RENCANA PENGELOLAAN PESISIR (Integrated Coastal Management-ICM)
DESA LEMBAR
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
Kata Pengantar Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat-Nya
penyusuanan
Inventory
Sumberdaya
Pesisir
Berbasis
Masyarakat Program CCDP-IFAD Kabupaten Lombok Barat dalam bentuk Profil Desa Tahun 2016 ini dapat terselesaikan. Buku ini merupakan profil dan data base yang menggambarkan tentang rona wilayah pesisir, isu – isu pengelolaan serta rencana pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu yang berada dalam kawasan administrasi Desa Lembar Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat. Kami sadar bahwa profil ini masih jauh dari sempurna baik dari sisi materi maupun sistimatika penyusunannya oleh karena itu saran dan kritik
dari
berbagai
pihak
sangat
dibutuhkan
dalam
rangka
menyempurnakan buku profil ini pada penyusuanan di masa – masa mendatang. Akhir kata semoga profil Desa Lembar ini dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat. Lembar, Oktober 2016 Kepala Desa Lembar
Sainah
DESA LEMBAR
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
Daftar Isi Kata Pengantar ............................................................................... Daftar Isi ........................................................................................
ii iii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................. I-1 1.1. Latar Belakang ........................................................... I-1 1.2. Tujuan ....................................................................... I-3 1.3. Ruang Lingkup........................................................... 1-3 1.4. Proses penyusuanan .................................................. I-4 BAB II. RONA WILAYAH PESISIR ................................................. 2.1. Sejarah ...................................................................... 2.2. Geografis dan Pemerintahan ...................................... 2.3. Demografi .................................................................. 2.4. Agama dan Etnis ........................................................ 2.5. Pendidikan ................................................................. 2.6. Mata Pencaharian ...................................................... 2.7. Pendapatan ................................................................ 2.8. Kesehatan .................................................................. 2.9. Air Bersih dan Sanitasi Lingkungan ........................... 2.10.Kondisi Lingkungan ................................................... 2.11.Perumahan ................................................................ 2.12.Penggunaan Lahan .................................................... 2.13.Perekonomian ............................................................ 2.14.Kelembagaan ............................................................. 2.15. Penerangan, Perhubungan dan Komunikasi.............. 2.16.Pemanfaatan Laut...................................................... 2.17.Potensi Sumberdaya Pesisir .......................................
II-1 II-1 II-2 II-3 II-3 II-3 II-4 II-4 II-4 II-4 II-5 II-5 II-5 II-5 II-6 II-6 II-7 II-7
BAB III. ISU – ISU PENGELOLAAN ................................................ III-1 BAB IV. RENCANA PENGELOLAAN BERBASIS DESA ................... IV-1 4.1. Matrik Rencana Aksi Pengelolaan Wilayah Pesisir ...... IV-1 4.2. Matrik Rencana Monitoring dan Evaluasi (MONEV) .... IV-9
DESA LEMBAR
1
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil adalah wilayah yang berpotensi
untuk
dijadikan
andalan
sebagai
modal utama
dalam
membangun suatu daerah. Walaupun mempunyai potensi yang besar, wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil harus dikelola secara benar agar potensi tersebut dapat dimanfaatkan. Selama ini, sebagian besar potensi tersebut masih belum dimanfaatkan dan dikelola secara optimal, sehingga masih belum bisa meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir secara maksimal. Untuk mengelola wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil, Pemerintah telah menerbitkan suatu payung hukum yang mengatur tata cara pengelolaan wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil melalui UndangUndang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil jo UU No. 1 Tahun 2014 dimana secara garis besar terdiri dari tiga bagian yaitu perencanaan, pengelolaan, serta pengawasan dan
pengendalian.
Perencanaan
dilakukan
melalui
pendekatan
pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil terpadu (integrated coastal management) yang mengintegrasikan berbagai perencanaan yang disusun oleh sektor dan daerah sehingga terjadi keharmonisan dan saling penguatan pemanfaatannya. Dalam pengelolaan sumberdaya pesisir hendaknya dilakukan secara terpadu dan menyertakan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat yang berada dikawasan pesisir. Sumberdaya alam, sumberdaya manusia, sumberdaya buatan, prasarana dan sarana desa kawasan pesisir merupakan
obyek
dari
pemberdayaan
sebagai
bagian
dari
upaya
pengelolaan.
DESA LEMBAR
1
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
Keberhasilan pengelolaan sumberdaya pesisir tidak terlepas dari upaya empowering masyarakat nelayan yang relatif masih miskin. Pendekatan praktis dalam upaya pengelolaan lingkungan kawasan pesisir perlu
menitik
sentralkan
pada
unsur
masyarakat
yaitu
melalui
pendekatan eko-efisien yang memadukan konsep ekonomi dan ekologi melalui pemberdayaan masyarakat, dan hal ini akan mempunyai arti besar dalam upaya perlindungan ekosistem kawasan pesisir. Bertambahnya penduduk yang berdomisili di kawasan pesisir menyebabkan meningkatnya eksplorasi terhadap sumberdaya pesisir, selain juga over-fishing yang terjadi karena pemanfaatan secara berlebih terhadap sumberdaya perikanan tanpa memperhatikan jumlah yang tersedia,
sehingga
sumberdaya
perikanan
menjadi
berkurang
dan
mengganggu keseimbangan ekologis kawasan pesisir. Permasalahan wilayah pesisir Desa Lembar meliputi isu pencemaran, kerusakan lingkungan, dan sosial ekonomi. Isu ini memerlukan upaya pengelolaan secara terpadu apabila hal ini tidak dilakukan maka akan berakibat pada meningkatnya degradasi lingkungan yang pada akhirnya akan menurunkan produktifitas pengelolaan wilayah pesisir Desa Lembar sebagai penyokong bagi peningkatan pendapatan masyarakat. Penyusunan Rencana Pengelolaan wilayah pesisir Desa Lembar Kecamatan
Lembar
Kabupaten
Lombok
Barat
merupakan
upaya
mengarahkan pemanfaatan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil secara terpadu dan berkelanjutan dengan mempertimbangkan: (1) keserasian,
keselarasan,
dan
keseimbangan
dengan
daya
dukung
ekosistem, fungsi pemanfaatan dan fungsi perlindungan, dimensi ruang dan waktu, dimensi teknologi dan sosial budaya; (2) keterpaduan pemanfaatan berbagai jenis sumber daya, fungsi, estetika lingkungan, dan kualitas lahan
pesisir; dan (3) kewajiban untuk mengalokasikan
ruang dan akses masyarakat dalam pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang mempunyai fungsi sosial dan ekonomi.
