KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KEBUDAYAAN & PARIWISATA ACEH
Rencana
Strategis (RENSTRA) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh menjadi dokumen perencanaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh untuk Periode 5 (lima) tahun ke depan yang mencakup materi Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang berpedoman pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh Tahun 2012-2017 dan Visi/Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Periode Tahun 2012-2017. RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 ini disusun dengan melibatkan seluruh unsur terkait, sehingga dalam pelaksanaannya diperlukan penjabaran secara teknis operasional setiap tahunnya melalui dokumen Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sebagai upaya yang berkesinambungan dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 secara optimal diperlukan kerjasama dan koordinasi dari berbagai pihak di lingkungan internal dan eksternal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, baik di tingkat Pemerintah Pusat, Pemerintah Aceh, Pemerintah Kabupaten/Kota, maupun para pelaku pariwisata/budaya akademisi dan para tokoh masyarakat lainnya. Keterpaduan, kerjasama, keterbukaan, komitmen dan etos kerja seluruh personil dan satuan kerja di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh juga sangat diperlukan dalam rangka menghasilkan upaya yang sinergis dalam mengaktualisasikan Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017.
Banda Aceh, 30 Juli 2013 KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
Drs. ADAMI, M.Pd PEMBINA UTAMA MUDA Nip. 19560502 197803 1 005
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
i
DAFTAR ISI Kata Pengantar ................................................................................................................. BAB I
BAB II
BAB III
:
:
:
i
PENDAHULUAN ......................................................................................
01
1.1. Latar Belakang ....................................................................................
01
1.2. Landasan Hukum ................................................................................
15
1.3. Maksud dan Tujuan ............................................................................
16
1.4. Sistematika Penulisan .........................................................................
18
GAMBARAN PELAYANAN DISBUDPAR ACEH ................................
19
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Disbudpar Aceh ......................
19
2.2. Sumberdaya Disbudpar Aceh ..............................................................
22
2.3. Kinerja Pelayanan Disbudpar Aceh .....................................................
25
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Disbudpar Aceh ...
26
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI .........
28
3.1. Identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Disbudpar Aceh .....................................................
28
3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan
BAB IV
BAB V BAB VI
:
: :
BAB VII :
Wakil Kepala Daerah Terpilih .............................................................
33
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra ......................................................
36
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHS ............................
48
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis .................................................................
50
VISI, MISI , TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
57
4.1. Visi Disbudpar Aceh Tahun 2012-2017 ...............................................
57
4.2. Misi Disbudpar Aceh Tahun 2012-2017 ..............................................
58
4.3. Tujuan Jangka Menengah Disbudpar Aceh .........................................
58
4.4. Sasaran Jangka Menengah Disbudpar Aceh .........................................
59
4.5. Strategi dan Kebijakan Disbudpar Aceh ..............................................
61
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF .................. INDIKATOR KINERJA SKPA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMA ......................................................... PENUTUP ..................................................................................................
65 66 67
LAMPIRAN ii RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
DAFTAR TABEL
Tabel
I.1
Rekapitulasi jumlah situs/bangunan cagar budaya Aceh Tahun 2011 .........................................................................
Tabel
I.2
3
Rekapitulasi tarian kabupaten/kota se-Aceh Tahun 2011 ................................................................................
6
Tabel
I.3
Jumlah objek wisata Aceh menurut jenis 2011 ..........................................
10
Tabel
I.4
Jumlah kunjungan wisatawan ke Aceh Tahun 2008-2012 ..........................
12
Tabel
II.1 Jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin Tahun 2012 ............................
22
Tabel
II.2 Jumlah pegawai berdasarkan jenjang kepangkatan dan pendidikan Tahun 2012 ............................................................................
24
iii RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
DAFTAR LAMPIRAN
Lamp. Tab. 2.1 Pencapaian kinerja pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Lamp. Tab. 2.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Lamp. Tab. 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Lamp. Tab. 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Lamp. Tab. 6.1 Indikator Kinerja SKPA yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMA
iv RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB I
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pembangunan
kebudayaan
dan
kepariwisataan
adalah
bagian
dari
proses
pembangunan daerah dan pembangunan karakter masyarakat (character building) menuju masyarakat yang mandiri, maju, adil, makmur dan beradab. Pembangunan kebudayaan dan
kepariwisataan
juga
merupakan
rangkaian
upaya
pembangunan
yang
berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, seperti aspek agama, ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya. Khusus menyangkut dengan bidang sosial dan budaya serta kehidupan beragama, dalam Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 telah mengatur bahwa pembangunan bidang sosial budaya dan kehidupan beragama diarahkan pada pencapaian sasaran dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab dan mewujudkan bangsa yang berdaya saing untuk mencapai masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera. Dalam pembangunan kebudayaan, terciptanya kondisi masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral dan beretika sangat penting dalam rangka menciptakan suasana kehidupan masyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa dan harmonis. Melalui kesadaran terhadap budaya juga diharapkan dapat memberikan arah bagi perwujudan identitas nasional yang sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam menciptakan iklim kondusif dan damai, sehingga nilai-nilai kearifan lokal akan mampu menjawab tantangan dan dampak moderenisasi secara positif sesuai dengan nilai-nilai dan semangat kebangsaan. Sebagaimana disebutkan dalam UUD 1945 pasal 32 ayat 1 bahwa negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. Pembangunan kepariwisataan juga memiliki peran penting dan strategis, tidak hanya dalam upaya membangun semangat, kesadaran dan kebanggaan masyarakat terhadap upaya pelestarian kekayaan khasanah budaya bangsa (cultural heritage), namun juga mampu mendorong upaya pemberdayaan ekonomi, penciptaan lapangan pekerjaan/usaha baru bagi 1
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB I
masyarakat, pemerataan pembangunan nasional dan peningkatan kontribusi perekonomian melalui kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara yang pada akhirnya berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Aceh sebagai bahagian dari Indonesia yang terletak strategis di kawasan paling barat Republik Indonesia memiliki kekayaan dan keberagaman warisan budaya dan sejarah masa lalu (cultural heritage), seperti budaya Islam, sejarah kerajaan Aceh, sejarah perang Kolonial, bencana gempa dan Tsunami (smong). Semua warisan peninggalan masa lalu tersebut terdiri dari budaya benda (tangible), seperti Masjid Raya Baiturrahman, naskah/benda kuno, Makam kuno, Kerkhof Peutjoet dan cagar budaya lainnya dan Budaya tak benda (intangible), seperti keberadaan 8 (delapan) etnis/suku bangsa (Aceh, Alas, Aneuk Jame, Gayo, Kluet, Tamiang, Singkil, Simelue), 13 (tiga belas) jenis bahasa daerah (Aceh, Alas, Aneuk Jamee, Gayo, Kluet, Tamiang, Julu, Haloban, Pakpak, Nias, Lekon, Sigulai, Devayan), adat istiadat dan seni tradisional Aceh dan lain-lain. Seluruh warisan peninggalan tersebut memiliki keunikan dan kebesaran budaya dan sejarah Aceh masa lalu yang menjadi daya tarik utama sebagai media edukasi, penelitian dan daya tarik wisata, khususnya wisata budaya (culture tourism) bagi masyarakat dan wisatawan yang hidup di abad modern ini. Namun, menjadi sebuah keprihatinan bahwa banyak peninggalan budaya dan sejarah masa lalu tersebut yang seharusnya dipelihara serta dilestarikan sebagai sebuah identitas sejarah dan kebanggaan masyarakat Aceh mengalami kerusakan dan kehilangan akibat kurangnya kepedulian masyarakat dan Pemerintah serta ancaman bencana alam. Pemerintah Aceh terus melakukan berbagai upaya untuk melindungi, membina dan mengembangkan kebudayaan dan kesenian Aceh dalam rangka mewujudkan masyarakat Aceh yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab serta memiliki daya saing tinggi menuju kehidupan masyarakat yang makmur, adil dan sejahtera sesuai dengan falsafah hidup dan nilai-nilai budaya Aceh yang Islami. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh Pasal 221 Ayat 1 bahwa Pemerintah, Pemerintah Aceh dan Pemerintah kabupaten/kota melindungi, membina dan mengembangkan kebudayaan dan kesenian Aceh yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan Pasal 222 Ayat 1 bahwa Pemerintah dan Pemerintah Aceh memelihara dan
2
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB I
mengusahakan pengembalian benda-benda sejarah yang hilang atau dipindahkan dan merawatnya sebagai warisan budaya Aceh. Seluruh warisan budaya Aceh, baik budaya benda maupun budaya tak benda memiliki nilai-nilai sejarah dan arkeologis yang tinggi yang tersebar hampir di seluruh kabupaten/Kota. Untuk produk budaya benda, Aceh memiliki berbagai kekayaan peninggalan budaya yang bersifat unik dan bernilai sejarah. Kekayaan peninggalan budaya tersebut menjadi saksi dari berbagai aspek tradisi dan kehidupan spiritual masyarakat pada masa lampau. Dari peninggalan budaya tersebut, sejarah Aceh dapat disusun secara berurutan, mulai dari masa pra sejarah, masa klasik, masa Islam, masa kolonial dan masa pasca Kemerdekaan Republik Indonesia. Melalui berbagai hasil penelitian (research), sejarah Aceh pada masa pra sejarah dapat dibuktikan melalui penemuan peninggalan manusia pra sejarah yang terdapat di kawasan Gua Kampung Mendale, Takengon (Kabupaten Aceh Tengah).
Sementara,
sejarah Aceh pada masa klasik dapat dibuktikan melalui penemuan 3 (tiga) situs penting yang terdapat di lokasi Indrapurwa, Indrapuri dan Indrapatra, serta peninggalan sejarah pada masa Islam dan masa kolonial lainnya yang tersebar hampir di seluruh Aceh. Tabel I.1 memperlihatkan Rekapitulasi Jumlah Situs/Bangunan Cagar Budaya Aceh Tahun 2011. Tabel I.1 Rekapitulasi Jumlah Situs/Bangunan Cagar Budaya Aceh Tahun 2011 No. 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Kabupaten/ Kota 2
Aceh Barat Aceh Barat Daya Aceh Besar Aceh Jaya Aceh Selatan Aceh Singkil Aceh Tamiang Aceh Tengah Aceh Tenggara Aceh Timur Aceh Utara Bener Meriah Bireuen Gayo Lues
Makam Masjid Tugu
Rmh MonuPerpus- Bangunan/ Tempat Benteng Arca Trad. men takaan Gedung Bersejarah
Jlh
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
5 4 58 4 3 0 18 1 7 24 21 3 26 5
4 0 10 0 1 0 0 0 0 1 0 0 3 2
1 1 2 0 0 0 0 2 0 0 1 1 2 0
0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 1 1 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
0 0 11 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0
0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 7 0
2 2 4 0 0 0 2 10 0 8 0 3 1 0
0 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0
13 8 86 4 4 0 29 13 8 34 23 8 42 7
3
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB I
No. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23
Kabupaten/ Kota Banda Aceh Langsa Lhokseumawe Sabang Nagan Raya Pidie Pidie Jaya Simeulue Subulussalam Jumlah
Rmh MonuPerpus- Bangunan/ Tempat Benteng Arca Trad. men takaan Gedung Bersejarah 4 0 2 0 0 6 6 0 1 0 1 0 1 7 4 10 2 0 0 1 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 5 1 1 9 3 0 0 0 10 1 0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 0 19 8 4 30 7 25 62 16
Makam Masjid Tugu 30 5 9 0 3 6 39 4 2 277
4 1 0 0 0 0 8 0 0 34
Jlh 52 30 16 0 9 6 69 18 3 282
Sumber: Database Kebudayaan & Pariwisata Aceh (2011)
Sejarah Aceh masa lalu telah mewarisi banyak peninggalan sejarah dan budaya yang menarik dan penting. Namun banyak jenis cagar budaya tersebut belum semuanya terdata dengan baik. Hal ini disebabkan karena keberadaan cagar budaya pada lokasi atau daerahdaerah tertentu yang sangat sulit dijangkau, keterbatasan anggaran untuk melakukan pendataan dan bencana Tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 yang telah menciptakan kehancuran dan kerusakan, khususnya kehidupan masyarakat yang hidup di kawasan pesisir Aceh. Banyak di antara jumlah dan jenis cagar budaya tersebut mengalami kerusakan dan kehancuran sangat serius dan bahkan ada beberapa cagar budaya yang hilang tanpa bekas akibat bencana tersebut, khususnya di Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Jaya dan Aceh Barat. Pada umumnya kondisi cagar budaya yang memiliki sejarah penting pada masa lalu di beberapa daerah tersebut berada dalam kondisi sangat memprihatinkan, seperti Makam Syiah Kuala, Kampung Pande, Makam Raja Reubah. Ketiga situs sejarah tersebut yang berada di Kota Banda Aceh mengalami kerusakan sangat serius, tidak hanya akibat bencana Tsunami, melainkan juga akibat kondisi alam. Dengan demikian, rencana aksi (action plan) bersifat terpadu melalui kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi atau revitalisasi sangat diperlukan dengan tetap memperhatikan kode etik pelestarian cagar budaya tanpa melupakan nilai-nilai sejarah dan arkeologis dari situs-situs penting tersebut. Kondisi serupa juga terjadi pada beberapa situs sejarah penting lainnya di Kabupaten Aceh Besar yang mengalami kerusakan dan hilang akibat abrasi air laut, seperti situs 4
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB I
sejarah “Lamuri” di Lamreh, “Indrapurwa” di Ujung Pancu, “Benteng Indra Patra” di Ladong dan situs bersejarah saat terjadinya peperangan antara Pasukan Teuku Umar Johan Pahlawan dengan pasukan Belanda di Kabupaten Aceh Barat serta situs-situs penting lainnya pada beberapa daerah lainnya di kawasan pantai utara-timur Aceh yang juga perlu mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah untuk segera dilakukan revitalisasi dan registrasi ulang. Dari jumlah dan jenis cagar budaya yang tersebut di atas, hanya 10 bangunan cagar budaya yang telah memiliki pengakuan sebagai situs budaya melalui Surat Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Registrasi Nasional), sehingga perlu mendapat perhatian serius untuk pelestarian dan pengembangan lebih lanjut. Jenis cagar budaya penting lainnya yang berupa benda, naskah, bangunan bersejarah, struktur (bekas peninggalan sejarah), situs dan kawasan, seperti kitab kuno, benteng peperangan, bangunan rumah peninggalan Kolonial Belanda, kawasan Tsunami, dll. Perlu juga mendapat perhatian melalui kegiatan pelestarian dan pengelolaan cagar budaya berbasis masyarakat, baik yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Aceh, maupun Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Kegiatan pelestarian dan pengelolaan dianggap penting
yang bertujuan untuk
meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan, khususnya untuk tujuan pendidikan, penelitian dan pariwisata. Dengan demikian, registrasi situs budaya/sejarah perlu segera mendapatkan perhatian dan dukungan, baik pada tingkat daerah, nasional, maupun internasional dengan melibatkan para tim ahli, seperti sejarawan, antropolog dan sosiolog. Diantara keseluruhan jumlah situs/bangunan cagar budaya yang terdapat di Aceh, sekitar 60 (enam puluh) situs/bangunan cagar budaya tersebut telah memiliki Juru Pelihara, sehingga ke depan perlu ditingkatkan jumlah dan kapasitas SDM Juru Pelihara di berbagai situs cagar budaya yang ada di Aceh (UPT. Badan Pelestarian Cagar Budaya/Data 2011). Aceh juga memiliki kekayaan budaya tak benda yang menarik lainnya, seperti tarian, adat istiadat dan kegiatan spiritual. Atraksi seni budaya tak benda dianggap penting dalam rangka mendukung keberadaan kekayaan budaya benda di Aceh. Budaya tak benda meliputi seni tari yang terdapat pada masing-masing daerah di Aceh, seperti rapai, rapai 5
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB I
debus, rapai geleng, likok pulo, meuseukat, seureune kalee, seudati, saman, ranup lampuan, pemulia jamee, marhaban, didong, rebana dan qasidah gambus, sastra, pantun, syair, hikayat, seumapa, seni lukis (kaligrafi), dalail khairat, meurukon, dll. Tabel. I.2 memperlihatkan Rekapitulasi Tarian Kabupaten/Kota se Aceh Tahun 2011.
Tabel I.2 Rekapitulasi Tarian Kabupaten/Kota se Aceh Tahun 2011 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Kab/Kota Aceh Barat Aceh Barat Daya Aceh Besar Aceh Jaya Aceh Selatan Aceh Singkil Aceh Tamiang Aceh Tengah Aceh Tenggara Aceh Timur Aceh Utara Bener Meriah Bireuen Gayo Lues Banda Aceh Langsa Lhokseumawe Sabang Nagan Raya Pidie Pidie Jaya Simeulue Subulussalam Jumlah
Jumlah Tarian 20 0 7 0 21 15 13 16 5 6 6 0 21 12 20 10 15 7 0 7 0 11 9 221
Sumber: Database Kebudayaan & Pariwisata Aceh (2011)
Setiap jenis tarian setiap daerah memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri yang menyampaikan pesan-pesan moral kepada masyarakat, sehingga perlu terus dilakukan pelestarian dan penguatan secara intensif sesuai dengan nilai-nilai dan tradisi budaya yang bersifat Islami. Keunikan dan keindahan tari-tarian tersebut tidak hanya berfungsi sebagai upaya pelestarian seni budaya daerah, namun juga menjadi daya tarik tersendiri dalam 6
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB I
rangka menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kesejahteraan dan kebanggaan masyarakat. Jenis tari-tarian tersebut juga terus dilakukan pelestarian, pengembangan dan promosi oleh Pemerintah dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat atau budayawan/seniman melalui pembentukan sanggar-sanggar kesenian yang ada di daerah yang jumlahnya telah mencapai hampir 1.133 sanggar kesenian. Pada umumnya, keberadaan sanggar-sanggar kesenian tersebut selalu mendapat pembinaan dan dukungan dari Pemerintah Daerah melalui alokasi bantuan dana hibah atau bantuan sosial lainnya. Selain tari-tarian, Aceh juga memiliki 44 (empat puluh empat) kekayaan budaya tak benda lainnya yang bersifat tradisi atau adat istiadat yang berbeda penampilannya antara satu daerah dengan daerah lainnya di Aceh, seperti kenduri tolak bala, kenduri laot, kenduri blang, kenduri glee, adat perkawinan, turun tanah bayi, sunatan, kenduri maulid, rabu habeh, semeulung dan semeunap pada makam Raja Meureuhom Daya di Lamno, dan lain-lain. Semua budaya tak benda tersebut menjadi daya tarik tersendiri, sehingga perlu terus dilestarikan dan dikembangkan sebagai khasanah budaya Aceh. Selain kekayaan dan keberagaman budaya, Aceh juga memiliki kekayaan dan keberagaman Sumber Daya Alam yang terdiri dari kawasan pegunungan, dataran, perairan/pantai dan pemandangan alam lainnya di sepanjang kawasan pantai utara-timur pantai barat-selatan dan dataran tinggi Gayo. Kekayaan dan keberagaman sumber daya alam tersebut memiliki potensi yang tidak hanya diberdayakan bagi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat,
melainkan juga dapat
dikembangkan sebagai potensi
pengembangan wisata, khususnya wisata budaya yang dipadukan dengan potensi wisata alam dan wisata minat khusus menarik lainnya di Aceh. Menindaklanjuti Visi Pemerintah Aceh Tahun 2012-2017: “Aceh yang bermartabat, sejahtera, berkeadilan dan mandiri berlandaskan UUPA sebagai wujud MoU Helsinki”, terdapat 3 (tiga) program prioritas dari 10 (sepuluh) Program Prioritas Pembangunan Aceh di bidang kebudayaan dan pariwisata menuju masyarakat Aceh yang bermartabat, sejahtera, berkeadilan dan mandiri, yaitu: Dinul Islam Adat dan Budaya, Ketahanan Pangan dan Nilai Tambah Produk dan Penanggulangan Kemiskinan. Untuk mencapai keberhasilan prioritas tersebut, Pemerintah Aceh melalui dukungan semua pihak perlu melakukan percepatan pembangunan budaya dan ekonomi Aceh melalui 7
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB I
penguatan nilai budaya dan pengembangan industri pariwisata yang didukung dengan keragaman seni budaya Aceh, keindahan alam dan peninggalan Tsunami (Tsunami heritage) dengan selalu berpedoman pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai Dinul Islam. Pengembangan industri tersebut
diharapkan dapat
meningkatkan kontribusi
penerimaan devisa bagi pemerintah daerah, memperluas kesempatan berusaha dan menciptakan lapangan pekerjaan dan usaha baru bagi masyarakat Aceh dalam rangka penanggulangan penggangguran dan pengentasan kemiskinan di daerah. Dalam rangka memajukan industri pariwisata Aceh secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, perlu dirancang perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan bidang kebudayaan dan pariwisata secara professional dan proporsional dengan memberdayakan seluruh potensi daerah, seperti SDA, SDM dan keanekaragaman seni budaya dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait dan berpedoman pada Qanun (Perda) Aceh tentang Kepariwisataan Aceh dan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Aceh (RIPPDA). Memajukan industri pariwisata Aceh perlu dilakukan melalui prinsip “pro syariah, pro job, pro growth, pro poor dan pro lingkungan”. Melalui prinsip tersebut, pengembangan pariwisata Aceh akan memiliki arah dan sasaran sesuai harapan kita semua serta memberi dampak positif dalam memelihara dan melestarikan kekayaan seni budaya Aceh yang bersifat Dinul Islam, yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah yang dimanifestasikan melalui peningkatan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Aceh. Aceh memiliki kekayaan dan keberagaman budaya yang bersifat unik dan menarik yang tersebar hampir di seluruh Aceh, namun perlu terus dilakukan pengembangan dan promosi yang diarahkan untuk mendukung kunjungan wisatawan, terutama wisatawan nusantara dan mancanegara ke Aceh tanpa meninggalkan atau menciptakan benturan (clash) dengan nilai-nilai budaya Aceh yang bersifat Dinul Islam. Pada umumnya, minat wisatawan yang berkunjung ke Aceh lebih banyak bermotif wisata alam, baik pada akhir pekan maupun saat liburan. Jenis wisata seperti ini sering disebut wisata massal. Padahal tren wisata global saat ini lebih mengutamakan wisata budaya, khususnya wisatawan mancanegara.
8
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB I
Pengembangan jenis wisata budaya yang didukung dan dipadukan dengan pesona alam akan lebih bermanfaat dan berdampak positif baik terhadap upaya pelestarian budaya maupun lingkungannya, karena wisata budaya adalah wisatawan dengan minat khusus dan berlaku sepanjang tahun. Selain itu, wisata budaya lebih mengutamakan kualitas (quality tourism). Sementara wisata massal hanya sebagai ajang refreshing keluarga yang tidak banyak memberikan nilai tambah secara ekonomi bagi masyarakat setempat. Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh bersama dengan stakeholder terkait lainnya terus berupaya dalam memajukan dan mempromosikan Aceh sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) budaya yang berpadukan dengan wisata alam lainnya sesuai dengan identitas keacehan serta mengembangkan berbagai potensi pariwisata lainnya sebagai media promosi Aceh pada tingkat nasional dan internasional. Terletak strategis di kawasan Selat Malaka yang merupakan salah satu jalur pelayaran internasional, Aceh memiliki sekitar 822 buah objek wisata (2011) yang telah terdata dan telah dikembangkan yang terdiri dari 470 (alam), 256 (budaya) dan 96 (minat khusus). Seluruh objek wisata tersebut yang memiliki nilai tambah dan nilai jual secara ekonomi tersebar hampir di seluruh Aceh. Tabel I.3 memperlihatkan Jumlah Objek Wisata Aceh Menurut Jenis.
