RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KONSULAT JENDERAL REPUBLIK INDONESIA HOUSTON TAHUN 2015 – 2019
KONSULAT JENDERAL REPUBLIK INDONESIA HOUSTON 2015
0
KEPALA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA HOUSTON - TEXAS
KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 011/KP/VI/2015 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PERWAKILAN RI DI HOUSTON, AMERIKA SERIKAT TAHUN 2015-2019
KEPALA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA
Menimbang
Mengingat
:
:
a.
bahwa Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah mengamanatkan setiap Kementerian/Lembaga menyusun Rencana Strategis sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN);
b.
bahwa Perwakilan RI di Houston, Amerika Serikat, merupakan Satuan Kerja dari Kemeneterian Luar negeri RI yang turut mendukung pencapaian kinerja yang tercantum dalam Rencaana Strategis Kementerian;
c.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Perwakilan Republik Indonesia tentang Rencana Strategis (Renstra) Perwakilan RI di Houston, Amerika Serikat Tahun 2015-2019;
1.
Undang-Undang nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3882); 1
2.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 185, Tambahan Lembaran Negara 4012);
3.
Keputusan Presiden Nomor 108 Tahun 2003 tentang Organisasi Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri;
4.
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
5.
Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019
6.
Keputusan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor SK.01/B/RO/IV/2015/01 tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Luar Negeri Tahun 2015-2019;
7.
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Houston Tahun Anggaran 2015 Nomor SP DIPA-011.01.1.404088/2015 tanggal 14 November 2014.
8.
Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Keputusan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia nomor SK.06/A/OT/VI/2004/01 tanggal 1 Juni 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri. MEMUTUSKAN
Menetapkan
:
KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PERWAKILAN RI DI HOUSTON, AMERIKA SERIKAT TAHUN 2015-2019
Kesatu
:
Menetapkan Rencana Strategis (Renstra) Perwakilan RI di Houston, Amerika Serikat Tahun 2015-2019 sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini;
Kedua
:
Renstra dimaksud menjadi acuan dalam penyusunan rencana kerja, pengendalian serta monitoring dan evaluasi kinerja yang dilakukan setiap unsur pelaksana (fungsi) selama periode Tahun 2015-2019;
Ketiga
:
Segala biaya yang berkaitan dengan dikeluarkannya Surat Keputusan ini dibebankan kepada DIPA KJRI Houston Tahun Anggaran 2015; 2
Keempat
:
Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di :
Houston
pada tanggal :
1 Juni 2015
________________________ Kepala Perwakilan RI,
Henk Edward Saroinsong Konsul Jenderal
3
KATA PENGANTAR Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Houston, Amerika Serikat periode tahun 2015-2019 merupakan salah satu perwujudan komitmen Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Houston sebagai instansi pemerintah yang wajib melaksanakan tata kepemerintahan yang baik (good governance). Renstra merupakan salah satu komponen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Laporan Kinerja (LKj). Renstra KJRI Houston ini merupakan pedoman bagi pelaksanaan program dan kegiatan untuk 5 tahun ke depan mengacu pada Renstra Kementerian Luar Negeri (20152019) dengan visi "Terwujudnya Wibawa Diplomasi Guna Memperkuat Jati Diri Bangsa sebagai Negara Maritim untuk Kepentingan Rakyat". Berdasarkan Visi Kemlu tersebut, maka Visi KJRI Houston untuk 5 tahun ke depan adalah: "Menjadi Ujung Tombak dalam Mewujudkan Wibawa Diplomasi Indonesia di Wilayah Kerja KJRI Houston" Rencana Strategis Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Houston akan menjadi pedoman bagi seluruh unsur pimpinan dan staf KJRI Houston yang akan dijabarkan dalam 2 (dua) misi, 3 (tiga) tujuan dan 5 (lima) sasaran strategis agar seluruh program dan kegiatan sesuai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sehingga menjadi lebih terarah, akuntabel dan senintiasa berorientasi pada peningkatan kinerja. Akhir kata, Renstra ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pelaksanaan misi KJRI Houston dalam kurun waktu 2015-2019 secara transparan dan akuntabel.
Houston, 1 Juni 2015 Kepala Perwakilan RI
Henk E. Saroinsong Konsul Jenderal
4
DAFTAR ISI SURAT KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN
1
KATA PENGANTAR
4
DAFTAR ISI
5
BAB I KONDISI UMUM DAN ANALISIS SWOT PERWAKILAN RI
6
BAB II VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS PERWAKILAN RI II.1
Visi Perwakilan RI
9
II.2 II.3 II.4
Misi Perwakilan RI Tujuan Perwakilan RI Sasaran Strategis Perwakilan RI
10 11 13
Lampiran I
: Matriks Arah Kebijakan dan Strategi
17
Lampiran II
: Matriks Target Kinerja
20
Lampiran III
: Perhitungan Indeks Peran Perwakilan RI
23
Lampiran IV
: Perhitungan Indeks Peningkatan kegiatan diplomasi
LAMPIRAN
dan kerja sama internasional
25
5
BAB I KONDISI UMUM DAN ANALISIS SWOT KJRI HOUSTON 1. Kondisi Umum 1.
Luas wilayah kerja KJRI Houston adalah 2.129.124 km 2, atau 21,59% dari seluruh wilayah AS, dengan Texas sebagai negara bagian dengan wilayah yang terbesar dan US Virgin Islands dengan wilayah yang terkecil. Jumlah keseluruhan penduduk di wilayah kerja adalah 88.574.876 jiwa (2014).