DESA LEMBAR
2
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
1.2. Tujuan Kegiatan penyusunan dokumen profil perencanaan pengelolaan desa pesisir dan Pulau-pulau Kecil berbasis masyarakat dimaksudkan sebagai pedoman pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah pesisir dan pengelolaan SDA Pesisir berkelanjutan di Desa Lembar yang terintegrasi, serasi, selaras dan seimbang dengan rencana pembangunan daerah Kabupaten Lombok Barat pada 5 (lima) tahun ke depan. Sedangkan tujuannya adalah sebai berikut : 1. Mengidentifikasi potensi dan permasalahan sumberdaya alam wilayah pesisir Desa Lembar; 2. Mengoptimasikan dan mengharmonisasi pemanfaatan sumber daya alam sesuai daya dukung; 3. Menginisiasi proses penyusunan draft rencana regulasi pengelolaan sumberdaya pesisir berbasis masyarakat; 4. Mengintegrasikan dan menyelaraskan perencanaan pembangunan masyarakat pesisir berbasis desa sasaran CCDP IFAD dengan dokumen perencanaan pembangunan desa hasil musrenbangdes; 5. Menyusun profil sumberdaya alam pesisir beserta infrastruktur social dalam bentuk peta spasial; 1.3 Ruang Lingkup Kegiatan Pelaksanaan kegiatan penyusunan dokumen profil perencanaan pengelolaan desa pesisir dan Pulau-pulau Kecil berbasis masyarakat diharapkan dapat menggambarkan secara deskriptif kondisi kawasan Pesisir Desa Lembar yang meliputi, beberapa komponen atau parameter sebagai berikut : 1) Dokumen dan Peta sumberdaya Pesisir terdiri dari kondisi dan sebaran sumberdaya pesisir dan lautan lainnya. 2) Dokumen dan Peta infrastruktur CCDP dan infrastruktur social public lainya pada lokasi CCDP dan desa calon lokasi lainnya. 3) Dokumen dan Pta Land Use terdiri dari; pemukiman, hutan lindung, semak dan land use lainnya.
DESA LEMBAR
3
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
4) Dokumen dan peta sea use terdiri dari kawasan konservasi, fishing ground dan sea use lainnya. 5) Menyusun rencana induk pengelolaan di wilayah pesisir Desa Lembar yang berisi : isu strategis dan strategi pengembangan wilayah pesisir dan laut, rencana struktur ruan wilayah pesisir dan laut, rencana pengembangan
pusat-pusat
kegiatan
wilayah
pesisir
dan
laut,
rencana infrastruktur wilayah, rencana pola pemanfaatan ruang pesisir dan laut, rencana kawasan-kawasan prioritas yang layak usaha sektor unggulan yang dapat dikembangkan. Di samping itu, juga memfasilitasi penyusunan peraturan desa tentang pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir berbasis masyarakat. 6) Menghimpun
data
statistika
meliputi;
data
penduduk
desa
(laki/Perempuan), jumlah nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasaran hasil-hasil perikanan, jumlah peralatan tangkap, mata pencaharian utama, tingkat pendidikan dan sebaran dan jumlah kelompok CCDP Kabupaten Lombok Barat 1.4 Proses Penyusuanan Proses penyusunan rencana pengelolaan wilayah pesisir terpadu Desa Lembar terdiri dari 6 tahapan yaitu : 1. Tahapan Persiapan.
Administrasi
Pembentukan tim perencana
Penyusunan rencana kerja
Personil, fasilitas dan pembiayaan
2. Tahapan identifikasi isu pengelolaan :
Mengidentifikasi stakeholder utama dan kepentingannya
Menilik potensi dan kondisi sumberdaya dan lingkungan pesisir
Mengkaji isu-isu pesisir dan kelembagaan serta implikasinya melalui FGD
DESA LEMBAR
4
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
Mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antara kegiatan manusia, proses alamiah dan kerusakan sumberdaya pesisir
Memilih isu - isu penting yang akan menjadi fokus utama pengelolaan
Merumuskan arahan pengelolaan pesisir
3. Tahapan Perencanaan Program
Melaksanakan penelitian ilmiah terhadap berbagai isu yang dipilih pada langkah pertama
Mendokumentasikan kondisi awal wilayah pesisir yang akan dikelola
Menyusun rencana pengelolaan dan kerangka kerja kelembagaan yang akan melaksanakan program
Mempersiapkan SDM dan kelembagaan pelaksanaan program
Menguji strategi pelaksanaan program dalam skala kecil
4. Tahapan Adopsi Program dan Pendanaan
Mendapatkan persetujuan pemerintah terhadap suatu perencanaan dan proses penyusunan kebijakan
Memperoleh
pengesahan
resmi
terhadap
kebijakan
ataupun
rencana yang disusun
Memperoleh
pendanaan
yang
dibutuhkan
bagi
implementasi
program 5. Tahapan Pelaksanaan Program
Pelaksanaan mekanisme koordinasi antar lembaga dan prosedurprosedur resolusi konflik
Penguatan kapasitas pengelolaan program
Membangkitkan,
mendorong
atau
meningkatkan
partisipasi
kelompok stakeholder utama
Melaksanakan
program
pendidikan
dan
penyadaran
bagi
masyarakat (umum) dan stakeholder
Menjaga agar prioritas program tetap berada dalam agenda publik
DESA LEMBAR
5
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
Memantau kinerja program dan kecenderungan yang terjadi pada lingkungan sosial.
6. Tahapan Monitoring dan Evaluasi Melakukan monitoring dan evaluasi program sebagai pembelajaran untuk program pengelolaan berikutnya: Dampak program secara ekologis, sosial dan ekonomi Proses pelaksanaan program Desain program Pengembangan program Secara ringkas proses penyusunan rencana pengelolaan wilayah pesisir terpadu
DESA LEMBAR
6
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
BAB 2 RONA WILAYAH PESISIR
2.1. Sejarah Nama
Lembar
berasal
dari
bahasa
setempat (Sasak) dari kata Pelembaran atau Pelembah yang dalam Bahasa Indonesia berarti alat pikul. Konon pada jaman dahulu terjadi perdebatan antara dua pedagang berasal dari dua gubuk (Dusun) yang berbeda, dimana kedua pedagang tersebut tidak sepaham dengan pengertian kata antara pelembah dan pelembaran. Perdebatan itu begitu keras dan panjang, banyak
orang
menyaksikan
perdebatan.
