Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
BAB I PENDAHULUAN 1.1
LATAR BELAKANG
A. Pengertian Tugas utama bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaan yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia adalah membutuhkan pembangunan yang berkeadilan dan demokrasi secara bertahap dan berkesinambungan. Upaya menjamin pembangunan yang efektif, efisien, dan bersasaran diperlukan perencanaan pembangunan yang sesuai dengan peraturan perUndang-Undangan yang berlaku. Wujud nyata yang dilakukan pemerintah yaitu dengan ditetapkannya UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tentang Tahapan, Tata Cata Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cata Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Regulasi-regulasi tersebut menjadi acuan/pedoman bagi pemerintah daerah melaksanakan perencanaan pembangunan. Perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Sedangkan sistem pembangunan nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah (Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, Bab I Ketentuan Umum). Dari tujuan pembangunan dan pengertian di atas, daerah mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan perencanaan pembangunan dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang salah satunya melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang disingkat dengan RPJMD. RPJMD merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. Berdasarkan pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 menyebutkan bahwa RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program Oganisasi Perangkat Daerah, lintas Organisasi Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang disingkat RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021 sebagai sebuah dokumen perencanaan memiliki nilai (value) strategis dan penting, diantaranya: 1. RPJMD merupakan dokumen yang menjadi pedoman pembangunan di daerah selama 5 (lima) tahun, sebagai implementasi dari janji Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah terpilih pada saat kampanye PILKADA. 2. RPJMD merupakan dokumen yang akan menjadi pedoman dalam penyusunan rencana kerja tahunan (RKPD).
1
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
3.
4.
5.
RPJMD merupakan alat atau instrumen pengendalian bagi Satuan Pengawas Internal (SPI) dan BAPPEDA agar pelaksanaan pembangunan jangka menengah dan tahunan daerah, mengarah pada pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan serta indikator capaian kinerja yang ditetapkan. RPJMD menjadi alat atau instrumen mengukur tingkat pencapaian kinerja kepala Perangkat Daerah (PD) dengan mempertanggungjawabkan pelaksanaan program dan kegiatan baik jangka menengah maupun tahunan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsi masing-masing. RPJMD menjadi pedoman evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008, yang hasilnya identik dengan keberhasilan seorang kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah selama masa baktinya 5 (lima) tahun.
Nilai tersebut dibangun atas prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah yang meliputi: 1. Merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional; 2. Dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing; 3. Mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah; dan 4. Dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah, sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional. Adapun tahapan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 terdiri atas 7 tahap, yakni: 1. Tahap Pertama : Gambaran Bagan Alir Penyusunan RPJMD; 2. Tahap Kedua : Persiapan Penyusunan RPJMD; 3. Tahap Ketiga : Penyusunan Rancangan Awal RPJMD; 4. Tahap Keempat, : Penyusunan Rancangan RPJMD; 5. Tahap kelima : Pelaksanaan Musrenbang RPJMD; 6. Tahap Keenam : Penyusunan Rancangan Akhir RPJMD; 7. Tahap Ketujuh : Penetapan Peraturan Daerah Tentang RPJMD. Dari tahapan penyusunan RPJMD di atas, maka RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021 memiliki beberapa kegiatan yang perlu dilakukan antara lain: 1.
Tahap Pertama: Gambaran Bagan Alir Penyusunan RPJMD Bagan Alir Penyusunan RPJMD memberikan makna bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) memiliki proses yang secara bertahap perlu dilakukan dengan sistematis yang dimulai dari Penyusunan Rancangan Awal sampai dengan Penetapan RPJMD. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cata Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Gambaran bagan alir penyusunan RPJMD tersebut adalah sebagai berikut:
2
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Gambar 1.1 BAGAN ALIR TAHAPAN PENYUSUNAN RPJMD KABUPATEN KAUR
Sumber: Dirjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri Tahun 2015
2.
Tahap Kedua: Persiapan Penyusunan RPJMD Tahapan persiapan penyusunan RPJMD dilakukan untuk menyiapkan keseluruhan kegiatan penyusunan RPJMD yang meliputi: (1) Pembentukan Tim Penyusun RPJMD; (2) Orientasi mengenai RPJMD; (3) Penyusunan Agenda Kerja Tim RPJMD; (4) Pengumpulan Data dan Informasi. 3.
Tahap Ketiga: Penyusunan Rancangan Awal RPJMD Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan yang merupakan suatu rangkaian proses yang berurutan, mencakup: a. Perumusan rancangan awal RPJMD; dan b. Penyajian rancangan awal RPJMD. 4.
Tahap Keempat: Penyusunan Rancangan RPJMD Penyusunan rancangan RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui tiga tahapan yang merupakan suatu rangkaian proses yang berurutan, mencakup: a. Penyiapan surat edaran kepala daerah, perihal penyusunan rancangan Renstra-PD; b. Verifikasi dan integrasi Renstra-PD menjadi Rancangan RPJMD; dan c. Penyajian rancangan RPJMD. 5.
Tahap Kelima: Pelaksanaan Musrenbang RPJMD Musrenbang RPJMD merupakan forum musyawarah antara para pemangku kepentingan untuk membahas dan menyepakati rancangan RPJMD. Tujuan musrenbang RPJMD untuk
3
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
mendapatkan masukan dan komitmen para pemangku kepentingan pembangunan daerah sebagai bahan penyempurnaan rancangan RPJM Daerah menjadi rancangan akhir RPJMD. Musrenbang RPJMD dilaksanakan paling lama 3 (tiga) bulan setelah Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih dilantik. Untuk optimalisasi pelaksanaan musrenbang RPJPD, tata tertib pelaksanaan ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.Musrenbang jangka menengah daerah dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut : a. Penyiapan musrenbang RPJMD; dan b. Penyelenggaraan musrenbang RPJMD. 6.
Tahap Keenam: Penyusunan Rancangan Akhir RPJMD Rancangan akhir RPJMD dirumuskan berdasarkan berita acara kesepakatan hasil musrenbang RPJMD. Rancangan akhir RPJMD yang telah disempurnakan berdasarkan kesepakatan hasil musrenbang RPJMD , selanjutnya dibahas dengan seluruh kepala PD untuk memastikan bahwa program pembangunan jangka menengah terkait dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing telah disempurnakan dengan kesepakatan hasil musrenbang dan ditampung dalam rancangan akhir RPJMD. Rancangan akhir RPJMD diajukan kepada kepala daerah untuk meminta persetujuan dikonsultasikan kepada Gubernur untuk rancangan akhir RPJMD kabupaten. Konsultasi rancangan akhir RPJMD kabupaten dengan Gubernur bertujuan untuk memperoleh saran pertimbangan berdasarkan landasan hukum penyusunan, sistematika dan teknis penyusunan, konsistensi menindaklanjuti kesepakatan hasil musrenbang RPJMD kabupaten/kota, serta keselarasan dengan RPJPD kabupaten/kota, RTRW kabupaten/kota, RTRW provinsi, RPJMN dan RPJMD dan RTRW provinsi dan RTRW kabupaten/kota lainnya. Selanjutnya Bupati menindak lanjuti hasil konsultasi rancangan RPJMD kabupaten dengan Gubernur. Tindak lanjut dimaksud yaitu menyempurnakan rancangan akhir RPJMD berdasarkan hasil-hasil konsultasi yang disampaikan dengan surat Gubernur. 7.
Tahap Ketujuh: Penetapan Peraturan Daerah Tentang RPJMD RPJMD yang telah disusun secara sistematis melalui tahapan dan tata cara yang diuraikan di atas, perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah sebagai landasan hukum pedoman perencanaan pembangunan 5 (lima) tahun ke depan. Hal yang dilakukan dalam penetapan RPJMD antara lain: a. Kepala daerah menyampaikan rancangan peraturan daerah tentang RPJMD kepada DPRD untuk memperoleh persetujuan bersama, paling lama 5 (lima) bulan setelah dilantik. b. Penyampaian rancangan peraturan daerah tentang RPJMD dengan lampiran rancangan akhir RPJMD yang telah dikonsultasikan dengan Menteri/Gubernur disertai dengan: 1) Berita acara kesepakatan hasil musrenbang rpjmd; dan 2) Surat menteri/gubernur perihal hasil konsultasi rancangan akhir RPJMD. c. Mekanisme pembahasan dan penetapan rancangan peraturan daerah tentang RPJMD dengan DPRD sesuai dengan ketentuan perUndang-Undangan d. Rancangan peraturan daerah tentang RPJMD provinsi/kabupaten/kota ditetapkan menjadi peraturan daerah tentang RPJMD paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah terpilih dilantik. e. Peraturan daerah tentang RPJMD provinsi disampaikan kepada menteri paling lama 7 (tujuh) hari setelah ditetapkan untuk diklarifikasi dan peraturan daerah tentang RPJMD 4
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
kabupaten/kota, disampaikan kepada Gubernur untuk diklarifikasi dengan tembusan kepada menteri. Ketujuh tahapan di atas, mengisyaratkan bahwa penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021 memerlukan unsur manusia secara professional, kelengkapan data dan informasi, kelengkapan sarana dan prasarana, serta dukungan dari stakeholder secara profesional sebagai wujud menuju perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Kaur yang berkualitas. 1.2 1. 2. 3.
DASAR HUKUM PENYUSUNAN Dalam penyusunan RPJMD ini, sejumlah peraturan telah digunakan sebagai rujukan, yaitu: Landasan idiil Pancasila; Landasan konstitusional Undang-Undang Dasar (UUD) 1945; Landasan operasional: a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); b. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Muko-muko, Kabupaten Seluma dan Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4266); c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4286); d. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 3455); e. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4400); f. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); g. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); h. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran
5
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); i. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4578); j. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); k. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); l. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4737); m. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4741); n. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); o. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019; p. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; q. Peraturan Daerah Kabupaten Kaur Nomor 13 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kaur 2006-2025; r. Peraturan Bupati Kaur Nomor 06 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2011-2016; 1.3 HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN Dalam sistem perencanaan pembangunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004, RPJMD merupakan satu kesatuan yang utuh dari manajemen pembangunan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kaur khususnya dalam menjalankan agenda pembangunan yang telah tertuang dalam berbagai dokumen perencanaan. Hubungan antara RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnnya adalah sebagai berikut: Hubungan RPJMD dengan RPJMN Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, RPJMD harus mengacu dan selaras dengan RPJP dan RPJM Nasional karena keberhasilan pembangunan di daerah seperti yang direncanakan akan menjadi bagian dari keberhasilan pembangunan nasional. Rencana Pembangunan Nasional dalam kurun waktu 5 tahun (2016-2021) yang tertuang dalam RPJM Nasional menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Kaur dalam merancang pembangunan di daerah sesuai kondisi daerah. Substansi A.
6
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
tujuan pembangunan nasional lima tahunan untuk kesejahteraan rakyat menjadi inti dari rencana pembangunan sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun 2016-2021 yang selanjutnya dirinci dalam rencana tahunan (RKPD). Mempedomani RPJM Nasional Tahun 2015-2019, terkait dengan agenda pembangunan wilayah pulau sumatera, maka penyusunan RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021 diarahkan untuk mendukung seluruh program kewilayahan terkhusus di provinsi Bengkulu guna mensinergian program pusat-provinsi-kabupaten. B.
RPJMD Kabupaten Kaur dan RPJMD Provinsi Bengkulu
RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021 mempedomani Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 yang terkait dengan agenda pembangunan kewilayahan. Hal ini bertujuan agar terciptanya sinergitas program unggulan daerah dengan program provinsi Bengkulu. Sehingga diharapkan mampu mewujudkan programprogram yang telah ditetapkan dalam RPJMN Tahun 2015-2019. RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Perangkat Daerah, lintas Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencanarencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Kondisi masyarakat Kabupaten Kaur yang memiliki berbagai permasalahan dan tantangan dalam 5 (lima) tahun mendatang perlu diurai secara lebih jelas dengan memperhitungkan faktor strategis dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat, pemangku kepentingan serta pemerintah daerah Kabupaten Kaur. Merujuk dari visi pembangunan Kabupaten Kaur Tahun 2006 – 2025 yaitu : “KAUR MANDIRI DAN SEJAHTERA BERBASISKAN AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI” Visi di atas merupakan cita-cita pembangunan dalam mewujudkan keinginan masyarakat Kabupaten Kaur dengan tetap mengacu pada pencapaian tujuan nasional seperti diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945. Visi Pembangunan Kabupaten Kaur tersebut ditempuh melalui misi antara lain: 1. Mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan yang berwawasan gender dan pengamalan nilai-nilai agama diiringi dengan penghayatan dan pengalaman nilai-nilai dasar negara secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; 2. Memberikan layanan masyarakat secara profesional untuk mencapai pelayanan prima; 3. Menfasilitasi pembangunan infrastruktur guna mendorong peningkatan pembangunan yang proporsional, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan; 4. Mendorong pembangunan di sembilan sektor perekonomian daerah, dengan memprioritaskan pada sektor-sektor yang paling potensial guna mewujudkan peningkatan taraf hidup masyarakat secara layak; 5. Mendorong peningkatan pendapatan asli daerah secara berkelanjutan guna memenuhi kebutuhan pembangunan daerah; 6. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penyediaan sarana-prasarana pendidikan, kesehatan, dan peningkatan pendapatan perkapita guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat; 7
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
7. 8. 9.
Mewujudkan kondisi masyarakat dan lingkungan yang aman, tentram, dan tenggang rasa guna terciptanya situasi dan kondisi masyarakat yang kondusif; Menumbuhkan iklim demokrasi yang sehat, santun, dan menjunjung tinggi nilai-nilai dan etika bermasyarakat; Penegakan supremasi hukum di segala bidang.
Berperdoman pada visi, misi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kaur, sasaran pembangunan yang ingin dicapai disajikan pada gambar 1.4 setiap tahap pembangunan lima tahunan Kabupaten Kaur berikut ini: Gambar 1.2 TAHAP PEMBANGUNAN DAERAH LIMA TAHUNAN KABUPATEN KAUR
Tahap lima tahun pertama (2006 - 2010) diperioritaskan pada pembangunan modal sosial dasar (infrastruktur, pedidikan dan kesehatan) dan ekonomi lokal (perikanan, perkebunan dan tanaman pangan) yang didukung sub sektor industri rakyat dan pariwisata.
Tahap lima tahun kedua (2011 - 2016) diperioritaskan pada pembangunan ekonomi lokal, industri rakyat dan pariwisata yang di dukung penggalakan investasi dan pengembangan IPTEK.
Tahap lima tahun ketiga (2016 - 2021) Tahap lima tahun keempat (2021 - 2025) diperioritaskan pada pembangunan industri diperioritaskan pada rakyat, pariwisata, pembangunan industri sekala investasi dan IPTEK menengah/besar dan sebagai modal utama pariwisata berbasiskan pembangunan industri sumber daya lokal (pertanian sekala menengah dan dan kelautan). besar.
VISI PEMBANGUNAN DAERAH (2006-2025):
Kaur Mandiri dan Sejahtera Berbasiskan Agribisnis dan Agroindustri
Sumber: RPJP Daerah Kabupaten Kaur Tahun 2006-2025
Penyusunan RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021 saat ini merupakan pelaksanaan tahap ketiga RPJPD yang memprioritaskan pembangunan pada Industri Rakyat, Pariwisata, Investasi dan IPTEK sebagai modal utama pembangunan industri sekala menengah dan besar. Selanjutnya RPJMD tersebut menjadi pedoman dalam penyusunan dokumen Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra-PD) Tahun 2016-2021 yang kemudian dijabarkan setiap tahunnya dalam dokumen rencana pembangunan tahunan daerah (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) atau disingkat dengan RKPD selama kurun waktu 2017 sampai dengan 2021. B. Keterkaitan Dokumen RPJMD dengan RKPD dan Renstra PD Ruang lingkup perencanaan pembangunan daerah meliputi tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah terdiri atas: (1) RPJPD;(2) RPJMD;(3) Renstra PD;(4) RKPD; dan (5) Renja PD. Keterkaitan antar dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021 mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, dimana Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021 merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati. Penyusunan dokumen RPJMD tersebut berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kaur Tahun 2006-2025 dan RPJM Nasional. RPJMD memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program Perangkat Daerah (PD), lintas Perangkat Daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam
8
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif sebagaimana digambarkan berikut ini: Gambar 1.3. KETERHUBUNGAN ANTAR DOKUMEN (RPJPD DENGAN RPJMD)
Sumber : Dirjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri Tahun 2015
Selanjutnya Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP), yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Adapun gambar keterkaitan disajikan pada gambar 1.4 berikut ini : Gambar 1.4. KETERHUBUNGAN ANTAR DOKUMEN (RPJMD DENGAN RKPD)
Sumber:Dirjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri Tahun 2015
Terkait dengan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif. Kemudian Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja-PD) disusun dengan berpedoman kepada Renstra PD dan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik dilaksanakan langsung oleh pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. 9
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Berikut ini disajikan hubungan/keterkaitan dokumen RPJMD dengan Rencana Pembangunan Daerah Lainnya pada gambar 1.5 di bawah ini: Gambar 1.5. HUBUNGAN RPJMD DENGAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH LAINNYA
Sumber:Dirjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri diolah BAPPEDA Kab. KaurTahun 2015
Perencanaan pembangunan daerah di atas, dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan berwawasan lingkungan. 1.4
SISTEMATIKA PENULISAN Penulisan rancangan awal RPJMD disusun menurut sistimatika yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Penyajian rancangan awal RPJMD tersebut disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I. Pendahuluan Bagian ini menjelaskan mengenai latar belakang penyusunan RPJMD, dasar hukum penyusunan, hubungan antara dokumen RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya, sistematika penulisan RPJMD serta maksud dan tujuan penyusunan RPJMD. BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah Gambaran umum kondisi daerah menjelaskan tentang kondisi geografi dan demografi Kabupaten Kaur serta indikator capaian kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah Kabupaten Kaur yang meliputi 3 (tiga) aspek utama, yaitu aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah. Analisis gambaran umum kondisi daerah memberikan pemahaman tentang apa, bagaimana, dan sejauh mana keberhasilan pembangunan daerah yang dilakukan selama ini, dan/atau mengidentifikasi faktor-faktor atau berbagai aspek yang nantinya perlu ditingkatkan untuk optimalisasi pencapaian berhasilan pembangunan daerah. BAB III. Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah serta Kerangka Pendanaan Bab ini menyajikan gambaran hasil pengolahan data dan analisis terhadap pengelolaan keuangan daerah yang meliputi kinerja keuangan masa lalu, kebijakan pengelolaan keuangan 10
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
masa lalu dan kerangka pendanaan. Analisis pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah. BAB IV. Analisis Isu-Isu Strategis Penyajian isu-isu strategis daerah meliputi permasalahan-permasalahan daerah dan isu-isu strategis daerah. Permasalahan daerah yang disajikan adalah permasalahan pembangunan dan permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. Isu strategis daerah dapat berasal dari permasalahan daerah maupun yang berasal dari dunia international, kebijakan nasional dan regional. Hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah apakah isu tersebut dapat memberikan manfaat/pengaruh pada masa datang terhadap daerah tersebut. BAB V. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Bab ini berisi tentang visi dan misi Kepala Daerah terpilih yang sekaligus sebagai visi dan misi RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021 beserta penjelasannya. Bab ini juga menjelaskan mengenai tujuan dan sasaran dari setiap misi. Bab VI. Strategi dan Arah Kebijakan Dalam bagian ini diuraikan strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan dari setiap strategi. BAB VII. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Bab ini menjabarkan hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator kinerja. Selain itu disajikan pula penjelasan tentang hubungan antara program pembangunan daerah dengan indikator kinerja yang dipilih. BAB VIII. Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan Bab ini menguraikan hubungan urusan pemerintah dengan PD terkait beserta program yang menjadi tanggung jawab PD. Pada bagian ini disajikan pula pencapaian target indikator kinerja per program termasuk pagu indikatif per tahunnya dan target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan. BAB IX. Penetapan Indikator Kinerja Daerah Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir periode masa jabatan. Hal ini ditunjukkan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.
BAB X. Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan Bab ini menjelaskan 2 (dua) hal yaitu pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan. Bagian pedoman transisi menjelaskan bahwa RPJMD menjadi pedoman penyusunan RKPD dan RAPBD tahun 11
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
pertama di bawah kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih hasil Pemilukada pada periode berikutnya. Bagian kaidah pelaksanaan menjelaskan bahwa seluruh stakeholder pembangunan berkewajiban untuk melaksanakan program-program dalam RPJMD dengan sebaik-baiknya. RPJMD juga merupakan pedoman bagi setiap kepala PD untuk menyusun Renstra PD dan pedoman bagi Bappeda dalam menyusun RKPD. 1.5
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021 merupakan dokumen yang ditetapkan dengan peraturan Bupati Kaur yang dilaksanakan selama periode 5 (lima) tahun dalam rangka melaksanakan ketentuan sebagaimana diamanatkan pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Maksud dari penyusunan RPJMD Tahun 2016-2021 adalah : a. Menjabarkan visi, misi dan program Kepala Daerah ke dalam rencana pembangunan periode 5 (lima) tahun yang bersifat indikatif; b. Menjabarkan kebijakan pembangunan jangka panjang daerah; dan c. Mensinergikan dan menyelaraskan kebijakan dan program pembangunan baik di tingkat pusat maupun di daerah, serta aspirasi masyarakat. 2. Tujuan Tujuan Penyusunan RPJMD Kabupaten Kaur periode 2016-2021 adalah (1) untuk memberikan landasan yang tepat dan gambaran akan kemajuan yang akan dicapai daerah dalam menyusun perencanaan setiap tahunnya secara terintegrasi antar PD; (2) untuk menterjemahkan visi-misi pemerintah daerah secara konkrit dan (3) untuk menilai tingkat capaian target dan program/kegiatan yang telah dilaksanakan serta penyesuaian dengan target nasional (RPJMN 2015-2019). Selanjutnya dokumen RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021 ini akan menjadi acuan untuk penyusunan : a. Rencana Strategis (RENSTRA) PD; b. Rencana Kerja Tahunan Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur dalam bentuk dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kaur; serta sebagai landasan dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Kaur.
12
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
BAB II GAMBARAN KONDISI UMUM Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Muko-muko, Seluma dan Kaur di Provinsi Bengkulu memberikan amanah kepada 3 (tiga) unsur daerah yakni pemerintah, masyarakat, dan swasta untuk bersama mengelola Kabupaten Kaur menuju kesejahteraan dan kemakmuran. Undang-Undang tersebut menetapkan bahwa pemekaran wilayah Kabupaten Kaur sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Bengkulu. Wilayah administrasi Kabupaten Kaur berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 tersebut terdiri atas 7 kecamatan dan 123 desa serta 3 kelurahan. Selanjutnya, dalam dua tahun pemekaran, perkembangan terakhir sampai dengan tahun 2015, wilayah administrasi Kabupaten Kaur terdiri atas 15 kecamatan, 192 desa dan 3 Kelurahan. Secara rinci, dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini : Tabel 2.1. KECAMATAN DI KABUPATEN KAUR
1
Nasal
17
IBUKOTA KECAMATAN Merpas
2
Maje
19
Linau
3
Kaur Selatan
18
4
Tetap
12
5
Kaur Tengah
8
6
Luas
12
Benua Ratu
7
Muara Sahung
7
Ulak Lebar
8
Kinal
14
Gedung Wani
9
Semidang Gumay
13
Mentiring
10
Tanjung Kemuning
20
Tj. Kemuning
11
Kelam Tengah
13
Rigangan 1
12
Kaur Utara
10
13
Padang Guci Hilir
9
Gunung Kaya
14
Lungkang Kule
9
Sukananti
15
Padang Guci Hulu
11
Bn. Tambun 2
NO
KECAMATAN
Jumlah
DESA
192
KELURAHAN
1
Bintuhan Tetap
1
1
Tanjung Iman
Simpang Tiga
3
Sumber : Kabupaten Kaur Dalam Angka 2016
Dari tabel di atas, kecamatan dengan jumlah desa terbanyak yakni Kecamatan Tanjung Kemuning (20 Desa). Disusul oleh kecamatan Maje (19 Desa). Untuk kecamatan Nasal 17 Desa dan Kaur Selatan memiliki 18 Desa. Sedangkan kecamatan yang memiliki Desa paling sedikit yakni Kecamatan Kaur Tengah (8 Desa) dan Kecamatan Muara Sahung (7 Desa). Selanjutnya, Kecamatan Kaur Selatan, Kecamatan Kaur Utara dan Kecamatan Kaur Tengah memiliki Kelurahan (masing-masing 1 kelurahan).
13
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
2.1. Aspek Geografi dan Demografi A. Karakteristik Lokasi dan Wilayah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Muko-muko, Seluma dan Kaur di Provinsi Bengkulu, kemudian diperjelas dengan Surat Mendagri Nomor : 136/205/PUM tanggal 12 September 2005, maka ditetapkan bahwa luas wilayah daratan Kabupaten Kaur mencapai 2.365 km2 atau 236.500 Ha, panjang garis pantai 89,17 km dan luas kawasan laut sejauh 4 mil dari garis pantai seluas 660,59 km2. Gambar 2.1. PETA WILAYAH KABUPATEN KAUR
Sumber : Kabupaten Kaur Dalam Angka 2016
Secara administrasi Kabupaten Kaur berbatasan dengan: - Sebelah Utara : Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. - Sebelah Selatan : Kabupaten Pesisir Barat (pemekaran dari Kabupaten Lampung Barat), Provinsi Lampung. - Sebelah Barat : Samudera Hindia. - Sebelah Timur : Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Provinsi Sumatera Selatan. Dari 195 desa/kelurahan di Kabupaten Kaur, 64 desa/kelurahan atau 32,82 persen berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Melihat pada batasan wilayah administrasi di atas, dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Kaur merupakan wilayah strategis yang dapat mendukung pembangunan Provinsi Bengkulu. Sebagai kabupaten yang berada di pintu gerbang sebelah selatan di Provinsi Bengkulu, maka Kabupaten Kaur merupakan cerminan kemajuan dan kesejahteraan provinsi Bengkulu. Adapun luas wilayah Kabupaten Kaur menurut Kecamatan disajikan pada gambar berikut :
14
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Grafik 2.1. LUAS WILAYAH KABUPATEN KAUR MENURUT KECAMATAN (KM2) Lungkang Kule; 32 Padang Guci Hulu; 370,64
Nasal
Nasal; 519,92
Padang Guci Hilir; 115,96
Maje Kaur Selatan Tetap
Kaur Utara; 49,8
Kaur Tengah
Kelam Tengah; 35,84
Maje; 361,04
Luas Muara Sahung Kinal Semidang Gumay Tanjung Kemuning Kelam Tengah
Semidang Gumay; 64,91
Kaur Utara Kaur Selatan; 92,75
Padang Guci Hilir
Kinal; 154,03 Luas; 124,88 Tetap; 87,92 Tanjung Kemuning; 72,91
Lungkang Kule Padang Guci Hulu
Muara Sahung; 256 Kaur Tengah; 26,4
Sumber : Kabupaten Kaur Dalam Angka 2015
Dari gambar 2.1. terlihat persentase (%) terhadap luas wilayah kecamatan yang memiliki persentase luas wilayah tertinggi yaitu Kecamatan Nasal sebesar 21,98 % dan persentase luas wilayah terkecil yaitu Kecamatan Kaur Tengah sebesar 1,12 %. Sedangkan jarak lurus masingmasing ibu kota kecamatan dengan ibu kota Kabupatan di Kabupaten Kaur disajikan tabel berikut ini : Tabel 2.2. JARAK LURUS IBUKOTA KECAMATAN DENGAN IBUKOTA KABUPATEN DI KABUPATEN KAUR TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
IBUKOTA KECAMATAN
1 Nasal Merpas 2 Maje Linau 3 Kaur Selatan Bintuhan 4 Tetap Tetap 5 Kaur Tengah Tanjung Iman 6 Luas Benua Ratu 7 Muara Sahung Ulak Lebar 8 Kinal Gedung Wani 9 Semidang Gumay Mentiring 10 Tanjung Kemuning Tj. Kemuning 11 Kelam Tengah Rigangan 1 12 Kaur Utara Simpang Tiga 13 Padang Guci Hilir Gunung Kaya 14 Lungkang Kule Sukananti 15 Padang Guci Hulu Bn. Tambun 2 Sumber : Kabupaten Kaur Dalam Angka 2015
JARAK LURUS KE BINTUHAN (km) 25,00 12,00 0,00 7,00 12,00 15,00 30,00 30,00 20,00 35,00 39,00 48,00 43,00 58,00 54,00
15
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Asumsi Interval Jarak Lurus Ibu Kota Kecamatan dengan Ibu Kota Kabupaten dalam wilayah Kabupaten Kaur : Sangat Dekat
: 0-8 Km
Dekat
: 9-20 Km
Sedang
: 21-40 Km
Jauh
: 41-60 Km
Sangat Jauh
: > 61 Km
Melihat pada tabel 2.2., jarak ibu kota kecamatan dengan ibu kota kabupaten di Kabupaten Kaur yang terjauh yaitu Kecamatan Lungkang Kule (58 Km) dengan asumsi masuk dalam kategori interval jauh. Kecamatan yang masuk dalam kategori interval jauh lainnya yaitu Kecamatan Kaur Utara, Kecamatan Padang Guci Hilir dan Kecamatan Padang Guci Hulu. Sedangkan empat kecamatan yang merupakan kategori interval dengan jarak yang sedang yakni Kecamatan Tanjung Kemuning, Kecamatan Kelam Tengah, Kecamatan Muara Sahung, Kecamatan Kinal dan Kecamatan Nasal. Sementara itu, kecamatan lainnya yakni Kecamatan Kaur Selatan, Kecamatan Maje, Kecamatan Tetap, Kecamatan Kaur Tengah, Kecamatan Luas dan Kecamatan Semidang Gumay merupakan kecamatan yang masuk dalam kategori interval dekat dan sangat dekat. Dari interval jarak lurus ibu kota kecamatan dengan ibu kota kabupaten yang terdapat di Kabupaten Kaur disimpulkan bahwa tidak ada kecamatan yang masuk pada kategori interval sangat jauh (> 60 Km). hal ini diasumsikan bahwa, setiap kecamatan rata-rata dapat diakses dengan kondisi jarak yang cukup baik. Letak dan Kondisi Geografis Secara astronomis Kabupaten Kaur terletak pada posisi 40 15’ 8,21”–40 55’ 27,77” Lintang Selatan (LS) dan 1030 4’ 8,76”–1030 46’ 50,12” Bujur Timur (BT). Kondisi astronomis ini memberikan gambaran bahwa Kabupaten Kaur beriklim tropis atau Iklim A karena terletak antara 00– 23½0 LS. Pada tahun 2015, tercatat suhu udara rata-rata minimal di Kabupaten Kaur terjadi pada bulan januari yaitu 26,300C sedangkan suhu rata-rata maksimal mencapai 27,800C, tekanan udara 1.010,98 mb, rata-rata jumlah hari hujan per bulan 8 kali dan rata-rata paling tinggi terjadi pada bulan januari mencapai 20 kali sedangkan rata-rata curah hujan sepanjang tahun 2015 mencapai 127,58 mm³. Musim yang terjadi di Kabupaten Kaur sebagaimana wilayah lainnya di Indonesia dikenal dua musim, yaitu musim hujan (Desember-Maret) dan musim kemarau (Juni-September) sementara pada bulan April-Mei dan Oktober-November merupakan masa peralihan/pancaroba. Sedangkan secara geografis Kabupaten Kaur terletak di sebelah barat Pegunungan Bukit Barisan, termasuk dalam wilayah administrasi paling selatan Provinsi Bengkulu, Indonesia. Berjarak sekitar 250 km dari ibukota Provinsi Bengkulu memanjang dari perbatasan Provinsi Lampung ke arah utara berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Selatan.
16
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Topografi Kabupaten Kaur merupakan daerah perbukitan bergelombang dengan perbedaan ketinggian yang sangat besar, bervariasi antara 0 s.d >1000 m di atas permukaan laut. Jalur pertama 3,31 % dari luas wilayah terletak di ketinggian 0-25 m di atas permukaan laut terdapat di sepanjang pantai, jalur kedua 21,65 % dari luas wilayah terletak di ketinggian 25-100 m di atas permukaan laut terdapat di wilayah timur dari jalur pertama yang merupakan lereng pegunungan Bukit Barisan dengan klasifikasi bukit Range. Sedangkan yang terletak di ketinggian 100 – 500 m dpl seluas 29,02%, ketinggian 500 – 1000 m dpl seluas 25,06% dan yang di atas 1000 m dpl seluas 20,96% terdapat di lokasi lebih ke timur dari jalur kedua sampai ke puncak bukit barisan yang merupakan daerah vulkanis dan tektonis. Grafik 2.2. TOPOGRAFI WILAYAH KABUPATEN KAUR (Ha) Jalur low land, 20.889 Ha Jalur pegunungan, 71.585 Ha
Jalur bukit range, 144.026 Ha
Sumber : Kabupaten Kaur Dalam Angka 2015
1.
2.
3.
Dari gambar di atas, topografi wilayah Kabupaten Kaur terbagi menjadi 3 (tiga) jalur yaitu: Jalur Low Land (dataran rendah) dengan ketinggian 0–100 m di atas permukaan laut. Wilayah yang termasuk dalam Jalur Low Land mencapai 9%. Kecamatan yang termasuk ke dalam Jalur Low Land adalah Kecamatan Tanjung Kemuning, Semidang Gumay, Kaur Utara, Tetap, Kaur Selatan, Maje dan Nasal. Jalur Bukit Range dengan ketinggian 100–1.000 m. Wilayah yang termasuk dalam Jalur Bukit Range mencapai 61%. Semua kecamatan di Kabupaten Kaur sebagian wilayahnya ada yang masuk katagori jalur ini. Jalur Pegunungan dengan ketinggian > 1.000 m. Wilayah yang termasuk dalam Jalur Pegunungan mencapai 30%. Di Kabupaten Kaur, yang termasuk ke dalam jalur ini adalah kawasan Bukit Barisan.
Selain kondisi di atas, bila ditinjau dari kondisi dan kemiringan tanah yang ada di Kabupaten Kaur sangat cocok untuk tanaman pangan yakni padi, kedele, jagung dan sebagainya. Untuk tanaman palawija seperti cabe, tomat, kacang-kacangan dan sayuran juga merupakan tanaman yang 17
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
potensial di wilayah ini. Selanjutnya selain jenis tanaman di atas, wilayah Kabupaten Kaur juga sangat cocok juga untuk dikembangkan tanaman perkebunan rakyat berupa kopi, kakao, cengkeh, kelapa, kelapa sawit ataupun sejenisnya karena selain letaknya di sisi Samudera Indonesia juga datarannya terbentang di jajaran Bukit Barisan yang terkenal subur. Tekstur Tanah yang dimiliki Kabupaten Kaur terdiri atas : (1) tekstur tanah halus seluas 135.083,00 Ha; (2) tekstur tanah cukup halus seluas 38.227,00 Ha; (3) tekstur tanah cukup kasar seluas 50.086,00 Ha; (4) tekstur tanah kasar seluas 13.104,00 Ha. Dari penjelasan di atas, ditinjau pada faktor topografi dapat disarikan bahwa Kabupaten Kaur memiliki potensi besar dalam pembangunan bidang pertanian, perkebunan. Data topografi menunjukkan bahwa kecamatan di Kabupaten Kaur wilayahnya masuk katagori jalur Bukit Range (61% atau 144.026 hektar) dan Jalur Low Land mencapai 9% atau 20.889 hektar. Sisanya merupakan Jalur Pegunungan yaitu kawasan Bukit Barisan. Sedangkan jika ditinjau menurut masing-masing Kecamatan berdasarkan posisi Kantor Camat, Kecamatan dengan posisi tertinggi dari permukaan laut adalah Kecamatan Padang Guci Hulu dengan ketingggian ± 287 m. Berikut ditampilkan kondisi ketinggian di atas permukaan laut masing-masing kecamatan di Kabupaten Kaur. Grafik 2.3. KETINGGIAN WILAYAH KECAMATAN DI ATAS PERMUKAAN LAUT BERDASARKAN POSISI KANTOR CAMAT
Ketinggian Padang Guci Hulu Lungkang Kule Padang Guci Hilir Kaur Utara Kelam Tengah Tanjung Kemuning Semidang Gumay Kinal Muara Sahung Luas Kaur Tengah Tetap Kaur Selatan Maje Nasal
287 195 93 193 165 76 57 90 237 132 68 43 50 56 26 0
50
100
150
200
250
300
Sumber : Statisitik Daerah Kabupaten Kaur 2015
Adapun klasifikasi topografi diuraikan sebagai berikut : 1. Terdapat 9 (Sembilan) Kecamatan yang termasuk dalam kelompok topografi Jalur Low Land (dataran rendah) dengan ketinggian 0–100 m, antara lain : a. Kecamatan Nasal; b. Kecamatan Maje; c. Kecamatan Kaur Selatan; d. Kecamatan Tetap; e. Kecamatan Kaur Tengah; 18
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
f. g. h. i.
Kecamatan Kinal; Kecamatan Semidang Gumay; Kecamatan Tanjung Kemuning; Kecamatan Padang Guci Hilir .
2. Terdapat 6 (enam) Kecamatan yang termasuk dalam Jalur Bukit Range dengan ketinggian 100–1.000 m, antara lain : a. Kecamatan Muara Sahung; b. Kecamatan Luas; c. Kecamatan Lungkang Kule; d. Kecamatan Kaur Utara; e. Kecamatan Padang Guci Hulu; f. Kecamatan Kelam Tengah. Geologi Berdasarkan pembagian Mandala Geologi Tersier Pulau Sumatera, Lembar Bengkulu, sebagian terletak di lajur busur depan, busur magmatik dan busur belakang. Nama-nama yang dipakai untuk lajur-lajur tersebut adalah Lajur Bengkulu, Lajur Barisan dan Lajur Mentawai. Aktifitas magmatis pada akhir Miosin sampai awal Pleistosin dibagian Utara–Timur laut, menyebabkan dihasilkannya produk-produk gunung api Rio-Andesit (QTv). Pergerakan lempeng benua dari sebelah Utara–Timur laut Pulau Sumatera ke arah Selatan–Barat Daya menyebabkan terbentuknya Sesar Semangko yang membentang dari ujung Utara Pulau Sumatera, sampai Selat Sunda. Sesar Semangko atau disebut juga dengan sesar besar Sumatera merupakan sesar yang sampai sekarang masih aktif, dan menekan bagian utaratimur laut Pulau Sumatera, yang di respon oleh pergerakan lempeng samudera (oceanic crust) disebelah Barat Daya Pulau Sumatera dengan arah gaya ke Utara–Timur laut menekan bagian sebelah Barat Pulau Sumatera. Akibat dari pergerakan kedua bagian Pulau Sumatera ini, maka terbentuklah sesar-sesar yang masih aktif sepanjang zona sesar besar Sumatera. Gaya dan pergerakan dari sesar besar Sumatera tersebut menimbulkan sesar-sesar orde dua dan selanjutnya, yang terdapat terutama dibagian Selatan-Barat Laut Kabupaten Kaur. Dari foto udara bidang-bidang/zona-zona sesar ini ditunjukkan oleh kenampakan liniasiliniasi morfologi berupa perubahan rona dan tekstur serta kenampakan liniasi-liniasi perubahan sifat-sifat geofisika, batuan pada zona tersebut. Selanjutnya dari pergerakan kedua lempeng tersebut menyebabkan peningkatan aktifitas magma yang kemudian menghasilkan pembentukan busur gunung api Tersier hingga Resent dari deretan gunung berapi, pegunungan Bukit Barisan. Pergerakan tektonik lempeng benua dan samudera ini juga menyebabkan terjadinya pengangkatan (highing) yang merupakan pegunungan Bukit-Barisan di bagian UtaraTimur laut. Pelurusan-pelurusan yang berarah Barat laut–Tenggara di bagian Barat laut wilayah Kaur merupakan sesar orde satu dan orde dua pada tinggian lajur Bukit Barisan. Aktifitas magmatik berikutnya pada akhir Pliosin menghasilkan produk gunung api Andesit-Basalt (Qv) yang menutupi sebagian wilayah penyelidikan paling Utara. Gaya-gaya tektonik yang bekerja sejak awal Miosin dibagian ini menyebabkan peningkatan aktifitas magmatis yang menghasilkan terobosan batuan beku Granit dan Diorit pada Miosin tengah. Proses tektonik berupa pengangkatan yang terjadi pada akhir Miosin menyebabkan Tubuh pluton ini terangkat tererosi dan tersingkap pada jalur zona patahan (fault-zone) orde I dan II, kepermukaan dibagian Utara wilayah Kabupaten Kaur. Struktur geologi pensesaran berupa sesar-sesar orde dua dan tiga, mengontrol pola sebaran terobosan pluton dan terbentuk 19
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
secara intensif dibagian ini. Sistim pensesaran ini membentuk pelurusan-pelurusan dengan arah secara umum adalah barat laut– tenggara. Aktifitas magmatik yang terjadi pada akhir Miosin sampai Pliosin (setelah terbentuknya Formasi Lemau) yang mengandung batu bara di wilayah ini, juga menyebabkan percepatan proses pematangan kualitas batu bara yang terdapat pada Formasi ini. Pergeseran-pergeseran sesar diatas mengakibatkan terbentuknya zona Seismic Beniof di dasar laut yang merupakan zona gempa dengan sismistas tinggi. Hidrologi Kabupaten Kaur memiliki 14 (empat belas) Daerah Aliran Sungai (DAS) meliputi : DAS Barkenang, DAS Kedurang, DAS Kinal, DAS Kolek, DAS Luas, DAS Manula, DAS Mertam Ds, DAS Nasal, DAS Padang Guci, DAS Sambat, DAS Sawang, dan DAS Seranjangan. DAS-DAS tersebut mengalir dari utara ke arah selatan kemudian bermuara di Samudera Hindia. Ke empat belas DAS tersebut terdiri dari 3 DAS Nasional dan 11 DAS lokal. DAS yang termasuk pada klasifikasi DAS Nasional yaitu DAS Luas, DAS Kinal, dan DAS Manula, sisanya termasuk klasifikasi DAS lokal. DAS-DAS tersebut di atas membentuk tiga zona kawasan yaitu (1) Kawasan Utara; (2) Kawasan Tengah, dan (3) kawasan Selatan. Zona Utara selanjutnya disebut Wilayah Utara Kabupaten Kaur terdiri dari DAS Sulau, DAS Padang Guci, DAS Seranjangan, DAS Kinal, DAS Barkenang dan DAS Kedurang. DAS Sulau melewati Kec. Padang Guci Hilir dan Kec. Tanjung Kemuning. DAS Padang Guci melewati Kec. Padang Guci Hulu, Kaur Utara, Padang Guci Hilir, Kec. Tanjung Kemuning. DAS Seranjangan melewati Kec. Kelam Tengah dan Kec. Tanjung Kemuning. DAS Kinal melewati Kec. Kinal dan Kec. Semidang Gumai. DAS Barkenang dan DAS Kedurang melewati Kec. Padang Guci Hulu. Zona tengah yang selanjutnya disebut dengan Wilayah Tengah Kabupaten Kaur, terdiri dari DAS Luas dan DAS Tetap. DAS Luas melewati Kec. Muara Sahung, Luas dan Kaur Tengah, DAS Tetap melewati Kec. Tetap. Zona Selatan selanjutnya disebut Kaur bagian selatan. DAS yang melewati Kaur bagian selatan meliputi DAS Sambat, DAS Sawang, DAS Nasal, DAS Kolek, DAS Manula. DAS Manula melewati Kec. Kaur Selatan dan Maje, DAS Sawang melalui Kec. Maje, DAS Nasal, Kolek dan Manula berada di Kec. Nasal. Dari ke 14 DAS tersebut terdapat 2 DAS (Manula dan Nasal) yang wilayah hidrologisnya berada di TNBBS, dengan kondisi tutupan lahannya masih berupa hutan lebat mencapai 95%, terdapat 3 DAS (Seranjangan, Sulau dan Tetap) yang wilayah aliran dan wilayah hidrologisnya berada di kawasan budidaya, dan DAS-DAS lain merupakan DAS-DAS yang wilayah hiroorologinya berada di kawasan HP atau HPT dan wilayah aliran (midle stream dan down stream) berada di kawasan budidaya. Tabel 2.3. INTERPRETASI KONDISI DAS DI KABUPATEN KAUR WILAYAH HIDROOROLOGIS NO
DAS
(WILAYAH TANGKAPAN AIR) Up Stream
1
KONDISI ALIRAN SUNGAI
DAN KLASIFIKASI Bengkenang (DAS
Kab. Bengkulu Selatan
Lokal)
Midle Stream Kab. Bengkulu Selatan, Sedikit di
Down Stream Kab. Bengkulu Selatan
-
wilayah barat
Kab. Kaur
2
Kedurang (DAS
Kab. Bengkulu Selatan
Lokal)
Kab. Bengkulu Selatan, Sedikit di
Kab. Bengkulu Selatan
wilayah barat
-
Kab. Kaur 3
Kinal
Berada di Kawasan hutan lindung
Merupakan
(DAS Lokal)
Raja Mendara dengan kondisi hutan
budidaya masyarakat, baik
lebatnya masih berkisar 90,5 % dan
itu di wilayah GSS maupun
Pada
HPT Air Kinal dengan kondisi hutan
wilayah tangkapan air.
lekukan
lebatnya mencapai 47,8%
kawasan
Merupakan
kawasan
budidaya masyarakat
Sedang,
dimusim hujan ada
potensi menyebabkan banjir. batang
sungai
terdapat
yang terancam oleh
pengikisan air sungai.
20
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
WILAYAH HIDROOROLOGIS NO
DAS
(WILAYAH TANGKAPAN AIR) Up Stream
4
KONDISI ALIRAN SUNGAI
DAN KLASIFIKASI
Kolek
Berada di
(DAS Lokal)
dengan
Midle Stream
HPT Bukit Kumbang
kondisi
belukar, 42 %,
tutupan,
Merupakan
kawasan
Down Stream
Merupakan
kawasan
budidaya masyarakat , baik
hutan lebat 24%,
itu di wilayah GSS maupun
pada
wilayah tangkapan air.
menimbulkan banjir
perkebunan rakyat 31 % dan semak
budidaya masyarakat
Buruk, pada musim kemarau air
hutan
dapat surut secara drastis dan musim
hujan
dapat
3% 5
Luas
Berada di Kawasan hutan lindung
Merupakan
(DAS Lokal)
Raja Mendara dengan kondisi hutan
budidaya masyarakat, baik
kawasan
Merupakan
kawasan
lebatnya masih berkisar 90,5 % dan
itu di wilayah GSS maupun
Pada
HPT Air Kinal dengan kondisi hutan
wilayah tangkapan air.
lekukan
budidaya masyarakat
lebatnya mencapai 47,8% 6
7
8
dimusim hujan ada
potensi menyebabkan banjir. batang
sungai
terdapat
yang terancam oleh
pengikisan air sungai.
Manula
Berada di TNBBS dengan kondisi
Berada di NBBS dengan
Merupakan
(DAS Lokal)
hutan lebatnya masih berkisar 93,5 %
kondisi
budidaya masyarakat
.
masih berkisar 93,5 % . budidaya
hutan
Kawasan
lebatnya
budidaya
kawasan
Sedang,
dimusim hujan ada
potensi menyebabkan banjir. .
Mertam Ds
Merupakan
(DAS Lokal)
masyarakat, baik itu di wilayah GSS
masyarakat , baik itu di
masyarakat , baik itu di
dapat surut secara drastis dan pada
maupun wilayah tangkapan air.
wilayah
wilayah GSS
musim hujan dapat menimbulkan
Nasal (DAS Nasional)
kawasan
Sedang,
GSS
maupun
Kawasan
budidaya
maupun
Buruk,
wilayah tangkapan air.
wilayah tangkapan air.
banjir
Berada di TNBBS dengan kondisi
Kawasan
Kawasan
Sedang,
hutan lebatnya masih berkisar 93,5 %
masyarakat
budidaya
budidaya
masyarakat
pada musim kemarau air
dimusim hujan ada
potensi menyebabkan banjir.
. Berada di dengan
HPT Bukit Kumbang
kondisi
belukar, 42 %,
tutupan,
hutan
hutan lebat 24%,
perkebunan rakyat 31 % dan semak 3% 9
Padang Guci (DAS
Berada di Kawasan hutan lindung
Merupakan
Nasional)
Raja Mendara dengan kondisi hutan
budidaya masyarakat, baik
kawasan
lebatnya masih berkisar 90,5 % dan
itu di wilayah GSS maupun
HPT Air Kedurang dengan kondisi
wilayah tangkapan air.