9
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB I
Tabel I. 3 Jumlah Objek Wisata Aceh Menurut Jenis 2011 No
Kab/Kota
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Aceh Barat Aceh Barat Daya Aceh Besar Aceh Jaya Aceh Selatan Aceh Singkil Aceh Tamiang Aceh Tengah Aceh Tenggara Aceh Timur Aceh Utara Bener Meriah Bireuen Gayo Lues Banda Aceh Langsa Lhokseumawe Sabang Nagan Raya Pidie Pidie Jaya Simeulue Subulussalam TOTAL
Jlh Objek 43 33 84 55 92 5 26 22 19 43 38 28 40 38 42 11 15 22 25 45 50 39 7 822
Alam 25 28 41 46 62 3 16 7 12 22 10 25 27 26 4 6 8 17 14 20 15 32 4 470
Jenis Objek Budaya Minat Khusus 16 2 3 2 35 8 9 0 23 7 0 2 7 3 8 7 3 4 17 4 23 5 3 0 8 5 7 5 22 16 4 1 2 5 5 0 9 2 14 11 34 1 1 6 3 0 256 96
Sumber: Database Kebudayaan & Pariwisata Aceh (2011)
Seluruh objek wisata tersebut memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan nusantara dan mancanegara, sehingga menjadi potensi pengembangan pariwisata Aceh masa depan serta peluang investasi bagi investor dalam melakukan kerjasama investasi di sektor industri pariwisata. Aceh sebagai bahagian dari Indonesia yang sarat dengan berbagai peristiwa bersejarah pada masa lalu, khususnya sejarah Islam, Aceh juga dikenal dengan berbagai sebutan menarik, seperti “Serambi Mekkah”, “Bumi Iskandar Muda”, “Bumi Srikandi”, “Daerah Modal” dan “Tanah Rencong”. Sebutan tersebut akan sangat menguntungkan Aceh sebagai sebuah “branding image” dalam rangka mempromosikan Aceh sebagai salah satu DTW Budaya/Syariah di Indonesia. 10
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB I
Sebutan menarik tersebut tidak berlebihan karena sejarah Aceh pada masa lalu telah banyak melahirkan ulama-ulama besar dalam memajukan Islam dan terkenal hingga ke Jazirah Arab, seperti Syeh Abdurrauf As Singkili, Syamsuddin Assumatrani, Nuruddin Arraniry, Hamzah Fanshuri dan ulama-ulama kharismatik lainnya yang ada di seluruh kabupaten/kota di Aceh. Namun, pengembangan berbagai potensi tersebut tidak akan memiliki arti apapun secara ekonomi dan investasi bila tidak direncanakan dan dirancang secara serius dengan melibatkan para ahli di bidangnya. Berbagai produk wisata tersebut perlu terus ditata dan dikembangkan dengan selalu mengkedepankan ide, kreatifitas dan inovasi manusia, sehingga produk wisata Aceh akan memiliki nilai tambah yang bersifat khas, kekinian dan menarik menuju industri ekonomi kreatif Aceh masa depan yang memiliki nilai tambah dan daya saing tinggi di pasar global. Pemerintah Aceh bersama masyarakat Aceh sudah memiliki komitmen untuk menjadikan Aceh sebagai DTW yang aman, nyaman dan menarik di kawasan paling barat Republik Indonesia. Komitmen tersebut juga sudah disampaikan secara politis di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia melalui Pencanangan “Visit Aceh 2013” pada tanggal 12 November 2012 di Kemenparekraf RI. Pencanangan “Visit Aceh 2013” menjadi momentum dan media strategis dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat dan wisatawan dalam dan luar negeri bahwa Aceh dengan berbagai keunikan dan daya tarik wisata budaya, alam, keramahan masyarakat Aceh, sejarah Aceh masa lalu dan kesiapan sarana pendukung wisata telah siap sebagai DTW yang bernuansa budaya dengan branding image “Aceh Serambi Mekkah, Kaya Budayanya dan Indah Alamnya”. Pencanangan tersebut diharapkan juga menjadi bahan evaluasi dan motivasi bagi Pemerintah Kabupaten/Kota lainnya untuk lebih fokus menggali dan membangun potensi ekonomi daerahnya melalui pengembangan industri pariwisata sesuai dengan karakteristik, keunggulan dan keunikan daerah tanpa harus menciptakan benturan “clash” nilai-nilai syariah dan kearifan lokal masyarakat Aceh. Program “Visit Aceh 2013” dengan berbagai kegiatan unggulannya juga akan menentukan keberhasilan daerah dalam membangun pencitraan positif tentang kondisi terakhir Aceh pasca konflik dan Tsunami, menciptakan strategi untuk terus menggali dan 11
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB I
memberdayakan berbagai potensi daerah sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta menjadi indikator keberhasilan daerah dalam rangka menjadikan Aceh sebagai “Daerah Tujuan Investasi” yang aman dan menjanjikan bagi para investor. Berdasarkan Data Lima tahun terakhir ini (2008-2012), angka kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Aceh terus menunjukkan trend yang positif atau rata-rata meningkat 10% dari 727.363 (2008) wisatawan menjadi 731.219 (2009) wisatawan, 740.727 wisatawan (2010) dan 987.599 wisatawan (2011). Pada 2012 angka ini meningkat menjadi 1.055.793 wisatawan atau 6,7%. Khusus untuk wisatawan nusantara, rata-rata peningkatan jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung ke Aceh sebesar 13,47 % per tahun. Sementara, untuk wisatawan mancanegara, rata-rata peningkatan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Aceh sebesar 19,85 % per tahun. Diprediksikan trend kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Aceh akan terus mengalami peningkatan seiring dengan perkembangan industri pariwisata Aceh. Tabel I.4 memperlihatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Aceh Tahun 2008-2012.
Tabel I.4 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Aceh Tahun 2008–2012 No.
Klasifikasi Kunjungan
1. 2.
Wisatawan Mancanegara Wisatawan Nusantara
Tahun 2008
2009
2010
2011
2012
17.282 710.081
18.589 712.630
20.648 720.079
28.053 28.993 959.546 1.026.800
Sumber: Database Kebudayaan & Pariwisata Aceh (2012)
Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan tersebut tidak hanya disebabkan karena adanya Pencanangan “Visit Aceh 2013”, namun juga akibat semakin dikenalnya Aceh pasca Tsunami sebagai DTW Budaya atau Syariah melalui kegiatan promosi wisata yang dilakukan oleh berbagai LSM serta kegiatan promosi wisata Aceh ke luar negeri oleh para pekerja sosial yang dilakukan secara sukarela demi memajukan pariwisata Aceh. Indikator lainnya juga didukung dengan semakin meningkatnya penyediaan sarana/ fasilitas pendukung wisata dan pelayanan jasa wisata lainnya yang terdiri dari 27 hotel bintang (1.422, 212 kamar) dan hotel non bintang (2.935 kamar), 35 restoran, 568 rumah makan dengan 3.172 meja dengan kapasitas sekitar 12.148 kursi dan 107 Biro Perjalanan Wisata (BPW), 15 toko souvenir dan industri pemanduan jasa wisata lainnya. 12
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB I
Mengingat industri pariwisata Aceh baru masuk pada tahap pengenalan dan pengembangan produk, sehingga perlu dirancang berbagai program budaya dan pariwisata yang bersifat menarik dan up to date dalam rangka meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke Aceh yang didukung dengan berbagai strategi marketing, baik melalui pendekatan co-based marketing, IT-based marketing, maupun society-based marketing. Pendekatan ini dianggap perlu dalam rangka memaksimalkan kunjungan wisatawan ke Aceh, yang tidak hanya dilihat dari aspek jumlah kunjungan saja, melainkan juga aspek “multiplier effect” lainnya dari kunjungan tersebut, seperti berapa besaran pengeluaran wisatawan dan jumlah hari (lama tinggal) wisatawan di Aceh yang akan berdampak langsung secara ekonomi kepada masyarakat “economic leakage”. Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dapat dilakukan dengan pembinaan kepada masyarakat di sekitar objek wisata, penyediaan sarana dan prasarana kepariwisataan, menyediakan akses ke objek wisata, membuka peluang sebesar-besarnya kepada investor untuk melakukan kegiatan investasi di Aceh dengan mempermudah pelayanan dan meringankan beban pajak bagi investor yang berminat. Dalam rangka mendukung pencapaian keberhasilan sektor kebudayaan dan pariwisata di daerah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh perlu menyelenggarakan fungsi perumusan kebijakan daerah, kebijakan pelaksanaan dan kebijakan teknis di bidang kebudayaan dan pariwisata.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga memiliki peran
penting dan strategis dalam meningkatkan pemahaman keragaman budaya, menyelesaikan masalah tanpa kekerasan dan mengembangkan interaksi dan komunikasi antar budaya. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh juga berperan penting sebagai penyelenggara pembangunan kepariwisataan yang terintegrasi dalam pembangunan daerah yang dilakukan secara sistematis, terencana, terpadu, berkelanjutan dan bertanggung jawab dengan tetap memberikan perlindungan dan pembinaan terhadap nilai-nilai agama, budaya lokal yang hidup di dalam masyarakat, kelestarian dan mutu lingkungan hidup, serta peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka menindaklanjuti arah dan kebijakan pembangunan tersebut, maka diperlukan suatu dokumen yang berisi tentang pedoman kinerja, arah kebijakan dan program kerja yang tertuang dalam sebuah dokumen perencanaan yang disebut ”Rencana Strategis” atau ”RENSTRA” Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh. RENSTRA Dinas 13
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB I
Kebudayaan dan Pariwisata Aceh diharapkan dapat menjawab berbagai permasalahan dan tantangan dalam rangka membangun dan mensejahterakan masyarakat Aceh melalui pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata. Melalui dokumen RENSTRA ini, pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata Aceh akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) yang pada akhirnya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat di daerah. RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 ini disusun untuk mencapai agenda pembangunan daerah, khususnya berkaitan dengan pembangunan kebudayaan dan pariwisata yang berlandaskan pada falsafah hidup dan nilai-nilai budaya Aceh yang Islami, meningkatkan nilai tambah dan daya saing daerah serta menciptakan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa. RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh ini menjadi Dokumen Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh untuk masa kerja 5 (lima) tahun mendatang. Dokumen ini juga menjadi penting karena dalam masa lima tahun tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai dengan dokumen perencanaan ini. Adapun urgensi penyusunan RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh ini adalah: 1.
Menjadi acuan penyusunan RENJA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
2.
Dasar penilaian kinerja Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
3.
Menjadi acuan Penyusunan LAKIP Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh juga dapat dijadikan sebagai
bahan evalusi bidang kebudayaan dan pariwisata, sehingga pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata dapat berjalan secara lebih sistematis, komprehensif, terpadu dan dapat dipertanggungjawabkan. Dokumen RENSTRA ini bersifat menengah, namun tetap fokus pada jangka panjang dan mengacu kepada Visi dan Misi Gubernur Aceh Tahun 2012-2017, sehingga rumusan Visi, Misi dan Arah Kebijakan Pembangunan Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Aceh untuk 5 (lima) tahun mendatang dapat bersinergi dengan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten/Kota. Dalam rangka mewujudkan visi, misi dan arah kebijakan yang tertuang dalam dokumen RENSTRA ini, perlu didukung dengan strategi umum, yang kemudian 14
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB I
diterjemahkan ke dalam program-program pembangunan dan diuraikan dalam kegiatankegiatan yang mendukung masing-masing program tersebut.
1.2. Landasan Hukum Beberapa
peraturan
dan
perundang-undangan
yang
mendasari
Penyusunan
RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 adalah: 1.
Undang-Undang No. 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Dinas Pariwisata Provinsi Aceh dan Perubahan Provinsi Sumatera Utara
2.
Undang-Undang No. 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh
3.
Undang-Undang No. 37 Tahun 2000 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor
2 tahun 2000 tentang Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang 4.
Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
5.
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
6.
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang–Undang
No. 8 Tahun 2005 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 32 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang 7.
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
8.
Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
9.
Undang-Undang No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
10. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang RPJP Nasional 11. Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan 12. Undang-undang No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya 13. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional 14. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2009 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah 15
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB I
15. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2010 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPARNAS) 16. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014 17. Intruksi Presiden No. 16 Tahun 2005 tentang Kebijakan Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata 18. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan No. 28 Tahun 2010, No. 0199/M PPN/04/2010, No. PMK 95/PMK 07/2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah 20. Qanun No. 5 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas 21. Qanun Aceh No. 9 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Aceh (RPJPA) Tahun 2005-2025 22. Peraturan Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam No. 33 Tahun 2009 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam 23. Peraturan Gubernur No. 70 Tahun 2012 tanggal 29 Oktober 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) Tahun 2012 – 2017 (Berita Daerah Nomor 121)
1.3. Maksud dan Tujuan Sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) Pasal 1 Ayat 7 menyebutkan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah, selanjutnya disebut RENSTRA-SKPA adalah dokumen perencanaan SKPA untuk Periode 5 (lima) tahun dan menjadi sebuah dokumen yang menjadi acuan bagi penyusunan Rencana Kerja Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam bentuk dokumen Rencana Kerja (RENJA) Satuan 16
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB I
Kerja Perangkat Aceh (SKPA) sebagai landasan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (RAPBA). Maksud penyusunan RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 ini adalah sebagai pedoman dan arah kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh untuk jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Kebijaksanaan dan program kegiatan disesuaikan antara program daerah dengan program nasional bidang kebudayaan dan pariwisata, sehingga pelaksanaan program pembangunan akan berjalan secara efektif dan efisien.
Sementara, tujuan penyusunan RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Aceh Tahun 2012–2017 ini adalah: 1.
Sebagai
panduan penyusunan rencana program/kegiatan tahunan,
sehingga
program/kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan sasaran dan target yang jelas yang mengacu pada dokumen RENSTRA ini dan melalui dokumen RENSTRA ini tujuan akhir pembangunan 5 (lima) tahun bidang kebudayaan dan pariwisata dapat tercapai 2.
Program/kegiatan
setiap
tahun
dapat
dilaksanakan
secara
konsisten
dan
berkesinambungan 3.
Peningkatan akuntabilitas unit kerja melalui perencanaan dan pelaksanaan yang bertanggung jawab
4.
Peningkatan efektifitas dan produktifitas unit kerja melalui pemanfaatan kemampuan sumber daya aparatur secara maksimal
17
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB I
1.4
Sistematika Penulisan BAB I
: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DISBUDPAR ACEH 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Disbudpar Aceh 2.2. Sumberdaya Disbudpar Aceh 2.3. Kinerja Pelayanan Disbudpar Aceh 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Disbudpar Aceh BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Disbudpar Aceh 3.2. Telaah Visi, Misi dan Program KDH dan Wakil KDH Terpilih 3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHS 3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis BAB IV : VISI, MISI , TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Disbudpar Aceh 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Disbudpar Aceh 4.3. Strategi dan Kebijakan Disbudpar Aceh BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB VI : INDIKATOR KINERJA SKPA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMA
18
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB II
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEBUDAYAN DAN PARIWISATA ACEH
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kebudayan dan Pariwisata Aceh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah di Bidang Kebudayaan dan Pariwisata adalah salah satu dinas/instansi teknis yang berasal dari penggabungan 2 (dua) dinas teknis sebelumnya yaitu: Dinas Kebudayaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Dinas Pariwisata Provinsi Nanggroe Aceh sesuai dengan Qanun Nomor 5 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas (struktur organisasi disbudpar terlampir). Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang dipimpin oleh Kepala Dinas bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Aceh melalui Sekretaris Daerah. Sesuai dengan Qanun Nomor 5 Tahun 2007, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh mempunyai tugas dan melaksanakan Tugas Umum Pemerintahan di bidang Kebudayaan dan Kepariwisataan
sesuai
dengan
Perundang-undangan
yang
berlaku.
Dalam
menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh memiliki fungsi: 1.
Pelaksanaan urusan ketatausahaan dinas
2.
Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang
3.
Penyusunan kebijakan teknis di bidang kebudayaan dan pariwisata di daerah
4.
Pembinaan teknis di bidang kebudayaan dan pariwisata kabupaten/kota
5.
Pembinaan terhadap usaha pariwisata di Provinsi Aceh
6.
Pemberian rekomendasi perizinan di bidang kebudayaan dan pariwisata lintas kabupaten/kota
7.
Pelaksanaan tugas penyiapan rancangan peraturan dan produk hukum di bidang kebudayaan dan pariwisata
8.
Pengawasan dan pengendalian di bidang kebudayaan dan pariwisata
9.
Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya di bidang kebudayaan dan pariwisata
10. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) 19 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB II
Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana tersebut diatas, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memiliki kewenangan: a.
Penyelenggaraan dan pembinaan museum suaka peninggalan sejarah, kepurbakalaan, kesenian, kajian sejarah dan nilai tradisional serta pengembangan bahasa, adat dan budaya daerah
b.
Perencanaan dan pengendalian pembangunan regional secara makro bidang kebudayaan dan pariwisata
c.
Pelatihan SDM di bidang kebudayaan dan pariwisata
d.
Penelitian di bidang kebudayaan dan pariwisata
e.
Promosi dan pemasaran kebudayaan dan pariwisata Aceh
f.
Perencanaan tata ruang provinsi di bidang kebudayaan dan pariwisata
g.
Pengembangan dan pengaturan objek usaha sarana dan jasa pariwisata Aceh
h.
Pembuatan standarisasi pelayanan usaha sarana dan prasarana pariwisata Dalam mendukung pelaksanaan tugas, pokok dan fungsi sesuai dengan Qanun Nomor
5 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh memiliki Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang terdiri dari: 1 (satu) orang Eselon II/a, 10 (sepuluh) orang Eselon III/a dan 30 (tiga puluh) orang Eselon IV/a dengan susunan struktur organisasinya sebagai berikut: 1.
Kepala Dinas
2.
Sekretariat, terdiri dari:
3.
-
Sub Bagian Umum
-
Sub Bagian Kepegawaian
-
Sub Bagian Keuangan
Bidang Program dan Pelaporan, terdiri dari: -
Seksi Data dan Informasi
-
Seksi Penyusunan Program
-
Seksi Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
20 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB II
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Bidang Adat dan Nilai Budaya, terdiri dari: -
Seksi Adat Istiadat
-
Seksi Nilai Budaya
-
Seksi Pranata Sosial
Bidang Bahasa dan Seni, terdiri dari: -
Seksi Bahasa
-
Seksi Seni
-
Seksi Kemitraan
Bidang Pengembangan Permeseuman, Sejarah dan Kepurbakalaan (PPSK), terdiri dari: -
Seksi Permeseuman
-
Seksi Pelestarian Sejarah
-
Seksi Kepurbakalaan
Bidang Pengembangan Destinasi, terdiri dari: -
Seksi Objek dan Daya Tarik Wisata
-
Seksi Pemberdayaan Lembaga dan Masyarakat Pariwisata
-
Seksi Pengembangan Kawasan Wisata
Bidang Pemasaran, terdiri dari: -
Seksi Promosi Pariwisata
-
Seksi Atraksi Wisata
-
Seksi Pelayanan Informasi Wisata
Bidang Pengembangan Usaha Pariwisata, terdiri dari: -
Seksi Usaha Akomodasi dan Restoran
-
Seksi Usaha Jasa Pariwisata
-
Seksi Standardisasi Produk Usaha Pariwisata
21 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB II
10. Unit Pelaksana Teknis Dinas Taman Seni dan Budaya, terdiri dari: -
Kepala UPTD
-
Sub Bagian Tata Usaha
-
Seksi Pengelolaan Taman Budaya
-
Seksi Pengelolaan Taman Sulthanah Shafiatuddin; dan
-
Kelompok Jabatan Fungsional
11. Unit Pelaksana Teknis Dinas Museum Aceh, terdiri dari: -
Kepala UPTD
-
Sub Bagian Tata Usaha
-
Seksi Koleksi dan Bimbingan Edukasi
-
Seksi Preparasi dan Konservasi
-
Kelompok Jabatan Fungsional
2.2. Sumberdaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh memiliki 306 personil/pegawai, baik pegawai, maupun non pegawai yang ditempatkan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dan UPTD dengan perincian berdasarkan jumlah dan jenis kelamin sebagaimana tersebut pada tabel berikut ini:
Tabel II.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2012 No.
Satuan Kerja/Bidang
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1.
Kepala Dinas
1
-
1
2.
Sekretariat
24
12
36
3.
Program & Pelaporan
8
6
14
4.
Adat & Nilai Budaya
8
9
17
5.
Bahasa & Seni
13
9
22
6.
PPSK
9
8
17
7.
Pengembangan Destinasi
8
5
13
22 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB II
No.
Satuan Kerja/Bidang
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
8.
Pemasaran
8
8
14
9.
Pengembangan Usaha Pariwisata
7
8
14
10.
Satpam (PNS)
13
-
8
11.
UPTD Museum Aceh
23
16
36
12.
Satpam UPTD Museum Aceh
5
-
5
13.
UPTD Taman Seni & Budaya
22
5
23
14.
Kontrak a. Administrasi
7
11
18
b. Satpam
20
-
20
c. Cleaning Service
37
-
37
208
98
306
Total
Sementara, dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh juga memiliki jumlah dan kekuatan personil/pegawai yang beragam berdasarkan Jenjang Kepangkatan dan Pendidikan Tahun 2012 sebagaimana tersebut pada tabel berikut ini:
23 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB II
Tabel II.2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Kepangkatan dan Pendidikan Tahun 2012 Pangkat No
Pendidikan
Satuan Kerja I
II
III
IV
Jlh
SD
SMP
SMA
D-3
S-1
S-2
S-3
Jlh
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
1
1
-
13
18
5
36
-
-
14
2
16
4
-
36
-
2
10
2
14
-
-
1
1
10
2
-
14
-
3
11
3
17
-
-
3
2
9
3
-
17
-
5
14
3
22
-
-
7
4
8
3
-
22
-
4
12
1
17
-
-
3
1
13
-
-
17
-
2
10
1
13
-
-
3
-
10
-
-
13
-
4
10
1
15
-
-
3
1
10
1
-
15
1.
Kepala Dinas
2.
Sekretariat;
3.
Bidang Program Pelaporan;
4.
Bidang Adat dan Nilai Budaya;
5.
Bidang Bahasa dan Seni;
6.
Bidang PPSK
7.
Bidang Pengembangan Destinasi;
8.
Bidang Pemasaran;
9.
Bidang Pengembangan Usaha Pariwisata;
-
5
10
1
16
-
-
3
3
9
1
-
16
10.
UPTD Taman Seni dan Budaya
1
10
14
2
27
-
-
20
-
5
2
-
27
11.
UPTD Museum Aceh
-
11
28
1
40
1
-
19
5
14
1
-
40
12.
Satpam (PNS)
3
10
-
-
13
-
-
3
10
-
-
-
13
13.
Kontrak
-
-
-
-
-
-
1
7
4
6
-
-
18
-
-
-
-
-
-
3
16
1
-
-
-
20
-
-
-
-
-
2
3
32
-
-
-
-
37
4
69
137
21
231
3
10
141
24
110
17
- Administrasi - Satpam - Cleaning Service
Total
dan
1
306
Dilihat dari kepangkatannya pegawai di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh lebih banyak Golongan III yaitu sebanyak 137 orang dari jumlah karyawan/karyawatinya, kemudian golongan II sebanyak 69 orang, golongan IV sebanyak 24 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB II
21 orang dan golongan I berjumlah 4 orang. Jenjang pendidikan didominasi oleh jejang pendidikan Sarjana (S1) yaitu sebanyak 110 orang dengan berbagai macam bidang studi, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas(SLTA) sebanyak 141 orang, jenjang pendidikan Diploma-3 (D3) sebanyak 24 orang, jejang pendidikan Pasca Sarjana (S2) sebanyak 17 orang, jenjang pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) berjumlah 10 orang, jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 3 orang dan jenjang pendidikan Doktoral (S3) sebanyak 1 orang. 2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dengan berbagai halangan dan tantangan telah berhasil melaksanakan pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata melalui berbagai program dan kegiatan selama 5 (lima) tahun terakhir (2007–2012) dan telah mencapai tingkat memuaskan. Keberhasilan ini juga tidak terlepas dari daya serap anggaran dan keterlibatan/dukungan masyarakat serta stakeholder terkait lainnya dalam berbagai kegiatan pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata dengan kategori positif. Perencanaan yang dilakukan telah sesuai dengan tingkat pencapaian target pelaksanaan program/kegiatan di lapangan. Proses pelaksanaan kegiatan secara reguler atau perbandingan output dan outcome telah mencapai keberhasilan program/kegiatan dengan sangat baik sesuai dengan maksud dan tujuan RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2007–2012. Meskipun demikian, mengingat tantangan bidang kebudayaan dan pariwisata Aceh 5 (lima) tahun ke depan semakin berat yang menyangkut dengan isu-isu modernisasi, kemajuan teknologi dan pasar global serta tuntutan sarana/prasarana pariwisata yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan wisatawan, maka diperlukan perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan bidang kebudayaan dan pariwisata yang dilakukan secara professional dan proporsional dengan memberdayakan seluruh potensi daerah, seperti SDA, SDM dan keanekaragaman seni budaya dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait dan berpedoman pada Qanun Aceh tentang Kepariwisataan Aceh dan RIPPDA Aceh melalui prinsip “pro syariah, pro job, pro growth, pro poor dan pro lingkungan”.
25 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB II
Keberpihakan dan alokasi anggaran yang memadai dari berbagai sumber, seperti APBA, APBN dan APBK sangat diharapkan, tidak hanya untuk membiayai seluruh program prioritas bidang kebudayaan dan pariwisata Aceh berdasarkan isu-isu strategis, namun juga untuk mencapai keberhasilan Visi/Misi Pemerintah Aceh Tahun 2013-2017 yaitu mewujudkan “ACEH YANG BERMARTABAT, SEJAHTERA, BERKEADILAN DAN MANDIRI BERLANDASKAN UUPA SEBAGAI WUJUD MOU HELSINKI” dan Visi/Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 yaitu mewujudkan “ACEH DESTINASI WISATA SYARIAH UNGGULLAN DI ASIA TENGGARA 2017 ”.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Akibat kemajuan sistem informasi, telekomunikasi dan komunikasi yang begitu pesat serta dampak aktifitas perdagangan bebas, pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata juga mengalami dampak langsung seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi. Tantangan terhadap lingkungan internal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memperlihatkan unsur-unsur tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata: 1.
Tantangan a.
Pengaruh budaya luar (westernisasi) yang masuk ke Aceh
b.
Kurangnya kreatifitas dan inovasi dalam mengembangkan kesenian Aceh
c.
Kurang terpeliharanya Cagar Budaya Aceh
d.
Rendahnya minat masyarakat dalam mengunjungi museum
e.
Kurangnya minat investor pariwisata dalam menanamkan modalnya di Aceh
f.
Rendahnya SDM dalam bidang kebudayaan dan pariwisata
g.
Rendahnya pemahaman positif masyarakat terhadap industri pariwisata
h.
Rendahnya keterlibatan masyarakat dalam pemeliharaan sarana pariwisata
i.
Gencarnya pembangunan pariwisata secara nasional dan internasional
26 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB II
2.
Peluang a.
UU. RI No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
b.
Pencanangan ”Visit Aceh 2013”
c.
Memiliki kekayaan dan keanekaragaman objek wisata yang terdiri dari objek wisata budaya, alam dan minat khusus
d.
Berkembangnya industri pariwisata internasional sebagai industri ramah lingkungan dan isu perubahan iklim
e.
Meningkatnya kesadaran masyarakat global terhadap wisata alam (back to nature)
f.
Meningkatnya minat wisatawan global untuk berkunjung ke Aceh pasca Tsunami sebagai tujuan wisata budaya, pendidikan dan syariah
g.
Memiliki akses langsung tanpa hambatan ke berbagai negara asing melalui laut dan udara
h.
Bandara Sultan Iskandarmuda sebagai Bandara Internasional dan didukung dengan perberlakuan ”Visa On Arrival” bagi wisatawan mancanegara
i.
Kejayaan sejarah Aceh masa lalu dan hubungan sejarah Aceh dengan berbagai negara lainnya di dunia
j.
Pengalaman beragama dan adat-istiadat
masyarakat
Aceh mendorong
keberhasilan pelaksanaan Syariat Islam di Aceh k.
Pelaksanaan Syariat Islam adalah salah satu Program Prioritas Pemerintah Aceh melalui Rencana Strategis Pemerintah Daerah
l.
Eksistensi tokoh-tokoh ulama/sejarah dan ketersediaan literatur Islam/naskahnaskah kuno
m.
