Sudah seharusnya humas harus bisa merumuskan formula strategi dalam menagani problem perusahaan karena humas sendiri bagian dari sebuah perusahaan yang diwakilinya, dimanapun posisinya baik top middle maupun low. Ketika perusahaan mengalami situasi krisis disinilah humas harus berupaya menjalankan fungsinya. Humas dalam sebuah perusahaan diharapkan menjadi mata dan telinga serta tangan kanan. Ketika perusahaan mengalami krisis upaya dan peran humas sangat diperlukan mengingat pratisi Humas bertindak sebagai komunikator/ mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan publiknya dari organisasi/perusahaan yang bersangkutan, sekaligus harus mampu menjelaskan keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada publiknya dalam hal ini calon penumpang kereta api. Humas memang menjadi jendela dan garda paling depan bagi sebuah instansi atau organisasi lainnya. Keberadaan humas disebuah institusi
masalah, namun humas seharusnya terlibat dalam permasalahan sejak dini dan humas itu harus terlibat sejak proses dari perencanaan. Humas memegang peranan sangat sentral dalam sebuah
institusi,
dimana pencitraan sebuah institusi akan sangat bergantung kepada kinerja
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
humas di institusi yang bersangkutan. Sejatinya, humas secara struktur melekat pada sebuah jabatan, namun secara kelembagaan sesungguhnya siapapun di institusi dimanapun yang berkenaan menjadi humas harus bisa menempatkan diri dan membangun image institusi yang ditempatinya. Secara umum perkembangan suatu lembaga tidak dapat berjalan baik tanpa adanya kepercayaan dari masyarakat dan tentunya hal ini berlaku pula bagi perusahaan perkeretaapian di Indonesia. Tentunya tugas ini menjadi tanggung jawab humas dalam membentuk citra perusahaan tersebut. Sekilas fungsi dari humas PT. KAI (Persero) DAOP 6 Yogyakarta adalah :
1. Membentuk citra dengan Menyiarkan yang baik - baik & menutup aib yang ada pada suatu lembaga sambil terus mengupayakan perbaikan. 2. Membangun Image (Image building) dengan
mensosialisasikan
kepada masyarakat tentang fungsi, peran, kontribusi suatu lembaga kepada masyarakat,
disampaikan
dengan jujur
terarah, sehingga
muncul image positif dari masyarakat & pemerintah. 3. Membantu manajemen dalam mencapai tujuan
Dari program tersebut diatas terdapat beberapa program eksternal relations yang sangat berpengaruh pada hubungan dengan khalayak/ masyarakat. Program eksternal relations tersebut juga bertujuan untuk menjaga citra dan nama baik PT. KAI (Persero) di masyarakat. Menyangkut hubungannya dengan komunikasi, komunikasi yang dilakukan oleh humas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
dalam program eksternal relations ini adalah termasuk komunikasi kelompok karena bersifat formal dan informal. Komunikasi organisasi berlangsung dalam jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. Dalam hal ini PT. KAI (Persero) menjadi suatu organisasi yang besar dan merupakan perusahaan yang menjual jasanya untuk public/ masyarakat. Maka komunikasi yang dilakukan olah humas dalam hal ini yang berkaitan dengan program eksternal relations sangatlah penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat agar tetap menggunakan layanan jasa kereta api.
Belakangan ini sering terjadi masalah yang menerpa PT. KAI (Persero) yang membuat citranya di masyarakat menurun. Beberapa kejadian seperti tabrakan kereta api di Patarukan dan tabrakan kereta api di wilayah DAOP 6Yogyakarta yaitu di stasiun Purwosari yang menimbulkan korban jiwa itu sempat menurunkan citra PT. KAI (Persero) di masyarakat. Dengan berbagai pemberitaan di media tentang kecelakaan kereta api ini berakibat turunnya minat dan kepercayaan masyarakat untuk menggunakan jasa transportasi kereta api. Dalam kasus ini humas akan melakukan pers conference dengan media sebagai salah satu program eksternal relations dalam rangka menjelaskan dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang kecelakaan kereta api tersebut. Hal lain seperti tanggapan atas surat pembaca yang memuat tentang complain penumpang pramek dan berita tentang peluncuran KA Pramek khusus wanita juga menggunakan media relations sebagai sarana penghubung untuk memberikan informasi kepada masyarakat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
Kegiatan eksternal relations yang dilakukan oleh humas tersebut diharapkan dapat meningkatkan citra PT. KAI (Persero) di masyarakat.
Dari contoh perusahaan yang telah berhasil melakukan program eksternal relations salah satunya adalah PT Telkom Divre IV. PR eksternalnya memiliki peranan penting dalam menciptakan citra positif PT Telkom Divre IV dengan cara membuat program kegiatan serta menjalin hubungan baik dengan komunitasnya baik internal maupun eksternal. Program kegiatan yang dilakukan menimbulkan respons positif dan timbal balik dari komunitas, masyarakat, media, maupun pemerintah. eksternal memiliki peranan penting dalam menciptakan citra positif. Peran-peran tersebut dilakukan dengan menyusun program kegiatan agar pelaksanaannya sesuai dengan jadwal dan tujuan yang ingin dicapai dapat terlaksana yang diwujudkan dengan mengadakan event sesuai dengan komunitas yang diundang, menjalin hubungan baik dengan media (media relations), menjalin hubungan baik dengan komunitas (community relations), melakukan kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility). Peran PR eksternal dalam menciptakan citra positif dianggap berhasil apabila program kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuannya. (kompas.com, senin 10 Januari 2010)
Contoh lain seperti kepedulian PT Bintang Agung terhadap masalah sosial dan lingkungan direalisasikan dengan memberikan sumbangan pada pembangunan ekonomi, sosial dan fisik, sekaligus memperbaiki kondisi kehidupan keluarga serta komunitas lokal dan masyarakat secara keseluruhan,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
melalui berbagai kegiatan sosial seperti donor darah, dimana PT Bintang Agung pernah memperoleh penghargaan dari Palang Merah Indonesia. Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu kegiatan rutin dari PT Bintang Agung kepada komunitas atau publik eksternal perusahaan, antara lain yang dilakukan pada tahun 2006 adalah program donor darah, program khitanan masal dan program penyediaan air bersih. Kegiatan-kegiatan sosial (CSR) yang dilakukan PT Bintang Agung diharapkan dapat menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat sekitar, serta memberikan kesan yang baik dari masyarakat terhadap perusahaan. Setelah sekian lama berdiri (51 tahun) dan melakukan berbagai kegiatan CSR, maka PT Bintang Agung perlu mengetahui apakah kegiatan CSR, maka PT Bintang Agung perlu mengetahui apakah kegiatan-kegiatan tersebut dapat dinikmati oleh komunitas perusahaan atau tidak, padahal keberhasilan kegiatan CSR sangat ditentukan oleh perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi terprogram dari perusahaan. (http:///I:/perusaahn%20eksternal %20relations.htm
PT. KAI (Persero) sebagai salah satu perusahaan jasa yang cukup konsisten untuk melayani masyarakat berusaha menjaga dan membina hubungan baik dengan masyarakat. Dalam hal ini salah satu kegiatan yang dilakukan olah humas PT. KAI (Persero) adalah kegiatan eksternal relations yaitu salah satunya kegiatan Corporate Sosial Responsibilty (CSR) mengenai kereta api yang peduli bencana merapi. Meletusnya gunung merapi pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
tanggal 26 Oktober 2010 yang memakan banyak korban jiwa tersebut mendasari PT. KAI (Persero) untuk membantu meringankan beban korbankorban dari bencana merapi dengan mendirikan posko bencana alam yang didirikan di beberapa wilayah Daop salah satunya yaitu di Daop 1 Jakarta yang berpusat di stasiun Pasar Senen dan Daop 6 Yogyakarta yang berpusat di stasiun Tugu. (Kontak, No.11/Tahun XXXVII/November 2010)
Dari latar belakang tersebut diatas dan berdasarkan keberhasilan program eksternal relations yang dilakukan oleh PR PT Telkom Divre IV dan PT. Bintang Agung serta PT. KAI (Persero) yang secara konsisten menjalain hubungan baik dengan masyarakat dalam upaya untuk meningkatkan citra perusahaan, penulis ingin meneliti tentang bagaimana media relations dan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai aktivitas humas dalam program eksternal relations di PT. KAI (Persero) DAOP 6 Yogyakarta .
B. Perumusan Masalah Adapun permasalahan yang akan dibahas penulis dalam skripsi ini adalah Bagaimana kegiatan media relations dan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh humas PT. KAI (Persero) DAOP 6 Yogyakarta sebagai aktivitas humas dalam program eksternal relations? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas humas dalam program eksternal relations yang berupa kegiatan Media Relations dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
Corporate Social Respobility (CSR) humas PT. KAI (Persero) DAOP 6 Yogyakarta. D. Manfaat Penelitian Dalam penulisan skripsi ini ada beberapa tujuan yang ingin di capai oleh penulis yang diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi penulis, pihak PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta, serta bagi masyarakat. 1. Bagi Penulis a.
Penelitian
ini
digunakan
untuk
memenuhi
syarat
dalam
menyelesaikan pendidikan pada jenjang pendidikan strata satu (S1) Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta. b.
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan penulis di bidang Public Relations khusunya Media Relations
dan Corporate Social
Responsibility (CSR) 2. Bagi PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta Sebagai masukan positif bagi peursahaan dalam membina hubungan baik dengan media dan masyarakat melalui kegiatan media relations dan Corporate Social Responsibility (CSR).
3. Bagi Masyarakat Sebagai bahan acuan/referensi guna penulisan sejenis yang ada kaitannya dengan media relations dan Corporate Social Responsibility (CSR).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
E. Kajian Teori E.1 Komunikasi Dalam istilah yang sederhana, komunikasi adalah proses penyampaian pengertian antarindividu. Semua masyarakat dilandasi kapasitas manusia untuk menyampaikan maksud, hasrat, perasaan, pengetahuan, dan pengalaman dari orang yang satu kepada orang yang lainnya. Pada pokoknya, komunikasi adalah pusat minat dari situasi perilaku dimana suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan tujuan mempengaruhi perilaku si penerima. Dalam buku Communications (komunikasi) menunjukkan suatu proses khas yang memungkinkan interkasi antarmanusia dan menyebabkan individu- individu menjadi makhluk sosial. Gerald R. Miller : Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatau pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi Everett M. Rogers : Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah Harold Lasswell : (Cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan- pertanyaan berikut) Who Says What In Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan definisi Lasswell dalam buku Deddy Mulyana (2010:69) dapat diturunkan lima unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain, yaitu : Pertama, sumber (source), sering disebut juga pengirim (sender), penyandi
(encoder),
komunikator
(communicator).
Pembicara
(speaker) atau originator. Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Kedua, pesan , yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau masud sumber tadi. Ketiga , saluran atau media, yakni alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Saluran boleh jadi merujuk pada bentuk pesan yang disampaikan kepada penerima, apakah saluran verbal atau saluran nonverbal. Keempat, penerima (receiver), sering juga disebut sasaran/ tujuan (destination), komunikate (communicate), penyandi- balik (decoder) atau khalayak (audience), pendengar (listener), penafsir (interpreter), yakni orang yang menerima pesan dari sumber. Kelima, efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut, misalnya penambahan pengetahuan (dari tidak tahu menjadi tahu), terhibur, perubahan sikap (dari tidak setju menjadi setuju), perubahan keyakinan, perubahan perilaku.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
Komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa sosial, melainkan dalam konteks atau situasi tertentu. Secara luas konteks disini berarti semua faktor di luar orang- orang yang berkomunikasi, yang terdiri dari : pertama, aspek bersifat fisik seperti iklim, cuaca, suhu udara, bentuk ruangan, warna dinding, penataan tempat duduk, jumlah peserta komunikasi, dan alat yang tersedia untuk menyampaikan pesan ; kedua, aspek psikologis, seperti : sikap, kecenderungan, prasangka, dan emosi para peserta komunikasi ; ketiga, aspek sosial, seperti : norma kelompok, nilai sosial dan karakteristik budaya ; dan keempat, aspek waktu, yakni kapan berkomunikasi (hari apa, jam berapa, pagi, siang, sore, malam)
E.2 Humas (Public Relations) 1.
Pengertian Humas Terdapat banyak pengertian tentang public relation yang terkadang diterjemahkan
sebagai
humas
(hubungan
masyarakat).
Berdasarkan
pertemuan asosiasi humas diseluruh dunia di Mexico City, Agustus 1978, yang terdapat dalam buku yang ditulis oleh Anggoro (2000:2) humas
ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memprediksi setiap kemungkinan konsekuensi dari setiap kegiatannya memberi masukan mengimplementasikan program- program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan atau kepentingan khalayak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
Berdasarkan definisi Public Relation yang terhimpun dalam organisasi yang bernama
The International Public Relation assosiation
(Onong,
2002:20) dapat diterima dan dipraktekan bersama. Humas dapat diartikan sebagai fungsi
manajemen
dari sikap
budi
yang berencana
dan
berkesinambungan, yang dengan itu organisasi dan lembaga yang bersifat umum dan pribadi berupaya membina pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada kaitannya atau yang mungkin ada hubungannya dengan
jalan
menilai
pendapat
umum
diantara
mereka,
untuk
mengkorelasikan, sedapat mungkin, kebijaksanaan dan tata cara mereka, yang dengan informasi yang berencana dan tersebar luas mencapai kerjasama yang lebih produktif dan pemenuhan kepentingan bersama dan lebih efisien Definisi berikutnya, sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksanaannya, yang melalui interpretasi yang peka mengenai peristiwaperistiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha untuk memperoleh saling pengertian dan itikad baik. Pengertian public relation yang di rumuskan oleh IPRA dalam buku yang ditulis oleh Ruslan (1999 : 33) Relations adalah komunikasi dua arah dan timbal balik, antara organisasi dengan publiknya secara timbal balik dalam rangka meningkatkan pembinaan kerja sama dan pemenuhan kepentingan bersama. W. Emerson Reck menjelaskan bahwa Public Relation adalah kelanjutan dari proses
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang- orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan goodwill dari mereka. Kemudian, pelaksanaan dari kebijaksanaan, pelayanan dan sikap tersebut adalah untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya Dalam pelaksanaannya, public relations menggunakan komunikasi untuk memberitahu, mempengaruhi dan mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku publik sasarannya. Hasil yang ingin dicapai dalam kegiatannya pada intinya adalah terciptanya good image (citra yang baik), good will (itikad baik), mutual understanding (saling pengertian), mutual confidence (saling mempercayai), mutual appreciation (saling menghargai), tolerence (toleransi). Komunikasi humas merupakan suatu proses yang mencakup suatu pertukaran fakta, pandangan dan gagasan di antara suatu bisnis atau organisai tanpa laba dengan publik- publiknya untuk mencapai saling pengertian. Ada tiga butir penting yang perlu dipertimbangkan : pertama, komunikasi harus melibatkan dua orang atau lebih ; kedua, komunikasi merupakan pertukaran informasi yang bersifat dua arah; dan ketiga, mengandung pemahaman. Soemirat dan Ardianto dalam Fraizer (2004:101) mengklasifikasikan publik dalam PR menjadi beberapa kategori yaitu: 1. Publik internal dan publik eksternal: Internal publik yaitu publik yang berada di dalam organisasi/ perusahaan seperti supervisor, karyawan pelaksana, manajer, pemegang saham dan direksi perusahaan. Eksternal publik secara organik tidak berkaitan langsung dengan perusahaan seperti pers, pemerintah, pendidik/ dosen, pelanggan, komunitas dan pemasok.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
2. Publik primer, sekunder, dan marginal. Publik primer bisa sangat membantu atau merintangi upaya suatu perusahaan. Publik sekunder adalah publik yang kurang begitu penting dan publik marginal adalah publik yang tidak begitu penting. Contoh, anggota Federal Reserve Board of Governor (dewan gubernur cadangan federal) yang ikut mengatur masalah perbankan, menjadi publik primer untuk sebuah bank yang menunggu rotasi secara teratur, di mana anggita legislatif dan masyarakat menjadi publik sekundernya. 3. Publik tradisional dan publik masa depan. Karyawan dan pelanggan adalah publik tradisional, mahasiswa/pelajar, peneliti, konsumen potensial, dosen, dan pejabat pemerintah (madya) adalah publik masa depan. 4. Proponent, opponent, dan uncommitted. Di antara publik terdapat kelompok yang menentang perusahaan (opponents), yang memihak (proponents) dan ada yang tidak peduli (uncommitted). Perusahaan perlu mengenal publik yang berbeda-beda ini agar dapat dengan jernih melihat permasalahan. 5. Silent majority dan vocal minority: Dilihat dari aktivitas publik dalam mengajukan complaint (keluhan) atau mendukung perusahaan, dapat dibedakan antara yang vokal (aktif) dan yang silent (pasif). Publik penulis di surat kabar umumnya adalah the vocal minority, yaitu aktif menyuarakan pendapatnya, namun jumlahnya tak banyak. Sedangkan mayoritas pembaca adalah pasif sehingga tidak kelihatan suara atau pendapatnya. Berkaitan dengan fungsi manajemen, PR merupakan fungsi manajemen untuk membantu menegakkan dan memelihara aturan bersama dalam komunikasi, demi terciptanya saling pengertian dan kerjasama antara lembaga/perusahaan
dengan
publiknya,
membantu
manajemen
dan
menanggapi pendapat publiknya, mengatur dan menekankan tanggungjawab manajemen dalam melayani kepentingan masyarakat, membantu manajemen dalam mengikuti, memonitor, bertindak sebagai suatu sistem tanda bahaya untuk membantu manajemen berjaga-jaga dalam menghadapi berbagai kemungkinan buruk, serta menggunakan penelitian dan teknik-teknik komunikasi yang efektif dan persuasif untuk mencapai semua itu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
Jadi komunikasi merupakan suatu hal yang mutlak harus dilakukan dalam public relation. Dimana komunukasi ini dilakukan antara 2 pihak, yaitu public relations sebagai wakil dari suatu perusahaan/ organisasi/ lembaga dengan publiknya. Oleh karenanya public relations sering disebut sebagai jembatan komunikasi antara organisasi/ perusahaan/ lembaga dengan publiknya.