Tetapi
orang
lain
yang
menyaksikan dan mendengar perbedaan tersebut tidak dapat mendengar dengan jelas apa yang sedang diperdebatkan. Kata-kata samar yang terdengar oleh orang lain hanyalah kata lembar. Sejak itulah muncul kata Lembar. Tempat perdebatan kedua pedagang itu akhirnya dikenal dengan nama LEMBAR sehingga tempat tersebut merupakan cikal bakal Desa Lembar. Desa Lembar merupakan salah satu desa dari 10 desa yang ada di wilayah Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat. Sebelumnya Desa Lembar merupakan bagian dari Desa Jembatan Kembar. Proses pembentukan Desa Lembar diawali dengan usulan pemekaran desa dari para tokoh dan masyarakat, kemudian Kepala Desa Jembatan Kembar menyetujui usulan pemekaran desa dan terbentuklah nama desa pemekaran menjadi Desa Persiapan Lembar pada tanggal 10 April 1995
DESA LEMBAR
1
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
berdasarkan surat keputusan Bupati Lombok Barat dan menunjuk L. Sajim Sastrawan, BA sebagai Kepala Desa Persiapan Lembar. Pada tanggal 1 April 1977 terbentuklah Desa Lembar secara definitif dengan surat Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat No. 143 tahun 1996. Setelah itu, dilakukan pemilihan Kepala Desa untuk pertama kalinya secara langsung oleh masyarakat Lembar pada tanggal 29 Oktober 1997 dan terpilih Jamrun Muhammad Nur sebagai Kepala Desa Lembar Pertama. Pilkades kedua pada tanggal 20 Oktober 2006 dan terpilih Drs Lalu Wiratakariadi. Pilkades ketiga pada tanggal 22 Oktober 2016 dan terpilih Sainah yang hingga saat ini masih menjabat sebagai Kepala Desa Lembar. 2.2. Geografi dan Pemerintahan Secara geografi, Desa Lembar terletak pada koordinat 8o40’ 36,86” 08038’ 30,41” LS dan 1160 4’ 9.46” - 1160 4’ 24.23” BT dengan luas wilayah sekitar 571 ha (5,71 km2). Adapun batas wilayah administrasi sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Gerung
Sebelah Selatan: Desa Lembar Selatan
Sebelah Timur : Desa Lembar Selatan, Desa Jembatan Kembar, Kecamatan Gerung
Sebelah Barat : Selat Lombok Jarak Desa Lembar dari Ibukota Kecamatan
Lembar sekitar 3 Km dan jarak dari Ibukota Kabupaten Lombok Barat sekitar 5 Km. Jalanjalan penghubung sebagian besar merupakan jalan aspal. Dilihat dari keadaan administrasi, pemerintahan Desa Lembar terbagi atas 7 (tujuh) wilayah Dusun, yaitu Dusun Bakong Dasan, Dusun Dasan Jaya, Dusun Petak, Dusun Buncit, Dusun Kuranji, Dusun Kebon Bongor, dan Dusun Lendang Jae, dengan jumlah RT sebanyak 23 RT. Tingkat perkembangan desa termasuk Desa Swasembada.
DESA LEMBAR
2
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
2.3. Demografi Jumlah Penduduk Desa Lembar pada tahun 2014 sebanyak 4.521 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 2.239 orang dan perempuan 2.282 orang. Jumlah sedangan
kepala
keluarga
rata-rata
sebanyak
anggota
2.113
berjumlah
KK, 3
anggota/KK dan kepadatan penduduk sebanyak 566 orang per km2. 2.4. Agama dan Etnis Sebagian besar penduduk (90,55%) Desa Lembar memeluk agama Islam dan sisanya 9,45 % beragama Hindu. Sarana peribadatan yang ada di Desa Lembar berupa Masjid sebanyak 6 (enam) buah, Musholla sebanyak 5 (lima) buah, dan Pura sebanyak 6 (enam) buah. Etnis yang ada sebagian besar adalah suku Sasak. 2.5. Pendidikan Tingkat pendidikan penduduk di desa ini adalah tidak lulus SD sebanyak 20.5%, lulus SD sebanyak 24.5%, lulus SLTP sebanyak 35 %, lulus SLTA sebanyak 16.5%, dan sisanya 3,5% lulus Perguruan Tinggi. Sarana pendidikan yang ada di desa ini adalah Taman Kanak-Kanak (TK) sebanyak 2 (dua) buah, Sekolah Dasar (SD) Negeri sebanyak 3 (tiga) buah, Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 2 (dua) buah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 1 (satu) buah, Madrasah Tsanawiyah sebanyak 1 (satu) buah, Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 1 (satu) buah, Madrasah Aliyah sebanyak 1 (satu) buah, dan Madrasah Diniyah sebanyak 1 (satu) buah.
DESA LEMBAR
3
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
2.6. Mata Pencaharian Matapencaharian penduduk Desa Lembar terdiri
dari
petani
sebanyak
35%,
nelayan,
karyawan, pedagang dan PNS sebanyak 30%, dan 15% bermata pencaharian tidak tetap. 2.7. Pendapatan Pendapatan rata-rata penduduk di Desa Lembar per anggota keluarga
per
/kapita/tahun.
bulan
sebesar
Tingkat
Rp.
200.000
Kesejahteraan
atau
masyarakat
Rp.
