MOTIF DAN INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET DIKALANGAN SISWA SMP (Studi Korelasi Mengenai Motif dan Intensitas Penggunaan Internet Terhadap Prestasi Belajar Siswa kelas VIII SMP N 1 Delanggu, Klaten, Jawa Tengah) Rizky Kurniadi Widyantoro
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial danPolitik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstract Internet usage in the world at this time continues to increase. Not least in Indonesia. Internet users are growing rapidly in number. Provided by the network operator service providers are also becoming more sophisticated. All the activities of the office, business, economics, and education are also using the internet as supporting ongoing activities. In the world of education is one example. Already implemented teaching and learning activities that require students active in obtaining information about education. One means students obtain information outside of school learning activities is through the internet. Internet can be used to support students in gaining information in school lessons. Internet can also be used as a means of entertainment and means to interact with friends. Schools in Indonesia have started to facilitate students with school internet network. The Harl course there are the positives and negatives. This research is used to find out whether the motive for the use and intensity of use of the Internet can affect student achievement. Is there a relationship of two variables above on student achievement. The result was no significant correlation between internet usage patterns on student achievement. Also there is a significant correlation between the intensity of Internet usage terhdap student achievement. So with schools to facilitate students with the Internet pose a positive impact on student achievement. Keywords: Use of the Internet, Motif, intensity, learning achievement
1
Pendahuluan Dewasa ini penggunaan internet didunia sangat luar biasa. Banyak hal yang tidak bisa dijalankan tanpa menggunakan akses internet. Internet sudah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki oleh banyak umat manuasia. Berdasarkan www.voaindonesia.com jumlah pengguna Internet di seluruh dunia terus meningkat. Menurut Badan telekomunikasi PBB, yang mengatakan bahwa akan ada hampir tiga miliar pengguna pada akhir tahun ini. Dua pertiga dari pengguna tersebut
ada
di
negara
berkembang.
Dalam
pernyataannya,
Serikat
Telekomunikasi Internasional (ITU) juga mengatakan bahwa jumlah langganan ponsel juga lebih meningkat lagi, mencapai hampir tujuh miliar pada akhir 2014. Hal tersebut didukung karena teknologi yang semakin memudahkan setiap orang untuk mengakses internet. Pengguna internet dari waktu ke waktu terus meningkat, seiring dengan bertambahnya ponsel, tablet dan komputer jinjing di seluruh dunia. Selain itu menjamurnya media sosial seperti facebook, twitter, instagram dan lain-lain menjadi pendorong meledaknya pengguna internet di seluruh dunia. Kini mengakses internet tidak hanya bagi penduduk yang berada di kota metropolitan, tetapi kini sudah menjadi bagian dari masyarakat yang tinggal di pedesaan. Bahkan bagi sebagian orang, internet sudah menjadi kebutuhan pokok, karena tidak ada hari terlewat tanpa mengakses internet. Indonesia berada disepuluh peringkat atas negara yang paling besar penggunaan internetnya. Menurut Kemkominfo bahwa pengguna internet di Indonesia hingga saat ini telah mencapai 82 juta orang. Dengan capaian tersebut, Indonesia berada pada peringkat ke-8 di dunia. Selain digunakan oleh setiap orang, penggunaan internet juga digunakan untuk melancarkan perekonomian, perdagangan, pelayanan masyarakat dan juga pendidikan. Begitu mudahnya cara mengakses internet menjadikan internet bisa dinikmati oleh semua golongan usia. Terlebih pada usia anak-anak dan remaja. Belakangan ini bisa dilihat jelas disekeliling kita bahwa banyak anak-anak yang sudah memiliki dan mengoperasikan handphone setiap hari.Dimana perangkat handphone dewasa ini memiliki banyak ragam dan fitur yang
2