2.
Tugas Humas
Tumbuhnya sikap dan citra publik yang positif terhadap segala kebijakan dan langkah tindakan organisasi/perusahaan maka di butuhkan pula tugas dari public relations yang terkadang juga disebut dengan hubungan masyarakat.
Berdasarkan pendapat Cutlip and Center (2003: 108) menyatakan bahwa tugas public relations perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Mendidik melalui kegiatan non profit suatu publik untuk menggunakan barang/ jasa instansinya. 2. Mengadakan usaha untuk mengatasi salah paham antara instansi dengan publik. 3. Meningkatkan penjualan barang/jasa. 4. Meningkatkan kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat sehari- hari. 5. Mendidik dan meningkatkan tuntutan serta kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. 6. Mencegah pergeseran penggunaan barang dan jasa yang sejenis dari pesaing perusahaan oleh konsumen. Peranan humas ada empat (Kusumastuti, 2004:24), antara lain: 1. Expert preciber communication Petugas humas di anggap sebagai orang yang ahli, dengan memberikan nasehat pimpinan perusahaan. 2. Problem solving process facilitator Yakni peran humas sebagai fasilitator dalam proses pemecahan masalah pada peranan ini petugas humas melibatkan diri atau dilibatkan dalam setiap manajemen krisis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
3.
Communication fasilitator Humas sebagai jembatan komunikasi antara public eksternal dan internal. Disini humas sebagai penengah bila terjadi miss communication. 4. Technition communication Humas sebagai pelaksana teknis komunikasi.
3.
Tujuan dan Fungsi Humas Menurut Kusumastuti (2004:21): Tujuan dari public relations adalah mewujudkan hubungan yang harmonis atau menciptakan opini public yang favorable baik internal maupun eksternal. Berikut adalah tujuan humas : a. Terpeliharanya dan terbentuknya saling pengertian (aspek kognisi), dimulai dari saling mengetahui atau mengenal antara perusahaan dan publiknya. b. Menjaga dan membentuk saling percaya (aspek afeksi), antara perusahaan dengan publiknya. c. Memelihara dan menciptakan kerjasama (aspek psikomotoris).
Adapun fungsi dari Public Relations menurut Bettrand R. Canfield (1964 : 6 ) adalah sebagai berikut : 1. Mengabdi kepada kepentingan umum Jika tidak untuk kepentingan publik baik itu internal maupun eksternal, maka tidak mungkin akan tercipta suatu hubungan yang menyenangkan. Sebaliknya suatu badan / perusahaan akan dapat sukses apabila segala tindakannya adalah sebagai pengabdian kepada kepentingan umum. 2. Memelihara komunikasi yang baik Seorang pimpinan yang melakukan kegiatan Public Relations akan berhasil di dalam kepemimpinannya, apabila ia ikut bergaul dengan para karyawannya. Ia harud melakukan kegiatan komunikasi bukan saja dalam hubungan dinas tetapi juga diluar dinasnya. Misalnya dengan mengadakan pertandingan olahraga, kegiatan anjangsana dan lain lain. 3. Menitik beratkan kepada moral dan tingkah laku yang baik Seorang pemimpin yang baik dalam tingkah lakunya akan menitik beratkan kepada moralitas, ia juga akan mempunyai wibawa apabila
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
tidak cacat moral dan tingkah lakunya. Ia harus menjadi teladan bagi bawahannya. Menurut Frida (2004: 15) Aktivitas komunikasi dapat dikatakan sebagai humas, jika memilki 4 karakteristik humas yaitu: 1. Adanya upaya komunikasi yang bersifat dua arah 2. Sifatnya yang terencana 3. Berorientasi pada organisasi / lembaga 4. Sasarannya adalah publik Cutlip and Center mengatakan bahwa fungsi public relations adalah (Frida Kusumastuti, 2004:25) 1. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi. 2. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada perusahaan 3. Melayani publik dan memberikan nasehat kepada pimpinan organisasi untuk kepentingan umum. 4. Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan publik, secara baik internal maupun eksternal.
4. Peran dan Tahapan Komunikasi dalam Humas a. Peran Humas Peran humas sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi/perusahaan. humas adalah sebagai Jembatan antara perusahaan dengan publik atau antara
manajemen
dengan
karyawannya
agar
tercapai
Mutual
Understanding (saling pengertian) antara kedua belah pihak. Humas bertindak sebagai komunikator ketika manajemen berhubungan dengan para karyawan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
Adapun peran humas menurut Dozier & Broom (20 : 2000) antara lain : a. Penasehat Ahli ( Expert Prescriber ) Seorang praktisi Public Relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (Communicator Fasilitator ). b. Fasilitator Komunikasi ( Communication Fasilitator ) Dalam hal ini, praktisi Public Relations bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa yang diinginnkan dan diharapkan oleh publiknya. c. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah ( Problem Solving Process Fasilitator ) Peranan praktisi Public Relations dalam pemecahan masalah persoalan Public Relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat ( adviser ) hingga mengambil rindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional. d. Teknisi Komunikasi ( Communication Technician ) Peranan communications technician ini menjadikan praktisi Public Relations sebagai journalist in recident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan of communication in organization. b. Tahapan Komunikasi dalam Humas
Dalam Public relations terdapat hubungan komunikasi dengan pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Dalam kegiatan komunikasi tersebut terdapat beberapa tahapan, Cultip & Center (2003:108) membagi tahapan komunikasi ini menjadi empat, adapun tahapan
tahapan tersebut
adalah : 1. Fact Finding Tahapan ini merupakan tahapan dalam pencarian fakta mengenai situasi dan pendapat public terhadap kegiatan suatu perusahaan / lembaga. Dalam hal ini apakah terjadi hal hal yang menghambat atau menunjang kegiatan perusahaan / lembaga tersebut. Disini dilakukan analisa analisa yang mengarah kepada : a. Bagaimana sikap kerja para karyawannya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
b. Faktor apa saja yang disenangi ataupun tidak disenangi oleh para karyawannya. c. Mengadakan perbaikan perbaikan sesuai dengan keinginan para karyawannya, tetapi tidak merugikan perusahaan / lembaga yang bersangkutan. d. Menantikan saat untuk mengadakan perbaikan perbaikan itu agar supaya kedua belah pihak mendapat keuntungan atau menikmati suasana kerja yang baik. 2. Planning and Programing Apabila telah diperoleh fakta pada tahapan fact finding, maka pada tahapan selanjutnya dibuat perencanaan mengenai langkah langkah, perumusan tujuan dan perincian waktu secara teratur. Dalam tahapan ini menurut Cultip & Center (2003:130) membutuhkan : a. A searching look backward b. A deep look inside c. A wide look around d. A long, long look a head. Pada perencanaan ini dikenal pula istilah perumusan 7 C, yaitu suatu penilaian terhadap hubungan komunikator dengan komunikan, perumusan itu adalah : a. Credibility, yaitu nilai kepercayaan public terhadap pihak komunikator. b. Context, yaitu factor yang menghubungkan isi dari pesan dengan kenyataan pada lingkungannya. c. Content, yaitu makna dan arti yang terdapat dalam pesan yang dapat dipahami oleh komunikan. d. Clarity, yaitu factor kesedrhanaan dan kejelasan tidaknya suatu perumusan di dalam pesan yang disampaikan. e. Continuity dan Consistency, yaitu factor ada tidaknya pertentangan atau perbedaan dalam pesan. f. Capability, yaitu factor kemampuan untuk memberikan penjelasan. 3. Communication Tahapan ini adalah tahapan penyampaian. Damana pada tahapan ini sangat menentukan satu planning dan programming. Sebab jika penyampaiannya dilakukan secara berlainan, maka dapat menimbulkan efek yang berlainan. Pada tahapan ini menurut Joseph Klepper perlu diperhatikan tiga factor yang perlu mendapat perhatian, yaitu : a. Group membership b. Selective processes c. Predispotion 4. Evaluation Pada tahapan yang terakhir ini dilakukan perbaikan perbaikan untuk menciptakan hubungan yang harmonis diantara public suatu badan / lembaga / perusahaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
5. Macam- Macam Program Humas Program- program humas dalam membentuk citra perusahaan hampir secara langsung atau tidak langsung segala kegiatan humas di lakukan untuk membentuk dan mempertahankan citra, adapun program- program humas adalah sebagai berikut : (Abdurrachman, 2001:38) a) b) c) d) e) f) g) h) i) j) k) l) m) n) o) p)
Mengadakan rapat Memasang pengumuman Menerbitkan majalah intern Pertemuan untuk menampung pendapat karyawan Mengadakan kotak saran Angket untuk di isi karyawan Mencari konsumen Memperkenalkan product Mencari modal dan hubungan Kontak pribadi Press release Press conference Mengadakan call center Publicity Radio dan televise Film
6. Aktivitas Humas Secara sederhana aktivitas kehumasan bisa diterjemahkan sebagai suatu bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap bagian perusahan dalam menjalin dan mempertahankan hubungan baik antar perusahaan dengan publiknya baik eksternal maupun internal. Menurut Djanalis Djanaid dalam bukunya yang berjudul Public Relation dalam teori dan praktek (1993:120) aktivitas kehumasan adalah merupakan serangkaian tindakan yang bertujuan bersifat public relation dimana proses kerjanya merupakan suatu kesatuan yang secara terus menerus berlangsung. Aktivitas Humas antara lain adalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
melaksanakan tujuan kedalam (Internal relation) dan keluar (eksternal relation) melalui pendekatan informatif dan persuatif. Seorang Humas juga melakukan lewat kegiatan dilakukan berencana dan secara terus menerus yang meliputi ketrampilan komunikator, pesan yang disampaikan akurat, obyektif, punya daya pengaruh yang kuat guna berhasilnya mencapai sasaran yang ditetapkan oleh perusahaan. (Widjaja, 1997:53). Aktivitas Humas tediri dari : 1) Internal Public Relation Aktivitas humas yang ditujukan kedalam disebut internal relation. Pelaksanaan hubungan dengan publik intern dalam sebuah perusahaan sangat penting sekali dalam mendorong agar
terciptanya tujuan dari
perusahaan tersebut. (Abdurrachman, 1995:34) Pengertian Public Internal adalah Publik yang berada didalam perusahaan seperti karyawan. Karyawan tersebut bisa terdiri dari manager, secretary, supervisor, receptionist dan lain sebagainya. Pengertian publik internal atau lebih dikenal dengan sebutan Employee relations yaitu sekelompok orang bekerja ( karyawan / pegawai ) didalam suatu perusahaan. Karyawan sebuah perusahaan merupakan aset yang cukup penting, karena karyawan itu sendiri terkait dengan status atau kedudukan yang saling berbeda antara satu dengan yang lainnya tapi pada prinsipnya memiliki keinginan yang sama terhadap pimpinan atau perusahaan. Cutlip & Center ( 1982 : 290 ) Hubungan kepegawaian (Employee Relations ) tersebut tidak dilihat dalam pengertian yang sempit, yaitu sama dengan hubungan industrial
hubungan tersebut dipengaruhi oleh hubungan komunikasi internal antar karyawan dengan karyawan lainnya atau hubungan karyawan dengan manajemen perusahaan yang efektif. (Cutlip & Center, 1982, hal. 292).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
Efektifitas hubungan publik internal memerlukan suatu kombinasi antara : 1. Sistem manajemen yang sifatnya terbuka ( open management ). 2. Kesadaran pihak manajemen terhadap nilai dan pentingnya memelihara komunikasi timbal balik dengan para karyawan. 3. Kemampuan
Public
Relations
yang
memiliki
keterampilan
manajerial ( manager skill ) serta berpengalaman. Aktivitas humas kedalam atau internal public relation adalah menciptakan komunikasi secara informatif dan persuasif yang dapat dilaksanakan dengan cara : a) Tertulis, yaitu menggunakan suratsurat tertulis. b) Lisan : mengadakan briefing, rapat- rapat, diskusi, ceramah, dan sebagainya. Komunikasi kedalam terdiri dari komunikasi kebawah (downward communication) dan komunikasi keatas ( upward communication). Komunikasi kebawah dilakukan dengan: (Onong Uchjana,1986:175) a) Mengadakan rapat b) Memasang pengumuman c) Menerbitkan majalah intern Komunikasi keatas dilakukan dengan : a) Pertemuan untuk menampung pendapat karyawan b) Kotak saran c) Angket untuk diisi karyawan Hubungan Public Internal ( Internal Public Relations ) dalam suatu perusahaan, terdiri dari : 1. Hubungan dengan pekerja atau karyawan ( employee relations ) pada umumnya beserta keluarga karyawan pada khususnya. 2. Hubungan dengan pihak jajaran pimpinan perusahaan ( management relations )
commit to user
dalam
manajemen
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
3. Hubungan dengan pemilik perusahaan atau pemegang saham ( stockholders relations ). Menutur Colin (Colin Coulson Thomas, 2005, hal. 14) Public Relations Internal berupaya melakukan hubungan komunikasi yang efektif melalui suri tauladan yang dimulai dari pihak atasan ( pimpinan ). Public Relations internal juga menjadi corong informasi dari para karyawan kepada pihak perusahaan atau sebaliknya, mampu bertindak sebagai mediator dari perusahaan ( pimpinan ) terhadap para karyawan, mampu mempertemukan atau menyampaikan tujuan tujuan dan keinginan keinginan dari pihak karyawan kepada perusahaan atau sebaliknya. 2). Eksternal Public Relations Bagi
suatu
perusahaan,
hubungan
dengan
public
di
luar
perusahaannya merupakan suatu keharusan yang mutlak. Hubungan yang baik dan harmonis dapat tercapai hanya dengan pengertian yang ikhlas, tidak dengan paksaan. Apalagi hubungan atau komunikasi itu harus berkembang dalam masyarakat demokratis. Semua komunikasi dengan publik ekstern hendaknya dilakukan perusahaan itu secara informatif dan persuatif. Kegiatan Eksternal Public Relations ini ditujukan untuk publik eksternal organisasi/perusahaan, yaitu keseluruhan elemen yang berada di luar perusahaan yang tidak berkaitan secara langsung dengan perusahaan, seperti masyarakat sekitar perusahaan, pers, pemerintah, konsumen, pesaing dan lain sebagainya. Melalui kegiatan eksternal ini, diharapkan dapat menciptakan
kedekatan
dan
kepercayaan
publik
eksternal
kepada
perusahaan. Dengan begitu maka akan tercipta hubungan yang harmonis antara organisasi/ perusahaan dengan publik eksternalnya, sehingga dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
menimbulkan citra baik atas perusahaan dimata publiknya. Kegiatan hubungan eksternal yang dilakukan oleh seorang Public Relations Officer, yaitu :
a.