2.400.000,-
terbagi
menjadi
Keluarga Prasejahtera sebanyak 851 KK (44,79 %), Keluarga Sejahtera I sebanyak 620 KK (32,63 %), Keluarga Sejahtera II sebanyak 361 KK (19,00 %), dan 68 KK (3,58 %) Keluarga Sejahtera III. Sedangkan jumlah fakir miskin sebanyak 170 KK atau 8,95 % (BPS, Kecamatan Lembar Dalam Angka 2015). 2.8. Kesehatan Sarana/prasarana yang
ada
di
desa
pelayanan ini
adalah
kesehatan Puskesmas
Pembantu sebanyak 1 (satu) buah, Poskesdes sebanyak 1 (satu) buah, Polindes sebanyak 1 (satu) buah, dan Posyandu sebanyak 2 (dua) buah. Sedangkan tenaga kesehatan yang ada yaitu Bidan sebanyak 1 (satu) orang dan 35 orang kader Posyandu. 2.9. Air Bersih dan Sanitasi Lingkungan Sumber pengadaan air bersih bagi penduduk berasal dari PAM dengan jumlah pengguna sebanyak 137 KK (7,80 %) dan sebagian besar mendapatkan dari sumur gali dan pompa yang digunakan oleh penduduk untuk kebutuhan minum, masak dan MCK. Kebiasaan penduduk Buang Air Besar (BAB) sebagian besar sudah menggunakan jamban keluarga
DESA LEMBAR
4
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
(WC). Pembuangan sampah rumah tangga dilakukan dengan cara membakar dan meletakkan di lubang tanah. 2.10. Kondisi Lingkungan Secara hidrologis, Desa Lembar memiliki sumber
daya
Sungai
yang
membelah
Desa
Lembardan beberpa tambak disisi sungai.Wilayah desa ini sebagian terletak diantara sungai dan Laut.Sedangkan
ekosistem
pesisir
yang
ada
berupa mangrove (bakau) dengan luasan yang kecil karena daerah pesisir desa ini didominasi oleh tambak. Garis pantai pada kelurahan ini sepanjang 4,46 km. 2.11. Perumahan Rumah yang tidak layak huni di desa ini pada tahun 2013 sebanyak 173 rumah (BPS, Kecamatan Lembar Dalam Angka 2015). 2.12. Penggunaan Lahan Penggunaan lahan di Desa Lembar, antara lain untuk areal pertanian (sawah) seluas 155 ha (27,15 %), tanah kering seluas 276 ha (48,34 %), pekarangan seluas 100 ha (17,51 %), dan 40 ha
(7,00
%)
untuk
lahan
lainnya
(BPS,
Kecamatan Lembar Dalam Angka 2015). 2.13. Perekonomian Perekonomian Desa Lembar didukung oleh sektor pertanian (hasil utama
adalah
padi),
perikanan
(usaha
penangkapan
ikan),
dan
perdagangan yang berada di sekitar Pelabuhan Lembar. Selain itu, juga terdapat industri kerajinan rumah tangga sebanyak 18 unit dan industri sedang sebanyak 155 unit (BPS, Kecamatan Lembar Dalam Angka 2015).
DESA LEMBAR
5
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
Sarana perdagangan yang ada yaitu Kios sebanyak 59 buah. Di desa ini masih belum tersedia pasar dan bank, tapi ada sebuah koperasi yaitu Koperasi Unit Desa (KUD) dan Pegadaian. 2.14. Kelembagaan Lembaga
yang
ada
selain
Pemerintah
Desa
adalah
Badan
Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Kelompok Tani (3 kelompok), Karang Taruna, PKK dan Lembaga Adat. Sedangkan kelompok nelayan atau perikana sebanyak 11 kelompok yang merupakan bentukan dari program CCDP-IFAD melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Barat dengan rincian sebagai berikut : No.
Nama kelompok
Jenis Usaha
1.
Pade Angen
Penangkapan
2.
Putra Loloan
Penangkapan
3.
Merta Sari
Penangkapan
4.
Sandik Makmur
Penangkapan
5.
Kapitan
Penangkapan
6.
Kapitan sani
Penangkapan
7.
Muara Baru
Budidaya
8.
Beriuk Maju
Budidaya
9.
Pade Molah
Budidaya
10.
Muara Sejahtera
PSD
11.
Sinergi
Pos Informasi + Infrastruktur
2.15. Penerangan, Perhubungan dan Komunikasi Sarana penerangan penduduk desa ini pada tahun 2013 (BPS, Kecamatan Lembar Dalam Angka 2015) menggunakan listrik yang berasal dari PLN dengan jumlah pengguna sebanyak 69,7 %. Jumlah kendaraan bermotor yang ada di desa ini yaitu kendaraan roda 2 (sepeda motor) sebanyak 378 buah dan kendaraan roda-4 sebanyak 32 buah (berbagai jenis). Sedangkan kendaraan yang tidak
DESA LEMBAR
6
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
bermotor berupa gerobak sebanyak 28 buah, cidomo sebanyak 122 buah, dan sepedasebanyak 414 buah. Sedangkan sarana transportasi laut yang ada di desa ini menggunakan perahu bermotor sebanyak 28 buah. Prasarana jalan di desa ini berupa jalan aspal sepanjang 18 km dan jalan tanah sepanjang 3 km (jalan negara, jalan propinsi, jalan kabupaten, dan jalan desa). Media
elektronik
yang
ada
berupa
televisi
jumlahnya 1.275 buah dan radio sebanyak 721 buah. Sarana komunikasi yang digunakan masyarakat berupa pesawat telepon sebanyak 34 buah. Selain itu, juga terdapa Kantor Pos Pembantu sebanyak 1 (satu) buah. 2.16. Pemanfaatan Laut Perairan transportasi
laut dan
digunakan daerah
untuk
penangkapan
jalur ikan
sedangkan untuk kegiatan pariwisata masih belum dikenal. 2.17. Potensi Sumberdaya Pesisir Desa Lembar memiliki potensi sumberdaya alam di sector kelautan dan perikanan seperti terumbu karang, wisata pantai serta potensi penangkapan ikan maupun pengolahan hasil laut. Pariwisata Desa Lembar memiliki potensi pariwisata pantai yang disebut dengan
Pantai Blendong Jahe,
dimana pantai ini sangat landai dan lebar dengan pasir kwarsa kelabu serta keindahan pantai ini didukung oleh panorama laut dan lingkungan sekitarnya yang dipenuhi oleh pohon kelapa. Namun, pantai ini masih sepi dan tidak banyak aktivitas manusia dikarenakan akses jalan masuk kepantai ini masih belum ada serta belum dikenalnya pantai ini dikarenakan kurangnya promosi.
