perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TINGKAT KEPERCAYAAN DAN TINGKAT TINGKAT KEPERCAYAAN DANKETERGANTUNGAN TINGKAT
ONLINE KOMPAS.COM PADA MEDIA BERITA KETERGANTUNGAN PADA MEDIA BERITA ONLINE (Studi Korelasi Antara Kepercayaan pada Media Berita Online Kompas.com dan Penggunaan Media Lain dengan Ketergantungan Mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS Angkatan 2009-2011 pada Media Berita Online Kompas.com)
SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh : ORYZA DEFANTI D 0207079
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
commiti to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Hari
:
Tanggal
:
Pembimbing
Drs. A. Eko Setyanto, M.Si NIP. 19580617 198702 1 001
commitii to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diuji dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Hari
:
Tanggal
:
Panitia Ujian Skripsi : 1. Ketua
2. Sekretaris
3. Penguji
:
:
:
Drs. Haryanto, M.Lib NIP. 19600613 198601 1 001
(..............................)
Ch. Heny Dwi S., S.Sos., M. Si NIP. 19761222 200212 2 002
(..............................)
Drs. A. Eko Setyanto, M.Si NIP. 19580617 198702 1 001
(..............................)
Mengetahui Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Prof. Drs. Pawito, Ph.D NIP. 1954805 198503 1 002
commitiiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Ya Allah perbaikilah bagiku agamaku yang merupakan pelindung perkaraku, perbaikilah bagiku duniaku yang merupakan tempat kehidupanku, perbaikilah akhiratku yang di sana tempat kembaliku,
jadikanlah kehidupan ini sebagai sarana bagiku untuk menambah kebaikan, dan kematianku sebagai tempat istirahat dari segala keburukan” (Riwayat Muslim)
“Hendaknya kita mengukur ilmu bukan dari tumpukan buku yang kita baca, bukan dari tumpukan naskah yang kita hasilkan, bukan dari penatnya mulut dalam diskusi
tapi dari amal yang keluar dari setiap desah nafas kita.” (Ibnul Qayyim Al Jauziyah)
commitivto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya kecil ini penulis persembahkan kepada :
Nobody’s perfect, but you both are always be the best for me, ever.
”Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya” (Ada Band feat. Gita Gutawa – Yang Terbaik Bagimu)
commitv to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin… Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam atas limpahan rahmat-Nya, sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi berjudul “TINGKAT KEPERCAYAAN MEDIA ONLINE DAN TINGKAT KETERGANTUNGAN PADA MEDIA ONLINE KOMPAS.COM (Studi Korelasi Antara Kepercayaan Media Online dan Penggunaan Media Lain dengan Ketergantungan Mahasiswa pada Media Berita Online Kompas.com)” ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, bantuan, serta dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ucapan terima kasih terutama penulis tujukan kepada: 1. Prof. Drs. Pawito, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Dra. Prahastiwi Utari, M.Si, Ph.D. selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Drs. A. Eko Setyanto, M.Si, selaku pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya, banyak memberikan bimbingan dan saran-saran yang sangat berarti dalam penulisan skripsi ini. 4. Drs. Haryanto, M.Lib. dan Ch. Heny Dwi S., S.Sos., M. Si., selaku panitia penguji skripsi atas kesediaannya menguji skripsi serta memberi kritik dan koreksinya demi perbaikan skripsi ini.
commitvito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Bu Tanti Hermawati, S.Sos., M.Si, selaku pembimbing akademik, beserta seluruh dosen Komunikasi FISIP UNS atas bimbingan dan ilmu yang diberikan. 6. Orang tua penulis, dan bu’e (mbah putri) atas untaian doa, dukungan, perhatian, dan kasih sayangnya. 7. Saudari-saudariku dalam ’lingkaran’ yang tak lelah memberikan semangat untuk segera menuntaskan skripsi. 8. Sobat-sobatku FISIP ’07: Siti, Isti, Eno, Faris, Diyah, Rahma, Intan, Ephy, yang sudah memberikan warna tersendiri pada hidup penulis. 9. Rekan-rekan rental Victor dan Sanur: Pipit, Udin, Alin, Umi, Mas Bobit, Mas Deni (untuk pinjaman PC-nya), Mas Johan (thanks for not leaving, at least until my final assignment’s completed), dll. 10. Serta seluruh pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Surakarta, Oktober 2012 Penulis
viito user commit
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Oryza Defanti, D0207079, TINGKAT KEPERCAYAAN DAN TINGKAT KETERGANTUNGAN PADA MEDIA BERITA ONLINE KOMPAS.COM (Studi Korelasi Antara Kepercayaan pada Media Berita Online Kompas.com dan Penggunaan Media Lain dengan Ketergantungan Mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS Angkatan 2009-2011 pada Media Berita Online Kompas.com), Skripsi, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2012. Kebutuhan akan informasi memunculkan ketergantungan khalayak pada media massa sebagai salah satu sumber utamanya. Rasa ketergantungan ini muncul sebagai efek media, lantas diperkuat dengan adanya kepercayaan dari khalayak. Dalam komunikasi, siapa yang menyampaikan suatu pesan tak kalah pentingnya dibanding isi pesan itu sendiri. Sementara itu, perkembangan internet dewasa ini melatarbelakangi media massa konvensional meluncurkan versi online-nya. Salah satunya adalah Harian Nasional KOMPAS dengan media berita online-nya, Kompas.com. Dalam perkembangannya, Kompas.com tidak sekedar menjadi versi online Harian Kompas namun sudah menjadi portal berita tersendiri dengan pengunjung situs yang tidak sedikit jumlahnya serta meraih penghargaan sebagai situs berita terpercaya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat kepercayaan dengan tingkat ketergantungan mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS angkatan 2009-2011 pada media berita online Kompas.com, serta apakah hubungan di antara keduanya dipengaruhi oleh penggunaan media lain sebagai variabel kontrol. Penelitian dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP UNS) Surakarta dengan mahasiswa S-1 reguler angkatan 2009-2011 sebagai populasinya. Sampel diambil dengan teknik proportional random sampling sebanyak 89 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Analisis data menggunakan teknik korelasi Pearson’s Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepercayaan dengan tingkat ketergantungan mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS angkatan 2009-2011 pada media berita online Kompas.com; (2) Hubungan antara tingkat kepercayaan dengan tingkat ketergantungan mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS angkatan 2009-2011 pada media berita online Kompas.com tidak dipengaruhi oleh penggunaan media lain sebagai variabel kontrolnya.
viiito user commit
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Oryza Defanti, D0207079, DEGREE OF TRUST AND DEPENDENCY ON ONLINE NEWS MEDIA KOMPAS.COM (Correlational Study Between Trust in Online News Media, Other Media Use and Dependency on Online News Media Kompas.com Among Undergraduate Students of FISIP UNS Class of 2009-2011), Thesis, Communication Science, Faculty of Social and Political Science, Sebelas Maret University Surakarta, 2012. Need for informations causes people’s dependency on mass media as one of those important source. This perceived dependency comes as the effect of media, and is strengthened by people’s trust. In communication, the one who deliver a message is as much important as it’s content. Meanwhile, some conventional mass media have been delivering informations online relied on a rapid development of internet. One of them is National Daily News KOMPAS which has released its online website, Kompas.com. Nowadays Kompas.com, rather than merely an online version news, has become a dependent portal news with a very large number of viewers and even been awarded the most trusted news site in Indonesia. This study was aimed to answer the questions: is there a relationship between degree of trust and perceived dependency on Kompas.com online news among undergraduated students of FISIP UNS class of 2009-2011, and does use of other media affect this relationship as a control variable. A quantitative approach with survey method was employed in this research. Population was all of undergraduated regular student of Faculty of Social and Political Science of Sebelas Maret University (FISIP UNS) Surakarta class of 2009-2011. A sample of 89 students was taken using proportional random sampling. Data were analyzed using Pearson’s Product Moment Correlation. Results of this research show that: (1) there is significant relationship between degree of trust and perceived dependency on Kompas.com online news among undergraduated students of FISIP UNS class of 2009-2011; (2) as a control variable, use of other media does not significantly affect the relationship between degree of trust and perceived dependency on kompas.com online news among undergraduated students of FISIP UNS class of 2009-2011.
commitixto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................
iii
MOTTO ...........................................................................................................
iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................
v
KATA PENGANTAR .....................................................................................
vi
ABSTRAK .......................................................................................................
viii
ABSTRACT .......................................................................................................
ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................
x
DAFTAR BAGAN ..........................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii BAB I
PENDAHULUAN ...........................................................................
1
A. Latar Belakang..........................................................................
1
B. Rumusan Masalah ....................................................................
7
C. Tujuan Penelitian ......................................................................
7
D. Manfaat Penelitian ....................................................................
8
E. Kerangka Teori .........................................................................
9
1. Media Online ......................................................................
9
2. Kepercayaan terhadap Media (Media Trust) ......................
17
commitx to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Teori Ketergantungan Media (Media Dependency Theory) ...............................................................................
21
4. Hubungan Antara Kepercayaan dengan Ketergantungan
BAB II
pada Media .........................................................................
29
5. Penggunaan Media Lain .....................................................
31
F. Hubungan Antar Variabel.........................................................
32
G. Hipotesis ...................................................................................
32
H. Definisi Konseptual dan Operasional .......................................
33
1. Definisi Konseptual ............................................................
33
2. Definisi Operasional ...........................................................
36
I. Metodologi Penelitian ..............................................................
41
1. Jenis Penelitian ...................................................................
41
2. Metode Penelitian ...............................................................
41
3. Lokasi Penelitian ................................................................
42
4. Populasi dan Sampel ...........................................................
42
5. Teknik Pengumpulan Data .................................................
45
6. Validitas dan Reliabilitas Data ...........................................
45
7. Teknik Analisis Data ..........................................................
47
DESKRIPSI LOKASI .....................................................................
51
A. Gambaran Umum FISIP UNS ..................................................
51
1. Sejarah Perkembangan .......................................................
51
2. Visi, Misi, dan Tujuan ........................................................
56
3. Susunan Organisasi ............................................................
57
commitxito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Gambaran Umum KOMPAS.com ............................................
63
1. Profil KOMPAS.com .........................................................
63
2. Visi dan Misi ......................................................................
67
3. Demografi Pengunjung Situs KOMPAS.com ....................
67
4. Manajemen KOMPAS.com................................................
70
BAB III PENYAJIAN DATA .......................................................................
73
A. Deskripsi Responden ................................................................
73
B. Variabel Independen: Kepercayaan terhadap Media Berita Online Kompas.com .................................................................
74
C. Variabel Dependen: Ketergantungan pada Media Berita Online Kompas.com .................................................................
81
D. Variabel Kontrol: Penggunaan Media Lain ..............................
99
BAB IV ANALISIS DATA ...........................................................................
110
A. Uji Validitas dan Reliabilitas....................................................
110
B. Analisis Data ............................................................................
113
PENUTUP .......................................................................................
118
A. Kesimpulan ...............................................................................
118
B. Saran .........................................................................................
118
BAB V
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xiito user commit
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 Model Faktor Kepercayaan (terhadap media) ...............................
20
Bagan 1.2 Model Umum Teori Dependensi...................................................
22
Bagan 1.3 Model Hubungan Antar Variabel ..................................................
32
Bagan 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret .............................................................
62
xiiito user commit
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tipology of Individual Media Dependency Relations ...................
27
Tabel 1.2 Jumlah Mahasiswa Aktif S-1 Reguler FISIP UNS Angkatan 2009-2011 .....................................................................................
42
Tabel 1.3 Jumlah Sampel Proporsional Mahasiswa Aktif S-1 Reguler FISIP UNS Angkatan 2009-2011 .................................................
45
Tabel 1.4 Pedoman untuk Memilih Teknik Korelasi dalam Pengujian Hipotesis........................................................................................
48
Tabel 3.1 Tabel Silang Deskripsi Responden Berdasarkan Jurusan dan Angkatan .......................................................................................
74
Tabel 3.2 Tingkat Kepercayaan Responden Berdasarkan Kesesuaian Topik Berita dengan Minat Pembaca ............................................
75
Tabel 3.3 Tingkat Kepercayaan Responden Berdasarkan Pentingnya Berita untuk Disampaikan .............................................................
75
Tabel 3.4 Tingkat Kepercayaan Responden Berdasarkan Keterkaitan Fakta dengan Topik Berita ............................................................
76
Tabel 3.5 Tingkat Kepercayaan Responden Berdasarkan Kebenaran Fakta-Fakta yang Dikemukakan ...................................................
77
Tabel 3.6 Tingkat Kepercayaan Responden Berdasarkan Keberimbangan Penyampaian Berita ......................................................................
77
Tabel 3.7 Tingkat Kepercayaan Responden pada Keakuratan Penggambaran ...............................................................................
78
Tabel 3.8 Tingkat Kepercayaan Responden pada Penilaian Jurnalistik........
79
Tabel 3.9 Tingkat Kepercayaan terhadap Media Berita Online Kompas.com .................................................................................
80
Tabel 3.10 Tingkat Ketergantungan Responden untuk Mengetahui Alasan Melakukan Sesuatu .......................................................................
82
Tabel 3.11 Tingkat Ketergantungan Responden untuk Memiliki Gambaran di Masa Mendatang .......................................................................
82
xivto user commit
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 3.12 Tingkat Ketergantungan Responden untuk Mengetahui Peristiwa di Masa Lalu ..................................................................
83
Tabel 3.13 Tingkat Ketergantungan Responden untuk Mengetahui Hal-hal yang Terjadi di Masa Sekarang .....................................................
83
Tabel 3.14 Tingkat Ketergantungan Responden untuk Memiliki Pemikiran tentang Masyarakat di Masa Mendatang.......................................
84
Tabel 3.15 Tingkat Ketergantungan Responden untuk Mendapat Informasi Penyedia Suatu Barang/Jasa..........................................................
85
Tabel 3.16 Tingkat Ketergantungan Responden untuk Memperoleh Petunjuk atas Situasi Darurat ........................................................
85
Tabel 3.17 Tingkat Ketergantungan Responden untuk Mendapat Petunjuk tentang Lingkungan/Situasi Baru ..................................................
86
Tabel 3.18 Tingkat Ketergantungan Responden untuk Mengetahui Cara Berinteraksi dengan Orang Lain ...................................................
86
Tabel 3.19 Tingkat Ketergantungan Responden untuk Solitary Play .............
87
Tabel 3.20 Tingkat Ketergantungan Responden untuk Social Play................
88
Tabel 3.21 Tingkat Ketergantungan terhadap Media Berita Online Kompas.com untuk Memenuhi Tujuan Tertentu ..........................
90
Tabel 3.22 Frekuensi Responden dalam Mengakses Kompas.com ................
91
Tabel 3.23 Durasi Responden dalam Mengakses Kompas.com .....................
92
Tabel 3.24 Tingkat Perhatian Responden dalam Mengakses Kompas.com ...
93
Tabel 3.25 Keseriusan Responden dalam Mengakses Kompas.com ..............
94
Tabel 3.26 Tingkat Keterpilihan Media Berita Online Kompas.com .............
95
Tabel 3.27 Tingkat Ketergantungan terhadap Media Berita Online Kompas.com Berdasarkan Tingkat Penggunaannya .....................
97
Tabel 3.28 Tingkat Ketergantungan pada Media Berita Online Kompas.com .................................................................................
98
Tabel 3.29 Frekuensi Responden dalam Menonton TV..................................
99
Tabel 3.30 Frekuensi Responden dalam Mendengarkan Radio ...................... 100 xvto user commit
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 3.31 Frekuensi Responden dalam Membaca Surat Kabar .................... 100 Tabel 3.32 Frekuensi Responden dalam Membaca Majalah........................... 101 Tabel 3.33 Frekuensi Penggunaan Media Lain ............................................... 102 Tabel 3.34 Durasi Responden dalam Menonton TV ....................................... 103 Tabel 3.35 Durasi Responden dalam Mendengarkan Radio ........................... 103 Tabel 3.36 Durasi Responden dalam Membaca Surat Kabar.......................... 104 Tabel 3.37 Durasi Responden dalam Membaca Majalah................................ 104 Tabel 3.38 Durasi Penggunaan Media Lain .................................................... 105 Tabel 3.39 Intensitas Responden dalam Menonton TV .................................. 106 Tabel 3.40 Intensitas Responden dalam Mendengarkan Radio ...................... 106 Tabel 3.41 Intensitas Responden dalam Membaca Surat Kabar ..................... 107 Tabel 3.42 Intensitas Responden dalam Membaca Majalah ........................... 107 Tabel 3.43 Intensitas Penggunaan Media Lain ............................................... 108 Tabel 3.44 Tingkat Penggunaan Media Lain .................................................. 109 Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian .................. 111 Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen .................................................... 113
xvito user commit
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Demografi Pembaca KOMPAS.com berdasarkan Usia ..............
68
Gambar 2.2 Demografi Pembaca KOMPAS.com berdasarkan Jenis Kelamin .......................................................................................
68
Gambar 2.3 Demografi Pembaca KOMPAS.com berdasarkan Pendidikan ...
69
Gambar 2.4 Demografi Pembaca KOMPAS.com berdasarkan Pekerjaan .....
69
Gambar 2.5 Demografi Pembaca KOMPAS.com berdasarkan Pengeluaran .
70
xviito user commit
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Kuesioner Penelitian
Lampiran 2.
Hasil Perhitungan Validitas Instrumen Penelitian
Lampiran 3.
Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen
Lampiran 4.
Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrumen
Lampiran 5.
Rekap Data Kuesioner
Lampiran 6.
