PROFIL BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN KARAWANG
LATAR BELAKANG. Penduduk merupakan salah satu potensi pembangunan, namun penduduk juga mempunyai implikasi yang luas terhadap sektor pembangunan lain, mulai dari pembangunan pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, perumahan bahkan subsidi BBM yang harus dikeluarkan pemerintah, tidak mengherankan bila kemudian banyak perhatian, biaya dan konsentrasi pembangunan lebih dicurahkan untuk memfasilitasi kebutuhan penduduk. Pemecahan pengendalian kelahiran melalui program Keluarga berencana merupakan masalah pokok kependudukan, pertumbuhan ekonomi tidak akan berjalan tanpa didukung sumber daya manusia (SDM) yang memadai, sebaliknya pembangunan SDM tidak akan tercapai tanpa dukungan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan SDM akan sulit terlaksana jika jumlah penduduk tidak terkendali, cara yang terbaik untuk membangun ekonomi dan SDM adalah dengan mengendalikan laju pertumbuhan penduduk melalui program KB. Terdapat tiga skenario proyeksi kependudukan Indonesia pada tahun 2015. Pertama ; jika peserta KB meningkat 1 persen setiap tahun, maka penduduk Indonesai hanya akan menjadi 237,8 juta jiwa. Kedua ; apabila peserta KB konstan, maka penduduk Indonesia akan bertambah menjadi 255,5 juta jiwa. Ketiga jika peserta KB menurun 0,5 % pertahun, maka jumlah penduduk Indonesia akan membengkak menjadi 264,4 juta jiwa, jika skenario ketiga yang terjadi maka indonesia akan menghadapi masalah sosial yang besar. Sebagai salah satu program pembangunan nasional, Program KB dan pemberdayaan Perempuan mempunyai arti yang sangat dalam upaya mewujudkan manusia sejahtera disamping program pendidikan dan kesehatan . Undang-undang Nomor 52 Tahun 2010 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan keluarga menyebutkan bahwa Keluarga berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Dalam rangka mengimplementasikan program pembangunan di Kabupaten Karawang, visi kabupaten Karawang yaitu Karawang Sejahtera berbasis Pembangunan berkeadilan dilandasi Iman dan taqwa. dengan misi sebagai berikut ; meningkatkan kualitas pelayanan sosial. Penguatan ekonomi daerah. Meningkatkan pelayanan ketersediaan infrastruktur wilayah. Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan. Meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Dalam pelaksanaan misi tersebut, pengendalian penduduk dilakukan melalui peningkatan jumlah cakupan peserta KB dan Pemberdayaan Perempuan. Badan Keluarga berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Karawang sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat daerah Pemerintah Kabupaten Karawang, berkepentingan untuk memberikan kontribusi terhadap upaya pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena penting dan aktual yang belum dapat diselesaikan pada tahun-tahun sebelumnya khususnya dibidang keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan. Secara konseptual visi dan misi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan senantiasa bermuara kepada tercapainya pengendalian laju pertumbuhan penduduk yang dilakukan melalui peningkatan jumlah cakupan peserta KB, peserta KB mandiri, kesetaraan dan keadilan jender dalam kehidupan keluarga, masyarakat berbangsa dan bernegara. Sejalan dengan hal tersebut diatas, maka visi Badan Keluarga Berencana dan pemberdayaan Perempuan Kabupaten Karawang yaitu “ Terwujudnya keluarga kecil berkualitas Tahun 2015 “ dengan misi sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan program Keluarga Berencana serta Ketahanan keluarga. 2. Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak serta pengarusutamaan jender. 3. Meningkatkan kapabilitas manajemen dan kapasitas sumber daya yang bermutu.
ANALISIS SITUASI Pembangunan dibidang kependudukan di Kabupaten Karawang telah menunjukkan hasil yang menggembirakan, Badan Pusat Statistik Karawang telah membuat perkiraan bahwa LPP (Laju Pertumbuhan Penduduk) di kabupaten karawang pada tahun 2010 adalah 2,12 % atau diperkirakan mencapai 2.181.412 jiwa, namun berdasarkan hasil sensus Penduduk tahun 2010 penduduk kabupaten karawang sebanyak 2.125.234 jiwa, artinya kabupaten Karawang telah dapat menekan peningkatan penduduk. Situasi dan kondisi kependudukan di Kabupaten Karawang merupakan fenomena yang memerlukan perhatian dan penanganan secara seksama, lebih sungguh-sungguh dan berkelanjutan. Salah satu upaya yang perlu dilakukan oleh pemerintah untuk menangani masalah kependudukan adalah dengan mengendalikan jumlah penduduk dan meningkatkan kualitasnya, sisi lain yang masih perlu diperhatikan adalah pemberdayaan perempuan yang diantaranya memuat hak-hak azasi perempuan, perlindungan perempuan dan anak. TUJUAN a. Tujuan Umum Tujuan penyelenggaraan program KB dan pemberdayaan Perempuan adalah untuk memberikan kontribusi kepada terwujudnya keluarga berkualitas dan kesetaraan jender dalam pembangunan.
1 | P a g e
b.
Tujuan khusus Meningkatkan aksebilitas masyarakat terhadap pelayanan KB dan Kesehatan reproduksi Meningkatkan upaya-upaya ketahanan dan kesejahteraan keluarga Meningkatkan kelembagaan dan pencitraan program KB Meningkatkan kualitas hidup perempuan Meningkatkan akses pemberdayaan ekonomi bagi perempuan
TUGAS POKOK, FUNGSI ORGANISASI Tugas Pokok Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan serta tertuang dalam Peraturan Bupati Karawang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Karawang, Tugas pokok Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Karawang adalah membantu Bupati dalam melaksanakan sebagain kewenangan daerah di Bidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan serta tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah. Fungsi Adapun fungsi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Karawang adalah: a. Pengaturan dan perumusan kebijakan pemerintah daerah dibidang keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan. b. Pelaksanaan program pemerintah bidang keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Bupati Karawang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Karawang. adalah sebagai berikut: 1. 2.
