Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
RENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2014-2018
KABUPATEN JOMBANG
Rencana Strategis | 1
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
DAFTAR ISI DAFTAR ISI ......................................................................................2 BAB I ...............................................................................................4 PENDAHULUAN ................................................................................4 1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 4 1.2. Landasan Hukum ........................................................................................... 6 1.3. Maksud dan Tujuan ....................................................................................... 7 1.4. Sistematika Penulisan ................................................................................... 8 BAB II ..............................................................................................9 GAMBARAN PELAYANAN ..................................................................9 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA9 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana ........................................................ 9 2.2. Sumber Daya Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana......................................................................................................... 38 2.3. Kinerja Pelayanan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana......................................................................................................... 43 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana........................ 49 BAB III ........................................................................................... 51 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ..............51 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD .................................................................................................................. 51 3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih................................................................................................ 52 3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi Jawa Timur............... 53 3.4. Penentuan Isu-isu Strategis ...................................................................... 55 BAB IV ........................................................................................... 57 VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN .. 57 4.1. Visi dan Misi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana......................................................................................................... 57
Rencana Strategis | 2
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana ...................................................... 58 4.3. Strategi dan Kebijakan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana ...................................................................................... 62 BAB V.............................................................................................66 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF .....................66 BAB VI ........................................................................................... 73 INDIKATOR KINERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ........................................................................................... 73
Rencana Strategis | 3
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Terselenggaranya governance)
tata
merupakan
kelola
kepemerintahan
prasyarat
bagi
setiap
yang
baik
pemerintahan
(good untuk
mewujudkan aspirasi masyarakat untuk mencapai tujuan bernegara sebagaimana
diamanatkan
Republik Indonesia
Tahun
dalam 1945
Undang-Undang (UUD
diperlukan pengembangan dan penerapan yang
1945).
Dasar
Dalam
Negara
rangka
itu
sistem pertanggungjawaban
tepat, jelas, transparan, dan legitimate, sehingga penyelenggaraan
pemerintahan
dan
pembangunan
dapat
berlangsung
secara
berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Salah satu tolak ukurnya adalah
perencanaan yang sistematis melalui sistem perencanaan sistem
yang strategis. Oleh karena itu,
dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Jombang berupaya memberdayakan segala sumberdaya yang ada
dengan
ditetapkannya
Rencana
Strategis
Badan
Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana yang dituangkan dalam bentuk visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan teknis program dan kegiatan. Perencanan yang disusun dalam dokumen ini merupakan amanat dari Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan daerah. Rencana Strategis SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB)
Kabupaten Jombang sebagai turunan langsung dari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Kabupaten Jombang yang disusun sesuai dengan kewenangan Daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaan Pembangunan Nasional, dengan menjaga keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan Pembangunan TahunTahun sebelumnya dan 5 (lima) Tahun ke depan. Selain itu juga untuk menjaga konsistensi antara perencanaan dan penganggaraan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan
Rencana Strategis | 4
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
Keluarga Berencana di Kabupaten Jombang. Menurut Pasal 3 Undang-Undang No 28 Tahun 1999 disebutkan bahwa asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Operasionalisasi kegiatan kelembagaan selama 5
(lima)
Tahun
yang
diimplementasikan setiap
dituangkan Tahun
dalam
melalui
Renstra,
harus
Kinerja
(Renja).
Rencana
Implementasi Renja dilakukan oleh Pimpinan Lembaga dan Renja tersebut harus sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya serta mengacu kepada Rencana
Kerja Pemerintah
penyusunan
(RKP)
yang
menjadi
pedoman
dalam
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(RAPBN). Penyusunan
dan
pelaksanaan
kebijakan
daerah
di
bidang
pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana Kabupaten Jombang dimaksudkan
untuk
mendorong
pembangunan yang mengisyaratkan
partisipasi perempuan
dalam
kepada kaum perempuan untuk
dapat meningkatkan peran sertanya dalam pembangunan. Peningkatan kualitas dan peran perempuan pada semua aspek kehidupan baik secara
langsung atau
situasi-situasi
yang
tidak
langsung
dilakukan
melalui
penciptaan
kondusif sebagai motivator dan akselerasi proses
pembangunan. Selain itu juga dalam kegiatan yang mendukung terciptanya kondisi kependudukan yang lebih baik dan terkendali khususnya pada sisi kuantitas melalui penegakan program-program keluarga berencana yang dapat diapresiasi oleh masyarakat Kabupaten Jombang. Sejalan dengan pokok-pokok kebijakan dan arah pembangunan yang tertuang dalam RPJPD dan RPJMD Kabupaten Jombang, maka BPPKB Kabupaten Jombang perlu menyusun Rencana Strategis (RENSTRA). Hal ini
menjadi agenda penting
mengingat
Renstra merupakan
acuan
implementatif bagi seluruh aparat BPPKB Kabupaten Jombang dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Rencana strategis BPPKB Kabupaten Jombang ini memuat visi, misi dalam mencapai
tujuan
Rencana Strategis | 5
dan
sasaran,
serta
perumusan
strategi
yang
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana mencakup
perumusan
kebijaksanaan,
program
dan
[2014 - 2018] kegiatan
terkait
dibidangnya.
1.2. Landasan Hukum Landasan Hukum dalam penyusunan dokumen Rencana Strategi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana adalah : 1.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
2.
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; Undang-Undang 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua UndangUndang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
3.
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
4.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.
5.
Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom.
6.
Peraturan Pemerintah No. 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah.
7.
Peraturan Pemerintah No. 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah.
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah. 10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Darerah. 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 12. Peraturan
Presiden
Nomor
7
Tahun
2005
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Mengengah Nasional Tahun 2004-2009. 13. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Rencana Strategis | 6
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang diubah melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007. 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan daerah. 16. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Daerah. 17. Peraturan Bupati Jombang Nomor 6 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Jombang. 18. Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018.
1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Dalam
penyusunan
Rencana
Strategis
untuk
Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, dimaksudkan untuk beberapa hal sebagai berikut : a. Memberikan
arahan
dilingkungan
Badan
bagi
seluruh
Pemberdayaan
jajaran
pejabat
Perempuan
dan
dan
staff
Keluarga
Berencana dalam melaksanakan tugas dan pelayanannya kepada masyarakat b. Mewujudkan sinkronisasi pembangunan di daerah khususnya antar target kinerja dalam RPJMD dengan renstra SKPD c. Mewujudkan keadaan yang diinginkan dalam waktu 5 (lima) Tahun mendatang dalam urusan Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana
dan
Keluarga
Sejahtera
dalam
rangka
kelanjutan
pembangunan jangka panjang sehingga secara bertahap dapat mewujudkan cita-cita masyarakat Kabupaten Jombang.
Rencana Strategis | 7
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
1.3.2 Tujuan Sedangkan Rencana
tujuan
Strategis
pada
yang ingin Badan
dicapai
dalam
Pemberdayaan
penyusunan
Perempuan
dan
Keluarga Berencana, : 1. Memberikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja pada masing-masing bidang atau seksi pada
Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana 2. Memberikan arahan dalam penyusunan rencana pembangunan Tahunan daerah dalam bentuk Rencana Kerja SKPD (Renja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana)
1.4. Sistematika Penulisan Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Jombang periode Tahun 2014-2018 disusun dengan sistematika sebagai berikut : Bab I
: Pendahuluan yang memuat latar belakang, pengertian, maksud dan tujuan, landasan hukum dan sistematika penyusunan.
Bab II : Gambaran Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
yang
memuat
penjelasan
umum
mengenai
struktur organisasi, tugas pokok serta fungsi dan gambaran sumberdaya organisasi Bab III : Isu strategis Bab IV : Visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan Bab V : Rencana program dan kegiatan Bab VI : Indikator Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Bab VII : Penutup
Rencana Strategis | 8
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Jombang pasal 3 poin 4 bahwa Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana termasuk menjadi Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Jombang. Kedudukan Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana lebih jelas dipaparkan pada Peraturan Bupati Jombang Nomor 6 Tahun
2009 Tentang Tugas Pokok Dan Fungsi Badan
Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Jombang pasal 2 dan tiga bahwa : 1.
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Jombang berkedudukan sebagai unsur pendukung tugas Bupati di Kabupaten Jombang, yang dalam pelaksanaannya dibantu UPTB (Pasal 1 Ayat (1);
2.
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dipimpin oleh
seorang
Kepala
yang
berkedudukan
di
bawah
dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah (Pasal 1 Ayat (2); 3.
UPTB sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1) berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis operasional Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana di bidang pelayanan keluarga berencana, pada wilayah Kecamatan (Pasal 2 Ayat (1);
4.
UPTB dipimpin oleh Kepala UPTB yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Jombang (Pasal 2 Ayat (2). Berdasarkan
kedudukan
tersebut,
maka
setiap
pelaksanaan
kepemerintahan di dalam Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana juga di atur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Jombang. Segala urusan yang menjadi rangkaian pelaksanaan pemerintahan tersebut
Rencana Strategis | 9
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dilaksanakan
oleh
Badan
Pemberdayaan
[2014 - 2018]
Perempuan
Dan
Keluarga
Berencana sesuai dengan Peraturan Bupati Jombang Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Jombang yaitu urusan – urusan yang dipegang oleh Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana, sebagai berikut :
a.
Sub Bidang Pengarusutamaan Gender (PUG), meliputi urusan : 1. Koordinasi, Fasilitasi dan Mediasi Pelaksanaan PUG. 2. Fasilitasi
penguatan
kelembagaan
dan
pengembangan
mekanisme PUG pada lembaga pemerintahan, Pusat Study Wanita (PSW), lembaga penelitian dan pengembangan, lembaga non pemerintah. 3. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PUG. 4. Pelaksanaan analisis gender, perencanaan anggaran yang responsif gender,
dan pengembangan materi Komunikasi
Informasi Edukasi Pengarusutamaan Gender (KIE PUG). 5. Pelaksanaan PUG yang terkait dengan bidang pembangunan terutama di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM dan politik. 6. Fasilitasi penyediaan data terpilah menurut jenis kelamin.
b.
Sub Bidang Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan, meliputi urusan : 1. Penyelenggaraan kebijakan daerah dalam peningkatan kualitas hidup perempuan yang terkait dengan bidang pembangunan terutama dibidang pendidikan, kesehatan,
ekonomi, hukum
dan HAM, politik, lingkungan, dan sosial budaya. 2. Pengintegrasian upaya peningkatan kualitas hidup perempuan dalam kebijakan bidang pendidikan, kesehatan,
ekonomi,
hukum dan HAM, politik, lingkungan, dan sosial budaya.
Rencana Strategis | 10
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana 3. Penyelenggaraan
kebijakan
daerah
[2014 - 2018]
dalam
perlindungan
perempuan terutama perlindungan terhadap kekerasan, tenaga kerja perempuan, perempuan lanjut usia dan penyandang cacat, dan perempuan di daerah konflik dan daerah yang terkena bencana. 4. Fasilitasi
pengintegrasian
kebijakan
daerah
dalam
perlindungan perempuan terutama perlindungan terhadap kekerasan, tenaga kerja perempuan, perempuan lanjut usia dan penyandang cacat, dan perempuan di daerah konflik dan daerah yang terkena bencana. 5. Koordinasi pelaksanaan kebijakan perlindungan perempuan terutama perlindungan terhadap kekerasan, tenaga kerja perempuan, perempuan lanjut usia dan penyandang cacat, dan perempuan di daerah konflik dan daerah yang terkena bencana.
c.
Sub Bidang Perlindungan Anak, meliputi urusan : 1. Pelaksanaan
kebijakan
dalam
rangka
kesejahteraan
dan
perlindungan anak. 2. Pengintegrasian hak-hak anak dalam kebijakan dan program pembangunan. 3. Koordinasi pelaksanaan kesejahteraan dan perlindungan anak.
d.
Sub Bidang Pemberdayaan Lembaga Masyarakat dan Dunia Usaha, meliputi urusan : 1. Fasilitasi penguatan lembaga/organisasi masyarakat dan dunia usaha untuk pelaksanaan PUG dan peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak. 2. Fasilitasi
pengembangan
dan
penguatan
jaringan
kerja
lembaga masyarakat dan dunia usaha untuk pelaksanaan PUG, kesejahteraan dan perlindungan anak. 3. Fasilitasi lembaga masyarakat untuk melaksanakan rekayasa sosial untuk mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG) dan perlindungan anak.
Rencana Strategis | 11
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana e.
[2014 - 2018]
Sub Bidang Data dan Informasi Gender dan Anak, meliputi urusan : 1. Penjabaran dan penetapan kebijakan sistem informasi gender dan anak dengan merujuk pada kebijakan nasional. 2. Pelaksanaan
pengumpulan,
pengolahan
dan
analisis,
pemanfaatan dan penyebarluasan sistem informasi gender dan anak. 3. Analisis, pemanfaatan, penyebarluasan dan pendokumentasian data terpilah menurut jenis kelamin, khusus perempuan dan anak. 4. Pemantauan
dan
evaluasi
serta
pelaporan
pelaksanaan
pendataan dan sistem informasi gender dan anak. 5. Penyusunan model informasi data (mediasi dan advokasi).
f.
Sub Bidang Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi, meliputi urusan : 1.
Penetapan kebijakan jaminan dan pelayanan KB, peningkatan partisipasi
pria,
penanggulangan
masalah
kesehatan
reproduksi, serta kelangsungan hidup ibu, bayi, dan anak. 2.
Penyelenggaraan
dukungan
pelayanan
rujukan
KB
dan
kesehatan reproduksi, operasionalisasi jaminan dan pelayanan KB, peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, serta kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak. 3.
Penetapan dan pengembangan jaringan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi, termasuk pelayanan KB di rumah sakit.
4.
Penetapan
perkiraan
sasaran
pelayanan
KB,
sasaran
peningkatan perencanaan kehamilan, sasaran peningkatan partisipasi
pria,
sasaran
“Unmet
Need”,
sasaran
penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, serta sasaran kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak. 5.
Penyerasian dan penetapan kriteria serta kelayakan tempat pelayanan partisipasi
KB
dan
pria,
kesehatan
reproduksi,
penanggulangan
masalah
peningkatan kesehatan
reproduksi, serta kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak.
Rencana Strategis | 12
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana 6.