Merupakan
kawasan
budidaya masyarakat
Baik, tetapi pada waktu-waktu tertentu
sungai
ini
meluap,
terutama di musim penghujan.
tidak terdapat lagi hutan lebatnya. 10
Sambat (DAS Lokal)
Berada di dengan
HPT Bukit Kumbang
kondisi
belukar, 42 %,
tutupan
,
Merupakan
kawasan
Merupakan
kawasan
budidaya masyarakat , baik
hutan lebat 24%,
itu di wilayah GSS maupun
pada
wilayah tangkapan air.
menimbulkan banjir
perkebunan rakyat 31 % dan semak
budidaya masyarakat
Buruk, pada musim kemarau air
hutan
dapat surut secara drastis dan musim
hujan
dapat
3% Dan HPT. Air Sambat kondisi tutupan , hutan belukar, 77 %, perkebunan rakyat 22 % dan semak 1% 11
Sawang ((DAS Lokal)
Berada di dengan
HPT Bukit Kumbang
kondisi
belukar, 42 %,
tutupan,
Merupakan
kawasan
Merupakan
kawasan
budidaya masyarakat, baik
hutan lebat 24%,
itu di wilayah GSS maupun
pada
wilayah tangkapan air.
menimbulkan banjir
perkebunan rakyat 31 % dan semak
budidaya masyarakat
Buruk, pada musim kemarau air
hutan
dapat surut secara drastis dan musim
hujan
dapat
3% 12
13
14
Seranjangan (DAS
Merupakan kawasan budidaya
Kawasan budidaya
Kawasan budidaya
Buruk, pada musim kemarau air
Lokal)
masyarakat, baik itu di wilayah GSS
masyarakat, baik itu di
masyarakat, baik itu di
dapat surut secara drastis dan
maupun wilayah tangkapan air.
wilayah GSS maupun
wilayah GSS maupun
pada musim hujan dapat
wilayah tangkapan air.
wilayah tangkapan air.
menimbulkan banjir
Merupakan kawasan budidaya
Kawasan budidaya
Kawasan budidaya
Buruk, pada musim kemarau air
masyarakat, baik itu di wilayah GSS
masyarakat, baik itu di
masyarakat, baik itu di
dapat surut secara drastis dan
maupun wilayah tangkapan air.
wilayah GSS maupun
wilayah GSS maupun
pada musim hujan dapat
wilayah tangkapan air.
wilayah tangkapan air.
menimbulkan banjir
Berada di HPT Air Sambat dengan
Kawasan budidaya
Kawasan budidaya
Buruk, pada musim kemarau air
kondisi tutupan, hutan belukar, 77 %,
masyarakat, baik itu di
masyarakat, baik itu di
dapat surut secara drastis dan
perkebunan rakyat 22 % dan semak
wilayah GSS maupun
wilayah GSS maupun
pada musim hujan dapat
1%
wilayah tangkapan air.
wilayah tangkapan air.
menimbulkan banjir
Sulau (DAS Lokal)
Tetap (DAS Lokal)
Sumber: Dokumen RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2011-2016
21
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Melihat pada data yang disajikan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Daerah Aliran Sungai dengan klasifikasi Nasional dan lokal di Kabupaten Kaur memiliki potensi besar bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan kawasan budidaya masyarakat. Klimatologi Keadaan iklim di Kabupaten Kaur, perkembangan rata-rata curah hujan dari tahun ke tahun (empat tahun terakhir) menunjukkan kondisi baik. Hal ini juga dapat dilihat pada rata-rata hari hujan dalam satu tahun berkisar 10-15 kali. Berikut disajikan perkembangan rata-rata curah hujan yang terjadi pada grafik 2.1. di bawah ini: Grafik 2.4. RATA-RATA CURAH HUJAN (mm) DI KABUPATEN KAUR TAHUN 2011-2015
Rata-rata Curah Hujan 2011-2015 350 300
291 238
250
224
189
200
128
150 100
Rata-rata Curah Hujan 2011-2015
50 2011
2012
2013
2014
2015
Sumber : Kabupaten Kaur Dalam Angka 2016 Diolah Bappeda Kabupaten Kaur
2015 127,6 mm Di samping itu, pada tahun 2015 rata-rata suhu udara yang terjadi di Kabupaten Kaur adalah 27,02 0C, dengan suhu udara minimum rata-rata 24,00 0C dan suhu udara maksimum yaitu 31,63 0C. Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata–rata dari pergerakan molekul-molekul. Suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan benda tersebut, untuk memindahkan (transfer) panas ke benda-benda lain atau menerima panas dari benda-benda lain tersebut. Suhu udara merupakan derajat panas dari aktifitas molekul dalam atmosfer. Kapasitas udara adalah jumlah air maksimum yang dapat dikandung oleh udara pada suhu tertentu. Kapasitas udara untuk menampung uap air (pada keadaan jenuh) tergantung pada suhu udara tersebut. Jika dilihat pada kelembaban nisbi rata-rata yaitu 83,67 persen. Kelembaban merupakan salah satu faktor lingkungan abiotik yang berpengaruh terhadap aktifitas organisme di alam. Sedangkan kelembaban merupakan salah satu faktor ekologis yang mempengaruhi aktifitas organisme seperti penyebaran, keragaman harian, keragaman vertikal dan horizontal. Kelembaban udara juga merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi kondisi/keadaan cuaca dan iklim di suatu wilayah tertentu. Secara ilmiah, kelembaban merupakan jumlah
22
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
kandungan uap air yang terkandung dalam massa udara pada suatu saat (waktu) dan wilayah (tempat) tertentu. Sebagai gambaran kondisi klimatologi Kabupaten Kaur disajikan tabel 2.4 : Tabel 2.4. KEADAAN SUHU UDARA DAN KELEMBABAN DI KABUPATEN KAUR TAHUN 2015
BULAN
SUHU UDARA
KELEMBABAN
TEMPERATURE(OC)
UDARA
Minimum
Maksimum
Rata-rata
(%)
Januari
23,30
30,20
26,30
85
Februari
23,50
31,50
26,50
84
Maret
24,00
31,50
27,20
81
April
24,10
31,10
26,90
85
Mei
24,60
32,40
27,80
83
Juni
24,50
32,10
27,50
82
Juli
23,50
32,40
27,10
80
Agustus
23,80
32,20
27,10
82
September
23,70
31,40
26,60
83
Oktober
24,50
32,70
27,60
83
November
24,50
31,40
27,00
86
Desember
24,10
30,70
26,70
86
Rata-rata
24,00
31,63
27,02
83.33
Sumber : Kabupaten Kaur Dalam Angka 2016
Berdasarkan pada uraian dan tabel di atas, maka disimpulkan bahwa hubungan kelembaban dengan suhu udara : (1) Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Maka akibatnya, tekanan udara turun karena udaranya berkurang. Dalam sistem dua benda, benda yang kehilangan panas dikatakan benda yang bersuhu lebih tinggi; (2) Volume berbanding terbalik dengan tekanan; (3) Kelembaban adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat diekspresikan dalam kelembaban absolut, kelembaban spesifik atau kelembaban relatif; (4) Udara di sekitar kita yang terlihat kosong/hampa, ini sebenarnya di dalamnya terkandung sejumlah uap air. Sehingga perlu di catat bahwa besar kecilnya kapasitas udara tergantung pada temperatur udara itu sendiri, di mana semakin tinggi temperatur suatu udara (semakin panas) maka semakin besar kapasitas udara. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa suhu udara dan kelembaban nisbi di Kabupaten Kaur dalam kondisi baik. Penggunaan Lahan 1) Kawasan budidaya : Pola ruang kawasan budidaya terdiri atas 8 (delapan) kawasan yang tersebar di Kabupaten Kaur, meliputi : 1. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi, merupakan kawasan yang diperuntukkan untuk kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hutan yang dirinci meliputi : kawasan hutan produksi terbatas, kawasan hutan produksi tetap, dan kawasan hutan yang dapat dikonversi. 23
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
2. 3. 4. 5. 6.
7.
8.
Kawasan Peruntukan Pertanian, dirinci meliputi : Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan. Kawasan Peruntukan Perikanan meliputi : perikanan tangkap, budidaya perikanan dan pengolahan ikan. Kawasan Peruntukan Pertambangan, dirinci meliputi : jenis pertambangan Mineral dan Batu Bara, Minyak Bumi dan Gas. Kawasan Peruntukan Industri, dirinci meliputi kawasan peruntukan industri besar, peruntukan industri sedang dan peruntukan industri rumah tangga. Kawasan Peruntukan Pariwisata, yang dirinci meliputi kawasan peruntukan : pariwisata budaya, pariwisata alam, dan pariwisata buatan. rencana ini disusun berdasarkan potensi yang ada, potensi yang akan datang atau potensi yang akan dikembangkan. Pengembangan wisata ini harus diikuti wisata andalan serta yang berkaitan dengan wisata nasional. Kawasan Peruntukan Permukiman, terdiri dari permukiman perkotaan dan permukiman perdesaan. Sebagai kawasan budidaya maka permukiman diarahkan dalam kajian lokasi dan fungsi masing-masing permukiman, tetutama dikaitkan dengan karakter lokasi, misalnya di pegunungan, dataran tinggi dan sebagainya. Kawasan Peruntukan Lainnya. Adapun Luas masing-masing Kawasan Budidaya dimaksud secara rinci sebagai berikut: Tabel 2.5. KAWASAN BUDIDAYA DI KABUPATEN KAUR TAHUN 2012–2032
NO
JENIS KAWASAN
LUAS (HA)
1.
Kawasan Hutan Produksi (HP dan HPT)
36.226,27
2.
Kawasan Hutan Rakyat
1.219,52
3.
Kawasan Pertanian
8.464,00
4.
Kawasan Perkebunan
89.897,00
5.
Kawasan pertambangan
106,99
6.
Kawasan permukiman
3.186,07
7.
Kawasan Peruntukan lainnya
53,00
Luas Kawasan Budidaya
139.152,85
Sumber : RTRW Kabupaten Kaur 2012-2032 Terlihat dari tabel 2.5 di atas bahwa Kawasan Perkebunan Rakyat mendominasi dengan luas mencapai 89.897,00 Hektar. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan budidaya pertanian dan perkebunan memiliki potensi yang besar di Kabupaten Kaur mulai dari hulu dan hilir. Sedangkan kawasan Hutan Produksi (HP dan HPT) yang memiliki luas 36.266,27 Hektar merupakan jenis kawasan budidaya yang memiliki luas kedua tertinggi. Hal ini menggambarkan bahwa kawasan HP dan HPT cukup berpotensi mewujudkan kesejahteraan masyarakat, namun kawasan ini perlu diperhatikan secara detail tentang batasan-batasan dengan kawasan hutan lindung. Terutama untuk daerah-daerah dengan topografi pada jalur pegunungan. 24
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
2) Kawasan lindung Berdasarkan data yang diperoleh dari RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2011-2016 pada Bab II, menjelaskan bahwa pemanfaatan lahan di Kabupaten Kaur didominasi oleh hutan negara (TNBBS, hutan lindung Raja Mendare, HPT/HP), serta perkebunan rakyat. Kawasan hutan tersebut tersebar di Kecamatan Nasal, Maje, Kaur Selatan, Tetap, Muara Sahung, Kinal, dan Padang Guci Hulu. Kecamatan yang memiliki luas hutan terluas yaitu Nasal, Padang Guci Hulu, Maje dan Kinal. Pemanfaatan lahan di Kabupaten Kaur jauh melebihi standar minimum ketersediaan kawasan hutan 20% dari luas wilayah. Konversi lahan kawasan hutan menjadi kawasan budidaya masih dimungkinkan dilakukan karena kawasan budidaya secara lingkungan sudah optimal. Penggunaan lahan yang dapat dikonversi berupa pemanfaatan lahan yang tidak produktif (tegalan, semak belukar), yang luasnya mencapai 29.852,4 ha. Pemanfaatan lahan pada kawasan Hutan Produksi atau Hutan Produksi Terbatas pada saat ini tidak lagi memiliki nilai strategis bagi pembangunan Kabupaten Kaur. Exploitasi kawasan HPT/HP yang telah dilakukan menimbulkan kawasan-kawasan tidak produktif, berupa semak belukar dan padang ilalang. Kawasan–kawasan tidak produktif tersebut dapat dikembangkan menjadi hutan produktif yang berwawasan lingkungan. Kondisi Kawasan Hutan Lindung Raja Mendare dan Kawasan Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan secara umum masih baik, walaupun di beberapa kawasan terdapat gambaran berupa titik-titik berwarna merah yang menunjukkan adanya perubahan penggunaan lahan atau adanya kegiatan perusakan kawasan hutan. Grafik 2.5. KONDISI TUTUPAN LAHAN (DITINJAU DARI LUAS LAHAN) DI KAWASAN HUTAN LINDUNG RAJA MENDARA DAN TNBBS Penggunaan Lahan 120.000,00
Luas Lahan (Ha)
100.000,00 80.000,00 60.000,00 40.000,00 20.000,00 Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Hutan Lindung Raja Mendara
Alangalan g
Hutan Belukar
Hutan Lebat
Perkeb Rakyat
Sungai/D anau
Tegalan/l adang
Jumlah
-
2.844,70
60.519,55
1.080,74
257,64
8,37
64,71
447,10
1.108,03
38.532,56
231,64
153,33
10,34
42.569,00
Sumber: Interpretasi Cintra Landsat 2005 dan Observasi Lapangan 2009 dalam RPJMD Tahun 2011-2016
25
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Grafik 2.6. KONDISI TUTUPAN LAHAN (DITINJAU DARI PROSENTASE) DI KAWASAN HUTAN LINDUNG RAJA MENDARA DAN TNBBS Prosentase Penggunaan Lahan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Prosentase (%) Hutan Lindung Raja Mendara Prosentase (%)
93,52
100,00
99,99
90,52 1,67
4,40
-
2,60
1,05
Alangalang
5,44
0,40
0,01 0,36
0,02
Hutan Belukar Hutan Lebat Perkeb Rakyat Sungai/Danau Tegalan/ladang
Jumlah
Sumber: Interpretasi Cintra Landsat 2005 dan Observasi Lapangan 2009 dalam RPJMD Tahun 2011-2016
Kawasan hutan produksi ditetapkan berdasarkan data dari Kementerian Kehutanan dan kriteria-kriteria teknis dalam pengawetan tanah. Kawasan Hutan Produksi Terbatas adalah kawasan yang diperuntukan bagi hutan produksi terbatas dimana eksploitasinya dapat dengan tebang pilih dan tanam. Kriteria dalam penetapan kawasan hutan produksi terbatas dengan pertimbangan faktor-faktor kemiringan lereng, jenis tanah, curah hujan. Pengembangan kawasan hutan ini di luar hutan suaka alam, hutan wisata dan hutan konservasi lainnya (SK. Menteri Pertanian Nomor : 683/KPTS/Um/11/1980). Tabel 2.6. KONDISI TUTUPAN LAHAN DI HPT DI KABUPATEN KAUR NAMA HPT HP. Air Sambat Jumlah HPT. Air Kedurang
Jumlah Nama HPT HPT. Air Kinal
Jumlah HPT. Bukit Kumbang
Jumlah HPT. Kaur Tengah
TUTUPAN LAHAN Hutan Belukar Perkeb. Rakyat Semak Hutan Belukar Perkeb. Rakyat Sungai/Danau Tegalan/lading Tutupan Lahan Alangalang Hutan Belukar Hutan Lebat Perkeb. Rakyat Sungai/Danau Hutan Belukar Hutan Lebat Perkeb. Rakyat Semak Sungai/Danau Hutan Belukar
LUAS (HA) 1.498,02 439,23 0,74 1.938,00 2.054,43 1.972,05 25,18 3,66 4.055,32 Luas (ha) 254,41 1.081,86 2.661,22 1.435,43 134,85 5.567,77 4.596,04 2.529,78 3.345,39 250,48 11,23 10.732,91 5.407,45
% 77,30 22,66 0,04 100,00 50,66 48,63 0,62 0,09 100,00 % 4,57 19,43 47,80 25,78 2,42 100,00 42,82 23,57 31,17 2,33 0,10 100,00 38,81
26
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
NAMA HPT
TUTUPAN LAHAN Hutan Lebat Perkeb. Rakyat
Jumlah TWA. Way Hawang
Kampung Perkeb. Rakyat
Jumlah
LUAS (HA) 3.040,89 5.483,93 13.932,27 0,49 63,51 64,00
% 21,83 39,36 100,00 0,76 99,24 100,00
Sumber : Hasil Interpretasi Citra Landsad Tahun 2005, dalam RPJMD Kab. Kaur 2011-2016. Berikut disajikan grafik luas Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang ada di Kabupaten Kaur : Grafik 2.7. LUAS HUTAN PRODUKSI TERBATAS (Ha) DI KABUPATEN KAUR 1.938,00 4.621,00 HPT. Air Sambat
10.732,91
HPT. Air Kedurang HPT. Air Kinal 5.567,77
HPT. Kaur Tengah HPT. Bukit Kumbang
13.932,27
Sumber: RPJMD Tahun 2011-2016 Dari gambar di atas, disajikan bahwa HPT. Kaur Tengah merupakan HPT dengan luas tertinggi yakni memiliki luas kawasan 13.932,27 Hektar. Luas kawasan HPT Kaur Tengah didominasi tutupan lahan perkebunan rakyat yang sebesar 5.483,93 Hektar. HPT lainnya yang mempunyai luas mencapai 10.732,91 Ha adalah HPT Bukit Kumbang. Sedangkan HPT Air Sambat merupakan HPT dengan memiliki luas paling sedikit yakni hanya mencapai luas 1.938 Hektar. 2.2. Potensi Pengembangan Wilayah Kawasan strategis kabupaten (RTRW Kabupaten Kaur) adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan (UU No. 26/2007). Dalam konteks rencana pengembangan wilayah Kabupaten Kaur, kawasan strategis di dalam penanganannya diharapkan dapat mewujudkan pertumbuhan yang merata di seluruh wilayah Kabupaten Kaur dan mendorong percepatan pengembangan wilayah. Selain itu, dalam konteks efisiensi pemanfaatan sumber daya yang diukur dari besarnya nilai manfaat, kelestarian sumber daya dan dampaknya terhadap lingkungan serta mengingat kondisi yang berbeda untuk setiap wilayah, pembangunan wilayah tidak dapat dilakukan serentak dan sama besarnya setiap wilayah dan setiap kegiatan. Perlu terlebih dahulu ditentukan titik-titik pertumbuhan dan kegiatan-kegiatan yang sifatnya strategis yang mampu membangkitkan putaran kegiatan lebih besar di masing-masing wilayah. Titik-titik tersebut akan
27
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
diikuti oleh terbentuknya kawasan-kawasan strategis yang diandalkan daerah karena pengaruhnya terhadap perekonomian wilayah. Dari uraian di atas, dijelaskan lebih lanjut mengenai hubungan kondisi geografi daerah dengan potensi pengembangan kawasan budidaya yang berpedoman pada rencana tata ruang wilayah yang ada. Adapun prioritas pemanfaatan ruang meliputi : 1. PerwujudanKawasan Strategis Kabupaten; 2. Perwujudan Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Kaur; 3. Perwujudan Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Kaur. secara rinci kedua hal tersebut diuraikan sesuai dengan Recana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kaur. A. Perwujudan Kawasan Strategis Kabupaten Kawasan strategis kabupaten adalah wilayah penataan ruangnya yang diprioritaskan karena mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan. Hal ini ditempuh melalui : Pertama, Program Perwujudan Kawasan Strategis Provinsi di Kabupaten Kaur, dimana Kawasan strategis provinsi di Kabupaten Kaur ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp) Bintuhan dan perkotaan Linau sebagai Kawasan Strategis Bidang Pertumbuhan Ekonomi; Kedua, Program Perwujudan Kawasan Strategis Kabupaten dari Sudut Kepentingan Ekonomi, dimana Kawasan strategis kabupaten dari sudut kepentingan ekonomi yang ada di Kawasan Perkotaan Bintuhan, Kawasan Minapolitan Nasal, Kawasan Strategis Kota Terpadu Mandiri (KTM) Muara Sahung, dan Kawasan Agropolitan Kaur Selatan-Maje. Adapun Program pengembangan kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi ini diantaranya adalah : a) Kawasan Perkotaan Bintuhan, merupakan kawasan pusat pemerintahan Kabupaten dan ditujukan untuk menciptakan kawasan pusat pertumbuhan ekonomi dengan pengembangan sektor pendidikan, perdagangan, industri dan jasa. b) Kawasan Minapolitan Nasal yang ditujukan sebagai kawasan strategis kabupaten berdasarkan pada sektor perikanan. c) Kawasan Strategis Kota Terpadu Mandiri (KTM) Muara Sahung merupakan kawasan strategis kabupaten yang bertumpu pada fungsi pertumbuhan wilayah dengan pengembangan sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. d) Kawasan Agropolitan Kaur Selatan – Maje merupakan kawasan strategis kabupaten yang bertumpu pada fungsi pertumbuhan wilayah dengan pengembangan sektor perkebunan dan peternakan. Ketiga, Program Perwujudan Kawasan Strategis Kabupaten Aspek Lingkungan Hidup, dimana Kawasan strategis kabupaten Kaur dari sudut lingkungan hidup ditetapkan pada Hutan Lindung Raja Mandare dan Hutan Konservasi Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Selanjutnya, Penetapan kawasan strategis kabupaten berdasarkan aspek lingkungan hidup ditetapkan untuk perlindungan keanekaragaman hayati dan aset nasional yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan fauna yang hampir punah yang harus dilindungi dan dilestarikan. B. Perwujudan Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Kaur Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Kaur adalah suatu struktur yang memperlihatkan dan dibentuk oleh struktur pengembangan sistem pusat permukiman perkotaan dan perdesaan sebagai pusat pelayanan, jaringan prasarana transportasi, kelistrikan,
28
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
telekomunikasi dan prasarana lainnya dalam mendukung fungsi utama pada wilayah perkotaan sebagai pusat pelayanan, kawasan budidaya dan kawasan fungsional.
Berdasarkan uarain dan ketetapan yang tertuang dalam kebijaksanaan pembangunan Kabupaten Kaur sampai dengan akhir tahun rencana (2031), dirumuskan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 16/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten yang disusun oleh Direktorat Jendral Penataan Ruang, Departemen Pekerjaan Umum. Adapun sistem pusat perkotaan di wilayah Kabupaten Kaur yang dikaitkan dengan kawasan perdesaan (hinterland) dapat diklasifikasi sebagai berikut: Pertama, Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp), Sesuai dengan arahan RTRWP Bengkulu, PKWp yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi adalah Perkotaan Bintuhan yang berada di Kecamatan Kaur Selatan dan Kecamatan Tetap, beberapa fasilitas yang mendukung Kota Bintuhan sebagai PKWp, meliputi; Perkantoran kabupaten (pusat pemerintahan kabupaten); Pelayanan dan jasa penunjang kegiatan pemerintahan; Pusat perdagangan dan jasa dengan skala pelayanan beberapa kabupaten. Pusat Pertanian, Perkebunan dan Perikanan skala wilayah. Industri Agro dan Pengolahan Perikanan.
Permukiman Perkotaan;
Pariwisata Kedua, Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp). PKL yang
ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu di Kabupaten Kaur dalam RTRWP Bengkulu terdapat di perkotaan Linau (Kec. Maje) dan Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) Tanjung Kemuning Kecamatan Tanjung Kemuning. Beberapa fasilitas yang mendukung Kota Linau sebagai PKL pusat primer dengan fungsi jasa dan pemerintahan meliputi : Pusat pemerintahan kecamatan. Pusat pelabuhan regional. Pusat perdagangan dan jasa skala lokal. Pusat perikanan laut.
Permukiman perkotaan;
Pusat wisata
Ketiga, Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) meliputi: Penetapan PPK yang merupakan kewenangan pemerintah kabupaten didasarkan pada kriteria bahwa kawasan yang ditetapkan sebagai PPK harus berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. PPK yang ditetapkan adalah sebagai berikut: 1. Simpang Tiga (Kec. Kaur Utara) yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan. 2. Ulak Lebar (Kec. Muara Sahung) yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan, industri, perikanan dan pariwisata 3. Merpas (Kec. Nasal) yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pengembangan perikanan Keempat, Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL). Penetapan PPL yang merupakan kewenangan pemerintah kabupaten didasarkan pada kriteria bahwa PPL harus merupakan pusat 29
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa. PPL yang ditetapakan adalah sebagai berikut : 1. Gunung Kaya (Kec. Padang Guci Ilir), yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pengembangan pertanian lahan basah, pengembangan pertanian lahan kering dan hortikultur, perdagangan; 2. RIGANGAN I (KEC. KELAM TENGAH), yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pengembangan pertanian lahan basah, pengembangan pertanian lahan kering dan hortikultur; 3. Gedung Wani (Kec. Kinal), yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pengembangan pertanian lahan kering dan hortikultur, perdagangan; 4. Bungin Tumbun II (Kec. Padang Guci Hulu), yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pengembangan pertanian lahan kering dan hortikultur; 5. Suka Nanti (kec. Lungkang kule), yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pengembangan pertanian lahan basah, pengembangan pertanian lahan kering dan hortikultur; 6. Mentiring (Kec. Semidang gumay), yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pengembangan pertanian lahan kering dan hortikultur; 7. Tanjung Iman (Kec. Kaur Tengah), yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan, peternakan dan perikanan tangkap; 8. Benua Batu (Kec. Luas), yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan dan peternakan; 9. Muara Tetap (Kec. Tetap) yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan. Rencana sistem pusat permukiman di wilayah Kabupaten Kaur dapat dilihat secara rinci pada Tabel berikut : Tebel 2. 7 Sitem Pusat Permukiman di Kabupaten Kaur 2011-2031 Nama Hirarki No Kota/Pusat Kegiatan Utama Pelayanan Permukiman 1. Pusat pemerintahan kabupaten; 2. Pusat perdagangan dan jasa dengan skala pelayanan beberapa kabupaten; 3. Pusat Pertanian, Perkebunan dan PKWP 1 Bintuhan Perikanan skala wilayah 4. Industri Agro dan Pengolahan Perikanan 5. Permukiman Perkotaan; 6. Pembangunan terminal penumpang tipe B. 1. Pusat pemerintahan Kecamatan; 2. Pusat pelabuhan regional; 3. Pusat perdagangan dan jasa skala lokal; PKL 2 Linau 4. Pusat perikanan laut; 5. Permukiman Perkotaan; 6. Pusat wisata. 1. Pusat Pemerintahan Kecamatan; 2. Pengembangan pertanian lahan basah; TJ.Kemuning 3. Pengembangan pertanian lahan kering 3 (Kec. Tanjung PKLp dan hortikultur; Kemuning) 4. Perdagangan; 5. Pembangunan terminal Tipe C. 1. Pusat pemerintahan kecamatan : Ulak Lebar 2. Pengembangan Kota Terpadu Mandiri 4 (Kec. Muara PPK (KTM); Sahung) 3. Perlindungan Kawasan Hutang Lindung (Hutang Lindung Raja Mendara). 30
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
No
5
6
7
8
9
10
11
12
Nama Kota/Pusat Permukiman
Merpas (Kec. Nasal)
Simpang Tiga (Kec. Kaur Utara)
Rigangan I (Kec. Kelam Tengah) Bungin Tumbun II (Kec. Padang Guci Hulu) Gunung Kaya (Kec. Padang Guci Ilir) Suka Nanti (Kec. Lungkang Kule) Mentiring (Kec. Semidang Gumai) Tanjung Iman (Kec. Kaur Tengah)
Hirarki Pelayanan
PPK
PPK
PPL
PPL
PPL
PPL
PPL
PPL
13
Muara Tetap (Kec. Tetap)
PPL
14
Benua Batu (Kec. Luas)
PPL
15
Gedung Wani (Kec. Kinal)
PPL
Kegiatan Utama 4. Pengembangan pertanian lahan basah; 5. Pengembangan pertanian lahan kering dan hortikultur; 6. Pembangunan terminal penumpang Tipe C. 1. Pusat Pemerintahan Kecamatan; 2. Pengembangan perikanan; 3. Pembangunan terminal penumpang Tipe C. 4. Pusat Pelestarian TNBBS 1. Pelayanan Pemerintahan Kecamatan; 2. Pengembangan pertanian lahan kering dan hortikultur; 3. Perdagangan. 4. Pembangunan terminal penumpang Tipe C. 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pengembangan pertanian lahan basah; 3. Pengembangan pertanian lahan kering dan hortikultur. 1. Pelayanan Pemerintahan Kecamatan; 2. Pengembangan pertanian lahan kering dan hortikultur. 1. Pelayanan Pemerintahan Kecamatan; 2. Pengembangan pertanian lahan basah. 1. Pelayanan Pemerintahan Kecamatan. 2. Pengembangan pertanian lahan basah; 3. Pengembangan pertanian lahan kering dan hortikultur. 1. Pelayanan Pemerintahan Kecamatan; 2. Pengembangan pertanian lahan kering dan hortikultur. 1. Pusat Pemerintahan Kecamatan 2. Peternakan; dan 3. Perikanan tangkap. 1. Pelayanan Pemerintahan Kecamatan 2. Pengembangan hutan produksi terbatas. 3. Pengembangan pertanian lahan kering dan peternakan. 1. Pelayanan Pemerintahan Kecamatan; 2. Pengembangan pertanian lahan kering dan peternakan. 1. Pelayanan Pemerintahan Kecamatan. 2. Pengembangan pertanian lahan kering dan peternakan.
Dengan demikian sistem pusat kegiatan di Kabupaten Kaur terdiri atas 4 (empat) tingkatan/hirarki dengan fasilitas yang disediakan seperti dapat dilihat secara rinci pada berikut :
31
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Tabel 2. 8 Fasilitasi setiap Hirarki Pusat Kegiatan di Kabupaten Kaur Hirarki
Kota
Pusat Kegiatan 1. Bintuhan Wilayah Promosi (PKWp)
Pusat Kegiatan 1. Linau Lokal (PKL) dan 2. Tanjung Kemuning PKLp
1. Ulak Lebar Pusat Pelayanan 2. Merpas Kawasan (PPK) 3. Simpang Tiga
Pusat Pelayanan 1. Rigangan I; Lingkungan (PPL) 2. Bungin Tumbun II 3. Gunung Kaya
Fasilitas yang Disediakan a. Pendidikan : perguruan tinggi, akademi, dan perpustakaan b. Kesehatan : rumah sakit tipe B; c. Peribadatan : mesjid wilayah dan sarana peribadatan lainnya; d. Fasilitas umum : gedung pertemuan, museum, gedung kesenian dan lainnya; e. Olahraga/rekreasi : taman kota, stadion /gedung olahraga; f. Pelayanan pemerintah : kantor pemerintahan skala kabupaten; g. Perbelanjaan/niaga : pasar, pertokoan, bank-bank, perusahaan swasta dan jasajasa lainnya; h. Permukiman perkotaan dengan intensitas tinggi dan fasilitasnya (listrik, air bersih, drainase, telepon); i. Transportasi : jalan antar kota dan antar kabupaten/provinsi, fasilitas intermoda; j. Fasilitas industri : pemrosesan dan perdagangan regional. a. Pendidikan : SD, SLTP dan SLTA; b. Kesehatan : puskesmas; c. Peribadatan : mesjid dan tempat peribadatan lainnya; d. Fasilitas umum: gedung serba guna; e. Olahraga/rekreasi : taman kota, lapangan olahraga; f. Pelayanan pemerintah : kantor pemerintahan skala kecamatan; g. Perbelanjaan/niaga : pasar kecamatan, toko dan warung; h. Permukiman perkotaan dengan intensitas sedang dan fasilitasnya (listrik, air bersih, drainase, telepon); i. Transportasi : jalan antar kota dan ibukota Kabupaten, pelabuhan regional. a. Pendidikan : SD dan SLTP b. Kesehatan : puskesmas pembantu c. Peribadatan: mesjid dan tempat peribadatan lainnya d. Fasilitas umum: bangunan serba guna e. Olahraga/rekreasi : taman kecamatan, lapangan olahraga f. Pelayanan pemerintah : kantor pemerintahan skala kecamatan. g. Perbelanjaan/niaga skala kecamatan. h. Permukiman perkotaan dengan intensitas sedang dan fasilitasnya (listrik, air bersih, drainase, telepon) i. Prasarana transportasi : jalan antar antar kecamatan. a. Pendidikan : SD dan SLTP b. Kesehatan : posyandu c. Peribadatan: mesjid dan tempat peribadatan lainnya 32
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
4. 5. 6. 7. 8. 9.
Suka Nanti Mentiring Tanjung Iman Muara Tetap Benua Batu Gedung Wani
d. Fasilitas umum: ruang serba guna e. Olahraga/rekreasi : taman lingkungan, lapangan olahraga f. Pelayanan pemerintah : kantor pemerintahan skala lingkungan. g. Perbelanjaan/niaga skala lingkungan. h. Permukiman dengan intensitas sedang dan fasilitasnya (listrik, air bersih, drainase, telepon) i. Transportasi : jalan antar desa dan ibukota kecamatan.
C. Perwujudan Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten. Perwujudan rencana pola ruang wilayah Kabupaten Kaur dilakukan melalui program perwujudan kawasan lindung dan program perwujudan kawasan budidaya. Program perwujudan kawasan lindung meliputi : Pertama, Program pemantapan kawasan lindung terdiri atas : a. Evaluasi kebijakan pemanfaatan lahan kawasan lindung; b. Mempertahankan kawasan hutan lindung yang telah ada dan sesuai RTRWN dan RTRWP Provinsi Bengkulu 2010-2030. c. Rehabilitasi dan konservasi lahan di kawasan lindung guna mengembalikan/meningkatkan fungsi lindung; d. Pengembangan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kawasan lindung; e. Peningkatan pemanfaatan potensi sumberdaya hutan; f. Pengembangan pola insentif dan disinsentif pengelolaan kawasan lindung; g. Pengawasan kawasan lindung. Kedua, Program evaluasi kebijakan pemanfaatan lahan kawasan lindung terdiri atas evaluasi kondisi eksisting pemanfaatan lahan kawasan lindung dan penyusunan rekomendasi kebijakan pemanfaatan lahan kawasan lindung tanpa mengganggu fungsi lindung. Ketiga, Program untuk kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya, terdiri atas : a. Kawasan hutan lindung Raja Mandara dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, yang memiliki luas 64.711 Ha. b. Kawasan resapan air, merupakan daerah Hutan Lindung dan TN Bukit Barisan Selatan. Program untuk kawasan ini adalah : 1) Mencegah timbulnya erosi, bencana banjir, sedimentasi, dan menjaga fungsi hidrologis tanah di kawasan hutan lindung 2) Memberikan ruang yang cukup bagi resapan air hujan pada kawasan resapan air untuk keperluan penyediaan kebutuhan air tanah dan penanggulangan banjir. Keempat, Program Kawasan Perlindungan Setempat. Kawasan perlindungan setempat yang terdapat di Kabupaten Kaur terdiri dari : a. Kawasan sempadan sungai, meliputi seluruh sungai di kecamatan dalam wilayah Kabupaten Kaur, baik sungai besar maupun kecil. b. Kawasan sempadan pantai, meliputi Kec. Tanjung Kemuning, Kec. Semidang Gumai, Kec. Kaur Tengah, Kec. Tetap, Kec, Kaur Selatan, Kec. Maje dan Kec. Nasal. c. Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkotaan, menyebar di seluruh kecamatan berfungsi PKWp, PKL, PPK dan PPL d. Kawasan sempadan mata air, yang menyebar di seluruh kecamatan. 33
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Program untuk kawasan ini adalah : 1) Pencegahan dilakukannya kegiatan budidaya di sepanjang sungai yang dapat mengganggu atau merusak kualitas air, kondisi fisik dan dasar sungai serta alirannya; 2) Pengendalian kegiatan yang telah ada di sekitar sungai; 3) Pengamanan Daerah Aliran Sungai; dan 4) Pembatasan daerah terbangun yang dapat merusak fungsi lindung daerah aliran sungai. Kelima, Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya, yang terdiri atas : a. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan seluas 64.711 hektar; b. Taman Wisata Alam Way Hawang berada di Kecamatan Maje, seluas 64 hektar; c. Kawasan konservasi laut daerah (KKLD) berada di Linau, Merpas dan Sekunyit; d. Situs megalitik, makam, masjid dan rumah bersejarah; e. Program kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya bertujuan untuk pelestarian fungsi lindung dan tatanan lingkungan kawasan (peningkatan kualitas lingkungan sekitarnya dan perlindungan dari pencemaran), pengembangan pendidikan, rekreasi dan pariwisata. Keenam, Program Kawasan Rawan Bencana Alam. Kawasan rawan bencana alam di Kabupaten Kaur, meliputi : a. Kawasan rawan longsor . b. Kawasan rawan banjir yang tersebar di seluruh aliran sungai. c. Kawasan rawan kebakaran hutan, meliputi HL. Bukit Raja Mendara dan TNBBS.
Program kawasan ini adalah : 1) Menginventarisir kawasan rawan bencana alam di Kabupaten Kaur secara lebih akurat. 2) Pengaturan kegiatan manusia di kawasan rawan bencana alam untuk melindungi manusia dari bencana yang disebabkan oleh alam maupun secara tidak langsung oleh perbuatan manusia. 3) Melakukan upaya untuk mengurangi/meniadakan resiko bencana alam seperti melakukan penghijauan dan pembangunan tanggul. 4) Penyediaan jalur evakuasi bencana. Ketujuh, Program Kawasan Lindung Geologi. Program untuk kawasan lindung geologi di Kabupaten Kaur berupa penetapan kawasan rawan bencana serta penyediaan jalur evakuasi, meliputi : a. Kawasan Rawan Gempa Bumi, yaitu Kec. Padang Guci Hulu, Muara Sahung, Kinal, Maje, Nasal; b. Kawasan Rawan Gelombang/Tsunami, yatu daerah pesisir Kabupaten Kaur. Kedelapan, Program Kawasan Lindung Lainnya. Yang termasuk kawasan lindung lainnya terdiri dari cagar biosfer, ramsar, taman buru, kawasan perlindungan plasma nutfah, kawasan pengungsian satwa, terumbu karang, dan kawasan koridor bagi jenis satwa atau biota laut yang dilindungi, meliputi Pantai Tanjung Raya, Bintuhan, Linau, Merpas, dan Tebing Rambutan. Sedangkan Program Perwujudan Kawasan Budidaya meliputi : Pertama, Program Perwujudan Kawasan Hutan Produksi Terbatas, dilakukan dengan :
34
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
a.
Pengusahaan Hutan Produksi Terbatas melalui pemberian izin Hak Pengusahaan Hutan (HPH); b. Pengusahaan hutan produksi terbatas dengan menerapkan tebang pilih; c. Pembatasan dan pengendalian pemberian izin Hak Pengusahaan Hutan serta penetapan batas HPH yang jelas dengan menghindari tumpang tindih untuk menjaga kelestarian kawasan-kawasan hutan yang berfungsi lindung; d. Reboisasi dan rehabilitasi lahan bekas tebangan HPH; e. Pengembangan zona penyangga pada kawasan hutan produksi yang berbatasan dengan hutan lindung; f. Penyelesaian masalah tumpang tindih dengan kegiatan budidaya lahan pertanian dan pertambangan. Kedua, Program Perwujudan Kawasan Hutan Produksi Tetap, dilakukan dengan : a. Pengembangan pola hutan tanaman industri; b. Penetapan batas HPH dengan jelas di lapangan dengan pengukuran dan pematokan; c. Pemberian izin harus disesuaikan dengan kondisi lapangan terutama menyangkut tumpang tindih dengan kawasan budidaya lain dan kawasan lindung. Ketiga, Perwujudan Pengembangan Kawasan Pertanian, dilakukan dengan program pengembangan (1) kawasan pertanian lahan basah, serta (2) kawasan pertanian lahan kering dan hortikultura. Program pengembangan kawasan pertanian, yaitu : a. Mendayagunakan, meningkatkan, memperluas dan mempertahankan lahan pertanian untuk peningkatan produksi beras guna mendukung ketahanan pangan dan pengembangan agribisnis; b. Mempertahankan lahan-lahan produktif dan atau beririgasi teknis dari perubahan alih fungsi dan kerusakan lahan pertanian; c. Mengembangkan dan memantapkan komoditas-komoditas andalan tanaman pertanian dan tanaman perkebunan; d. Optimalisasi pengelolaan pemanfaatan dan perbaikan lahan dan tata air mikro melalui pencetakan sawah, rehabilitasi dan konservasi lahan serta jalan usaha tani untuk meningkatkan kualitas fungsi kawasan pertanian; e. Mengembangkan pembukaan akses kawasan terhadap sentra-sentra pemasaran dan produksi dengan dukungan pengembangan sarana dan prasarana yang memadai; b. Mengembangkan kawasan pertanian tanaman pangan lahan basah di arahkan pada upaya untuk tetap mempertahankan luas lahan yang ada disertai dengan upaya pengembangan wilayah yang mempunyai potensi kesesuaian lahan, daya dukung dan prasarana irigasi yang memadai; Pengembangan kawasan pertanian : 1) Pertanian tanaman pangan : Kec. Tanjung Kemuning, Kec. Kelam Tengah, Kec. Kaur Utara, Kec. Padang Guci Hulu, Kec. Padang Guci Hilir, Kec. Lungkang Kule, Kec. Kinal, Kec. Semidang Gumai, dan Kec. Kaur Tengah, Kec. Luas, Kec. Muara Sahung, Kec. Kaur Selatan dan Kec. Nasal 2) Tanaman hortikultura menyebar di seluruh kecamatan. 3) Tanaman perkebunan menyebar di seluruh kecamatan. 4) Pengembangan peternakan : Kecamatan Semidang Gumay, Tanjung Kemuning, Padang Guci Ilir dan Padang Guci Hulu. Keempat, Perwujudan Pengembangan Kawasan Perikanan, dilakukan dengan Program pengembangan perikanan yaitu : 35
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
a.
Pengembangan sentra perikanan tangkap dengan pembangunan sarana dan prasarana pendukung kegiatan perikanan tangkap di Kecamatan Nasal, Maje, Kaur Selatan, Tetap, Kaur Tengah, Semidang Gumay dan Tanjung Kemuning. b. Pengembangan perikanan budidaya melalui kolam dan tambak di Kecamatan Nasal, Muara Sahung, dan Kelam Tengah c. Pengembangan industri pengolahan perikanan di Kawasan Minapolitan yaitu di Kecamatan Nasal, Kecamatan Muara Sahung dan Kecamatan Kelam Tengah. Kelima, Perwujudan Pengembangan Kawasan Pertambangan, dilakukan dengan Program pengembangan kawasan pertambangan yang dilakukan di Kecamatan Nasal yaitu : a. Pengembangan kegiatan penambangan harus memperhatikan kelestarian lingkungan baik selama proses produksi maupun masa eksploitasi. b. Penataan kawasan permukiman disekitar kawasan pertambangan. b. Pemeliharaan fungsi kawasan pertambangan yang didasarkan pada asas kelestarian lingkungan. Keenam, Perwujudan Pengembangan Kawasan Industri, dilakukan dengan Program pengembangan industri berupa industri pengolahan yang dipusatkan di Linau sebagai PKL di Kabupaten Kaur, serta penguatan industri-industri kecil yang menyebar di seluruh kecamatan. Ketujuh, Perwujudan Pengembangan Kawasan Pariwisata, dilakukan dengan Program pengembangan kepariwisataan Kabupaten Kaur ditujukan pada kawasan unggulan wisata, yaitu : a. Penataan ruang kawasan pariwisata; b. Pengembangan hasil kerajinan rakyat dan budaya masyarakat; b. Pengembangan objek dan fasilitas pariwisata; c. Promosi dan upaya memperkenalkan objek-objek wisata; d. Penganekaragaman jenis wisata dan atraksi wisata; dan e. Perbaikan jaringan jalan dan penyediaan sarana transportasi ke lokasi obyek wisata. Kedelapan, Program Perwujudan Pengembangan Kawasan Permukiman, bertujuan untuk mendorong percepatan pertumbuhan kegiatan ekonomi, pengentasan kemiskinan dan pelestarian budaya, meliputi : a. menciptakan pusat-pusat permukiman baru di luar pusat kota dengan aksesibilitas tinggi; b. meningkatkan jumlah dan kualitas fasilitas pendukung pada pusat-pusat permukiman; c. menciptakan kawasan permukiman yang layak huni, sehat, dan memiliki citra estetika serta berwawasan lingkungan; d. mengarahkan pengembangan permukiman yang sesuai dengan ekologis lingkungan dan menunjang pengembangan fungsi perkotaan. Kesembilan, Program Perwujudan Pengembangan Kawasan Peruntukan Lainya, Rencana pengembangan kawasan peruntukan lainnya yang meliputi kawasan peruntukan perkantoran dan kawasan peruntukan pondok pusaka. Pengembangan kawasan perkantoran dan kawasan pondok pusaka bertujuan untuk mendorong percepatan pertumbuhan kegiatan ekonomi dan peningkatan sektor jasa pelayanan. D. Sistem Jaringan Transportasi Kabupaten Kaur 1. Sistem Jaringan Transportasi Darat; Fungsi utama sistem prasarana transportasi adalah untuk melayani perpindahan manusia dan barang dari suatu tempat ke tempat lain serta menjembatani fungsional 36
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
antar kegiatan sosial ekonomi di Kabupaten Kaur dan wilayah tetangga yang berhubungan. Jika dikaitkan dengan tujuan pengembangan tata ruang tersebut di atas, maka tujuan pengembangan sistem prasarana transportasi di kabupaten adalah PENDUKUNG PENINGKATAN PERTUMBUHAN WILAYAH DI KABUPATEN KAUR SECARA SERASI
DENGAN WILAYAH-WILAYAH LAINNYA YANG MELIPUTI : Meningkatkan eksternalistis Kabupaten Kaur; Menunjang kegiatan ekspor impor Kabupaten Kaur dengan wilayah lainnya; dan Menunjang perkembangan sektor-sektor utama di Kabupaten Kaur yaitu sektor pertanian, pertambangan, perdaganggan dan jasa, industri, dan pariwisata. PENDUKUNG PEMERATAAN PEMBANGUNAN YANG MELIPUTI : Memperlancar kegiatan koleksi dan distribusi arus barang dan jasa serta meningkatkan mobilitas penduduk Kabupaten Kaur; dan Meningkatkan akses ke wilayah-wilayah potensial/sentra produksi yang masih terisolasi. 2. Sistem Jaringan Transportasi Perkerataapian; Sesuai dengan arahan RTRW Provinsi Bengkulu, arahan pengembangan jalur rel kereta api di Provinsi Bengkulu khususnya di Kabupaten Kaur merupakan pengembangan baru yang menghubungkan wilayah Provinsi Bengkulu dengan Provinsi Sumatera Selatan dengan lintasan jalur Linau – Tanjung Enim (Sumatera Selatan). Pengembangan rel kereta api ini masih memerlukan kajian tentang kelayakannya serta perencanaan dan perancangan teknis
3. Sistem Jaringan Transportasi Laut. Kebijakan Provinsi Bengkulu mengenai Rencana Sistem Jaringan Transportasi Laut di Kabupaten Kaur adalah dengan pengembangan angkutan laut perintis dari Linau - P.Baai - P. Enggano - Muko-Muko. Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. 53 Tahun 2002 tentang tatanan kepelabuhan Nasional pelabuhan Linau di tetapkan menjadi Pelabuhan Regional dengan kriteria : berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan barang dari/ke pelabuhan dan pelabuhan pengumpan; berperan melayani angkutan laut antar kabupaten/kota dalam propinsi; berada dekat dengan jalur pelayaran antar pulau ± 25 mil: kedalaman minimal pelabuhan – 4 m LWS: memiliki dermaga minimal panjang 70 m; jarak dengan pelabuhan regional lainnya 20 - 50 mil. Pelabuhan Pengumpan Regional Linau yang berada di Kecamatan Maje dikembangkan sebagai pengumpan untuk Pelabuhan Pulau Baai. Lebih jauh, diharapkan pelabuhan ini merupakan pelabuhan yang penting bagi kegiatan ekonomi di Kabupaten Kaur dan kabupaten sekitarnya
serta dikembangkan secara terpadu untuk kegiatan industri
37
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
perikanan dan menujang pengembangan agro industri di Kabupaten Kaur sebagai tempat pendistribusian hasil pertambangan dari Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Lampung. Selain untuk kepentingan kegiatan ekonomi, pelabuhan ini dapat juga difungsikan untuk kepentingan kegiatan pertahanan keamanan, yaitu sebagai tempat distribusi pasukan ke pusat latihan militer TNI yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan Ogan Komering Ulu.