3.
4.
5.
6.
7. 8.
Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan. Sekretariat, membawahkan : a. Sub Bagian Program dan Pelaporan. b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. c. Sub Bagian Keuangan. Bidang Keluarga Berencana, membawahkan : a. Sub Bidang Koordinasi Pemanduan Pelayanan KB dan KRR. b. Sub Bidang Ketahanan Keluarga. Bidang Pemberdayaan Perempuan, membawahkan : a. Sub Bidang Pengarusutamaan Gender. b. Sub Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Bidang Informasi Keluarga dan Analisa Program, membawahkan : a. Sub Bidang Pengolahan data dan Analisa b. Sub Bidang Informasi dan Dokumentasi. Bidang Advokasi dan Pembinaan, membawahkan a. Sub Bidang Komunikasi, Informasi, Edukasi dan Advokasi. b. Sub Bidang Institusi Masyarakat. Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) Kelompok Jabatan Fungsional
PROGRAM KELUARGA BERENCANA A. Peningkatan Kesertaan KB 1. Tujuan Memberikan kontribusi terhadap upaya penurunan angka kelahiran (TFR) dan dalam rangka meningkatkan IPM kabupaten Karawang 2. Sasaran a. Memenuhi Perkiraan Permintaan Masyarakat ( target ) Peserta KB baru sebesar 110.435 peserta pada tahun 2010 b. Memenuhi Perkiraan Permintaan Masyarakat ( target ) Peserta KB Aktif sebesar 336.451 peserta atau 71,56 % dari Pasangan Usia Subur ( PUS ) sebesar 478.702 orang.
2 | P a g e
PERKIRAAN PERMINTAAN MASYARAKAT PESERTA KB BARU DAN PESERTA KB AKTIF TAHUN 2010 NO 1 2 3 4 5 6 7
KONTRASEPSI IUD MOW MOP KONDOM IMPLANT SUNTIK PILL JUMLAH
PESERTA KB BARU 2.119 1.020 81 2.937 4.462 58.539 41.277 110.435
PESERTA KB AKTIF 20.182 8.010 4.143 3.331 19.454 165.434 115.897 336.451
3.
Fokus Operasional Untuk memenuhi sasaran perkiraan permintaan masyarakat dalam pelayanan peserta KB baru dan peserta KB aktif, maka fokus operasional yang dilakukan meliputi : a. Pembinaan peserta KB Aktif b. Peningkatan Peserta KB Pria c. Peningkatan Kemandirian ber KB d. Pengendalian drop out (DO) peserta KB e. Peningkatan cakupan keluarga yang memperoleh informasi tentang hak-hak reproduksi.
4.
Strategi Operasional a. Pemantapan Komitmen b. Peran serta masyarakat c. Pelayanan KB melalui momentum kegiatan d. Operasionalisasi Mobil Unit Penerangan Keliling e. Peningkatan pelayanan KB di rumah sakit, khususnya untuk pelayanan pasca keguguran dan pasca persalinan. f. Pelayanan MOW dan MOP kerjasama dengan BKKBN Provinsi Jawa Barat dan Tim medis rumah sakit TNI AU Dr. Salamun Bandung.
B. Sosialisasi Pendewasaan Usia Perkawinan ( PUP ). Upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan remaja untuk dapat menunda usia kawin adalah dengan memberikan pengetahuan dan wawasan tentang kesehatan reproduksi sehat melalui wadah Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R). 1. Tujuan Memberikan kontribusi terhadap kondisi usia perkawinan pertama wanita untuk mencapai usia idal bagi seorang wanita menikah pertama pada usia 20 tahun. 2. Sasaran Para remaja di seluruh lingkungan yang ada di masyarakat yang diwadahi dengan kelompok PIK KRR sebanyak 60 kelompok yang harus dibina, maupun remaja yang ada disekolah ( SMP, SMU, SMK dan Mahasiswa ). 3. Fokus kegiatan a. Peningkatan komitmen terhadap program kesehatan reproduksi Remaja ( KRR ). b. Intensifikasi komunikasi perubahan perilaku remaja c. Peningkatan kemitraan dan kerjasama dalam program KRR d. Peningkatan akses dan kualitas pengelolaan dan pelayanan PIK KRR 4. Strategi Operasional a. Sosialisasi kesehatan reproduksi remaja berbasis masyarakat (Pondok Pesantren, klp PIK-Remaja) b. Sosialisasi KRR berbasis sekolah (SMP, SMU dan SMK) c. Pertemuan Pokjayan KRR d. Pertemuan para pengelola PIK Remaja percontohan. C. Pemberdayaan Keluarga Tiga fokus utama yang dikembangkan dalam program Pemberdayaan Keluarga adalah ; 1. Pembinaan Ketahanan Keluarga yaitu suatu program yang di tujukan untuk melembagakan 8 fungsi keluarga melalui kelompok kegiatan BKB, BKR dan BKL, fungsi keluarga dimaksud adalah fungsi Agama, fungsi sosial, fungsi budaya, fungsi kasih sayang, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi fungsi sosialisasi pendidikan, fungsi ekonomi dan fungsi pelestarian lingkungan. Target pembinaan kelompok kegiatan tahun 2010 a. Bina keluarga Balita ( BKB ) = 451 kelompok b. Bina Keluarga Remaja ( BKR ) = 275 kelompok c. Bina Keluarga Lansia ( BKL ) = 272 kelompok
3 | P a g e
2.
Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Program yang diarahkan untuk membantu keluarga dalam meningkatkan jiwa kewirausahaan melalui kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga sejahtera (UPPKS) dan kegiatan ekonomi produktif lainnya. Target UPPKS yang harus dibina sebanyak 420 kelompok.
PROGRAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak adalah menjadi salah satu urusan wajib yang harus diselenggarakan oleh Pemerintah daerah dan menjadi tugas serta kewenangan dari Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Karawang. Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Pembinaan Dasawisma a. Tujuan Memberdayakan peran serta masyarakat untuk menjadi motivator pembangunan di tingkat desa/kelurahan dalam merubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat dan menjaga lingkungan. b. Fokus kegiatan Membentuk kelompok dasawisma di masyarakat c. Strategi Operasional 1) Pemantapan komitmen dengan unsur terkait disetiap tingkatan dan masyarakat. 2) Pendataan terhadap sasaran program 3) Pemberian pelatihan ketrampilan kepada sasaran 4) Penyuluhan kesehatan lingkungan. 2. Program Terpadu P2WKSS a. Tujuan Untuk meningkatkan peranan wanita dalam rangka membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera. b. Sasaran Seluruh sektor pembangnan yang berada di desa c. Fokus kegiatan 1) Penentuan wilayah program P2WKSS 2) Program lintas sektoral berkaitan dengan sasaran wilayah desa P2WKSS d. Strategi Operasional 1) Pemantapan komitmen dengan unsur terkait di setiap tingkatan dan wilayah 2) Pendataan awal kondisi wilayah 3) Evaluasi dan monitoring kegiatan 3. Pembinaan kelompok PEKKA dan PRIMA a. Tujuan Memberikan kontribusi terhadap masyarakat khususnya yang tergabung dalam kelompok Perempuan Kepala Keluarga ( PEKKA ) dan kelompok Perempuan Indonesia Mandiri (PRIMA) melalui pemberian bekal ketrampilan usaha ekonomi produktif agar menjadi perempuan yang mandiri. b. Sasaran Pembinaan terhadap kelompok PEKKA sebanyak 17 kelompok dan PRIMA sebanyak 4 kelompok. c. Fokus kegiatan 1) Pelatihan dibidang peternakan 2) Pelatihan dibidang pembuatan kue 3) Pelatihan dibidang konveksi d. Strategi Operasional 1) Pendataan terhadap sasaran program 2) Pemantapan komitmen lintas sektoral terkait 3) Pemberian pelatihan dan ketrampilan 4) Pemberian bantuan usaha 4. Sosialisasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Traficking Perempuan dan Anak, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan Kota Layak Anak (KLA) Tujuan : a. Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak b. Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang perdagangan orang c. Meningkatnya pemahaman tentang tindak pidana perdagangan orang d. Meningkatnya pemahaman tentang tindak pidana KDRT e. Meningkatnya kualitas anak Pelaksanaan kegiatan diatas pada tahun 2010 antara lain : a. Sosialisasi RAD Traficking perempuan dan anak di sekolah b. Pembentukan gugus tugas TPPO tingkat kabupaten c. Pembentukan P2TP2A tingkat kabupaten. d. Pembuatan dasar hukum operasional traficking e. Sosialisasi tentang Tindak Pidana KDRT f. Pembinaan kota layak anak
4 | P a g e
PROGRAM PENDUKUNG A. Advokasi dan KIE Untuk meningkatkan jangkauan serta kualitas program KB di kabupaten Karawang pada tahun 2010 dilakukan kegiatan advokasi dan KIE untuk mendapat dukungan dari berbagai lapisan mulai dari unsur pemerintah, swasta dan para tokoh masyarakat. 1. Fokus kegiatan Advokasi dan KIE a. Pemanfaatan komitmen Sasaran : Unsur Muspida, DPRD, OPD terkait, unsur muspika, Kepala desa/Lurah, LPM, BPD dll. Output : Meningkatnya dukungan politis dan dukungan operasional terhadap program KBPP b. Peningkatan kesadaran dan pemahaman publik, kelompok dan individu Sasaran : Masyarakat, keluarga, individu Output : Meningkatnya pemahaman tentang keluarga kecil berkualitas Adanya perubahan perilaku keluarga dan individu terhadap program KB, PP dan PUP. c. Peningkatan partisipasi masyarakat Sasaran : Institusi Masyarakat Pedesaan ( Pos KB Desa, Sub Pos KB, Klp KB ) Kader ( Posyandu, BKB, BKR BKL dan PKK ) Tokoh masyarakat dan tokoh agama LSM/LSOM Media cetak dan elektronik Output : meningkatnya peran jejaring kerja dalam upaya KIE, Sosialisasi, advokasi program KB dan PP di lini lapangan. B. Sistem Informasi data Mikro Keluarga Pengelolaan sistem Informasi Managemen Program KB merupakan optimalisasi dalam penyediaan data dan informasi yang dapat dijadikan suatu acuan dalam proses pengambilan kebijakan dan keputusan. Upaya yang telah dilakukan dalam pengembangan system data dan informasi sebagai berikut : 1. Pengembangan Sistem Informasi a. Pengembangan data tahapan keluarga hasil pendataan keluarga yang dilakukan melalui pengisian formulir ( R/I/KS ) disetiap RT. b. PPKBD memiliki catatan keluarga dan kesertaan ber-KB c. Terlaksananya penyajian data melalui website. d. Kecamatan melaporkan hasil program KB tepat waktu. e. Tersedianya data basis sebagai data dasar perencanaan program KB f. Pengolahan data pencapaian program KB setiap bulan. 2. Fokus kegiatan a. Optimalisasi peningkatan cakupan laporan hasil pelayanan KBPP yang akurat dan tepat waktu. Fokus kegiatan ini bertujuan untuk dapat lebih mengoptimalkan peran petugas lini lapangan KB (PLKB), institusi masyarakat pedesaan dan petugas penghubung Dokter, Bidan Praktek swasta dalam meningkatkan cakupan laporan. b. Pengolahan data dan informasi melalui Teknologi Informasi ( IT). Diarahkan untuk lebih meningkatkan peran pengelola disemua tingkatan melakukan pengolahan data dan informasi program KBPP dengan menggunakan fasilitas teknologi yang tersedia, sehingga pengelolaan data dan informasi dapat diakses secara cepat,tepat dan berkualitas.