Pelaksanaan partisipasi
jaminan pria,
dan
pelayanan
penanggulangan
[2014 - 2018]
KB,
peningkatan
masalah
kesehatan
reproduksi, serta kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak. 7.
Pemantauan tingkat drop out peserta KB.
8.
Pengembangan
materi
penyelenggaraan
jaminan
dan
pelayanan KB dan pembinaan penyuluh KB. 9.
Perluasan jaringan dan pembinaan pelayanan KB.
10.
Penyelenggaraan dukungan
pelayanan rujukan KB dan
kesehatan reproduksi. 11.
Penyelenggaraan dan fasilitasi upaya peningkatan kesadaran keluarga berkehidupan seksual yang aman dan memuaskan, terbebas dari HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS).
12.
Pembinaan penyuluh KB.
13.
Peningkatan
kesetaraan
dan
keadilan
gender
terutama
partisipasi KB pria dalam pelaksanaan program pelayanan KB dan kesehatan reproduksi. 14.
Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan kontrasepsi mantap dan kontrasepsi jangka panjang yang lebih terjangkau, aman, berkualitas dan merata.
15.
Pelaksanaan distribusi dan pengadaan sarana, alat, obat, dan cara kontrasepsi, dan pelayanannya dengan prioritas keluarga miskin dan kelompok rentan.
16.
Penjaminan
ketersediaan
sarana,
alat,
obat,
dan
cara
kontrasepsi bagi peserta mandiri. 17
Pelaksanaan promosi pemenuhan hak-hak reproduksi dan promosi kesehatan reproduksi.
18.
Pelaksanaan informed choice dan informed consent dalam program KB.
g.
Sub Bidang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), meliputi urusan: 1.
Penetapan kebijakan KRR, pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA.
2.
Penyelenggaraan dukungan operasional HIV/AIDS, IMS dan NAPZA.
Rencana Strategis | 13
KRR,
pencegahan
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana 3.
[2014 - 2018]
Penetapan perkiraan sasaran pelayanan KRR, pencegahan HIV/AIDS, IMS dan NAPZA.
4.
Penyerasian dan penetapan kriteria serta kelayakan tempat pelayanan KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA.
5.
Penyelenggaraan
pelayanan
KRR
termasuk
pencegahan
HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA. 6.
Penyelenggaraan
kemitraan
pelaksanaan
KRR
termasuk
pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA baik antara sektor pemerintah dengan sektor Lembaga Swadaya Organisasi Masyarakat (LSOM). 7.
Penetapan fasilitas pelaksanaan KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA baik antara sektor pemerintah dengan sektor LSOM.
8.
Pelaksanaan KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan NAPZA baik antara sektor pemerintah dengan sektor LSOM.
9.
Penetapan sasaran KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA.
10
Penetapan
prioritas
kegiatan
KRR
termasuk
pencegahan
HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA. 11.
Pemanfaatan tenaga SDM pengelola,
pendidik sebaya dan
konselor sebaya KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA baik antara sektor pemerintah dengan sektor LSOM.
h.
Sub Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga, meliputi urusan : 1.
Penetapan kebijakan dan pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga.
2.
Penyelenggaraan
dukungan
pelayanan
ketahanan
dan
pemberdayaan keluarga. 3.
Penyerasian penetapan kriteria pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga.
4.
Penetapan sasaran Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga
Rencana Strategis | 14
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL). 5.
Penyelenggaraan BKB, BKR, dan BKL termasuk pendidikan pra-melahirkan.
6.
Pelaksanaan ketahanan dan pemberdayaan keluarga.
7.
Pelaksanaan
model-model
kegiatan
ketahanan
dan
pemberdayaan keluarga. 8.
Pembinaan teknis peningkatan pengetahuan, keterampilan, kewirausahaan dan manajemen usaha
bagi keluarga pra
sejahtera dan keluarga sejahtera I alasan ekonomi dalam kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). 9.
Pelaksanaan pendampingan/ magang bagi para kader/anggota kelompok UPPKS.
10.
Pelaksanaan
kemitraan
untuk
aksesibilitas
permodalan,
teknologi, dan manajemen serta pemasaran guna peningkatan UPPKS. 11.
i.
Peningkatan kualitas lingkungan keluarga.
Sub bidang penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas, meliputi urusan : 1.
Penyelenggaraan
dukungan
operasional
penguatan
pelembagaan keluarga kecil berkualitas dan jejaring program. 2.
Penetapan
perkiraan
sasaran
pengembangan
penguatan
pelembagaan keluarga kecil berkualitas dan jejaring program. 3.
Pemanfaatan pedoman pelaksanaan penilaian angka kredit jabatan fungsional penyuluh KB.
4.
Penetapan petunjuk teknis pengembangan peran Institusi Masyarakat Pedesaan/PerJombangan (IMP) dalam program KB nasional.
5.
Penetapan formasi dan sosialisasi jabatan fungsional penyuluh KB.
6.
Pendayagunaan pedoman
pemberdayaan dan penggerakan
institusi masyarakat program KB nasional dalam rangka kemandirian.
Rencana Strategis | 15
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana 7.
[2014 - 2018]
Penetapan petunjuk teknis peningkatan peran serta mitra program KB nasional.
8.
Pelaksanaan pengelolaan personil, sarana dan prasarana dalam mendukung program KB nasional, termasuk jajaran medis teknis tokoh masyarakat dan tokoh agama.
9.
Penyediaan dan pemberdayaan tenaga
fungsional penyuluh
KB. 10. Penyediaan dukungan operasional penyuluh KB. 11. Penyediaan dukungan operasional IMP dalam program KB nasional. 12. Pelaksanaan
pembinaan
teknis
IMP
dalam
program
dengan
mitra
KB
nasional. 13. Pelaksanaan
peningkatan
kerjasama
kerja
program KB nasional dalam rangka kemandirian. 14. Penyiapan
pelaksanaan
pengkajian
dan
pengembangan
program KB nasional di daerah. 15. Pemanfaatan hasil kajian dan penelitian. 16. Pendayagunaan kerjasama jejaring pelatih terutama pelatihan klinis. 17. Pendayagunaan SDM program terlatih, serta perencanaan dan penyiapan kompetensi SDM program yang dibutuhkan daerah. 18. Pendayagunaan bahan pelatihan sesuai dengan kebutuhan program peningkatan kinerja SDM
j.
Sub bidang advokasi dan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE), meliputi urusan : 1.
Penyelenggaraan operasional advokasi KIE.
2.
Penetapan perkiraan sasaran advokasi dan KIE.
3.
Penyerasian dan penetapan kriteria advokasi dan KIE.
4.
Pelaksanaan advokasi, KIE, serta konseling program KB dan KRR.
5.
Pelaksanaan KIE
ketahanan dan pemberdayaan keluarga,
penguatan kelembagaan dan jaringan institusi program KB. 6.
Pemanfaatan prototipe program KB/Kesehatan Reproduksi
Rencana Strategis | 16
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
(KR), KRR, ketahanan dan pemberdayaan keluarga, penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas. 7.
Pelaksanaan promosi KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS,
dan
bahaya
NAPZA
dan
perlindungan
hak-hak
reproduksi.
k.
Sub Bidang Informasi dan Data Mikro Kependudukan Dan Keluarga, meliputi urusan : 1.
Penyelenggaraan informasi serta data mikro kependudukan dan keluarga.
2.
Penetapan perkiraan sasaran pengembangan informasi serta data mikro kependudukan dan keluarga.
3.
Informasi serta data mikro kependudukan dan keluarga.
4.
Pelaksanaan operasional sistem informasi manajemen program KB nasional.
5.
Pemutakhiran,
pengolahan,
dan
penyediaan
data
mikro
kependudukan dan keluarga. 6.
Pengelolaan data dan informasi program KB nasional serta penyiapan sarana dan prasarana.
7.
Pemanfaaan data dan informasi program KB nasional untuk mendukung pembangunan daerah.
8.
Pemanfaatan operasional jaringan komunikasi pelaksanaan
e-government
dan
data dalam
melakukan
diseminasi
informasi.
l.
Sub Bidang Keserasian Kebijakan Kependudukan, meliputi urusan: 1.
Penyelenggaraan pelaksanaan
kebijakan
program
teknis
kependudukan
operasional terpadu
dan antara
perkembangan kependudukan (aspek kuantitas, kualitas, dan mobilitas) dengan pembangunan di bidang ekonomi, sosial budaya dan lingkungan di daerah. 2.
Pengkajian
dan
penyempurnaan
peraturan
daerah
yang
mengatur perkembangan dan dinamika kependudukan di daerah.
Rencana Strategis | 17
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana 3.
Penyerasian
isu
kependudukan
ke
[2014 - 2018] dalam
program
pembangunan di daerah. 4.
Pengkajian
dan
penyempurnaan
peraturan
daerah
yang
mengatur perkembangan dan dinamika kependudukan di daerah.
m.
Sub Bidang Pembinaan, meliputi urusan : 1.
Monitoring,
evaluasi,
asistensi,
fasilitasi,
dan
supervisi
pelaksanaan program KB nasional di daerah.
2.1.1. Tugas dan Fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Berdasarkan Peraturan
Bupati
Jombang Nomor 6 Tahun
2009
Tentang Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga
Berencana
Kabupaten
Jombang,
Tugas
pokok
Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana adalah membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jombang di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Dalam melaksanakan tugas pokok di atas, Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Jombang memiliki fungsi sebagai berikut : a. Penyusunan
program
pembangunan
dibidang
Pemberdayaan
Perempuan, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera; b. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kebijakan operasional, koordinasi dan penyelenggaan, pengawasan, pengendalian, pelaksanaan
pembangunan
program
Pemberdayaan
Perempuan,
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera; c. Penyelenggaraan
manajemen
dan
administrasi
serta
melakanakan
koordinasi dibidang Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera; d. Penyelenggaraan peningkatan peran serta masyarakat dan keluarga dibidang Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;
Rencana Strategis | 18
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
e. Penyelenggaraan pembinaan, pemantauan dan pengembangan terhadap program Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera; f. Pemberian rekomendasi pengembangan modal usaha pada Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS); g. Penyelenggaraan pengawasan melekat administrasi umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan perbekalan serta evaluasi pelaporan.
Berikut di bawah ini adalah pemaparan masing-masing tugas pokok dan fungsi dari setiap bidang yang telah disebutkan sesuai dengan Peraturan Bupati Jombang Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana, yaitu : 1. Sekretariat, Memiliki tugas pokok : Melaksanakan sebagian tugas Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, di bidang ketatausahaan administrasi umum, keuangan, kepegawaian, penyusunan program dan pelaporan serta tata usaha perlengkapan. Fungsi, meliputi : a) Pelaksana koordinasi Pengumpulan data dan informasi dalam rangka Penyusunan Kebijakan teknis dan operasional Badan; b) Pelaksana koordinasi pelaksanaan tugas-tugas organisasi Badan; c) Pengumpulan data dan informasi dalam rangka penyusunan Program Kerja, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Badan; d) Pengelolaan
administrasi
peningkatan
disiplin
Kepegawaian,
dan
pelaksanaan
pengembangan
karier
pembinaan, serta
upaya
peningkatan kesejahteraan pegawai; e) Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan anggaran, Pelaksanaan Penatausahaan
keuangan,
dan
penyusunan
laporan
pertanggungjawaban keuangan; f)
Pelaksanaan
urusan
administrasi
umum,
rumah
tangga/
keprotokolan dan perlengkapan, ketatalaksanaan (surat menyurat) dan kearsipan; g) Penyusunan Standar Pelayanan Minimal lingkup Unit Kerja;
Rencana Strategis | 19
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
h) Penyiapan data dan informasi kepustakaan, pelaksanaan hubungan masyarakat dan inventarisasi asset; i)
Pelaksanaan koordinasi kegiatan dengan instansi terkait, perangkat daerah dan pihak ketiga;
j)
Pelaksanaan sistem Pengawasan Melekat;
k) Penyusunan dan pelaksanaan sistem informasi lingkup Badan; l)
Pelaksanaan kebersihan, keindahan dan keamanan;
m) Pelaksanaan koordinasi
penanganan
pengaduan
Pengumpulan
data
dan
masyarakat. informasi
Pelaksana
dalam
rangka
Penyusunan Kebijakan teknis dan operasional Badan; n) Pelaksana koordinasi pelaksanaan tugas-tugas organisasi Badan; o) Pengumpulan data dan informasi dalam rangka penyusunan Program Kerja, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Badan; p) Pengelolaan
administrasi
peningkatan
disiplin
Kepegawaian,
dan
pelaksanaan
pengembangan
karier
pembinaan, serta
upaya
peningkatan kesejahteraan pegawai; q) Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan anggaran, Pelaksanaan Penatausahaan
keuangan,
dan
penyusunan
laporan
pertanggungjawaban keuangan; r) Pelaksanaan
urusan
administrasi
umum,
rumah
tangga/
keprotokolan dan perlengkapan, ketatalaksanaan (surat menyurat) dan kearsipan; s) Penyusunan Standar Pelayanan Minimal lingkup Unit Kerja; t) Penyiapan data dan informasi kepustakaan, pelaksanaan hubungan masyarakat dan inventarisasi asset; u) Pelaksanaan koordinasi kegiatan dengan instansi terkait, perangkat daerah dan pihak ketiga; v) Pelaksanaan sistem Pengawasan Melekat; w) Penyusunan dan pelaksanaan sistem informasi lingkup Badan; x) Pelaksanaan kebersihan, keindahan dan keamanan; y) Pelaksanaan penanganan pengaduan masyarakat.