2.
Secara hukum, dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinga, KJRI Houston bersandar pada Keputusan Menteri Luar Negeri RI No. SK.06/A/OT/VI/2004/01 tertanggal 1 Juni 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Indonesia di Luar Negeri. Berdasarkan hal tersebut maka KJRI Houston secara konsisten juga senantiasa melaksanakan promosi investasi, perdagangan dan pariwisata, serta upaya perlindungan WNI di 10 negara bagian yaitu Alabama, Arkansas, Florida, Georgia, Louisiana, Mississippi, New Mexico, Oklahoma, Tennessee, Texas sera 2 Negara Protektorat Amerika Serikat yaitu US Virgin Islands dan Commomwealth of Puerto Rico.
3.
Wilayah kerja tersebut memiliki kekhasan yang dikenal sebagai Oil and Gas Beltway of America, yang membentang dari New Mexico di barat hingga Georgia dan Florida di timur, serta Oklahoma, Arkansas dan Tenneessee di utara hingga Texas dan Lousiana di selatan. Selain minyak dan gas bumi, wilayah kerja KJRI Houston juga memiliki keunggulan di bidang petrokimia, pertambangan, real estate, manufaktur, asuransi, keuangan, transportasi, konstruksi, pertanian, pariwisata, lingkungan hidup, perdagangan umum dan pelayanan kesehatan.
4.
Di bidang penerangan, salah satu kantor media terbesar di dunia yaitu CNN International memiliki kantor pusat di Atlanta, Georgia yang berada di wilayah kerja KJRI Houston. Selain itu, setiap negara bagian juga memiliki sejumlah media cetak yang cukup berpengaruh di daerahnya masing-masing, di antaranya Houston Chronicle, Dallas Morning News, Miami Herald, Atlanta Journal Constitution dan The Times Picayune.
5.
Kota Houston sendiri merupakan kota terbesar yang memiliki cukup banyak masyarakat pendatang, baik dari kelompok Hispanik maupun kelompok Asia. hal ini mendukung berdirinya beberapa organisasi kemasyarakatan. Tiga organisasi kemasyarakatan terbesar yang secara aktif melakukan kerja sama dengan KRTI Houston, utamanya dalam turut memperkenalkan budaya Indonesia, yaitu Asia Society, Asian Pacific American Heritage Association (APAHA) dan World Affairs Council of Houston (WAC-Houston).
6.
Total perdagangan RI-AS Tahun 2014 telah mencapai US$27,69 milyar atau menurun 0,98% dari periode sama pada tahun 2013 yaitu US$27,96 milyar. Sedangkan total perdagangan RI-AS yang masuk melalui 11 pelabuhan utama di wilayah kerja KJRI Houston (termasuk US Virgin Island dan Puerto Rico) mencapai U$4,07 miliar pada periode Januari-Desember 2014 sama dengan total perdagangan pada periode yang sama di tahun 2013. Kontribusi nilai perdagangan di wilayah kerja KJRI Houston 14,46 dari total perdagngan RI-AS tahun 2014.
7.
Nilai ekspor Indonesia ke AS melalui 11 pelabuhan utama tersebut pada periode Januari-Desember 2014 mencapai US$2,47 milyar, naik 13,3% dari nilai ekspor periode yang sama pada tahun 2013 yang mencapai US$2,18 milyar. Nilai ekspor Indonesia ke wilayah kerja KJRI Houston menyumbang 12,75% dari total ekspor RI ke AS.
6
8.
Sedangkan nilai impor Indonesia melalui 11 pelabuhan utama tersebut pada periode Januari-Desember 2014 mencapai US$1,6 milyar atau turun 15,3% dari US$1,8 milyar pada periode sama tahun 2013. Surplus bagi Indonesia dari wilayah kerja KJRI Houston sebesar US$870 juta dari total surplus perdagangan RI-AS sebesar US$11,03 milyar (2014). Nilai impor Indonesia di wilayah kerja KJRI Houston menyumbang sebesar 14,71% dari total impor Indonesia dari AS.
9.
Jumlah WNI di wilayah kerja KJRI houston per akhir Mei 2015 sebanyak 26.516 orang. Komposisi WNI tersebut beraneka ragam baik jenis pekerjaan, status sosial dan status keimigrasian (izin tinggal). Para WNI tersebut mempunyai latar belakang profesi seperti pegawai, mahasiswa/pelajar, profesional, akademisi, rohaniawan, dokter, perawat, pekerja pabrik, pekerja sektor jasa dan ibu rumah tangga.
10.
Dalam 5 (lima) tahun terakhir, rata-rata jumlah pelayanan kekonsuleran dan keimigrasian hampir 5.0000 layanan/tahun. Sedangkan rata-rata jumlah kasus yang ditangani oleh KJRI Houston adalan 12 kasus/tahun yang sebagian besar merupakan kasus pelanggaran keimigrasian (overstay).
11.
Adapun capaian kinerja sejak tahun 2010-2014 yaitu legalisasi dokumen: 792 (2010), 448 (2011), 439 (2012), 591 (2013), 509 (2014); pengeluaran visa: 2.401 (2010), 2.537 (2011), 2.447 (2012), 2,894 (2013), 2.347 (2014); pengeluaran paspor: 450 (2010), 2.713 (2011), 2.245 (2012), 54 (2013), 32 (2014); surat keterangan: 420 (2010), 169 (2011), 100 (2012), 86 (2013), 52 (2014).
12.