PENCAPAIAN PROGRAM KBPP TAHUN 2010 A. Pencapaian Program Kb. 1. Pencapaian Peserta KB Baru Sampai dengan bulan Desember 2010, pencapaian peserta KB Baru kumulatif di Kabupaten Karawang sebesar 122,234 peserta atau 110,68 % dari PPM sebesar 110,435 peserta. Dengan demikian pada tahun 2010 Kabupaten Karawang telah dapat melampaui target yang ditetapkan oleh BKKBN Provinsi Jawa Barat, Namun dari pencapaian kumulatif Peserta KB Baru terhadap PPM di tingkat kecamatan tidak seluruh kecamatan dapat mencapai target, kecamatan yang tidak mencapai target yaitu : Kec Lemah Abang (83,15 %), Tirtajaya (97,42 %) dan Majalaya (99,60 %).
5 | P a g e
PENCAPAIAN PESERTA KB BARU TH. 2010 DIBANDING PPM NO 1 2 3 4
KONTRASEPSI
PPM
REALISASI
%
2.119 1.020 81 2.937
2.286 1.411 68 4.053
107,88 138,33 83,95 137,99
6.157
7.818
126,97
IMPLANT SUNTIK PIL
4.462 58.539 41.277
4.228 64.676 45.512
94,75 110,48 110,25
HORMONAL
104.278
114.416
109,72
TOTAL
110.435
122.234
110,68
IUD MOW MOP KDM NON HORMONAL
5 6 7
Dilihat dari tabel tersebut, Pencapaian Peserta KB Baru Non Hormonal pada tahun 2010 dapat mencapai 126,97 % dan yang paling rendah adalah pada pencapaian Peserta KB MOP hanya tercapai 83,95 % dari targetnya. Pencapaian Peserta KB Hormonal secara kumulatif telah melampaui target yaitu tercapai 109,72 %. a. Pencapaian Peserta KB Baru Selain Pria Dilihat dari tabel pencapaian peserta KB baru diatas, pencapaian Selain Pria masih mendominasi dari seluruh pencapaian Peserta KB Baru sebanyak 118.113 dapat dicapai 122.234 peserta atau 96,63 % RINCIAN PENCAPAIAN PESERTA KB BARU SELAIN PRIA TH. 2010 NO
KONTRASEPSI
1 2
IUD MOW
2.286 1.411
5 6 7
IMPLANT SUNTIK PIL
4.228 64.676 45.512
JUMLAH
b.
PENCAPAIAN
KET
118.113
Pencapaian Peserta KB Baru Pria Pada tahun 2010 Pencapaian peserta KB Baru Pria masih rendah apabila dibandingkan dengan pencapaian Peserta KB Baru Selain Pria. Sampai Akhir bulan Desember 2010 hasil pencapaian peserta KB Baru Pria sebesar 4.121 atau 3,37 % dari Total peserta KB Baru sebanyak 122.234 peserta. RINCIAN PENCAPAIAN PESERTA KB BARU PRIA TH. 2010 NO 1 2
KONTRASEPSI MOP KONDOM JUMLAH
2.
PENCAPAIAN
KET
68 4.053 4.121
Pencapaian Peserta KB Aktif a. Pencapaian Total Peserta KB Aktif Bersumber dari data yang dilaporkan oleh para KA. UPT Penyuluh Lapangan KBPP yang di laporkan melalui F/I/Dal-Kec/08 Peserta KB Aktif Bulan Desember 2010 sebanyak 344.555 peserta atau 71,98 % dari PUS sebanyak 478.702.
6 | P a g e
Bila dibanding dengan PPM Pencapaian Peserta KB Aktif sampai dengan Desember 2010 telah tercapai 102,41 % , dari target peserta KB Aktif 336.451 Peserta. Berikut adalah kecamatan-kecamatan yang % PA/PUS nya dibawah rata-rata pencapaian tingkat kabupaten yaitu : Kec. Karawang Barat (70,73 %), Klari (67,42 %), Cikampek (71,15), Rawamerta (68,61 %), Tempuran (71,45 %), Cibuaya (69,86 %), Majalaya (71,40 %), Kutawaluya (70,81 %), Karawang Timur (70,27 %), Lemah Abang (71,38 %), Kota Baru (71,06 %), Telukjambe Timur (69,13 %), Pankalan (71,01 %), Jayakerta (71,13 %) dan Purwasari (70,88 %)
PENCAPAIAN PESERTA KB AKTIF DIBANDING TARGET DAN PUS KABUPATEN KARAWANG TH. 2010 NO
KONTRASEPSI
PPM PA
PENC. PA
%
1 2 3 4
IUD MOW MOP KONDOM
20.182 8.010 4.143 3.331
20.233 8.629 3.777 4.351
100,2 107,72 91,16 130,62
NON HORMONAL
35.666
36.990
103,71
IMPLANT SUNTIK PIL
19.454 165.434 115.897
19.412 174.977 113.176
99,78 105,76 97,65
HORMONAL
300.785
307.565
102,25
TOTAL PA
336.451
344.555
102,40
5 6 7
b.