3.2. Wilayah Rawan Bencana Wilayah yang berpotensi rawan bencana alam menurut Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, wilayah yang berpotensi rawan bencana alam di maksud seperti banjir, tsunami, abrasi, longsor, kebakaran hutan, gempa tektonik dan vulkanik dan lain-lain. Pada subbagian sebelumnya (halaman 37) sesuai dengan RPJM Daerah Kabupaten Kaur 2016-2021, diuraikan bahwa Kawasan rawan bencana alam di Kabupaten Kaur, meliputi : 1. Kawasan rawan longsor; 2. Kawasan rawan banjir yang tersebar di seluruh aliran sungai; 3. Kawasan rawan kebakaran hutan, meliputi HL. Bukit Raja Mendara dan TNBBS. Untuk bencana gunung meletus dan gempa bumi tidak dipetakan. Bencana gunung meletus tidak dipetakan karena keberadaan gunung yang ada di Kabupaten Kaur tercatat tidak aktif, sedangkan peta gempa tidak disusun karena secara umum kondisi wilayah Kaur pada umumnya merupakan wilayah potensi gempa. Hasil pengamatan lapangan lokasi-lokasi kejadian bencana di Kabupaten Kaur secara lengkap dengan posisi koordinat mengacu koordinat bumi dan matrik bencana per-kecamatan di Kabupaten Kaur dapat disajikan pada :
Tabel 2.9. LOKASI HASIL PENGAMATAN LAPANGAN
NO GPS
KECAMATAN
LOKASI
KETERANGAN
8
Nasal
Lokasi Banjir Desa Tebing Rambutan
Banjir
9
Nasal
Sawmill dan permukiman
potensi longsor
11
Nasal
Kantor Kepala Desa Merpas
Tsunami tahun 2007
12
Nasal
Kantor Kepala Desa Tjg. Betuah
banjir mei 2007
13
Nasal
Desa Singai Air
banjir
51+52+53
Nasal
Longsor jalan
Longsor
54
Nasal
Desa Air Pelawan
rawan longsor pemukiman
15
Maje
Kantor Kecamatan Maje
potensi tsunami
21
Tetap
Jalan longsor
longsor (pemotongan lereng)
22
Tetap
Kantor Kepala Tjg. Dalam
potensi longsor
23
Tetap
Jalan longsor
longsor (pemotongan lereng)
25
Tetap
Tebing gugur ke jalan
longsor (pemotongan lereng)
48
Luas
Desa Tuguk
Potensi longsor
46
Muara Sahung
Ulak Bandung
Banjir dan rawan longsor
38
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
NO GPS
KECAMATAN
LOKASI
KETERANGAN
59
Kinal
desa bunga malur/air lantung
banjir ke jalanan
65
Kinal
Desa Tjg. Baru
Rawan longsor
67
Kinal
Longsoran ke jalan
longsor (pemotongan lereng)
68
Kinal
Longsoran ke jalan
longsor (pemotongan lereng)
69
Kinal
Longsoran ke jalan
longsor (pemotongan lereng)
70
Kinal
Longsoran ke jalan
longsor (pemotongan lereng)
72
Kinal
Rawan longsor
5
Tjg. Kemuning
Lokasi longsor jalan
Longsor jalan
8
Tjg. Kemuning
Desa Pelajaran
Longsor jalan
11
Kelam Tengah
Desa Darat Sawah
Longsor jalan/jembatan
42
Kelam Tengah
Desa Penantian
satu desa pindah karena longsor
43
Kelam Tengah
Desa Penantian
dan banjir
Dusun Pulau
Longsor jalan
Desa Panggung
sering banjir/rawan banjir
Tl. Besar
sering banjir/rawan banjir
Desa Air Kering
sering banjir/rawan banjir
Desa Guru Agung
rawan longsor jalan
16 17 23 24 30
Padang Guci Hilir Padang Guci Hilir Padang Guci Hilir Padang Guci Hilir Kaur Utara
Padang Guci Lokasi rawan longsor jalan Hilir Padang Guci 49 Rumah rawan Tsunami Hilir Sumber: RPJMD Tahun 2011-2016
longsor (pemotongan lereng )
31
Tsunami
Tabel 2.10. MATRIK KERAWANAN BENCANA PER KECAMATAN DI KABUPATEN KAUR
KECAMA TAN
LONGSO R TINGGI
LONGSO R SEDANG
KAUR SELATAN KAUR TENGAH KAUR UTARA KELAM TENGAH KINAL
√
√
LONGSO R POTENSI RENDAH √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
LUAS
√
√
√
√
LUNGKAN G KULE MAJE
√
√
√
√
√
√
√
√
MUARA SAHUNG NASAL
√
√
√
√
√
√
√
√
LONGSO R BANJIR
√
LONGSO R TSUNAMI BANJIR √
√
√
√
√
√
√
√
√
LONGSO R TSUNAMI
TSUNA MI √
TSUN AMI BANJ IR √
39
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
KECAMA TAN
LONGSO R TINGGI
LONGSO R SEDANG
PADANG GUCI HILIR PADANG GUCI HULU SEMIDAN G GUMAI TETAP
√
√
LONGSO R POTENSI RENDAH √
LONGSO R TSUNAMI
LONGSO R TSUNAMI BANJIR
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
TJG. KEMUNIN G
√
√
√
√
√
√
LONGSO R BANJIR
TSUNA MI
TSUN AMI BANJ IR
√
√
√
Sumber : Pengolahan Data, 2010 (BPBD Kabupaten Kaur)
3.3. Demografi Sumber utama data kependudukan adalah sensus penduduk yang dilaksanakan setiap 10 tahun sekali. Sensus penduduk terakhir dilaksanakan pada bulan Mei Tahun 2010. Penduduk Kabupaten Kaur adalah semua orang yang berdomisili di wilayah Kabupaten Kaur selama enam bulan atau lebih atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Menerangkan apa yang dirilis BPS Kabupaten Kaur yang terpublikasi melalui Kabupaten Kaur Dalam Angka (KDA Tahun 2015), bahwa Laju Pertambahan Penduduk Kabupaten Kaur tahun 2014 sebesar 1,33 persen, dimana penduduk Kabupaten Kaur pada tahun 2014 mencapai 114.398 sedangkan pada tahun 2013 berjumlah 112.894 jiwa. Dari penduduk yang mencapai 114.398 jiwa (Tahun 2014) terdiri dari 59.187 laki-laki dan 55.211 perempuan. Berikut disajikan grafik sebaran jumlah penduduk Kabupaten Kaur Tahun 2013, 2014 dan 2015 : Grafik 2.8. JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN KAUR TAHUN 2013-2015 18.000 16.000 14.000
16.483 17.03015.514 16.095 13.810 14.500
12.000
11.008 11.255
10.000 8.000 16.171 6.903 15.160 5.998 6.3066.558 6.673 13.332 5.547 5.508 6.425 6.415 6.108 4.920 6.000 5.641 4.453 4.354 10.914 5.353 3.6723.364 4.5324.606 4.189 4.000 3.7416.842 6.532 3.242 6.286 5.971 5.529 5.488 4.902 4.437 4.339 2.000 3.6563.336
2013 2014 2015
-
Sumber : Kabupaten Kaur Dalam Angka 2016 40
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Struktur penduduk Kabupaten Kaur masih didominasi oleh usia muda dan produktif, ini terlihat dari besarnya penduduk menurut kelompok umur 15-64 tahun yang mencapai 77.377 jiwa, kelompok umur 0-14 tahun sebanyak 33.842 jiwa dan kelompok umur 65 > berjumlah 5.179 jiwa. Secara persentase disajikan pada grafik di bawah ini : Grafik 2.9. KOMPOSISI PENDUDUK KABUPATEN KAUR MENURUT KELOMPOK UMUR (PERSEN) TAHUN 2015
Jumlah (jiwa) 4,53% 29,58%
65,89%
0-14
15-64
65>
Sumber: IPM Kabupaten Kaur, Tahun 2016
Adapun rata-rata pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukkan tingkat pertambahan penduduk dalam jangka waktu tertentu. Pada Tahun 2014-2015 pertambahan Penduduk Kabupaten Kaur sebesar 1.504 jiwa. Pertambahan penduduk tersebut tersebar pada setiap kecamatan. Data mencatat bahwa pertambahan penduduk tahun 2014-2015 terbanyak pada Kecamatan Maje 478 jiwa, Kecamatan Kaur Selatan 354, dan Kecamatan Nasal 312 jiwa. Berikut disajikan sebaran pertambahan penduduk di Kabupaten Kaur. Grafik 2.10. PERTAMBAHAN PENDUDUK (JIWA) DI KABUPATEN KAUR TAHUN 2014-2015 600
Maje; 478 500
Kaur Selatan; 354
400
Nasal; 312
300
Tetap; 27
200
Padang Guci Hulu; 59
Kaur Tengah; 17 Luas; 18
100
Lungkang Kule; 29 Padang Guci Hilir; 16 Kaur Utara; 26
Tanjung Kemuning; 94
Muara Sahung; 18
0
2
Series1
4
6
8
10
12
14
16
Semidang Gumay; 20 Kelam Tengah; 21 Kinal; 16
41
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Sumber : Kabupaten Kaur
Dalam Angka 2016
Memperhatikan grafik sebaran pertambahan penduduk di atas, Kecamatan Kaur Selatan merupakan wilayah perkotaan/sebagai Ibu Kota Kabupaten. Sedangkan kecamatan Maje dan Kecamatan Nasal merupakan wilayah transmigrasi. Dengan demikian, dapat disampaikan bahwa sebaran pertambahan penduduk yang cenderung tinggi terjadi di wilayah perkotaan dan transmigrasi (Jawa-Lampung). Faktor-faktor yang mempengaruhi Laju Pertambahan Penduduk (LPP) Kabupaten Kaur terbagi menjadi 2 (dua) faktor yang berlawanan, yaitu : faktor pendorong dan faktor penghambat/penahan/penurun. Faktor pendorong LPP di Kabupaten Kaur diantaranya angka kelahiran dan migrasi penduduk dari wilayah lain (dari luar kabupaten Kaur) baik yang akan bertempat tinggal tetap maupun yang bersifat temporer. Faktor pendorong migrasi penduduk dari wilayah luar Kabupaten Kaur banyak terjadi di wilayah perkebunan, yaitu penduduk dari luar Kabupaten Kaur yang bermaksud tinggal menetap maupun sementara untuk melakukan usaha pengembangan perkebunan (terutama di daerah perbukitan), migrasi penduduk yang menjadi faktor pendorong LPP di Kabupaten Kaur lainnya dipengaruhi oleh pengembangan dan penambahan PNS dilingkungan Pemerintah Kabupaten Kaur dari tahun ke tahun dalam rangka peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Kaur. Faktor penurun/penahan/penghambat LPP di Kabupaten Kaur adalah di beberapa lokasi transmigrasi penduduk lokasi transmigrasi melakukan migrasi keluar Kabupaten Kaur, hal ini menjadikan LPP terhambat, kasus ini terjadi di Kecamatan Semidang Gumay Lokal Transmigrasi Desa Karang Dapo, Kecamatan Muara Sahung SP III, Kecamatan Luas SP VI, Kecamatan Kelam Tengah Desa Pagar Dewa. Faktor lainnya juga banyak dijumpai rumah yang ditinggal penghuninya untuk melakukan pengembangan perkebunan di luar wilayah Kabupaten Kaur. Keinginan masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi juga menjadi faktor penahan LPP Kabupaten Kaur karena banyak penduduk Kabupaten Kaur melakukan migrasi ke kota yang menyediakan fasilitas pendidikan tingkat tinggi. Begitu pula fenomena yang terjadi tidak tersedianya lapangan kerja di sektor industri, sehingga berakibat tenaga-tenaga yang mempunyai keterampilan di luar perkebunan pertanian melakukan migrasi ke wilayah lain dalam rangka memperoleh pekerjaan. 2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi dilakukan terhadap indikator pertumbuhan PDRB dan laju inflasi provinsi. Berikut ini disajikan beberapa contoh hasil analisis dari beberapa indikator kinerja pada fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, sebagai berikut : a. Pertumbuhan PDRB Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menggambarkan kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan output (nilai tambah) pada suatu waktu tertentu. Dalam konteks ini PDRB dapat dilihat dari dua sisi pendekatan, yaitu produksi dan penggunaan. Keduanya menyajikan komposisi data nilai tambah dirinci menurut sumber pendapatan dan menurut komponen penggunaannya. PDRB dari sisi produksi merupakan penjumlahan seluruh nilai tambah bruto yang mampu diciptakan oleh sektor-sektor ekonomi atas berbagai aktivitas produksinya.
42
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Tabel 2.11. NILAI SEKTOR DALAM PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN KAUR ATAS DASAR HARGA KONSTAN MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2011–2015 Lapangan Usaha A
B
C
D
E F
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian a. Tanaman Pangan b. Tanaman Hortikultura Semusim c. Perkebunan Semusim d. tanaman Hortikultura Tahunan dan lainnya e. Perkebunan Tahunan f. Peternakan g. Jasa Pertanian dan Perburuan 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 3 Perikanan Pertambangan dan Penggalian 1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 2 Pertambangan Batubara dan Lignit 3 Pertambangan Bijih Logam 4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Industri Pengolahan 1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 2 Industri Makanan dan Minuman 3 Pengolahan Tembakau 4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 10 Industri Barang Galian bukan Logam 11 Industri Logam Dasar 12 Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik 13 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 14 Industri Alat Angkutan 15 Industri Furnitur 16 Industri pengolahan lainnya, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan Pengadaan Listrik dan Gas 1 Ketenagalistrikan 2 Pengadaan Gas dan Produksi Es Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi
2011
2012
2013
2014*
2015**
834.420,4
882.282,9
913.572,7
946.776,4
981.080,6
495.037,6
523.178,4
551.020,3
569.985,6
588.427,3
242.016,1
257.381,7
272.287,4
276.784,0
280.002,4
3.326,9
3.463,3
3.608,8
3.767,5
3.948,4
106,6
116,6
123,4
133,3
143,4
29.672,8
31.186,1
32.839,0
33.387,4
33.908,3
89.636,8 114.584,9 15.593,3
94.405,5 120.189,8 16.435,4
98.606,5 126.199,3 17.355,8
104.789,1 132.761,7 18.362,1
112.543,5 138.470,4 19.390,8
71.109,1
71.628,2
72.201,2
72.822,1
72.878,2
268.272,7 60.334,1
287.476,3 63.936,1
290.351,2 80.927,5
303.968,7 84.799,4
319.775,1 86.605,8
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
2,4
2,6
14.035,4
14.696,5
15.248,1
60.331,7
63.9333,5
66.892,1
70.102,9
71.357,7
56.501,2
59.820,1
65.477,4
67.756,2
70.288,9
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
53.236,6 0,00
56.430,8 0,00
61.985,9 0,00
64.184,9 0,00
66,624,0 0,00
44,3
15,5
46,4
47,9
49,3
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
94,6
97,2
98,7
100,4
101,9
162,4
169,1
177,0
185,7
195,5
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
90,9
92,3
96,5
99,9
103,0
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
1.697,1
1.777,5
1.825,5
1.868,9
1.919,4
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
14,0 1.103,1
15,0 1.132,9
15,7 1.169,,2
16,4 1.189,0
17,9 1.214,0
58,1
59,9
62,4
63,1
63,9
760,0 750,6
891,7 881,8
961,9 951,4
1.053,0 1.041,9
1.016 1.004,7
9,4
9,9
10,5
11,0
11,7
4.020,5
4.286,7
4.494,2
4.552,6
4.616,3
77.405,6
83.240,3
89.935,1
96.348,3
103.420,3
43
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Lapangan Usaha G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor H Transportasi dan Pergudangan 1 Angkutan Rel 2 Angkutan Darat 3 Angkutan Laut 4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 5 Angkutan Udara 6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1 Penyediaan Akomodasi 2 Penyediaan Makan Minum J Informasi dan Komunikasi K Jasa Keuangan dan Asuransi 1 Jasa Perantara Keuangan 2 Asuransi dan Dana Pensiun 3 Jasa Keuangan Lainnya 4 Jasa Penunjang Keuangan L Real Estate M,N Jasa Perusahaan O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib P Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Q Sosial R,S, Jasa lainnya T,U PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara
2011
2012
2013
2014*
2015**
123.533,3
128.053,6
137.722,0
147.621,0
157.350,9
42.557,7
44.813,3
47.787,0
50.568,1
53.116,1
80.975,6
83.240,3
89.935,1
97.052,9
104.234,8
62.417,8 0,00 59.665,2 62,9
67.235,7 0,00 64.316,7 65,2
70.554,8 0,00 67.451,3 67,6
75.305,9 0,00 71.997,5 70,4
80.054,5 0,00 76.533,3 72,6
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00 2.698,8
0,00 2.853,8
0,00 3.035,9
0,00 3.238,1
0,00 3.448,5
15.627,4
16.382,9
17.262,7
18.928,6
21.169,4
281,5 15.345,9 41.848,3 13.654,3 9.778,9 128,3 3.747,1 0,00 60.667,0 756,7
301,2 16.081,7 43.064,7 15.819,8 11.735,3 135,1 3.949,4 0,00 63.659,0 785,3
323,8 16.939,9 46.877,8 17.096,2 12.770,6 143,2 4.182,4 0,00 69.235,3 809,0
349,7 18.578,9 48.224,1 18.025,2 13.448,7 150,6 4.425,9 0,00 73.520,9 859,2
381,8 20.787,6 52.726,9 18.926,1 14.066,0 159,8 4.700,3 0,00 78.257,5 920,0
108.860,1
111.259,0
120.511,8
127.923,2
138.502,5
37.402,6
39.459,8
41.539,3
45.003,7
48.643,6
6.203,7
6.445,6
6.780,8
7.399,2
8.000,7
3.089,6
3.176,1
3.266,0
3.538,1
3.874,3
1.507.502,5
1.589.692,8
1.686.565,8
1.767.670,8
1.855.427,6
Sumber: Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kaur menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2015
Peranan sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten Kaur hingga tahun 2014 masih sangat dominan. Kedudukan sektor pertanian sebagai leading sector dalam perekonomian Kabupaten Kaur masih sulit digeser oleh sektor-sektor lainnya. Fenomena itu terlihat dari relatif besarnya kontribusi sektor pertanian dalam PDRB Kabupaten Kaur atas dasar harga berlaku dibandingkan sektor-sektor lainnya dari tahun ke tahun. Nilai nominal PDRB sektor pertanian atas dasar harga berlaku pada tahun 2014 sebesar 1.132 milyar rupiah dan peranannya dalam PDRB Kabupaten Kaur sebesar 54,31 persen. berikut tabel yang menyajikan nilai dan kontribusi masing-masing sektor. Tabel 2.12. NILAI SEKTOR DALAM PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN KAUR ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2011-2015 Lapangan Usaha A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian a. Tanaman Pangan b. Tanaman Hortikultura Semusim c. Perkebunan Semusim
2011
2012
2013
2014*
2015**
869.018,3
956.547,9
1.046.128,7
1.139.349,6
1.240.290,7
515.839,4
567.982,9
621.685,5
680.822,5
734.175,2
249.202,9 3.519,2 117,0
274.642,5 3.779,3 137,5
298.521,2 4.001,1 156,4
324.409,0 4.247,7 187,1
348.566,7 4.726,4 218
44
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Lapangan Usaha
B
C
D E F G
H
I
2011
2012
2013
2014*
2015**
d. Tanaman Holtikultura Tahunan lainnya e. Perkebunan Tahunan f. Peternakan g. Jasa Pertanian dan Perburuan 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu
30.807,3
32.964,9
35.615,7
40.156,1
42.268,4
92.958,2 123.344,8 15.893,0 75.845,9
101.210,0 138.149,8 17.099,0 79.045,3
109.725,9 155.216,1 18.449,1 82.349,0
121.156,1 170.014,7 21.011,8 86.777,9
130.633,3 184.495,0 23.267,0 90.739,8
3 Perikanan
277.333,0
309.519,6
342.094,2
371.749,1
415.375,7
60.696,5
66.008,2
84.009,6
89.717,7
96.251,2
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00 5,2
0,00 7,9
0,00 14.035,8
0,00 14.741,4
0,00 15.984,7
60.691,3
66.000,3
69.973,8
74.976,3
80.266,5
56.689,9
61.165,0
69.293,4
72.832,2
77.713,5
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0 0,0 46,2
0,0 0,0 50,2
0,0 0,0 54,5
0,0 0,0 59,4
0,0 0,0 62,4
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
98,4
105,0
111,0
118,7
122,7
166,5
177,4
201,0
221,3
247,3
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
93,3
98,9
107,9
117,8
127,3
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
1.730,7
1.849,0
1,938,3
2.070,8
2.366,1
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
13,6 1.141,2
15,3 1.207,8
16,4 1.293,9
17,6 1.374,6
20,9 1.498,8
59,9
64,1
69,2
72,8
76,5
664,3 654,6 9,7
734,3 723,8 10,5
690,3 678,8 11,5
832,0 819,4 12,7
1.124,5 1.110,1 14,4
4.147,7
4.493,1
4.768,9
4.893,6
4.998,0
80.146,2
91.201,8
107.408,0
123.989,0
145.711,8
124.063,1
134.179,1
147.997,1
165.557,8
182.348,3
43.142,2
46.746,6
51.372,4
57.021,1
63.159,1
80.920,8
87.432,5
96.624,7
108.536,8
119.189,2
66.666,5 0,0 63.752.8 64,3
73.209,6 0,0 69.858,0 69,4
82.495,7 0,0 78.666,7 75,2
93.935,7 0,0 89.602,5 82,3
107.908,5 0,0 102.987,7 88,2
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
2.849,4
3.282,2
3.753,8
4.250,9
4.832,6
15.842,3
16.937,2
19.425,5
22.632,2
27.814,0
295,9
334,9
378,9
441,7
558,0
Pertambangan dan Penggalian 1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 2 Pertambangan Batubara dan Lignit 3 Pertambangan Bijih Logam 4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Industri Pengolahan 1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 2 Industri Makanan dan Minuman 3 Pengolahan Tembakau 4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 10 Industri Barang Galian bukan Logam 11 Industri Logam Dasar 12 Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik 13 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 14 Industri Alat Angkutan 15 Industri Furnitur 16 Industri pengolahan lainnya, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan Pengadaan Listrik dan Gas 1 Ketenagalistrikan 2 Pengadaan Gas dan Produksi Es Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan 1 Angkutan Rel 2 Angkutan Darat 3 Angkutan Laut 4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 5 Angkutan Udara 6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1 Penyediaan Akomodasi
45
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Lapangan Usaha
2011
2 Penyediaan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi 1 Jasa Perantara Keuangan 2 Asuransi dan Dana Pensiun 3 Jasa Keuangan Lainnya 4 Jasa Penunjang Keuangan L Real Estate M,N Jasa Perusahaan O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib P Jasa Pendidikan Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial R,S, Jasa lainnya T,U PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
2012
2013
2014*
2015**
15.546,3 43.916,3 14.444,9 10.550,0 129,3 3.765,7 0,0 65.448,6 760,0
16.602,3 46.709,2 17.939,2 13.756,3 136,5 4.046,4 0,0 68.799,8 803,8
19.046,5 51.471,2 20,756,8 16.256,3 149,6 4.350,9 0,0 76.884,3 886,9
22.190,5 55.403,8 23.015,0 17.952,8 163,7 4.898,5 0,0 84.334,4 979,3
27.256,1 64.535,5 26.646,5 20.533,3 190,0 5.923,2 0,0 94.200,8 1.190,8
110.706,0
120.737,8
142.062,0
160.023,7
196.321,3
39.640,1 6.587,3
44.545,6 7.030,9
48.918,5 7.768,5
55.682,9 8.892,4
62.643,0 10.840,0
3.389,3
3.588,0
3.735,1
4.258,1
5.225,7
1.562.836,4
1.714.630,4
1.914.700,4
2.106.329,5
2.345.764,0
J K
Sumber: Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kaur menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2015
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting dalam analisis pembangunan ekonomi suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Mengingat pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan faktor produksi untuk menghasilkan output, maka proses ini pada akhirnya akan menghasilkan balas jasa terhadap faktor produksi yang dimiliki oleh masyarakat. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi, diharapkan pendapatan masyarakat sebagai pemilik faktor produksi akan meningkat. Laju pertumbuhan PDRB diperoleh dari penghitungan PDRB atas dasar harga konstan. Pada tahun 2014 PDRB Kabupaten Kaur atas dasar harga berlaku telah mencapai 2.084 milyar rupiah, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2010 sebesar 1.755 milyar rupiah dengan laju pertumbuhan sebesar 4,98 persen, mengalami perlambatan sebesar 0,07 persen dibanding tahun 2013 yang pertumbuhannya sebesar 5,05 persen. Adapun pertumbuhan PDRB Kabupaten Kaur Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2010-2014 disajikan grafik di bawah ini :
Grafik 2.11. URAIAN PERTUMBUHAN PDRB BERDASARKAN 10 (SEPULUH) SEKTOR ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2010-2014 40,00
9,47
35,00 30,00
6,74
25,00
7,37
20,00 15,00 10,00 5,00
3,92 3,55 5,74 3,77
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
4,63 5,97
6,11
Pertambangan & penggalian
1,30 4,84 6,62
6,15 Industri pengolahan
2011
7,63
17,34
5,87
2,07
7,72
7,86
1,37
0,90
Listrik dan gas
Pengadaan Air , Pengolahan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
2012
2013
7,40 5,19 Konstruksi
7,14
6,73
7,16
4,94
3,66 7,47
7,72 5,24
Perdagangan Transportasi dan besar dan Eceran Pergudangan
2014
Sumber: Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kaur menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2014
46
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Melihat dari 10 (sepuluh) sektor PDRB atas dasar harga konstan di atas menunjukkan bahwa Tahun 2014 sektor listrik dan gas sebesar 9,47 persen mengalami kenaikan sebesar 1,61 persen dibandingkan Tahun 2013 (7,86 persen). sektor ini merupakan sektor yang memiliki nilai tertinggi. Sedangkan sektor pengadaan air, pengolahan sampah, limbah dan daur ulang Tahun 2014 hanya sebesar 1,30 persen yang mengalami penurunan dibandingkan dengan Tahun 2013 (4,84 persen). Sementara itu, melihat pada 9 (Sembilan) sektor PDRB lainnya, terdapat tiga sektor lapangan usaha yang mengalami peningkatan yang cukup tinggi dari Tahun 2013 ke Tahun 2014 yakni : (1) Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum naik sebesar 4,28 Persen; (2) Jasa Pendidikan naik sebesar 4,2 Persen; dan (3) Jasa Kesehatan naik sebesar 4,54 persen. hal ini dapat dilihat pada Grafik 2.10. Grafik 2.12. URAIAN PERTUMBUHAN PDRB BERDASARKAN 9 (SEMBILAN) SEKTOR ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2010-2014 70,00
2,72
60,00
8,07 15,86
50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 -
9,65 5,37 4,83 4,71
2,87
32,95
8,85 2,91 7,77
Penyediaan Informasi dan Jasa Keuangan Akomodasi dan Komunikasi dan Asuransi Makan Minum 2011
5,65
3,75
8,76 4,93 8,34
3,89
Real Estate
Jasa Perusahaan
2012
8,32 2,20 8,28
3,02 3,79 4,50
9,47
9,32
5,27 5,50 5,71
4,78 3,90 5,39
3,47 2,83 2,80 2,73
Administrasi Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan Jasa Lainnya Pemerintahan, dan Kegiatan Pertahanan dan Sosial 2013Jamsos Wajib 2014
Sumber: Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kaur menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2014
Grafik 2.13. PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN KAUR (PERSEN) TAHUN 2011-2015
Sumber: Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kaur menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2015
47
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Secara keseluruhan Perekonomian Kabupaten Kaur pada tahun 2014 mengalami perlambatan dibandingkan pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya, tapi kembali naik sebesar 0,15 persen pada tahun 2015. Hal ini memberikan arti bahwa kondisi PDRB Kabupaten Kaur kurang cukup baik. Namun kondisi terbaik pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kaur terjadi pada Tahun 2012 yang mencapai angka 5,45 persen. Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di daerah itu, maka akan dihasilkan suatu PDRB Per kapita. PDRB Per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk. Pada tahun 2014, PDRB per kapita Kabupaten Kaur mencapai 18,22 juta rupiah mengalami kenaikan sebesar 8,32 persen jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 16,82 juta rupiah per satu orang per tahun. b. Laju Inflasi Hasil analisis nilai inflasi rata-rata, dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 2.13. NILAI INFLASI RATA-RATA TAHUN 2012 S.D 2014 KABUPATEN KAUR
URAIAN
2012
2013
INFLASI
4,3
8,4
RATA-RATA PERTUMBUHAN 6,3
Perlambatan ekonomi dan kenaikan inflasi pada tabel di atas, memiliki berbagai dampak yang dapat menahan tren perbaikan ketenagakerjaan dan kesejahteraan serta tingkat pengangguran terbuka apabila secara terus-menerus terjadi. Fokus Kesejahteraan Sosial a. Indeks Pembangunan Manusia Indeks pembangunan manusia (IPM) merupakan indikator penting untuk menilai keberhasilan pembangunan suatu daerah. Karena itu, perencanaan pembangunan daerah semakin mengarah pada tujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang bermuara pada peningkatan IPM. Pembangunan manusia merupakan inventasi jangka panjang. Oleh karena itu, program pembangunan dalam upaya meningkatkan IPM tidak semata intervensi langsung terhadap komponen IPM, tetapi harus bersifat holistik dan menyeluruh pada segenap unsur kesejahteraan manusia. Selama 6 (enam) tahun terakhir, kondisi pembangunan manusia di Kabupaten Kaur menunjukkan adanya peningkatan sebagaimana ditunjukkan oleh perkembangan IPM wilayah. Berikut disajikan perkembangan IPM Kabupaten Kaur yang tercatat dari Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2015.
48
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Grafik 2.14. PERKEMBANGAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) KABUPATEN KAUR TAHUN 2010-2015
IPM 2015 2014 2013 IPM
2012 2011 2010 59,00
60,00
61,00
62,00
63,00
64,00
65,00
Sumber: IPM Kabupaten Kaur Tahun 2016
Khusus tahun 2014, perhitungan IPM sudah menggunakan metode baru sehingga tidak bisa dibandingkan dengan IPM tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan IPM, tercermin dari peningkatan komponen pendukungnya yang menunjukkan adanya perbaikan pembangunan bidang kesehatan, pendidikan, dan kemampuan ekonomi. Perbaikan pembangunan kesehatan, tercermin dari meningkatnya Angka Harapan Hidup dari 67,54 pada 2011, berturut-turut meningkat menjadi 67,85 (2012), 67,93 (2013) dan pada tahun 2014 mencapai 67,93. Peningkatan bidang pendidikan, ditandai dengan semakin berkurangnya penduduk yang buta huruf dan bertambahnya rata-rata lama sekolah. Harapan Lama Sekolah (HLS) di Kabupaten Kaur menurun dari 97,37 persen pada tahun 2013, selanjutnya mengalami penurunan pada tahun 2014 yang menjadi 95,28 persen. Komponen rata-rata lama sekolah juga menunjukkan penurunan. Bila pada tahun 2012 pada capaian angka 8,15 tahun, maka perubahan terjadi pada tahun 2014 menurun menjadi 7,90 tahun. Perbaikan ekonomi yang ditunjukkan dengan meningkatnya pengeluaran perkapita yang disesuaikan menggunakan purchasing power parity. Pengeluaran perkapita secara umum terus mengalami peningkatan dari 613,14 ribu (2011), berturut-turut meningkat menjadi 615,69 (2012), 619,56 ribu (2013) dan menurun menjadi 610,21 ribu pada tahun 2014. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa IPM merupakan tingkat kesenjangan antara apa yang sudah dicapai oeh suatu daerah dengan kondisi ideal (IPM=100). Artinya jika IPM Kabupaten Kaur berada pada nilai 71,54 masih mengalami kesenjangan 28,46 poin lagi untuk mencapai kondisi ideal. Laporan BPS menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2013-2014, kesenjangan tersebut telah tereduksi sebesar 1,40 poin berdasarkan metode reduksi shortfall. Reduksi shortfall mengasumsikan bahwa laju perubahan IPM tidak linear, tetapi akan semakin melambat pada nilai IPM yang lebih tinggi. Reduksi shortfall yang rendah menunjukkan bahwa kinerja pembangunan manusia cenderung melambat dan membutuhkan semakin lama waktu untuk mencapai kondisi yang diiinginkan. Apabila Kabupaten Kaur menargetkan pencapaian IPM sebesar 80 (Nilai IPM dengan Kategori Tinggi), sementara reduksi shortfall hanya berada pada kisaran 2,37 poin seperti yang terjadi saat ini, maka dibutuhkan waktu lama untuk mencapai nilai 80 tersebut. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh UNDP, tingkat pencapaian IPM dikategorikan dengan standar sebagai berikut :
49
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
NILAI IPM
STATUS PEMBANGUNAN MANUSIA
< 60
RENDAH
60 ≤ IPM < 70
SEDANG
70 ≤ IPM < 80
TINGGI
≥ 80
SANGAT TINGGI
Atas dasar kriteria tersebut, maka IPM Kabupaten Kaur pada Tahun 2014 termasuk dalam kategori tinggi. b. Kesetaraan Gender Kesataraan gender berarti kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan dalam memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia agar mampu berperan dalam setiap sektor pembangunan serta kesamaaan dalam menikmati hasil pembangunan tersebut. Sama seperti IPM, Indeks Pembangunan Gender (IPG) digunakan untuk mengukur dimensi yang sama dan menggunakan indikator yang sama dengan IPM namun lebih diarahkan untuk mengungkap ketimpangan antara laki- laki dan perempuan. Tabel 2.14. Indeks Pembangunan Gender (IPG) Menurut Kabupaten/ Kota se Provinsi Bengkulu 2010- 2014 No. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kabupaten/ Kota (2) Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Kaur Seluma Muko Muko Lebong Kepahiang Bengkulu Tengah Kota Bengkulu BENGKULU Sumber : BPS Provinsi Bengkulu
2010 (3) 91,71 91,57 89,87 81,63 81,33 82,58 89,02 91,11 78,38 91,48 88,88
2011 (4) 91,82 92,26 90,29 83,15 82,81 82,95 89,83 92,42 78,53 92,59 89,47
2012 (5) 92,16 92,43 90,57 84,39 83,29 83,13 89,85 93,73 80,54 93,53 90,51
2013 (6) 93,60 92,44 91,09 85,34 83,51 83,84 90,45 93,75 80,83 94,34 90,55
2014 (7) 94,00 92,55 91,32 85,66 84,80 84,25 91,11 94,99 84,68 95,71 91,02
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) merupakan indeks komposit yang disusun dari beberapa variabel yang mencerminkan tingkat keterlibatan wanita dalam proses pengambilan keputusan dibidang politik dan ekonomi. Indikator-indikator itu adalah indeks keterwakilan parlemen, indeks pengambilan keputusan, dan indeks distribusi pendapatan. Nilai indeks bernilai antara 0 – 100 persen. Artinya, bila nilai IDJ semakin tinggi maka perempuan semakin berperan aktif dalam kehidupan ekonomi dan politik atau makin sempurna pemberdayaannya.
50
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Tabel 2.15. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Menurut Kabupaten/ Kota se Provinsi Bengkulu 2012- 2014 No. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kabupaten/ Kota (2) Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Kaur Seluma Muko Muko Lebong Kepahiang Bengkulu Tengah Kota Bengkulu BENGKULU Sumber : BPS Provinsi Bengkulu
2012 (3) 62,06 56,69 64,38 60,05 58,98 54,27 69,50 67,70 62,70 75,21 69,57
2013 (4) 63,45 57,23 64,81 60,77 68,56 54,21 69,77 66,65 64,50 75,64 73,45
2014 (5) 58,63 57,76 65,15 61,69 66,86 59,74 77,91 77,61 66,22 75,97 68,76
c. Angka Rata-rata Lama Sekolah Angka Harapan Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan oleh anak pada umur tertentu di masa datang, merupakan salah satu indikator pembangunan manusia di bidang pendidikan. Berikut disajikan beberapa indikator pendidikan Kabupaten Kaur pada tabel di bawah ini : Tabel 2.16. INDIKATOR PENDIDIKAN KABUPATEN KAUR, 2014-2015 Uraian
2014
2015
Angka Harapan Sekolah (EYS)
12,42
12,82
Rata-rata Lama Sekolah (MYS)
7,76
7,78
Angka Partisipasi Sekolah:
07 – 12 tahun
99,61
99,54
13 – 15 tahun
98,64
96,04
16 – 18 tahun
75,72
74,72
Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Kaur, 2016
Pada tahun 2015, Angka Harapan sekolah penduduk Kabupaten Kaur mencapai 12,82 persen. Angka ini menunjukkan bahwa rata-rata penduduk Kabupaten Kaur lamanya bersekolah hanya batas SMA atau setingkat SMA. Rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas di Kabupaten Kaur adalah berpendidikan SMP. Indikator ini ditunjukkan dengan rata-rata lama sekolah 7,78 tahun, atau memutuskan berhenti ketika kelas 1 SMP pada tahun 2015. Fokus Seni Budaya dan Olahraga a. Seni Budaya Kabupaten Kaur mempunyai keberagaman suku bangsa (etnik) yang secara toleran mampu hidup berdampingan dan menyebar di seluruh wilayah kabupaten. Keunikan dari heterogenitas masyarakat salah satunya karena letak geografis Kabupaten Kaur, yakni antara 51
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
lingkungan daratan dan lautan, sehingga hidup masyarakat bergantung pada kedua wilayah tersebut. Struktur masyarakat Kabupaten Kaur paling tidak terdiri dari 2 (dua) suku/etnis asli yaitu : (1) Suku Serawai (dengan marga Kaur, Luas dan Nasal); (2) Suku Semendo/Pasemah (dengan marga Saung dan Padang Guci). Adapun Penyebarannya berdasarkan pengamatan dimana suku Serawai kebanyakan tinggal di daerah Semidang Gumay, Kaur Tengah, Kaur Selatan, Tetap dan Maje. Sedangkan suku Semendo/Pasemah tinggal di daerah Kecamatan Tanjung Kemuning, Kelam Tengah, Padang Guci Hulur, Padang Guci Hilir, Kaur Utara, Lungkang Kule dan sebagian kecil di daerah Muara Sahung. Secara etnis masyarakat yang ada di Kabupaten Kaur merupakan bagian dari etnis-etnis besar yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Dua etnis besar, Serawai dan Semendo merupakan bagian dari Etnis Semendo yang ada di wilayah OKU, dan Etnis Serawai yang ada di Pagar Alam, dan Lahat. Karakteristik etnis-etnis tersebut dikatagorikan sama dengan etnis-etnis yang ada dipusat-pusat penyebaran etnis tersebut. Secara umum karakteristik mereka sama yaitu merupakan masyarakat petani ladang atau kebun yang kebiasaan mereka menanam karet atau kopi, mereka umumnya kurang menggeluti kegiatan pertanian lahan basah (sawah) atau hortikultura, mereka tidak menyukai menangkap ikan di laut serta memiliki tingkat asimilasi yang masuk pada katagori rendah. Suku Jawa, Batak, Minang dan Lampung merupakan penduduk pendatang di Kabupaten Kaur. Sebagian besar suku Jawa merupakan transmigran yang tinggal di beberapa unit pemukiman transmigrasi (UPT) di Kabupaten Kaur, baik yang masih dalam pembinaan maupun yang telah menjadi desa definitif. Mereka umumnya bermata-pencaharian sebagai petani, baik pertanian tanaman pangan maupun perkebunan. Suku Batak dan Minang merupakan transmigran spontan, dimana suku Batak dan suku Minang datang karena berdagang. Demikian juga suku Lampung yang wilayahnya berdampingan dengan Kabupaten Kaur datang untuk mencari pekerjaan dan akhirnya tinggal menetap di Kaur. Interaksi antara penduduk asli dengan pendatang berjalan dengan baik. Pendatang pada umumnya mempunyai sikap toleransi yang tinggi, sehingga mereka lebih mudah untuk beradaptasi dengan penduduk asli. Keberagaman suku/etnis di Kabupaten Kaur juga berdampak dengan keberagaman kesenian yang berkembang di masyarakat, yaitu di antara lain : mainangan, rabana, berdendang, ringit dan kuda lumping. b. Olahraga Perkembangan olahraga di Kabupaten Kaur selama ini belum begitu berkembang secara optimal pada setiap cabang oleharaga. Hanya beberapa cabang olahraga saja yang mampu berprestasi di level provinsi maupun nasional, yaitu: pencak silat, catur dan sepak takraw (kelompok umur yunior). Sarana prasarana olahraga yang tersedia di Kabupaten Kaur meliputi: lapangan sepak bola, lapangan sepak takraw, lapangan volly yang persebarannya hampir di setiap kecamatan. Lapangan tersebut masih berupa lapangan desa yang ukuran dan kualitasnya seadanya atau tidak standar. Bakat-bakat atlet olah raga yang muncul saat ini adalah atlet bakat alami, dimana ketrampilan mereka terbentuk dari latihan sendiri/bukanlah hasil binaan klub. Selanjutnya, sarana dan prasarana olahraga yang saat ini sudah dimiliki Kabupaten Kaur dalam kualitas yang belum begitu baik, namun sudah dapat dikatakan layak penggunaannya adalah: Lapangan Futsal, Lapangan Basket, Lapangan Batminton dan Lapangan Tenis. Persebarannya dominan pada pusat kota/ibukota Kabupaten Kaur (Bintuhan). Melalui pembangunan fasilitas ini diharapkan daerah mampu melahirkan atlet-atlet olahraga yang mampu bersaing dengan daerah lainnya secara nasional maupun internasional.
52
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
2.3. Aspek Pelayanan Umum A.
Pelayanan Pendidikan
Upaya pembangunan bidang pendidikan terus melakukan pembenahan baik yang bersifat peningkatan kualitas pelayanan pendidikan kepada masyarakat maupun kualitas pengajaran yang diterapkan dalam proses belajar mengajar di sekolah, pembangunan sarana dan prasarana pendukung kegiatan pembangunan bidang pendidikan menjadi harga mati untuk peningkatan kualitas siswa dalam menghadapi persaingan di jenjang yang lebih tinggi di Kabupaten Kaur. Standar kelulusan nasional merupakan salah satu indikator dan alat ukur keberhasilan pembangunan bidang pendidikan di Kabupaten Kaur, oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang maksimal diperlukan upaya dan partisipasi aktif dari semua pihak dalam peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Kaur, terutama peranan pemerintah kabupaten Kaur dan masyarakat secara umum untuk peduli dalam peningkatan kualitas pendidikan. Jumlah lembaga pendidikan, di Kabupaten Kaur pada tahun 2015 yang meliputi pendidikan dasar sampai menegah atas Kabupaten berupa lembaga sekolah baik itu negeri maupun swasta sebanyak 224 yang terdiri atas : Grafik 2.15. LEMBAGA SEKOLAH (NEGERI DAN SWASTA) SETIAP STRATA PENDIDIKAN DI KABUPATEN KAUR TAHUN 2015 160 140
144
120 100 80 60 40
50
20
30
0 Sekolah Dasar (SD/MI)
Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs)
Sekolah Menengah Atas (SMA/MA/SMK)
Sumber: BPS Kabupaten Kaur, 2016
Adapun jumlah murid pada masing-masing strata pendidikan dijelaskan pada grafik di bawah ini :
53
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Grafik 2.16. JUMLAH MURID PADA LEMBAGA SEKOLAH (NEGERI DAN SWASTA) SETIAP STRATA PENDIDIKAN DI KABUPATEN KAUR TAHUN 2015 18.000 16.000
Jumlah (Orang)
14.000 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 -
Jumlah (Orang)
Sekolah Dasar (SD/MI)
Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs)
Sekolah Menengah Atas (SMA/MA/SMK)
15.517
6.317
5.245
Sumber: BPS Kabupaten Kaur, 2015 Jumlah guru baik itu berstatus Pegawai Negri Sipil (PNS) maupun honorer yang mengajar di masing-masing sekolah pada tahun ajaran 2013/2014 terdiri atas SD/MI sebanyak 1.496 orang, SMP/MTs sebanyak 596 orang dan SMA/MA/SMK sebanyak 361 orang. Sementara perbandingan jumlah guru yang mengajar di sekolah dengan murid ditunjukkan dengan rasio murid dan guru. Rasio murid dan guru pada tahun ajaran 2013/2014 adalah sebesar 11 untuk murid-guru SD/MI, 11 untuk SMP/MTs, dan sebesar 12 untuk SMA/MA/SMK. Hal ini menunjukan bahwa 1 orang guru SD/MI mengajar 11 orang murid. 1. Pendidikan Pra-Sekolah Untuk tahun ajaran 2014, di Kabupaten Kaur terdapat 4.168 orang murid TK dan guru TK berjumlah 570 orang . Jumlah murid meningkat dari tahun ajaran 2013, dimana pada tahun 2013 Kabupaten Kaur memiliki murid Taman Kanak-Kanak dengan jumlah 3.613 orang, akan tetapi jumlah guru TK bertambah dari 441. 2.
Pendidikan Dasar 6 Tahun
Program wajib belajar 6 (enam) tahun merupakan pembangunan di bidang pendidikan yang mutlak harus terpenuhi bagi setiap warga negara untuk mengenyam pendidikan dasar, evaluasi dari perkembangan jumlah murid yang bersekolah di tingkat SD-MI atau pendidikan sederajad cenderung menurun jenjang pendidikan dasar sementara di sisi lain jumlah usia sekolah pada jenjang pendidikan dasar mengalami peningkatan mengungkapkan bahwa program wajib belajar dasar 6 tahun tersebut kurang berhasil atau mengalami kendala. Perbandingan Jumlah Murid SD di Kabupaten Kaur tahun Ajaran 2012/2013 s.d TA 2013/2014. Jumlah murid pendidikan dasar (SD) tahun ajaran 2013/2014 adalah 15.104 dibandingkan tahun ajaran 2012/2013sebanyak 14.548, atau mengalami kenaikan sebanyak 556 murid (3,82 %). Kenaikan murid juga terjadi di sekolah MI pada tahun ajaran 2013/2014 yaitu 748, hal ini dipengaruhi oleh adanya penambahan MIS baru di kecamatan Nasal. Perbandingan Jumlah Murid SD - MI dirinci menurut jenis kelamin di Kabupaten Kaur tahun Ajaran 2013/2014 Terjadi perimbangan perbandingan jumlah murid pendidikan tingkat dasar 54
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
berdasarkan jenis kelamin. 52% berjenis kelamin laki-laki dan 48% berjenis kelamin perempuan. Tahun ajaran 2012/2013 di Kabupaten Kaur terdapat pengurangan 1 sekolah tingkat dasar dari total 139 sekolah menjadi 138 sekolah pendidikan dasar. Perkembangan Jumlah Guru Pendidikan Dasar (SD/MI) di Kabupaten Kaur Tahun Ajaran 2012/2013 dari 884 menjadi 978 orang 2013/2014. Program Pendidikan kelanjutan dari wajib belajar 6 tahun yang digulirkan pemerintah dalam rangka pembangunan di bidang pendidikan adalah pendidikan tingkat lanjutan pertama atau dikenal dengan istilah pendidikan dasar wajib belajar 9 tahun, dimana kementrian pendidikan nasional melakukan beberapa terobosan agar beban masyarakat yaitu diantaranya melakukan pembebasan biaya untuk sekolah sampai tingkat SMP. Di Kabupaten Kaur seiring dengan bertambahnya jumlah murid ditingkat pendidikan tingkat lanjutan pertama ini peningkatan kualitas pendidikan menjadi salah satu prioritas utama, dengan melakukan penambahan tenaga profesional pengajar (guru) dan sarana infrastruktur pendukung dari pembangunan pendidikan di Kabupaten Kaur, pada tahun 2014 terjadi penambahan jumlah murid tingkat lanjutan pertama (Mts) hanya bertambah dari 856 pada tahun 2010 ini jumlah murid Mts menjadi 736. 90% murid pendidikan dasar 9 tahun bersekolah di pendidikan SLTP, sedangkan hanya 10% yang bersekolah di MTs. Jumlah murid berjenis kelamin perempuan lebih banyak 2% dibandingkan dengan jumlah murid berjenis kelamin laki-laki yang duduk bersekolah di tingkat pendidikan dasar lanjutan pertama. Tahun 2014 jumlah sekolah yang ada di Kabupaten Kaur untuk jenjang pendidikan tingkat pertama berjumlah 38 sekolah yang terinci 41 sekolah SLTP dan 8 sekolah MTs. Rasio guru terhadap sekolah 11,68 Jumlah Guru 443 orang, artinya 1 guru di kab. Kaur menanggani 12 murid, Rasio sekolah MTs terhadap murid 92, sedangkan rasio Guru terhadap murid 20,87. pada sekalah MTSN terjadi penambahan jumlah guru dari 115 menjadi 167 karena ada Penambahan Sekolah. 3. Pendidikan Menengah Tingkat Lanjutan Atas Pencanangan Wajar 12 tahun sudah sangat mendesak. Sebab, maraknya pungutan yang dilakukan sekolah terhadap siswa di jenjang SMA dan SMK (Data Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) 2010), oleh karena itu wacana pencanangan pendidikan Wajib Belajar 12 tahun saat ini sedang diupayakan oleh kementerian Pendidikan Nasional, dalam rangka persiapan wacana tersebut dibutuhkan kesiapan pembangunan kualitas pendidikan menengah atas harus lebih ditingkatkan, untuk mewujudkan Wajar 12 tahun harus ada pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi SMA dan SMK. Sekarang ini, sudah ada insentif serupa yang diberikan kepada sekolah menengah yaitu Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM), keinginan pemerintah adalah keterjangkauan oleh masyarakat dalam mendapatkan kelayakan dibidang pendidikan. Jumlah Murid untuk jenjang pendidikan tingkat lanjutan atas pada tahun ajaran 2013/2014 mengalami kenaikan yang cukup signifikan hal ini ini dipengaruhi oleh adanya tambahan pencatatan dari Diknas Kab. Kaur untuk jumlah murid yang bersekolah di MA 263 dengan jumlah guru 33 dan rasio guru terhadap murid 8 %, untuk jumlah murid yang bersekolah di SMA 2.782 dengan jumlah guru 202 dan rasio guru terhadap murid 21,06%, sedangkan di sekolah keagamaan MA di tahun 20011/2012 terjadi penurunan ditahun 2011/2012. minat pelajar belajar di bangku Sekolah jenis SMA lebih mendominasi di Kabupaten Kaur sebesar 68% pada tahun 2010 dan pada tahun 2011/2012 terjadi penambahan SMK, sedangkan minat pelajar yang duduk dibangku sekolah kejuruan mencapai 24%, dan minat pelajar belajar di bangku sekolah Madrasah Aliyah mencapai 8%.