Rencana Strategis | 20
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
a. Sub Bagian Umum Memiliki tugas : 1)
Menyiapkan data dan informasi guna penyusunan kebijakan teknis dan operasional;
2)
Melaksanakan
administrasi
Kepegawaian,
melaksanakan
pembinaan, peningkatan disiplin dan pengembangan karier serta upaya peningkatan kesejahteraan pegawai; 3)
Melaksanakan
urusan
/keprotokolan,
administrasi
perjalanan
umum,
dinas
dan
rumah
tangga
perlengkapan,
ketatalaksanaan (surat menyurat) dan kearsipan; 4)
Menyusun Standart Pelayanan Minimal Badan;
5)
Menyusun rencana dan melaksanakan keindahan, kebersihan dan keamanan kantor;
6)
Melaksanakan kegiatan pengawasan melekat dalam lingkup SKPD;
7)
Menyusun rencana kebutuhan barang, mengatur dan mengelola barang-barang inventaris Badan;
8)
Melaksanakan kegiatan kehumasan dan kepustakaan Badan;
9)
Menangani pengaduan masyarakat terkait dengan pelaksanaaan tugas;
10) Membantu sekretaris dalam melaksanakan koordinasi terkait dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi dan tata laksana aparatur.
b. Sub Bagian Keuangan Memiliki tugas : 1) Melaksanakan anggaran,
penatausahaan
penyusunan
keuangan,
neraca,
meliputi
pelaksanaan
pengelolaan
akuntansi/pem-
bukuan, pertanggung-jawaban dan verifikasi serta penyusunan perhitungan anggaran; 2) Melaksanakan pengurusan biaya perjalanan dinas, perpindahan pegawai dan ganti rugi, gaji pegawai dan pembayaran hak-hak keuangan lainnya; 3) Menyusun, melaksanakan dan mempertanggungjawaban anggaran Badan;
Rencana Strategis | 21
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
4) Melaksanakan upaya peningkatan kesejahteraan pegawai.
c. Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan Memiliki tugas : 1) Menghimpun, mengolah, mengkaji dan meneliti data dalam rangka penyusunan rencana program dan anggaran; 2) Melaksanakan kegiatan perencanaan dan penyusunan dokumen pembangunan bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana; 3) Melaksanakan koordinasi perencanaan program, kegiatan dan anggaran
bidang
Pemberdayaan
Perempuan
dan
Keluarga
Berencana; 4) Melaksanakan koordinasi dengan unit terkait dalam rangka analisis dan penilaian pelaksanaan program dan anggaran; 5) Melaksanakan kebijakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, monitoring,
evaluasi
dan
pelaporan
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana; 6) Mengkoordinir
dan
evaluasi
pelaksanaan
Standar
Pelayanan
Minimal (SPM) bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana; 7) Melaksanakan pembuatan umpan balik hasil penyusunan dan penetapan anggaran guna perencanaan program dan anggaran untuk tahun berikutnya; 8) Mengelola, mengembangkan data dan Sistem Informasi lingkup Badan; 9) Melaksanakan
supervisi,
pelaporan,
evaluasi
dan
monitoring
pelaksanaan tugas.
2. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Memiliki tugas pokok : Melaksanakan sebagian tugas Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dibidang penetapan kebijakan dan pengelolaan kegiatan peningkatan kualitas hidup perempuan dibidang pendidikan,
Rencana Strategis | 22
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM, politik, lingkungan dan sosial budaya, peningkatan kesejahteraan dan perlindungan Anak. Fungsi : 1) Perumusan
dan
penetapan
program
kebijakan
pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak; 2) Pelaksanaan program peningkatan kualitas hidup perempuan dibidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM, politik, lingkungan dan sosial budaya, peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak; 3) Pelaksanaan pengendalian dan pemantauan bantuan dana yang menunjang kegiatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 4) Pelaksanaan swasta/LSM
koordinasi sebagai
dengan
sinkronisasi
instansi program
terkait
dan
lembaga
dan
kegiatan
dalam
menunjang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 5) Penjabaran dan penetapan kebijakan sistem informasi gender dan anak dengan merujuk pada kebijakan nasional; 6) Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, analisis, pendokumentasian data, pemanfaatan dan penyebarluasan sistem informasi gender dan anak; 7) Pelaksanaan motivasi tingkat partisipasi dan kemandirian masyarakat, penguatan kelembagaan masyarakat yang mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 8) Pelaksanaan evaluasi dan pemantauan pelaksanaan program serta pelaporan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. a. Sub
Bidang
Peningkatan
Kualitas
Hidup
Perempuan
dan
Pengarusutamaan Gender Memiliki tugas : 1)
Menyiapkan dan menganalisis data dalam penetapan kebijakan Pemerintah Daerah dalam rangka peningkatan kualitas hidup perempuan guna terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender;
2)
Menyusun dan melaksanakan program peningkatan kualitas hidup perempuan dan pengarusutamaan gender perempuan di
Rencana Strategis | 23
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM, politik, lingkungan dan sosial budaya; 3)
Melaksanakan kegiatan dalam rangka peningkatan kualitas hidup perempuan melalui peningkatan sumberdaya manusia dan pelatihan ketrampilan;
4)
Melaksanakan kegiatan dalam rangka peningkatan peranan perempuan sebagai pengambil keputusan dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender;
5)
Fasilitasi
dan
peningkatan
melaksanakan
kualitas
peran
kegiatan
Pusat
dalam
rangka
Wanita
(PSW),
Study
organisasi masyarakat/LSM pemerhati perempuan dan dunia usaha; 6)
Fasilitasi penyediaan data terpilah menurut jenis kelamin;
7)
Melakukan analisis gender, perencanaan anggaran, responsif
gender,
dan
pengembangan
materi
yang
Komunikasi,
Informasi dan Edukasi Pengarusutamaan Gender (KIE PUG); 8)
Melaksanakan PUG yang terkait dengan bidang pembangunan terutama di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM, politik , lingkungan dan sosial budaya;
9)
Mengembangkan
usaha
pemberdayaan
perempuan
dan
kesejahteraan keluarga serta masyarakat melalui kegiatan P2KSS dan P3EL; 10) Melaksanakan program
pembinaan,
peningkatan
sosialisasi
kualitas
hidup
dan
implementasi
perempuan
dan
pengarusutamaan gender; 11) Menyiapkan bahan koordinasi dengan komponen terkait dalam rangka mengembangkan pelaksanaan pengarusutamaan gender; 12) Melaksanakan evaluasi dan pemantauan pelaksanaan program serta pelaporan terhadap dampak, perkembangan program peningkatan kualitas hidup perempuan dan pengarusutamaan gender.
Rencana Strategis | 24
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
b. Sub Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Memiliki tugas : 1)
Menyiapkan dan menganalisis data dalam penetapan kebijakan Pemerintah Daerah dalam upaya meningkatkan Kesejahteraan dan Perlindungan Perempuan dan Anak;
2)
Menyusun dan melaksanakan program perlindungan anak dalam rangka meningkatkan Kesejahteraan dan Perlindungan Perempuan dan Anak;
3)
Melakukan penanganan dan perlindungan bagi korban tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak;
4)
Melaksanakan pengendalian dan pemantauan adanya trafficking (perdagangan) dan kekerasan terhadap perempuan dan anak;
5)
Fasilitasi
dan
peningkatan
melaksanakan
kualitas
peran
kegiatan
dan
dalam
kemandirian
rangka organisasi
masyarakat/LSM pemerhati perlindungan terhadap perempuan dan anak; 6)
Melakukan
analisis,
perencanaan
anggaran
terhadap
Kesejahteraan dan Perlindungan Perempuan dan Anak; 7)
Menyelenggarakan perempuan
dan
kebijakan anak
daerah
terutama
dalam
perlindungan
perlindungan
terhadap
kekerasan dan tenaga kerja perempuan dan anak; 8)
Melaksanakan program
pembinaan,
perlindungan
sosialisasi
dan
implementasi
Kesejahteraan
dan
Perlindungan
Perempuan dan Anak; 9)
Menyiapkan bahan koordinasi dengan komponen terkait dalam rangka upaya peningkatan perlindungan perempuan dan anak;
10) Melaksanakan evaluasi dan pemantauan pelaksanaan program serta pelaporan terhadap dampak dan perkembangan program Kesejahteraan dan Perlindungan Perempuan dan Anak.
3. Bidang Keluarga Berencana Memiliki tugas pokok : Menyelenggarakan sebagian tugas Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana
Rencana Strategis | 25
dibidang
pengelolaan,
pengendalian
dan
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana pelaksanaan pelayanan
kegiatan, keluarga
perlindungan
berencana,
hak-hak
[2014 - 2018]
reproduksi,
penanggulangan
jaminan
masalah-masalah
reproduksi, kesehatan reproduksi remaja serta Advokasi dan KIE. Fungsi : 1)
Penyusunan, penelaahan dan penetapan kebijakan jaminan dan pelayanan KB, peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, serta kelangsungan hidup ibu, bayi, dan anak;
2)
Penyempurnaan, pelaksanaan
penyusunan
kebijakan
pedoman
operasional
dan
Keluarga
petunjuk Berencana
teknis dan
Kesehatan reproduksi; 3)
Pelaksanaan
kegiatan
dalam
rangka
menciptakan
keterpaduan
dengan instansi-instansi teknis terkait dalam rangka tercapainya pengembangan pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan operasional Keluarga Berencana dan Kesehatan reproduksi yang sesuai dengan pola pembangunan; 4)
Pelaksanaan hubungan kerja dengan komponen dan instansi teknis terkait dalam menyusun dan pengembangkan kebijakan operasional Keluarga Berencana dan Kesehatan reproduksi;
5)
Pelaksanaan kajian hasil kegiatan dibidang Keluarga Berencana dan Kesehatan reproduksi;
6)
Penetapan perkiraan sasaran pelayanan KB, sasaran peningkatan perencanaan
kehamilan,
sasaran
peningkatan
partisipasi
pria,
sasaran “Unmet Need”, sasaran penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, sasaran kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak, serta pemantauan tingkat drop out peserta KB; 7)
Perluasan
jaringan
dan
Penyelenggaraan dukungan
pembinaan
pelayanan
KB
dan
pelayanan rujukan KB dan kesehatan
reproduksi; 8)
Pelaksanaan informed choice dan informed consent dalam program KB;
9)
Penetapan Kebijakan, sasaran dan prioritas kegiatan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA;
Rencana Strategis | 26
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
10) Penetapan kebijakan, pengembangan, pelaksanaan advokasi, KIE, serta konseling program KB; 11) Pelaksanaan pengawasan melekat dan pembinaan personil. a. Sub Bidang Pembinaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Memiliki tugas : a) Menyusun
program
dan
rencana
pengendalian
serta
operasional kegiatan upaya perlindungan hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi, termasuk kesehatan reproduksi remaja; b) Merumuskan kebijakan teknis dan strategis operasional serta menyusun petunjuk pelaksana, petunjuk teknis pembinaan perlindungan hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi, termasuk kesehatan reproduksi remaja; c) Menyiapkan konsep kegiatan peningkatan perlindungan hakhak
reproduksi
dan
kesehatan
reproduksi,
termasuk
kesehatan reproduksi remaja; d) Melaksanakan kegiatan peningkatan perlindungan hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi, termasuk kesehatan reproduksi remaja; e) Mengintegrasikan kegiatan upaya perlindungan pengembangan dan
perumusan
program,
pembinaan
dan
peningkatan
perlindungan hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi remaja dengan instansi lain dan lembaga kemasyarakatan serta Lembaga Swadaya masyarakat; f)
Melaksanakan
pembinaan
dan
pengembangan
serta
peningkatan pengetahuan masyarakat, remaja dan kelompok remaja
terhadap
perlindungan
hak-hak
reproduksi
dan
kesehatan reproduksi, serta kesehatan reproduksi remaja; g) Melaksanakan pemberdayaan tenaga pendidik sebaya dan konselor
remaja
perlindungan
kesehatan reproduksi remaja;
Rencana Strategis | 27
hak-hak
reproduksi
dan
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
h) Menyelenggarakan forum komunikasi remaja dan dukungan operasional
serta
pelayanan
KRR
termasuk
pencegahan
HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA. i)
Menyiapkan data dan melaporkan kajian hasil kegiatan perlindungan hak-hak reproduksi, dan kesehatan reproduksi, serta kesehatan reproduksi remaja;
j)
Menyusun, merumuskan dan mengendalikan kebijaksanaan strategi operasional dibidang Advokasi dan KIE serta Informasi Keluarga;
k) Menyusun dan merumuskan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan operasional program Advokasi dan KIE; l)
Menyusun kegiatan Advokasi dan KIE serta mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan sarana dan prasarana kegiatan jaringan informasi data;
m) Melaksanakan keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan pengendalian kegiatan Advokasi dan KIE serta memberikan pelayanan informasi data; n) Menyusun,
mengumpulkan,
mengelola,
memberikan
pelayanan, pengembangan dan mengendalikan kegiatan di bidang Informasi keluarga; o) Menyajikan data yang berkaitan dengan kegiatan Advokasi dan KIE; p) Melaksanakan hubungan kerja dengan komponen dan instansi terkait,
dalam
pelaksanaan
dan
pengendalian
program
Advokasi dan KIE; q) Mengembangkan kegiatan lain, metode dan prosedur kerja yang berkaitan dengan kegiatan Advokasi dan KIE;
r) Melaksanakan
kegiatan
Advokasi
dan
KIE
serta
mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan sarana dan prasarana program KB.