DESA LEMBAR
7
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
Vegetasi Pantai Vegetasi pantai berpasir adalah tutupan vegetasi
yang tumbuh dan
berkembang di
pantai berpasir di atas garis pasang tertinggi di wilayah tropika. Vegetasi pantai yang ada di Desa Lembar beragam mulai dari pandan pantai, pohon asem, pohon waru, pohon kelapa, kangkung darat, jamplung. Mangrove Struktur komunitas mangrove di Desa Lembar dilihat dari jenisnya lebih banyak dari jenis R. mucronata,
Sonneratia
alba,
R.
mucronata,
Rhizophora apiculata walapun kepadatan/tutupan dan kerapatan sangat kecil akibat alih fungsi lahan menjadi tambak serta penebangan sebagai bahan bangunan mupun kayu bakar Terumbu Karang Formasi
terumbu
karang
di
kawasan
ini
seluruhnya merupakan terumbu perairan dalam yang dikenal oleh masyarakat dengan sebutan taked,
dimana
terumbu
karang
tumbuh
dan
berkembang dengan komposisi lifeform di loasi ini didominasi oleh hamparan Acropora. Namun demikian, tingkat tutupan karang mati di lokasi ini relatif tinggi bila dilihat dari bentuknya lebih disebabkan oleh kegiatan destructive fishing. Penangkapan Selain pariwisata potensi
perikanan
Desa Lembar juga
memiliki
tangkap yang tidak terlalu
banyak namun bervariasi yakni mulai dari ikan demersal sampai ikan pelagis hal ini bisa terlihat dari hasil tangkapan ikan dari nelayan yang ada di wilayah pesisir Desa Lembar. Berdasarkan hasil FGD dengan masyarakat
DESA LEMBAR
8
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
pesisir Desa Lembar untuk potensi ikan serta kondisi tangkapan hampir sebagian besar dalam 1 (satu) tahun ikan yang tertangkap bervariasi. Adapun kondisi serta potensi perikanan tangkap di Desa Lembar dapat dilihat kalender musim penangkapan ikan. Biota
Bulan Jan Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Udang Layur Kepiting Banyar
++ ++ ++ +
+ + +
+ + +
+ +
+ -
+ -
+ -
+ + + -
+ -
+ -
+ ++ ++ ++
+ + ++ +
+
+
Keterangan : + = Kondisi musim biota laut sedang sedikit ++ = Kondisi musim biota laut cukup banyak -
=
Kondisi musim biota laut tidak ada sama sekali
DESA LEMBAR
9
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
BAB 3 ISU – ISU PENGELOLAAN Pengembangan ekonomi di wilayah pesisir masih dihadapkan pada persoalan pokok bahwa sebagian besar masyarakat pesisir di Kabupaten Lombok Barat masih terlilit kemiskinan. Sehingga kondisi ini turut berpengaruh terhadap pola pikir dan tindakan yang bersifat pemenuhan ekonomi jangka pendek dan menjadi salah satu faktor penyebab kerusakan lingkungan di kawasan pesisir dan laut. Berdasarkan aspek kajian, ada beberapa isu umum yang muncul dilapangan antara lain : 1. Degradasi Ekosistem mangrove akibat konversi lahan menjadi tambak dan pemukiman Ada
sejumlah
diantaranya
isu
kerusakan
kritis
dalam
ekologis
baik
pembangunan bersifat
desa
alamiah
pesisir maupun
antropogenik, konflik penggunaan lahan dan lain sebagainya. Berbagai konflik juga sering terjadi antara pihak yang berkepentingan dalam pemanfataan potensi ruang kawasan pesisir di Kabupaten Lombok Barat seperti konflik pemanfaatan ruang kawasan pariwisata dengan pemukiman masyarakat di Kecamatan Lembar. Selain itu konflik juga terjadi akibat adanya konversi lahan menjadi tambak, serta adanya penyimpangan pemanfaatan ruang pesisir yang tidak sesuai dengan alokasi tata ruang yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. 2. Abrasi Pantai dan Sungai Dampak adanya pemanasan global disamping menyebabkan perubahan iklim juga menyebabkan kenaikan muka laut. Dampak turunan yang dapat diakibatkan oleh pemanasan global ini seperti abrasi, sedimentasi, angin puting beliung, banjir ROB, intrusi air laut dan sebagainya. Untuk mencegah dan mengurangi dampak yang dapat diakibatkan, maka diperlukan berbagai upaya-upaya baik secara
DESA LEMBAR
1
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
struktur (alami dan buatan) maupun non struktur dengan melibatkan berbagai stakeholder. Tingginya aktivitas masyarakat di sekitar muara dan daerah aliran sungai merupakan salah satu yang menyebabkan terjadi abrasi. Wilayah pesisir pantai Desa Lembar kerap kali mengalami abrasi terutama di bagian pantai utara yang berbatasan dengan pantai desa Taman Ayu . Abrasi yang terjadi dikarenakan hempasan gelombang yang cukup besar pada waktu – waktu tertentu akibat penambangan pasir secara ilegal serta gundulnya tanaman pantai. Abrasi yang terjadi di wilayah pesisir Desa Lembar khususnya di bagian pantai utara desa Lembar adalah merupakan dampak secara tidak langsung dari keberadaan bangunan PLTU beserta dermaga yang ada di desa Taman Ayu. Di samping itu, juga disebabkan oleh aktivitas penambangan pasir laut dan muara sungai secara tidak terkendali. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama berbagai pihak baik pemerintah, LSM, Perguruan Tinggi
dan
partisipasi
masyarakat
dalam
penanganan
dan
pengendalian abrasi pantai dan sempadan sungai. 3. Pencemaran Lingkungan Pantai Akibat Sampah Kiriman
dan
Penambangan pasir. Desa Lembar merupakan salah satu desa di Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat yang memiliki Daerah aliran sungai yang besar dan bermuara di sepanjang pantai. Hal ini akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap aspek lingkungan, social ekonomi dan budaya masyarakat pesisir desa lembar, salah satu dampak yang sangat
signifikan
terakumulasi
di
adalah wilayah
banyaknya muara
sungai
sampah serta
kiriman adanya
yang
aktivitas
penambangan pasir yang sangat meresahkan masyarakat pesisir. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama berbagai pihak dalam penanganan dan pengendalian sampah dan penambangan galian C (pasir).
DESA LEMBAR
2
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
4. Potensi dan Daya Tarik Wisata Pesisir Belum Di Kembangkan Secara Optimal Wilayah pesisir dan laut Desa Lembar merupakan wilayah yang memiliki potensi sumberdaya alam yang besar dalam pengelolan dan pengembangan wisata pantai dan muara, namun potensi sumberdaya alam yang dimiliki belum didukung oleh fasilitas atau infrastruktur wisata misalnya akses jalan.