55
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
FASILITAS KESEHATAN Upaya yang telah dilakukan pemerintah daerah sebagai penjabaran dari arah kebijaksanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Kaur diantaranya yaitu meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan melalui pembangunan sarana kesehatan. Penyediaan fasilitas kesehatan di Kabupaten Kaur oleh pemerintah kabupaten Kaur terus dilakukan pembenahan dan berupaya melakukan pelayanan kesehatan untuk lebih dekat dengan masyarakat, hal ini terbukti dengan dibangunnya beberapa fasilitas kesehatan di beberapa kecamatan dengan dilengkapi dengan fasilitas kesehatan pendukungnya, sampai pada tahun 2012 Kabupaten Kaur menyediakan fasilitas kesehatan untuk umum 1 buah Rumah Sakit, 16 buah puskesmas dan 29 buah puskesmas pembantu dan 34 Pos Kesehatan Masyarakat Desa serta 5 Apotek tersebar dalam ke lima belas kecamatan di kabupaten Kaur, pelayanan kesehatan diharapkan mampu mencapai ke daerah terpencil. Dinas kesehatan kabupaten Kaur menyediakan Poskesdes yang dilokasikan didaerah daerah sulit terjangkau sebagai pos penanggulangan kesehatan garda paling depan di kabupaten Kaur ini. B.
1. Tenaga Medis Tahun 2013 tercatat mempunyai Dokter 34 Orang, Dokter spesialis 5, Dokter gigi 4 dan Dokter Umum 25, Kabupaten Kaur di tenaga medis 373 tenaga medis di berbagai profesi kesehatan, dibanding tahun 2012 terjadi kenaikan sebesar 71 jumlah tenaga medis di kabupaten Kaur. Pada tahun 2012, Tenaga medis di Kabupaten Kaur 302 tenaga medis. Selain dokter, perawat kesehatan dan bidan merupakan unsur yang memegang peranan penting dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Tenaga perawat kesehatan berperan dalam memberi tindakan atau pertolongan pertama kesehatan sebelum ditangani dokter. Sedangkan bidan terutama bidan desa selain berperan menolong persalinan secara medis, juga berperan sebagai tenaga kesehatan terutama di daerah terpencil, fenomena kenaikan tenaga medis di kabupaten Kaur di tahun 2010, lebih banyak dipengaruhi oleh adanya penambahan dari formasi PNS di bidang kesehatan, sebagai tindak lanjut peningkatan pembangunan di bidang kesehatan dan meningkatkan rasio jumlah tenaga medis dengan kapasitas pelayanan kesehatan yang dianggap masih sangat kurang. Faktor pendorong yang menjadi penyebab banyak tenaga medis yang melakukan mutasi ke daerah lain adalah sebuah pekerjaan rumah bagi pemerintahan di tahun 2016 mendatang. 2. Keluarga Berencana Dalam pasal 3 ayat 1 Undang-undang No. 10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera disebutkan bahwa, perkembangan kependudukan diarahkan pada pengendalian kuantitas penduduk, pengembangan kualitas, serta pengarahan mobilitas penduduk. Pengendalian jumlah penduduk di Indonesia diimplementasikan pemerintah dalam bentuk pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB). Berdasarkan data dari Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan KB Kabupaten Kaur, jumlah peserta KB aktif atau akseptor aktif di Kabupaten Kaur pada tahun 2014 tercatat 19.635 orang. Dibandingkan dengan tahun 2013 yang jumlahnya mencapai 22.485 orang, didapati jumlah peserta KB aktif di Kabupaten Kaur mengalami penurunan. Akseptor aktif di Kabupaten Kaur umumnya lebih banyak menggunakan alat kontrasepsi suntikan dan pil. Pada tahun 2014 tercatat 7.614 orang yang menggunakan alat kontrasepsi pil, 2.730 orang menggunakan Implant dan 7.136 orang menggunakan Suntikan. Menggunakan IUD 1.185 orang dan akseptor KB yang menggunakan kondom sebanyak 522 orang.
56
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
2.4. Aspek Daya Saing 2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah 2.4.1. Fokus kemampuan ekonomi daerah Kemampuan ekonomi daerah dipengaruhi oleh beberapa sektor yang secara signifikan mampu memberikan kontribusi bagi terbentuknya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dimana sektor-sektor tersebut bersentuhan langsung dengan aktivitas kehidupan masyarakat di Kabupaten Kaur. PDRB saat ini dibagi kedalam 17 kategori lapangan usaha dari sebelumnya 9 (sembilan) sektor. Adapun kategori atau lapangan usaha utama di Kabupaten Kaur adalah Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 38,17 persen terhadap total pendapatan regional, kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Sepeda Motor sebesar 14,55 persen, dan kategori rasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 9,6 persen. Meskipun terdapat 57 persen penduduk yang bekerja di sektor pertanian, namun kontribusinya terhadap pendapatan regional tercatat hanya 38,17 persen saja di tahun 2015. 2.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Infrastruktur merupakan pendukung pembangunan suatu wilayah serta sebagai roda penggerak pertumbuhan ekonomi dan pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan tersedianya infrastruktur yang memadai maka mobilitas kegiatan ekonomi akan dapat berjalan dengan baik. Sebagai contoh aktivitas transportasi yang merupakan tulang punggung distribusi baik distribusi barang maupun distribusi jasa penumpang. Infrastruktur lainnya seperti kelistrikan dan irigasi merupakan salah satu aspek terpenting untuk meningkatkan produktivitas sektor produksi. Ketersediaan jaringan air bersih serta pengelolaannya dan peningkatan layanan publik yang dikelola oleh pemerintah seperti prasarana kesehatan, pendidikan, dan sarana olah raga secara berkelanjutan sangat menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat. Kabupaten Kaur dilalui oleh jalan arteri yang menghubungkan Kabupaten Bengkulu Selatan dengan Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung yang merupakan jalan lintas barat. Adapun rincian jalan berdasarkan Status Jalan tahun 2015 yaitu: Berdasarkan status antara lain : 1. Panjang Jalan Negara : 2. Panjang Jalan provinsi : 3. Panjang Jalan Kabupaten :
85,25 Km 120,30 Km 447,99 Km
Terkait dengan penyediaan infrastruktur tersebut permasalahan yang dihadapi Kabupaten Kaur adalah belum meratanya pembangunan infrastruktur khususnya infrastruktur pertanian dan pedesaan. Pembangunan infrastruktur pertanian (irigasi), jalan sentra produksi dan lainnya merupakan prasarana penting dalam mendukung pembangunan pertanian untuk mencapai ketahanan pangan sedangkan pembangunan jalan merupakan prasarana transportasi yang penting untuk memperlancar distribusi barang antar daerah serta meningkatkan mobilitas penduduk. Dalam konteks pembangunan pertanian dan pedesaan, jaringan jalan sangat dibutuhkan untuk kelancaran arus faktor produksi maupun pemasaran hasil. Dari panjang jalan yang ada sekitar 52 persen jalan dalam keadaan diaspal, 48 persen bukan aspal. Kondisi jalan baik 54 persen jalan kondisi sedang 15 persen sebanyak 14 persen rusak dan 18 persen berada dalam kondisi rusak berat. Pada aspek daya saing, beberapa hal yang menjadi upaya dalam pembangunan ke depan antara lain : 1. Peningkatan iklim investasi dan usaha (Ease of doing bussiness) 57
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
2. Percepatan pembangunan infrastruktur : domestic connectivity 3. Meningkatnya pembangunan industri di berbagai koridor ekonomi 4. Penciptaan kesempatan kerja khususnya tenaga kerja muda Upaya di atas, merupakan wujud pemerintah daerah dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, pembangunan infrastruktur seperti transportasi, ketenagalistrikan, telekomunikasi dan per-bank-an, serta perindustrian dan perdagangan.
58
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Sistem perencanaan pembangunan dan penganggaran daerah mengatur tentang pengelolaan keuangan daerah, terutama dalam aspek anggaran, akuntansi dan pemeriksaan. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, pengertian Pengelolaan Keuangan Daerah yaitu keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah. Sedangkan Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut. Seperti halnya pemerintah pusat, pemerintah daerah baik itu tingkat provinsi maupun kabupaten/kota juga mneyusun perencanaan pengelolaan keuangan daerah yang akan dilaksanakan dalam satu tahun kedepan. Keuangan daerah merupakan komponen paling penting dalam perencanaan pembangunan, sehingga analisis mengenai kondisi dan proyeksi keuangan daerah perlu dilakukan untuk memperoleh proyeksi yang tepat mengenai kemampuan daerah dalam mendanai rencana pembangunan dan pemecahan permasalahan strategis secara tepat. Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalamrangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai denganuang, termasuk segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hakdan kewajiban daerah. Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akanterlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahandiikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup kepadadaerah dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan (moneyfollow function). Selanjutnya belanja daerah sebagai komponen keuangan daerah dalamkerangka ekonomi makro diharapkan dapat memberikan dorongan atau stimulanterhadap perkembangan ekonomi daerah secara makro ke dalam kerangkapengembangan yang lebih memberikan efek multiplier yang lebih besar bagipeningkatan kesejahteraan rakyat yang lebih merata. Untuk itu maka kebijakandalam pengelolaan keuangan daerah perlu disusun dalam kerangka yangsistematis dan terpola. Dengan melakukan analisis keuangan daerah yang tepat akan melahirkan kebijakan yang efektif dalam pengelolaan keuangan daerah. Analisis pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah. Mengingat bahwa pengelolaan keuangan daerah diwujudkan dalam suatu APBD dan laporan keuangan daerah sekurang-kurangnya 5 tahun sebelumnya. Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) padadasarnya bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan ekonomi makro dan sumberdaya yang tersedia, mengalokasikan sumber daya secara tepat sesuai kebijakanpemerintah dan mempersiapkan kondisi bagi pelaksanaan pengelolaan anggaransecara baik. Aspek penting dalam penyusunan anggaran adalah penyelarasanantara kebijakan (policy), perencanaan (planning) dengan penganggaran (budgeting)antara pemerintah dengan pemerintah daerah. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakanrencana pengelolaan keuangan tahunan pemerintahan daerah yangdisetujui oleh DPRD dalam Peraturan Daerah (Perda). Dalam hubungannyadengan RPJMD, APBD merupakan komitmen politik 59
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
penyelenggarapemerintahan daerah untuk mendanai strategi pembangunan pada satuanprogram dan kegiatan selama kurun waktu 5 tahun.Penganggaran yang sesuai kemampuan keuangan daerah, diarahkan dan dikelola bedasarkan azas : 1. Fungsi otorisasi : anggaran daerah merupakan dasar pelaksanaan 2. Fungsi perencanaan : anggaran daerah merupakan pedoman perencanaan 3. Fungsi pengawasan : anggaran daerah merupakan pedoman untuk mengevaluasi 4. Fungsi alokasi : anggaran daerah meningkatkan fungsi efisiensi dan efektifitas perekonomian 5. Fungsi distribusi : anggaran daerah memperhatikan asas keadilan dan kepatutan 6. Fungsi stabilitas : anggaran daerah dapat mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian BeberapaPrinsip disiplin anggaran dalam penyusunan anggaran daerah antara lain adalah: 1. Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja; 2. Penganggaran pengeluaran harus didukung oleh kepastian penerimaan daerah dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan yang belum tersedia atau tidak mencukupi anggarannya dalam APBD/Perubahan APBD; 3. Semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD, dibukukan dalam rekening Kas Umum Daerah. Secara keseluruhan Bab ini memuat penjelasan tentang realisasi dan proyeksi pengelolaan keuangan daerah, dari aspek kinerja keuangan masa lalu, kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu, dan kerangka pendanaan. Adapun cakupan yang perlu di bahas antara lain: 1. Kinerja keuangan masa lalu, meliputi: (1) kinerjapelaksanan APBD; (2) neracadaerah. 2. Kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu, meliputi: (1) proporsi penggunaan anggaran; (2) analisis pembiayaan. 3. Kerangka Pendanaan, meliputi: analisis pengeluaran periodic wajib dan mengikat sertaprioritas utama. 3.1. KINERJA KEUANGAN TAHUN 2011 -2015 1. Kinerja Pelaksanaan Pendapatan Daerah APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam satu tahun anggaran. Dalam APBD terdapat rencana pelaksanaan semua pendapatan daerah dan Belanja Daerah. Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan melalui rekening kas umum daerah yang menambah ekuitas dana lancar sebagai hak pemerintah daerah dan merupakan perkiraan yang terukur secara nasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Sumber pendapatan daerah diperoleh dari: a. PendapatanAsliDaerah (PAD) terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, lain-lain PAD yang sah, dan lain sebagainya. b. Dana Perimbangan terdiri dari dana bagi hasil, dana alokasi khusus, dana alokasi umum, dan c. Lain–lainPendapatanDaerah Yang Sah misalnya hibah.
60
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Salahsatuupaya yang dilakukandalamperencanaan APBD terdapat target pendapatandaerah yang merupakancapaian yang harusdiperoleh, sedangkan pada akhirtahunanggaran, diketahuirealisasipenerimaan atas pendapatandaerah. Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Kaur selama kurun waktu 2011-2015 adalah sebesar Rp. 2.526.129.042.655,22 yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp.76.958.341.543,19 jumlah dana perimbangan adalah sebesar Rp.2.160.779.116.568,00 dan jumlah lain-lain pendapatan yang dianggap sah sebesar Rp.288.391.584.544,03.Uraian pendapatan daerah Kabupaten Kaur selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir, dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 3.1 Pendapatan Daerah Kabupaten Kaur Tahun 2011-2015 Tahun Anggaran
1
2
3
Uraian
2011 (Rp)
2012 (Rp)
2013 (Rp)
2014 (Rp)
2015 (Rp)
PENDAPATAN DAERAH
341.528.458.544,76
426.347.868.786,00
463.636.538.298,16
545.525.396.442,50
749.090.780.583,80
Pendapatan Asli Daerah
7.267.971.000,00
7.246.629.500,00
11.869.898.057,16
22.130.076.402,23
28.443.776.583,80
Pajak Daerah
1.603.190.000,00
1.813.690.000,00
2.302.200.000,00
5.978.084.607,00
6.184.000.000,00
Retribusi Daerah
2.110.531.000,00
1.381.939.500,00
4.691.250.980,00
4.806.705.000,00
9.532.860.000,00
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
2.000.000.000,00
2.500.000.000,00
2.491.147.077,16
3.423.030.795,23
3.092.150.583,80
Lain-lain PAD yang dianggap sah
1.554.250.000,00
1.551.000.000,00
2.385.300.000,00
7.922.256.000,00
9.634.756.000,00
Dana Perimbangan
308.044.124.000,00
364.324.252.506,00
408.634.502.781,00
468.735.058.281,00
611.041.179.000,00
Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak
22.688.450.000,00
24.835.081.506,00
22.490.479.781,00
27.423.882.281,00
36.826.278.000,00
Dana Alokasi Umum
248.927.374.000,00
301.076.661.000,00
329.881.353.000,00
371.883.436.000,00
393.623.581.000,00
Dana Alokasi Khusus
36.428.300.000,00
38.412.510.000,00
56.262.670.000,00
69.427.740.000,00
180.591.320.000,00
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
26.216.363.544,76
54.776.986.780,00
43.132.137.460,00
54.660.261.759,27
109.605.835.000,00
Hibah
-
-
-
-
-
Dana darurat
-
-
-
-
-
8.884.682.744,76
10.366.767.780,00
12.596.307.780,00
13.814.444.759,27
17.314.445.000,00
17.331.680.800,00
44.410.219.000,00
30.535.829.680,00
40.845.817.000,00
41.153.151.000,00
-
-
-
-
51.138.239.000,00
Dana bagi hasi pajak dari provinsi Dana penyesuaian Bantuan keuangan dari provinsi
Sumber : DPPKAD Kab. Kaur dioleh oleh Tim RPJMD Kaur 2016
Komposisi pendapatan Kabupaten Kaur selama Tahun 2011-2015 berdasarkan sumber pendapatannya, dapat dilihat pada diagram dibawah ini:
61
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
DIAGRAM 3.1 KOMPOSISI PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN KAUR Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 13%
Pendapatan Asli Daerah 2%
Dana Perimbangan 85%
Pertumbuhan realisasi pendapatan total Kabupaten Kaur selama kurun waktu 20112015 bersifat fluktuatif walaupun tetap dalam nilai yang positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu sebesar 37,32% dan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 8,75%. Tabel 3.2 Pertumbuhan Pendapatan Daerah Kab. Kaur Tahun Anggaran
1
2
3
Uraian
2012 (%)
PENDAPATAN DAERAH Pendapatan Asli Daerah
2013 (%)
2014 (%)
2015 (%)
Rata-Rata
24,84
8,75
17,66
37,32
22,14
-0,29
63,80
86,44
28,53
44,62
Pajak Daerah
13,13
26,93
159,67
3,44
50,79
Retribusi Daerah
-34,52
239,47
2,46
98,32
76,43
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
25,00
-0,35
37,41
-9,67
13,10
Lain-lain PAD yang dianggap sah
-0,21
53,79
232,13
21,62
76,83
Dana Perimbangan
18,27
12,16
14,71
30,36
18,87
Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak
9,46
-9,44
21,94
34,29
14,06
Dana Alokasi Umum
20,95
9,57
12,73
5,85
12,17
Dana Alokasi Khusus
5,45
46,47
23,40
160,11
58,86
108,94
-21,26
26,73
100,52
53,73
Hibah
-
-
-
-
-
Dana darurat
-
-
-
-
-
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Dana bagi hasi pajak dari provinsi
16,68
25,51
9,67
25,34
12,92
Dana penyesuaian
156,24
-31,24
33,76
0,75
39,88
-
-
-
-
-
Bantuan keuangan dari provinsi
Sumber : DPPKAD Kab. Kaur dioleh oleh Tim RPJMD Kaur 2016
Sumber Pendapatan Daerah yaitu dari PAD, Dana Perimbangan dan Pendapatan lainlain. Kemampuan fiskal Kabupaten Kaur masih belum tinggi karena masih bergantung pada Dana Perimbangan. Oleh karena itu, perlu adanya optimalisasi untuk 62
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
peningkatan pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terutama dalam hal pajak dan retribusi daerah. Proporsi Pendapatan Daerah selama kurun waktu tahun 2011-2015 terbesar yaitu Dana Perimbangan sebesar 85,53 %. Proporsi PAD sebesar 3,04 % dan jumlah pendapatan lain-lain yang dianggap sah sebesar 11,41 %. Komposisi proporsi secara detail dapat dilihat pada Tabel Proporsi Pendapatan Daerah Kabupaten Kaur sebagai berikut ini : Tabel 3.3 Proporsi Pendapatan Daerah Kab. Kaur Tahun Anggaran Uraian
1
2
3
2011 (%)
2012 (%)
2013 (%)
2014 (%)
2015 (%)
PENDAPATAN DAERAH
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Pendapatan Asli Daerah
2,13
1,70
2,56
4,06
3,80
Pajak Daerah
0,47
0,43
0,50
1,10
0,83
Retribusi Daerah
0,62
0,32
1,01
0,88
1,27
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
0,59
0,59
0,54
0,63
0,41
Lain-lain PAD yang dianggap sah
0,46
0,36
0,51
1,45
1,29
Dana Perimbangan
90,20
85,45
88,14
85,92
81,57
Dana Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak
6,64
5,83
4,85
5,03
4,92
Dana Alokasi Umum
72,89
70,62
71,15
68,17
52,55
Dana Alokasi Khusus
10,67
9,01
12,14
12,73
24,11
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
7,68
12,85
9,30
10,02
14,63
-
-
-
-
-
Hibah Dana darurat
-
-
-
-
-
Dana bagi hasi pajak dari provinsi
2,60
2,43
2,72
2,53
2,31
Dana penyesuaian
5,07
10,42
6,59
7,49
5,49
-
-
-
-
-
Bantuan keuangan dari provinsi
Sumber : DPPKAD Kab. Kaur dioleh oleh Tim RPJMD Kaur 2016
2. Kinerja Pelaksanaan Belanja Daerah Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran. Belanja daerah diklasifikasikan menurut organisasi, fungsi, program dan kegiatan, serta jenis belanja. Pengelolaan belanja daerah merupakan bagian dari pelaksanaan program pembangunan untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan. Kebijakan pengelolaan belanja daerah didasarkan pada anggaran berbasis kinerja dengan orientasi pada pencapaian hasil dan prinsip transparansi, akuntabilitas, efisiensi dan efektivitas. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Permendgari Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
63
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Pengelolaan Keuangan daerah, struktur belanja daerah dibedakan menjadi belanja langsung dan belanja tidak langsung. Belanja langsung diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan belanja pegawai, belanja subsidi, belanja hibah belanja bantuan sosial, belanja bantuan keuangan dan belanja tak terduga. Sedangkan belanja langsung diarahkan untuk mendukung prioritas pembangunan sebagai penjabaran visi dan visi serta arah kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur. Uraian belanja Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir 2011-2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.4 Realisasi Belanja PemerintahDaerah Kab. Kaur
Tahun Anggaran Uraian
2011 (Rp)
2012 (Rp)
2013 (Rp)
2014 (Rp)
2015 (Rp)
BELANJA DAERAH
355.665.055.854,76
439.696.482.535,50
490.955.839.533,08
566.763.427.991,34
776.240.353.285,85
Belanja Tidak Langsung
194.224.338.975,76
211.701.335.622,50
226.162.692.439,77
255.020.709.466,03
339.450.244.059,85
Belanja Pegawai
161.310.341.475,76
182.461.374.283,50
202.465.485.021,66
228.281.470.040,74
246.428.123.594,25
Belanja Bunga
-
-
-
3.361.534,00
Belanja Subsidi
-
-
-
-
Belanja Hibah
13.284.261.500,00
10.306.372.000,00
926.285.000,00
864.000.000,00
16.312.975.253,00
Belanja Bantuan Sosial
2.326.000.000,00
-
-
120.000.000,00
-
Balanja Bagi Hasil Belanja Bantuan Keuangan Belanja Tidak Terduga
-
-
-
-
-
15.303.736.000,00
18.033.589.339,00
22.370.893.417,00
25.155.047.339,00
76.170.806.403,00
2.000.000.000,00
-
400.029.001,11
600.192.086,29
534.977.275,60
Belanja Langsung
161.440.716.879,00
227.995.146.913,00
264.793.147.093,11
311.742.718.525,31
436.790.109.226,00
Belanja Pegawai
20.877.615.500,00
23.917.872.320,00
19.593.983.500,00
16.135.179.000,00
19.729.541.329,00
Belanja Barang dan Jasa
67.917.819.514,64
106.836.330.016,00
133.655.699.528,81
152.566.369.520,40
166.239.751.762,00
Belanja Modal
72.645.281.864,36
97.240.944.577,00
111.543.464.064,50
143.041.170.004,91
250.820.816.135,00
Sumber : DPPKAD Kab. Kaur dioleh oleh Tim RPJMD Kaur 2016
Secara umum, realisasi Belanja Daerah Kabupaten Kaur dari tahun 2011-2015 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dimana pada tahun 2013 total Belanja Daerah Kab. Kaur sebesar Rp. 490.955.839.533,08, pada tahun 2014 sebesar Rp. 566.763.427.991,34 dan pada tahun 2015 sebesar Rp.776.240.353.285,85. Pengeluaran terbesar yaitu pada item Belanja Pegawai. Pada kurun waktu tersebut, rata-rata pertumbuhan Belanja Daerah Kab. Kaur adalah sebesar 21,92 %. Total Belanja Daerah Kabupaten Kaur selama 5 tahun terakhir dengan rincian belanja tidak langsung dan belanja langsung adalah sebesar Rp. 2.629.321.159.200,53 dengan persentase terbesar pada tahun 2015. Uraian komposisi belanja daerah tersebut dapat dilihat dalam diagram dibawah ini:
64
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
DIAGRAM 3.2 KOMPOSISI BELANJA DAERAH KABUPATEN KAUR
BELANJA DAERAH Tahun 2015 29%
Tahun 2011 13% Tahun 2012 17%
Tahun 2013 19%
Tahun 2014 22%
Tabel 3.5 Proporsi Belanja Daerah terhadap Anggaran Daerah Pemerintah Daerah Kab. Kaur
Tahun Anggaran Uraian
1
2
2013(%)
2014(%)
2015(%)
BELANJA DAERAH
100,00
100,00
100,00
Belanja Tidak Langsung
46,07
45,00
43,73
Belanja Pegawai
41,24
40,28
31,75
Belanja Bunga
-
-
-
Belanja Subsidi
-
-
-
Belanja Hibah
0,19
0,15
2,10
Belanja Bantuan Sosial
-
0,02
-
Balanja Bagi Hasil
-
-
-
Belanja Bantuan Keuangan
4,56
4,44
9,81
Belanja Tidak Terduga
0,08
0,11
0,07
Belanja Langsung
53,93
55,00
56,27
Belanja Pegawai
3,99
2,85
2,54
Belanja Barang dan Jasa
27,22
26,92
21,42
Belanja Modal
22,72
25,24
32,31
Sumber : DPPKAD Kab. Kaur dioleh oleh Tim RPJMD Kaur 2016
3.2
NERACA DAERAH Neraca daerah disusun berdasarkan peraturan yang ada dan disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Posisi Keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur selama kurun
65
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
waktu 3 (tiga) tahun terakhir yaitu tahun 2013-2015 disajikan dalam tabel aset, kewajiban dan ekuitas. a. Aset Daerah Aset adalah semua hak yang dapat digunakan untuk segala keperluan dan kebutuhan pemerintahan. Aset menjadi dasar pengukuran prestasi keuangan. Aset merupakan jumlah kewajiban dan akuitas. Berikut disajikan tabel Neraca Aset Daerah Kabupaten Kaur Tahun 2013-2015 Tabel 3.6 Neraca Aset Daerah Pemerintah Daerah Kab. Kaur
Tahun Anggaran No
Uraian
2013 Rupiah
ASET DAERAH 1
Aset Lancar
33.765.045.802,75
Piutang Persediaan Investasi Jangka Panjang Investasi Non Permanen Investasi Permanen 3
%
990.790.062.767,95
Kas
2
2014
Aset Tetap
2015
Rupiah
%
Rupiah
%
1.126.636.069.505,46
1.011.399.669.901,13
36.624.739.473,80
50.226.052.074,43
21.249.492.557,84
62,93
27.149.572.702,05
74,13
38.835.640.433,34
77,32
6.341.247.547,75
18,78
4.950.817.586,98
13,52
5.887.816.672,21
11,72
6.174.305.698,39
18,29
4.524.349.184,77
12,35
5.502.594.968,88
10,96
11.973.850.000,00
11.973.850.000,00
11.973.850.000,00
2.143.850.000,00
17,90
2.143.850.000,00
17,90
2.143.850.000,00
17,90
9.830.000.000,00
82,10
9.830.000.000,00
82,10
9.830.000.000,00
82,10
927.759.973.345,14
1.070.575.611.871,60
9.42.561.939.324,47
57.387.575.472,06
6,19
56.571.681.637,32
5,28
57.626.836.077,32
6,11
Peralatan dan Mesin
124.543.670.749,77
13,42
148.140.350.308,83
13,84
173.919.530.825,16
18,45
Gedung
323.773.429.952,89
34,90
371.090.248.695,78
34,66
429.297.307.851,24
45,55
395.451.950.609,42
42,62
459.630.058.420,45
42,93
615.788.164.962,12
65,33
24.854.778.724,00
2,68
28.687.218.291,83
2,68
27.066.306.899,43
2,87
1.748.567.837,00
0,19
6.456.054.517,39
0,60
362.354.676,68
0,04
Tanah
Jalan, Irigasi dan Jaringan Aset tetap lainnya Konstruksi dalam pengerjaan Akumulasi penyusutan
0
0
-361.498.561.967,38
4
Dana Cadangan
0
0
0
5
Aset Lainnya
17.291.193.620,06
7.461.868.160,06
6.637.828.502,23
0
0
0
0
0
0
Tagihan penjualan angsuran Tuntutan ganti rugi keuangan daerah Kemitraan dengan pihak ketiga Aset tak berwujud Aset lain-lain
44.000.000,00
0,25
0 17.247.193.620,06
44.000.000,00
0,59
0 99,75
7.417.868.160,06
99,41
-38,35
44.000.000,00
0,66
1.833.206.798,20
27,62
4.760.621.704,03
71,72
Sumber : DPPKAD Kab. Kaur dioleh oleh Tim RPJMD Kaur 2016
Dari tabel neraca aset 3 (tiga) tahun terakhir diatas, dapat dilihat bahwa aset daerah terbesar Kabupaten Kaur yaitu pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp.
66
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
1.126.636.069.505,46. Sedangkan pada tahun 2013 Neraca Aset Daerah Kab. Kaur sebesar Rp. 990.790.062.767,95 dan tahun 2015 sebesar Rp. 1.011.399.669.901,13 b. Kewajiban Daerah Kewajiban merupakan kebalikan dari aset. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilunasi. Kewajiban terdiri dari kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. Tabel 3.7 Neraca Kewajiban Daerah Pemerintah Daerah Kab. Kaur Tahun Anggaran Uraian
1
2
2013 (Rp)
2014 (Rp)
2015 (Rp)
KEWAJIBAN DAERAH
4.472.233.429,00
1.872.148.276,00
220.204.456,00
Kewajiban Jangka Pendek
4.472.233.429,00
1.872.148.276,00
220.204.456,00
Utang perhitungan pihak ketiga
0
0
0
Utang bunga
0
0
0
Bagian lancar utang jangka panjang
0
0
0
Pendapatan Diterima Dimuka
0
0
26.190.795,00
Utang jangka pendek lainnya
4.470.763.856,00
1.872.148.276,00
194.013.661,00
Kewajiban Jangka Panjang
0
0
0
Utang dalam negeri-sektor perbankan
0
0
0
Utang dalam negeri-obligasi
0
0
0
Premium obligasi
0
0
0
Utang jangka panjang lainnya
0
0
0
Sumber : DPPKAD Kab. Kaur dioleh oleh Tim RPJMD Kaur 2016
Dari tabel Neraca Kewajiban Daerah Kabupaten Kaur selama tiga tahun diatas, dapat dilihat bahwa total kewajban Pemerintah Kabupaten Kaur semakin berkurang setiap tahunnya. Kewajiban Daerah hanya berasal dari kewajiban jangka pendek. Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang wajib dilunasi pada jangka pendek (kurang dari waktu satu tahun). Sedangkan kewajiban jangka panjang merupaka kewajiban yang wajib dilunasi lebih dari satu periode akuntansi (lebih dari satu tahun). c.
Ekuitas Daerah Seperti yang telah disebutkan diatas, aset daerah merupkan jumlah dari kewajiban dan ekuitas. Neraca ekuitas terdiri dari ekuitas dana lancar, ekuitas dana investasi dan ekuitas dana cadangan. Berikut ditampilkan tabel Neraca Ekuitas Daerah Kab. Kaur selama 3 tahun terakhir.
67
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Tabel 3.8 Neraca EkuitasPemerintah Daerah Kabupaten Kaur
Tahun Anggaran Uraian
1
2015 (Rp) 1.011.179.465.445,13
986.317.829.338,95
1.124.763.921.229,46
Ekuitas Dana Lancar
29.292.812.373,75
34.752.591.197,80
Sisa lebih pembiayaan anggaran
21.238.031.548,84
27.149.572.702,05
9.991.426,00
0
Cadangan piutang
6.341.247.546,52
4.950.817.586,98
Cadangan persediaan
6.174.305.698,39
4.524.349.184,77
Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek
-4.470.763.856,00
-1.872.148.276,00
957.025.016.965,20
1.090.011.330.031,66
11.973.850.000,00
11.973.850.000,00
927.759.973.345,14
1.070.575.611.871,60
Diinvestasikan dalam aset lainnya
17.291.193.620,06
7.461.868.160,06
Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang
0
0
Ekuitas Dana Cadangan
0
0
Diinvestasikan dalam dana cadangan
0
0
Ekuitas Dana Investasi Diinvestasikan dalam jangka panjang Diinvestasikan dalam aset tetap
3
2014 (Rp)
EKUITAS DAERAH
Pendapatan yang ditangguhkan
2
2013 (Rp)
Sumber : DPPKAD Kab. Kaur dioleh oleh Tim RPJMD Kaur 2016
Sama halnya dengan aset, jumlah ekuitas terbesar yaitu pada tahun 2014 sebesar Rp. 1.124.763.921.229,46. Karena keterbatasan data ekuitas tahun 2015 dari Dinas Pengelolaan Pendapatan dan Aset Daerah Kab. Kaur sehingga hanya ditampilkan jumlah total keseluruhan ekuitas tanpa adanya rincian atau detail sekuitas baik itu ekuitas dana lancar, ekuitas dana investasi dan ekuitas dana cadangan. 3.3
KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN MASA LALU Dalam rangka penyelenggaraan fungsi pemerintahan yang lebih luas oleh pemerintah daerah tersebut harus di dukung oleh sumber pembiayaan yang memadai agar pelaksanaan dan kelangsungan kegiatan pemerintahan daerah terjamin. Kebijakan Otonomi Daerah dan Desentralisasi Fiskal UU No. 32 Tahun 2004 dan UU No. 33 Tahun 2004 telah terjadi pelimpahan kewenangan yang semakin luas kepada pemerintah daerah dalam meningkatkan efektivitas efiseinsi penyelenggaraan fungsi pemerintahan. Kreativitas dan inisiatif suatu daerah dalam menggali sumber keuangan akan sangat tergantung pada kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah sendiri. Di satu sisi, mobilisasi sumber daya keuangan untuk membiayai berbagai aktivitas daerah ini dapat meningkatkan kinerja pemerintah daerah dalam menjalankan fungsinya. Namun demikian, mobilisasi sumber dana secara ekstensif dan berlebihan dapat menimbulkan dampak jangka panjang yakni ekonomi biaya tinggi dan kurang kondusif bagi dunia usaha. 68
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Untuk membiayai keuangan daerah, pendapatan asli daerah (PAD) idealnya menjadi sumber pendapatan pokok daerah, karena sumber pendapatan lain dapat bersifat fluktuatif dan cenderung di luar kontrol kewenangan daerah. Melalui kewengan yang dimiliki, pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan PAD, sekaligus tetap memperhatikan aspek ekonomis, efisiensi, dan netralitas. 1. Arah Pengelolaan Pendapatan Daerah Masa Lalu Pengolahan pendapatan daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur diarahkan: a. Pengolahan keuangan daerah harus dilakukan secara efisien, efektif, transparan, akuntabel, tertib, adil, patut, dan taat pada peraturan perundang-undangan. b. Peningkatan PAD dapat dilakukan melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi penerimaan, baik dari pajak daerah, retribusi maupun dari sumber pendapatan lainnya yang dianggap sah. c. Mengkaji dan mengidentifikasi sumber-sumber keuangan daerah yang potensial untuk mendukung tugas desentrialisasi dan otonomi daerah. d. APBD merupakan dasar pengolahan keuangan daerah dalam tahun anggaran tertentu. Dalam penyusunan APBD harus disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan keuangan daerah. e. APBD sebagai wujud dari pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 2. Arah Pengelolaan Belanja Daerah Masa Lalu Pengelolaan Belanja Daerah memuat kebijakan umum yang berkaitan dengan belanja dan pengeluaran Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur yang diarahkan pada : a. Peningkatan efektivitas dan efisiensi pengeluaran Pemerintah Daerah, melalui penajaman alokasi anggaran agar lebih terarah dan tepat sasaran. b. Penggunaan anggaran belanja daerah diprioritaskan untuk kepentingan pelayanan umum, mendukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi, peningkatan kesejahteraan rakyat, pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran, peningkatan kualitas SDM dan infrastruktur. c. Dalam penyusunan APBD menggunakan prinsip anggaran berimbang, diupayakan agar belanja daerah tidak melampaui pendapatan dalam tahun anggaran yang bersangkutan. 3. Kebijakan Umum Anggaran Masa Lalu Dalam rangka mendukung terwujudnya Good Governance dalam penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan keuangan negara perlu diselenggarakan secara profesional, terbuka dan bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Kebijakan umum anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur berkaitan dengan pendapatan dan belanja daerah diarahkan pada : a. Pengelolaan Keuangan Daerah harus dilakukan secara efisien, efektif, transparan, akuntabel, adil, patut dan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. b. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah dari sumber Pajak, Retribusi dan Pendapatan syah lainnya diupayakan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi tanpa 69
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
harus menimbulkan ekonomi biaya tinggi serta menciptakan suasana yang kondusif bagi dunia usaha. c. Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah digunakan untuk kepentingan pelayanan umum kepada masyarakat, mendukung pertumbuhan ekonomi, Revitalisasi Pertanian dan Pedesaan melalui pola Agribisnis (tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan), Infrastruktur Irigasi Desa, Jalan Kabupaten/Kecamatan menuju sentra produksi unggulan, Sarana dan Prasarana Pariwisata, sarana dan fasilitas perkantoran secara bertahap, penataan lingkungan hidup, pengembangan industri rakyat yang berbasis bahan baku lokal, Survey Potensi Bahan Tambang, peningkatan kesejahteraan rakyat, pengentasan kemiskinan, pengurangan pengangguran, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui Pendidikan, Derajat Kesehatan Masyarakat dan meningkatkan iman dan taqwa moral masyarakat serta kualitas Aparatur Pemerintah. d. Pengalokasian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah diarahkan untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas pokok Pemerintahan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. e. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Organisasi Perangkat Daerah harus berpedoman kepada Arah Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing Organisasi Perangkat Daerah serta masalah pembangunan yang dihadapi pada tahun 20162020 berdasarkan skala Prioritas. 3.4
KERANGKA PENDANAAN 1. Kebijakan dan Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun 2016-2021 Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, sumber Pendapatan Daerah Kab. Kaur terbesar berasal dari dana perimbangan. Oleh karena itu, mempengaruhi kemampuan keuangan Pemerintah Daerah. Dikarenakan masih belum begitu tingginya kemampuan fiscal Kabupaten Kaur di dalam membiayai pembangunan daerah, maka perludiambil kebijakan-kebijakan guna meningkatkan pendapatan daerahseperti: 1. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) baik intensifikasi maupun ekstensifikasi dengan menggali dan mengembangkan sumber-sumber penerimaan yang sudah ada maupun sumber-sumber penerimaan baru. 2. Kebijakan dalam meningkatkan pelayanan umum kepada masyarakat / wajib pajak. 3. Membangun system dan prosedur adminstrasi pelayanan perpajakan dan retribusi yang nyamandan sederhana. 4. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan serta profesionalisme sumber daya manusia (SDM) aparatur. 5. Meningkatkan dana dari Pusat di luar DAU dan DAK ke Daerah 6. Meningkatkan kontribusi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) 7. Penambahan penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Perusahaan Swasta yang tren kinerjanya baik atau sehat dan dapat menguntungkan keuangan pemerintah daerah. Dengan rata-rata pertumbuhan realisasi pendapatan daerah Kab. Kaur pada tahun 2011-2015 sebesar 22,14 %, proyeksi pertumbuhan Pendapatan Daerah Kab. Kaur 70
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
tahun 2017-2021 mendatang dengan asumsi pertumbuhan sebesar 10-15 % (menyesuaikan) adalah sebagai berikut :
Tabel 3.9 Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021 Tahun Anggaran Uraian
2017 (Rp)
2018 (Rp)
2019 (Rp)
2020 (Rp)
2021 (Rp)
PENDAPATAN DAERAH Pendapatan Asli Daerah
33.055.206.000,00
37.682.934.840,00
41.828.057.672,40
46.847.424.593,09
52.469.115.544,26
Pajak Daerah
5.698.360.000,00
6.496.130.400,00
7.210.704.744,00
8.075.989.313,28
9.045.108.030,87
Retribusi Daerah
1.817.090.000,00
2.071.482.600,00
2.299.345.686,00
2.575.267.168,32
2.884.299.228,52
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
3.000.000.000,00
3.420.000.000,00
3.796.200.000,00
4.251.744.000,00
4.761.953.280,00
22.539.756.000,00
25.695.321.840,00
28.521.807.242,40
31.944.424.111,49
35.777.755.004,87
591.041.126.000,00
673.786.883.640,00
747.903.440.840,40
837.651.853.741,25
938.170.076.190,20
18.585.356.000,00
21.187.305.840,00
23.517.909.482,40
26.340.058.620,29
29.500.865.654,72
Dana Alokasi Umum
441.587.141.000,00
503.409.340.740,00
558.784.368.221,40
625.838.492.407,97
700.939.111.496,92
Dana Alokasi Khusus
130.868.629.000,00
149.190.237.060,00
165.601.163.136,60
185.473.302.712,99
207.730.099.038,55
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
164.367.851.000,00
187.379.350.140,00
207.991.078.655,40
232.950.008.094,05
260.904.009.065,33
18.590.000.000,00
21.192.600.000,00
23.523.786.000,00
26.346.640.320,00
29.508.237.158,40
145.777.851.000,00
166.186.750.140,00
184.467.292.655,40
206.603.367.774,05
231.395.771.906,93
Lain-lain PAD yang dianggap sah
Dana Perimbangan Dana Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak
Hibah Dana darurat Dana bagi hasi pajak dari provinsi Pendapatan Lainnya Bantuan keuangan dari provinsi
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya
22.000.000.000,00
Sumber : DPPKAD Kab. Kaur dioleh oleh Tim RPJMD Kaur 2016
2.
Kebijakan dan Proyeksi Belanja Daerah Tahun 2017-2021 Berdasarkan data perkembangan Belanja Daerah Kab. Kaur tahun 2011-2015 yang telah dipaparkan sebelumnya, tren Belanja Daerah masih didominasi oleh Belanja Langsung dengan rata-rata 53,4%, sedangkan Belanja Tidak Langsung rata-ratanya 46,6 %. Hal ini cukup ideal karena realisasi Belanja Langsung lebih besar dari Realisasi Belanja Tidak Langsungnya. Adapun proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Kaur Tahun 2017-2021 yang akan datang dengan asumsi rata-rata pertumbuhan Belanja Daerah 5 tahun terakhir sebesar 21,95% akan disajikan dalam tabel dibawah ini : 71
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Tabel 3.10 Proyeksi Belanja Pemerintah Daerah Kab. Kaur Tahun Anggaran Uraian
2017 (Rp)
2018 (Rp
2019 (Rp)
2020 (Rp)
2021 (Rp)
BELANJA DAERAH
810.514.032.987,00
897.148.638.087,27
995.163.861.907,66
1.113.273.054.524,57
1.251.095.109.134,26
Belanja Tidak Langsung
438.300.579.549,00
482.130.637.503,90
530.343.701.254,29
583.378.071.379,72
641.715.878.517,69
Belanja Pegawai
264.920.760.794,59
291.412.836.874,05
320.554.120.501,45
352.609.532.617,60
387.870.485.879,36
172.338.263.800,00
189.572.090.180,00
208.529.299.198,00
229.382.229.117,80
252.320.452.029,58
Belanja Bantuan Keuangan
718.713.703,00
790.585.073,30
869.643.580,63
956.607.938,69
1.052.268.732,56
Belanja Tidak Terduga
322.841.251,41
355.125.376,55
390.637.914,21
429.701.705,63
472.671.876,19
Belanja Langsung
372.213.453.438,00
415.018.000.583,37
464.820.160.653,37
529.894.983.144,85
609.379.230.616,57
Belanja Pegawai
13.434.594.190,00
15.449.783.318,50
17.767.250.816,28
20.432.338.438,72
23.497.189.204,52
Belanja Barang dan Jasa
186.225.334.411,00
214.159.134.572,65
246.283.004.758,55
283.225.455.472,33
325.709.273.793,18
Belanja Modal
172.553.524.837,00
198.436.553.562,55
228.202.036.596,93
262.432.342.086,47
301.797.193.399,44
Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Balanja Bagi Hasil
Sumber : DPPKAD Kab. Kaur dioleh oleh Tim RPJMD Kaur 2016
72
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 4.1. Permasalahan Pembangunan
Permasalahan pembangunan merupakan “gap expectation” antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai di masa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Secara Nasional, terdapat tiga masalah pokok bangsa Indonesia, yakni (1) merosotnya kewibawaan negara; (2) melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional; (3) merebaknya intoleransi dan krisis kepribadian bangsa. Sedangkan tantangan utama pembangunan dikelompokkan dalam 3 (tiga) kategori, yaitu (1) meningkatnya wibawa bangsa, berupa peningkatan stabilitas dan keamanan negara,pembangunan tata kelola untuk menciptakan birokrasi yang efektif dan efisien, pemberantasan korupsi; (2) memperkuat sendi perekonomian bangsa, berupa pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan, percepatan pemerataan dan keadilan, keberlanjutan pembangunan; (3) memperbaiki krisis kepribadian bangsa, berupa peningkatan sumber daya manusia (SDM), pengurangan kesenjangan antar wilayah, dan percepatan pembangunan kelautan. Permasalahan pembangunan yang disajikan adalah permasalahan pada penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang relevan yang berdasarkan analisis yang merujuk pada capaian indikator kinerja pembangunan daerah RPJMD sebelumnya memperhatikan masalah pokok bangsa dalam RPJMN (2015-2019) dan identifikasi permasalahan pembangunan daerah dalam perumusan rancangan awal RPJMD (2016-2021). Permasalahan pembangunan memperhatikan hasil evaluasi capaian kinerja pembangunan daerah (2011-2016) yang menunjukkan bahwa beberapa keberhasilan capaian indikator kinerja pembangunan. Namun beberapa permasalahan yang masih terjadi (ditinjau dari hasil Evaluasi Capaian RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2011-2016) pada masing-masing sektor antara lain: Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kaur pada tahun 2015 mencapai 4,96 persen dan ini menunjukkan kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 4,81 persen, pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi makan dan minum sebesar 11,84 persen . dan di bawah pertumuhan ekonomi Provinsi Bengkulu yang ratarata 5,14 persen. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kaur atas dasar harga berlaku tahun 2014 meningkat dari 1.914,7 milyar menjadi 2.106,33 milyar. Kenaikan nilai tambah mendorong peningkatan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku dari Rp. 18,41 juta menjadi Rp. 20,26 juta. Kualitas pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat. Salah satu indikator yang mengikuti pertumbuhan ekonomi biasanya adalah peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM Kabupaten Kaur pada tahun 2015 sebesar 64,47 mengalami peningkatan dari tahun 2014 sebesar 63,75. Berdasarkan rata-rata pertumbuhan ekonomi dan peningkatan IPM selama tahun 2011-2015, Kabupaten Kaur memiliki rata-rata pertumbuhan ekonomi dan peningkatan IPM masih di bawah rata-rata Provinsi Bengkulu yang berada pada urutan 9 dari 10 yaitu di atas Kabupaten Seluma. Tantangan yang dihadapi oleh pemerintah daerah adalah meningkatkan pertumbuhan dengan tetap meningkatkan produktivitas dan nilai tambah, dan sekaligus mempertahankan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik di bidang pendidikan dan kesehatan.
73
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Berikut beberapa permasalahan yang telah dilakukan pengkajian berdasarkan kondisi secara umum di Kabupaten Kaur. 4.1.1.