Rencana Strategis | 28
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
b. Sub Bidang Pelayanan Keluarga Berencana Memiliki tugas : a)
Menyusun,
mengelola,
merumuskan
dan
mengendalikan
kebijaksanaan strategi operasional, pedoman dan petunjuk teknis operasional dibidang jaminan dan pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan reproduksi; b)
Merencanakan kebutuhan, alokasi, dan distribusi alat kontrasepsi, serta
penanggulangan
efek
samping
dan
kegagalan
alat
kontrasepsi; c)
Melaksanakan
upaya
keterpaduan,
sinkronisasi
peningkatan
bidang jaminan dan pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan reproduksi; d)
Menyiapkan bahan kajian hasil kegiatan Keluarga Berencana dan Kesehatan reproduksi;
e)
Melaksanakan
keterpaduan
dan
sinkronisasi
pelaksanaan
pengendalian dibidang jaminan dan pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan reproduksi; f)
Menyusun perkiraan sasaran pelayanan KB, sasaran peningkatan perencanaan kehamilan, sasaran peningkatan partisipasi pria, sasaran
“Unmet
Need”,
sasaran
penanggulangan
masalah
kesehatan reproduksi, sasaran kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak, serta pemantauan tingkat drop out peserta KB; g)
Menyelenggarakan kegiatan pembinaan dan evaluasi dibidang pengendalian jaminan dan pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan reproduksi;
h) Mengembangkan kegiatan lain, metode dan prosedur kerja yang berkaitan dengan jaminan dan pelayanan dibidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. 4. Bidang Keluarga Sejahtera Memili tugas pokok : Melaksanakan sebagian tugas tugas Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dibidang pengendalian pemberdayaan ekonomi keluarga
dan pelayanan modal usaha, pengembangan ketahanan
Rencana Strategis | 29
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana keluarga
sejahtera
dan
peningkatan
partisipasi
kebijakan
operasional
[2014 - 2018] dan
peran
serta
masyarakat. Fungsi : 1)
Penyusunan
rencana
bidang
keluarga
sejahtera; 2)
Penelaahan Kebijaksanaan strategi pengelolaan operasional bidang Keluarga Sejahtera;
3)
Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kebijakan operasional bidang keluarga sejahtera;
4)
Pengendalian keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga;
5)
Pelaksanaan kegiatan operasional pelayanan dan pemberdayaan keluarga;
6)
Pelaksanaan evaluasi dan pengendalian program dan peran serta melalui kerja sama antar lembaga dan institusi dibidang keluarga sejahtera;
7)
Penyelenggaraan koordinasi dengan instansi-instansi terkait, lembaga kemasyarakatan
dan
lembaga
swadaya
masyarakat
di
bidang
keluarga sejahtera; 8)
Pelaksanaan kegiatan dalam rangka penetapan keputusan tentang pemberian kredit modal usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS);
9)
Pelaksanaan pembelajaran kegiatan ekonomi produktif bagi keluarga pra sejahtera (keluarga miskin sekali) dan keluarga sejahtera I (keluarga miskin);
10) Pengidentifikasian, penganalisisan dan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan program pengendalian keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga; 11) Pelaksanaan pembimbingan dan fasilitasi kegiatan teknologi tepat guna; 12) Pengintegrasian kegiatan upaya pembinaan keluarga dengan instansi lain
dan
lembaga
kemasyarakatan
serta
lembaga
swadaya
masyarakat; 13) Pelaksanaan kajian hasil kegiatan pelayanan dibidang keluarga sejahtera;
Rencana Strategis | 30
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
14) Pelaksanaan pengawasan melekat dan pembinaan personil. a. Sub Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga Memiliki tugas : a) Menyusun rencana kerja bidang ketahanan dan pemberdayaan keluarga; b)
Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pengendalian program ketahanan dan pemberdayaan keluarga;
c)
Melakukan upaya-upaya terciptanya keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program ketahanan dan pemberdayaan keluarga serta pengembangan
program ketahanan dan pemberdayaan
keluarga; d)
Melakukan hubungan kerja dengan komponen dan instansi teknis terkait,
lembaga
masyarakat
dalam
kemasyarakatan
dan
pelaksanaan
program
lembaga
swadaya
ketahanan
dan
pemberdayaan keluarga; e)
Melakukan identifikasi, analisis dan penyelesaian masalah yang berkaitan
dengan
pelaksanaan
program
ketahanan
dan
pemberdayaan keluarga; f)
Mengembangkan kegiatan lainnya, metode dan prosedur yang berkaitan dengan tugas yang menjadi tanggung jawabnya;
g)
Menyusun rencana, pedoman pengendalian dan operasional serta pembinaan kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga;
h) Melakukan kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga melalui kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS); i)
Mengusulkan penetapan keputusan tentang pemberian kredit modal usaha UPPKS;
j)
Mengintegrasikan kegiatan pembinaan pemberdayaan ekonomi keluarga dengan instansi teknis lain dan lembaga kemasyarakatan serta lembaga swadaya masyarakat;
k)
Memeriksa dan membina kelayakan usaha kelompok UPPKS;
l)
Menetapkan sasaran Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL);
Rencana Strategis | 31
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
m) Penyelenggaraan BKB, BKR, dan BKL termasuk pendidikan pramelahirkan; n) Melakukan pendampingan/pemagangan terhadap kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera.
b. Sub Bidang Kelembagaan Keluarga Kecil yang Berkualitas Memiliki tugas : a)
Menetapkan
kebijakan
dan
pengembangan
penguatan
pelembagaan keluarga kecil berkualitas dan jejaring program; b)
Menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis operasional pembinaan Institusi dan partisipasi masyarakat;
c)
Menyusun
rencana
pengendalian
dan
operasional
kegiatan
pembinaan Institusi dan partisipasi masyarakat; d)
Menginventarisir, menghimpun dan mengelola data institusi dan partisipasi masyarakat, sesuai dengan kebutuhan dinas;
e)
Menyusun pedoman pelaksanaan kegiatan operasional pembinaan Institusi dan partisipasi masyarakat;
f)
Melakukan kegiatan pembinaan dan pengembangan kelompokkelompok Institusi dan partisipasi masyarakat;
g)
Mengintegrasikan kegiatan Institusi dan partisipasi masyarakat dengan instansi lain dan lembaga kemasyarakatan serta lembaga swadaya masyarakat;
h) Melaksanakan penghimpunan, pemutakhiran, pengolahan, dan penyediaan data mikro kependudukan dan keluarga; i)
Mengelola
data
dan
informasi
program
KB
nasional
serta
penyiapan sarana dan prasarana; j)
Melaksanakan kemasyarakatan
koordinasi dan
dengan
lembaga
instansi
swadaya
lain,
masyarakat
lembaga dalam
meningkatkan SDM Institusi dan partisipasi masyarakat; k)
Pemanfaatan pedoman pelaksanaan penilaian angka kredit jabatan fungsional penyuluh KB;
l)
Menetapkan formasi dan sosialisasi jabatan fungsional penyuluh KB;
Rencana Strategis | 32
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
m) Mengembangkan materi penyelenggaraan jaminan dan pelayanan KB dan pembinaan penyuluh KB; n) Menyediakan dukungan operasional penyuluh KB dan institusi masyarakat perdesaan (IMP) dalam program KB; o)
Melaksanakan
monitoring,
evaluasi,
asistensi,
fasilitasi,
dan
supervisi pelaksanaan program KB.
5. UPTB Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Memiliki tugas pokok : Melaksanakan sebagian tugas Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Jombang di bidang pelayanan keluarga berencana dan kegiatan teknis lainnya dalam rangka mendukung pelaksanakan
tugas
pokok
Badan
Pemberdayaan
Perempuan
dan
Keluarga Berencana di wilayah Kecamatan. Fungsi : 1)
Penyusunan rencana
program, kegiatan dan prosedur tetap dalam
rangka pelaksanaan kebijakan program keluarga berencana dan pembangunan keluarga sejahtera; 2)
Pembinaan
Keluarga
Berencana
dan
Pembangunan
Keluarga
Sejahtera Akseptor Keluarga Berencana; 3)
Pelaksanaan Program kerja dan kebijakan teknis Pelayanan Keluarga Berencana;
4)
Pelayanan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Sejahtera Akseptor Keluarga Berencana;
5)
Pelaksanaan pendataan keluarga secara berkala dalam rangka terwujudnya program Keluarga Berencana ;
6)
Pelaksanaan analisis, evaluasi dan sosialisasi hasil pendataan keluarga;
7)
Pengumpulan dan
pengolahan
data mengenai
aspek Keluarga
Berencana, Keluarga Sejahtera Akseptor Keluarga Berencana dan tingkat peran serta masyarakat dan institusi masyarakat yang terkait dengan program Keluarga Berencana ; 8)
Pelaksanaan kegiatan peningkatan peran serta masyarakat dan institusi
masyarakat
Rencana Strategis | 33
dalam
program
Keluarga
Berencana,
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
pembangunan Keluarga Sejahtera Akseptor Keluarga Berencana diwilayah kecamatan dalam rangka mencapai keluarga berkualitas, dibawah koordinasi kecamatan; 9)
Pengumpulan
data
pelaksanaan
program
Keluarga
dan
Sejahtera
informasi
Keluarga
Akseptor
masalah-masalah
Berencana
Keluarga
dan
dalam
pembangunan
Berencana
di
wilayah
kecamatan; 10) Pelaksanaan fasilitasi pencatatan dan pelaporan program Keluarga Berencana dan pembangunan Keluarga Sejahtera Akseptor Keluarga Berencana di wilayah kecamatan; 11) Pelaksanaan fasilitasi pengurusan kepegawaian, keuangan, sarana dan ketatausahaan program Keluarga Berencana dan pembangunan Keluarga
Sejahtera
Akseptor
Keluarga
Berencana
di
wilayah
Berencana
melalui
kecamatan; 12) Pelaksanaan
fasilitasi
pertemuan-pertemuan
pelayanan dalam
Keluarga
rangka
pemantapan
koordinasi
pelaksanaan program Keluarga Berencana di wilayah kecamatan serta penyusunan pelaporan kegiatan; 13) Pelaksanaan pengawasan dan penilaian prestasi kerja para Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana; 14) Penyusunan analisis dan evaluasi serta pelaporan atas pelaksanaan dan
pengendalian
program
Keluarga
Berencana
dan
Keluarga
Sejahtera Akseptor Keluarga Berencana.
2.1.2. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Bupati Jombang Nomor 6 Tahun
2009
Tentang Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Jombang, struktur organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana meliputi : 1. Kepala Badan; 2. Sekretariat, membawahi: a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan.
Rencana Strategis | 34
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
3. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, membawahi: a. Sub
Bidang
Peningkatan
Kualitas
Hidup
Perempuan
dan
Pengarusutamaan Gender; b. Sub Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak. 4. Bidang Keluarga Berencana, membawahi: a. Sub Bidang Pembinaan KB dan Kesehatan Reproduksi; b. Sub Bidang Pelayanan Keluarga Berencana. 5. Bidang Keluarga Sejahtera, membawahi: a. Sub Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga; b. Sub Bidang Kelembagaan Keluarga Kecil yang Berkualitas. 6. Kelompok Jabatan Fungsional; 7. Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, yang terdiri dari: a.
UPTB
Pemberdayaan
Perempuanan
dan
Keluarga
Berencana
Perempuanan
dan
Keluarga
Berencana
Perempuanan
dan
Keluarga
Berencana
Perempuanan
dan
Keluarga
Berencana
Perempuanan
dan
Keluarga
Berencana
Perempuanan
dan
Keluarga
Berencana
Perempuanan
dan
Keluarga
Berencana
Perempuanan
dan
Keluarga
Berencana
Perempuanan
dan
Keluarga
Berencana
Perempuanan
dan
Keluarga
Berencana
Kecamatan Jombang; b. UPTB
Pemberdayaan
Kecamatan Diwek; c.
UPTB
Pemberdayaan
Kecamatan Gudo; d. UPTB
Pemberdayaan
Kecamatan Ngoro; e.
UPTB
Pemberdayaan
Kecamatan Bareng; f.
UPTB
Pemberdayaan
Kecamatan Wonosalam; g.
UPTB
Pemberdayaan
Kecamatan Mojowarno; h. UPTB
Pemberdayaan
Kecamatan Mojoagung; i.
UPTB
Pemberdayaan
Kecamatan Sumobito; j.
UPTB
Pemberdayaan
Kecamatan Kesamben;
Rencana Strategis | 35
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana k. UPTB
Pemberdayaan
[2014 - 2018]
Perempuanan
dan
Keluarga
Berencana
Perempuanan
dan
Keluarga
Berencana
Perempuanan
dan
Keluarga
Berencana
Perempuanan
dan
Keluarga
Berencana
Perempuanan
dan
Keluarga
Berencana
Perempuanan
dan
Keluarga
Berencana
Perempuanan
dan
Keluarga
Berencana
Perempuanan
dan
Keluarga
Berencana
Perempuanan
dan
Keluarga
Berencana
Perempuanan
dan
Keluarga
Berencana
Perempuanan
dan
Keluarga
Berencana
Kecamatan Ngusikan; l.
UPTB
Pemberdayaan
Kecamatan Kudu; m. UPTB
Pemberdayaan
Kecamatan Kabuh; n. UPTB
Pemberdayaan
Kecamatan Ploso; o.
UPTB
Pemberdayaan
Kecamatan Plandaan; p. UPTB
Pemberdayaan
Kecamatan Megaluh; q.
UPTB
Pemberdayaan
Kecamatan Bandarkedungmulyo; r.
UPTB
Pemberdayaan
Kecamatan Perak; s.
UPTB
Pemberdayaan
Kecamatan Jogoroto; t.
UPTB
Pemberdayaan
Kecamatan Tembelang; u. UPTB
Pemberdayaan
Kecamatan Peterongan.
Rencana Strategis | 36
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
Adapun Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Jombang dalam bentuk bagan adalah sebagai berikut :
Bagan Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Jombang
2.1.3. Tata Laksana Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Teknis Daerah Kabupaten Jombang, tata laksana Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana adalah sebagai berikut : a. Dalam melaksanakan tugas setiap pemangku jabatan struktural dan fungsional
wajib
menerapkan
prinsip
koordinasi,
integrasi
dan
sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar Satuan Kerja Perangkat Daerah serta dengan instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas masing-masing, (aplikasi dari
Rencana Strategis | 37
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
badan) b. Setiap pemangku jabatan struktural wajib mengawasi bawahan masingmasing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan yang peraturan PerundangUndangan yang berlaku, c. Setiap pemangku jabatan struktural bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya, d. Setiap Pemangku jabatan struktural wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan langsung masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya e. Setiap laporan yang diterima oleh pemangku jabatan struktural dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan f. Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan langsung, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan kerja perangkat daerah lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja g. Dalam melaksanakan tugas setiap pemangkut jabtan struktural dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala
2.2. Sumber Daya Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana 2.2.1. Kepegawaian / Aparatur Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Dalam setiap organisasi, sumber daya manusia bukan hanya sebagai alat dalam produksi tetapi memiliki peran penting dalam kegiatan produksi suatu
organisasi.
Badan
Pemberdayaan
Perempuan
dan
Keluarga
Berencana sebagai salah satu bentuk organisasi pemerintahan, maka posisi strategis dan dominan tersebut memberikan tuntutan bagi setiap organisasi untuk memiliki sumber daya aparatur dalam rangka melaksanaan dan menyelenggarakan pemerintahan, termasuk pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana.