Pencapaian Peserta KB Aktif Pria Dilihat dari tabel diatas sampai dengan bulan Desember 2010 Partisipasi Pria dalam ber KB sebanyak 8.128 peserta atau 2,36 % , artinya di Kabupaten Karawang masih sangat rendah, 97,64 % peserta KB lainnya adalah partisipasi kaum perempuan. PENCAPAIAN PESERTA KB AKTIF PRIA S.D BULAN DESEMBER 2010 NO
KONTRASEPSI
JUMLAH
1 2
MOP KONDOM
3.777 4.351
JUMLAH c.
8.128
Pelayanan Peserta KB Aktif Bagi Pra S dan KS I Peserta KB Aktif bulan Desember 2010 sebanyak 344.555 peserta, terdiri dari hasil tahapan PRA S KS I sebanyak 218.254 peserta atau 63,34 % dan hasil tahapan KS II sebanyak 126.301 peserta atau 36,66 %
7 | P a g e
PENCAPAIAN PESERTA KB AKTIF MENURUT TAHAPAN KS NO
KONTRASEPSI
PRA S KS I
KS II >
11.448 4.461 3.081 3.756
8.785 4.213 696 595
22.701
14.289
IMPLANT SUNTIK PIL
15.828 106.809 72.916
3.584 68.168 40.260
HORMONAL
195.553
112.012
TOTAL PA
218.254
126.301
IUD MOW MOP KONDOM
1 2 3 4
NON HORMONAL 5 6 7
d.
Pelayanan KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran di PKBRS
Pelayanan KB Pasca Persalinan
J U M L A H NO
PKBRS
PERSALINAN
PELAYANAN BER KB PASCA PERSALINAN IUD
MOW
IMP
STK
PIL
KDM
JML
1
RSUD
2,285
25
290
‐
23
14
5
357
2
BAYUKARTA
803
56
49
‐
203
52
‐
360
JUMLAH
3,088
81
339
‐
226
66
5
717
Pelayanan KB Pasca Keguguran
J U M L A H NO 1 2
3.
PKBRS RSUD BAYUKARTA JUMLAH
KEGUGURAN
PELAYANAN BER KB PASCA KEGUGURAN
IUD MOW IMP 222 6 15 ‐ 107 ‐ ‐ ‐ 329 6 15 ‐
STK PIL KDM JML 13 13 12 59 22 18 ‐ 40 35 31 12 99
Pembinaan PUP / Kesehatan Reproduksi Remaja Dalam rangka meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan remaja untuk menunda usia kawin adalah dengan memberikan pengetahuan dan wawasan tentang kesehatan reproduksi remaja di Kabupaten Karawang melalui Penyuluhan-penyuluhan yang berbasis sekolah, Pondok Pesantren dan melalui wadah kelompok PIK KRR, dll. Pada tahun 2010 pelaksanaan sosialisasi PUP/Kesehatan Reproduksi Remaja sebagai berikut : a. Persekolahan yaitu : SMK 2 Negeri dan SMA Pedes b. Kelompok PIK KRR : Dalam rangka pembinaan remaja yang ada di desa/kelurahan dibina melalui kelompok ini yang sampai akhir bulan Desember 2010 telah terbentuk sebanyak 60 kelompok yang tersebar di 30 kecamatan di Kabupaten Karawang. c. Juga dalam rangka penyebarluasan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja ,PUP dan tentang Triad KRR (Narkoba, Seks Bebas dan HIV/AIDS) dilakukan melalui media Radio yang dilakukan setiap minggu pada hari Selasa pagi di Stasiun Radio ADS Cikampek. Untuk mengembangkan Kelompok PIK KRR dilakukan kegiatan kegiatan lainnya yaitu Pertemuan Para Pengelola PIK KRR Percontohan Kecamatan, Pembentukan Pokjayan Kabupaten dan Kecamatan, Pengiriman 40 Remaja untuk Pelatihan Para Pendidik Sebaya dan Pengiriman 10 remaja untuk pelatihan Konselor Sebaya.
8 | P a g e
4.
Pembinaan Ketahanan Keluarga Untuk mendukung tercapainya keluarga yang sejahtera juga dilakukan pembinaan-pembinaan terhadap keluarga melalui Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL) dan Bina Lingkungan Keluarga (BLK). Sampai dengan bulan Desember tahun 2010 di Kabupaten Karawang telah terbentuk kelompok Ketahanan Keluarga sebagai berikut : Kelompok BKB : 445 Kelompok Kelompok BKR : 245 Kelompok Kelompok BKL : 241 Kelompok Kelompok BLK : 39 Kelompok Berikut Partisipasi Keluarga Pada Kelompok Kegiatan BKB dan BKR sampai dengan bulan Desember 2010 : NO
KLP KEGIATAN
JML ANGGOTA
ANGGOTA YANG HADIR
%
1
BKB
30.591
24.705
80,75 %
2
BKR
14.844
12.011
80,91 %
Kegiatan lain yang berkaitan dengan pengembangan kelompok ketahanan keluarga antara lain dilakukan hal-hal sebagai berikut : Lomba Cerdas Cermat Kader BKB/BKR tingkat kabupaten yang diikuti seluruh kecamatan. Hasil kegiatan LCC tersebut : Juara I diraih oleh Kecamatan Pakisjaya, Juara II Kecamatan Pedes, dan Juara III Kecamatan Banyusari. Pembinaan Ketua Kader kelompok BKB dan BKR masing-masing 1 peserta dari seluruh kecamatan. 5.