Hubungan dengan komunitas (community relations) Membina hubungan dengan komunitas merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan disekitar perusahaan. Ini juga dapat diartikan sebagai tanda terima kasih perusahaan kepada komunitas. Dengan begitu menunjukan bahwa perusahaan tidak
hanya sekedar
mengambil keuntungan dari
mereka,
melainkan ikut peduli dan mau berbagi apa yang diperoleh perusahaan dari lingkungan yang merupakan milik bersama. Hubungan dengan komunitas ini seringkali diwujudkan dalam program Corporate Social Responsibility. b. Hubungan dengan pelanggan (costumer relations) Membina hubungan baik dengan pelanggan, dilakukan agar dapat meningkatkan loyalitas dan kepercayaan pelanggan terhadap produk dan perusahaan itu sendiri. tujuan hubungan konsumen antara lain : 1)
mempertahankan pelanggan lama
2)
menarik pelanggan baru
3)
memasarkan/memperkenalkan produk atau jasa baru
4)
memudahkan penanganan keluhan pelanggan
5)
mengurangi biaya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
Costumer relations dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain plant tour, iklan, film, pameran, publisitas, brosur, dan special events.
c. Hubungan dengan media massa dan pers (media & press relations) Hubungan dengan media dan pers merupakan sebagai alat, pendukung atau media kerja sama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai kegiatan program kerja atau untuk kelancaran aktivitas komunikasi humas dengan pihak publik. Dengan hubungan baik dengan media dan pers, perusahaan bisa mengontrol, mencegah, dan meminimalisir pemberitaan-pemberitaan negatif atau salah tentang perusahaan di media massa. Hubungan dengan pers dapat dilakukan melalui kontak formal dan kontak informal. Bentuk hubungan melalui kontak formal antara lain konfrensi pers, wisata pers (press tour), taklimat pers (press briefing), dan resepsi pers. Sedangkan bentuk hubungan melalui kontak informal antara lain keterangan pers, wawancara pers, dan jumpa pers (press gathering). d. Hubungan dengan pemerintah (government relations) Hubungan yang baik dengan pemerintah bisa memudahkan perusahaan dalam menyesuaikan kebijakan yang akan diambil dengan kebijakan-kebijakan pemerintah, sehingga kebijakan tersebut terwujud sesuai dengan aturan pemerintah dan tidak melanggar hukum. Menurut Abdurracman (2001 : 38)Tugas- tugas yang harus dilaksanakan dalam external public relation atas dasar untuk memperoleh dukungan,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
pengertian dan kepercayaan dari public luar, menciptakan kesediaan kerja sama dari public adalah : a. Menilai sikap dan opini public terhadap kepemimpinan, terhadap para pegawai dan metode yang digunakan. b. Memberi advies dan counsel pada pimpinan tentang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan public relation mengenai perbaikanperbaikan, kegiatan- kegiatan dll. c. Memberikan penerangan- penerangan yang obyektif, agar public tetap informatif tentang segala aktivitas dan perkembangan perusahaan itu. d. Menyusun staff yang efektif untuk bagian itu. Komunikasi dengan external public dapat diselenggarakan dengan : a. Kontak pribadi b. Press release c. Pres conference dan pres briving d. Publicity e. Radio dan televise f. Film g. Media komunikasi dan informasi lainnya.
E.3 Media Relations Philip Lesly (1991:7) memberikan definisi Media Relations sebagai hubungan dengan media komunikasi untuk melakukan publisitas atau merespon kepentingan media terhadap kepentingan organisasi. Frank Jefkins (2000:98) menjelaskan usaha untuk mencapi publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan Yosal Iriantara (2005:32) mengartikan Media Relations merupakan bagian dari Public Relations eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dengan publik untuk mencapai tujuan organisasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
Hafied Cangara (2003: 134-135) memaparkan lima karakteristik media massa : 1) Bersifat melembaga, pihak yang mengelola media melibatkan banyak individu mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyajian informasi 2) Bersifat satu arah 3) Jangkauan yang luas, artinya media massa memiliki kemampuan untuk menghadapi jangkauan yang lebih luas dan kecepatan daris egi waktu. Juga, bergerak secara luas dan simultan di mana dalam waktu bersamaan informasi yang disebarkan dapat diterima oleh banyak individu. 4) Pesan yang disampaikan dapat diserap oleh siapa saja tanpa membedakan faktor demografi seperti jenis kelamin, usia, suku bangsa, dan bahkan tingkat pendidikan 5) Dalam penyampaian pesan media massa memakai peralatan teknis dan mekanis. John Vivian (2008, 344) memberikan perhatian khusus pada posisi media relations. Bahwa public relations memiliki tiga tanggung jawab fungsional: 1) Relasi Eksternal. Komunikasi yang dijalin dengan kelompok orangorang di luar perusahaan, konsumen, dealer, supplier, tokoh masyarakat, orang-orang pemerintahan 2) Relasi Internal. Komunikasi yang dikembangkan untuk menjaga hubungan optimal antara karyawan, manajer, serikat pekerja, pemegang saham, dan kelompok internal lainnya 3) Relasi Media. Komunikasi yang dilakukan perusahaan dengan media massa. Masih berkaitan dengan hubungan media dan pers.
Cutlip & Center (1982:384) mengatakan : 1) hubungan media yang baik dapat diraih melalui kejujuran dan servis media yang sangat membantu, yang dibangun dalam atmosfer saling terbuka dan menghormati 2) sebuah hubungan yang baik akan dapat diraih melalui beberapa prinsip dasar yang terdiri dari : tidak memihak, memberikan bantua, tidak mencari- cari kesalahan, tidak menanyakan pertanyaan yang menjebak, tidak membanjiri media dengan publisitas dan terus- menerus melakukan pembaruan. (PrenticeHall, New Jersey) Tujuan Media Relations adalah sebagai berikut : 1. Untuk memperoleh publisitas seluas mungkin mengenai kegiatan serta langkah lembaga/ organisasi yang baik untuk diketahui umum
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
2. Untuk
memperoleh
tempat
dalam
pemberitaan
media
(liputan,laporan, ulasan, tajuk yang wajar. Obyektif dan seimbang (balance) mengenai hal- hal yang menguntungkan lembaga/ organisasi. 3. Untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat mengenai upaya dan kegiatan lembaga/ organisasi. 4. Untuk melengkapi data/ informasi bagi pimpinan lembaga/ organisasi bagi keperluan pembuatan penilaian secara tepat mengenai
situasi
atau
permasalahan
yang
mempengaruhi
keberhasilan kegiatan lembaga/ perusahaan. 5. Mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan yang dilandasi oleh rasa saling percaya dan menghormati. Menurut (Wardhani 2008:17) Manfaat Media Relations antara lain adalah: a. membangun pemahaman mengenai tugas dan tanggungjawab organisasi dan media massa. b. Membangun kepercayaan timbal balik dengan prinsip saling menghormatidan menghargai, kejujuran serta kepercayaan. c. Penyampaian/ perolehan informasi yang akurat, jujur dan mampu memberikan pencerahan bagi publik. Media relations sangat penting dalam keberhasilan suatu perusahaan karena bagaimanapun juga media relations adalah penghubungan antara perusahaaan dengan masyarakata. Berikut merupakan aktivitas Media Relations antara lain adalah Pengiriman siaran pers, menyelenggarakan konferensi pers, menyelenggarakan media gathering, menyelenggarakan perjalanan pers, menyelenggarakan special event, menyelenggarakan wawancara khusus, menjadi narasumber media .
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
Sebelum melaksanakan aktivitas media relations , maka praktisi humas perlu mengetahui hal- hal yang prinsip dalam pelaksanaannya. Prinsip yang pertama adalah pemahaman tentang media yang meliputi : 1. Pemahaman terhadap karakteristik masing- masing media 2. Pemahaman terhadap publik (kondisi sosial, ekonomi, pendidikan, nilai budaya) masing- masing media. 3. Pemahaman terhadap cara kerja wartawan masing- masing media 4. Pemahaman terhadap sistem politik negara 5. Pemahaman terhadap sistem media yang berlaku 6. Pemahaman
terhadap
sistem
hukum,
peraturan perundang-
undangan Selain prinsip di atas, maka praktisi humas juga perlu mengetahui lima prinsip utama dalam membangun hubungan baik dengan media yakni : 1.
Kejujuran dan kredibilitas, sehingga wartawan akan percaya sepenuhnya kepada PRO. Selain itu, praktisi humas dapat memberikan informasi untuk memberikan ide kepada wartawan dalam mengembangkan pemberitaanya.
2.
Memberikan pelayanan informasi atau data lain (foto, gambar dan lain- lain) dengan cepat, paling pasti, dengan data yang paling benar, kapan pun juga tanpa batas waktu dan tempat.
3.
Jangan memohon atau melakukan tekanan kepada pihak media agar mereka mau memuat tulisan mengenai perusahaan. Pihak media
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
memiliki ketentuan mengenai kualitas informasi yang akan mereka muat atau tayangkan di media mereka. 4.
Jangan menyembunyikan atau mencoba menghilangkan suatu cerita yang merugikan perusahaan. Hal itu merupakan pelanggaran terhadap kebebasan media dan dianggap suatu kejahatan.
5.
Jangan banjiri media dengan informasi
Dalam menjalankan aktivitas media relations, maka seorang praktisi humas haruslah memiliki kompetensi sebagai berikut : 1.
Kemampuan menulis dengan bahasa jurnalistik yang baik dan membuat konsep pidato
2.
Wawasan yang luas melalui pemahaman perkembangan isu di media dan masyarakat dan hal lain terkait dengan media
3.
Menguasai pengetahuan komunikasi persuasi dan personal
4.
Menguasai produk/corporate knowledge
5.
Menguasai komunikasi yang efektif
6.
Memiliki kemampuan sebagai nara sumber media yang kredibel
Secara teknis, Membangun media relations menurut Fank Jefkins (Jefkins:2000:hal 100-102) adalah sebagai berikut : 1. Memahami media : yaitu dengan mengetahui karakteristik masing- masing media , kekuatan dan kelemahannya, bagaimana memproduksi berita, program di radio dan televisi. Caranya dengan pengamatan, melakukan kunjungan ke media, melakukan wawancara melalui telepon mengenai hal- hal yang terkait dengan upaya untuk lebih mengenali media 2. Memahami hal penting tentang media sebagai berikut a) kebijakan editorial, b) frekuensi penerbitan, c) tanggal terbit, d) proses percetakan/produksi, e) daerah sirkulasi/siaran, f) jangakuan pembaca/pendengar/pemirsa, g) metode distribusi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
untuk media cetak (langgana/eceran) metode kerjasama dengan radio/televisi dalam [pembuatan program acara. 3. Memahami dan melaksanakan prinsip- prinsip hubungan baik yaitu : a) memahami dan melayani media, b) membangun reputasi sebagai orang yang bisa dipercaya, c) menyediakan salinan naskah berita(press release), foto, rekaman suara (untuk radio) dan rekaman gambar (untuk televisi) d) bekerjasama dalam penyajian materi, e) menyediakan fasilitas verifikasi atau pembuktian akan kebenaran materi yang mereka terima misalnya dengan kunjungan ke perusahaan, kunjungan ke pabrik, lapangan, pusat- pusat industri/aktivitas organisasi lainnya, f) membangun hubungan personal yang kokoh dan positif. 4. Memahami tanggungjawab dan loyalitas yang saling bertentangan antara praktisi humas yang mewakili perusahaan/ industri media.
E.4 Corporate Social Responsibility (CSR) CSR adalah tanggung jawab perusahaan untuk menyesuaikan diri terhadap kebutuhan dan harapan stakeholders sehubungan dengan isu-isu etika, sosial dan lingkungan, di samping ekonomi (Warta Pertamina, 2004). Petkoski dan Twose (2003) mendefinisikan CSR sebagai komitmen bisnis untuk berperan untuk mendukung pembangunan ekonomi, bekerjasama dengan karyawan dan keluarganya, masyarakat lokal dan masyarakat luas, untuk meningkatkan mutu hidup mereka dengan berbagai cara yang menguntungkan bagi bisnis dan pembangunan. Darwin mendefinisikan Corporate Social Responsibility (CSR) (Darwin, 2004:23)adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya
dan
interaksinya
dengan
tanggungjawab organisasi di bidang hukum
commit to user
stakeholders,
yang
melebihi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
Dalam Green Paper Komisi Masyarakat Eropa 2001 (Irianta, 2004: 230) dinyatakan bahwa kebanyakan definisi tanggungjwab sosial korporat menunjukkan sebuah konsep tentang pengintegrasian kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup ke dalam operasi bisnis perusahaan dan interaksi sukarela antara perusahaan dan para stakeholder-nya. Ini setidaknya ada dua hal yang terkait dengan tanggungjawab sosial korporat itu yakni pertimbangan sosial dan lingkungan hidup serta interaksi sukarela Menurut The World Business Council for Sustainable Development (WBCSD), Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan didefinisikan sebagai komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerja sama dengan para karyawan serta perwakilan mereka, keluarga mereka, komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik bagi bisnis sendiri maupun untuk pembangunan. Pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan di dalam laporan yang disebut Sustainability Reporting. Sustainability Reporting adalah pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya di dalam konteks pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Sustainability Reporting meliputi pelaporan mengenai ekonomi, lingkungan dan pengaruh sosial terhadap kinerja organisasi (ACCA, 2004 dalam Anggraini, 2006:89). Sustainability report harus menjadi dokumen strategik yang berlevel tinggi yang menempatkan isu, tantangan dan peluang Sustainability Development yang membawanya menuju kepada core business dan sektor industrinya.
Berkaitan
dikelompokkan
ke
dengan
dalam
pelaksanaan
beberapa
CSR,
kategori.
commit to user
perusahaan
Meskipun
bisa
cenderung
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
menyederhanakan realitas, tipologi ini menggambarkan kemampuan dan komitmen perusahaan dalam menjalankan CSR. Pengkategorian dapat memotivasi perusahaan dalam mengembangkan program CSR, dan dapat pula dijadikan cermin dan guideline untuk menentukan model CSR yang tepat (Suharto, 2007). Dengan menggunakan dua pendekatan, sedikitnya ada delapan kategori perusahaan. Perusahaan ideal memiliki kategori reformis dan progresif. Tentu saja dalam kenyataannya, kategori ini bisa saja saling bertautan. 1. Berdasarkan proporsi keuntungan perusahaan dan besarnya anggaran CSR: a. Perusahaan Minimalis. Perusahaan yang memiliki profit dan anggaran CSR yang rendah. Perusahaan kecil dan lemah biasanya termasuk kategori ini. b. Perusahaan Ekonomis. Perusahaan yang memiliki keuntungan tinggi namun anggaran CSR-nya rendah. Perusahaan yang termasuk kategori ini adalah perusahaan besar, namun pelit. c. Perusahaan Humanis. Meskipun profit perusahaan rendah, proporsi anggaran CSRnya relatif tinggi. Perusahaan pada kategori ini disebut perusahaan dermawan atau baik hati. d.