Rencana Strategis | 38
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
Dalam rangka pelaksanaan seluruh urusan kepemerintahan dan mewujudkan administrasi pemerintahan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana yang mendukung terselenggaranya tugas pokok dan fungsi yang sesuai dengan yang telah ditetapkan. Sehingga sumber daya aparatur perlu untuk dikelola secara tepat dan terarah agar sesuai dengan yang dibutuhkan. Komposisi sumber daya aparatur di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana terdiri dari 139 personil Pegawai Negeri Sipil (PNS), dapat dibagi berdasarkan jabatan sebagai berikut : Tabel 1. Komposisi Sumber Daya Aparatur Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Berdasarkan Klasifikasi Jabatan No
Jabatan
Jumlah (org)
1
Kepala Dinas
1
2
Sekretaris
1
3
Kepala Bidang
3
4
Kepala Sub Bidang
6
5
Kepala Sub.Bagian
3
6
Pejabat Fungsional Umum
25
7
Pejabat Fungsional
79
8
Kepala UPT
21
Jumlah
139
Komposisi sumber daya aparatur tersebut menjadi aset penting bagi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana karena sumber daya aparatur tersebut menjadi pelaksana langsung pemerintahan di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana sehingga potensi yang terdapat di dalamnya perlu untuk diklasifikasikan agar dapat diketahui gambaran potensi sumber daya aparatur secara komprehensif berdasarkan beberapa klasfikasi, yang disajikan dalam tabel di bawah ini :
Rencana Strategis | 39
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
Tabel 2. Sumber Daya Aparatur Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Berdasarkan Klasifikasi Golongan/Ruang No
Golongan/Ruang
Jumlah
1
I/a
-
2
I/b
-
3
I/c
-
4
I/d
-
5
II/a
-
6
II/b
1
7
II/c
1
8
II/d
1
9
III/a
25
10
III/b
38
11
III/c
16
12
III/d
37
13
IV/a
18
14
IV/b
1
15
IV/c
1
16
IV/d
-
17
Iv/e
-
Tabel 3. Sumber Daya Aparatur Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Berdasarkan Klasifikasi Pangkat
No
Pangkat
Jumlah
1
ESELON I
-
2
ESELON II
1
3
ESELON III
4
4
ESELON IV
29
Rencana Strategis | 40
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
Tabel 4. Sumber Daya Aparatur Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Berdasarkan Klasifikasi Jenjang Pendidikan Formal No
Jenjang Pendidikan
Jumlah
1
Magister (S2)
19
2
Sarjana(S1)
55
3
Diploma III
13
4
SMA/Sedrajat
52
5
SMP/Sedrajat
-
Jumlah
139
Berdasarkan potensi sumber daya aparatur Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, mengacu pada tabel 3 dapat dilihat bahwa sumber daya aparatur Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana golongan tingkat II/a, II/b, II/c (%), II/d (%), III/a (%), III/b (%), III/c (%), III/d (%), IV/a (%), IV/b (%), IV/c (%).
Tabel 5. Sumber Daya Aparatur Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Berdasarkan Klasifikasi Pendidikan Non Formal Pemetaan
Jenis Pendidikan/Pelatihan
SDM
Diklat
Diklat
Diklat
Fungsional Teknis
Kepemimpinan Kepemimpinan Kepemimpinan
Struktural
II
III
IV
1
4
27
Fungsional
75
Teknis
1
Sumber daya aparatur di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana yang mengacu pada tabel 5, disebutkan berdasarkan klasifikasi pendidikan non formal yaitu pendidikan yang diperoleh sumber daya aparatur melalui pendidikan dan pelatihan atau yang sering disebut dengan
Diklat.
Pelaksanaan
Rencana Strategis | 41
diklat
tersebut
sebagai
wujud
upaya
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
pengembangan sumber daya aparatur Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dalam rangka mendukung pencapaian tujuan.
2.2.2. Aset / Modal Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana mrupakan badan pemerintahan Kabupaten Jombang yang memiliki tugas pokok dalam bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana sehingga Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana memiliki rentang kendali pelayanan kepada masyarakat secara langsung, terkait upaya-upaya pemberdayaan yang harus dapat diterima dan dirasakan langsung oleh seluruh perempuan dan keluaga di Kabupaten Jombang. Dengan demikian, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana memerlukan sarana dan prasarana guna mendukung terciptanya pelayanan yang berkualitas. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana saat ini telah memiliki aset/modal sebagai sarana dan prasarana yang digunakan daam menunjang pencapaian tugas pokok dan fungsinya. Berikut sarana dan prasarana yang dimiliki Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, dirangkum dalam tabel inventaris di bawah ini : Tabel 6. Daftar Inventaris Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana No
Nama Inventaris
Jumlah
Kondisi Baik
Sedang
Rusak
18
1
Mobil
4
4
2
Motor
169
151
-
3
Mesin Tik Manual
6
-
-
Rencana Strategis | 42
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
DAFTAR NAMA BARANG/INVENTARIS BPPKB KAB. JOMBANG No.
Nama / Jenis Barang
Tahun
Jumlah
Harga
1
Mesin Tik Man (14-16)
1982
6
900.000
2
Almari Besi/Metal
1982
1
150.000
3
Almari Besi/Metal
1982
2
300.000
4
Almari Besi/Metal
1997
1
350.000
5
Rak Besi / Metal
1982
9
2.000.000
6
Rak Besi / Metal
1988
1
113.280
7
Rak Kayu
1982
4
1.200.000
8
Filling Besi/Metal
1987
1
300.000
9
Filling Besi/Metal
1987
7
2.100.000
10
Brandkas
1980
2
300.000
11
Overhead Projector
1986
1
700.000
12
Lemari Kayu
1980
10
2.500.000
13
Lemari Kayu
2004
1
1.400.000
14
Kursi Kayu / Rotan
1986
44
1.320.000
15
Meja Rapat
2013
4
4.000.000
16
Meja Tulis
1981
44
4.400.000
17
Meja Tulis
1986
29
29.000.000
18
Meja Tulis
1990
1
338.400
19
Kursi Rapat
2013
4
3.200.000
20
Kursi Rapat
2013
1
8.800.000
Rencana Strategis | 43
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
DAFTAR NAMA BARANG/INVENTARIS BPPKB KAB. JOMBANG No.
Nama / Jenis Barang
Tahun
Jumlah
Harga
21
Kursi Tamu
1990
1
1.620.000
22
Kursi Tamu
1990
81
1.620.000
23
Bangku Tunggu
1986
1
1.500.000
24
Bangku Tunggu
2011
1
1.250.000
25
Ac Unit
2002
1
4.500.000
26
Ac. Split
2008
4
23.040.000
27
Ac. Split
2012
2
5.500.000
28
Ac. Split
2012
4
12.500.000
29
Kipas Angin
2000
1
110.000
30
Kipas Angin
2000
4
440.000
31
Alat Pendingin Lainnya
1999
2
200.000
32
Televisi
1986
1
1.000.000
33
Televisi
1986
1
1.000.000
34
Ware Less
1985
10
15.000.000
35
Camera Video
1986
1
150.000
36
Camera Video
2000
1
150.000
37
Alat Rumah Tangga Lainnya
1982
1
150.000
38
P.C. Unit
2007
1
4.125.000
39
P.C. Unit
2007
1
5.000.000
40
P.C. Unit
2008
11
54.395.000
41
Note Book
2007
1
9.298.000
42
Note Book
2008
1
9.905.000
43
Note Book
2009
11
84.750.000
44
Note Book
2010
2
16.400.000
45
Note Book
2010
11
96.547.000
Rencana Strategis | 44
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
DAFTAR NAMA BARANG/INVENTARIS BPPKB KAB. JOMBANG No.
Nama / Jenis Barang
Tahun
Jumlah
Harga
46
Printer
2007
4
1.980.000
47
Printer
2008
12
11.700.000
48
Printer
2008
1
525.000
49
Printer
2009
2
2.950.000
50
Printer
2009
10
10.000.000
51
Printer
2010
2
2.400.000
52
Printer
2010
4
3.400.000
53
Meja Kerja Pejabat Eselon III
2012
4
4.000.000
54
Meja Kerja Pejabat Eselon IV
2012
30
30.000.000
55
Kursi Kerja Pejabat Eselon III
2012
4
3.300.000
56
Kursi Kerja Pejabat Eselon IV
2012
9
5.625.000
57
Camera+Attachment
2009
1
1.492.500
58
Proyektor+Attachment
2007
1
12.240.000
59
Off Air Monitor
1986
1
1.000.000
60
Sound System
2011
13
99.742.500
61
Telephone (Pabx)
1980
1
2.000.000
62
Telephone (Pabx)
2008
6
3.060.000
63
Telephone (Pabx)
2005
1
8.900.000
64
Publik Address (Lapangan)
2010
11
96.030.000
65
Sterilisator
2008
25
60.500.000
66
Needle Holder
2008
2
2.631.750
67
Alat Kedokteran KB lainnya
2008
25
65.793.750
68
Gedung Kantor Permanen
1980
1
45.000.000
69
Tempat Ibadah Permanen
1980
1
5.000.000
70
Rtt.Gol.I Perm.Kelas III
1980
1
20.000.000
71
Inst.Grd.Distr.Kap.Sedang
2012
1
9.490.100
Rencana Strategis | 45
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
2.3. Kinerja Pelayanan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kinerja Pelayanan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dapat dilihat melalui tabel 2.3 Evaluasi Capaian Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana pada periode tahun 2009-2013 dengan menggunakan indikator sebagai tolak ukur standart capaian yaitu indikator Standart Pelayanan Minimal (SPM), Indikator Kinerja Kunci (IKK), dan Indikator kinerja lainnya. Tabel 2.3 Evaluasi Capaian kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana menampilkan target dan realisasi berdasarkan indikator-indikator tersebut sehingga dapat dilihat tingkat perolehan capaian kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana melalui
selisih
antara
Rencana Strategis | 46
target
dan
realisasi
yang
diperoleh.
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Jombang
No
1
Program Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana 3
2
1. Program Keluarga Berencana
2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja 3. Program pelayanan kontrasepsiProgram pelayanan kontrasepsi. 4. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri.
5. Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga 6. Program pengembangan model operasional BKBPosyandu-PADU 7. Program keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan. 8. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak.
9. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan.
Rencana Strategis | 47
Target SPM Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke-
Realisasi Capaian Tahun ke-
Rasio Capaian pada Tahun ke-
Keterangan
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
4
5
6
Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif sebesar 65% pada tahun 2014. Cakupan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat sebesar 30% per tahun.
100%
-
-
75,00
75,50
76,00
76,50
77,00
75,14
75,92
76,08
76,60
76,86
100,19
100,56
100,11
100,13
99,82
100%
-
-
30,00
30,00
30,00
30,00
30,00
30,00
30,00
30,00
30,00
30,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) yang istrinya dibawah usia 20 tahun sebesar 3,5% pada tahun 2014. Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmet need) sebesar 5,0% pada tahun 2014.
100%
-
-
100%
-
-
12,00
11,30
11,00
10,30
10,00
11,54
10,57
9,85
9,62
9,28
96,17
93,54
89,55
93,40
92,80
Ratio petugas Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD) setiap desa/kelurahan 1 PPKBD pada tahun 2014.
100%
-
-
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Cakupan PUS peserta KB anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB sebesar 87% pada tahun 2014. Cakupan penyediaan Informasi Data Mikro Keluarga di setiap desa sebesar 100% pada tahun 2014.
100%
-
-
87,00
87,00
87,00
87,00
87,00
87,20
75,86
76,67
93,68
98,97
100,23
100%
-
-
306
306
306
306
306
306
306
306
306
306
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Ratio Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB 1 PKB/PLKB untuk setiap 2 desa/kelurahan pada tahun 2014.
100%
-
-
153
153
153
153
153
119
122
107
99
95
77,78
79,74
69,93
64,71
62,09
Cakupan anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB sebesar 70% pada tahun 2014.
100%
-
-
70,00
70,00
70,00
70,00
70,00
82,00
85,70
84,60
84,50
86,80
117,14
122,43
120,86
120,71
124,00
50,00
55,00
60,00
65,00
70,00
52,12
55,23
61,08
65,18
69,10
104,24
100,42
101,80
100,28
98,71
3,83 2.044
2.044
2.044
2.044
2.044
2.044
2.044
2.044
2.044
66,00
66,70
81,50
86,10
2.044
7,20
-
-
MDGs.
-
-
-
-
Meningkatnya partisipasi perempuan di lembaga pemerintah. Jumlah SKPD kabupaten, kecamatan dan desa yang menerapkan kebijkan responsife gender di segala bidang.
-
25%
23,00
23,50
24,00
24,50
25,00
23,00
23,50
24,00
24,50
25,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
-
-
34 SKPD Kab.
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
-
-
21 SKPD Kec.
21
21
21
21
21
0
21
21
21
0
0,00
100,00
100,00
100,00
0,00
-
-
306 desa
306
306
306
306
306
0
0
306
306
306
0,00
0,00
100,00
100,00
100,00
100%
-
-
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100%
-
-
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
75%
-
-
55,00
60,00
65,00
70,00
75,00
75,00
75,00
75,00
75,00
80,00
136,36
125,00
115,38
107,14
106,67
Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas/ terlatih di dalam unit pelayanan terpadu. Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan kesehatan terlatih di Puskesmas mampu terlaksana KTP/A dan PPT/ PKT di RS. Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas rehabilitasi sosial terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu.
-
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
Cakupan layanan bimbingan rohani yang diberikan oleh petugas bimbingan rohani terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu. Cakupan penegakan hukum dari tingkat penyidikan sampai dengan putusan pengadilan atas kasus-kasus terhadap perempuan dan anak. Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum.
75%
-
-
75,00
75,00
75,00
75,00
75,00
75,00
75,00
75,00
75,00
75,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
80%
-
-
80,00
80,00
80,00
80,00
80,00
80,00
80,00
80,00
80,00
80,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
50%
-
-
50,00
50,00
50,00
50,00
50,00
50,00
50,00
50,00
50,00
50,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Cakupan layanan pemulangan bagi perempuan dan anak korban kekerasan.
50%
-
-
50,00
50,00
50,00
50,00
50,00
50,00
50,00
50,00
50,00
50,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Cakupan layanan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan.
100%
-
-
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
-
-
60%
40,00
45,00
50,00
55,00
60,00
45,00
50,00
55,00
60,00
65,00
112,50
111,11
110,00
109,09
108,33
10. Program peningkatan peran serta dan kesetaraan Meningkanya partisipasi perempuan dalam proses jender dalam pembangunan pembangunan.