Pengelolaan dan pengembangan wisata
pantai dan muara bukan hanya didukung oleh potensi sumberdaya alam namun membutuhkan banyak pihak yang terlibat dalam memperhatikan tersebut
dan
misalnya
mendukung
pihak
pengembangan
pemerintah
dan
potensi
swasta
wisata
memfasilitasi
masyarakat dalam pengembangan potensi wisata. Pelibatan masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan pantai merupakan model pengelolaan yang bersifat partisipatif yang menjadikan
masyarakat
perencanaan,
berperan
pelaksanaan,
lebih
pengawasan
dominan dan
dalam
evaluasi
proses
sehingga
masyarakat sendirilah yang merasakan dampak ekonomi dari kegiatan tersebut, Dengan demikian masyarakat akan merasa memiliki dan lebih berperan aktif dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut secara berkelanjutan. 5. Masih Rendanya Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Dan Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Masyarakat pesisir Desa Lembar terdiri dari tingkat pendidikan yang beragam dengan tingkat ekonomi yang rendah. Masyarakat yang memiliki social ekonomi dan social budaya yang rendah identik dengan masyarakat yang memiliki tingkat kesadaran dan partisipasi yang rendah pula. Sehingga kondisi ini turut berpengaruh terhadap pola pikir dan tindakan yang bersifat pemenuhan ekonomi jangka pendek dan menjadi salah satu faktor penyebab kerusakan lingkungan serta rendahnya
tingkat
keadaran
dan
partisipasi
masyarakat
DESA LEMBAR
dalam
3
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
perencanaan dan pengelolaan pembanguna di kawasan pesisir dan laut. 6. Lemahnya Ekonomi Masyarakat Pesisir Masyarakat
pesisir
Desa
Lembar
merupakan
kelompok
masyarakat yang sebagian besar memilki tingkat ekonomi menengah kebawah hal ini disebabkan oleh salah satunya adalah masih rendahnya produk olahan hasil perikanan. Rendahnya produk olahan hasil perikanan disebabkan oleh faktor sumberdaya manusia yang masih rendah, akses permodalan yang terbatas serta akses distribusi olahan yang masih bersifat lokal. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya pemberdayaan masyarakat pengolah sumberdaya yang mampu meningkatkan diversifikasi produk olahan hasil perikanan misalnya melalui peningkatan kapasitas kelompok pengolah dan membantu menfasilitasi akses pemodalan kelompok. 7. Belum Adanya Pengaturan Alur Pelayaran Dan Batas Tangkapan Banyak konflik yang terjadi selama ini di wilayah pesisir sebagai akibat belum jelasnya penataan dan pengaturan ruang pesisir dan laut misalnya batas alur pelayaran dan zona tangkapan dan lain-lain. Beberapa
contoh
kasus
yang
terjadi
seperti
pemanfaatan
zona
tangkapan yang banyak dimanfaatkan sebagai jalur transportasi laut baik dari Pelindo maupun armada lainnya sehingga menyebabkan daerah ini terjadi tumpang tindih pemanfaatan zona. Selain itu daerah ini juga dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk kegiatan perikanan (tangkap
dan
budidaya),
akibatnya
dapat
menyebabkan
konflik
kepentingan.
DESA LEMBAR
4
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
BAB 4 RENCANA PENGELOLAAN BERBASIS DESA 4.1. Matrik Rencana Aksi Pengelolaan Wilayah Pesisir Isu Degrad asi Ekosist em mangro ve akibat konvers i lahan menjadi tambak dan pemuki man
Strategi - Penataan wilayah pesisir secara terintegrasi berbasis daya dukung kawasan
Waktu Indikator 1 2 3 4 5 - Pemulihan √ √ √ √ - Meningkatnya -Penanaman (Restorasi) vegetasi pantai tutupan ekosistim lainnya vegetasi pantai pesisir √ √ -Pembuatan - Terpeliharanya - Peningkatan Kelompok vegetasi pantai Kapasitas Pengelola secara SDM Sumberdaya berkesinambun - Inisiasi √ √ √ gan -Pendidikan, Penyusuanan pembinaan dan - Meningkatnya Regulasi pelatihan kualitas dan pengelolaan keterampilan kuantitas kawasan pesisir bagi masyarakat kesadaran - Optimaliasi pesisir. masyarakat pengelolaan wilayah pesisir -Penguatan kawasan √ dan laut kapasitas pesisir kelembagaan - Tersusunnya melalui kelompok secara regulasi berupa pemanfaatan berkelanjutan PERDES terkait dana CSR √ √ √ √ √ dengan -Pengawasan Program
Kegiatan
Target -Tahun 2020 tutupan vegetasi pantai meningkat 75% -Tidak terjadi konversi lahan tahun 2025 -Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan meningkat 50% ditahun 2020 -Tahun 2017 ditetapkan regulasi pengelolaan wilayah pesisir
Sumber Dana APBN/A PBD/DK P/CCDP -IFAD dan Pihak Swasta lain
DESA LEMBAR
Pelaksa na Pemerint ah/Swas ta/NGO /PT/dan Stakehol der lainnya
1
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
terhadap ekosistem mangrove berbasis masyarakat -Pembuatan awiqwiq/perdes -Menjalin kerjasama dengan pihak ke III Abrasi -Mensinergik Pantai an rencana dan pembangun Sungai an dengan daya dukung kawasan. -Optimalisasi peran sosial masyarakat Lembar dalam perencanaa n dan pelaksanaa n kegiatan pembangun
- Fasilitasi pembanguna n media penanggulan gan abrasi. - Mengembalik an Fungsi ekologi lingkungan dan rekayasa bangunan pantai yang ramah lingkungan.
- Pembuatan bangunan pemecah gelombang. - Menggalakkan kegiatan Rehabilitasi Vegetasi Pantai. - Pemasangan papan peringatan di lokasi rawan abrasi.