Untuk peningkatan pemahaman masyarakat setempat tehadap Indonesia, dilakukan berbagai kegiatan promosi baik di bidang ekonomi maupun sosial budaya. Di antaranya mealalui pameran, seminar, pagelaran, seni maupun people to people contact dengan memberdayakan potensi masyarakat. Dalam melakukan kegiatan tersebut, keberadaan Pusat Budaya Indonesia (PBI) dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada publik setempat, khususnya bagi para pelajar dan mahasiswa. Beberapa kegiatan rutin PBI yang telah dilaksanakan adalah penyelenggaraan kelas Bahasa Indonesia, kelas tari tradisional dan kelas musik tradisional. Selain itu, masyarakat Indonesia juga dilibatkan secara aktif dalam mengoordinir kegiatan-kegiatan promosi dan kemasayarakatan seperti Indonesia Charity Night Fair dan Pesta Rakyat dalam rangka HUT Kemerdekaan RI.
13.
Di bidang pendidikan, AS merupakan salah satu negara yang menjadi pilihan bagi para pelajar dari mancanegara. Perguruan tinggi bergengsi di AS di wilayah kerja KJRI Houston antara lain University of Texas, Texas A&M University, Rice university, Lousiana State University, Georgia Institute of Technology dan University of Central Florida. Beberapa di antaranya memiliki keunggulan di bidang perminyakan, pertambangan, pertanian, dan kedokteran yang banyak diminati oleh mahasiswa asal Indonesia.
7
2.
Analisa SWOT
Internal (analisis internal di dalam kontrol organisasi)
1. 2. 3.
Strengths (S) (S) yang memadai Sarana dan prasarana
Weaknesses (W) 1.
Status gedung KJRI Houston sudah hak milik Hubungan diplomatiik yang sudah terjalin lama
2. 3.
Support
Opportunities (O) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Keterbatasan alokasi anggaran yang berdampak pada pelaksanaan kegiatan perwakilan Jumlah dan kualitas SDM yang perlu ditingkatkan Perbedaan waktu yang jauh menyulitkan koordinasi
Threats (T)
Houston merupakan salah satu kota internasional yang merupakan pusat industri migas dan medik dunia Salah satu wilayah kerja dengan pertumbuhan ekonomi terbaik di AS Postur Indonesia yang semakin diperhitungkan sebagai emerging market Masyaraat dan Diaspora yang cukup aktif Situasi dan politik keamanan wilayah kerja yang kondusif Lokasi KJRI yang strategis Reputasi KJRI yang baik di mata masyarakat
1. 2. 3. 4.
5.
6.
Wilayah kerja termasuk rawan bencana alam Perbedaan waktu antara Ri dan AS yang mengurangi kelancaran koordinasi Latar belakang WNI di wilayah kerja yang beragam memiliki potensi masalah Masih terdapat sentimen dari kelompok-kelompok radikal tertentuPotensi ancaman yang berasal dari luar organisasi Wilayah kerja yang sangat luas menyebabkan terbatasnya pelaksanaan tupoksi dan pemberian pelayanan
Eksternal (analisis eksternal di luar kontrol organisasi)
8
Barrier
BAB II VISI,MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS II.1
Visi Perwakilan RI
Guna mewujudkan Visi Pembangunan Tahun 2015—2019 “Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”, serta Visi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia yakni “Terwujudnya Wibawa Diplomasi guna Memperkuat Jati Diri Bangsa sebagai Negara Maritim untuk Kepentingan Rakyat” maka ditetapkanlah Visi Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Houston, Texas sebagai berikut: "Menjadi Ujung Tombak dalam Mewujudkan Wibawa Diplomasi Indonesia di Wilayah Kerja KJRI Houston bagi kepentingan nasional" 1.
Menjadi Ujung tombak adalah berada di garis terdepan dalam memperjuangkan kepentingan nasional dan misi diplomasi Indonesia dengan negara akreditasi di wilayah kerja.
2.
Mewujudkan Wibawa diplomasi berarti terlaksananya penyelenggaraan hubungan Indonesia dengan negara akreditasi yang disegani dan dihormati karena peran aktif dan kepemimpinan Indonesia dalam berbagai kerja sama antar kedua negara.
3.
Wilayah Kerja adalah 10 (sepuluh) negara bagian di Amerika Serikat yaitu Alabama, Arkansas, Florida, Gerogia, Lousiana, Mississippi, New Mexico, Oklahoma, tennessee, texas, serta 2 negara protektorat yaitu US Virgin Islands dan Commonwealth of Puerto Rico.
4.
Kepentingan nasional adalah pemenuhan tujuan yang ingin dicapai dalam kerangka hubungan kerjasama yang dilakukan dengan negara akreditasi sesuai dengan amanat yang telah tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945, yakni mencapai Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan.
Pernyataan visi tersebut di atas sesuai dengan tugas dan fungsi Konsulat Jenderal Republik Indonesia sebagai Perwakilan Konsuler yang tercantum dalam Keppres RI Nomor 108 Tahun 2003 tentaang Organisasi Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri, dan Kepmenlu RI nomor SK.06/A/OT/VI/2004/01 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri, yaitu melakukan kegiatan konsuler di wilayah kerja di dalam wilayah kerja negara akreditasi untuk mewakili dan memperjuangkan kepentingan Bangsa, Negara, dan Pemerintahan Republik Indonesia. Sesuai dengan pernyataan Visi di atas, maka dapat diartikan bahwa KJRI Houston pada periode 2015-2019 akan menitikberatkan upaya-upaya diplomasi yang berwibawa untuk mendorong dan memperjuangkan kepentingan nasional di berbagai bidang, baik ekonomi, penerangan, pendidikan, sosial, budaya, pelayanan publik dan perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) / Badan Hukum Indonesia (BHI).