memungkinkannya untuk bisa mengakses internet.Banyaknya merk handphone yang bermunculnya menjadikan persaingan dipenjualan Handphone semakin ketat. Hal tersebut mengakibatkan banyak produsen Handphone yang menjual barangnya dengan harga yang sangat terjangkau dan tetap memiliki fitur-fitur yang bersaing dengan merk lain. Baru-baru ini survei tentang penggunaan internet oleh anak-anak remaja banyak dilakukan.Salah satunya menyebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia yang berasal dari kalangan anak-anak dan remaja diprediksi mencapai 30 juta. Masa anak-anak dan remaja tidak bisa dilepaskan dari dunia pendidikan. Dimana pada usia tersebut anak-anak selayaknya mendapatkan pendidikan melalui bangku sekolah. Internet juga bisa memudahkan seorang anak dalam memperoleh pendidikan diluar sekolah.Selain itu juga bisa mendukung dan menambah pemahaman dari pelajaran yang diberikan disekolah. Fungsi internet didunia pendidikan seperti yang dilansir smp-pgritamsel.bekasikab.com antara lain : 1. Memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan. 2. Sebagai sumber tambahan Pelajaran Yang belum di mengerti di Sekolah. 3. Melatih Siswa Supaya Mengetahui Cara-cara Penggunaan Komputer. 4. Sebagai Sarana Komunikasi.1 Dalam Sebuah Jurnal dari Universitas Di Nigeria, dijelaskan bahwa “if Internet Services are fully exploited, the performance of bstudents in institutions of higher learning in Nigeria will improve.”2 Yang berarti jika layanan Internet digunakan sepenuhnya, maka prestasi mahasiswa di perguruan tinggi di Nigeria akan meningkat. Hal itu berdasarkan dengan hasil penelitian dimana peneliti meneliti
beberapa
variabel
yang
mewakili
penggunaan
internet
oleh
siswa.Diantaranya seperti jumlah sesi browsing dan panjang sesi browsing yang berkorelasi dengan nilai akhir siswa. Dalam jurnal tersebut juga dijelaskan bahwa ada lebih dari 5 juta situs web memungkinkan siswa untuk memperoleh sumber informasi yang relevan dari semua disiplin ilmu 1 2
http://smp-pgritamsel.bekasikab.com diakses tanggal 27 September 2014 Peter M. Ogedebe, “Internet Usage and Student’s Academic Performance in Nigeria Tertiary Institutions: a Case Study of Universuty of Maidugiri” Nigeria 2012
3
Konsep Student Active Learning (SAL) atau dalam istilah pendidikan di Indonesia “Cara Belajar Siswa Aktif” dapat membantu pengajar meningkatkan daya kognitif pembelajar. Dari situ pelajar dituntut lebih aktif, dan internet bisa digunakan untuk menunjang hal tersebut diluar jam sekolah.Internet bisa digunakan untuk mencari pengetahuan yang mungkin tadi kurang jelas saat diajarkan disekolah. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Renate Motschnig-Pitrik dari University of Vienna menyatakan bahwa kegiatan Student-Centred-InternetAssisted Teaching (SCIAT) dengan menggunakan internet sangat efektif untuk pembelajaran. Karena setelah para siswa berkonsultasi dengan guru sebagai fasilitator, siswa dapat mencari dan mengeksplorasi informasi relevan sebanyakbanyaknya di internet untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi.Sekolahsekolah didaerah kita sekarang sudah banyak memiliki fasilitas internet didalamnya. Sebagai contoh pada SMA Plus N 7 bengkulu, disana ada sebuah ruangan yang dinamanakan Pusat Sumber Belajar. Ruangan tersebut adalah ruangan sumber informasi dan media belajar bagi Guru dan Siswa, karena dalam ruangan ini Guru dan Siswa dapat menggali informasi dan mendapatkan informasi serta berbagi informasi untuk melakukan pembelajaran yang maksimal. Dalam ruangan ini kita bisa melihat dunia luar karena dalam ruangan ini juga informasi yang ada di seluruh belahan dunia bisa diakses.Hal ini jelas karena dalam ruangan ini computer yang ada sudah dilengkapi dengan media Internet. Bukan itu saja bagi siswa atau guru yang memiliki Laptop bisa mengakses internet bebas dimana saja karena dari ruangan ini pula terpancar sinyal Wireless yang dipasang secara hotspot. Demikian halnya pada SMA N 5 Surabaya, sekolah tersebut menjadi sekolah pertama di Jawa Timur yang menerapkan “Indonesia Digital Schools” (Indischools), sebuah program kerja sama Telkom dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Seluruh siswa dan guru di SMAN-5 Surabaya bisa memanfaatkan akses internet melalui WiFi yang terpasang di sekolah tersebut. Rencananya ada 400 sekolah lainnya di Jatim yang akan mengimplementasikan program sekolah digital ini. Dengan demikian bisa dilihat bahwa pemerintah juga
4
mengapresiasi program penggunaan internet didunia pendidikan. Terlebih karena PT Telkom akan menyediakan lebih kurang 100.000 titik akses WiFi di sekolahsekolah se-Indonesia.