Budaya Aceh yang Islami menjadi daya tarik dalam kerjasama budaya regional, khususnya di kawasan Selat Malaka
n.
Museum Tsunami Aceh sebagai icon wisata Tsunami internasional
o.
Sabang sebagai Kawasan Pengembangan Wisata (Renstra Kemenparekraf R.I.)
27 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya memiliki beberapa bidang pekerjaan yang terdiri dari 1 (satu) sekretariat (sekretaris), 7 (tujuh) bidang teknis (Bidang Program dan Pelaporan, Bidang Adat dan Nilai Budaya, Bidang Bahasa dan Seni, Bidang Pengembangan Permuseuman, Sejarah dan Kepurbakalaan, Bidang Pengembangan Destinasi, Bidang Pemasaran dan Bidang Pengembangan Usaha Pariwisata) dan 2 (dua) Unit Pelaksana Tugas Teknis/UPTD (UPTD Museum Aceh dan UPTD Taman Seni dan Budaya Aceh). Sekretariat mempunyai tugas melakukan urusan ketatausaaan, rumah tangga, barang inventaris, aset, perlengkapan, peralatan, pemeliharaan, perpustakaan, kepegawaian, organisasi, ketatalaksanaan hukum dan perundang-undangan, hubungan masyarakat dan protokoler, pengelolaan administrasi keuangan, verifikasi, perbendaharaan, pembukuan, pelaporan, realisasi fisik dan keuangan. Bidang Program dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan kegiatan penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang, penelitian, pengkajian, pengembangan, data, informasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan pelaksanaan bidang kebudayaan dan pariwisata. Bidang
Adat
dan
Nilai Budaya mempunyai tugas melakukan pengembangan dan pelestarian adat istiadat, nilai budaya dan pembinaan pranata sosial. Bidang Bahasa dan Seni mempunyai tugas melakukan pembinaan, pengembangan dan pelestarian bahasa dan seni serta hubungan kemitraan. Bidang Pengembangan Permuseuman, Sejarah dan Kepurbakalaan mempunyai tugas melakukan pengembangan permuseuman, pelestarian nilai-nilai sejarah dan kepurbakalaan.
Bidang
Pengembangan
Destinasi
mempunyai tugas
melakukan
pemeliharaan objek dan daya tarik wisata, pemberdayaan lembaga dan masyarakat pariwisata serta pengembangan kawasan wisata. Bidang Pemasaran mempunyai tugas melakukan promosi, pemasaran, atraksi wisata dan pelayanan informasi wisata. Bidang Pengembangan Usaha Pariwisata mempunyai tugas melakukan pembinaan, pengawasan 28 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
dan rekomendasi perizinan usaha akomodasi dan restoran, jasa dan standarisasi produk usaha pariwisata. UPTD Museum Aceh mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengumpulan, penyimpanan, perawatan, pengawetan, penelitian dan penerbitan, penyajian dan pemberian bimbingan edukatif benda-benda yang bernilai budaya dan ilmiah yang bersifat regional. UPTD Taman Seni dan Budaya Aceh mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengolahan dan eksperimen karya seni budaya, pagelaran dan pameran seni budaya, ceramah, temu karya, sarasehan dan lokakarya, dokumentasi, publikasi, promosi dan pemasaran seni budaya, tata usaha dan urusan kerumahtanggaan pada Taman Budaya dan Taman Sulthanah Shafiatuddin. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya memiliki beberapa kendala yang bersifat tantangan, sehingga berdampak langsung pada upaya pencapaian keberhasilan kinerja bidang kebudayaan dan pariwisata. Seluruh kendala tersebut menjadi isu-isu strategis bidang kebudayaan dan pariwisata yang memerlukan perhatian dan prioritas penanganan melalui berbagai kebijakan dan strategi pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata. Disamping itu,
penentuan isu strategis perlu dilakukan dengan menggunakan Metode
Analisis S'WOT melalui berbagai pembahasan/diskusi, seperti forum FGD, seminar, workshop dan “duekpakat” yang melibatkan seluruh stakeholder di daerah. Melalui serangkaian pertemuan tersebut, telah menghasilkan analisa pengembangan kebudayaan dan pariwisata kedepan melalui analisa SWOT: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang harus dipertimbangkan dalam membangun kebudayaan dan pariwisata Aceh 5 (lima) tahun ke depan, yang secara rinci diuraikan sebagai berikut:
3.1.1. Analisis SWOT Kebudayaan 3.1.1.1.
Kekuatan (Strength)
1.
Penetapan Syariat Islam
2.
Mayoritas masyarakat Aceh beragama Islam
3.
Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
4.
Kekayaan dan keanekaragaman budaya
5.
Kerukunan antar umat beragama. 29
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
3.1.1.2. 1.
Kelemahan (Weakness) Keterbatasan kewenangan dengan adanya UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
2.
Pergeseran nilai budaya pada masyarakat dan generasi muda
3.
Pengaruh budaya luar terutama pasca Tsunami
4.
Pemahaman dan pengamalan ajaran agama di masyarakat masih kurang memadai
5.
3.1.1.3. 1.
Pelayanan kehidupan beragama juga dinilai belum memadai
Peluang (Opportunity) Kehidupan beragama dan berbudaya masyarakat Aceh mendorong keberhasilan pelaksanaan Dinul Islam di Aceh
2.
Pelaksanaan Dinul Islam sebagai program prioritas Pemerintah Aceh
3.
Eksistensi tokoh-tokoh ulama dan ketersediaan literatur Islam
4.
Koordinasi antar ulama di daerah
5.
Aceh sebagai daerah yang bersyariat Islam menjadi daya tarik bagi provinsi lainnya di luar Aceh dan kerjasama regional, khususnya di kawasan Selat Malaka (DMDI)
3.1.1.4. 1.
Ancaman (Threat) Pengaruh globalisasi dan pasar global melalui kemajuan sistem komunikasi, teknologi informasi (ICT)
2.
Memudarnya identitas nilai-nilai ke-Acehan dan keislaman dalam kehidupan masyarakat sehari-hari
3.
Terbatasnya peran tokoh agama/ulama kharismatik
sebagai panutan
masyarakat 4.
Degradasi moral terutama pada generasi muda
30 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
3.1.2. Analisis SWOT Pariwisata 3.1.2.1. 1.
Kekuatan (Strength) Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh Dokumen Perencanaan: RIPPDA, Draft Qanun tentang kepariwisataan Aceh
2.
Kekayaan dan keberagaman objek dan daya tarik wisata
3.
Akses ke Malaysia, Singapura, Thailand, India dll
4.
Keramahtamahan dan keterbukaan masyarakat
5.
Kekayaan dan keberagaman seni budaya
6.
PencananganVisit Aceh 2013
8.
Pemberlakuan Visa on Arrival
9.
Museum Tsunami Aceh sebagai Icon Wisata Tsunami Internasional
10. Sabang sebagai Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN) dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) 3.1.2.2.
Kelemahan (Weakness)
1.
Ragam usaha dan kegiatan kepariwisataan masih terbatas
2.
Pengelolaan Daerah Tujuan Wisata belum optimal
3.
Kualitas sarana dan prasarana industri pariwisata belum memadai
4.
Promosi dan pemasaran objek dan daya tarik pariwisata masih terbatas
5.
Sarana dan Prasarana DTW kurang memadai
6.
Konsistensi dan komitmen antara perencanaan dan pelaksanaan bidang pariwisata masih lemah
7.
Kesadaran masyarakat dan SDM pariwisata masih rendah
8.
Minat investasi bidang pariwisata masih terbatas
9.
Kreatifitas masyarakat dalam menciptakan produk kerajinan yang berwawasan ekonomi kreatif masih rendah
10. Persepsi negatif terhadap pariwisata oleh kelompok masyarakat tertentu 11. Minimnya alokasi anggaran pengembangan pariwisata 12. Kerjasama antar daerah dan antar pelaku pariwisata masih lemah 13. Ketersediaan
fasilitas
pendukung
pariwisata
masih
terbatas,
seperti:
akomodasi, restoran, angkutan wisata, souvenir, money changer, travel biro, pramuwisata 31 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
3.1.2.3.
Peluang (Opportunity)
1.
Akses penerbangan langsung internasional
2.
Perhatian masyarakat internasional terhadap Aceh pasca konflik dan bencana
3.
Industri pariwisata internasional sebagai industri ramah lingkungan dan isu perubahan iklim
4.
Kesadaran masyarakat internasional terhadap pariwisata (back to nature)
5.
Daya tarik wisata internasional ke Aceh pasca konflik dan Tsunami sebagai tujuan wisata budaya, pendidikan dan syariah
6.
3.1.2.4.
Sejarah Aceh dan hubungan sejarah internasional
Ancaman (Threat)
1.
Kerusakan pada daerah tujuan wisata
2.
Pengaruh globalisasi dan pasar bebas
3.
Kemajuan industri pariwisata internasional dan pariwisata nasional, seperti Bali, Lombok, SUMUT, Malaysia, Thailand, Maladewa
4.
Isu keamanan global (terorisme) dan stabilitas politik dalam negeri dan luar negeri
5.
Kebijakan Pemerintah Pusat dan organisasi-organisasi pariwisata internasional.
Analisa SWOT bidang kebudayaan dan Pariwisata tersebut di atas telah menghasilkan beberapa isu strategis pembangunan kebudayaan dan pariwisata Aceh 5 (lima) tahun ke depan (2012-2017) sebagai berikut: 1.
Masih lemahnya koordinasi dalam perencanaan pembangunan dan evaluasi bidang kebudayaan dan pariwisata antara provinsi dan kabupaten/kota
2.
Perilaku budaya masyarakat Aceh belum sepenuhnya sesuai dengan nilai, adat istiadat dan budaya Aceh yang bersifat Islami
3.
Masih lemahnya perhatian Pemerintah dan masyarakat dalam pelestarian khazanah seni tradisional dan sastra budaya dan patenisasi seni budaya Aceh
4.
Masih lemahnya penataan, pemeliharaan, pemanfaatan dan pendataan situs dan cagar budaya Aceh, baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi 32
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
5.
Masih belum optimalnya pembangunan dan pengembangan kawasan wisata/objek di setiap kabupaten/kota
6.
Masih rendahnya keterlibatan masyarakat dalam pemeliharaan sarana pariwisata
7.
Masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap sektor pariwisata
8.
Masih kurangnya promosi kepariwisataan, baik di tingkat regional, nasional maupun internasional
9.
Belum optimalnya pemanfaatan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi (information and communication technologi/ICT) sebagai sarana pemasaran dan promosi pariwisata
10. Masih lemahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kepariwisataan, khususnya dalam usaha pelayanan dan pengelolaan pariwisata 11. Belum optimalnya kemitraan dan kerjasama anatara pemerintah dan swasta termasuk masyarakat (public, private, partnership) 11. Belum maksimalnya pemanfaatan aset budaya secara optimal bagi aktifitas pagelaran budaya dan kesenian 12. Masih rendahnya minat masyarakat untuk mengunjungi Museum Aceh
3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan pembangunan di Aceh. Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf yang terpilih melalui Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang demokratis pada tanggal 9 April 2012 telah menetapkan Visi Pemerintah Aceh Periode 2012-2017 yaitu: ”ACEH YANG BERMARTABAT, SEJAHTERA, BERKEADILAN DAN MANDIRI BERLANDASKAN UUPA SEBAGAI WUJUD MOU HELSINKI”. Penjelasan dari Visi tersebut di atas adalah sebagai berikut: 1.
Bermartabat dapat diwujudkan melalui penuntasan peraturan-peraturan hasil turunan UUPA dan peraturan perundangan lainnya, pelaksanaan tatakelola pemerintahan yang baik dan bersih, bebas dari praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta penegakan supremasi hukum dan HAM, mengangkat kembali budaya Aceh yang 33
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
Islami dan pelaksanaan nilai-nilai Dinul Islam dalam tatanan kehidupan bermasyarakat. 2.
Sejahtera adalah terwujudnya kesejahteran masyarakat Aceh melalui pembangunan ekonomi berazaskan pada potensi unggulan lokal dan berdaya saing, pengoptimalisasi pemanfaatan
sumberdaya
pembangunan
manusia
alam dan
dan
geopolitik
mengembangkan
Aceh,
peningkatan
kemampuan
kemajuan
indeks ilmu
pengetahuan dan teknologi. 3.
Berkeadilan adalah terwujudnya pembangunan yang adil dan merata yang dilakukan secara partisipatif, proporsional dan berkelanjutan berdasarkan prinsip kebutuhan dan azas manfaat bagi masyarakat Aceh.
4.
Mandiri adalah Aceh mampu memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang melimpah dan keunggulan geostrategis melalui penguatan kapasitas sumberdaya manusia, efesiensi dan efektifitas anggaran, serta penguasaan teknologi informasi, sehingga bermanfaat sebesar-sebesarnya untuk kesejahteraan masyarakat Aceh.
5.
Berlandaskan UUPA sebagai wujud MoU Helsinki adalah mewujudkan pelaksanaan Pemerintahan Aceh yang efektif dan efesien sebagaimana yang telah dituangkan dalam Undang-Undang tersebut guna tercapainya masyarakat Aceh yang mandiri, makmur dan sejahtera dalam bingkai NKRI.
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Visi Pemerintah Aceh Periode 2012-2017. Dalam mewujudkan Visi Aceh tersebut akan ditempuh melalui 5 (lima) Misi Pembangunan Aceh: 1.
Memperbaiki tata kelola Pemerintahan Aceh yang amanah melalui Implementasi dan penyelesaian turunan UUPA untuk menjaga perdamaian yang abadi
2.
Menerapkan nilai-nilai budaya Aceh dan Nilai-Nilai Dinul Islam di semua sektor kehidupan masyarakat
3.
Memperkuat struktur ekonomi dan kualitas sumber daya manusia
4.
Melaksanakan pembangunan Aceh yang proporsional, terintegrasi dan berkelanjutan.
5.
Mewujudkan peningkatan nilai tambah produksi masyarakat dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam (SDA).
34 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
Dalam rangka mendukung pencapaian keberhasilan Visi dan Misi Pemerintah Aceh Periode 2012-2017, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sesuai dengan tugas pokok dan fungsi di bidang Kebudayaan dan Kepariwisataan perlu mendukung pencapaian keberhasilan Visi dan Misi Pemerintah Aceh Periode 2012-2017. Misi Pemerintah Aceh bidang kebudayaan terdapat pada Misi Kedua yaitu menerapkan nilai-nilai budaya Aceh dan nilai-nilai Dinul Islam di semua sektor kehidupan masyarakat dengan kebijakan yaitu membangun kembali pengetahuan dan wawasan sejarah dan nilai-nilai budaya Aceh dalam kehidupan masyarakat dan melaksanakan nilai-nilai Dinul Islam di dalam penyelenggaraan pemerintahan secara baik dan bersih serta di dalam kehidupan masyarakat. Misi Pemerintah Aceh bidang pariwisata terdapat pada MISI KETIGA dan MISI KELIMA. MISI KETIGA adalah memperkuat struktur ekonomi dan kualitas SDM dengan kebijakan yaitu pengembangan industri dan pariwisata berbasis sumberdaya lokal untuk meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat,
mengurangi
kemiskinan,
menurunkan
pengangguran, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. MISI KELIMA adalah mewujudkan peningkatan nilai tambah produksi masyarakat dan optimalisasi pemanfaatan SDA dengan kebijakan yaitu mengembangkan kawasan industri wisata melalui pemanfaatan SDA dengan membangun prinsip ekonomi kreatif berdasarkan komoditi unggulan daerah. Dalam tahapan pelaksanaannya, Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh telah menetapkan 10 (sepuluh) Prioritas Pembangunan Aceh berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) Periode Tahun 2012-2017 dan isu-isu strategis yang akan dihadapai setiap tahunnya: 1.
Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola;
2.
Keberlanjutan Perdamaian;
3.
Dinul Islam, Adat dan Budaya;
4.
Ketahanan Pangan dan Nilai Tambah Produk;
5.
Penanggulangan Kemiskinan;
6.
Pendidikan;
7.
Kesehatan;
8.
Infrastruktur yang terintegrasi;
9.
Sumber Daya Alam Berkelanjutan; dan
10. Kualitas Lingkungan dan Kebencanaan 35 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
Program-program Bidang Kebudayaan berhubungan dengan prioritas nomor 3 (tiga) Pembangunan Aceh yaitu : Dinul Islam, Adat dan Budaya sedangkan program-program bidang pariwisata berhubungan dengan prioritas nomor 4 (empat) pembangunan Aceh yaitu: Ketahanan Pangan dan Nilai Tambah Produk serta prioritas nomor 5 (lima) pembangunan Aceh yaitu: Penanggulangan kemiskinan. Dalam rangka mendukung sinerjitas dan arah pembangunan antara rencana pembangunan nasional dan daerah, 10 (sepuluh) Prioritas Pembangunan Aceh disesuaikan dengan 11 (sebelas) Prioritas Pembangunan Nasional berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Periode Tahun 2010-2014: 1.
Reformasi birokrasi dan tata kelola Pemerintahan
2.
Pendidikan
3.
Kesehatan
4.
Penanggulangan Kemiskinan
5.
Ketahanan Pangan
6.
Infrastruktur
7.
Iklim Investasi dan Iklim Usaha
8.
Energi
9.
Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
10. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pasca Konflik 11. Kebudayaan, Kreatifitas dan Inovasi Teknologi
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Dalam rangka mencapai keberhasilan maksud dan tujuan serta sasaran dari rencana strategis pembangunan organisasi dan masyarakat, maka diperlukan perencanaan program dan kegiatan yang dirancang secara profesional dan proporsional dan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien dalam rangka mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang yaitu mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
36 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
Pemerintah
Daerah
selaku
pengemban
amanat
masyarakat
harus
dapat
mempersiapkan berbagai program dan kegiatan yang dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan harapan dan cita-cita masyarakat melalui penyiapan rencana strategis, khususnya rencana strategis bidang kebudayaan dan pariwisata. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam melaksanakan tugas pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata perlu selalu melakukan koordinasi dan komunikasi antar berbagai stakeholder dalam rangka mencapai keberhasilan Visi dan Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh baik di tingkat Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, maupun Pemerintah Pusat melalui kementerian atau lembaga (K/L), khususnya dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Republik Indonesia dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia. Dalam rangka mendukung pencapaian keberhasilan pembangunan bidang kebudayan dan pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam penyusunan anggaran yang bersumber pada Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) perlu merancang program dan kegiatan bidang kebudayan dan pariwisata dengan mengacu pada Arah Kebijakan Pembangunan Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Nasional melalui Dokumen Rencana Strategis dan Dokumen Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
3.3.1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia A.
Rencana Strategis Tahun 2010-2014 Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2010-
2014 disusun berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, serta arahan Presiden dengan memperhatikan pada beberapa aspek utama: change and continuity, debottlenecking, dan enhancement program pembangunan pendidikan dan kebudayaan. 37 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
Sejalan
dengan
pengintegrasian
kebudayaan
dalam
pendidikan,
Rencana
Strategis Kemdikbud Tahun 2010—2014 yang telah disahkan dengan Permendiknas No. 44 Tahun 2010, harus direvisi dan disesuaikan. Penyesuaian Renstra dilakukan melalui berbagai tahapan, termasuk interaksi dengan para pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan di pusat dan daerah, partisipasi seluruh pejabat Kemdikbud serta dengan mempertimbangkan seluruh capaian kinerja pembangunan pendidikan dan kebudayaan hingga saat ini. Pengintegrasian kebudayaan dalam pendidikan ditetapkan melalui Peraturan Presiden No. 77 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden No. 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara serta Permendikbud No. 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2010-2014 menjadi pedoman dan arah pembangunan pendidikan dan kebudayaan yang akan dicapai pada periode 2010-2014, serta merupakan dasar dan acuan bagi Unit Eselon I, II dan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kemdikbud, dan SKPD di provinsi dan kabupaten/kota dalam menyusun (1) Rencana Strategis; (2) Rencana Kerja (Renja) dan RKA-KL; (3) Rencana/Program Pembangunan lintas sektoral bidang Pendidikan dan Kebudayaan; (4) Koordinasi perencanaan dan pengendalian kegiatan Pembangunan lingkup Pendidikan dan Kebudayaan; (5) Laporan Tahunan; dan (6) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Sesuai dengan Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014 adalah “TERSELENGGARANYA
LAYANAN
PRIMA
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN UNTUK MEMBENTUK INSAN INDONESIA YANG CERDAS DAN BERADAB”, sehingga Renstra ini penting untuk dipahami serta dimanfaatkan oleh seluruh jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan para pemangku penting lainnya dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan, pengendalian program dan kegiatan pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan secara efisien, efektif, terintegrasi, sinergis dan berkesinambungan. Untuk mencapai Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014, Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2010-2014 adalah sebagai berikut: 38 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
1.
Meningkatkan Ketersediaan Layanan Pendidikan dan Kebudayaan
2.
Memperluas Keterjangkauan Layanan Pendidikan
3.
Meningkatkan Kualitas Layanan Pendidikan dan Kebudayaan
4.
Mewujudkan Kesetaraan dalam Memperoleh Layanan Pendidikan
5.
Menjamin Kepastian/Keterjaminan Memperoleh Layanan Pendidikan
6.
Mewujudkan Kelestarian dan Memperkukuh Kebudayaan Indonesia Visi dan Misi tersebut dapat terwujud bila didukung sepenuhnya dengan penerapan
tata nilai yang sesuai dan mendukung usaha-usaha pelaksanaan misi dan pencapaian visi. Tata nilai menjadi dasar dan arah bagi sikap dan perilaku seluruh personil/pegawai dalam menjalankan tugas. Tata nilai juga akan menyatukan hati dan pikiran seluruh personil/pegawai dalam usaha mewujudkan layanan prima pendidikan. Tata nilai yang dimaksud adalah amanah, profesional, visioner, demokratis, inklusif, dan berkeadilan. Dengan merujuk pada fokus pembangunan pendidikan dan kebudayaan tahun 20102014, dari keenam tata nilai tersebut dipilih yang sesuai dengan fokus pada periode ini dan dirangkum dalam satu kalimat motto Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia “Melayani semua dengan amanah”. B.
Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2010—2014 Strategi dan arah kebijakan pembangunan bidang kebudayaan:
1.
Pengembangan kualitas perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan serta pengelolaan cagar budaya, dengan arah kebijakan: -
Peningkatan registrasi dan kualitas perlindungan cagar budaya (situs, kawasan cagar budaya, dan kesejarahan);
-
Peningkatan pengembangan dan pemanfaatan Cagar Budaya sebagai sarana pendidikan, rekreasi dan pengembangan kebudayaan dalam arti luas;
2.
Peningkatan kualitas SDM dan organisasi pengelola Cagar Budaya.
Pengembangan dan peningkatan kualitas fisik fasilitas/ruang dan bangunan, penyajian dan intrepretasi, pengelolaan dan pelayanan Museum di Indonesia: -
Peningkatan revitalisasi museum (fisik bangunan dan sarana prasarana pendukung);
-
Peningkatan kualitas penyajian koleksi dan interpretasi;
-
Peningkatan kualitas SDM pengelola museum. 39
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
3.
Pengembangan dan peningkatan apresiasi masyarakat terhadap cagar budaya dan museum: -
Pengembangan dan peningkatan promosi Museum sebagai sarana edukasi, rekreasi dan pengembangan kebudayaan dalam arti luas;
-
Pengembangan dan peningkatan event apresiasi cagar budaya dan museum;
-
Pengembangan integrasi program kunjungan museum dalam kegiatan pendidikan/kurikulum sekolah.
4.
Pengembangan dan peningkatan kreativitas dan inovasi produk/karya seni dan perfilman: -
Peningkatan pendataan, kajian dan revitalisasi kesenian tradisional yang hampir punah;
-
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pelatihan, pengembangan dan pagelaran seni budaya di kota besar dan ibukota kabupaten;
-
Peningkatan fasilitasi dan dukungan pemberdayaan komunitas seni budaya di masyarakat;
-
Peningkatan pengembangan dan pemanfaatan hasil-hasil kajian sejarah tradisional dan kearifan lokal untuk pengembangan seni budaya dan perfilman;
-
Peningkatan kualitas pendidik bidang seni dan perfilman;
-
Pengembangan kerjasama/kemitraan dengan institusi internasional untuk akselerasi kualitas SDM bidang seni dan film;
5.
Peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan bidang seni dan film.
Pengembangan promosi dan apresiasi karya seni dan film: -
Peningkatan promosi dan apresiasi terhadap karya seni budaya dan perfilman di dalam dan luar negeri;
6.
-
Peningkatan akses informasi terhadap pagelaran seni dan perfilman nasional;
-
Pengembangan ruang-ruang publik untuk apresiasi seni dan film di daerah.
Pengembangan basis data dan akses informasi terhadap kekayaan pengetahuan tradisional dan ekpresi budaya tradisional: -
Peningkatan revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai tradisi;
-
Peningkatan pemberdayaan komunitas adat; 40
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
-
Peningkatan pengembangan kajian
kearifan
lokal dalam mendukung
pembentukan jati diri dan pembangunan karakter bangsa; -
Peningkatan pemanfaatan hasil-hasil kajian nilai tradisi dan kearifan lokal dalam kehidupan bermasyarakat.
7.
Pengembangan
kepedulian
(awareness)
dan
apresiasi
terhadap
kekayaan
pengetahuan tradisional dan ekpresi budaya tradisional: -
Peningkatan peran serta seluruh pemangku kepentingan dalam pelestarian keragaman budaya;
-
Pengembangan
event
budaya
dalam
kerangka
pelestarian
kekayaan
pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional. 8.
Pengembangan basis data dan akses informasi terhadap kekayaan nilai sejarah dan budaya bangsa: -
Penguatan basis data, sumber informasi dan referensi tentang sejarah dan nilai budaya;
-
Peningkatan pengembangan kajian sejarah dan nilai budaya dalam mendukung pembentukan jati diri dan pembangunan karakter bangsa.
9.
Pengembangan kepedulian (awareness) dan apresiasi terhadap kekayaan nilai sejarah, budaya dan bangsa Indonesia:
10.
-
Peningkatan revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai sejarah dan budaya;
-
Peningkatan pemberdayaan komunitas pemerhati sejarah dan budaya.