9
II.2
Misi Perwakilan RI Demi mencapai visi, KJRI Houston menetapkan 2 (dua) misi untuk dilaksanakan dalam kurun waktu 2015-2019, sebagai berikut: MISI 1: Memantapkan peran KJRI Houston sebagai penjuru dalam upaya mengoptimalkan pelaksanaan diplomasi dalam berbagai bidang di wilayah kerja untuk memajukan kepentingan nasional. Memantapkan adalah memperkuat; mengukuhkan. Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif. Penjuru adalah sebagai garda terdepan dan lokomotif serta peran koordinator. Mengoptimalkan adalah upaya mencapai yang paling baik; tertinggi; dan paling menguntungkan. Diplomasi adalah urusan atau penyelenggaraan perhubungan resmi antara satu negara dan negara yang lain; urusan kepentingan sebuah negara dengan perantaraan wakil-wakilnya di negeri lain. Berbagai bidang merupakan cakupan sektor yang menjadi fokus pelaksanaan tugas KJRI Houston, meliputi antara lain bidang kerjasama ekonomi, penerangan, pendidikan, sosial, budaya, pelayanan publik dan perlindungan WNI/BHI. Wilayah Kerja adalah 10 (sepuluh) negara bagian di Amerika Serikat yaitu Alabama, Arkansas, Florida, Georgia, Lousiana, Mississippi, New Mexico, Oklahoma, Tennessee, Texas, serta 2 Negara Protektorat yaitu US Virgin Islands dan Commonwealth of Puerto Rico. Memajukan adalah mencapai atau membawa kepada suatu keadaan lebih baik. Kepentingan nasional pemenuhan tujuan yang ingin dicapai dalam kerangka hubungan kerjasama yang dilakukan dengan negara akreditasi sesuai dengan amanat yang telah tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945, yakni mencapai Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan. MISI 2: Mewujudkan kapasitas KJRI Houston agar menjadi organisasi yang kompeten, profesional dan mumpuni. Mewujudkan adalah menjadikan berwujud; upaya menjadikan nyata. Kapasitas menggambarkan kemampuan atau daya upaya. Kompeten berarti cakap dan mampu melaksanakan tugas dan tanggungjawab secara baik. Profesional merupakan sikap yang mengacu pada peningkatan kualitas profesi berupa tuntutan bagi seseorang yang sedang mengemban amanahnya agar mendapatkan proses dan hasil yang optimal; merupakan bagian dari proses, fokus kepada output, dan berorientasi ke pelayanan. Mumpuni adalah mampu melaksanakan tugas dengan baik; menguasai keahlian (kecakapan, keterampilan) tinggi. 10
II.3
Tujuan Perwakilan RI
Berdasarkan Visi dan Misi Kementerian Luar Negeri 2015-2019 dan Visi dan Misi KJRI Houston 2015-2019, maka dirumuskan Tujuan-tujuan strategis yang hendak dicapai oleh KJRI Houston pada periode 2015-2019 sebagai berikut: 1.
Peran KJRI Houston yang berpengaruh memajukan kepentingan nasional di wilayah kerja. Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif. Berpengaruh adalah mempunyai pengaruh terhadap pengambil kebijakan isu-isu bilateral. Kepentingan nasional adalah pemenuhan tujuan yang ingin dicapai dalam kerangka hubungan kerjasama yang dilakukan dengan negara akreditasi sesuai dengan amanat yang telah tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945, yakni mencapai Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan. Wilayah Kerja adalah 10 (sepuluh) negara bagian di Amerika Serikat yaitu Alabama, Arkansas, Florida, Georgia, Lousiana, Mississippi, New Mexico, Oklahoma, Tennessee, Texas, serta 2 Negara Protektorat yaitu US Virgin Islands dan Commonwealth of Puerto Rico.
Tujuan ini diukur melalui indikator yang disertai dengan target sampai dengan 2019 melalui kinerja pelayanan publik yang tercermin dari persentasi publik di wilayah kerja yang berpandangan positif terhadap Indonesia, persentase penyelesaian permasalahan WNI dan BHI di wilayah kerja, persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran dan persentase hasil kajin komprehensif KJRI Houston yang ditindaklanjuti stakeholders. Target dari tujuan ini sebagaimana tabel di bawah.
Tujuan
Peran KJRI Houston yang berpengaruh memajukan kepentingan nasional di wilayah kerja.
Indikator Kinerja Utama
Target 2015
Target 2019
Persentase publik di wilayah kerja yang berpandangan positif terhadap Indonesia
50%
60%
Persentase penyelesaian masalah WNI dan BHI
50%
60%
Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran
50%
70%
Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KJRI Houston yang ditindaklanjuti stakeholders
80%
90%
11
2.