Pemerintah berharap, internet bisa memajukan mutu
pendidikan di indonesia. Penggunaan internet di sekolah menengah pertama sampai dengan sekolah menengah atas, salah satunya disebabkan ketiadaan sumber sumber informasi yang tersedia di perpustakaan, sementara di
internet
ketersediaan sumber
sumber tersebut semakin melimpah dan bisa dengan mudah di peroleh hanya dengan mengetik kata kunci pencarian, jelas merupakan faktor utama yang mendorong kepercayaan siswa kepada internet dalam kegiatan akademisnya. Banyaknya buku yang tidak bisa di dapatkan di perpustakaan sekolah tetapi dapat diperoleh di internet
dalam bentuk full
text
(teks elektronik). Penggunaan
internet sebagai sumber informasi dalam menemukan informasi saat ini tidak lepas dari dampak perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era informasi seperti sekarang. Keberadaan internet sebagai sumber informasi siswa di sekolah semakin
dimudahkan
dalam
pemenuhan kebutuhannya akan
informasi untuk menunjang proses akademisnya. Hal ini dikarenakan internet sebagai salah satu sumber informasi memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh sumber sumber informasi lainnya, seperti kecepatan akses, biaya yang murah, dan keberadaan sumber informasi yang melimpah. Tak dapat dipungkiri bahwasannya internet mampu
menarik
banyak
kalangan.
Salah
satunya
kalangan siswa yang notabennya mempunyai tingkat kebutuhan yang cukup tinggi terhadap informasi.3 Melihat fenomena tersebut, peneliti ingin membuktikan bagaimanakah hubungan penggunaan internet di dunia pendidikan atau penggunaan oleh anakanak sebagai sarana belajar.Seberapakah internet dapat mempengaruhi prestasi belajar seorang anak disekolah.Peneliti ingin mengetahui motif anak-anak dalam menggunakan internet dan intensitas dalam menggunakan internet apakah 3
Iik Novianto, 2013. Perilaku Penggunaan Internet Di Kalangan Mahasiswa (Studi deskriptif tentang perilaku penggunaan internet dikalangan mahasiswa perguruan tinggi negeri (FISIP UNAIR) dengan perguruan tinggi swasta (FISIP UPN) untuk memenuhi kebutuhan informasinya). UNAIR.
5
berpengaruh dalam prestasi belajarnya.Berdasarkan pengamatan peneliti pada kutipan buku dan berita, bahwa pemilihan sampel pada penelitian harus memiliki karakteristik sesuai dengan fenomena yang terjadi, yaitu memiliki perangkat untuk mengakses internet dan menggunakan internet.Setelah melakukan pra survei dibeberapa sekolah, peneliti memilih lokasi penelitian di SMP N 1 Delanggu karena sekolah tersebut memiliki fasilitas laboratorium komputer dan jaringan internet.Sekolah SMP N 1 Delanggu sebelumnya juga termasuk sekolah Rintisan Sekolah Berbasis Internasional (RSBI) sebelum akhirnya ditiadakan oleh pemerintah.Walaupun telah ditiadakan, para siswa di SMP N 1 Delanggu masih dapat mengunakan fasailitas-fasilitas komputer dan internet yang ada disekolah tersebut.Pada pra survei dilokasi, siswa-siswa di SMP N 1 Delanggu tersebut banyak yang menggunakan internet disekolah dan diluar lingkungan sekolah. Mayoritas siswa juga memiliki dan menggunakan laptop yang bisa digunkan untuk mengakses internet. Peneliti menggunakan obyek siswa SMP karena dirasa siswa SMP mempunyai intensitas yang tinggi terhadap Internet.Bisa dilihat bahwa masa sekolah di SMP adalah masa peralihan dari masa SD yang cenderung masih belum mempunyai rasa keingin tahuan yang besar. Dalam pra surveipeneliti melihat siswa kelas VII belum dirasa tepat untuk diteliti karena belum mayoritas paham dan menggunakan internet dengan baik untuk meningkatkan prestasi belajar. Pada siswa kelas IX pun peneliti melihat sudah hampir semua sudah menggunakan internet dengan baik karena pada saat mereka dibangku kelas VII sekolah tersebut menjadi Sekolah Rintisan Bertaraf internasional walaupun akhirnya
program
tersebut
tidak dilanjutkan oleh pemerintah. Peneliti
menyimpulkan kelas VIII lah yang paling tepat untuk diteliti karena mayoritas siswa dikelas tersebut baru mulai senang menggunakan internet.