Perusahaan Reformis. Perusahaan ini memiliki profit dan anggaran CSR yang tinggi. Perusahaan seperti ini memandang CSR bukan sebagai beban, melainkan sebagai peluang untuk lebih maju
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
2. Berdasarkan tujuan CSR: apakah untuk promosi atau pemberdayaan masyarakat: a. Perusahaan Pasif. Perusahaan yang menerapkan CSR tanpa tujuan jelas, bukan untuk promosi, bukan pula untuk pemberdayaan, sekadar melakukan kegiatan karitatif. Perusahaan seperti ini melihat promosi dan CSR sebagai hal yang kurang bermanfaat bagi perusahaan. b. Perusahaan Impresif. CSR lebih diutamakan untuk promosi daripada untuk pemberdayaan. Perusahaan seperti ini lebih mementingkan
c. Perusahaan Agresif. CSR lebih ditujukan untuk pemberdayaan daripada promosi. Perusahaan seperti ini lebih mementingkan karya nyata daripada tebar pesona. d. Perusahaan Progresif. Perusahaan menerapkan CSR untuk tujuan promosi dan sekaligus pemberdayaan. Promosi dan CSR dipandang sebagai kegiatan yang bermanfaat dan menunjang satu-sama lain bagi kemajuan perusahaan Fajar (2005:120) mengatakan perilaku para pengusaha pun beragam, dari kelompok yang sama sekali tidak malaksanakan sampai kelompok yang menjadikan CSR sebagai nilai inti (core value) dalam menjalankan usaha. Dalam pengamatannya, terkait dengan praktik CSR, pengusaha dikelompokkan menjadi empat: kelompok hitam, merah, biru, dan hijau. - Kelompok hitam adalah mereka yang tidak melakukan praktik CSR sama sekali. Mereka adalah pengusaha yang menjalankan bisnis semata-mata untuk kepentingan sendiri. - Kelompok merah adalah mereka yang mulai melaksanakan praktik CSR, tetapi memandangnya hanya sebagai komponen biaya yang akan mengurangi keuntungannya. - Kelompok biru adalah mereka yang menganggap praktik CSR akan memberi dampak positif (return) terhadap usahanya dan menilai CSR sebagai investasi, bukan biaya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
-
Kelompok hijau, merupakan kelompok yang sepenuh hati melaksanakan praktik CSR. Mereka telah menempatkannya sebagai nilai inti dan menganggap sebagai suatu keharusan, bahkan kebutuhan, dan menjadikannya sebagai modal sosial (ekuitas)
F. Metode Penelitian 1. Tipe penelitian Tipe dari peneltian ini adalah tipe penelitian deskriptif kualitatif, karena penelitian ini hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi (Rachmat, 1999:24). Sehingga dalam penelitian ini hanya akan disajikan
bagaimana Media Relations dan
Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai aktivitas humas dalam program eksternal relations di PT. KAI (Persero) DAOP 6 Yogyakarta 2.
Sumber data Sumber data utama dalam penelitian ini ialah proses wawancara narasumber yang berjumlah 8 orang yaitu dari pihak humas PT.Kereta Api (Persero) DAOP 6 Yogyakarta yang terdiri dari kepala humas 1 orang dan staffnya yang berjumlah 2 orang. Sumber data lain selain humas yaitu wartawan media cetak berjumlah 3 orang, dan anggota Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) yang berjumlah 2 orang.
3. Lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Kereta Api (Persero) Daop 6 Yogyakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
4. Batasan Penelitian Untuk lebih terarah pada penelitian ini, peneliti hanya ingin mengetahui bagaimana media relations dan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam program eksternal relations yang dilakukan oleh humas PT. KAI (Persero) DAOP 6 Yogyakarta. 5. Teknik pengumpulan data Dalam rangka pengumpulan data dalam penelitian ini akan digunakan sebagai berikut. 1) Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara peneliti menyelenggarakan
Tanya
jawab
(interview)
secara
langsung
mendalam antara peneliti dengan dengan pihak- pihak terkait. 2) Studi Kepustakaan Teknik pengumpulan data guna menghasilkan data yang diperoleh melalui kamus, majalah, literature- literature, surat kabar serta sumber informasi yang lain yang sangat mendukung penelitian ini. 6. Validitas Data Dalam penelitian ini menggunakan cara triangulasi data yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu (Moleong, 2007:330). Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara triangulasi sumber, yaitu dengan membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
Hal ini dapat dicapai dengan jalan membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
7. Teknik Analisis Data Definisi analisis data, banyak dikemukakan oleh para ahli metodologi penelitian. Berikut ini adalah definisi analisis data yang dikemukakan oleh para ahli metodologi penelitian tersebut, yang terdiri dari : 1.
Menurut Bogdan dan Taylor (1971), analisis data adalah proses yang merinci usaha formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesa itu.
2.
Menurut Lexy J. Moleong (2002), analisis data adalah proses mengorganisasikan dari mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Dari pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa, analisis data
adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran, dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademik dan ilmiah. Analisis data penelitian bersifat berkelanjutan dan dikembangkan sepanjang program. Analisis data dilaksanakan mulai penetapan masalah, pengumpulan data dan setelah data terkumpulkan. Dengan menetapkan masalah
penelitian,
peneliti
sudah
commit to user
melakukan
analisis
terhadap
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
permasalahan tersebut dalam berbagai perspektif teori dan metode yang digunakan yakni metode alir. Analisis dalam penelitian ini terdiri dari tiga alur kegiatan Pengumpulan yang terjadi secara bersamaan. data
Penyajian data
Reduksi data
Penarikan/pengujian kesimpulan
Gambar 1 : Analisis Data Model Interaktif dari Miles dan Huberman (1994:12) dalam buku Pawito (2001:105)
Tahap analisis data dalam penelitian kualitatif secara umum di mulai sejak pengumpulan data yaitu : 1. Reduksi data, yang diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan 2.
catatan tertulis di lapangan.
Penyajian data (display data) dilakukan dengan menggunakan bentuk teks naratif dan melibatkan langkah- langkah mengorganisasikan data.
3.
Penarikan kesimpulan serta verifikasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini, dilakukan setelah data-
data diperoleh melalui teknik wawancara mendalam dan observasi. Kemudian data-data tersebut, di analisis secara saling berhubungan untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
mendapatkan dugaan sementara, yang dipakai dasar untuk mengumpulkan data berikutnya, lalu dikonfirmasikan dengan informan secara terus menerus secara triangulasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II DESKRIPSI LOKASI
A. Sejarah PT. Kereta Api ( Persero ) Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA didesa Kemijen Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh "Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij" (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada Hari Sabtu, 10 Agustus 1867. Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen - Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA didaerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km. Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA commit40to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
sepanjang 47 Km antara Makasar - Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, juga pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA. Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811 km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang lebih 901 km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA disana. Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar sepur 1.067 mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm dibeberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942 - 1943) sepanjang 473 km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah - Cikara dan 220 km antara Muaro Pekanbaru. Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan KA Muaro Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang memperkerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro Pekanbaru.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam "Angkatan Moeda Kereta Api" (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 28 September 1945, pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan
bahwa
mulai
tanggal
28
September
1945
kekuasaan
perkeretaapian berada ditangan bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperkenankan lagi campur tangan dengan urusan perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya "Djawatan Kereta Api Republik Indonesia" (DKARI). Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia Periode
Status
Dasar Hukum
Th. 1864
Pertama kali dibangun Jalan Rel sepanjang 26 km antara Kemijen Tanggung oleh Pemerintah Hindia Belanda
1864 s.d 1945
Staat Spoorwegen (SS) Verenigde Spoorwegenbedrifj (VS) Deli Spoorwegen Maatschappij (DSM)
IBW
1945 s.d 1950
DKA
IBW
1950 s.d 1963
DKA - RI
IBW
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
1963 s.d 1971
PNKA
PP. No. 22 Th. 1963
1971 s.d.1991
PJKA
PP. No. 61 Th. 1971
1991 s.d 1998
PERUMKA
PP. No. 57 Th. 1990
1998 s.d. ......
PT. KERETA API (Persero)
PP. No. 19 Th. 1998 Keppres No. 39 Th. 1999 Akte Notaris Imas Fatimah
B. Lokasi PT. Kereta Api ( Persero ) DAOP 6 Yogyakarta Wilayah perkeretaapian di Indonesia terbagi dalam 4 wilayah usaha yaitu : Jawa, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara. Setiap wilayah usaha terdiri dari beberapa Daerah Operasional (Daop) dan setiap Daop terdiri dari beberapa unit Pelaksanaan Teknis (UPT) dan dipimpin oleh seorang Kepala Daop (KADAOP). Daop 6 yang merupakan unit organisasi di dalam lingkungan wilayah usaha Jawa berpusat di Yogyakarta yang membawahi dua stasiun besar yaitu stasiun Balapan Solo dan stasiun Tugu Yogyakarta yang membawahi beberapa stasiun kecil diantaranya yaitu stasiun Lempuyangan, stasiun Purwosari, stasiun Jebres, stasiun Klaten dan sebagainya. Pada setiap stasiun dipimpin oleh kepala stasiun yang bertanggungjawab terhadap jalannya organisasi pada stasiun yang bersangkutan. Jenjang lintasan secara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
keseluruhan untuk Daop 6 Yogyakarta adalah sepanjang 405, 115 km yang secara geografis berbatasan dengan : 1. Daop 4 Semarang dengan batas stasiun Kedungjati dan stasiun Gundih 2. Daop 5Purwokerto dengan batas stasiun Montelan 3. Daop 7 Madiun dengan batas stasiun Solo Jebres Sedangkan kantor untuk mempermudah dalam perencanaan serta pengoperasian terdapat pada Daop 6 Yogyakarta dipusatkan dalam suatu kantor yang disediakan khususnya bagi para Kepala Seksi dan Staf pembantunya. Kantor tersebut terletak di sebelah barat stasiun Lempuyangan yaitu tepatnya di Jalan Lempuyangan No. 1 Yogyakarta. C. Tujuan, Tugas dan Wewenang C.1. Tujuan PT. KAI (Persero) Tujuan PT.KAI (Persero) adalah mengusahakan pelayanan jasa angkutan kereta api dalam rangka memperlancar arus pulang pergi orangorang secara masal. C.2. Tugas dan Wewenang a. Daerah Operasi Daerah operasi mempunyai tugas
mengendalikan kegiatan-
kegiatan kereta api dan pengamanan kegiatan angkutan kereta api daerahnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
Adapun fungsi dari daerah operasi adalah : 1) Pelaksanaan pembinaan dan pengendalian tata administrasi personalia keuangan dan umum 2) Pelaksanaan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan rehabilitasi jalan dan bangunan 3) Pelaksanaan
pembinaan
dan
pengendalian
pelaksanaan
pembangunan dan rehabilitasi sinyal dan telekomunikasi b. Bagian Personalia dan Umum Bagian personalia dan umum ini mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengendalian administrasi personalia dan kegiatan umum. Adapun fungsi dari bagian personalia dan umum adalah menyiapkan
pelaksanaan,
pembinaan
dan
pengendalian
urusan
kepegawaian, tata usaha personalia dan pendidikan. Bagian personalia dan umum ini terdiri dari : 1) Sub bagian personalia 2) Sub bagian umum
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
c . Bagian Keuangan bagian ini mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana anggaran, melaksanakan pembinaan dan pengendalian administrasi keuangan, akuntasi dan pengesahan pembayaran. Bagian keuangan terdiri dari; sub bagian perencanaan anggaran, sub bagian akuntansi, dan sub bagian administrasi keuangan. Adapun fungsi dari bagian keuangan adalah : 1) Menyiapkan pelaksanaan pembinaan dan pengendalian penyusunan 2) Penyiapan
pelaksanaan, pembinaan anggaran dan pengendalian
akuntansi 3) Penyiapan pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian pengesahan pembayaran d. Bidang Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Hiperkes) Bidang ini mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan pembinaan dan penyusunan rencana dan program perawatan serta pelaksanaan perawatan saran gerak, saran untuk perawatan jalan rel secara mekanis. Adapun fungsi dari Hiperkes adalah :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
1) Menyusun dan mengendalikan program perawatan sarana gerak mesin perawatan jalan rel secara mekanis 2) Menyusun kebutuhan perawatan dan rancang bangun lok disel Bidang Hiperkes terdiri dari : 1. Sub bidang Hiperkes 2. Sub bidang Keselamatan Kerja 3. Sub bidang Perlindungan Kerja e. Bidang Jalan dan Bangunan Bidang jalan dan bangunan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan program pembangunan, pemeliharaan dan pendayagunaan jalan rel, bangunan dan jembatan. Adapun fungsi dari bagian ini adalah : 1) Penyusunan, pengorganisasian dan pengendalian keterpaduan pelaksanaan
program
pembangunan,
pemeliharaan
dan
pendayagunaan jalan rel 2) Pemantauan dan evaluasi keadaan konstruksi jalan rel, bangunan dan jembatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
3) Pelaksanaan
pengawasan
dan
pemantauan
pendayagunaan
peralatan kerja, perawatan jalan rel dan jembatan Bidang Jalan dan Bangunan terdiri dari : a) Sub bidang penyiapan program b) Sub bidang konstruksi dan jembatan c) Sub bidang peralatan f. Bidang Sinyal, Telekomunikasi dan Elektrik Bidang sinyal, telekomunikasi dan elektrik tugasnya menyiapkan pembinaan, pengendalian dan mengevaluasi pelaksanaan program pembangunan, pemeliharaan dan pendayagunaan peralatan sinyal, telekomunikasi dan elektrik. Adapun fungsi dari bidang ini adalah : 1) Penyusunan,
pengkoordinasian
pengendalian
keterpaduan
pelaksanaan program pembangunan, pemeliharaan, peralatan sinyal, telekomunikasi dan elektronik. 2) Pemantauan
dan
evaluasi
kondisi
dan
pendayagunaan
pemeliharaan peralatan sinyal dan pemeliharaan peralatan telekomunikasi dan elektronik Bidang sinyal, telekomunikasi dan elektronik terdiri dari :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
a) Sub bidang program b) Sub bidang sinyal c) Sub bidang telekomunikasi dan elektronik g. Bidang Bina Operasi Bidang Bina Operasi mempunyai tugas menyiapkan pembinaan, pengendalian dan mengevaluasi kinerja angkutan, lalu lintas dan peredaran gerbong. Adapun fungsi dari bidang ini adalah : 1) Pengaturan pengendalian distribusi dan peredaran gerbong 2) Penyusunan dan pengkoordinasian dan pengendalian operasi lalu lintas kereta api 3) Pengaturan dan evaluasi program perjalanan kereta api Bidang Bina Operasi terdiri dari : a) Sub bidang operasi teknis b) Sub bidang operasi kereta api c) Sub bidang perjalanan dipimpin oleh PPKA d) Sub bidang keamanan dan ketertiban operasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
h. Bidang Traksi Bidang traksi mempunyai tugas mengatur dan mengendalikan kesiapan penyusunan rencana perbaikan dan perawatan lokomotif, kereta rel listrik, kereta gerbong dan kendaraan bermotor. Adapun fungsi dari bidang ini adalah : 1) Penyusunan rencana sarana operasi 2) Pengaturan dan pengendalian program kesiapan operasi sarana dan pendistribusiannya 3) Pengaturan dan pengendalian rencana program perbaikan dan perawatan sarana operasi dan perlistrikan Bidang traksi terdiri dari : a) Sub bidang lokomotif b) Sub bidang kereta KRD dan KRL c) Sub bidang listrik i. Bidang Niaga Bidang niaga mempunyai tugas menyampaikan pembinaan, menyusun rencana dan melaksanakan program pemasaran jasa angkutan barang tingkat menengah dan angkutan penumpang serta menyiapkan pembinaan pelksanaan penjualan jasa angkutan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
Adapun fungsi dari bidang niaga adalah : 1) Perencanaan dan pelaksanaan analisis pasar jasa angkutan penumpang 2) Perencanaan dan pelaksanaan analisis pasar jasa angkutan barang 3) Perencanaan dan pelaksanaan program pembinaan penjualan jasa angkutan penumpang barang Bidang niaga terdiri dari : a) Sub bidang pemasaran angkutan penumpang b) Sub bidang pemasaran angkutan barang c) Sub bidang bina pelanggan d) Sub bidang keamanan dan ketertiban operasi D. Visi Misi PT. KAI (Persero) Visi Perusahaan : Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders.