Tata Kelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Kondisi APBD Kabupaten Kaur menunjukkan ruang fiskal yang sempit sehingga memiliki keterbatasan dalam membiayai kegiatan-kegiatan prioritas. Hal ini dapat diketahui dari rasio kemandirian keuangan daerah dan derajat desentralisasi fiskal hanya sebesar 5 persen, sehingga berada pada kategori “sangat kurang”. Artinya, ketergantungan kebutuhan biaya pembangunan untuk percepatan pembangunan di Kabupaten Kaur pada dana pusat/fiskal pusat masih sangat besar, yakni Rp. 720 Milyar atau 95 persen. Apabila kita melihat komposisi APBD Kabupaten Kaur, menggambarkan kesenjangan yang begitu lebar antara Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari pengembangan/pengelolaan potensi daerah dengan pendapatan dari Pemerintah dalam bentuk Dana Perimbangan serta dari Pemerintah Provinsi Bengkulu. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dikelola oleh Pemerintah Daerah hanya sebesar Rp. 28.443.766.583,80, sedangkan Dana Perimbangan sebesar Rp. 611.041.179.000,00 dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah sebesar Rp. 109.605.835.000,00. Berikut gambaran komposisi APBD Kabupaten Kaur Gambar 4.1 Gambaran Komposisi APBD Kabupaten Kaur Tahun 2016 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 13%
Pendapatan Asli Daerah 2%
Dana Perimbangan 85%
Sumber : Dinas PPKAD Kabupaten Kaur, 2016
Sementara itu, beban APBD Kabupaten Kaur masih didominasi oleh Belanja Tidak Langsung (Belanja Pegawai) yang mencapai angka 65 persen. Hal ini menjadi permasalahan tersendiri yang mempengaruhi tidak optimalnya pelaksanaan pencapaian hasil pembangunan (belanja modal). Disisi lain, pengelolaan aset daerah masih menunjukkan adanya permasalahan baik dari sisi administrasi yang belum tertata dengan baik sampai kepada keadaan fisik barang aset daerah yang tidak terjaga dengan baik. Hal-hal demikian memberikan pengaruh yang tidak baik bagi penilaian kinerja pengelolaan keuangan daerah, sehingga opini atas laporan keuangan Pemerintah Daerah mengalami penurunan dari Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada tahun 2015 menjadi Wajar Dengan Pengecualian (WDP) pada tahun 2016. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih progresif dan konstruktif dalam pemanfaatan dan penggunaan APBD melalui reformasi perencanaan dan penganggaran yang lebih transparan, akuntabel dan berorientasi pada upaya peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan publik.
74
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
4.1.2.
Tata Kelola Pemerintahan
Menyoroti tentang pelaksanaan tata kelola pemerintahan Kabupaten Kaur menunjukkan trend yang kurang baik, dalam upaya mewujudkan pencapaian visi dan misi pembangunan daerah. Kalau kita menengok dari pemerintahan Provinsi Bengkulu yang berada pada kategori buruk dengan ranking 31 dari 34 provinsi di Indonesia pada tahun 2014, maka dapat disimpulkan bahwa tata kelola pemerintahan Kabupaten Kaur juga berada dalam kategori buruk. Hal ini karena secara garis koordinasi, tata kelola pemerintahan Kabupaten Kaur berada dibawah pembinaan Pemerintah Provinsi Bengkulu sebagai wakil Pemerintahan Pusat di daerah. Melihat dari hasil penilaian SAKIP dari sebanyak 28 PD, jumlah PD yang mendapat nilai C sebanyak 12 PD dan yang mendapat nilai CC juga ada 12 PD, hanya terdapat 3 PD yang mendapat nilai BB sisanya hanya 1 PD saja yang memperoleh nilai B. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah masih belum optimalnya gerak mesin birokrasi dalam membuat terobosan dan inovasi yang mendorong peningkatan kinerja birokrasi, dikarenakan aparatur sipil negara yang memiliki kewenangan dalam membuat keputusan tidak memiliki kompetensi sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam PP Nomor 18 Tahun 2016, diantaranya 1) kompetensi teknis yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman bekerja secara teknis yang dibuktikan dengan sertifikasi, 2) Kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan serta 3) Kompetensi sosial kultural yang diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan. Kondisi tata kelola pemerintahan di Kabupaten Kaur sebagaimana dijelaskan di atas, membawa dampak yang tidak baik terhadap nilai Sistem Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dimana tidak ada peningkatan nilai dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 tetap berada pada nilai C. Fakta ini menjadi sinyal bahwa pelayanan publik di Kabupaten Kaur masih sangat perlu ditingkatkan kualitasnya. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, maka diperlukan reformasi secara menyeluruh dan masif dalam arena pemerintah, birokrasi, masyarakat sipil dan masyarakat ekonomi dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean government). Hal ini menjadi sangat penting mengingat Kabupaten Kaur memerlukan percepatan dalam pembangunannya untuk mengejar ketertinggalan dibandingkan Kabupaten/Kota lain di Provinsi Bengkulu. 4.1.3.
Kualitas Dan Kuantitas Layanan Dasar
Indikator untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Hal ini karena IPM merupakan suatu indeks komposit yang mencakup tiga bidang pembangunan manusia yang dianggap sangat mendasar yaitu usia hidup (longetivity), pengetahuan (knowledge), dan standar hidup layak (decent living). Indikator yang digunakan untuk mengukur usia hidup adalah angka harapan hidup waktu lahir (life expectacy at birth), angka kematian bayi (IMR). Indikator ini merefleksikan pembangunan bidang kesehatan. Selain usia hidup, pengetahuan juga diakui secara luas sebagai unsur mendasar dari pembangunan manusia, yang diukur dengan dua indikator yaitu angka melek huruf (Literacy Rate) dan rata-rata lama sekolah (Mean Years School). Indikator ini merefleksikan pembangunan bidang Pendidikan. Dan bidang ketiga selain usia hidup dan pengetahuan, unsur dasar pembangunan manusia yang juga diakui secara luas adalah standar hidup layak. Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur unsur ini antara lain GDP per kapita riil yang telah disesuaikan (adjusted real GDP per capita) sebagai indikator hidup layak. Indikator standar hidup layak diakui sebagai indikator input, bukan indikator dampak, sehingga sebenarnya kurang sesuai sebagai unsur IPM. Namun demikian indikator tetap dipertahankan untuk memberi
75
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
argumen bahwa selain usia hidup dan pengetahuan masih banyak variabel input yang pantas diperhitungkan dalam perhitungan IPM. Di Bidang Kesehatan, angka harapan hidup masyarakat Kabupaten Kaur pada tahun 2015 tercatat 65,76 tahun. Angka ini sudah menunjukkan angka realistis yang menggambarkan tingkat kesehatan masyarakat sudah cukup baik. Namun dari sisi pelayanan kesehatan masih menggambarkan kualitas yang belum baik, yang ditandai dengan masih ditemukannya 8 kasus kematian bayi pada tahun 2015. Pada Bidang Pendidikan, pada tahun 2014, tercatat Harapan Lama Sekolah (HLS) 12,85 persen dan Rata-Rata Lama Sekolah(MYS) adalah 7,78 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum jenjang pendidikan yang ditempuh masih belum memenuhi program wajib belajar sembilan tahun. Untuk itu masih banyak hal yang harus diperbaiki dalam Bidang Pendidikan, diantaranya adalah perluasan akses pendidikan untuk seluruh masyarakat baik itu dari sisi ketersediaan sarana prasarana (sekolah) maupun layanan pendidikan. Di Kabupaten Kaur, masih ada 42 (Empat puluh dua) desa yang tidak memiliki Sekolah Dasar (SD). Sedangkan dari sisi peningkatan layanan pendidikan, masih ada 24 SD dan 19 SMP yang belum terakreditasi. Tantangan yang harus dihadapi oleh Pemerintah Daerah adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan pendidikan dan kesehatan, untuk mendorong terwujudnya masyarakat yang memiliki kualitas hidup dan daya saing yang baik. 4.1.4.
Kemiskinan dan Pengangguran
Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Persentase penduduk miskin Kabupaten Kaur mengalami naik turun dari 23,25 persen pada tahun 2013 turun menjadi 21,96 persen pada tahun 2014 dan kembali naik menjadi 22,87 persen pada tahun 2015. Sedangkan Garis kemiskinan Kabupaten Kaur meningkat dari Rp. 248.571 pada tahun 2013 menjadi Rp. 256.321 pada tahun 2014. Dan jumlah penduduk miskin secara riil adalah 23,3 ribu jiwa pada tahun 2013 menjadi 25,1 ribu jiwa pada tahun 2014. Terbaru yang lebih memperihatinkan lagi adalah dari sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, Kabupaten Kaur memiliki persentase penduduk miskin sebesar 22,87 persen, yang menempati urutan ke sembilan hanya satu tingkat diatas Kabupaten Seluma sebesar 22,98 persen (Sumber: BPS Kabupaten Kaur, 2016). Permasalahan kemiskinan di Kabupaten Kaur tidak terlepas dari masih tingginya angka pengangguran yang ada. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Kaur pada tahun 2015 sebesar 78,23 persen. Menurut Sakernas Agustus 2015 pengangguran terbuka mengalami peningkatan dari 3,15 persen menjadi 3,70 persen. Sebanyak 23 persennya memiliki pengalaman pekerjaan dan berharap mendapatkan pekerjaan baru untuk menambah penghasilan. Lapangan usaha utama penduduk di Kabupaten Kaur adalah sektor pertanian 59,5 persen, diikuti oleh sektor jasa-jasa 14,8 persen, perdagangan 13,9 persen dan sisanya 11,8 persen lainnya. Sebanyak 14,9 persen status dalam pekerjaan adalah berusaha sendiri, 27,2 persen dibantu buruh tidak tetap/ keluarga, 4,7 persen dibantu buruh tetap, 19 persen buruh/karyawan, 9,4 persen pekerja bebas, dan 24,7 persen pekerja tidak dibayar/keluarga (Sumber: BPS Kabupaten Kaur, 2015) Tantangan yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama yang berada pada usia produktif, agar mampu berproduksi dan memiliki produktivitas yang baik. Meskipun sebenarnya dari sisi pembangunan kualitas hidup manusia, Pemerintah Kabupaten Kaur sudah menunjukkan progress yang sangat baik dengan indikatornya yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pembangunan manusia di Kabupaten Kaur menunjukkan tren positif. Hal ini dapat kita lihat dari angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang selalu meningkat setiap tahun, dari 61,39 pada tahun 2010 menjadi 64,47 pada tahun 2015. 76
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Pencapaian IPM Kabupaten Kaur sebesar 64,47 tersebut menempati peringkat kesembilan diantara pencapaian IPM kabupaten/kota lainnya di Provinsi Bengkulu. Pencapaian IPM Kabupaten Kaur tahun 2015 dibentuk dari komponen pendukung yang meliputi Angka Harapan Hidup (AHH) 65,76 tahun, Harapan Lama Sekolah (HLS) 12,85 persen, Rata-rata Lama Sekolah (MYS) 7,78 tahun, dan Pengeluaran Riil Per Kapita Rp 759.900,00. Dengan nilai IPM 64,47, kondisi pembangunan manusia di Kabupaten Kaur termasuk ke dalam kelompok sedang.
4.1.5.
Infrastruktur Dasar
Infrastruktur merupakan pendukung pembangunan suatu wilayah serta sebagai roda penggerak pertumbuhan ekonomi dan pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Infrastruktur dasar yang menjadi penopang pembangunan antara lain jalan, jembatan, kelistrikan, irigasi, jaringan air bersih serta pengelolaannya yang bertujuan untuk peningkatan pelayanan publik secara berkelanjutan sangat menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat. Terkait dengan infrastruktur jalan, kondisi dan kelas jalan di Kabupaten Kaur pada tahun 2015, ada 85,25 km jalan negara, 120,3 km jalan provinsi, dan 447,994 km jalan kabupaten yang telah dibangun. Dari panjang jalan yang ada sekitar 52 persen jalan dalam keadaan diaspal, 48 persen bukan aspal. Kondisi jalan baik 54 persen jalan kondisi sedang 15 persen sebanyak 14 persen rusak dan 18 persen berada dalam kondisi rusak berat. Selain itu, infrastruktur perdesaan seperti irigasi dan jaringan jalan ke pusat-pusat produksi pertanian relatif masih terbatas. Jaringan irigasi sangat penting mengingat sektor pertanian, peternakan, perburuan dan jasa pertanian di Kabupaten Kaur masih cukup dominan menyumbang PDRB, yakni sekitar 59,76 persen pada tahun 2014, dengan nilai nominal Rp. 1.240.290 juta rupiah. Produksi padi sawah dan padi ladang pada tahun 2014 mencapai 40.626 ton. Tantangan yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Kaur adalah meningkatkan kualitas jaringan irigasi dan ketersediaan debit air untuk menjaga kelangsungan dan peningkatan produksi pertanian. Hal ini penting, karena peningkatan produksi pertanian menjadi salah satu program prioritas pembangunan daerah. 4.1.6.
Pertanian, Perikanan Dan Ketahanan Pangan
Berdasarkan data, luas panen padi di Kabupaten Kaur mengalami peningkatan dari 18.793 ha menjadi 19.639 ha pada tahun 2014. Sedangkan produksi beras juga meningkat dari 71.278 ton menjadi 88.098 ton pada tahun 2014. Produksi perikanan laut meningkat dari 1.222,25 ton pada tahun 2013 menjadi 1.774,25 ton pada tahun 2014 atau senilai 54,11 milyar rupiah. Jumlah kapal penangkap ikan yang beroperasi tercatat sebanyak 130 motor tempel dan 6 perahu tidak bermotor. Produksi perikanan darat menurun dari 6.520,12 ton pada tahun 2013 menjadi 5.384,21 ton pada tahun 2014 atau senilai 129 milyar rupiah. Angka ini dapat lebih tinggi karena belum termasuk perkiraan nilai tangkap di perairan umum. Daerah potensial untuk usaha ini terletak di Kecamatan Seginim dan Air Nipis. Diperkirakan ada sekitar 3.544 rumah tangga berusaha di sektor budidaya perikanan dan 738 rumah tangga nelayan pada tahun 2014. Namun permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Kaur dalam pengembangan sektor pertanian adalah minimnya ketersediaan air untuk irigasi yang disebabkan oleh sudah mulai kecilnya debit air. Kondisi ini mendorong munculnya alih fungsi lahan yang menyebabkan terjadinya penurunan luas lahan pertanian. Pada tahun 2014 berdasarkan laporan Statistik Pertanian dari BPS Kabupaten Kaur dan Dinas Pertanian Kabupaten Kaur tercatat luas lahan sawah di Kabupaten Kaur seluas 11.290 ha. Sementara berdasarkan data hasil identifikasi 77
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
dengan Foto Citra Satelit oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu tahun 2015, bahwa luas lahan sawah yang ada sebesar 11.290 Ha (data BPS) diatas ternyata telah terjadi penurunan seluas 1.527 Ha atau 13,5 persen menjadi 9.763 Ha. Terkait dengan ketahanan pangan, pada tahun 2013, di Kabupaten Kaur masih terdapat 30 desa rawan pangan. 4.1.7.
Kepariwisataan
Potensi wisata di Kabupaten Kaur yang tercacat berjumlah 20 lokasi, yang dibagi menjadi empat kategori yaitu wisata hahari, wisata alam, wisata sejarah dan wisata budaya. Namun pengelolaanya masih kurang memadai. Beberapa tempat wisata yang pengelolaannya dikomersilkan atau insidentil adalah Pantai Laguna yang terletak di desa Merpas Kecamatan Nasal, pantai Way Hawang yang terletak di desa Way Hawang Kecamatan Maje, Danau Kembar yang terletak di desa Lalang Lebar Kecamatan Maje, Pantai Hili di Desa Cahaya Batin Kecamatan Semidang Gumay dan Dermaga Linau yang terletah di Desa Linau berdekatan dengan Pelabuhan Linau. Saat ini baru ada 3 jenis situs yaitu Benteng Linau, Rumah Kediaman Pangeran Cungkai dan Jill/Penjara Belanda. Ditambah Wisata Taman Bineka dan Kawasan Pondok Pusaka. Jumlah hotel/ losmen yang ada di Kabupaten Kaur pada tahun 2015 berjumlah 11 unit yang seluruhnya berkelas melati yang tersebar di Ibu Kota Kabupaten sebanyak 10 unit dan 1 unit di wilayah Kecamatan Tanjung Kemuning. Jumlah kamar sebanyak 93 kamar dan 107 tempat tidur pada tahun 2015. Sub sektor hotel, dan restoran menyumbang nilai tambah PDRB Kabupaten Kaur tahun 2015 hanya sebesar 1,19 persen. 4.1.8. Pengelolaan Lingkungan dan pemanfaatan Sumber Daya Alam yang berkelanjutan Kabupaten Kaur memiliki kekayaan sumber daya alam yang cukup melimpah, diantaranya hutan dan hasil ikutannya yang terdiri dari kawasan hutan, baik hutan lindung maupun hutan produksi. Namun keberadaan kawasan hutan itu sudah mulai terancam oleh kegiatan perkebunan dan perladangan penduduk maupun perusahaan yang mengkonversi hutan menjadi perkebunan. Selain itu, Kabupaten Kaur juga kaya dengan aliran sungai yang mengandung konsekuensi banyaknya daerah aliran sungai (DAS) yang sekarang mulai mengalami kerusakan akibat perkebunan dan perladangan rakyat. DAS yang mengalami kerusakan pada gilirannya akan mempengaruhi pasokan air yang dibutuhkan untuk irigasi lahan pertanian (sawah) dan atau kebutuhan baku air minum. 4.1.9.
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Indeks Pembangunan Gender (IPG) sudah cukup baik yaitu 85,66 % mendekati sekala Nasional yaitu sebesar 90,34. Namun indeks pemberdayaan perempuan yang mencapai 61,69%. Kondisi ini salah satunya disebabkan oleh adanya kesenjangan dalam bidang jabatan publik, dimana hanya 23,72 persen perempuan yang memduduki jabatan publik. 4.1.10. Ketentraman dan Ketertiban Umum Kondisi ketentraman dan ketertiban umum di Kabupaten Kaur cenderung relatif rawan, walaupun tren mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari kejadian pelanggaran/kejahatan yang terjadi selama tahun 2014 tercatan sebanyak 221 kasus, pada tahun 2015 turun menjadi 200 kasus, yang mana didominasi pencurian sebanyak 53 kasus, diikuti kasus kesusilaan terhadap anak 25 kasus, narkotika 22 kasus, penganiayaan 14 kasus, penipuan 7 kasus dan perjudian 6 kasus serta beberapa kasus-kasus lainnya sebanyak 31 kasus.
78
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
4.1.11. Kawasan Pondok Pusaka Techno Park Pembangunan Science dan Techno Park (STP) merupakan Konsep sinergi antara akademisi, pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat (ABGS) yang diusung pemerintah, dimaksudkan untuk membangun sistem inovasi yang kuat yang berujung pada industri yang berdaya saing dan penumbuhan IKM/perusahaan pemula berbasis teknologi. Beberapa permasalahan yaitu Rendahnya pencapaian daya saing kompetitif perekonomian melalui daya saing industri berlandaskan sumber daya lokal; Terbatasnya pencapaian daya saing kompetitif sumber daya manusia berkualitas; Kemampuan pemanfaatan IPTEK yang rendah; Budaya kewirausahaan di masyarakat yang belum terbangun; 4.2. Analisis Lingkungan Strategis Identifikasi dan analisa lingkungan internal Kabupaten Kaur dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai kekuatan yang tersedia seperti posisi geografis, sumber daya alam, sumber daya manusia, prasarana dan sarana, serta berbagai kelemahan yang dapat menghambat upaya mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Kaur dalam/lima tahun mendatang (2016-2021). 1. a.
Lingkungan Internal, antara lain : Identifikasi dan Analisa Kekuatan Daerah Ketersediaan Sumber Daya Alam (pertanian, perkebunan, kehutanan, pertambangan, dan lainnya); Letak geografis yang strategis; Komitmen kuat pemerintah daerah; Aksesibilitas yang baik; Penduduk yang heterogen.
b. Identifikasi dan Analisa Kelemahan Daerah Belum maksimalnya kinerja pelayanan aparatur pemerintahan; Masih terbatasanya sarana prasana pemerintahan di daearah dalam pelayanan berkualitas; Belum meratanya pembangunan infrastruktur dasar dan wilayah; Belum maksimalnya pengembangan ekonomi kerakyatan; Belum meratanya pelayanan pendidikan, kesehatan kepada masyarakat; Tingkat kriminalitas yang relatif masih tinggi; Penegakan Perda belum optimal; Belum efektifnya perencanaan yang disebabkan oleh kurang akuratnya; data pendukung perencanaan pembangunan; Tingginya KKN dalam penyelenggaraan pemerintahan; 2. Lingkungan Eksternal, antara lain: a. Identifikasi dan Analisa Peluang Daerah Adanya dukungan pusat dan Provinsi; Sinerginya sistem perencanaan pembangunan daerah dengan Pemerintah, dan Pemerintah Provinsi;
79
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Kecenderungan terjadinya peningkatan investor, terutama bidang perikanan, pertambangan dan energi; Mudahnya Pengambil kebijakan daerah; Penganggaran program/kegiatan di daerah di prioritaskan.
b. Identifikasi dan Analisa Ancaman Daerah Peningkatan investasi dan eksploitasi sumberdaya alam sehingga berdampak negatif pada lingkungan; Sering terjadinya bencana alam; Adanya kesenjangan ekonomi antar masyarakat dan daerah tetangga.
4.3. Isu-Isu Strategis Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) dimasa datang. Karakteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat kelembangaan/keorganisasian dan menentukan tujuan di masa yang akan datang. Isu-isu strategis Kabupaten Kaur dalam lima tahun (2016-2021) ke depan ditetapkan sebagai berikut : 4.3.1. Reformasi birokrasi Reformasi tata kelola pemerintahan dilakukan dalam kaitannya dengan: perencanaan dan peningkatan akuntabilitas publik; perkuatan kelembagaan dan ketata laksanaan; manajemen sumberdaya aparatur pemerintah; manajemen keuangan (pengelolaan APBD) yang baik dan transparan; serta perbaikan sistem pengawasan internal. Isu ini dapat diwujudkan melalui peningkatan kinerja pemerintah melalui profesionalisme tata kelola dan perluasan partisipasi publik, pemberian insentif dan fasilitas kerja bagi aparatur pemerintahan, serta transparansi data dan program pembangunan. Kualitas tata kelola pemerintahan juga dapat dilakukan melalui perubahan pola pikir (mindset) aparatur terkait dengan: peningkatan kualitas pelayanan publik; program-program yang menguntungkan daerah dan rakyat; kepercayaan, integritas dan semangat kerja; transparansi dan akuntabilitas; orientasi ke masa depan, dan orientasi pada hasil kerja. 4.3.2. Aparatur Pemerintahan Isu ini dapat dicapai melalui indikator-indikator revolusi mental dan pola pikir, seperti: mencipakan hubungan saling percaya (trust) antara aparatur dan masyarakat; menonjolkan keteladanan pemimpin untuk bersih dan berwibawa; berorientasi pada hasil kerja dan kinerja aparatur; pengawasan internal terhadap kinerja birokrasi; pelibatan publik yang lebih besar dalam hal pengawasan; perkuatan nilai dan budaya kerja yang jujur dan bersih dari KKN di setiap jenjang birokrasi. Pengelolaan APBD yang akuntabel, transparan, dan berorientasi pada pelayanan publik Manajemen APBD tidak lepas dari hal berikut : menerapkan konsistensi dengan dokumen perencanaan; konsisten dengan penerapan instrumen dalam bentuk target-target kinerja; konsisten dengan pengendalian; dan konsisten dalam pengawasan atau akuntabilitas. Oleh karena itu, reformasi dalam pengelolaan APBD berorientasi pada: perubahan pola pikir aparatur 4.3.3.
80
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
pemerintah; membangun sistem dan mekanisme anggaran yang akuntabel dan transparan; menyelaraskan strategi dan program kerja pada tingkat operasional; menciptakan jajaran kepemimpinan yang mampu melakukan perkuatan (empowering) dan budaya kerja yang baik. 4.3.4. Infrastruktur Dasar Peningkatan kapasitas dan pembangunan irigasi perdesaan; peningkatan kualitas jalan dan jembatan; peningkatan jangkauan listrik perdesaan; pembangunan dan atau perbaikan jalan desa ke sentra-sentra produksi; dan peningkatan akses penduduk terhadap sanitasi dan air bersih; aksesibilitas pasar tradisional. Isu ini dapat mengurangi desa-desa yang tidak terjangkau pelayanan dasar pemerintah. 4.3.5. Kualitas dan kuantitas layanan dasar 4.3.5.1 Kesehatan Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai; peningkatan akses pelayanan kesehatan di RSUD, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poskesdes dan wilayah-wilayah terpencil; peningkatan kualitas dan kuantitas Medis dan paramedis; kepastian layanan jaminan kesehatan; pengembangan program kesehatan yang bekerja sama dengan Universitas.
4.3.5.2 Pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis keunggulan lokal Peningkatan akses permodalan bagi pengusaha kecil dan menengah serta koperasi dalam bentuk kemitraan yang saling menguntungkan; peningkatan daya saing produk UKMK melalui pelatihan dan pendampingan; pengembangan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal; revitalisasi koperasi dan kelompok usaha baru (KUB); menggalakkan ekspose produk UKMK di tingkat regional dan nasional. 4.3.5.3 Bidang Pendidikan Peningkatan akses serta pemerataan sarana dan prasarana layanan pendidikan untuk semua lapisan masyarakat; peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga pendidikan; peningkatan kualitas sistem pembelajaran (daya saing di pasar kerja); pemerataan kualifikasi dan penempatan guru; pemantapan kesejahteraan guru; peningkatan sekolah unggulan kabupaten. 4.3.6. Pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengelola sumber daya lokal Kebutuhan peningkatan kualitas pengelolaan pemerintahan (e-goverment) dan pelayanan publik menjadi isu pembangunan yang sangat penting. Pembangunan kualitas dan kuantitas infrastruktur tenologi informasi diarahkan untuk meningkatkan daya saing daerah, baik dalam bidang ekonomi, pariwisata maupun komoditas unggulan daerah. Dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, pengembangan infrastruktur dibidang informasi, komunikasi, dan telematika menjadi sangat penting. Sudah menjadi isu nasional apabila e-goverment harus sudah mulai di implementasikan ke dalam setiap aspek pemerintahan dan pelayanan publik.
4.3.7. Peran masyarakat dan peran kehidupan umat beragama Pemerintah daerah harus berperan aktif dalam mendorong dan memfasilitasi aktivitas-aktivitas keagamaan, terutama dalam kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Peningkatan akses, pemerataan, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk
81
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
mendukung terwujudnya masyarakat yang berharkat, bermartabat, berakhlak mulia dan menghargai keberagaman. 4.3.8. Pengembangan budaya daerah dan Pariwisata Kabupaten Kaur memilki ragam seni dan budaya yang bernilai dan bersumber dari budaya lokal Kabupaten Kaur, tetapi seiring dengan kemajuan zaman mengalami kemunduran nilai dan pengakuan, hal ini disebabkan masih lemahnya peran Pemerintah Daerah dan Badan Musyawarah Adat dalam menjaga, melestarikan, mengembangkan seni dan budaya lokal Kabupaten Kaur. Sehingga memerlukan penanganan tersendiri agar budaya menjadi akar bagi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 4.3.9. Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran Berdasarkan dari data BPS, Angka kemiskinan di Kabupaten Kaur pada Tahun 2014 sebesar 21,96 dan pada Tahun 2015 yaitu sebesar 22,87 %. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran yang ada di Kaur terutama ditujukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan, baik antara kelompok masyarakat maupun antar wilayah. Isu-isu pembangunan yang sebaiknya diperhatikan antara lain : a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur dan layanan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat. b. Menciptakan kesempatan kerja yang berkeadilan, terutama untuk pengangguran di kalangan terdidik melalui pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada pasar kerja. c. Mengembangkan program penciptaan wirausaha baru yang kompetitif dan berdaya saing dalam pembangunan ekonomi. d. Meningkatkan infrastruktur jalan ke sentra-sentra produksi yang memungkinkan arus barang dan manusia berlangsung dengan lancar dan sekaligus mengurangi ekonomi berbiaya tinggi. e. Pengembangan pola-pola pemberdayaan yang berorientasi pada kemandirian berusaha dan berkarya (kreatif dan inovatif) untuk meningkatkan daya beli masyarakat miskin. 4.3.10. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Masih rendahnya kesadaran akan kesetaraan gender dalam pembangunan, Belum optimalnya kelembagaan (Vocal Point) dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, Masih relatif tingginya kekerasan dalam rumah tangga.
4.3.11. Keluarga Berencana Masih kurangnya tenaga penyuluh KB; Masih kurangnya dan rendahnya pemanfaatan prasarana dan sarana pelayanan KB; Masih tingginya jumlah keluarga pra-sejahtera; Rendahnya kesadaran masyarakat dalam manfaat penggunaan KB; Belum optimalnya pemanfaatan fungsi dan peran tenaga penyuluh KB. 4.3.12. Pembangunan Keluarga Indeks Pembangunan Gender (IPG) sudah cukup baik yaitu 85,66 % mendekati sekala Nasional yaitu sebesar 90,34. Namun indeks pemberdayaan perempuan yang mencapai 61,69%. Isu ini dilakukan melalui kebijakan-kebijakan dan atau program antara lain: (1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan dasar bagi perempuan (pendidikan, kesehatan, ekonomi); (2) Memperkuat kapasitas kelembagaan pengarusutamaan (mainstreaming) gender dalam setiap tahapan pembangunan; (3) Meningkatkan keterlibatan perempuan dalam proses politik dan jabatan publik dengan tidak menghilangkan kodratnya sebagai perempuan; (4) Menghapus 82
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
berbagai bentuk kekerasan dan ketidakadilan terhadap perempuan dan anak; (5) Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan perempuan dan anak; (6). Meningkatkan akses pelayanan KB bagi perempuan dan laki-laki; (7) Meningkatkan akses pelayanan kesehatan reproduksi remaja berbasis gender; (8) perlindungan anak dari tindakan kekerasan; dan (9) Menyediakan data dan informasi program pemberdayaan perempuan dan keluarga. 4.3.13. Kepemudaan dan Olahraga Masih rendahnya kapasitas dan kualitas kelembagaan kepemudaan, minimnya pembinaan olahraga sehingga berimbas minimnya prestasi keolahragaaan bagi pemuda, keterbatasan kemampuan pemuda dalam, tumbuhnya kerentanan pemuda terhadap penyalahgunaan narkoba dan tindak kriminal, organisasi kepemudaan belum menjadi motor penggerak/pemuda pelopor. 4.3.14. Pengelolaan sumberdaya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan Ketimpangan dari akses permodalan Isu ini dapat dicapai melalui program-program antara lain : mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya mineral yang berkelanjutan; meningkatkan akses masyarakat terhadap sumberdaya laut; penciptaan nilai tambah produksi perkebunan; pengelolaan sumberdaya hutan berbasis masyarakat; pengolahan produksi hasil ikutan hutan untuk menciptakan nilai tambah; pemanfaatan sumberdaya mineral untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat; dan optimalisasi produksi ikan tangkap dan ikan budidaya. 4.3.15. Pondok Pusaka Techno Park isu strategis yang diangkat dalam pembangunan dan pengembangan STP, antara lain: Rendahnya Kerjasama penelitian dan pengembangan IPTEK di bidang industri antara perusahaan industri dan perguruan tinggi antara lembaga penelitian dan pengembangan industri di desa, kecamatan, kabupaten hingga provinsi; Belum berperannya lembaga penelitian dan pengembangan Kabupaten Kaur dan/atau perubahan industri dalam daerah yang mengembangankan teknologi industry; Minimnya penyediaan ruang dan wilayah untuk masyarakat dalam berkreativitas dan berinovasi; Terbatasnya pengembangan sentra industri kreatif; Belum tepatnya sasaran pelaksanaan pelatihan teknologi dan desain hasil pengolahan pasca penen; Tidak adanya ruang konsultasi, bimbingan, advokasi bagi industri kecil; Terbatasnya fasilitas perlindungan hak kekayaan intelektual khusus industri kecil; Lemahnya daya dorong untuk difasilitasinya promosi dan pemasaran produk industri kreatif/hasil pengolahan pasca panen di dalam daerah dan luar daerah secara nasional dan internasional. 4.3.16. Lingkungan hidup dan tata ruang Belum optimalnya pemanfaatan dokumen rencana tata ruang sebagai acuan dalam rencana pembangunan, belum optimalnya penegakan peraturan perundang-undangan tata ruang, tekanan alih fungsi lahan pada lahan pertanian menimbulkan dampak pada kelestarian lingkungan. Belum optimalnya rehabilitasi hutan dan lahan kritis, masih banyaknya konflik veneurial di dalam dan sekitar lahan hutan. Masih kecilnya persentase rumah tangga bersanitasi. Pengelolaan limbah yang belum optimal. Masih kurangnya prasarana penaggulangan bencana, masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang bencana. 4.3.17. Investasi Masih rendahnya investasi yang masuk ke Kabupaten Kaur, Belum optimalnya promosi dan sinergisitas antar-instansi dalam menarik investasi, Masih kurangnya regulasi daerah yang
83
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
mendukung iklim investasi yang kondusif, Sistem perizinan yang belum sepenuhnya memenuhi standar kualitas pelayanan, Terbatasnya sarana dan prasarana informasi, Pengawasan yang belum optimal dan Regulasi perizinan penanaman modal yang belum optimal. 4.3.18. Energi dan Sumber Daya Mineral Masih rendahnya kapasitas energi listrik, pemanfaatan sumber daya mineral logam dan non logam dan batuan belum optimal. 4.3.19. Ketahanan Pangan Pola konsumsi pangan masyarakat yang belum beragam dan bergizi seimbang, Masih tingginya ketergantungan terhadap beras sehingga rentan menimbulkan kerawanan kesetersediaan pangan, Belum optimalnya upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan keluarga (rumah tangga), Sistem pengendalian dan regulasi harga pangan belum berjalan baik, Kebijakan dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan daerah masih sedikit, Perhatian pemerintah terhadap petani di sisi hulu masih rendah dan Terbatasnya inovasi dalam menjaga kondisi pangan. 4.3.20. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar belum optimal, Belum optimalnya pelayanan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), Masih relatif rendahnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam penanganan masalah sosial dan Tingginya angka penyakit masyarakat di beberapa lokasi. 4.3.21. Perikanan dan Kelautan Belum otimalnya produksi perikanan tangkap, tawar dan budidaya, kelembagaan dan daya saing kelompok tani nelayan belum optimal , masih minimnya teknologi pengelolaan hasil perikanan, masih lemahnya penegakan hukum bidang kelautan dan perikanan. Belum adanya kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian terumbu karang.
84
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran ke depan Kabupaten Kaur pada kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk periode RPJMD Tahun 2016-2021. Gambaran tentang visi dan misi dituangkan ke dalam tujuan dan sasaran yang merujuk RPJPD Kabupaten Kaur Tahun 2006–2025 (Sasaran Pokok Prioritas Pembangunan Tahap III) dan RPJMN Tahun 2015–2019 dengan mempertimbangkan RPJMD Provinsi Bengkulu Tahun 2016–2021 dan RTRW Kabupaten Kaur 2012–2032. A. VISI KABUPATEN KAUR 2016-2021 Dengan memperhatikan kinerja penyelenggaraan pemerintahan selama tahun 2010 – 2015, dan berbagai permasalahan pembangunan daerah serta isu-isu strategis baik dalam skala lokal, regional, nasional maupun global, maka visi pembangunan daerah untuk tahun 2016 – 2021 adalah : KAUR YANG MANDIRI DAN SEJAHTERA Visi Pembangunan Kabupaten Kaur ini diharapkan akan mewujudkan keinginan dan amanat masyarakat Kabupaten Kaur dengan tetap mengacu pada pencapaian tujuan nasional seperti diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945. Visi ini harus dapat diukur keberhasilannya dalam rangka mewujudkan Kaur sebagai kabupaten yang mandiri dan sejahtera, dalam kerangka tujuan jangka panjang Kaur. Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagaiberikut: Tabel 5.1 Penjelasan Visi Unsur Visi Penjelasan MANDIRI Berarti mampu mewujudkan kehidupan sejajar dengan daerah lain menggunakan kemampuan dan kekuatan sendiri dengan mengandalkan dan mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki oleh daerah SEJAHTERA Mengandung arti terwujudnya peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat melalui peningkatan pembangunan ekonomi, peningkatan IPM yang berlandaskan pada keunggulan kekayaan sumber daya alam, sumber daya manusia, IPTEK, dan kebudayaan daerah. Sesuai prinsip konsistensi perencanaan sesuai UU Nomor 25 Tahun 2014 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, visi Kaur 2016-2021 tersebut harus bisa dikaitkan dengan dengan RPJMN, RPJMD provinsi dan RPJPD. Penjelasan keterkaitan itu bisa dilihat pada diagram di bawah ini: Tabel 5.2 Keterkaitan Visi Nasional, Provinsi, dan Kabupaten Kaur Visi Nasional RPJPN
RPJMN
Indonesia yang Mandiri, maju, adil dan makmur
Indonesia yang berdaulat, Mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong
Visi Provinsi Bengkulu RPJPD Provinsi Bengkulu 2005-2025 Provinsi Bengkulu yang Sejahtera, adil dan demokrasi bertumpu pada sumber daya manusia unggul dan bertaqwa serta
RPJMD Provinsi Bengkulu 2013-2018 Mewujudkan Bengkulu Yang Maju, Sejahtera, Bermartabat, Dan Berdaya Saing Tinggi
Visi Kabupaten Kaur RPJPD Kabupaten Kaur 2005-2025 Kaur Mandiri dan Sejahtera Berbasiskan Agribisnis dan Agroindustri
RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021 Kaur yang Mandiri, dan Sejahtera
85
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
perekonomian kokoh
B. MISI KABUPATEN KAUR 2016-2021 Misi KAUR YANG MANDIRI DAN SEJAHTERA akan dicapai melalui 5 (lima) misi pembangunan sebagai berikut : 1. Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bertanggung jawab 2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayahwilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi 3. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, agamis dan beradab 4. Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing 5. Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan. Penjabaran misi pembangunan Kabupaten Kaur 2016-2021 adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bertanggung jawab Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang jujur, bersih, dan pro rakyat sebagai pengimplementasian prinsip-prinsip dasar good governance. Jika prinsip-prinsip dasar good governance dapat diimplementasikan dengan baik, maka indikasinya minimal adalah; 1) meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah, dan 2) meningkatnya kualitas pelayanan publik. Birokrasi pemerintahan daerah tidak saja menitikberatkan kepada kualitas atau kinerja aparatur, namun juga kepada kelembagaan dan ketatalaksanaan. Era reformasi birokrasi saat ini, perwujudan pemerintah yang baik merupakan salah satu fokus dari reformasi birokrasi. Pemerintah daerah yang ditopang oleh aparatur dengan kinerja baik, bertanggung jawab, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, diharapkan mampu menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, profesional, dan efektif dalam menjalankan tugasnya. Kondisi ini diharapkan mampu menjamin kinerja pemerintah dalam menciptakan pelayanan publik yang prima serta menciptakan kepastian hukum dan akuntabilitas publik. Reformasi birokrasi meliputi beberapa aspek tentang pelayanan masyarakat, peningkatan kinerja, dan penegakan hukum. Dalam melakukan reformasi birokrasi, pemerintah melakukan pembenahan sistem birokrasi, mulai dari penataan kewenangan, prosedur operasi standar, kerjasama, sinergi, dan integrasi organisasi, serta penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Di samping itu, pembenahan dan penataan manajemen kepegawaian juga perlu dilakukan, serta upaya-upaya terobosan guna meningkatkan kapasitas, mutu, dan kinerja aparatur pemerintah. Upaya ini dilakukan untuk mengawal pencapaian tata kelola pemerintahan yang lebih baik serta peningkatan kualitas pelayanan publik. 2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayahwilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi Ketimpangan hasil-hasil pembangunan terutama pada penyediaan dan kelengkapan infrastruktur dasar antar kota dan desa menjadi fenomena penyebab munculnya misi kedua pembangunan Kabupaten Kaur. Ketimpangan yang cukup lebar antar desa dan kota di Kabupaten Kaur disebabkan karena intensitas kegiatan ekonomi masyarakat baik secara kuantitas maupun kualitas. Penyebabnya adalah karena masih belum tersedianya infrastruktur dasar yang memadai, terutama di wilayah pedesaan. Pembangunan 86
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
infrastruktur dasar secara merata merupakan faktor penting untuk mendorong konektivitas dan kunci pertumbuhan suatu wilayah sebagai penentu pertumbuhan ekonomi dan dayasaing. Penyediaan infrastrukur yang berkualitas akan menurunkan biaya transportasi dan biaya logistik sehingga dapat meningkatkan dayasaing produk, mempercepat gerak ekonomi, serta mengurangi ketimpangan pembangunan antar daerah. Penyediaan infrastruktur dasar pedesaan yang berkualitas secara merata, linear dengan sektor unggulan Kabupaten Kaur berupa sektor agribisnis dan agroindustri. Dengan demikian terjadi penurunan biaya transportasi dan biaya logistik sehingga dapat meningkatkan baik secara kuantitas dan kualitas intensitas ekonomi serta mempercepat gerak ekonomi sektor agribisnis dan agroindustri di Kabupaten Kaur. Selain itu diperlukan juga penguatan infrastruktur disimpul-simpul jalur ekonomi yang secara notabene merupakan simpul-simpul perkotaan sebagai jalur masuk dan keluarnya dari sebuah rangkaian jalur ekonomi termasuk infrastruktur dasar penunjang lainnya yang diperlukan dalam kehidupan masyarakat di kabupaten Kaur dengan melalui suatu penataan yang baik. 3. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, agamis dan beradab Mewujudkan masyarakat kabupaten Kaur yang memiliki dan memelihara kerukunan antar umat beragama dan menerapkan nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam rangka memantapkan landasan spiritual, moral dan estetika pembangunan di kabupaten Kaur. Masyarakat berakhlak mulia yang berbudaya mengandung makna suatu masyarakat memiliki kepribadian yang baik dengan senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kesantunan, kesopanan, nilai-nilai sosial, budaya dan adat istiadat dalam kehidupan sehari-hari, mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagian baik yang bersifat jasmani maupun rohani baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain, agar dapat dijadikan dasar dalam menyikapi berbagai problematika budaya berkembang dimasyarakat. Kondisi tersebut dapat dicapai dengan penciptaan kondisi masyarakat yang agamis dalam artian kondisi masyarakat yang taat kepada ajaran agama menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur keagamaan sehingga dapat menyelaraskan cipta, karsa dan rasa untuk mencapai suatu tingkat peradaban yang baik. 4. Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing Kualitas sumberdaya manusia Kabupaten Kaur relatif masih berada pada papan bawah kabupaten/kota lainnya di Bengkulu. Indikasinya adalah nilai Indeks Pembangunan Manusia yang hanya berada pada urutan ke 9 dari 10 kabupaten/kota Bengkulu. Masih rendahnya nilai IPM Kaur menunjukkan kondisi pendidikan, kesehatan dan ekonomi yang juga masih rendah. Mewujudkan masyarakat Kaur yang memiliki sumber daya manusia yang sehat dan mampu menguasai serta memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dalam mengembangkan dan pengelolaan potensi-potensi sumberdaya alam dan lingkungan di kabupaten Kaur guna meningkatkan pembangunan di segala sektor. Dalam mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing mencakup beberapa sistem, yaitu: meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat, melalui upaya peningkatan status gizi, pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, mewujudkan masyarakat yang memiliki kemampuan intelektual, emosional dan spiritual yang seimbang serta penguatan daya saing sumberdaya manusia dan ilmu pengetahuan berbasis teknologi 87
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
dimana ketersediaan sumberdaya manusia yang terampil dan cerdas (skilled labor) sehingga mampu membuat dan memformulasikan berbagai macam strategi dalam menghadapi tantangan persaingan. 5. Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan. Pembangunan daerah sangat ditentukan oleh potensi yang dimiliki oleh suatu daerah, maka kebijaksanaan yang dibuat oleh pemerintah daerah harus mengacu kepada potensi daerah yang berpeluang untuk dikembangkan. Kabupaten Kaur yang berbasis pertanian maka pengembangan ekonomi pun dilakukan dengan melihat potensi yang dimiliki Kabupaten Kaur. Pada saat ini sumber daya ekonomi yang dimiliki daerah dan berpotensi untuk didayagunakan dalam pembangunan ekonomi adalah sumber daya ekonomi yang berbasis agribisnis seperti sumber daya alam (lahan, air agriklimat, keragaman hayati), sumber daya manusia, teknologi serta sarana dan prasarana lainnnya. Dengan demikian alternatif yang paling rasional adalah melalui percepatan pembangunan agribisnis sebagai leading sektor dalam pembangunan ekonomi wilayah Oleh karena itu, dalam upaya pemberdayaan ekonomi rakyat, keberpihakan pada pembangunan sektor agribisnis perlu disertai dengan suatu mekanisme yang menjamin bahwa manfaat pembangunan dapat dinikmati oleh rakyat sampai ke pedesaan. Selain potensi agribisnis, sumber daya yang juga tersedia dan berpotensi untuk didayagunakan dalam pembangunan ekonomi adalah sumber daya kelautan/maritim bahari yang belum dikembangkan secara optimal. Melalui misi kedua ini diharapkan kabupaten Kaur mampu meningkatkan perekonomian melalui pengembangan potensi-potensi yang tersedia secara produktif, efisien, berkeadilan dan ramah lingkungan secara secara berkelanjutan untuk kemajuan, kesejahteraan masyarakat. Kelima misi RPJMD Kabupaten Kaur tersebut apabila dikaitkan dengan misi pada RPJMN 2015-2019 dapat dijelaskan sebagai berikut : Tabel 5.3 Keselarasan Misi RPJMN Dengan Misi RPJMD Kaur Tahun 2016-2021 Penjabaran dalam RPJMD Kabupaten 7 Misi RPJMN 2014-2019 Kaur 2016-2021 Misi 1: mewujudkan keamanan nasional Dituangkan ke dalam misi (1) yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, yaitu “Mewujudkan tata kelola pemerintah menopang kemandirian ekonomi dengan yang baik dan bertanggung jawab” dan mengamankan sumberdaya maritim dan misi (5) yaitu “Mengembangkan mencerminkan kepribadian Indonesia perekonomian daerah melalui percepatan sebagai negara kepulauan. pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan” Misi 2 : Mewujudkan masyarakat maju Dituangkan ke dalam misi (3) berkeseimbangan dan demokratis yaitu “Mewujudkan masyarakat yang berlandaskan negara hukum. berakhlak mulia, berbudaya, agamis dan 88
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Misi 3 : Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
Misi 4 : mewujudkan kualitas hidup manusia indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera
Misi 5: Mewujudkan bangsa yang berdaya saing
Misi 6: Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional
Misi 7: Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan
beradab” dan misi (4) yaitu “Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing” Dituangkan ke dalam misi (5) yaitu “Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan” Dituangkan ke dalam misi (2) yaitu “Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi”, misi (4) yaitu “Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing” dan misi (5) yaitu “Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan” Dituangkan ke dalam misi (2) yaitu “Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi”, misi (4) yaitu “Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing” dan misi (5) yaitu “Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan” Dituangkan ke dalam misi (5) yaitu “Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan” Dituangkan ke dalam misi (1) yaitu “Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bertanggung jawab” dan misi (3) yaitu “Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, agamis dan beradab”
89
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Selanjutnya, apabila dikaitkan dengan misi RPJMD Provinsi Bengkulu 2016-2021, maka kerangka logis RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021 dapat dijelaskan sebagai berikut: Tabel 5.4 Keselarasan Antara Misi RPJMD Provinsi Bengkulu 2016-2021 dengan Misi RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021 Misi RPJMD Provinsi Bengkulu Tahun Penerjemahan RPJMD Kabupaten 2016-2021 Kaur Tahun 2016-2021 Misi 1 : Mewujudkan pemerintahan yang Diterjemahkan ke dalam misi (1) yaitu yaitu baik dan bersih melalui reformasi tata Mewujudkan tata kelola pemerintah yang kelola pemerintahan baik dan bertanggung jawab. Misi 2 : Meningkatkan kualitas dan Diterjemahkan ke dalam misi (2) yaitu kuantitas pelayanan kesejahteraan sosial Meningkatkan pembangunan infrastruktur dan layanan dasar bidang pendidikan, wilayah yang berkualitas pada wilayahkesehatan serta perekonomian rakyat wilayah pedesaan secara seimbang, selaras berbasis keunggulan lokal. dan serasi; dan misi (4) yaitu Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing; serta misi (5) yaitu Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan. Misi 3 : meningkatkan dan memantapkan Diterjemahkan ke dalam misi (2) yaitu kapasitas infrastruktur dasar dan Meningkatkan pembangunan infrastruktur infrastruktur strategis wilayah yang berkualitas pada wilayahwilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi; Misi 4 : mewujudkan pola pengelolaan Diterjemahkan ke dalam misi (5) yaitu sumber daya alam dan lingkungan yang Mengembangkan perekonomian daerah berkeadilan dan berkelanjutan melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan. Misi 5 : Mewujudkan pembangunan Diterjemahkan ke dalam misi (5) yaitu kemaritiman yang integrative Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan. Misi 6 : Pemberdayaan perempuan dan Diterjemahkan ke dalam misi (3) yaitu perlindungan anak Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, agamis dan beradab Misi 7 : Meningkatkan kompetisi Diterjemahkan ke dalam misi (4) yaitu kepemudaan dan prestasi keolahragaan Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing. 90
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Misi 8 : Mewujudkan masyarakat bengkulu Diterjemahkan ke dalam misi (3) yaitu yang agamis, berbudaya, dan demokratis Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, agamis dan beradab Sedangkan apabila dikaitkan dengan Misi RPJPD Kabupaten Kaur Tahun 20062025, maka penerjemahan Misi RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut: Tabel 5.5 Keselarasan Misi RPJPD Kabupaten Kaur Tahun 2005-2025 Dengan Misi RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021 Misi RPJPD 2006-2025 Misi RPJMD 2016-2021 Misi 1: Mempercepat pembangunan Diterjemahkan ke dalam misi (2) yaitu infrastruktur guna keluar dari keterisoliran Meningkatkan pembangunan infrastruktur dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. wilayah yang berkualitas pada wilayahwilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi; dan Misi (5) yaitu Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan. Misi 2: Meningkatkan kualitas hidup Diterjemahkan ke dalam misi (4) yaitu masyarakat melalui penyediaan sarana- Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, prasarana pendidikan, kesehatan, dan unggul dan berdaya saing serta misi (5) yaitu peningkatan pendapatan perkapita guna Mengembangkan perekonomian daerah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan. Misi 3: Mendorong peningkatan Diterjemahkan ke dalam misi (2) yaitu pendapatan asli daerah melalui Meningkatkan pembangunan infrastruktur pembangunan pada sektor-sektor wilayah yang berkualitas pada wilayahberpotensi agribisnis dan agroindustri. wilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi; dan Misi (5) yaitu Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan. Misi 4: Mewujudkan kondisi lingkungan Diterjemahkan ke dalam misi (3) yaitu yang aman, tentram dan tenggang rasa Mewujudkan masyarakat yang berakhlak melalui pembangunan yang berwawasan mulia, berbudaya, agamis dan beradab. gender dan pengamalan nilai-nilai agama. Misi 5: Menumbuhkan iklim demokrasi Diterjemahkan ke dalam misi (1) yaitu yang sehat dan santun melalui penegakan Mewujudkan tata kelola pemerintah yang supremasi hukum di segala bidang dan baik dan bertanggung jawab. penerapan sistem pemerintahan yang baik (good govermance) 91
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Selanjutnya apabila dikaitkan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kaur Tahun 2011-2031, maka penerjemahan misi RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021 dapat dijelaskan sebagai berikut: Tabel 5.6 Keselarasan Kebijakan dan Strategi RTRW Tahun 2012-2032 dengan Misi RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021 Kebijakan RTRW Kabupaten Kaur Penerjemahan RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2012-2032 Tahun 2016-202 Pengembangan Struktur Ruang Diterjemahkan ke dalam misi (2) yaitu Daerah Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi; dan misi (5) yaitu Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan. Pengembangan Pola Ruang Daerah Diterjemahkan ke dalam misi (2) yaitu Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi; dan misi (5) yaitu Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan. Penetapan Kawasan Strategis Daerah Diterjemahkan ke dalam misi (2) yaitu Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi; dan misi (5) yaitu Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan. Adapun penjabaran unsur visi RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021 ke dalam misi dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 5.7 Penerjemahan Unsur Visi Ke Dalam Misi RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021 Unsur Visi Pelaksanaan dalam Misi Mandiri Diterjemahkan ke dalam misi (1) yaitu Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bertanggung jawab; misi (2) yaitu Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang, 92
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Sejahtera
selaras dan serasi; dan misi (5) yaitu Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan. Diterjemahkan ke dalam misi (3) yaitu Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, agamis dan beradab dan misi (4) yaitu Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing
C. Tujuan dan Sasaran Tujuan dan sasaran pada hakekatnya merupakan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah dalam mendukung pelaksanaan misi, untuk mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Kaur selama kurun waktu 2016-2021. Tujuan dan sasaran pada masing-masing misi diuraikan sebagai berikut : Misi 1 : Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bertanggung jawab Tujuan Sasaran 1. Meningkatkan akuntabilitas dan a. Meningkatnya kualitas tata administrasi transparansi Pemerintah daerah dan keuangan daerah b. Meningkatnya akses terhadap informasi public 2. Meningkatkan sinergi perencanaan a. Meningkatnya konsistensi dokumen pembangunan daerah perencanaan dan penganggaran b. Meningkatnya pengawasan internal terhadap kinerja birokrasi c. Meningkatnya sinergi antar dokumen perencanaan 3. Meningkatkan kinerja pelayanan a. Meningkatnya kapasitas aparatur pemerintah daerah pemerintah daerah b. Meningkatnya kualitas pelayanan publik c. Meningkatnya tingkat Kepuasan Publik dalam Pelayanan Publik Misi 2 : Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Yang Berkualitas Pada Wilayah-wilayah Pedesaan Secara Seimbang, Selaras dan Serasi Tujuan Sasaran 1. Meningkatkan akses dan kualitas a. Meningkatnya kualitas jalan dan pelayanan transportasi jembatan b. Meningkatnya pelayanan terminal angkutan darat c. Meningkatnya jaringan jalan antara Kecamatan ke Ibu Kota kabupaten d. Meningkatnya kualitas pelabuhan 2. Meningkatkan akses jaringan energi a. Meningkatnya fasilitas pembangkit listrik b. Meningkatnya jaringan kelistrikan 3. Meningkatkan akses jaringan a. Meningkatnya jangkauan jaringan komunikasi komunikasi b. Meningkatnya jangkauan jaringan internet
93
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
4. Meningkatkan akses Air Bersih
5. Mengembangkan pemukiman rakyat
a. Meningkatnya infrastruktur penyaluran air bersih b. Meningkatnya infrastruktur pengolahan air bersih c. Meningkatnya tata kelola keirigasian infrastruktur a. Meningkatnya kawasan pemukiman rakyat yang berwawasan lingkungan dan antisipasi bencana
Misi 3 : Mewujudkan Masyarakat yang Berakhlak Mulia, Berbudaya, Agamis dan Beradab Tujuan Sasaran 1. Meningkatkan peran pemerintah a. Meningkatnya fasilitasi aktifitas dalam kegiatan keagamaan keagamaan masyarakat b. Meningkatnya kualitas dan kompetensi guru agama dan pengurus masjid 2. Meningkatkan pengakuan nilai dan a. Meningkatnya akses perempuan untuk budaya masyarakat berpartisipasi dalam berbagai proses pembangunan b. Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan pengendalian penduduk, KB dan kesehatan reproduksi remaja c. Meningkatnya promosi nilai-nilai kearifan lokal dalam pembangunan d. Meningkatnya akses permuda terhadap proses dan hasil pembangunan 3. Meningkatkan stabilitas sosial a. Meningkatnya kerukunan antar masyarakat b. Meningkatnya keamanan dan ketertiban masyarakat c. Meningkatnya penyelenggaraan penanggulangan bencana d. Meningkatnya perlindungan sosial bagi masyarakat Misi 4 : Mewujudkan Masyarakat Sehat, Cerdas, Unggul dan Berdaya Saing Tujuan Sasaran 1. Meningkatkan akses dan kualitas a. Meningkatnya kualitas pelayanan, sarana kesehatan masyarakat dan prasarana kesehatan b. Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan c. Meningkatnya cakupan jaminan kesehatan masyarakat d. Meningkatnya pengendalian penyakit dan kematian e. Berkembangnya pelayanan kesehatan yang berdaya saing 2. Meningkatkan akses dan kualitas a. Meningkatnya akses dan pemerataan pendidikan masyarakat kesempatan memperoleh pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing
94
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
b. Meningkatnya kualitas tenaga pendidik yang profesional c. Berkembangnya pelayanan dan aksesibilitas perpustakaan dan optimalisasi minat baca masyarakat 3. Menyiapkan kualitas sumber daya a. Berkembangnya aktifitas kepemudaan manusia yang berdaya saing sesuai dan olah raga dengan kompetensi daerah b. Meningkatnya peran pemerintah dan lembaga LITBANG/universitas dalam dan luar daerah c. Meningkatnya pelatihan kapasitas sumberdaya manusia dan pemasaran hasil produksi pasca panen d. Meningkatnya inovasi masyarakat e. Meningkatnya jumlah wirausaha muda baru berbasis IPTEK Misi 5 : Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan. Tujuan Sasaran 1. Meningkatkan daya saing sektor a. Meningkatnya pemanfaatan sumber daya agrobisnis daerah alam bagi pembangunan b. Rehabilitasi Sumber Daya Alam c. Meningkatnya ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah 2. Meningkatkan perekonomian daerah a. Meningkatnya produksi dan produktivitas berbasis maritime perikanan tangkap dan budidaya secara ramah lingkungan b. Meningkatnya pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis kewilayahan dan keunggulan lokal c. Berkembangnya jenis dan objek wisata berorientasi ekowisata bahari d. Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang wisata 3. Meningkatkan kinerja Pasar a. Meningkatnya kinerja UMKM Tradisional, Koperasi dan UMKM b. Meningkatnya Koperasi aktif c. Meningkatnya pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis keunggulan lokal d. Meningkatnya fungsi pasar di Kabupaten Kaur e. Meningkatnya kesempatan kerja yang adil dan transparan, terutama bagi penurunan angka pengangguran di kalangan terdidik melalui pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada pasar kerja. f. Meningkatnya perekonomian perdesaan dan Kapasitas Aparatur Desa 4. Meningkatkan iklim investasi a. Meningkatnya investasi
95
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Pada Strategi dan arah kebijakan adalah Visi dan Misi yang telah dirumuskan dan dijelaskan tujuan serta sasarannya perlu dipertegas dengan bagaimana upaya atau cara untuk mencapai tujuan dan sasaran misi tersebut melalui arah kebijakan dan strategi pembangunan daerah yang akan dilaksanakan selama lima tahun (2016 – 2021) yang menunjukkan fokus atau prioritas perhatian yang ditetapkan untuk mendukung terjaganya proses pembangunan agar menuju pada pencapaian tujuan dan sasaran dalam kurun waktu 5 tahun mendatang. Untuk mewujudkan 5 (lima) misi, 18 (delapan belas) tujuan dan 58 (lima puluh delapan) sasaran dalam Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021, maka disusunlah 76 (tujuh puluh enam) strategi dan 102 (seratus dua) arah kebijakan dengan rincian : a) Misi I sebanyak 14 strategi dan 23 arah kebijakan; b) Misi II sebanyak 15 strategi dan 15 arah kebijakan; c) Misi III sebanyak 12 strategi dan 17 arah kebijakan; d) Misi IV sebanyak 17 strategi dan 23 arah kebijakan; e) Misi V sebanyak 16 strategi dan 23 arah kebijakan; Strategi dan arah kebijakan untuk mencapai misi, tujuan dan sasaran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Misi Pertama:
Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bertanggung jawab
Strategi misi-1:
1. Pencapaian Opini BPK WTP (Wajar Tanpa Pengecualian); 2. Mengintensifkan upaya pencapaian nilai Laporan Kinerja(Lkj) yang semakin meningkat dari tahun ke tahun; 3. Transparansi kinerja keuangan daerah dan capaian pembangunan sektoral; 4. Pemanfaatan berbagai media sebagai sarana transparansi; 5. Peningkatan fasilitas Desa; 6. Meningkatkan tata kelola perencanaan dan penganggaran; 7. Meningkatkan kinerja pengawasan pemerintah daerah; 8. Peningkatan kepatuhan terhadap RTRW; 9. Peningkatan responsifitas terhadap dinamika sosial; 10. Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur; 11. Mengintensifkan pembinaan dan pengembangan aparatur; 12. Peningkatan pelayanan administrasi kependudukan; 13. Peningkatan pelayanan arsip daerah; 14. Peningkatan pelayanan publik dalam rangka penguatan reformasi birokrasi;
96
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Arah kebijakan misi -1: 1. Pelaksanaan APBD yang semakin efektif dan efesien; 2. Penyusunan LKj berbasis pada sinergitas antar dokumen perencanaan; 3. Peningkatan komitmen Pemerintah Daerah atas akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah dan aset daerah untuk mewujudkan reformasi birokrasi; 4. Penerapan e- government dalam pengelolaan pemerintahan; 5. Transparansi alokasi belanja daerah dan kinerja pendapatan daerah; 6. Transparansi capaian kinerja sektoral atau setiap urusan pemerintahan; 7. Optimalisasi peran media dalam jaringan (online) sebagai sarana publikasi/trasnparansi; 8. Peningkatan efektivitas dan cakupan media cetak sebagai sarana; 9. Pembangunan Balai Desa; 10. Meningkatkan tata kelola perencanaan dan penganggaran; 11. Penguatan sistem pengendalian internal; 12. Rencana penataan ruang dan pemanfaatan ruang pada RPJMD,RKPD serta renstra dan renja PD berdasarkan zonasi dan pemanfaatan yang telah diatur dalam RTRW; 13. Peningkatan pengawasan dan pengendalian terhadap pemanfaatan ruang; 14. Perencanaan pembangunan yang memperhatikan perkembangan serta dinamika lingkungan regional maupun internasional; 15. Penataan wilayah perbatasan; 16. Pelaksanan diklat struktural bagi pemangku jabatan baru; 17. Mengintensifkan pelaksanaan diklat fungsional dan pendalaman materi; 18. Pengisian jabatan berdasarkan instrumen analisis jabatan dan latar belakang pendidikan; 19. Peningkatan akses pelayanan KTP; 20. Peningkatan akses pelayanan KK; 21. Peningkatan akses pelayanan akta kelahiran; 22. Peningkatan kualitas sistem administrasi pengarsipan; 23. Peningkatan standar pelayanan publik; Misi Kedua:
Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang,selaras dan serasi
Strategi misi-2:
1. 2. 3. 4. 5.