6
Rumusan Masalah 1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara motifpenggunaan internet dengan Prestasi belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Delanggu, Klaten, Jawa Tengah ? 2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan internet dengan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Delanggu, Klaten, Jawa Tengah? Tujuan 1. Untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan yang signifikan antara motif penggunaan internet dengan Presatasi belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Delanggu, Klaten, Jawa tengah. 2. Untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan internet dengan Prestasi belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Delanggu, Klaten, Jawa tengah. Tinjauan Pustaka a. Komunikasi Komunikasi bersal dari kata “communications” dari bahasa inggris, dan menurut asal katanya dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan tersebut bersumber pada kata communis. Dalam kata communis tersebut mempunyai makna “berbagi”.Bisa diartikan suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan. Jadi, Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi yang berupa pesan, ide, gagasan dari satu pihak kepada pihak lain. Menurut Everett M. Rogers (1998 : 20), Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.4Menurut Shanon dan Weaver mendefinisikan
komunikasi
adalah
interaksi
manusia
yang
saling
mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak
4
Pengantar Ilmu komunikasi, 1998, hal20, Prof. Dr. Hafied Cangara, M. Sc.
7
terbataspada komunikasi verbal, tetapi juga dalam ekspresi muka, lukisan seni, dan teknologi.5 b. Komunikasi menggunakan media Komunikasi menggunakan media / komunikasi bermedia, Menurut Effendy adalah komunikasi yang menggunakan saluran atau sarana untuk meneruskan suatu pesan kepada komunikan yang jauh tempatnya, dan atau banyak jumlahnya. Komunikasi bermedia termasuk dalam komunikasi tak langsung (indirect communication), dan sebagai konsekuensinya arus balik pun tidak terjadi pada saat komunikasi dilancarkan komunikator tidak mengetahui tanggapan komunikan pada saat ia berkomunikasi. Oleh sebab itu, dalam melancarkan komunikasi dengan menggunakan media, komunikator harus lebih matang dalam perencanaan dan persiapannya sehingga ia merasa pasti bahwa komunikasinya itu akan berhasil. Dalam hubungan ini ia harus memperhitungkan berbagai faktor. Ia harus mengetahui sifat-sifat komunikan yang akan dituju dan memahami sifat-sifat media yang akan digunakan. Komunikan yang dituju dengan menggunakan media bisa hanya seorang saja, dapat juga sekelompok kecil orang, bisa pula sejumlah orang yang amat banyak. Berdasarkan banyaknya komunikan yang dijadikan saasaran diklasifikasikan menjadi media massa dan media nirmassa. c. Internet Internet adalah singkatan dari Interconnection Networking yang artinya seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan sistem global Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (Packet Switching Communication Protocol) untuk melayani pengguna di seluruh dunia. Untuk mengatur integrasi dan komunikasi jaringan komputer ini harus menggunakan protokol yaitu TCP (Transmission Control Protocol) yang bertugas untuk memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan benar, sedangkan IP (Internet Protocol) yang mentransmisikan data dari satu komputer ke komputer lain. TPC/IP secara umum berfungsi memilih rute terbaik transmisi data, memilih rute alternatif 5
Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Grasindo. Hlm 6
8
jika suatu rute tidak dapat di gunakan, mengatur dan mengirimkan paket-paket pengiriman data. Sedangkan beberapa ahli mendefinisikan internet sebagai berikut : a. Menurut Onno W. Purbo Pengertian
menurut
seorang
pakar
internet
asal
Indonesia,
menjelaskan bahwa Internet berbagai aplikasinya seperti Web, VoIP, Email
pada
dasarnya
merupakan
media
yang
digunakan
untuk
