Konsulat Jenderal Republik Indonesia Melbourne Laporan Kinerja TAHUN 2016
72 Queens Road, Melbourne, VIC 3004
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi.......................................................................................................
i
Kata Pengantar...........................................................................................
iii
Executive Summary………………………………………………………………
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
A. Aspek Strategis Organisasi....................................................
1
B. Tantangan dan Isu-isu Strategis Tahun 2016........................
2
PERENCANAAN KINERJA
5
A. Keterkaitan Rencana Strategis (Renstra) Kemenlu Tahun 2015-2019 dengan Renstra KJRI Mebourne Tahun 2015 2019.......................................................................................
5
B. Perjanjian Kinerja Perwaklan RI Melbourne Tahun 2016…...
6
AKUNTABILITAS KINERJA
7
A. Capaian Kinerja Organisasi…………………………... ............
7
BAB II
BAB III
- Sasaran Strategis 1 (SS 1) : Menguatnya peran KJRI Melbourne dalam mendukung pengembangan infrastruktur poros maritim ……………................................
7
- Sasaran Strategis 2 (SS 2) : Peningkatan peran KJRI Melbourne dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di wilayah akreditasi ………………………….......
10
- Sasaran Strategis 3 (SS 3) : Peningkatan peran KJRI Melbourne dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia………. - Sasaran Strategis 4 (SS4) : Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KJRI Melbourne di wilayah akreditasi………………………………………………………..
13
- Sasaran Strategis 5 (SS5) : Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI dan BHI, serta pemberdayaan diaspora di wilayah akreditasi…………………………………………
16
- Sasaran Strategis 6 (SS6) : Meningkatnya penerapan manajemen kinerja dan anggaran yang akuntabel………... B. Anggaran .............................................................................. i
11
KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
18 20
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
BAB IV
PENUTUP
22
A. Kesimpulan.............................................................................
22
B. Kendala dan Saran ................................................................
22
LAMPIRAN-LAMPIRAN : 1.
Matriks Perjanjian Kinerja (PK)
2.
Matriks Realisasi Rencana Aksi (Renaksi)
3.
Matriks Informasi Kinerja
ii
KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
EXECUTIVE SUMMARY Pada tahun 2016 KJRI Melbourne telah mampu merealisasikan sebagian besar target kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) 2016. Dengan alokasi anggaran yang terbatas, terutama dengan adanya kebijakan pemotongan anggaran dan self blocking yang diberlakukan pemerintah di tahun bersangkutan, KJRI Melbourne berupaya melakukan langkah efisiensi sumber daya agar target program kegiatan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan secara optimal. Delapan IKU yang digunakan untuk mengukur pencapaian kinerja pada 6 Sasaran Strategis yang terdapat dalam PK Kepala Perwakilan RI tahun 2016, hampir seluruhnya dapat tercapai, bahkan terdapat sejumlah IKU yang capaiannya di atas target. Akan tetapi, khusus untuk 2 IKU yang terkait dengan penerapan manajemen kinerja dan anggaran yang akuntabel, capaiannya masih berada di bawah target. Secara rata-rata capaian kinerja Perwakilan RI di than 2016 berada di atas target, yakni 107,29%. Sementara itu realisasi anggaran di tahun 2016, juga berada pada angka yang cukup baik, yakni sebesar 94% (dengan memperhitungkan anggaran sef blocking). Secara umum kinerja KJRI Melbourne Tahun 2016 menunjukan hasil yang cukup positif. Berdasakan tingkat capaian kinerja fisik terkait upaya diplomasi yang dilakukan pada fungsi Ekonomi, Pensosbud dan Protkos yang lebih tinggi dari realisasi anggaran, maka secara umum KJRI Melbourne telah mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki, termasuk anggaran untuk menghasilkan kinerja yang maksimal. Dalam kaitan tersebut KJRI Melbourne melakukan berbagai upaya kolaborasi dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait, termasuk komunitas masyararkat Indonesia di wilayah kerja dalam mendukung program kegiatan yang dilakukan Perwaklan RI Melbourne. Dalam proses perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan, KJRI Melbourne masih dihadapkan pada kendala masih seringnya terdapat kegiatan yang harus dilakukan di tengah tahun berjalan, tanpa diprogramkan/direncanakan sebelumnya. Hal ini disebabkan karena peran Perwakilan sebagai wakil pemerintah Indonesia di wilayah kerja Victoria dan Tasmania harus mengakomodir dan memfasilitasi kegitan yang dilakukan seluruh stakeholders, baik pemeintah dan swasta, yang tidak dapat diidentifikasi seluruhnya pada tahapan perencanaan. Untuk perbaikan di masa mendatang, upaya koordinasi dan peningkatan kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, baik di Australia maupun di Indonesia akan dilakukan lebih intensif. Hal ini disebakan karena pencapaian kinerja Perwakilan RI Melbourne dalam mendukung kinerja organisasi Kemenlu hanya dapat dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal.
iv KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
BAB I PENDAHULUAN A.
Aspek Strategis Organisasi
KJRI Melbourne memiliki peranan dan kedudukan yang strategis dalam pelaksanaan kebijakan politik luar negeri dan peningkatan hubungan kerja sama bilateral Indonesia dengan Australia, khususnya dengan negara bagian Victoria dan Tasmania. Dalam mengemban misi diplomasi di wilayah kerjanya, KJRI Melbourne telah menetapkan Rencana Strategis (Renstra) tahun 2015 – 2019 dengan visi “Menjadi ujung tombak dalam mewujudkan wibawa diplomasi Indonesia sebagai negara maritim di wilayah kerja.” Secara umum pencapaian misi tersebut dilakukan melalui serangkaian program dan kegiatan yang ditujukan untuk mendukung pengembangan infrastruktur poros maritim Indonesia; penciptaan nilai manfaat ekonomi dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia; penguatan soft power diplomacy; dan peningkatan pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan diaspora. Berdasarkan Pasal 6 Keputusan Presiden RI No. 108 Tahun 2003, Perwakilan RI di luar negeri mempunyai tugas pokok mewakili dan memperjuangkan kepentingan Bangsa, Negara, dan Pemerintah Republik Indonesia serta melindungi kepentingan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia melalui pelaksanaan hubungan kekonsuleran dengan Negara Penerima, termasuk peningkatan hubungan ekonomi, sosial dan budaya sesuai dengan kebijakan Politik dan Hubungan Luar Negeri Pemerintah Republik Indonesia, peraturan perundangundangan nasional, hukum internasional dan kebiasaan internasional. Sementara itu, untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, maka sebagaimana tertuang pada Pasal 7 Keputusan Presiden RI No. 108 Tahun 2003, Perwakilan RI menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagai berikut: a. perlindungan terhadap kepentingan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia di wilayah kerja dalam wilayah Negara Penerima; b. pemberian bimbingan dan pengayoman terhadap Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia di wilayah Negara Penerima; c. konsuler dan protokol; d. peningkatan hubungan perekonomian, perdagangan, perhubungan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan; e. pengamatan, penilaian, dan pelaporan mengenai kondisi dan perkembangan di wilayah kerja dalam wilayah Negara Penerima; f. kegiatan manajemen kepegawaian, keuangan, perlengkapan, pengamanan internal Perwakilan, komunikasi dan persandian; g. fungsi-fungsi lain sesuai dengan hukum dan praktek internasional. Selanjutnya mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Luar Negeri Nomor 06/A/OT/VI/2004/01 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan di 1 KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
Luar Negeri, KJRI Melbourne mempunyai Tugas Pokok “melaksanakan hubungan diplomatik dan memperjuangkan kepentingan nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia, melindungi Warga Negara Republik Indonesia, dan Badan Hukum Indonesia di wilayah akreditasi, sesuai dengan kebijakan pemerintah yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.” Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Konsul Jenderal RI selaku unsur Pimpinan pada Perwakilan RI Melbourne dibantu oleh 7 orang Home Staff (HS) sebagai unsur pelaksana dan 2 orang HS sebagai unsur penunjang. Gambaran struktur organisasi Perwakilan RI Melbourne adalah sebagai berikut :
Sementara itu sesuai dengan Keputusan MenPAN dan RB No. 220/2012 tanggal 31 Agustus 2012, formasi KJRI Melbourne adalah 10 orang, termasuk 2 (dua) perangkat Keppri. Pada tahun 2016 jumlah formasi Pegawai Setempat di KBRI telah terisi sebanyak 12 orang, terdiri dari 9 orang staf clerical, 1 orang staf non clerical serta 2 orang perangkat Wisma. Dari sisi sarana dan prasarana, KJRI Melbourne telah memiliki gedung kantor dan Wisma Duta degan status hak miliki serta 7 unit kendaraan dinas, termasuk kendaraan Kepala Perwakilan. B.
Tantangan dan Isu-isu Strategis Tahun 2016
Meskipun secara umum program kegiatan diplomasi yang dilakukan KJRI Melbourne di tahun 2016 dapat terlaksana sesuai rencana, namun adanya perubahan kebijakan dan perkembangan situasi internal dan eksternal, telah membawa implikasi perlunya upaya Perwakilan RI untuk menyikapi tantangan yang 2 KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
ada. Pelaksanaan eksekusi hukuman mati terhadap Warga Negara Australia dan insiden pelecehan dasar negara Indonesia (Pancasila) oleh oknum militer Australia, merupakan isu yang turut mempengaruhi interaksi dan intensitas hubungan kerja sama bilateral Indonesia dengan Australia. Dari sisi internal, Perwakilan RI Melbourne juga dihadapkan pada tantangan Kelompok Separatis Papua (KSP), yang dengan berbagai upaya terus menyuarakan dukungan masyarakat di wilayah akreditasi bagi kemerdekaan Papua. Meskipun secara politis pemerintah Australia mendukung integritas NKRI, namun aktivitas dan kampanye negatif KSP yang mendeskriditkan Indonesia masih terus digulirkan KSP melalui forum-forum sosial, khususnya seni dan budaya, dengan alasan kebebasan berekspresi. Terkait dengan pengelolaan keuangan negara, adanya kebijakan penghematan anggaran yang diberlakukan pemerintah di tahun 2016 melalui Inpres No. 4 Tahun 2016 tanggal 21 Mei 2016 dan Inpres No. 8 tahun 2016 tanggal 26 Agustus 2016, juga menjadi tantangan bagi instansi pemerintah, termasuk Perwakilan RI, untuk melakukan penyesuaian program kegiatan yang telah direncanakan dengan memperhatikan tingkat prioritas dan anggaran yang tersedia. Dengan kondisi tersebut, maka sejumlah kegiatan yang telah direncanakan tidak dapat dilaksanakan secara maksimal. Pelaksanaan program kegiatan KJRI Melbourne di tahun 2016 juga dihadapkan pada sejumlah isu-isu strategis yang perlu disikapi dengan baik, sehingga upaya peningkatan hubungan kerja sama bilateral Indonesia - Australia, khususnya negara bagian Victoria dan Tasmania dapat berkembang secara positif. Dengan predikatnya sebagai salah satu kota yang paling nyaman untuk ditinggali dan multiculture city, Melbourne menjadi tempat berkumpulnya masyarakat dari berbagai bangsa dengan tingkat tolerasi dan kebebasan berekspresi yang tinggi. Dalam kaitan tersebut, Melbourne juga menjadi pusat pendidikan, budaya dan olahraga Australia. Berbagai even seni budaya secara berkala disenggarakan di kota tersebut. Hal ini tentunya juga menuntut kesiapan Perwakilan RI Melbourne dalam memfasiitasi delegasi Indonesia yang melakukan kunjungan ke Melbourne, termasuk warga Indonesia yang tinggal dan belajar di Melbourne. Dalam aspek ekonomi, impor Victoria dari Indonesia menduduki peringkat ke11, dan impor Tasmania dari Indonesia menduduki peringkat ke-14. Sementara itu untuk bidang investasi, sejumlah investor Indonesia juga telah menanamkan modalnya dalam skala kecil dan menengah di Victoria, khususnya industri food & beverages, furniture, properti, jasa bisnis dan logistik. Sebaliknya para investor Victoria menanamkan modalnya di Indonesia pada bidang pertambangan, jasa perbankan, serta industri pestisida, pupuk dan produk metal. Selanjutnya untuk bidang pariwisata, Australia merupakan pasar parawisata potensial bagi Indonesia. Menurut data Kementerian Pariwisata tahun 2016, jumlah wisatawan Australia yang mengunjungi Indonesia mencapai 1.178.365 orang, dimana 255.054 orang berasal dari negara bagian Victoria dan 8.990 orang berasal dari negara bagian Tasmania. Diharapkan perkembangan hubungan kerja ekonomi Indonesia dengan wilayah kerja KJRI Melbourne, terutama Victoria, akan semakin meningkat di waktu 3 KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
mendatang pasca kunjungan Premier Victoria ke Indonesia dan pembukaan kembali Victorian Government Business Office (VGBO) di Jakarta bulan Juni 2013. Dalam konteks soft power diplomacy, kerja sama pendidikan Indonesia dengan negara bagian Victoria dan Tasmania memiliki kedudukan yang cukup penting. Bagi siswa sekolah dasar dan menengah di Australia, bahasa Indonesia juga merupakan bahasa asing nomor tiga yang paling diminati di Victoria setelah bahasa Italia dan bahasa Jepang, sementara di tasmania menempati urutan kedua setalah bahasa Jepang. Selanjutnya berdasarkan Times Higher Educatian World Reputatian Rankings di negara bagian Victoria, khususnya kota Melbourne, terdapat perguruan tinggi yang masuk dalam jajaran 100 universitas terbaik di dunia, yakni University of Melbourne dan Monash University. Untuk bidang seni dan budaya, Victoria dianggap sebagai Austalia’s arts capital karena begitu banyak dan beragamnya aktifitas seni dan budaya yang diadakan di Victoria. Victoria merupakan rumah dari orkestra, teater dan balet tertua di Australia. Setiap tahunnya lebih dari 50 festival seni dan budaya diadakan di negara bagian teresbut. Selain itu Victoria juga mempunyai cukup banyak galeri ternama seperti the Arts Centre, the Australian Centre for the Moving Image (ACMI), Museum Victoria, National Gallery of Victoria dan State Library of Victoria. Dalam kaitan dengan perlindungan dan pembinaan mayarakat di negara akreditasi, saat ini terdapat sekitar 15.000 WNI di Victoria dan Tasmania serta 52 organisasi masyarakat dan pelajar. Pada umumnya sebagian besar WNI di Victoria dan Tasmania merupakan pelajar/mahasiswa (40% dari total WNI) serta profesional terdidik dan penduduk tetap (Permanent Residence) dengan latar belakang ekonomi yang kuat. Dengan pertimbangan tersebut, maka peran dan kedudukan KJRI Melbourne, sebagai Perwakilan pemerintah Indonesia dengan wilayah kerja mencakup negara bagian Victoria dan Tasmania sangat penting dalam memfasilitasi dan memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia di wilayah kerjanya, terutama dalam kerangka kerja sama ekonomi, sosial budaya dan perlindungan WNI dan BHI.
4 KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
BAB II PERENCANAAN KINERJA A.