Pemberdayaan Ekonomi Perkembangan Kelompok UPPKS di Kabupaten Karawang sampai dengan akhir Desember 2010 berdasar laporan (F/I/Kec-Dal/08) adalah sebagai berikut : a. UPPKS di Kabupaten Karawang pada akhir Desember 2010 tercatat ada sebanyak 328 kelompok yang tersebar di 30 kecamatan. b. Dari jumlah anggota kelompok, yang aktif dan berusaha tercatat 4.670 atau 25,57 % dari seluruh anggota kelompok UPPKS sebanyak 18.263 anggota. Kegiatan lain dalam rangka mengembangkan SDM Pengelola Kelompok UPPKS yang diharapakan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan keluarga dilakukan hal-hal sebagai berikut : Pembinaan dan Pelatihan Kewirausahaan dan Kemitraan bagi kelompok UPPKS sebanyak 27 kelompok. Pemberian Bantuan Modal Usaha kepada 10 kelompok UPPKS masing-masing sebesar Rp. 5.000.000,- per kelompok. Perkembangan modal bantuan bergulir yang berjumlah 165.000.000,- telah tersebar di 51 kelompok UPPKS yang tersebar di 22 kecamatan, 8 kecamatan lainnya belum mendapatkan Dana bantuan untuk kelompok UPPKS kecamatan tersebut yaitu : Kec. Telukjambe Barat, Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon, Batujaya, Lemah Abang, Tempuran, Tirtajaya, dan Kutawaluya.
B. PENCAPAIAN PROGRAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN 1. Pembinaan Dasa Wisma Pembinaan Dasa Wisma di fokuskan di Kecamatan Lemah Abang didesa Pulo Kalapa Kegiatan yang dilakukan : a. Pendataan kepada 100 KK binaan yang dibagi menjadi 10 Kelompok Dasa Wisma. b. Pelatihan Keterampilan membuat Kue kepada Istri pada keluarga binaan, yang diharapkan para istri mempunyai keterampilan yang berdampak kepada peningkatan pendapatan bagi keluarga. c. Penyuluhan tentang Kesehatan Keluarga dan lingkungan, KB dan administrasi kelompok. Sehingga seluruh anggota kelompok Dasa Wisma dapat memahami dan menjaga kesehatan lingkungan keluarga dan terbinanya adminstrasi kelompok. 2.
Pelaksanaan Program Terpadu P2WKSS Kegiatan Dasa dan P2WKSS dilakukan ditempat yang sama yaitu di Kecamatan Majalaya di Desa Sarijaya. Mekanisme Operasional kegiatan ini sebagai berikut : a. Pelaksanaan Rapat Koordinasi dengan Unsur OPD/lembaga pemerintah dan non pemerintah terkait dalam rangka pelaksanaan kegiatan P2WKSS. b. Survey Lapangan untuk yang dilakukan fisi maupun non fisik.
9 | P a g e
c.
Pelaksanaan Kegitatan fisik dan non fisik oleh masing-masing OPD terkait. Kegiatan fisik yang dilakukan antara lain : Plesterisasi Jalan Lingkungan sepanjang 750 meter Perbaikan Rumah Layak Huni sebanyak 10 rumah Perombakan Rumah Sehat 1 Rumah Pembuatan MCK 2 unit Renovasi Bangunan Posyandu 1 Unit Kegiatan Non Fisik antara lain : Sosialisasi Administrasi Kependudukan Sosialisasi Perempuan Rawan Ekonomi Sosialisasi Lingkungan Hidup Sosialisasi Isbath Nikah Kegiatan yang lainnya adalah pemberian bantuan kepada masyarakat diantaranya : 10 buah Mesin Jahit, 50 buah pasta machine, 30 stel pakaian senam PAUD dan 30 stel pakaian senam lansia.
d. 3.
Rapat Koordinasi untuk Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan oleh setiap OPD
Pembinaan Kelompok PEKKA dan PRIMA PEKKA Sampai dengan akhir Desember 2010 kelompok PEKKA yang dibentuk ada sebanyak 23 kelompok yang berada di Kecamatan Telagasari di Desa Pasir Talaga, Kalibuaya dan Talagasari. Dalam rangka pengembangan PEKKA dilakukan Pelatihan Keterampilan Cara Penetasan Telur dan bantuan alat penetas telur sebanyak 5 unit, 1000 butir telur itik selain itu juga diberikan bantuan untuk usaha berupa 3 unit mesin jahit/border dan 20 meter kain. PRIMA Sampai dengan akhir Desember 2010 di Kabupaten Karawang tercatat ada 6 kelompok PRIMA yang beradai Kecamatan Tempuran berlokasi di Desa Lemah Duhur, Lemah Karya dan Pancakarya. Kegiatan yang dilakukan adalah Pelatihan ternak itik kepada 80 anggota kelompok PRIMA dan diberikan bantuan stimulant 10 unit alat penetas telur dan telur sebanyak 3000 butir
4.