Hasil Perhitungan Statistik
xviii commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Media massa utama pada awal periode masyarakat agraris berupa hand-copied book, atau buku yang diperbanyak secara manual dengan tulisan tangan, namun dengan sirkulasi terbatas. Proses produksinya sulit dilakukan, dan hanya dibuat untuk kelas elit terpelajar dan para pendeta. Paska-revolusi industri, sebuah kemajuan di bidang komunikasi ditandai dengan publikasi the Gutenberg Bible pada tahun 1455. Penemuan ini secara dramatis telah mendorong kecepatan mencetak buku menggantikan metode hand-copying sebelumnya. Hingga saat ini, ribuan salinan identik dari sebuah buku dapat dibuat secara relatif murah. Lalu pada 1830-an, urbanisasi, literasi, serta kebutuhan mengiklankan hasil produksi baru untuk masyarakat luas memunculkan media massa sebenarnya, yaitu surat kabar. Segera, metode industri digunakan untuk meningkatkan dan menghemat proses pencetakan serta menciptakan hiburan untuk masyarakat kota pada masa itu, termasuk film, radio, dan televisi (Straubhaar, 2000: 13-14). Dapat kita simpulkan bahwa media massa turut berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat dan teknologi. Memasuki era digital, masyarakat kini semakin kompleks, kebutuhan masyarakat akan informasi pun meningkat. McQuail dalam Jackob (2010) menyebutkan bahwa menyebarluaskan informasi kepada publik merupakan
commit1 to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
prasyarat dalam demokrasi di mana warga harus menghadapi realitas yang kompleks dan selalu berubah. Kurang lebih, dengan memenuhi fungsi ini media massa telah menjadi sumber informasi paling penting dalam masyarakat modern (Jackob, 2010). Kita dapat melihat bagaimana kebutuhan akan media terus berkembang pesat. Kebutuhan akan media yang berkembang pesat disebabkan adanya suatu anggapan bahwa siapa yang menguasai informasi maka ia yang akan bertahan di tengah arus globalisasi yang kian deras. Selain kebutuhan akan informasi, media juga dapat dijadikan sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia yang lainnya seperti hiburan, membangun sebuah hubungan, bahkan kebutuhan yang bersifat rohani. Dalam kondisi sosial tertentu, kebutuhan masyarakat akan media massa meningkat sebagaimana diutarakan pada kutipan artikel berikut ini. Ketika sebuah peristiwa yang menyebabkan kekacauan dan ketidakpastian terjadi, individu membutuhkan informasi guna mengambil sikap yang tepat tentang apa yang harus mereka kerjakan dan juga untuk mencari rasa aman dalam situasi yang kacau tersebut. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial adalah bencana alam, dimana Indonesia merupakan negara yang sebagian besar wilayahnya rawan bencana alam. Terjadinya bencana alam otomatis akan meningkatkan kebutuhan masyarakat Indonesia pada media massa. (Haris Firdaus dalam Perubahan Sosial dan Ketergantungan pada Media Massa, http://rumahmimpi.net/2008/02/perubahan-sosial-dan-ketergantung an-pada-media-massa/, diakses 16 Juli 2011 ) Teori Ketergantungan Sistem Media dari Sandra Ball-Rokeach dan Melvin DeFleur menjelaskan kondisi ini. Dalam teori ini digambarkan bahwa tingkat ketergantungan individu atau masyarakat pada media adalah sebuah fungsi dari: (1) jumlah dan kekuatan fungsi penyampaian informasi tertentu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
yang diberikan oleh medium, serta (2) tingkat perubahan atau konflik yang ada di masyarakat (Baran & Davis, 2009: 340). Ketergantungan itu bervariasi untuk orang-orang tertentu, kelompok-kelompok tertentu, budaya tertentu, serta pada jenis media tertentu. Penelitian ini mengkhususkan pada media online atau internet. Internet adalah medium terbaru yang mengkonvergensikan seluruh karakteristik dari bentuk-bentuk terdahulu. Ia muncul sebagai hasil perkembangan teknologi informasi dan menjadi bentuk media berkomunikasi yang baru (Santana K., 2005: 135). Penggunaan media internet ini berkembang pesat, tak terkecuali di Indonesia. Syaibani dalam New Media: Teori dan Aplikasi (2011) menyebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia pada tahun 2007 berjumlah 25 juta, dan pada tahun 2010 berlipat jumlahnya menjadi sebanyak 57,8 juta. Sementara itu studi yang dilakukan oleh MarkPlus Insight di 11 kota besar di Indonesia pada 2011 menunjukkan bahwa angka pertumbuhan pengguna internet di Indonesia masih didominasi oleh anak muda dari kelompok umur 15-30 tahun. Di masing-masing kota yang disurvei, sekitar 50 persen hingga 80 persen dari pengguna internet merupakan kaum muda. (http://tekno.kompas.com/read/2011/10/28/16534635/Naik.13.Juta..Pengguna. Internet.Indonesia.55.Juta.Orang, diakses 27 Februari 2012) Salah satu kelemahan dari new media adalah mengenai kredibilitasnya (Syaibani, 2011: 17). Contohnya yakni pada media blog. Yang menjadi keraguan di sini adalah apakah informasi yang disampaikan tersebut mempunyai kredibilitas. Betapa cepat, mudah, dan murahnya mempublikasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
suatu informasi memungkinkan setiap orang menjadi komunikator pesan, menulis dan menyebarkan informasi yang dapat diakses oleh siapa saja. Meski demikian, sebuah studi oleh Online News Association menunjukkan bahwa situs-situs berita tertentu yang sudah dikenal reputasinya seperti CNN.com atau MSNBC.com sama dapat diandalkannya dengan media-media tradisional (Izzat Jarudi, 2002). Sementara itu, hingga tahun 2012, survey Edelman Trust Barometer menunjukkan bahwa media tradisional (surat kabar, TV, radio, majalah) masih menjadi sumber informasi paling dipercaya. Mursito (2006, 44-48) menyebutkan adanya berbagai faktor yang memperkuat dampak media, di antaranya: 1. Media exposure; 2. Kredibilitas; 3. Konsonansi; 4. Signifikansi; 5. Sensitif; 6. Berhubungan dengan situasi krisis; dan 7. Dukungan komunikasi antarpribadi. Faktor yang kedua, yakni kredibilitas, menyatakan bahwa dalam komunikasi, siapa yang menyampaikan suatu pesan tak kalah pentingnya dibanding isi pesan itu sendiri. Menurut hasil survei Edelman Trust Barometer 2011, kalangan media memperoleh tingkat kepercayaan paling tinggi dari informed public di Indonesia, yakni sebesar 86%. Tingkat kepercayaan terhadap media naik 11 poin menjadi 86 persen: responden mengatakan bahwa mereka percaya media menjalankan perannya dengan baik, sehingga institusi tersebut paling dipercaya di Indonesia. (http://indopacedelman.com/index.php/ social-medianews-releases/125-survei-edelman-trust-barometer-2011-kalangan-bisnis-danmedia-peroleh-tingkat-kepercayaan-paling-tinggi, diakses 27 Februari 2012)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
Edelman Trust Barometer 2011 adalah survei tahunan ke-11 secara global dan ketiga di Indonesia, yang dilakukan oleh Edelman untuk mengukur tingkat kepercayaan dan kredibilitas terhadap dunia usaha dan korporasi, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan media. Survei Trust Barometer 2011 ini melibatkan 5.075 responden yang memiliki akses informasi di 23 negara, termasuk 1.575 di tujuh negara Asia Pasifik (Indonesia, Cina, India, Singapura, Jepang, Korea Selatan, dan Australia). Datangnya era digital telah banyak merubah tatanan budaya dan kebiasaan masyarakat dalam mengkonsumsi media. Tengok saja bagaimana media cetak konvensional mulai menggarap media news online sebagai pendukung media cetak yang sudah ada (Syaibani, dkk., 2011: 196). Salah satunya adalah Harian Nasional KOMPAS yang meluncurkan situs berita Kompas.com. Situs ini menduduki ranking 14 terbanyak dikunjungi di Indonesia, dengan pengunjung harian lebih dari 300.000. (http://www.alexa .com/siteinfo/kompas.com, diakses 28 Februari 2012). Survey profil pembaca yang diadakan pada Februari 2009 menunjukkan bahwa 10% pembaca Kompas.com berasal dari kalangan pelajar/mahasiswa. Masih menurut hasil Survei Edelman Trust Barometer 2011, merek Kompas berada di urutan kedua sebagai media dan kanal informasi yang paling dipercaya dengan persentase 30 persen. Peringkat ini satu tingkat di bawah Google dengan 53 persen. (http://nasional.kompas.com/read/ 2011/03/ 02/10372292/, diakses 27 Februari 2012)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
Bulan November 2011, Kompas.com mendapatkan silver award untuk kategori Best Newspaper Website in Asia pada ajang penghargaan Asian Digital Media Awards 2011 yang diumumkan di Hong Kong. Asian Digital Media Awards merupakan ajang kompetisi tahunan yang digelar WAN-IFRA, asosiasi surat kabar dunia chapter Asia. (http://indonesiaproud.wordpress.com/ 2011/11/26/kompas-gramedia-raih-4-penghargaan-asian-digital-media-awards-20 11-wan-ifra-di-hong-kong/, diakses 28 Februari 2012) Sementara itu, dari penelitian komunikasi yang diadakan sebelumnya, ditemukan bahwa kepercayaan terhadap media menengahi hubungan antara pengguna media dan konten media, sehingga memungkinkan terjadinya efek langsung media (Tsfati & Cappella, 2003; Tsfati & Peri, 2006 dalam Jackob, 2010). Bagi para profesional media massa, kehilangan kredibilitas berarti kehilangan khalayak, pengaruh sosial, dan legitimasi. Sebagai tambahan, terdapat penelitian yang dilakukan oleh Nikolaus Georg Edmund Jackob (2010) pada masyarakat Jerman yang menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kepercayaan dan ketergantungan media. Dari
latar
belakang
di
atas
maka
penulis
tertarik
untuk
menghubungkan dua konsep utama yang telah diuraikan, yaitu tentang kepercayaan terhadap media dengan ketergantungan media. Apakah terdapat hubungan signifikan antara keduanya? Dan bagaimana jika penggunaan media lain (seperti televisi, radio, surat kabar, majalah) dijadikan sebagai variabel kontrol? Penelitian ini akan difokuskan pada media berita online Kompas.com dengan mahasiswa S-1 Reguler Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7
Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo angkatan 2009-2011 sebagai populasi penelitian. Mahasiswa sosial, khususnya dari Fakultas ISIP dipilih karena atmosfir pembelajaran termasuk tugas-tugas yang diberikan terkait dengan kondisi sosial di masyarakat. Informasi mengenai kondisi sosial masyarakat antara lain dapat diperoleh melalui media massa. Fasilitas Wi-Fi yang ada mempermudah mahasiswa mengakses media online di sela-sela waktu perkuliahan. Kemudian angkatan 2009-2011 merepresentasikan mahasiswa yang sedang aktif mengikuti perkuliahan.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara tingkat kepercayaan dengan tingkat ketergantungan mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS angkatan 2009-2011 pada media berita online Kompas.com? 2. Apakah
hubungan
antara
tingkat
kepercayaan
dengan
tingkat
ketergantungan mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS angkatan 2009-2011 pada media berita online Kompas.com dipengaruhi oleh penggunaan media lain sebagai variabel kontrolnya?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara tingkat kepercayaan dengan tingkat ketergantungan mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS angkatan 2009-2011 pada media berita online Kompas.com. 2. Untuk mengetahui apakah hubungan antara tingkat kepercayaan dengan tingkat ketergantungan mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS angkatan 20092011 pada media berita online Kompas.com dipengaruhi oleh penggunaan media lain sebagai variabel kontrolnya.
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis a) Sebagai wacana tambahan dan sebagai bahan pembelajaran ataupun sebagai dasar untuk melakukan penelitian sejenis. b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan di bidang komunikasi massa, khususnya bidang studi efek media massa. 2. Manfaat Praktis Dapat menjadi masukan bagi pengelola media massa serta penambah wawasan bagi masyarakat terkait efek media massa, khususnya dalam hal keterkaitan antara kepercayaan dan ketergantungan media pada kalangan mahasiswa FISIP UNS.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9
E. Kerangka Teori 1. Media Online a. Internet (Online Media) sebagai New Media Janet Murray dalam New Media: Teori dan Aplikasi (Syaibani, 2011: 2) menggambarkan istilah new media sebagai representasi medium baru dalam bentuk medium digital. Pengertian lain disampaikan oleh Terry Flew : New Media = Digital Media: “forms of media content that combine and integrate data, text, sound, and images of all kinds; are stored in digital format; and are increasingly distributed through networks” (dalam Syaibani, 2011: 5) Setidaknya ada tiga kriteria new media : 1) Menggunakan teknologi komunikasi yang tergolong baru. Salah satu ciri yang penting adalah digitalisasi. 2) Melahirkan media konvergen. Dengan sebuah media baru, manusia bisa mengakses berbagai media massa sekaligus. 3) Menjadikan manusia sebagai pengendali informasi. Berkat media baru, semua orang bisa menjadi pencari berita, sekaligus penulis, editor, dan produser berita. Berdasarkan ketiga kriteria tersebut, semua sumber daya yang ada dalam internet bisa disebut sebagai media baru (Syaibani, dkk., 2011: 239-240). Mike Ward dalam Journalism Online (2002: 9) mendefinisikan istilah online sebagai “generic term often used loosely to describe digital information access, retrieval or dissemination” (istilah umum
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10
yang seringkali digunakan dengan bebas untuk menggambarkan akses, pencarian, atau penyebaran informasi digital). Jika seseorang dengan sejumlah perangkat yang digunakannya tersambung dengan jaringan internet, dikatakan bahwa orang tersebut sedang online. Internet sendiri merupakan “a combination of thousands of computer networks sending and receiving data from all over the world” (Biagi, 2003: 39) yang dapat diartikan sebagai sebuah kombinasi dari ribuan komputer yang mengirim atau menerima data dari seluruh dunia. Data yang dimaksud adalah data dalam format digital. Awal perkembangan internet ditandai dengan penemuan seorang peneliti J.C.R. Licklider di Institut Teknologi Massachuset pada tahun 1969 berupa ARPANET, yaitu sebuah model dasar komunikasi dalam jaringan atau internet (Straubhaar dalam Syaibani, 2011: 3). Lalu tahun 1989, Tim Berners-Lee mengembangkan suatu bahasa pemrograman yang membuat orang-orang dapat berbagi informasi secara online, yang kemudian dikenal dengan Hypertext Markup Language (HTML) dan menjadi basis dari World Wide Web (www) yang sampai sekarang ini digunakan. b. Karakteristik Media Online 1) Multimedia, atau kemampuan mengkombinasikan sejumlah media. The Internet combines all of the defining features and attractions of the three traditional media—the audio of radio, the images and text of newspapers and magazines, and the animations, simulations, and video of television—all
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11
connected and accessible through the enormous network of sites and hyperlinks that constitute the World Wide Web. (Izzat Jarudi, 2002: 18) Internet menggabungkan fitur-fitur dan daya tarik tiga media tradisional sekaligus: audio dari radio, gambar dan teks dari surat kabar dan majalah, serta animasi, simulasi, dan video dari TV. 2) Kecepatan dalam menyampaikan informasi, atau immediacy dalam istilah Ward (2002: 21). Adanya potensi untuk meng-update informasi secara simultan, menit per menit, serta kemampuan menampilkan beberapa informasi sekaligus dalam waktu bersamaan. 3) Interaktivitas, seringkali digunakan sebagai sinonim untuk ”dua arah”. Terkadang diterapkan pada situasi dimana isi media dapat diseleksi atau disesuaikan oleh pengguna, seperti dijelaskan oleh Dizard dalam Old Media New Media (1997: 11) : allowing consumers to choose what information and entertainment resources they want, when they want it, and in what form. [Pengguna dapat menentukan sendiri informasi dan hiburan apa yang mereka inginkan, kapan mereka menginginkannya, dan dalam bentuk apa.] Secara lebih sempit, interaktivitas merupakan gambaran suatu sistem dimana umpan balik dari penerima digunakan oleh sumber –baik manusia atau komputer– untuk secara berkelanjutan memodifikasi pesan untuk kemudian disampaikan pada pengguna. (Straubhaar, 2000: 19)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12
4) Pengarsipan (archiving) (Ward, 2002: 23). Media online memungkinkan penyimpanan informasi-informasi yang pernah ditampilkan sebelumnya serta dapat diakses kembali oleh audiens. 5) Linkage, yaitu kemampuan menghubungkan dengan berbagai sumber informasi lain (Ward, 2002: 25), biasanya merupakan informasi penunjang / terkait. Misalnya untuk menyampaikan suatu informasi baru yang masih terkait dengan informasi sebelumnya, penulis dapat menyediakan link menuju tulisan lama daripada harus menulis atau meringkas ulang. c. Konten Media Online Konten dalam media-media online memiliki konten yang dapat dikategorikan berdasarkan domain-nya. Domain adalah alamat tertentu yang digunakan untuk menuju situs internet yang dimaksud. Bagian akhir dari domain ini dapat memberi tahu banyak hal tentang sifat situs tersebut (Straubhaar & LaRose, 2002: 299). Contohnya antara lain “.edu” yakni situs yang berhubungan dengan pendidikan, “.gov” untuk institusi pemerintahan, “.org” untuk organisasi nonprofit, lalu “.com”, kependekan dari “commercial” dan menjadi domain dari sebagian besar situs-situs hiburan dan informasi. Straubhaar dan LaRose (2002: 298-301) juga menyebutkan beberapa tipe umum konten media online di antaranya : Portal (kombinasi mesin pencari, komunikasi interpersonal, dan informasi), entertainment sites, information sites, electronic publishing sites (versi online dari media
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13
cetak konvensional, namun memiliki perbedaan), search engines (mesin pencari), download sources, file sharing sites, corporate sites, newsgroups, electronic commerce sites, dan lain sebagainya. Jenis media online baru yang akhir-akhir ini menunjukkan perkembangan signifikan adalah social media, yang mencakup: social networks (jejaring sosial, contoh: Facebook, MySpace), blogs (contoh: Wordpress), wikis (contoh: Wikipedia), podcasts (contoh: Apple iTunes), forums (contoh: Kaskus), content communities (contoh: Flickr, YouTube), dan microblogging (contoh: Twitter) [What Is Social Media, Antony Mayfield, 2008]. d. Media Berita Online Pada awalnya media online newspaper mengalami perkembangan yang lambat, sebagaimana dikemukakan Dominick (2009: 90) bahwa : During the early years of the Internet, online newspaper sites were slow to innovate. There was a fear that the Web site would steal reader from the print version. Thus, many of them simply took their print stories and placed them online, updating them only once a day. Some even withheld stories until they were published in the print edition. Newspaper, however, now realize that if they want to compete with other news sites such as CNN and CBS News, their Web sites have to do more. Kini, hampir seluruh media berita tradisional memiliki web yang hadir dalam berbagai bentuk. Model situs berita yang kebanyakan digunakan media berita tradisional merupakan edisi online dari medium induknya. Isi orisinalnya ‘diciptakan kembali’ dengan mengintensifkan kapabilitas teknis dari cyberspace. Sejumlah fitur
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14
interaktif dan fungsi-fungsi multimedia ditambahkan. Isinya diupdate lebih sering daripada medium induknya (Santana K, 2005: 136). Berbagai inovasi juga dikembangkan media cetak dalam proses konvergensinya dengan media online. Salah satunya adalah replica editions (Dominick, 2009: 91) yang menawarkan konten sama persis dengan versi media cetak namun dalam format digital. Mulai dari media print, radio, televisi, hingga kini berita juga disajikan lewat internet, menurut Biagi (2003: 237) menandakan bahwa saat ini terdapat lebih banyak pilihan berita tersedia dari berbagai sumber berita yang disampaikan lewat banyak jenis teknologi yang ada. Melalui internet, audiens tidak hanya dapat memilih berita apa yang akan dicari, namun berita tetap tersedia kapan pun ingin mengaksesnya. Di Indonesia sudah tersedia berbagai pilihan situs berita, baik yang merupakan pengembangan dari media tradisional (seperti kompas.com, tempointeraktif.com, metrotvnews.com, liputan6.com, dan sebagainya) maupun situs berita lainnya (seperti detik.com, okezone.com, vivanews.com, dan sebagainya). e. Media Online sebagai Media Komunikasi Hakekat medium dalam konteks ilmu komunikasi adalah yang digunakan sebagai alat (channels) untuk menyampaikan pesan (message) dari komunikator/sumber kepada audiens/komunikan. Pada penggunaan penyampaian pesan medium dikatakan sebagai medium komunikasi personal atau nirmassa jika medium tersebut digunakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
untuk menyampaikan pesan secara antar personal atau personal ke sekelompok massa. Ciri dari medium ini adalah penyampaian pesannya secara langsung, timbal balik, tidak tertunda feedback-nya. Sementara suatu medium dikatakan sebagai medium massa jika medium tersebut digunakan sebagai penyampai pesan-pesan massal untuk khalayak banyak. Dapat dikatakan bahwa media internet masuk dalam lingkup dua bentuk medium komunikasi (interpersonal dan massa) (Sosiawan, 2012). Bentuk mana yang dominan, apakah interpersonal atau massa, perlu ditinjau lebih dalam dari konten media online itu sendiri. Menurut Michael W Gamble dan Teri Kwal Gamble (dalam Nurudin, 2003: 7-8), sesuatu bisa didefinisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup: 1) Komunikator mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar. 2) Komunikator dalam menyebarkan pesan-pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain 3) Pesan adalah publik (bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang) 4) Sebagai sumber, komunikator massa tidak berasal dari seseorang, tetapi lembaga 5) Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper 6) Umpan balik sifatnya tertunda
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
Terkait media berita online Kompas.com yang menjadi obyek penelitian ini, apakah termasuk media massa atau bukan, dapat dianalisis berdasarkan keenam kriteria di atas. Kriteria pertama, adanya peralatan modern yang diandalkan untuk penyebaran pesan pada khalayak. Peralatan teknis tertentu mutlak diperlukan dalam keberlangsungan media berita Kompas.com, karena berbasis media internet. Kedua, khalayak yang dituju sangat luas, tidak membatasi untuk daerah atau komunitas tertentu. Ketiga, pesan bisa didapat dan diterima oleh banyak orang. Siapapun, asalkan memiliki peralatan yang memadai, dapat mengakses informasi-informasi yang ada di situs Kompas.com. Keempat, komunikator berasal dari lembaga. Meski berita ditulis oleh reporter, namun ia adalah orang yang sudah terinstitusikan di bawah suatu sistem perusahaan, dalam hal ini Kompas Gramedia Group. Kelima, adanya kontrol gatekeeper. Penyeleksian berita pada situs Kompas.com dilakukan oleh suatu editorial team dan dipimpin oleh seorang managing editor. Kriteria keenam yakni umpan balik yang tertunda, tidak terpenuhi di sini. Pada setiap berita yang ditampilkan di Kompas.com, tersedia message board yang memungkinkan pembaca langsung menuliskan pendapat mereka. Hal ini tidak lepas dari interaktivitas sebagai ciri khusus media online.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara umum situs Kompas.com, atau situs berita lainnya yang memiliki kriteria serupa secara umum dapat dikategorikan sebagai media komunikasi massa yang menyediakan sarana interaktif dengan khalayaknya.