Peningkatan ketahanan budaya dan penguatan jatidiri dan karakter bangsa: -
Peningkatan internalisasi nilai-nilai budaya yang mendukung pembentukan jati diri dan pembangunan karakter bangsa;
-
Peningkatan peran seluruh pemangku kepentingan dalam penguatan ketahanan budaya bangsa.
11.
Pengembangan dan peningkatan diplomasi budaya: -
Pengembangan dan peningkatan promosi dan eksistensi budaya Indonesia di mancanegara;
-
Peningkatan peran dan kontribusi Indonesia dalam forum dunia/internasional di bidang kebudayaan; 41
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
-
Peningkatan diplomasi dalam mewujudkan pengakuan internasional terhadap kekayaan warisan budaya Indonesia.
12.
Peningkatan layanan publik dan tata kelola organisasi: -
Peningkatan basis data dan informasi kebudayaan;
-
Peningkatan sistem manajemen program yang mendukung layanan publik dan organisasi lebih baik;
-
Peningkatan pemantauan dan evaluasi program yang mendukung layanan publik dan tata kelola organisasi.
13.
Peningkatan kualitas SDM: -
Peningkatan pengembangan kapasitas SDM untuk mendukukng kinerja organisasi
-
Peningkatan kerjasama lintas lembaga untuk mendukung perwujudan organisasi yang efektif dan efesien, serta good governance.
3.3.2 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia A.
Rencana Strategis Tahun 2010-2014 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia
secara resmi lahir pada tanggal 21 Desember 2011 berdasarkan Perpres No. 92/2011. Tugas pertama yang harus segera diselesaikan setelah terbentuknya Kemenparekraf ini adalah menyusun rencana strategis (RENSTRA) pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif Periode 2012-2014 yang merupakan referensi utama bagi seluruh unit kerja Kemenparekraf dalam melaksanakan program/kegiatan Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2014 sesuai dengan Dokumen Rencana Pembangunan Nasional Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2010-2014 (Perpres No. 5 Tahun 2010). Dengan mempertimbangkan lingkungan strategis global dan berbagai arah kebijakan pembangunan nasional bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, serta Peraturan Pemerintah RI No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025 dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif, maka Kemenparekraf memiliki visi mewujudkan “KESEJAHTERAAN DAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT INDONESIA DENGAN MENGGERAKKAN KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF”. 42 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
Untuk dapat mewujudkan visi ini, Kemenparekraf memiliki 4 (empat) Misi utama, yaitu: (1) mengembangkan kepariwisataan berkelas dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan serta mampu mendorong pembangunan daerah; (2) mengembangkan ekonomi kreatif yang dapat menciptakan nilai tambah, mengembangkan potensi seni dan budaya Indonesia, serta mendorong pembangunan daerah; (3) mengembangkan sumberdaya pariwisata dan ekonomi kreatif secara berkualitas; dan (4) menciptakan tata pemerintahan yang responsif, transparan dan akuntabel, yang kemudian diterjemahkan ke dalam 8 tujuan utama dan 23 sasaran strategis yang dijabarkan dalam program dan kegiatan pembangunan selama periode 2012-2014. Keseluruhan kondisi kepariwisataan dan ekonomi kreatif yang ingin dicapai, akan diwujudkan melalui 8 program utama, yaitu: (1) pengembangan destinasi pariwisata; (2) pengembangan pemasaran pariwisata; (3) pengembangan ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya; (4) pengembangan ekonomi kreatif berbasis media, desain, dan iptek; (5) pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif; (6) pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur Kemenparekraf; (7) dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Kemenparekraf; dan (8) sarana dan prasarana aparatur Kemenparekraf; yang telah dijabarkan menjadi 44 kegiatan pokok dengan target outcome dan output yang akan dipantau dan dievaluasi secara berkala, sehingga dapat diperoleh dampak yang optimal bagi masyarakat Indonesia. Pengembangan kepariwisataan akan difokuskan kepada 7 minat khusus, yaitu: (1) wisata budaya dan sejarah; (2) wisata alam dan ekowisata; (3) wisata olah raga rekreasi meliputi: menyelam, selancar, kapal layar, trekking dan mendaki, golf, bersepeda, dan maraton; (4) wisata kapal pesiar; (5) wisata kuliner dan belanja; (6) wisata kesehatan dan kebugaran; dan (7) wisata konvensi, insentif, pameran, dan even. Kegiatan pemasaran pariwisata selama periode 2012-2014 ini akan difokuskan pada 16 target pasar utama, yaitu: (1) Singapura, (2) Malaysia, (3) Australia, (4) Cina, (5) Jepang, (6) Korea Selatan, (7) Filipina, (8) Taiwan, (9) Amerika Serikat, (10) Inggris, (11) Perancis, (12) India, (13) Belanda, (14) Timur Tengah, (15) Jerman, dan (16) Rusia. Dalam mengembangkan kepariwisataan Indonesia, Kemenparekraf melakukan pembangunan dengan mempertimbangkan 9 (sembilan) aspek pembangunan pariwisata, yaitu: (1) pengembangan fasilitas pariwisata; (2) pengembangan prasarana umum 43 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
kepariwisataan;
(3)
pengembangan
aksesibilitas
ke
destinasi
pariwisata;
(4)
pengembangan daya tarik wisata; (5) pengembangan investasi pariwisata; (6) pengembangan industri pariwisata; (7) pemberdayaan masyarakat; (8) pencitraan dan promosi pariwisata; dan (9) harmonisasi kebijakan dan regulasi yang akan mendasari kerangka kerja direktorat jenderal yang mengurusi kepariwisataan. Sedangkan
dalam
mengembangkan
ekonomi
kreatif,
Kemenparekraf
akan
mengembangkan 15 subsektor industri kreatif yang dikelompokkan sebagai 9 kelompok sektor ekonomi kreatif menjadi sesuai dengan pembagian tugas serta fungsi unit kerja dalam Kemenparekraf, meliputi: (1) desain yang meliputi: desain komunikasi visual, desain produk, desain kemasan, desain grafis, dan desain industri; (2) arsitektur, meliputi: arsitektur bangunan, lansekap, interior, dan arsitektur kota; (3) media konten, meliputi konten: permainan interaktif, periklanan, audio dan video, tulisan fiksi dan nonfiksi, animasi dan komik, web dan mobile; (4) fesyen, meliputi: busana, alas kaki, dan aksesoris; (5) perfilman, meliputi: film layar lebar, film iklan, film animasi, video, dan film TV, (6) seni pertunjukan, meliputi tari, sastra, teater, dan musik; (7) seni rupa, meliputi: seni instalasi, seni keramik, kriya, seni patung, seni lukis, fotografi, dan seni grafis; (8) industri musik; dan (9) kuliner sebagai bagian dari pariwisata. Pengembangan ekonomi kreatif akan difokuskan kepada penguatan pasar domestik dan inisiasi pengembangan pasar luar negeri dengan fokus pengembangan pada aspek pengembangan ekonomi kreatif, meliputi: (1) pengembangan sumber daya dan teknologi; (2) pengembangan industri kreatif; (3) peningkatan akses pembiayaan bagi pelaku kreatif; (4) peningkatan akses pasar bagi pelaku kreatif; dan (5) penguatan institusi yang terkait dengan ekonomi kreatif. Seluruh fokus dan aspek pembangunan ini merupakan pedoman bagi seluruh satuan kerja di lingkungan Kemeparekraf dalam menyusun rencana kerja sehingga dapat diperoleh dampak yang signifikan. Selain itu RENSTRA ini diharapkan dapat dijadikan salah satu referensi dan pertimbangan bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun rencana strategis pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah serta instansi pemerintah lainnya yang terkait dengan pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan demikian Indonesia kreatif dan Wonderful Indonesia bisa menjadi realitas.
44 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
B.
Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2010-2014 Arah kebijakan pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif Kemenparekraf
disusun berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif Tahun 2012-2014, yang dilaksanakan mengikuti arah kebijakan pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif nasional serta dilengkapi dengan inisiatif-inisiatif baru mempertimbangkan kondisi, potensi, dan permasalahan terkini yang dihadapi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Arah kebijakan pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif ini akan dicapai oleh kementerian melalui beberapa strategi pembangunan. Arah kebijakan dan strategi pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif: 1.
Penguatan sinergitas dan keterpaduan pemasaran dan promosi 18 lokasi destinasi pariwisata antar instansi pemerintah, dilakukan dengan strategi: -
mengoptimalkan pelaksanaan pemasaran dan promosi Tourism, Trade, and Investment (TTI) di 16 pasar utama pariwisata;
-
mengoptimalkan peran perwakilan Indonesia di luar negeri di 16 pasar utama pariwisata.
2.
Penguatan sinergitas dan keterpaduan pemasaran dan promosi 18 lokasi destinasi pariwisata antar instansi pemerintah dengan dunia usaha dan masyarakat: -
mengoptimalkan branding nasional di luar negeri di 16 pasar utama pariwisata, seperti “Wonderful Indonesia”;
-
mengoptimalkan branding nasional di dalam negeri;
-
mengoptimalkan peran BPPI (Badan Promosi Pariwisata Indonesia) dan BPPD (Badan Promosi Pariwisata Daerah); melakukan matchmaking pelaku dengan sumber pembiayaan;
-
mengupayakan peningkatan alokasi pembiayaan khusus (KUR, CSR, PKBL) untuk industri kreatif.
3.
Peningkatan kualitas daerah tujuan wisata, dilakukan dengan strategi: -
mengoptimalkan program MP3EI;
-
meningkatkan konsolidasi dan koordinasi lintas Kementerian/Lembaga dalam peningkatan akses internasional ke 18 lokasi destinasi pariwisata Indonesia;
-
meningkatkan peran masyarakat di daerah tujuan wisata; 45
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
4.
-
meningkatkan dukungan amenitas (Tugas Pembantuan);
-
meningkatkan kualitas tata kelola (DMO).
Penciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan industri pariwisata, dilakukan dengan strategi: -
meningkatkan
pemberdayaan
masyarakat,
sadar
wisata
masyarakat,
memfasilitasi perancangan destinasi dan forum destinasi, pola perjalanan, meningkatkan wisata minat khusus, konvensi dan even; -
memberikan kemudahan investasi dan berusaha mulai dari memulai, menjalankan dan mengembangkan usaha;
5.
6.
7.
-
mengubah rezim perijinan menjadi pendaftaran;
-
memberikan insentif usaha pariwisata;
-
melakukan relaksasi perpajakan.
Penguatan sumber daya dan teknologi ekonomi kreatif, dilakukan dengan strategi: -
mengembangkan standardisasi dan sertifikasi profesi ekonomi kreatif;
-
meningkatkan kemampuan kewirausahaan;
-
meningkatkan inovasi;
-
mengembangkan kolaborasi dan jejaring kreatif di dalam dan luar negeri.
Penguatan industri kreatif, dilakukan dengan strategi: -
mengembangkan sarana, prasarana industri kreatif;
-
mendukung terciptanya best practice usaha kreatif;
-
menguatkan koordinasi industri hulu-hilir;
-
mengembangkan konten kreatif lokal;
-
menguatkan ketersediaan data dan informasi.
Peningkatan akses pembiayaan bagi industri kreatif, dilakukan dengan strategi: -
8.
mengembangkan skema pembiayaan yang sesuai untuk industri kreatif.
Peningkatan apresiasi dan akses pasar di dalam dan luar negeri bagi industri kreatif, dilakukan dengan strategi: -
meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksanaan pertukaran kebudayaan;
-
mendukung dan menyelenggarakan even pemasaran karya kreatif; 46
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
-
menguatkan dokumentasi, publikasi, komunikasi insan dan karya kreatif;
-
meningkatkan apresiasi dan kebanggaan masyarakat terhadap karya kreatif nasional.
9.
Penguatan institusi bagi ekonomi kreatif, dilakukan dengan strategi: -
meningkatkan kualitas tata kelola industri;
-
mendukung perlindungan hak kekayaan intelektual;
-
mengharmonisasikan kebijakan ekonomi kreatif.
10. Peningkatan kualitas penelitian kebijakan dan kapasitas SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang dilakukan dengan strategi: -
meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan yang tepat guna terhadap penyusunan dan evaluasi kebijakan sector kepariwisataan dan ekonomi kreatif;
-
mengembangkan standardisasi dan melaksanakan sertifikasi usaha pariwisata dan ekonomi kreatif;
-
mengembangkan standardisasi dan melaksanakan sertifikasi profesi tenaga kerja pariwisata dan ekonomi kreatif.
11. Penguatan Reformasi Birokrasi, dilakukan dengan strategi: -
meningkatkan kualitas pelayanan publik;
-
meningkatkan akuntabilitas kinerja birokrasi;
-
menyempurnakan penataan tatalaksana yang meliputi sistem, proses, dan prosedur kerja;
-
mengharmonisasikan kebijakan agar tidak tumpang tindih dan kondusif;
-
menguatkan pengawasan penyelenggaraan oleh pemerintahan;
-
meningkatkan rasio SDM dengan tingkat pendidikan S2 dan S3
-
meningkatkan kapasitas teknis SDM pada substansi kepariwisataan dan ekonomi kreatif;
-
menata sistem manajemen SDM aparatur;
-
mengembangkan pola pikir dan budaya aparatur;
-
meningkatkan penataan dan penguatan organisasi.
47 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kebijakan nasional penataan ruang secara formal ditetapkan bersamaan dengan diundangkannya UU Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang, yang kemudian diperbaharui dengan UU Nomor 26 Tahun 2007. Kebijakan tersebut ditujukan untuk mewujudkan kualitas tata ruang nasional yang semakin baik, yang oleh undang-undang dinyatakan dengan kriteria aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Namun, setelah lebih dari 25 Tahun diberlakukannya kebijakan tersebut, kualitas tata ruang masih belum memenuhi harapan, bahkan cenderung sebaliknya. Justru belakangan ini sedang terjadi indikasi penurunan kualitas dan daya dukung lingkungan. Pencemaran dan kerusakan lingkungan semakin terlihat, baik di kawasan perkotaan maupun di kawasan perdesaan. Dengan diberlakukannya kebijakan nasional penataan ruang tersebut, maka tidak ada lagi tata ruang wilayah yang tidak direncanakan.
Tata ruang menjadi produk dari
rangkaian proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Oleh karena itu, penegasan sanksi atas pelanggaran tata ruang sebagaimana diatur dalam UU Nomor 26 Tahun 2007 menuntut proses perencanaan tata ruang harus diselenggarakan dengan baik agar penyimpangan pemanfaatan ruang bukan disebabkan oleh rendahnya kualitas rencana tata ruang wilayah. Guna membantu mengupayakan perbaikan kualitas rencana tata ruang wilayah, maka Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) atau Strategic Environmental Assessment (SEA) menjadi salah satu pilihan alat bantu melalui perbaikan kerangka pikir (framework of thingking) perencanaan tata ruang wilayah untuk mengatasi persoalan lingkungan hidup. KLHS adalah sebuah bentuk tindakan strategik dalam menuntun, mengarahkan, dan menjamin tidak terjadinya efek negatif terhadap lingkungan dan keberlanjutan dipertimbangkan secara inherent dalam kebijakan, rencana dan program (KRP). Posisinya berada pada relung pengambilan keputusan. Akibat tidak ada mekanisme baku dalam siklus dan pengambilan keputusan dalam perencanaan tata ruang, maka manfaat KLHS bersifat khusus bagi masing-masing hirarki rencana tata ruang wilayah (RTRW). KLHS bisa menentukan substansi RTRW, dapat memperkaya proses penyusunan dan evaluasi keputusan, bisa dimanfaatkan sebagai instrumen metodologis pelengkap (komplementer) atau tambahan (suplementer) dari penjabaran RTRW atau kombinasi dari beberapa atau semua fungsi-fungsi diatas. 48 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
Penerapan KLHS dalam penataan ruang juga bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) dan atau instrumen pengelolaan lingkungan lainnya, menciptakan tata pengaturan yang lebih baik melalui pembangunan keterlibatan para pemangku kepentingan yang strategis dan partisipatif, kerjasama lintas batas wilayah administrasi, serta memperkuat pendekatan kesatuan ekosistem dalam satuan wilayah. Sifat pengaruh KLHS dapat dibedakan dalam tiga kategori, yaitu KLHS yang bersifat instrumental, transformatif, dan substantif. Tipologi ini membantu membedakan pengaruh yang diharapkan dari tiap jenis KLHS terhadap berbagai ragam RTRW, termasuk bentuk aplikasinya,
baik
dari
sudut
langkah-langkah
prosedural
maupun
teknik
dan
metodologinya. Macam-macam aplikasi KLHS: 1.
KLHS Sektor
2.
KLHS Tata Ruang
3.
KLHS Rencana Pembangunan Nasional (RPJM, RPJPN)
4.
KLHS Rencana Pembangunan Daerah (RPJPD, RPJMD)
5.
KLHS Regional (DAS, Kawasan Ekonomi Khusus)
6.
KLHS Program Pengembangan Kota
7.
KLHS Pengelolaan Sumber Daya Alam (Nasional, Provinsi, Kabupaten, Kota, Pulau)
8.
KLHS untuk Kebijakan, Rencana dan Program Pembangunan Lainnya
Beberapa manfaat dari KLHS adalah: merupakan instrumen proaktif dan sarana pendukung pengambilan keputusan; mengidentifikasi dan mempertimbangkan peluangpeluang baru melalui pengkajian sistematis dan cermat atas opsi pembangunan yang tersedia; mempertimbangkan aspek lingkungan hidup secara lebih sistematis pada jenjang pengambilan keputusan yang lebih tinggi; mencegah kesalahan investasi dengan berkat teridentifikasinya peluang pembangunan yang tidak berkelanjutan sejak dini;
Tata
pengaturan (governance) yang lebih baik berkat keterlibatan para pihak (stakeholders) dalam proses pengambilan keputusan melalui proses konsultasi dan partisipasi; melindungi asset-asset sumber daya alam dan lingkungan hidup guna menjamin berlangsungnya
49 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
pembangunan; Memfasilitasi kerjasama lintas batas untuk mencegah konflik, berbagi pemanfaatan sumber daya alam dan menangani masalah komulatif dampak lingkungan. Hingga saat ini Aceh belum mempunyai KLHS, sehingga hal ini akan menyulitkan dalam upaya pengembangan kebudayaan dan pariwisata. Seperti yang diamanatkan UU Nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup, bahwa pemerintah wajib membuat KLHS untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan satu kebijakan, rencana dan atau program. Disisi lain pemerintah daerah berkewajiban melaksanakan KLHS sebagai evaluasi rencana pembangunan dan RTRW. Dengan adanya KLHS diharapakan Aceh dapat menerapkan dalam perencanaan pembangunan Aceh,
dimana seluruh pembangunan harus dilaksanakan berdasarkan
RTRW yang berbasis wisata bernuansa Islami.
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya memiliki beberapa kendala yang bersifat tantangan yang berdampak langsung pada upaya pencapaian keberhasilan kinerja bidang kebudayaan dan pariwisata di daerah. Seluruh kendala tersebut menjadi isu-isu strategis bidang kebudayaan dan pariwisata yang memerlukan perhatian dan prioritas penanganan melalui berbagai kebijakan dan strategi pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata. A.
Isu-isu strategis Bidang Kebudayaan meliputi: 1.
Masih lemahnya koordinasi dalam perencanaan pembangunan dan evaluasi bidang kebudayaan antara provinsi dan kabupaten/kota Dalam rangka memelihara dan memperkuat nilai-nilai seni budaya Aceh serta memberdayakan kekayaan dan keberagaman seni budaya, perlu dirancang perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan bidang
kebudayaan
secara
professional dan proporsional dengan memberdayakan seluruh stakeholder di daerah dan berpedoman pada Qanun Aceh tentang Kepariwisataan Aceh dan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Aceh (RIPPDA).
50 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
2.
Perilaku budaya masyarakat Aceh belum sepenuhnya sesuai dengan nilai, adat istiadat dan budaya Aceh yang bersifat Islami Kemajuan bidang teknologi,
komunikasi,
informasi, transportasi serta
globalisasi telah memberi pengaruh budaya luar (westernisasi) yang begitu besar dalam kehidupan masyarakat Aceh. Kesadaran dan ketahanan masyarakat terhadap pengaruh budaya luar yang dapat merubah perilaku dan gaya hidup masyarakat Aceh perlu terus ditingkatkan melalui penguatan dan peningkatan kebanggaan dan rasa cinta terhadap budaya Aceh. 3.
Masih lemahnya perhatian Pemerintah dan masyarakat dalam pelestarian khazanah seni tradisional dan sastra budaya serta patenisasi seni budaya Aceh Masih kurangnya perhatian dan keseriusan berbagai pihak terkait dalam melakukan upaya pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan kekayaan dan keberagaman warisan budaya dan sejarah masa lalu (cultural heritage), budaya benda (tangible), maupun budaya tak benda (intangible). Perhatian serius dari Pemerintah dan para pelaku budaya, seperti seniman, sastrawan, sejarawan, dll perlu dilakukan dalam rangka mendukung penguatan, pengembangan dan pelestarian khazanah seni tradisional dan sastra budaya serta patenisasi seni budaya Aceh.
4.
Masih lemahnya penataan, pemeliharaan, pemanfaatan dan pendataan situs dan cagar budaya Aceh, baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi Masih rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan situs-situs dan cagar budaya yang memiliki nilai-nilai sejarah/budaya dan arkeologis telah berdampak pada kerusakan dan kehancuran. Diperlukan peran Pemerintah untuk mendorong keseriusan dan keterlibatan masyarakat dalam melakukan upaya perlindungan dan pelestarian cagar budaya dari berbagai kerusakan dan kehancuran serta pemanfaatan warisan peninggalan sejarah Aceh yang bertujuan sebagai media penelitian, edukasi dan wisata bagi masyarakat.
51 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
5.
Belum maksimalnya pemanfaatan aset budaya secara optimal bagi aktifitas pagelaran budaya dan kesenian Keberadaan Taman Seni dan Budaya Aceh, Taman Sulthanah Safiatuddin, Museum Aceh dan Museum Tsunami Aceh sangat penting dan strategis sebagai media pengumpulan, penyimpanan, pagelaran, pameran dan atraksi seni budaya daerah belum dimanfaatkan secara maksimal, baik oleh Pemerintah maupun masyarakat dalam berbagai penyelenggaraan even seni dan budaya. Partisipasi, kreatifitas dan peran seniman Aceh perlu ditingkatkan dalam memberdayakan Taman Seni dan Budaya Aceh, Taman Sulthanah Safiatuddin, Museum Aceh dan Museum Tsunami Aceh sebagai media kreatifitas dan pagelaran atraksi seni budaya Aceh.
6.
Masih rendahnya SDM dalam pengelolaan peninggalan sejarah kepurbakalaan dan budaya lokal Perlu dilakukan pengembangan kapasitas dan SDM yang berkualitas di bidang kebudayaan dalam rangka mendukung peningkatan pengelolaan dan pengembangan warisan peningggalan sejarah dan budaya Aceh sebagai media pembelajaran dan pendidikan bagi generasi muda Aceh akan datang.
7.
Masih rendahnya minat masyarakat untuk mengunjungi Museum Aceh Museum memiliki peranan sangat penting dalam rangka mempelajari sejarah dan peradaban kehidupan masyarakat pada masa lalu. Melalui museum diharapkan dapat membangun rasa cinta dan rasa memiliki terhadap warisan peninggalan sejarah/budaya Aceh yang direfleksikan melalui kesadaran dan semangat untuk mengunjungi museum sesuai dengan Program Pemerintah melalui ”Visit Museum” dan ”Museum Di Hatiku”.
B.
Isu-isu strategis Bidang Pariwisata meliputi: 1.
Masih lemahnya koordinasi dalam perencanaan pembangunan dan evaluasi bidang pariwisata antara provinsi dan kabupaten/kota Dalam rangka memajukan dan mempromosikan pariwisata daerah, perlu dirancang perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan bidang pariwisata secara profesional dan proporsional dengan memberdayakan seluruh stakeholder di daerah 52
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
dan berpedoman pada Qanun Aceh tentang Kepariwisataan Aceh dan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Aceh (RIPPDA). 2.
Masih
belum
optimalnya
pembangunan
dan
pengembangan
kawasan
wisata/objek di setiap kabupaten/kota Aceh memiliki potensi dan keberagaman objek wisata budaya dan alam yang bersifat unik dan menarik yang tersebar hampir di seluruh kabupaten/kota. Namun keberadaan objek wisata tersebut belum sepenuhnya didukung dengan berbagai sarana dan prasarana pendukung menuju/dari DTW, sehingga telah mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung dan menjelajahi pesona wisata Aceh. Pembangunan sarana dan prasarana pendukung menuju/dari DTW sesuai dengan harapan dan kebutuhan wisatawan sangat penting dan strategis dalam rangka menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke berbagai daerah tujuan wisata yang pada akhirnya akan berdampak pada upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat, penciptaan lapangan/usaha baru bagi masyarakat dan pengentasan kemiskinan di daerah. 3.
Masih rendahnya keterlibatan masyarakat dalam pemeliharaan sarana pariwisata Berbagai sarana dan prasarana pendukung pariwisata di daerah berada dalam kondisi rusak dan belum berfungsi maksimal dalam rangka memberikan kenyamanan dan pelayanan maksimal kepada wisatawan. Masyarakat sebagai tuan rumah dan pelaku pariwisata diharapkan dapat berperan dalam upaya pemeliharaan sarana dan prasarana pendukung pariwisata yang telah dibangun, sekaligus memberi pelayanan maksimal kepada wisatawan sesuai dengan prinsip-prinsip Sapta Pesona.
4.
Masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap sektor pariwisata Masih terjadinya perbedaan persepsi dan miskomunikasi tentang peran penting industri pariwisata dalam kehidupan masyarakat telah berdampak pada kemajuan industri pariwisata di daerah. Penyamaan persepsi dan komitmen bersama untuk memajukan pariwisata Aceh melalui prinsip “pro syariah, pro job, pro growth, pro poor dan pro lingkungan” sangat penting. Melalui prinsip tersebut, pengembangan pariwisata Aceh akan memiliki arah dan sasaran sesuai harapan kita semua serta memberi dampak positif dalam memelihara dan melestarikan kekayaan seni budaya Aceh yang bersifat Islami, yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan 53
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
ekonomi daerah yang dimanifestasikan melalui peningkatan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Aceh dan dampak ekonomi lainnya (economic benefits) dari kunjungan tersebut. Kegiatan sosialisasi melalui kegiatan seminar, workshop, rakor/raker, FGD, pelatihan, dll. dengan tema “memajukan industri pariwisata melalui prinsip-prinsip dan nilai-nilai Dinul Islam” juga dianggap penting dan strategis dalam rangka menyatukan visi dan misi serta langkah bersama dalam memajukan pariwisata daerah. 5.
Masih kurangnya promosi kepariwisataan, baik di tingkat regional, nasional maupun internasional Kegiatan promosi dan pemasaran berbagai objek dan daya tarik wisata Aceh sangat diperlukan dalam rangka memperkenalkan potensi wisata budaya dan wisata alam Aceh yang bersifat unik dan menarik, baik di dalam negeri, maupun di luar negeri dengan melibatkan semua pihak yang bergerak di kegiatan promosi dan pemasaran wisata. Melalui kegiatan promosi dan pemasaran objek dan daya tarik wisata diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Aceh. Kegiatan promosi dan pemasaran objek dan daya tarik wisata dapat dilakukan dengan berbagai media, baik melalui keikutsertaan pada berbagai event-event pemasaran pariwisata, ekspo pariwisata, maupun melalui media “talk show” atau “farm trip” dengan melibatkan para wartawan dalam atau luar negeri. Promosi dan pemasaran wisata juga perlu dilakukan melalui pendekatan semua pihak, seperti coordinating based marketing, society based marketing dan IT based marketing.
6.
Belum optimalnya pemanfaatan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi (Information and Communication Technologi/ICT) sebagai sarana pemasaran dan promosi pariwisata Dampak globalisasi akibat kemajuan teknologi dan komunikasi telah menuntut para pelaku dunia usaha pariwisata untuk mampu bersaing melalui kesiapan di bidang teknologi dan komunikasi. Para pelaku harus memiliki kapasitas dan SDM yang baik dalam rangka menarik wisatawan melalui pemanfaatan teknologi dan komunikasi 54
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
secara maksimal. Melalui penguasaan teknologi dan informasi diharapkan informasi potensi pariwisata Aceh akan tersebar secara luas ke seluruh pelosok nusantara dan mancanegara. 7.
Masih
lemahnya
kualitas
sumber
daya
manusia
(SDM)
di
bidang
kepariwisataan, khususnya dalam usaha pelayanan dan pengelolaan pariwisata Pemenuhan standar dalam usaha pelayanan dan pengelolaan industri pariwisata, seperti perhotelan, biro perjalanan wisata, pramuwisata, restoran, dll perlu dibenahi sesuai dengan harapan dan kebutuhan wisatawan menuju pengelolaan pariwisata secara profesional. Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan professional sangat diperlukan dalam rangka menghadapi persaingan global di industri pariwisata. 8.
Belum optimalnya kemitraan dan kerjasama antara pemerintah dan swasta termasuk masyarakat (public, private, partnership) Kemitraan dan kerjasama antara pemerintah provinsi dan pemerintah kab/kota, antara Pemerintah, swasta (industri pariwisata) dan masyarakat sangat diperlukan dalam rangka mendorong pencapaian tujuan pembangunan kepariwisataan. Sektor publik atau pemerintah berperan dalam menyediakan infrastruktur dan regulasi yang dapat mendorong swasta dan masyarakat ikut berpartisipasi aktif dalam pembangunan kepariwisataan di Aceh. Pengembangan pola-pola kemitraan dan kerjasama yang efektif dan efisien dalam upaya mendukung pembangunan kepariwisataan Aceh perlu terus dikembangkan dan ditingkatkan.
9.
Masih rendahnya minat investor untuk menanamkan modalnya pada sektor wisata Isu-isu negatif yang berkembang dalam masyarakat tentang pelaksanaan syariat Islam di Aceh telah berdampak pada kesalahpahaman atau “misunderstanding” tentang pelaksanaan syariat Islam yang sebenarnya. Kesalahpahaman ini juga telah berdampak pada minat para investor untuk melakukan kegiatan investasi di Aceh. Upaya-upaya strategis dalam rangka meyakinkan para investor untuk melakukan kegiatan investasi di Aceh perlu didorong dengan melibatkan semua pihak, sekaligus
55 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
memberikan berbagai kemudahan dan insentif kepada investor untuk bersedia melakukan kegiatan investasi di Aceh dengan penuh keyakinan dan percaya diri.
56 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB IV
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang ingin dicapai pada akhir periode perencanaan pembangunan di Aceh. Visi yang baik harus realistis dan dapat diukur untuk mengetahui tingkat kemandirian, kemajuan, keadilan, kemakmuran dan keberhasilan yang ingin dicapai. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang memiliki tugas pokok dan fungsi dalam pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata perlu memiliki sebuah visi yang jelas menuju kemandirian, kemajuan, keadilan, kemakmuran dan keberhasilan di bidang kebudayaan dan pariwisata. Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dalam upaya mendukung pencapaian keberhasilan Visi Pemerintah Aceh Tahun 2012-2017, yaitu “Aceh yang bermartabat, sejahtera, berkeadilan dan mandiri berlandaskan UUPA sebagai wujud MoU Helsinki”. Dengan demikian, Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2012-2017 adalah: “ACEH DESTINASI WISATA SYARIAH UNGGULAN DI ASIA TENGGARA 2017”. Penjelasan dari Visi tersebut di atas adalah sebagai berikut: 1.
Wisata Syariah adalah daerah tujuan wisata dengan objek dan daya tarik wisata yang bersifat islami dan wisatawan yang berkunjung memiliki tujuan untuk bertaqwa melalui kegiatan ibadah dan ziarah.
2.
Unggulan adalah salah satu destinasi yang memiliki objek dan daya tarik wisata yang bersifat islami, khas dan unik di Asia Tenggara. Unggulan adalah memiliki jumlah pengunjung yang relative besar di Asia Tenggara. Unggulan dapat dilihat dari 2 pendekatan: Kuantitatif dan Kualitatif. Kuantitatif adalah jumlah wisatawan syariah yang berkunjung.
Kualitatif adalah tingkat persepsi dan daya tarik masyarakat
internasional/regional/nasional terhadap Aceh sebagai branding wisata syariah. 3.
Asia Tenggara adalah target/pasar kunjungan wisatawan syariah ke Aceh.
4.
2017 adalah batas waktu untuk mencapai visi
57
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB IV
4.2. Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 Misi adalah cara atau strategi untuk mewujudkan Visi melalui langkah-langkah strategis yang dapat dilakukan oleh suatu organisasi. Untuk mewujudkan visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2012-2017, maka misi yang akan dilakukan adalah: 1.
Melakukan upaya pemeliharaan dan penguatan nilai-nilai budaya menuju penerapan Dinul Islam di Aceh
2.
Melestarikan, mendayagunakan dan memanfaatkan warisan budaya, nilai-nilai syariah dan kawasan wisata alam unggulan
3.
Membangun jiwa kewirausahaan, kompetensi dan kerjasama terpadu antar pelaku budaya dan usaha pariwisata
4.
Meningkatkan peranserta masyarakat dalam pengembangan budaya dan pariwisata
5.
Menyelenggarakan dan berpatisipasi dalam berbagai event, serta mempromosikan kegiatan kebudayaan dan pariwisata
4.3
Tujuan Jangka Menengah Disbudpar Aceh Berdasarkan atas visi dan misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 20122017 di atas, maka dirumuskan tujuan sebagai beikut: T.1.
Terpelihara dan teramalkannya nilai-nilai budaya dan dinul Islam dalam kehidupan masyarakat
T.2.
Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pelestarian, perlindungan, pendayagunaan dan pemanfaatan warisan budaya, nilai-nilai syariah dan kawasan wisata alam unggulan
T.3.
Tersedia dan meningkatnya kualitas sumber daya manusia, terjalinnya kerjasama
para
pemangku
kepentingan,
serta
terbangunnya
jiwa
kewirausahaan bidang kebudayaan dan pariwisata T.4.
Terbangunnya kesadaran, kepedulian dan rasa memiliki masyarakat lingkungan situs budaya, budayawan dan seniman, komunitas dan tokoh adat, pelaku industri pariwisata dan masyarakat lingkungan objek wisata
T.5.
Terselenggara dan ikut serta pada berbagai event, serta promosi potensi budaya dan kepariwisataan 58
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB IV
4.4
Sasaran Jangka Menengah Disbudpar Aceh Berdasarkan atas tujuan di atas, maka sasaran strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 adalah: 1.
Untuk mencapai tujuan pada T1, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut: T.1.S.1
Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, kearifan lokal dan Dinul Islam dalam masyarakat
T.1.S.2
Meningkatnya pemahaman tentang hak-hak tradisional masyarakat adat, hukum adat dan syariah
T.1.S.3
Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, karakter dan pekerti bangsa bagi masyarakat
T.1.S.4
Meningkatnya informasi tentang potensi budaya baik di dalam maupun luar negeri
2.
Untuk mencapai tujuan pada T2, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut: T.2.S.1
Lestari dan terlindunginya warisan budaya, nilai-nilai syariah, kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa, dan kepariwisataan
T.3.S.2
Berdayaguna dan termanfaatkannya warisan budaya, nilai-nilai syariah, kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa, dan kepariwisataan
T.2.S.3
Tergali, berkembang, dan termanfaatkannya potensi seni budaya tradisional sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa, dan kepariwisataan
T.2.S.4
Terinventarisasi, lestari, dan menguatnya khasanah bahasa-bahasa daerah yang merupakan kekayaaan budaya dan identitas bangsa sebagai sarana pendidikan, penelitian, dan kepariwisataan
59
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB IV
3.
Untuk mencapai tujuan pada T3, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut: T.3.S.1
Meningkatnya kualitas, profesionalitas dan produktivitas sumber daya manusia dan para pemangku kepentingan bidang kebudayaan dan pariwisata
T.3.S.2
Meningkatnya jalinan kerjasama dan sinergisitas antar para pemangku kepentingan bidang kebudayaan dan pariwisata
T.3.S.3
Terbangunnya jiwa kewirausahaan dan ekonomi kreatif bidang kebudayaan dan pariwisata
T.3.S.4
Terlaksananya standarisasi dan sertifikasi pelaku dan produk budaya dan pariwisata
4.
Untuk mencapai tujuan pada T4, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut: T.4.S.1
Terciptanya koordinasi, komunikasi dan pemantapan kerjasama lintas sektoral dalam memajukan kebudayaan dan pariwisata
T.4.S.2
Terlaksananya pembangunan kebudayaan dan pariwisata yang proporsional dan professional yang berkelanjutan guna peningkatan kunjungan wisata
T.4.S.3
Meningkatnya peluang kerja, kualitas produk, pemasaran dan kesejahteraan para stakeholder dan kebudayaan dan pariwisata
5.
Untuk mencapai tujuan pada T5, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut: T.5.S.1
Tumbuhnya citra positif wisatawan terhadap Aceh sebagai daerah tujuan wisata syariah berbasis budaya dan alam unggulan
T.5.S.2
Terciptanya daya tarik budaya dan pariwisata dalam rangka peningkatan jumlah kunjungan wisatawan dan investor
T.5.S.3
Terciptanya kerjasama antar lembaga budaya, partisipasi pelaku industri pariwisata dan pemangku kepentingan dan partisipasi pada event-event budaya dan pariwisata lainnya dalam dan luar negeri
T.5.S.4
Terselenggaranya event-event budaya dan pariwisata dalam dan luar negeri, serta promosi melalui media cetak, media elektronik, media internet dan media outdoor (luar ruang) 60
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB IV
4.5
Strategi dan Kebijakan Disbudpar Aceh 4.5.1.
Strategi dan Kebijakan MISI 1.
Strategi: 1.
Peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, kearifan lokal dan Dinul Islam dalam masyarakat
2.
Peningkatan pemahaman tentang hak-hak tradisional masyarakat adat, hukum adat dan syariah
3.
Peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, karakter dan pekerti bagi masyarakat
4.
Memanfaatkan teknologi informasi dalam memberikan informasi potensi budaya
Kebijakan: 1.
Melakukan upaya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, kearifan lokal dan Dinul Islam dalam masyarakat
2.
Melakukan upaya pemahaman tentang hak-hak tradisional masyarakat adat, hukum adat dan syariah melalui penyuluhan, sosialisasi dan pelatihan
3.
Melakukan upaya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, karakter dan pekerti bangsa bagi masyarakat melalui penyuluhan, sosialisasi dan pelatihan
4.
Melaksanakan promosi budaya dengan memanfaatkan teknologi informasi
4.3.2.
Strategi dan Kebijakan MISI 2.
Strategi: 1.
Peningkatan pelestarian dan perlindungan warisan budaya, nilai-nilai syariah, kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
2.
Pendayagunaan dan pemanfaatan warisan budaya, nilai-nilai syariah, kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
61
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB IV
3.
Menggali, mengembangkan dan memanfaatkan potensi seni budaya tradisional sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
4.
Pelestarian dan penguatan khasanah bahasa-bahasa daerah yang merupakan kekayaan budaya dan identitas bangsa sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
Kebijakan : 1.
Melakukan upaya pelestarian dan perlindungan warisan budaya, nilai-nilai syariah, kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
2.
Melakukan upaya pemanfaatan warisan budaya, nilai-nilai syariah, kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
3.
Melakukan upaya penggalian, mengembangkan dan memanfaatkan potensi seni budaya tradisional sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
4.
Melakukan upaya pelestarian dan penguatan khasanah bahasa-bahasa daerah yang merupakan kekayaan budaya dan identitas bangsa sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
4.3.3.
Strategi dan Kebijakan MISI 3.
Strategi: 1.
Peningkatan kemampuan sumber daya manusia bidang kebudayaan dan pariwisata
2.
Peningkatan kerja sama antar para pemangku kepentingan bidang kebudayaan dan pariwisata
3.
Membangun jiwa kewirausahaan dan ekonomi kreatif bidang kebudayaan dan pariwisata
4.
Melakukan standarisasi dan sertifikasi pelaku dan produk budaya dan pariwisata
Kebijakan: 1.
Pengembangan sumber daya manusia bidang kebudayaan dan pariwisata
2.
Melakukan upaya peningkatan jalinan kerjasama dan sinergisitas antar para pemangku kepentingan bidang kebudayaan dan pariwisata 62
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB IV
3.
Melakukan upaya pengembangan sumber daya manusia yang mempunyai jiwa kewirausahaan dan ekonomi kreatif bidang kebudayaan dan pariwisata
4.
Penerapan standarisasi dan sertifikasi pelaku dan produk budaya dan pariwisata
4.3.4.
Strategi dan Kebijakan MISI 4.
Strategi: 1.
Meningkatkan koordinasi dan kerjasama lintas sektoral dalam memajukan kebudayaan dan pariwisata
2.
Peningkatan basis data dan informasi kebudayaan dan pariwisata
3.
Pengembangan destinasi pariwisata yang berkelanjutan
4.
Menerapkan perencanaan dan pengendalian profesional dan berkelanjutan
5.
Membuka peluang kerja dan memberdayakan masyarakat disekitar kawasan wisata
6.
Mengembangkan ekonomi kreatif dalam memajukan kebudayaan dan pariwisata
7.
Mengembangkan pemasaran secara berkelanjutan dalam memasarkan pariwisata
Kebijakan: 1.
Pemantapan koordinasi dan kemitraan antara pemerintah, swasta dan masyarakat atau pemangku kepentingan dalam pembangunan kepariwisataan melalui rapat koordinasi
2.
Melakukan pendataan potensi kebudayaan dan pariwisata
3.
Membangun dan memperbaiki prasarana dan sarana pariwisata termasuk fasilitas pendukung
4.
Peningkatan efektifitas pengelolaan destinasi pariwisata melalui peningkatan koordinasi dan keterpaduan pembangunan pariwisata
5.
Melaksanakan perencanaan dan pengendalian secara profesional dan berkelanjutan
6.
Memberdayakan masyarakat disekitar kawasan wisata
7.
Melakukan pembinaan dan pelatihan bagi pengrajin untuk meningkatkan kualitas produk cinderamata dan souvenir
8.
Memanfaatkan teknologi informasi dalam memasarkan pariwisata
63
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB IV
4.3.5.
Strategi dan Kebijakan MISI 5.
Strategi: 1.
Meningkatkan promosi pariwisata Aceh melalui media pemasaran dan pengiklanan yang kreatif dan efektif
2.
Mengembangkan daya tarik wisata sesuai potensi daerah
3.
Peningkatan kerjasama dengan semua stakeholder dalam memajukan pariwisata
4.
Peningkatan dan ikut serta pada event-event pariwisata dan kebudayaan di dalam dan luar negeri
Kebijakan : 1.
Pengembangan pemasaran pariwisata secara berkelanjutan
2.
Penataan daya tarik wisata alam, wisata budaya dan wisata minat khusus
3.
Melaksanakan kerjasama dengan semua stakeholder dalam memajukan pariwisata
4.
Melaksanakan dan ikut serta pada event-event pariwisata dan budaya di dalam dan luar negeri
64
RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB V
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Rencana Program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif untuk tahun 2012–2017 disajikan dalam Tabel 5.1. Beberapa program/kegiatan bidang kebudayaan dan pariwisata akan dilaksanakan mulai Tahun Anggaran 2013. Secara keseluruhan terdapat 4 Program dan 19 Kegiatan pada Program/kegiatan pada setiap SKPA, 8 Program dan 56 kegiatan pada Program/kegiatan Spesifik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang akan dilaksanakan selama 5 tahun ke depan mulai dari Tahun 2013-2017.
65 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB VI
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMA
Indikator kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJM Aceh untuk Tahun 2012-2017 disajikan dalam Tabel 6.1. Pada tabel tersebut disampaikan indikator kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJM Aceh Tahun 2012-2017.
66 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB VII
BAB VII PENUTUP
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) berkewajiban menyusun dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sesuai dengan amanah PERMENDAGRI Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PERATURAN PEMERINTAH Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dengan berpedoman pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh tahun 20122017. Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sebagai dokumen perencanaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh untuk Periode 5 (lima) tahun mencakup materi Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan yang bersifat indikatif sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh berpedoman pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh Tahun 2012-2017 dan Visi/Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Periode Tahun 2012–2017. Dokumen Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 ini disusun dengan melibatkan seluruh unsur terkait, sehingga dalam pelaksanaannya diperlukan penjabaran secara teknis operasional setiap tahunnya melalui dokumen Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sebagai upaya yang berkesinambungan dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Dalam rangka mendukung keberhasilan pelaksanaan Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 secara optimal, diperlukan kerjasama dan koordinasi dari berbagai pihak di lingkungan internal dan eksternal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh,
baik di tingkat
Pemerintah Pusat, Pemerintah Aceh, Pemerintah
Kabupaten/Kota, maupun para pelaku pariwisata/budaya akademisi dan para tokoh masyarakat lainnya. Keterpaduan, kerjasama, keterbukaan, komitmen dan etos kerja seluruh personil dan satuan kerja di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh juga sangat diperlukan dalam rangka menghasilkan upaya yang sinergis dalam mengaktualisasikan Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017. 67 RENCANA STRATEGIS
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
No
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi SKPA
Target SPM
2
3
1 I
Target Target Indikator IKK Lainnya
4
5
Target Renstra SKPA Tahun Ke -
Realisasi Capaian Tahun Ke -
Rasio Capaian Pada Tahun Ke -
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
KEBUDYAAN Jumlah grup kesenian (buah)
34%
970
930
940
950
1115
970
930
940
950
1115
100
100
100
100
100
Jumlah gedung (buah)
100%
6
6
7
7
10
6
6
7
7
10
100
100
100
100
100
Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya (kali)
75%
13
14
10
10
12
13
14
10
10
12
100
100
100
100
100
Jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya (buah)
30%
6
6
7
7
10
6
6
7
7
10
100
100
100
100
100
54
54
54
54
54
15
9
11
10
18
27,78
16,67
20,37
18,52
33,33
Jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan (paket) II PARIWISATA Kunjungan wisata - Wisata Nusantara
816.593
939.082
1.079.944
1.241.936
1.428.227
710.081
712.630
720.079
959.546
1.026.800 86,96
75,89
66,68
77,26
71,89
19.874
22.855
26.284
30.226
34.760
17.282
18.589
20.648
28.053
28.993 86,96
81,33
78,56
92,81
83,41
2.449.779.450.000
2.817.246.367.500
3.239.833.322.625
3.725.808.321.019
4.284.679.569.172
2.130.243.000.000
2.137.890.000.000
2.160.237.000.000
2.878.638.000.000
3.080.400.000.000 86,96
75,89
66,68
77,26
71,89
79.497.200.000
91.421.780.000
105.135.047.000
120.905.304.050
139.041.099.658
69.128.000.000
74.356.000.000
82.592.000.000
112.212.000.000
115.972.000.000 86,96
81,33
78,56
92,81
83,41
- Wisata Mancanegara Kontribusi sektor pariwisata - Wisatawan Nusantara - Wisatawan Mancanegara Jumlah Objek Pariwisata yang dikembangkan
16
28
30
16
8
10
28
30
17
30
62,5
100
100
106,3
375
Jumlah Restoran, Rumah Makan dan Café
857
713
780
1053
1100
779
648
709
957
1001
90,9
90,88
90,9
90,88
91
Jumlah Hotel Bintang dan Non Bintang
197
222
1594
348
338
179
202
1449
316
307
90,86
90,99
90,9
90,8
90,83
Jumlah Biro Perjalanan Wisata/Travel
69
83
121
130
182
63
75
110
118
165
91,3
90,36
90,91
90,77
90,66
BANDA ACEH, 30 JULI 2013 KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Drs. Adami, M.Pd Pembina Utama Muda NIP. 19560502 197803 1 005
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Tabel. 2.1. - Hal : 1 /1
Tabel 2.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
Anggaran pada Tahun Ke -
Realisasi Anggaran pada Tahun Ke -
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke -
Rata - Rata Pertumbuhan
Uraian 2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
1
2
3
4
5
1
2
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
BELANJA DISBUDPAR
57.572.729.300
68.069.412.000
62.266.220.305
48.741.281.247
73.651.651.338
36.025.246.157
50.684.657.396
59.691.900.409
45.803.066.349
68.931.361.066
62,57
74,46
95,87
93,97
93,59
BELANJA TIDAK LANGSUNG
13.353.600.653
19.441.080.000
18.610.414.095
18.407.134.298
19.554.082.761
11.828.677.403
16.969.896.550
17.572.832.048
17.845.906.708
18.336.563.347
88,58
87,29
94,42
96,95
93,77
13.353.600.653
19.441.080.000
18.610.414.095
18.407.134.298
19.554.082.761
11.828.677.403
16.969.896.550
17.572.832.048
17.845.906.708
18.336.563.347
88,58
87,29
94,42
96,95
93,77
44.219.128.647
48.628.332.000
43.655.806.210
30.334.146.949
54.097.568.577
24.196.568.754
33.714.760.846
42.119.068.361
27.957.159.641
50.594.797.719
54,72
69,33
96,48
92,16
93,53
2.325.109.300
2.414.400.000
2.632.001.000
2.351.680.000
6.923.711.000
1.870.384.000
2.242.217.000
2.491.496.000
2.293.368.000
6.595.316.900
80,44
92,87
94,66
97,52
95,26
Belanja Barang dan Jasa
14.206.279.572
19.864.901.273
11.496.490.937
17.859.161.594
34.491.402.293
11.387.618.212
16.778.892.990
10.940.800.737
16.637.681.841
32.194.314.819
80,16
84,47
95,17
93,16
93,34
Belanja Modal
27.687.739.775
26.349.030.727
29.527.314.273
10.123.305.355
12.682.455.284
10.938.566.542
14.693.650.856
28.686.771.624
9.026.109.800
11.805.166.000
39,51
55,77
97,15
89,16
93,08
1
Belanja Pegawai
BELANJA LANGSUNG
Belanja Pegawai
BANDA ACEH, 30 JULI 2013 KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Drs. Adami, M.Pd Pembina Utama Muda NIP. 19560502 197803 1 005
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Tabel. 2.2. - Hal : 1 /1
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
1
NO
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
1
2
3
4
Terpelihara dan teramalkannya nilai-nilai budaya dan dinul Islam dalam kehiduapan masyarakat
1. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, kearifan lokal dan dinul Islam dalam masyarakat
2 6
3 7
4 8
5 9
1.
Terlaksananya event budaya daerah (PKA VI dan VII)
1 kali
2.
Terlaksananya pengkajian nilai-nilai tradisional masyarakat Aceh
3 keg
3 keg
3 keg
3 keg
3 keg
3.
Adanya pemahaman umum tentang etika, adat dan budaya dalam masyarakat
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
4.
Terlaksananya kegiatan Dialog Budaya dan Debat Budaya
60 orang
60 orang
60 orang
60 orang
60 orang
2. Meningkatnya pemahaman tentang hak-hak tradisional masyarakat 1. adat, hukum adat dan syariah
Terlaksananya kegiatan Pelatihan upacara adat
100 orang 100 orang 100 orang 120 orang 120 orang
2.
Terlaksananya pelatihan desain seni ukir Aceh
30 orang
3.
Terlaksananya lomba desain seni ukir Aceh
1.
Terlaksananya Lomba dalam rangka penghargaan Karya Sastra
2.
Terlaksananya kegiatan panggung sastra remaja (musikalisasi puisi) 230 orang 230 orang 230 orang 230 orang 230 orang
3. 4.
Tersedianya cetak buku hasil pemenang lomba penulisan karya sastra Berkembangnya bahasa daerah
1.
Tereksposenya Museum Melalui Media Elektronik
1 kali
2.
1 kali
3.
Terlaksananya Pameran bersama Museum Se-Sumatera di Museum Aceh Terselenggarannya Museum Masuk Sekolah
4.
3. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, karakter dan pekerti bangsa bagi masyarakat
4. Meningkatnya informasi tentang potensi budaya baik di dalam maupun luar negeri
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE 1 5
1 kali
30 orang
30 orang
30 orang
30 orang
1 kali
250 orang 250 orang 250 orang 250 orang 250 orang
364 buah
364 buah
364 buah
230 orang 230 orang 230 orang 230 orang 230 orang
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
Terlaksananya Kegiatan seminar, Lomba dan Festival permuseuman
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
5.
Terwujudnya Partisipasi pada kegiatan pagelaran adat dan budaya
3 kali
3 kali
3 kali
3 kali
3 kali
6.
Tersebarnya informasi budaya
5 media
5 media
5 media
5 media
5 media
Tabel 4.1. - Hal. 1 / 8
NO 1 2
TUJUAN 2 Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pelestarian, perlindungan, pendayagunaan dan pemanfaatan warisan budaya, nilai-nilai syariah dan kawasan wisata alam unggulan
SASARAN 3 1. Lestari dan terlindunginya warisan budaya, nilai-nilai syariah, kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kapariwisataan
INDIKATOR SASARAN
1.
4 Terkumpulnya benda yang bernilai sejarah sebagai koleksi museum
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE 1 5 250 buah
2 6 200 buah
3 7 200 buah
4 8 200 buah
5 9 200 buah
2 keg
2 keg
2 keg
2 keg
2 keg
70 orang
70 orang
70 orang
70 orang
70 orang
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
2.
Terlaksananya kegiatan kajian kearifan lokal 8 etnis dan Jelajah Budaya
3.
Terciptanya pemahaman nilai budaya Aceh
4.
Meningkatnya pengetahuan tentang masakan khas Aceh
5.
Meningkatnya wawasan tentang permainan rakyat tradisional
500 orang 500 orang 500 orang 500 orang 500 orang
6.
Adanya dukungan terhadap pengelolaan/juru pelihara dan pengembangan pelestarian sejarah purbakala
100 orang 100 orang 100 orang 100 orang 100 orang
7.
Adanya dukungan terhadap pengelolaan museum
3 museum 5 museum 5 museum 4 museum 5 museum
8.
Adanya Dukungan terhadap pengelolaan peninggalan bawah air
9.
Meningkatnya kapasitas pengelola situs BCB dan Museum dan peninggalan bawah air
1 situs 50 orang
1 situs
2 situs
2 situs
2 situs
100 orang 100 orang 100 orang 100 orang
10. Terbangunnya museum, sarana dan prasarana museum di kab./kota 2 museum 2 museum 2 museum 2 museum 2 museum 11. Terpeliharanya dan terehabnya sarana dan prasarana di Taman Sultanah Shafiatuddin (1. pagar dan Pos Satpam 2. Panggung 3. Jalan 4. Land scape Taman dan 5. Sanitasi air) 12. optimalisasi penggunaan komplek taman ratu safiatuddin
1 Paket
13. Terlaksananya registrasi, dokumentasi dan data Objek peninggalan sejarah dan kepurbakalaan
20 situs
14. Terselenggaranya seminar dan sarasehan seni tari dan musik seAceh
80 orang
1 Paket
1 Paket
22 situs
30 situs
35 situs
40 situs
80 orang
80 orang
80 orang
80 orang
300 buku 4 keg
4 keg
4 keg
4 keg
4 keg
17. Terselenggaranya sosialisasi pengelolaan taman Sulthanah Shafiatuddin
3 orang
3 orang
3 orang
3 orang
3 orang
18. Meningkatanya manajemen pengelolaan taman Sulthanah Shafiatuddin melalui Comparative Study
26 orang
27 orang
28 orang
29 orang
30 orang
19. Terlindunginya kesenian secara hukum/ Patenisasi Kesenian
100 orang 110 orang 110 orang 110 orang 110 orang
20. Terlestarinya Kesenian Daerah
50 orang
21. Terlaksananya survey pendataan budaya daerah 22. Tersedianya cetak buku budaya daerah 8 etnis
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
1 Paket
500 orang
15. Terbit/keluarnya buku 35 thn Taman Budaya 16. Terlaksananya pengembangan kesenian dan dan budaya daerah
1 Paket
50 orang
50 orang
50 orang
50 orang
8 etnis 200 buah
Tabel 4.1. - Hal. 2 / 8
NO
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
1
2
3
4 23. Tersedianya alat alat kesenian
2. Berdayaguna dan termanfaatkannya warisan budaya, nilai-nilai syariah, kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kapariwisataan
2 6 2 jenis
3 7 2 jenis
4 8 2 jenis
5 9 2 jenis
500 buku
500 buku
500 buku
500 buku
500 buku
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
500 buah
500 buah
500 buah
500 buah
1.
Tercetaknya buku-buku bacaan sejarah terutama yang berhubungan dengan sejarah aceh
2.
Bertambahnya bahan bacaan baru mengenai sejarah Aceh melalui penelitian, pengkajian dan lomba penulisan sejarah Aceh
3.
Tercetaknya bahan bacaan baru mengenai sejarah Aceh hasil penelitian, pengkajian dan lomba penulisan sejarah Aceh
500 buah
4.
Seminar tentang sejarah dan cagar budaya Aceh
500 orang 500 orang 500 orang 500 orang 500 orang
5.
Terwujudnya Peningkatan Kesadaran Masyarakat sadar wisata
360 orang 360 orang 360 orang 360 orang 360 orang
6.
Terbentuknya kelompok sadar wisata di ODTW
20 Klpk
20 Klpk
20 Klpk
20 Klpk
20 Klpk
7.
Terbentuknya desa wisata
4 Desa
8 Desa
4 Desa
4 Desa
5 Desa
8.
Meningkatnya pengetahuan tentang pariwisata (wisata remaja)
1 Keg
1 Keg
1 Keg
1 Keg
1 Keg
3. Tergali, terkembang dan termanfaatkannya potensi seni budaya 1. tradisional sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kapariwisataan
Bertambahnya jumlah Koleksi Museum Aceh selain Naskah Kuno melalui kegiatan survey
4 kab/kota 4 kab/kota 4 kab/kota 4 kab/kota 4 kab/kota
2.
Bertambahnya data digital koleksi museum Aceh
500 buah
500 buah
500 buah
3.
Tersedianya data, kondisi dan jumlah koleksi
2500 buah 2000 buah 1000 buah 500 buah
300 buah
4.
Terawatnya buku pustaka
300 buah
300 buah
300 buah
300 buah
300 buah
5.
Terawatnya naskah kuno
300 buah
300 buah
300 buah
300 buah
300 buah
6.
Terawatnya benda-benda koleksi museum menurut klasifikasinya.
1000 buah 1000 buah 1000 buah 1000 buah 1000 buah
7.
Tersedianya seperangkat alat untuk Rumoh Aceh (pelaminan Aceh, peralatan / dekorasi pameran rumah Aceh) Penelitian dan penerbitan hasil penelitian koleksi museum Aceh untuk publikasi Pelatihan peningkatan mutu SDM pengelola museum
8. 9.
10. Tersedianya dan tertatanya galeri Aceh di luar negeri 11. Terlaksananya pengumpulan Data Jenis Kesenian Daerah di 23 kab./kota
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE 1 5 2 jenis
500 buah
500 buah
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
100 buah
100 buah
100 buah
100 buah
100 buah
30 orang
30 orang
30 orang
30 orang
30 orang
1 Keg 115 orang 138 orang 138 orang 138 orang 138 orang
Tabel 4.1. - Hal. 3 / 8
3
NO
TUJUAN
1
2
Tersedia dan meningkatnya kualitas sumber daya manusia, terjalinnya kerja sama para pemangku kepentingan, serta terbangunnya jiwa kewirausahaan bidang kebudayaan dan pariwisata
SASARAN 3 4. Terinventarisasi, lestari dan menguatnya khasanah bahas-bahasa daerah yang merupakan kekayaan budaya dan identitas bangsa sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kapariwisataan
1. Meningkatnya kualitas, profesionalitas dan produktivitas sumber daya manusia dan para pemangku kepentingan bidang kebudayaan dan pariwisata
2. Meningkatnya jalinan kerja sama dan sinergisitas antar para pemangku kepentingan bidang kebudayaan dan pariwisata
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE 1 5 15orang
2 6 15orang
3 7 15orang
4 8 15orang
5 9 15orang
20 orang
20 orang
20 orang
20 orang
20 orang
1.
4 Tersebarnya informasi pengembangan wilayah objek wisata (Famtrip)
2.
Tersedianya pengelola obyek pariwisata profesional
3.
Tersedianya dokumentasi obyek daya tarik wisata dan Budaya
4.
Tersedianya profil destinasi pariwisata Aceh
17 Kab/kota 100 keping 100 keping 100 keping 100 keping 100 keping
1.
Peningkatan SDM Guru Seniman dan Pelatih Seni
420 orang 420 orang 420 orang 420 orang 420 orang
2.
Meningkatnya kapasitas pemandu wisata alam
20 orang
20 orang
20 orang
20 orang
20 orang
3.
Meningkatnya kapasitas pemandu wisata selam
50 orang
50 orang
50 orang
50 orang
50 orang
4.
Meningkatnya kapasitas pemandu wisata sejarah dan budaya
20 orang
20 orang
20 orang
20 orang
20 orang
1.
Terbangunnya kerjasama antar stake holder kesenian
300 orang 300 orang 300 orang 300 orang 300 orang
2.
Tersebar luasnya informasi pariwisata
3.
Terjalinnya kerjasama dengan pelaku dunia usaha pariwisata 210 orang 210 orang 210 orang 210 orang 210 orang sehingga dapat meningkatkan kinerja kompetensi yang sehat dalam membangun pariwisata Aceh
4.
Kerjasama aktif antar pelaku usaha pariwisata, stake holder dan pemerintah di tingkat nasional dan internasional
7 kali
7 kali
7 kali
5 kali
5 kali
120 orang 120 orang 120 orang 120 orang 120 orang
Tabel 4.1. - Hal. 4 / 8
NO
TUJUAN
1
2
SASARAN 3 3. Terbangunnya jiwa kewirausahaan dan ekonomi kreatif bidang kebudayaan dan pariwisata
4. Terlaksananya standarisasi dan sertifikasi pelaku dan produk budaya dan pariwisata
4
Terbangunnya kesadaran, kepedulian dan 1. Terciptanya koordinasi, komunikasi dan pemantapan kerja sama rasa memiliki masyarakat lingkungan situs lintas sektoral dalam memanjukan kebudayaan dan pariwisata budaya, budayawan dan seniman, komunitas dan tokoh adat, pelaku industri pariwisata dan masyarakat lingkungan objek wisata
INDIKATOR SASARAN
1.
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
5 9 20 orang
1.
Terselenggaranya kongres bahasa daerah
80 orang
2.
Tersedianya Pengelola Perhotelan dan Restoran yang Profesional dalam memberikan Pelayanan kepada Wisatawan
120 orang 120 orang 120 orang 120 orang 120 orang
1.
Terlaksananya Koordinasi Tk. Kab/Kota dengan Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat
120 orang 120 orang 120 orang 120 orang 120 orang
2.
Terlaksananya Seminar Museum Tsunami
200 orang 200 orang
3.
Meningkatnya pemahaman aparatur dan masyarakat terhadap pariwisata Terkelolanya museum, situs dan monumen tsunami
175 orang 175 orang 175 orang 175 orang 175 orang
80 orang
80 orang
80 orang
80 orang
5 buah
5 buah
5 buah
5 buah
5 buah
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
200 exp
200 exp
200 exp
200 exp
200 exp
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
Terlaksananya evaluasi dan monitoring
17 kab/kota
17 kab/kota
17 kab/kota
17 kab/kota
17 kab/kota
3.
Tersedianya perencanaan pengembangan pariwisata Aceh
5 Dokumen
5 Dokumen
5 Dokumen
5 Dokumen
5 Dokumen
1.
Terpeliharanya benda-benda arkeologi dan benda cagar budaya sebagai peninggalan sejarah
54 situs
60 situs
65 situs
70 situs
75 situs
2.
Tersedianya Sarana dan Prasarana pariwisata
17 objek
20 objek
20 objek
20 objek
20 objek
1.
Pembinaan sanggar-sangar kesenian Kab/Kota
23 kab/kota
23 kab/kota
23 kab/kota
23 kab/kota
23 kab/kota
2.
Terlaksananya evaluasi pembinaan dalam bentuk pertunjukan seni
500 orang 500 orang 500 orang 500 orang 500 orang
3.
Terbinanya seni Islami masyarakat Aceh
400 orang 400 orang 400 orang 400 orang 400 orang
2. Terlaksananya pembangunan kebudayaan dan pariwisata yang 1. proporsional dan profesional yang berkelanjutan guna peningkatan kunjungan wisata 2.
1. Tumbuhnya citra positif wisatawan terhadap Aceh sebagai daerah tujuan wisata syariah berbasis budaya dan alam unggulan
4 8 20 orang
700 orang 700 orang 700 orang 700 orang 700 orang
6.
Terselenggara dan ikut serta pada berbagai event, serta promosi potensi budaya dan kepariwisataan
3 7 20 orang
Terlaksananya Pelatihan Pengembangan SDM Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif bagi Pelaku Usaha Pariwisata
5.
5
2 6 20 orang
2.
4.
3. Meningkatnya peluang kerja, kualitas produk, pemasaran dan kesejahteraan para pemangku kepentingan dan kebudayaan dan pariwisata
4 Terlaksananya Pelatihan Pengemasan Paket Wisata bagi Pengelola Biro Perjalanan Wisata dan Agen Perjalanan Wisata
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE 1 5 20 orang
Terlaksananya pengumpulan data Perkembangan Statistik Kebudayaan dan Pariwisata di 23 kab./kota Tercetaknya buku Perkembangan Statistik Kebudayaan dan Pariwisata 23 kab./kota Terlaksananya penyusunan program dan kegiatan
Tabel 4.1. - Hal. 5 / 8
NO
TUJUAN
SASARAN
1
2
3
2. Terciptanya daya tarik budaya dan pariwisata dalam rangka peningkatan jumlah kunjungan wisatawan dan investor
4.
1 4 5 Terlaksananya pengelolaan perpustakaan, publikasi seni dan budaya 300 buku
5. 6.
Terlaksananya rekaman audio visual dan dokumentasi seni Pemberian anugerah seni
7.
Terlaksananya promosi wisata melalui keanekaragaman souvenir dan kuliner khas Aceh
5 kali
5 kali
5 kali
5 kali
5 kali
8.
Terlaksananya road show travel agency dan travel fair
3 kali
5 kali
5 kali
5 kali
5 kali
1.
Tersedianya Pengrajin yang terampil dalam menciptakan produk 120 orang 120 orang 120 orang 120 orang 120 orang cinderamata yang berkualitas Terselenggaranya perlombaan produk cinderamata dan kuliner khas 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali daerah
2. 3.
3. Terciptanya kerja sama antar lembaga budaya, partisipasipelaku 1. industri pariwisata dan pemangku kepentingan dan partisipasi pada event-event budaya dan pariwisata lainnya dalam dan luar negeri
Terciptanya peningkatan mutu serta daya tarik cenderamata khas Aceh Terwujudnya partisipasi pada pagelaran, pameran seni se Sumatera
2 6 500 buku
3 7 700 buku
4 5 8 9 800 buku 1000 buku
5 buah 3 buah 2 buah 3 buah 4 buah 500 orang 500 orang 500 orang 500 orang 500 orang
4 kali
6 kali
6 kali
8 kali
10 kali
300 orang
25 orang
25 orang
25 orang
25 orang
2.
Terwujudnya partisipasi pada Binale Nusantara
8 orang
8 orang
8 orang
8 orang
8 orang
3.
Terwujudnya partisipasi pada pagelaran, pameran seni se Indonesia
25 orang
25 orang
25 orang
30 orang
30 orang
4.
Terpilihnya 4 orang siswa/palajar Aceh terbaik masing-masing untuk 250 orang 250 orang 250 orang 250 orang 250 orang kategori suara sopran, tenor, alto, dan bass
5.
Peningkatan Mutu dan Partisipasi Sanggar
6.
100 sanggar
100 sanggar
100 sanggar
100 sanggar
100 sanggar
Terselenggaran pangelaran seni dan budaya di Taman Sulthanah Shafiatuddin
10 kali
10 kali
10 kali
10 kali
10 kali
7.
Terlestarinya permainan tradisi aceh di Taman Sulthanah Shafiatuddin
5 kali
8 kali
10 kali
12 kali
15 kali
8.
kualitas dan peluang kerja bagi seniman kaligrafi Islam
9.
Terlaksananya kegiatan partisipasi museum di luar dan dalam daerah
10. Terlaksananya kegiatan Partisipasi Museum Aceh pada Pameran Nasional/Internasional
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE -
INDIKATOR SASARAN
520 orang 520 orang 520 orang 520 orang 520 orang 12 kali
12 kali
12 kali
12 kali
12 kali
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
Tabel 4.1. - Hal. 6 / 8
NO
TUJUAN
1
2
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
SASARAN 3 4. Terselenggaranya event-event budaya dan pariwisata dalam dan luar negeri, serta promosi melalui media cetak, media elektronik, media internet dan media outdoor (luar ruangan)
INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE 1 5 3 kali
2 6 3 kali
3 7 3 kali
4 8 3 kali
5 9 3 kali
1.
4 Terselenggaranya beberapa cabang/Jenis seni (Tari, Teater, Musik dan Seni Rupa)
2.
Tersebarnya informasi potensi pariwisata melalui media cetak
5 media
5 media
5 media
5 media
5 media
3.
Tersebarnya informasi potensi pariwisata melalui televisi
2 media
2 media
2 media
2 media
2 media
4.
Tersebarnya informasi potensi pariwisata melalui radio
5 media
5 media
5 media
5 media
5 media
5.
Tersebarnya informasi potensi pariwisata melalui internet (website)
5 media
4 media
4 media
4 media
4 media
6.
Tersebarnya informasi potensi pariwisata melalui talk show (radio dan TV
5 kali
5 kali
5 kali
5 kali
5 kali
7.
Tersedianya informasi daya tarik objek wisata Aceh dalam bentuk video
8.
Tersedianya informasi kepariwisataan Aceh di Bandara SIM
1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
9.
Tersedianya media informasi kepariwisataan Aceh (Bilboard)
4 tempat
4 tempat
4 tempat
4 tempat
4 tempat
10. Terselenggaranya pameran promosi pariwisata Nusantara di dalam dan luar negeri
10 keg
12 keg
12 keg
10 keg
10 keg
11. Tersedianya media informasi pariwisata Aceh (bahan promosi)
1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
12. Tersedianya media informasi pariwisata Aceh (spanduk dan baliho)
1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
13. Tersedianya media informasi pariwisata Aceh (majalah)
3000 exp
3000 exp
3000 exp
3000 exp
3000 exp
14. Tersedianya media promosi pariwisata Aceh (billboard)
3 tempat
2 tempat
2 tempat
15. Terlaksananya paket wisata bernuansa syariah
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
16. Terlaksananya festival daerah
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
17. Terlaksananya Seulawah Mountain Tracking
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
18. Terlaksananya International Rafting Festival
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
19. Terlaksananya Pacuan kuda tradisional
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
20. Terlaksananya Seumeuleung
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
21. Terlaksananya International Diving Festival
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
22. Terlaksananya Tour The Aceh Bicycle
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
23. Terlaksananya Lomba Perahu Naga
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
24. Terlaksananya Geulayang Tunang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
25. Terlaksananya Festival Burung
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
5 kab/kota 3 kab/kota 2 kab/kota
5 kab/kota
Tabel 4.1. - Hal. 7 / 8
NO
TUJUAN
SASARAN
1
2
3
INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE 1 5 23 kab/kota
2 6 23 kab/kota
3 7 23 kab/kota
4 8 23 kab/kota
5 9 23 kab/kota
27. Terlaksananya International Surfing Festival
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
28. Terlaksananya Festival Baiturrahman
5000 orang
5000 orang
5000 orang
5000 orang
5000 orang
29. Terlaksananya Renungan Tsunami Aceh
5000 orang
5000 orang
5000 orang
5000 orang
5000 orang
30. Terlaksananya Ramadhan Fair
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1000 orang
1 kali
1 kali
1 kali
4 26. Terpilihnya Duta-Duta Wisata Aceh dalam mempromosikan pariwisata Aceh di Dalam dan Luar Negeri
31. Terlaksananya Aceh Fair
BANDA ACEH, 30 JULI 2013 KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Drs. Adami, M.Pd Pembina Utama Muda NIP. 19560502 197803 1 005
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Tabel 4.1. - Hal. 8 / 8
Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh (Dalam jutaan) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
1
Sasaran
2
Indikator Sasaran
Kode
Program/Kegiatan
4
3 1 1
5
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Satuan
6
7
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
8
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Kondisi Kinerja pada Unit Kerja Akhir Periode Renstra SKPA SKPA Penanggung Jawab
Tahun 2017
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Lokasi
Ket
22
URUSAN WAJIB 17
KEBUDAYAAN BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG Gaji dan Tunjangan
Tersedianya Gaji dan Tunjangan
thn
1
1
21.509
1
23.660
1
26.026
1
28.629
1
31.492
5
131.316 DISBUDPAR
keg
4
4
60
4
66
4
72
4
79
4
87
20
364 DISBUDPAR
01 02 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Pemenuhan kebutuhan komunikasi keg listrik dan air demi kelancaran tugas
4
4
956
4
1.052
4
1.157
4
1.273
4
1.400
20
5.838 DISBUDPAR
01 07 Penyediaan jasa administrasi keuangan
Pemenuhan penyelenggaraan administrasi keuangan demi kelancaran pelaksanaan tugas.
keg
5
5
719
5
791
5
870
5
957
5
1.052
25
4.388 DISBUDPAR
01 08 Penyediaan jasa kebersihan kantor
Pemenuhan jasa kebersihan kantor keg demi kelancaran pelaksanaan tugas.