Pelaksanaan Kegiatan Gerakan Sayang Ibu (GSI) Dalam rangka menurunkan tingkat Kematian Ibu khususnya Ibu Hamil upaya yang dilakukan adalah melalui Pembinaan di Posyandu, fokus kegiatan GSI Tingkat Kabupaten diarahkan di Kecamatan Tirtamulya dengan lokasi Posyandu di Desa Parakan dan Posyandu Desa Parakan dijadikan percontohan Posyandu terbaik yang akan mewakili Kabupaten Karawang.
5.
Pembinaan Komite Pendidikan Masyarakat Desa (KPMD) Dalam rangka meningkatkan derajat hidup khususnya bagi kaum perempuan, dalam hal ini bidang perempuan telah bekerja sama denga LSM membentuk 18 kelompok KPMD di daerah Pantai yaitu di Kecamatan Pedes dan Cilebar. Kegiatan ini diarahkan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam upaya pencegahan trafficking dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan
6.
RAD Traffiking dan KDRT Dalam upaya pencegahan Traffiking Perempuan dan Anak di Kabupaten Karawang pada tahun 2010 adalah melakukan : Sosialisasi Trafficking di 10 Sekolah-sekolah (SLTA) , Pembentukan Gugus Tugas TPPO Tingkat kabupaten, Pembentukan P2TP2A tingkat kabupaten dan Pembuatan Dasar Hukum Kelembagaan Operasional Trafficking, Sosialisasi Kebijakan Pemberdayaan Perempuan tentang KDRT, Undang-undang No. 21 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga kepada LSM/LSOM dan KA. UPT KB
7.
Kota Layak Anak (KLA) Dalam upaya untuk perlindungan anak di Kabupaten Karawang telah digagas sejak tahun 2008 dengan Istilah KAKARA ( Kabupaten Karawang Ramah Anak ) Program ini pada tahun 2010 telah dilakukan Pertemuan dengan Dinas/Lembaga terkait dalam rangka pembentukan Satuan Tugas Kota Layak Anak dan disepakati Kecamatan Karawang Barat terpilih sebagai wilayah/daerah percontohan Kota Layak Anak atau di Karawang di sebut dengan KAKARA (KOTA KARAWANG RAMAH ANAK)
C. PROGRAM PENDUKUNG ADVOKASI dan KIE Perkembangan program keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan di Kabupaten Karawang tentunya tidak lepas dari kegiatan-kegiatan dengan pola pendekatan sasaran program yaitu para pemegang kebijakan, pengelola program sampai pada akhirnya adalah sasaran langsung yaitu masyarakat. Upaya untuk terus meningkatkan dan mengembangkan sikap, perilaku, budaya dan nilai advokasi dan KIE dalam
10 | P a g e
menjamin kelangsungan dan keberhasilan Program KB dan Pemberdayaan Perempuan dilakukan kegiatankegiatan sebagai berikut : 1.
Kegiatan Pembinaan Lini lapangan a. Pembinaan PLKB dan TPD (8 Kali/tahun) Kegiatan-kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka : Memotivasi para PLKB dan TPD dalam memahami tugas dan fungsinya serta tetap berprinsip pada 5 perangkat kerja ( pakaian seragam, visum, kendaraan, rencana kerja dan KIE Kit ) dan 10 langkah PLKB. Pembekalan mengenai teknik-teknik KIE dan Advokasi sehingga dalam melaksanakan tugasnya diharapkan mampu memberikan keyakinan pada sasaran KB dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan poktan. Hasil yang diharapkan : Mulai tumbuh kembali semangat kerja dilapangan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Mengerti tentang KIE dan Advokasi terutama teknik-teknik Advokasi para PLKB mulai memahami.
2.
b.
Pertemuan LSM/LSOM (8 Kali/tahun) Kegiatan ini dilakukan sebanyak 8 kali pada tahun 2010. Disadari keberadaan LSM/LSOM dalam kegiatan KB sangatlah penting dan strategis. Melalui mereka, penerangan program KB dapat menjangkau lebih luas lagi. Program KB dibahas dan dibicarakan baik di organisasi Fatayat NU, Forum Akademisi, yayasan-yayasan dan juga organisasi bisnis semisal Radio dan TV dan yang lainnya. Namun demikian, kita perlu mengawali materi (KB), sehingga pembahasan dan penerangan yang mereka lakukan tidaklah menyimpang dari Visi dan Misi Program KB. Untuk itu maka perlu adanya pertemuan untuk menyamakan pikiran. Hasil yang diharapkan : Semakin meningkatnya peran jejaring kerja dalam kegiatan KIE, Sosialisasi dan Advokasi Program KB dan PP.
c.
Lomba Cerdas Cermat Kegiatan ini bekerjasama dengan BKKBN Provinsi Jawa Barat. Lomba Cerdas Cermat adalah salah satu alat ukur sejauhmana pengetahuan yang telah kita berikan kepada jajaran petugas lapangan KB terserap. Lomba LCC di tingkat kabupaten diikuti oleh sebanyak 30 kelompok terbaik tingkat kecamatan setiap kecamatan mengirimkan 1 kelompok, dari hasil lomba LCC tingkat kabupaten dihasilkan juara-juara sebagai berikut : Juara I Kecamatan Purwasari Juara II Kecamatan Pakisjaya Juara III Kecamatan Pangkalan
d.