Rencana Strategis | 48
[2014 - 2018]
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana 2.4.
Tantangan
dan
Peluang
[2014 - 2018]
Pengembangan Pelayanan
Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
Dalam
melaksanakan
tugas
pokok
dan
fungsinya,
Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana mengalami suatu tantangan maupun peluang untuk dapat melaksanakan pengembangan pelayanan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, dimana hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 2.4.1 Tantangan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana 1. Mutasi sumber daya aparatur terlatih ke/dari instansi lain 2. Kurangnya sinkronisasi Peraturan Daerah tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan terhadap pelaksanaan pelayanan KB pada masyarakat 3. Tidak adanya pergantian dari aparatur yang telah purna tugas secara cepat dan tepat 4. Permasalahan
kependudukan
dalam
konteks
Keluarga
Berencana masih belum menjadi permasalahan prioritas di kabupaten Jombang 2.4.2
Peluang Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana 1. Adanya rencana terbentuknya Badan Kependudukan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) 2. Terbentuknya koalisi kependudukan 3. Sinergitas program BPPKB dengan Visi kabupaten Jombang periode 2014-2018 4. Adanya kerjasama (MOU) dengan tempat pelayanan KB 5. Masih adanya hubungan koordinasi dengan BKKBN berupa program dan pendanaan 6. Keunggulan Kabupaten Jombang sebagai Kabupaten Layak Anak Berdasarkan uraian tantangan dan peluang di atas, maka
diperlukan suatu usaha dan strategi yang tepat dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi yang sesuai dengan pencapaian visi dan misi
Rencana Strategis | 49
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
agar tantangan yang lebih besar tersebut dapat teratasi sehingga Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dapat menghasilkan kinerja pelayanan kesehatan yang lebih baik dari peiode sebelumnya.
Rencana Strategis | 50
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, terdapat beberapa permasalahan yang dibagi berdasarkan tiap bidang pelaksanaan tugas, yaitu : 1. Bidang Keluarga Berencana a. Pelayanan KB di klinik KB yang masih perlu ditingkatkan b. Masih lemahnya Komunikasi Informasi Edukasi (KIE), Keseteraan Gender dalam program KB c. Pilihan alat kontarsepsi KB bagi pria yang masih terbatas d. Meningkatnya kasus-kasus TRIAD (Seksualitas, HIV/AIDS, Napza) e. Tahapan kelompok PIK KRR yang masih lemah f. Masih adanya efek samping dan komplikasi alat/obat kontrasepsi KB g. Pencatatan dan pelaporan pelayanan KB yang belum maksimal h. Belum maksimalnya sarana mobil unit pelayanan dan penerangan KB 2. Bidang Keluarga Sejahtera a. Masih kurangnya pengetahuan dan kinerja PPKBD dan Sub PPKBD terhadap
program
KB
KS
di
pedesaan
untuk
mendukung
penurunan angka LPP b. Masih kurangnya pelatihan kader Posyandu model melalui keg. BKB-Posyandu-PADU c. Masih kurangnya pengetahuan dan ketrampilan kader BKB trampil dalam memahami teknik pembinaan d. Masih kurangnya kemampuan bakat dan ketrampilan ibu balita yang punya usaha dalam menambah penghasilan keluarga melalui UPPKS 3. Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak a. Masih rendahnya komitmen SKPD terkait sehubungan pelaksanaan dan pencapaian indikator SPM
Rencana Strategis | 51
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
b. Masih tingginya ego sektor dari SKPD terkait, terutama instansi vertikal c. Sulitnya melakukan koordinasi antar SKPD terkait d. Sulitnya membangun komitmen dengan dengan jejaring (LSM) terkait pelaksanaan indikaor SPM
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan elemen penting dari sistem perencanaan pembangunan. Rencana Strategis Kabupaten Jombang disusun dalam bentuk perencanaan kerja jangka menengah (lima tahunan) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten
Jombang.
Misi
pertama
dari
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sedangkan Misi keduanya adalah urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. Dengan demikian, secara substantif dokumen Renstra harus selaras dengan RPJMD Kabupaten Jombang 2014-2018. Adapun visi Kabupaten Jombang
adalah
“Jombang Sejahtera
Untuk Semua”. Mengacu pada visi tersebut, kemudian ditetapkan 5 (lima) misi pembangunan Kabupaten Jombang tahun 2014-2018 sebagai bentuk upaya mencapai visi tersebut. Ke-5 (lima) misi Kabupaten Jombang yaitu : 1. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan beragama 2. Mewujudkan layanan dasar yang terjangkau 3. Meningkatkan perekonomian daerah yang berdaya saing dan merata 4. Meningkatkan kualitas infrastruktur dan lingkungan hidup 5. Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bersih
Sebagai salah satu SKPD dari Kabupaten Jombang, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana ikut memiliki peran untuk dapat mewujudkan visi dan misi tersebut. Oleh karena itu, diperlukan analisis yang tepat untuk mengetahui dan mengidentifikasi
Rencana Strategis | 52
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari lingkungan internal maupun eksternal SKPD sehingga dapat ditemukan penerapan strategi yang tepat. Berkaitan dengan misi Kepala Daerah terpilih, maka Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana memiliki keterkaitan dalam menjalankan misi ke-2 (dua) yaitu ikut berperan dalam rangka Mewujudkan Layanan Dasar Yang Terjangkau. Hal tersebut, mengingat secara umum bahwa semakin pesatnya peningkatan
jumlah
penduduk
sehingga
Badan
Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana memiliki keterlibatan langsung untuk ikut mewujudkan misi tersebut. Pelaksanaan misi ke-2 (dua) bagi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana tersebut didukung
dengan
adanya
kepentingan
untuk
menjaga
dan
mengendalikan stabilitas jumlah penduduk Kabupaten Jombang, yang dapat terintegrasi ke dalam layanan prima terhadap seluruh perempuan dan keluarga di Kabupaten Jombang. Dalam konteks visi ke-dua ini, beberapa
hal
yang
menjadi
langkah-langkah
utama
yang
perlu
dilakukan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, yaitu : 1. Program keluarga berencana 2. Program kesehatan reproduksi remaja 3. Pelayanan kontrasepsi 4. Pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan kb/kr yang mandiri 5. Pengembangan model operasional bina keluarga balita-posyandupendidikan anak dini usia 6. Pengendalian penduduk
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi Jawa Timur 3.3.1
Renstra
Badan
Kependudukan
dan
Keluarga
Berencana
Nasional Badan
Kependudukan
dan
Keluarga
Berencana
Nasional
merupakan Badan Induk dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, oleh karena itu terdapat korelasi antara berbagai pokok-pokok bahasan dokumen dari kedua instansi pemerintahan
Rencana Strategis | 53
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
tersebut. Secara hirarkis, seluruh kebijakan yang terkait mengenai program dan kegiatan
dari
Badan
Kependudukan
dan
Keluarga
Berencana Nasional akan diturunkan kepada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana. Dengan demikian, diharapkan adanya sinergitas antara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dengan
Badan
Pemberdayaan
Perempuan
dan
Keluarga
Berencana tersebut dapat memperkuat potensi untuk mencapai tujuan ke-2 (dua) badan, yang masih dalam satu bidang yaitu bidang kependudukan. Salah satu bentuk sinergitas antara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dengan Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga
Berencana
tersebut
dapat
digambarkan
dengan
dibentuknya sasaran yang harus dicapai pada tahun 2014 oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, yang nantinya oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana diturunkan menjadi sasaran melalui program dan kegiatannya pada tataran daerah, yaitu :
1.
Meningkatnya Contraceptive Prevalence Rate (CPR) cara modern dari 57,4 persen (SDKI 2007) menjadi 65 persen
2.
Menurunnya kebutuhan ber-KB tidak terlayani (unmet need) dari 9,1 persen (SDKI 2007) menjadi sekitar 5 persen dari jumlah pasangan usia subur
3.
Meningkatnya usia kawin pertama (UKP) perempuan dari 19,8 tahun (SDKI 2007) menjadi sekitar 21 tahun
4.
Menurunnya Age Specific Fertility Rate (ASFR) 15-19 tahun dari 35 (SDKI 2007) menjadi 30 per seribu perempuan
5.
Menurunnya kehamilan tidak diinginkan dari 19,7 persen (SDKI 2007) menjadi sekitar 15 persen
6.
Meningkatnya peserta KB baru pria dari 3,6 persen menjadi sekitar 5 persen
7.
Meningkatnya kesertaan ber KB pasangan usia subur (PUS) Pra-S dan KS I anggota kelompok Usaha Ekonomi Produktif dari 80 persen menjadi 82 persen dan Pembinaan Keluarga menjadi sekitar 70 persen
Rencana Strategis | 54
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana 8.
[2014 - 2018]
Meningkatnya partisipasi keluarga yang mempunyai anak dan remaja
dalam
kegiatan
pengasuhan
dan
pembinaan
tumbuh
kembang anak melalui kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) dari 3,2 juta menjadi 5,5 juta keluarga balita dan Bina Keluarga Anak dan Remaja (BKR) dari 1,5 juta menjadi 2,7 juta keluarga remaja
9.
Menurunnya disparitas TFR, CPR dan unmet need antar wilayah dan antar sosial ekonomi (tingkat pendidikan dan ekonomi)
10. Meningkatnya keserasian kebijakan pengendalian penduduk dengan pembangunan lainnya
11. Terbentuknya BKKBD di 435 Kabupaten/Kota 12. Meningkatnya jumlah Klinik KB yang memberikan pelayanan KB sesuai SOP (informed consent) dari 20 persen menjadi sebesar 85 persen.
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis Berdasarkan identifikasi dan telaah dokumen terkait, terdapat isuisu strategis pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, antara lain : a. Masih kurangnya kesetaraan gender dalam pembangunan dan berbagai
kebijakan
mengenai
peningkatan
kualitas
anak
dan
perempuan. Hal ini ditandai rendahnya prosentase perempuan dalam jabatan publik b. Masih kurangnya kelembagaan dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak,
baik
focal
point
maupun
pelayanapenanggualangan krasan perempuan dan anak c. Masalah perlindungan terhadap perempuan dan anak dari kekerasan, baik kekerasan dalam rumahtangga maupun tempat-tempat umum. Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi antara lain penelantaran anak, anak nakal, anak berhadapan dengan hukum serta anak jalanan. d. Belum tersedianya data terpisah gender yang menjadi bahan dalam perumusan kebijakan pembangunan. e. Masih kurangnya partisipasi masyarakat dalam mengikuti program
Rencana Strategis | 55
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
keluarga berencana; f. Masih kurangnya partisipasi laki-laki dalam kesertaan program KB. Hal
ini
ditandai
masih
rendahnya
prosentase
pengguna
alat
kontrasepsi MOP dan kondom. g. Belum optimalnya penyuluhan KB (PLKB) serta ketersediaan sarana prasarana pelayanan KB; h. Masih tingginya prosentase keluarga pra-sejahtera dan sejahtera I.
Rencana Strategis | 56
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Visi dan misi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencanakabupaten Jombang dirumuskan untuk mendukung Visi dan Misi Kabupaten Jombang. Sejalan dengan Visi kabupaten Jombang yaitu “Jombang Sejahtera Untuk Semua”, di mana upaya untuk mewujudkan keberhasilan Visi tersebut tentunya juga ditentukan oleh kinerja dan peran aparatur Pemerintah kabupaten Jombang. Badan
Pemberdayaan
Perempuan
dan
Keluarga
Berencana
Kabupaten Jombang menginginkan bahwa setiap aparatur Pemerintah kabupaten Jombang memiliki kemamapuan dalam melaksanakan tugas dengan baik, berdaya dan berhasilguna. Hal tersebut memerlukan dukungan dari kelembagaan perangkat daerah agar efektif dan efisien sehingga dapat terwujud pelayanan prima oleh pemerintah kabupaten Jombang. Oleh karena itu, selaras dengan Visi dan Misi Kabupaten Jombang, maka Visi dan Misi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana sebagai berikut : “Terwujudnya
Keluarga
Kecil,
Bahagia,
Sejahtera
Yang
Berkesetaraan Dan Berkeadilan Gender” Dalam
mendorong
terwujudnya
Visi
tersebut,
Misi
Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana adalah : a.
Mewujudkan sistem operasional perkantoran yang sistematis dan teratur
b.
Mengendalikan pertumbuhan penduduk
c.
Meningkatkan ketahanan keluarga dan jumlah keluarga sejahtera
d.
Meningkatkan pemberdayaan, kualitas hidup serta perlindungan perempuan dan anak.
Rencana Strategis | 57
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tujuan adalah pernyataan yang berisi mengenai hal-hal yang perlu dilakukan untuk dapat memecahkan masalah dan menangani isu strategis sehingga sekaligus dapat melaksanakan dan mencapai visi dan misi yang ditetapkan. Tujuan jangka menengah Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Jombang adalah sebagai berikut : a.
Meningkatnya efisiensi dan efektifitas pengelolaan dan fungsi sarana dan prasarana pendukung pelayanan pemberdayaan
b.
Terciptanya jumlah penduduk yang tumbuh seimbang
c.
Meningkatkan pelayanan dan jumlah aseptor KB
d.
Meningkatkan peran serta masyarakat untuk terwujudnya keluarga kecil, bahagia dan sejahtera
e.
Meningkatkan pemenuhan hak-hak perempuan dan anak
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan sasaran memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana serta profil pelayanan yang terkait dengan indikator kinerja. Untuk lima tahun mendatang, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana menetapkan sasaran sebagai berikut : a.
Peningkatan pengelolaan Sumber Daya Manusia serta Sarana dan Prasarana BPPKB
b.
Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
c.
Tersedianya alat kontrasepsi yang efektif dan berdaya tanggap
d.
Meningkatnya peran IMP, kelompok Tri Bina (BKB, BKR, BKL) dan kelompok UPPKS
e.
Terwujudnya upaya pencegahan dan penanganan segala bentuk tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak
f.
Terwujudnya partisipasi perempuan dalam bidang pembangunan
Rencana Strategis | 58
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana g.