4
4
835
4
918
4
1.009
4
1.110
4
1.222
20
5.094 DISBUDPAR
01 10 Penyediaan Alat Tulis Kantor
Pemenuhan kebutuhan ATK demi kelancaran tugas
Keg
1
1
100
1
110
1
121
1
133
1
147
5
611 DISBUDPAR
01 11 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Pemenuhan Kebutuhan barang cetakan dan penggandaan
keg
4
4
62
4
68
4
75
4
83
4
91
20
379 DISBUDPAR
01 12 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Keg
1
1
44
1
49
1
54
1
59
1
65
5
271 DISBUDPAR
01 13 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Pemenuhan kebutuhan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor demi kelancaran tugas Tersedianya Peralatan dan perlengkapan Kantor
Keg
1
1
365
1
402
1
442
1
486
1
535
5
2.230 DISBUDPAR
01 17 Penyediaan makanan dan minuman
Pemenuhan kebutuhan makanan dan minuman
keg
3
3
63
3
69
3
76
3
83
3
92
15
383 DISBUDPAR
01 18 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Meningkatnya koordinasi dan keg konsultasi untuk kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
4
4
486
4
535
4
588
4
647
4
712
20
2.968 DISBUDPAR
01 21 Penyediaan jasa hari-hari besar
Tersedianya Jasa hari - hari besar
01 24 Penyediaan jasa pegawai NonPNS
Tersedianya jasa pegawai Non - PNS Org
BELANJA LANGSUNG 1
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
17 01
Pelayanan Administrasi Meningkatnya Pelayanan di Perkantoran Kantor 01 01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Pemenuhan jasa surat menyurat dan kelancaran pelaksanaan tugas
keg
Tabel 5.1. - Hal : 1 /16
(Dalam jutaan) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
1
Sasaran
2
Indikator Sasaran
Kode
4
3 1
17 02
Program/Kegiatan
5 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
6
1
Tahun 2015
Tahun 2016
Kondisi Kinerja pada Unit Kerja Akhir Periode Renstra SKPA SKPA Penanggung Jawab
Tahun 2017
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
1
1
60
1
66
1
72
1
79
1
87
5
364 DISBUDPAR
02 24 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
Terpeliharanya kendaraan dinas unit guna kelancaran pelaksanaan tugas
13
19
118
19
129
19
142
19
157
19
172
95
718 DISBUDPAR
02 26 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
Terpeliharanya perlengkapan gedung kantor kelancaran pelaksanaan tugas
keg
2
2
54
2
59
2
65
2
71
2
78
10
327 DISBUDPAR
Keg
8
8
1.059
8
1.165
8
1.282
8
1.410
8
1.551
40
6.467 DISBUDPAR
Lokasi
Ket
22
290
0
0
290
290
290
319
290
351
290
387
1160
1.347 DISBUDPAR
0
290
264
0
0
0
0
0
0
0
0
290
264 DISBUDPAR
17 03
Program Peningkatan Disiplin Meningkatnya Disiplin Aparatur Aparatur 03 02 Pengadaan pakaian dinas beserta Pemenuhan kebutuhan seragam stell perlengkapannya dinas dan meningkatnya kedisiplinan pegawai 03 04 Pengadaan pakaian KORPRI Tersedianya Kelengkapan stell Kedisiplinan Pegawai
17 05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
05 01 Pendidikan dan pelatihan formal
Peningkatan profesionalisme pegawai dalam rangka mendukung tupoksi
Keg
5
5
284
5
312
5
344
5
378
5
416
25
1.734 DISBUDPAR
05 24 Peningkatan Kegiatan Keagamaan
Peningkatan kegiatan keagamaan
keg
4
4
71
4
78
4
86
4
95
4
104
20
434 DISBUDPAR
2
1
8.000
0
0
0
0
0
0
1
10.000
2
18.000 DISBUDPAR
0
3
200
3
200
3
200
3
200
3
200
15
1.000 DISBUDPAR
14
300
709
25
215
25
237
25
261
25
287
400
1.710 DISBUDPAR
8
50
8
55
8
61
8
67
8
74
40
307 DISBUDPAR
17 15 15 01
T1
S1
1
15 01
T1
S1
2
15 01 15 09
T5
S3
1
15 09
T5
S3
2
15 09
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
8
Tahun 2014
keg
02 42 Rehabilitasi sedang/berat rumah Terlaksananya rehabilitasi gedung gedung kantor kantor
1
7
Tahun 2013
Kenyamanan Kerja Aparatur
02 07 Pengadaan perlengkapan gedung Tersedianya Perlengkapan Gedung kantor Kantor
1
Satuan
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
Pengembangan Nilai Budaya Berkembangnya nilai-nilai Budaya Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah Terlaksananya event budaya kali daerah (PKA VI dan VII) Terlaksananya pengkajian nilai-nilai keg tradisional masyarakat Aceh Pagelaran, pameran seni sesumatera (PPSS) Terwujudnya partisipasi pada org pagelaran, pameran seni se Sumatera Terwujudnya partisipasi pada Binale org Nusantara
Tabel 5.1. - Hal : 2 /16
(Dalam jutaan) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
1
Sasaran
2
Indikator Sasaran
3
Kode
4
Program/Kegiatan
5
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Satuan
6
7
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
8
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Kondisi Kinerja pada Unit Kerja Akhir Periode Renstra SKPA SKPA Penanggung Jawab
Tahun 2017
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Lokasi
Ket
22
15 10 Pagelaran dan pameran seni temu taman budaya se-Indonesia T5
S3
3
T1
S2
1
T1
S2
T1
S2
15 10
Terwujudnya partisipasi pada pagelaran, pameran seni se Indonesia
org
15
25
150
25
170
25
175
30
180
30
200
135
875 DISBUDPAR
15 11
Terlaksananya kegiatan Pelatihan upacara adat
org
100
100
100
100
150
100
160
120
170
120
180
540
760 DISBUDPAR
2
15 11
Terlaksananya pelatihan desain seni ukir Aceh
Org
30
100
30
100
30
100
30
100
30
100
150
500 DISBUDPAR
3
15 11
Terlaksananya lomba desain seni ukir Aceh
kali
0
0
0
0
1
100
0
0
0
0
1
100 DISBUDPAR
Terkumpulnya benda yang bernilai sejarah sebagai koleksi museum
Buah
250
1.000
200
1.100
200
1.210
200
1.331
200
1.464
1050
6.105 DISBUDPAR
15 11 Pelatihan Upacara Adat
15 12 Pengumpulan dan Ganti Rugi Koleksi Museum T2
S1
1
15 12
84
15 13 Pameran bersama tingkat nasional dan regional, pameran keliling dan temporer T1
S4
1
15 13
Tereksposenya Museum Melalui Media Elektronik
kali
1
30
1
33
1
36
1
40
1
44
5
183 DISBUDPAR
T1
S4
2
15 13
Terlaksananya Pameran bersama Museum Se-Sumatera di Museum Aceh
kali
1
350
0
0
0
0
0
0
0
0
1
350 DISBUDPAR
T1
S4
3
15 13
Terselenggarannya Museum Masuk kali Sekolah
2
50
2
55
2
61
2
67
2
74
10
307 DISBUDPAR
T1
S4
4
15 13
Terlaksananya Kegiatan seminar, Lomba dan Festival permuseuman
1
150
1
165
1
182
1
200
1
220
5
917 DISBUDPAR
kali
15 14 Peringatan Hari Kesenian Daerah dan Anugerah Seni 15 14
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Terlaksananya event peringatan hari kesenian daerah dan pemberian anugerah seni
Tabel 5.1. - Hal : 3 /16
(Dalam jutaan) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
1
Sasaran
2
Indikator Sasaran
Kode
4
3
Program/Kegiatan
5
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Satuan
6
7
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
8
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Kondisi Kinerja pada Unit Kerja Akhir Periode Renstra SKPA SKPA Penanggung Jawab
Tahun 2017
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Lokasi
Ket
22
15 15 Survey dan perekaman digitalisasi naskah-naskah kuno T2
S3
1
15 15
Bertambahnya jumlah Koleksi Museum Aceh selain Naskah Kuno melalui kegiatan survey
Kab/Kot a
0
4
190
4
209
4
230
4
253
4
278
20
1.159 DISBUDPAR
T2
S3
2
15 15
Bertambahnya data digital koleksi museum Aceh
buah
0
500
150
500
170
500
190
500
210
500
230
2500
950 DISBUDPAR
T2
S3
3
15 15
Tersedianya data, kondisi dan jumlah koleksi
buah
0
2500
30
2000
28
1000
17
500
10
300
8
6300
93 DISBUDPAR
183 DISBUDPAR
1
17 16
Pengelolaan Kekayaan Budaya
INDKT OR BARU INDKT OR BARU
Terpeliharanya benda budaya
16 02 Pelestarian Fisik dan Kandungan Bahan Pustaka Termasuk Naskah Kuno T2
S3
4
16 02
Terawatnya buku pustaka
Buah
300
300
30
300
33
300
36
300
40
300
44
1500
T2
S3
5
16 02
Terawatnya naskah kuno
Buah
0
300
75
300
83
300
91
300
100
300
110
1500
459 DISBUDPAR
T2
S3
6
16 02
Terawatnya benda-benda koleksi museum menurut klasifikasinya.
Buah
0
1000
800
1000
880
1000
968
1000
1.065
1000
1.172
5000
4.885 DISBUDPAR
T2
S3
7
16 02
Tersedianya seperangkat alat untuk kali Rumoh Aceh (pelaminan Aceh, peralatan / dekorasi pameran rumah Aceh)
1
180
1
180
1
180
1
180
1
180
5
900 DISBUDPAR
T2
S3
8
16 02
Penelitian dan penerbitan hasil penelitian koleksi museum Aceh untuk publikasi
Buah
0
100
150
100
165
100
182
100
200
100
220
500
917 DISBUDPAR
T2
S3
9
16 02
Pelatihan peningkatan mutu SDM pengelola museum
orang
0
30
150
30
165
30
182
30
200
30
220
150
917 DISBUDPAR
T2
S3
10
16 02
Tersedianya dan tertatanya galeri Aceh di luar negeri
keg
0
0
0
1
250
0
0
0
0
0
0
1
250 DISBUDPAR
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
INDKT OR BARU
Tabel 5.1. - Hal : 4 /16
(Dalam jutaan) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
1
Sasaran
2
Indikator Sasaran
3
Kode
4
Program/Kegiatan
5
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
6
Satuan
7
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
8
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Kondisi Kinerja pada Unit Kerja Akhir Periode Renstra SKPA SKPA Penanggung Jawab
Tahun 2017
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Lokasi
Ket
22
16 04 Sosialisasi Pengelolaan Kekayaan Budaya Lokal Daerah T2
S1
2
16 04
Terlaksananya kegiatan kajian kearifan lokal 8 etnis dan Jelajah Budaya
keg
2
2
250
2
250
2
250
2
250
2
250
10
1.250 DISBUDPAR
T2
S1
3
16 04
Terciptanya pemahaman nilai budaya Aceh
orang
0
70
200
70
220
70
242
70
266
70
293
350
1.221 DISBUDPAR
T2
S1
4
16 04
Meningkatnya pengetahuan tentang keg masakan khas Aceh
0
1
200
1
200
1
200
1
200
1
200
5
1.000 DISBUDPAR
T2
S1
5
16 04
Meningkatnya wawasan tentang permainan rakyat tradisional
orang
0
500
200
500
200
500
200
500
200
500
200
2500
1.000 DISBUDPAR
INDKT OR BARU INDKT OR BARU INDKT OR BARU
16 05 Pengelolaan dan Pengembangan Pelestarian peninggalan sejarah purbakala, museum, dan peninggalan bawah air T2
S1
6
16 05
Adanya dukungan terhadap pengelolaan/juru pelihara dan pengembangan pelestarian sejarah purbakala
orang
57
100
300
100
350
100
400
100
450
100
500
500
2.000 DISBUDPAR
T2
S1
7
16 05
Adanya dukungan terhadap pengelolaan museum
museu m
0
3
200
5
400
5
400
4
250
5
500
22
1.750 DISBUDPAR
T2
S1
8
16 05
Adanya Dukungan terhadap situs pengelolaan peninggalan bawah air
0
1
50
1
70
2
100
2
150
2
150
8
520 DISBUDPAR
T2
S1
9
16 05
Meningkatnya kapasitas pengelola situs BCB dan Museum dan peninggalan bawah air
0
50
100
100
200
100
250
100
250
100
300
450
1.100 DISBUDPAR
T2
S1
10
16 05
Terbangunnya museum, sarana dan museu prasarana museum di kab./kota m
0
2
3.000
2
3.000
2
3.000
2
3.000
2
3.000
10
15.000 DISBUDPAR
1
1
370
1
407
1
447
1
492
1
541
5
2.256 DISBUDPAR
17
17
376
17
414
17
455
17
501
17
551
85
2.297 DISBUDPAR
orang
INDKT OR BARU
16 18 Penyusunan, pengendalian dan evaluasi program T4
S2
1
16 18
Terlaksananya penyusunan program dan kegiatan
keg
T4
S2
2
16 18
Terlaksananya evaluasi dan monitoring
Kab/Kot a
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Tabel 5.1. - Hal : 5 /16
(Dalam jutaan) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
1
Sasaran
2
Indikator Sasaran
3
Kode
4
Program/Kegiatan
5
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Satuan
6
7
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
8
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Kondisi Kinerja pada Unit Kerja Akhir Periode Renstra SKPA SKPA Penanggung Jawab
Tahun 2017
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Lokasi
Ket
22
16 19 Pemeliharaan dan rehabilitasi sarana/prasarana taman ratu safiatuddin T2
S1
11
16 19
Terpeliharanya dan terehabnya pkt sarana dan prasarana di Taman Sultanah Shafiatuddin (1. pagar dan Pos Satpam 2. Panggung 3. Jalan 4. Land scape Taman dan 5. Sanitasi air)
T2
S1
12
16 19
optimalisasi penggunaan komplek taman ratu safiatuddin
orang
Terlaksananya registrasi, dokumentasi dan data Objek peninggalan sejarah dan kepurbakalaan
situs
Terpeliharanya benda-benda arkeologi dan benda cagar budaya sebagai peninggalan sejarah
situs
1
1
650
1
350
1
1.000
1
500
1
300
5
2.800 DISBUDPAR
0
0
500
1.000
0
0
0
0
0
0
500
1.000 DISBUDPAR
3
20
75
22
85
30
90
35
125
40
150
147
525 DISBUDPAR
18
54
15.000
60
17.000
65
19.000
70
21.000
75
23.000
324
95.000 DISBUDPAR
Terlaksananya Lomba dalam rangka Orang penghargaan Karya Sastra
0
250
250
250
275
250
300
250
325
250
350
1250
1.500 DISBUDPAR
Adanya pemahaman umum tentang keg etika, adat dan budaya dalam masyarakat
0
1
100
1
100
1
100
1
100
1
100
5
500 DISBUDPAR
INDKT OR BARU
16 20 Registrasi dan pendokumentasian objek peninggalan sejarah dan purbakala T2
S1
13
16 20
16 21 Pemugaran benda-benda arkeologi, benda cagar budaya Peninggalan sejarah T4
S3
1
16 21
16 23 Lomba Bahasa, membaca hikayat, pantun, puisi, cerita rakyat dan penghargaan karya Sastra T1
S3
1
16 23
16 25 Penyuluhan nilai-nilai budaya dan pembinaan sadar etika, adat pada masyarakat melalui media cetak dan elektronik. T1
S1
3
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
16 25
Tabel 5.1. - Hal : 6 /16
(Dalam jutaan) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
1
Sasaran
2
Indikator Sasaran
3
Kode
4
Program/Kegiatan
5
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Satuan
6
7
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
8
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Kondisi Kinerja pada Unit Kerja Akhir Periode Renstra SKPA SKPA Penanggung Jawab
Tahun 2017
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Lokasi
Ket
22
16 26 Penulisan/ penerbitan buku, kamus dan karya sastra lainnya T1
S3
2
16 26
Terlaksananya kegiatan panggung sastra remaja (musikalisasi puisi)
Orang
172
230
230
230
253
230
278
230
306
230
337
1150
1.404 DISBUDPAR
T1
S3
3
16 26
Tersedianya cetak buku hasil pemenang lomba penulisan karya sastra
buku
0
364
18
0
0
364
22
0
0
364
26
1092
66 DISBUDPAR
Terselenggaranya seminar dan org sarasehan seni tari dan musik seAceh Terbit/keluarnya buku 35 thn Taman buku Budaya
0
80
350
80
400
80
425
80
450
80
500
400
2.125 DISBUDPAR
0
0
0
300
150
0
0
0
0
0
0
300
150 DISBUDPAR
Terselenggaranya beberapa cabang/Jenis seni (Tari, Teater, Musik dan Seni Rupa)
kali
0
3
450
3
500
3
600
3
700
3
750
15
3.000 DISBUDPAR
Peningkatan SDM Guru Seniman dan Org Pelatih Seni
420
420
420
420
462
420
508
420
559
420
615
2100
2.564 DISBUDPAR
16 29 Partisipasi pada seminar, event bahasa, sastra, seni dan budaya T2
S1
14
16 29
T2
S1
15
16 29
T5
S4
1
16 30 Festival dan lomba karya seni 16 30
16 31 Pelatihan Kesenian bagi guru dan pelatih sanggar T3
S1
1
16 31 16 32 Penelitian dan Seminar perkembangan penggunaan bahasa daerah sebagai muatan lokal
T1
S3
4
16 32
Berkembangnya bahasa daerah
Org
0
230
230
230
253
230
278
230
306
230
337
1150
1.404 DISBUDPAR
Terlaksananya pengumpulan Data Jenis Kesenian Daerah di 23 kab./kota
Org
0
115
138
138
152
138
167
138
184
138
202
667
843 DISBUDPAR
16 33 Penelitian dan Pemetaan Seni Budaya Tradisional T2
S3
11
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
16 33
Tabel 5.1. - Hal : 7 /16
(Dalam jutaan) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
1
Sasaran
2
Indikator Sasaran
Kode
4
3
Program/Kegiatan
5
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Satuan
6
7
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
8
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Kondisi Kinerja pada Unit Kerja Akhir Periode Renstra SKPA SKPA Penanggung Jawab
Tahun 2017
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Lokasi
Ket
22
16 35 Penyediaan Bahan Bacaan tentang Sejarah T2
S2
1
16 35
Tercetaknya buku-buku bacaan buku sejarah terutama yang berhubungan dengan sejarah aceh
T2
S2
2
16 35
Bertambahnya bahan bacaan baru mengenai sejarah Aceh melalui penelitian, pengkajian dan lomba penulisan sejarah Aceh
T2
S2
3
16 35
T2
S2
4
16 35
1
17 17
Pengelolaan Keragaman Budaya
1278
500
50
500
50
500
100
500
100
500
120
2500
420 DISBUDPAR
kali
0
2
200
2
220
2
242
2
266
2
293
10
1.221 DISBUDPAR
Tercetaknya bahan bacaan baru mengenai sejarah Aceh hasil penelitian, pengkajian dan lomba penulisan sejarah Aceh
buah
0
500
100
500
120
500
200
500
200
500
250
2500
870 DISBUDPAR
Seminar tentang sejarah dan cagar budaya Aceh
buah
0
500
100
500
120
500
200
500
200
500
250
2500
870 DISBUDPAR
4
3.000
4
3.300
4
3.630
4
3.993
4
4.392
20
18.315 DISBUDPAR
60
60
100
60
110
60
121
60
133
60
146
300
610 DISBUDPAR
INDKT OR BARU
Terwujudnya keragaman budaya
17 01 Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Daerah T2
S1
16
17 01
Terlaksananya Pengembangan Kesenian dan Budaya Daerah
Keg
Terlaksananya kegiatan Dialog Budaya dan Debat Budaya
orang
Terselenggaranya sosialisasi pengelolaan taman Sulthanah Shafiatuddin Meningkatanya manajemen pengelolaan taman Sulthanah Shafiatuddin melalui Comparative Study
org
0
3
65
3
70
3
75
3
80
3
85
15
375 DISBUDPAR
org
0
26
300
27
400
28
450
29
500
30
550
140
2.200 DISBUDPAR
Terlindunginya kesenian secara hukum/ Patenisasi Kesenian
Orang
0
100
200
110
220
110
242
110
266
110
293
540
1.221 DISBUDPAR
17 03 Penyelenggaraan Dialog Kebudayaan T1
S1
4
17 03
17 04 Fasilitasi perkembangan keragaman budaya daerah T2
S1
17
17 04
T2
S1
18
17 04
17 06 Seminar dalam Rangka Revitalisasi dan Reaktualisasi Budaya Lokal T2
S1
19
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
17 06
Tabel 5.1. - Hal : 8 /16
(Dalam jutaan) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
1
Sasaran
2
Indikator Sasaran
3
Kode
Program/Kegiatan
4
5
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
6
Satuan
7
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
8
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Kondisi Kinerja pada Unit Kerja Akhir Periode Renstra SKPA SKPA Penanggung Jawab
Tahun 2017
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Lokasi
Ket
22
17 10 Pembinaan dan Evaluasi Sanggarsanggar Kesenian, Pagelaran dan Festival Tingkat Nasional T5
S1
1
17 10
Pembinaan sanggar-sangar kesenian Kab/Kot Kab/Kota a
23
23
2.600
23
2.600
23
2.600
23
2.600
23
2.600
115
13.000 DISBUDPAR
T5
S1
2
17 10
Terlaksananya evaluasi pembinaan dalam bentuk pertunjukan seni
Orang
500
500
500
500
550
500
605
500
666
500
733
2500
3.054 DISBUDPAR
T5
S1
3
17 10
Terbinanya seni Islami masyarakat Aceh
Orang
0
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
2000
2.000 DISBUDPAR
INDKT OR BARU
T5
S1
4
17
10
Terlaksananya pengelolaan perpustakaan, publikasi seni dan budaya
buku
0
300
400
500
500
700
600
800
700
1000
800
3300
3.000 DISBUDPAR
INDKT OR BARU
T5
S1
5
17
10
Terlaksananya rekaman audio visual buah dan dokumentasi seni
0
5
480
3
240
2
160
3
180
4
400
17
1.460 DISBUDPAR
INDKT OR BARU
T5
S1
6
17
10
Pemberian anugerah seni
Orang
211
500
500
500
500
500
550
500
610
500
671
2500
2.831 DISBUDPAR
T3
S4
1
Terselenggaranya kongres bahasa daerah
Orang
0
80
80
80
88
80
97
80
107
80
118
400
490 DISBUDPAR
T4
S1
1
17 12
Terlaksananya Koordinasi Tk. Kab/Kota dengan Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat
Orang
120
120
460
120
506
120
557
120
613
120
674
600
2.810 DISBUDPAR
T4
S1
2
17 12
Terlaksananya Seminar Museum Tsunami
Orang
200
200
444
200
488
0
0
0
0
0
0
400
932 DISBUDPAR
T4
S1
3
17 12
Meningkatnya pemahaman aparatur Orang dan masyarakat terhadap pariwisata
175
141
175
155
175
171
175
188
175
207
875
862 DISBUDPAR
T4
S1
4
17 12
Terkelolanya museum, situs dan monumen tsunami
buah
0
5
5.000
5
5.500
5
6.050
5
6.655
5
7.321
25
30.526 DISBUDPAR
Terpilihnya 4 orang siswa/palajar Aceh terbaik masing-masing untuk kategori suara sopran, tenor, alto, dan bass
Orang
150
250
250
250
275
250
303
250
333
250
366
1250
1.527 DISBUDPAR
17 11 Kongres bahasa daerah 17 11 17 12 Rapat Koordinasi Kebudayaan
INDKT OR BARU
17 13 Audisi Paduan Suara Gita Bahana Nusantara T5
S3
4
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
17 13
Tabel 5.1. - Hal : 9 /16
(Dalam jutaan) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
1
Sasaran
2
Indikator Sasaran
3
Kode
4
Program/Kegiatan
5
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Satuan
6
7
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
8
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Kondisi Kinerja pada Unit Kerja Akhir Periode Renstra SKPA SKPA Penanggung Jawab
Tahun 2017
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Lokasi
Ket
22
17 14 Festival seni dan pagelaran budaya T5
S3
5
17 14
Peningkatan Mutu dan Partisipasi Sanggar
T5
S3
6
17 14
T5
S3
7
17 14
T5
S3
8
17 14
sanggar
100
100
625
100
688
100
757
100
833
100
916
500
3.819 DISBUDPAR
Terselenggaran pangelaran seni dan kali budaya di Taman Sulthanah Shafiatuddin Terlestarinya permainan tradisi aceh kali di Taman Sulthanah Shafiatuddin
0
10
420
10
550
10
600
10
650
10
700
50
2.920 DISBUDPAR
0
5
150
8
250
10
300
12
350
15
400
50
1.450 DISBUDPAR
kualitas dan peluang kerja bagi seniman kaligrafi Islam
orang
0
520
520
520
570
520
627
520
689
520
757
2600
3.163 DISBUDPAR
Terlestarinya Kesenian Daerah
Org
0
50
50
50
55
50
61
50
67
50
74
250
307 DISBUDPAR
Terwujudnya Partisipasi pada kali kegiatan pagelaran adat dan budaya
3
3
520
3
522
3
524
3
526
3
529
15
2.621 DISBUDPAR
Tersebarnya informasi budaya
media
0
5
90
5
100
5
110
5
121
5
133
25
554 DISBUDPAR
5
12
440
12
484
12
532
12
585
12
643
60
2.683 DISBUDPAR
2
200
2
220
2
242
2
266
2
293
10
1.221 DISBUDPAR
INDKT OR BARU
17 15 Pelestarian dan Pengembangan Apresiasi Seni Budaya T2
S1
20
17 15 17 16 Pagelaran budaya daerah pada event dalam dan luar negeri
T1
S4
5
T1
S4
6
17 16
17 17 Promosi/Kampanye budaya 17 17 17 18 Partisipasi museum aceh di luar dan dalam daerah T5
S3
9
17 18
Terlaksananya kegiatan partisipasi museum di luar dan dalam daerah
kali
T5
S3
10
17 18
Terlaksananya kegiatan Partisipasi Museum Aceh pada Pameran Nasional/Internasional
kali
17 22 Pembuatan profile seni budaya daerah T2
S1
21
17 22
Terlaksananya survey pendataan budaya daerah
etnis
1
8
150
0
0
0
0
0
0
0
0
8
150 DISBUDPAR
T2
S1
22
17 22
Tersedianya cetak buku budaya daerah 8 etnis
buah
1
0
0
200
15
0
0
0
0
0
0
200
15 DISBUDPAR
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Tabel 5.1. - Hal : 10 /16
(Dalam jutaan) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
1
Sasaran
2
Indikator Sasaran
Kode
4
3 1
T3
S2
1
1
Program/Kegiatan
5
17 18
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
6
Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya 18 03 Membangun Kemitraan Pengelolaan Kebudayaan Antar Daerah
Terwujudnya Kemitraan Budaya
18 03
Terbangunnya kerjasama antar stake holder kesenian
17 19
Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Kebudayaan
Satuan
7
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
8
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Kondisi Kinerja pada Unit Kerja Akhir Periode Renstra SKPA SKPA Penanggung Jawab
Tahun 2017
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Orang
0
300
300
300
330
300
363
300
399
300
439
1500
1.831 DISBUDPAR
Jenis
0
2
150
2
160
2
170
2
180
2
200
10
860 DISBUDPAR
Lokasi
Ket
22
Tersedianya alat-alat kesenian tradisional
19 03 Penyediaan alat-alat kesenian tradisional T2
S1
23
19 03
1
17 20
Tersedianya alat alat kesenian
Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Meningkatnya Promosi Pariwisata
20 02 Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran pariwisata T5
S4
2
20 02
Tersebarnya informasi potensi pariwisata melalui media cetak
media
5
120
5
122
5
124
5
126
5
129
25
621 DISBUDPAR
T5
S4
3
20 02
Tersebarnya informasi potensi pariwisata melalui televisi
media
2
500
2
500
2
500
2
500
2
500
10
2.500 DISBUDPAR
T5
S4
4
20 02
Tersebarnya informasi potensi pariwisata melalui radio
media
5
75
5
75
5
75
5
75
5
75
25
375 DISBUDPAR
T5
S4
5
20 02
Tersebarnya informasi potensi media pariwisata melalui internet (website)
5
150
4
200
4
200
4
200
4
200
21
950 DISBUDPAR
T5
S4
6
20 02
Tersebarnya informasi potensi pariwisata melalui talk show (radio dan TV
kali
5
500
5
500
5
500
5
500
5
500
25
2.500 DISBUDPAR
INDKT OR BARU
T5
S4
7
20 02
Tersedianya informasi daya tarik objek wisata Aceh dalam bentuk video
Kab/Kot a
5
1.000
3
750
2
500
0
5
1.000
15
3.250 DISBUDPAR
INDKT OR BARU
T5
S4
8
20 02
Tersedianya informasi Tahun kepariwisataan Aceh di Bandara SIM
1
50
1
50
1
50
1
50
1
50
5
250 DISBUDPAR
INDKT OR BARU
T5
S4
9
20 02
Tersedianya media informasi kepariwisataan Aceh (Bilboard)
4
2.000
4
2.200
4
2.420
4
2.662
4
2.928
20
12.210 DISBUDPAR
INDKT OR BARU
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
tempat
0
INDKT OR BARU INDKT OR BARU INDKT OR BARU INDKT OR BARU
Tabel 5.1. - Hal : 11 /16