Nilai manfaat ekonomi, keuangan dan pembangunan yang optimal melalui upaya diplomasi ekonomi KJRI Houston di wilayah kerja. Nilai manfaat ekonomi adalah jumlah nominal manfaat secara ekonomi, keuangan, dan pembangunan yang dihasilkan oleh berbagai kerja sama dan hubungan perdagangan, investasi, dan pariwisata antara negara. Optimal adalah yang terbaik, tertinggi, dan paling menguntungkan. Diplomasi ekonomi adalah pemanfaatan alat politik internasional untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi melalui berbagai kerja sama seperti pembangunan (termasuk kesehatan, pendidikan dan pertanian), energy, lingkungan hidup, keuangan dan pangan. Wilayah Kerja adalah 10 (sepuluh) negara bagian di Amerika Serikat yaitu Alabama, Arkansas, Florida, Georgia, Lousiana, Mississippi, New Mexico, Oklahoma, Tennessee, Texas, serta 2 Negara Protektorat yaitu US Virgin Islands dan Commonwealth of Puerto Rico.
Tujuan ini diukur melalui indikator yang disertai dengan target sampai dengan 2019 melalui pengukuran seberapa besar target KJRI Houston yang tercapai dalam rangka peningkatan nilai perdagangan dengan Indonesia, nilai investasi asing ke Indonesia, jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia. Target dari tujuan ini sebagaimana tabel di bawah.
Tujuan
Nilai manfaat ekonomi, keuangan dan pembangunan yang optimal melalui upaya diplomasi KJRI Houston di wilayah kerja
3.
Indikator Kinerja Utama
Target 2015
Persentase peningkatan nilai perdagangan
USD 6,3
Persentase peningkatan jumlah wisatawan
275.000
Persentase peningkatan nilai investasi
USD 1,5 milyar
Milyar
Orang
Target 2019
USD 8 milyar
400.000 orang
USD 4 milyar
Menguatnya kapasitas organisasi dan SDM KJRI Houston yang handal, modern dan humanis. Menguatnya adalah bertambah atau menjadi lebih kuat dari kondisi sebelumnya. Kapasitas organisasi dan SDM KJRI Houston adalah kemampuan KJRI Houston untuk menciptakan nilai dimana kemampuan tersebut diharapkan dari berbagai jenis sumber daya yang dimiliki oleh KJRI Houston. Handal adalah dapat dipercaya, menjadi tumpuan. Modern adalah sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman. Humanis adalah berdasarkan asas perikemanusiaan; pengabdi kepentingan sesame umat manusia.
12
Tujuan ini diukur melalui indikator yang disertai dengan target sampai dengan 2019 melalui kinerja pelayanan publik yang tercermin dari persentase pemenuhan pelayanan kekonsuleran maupun sosial budaya. Target dari tujuan ini sebagaimana tabel di bawah.
Target Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama 2015
2019
B
A
Persentase Realisasi Anggaran (SP2D) terhadap Alokasi DIPA KJRI Houston
99%
99%
Persentase pemenuhan SDM yang kompeten
100%
100%
Persentase pemenuhan sarana dan prasaranan perkantoran
100%
100%
Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) KJRI Houston yang dilakukan Itjen dan BPO Menguatnya kapasitas organisasi dan SDM KJRI Houston yang handal, modern dan humanis
II.4
Sasaran Strategis Perwakilan RI
5 (lima) Sasaran Strategis utama KJRI Houston yang hendak dicapai pada periode 20152019 adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan peran KJRI Houston dalam pengembangan infrastruktur poros maritim Indonesia.
mendukung
diplomasi
maritim,
Peningkatan adalah proses bertambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya. Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif. Mendukung adalah memberikan sokongan/bantuan. Diplomasi maritim,adalah negosiasi atau perundingan yang dilakukan oleh dua negara atau lebih mengenai kerja sama kemaritiman dan penetapan serta penanganan permasalahan perbatasan laut. Pengembangan,adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan Infrastruktur,adalah prasarana Poros Maritim,adalah doktrin yang menyatakan Indonesia sebagai kekuatan maritim yang bersatu (unity), sejahtera (prosperity), dan berwibawa (dignity). Sasaran strategis ini diukur melalui seberapa banyak rekomendasi dan prakarsa KJRI Houston yang ditindaklanjuti oleh stakeholdersdari yang disampaikan disertai dengan target setiap tahun sampai dengan 2019, sebagaimana tabel di bawah.
13
Target Sasaran Strategis 1. Peningkatan peran KJRI Houston dalam mendukung diplomasi maritim, pengembangan infrastruktur poros maritim Indonesia
Indikator Kinerja Utama
Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KJRI Houston yang ditindaklanjuti Stakeholders
2015
2016
2017
2018
2019
10%
11%
13%
14%
15%
2. Meningkatnya Peran KJRI Houston dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan melalui upaya diplomasi ekonomi bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. Meningkat,adalah bertambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya Peran, adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif Menciptakan,adalah membuat/mengadakan sesuatu yang baru. Nilai manfaat ekonomi,adalah jumlah nominal manfaat secara ekonomi, keuangan, dan pembangunan yang dihasilkan oleh berbagai kerja sama dan hubungan perdagangan, investasi, dan pariwisata antara negara. Diplomasi ekonomi adalah pemanfaatan alat politik internasional untuk mencapai tujuantujuan ekonomi melalui berbagai kerja sama seperti pembangunan (termasuk kesehatan, pendidikan dan pertanian), energy, lingkungan hidup, keuangan dan pangan. Kesejahteraan,adalah hal atau keadaan sejahtera; keamanan, keselamatan, ketenteraman. Sasaran strategis ini diukur melalui persentase peningkatan trade, tourism, and investment disertai dengan target setiap tahun sampai dengan 2019 sebagaimana tabel di bawah.