Misi Perusahaan : Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4 pilar utama : keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan. -
Keselamatan : bahwa penumpang yang menggunakan jasa KA bisa selamat sampai tujuan dan terhindar dari kecelakaan yang bisa dikenai dengan istilah PLH (Peristiwa Luar Biasa Hebat)
-
Ketepatan Waktu : bahwa keberangkatan maupun kedatangan KA yang dijadwalkan harus tepat waktu,
-
Pelayanan : bahwa pelayanan yang diberikan kepada penumpang harus semaksimal mungkin, baik dari sarana maupun prasarana sebagai pembentukan citra perusahaan posotif
-
Kenyamanan : bahwa penumpang harus merasa nyaman dan kerasan saat berada di dalam KA maupun sarana yang lain
E. LOGO PT. KAI (Persero) a. Logo Lama PT. KAI (Persero)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Logo Baru PT.KAI (Persero)
3 Garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI dalam mencapai Visi dan Misinya. 2 Garis warna orange melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal. Anak panah berwarna putih melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki insan PT KAI dalam mewujudkan Pelayanan Prima. 1 Garis lengkung berwarna biru melambangkan semangat Inovasi yang harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. (Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat melesat.
F. Budaya Perusahaan Budaya yang wajib dianut oleh seluruh insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yaitu budaya 5 Nilai Utama. 5 Nilai Utama memiliki makna 5 melambangkan panca indera untuk mewujudkan cita, rasa dan karsa dalam menebarkan semangat perubahan serta semangat pengorbanan yang pantang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
menyerah menuju kebahagiaan. 5 nilai utama ini terdiri dari Integritas, Profesional, Keselamatan, Inovasi dan Pelayanan Prima. Adapun makna dari setiap nilai utama adalah sebagai berikut : 1. Integritas Makna nilai : Kami insan PT. KAI (Persero) bertindak konsisten sesuai dengan nilainilai, kebijakan organisasi dan kode etik perusahaan. 2. Profesional Makna nilai : Kami insan PT. KAI (Persero) memiliki kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan, mampu menguasai untuk menggunakan, mengembangkan serta membagikan pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan kepada orang lain. 3. Keselamatan Makna nilai : Kami insan PT. KAI (Persero) memiliki sikap tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi resiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian. 4. Inovasi Makna nilai :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
Kami insan PT. KAI (Persero) selalu menumbuhkembangkan gagasan baru, melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan, dan menciptakan lingkungan kondusif untuk berekreasi sehingga memberikan nilai tambah bagi stakeholders. 5. Pelayanan Prima Makna nilai : Kami insan PT. KAI (Persero) akan memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan pelanggan.
G. Slogan PT. KAI (Persero)
menjadi landasan nilai dalam setiap melakukan pekerjaan baik untuk aktivitas
memiliki makna : 1. Anda adalah pelanggan yang terdiri dari pelanggan internal (didalam lingkungan PT. KAI) dan pelanggan eksternal (di luar lingkungan PT. KAI) 2. Pelanggan harus menjadi prioritas dalam pencapaian pelayanan. 3. Untuk mencapai pelayanan diperlukan kerjasama antar individu dan bagian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
H. Struktur Organisasi 1.
Struktur Organisasi PT. KAI (Persero) Pusat Struktur organisasi PT. KAI (persero) di tingkat pusat terdapat Board of Director yang terdiri dari seorang Direktur utama, dan enam direkur lainnya yaitu Direktur Keuangan, Direktur Teknik, Direktur Operasi, Direktur Personalia & Umum, Direktur Pengembangan Usaha dan Direktur Komersial. Setiap direktur mengepalai Direktorat dimana setiap Direktorat dibantu oleh beberapa kepala Sub Direktorat atau Kepala Bidang. Selain itu, juga terdapat dua pusat, yaitu : Pusat Keselamatan dan Manajemen Resiko serta Pusat Perencanaan & Pengembangan ditambah tiga divisi tingkat pusat yaitu Divisi Sarana, Divisi Pelatihan dan Divisi Properti. Sedangkan di tingkat daerah terdapat Sembilan Daerah Operasional (Daop) di Jawa dan tiga Divisi Regional (Div-re) di Sumatera. Kesembilan Daop dan Drive tersebut adalah : a. Daop 1 Jakarta b. Daop 2 Bandung c. Daop 3 Cirebon d. Daop 4 Semarang e. Daop 5 Purwokerto f. Daop 6 Yogyakarta g. Daop 7 Madiun h. Daop 8 Surabaya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
i. Daop 9 Jember j. Drive I Sumatera Utara k. Drive II Sumatera Barat l. Drive III Sumetera Selatan Humas atau Public Realation di kantor pusat PT. KAI (Persero) dipimpin oleh seorang Vice President yang bertanggung jawab kepada EVP Coorporate Secretary. Sedangkan Coorporate Secretary sendiri bertanggung jawab langsung kepada pemimpin puncak yaitu President Director PT.KAI (Persero). Divisi Humas/Public Relations PT. KAI dibagi dalam 4 bagian yaitu Internal Realtions, Eksternal Relations, Coorporate Image Care dan Public Informations Care. Masing- masing bagian tersebut dipimpin oleh seorang manager yang membawahi assistant manager dan beberapa orang staff. Selain membawahi keempat manager tersebut, VP Public Relations juga membawahi manager humas di seluruh Daop dan Drive se- Indonesia. 2.
Struktur Organisasi PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta Salah satu Daerah Operasi PT. KAI (Persero) adalah Daop 6 Yogyakarta. Daop 6 Yogyakarta dipimpin oleh seorang Executive Vice President (EVP) dan Deputy Executive Vice President sebagai wakilnya serta membawahi beberapa manager yaitu : a. Manager Humasda b. Manager Hukum c. Manager SDM dan Umum d. Manager Keuangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
e. Manager Pengadaan Barang dan Jasa f. Manager Sarana g. Manager Jalan Rel dan Jembatan h. Manager Sintelis i. Manager Operasi j. Manager Pengamanan k. Manager Pelayanan l. Manager Pemasaran Angkutan m. Manager Pemasaran Non Angkutan
Manager
humas
PT. KAI
(Persero)
Daop
6 Yogyakarta
ditempatkan sejajar denbgan manager- manager lainnya yaitu berada langsung di bawah Executive Vice President. Artinya Manager Humas memiliki peran penting dalam suatu pengambilan keputusan perusahaan. Peran humas di PT. KAI(Persero) dianggap penting dan tak hanya sekedar sebagai juru bicara ataupun seksi dokumentasi saja. Manager Humas juga membawahi assistant manager internal eksternal dan beberpa staf pelaksana.
I. Daop 6 Yogyakarta Daerah Operasi 6 Yogyakarta merupakan salah satu daerah operasi PT.KAI (Persero) Pusat yang bertanggung jawab mengatur operasional KA di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Stasiun yang ada di bawah wewenang Daop 6 Yogyakarta sejumlah 33 stasiun yaitu : Stasiun Kelas Besar (3) 1. Stasiun Yogyakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
2. Stasiun Solo Balapan 3. Stasiun Lempuyangan Stasiun kelas 1 (5) 4. Klaten 5. Solo Jebres 6. Wates 7. Rewulu 8. Purwosari Stasiun kelas 2 (3) 9. Sragen 10. Ceper 11. Prambanan Stasiun kelas 3 (22) 12. Jenar 13. Wojo 14. Sentolo 15. Patukan 16. Maguwo 17. Srowot 18. Delanggu 19. Gawok 20. Palur 21. Kemiri
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
22. Masaran 23. Kebonromo 24. Kedungbanteng 25. Kalioso 26. Salem 27. Sumberlawang 28. Goprak 29. Solokota 30. Sukoharjo 31. Pasar Nguter 32. Wonogiri 33. Magelang Sedangakn armada kereta yang dimiliki oleh Daop 6 Yogyakarta antara lain yaitu: 1. KA Lodaya (Tujuan Bandung) 2. KA Argo Lawu (Tujuan Jakarta) 3. KA Argo Dwipangga (Tujuan Jakarta) 4. KA Taksaka Pagi (Tujuan Jakarta) 5. KA Taksaka Malam (Tujuan Jakarta) 6. KA Senja Utama Yogyakarta ( Tujuan Jakarta) 7. KA Senja Utama Solo (Tujuan Jakarta) 8. KA Progo ( Tujuan Jakarta) 9. KA Bengawan (Tujuan Jakarta) 10. KA Sancak (Tujuan Surabaya)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
11. KA Sritanjung (Tujuan Surabaya) 12. KA Prameks (tujuan Solo-Kutoarjo)
J. Jobdesc Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta Humas pada Daerah Operasi 6 Yogyakarta adalah satuan organisasi di lingkungan PT. KAI (Persero) yang berada dibawah organisasi Daerah Operasi 6 Yogyakarta dan berkedudukan di Yogyakarta. Humas Daop 6 Yogyakarta dipimpin oleh seorang Manager Humas yang bertanggung jawab pada Executive Vice President (EVP) Daop 6 Yogyakarta. Manager Humas Daop 6 Yogyakarta mempunyai tugas pokok merencanakan dan melaksanakan program kegiatan kehumasan meliputi hubungan kemasyarakatan, penyuluhan dan pembentukan citra perusahaan internal dan eksternal di wilayah Daerah Operasi 6 Yogyakarta. Untuk
melaksanakan
tugas
pokok
tersebut,
Manager
Humas
mempunyai fungsi dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan PT. KAI (Persero) 2. Melaksanakan fungsi Coorporate Image Building 3. Mengelola informasi dan komunikasi di dalam perusahaan (internal) dan menjalin hubungan dengan media massa di luar perusahaan (eksternal)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
4. Membantu melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) di wilayah Daop 6 Yogyakarta Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya tersebut, Manager Humas Daop 6 Yogyakarta dibantu oleh seorang Assistant Manager Internal dan Eksternal. Assistant Manager tersebut mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab
melaksanakan
program
kegiatan
kehumasan
meliputi
hubungan
kemasyarakatan, penyuluhan dan pembentukan citra perusahaan internal dan eksternal antara lain: 1. Internal a. Melaksanakan kegiatan kliping media massa; b. Melaksanakan
kegiatan
peliputan
dan
dokumentasi
kegiatan
perusahaan; c. Mengidentifikasi layanan informasi kepada publik internal yang membutuhkan; d. Memberikan
layanan
informasi
kepada publik
internal
yang
membutuhkan; e. Bertanggung jawab mengurusi dan update berita media massa dan media monitoring; f. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan administrasi keuangan kehumasan Daop 6 Yogyakarta. 2. Eksternal a. Menjalin hubungan yang baik dengan wartawan media massa;
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
b. Melakukan evaluasi terhadap pemberitaan di media massa secara rutin; c. Membuat press release dalam setiap kegiatan perusahaan yang dipublikasikan; d. Mengkoordinasi dan mengatur kegiatan konferensi press; e. Membantu melaksanakan kegiatan- kegiatan CSR perusahaan, mulai dari pembentukan, pelaksanaan sampai dengan pendokumentasian; f. Merencanakan dan melaksanakan program komunikasi kepada publik eksternal melalui berbagai event pameran, iklan, pengisian program TV dan promosi kehumasan; g. Memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat eksternal termasuk pers yang membutuhkan;
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA
A. Penyajian Data A.1. Informan Penelitian 1. Nama
: Eko Budianto
Jabatan : Manager Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta Bapak Eko sudah bekerja di PT. KAI (Persero) sejak tahun 1985 pria yang berumur 45 tahun ini memulai karirnya dari bidang teknik, admin hingga yang terakhir humas. Kesan ramah dan akrab begitu terlihat saat kita berbicara langsung dengannya, dan dalam humas hal tersebut harus dijunjung tinggi karena seorang humas harus memiliki karakter yang kuat dan tegas. Beliaupun terlihat santai dan humoris dalam menghadapi permasalahan yang biasanya datang dari para konsumen yang mengcompain tentang kereta api. Beliau terkadang menanggapi masalah tersebut dengan nada humor yang mencairkan suasana. Apabila wartawan datang langsung ke kantor humas, beliau akan menanggapinya dengan hangat dan kekeluargaan, karena beliau menganggap wartawan sudah menjadi teman dan keluarga. Beliau selalu berhati- hati dalam berkata- kata atau mengeluarkan pernyataan kepada publik,karena apa yang diucapkannya mewakili lembaga yang dalam hal ini adalah PT. KAI(Persero) Daop 6 Yogyakarta.
commit64to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
2. Nama
: Kus Wardoyo WRB
Jabatan : Assistant Manager Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta Kesan pertama yang timbul begitu kita memulai pembicaraan dengan beliau adalah ramah dan santai. Pak Kus sapaan akrabnya memang tergolong peribadi yang cukup tenang tetapi tegas, bapak 40 tahun ini memulai karirnya di PT. KAI (Persero) sejak tahun 1995. Tugasnya sebagai Assistant Manager Humasda membuat dirinya dituntut selalu siap mendampingi atau menggantikan manager Humasda bila sewaktu- waktu berhalangan. Pak Kus lebih banyak dikantor karena berbagi tugas dengan manager humas apabila salah satu tugas diluar maka yang lain harus standbay dikantor karena tugas humas dituntut harus ada setiap saat karena bila humaslah pihak yang paling penting dalam menyampaikan informasi ke masyarakat. Beliau berperinsip humas haruslah terbuka kepada masyarakat dan memberikan segala informasi yang masyarakat butuhkan tentang kereta api.
3. Nama
: Emanuel Setya Budi
Jabatan : Staff humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta Pria yang akrab disapa dengan Tio ini masih terbilang muda, dia baru berumur 21 tahun. Tio mengawali karirnya di PT. KAI sejak akhir 2009 jadi sudah hampir 2 tahun dia menjabat sebagai staff humas. Pria yang berkuliah di jurusan Teknik Mesin ini awalnya tidak menyangka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
akan ditempatkan di bagian humas akan tetapi seiring berjalannya waktu dia pun mulai mencintai pekerjaannya. Dia merasa nyaman dan mendapat wawasan yang sangat luas dari pekerjaannya. Kesan pertama yang timbul dari perbincangan dengan dia adalah supel dan ramah. Saat menjelaskan tentang kereta api pun dia sudah sangat memahami dan jelas dalam penyampaiannya
4. Nama
: Ahmad Rafiq
Pekerjaan
: Wartawan (kontributor SOLO) Tempo group (majalah TEMPO, Koran TEMPO dan Tempointeraktif.com)
Pria berusia 32 tahun ini sudah cukup lama menjadi wartawan. Dia sudah merasakan asam garam dunia jurnalistik dan paham benar apa yang menjadi tanggung jawabnya sebagai wartawan. Mas Rafiq sapaan akrabnya terihar begitu ramah dan terbuka. Peryataan yang dia sampaikan pun sangat tegas dan terbuka, dia menyampaikan apa adanya sesuai dengan apa yang dia alami selama ini. Saat ini dia menjadi wartawan tetap Koran Tempo yang tergabung dalam Tempo group. Karena berasal dari solo dia pun mempunyai tugas sebagai contributor Solo untuk mencari berita di Solo dan sekitarnya. Tak terkecuali berita tentang kereta api yang untuk wilayah Solo berpusat di Daop 6 Yogyakarta. Oleh karena itu dia pun sering menghubungi humas untuk memperoleh informasi terbaru mengenai kereta api.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
5. Nama
: Hijriyah Al Wakhidah
Pekerjaan
: Wartawan Solopos
Wanita 26 tahun ini sehari- harinya bekerja sebagai wartawan Solopos. Mbak Hijriyah sapaan akrabnya sudah lama bekerja sama dengan humas PT. KAI Pak. Eko untuk memperoleh informasi atau berita- berita terbaru tentang kereta api. Krena keterbukaan humas kepada wartawan dia pun tidak memiliki kendala dalam berhubungan dengan humas. Solopos juga sering memuat berita- berita tentang kereta api di wilayah Solo dan sekitarnya oleh karena itu wartawan dari Solopos sering diundang apabila ada perkembangan terbaru kereta api di wilayah Daop 6. Mbak Hijriyah adalah salah satu wartawan yang sering mengunjungi kantor humas dan yang paling sering berhubungan langsung dengan humas untuk memperoleh berita.