Peningkatan akses dan kualitas transportasi dalam daerah; Adanya icon kabupaten kaur; Pembangunan terminal angkutan darat; Peningkatan moda transportasi angkutan darat; Peningkatan kuantitas dan kualitas jalan kecamatan ke ibu kota kabupaten; 6. Membangun, mengembangkan dan memelihara infrastruktur strategis Pelabuhan; 7. Meningkatkan kapasitas daya energi listrik; 8. Pembangunan jaringan Kelistrikan PLN; 9. Pengembangan dan peningkatan jaringan komunikasi yang ada; 10. Peningkatan Akses Internet di Pusat- Pusat Kegiatan Kecamatan; 11. Peningkatan ketersediaan sumber air bersih, akses dan kualitas perpipaan;
97
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
12. Peningkatan dan pemerataan jumlah rumah tangga pengguna layanan air bersih; 13. Peningkatan dan pemeliharaan kawasan sumber air; 14. Peningkatan jumlah desa yang sudah menikmati fasilitas air bersih; 15. Membangun dan Peningkatan infrastruktur irigasi; 16. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman;
Arah kebijakan misi -2: Arah Kebijakan Peningkatan akses dan kualitas jalan dan jembatan untuk memperlancar Strategi-1: akses desa, kecamatan, kabupaten; Arah kebijakan Peningkatan jalan kota; strategi-2 Arah Kebijakan Pembangunan terminal tipe B; Strategi-3 Arah kebijakan Pembangunan jalan. strategi-4 Arah kebijakan Peningkatan kapasitas pelabuhan linau strategi-5 Arah Kebijakan Peningkatan cakupan dan akses masyarakat terhadap ketenagalistrikan; Strategi-6: Arah Kebijakan Membangun, mengembangkan dan memelihara infrastruktur Kelistrikan; Strategi-7: Arah Kebijakan Penguatan wilayah yang belum bisa mengakses jaringan komunikasi seluler; Strategi-8: Arah Kebijakan Strategi-9:
Kecamatan (Desa-Desa) yang belum bisa mengakses Internet khususnya Kecamatan Muara Sahung, Padang Guci Hilir dan Kecamatan Lungkang Kule;
Arah Kebijakan Peningkatan akses penduduk terhadap sanitasi dan air bersih; Strategi-10: Arah Kebijakan Distribusi air minum yang merata; Strategi-11: Arah Kebijakan Regulasi penetapan kawasan-kawasan sumber air; Strategi-12: Arah Kebijakan Pemerataan dan Prioritas wilayah yang belum terlayani kebutuhan Air Bersih; Strategi-13: Arah Kebijakan Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur irigasi; Strategi-14:
98
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Arah Kebijakan Peningkatan, Strategi-15: permukiman; Misi Ketiga: Strategi misi-3:
pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, agamais dan beradab 1. Memperbanyak pembangunan bidang keagamaan; 2. Meningkatkan kompetensi guru agama dan tokoh/pemuka agama; 3. Meningkatnya peran dan akses perempuan dalam pembangunan; 4. Melindungi perempuan dan anak dari tindak kekerasan; 5. Menurunkan angka kelahiran penduduk dan pemahaman kesehatan reproduksi bagi remaja 6. Promosi nilai-nilai budaya lokal; 7. Meningkatkan peran, potensi, prestasi pemuda dan olah raga; 8. Meningkatkan Pemahaman Demokrasi dalam masyarakat; 9. Pengarusutamaan keamanan berbasis masyarakat; 10. Membangun sistem tanggap darurat terpadu; 11. Meningkatkan kesigapan, pengendalian dan pemulihan akibat bencana; 12. Pencegahan, Pengurangan dan Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS);
Arah kebijakan strategi-1
Peningkatan aktifitas dan fasilitas keagamaan;
Arah kebijakan strategi-2
Menikatkan kapasitas guru ngaji dan pengurus Masjid yang berkemampuan sesuai ketentuan syariat;
Arah kebijakan strategi-3
Peningkatan Pengarustaman Gender dalam pembangunan;
Arah kebijakan strategi-4
Meningkatnya keterlibatan perempuan dalam proses politik dan jabatan publik dengan tidak menghilangkan kodratnya sebagai perempuan
Arah kebijakan strategi-5 Arah kebijakan strategi-6 Arah kebijakan strategi-7
Peningkatan layanan perlindungan kepada perempuan dan anak korban tindak kekerasan; Peningkatan akses dan pelayanan KB yang merata dan berkualitas;
Arah kebijakan strategi-8
Pengembangan Nilai-nilai Budaya lokal dan pengelolaan keragaman budaya;
Peningkatan intensistas layanan kesehatan reproduksi remaja bagi remaja guna mencegah kelahiran di usia remaja;
Arah kebijakan 1). Peningkatan sistem pengkaderan pemuda berprestasi yang strategi-9 berkelanjutan; 99
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
2). Peningkatan kompetisi dan prestasi di bidang olah raga sacara sistematis dan berkelanjutan; 3). peningkatan pengetahuan pemuda/pelajar terhadaap bahaya penyalah gunaan narkotika dan obat obat terlarang lainnya sejak dini; 4). Peningkatan profesionalisme dan etika pembina, penyelenggara, pengelola dan pelaksana kegiatan keolahragaan. Arah kebijakan strategi-10
Menciptakan kondisi yang kondusif dalam kehidupan beragama di masyarakat;
Arah kebijakan strategi-11
Pengembangan kolompok-kelompok keamanan lingkungan di level komunitas;
Arah kebijakan strategi-12
Penguatan Regulasi pencegahan dan penanggulangan bencana;
Arah kebijakan strategi-13
Meningkatkan peran serta dunia usaha, swasta dan masyarakat dalam pra, saat dan pasca bencana;
Arah kebijakan strategi-14
Meningkatkan kualitas pelayanan penyandang kesejahteraan sosial;
sosial
masyarakat
dan
Misi Keempat:
Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing
Strategi Misi-4
1. Meningkatkan berbagai pusat pelayanan kesehatan hingga unit terkecil; 2. Meningkatkan akses dan kualitas kesehatan masyarakat; 3. Memastikan masyarakat mendapat jaminan kesehatan; 4. meningkatkan akses dan kualitas kesehatan masyarakat diseluruh wilayah termasuk daerah terpencil/terisolir; 5. Pengembangan pelayanan Kesehatan yang kompetitif; 6. Pengembangan pelayanan pendidikan yang kompetitif; 7. Meningkatkan jangkauan akses layanan pendidikan yang adil, merata dan berkualitas; 8. Peningkatan kompetensi guru; 9. meningkatkan jangkauan dan akses layanan perpustakaan 10. peningkatkan sarana dan prasarana pemuda dan olah raga; 11. Meningkatkan pemberdayaan pemuda dan olah raga; 12. Peningkatan kerjasama penelitian dan pengembangan antara pemerintah dan lembaga LITBANG/Universitas serta pelaku usaha 13. Peningkatan layanan kawasan technopark; 14. Peningkatan kapasitas tenan/pelaku usaha; 15. Peningkatan pendampingan bisnis dan teknologi; 16. Peningkatan ilmu pengetahuan bidang inovasi;
100
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
17. Peningkatan daya tarik investasi; Arah kebijakan Peningkatan sarana dan prasarana dari Rumah Sakit, Puskesmas, hingga strategi-1 Puskesmas Pembantu; Arah kebijakan Meningkatkan kesediaan dan Mutu SDM Kesehatan; strategi-2 Arah kebijakan Peningkatan masyarakat yang mendapatkan jaminan kesehatan strategi-3 terutama untuk warga miskin dan peningkatan pengguna BPJS; Arah kebijakan Peningkatan kualitas derajat kesehatan dengan penanggulangan strategi-4 penyakit menular dan tidak menular; Arah kebijakan Pengembangan standar pelayanan unit Kesehatan strategi-5 Arah kebijakan Pengembangan standar pelayanan unit pendidikan dan hasil lulusan strategi-6 siswa yang kompetitip; Arah kebijakan Pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dan strategi-7 peningkatan pusat-pusat pembelajaran dan pelatihan; Arah kebijakan strategi-8 Arah kebijakan strategi-9 Arah kebijakan strategi-10 Arah kebijakan strategi-11 Arah kebijakan strategi-12
Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi siswa;
Arah kebijakan strategi-13 Arah kebijakan strategi-14
Mengembangkan sistem penghargaan serta meningkatkan kesejahteraan atlet Pengembangan sarana dan prasarana olah raga dan kewirausahaan pemuda; serta penanggulangan narkoba;
Peningkatan kompetensi guru berdasarkan pemetaan sekolah Meningkatkan minat baca masyarakat Pengembangan sarana dan prasarana olah raga dan kewirausahaan pemuda; serta penanggulangan narkoba Meningkatkan peran serta pemuda, memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan keterampilan
Arah kebijakan Meningkatkan peran serta pemuda, memperluas kesempatan strategi-15 memperoleh pendidikan dan keterampilan; Arah kebijakan Mengembangkan sistem strategi-16 kesejahteraan atlet;
penghargaan
serta
meningkatkan
Arah kebijakan Mengembangkan sistem strategi-17 kesejahteraan atlet;
penghargaan
serta
meningkatkan
101
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Arah kebijakan Peningkatan regulasi kerjasama penelitian dan pengembangan; strategi-18 Arah kebijakan Penyediaan fasilitas utama dan pendukung kawasan strategi-19 Arah kebijakan Peningkatan jumlah pelatihan dan pendidikan strategi-20 Arah kebijakan Peningkatan proses alih bisnis dan teknologi strategi-21 Arah kebijakan Penetapan kurikulum inovasi ke dalam pendidikan tingkat atas; strategi-22 Arah kebijakan Pembangunan prosedur perizinan yang mudah strategi-23
Misi Kelima:
Strategi Misi-5
Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan 1). Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam; 2). Mempertahankan fungsi hutan; 3). Membangun, mengembangkan dan memelihara infrastruktur wilayah; 4). Pembanunan kawasan KTM; 5). Optimalisasi pemanfaatan dan pengembangan sumber daya perikanan; 6). Mengembangkan kawasan ekonomi terpadu 7). Pengembangan Objek Wisata Baru; 8). Pengembangan sarana dan prasarana objek wisata; 9). Pengembangan UMKM; 10). Pengembangan koperasi aktif; 11). Mengembangkan kawasan ekonomi terpadu; 12). Meningkatkan daya saing dan sektor perdagangan; 13). Meningkatnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja 14). Meningkatkan Kapasitas Pemerintah Desa dan pemberdayaan ekonomi di desa tertinggal 15). Optimalisasi pengeloaan investasi 16). Optimalisasi kinerja pelayanan perijinan terpadu
Arah kebijakan 1). Peningkatan produksi, produktifitas dan mutu hasil pertanian; strategi-1 2). Meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan perkebunan;
102
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
3). Meningkatkan produksi,produktifitas dan mutu hasil peternakan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi peternakan; 4). Meningkatkan nilai tambah produk peternakan Arah kebijakan strategi-2 Arah kebijakan strategi-3 Arah kebijakan strategi-4
Pemulihan lahan kritis Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur Pertanian Peningkatan infrastruktur Kawasan Terpadu Mandiri
Arah kebijakan 1). Meningkatkan produksi dan pengolahan hasil perikanan tangkap; strategi-5 2). Meningkatkan produksi dan pengolahan hasil perikanan budidaya. Arah kebijakan 1). Mengembangkan kawasan kampung nelayan terpadu berbasis agro strategi-6 maritim; Arah kebijakan strategi-7
Peningkatan kualitas objek wisata unggulan dan seni budaya daerah
Arah kebijakan strategi-8
Peningkatan pemasaran pariwisata dalam meningkatkan kunjungan wisata
Arah kebijakan strategi-9
1. Pengembangan kapasitas manajemen UMKM secara meyeluruh dan berkelanjutan 2. Meningkatkan perluasan pasar dan nilai produk perdagangan
Arah kebijakan strategi-10
Revitalisasi koperasi secara merata dan berkelanjutan
Arah kebijakan strategi-11
Mengembangkan industri berbasis sumber daya lokal
Arah kebijakan Peningkatan dan Perluasan Pasar strategi-12 Arah kebijakan 1. Peningkatan kesempatan, Kualitas dan Kompetensi Tenaga Kerja strategi-13 2. Pembangunan Sarana dan Prasarana Pelatihan Kerja Arah kebijakan 1. Meningkatkan pemberdayaan ekonomi di desa tertinggal strategi-14 2. Meningkatkan kapasitas aparat pemerintah desa Arah kebijakan strategi-15
Meningkatkan promosi investasi dan memperbanyak sumber dan jenis investasi
Arah kebijakan strategi-16
Peningkatan kinerja pelayanan perijinan secara berkelanjutan
103
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Visi : " Kaur Yang Mandiri dan Sejahtera Misi I : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintah Yang Baik dan Bertanggung Jawab TUJUAN
SASARAN
1. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pemerintah daerah
1. Meningkatnya kualitas tata administrasi dan keuangan daerah
2. Meningkatnya akses terhadap informasi publik
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1. Pencapaian Opini BPK WTP (Wajar Tanpa Pengecualian)
Pelaksanaan APBD yang semakin efektif dan efesien
2. Mengintensifkan upaya pencapaian nilai Laporan Kinerja(Lkj) yang semakin meningkat dari tahun ke tahun
1. Penyusunan LKj berbasis pada sinergitas antar dokumen perencanaan
1. Transparansi kinerja keuangan daerah dan capaian pembangunan sektoral
2. Peningkatan komitmen Pemerintah daerah atas akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah dan aset daerah untuk mewujudkan reformasi birokrasi 3. Penerapan e-goverment dalam pegelolaan pemerintah 1. Transparansi alokasi belanja daerah dan kinerja pendapatan daerah 2. Transparansi capaian kinerja sektoral atau setiap urusan pemerintahan
104
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
2. Pemanfaatan berbagai media sebagai sarana transparansi
1. Optimalisasi peran media dalam jaringan (online) sebagai sarana publikasi/trasnparansi 2. Peningkatan efektivitas dan cakupan media cetak sebagai sarana
2. Meningkatkan sinergi perencanaan pembangunan daerah
3. Meningkatkan kinerja pelayanan pemerintah daerah
3. Peningkatan fasilitas Desa
Pembangunan Balai Desa
1. Meningkatnya sinergi antara dokumen perencanaan dengan dokumen penganggaran
1. Meningkatkan tata kelola perencanaan dan penganggaran
Penyusunan Dokumen perencanaan dan penganggaran
2. Meningkatnya pengawasan internal terhadap kinerja birokrasi 3. Meningkatnya sinergi antar dokumen perencanaan
Meningkatkan kinerja pengawasan pemerintah daerah 1. Peningkatan kepatuhan terhadap RTRW
Penguatan sistem pengendalian internal
2. Peningkatan responsifitas terhadap dinamika sosial
1. Perencanaan pembangunan yang memperhatikan perkembangan serta dinamika lingkungan regional maupun internasional 2. Penataan wilayah perbatasan
1. Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur
1. Pelaksanan diklat struktural bagi pemangku jabatan baru
1. Meningkatnya kapasitas aparatur pemerintah daerah
1. Rencana penataan ruang dan pemanfaatan ruang pada RPJMD,RKPD serta renstra dan renja PD berdasarkan zonasi dan pemanfaatan yang telah diatur dalam RTRW 2. Peningkatan pengawasan dan pengendalian terhadap pemanfaatan ruang
105
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
2. Mengintensifkan pelaksanaan diklat fungsional dan pendalaman materi 2. Mengintensifkan pembinaan dan pengembangan aparatur 2. Meningkatnya kualitas pelayanan publik
1. Peningkatan pelayanan administrasi kependudukan
1. Pengisian jabatan berdasarkan instrumen analisis jabatan dan latar belakang pendidikan 1. Peningkatan akses pelayanan KTP 2. Peningkatan akses pelayanan KK 3. Peningkatan akses pelayanan akta kelahiran
2. Peningkatan pelayanan arsip daerah 3. Meningkatnya tingkat Kepuasan Publik dalam Pelayanan Publik
Peningkatan pelayanan publik dalam rangka penguatan reformasi birokrasi
Peningkatan kualitas sistem administrasi pengarsipan Peningkatan standar pelayanan publik
Misi II : Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang,selaras dan serasi TUJUAN 1. Meningkatkan Akses dan Kualitas Pelayanan Transportasi
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1. Meningkatnya kualitas jalan dan jembatan
1. Peningkatan akses dan kualitas transportasi 1. Peningkatan akses dan kualitas jalan dan dalam daerah jembatan untuk memperlancar akses desa, kecamatan, kabupaten 2. Peningkatan infrastruktur kota 1. Peningkatan jalan kota
2. Meningkatnya pelayanan terminal angkutan darat
Pembangunan terminal angkutan darat
Pembangunan terminal tipe B
106
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
2. Meningkatkan akses jaringan energi
3. Meningkatkan akses jaringan komunikasi
4. Meningkatkan akses air bersih
3. Meningkatnya jaringan jalan antara kecamatan ke Ibu Kota
Peningkatan kuantitas dan kualitas jalan kecamatan ke Ibu Kota Kabupaten
Pembangunan jalan
4. Meningkatnya kualitas pelabuhan
Membangun, mengembangkan dan memelihara infrastruktur strategis Pelabuhan
Peningkatan kapasitas pelabuhan linau
1. Meningkatnya fasilitas pembangkit listrik 2. Meningkatnya jaringan kelistrikan
meningkatkan kapasitas daya energi listrik
Peningkatan cakupan dan akses masyarakat terhadap ketenagalistrikan Membangun, mengembangkan dan memelihara infrastruktur Kelistrikan
1. Meningkatnya jangkauan jaringan komunikasi
Pengembangan dan peningkatan jaringan komunikasi yang ada
Penguatan wilayah yang belum bisa mengakses jaringan komunikasi seluler.
2. Meningkatnya jangkauan jaringan internet
Peningkatan Akses Internet di Pusat- Pusat Kegiatan Kecamatan
1. Meningkatnya infrastruktur penyaluran air bersih
1. Peningkatan ketersediaan sumber air bersih, akses dan kualitas perpipaan
Kecamatan (Desa-Desa) yang belum bisa mengakses Internet khususnya Kecamatan Muara Sahung, Padang Guci Hilir dan Kecamatan Lungkang Kule Peningkatan akses penduduk terhadap sanitasi dan air bersih
2. Meningkatnya infrastruktur pengolahan air bersih 3. Meningkatnya tata kelola keirigasian
Pembangunan jaringan Kelistrikan PLN
2. Peningkatan dan pemerataan jumlah rumah tangga pengguna layanan air bersih
Distribusi air minum yang merata
Peningkatan jumlah desa yang sudah menikmati fasilitas air bersih Membangun dan Peningkatan infrastruktur irigasi
Pemerataan dan Prioritas wilayah yang belum terlayani kebutuhan Air Bersih Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur irigasi
107
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
5. Mengembangkan infrastruktur pemukiman rakyat
1. Meningkatnya kawasan pemukiman rakyat yang berwawasan lingkungan dan antisipasi bencana
Peningkatan kualitas lingkungan permukiman
Peningkatan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana permukiman
108
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Misi III : Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, agamis dan beradab TUJUAN 1. Meningkatkan peran pemerintah dalam kegiatan keagamaan
2. Meningkatkan pengakuan nilai Budaya Masyarakat
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1. Meningkatnya fasilitasi aktifitas keagamaan masyarakat
Memperbanyak pembangunan bidang keagamaan
Peningkatan aktifitas dan fasilitas keagamaan
2. Meningkatnya kualitas dan kompetensi guru agama dan Pengurus Masjid 3. Meningkatnya akses perempuan untuk berpartisipasi dalam berbagai proses pembangunan
Meningkatkan kompetensi guru agama dan tokoh/pemuka agama
Menikatkan kapasitas guru ngaji dan pengurus Masjid yang berkemampuan sesuai ketentuan syariat Peningkatan Pengarustaman Gender dalam pembangunan
4. Meningkatnya akses dan kualitas layanan pengendalian penduduk, KB dan Kesehatan Reproduksi remaja
Meningkatnya peran dan akses perempuan dalam pembangunan
Meningkatnya keterlibatan perempuan dalam proses politik dan jabatan publik dengan tidak menghilangkan kodratnya sebagai perempuan Melindungi perempuan dan anak dari tindak Peningkatan layanan perlindungan kepada kekerasan perempuan dan anak korban tindak kekerasan Menurunkan angka kelahiran penduduk dan Peningkatan akses dan pelayanan KB yang pemahaman kesehatan reproduksi bagi remaja merata dan berkualitas Peningkatan intensitas layanan kesehatan reproduksi remaja bagi remaja guna mencegah kelahiran di remaja
109
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
5. Meningkatnya promosi nilai-nilai kearifan lokal dalam pembangunan
Promosi nilai-nilai budaya lokal
Pengembangan Nilai-nilai Budaya lokal dan pengelolaan keragaman budaya
1. Meningkatnya akses permuda terhadap proses dan hasil pembangunan
Meningkatkan peran, potensi, prestasi pemuda dan olah raga
1. Peningkatan sistem pengkaderan pemuda berprestasi yang berkelanjutan 2. Peningkatan kompetisi dan prestasi di bidang olah raga sacara sistematis dan berkelanjutan 3. Peningkatan profesionalisme dan etika pembina, penyelengga, pengelola dan pelaksana kegiatan keolahragaan
3. Meningkatkan stabilitas sosial
1. Meningkatnya kerukunan antar masyarakat
Meningkatkan Pemahaman Demokrasi dalam masyarakat
Menciptakan kondisi yang kondusif dalam kehidupan beragama di masyarakat
2. Meningkatnya keamanan dan ketertiban masyarakat
Pengarusutamaan keamanan berbasis masyarakat
Pengembangan kolompok-kelompok keamanan lingkungan di level komunitas
3. Meningkatnya penyelenggaraan penanggulangan bencana
1. Membangun sistem tanggap darurat terpadu
Penguatan Regulasi pencegahan dan penanggulangan bencana
2. Meningkatkan kesigapan, pengendalian dan pemulihan akibat bencana
Meningkatkan peran serta dunia usaha, swasta dan masyarakat dalam pra, saat dan pasca bencana Meningkatkan kualitas pelayanan sosial masyarakat dan penyandang kesejahteraan sosial
4. Meningkatnya perlindungan sosial bagi masyarakat
Pencegahan, Pengurangan dan Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)
110
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Misi IV : Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing TUJUAN 1. Meningkatkan akses dan kualitas kesehatan masyarakat
2. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan masyarakat
SASARAN 1. Meningkatnya kualitas pelayanan, sarana dan prasarana kesehatan
STRATEGI Meningkatkan berbagai pusat pelayanan kesehatan hingga unit terkecil
2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan
Meningkatkan akses dan kualitas kesehatan masyarakat
3. Meningkatnya cakupan jaminan kesehatan masyarakat
Memastikan masyarakat mendapat jaminan kesehatan
ARAH KEBIJAKAN Peningkatan sarana dan prasarana dari Rumah Sakit, Puskesmas, hingga Puskesmas Pembantu Meningkatkan kesediaan dan Mutu SDM Kesehatan
4. Meningkatnya pengendalian penyakit meningkatkan akses dan kualitas kesehatan dan kematian masyarakat diseluruh wilayah termasuk daerah terpencil/terisolir
Peningkatan masyarakat yang mendapatkan jaminan kesehatan terutama untuk warga miskin dan peningkatan pengguna BPJS Peningkatan kualitas derajat kesehatan dengan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular
5. Berkembangnya pelayanan kesehatan yang berdaya saing
Pengembangan pelayanan Kesehatan yang kompetitif
Pengembangan standar pelayanan unit Kesehatan
1. Meningkatnya akses dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing
1. Pengembangan pelayanan pendidikan yang kompetitif
Pengembangan standar pelayanan unit pendidikan dan hasil lulusan siswa yang kompetitip
2. Meningkatnya kualitas tenaga pendidik yang profesional
2. Meningkatkan jangkauan akses layanan Pembangunan dan perbaikan sarana dan pendidikan yang adil, merata dan berkualitas prasarana pendidikan dan peningkatan pusat-pusat pembelajaran dan pelatihan Peningkatan kompetensi guru Peningkatan kompetensi guru berdasarkan pemetaan sekolah
111
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
3. Menyiapkan kualitas Sumber Daya Manusia yang berdaya saing sesuai dengan kompetensi daerah
3. Berkembangnya pelayanan dan aksesibilitas perpustakaan dan optimalisasi minat baca masyarakat 1. Berkembangnya aktifitas kepemudaan dan olahraga
meningkatkan jangkauan dan akses layanan perpustakaan
Meningkatkan minat baca masyarakat
1. peningkatkan sarana dan prasarana pemuda dan olah raga
Pengembangan sarana dan prasarana olah raga dan kewirausahaan pemuda; serta penanggulangan narkoba
2. Meningkatkan pemberdayaan pemuda dan olah raga
1. Meningkatkan peran serta pemuda, memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan keterampilan 2. Mengembangkan sistem penghargaan serta meningkatkan kesejahteraan atlet
2. Meningkatkan peran pemerintah dan lembaga LITBANG/universitas dalam dan luar daerah
3. Meningkatnya pelatihan kapasitas sumber daya manusia dan pemasaran hasil produksi pasca panen
peningkatan kerjasama penelitian dan pengembangan antara pemerintah dan lembaga LITBANG/Universitas serta pelaku usaha Peningkatan Layanan Kawasan Techno Park
Peningkatan regulasi kerjasama penelitian dan pengembangan
1. Peningkatan kapasitas tenan/pelaku usaha
1. Penetapan regulasi tenan/pelaku usaha
2. Peningkatan Pendampingan bisnis dan teknologi
Peningkatan Proses alih Bisnis dan Teknologi
Penyediaan fasilitas utama dan pendukung kawasan
112
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
4. Meningkatnya inovasi masyarakat
Peningkatan Ilmu Pengetahuan bidang inovasi
Penetapan kurikulum inovasi ke dalam pendidikan tingkat atas
5. Meningkatnya jumlah wirausaha muda baru berbasis IPTEK
1. Peningkatan daya tarik investasi
Pembangunan prosedur perizinan yang mudah
113
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Misi V : Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan TUJUAN 1. Meningkatkan daya saing sektor agrobisnis daerah
SASARAN 1. Peningkatan pemanfaatan sumber daya alam bagi pembangunan
STRATEGI Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam
ARAH KEBIJAKAN 1. Peningkatan produksi, produktifitas dan mutu hasil pertanian 2. Meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan perkebunan
2. Meningkatkan perekonomian daerah berbasis maritim
2. Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Mempertahankan fungsi hutan
3. Meningkatkan produksi,produktifitas dan mutu hasil peternakan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi peternakan 4. Meningkatkan nilai tambah produk peternakan 1. Pemulihan lahan kritis
3. Meningkatnya ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah
1. Membangun, mengembangkan dan memelihara infrastruktur wilayah 2. Pembangunan Kawasan Terpadu Mandiri (KTM) Optimalisasi pemanfaatan dan pengembangan sumber daya perikanan
Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur Pertanian Peningkatan Infrastruktur Kawasan Terpadu Mandiri 1. Meningkatkan produksi dan pengolahan hasil perikanan tangkap
1. Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan tangkap dan budidaya secara ramah lingkungan
114
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
3. Meningkatkan kinerja pasar tradisional, koperasi dan UMKM
2. Meningkatkan produksi dan pengolahan hasil perikanan budidaya 1. Mengembangkan kawasan kampung nelayan terpadu berbasis agromaritim
2. Meningkatnya pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis kewilayaan dan keunggulan lokal 3. Berkembangnya jenis dan objek wisata berorientasi ekowisata bahari 4. Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang wisata
Mengembangkan kawasan ekonomi terpadu
1. Meningkatnya kinerja UMKM
Pengembangan UMKM
2. Meningkatnya Koperasi aktif
Pengembangan koperasi aktif
3. Meningkatnya pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis keunggulan lokal 4. Meningkatnya fungsi pasar di Kabupaten Kaur
Mengembangkan kawasan ekonomi terpadu
5. Meningkatnya kesempatan kerja yang adil dan transparan, terutama bagi penurunan angka pengangguran di kalangan terdidik melalui
Meningkatnya kualitas dan produktivitas tenaga 1. Peningkatan kesempatan, Kualitas dan kerja Kompetensi Tenaga Kerja 2. Pembangunan Sarana dan Prasarana Pelatihan Kerja
Pengembangan Objek Wisata Baru Pengembangan sarana dan prasarana objek wisata
Meningkatkan daya saing dan sektor perdagangan
Peningkatan kualitas objek wisata unggulan dan seni budaya daerah Peningkatan pemasaran pariwisata dalam meningkatkan kunjungan wisata 1. Pengembangan kapasitas manajemen UMKM secara meyeluruh dan berkelanjutan 2. Meningkatkan perluasan pasar dan nilai produk perdagangan Revitalisasi koperasi secara merata dan berkelanjutan Mengembangkan industri berbasis sumber daya lokal Peningkatan dan Perluasan Pasar
115
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada pasar kerja.