√ √ √
pengelolaan dalam bentuk kawasan pesisir perdes - Terbentuknya -Terlaksanya MOU dengan kerjasama pihak ke III dengan pihak swasta minimal setiap tahun
√ √ √ - Tertanggulangin - Tahun 2018 ya abrasi pantai abrasi pantai dan Sungai dan sungai Kab/Pro Terkoordinasika √ √ √ yang terjadi di v, PU, nnya desa Lembar DKP penanggulangan (25%) bisa Lobar abrasi antar √ √ tertangani dan Klp sektor dan PSDA wilayah dengan - Tahun 2018 - APBD/A PBN dan serta 2021 melibatkan peran CCDP Pemerint serta masyarakat terbangun ah desa break water desa dan Pokmas PSDA Desa sebagai Lembar Lembar Kecamat pemecah Kecamatan gelombang di an Lembar. Lembar desa Lembar - Menurunnya dan beberapa kerusakan pantai titik lain
DESA LEMBAR
2
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
an. Pence maran Lingku ngan Pantai Akibat Sampa h Kirima n Dan Penam bangan Pasir
- Pengendalian - Penanggulan pengambilan gan dan bahan galian pengendalian golongan C di Pencemaran sekitar lingkungan muara pantai secara sungai. partisipatif dan lintas - Penataan dan sektoral penggunaan - Pemanfaatan kawasan kawasan berbasis berbasis Tata potensi dan Ruang peluang Wilayah keberlanjuta pesisir n usaha masyarakat pesisir
- Penyuluhan tentang kesadaran lingkungan - Pengadaan sarana prasarana penanganan sampah berdasarkan kategori limbah organik dan an organic - Pendidikan dan Pelatihan Pengolahan Sampah - Pelibatan multisektoral dalam penanganan masalah sampah kiriman. - Pembuatan Peraturan Desa terkait Penambangan Galian C
disekitarnya √ √ √ √ √ - Terciptanya -Partisipasi dan masyarakat kesadaran yang sadar masyarakat lingkungan √ √ √ dalam menjaga - Tersedianya lingkungan sarana dan meningkat prasarana Tahun 2017 penanganan sampah berbasis kapasitas masyarakat desa dalam - Terbentuknya √ √ mengolah masyarakat Pemerint pesisir yang sampah APBD/A ah/Swas terampil dalam mencapai 60% PBN dan ta/NGO mengolah -Terlaksananya CCDP/PT/dan sampah √ √ √ kerjasama IFAD/A Stakehol - Terjalinnya lintas sektoral DD der kerjasama lintas dalam lainnya sektoral dalam penanganan penanganan sampah sampah kiriman √ kiriman - Berkurangnya minimal setiap tingkat enam bulan pencemaran perairan baik sekali secara fisik, -Tahun 2018 kimia dan wilayah pesisir biologi. terbebas dari -Tersusunnya pencemaran regulasi berupa
DESA LEMBAR
3
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
Potensi dan daya tarik wisata pesisir belum di kemba ngkan secara optimal
Explorasi potensi dan daya tarik wisata wilayah pesisir
- Inventarisasi potensi sumberdaya pesisir untuk pengembang an pariwisata - Fasilitasi pengembang an potensi dan daya tarik wisata
- Pemetaan Potensi dan daya tarik wisata wilayah pesisir desa Lembar - Promosi wisata melalui penyebaran brosur - Pengadaan Sarana dan Prasarana Wisata - Penyuluhan dan pelatihan pariwisata Terpadu - Kerjasama dengan berbagai pihak pengelola wisata
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
PERDES -Tahun 2017 terkait dengan ditetapkan penambangan regulasi berupa galian C PERDES terkait dengan penambangan galian C - Tersedianya peta - Tahun 2017 potensi dan daya tersedianya tarik wisata desa peta potensi Lembar wisata desa - Meningkatnya Lembar angka √ - Tahun 2018 kunjungan daya tarik wisata baik wisata mulai local, nusantara dikenal baik maupun √ local,nusantar mancanegara a maupun - Meningkatnya apresiasi mancanegara masyarakat dan - Tahun 2017 pemerintah daya dukung terhadap kegiatan wisata keunggulan terpenuhi budaya dan √ - Tahun 2017 daya tarik objek √ kesadaran wisata. masyarakat - Meningkatnya tentang pendapatan dan pentingnya kesejahteraan
APBD/A PBN dan CCDPIFAD/A DD
DESA LEMBAR
Pemerint ah/Swas ta/NGO /PT/dan Stakehol der lainnya
4
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
masyarakat pesisir -
Masih rendan ya partisi pasi masyar akat dalam pengel olaan dan pemanf aatan sumbe rdaya pesisir
Menyebarlua skan konsep Perencanaan dan Pengelolaan Pesisir dan Laut Terpadu
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangun an wilayah pesisir
√ √ - Pendidikan, penyuluhan, pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat √ √ pesisir. - Memperkuat lembaga adat serta hak ulayat dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut
- Berkurangnya konflik sosial di wilayah pesisir dan laut - Meningkatnya kerjasama dan koordinasi antar sektor baik pemerintah maupun swasta. - Meningkatnya peran masyarakat dalam perencanaan dan pengawasan pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut.
pengembangan sector wisata meningkat 50% - Tahun 2017 terjalin kerjasama dengan berbagai pihak pengelola wisata - Mulai tahun APBD/A Pemerint 2017 tidak PBN dan ah, Desa dan Klp terjadi konflik CCDPIFAD PSDA. sosial di wilayah pesisir dan laut - Terjalinnya kerjasama dan koordinasi antar sector baik masyarakat, swasta dan pemerintah - Partisipasi
DESA LEMBAR
5
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan wilayah pesisir meningkat 75% di tahun 2018 - Tahun 2018 peran adat dan istiadat dalam pengelolaan mencapai 75% - Meningkatnya - Tahun 2017 pendapatan terjadi masyarakat perbaikan pesisir pendapatan - Tumbuhnya (income kegiatan perkapita naik diversifikasi usaha perikanan 5 % dari PDRB) - Tahun 2017 potensi usaha pengolahan berkembang menjadi salah - Meningkatnya peran adat istiadat dalam pengelolaan wilayah pesisir dan laut
Lemah - Menginte - Penguatan - Pelatihan nya nsifkan Kapasitas pengembangan ekono kegiatan SDM usaha produksi mi pembinaa Masyaraka perikanan masyar n usaha t Nelayan berorientasi akat produksi Desa pasar. pesisir perikanan Lembar - Pelatihan yg - Pelatihan pengolahan kompetitif tenaga aneka produk - Peningkat teknis perikanan an pengemba - Pelatihan promosi ngan peningkatan
√ √
√ √ √
√ √
CCDP IFAD dan APBD Prov. NTB
DKP Lobar dan Prov. NTB
CCDP IFAD dan P2HP Prov.