6. Nama
: Iwan Sulistyo
Pekerjaan : Wartawan Koran Sindo Pria yang mengawali karir sebagai wartawan lepas ini sudah beberapa kali mengunjungi kantor humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta guna untuk mencari informasi baru yang diberikan berikan humas yang sekiranya berguna untuk masyarakat. Pria 28 tahun ini seharharinya bekerja sebagai wartawan koran Seputar Indonesia atau biasa disebut dengan Koran Sindo sebagai kontributor di Yogyakarta dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
sekitarnya. Karena sudah cukup akrab dengan kepala Humas terkadang Iwan diundang untuk datang dan meliput beberapa kegiatan yang diadakan oleh PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta.
7. Nama
: Tumi
Pekerjaan : Pedagang makanan (Anggota PKBL PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta) Ibu
Tumi
menajajakan
makanannya
sejak
tahun
90an.
Makanannya pun beragam mulai dari jajan pasar, kue- kue, hingga makanan berat seperti nasi sayur, nasi goreng dll. Saat itu usahanya pun belum begitu berkembang hingga akhirnya mendapatkan bantuan melalui program PKBL yang diselenggarakan oleh PT. KAI. Wanita 45 tahun ini mulai mengantarkan pesanan snack di kantor mulai pagi hari, makanannya pun berganti agar tidak bosan. Dengan harga yang cukup terjangkau hampir setiap hari kantor humas memesan beberapa makanan kecil kepada ibu Tumi. Menurut dia PT. KAI dengan program PKBL yang dia terima selama ini sangat membantu dalam perkembangan usahanya, pesanan makan pun semakin meningkat. Dan dia juga ikut menjaga lingkungan sekitar Daop 6 Yogyakarta.
8. Nama
: Sarjono HD SIP
Pekerjaan : Pemilik warung lesehan Mbak Eko Seafood dan Ikan Bakar (Anggota PKLB PT.KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
Pak Jono telah berabung menjadi anggota PKBL sejak awal diselenggarakannya program ini. Dia pun sekarang menjadi contoh salah satu pengusaha yang sukses dan berhasil dengan bantuan program PKBL. Saat ini dia memiliki usaha dibidang kuliner dan rencananya akan membuka bebrapa cabang di bebrapa daerah sekitar Yogyakarta. Dia mengaku sangat terbantu oleh program PKBL ini. Karena menurutnya bunganya cukup ringan. Seperti misalnya tenggang waktu pembayaran angsuran mulai bulan keempat. Dengan kemudahan- kemudahan itulah dia merasa PT. KAI sangat membantu dalam perkembangan usahanya.
A.2. Data Penelitian 1. Media Relations Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta PT. KAI (Persero) merupakan satu-satunya perusahaan yang menjual jasa layanan transportasi bidang pelayanan kereta api kepada masyarakat di Indonesia. Untuk menjaga citranya di mata masyarakat, PT.
KAI (Persero) harus selalu terbuka dan memberikan informasi
kepada masyarakat yang merupakan urat nadi dari perusahaan. Dalam menyajikan informasi kepada masyarakat secara umum, pihak PT. KAI memerlukan media sebagai sarana dalam menyampaikan informasi berbagai kebijakan kepada masyarakat umum. Manager Humas Daerah (Humasda) PT. KAI sangat menyadari akan pentingnya media sebagi penyalur informasi dari perusahaan kepada masyarakat. Manager Humas Daerah (Humasda) PT. KAI menyatakan:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
berhubungan langsung dengan masyarakat dan humas banyak dibatu oleh media untuk sosialisasi kenaikan tarif, keterlambatan kereta api, dan berita- berita lain yang hubungan dengan PT.
Fungsi penting media sebagai penyalur informasi dari perusahaan kepada masyarakat juga diperkuat oleh pernyataan Asisten Humas sebagai berikut : - apanya, bisa dikatakan seperti itu karena image yang timbul pada perusahaan apapun itu sangat bergantung pada media. Ketika media mengatakan A maka image masyarakat menjadi A ketika media mengatakan B image masyarakat juga B.makannya kita harus bekerjasama dengan media dengan sebaik mungkin karean itu tadi selain beritanya bagus dan betulyang pertama itu kedia juga supaya tidak terjadi (wawancara Assistant Manager Humas tanggal 15 Agustus 2011)
Dilihat dari pentingnya peran media tersebut di atas, pihak PT. KAI (Persero) menganggap media sebagai penyambung informasi antara perusahaan kepada masyarakat umum pengguna jasa kereta api.
Manager Humas, 4 Juli 2011)
Dalam proses image building, pers mempunyai peranan sangat penting bagi perusahaan. PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta senantiasa meminimalisir munculnya pemberitaan yang negatif agar citra positif PT. KAI (Persero) selalu terjaga. Dengan hubungan yang baik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
antara PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta dengan pihak media, diharapkan pihak media memiliki penilaian yang subyektif dan tidak akan menjatuhkan citra PT. KAI (Persero) khususnya DAOP 6 Yogyakarta disaat terjadi krisis di perusahaan. Pihak staf Humasda menyatakan bahwa hubungan antara pihak perusahaan terhadap pihak media bagaikan hubungan simbiosis mutualisme yang sangat berguna bagi kedua belah pihak. Beberapa cara dilakukan oleh Humas PT. KAI (persero) DAOP 6 Yogyakarta dalam menjaga hubungan dengan media diantaranya; kegiatan press tour, press gathering, mengundang pers ke event- event PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta, memberikan ucapan selamat dan sebagainya. Manager humas juga selalu meluangkan waktu untuk wawancara dengan pers dari berbagai media. Selain itu humas juga melakukan siaran di beberapa radio, seperti yang dijelaskan oleh staff humas sebagai berikut,
sosialisasi kenaikan tarif, j uga untuk mendengarkan keluh kesah masyarakat terhadap PT. KAI sehingga kita dapat langsung
mendalam staff Humas , Rabu 13 Juli 2011) Siaran radio biasanya dilakukan atas undangan pihak radio dalam rangka sosialisasi kebijakan baru, angkutan lebaran, liburan, natal dan tahun baru. Pihak radio terkadang memberikan surat undangan resmi kepada humas maupun mengundang humas secara lisan via telephone.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
Berikut media cetak yang bekerjasama dengan humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta menurut Staff Humas Tio antara lain adalah
KOMPAS, HARIAN JOGJA, BERNAS JOGJA, RADAR JOGJA, JAWA POS, KORAN TEMPO, MAJALAH TEMPO, SOLO POS, SUARA MERSEKA, SEPUTAR INDONESIA dan TRIBUN JOGJA,ya kira(wawancara mendalam staff Humas , Rabu 13 Juli 2011)
Kenyataan yang terjadi dilapangan ternyata pihak media memiliki pendapat lain tentang hubungan yang terjalin dengan humas selama ini. Wartawan
Koran
Tempo
menyatakan
bahwa masih
kurangnya
pemahaman pihak Humasda PT. KAI terhadap kondisi teknis di daerah sehingga informasi yang diberikan sebatas secara global saja. Menurut saya, humas sudah berusaha untuk memberikan informasi secara lengkap kepada wartawan. Yang masih menjadi problem, humas tidak selalu memahami kondisi teknis di lapangan secara lengkap, sehingga hanya memiliki informasi terbatas secara global untuk disampaikan kepada wartawan n Tempo Ahmad Rafiq, 8 Agustus 2011) Selain penyajian informasi yang kurang lengkap, pihak humas juga dirasa masih kurang menjalin hubungan baik dengan wartawan karena jarang mengadakan pertemuan rutin kepada wartawan atau perss gathering. hal ini didukung dengan pernyataan wartawan Koran Tempo dan Solopos sebagai berikut: Khususnya untuk wartawan yang memiliki wilayah liputan, perss Gathering tidak pernah dilakukan. Meski demikian, hal itu sama sekali tidak mempengaruhi antara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
hubungan kami dengan PT. KAI (Persero) DAOP 6 Yogyakarta. Sebab bagi kami, kelancaran komunikasi antara (wawancara wartawan Koran Tempo, Ahmad Rafiq, . ada waktu untuk main(wawancara wartawan Koran Solopos, Hijriyah Al Wakhidah, 10 Agustus 2011) Hal lain disampaikan oleh wartawan
Koran
Sindo yang
menyatakan bahwa humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta dirasa sudah cukup baik dalam menjalin hubungan dengan
media. Seperti
kutipan wawancara sebagai berikut.
nama baik perusahaan mereka, oleh sebab itu mereka akan melakukan yang terbaik untuk perusahaannya, salah satunya menjalin hubungan baik dengan media. Dalam hal ini pihak KAI yang diwakili oleh humas saya rasa sudah baik. Kami sebagai pihak yang mewakili media merasa tidak dirugikan atau dipersulit dalam medapatkan berita. Keterbukaan humaspun sudah baik dan saya harap kerjasama ini akan terus (wawancara wartawan Koran Sindo, Iwan Sulistyo, 20 Agustus 2011)
2.
Corporate Social Responsibility (CSR) Humas PT. KAI (Persero) DAOP 6 Yogyakarta Sebagai mahkluk sosial kita tidak bisa hidup sendiri. Saling ketergantungan satu dengan lainnya merupakan fitrah manusia. Menjadi kewajiban kita bersama untuk berbagi dengan saudara kita yang kurang beruntung dan membutuhkan uluran tangan sekedar untuk meringankan beban hidupnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
Sebagai BUMN yang bergerak di bidang layanan transportasi, PT KAI (Persero) bukan sekedar perusahaan yang fokus mencari keuntungan finansial. Namun, keberadaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero)juga menjalakan amanah yang di berikan Pemerintah untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar, menjadi contoh positif dalam kegiatan sosial kemasyasrakatan. Kegiatan sosial ini telah dilaksanakan oleh PT. KAI (Persero) Daop 6 secara berkala yang dikemas pada berbagai kegiatan sosial keagamaan seperti misalnya HUT KA, Idul Adha, Hari Perhubungan Nasional maupun event-event lain CSR yang dilakukan oleh humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta dan berkerja sama dengan CSR dari kantor pusat PT KAI (Persero) yang berada di Bandung dan mungkin relasi (exp anak perusahaan, green peace, dll) yang masih perduli dengan lingkungan dan masyarakat. CSR sebagai wujud nyata PT. KAI untuk menujukkan rasa kepeduliannya terhadap masyarakat dan sebagai bentuk kewajiban tanggung jawab sosial dari perusahaan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat. Timbal balik yang diharapkan PT. KAI adalah masyarakat bisa menjaga, merawat aset-aset milik PT KAI (Persero) dan melestarikan lingkungan yang berada di lingkungan PT. KAI sebagai perusahaan penyelengara
jasa
perkeretaapian
di
Indonesia.
Manager
Humas
menyatakan bahwa program CSR yang dilakukan humas diantaranya adalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
Community relations dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial, olahraga dan keagamaan, lalu PKBL, dalam hal ini untuk PKBL kantor pusat yg mengucurkan dana dan humas yang menentukan mana saja pihak yang membutuhkan bantuan, hal ini rutin (wawancara Manager Humas, 4 Juli 2011) PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta menyadari bahwa perusahaan tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa ada dukungan dari masyarakat sekitarnya. seperti orang bilang bahwa dari mulut kemulut itu beritanya lebih manjur dari pada yang lain,jadi dengan adanya kegiatan CSR ini otomatis lah masyarakat yang terbantu dengan kegiatan CSR akan memberikan image yang positif dan menceritakan hal yang positif tentang kereta api dan mereka secara tidak langsung membantu kegiatan kereta (wawancara Assistant Manager Humas, 15 Agustus 2011) Hal serupa juga dikemukakan oleh Staff Humas sebagai berikut: kereta api akan meningkat. Contoh kemarin Pak Eko di daerah jalan Wonosari mendapat CSR dari rogram PKBL kereta api dengan membuka warung makan, nah disitu juga bertuliskan bimbingan Kereta Api. Apalagi warung itu sering disorot oleh 13 Juli 2011) Layaknya hidup bertetangga dengan mereka, PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta senantiasa membantu kesejahteraan masyarakat sekitarnya dan membantu mereka yang membutuhkan bantuan. Bentuk hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar diwujudkan dengan : a.
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Program kemitraan bertujuan untuk membantu unit usaha kecil dan menengah di wilayah PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
dengan memberikan modal usaha kepada mereka agar usaha mereka berkebang Lingkungan
mingikuti diarahkan
perkembangan pada
jaman.
kegiatan
Sedangkan
pendidikan,
Bina
pelatihan,
peningkatan kesehatan dan bantuan sarana ibadah. banyak ya mbak untuk CSR, diantaranya ada bina lingkungan, dan kereta api memberikan pinjaman kepada mereka agar mereka bisa mengangsur dengan biaya yang relatif ringan, lalu kita juga melakukan penghijauan, kita juga memberikan bantuan ke masjid-masjid, yatim piatu, banyak lah kegiatan kita, dengan dana yang seadanya kita upayakan untuk menjadi maksimal. Bulan kemarin kita juga baru melakukan penghijauan 5000 pohon disemua stasiun wilayah Daop 6. Tujuannya memang pada saat ini setidaknya kita mengharapkan satu dua bulan kedepan akan ada Agustus 2011) Serta didukung oleh pernyataan Manager humas sebagai berikut an baik karea sangat menguntukan kedua belah pihak. Dalam rogram PKBL misalnya disatu sisi mereka mendapatkan bantuan dan dari PT.KAI untuk mengembangan usahanya disisi lain bagi PT. KAI mereka sangat membantu untuk memelihara daerah dipinggaran rel kereta (wawancara Manager Humas , 4 Juli 2011) Kepedulian PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta terhadap lingkungan sekitar dengan diadakannya kegiatan CSR yang berupa program Bina Lingkungan (PKBL) sangat didukung dan dirasa sangat membatu bagi masyarakat sekitar. Hal ini dipertegas oleh pernyataan anggota PKBL Sarjono HD SIP dan Ibu Tumi yang telah sukses membangun usahanya dibidang makanan dengan bantuan pinjaman dana dari PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
pendapat saya program ini sangat bagus dan sangat membantu masyarakat yang kekurangan modal untuk usaha, alhamdulilah saya sering diundang di setiap acara pertemuan PKBL dikantor Daop untuk memotivasi para binaan dan saya terpilih menjadi salah satu usaha yang sukses dari program PKBl karena saya juga selalu memberikan timbal balik yang positif untuk citra PT.KAI. di spanduk warung saya saja ada logo Kereta apinya jadi sekalian untuk sarana promosi juga,, hehehe,,, kantor Daop juga sering memesan makanan untuk pertemuan atau (wawancara anggota PKBL, Sarjono HD SIP, 28 Juli 2011) dan sangat membantu keuangan dalam keluarga kami. Bisa dikatakan usaha jualan makanan kami semakin lama semakin baik, banyak yang pesan makanan ke saya dan sudah ada langgan yang sering memesan snack untuk dikantor. Ya kaya dikantor humas ini mbak setiap pagi pasti saya kirim beberapa (wawancara anggota PKBL, Ibu Tumi, 25 Juli 2011)
b. Bhakti Sosial dan Santunan Panti Asuhan Bakti sosial Kegiatan ini diselenggarakan untuk masyarakat yang kurang mampu di sekitar PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta. Bantuan yang diberikan berupa sembako, uang dan sebagainya. Selain itu, PT. KAI juga membantu korban erupsi Gunung Merapi dengan memberikan pelayanan kesehatan, tenaga medis dan bantuan lainnya, PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta juga membuka posko bantuan yang siaga selama 24 jam yang berada di SD Kisaran 2 cangkringan. PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta juga menggratiskan tiket untuk korban bencana Merapi yang akan mengungsi dengan KA selama korban di wilayan rawan bencana cukup dengan menunjukkan Ktp keberadaan mereka, tidak hanya itu PT KAI (Persero) juga memberikan fasilitas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78
pengiriman barang yang di tujukan kepada korban bencana merapi dari jakarta bandung, surabaya, madiun. Setelah bencana merapi berakhir, PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta bersama MNC Group yang di hadiri oleh duta besar kereta api didi petet hal ini bertujuan untuk mengobati trauma psikis yang dialami anak-anak korban Merapi dengan mengajak mereka bersenangsenang dengan menggunakan kereta api melintasi Jogja
Solo.