4. Meningkatkan iklim investasi
6. Meningkatnya Perekonomian Perdesaan dan Kapasitas Aparatur Desa
Meningkatkan Kapasitas Pemerintah Desa dan pemberdayaan ekonomi di desa tertinggal
Meningkatnya investasi
1. Optimalisasi pengeloaan investasi 2. Optimalisasi kinerja pelayanan perijinan terpadu
1. Meningkatkan pemberdayaan ekonomi di desa tertinggal 2. Meningkatkan kapasitas aparat pemerintah desa Meningkatkan promosi investasi dan memperbanyak sumber dan jenis investasi Peningkatan kinerja pelayanan perijinan secara berkelanjutan
116
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Kebijakan umum bertujuan menggambarkan keterkaitan antar bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran, dan berfungsi sebagai acuan dalam menyusun program pembangunan daerah jangka menengah. Program yang disusun untuk mewujudkan sasaran strategis, dengan memakai sumberdaya, sesuai pula dengan ketentuan serta berdasar strategi maupun arah kebijakan yang telah ditetapkan. Untuk melaksanakan 75 (tujuh puluh lima) strategi dan 101 (seratus satu) arah kebijakan pembangunan daerah lima tahun ke depan, maka disusunlah sebanyak 149 (seratus empat puluh sembilan) program pembangunan daerah. Program pembangunan daerah tersebut mendukung 5 (lima) misi Bupati Kaur dengan rincian sebagai berikut : a) Misi I sebanyak 14 strategi dan 23 arah kebijakan ; b) Misi II sebanyak 16 strategi dan 15 arah kebijakan; c) Misi III sebanyak 12 strategi dan 17 arah kebijakan; d) Misi IV sebanyak 17 strategi dan 23 arah kebijakan; e) Misi V sebanyak 16 strategi dan 23 arah kebijakan; Arah kebijakan dan program pembangunan daerah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
117
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Tabel 7.1 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah No 1
MISI Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bertanggung jawab
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Meningkatnya kualitas tata administrasi dan keuangan daerah
Pencapaian Opini BPK WTP (Wajar Tanpa Pengecualian)
Pelaksanaan APBD yang semakin efektif dan efesien
Mengintensifkan upaya pencapaian nilai Laporan Kinerja(Lkj) yang semakin meningkat dari tahun ke tahun
Penyusunan LKj berbasis pada sinergitas antar dokumen perencanaan
Peningkatan komitmen Pemerintah Daerah atas akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah dan aset daerah untuk mewujudkan reformasi birokrasi
INDIKATOR SASARAN
KONDISI AWAL 2015
Opini atas laporan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Nilai laporan kinerja daerah (LKj)
Perangkat Daerah yang memperoleh nilai SAKIP Minimal B:
Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
2016
TARGET 2017
2018
2019
KONDISI AKHIR 2020
PROGRAM
BIDANG URUSAN
SUMBER DANA
PD PENANGGUNG JAWAB
Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Keuangan
APBD
Badan Keuangan Daerah, Bagian Umum (Setda)
Peningkatan akuntabilitas kinerja
Pemerintaha n dan Umum
APBD
Bagian Ortala Setda
Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Pemerintaha n dan Umum
APBD
Inspektorat Daerah, Bappeda dan Litbang
2021
WDP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
C
C
CC
CC
B
B
BB
BB
3
4
6
8
10
12
14
14
Peningkatan Akuntabilitas Kinerja
Pemerintaha n dan Umum
APBD
Inspektorat Daerah
75,46
76,29
77
78,5
79,6
80,35
82
82
Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan KDH
Pemerintaha n dan Umum
APBD
Inspektorat Daerah
118
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Meningkatnya akses terhadap informasi publik
Transparansi kinerja keuangan daerah dan capaian pembangunan sektoral
Pemanfaatan berbagai media sebagai sarana transparansi
Penerapan egovernment dalam pengelolaan pemerintahan
Jumlah aplikasi elektronik yang dikembangkan (aplikasi)
2
1
2
1
1
1
1
9
Transparansi alokasi belanja daerah dan kinerja pendapatan daerah
persentase transparansi alokasi belanja daerah
0
0
60-70
70-80
80-90
90-100
90-100
Transparansi capaian kinerja sektoral atau setiap urusan pemerintahan
Persentase keterisian data SIPD
10
15
70-90
90-100
90-100
90-100
90-100
Optimalisasi peran media dalam jaringan (online) sebagai sarana publikasi/trasnpar ansi Peningkatan efektivitas dan cakupan media cetak sebagai sarana
Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
Pemerintaha n dan Umum
APBD
Dinas Kominfo satistik dan persandian/ Seluruh PD
90-100
Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Pemerintaha n dan Umum
APBD
Bappeda dan Litbang
90-100
Pengembangan data/informasi/st atistik daerah
Statistik
APBD
Bappeda dan Litbang
Pengembangan data dan informasi
Komunikasi dan Informatika
APBD
Seluruh PD
Website milik pemerintah daerah yang memuat informasi pembangunan daerah
2 Website
4 Website
6 Website
14 Website
18 Website
21 Website
25 Website
25 Website
Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
Telematika
APBD
Dinas Komunikasi informatika satistik dan persandian
Persentase keterbukaan Informasi Produk Perencanaan dan Penganggaran
15
25
45
60
70
80
90
90
Kerjasama informasi dan media massa
Komunikasi dan Informatika
APBD
Perencanaan Pembanguna n
APBD
Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian, Bagian Humas Setda Bappeda dan Litbang
Pendampingan penyusunan perencanaan pembangunan di PD
119
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Meningkatnya konsistensi dokumen perencanaan dan penganggaran
Meningkatnya pengawasan internal terhadap kinerja birokrasi
Peningkatan fasilitas Desa
Pembangunan Balai Desa
Jumlah Balai Desa Yang di Bangun
Meningkatkan tata kelola perencanaan dan penganggaran
Penyusunan dokumen perencanaan dan pengangaran
Persentase kesesuaian jumlah program antara :
Meningkatkan kinerja pengawasan pemerintah daerah
Penguatan sistem pengendalian internal
101
101
10
10
10
10
10
151
RPJMD Dengan RKPD RKPD Dengan APBD
76
84
100
100
100
100
100
100
80
85
100
100
100
100
100
100
Jumlah kasus dan Temuan
211
200
200-175
175-150
150-125
125-100
100-75
100-75
Persentase kasus dan temuan yang terselesaikan
35
35-45
45-55
55-65
65-75
75-85
85-95
85-95
Tingkat/Level Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
1
1
1
2
3
3
3
3
Tingkat Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
1
1
1
2
3
3
3
3
Pembukaan akses informasi data perencanaan pembangunan kepada masyarakat
Komunikasi dan Informatika
Pembangunan infrastruktur perdesaan Perencanaan pembangunan daerah
Pemerintaha n dan Umum
Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
APBD
Dinas Komunikasi informatika statistik dan persandian
Bagian Pemerintahan
Perencanaan pembanguna n
APBD
Bappeda dan Litbang
Pembinaan dan pengawasan
APBD
Inspektorat Daerah
120
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Meningkatnya sinergi antar dokumen perencanaan
Peningkatan kepatuhan terhadap RTRW
Peningkatan responsifitas terhadap dinamika sosial
Rencana penataan ruang dan pemanfaatan ruang pada RPJMD,RKPD serta renstra dan renja PD berdasarkan zonasi dan pemanfaatan yang telah diatur dalam RTRW
Persentase perizinan yang melanggar RTRW/RDTR
n/a
n/a
30%
23%
13%
7%
3%
3%
Pemanfaatan ruang
pekerjaan umum dan penataan ruang
APBD
Dinas PU dan Penataan Ruang
Peningkatan pengawasan dan pengendalian terhadap pemanfaatan ruang Perencanaan pembangunan yang memperhatikan perkembangan serta dinamika lingkungan regional maupun internasional
Persentase ketaan terhadap tata ruang
n/a
50%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Pengendalian pemanfaatan ruang
pekerjaan umum dan penataan ruang
APBD
Bappeda dan Litbang
Jumlah Masterplan/Renca na Aksi yang disusun
n/a
50%
50%
60%
70%
70%
80%
80
Perencanaan wilayah strategis dan cepat tumbuh
Perencanaan Pembanguna n
APBD
Bappeda dan Litbang
jumlah MOU yang disepakati
1
1
1
2
2
2
2
2
Pemerintaha n umum
APBD
Bagian ekonomi setda
Batas depenitip Kabupaten
4
4
2
0
0
0
0
6
Peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah Pengembangan wilayah perbatasan
Perencanaan Pembanguna n
APBD
Bagian Pemerintahan Setda, Kecamatan
Batas depenitip Kecamatan
4
4
8
10
12
14
15
15
Batas depenitip desa
30
30
50
90
130
170
190
190
Penataan wilayah perbatasan
121
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Meningkatnya kapasitas aparatur pemerintah daerah
Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur
Mengintensifkan pembinaan dan pengembangan aparatur
Pelaksanan diklat struktural bagi pemangku jabatan baru
Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti diklatpim - Eselon II
29,63%
37,03%
- Eselon III
60,29%
69,11%
- Eselon IV
23%
n/a
Mengintensifkan pelaksanaan diklat fungsional dan pendalaman materi
Cakupan pejabat fungsional yang telah mengikuti diklat fungsional
Pelaksanaan Pendidikan Formal Aparatur
Jumlah Aparatur melaksanakan Pendidikan Formal Jenjang:
Pengisian jabatan berdasarkan instrumen analisis jabatan dan latar belakang pendidikan
37,0344,44% 69,1176,47%
44,4459,25% 76,4783,82%
59,2574,07% 83,8290,44%
74,0788,89% 90,4495,58%
88,89100% 95,58100%
100%
23,30%
23,3041,60%
41,6063,30%
63,3081,60
81,6090%
90100%
100%
30
35
40
45
47
50
50
Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kepegawaian
APBD/ APBN
Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan SDM , PD lainnya
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kepegawaian
APBD
Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan SDM
Pembinaan dan pengembangan aparatur
Kepegawaian
APBD
Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan SDM
100%
- S3
0
0
1
1
1
1
1
5
- S2
1
6
4
4
4
4
4
20
- S1
0
0
2
2
2
2
2
10
Persentase jabatan yang terisi berdasarkan analisis jabatan dan pendidikan
Eselon II
84%
90%
94%
96%
98%
99%
100%
100%
Eselon III
88%
100%
100%
100%
100%
88%
95%100% 100%
100%
Eselon IV
88%95% 88%95%
100%
100%
100%
100%
100%
122
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Persentase Perangkat Daerah yang memiliki jumlah ASN sesuai dengan kebutuhan (%)
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
Peningkatan pelayanan administrasi kependudukan
Peningkatan pelayanan publik dalam rangka penguatan reformasi birokrasi
73,23%
74,42%
74,76%
75,16%
75,16%
76,16%
Persentase penduduk yang memiliki KTP
78
78
80
82
84
86
89
100
Peningkatan akses pelayanan KK
Persentase penduduk yang memiliki KK Persentase penduduk yang memiliki akta kelahiran
13,05
13,05
23,05
34,05
44,05
55,05
65,05
76,05
57,71
57,71
67,71
77,71
87,79
95,71
100
100
Peningkatan standar pelayanan publik
Indeks kepuasan masyarakat (IKM) Kabupaten Kaur pada perizinan pelayanan terpadu satu pintu
82,95
83
84
85
86
87
88
Kepegawaian
APBD
Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan SDM
Peningkatan disiplin aparatur
Kepegawaian
APBD
Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan SDM
Penataan Administrasi kependudukan
Kependuduk an
APBD
Dinas Dukcapil
penanaman modal
APBD
Dinas Penanaman Modal dan PTSP
76,16%
Peningkatan akses pelayanan KTP
Peningkatan akses pelayanan akta kelahiran
Meningkatnya tingkat Kepuasan Publik dalam Pelayanan Publik
23,24%
Pembinaan dan pengembangan aparatur
88
Perbaikan sistem administrasi kearsipan Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat
123
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
2
Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayahwilayah pedesaan secara seimbang,selaras dan serasi
Meningkatnya kualitas jalan dan jembatan
Peningkatan akses dan kualitas transportasi dalam daerah
peningkatan akses dan kualitas jalan dan jembatan untuk memperlancar akses desa, kecamatan, kabupaten
Presentase Jembatan kabupaten (baik/Sedang)
Presentase Jalan kabupaten(baik/S edang)
25
30
35
45
35-45
55
45-55
60
55-65
65
65-75
70
75-85
75
75-85
75
Pembangunan Jalan dan Jembatan
pekerjaan umum dan penataan ruang
APBD
Dinas PU dan Penataan Ruang
Rehabilitasi/peme liharaan jalan dan jembatan
pekerjaan umum dan penataan ruang pekerjaan umum dan penataan ruang pekerjaan umum dan penataan ruang pekerjaan umum dan penataan ruang
APBD
Dinas PU dan Penataan Ruang
APBD
Dinas PU dan Penataan Ruang
APBD
Dinas PU dan Penataan Ruang
APBD
Dinas PU dan Penataan Ruang
Pembangunan Jalan dan Jembatan
pekerjaan umum dan penataan ruang
APBD
Dinas PU dan Penataan Ruang
Rehabilitasi/peme liharaan jalan dan jembatan
pekerjaan umum dan penataan ruang pekerjaan umum dan penataan ruang
APBD
Dinas PU dan Penataan Ruang
APBD
Dinas PU dan Penataan Ruang
Perhubungan
APBD
Dinas Perhubungan
Pembangunan Jalan dan Jembatan Rehabilitasi/peme liharaan jalan dan jembatan
Panjang jalan yang di hotmix pada Ruas Jalan Kabupaten (Km) Peningkatan infrastruktur perkotaan
Meningkatnya pelayanan terminal angkutan darat
Peningkatan Jalan Kota
Peningkatan sarana dan prasarana pemerintah
peningkatan ifrastruktur pemerintah daerah
Pembangunan terminal angkutan darat
Pembangunan terminal tipe B
persentase tahapan pembangunan kawasan perkotaan
Persentase peningkatan sarana dan prasarana pemerintah persentase tahapan pembangunan terminal tipe B
292,98
292,98
10
10
10
10
10
342,98
30
45
65
80
95
100
100
100
0
0
25-35
35-45
45-55
55-65
65-75
65-75
n/a
n/a
0
25
50
75
100
100
Rehabilitasi jalan dan jembatan
pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana prasaran pemerintah Pengembangan sarana prasarana perhubungan
124
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Meningkatnya jaringan jalan antara Kecamatan ke Ibu Kota kabupaten
Peningkatan kuantitas dan kualitas jalan kecamatan ke ibu kota kabupaten
Pembangunan jalan
Jumlah Ruas Jalan Baru yang dibangun
0
0
1
2
2
2
2
9
Pembangunan Jalan Kabupaten
pekerjaan umum dan penataan ruang
APBD
Dinas PU dan Penataan Ruang
Meningkatnya kualitas pelabuhan
Membangun, mengembangkan dan memelihara infrastruktur strategis Pelabuhan
Peningkatan kapasitas pelabuhan linau
Persentase tahapan pengembangan pelabuhan Linau
25
40
55
65
75
85
100
100
Pengelolaan dan penyelenggaraan transportasi laut
Perhubungan
APBN
Dinas Perhubungan
Meningkatnya fasilitas pembangkit listrik
meningkatkan kapasitas daya energi listrik
Peningkatan cakupan dan akses masyarakat terhadap ketenagalistrikan
Rasio Elektrifikasi
1,01%
98,99%
99%
99,50%
99,75
100%
100%
100%
Pembinaan dan Pengembangan Ketenagalistrikan
Perumahan dan kawasan permukiman
APBD
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Meningkatnya jaringan kelistrikan
Pembangunan jaringan Kelistrikan PLN
Membangun, mengembangkan dan memelihara infrastruktur Kelistrikan
Jumlah desa yang belum teraliri listrik
4
4
2
0
0
0
0
0
Pembinaan dan Pengembangan Ketenagalistrikan
Perumahan dan kawasan permukiman
APBD
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Meningkatnya jangkauan jaringan komunikasi
Pengembangan dan peningkatan jaringan komunikasi yang ada
Penguatan wilayah yang belum bisa mengakses jaringan komunikasi seluler.
persentase desa yang terakses jaringan komunikasi
70%
70%
75%
80%
100%
100%
100%
100%
Pengembangan jaringan komunikasi
Komunikasi dan Informatika
APBD
Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian
Meningkatnya jangkauan jaringan internet
Peningkatan Akses Internet di Pusat- Pusat Kegiatan Kecamatan
Kecamatan (DesaDesa) yang belum bisa mengakses Internet khususnya Kecamatan Muara Sahung, Padang Guci Hilir dan Kecamatan Lungkang Kule
persentase desa yang terakses jaringan internet
70%
70%
75%
80%
85%
90%
95%
95%
Pengembangan jaringan internet
Komunikasi dan Informatika
APBD
Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian
125
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Meningkatnya infrastruktur penyaluran air bersih
Peningkatan ketersediaan sumber air bersih, akses dan kualitas perpipaan
Peningkatan akses penduduk terhadap sanitasi dan air bersih
Persentase drainase kawasan perkotaan
35%
35%
60-70%
70-80%
80-90%
90100%
90100%
90-100%
Lingkungan Sehat Perumahan
persentase rumah tangga terlayani pengelolaan air limbah bersanitasi
25%
35%
55%
65%
85%
90100%
90100%
90-100%
Persentase rumah tangga terlayani pengelolaan persampahan
25%
35%
55%
65%
85%
90100%
90100%
persentase aliran sungai yang dinormalisasi
25%
35%
60%
85%
90%
90100%
0,25%
0,25%
0,17%
0,80%
0,05%
persentase lingkungan permukiman kumuh
Meningkatnya infrastruktur pengolahan air bersih
pekerjaan umum dan penataan ruang
APBD
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang/ Dinkes
Pengembangan Kinerja Pengelolaan air Minum dan Air Limbah
Perumahan dan kawasan permukiman
APBN / APBD
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang/ Dinkes
90-100%
Lingkungan Sehat Perumahan
Perumahan dan kawasan permukiman
APBN / APBD
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
90100%
90-100%
Pengendalian banjir
pekerjaan umum dan penataan ruang
APBN / APBD
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
0
0
0
Pengembangan Wilayah Strategis Cepat Tumbuh
Perumahan dan kawasan permukiman
APBN / APBD
Dinas PU dan Penataan Ruang/ Dinkes
Peningkatan dan pemerataan jumlah rumah tangga pengguna layanan air bersih
Distribusi air minum yang merata
Persentase rumah tangga pengguna layanan air bersih
25%
25%
60-70%
70-80%
80-90%
90100%
90100%
90-100%
Penyediaan dan Pengolahan Air Minum/Air Bersih/Air Baku
Perumahan dan kawasan permukiman
APBN / APBD
Dinas PU dan Penataan Ruang/ Dinkes
Peningkatan jumlah desa yang sudah menikmati fasilitas air bersih
Pemerataan dan Prioritas wilayah yang belum terlayani kebutuhan Air Bersih
Persentase wilayah yang terlayani air bersih
25%
25%
50-60%
60-70%
70-80%
80-90%
80-90%
90%
Penyediaan dan Pengolahan Air Minum/Air Bersih/Air Baku
Perumahan dan kawasan permukiman
APBN / APBD
Dinas Pekerajaan Umum dan Penataan Ruang/ Dinkes
126
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Meningkatnya tata kelola keirigasian
Membangun dan Peningkatan infrastruktur irigasi
Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur irigasi
Luas Jaringan irigasi usaha tani yang dibangun (Ha)
3
Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, agamis dan beradab
Meningkatnya akses perempuan untuk berpartisipasi dalam berbagai proses pembangunan
Dinas Pertanian
Peningkatan Produksi Pertanian/Perkeb unan Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya
Pertanian
APBD
Dinas Pertanian
Pertanian
APBD
Dinas Pertanian
100%
Peningkatan Sarana prasarana pemukiman
Permukiman
APBD
Dinas Perumahahan dan Kawasan Permukiman
400 pengajia n
400 pengajian
Peningkatan, pemahaman, penghayatan, pengamalan dan pengembangan nilai-nilai agama
Pemerintaha n dan Umum
APBD
Bagian Kesra SETDA
106 JCH
106 JCH
698 JCH
Pemerintaha n dan Umum
APBD
Bagian Kesra SETDA
93,66
95,66
96,66
96,66
Pemberdaya an Perempuan dan perlindungan anak
APBD
Dinas Pengendalian Penduduk KB PP dan PA
64,2965,69
65,6966,29
66,2967,99
66,2967,99
500
500
500
500
2.500
1.612
1.451
100
100
100
100
100
500
Prosentase jaringan irigasi wewenang Kabupaten dalam kondisi baik/sedang (%)
25
25
60-70
70-80
80-90
90-100
90-100
90-100
60%
60%
75%
85%
100%
100%
100%
260 pengajia n
260 pengajia n
290 pengajia n
330 pengajia n
350 pengajia n
373 pengajia n
Jumlah Calon Jemaah Haji
84 JCH
84 JCH
106 JCH
106 JCH
106 JCH
Indeks pembangunan gender (IPG)
85,66
87,66
89,66
91,66
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
61,69
61,69 62,29
62,29 63,69
63,6964,29
Peningkatan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana permukiman
Persentase pemukiman yang layak dan berwawasan lingkungan serta antisipasi bencana
Memperbanyak pembangunan bidang keagamaan
Peningkatan aktifitas dan fasilitas keagamaan
Jumlah kajian keagamaan yang diadakan
Peningkatan Pengarustaman Gender dalam pembangunan
APBD
500
Peningkatan kualitas lingkungan permukiman
Meningkatnya peran dan akses perempuan dalam pembangunan
Pertanian
2.600
Luas Jaringan Irigasi Baru yang dibangun (Ha)
Meningkatnya kawasan pemukiman rakyat yang berwawasan lingkungan dan antisipasi bencana Meningkatnya fasilitasi aktifitas keagamaan masyarakat
Peningkatan Produksi Pertanian/Perkeb unan
1.400
Peningkatan peran serta da kesetaraan gender dalam pembangunan
127
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Melindungi perempuan dan anak dari tindak kekerasan
Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan pengendalian penduduk, KB dan kesehatan reproduksi remaja
Menurunkan angka kelahiran penduduk dan pemahaman kesehatan reproduksi bagi remaja
Meningkatnya keterlibatan perempuan dalam proses politik dan jabatan publik dengan tidak menghilangkan kodratnya sebagai perempuan
Prosentase perempuan yang duduk di jabatan Publik
23,72
24
24,5
25
25,2
25,5
30
30
Peningkatan layanan perlindungan kepada perempuan dan anak korban tindak kekerasan
Persentase kasus kekerasan perempuan dan anak yang diselesaikan
83%
83-85%
85-87%
87-89%
89-91%
91-93%
95%
100%
Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
12
10
8
6
5
4
3
3
Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak
Jumlah anak bermasalah yang dilayani dan dilindungi (orang)
17
15
13
10
9
7
5
5
Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak
Rasio Akseptor KB
7,93
8,25
9,25
10,25
11,25
12,25
13,25
13,25
Peningkatan akses dan pelayanan KB yang merata dan berkualitas
Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
Pemberdaya an Perempuan dan perlindungan anak
APBD
Dinas Pengendalian Penduduk KB PP dan PA
Dinas Pengendalian Penduduk KB PP dan PA
Keluarga Berencana
Pemberdaya an Perempuan dan perlindungan anak Pemberdaya an Perempuan dan perlindungan anak Pemberdaya an Perempuan dan perlindungan anak
APBD
Dinas Pengendalian Penduduk KB PP dan PA
APBD
Dinas Pengendalian Penduduk KB PP dan PA
APBD
Dinas Pengendalian Penduduk KB PP dan PA
128
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Peningkatan intensitas layanan kesehatan reproduksi remaja bagi remaja guna mencegah kelahiran di usia remaja
Meningkatnya akses permuda terhadap proses dan hasil pembangunan
Meningkatkan peran, potensi, prestasi pemuda dan olah raga
Persentase remaja perempuan 15-19 tahun yang melahirkan
Peningkatan sistem pengkaderan pemuda berprestasi yang berkelanjutan
Jumlah kelompok usaha pemuda produktif yang dibina dan dikembangkan (kelompok)
Peningkatan kompetisi dan prestasi di bidang olah raga sacara sistematis dan berkelanjutan
Peringkat Prestasi POPDA
3,8
5
3,5
10
4
3,2
15
3
16
4-3
2,7
20
2,5
22
3-2
2,2
22
2,2
Promosi KIA melalui Kelompok Kegiatan di Masyarakat
Pemberdaya an Perempuan dan perlindungan anak
APBD
Dinas Pengendalian Penduduk KB PP dan PA
Pengembangan bahan informasi ttg pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh kembang anak
Pemberdaya an Perempuan dan perlindungan anak
APBD
Dinas Pengendalian Penduduk KB PP dan PA
Pengembangan Model Operasional BKBPosyandu-PADU
Pemberdaya an Perempuan dan perlindungan anak
APBD
Dinas Pengendalian Penduduk KB PP dan PA
22
Peningkatan upaya kecakapan hidup pemuda
Pemuda dan olah raga
APBD
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
2-1
Pembinaan Olahraga Prestasi/ Program Pemberdayaan dan Pemasyarakatan Olahraga
Pemuda dan olah raga
APBD
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
129
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Peningkatan profesionalisme dan etika pembina, penyelengga, pengelola dan pelaksana kegiatan keolahragaan
Jumlah Wasit
10
10
15
17
17
13
13
85
Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga
Pemuda dan olah raga
Jumlah Juri
15
15
30
45
60
60
60
60
Jumlah Pelatih
8
8
18
28
28
28
28
28
0,57
0,58
0,6
0,63
0,65
0,7
0,73
200
180
150
130
100
APBD
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
0,73
Pengembangan wawasan kebangsaan
Ketentraman , ketertiban, umum dan perlindungan masyarakat
APBD
Kesbangpol
75
75
Peningkatan, ketertiban dan keamanan Masyarakat
Ketentraman , ketertiban, umum dan perlindungan masyarakat
APBD
Satpol PP dan Damkar
Meningkatnya kerukunan antar masyarakat
Meningkatkan Pemahaman Demokrasi dalam masyarakat
Menciptakan kondisi yang kondusif dalam kehidupan beragama di masyarakat
Rasio Stabilitas Kesatuan Bangsa
Meningkatnya keamanan dan ketertiban masyarakat
Pengarusutamaan keamanan berbasis masyarakat
Pengembangan kolompokkelompok keamanan lingkungan di level komunitas
Angka kriminalitas
Meningkatnya penyelenggaraan penanggulangan bencana
Membangun sistem tanggap darurat terpadu
Penguatan Regulasi pencegahan dan penanggulangan bencana
responsilbilitas pencegahan dan penanggulangan bencana
60%
60%
65%
70%
75%
80%
90%
90%
Penanggulangan Korban Bencana
Damkar dan penyelamata n
APBD
BPBD, Dinas Sosial
Meningkatkan kesigapan, pengendalian dan pemulihan akibat bencana
Meningkatkan peran serta dunia usaha, swasta dan masyarakat dalam pra, saat dan pasca bencana
Jumlah desa tanggug bencana di daerah zona merah (berisiko tinggi)
0
2
4
6
8
10
12
12
Pengurangan resiko bencana
Damkar dan penyelamata n
APBD
BPBD
Persentase sekolah aman bencana (%)
10
10-28
28-40
40-55
55-70
70-85
85-100
85-100
Pengurangan resiko bencana
Damkar dan penyelamata n
APBD
BPBD, Dinas Sosial
130
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Meningkatnya perlindungan sosial bagi masyarakat
Pencegahan, Pengurangan dan Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)
Meningkatkan kualitas pelayanan sosial masyarakat dan penyandang kesejahteraan sosial
Jumlah Kepala keluarga miskin yang diberdayakan (KK)
Jumlah penyandang masalah Kesejahteraan sosial yang dibina, direhab dan dilayani (Orang) Jumlah partisipasi masyarakat dalam potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS) (Orang/lembaga)
4
Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing
Meningkatnya kualitas pelayanan, sarana dan prasarana kesehatan
Meningkatkan berbagai pusat pelayanan kesehatan hingga unit terkecil
Peningkatan sarana dan prasarana dari Rumah Sakit, Puskesmas, hingga Puskesmas Pembantu
Jumlah puskesmas yang ditingkatkan statusnya menjadi puskesmas rawat inap
48
381
73
150
80
100
425
450
500
500
500
2.804
200
250
300
350
400
1.723
100
100
100
100
100 680
4
5
1
1
0
0
0
7
Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
sosial
APBD
Dinas Nakertrans
Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
sosial
APBD
Dinas Nakertrans
Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
sosial
APBD
Dinas Nakertrans
kesehatan
APBD
Dinas Kesehatan
Kepegawaian
APBD
Dinas Kesehatan/ Badan Kepegawaian Daerah dan SDM
pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puske smas pembantu dan jaringannya Program Pengembangan SDM Kesehatan
131
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Jumlah Desa yang belum memiliki Sarana Kesehatan
Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan
Meningkatkan akses dan kualitas kesehatan masyarakat
Meningkatkan kesediaan dan Mutu SDM Kesehatan
72
72
Persentase tahapan peningkatan kelas rumah sakit Umum Daerah Kaur dari C ke B
0
10
Jumlah Dokter spesialis
7
7
Jumlah tenaga medis
385
401
72-62
62-52
20
25
9
450
11
500
52-42
42-32
32-12
32-12
pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puske smas pembantu dan jaringannya
kesehatan
APBD
Dinas Kesehatan
pembangunan infrastruktur perdesaaan pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
Bina Marga
APBD
Dinas PU dan Penataan Ruang
energi dan pertambanga n
APBD
Disnakertrans
Pembanguna n sarana dan prasarana RS
APBD
RSUD Kaur
40
50
60
75
pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
13
15
17
17
Pengembangan SDM Kesehatan
Kesehatan
APBD
RSUD Kaur
Pengembangan dan pembinaan aparatur
Kepegawaian
APBD
Badan Kepegawaian Daerah dan SDM
Pengembangan SDM Kesehatan
Kesehatan
550
600
650
650
Dinas Kesehatan
132
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Meningkatnya cakupan jaminan kesehatan masyarakat
Memastikan masyarakat mendapat jaminan kesehatan
Peningkatan masyarakat yang mendapatkan jaminan kesehatan terutama untuk warga miskin dan peningkatan pengguna BPJS
Jumlah penduduk miskin yang menjadi peserta BPJS
Meningkatnya pengendalian penyakit dan kematian
meningkatkan akses dan kualitas kesehatan masyarakat diseluruh wilayah termasuk daerah terpencil/terisolir
Peningkatan kualitas derajat kesehatan dengan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular
Berkembangnya pelayanan kesehatan yang berdaya saing
Pengembangan pelayanan Kesehatan yang kompetitif
Pengembangan standar pelayanan unit Kesehatan
61247
61247
67371
74108
81518
89669
98635
98635
AKB/1.000 Kelahiran
8
8
8-7
7-5
5-4
4-3
3-2
Angka Kematian Ibu/100.000
22
17
13
10
7
5
Persentase balita gizi buruk/gizi kurang
0,09
0
0
0
0
Angka Kejadian Malaria (API) per 1.000 penduduk
1,65
1,65
1,43
1,22
jumlah kasus DBD kurang dari 49/100.000 penduduk
80,00
80,00
60
55
Jumlah Puskesmas yang terakreditasi
0
4
8
13
Peningkatan jaminan kesehatan masyarakat miskin
Kesehatan
2-1
Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
Kesehatan
3
3
Kesehatan
0
0
0
Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Peningkatan Kesehatan Anak dan Balita
Kesehatan
APBD
Dinas Kesehatan
0,97
0,76
0,64
0,55
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Kesehatan
APBD
Dinas Kesehatan
49
43
37
37
Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puske smas pembantu dan jaringannya
Kesehatan Dasar
APBD
Dinas Kesehatan
16
16
16
16
APBD
APBD
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
133
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Meningkatnya akses dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing
Pengembangan pelayanan pendidikan yang kompetitif
Meningkatkan jangkauan akses layanan pendidikan yang adil, merata dan berkualitas
Pengembangan standar pelayanan unit pendidikan dan hasil lulusan siswa yang kompetitip
Pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan pusat-pusat pembelajaran dan pelatihan
Persentase SD yang terakreditasi
82,09
82,09
82,10- 85
85,0188,00
88,0191,00
91,0194
94,0197
97
Program wajar dikdas
Pendidikan
APBD
Dinas Pendidikan
Persentase SLTP yang terakreditasi
51,22
51,22
51,2356,00
56-61
61-66
66-71
71-74
71-74
Wajar dikdas
Pendidikan
APBD
Dinas Pendidikan
Angka partisipasti murni (APM) (%) PAUD
24,11%
24,11%
24,11-34
34-44
44-54
54-64
64-74
64-74
Program Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan
APBD
Dinas Pendidikan
Program pembangunan infrastruktur perdesaaan
pekerjaan umum dan penataan ruang
APBD
Dinas PU dan Penataan Ruang
Energi dan Sumber Daya Mineral
APBD
Dinas Nakertrans
Pendidikan
APBD
Dinas Pendidikan
Kepegawaian
APBD
Badan Kepegawaian Daerah dan SDM
Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Angka partisipasti murni (APM) SD (%) Jumlah Desa Tertinggal yang belum memiliki SD
98,62
98,62
98,63 98,83
98,84 99,04
99,05 99,25
99,26 99,46
99,47 100
100
Program wajar dikdas
42
42
38
34
30
26
20
20
Program pembangunan infrastruktur perdesaaan
Pendidikan
APBD
APBD
Dinas Pendidikan
Dinas PU dan Penataan Ruang
134
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Angka partisipasti murni (APM) SLTP (%) Jumlah Kecamatan yang belum memiliki minimal 2 SLTP
Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi siswa
Meningkatnya kualitas tenaga pendidik yang profesional
Berkembangnya pelayanan dan aksesibilitas perpustakaan dan
Peningkatan kompetensi guru
meningkatkan jangkauan dan akses layanan perpustakaan
Peningkatan kompetensi guru berdasarkan pemetaan sekolah
Meningkatkan minat baca masyarakat
83,97
83,97
83,9885,98
85,9987,99
88,0091,00
91,0197,00
97,01100
100
6
6
5
4
3
2
1
1
Angka Buta Aksara
2,20
1,76
1,76-1,32
1,320,88
0,88-0,44
Jumlah siswa berprestasi penerima beasiswa dalam negeri
15 Orang
15 Orang
22 Orang
22 Orang
17 Orang
12 Orang
7 Orang
7 Orang
Jumlah siswa berprestasi penerima beasiswa luar negeri Persentase guru SD yang bersertifikasi
10 Orang
10 Orang
15 Orang
17 Orang
22 Orang
15 Orang
15 Orang
15 Orang
63,94%
63,94%
63,9566,00
66,0168,00
68,0170,00
70,0172,00
72,0174,00
74
48,6%
48,6%
48,6150,00
50,0152,00
52,0154,00
54,0156,00
56,0158,00
58
430-480
480-530
Persentase Guru SLTP yang bersertifikasi Jumlah pengunjung perpustakaan (orang/bulan)
258
258
280-330
330-380
380-430
0,440,22
0,22-0
0,22-0
530-600
Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
Energi dan Sumber Daya Mineral
APBD
Dinas Nakertrans
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Program wajar dikdas
Kepegawaian
APBD
Badan Kepegawaian Daerah dan SDM
Program pendidikan non formal Peningkatan Sumber Daya Manusia
Pendidikan
Pendidikan
APBD
Dinas Pendidikan
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan
APBD
Dinas Pendidikan
Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
Perpustakaa n
APBD
Dinas Perpustakaan
APBD
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
135
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
optimalisasi minat baca masyarakat
Berkembangnya aktifitas kepemudaan dan olahraga
Meningkatkan peran pemerintah dan lembaga LITBANG/universit as dalam dan luar daerah
Persentase perpustakaan SD, SLTP yang dibina
0
0
0
25
55
75
100
100
peningkatkan sarana dan prasarana pemuda dan olah raga
Pengembangan sarana dan prasarana olah raga dan kewirausahaan pemuda; serta penanggulangan narkoba
Jumlah sarana dan prasarana olahraga
13
13
2
3
3
3
3
27
Peningkatan peran serta kepemudaan
Pemuda dan olah raga
APBD
Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga
Meningkatkan pemberdayaan pemuda dan olah raga
Meningkatkan peran serta pemuda, memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan keterampilan
Persentase pemuda peserta pelatihan kewirausahaan yang menjadi wirausahawan mandiri
30
30
40
50
55
75
80
80
Peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda
Pemuda dan olah raga
APBD
Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga
peningkatan kerjasama penelitian dan pengembangan antara pemerintah dan lembaga LITBANG/Universi tas serta pelaku usaha
Peningkatan regulasi kerjasama penelitian dan pengembangan
Jumlah regulasi kerjasama Bidang Inovasi dan teknologi yang ditetapkan
2
2
3
4
5
6
7
7
Penguatan kesepahaman dan komitmen
Litbang
APBD
Bappeda dan Litbang
Peningkatan Layanan Kawasan Techno Park
Penyediaan fasilitas utama dan pendukung kawasan
Nilai (interval) Kepuasan Layanan Kawasan Techno Park
n/a
50-60 Belum Baik
61-70 Cukup Baik
71-80 Baik
81-90 Sangat Baik
91-100 Memua skan
91-100 Memua skan
91-100 Memuaska n
Program Peningkatan Layanan Kawasan Tehno Park
APBN / APBD
Bappeda dan Litbang
136
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
5
Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan
Peningkatan pemanfaatan sumber daya alam bagi pembangunan
Peningkatan Pendampingan bisnis dan teknologi
Peningkatan Proses alih Bisnis dan Teknologi
Persentase efektivitas proses pra inkubasi, inkubasi dan pasca inkubasi
n/a
n/a
60%
80%
90%
100%
100%
100%
Program Peningkatan Inkubasi Bisnis dan Teknologi
Optimalisasi transfer bisnis dan teknologi
APBN / APBD
Bappeda dan Litbang
Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam
Peningkatan produksi, produktifitas dan mutu hasil pertanian
Cetak sawah baru (ha)
0
0
0
0
0
50,0
50,0
100,0
peningkatan produksi pertanian/perkeb unan
Pertanian/pe rkebunan
APBD
Dinas Pertanian
Peningkatan produksi pertanian / perkebunan
Pertanian/pe rkebunan
APBD
Dinas Pertanian
Peningkatan produksi pertanian / perkebunan
Pertanian/pe rkebunan
APBD
Dinas Ketahanan Pangan
Produksi Tanaman Pangan dan hortikultura ( ton) : a. padi
27.000
27.500
2750028000
2800028500
2850029000
2900029500
2950030000
2950030000
b. Jagung
2.250
2.250
22502500
25002750
27503000
30003500
35004000
3500-4000
c. Kedelai
350
500
500-650
650-800
800-950
9501100
11001250
1100-1250
63,64
67,03
67,03-70
70-73
73-76
79-82
79-82
0
0
0,2-0,4
0,4-0,6
0,6-0,8
76-79 0,8-1,0
1,0-1,4
1,0-1,4
10
20
30
40
45
50
1
1
1
1
1
5
d. Sayuran - Cabe Merah - Bawang Merah e. Buah-buahan - Sawo Jumlah Desa Mandiri Benih yang dibangun
2
0
137
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Jumlah Desa Mandiri Pangan yang dibangun
2
1
1
2
2
3
11
Produksi Perkebunan unggulan (ton) a. Kelapa Sawit 8.296
9.296
929610296
1029611296
1129612296
b.Karet
7.529
7.629
76297729
77297829
78297929
c. Kopi
8200
8996
89969792
979210588
1058811384
d. Singkong/mocaf
1229613296
1329614296
1329614296
79298029
80298629
8029-8629
1138412180
1218012976
1,5-2
2-2,5
2,5-3,5
3,5-4
3,5-4
21162452
24522738
27383024
30243310
33103596
3310-3596
- Jumlah Bibit Kopyor yang diadakan
500
500
500
500
500
2.500
- Pandan wangi yang diadakan
250
250
250
250
250
1.250
f. Pala
1-2
2-2,5
2,5-3,0
3,0-3,5
3,5-4
3,5-4
12091709
17092209
22092709
27093209
32093709
3209-3709
h. Jumlah Bibit Melinjo yang diadakan
1500
1500
1500
1500
1500
1500
i. Jumlah Bibit Aren yang diadakan
200
200
200
200
200
200
g. Cengkeh
1880
1178
2166
1209
Pertanian/pe rkebunan
APBD
Dinas Ketahanan Pangan
Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian dan perkebunan
Pertanian/pe rkebunan
APBD
Dinas pertanian
1218012976
1-1,5
e. Kelapa Dalam
Peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat
138
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyuluh
Rasio Penyuluh terhadap Poktan
1:12
1:12
1:10
1:08
1:06
1:04
1:02
1:02
Peningkatan Kesejahteraan Petani
Pertanian
APBD
Dinas Pertanian
Jumlah petani yang ditingkatkan kemampuan dalam pengembangan usaha agribisnis (orang)
0
10
20
30
30
30
30
150
Peningkatan Kesejahteraan Petani
Pertanian
APBD
Dinas Pertanian
Meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan perkebunan
Jumlah jenis komoditas industri berbasis pertanian/perkeb unan/peternakan/ perikanan yang dikembangkan
0
0
0
1
1
0
1
3
Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian dan perkebunan
Peternakan
APBD
Dinas pertanian
Meningkatkan produksi,produktif itas dan mutu hasil peternakan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi peternakan
Produksi daging ternak (ton)
Program peningkatan produksi hasil peternakan
Peternakan
APBD
Dinas pertanian
a. Sapi
488
620
620-820
8201020
10201220
12201420
14201620
1420-1620
86
112
112-200
200-300
300-400
400-500
500-600
500-600
200
219
219-319
319-419
419-519
519-619
619-719
619-719
Program pemenuhan Pangan Asal ternak dan agribisnis peternakan rakyat
Petenakan
APBD
Dinas pertanian
7,5-8
8-8,5
8-8,5
Peningkatan produksi hasil peternakan
Petenakan
APBD
Dinas pertanian
b. Kambing / Domba c. Unggas
Produksi telur (ton)
5,8
6
6-6,5
6,5-7
7-7,5
139
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Rehabilitasi Sumber Daya Alam Mencegah dan mengendalikan kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup
Meningkatnya ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah
Meningkatkan nilai tambah produk peternakan
Jumlah Sentra Peternakan Rakyat (SPR) Kelompok
Mempertahankan fungsi hutan
Pemulihan lahan kritis
Menurunkan beban pencemaran lingkungan
Peningkatan pengendalian pencemaran lingkungan air dan udara dengan meningkatkan daya dukung penahanan laju kerusakan lingkungan
Membangun, mengembangkan dan memelihara infrastruktur wilayah
Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur Pertanian
0
0
1
2
4
7
11
11
Penurunan persentase lahan kritis Indeks pengendalian pencemaran Air
27,18
25,18
23,18
20,18
18,18
16,18
14,18
14,18
Rehabilitasi hutan dan lahan
65
65
68
70
70
70
70
70
Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Indeks pengendalian pencemaran Udara panjang jalan usaha tani yang di bangun (M)
75
75
75
75
75
75
75
75
3000
4000
9000
42000
5.000
6.000
7.000
8.000
panjang jalan usaha tani yang direhabilitasi (M)
2.000
500
1.000
1.250
1.750
-
6.500
Peningkatan produksi hasil peternakan
Petenakan
APBD
Dinas pertanian
Pertanian/pe rkebunan
APBD
Dinas Pertanian
Peningkatan Produksi Pertanian/Perkeb unan
Pertanian/pe rkebunan
APBD
Dinas pertanian
Penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian
Pertanian/pe rkebunan
APBN
Kementan /Dinas Pertanian
Peningkatan Produksi Pertanian/Perkeb unan
140
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Panjang Jalan Sentra Produksi yang di bangun (M)
Pembangunan Kawasan Terpadu Mandiri (KTM)
Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan tangkap dan budidaya secara ramah lingkungan
Optimalisasi pemanfaatan dan pengembangan sumber daya perikanan
Peningkatan Infrastruktur Kawasan Terpadu Mandiri
Persentase tahapan Pengembangan KTM
15000
15
10000
15
10000
15
10000
45
10000
70
10000
90
10000
100
750000
100
Peningkatan Produksi Pertanian/Perkeb unan
Pertanian/pe rkebunan
APBD
Dinas pertanian
Penyediaan dan Pengembangan sarana dan prasarana pertanian
Pertanian/pe rkebunan
APBD
Dinas pertanian
Program Pembangunan Kawasan Cepat Tumbuh dan Strategis Daerah
Ekonomi
APBN/AP BD
Program Perencanaan Pembangunan Kawasan KTM
Ekonomi
APBN/AP BD
Penguatan Kawasan KTM
Ekonomi
APBD/AP BN
Meningkatkan produksi dan pengolahan hasil perikanan tangkap
Produksi Perikanan Tangkap (Ton)
3.212,3
3.533,5
3.886,8
4.275,5
4.703,0
5.173,3
5.690,6
27.262,7
Pengembangan Perikanan tangkap
Meningkatkan produksi dan pengolahan hasil perikanan budidaya
Produksi Perikanan Budidaya (Ton)
3.013,2
3.314,5
3.645,9
4.010,5
4.411,5
4.852,6
5.337,8
25.572,8
Budidaya Perikanan
Bappeda dan Litbang, Dinas Nakertrans Bappeda dan Litbang
Bappeda dan Litbang,Disnaker trans
Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan
APBD
Dinas Perikanan
Kelautan perikanan
APBD/AP BN
Dinas Perikanan,Keme n KKP
141
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Jumlah pusat pendaratan ikan yang dibangun
Meningkatnya Pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis kewilayahan dan keunggulan lokal
Mengembangkan kawasan ekonomi terpadu
Mengembangkan kawasan kampung nelayan terpadu berbasis agro maritim
1
1
2
Jumlah Unit Pengolahan hasil perikanan (unit)
n/a
n/a
10
10-20
15-20
20-25
25-30
25-30
Jumlah kawasan kampung nelayan terpadu yang dikembangkan
n/a
n/a
1
1
1
1
1
1
Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
Kelautan perikanan
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
Kelautan perikanan
APBD Prov/ APBD Kabupate n
Dinas Perikanan
Pengembangan Perikanan tangkap
Kelautan perikanan
APBD Prov/ APBD Kabupate n
Dinas Perikanan
optimalisasi pengelolaan pemasaran produksi perikanan
Kelautan perikanan
APBD Prov/ APBD Kabupate n
Dinas Perikanan
Perumahan dan kawasan permukiman
APBD Prov/ APBD Kabupate n
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Koperasi
APBD Prov/ APBD Kabupate n
Diskoperindag
dan
Pengembangan Wilayah Strategis Cepat Tumbuh
Peningkatan Kelembagaan Koperasi
142
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Berkembangnya jenis dan objek wisata berorientasi ekowisata bahari
Pengembangan Objek Wisata Baru
Peningkatan kualitas objek wisata unggulan dan seni budaya daerah
Persentase Tahapan Pengembangan wisata bahari
Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang wisata
Pengembangan sarana dan prasarana objek wisata
Peningkatan pemasaran pariwisata dalam meningkatkan kunjungan wisata
Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
Koperasi
APBD Prov/ APBD Kabupate n
Dinas Perikanan
Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Peternakan
APBD Prov/ APBD Kabupate n
Dinas Pertanian
Peningkatan Produksi Pertanian/Perkeb unan
perkebunan
APBD Prov/ APBD Kabupate n
Dinas Pertanian
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh
Perencanaan
APBD Prov/ APBD Kabupate n
Bappeda dan Litbang
0
0
70
80
90
100
100
100
Pengembangan destinasi pariwisata
Pariwisata
APBD/AP BN
Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga/ Kementrian Pariwisata dan KKP
Jumlah wisatawan mancanegara (orang)
100
100-110
110-120
120-135
135-150
150-170
170-200
170-200
Pengembangan pemasaran pariwisata
Pariwisata
APBD
Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga
Jumlah wisatawan Nusantara (orang)
20900
2100021200
2120021400
2140021600
2160022000
2200022400
2240022600
2240022600
4
4
6
8
10
10
10
10
Jumlah objek wisata yang unggulan yang dikembangkan
143
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Meningkatnya kinerja UMKM
Pengembangan UMKM
Pengembangan kapasitas manajemen UMKM secara meyeluruh dan berkelanjutan
Jumlah UMKM yang mendapatkan bantuan permodalan
Jumlah UMKM yang mendapatkan bantuan peralatan jumlah UMKM yang mendapatkan pelatihan Meningkatkan perluasan pasar dan nilai produk perdagangan
Meningkatnya Koperasi aktif
Pengembangan koperasi aktif
Meningkatnya pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis keunggulan lokal
Mengembangkan kawasan ekonomi terpadu
Revitalisasi koperasi secara merata dan berkelanjutan Mengembangkan industri berbasis sumber daya lokal
Jumlah produk yang mempunyai izin PIRT, sertifikat MUI dan Jumlah produk unggulan yang memiliki sertifikat BPOM dan SNI
150 UMKM/I KM
150 UMKM/I KM
15 UMKM/I KM
25 UMKM/I KM
35 UMKM/I KM
45 UMKM/I KM
50 UMKM/I KM
320 UMKM/IK M
150
150
15
25
35
45
50
320
-
-
30
50
70
90
100
30
15
15
10 produk, 1 produk Unggulan
10 produk, 1 produk Unggula n
10 produk, 1 produk Unggulan
10 produk, 1 produk Unggula n
10 produk, 1 produk Unggula n
45 produk, 4 produk Unggulan
Persentase koperasi aktif
51,28%
55,28%
58,28%
61,28%
Jumlah sentra ekonomi kerakyatan yang di kembangkan
1 Sentra
1 Sentra
1 Sentra
1 Sentra
64,28%
67,28%
70,28%
70,28%
3 Sentra
Pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM
Urusan wajib koperai dan UKM
APBD/ APBN
Diskoperindag
Peningkatan kemampuan Teknologi industri
Urusan perindustrian
APBD
Diskoperindag
Peningkatan dan pengembangan ekspor Penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif
Urusan perindustrian
APBD
Diskoperindag
Urusan perindustrian
APBD
Diskoperindag
Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi Program pengembangan sentra-sentra industri potensial
Urusan wajib Koperasi dan UKM
APBD
Diskoperindag
Penataan struktur industri
Urusan perindustrian
APBD
Diskoperindag
Urusan perindustrian
APBD
Diskoperindag
144
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Jumlah Kelompok Usaha Baru (KUB)/ Wirausaha Baru (WUB) yang dibina
527 UMKM/I KM
537 UMKM/I KM
30 UMKM/I KM
30 UMKM/I KM
30 UMKM/I KM
30 UMKM/I KM
30 UMKM/I KM
687 UMKM/IK M
Pengembangan kewirausahaan keunggulan kompetitif UKM
Urusan wajib Koperasi dan UKM
APBD
Diskoperindag
Penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif Peningkatan efesiensi perdagangan dalam negeri
Urusan wajib Koperasi dan UKM
APBD
Diskoperindag
Urusan perdagangan
APBN
Diskoperindag
APBD
Dinas Nakertrans
APBD
Dinas Nakertrans
APBD
Dinas Nakertrans
Meningkatnya fungsi pasar di Kabupaten Kaur
Meningkatkan daya saing dan sektor perdagangan
Peningkatan dan Perluasan Pasar
Jumlah Pasar tradisional yang di revitalisasi
3
6
3
3
3
3
3
21
Meningkatnya kesempatan kerja yang adil dan transparan, terutama bagi penurunan angka pengangguran di kalangan terdidik melalui pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada pasar kerja.
Meningkatnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja
Peningkatan kesempatan, Kualitas dan Kompetensi Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja yang mendapat sertifikat kompetensi
60
80
100
100
100
100
100
640
Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja
Jumlah masyarakat kurang mampu yang mengikuti pelatihan kewirausahaan, keterampilan dan keahlian dalam memulai usaha
0
45
60
75
75
75
75
405
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
10%
25%
50%
70%
80%
100%
100%
100%
Pembangunan Sarana dan Prasarana Pelatihan Kerja
persentase tahapan peningkatan Status LLK menjadi BLK
Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja
Sosial/tenaga kerja
145
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Meningkatnya Perekonomian Perdesaan dan Kapasitas Aparatur Desa
Meningkatnya investasi
Meningkatkan Kapasitas Pemerintah Desa dan pemberdayaan ekonomi di desa tertinggal
Meningkatkan pemberdayaan ekonomi di desa tertinggal
Jumlah BUMDES yang dibentuk didesa tertinggal
5
Meningkatkan kapasitas aparat pemerintah desa
Persentase Aparat yang di tingkatkan kapasitasnya
0
Optimalisasi pengeloaan investasi
Meningkatkan promosi investasi dan memperbanyak sumber dan jenis investasi
Nlai Investasi (Milyar)
Optimalisasi kinerja pelayanan perijinan terpadu
Peningkatan kinerja pelayanan perijinan secara berkelanjutan
Jumlah peraturan perundangundangan tentang perizinan yang telah di terbitkan (jenis) Rata-rata lama penerbitan surat izin investasi/yang memerlukan kajian tenknis (hitungan hari maksimal Rata-rata lama penerbitan surat perizinan/non perizinan administrasi (hitungan hari maksimal
5
19,93
15
19,93
20
19,93
30
19,93
32
20,24
40
25
50
25
Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
APBD
Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
APBD
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
323
355
391
430
473
520
572
572
Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
Urusan penanaman Modal Daerah
APBD
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
3
3
4
6
8
10
10
10
Penataan perundangundangan
Urusan penanaman Modal Daerah
APBD
15
15
13
10
8
7
7
7
Peningkatan pelayanan publik
Urusan penanaman Modal Daerah
APBD
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
3
3
3
2
2
1
1
1
Peningkatan pelayanan publik
Urusan penanaman Modal Daerah
APBD
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
146
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Sesuai dengan ketentuan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan perubahan terakhirnya yaitu Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, pencapaian target indikator kinerja program disusun secara rinci untuk setiap tahunnya dan disertai dengan kerangka pendanaan yang merupakan pagu indikatif untuk masing-masing program. Program-program yang telah disusun pada bagian sebelumnya, merupakan upaya-upaya mencapai sasarn pembangunan daerah yang dilakukan melalui strategi dan arah kebijakan. Perencanaan, Pelaksanaan, Pengendalian serta evaluasi program oleh PD yang mempunyai tugas, fungsi, kewenangan dan tanggung jawab sesuai dengan bidang urusan, baik menyangkut urusan wajib Pemerintah Daerah maupun urusan pilihan. Program yang disusun merupakan program prioritas pembangunan. Program prioritas yang telah disertai kebutuhan pendanaan atau pagu indikatif selanjutnya dijadikan acuan pada penyusunan Rencana Strategis PD serta kebutuhan pendanaannya. Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan merupakan indikasi dari rencana program yang didasarkan pada arah kebijakan dan kebutuhan PD, berisi program-program prioritas baik untuk mencapai visi dan misi pembangunan maupun utnuk pemenuhan penyelenggaraan pemerintahan. Program disusun dengan mempertimbangkan tingkat kemudahan pelaksanaan, keterbatasan waktu, anggaran maupun kapasitas dan sumber daya daerah. Program juga harus memiliki sasaran yang jelas, dan dapat diukur hasilnya. Akumulasi pencapaian kinerja pada masing-masing kegiatan akan menjadi sasaran program. Sasaran program akan mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah.