2. Kepercayaan terhadap Media (Media Trust) Fukuyama (1995) dalam Tsfati dan Capella (2005) mendeskripsikan kepercayaan (trust) sebagai ekspektasi yang muncul dalam suatu masyarakat terhadap suatu perilaku umum, jujur dan kooperatif, berdasarkan norma yang berlaku secara umum. Definisi ini senada dengan yang diutarakan Rotter (1967) sebagaimana dikutip Adam Kuper dan Jessica Kuper dalam Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial (2000: 1106). Rotter mendefinisikan kepercayaan sebagai
sebuah
“pengharapan
yang
digeneralisasi”
(generalized
expectancy) sehingga pernyataan-pernyataan lisan maupun tertulis dari orang lain dapat diandalkan. Pendapat lain mengemukakan bahwa kepercayaan adalah harapan dari pihak yang memberikan kepercayaan (trustor) bahwa pihak yang dipercaya (trustee) dapat diandalkan dan bisa mendatangkan keuntungan –bukan kerugian– pada trustor (Coleman, 1990, dalam Tsfati dan Capella, 2005). Maka kepercayaan sedikitnya memiliki dua sisi: pihak yang memberi kepercayaan dan pihak yang dipercayai. Terdapat kemungkinan salah satu pihak melakukan tindakan yang berlawanan dengan ekspektasi dan norma.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
Penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan memainkan peran penting dalam berbagai interaksi manusia (Uslaner dalam Tsfati dan Capella, 2005). Misalnya, bila seseorang memercayai seorang politisi, ia akan bersedia memberikan suaranya kepada politisi tersebut dalam suatu pemilihan umum. Bila seseorang telah percaya pada dokter, yang telah ia yakini mampu memberikan perawatan optimal dan pengobatan untuk pasien, maka ia akan kembali pada dokter tersebut saat membutuhkan bantuannya. Demikian pula dengan kepercayaan terhadap media massa, akan membuat perbedaan dalam bagaimana masyarakat mengandalkannya sebagai sumber informasi. Based on the emphasis on social interactions, trust is the confidence people have in their expectations of what other people will do based on their previous interactions (Gefen, 2000). The importance of trust depends upon the nature and complexity of the interaction with other people. In other words, the greater the dependence upon other people and one’s own vulnerability to their misconduct, the greater the need to trust. (Soo Hui Lee, 2011) Apa yang dikemukakan Lee tersebut menunjukkan bahwa interaksi sebelumnya (previous interaction) mempengaruhi kepercayaan seseorang terhadap orang lain. Dan dengan kata lain, semakin besar ketergantungan seseorang terhadap orang lain, dan juga kekhawatiran pribadi untuk bertindak
keliru,
maka
dibutuhkan
semakin
besar
kepercayaan.
Selanjutnya disampaikan bahwa kepercayaan juga didasari oleh ekspektasi masa depan. “... it can also be based on the expectation of how others will perform on future occasion.” (Lee, 2011)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
Kaitannya dengan media, faktor yang mempengaruhi kepercayaan terhadap media dipengaruhi oleh pengalaman terdahulu seseorang dalam menggunakan media dan harapannya di masa mendatang. Secara khusus Tsfati dan Capella (2005) mengemukakan bahwa kepercayaan terhadap berita di media massa didasari atas keyakinan penggunanya akan praktek jurnalisme profesional. Salah satu fungsi media adalah memenuhi kebutuhan khalayak akan informasi. Namun dari sekian banyak informasi atau peristiwa yang ada, tidak bisa seluruhnya bisa disampaikan oleh media karena keterbatasan ruang atau durasi. Media harus menyeleksi informasi-informasi tersebut berdasarkan nilai-nilai yang telah ditetapkan organisasi media yang bersangkutan. Inilah sebabnya masing-masing media berita cenderung menyampaikan isi berita yang berbeda pula. Khalayak lantas dapat memilih media berita mana yang dianggap dapat memenuhi kebutuhan informasinya. Istilah “selektivitas” ini kemudian menjadi dasar dari konsep kepercayaan terhadap media. Trust exists when choices have to be made and selectivity becomes necessary (Kohring & Matthes, 2007, dalam Lee, 2011). Kepercayaan ada saat pilihan harus dibuat dan selektivitas menjadi kebutuhan. Dari alasan ini, Kohring dan Matthes menciptakan model empat dimensi kepercayaan terhadap media berita berdasarkan konsep “selektivitas”. Keduanya percaya bahwa khalayak cenderung mendasarkan penilaian pada empat dimensi: kepercayaan pada pemilihan topik, kepercayaan pada pemilihan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
fakta, kepercayaan pada keakuratan penggambaran, dan kepercayaan pada penilaian jurnalistik. Bagan 1.1 Model Faktor Kepercayaan (terhadap media) Trust in the Selectivity of Topics Recipients focus on topics and events that are relevant to them.
Trust in the Selectivity of Facts Recipients focus on the facts/background information pertaining to a selected topic.
Multiple Factor Model of Trust
Trust in the Accuracy of Depictions Recipients base their trust in verifiable and approvable accuracy of depicted facts.
Trust in Journalistic Assessment Recipients focus on the explicitly emphasized assessment, especially in commentary structure. Sumber : Kohring dan Matthes (2007) dalam Lee (2011)
Kepercayaan dari khalayak, dapat menjadi kontrol profesionalisme para jurnalis media. “If people do not trust what they see or hear in the traditional media or from online media sources, they are less likely to pay attention to it” (Johnson & Kaye, 1998, dalam Soo Hui Lee, 2011). Dengan kata lain, ketidakpercayaan dari khalayak dapat mengakibatkan hilangnya atensi dan dampak lebih lanjutnya adalah berkurangnya konsumsi media.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
Mursito (2006) menyebutkan kredibilitas sebagai salah satu faktor yang memperkuat dampak media. Dalam komunikasi, siapa yang menyampaikan suatu pesan tak kalah pentingnya dibanding isi pesan itu sendiri. Kredibilitas adalah komponen sentral dari kepercayaan (Jackob, 2010). Pengguna media mempercayai suatu media karena mereka meyakini kredibilitas media tersebut.
3. Teori Ketergantungan Media (Media Dependency Theory) Tahun
1975
Melvin
DeFleur
dan
Sandra
Ball-Rokeach
menawarkan sebuah pandangan tentang kekuatan potensial media massa, menghubungkan kekuatan tersebut dengan ketergantungan khalayak pada isi media. The proposition is that: the potential for mass media messages to achieve a brand range of cognitive, affective and behavioural effects will increase when media systems provide many unique and central information delivery services. The potential with be further increased when there is structural instability due to conflict and change in society. The altering audience's cognitive, affective and behavioural conditions can feedback to alter both society and media. Thus there is tripartite relationship between media, audience and society. (Arvind Kumar, 1998: 110)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22
Ide umum teori dependensi dapat digambarkan dengan model berikut : Bagan 1.2 Model Umum Teori Dependensi Social System (degree of stability varies)
Media System (number and centrality of information functions varies)
Audiences (degree of dependency on media information varies)
Effects Cognitive Affective Behavioral Sumber :
Ball-Rokeach dan DeFleur (1976) dalam Encyclopaedia of Mass Media and Communication, Vol.2 (1998: 111)
Melvin DeFleur dan Sandra Ball-Rokeach (Theories of Mass Communication, 1989: 302) menyatakan bahwa tujuan utama teori ini adalah untuk menjelaskan mengapa media massa terkadang memiliki dampak kuat dan langsung, sedangkan pada waktu lain, efek yang ditimbulkan cenderung lemah dan tidak langsung. Disebutkan bahwa teori ini merupakan “ecological theory”, memusatkan perhatian pada hubungan antara sistem yang kecil, sedang, dan lebih besar, beserta komponennya. Bagaimana bagian dari sistem sosial mikro dan makro saling berhubungan satu sama lain. Sistem media di sini diasumsikan sebagai bagian penting
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23
dari struktur sosial pada masyarakat modern, serta memiliki keterkaitan dengan individu, kelompok, organisasi, dan sistem sosial lainnya. Dalam teori ketergantungan media, tidak ada pandangan mutlak bahwa media massa memiliki powerful effect atau limited effect terhadap individu. Seberapa besar efek yang mungkin timbul dipengaruhi oleh (1) “jumlah dan kekuatan fungsi penyampaian informasi tertentu yang diberikan oleh medium” serta (2) tingkat perubahan dan konflik yang ada di masyarakat (DeFleur & Rokeach dalam Baran, 2009: 341). Pertama, jumlah dan tingkat kepentingan informasi tertentu yang disediakan oleh suatu media. Khalayak akan menjadi lebih tergantung terhadap media yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan khalayak bersangkutan dibanding pada media yang menyediakan hanya beberapa kebutuhan saja. Kemudian faktor yang kedua terkait dengan kondisi sosial, yakni derajat perubahan atau konflik sosial yang sedang terjadi dalam masyarakat. Gambaran mengenainya terlihat pada penggunaan media selama krisis. Misalnya saat terjadi suatu konflik atau bencana alam yang serius, masyarakat cenderung mengalokasikan lebih banyak waktunya untuk mengikuti pemberitaan di media massa. Media dependency relationships rest upon goals, on the one hand, and resources, on the other. (DeFleur & Ball-Rokeach, 1989: 303) Hubungan ketergantungan media didasarkan pada tujuan dan sumber daya. Beberapa sumber daya yang diperlukan sistem media untuk pencapaian tujuannya berada di bawah kontrol pemerintah. Tujuan utama sistem
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24
media dalam masyarakat kapitalis modern adalah untuk memperoleh keuntungan / profit. Tujuan penting lainnya adalah legitimasi atau pemberian hak kebebasan tertentu, seperti kebebasan pers atau hak atas peran
pengawasan
atau
investigasi.
Juga
tujuan
lain
termasuk
pengembangan dan stabilitas ekonomi. Sedangkan sistem politik mengontrol
perundang-undangan,
badan
regulasi,
serta
kebijakan
perdagangan atau pajak yang mempengaruhi profitabilitas, peluang ekpansi, dan stabilitas ekonomi pada sistem media. Sistem politik lantas memberi dukungan pada sistem media dengan mengeluarkan aturan atau kebijakan tertentu sehingga media dapat menjalankan perannya sebagai penyedia informasi demi terbentuknya masyarakat demokratis. Demikian pula sistem media, tanpa sumber daya dari sistem politik tersebut, maka kestabilan ekonominya akan terancam. Uraian di atas merupakan contoh hubungan ketergantungan antara sistem politik sebagai bagian dari sistem sosial dengan sistem media. Khalayak pun memiliki ketergantungan baik dengan sistem media maupun dengan sistem sosial tertentu. Hubungan ketergantungan khalayak dengan sistem media berkembang karena individu juga diarahkan oleh tujuan (goal directed) dan beberapa tujuan itu memerlukan akses terhadap sumber daya yang dikontrol media massa. Teori dependensi dapat mengenali dan memperkirakan macam perubahan tertentu dalam masyarakat yang disebabkan oleh terpaan media
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25
komunikasi massa. Dampak yang ditimbulkan dari terpaan media dapat berupa (Farrar, 1997: 324) : 1. Cognitive (kognitif) “helping individuals learn more about a situation when information from other sources is inadequate” Membantu seseorang mempelajari lebih banyak tentang suatu keadaan atau situasi saat informasi dari sumber lain kurang memadai. Misalnya pada isu kenaikan BBM, masyarakat akan mencari informasi tentang isu tersebut melalui surat kabar, tayangan berita di televisi, atau media lain. Efek kognitif tambahan dapat berupa attitude formation (pembentukan sikap) yakni kesan awal terhadap sesuatu, contohnya figur politik, produk baru, selebriti, dan sebagainya. 2. Affective (afektif) “in the sense that the mass media may evoke in their audiences such emotions as anger, anxiety, love, joy, laughter, and so on.” Perasaan
yang
dapat
ditimbulkan
media
massa
pada
khalayaknya, seperti marah (pada berita korupsi di lembaga pemerintahan), gelisah (pada berita kenaikan harga sembako), gembira (pada berita akan diadakannya konser artis idola), dan lain-lain. Kemudian tayangan kekerasan yang berlebihan di TV maupun film dikhawatirkan dapat mengakibatkan ketidak-pekaan, sebuah kondisi dimana kita menerima kekerasan dan pertumpahan darah sebagai hal yang biasa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26
3. Behavioral (perilaku) “wherein some direct action may result from exposure to mass media messages.” Berupa tindakan langsung yang dilakukan sebagai akibat dari terpaan pesan media massa. Sebagai contoh, berita perkiraan cuaca yang menyatakan bahwa hari itu akan terjadi hujan membuat seseorang akan membawa payung atau jas hujan saat bepergian.
Jika teori Uses and Gratification berpusat pada kebutuhan pengguna individu dan hubungannya dengan media massa, pandangan media dependency menghubungkan pengguna individu dengan media massa dan media massa dengan sistem sosial serta mengusulkan fakta bahwa pada dasarnya pengaruh media ditentukan oleh hubungan di antara ketiganya (Ball-Rokeach & DeFleur, 1976 dalam Campbell, 2007). Aplikasi teori ketergantungan media terbagi menjadi dua tingkatan, yakni pada level mikro dan level makro. The micro refers to the individual and his or her goals and resources; the macro deals with the media system and its goals and resources (Jackob, 2010). Level mikro mengacu pada individu beserta tujuan dan sumber dayanya; sementara level makro berkaitan dengan sistem media beserta tujuan dan sumber dayanya. Penelitian ini terfokus pada level mikro, yakni pada individu pengguna media.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
Media dependency relations at the micro level vary, for example, according to the intensity of the dependency relation (BallRokeach, 1998, p. 19; Patwardhan & Ramaprasad, 2005, p. 3). Intensity is defined as the perceived exclusivity of resources for goal attainment. For individuals, the intensity of the dependency relation grows with the perceived helpfulness of the media in attaining personal goals. (Jackob, 2010) Hubungan ketergantungan media pada level mikro bervariasi, misalnya, berdasarkan intensitas hubungan ketergantungannya. Intensitas didefinisikan sebagai perasaan kekhususan sumber daya untuk pemenuhan tujuan. Bagi individu, intensitas hubungan ketergantungan bertambah seiring dengan perasaan bahwa media sangat membantu dalam memenuhi tujuan seseorang. Ball-Rokeach dan DeFleur mengemukakan jenis-jenis hubungan ketergantungan individu terhadap media sebagai berikut : Tabel 1.1 Tipology of Individual Media Dependency Relations Understanding Orientation Play Self Understanding Action Orientation Solitary Play e.g., learning about e.g., deciding what e.g., relaxing when oneself and growing to buy, how to alone or having dress, or how to something to do by as a person stay slim oneself Social Understanding Interaction Orientation Social Play e.g., knowing about e.g., getting hints on e.g., going to a and interpreting the how to handle new movie or listening world or or difficult to music with family or friends. community situations Sumber : Ball-Rokeach dan DeFleur (1989: 306)
1. Self-understanding: mengembangkan atau mempertahankan kapasitas individu untuk menafsirkan keyakinan, perilaku, konsep diri, dan kepribadiannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28
2. Social
understanding:
untuk
memahami
dan
menginterpretasi
masyarakat, budaya, dan peristiwa di masa lalu, sekarang, dan yang akan datang. 3. Action orientation: untuk memperoleh petunjuk terhadap perilaku tertentu yang dilakukan seseorang, bisa berkaitan dengan kehidupan sehari-hari atau yang lebih spesifik, misalnya terkait politik, ekonomi, religi, hukum, pengobatan, atau dalam suatu situasi krisis. 4. Interaction orientation: untuk mengetahui perilaku yang cocok atau efektif pada hubungan pribadinya (dengan kekasih, saudara, atau orang tua), atau juga sebagai petunjuk bagaimana seharusnya bersikap dalam suatu lingkungan yang belum pernah atau jarang dihadapi sebelumnya. 5. Solitary play: ketika isi media yang berupa hiburan itulah yang menjadi daya tarik utama, sedangkan kehadiran orang lain hanya bersifat sekunder. 6. Social play: kebalikan dari solitary play, isi media-lah yang bersifat sekunder, hanya sebagai stimulasi hiburan bagi individu dan orang lain. Seberapa penting suatu media dalam keenam aktivitas di atas bervariasi pada tiap individu. Seseorang yang intovert mungkin lebih menggunakan media untuk solitary play, sedangkan seorang ekstrovert mungkin menggunakan media untuk berinteraksi dengan orang lain. People create their own mix of media information, and some people depend more on one type of media than on another (Folkerts, 2001: 464)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29
Seberapa penting suatu media berperan dalam memenuhi tujuantujuan individu di atas menunjukkan seberapa jauh ketergantungan individu tersebut. Kemudian disebutkan dalam Yoonwhan Cho (2009): ...individuals differ in the media system they construct because they have different goals and interests, which are manifested in the behavioral patterns of media use... Maka selain dari enam dimensi tujuan individu, tingkat ketergantungan media seseorang juga dapat dilihat dari pola perilaku individu selama menggunakan media tersebut. Dalam istilah yang sederhana, sebagaimana dijelaskan oleh Stanley J. Baran dan Dennis K. Davis (2009: 340), teori ketergantungan sistem media
berasumsi
bahwa
semakin
seseorang
menggantungkan
kebutuhannya untuk dipenuhi oleh penggunaan media, semakin penting peran media dalam hidup orang tersebut sehingga media akan semakin memiliki pengaruh pada orang tersebut.
4. Hubungan Antara Kepercayaan dengan Ketergantungan pada Media Kepercayaan (trust) terbentuk dari ekspektasi atau harapan seseorang, keyakinan bahwa pihak yang ia percayai dapat diandalkan untuk memenuhi ekspektasinya itu. Selanjutnya rasa percaya itu mengakibatkan ketergantungan dari pihak trustor terhadap trustee. Sociology acknowledges that the contingency of the future creates dependency between social actors, and specifically that the trustor becomes dependent on the trustee. Trust is seen as one of the possible methods to resolve such a dependency, being an attractive alternative to control. [Mollering, G. (2005) dalam Wikipedia]
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30
Menurut ilmu sosiologi, segala kemungkinan yang terjadi di masa depan menciptakan ketergantungan antar-pelaku sosial, khususnya pihak yang mempercayai (trustor) menjadi bergantung pada pihak yang dipercayai (trustee). Kepercayaan dipandang sebagai salah satu metode yang mungkin digunakan untuk mengatasi ketergantungan tersebut, menjadi suatu alternatif kontrol yang atraktif. Demikian pula dalam hubungan antara media dengan khalayaknya. Individu yang memiliki kepercayaan terhadap suatu media akan mempunyai ketergantungan pula pada media tersebut. Hal ini sejalan dengan artikel mengenai penelitian yang dilakukan oleh Nikolaus Georg Edmund Jackob dan dimuat di International Journal of Communication 4 (2010). Dalam risetnya Jackob menggabungkan tiga konsep penelitian komunikasi: ketergantungan media, kepercayaan terhadap media massa, serta penggunaan media dan sumber informasi alternatif. Sebanyak 850 orang dari populasi masyarakat Jerman terpilih sebagai responden secara acak. Salah satu hasil penelitian ini menemukan bahwa ”Individuals feeling dependent on the media express significantly higher levels of trust in them”. Maka cukup beralasan bila kepercayaan pada media dihubungkan dengan ketergantungan media. Teori ketergantungan media menyebutkan bahwa
media
mengontrol
sumber
daya
yang
secara
langsung
mempengaruhi pemenuhan tujuan individu. Apalagi dalam masyarakat modern yang kompleks seperti saat ini, seorang individu bergantung pada informasi dari media massa. Sehingga dapat dikatakan individu tersebut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31
memberi kontrol pada pihak lain (media massa) terhadapnya. Mekanisme ini merupakan elemen inti dari kepercayaan. Kepercayaan berperan sebagai variabel penting dalam studi efek media. Sedangkan teori ketergantungan media berhubungan dengan kondisi yang meningkatkan atau membatasi efek media.