Target Sasaran Strategis
Meningkatnya Peran KJRI Houston dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan melalui upaya diplomasi ekonomi bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Indikator Kinerja Utama
Persentase peningkatan trade, tourism dan investment
14
2015
2016
2017
2018
2019
15%
16,5%
17,5%
18,5%
19%
3. Menguatnya peran diplomasi soft power yang dilakukan oleh KJRI Houston di wilayah kerja. Menguat, adalah meningkatkankeunggulan / tidak mudah goyah Diplomasi soft power, adalah penyelenggaraan hubungan Indonesia dengan negaranegara dan entitas internasional lain dengan menggunakan kemampuan untuk menarik perhatian dan bekerja sama, mengubah dan mempengaruhi opini publik dan sosial melalui bebebagai saluran. Wilayah Kerja adalah 10 (sepuluh) negara bagian di Amerika Serikat yaitu Alabama, Arkansas, Florida, Georgia, Lousiana, Mississippi, New Mexico, Oklahoma, Tennessee, Texas, serta 2 Negara Protektorat yaitu US Virgin Islands dan Commonwealth of Puerto Rico. Sasaran strategis ini diukur melalui persentase publik di wilayah kerja yang berpandangan positif terhadap Indonesia disertai dengan target setiap tahun sampai dengan 2019 sebagaimana tabel di bawah.
Target Sasaran Strategis
Menguatnya peran diplomasi soft power yang dilakukan oleh KJRI Houston di wilayah kerja.
Indikator Kinerja Utama
Persentase publik di wilayah kerja yang berpandangan positif terhadap Indonesia.
2015
2016
2017
2018
2019
50%
55%
60%
65%
70%
4. Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan diaspora di wilayah kerja. Meningkat,adalah bertambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya. Pelayanan,adalah tindakan, bantuan, persiapan, dan pengurusan dokumen dan perizinan dalam hal kekonsuleran, keimigrasian, ketenagakerjaan, pendidikan dan perhubungan, danlain-lain. Perlindungan,adalah pertolongan, pembelaan, pendampingan, dan penyediaan bantuan hukum dan sosial dari Perwakilan RI di luar negeri bagi WNI dan BHI yang terkena kasus diluar negeri. WNI,adalah orang yang diakui oleh UU sebagai warga negara Republik Indonesia. BHI,adalah Badan Hukum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan menurut peraturan perundangan Indonesia. Diaspora,adalah warga negara Indonesia, keturunannya, dan orang yang memiliki darahIndonesia yang menetap di luar negeri. Wilayah Kerja adalah 10 (sepuluh) negara bagian di Amerika Serikat yaitu Alabama, Arkansas, Florida, Georgia, Lousiana, Mississippi, New Mexico, Oklahoma, Tennessee, Texas, serta 2 Negara Protektorat yaitu US Virgin Islands dan Commonwealth of Puerto Rico.
15
Sasaran strategis ini diukur melalui persentase permasalahan WNI dan BHI di wilayah kerja yang diselesaikan, pemahaman WNI (diaspora) atas isu utama terkait perlindungan WNI di Negara akreditasi, serta responded atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran disertai dengan target setiap tahun sampai dengan 2019. Persentase tersebut diperoleh dari komponen dengan pembobotan sebagaimana tabel di bawah.
Target Sasaran Strategis
Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan diaspora di wilayah kerja
Indikator Kinerja Utama
2015
2016
2017
2018
2019
Persentase permasalahan WNI dan BHI di wilayah kerja yang diselesaikan
50%
55%
57%
60%
65%
Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran
50%
55%
60%
65%
70%
5. Meningkatnya dukungan manajemen kepegawaian, keuangan, dan perlengkapan Perwakilan RI yang akuntabel Meningkat,adalah bertambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya Dukungan,adalah sokongan atau bantuan Manajemen, adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Akuntabel,adalahdapat dipertanggungjawabkan dan harus mencapai sasaran baik fisik maupun keuangan. Sasaran strategis ini diukur melalui nilai hasil evaluasi AKIP KJRI Houston yang dilakukan oleh BPO dan Itjen dan persentase realisasi anggaran (SP2D) terhadap alokasi DIPA KJRI Houston disertai dengan target setiap tahun sampai dengan 2019 sebagaimana tabel di bawah. Target Sasaran Strategis
Meningkatnya dukungan manajemen kepegawaian, keuangan, dan perlengkapan Perwakilan RI yang akuntabel
Indikator Kinerja Utama 2015
2016
2017
2018
2019
Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) KJRI Houston yang dilakukan Itjen dan BPO
60% (B)
63% (B)
63% (B)
70% (B)
72% (BB)
Persentase Realisasi Anggaran (SP2D) terhadap Alokasi KJRI Houston
90,5%
90,7%
90,9%
91%
91,5%
16
LAMPIRAN Lampiran I: Matriks Arah Kebijakan dan Strategi No. 1.
Arah Kebijakan Kemenlu
Strategi Kemenlu
Strategi Perwakilan
Penguatan diplomasi maritim dalam rangka menjaga kedaulatan
Meningkatkan upaya-upaya diplomasi dalam mewujudkan kerangka kerja sama maritim yang mendukung perwujudan konektivitas maritim dan mengedepankan jati diri Indonesia sebagai negara maritim
Menjajaki kerjasama dan bantuan yang dapat diberikan oleh pemerintah dan pihak swasta negara akreditasi di bidang pembangunan infrastruktur maritim di Indonesia.
Memperkuat dialog dan kerja sama konstruktif di bidang pemajuan demokrasi, pemajuan dan perlindungan HAM, toleransi agama, di forum Internasional.