147
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Tabel 8.1 Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Pendanaan Sesuai Dengan Bidang Urusan Tahun 2016-2021 Kerangka Pendanaan rusan Pemerintahan Daerah
KET. Tahun 2017*
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
2 BELANJA
Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil Belanja Bantuan Keuangan Belanja Tidak Terduga
Belanja Langsung
URUSAN PEMERINTAHAN UMUM
Tahun 2017-2021 4
810.514.033.000,00
923.066.438.451,25
1.052.888.267.718,25
1.202.866.397.262,75
1.383.296.356.852,16
5.372.631.493.284,40
438.300.579.562,00
482.130.637.518,20
530.343.701.270,02
583.378.071.397,02
670.884.782.106,58
2.705.037.771.853,82
264.920.760.794,59
291.412.836.874,05
320.554.120.561,45
352.609.532.617,60
405.500.962.510,24
1.634.998.213.357,93
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
172.338.263.800,00
189.572.090.180,00
208.529.299.198,00
229.382.229.117,80
263.789.563.485,47
1.063.611.445.781,27
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
718.713.703,00
790.585.073,30
869.643.580,63
956.607.938,69
1.100.099.129,50
4.435.649.425,12
322.841.264,41
355.125.390,85
390.637.929,94
429.701.722,93
494.156.981,37
1.992.463.289,50
372.213.453.438,00
440.935.800.933,05
522.544.566.448,23
619.488.325.865,73
712.411.574.745,58
2.667.593.721.430,59
63.411.098.142,00
72.922.762.863,30
83.861.177.292,80
96.440.353.886,71
110.906.406.969,72
6
427.541.799.154,53
148
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Inspektorat Kecamatan Kaur Utara Kecamatan Kaur Tengah Kecamatan Kaur Selatan Kecamatan Tanjung Kemuning Kecamatan Kinal Kecamatan Maje Kecamatan Nasal Kecamatan Kelam Tengah Kecamatan Padang Guci Hulu Kecamatan Padang Guci Hilir Kecamatan Lungkang Kule Kecamatan Semidang Gumay Kecamatan Luas Kecamatan Muara Sahung Kecamatan Tetap
URUSAN WAJIB
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
31.557.143.700,00
36.290.715.255,00
41.734.322.543,25
47.994.470.924,74
55.193.641.563,45
212.770.293.986,44
24.031.374.842,00
27.636.081.068,30
31.781.493.228,55
36.548.717.212,83
42.031.024.794,75
162.028.691.146,42
1.942.696.000,00
2.234.100.400,00
2.569.215.460,00
2.954.597.779,00
3.397.787.445,85
13.098.397.084,85
440.350.900,00
506.403.535,00
582.364.065,25
669.718.675,04
770.176.476,29
2.969.013.651,58
432.234.500,00
497.069.675,00
571.630.126,25
657.374.645,19
755.980.841,97
2.914.289.788,40
460.596.250,00
529.685.687,50
609.138.540,63
700.509.321,72
805.585.719,98
3.105.515.519,82
375.666.000,00
432.015.900,00
496.818.285,00
571.341.027,75
657.042.181,91
2.532.883.394,66
396.504.500,00
455.980.175,00
524.377.201,25
603.033.781,44
693.488.848,65
2.673.384.506,34
359.356.000,00
413.259.400,00
475.248.310,00
546.535.556,50
628.515.889,98
2.422.915.156,48
397.748.800,00
457.411.120,00
526.022.788,00
604.926.206,20
695.665.137,13
2.681.774.051,33
401.710.500,00
461.967.075,00
531.262.136,25
610.951.456,69
702.594.175,19
2.708.485.343,13
397.999.000,00
457.698.850,00
526.353.677,50
605.306.729,13
696.102.738,49
2.683.460.995,12
366.914.100,00
421.951.215,00
485.243.897,25
558.030.481,84
641.735.054,11
2.473.874.748,20
357.783.750,00
411.451.312,50
473.169.009,38
544.144.360,78
625.766.014,90
2.412.314.447,55
418.295.000,00
481.039.250,00
553.195.137,50
636.174.408,13
731.600.569,34
2.820.304.364,97
367.287.400,00
422.380.510,00
485.737.586,50
558.598.224,48
642.387.958,15
2.476.391.679,12
355.130.400,00
408.399.960,00
469.659.954,00
540.108.947,10
621.125.289,17
2.394.424.550,27
352.306.500,00
405.152.475,00
465.925.346,25
535.814.148,19
616.186.270,42
2.375.384.739,85
382.081.838.943,78
456.703.059.661,01
525.208.518.610,16
267.549.793.962,00
319.702.363.664,40
1.951.245.574.841,35
149
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR Pendidikan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Kesehatan Dinas Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Sosial Dinas Sosial
URUSAN WAJIB YANG TIDAK BERKENAAN DENGAN PELAYANAN DASAR Tenaga Kerja
228.030.567.257,00
273.216.215.863,40
327.375.924.464,33
392.295.044.599,68
451.139.301.289,64
1.672.057.053.474,05
34.324.209.800,00
41.189.051.760,00
49.426.862.112,00
59.312.234.534,40
68.209.069.714,56
252.461.427.920,96
34.324.209.800,00
41.189.051.760,00
49.426.862.112,00
59.312.234.534,40
68.209.069.714,56
252.461.427.920,96
-
-
-
-
65.751.995.200,00
78.902.394.240,00
94.682.873.088,00
113.619.447.705,60
130.662.364.861,44
483.619.075.095,04
40.037.983.200,00
48.045.579.840,00
57.654.695.808,00
69.185.634.969,60
79.563.480.215,04
294.487.374.032,64
25.714.012.000,00
30.856.814.400,00
37.028.177.280,00
44.433.812.736,00
51.098.884.646,40
189.131.701.062,40
122.418.746.857,00
146.758.812.153,40
175.945.337.897,83
210.944.383.288,21
242.586.040.781,44
898.653.320.977,88
119.545.065.357,00
143.454.078.428,40
172.144.894.114,08
206.573.872.936,90
237.559.953.877,43
879.277.864.713,81
2.873.681.500,00
3.304.733.725,00
3.800.443.783,75
4.370.510.351,31
5.026.086.904,01
19.375.456.264,07
-
-
-
-
-
4.022.798.400,00
4.626.218.160,00
5.320.150.884,00
6.118.173.516,60
7.035.899.544,09
27.123.240.504,69
4.022.798.400,00
4.626.218.160,00
5.320.150.884,00
6.118.173.516,60
7.035.899.544,09
27.123.240.504,69
1.512.817.000,00
1.739.739.550,00
2.000.700.482,50
2.300.805.554,88
2.645.926.388,11
10.199.988.975,48
1.512.817.000,00
1.739.739.550,00
2.000.700.482,50
2.300.805.554,88
2.645.926.388,11
10.199.988.975,48
-
-
-
-
39.519.226.705,00
3.843.130.500,00
46.486.147.801,00
4.419.600.075,00
54.705.914.479,45
5.082.540.086,25
64.408.015.061,33
5.844.921.099,19
74.069.217.320,53
6.721.659.264,07
-
-
279.188.521.367,30
25.911.851.024,50
150
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Pangan Dinas Ketahanan Pangan
Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup
Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Perhubungan Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian
3.843.130.500,00
4.419.600.075,00
5.082.540.086,25
5.844.921.099,19
6.721.659.264,07
25.911.851.024,50
-
-
-
-
1.939.944.250,00
2.230.935.887,50
2.565.576.270,63
2.950.412.711,22
3.392.974.617,90
13.079.843.737,25
1.939.944.250,00
2.230.935.887,50
2.565.576.270,63
2.950.412.711,22
3.392.974.617,90
13.079.843.737,25
-
-
-
-
-
4.285.517.500,00
5.142.621.000,00
6.171.145.200,00
7.405.374.240,00
8.516.180.376,00
31.520.838.316,00
4.285.517.500,00
5.142.621.000,00
6.171.145.200,00
7.405.374.240,00
8.516.180.376,00
31.520.838.316,00
-
-
-
-
-
2.477.075.000,00
2.848.636.250,00
3.275.931.687,50
3.767.321.440,63
4.332.419.656,72
16.701.384.034,84
2.477.075.000,00
2.848.636.250,00
3.275.931.687,50
3.767.321.440,63
4.332.419.656,72
16.701.384.034,84
3.665.249.805,00
4.398.299.766,00
5.277.959.719,20
6.333.551.663,04
7.283.584.412,50
26.958.645.365,74
3.665.249.805,00
4.398.299.766,00
5.277.959.719,20
6.333.551.663,04
7.283.584.412,50
26.958.645.365,74
-
-
-
-
-
4.086.169.350,00
4.699.094.752,50
5.403.958.965,38
6.214.552.810,18
7.146.735.731,71
27.550.511.609,76
4.086.169.350,00
4.699.094.752,50
5.403.958.965,38
6.214.552.810,18
7.146.735.731,71
27.550.511.609,76
3.222.209.500,00
3.866.651.400,00
4.639.981.680,00
5.567.978.016,00
6.403.174.718,40
23.699.995.314,40
3.222.209.500,00
3.866.651.400,00
4.639.981.680,00
5.567.978.016,00
6.403.174.718,40
23.699.995.314,40
-
-
-
-
-
3.914.293.000,00
4.501.436.950,00
5.176.652.492,50
5.953.150.366,38
6.846.122.921,33
26.391.655.730,21
3.914.293.000,00
4.501.436.950,00
5.176.652.492,50
5.953.150.366,38
6.846.122.921,33
26.391.655.730,21
-
-
-
-
-
151
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Koperasi, Usaha Kesil dan Menengah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan PTSP
Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
URUSAN PILIHAN
Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan
Pariwisata Dinas Pariwisata
Pertanian Dinas Pertanian
FUNGSI PENUNJANG
-
-
-
-
-
9.607.765.000,00
11.529.318.000,00
13.835.181.600,00
16.602.217.920,00
19.092.550.608,00
70.667.033.128,00
9.607.765.000,00
11.529.318.000,00
13.835.181.600,00
16.602.217.920,00
19.092.550.608,00
70.667.033.128,00
1.179.367.800,00
1.356.272.970,00
1.559.713.915,50
1.793.671.002,83
2.062.721.653,25
7.951.747.341,57
1.179.367.800,00
1.356.272.970,00
1.559.713.915,50
1.793.671.002,83
2.062.721.653,25
7.951.747.341,57
1.298.505.000,00
1.493.280.750,00
1.717.272.862,50
1.974.863.791,88
2.271.093.360,66
8.755.015.765,03
1.298.505.000,00
1.493.280.750,00
1.717.272.862,50
1.974.863.791,88
2.271.093.360,66
8.755.015.765,03
20.942.986.425,00
24.954.663.260,00
29.742.137.394,50
35.456.587.578,28
40.775.075.715,02
-
151.871.450.372,79
5.205.484.000,00
6.246.580.800,00
7.495.896.960,00
8.995.076.352,00
10.344.337.804,80
38.287.375.916,80
5.205.484.000,00
6.246.580.800,00
7.495.896.960,00
8.995.076.352,00
10.344.337.804,80
38.287.375.916,80
-
-
-
-
-
3.538.409.000,00
4.069.170.350,00
4.679.545.902,50
5.381.477.787,88
6.188.699.456,06
23.857.302.496,43
3.538.409.000,00
4.069.170.350,00
4.679.545.902,50
5.381.477.787,88
6.188.699.456,06
23.857.302.496,43
-
-
-
-
-
12.199.093.425,00
14.638.912.110,00
17.566.694.532,00
21.080.033.438,40
24.242.038.454,16
89.726.771.959,56
12.199.093.425,00
14.638.912.110,00
17.566.694.532,00
21.080.033.438,40
24.242.038.454,16
89.726.771.959,56
-
-
-
-
-
17.471.421.909,00
20.092.135.195,35
23.105.955.474,65
26.571.848.795,85
30.557.626.115,23
-
-
117.798.987.490,08
152
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Fungsi Penunjang Perencanaan dan Fungsi Penelitian dan Pengembangan Bappeda dan Litbang
Fungsi Penunjang Keuangan Badan Keuangan Daerah
Fungsi Penunjang Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Badan Kepegawaian Daerah & Pengembangan SDA
Urusan Pemerintahan Lainnya yang Diatur Undang-Undang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
5.768.243.159,00
6.633.479.632,85
7.628.501.577,78
8.772.776.814,44
5.768.243.159,00
6.633.479.632,85
7.628.501.577,78
8.772.776.814,44
10.088.693.336,61
-
-
-
-
-
6.543.035.112,50
7.524.490.379,38
8.653.163.936,28
5.689.595.750,00
6.543.035.112,50
7.524.490.379,38
8.653.163.936,28
9.951.138.526,72
-
-
-
-
-
5.689.595.750,00
6.013.583.000,00
7.952.963.517,50
9.145.908.045,13
9.951.138.526,72
10.517.794.251,89
6.013.583.000,00
6.915.620.450,00
7.952.963.517,50
9.145.908.045,13
10.517.794.251,89
-
-
-
-
-
2.838.153.000,00
3.263.875.950,00
3.753.457.342,50
4.316.475.943,88
4.963.947.335,46
38.891.694.520,68 38.891.694.520,68 38.361.423.704,88 38.361.423.704,88
40.545.869.264,52 40.545.869.264,52 19.135.909.571,83
2.838.153.000,00
3.263.875.950,00
3.753.457.342,50
4.316.475.943,88
4.963.947.335,46
19.135.909.571,83
1.510.642.000,00
1.737.238.300,00
1.997.824.045,00
2.297.497.651,75
2.642.122.299,51
10.185.324.296,26
-
-
-
-
1.526.637.650,00
1.755.633.297,50
2.018.978.292,13
2.321.825.035,94
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Pelaksana Harian Badan Narkotika Badan Penanggulangan Bencana Daerah
6.915.620.450,00
10.088.693.336,61
1.327.511.000,00
8.950.585.275,57
* berdasarkan Ringakasan Rancangan APBD 2017
153
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Tabel 8.2 PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 NO
PROGRAM PRIORITAS
TARGET 5 TAHUN 88%
1
Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada perizinan pelayanan terpadu
2
Penempatan pejabat ASN pemerintah provinsi berdasarkan kompetensi dasar (%) Eselon II
88,89%-100%
Eselon III
95,58%-100%
Eselon IV
90%-100%
PD
PRIORITAS
Dinas Penanaman Modal dan PTSP
TATA KELOLA PEMERINTAHAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN
3
Peningkatan Perangkat Daerah yang medapat Nilai SAKIP B
4
Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
5
Membangun pusat data dan informasi terpadu yang mudah diakses publik
1 Lokasi
6
Penerapan e-goverment dalam Pemerintahan
9 Aplikasi
Bagian Ortala, Inspektorat, Bappeda dan Litbang BPPKAD, Bagian Umum, Inspektorat, Bappeda dan Litbang Bappeda dan Litbang, Dishubkominfo, Dinas Pariwisata, Dinas Kominfo
7
Pembangunan balai desa
50 Unit
DPMD
INFRASTRUKTUR
8
Pengentasan Listrik Pedesaan
4 Desa
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
INFRASTRUKTUR
9
Pembangunan Jalan Usaha Tani
37.643 M
Dinas Pertanian
INFRASTRUKTUR
10
Pembangunan Jalan Sentra Produksi Pembangunan Jaringan Irigasi Usaha Tani
50 KM
Dinas Pertanian
INFRASTRUKTUR
25.000 (M)
Dinas PU dan Perumahan Rakyat
INFRASTRUKTUR
90-100 % (Kondisi Baik dan Sedang) 50 KM
Dinas PU dan Perumahan Rakyat
INFRASTRUKTUR
Dinas PU dan Perumahan Rakyat
INFRASTRUKTUR
11
14 Perangkat Daerah
BKD
WTP
TATA KELOLA PEMERINTAHAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN
12
Pembangunan dan Rehabilitasi jaringan irigasi (Persentase)
13
Pembangunan Jalan Hotmix pada ruas jalan Kabupaten
14
Pembangunan Jembatan Kabupaten
75-85% Baik
Dinas PU dan Perumahan Rakyat
INFRASTRUKTUR
15
Pembangunan Jembatan Kabupaten
70-75% Baik
Dinas PU dan Perumahan Rakyat
INFRASTRUKTUR
154
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
16
Pembangunan Jaringan air bersih (Persentase)
90-100 % (Rumah Tangga) 90-100% (Rumah Tangga) 90-100% (Rumah Tangga) 100%
Dinas PU dan Perumahan Rakyat
INFRASTRUKTUR
17
Pembangunan lingkungan sehat dan bersih (sanitasi) (Persentase)
Dinas PU dan Perumahan Rakyat
INFRASTRUKTUR
18
Pengelolaan Persampahan (Persentase)
Dinas PU dan Perumahan Rakyat
INFRASTRUKTUR
19
Peningkatan Jangkauan Akses Jaringan Telekomunikasi di Desa (Persentase)
Dishubkominfo
INFRASTRUKTUR
20
Cetak Sawah Baru
740 ha
Dinas Pertanian
INFRASTRUKTUR
21
Pembangunan Desa Mandiri Benih
4 Desa
Dinas Pertanian
INFRASTRUKTUR
22
Penumbuhan Desa Mandiri Pangan
3 Desa
INFRASTRUKTUR
23
Pembangunan Sentra Peternakan Rakyat
11 Unit
Dinas Ketahanan Pangan Dinas Pertanian
24
Peningkatan Kompetensi Guru Ngaji dan Pengurus Masjid
250 orang
Bagian KESRA
PEMBANGUNAN MANUSIA
25
Membangun kerjasama LITBANG IPTEK di bidang Industri
7 Mou
PEMBANGUNAN MANUSIA
26
Pelaksanaan pelatihan pemanfaatan teknologi
27
Peningkatan usaha berbasis teknologi
28
Membangun fasilitas ruang dan wilayah untuk masyarakat berkreativitas dan berinovasi
29
Jumlah Dokter Spesialis
17
30
Jumlah tenaga Medis
650
31
Rehabilitasi Pustu/ Poskedes
Bappeda, Diskoperindag, Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi, Dinas Pertanian, Bappeda, Diskoperindag, Dinas Pertanian, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Diskoperindag, Bappeda dan Litbang, Dinas Pertanian, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Diskoperindag, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Dinas Kesehatan, BKD Dinas Kesehatan, BKD Dinas Kesehatan
6 Jenis Pelatihan
2 Wirausaha
2 Unit
50 Unit
INFRASTRUKTUR
PEMBANGUNAN MANUSIA
PEMBANGUNAN MANUSIA
PEMBANGUNAN MANUSIA
KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN 155
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
32
Pengembangan Puskesmas Rawat Inap
33
Tahapan Peningkatan Status Akreditasi RSUD Kaur dari C ke B (persentase) Pembangunan Sarana dan Prasarana Kesehatan berdaya saing
34
2 Unit
Dinas Kesehatan
KESEHATAN
75%
RSUD Kaur
KESEHATAN
90%
Dinas Kesehatan
KESEHATAN PENDIDIKAN
35
Pembangunan SD
22 SD
36
Pembangunan SLTP di Kecamatan
5 SLTP
37
Menetapkan kurikulum inovasi ke dalam pendidikan tingkat atas
Disdikbud, Dinas PU dan Perumahan Rakyat Disdikbud, Dinas PU dan Perumahan Rakyat Dinas Pendidikan
38
Jumlah objek wisata unggulan yang dikembangkan
10
Dinas PARIWISATA
PARIWISATA
39
Jumlah event Budaya Lokal Unggulan yang dipentaskan
2
Dinas PARIWISATA
PARIWISATA
40
Pengembangan destinasi wisata bahari Pengembangan kawasan kampung nelayan terpadu
1 Destinasi
Dinas PARIWISATA
PARIWISATA
1 Kawasan
Dinas Kelautan dan Perikanan
EKONOMI
41
PENDIDIKAN
42
Pengembangan Sentra Industri Unggulan
3 Sentra
Diskoperindag
EKONOMI
43
Revitalisasi Pasar Tradisional
21 Unit
EKONOMI
44
Peningkatan Status LLK menjadi BLK
1 Unit
Diskoperindag, Dinas PU Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
45
Membangun ruang konsultasi, bimbingan, advokasi dan fasilitasi perlindungan Hak Kekayaan Intelektual Industri Kecil.
1 lokasi
Diskoperindag, Inspektorat Daerah, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan,
EKONOMI
46
Membangun promosi dan pemasaran tersebar di tingkat Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan Nasional
4 lokasi
EKONOMI
47
Menjamin keberlanjutan Industri Unggulan Kawasan Techno Park yang berkualitas
2 petani Unggulan Kawasan
Diskoperindag, Bappeda dan Litbang, Inspektorat Daerah, BPPKAD, Dinas Penanaman Modal dan PTSP Diskoperindag, Dinas Pertanian, Bappeda dan Litbang, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
EKONOMI
EKONOMI
156
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
48
Menumbuhkembangkan industri sumber daya lokal unggulan berbasis IPTEK
49
Pembangunan, Pengembangan dan Pembinaan BUMDES di Desa Tertinggal
3 sentra unggulan
Diskoperindag, Dinas Pertanian, Bappeda, Dinas Pariwisata
EKONOMI
50 Unit
Dinas PPKB dan PPPA
EKONOMI
157
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan Indikator Kinerja (IKD) daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi dari sisi keberhasilan penyelenggaraan Pemerintah Daerah pada akhir periode masa jabatan. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai. Penentuan target IKD dilakukan dengan estimasi IKD, dimulai dengan mengestimasi variabel-variabel yang secara teori mempunyai IKD. Veriabel estimasi tersebut adalah variabel makro Kabupaten Kaur. Aspek kesejahteraan masyarakat penentuan capaian indikator tiap tahunnya meliputi; pada kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, serta seni budaya dan olah raga. Atau dengan kata lain dapat diukur melalui indikator makro yang merupakan indikator gabungan (indikator komposit) dari berbagai kegiatan pembangunan ekonomi maupun sosial seperti : persentase Penduduk Miskin terhadap Total Penduduk, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan lain-lain. Aspek pelayanan umum Aspek pelayanan umum merupakan segala bentuk pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangan atau urusan yang telah diserahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, perhubungan dan urusan pilihan yang menjadi kewenangan pemerintah Kabupaten. Aspek daya saing daerah merupakan indikator yang mengukur kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan. Indikator yang diukur antara lain : laju pertumbuhan investasi, pendapatan per kapita, laju pertumbuhan ekspor, laju pertumbuhan Penanaman Modal Asing (PMA), dan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Penetapan indikator kinerja daerah dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah. Penetapan indikator kinerja daerah terhadap capaian kinerja penyelenggaraan urusan Pemerintah Kabupaten Kaur dapat di lihat pada Tabel 9.1.
158
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah NO. INDIKATOR SASARAN
A
Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
5,41
5,62
5,85
6,10 69,3771,28
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
1
Pertumbuhan PDRB (%)
4,96
5,03
5,21
2
IPM
64,47
63,54-65,10
65,45-67,36
66,43-68,34
67,41-69,32
68,39-70,3
Nilai PDRB atas dasar harga konstan (Juta Rupiah)
1.855.427,61
3
1.948.755,62
2.050.285,79
2.161.206,25
2.282.666,04
2.416.202,00
2.563.590,3 2
2.720.738,41
2.345.764,00
4
Nilai PDRB atas dasar harga Berlaku (Juta Rupiah)
2.547.552,45
2.776.643,36
3.050.048,53
3.378.965,21
3.755.433,62
4.472.077,72
5
Persentase Kemiskinan (%)
22,87
22,22
21,39
20,43
19,44
18,43
4.189.602,3 0 17,42
6
Tingkat Pengangguran (%)
4,73
4,85-4,65
4,71-4,51
4,57-4,37
4,43-4,23
4,29-4,09
4,15-3,95
4,15-3,95
6,10 70,35-72,26
17,42
Fokus Kesejahteraan Masyarakat
7 8
Angka partisipasti murni (APM) (%) PAUD Angka partisipasti murni (APM) SD (%)
9
APK SD (%)
24,11%
24,11%
24,12-28,12
28,13-32,12
32,13-36,13
36,14 -38,14
98,62
98,62
98,63 - 98,83
98,84 -99,04
99,05 -99,25
99,26 -99,46
38,15 40,00 99,47 -100
113,95 %
113,95 %
113,95115,43%
115,43116,91%
116,91118,01
118,01 119,00
119,01 120,00
40 100 120
159
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
10
15
Angka partisipasti murni (APM) SLTP (%) APK SLTP (%) Angka buta aksara (%) Persentase balita gizi buruk/gizi kurang Jumlah Pemuda yang difasilitasi dalam peningkatan pengetahuan terhadap penyalah gunaan narkoba AKB/1.000 Kelahiran
16
Angka Kematian Ibu/100.000
17
Angka Kejadian Malaria (API) per 1.000 penduduk jumlah kasus DBD kurang dari 49/100.000 penduduk
11 12 13 14
83,97
83,97
83,98- 85,98
85,99- 87,99
88,00- 91,00
91,01- 97,00
97,01- 100
100
95,39 1,86 0,09 30
96,56 1,54 0 130
96,56-97,39 1,54-1,22 0 130
97,39-98,22 1,22-0,9 0 130
98,22-99,05 0,9-0,58 0 130
99,05-99,5 0,58-0,26 0 130
99,5-100 0,26-0 0
99,5-100 0,26-0 0
130
130
8
8
8-7
7-5
5-4
4-3
3-2
2-1
22
17
13
10
7
5
3
3
1,65
1,65
1,43
1,22
0,97
0,76
0,64
0,55
80,00
80,00
60
55
49
43
37
37
0
0
0
25
55
75
100
100
63,94%
63,94%
63,95- 66,00
66,01- 68,00
68,01- 70,00
70,01- 72,00
74
48,6%
48,6%
48,61- 50,00
50,01- 52,00
52,01- 54,00
54,01- 56,00
22
Persentase Guru SLTP yang bersertifikasi Persentase SD yang ter-akreditasi
82,09
82,09
82,10- 85
85,01- 88,00
88,01- 91,00
91,01- 94
72,0174,00 56,0158,00 94,01- 97
23
Persentase SLTP yang ter-akreditasi
51,22
51,22
51,23- 55,00
55,01- 59
59,01- 63
63,01- 67,00
70
24
Jumlah Desa Tertinggal yang belum memiliki SD
42
42
41
40
39
38
67,0170,00 37
18 B
19 20 21
ASPEK PELAYANAN UMUM
Fokus Layanan Wajib Persentase Perpustakaan Sekolah SD, SLTP Yang Dibina Persentase guru SD yang bersertifikasi
58 97
37
160
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
25
Jumlah Kecamatan yang belum memiliki minimal 2 SLTP
26
Panjang jalan usaha tani yang dibangun (m) Panjang jalan usaha Tani yang direhabilitasi (m) Panjang jalan sentra produksi yang di bangun (m) Panjang Jalan sentra Produksi yang ditingkatkan kualitasnya (M)
27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37
Luas Jaringan irigasi usaha tani yang dibangun (Ha)
6
6
5
4
3
2
1
1
15.000
33.000
45.000
48.000.000
52.000.000
60.000.000
60.000.000
60000000
10.000 48.000
12.500
20.000
20.000
52.000
17.500 55.000
60.000
60000
2.000 15.000
33.000
500 45.000
1.400
2.600
2.300
1.200
1.250
1.000
970
6.720
1.612
1.451
660 84,55-89,69
660 89,69-98,83
660 98,83-99,97
660 99,97-100
660
3.300
79,41
84,55
100
100
54,46 292,98
54,46 292,98
61,46 323,98
70,46 354,98
79,46 385,98
89,46 416,98
100 447,94
100 447,94
78,15%
78,15%
78,41%
78,67%
79,19%
80,62%
81,46%
81,46%
37,24%
52,43%
52,43%
52,43%
52,43%
100
100
90%
100%
100%
100%
100%
100
100
Pembangunan Jaringan Irigasi Baru (Ha) Prosentase jaringan irigasi wewenang Kabupaten dalam kondisi baik/sedang (%) Presentase jalan Kabupaten baik/sedang (%) Jumlah Jalan yang di Hotmix pada Ruas Jalan Kabupaten (Km) Prosentase rumah tangga berakses air bersih (%) Persentase rumah tangga terlayani pengelolaan air limbah bersanitasi (%) Persentase rumah tangga terlayani pengelolaan persampahan (%)
80
161
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
38 39 40
41
42 43
44 45 46 47
48
Persentase lingkungan permukiman kumuh (%) Persentase desa yang terakses jaringan komunikasi Persentase kesesuaian jumlah program antara: RPJMD Dengan RKPD
76
RKPD Dengan APBD
80
Jumlah puskesmas yang ditingkatkan statusnya menjadi puskesmas rawat inap Jumlah Desa Tertinggal yang belum memiliki Sarana Kesehatan Persentase tahapan peningkatan kelas rumah sakit Umum Daerah Kaur dari C ke B Jumlah dokter spesialis Jumlah desa yang belum memiliki bidan desa Persentase desa tangguh bencana di daerah zona merah (berisiko tinggi) Jumlah Peningkatan Kapabilitas/akreditasi parameter laboratorium lingkungan (air, udara, tanah, biologis) Fokus Layanan Urusan Pilihan Cetak sawah baru (ha)
22,27
2016%
16,16
13,16
10,16
5,16
0
0
70%
76% -79%
80%-94%
95% -97%
98%-100%
100%
100%
100%
84
100
100
100
100
100
100
85
100
100
100
100
100
100
4
4
6
8
10
12
14
14
72
72
72-62
62-52
52-42
42-32
32-12
32-12
0
10
20
25
40
50
60
75
7 99
7 99
9 80
11 61
13 42
15 23
17 4
17 0
0
2
4
6
8
10
12
12
1
1
2
2
3
3
3
4
8.099
0
140
300,0
300,0
0,0
0,0
8.839,0
162
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
49
Produksi Tanaman Pangan dan hortikultura ( ton) : a. padi
27.000
27.500
27500-28000
28000-28500
28500-29000
29000-29500
b. Jagung
2.250
2.250
2250-2500
2500-2750
2750-3000
c. Kedelai
350
500
500-650
650-800
63,64
67,03
67,03-70
0
0
29500-30000
3000-3500
2950030000 3500-4000
800-950
950-1100
1100-1250
1100-1250
70-73
73-76
79-82
0,2-0,4
0,4-0,6
0,6-0,8
76-79 0,8-1,0
1,0-1,4
79-82 1,0-1,4
10
20
30
40
45
50
3500-4000
d. Sayuran - Cabe Merah - Bawang Merah e. Buah-buahan - Sawo 50 51 52
Jumlah Desa Mandiri Benih yang dibangun Jumlah Desa Mandiri Pangan yang dibangun Produksi Perkebunan unggulan (ton)
2
0
2
2
2
3
4
4
2
0
2
2
2
3
3
3
9296-10296
10296-11296
7629-7729 8996-9792
7729-7829 9792-10588
2166 0 1209
1-1,5 2116-2452 1-2 1500
1,5-2 2452-2738 2-2,5 2000
2-2,5 2738-3024 2,5-3,0 2500
2,5-3,5 3024-3310 3,0-3,5 3000
1329614296 8029-8629 1218012976 3,5-4 3310-3596 3,5-4 3500
13296-14296
9.296 7.629 8996
1129612296 7829-7929 10588-11384
12296-13296
8.296 7.529 8200
a. Kelapa Sawit b.Karet c. Kopi d. Singkong/mocaf e. Kelapa Dalam f. Pala g. Cengkeh
1880 0
7929-8029 11384-12180
8029-8629 12180-12976 3,5-4 3310-3596 3,5-4 13.709
163
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
1178
1209
1209-1709
1709-2209
2209-2709
2709-3209
3209-3709
3209-3709
488
620
620-820
820-1020
1020-1220
1220-1420
1420-1620
1420-1620
86
112
112-200
200-300
300-400
400-500
500-600
500-600
c. Ungggas
200
219
219-319
319-419
419-519
519-619
619-719
619-719
54
Produksi telur (ton)
5,8
6
6-6,5
6,5-7
7-7,5
7,5-8
8-8,5
8-8,5
55
0
0
1
1
2
3
4
11
56
Jumlah Sentra Peternakan Rakyat (SPR) Kelompok Produksi Perikanan Tangkap (Ton)
3.212,3
3.533,5
3.886,8
4.275,5
4.703,0
5.173,3
5.690,6
27.262,7
57
Produksi Perikanan Budidaya (Ton)
3.013,2
3.314,5
3.645,9
4.010,5
4.411,5
4.852,6
5.337,8
25.572,8
58
Luas hutan kemasyarakatan yang dikelola (Ha) Rasio Akseptor KB Persentase remaja perempuan 15-19 tahun yang melahirkan
0
0
3.500
5.000
7.000
7.500
8.000
8000
7,93 3,8
8,25 3,5
8,75 3,2
9 3
9,5 2,7
9,75 2,5
10 2,2
10 2,2
30 UMKM/IKM
677 UMKM/IKM
53
h. Jahe Produksi daging ternak (ton) a. Sapi b. Kambing / Domba
59 60 61
Jumlah Kelompok Usaha Baru (KUB)/ Wirausaha Baru (WUB) yang dibangun
62
Jumlah KUMKM yang mendapatkan pelatihan dan bimbingan teknis
63
Persentase Koperasi Aktif
64
Jumlah KUMKM yang mendapat bantuan permodalan/dana bergulir dan peralatan Jumlah pasar tradisional yang di revitalisasi
65
527 UMKM/IKM
527 UMKM/IKM
30 UMKM/IKM
30 UMKM/IKM
30 UMKM/IKM
30 UMKM/IKM
150 KUKM/IKM
150 KUKM/IKM
150 KUKM/IKM
150 KUKM/IKM
150 KUKM/IKM
150 KUKM/IKM
150 KUKM/IKM
1050 KUKM/IKM
51,28%
55,28%
59,28%
63,28%
67,28%
70,28%
74,28%
74,28%
150 KUMKM/IKM
150 KUMKM/IKM
15 KUMKM/IKM
25 KUMKM/IKM
35 KUMKM/IKM
45 KUMKM/IKM
320 KUMKM/IKM
21
21
3
3
3
7
50 KUMKM/IK M 8
24
164
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
66
67
68 69 70
71 72 73 74 75 76
Jumlah produk yang mempunyai izin PIRT, setifikat MUI dan Jumlah produk unggulan yang memiliki sertifikat BPOM dan SNI Jumlah frekuensi pelaksanaan pengawasan peredaran barang dan jasa Jumlah frekuensi pelaksanaan tera dan tera ulang Jumlah tenaga kerja yang mendapat sertifikat kompetensi
10 produk, 1 produk Unggulan
10 produk, 1 produk Unggulan
10 produk, 1 produk Unggulan
6 kali
6 kali
6 kali
6 kali
48
4 kali
6 kali
6 kali
6 kali
6 kali
36
80
100
100
100
100
100
100
0
45
60
75
75
75
75
75
10%
25%
50%
70%
80%
100%
100%
100%
Jumlah BUMDES yang dibentuk didesa tertinggal Jumlah BUMDES yang dibina dan dikembangkan didesa tertinggal
5
5
15
20
30
32
40
50
5
15
20
30
32
40
50
50
Persentase Aparat yang di tingkatkan kapasitasnya Jumlah desa yang belum teraliri listrik
0
19,93
19,93
19,93
19,93
20,24
25
25
4
4
3
2
1
0
0
0
48
381
425
450
500
500
500
500
Jumlah masyarakat kurang mampu yang mengikuti pelatihan kewirausahaan, keterampilan dan keahlian dalam memulai usaha persentase tahapan peningkatan Status LLK menjadi BLK
Jumlah Kepala keluarga miskin yang diberdayakan (KK)
15
15
5
10 produk, 1 produk Unggulan
12 kali
6 kali
6 kali
2 kali
2 kali
60
45 Produk, 4 Produk unggulan
165
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
77
Jumlah penyandang masalah Kesejahteraan sosial yang dibina, direhab dan dilayani (Orang) Jumlah partisipasi masyarakat dalam potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS) (Orang/lembaga)
73 80
Jumlah pengunjung perpustakaan (orang/bulan) Rasio APM Perempuan terhadap Lakilaki - SD - SLTP
81
150 200
250
300
350
350
350
100
100
100
100
100
100
100
258
258-280
280-330
330-380
380-430
430-480
480-530
530-600
96,2 92,26
96,2-96,5 92,26-93,69
96,5-97 93,69-94,26
97-97,4 94,26-95,69
97,4-97,9 95,69-96,26
97,9-98,5 96,29-97,69
98,5-99 97,69
98,5-99 97,69
Indeks pembangunan gender (IPG)
85,66
87,66
89,66
91,66
93,66
95,66
96,66
96,66
82
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
61,69
61,69 -62,29
62,29 -63,69
63,69-64,29
64,29-65,69
65,69- 66,29
66,29-67,99
83
Prosentase perempuan yang duduk di jabatan Publik
23,72
24
24,5
25
25,2
25,5
66,2967,99 30
84
Persentase kasus kekerasan perempuan dan anak yang diselesaikan
83%
83-85%
85-87%
87-89%
89-91%
91-93%
95%
100%
85
Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
12
10
8
6
5
4
3
3
86
Jumlah anak bermasalah yang dilayani dan dilindungi (orang)
15
13
10
9
7
5
5
1
1
1
1
1
78
79 80
87
Jumlah aplikasi elektronik yang dikembangkan
C
ASPEK DAYA SAING
30
17 1
166
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
88
Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah Jumlah unit pengolahan hasil ternak yang direvitalisasi
89
Jumlah sentra ekonomi kerakyatan yang dikembangkan
90
91
92
93
94 95
96
97
1
1
1 Sentra
1
1
1 Sentra
1
1
1 Sentra
1
6
1 Sentra
4 Sentra
Jumlah jenis industri hasil hutan yang dikembangkan
0
0
1
1
1
1
4
4
Jumlah jenis komoditas industri hilir berbasis pertanian/perkebunan/peternakan/per ikanan yang dikembangkan Fokus Iklim Investasi
0
0
0
1
1
2
0
4
82,95
85
86,76
87
88
89
90
91
323
355
391
430
473
520
572
572
57
57
57
65
85
95
100
100
3
3
6
9
12
15
20
20
15
15
13
10
7
7
7
7
Laju Investasi Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kabupaten Kaur pada perizinan pelayanan terpadu Nilai Investasi (Rp Milyar) Jumlah jenis perizinan/nonperizinan yang dilayani Jumlah peraturan perundangundangan tentang peizinan yang telah diterbitkan (Jenis) Rata-rata lama penerbitan surat perizinan investasi/yang memerlukan kajian teknis (hitungan hari maksimal)
167
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
98
99
100 101 102
Rata-rata lama penerbitan surat perizinan / non perizinan administrasi (hitungan hari maksimal) Persentase Jumlah Perizinan dan Non Perizinan yang dilayani secara elektronik Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Jumlah Wisatawan Mancanegara (Orang) Jumlah Wisatawan Nusantara
3
3
3
3
2
2
1
1
5%
5-25%
25-50%
50-75%
75-85%
85-95%
95-100%
100%
100
100-110
110-120
120-135
135-150
15-170
170-200
170-200
20900
21000-21200
21200-21400
21400-21600
21600-22000
22000-22400
2240022600
22400-22600
jumlah objek wiasata unggulan yang dikembangkan
12 4
4
6
6
8
10
12
103
Rasio Elektrifikasi
104
Persentase tahapan pengembangan pelabuhan linau
105
Jumlah Tempat Pembuangan Akhir yang dibangun Jumlah Tempat Pembuangan Sementara yang dibangun
1
0
1
1
1
1
1
6
0
0
8
6
0
8
8
30
penurunan persentase lahan kritis
27,18%
25,18%
23,18%
20,18%
18,18%
16,18%
14,18%
14,18%
15
15
15
17
20
25
25
30
106 107 108
109
Fokus Sumber Daya Manusia Jumlah Pemuda kader, pemuda pelopor dan pemuda wirausaha, Pramuka tingkat Kabupaten Jumlah kelompok usaha pemuda produktif yang dibina dan dikembangkan (kelompok)
1,01%
98,99%
99%
99,50%
99,75
100%
100%
100%
25
40
55
65
75
85
100
100
5
10
15
16
20
22
22
22
168
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
4
4-3
3-2
2-1
110
Peringkat Prestasi POPDA
111
Jumlah Wasit
10
10
15
17
17
13
13
85
112
Jumlah Juri
15
15
30
45
60
60
60
60
113 114
Jumlah Pelatih Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti diklat kepemimpinan
8
8
18
28
28
28
28
28
115
116
- Eselon II - Eselon III - Eselon IV Jumlah Unit Pelayanan Publik yang patuh pada norma dan prosedur pelayanan publik Nilai Evaluasi SAKIP
117
Perangkat Daerah yang memperoleh nilai SAKIP Minimal B:
118
Opini atas laporan keuangan
119
Tingkat Kematangan Implementasi SPIP (Skor) Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
120 121
Tingkat Kapabilitas APIP (Skor)
122
Persentase penempatan pejabat berdasarkan kualifikasi pendidikan : Eselon II Eselon III
29,63% 60,29% 23% 19
37,03%
37,03-44,44%
44,44-59,25%
59,25-74,07%
74,07-88,89%
88,89-100%
100%
69,11%
69,11-76,47%
76,47-83,82%
83,82-90,44%
90,44-95,58%
95,58-100%
100%
23,30%
23,30-41,60%
41,60-63,30%
63,30-81,60
81,60-90%
90-100%
100%
21
21-25
25-29
29-33
33-37
37-40
37-40
C
C
CC
CC
CC
B
B
B
3
4
6
8
10
12
14
14
WDP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
1
1
1
2
3
3
3
3
75,46
76,29
77
78,5
79,6
80,35
82
82
1
1
1
2
3
3
3
3
84%
90%
94%
96%
98%
99%
88%
88%-95%
95%-100%
100%
100%
100%
100% 100%
100% 100%
169
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
123 124 125 126
Eselon IV Persentase PD yang memiliki jumlah ASN sesuai dengan kebutuhan (%) Jumlah kasus dan Temuan Persentase kasus dan temuan yang terselesaikan : Berjalannya kegiatan keagamaan dan peningkatan Fasilitas ibadah pada 300 Masjid 400 Pengajian
127
Adanya Pengajian untuk 28 PD dan 60 Desa/Kel dalam 15 Kecamatan
128
Jumlah Calon Jemaah Haji
129 130 131
Persentase kebebasan berkeyakinan jumlah seni budaya yang dilestarikan Jumlah tenaga medis yang terpenuhi
88%
88%-95%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
76,16%
76,16%
76,16%
76,16%
76,16%
76,16%
76,16%
76,16%
211
200
200-175
175-150
150-125
125-100
100-75
100-75
35
35-45
45-55
55-65
65-75
75-85
85-95
85-95
276 Masjid/ 260 Pengajian
276 Masjid/ 260 Pengajian
280 Masjid/ 290 Pengajian
290 Masjid/ 330 Pengajian
290 Masjid/ 350 Pengajian
290 Masjid/ 375 Pengajian
300 Masjid/ 400 Pengajian
1 PD/ 15 Desa/Keluraha n (Safari Ramadan)
1 PD/ 15 Desa/Kelura han (Safari Ramadan)
10 PD/ 30 Desa/Keluraha n (Safari Ramadan)
15 PD/ 30 Desa/Kelurah an (Safari Ramadan)
18 PD/ 45 Desa/Kelura han (Safari Ramadan)
22 PD/ 45 Desa/Kelura han (Safari Ramadan)
84 JCH
84 JCH
106 JCH
106 JCH
106 JCH
106 JCH
300 Masjid/ 400 Pengajian 28 PD/ 60 Desa/Kelur ahan (Safari Ramadan) 106 JCH 100 12 650
100 12 650
60 15 385
65 15 401
70 12 450
78 12 500
85 12 550
90 12 600
28 PD/ 60 Desa/Kelurahan (Safari Ramadan) 698 JCH
170
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016 – 2021 merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional 2005–2025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2015– 2019 dan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kaur 2006–2025. RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021 bukan hanya merupakan penjabaran visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang mendapat legitimasi Peraturan Daerah dan menjadi instrumen penting untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan program pembangunan Kabupaten Kaur, tetapi juga merupakan pedoman bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses pembangunan daerah. Artinya RPJMD merupakan perwujudan komitmen pemerintah, swasta dan masyarakat sekaligus dalam upaya pembangunan lima tahun ke depan. Komitmen yang terbangun dalam perencanaan berupa RPJMD ini sepatutnya dijadikan pegangan, patokan, ukuran dalam mengimplementasikan program pembangunan Kabupaten Kaur hingga 2021. Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah tentang RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021, maka seluruh pemangku kepentingan diharapkan mampu memahami substansi dokumen perencanaan ini dan menterjemahkannya secara kreatif dan inovatif tanpa keluar dari aturan yang ada. Bagi PD lingkup Pemerintah Kabupaten Kaur, RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021 menjadi acuan utama untuk penyusunan Rencana Strategis (Renstra) PD 2016-2021 dan Rencana Kerja (Renja) PD selama periode 2016-2021 serta dijadikan pedoman untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). RKPD dan Renja PD digunakan sebagai bahan penyusunan APBD selama periode 2016-2021. Dokumen-dokumen tersebut menjadi bahan dalam evaluasi dan pelaporan kinerja kepemimpinan daerah Kabupaten Kaur selama kurun waktu 2016-2021. RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021 merupakan acuan bagi pemerintah daerah maupun masyarakat termasuk dunia usaha di dalamnya, sehingga tercapai sinergi dalam pelaksanaan program pembangunan. Implementasi RPJMD ini mensyaratkan pentingnya sinkronisasi dan koordinasi lintas program dan kegiatan, lintas instansi serta lintas pemerintahan dengan tetap memperhatikan peran, kewenangan, tanggung jawab dan tugas masing-masing, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sikap yang mengedepankan ego sektoral harus dihilangkan agar terjadi sinergisitas, efisiensi dan akselerasi dalam pelaksanaan pembangunan Kabupaten Kaur. Terwujudnya masyarakat Kabupaten Kaur yang maju perlu didukung oleh : (1) Komitmen dan kepemimpinan daerah yang baik, bersih dan amanah; (2) Konsistensi kebijakan pemerintah daerah; (3) Kebijakan yang berpihak pada masyarakat; (4) Partisipasi masyarakat, dunia usaha serta para pemangku amanah secara aktif, kreatif dan positif. Selain itu penerapan tiga pilar prinsip Good Governance yaitu tranparasi, akuntabilitas dan partisipasi dalam pelaksanaan
171
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021
berbagai strategi, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka pencapaian visi pembangunan tersebut harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari semua pemangku amanah. 10.1 Pedoman Transisi Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi kekosongan Rencana Pembangunan Daerah Tahun 2021 diperlukan adanya pedoman untuk dijadikan acuan dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2022 dan selanjutnya RKPD tersebut dijadikan sebagai dasar dalam Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Kaur Tahun 2021. 10.2 Kaidah Pelaksanaan Dalam rangka memperjelas RPJMD Kabupaten Kaur, maka diperlukan kaidah-kaidah pelaksanaannya sebagai berikut : 1. Pemerintah Daerah, masyarakat dan dunia usaha serta para pemangku kepentingan lainnya berkewajiban untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan yang ditetapkan melalui pelaksanaan berbagai program dan kegiatan pembangunan dengan sebaik-baiknya, serta menyerasikan dan menjamin konsistensi terhadap RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021. 2. RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021 menjadi pedoman bagi PD dalam menyusun Renstra PD 2016-2021 yang menjabarkan lebih lanjut visi, misi dan agenda daerah serta berbagai strategi, kebijakan, program dan kegiatan secara terukur, terarah dan dapat dilaksanakan pada tahapan rencana tahunan, termasuk secara kreatif dan inovatif mendesain program-program terobosan dan prioritas sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai upaya percepatan mengejar ketertinggalan pembangunan di Kabupaten Kaur. 3. Dokumen RPJMD dan RKPD merupakan dokumen yang dijadikan bahan penyusunan RAPBD terdiri dari program dan kegiatan yang dibiayai melalui APBD Kabupaten Kaur. Apabila terdapat program dan kegiatan yang tidak sesuai dengan Peraturan Daerah ini, termasuk pendanaannya maka akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati. 4. Dalam rangka meningkatkan efektipitas pelaksanaan RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021, perlu dilaksanakan evaluasi yang dimulai pada tahun ke 2 (dua) sampai tahun ke 5 (lima) penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan Pembangunan dalam rangka menganalis terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD ini. Untuk melihat konsistensi pelaksanaan perencanaan dalam dokumen RPJMD ini, sesuai dengan Peraturan Perundangan yang ada, maka Bappeda Kabupaten Kaur, berkewajiban untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan perencanaan dimaksud.
BUPATI KAUR,
GUSRIL PAUSI, S.Sos 172