Perindag Lobar dan Prov NTB DKP
DESA LEMBAR
6
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
Belum adanya Pengat
dan diversifika mutu produk diversifika si produk olahan si produk perikanan perikanan. perikanan - Penerapan - Pelatihan - Peningkat Program manajemen an Manajeme administras sumberda n Mutu dan ya Terpadu kelembagaan. manusia (PMMT) dalam unit pemanfaa pengolaha tan n hasil sumberda perikanan. ya pesisir - Menjalin kerjasama dengan instansi terkait - Pelatihan manajeme n usaha perikanan skala rumah tangga Menata dan Penataan - Sosialisasi zona menertibkan dan pemanfatan pemanfaatan Penertiban ruang laut ruang laut
Pemanfaatan
√ √
satu produk NTB unggulan perikanan CCDP IFAD dan APBN KPDT CCDP IFAD dan BPOM NTB
√ √ √ √ -Tidak Terjadi -Mulai konflik 2017 kepentingan terjadi
tahun APBN, tidak APBD konflik Prov/Ka
DESA LEMBAR
Lobar dan KPDT BPOM NTB Dan DKP Lobar. Bakorlu h NTB dan Bapeluh Lobar.
DKP, Dinas Perhubu 7
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
uran Alur Pelayar an dan Batas Tangka pan
berdasarkan Tata Ruang Wilayah pesisir dan laut secara terpadu
Zona Laut secara terpadu
secara terpadu - optimalisasi peran desa dalam pengawasan dan penertiban pemanfaatan zona laut sesuai dengan tata ruang wilayah pesisir dan laut secara terpadu - Pembuatan Perdes tentang batas alur pelayaran dan zona tangkapan
√ √
√
pemanfaatan pemanfaatan b,ADD ruang laut zona laut -Pengawasan -Partisipasi dan penertiban masyarakat pemanfaatan dalam zona berbasis pengawasan desa dan penertiban pemanfaatan -Terbentuknya laut sistem dan zona mencapai 75% peraturan di tahun 2018 pemanfaatan ruang laut -Tahun 2017 ditingkat desa ditetapkannya regulasi berupa -Terbangunnya PERDES kesadaran pengaturan masyarakat desa dan alur pelayaran dengan zona stakeholder lainnya dalam tangkapan penggunaan ruang laut
DESA LEMBAR
ngan, PELIND O, Desa
8
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
4.2. Matrik Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kegiatan Penanaman vegetasi pantai lainnya Pembuatan Kelompok Pengelola Sumberdaya
Waktu Monitoring 1 2 3 4 5 √ √
Pendidikan, pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat pesisir. Penguatan kapasitas kelembagaan kelompok secara berkelanjutan
√
Menjalin kerjasama dengan pihak ke III
Pengadaan sarana prasarana penanganan sampah berdasarkan kategori limbah organik dan an organic Pendidikan dan Pelatihan Pengolahan Sampah
√
√
√
Dinas DKP , BLH, Desa, LSM
√
√
Dinas DKP , BLH, BPBD Desa, LSM
√
Pemasangan papan peringatan di lokasi rawan abrasi Penyuluhan tentang kesadaran lingkungan
√
√
Menggalakkan kegiatan Rehabilitasi Vegetasi Pantai √
√
√ √ √
Dinas DKP , BLH,Desa
Dinas DKP , Disperindak Desa, LSM
√
Pembuatan bangunan pemecah gelombang
Dinas DKP , BLH, Desa, LSM Dinas DKP , BLH, Desa, LSM
√
Pengawasan terhadap ekosistem mangrove berbasis masyarakat Pembuatan awiq-wiq/perdes
Penanggung Jawab
Dinas DKP , BLH, Desa, LSM
Dinas DKP , BLH, PU, BPBD Desa, LSM Dinas DKP , BLH, PU, BPBD Desa, LSM Dinas DKP , BLH, PU, BPBD Desa, LSM DKP Lobar, Bapedda, Desa DKP Lobar, Bapedda, Dinas Kebersihan Desa DKP Lobar, Bapedda, Dinas Kebersihan Desa
DESA LEMBAR
9
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
Pelibatan multisektoral dalam penanganan masalah sampah kiriman. Pembuatan Peraturan Desa terkait Penambangan Galian C
√
Pemetaan Potensi dan daya tarik wisata wilayah pesisir desa Lembar Promosi wisata melalui penyebaran brosur
√ √
Penyuluhan dan pelatihan pariwisata Terpadu
Pendidikan, penyuluhan, pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat pesisir. Memperkuat lembaga adat serta hak ulayat dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut Pelatihan pengembangan usaha produksi perikanan berorientasi pasar. Pelatihan pengolahan aneka produk perikanan Pelatihan peningkatan mutu produk olahan perikanan. Pelatihan manajemen administrasi dan kelembagaan. Sosialisasi zona pemanfatan ruang laut secara terpadu
√
√
Pengadaan Sarana dan Prasarana Wisata
Kerjasama dengan berbagai pihak pengelola wisata
DKP Lobar, Dinas Kebersihan, Bapedda Desa DKP Lobar, Desa dan BLHP
√
√ √
√
√
√ √ √ √ √ √ √
√
DKP Lobar, Dinas Pariwisata, Desa dan BLHP DKP Lobar, Dinas Pariwisata, Desa dan BLHP DKP Lobar, Dinas Pariwisata, Desa dan BLHP DKP Lobar, Desa, Dinas Pariwisata DKP Lobar, Desa, Dinas Pariwisata DKP Lobar, Desa DKP Lobar, Desa DKP Lobar, Dinas Perindustrian, Desa DKP Lobar, Dinas Perindustrian, Desa DKP Lobar, Dinas Perindustrian, Desa DKP Lobar, Dinas Perindustrian, Desa DKP, Dinas Perhubungan, PELINDO, Desa
DESA LEMBAR
10
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Integrated Coastal Management-ICM
Optimalisasi peran desa dalam pengawasan dan penertiban pemanfaatan zona laut sesuai dengan tata ruang wilayah pesisir dan laut secara terpadu Pembuatan Perdes tentang batas alur pelayaran dan zona tangkapan
√ √
DKP, Dinas Perhubungan, PELINDO, Desa DKP, Dinas Perhubungan, PELINDO, Desa
DESA LEMBAR
11