Sebelum naik kereta api, mereka diajarkan untuk mengenal disiplin kereta api. Tidak hanya naik kereta saja, mereka juga diberikan bingkisan peralatan sekolah dan santunan pendidikan oleh MNC Group.Santunan kepada panti asuhan yang dilaksakan setiap bulan. PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta setiap bulannya berkunjung ke panti asuhan dan memberikan santunan, pemberian santunan ini dilakukan oleh masing- masing divisi secara bergilir oh ya kita rutin kepanti asuhan setiap bulan, kalau untuk PKBL itu PT. KAI melakukan PKBL berdasarkan UU pemerintah yang diambilkan dari laba perus (wawancara Staff Humas, Rabu 13 Juli 2011) c. Donor Darah dan Sunatan Masal PT KAI (Persero) berkerja sama dengan PMI pusat dalam rangka donor darah yang diikuti oleh karyawan PT KAI (Persero) sendiri maupun masyarakat sekitar. Dalam acara ini juga diadakan permeriksaan geratis bagi masyarakat dan sunatan geratis. Program ini diadakan setahun sekali dalam satuhari dari jam 8.00 WIB sampai jam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 79
16 00 yang bertempat di balai pengobatan milik PT. KAI(Persero) Daop 6 Yogyakarta yang berada di sebelah utara stasiun Tugu Yogyakarta. d. Pengelolaan Sampah PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta juga turut mendukung kelestarian lingkungan di area manfaat kereta api. Hal ini bertujuan disamping melakukan penghijauan dan membuat paru-paru kota, juga untuk menjaga kesetablian tanah demi keselamatan kereta api. Hal ini sudah dilakukan sekali dengan menanam 5000 pohon di seluruh stasiun Daop 6 Yogyakarta meliputi Kedung Banteng sampai Jenar (mencakup stasiun dan sepanjang rel kereta api)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 80
B. ANALISIS DATA 3.
Media Relations Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta Yosal Iriantara (2005:32) mengartikan Media Relations merupakan bagian
dari
Public
Relations
eksternal
yang
membina
dan
mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dengan publik untuk mencapai tujuan organisasi. Seperti yang dikemukakan dalam teori diatas media relations juga merupakan bagian dari program eksternal humas PT.KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta. Hubungan baik dengan media sangat diperlukan oleh PT.KAI guna terciptanya image positif dimasyarakat. Humas PT.KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta sangat menyadari arti penting dari keberadaan media dalam perkembangan PT. KAI selama ini. Dengan kegiatan ini PT. KAI telah menerima sanjungan dari masyarakat karena informasi yang diberikan oleh PT. KAI sudah cukup lengkap. Khalayak juga dapat terbantu dengan media untuk memperoleh informasiinformasi terbaru tentang kereta api. Frank Jefkins (2000:98) menjelaskan usaha untuk mencapi publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 81
Secara teknis, membangun media relations menurut Fank Jefkins (2000:100-102) adalah sebagai berikut : 5. Memahami media : yaitu dengan mengetahui karakteristik masing- masing media , kekuatan dan kelemahannya, bagaimana memproduksi berita, program di radio dan televisi. Caranya dengan pengamatan, melakukan kunjungan ke media, melakukan wawancara melalui telepon mengenai hal- hal yang terkait dengan upaya untuk lebih mengenali media 6. Memahami hal penting tentang media sebagai berikut a) kebijakan editorial, b) frekuensi penerbitan, c) tanggal terbit, d) proses percetakan/produksi, e) daerah sirkulasi/siaran, f) jangakuan pembaca/pendengar/pemirsa, g) metode distribusi untuk media cetak (langgana/eceran) metode kerjasama dengan radio/televisi dalam [pembuatan program acara. 7. Memahami dan melaksanakan prinsip- prinsip hubungan baik yaitu : a) memahami dan melayani media, b) membangun reputasi sebagai orang yang bisa dipercaya, c) menyediakan salinan naskah berita(press release), foto, rekaman suara (untuk radio) dan rekaman gambar (untuk televisi) d) bekerjasama dalam penyajian materi, e) menyediakan fasilitas verifikasi atau pembuktian akan kebenaran materi yang mereka terima misalnya dengan kunjungan ke perusahaan, kunjungan ke pabrik, lapangan, pusat- pusat industri/aktivitas organisasi lainnya, f) membangun hubungan personal yang kokoh dan positif. 8. Memahami tanggungjawab dan loyalitas yang saling bertentangan antara praktisi humas yang mewakili perusahaan/ industri media.
Humas PT.KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta juga memiliki prinsip dalam membangun hubungan dengan media yaitu diantaranya sebagai berikut : 1.
Memahami dan melayani media, humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta harus mampu menciptakan hubungan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 82
timbal balik yang saling menguntungkan antara humas dengan media massa. 2. Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta membangun reputasi sebagai orang yang dapat dipercaya dan senantiasa siap menyediakan materi yang akurat dimana saja dan kapan saja dibutuhkan oleh para wartawan. 3. Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta menyediakan salinan yang baik, penyediaan salinan seperti foto diperlukan guna mendukung data yang diberikan. 4. Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta bekerjasama dalam penyediaan materi seperti bekerjasama dalam persiapan wawancara atau jumpa pers dengan tokoh- tokoh tertentu. 5. Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta menyediakan fasilitas verifikasi, penyediaan fasilitas verifikasi (membuktikan kebenaran) bagi wartawan terhadap materi yang diterima. 6. Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta Membangun hubungan personal yang kokoh, dengan
keterbukaan,
kejujuran, kerjasama, saling menghormati profesi.
Dalam menjalin hubungan dengan media massa /pers bagi humas mempunyai sasaran. Menurut teori yang dikemukakan dalam buku karangan Rahmadi (1993:56) menyatakan bahwa sasaranya yaitu :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 83
1. Untuk memperoleh publisitas seluas mungkin mengenai kegiatan serta laangkah lembaga/organisasi yang dianggap baik untuk diketahui oleh publik 2. Untuk memperoleh tempat dalam pemberitaan pers (liputan, laporan, ulasan, tajuk yang efektif, wajar dan seimbang (balance) mengenai hal- hal yang menguntungkan lembaga/organisasi. 3. Untuk memperoleh umpan balik mengenai upaya dan kegiatan lembaga/organisasi 4. Melengkapi data/informasi bagi pimpinan lembaga/organisasi untuk keperluan pembuatan penilaian (assessment) secara tepat mengenai situasi atau permasalahan yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan lembaga/perusahaan 5. Mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan yang dilandasi rasa saling percaya dan saling menghormati
Humas PT.KAI (Persero) juga memiliki sasaran dalam media relations yaitu ntuk memperoleh publisitas seluas mungkin mengenai kegiatan yang dilakukan PT.KAI yang dianggap baik untuk diketahui publik
serta
memperoleh
tempat
dalam
pemberitaan
yang
menguntungkan bagi perusahaan Menjalin hubungan dengan media massa/ pers, supaya menjadi mitra yang baik humas memerlukan pendekatan baik secara fungsional maupun personal untuk mendapatkan kerjasama yang baik sehingga nantinya muncul berita yang baik untuk publisitas sehingga mendapat image yang baik.
Dalam
buku
karangan Rahmadi (1993:60)
diterangkan bahwa : Pendekatan fungsional merupakan hubungan yang terjalin secara formal atara dua institusi, sehingga yang terjadi adalah hubungan professional selaku sumber berita dengan pencari berita. Bentuk hubungan adalah press conference, press briefing, press interview, press release, press tour. Press conference, press brefing, dan press interview merupakan kegiatan- kegiatan formal yang dilakukan oleh humas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 84
dalam rangka distribusi informasi. Press conference atau yang lebih dikenal dengan jumpa pers diadakan apabila ada sebuah masalah khusus yang terjadi. Adapun inisiatif pengadaan perss conference bias berasal dari wartawan, ataupun keinginan instansi yang berkepentingan atau humas. Sedangakan breafing pers diadakan bisa secara teratur dengan berbagai infoemasi mengenai aneka kegiatan instansi dengan jalan dialog. Sedangakan press interview merupakan jenis kegiatan pelayanan humas tentang informasi yang dibutuhkan wartawan, sehingga bisa wartawan bertanya lalu pihak humas mencarikan data yang dibutuhkan. Press tour merupakan wahana yang diadakan suatu instansi pelaksana pemerintah daerah yang berkoordinasi dengan humas guna penyebaran berbagai informasi sekaligus. Sehingga press tour merupakan kagiatan desiminasi yang berupa ekspose suatu kegiatan/proyek kepada wartawan yang tidak mempunyai nilai berita apabila ditulis menjadi berita biasa. Atau dengan kata lain untuk menulis hal- hal yang lupuy dari perhatian mereka tetapi ingin disebarluaskan oleh instansi yatng bersangkutan. Berdasarkan teori tersebut diatas, humas PT.KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta telah melakukan kegiatan media relations yang diantaranya adalah : a) Press Release : humas membuat press release untuk memberikan informasi kepada masyarakat secara lebih lengkap. Press release dibuat pada waktu- waktu khusus seperti (Lebaran, Natal, Tahun Baru, HUT KA, kecelakaan KA, Raker, GAPEKA Baru, Tarif Baru dan sebagainya) b) Press Tour : humas mengadakan press tour dengan mengundang wartawan untuk datang dan melakukan kunjungan dilingkungan PT. KAI (Persero) guna meliput berbagai kegiatan atau proyek yang sedang dilakukan oleh perusahaan sebagai sumber berita yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 85
ingin disebarluaskan oleh PT.KAI (Persero) kepada masyarakat melalui media. c) Pers conference/ Konferensi Pers : humas akan mengadakan konferensi pers apabila ada sesuatu yang perlu dipublikasi atau diklarifikasi
kepada masyarakat dengan bekerjasama dengan
media sebagai sarana penyalur informasi antara PT. KAI (Persero) dengan publik. d) Siaran pers di radio : humas mengadakan siaran pers di beberapa radio di wilayah Daop 6 Yogyakarta sebagai sarana untuk berkomunikasi langsung dengan publik, mendengarkan dan menjawab pertanyaan yang dikemukaan oleh publik secara langsung melalui siaran radio sehingga pihak humas pun dapat langsung menjawabnya. e) Siaran pers di televisi, dilakukan dengan melakukan wawancara langsung di televisi dengan narasumber PT.KAI (Persero) terkadang humas juga melakukan siaran talk line yaitu wawancara terpisah dengan media yang kemudian disiarkan kepada publik Dalam pendekatan personal perlu dijalin hubungan yang saling menguntungkan dengan menjadikan pers sebagai mitra kerja. Sehingga yang terjalin adalah hubungan yang informal dan bersifat non teknis. Sehingga terjalin hubungan saling pengertian, apresiatif, mendukung langkah- langkah humas, serta timbul saling toleransi diantara kedua
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 86
belah pihak. Bentuk kegiatan yang terjalin adalah press reseption dan press gathering. Hal ini diperkuat oleh teori yang dikemukakan oleh Cutlip & Center (1982:384) yang menjelaskan bahwa : 3) hubungan media yang baik dapat diraih melalui kejujuran dan servis media yang sangat membantu, yang dibangun dalam atmosfer saling terbuka dan menghormati 4) sebuah hubungan yang baik akan dapat diraih melalui beberapa prinsip dasar yang terdiri dari : tidak memihak, memberikan bantuan, tidak mencari- cari kesalahan, tidak menanyakan pertanyaan yang menjebak, tidak membanjiri media dengan publisitas dan terus- menerus melakukan pembaruan. (PrenticeHall, New Jersey) Dari teori yang dikemukakan oleh Cutlip & Center tersebut dapat dikatakan bahwa humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta telah melakukan hubungan media secara fungsional dengan baik dengan jujur dan terbuka serta saling menghormati. Dari pihak media yang dalam hal ini diwakilkan oleh wartawan menganggap humas PT.KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta
terbuka dan profesional dalam menyampaikan
informasi. Wartawan telah diberikan kemudahan dalam peliputan maupun kemudahan dalam memperoleh data dari humas PT.KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta. Akan tetapi dari dilihat dari pendekatan personal humas PT.KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta masih kurang memberikan pelayanan kepada wartawan seperti media gathering, press gathering ataupun pertemuan-pertemuan lainnya dengan wartawan. Selama ini, hubungan yang
terjalin
hanya sebatas
ketika
kedua
belah
pihak saling
membutuhkan, tidak ada suatu acara informal seperti pertandingan futsal,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 87
makan malam bersama para wartawan, ataupun kegiatan-kegiatan lainnya selepas kerja. Hal tersebut tidak begitu dipermasalahkan oleh wartawan karena selama ini hubungan yang terjalin antara media dengan humas PT.KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta dianggap sudah cukup baik. Akan tetapi ada baiknya humas menyadari bahwa pendekatan secara personal kepada wartawan juga membantu dalam media relations . Menurut (Wardhani 2008:17) Manfaat Media Relations antara lain adalah: d. Membangun pemahaman mengenai tugas dan tanggungjawab organisasi dan media massa. e. Membangun kepercayaan timbal balik dengan prinsip saling menghormati dan menghargai, kejujuran serta kepercayaan. f. Penyampaian/ perolehan informasi yang akurat, jujur dan mampu memberikan pencerahan bagi publik. Manfaat media relations bagi Daop 6 Yogyakarta adalah : a. membantu sosialisasi kebijakan b. membantu mensosialisasikan prodak baru yang di miliki PT.KAI (persero) c. sebagai media komunikasi antara perusahaan dengan konsumen Humas PT.KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta mengunakan media massa sebagai medium penyampaian pesan dan pencitraan kepada publik. Semakin banyak akses yang didapat publik dari media massa berkaitan dengan layanan yang diberikan oleh Humas PT.KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta, maka diharapkan semakin besar tingkat kepercayaan publik. Pada akhirnya publik akan memakai jasa perusahaan yang dipublikasikan media
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 88
4. Corporate Social Responsibility (CSR) Humas PT. KAI (Persero) DAOP 6 Yogyakarta Petkoski dan Twose (2003) mendefinisikan CSR sebagai komitmen bisnis untuk berperan untuk mendukung pembangunan ekonomi, bekerjasama dengan karyawan dan keluarganya, masyarakat lokal dan masyarakat luas, untuk meningkatkan mutu hidup mereka dengan
berbagai
cara
yang
menguntungkan
bagi
bisnis
dan
pembangunan. Darwin mendefinisikan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggungjawab organisasi di bidang hukum (Darwin, 2004:23) Salah satu definisi CSR yang dinyatakan oleh Sonny Sukada dan kawan- kawan (Sonny,2007:40) yaitu CSR merupakan segala upaya manajemen yang dijalannkan etitas bisnis untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan berdasarkan keseimbangan pilar ekonomi, sosial dan lingkungan dengan meminimumkan dampak negative dan memaksimumkan dampak positif setiap pilar. Sesuai dengan teori yang sudah dijelaskan dalam teori diatas kegiatan CSR yang dilakukan oleh Humas PT. KAI (Persero) DAOP 6 Yogyakarta
bertujuan untuk membantu masyarakat sebagai bentuk
kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar dan CSR yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 89