5. Penggunaan Media Lain Media tidak akan menimbulkan efek/dampak pada individu tanpa adanya penggunaan media. Rosengren dalam Rakhmat (1999: 66) menyebutkan bahwa penggunaan media terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan. Media online hadir sebagai media baru dalam kehidupan sosial masyarakat modern. Sebelum adanya perkembangan teknologi informasi yang akhirnya memunculkan media online, sudah ada beberapa alternatif media massa yang biasa digunakan masyarakat, atau yang disebut dengan media konvensional. Media konvensional yang dimaksud dalam penelitian ini antara lain mencakup media cetak (contoh: surat kabar dan majalah) dan media elektronik (televisi dan radio).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32
F. Hubungan Antar Variabel Bagan model penelitian ini digambarkan sebagai berikut : Bagan 1.3 Model Hubungan Antar Variabel Variabel Independen
Variabel Dependen
Kepercayaan pada Media Berita Online Kompas.com
Ketergantungan pada Media Berita Online Kompas.com
Variabel Kontrol Penggunaan Media Lain (TV, radio, surat kabar, majalah) G. Hipotesis Secara etimologis, hipotesis berarti suatu yang masih kurang dari (hypo) sebuah pendapat (tesis). Dengan kata lain, hipotesis adalah sebuah kesimpulan tetapi kesimpulan yang belum final karena masih harus diuji kebenarannya. Dari uraian di sini jelaslah bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang tengah diteliti. (Suyanto dan Sutinah, 2006: 43) Hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepercayaan dengan tingkat ketergantungan mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS angkatan 2009-2011 pada media berita online Kompas.com. 2. Hubungan antara tingkat kepercayaan dengan tingkat ketergantungan mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS angkatan 2009-2011 pada media berita online Kompas.com dipengaruhi oleh penggunaan media lain sebagai variabel kontrolnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
H. Definisi Konseptual dan Operasional 1. Definisi Konseptual Definisi konseptual berfungsi untuk menghindari perbedaan penafsiran (pengertian) tentang variabel penelitian yang akan diuji antara konsep peneliti dan pembacanya. a. Variabel Independen : Kepercayaan terhadap Media Berita Online Kepercayaan terhadap media adalah ekspektasi audiens bahwa para pelaku media melakukan praktek jurnalisme profesional dalam menjalankan tugasnya. (Tsfati dan Capella, 2005). Karena media yang dimaksud
dalam
penelitian
ini
adalah
media
online,
yakni
Kompas.com, maka ekspektasi tersebut ditujukan pada para jurnalis media berita online Kompas.com Kepercayaan terhadap media berita meliputi empat dimensi, yaitu : Trust in the selectivity of topics Recipients focus on topics and events that are relevant to them. Trust in the selectivity of facts Recipients focus on the facts/background information pertaining to a selected topic. Trust in the accuracy of depictions Recipients base their trust in verifiable and approvable accuracy of depicted facts. Trust in journalistic assessment Recipients focus on the explicitly emphasized assessment, especially in commentary structure. (Kohring dan Matthes, 2007, dalam Lee, 2011) Dalam kaitannya dengan penelitian ini, keempat dimensi kepercayaan terhadap media berita online Kompas.com dijelaskan sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34
Kepercayaan pada pemilihan topik, bahwa topik berita-berita yang disajikan sifatnya relevan dengan audiens. Kepercayaan pada pemilihan fakta, bahwa fakta-fakta yang dikemukakan sifatnya berkaitan dengan topik tersebut. Kepercayaan
pada
keakuratan
penggambaran,
bahwa
penggambaran fakta dalam berita sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya dan dapat dibuktikan. Kepercayaan pada penilaian jurnalistik, bahwa berita yang disajikan dinilai memiliki kelengkapan unsur-unsur berita. b. Variabel Dependen : Ketergantungan pada Media Berita Online Ketergantungan media merupakan tingkat ketergantungan seorang individu terhadap media massa tertentu (dalam penelitian ini: media berita online Kompas.com) untuk mencapai tujuannya, disertai tingginya tingkat penggunaan media tersebut. Ketergantungan individu terhadap media didasari oleh tujuantujuan berikut : a) Self-understanding: untuk memahami diri sendiri, baik dalam hal keyakinan, perilaku, konsep diri, dan kepribadiannya. b) Social understanding: untuk memahami dan menginterpretasi masyarakat, baik di masa lalu, sekarang, dan yang akan datang. c) Action orientation: untuk memperoleh petunjuk terhadap perilaku tertentu yang dilakukan seseorang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
d) Interaction orientation: untuk mengetahui perilaku yang tepat untuk berinteraksi dengan orang lain atau bagaimana seharusnya bersikap dalam suatu lingkungan baru. e) Solitary play: ketika isi media yang berupa hiburan itulah yang menjadi daya tarik utama, sedangkan kehadiran orang lain hanya bersifat sekunder. f) Social play: kebalikan dari solitary play, isi media-lah yang bersifat sekunder, hanya sebagai stimulasi hiburan bagi individu dan orang lain. c. Variabel kontrol : Penggunaan Media Lain Penggunaan media terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan. (Rosengren dalam Rakhmat, 1999) Penggunaan
media
lain
ialah
perilaku
khalayak
dalam
menggunakan media massa, selain media online. Media lain yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media konvensional, antara lain televisi, radio, surat kabar, dan majalah. d. Online : Generic term often used loosely to describe digital information access, retrieval or dissemination (Mike Warm, 2002: 9) [istilah umum yang seringkali digunakan dengan bebas untuk menggambarkan akses, pencarian, atau penyebaran informasi digital]
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
e. Media berita online : salah satu bentuk media baru yang menyediakan
informasi / berita dalam bentuk online. 2. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan suatu petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur. Adapun definisi operasional pada penelitian ini adalah : a. Kepercayaan terhadap media (variabel independen) Pengukuran variabel ini dioperasionalisasi dari multiple factor model of trust yang dikembangkan oleh Kohring dan Matthes, yang meliputi 4 faktor berikut: 1) Kepercayaan pada pemilihan topik Dapat diketahui dari seberapa besar responden percaya bahwa topik berita-berita yang disajikan sifatnya relevan dengan audiens dan penting untuk disampaikan. 2) Kepercayaan pada pemilihan fakta Dapat diketahui dari seberapa besar responden percaya bahwa fakta-fakta yang dikemukakan berkaitan dengan topik berita, benar adanya, serta berimbang (tidak hanya dari satu sudut pandang). 3) Kepercayaan pada keakuratan penggambaran Dapat diketahui dari seberapa besar responden percaya bahwa penggambaran fakta dalam berita sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, dapat dibuktikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
4) Kepercayaan pada penilaian jurnalistik Dapat diketahui dari seberapa besar responden percaya bahwa berita yang disajikan memiliki kelengkapan unsur-unsur berita, yakni unsur what, when, where, why,who, dan how (5W+1H). Untuk masing-masing item di atas, responden diminta memberi penilaian antara nilai 1 (sangat tidak percaya) sampai nilai 5 (sangat percaya). b. Ketergantungan media (variabel dependen) Variabel ini diukur menggunakan skala Individual Media Dependency dari Ball-Rokeach, yang digunakan oleh Yoonwhan Cho (2009) dalam New Media Uses and Dependency Effect Model: Exploring The Relationship Between New Media Use Habit, Dependency Relation, and Possible Outcomes. Pengukuran antara lain dilakukan dengan menanyakan seberapa jauh informasi yang didapat dari media berita online Kompas.com mampu membantu responden memenuhi tujuan-tujuan berikut : 1) Self understanding Dapat diukur dengan mengetahui sejauh mana informasi dari Kompas.com membantu responden memahami dirinya sendiri, seperti: Mengetahui alasan mengapa melakukan sesuatu Memiliki gambaran akan menjadi seperti apa di masa mendatang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
2) Social understanding Dapat diukur dengan mengetahui sejauh mana informasi dari Kompas.com membantu responden memahami tentang hal-hal yang terjadi di lingkungan sosialnya, seperti: Mengetahui peristiwa-peristiwa terkait masyarakat/dunia di masa lalu Mengetahui hal-hal yang terjadi pada masyarakat/dunia di masa sekarang Memiliki pemikiran tentang apa yang kira-kira akan terjadi di masyarakat di masa mendatang 3) Action orientation Dapat diukur dengan mengetahui sejauh mana informasi dari Kompas.com membantu responden memutuskan tindakan tertentu, seperti: Memutuskan kemana harus pergi untuk mendapatkan jasa atau membeli sesuatu Memperoleh petunjuk tentang apa yang harus dilakukan dalam situasi darurat, contoh: kecelakaan atau bencana alam 4) Interaction orientation Dapat diukur dengan mengetahui sejauh mana informasi dari Kompas.com membantu responden mengetahui bagaimana cara berinteraksi dengan lingkungan sekitar, seperti: Mendapatkan petunjuk bagaimana seharusnya bersikap dalam suatu lingkungan atau situasi yang baru
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39
Mengetahui bagaimana harus bersikap pada teman, saudara, atau orang-orang yang bekerja dengan Anda 5) Solitary play Dapat diukur dengan mengetahui sejauh mana informasi dari Kompas.com membantu responden mengetahui cara bersantai ketika sedang sendiri. 6) Social play Dapat diukur dengan mengetahui sejauh mana informasi dari Kompas.com membantu responden mengetahui cara bersenangsenang dengan keluarga atau teman-teman. Responden diminta memberi penilaian antara nilai 1 (sangat tidak membantu) sampai nilai 5 (sangat membantu) untuk masing-masing item pernyataan di atas. Kemudian
tingkat
ketergantungan
individu
juga
diukur
berdasarkan penggunaannya. Indikatornya : 1) Frekuensi, yakni tingkat keseringan responden mengakses media berita online Kompas.com. Hal ini dapat diukur dengan berapa kali responden mengakses situs Kompas.com dalam kurun waktu satu minggu. 2) Durasi, yaitu lamanya waktu yang digunakan responden untuk mengakses media berita online Kompas.com. Hal ini dapat diukur dengan lamanya responden mengakses situs Kompas.com.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
3) Intesitas, merupakan tingkat kedalaman responden mengakses informasi yang ada di media berita online Kompas.com. Meliputi: a) Tingkat perhatian, dapat diukur dengan ada tidaknya situs lain yang dibuka atau aktivitas lain yang dilakukan ketika mengakses media berita online Kompas.com. b) Keseriusan, dapat diukur dengan mengetahui apakah responden membaca seluruh informasi yang ada, atau hanya membaca beberapa berita yang dianggap penting, atau hanya sekilas membaca isi berita. 4) Urutan keterpilihan media berita online Kompas.com sebagai situs yang dibuka ketika mengakses media online. Hal ini dapat diukur dengan meminta responden memberi 5 alamat situs yang pertama kali dibuka ketika baru tersambung dengan internet. Maka dapat diketahui pada urutan keberapakah situs Kompas.com dipilih responden ketika mengakses media online. c. Penggunaan media lain (variabel kontrol) Untuk
mengetahui
bagaimana
perilaku
khalayak
dalam
menggunakan media selain online news. Media yang dimaksud dibatasi hanya pada media cetak (surat kabar dan majalah) serta media elektronik (televisi dan radio). Perilaku penggunaan yang dimaksud meliputi:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
1) Frekuensi, yaitu tingkat keseringan responden menggunakan suatu media. Hal ini dapat diketahui dari seberapa sering responden menggunakan media tersebut dalam kurun waktu satu minggu. 2) Durasi, yaitu lamanya waktu saat menggunakan suatu media. Hal ini dapat diketahui dari seberapa lama waktu biasa dihabiskan responden untuk menggunakan media tersebut dalam sehari. 3) Intensitas, yaitu tingkat perhatian responden dalam menggunakan suatu media. Hal ini dapat diketahui dari ada tidaknya aktivitas lain yang dilakukan sambil menggunakan media tersebut.
I. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini menggunakan tipe penelitian eksplanatori, yaitu untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa (Singarimbun, 1995: 5). Jadi penelitian ini akan mencari hubungan antar variabel penelitian dan menguji hipotesa yang telah dirumuskan. 2. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan metode survey, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok (Singarimbun, 1995: 3).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42
3. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS Surakarta. 4. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif S-1 reguler FISIP UNS angkatan 2009-2011. Berdasarkan data yang diperoleh dari Bagian Pendidikan FISIP UNS, diketahui bahwa total mahasiswa aktif S-1 reguler FISIP UNS angkatan 2009-2011 untuk semester Februari-Juli 2012 adalah sebanyak 768 orang. Adapun perinciannya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.2 Jumlah Mahasiswa Aktif S-1 Reguler FISIP UNS Angkatan 2009-2011 Angkatan
2009
2010
2011
Jumlah
Komunikasi
85
121
99
305
Administrasi Negara
89
102
86
277
Sosiologi
51
66
69
186
Jurusan
768
Jumlah Sumber: Bag. Pendidikan FISIP UNS (Semester Februari-Juli 2012)
b. Sampel Karena keterbatasan peneliti yang tidak memungkinkan untuk mengambil seluruh populasi, maka ditentukan sejumlah sampel sebagai unit analisis. Jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini akan ditentukan dengan rumus Yamane, yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
N
n
2
N d
1
Keterangan : n = ukuran atau jumlah sampel N = jumlah populasi d² = nilai presisi yang diinginkan 1 = angka konstan Dengan nilai presisi sebesar 10% atau 0,1 yang ditentukan dalam penelitian ini, maka diperoleh jumlah sampel sebagai berikut: n
N 2
N d
1
768 768 0,1
2
768 768 0,01
1
1
768 7,68 1 768 8,68 = 88,48 c. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling. Maka jumlah sampel akan diambil secara proporsional dari masing-masing kelompok jurusan dan angkatan. Perhitungannya adalah:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
o Jurusan Komunikasi 2009 =
85 88,48 = 9,79 768
2010 =
121 88,48 = 13,94 768
2011 =
99 88,48 = 11,41 768
o Jurusan Administrasi Negara 2009 =
89 88,48 = 10,25 768
2010 =
102 88,48 = 11,75 768
2011 =
86 88,48 = 9,91 768
o Jurusan Sosiologi 2009 =
51 88,48 = 5,88 768
2010 =
66 88,48 = 7,60 768
2011 =
69 88,48 = 7,95 768
Agar memperoleh bilangan bulat, diberlakukan pembulatan pada angka di belakang koma
...,50. Maka diperoleh jumlah sampel untuk
tiap strata sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
Tabel 1.3 Jumlah Sampel Proporsional Mahasiswa Aktif S-1 Reguler FISIP UNS Angkatan 2009-2011 Angkatan
2009
2010
2011
Jumlah
Komunikasi
10
14
11
35
Administrasi Negara
10
12
10
32
6
8
8
22
Jurusan
Sosiologi Jumlah Sampel
89
Kriteria mahasiswa yang dapat dijadikan responden adalah mahasiswa yang pernah membuka situs Kompas.com. Hal ini bertujuan agar responden dapat memahami butir pertanyaan dalam kuesioner dengan baik. 5. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data menggunakan kuesioner, yakni dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis, untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. (Nawawi, 1995: 117) 6. Validitas dan Reliabilitas Data a. Uji Validitas Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur seberapa cermat suatu test melakukan fungsi ukurnya. Dalam penelitian ini alat ukurnya berupa kuesioner, sehingga kuesioner yang digunakan harus mengukur apa yang akan diukur. Dalam
menyusun
kuesioner
sebagai
alat
ukur,
peneliti
menggunakan metode validitas isi (content validity) atau yang disebut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
juga dengan validitas tampak (face validity). Soehartono (1998: 84) menjelaskan bahwa untuk mencapai validitas tampak, peneliti berusaha agar instrumen atau alat ukurnya secara logis berisi sampel butir dari populasi butir yang diperkirakan mencerminkan konsep yang akan diukur. Untuk itu, pertama-tama seorang peneliti harus tahu lebih dahulu definisi konsep yang akan diukur tersebut, dan kemudian menimbang apakah informasi yang akan terkumpul oleh sampel butir tersebut sesuai atau berkaitan dengan konsep itu. Kemudian validitas alat ukur diuji dengan cara menghitung korelasi antara skor setiap butir pertanyaan dengan skor total, sehingga sering disebut sebagai inter item-total correlation. Untuk menghitung korelasinya menggunakan rumus Pearson’s Product Moment berikut: rxy
n n
x
2
xy
x x
2
n
y y
2
y
2
Keterangan : rxy
= koefisien korelasi
n
= jumlah sampel
x
= skor item pertanyaan
y
= skor total Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi
dengan taraf signifikansi 0,05. Apabila rhitung lebih besar dari rtabel maka kuesioner sebagai alat ukur itu valid.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menunjukan sejauh mana suatu pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif konstan bila dilakukan
pengukuran
kembali
terhadap
subjek
yang
sama.
Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan tes-ulang, yaitu dengan menyajikan dua kali tes pada satu kelompok subjek dengan tenggang waktu di antara kedua penyajian tersebut. Azwar dalam Validitas dan Reliabilitas (2004: 36) menyatakan bahwa koefisien reliabilitas dengan cara ini diperoleh dengan menghitung koefisien korelasi linier antara distribusi skor subjek pada tes pertama dan distribusi skor subjek pada tes kedua. Koefisien korelasi linier yang digunakan dalam penghitungan reliabilitas penelitian ini adalah dengan rumus Pearson’s Product Moment, dimana x adalah distribusi skor pada tes pertama, dan y adalah distribusi skor tes kedua. 7. Teknik Analisis Data Berdasarkan bentuk rumusan hipotesisnya, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini tergolong hipotesis asosiatif. Menurut Sugiyono (2007: 224), hipotesis asosiatif merupakan dugaan tentang adanya hubungan antar variabel dalam populasi yang akan diuji melalui hubungan antar variabel dalam sampel yang diambil dari populasi tersebut. Jadi menguji hipotesis asosiatif adalah menguji koefisiensi korelasi yang ada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
pada sampel untuk diberlakukan pada seluruh populasi dimana sampel diambil. Pemilihan teknik statistik korelasi bergantung pada jenis data yang akan dianalisis. Pedomannya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.4 Pedoman untuk Memilih Teknik Korelasi dalam Pengujian Hipotesis Macam/Tingkatan Data Teknik Korelasi yang Digunakan Nominal 1. Koefisien Kontingency Ordinal 1. Spearman Rank 2. Kendal Tau Interval dan Ratio 1. Pearson Product Moment 2. Korelasi Ganda 3. Korelasi Parsial Sumber: Sugiyono (2007: 227)
Dengan demikian terdapat dua tahap analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini. Tahap pertama yakni penghitungan dengan rumus korelasi Pearson’s Product Moment untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Berikut ini rumus korelasi Pearson’s Product Moment : rxy
n n
x2
xy
x x
2
n
y y2
y
Keterangan : rxy
= koefisien korelasi
n
= jumlah sampel
x
= skor variabel x
y
= skor variabel y
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
Bentuk hubungan positif atau negatif menyatakan arah hubungan, sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Interpretasi terhadap besar kecilnya koefisien korelasi dapat berpedoman pada ketentuan dari Norman R. Kurtz dalam bukunya Statistical Analysis for the Social Sciences berikut : -
0,75 s/d 1,00
: positif sangat tinggi
-
0,50 s/d 0,74
: positif tinggi
-
0,25 s/d 0,49
: positif sedang
-
0,00 s/d 0,24
: positif rendah
-
0,00 s/d –0,24
: negatif rendah
-
–0,25 s/d –0,49 : negatif sedang
-
–0,50 s/d –0,74 : negatif tinggi
-
–0,75 s/d –1,00 : negatif sangat tinggi (Kurtz, 1999: 282) Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi yang diperoleh
signifikan (dapat digeneralisasikan pada populasi) atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan nilai r tabel dengan taraf kesalahan tertentu. Bila ternyata lebih besar dari r tabel, berarti data dan koefisien dari sampel dapat digeneralisasikan pada populasi dimana sampel diambil. Kemudian tahap kedua adalah untuk mengetahui pengaruh variabel kontrol terhadap hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dengan rumus korelasi parsial Pearson’s Product Moment. Korelasi parsial antara dua variabel didefinisikan sebagai korelasi antara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
dua variabel yang dikontrol oleh dua variabel lain atau lebih. Berikut ini rumus korelasi parsial Pearson’s Product Moment :
rxy.z
rxy
rxz
ryz
1 rxz2 1 ryz2
Keterangan : rxy.z
= korelasi parsial antara x dan y dengan z sebagai variabel kontrol
rxy
= korelasi antara x dan y
ryz
= korelasi antara y dan z
rxz
= korelasi antara x dan z Seberapa besar kontribusi variabel kontrol dapat dilihat dari
koefisien korelasi parsial yang diperoleh. Jika selisih antara nilai koefisien korelasi tanpa variabel kontrol (rx.y) dan dengan adanya variabel kontrol (rxy.z) cukup besar, dapat disimpulkan bahwa variabel kontrol memiliki kontribusi yang signifikan dalam hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, dan demikian pula sebaliknya. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan program komputer SPSS 13,0 for windows.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II DESKRIPSI LOKASI
A. Gambaran Umum FISIP UNS 1. Sejarah Perkembangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP-UNS) berdiri pada tahun 1976, bersamaan dengan diresmikannya Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret yang dikukuhkan dengan Keputusan Presiden RI Nomor 10 Tahun 1976. FISIP UNS merupakan salah satu diantara sembilan Fakultas di lingkungan UNS. Pada saat berdiri, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik memiliki dua jurusan, yaitu jurusan Administrasi Negara dan Jurusan Publisistik. Pada tahun 1982, berdasar SK Presiden RI Nomor: 55 Tahun 1982 tentang Susunan Organisasi Universitas Sebelas Maret, nama fakultas dirubah menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP UNS). Kemudian berdasarkan SK Mendikbud RI Nomor 017/0/1983, tertanggal 14 Maret 1983 nama Jurusan juga berubah, menjadi Jurusan Ilmu Administrasi dan Jurusan Ilmu Komunikasi. Dengan keluarnya SK Mendikbud RI Nomor 055/0/1983 tanggal 8 Desember 1983 tentang “Jenis dan Jumlah Jurusan pada Fakultas di Lingkungan Universitas Sebelas Maret”, FISIP UNS menambah satu jurusan baru, yaitu Jurusan Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU). Jurusan ini khusus melayani Mata Kuliah Dasar Umum di semua Program Studi
51to user commit
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
(Prodi) di lingkungan Universitas Sebelas Maret dan berada di bawah tim MKDU Universitas Sebelas Maret. Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI (SK Dirjen Dikti Depdikbud) Nomor 27/Dikti/Kep./1986 tanggal 29 Mei 1986, di FISIP UNS dibuka program Studi Sosiologi yang mengawali programnya pada semester JuliDesember 1986. Terakhir dengan SK Dirjen Dikti Nomor 66/Dikti/Kep./ 1998, tanggal 2 Maret 1998 Program Studi Sosiologi menjadi Jurusan Sosiologi yang merupakan Program Sarjana (S1) dan berada dibawah Dekan. Kemudian jenis dan jumlah Prodi di setiap Jurusan pada FakultasFakultas di lingkungan UNS juga dibakukan berdasarkan SK Dirjen Dikti Depdikbud RI Nomor 222/Dikti/Kep./1996 tentang “Program Studi pada Program Sarjana di lingkungan Universitas Sebelas Maret. Prodi untuk Jurusan Ilmu Administrasi dan Jurusan Ilmu Komunikasi masing-masing adalah Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi. Pada tahun awal berdirinya, sistem pendidikan di FISIP UNS adalah sistem kenaikan tingkat (5 Tahun) yang membagi satu tahun akademik menjadi dua semester dan di setiap akhir semester kedua (akhir tahun akadmik), mahasiswa dievaluasi untuk menentukan apakah mahasiswa berhasil naik ke tingkat berikutnya atau harus mengulang. Mahasiswa yang dua kali berturut-turut tidak naik tingkat, dikenai DO (Drop Out). Pada tahun 1979, untuk pertama kalinya di UNS mulai diberjalankan Sistem Kredit Semester. Sistem ini dituangkan dalam SK Rektor UNS
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
Nomor 073/PT40/C/79 tanggal 2 Januari 1979 tentang Peraturan Sistem Kredit dan Sistem Kenaikan Tingkat UNS Sebelas Maret. Keputusan Rektor tersebut mengisyaratkan bahwa FISIP UNS perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam sistem pendidikannya. Persiapan kearah itu dituangkan dalam Buku Pedoman FISIP UNS tahun 1979. Kemudian dengan dikeluarkannya SK Mendikbud RI Nomor 0124/U/1979 tanggal 8 Juni 1979 yang menyangkut “Jenjang Program Pendidikan Tinggi di Lingkungan Dekdikbud”, FISIP UNS mengambil langkah-langkah transisi mulai tahun akademik 1979/1980 sebagai berikut: a. Menetapkan program Strata Satu (S1) berdasarkan SK Mendikbud Nomor 0124/U/1979 bagi mahasiswa tahun akademik 1979/1980 yang tidak naik tingkat. Sistem ini dikenal dengan Sistem Kredit Strata 8 Semester. b. Menetapkan tetap berlakunya SK Rektor UNS Nomor 073/PT40/C/79 Sub tentang Sistem Kredit bagi mahasiswa Tingkat II ke atas. Sistem ini dikenal dengan Sistem Kredit Non Strata 10 Semester. Penetapan tersebut disuatu pihak berarti FISIP UNS telah meninggalkan sistem kenaikan tingkat dan mulai memasuki masa transisi dualisme dalam penerapan sistem kredit. Tidak mudah bagi FISIP UNS untuk pindah dari satu sistem (Sistem Kenaikan Tingkat) ke sistem lainnya (Sistem Kredit). Kesulitan masih ditambah dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi seperti peningkatan daya tampung mahasiswa,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
peningkatan produktivitas lulusan, peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga pengajar, penyesuaian kurikulum dan lain-lain. Seiring berjalannya waktu, dualisme dalam sistem penyelenggaraan pendidikan ini dapat diakhiri sambil senantiasa memantapkan diri dalam pelaksanaan Sistem Kredit seperti diatur dalam SK Mendikbud Nomor 0124/U/1979 dan peraturan-peraturan lain dari Dirjen Dikti sehubungan dengan pelaksanaan SK Mendikbud tadi. Upaya pemantapan ini tercermin dengan dikeluarkannya secara berturut-turut: a. SK Rektor UNS Nomor 150/PT40/1980 tentang “Peraturan Sistem Kredit untuk Program Strata Satu (S1) Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret”. b. SK Rektor UNS Nomor 80/PT40/1983 tentang “Peraturan Sistem Kredit untuk Program Strata Satu (S1) Universitas Negeri Sebelas Maret”. c. SK Rektor UNS Nomor 03/PT40/1987 tentang “Peraturan Sistem Kredit Semester Universitas Negeri Sebelas Maret”. SK terakhir ini yang kemudian diperbaiki dengan SK Nomor 71/PT40.H/1990 tanggal 11 April 1990 yang berlaku surut mulai tanggal 11 November 1989 dan diperbaiki lagi dengan SK Rektor Nomor 177/PT40.H/1992.
Selanjutnya
SK
tersebut
diperbaharui
dengan
dikeluarkannya SK Rektor Nomor 123/J27/PP/98 tanggal 12 Mei 1998. Dengan ditetapkannya Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, maka SK Rektor Nomor 177/PT40.H/I/1992
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55
tentang Peraturan Sisetem Kredit Semester Universitas Sebelas Maret diperbarui lagi dengan SK Rektor Nomor 475/J27/PP/2005 tanggal 11 Agustus 2005 tentang Peraturan Sistem Kredit Semester Universitas Sebelas Maret, yang dipakai sebagai landasan hingga saat ini. Dekan FISIP UNS dari tahun 1976 sampai dengan saat ini adalah: 1) Drs. M. Sartono (tahun 1976-1980) 2) Drs. Soeharno (tahun 1981-1986) 3) Drs. Purwoto (tahun 1986-1987) 4) Drs. H. Zainuddin (tahun 1987-1993) 5) Drs. Suparni (tahun 1993-1995) 6) Drs. H. Zainuddin (tahun 1995-1998) 7) Drs. Dwi Tiyanto, SU (tahun 1998-2007) 8) Drs. H. Supriyadi, SN, SU (tahun 2007-2011) 9) Prof. Drs. Pawito, Phd (tahun 2011-sekarang) Peningkatan daya tampung mahasiswa semakin diperluas sehingga kini FISIP UNS mempunyai kapasitas menerima rata-rata 250 mahasiswa baru per tahun. Kualitas akademik ditingkatkan melalui pendidikan S2 dan S3 bagi tenaga pengajar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, serta upaya lain seperti kursus-kursus, penataran dan lain-lain. Kini hampir seluruh kapasitas FISIP UNS dikerahkan guna meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56
2. Visi, Misi, dan Tujuan a. Visi : Sebagai Fakultas riset pengembangan ilmu dan teknologi bidang sosial dan politik bertaraf internasional berlandaskan budaya nasional. b. Misi 1) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang berkualitas di bidang ilmu sosial dan ilmu politik yang menuntut pengembangan diri dosen dan kemandirian mahasiswa dalam memperoleh kepribadian, pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman kaidah kehidupan bermasyarakat. 2) Menyelenggarakan penelitian ilmiah dan terapan yang berkualitas di bidang ilmu sosial dan ilmu politik serta mendeseminasi hasilhasil penelitian. 3) Menyelenggarakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berkualitas dan berorientasi pada upaya pemberdayaan masyarakat. c. Tujuan 1) Melaksanakan pemberdayaan Fakultas dan Jurusan dalam rangka menuju otonomi. 2) Menjadikan FISIP sebagai pusat kegiatan ilmiah. 3) Meningkatkan kemampuan dosen dan mahasiswa di bidang riset dan pengabdian 4) Mengembangkan sistem manajemen internal/ pengelolaan lembaga yang mampu mendukung terselenggaranya pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57
5) Menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dengan alumni perguruan tinggi lain. 6) Meningkatkan jumlah penerima beasiswa. 7) Memberikan peluang dan peran bagi mahasiswa dalam kegiatan akademik. 3. Susunan Organisasi Susunan organisasi FISIP UNS terdiri dari: (a) Unsur Pimpinan: Dekan dan Pembantu Dekan, (b) Senat Fakultas, (c) Unsur Pelaksana Akademik: Jurusan, Laboratorium dan Kelompok Dosen, dan (d) Unsur Pelaksana Administratif: Bagian Tata Usaha. a. Unsur Pimpinan Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang menjalankan sebagian tugas pokok dan fungsi universitas (UNS) yang berada di bawah
Rektor.
Fakultas
bertugas
mengkoordinasi
dan
atau
melaksanakan pendidikan akademik dan atau profesional dalam satu atau seperangkat cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian tertentu. Fakultas dipimpin oleh Dekan yang bertanggung jawab langsung kepada Rektor. Dekan mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi fakultas. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Dekan dibantu oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58
tiga orang Pembantu Dekan, yang bertanggung jawab langsung kepada Dekan yang terdiri atas: 1) Pembantu Dekan Bidang Akademik, yang selanjutnya disebut Pembantu Dekan I (PDiI) yang bertugas membantu Dekan dalam memimpin
pendidikan,
penelitian
dan
pengabdian
kepada
masyarakat. 2) Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum, yang selanjutnya disebut Pembantu Dekan II (PD II) mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang keuangan dan administrasi umum. 3) Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan, yang selanjutnya disebut Pembantu Dekan III (PD III) mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan serta layanan kesejahteraan mahasiswa. b. Senat Fakultas Senat fakultas adalah badan normatif dan perwakilan tertinggi di lingkungan fakultas yang memiliki wewenang untuk menjabarkan kebijakan dan peraturan universitas. Senat fakultas terdiri atas guru besar, pimpinan fakultas, ketua jurusan dan wakil dosen. Senat fakultas diketuai oleh Dekan yang dibantu oleh seorang sekretaris senat yang dipilih diantara anggotanya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59
c. Unsur Pelaksana Akademik 1) Jurusan (Program Studi) Jurusan (Program Studi) adalah unsur pelaksana fakultas di bidang studi tertentu yang berada di bawah Dekan. Jurusan (Prodi) dipimpin oleh seorang Ketua Jurusan (Ketua Prodi) yang dipilih diantara Dosen menurut peraturan perundangan yang berlaku dan dalam melaksanakan tugas sehari-hari dibantu oleh seorang Sekretaris Jurusan. Tugas Jurusan (Prodi) adalah melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam sebagian atau satu cabang ilmu, teknologi atau kesenian tertentu sesuai dengan program pendidikan yang ada dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. FISIP UNS terdiri dari tiga jurusan, yaitu Jurusan Ilmu Administrasi, Jurusan Ilmu Komunikasi dan Jurusan Sosiologi. Adapun Prodi yang dilaksanakan meliputi: Prodi Administrasi Negara (pada Jurusan ilmu Administrasi), Prodi Ilmu Komunikasi (pada Jurusan Ilmu Komunikasi) dan Prodi Sosiologi (pada Jurusan Sosiologi). 2) Laboratorium (Studio) Laboratorium (Studio) merupakan perangkat penunjang pelaksanaan pendidikan pada Jurusan dalam pendidikan akademik dan atau professional yang dipimpin oleh dosen yang memenuhi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60
syarat keahlian sesuai dengan cabang ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian tertentu dan bertanggung jawab kepada Ketua Jurusan. 3) Dosen Dosen adalah tenaga pengajar di lingkungan fakultas yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Dekan. Dosen terdiri atas dosen biasa, dosen luar biasa dan dosen tamu. Dosen mempunyai tugas utama mengajar, membimbing dan atau melatih mahasiswa serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. d. Unsur Pelaksana Administratif: Bagian Tata Usaha Bagian Tata Usaha adalah pembantu pimpinan fakultas yang bertugas melaksanakan administrasi umum, perlengkapan, keuangan, kepegawaian, kemahasiswaan dan pendidikan di fakultas. Bagian Tata Usaha mempunyai empat Sub Bagian yang meliputi: (a) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan,i(b)iSub Bagian Keuangan dan Kepegawaian, (c) Sub Bagian Pendidikan dan (d) Sub Bagian Kemahasiswaan. e. Unsur Lain (Penunjang) 1) Perpustakaan Perpustakaan mempunyai tugas memberikan pelayanan bahan pustaka dan kegiatan-kegiatan lain untuk keperluan pendidikan dan pengajaran,
penelitian
serta
pengabdian
commit to user
kepada
masyarakat,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61
mahasiswa, dosen dan karyawan di lingkungan FISIP pada khususnya dan UNS pada umumnya. 2) Organisasi Kemahasiswaan Kebebasan organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi diatur dengan SK Mendikbud RI Nomor: 115/U/1998, tentang “Pedoman Umum
Organisasi
Kemahasiswaan
di
Perguruan
Tinggi”.
Organisasi kemahasiswaan yang ada di FISIP adalah: Dewan Mahasiswa sebagai badan legislatif, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai badan eksekutif. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62
Bagan 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Dekan PD I
PD II
PD III
HMJ
Lab.
Dosen Jurusan Ilmu Administrasi
Jurusan Ilmu Komunikasi HMJ
Lab.
Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi
commit to user
KaSubBag Pendidikan
KaSubBag Umum & Perlengkapan Jurusan Ilmu Administrasi
KaSubBag Kemahasiswaan
Kepala Bagian Tata Usaha
Perpustakaan
KaSubBag Keuangan & Kepegawaian
Senat Fakultas
Jurusan Sosiologi HMJ
Lab.
Dosen Jurusan Sosiologi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63
B. Gambaran Umum KOMPAS.com 1. Profil KOMPAS.com KOMPAS.com berdiri pada tahun 1997 dengan nama Kompas Online. Saat itu, Kompas Online hanya berperan sebagai edisi internet dari Harian Kompas yang berada di bawah Kompas Gramedia Group. Kemudian pada tahun 1998 Kompas Online merubah namanya menjadi KOMPAS.com dengan berfokus pada pengembangan isi, desain, dan strategi pemasaran yang baru. KOMPAS.com pun memulai langkahnya sebagai portal berita terpercaya di Indonesia. Sepuluh tahun kemudian, pada tahun 2008 KOMPAS.com tampil dengan perubahan penampilan yang signifikan. Mengusung ide “Reborn”, KOMPAS.com membawa logo, tata letak, hingga konsep baru di dalamnya. Lebih kaya, lebih segar, lebih elegan dan tentunya tetap mengedepankan unsur user-friendly dan advertiser-friendly. Sinergi ini menjadikan KOMPAS.com sebagai sumber informasi lengkap, yang tidak hanya menghadirkan berita dalam bentuk teks, namun juga gambar, video, live streaming. Perubahan ini pun mendorong bertambahnya pengunjung aktif KOMPAS.com di awal tahun 2008 yang mencapai 20 juta pembaca aktif per bulan, dan total 40 juta page views/impression per bulan. Saat ini, KOMPAS.com telah mencapai 120 juta page view perbulan. Pada tahun tersebut juga mulai ditampilkan channel-channel atau kanal-kanal di halaman depan KOMPAS.com. Kanal-kanal ini didesain
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64
sesuai dengan tema berita dan membuat setiap pengelompokan berita memiliki karakter. Kanal-kanal tersebut antara lain adalah: KOMPAS Female Memuat informasi seputar dunia wanita: tips-tips seputar karier, kehamilan, trik keuangan serta informasi belanja. KOMPAS Bola Tempat akurat untuk mengetahui update skor, berita seputar tim dan pertandingan sepak bola. KOMPAS Health Berisi tips-tips dan artikel tentang kesehatan, informasi medis terbaru, beserta fitur informasi kesehatan interaktif. KOMPAS Tekno Mengulas gadget-gadget terbaru di pasaran, menampilkan review produk dan beragam berita teknologi. KOMPAS Entertainment Menyajikan berita-berita selebriti, ulasan film, musik dan hiburan dalam dan luar negeri. KOMPAS Otomotif Menampilkan berita-berita seputar kendaraan, trend mobil dan motor terbaru serta tips-tips merawat kendaraan. KOMPAS Properti Memuat direktori lengkap properti dan artikel tentang rumah, apartemen serta tempat tinggal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65
KOMPAS Images Menyajikan foto-foto berita berkualitas dalam resolusi tinggi hasil pilihan editor foto KOMPAS.com. KOMPAS Karier Kanal yang tak hanya berfungsi sebagai direktori lowongan kerja, namun juga sebagai one-stop career solution bagi para pencari kerja maupun karyawan. (http://www.kompas.com/aboutus, diakses 8 April 2012) Sedangkan dalam situs KOMPAS.com sendiri terdiri dari beberapa kategori berita dan sub-kategori berita, antara lain: Nasional Regional Sub-kategori:
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Indonesia Timur.
Internasional Sub-kategori:
News, Tokoh, Feature, Unik.
Megapolitan Sub-kategori:
Pariwisata & Kuliner, Kehidupan, Jakarta Tonite, Crime Story, News, Urban Life.
Bisnis & Keuangan Sub-kategori:
Ekonomi, Fiskal & Moneter, Saham & Valas, Analisis, Sosok, Inspirasi.