mengefesiensikan proses komunikasi. b. Menurut Lani Sidharta Walaupun secara fisik Internet adalah interkoneksi antar jaringan komputer namun secara umum Internet harus dipandang sebagai sumber daya informasi.Isi Internet adalah informasi yang dapat dibayangkan sebagai suatu database atau perpustakaan multimedia yang sangat besar dan lengkap. Bahkan Internet dipandang sebagai dunia dalam bentuk lain (dunia maya) karena hampir seluruh aspek kehidupan di dunia nyata ada di Internet seperti komunitas, bisnis, hiburan, olah raga, politik dan lain sebagainya. c. Menurut Drew Heywood Menerangkan sejarah Internet bermula pada akhir 60-an saat United States Department of Defense (DoD) memerlukan hal baru untuk komunikasi Internetworking. Yaitu yang mampu menghubungkan segala jenis komputer di (DoD) dengan komputer milikkontraktor militer organisasi penelitian dan ilmiah di universitas. Jaringan ini harus kuat, aman dan tahan kerusakan sehingga mampu beroperasi dalam kondisi minimum akibat bencana atau perang.6 d. Internet sebagai sumber informasi Internet
menarik bagi pelajar untuk sejumlah alasan yaitu7 :
(1)
mengurangi jeda waktu antara produksi dan pemanfaatan pengetahuan; (2) 6
Henky Prihatna. 2005. Kiat praktis menjadi web master professional. PT.Elex media komputindo. Jakarta. Hal. 7. 7 Bashir, s., Mahmood, K., Shfique F.2008, Internet Use Among University Students: A Survey In University Of The Punjab, Lahore.
9
mempromosikan kerja sama internasional dan
pendapat;
(3)
berbagai
informasi; dan (4) mempromosikan penelitian multidisiplin. Dalam survei penggunaan internet pada mahasiswa pertanian dari perguruan tinggi Amerika, Rhoades et al. menemukan bahwa sebagaian besar mahasiswa menggunakan search engine pada saat online.
Mayoritas dari mereka
cenderung melihat internet sebagai pilihan yang baik dalam menemukan informasi, mudah dimengerti, menguntungkan, dapat dipercaya, kredibel, dan akurat. Mayoritas pelajar memiliki sikap positif terhadap internet, sehingga mendorong mereka untuk menggunakan internet sebagai sumber informasi yang diperlukan. Pernyataan ini didukung oleh Sharma et al, yang mengungkapkan bahwa pelajar menggunakan internet untuk mendapatkan informasi atau untuk keperluan penelitian seperti tugas sekolah, bahan materi dan sarana penunjang pembelajaran. Kebanyakan dari mereka lebih menyukai internet karena dianggap sebagai sumber pengetahuan terbaru8. Dalam hal ini banyak diantara pelajar yang menggambarkan
internet
sebagai
alat
fungsional yang membantu mengakses bahan perpustakaan9. Semakin paham seseorang terhadap sumber sumber informasi yang ada, maka akan menyebabkan orang tersebut
paham terhadap cara-cara
menemukan informasi yang dibutuhkan sehingga akan meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan media informasi yang ada10. e. Motif Penggunaan Media Motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan berbuat sesuatu11.Motif manusia merupakan dorongan, keinginan, hasrat dan tenaga penggerak lainnya yang berasal dari dalam diri, untuk melakukan
8
Ibid. Novianto. Op.Cit, hal. 20-25. 10 Qureshi, Tahir M., Muh Khaqan Z., Moh Bashir K. 2002. Information Needs and Information Seeking Behaviour of Student in Universities of Pakistan. 11 Gerungan, Psikologi Sosial, (Bandung: Refika Aditama, 2000), hal. 140 9
10
sesuatu. Motif-motif tersebut akan memberi tujuan dan arah kepada tingkah laku seseorang.12 Sedangkan untuk motif yang diteliti pada penelitian ini adalah motif penggunaan media dimana dapat mengandung maksud dorongan yang menggerakkan seseorang untuk menggunakan media guna memenuhi kebutuhannya. Mc-Quail membagi motif penggunaan media sebagai berikut :13 a. Informasi (Information Seeking) yaitu menggunakan media untuk mencari informasi. b. Hiburan
(Entertainment)yaitu
menggunakan
media
untuk
mendapatkan hiburan. c. Identitas Pribadi (Personal Identity) yaitu menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan identitas pribadi. d. Integrasi dan Interaksi Sosial (Social Integration and Interaction) yaitu menggunakan media untuk memperkuat hubungan sosial.
f. Intensitas penggunaan Media MenurutNurkholifHazim14, dikerahkanuntuksuatuusaha.