Keterkaitan Rencana Strategis (Renstra) Kemenlu Tahun 2015 – 2019 dengan Renstra KJRI Melbourne Tahun 2015-2019
Renstra KJRI Melbourne periode 2015 – 2019 merupakan penjabaran (cascading) dari Renstra Kemenlu tahun 2015 -2019. Dalam kaitan tersebut, rumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis yang ditetapkan dalam Renstra KJRI Melbourne, pada akhirnya ditujukan untuk mendukung pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis yang ditetapkan dalam Renstra Kemenlu, dengan memperhatikan karakteristik dan bobot misi Pewakilan RI Melbourne. Rumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis yagn dietapakan dalam Renstra Kemenlu dan Renstra KJRI Melbourne Tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut : Rumusan Komponen Renstra Visi Misi
Tujuan
Sasaran Strategis
Renstra Kemenlu 2015 – 2019 Terwujudnya wibawa diplomasi guna memperkuat jati diri bangsa sebagai negara maritim untuk kepentingan rakyat - Memperkuat peran dan kepemimpinan Indonesia sebagai negara maritim dalam kerjasama internasional untuk memajukan kepentingan nasional; - Memantapkan peran Kementerian Luar Negeri sebagai penjuru pelaksana hubungan luar negeri dengan dukungan dan peran aktif seluruh pemangku kepentingan nasional; - Mewujudkan kapasitas Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI yang mumpuni - Kepemimpinan dan peran Indonesia dalam kerja sama internasional yang berpengaruh - Nilai manfaat ekonomi, keuangan dan pembangunan yang optimal melalui hubungan luar negeri - Menguatnya kapasitas organisasi dan SDM Kemlu dan Perwakilan RI yang handal, modern dan humanis - Diplomasi maritm dan perbatasan yang kuat - Kepemimpinan Indonesia di ASEAN yang meningkat - Peran Indonesia di dunia internasional yang meningkat - Diplomasi ekonomi yang kuat - Pelayanan dan perlindungan WNI dan BHI dan diaspora yang prima
5 KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
Renstra KJRI Melbourne 2015 – 2019 Menjadi ujung tombak dalam mewujudkan diplomasi Indonesia sebagai negara maritim di wilayah kerja - Memperkuat diplomasi ekonomi melalui peningkatan perdagangan, pariwisata dan investasi dalam mendukung pengembangan infrastrastruktur poros maritim Indonesia - Meningkatkan soft diplomacy Perwakilan RI dalam memajukan kepentingan nasional di bawah kerangka NKRI - Meningkatkan pelayanan dan perlindungan WNI dan BHI serta pemberdayaan diaspora di wilayah kerja - Peran perwakilan yang berpengaruh - Nilai manfaat ekonomi, keuangan dan pembangunan yang optimal melalui upaya diplomasi Perwakilan RI - Pelayanan dan perlindungan WNI dan BHI
- Meningkatnya peran Perwakilan RI dalam mendukung pengembangan infrastruktur poros maritim Indonesia - Peningkatan peran KJRI Melbourne dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di wilayah kerja - Peningkatan peran KJRI Melbourne dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat
- Kebijakan luar negeri yang berkualitas - Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan internasional - Meningkatnya kapasitas organisasi, tata kelola dan kompetensi SDM Kemlu berbasis teknologi informasi
B.
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
Indonesia - Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh Perwakilan RI di Wilayah Victoria dan Tasmania - Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan diaspora di wilayah Victoria dan Tasmania - Meningkatnya penerapan manajemen kinerja dan anggaran yang akuntabel
Perjanjian Kinerja Perwakilan RI Melbourne Tahun 2016
Mengacu kepada rumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis di atas, maka untuk mengukur capaian kinerja dari masing-masing Sasaran Strategis, Perwakilan RI Melbourne menetapakan 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2016 dengan matriks PK sebagai berikut : No. (1) 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sasaran (2) Menguatnya peran KJRI Melbourne dalam mendukung pengembangan infrastruktur poros maritim Peningkatan peran KJRI Melbourne dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di wilayah akreditasi Peningkatan peran KJRI Melbourne dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KJRI Melbourne di wilayah akreditasi Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI dan BHI, serta pemberdayaan diaspora di wilayah akreditasi Meningkatnya penerapan manajemen kinerja dan anggaran yagn akuntabel
Indikator Kinerja (3) Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KJRI Melbourne yang ditindaklanjuti Stakeholders Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dari perjanjian/kesepakatan Persentase peningkatan trade, tourism dan investment (TTI) Persentase publik di wilayah akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia Persentase permasalahan WNI dan BHI di wilayah akreditasi yang diselesaikan Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran Nilai hasl evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pmerintah (AKIP) KJRI Melbourne yagn dilakukan Itjen dan BPO Persentase realisasi anggaran (SP2D) terhadap alokasi DIPA KJRI Melbourne
6 KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
Target (4) 80% 90% Trade : 3% Tourism : 10% Investment : 15 80% 82% 80% 72
97%
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA A.
Capaian Kinerja Organisasi
Secara umum, pada tahun 2016 KJRI Melbourne mampu merealisasikan target kinerja yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) 2016. Pencapaian ini didukung dengan upaya dilomasi kerja yang membumi sejalan dengan misi Pemerintah RI. Kerja sama yang dikembangkan Perwakilan RI Melbourne tidak saja dengan kalangan pemerintah dan swasta setempat, tetapi juga dengan berbagai komunitas masyarakat Indonesia yang terdapat di negara bagian Victoria dan Tasmania. Delapan IKU yang digunakan untuk mengukur pencapaian kinerja pada 6 Sasaran Strategis yang ditetapkan dalam PK Kepala Perwakilan RI di tahun 2016, hampir seluruhnya dapat tercapai, bahkan terdapat sejumlah IKU yang capaiannya di atas target. Akan tetapi, khusus untuk 2 IKU yang terkait dengan penerapan manajemen kinerja dan anggaran yang akuntabel, capaiannya masih berada di bawah target. Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja Perwakilan RI Melbourne yang terkait dengan program penyelenggaraan diplomasi dan kerja sama internasional (kode program 14) yang diukur dengan 6 IKU pada 5 Sasaran Strategis adalah sebesar 114,93%. Sementara itu untuk rata-rata capaian kinerja yang terkait dengan aspek dukungan administrasi yang diukur dengan nilai AKIP dan realisasi anggaran terhadap alokasi DIPA adalah sebesar 90,91% untuk nilai AKIP dan 84,29% untuk realisasi anggaran (tanpa memperhitungkan anggran self blocking) dan 96,90 (dengan memperhitungkan anggaran yang di self blocking). Rincian lebih lanjut dari pencapaian kinerja pada masing-masing Sasaran Strategis adalah sebagai berikut. Sasaran Strategis 1 (SS 1) : Menguatnya peran KJRI Melbourne dalam mendukung pengembangan infrastruktur poros maritim Pengukuran kinerja untuk SS1 menggunakan IKU “Persentase rekomendasi hasil kajian komprensif KJRI Melbourne yang ditidaklanjuti stakeholders” (IKU 1.1.). Dari target yang ditetapkan sebesar 80%, realisasi kinerja IKU bersangkutan mencapai 100%. Dengan realisasi tersebut, maka capaian kinerja untuk IKU 1.1 adalah sebesar 125%. Jika dibandingkan dengan kinerja tahun 2015 yang mencapai 125%, maka capaian kinerja di tahun 2016 relatif stabil dan oleh karenanya untuk target PK di tahun 2017, Perwakilan RI Melbourne meningkatkan target IKU 1.1. mejadi 100%. Selanjutnya jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan dalam Renstra KJRI Melbourne 2015 – 2019, kinerja untuk IKU 1.1. menunjukan perkembangan yang positif. IKU Persentase rekomendasi hasil
Target 80%
7 KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
Realisasi 100%
Capaian 125%
-
kajian komprehensif KJRI Melbourne yang ditindaklanjuti Stakeholders
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
Analisis Pencapaian Kinerja
Keberhasilan KJRI Melbourne dalam merealisasikan target kinerja yang ditetapkan pada IKU 1.1., terutama didukung dengan adanya upaya intensif dari pihak terkait di Indonesia dan Australia untuk mendorong agar rekomendasi hasil kajian yang disampaikan KJRI Melbourne guna meningkatkan kerja sama bilateral kedua negara, mendapatkan perhatian dan respon positif dari pemangku kepentingan. Dari 13 (tiga belas) rekomendasi yang disampaikan, seluruhnya telah telah ditindaklanjuti dalam berbagai tingkatan respon. Capaian menonjol dari IKU 1.1. diantaranya adalah berhasilnya beberapa hal sebagai berikut: a. Perjanjian kerjasama INCAT dengan perusahaan asal Indonesia INDOCAT dalam bidang produksi kapal: Propinsi Banten telah melakukan pertemuan dengan INCAT pada tanggal 12 – 14 Desember 2016 untuk penjajakan pengadaan kapal. Dalam proses pembangunan kapal dimaksud, beberapa pekerja kapal akan didatangkan dari Indonesia. Pertemuan pemerintah Banten dengan INCAT Pty Ltd
b. Penandatangan MoU antara Hean Corporation Pty Ltd dengan PT. Dua Kelinci untuk import produk Dua Kelinci dari Indonesia ke wilayah Victoria: Saat ini produk Kacang Dua Kelinci sudah masuk ke wilayah Australia.
8 KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
c. Penandatanganan MoU antara Alliance Abroad Group (AAG) dengan PT. Sukamulia Mandiri Agung terkait kerjasama pengiriman skilled Worker: Saat ini para pekerja Chef Indonesia yang direkrut oleh kedua perusahaan tersebut.
Penandatanganan MoU antara Alliance Abroad Group (AAG) dengan PT. Sukamulia Mandiri Agung terkait kerjasama pengiriman skilled Worker pada Trade Expo Indonesia Oktober 2016
d. Pembentukan Asosiasi Chef Indonesia di Victoria pada Desember 2016
-
Kendala dan langkah solutif
Meskipun secara umum, KJRI Melbourne telah mampu merealisasikan target kinerja yang ditetapkan pada SS1, namun sejumlah kendala masih dihadapi dalam mendorong agar potensi kerja sama yang ada dapat direalisasikan dalam bentuk kegiatan konkrit, baik berupa Perjanjian maupun kesepakatan yang memberikan hasil konkrit dan nilai ekonomis. Untuk mengatasi kendala yang muncul, sebagai langkah solutif KJRI Melbourne melakukan upaya pendekatan dengan berbagai stakeholders terkait
9 KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
guna melakukan kolaborasi progam dan memastikan implementasi setiap rekomendasi atau kesepakatan yang telah disetujui.
Sasaran Strategis 2 (SS 2) : Peningkatan peran KJRI Melbourne dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di wilayah akreditasi Untuk mengukur pencapaian kinerja pada SS2, IKU yang digunakan adalah “Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dari perjanjian/kesepakatan” (IKU 2.1.). Dari target yang ditetapkan sebesar 90%, realisasi kinerja untuk IKU bersangkutan masih berada dibawah target, yakni sebesar 80%. Dengan realisasi tersebut, maka capaian kinerja untuk IKU 2.1 adalah sebesar 88.89%. Dalam LKj tahun 2015, KJRI Melbourne belum menggunakan Sasaran Strategis dan IKU 2.1. yang ditujukan untuk mengukur kinerja Perwakilan dalam menindaklanjuti berbagai kesepakatan yang dihasilkan dalam bentuk rencana aksi. Namun demikian jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan dalam Renstra KJRI Melbourne 2015 – 2019, capaian kinerja untuk IKU 2.1. menunjukan perkembangan yang positif mengingat target kinerja berada di atas target rencana jangka menengah (Renstra) yang ditetapkan sebesar 75%.
IKU
Target
Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dari perjanjian/kesepakatan
-
90%
Realisasi 80%
Capaian 88,89%
Analisis Pencapaian Kinerja
Belum optimalnya capaian kinerja pada SS2 yang diukur dengan IKU 2.1. terutama disebkan oleh masih terdapatnya sejumlah rencana inisiatif yang belum dapat dilaksanakan sesuai rencana, terutama dengan adanya kebijakan pemotongan anggaran di tahun 2016. Namun demikian dari … rencana aksi yang direncanakan terdapat ….. yang berhasil ditindaklanjuti. Salah satu capaian menonjolk dari IKU 2.1. diantaranya sebagai berikut: LoI Friendship Cooperation antara DIY (DI Yogyakarta) dan Victoria: Tindak lanjut dari LoI antara DIY dan Victoria tahun 2015 adalah telah dilaksanakan pelatihan musik oleh Melbourne Symphony Orchestra (MSO) kepada para pemuda (pelajar SMA) di Yogyakarta pada tahun 2016.
10 KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
-
Kendala dan langkah solutif
Sejumlah rencana aksi/insiatif belum dapat dilaksanakan karena penundaan waktu pertemuan dan adanya kebijakan penghematan anggaran, sehingga Perwakilan RI Melbourne perlu menentukan skala priortias kegiatan yang akan dilakukan dengan anggaran yang ada. Terkait dengan kendala/permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian IKU 2.1., KJRI Melbourne telah melakukan langkah solutif optimalisasi kerjasama berupa kolaborasi program dengan berbagai pihak terkait baik di dalam negeri maupun di wilayah kerja. Sasaran Strategis 3 (SS 3) : Peningkatan peran KJRI Melbourne dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia Pengukuran kinerja untuk SS3 menggunakan IKU “Persentase peningkatan TTI, yang meliputi Trade, Tourism dan Investment” (IKU 3.1.) dengan target masing-masing sebesar 3% untuk trade, 10% untuk tourism dan 15% untuk investment. Secara rata-rata target untuk ketiga komponen TTI adalah sebesar 9,33%. Dari target yang ditetapkan dalam PK, realisasi kinerja untuk IKU 3.1. adalah sebesar 12,96% dengan perincian persentase peningkatan perdagangan (IKU 3.1.1.) adalah sebesar 4,3%, sementara untuk persentare peningatan Tourism (IKU 3.1.2.) dan persentase peningkatan Investment (IKU 3.1.3.) masing-masing sebesar 19% dan 15,6%. Dengan realisasi tersebut, maka capaian kinerja untuk IKU 3.1.1 adalah sebesar 143,33%, IKU 3.1.2 sebesar 190% dan IKU 3.1.3 sebesar 104% atau secara rata-rata IKU 3.1. sebesar 145,77%. Jika dibandingkan capaian rata-rata TTI (IKU 3.1.) di tahun 2015 yang tercatat sebesar 75,66%, maka kinerja untuk TTI di tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 92,66%. Hal ini terutama didukung oleh peningkatan realisasi di sektor perdagangan dan pariwisata mencapai 4,3% dan 19% dari target masing-masing 3% dan 10%. Selanjutnya jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan dalam Renstra KJRI Melbourne 2015 – 2019, kinerja untuk IKU 3.1. menunjukan perkembangan yang positif sejalan upaya diplomasi ekonomi yang dilakukan Perwakilan RI. 11 KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 IKU Persentase peningkatan trade, tourism dan investment (TTI) Rata-rata
-
Trade Tourisme Investment TTI
Target 3% 10% 15% 9,33%
Realisasi 4,3% 19% 15,60% 12,96%
Capaian 143,33% 190% 104% 145,77%
Analisis Pencapaian Kinerja
Keberhasilan KJRI Melbourne dalam merealisasikan target kinerja yang ditetapkan pada pada masing komponen Trade, Tourism dan Investment pada IKU 3.1. didukung dengan adanya upaya promosi bisnis yang dilakukan dan difasilitasi KJRI Melbourne guna meingkatakan akses pasar produk Indonesia di wilayah kerja. Selain itu KJRI Mebourne juga secara intensif melakukan promosi seni budaya dan pariwisata bekerjasama denga pihak terkat untuk mendorong peningkatan arus wisatawan Australia ke Indonesia. Sementara itu, dalam konteks Investasi, pada tahun 2016 KJRI Melbourne secara aktif melakukan kegiataan promosi investasi dan business forum untuk mendorong pengusaha kedua negara menanamkan modalnya di Indonesia dan Australia. Sejumlah kegiatan promosi penting yang dilakukan Perwakilan RI di tahun 2016 dalam mendukung pencapaian kinerja diplomasi ekonomi diantaranya Pameran Kopi, Food and Beverages (Fine Food), Apparel and shoes, Furniture, pariwisata, craft. Kopi Tanah Merah Indonesia menjadi juara Partisipasi Indonesia pada Melbourne pertama pada MICE Barista Competition International Coffee Expo (MICE) 2016
-
Kendala dan langkah solutif
Meskipun secara umum, KJRI Melbourne telah mampu merealisasikan target kinerja yang ditetapkan pada SS3, namun sejumlah kendala masih dihadapi KJRI Melbourne dalam mengeksplorasi potensi kerja sama yang ada, khususnya penyediaan data terbaru mengenai potensi pasar (market research data). Hal ini 12 KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
disebabkan karena belum tersedianya anggaran untuk berlanggana/memperoleh data research yan diterbitkan lembaga kredibel di Australia.