(Dalam jutaan) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
1
Sasaran
2
Indikator Sasaran
3
Kode
4
Program/Kegiatan
5
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Satuan
6
7
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
8
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Kondisi Kinerja pada Unit Kerja Akhir Periode Renstra SKPA SKPA Penanggung Jawab
Tahun 2017
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Lokasi
Ket
22
20 03 Pengembangan jaringan kerjasama promosi pariwisata T3
S2
2
20 03
Tersebar luasnya informasi pariwisata
kali
7
700
7
700
7
700
5
600
5
600
31
3.300 DISBUDPAR
10
2.500
12
2.000
12
1.500
10
1.500
10
1.500
54
9.000 DISBUDPAR
INDKT OR BARU
20 05 Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar negeri T5
S4
10
20 05
Terselenggaranya pameran promosi Keg pariwisata Nusantara di dalam dan luar negeri
T5
S4
11
20 05
Tersedianya media informasi pariwisata Aceh (bahan promosi)
Tahun
1
1.500
1
1.500
1
1.500
1
1.500
1
1.500
5
7.500 DISBUDPAR
T5
S4
12
20 05
Tersedianya media informasi pariwisata Aceh (spanduk dan baliho)
Tahun
1
150
1
150
1
150
1
150
1
150
5
750 DISBUDPAR
T5
S4
13
20 05
Tersedianya media informasi pariwisata Aceh (majalah)
expl
3000
135
3000
135
3000
135
3000
135
3000
135
15000
675 DISBUDPAR
T5
S4
14
20 05
Tersedianya media promosi pariwisata Aceh (billboard)
tempat
3
600
2
400
2
400
0
0
0
0
7
1.400 DISBUDPAR
INDKT OR BARU INDKT OR BARU INDKT OR BARU INDKT OR BARU
20 08 Pelatihan pemandu wisata terpadu T3
S1
1
20 08
Meningkatnya kapasitas pemandu wisata alam
orang
150
20
200
20
220
20
242
20
266
20
293
100
1.221 DISBUDPAR
T3
S1
2
20 08
Meningkatnya kapasitas pemandu wisata selam
orang
0
50
300
50
330
50
363
50
399
50
439
250
1.831 DISBUDPAR
T3
S1
3
20 08
Meningkatnya kapasitas pemandu wisata sejarah dan budaya
orang
0
20
200
20
220
20
242
20
266
20
293
100
1.221 DISBUDPAR
70
120
500
120
550
120
605
120
666
120
732
600
3.053 DISBUDPAR
150
2
165
2
182
2
200
2
220
10
917 DISBUDPAR
34
4.250 DISBUDPAR
20 09 Pengembangan cindera mata khas daerah T5
S2
1
20 09
Tersedianya Pengrajin yang terampil Orang dalam menciptakan produk cinderamata yang berkualitas
T5
S2
2
20 09
Terselenggaranya perlombaan produk cinderamata dan kuliner khas daerah
kali
0
2
T5
S2
3
20 09
Terciptanya peningkatan mutu serta kali daya tarik cenderamata khas Aceh
0
4
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
500
6
750
6
900
8
1.000
10
1.100
INDKT OR BARU
Tabel 5.1. - Hal : 12 /16
(Dalam jutaan) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
1
Sasaran
2
Indikator Sasaran
Kode
4
3 1
17 21
Program/Kegiatan
5 Pengembangan Destinasi Pariwisata
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
6
Satuan
7
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
8
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Kondisi Kinerja pada Unit Kerja Akhir Periode Renstra SKPA SKPA Penanggung Jawab
Tahun 2017
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Lokasi
Ket
22
Berkembangnya Objek Wisata
21 01 Pengembangan objek pariwisata unggulan T2
S4
1
21 01
Tersebarnya informasi orang pengembangan wilayah objek wisata (Famtrip)
15
15
400
15
440
15
484
15
532
15
586
75
2.442 DISBUDPAR
T2
S4
2
21 01
20
20
400
20
440
20
484
20
532
20
586
100
2.442 DISBUDPAR
S4
3
21 01
Tersedianya pengelola obyek pariwisata profesional Tersedianya dokumentasi obyek daya tarik wisata dan Budaya
orang
T2
kab
6
17
500
0
0
0
0
0
0
0
0
17
500 DISBUDPAR
T2
S4
4
21 01
Tersedianya profil destinasi pariwisata Aceh
keping
0
100
300
100
50
100
55
100
61
100
500
500
966 DISBUDPAR
Tersedianya Sarana dan Prasarana pariwisata
obyek
27
17
14.000
20
15.400
20
16.940
20
18.634
20
20.497
97
85.471 DISBUDPAR
21 02 Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata T4
S3
2
21 02 21 03 Pengembangan jenis dan paket wisata unggulan
T5
S4
15
21 03
Terlaksananya paket wisata bernuansa syariah
Keg
1
350
1
400
1
450
1
500
1
550
5
2.250 DISBUDPAR
T5
S4
16
21 03
Terlaksananya festival daerah
Keg
1
350
1
400
1
450
1
500
1
550
5
2.250 DISBUDPAR
T5
S4
17
21 03
Terlaksananya Seulawah Mountain Tracking
orang
1000
500
1000
500
1000
500
1000
500
1000
500
5000
2.500 DISBUDPAR
T5
S4
18
21 03
Terlaksananya International Rafting orang Festival
1000
1.000
1000
1.000
1000
1.000
1000
1.000
1000
1.000
5000
5.000 DISBUDPAR
INDKT OR BARU
T5
S4
19
21 03
Terlaksananya Pacuan kuda tradisional
orang
1000
500
1000
500
1000
500
1000
500
1000
500
5000
2.500 DISBUDPAR
INDKT OR BARU
T5
S4
20
21 03
Terlaksananya Seumeuleung
orang
1000
100
1000
100
1000
100
1000
100
1000
100
5000
500 DISBUDPAR
T5
S4
21
21 03
Terlaksananya International Diving Festival
orang
1000
1.000
1000
1.000
1000
1.000
1000
1.000
1000
1.000
5000
5.000 DISBUDPAR
INDKT OR BARU INDKT OR BARU
T5
S4
22
21 03
Terlaksananya Tour The Aceh Bicycle
orang
1000
1.000
1000
1.000
1000
1.000
1000
1.000
1000
1.000
5000
5.000 DISBUDPAR
INDKT OR BARU
T5
S4
23
21 03
Terlaksananya Lomba Perahu Naga
orang
1000
1.000
1000
1.000
1000
1.000
1000
1.000
1000
1.000
5000
5.000 DISBUDPAR
T5
S4
24
21 03
Terlaksananya Geulayang Tunang
orang
1000
500
1000
500
1000
500
1000
500
1000
500
5000
2.500 DISBUDPAR
T5
S4
25
21 03
Terlaksananya Festival Burung
orang
1000
300
1000
300
1000
300
1000
300
1000
300
5000
1.500 DISBUDPAR
T5
S4
26
21 03
Terpilihnya Duta-Duta Wisata Aceh dalam mempromosikan pariwisata Aceh di Dalam dan Luar Negeri
Kab/Kot a
23
500
23
500
23
500
23
500
23
500
115
2.500 DISBUDPAR
INDKT OR BARU INDKT OR BARU INDKT OR BARU INDKT OR BARU
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
INDKT OR BARU INDKT OR BARU INDKT OR BARU
Tabel 5.1. - Hal : 13 /16
(Dalam jutaan) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
4
Program/Kegiatan
5
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Satuan
6
7
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
8
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Kondisi Kinerja pada Unit Kerja Akhir Periode Renstra SKPA SKPA Penanggung Jawab
Tahun 2017
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
20
21
Lokasi
Ket
1
2
3
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
T5
S4
27
21 03
Terlaksananya International Surfing orang Festival
1000
1.000
1000
1.000
1000
1.000
1000
1.000
1000
1.000
5000
5.000 DISBUDPAR
INDKT OR BARU
T5
S4
28
21 03
Terlaksananya Festival Baiturrahman orang
5000
1.000
5000
1.000
5000
1.000
5000
1.000
5000
1.000
25000
5.000 DISBUDPAR
INDKT OR BARU
T5
S4
29
21 03
Terlaksananya Renungan Tsunami Aceh
orang
5000
1.000
5000
1.000
5000
1.000
5000
1.000
5000
1.000
25000
5.000 DISBUDPAR
INDKT OR BARU
T5
S4
30
21 03
Terlaksananya Ramadhan Fair
orang
1000
200
1000
200
1000
200
1000
200
1000
200
5000
1.000 DISBUDPAR
T5
S4
31
21 03
Terlaksananya Aceh Fair
kali
INDKT OR BARU INDKT OR BARU
0
0
0
1
2.000
1
2.300
1
2.500
0
0
3
6.800 DISBUDPAR
180
210
450
210
495
210
545
210
599
210
659
1050
2.748 DISBUDPAR
1310
120
400
120
440
120
484
120
533
120
586
600
2.443 DISBUDPAR
22
21 04 Pelaksanaan Koordinasi pembangunan objek pariwisata dengan lembaga/dunia usaha T3
S2
3
21 04
Terjalinnya kerjasama dengan Orang pelaku dunia usaha pariwisata sehingga dapat meningkatkan kinerja kompetensi yang sehat dalam membangun pariwisata Aceh
21 07 Pengembangan, Sosialisasi dan penerapan serta pengawasan standarisasi T3
S4
2
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
21 07
Tersedianya Pengelola Perhotelan dan Restoran yang Profesional dalam memberikan Pelayanan kepada Wisatawan
Orang
Tabel 5.1. - Hal : 14 /16
(Dalam jutaan) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
1
Sasaran
2
Indikator Sasaran
Kode
4
3
Program/Kegiatan
5
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Satuan
6
7
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
8
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Kondisi Kinerja pada Unit Kerja Akhir Periode Renstra SKPA SKPA Penanggung Jawab
Tahun 2017
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Lokasi
Ket
22
21 09 Pembuatan Master Plan Pengembangan Kawasan Wisata T4
S2
3
21 09
Tersedianya perencanaan pengembangan pariwisata Aceh
Dokume n
5
5
824
5
906
5
997
5
1.097
5
1.207
25
5.031 DISBUDPAR
21 10 Promosi potensi dan objek pariwisata T5
S1
7
21 10
Terlaksananya promosi wisata melalui keanekaragaman souvenir dan kuliner khas Aceh
kali
0
5
1.000
5
1.100
5
1.210
5
1.331
5
1.464
25
6.105 DISBUDPAR
T5
S1
8
21 10
Terlaksananya road show travel agency dan travel fair
kali
1
3
1.500
5
1.650
5
1.815
5
1.997
5
2.197
23
9.159 DISBUDPAR
1
17 22
Program Pengembangan Kemitraan
Terjalinnya Kemitraan Pariwisata
22 01 Pengembangan dan penguatan informasi dan database T4
S1
5
22 01
Terlaksananya pengumpulan data keg Perkembangan Statistik Kebudayaan dan Pariwisata di 23 kab./kota
1
1
175
1
193
1
212
1
233
1
256
5
1.068 DISBUDPAR
T4
S1
6
22 01
Tercetaknya buku Perkembangan exp Statistik Kebudayaan dan Pariwisata 23 kab./kota
200
200
14
200
15
200
17
200
19
200
21
1000
86 DISBUDPAR
490
360
450
360
495
360
545
360
599
360
659
1800
2.748 DISBUDPAR
22 04 Fasilitasi Pembentukan Forum Komunikasi antar pelaku industri pariwisata dan budaya T2
S2
5
22 04
Terwujudnya Peningkatan orang Kesadaran Masyarakat sadar wisata
T2
S2
6
22 04
Terbentuknya kelompok sadar wisata di ODTW
pok
4
20
250
20
275
20
303
20
333
20
366
100
1.527 DISBUDPAR
T2
S2
7
22 04
Terbentuknya desa wisata
desa
1
4
400
8
800
4
400
4
400
5
500
25
2.500 DISBUDPAR
T2
S2
8
22 04
Meningkatnya pengetahuan tentang keg pariwisata (wisata remaja)
0
1
350
1
385
1
410
1
450
1
470
5
2.065 DISBUDPAR
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
INDKT OR BARU
Tabel 5.1. - Hal : 15 /16
(Dalam jutaan) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
1
Sasaran
2
Indikator Sasaran
3
Kode
4
Program/Kegiatan
5
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
6
Satuan
7
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
8
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Kondisi Kinerja pada Unit Kerja Akhir Periode Renstra SKPA SKPA Penanggung Jawab
Tahun 2017
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Lokasi
Ket
22
22 05 Pelaksanaan Koordinasi Pembangunan kemitraan pawisata T3
S2
4
22 05
Kerjasama aktif antar pelaku usaha pariwisata, stake holder dan pemerintah di tingkat nasional dan internasional
Orang
120
120
150
120
165
120
182
120
200
120
250
600
947 DISBUDPAR
INDKT OR BARU
22 07 Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Profesionalisme bidang pariwisata T3
S3
1
22 07
Terlaksananya Pelatihan Pengemasan Paket Wisata bagi Pengelola Biro Perjalanan Wisata dan Agen Perjalanan Wisata
Orang
10
20
400
20
440
20
484
20
533
20
586
100
2.443 DISBUDPAR
T3
S3
2
22 07
Terlaksananya Pelatihan Orang Pengembangan SDM Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif bagi Pelaku Usaha Pariwisata
0
700
1.800
700
1.980
700
2.178
700
2.396
700
2.636
3500
10.990 DISBUDPAR
127.786
-
130.856
-
139.582
-
149.347
-
170.970
-
718.540
BANDA ACEH, 30 JULI 2013 KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Drs. Adami, M.Pd Pembina Utama Muda NIP. 19560502 197803 1 005
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Tabel 5.1. - Hal : 16 /16
Tabel 6.1
Indikator Kinerja SKPA yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMA
NO
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
SATUAN
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMA 2012-2017
2013
2014
2015
2016
2017
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMA (2017)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
sanggar
1122
50
50
50
50
50
1372
buah
4
4
4
4
4
3
23
I
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
A
Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
B
Fokus Kesejahteraan Sosial
C
Fokus Seni Budaya dan Olahraga
1
Kebudayaan 1.1 Jumlah grup kesenian 1.2 Jumlah gedung
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
II ASPEK PELAYANAN UMUM A
Fokus Pelayanan Urusan Wajib
17 Kebudayaan 17.1 Penyelenggaraan festival seni dan budaya
kali
17.2 Sarana penyelenggaraan seni dan budaya
paket
17.3 Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
buah
B
Fokus Layanan Urusan Pilihan
4
Pariwisata 4.1 Kunjungan wisata
15 53
34
27
27
27
27
27
2
5
5
5
6
23
53
58
63
68
73
73
orang
1.185.119
1.422.143
1.706.571
2.047.885
2.457.462
2.948.955
2.948.955
Wisatawan Nusantara
orang
1.151.455
1.381.746
1.658.095
1.989.715
2.387.658
2.865.189
2.865.189
Wisatawan Mancanegara
orang
33.664
40.396
48.476
58.171
69.805
83.766
83.766
4.2 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
rupiah
3.589.020.000.000
4.306.824.000.000
5.168.188.800.000
6.201.826.560.000
7.442.191.872.000
8.930.630.246.400
8.930.630.246.400
Wisatawan Nusantara
rupiah
3.454.365.600.000
4.145.238.720.000
4.974.286.464.000
5.969.143.756.800
7.162.972.508.160
8.595.567.009.792
8.595.567.009.792
Wisatawan Mancanegara
rupiah
134.654.400.000
161.585.280.000
193.902.336.000
232.682.803.200
279.219.363.840
335.063.236.608
335.063.236.608
BANDA ACEH, 30 JULI 2013 KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Drs. Adami, M.Pd Pembina Utama Muda NIP. 19560502 197803 1 005
ISU - ISU STRATEGIS BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN RENSTRA DISBUDPAR ACEH TAHUN 2012 - 2017 VISI
: Aceh destinasi wisata syariah unggulan di Asia Tenggara 2017
MISI 1
: Melakukan upaya pemeliharaan dan penguatan nilai-nilai budaya menuju penerapan Dinul Islam di Aceh
TUJUAN Terpelihara dan teramalkannya nilai-nilai budaya dan dinul Islam dalam kehidupan masyarakat
SASARAN 1. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, kearifan lokal dan Dinul Islam dalam masyarakat 2. Meningkatnya pemahaman tentang hakhak tradisional masyarakat adat, hukum adat dan syariah
3. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, karakter dan pekerti bangsa bagi masyarakat
STRATEGI Peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, kearifan lokal dan Dinul Islam dalam masyarakat
KEBIJAKAN Melakukan upaya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, kearifan lokal dan Dinul Islam dalam masyarakat Peningkatan pemahaman tentang hak-hak Melakukan upaya pemahaman tradisional masyarakat adat, hukum adat tentang hak-hak tradisional dan syariah masyarakat adat, hukum adat dan syariah melalui penyuluhan, sosialisasi dan pelatihan Peningkatan pemahaman dan Melakukan upaya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, karakter pengamalan nilai-nilai budaya, dan pekerti bagi masyarakat karakter dan pekerti bangsa bagi masyarakat melalui penyuluhan, sosialisasi dan pelatihan
4. Meningkatnya informasi tentang potensi Memanfaatkan teknologi informasi dalam budaya baik di dalam maupun luar negeri memberikan informasi potensi budaya
Melaksanakan promosi budaya dengan memanfaatkan teknologi informasi
ISU - ISU STRATEGIS BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN RENSTRA DISBUDPAR ACEH TAHUN 2012 - 2017 VISI
: Aceh destinasi wisata syariah unggulan di Asia Tenggara 2017
MISI 2
: Melestarikan, mendayagunakan dan memanfaatkan warisan budaya, nilai-nilai syariah dan kawasan wisata alam unggulan
TUJUAN SASARAN Meningkatnya kesadaran dan 1. Lestari dan terlindunginya warisan pemahaman masyarakat tentang budaya, nilai-nilai syariah, kawasan pentingnya pelestarian, wisata unggulan sebagai sarana perlindungan, pendayagunaan pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan pemanfaatan warisan dan kepariwisataan budaya, nilai-nilai syariah dan 2. Berdayaguna dan termanfaatkannya kawasan wisata alam unggulan warisan budaya, nilai-nilai syariah, kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kapariwisataan
STRATEGI Peningkatan pelestarian dan perlindungan warisan budaya, nilai-nilai syariah, kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
KEBIJAKAN Melakukan upaya pelestarian dan perlindungan warisan budaya, nilainilai syariah, kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan Pendayagunaan dan pemanfaatan Melakukan upaya pemanfaatan warisan budaya, nilai-nilai syariah, warisan budaya, nilai-nilai syariah, kawasan wisata unggulan sebagai sarana kawasan wisata unggulan sebagai pendidikan, penelitian, identitas bangsa sarana pendidikan, penelitian, dan kepariwisataan identitas bangsa dan kepariwisataan
3. Tergali, terkembang dan termanfaatkannya potensi seni budaya tradisional sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kapariwisataan
Menggali, mengembangkan dan memanfaatkan potensi seni budaya tradisional sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
Melakukan upaya penggalian, mengembangkan dan memanfaatkan potensi seni budaya tradisional sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
4. Terinventarisasi, lestari dan menguatnya khasanah bahasa-bahasa daerah yang merupakan kekayaan budaya dan identitas bangsa sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
Pelestarian dan penguatan khasanah bahasa-bahasa daerah yang merupakan kekayaan budaya dan identitas bangsa sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
Melakukan upaya pelestarian dan penguatan khasanah bahasa-bahasa daerah yang merupakan kekayaan budaya dan identitas bangsa sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
ISU - ISU STRATEGIS BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN RENSTRA DISBUDPAR ACEH TAHUN 2012 - 2017 VISI
: Aceh destinasi wisata syariah unggulan di Asia Tenggara 2017
MISI 3
: Membangun jiwa kewirausahaan, kompetensi dan kerjasama terpadu antar pelaku budaya dan usaha pariwisata
TUJUAN SASARAN Tersedia dan meningkatnya kualitas 1. Meningkatnya kualitas, profesionalitas sumber daya manusia, terjalinnya dan produktivitas sumber daya kerja sama para pemangku manusia dan para pemangku kepentingan, serta terbangunnya kepentingan bidang kebudayaan dan jiwa kewirausahaan bidang pariwisata 2. Meningkatnya jalinan kerja sama dan kebudayaan dan pariwisata sinergisitas antar para pemangku kepentingan bidang kebudayaan dan pariwisata
STRATEGI Peningkatan kemampuan sumber daya manusia bidang kebudayaan dan pariwisata
KEBIJAKAN Pengembangan sumber daya manusia bidang kebudayaan dan pariwisata
Peningkatan kerja sama antar para pemangku kepentingan bidang kebudayaan dan pariwisata
Melakukan upaya peningkatan jalinan kerjasama dan sinergisitas antar para pemangku kepentingan bidang kebudayaan dan pariwisata
3. Terbangunnya jiwa kewirausahaan dan Membangun jiwa kewirausahaan dan ekonomi kreatif bidang kebudayaan ekonomi kreatif bidang kebudayaan dan dan pariwisata pariwisata
4. Terlaksananya standarisasi dan sertifikasi pelaku dan produk budaya dan pariwisata
Melakukan upaya pengembangan SDM yang mempunyai jiwa kewirausahaan dan ekonomi kreatif bidang kebudayaan dan pariwisata
Melakukan standarisasi dan sertifikasi Penerapan standarisasi dan pelaku dan produk budaya dan pariwisata sertifikasi pelaku dan produk budaya dan pariwisata
ISU - ISU STRATEGIS BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN RENSTRA DISBUDPAR ACEH TAHUN 2012 - 2017 VISI
: Aceh destinasi wisata syariah unggulan di Asia Tenggara 2017
MISI 4
: Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan kebudayaan dan pariwisata
TUJUAN SASARAN Terbangunnya kesadaran, 1. Terciptanya koordinasi, komunikasi dan kepedulian dan rasa memiliki pemantapan kerja sama lintas sektoral masyarakat lingkungan situs dalam memajukan kebudayaan dan budaya, budayawan dan pariwisata seniman, komunitas dan tokoh adat, pelaku industri pariwisata dan masyarakat lingkungan objek wisata
2. Terlaksananya pembangunan kebudayaan dan pariwisata yang proporsional dan profesional yang berkelanjutan guna peningkatan kunjungan wisata
3. Meningkatnya peluang kerja, kualitas produk, pemasaran dan kesejahteraan para pemangku kepentingan dan kebudayaan dan pariwisata
STRATEGI Meningkatkan koordinasi dan kerjasama lintas sektoral dalam memajukan kebudayaan dan pariwisata
KEBIJAKAN Pemantapan koordinasi dan kemitraan antara pemerintah, swasta dan masyarakat atau pemangku kepentingan dalam pembangunan kepariwisataan melalui rapat koordinasi
Peningkatan basis data dan informasi kebudayaan dan pariwisata
Melakukan pendataan potensi kebudayaan dan pariwisata
Pengembangan destinasi pariwisata yang Membangun dan memperbaiki berkelanjutan prasarana dan sarana pariwisata termasuk fasilitas pendukung
Menerapakan perencanaan dan pengendalian profesional dan berkelanjutan Membuka peluang kerja dan memberdayakan masyarakat disekitar kawasan wisata Mengembangkan ekonomi kreatif dalam memajukan kebudayaan dan pariwisata
Mengembangkan pemasaran secara berkelanjutan dalam memasarkan pariwisata
Peningkatan efektifitas pengelolaan destinasi pariwisata melalui peningkatan koordinasi dan keterpaduan pembangunan pariwisata Melaksanakan perencanaan dan pengendalian secara profesional dan berkelanjutan Memberdayakan masyarakat disekitar kawasan wisata
Melakukan pembinaan dan pelatihan bagi pengrajin untuk meningkatkan kualitas produk cinderamata dan souvenir Memanfaatkan teknologi informasi dalam memasarkan pariwisata
ISU - ISU STRATEGIS BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN RENSTRA DISBUDPAR ACEH TAHUN 2012 - 2017 VISI
: Aceh destinasi wisata syariah unggulan di Asia Tenggara 2017
MISI 5
: Menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam berbagai event, serta mempromosikan kegiatan kebudayaan dan pariwisata
TUJUAN Terselenggara dan ikut serta pada berbagai event, serta promosi potensi budaya dan kepariwisataan
1.
2.
3.
4.
SASARAN Tumbuhnya citra positif wisatawan terhadap Aceh sebagai daerah tujuan wisata syariah, berbasis budaya dan alam unggulan Terciptanya daya tarik budaya dan pariwisata dalam rangka peningkatan jumlah kunjungan wisatawan dan investor Terciptanya kerja sama antar lembaga budaya, partisipasi pelaku industri pariwisata dan pemangku kepentingan dan partisipasi pada event-event budaya dan pariwisata lainnya dalam dan luar negeri Terselenggaranya event-event budaya dan pariwisata dalam dan luar negeri, serta promosi melalui media cetak, media elektronik, media internet dan media outdoor (luar ruangan)
STRATEGI Meningkatkan promosi pariwisata Aceh melalui media pemasaran dan pengiklanan yang kreatif dan efektif
KEBIJAKAN Pengembangan pemasaran pariwisata secara berkelanjutan
Mengembangkan daya tarik wisata sesuai Penataan daya tarik wisata alam, potensi daerah wisata budaya dan wisata minat khusus Peningkatan kerjasama dengan semua stakeholder dalam memajukan pariwisata
Melaksanakan kerjasama dengan semua stakeholder dalam memajukan pariwisata
Peningkatan dan ikut serta pada eventMelaksanakan dan ikut serta pada event pariwisata dan kebudayaan di dalam event-event pariwisata dan budaya di dan luar negeri dalam dan luar negeri
PEMERINTAH ACEH
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA Jln. Tgk. Chik Kuta Karang No. 03 (0651) 26206, 23692 Fax. 33723 Website : www.disbudpar.acehprov.go.id, Email :
[email protected]
BANDA ACEH - 23121 Banda Aceh,
Nomor Lampiran Sifat Hal
: : 3 (tiga) eks : Penting : Penyampaian Rancangan Akhir Renstra Dinas Kebudayan dan Pariwisata 2012-2017
31 Juli 2013 M 22 Ramadhan 1434 H
Yang Terhormat Kepala Bappeda Aceh di Banda Aceh.-
1.
Menindaklanjuti Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan surat Sekretaris Daerah Nomor : 050/38337 tanggal 28 Juni Tahun 2013 tentang Penyusunan Renstra SKPA Tahun 2012 – 2017, terlampir kami sampaikan Rancangan Akhir Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017.
2.
Berkenaan hal tersebut di atas, kami mohon bantuan Saudara untuk dapat melakukan verifikasi dalam rangka menjamin kesesuaian antara Renstra Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dengan RPJMA Tahun 2012-2017 sesuai ketentuan dan perundangan yang berlaku (Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Pasal 97 ayat 2, 3 dan 4).
3.
Demikian disampaikan atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih. KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
Drs. Adami, M.Pd Pembina Utama Muda NIP. 19560502 197803 1 005 Tembusan : 1. Gubernur Aceh di Banda Aceh (sebagai laporan), 2. Inspektur Aceh di Banda Aceh.