Intensitas
Sedangkan,
adalahkebulatantenaga Penggunaan
merupakan
yang cara
menggunakan sesuatu, atau pemakaian. Penggunaan internet berarti jumlah waktu yang digunakan, frekuensi dan prioritas isi media didalam internet yang dikonsumsi.Bisa disimpulkan bahwa intensitas penggunanan internet adalah usaha yang dilakukan seseorang dengan menggunakan/ memakai internet guna mencapai tujuan tertentu. Apabila dilihat dari penjelasan kata intensitas penggunaan internet diatas diatas, indikator dari variabel ini adalah : 1) Lama waktu penggunaan dalam sehari ( sebagai ukuran jam) 12
Ibid, hal. 141 McQuail, Dennis. 1996. Teori Komunikasi Massa. Suatu Pengantar (terjemahan), Jakarta : Erlangga. 14 HazimNurkholif. 2005. TeknologiPembelajaran. Jakarta : UT, Pustekkom, IPTPI. Hal. 191 13
11
2) Frekuensi dalam menggunakan fasilitas internet dalam satu hari 3) Prioritas aktivitas dalam menggunakan internet.
g. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menjalani proses belajar15. Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah hasil yang dicapai dalam mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah, tingkat pengetahuan siswa dan hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru.Hasil yang dicapai tersebut berbentuk nilai.Di SMP N 1 Delanggu Nilai tersebut dijabarkan menjadi 2 bentuk nilai dalam Raport.Yaitu nilai pengetahuan dan nilai ketrampilan. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme (memandang realitas/ gejala/ fenomena itu dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat), digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat statistic dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.16 Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai pengumpulan data yang pokok.17 a. Teknik pengumpulan data Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan survei di lokasi penelitian.
15
Asep Jihad dan Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: MultiPersindo, hal. 15 Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta 17 Singarimbun, Op.Cit, Hlm 25 16
12
Metode survei yaitu suatu metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden individu. Metode survey yang akan digunakan adalah teknik kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data-data dengan cara member seperangkat pertanyaanpertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. b. Teknik analisis data Metode analisis data adalah suatu metode yang dipakai untuk mengolah data, menganalisis data untuk di uji kebenerannya sehingga menghasilkan kesimpulan dari sebuah penelitian. Untuk menganalisis ini dilakukan dengan komputer dengan program SPSS 16.00 for windows. Dengan metode analisis korelasi parsial tata jenjang Kendall yang digunakan untuk melihat dua hubungan antara 2 variabel dengan cara menganggap konstan pengaruh dari variabel ketiga. Motif penggunaan internet Siswa SMP N 1 Delanggu sebagai variabel X1 .Intensitas penggunaan internet sebagai variable X2. Sedangkan prestasi Belajar sisiwa SMP N 1 Delanggusebagai variabel Y. Kriyantono menjelaskan bahwa alat ukur disebut reliable bila alat ukur tersebut secara konsisten member hasil atau jawaban yang sama terhadap gejala yang sama, walau digunakan berulang kali.18 c. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis digunakan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan antara masing-masing Variabel Independen (motifdan intensitas penggunaan) dengan Variabel Dependen (prestasi belajar) maka digunakan metode Analisis Korelasi Spearman’s rank (r). Prestasi Belajar mempunyai Nilai Pengetahuan dan Nilai Ketrampilan sebagai indikatornya.Perhitungan korelasi dilakukan dengan menggunakan program SPSS.