Untuk mengatasi kendala yang muncul, khususnya untuk penydiaan data economic intelligent, sebagai langkah solutif KJRI Melbourne memanfaatkan networking dan jalur komunikasi yang dibangun dengan lembaga pemerintah untuk mendapatkan data statistik ekonomi dan economic intelligent untk seanjutnya dianalisis secara mandiri. Sasaran Startegis 4 (SS4) : Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KJRI Melbourne di wilayah akreditasi Untuk mengukur pencapaian kinerja pada SS4, IKU yang digunakan adalah “Persentase publik di wilayah akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia” (IKU 4.1.). Dari target yang ditetapkan sebesar 80%, realisasi kinerja untuk IKU bersangkutan mencapai 80%. Dengan realisasi tersebut, maka capaian kinerja untuk IKU 4.1 adalah sebesar 100% atau sesuai dengan target. Apabila dibandingkan dengan realisasi kinerja di tahun 2015 yang mencapai 105%, capaian kinerja di tahun 2016 sedikit mengalami penurunan, namun target yang ditetapkan mengalami peningkatan dari 75% menjadi 80% dan realisasi kinerja meningkat dari 79% menjadi 80%. Secara umum pada tahun 2016 intensitas keterlibatan KJRI dalam berbagai kegiatan yang menjembatani people to people contact dan Soft Diplomacy mengalami peningkatan. Selanjutnya jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan dalam Renstra KJRI Melbourne 2015 – 2019, maka realisasi kinerja untuk IKU 4.1. menunjukan perkembangan yang positif. Perkembangan tersebut disebabkan/didukung oleh tingginya tingkat kepercayaan masyarkat baik komunitas Indonesia maupun masyarakat setempat kepada KJRI sehingga semakin banyak tercipta kolaborasi kegiatan yang semakin memaksimalkan people to people contact. IKU
Target
Persentase publik di wilayah akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia
-
80%
Realisasi 80%
Capaian 100%
Analisis Pencapaian Kinerja
Keberhasilan KJRI Melbourne dalam merealisasikan target kinerja pada SS4, tidak terlepas dari adanya upaya pembinaan dan penggalangan yang dilakukan KJRI Melbourne kepada masyarakat di wilayah kerja. Serangkaian program dan kegiatan telah dilakukan KJRI di tahun 2016, diantaranya pemberdayaan komunitas masyarakat Indonesia pada berbagai program seni dan budaya, serta pendekatan kepada tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, media massa untuk menyebarluaskan pemberitaan dan citra positif Indonesia di negara bagian Victoria dan Tasmanaia. Sejumlah capaian penting yang dilakukan Perwakilan RI Melbourne pada tahun 2016 diantaranya peran aktif KJRI dalam mengkoordinir komunitas masyarakat untuk turut serta dalam berbagai festival multikultural; Dukungan KJRI pada Atlet Balap Rio Haryanto; Pelaksanaan 13 KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
Screening dan diskusi Jihad Selfie guna memberikan gambaran Indonesia sebagai bangsa muslim moderat dan berbagai upaya deradikalisasi ekstrimis di Indonesia; penyelenggaraan kursus bahasa Indonesia bagi kalangan pemerintah Victoria; serta penyelenggaraan workshop gamelan dan angklung sebagai upaya promosi kebudayaan dan bahasa Indonesia di Vicoria. Keikutsertaan dalam berbagai festival multicultural
Dukungan kepada Atlit Rio Haryanto
14 KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
Screening dan Diskusi Jihad Selfie
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
Penyelenggaraan Kursus Bahasa Indonesia bagi staff Pemerintah Victoria
Workshop Gamelan pada pelajar Bahasa Indonesia
-
Kendala dan langkah solutif
Meskipun secara umum KJRI Melbourne telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan citra positif Indonesia di wilayah kerjanya, namun secara implisit, masih terdapat upaya-upaya yang dilakukan para penduung Kelompok Separatis Papua (KSP) untuk mendeskriditkan Indonesia dengan kampanye permintaan dukungan kemerdekaan Papua. Dalam kaitan dengan aktivitas KSP tersebut, terdapat upaya dan kegiatan provokasi dengan menampilkan atribut KSP 15 KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
yanG dikemas dalam bentuk program seni dan budaya atau dikaitkan dengan isu indigenous people.
Untuk mengatasi kendala yang muncul, sebagai langkah solutif KJRI Melbourne terus melakukan posting berita positif dan meng-counter pemberitaan tidak berimbang atau bahkan memojokkan Indonesia yang dilakukan oleh pendukung KSP. Selain itu KJRI Melbourne juga melakukan pendekatan kepada para pihak terkait di wilayah kerja guna menegaskan kembali komitmen pmerintah Australia terhadap kedaulatan NKRI dan tidak meberikan ruang kepada pendukung KSP melakukan manufer/kampanye negatif dengan memanfaatkan forum sosial dan budaya dengan dasar kebebasan berekspresi. Sasaran Strategis 5 (SS5) : Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI dan BHI, serta pemberdayaan diaspora di wilayah akreditasi Pengukuran capain kinerja untuk SS5 dilakukan dengan menggunakan dua IKU, yakni “Persentase permasalahan WNI dan BHI di wilayah akreditasi yang diselesaikan” (IKU 5.1) dan “Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran” (IKU 5.2). Secara umum capaian kinerja untuk SS5 berada di atas target, yakni 119,21% untuk IKU 5.1. dan 110,71% untuk IKU 5.2. Dari target yang ditetapakan dalam PK sebesar 82% dan 80%, realisasi kinerja untuk IKU 5.1. dan 5.2. masing-masing adalah sebesar 97,76% dan 88,57%. Jika dibandingkan dengan realisasi kinerja IKU 5.1. dan 5.2. di tahun 2015 yang mencapai 123% dan 133%, maka capaian kinerja di tahun 2016 sedikit mengalami penurunan. Akan tetapi target yang ditetapkan mengalami peningkatan dari 80% menjadi 82% untuk IKU 5.1., sementara untuk IKU 5.2 targetnya tetap sebesar 80%. Namun demikian target yang ditetapkan untuk IKU 5.1. mengalami peningkatan dari 80% menjadi 82%. Selain itu tingkat penyelesaian kasus yang tejadi selama tahun 2016 mampu melampaui target dan upaya diseminasi informasi kekonsuleran/warung konsuler yang dilakukan KJRI Melbourne cukup signifikan manfaatnya dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat Indonesia di wilayah kerja mengenai berbagai peraturan dan kebijakan, baik hukum setempat maupun hukum di Indonesia. Selanjutnya jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan dalam Renstra 2015 – 2019, maka capaian tersebut menunjukan perkembangan positif. Kondisi tersebut dipengaruhi/disebabkan kualitas SDM di KJRI yang terus berkembang serta perbaikan sistem pelayanan kekonsuleran dari waktu ke waktu.
IKU
Target
Persentase permasalahan WNI dan BHI di wilayah akreditasi yang diselesaikan Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran
82%
Realisasi 97,76%
Capaian 119,21%
80%
88,57%
110,71%
16 KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
-
Analisis Pencapaian Kinerja
Pencapaian kinerja pada SS5 yang melampaui target yang ditetapkan dalam PK, terutama didukung dengan kondisi masyarakat Indonesia di wilayah akreditasi yang umumnya merupakan warga terdidik, sehingga kasus/permasalahan dengan kategori high profile case tidak begitu menonjol. Kalaupun ada kasus yang memerlukan penanganan dan waktu penyelesaian lebih dari satu tahun, umumnya lebih terkait dengan kasus kriminal dan KDRT yang jumlahnya hanya 3 (tiga) kasus dari 134 (seratus tigapuluh empat) kasus yang ditangani pada tahun 2016. Terkait dengan kasus/permasalahan yang terjadi, KJRI Melbourne selalu melakukan upaya fasilitasi dan bantuan kepada WNI bermasalah. Karakteristik permasalahan/kasus dominan yang terjadi wilayah kerja KJRI Mebourne diantaranya overstayer deportasi sebanyak 41 kasus, serta kasus WNI overstayer dan kehilangan paspor sebanyak 82 kasus. Selama tahun 2016, KJRI Melbourne berhasil membantu memfasilitasi penyelesaian 131 kasus dari 134 kasus yang dihadapi WNI. Sementara itu terkait dengan pelayanan kekonsuleran, KJRI secara berkala juga melakukan kegiatan warung konsuler untuk menjangkau dan memberikan pelayanan kepada WNI, khususnya mahasiswa, dengan sistem jemput bola ke sentra komunitas WNI. Selanjutnya untuk meningkatkan pelayan dokumen kekonsuleran, KJRI Melbourne juga tengah menyiapkan penerapan sistem pelayanan paspor terintegrasi (SIMKIM) yang akan dilaksanakan secaa serentak di Ausralia pada tahun 2017. Sejumlah kegiatan yang dilakukan KJRI tekait dengan pelayanan dokumen kekonsuleran diantaranya diseminasi informasi kekonsuleran pada beberapa acara masyarakat/mahasiswa Indonesia di KJRI, beberapa perguruan tinggi, beberapa kota di wilayah Victoria dan Tasmania, serta town hall di wilayah Boxhill. Selain itu, pada tahun 2016 KJRI Melbourne telah melakukan pelayanan administrasi kekosuleran dengan mengeluarkan dokumen imigrasi dan kekanseleraian sebanyak 6.293 dokumen, dengan rincian sebagai berikut : PASPOR
-
SPLP
VISA
KEKANSELERAIAN
AFFIDAVIT
277
16
183
67
29
186
6
191
73
32
256
4
200
110
28
Kendala dan langkah solutif
Permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam upaya perlindungan WNI/BHI serta pelayanam kekonsuleran umunnya lebih kepada adanya peraturan Privacy Act 1988 Australia, dimana seseorang yang terkena kasus apabila tidak menghendaki maka pihak otoritas setempat tidak dapat/dilarang oleh aturan setempat tersebut untuk memberitahukan kasus dimaksud kepada pihak lain, termasuk perwakilan negara orang yang terkena kasus tersebut. Hal ini menyebabkan perwakilan RI di Australia kesulitan untuk mengetahui data riil di lapangan berapa WNI yang terkena kasus hukum. 17 KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
Untuk mengatasi kendala yang muncul, sebagai langkah solutif KJRI Melbourne terus melakukan langkah - langkah peningkatan jejaring dan kedekatan terhadap counterpart, sehingga walaupun rincian kasus dan identitas WNI tidak diketahui, namun jumlah dan kasus yang menimpa WNI dapat diketahui secara informal. Sasaran Strategis 6 (SS6) : Meningkatnya penerapan manajemen kinerja dan anggaran yang akuntabel Pengukuran kinerja untuk SS6 dilakukan dengan menggunakan IKU “Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) KJRI Melbourne yang dilakukan Itjen dan BPO” (IKU 6.1) dan IKU “Persentase realisasi anggaran (SP2D) terhadap alokasi DIPA KJRI Melbourne (IKU 6.2). Dari target kinerja yang ditetapkan sebesar 72, realisasi kinerja untuk IKU 6.1. adalah sebesar 69,78. Dengan demikian capaian kinerja untuk IKU 6.1. tersebut adalah sebesar 96,91%. Jika dibandingkan dengan nilai AKIP tahun 2015 yang baru sebesar 63, maka nilai AKIP di tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 10,76%. Selanjutnya dalam kaitan dengan target kinerja yang ditetapkan dalam Renstra tahun 2015 – 2019, maka capaian nilai AKIP tersebut menunjukkan perkembangan positif dan sejalan dengan kemajuan perbaikan akuntabilitas kinerja Kemenlu secara keseluruhan. Dalam kaitan dengan kinerja pengelolaan anggaran yang diukur dengan IKU 6.2, dari terget realisasi anggaran yang detetapkan dalam PK tahun 2016 sebesar 97%, KJRI Melbourne berhasil merealisasikan 81,71% dari anggaran yang dialokasikan dalam DIPA. Akan tetapi dengan memperhitungkan anggaran self blocking yang secara real tidak dapat digunakan Perwakilan, maka tingkat penyerapan anggaran KJRI Melbourne mencapai 94%. Berdasakan tingkat realisasi anggaran tersebut, maka capaian kinerja Perwakilan RI Melbourne untuk IKU 6.2 adalah sebesar 84,29% tanpa memperhitungkan anggaran self blocking dan 96,90% dengan memperhitungkan anggaran self blocking. Jika dibandingkan dengan realisasi anggaran di tahun 2015 yang tercatat sebesar 91,67% maka penyerapan anggaran di tahun 2016 relatif lebih tinggi dengan memperhitungkan anggaran yang di self blocking. Sementara jika dibandingkan dengan target Renstra 2015 – 2019, capaian tersebut menunjukkan perkembangan yang sangat positif, yakni mendekati target Renstra sebesar 95%. Untuk tahun 2017, KJRI Melbourne melakukan penyesuaian target penyerapan anggaran sebesar 100%, sejalan dengan upaya penguatan aspek pengelolaan kinerja dan anggaran yang dilakukan Kemenlu. IKU Nilai hasl evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pmerintah (AKIP) KJRI Melbourne yagn dilakukan Itjen dan BPO
Persentase realisasi anggaran (SP2D) terhadap
Target 72
Realisasi 69,78
Capaian 96,91%
97%
81,71% (tanpa self blocking)
84,29%
18 KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
alokasi DIPA KJRI Melbourne
-
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
94% (dengan self blocking)
96,90%
Analisis Pencapaian Kinerja
NIlai AKIP KJRI Melbourne yang semula ditargetkan sebesar 72 (BB), namun baru dapat terelasir sebesar 69,78 (B), menunjukkan adanya perkembangan positif dari pengelolaan dan penyusunan dokumen AKIP yang dilakukan Perwakilan RI Melbourne. Perkembangan tersebut tampak lebih signifikan lagi jika dibandingkan dengan penilaian AKIP di tahun 2015 yang baru sebesar 63 (B). Capaian tersebut merupakan salah satu dampak positif dari upaya penguatan akuntabilitas kinerja yang dilakukan pusat kepada seluruh Perwakilan RI pada beberapa tahun terakhir. Kegiatan bimbingan teknis pengelolaan dan penyusunan dokumen kinerja yang dilakukan kepada Perwakilan RI di tahun 2015 dan 2016 kiranya dapat terus dilaksanakan secara berkala, sehingga terdapat sharing of knowledge dan pemutakhiran informasi mengenai pengelolaan SAKIP yang dilakukan pusat. Upaya ini semakin penting artinya jika dikaitkan dengan pengembangan e-performance dengan pendekatan Balanced Score Card (BSC) yang tengah dilakukan pusat dan rencana penajaman Renstra Kemenlu yang tentunya juga akan diturunkan ke Renstra Perwakilan. Sementara itu dalam kaitan dengan penyerapan anggaran, Perwakilan RI secara umum telah berupaya untuk melakukan pengelolaan anggaran secara optimal dengan prinsip anggaran berbasis kinerja. Akan tetapi dalam implementasinya, Perwakilan RI Melboune perlu melakukan langkah-langkah penyesuaian dengan memperhatikan perubahan lingkungan internal dan eksternal, termasuk kebijakan penganggaran pemerintah dan prioritas program kegiatan yang muncul di tahun berjalan.