Memperkuat dialog dan kerja sama konstruktif dengan pihak pemerintah dan non permerintah seperti anggota perlemen, akademisi, aktivis HAM, aktivis LSM, tokoh masyarakat dan agama di negara-negara akreditasi di bidang pemajuan demokrasi, pemajuan dan perlindungan HAM, toleransi agama, di forum Internasional.
Menggunakan diplomasi publik yang berkarakter soft power Indonesia melalui kerja sama kebudayaan, pemberian beasiswa, people to people contact, jejaring diasporaIndonesia
Meningkatkan kegiatan promosi budaya, pariwisata, kerja sama pendidikan serta mengintensifkan pendekatan dan upaya-upaya pembinaan masyarakat Indonesia di luar negeri.
Mengelola dan memperkuat jaringan alumni asing penerima beasiswa Indonesia danjaringan alumni WNI penerima beasiswa asing untuk memperkuat diplomasi publik.
Membina dan memberdayakan jaringan alumni penerima beasiswa Indonesia dan WNI penerima beasiswa Negara-negara akreditasi serta kalangan Indonesianistsuntuk memajukan kepentingan Indonesia.
Memperluas dan meningkatkan akses pasar bagi produk barang dan jasa Indonesia, serta meningkatkan arus investasi, dan pariwisata ke Indonesia, serta mendorong perlindungan pasar domestik dari praktek perdagangan yang tidak adil.
Mengupayakan peningkatan kunjungan misi dagang/ pengusaha dari negara akreditasi dan sebaliknya, termasuk menfasilitasi businessmatchmaking dan kunjungan Menteri/pejabat tinggi yang terkait dengan isu ekonomi.
Indonesia
2.
Peningkatan peran dan pengaruh Indonesia sebagai negara middle power di dunia internasional,
3.
Peningkatan diplomasi ekonomi
17
4.
5.
Peningkatan kualitas pelayanan dan perlindungan WNI dan BHI diluar negeri serta pemberdayaan diaspora
Peningkatan kapasitas organisasi, tata kelola yang akuntabel, serta kompetensi SDM Kementerian Luar Negeri yang
Memperkuat diplomasi Indonesia pada pasar prospektif
Mengembangkan jejaring bisnis dan market intelligence produk Indonesia di negara akreditasi.
Mendorong perluasan potensi perdagangan, investasi, pariwisata, dan pengembangan infrastruktur maritim serta pengelolaan kekayaan maritim.
Mengadakan temu bisnis di pengembangan TTI dan infrastruktur maritim serta pengelolaan kekayaan maritim
Mendorong masuknya investasi asing pada sektorsektor prioritas bagi Indonesia, serta memfasilitasi dan mendorong serta melindungi investasi Indonesia di luar negeri. Perhatian khusus diberikan pada Perjanjian Promosi dan Perlindungan Penanaman Modal (P4M) bilateral serta kelanjutan perundingan perjanjian investasi.
Mengimplementasikan perjanjian/MoU di bidang investasi, khususnya P4M agar lebih menguntungkan Indonesia.
Mendorong implementasi kerja sama perdagangan dan investasi yang berimbang dan berkelanjutan.
Meningkatkan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan di bidang perdagangan dan investasi
Memastikan kehadiran negara dalam pelayanan dan perlindungan WNI/BHI di luarnegeri dengan mengedepankan kepedulian dan keberpihakan.
Secara pro aktif melakukan pendekatan dan kegiatan ‘menjemput bola’ pembinaan terhadap WNI yang tersebar di berbagai kota di negaranegara akreditasi.
Memperkuat sinergi dalam Perlindungan WNI di luar negeri dengan Komunitas Indonesia di luar negeri serta pelayanan dan pemberdayaan Diaspora dan MasyarakatMadani
Memberdayakan jaringan WNI dan diaspora di Negaranegara akreditasi sebagai kontrol sosial untuk membantu mendeteksi dini, melakukan pencegahan dan respon pertama terhadap WNI yang menghadapi masalah berat.
Melakukan penataan organisasi yang adaptif, peningkatan evaluasi kinerja, dan tatakelola Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI.
Melakukan evaluasi secara reguler mengenai SOP KJRI Houston, pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Materil secara tepat guna, tepat sasaran dan tepat penempatan sehingga dapat diperoleh ‘the right man at the
18
right place’ serta penilaian kinerja berdasarkan ‘merit system’.
berbasis teknologi informasi Mewujudkan manajemen SDM Kementerian Luar Negeri yang berbasis kompetensi dankinerja yang transparan dan akuntabel.
Memberikan dan memfasilitasi peningkatan kapasitas SDM setiap staf KJRI Houston melalui pelatihan, workshops, dan seminar-seminar secara berkala.
Memperluas kerja sama pendidikan dan pelatihan diplomasi dalam rangka peningkatankapasitas SDM Kementerian Luar Negeri.
Menjajaki kerja sama dengan universitas-universitas dan lembaga-lembaga pendidikan dan penelitian di negaranegara akreditasi untuk peningkatan kapasitas SDM Kementerian Luar Negeri.
Memperkuat penganggaran yang mengadopsi pengarusutamaan gender
Penyusunan anggaran RKAKL yang berbasis pengarusutamaan gender.
19
Lampiran II : Matriks Target Kinerja
Program/K egiatan
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/S ASARAN KEGIATAN (OUTPUT)
Indikator
Dukungan Manajeme n dan Pelaksana an Tugas Teknis Lainnya Kementeri an Luar negeri
Meningkatnya dukungan manajemen dan teknis pelaksanaan diplomasi Indonesia
Persentase penyelenggara an dukungan manajemen yang professional, akuntabel, efisien dan efektif
Penyelengg araan kegiatan dukungan manajemen pada Perwakilan RI.