Olahraga Sub-kategori:
Racing, Tenis, Others, Bulutangkis, Sport Seleb.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66
Sains Sub-kategori:
Konservasi, Global Warming, Umum, Astronomi, Arkeologi,
Biologi,
Lab,
Serba-serbi,
Wow!!,
Fenomena. Travel Sub-kategori:
News, Travel Story, Food Story, Jalansutra, Travel Tips, Surat dari Perancis
Oase Sub-kategori:
Jeda, Padamu Negeri, Puisiku, Ceritaku, Mata Air, Novel, Cakrawala, Muasal, Cerber, Resensi
Edukasi Sub-kategori:
News, Sosok & Profil, Beasiswa, Panduan Studi, Agenda Pendidikan
English (http://www1.kompas.com/sitemap, diakses 8 Mei 2012) KOMPAS.com juga telah menciptakan komunitas menulis dengan konsep citizen journalism dalam Kompasiana. Setiap anggota Kompasiana dapat mewartakan peristiwa, menyampaikan pendapat dan gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar ataupun rekaman audio dan video. Kompasiana juga melibatkan kalangan jurnalis Kompas Gramedia dan para tokoh masyarakat, pengamat serta pakar dari berbagai bidang, keahlian dan disiplin ilmu untuk ikut berbagi informasi, pendapat dan gagasan. Kompasiana, yang setiap hari melahirkan 300 hingga 400
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67
tulisan telah berhasil membangun komunitas jurnalisme warga yang mencapai 50.000 anggota. Sebagai portal berita yang mengikuti perkembangan teknologi terkini, kini selain bisa diakses melalui handphone atau dapat diunduh sebagai aplikasi gratis di smartphone BlackBerry, KOMPAS.com juga tampil dalam format iPad dan akan terus tumbuh mengikuti teknologi yang ada. 2. Visi dan Misi a. Visi To become the best, largest, and most profitable multimedia portal in Indonesia as well as in South East Asia. [Menjadi
portal
multimedia
terbaik,
terbesar,
dan
paling
menguntungkan (secara komersil) di Indonesia dan Asia Tenggara] b. Misi To provide the latest and most credible information to enlighten and entertain individuals and communities. [Menyediakan
informasi
terkini
dan
paling
kredibel
untuk
mencerahkan dan menghibur individu dan masyarakat] (http://id-id.facebook.com/KOMPAScom/info, diakses 8 Mei 2012) 3. Demografi Pengunjung Situs KOMPAS.com Untuk
mendapatkan
profil
pembaca,
KOMPAS.com
telah
mengadakan survey yang telah diadakan pada bulan Februari 2009 dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68
jumlah populasi sebanyak 2142. Hasil survey memperlihatkan data-data sebagai berikut:
Gambar 2.1 Demografi Pembaca KOMPAS.com berdasarkan Usia
Gambar 2.2 Demografi Pembaca KOMPAS.com berdasarkan Jenis Kelamin
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69
Gambar 2.3 Demografi Pembaca KOMPAS.com berdasarkan Pendidikan
Gambar 2.4 Demografi Pembaca KOMPAS.com berdasarkan Pekerjaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70
Gambar 2.5 Demografi Pembaca KOMPAS.com berdasarkan Pengeluaran 4. Manajemen KOMPAS.com Director/ Content General Manager
: Taufik Hidayat Mihardja
Vice Director / GM Business
: Edi Taslim
Vice GM Business
: Johanes Dhanang Cahyo R
Managing Editor
: Pepih Nugraha
Business Development Manager
: Eberhard Nove Ojong
HR & GA Manager
: M. Trinovita
IT Assistant Manager
: Murfi Abbas Hatumena
Creative Manager
: Riki Kurniadi
Project Manager Job Portal
: Marine Novita
Business Development Superintendent
: Antonius Tommy Anugroho
Marketing Communication Superintendent : Okky Brahma Arimurti Mobile Business Superintendent
: Verry Widyatmoko Harry Adi
Assistant Managing Editor
: Agustinus Wisnubrata
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
71
Assistant Managing Editor
: Tri Wahono
AP & AR Superintendent
: Holly Emaria Suwandi
Secretary to Director & GM
: Anastasia Angeline K
5. Editorial KOMPAS.com Managing Editor
: Pepih Nugraha
Assistant Managing Editor
: Agustinus Wisnubrata
Assistant Managing Editor
: Tri Wahono
Editor
: Muhammad Reza Wahyudi
Glori Kyrious Wadrianto
Wicaksono Surya Hidayat
Erlangga Djumena
Johanes Heru Margianto
I Made Asdhiana
Aloysius Gonsaga A.E.
Asep Candra
Benny Novianto R.
Eko Hendrawan Sofyan
Fikria Hidayat
Inggried Dwi Wedhaswary
Sabastian
Laksono Hari Wiwoho
Felicitas Harmandini
Jodhi Yudono
Hertanto Soebijoto
Moh. Latip
Kistyarini Reporter
:
Didik Purwanto
Christina Andhika Setyanti
Aditya Panji Rahmanto
Taslimah Widianti Kamil
Aris Fertonny Harvenda
Egidius Patnistik
Jeremia Pattihahuan
Josephus Primus
Wardah Fazriyati
Antonius Tjahjo Sasongko
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72
Lusia Kus Anna Maryati
Ni Luh Made
Caroline Sondang A D
Icha Rastika
Hindra
Ferril Dennys Sitorus
Albertus Tjatur Wiharyo
Sabrina Asril
Agung Kurniawan
Wirawan Kusuma
Maullana (Irfan)
Natalia Ririh Budyarti
Yunanto Wiji Utomo Photo Editor & Photographer
: Heribertus Kristianto Purnomo Roderick Adrian Banar Fil Ardhi
Research Editorial
: Anung Wendyartaka
Language Editor Officer
: Erwin Kusuma Oloan Hutapea Dimas Wahyu Trihardjanto
Administrative & Secretary
: Tania Frederika Titaley Ira Fauziah
Kompasiana
: Iskandar Zulkarnaen Nurulloh Roberto Januar S. Fajar Bily Siti Khoirunisa Melati Suciani Dhini Oktavianti (http://www.kompas.com/aboutus, diakses 8 April 2012)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III PENYAJIAN DATA
Bab ini akan mendeskripsikan tentang TINGKAT KEPERCAYAAN DAN TINGKAT KETERGANTUNGAN PADA MEDIA BERITA ONLINE KOMPAS.COM (Studi Korelasi Antara Kepercayaan pada Media Berita Online Kompas.com dan Penggunaan Media Lain dengan Ketergantungan Mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS Angkatan 2009-2011 pada Media Berita Online Kompas.com) berdasarkan hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada mahasiswa S-1 reguler Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta tahun angkatan 2009-2011. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari 37 item pertanyaan yang mewakili tiga variabel yaitu variabel kepercayaan terhadap media berita online Kompas.com (variabel independen), variabel ketergantungan pada media berita online Kompas.com (variabel dependen), dan variabel penggunaan media lain (variabel kontrol).
A. Deskripsi Responden Sejumlah 89 responden menjadi sampel dari total populasi mahasiswa S-1 reguler FISIP UNS angkatan 2009-2011 sebanyak 768 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara proporsional dari total mahasiswa di masing-masing jurusan / program studi S-1 reguler FISIP UNS (Komunikasi, Administrasi Negara, dan Sosiologi) serta tahun angkatan 2009-2011. Semakin banyak
73
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
74
populasi mahasiswa di suatu jurusan dan tahun angkatan tertentu, maka semakin banyak jumlah responden yang diambil menjadi sampel, dan begitu pula sebaliknya. Untuk rinciannya dapat dilihat pada tabel silang berikut ini: Tabel 3.1 Tabel Silang Deskripsi Responden Berdasarkan Jurusan dan Angkatan Angkatan Jurusan Komunikasi Administrasi Negara Sosiologi Jumlah
2009
2010
2011
Jumlah
10 14 11 35 (11,24%) (15,73%) (12,36%) (39,33%) 10 12 10 32 (11,24%) (13,48%) (11,24%) (35,96%) 6 8 8 22 (6,74%) (8,99%) (8,99%) (24,72%) 26 34 29 89 (29,21%) (38,20%) (32,58%) (100,00%)
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Dari tabel 3.1 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan jurusan dan angkatan, responden terbanyak adalah dari Komunikasi 2010 yaitu sebanyak 14 orang atau 15,73%. Sedangkan responden paling sedikit ialah dari Sosiologi 2009 yaitu sebanyak 6 orang atau 29,21%.
B. Variabel Independen: Kepercayaan terhadap Media Berita Online Kompas.com Variabel ini diukur melalui 4 faktor yang diturunkan menjadi 7 item pernyataan, dimana responden diminta memberi penilaian antara nilai 1 (sangat tidak percaya) sampai nilai 5 (sangat percaya). Keempat faktor tersebut antara lain berupa kepercayaan pada pemilihan topik, kepercayaan pada pemilihan fakta, kepercayaan pada keakuratan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
75
penggambaran, dan kepercayaan pada penilaian jurnalistik. Berikut ini gambaran kepercayaan responden untuk masing-masing faktor : 1. Kepercayaan pada Pemilihan Topik Tingkat kepercayaan pada pemilihan topik ditunjukkan melalui pernyataan nomor 1 dan 2. Pernyataan nomor 1 adalah ”Topiknya sesuai dengan minat pembaca”. Distribusi hasil penilaian responden untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel di bawah : Tabel 3.2 Tingkat Kepercayaan Responden Berdasarkan Kesesuaian Topik Berita dengan Minat Pembaca Penilaian 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 6 36 42 4 1 89
Persentase 6,74% 40,45% 47,19% 4,49% 1,12% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Lalu pernyataan nomor 2 adalah ”Beritanya penting untuk disampaikan”. Distribusi hasil penilaian responden pada tabel berikut : Tabel 3.3 Tingkat Kepercayaan Responden Berdasarkan Pentingnya Berita untuk Disampaikan Penilaian 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 10 49 26 4 0 89
Sumber: pengolahan data primer, 2012
commit to user
Persentase 11,24% 55,06% 29,21% 4,49% 0,00% 100%
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
76
Dari hasil penilaian responden diketahui bahwa dari skala 1 – 5, sebagian besar responden yakni sebanyak 42 orang atau 47,19% memberi nilai 3 (netral) atas kesesuaian topik berita dengan minat pembaca. Sementara itu mengenai pentingnya berita untuk disampaikan, mayoritas responden memberi nilai 4 (percaya), yakni sebanyak 49 orang atau 55,06%. 2. Kepercayaan pada Pemilihan Fakta Tingkat kepercayaan pada pemilihan fakta ditunjukkan melalui pernyataan nomor 3, 4, dan 5. Pernyataan nomor 3 adalah ”Fakta-fakta yang dikemukakan berkaitan dengan topik berita”. Distribusi hasil penilaian responden untuk item ini dapat dilihat pada tabel di bawah : Tabel 3.4 Tingkat Kepercayaan Responden Berdasarkan Keterkaitan Fakta dengan Topik Berita Penilaian 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 10 46 24 8 1 89
Persentase 11,24% 51,69% 26,97% 8,99% 1,12% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Selanjutnya adalah pernyataan nomor 4, yaitu mengenai ”Fakta-fakta yang dikemukakan benar adanya”. Distribusi hasil penilaian responden pada tabel berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
77
Tabel 3.5 Tingkat Kepercayaan Responden Berdasarkan Kebenaran Fakta-Fakta yang Dikemukakan Penilaian 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 5 31 46 5 2 89
Persentase 5,62% 34,83% 51,69% 5,62% 2,25% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Kemudian pernyataan nomor 5, yaitu ”Penyampaian berita berimbang (tidak hanya dari satu sudut pandang)”. Distribusi hasil penilaian responden pada tabel berikut : Tabel 3.6 Tingkat Kepercayaan Responden Berdasarkan Keberimbangan Penyampaian Berita Penilaian 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 6 18 53 9 3 89
Persentase 6,74% 20,22% 59,55% 10,11% 3,37% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Dari hasil penilaian responden diketahui bahwa untuk pernyataan nomor 3, persentase terbesar ada pada kelompok responden yang memberi nilai 4 (percaya), yaitu sebanyak 46 orang atau 51,69%. Sedangkan pada kedua pernyataan berikutnya, sebagian besar responden memberi nilai 3 (netral) yakni sebanyak 46 responden (51,69%) untuk pernyataan nomor 4, dan sebanyak 53 responden (59,55%) untuk pernyataan nomor 5.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
78
3. Kepercayaan pada Keakuratan Penggambaran Tingkat kepercayaan pada keakuratan penggambaran ditunjukkan pada pertanyaan nomor 6, yaitu tentang penggambaran fakta dalam berita yang sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Tabel 3.7 Tingkat Kepercayaan Responden pada Keakuratan Penggambaran Penilaian 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 2 38 43 4 2 89
Persentase 2,25% 42,70% 48,31% 4,49% 2,25% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Dari hasil jawaban responden diketahui bahwa dari skala 1 – 5, sebagian besar responden memberi nilai 3 (netral) yaitu sebanyak 48,31%. Selanjutnya yaitu nilai 4 (percaya) yang dipilih oleh 42,70% responden. Lalu 4,49% responden memberi nilai 2 (tidak percaya) dan masing-masing 2,25% responden yang memberi nilai 1 (sangat tidak percaya) dan 5 (sangat percaya). 4. Kepercayaan pada Penilaian Jurnalistik Tingkat kepercayaan pada penilaian jurnalistik ditunjukkan pada pertanyaan nomor 7, yaitu tentang kelengkapan unsur berita yang meliputi 5W+1H (what, who, when, where, why, how).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
79
Tabel 3.8 Tingkat Kepercayaan Responden pada Penilaian Jurnalistik Penilaian 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 16 36 28 9 0 89
Persentase 17,98% 40,45% 31,46% 10,11% 0,00% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Dari hasil jawaban responden diketahui bahwa dari skala 1 – 5, sebagian besar responden memberi nilai 4 (percaya) yaitu sebanyak 40,45%. Berikutnya sebanyak 31,46% responden atau memberi nilai 3 (netral), 17,98% memberi nilai 5 (sangat percaya), dan hanya 10,11% memberi nilai 2 (tidak percaya) dan tidak ada responden yang memberi nilai 1 (sangat tidak percaya).
Dari deskripsi keempat faktor yang diturunkan menjadi tujuh item pernyataan di atas, terlihat bahwa kepercayaan cukup tinggi terdapat pada poin pentingnya berita (nomor 2), keterkaitan fakta dengan topik berita (nomor 3), dan penilaian jurnalistik (nomor 7). Sementara itu mayoritas responden memberi penilaian netral pada item pernyataan lainnya. Distribusi data secara keseluruhan dari tingkat kepercayaan terhadap media berita online Kompas.com dapat dilihat melalui penggabungan skor yang diperoleh dari pernyataan nomor 1 – 7. Skor total ini lalu dikategorisasi menjadi 3 kelas, yaitu tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan perhitungan berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
80
I.
Menghitung nilai tertinggi dan nilai terendah Nilai tertinggi = skor maksimal × jumlah soal = 5 × 7 = 35 Nilai terendah = skor minimum × jumlah soal = 1 × 7 = 7
II. Menentukan interval Interval
Range Jumlah Kelas (nilai tertinggi nilai terendah) 1 jumlah kelas 35 7 3 = 9,67
1
10 (dibulatkan)
III. Membuat pengkategorian a. Total skor 26 – 35 termasuk kategori tinggi b. Total skor 17 – 25 termasuk kategori sedang c. Total skor 7 – 16 termasuk kategori rendah Dengan demikian, perolehan skor dari 89 responden untuk ketujuh item pernyataan pada variabel kepercayaan terhadap media berita online Kompas.com dapat disusun dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 3.9 Tingkat Kepercayaan terhadap Media Berita Online Kompas.com Kategori Tinggi (26-35) Sedang (17-25) Rendah (7-15) Jumlah
Frekuensi 33 54 2 89
Sumber: pengolahan data primer, 2012
commit to user
Persentase 37,08% 60,67% 2,25% 100%
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
81
Dari tabel 3.9 terlihat bahwa mayoritas responden memiliki tingkat kepercayaan yang sedang terhadap media berita online Kompas.com, yaitu sebanyak 54 orang atau 60,67%. Sementara 33 responden atau 37,08% lainnya memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. Sedangkan tingkat kepercayaan yang rendah hanya dimiliki oleh 2 responden atau 2,25%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media berita online Kompas.com cukup mendapat kepercayaan dari responden.
C. Variabel Dependen: Ketergantungan pada Media Berita
Online
Kompas.com Variabel dependen dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama menunjukkan tingkat ketergantungan responden pada media berita online Kompas.com untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu, terdiri dari delapan
indikator:
self
understanding,
social
understanding,
action
orientation, interaction orientation, solitary play, dan social play. Kedelapan indikator ini diturunkan menjadi 11 item pernyataan, dimana responden diminta memberi penilaian antara nilai 1 (sangat tidak membantu) sampai nilai 5 (sangat membantu). 1. Self understanding Tingkat
ketergantungan
responden
untuk
memenuhi
tujuan
self
understanding ditunjukkan pada pernyataan nomor 8 dan 9. Pernyataan nomor 8 berupa ”Mengetahui alasan mengapa melakukan sesuatu hal”. Distribusi hasil penilaian responden untuk item ini dapat dilihat pada tabel di bawah :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
82
Tabel 3.10 Tingkat Ketergantungan Responden untuk Mengetahui Alasan Melakukan Sesuatu Penilaian 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 3 28 44 13 1 89
Persentase 3,37% 31,46% 49,44% 14,61% 1,12% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Lalu pernyataan nomor 9 adalah ”Memiliki gambaran akan menjadi seperti apa di masa mendatang”. Distribusi hasil penilaian responden pada tabel berikut : Tabel 3.11 Tingkat Ketergantungan Responden untuk Memiliki Gambaran di Masa Mendatang Penilaian 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 2 27 38 21 1 89
Persentase 2,25% 30,34% 42,70% 23,60% 1,12% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Dari hasil jawaban responden diketahui bahwa kedua pernyataan yang mewakili indikator self understanding tersebut di atas, masing-masing mendapat persentase penilaian terbanyak dari responden pada nilai 3 (netral), yakni sebanyak 49,44% untuk pernyataan nomor 8 dan 42,70% untuk pernyataan nomor 9.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
83
2. Social understanding Tingkat ketergantungan responden untuk memenuhi tujuan social understanding ditunjukkan pada pernyataan nomor 10, 11 dan 12. Pernyataan nomor 10 adalah tentang ”Mengetahui peristiwa-peristiwa terkait masyarakat/dunia di masa lalu”. Distribusi hasil penilaian responden untuk item ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.12 Tingkat Ketergantungan Responden untuk Mengetahui Peristiwa di Masa Lalu Penilaian 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 7 32 42 7 1 89
Persentase 7,87% 35,96% 47,19% 7,87% 1,12% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Selanjutnya adalah pernyataan nomor 11, yaitu ”Mengetahui hal-hal yang terjadi pada masyarakat/dunia di masa sekarang”. Distribusi hasil jawaban responden pada tabel berikut : Tabel 3.13 Tingkat Ketergantungan Responden untuk Mengetahui Hal-hal yang Terjadi di Masa Sekarang Penilaian 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 24 47 14 4 0 89
Sumber: pengolahan data primer, 2012
commit to user
Persentase 26,97% 52,81% 15,73% 4,49% 0,00% 100%
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
84
Kemudian pernyataan nomor 12 adalah ”Memiliki pemikiran tentang apa yang kira-kira akan terjadi di masyarakat di masa mendatang”. Distribusi hasil jawaban responden pada tabel di bawah ini : Tabel 3.14 Tingkat Ketergantungan Responden untuk Memiliki Pemikiran tentang Masyarakat di Masa Mendatang Penilaian 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 6 27 40 14 2 89
Persentase 6,74% 30,34% 44,94% 15,73% 2,25% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Dari hasil jawaban responden diketahui bahwa dari skala 1 – 5, sebagian besar responden memberi nilai 3 (netral) untuk pernyataan nomor 10, yaitu sebesar 47,19% (42 orang). Sedangkan untuk pernyataan nomor 11, mayoritas responden, yakni sebesar 52,81% (47 orang) memberi nilai 4 (membantu). Selanjutnya untuk pernyataan nomor 12, persentase tertinggi yakni sebesar 44,94% (40 orang) terdapat pada responden yang memberi nilai 3 (netral). 3. Action orientation Tingkat ketergantungan responden untuk memenuhi tujuan action orientation ditunjukkan pada pernyataan nomor 13 dan 14. Pernyataan nomor 13 adalah ”Memutuskan kemana harus pergi untuk mendapatkan jasa atau membeli sesuatu”. Distribusi hasil penilaian responden untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
85
Tabel 3.15 Tingkat Ketergantungan Responden untuk Mendapat Informasi Penyedia Suatu Barang/Jasa Penilaian 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 5 17 43 22 2 89
Persentase 5,62% 19,10% 48,31% 24,72% 2,25% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Lalu pernyataan nomor 14 adalah ”Memperoleh petunjuk tentang apa yang harus dilakukan dalam situasi darurat, contoh: kecelakaan atau bencana alam”. Distribusi hasil penilaian responden pada tabel di bawah ini : Tabel 3.16 Tingkat Ketergantungan Responden untuk Memperoleh Petunjuk atas Situasi Darurat Penilaian 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 5 28 34 19 3 89
Persentase 5,62% 31,46% 38,20% 21,35% 3,37% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Dari hasil jawaban responden diketahui bahwa sebagian besar responden memberi nilai 3 (netral) untuk ketergantungannya pada media berita online Kompas.com sebagai sumber informasi atas penyedia barang/jasa, yaitu sebanyak 43 orang (48,31%). Selain itu, nilai 3 (netral) juga diberikan sebagian besar responden (sebanyak 34 orang atau 38,20%) untuk tujuan memperoleh petunjuk atas suatu situasi darurat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
86
4. Interaction orientation Tingkat ketergantungan responden untuk memenuhi tujuan interaction orientation ditunjukkan pada pernyataan nomor 15 dan 16. Pernyataan nomor 15 adalah “Mendapatkan petunjuk bagaimana seharusnya bersikap dalam suatu lingkungan atau situasi yang baru”. Distribusi hasil penilaian responden untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel di bawah : Tabel 3.17 Tingkat Ketergantungan Responden untuk Mendapat Petunjuk tentang Lingkungan/Situasi Baru Penilaian 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 3 22 46 16 2 89
Persentase 3,37% 24,72% 51,69% 17,98% 2,25% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Lalu pernyataan nomor 16 ialah “Mengetahui bagaimana harus bersikap pada teman, saudara, atau orang-orang yang bekerja dengan Anda”. Distribusi hasil penilaiannya terdapat pada tabel berikut : Tabel 3.18 Tingkat Ketergantungan Responden untuk Mengetahui Cara Berinteraksi dengan Orang Lain Penilaian 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 3 12 44 28 2 89
Sumber: pengolahan data primer, 2012
commit to user
Persentase 3,37% 13,48% 49,44% 31,46% 2,25% 100%
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
87
Dari hasil jawaban responden diketahui bahwa dari skala 1 – 5, mayoritas responden
memberi
nilai
3
(netral)
untuk
pernyataan
tentang
ketergantungan untuk mendapat petunjuk tentang lingkungan/situasi baru, yakni sebesar 51,69%. Demikian pula ketergantungan untuk mengetahui cara berinteraksi dengan orang lain, persentase tertinggi ada pada kelompok responden yang memberi nilai 3 (netral) yaitu sebesar 49,44% responden. 5. Solitary play Tingkat ketergantungan responden untuk memenuhi tujuan solitary play ditunjukkan pada pernyataan nomor 17, yaitu untuk mengetahui cara bersantai ketika sedang sendiri. Tabel 3.19 Tingkat Ketergantungan Responden untuk Solitary Play Penilaian 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 10 25 36 18 0 89
Persentase 11,24% 28,09% 40,45% 20,22% 0,00% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Dari hasil jawaban responden diketahui bahwa sebagian besar responden memberi nilai 3 (netral) yaitu sebanyak 40,45%. Lalu 28,09% responden memberi nilai 4 (membantu), selanjutnya 20,22% memberi nilai 2 (tidak membantu), 11,24% memberi nilai 5 (sangat membantu) dan tidak ada responden yang memberi nilai 1 (sangat tidak membantu).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
88
6. Social play Tingkat ketergantungan responden untuk memenuhi tujuan social play ditunjukkan pada pernyataan nomor 18, yaitu untuk mengetahui cara bersenang-senang dengan keluarga atau teman-teman. Tabel 3.20 Tingkat Ketergantungan Responden untuk Social Play Penilaian 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 8 20 36 24 1 89
Persentase 8,99% 22,47% 40,45% 26,97% 1,12% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Dari hasil jawaban responden diketahui bahwa sebagian besar responden memberi nilai 3 (netral) yaitu sebanyak 40,45%. Selain itu ada 26,97% memberi nilai 2 (tidak membantu), kemudian 22,47% memberi nilai 4 (membantu), 8,99% responden memberi nilai 5 (sangat membantu) dan hanya 1,12% yang memberi nilai 1 (sangat tidak membantu).