-
Kendala dan langkah solutif
Dalam pengelolaan kinerja dan penyusunan dokumen kinerja (AKIP), KJRI Melbourne masih dihadapkan pada kendala belum sepenuhnya home staff menguasai pengetahuan tentang penyusunan dokumen kinerja yang baik dan akuntabel. Untuk mengatasi kendala tersebut, Manajer Kinerja Perwakilan (MKP) yang ditetapkan Kepala Perwakilan untuk mengkoordinaskan pengelolaan dan penyusunan dokumen kinerja (AKIP) terus melakukan koordinasi/konsultasi dengan BPO guna memperoleh bimbingan/arahan terkait penyusunan dokumen kinerja berdasarkan ketentuan/pedoman yang berlaku. Selain itu MKP juga melakukan sharing of konowledge dan melakukan penyusunan dokumen AKIP secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh pelaksana fungsi. Terkait dengan pengelolaan anggaran, KJRI Melbourne dihadapkan pada kendala keterbatasan pagu anggaran yang diberikan pusat sehingga penysunan program kegiatan dalam DIPA Perwakilan belum mencerminkan rencana kegiatan real yang akan dilakukan Perwakilan. Hal ini dipersulit lagi dengan adanya kebijakan penghematan dan pemotongan anggaran yang diberlakukan pemerintah di tengah tahun berjalan (2016), sehingga program kegiatan yang telah direncanakan tidak dapat dilaksanakan secara maksimal. Sebagai langkah solutif 19 KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
dari kendala yang dihadapi, KJRI Melbourne melakukan penetapan skala prioritas kagiatan yang akan dilaksanakan dengan melihat/memperhitungkan ketersediaan anggaran di masing-masing program/kegiatan. B.
Anggaran
Untuk mendukukung pelaksanaan program dan kegiatan yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2016, KJRI Melbourne memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp. 33.036.687.000 (tiga puluh tiga milyar tiga puluh enam juta enam ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah). Selanjutnya dengan adanya kebijakan pemotongan anggaran yang diterapkan pemerintah dalam kerangka APBN P (Inpres No. 4 tahun 2016), alokasi DIPA KJRI Melbourne mengalami penyesuaian menjadi Rp. 28.716.906.000 (dua puluh delapan milyar tujuh ratus enam belas juta sembilan ratus enam ribu. Dengan memperhitungkan anggaran yang di self blocking sebesar Rp 4.319.781.000 (empat milyar tiga ratus sembilan belas tujuh ratus delapan puluh satu ribu) berdasarkan kebijakan penghematan anggaran pasca APBN P (Inpres No. 8 Tahun 2016), maka realisasi anggaran KJRI Melbourne mencapai Rp. 26.995.031.985 (dua puluh enam miyar sembilan ratus sembilan puluh lima juta tiga puluh satu ribu sembilan ratus delapan puluh lima rupiah atau mencapai 94%. Sementara untuk realisasi anggaran tanpa memperhitungkan self blocking adalah sebesar 81,71%. Jika dibandingkan dengan realisasi anggaran di tahun sebelumnya (2015) yang mencapai 91,67%, maka realisasi anggaran di tahun 2016 dengan memperhitungkan anggaran yang di-self blocking mengalami penurunan sebesar 10,86%, sedangkan dengan memperhitungkan anggaran yang di self blocking mengalami peningkatan sebesar 2,54%. Rincian alokasi dan realisasi anggaran Perwakilan RI Melbourne pada tahun 2016 adalah sebagai berikut : (Tabel Rincian DIPA dan Realisasi sesuai output)
20 KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
DIPA KJRI MELBOURNE TAHUN 2016 2016 Pagu Awal
Pagu setelah INPRES No 8 Tahun 2016
Self Blocking
Realisasi
% Real Angg. (Awal)
% Real Angg. (Inpres 8)
20,915,538,000
17,943,538,000
2,972,000,000
17,307,270,939
82.75%
96.45%
5,683,881,000
5,075,199,000
608,682,000
4,500,108,693
79.17%
88.67%
26,599,419,000
23,018,737,000
3,580,682,000
21,807,379,632
81.98%
94.74%
637,481,000 939,990,000
617,481,000 865,295,000
20,000,000 74,695,000
590,492,855 791,434,755
92.63% 84.20%
95.63% 91.46%
1,040,484,000
1,040,484,000
-
921,172,959
88.53%
88.53%
704,484,000
673,004,000
31,480,000
647,815,383
91.96%
96.26%
1,046,915,000 75,894,000 4,445,248,000
536,775,000 7,947,000 3,740,986,000
510,140,000 67,947,000 704,262,000
440,302,874 4,795,174 3,396,014,000
42.06% 6.32% 76.40%
82.03% 60.34% 90.78%
1,533,020,000
1,533,020,000
-
1,362,911,611
88.90%
88.90%
Pengolah Data dan Komunikasi
202,500,000
167,663,000
34,837,000
164,652,683
81.31%
98.20%
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
256,500,000
256,500,000
-
264,074,059
102.95%
102.95%
1,992,020,000
1,957,183,000
34,837,000
1,791,638,353
89.94%
91.54%
33,036,687,000
28,716,906,000
4,319,781,000
26,995,031,985
81.71%
94.00%
Uraian
RUTIN Belanja Pegawai Layanan Perkantoran Jumlah KEGIATAN Bantuan Delri Promosi Kerjasama Bilateral Pembinaan Masyarakat Indonesia Perlindungan WNI Ceramah/Diskusi Jumlah MODAL Kendaraan Bermotor
Jumlah Jumlah (Total)
21 KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
BAB IV PENUTUP A.
Kesimpulan
Kinerja KJRI Melbourne Tahun 2016 menunjukan hasil yang cukup positif. Dengan alokasi anggaran yang terbatas, terutama dengan adanya kebijakan pemotongan anggaran dan self blocking yang diberlakukan pemerintah, capaian kinerja KJRI Melbourne berdasarkan 8 IKU yang ada dalam PK masih berada di atas target, yakni sebesar 110,42%. Sementara itu realisasi anggaran di tahun 2016, juga berada pada angka yang cukup baik, yakni sebesar 94% (dengan memperhitungkan anggaran sef blocking). Berdasakan tingkat capaian kinerja fisik Perwakilan yang lebih tinggi dari realisasi anggaran, maka secara umum KJRI Melbourne telah mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki, termasuk anggaran untuk menghasilkan kinerja yang maksimal. Hal ini merupakan salah bentuk dari efisiensi pemanafaatan sumber daya (resources), yang antara lain dilakukan dengan memaksimalkan dukungan pihak terkait, termasuk komunitas masyararkat Indonesia di wilayah kerja dalam mendukung program kegiatan yang dilakukan Perwaklan RI Melbourne. Sasaran kinerja pada 6 Sasaran Startegis yang diukur dengan 8 IKU, sebagian besar berhasil mencapai target, bahkan di atas 100%. Berdasarkan capaian tersebut, maka untuk penyusunan PK di tahun 2017, KJRI Melbourne melakukan penyesuaian target kinerja pada sebagian besar IKU dengan tetap memperhitungkan dukungan SDM dan anggaran yang dimiliki. Selain itu KJRI Melbourne akan terus melakukan upaya penggalangan dan pemberdayaan komunitas masyarakat yang ada di wilayah kerja untuk mendukung program kegiatan yang dilakukan, khususnya untuk promosi seni budaya Indonesia. Disamping itu KJRI Melbourne juga melakukan kerja sama dan sinergi dengan pihak-pihak tekait agar kegiatan yang dilakukan, khususnya promosi, dapat dilakukan lebih baik dan besar. B.
Kendala dan Saran
Kendala utama yang dihadapi Perwakilan RI Melbourne dalam merencanakan dan mengimplementasikan program kegiatan adalah seringnya terdapat kegiatan yang harus dilakukan di tengah tahun berjalan tanpa di programkan/direncanakan sebelumnya. Hal ini disebabkan karena peran Perwakilan sebagai wakil pemerintah Indonesia harus dapat mengakomodir dan memfasilitasi kegiatan yang dilakukan stakeholders, baik pemeintah dan swasta yang terkadang tidak dapat diidentifikasi secara menyeluruh pada tahapan perencaanan. Oleh karea itu sulit bagi Perwakilan RI Melbourne untuk menyusun 22 KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
dan mengimplementasikan program kegiatan secara tepat. Kondisi ini dipersulit lagi jika terdapat kebijakan penghematan dan pemotongan anggaran yang tentunya akan berdampak pada penyesuaian program yang telah disusun, agar dapat dilaksanakan sesuai anggran yang tersedia. Dalam rangka perbaikan di masa mendatang, upaya koordinasi dan peningkatan kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, baik di Australia maupun di Indonesia akan dilakukan lebih intensif. Hal ini mengingat pencapaian target indikator kinerja (IKU) yang ditetapkan hanya dapat dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan internal mapun eksternal. Kebijakan penghematan dan pemotongan anggran yang dilakukan pemerintah di tahun 2016, menuntut KJRI Melbourne untuk melakukan penyesuaian program kegiatan yang dilaksanakan di tengah tahun berjalan, dengan memperhatiakan tingkat prioritas dan anggaran yang masih tersedia. Oleh karena itu, KJRI Melbourne beruoaya untuk melakukan proses penyusunan program kegiatan secara lebih cermat dengan memperhitungkan skala prioritas. Sekiranya terdapat kebijakan penyesuaian program kegiatan di tahapan implementasi, maka KJRI Melbourne dapat melakukan langkah antisipatif, termasuk sekiranya terdapat kebijakan penghematan anggaran pemerintah yang tidak mungkin dihindari. Akan tetapi Perwakilan RI Melbiurne mengharapkan kiranya proses penganggaran dalam kerangka APBN dan pengimplementasiannya dapat berlangsung secara konsisten dengan mempertimbangkan kondisi dan misi yang dilakukan Perwakilan. Beberapa saran dan langkah ke depan yang perlu dilaksanakan KJRI Melbourne untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja organisasi antara lain: a. Memperkuat sinergi program kegiatan yang dilakukan KJRI Melbourne dengan kegiatan pemangku kepentingan, baik instansi teknis pemerintah maupun komunitas masyarakat Indonesia di wilayah kerja sesuai lingkup bidang kegiatannya. b. Meningkatkan pemahaman SDM KJRI Melbourne terkait proses perencanaan kinerja dan anggaran dengan melakukan koordinasi yang lebih intensif dengan BPO, termasuk partisipasi aktif dalam kegiatan pelatihan/Bimtek kinerja dan anggaran yang diadakan pusat. c. Memperkuat koordinasi diantara seluruh fungsi, sehingga terdapat sinkronsasi program kegiatan yang dilakukan dalam mendukungn pencapai target kinerja yang ditetapkan dalam PK, terutama IKU yang sifatnya lintas fungsi. ********
23 KONSULAT JENDERAL RI MELBOURNE
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016 (Lampiran II)
MATRIKS REALISASI RENCANA AKSI PERWAKILAN RI DI MELBOURNE TAHUN 2016
No (1) 1.
Sasaran Strategis
(2) Meningkatnya peran KJRI Melbourne dalam mendukung pengembangan infrastruktur poros maritim Indonesia
Indikator Kinerja Utama (3) Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KJRI Melbourne yang ditindaklanjuti stakeholders
Kinerja Tahun 2016 Target / Realisasi Tahunan (4) Target: 80%
Rincian Kegiatan
s.d TW I (5)
s.d TW II (6)
s.d TW III (7)
s.d TW IV (8)
15 %
45%
75%
80%
Uraian Kegiatan (9) Melakukan 20 pendekatan (lobby) kepada stakeholders
Indikator input/output (10) Input: SDM Anggaran Output: Jumlah instansi/ stakeholders yang dilobby
% Capaian
Satuan
Target
Realisasi
(11)
(12)
(13)
(14)
Orang Rupiah
4 149.630.000
4 60.145.375
100% 40,19%
Instansi
20
20
100%
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan (15) a Narasi singkat pencapaian kinerja: Perwakilan berhasil melakukan Lobby sebanyak 20 (dua puluh) kali kepada instansi terkait di negara bagian Victoria dan Tasmania baik instansi pemerintah, swasta, serta akademisi. b. Rincian lengkap capaian kinerja: Dalam upaya menyusun masukan/rekomendasi, KJRI Melbourne melakukan lobby kepada DFAT, Department of Economic Development Jobs and Transport, Victoria Government Office, Premier Office of Victoria, Premier Office of Tasmania, Univeristy of Tasmania, Univeristy of Melbourne, Victoria University, Australia Indonesia Business Council, Ministry for Small Business Innovation and Trade of Victoria, Ministry of Development and Growth of Tasmania, Indonesia Business Center, Navanty Pty Ltd, INCAT Pty Ltd, Katama Global Pty Ltd, Heuch Pty Ltd, Entura Pty Ltd, Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Monash University, Australia Maritime College (AMC). c. Faktor-faktor penghambat: Belum adanya ketersediaan informasi yang
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
No (1)
Sasaran Strategis
(2)
Indikator Kinerja Utama (3)
Kinerja Tahun 2016 Target / Realisasi Tahunan (4)
s.d TW I (5)
s.d TW II (6)
s.d TW III (7)
Rincian Kegiatan s.d TW IV (8)
Uraian Kegiatan
Indikator input/output
Satuan
Target
Realisasi
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
% Capaian (14)
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan (15) selalu update mengenai jenis proyek infrastruktur yang tersedia. Kalaupun ada, tidak terus menerus diupdate dan pada umumnya tersedia dalam Bahasa Indonesia
. d. Percepatan Proyeksi Kedepan: Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan memanfaatkan SDM/Resources yang ada untuk melakukan update informasi yang diperlukan Reali sasi: 80%
30 %
60%
80%
100 %
Mengem bangkan jejaring kerja (networking) dengan berbagai pihak terkait lainnya melalui kegiatan Networking Function dan berbagai pertemuan informal
Input: SDM Anggaran Output: Jumlah jejaring kerja yang dikembangkan
Orang Rupiah
2 1.091.697.000
2 808.328.500
100% 74,04%
Instansi
10
10
100%.