Analisis Data Bentuk hubungan positif atau negatif menyatakan arah hubungan, sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. 18
Rachmat Kriyantono. 2006. Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Prenada. Hal. 145
13
Interpretasi terhadap besar kecilnya koefisien korelasi dapat berpedoman pada ketentuan dari Sugiyono19: 0,00 – 0,199
= Sangat Rendah
0,20 – 0,399
= Rendah
0,40 – 0,599
= Sedang
0,60 – 0,799
= Kuat
0,80 – 1,000
= Sangat Kuat
Berikut ini akan ditampilkan hasil ouput perhitungan korelasi antara motif dan intensitas penggunaan internet dengan prestasi belajar siswa yang dilihat dari nilai pengetahuan dan ketrampilan siswa kelas VIII SMP N 1 Delanggu dilakukan dengan menggunakan program SPSS.
Correlations Motif
Nilai
Penggunaan
Pengetahu
Internet
an
Correlation Motif Penggunaan
Coefficient
Internet
Sig. (2-tailed)
Spearman's
N
rho
Correlation
1.000
.508**
.
.000
72
72
.508**
1.000
.000
.
72
72
Coefficient Nilai Pengetahuan Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan perhitungan korelasi bivariat antara motif penggunaan internet dengan Prestasi Belajar yang dilihat dari nilai pengetahuan siswa kelas VIII SMP N 1 Delanggu pada tabel diatas, diperoleh koefisien korelasi spearman’s rank ( ) sebesar 0,508. 19
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Dan R&D. (Bandung: CV. Alfabeta, 2008), hal. 231
14
Correlations Motif
Nilai
Pengguna
Ketrampila
an Internet
n
Correlation Motif Penggunaan
Coefficient
Internet
Sig. (2-tailed)
Spearman's
N
rho
Correlation
1.000
.504**
.
.000
72
72
.504**
1.000
.000
.
72
72
Coefficient Nilai Ketrampilan Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan perhitungan korelasi bivariat antara motif penggunaan internet dengan Prestasi Belajar yang dilihat dari nilai ketrampilan siswa kelas VIII SMP N 1 Delanggu pada tabel diatas, diperoleh koefisien korelasi spearman’s rank ( ) sebesar 0,504
Correlations Intensitas
Nilai
Pengguna
Pengetahu
an Internet
an
Correlation Intensitas
1.000
.602**
.
.000
72
72
.602**
1.000
.000
.
72
72
Coefficient
Penggunaan Sig. (2-tailed) Internet Spearman's
N
rho
Correlation Coefficient Nilai Pengetahuan Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
15
Berdasarkan perhitungan korelasi bivariat antara intensitas penggunaan internet dengan Prestasi Belajar yang dilihat dari nilai pengetahuan siswa kelas VIII SMP N 1 Delanggu pada tabel diatas, diperoleh koefisien korelasi spearman’s rank ( ) sebesar 0,602. Correlations Intensitas
Nilai
Pengguna
Ketrampila
an Internet
n
Correlation Intensitas
1.000
.540**
.
.000
72
72
.540**
1.000
.000
.
72
72
Coefficient
Penggunaan Sig. (2-tailed) Internet Spearman's
N
rho
Correlation Coefficient Nilai Ketrampilan Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan perhitungan korelasi bivariat antara intensitas penggunaan internet dengan Prestasi Belajar yang dilihat dari nilai ketrampilan siswa kelas VIII SMP N 1 Delanggu pada tabel diatas, diperoleh koefisien korelasi spearman’s rank ( ) sebesar 0,540
Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan uji statistik yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Ada hubungan yang signifikan antara motif penggunaan internet yang dilihat dari motif informasi, motif hiburan, motif identitas diri, dan motif interaksi sosial dengan prestasi belajar siswa yang dilihat dari rata-rata nilai pengetahuan dan ketrampilan siswa kelas VIII SMP N 1 Delanggu. Arah hubungan antara motif penggunaan internet dengan dua indikator
16