Terselenggaranya peningkatan pelaksanaan dukungan manajemen pada Perwakilan RI
Persentase terselenggaranya Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran.
Peningkata n Sarana dan Prasarana Aparatur Kementeri an Luar
Meningkatnya kualitas dukungan sarana dan prasarana Kementerian Luar Negeri
Tingkat dukungan sarana dan prasarana aparatur Kementerian Luar Negeri.
Target 2015
2016
100%
100%
Alokasi (Rp juta rupiah)
2017
100%
2018
100%
2019
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
20
2015
25.045
348
2016
27.545
617
2017
2018
2019
30.295
33.315
36.645
740
888
1.066
Negeri Peningkata n Sarana dan Prasarana Perwakilan RI
Terlaksananya Peningkatan Sarana dan Prasarana Perwakilan RI.
Jumlah Pembangunan/ Pengadaan peningkatan gedung kantor/ wisma duta dan gedung lainnya.
2
2
2
2
2
Jumlah pengadaan/ peningkatan mechanicalelect ric/peralat-an dan mesin
30
32
30
35
31
72
76,5
77,7
80,6
81,8
10%
11%
13%
14%
15%
15%
16,5%
17,5%
18,5%
19%
Pelaksana an Diplomasi dan Kerjasama Internasion al pada Perwakilan RI
Meningkatnya kegiatan diplomasi dan kerja sama internasional
Indeks peningkatan kegiatan diplomasi dan kerja sama internasional
Penyelengg araan Diplomasi dan Kerja Sama Internasion al
Terselenggaran ya Peningkatan Pelaksanaan Diplomasi dan Kerjasama
Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif Perwakilan RI yang ditindaklanjuti stakeholders Persentase peningkatan trade, tourism and investment
21
1.700
1.870
2.057
2.262
2.488
Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia Persentase Permasalahan/ Kasus/Bantuan hukum WNI dan BHI di Luar negeri yang
50%
55%
60%
65%
70%
50%
55%
57%
60%
65%
50%
55%
60%
65%
70%
diselesaikan Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran.
22
Lampiran III : PERHITUNGAN INDEKS PERAN PERWAKILAN RI I. PENENTUAN BOBOT No.
Indikator
Bobot
1. Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif Perwakilan RI yang ditindaklanjuti stakeholders.
20
2. Persentase peningkatan trade, tourism, and investment (TTI).
25
3. Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia.
25
4. Persentase permasalahan WNI dan BHI di Luar Negeri yang diselesaikan.
15
5. Persentase respondenatau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran.
15
TOTAL
100
23
II. PENENTUAN TARGET INDEKS PERWAKILAN Nilai
Target PK
Proyeksi Capaian PK
Bobot
Target Indeks
Capaian PK
A
B
C (B/A)
D
E (C x D)
1. Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif Perwakilan RI yang ditindaklanjuti stakeholders.
10%
9%
0,9
20
18
2. Persentase peningkatan trade, tourism, and investment (TTI).
15%
13%
0,87
25
21,75
3. Persentase publik di negara akreditasi berpandangan positif terhadap Indonesia.
yang
50%
45%
0,9
25
22,5
4. Persentase permasalahan WNI dan BHI di Luar Negeri yang diselesaikan.
50%
45%
0,9
15
13,5
5. Persentase responden atau pengguna jasa menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran.
50%
45%
0,9
15
13,5
No.
Indikator
yang
Total Target Indeks
89,25
24
Lampiran IV : PERHITUNGAN INDEKS PENINGKATAN KEGIATAN DIPLOMASI DAN KERJA SAMA INTERNASIONAL PADA MATRIKS TARGET KINERJA KONSULAT JENDERAL REPUBLIK INDONESIA DI HOUSTON III. PENENTUAN BOBOT No.
Indikator
Bobot
1. Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif Perwakilan RI yang ditindaklanjuti stakeholders.
10
2. Persentase rencana aksi sebagai implementasi dari dokumen perjanjian/kesepakatan
15
3. Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia.
15
4. Persentase peningkatan trade, tourism, and investment (TTI).
30
5. Persentase permasalahan WNI dan BHI di Luar Negeri yang diselesaikan.
15
6. Persentase respondenatau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran.
15
TOTAL
100
25
IV. PENENTUAN TARGET INDEKS PERWAKILAN Nilai
Target PK
Proyeksi Capaian PK
Bobot
Target Indeks
Capaian PK
A
B
C (B/A)
D
E (C x D)
1. Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif Perwakilan RI yang ditindaklanjuti stakeholders.
10%
9%
0,9
10
9
2. Persentase rencana aksi sebagai implementasi dari dokumen perjanjian/kesepakatan
100%
90%
0,9
15
13,5
3. Persentase publik di negara akreditasi berpandangan positif terhadap Indonesia.
yang
50%
45%
0,9
15
13,5
4. Persentase peningkatan promosi trade, tourism, and investment (TTI).
15%
13%
0,87
30
26,1
5. Persentase permasalahan WNI dan BHI di Luar Negeri yang diselesaikan.
50%
45%
0,9
15
13,5
6. Persentase responden atau pengguna jasa menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran.
50%
45%
0,9
15
13,5
No.
Indikator
yang
Total Target Indeks
89,1
26
27