a. Narasi singkat pencapaian kinerja: KJRI Melbourne telah menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk pengembangan jejarang kerja bagi peningkatan kerja sama Indonesia – Australlia. b. Rincian lengkap capaian kinerja: Kegiatan yang telah dilakukan mencakup - Business Sharing Session: “Investment Prospect on Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE)”, Melbourne tanggal 22 Februari 2016; - Marketing Investasi Terpadu, di Melbourne tanggal 9 Mei 2016. - Memfasilitasi pertemuan PT Daya Radar Utama Indonesia dengan Incat Pty Ltd, Mei 2016. - Memfasilitasi Indonesia Sales Mission sektor Pariwisata termasuk pariwisata maritim di Hobart, 19 Juni 2016. - Memfasilitasi pertemuan Entura (investor bidang energi) dengan BKPM, Kementerian ESDM, PLN, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Jakarta, tanggal
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
No (1)
Sasaran Strategis
(2)
Indikator Kinerja Utama (3)
Kinerja Tahun 2016 Target / Realisasi Tahunan (4)
s.d TW I (5)
s.d TW II (6)
s.d TW III (7)
Rincian Kegiatan s.d TW IV (8)
Uraian Kegiatan
Indikator input/output
Satuan
Target
Realisasi
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
% Capaian
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan
(14) -
-
-
(15) 27 – 28 Juni 2016. Memfasilitasi pertemuan Perwakilan Univeristas Tasmania dengan Perwakilan LPDP untuk kerjasama terkait beasiswa jurusan Maritim, Juni 2016; Memfasilitasi pertemuan Heuch Pty Ltd dengan BKPM, November 2016. Memfasilitasi pertemuan INCAT Pty Ltd dengan BKPM, November 2016. Memfasilitasi pertemuan dan proses negosiasi kerjasama antara Pemerintah Banten dengan Incat Pty Ltd Tasmania terkait kerjasama bidang maritim, 20-21 Desember 2016. Memfasilitasi pertemuan AKR dan Navanty Pty Ltd dengan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE);
c. Faktor-faktor penghambat: - Belum adanya ketersediaan informasi yang selalu update mengenai jenis proyek infrastruktur yang tersedia. Kalaupun ada, tidak terus menerus diupdate dan pada umumnya tersedia dalam Bahasa Indonesia. - Faktor birokrasi dan perijinan Indonesia yang dinilai sebagian kalangan Australia masih belum sepenuhnya dapat diakses secara mudah. - Para pebisnis Australia kebanyakan masih belum berani untuk menjadi risk taker dalam investasi proyek infrastruktur di Indonesia. d. Percepatan Proyeksi Kedepan:
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
No (1)
Sasaran Strategis
(2)
Indikator Kinerja Utama (3)
Kinerja Tahun 2016 Target / Realisasi Tahunan (4)
s.d TW I (5)
s.d TW II (6)
s.d TW III (7)
Rincian Kegiatan s.d TW IV (8)
% Capaian
Uraian Kegiatan
Indikator input/output
Satuan
Target
Realisasi
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
Input: SDM Anggaran
Orang Rupiah
2 388.364.000
2 306.164.211
100% 78,83%
Laporan
5
7
140%
Memfasilitasi pertemuan antar Instansi/ perusahaan terkait darii Tanah Air dengan wilayah kerja dan selanjutnya mengawal tindak lanjut hasil pertemuan tersebut
Output: Jumlah Inquries yang ditindaklanjuti dan laporan
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan (15) Melakukan koordinasi baik dengan BKPM, Pemda-Pemda, serta Para investor di wilayah Victoria dan Tasmania. a. Narasi singkat pencapaian kinerja : KJRI berhasil memfasilitasi pertemuan bisnis antara stakeholders Indonesia dengan para investor di wilayah kerja, dan sebaliknya. b. Rincian lengkap capaian kinerja: Kegiatan yang dilakukan meliputi - Memfasilitasi pertemuan Bilateral Menteri ESDM RI dengan Minister for Resources, Energy and Northern Australia, Melbourne 29 Januari 2016. - Memfasilitasi kunjungan Kerja Menteri Perdagangan RI ke Melbourne, 17 – 19 Maret 2016 - Memfasilitasi pertemuan the 8th ASEAN – Australia New Zealand Free Trade Agreement Joint Committee (AANZFTAJC), 13 – 18 Maret 2016 - Memfasilitasi pertemuan UGM dengan University of Tasmania - Memfasilitasi kehadiran Menteri Keuangan untuk memberikan kuliah umum di Monas Univerity dan Melbourne university mengenai Perkembangan ekonomi Indonesia, 7-8 Mei 2016 - Menyelenggarakan sosialisasi Tax Amnesty, 28 September 2016 - Memfasilitasi kehadiran Dr. Chatib Basri untuk memberikan kuliah umum di Melbourne Univerity, dengan tema How to do a reform in a second best world, The Case of Indonesia. 15 September 2016
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
No (1)
Sasaran Strategis
(2)
Indikator Kinerja Utama (3)
Kinerja Tahun 2016 Target / Realisasi Tahunan (4)
s.d TW I (5)
s.d TW II (6)
s.d TW III (7)
Rincian Kegiatan s.d TW IV (8)
Uraian Kegiatan
Indikator input/output
Satuan
Target
Realisasi
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
% Capaian (14)
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan (15) c. Faktor-faktor penghambat : Adanya pergantian pejabat berpengaruh terhadap implementasi hasil kesepakatan.
2.
Peningkatan peran KJRI Melbourne dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di wilayah akreditasi
Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dari perjanjian / kesepakatan
Target: 90%
20 %
40%
60%
90%
Pertemuan dengan 20 pejabat negara akreditasi
Input: SDM Anggaran Output: Jumlah hasil pertemuan/ Kesepakatan yang dapat ditindaklanjuti
Orang Rupiah Kesepa katan
8 414.984.000
8 150.475.820
100% 36,26%
10
10
100%
d. Percepatan Proyeksi Kedepan : Memastikan adanya kesinambungan dan tindaklanjut dari kedua pihak. a. Narasi singkat pencapaian kinerja : Upaya peningkatan peran Indonesia dilaksanakan baik melalui pertemuan bilateral kepentingan Indonesia, maupun peran pada berbagai forum tingkat regional yang melibatkan berbagai negara. b. Rincian lengkap capaian kinerja: Pertemuan dilakukan dengan DFAT, Premier Victoria, Premier Tasmania, Governor of Victoria, Governor of Tasmania, Consular Corps, Secretary of Department of Economy Development, Jobs and Transport, Minister for Small Business Innovation of Victoria, Minister of Development and Growth of Tasmania, President of Legislative Council of Victoria, Mayor of Launceston, Chancellor and Vice Chancellor of Tasmania University dan berbagai univeristas lain di Victoria, Direktur the Australian Center for Financial Studies (ACFS), Graham Hodges, Deputy Chief Executive Officer ANZ Bank, Minister for Multicultural of Victoria, Parliementary Friends of Indonesia c. Faktor-faktor penghambat : Perlunya pembahasan lebih detail terkait
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
No (1)
Sasaran Strategis
(2)
Indikator Kinerja Utama (3)
Kinerja Tahun 2016 Target / Realisasi Tahunan (4)
Reali sasi: 80%
s.d TW I (5)
20. %
s.d TW II (6)
40 %
s.d TW III (7)
60. %
Rincian Kegiatan s.d TW IV (8)
80%
Uraian Kegiatan
Indikator input/output
Satuan
Target
Realisasi
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
Menyeleng garakan Consular Breakfast, Parliamentary Friends of Indonesia, End of Year Gathering, Interfaith Dialogue dan Consular Iftar
Input: SDM Anggaran Output: Jumlah rekomendasi yang dihasilkan dari kegiatan yang dapat ditindaklanjjuti
Orang Rupiah Rekomen dasi
% Capaian (14)
4 77.840.000
4 46.361.149
100% 59,55%
4
6
150%
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan (15) bentuk kerja sama yang dilakukan agar sejalan dengan kepentingan dan ketentuanyang berllaku di kedua negara d. Percepatan Proyeksi Kedepan : Terus mempererat kerjasama dengan pejabat baik swasta maupun pemerintah dari berbagai sektor. a. Narasi singkat pencapaian kinerja : Peran dan pengaruh Indonesia mendapat apresiasi dan sambutan hangat dari berbagai kalangan baik pemerintah, bisnis, akademisi dan masyarakat. Peran tersebut dimainkan baik dalam konteks kepentingan internal Indonesia maupun untuk kepentingan bilateral dan regional, baik melalui pertemuan informal, maupu penyelenggaraan kegiatan baik secara independent maupun berkolaborasi dengan berbagai instansi terkait di wilayah akreditasi. b. Rincian lengkap capaian kinerja: - Consular Breakfast (pensosbud) - Parliamentary Friends of Indonesia (pensosbud) - End of Year Gathering, Interfaith Dialogue (pensosbud) - Consular Iftar (pensosbud) - Penyelengaraan resepsi diplomatic di Hobart, tanggal 22 Agustus 2016 - Konsul Jenderal hadir sebagai pembicara pada ASEAN – Australia Youth Summit, dan berbagai Universitas, antara lain University of Tasmania, Deakin Univerity, La Trobe
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
No (1)
Sasaran Strategis
(2)
Indikator Kinerja Utama (3)
Kinerja Tahun 2016 Target / Realisasi Tahunan (4)
s.d TW I (5)
s.d TW II (6)
Rincian Kegiatan
s.d TW III (7)
s.d TW IV (8)
Uraian Kegiatan
Indikator input/output
Satuan
Target
Realisasi
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
% Capaian (14)
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan (15) University mengenai Foreign Policy, Regional Architecture, and bilateral relation with Australia. - Menyelenggarakan First Annual Conference of Indonesia Muslim Community in Australia - Menyelenggarakan Workshop di Melbourne dengan tema“How to start a business”, Melbourne, 8 Mei 2016. c. Faktor-faktor penghambat : Belum sepenuhnya hasil pertemuan ditindkalanjuti secara cepat dalam bentuk kegiatan yang konkrit
3.
Peningkatan peran KJRI Melbourne dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia
Persentase peningkatan trade, tourism and investment (TTI)
Target: 3% (Trade)
-
-
-
3%
10% (Tourism)
-
-
-
10%
15% (Invest ment)
-
-
-
15%
Kunjungan lapangan ke 10 industri potensial/ strategis
Input: SDM Anggaran Output: Jumlah produk industri potensial yang perlu dikembangkan/ ditindaklanjuti
Orang Rupiah Produk
4 298.877.000
4 235.793.148
100% 78,89%
8
8
100%
d. Percepatan Proyeksi Kedepan : Tetap terus melaksanakan pendekatan kerjasama sebagaimana yang telah dilakukan pada tahun 2016 a. Narasi singkat pencapaian kinerja : Melalui kunjungan lapangan industry strategis, diperoleh gambaran mengenai potensi industry dimaksud yang dapat dimatchkan dengan kebutuhan Indonesia. b. Rincian lengkap capaian kinerja: Kegiatan kunjungan lapangan dilakukan ke Heuch Pty Ltd., INCAT Pty Ltd., Australia Maritime College of Australia di Hobart, JBS Australia Pty Ltd, Cane Java Pty Ltd, Diana’s Kitchen, Australian Center for Moving IMAGE (ACMI), Saman Coffee café c. Faktor-faktor penghambat : Kurangnya data market intelligent yang disebabkan oleh ketidaktersediaan anggaran
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
No (1)
Sasaran Strategis
(2)
Indikator Kinerja Utama (3)
Kinerja Tahun 2016 Target / Realisasi Tahunan (4)
s.d TW I (5)
s.d TW II (6)
Rincian Kegiatan
s.d TW III (7)
s.d TW IV (8)
Uraian Kegiatan
Indikator input/output
Satuan
Target
Realisasi
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
% Capaian (14)
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan (15) untuk penyediaan sumber data yang diperlukan. d. Percepatan Proyeksi Kedepan : Penyediaan anggaran untuk langganan data
Realisa si : 3% (Trade)
-
-
-
4,3 %
10% (Tourism)
-
-
-
19%
15% (Invest ment)
-
-
-
15,6 %
Melaksanakan pameran perdagangan sebanyak 6 kali serta mendukung pelaksanaan Trade Expo Indonesia
Input: SDM Anggaran Output: Jumah pengunjung pameran yang berminat untuk bekerjasama dagang dengan Indonesia
Orang Rupiah Orang
2 168.468.000
2 132.295.372
100% 78,52%
500
450
90%
a. Narasi singkat pencapaian kinerja : Peran KJRI dalam memfasilitasi para pengusaha Indonesia untuk melaksanakan promosi dagang pada berbagai event promosi di Victoria telah menghasilkan benefit yang nyata bagi para pengusaha dimaksud. Potensi nilai transaksi selalu disampaikan para pengusaha pasca pelaksanaan pameran. Selain itu, KJRI Melbourne juga berhasil memfasilitasi kehadiran 10 (sepuluh) pengusaha dari Victoria untuk hadir pada Trade Expo Indonesia bulan Oktober di Jakarta. Nilai transaksi real yang diperoleh melalui MoU kerjasama antara pengusaha Victoria dan Indonesia pada acara tersebut adalah 27,100,000 A$ (dua puluh tujuh juta serratus ribu Australian Dollar). b. Rincian lengkap capaian kinerja: - Melbourne International Coffee Expo, 17 – 19 Maret 2016 - Fine Food Australia 2016, 12-15 September 2016 - International Sourcing Expo Australia 2016, 15-17 November 2016 - Memfasilitasi 10 pengusaha dari Victoria dan Tasmania untuk menghadiri Trade Expo Indonesia, di Jakarta 12-16 October 2016;
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
No (1)
Sasaran Strategis
(2)
Indikator Kinerja Utama (3)
Kinerja Tahun 2016 Target / Realisasi Tahunan (4)
s.d TW I (5)
s.d TW II (6)
s.d TW III (7)
Rincian Kegiatan s.d TW IV (8)
Uraian Kegiatan
Indikator input/output
Satuan
Target
Realisasi
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
% Capaian (14)
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan (15) - Khatulistiwa Enterpreneurship Festival, 1 Oktober 2016 - Memfasilitasi pelaksanaan promosi oleh ETU, 10 Maret 2016 c. Faktor-faktor penghambat : - Keterbatasan dana untuk penyelenggaraan pameran berdampak pada penyediaan booth yang terlihat lebih sederhana dari beberapa booth negara lainnya. - Ketatnya standard an prosedur importasi ke Australia masih menjadi tantangan bagi kebanyakan para exportir Indonesia
Bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dalam melaksanakan The Wonderful Indonesian Tourism Sales Mission
Input: SDM Anggaran Output: Jumlah pengunjung pameran yang berminat untuk berwisata ke Indonesia
Orang Rupiah
Orang
6 105.834.000
6 98.079.273
250
200
100% 92,67%
80%
d. Percepatan Proyeksi Kedepan : Diperlukan market intelligent yang lebih memadai sehingga berbagai inquiries mengenai distribusi produk Indonesia dapat lebih memadai. Selain itu alokasi dana untuk biaya diplomasi ekonomi perlu lebih dijadikan prioritas. a. Narasi singkat pencapaian kinerja : Tourism Sales Mission yang dilaksanakan berdampak positif terhadap penguatan hubungan kerjasama antara para seller atau tourism service provider dari Indonesia dengan para pengusaha jasa pariwisata di Victoria dan Tasmania. Hal tersebut terlihat dari adanya berbagai kesepakatan kerjasama antar pengusaha pariwisata Indonesia dan Victoria – Tasmania, serta adanya indikasi nyata dari peningkatan jumlah tourisme tahun 2015 ke tahun 2016 sebagaimana yang telah diutarakan pada LKJ bagian narasi.
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
No (1)
Sasaran Strategis
(2)
Indikator Kinerja Utama (3)
Kinerja Tahun 2016 Target / Realisasi Tahunan (4)
s.d TW I (5)
s.d TW II (6)
s.d TW III (7)
Rincian Kegiatan s.d TW IV (8)
Uraian Kegiatan
Indikator input/output
Satuan
Target
Realisasi
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
% Capaian (14)
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan (15) b. Rincian lengkap capaian kinerja: - Bali Tourism Sales Mission di Windsor Hotel, Melbourne, 25 Mei 2016. - Indonesian Tourism di Melbourne, 15 Juni 2016. - Indonesian Tourism Sales Mission di Hobart, 17 Juni 2016 c. Faktor-faktor penghambat : Kebanyakan seller yang hadir masih mencakup wilayah Bali dan Indonesia bagian Barat. Sementara peran para seller atau pengusaha dari Indonesia bagian Timur masih dirasa sanhgat minim dalam ketiga Sales Mission dimaksud.
Bekerjasama dengan VITO dalam mengikuti Fashion Show “Virgin Australia Melbourne Fashion Festival” dengan menghadirkan Fashion Designer
Input: -SDM -Anggaran Output: Jumlah fashion designer yang didatangkan
-Orang -Rupiah
5 0
5 0
100% .
orang
15
15
100%
d. Percepatan Proyeksi Kedepan : Bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Provinsi terkait untuk menghadirkan seller yang lebih variatif dari berbagai daerah yang berbeda. a. Narasi singkat pencapaian kinerja : Memfasilitasi kehadiran ETU pada Virgin Fashion Festival. b. Rincian lengkap capaian kinerja: Penyelenggaraan fashion show desainer Indonesia pada Melbourne Fashion Festival pada tanggal 8 – 12 Maret 2016 berlangsung dengan sukses. Penampilan karya ETU Restu Anggraini (pemenang Jakarta Fashion Week periode 2015) pada festival tersebut telah menunjukan kesuksesan kolaborasi kerjasama kegiatan promosi fashion di kedua negara.
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
No (1)
Sasaran Strategis
(2)
Indikator Kinerja Utama (3)
Kinerja Tahun 2016 Target / Realisasi Tahunan (4)
s.d TW I (5)
s.d TW II (6)
s.d TW III (7)
Rincian Kegiatan s.d TW IV (8)
Uraian Kegiatan (9) Indonesia
Indikator input/output
Satuan
Target
Realisasi
(10)
(11)
(12)
(13)
% Capaian (14)
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan (15) Selanjutnya secara independent juga dilaksanakan kegiatan Brand Engagement lima fashion desainer Indonesia lainnya (yakni Ria Miranda, Delina, Rumah Ayu, Baraka, Amalina Aman) serta Wardah Halal Cosmetics. Sambutan hangat dari berbagai kalangan Australia di Melbourne memberikan kontribusi positif pengembangan kerjasama ekonomi pada bidang industri fashion kedua negara. c. Faktor-faktor penghambat : Tindaklanjut networking antara designer dengan pasar Australia setelah festival dimaksud.
Bekerjasama dengan ITPC Sydney melaksanakan Networking Function dan Seminar mengenai peluang Investasi di Indonesia
Input: -SDM -Anggaran Output: Jumlah pengunjung seminar yang berminat untuk berinvestasi ke Indonesia
-Orang -Rupiah
5 79.647.000
5 53.432.005
100% 67,08%
Orang
150
135
90%
d. Percepatan Proyeksi Kedepan : Penguatan networking untuk akses pasar sebagai tindaklanjut partisipasi pada festival desainer. a. Narasi singkat pencapaian kinerja : Kolaborasi antara networking function, seminar dan one on one meeting tersebut telah memberi informasi dan bantuan proses perijinan bagi para investor yang hadir, Selain itu beberapa potensial investor telah menyampaikan rencana penanaman modal dalam berbagai sector, yang mana tentunya akan dikawal oleh IIPC, BKPM dan KJRI dalam prses selanjutnya. b. Rincian lengkap capaian kinerja: Rangkaian pertemuan terdiri atas pertemuan one on one, networking, Investment Clinic dan Business Forum yang dikemas dalam pelaksanaan acara
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
No (1)
Sasaran Strategis
(2)
Indikator Kinerja Utama (3)
Kinerja Tahun 2016 Target / Realisasi Tahunan (4)
s.d TW I (5)
s.d TW II (6)
s.d TW III (7)
Rincian Kegiatan s.d TW IV (8)
Uraian Kegiatan
Indikator input/output
Satuan
Target
Realisasi
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
% Capaian (14)
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan (15) Indonesia Australia Investment Forum. Secara garis besar, kegiatan Indonesia Australia Investment Forum tersebut mengambil tema “Indonesia’s New Investment Policy: A Look at Investment Opportunities and Government Support in Developing the Industrial and Infrastructure Sectors”. Kegiatan Indonesia Australia Investment Forum ini dimanfaatkan untuk saling bertukar informasi mengenai bagaimana melakukan bisnis dan investasi di Indonesia, khususnya kemudahan yang didapatkan dengan adanya reformasi di bidang perizinan investasi yang memakan waktu hanya 3 (tiga) hari kerja atau 3 jam, sekaligus merupakan momentum yang sangat efektif untuk menjaring minat investasi baru. Hasil dari minat dan rencana investasi yang terjaring dalam pertemuan one on one dan business networking dengan minat investasi sebesar sekitar AUD 347 juta akan segera ditindaklanjuti oleh KJRI Melbourne bekerjasama dengan BKPM melalui kantor perwakilannya IIPC Sydney. c. Faktor-faktor penghambat : Dalam realisasi investasi di Indonesia, para investor masih mengeluhkan mengenai adanya kesulitan perijinan tingkat daerah, serta kendala dalam pembebebasan lahan. d. Percepatan Proyeksi Kedepan :
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
No (1)
Sasaran Strategis
(2)
Indikator Kinerja Utama (3)
Kinerja Tahun 2016 Target / Realisasi Tahunan (4)
s.d TW I (5)
s.d TW II (6)
s.d TW III (7)
Rincian Kegiatan s.d TW IV (8)
% Capaian
Uraian Kegiatan
Indikator input/output
Satuan
Target
Realisasi
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
-Orang -Rupiah
8 0
8 0
100% 0
Orang
8
5
62,5%
Melaksanakan door to door promotion kepada para potensial investor
Input: -SDM -Anggaran Output: Jumlah potensial investor yang berminat un tuk berinvestasi ke Indonesia
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan (15) Sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah, serta pengawalan realisasi investasi dari investor asing secara lebih dekat a. Narasi singkat pencapaian kinerja : Door to door promotion yang dilaksanakan atas kerjasama dengan Indonesian Trade Promotion Center dan Indonesian Investment Promotion Center telah menhasilkan perkembangan positif, antara lain mulai dari adanya komitmen bisnis sampai adanya MoU Kerjasama. b. Rincian lengkap capaian kinerja: Door to Door Promotion dilakukan kepada beberapa pihak antara lain sbb: AAG Pty Ltd, Heuch Pty Ltd, INCAT Pty Ltd, Cane Java Pty Ltd, Hean Corporation Pty Ltd. c. Faktor-faktor penghambat : Secara khusus untuk Heauch Pty Ltd yang bermaksud mendirikan pabrik cold storage di Indonesia belum dapat memulai proyek tersebut, Karena belum masih menunggu pesanan atau minat perusahaan setempat untuk mengambil produk dari mereka. Sementara itu, hingga saat ini belum ada perusahaan Indonesia yang menyatakan minat. d. Percepatan Proyeksi Kedepan : Lebih mempererat hubungan kerjasama dengan berbagai perusahaan terkait dalam negeri.
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
No (1) 4.
Sasaran Strategis
(2) Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KJRI Melbourne di wilayah akreditasi
Indikator Kinerja Utama (3) Persentase publik di wilayah akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia
Kinerja Tahun 2016 Target / Realisasi Tahunan (4) Target: 80%
Rincian Kegiatan
s.d TW I (5)
s.d TW II (6)
s.d TW III (7)
s.d TW IV (8)
80 %
80%
80%
80%
Uraian Kegiatan (9) Melakukan 1 kali event promosi wisata dan budaya Indonesia
Indikator input/output (10) Input: SDM Anggaran Output: Jumlah pengunjung yang memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan promosi yang dilakukan
% Capaian
Satuan
Target
Realisasi
(11)
(12)
(13)
(14)
18 139.000.000
18 96.997.104
100% 69,78%
5.000
4.500
90%
Orang Rupiah Pengun jung
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan (15) a. Narasi singkat pencapaian kinerja : KJRI Melbourne telah berhasil melaksanakan satu kali event promosi wisata dan Budaya Indonesia yang dirangkum dalam rangkaian Promosi Akhir Tahun “Festival Indonesia 2016” untuk meningkatkan pandangan positif publik di wilayah akreditasi terhadap Indonesia b. Rincian lengkap capaian kinerja: Sebagai upaya penguatan peran soft power diplomacy, KJRI Melbourne bekerjasama dengan berbagai pihak telah melaksanakan program Promosi Akhir Tahun “Festival Indonesia 2016” yang terdiri dari beberapa kegiatan promosi Indonesia antara lain: ndonesian Food and Traqde Festival 2016; Pemutaran dan Diskusi Film “Jihad Selfie”; Perayaan Natal Indonesia; Mapping Melbourne “Crossing: Beyond Baliseering”; Pembentukan Asosiasi Cheff Indonesia di Melbourne; dan Annual Gus Dur Memorial Lecture 2016: Empowering Muslim, Youth and Women. c. Faktor-faktor penghambat : Salah satu kesulitan dalam menyelenggarakan kegiatan festival Indonesia ini adalah singkatnya waktu perencanaan dan berbedabedanya partner KJRI dalam melaksanakan masing-masing kegiatan membutuhkan extra koordinasi dalam persiapan rangkaian kegiatan tersebut. d. Percepatan Proyeksi Kedepan : Rangkaian Festival Indonesia melalui kegiatan yang beragam/bervariasi dirasa sangat baik untuk dapat menyentuh berbagai kalangan
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
No (1)
Sasaran Strategis
(2)
Indikator Kinerja Utama (3)
Kinerja Tahun 2016 Target / Realisasi Tahunan (4)
Realisas: 80%
Rincian Kegiatan
s.d TW I (5)
s.d TW II (6)
s.d TW III (7)
s.d TW IV (8)
80 %
80%
80%
80%
% Capaian
Uraian Kegiatan
Indikator input/output
Satuan
Target
Realisasi
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
Input: SDM Anggaran
Orang Rupiah
5 704.484.000
5 504.320.117.
100% 71,58%
15.000
12.000
80%
Memberdaya kan dan membina keberadaan 15.000 WNI di wilayah kerja
Output: Jumlah WNI yang diberdayakan dan dibina
orang
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan (15) dalam rangka meningkatkan citra positif Indonesia kepada publik Australia a.Narasi singkat pencapaian kinerja : KJRI Melbourne secara aktif berkolaborasi dengan berbagai Komunitas Masyarakat Indonesia di Melbourne dalam melaksanakan berbagai kegiatan kemasyarakatan. b. Rincian lengkap capaian kinerja: Dalam rangka melaksanakan pembinaan terhadap 15,000 masyarakat Indonesia yang berada di wilayah Akreditasi, KJRI Melbourne secara aktif bekerjasama dengan 52 Komunitas Masyindo yang berada di wilayah kerja KJRI Melbourne. Kerjasama itu tersalurkan dalam berbagai kegiatan yakni antara lain Pertemuan Masyarakat Indonesia dengan Menteri Perdagangan RI; Pelaksanaan kegiatan temu Rio Haryanto dengan Masyarakat Indonesia di Melbourne; Pelaksanaan Indonesian Film Festival oleh PPIA University of Melbourne; Pelaksanaan Kartini Day Bazaar; Pelaksanaan Peringatan Hari Kemerdekaan RI; Pelaksanaan Pagelaran Kesenian Soundsekerta oleh PPIA Monash; Kegiatan Buka Puasa Bersama Masyarakat Indonesia di Melbourne; Halal bi Halal Masyarakat Indonesia di Melbourne; Keikutsertaan KJRI Melbourne dalam berbagai forum diskusi; Media Talks with AIJA dan Ishadi SK; Welcoming ceremony Mahasiswa penerima beasiswa LPDP c. Faktor-faktor penghambat : Salah satu faktor penghambat dalam upaya
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
No (1)
Sasaran Strategis
(2)
Indikator Kinerja Utama (3)
Kinerja Tahun 2016 Target / Realisasi Tahunan (4)
s.d TW I (5)
s.d TW II (6)
s.d TW III (7)
Rincian Kegiatan s.d TW IV (8)
Uraian Kegiatan
Indikator input/output
Satuan
Target
Realisasi
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
% Capaian (14)
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan (15) pembinaan masyarakat Indonesia di Melbourne adalah kurangnya anggaran dalam DIPA KJRI Melbourne. Perlu diperhatikan peran KJRI Melbourne yang tidak hanya sebagai inisiator dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan tetapi juga seringkali dimintai bantuan oleh komunitas Masyarakat Indonesia di Melbourne. d. Percepatan Proyeksi Kedepan : Pelaksanaan pembinaan masyarakat dalam wilayah kerja KJRI Melbourne dapat lebih dimaksimalkan sekiranya anggaran untuk pembinaan dapat ditingkatkan.
Berpartisipasi pada 4 festival multicultural bekerjasama dengan komunitas Indonesia di wilayah kerja
Input: SDM Anggaran Output: Jumlah pngunjung festival yang memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan promosi yang dilakukan
Orang Rupiah Orang
5 78.351.000
5 58.063.924
100% 74,10%
1.000
850
85%
a. Narasi singkat pencapaian kinerja : Sebagai kota yang melabeli diri maju dengan “Multiculturalism” nya, Melbourne banyak mengadakan festival-festival yang melibatkan berbagai komunitas masyarakat setempat, termasuk keikutsertaan komunitas Indonesia pada Festival multicultural. b. Rincian lengkap capaian kinerja: Festival Multikultural tersebut merupakan kesempatan yang sangat baik dalam mempromosikan kebudayaan Indonesia berupa pakaian maupun kesenian tradisional kepada masyarakat lokal di wilayah kerja KJRI Melbourne. KJRI Melbourne berperan sebagai koordinator dalam memastikan keikutsertaan Komunitas Indonesia pada festival-festival multicultural yakni antara lain: Australian Day; Clayton Festival; Pako Festival; Bendigo Easter
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
No (1)
Sasaran Strategis
(2)
Indikator Kinerja Utama (3)
Kinerja Tahun 2016 Target / Realisasi Tahunan (4)
s.d TW I (5)
s.d TW II (6)
s.d TW III (7)
Rincian Kegiatan s.d TW IV (8)
Uraian Kegiatan
Indikator input/output
Satuan
Target
Realisasi
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
% Capaian (14)
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan (15) Parade; South East Asia Festival; Moomba Festival; Korean Festival (sebagai anggota MIKTA); Dark MOFO Festival di Hobat. c. Faktor-faktor penghambat : Selama ini, keikutsertaan komunitas Indonesia dalam berbagai festival dilaksanakan secara swadaya dengan memanfaatkan sources yang dimiliki oleh komunitas masing-masing. Padahal festival-festival tersebut merupakan medium yang sangat baik dalam memperkenalkan kebudayaan dan kesenian Indonesia kepada masyarakat. d. Percepatan Proyeksi Kedepan : Sekiranya PEMRI khususnya kementerian yang terkait dengan peningkatan pariwisata RI dapat membantu keikutsertaan masyarakat Indonesia dalam berbagai festival tersebut tentu partisipasi dan pengenalan kebudayaan Indonesia dapat dilakukan secara lebih maksimal.