dilakukan oleh humas PT.KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyeimbangkan kerja perusahaan yang berorientasi pada keuntungan (ekonomi) dengan kepentingan sosial dan lingkungan. Dalam UU PT No.40 Tahun 2007 yang belum lama ini disahkan DPR. Disebutkan bahwa PT yang menjalankan usaha di bidang dan/atau bersangkutan dengan sumber daya alam wajib menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan (Pasal 74 ayat 1). PT yang tidak melakukan CSR dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan. Berdasarkan undang- undang diatas PT.KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta telah melaksanakan kewajibannya dengan menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam program CSR yang diselenggarakan oleh humas PT.KAI Daop 6 Yogyakarta. Sumber biaya dari rogram CSR yang diselenggarakan di daerah yang dalam hal ini di Daerah Operasi 6 Yogyakarta bersumber dari pusat yang sudah menganggarkan dana khusus untuk program CSR. Ernst dan Young dalam Jackie, mengetengahkan empat tanggung
jawab
perusahaan
(karyawan,
konsumen,
masyarakat,
lingkungan). Empat tanggung jawab perusahaan tersebut dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dari program kunci (key program). Yang dimaksud dengan key program adalah program- program tang dapat dipilih perusahaan untuk melaksanakan kegiatan CSR yang spesifik yang ditujukan bagi empat tanggung jawab perusahaan tadi. Dari 9 program
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 90
kunci yang ada , umumnya dipilih 3 atau 4 program yang sejalan dengan misi perusahaan untuk dilaksanakan. 9 kunci tersebut adalah ( Jackie, 2008:49-51) a. Emlopyee program Karyawan merupakan kunci dari stakeholders di perusahaan. Program bagi karyawan dimulai dari kesehatan dan keamanan dan kini telah berkembang seperti keseimbangan hidup dalam bekerja, dan fasilitas bagi karyawan untuk turut dalam pengambilan keputusan perusahaan. b. Community and broader society Hampir semua perusahaan mempraktekkan hal ini. Konsep paling lazim yang dijalankan adalah memberikan bentuan berwujud uang kepada masyarakat yang miskin atau membutuhkan . c. Environment programs Program lingkungan umumnya merupakan program salam urutan ke tiga yang dipraktekkan oleh perusahaan. d. Reporting and communication programs Sembilan
dari
sepuluh
perusahaan
yang
diinterview
mempublikasikan tipe laporan CSR berkelanjutan yang hamper sama. e. Governance/ code of conduct programs Pemerintah merupakan konsep CSR paling sentral. Beberapa stakeholders
kunci,
mengharapkan
commit to user
perusahaan
untuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 91
mengungkapkan kegalauan mereka melalui cara yang baik kepada pemerintah agar system pemerintahan lebih mudah diakses dan transparan. f. Stakeholder engagement programs Perjanjian efektif dari para stakeholders biasanya digunakan sebagai komponen kunci dari keseluruhan strategi CSR yang berkelanjutan. g. Supplier programs Program bagi supplier adalah untuk mengantisipasi permasalahan supply. h. Cutomer / product stewardship programs CSR menyarakan perusahaan untuk melihat sesuatu di dalam complain pelanggan dan kualitas proses asuransi. i. Shareholders programs Para
pemegang
saham
selalu
menjadi
stakeholder
yang
diprioritaskan dalam sebuah perusahaan di mana perusahaan selalu berada di bawah tekanan untuk menunjukkan peningkatan nilai keuntungan. Dalam menjalankan bisnis, 9 pihak tersebut merupakan bagian penting yang mendukung menejemen dalam keberlangsungan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Seberapa penting tiap bagian tergantung masing- masing peusahaan. Sebaiknya perusahaan memilih 3 sampai 4 dari key program tersebuit sebagai sasaran dari kegiatan CSR perusahaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 92
sebagai wujud tanggung jawab perusahaan terhadap orang- orang yang berjasa bagi mereka. Dari teori- teori tersebut diatas dapat dikatakan bahwa humas Humas PT. KAI (Persero) DAOP 6 Yogyakarta mempunyai kesempatan besar untuk membantu perusahaan dalam melaksanakan hal- hal yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan yang meliputi bidang social kemasyarakatan, public infrastructure, keagamaan, kesehatan, lingkungan, keamanan , dan sebagainya. Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya tidak dibenarkan hanya mengejar tanggung jawab ekonomi saja yaitu keuntungan semata (profit), tetapi
juga harus terlibat pada
pemenuhan tanggung jawab sosialnya terhadap terhadap kesejahteraan masyarakat (people) dan berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet). Adapun kegiatan sosial kemasyarakatan atau lebih populer dengan sebutan CSR (Corporate Social Responsibility) yang telah dilakukan oleh humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta adalah a.
Dalam bidang kesehatan : khitanan massal, pengobatan gratis, aksi donor darah.
b.
Dalam bidang sosial : pembagian daging kurban, pemberian alat perlengkapan ibadah serta pemberian santunan/ tali asih bagi yatim piatu yang dilaksanakan pada setiap bulan.
c.
Penghijauan dengan penanaman pohon di lingkungan stasiun- stasiun Daerah Operasi 6 Yogyakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 93
d.
Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) dilakukan guna membantu masyarakat sekitar dengan memberikan dana pinjaman yang selanjutnya digunakan sebagai modal usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Manfaat CSR PT.KAI (persero) Daop 6 Yogyakarta adalah sebagai berikut : a. pencitraan positive b. mendukung proses pencitraan perusahaan c. terjalin hubungan timbal balik yang baik antara perusahaan dengan lingkungan sekitar Ruup et.al (2006) menitikberatkan CSR sebagai berikut : CSR plays a role about fostering positive social relationships between organizations and communities
Business Intelligence Journal -
January, 2009 Vol.2 No.1 Sharma S., Sharma J. and Devi A, hal 208 ) (CSR berperan memelihara hubungan sosial positif antara perusahaan dan masyarakat). CSR merupakan suatu etika perusahaan, dimana perusahaan
mengadakan
interaksi
yaitu
berkomunikasi
dengan
masyarakat sekitar. Hal inilah yang mendorong CSR muncul dengan program yang paling awal dan sederhana, yaitu bantuan yang sifatnya karikatif (pemberian donasi yang seringkali tidak mendidik, karena menciptakan ketergantungan) ataupun filantropi (kepedulian perusahaan terhadap korban bencana alam).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 94
Kerangka kegiatan CSR yang semula hanya karikatif atau filantropi telah berubah menjadi konsep community development (pengembangan masyarakat) yang tidak hanya menyangkut kesejahteraan ekonomi masyarakat (seperti
pemberian modal usaha, pelatihan
keterampilan kerja). Melainkan pula, kesejahteraan sosial ( semisal pemberian jaminan sosial, penguatan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan pendidikan, penguatan kapasitas lembagalembaga sosial dan kearifan lokal) dewasa ini banyak perusahaan yang kurang menyukai pendekatan karikatif atau filantropi karena tidak mampu meningkatkan keberdayaan atau kapasitas masyarakat lokal sehingga
pendekatan
community
development
semakin
banyak
diterapkan. Suatu kegiatan disebut CSR ketika memiliki unsur berikut : (Reza Rahman hal 13) 1. Continuity
dan
sustainability
atau
kesinambungan
dan
berkelanjutan merupakan unsur mutak dari CSR. Suatu kegiatan amal yang berdasarkan trend ataupun incidental, bukanlah CSR , CSR merupakan hal yang bercirikan pada long term perspective 2. Community empowerment atau pemberdayaan masyarakat Membedakan CSR dengan kegiatan sosial yang bersifat katikatif ataupun filantropi. Tindakan- tindakan kedermawanan meskipun mambantu masyrkat tetapi tidak menjadikannya mandiri. CSR
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 95
pada tataran ini hanya bentuk kegiatan perusahaan untuk berbuat baik agar terlihat baik (do good to look good) 3. Two ways brati program CSR bersifat 2 arah, perusahaan bukan lagi berperan sebagai komunikator semata, tapi juga harus mampu mendengarkan aspirasi dari masyarakat, ini dapat dilakukan
dengan
need
assegment
yaitiu
survey
untuk
mengetahui needs desair interest dan wants dari masyarakat. Program CSR yang dilakukan oleh PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta termasuk dalam 3 unsur yang disebutkan diatas, karena memiliki Continuity dan sustainability atau kesinambungan dan berkelanjutan, Community empowerment atau pemberdayaan masyarakat dan Two ways brati program CSR bersifat 2 arah. Ketiga unsur tersebut sangat berperan penting dalam kesuksesan program CSR yang dilakukan oleh humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta. Program CSR yang berkelanjutan diharapkan dapat membantu menciptakan kehidupan dimasyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri. Setiap kegiatan tersebut akan melibatkan semangat sinergi dari semua pihak secara terus menerus membangun dan menciptakan kesejahteraan dan pada akhirnya akan tercipta kemandirian dari masyarakat yang terlibat dalam program tersebut, sesuai dengan kemampuannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Dari serangkaian data yang diperoleh dilapangan, baik itu melalui wawancara dengan responden maupun dari hasil pengamatan selama penelitian dan dari sumber data tertulis yang ada, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa aktivitas eksternal relations humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta dalam media relations dan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebagai berikut :
1. Media Relations yang dilakukan oleh humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta adalah
a. Press Release, dilakukan dengan membuat berita untuk mengupdate informasi pada waktu- waktu khusus misalnya Lebaran, Natal, Tahun Baru, HUT KA, kecelakaan KA, Raker, GAPEKA Baru, Tarif Baru dan sebagainya. b. Press Tour diadakan dengan mengundang wartawan untuk memberikan pengalaman dan pemahaman lebih dalam tentang perusahaan. Biasanya delakukan dengan mengunjungi stasiunstasiun bersejarah dan tempat- tempat menarik lain yang dimiliki oleh PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta.
commit96to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 97
c. Pers conference/ Konferensi Pers, dilakukan untuk memberikan informasi secara resmi kepada wartawan mengenai isu- isu atau topik topik pemberitaan yang menyangkut PT.KAI (Persero). d. Siaran pers di radio, dilakukan dengan wawancara eksklusif dengan narasumber PT.KAI (Persero) melalui radio untuk berbagai isu secara berkelanjutan. humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta biasnya melakukan siaran di radio- radio lokal yang berada di wilayah Yogyakarta seperti radio RRI dan Sonora Yogyakarta. e. Siaran pers di televisi, dilakukan dengan melakukan wawancara langsung di televisi dengan narasumber PT.KAI (Persero) terkadang humas juga melakukan siaran talk line yaitu wawancara terpisah dengan media yang kemudian disiarkan kepada publik. selain itu humas melakukan iklan layanan masyarakat di media elektronik contohnya dengan media- media lokal seperti TVRI dan Jogja TV.
Media Relations sangat berperan penting dalam menjaga image positif perusahaan di mata publik. Tanpa media PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta tidak akan bisa berkembang dengan baik karena media merupakan sarana penyaluran informasi kepada publik. Media relations bertujuan untuk memperoleh publisitas seluas mungkin mengenai kegiatan yang dilakukan PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta agar diketahui umum serta membantu dalam sosialisasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 98
kebijakan dan produk- produk baru yang dimiliki PT. KAI (Persero). Humas melakukan media relations dengan berbagai media baik itu media cetak maupun media elektronik khusunya media lokal yang berada di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
Humas PT. KAI (Pesero) Daop 6 Yogyakarta biasanya mengundang media yang diwakili oleh wartawan untuk memberikan informasi dan meliput moment- moment penting yang diadakan humas PT. KAI (Pesero) Daop 6 Yogyakarta. Selain itu humas juga biasanya diundang untuk menjadi narasumber dalam acara- acara tertentu yang diselenggarakan oleh pihak media. Humas selaku penghubung media dengan
perusahaan sangat memperhatikan
kebutuhan media akan informasi mengenai perusahaan dengan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh media.
2. Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta adalah
a. Bidang kesehatan, dalam bidang kesehatan CSR dilakukan dengan khitanan massal, pengobatan gratis, aksi donor darah. b. Bidang sosial, dalam bidang sosial CSR dilakukan dengan pembagian
daging
kurban,
pemberian
alat
perlengkapan
ibadah serta pemberian santunan/ tali asih bagi yatim piatu yang dilaksanakan pada setiap bulan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 99
c. Penghijauan dan penanaman pohon, CSR dilakukan dengan melakukan penghijauan dengan penanaman pohon di lingkungan stasiun- stasiun Daerah Operasi 6 Yogyakarta. d. Program Kemitraan Bina Lingkungan, CSR dilakukan dengan PKBL guna membantu masyarakat sekitar dengan memberikan dana pinjaman yang selanjutnya digunakan sebagai modal usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Program- program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta mengacu pada program- program yang sudah direncanakan oleh humas PT. KAI (Persero) pusat dan humas daerah dapat mengembangkan program tersebut sesuai dengan kebutuhan daerahnya masing- masing.
B. SARAN 1. Media Relations Humas PT.KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta a) Penulis menyarankan agar humas PT.KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta dapat segera bertindak atau klarifikasi dalam menanggapi pemberitaan yang sifatnya negatif, sehingga berita yang berkembang tidak semakin meluas. b) Penulis menyarankan agar humas PT.KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta dapat melakukan kegiatan media relations dengan lebih mendekatkan diri kepada wartawan secara personal agar terciptanya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 100
hubungan yang lebih baik dan lebih akrab antara humas dengan wartawan. c) Penulis menyarankan agar humas PT.KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta lebih mengembangakan media relations yang sudah terlaksana selama ini, sehingga hubungan yang terjalin antara humas dengan media akan terus terjaga.
2. Corporate Social Responsibility (CSR) Humas PT.KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta
a) PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta diharapkan dapat meningkatkan pemahaman terhadap konsep dan praktik CSR yang benar dan ideal. Agar mampu mempraktikan program sosial tidak hanya sebatas kontribusi karitatif atau amal, tetapi menciptakan sebuah system dengan pemerintah, dan masyarakat dimana diantara mereka saling berhubungan satu sama lain dan saling memberikan keuntungan. b) Pengembangan program CSR yang dilakukan oleh humas PT. KAI (Persero) diharapkan dapat mengacu pada konsep pembangunan yang berkelanjutan (Sustainability development). Prinsip keberlanjutan ini mengedepankan pertumbuhan, khususnya bagi masyarakat miskin dalam mengelola lingkungannya dan kemampuan institusinya dalam mengelola pembangunan, serta strateginya adalah kemampuan untuk mengintegrasikan dimensi ekonomi, ekologi, dan sosial menghargai kemajemukan ekologi dan sosial budaya.
commit to user
yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 101
c) Humas
PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta harus terus
melakasanakan program CSR sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat karena hal tersebut dapat membantu meningkatnya image PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta di masyarakat.
commit to user