prestasi belajar siswa adalah positif. Derajat korelasi keduanya kuat yaitu 0.508 dan 0,504. Sehingga dapat diartikan bahwa semakin tinggi motif penggunaan internet maka semakin tinggi pula prestasi belajar siswa. Sebaliknya, jika motif penggunaan internet rendah, maka prestasi belajar siswa juga rendah. 2. Adanya hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan internet yang dilihat dari frekuensi, durasi, dan prioritas dengan prestasi belajar siswa yang dilihat dari rata-rata nilai pengetahuan dan nilai ketrampilan siswa kelas VIII SMP N 1 Delanggu. Arah hubungan antara intensitas penggunaan internet dengan dua indikator prestasi belajar siswa adalah positif. Derajat korelasi keduanya kuat yaitu 0.602 dan 0,540. Sehingga dapat diartikan bahwa semakin tinggi intensitas penggunaan internet maka semakin tinggi pula prestasi belajar siswa. Sebaliknya, jika intensitas penggunaan internet rendah, maka prestasi belajar siswa juga rendah. Saran Berdasarkan dari penelitian yang kemudian hasilnya sudah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka berikut beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan. 1. Bagi penelitian selanjutnya. Pada penelitian selanjutkan mengharapkan dapat
melanjutkan
penelitian pada hal-hal yang lebih terperinci dari penelitian ini. Misalnya media internet apa yang paling dapat mempengaruhi siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya. Atau bisa juga seberapa jauh 17
perkembangan-perkembangan sekolah lain dalam menyediakan fasilitas penunjang pembelajaran seperti internet. Karena didalam penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan tentang hal-hal tersebut. 2. Bagi tenaga pengajar. Pada saat pra survey peneliti masih banyak melihat sekolah-sekolah yang belum bisa memaximalkan penggunaan fasilitas internet untuk menunjang kegiatan beljar mengajarnya. Peneliti mengharapkan untuk guru atau tenaga pengajar dapat menerapkan penggunaan media internet untuk sarana penunjang pendidikan siswa, terlebih mulai bangku sekolah menengah pertama. Pada jenjang-jenjang berikutnya penggunaan media internet dalam pembelajaran akan lebih mudah digunakan daripada media lain. Pada saat pra survey peneliti masih banyak melihat sekolah-sekolah yang belum bisa memaximalkan penggunaan fasilitas internet untuk menunjang kegiatan beljar mengajarnya. 3. Bagi mahasiswa dan pembaca umum Peneliti mengharapkan bagi mahasiswa dan pembaca umum yang menggunakan
media
internet
hendaknya
lebih
rajin
dalam
mengunggah artikel-artikel atau informasi yang bisa digunakan untuk media pembelajaran. Tentu informasi yang di bagikan harus memang benar-benar sesuai untuk konsumsi pendidikan dan pengetahuan dibidang akademis. Sehingga bisa benar-benar digunakan sebagai
18
media yang menyediakan sumber informasi yang bisa meningkatkan mutu di dunia pendidikan.
19
Daftar Pustaka Buku : Gerungan, (2000)Psikologi Sosial, Bandung : Refika Aditama. Jihad Asep dan Abdul Haris,(2012)Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: MultiPersindo. Kriyantono Rachmat,(2006) Riset Komunikasi,Jakarta : Kencana Prenada. McQuail.
Dennis,(1996)Teori
Komunikasi
Massa.
Suatu
Pengantar(terjemahan),Jakarta : Erlangga. Nurkholif. Hazim,(2005)Teknologi Pembelajaran,Jakarta : UT, Pustekkom, IPTPI. Prihatna. Henky,(2005)Kiat praktis menjadi web master professional,Jakarta : PT.Elex media komputindo. Sugiyono, (2010)Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,Bandung : Alfabeta. Wiryanto,(2004) Pengantar Ilmu Komunikasi,Jakarta : Grasindo.
Jurnal : Bashir s. Mahmood K. Shfique F, (2008)Internet Use Among University Students: A Survey In University Of The Punjab, Lahore. Iik Novianto, (2013)Perilaku Penggunaan Internet Di Kalangan Mahasiswa (Studi deskriptif tentang perilaku penggunaan internet dikalangan mahasiswa perguruan tinggi negeri (FISIP UNAIR) dengan perguruan tinggi swasta (FISIP UPN) untuk memenuhi kebutuhan informasinya). UNAIR. Peter M. Ogedebe,(2012) “Internet Usage and Students’ Academic Performance in Nigeria Tertiary Institutions: a Case Study of University of Maiduguri” Nigeria. Qureshi. Tahir M. Muh Khaqan Z. Moh Bashir K,(2002)Information Needs and Information Seeking Behaviour of Student in Universities of Pakistan. Website : www.smp-pgritamsel.bekasikab.com
20