Menylenggara kan Sayembara Lisan Bahasa Indonesia, Consulate Scholarship, Working Lunch with Principals, dan kunjungan ke sekolah-
Input: SDM Anggaran Output: Jumlah siswa yang berminat mempelajari Bahasa Indonesia
Orang Rupiah Orang
4 110.807.000
4 80.083.670
100% 72,27%
500
400
80%
a. Narasi singkat pencapaian kinerja : Dalam rangka meningkatkan jumlah peminat Pelajar Bahasa Indonesia, KJRI Melbourne mengadakan berbagai kegiatan kepada pelajar-pelajar Bahasa Indonesia di Victoria dan Tasmania. b. Rincian lengkap capaian kinerja: KJRI Melbourne telah melaksanakan beberapa kegiatan dalam rangka mempromosikan pembelajaran Bahasa Indonesia di Victoria dan Tasmania, yakni antara lain: 1. Bekerjasama dengan VILTA (Victorian
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
No (1)
Sasaran Strategis
(2)
Indikator Kinerja Utama (3)
Kinerja Tahun 2016 Target / Realisasi Tahunan (4)
s.d TW I (5)
s.d TW II (6)
s.d TW III (7)
Rincian Kegiatan s.d TW IV (8)
Uraian Kegiatan (9) sekolah
Indikator input/output
Satuan
Target
Realisasi
(10)
(11)
(12)
(13)
% Capaian (14)
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan (15) Indonesia Language Teacher Associaton) dalam melaksanakan Immersion bagi pelajar Bahasa Indonesia; 2. Seleksi Consulate Scolarship; 3. Kunjungan ke William Angliss dan Huntingtower. c. Faktor-faktor penghambat: Sementara karena kesulitan penyesuaian jadwal, working lunch with principals belum dapat dilaksanakan tahun ini. d. Percepatan Proyeksi Kedepan : Berbagai upaya promosi pembelajaran bahasa Indonesia di Victoria, mendapatkan sambutan yang sangat baik dari berbagai sekolah yang memiliki program pengajaran Bahsa Indonesia. kami juga menerima permohonan sekiranya dapat diberiikan bantuan berupa alat bantu pengajaran bahasa Indonesia atau souvenir atau buku cerita bahasa Indonesia bagi pelajar Bahasa Indonesia yang berprestasi.
Menyelengga rakan 20 kali workshop gamelan dan 20 kali workshop angklung bagi siswa
Input: SDM Anggaran Output: Jumlah siswa yang memiliki pengetahuan budaya Indonesia
Orang Rupiah Orang
4 90.350.000
4 75.939.151
100% 84,05%
500
400
80%
a. Narasi singkat pencapaian kinerja : Dalam rangka meningkatkan pemahaman para pelajar bahasa Indonesi akan kebudayaan Indonesia, KJRI Melbourne menyelenggarakan workshop angklung dan gamelan bagi para pelajar Bahasa Indonesia. b. Rincian lengkap capaian kinerja: Penyelengaraan kegiatan workshop gamelan dan angklung dapat terlaksana dengn baik karena KJRI didukung oleh SDM yang memiliki kapasitas yang sangat memadai dalam seni angklung dan gamelan, disamping
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
(1)
(2)
(3)
5.
Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/ BHI, serta pemberdayaan diaspora di wilayah akreditasi
Persentase Permasalahan WNI dan BHI wiayah akreditasi yang diselesaikan
Kinerja Tahun 2016 Target / Realisasi Tahunan (4)
Target: 82%
Rincian Kegiatan
s.d TW I (5)
s.d TW II (6)
s.d TW III (7)
s.d TW IV (8)
82 %
82%
82%
82%
% Capaian
Uraian Kegiatan
Indikator input/output
Satuan
Target
Realisasi
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
Input: SDM Anggaran
Orang Rupiah
5 112.590.000
5 80.321.000
100% 71,34%
93
134
144%
Membantu penyelesaian masalah yang dihadapi WNI/TKI (overstayer, KDRT, meninggal, dll) di wilayah kerja, serta pemulangan WNI/TKI bermasalah
Output: Jumlah kasus/ sengketa yang diselesaikan
kasus
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan (15) dukungan komunitas masyarakat yang juga memiliki perkumpulan seni c. Faktor-faktor penghambat :Adanya kebijakan pemotongan dan penghematan anggaran sehingga kegiatan woekshop tidak dapat terselenggara sesuai rencana awal d. Percepatan Proyeksi Kedepan : Menetapkan skala prioritas kegiatan workshop sesuai alokasi anggaran yang ada a.Narasi singkat pencapaian kinerja : Pada tahun 2016, kasus yang paling menonjol adalah tertangkapnya 35 WNI overstayer di Vizari Farm. Selain itu, KJRI juga telah mengeluarkan 82 SPLP bagi WNI overstayer lainnya serta WNI visitor yang kehilangan paspor. b. Rincian lengkap capaian kinerja: - WNI overstayer deportasi : 41 orang - WNI meninggal dunia : 4 - WNI hilang ; 1 - Pemukulan : 1 - Sakit : 2 - KDRT : 1 - Drugs trafficking : 1 - Stalking : 1 - WNI overstayer dan kehilangan paspor : 82 c. Faktor-faktor penghambat : Adanya peraturan Privacy Act 1988 Australia sehingga tidak diketahui data real di lapangan berapa WNI yang terkena kasus hukum. d. Percepatan Proyeksi Kedepan :
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
No (1)
Sasaran Strategis
(2)
Indikator Kinerja Utama (3)
Kinerja Tahun 2016 Target / Realisasi Tahunan (4)
Realisa si: 97,76%
Rincian Kegiatan
s.d TW I (5)
s.d TW II (6)
s.d TW III (7)
s.d TW IV (8)
97, 76 %
97, 76 %
97, 76%
97, 76 %
% Capaian
Uraian Kegiatan
Indikator input/output
Satuan
Target
Realisasi
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
-Orang -Rupiah
2 56.850.000
1 25.350.000
50% 44,59%
Dokumen
1
1
100%
Pertemuan bilateral konsultasi Kekonsuleran Indonesia – Australia membahas isu-isu kekonsuleran antara kedua negara. Hasil pertemuan dibuat dalam Exchange of Note
Input: -SDM -Anggaran
Koordinasi pejabat konsuler Perwakilan se- Australia membahas isu kekonsuleran yang dihadapi oleh seluruh Perwakilan RI di Australia. Pertemuan
Input: -SDM -Anggaran
Output: Jumlah dokumen yang dihasilkan
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan (15) Meningkatkan jejaring dan kedekatan terhadap counterpart, sehingga walaupun detailnya tidak diketahui namun jumlah dan kasus yang menimpa WNI dapat diketahui. a. Narasi singkat pencapaian kinerja : Pertemuan konsultasi kekonsuleran telah berjalan dengan baik dan efektif membahas beberapa pending matters masalah kekonsuleran RI-Australia termasuk kasuskasus pada tahun 2016. b. Rincian lengkap capaian kinerja: - 1 kali pertemuan konsultasi bilateral konsuler di makassar 4-8 April 2016 c. Faktor-faktor penghambat : - Pengaturan jadwal pertemuan pejabat konsuler Indonesia dan Australia d. Percepatan Proyeksi Kedepan : - Pengaturan jadwal hendaknya dikomunikasikan jauh-jauh hari
Output: Jumlah laporan yang dihasilkan
-Orang -Rupiah
2 96.466.000
2 61.115.990
100% 63,35%
dokumen
2
2
100%
a. Narasi singkat pencapaian kinerja Pertemuan konsuler telah berjalan dengan baik dan membahas isu-isu konsuler terkini termasuk sharing experience dalam menangani kasus perlindungan WNI. b. Rincian lengkap capaian kinerja: - Pertemuan konsuler dan Bimtek database WNI di Sydney, 5-7 Agustus 2016 - Pertemuan Konsuler di Adelaide, 4-5 Desember 2016. c. Faktor-faktor penghambat :
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
No (1)
Sasaran Strategis
(2)
Indikator Kinerja Utama (3)
Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran
Kinerja Tahun 2016 Target / Realisasi Tahunan (4)
Target: 80%
s.d TW I (5)
80 %
s.d TW II (6)
80%
s.d TW III (7)
80%
Rincian Kegiatan s.d TW IV (8)
80%
Uraian Kegiatan
Indikator input/output
Satuan
Target
Realisasi
(9) menghasilkan laporan yang berisi rekomendasi dan kebijakan yang seragam untuk seluruh Perwakian RI di Australia
(10)
(11)
(12)
(13)
Pelayanan 8.000 dokumen kekonsuleran bagi WNI dan WNA
Input: SDM Anggaran
% Capaian (14)
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan (15) Ada perbedaan waktu pelayanan kekonsuleran dan beberapa form aplikasi. d. Percepatan Proyeksi Kedepan : Disempurnakan dengan koordinasi secara menyeluruh dan penyeragaman pelayanan di setiap perwakilan RI di Australia
Output: Jumlah dokumen kekonsuleran yang dikeluarkan
Orang Rupiah dokumen
5 34.246.000
5 28.345.500
100% 82,77%
8.000
6.293
78,66%
a. Narasi singkat pencapaian kinerja : Pelayan kekonsuleran yang diberikan Perwakilan telah berjalan relatif baik, sehingga tingkat kepuasan pengguna jasa berdasarkan hasil survei nilainya relatif baik. b. Rincian lengkap capaian kinerja: - Penerbitan 2.593 paspor - Penerbitan 2.380 visa - Penerbitan 107 SPLP - Penerbitan 897 dokumen kekanseleraian - Penerbitan 28 affidavit c. Faktor-faktor penghambat : Belum terintegrasinya sistem penerbitan paspor. d. Percepatan Proyeksi Kedepan : Upgrade sistem penerbitan paspor menjadi sistem SIMKIM.
Realisa si: 88,57%
88, 57 %
88, 57%
88, 57%
88, 57%
Mengadakan 10 kali pelayanan dan penyuluhan
Input: SDM Anggaran Output:
Orang Rupiah
5 353.843.000
5 206.504.347
100% 58,36%
a. Narasi singkat pencapaian kinerja Kegiatan penyuluhan konsuler disambut baik oleh masyarakat Indonesia karena mereka mendapatkan informasi terkini mengenai peraturan dan kebijakan terkait kekonsuleran
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
No (1)
Sasaran Strategis
(2)
Indikator Kinerja Utama (3)
Kinerja Tahun 2016 Target / Realisasi Tahunan (4)
s.d TW I (5)
s.d TW II (6)
s.d TW III (7)
Rincian Kegiatan s.d TW IV (8)
Uraian Kegiatan
Indikator input/output
(9) kekonsuleran terhadap WNI di negara bagian Victoria dan Tasmania
(10) Jumlah WNI yang dijangkau/dikun jungi
Satuan
Target
Realisasi
(11) orang
(12) 600
(13) 700
% Capaian (14) 116,66%
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan (15) serta dapat melakukan diskusi interkatif dengan pejabat dan staf KJRI. b. Rincian lengkap capaian kinerja: Telah dilaksanakan 10 kali kegiatan penyuluhan kekonsuleran baik di beberapa perguruan tinggi, beberapa kota di wilayah Victoria dan Tasmania, serta town hall di kota Melbourne (Boxhill). c. Faktor-faktor penghambat : WNI overstayer enggan datang pada kegiatan penyuluhan kekonsuleran ini karena faktor takut dan ketidaktahuan. d. Percepatan Proyeksi Kedepan : Dilaksanakan penyuluhan kekonsuleran di daerah-daerah konsentrasi yang diduga terdapat berkumpulnya WNI overstayer.
Mengadakan 4 kali diseminasi kebijakan/ peraturan kekonsuleran dan keimigrasian di KJRI
Input: SDM Anggaran Output: Jumlah WNI yang dijangkau
Orang Rupiah orang
5 72.280.000
5 37.463.144
100% 51,83%
400
325
81,25%
a. Narasi singkat pencapaian kinerja Para peserta banyak memanfaatkan kegiatan Warung Konsuler di KJRI dengan berkonsultasi seputar masalah kekonsuleran, seperti pergantian paspor, penerbitan SIM, dwi kewarganegaraan, dan lain-lain. b. Rincian lengkap capaian kinerja: Telah diselenggarakan 3 kali warung konsuler di KJRI pada acara penerimaan mahasiswa baru PPIA cabang Victoria, mahasiswa baru penerima beasiswa LPDP, dan Kartini Day. c. Faktor-faktor penghambat : Masih belum sepenuhnya menjangkau warga yang perlu mendapatkan pelayanan
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
No (1)
Sasaran Strategis
(2)
Indikator Kinerja Utama (3)
Kinerja Tahun 2016 Target / Realisasi Tahunan (4)
s.d TW I (5)
s.d TW II (6)
Rincian Kegiatan
s.d TW III (7)
s.d TW IV (8)
% Capaian
Uraian Kegiatan
Indikator input/output
Satuan
Target
Realisasi
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
Input: SDM Anggaran
Orang Rupiah
5 320.640.000
5 250.435.200
100% 78,10%
10.000
5.800
58%
Mengadakan 12 kali diseminasi informasi kekonsuleran melalui berbagai media
Output: Jumlah WNI yang dijangkau/dikun jungi
orang
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan (15) d. Percepatan Proyeksi Kedepan : Kegiatan warung konsuler yang bersamaan dengan beberapa event tahunan tersebut tetap dipertahankan untuk masa mendatang karena manfaat yang dirasakan masyarakat Indonesia cukup besar dengan kegiatan ini. a. Narasi singkat pencapaian kinerja Kegiatan diseminasi media ini dilakukan untuk mengefektifkan penyebaran informasi kekonsuleran telah berjalan relative baik, terutama dalam menjangkau masyarakat Indonesia yang wilayahnya jauh dari KJRI. b. Rincian lengkap capaian kinerja: - Buset 1 bulan - Kopitoebruk 6 bulan c. Faktor-faktor penghambat : Adanya pemotongan anggaran dan diambil dari mata anggara ini. d. Percepatan Proyeksi Kedepan : Meningkatkan penggunaan media sosial yang dimiliki KJRI seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.
6.
Meningkatnya penerapan manajemen kinerja dan anggaran yang akuntabel
Nilai hasil evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP) KJRI Mlebourne yang dilakukan Itjen
Target: 72
-
-
Realisasi 69,78
-
-
-
-
72
69, 78
Melakukan rapat penyusunan dokumen AKIP Perwakilan RI Melbourne
Input: SDM Anggaran Output: Jumlah dokumen AKIP Perwakilan RI Melbourne
Orang Rupiah orang
10 175.640.000 3
10 35.475.400 3.
100% 20,19% 100%
a. Narasi singkat pencapaian kinerja Penyusunan dokumen AKIP dilakukan berdasarkan pedoman dan bimtek yang diberikan pusat b. Rincian lengkap capaian kinerja: Dokumen yang disusun meliputi PK, Renja dan LKj
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
No (1)
Sasaran Strategis
(2)
Indikator Kinerja Utama (3) dan BPO
Kinerja Tahun 2016 Target / Realisasi Tahunan (4)
s.d TW I (5)
s.d TW II (6)
s.d TW III (7)
Rincian Kegiatan s.d TW IV (8)
Uraian Kegiatan
Indikator input/output
Satuan
Target
Realisasi
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
% Capaian (14)
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan (15) c. Faktor-faktor penghambat : Terbatasya kapasitas SDM yang menguasai penyusunan dokumen kinerja (AKIP) dengan baik d. Percepatan Proyeksi Kedepan : Melakukan konsultasi dengan pusat, khususnya BPO
Persentase Realisasi anggaran (SP2D) terhadap alokasi DIPA KJRI Melbourne
Target 97%
10 %
40%
65%
97%
Melakukan kegiatan dukungan administrasi dan operasional Perkantoran
Input: SDM Anggaran Output: Jumlah kegiatan administrasi dan opersional perkantoran yang terealisasi
Orang Rupiah Kegiatan
25 26,574.371.000
25 21.771.904.232
100% 81,92%
12
12
100%
a. Narasi singkat pencapaian kinerja Kegiatan dukungan administrasi dilakukan secara rutin tiap bulan b. Rincian lengkap capaian kinerja: Secara umum kinerja dukungan administrasi yang dilakukan terkait dengan pembayaran gaji dan operasional perkantoran telah dilakukan dengan lancar c. Faktor-faktor penghambat : Keterlabatan pencairan UP perdana dan kebijakan pemotongan anggaran d. Percepatan Proyeksi Kedepan : Mentepakan skala prioritas dan rencana pencaiaran dana dengan menyusun rencana kegiatan secara berkala.