Memberangkatkan Pengelola KB terbaik Kegiatan ini bekerjasama dengan BKKBN Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini diberikan kepada Pengelola KB terbaik dengan memberikan sebuah bentuk apresiasi, sebagai berikut : 1) PLKB dan Pos KB Desa : Wisata Karya ke Bali 2) UPT KB : Wisata Karya ke Thailand 3) Motivator MO : Umroh
Kegiatan Pembinaan Institusi KB a. Pertemuan Toma dan Toga Tingkat Kabupaten (8 kali/tahun) Pertemuan Toma dan Toga dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan politis dan dukungan operasional dari Toma dan Toga terhadap Program KB dan PP di Kabupaten Karawang. Hasil yang Diharapkan : Adanya dukungan dari Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat terhadap Program KB dan PP serta adanya partisipasi sukarela dari mereka dalam menyebarkan program KB dan PP. Tersampaikannya gambaran Program KB dan PP secara utuh, jelas dan jujur kepada para Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat yang tersebar di 30 Kecamatan. b.
Pertemuan Toma dan Toga Tingkat Kecamatan (2 kali/tahun) Tidak jauh berbeda dengan kegiatan pertemuan Toma dan Toga Tingkat Kabupaten. Kegiatan ini untuk meningkatkan dukungan politis da dukungan operasional dari Toma dan Toga terhadap Program KB dan PP di Kabupaten Karawang. Hasil yang Diharapkan : Adanya dukungan dari Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat terhadap Program KB dan PP serta adanya partisipasi sukarela dari mereka dalam menyebarkan program KB dan PP.
11 | P a g e
3.
Tersampaikannya gambaran Program KB dan PP secara utuh, jelas dan jujur kepada para Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat yang tersebar di 30 Kecamatan.
c.
Pembinaan Koordinator PPKBD Tingkat Kabupaten (11 kali/tahun) Kegiatan Pembinaan dimaksudkan untuk menciptakan jejaring kerja dalam kegiatan KIE, Sosialisasi dan Advokasi Program KB dan PP di Lini Lapangan. Hasil yang Diharapkan : Adanya komitmen yang kuat di Lini Lapangan dalam kegiatan KIE, Sosialisasi dan Advokasi Program KB dan PP. Tersampaikannya materi teknik KIE dan Konseling serta Strategi Advokasi kepada para Koordinator Pos KB Desa.
d.
Pertemuan Ketua PPKBD Tingkat Kecamatan (6 kali/tahun) Kegiatan Pembinaan Tingkat Kecamatan tidak jauh berbeda dengan Pembinaan Tingkat Kabupaten dimaksudkan untuk menciptakan jejaring kerja dalam kegiatan KIE, Sosialisasi dan Advokasi Program KB dan PP di Lini Lapangan. Hasil yang Diharapkan : Adanya komitmen yang kuat di Lini Lapangan dalam kegiatan KIE, Sosialisasi dan Advokasi Program KB dan PP. Tersampaikannya materi teknik KIE dan Konseling serta Strategi Advokasi kepada para Koordinator Pos KB Desa.
Kegiatan Pelayanan Penerangan KB a. Penerangan melalui MUPEN KB ( 44 gerak/tahun ). b. Pengadaan/pembuatan umbul-umbul sebanyak 30 buah. c. Cetak Poster sebanyak 750 lembar. d. Cetak Leaflet sebanyak 500 lembar. e. Penerangan KB melalui seni keatif berupa paduan suara “Padra Kencana” Karawang. f. Mengikuti Harganas Tingkat Provinsi di Bekasi.
PENYEDIAAN DATA DAN INFORMASI Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Program KB merupakan upaya optimalisasi dalam penyediaan data dan informasi yang dapat dijadikan suatu acuan dalam proses pengambilan kebijakan dan keputusan, untuk itu dalam penyediaan data dan informasi program KB dituntut agar dapat menyajikan data yang akurat, cepat, tepat dan terkini serta disajikan baik melalui media cetak maupun media eletronik yang berbasis teknologi informasi sebagai bahan pengendalian, evaluasi, pengambilan keputusan, penentuan kebijakan dan perencanaan program KB. Upaya yang telah dilakukan untuk kepentingan diatas pada tahun 2010 telah dilakukan kegiatan sebagai berikut : 1. Pengembangan Pencatatan dan Pelaporan. a. Refreshing Tatacara Pembuatan Pencatatan dan Pelaporan Pengendalian Lapangan Program KB bagi Tenaga Penggerak Desa (TPD). b. Pelatihan Tatacara Pembuatan Pencatatan dan Pelaporan Hasil pelayanan KB di Klinik KB bagi Petugas Klinik KB. c. Pelatihan entry data Mutasi Data Keluarga (MDK). 2.
Informasi Program KB Untuk memberikan informasi tentang Hasil kegiatan dan Data program KB dan Pemberdayaan Perempuan setiap bulan di buat buku yang merupakan resume hasil kegiatan dari tingkat kecamatan yaitu Buku Umpan Balik Program KB dan Pemberdayaan Perempuan sebagai bahan evaluasi pencapaian program setiap bulan.
12 | P a g e
SUCCES STORY PROGRAM KB DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN TAHUN 2010 1. 2. 3. 4. 5.
Petugas Lapangan KB terbaik I Tingkat Provinsi Jawa Barat : Atas Nama Dra. Ela Nurela PKB Kec. Karawang Barat Juara III Pengelola UPPKS Tingkat Provinsi Jawa Barat : Atas Nama Rosmala - UPPKS Madya Kecamatan Jayakerta Juara I Gelar Dagang UPPKS Tingkat Provinsi Jawa Barat Juara Harapan III KLP. BLK Tingkat Provinsi Jawa Barat : Klp. BLK Lestari – Kecamatan Teluk Jambe Barat Juara III Desa P2WKSS Tingkat Propinsi Jawa Barat : Desa Sarijaya – Kecamatan Majalaya
13 | P a g e