Berdasarkan penyajian data mengenai kedelapan indikator, dapat disimpulkan bahwa hampir semua item pernyataan mendapat penilaian netral dari sebagian besar responden. Kecuali pada satu item pernyataan tentang ketergantungan responden pada media berita online Kompas.com untuk mengetahui hal-hal yang terjadi di masa sekarang, dimana poin ini memperoleh persentase tertinggi di skala 4 (membantu). Hal ini tampaknya sejalan dengan misi Kompas.com sebagai penyedia informasi terkini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
89
Distribusi data secara keseluruhan dari tingkat ketergantungan pada media berita online Kompas.com untuk pemenuhan tujuan tertentu dapat dilihat melalui penggabungan skor yang diperoleh dari pernyataan nomor 8 – 18. Skor total ini lalu dikategorisasi menjadi 3 kelas, yaitu tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan perhitungan berikut : I.
Menghitung nilai tertinggi dan nilai terendah Nilai tertinggi = skor maksimal × jumlah soal = 5 × 11 = 55 Nilai terendah = skor minimum × jumlah soal = 1 × 11 = 11
II. Menentukan interval Interval
Range Jumlah Kelas (nilai tertinggi nilai terendah) 1 jumlah kelas 55 11 3
1
= 15 III. Membuat pengkategorian a. Total skor 41 – 55 termasuk kategori tinggi b. Total skor 26 – 40 termasuk kategori sedang c. Total skor 11 – 25 termasuk kategori rendah Dengan demikian, perolehan skor dari 89 responden untuk kesebelas item pernyataan pada ketergantungan pada media berita online Kompas.com untuk pemenuhan tujuan tertentu dapat disusun dalam bentuk tabel berikut ini :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
90
Tabel 3.21 Tingkat Ketergantungan terhadap Media Berita Online Kompas.com untuk Memenuhi Tujuan Tertentu Kategori Tinggi (41-55) Sedang (26-40) Rendah (11-25) Jumlah
Frekuensi 18 70 1 89
Persentase 20,22% 78,65% 1,12% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Dari tabel 3.13 dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden, yaitu sebanyak 70 orang atau 78,65% memiliki tingkat ketergantungan yang sedang terhadap media berita online Kompas.com untuk membantu memenuhi tujuantujuan tertentu. Sementara 18 responden atau 20,22% lainnya memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi. Sedangkan tingkat kepercayaan yang rendah hanya dimiliki oleh 1 responden atau 1,12%.
Selain dari pemenuhan tujuan tertentu, tingkat ketergantungan responden juga diukur melalui tingkat penggunaannya, meliputi : 1. Frekuensi Mengakses Kompas.com Frekuensi atau tingkat keseringan mengakses media berita online Kompas.com ditunjukkan pada pertanyaan nomor 19, yaitu dengan menanyakan berapa kali responden mengakses situs Kompas.com dalam kurun waktu satu minggu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
91
Tabel 3.22 Frekuensi Responden dalam Mengakses Kompas.com Jawaban Setiap hari (skor : 5) >2 kali seminggu, tidak setiap hari (skor : 4) 2 kali seminggu (skor : 3) Seminggu sekali (skor : 2) Lebih dari seminggu sekali (skor : 1) Jumlah
Frekuensi 6
Persentase 6,74%
29
32,58%
10
11,24%
23
25,84%
21
23,60%
89
100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Dari hasil jawaban responden diketahui bahwa tidak cukup banyak responden yang sering mengakses situs Kompas.com, yaitu sebanyak 6,74% responden yang mengaksesnya setiap hari, ditambah 32,58% responden mengakses kompas lebih dari 2 kali seminggu dan tidak setiap hari. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan responden yang terbilang cukup jarang mengakses Kompas.com, yaitu 11,24% yang mengaksesnya 2 kali seminggu, serta 25,84% yang mengakses hanya seminggu sekali, dan 23,60% lagi yang bahkan lebih dari seminggu sekali. 2. Durasi Mengakses Kompas.com Durasi atau lamanya waktu yang digunakan untuk mengakses media berita online Kompas.com ditunjukkan pada pertanyaan nomor 20, yaitu dengan menanyakan berapa lama waktu yang biasa digunakan responden dalam sekali mengakses situs Kompas.com.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
92
Tabel 3.23 Durasi Responden dalam Mengakses Kompas.com Jawaban Lebih dari 1 jam (skor : 5) 31 – 60 menit (skor : 4) 16 – 30 menit (skor : 3) 6 – 15 menit (skor : 2) 5 menit atau kurang dari itu (skor : 1) Jumlah
Frekuensi 4
Persentase 4,49%
11
12,36%
35
39,33%
25
28,09%
14
15,73%
89
100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Dari hasil jawaban responden diketahui bahwa persentase responden terbanyak adalah yang biasa mengakses situs Kompas.com selama 16-30 menit, yaitu sebesar 39,33%. Namun cukup banyak pula responden yang terbilang jarang mengaksesnya, antara lain 28,09% yang mengakses selama 6-15 menit dan 15,73% yang hanya mengakses sekitar 5 menit atau kurang dari itu. Sedangkan cukup sedikit responden yang biasa mengakses dalam waktu yang lama, di antaranya 12,36% yang mengakses selama 3160 menit dan hanya 4,49% yang biasa mengakses selama lebih dari 1 jam. 3. Tingkat Perhatian dalam Mengakses Kompas.com Tingkat perhatian responden ditunjukkan pada pertanyaan nomor 21, yaitu dengan menanyakan adakah situs lain yang diakses atau aktivitas lain yang dilakukan responden ketika sedang mengakses situs Kompas.com.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
93
Tabel 3.24 Tingkat Perhatian Responden dalam Mengakses Kompas.com Jawaban Hanya membuka situs Kompas.com, tidak pernah sambil membuka situs lain / melakukan aktivitas lain di luar aktivitas online
Frekuensi 6
Persentase 6,74%
(skor : 5) Jarang sambil membuka situs lain / melakukan aktivitas lain di luar aktivitas online
29
32,58%
(skor : 4) Kadang-kadang sambil membuka situs lain / melakukan aktivitas lain di luar aktivitas online
10
11,24%
(skor : 3) Seringkali sambil membuka situs lain / melakukan aktivitas lain di luar aktivitas online
23
25,84%
(skor : 2) Selalu sambil membuka situs lain / melakukan aktivitas lain di luar aktivitas online
36
40,45%
89
100%
(skor : 1) Jumlah Sumber: pengolahan data primer, 2012
Dari hasil jawaban responden diketahui bahwa persentase responden terbanyak adalah yang memiliki tingkat perhatian cenderung rendah ketika sedang mengakses Kompas.com, yaitu sebesar 11,24% yang kadangkadang, 40,45% yang selalu dan 25,84% yang sering sambil membuka situs lain / melakukan aktivitas lain di luar aktivitas online. Sementara itu, responden dengan tingkat perhatian cenderung tinggi ada sebanyak 32,58% yang jarang dan 6,74% responden yang tidak pernah sambil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
94
membuka situs lain / melakukan aktivitas lain di luar aktivitas online ketika sedang mengakses Kompas.com. 4. Keseriusan dalam Mengakses Kompas.com Keseriusan responden ditunjukkan pada pertanyaan nomor 22, yaitu dengan menanyakan seberapa banyak informasi yang dibaca ketika mengakses situs Kompas.com. Tabel 3.25 Keseriusan Responden dalam Mengakses Kompas.com Jawaban Sebagian besar informasi di semua kategori berita
Frekuensi 2
Persentase 2,25%
di
3
3,37%
(skor : 4) Beberapa berita yang dianggap penting/menarik
21
23,60%
(skor : 3) Hanya membaca beberapa judul dan sekilas isi beritanya
27
30,34%
2
2,25%
89
100%
(skor : 5) Sebagian besar informasi kategori berita tertentu
(skor : 2) Hanya satu berita (skor : 1) Jumlah Sumber: pengolahan data primer, 2012
Dari hasil jawaban responden diketahui bahwa sebagian besar responden menunjukkan keseriusan yang cenderung rendah dalam membaca informasi di situs Kompas.com. Hal ini terlihat dari 30,34% responden yang hanya membaca beberapa judul dan sekilas isi beritanya, 23,60%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
95
responden hanya membaca beberapa berita yang dianggap penting / menarik. 5. Tingkat Keterpilihan Media Berita Online Kompas.com. Pada item nomor 23, responden diminta menuliskan 5 alamat situs yang pertama diakses ketika baru tersambung dengan internet. Hasil jawaban responden menunjukkan bahwa tidak semua responden menyebutkan situs Kompas.com sebagai satu dari lima alamat situs yang pertama diakses. Dari total 89 responden, hanya 38 orang atau 42,7% yang menyebutkan situs Kompas.com dengan urutan yang bervariasi pada masing-masing responden. Tabel 3.26 Tingkat Keterpilihan Media Berita Online Kompas.com Jawaban Yang pertama diakses Urutan kedua Urutan ketiga Urutan keempat Urutan kelima Jumlah
Frekuensi 2 4 11 12 9 38
Persentase 5,26% 10,53% 28,95% 31,58% 23,68% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Item ini hanya sebagai gambaran responden dan tidak disertakan dalam analisis variabel.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
96
Distribusi data secara keseluruhan dari tingkat ketergantungan pada media berita online Kompas.com berdasarkan tingkat penggunaannya dapat dilihat melalui penggabungan skor yang diperoleh dari pernyataan nomor 19 – 22. Skor total ini lalu dikategorisasi menjadi 3 kelas, yaitu tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan perhitungan berikut : I.
Menghitung nilai tertinggi dan nilai terendah Nilai tertinggi = skor maksimal × jumlah soal = 5 × 4 = 20 Nilai terendah = skor minimum × jumlah soal = 1 × 4 = 4
II. Menentukan interval Interval
Range Jumlah Kelas (nilai tertinggi nilai terendah) 1 jumlah kelas 20 4 3 = 5,67
1
6 (dibulatkan)
III. Membuat pengkategorian a. Total skor 15 – 20 termasuk kategori tinggi b. Total skor 10 – 14 termasuk kategori sedang c. Total skor 4 – 9 termasuk kategori rendah Dengan demikian, perolehan skor dari 89 responden untuk keempat item pernyataan pada ketergantungan media berita online Kompas.com berdasarkan tingkat penggunaannya dapat disusun dalam bentuk tabel sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
97
Tabel 3.27 Tingkat Ketergantungan terhadap Media Berita Online Kompas.com Berdasarkan Tingkat Penggunaannya Kategori Tinggi (15-20) Sedang (10-14) Rendah (4-9) Jumlah
Frekuensi 3 59 27 89
Persentase 3,37% 66,29% 30,34% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Dari tabel 3.19 dapat disimpulkan bahwa berdasarkan penggunaannya, mayoritas responden (66,29%) memiliki tingkat ketergantungan yang sedang terhadap media berita online Kompas.com. Sedangkan tingkat ketergantungan terhadap media secara keseluruhan, yakni apabila digabungkan antara skor ketergantungan untuk pemenuhan tujuan tertentu dengan skor ketergantungan dari penggunaan media (pernyataan nomor 8 – 22) perhitungannya sebagai berikut : I.
Menghitung nilai tertinggi dan nilai terendah Nilai tertinggi = skor maksimal × jumlah soal = 5 × 15 = 75 Nilai terendah = skor minimum × jumlah soal = 1 × 15 = 15
II. Menentukan interval Interval
Range Jumlah Kelas (nilai tertinggi nilai terendah) 1 jumlah kelas 75 15 3 = 20,33
1
20 (dibulatkan)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
98
III. Membuat pengkategorian a. Total skor 26 – 35 termasuk kategori tinggi b. Total skor 17 – 25 termasuk kategori sedang c. Total skor 15 – 16 termasuk kategori rendah Dengan demikian, perolehan skor dari 89 responden untuk ke-15 item pernyataan pada variabel ketergantungan pada media berita online Kompas.com dapat disusun dalam bentuk tabel berikut ini : Tabel 3.28 Tingkat Ketergantungan pada Media Berita Online Kompas.com Kategori Tinggi (56-75) Sedang (35-55) Rendah (15-34) Jumlah
Frekuensi 5 82 2 89
Persentase 5,62% 92,13% 2,25% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Berdasarkan tabel 3.28 dapat diketahui bahwa dari total 89 responden, 82 di antaranya atau sebanyak 92,13% memiliki tingkat ketergantungan yang sedang pada media berita online Kompas.com. Selain itu, ada 4,62% yang memiliki tingkat ketergantungan tinggi dan hanya 2,25% yang memiliki tingkat ketergantungan rendah. Hal ini dapat disebabkan oleh banyaknya pilihan sumber informasi lain selain situs Kompas.com, baik yang sejenisnya (media berita online) maupun dari media lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
99
D. Variabel Kontrol: Penggunaan Media Lain Variabel ini diukur melalui perilaku responden dalam menggunakan media selain media berita online Kompas.com. Media lain dalam penelitian ini dibatasi pada media TV, radio, surat kabar, dan majalah. Sedangkan perilaku penggunaan yang dimaksud meliputi frekuensi, durasi, dan intensitas. 1. Frekuensi Tingkat keseringan responden dalam menggunakan media lain ditunjukkan pada pertanyaan nomor 24, yang terbagi menjadi 4 poin untuk masing-masing media (TV, radio, surat kabar, majalah). a. TV Tabel 3.29 Frekuensi Responden dalam Menonton TV Jawaban Setiap hari (skor : 5) >2 kali seminggu / tidak setiap hari (skor : 4) 2 kali seminggu (skor : 3) Seminggu sekali (skor : 2) Lebih dari seminggu sekali (skor : 1) Jumlah
Frekuensi 59
Persentase 66,29%
16
17,98%
0
0,00%
3
3,37%
11
12,36%
89
100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
100
b. Radio Tabel 3.30 Frekuensi Responden dalam Mendengarkan Radio Jawaban Setiap hari (skor : 5) >2 kali seminggu / tidak setiap hari (skor : 4) 2 kali seminggu (skor : 3) Seminggu sekali (skor : 2) Lebih dari seminggu sekali (skor : 1) Jumlah
Frekuensi 11
Persentase 12,36%
17
19,10%
8
8,99%
13
14,61%
40
44,94%
89
100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
c. Surat Kabar Tabel 3.31 Frekuensi Responden dalam Membaca Surat Kabar Jawaban Setiap hari (skor : 5) >2 kali seminggu / tidak setiap hari (skor : 4) 2 kali seminggu (skor : 3) Seminggu sekali (skor : 2) Lebih dari seminggu sekali (skor : 1) Jumlah
Frekuensi 13
Persentase 14,61%
36
40,45%
13
14,61%
15
16,85%
12
13,48%
89
100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
101
d. Majalah Tabel 3.32 Frekuensi Responden dalam Membaca Majalah Jawaban Setiap hari (skor : 5) >2 kali seminggu / tidak setiap hari (skor : 4) 2 kali seminggu (skor : 3) Seminggu sekali (skor : 2) Lebih dari seminggu sekali (skor : 1) Jumlah
Frekuensi 3
Persentase 3,37%
16
17,98%
4
4,49%
26
29,21%
40
44,94%
89
100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Dari hasil jawaban responden yang disajikan pada keempat tabel di atas (tabel 3.29 s.d tabel 3.32) diketahui bahwa persentase terbesar responden untuk masing-masing media adalah : -
Menonton TV setiap hari (66,29%),
-
Mendengarkan radio lebih dari seminggu sekali (44,94%),
-
Membaca surat kabar lebih dari 2 kali seminggu (40,45%), dan
-
Membaca majalah lebih dari seminggu sekali (44,94%). Distribusi data dari frekuensi penggunaan media lain dapat dilihat
melalui penggabungan skor yang diperoleh dari item soal nomor 24a – 24d. Karena jumlah soal ada 4, berarti sama dengan jumlah soal pada variabel ketergantungan pada media berita online Kompas.com (dari tingkat penggunaannya, tabel 3.27). Maka hasil perhitungan untuk pengkategoriannya adalah :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
102
a. Total skor 15 – 20 termasuk kategori tinggi b. Total skor 10 – 14 termasuk kategori sedang c. Total skor 4 – 9 termasuk kategori rendah1 Dengan demikian, perolehan skor dari 89 responden untuk keempat item pernyataan pada frekuensi penggunaan media lain dapat disusun dalam bentuk tabel berikut ini : Tabel 3.33 Frekuensi Penggunaan Media Lain Kategori Tinggi (15-20) Sedang (10-14) Rendah (4-9) Jumlah
Frekuensi 19 51 19 89
Persentase 21,35% 57,30% 21,35% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Dari tabel 3.33 dapat diketahui bahwa mayoritas responden menggunakan media TV, radio, surat kabar, dan majalah pada kategori frekuensi sedang (sebanyak 51 responden atau 57,30%). Lalu sisanya, baik pada kategori tinggi maupun rendah masing-masing sejumlah 19 responden atau 21,35%.
2. Durasi Lamanya responden dalam menggunakan media lain ditunjukkan pada pertanyaan nomor 25, yang terdiri dari 4 sub-pertanyaan untuk masingmasing media (TV, radio, surat kabar, majalah).
1
Selain untuk frekuensi penggunaan media lain, pengkategorian ini juga digunakan pada tabel kumulatif untuk durasi (tabel 3.38) dan intensitas penggunaan media lain (tabel 3.43).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
103
a. TV Tabel 3.34 Durasi Responden dalam Menonton TV Jawaban Lebih dari 1 jam (skor : 5) 31 – 60 menit (skor : 4) 16 – 30 menit (skor : 3) 6 – 15 menit (skor : 2) 5 menit atau kurang dari itu (skor : 1) Jumlah
Frekuensi 63
Persentase 70,79%
11
12,36%
2
2,25%
7
7,86%
6
6,74%
89
100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
b. Radio Tabel 3.35 Durasi Responden dalam Mendengarkan Radio Jawaban Lebih dari 1 jam (skor : 5) 31 – 60 menit (skor : 4) 16 – 30 menit (skor : 3) 6 – 15 menit (skor : 2) 5 menit atau kurang dari itu (skor : 1) Jumlah
Frekuensi 20
Persentase 22,47%
11
12,36%
10
11,24%
17
19,10%
31
34,83%
89
100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
104
c. Surat Kabar Tabel 3.36 Durasi Responden dalam Membaca Surat Kabar Jawaban Lebih dari 1 jam (skor : 5) 31 – 60 menit (skor : 4) 16 – 30 menit (skor : 3) 6 – 15 menit (skor : 2) 5 menit atau kurang dari itu (skor : 1) Jumlah
Frekuensi 4
Persentase 4,49%
23
25,84%
33
37,08%
23
25,84%
6
6,74%
89
100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
d. Majalah Tabel 3.37 Durasi Responden dalam Membaca Majalah Jawaban Lebih dari 1 jam (skor : 5) 31 – 60 menit (skor : 4) 16 – 30 menit (skor : 3) 6 – 15 menit (skor : 2) 5 menit atau kurang dari itu (skor : 1) Jumlah
Frekuensi 6
Persentase 6,74%
21
23,60%
20
22,47%
19
21,35%
23
25,84%
89
100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
105
Dari hasil jawaban responden yang disajikan pada keempat tabel di atas (tabel 3.25 s.d tabel 3.28) diketahui bahwa persentase terbesar responden untuk masing-masing media adalah : -
Menonton TV selama lebih dari 1 jam setiap harinya (70,79%),
-
Mendengarkan radio hanya selama 5 menit atau kurang dari itu per hari (34,83%),
-
Membaca surat kabar antara 16 – 30 menit dalam sehari (37,08%), dan
-
Membaca majalah juga hanya selama 5 menit atau kurang dari itu (25,84%). Berdasarkan total skor yang diperoleh dari penggabungan item nomor
25a – 25d, durasi penggunaan media lain pada responden adalah sebagai berikut : Tabel 3.38 Durasi Penggunaan Media Lain Kategori Tinggi (15-20) Sedang (10-14) Rendah (4-9) Jumlah
Frekuensi 26 46 17 89
Persentase 29,21% 51,69% 19,10% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Dari tabel 3.38 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menggunakan media TV, radio, surat kabar, dan majalah pada kategori durasi sedang (sejumlah 46 responden atau 51,69%). Selanjutnya kelompok responden pada tingkat durasi tinggi sejumlah 26 responden atau 29,21%. Dan sisanya sejumlah 17 orang atau 19,10% responden pada tingkat durasi rendah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
106
3. Intensitas Intensitas atau ada tidaknya aktivitas lain yang dilakukan responden saat menggunakan suatu media massa ditunjukkan oleh pertanyaan nomor 26 yang terbagi menjadi 4 bagian untuk masing-masing media (TV, radio, surat kabar, majalah). Pada item ini, responden diminta memberi penilaian antara 1 sampai 5. Dimana nilai 1 berarti responden tidak pernah sambil melakukan aktivitas lain, hingga nilai 5 yang berarti responden selalu melakukan aktivitas lain ketika menggunakan media tersebut. a. TV Tabel 3.39 Intensitas Responden dalam Menonton TV Penilaian 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 31 29 14 10 5 89
Persentase 34,83% 32,58% 15,73% 11,24% 5,62% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
b. Radio Tabel 3.40 Intensitas Responden dalam Mendengarkan Radio Penilaian 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 33 26 19 3 8 89
Sumber: pengolahan data primer, 2012
commit to user
Persentase 37,08% 29,21% 21,35% 3,37% 8,99% 100%
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
107
c. Surat Kabar Tabel 3.41 Intensitas Responden dalam Membaca Surat Kabar Penilaian 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 6 11 12 21 39 89
Persentase 6,74% 12,36% 13,48% 23,60% 43,82% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
d. Majalah Tabel 3.42 Intensitas Responden dalam Membaca Majalah Penilaian 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 7 12 12 21 33 89
Persentase 7,86% 13,48% 13,48% 23,60% 37,08% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Dari hasil jawaban responden yang disajikan pada keempat tabel di atas (tabel 3.39 s.d tabel 3.42) diketahui bahwa persentase terbesar responden untuk masing-masing media adalah : -
Memberi nilai 5 (selalu sambil melakukan aktivitas lain) ketika sedang menonton TV, yakni sebesar 34,83% responden,
-
Memberi nilai 5 (selalu sambil melakukan aktivitas lain) ketika sedang mendengarkan radio, yaitu sebesar 37,08% responden,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
108
-
Memberi nilai 1 (tidak pernah sambil melakukan aktivitas lain) ketika sedang membaca surat kabar, yaitu sebesar 43,82% responden, dan
-
Memberi nilai 1 (tidak pernah sambil melakukan aktivitas lain) ketika sedang membaca majalah, yaitu sebesar 37,08% responden. Berdasarkan total skor yang diperoleh dari penggabungan item nomor
26a – 26d, intensitas penggunaan media lain pada responden adalah sebagai berikut : Tabel 3.43 Intensitas Penggunaan Media Lain Kategori Tinggi (15-20) Sedang (10-14) Rendah (4-9) Jumlah
Frekuensi 21 49 19 89
Persentase 23,60% 55,06% 21,35% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Dari tabel 3.43 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menggunakan media TV, radio, surat kabar, dan majalah pada kategori intensitas sedang, yakni sejumlah 49 responden (55,06%). Sedangkan 21 responden lainnya (23,60%) pada kategori intensitas tinggi, serta 19 responden (21,35%) pada kategori intensitas rendah.
Distribusi data secara keseluruhan dari tingkat penggunaan media lain dapat dilihat melalui penggabungan skor dari item soal nomor 24a – 26d. Skor total ini lalu dikategorisasi berdasarkan perhitungan berikut : I.
Menghitung nilai tertinggi dan nilai terendah Nilai tertinggi = skor maksimal × jumlah soal = 5 × 12 = 60 Nilai terendah = skor minimum × jumlah soal = 1 × 12 = 12
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
109
II. Menentukan interval Interval
Range Jumlah Kelas (nilai tertinggi nilai terendah) 1 jumlah kelas 60 12 3 = 16,33
1 16 (dibulatkan)
III. Membuat pengkategorian a. Total skor 45 – 60 termasuk kategori tinggi b. Total skor 28 – 44 termasuk kategori sedang c. Total skor 12 – 27 termasuk kategori rendah Maka perolehan skor dari 89 responden untuk ke-12 item soal pada variabel penggunaan media lain dapat disusun dalam bentuk tabel berikut : Tabel 3.44 Tingkat Penggunaan Media Lain Kategori Tinggi (45-60) Sedang (28-44) Rendah (12-27) Jumlah
Frekuensi 9 74 6 89
Persentase 10,11% 83,15% 6,74% 100%
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Dari tabel 3.44 dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden (sebanyak 74 orang atau 83,15%) termasuk kategori sedang dalam menggunakan media selain media online. Sisanya yakni 9 orang atau 10,11% yang termasuk kategori tinggi, dan 6 responden atau 6,74% yang termasuk kategori rendah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV ANALISIS DATA
Pada bab IV ini akan disajikan mengenai hasil pengolahan data penelitian, interpretasi, serta analisis terkait dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Analisis yang dilakukan mencakup korelasi dalam model hubungan antar variabel sebagaimana telah digambarkan pada bab I, yang terdiri dari kepercayaan terhadap media berita online Kompas.com sebagai variabel independen, ketergantungan pada media berita online Kompas.com sebagai variabel dependen, dan penggunaan media lain (TV, radio, surat kabar, majalah) sebagai variabel kontrol. Sebelum melakukan analisis statistik hubungan antar variabel, terlebih dahulu akan dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. A. Uji Validitas dan Reliabilitas Untuk mengetahui kelayakannya sebagai alat untuk mengukur variabel yang diteliti, instrumen (kuesioner) penelitian diujicobakan terhadap 20 responden di luar sampel penelitian namun memiliki karakteristik seperti sampel penelitian. Data hasil uji coba digunakan untuk menghitung dua parameter kelayakan suatu alat ukur yaitu validitas dan reliabilitas. 1. Uji Validitas Uji validitas dilakukan secara internal berdasarkan konsep konstruk, artinya variabel disusun oleh beberapa item komponen. Suatu item dikatakan valid apabila berkorelasi positif dengan variabel yang disusunnya. Nilai variabel dinyatakan dengan skor total dari nilai-nilai
commit 110to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
111
item komponennya. Dengan demikian uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor item dengan skor total pada tiap-tiap variabel. Dalam penelitian ini korelasi dihitung dengan teknik Pearson’s Product Moment. Perhitungan nilai koefisien korelasi (rhitung) dilakukan dengan menggunakan program SPSS 13.00 for Windows. Suatu item dikategorikan valid apabila memiliki nilai rhitung > rtabel. Nilai rtabel merupakan suatu nilai dari distribusi Pearson’s Product Moment yang berfungsi sebagai batas kritis pengujian. Berikut ini adalah rangkuman hasil uji validitas instrumen penelitian. Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel
Kepercayaan terhadap Media Berita Online Kompas.com
Ketergantungan pada Media Berita Online Kompas.com
Item Soal1 Soal2 Soal3 Soal4 Soal5 Soal6 Soal7 Soal8 Soal9 Soal10 Soal11 Soal12 Soal13 Soal14 Soal15 Soal16 Soal17 Soal18 Soal19 Soal20 Soal21 Soal22
rhitung 0,720 0,743 0,553 0,634 0,601 0,806 0,565 0,590 0,632 0,591 0,473 0,465 0,638 0,656 0,645 0,546 0,475 0,556 0,477 0,580 0,557 0,478
commit to user
rtabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
112
Variabel
Penggunaan Media Lain (TV, Radio, Surat Kabar, Majalah)
Item Soal24a Soal24b Soal24c Soal24d Soal25a Soal25b Soal25c Soal25d Soal26a Soal26b Soal26c Soal26d
rhitung 0,538 0,474 0,502 0,489 0,614 0,589 0,689 0,762 0,507 0,536 0,457 0,523
rtabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Pengujian dilakukan dengan data sebanyak 20 responden dan pada taraf signifikansi 5% sehingga nilai kritis rtabel yang digunakan adalah 0,444. Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa pengujian validitas masing-masing item pada semua variabel, seluruhnya memiliki nilai rhitung > rtabel, sehingga semua item tersebut dinyatakan valid. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan dengan metode test-retest, yaitu dengan menyajikan dua kali tes pada satu kelompok subjek dengan tenggang waktu di antara kedua penyajian tersebut. Koefisien reliabilitas diperoleh dengan menghitung koefisien korelasi linier antara skor subjek pada tes pertama dan skor subjek pada tes kedua. Berdasarkan uji validitas (sebagaimana diuraikan pada bagian sebelumnya) diketahui bahwa semua item soal pada kuesioner dinyatakan valid. Dengan demikian semua item soal tersebut diikutsertakan pada uji coba atau tes kedua. Sebagaimana pada uji validitas, seperangkat item dalam suatu variabel dinyatakan reliabel apabila nilai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
113
koefisien korelasi skor kedua tes (rhitung) lebih besar dari nilai kritisnya (rtabel). Oleh karena pengujian juga dilakukan dengan data sebanyak 20 responden dan pada taraf signifikansi 5% maka nilai rtabel yang digunakan adalah sebesar 0,444. Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas instrumen. Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Kepercayaan terhadap Media Berita Online Kompas.com Ketergantungan pada Media Berita Online Kompas.com Penggunaan Media Lain (TV, Radio, Surat Kabar, Majalah)
rhitung
rtabel
Keterangan
0,685
0,444
Reliabel
0,752
0,444
Reliabel
0,847
0,444
Reliabel
Sumber: pengolahan data primer, 2012
Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa perhitungan korelasi skor tes pertama dan kedua pada masing-masing variabel menghasilkan nilai rhitung > rtabel. Dengan demikian instrumen yang digunakan untuk mengukur ketiga variabel tersebut dinyatakan reliabel.
B. Analisis Data Analisis data dilakukan setelah terkumpulnya data berupa kuesioner dari seluruh responden. Kegiatan dalam analisis data antara lain mentabulasi data lalu mengelompokkan berdasarkan variabelnya, menyajikan data dari masingmasing variabel, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan serta untuk menjawab rumusan masalah. Dalam penelitian kuantitatif, terdapat bermacam-macam teknik statistik yang dapat digunakan khususnya untuk pengujian hipotesis. Penggunaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
114
statistik untuk pengujian hipotesis dipilih dengan memperhatikan jenis data dan bentuk hipotesisnya. Data dari ketiga variabel dalam penelitian ini merupakan data interval. Sementara hipotesis yang diajukan tergolong hipotesis asosiatif, yaitu dugaan terhadap ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih. Oleh karena itu teknik statistik yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson (Pearson’s Product Moment) untuk menguji hipotesis hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh variabel kontrol terhadap hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, teknik statistik yang digunakan adalah teknik korelasi parsial. Hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepercayaan dengan tingkat ketergantungan mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS angkatan 2009-2011 pada media berita online Kompas.com. 2. Hubungan antara tingkat kepercayaan dengan tingkat ketergantungan mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS angkatan 2009-2011 pada media berita online Kompas.com dipengaruhi oleh penggunaan media lain sebagai variabel kontrolnya. Kedua hipotesis tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk hipotesis statistik sebagai berikut: Ha1 :
terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepercayaan dengan tingkat ketergantungan mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS angkatan 2009-2011 pada media berita online Kompas.com
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
115
Ha2 :
terdapat pengaruh dari penggunaan media lain sebagai variabel kontrol terhadap hubungan antara tingkat kepercayaan dengan tingkat ketergantungan mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS angkatan 20092011 pada media berita online Kompas.com
Hipotesis pertama diuji dengan analisis korelasi sederhana (korelasi bivariat Pearson’s Product Moment). Sedangkan hipotesis kedua diuji dengan analisis korelasi parsial. Perhitungan korelasi dilakukan dengan menggunakan program SPSS 13 for Windows. Pengambilan keputusan terhadap hipotesis dilakukan berdasarkan koefisien korelasi (rhitung) yang diperoleh. H0 diterima (tidak ada hubungan yang signifikan) apabila nilai rhitung < rtabel. Sebaliknya H0 ditolak (ada hubungan yang signifikan) apabila nilai rhitung > rtabel. 1. Hubungan antara Tingkat Kepercayaan dengan Tingkat Ketergantungan Mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS Angkatan 2009-2011 pada Media Berita Online Kompas.com Berdasarkan
perhitungan
korelasi
bivariat
antara
tingkat
kepercayaan dengan tingkat ketergantungan mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS angkatan 2009-2011 pada media berita online Kompas.com diperoleh koefisien korelasi (rhitung) sebesar 0,310 dengan signifikansi (p) sebesar 0,003. Nilai rhitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan rtabel. Diketahui bahwa nilai rtabel untuk jumlah sampel 90 dan dengan taraf signifikansi 5% adalah sebesar 0,207. Oleh karena itu, rhitung > rtabel (0,310 > 0.207) maka H0 ditolak dan Ha diterima untuk hipotesis pertama. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
116
antara tingkat kepercayaan dengan tingkat ketergantungan mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS angkatan 2009-2011 pada media berita online Kompas.com. Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan dan arah hubungan kedua variabel.
Menurut
pedoman
interpretasi
terhadap
korelasi
yang
dikemukakan Kurtz (1999: 282), angka koefisien korelasi sebesar 0,310 menunjukkan bahwa derajat hubungan antara tingkat kepercayaan dengan tingkat ketergantungan mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS angkatan 20092011 pada media berita online Kompas.com termasuk positif sedang. Tanda korelasi yang positif menunjukkan bahwa arah hubungannya berbanding lurus, artinya semakin tinggi tingkat kepercayaan terhadap media online maka semakin tinggi pula tingkat ketergantungannya. 2. Pengaruh dari Penggunaan Media Lain sebagai Variabel Kontrol terhadap Hubungan antara Tingkat Kepercayaan dengan Tingkat Ketergantungan Mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS Angkatan 2009-2011 pada Media Berita Online Kompas.com Pengertian variabel kontrol adalah variabel lain yang dilibatkan dalam hubungan antara dua variabel (pengaruhnya dipertimbangkan) namun pengaruhnya terhadap dua variabel utama dikontrol (dipisahkan atau dikeluarkan). Analisis korelasi parsial dilakukan untuk mengetahui apakah suatu variabel independen benar-benar berkorelasi dengan variabel dependen atau adanya korelasi antar keduanya disebabkan karena kontribusi variabel kontrol.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
117
Berdasarkan perhitungan korelasi parsial antara tingkat kepercayaan dengan tingkat ketergantungan mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS angkatan 2009-2011 pada media berita online Kompas.com dengan penggunaan media lain sebagai variabel kontrol diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,312 dengan signifikansi (p) sebesar 0,003. Koefisien korelasi parsial sebesar 0,312 menunjukkan bahwa derajat hubungan antara tingkat kepercayaan dengan tingkat ketergantungan mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS angkatan 2009-2011 pada media berita online Kompas.com dengan penggunaan media lain sebagai variabel kontrol, termasuk rendah. Selisih nilai korelasi yang relatif kecil antara tanpa variabel kontrol (r = 0,310) dan dengan adanya variabel kontrol (r = 0,312) menunjukkan bahwa penggunaan media lain kurang memiliki kontribusi yang signifikan dalam hubungan antara tingkat kepercayaan dengan tingkat ketergantungan mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS angkatan 2009-2011 pada media berita online Kompas.com. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh dari penggunaan media lain sebagai variabel kontrol terhadap hubungan antara tingkat kepercayaan dengan tingkat ketergantungan mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS angkatan 2009-2011 pada media berita online Kompas.com. Variabel independen pada penelitian ini benar-benar berkorelasi dengan variabel dependen dan korelasi antar keduanya tidak disebabkan oleh kontribusi variabel kontrol.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan uji statistik yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepercayaan dengan tingkat ketergantungan mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS angkatan 20092011 pada media berita online Kompas.com. 2. Hubungan antara tingkat kepercayaan dengan tingkat ketergantungan mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS angkatan 2009-2011 pada media berita online Kompas.com tidak dipengaruhi oleh penggunaan media lain sebagai variabel kontrolnya.
B. Saran Dari
penelitian
tentang
“Tingkat
Kepercayaan
dan
Tingkat
Ketergantungan Pada Media Berita Online Kompas.com (Studi Korelasi Antara Kepercayaan pada Media Berita Online Kompas.com dan Penggunaan Media Lain dengan Ketergantungan Mahasiswa pada Media Berita Online Kompas.com)”, peneliti dapat mengemukakan beberapa saran, antara lain : 1. Untuk Pengelola Media Online Pengelola media online, khususnya Kompas.com perlu melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kepercayaan audiens. Karena
commit to user 118
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
119
berdasarkan hasil penelitian ini, bertambahnya kepercayaan akan berbanding lurus dengan meningkatnya ketergantungan audiens pada media tersebut. Meningkatnya ketergantungan audiens berarti tingkat penggunaan semakin tinggi, dan hal ini akan turut berdampak pada keuntungan secara komersil. 2. Untuk Pengguna Media Online Saat ini tidak sedikit situs berita online yang berlomba-lomba menyediakan beragam informasi untuk penggunanya. Sebagai pengguna media online, hendaknya lebih bijak dalam memilih media mana saja yang dapat memenuhi kebutuhan informasi Anda dan yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi terpercaya. 3. Untuk Penelitian Selanjutnya Penggunaan media lain yang dijadikan sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini ternyata kurang memiliki kontribusi yang signifikan. Penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan variabel lain sebagai variabel kontrol, sehingga dapat diketahui pengaruhnya terhadap hubungan antara kepercayaan terhadap media dengan ketergantungan audiens pada media. Selain itu terdapat berbagai alternatif metode penelitian yang bisa dilakukan. Mungkin hasil yang didapat akan berbeda bila diadakan penelitian serupa terhadap media lain selain media online, atau bila dilakukan pada populasi lain selain mahasiswa.
commit to user