Realisasi 81,71% (dengan self blocking) 94% (tanpa
15 %
45%
15 %
45%
70%
70%
81, 71%
94%
Mengadakan sarana dan prasarana Perwakilan
Input: SDM Anggaran Output: Jumlah sarana dan prasarana yang diadakan
Orang Rupiah Unit
10 1.992.020.000
10 1.791.638.353
100% 89,94%
29
29
100%
a. Narasi singkat pencapaian kinerja Pengadaan sarana dan prasarana telah dilakukan sesuai rencana, bahkan untuk pengadaan sarana kendaraan bermotor Perwakilan serta pengolah data dan komunikasi, KJRI Melbourne dapat melakukan efiisiensi anggaran yang ada
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
No (1)
Sasaran Strategis
(2)
Indikator Kinerja Utama (3)
Kinerja Tahun 2016 Target / Realisasi Tahunan (4) self blocking)
s.d TW I (5)
s.d TW II (6)
s.d TW III (7)
Rincian Kegiatan s.d TW IV (8)
Uraian Kegiatan
Indikator input/output
Satuan
Target
Realisasi
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
% Capaian (14)
a. Narasi singkat pencapaian kinerja b. Rincian lengkap capaian kinerja c. Faktor-faktor penghambat d. Percepatan Proyeksi Kedepan (15) b. Rincian lengkap capaian kinerja: Prasarana dan Sarana yang diadakan mencakup kendaraan bermotor, pengolah data dan komunikasi serta peralatan perkantoran c. Faktor-faktor penghambat : Proses pencairan MP pada akhir tahun menyulitkan proses pengaadaan yang harus dilakukan Perwakilan dan alokasi belanja modal untuk peralatan perkantoran di bawah kebutuhan d. Percepatan Proyeksi Kedepan : Melakukan revisi anggaran dan melakukan percepatan pelaksanaan pengadaan
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016 (Lampiran III) MATRIKS INFORMASI KINERJA PERWAKILAN RI DI MELBOURNE TAHUN 2016
IKU: Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KJRI Melbourne yang ditindaklanjuti Stakeholders Formulasi Pengukuran: (Jumlah Rata-rata Rekomendasi yang ditindaklanjuti stakeholders dibagi dengan Jumlah Rekomendasi yang disampaikan selama satu tahun) X 100% NO
1
KAJIAN DARI KESEPAKATAN/ PERJANJIAN/ /KONTRAK/MOU Rekomendasi untuk pengembangan kerja sama sektor maritim, salah satunya dengan INCAT Pty Ltd sebagai salah satu perusahaan pembuat kapal terbesar di Australia, dan pengembangan kerjasama dengan Tasmania University
DITINDAK LANJUTI
BELUM DITINDAK LANJUTI
-
KETERANGAN Proses kerjasama pendekatan kerjasama INCAT & Banten telah terlaksana, walaupun realisasi masih dalam proses
KODEFIKASI / DATA DUKUNG Berita faksmili
MoU kerjasama antara LPDP dengan Universityu of Tasmania telah di tandatangani. Demikian juga dengan program kerjasama antara berbagai lembaga akademisi di Indonesia dengan Tasmania University terus berjalan. 2.
Rekomendasi untuk penguatan diplomasi bidang kuliner
-
Pada bulan Desember 2016 telah dilaksanakan pembentukan Asosiasi Chef dan Penguasaha Kulineri Indonesia
Berita Faksimail
3.
Rekomendasi untuk penguatan kerjasama antar dunia bisnis, khususnya penetrasi pasar tenaga kerja di Victoria
-
Penandatanganan MoU antar agen tenaga kerja, yakni antara PT. Sukamulia Mandiri Agung Indonesia dengan AAG Indonesia pada Trade
Berita Faksimail
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016 Expo Indonesia 2016 dengan nilai kerjasama sebesar AUD$ 27,000,000 4.
Rekomendasi untuk peningkatan ekspor Indonesia, melalui kerjasama antara importir Victoria dan Eksportir Indonesia
-
Penandatanganan MoU Kerjasama antara perusahaan eksportir Victoria Hean Corporation Pty Ltd dengan PT. Dua Kelinci Indonesia dengan nilai sebesar AUD$ 100,000 pada Trade Expo Indonesia 2016
Berita Faksimail
5.
Rekomendasi untuk peningkatan kerjasama antara Yogyakarta dan Victoria melalui LoI Friendship Cooperation antara DIY (DI Yogyakarta) dan Victoria pada tahun 2015
-
Tindak lanjut dari LoI antara DIY dan Victoria tahun 2015 adalah telah dilaksanakan pelatihan musik oleh Melbourne Symphony Orchestra (MSO) kepada para pemuda (pelajar SMA) di Yogyakarta pada tahun 2016.
Berita Faksimail
6.
Rekomendasi untuk peningkatan kerjasama antar Univeristas melalui MoU Universitas Tasmania dengan UGM (Universitas Gadjah Mada), dan APTISI yang ditandatangani pada tahun 2015
-
Sejak tahun 2016, UGM dan UTAS telah menjalankan kerjasama program double deggree bagi mahasiswa bidang nursing dan maritime.
Berita Faksimail
7.
Rekomendasi untuk peningkatan kerjasama antara Indonesia dan Victoria bidang pendidikan (LoI antara BKPM DIY dan Victorian Government Business Office (VGBO) yang ditandatangani tahun 2015
-
Kerjasama telah terjalin dalam sektor ekonomi pendidikan, misalnya pengiriman mahasiswa dari Victoria untuk belajar Bahasa Indonesia di Yogyakarta dengan menggunakan beasiswa Colombo Plan dan Hammer Schoolarship.
Berita Faksimail
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016 8.
Rekomendasi peningkatan kerjasama antar level bisnis untuk peningkatan hubungan ekonomi kedua negara. Rekomendasi tersebut dikukuhkan melalui MoU antara Australia Indonesia Business Council (AIBC) chapter Victoria dan Indonesia Australia Business Council (IABC) chapter Yogyakarta:
-
Bekerjasama dalam melakukan penyusunan bahan masukan rekomendasi dari sektor swasta untuk pembentukan Indonesia Australia Comprehensive Partnership (IACEPA); kerjasama antar level bisnis.
9.
Rekomendasi untuk peningkatan kerjasama capacity building antara lembaga keuangan Indonesia dan Australia
-
MoU kolaborasi riset antara OJK Institute dengan The Australian Center for Financial Studies (ACFS) terkait financial inclusion dan micro finance di Indonesia (tahun 2016): Pada bulan Oktober 2016 para staf dari OJK telah mengikuti program Leadership dan Training di Melbourne.
10.
Rekomendasi terkait kerjasama bidang energi
peningkatan
-
MoU antara ESDM dengan Australia Indonesia Center (AIC) terkait kerjasama antara lain Strategic Petroleum Reserves (SPR), Carbon Capture Storage (CCS), Center of Excellence for Energy Security: Beberapa pejabat dari ESDM telah berpartispasi pada Leadership Program yang diadakan oleh AIC.
11.
Rekomendasi peningkatan antar lembaga pendidikan
kerjasama
-
Penandatanganan MoU antara Monas Univerity dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Penandatangan MoU Kerjasama antara Pemerintah Kalimantan Timur dan Lembaga Pendidikan Kalimantan Timur dengan Victoria Univeristy
Berita Faksimail
MoU
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016 12
Rekomendasi antar kota
peningkatan
kerjasama
-
Terdapat rencana kerjasama kota antara Corangamite Shire di Victoria dengan Kota Tangerang di bidang perdagangan, pariwisata dan pendidikan. Pihak Kota Tangerang telah menyampaikan draft MoU Kerjasama Kota kepada Corangamite Shire untuk mendapatkan masukan. Sehubungan dengan pelaksanakan Pemilu di wilayah Corangamite Shire pada bulan Oktober 2016, maka penandatangan MoU tersebut akan dilaksanakan setelah terpilihnya Walikota / Mayor dan anggota legislative (Council members) yang baru.
Berita Faksimail
13.
Rekomendasi untuk melaksanakan market intelligent
-
Data market intelligent telah dilaksanakan
Berita Faksimail
Jumlah
13
0
(13/13) x 100% = 100%
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
IKU: Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dari perjanjian/ kesepakatan Formulasi Pengukuran: (Jumlah rencana aksi yang direalisasikan sebagai implementasi perjanjian/kesepakatan dibagi dengan Jumlah rencana aksi yang disusun) X 100% NO
PERJANJIAN/KESEPAKATAN /KONTRAK YANG DITINDAKLANJUTI/ DIREALISASIKAN
1
KODEFIKASI / DATA DUKUNG
Di Implementasi
Tidak di implementasi
KETERANGAN KEGIATAN
Rencana Aksi pembentukan AIBC chapter Tasmania
-
Masih menunggu proses koordinasi lebih lanjut dan diharapkan data diimplementasikan tahun 2017
Laporan kegiatan
2.
LoI Friendship Cooperation antara DIY (DI Yogyakarta) dan Victoria:
-
Tindak lanjut dari LoI antara DIY dan Victoria tahun 2015 adalah telah dilaksanakan pelatihan musik oleh Melbourne Symphony Orchestra (MSO) kepada para pemuda (pelajar SMA) di Yogyakarta pada tahun 2016.
Berita Faksimail
3
MoU Universitas Tasmania dengan UGM (Universitas Gadjah Mada), dan APTISI:
-
UGM dan UTAS telah menjalankan kerjasama program double deggree bagi mahasiswa bidang nursing dan maritime.
Berita Faksimail
4.
MoU antara Australia Indonesia Business Council (AIBC) chapter Victoria dan Indonesia Australia Business Council (IABC) chapter Yogyakarta:
-
Bekerjasama dalam melakukan penyusunan bahan masukan rekomendasi dari sektor swasta untuk pembentukan Indonesia Australia Comprehensive Partnership (IACEPA); kerjasama antar level bisnis.
Berita Faksimail
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016 5.
MoU antara Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) dan Australia Council for Private Education and Training (ACPET)
-
Kerjasama antara Monash dan UGM, Melbourne Univeristy dengan UI, dan beberapa kerjasama lainnya.
6.
MoU export import furniture dengan nilai AUD 1 juta, antara Perusahaan Australia dari Melbourne yaitu Canejava Pty. Ltd. dengan PT. Inti Bintang Mas Perkasa: (ditandatangani pada tahun 2015)
-
Saat ini Cane Java Pty Ltd sedang melakukan distribusi produk rotan hasil import dimaksud di wilayah Australia.
7
MoU antara Alliance Abroad Group (AAG) dengan PT. Sukamulia Mandiri Agung terkait kerjasama pengiriman skilled Worker
-
Saat ini para pekerja Chef Indonesia yang direkrut oleh kedua perusahaan tersebut.
8
MoU kolaborasi riset antara OJK Institute dengan The Australian Center for Financial Studies (ACFS) terkait financial inclusion dan micro finance di Indonesia (tahun 2016):
-
Pada bulan Oktober 2016 para staf dari OJK telah mengikuti program Leadership dan Training di Melbourne
9
MoU antara ESDM dengan Australia Indonesia Center (AIC) terkait kerjasama antara lain Strategic Petroleum Reserves (SPR), Carbon Capture Storage (CCS), Center of Excellence for Energy Security:
-
Beberapa pejabat dari ESDM telah berpartispasi pada Leadership Program yang diadakan oleh AIC.
10
Rencana penandatanganan MoU kerjasama antara Daerah Istimewa Yogyajakarta dengan Victoria
-
Penandatanganan MoU ditunda pada tahun 2016, dan baru akan direalisasikan pada tanggal 3 Mei 2017
Jumlah
8
2
(8/10) x 100% = 80%
Berita Faksimail
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016 IKU: Persentase peningkatan trade, tourism, and investment (TTI) Formulasi Pengukuran: (Persentase peningkatan perdagangan + Persentase peningkatan tourism + Persentase peningkatan investasi) dibagi 3 NO 1
PENINGKATAN TTI
PERSENTASE PENINGKATAN
Peningkatan Neraca Perdagangan
4,3
Peningkatan nilai investasi
19
Peningkatan Jumlah wisatawan
15,60
Rata-rata peningkatan
12,96
KODEFIKASI /DATA DUKUNG Data Statistik BPS, Kementerian Perdagangan dan BKPM.
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016 IKU: Persentase publik di wilayah akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia Formulasi Pengukuran: (Jumlah pandangan positif dibagi dengan jumlah kuesioner yang diterima) X 100% NO
1
PERSEPSI PUBLIK
Hasil survei Rata-rata hasil survey
PERSENTASE PUBLIK YANG BERPANDANGAN POSITIF
JUMLAH RESPONDEN YANG MENYAMPAIKAN KUESIONER
80
100
80%
KODEFIKASI / DATA DUKUNG Data Survei
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
IKU: Persentase Permasalahan WNI dan BHI di wilayah akreditasi yang Formulasi Pengukuran: (Jumlah permasalahan/ kasus/ bantuan hukum WNI dan BHI yang diselesaikan dibagi dengan Jumlah permasalahan/ kasus/ bantuan hukum WNI dan BHI yang terjadi selama satu tahun) X 100% NO
JENIS KASUS
JUMLAH KASUS
DISELESAIKAN
TIDAK SELESAI
KETERANGAN
KODEFIKASI / DATA DUKUNG
1.
Overstayer Deportasi
41
41
-
Telah dideportasi
Laporan brafaks
2.
Meninggal Dunia
4
4
-
Telah dimakamkan di Australia dan jenazah dipulangkan ke Indonesia
Laporan brafaks
3.
KDRT
1
-
1
Persidangan masih berjalan
Laporan Brafaks
4.
WNI Hilang
1
1
-
Telah kembali ke Indonesia
Laporan brafaks
5.
Pemukulan
1
1
-
Ybs telah kembali ke Indonesia
Laporan brafaks
6.
Sakit
2
2
-
Telah kembali ke Indonesia
Laporan brafaks
7.
Drugs Trafficking
1
-
1
Persidangan masih berjalan
Laporan brafaks
8.
Stalking dan sexual assault
1
-
1
Persidangan masih berjalan
Laporan brafaks
9.
WNI overstayer dan kehilangan paspor
82
-
82
Dikeluarkan SPLP
Laporan pelayanan vipa
Jumlah
134
131
3
S-
LAMPIRAN LKJ KJRI MELBOURNE 2016
IKU: Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran Formulasi Pengukuran: (Jumlah pernyataan puas dibagi dengan jumlah kuesioner yang diterima) X 100% NO
1
KEPUASAN RESPONDEN
Hasil survei Rata-rata hasil survey
PERSENTASE RESPONDEN YANG MENYATAKAN PUAS
JUMLAH RESPONDEN
31
35
88,57%
KODEFIKASI DATA DUKUNG Data survei