[2014 - 2018]
Meningkatkan komitmen SKPD melalui pelaksanaan kebijakan yang responsif gender
Pemaparan mengenai tujuan dan sasaran di atas, dapat dlihat dalam bentuk tabel di bawah ini :
Rencana Strategis | 59
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
RUMUSAN TUJUAN DAN SASARAN MISI
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE 2014
1
Mewujudkan sistem operasional perkantoran yang sistematis dan teratur
Meningkatnya efisiensi dan efektifitas pengelolaan dan fungsi sarana dan prasarana pendukung pelayanan pemberdayaan
Peningkatan pengelolaan Sumber daya Manusia serta Sarana dan Prasarana BPPKB
Terlaksananya Pengelolaan Administrasi Umum dan Perlengkapan
Terlaksananya Pengelolaan Keuangan 2
Mengendalikan pertumbuhan penduduk
Terciptanya jumlah penduduk yang tumbuh seimbang
Menurunnya laju pertrumbuhan penduduk
Meningkatnya jumlah peserta KB Aktif Meningkatnya pemahaman dan kesadaran remaja tentang Kesehatan Reproduksi Remaja
3
Meningkatkan ketahanan keluargadan jumlah keluarga sejahtera
Meningkatkan pelayanan dan jumlah akseptor KB
Tersedianya alat kontrasepsi yang efektif dan berdaya tanggap
Terpenuhinya kebutuhan alat kontrasepsi
Meningkatkan peran serta masyarakat untuk terwujudnya keluarga kecil, bahagia dan sejahtera
Meningkatnya peran IMP, kelompok Tri Bina (BKB, BKR, BKL) dan kelompok UPPKS
Meningkatnya kemandirian keluarga dalam ber-KB
Meningkatnya kualitas kelompok Bina Keluarga Balita (BKB)
Rencana Strategis | 60
2015
2016
2017
2018
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
1,74%
1,73%
1,72%
1,71%
1,70%
9,77%
8,77%
7,77%
6,77%
5,77%
76,60%
76,80%
76,90%
77,00%
77,10%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
4
Meningkatkan pemberdayaan, kualitas hidup serta perlindungan perempuan dan anak.
Rencana Strategis | 61
Meningkatkan pemenuhan hak-hak perempuan dan anak
[2014 - 2018]
Terwujudnya upaya pencegahan dan penanganan segala bentuk tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak
Fasilitasi pengaduan dan laporan tindak kekerasan perempuan dan anak
Terwujudnya partisipasi perempuan dalam bidang pembangunan
Meningkatnya kualitas pendayagunaan organisasi pemerhati perempuan
Meningkatkan komitmen SKPD melalui pelaksanaan kebijakan yang responsif gender
Terwujudnya pelembagaan PUG dan PUHA diseluruh SKPD terkait
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
4.3. Strategi dan Kebijakan Badan Pemberdayaan PerempuaN dan Keluarga Berencana Rumusan menjelaskan
strategi
bagaimana
merupakan
pernyataan-pernyataan
yang
tujuan
sasaran akan dicapai
serta
dan
selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Rumusan strategi menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana menciptakan nilai tambah (value added) bagi stakeholder layanan, terutama bagi layanan langsung pada masyarakat. Untuk merumuskan strategi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan sasaran, maka dilakukan analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths/kekuatan, Weaknesses/kelemahan, Opportunities/peluang, dan Threats/tantangan). Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun
secara
bersamaan
dapat
meminimalkan
kelemahan
(Weaknesses) dan ancaman (Threats). Identifikasi faktor-faktor SWOT tersebut adalah sebagai berikut : a. Kekuatan 1. Memiliki tenaga kerja yang terlatih dan kompeten 2. Memiliki sarana dan prasarana pelayanan yang cukup 3. Tersedianya data keluarga se-kabupaten Jombang secara online 4. Adanya pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kompetensi bagi para aparatur dan kader 5. Secara kelembagaan, BPPKB kabupaten Jombang telah memiliki status Badan 6. Masih adanya pembiayaan gaji bagi aparatur dari pemerintah 7. Adanya struktur organisasi beserta uraian tugas untuk semua jabatan 8. Lokasi strategis dan mudah diakses oleh masyarakat 9. Memiliki institusi masyarakat pedesaan (IMP) 10. Penataan sumber daya aparatur BPPKB yang sudah sesuai dengan kesetaraan gender
Rencana Strategis | 62
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
b. Kelemahan 1. Tenaga kerja yang jumlahnya masih kurang sesuai kebutuhan 2. Terdapat ketidaksesuaian antara kompetensi sumber daya aparatur dengan jabatan yang dipegang 3. Penguasaan IT oleh sumber daya aparatur yang masih kurang 4. Sarana IT daerah yang tidak berfungsi 5. Terdapat kesenjangan golongan dan jabatan antara pimpinan dan bawahan 6. Penyediaan pembiayaan gedung dan peralatan yang masih kurang 7. Kondisi tempat kerja yang kurang kondusif c. Tantangan 1. Mutasi sumber daya aparatur terlatih ke/dari instansi lain 2. Kurangnya
sinkronisasi
Peraturan
Daerah
tentang
Retribusi
Pelayanan Kesehatan terhadap pelaksanaan pelayanan KB pada masyarakat 3. Tidak adanya pergantian dari aparatur yang telah purna tugas secara cepat dan tepat 4. Permasalahan kependudukan dalam konteks Keluarga Berencana masih
belum
menjadi
permasalahan
prioritas
di
kabupaten
Jombang d. Peluang 1. Adanya rencana terbentuknya Badan Kependudukan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) 2. Terbentuknya koalisi kependudukan 3. Sinergitas program BPPKB dengan Visi kabupaten Jombang periode 2014-2018 4. Adanya kerjasama (MOU) dengan tempat pelayanan KB 5. Masih adanya hubungan koordinasi dengan BKKBN berupa program dan pendanaan 6. Keunggulan kabupaten Jombang sebagai Kabupaten Layak Anak Berdasarkan identifikasi faktor – faktor SWOT di atas, selanjutnya dirumuskan formulasi strategi sebagai berikut :
Rencana Strategis | 63
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
RUMUSAN STRATEGI & ARAH KEBIJAKAN TUJUAN Meningkatnya efisiensi dan efektifitas pengelolaan dan fungsi sarana dan prasarana pendukung pelayanan pemberdayaan
SASARAN Peningkatan pengelolaan sumber daya manusia sereta sarana dan prasarana
INDIKATOR SASARAN Pengelolaan administrasi umum dan perlengkapan
STRATEGI Meningkatkan efektiftifitas dan efisiensi pengelolaan administrasi umum dan perlengkapan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
KEBIJAKAN Sarana dan Prasarana perkantoran
Tata kelola administrasi perkantoran Meningkatnya efisiensi dan efektifitas pengelolaan dan fungsi sarana dan prasarana pendukung pelayanan pemberdayaan
Meningkatnya peran serta masyarakat untuk terwujudnya keluarga kecil, bahagia dan sejahtera
Rencana Strategis | 64
Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
Meningkatnya peran IMP, kelompok Tri Bina (BKB,BKR,BKL) dan kelompok UPPKS
Jumlah peserta KB aktif yang meningkat
Penggarapan pusmupar pola episode
Menurunnya rata-rata jumlah jiwa dalam keluarga
Pemahaman dan kesadaran remaja tentang Kesehatan Reproduksi
Advokasi/KIE KRR
Menurunnya persentase perkawinan pertama wanita < 20 tahun
Kemandirian dalam ber KB
Peningkatan kelompok Tribina
Meningkatnya kelompok Tri Bina dalam ber KB
Kualitas kelompok Bina Keluarga Balita (BKB)
Pemenuhan sarana kebutuhan kelompok dan pembinaan kelompok
Meningkatnya kualitas kelompok Bina Keluarga Balita (BKB)
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
Meningkatnya kualitas hidup perempuan dan upaya pemenuhan hak-hak anak
Rencana Strategis | 65
[2014 - 2018]
Terwujudnya upaya pencegahan dan penanganan segala bentuk tindak tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak
Fasilitas pengaduan dan laporan tindak kekerasan perempuan dan anak.
Meningkatkan koordinasi
Meningkatnya kualitas pendayagunaan organisasi pemerhati perempuan
Terwujudnya partisipasi perempuan dalam bidang pembangunan
Kualitas pendayana gunaan organisasi pemerhati perempuan
Fasilitasi pengaduan dan laporan tindak kekerasan perempuan dan anak
Meningkatnya persentase peraturan terkait kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak
Meningkatkan komitmen SKPD melalui pelaksanaan kebijakan yang responsif gender
Terwujudnya pelembagaan PUG dan PUHA diseluruh SKPD terkait.
Peningkatan pelembagaan PUG dan PUHA di seluruh SKPD terkait
Terwujudnya pelembagaan PUG dan PUHA di seluruh SKPD terkait
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Misi 1 Misi 1 : Mewujudkan sistem operasional perkantoran yang sistematis dan teratur Target Kinerja Program & Kerangka Pendanaan
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
KODE
Program
Kegiatan
Indikator Kinerja Program ( Outcome ) & Indikator Kinerja Kegiatan ( Output )
Data Capaian Pada Tahun Awal Perencanaan
Tahun 1
Target Meningkatnya efisiensi dan efektifitas pengelolaan dan fungsi sarana dan 1 prasarana pendukung pelayanan pemberdayaan
Peningkatan pengelolaan Sumber Daya Manusia serta Sarana dan Prasarana BPPKB
Terlaksananya Pengelolaan Administrasi Umum dan perlengkapan
Rp
Target
Rp
Tahun 3
Target
Tahun 4
Rp
Target
Rp
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra SKPD
Tahun 5
Target
Rp
Target
Rp
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Penyediaan Pelayanan Administrasi Perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
100%
100%
508.500,000
100%
559.350,000
100%
615.285,000
100%
676.813,500
100%
744.494,850
100%
3.104.443,350
Terpenuhinya Kebutuhan Administrasi Perkantoran
12 bulan
12 bulan
508.500,000
12 bulan
559.350,000
12 bulan
615.285,000
12 bulan
676.813,500
12 bulan
744.494,850
12 bulan
3.104.443,350
Presentase pelengkapan dan kulitas sarana dan prasarana aparatur
100%
100%
137.000,000
100%
150.700,000
100%
165.770,000
100%
182.347,000
100%
200.581,700
100%
836.398,700
12 bulan
12 bulan
24.700,000
12 bulan
27.170,000
12 bulan
29.887,000
12 bulan
32.875,700
12 bulan
36.163,270
12 bulan
150.795,970
Pengadaan Mebeleur
Tersedianya alat-alat meubel
12 bulan
12 bulan
17.000,000
12 bulan
18.700,000
12 bulan
20.570,000
12 bulan
22.627,000
12 bulan
24.889,700
12 bulan
103.786,700
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Terlaksananya Pemeliharaan Gedung Kantor
12 bulan
12 bulan
51.400,000
12 bulan
56.540,000
12 bulan
62.194,000
12 bulan
68.413,400
12 bulan
75.254,740
12 bulan
313.802,140
Pemeliharaan Terlaksananya Rutin/Berkala Pemeliharaan Kendaraan Dinas/Operasional Dinas/Operasional
12 bulan
12 bulan
30.400,000
12 bulan
33.440,000
12 bulan
36.784,000
12 bulan
40.462,400
12 bulan
44.508,640
12 bulan
185.595,040
Pemeliharaan Terlaksananya Rutin/Berkala Pemeliharaan Peralatan Peralatan Gedung Gedung Kantor Kantor
12 bulan
12 bulan
13.500,000
12 bulan
14.850,000
12 bulan
16.335,000
12 bulan
17.968,500
12 bulan
19.765,350
12 bulan
82.418,850
100%
100%
24.500,000
100%
26.950,000
100%
29.645,000
100%
32.609,500
100%
35.870,450
100%
149.574,950
140 stel
140 stel
24.500,000
100%
100%
39.999,999
Presentase pemenuhan kebutuhan aparatur Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu
Program Perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan BPPKB
Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana kantor
Tersedianya Peralatan Pengadaan Peralatan Gedung Gedung Kantor Kantor
Program peningkatan disiplin aparatur
Rencana Strategis | 66
Tahun 2
Tersedianya Pakaian Olah Raga dan Pakaian Paduan Suara
Cakupan capaian kinerja dan keuangan BPPKB
26.950,000
100%
43.999,999
29.645,000
100%
48.399,999
32.609,500
100%
53.239,999
35.870,450
100%
58.563,999
149.574,950
100%
244.203,994
Unit Kerja SKPD Penanggung Jawab
Lokasi
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
Rencana Strategis | 67
[2014 - 2018]
Penyusunan Tersusunnya Renstra Rencana Strategis SKPD SKPD
-
1 paket
10.000,000
-
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
Tersusunnya Rencana Kinerja SKPD
-
1 paket
10.000,000
1 paket
11.000,000
1 paket
12.100,000
1 paket
Penyusunan Tersusunnya Laporan Laporan Capaian Capaian Kinerja SKPD Kinerja SKPD
-
1 paket
10.000,000
1 paket
11.000,000
1 paket
12.100,000
Penyusunan Tersusunnya Laporan Laporan Keuangan Keuangan SKPD SKPD
-
1 paket
9.999,999
1 paket
10.999,999
1 paket
12.099,999
-
-
-
-
-
1 paket
35.000,000 2 paket
45.000,000
13.310,000
1 paket
14.641,000 5 paket
61.051,000
1 paket
13.310,000
1 paket
14.641,000 5 paket
61.051,000
1 paket
13.309,999
1 paket
14.640,999 5 paket
61.050,994
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
Misi 2 : Mengendalikan pertumbuhan penduduk Misi 2 : Mengendalikan pertumbuhan penduduk Target Kinerja Program & Kerangka Pendanaan
Tujuan
Sasaran
Terciptanya jumlah 1 penduduk yang tumbuh seimbang
Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
Indikator Sasaran
KODE
Program
Kegiatan
Indikator Kinerja Program ( Outcome ) & Indikator Kinerja Kegiatan ( Output )
Data Capaian Pada Tahun Awal Perencanaan
Tahun 1
Target
Meningkatnya jumlah peserta KB Aktif
11225
Kajian pembangunan berwawasan kependudukan
Tersedianya pedoman pengambilan kebijakan di bidang kependudukan
Fasilitasi penyerasian kebijakan kependududkan
Meningkatnya jumlah peraturan terkait kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian kependudukan
Pelayanan KB Medis Operasi
11216
Program Kesehatan Reproduksi Remaja
Target
1 paket
108.411,900
2375 orang
150.362,000
412.487,350
Rp
Target
1 Buku hasil kajian
119.253,090
453.736,085
Rp
Target
1 Buku hasil kajian
165.398,200
131.178,399
499.109,694
Rp
Target
1 Buku hasil kajian
181.938,020
144.296,239
549.020,663
Rp
1 Buku hasil kajian
200.131,822
158.725,863
2.289.342,291
5 Buku hasil kajian
220.145,004
661.865,491
917.975,046
254 Kegiatan/D esa
-
280 Kegiatan/D esa
-
306 Kegiatan/D esa
-
306 Kegiatan/D esa
-
2,201
2,175
-
2,149
-
2,140
-
2,129
-
2,129
-
2,129
-
0,063
0,062
-
0,062
-
0,062
-
0,062
-
0,062
-
0,062
-
0,317
0,314
-
0,311
-
0,311
-
0,311
-
0,308
-
0,308
-
CBR (Crude Birth Rate )
16,850
16,605
-
16,299
-
16,099
-
15,993
-
15,990
-
15,990
-
Gross Reprodukcive Rate (GRR)
1,074
1,064
-
1,049
-
1,040
-
1,038
-
1,040
-
1,040
-
Menurunnya LPP, kematian ibu dan anak (tersosialisasinya kebijakan kependudukan)
1750 orang
3 kegiatan
76,60%
80%
24000 PUS
42100 PUS
150.000,000 46310 PUS
238,027 PUS
259,82 PUS
190.000,000
281,62 PUS
209.000,000
303,42 PUS
229.900,000
325,22 PUS
252.890,000
347,02 PUS
278.179,000
347,02 PUS
1.159.969,000
21 Kec
21 Kec
1.462.506,000
21 Kec
1.608.756,600
21 Kec
1.769.632,260
21 Kec
1.946.595,486
21 Kec
2.141.255,035
21 Kec
8.928.745,381
2 Kegiatan
2 Kegiatan
Terlayaninya peserta KB Baru
Terwujudnya komitmen tentang program KB Turunnya angka drop out
176 Kegiatan/Desa
760 Aseptor
Menurunnya rasio persentase perkawinan pertama wanita < 20 tahun
Advokasi dan KIE tentang kesehatan Tersosialisasinya materi reproduksi remaja KRR kepada remaja (KRR)
Rencana Strategis | 68
374.988,500
-
Pengadaan Sarana Tersedianya sarana Klinik Mobilitas Tim KB KB Keliling Koordinasi Pelaksanaan Program KB
1 Buku hasil kajian
1,74%
228 Kegiatan/D esa
Meningkatnya rasio peserta KB dengan pasangan usia subur
Program Keluarga Berencana
Pelayanan KIE
Meningkatnya pemahaman dan kesadaran remaja tentang Kesehatan Reproduksi Remaja
Rp
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra SKPD
Tahun 5
-
Penyediaan Pelayanan KB dan Terlayaninya Peserta KB Alat Kontrasepsi Baru Pra Sejahtera dan Bagi Keluarga Keluarga Sejahtera I Miskin
3
Target
Tahun 4
202 Kegiatan/D esa
Total Fertility Rate (TFR), Anak per wanita usia reproduktif General Fertility Rate (GFR)Women Rasio Child (CWR)
11215
Rp
Tahun 3
Menurunnya rata-rata jumlah jiwa dalam keluarga
Pengendalian pendududuk
Terselenggaranya penyerasian pembangunan berwawasan kependudukan
2
Tahun 2
1240 orang
116.214,600 1900 orang
1.922.506,000
76,80%
50.000,000 2 Kegiatan 920 aseptor
127.836,060
2.114.756,600
1950 orang
76,90%
165.000,000 50250 PUS
55.000,000 2 Kegiatan
2.326.232,260
2000 orang
77,00%
181.500,000 54730 PUS
60.500,000 2 Kegiatan
84.700,000
1080 aseptor
154.681,633 2044 orang
2.558.855,486
77,10%
199.650,000 58940 PUS
66.550,000 2 Kegiatan
93.170,000
1160 aseptor
170.149,796
2.814.741,035
2044 orang
77,10%
219.615,000 58940 PUS
73.205,000 2 Kegiatan
102.487,000
1160 aseptor
840 aseptor
70.000,000
100,00%
253.000,000
278.300,000
306.130,000
336.743,000
370.417,300
144.870,000 1140 orang
159.357,000 1160 orang
175.292,700 1180 orang
192.821,970 1200 orang
212.104,167 1200 orang
1120 orang
77.000,000
1000 aseptor
140.619,666
709.501,754
11.737.091,381
915.765,000
305.255,000
427.357,000
1.544.590,300
884.445,837
Unit Kerja SKPD Penanggung Jawab
Lokasi
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
Pembinaan program KRR
Rencana Strategis | 69
Jumlah PIK Remaja/Mahasiswa
-
300 orang
[2014 - 2018]
108.130,000 325 orang
118.943,000 350 orang
130.837,300 375 orang
143.921,030 400 orang
158.313,133 400 orang
660.144,463
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
Misi 3 Misi 3 : Meningkatkan ketahanan keluarga dan jumlah keluarga sejahtera Target Kinerja Program & Kerangka Pendanaan
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
KODE
Program
11218
Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri
Kegiatan
Indikator Kinerja Program ( Outcome ) & Indikator Kinerja Kegiatan ( Output )
Data Capaian Pada Tahun Awal Perencanaan
Tahun 1
Target Meningkatkan peran serta masyarakat untuk 1 terwujudnya keluarga kecil, bahagia dan sejahtera
Meningkatnya peran IMP, kelompok Tri Bina (BKB, BKR, BKL) dan kelompok UPPKS
Meningkatnya kemandirian keluarga dalam ber-KB
Persentase anggota keluarga tribina dan UPPKS yang ber-KB
Pengelolaan Data Tersedianya Data Basis Dan Informasi Keluarga Secara Online Program KB Fasilitasi PKBD dan PPKBD
Tersedianya honor Sub PPKBD
2
Meningkatnya kualitas kelompok Bina Keluarga Balita (BKB)
11224
Pengembangan model operasional bina keluarga balita posyandupendidikan anak dini usia
306 desa 2044 orang
Target
1.660.497,500
Rp
Target
1.826.547,250
160.523,500 385,000 KK
1.399.974,000
Tahun 4
Rp
Target
2.009.201,975
176.575,850 390,000 KK
1.539.971,400
Rp
Target
2.210.122,173
194.233,435 395,000 KK
1.693.968,540
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra SKPD
Tahun 5
Rp
Target
2.431.134,390
213.656,779 400,000 KK
1.863.365,394
235.022,456
Rp
############
400,000 KK
2.049.701,933
980.012,020
8.546.981,267
315 orang
-
325 orang
-
330 orang
-
335 orang
-
340 orang
-
340 orang
-
1738 orang
1748 orang
-
1755 orang
-
1760 orang
-
1765 orang
-
1770 orang
-
1770 orang
-
Terlaksanya pengembangan BKB, BKR, BKL, dan UPKKS
525 kader
Jumlah BKB
327 kelompok
Jumlah BKR
197 kelompok
Jumlahh BKL
222 kelompok
Jumlah UPPKS
297 kelompok
Terselenggaranya Kajian Pengembangan Model Operasional BKBPosyandu-Padu
Rp
Tahun 3
306 orang
330 kelompok 215 kelompok 230 kelompok 310 kelompok
Meningkatnya persentase Bina Keluarga BalitaPosyandu-Pendidikan Anak Dini Usia Pengkajian Pengembangan Model Operasional BKB-PosyanduPadu
Rencana Strategis | 70
375,261 KK
Terlaksanya PKBD dan PPKBD Tersedianya honor PPKBD
Pengembangan BKB, BKR, BKL, UPKKS
100%
Tahun 2
270 org/kader
100.000,000
-
110.000,000 337 kelompok 230 kelompok 235 kelompok 330 kelompok
-
121.000,000 340 kelompok 240 kelompok 240 kelompok 355 kelompok
-
133.100,000 345 kelompok 250 kelompok 245 kelompok 375 kelompok
-
146.410,000 350 kelompok 259 kelompok 255 kelompok 385 kelompok
-
610.510,000 350 kelompo 259 kelompo 255 kelompo 385 kelompo
-
39.000,000
42.900,000
47.190,000
51.909,000
57.099,900
238.098,900
39.000,000
42.900,000
47.190,000
51.909,000
57.099,900
238.098,900
Unit Kerja SKPD Penanggung Jawab
Lokasi
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018]
Misi 4 Misi 4 : Meningkatkan pemberdayaan, kualitas hidup serta perlindungan perempuan dan anak Target Kinerja Program & Kerangka Pendanaan
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
KODE
Program
Kegiatan
Indikator Kinerja Program ( Outcome ) & Indikator Kinerja Kegiatan ( Output )
Data Capaian Pada Tahun Awal Perencanaan
Tahun 1
Target
Meningkatkan kualitas hidup 1 perempuan dan upaya pemenuhan hak-hak anak
Terwujudnya upaya pencegahan dan penanganan segala bentuk tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak
Fasilitasi pengaduan dan laporan tindak kekerasan perempuan dan anak
11117
Terwujudnya partisipasi perempuan dalam bidang pembangunan
Meningkatnya kualitas pendayagunaan organisasi pemerhati perempuan
11118
11116
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
80 kasus
66.000,000
79 kasus
72.600,000
60 kasus
79.860,000
50 kasus
87.846,000
50 kasus
366.306,000
Terbentuknya Pos Curhat bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan di 306 Desa
300 orang
21 Kec
60.000,000
400 orang
66.000,000
400 orang
72.600,000
400 orang
79.860,000
400 orang
87.846,000
400 orang
366.306,000
100%
140.000,000
38 Unit Pelaksana
100%
50.000,000
38 Unpel
55.000,000
38 Unpel
60.500,000
38 Unpel
66.550,000
38 Unpel
73.205,000
38 Unpel
305.255,000
1 Desa
12 Kelompok
50.000,000
2 Desa
55.000,000
2 Desa
60.500,000
2 Desa
66.550,000
2 Desa
73.205,000
2 Desa
305.255,000
14 Kekompok
12 Kelompok
40.000,000
18 Kelompok
44.000,000
20 Kelompok
58.564,000
24 Kelompok
244.204,000
72%
100%
813.700,000
74%
895.070,000
75%
984.577,000
76%
6 Kegiatan
6 Kegiatan
50.000,000
6 Kegiatan
55.000,000
7 Kegiatan
60.500,000
8 Kegiatan
66.550,000
9 Kegiatan
73.205,000
9 Kegiatan
305.255,000
Pengembangan materi dan pelaksanaan KIE Peningkatan pengadaan tentang kesetaraan KIE tentang KKG dan keadilan gender
1 Kegiatan
1 Kegiatan
33.700,000
1 Kegiatan
37.070,000
1 Kegiatan
40.777,000
1 Kegiatan
44.854,700
1 Kegiatan
49.340,170
1 Kegiatan
205.741,870
Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak
5 Kegiatan
5 Kegiatan
150.000,000
6 Kegiatan
165.000,000
6 Kegiatan
181.500,000
6 Kegiatan
199.650,000
6 Kegiatan
219.615,000
6 Kegiatan
915.765,000
Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan
Meningkatknya persentase organisasi perempuan yang dibina
Meningkatnya Pelaksanaan Pembinaan Organisasi Perempuan
Peningkatan jumlah kelompok Pemberdayaan Perempuan Pengembangan Ekonomi Lokal (P3EL)
Meningkatnya persentase penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan dan jumlah lembaga pemerhati perempuan dan anak
Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak
Fasilitasi pengembangan pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan
Rencana Strategis | 71
Target
60.000,000
Kegiatan bimbingan manajemen usaha bagi perempuan dalam mengelola usaha
Terwujudnya pelembagaan PUG dan PUHA di seluruh SKPD terkait
Rp
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra SKPD
Tahun 5
100%
Kegiatan penyuluhan bagi Peran serta perempuan ibu rumah tangga melalui kegiatan P2WKSS dalam membangun keluarga sejahtera
3
Target
Tahun 4
100 kasus
Kegiatan Pembinaan Organisasi Perempuan
Meningkatkan komitmen SKPD melalui pelaksanaan kebijakan yang responsif gender
Rp
Tahun 3
Meningkatnya persentase Cakupan SPM layanan terpadu bagi perempuan dan anak korban kekerasan
Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan
Fasilitasi upaya perlindungan perempuan terhadap tindak kekerasan
2
Tahun 2
Peningkatan kapasitas jejaring P4A
Terlaksanya Kegiatan Pengarusutamaan Gender dan Anak
154.000,000
169.400,000
186.340,000
48.400,000 22 Kelompok
204.974,000
53.240,000 24 Kelompok
1.083.034,700
77%
1.191.338,170
854.714,000
77%
4.967.719,870
Unit Kerja SKPD Penanggung Jawab
Lokasi
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
11115
Peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan anak
Terbentuknya Jaringan Kelembagaan Pemberdayaan Perempuan dan Anak
21 Kec
21 Kec
180.000,000
21 Kec
198.000,000
21 Kec
217.800,000
21 Kec
239.580,000
21 Kec
263.538,000
21 Kec
1.098.918,000
Fasilitasi PKK
Terselenggaranya pembinaan PKK tingkat kecamatan
-
21 Kec
400.000,000
21 Kec
440.000,000
21 Kec
484.000,000
21 Kec
532.400,000
21 Kec
585.640,000
21 Kec
2.442.040,000
Meningkatnya persentase peraturan terkait kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Terlaksananya Sosialisasi Materi Kesetaraan dan Keadilan Gender
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan
Advokasi kesetaraan dan keadilan gender
Rencana Strategis | 72
[2014 - 2018]
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
[2014 - 2018] BAB VI
INDIKATOR KINERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Tujuan
Sasaran
No.
Indikator
Mengendalikan pertumbuhan penduduk
Terkendalinya pertumbuhan penduduk
Laju pertumbuhan penduduk
Meningkatkan pemberdayaan, kualitas hidup, serta perlindungan perempuan dan anak
Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender
Meningkatnya Indeks pembangunan gender Menurunnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
Rencana Strategis | 73
RPJMD Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Tahun 0
Target Capaian Tiap Tahun Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD