LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG NOMOR : 7 Tahun 2014
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2014-2018 BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Pembangunan
dapat
dimaknai
sebagai
upaya
sadar
untuk
memanfaatkan potensi yang layak, memecahkan permasalahan yang dihadapi serta memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat menuju keadaan atau kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Potensi, permasalahan serta kebutuhan masyarakat tidak dapat dimanfaatkan, dipecahkan serta dipenuhi dalam jangka pendek. Demikian pula sumber daya
yang
tersedia
untuk
pembangunan
selalu
terbatas
bila
dibandingkan dengan kebutuhan. Oleh karena itu diperlukan suatu perencanaan pembangunan jangka menengah sebagai pedoman bagi pelaksanaan
pembangunan
tahunan
yang
saling
berkaitan
dan
berkesinambungan. Perencanaan pembangunan daerah itu sendiri pada prinsipnya merupakan kegiatan mensinergikan berbagai kepentingan dari stakeholders atau pelaku pembangunan daerah yang dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) domain yaitu state atau lembaga pemerintahan yang terdiri dari eksekutif dan legislatif daerah, private atau swasta yaitu pelaku-pelaku dunia usaha, dan society atau masyarakat. Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah daerah mempunyai
kewenangan
pemerintahannya
sendiri,
untuk namun
mengatur dalam
dan
penyusunan
mengurus perencanaan
daerah tetap harus memperhatikan keterkaitan antara perencanaan pemerintahan pusat, propinsi dan antar pemerintah daerah, sehingga pencapaian tujuan daerah mendukung pencapaian tujuan nasional. Aspek hubungan tersebut memperhatikan kewenangan yang diberikan terkait dengan hubungan sumber daya alam dan sumber daya lainnya maupun dengan pelayanan umum serta keuangan. Pemberian otonomi itu dimaksudkan untuk mempercepat proses terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta
masyarakat.
Dengan
adanya
otonomi
daerah
diharapkan
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
I- 1
pemerintah daerah selain mampu meningkatkan daya saing, melalui prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan dalam pembangunan juga mampu meningkatkan daya guna potensi dan keanekaragaman sumber daya daerah. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan, bahwa dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan,
Pemerintah
Daerah
berkewajiban
menyusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan daerah tersebut meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 (Lima) tahun dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk jangka waktu 1 (Satu) tahun. Terkait dengan amanat tersebut Pemerintah Kabupaten Enrekang telah menyusun RPJPD tahun 2008-2028, yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2008. Selanjutnya RPJPD tersebut akan menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD. RPJMD merupakan penjabaran
dari
visi,
misi,
dan
program
Kepala
Daerah
yang
penyusunannya berpedoman pada RPJPD dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah dan kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Bersifat indikatif yang dimaksudkan adalah bahwa informasi, baik sumberdaya yang diperlukan maupun keluaran dan dampak yang tercantum di dalam dokumen RPJMD hanya merupakan indikasi yang hendak dicapai dan bersifat tidak kaku. Ketentuan ini termuat dalam pasal 5 ayat (2) Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional jo pasal 150 ayat (3) huruf c Undang-Undang No. 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Sesuai dengan ketentuan pasal 150 ayat (3) huruf b undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahahn Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun merupakan penjabaran dari visi, misi dan program kepala RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
I- 2
daerah”. Selanjutnya dalam pasal 15 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan dan Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dinyatakan bahwa “Peraturan Daerah tentang RPJMD ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah Kepala Daerah dilantik”. Berkaitan
dengan
hal
tersebut
di
atas,
dan
dengan
telah
ditetapkannya hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Enrekang pada tanggal 29 Agustus 2013, serta telah dilantiknya pasangan Bupati dan Wakil Bupati Enrekang periode 20132018, Bapak Drs. H. Muslimin Bando, M.Pd dan Bapak H. M. Amiruddin, SH, pada tanggal 9 Oktober 2013 berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 131.73.6901 Tahun 2013 tentang Pengesahan
Pemberhentian
dan
Pengesahan
Pengangkatan
Bupati
Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan dan Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 132.73.6902 Tahun 2013 tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan, maka disusunlah RPJMD Kabupaten Enrekang 2013-2018. Dokumen RPJMD ini akan menjadi pedoman bagi SKPD dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) dan sebagai acuan bagi seluruh stakeholder di Kabupaten Enrekang dalam melaksanakan kegiatan
pembangunan
selama
kurun
waktu
2013–2018.
RPJMD
Kabupaten Enrekang 2013-2018 ini menjabarkan visi, misi, dan program Kepala Daerah terpilih. Dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah Kabupaten Enrekang ini juga menjadi refleksi suatu kompromi dan sinergisitas antara kepentingan Bupati dan Wakil Bupati terpilih dengan para pemangku kepentingan. Kepentingan Bupati dan Wakil Bupati terpilih adalah merealisasikan rumusan visi dan misi yang telah dijanjikan kepada konstituennya pada saat kampanye selama masa baktinya sebagai Kepala Daerah, sedangkan kepentingan pemangku kepentingan adalah kebutuhan riil akan sarana prasarana baik fisik maupun non fisik yang bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan mereka dalam kurun waktu lima tahun mendatang. Kedua kepentingan tersebut dipertemukan sehingga menjadi rumusan komitmen yang disepakati
sebagai
amanah
dan
tanggungjawab
bersama
dalam
membangun daerah Kabupaten Enrekang.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
I- 3
1.2.
Dasar Hukum Penyusunan
1. Undang - Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah–Daerah Tingkat II di Sulawesi
(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1822); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4310); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Peraturan
Perundang-Undangan
(Lembaran
Pembentukan
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8. Undang-Undang
Nomor
33
Tahun
2004
tentang
Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
I- 4
9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal. 14. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
Pengawasan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang
Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan; 18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 19. Peraturan
Pemerintah
Nomor
15
Tahun
2010
tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang. RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
I- 5
20. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Pengesahan,
Pengundangan
dan
Penyebarluasan
Peraturan
Perundang-Undangan; 21. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
5
Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun
2010–2014; 22. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan; 23. Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan Yang Berkeadilan; 24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Jo Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 25. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor: 28 tahun 2010, Nomor: 0199/M PPN/04/2010, Nomor: PMK 95/PMK 07/2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014; 26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara
Penyusunan,
Pengendalian,
dan
Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 27. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka
Panjang
2008-2028
(Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan 243); 28. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2013 tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
2013-2018
(Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 Nomor 10); 29. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Sistim Perencanaan Partisipatif Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang; 30. Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2008-2028.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
I- 6
1.3. Hubungan Antar Dokumen Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan
Pembangunan
Nasional,
RPJMD
Kabupaten
Enrekang merupakan satu sub sistem dalam sistem perencanaan pembangunan
nasional
yang
disusun
dalam
rangka
menjaga
kesinambungan pembangunan Kabupaten Enrekang. Oleh karena itu, dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018 memiliki keterkaitan yang erat dengan dokumen perencanaan lainnya. Penyusunan RPJMD Kabupaten Enrekang 2014-2018 berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Enrekang 2008-2028 dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Enrekang 2011-2031, dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2008-2013, serta dokumen perencanaan lainnya. Dalam kaitannya dengan hubungan fungsional dengan dokumen perencanaan lain, penyusunan dokumen ini senantiasa memperhaikan dokumen RPJMD Kabupaten Sidenreng Rappang dan RPJMD Kabupaten Pinrang serta RPJMD Kabupaten Tana Toraja. Keterkaitan hubungan fungsional ini terutama pada program-program pembangunan sitem jaringan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat. Dengan sinergitas perencanaan untuk pencapaian prioritas pembangunan kewilayahan maka diharapkan pembangunan terutama
pada
kawasan
perbatasan
dan
sekitarnya
akan
dapat
diintegrasikan. Selain perencanaan
dokumen teknis
perencanaan
lainnya
yang
daerah
menjadi
tetangga, bahan
dokumen
perhatian
dan
pembanding dalam penyusunan RPJMD ini adalah Masterplan beberapa Kementrian Teknis, Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia
(MP3EI),
dokumen
pencapaian
Millenium
Development Goal’s (MDG’S). Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2013 tentang Pedoman Pembangunan Wilayah Terpadu (PWT), Penyusunan RPJMD Kabupaten Enrekang telah terintegrasi dengan Permendagri tersebut di atas, dengan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
I- 7
tujuan
untuk
memastikan
bahwa
prinsip-prinsip
pembangunan
berkelanjutan dan pembangunan kewilayahan telah menjadi dasar dalam penyusunan RPJMD. RPJMD Kabupaten Enrekang merupakan dokumen induk yang memuat arah kebijakan pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun dan menjadi acuan dalam penyusunanRencana Strategis (RENSTRA) bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang disusun berdasarkan tahapan yang melibatkan berbagai stakeholders. RPJMD Sulawesi Selatan ini nantinya akan dijabarkan di dalam rencana pembangunan tahunan dalam bentuk dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) menjadi dasar penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA), Rencana Kerja (RENJA) serta prioritas dan plafon anggaran (PPA) setiap tahunnya. Dengan demikian diharapkan sasaran dan tujuan pembangunan di dalam RPJMD ini setiap tahun dapat dicapai secara bertahap, sehingga proses pembangunan dapat terwujud dalam suatu sistem yang terencana dan berkelanjutan.
Hubungan antar dokumen perencanaan pembangunan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar I.1 Bagan Hubungan Antar Dokumen Perencanaan (Undang-Undang No. 25 Tahun 2004)
RENSTRA KL
pedoman
RENJA KL
pedoman
RAPBN
pedoman
PUSAT
RPJP Nasional
pedoman
RPJM Nasional
acuan
DAERAH
dijabarkan
RKP
acuan
diperhatikan
RPJP Daerah
pedoman
RPJM Daerah
dijabarkan
RKP Daerah
acuan
pedoman
pedoman
RAPBD
RENSTRA SKPD
pedoman
RENJA SKPD
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
I- 8
1.4. Sistematika Penulisan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2013-2015 disusun dengan sistematika sebagai berikut: Bab I.
Pendahuluan; Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan rancangan awal RPJMD agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik.
Bab II. Gambaran umum kondisi daerah; Bagian ini menjelaskan dan menyajikan secara logis dasardasar
analisis,
gambaran
umum
kondisi
daerah
yang
meliputi aspek geografi dan demografi serta indikator kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah. Bab III. Gambaran pengelolaan keuangan daerah serta kerangka pendanaan; Bagian ini menyajikan gambaran hasil pengolahan data dan analisis terhadap pengelolaan keuangan daerah. Bab IV. Analisis isu-isu strategis; Bagian ini menjelaskan analisis isu-isu strategis yang menjadi dasar utama visi dan misi pembangunan jangka menengah, yang akan menentukan kinerja pembangunan dalam 5 (lima) tahun mendatang. Penyajian isu-isu strategis meliputi permasalahan pembangunan daerah, dinamika lingkungan strategis, analisa factor internal dan eksternal, dan isu strategis. Bab V. Visi, misi, tujuan dan sasaran; Dalam bagian ini diuraikan; (1) Visi Kepala Daerah terpilih 2013-2018, dan Artikulasi atau penjelasan kata-kata kunci dari
pernyataan
Visi;
(2)
Pernyataan
Misi
merupakan
penjabaran dari Visi; (3) pernyataan tujuan-tujuan dan pernyataan sasaran-sasaran pembangunan daerah. Bab VI. Strategi dan arah kebijakan; Dalam bagian ini diuraikan strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan dari setiap strategi terpilih.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
I- 9
Bab VII. Kebijakan umum dan program pembangunan daerah; Dalam bagian ini diuraikan kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator kinerja, serta program pembangunan daerah. Bab
VIII.
Indikasi
rencana
program
prioritas
dan
kebutuhan
pendanaan; Dalam bagian ini diuraikan hubungan urusan pemerintah dengan SKPD terkait beserta program prioritas yang menjadi tanggung jawab SKPD dalam suatu tahapan pembangunan per tahun selama lima tahun sesuai dengan tema per tahunnya. Pada bagian ini juga diuraikan pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan. Bab IX. Penetapan indikator kinerja daerah. Bagian ini memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pada akhir periode masa jabatan, yang ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai. Bab X
Pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan Bagian ini memuat materi tentang pedoman transisi, kaidah pelaksanaan, dan penutup.
1.5.
Maksud dan Tujuan RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah periode
5 (lima)
tahun terhitung sejak tahun 2013 sampai tahun 2018,
ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen pelaku pembangunan daerah (pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat) dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah yang integral dengan tujuan nasional sesuai dengan visi, misi, dan arah pembangunan daerah yang telah disepakati bersama,
sehingga
seluruh
upaya
yang
dilakukan
oleh
segenap
komponen pelaku pembangunan akan menjadi lebih efektif, efisien, RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
I- 10
terpadu, berkesinambungan, dan saling melengkapi satu dengan lainnya, dalam satu pola sikap dan pola tindak. Adapun tujuannya antara lain : a. Pedoman penyusunan RKPD setiap tahun. b. Pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra SKPD) yang akan digunakan sebagai pijakan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja SKPD) pada setiap tahunnya. c. Tolok
ukur
keberhasilan
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah
dibawah kepemimpinan Bupati dan wakil Bupati; d. Tolok ukur penilaian keberhasilan kepala SKPD dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan tugas, fungsi, kewenangan dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mewujudkan visi, misi dan program kepala daerah; e. Pedoman
seluruh
pemangku
kepentingan
dalam
melaksanakan
pembangunan di wilayah Kabupaten Enrekang; dan f. Instrumen
pelaksanaan
mengendalikan
fungsi
penyelenggaraan
pengawasan pembangunan
DPRD daerah
dalam dan
menyalurkan aspirasi masyarakat sesuai dengan prioritas dan sasaran program pembangunan yang ditetapkan dalam Perda tentang RPJMD.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
I- 11
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1. Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1.
Aspek Geografi
2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah Administrasi Kabupaten Enrekang secara georafis adalah Kabupaten yang terletak di sebelah utara Propinsi Sulawesi Selatan dengan jarak ± 240 Km yang berupa wilayah pegunungan dataran tinggi, dengan luas wilayah 1.786,01 Km2 (lebih kurang 2,86 % dari luas Propinsi Sulawesi Selatan). Batas wilayah Kabuapten Enrekang adalah sebagai berikut : a. Sebelah Utara : Kabupaten Tana Toraja b. Sebelah Timur : Kabupaten Luwu c. Sebelah Selatan : Kabupaten Sidrap d. Sebelah Barat : Kabupaten Pinrang 2.1.1.2 Letak dan Kondisi Geografis Secara geografis Kabupaten Enrekang terletak pada posisi antara 3014’36” - 3050’0” Lintang Selatan dan 119040’53” - 12006’33” Bujur Timur. Posisi ini terletak tepat di Jantung Provinsi Sulawesi Selatan. Secara administratif Kabupaten Enrekang juga terletak di poros tengah Trans Sulawesi melalui jalan Strategis Nasional untuk Pariwisata di Tana Toraja. Kabupaten Enrekang merupakan salah satu wilayah strategis di Sulawesi Selatan dengan penetapan menurut Rencana Tata Ruang Provinsi
Sulawesi
Selatan
sebagai
Kawasan
Strategis
untuk
pengembangan Tanaman Hortikultura dan Kopi. Secara administratif, Kabupaten Enrekang terdiri dari 12 Kecamatan, 112 Desa dan 17 Kelurahan. Adapun luas wilayah masing-masing kecamatan diperlihatkan pada Tabel 2.1 berikut.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-1
Tabel 2.1. Luas Daerah Menurut Kecamatan di Kabupaten Enrekang No
Kecamatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Maiwa Bungin Enrekang Cendana Baraka Buntu Batu Anggeraja Malua Alla Curio Masalle Baroko Jumlah
Luas Daerah (Km2) 392,87 236,83 291,19 91,01 159,15 126,65 125,34 40,36 75,74 178,51 40,36 28,04 1.786,06
% 22,00 13,26 16,30 5,1 8,91 7,09 7,02 2,26 4,24 9,99 2,26 1,57 100
Sumber: Buku Kabupaten Enrekang Dalam Angka Tahun 2012.
Gambar 2.1
Gambar Diagram Persentase Luas Kecamatan Kabupaten Enrekang
2.1.1.3 Topografi Topografi Wilayah Kabupaten Enrekang
ini pada umumnya
mempunyai wilayah Topografi yang bervariasi berupa perbukitan, pegunungan, lembah dan sungai dengan ketinggian 47 - 3.293 m dari permukaan laut serta tidak mempunyai wilayah pantai. Secara umum keadaan
Topografi
bukit/gunung-gunung
Wilayah yaitu
wilayah sekitar
didominasi
84,96%
dari
oleh luas
bukitwilayah
Kabupaten Enrekang sedangkan yang datar hanya 15,04%. Musim yang terjadi di Kabupaten Enrekang ini hampir sama dengan musim yang ada di daerah lain yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yaitu musim hujan dan musim kemarau dimana musim hujan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-2
terjadi pada bulan November - Juli sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Agustus - Oktober. Kabupaten Enrekang memiliki topografi wilayah bergunung dan berbukit serta memiliki beberapa puncak gunung seperti
Gunung
Bambapuang, Gunung Latimojong dan lain-lain Penggunaan lahannya didominasi oleh kawasan hutan dan sisanya berupa tanah bangunan, sawah, tegal/kebun, ladang/huma, padang rumput, rawa-rawa, kolam, perkebunan dan areal peruntukan lainnya. Pada umumnya jenis tanahnya bervariasi, terdiri dari tanah podsolik coklat dan merah kuning dengan tekstur liat berpasir, struktur remuk, konsistensi gembur permeabilitas sedang. Keadaan tersebut menjadikan Enrekang sebagai daerah yang subur dan menjadi pusat produksi hasil pertanian dataran tinggi di Provinsi Sulawesi Selatan dan Kawasan Indonesia Timur. Topografi wilayah kabupaten Enrekang sebagian besar berada pada ketingggin > 1500 m dpl. Pada ketinggian tersebut relatif banyak kendala untuk berbagai kegiatan pembangunan. Khususnya pada ketinggian >2000 m dpl tidak dapat dikembangkan untuk budidaya yang bersifat ekonomi, hal ini dikarenakan daerah dengan ketinggian tersebut ditetapkan sebagai kawasan lindung. Sebaran wilayah pada ketinggian tersebut berada pada bagian timur wilayah kabupaten Enrekang seperti Kecamatan Bungin dan Buntu Batu. Sifat fisik tanah cukup menjadi kendala bagi pengembangan wilayah adalah kemiringan lahan pada wilayah Kabupaten Enrekang didominasi oleh kemiringan lahan 25->40%. Namun demikian areal lahan terbuka yang belum dimanfaatkan secara optimal masih banyak dan merupakan satu potensi yang dapat dikembangkan khususnya untuk tanaman lahan kering baik tanaman perkebunan, buah-buahan atau tanaman keras lainnya. 2.1.1.4 Geologi Struktur geologi Kabupaten Enrekang memiliki karakteristik yang kompleks dicirikan oleh morfologi wilayah yang bervariasi. Berdasarkan morfologinya, maka wilayah Kabupaten Enrekang dapat dibagi menjadi 9 (Sembilan) yaitu: Brown Farest Soil yang banyak terdapat di Kecamatan Cendana, Mediterian Coklat kekelabu-labuan banyak terdapat di wilayah Kecamatan Alla, Kecamatan Anggeraja, Kecamatan Baraka dan Kecamatan Enrekang, Mediteran Coklat RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-3
banyak terdapat di Kecamatan Anggeraka dan Kecamatan Alla, Podsolik Coklat banyak terdapat di Kecamatan Enrekang, Kecamatan Maiwa, Kecamatan Anggeraja dan Kecamatan Baraka, Podsolik Kekuningan banyak terdapat di Kecamatan Maiwa, Kecamatan Baraka dan Kecamatan Alla, Podsolik Violet terdapat di Kecamatan Baraka dan Kecamatan Alla. 2.1.1.5 Hidrologi Secara umum Kondisi Hidrologi yang ada di Kabupaten Enrekang adalah dengan air permukaan, meskipun ada beberapa daerah mempunyai potensi dengan memakai mata air bawah tanah dengan
memanfaatkan
aliran
sungai.
Khusus
untuk
daerah
Kecamatan Curio dan Kecamatan Maiwa sebagian besar masih menggunakan sistem pemboran dengan memakai mesin bor jenis rotari. Daerah Aliran Sungai yang ada di Kabupaten Enrekang adalah DAS Saddang dan DAS Bila di tambah dengan sungai sungai yang mengalir dari daerah perbukitan/pegunungan yang tersusun dari berbagai formasi geologi antara lain batuan sedimen, batuan beku, batuan volkan dan batuan malihan. Sungai-sungai di Kabupaten Enrekang mengalir dengan perbedaan gradient yang rendah sehingga terbentuk sungai-sungai yang berkelok-kelok. Tabel 2.2. Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Enrekang No
Sungai
Nama Das
Kecamatan Yang Dilalui
1
Sungai Saddang
Saddang
2
Bila
3
Sungai Bila, Sungai Bungin dan Sungai Bulu Cenrana Sungai Malua
4
Sungai Mata Allo
Kecamatan Masalle, Kecamatan Enrekang dan Kec. Cendana Kecamatan Bungin dan Kecamatan Maiwa Kecamatan Curio, Kecamatan Malua dan Kecamatan Baraka Kecamatan Alla, Kecamatan Anggeraja dan Kecamatan Enekang
Panjang (Km) 39.107
Luas (Km2) 6.887
68.609 39.366
35.211
2.1.1.6 Klimatologi Meskipun kondisi iklim dan curah hujan bisa berubah setiap saat tetapi secara umum curah hujan yang ada di Kabupaten Enrekang di bagi tiga kategori. Curah hujan hujan yang paling tinggi terjadi di Kecamatan Maiwa, sementara daerah di Kecamatan Baroko, Kecamatan Masalle, Kecamatan Alla, sebagian Kecamatan Anggeraja RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-4
dan Kecamatan Baraka mempunyai curah hujan yang rendah. Khusus Kecamatan
Curio,
Kecamatan
Malua,
Kecamatan
Buntu
Batu,
Kecamatan Bungin, Kecamatan Enrekang, Kecamatan Cendana, sebagaian Kecamatan Maiwa, Kecamatan Anggeraja mempunyai curah hujan kategori sedang. Tabel 2.3. Banyaknya Curah Hujan dan Hari Hujan di Kab. Enrekang (Tahun 2007 - 2010) Hari Hujan Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Septemb er Oktober Novembe r Desembe r Jumlah/ Total
Curah Hujan
2007
2008
2009
2010
2007
2008
2009
14 15 15 13 26 19 22
9 12 15 16 14 18 18 24
14 9 11 8 9 7 11 5
16 10 10 12 23 22 20 19
219 95 74 465 712 384 140
111 106 353 203 85 261 235 211
143 56 143 148 369 37 218 5
201 0 82 117 179 175 345 388 496 456
7
15
12
26
98
263
157
452
17
21
8
26
91
406
211
480
9
13
8
20
172
308
132
216
26
16
12
14
299
123
357
70
183
191
114
218 2.749 2.665 1.976
3.45 6
2.1.1.7 Penggunaan Lahan Luas lahan secara keseluruhan di Kabupaten Enrekang adalah sekitar 64.451,92 Ha atau 36% dari luas wilayah Kabupaten Enrekang, yang terdiri dari lahan untuk penggunaan tanaman perkebunan
sekitar
45.221,85
Ha
(25,31%),
lahan
untuk
penggunaan tanaman Hortikultura sekitar 3.022,45 Ha (1,69%) dan lahan untuk penggunaan tanaman pangan sekitar 16.162,62 Ha (9,05%) yang mencakup lahan basah 5.123,70 Ha, lahan kering 11.038,92 Ha. Penggunaan tanah di Kabupaten Enrekang untuk kawasan permukiman relatif kecil yaitu sekitar 3.005,34 Ha atau sekitar 1,68% dari luas wilayah.
Gambaran penggunaan lahan di
Kabupaten Enrekang hingga tahun 20011, selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-5
Tabel 2.4. Luas Lahan Perkebunan menurut kecamatan di Kabupaten Enrekang NO.
KECAMATAN
01
Kecamatan Alla
02
Kecamatan Anggeraja
03
LUAS (HA)
(%)
1.160,05
2.57
568,32
1.26
Kecamatan Baraka
5.384,65
11.91
04
Kecamatan Baroko
798,86
1.77
05
Kecamatan Bungin
2.667,07
5.90
06
Kecamatan Buntu Batu
1.479,67
3.27
07
Kecamatan Cendana
4.194,11
9.27
08
Kecamatan Curio
10.027,11
22.17
09
Kecamatan Enrekang
6.808,85
15.06
10
Kecamatan Maiwa
7.150.56
15.81
11
Kecamatan Malua
4.490,47
9.93
12
Kecamatan Masalle
492,14
1.09
45.221,85
100.00
Jumlah Sumber: Dokumen RTRW Kab. Enrekang
Berdasarkan luasan yang ada, maka potensi pengembangan tanaman perkebunan berada di Kecamatan Curio, Kecamatan Maiwa, Kecamatan Enrekang dan kecamatan Baraka.
Namun untuk
pengembangan Komoditi Kopi sebagai komoditi Unggulan daerah potensinya berada di Kecamatan Baraka, Kecamatan Buntu Batu dan Kecamatan Bungin. Tabel 2.5. Luas Lahan Hortikultura menurut kecamatan di Kabupaten Enrekang NO
KECAMATAN
LUAS (HA)
(%)
01
Kecamatan Alla
329.92
10.92
02
Kecamatan Anggeraja
283.26
9.37
03
Kecamatan Baroko
582.36
19.27
04
Kecamatan Curio
536.22
17.74
05
Kecamatan Malua
999.69
33.08
06
Kecamatan Masalle
291.01
9.63
3.022.45
100.00
Jumlah Sumber: Dokumen RTRW Kab. Enrekang
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-6
Kabupaten Enrekang telah dikenal sebagai daerah penghasil Hortikultura yang telah mensuplay keberbagai daerah baik skala regional maupun nasional seperti komditi Bawang Merah, Kentang, Kol/Kubis dll, bahkan salah satu komoditi seperti wortel telah diekspor ke luar negeri. Keenam kecamatan yang ditampilkan pada tabel 2.5. diatas merupakan wilayah penghasil Hortikultura. Potensi luasan berada di Kecamatan Malua, Baroko dan Curio, namun untuk Kecamatan Alla, Anggeraja dan Masalle diperlukan peningkatan produktivitas melalui aplikasi teknologi. sebagaimana
pada
tabel
2.5
Selain Enam kecamatan
diatas,
potensi
pengembangan
Hortikultura juga diarahkan pada wilayah kecamatan Baraka dan Kecamatan Buntu Batu yang selama ini sebagian wilayahnya telah dikembangkan tanaman Hortikultura Tantangan yang dihadapi untuk komoditi Hortikulutura adalah daya saing kualitas produk yang terindikasi mengandung residu zat kimia dan telah menjadi isu tingkat konsumen atau .pasar.
Oleh
karena itu penggunaan aplikasi teknologi serta penerapan sistem pertanian ramah lingkungan perlu lebih digalakkan secara nyata dan berkesinambungan untuk mengembalikan image pasar yang baik terhadap produk Hortikultura di Kabupaten Enrekang. Tabel 2.6. Luas Lahan Tanaman Pangan menurut kecamatan di Kab. Enrekang
4.19
LAHAN KERING (Ha) -
85.62
1.67
-
-
Kecamatan Baraka
1.247.62
24.35
-
-
04
Kecamatan Baroko
135.12
2.64
-
-
05
Kecamatan Bungin
103.38
2.02
-
-
06
Kecamatan Buntu Batu
505.02
9.86
-
-
07
Kecamatan Cendana
1.088.83
21.25
08
Kecamatan Curio
591.87
11.55
09
Kecamatan Enrekang
505.88
9.87
1.231.10
11.15
10
Kecamatan Maiwa
287.79
5.62
9.276.31
84.03
11
Kecamatan Malua
324.61
6.34
-
-
12
Kecamatan Masalle
33.07
0.65
-
-
NO.
KECAMATAN
01
Kecamatan Alla
02
Kecamatan Anggeraja
03
LAHAN BASAH (Ha) 214.89
(%)
531.51 -
Jumlah 5.123.70 100.00 11.038.92 Sumber: Dokumen RTRW Kab. Enrekang
(%) -
4.81 -
100.00
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-7
Berdasarkan tabel 2.6 diatas, luasan lahan basah atau Sawah sekitar 5.123,70 Ha sebagain besar di Kecamatan Baraka dan Cendana, namun potensi untuk pengembangan penecatan sawah baru maupun pengembangan tanaman pangan lainnya seperti Jagung dan Kedelai berada di Kecamatan Maiwa dan Enrekang. 2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah Potensi Pengembangan wilayah di Kabupaten Enrekang, akan ditujukan untuk menuju pencapaian visi daerah sebagai daerah Agropolitan Mandiri. Kabupaten Enrekang juga telah ditetapkan dalam skala kawasan yang lebih luas yang masuk dalam kategori sebagai pusat pengembangan Bawang Merah di Indonesia Bagian Timur.
Potensi
pengembangan
wilayah
Kabupaten
Enrekang
mencakup berbagai sektor, selain sektor pertanian, juga potensi disektor pertambangan, Energi dan Pariwisata cukup potensil. Dokumen RTRW Provinsi Sulawesi Selatan telah menetapkan Kawasan Agropolitan Belajen sebagai salah satu Kawasan Strategis Provinsi, bahkan juga Kabupaten Enrekang termasuk daerah yang tergabung dalam Kawasan Strategis Nasional Kapet Parepare yang diarahkan sebagai basis pengembangan Tanaman Hortikultura, Kopi dan Peternakan. Berdasarkan Arahan Dokumen RTRW Kabupaten Enrekang, maka
ada
beberapa
kawasan
Strategis
Daerah
yang
akan
dikembangka kedepan, antara lain sebagai berikut : 1. Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi a. Kawasan perkebunan dan holtikultura (kopi, Vanila, kakao dan Palawija); b. PKL Kabupaten Enrekang; c. Kawasan Cepat Tumbuh PKLp Kota Baraka; d. Kawasan Industri Maiwa (KIWA); e. Kawasan Perkotaan Penyangga PKLp Maiwa; dan f. Kota Penyangga PKLp Cakke; 2. Kawasan Strategis Sosial Budaya a. Desa Wisata “NO SMOKING VILLAGE (kawasan bebas merokok)” di Desa Bone-Bone Kecamatan Baraka;
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-8
b. Kawasan pekuburan batu (mandu) di Tontonan Kecamatan Anggeraja; c. Kawasan Goa Bubau di Pasui Kecamatan Buntu Batu; d. Desa Wisata Limbuang di Kecamatan Maiwa; e. Goa Nippon di Lura Kecamatan Anggeraja; f. Kuburan Tua Nenek Lintik di Baroko (perbatasan Enrekang-Toraja), makam Tandi Jalling Mandante; g. Lo’ko Malillin di Pana Kecamatan Alla; dan h. Kawasan pendidikan di Maiwa. 3. Kawasan Strategis Kepentingan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tinggi, terdiri atas: a. Kawasan potensi tambang batu bara di Kecamatan Enrekang; b. Kawasan PLTA di Desa Lebani Kecamatan Bungin dan di Desa Buttu Batu Kecamatan Enrekang; dan c. Kawasan penambangan minyak Blok Enrekang di seluruh wilayah Kabupaten Enrekang; 4. Kawasan Strategis Kabupaten kepentingan daya dukung lingkungan hidup, terdiri atas: a. Kawasan DAS Saddang, DAS Bila, DAS Mata Alio dan DAS Malua; b. Kawasan, mata air Bongso di Pasui Kecamatan Buntu Batu, kawasan mata air Mata Allo di Kalosi Kecamatan Alla, dan kawasan mata air Malauwe di Kecamatan Enrekang; c. Kawasan Wisata Pemandian Lewaja di Kecamatan Enrekang; d. Kawasan wisata pemandian alam Kaluppang di Kecamatan Maiwa; e. Kawasan wisata alam terpadu Gunung Bambapuang dan Gunung Nona di Kecamatan Anggeraja; 2.1.3 Wilayah Rawan Bencana Bentuk-bentuk bencana yang sering terjadi di Kabupaten Enrekang adalah bencana tanah longsor, namun sesekali terjadi Banjir dan Angin Puting.
Beberapa kawasan rawan bencana di
Kabupaten Enrekang sebagai berikut : 1. Kawasan rawan bencana alam zona patahan di Kecamatan Bungin, Kecamatan Maiwa, Kecamatan Enrekang, Kecamatan Anggeraja, Kecamatan Masalle, Kecamatan Baroko, Kecamatan Alla dan Kecamatan Malua
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-9
2. Kawasan rawan longsor di Kecamatan Masalle, Kecamatan Baroko, Kecamatan Bungin dan Kecamatan Enrekang; dan 3. Kawasan rawan banjir di Kecamatan Cendana dan Kecamatan Enrekang. Faktor penyebab terjadinya tanah longsor merupakan bagian dari identifikasi dan interpretasi faktor-faktor geologi yang bekerja pada suatu daerah. Pada dasarnya ada dua faktor penyebab terjadinya tanah longsor antara lain: faktor pengontrol (internal) dan faktor pemicu (eksternal). Faktor pengontrol meliputi jenis litologi, hidrologi, soil/tanah, struktur geologi dan bentukan morfologi, sedangkan faktor pemicunya terdiri dari kondisi tata guna lahan, curah hujan dan aktivitas manusia. Kriteria kawasan rawan bencana longsor adalah kawasan yang diidentifikasi sering dan berpotensi tinggi mengalami bencana longsoran Bencana tanah longsor merupakan melimpahnya volume air yang berlebih umumnya dari air hujan yang tidak bisa diserap oleh lapisan tanah dan vegetasi di kawasan resapan air daerah (hulu) sehingga semakin lama air dapat mengikis tanah dan akhirnya terjadi longsor. Daerah-daerah yang termasuk kawasan rawan bencana longsor di Kabupaten Enrekang meliputi daerahdaerah yang berada di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Saddang, DAS Mata Allo, dan sekitar ruas-ruas Jalan Negara, Jalan Provinsi dan Jalan Kabupaten, serta beberapa titik lainnya. Banjir besar terjadi apabila air hujan cukup tinggi dan jatuh tersebar merata di seluruh daerah tangkapan air, kemudian berubah menjadi limpasan permukaan yang terkumpul secara cepat pada suatu titik keluaran (outlet). Faktor alami daerah tangkapan air merupakan faktor yang mempengaruhi kecepatan limpasan permukaan dari seluruh daerah tangkapapan air untuk bisa terkumpul secara bersama-sama di titik keluaran. Proses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-10
berjalan secara acak. 2.1.4
Aspek Demografi Penduduk Kabupaten Enrekang pada tahun 2012 tercatat sebanyak 192.163 jiwa yang terdiri dari laki-laki 96.925 jiwa dan perempuan 95.538 jiwa. Penduduk tersebut tersebar diseluruh desa/kelurahan
dalam
wilayah
Kabupaten
Enrekang
dengan
kepadatan 107,6 jiwa/km2. Kecamatan terpadat adalah Kecamatan Alla yaitu sekitar 597,2 jiwa/km2 dan yang terjarang penduduknya adalah Kecamatan Bungin sekitar 18,4 jiwa/km² Tabel 2.7. Jumlah dan Kepadatan Penduduk 5 tahun Terakhir Kabupaten Enrekang
No
Kecamatan
Luas (Km2)
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk
23.415
58,8
1
Maiwa
392,87
2
Bungin
236,84
4.365
18,3
3
Enrekang
291,19
30.822
105,0
4
Cendana
91,01
8.720
133,3
5
Baraka
159,15
21.414
133,3
6
Buntu Batu
126,65
12.907
100,6
7
Anggeraja
125,34
24.120
190,6
8
Malua
40,36
7.742
191,0
9
Alla
43,66
20.902
590,2
10
Curio
178,51
15.045
82,9
11
Masalle
68,35
12.387
180,9
12
Baroko
J U M L A H
2012 2011 2010 2009 2008
41,08
10.324
250,7
1.786,01 1.786,01 1.786,01 1.786,01 1.786,01
192.163 190.248 190.576 188.070 185.727
107,6 106,5 106,7 105,3 104,0
Sumber : Enrekang Dalam Angka Tahun 2013
Gambar 2.11. Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Enrekang Periode Tahun 2008 – 2012
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-11
Kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar pada tahun 2012 terdapat di Kecamatan Enrekang ± 30.588 jiwa, sedangkan kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terendah terdapat di Kecamatan Buungin, yang memiliki jumlah penduduk ± 4.365 jiwa. 2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 2.2.1.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara umum dibagi ke dalam nilai atas dasar harga berlaku dan nilai atas dasar harga konstan (harga konstan tahun 2000). Gambaran selengkapnya akan diuraikan pada bagian berikut: 1. PDRB Harga Berlaku Di antara ke Sembilan sektor utama penopang PDRB di Kabupaten Enrekang adalah Sektor Pertanian yang memberi kontribusi sebesar 46 % terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Enrekang.
Namun ada kecenderungan penurunan kontribusi
Sektor Pertanian, terlihat pada tahun 2008 kontribusinnya sebesar 51% mengalami penurunan menjadi 46% pada Tahun 2012. Namun secara nominal sektor pertanian mengalami perkembangan dari
Rp.691.940.610.000
tahun
2008,
meningkat
menjadi
Rp.1.224.912.850.000, atau naik sebesar Rp.532.972.240 (77,03%) selama kurun waktu 4 Tahun. Sektor penopang PDRB Kabupaten Enrekang terbesar kedua setelah Sektor Pertanian adalah Sektor Jasa . merupakan
sektor
yang
mengalami
Sektor Jasa
kenaikan/perkembangan
terbesar. Berdasarkan Harga berlaku, sektor jasa pada tahun 2008 sebesar Rp. 331.458.550.000, telah mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp. 774.304.180.000 pada tahun 2012, atau mengalami kenaikan sebesar Rp. 442.845.630.000, atau naik 133,61% selama kurun waktu 4 Tahun. Nilai tambah sektor jasa ini sebagian besar berasal dari sub jasa pemerintahan umum khususnya sub administrasi pemerintahan. Sedangkan yang berasal dari jasa swasta masih relatif kecil. Untuk itu andil sub sektor swasta memungkinkan dapat ditingkatkan melalui peranan jasa
sosial/kemasyarakatan
disektor
pendidikan,
kesehatan,
hiburan dan rekreasi. RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-12
Adapun
6
perkembangan
Sektor yang
lainnya
statis
cenderung
selama
kurun
memperlihatkan waktu
4
tahun.
Gambaran perkembangan nilai PDRB Harga Berlaku di Kabupaten Enrekang, selengkapanya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.8 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Enrekang Tahun 2008–2012 (dalam Juta Rupiah)
Sumber : Buku PDRB Kabupaten Enrekang Tahun 2013 2.
PDRB Harga Konstan Tahun 2000 Berdasarkan
PDRB
Harga
Konstan,
kontribusi
sektor
pembentukan PDRB Kabupaten Enrekang masih didominasi oleh sektor Pertanian (48,59%) dan Sektor Jasa (18,66%). Kontribusi
pada
kecenderungan
kedua
sektor
tersebut
menurun,
terlihat
pada
Namun
mempelihatkan
tabel
2.9.
bahwa
kontribusi sektor pertanian dari 51,45% tahun 2008 menurun menjadi 48,59% tahun 2012.
Demikian pula Sektor Jasa dari
20,57% tahun 2008 menurun menjadi 18,66% tahun 2012. Sebaliknya, kecenderungan
6
sektor
meningkat.
lainnya Sektor
memperlihatkan
Konstruksi/Bangunan
memberikan peningkatan kontribusi yang terbesar yakni sekitar 2,14%, menyusul Sektor Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan meningkat 1,24%, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran meningkat
0,83%,
Sektor
Pengangkutan
dan
Komunikasi
meningkat 0.3%, Sektor Pertambangan dan Penggalian 0,19%, Sektor Industri Pengolahan naik 0,04% dan Sektor Listrik, Gas
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-13
dan Air Bersih naik 0,02%.
Gambaran selengkapnya dapat
dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.9. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 di Kabupaten Enrekang Tahun 2008 – 2012 (dalam juta rupiah) NO
2008
Sektor
(Rp)
1 Pertanian
2009 %
(Rp)
345.499,82 51,45%
2010 %
355.290,51
49,62%
2011
(Rp)
%
2012
(Rp)
366.813,11 48,79%
%
(Rp)
391.197,29 48,68%
%
418.556,87
48,59%
Pertambangan & Penggalian 3 Industri Pengolahan 4 Listrik,Gas & Air bersih
3.647,92
0,54%
5.095,86
0,71%
5.618,07
0,75%
6.016,91
0,75%
6.258,02
0,73%
29.747,88 3.947,53
4,43% 0,59%
30.840,50 4.058,00
4,31% 0,57%
32.039,60 4.367,77
4,26% 0,58%
36.257,45 4.851,06
4,51% 0,60%
38.543,29 5.217,63
4,47% 0,61%
5 Konstruksi
35.165,38
5,24%
49.608,03
6,93%
57.053,50
7,59%
60.653,38
7,55%
63.592,57
7,38%
67.826,90 10,10%
71.084,73
9,93%
75.163,09
10,00%
82.118,16 10,22%
94.105,01
10,93%
17.965,13
2,68%
18.908,90
2,64%
21.347,67
2,84%
23.557,88
2,93%
25.685,63
2,98%
29.596,40
4,41%
32.997,54
4,61%
38.032,17
5,06%
41.713,75
5,19%
48.645,58
5,65%
148.139,08
20,69%
160.735,00
18,66%
716.023,15
100%
861.339,60
100%
2
Perdagangan, Hotel & 6 Restoran Pengangkutan & 7 Komunikasi Keuangan, sewa, & Js. 8 Perusahaan 9 Jasa-jasa PDRB
138.137,25 20,57% 671.534,21
100%
151.371,73 20,13% 751.806,71
157.325,57 19,58%
100%
803.691,45
100%
Sumber : Buku PDRB Kabupaten Enrekang Tahun 2013 Besaran daya tumbuh yang diturunkan dari perubahan nilai PDRB Harga Konstan Tahun 2000 pada 2 (dua) titik waktu akan menghasilkan tingkat pertumbuhan ekonomi. ekonomi
merupakan
salah
satu
indikator
Pertumbuhan ekonomi
yang
merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan, karena indikator ini dapat memberikan implikasi pada
kinerja
perekonomian makro. Pertumbuhan
ekonomi
juga
bisa
merefleksikan
perkembangan kegiatan perekonomian di suatu daerah. Semakin tinggi
pertumbuhan
ekonomi
suatu
daerah
menunjukkan
semakin berkembangnya kegiatan perekonomian di daerah tersebut,
baik
itu
kegiatan
produksi,
konsumsi,
kegiatan
investasi maupun perdagangan di daerah tersebut yang akhirnya akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja. Selama
periode
tahun
2007–
2012,
perekonomian
Kabupaten Enrekang relatif sama bila kita bandingkan dengan perekonomian Sulawesi Selatan hanya tiaga tahun terakhir menunjukkan bahwa pertumbuhan Sulawesi Selatan selalu lebih tinggi dari pertumbuhan Kabupaten Enrekang. Pada tahun 2007, ekonomi Kabupaten Enrekang tumbuh sekitar 6,34 persen, sedangkan pada level Propinsi hanya tumbuh sekitar 5,11 persen, dan pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi yang berhasil dicapai Kabupaten Enrekang adalah sekitar 6,49 persen, sedangkan untuk level Propinsi Sulawesi Selatan tumbuh sekitar RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-14
7,78 persen, dan pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Enrekang
adalah
sekitar
6,62
persen
dan
pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan 6,20 persen, pada tahun 2010 terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Enrekang yang hanya tumbuh sekitar 5,00 persen sedangkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan adalah sekitar 8,18 persen, kemudian pada tahun 2011 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Enrekang meningkat menjadi sekitar 6,90 persen sedangkan Provinsi Sulawesi Selatan mengalami pertumbuhan sekitar
7,65
ekonomi
persen.Dan
Kabupaten
pada
Enrekang
tahun
2012,
kembali
pertumbuhan
meningkat
menjadi
sekitar 7,18 persen, demikian halnya dengan Propinsi Sulawesi Selatan yang pertumbuhan ekonominya mencapai 8,37 persen. Selama
periode
tahun
2005
–
2011
terlihat
bahwa
pertumbuhan riil setiap sektor ekonomi berfluktuasi, dengan rata – rata pertumbuhan tertinggi pada Sektor Bangunan yaitu sekitar 16,73 persen pertahun selama periode tersebut, dan rata – rata pertumbuhan terendah pada Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, dengan pertumbuhan rata – rata sekitar 4,00 persen selama periode tersebut. Berikut akan diuraikan pertumbuhan riil masing – masing sektor ekonomi. Pada Tabel berikut menyajikan
pertumbuhan
riil
setiap
sektor
ekonomi
di
Kabupaten Enrekang selama periode tahun 2007 – 2012 Tabel 2.10 Pertumbuhan Riil PDRB Kabupaten Enrekang Tahun 2007–2012 Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000 (dalam satuan persen) Pertumbuhan PDRB Lapangan Usaha
2012
Rata Rata
(7)
(8)
6,99
5,01
4,01
13,8 8
13,1 6
6,30
4,98
11,0 7
7,56
5,59
4,85
14,7 9 7,34
200 7
200 8
200 9
201 0
2011
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pertanian
3,9 0
6,47
2,83 3,24
6,65
Pertambangan dan Penggalian
15, 73
6,52
39,6 10,2 9 5
7,10
Industri Pengolahan
0,7 9
2,05
3,67 3,89
Listrik, Gas & Air Bersih
1,5 0
2,99
2,80 7,63
Konstruksi & Bangunan
17, 44
4,03
Perdagangan, Hotel
3,4
6,21
(1)
41,0 15,0 7 1 4,80 5,74
6,31 9,25
14,6
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-15
Pertumbuhan PDRB Lapangan Usaha
200 7
200 8
200 9
201 0
2011
(1) & Restoran
(2) 2
(3)
(4)
(5)
(6)
Angkutan & Komunikasi
10, 43
6,80
5,25
12,9 0
10,3 5
Bank dan Lembaga Keuangan
5,4 0
15,4 4
11,4 15,1 9 2
9,68
Jasa-jasa
6,3 0
6,63
7,24 2,18
3,93
2012
Rata Rata
(7) 0 9,03
(8) 9,13
16,6 9
12,3 0
2,17
4,74
7,18 Pertumbuhan 5,1 6,6 5,0 6,49 6,90 Ekonomi 1 2 0 Sumber : Buku PDRB Kabupaten Enrekang Tahun 2013
6,23
Gambar 2.2 Grafik Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Enrekang Tahun 2007 – 2012 (dalam satuan persen) 25
20
17,76 14,29
16,34
15
5,90 3,78
5
19,03
16,98
6,49
5,11
6,62
5,00
3,90
2,83
0
2005
2006
2007
6,90 6,65
6,47 2004
19,27
13,99
10
5,34
19,82
18,97
2008
2009
7,18 6,99
3,24 2010
2011
2012
Laju Perkembangan Ekonomi Harga Berlaku (%) Laju Pertumbuhan Ekonomi Harga Konstan (%) Pertumbuhan Sektor Pertanian
Tabel 2.11 Struktur Perekonomian Pembentuk PDRB Berdasar Kelompok Sektor Ekonomi di Kabupaten Enrekang atas dasar Harga Berlaku Tahun 2008 – 2012 (Rp juta dan persen) Sektor Ekonomi (1)
2008
2009
2010
2011
2012
(2) 691.940, 61 (51%)
(3) 741.380, 20 (46%)
(4) 909.612, 49 (47%)
(5) 1.085.45 1,92 (47%)
(6) 1.224.91 2,85 (46%)
Pertanian
691.940,6 1
741.380, 20
909.612,4 9
1.085.451 ,92
1.224.912 ,85
Sekunder
112.302,
152.794,
175.436,
205.876,
239.661,
Primer
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-16
Sektor Ekonomi (1)
2008
2009
2010
2011
2012
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
07
45
28
43
84
Pertambang an dan Penggalian
6.918,18
10.991,8 2
12.555,4
14.260,58
15.740,66
Industri Pengolaha n
38.151,4
41.088,0 5
42.903,87
59.817,60
74.480,36
Listrik, Gas dan Air Bersih
6.943,02
7.400,55
8.563,59
10.186,26
12.465,6
Konstruksi dan Bangunan
60.289,47
93.314,0 3
111.413,4 2
121.611,9 9
136.975,2 2
542.968, 85
720.040, 56
836.360, 08
1.000.36 2,19
1.196.23 4,32
Perdaganga n, Ho-tel dan Restoran
127.410,4 9
138.937, 91
170.839,3 8
201.709,3 2
247.537,8 4
Angkutan dan Komunikasi
32.484,47
35.181,0 5
43.609,34
52.554,99
62.937,7
Keuangan, Persewa-an dan js. Pershn
51.615,34
63.438,6 2
77.765,9
89.261,97
111.454,6
Jasa-jasa
331.458,5 5
482.482, 98
544.145,4 6
656.835,9 1
774.304,1 8
1.347.21 1.614.21 1.921.40 2.291.69 1,53 5,21 8,85 0,54 Sumber : Buku PDRB Kabupaten Enrekang Tahun 2013
2.660.80 9,01
Tersier
Total
PDRB kelompok sektor sekunder yang diusung oleh sektorsektor Industri Pengolahan, Listrik dan Air, serta Bangunan berdasarkan harga berlaku pada tahun 2008 tercatat sebesar Rp. 112.302,07
juta,
dan
terus
bertambah
hingga
menjadi
Rp.
239.661,84 juta pada tahun 2012. 2.2.1.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perkapita PDRB per kapita merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering dipergunakan dalam mengukur atau menilai tingkat kemakmuran/kesejah-teraan masyarakat dalam suatu daerah. Nilai ini diperoleh dengan membagi jumlah total PDRB dalam satu waktu tertentu dengan jumlah penduduk tahun yang bersangkutan. Meski RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-17
nilai yang diperoleh belum tentu mencerminkan nilai yang benarbenar diperoleh masyarakat, setidaknya bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan terkait dengan tingkat kemakmuran masyarakat. Sementara yang dimaksud pendapatan, adalah Nilai Tambah Bruto/ NTB (upah, gaji, laba, sewa tanah, bunga uang, penyusutan dan pajak tak langsung neto), bukan nilai produksi (perkalian dari jumlah produksi dengan harga satuannya). Nilai
tambah
bruto
merupakan
bagian
dari
nilai
produksi.
Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.12 PDRB Perkapita Kabupaten Enrekang Tahun 2005 – 2009 Tahu n
Jumlah Pendud uk
Pertumbu hn Penduduk (%)
PDRB per Kapita Atas dasar Harga Berlaku (Rp)
Pertumbu hn PDRB per kapita ADHB (%)
PDRB per Kapita Atas dasar Harga Konstan (Rp)
188.07 7.160.000 3.570.000 0 190.57 2009 1,33 8.470.000 18,30 3.760.000 5 191.17 2010 0,32 10.050.000 18,65 3.930.000 5 192.16 2011 0,52 11.930.000 18,71 4.180.000 3 193.68 2012 0,79 13.740.000 15,17 4.450.000 3 Sumber : Buku PDRB Kabupaten Enrekang Tahun 2013
Pertumbu hn PDRB per kapita ADHK (%)
2008
5,32 4,52 6,36 6,46
Perkembangan peningkatan pendapatan per kapita setidaknya mencerminkan
tingkat
kesejahteraan
ekonomi
masyarakat
Kabupaten Enrekang yang semakin membaik selama kurun waktu lima tahun terakhir. Apabila kita melihat PDRB perkapita menurut harga konstan meningkat sebesar Rp. 190.000 (5,32%) dari Rp. 3.570.000 pada tahun 2008 menjadi sebesar Rp. 4.450.000 pada tahun
2012.
Pertumbuhan
rata
-
rata
dari
PDRB
perkapita
Kabupaten Enrekang ini sebesar 5,67% per tahun. Perolehan pertumbuhan pendapatan perkapita (berdasarkan harga konstan) tertinggi dicapai pada tahun 2012 yaitu sebesar 6,46%. dengan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 0.79%. Tingkat Pertumbuhan penduduk pada tahun 2012 ini lebih rendah apabila dibandingkan
tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun
2009 yaitu sebesar 1,33%. Tingkat rata-rata kesejahteraan penduduk Kabupaten Enrekang cukup tinggi, dengan PDRB perkapita sekitar 1,15 Juta Rupiah perbulan pada tahun 2012, atau tumbuh sebesar RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-18
15,17% dari tahun 2011 yang sudah mencapai 994 Ribu Rupiah per bulan namun secara riil (berdasarkan harga konstan), perolehan pendapatan
perkapita
Kabupaten
tersebut sebesar Rp. 4.450.000
Enrekang
pada
tahun
2012
dengan jumlah penduduk 193.683
jiwa menurut harga konstan yang berarti mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp. 270.000 (tumbuh sebesar 6,46%). Tingkat pertumbuhan per kapita rata - ratanya sebesar 5,67% per tahun menurut harga konstan. Pendapatan tersebut merupakan nilai tambah bruto yang berupa upah/gaji, laba, sewa tanah, bunga uang, penyusutan, dan pajak tak langsung netto. Perkiraan PDRB perkapita Tahun 2013 atas dasar Harga Konstan adalah sebesar Rp 4.702.000. 2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan sosial dilakukan terhadap beberapa indikator sosial, yang mencakup: (i) Indeks Pembangunan Manusia (IPM); (ii) Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG); (iii) Kemiskinan; dan (iv) Rasio Penduduk yang Bekerja. Gambaran rincian terhadap fokus kesejahteraan sosial di Kabupaten Enrekang secara umum adalah sebagai berikut: 2.2.2.1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Berbagai
program
pembangunan
pembangunan
manusia
yang
khususnya
dilaksanakan
dalam
Pemerintah
Kabupaten Enrekang selama ini telah menunjukkan hasil yang cukup
baik,
salah
satunya
diukur
dari
indikator
Indek
Pembangunan Manusia (IPM). Selama periode 5 (lima) tahun terakhir, pencapaian angka IPM Kabupaten Enrekang relatif terus membaik. Pencapaian terakhir di tahun 2009 meningkat hingga 0,28 poin dibanding angka tahun 2008. Seluruh komponen IPM mengalami kenaikan, kecuali pada rata-rata lama sekolah yang masih
stagnan
di
level
8,3
Tahun.
Secara
lebih
lengkap
pencapaian IPM Kabupaten Enrekang periode 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-19
Tabel 2.13 Pencapaian Indeks Pembangunan Manusia dan Komponennya di Kabupaten Enrekang Tahun 2007-2011 Uraian
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Indeks Pembangunan Manusia [%]
73,32
73,76
74,20
74,55
74,84
75,30
Angka Harapan Hidup [Tahun]
74,30
74,33
74,70
74,99
75,19
75,39
Angka Melek Huruf [%]
89,80
89,80
90,44
90,49
91,26
Rata-rata lama sekolah [Tahun]
8,10
8,10
8,30
8,32
8,34
(e0)
90,40
8,30
Pengeluaran Perkapita Riil 619,40 624,50 624,70 626,63 628.530 630.590 Disesuaikan [Rp. 000] Sumber: BPS Kabupaten Enrekang Ini semua mencerminkan
derajat
kualitas
hidup/kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Enrekang kian membaik. Dengan demikian tujuan utama dari pembangunan daerah yakni menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi penduduknya
untuk
menikmati
umur
panjang,
sehat
dan
menjalankan kehidupan yang produktif di Kabupaten Enrekang semakin kondusif dan telah berjalan dalam jalur yang benar (on the right track). Meski demikian, tetap harus diupayakan adanya akselerasi
peningkatan
angka
IPM
secara
signifikan
yang
memerlukan optimalisasi, penajaman, dan sinergitas sasaran pembangunan manusia. Dalam konteks ini, premis penting yang dikembangkan adalah mengutamakan manusia sebagai pusat perhatian (bukan sebagai alat atau instrument) dan memperbesar pilihan-pilihan bagi manusia secara keseluruhan (tidak hanya terbatas pada peningkatan pendapatan atas aspek ekonomi semata). Dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain di Provinsi Sulawesi Selatan,
peringkat IPM Kabupaten Enrekang berhasil
menduduki peringkat 4 (Empat) se-Sulawesi Selatan pada tahun 2007, 2008, 2009, 2010, dan 2011 ini. Apabila dibandingkan dengan wilayah Kabupaten (Non Kota), sampai dengan tahun RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-20
2010, angka IPM di Kabupaten Enrekang berada pada peringkat teratas. Peringkat IPM Kabupaten Enrekang dalam skala nasional pada tahun 2011 berada pada peringkat ke 19 dari 398 Kabupaten di Indonesia. Untuk meningkatkan peringkat menuju lebih baik, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menyempurnakan pelaksanaan program kesehatan, pendidikan dan perekonomian yang sudah berjalan secara baik selama ini. Disamping itu diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan kerjasama yang baik
dari
pemerintah,
masyarakat
untuk
stakeholder
dan
seluruh
mensukseskan
komponen
program-program
pembangunan. 2.2.2.2. Kemiskinan Kemiskinan merupakan salah satu fokus utama dalam MDGs. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Enrekang selama kurun waktu 2006-2011 mengalami penurunan sebanyak 54,97% dari 50.961 jiwa tahun 2006 menjadi 22.947 jiwa tahun 2011 (data TNP2K), atau dari tingkat kemiskinan 27,7 % tahun 2006 menjadi 14,44 % atau 28.200 jiwa tahun 2012.
Gambar 2.3. Grafik Angka Kemiskinan Daerah Kab. Enrekang Perkembangan capaian target tingkat kemiskinan daerah Kabupaten Enrekang memperlihatkan trend menurun rata-rata diatas 3 % pertahun sejak tahun 2006 sampai 2011 sebagaimana pada gambar 2.5.
Grafik penurunan mengikuti kecenderungan
penurunan tingkat kemiskinan di provinsi Sulawesi Selatan, dan nasional.
Artinya bahwa kebijakan penanggulangan kemiskinan
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-21
daerah kabupaten Enrekang telah memberi kontribusi dan relevan dengan penurunan tingkat kemiskinan provinsi dan nasional.
Gambar 2.4. Grafik Perbandingan Tingkat Kemiskinan Enrekang, SulSel dan Nasional 2.2.2.3. Ketenagakerjaan Data statistik tenaga kerja tahun 2011 menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja Kabupaten Enrekang sebanyak 82.075 orang dan yang bekerja 76.608 orang, sementara masih terdapat penganggur murni yang mencari pekerjaan sebanyak 5.467 orang atau sebesar 6,66%, yang mengalami peningkatan sebesar 2,54% jika dibandingkan pada tahun 2010 sebesar 4,12%. Walaupun demikian, tingkat pengangguran terbuka Kabupaten Enrekang masih relatif lebih kecil dibanding Provinsi Sulawesi Selatan yang berada pada angka 10,49%.
Gambar. Grafik Prosentase Penduduk Bekerja di Pertanian dan Tingkat Pengangguran Terbuka
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-22
Grafik
diatas
memperlihatkan
adanya
kecenderungan
penurunan prosentase penduduk yang bekerja disektor pertanian, dari 83,73% tahun 2003 menurun manjadi 69,42 % tahun 2011. Sedangkan
Tingkat
Pengangguran
Terbuka
fluktuatif
dan
cenderung meningkat. Pada sisi lain, Angka Beban Ketergantungan Angkatan Kerja di Kabupaten Enrekang relatif masih cukup tinggi yakni pada tahun 2011 berada pada angka 66,57 %, 2.3 Aspek Pelayanan Umum 2.3.1 Fokus Urusan Pelayanan Wajib Analisis kinerja atas layanan urusan wajib dilakukan terhadap indikator-indikator
kinerja
penyelenggaraan
urusan
wajib
pemerintahan daerah (ada 26 urusan wajib), yaitu bidang urusan: (i) pendidikan, (ii) kesehatan, (iii) pekerjaan umum, (iv) perumahan, (v) penataan ruang, (vi) perencanaan pembangunan, (vii) perhubungan, (viii) lingkungan hidup, (ix) pertanahan, (x) kependudukan dan catatan sipil, (xi) pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, (xii) keluarga
berencana
dan
keluarga
sejahtera,
(xiii)
sosial,
(xiv)
ketenagakerjaan, (xv) koperasi dan usaha kecil menengah, (xvi) penanaman modal, (xvii) kebudayaan, (xviii) kepemudaan dan olah raga, (xix) kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, (xx) otonomi daerah,
pemerintahan
umum,
administrasi
keuangan
daerah,
perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian, (xxi) ketahanan pangan, (xxii) pemberdayaan masyarakat dan desa, (xxiii) statistik, (xxiv)
kearsipan,
(xxv)
komunikasi
dan
informatika,
dan
(xxvi)
perpustakaan. Gambaran masing-masing penjelasan urusan pelayanan wajib tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Pendidikan Dalam kerangka upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), kemajuan dan daya saing, perekonomian daerah, menanggulangi
masalah
pengangguran
serta
pemanfaatan
sumberdaya alam secara bijaksana dan peningkatan produktifitas kerja, secara berkesinambungan Pemerintah Kabupaten Enrekang telah, sedang dan akan terus-menerus menyediakan sarana prasarana pendidikan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan yang diperlukan. Sebagai “Kabupaten Pendidikan” tidaklah berlebihan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-23
apabila di Kabupaten Enrekang banyak dibangun berbagai fasilitas pendidikan baik yang formal maupun non formal sejak dari jenjang pendidikan TK, tingkat dasar (SD), tingkat pertama (SLTP), tingkat atas (SMU dan SMK), SLB, hingga Perguruan Tinggi (Politani) yang saat ini beralih ke Akademi Komunitas. Ketersediaan sarana prasarana pendidikan di Kabupaten Enrekang selengkapnya dapat dilihat pada paparan tabel berikut: Tabel 2.14 Jumlah Sekolah, Ruang Kelas, dan Rombongan Belajar (Rombel) Kabupaten Enrekang Tahun 2009-2013 JENJANG
URAIAN
(1) Taman Kanakkanak
(2) Jumlah Sekolah Jumlah Ruang Kelas · Rusak Berat · Rusak Ringa n · Baik Jumlah Rombel Jumlah Sekolah Jumlah Ruang Kelas · Rusak Berat · Rusak Ringa n · Baik Jumlah Rombel Jumlah Sekolah Jumlah Ruang Kelas · Rusak Berat
Sekolah Dasar
Madrasah Ibtidaiyah
2009 2010
2011 2012 2013
(3) -
(4) 123
(5) 123
(6) 164
(7) 165
-
210
226
266
816
-
30
34
31
60
-
22
25
17
22
-
144 210
143 253
171 320
164 311
-
213
213
214
214
-
1444
1482
1647
1498
-
129
148
154
136
-
273
372
360
381
-
1042 1444
962 1479
1133 1472
981 1438
-
21
21
21
21
-
118
132
137
123
-
21
18
21
24
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-24
JENJANG
URAIAN ·
Rusak Ringa n · Baik Jumlah Rombel Sekolah Jumlah Menengah Sekolah Pertama Jumlah Ruang Kelas · Rusak Berat · Rusak Ringa n · Baik Jumlah Rombel Madrasah Jumlah Tsanawiyah Sekolah Jumlah Ruang Kelas · Rusak Berat · Rusak Ringa n · Baik Jumlah Rombel Sekolah Jumlah Menengah Sekolah Atas Jumlah Ruang Kelas · Rusak Berat · Rusak Ringa n · Baik Jumlah Rombel
2009 2010
2011 2012 2013
-
25
23
27
29
-
72 118
91 145
89 135
70 139
-
34
34
36
43
-
359
372
416
445
-
45
25
41
37
-
70
87
72
63
-
244 352
239 376
277 360
310 382
-
20
20
20
23
-
77
80
143
160
-
7
9
18
17
-
17
10
26
34
-
53 108
61 106
99 129
103 140
15
15
15
15
16
-
169
169
169
207
-
9
13
19
23
-
24
15
26
48
-
147 173
141 176
171 198
142 217
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-25
JENJANG
URAIAN
Sekolah Menengah Kejuruan
Jumlah Sekolah Jumlah Ruang Kelas · Rusak Berat · Rusak Ringa n · Baik Jumlah Rombel Jumlah Sekolah Jumlah Ruang Kelas · Rusak Berat · Rusak Ringa n · Baik Jumlah Rombel
Madrasah Aliyah
2009 2010
2011 2012 2013
7
7
7
7
7
-
80
80
94
98
-
-
3
3
-
-
3
3
55
10
-
77 80
74 66
86 101
88 116
10
10
10
10
10
-
52
52
52
54
-
-
1
2
-
-
9
9
9
9
-
34 51
42 49
37 58
43 59
Sumber: Dinas Pendidikan dan kebudayaan Ka. Enrekang Di
samping
sarana
prasarana
fisik,
ketersediaan
dan
kapasitas guru turut menentukan derajat kualitas pelayanan pendidikan yang diberikan.
Berdasarkan Undang-undang Nomor
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa kualifikasi guru dipersyaratkan minimal S1/D4. Selanjutnya pada pasal 28 Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dinyatakan bahwa pendidik harus memiliki
kualitas
pembelajaran,
akademik
sehat
jasmani
dan
kompetensi
dan
rohani
sebagai serta
agen
memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Komposisi guru di Kabupaten Enrekang secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut:
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-26
Tabel 2.15 Jumlah Guru dan Pendidikan Guru Kabupaten Enrekang Tahun 2010-2012 NO. URAIAN
2010
2011
2012
(5)
(6)
(7)
Guru TK
304
314
395
Lulusan S1/S2
36
37
68
Jumlah
340
351
463
Guru SD
2214
2264
2282
Lulusan S1/S2
762
879
1251
Guru MI
231
264
276
Lulusan S1/S2
127
148
218
Jumlah
3334
3555
4027
Guru SMP
777
813
838
Lulusan S1/S2
662
732
778
Guru MTs
359
395
427
Lulusan S1/S2
344
376
408
Jumlah
2142
2316
2451
Guru SMA
482
493
508
Lulusan S1/S2
475
485
502
Guru MA
205
200
198
Lulusan S1/S2
194
192
190
Guru SMK
198
238
263
Lulusan S1/S2
192
233
257
Jumlah
1746
1841
1918
(1) 01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
(2)
Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda & Olahraga Kab. Enrekang Dari ketersediaan sarana prasarana fisik beserta jumlah guru yang
ada
tersebut,
selanjutnya
dapat
diketahui
rasio-rasio
pendidikan di Kabupaten Enrekang sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini:
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-27
Tabel 2.16 Rasio-rasio Pendidikan Kabupaten Enrekang Tahun 2009-2013 NO .
URAIAN
(1)
(2)
1.
2.
2009
2010
2011
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Rasio Siswa per Sekolah SD
-
MI SMP
-
MTS
-
132.2 7 97.86 274.4 4 123.1 5
SMA
-
MA SMK
-
141.0 1 11.95 280.0 3 102.4 5 413.4 7 115.5
110.9 366.1 4
131.5 8 101.1 262.6 7 134.5 5 400.5 3 117.8 411.2 9
128.3 2 102 230.6 7 131.6 5 378.7 5 118.7 442.1 4
13.57 1.09 12.25 5.71
12.44 7.78 11.48 6.24
12.34 7.69 11.28 6.30
12.19 7.65 11.88 6.96
11,49
11,82
11,83
11,84
5,84
5,55
5,95
6,09
10,81
10,77
10,95
10,78
Rasio Siswa per Guru SD MI SMP MTS SMA MA SMK
15,7 1 3,27 14,1 1
353
388.4
3.
Rasio Siswa Per Kelas SD 20.80 1905 19.13 19.09 MI 2.13 14.18 15.73 15.41 SMP 27.05 28.82 26.27 25.97 MTS 18.97 23.24 20.86 21.63 SMA 35.85 33.1 30.34 27.93 MA 14.44 16.8 11.66 20.12 SMK 48.45 52.31 49.64 26.68 4. Rasio Kelas per Ruang Kelas SD 1 0.99 0.89 0.98 MI 1 1.1 0.99 1.13 SMP 0.98 1.01 0.87 0.86 MTS 1.4 1.33 0.9 0.88 SMA 1.02 1.04 1.17 1.05 MA 1 0.83 1.08 1.18 SMK 0.98 0.94 1.12 1.09 Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda & Olahraga Kab. Enrekang
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-28
Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama. Kegunaan APM adalah untuk menunjukkan partisipasi sekolah penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu. Data APK dan APM Kabupaten Enrekang selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 2.17 Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Enrekang Tahun 2008-2013 Uraian (1)
2013
200 8
200 9
201 0
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
103, 58 -
111, 72
111, 73
111, 49
103, 25
103,2 5
92,7 3
96,9 4
96,3 9
97,1 3
89,37
100, 15 -
100, 32
100, 55
120, 24
99,2 5
99,25
73,1 2
77,0 2
79,1 1
87,8 3
71,61
83.3 4
84.7 4
88.5 7
110. 08
88.02
54,1 9
55,0 4
71,0 5
77,8 8
57,17
2011 2012
SD/MI 1. APK 2. APM SMP/MTs 1. APK 2. APM SMA, MA, SMK 1. APK
78 -
2. APM
Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda & Olahraga Kab. Enrekang Secara umum, baik APK maupun APM pada setiap jenjang pendidikan
di
Kabupaten
Enrekang
mengalami
trend
yang
fluktuatif namun cenderung menurun. Ini berarti partisipasi dan daya
jangkau
pelayanan
pendidikan
telah
meluas
namun
cenderung menurun. Pada level pendidikan wajib belajar 9 tahun (SD dan SMP) dapat dikatakan belum tuntas, dengan melihat Angka Partisipasi Murni yang masih rendah yaitu berada panga angka 71,61% tahun 2013. Penurunan APM yang cukup signifikan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-29
pada jenjang SLTA dari 77,88% tahun 2012 menjadi 57,17 % tahun 2013.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-30
Tabel 2.18 Angka Partisipasi Kasar (APK) menurut Kecamatan di Kabupaten Enrekang Tahun 2012 SD/MI jumlah jumlah siswa usia NO Kecamatan penduduk 7-12 th usia 7-12 bersekolah th di SD/MI 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kecamatan Maiwa Kecamatan Bungin Kecamatan Cendana Kecamatan Enrekang Kecamatan Anggeraja Kecamatan Malua Kecamatan Baraka Kecamatan Buntu Batu Kecamatan Alla
SMP/MTs
APK
jumlah siswa usia Jumlah 13-15 th penduduk bersekolah usia 13di 15 th SMP/MTs
APK
SMA/MA/SMK jumlah siswa usia jumlah 16-18 th penduduk bersekolah usia 16di 18th SMA/MA/ SMK
APK
3.480
3.495
99,57
1.808
1.558
116,05
956
1.639
58,33
755
654
115,44
282
290
97,24
163
305
53,44
1.234
1.302
94,78
486
579
83,94
238
610
39,02
4.340
4.601
94,33
2.422
2.050
118,15
2.527
2.156
117,21
3.654
3.602
101,44
1.263
1.606
78,64
1.562
1.500
104,13
1.359
1.155
117,66
383
515
74,37
278
906
30,68
3.358
3.198
105,00
1.759
1.425
123,44
1.553
1.689
91,95
2.243
1.929
116,28
570
860
66,28
191
542
35,24
2.989
3.123
95,71
1.811
1.392
130,10
3.382
1.464
231,01
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-31
10 11 12
Kecamatan Curio Kecamatan Masalle Kecamatan Baroko Jumlah
2.400
2.250
106,67
735
1.002
73,35
281
1.054
26,66
2.173
1.851
117,40
510
824
61,89
77
868
8,87
1.652
1.544
106,99
663
687
96,51
29.637
28.704
103,25
12.692
12.788
99,25
Belum terdapat SMA/MA/SMK 11.208
12.733
88,02
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Enrekang
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-32
Data pada tabel diatas memperlihatkan adanya perbedaan yang cukup besar APK antar kecamatan utamanya pada jenjang pendidikan
Menengah.
Keadaan
ini
terjadi
akibat
adanya
kecenderungan siswa melanjutkan pendidikan ke sekolah-sekolah menengah di kecamatan lain yang fasilitas pendidikannya lebih lengkap maupun pindah ke Kabupaten tetangga.
APK SLTP dan
APK SLTA cukup tinggi pada kecamatan Enrekang 117,21, Kecamatan Anggeraja 104,13 dan Tertinggi di kecamatan Alla 231,01%, dan yang terendah pada Kecamatan Masalle Tabel 2.19 Angka Partisipasi Murni (APM) menurut Kecamatan di Kabupaten Enrekang Tahun 2013
No
Kabupaten/Ko ta/Kecamatan *)
1
Kecamatan Maiwa
2
Kecamatan Enrekang
3
Kecamatan Baraka
4
Kecamatan Anggeraja
5
Kecamatan Alla
6
Kecamatan Bungin
7
Kecamatan Cendana
8
Kecamatan Curio
9
Kecamatan Malua
SD/MI jumla jumla h h pendu murid duk usia usia 7-12 7-12 thn th
APS
SMP/MTs jumla jumla h h pendu murid duk APS usia usia 13-15 13-15 thn th
2.979, 3.495, 00 00
85,2 4
1.233, 00
1.558, 00
79,14
3.704, 4.601, 00 00
80,5 0
1.633, 00
2.050, 00
79,66
2.950, 3.198, 00 00
92,2 4
1.188, 00
1.425, 00
83,37
3.188, 3.602, 00 00
88,5 1
1.101, 00
1.606, 00
68,55
2.538, 3.123, 00 00
81,2 7
1.326, 00
1.392, 00
95,26
643,0 0
654,0 0
98,3 2
199,0 0
290,0 0
68,62
1.053, 1.302, 00 00
80,8 7
286,0 0
579,0 0
49,39
2.146, 2.250, 00 00
95,3 8
537,0 0
1.002, 00
53,59
1.182, 1.155, 00 00
102, 34
304,0 0
515,0 0
59,03
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-33
10
Kecamatan Buntu Batu
11
Kecamatan S Masalle
12
Kecamatan Baroko S
1.903, 1.929, 00 00
98,6 5
412,0 0
860,0 0
47,91
1.971, 1.851, 00 00
106, 48
416,0 0
824,0 0
50,48
1.397, 1.544, 00 00
90,4 8
523,0 0
687,0 0
76,13
u 25.65 28.70 89,3 9.158, 12.78 m Jumlah 71,61 2,00 4,00 7 00 8,00 b Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Enrekang
Tabel 2.20 Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2009 s.d 2013 Kab. Enrekang NO
Uraian 1 Jumlah penduduk usia diatas 15 tahun yang bisa membaca dan menulis 2 Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas 3 Angka melek huruf
(n-5)
(n-4)
(n-3)
(n-2)
(n-1)**)
143,272 107,235 114,251 129,140 145,388
144,561 107,906 118,336 130,353 145,388 99.11
99.38
96.55
99.07
100,
Sumber: Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kab. Enrekang
Tabel 2.21 Angka Melek Huruf Tahun 2013 menurut Kecamatan Kabupaten Enrekang Jumlah penduduk Jumlah usia diatas 15 tahun penduduk usia NO Kecamatan yang bisa membaca 15 tahun dan menulis keatas 1 Kecamatan Maiwa 17,844 17,844
Angka melek huruf 100
2
Kecamatan Bungin
19,379
19,379
100
3
Kecamatan Cendana
16,317
16,317
100
4
Kecamatan Enrekang Kecamatan Anggeraja Kecamatan Malua
19,379
19,379
100
17,329
17,329
100
3,325
3,325
100
6,645
6,645
100
11,265
11,265
100
5,900
5,900
100
5 6 7 8 9
Kecamatan Baraka Kecamatan Buntu Batu Kecamatan Alla
10
Kecamatan Curio
9,835
9,835
100
11
Kecamatan Baroko
9,538
9,538
100
12
Kecamatan Masalle
8,632
8,632
100
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-34
Jumlah
145,388
145,388
-
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Enrekang
2.
Kesehatan Gambaran kondisi pembangunan kesehatan yang dilakukan di sektor kesehatan di Kabupaten Enrekang pada 3 (tiga) tahun terakhir adalah sebagai berikut.
Tabel 2.23 Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Enrekang (2008-20012) Jenis Sumber Daya
2008 (2)
2009 (3)
Tahun 2010 (4)
2011 (5)
2012 (6)
(1) Sarana Pelayanan Kesehatan : Rumah Sakit Jiwa Rumah Sakit Umum 1 1 1 1 1 Rumah Sakit Ibu Anak Rumah Sakit 1 1 1 1 1 Bersalin Rumah Bersalin Balai Pengobatan Puskesmas/Rasio 13/6 13/6 13/6 13/6 13/6 Penduduk Puskesmas 71/37 79/41 68/35 70/36 67/34 Pembantu/Rasio Penduduk Poliklinik/Rasio 18/9 26/13 43/22 42/21 53/27 Penduduk Apotik 3 3 4 4 7 Toko Obat 10 12 13 15 15 Gudang Farmasi 1 1 1 1 1 Sumber Daya Manusia : Tenaga 41/4.587 37/5.151 38/5.007 46/4.177 44/4.402 Dokter/Rasio Penduduk Tenaga Medis/Rasio 272/691 278/686 349/545 401/479 367/528 Penduduk Tenaga Farmasi 24 32 35 34 Tenaga Gizi 22 25 26 27 Tenaga Teknis Medis 68 21 15 42 Tenaga Sanitasi 20 15 18 13 Tenaga Kesehatan 29 33 67 66 Masyarakat Sarana Peran Serta Masyarakat : RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-35
Jenis Sumber Daya
Tahun 2010 (4) 274/79
2011 (5) 274/71
2012 (6) 292/68
-
175 -
187 -
-
-
-
-
-
821 -
2008 2009 (1) (2) (3) Posyandu Balita / 263/80 266/68 Rasio Balita Posyandu Lansia Pangkalan Pramuka SBH Pos Kesehatan Pesantren Kader Kesehatan Pengobat Tradisional Pos Usaha Kesehatan Kerja Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Enrekang,
Tabel 2.24 Sasaran dan Hasil Pelayanan Kesehatan (2008-2012) Jenis Sumber Daya 2008 2009 (1) (2) (3) Pelayanan Kesehatan Bayi : Jumlah Lahir Hidup Jumlah Bayi 4098 Jumlah Bayi Mati 52 Jumlah 3306 kunjungan bayi Bayi BBLR 128 Bayi yang 4166 diimunisasi BCG Bayi yang 4165 diimunisasi DPT1+ HB1 Bayi yang 3834 diimunisasi DPT3 + HB3 Bayi yang diimunisasi Polio 3808 4 Bayi yang 4148 diimunisasi Campak Bayi yang diimunisasi 1 Hepatitis B Jumlah Bayi mendapat vit A Jumlah bayi mendapat Asi 1970 Ekskusif Jumlah bayi masyarakat
Tahun 2010 (4) -
2011 (5)
2012 (6)
3830
3541
4095 55
4512 53
2629 48
3568
2074
3921
120
155
173
4202
4216
3836
4245
4210
3908
4024
4015
4019
4044
3986
3932
4237
3978
3921
-
0
-
4376
2108
1318
1862
-
-
1850 -
-
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-36
Jenis Sumber Daya 2008 2009 (1) (2) (3) miskin mendapat MP Asi Pelayanan Kesehatan Balita : Jumlah Balita ( 18153 pendataan ) Jumlah Balita 15 Mati Jumlah balita 11779 ditimbang Jumlah balita naik berat 7234 badannya Jumlah balita 492 BGM Jumlah balita gizi 106 buruk Jumlah balita 14904 mendapat vit A Pelayanan Kesehatan Ibu : Jumlah Ibu Hamil 5021 Jumlah Ibu Hamil 0 Mati Jumlah Ibu Nifas 3 Mati Jumlah Ibu 1 Bersalin Mati Kunjungan Neonatus K1 4431 K4 3736 Ibu bersalin ditolong tenaga 3695 kesehatan Jumlah Ibu nifas mendapat 3552 pelayanan nifas Jumlah Ibu hamil 4380 mendapat tablet Fe Jumlah Ibu hamil mendapat tablet 3694 Fe 3 Jumlah Ibu Hamil resiko tinggi 752 komplikasi ditangani Jumlah Ibu Hamil resiko tinggi dirujuk Jumlah Ibu Nifas mendapat vit A Kasus Penyakit Menular :
Tahun 2010 (4)
2011 (5)
2012 (6)
19578
19715
62
134
12051
11930
12785
5900
7758
7871
1206
388
492
10
6
271
141229
15088
14636
4505
4109
4381
1
0
0
2
1
5
1
1
1
3681
2631
3213
4343 3780
4534 3632
3811 3709
3522
3768
3557
3629
3208
3581
4343
4534
3811
3780
3632
3709
1071
642
419
21554
-
-
-
-
1696
1355
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-37
Jenis Sumber Daya 2008 2009 (1) (2) (3) Pneumonia 2128 (Balita) TB Paru BTA (+) 109 120 HIV- AIDS 0 Infeksi Menular 0 Seksual (IMS) Malaria 207 DBD 8 19 Diare 10324 11341 Diare pada balita Kasus Penyakit Tidak Menular : Keganasan / kanker Diabetes Millitus Gangguan mental perilaku Angina Pektoris AMI Decompcordis Hipertensi Essensial Stroke Haemoragik Stroke Non Haemoragik PPOK Astma Bronkiale Glukoma Katarak Gangguan fungsi hati Gangguan fungsi ginjal Gangguan Prostat Psikosis Pelayanan Kesehatan : Jumlah pasien yang mendapatkan pelayanan dasar gigi dan mulut Jumlah murid SD 7753 diperiksa Jumlah murid SD mendapat 3787 perawatan gigi dan mulut Jumlah pekerja formal yang mendapat 5060 pelayanan kesehatan
Tahun 2010 (4)
2011 (5)
2012 (6)
250
1902
1902
110 0
93 2
140 3
0
0
0
234 94 10937 -
75 10 10056 -
90 5 8128 -
183
141
17
153
217
271
-
-
-
-
-
-
1287
3277
3771
9
19
43
-
-
-
7 210 -
33 438 -
28 210 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2530
2605
2981
5082
2981
2592
19501
16925
4084
1487
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-38
Jenis Sumber Daya 2008 (1) (2) Jumlah pra usila yang mendapat pelayanan kesehatan Jumlah usila yang mendapat pelayanan kesehatan Jumlah kunjungan rawat inap di puskesmas Jumlah kunjungan rawat inap di RS Jumlah kunjungan rawat jalan di puskesmas Jumlah kunjungan rawat jalan di Rumah Sakit Jumlah kunjungan gangguan jiwa Jumlah WUS mendapat imunisasi TT1 Jumlah WUS mendapat imunisasi TT2 Jumlah anak pra sekolah dideteksi tumbuh kembangnya Jumlah siswa SD diperiksa Jumlah siswa SPM/SMU diperiksa Jumlah PUS Peserta KB baru Peserta KB aktif Jumlah perserta KB MKJP Jumlah perserta KB non MKJP Jumlah keluarga sadar gizi Penyuluhan Kesehatan : Jumlah -
2009 (3)
Tahun 2010 (4)
2011 (5)
2012 (6)
11144
12302
2936
2952
8331
8736
3152
5282
6103
8879
8065
8123
6103
6655
5339
4990
170436
195943
225351
234737
47049
16311
13644
16874
474
435
649
1005
2757
3230
-
-
2161
2331
-
-
-
-
-
7753
-
4084
2981
15002
2995 46639 8427 16147
29072 11295 20444
31206 14306 21837
31200 14157 22449
3198
11791
4837
5619
7694
11319
17000
16830
2540
2340
-
-
2058
2615
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-39
Tahun Jenis Sumber Daya 2008 2009 2010 2011 2012 (1) (2) (3) (4) (5) (6) penyuluhan kelompok Jumlah penyuluhan 262 massa Penyuluhan P3 Napza Pelayanan Kesehatan Lingkungan : Jumlah keluarga yang memiliki air 18920 31834 23171 42578 bersih Jumlah keluarga yang memiliki 16582 10778 6684 24437 jamban sehat Jumlah keluarga yang memiliki 13993 8132 2203 9426 tempat sampah sehat Jumlah keluarga yang memiliki 15872 8942 6515 18143 SPAL sehat Hotel sehat 7 9 20 9 Restorant sehat 52 35 84 53 Pasar sehat 4 7 11 19 Rumah sehat 11847 7639 21936 Pelayanan Farmasi : Jumlah resep obat 109.9383 175.201 128.723 147.104 generik di Rumah Sakit Jumlah item obat essensial Jumlah item obat 150 150 150 150 generik Jumlah obat narkotika dan 10.108 10.520 18.816 psikotropika Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit : Jml sample darah yang diperiksa 565 735 HIV- AIDS Jumplah sample darah yang positif 0 0 0 0 HIV – AIDS Jumlah Rumah/bangunan 314 bebas jentik Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Enrekang,
Pembangunan dibidang kesehatan selain dapat dilihat dari capaian kinerja juga dapat dilihat dari Derajat Kesehatan di suatu RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-40
daerah, adapun Derajat Kesehatan di Kabupaten Enrekang pada Lima tahun terakhir adalah sebagai berikut : Tabel 2.25 Indikator Derajat Kesehatan (2008-2012) Indikator Derajat Kesehatan
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 (2) (3) (4) (5) (6) 5 4 4 2 6
(1) 1 Angka Kematian: Angka Kematian Ibu Maternal 3 15 4 (MMR), Angka Kematian Balita/ AKABA 13.5 14.8 13.4 (CMR) Angka Kematian Bayi/ AKB (IMR). 2 Angka Kesakitan Penyakit Menular: 12 - Malaria 33 116 - DBD 497 572 497 - Diare 3 Usia Harapan Hidup (UHH) 4 Status Gizi Masyarakat : Balita naik berat badannya (N/D) 61.4 48.96 Balita BGM 4.2 8.51 Balita Gizi buruk 0.9 0.05 Bayi dengan Asi Eksklusif 48.07 45 Bayi dengan Berat Badan Lahir 3.2 2.93 Rendah (BBLR). 5 Jumlah Kasus Penyakit terbanyak: 19 94 - DBD 36 93 - Diabetus Militus (DM) 153 - Hipertensi Essensial 1287 - Stroke 9 - Keganasan/ Kanker 183 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Enrekang,
9
10
13.8
13.6
35 67 362 343 74.8 75.19 65 61.6 3.3 3.8 0.03 1.37 29.2 46.7 4
4.9
10 11 217 3277 19 141
5 19 271 3771 43 17
3. Pekerjaan Umum Prasarana transportasi Kabupaten Enrekang yang berupa jaringan jalan sepanjang 1.128,85 Km terdiri dari 1.095,73 Km jalan Kabupaten dan 33,12 Km merupakan jalan propinsi.
Konstruksi
jalan di Kabupaten Enrekang (Tahun 2012) sekitar 287,95 Km Hotmix, 330,56 Km Lapen/Beton, 325,26 Km
Pengerasan serta
185,08 Km Tanah. Kondisi panjang jalan di Kabupaten Enrekang (Tahun 2013) sekitar 390,83 Km atau 34,65 % dalam kondisi yang baik, sekitar 317,37 Km atau 28,14 % dalam kondisi Rusak Sedang, sekitar 270,86 Km atau 24,01 % dalam kondisi Rusak, sekitar 149,79 Km atau 13,28 % dalam kondisi Rusak Berat serta masih terdapat sekitar 185,08 Km atau 16,40 % kondisi jalan tanah. RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-41
Tabel 2.24 Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan Kondisi Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang NO 1. 2. 3. 4. 5.
Kondisi Jalan Kondisi Baik Kondisi Rusak Sedang Kondisi Rusak Kondisi Rusak Berat
2009 344,6 53 323,5 80 274,6 05 186,1 03
Panjang Jalan 2010 2011 374,6 392,7 53 88 323,8 321,4 50 64 274,6 267,0 05 61 156,0 147,5 13 39
(km) 2012 391,0 77 315,6 24 269,8 61 152,2 90
2013 390,8 27 317,3 74 270,8 61 149,7 90
Jalan secara keseluruhan 1.128, 1.128, 1.128, 1.128, 1.128, (nasional, provinsi, dan 852 852 852 852 852 kabupaten/kota) Sumber: Dinas PU Kab. Enrekang
Tabel 2.25 Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan Kondisi Menurut Kecamatan tahun 2013 Kabupaten Enrekang NO
Kecamatan
Kondisi Baik
Kondisi Sedang Rusak
Kecamatan 66,921 57,109 Enrekang Kecamatan 2 2,780 19,332 Cendana Kecamatan 3 83,905 68,953 Maiwa Kecamatan 4 67,057 33,255 Anggeraja Kecamatan 5 47,519 12,118 Alla Kecamatan 6 39,467 39,414 Baraka Kecamatan 7 15,591 17,644 Buntu Batu Kecamatan 8 5,900 5,950 Bungin Kecamatan 9 8,800 5,500 Malua Kecamatan 10 15,871 23,555 Curio Kecamatan 11 16,666 19,414 Masalle Kecamatan 12 20,350 15,130 Baroko Jumlah 390,827 317,374 Sumber: Dinas PU Kab. Enrekang 1
Kondisi Rusak Berat
Jalan secara keseluruhan
38,570
17,120
179,720
7,029
19,419
48,560
68,410
32,774
254,042
36,370
10,538
147,220
14,836
3,897
78,370
22,422
10,567
111,870
16,443
18,032
67,710
2,550
7,000
21,400
8,350
7,180
29,830
20,506
7,488
67,420
11,405
8,075
55,560
23,970
7,700
67,150
270,861 149,790
1.128,852
Kondisi Rusak
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-42
Tabel 2.26 Rasio Jaringan Irigasi Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang N O 1. 2. 3. 4. 5.
NO (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jaringa n Irigasi Jaringan primer Jaringan Sekunde r Jaringan Tersier Luas lahan budidaya Rasio Sumber:
2009 287.088,7 7 20.410,62 81.626,72 8.840,72
Panjang Jaringan 2010 2011 2012 287.576,8 288.583,3 288.958,5 2 4 0
2013 290.934,5 0
20.441,24
20.475,99
20.510,80
20.510,80
81.830,36
82.002,20
82,043,20
82.043,20
8.840,72
8.840,72
44,02 44,10 Dinas PU Kab. Enrekang
44,23
8.854,86 44,21
8.854,86 44,44
Tabel 2.27 Rasio Jaringan Irigasi menurut Kecamatan tahun 2013Kabupaten Enrekang Panjang Jaringan Irigasi Total Luas Panjang lahan Kecamatan Rasio Jaringan Primer Sekunder Tersier budidaya Irigasi (2) (3) (4) (5) (6=3+4+5) (7) (8=6/7) Kecamatan 22.552,6 1.610,90 6.443,60 30.607,10 1.255,00 24,39 Enrekang Kecamatan 6.246,1 446,15 1.784,60 8.476,85 287,00 29,54 Cendana Kec. Maiwa 28.623,5 1.807,30 7.229,20 37.660,00 1.527,00 24,66 Kec. 5.403,3 385,95 1.543,80 7.333,05 260,00 28,20 Anggeraja Kec. Malua 31.154,2 2.225,30 8.901,20 42.280,70 607,50 69,60 Kec. 80.355,1 5.714,15 22.856,60 108.925,85 1.984,01 55,92 Baraka Kec. Buntu 27.615,7 1.965,05 7.860,20 37.440,95 583,14 64,21 Batu Kec. 17.148,6 1.224,90 4.899,60 23.273,10 687,00 33,88 Bungin Kec. Alla 5.414,5 386,75 1.547,00 7.348,25 170,00 43,23 Kec. 1.481,9 105,85 423,40 2.011,15 57,00 35,28 Masalle Kec. 2.521,4 180,10 720,40 3.421,90 65,54 52,21 Baroko Kec. Curio 62.417,6 4.458,40 17.833,60 84.709,60 1.407,68 60,18 Jumlah 290.934,50 20.510,80 82.043,20 393,488,50 8.854,86 44,44 Sumber: Dinas PU Kab. Enrekang
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-43
Tabel 2.28 Jumlah Laporan Kejadian Bencana di Kabupaten Enrekang Tahun 2009-2013
Tahun
2009 27 2010 128 2011 50 2012 85 2013 78 Sumber: Badan
4.
Biaya Kerugian Rehabilitasi/ Material (Rp) Tanggap Darurat (Rp) 37.030.858.365 3.341.000.000 1.104.037.698 7.305.110.000 1.201.839.545 6.122.700.000 991.199243 Penanggulangan Bencanan Daerah
Jumlah Laporan Kejadian Bencana
Perumahan Tabel 2.29 Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses Air Minum dan Jumlah Penduduk Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang
NO Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 1. Jumlah penduduk 5.408 6.234 6.982 6.911 yang mendapatkan 5.227 kk kk kk kk kk akses air minum 2. Jumlah penduduk 185.527 208.300 208.300 210.591 210.799 3. Persentase penduduk 22,24 20,68 25,89 28,42 32,22 berakses air minum Sumber: Dinas PU Kab. Enrekang Tabel 2.30 Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses Air Minum dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2013 Kabupaten Enrekang NO Kecamatan (1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
(2) Kec. Enrekang Kec. Cendana Kec. Anggeraja Kec. Malua Kec. Baraka Kec. Buntu Batu Kec. Bungin Kec. Alla
(3)
Jumlah Penduduk yang mendapatkan akses air minum (4)
44.282
15.935
35,99
11.650
-
-
30.014
3.540
11,79
9.663
-
-
26.169
6.315
24,13
16.227
-
-
5.560
-
-
26.307
5.070
19,27
Jumlah Penduduk
Persentase (5=4/3)
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-44
9. Kec. Curio 17.900 Kec. 10. 15.655 Masalle Kec. 11. 12.775 Baroko 12. Ke. Maiwa 30.742 Jumlah 246.944 Sumber: Dinas PU Kab. Enrekang
-
-
-
-
-
-
3.695 34.555
12,02 13,99
Tabel 2.31 Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang NO
Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah rumah 1. tinggal berakses 20.342 12.098 8.570 36.847 47.731 sanitasi Jumlah rumah 2. 44.763 40.180 45.909 63.681 61.736 tinggal 3. Persentase 45,44 30,11 18,67 57.86 77,31 Sumber: Dinas PU Kab. Enrekang
No (1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Tabel 2.32 Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi Menurut Kecamatan Tahun 2012 Kabupaten Enrekang Jumlah rumah Jumlah rumah tinggal berakses Persentase Kecamatan tinggal sanitasi (2) (3) (4) (5=4/3) Ke. Enrekang 6.901 6.229 90,26 Kec. Cendana 12.129 1.906 15,71 Kec. Maiwa 7.726 3.841 49,72 Kec. Anggeraja 7.567 4.258 56,27 Kec. Malua 1.442 1.356 94,04 Kec. Baraka 3.941 5.922 150,26 Kec. Buntu Batu 3.843 1.830 47,62 Kec. Bungin 3.177 858 27,01 Kec. Alla 6.853 4.043 58,99 Kecc. Curio 2.463 2.871 116,57 Kec. Masalle 4.510 1.910 42,35 Kec. Baroko 3.130 1.823 58,24 Jumlah 63.681 36.847 57,86 Sumber: Dinas PU Kab. Enrekang
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-45
5.
Penataan Ruang Tabel 2.33 Rasio Bangunan ber-IMB per Satuan Bangunan Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang
No
Uraian 2009 Jumlah Bangunan ber1. 27 IMB 2. Jumlah Bangunan Rasio bangunan ber-IMB 3. (1:2) Sumber: Dinas PU Kab. Enrekang
2010
2011
2012
2013
169
238
289
265
-
89.256
89.962
89.962
-
0,0026
0,0032
0,0030
Tabel 2.34 Rasio Bangunan ber-IMB per Satuan Bangunan Menurut Kecamatan Tahun 2013 Kabupaten Enrekang No (1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Kecamatan
(2) (3) Kec. Enrekang 2.098 Kec. Cendana 626 Kec. Maiwa 1.611 Kec. Anggeraja 1.684 Kec. Malua 576 Kec. Baraka 1.509 Kec. Buntu Batu 954 Kec. Bungin 315 Kec. Alla 1.438 Kec. Curio 1.062 Kec. Masalle 890 Kec. Baroko 740 Jumlah 13.492 Sumber: Dinas PU Kab. Enrekang
6.
No
(1) 1 2 3
Jumlah Bangunan
Jumlah Bangunan ber-IMB (4) 109 7 24 52 6 22 3 4 26 2 4 6 265
Rasio bangunan ber-IMB (5=4/3) 0,015 0,0015 0,0062 0,063 0,039 0,0019 0,026 0,0063 0,019 0,0018 0,0022 0,013 0,1832
Perhubungan
Tabel 2.35. Jumlah Penumpang Angkutan Umum Menurut Kecamatan Tahun 2013 Kabupaten Enrekang Jumlah penumpang Total Kecamatan Kereta Kapal Pesawa Jumlah Bis Api Laut t Udara Penumpang (7=3+4+5+6 (2) (3) (4) (5) (6) ) Kecamatan Maiwa 21249 21249 Kecamatan Bungin Kecamatan Cendana
10957
-
-
-
10957
11332
-
-
-
11332
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-46
Kecamatan Enrekang Kecamatan Anggeraja Kecamatan Malua
4
29239
-
-
-
29239
32857
-
-
-
32857
11537
-
-
-
11537
Kecamatan Baraka Kecamatan Buntu Batu Kecamatan Alla
25554
-
-
-
25554
11253
-
-
-
11253
37183
-
-
-
37183
10
Kecamatan Curio
12594
-
-
-
12594
11
Kecamatan Baroko
12493
-
-
-
12493
12
Kecamatan Masalle
5 6 7 8 9
10759 22763 Jumlah 7 Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi & Informatika
10759 227637
Tabel 2.36. Rasio Ijin Trayek Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang No
Uraian Izin Trayek perkotaan Izin Trayek perdesaan Jumlah Izin Trayek Jumlah penduduk Rasio Izin Trayek
1. 2. 3. 4. 5.
2009
2010
2011
2012
2013
-
-
-
-
-
143
222
244
213
253
143
222
244
213
261
190493
191071
192163
193683
194513
0,00075068
0,001161872
0,001269755
0,001099735
0,00134181
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi & Informatika
No
(1) 1 2 3 4 5
Tabel 2.37. Rasio Ijin Trayek Menurut Kecamatan Tahun 2013 Kabupaten Enrekang Jumlah Izin Jumlah Trayek Kecamatan Pendud Perkota Perdesa uk an an (2) Kecamatan Maiwa Kecamatan Bungin Kecamatan Cendana Kecamatan Enrekang Kecamatan Anggeraja
(3) 23668
(4) -
(5)
Total Jumla h Izin Traye k (6=4+ 5)
14
14
4467
-
7
7
8858
-
19
19
31139
-
9
9
24380
-
30
30
Rasio Izin Trayek
(7=6/3) 0,00059151 6 0,00156704 7 0,00061016 7 0,00101603 1 0,00138561 7
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-47
6 7 8 9
Kecamatan Malua Kecamatan Baraka Kecamatan Buntu Batu Kecamatan Alla
10 Kecamatan Curio Kecamatan 11 Baroko Kecamatan 12 Masalle
7871
-
21
21
0,00160538 2
21651
-
47
47
0,00192781
13081
-
16
16
21137
-
40
40
15231
-
18
18
10475
-
18
18
12555
-
22
22
Jumlah 194513 261 261 Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi & Informatika
0,00203277 9 0,00189224 16 0,0011818 0,00143369 2 0,00210023 9 0,00134181 3
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-48
Tabel 2.38. Jumlah Uji Kir Angkutan Umum Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang No
Angkutan Umum
Jmlh
2009 Jmlh KIR
%
Jmlh
2010 Jmlh KIR
Mobil 162 162 100% 182 182 penumpang umum 2. Mobil bus 14 14 100% 19 19 3. Mobil barang 367 367 100% 377 377 Kereta 4. gandengan Kereta 5. tempelan Jumlah 543 543 578 578 Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi & Informatika 1.
%
Jmlh
100%
216
100% 100%
2011 Jmlh KIR
%
Jmlh
204
100%
254
25 437
135 485
100% 100%
-
-
-
-
-
-
678
2012 Jmlh KIR
2013 Jmlh KIR
%
Jmlh
254
100%
257
241
100%
20 498
20 498
100% 100%
20 502
117 704
100% 100%
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
824
-
772
-
779
772
1062
%
-
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-49
7.
Lingkungan Hidup Tabel 2.39. Jumlah Volume Sampah dan Produksi Sampah Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang
NO
Uraian 2009 Jumlah sampah yang 1. 16.389 ditangani (m3) Jumlah volume produksi 2. 31.195 sampah (m3) 3. Persentase 52,54 Sumber: KLH-KP Kab. Enrekang
2010
2011
2012
2013
17.485
19.083
19.840
22.995
32.608
33.550
34.178
38.618
53,62
56,89
58,05
59,54
Tabel 2.40. Jumlah Volume Sampah dan Produksi Sampah Menurut Kecamatan Tahun 2013 Kabupaten Enrekang
NO
Kecamatan
Jumlah Jumlah sampah volume Persentase yang produksi ditangani sampah (3) (4) (5=4/3) 5.512 2.555 46,35
(1) 1
(2) Kecamatan Maiwa
2
Kecamatan Bungin
-
-
-
3
Kecamatan Cendana Kecamatan Enrekang Kecamatan Anggeraja Kecamatan Malua
-
-
-
13.177
13.140
9,72
6.278
2.555
24,77
-
-
-
3.869
2.555
66,03
-
-
-
9.782
2.190
22,39
4 5 6 7 8 9
Kecamatan Baraka Kecamatan Buntu Batu Kecamatan Alla
10
Kecamatan Curio
-
-
-
11
Kecamatan Baroko
-
-
-
12
Kecamatan Masalle
-
-
-
Jumlah 38.610 22.995 Sumber: KLH-KP Kab. Enrekang
59,56
Tabel 2.41. Rasio Tempat Pembuangan Sampah terhadap Jumlah Penduduk Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang No
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
1.
Jumlah TPS
360
366
362
391
434
2.
Jumlah Daya Tampung TPS
360
366
362
391
440,5
3.
Jumlah Penduduk
44.250
44.520
44.700
44.900
45.160
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-50
4.
Rasio Daya Tampung TPS 0.81 thd Jumlah penduduk Sumber: KLH-KP Kab. Enrekang
0.8
0.8
0.87
0.98
Tabel 2.42. Rasio Tempat Pembuangan Sampah terhadap Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2013 Kabupaten Enrekang TPS No
Kecamatan
Jumlah Penduduk (jiwa)
Jumlah (unit)
Jumlah Rasio Daya Tampung (Ton) (5) (6=5/3) 8 0,11
(1) 1
(2) Kecamatan Maiwa
(3) 7.121
(4) 8
2
Kecamatan Bungin
-
-
-
-
3
Kecamatan Cendana Kecamatan Enrekang Kecamatan Anggeraja Kecamatan Malua
-
-
-
-
14,443
395
395
2,73
8.618
10
10
0,12
-
-
-
-
4.265
8
8
0,19
-
-
-
-
10.713
13
19.5
0.18
4 5 6 7 8 9
Kecamatan Baraka Kecamatan Buntu Batu Kecamatan Alla
10
Kecamatan Curio
-
-
-
-
11
Kecamatan Baroko
-
-
-
-
12
Kecamatan Masalle
-
-
-
-
434
440.5
0.98
Jumlah 45.160 Sumber: KLH-KP Kab. Enrekang
Tabel 2.43. Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang No
Uraian 2009 Luas Ruang Terbuka 1. 13 ha Hijau Luas wilayah ber 269,47 2. HPL/HGB ha Rasio Ruang Terbuka 3. 4,82% Hijau (1:2) Sumber: KLH-KP Kab. Enrekang
2010
2011
2012
2013
13 ha
13 ha
16 ha
16 ha
269,47 ha
269,47 ha
269,47 ha
269,47 ha
4,82%
4,82%
5,93%
5,93%
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-51
8.
Kependudukan dan Catatan Sipil Tabel 2.44. Laju Pertumbuhan Penduduk Provinsi/Kabupaten Enrekang Tahun 2013
No 1 2 3
Fertilitas/mortalitas Angka kelahiran kasar (CBR) Angka kematian kasar (CDR) Angka kematian bayi (IMR) Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Enrekang
Jumlah 3,58/1000 3,3/000 13,6/1000
Tabel 2.45. Proyeksi Penduduk Laki-Laki Berdasarkan Umur Kabupaten/Kota Enrekang Tahun 2009 s.d 2013 Kelompok 2009 2010 2011 2012 2013 Umur 0-4 2.268 3.951 9.544 9.433 8.723 5-9 11.340 12.624 14.860 14.184 13.701 10-14 12.251 12.996 14.978 14.335 14.816 15-19 10.123 10.697 12.882 12.140 12.726 20-24 7.186 7.693 9.824 10.779 11.115 25-29 8.024 8.467 10.953 10.886 11.041 30-34 8.364 9.353 10.987 10.967 11.290 35-39 7.514 7.494 9.958 9.462 9.633 40-44 6.980 7.499 9.956 8.562 8.694 45-49 4.985 5.292 6.772 6.631 6.314 50-54 4.079 4.303 5.779 5.555 4.969 55-59 3.122 3.256 5.667 4.416 3.723 60-64 2.617 2.712 3.915 3.823 3.089 65-69 2.150 2.280 3.911 3.151 2.465 70-74 1.841 2.104 3.543 3.095 2.153 75+ 1.912 1.741 3.128 3.040 2.701 Jumlah 94.756 102.462 136.657 130.459 127.153 Sumber: Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kab. Enrekang Tabel 2.46. Proyeksi Penduduk Perempuan Berdasarkan Umur Kabupaten/Kota Enrekang Tahun 2009 s.d 2013 Kelompok 2009 2010 2011 2012 2013 Umur 0-4 2.208 3.763 9.708 9.783 8.005 5-9 10.323 11.363 14.870 13.843 12.722 10-14 11.556 12.268 14.860 13.918 13.745 15-19 9.279 9.762 13.788 11.326 12.119 20-24 6.200 6.653 9.988 10.386 10.662 25-29 7.520 8.720 9.913 10.121 10.334 30-34 7.832 8.183 9.754 9.584 9.741 35-39 6.797 7.244 7.865 8.493 8.381 40-44 6.213 6.572 7.820 7.646 7.584 45-49 4.570 4.886 7.774 6.421 5.828 50-54 4.101 4.299 6.647 5.664 4.822 55-59 3.132 3.220 4.401 4.280 3.921 60-64 2.876 3.019 3.624 3.490 3.320 65-69 2.926 2.664 3.041 3.195 3.023 70-74 1.931 2.130 2.976 2.863 2.538 RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-52
Kelompok 2009 2010 2011 2012 2013 Umur 75+ 1.847 2.242 3.574 3.270 3.046 Jumlah 89.311 96.988 130.603 124.283 119.791 Sumber: Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kab. Enrekang
Tabel 2.47. Proyeksi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan Tahun 2013 Kabupaten Enrekang Kecamatan
Laki-laki
Perempuan
1. Maiwa 15.761 14.981 2. Cendana 5.859 5.791 Enrekang 22.635 21.647 Anggeraja 15.324 14.690 Alla 13.728 12.579 Malua 4.919 4.744 Baroko 6.645 6.130 Masalle 8.079 7.576 Curio 9.291 8.609 Baraka 13.526 12.643 Buntu Batu 8.430 7.797 Bungin 2.916 2.644 Jumlah Total 127.113 119.831 Sumber: Dinas Kependudukan &
Jumlah
Rasio Jenis kelamin 30.742 1.052 11.650 0.001 44.282 1.045 30.014 1.043 26.307 1.09 9.663 1.036 12.775 1.084 15.655 1.066 17.900 1.079 26.169 1.069 16.227 1.081 5.560 1.103 246.944 1.061 Catatan Sipil Kab. Enrekang
Tabel 2.48. Realisasi Pencetakan Pelayanan Kependudukan dan Catatan Sipil (2009-2013) Akta Akta Lahir Mati 2013 110.606 22.688 9.764 404 2012 87.142 20.177 12.464 206 2011 70.555 18.163 8.717 50 2010 54.237 17.212 10.938 30 2009 45.131 14.173 11.037 25 Sumber: Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Tahun
KTP
KK
Akta Akta Kawin Cerai 1.710 373 1.954 168 1.734 37 1.500 33 1.123 17 Kab. Enrekang
9. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Tabel 2.49. Jumlah Penduduk Peserta KB Kabupaten Enrekang Tahun 2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8
Kabupaten/Kota Maiwa Cendana Enrekang Anggeraja Alla Masalle Curio Baraka
Jumlah Penduduk Peserta KB PUS Peserta KB Tidak KB 3887 2590 1297 1547 1497 50 5244 3580 1664 3940 3050 890 3265 3059 206 1720 1182 538 2866 1917 949 3547 2879 668
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-53
9 Malua 1146 10 Buntu Batu 2.086 11 Baroko 1495 12 Bungin 685 Jumlah se-Kabupaten 31.428 Sumber: BKB-PP Kab. Enrekang
1159 1470 997 636 24.016
13 616 498 49 7.438
10. Ketenagakerjaan Tabel 2.50. Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Dirinci Menurut Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja serta Jenis Kelamin Tahun 2012 Kabupaten Enrekang No 1
Uraian
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
-
-
-
3.869
36.851
40.72
751
2.106
753.106
54.62
38.957
93.577
-
-
-
a. Sekolah
282
340
622
b. Mengurus RT
424
20.151
444.151
6.894
3.934
10.828
7.6
24.425
32.025
-
-
-
98.63
94.59
193.22
ANGKATAN KERJA a. Bekerja b. Pengangguran Jumlah kerja (i)
2
penduduk
angkatan
BUKAN ANGKATAN KERJA
c. Lainnya Jumlah penduduk angkatan kerja (ii)
bukan
Jumlah penduduk usia kerja (i) + (ii) 3 4
TPAK (tingkat angkatan kerja)
partisipasi
TPT (tingkat pengangguran 1.37 5.41 terbuka) Sumber: Dinas Sosial & Ketenagakerjaan Kab. Enrekang
6.78
Tabel 2.51. Penduduk Angkatan Kerja kabupaten/kota Tahun 2013 Kabupaten Enrekang Golongan Umur (1) 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54
Angkatan Kerja Bekerja Mencari Pekerjaan (2) (3) 10.296 11 6.921 408 10.598 1.484 13.202 160 11.5119 8 11.56 7.806 -
Jumlah (4=2+3) 10.307 7.329 12.082 13.362 19.5119 11.56 7.806 -
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-54
55-59 4.038 60-64 10.269 65+ Total 93.577 2.068 Sumber: Dinas Sosial & Ketenagakerjaan Kab. Enrekang
4.038 10.269 93.577
10. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Tabel 2.52. Persentase Koperasi Aktif Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang No
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
88
88
106
47
47
1
Jumlah koperasi aktif
2
Jumlah koperasi
185
185
186
182
182
3
Persentase koperasi aktif
48%
48%
57%
26%
26%
Sumber: Koperindag Kab. Enrekang
Tabel 2.53. Jumlah UKM non BPR/LKM Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang No 1 2 3
2009 Uraian Jumlah seluruh UKM 2964 Jumlah BPR/LKM 10 Jumlah UKM non BPR/LKM 2954 Sumber: Koperindag Kab. Enrekang
2010 3008 10 2998
2011 2929 118 2811
2012 4529 1 4528
2013 4529 1 4528
Tabel 2.54. Perkembangan Jumlah Koperasi dan Anggotaanya Tahun 2009-2013 Tahun
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
185
185
186
182
182
6
6
6
8
8
Total Koperasi Jml
Koperasi
wanita Jenis Kelamin Jml Anggota Jml Pengurus
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
12271 5108 12279 5108 12267 5108 8492 1041 8492 1041 415
76
415
76
411
85
411
65
411
65
Sumber: Koperindag Kab. Enrekang
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-55
Tabel 2.55. Perkembangan Jumlah UMKM di Kabupaten Enrekang Tahun 2009-2013 Tahun
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
2
2
2
2
2
Jml Kelompok UMKM Jml Kelompok UMKM Wanita Jumlah Anggota
L
P
L
44
P 44
Total Anggota 44 44 Sumber: Koperindag Kab. Enrekang
L
P
L
P
50 50
L
P
50
70
50
70
11. Penanaman Modal Tabel 2.56. Jumlah Investor PMDN/PMA Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang Tahun Uraian (1) (2) n-5 Jumlah Investor n-4 Jumlah Investor n-3 Jumlah Investor n-2 Jumlah Investor n-1 Jumlah Investor Sumber: KPTSP Kab. Enrekang
PMDN (3) 502
PMA (4) -
Total (5=3+4) 502
Tabel 2.57. Jumlah Investasi PMDN/PMA Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang Persetujuan Realisasi JumlahProyek Nilai Investasi JumlahProyek Nilai Investasi n-5 n-4 n-3 n-2 n-1 502 15,134,650.00 502 15,134,650.00 Sumber: KPTSP Kab. Enrekang Tahun
12. Kepemudaan dan Olahraga Tabel 2.58. Jumlah Organisasi Pemuda Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang NO 1.
Kecamatan 2009 2010 2011 2012 2013 Enrekang 97 99 100 100 100 Jumlah 97 99 100 100 100 Sumber: Dinas Pemuda Olah raga & Pariwisata Kab. Enrekang
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-56
Tabel 2.59. Jumlah Organisasi Olahraga Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12
Kecamatan 2009 2010 2011 2012 2013 Enrekang 217 217 217 224 230 Cendana 83 83 83 83 83 Maiwa 212 212 222 222 224 Anggeraja 130 130 130 133 133 Alla 89 89 89 89 89 Baraka 144 144 147 147 149 Buntu Batu 128 128 128 128 129 Curio 133 133 133 133 134 Malua 54 54 54 54 54 Bungin 39 39 39 39 39 Masalle 80 80 80 80 82 Baroko 82 82 82 82 82 Jumlah 1391 1391 1404 1414 1428 Sumber: Dinas Pemuda Olah raga & Pariwisata Kab. Enrekang
13. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Tabel 2.60. Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang NO
Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah polisi 1. 31 30 27 28 29 pamong praja 2. Jumlah penduduk 185527 190248 192163 193683 243691 Rasio jumlah polisi 3. pamong praja per 1.67 1.58 1.41 1.45 1.19 10.000 penduduk Sumber: Linmas & Pol-PP Kab. Enrekang Tabel 2.61. Rasio Jumlah Linmas Per 10.000 Penduduk Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang
NO Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 1. Jumlah Linnmas 1040 1019 987 975 960 2. Jumlah penduduk 253.020 251.355 249.621 247.965 245.462 Rasio jumlah Linnmas 3. 41.13 40.53 39.54 39.32 39.11 per 10.000 penduduk Sumber: Linmas & Pol-PP Kab. Enrekang
Tabel 2.62. Komposisi Anggota DPRD Kabupaten Enrekang Periode 2009 – 2014 Nama Partai
Jumlah Kursi
Hanura
3
PKS
1
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-57
Nama Partai
Jumlah Kursi
PAN
5
PPD
3
PPI
1
PPDI
2
GOLKAR
8
PPP
2
PBB
2
PATRIOT
1
DEMOKRAT
2
11 (SEBELAS) PARTAI
30 KURSI
Sumber: KPUD Kab. Enrekang
14. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Tabel 2.63. Jumlah Pemilih dan Jumlah Pemilih yang Menggunakan Hak Suaranya di Kabupaten Enrekang pada Pemilu Tahun 2008-2010
Pemilihan Umum
Pemilihan Gubernur 2013 Pemilihan
Legislatif
2009 Pemilihan
Presiden
2009 Pemilihan
Kepala
Daerah 2013
Jumlah Pemilih
Jumlah Pemilih yang Menggunakan
Hak %
Suaranya
134.186 102.922
76,70%
134.186 102.922
76,70
135.730 96.243
70,90
147.460 112.058
76%
Sumber: KPUD Kab. Enrekang
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-58
15. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tabel 2.64. Kelompok Binaan LPM Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang 2009
2010
2011
2012
2013
RataRataJumlah Jumlah Jumla Jumlah Rata-rata Jumla Jumlah Rata-rata Jumla Jumlah Rata-rata NO Kecamatan Jumlah rata Jumlah rata Kelompok Kelompok h Kelompok Jumlah h Kelompok Jumlah h Kelompok Jumlah Jumlah LPM Jumlah LPM Binaan Binaan LPM Binaan LPM LPM Binaan LPM LPM Binaan LPM LPM LPM (8=7/6 (17=16/ (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7) (9) (10) (11=10/9) (12) (13) (14=13/12) (15) (16) ) 15) 71 21 0.29 71 21 0.29 71 21 0.29 71 21 0.29 71 21 0.29 1. Maiwa 2. Cendana 34 7 0.2 34 7 0.2 34 7 0.2 34 7 0.2 34 7 0.2 90 12 0.13 90 12 0.13 90 12 0.13 90 12 0.13 90 12 0.13 3. Enrekang 4 Anggeraja 36 12 0.33 36 12 0.33 36 12 0.33 36 12 0.33 36 12 0.33 27 5 0.18 27 5 0.18 27 5 0.18 27 5 0.18 27 5 0.18 5 Alla 6 Baroko 16 5 0.31 16 5 0.31 16 5 0.31 16 5 0.31 16 5 0.31 12 7 0.58 12 7 0.58 12 7 0.58 12 7 0.58 12 7 0.58 7 Masalle 8 Curio 22 11 0.5 22 11 0.5 22 11 0.5 22 11 0.5 22 11 0.5 17 7 0.41 17 7 0.41 17 7 0.41 17 7 0.41 17 7 0.41 9 Malua 10 Baraka 25 12 0.48 25 12 0.48 25 12 0.48 25 12 0.48 25 12 0.48 Buntu 22 7 0.31 22 7 0.31 22 7 0.31 22 7 0.31 22 7 0.31 11 Batu 15 6 0.4 15 6 0.4 15 6 0.4 15 6 0.4 15 6 0.4 12 Bungin Jumlah 387 112 4.12 387 112 4.12 387 112 4.12 387 112 4.12 387 112 4.12 seKab/Kota Sumber: Bapemdes Kab. Enrekang
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-59
Tabel 2.65. Kelompok Binaan PKK Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang 2009
2010
2011
2012
2013
RataN Kecamat Jumla Jumlah RataJumlah J Jumlah Rata-rata Jumlah Rata-rata Jumlah Rata-rata rata Jumlah rata Jumlah Jumlah Jumlah O an h Kelompok Kelompok Kelompok Jumlah Kelompok Jumlah Kelompok Jumlah Jumlah PKK Jumlah PKK PKK PKK PKK Binaan Binaan Binaan PKK Binaan PKK Binaan PKK PKK PKK (17=16/1 (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7) (8=7/6) (9) (10) (11=10/9) (12) (13) (14=13/12) (15) (16) 5) 22 394 17.91 22 394 17.91 22 394 17.91 22 394 17.91 22 394 17.91 1. Maiwa 2. Cendana 6 85 14.17 6 85 14.17 6 85 14.17 6 85 14.17 6 85 14.17 Enrekan 18 347 19.28 18 347 19.28 18 347 19.28 18 347 19.28 18 347 19.28 3. g Anggeraj 15 330 22 15 330 22 15 330 22 15 330 22 15 330 22 4 a 8 253 31.63 8 253 31.63 8 253 31.63 8 253 31.63 8 253 31.63 5 Alla 6 Baroko 5 127 25.4 5 127 25.4 5 127 25.4 5 127 25.4 5 127 25.4 6 189 31.5 6 189 31.5 6 189 31.5 6 189 31.5 6 189 31.5 7 Masalle 8 Curio 11 417 37.91 11 417 37.91 11 417 37.91 11 417 37.91 11 417 37.91 8 115 14.38 8 115 14.38 8 115 14.38 8 115 14.38 8 115 14.38 9 Malua 10 Baraka 15 376 25.07 15 376 25.07 15 376 25.07 15 376 25.07 15 376 25.07 Buntu 8 158 19.75 8 158 19.75 8 158 19.75 8 158 19.75 8 158 19.75 11 Batu 12 Bungin 7 128 18.29 7 128 18.29 7 128 18.29 7 128 18.29 7 128 18.29 Jumlah 129 2289 277.3 129 2289 277.3 129 2289 277.3 129 2289 277.3 129 2289 277.3 seKab/Kot a Sumber: Bapemdes & Dinas Pendidikan Kab. Enrekang RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-60
Tabel 2.66. Jumlah LSM aktif Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang NO Uraian 1. Jumlah LSM terdaftar 2. Jumlah LSM tidak aktif 3. Jumlah LSM aktif (1-2) Sumber: Bapemdes Kab. Enrekang
2009 30 30
2010 30 30
2011 30 30
2012 30 30
2013 30 30
2012 129 129
2013 129 129
Tabel 2.67. Jumlah Desa Swadaya Kabupaten Enrekang No Uraian 1. Jumlah Desa/Kelurahan Swadaya 2. Jumlah Desa/Kelurahan Sumber: Bapemdes Kab. Enrekang
2009 129 129
2010 129 129
2011 129 129
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-61
Tabel 2.68. Kegiatan Program PNPM Mandiri PerKabupatenan Kabupaten Enrekang Tahun 2009-2013
THN
SUMBER DANA (juta)
TOTAL (juta)
PENERIMA MANFAAT
LOKASI (desa/kelurahan
APBN APBD 2009 Rp.7.680.000.000 Rp.1.920.000.000 Rp.9.600.000.000 Kec. Maiwa, Enrekang, Anggeraja,Malua, Baraka, Bungin, Baroko
2010 Rp.7.500.000.000 Rp.1.875.000.000 Rp.9.375.000.000 Kec. Maiwa, Enrekang, Anggeraja, Malua, Baraka, Bungin, Baroko,
KEGIATAN KK 1 2 3 4 5
Jalan Jembatan Irigasi Sekolah Gedung Kesehatan 6 Air Bersih 7 MCK 8 Prasarana Umum Lainnya 9 Penyuluhan & Pelatihan Pendidikan 10 Simpan Pinjam Perempuan 1 Jalan 2 Jembatan 3 Irigasi 4 Sekolah 5 Gedung
14180 850 860 2641
KK MISKIN Jumlah % 6932 48.8858 305 35.8824 171 19.8837 1253 47.4441
1082
429
39.6488
3820 60
1981 40
51.8586 66.6667
1985
1183
59.597
218
161
73.8532
864
681
78.8194
16781 1085 2165 1849 1290
7843 252 694 762 478
46.7374 23.2258 32.0554 41.2115 37.0543
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-62
Cendana
2011 Rp.5.340.000.000 Rp.1.340.000.000 Rp.6.700.000.000 Kec. Maiwa, Enrekang, Anggeraja, Malua, Baraka, Bungin, Baroko, Cendana
2012 Rp.7.077.500.000 Rp.372.000.000
Rp.7.450.000.000 Kec. Maiwa, Enrekang, Anggeraja, Malua, Baraka,
Kesehatan 6 Air Bersih 7 Bangunan Pelengkap 8 Prasarana Umum Lainnya 9 Penyuluh & Pelatihan Pendidikan 10 Simpan Pinjam Perempuan 1 Jalan 2 Sekolah 3 Gedung Kesehatan 4 Air Bersih 5 MCK 6 Bangunan Pelengkap 7 Penyuluhan & Pelatihan Pend. 8 Simpan Pinjam Perempuan 1 Jalan 2 Jembatan 3 Irigasi 4 Sekolah
1226
632
51.5498
348
278
79.8851
709
242
34.1326
65
36
55.3846
1049
720
68.6368
14544 3601
4111 700
28.266 19.439
1225
576
47.0204
592 307
282 141
47.6351 45.9283
2080
693
33.3173
30
29
96.6667
376
294
78.1915
9090 260 1058 742
3790 70 487 188
41.6942 26.9231 46.0302 25.3369
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-63
Bungin, Baroko, Cendana
5 6 7 8
9
2013 Rp.7.565.000.000 Rp.785.000.000
Rp.8.350.000.000 Kec. Maiwa, Enrekang, Anggeraja, Malua, Baraka, Bungin, Baroko, Cendana
1 2 3 4 5 6 7 8
9
Gedung Kesehatan Air Bersih Bangunan Pelengkap Prasarana Umum Lainnya Simpan Pinjam Perempuan Jalan Jembatan Irigasi Sekolah Gedung Kesehatan Air Bersih Bangunan Pelengkap Prasarana Umum Lainnya Simpan Pinjam Perempuan
800
350
43.75
874
381
43.5927
656
417
63.5671
135
13
9.62963
485
432
89.0722
11391 2022 110 2644
3865 699 34 308
33.9303 34.5697 30.9091 11.649
727
290
39.89
475
445
93.6842
120
71
59.1667
172
86
50
202
202
100
Sumber: Bapemdes Kab. Enrekang
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-64
17. Komunikasi dan informatika Tabel 2.69. Jaringan Komunikasi Tahun 2009 / 2013 Provinsi/Kabupaten Enrekang 2009 Uraian Jumlah jaringan telepon genggam 52 Jumlah jaringan telepon 6 stasioner 3 Total jaringan Komunikasi (1+2) 58 Sumber: Dinas Pehubungan & Informatika Kab. Enrekang
2013 57
NO 1 2
9 66
18. Perpustakaan Tabel 2.70. Jumlah Perpustakaan Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang NO 1. 2. 3.
Uraian 2009 2010 Jumlah Perpustakaan milik Pemerintah 447 447 Daerah (pemda) Jumlah Perpustakaan milik non pemda Total Perpustakaan 447 447 (1+2) Sumber: Dinas PDE & Arsip kab. Enrekang
2011
2012
2013
447
447
447
-
-
-
447
447
447
Tabel. 2.71. Jumlah Pengunjung Perpustakaan Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang NO 1.
2. 3.
Uraian 2009 2010 2011 Jumlah pengunjung perpustakaan milik 11135 13276 20365 Pemerintah Daerah (pemda) Jumlah pengunjung perpustakaan milik non pemda Total pengunjung 11135 13276 20365 Perpustakaan (1+2) Sumber: Dinas PDE & Arsip kab. Enrekang
2012
2013
11237
21385
-
-
11237
21385
Tabel 2.72. Jumlah koleksi bahan pustaka pada Perpustakaan Umum No 1 1 2 3 4 5 6 7
Jenis Koleksi 2 000 Karya Umum 100 Filsafat 200 Agama 300 Ilmu Sosial 400 Bahasa 500 Ilmu Murni 600 Ilmu Terapan
Jumlah Koleksi Judul Eks 3 4 397 366 1,966 1,098 269 706
1,025 785 4,052 2,193 544 2,158
1,767
4,353
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-65
700 Seni/Olah 8 Raga 494 1,085 800 9 Kesusasteraan 266 984 900 10 Sejarah/Geografi 430 1,819 11 Fiksi/Novel 1,856 3,212 12 Ensiklopedia 486 1,125 13 Bonus 14 Sumbangan 1,750 3,500 Lain15 lain/Temuan Jumlah 11,851 26,835 Sumber: Dinas PDE & Arsip kab. Enrekang
2.1.2.Fokus Urusan Pelayanan Pilihan Analisis kinerja atas layanan urusan pilihan dilakukan terhadap indikator-indikator
kinerja
penyelenggaraan
urusan
pilihan
pemerintahan daerah (ada 8 urusan pilihan), yaitu bidang urusan: (i) Pertanian, (ii) Kehutanan, (iii) Enegri dan Sumber Daya Mineral, (iv) Pariwisata, (v) Perikanan, (vi) Perdagangan, dan (vii) Perindustrian. Gambaran dari masing-masing penjelasan urusan pilihan tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Pertanian Tabel 2.73. Persentase luas Wilayah Produktif Tahun 2010 s.d 2013 Kabupaten Enrekang NO
Uraian
2010
2011
2012
Luas Wilayah 96,116 96,518 96,445 produktif Luas Seluruh Wil. 2. 95,121 95,965 95,965 Budidaya 3. Rasio (1./2.) 1 1 1 Sumber: Dinas Pertanian & Perkebunan Kab. Enrekang 1.
2013 96,379 96,316 1
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-66
Tabel 2.74. Jumlah Produksi dan produktivitas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Buah-Buahan No. A
PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS
Jenis Komoditas
2009
2010
2011
2012
2013
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
1
Tanaman Pangan Padi
70,413
12,310
70,711
13,136
67,714
11,836
70,021
12,415
63,438
14,782
2
Jagung
67,753
12,210
69,059
12,625
49,460
8,220
53,705
9,319
41,586
8,971
3
Kedelai
1,233
1,038
642
371
809
294
645
370
301
226
4
Kacang Tnh
237
245
434
338
259
182
384
276
345
286
5
56
58
45
46
52
43
67
57
67
50
6 7
Kacang Hijau Ubi kayu Ubi Jalar
2,992 3,704
317 615
4,494 4,561
320 533
9,069 3,451
591 287
15,904 6,034
976 489
4,565 8,106
233 520
B
Hortikultura
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
1
10943
1454
17114.9
2039
34469.9
3342
28024.8
2734
39.295
3.744
2
Bawang Merah Cabe Besar
1970
628
1,666
470
3976.8
812
2365.2
496
5.089
917
3
Cabe Rawit
168
83
179.3
76
344.6
110
113
41
272
198
4
Kentang
821
87
810.7
100
1,312.5
131
647.7
68
817.0
77
5
Wortel
2,805
169
4,525.5
291
4,417
254
2,064
127
3.704
214
6
Kol/Kubis
24,599
693
38,795.2
1,100
40,139
1,085
27,745
740
49.893
1.282
7
Tomat
8599
868
10,226
924
12244.5
1097
7805.8
759
16.117
1.348
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-67
No.
PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS
Jenis Komoditas
2009
2010
2011
2012
2013
8
Bawang Daun
3550
575
5,923.1
719
5731.4
638
3473
384
6.107
597
C
Perkebunan
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
Ton
Ha
1
Kopi Arabika
5.174,55
11.741
11.949
7.932,7
12.014
7.918,7
11.975
2
Kakao
917.17
8.140
4.013,34
8140
6.750,82
9.865
6.750,8
9.903
3
Lada
850,65
2.399,2
860
2.399
755,48
2.385,52
755,5
2.377,5
872,7
2.517
4
Vanili
19,90
330
19,90
330
20,51
330
20,6
330
21
328
5
Cengkeh
509,2
2.553
514
2.553
504.9
2.533,2
519,9
2.563,7
532,6
2.549,8
6
Kelapa
203,5
807
203
807
181,80
807
181,8
807
181,8
807
7
Jambu Mete
7,7
597
7
597
5,75
544
5,1
381
5
331
8
Kemiri
403,5
2.373
403
2,373
401,24
2.368
401,2
2.368
401,2
2.368
9
Pala
2,9
114,6
2,95
114,60
2,63
115,60
2,6
115,6
2,6
115,6
10
Aren
594
891
594,05
891
583,48
891
583,5
891
583,5
981
11
Kapok
15,25
133
14,63
133
15
114
14,6
110
11
105
12
Kayu Manis
2
13
2
13
-
13
2
13
2
13
13
Nilam
176
64,5
176
64,50
178,60
64,50
178,6
64,5
256.2
74,5
14
Tembakau
-
-
25
250
-
3
-
3,0
-
10,5
8.913,46 11.911 7.932,74
6.828,7 9.900,5
Sumber: Dinas Pertanian & Perkebunan Kab. Enrekang
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-68
Tabel 2.75. Capaian Energi dan Protein Per kapita (%) Tahun 2009 s.d 2013
No
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Targ et
Realisasi Capaian Tahun Ke-
SPM
2009
2010
2011
2012
2013
2016
2025
Ketersedi aan Energi dan Protein Per Kapita (%) 1
Ketersedia n Energi Perkapita (kka/kap/ hr)
2200
2000
2001
2010
2
Ketersedia an Protein Perkapita (gram/kap /hr)
57
1452,3
1575,7
1652,9
3
Penguatan Cadangan Pangan (%)
100
4
Ketersedia an Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan di Daerah (%)
90
40
80
5
Stabilitas Harga dan pasokan pangan (%)
90
70
6
Skor Pola Pangan Harapan (SPPH)
90
75,7
7
Pengawasa n dan Pembinaan Keamanan pangan (%)
80
8
Penangan Daerah
60
1740,6/1616,77 3059/2847,8
0
0
85
60
70
70
70
70
80
79,9
83,5
85,8
87,2
-
-
50
55
35
48
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-69
Rawan Pangan (%) 9
Regulasi Ketahanan Pangan
1
10
Ketersedia an Pangan Utama (%)
75
11
KOnsumsi Energi Perkapita (kkaal/kap /hr)
2000
12
Konsumsi Protein Perkapita (gram/kap /hr)
52
55
57
60
1.611,2 1.669,2 1.708,9
45
46,3
47,1
62
63
1.745,5
1.797,5
48,2
49,2
Sumber: Kantor Ketahanan Pangan Kab. Enrekang Tabel 2.76. Populasi Ternak 2009 s.d 2013 No. A 1 2 3 4 5 B 1 2 3 4
Jenis Ternak Ternak Sapi Perah Sapi potong Kerbau Kambing Kuda
Populasi ternak per tahun (ekor) 2009 2010 2011 2012 2013 1,508 30,168
1,494 36,273
1,362 42,107
1,455 45,073
1,083 45,250
2,641 34,866 981
3,144 39,514 699
3,489 36,324 553
3,240 35,330 642
3,271 34,224 601
Unggas Ayam ras 290,429 397,747 654,109 685,747 821,200 petelur Ayam ras 11,250 57,255 22,000 59,100 18,600 broiler Ayam 121,178 165,621 165,446 154,585 155,214 buras Itik/Manila 3,433 671 565 814 788
Sumber: Dinas Peternakan & Perikanan Kab. Enrekang
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-70
Tabel 2.77. Jumlah Produksi (Kg) Tahun 2009 s.d 2013 Kab. Enrekang Komoditas
Produksi (Kg) 2009
2010
211
2012
2013
1
2
3
4
5
118.280
185.120
210.600
109.920
335.160
115
95
170
550
1.350
121.178
219.078
112.464
99.223
118.743
127.135
843.765
583.211
431.261
922.680
2.680
8.362
8.781
6.889
4.751
Ayam
5.210.68
5.409.31
8.755.51
9.225.17
12.867.81
Ras
0
9
4
0
4
Itik
1.500
917
793
526
328
a
Kerbau
3.380
1.165
655
3.468
4.088
b
Sapi
1.215.36
1.314.72
1.290.27
1.548.69
1.235.160
Perah
0
0
5
5
N
Uraian
o 1
Daging Sapi a
Sapi Pedagin g
B
Sapi Perah
2
Daging Ayam A
Ayam Kampun g
B
Ayam Ras
3
Telur A
Ayam Kampun g
B
C 3
Susu
Sumber: Dinas Peternakan & Perikanan Kab. Enrekang
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-71
2.
Kehutanan Tabel 2.78. Luas Kawasan Hutan Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang Tahun (Ha) Funsi Kawasan
Hutan Lindung Hutan
Produksi
Terbatas Total
2009
2010
2011
2012
71.787
71.787
71.787
9.858
9.858
9.858
81.645
81.645
81.645
2013
71.787 67.966 9.858
7.915
81.645 75.881
Sumber: Dinas Kehutanan Kab. Enrekang
Tabel 2.79. Luas Lahan Kritis Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang Tahun (Ha)
Uraia n
2009
2010
2011
2012
2013
Lahan
44,644.6
42,676.6
40,715.5
38,737.5
37,543.1
Kritis
0
0
0
0
2
Sumber: Dinas Kehutanan Kab. Enrekang
3.
Energi dan Sumber Daya Mineral Tabel 2.80. Prakiraan Kebutuhan Beban Tenaga Listrik Kabupaten Enrekang
NO 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Uraian
Satuan
2009
2010
2011
2012
2013
Kebutuhan - rumah tangga - Komersial - Public - Industri Susut & Losses (T&D) Total Susut & Losses Faktor Beban Produksi Beban Puncak Kapasitas Terpasang (Existing) TOTAL KAPASITAS
GWH GWH GWH GWH GWH
42,00 39,28 1,30 1,41 0,01
45,36 42,42 1,40 1,52 0,01
48,99 45,81 1,51 1,64 0,01
52,91 49,48 1,64 1,78 0,02
57,14 53,44 1,77 1,92 0,02
7,5
7,5
7,5
7,5
7,5
7,5 66,20 45,00 8,30
7,5 71,50 48,60 8,96
7,5 77,22 52,49 9,68
7,5 83,39 56,69 10,46
7,5 90,06 61,22 11,29
MW
21
21
21
21
21
MW
8,00
8,60
9,30
9,90
10,56
% % % GWH MW
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-72
2011
2012
2013
SISTEM DAYA YANG 9. MW 10,00 10,00 15,00 DIBUTUHKAN* Sumber: Dinas Pertambangan & Energi Kab. Enrekang
15,00
15,00
NO
Uraian
Satuan
2009
2010
Tabel 2.81. Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik Kabupaten Enrekang No
Uraian
2009
2010
RT dengan daya 450 38,65 28,99 watt RT dengan daya 900 2. 47,76 47,81 watt RT dengan daya 3. 12,31 13,29 1.300 watt RT dengan daya 4. 1,09 1,18 2.200 watt RT dengan daya > 5. 0,19 0,21 2.200 watt Total Jumlah Rumah 6. Tangga 39.739 42.918 menggunakan listrik Jumlah Rumah 7. 44.981 45.332 Tangga Persentase Rumah Tangga yang 8. 0,88 0,95 menggunakan listrik (6)/(7) Sumber: Dinas Pertambangan & Energi Kab. 1.
2011
2012
2013
21,47
16,30
12,23
47,86
47,91
47,95
14,36
15,50
16,74
1,27
1,37
1,48
0,23
0,24
0,26
43.261 43.608 43.956 45.332 46.042 46.401
0,95
0,95
0,95
Enrekang
4. Pariwisata Tabel 2.82. Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara di Obyek Wisata Kabupaten Enrekang Tahun 2009–2013 Tahun 2009
Jumlah kunjungan 645 (mancanegara), 4.426 (Lokal) 2010 1.747 (Mancanegara), 8.742 (Lokal) 2011 1.499 (Mancanegara), 13.686 (Lokal) 2012 556 (Mancanegara), 9.692 (Lokal) 2013 531 (Mancanegara), 6102 (Lokal) Sumber: Dinas Pemuda Olahraga & Parawisata Kab. Enrekang
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-73
Tabel 2.83. Jumlah Obyek Wisata di Kabupaten Enrekang
No. 1. 2.
Pengelola
Tahun Oprsi nal
Permandian Lewaja Villa Bambapuang Taman Budaya Tontonan Kawasan Benteng Alla
Pemda 11 org Pemda 19 org 2004 Kerjasama KPA 2009 Lembayung Kerjasama 2010 Fokas Pondok Wisata CV Sabar 5 org Massemba Akram Sumber: Dinas Pemuda Olahraga & Parawisata Kab. Enrekang
3. 4. 5.
5.
ODTW
Tenaga Kerja
Perikanan Tabel 2.84. Produksi Subsektor Perikanan Menurut Tahun di Kabupaten Enrekang Tahun 2009-2013 No.
Tahun
Sawah
Kolam
Perairan
Jumlah
Umum 1
2013
402,22
295,36
11,70
709,28
2
2012
269,73
168,01
11,70
449,44
3
2011
257,57
138,38
21,58
822,92
4
2010
239,49
138,38
86,75
464,62
5
2009
134,37
114,38
76,75
325,50
Sumber: Dinas Peternakan & Perikanan kab. Enrekang 6.
Perdagangan Tabel 2.85. Banyaknya Peneribtan SIUP di Kabupaten Enrekang (2009-2013) Klasifikasi Pedagang No.
Tahun
Jumlah Kecil
Menengah
Besar
1
2009
187
7
-
194
2
2010
190
9
2
201
3
2011
346
66
7
419
4
2012
360
112
19
501
5
2013
374
215
56
645
Sumber: KPTSP kab. Enrekang
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-74
7.
Perindustrian Tabel 2.86. Perkembangan Jumlah IKM di Kabupaten Enrekang (2009-2013) Jumlah Perusahaan Jumlah Tenaga No Tahun IKM Kerja 1 2009 2789 6687 2 2010 2812 6784 3 2011 2454 4518 4 2012 2942 6499 5 2013 3008 4552 Sumber: Dinas Koperindag Kab. Enrekang
2.1.3.
Aspek Iklim Berinvestasi Tabel 2.87. Lama Proses Perijinan Kabupaten Enrekang
NO
Uraian
1. 2. 3. 4. 5.
SIUP TDP IUI TDI IMB
Lama mengurus (hari) 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari 2-3 hari
6.
HO
1 hari
Jumlah persyaratan (dokumen) 7 7 7 7 13
7
Biaya resmi (rata-rata maks Rph) Gratis Gratis Gratis Gratis Luas bangunan X tariff harga dasar bangunan X prosentase Luas tempat usaha X golongan usaha
Sumber: KPTSP Kab. Enrekang 2.1.4.
Aspek Sumber Daya Manusia (SDM) Tabel 2.88. Rasio Ketergantungan Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Enrekang
No 1. 2. 3. 4. 5.
Uraian
2009
Jumlah Penduduk Usia < 49.946 15 tahun Jumlah Penduduk usia > 12.607 64 tahun Jumlah Penduduk Usia 62.553 Tidak Produktif (1) &(2) Jumlah Penduduk Usia 121.514 15-64 tahun Rasio ketergantungan (3) 0,51 / (4) Sumber: Dinas Catatan Sipil Kab.
2010
2011
2012
2013
56.965
78.820
75.496
71.712
13.161
20.173
18.614
15.926
70.126
98.993
94.110
87.638
129.324 168.267 160.632 159.306 0,54
0,59
0,59
0,55
Enrekang
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-75
Tabel 2.89. Rasio Lulusan SD S/D S1 Kabupaten Enrekang Tahun 2009-2013 NO
JENIS PENDIDIKAN
2009
2010
2011
20012
20013
1
SD
4,229
5,891
4,084
4,433
4,657
2
SMP
3,718
2,768
2,659
3,543
3,291
3
SMA
1,874
2,450
2,114
2,649
2,894
9,821
4
JUMLAH LULUSAN
11,109
8,857
10,625
10,842
5
JUMLAH PENDUDUK
6
190,576 190,579 192,163 193,683 193,783
5.15 RASIO LULUSAN (5/6) 5,83 4.61 Sumber: Dinas Pendidikan kab. Enrekang
5.49
5.59
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
II-76
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan bagian yang tidak terpisah dan terintegrasi dengan pengelolaan Keuangan Negara, sehingga prinsipprinsip yang terkandung di dalamnya tidak bisa dilepaskan dengan keberadaan undang-undang di bidang keuangan negara, yaitu: Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan Undang – Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Ketiga Undang – Undang ini menjadi dasar dari munculnya Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang kemudian dirubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Khusus terkait dengan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, juga harus memperhatikan Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Sejalan dengan alokasi dana transfer Pemerintah yang sebagian besar telah diberikan diskresi sepenuhnya kepada pemerintah daerah. Seluruh penerimaan dan pengeluaran daerah yang menjadi hak dan kewajiban harus diadministrasikan dalam APBD. Pengelolaan keuangan daerah selain dilakukan secara efektif dan efisien yang diharapkan dapat mendukung tata kelola pemerintah daerah yang baik bersandarkan pada prinsip-prinsip transparansi,
responsivitas,
efisien,
efektif,
akuntabilitas,
partisipatif,
terukur, berkeadilan, responsif gender dan berwawasan lingkungan.
3.1. Kinerja Keuangan Masal Lalu 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang merupakan tindak lanjut dan sekaligus merupakan wujud dari pengelolaan keuangan daerah yang ditetapkan setiap tahun dengan Peraturan Daerah, terdiri dari Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan. APBD disusun dengan berpedoman Rancangan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.1
pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan Pemerintah. Dalam penyusunan rencana anggaran belanja tersebut dilakukan dengan menggunakan pendekatan anggaran berbasis kinerja (performance budgeting atau activity base) yaitu berdasar pada prestasi kerja yang akan di capai. Dalam penyusunan APBD yang berdasarkan pendekatan kinerja, maka penyusunan rancangan APBD harus berpedoman pada RKPD. APBD merupakan rencana pengelolaan keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh DPRD dengan Peraturan Daerah. Dalam hubungannya dengan RPJM Daerah, APBD merupakan komitmen politik penyelenggara
pemerintahan
daerah
untuk
mendanai
Prioritas
pembangunan pada satuan program dan kegiatan selama kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Sebagai rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah, maka pada hakekatnya APBD mencerminkan semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut dalam kurun waktu satu tahun. Aspek penting dalam penyusunan anggaran adalah penyelarasan
kebijakan
(policy),
perencanaan
(planning),
dengan
penganggaran (budgeting). A. Pendapatan Daerah Pendapatan Daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Pendapatan daerah merupakan komponen yang sangat penting dan strategis dalam struktur APBD, mengingat peranannya dalam membiayai anggaran belanja daerah, pemberian pelayanan kepada publik, mengendalikan defisit anggaran dan meningkatkan kapasitas fiskal daerah.
Pendapatan Daerah meliputi
semua penerimaan uang melalui Rekening Kas Umum Daerah (KUD), yang menambah ekuitas dana lancar yang merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh Daerah. Pendapatan Daerah yang tercermin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di Kabupaten Enrekang
diperoleh dari
berbagai sumber, di antaranya berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), dari Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dari Bagi Hasil Pajak dan Bagi
Rancangan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.2
Hasil Bukan Pajak (SDA), dari Dana Alokasi Umum (DAU), dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dari Lain-lain Pendapatan yang Sah. Sepanjang
Tahun
Anggaran
2008-2013,
pendapatan
daerah
Kabupaten Enrekang menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan, yaitu dari Rp. 436,522 Milyar lebih pada Tahun 2008, menjadi Rp 639,914 Milyar lebih pada Tahun 2013. Hal ini berarti dalam lima tahun terakhir, pendapatan daerah Kabupaten Enrekang meningkat sebesar Rp.203,391 Milyar lebih, atau 46,59%. Di antara ketiga kelompok pendapatan, terlihat bahwa Dana Perimbangan mengalami peningkatan yang paling tinggi yakni 56,76%, kemudian Lain-lain Penerimaan Daerah yang Sah 17,39%, sedangkan Pendapatan Asli Daerah mengalami pertumbuhan 8,17%. Tabel 3.1 Perkembangan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2008-2013
TAHUN
PAD
DANA PERIMBANGAN
LAIN-PAIN PENERIMAAN DAERAH
PENDAPATAN APBD
2008
21.454.853.997
328.799.936.316
86.267.471.928
436.522.262.241
2009
23.787.965.220
339.738.707.233
60.630.586.424
424.157.258.877
2010
14.650.195.063
330.935.581.406
110.569.953.098
456.155.729.567
2011
13.465.906.863
376.761.500.748
149.005.978.560
539.233.386.170
2012
17.920.619.304
459.138.098.394
78.649.105.867
555.707.823.566
2013
23.206.692.870
515.435.214.298
101.272.244.630
639.914.151.798
Pertumbuhan
8,17
56,76
17,39
46,59
Gambaran pengelolaan Pendapatan Daerah, yang terdiri atas: (i) Pendapatan Asli Daerah (PAD); (ii) Dana Perimbangan; dan (iii) Lain-lain pendapatan daerah yang sah; selengkapnya akan dibahas secara rinci dalam bagian berikut. 1. Pendapatan Asli Daerah Dalam UU Nomor 33 Tahun 2004, Pasal 1, angka 18 telah dinyatakan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan Rancangan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.3
yang diperoleh Daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Khusus terkait dengan
Pajak
Daerah
dan
Retribusi
Daerah,
daerah
harus
memperhatikan UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah,
beserta
peraturan
pendukung
lainnya
dalam
menentukan Perda yang terkait dengan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Sumber-sumber PAD menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, Pasal 6, ayat (1) dan juga Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005, Pasal 22, ayat (1) berasal dari: (i) Pajak Daerah; (ii) Retribusi Daerah; (iii) Hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan; dan (iv) Lain-lain PAD yang sah. Walaupun sumbangan PAD setiap tahunnya mengalami
peningkatan,
namun
kenaikannya
masih
relatif
kecil
dibandingkan dengan kebutuhan pendanaan yang dibutuhkan dalam APBD secara keseluruhan. Dalam Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009, khususnya Pasal 2, ayat (2) telah dijelaskan bahwa jenis Pajak Daerah kabupaten/kota terdiri atas: (i) Pajak Hotel; (ii) Pajak Restoran; (iii) Pajak Hiburan; (iv) Pajak Reklame; (v) Pajak Penerangan Jalan; (vi) Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan; (vii) Pajak Parkir; (viii) Pajak Air Tanah; (ix) Pajak Sarang Burung Walet; (x) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; dan (xi) Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan. Hal ini memberikan
pemahaman
kepada
daerah,
bahwa
Daerah
diberi
kewenangan dan hak untuk merancang dan mempersiapkan peraturan daerah yang terkait dengan peraturan perundangan tersebut, termasuk juga di Kabupaten Enrekang. Dalam
pengelolaan
Pendapatan
Asli
Daerah
(PAD)
harus
diperhatikan upaya untuk peningkatan pendapatan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah tanpa harus menambah beban bagi masyarakat. Untuk itu, dalam rangka pemantapan kekuatan fiskal daerah, optimalisasi sumber-sumber pendapatan daerah
mempunyai peranan yang sangat
strategis,
penyelenggaraan
dalam
pembiayaan
pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan umum. Langkah-langkah optimalisasi pendapatan daerah perlu lebih dimaksimalkan. Dalam
rangka
peningkatan
Pendapatan
Asli
Daerah
(PAD),
Pemerintah Kabupaten Enrekang senantiasa berusaha untuk tidak menetapkan kebijakan yang memberatkan dunia usaha dan masyarakat. Rancangan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.4
Peningkatan
Pendapatan
Asli
Daerah
(PAD)
diupayakan
melalui
penyederhanaan sistem dan prosedur administrasi pemungutan pajak dan retribusi daerah, law enforcement dalam
upaya membangun
ketaatan Wajib Pajak Daerah (WPD) dan Wajib Retribusi Daerah (WRD) serta peningkatan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan pendapatan asli daerah untuk terciptanya efektifitas dan efisiensi yang dibarengi dengan peningkatan kualitas, kemudahan, ketepatan dan kecepatan pelayanan dengan biaya yang terjangkau. Untuk mengetahui perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama tahun 2008-2013 di Kabupaten Enrekang,
dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut. Tabel 3.2 Perkembangan Realisasi PAD dan Proporsinya terhadap Realisasi Pendapatan APBD Pemerintah Kabupaten Enrekang Tahun 20082013 No.
Tahun
PAD (Rp)
Pendapatan APBD (Rp)
1
2
3
4
Proporsi PAD thd Pendapatan APBD (%) 5=3/4
01.
2008
21.454.853.997
436.522.262.241
4,91
02.
2009
23.787.965.220
424.157.258.877
5,61
03.
2010
14.650.195.063
456.155.729.567
3,21
04.
2011
13.465.906.863
539.233.386.170
2,50
05.
2012
17.920.619.304
555.707.823.566
3,22
06.
2013
23.206.692.870
639.914.151.798
3,63
Ditinjau dari komponen Pendapatan Daerah, proporsi atau konstribusi dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap pendapatan daerah dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 memperlihatkan kecenderungan menurun. Proporsi tertinggi pada tahun 2009 senilai 5,61% dan menurun hingga mencapai angka terendah 2,50% TAHUN 2011, kemudian meningkat kembali menjadi 3.63% tahun 2013. Hal ini menggambarkan bahwa kinerja pencapaian target PAD belum maksimal karena disebabkan ketidaktepatan dalam menetapkan target penerimaan PAD. Pemerintah Kabupaten Enrekang perlu berupaya maksimal untuk mengembangkan dan menggali potensi pendapatan yang ada. Kontribusi
Pajak
Daerah
terhadap
PAD
setiap
cenderung meningkat dari 8,69% tahun 2008 menjadi Rancangan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
tahunnya
14,71% Tahun III.5
2013. Peningkatan realisasi pajak daerah meningkat signifikan pada tahun
2012 karena pengelolaan Pajak/PBB oleh Pemerintah Pusat
diserahkan ke Daerah berdasarkan UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Selama tahun 2008-2013 tingkat kontribusinya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.3 Kontribusi Pajak Terhadap PAD Pemerintah Kabupaten Enrekang Tahun 2008-2013
No.
Tahun
Pajak ( Rp )
PAD ( Rp )
Kenaikan PAD ( % )
Kontribusi Pajak thd PAD (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6) = ((3)/(4))
01.
2008
1.865.269.718 21.454.853.997
--
8,69
02.
2009
1.870.593.930 23.787.965.220
0,11
7,86
03.
2010
1.483.152.466 14.650.195.063
-0,38
10,12
04.
2011
1.910.401.016 13.465.906.863
-0,08
14,19
05.
2012
2.999.321.102 17.920.619.304
0,33
16,74
06.
2013
3.413.931.005 23.206.692.870
0,29
14,71
2. Dana Perimbangan Dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 telah dinyatakan bahwa Dana Perimbangan merupakan pendanaan Daerah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terdiri atas Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana Perimbangan selain dimaksudkan untuk
membantu
bertujuan
untuk
Daerah
dalam
mengurangi
mendanai
ketimpangan
kewenangannya, sumber
juga
pendanaan
pemerintahan antara Pusat dan Daerah serta untuk mengurangi kesenjangan pendanaan pemerintahan antar-Daerah. Ketiga komponen Dana Perimbangan ini merupakan sistem transfer dana dari Pemerintah serta merupakan satu kesatuan yang utuh. Dalam prakteknya, Dana Perimbangan dalam APBD secara umum berasal dari: Dana Bagi Hasil (Bagi Hasil Pajak, Bagi Hasil Bukan Pajak), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Perimbangan dari Pemerintah Provinsi. Bagi Hasil Pajak meliputi: Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Rancangan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.6
Bangunan (BPHTB), Bagi Hasil Pajak Penghasilan Pasal 21, Bagi Hasil Pajak Penghasilan Pasal 25/29. Sedang Bagi Hasil Bukan Pajak terdiri dari: Provisi Sumber Daya Hutan, Iuran Eksplorasi dan Eksploitasi, Pungutan Pengusahaan Perikanan dan Minyak Bumi. Khusus Bagi Hasil Pajak yang mencakup PBB dan BPHTB, berdasarkan UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, PBB murni menjadi Pajak Daerah. Proporsi dana perimbangan terhadap APBD relatif besar pada kisaran rata-rata diatas 70%, hal ini menunjukan bahwa Kabupaten Enrekang dalam pendanaan daerah masih sangat tergantung pemerintah pusat. Proporsi dana perimbangan terhadap pendapatan APBD sebagai berikut: Tabel 3.4 Dana Perimbangan dan Proporsinya terhadap Pendapatan APBD Kabupaten Enrekang Tahun 2008-2013 No.
Tahun
Dana Perimbangan (Rupiah)
Pendapatan APBD (Rupiah)
Proporsi Dana Perimbangan thd Pendapatan APBD (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5) = ((3) / (4))
01.
2008
328.799.936.316
436.522.262.241
75,32
02.
2009
339.738.707.233
424.157.258.877
80,10
03.
2010
330.935.581.406
456.155.729.567
72,55
04.
2011
376.761.500.748
539.233.386.170
69,87
05.
2012
459.138.098.394
555.707.823.566
82,62
06.
2013
515.435.214.298
639.914.151.798
80,55
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Pos Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah dalam APBD di Kabupaten Enrekang bersumber dari: (i) Pendapatan Hibah (Pendapatan Hibah dari Pemerintah), (ii) Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi (Bagian dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bagian dari Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor
(BBNKB),
Bagian
dari
Pajak
Bahan
Bakar
Kendaraan Bermotor (PBBKB), Bagian dari Pajak Air Bawah Tanah (ABT), Bagian dari Pajak Air Permukaan (AP), (iii) Dana Penyesuaian; dan (iv) Bantuan Keuangan dari Provinsi. Proporsi lain-lain pendapatan daerah yang sah yang diterima Pemerintah Kabupaten Enrekang walaupun fluktuatif namun relatif cukup besar rata-rata 19,32%.
Proporsi lain-lain pendapatan daerah
Rancangan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.7
yang
sah
terhadap
pendapatan
APBD
di
Kabupaten
Enrekang,
selengkapnya dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 3.5 Jumlah Lain –lain pendapatan yang sah dan Proporsinya terhadap Pendapatan APBD Kabupaten Enrekang Tahun 2008-2013
Pendapatan APBD (Rupiah)
Proporsi Lain-lain Pendapatan yg Sah thd Pendapatan APBD (%)
No.
Tahun
Lain-lain Pendapatan yang Sah (Rupiah)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5) = ((3) / (4))
01.
2008
86.267.471.928
436.522.262.241
19,76
02.
2009
60.630.586.424
424.157.258.877
14,29
03.
2010
110.569.953.098
456.155.729.567
24,24
04.
2011
149.005.978.560
539.233.386.170
27,63
05.
2012
78.649.105.867
555.707.823.566
14,15
06.
2013
101.272.244.630
639.914.151.798
15,83
B. Belanja Daerah Belanja Daerah Tahun Anggaran 2008-2012, disusun dengan pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan, dengan memperhatikan kinerja satuan kerja perangkat daerah dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dan integrasi perencanan terhadap penganggaran daerah, serta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran ke dalam program dan kegiatan sesuiai agenda strategis yang akan tertuang dalam RPJMD 2014-2018. Analisis
Belanja
Daerah
adalah
instrumen
penting
untuk
mengetahui kecenderungan belanja daerah pada periode tahun 20082013 dan kearah mana yang diinginkan selama lima tahun ke depan (2014-2018) sesuai pencapaian visi, misi pemerintah daerah. Realisasi Belanja Kabupaten Enrekang Tahun 2008-2013 yang menunjukkan klasifikasi Belanja Daerah nampak mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari Rp.460,054 Milyar lebih pada tahun 2008 menjadi sebesar
Rp.589,394
Milyar
lebih
pada
Tahun
2013.
Tingkat
pertumbuhan Belanja Daerah yang dicapai rata-rata 5,54% persen per tahun, sedikit lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan
Rancangan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.8
pendapatan daerah 9,32% per tahun.
Hal ini menggambarkan bahwa
anggaran daerah sebagian terserap pada pengeluaran pembiayaan. Tabel 3.6 Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2008-2013
TAHUN
BELANJA TIDAK LANGSUNG
BELANJA LANGSUNG
TOTAL BELANJA
2008
196.788.127.108
263.266.757.649
460.054.884.757
2009
212.100.625.924
290.702.451.895
502.803.077.819
2010
250.754.541.633
194.775.319.379
445.529.861.012
2011
281.281.458.625
235.592.873.880
516.874.332.505
2012
316.682.652.298
210.417.972.947
527.100.625.245
2013
357.342.280.454
232.052.364.850
589.394.645.304
Pertum.
81,59
-11,86
28,11
Proporsi belanja pegawai cukup besar terhadap total belanja dan memperlihatkan trend meningkat dari 33,65% tahun 2008 menjadi 54,74% tahun 2013 atau rata-rata meningkat 16,02% per tahun. Hal ini disebabkan karena kemampuan pendanaan yang terbatas tidak dapat mengimbangi kebijakan kenaikan belanja pegawai baik oleh pemerintah pusat. Proporsi belanja pegawai terhadap total belanja dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.7 Proporsi Belanja Pegawai Pemerintah Kabupaten Enrekang Tahun 2008-2013 No.
Tahun
Belanja Pegawai (Rupiah)
Total Belanja (Rupiah)
Persentase Belanja Pegawai thd Total Belanja (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5) = ((3) / (4))
01.
2008
154.801.419.816
460.054.884.757
33,65
02.
2009
176.781.519.976
502.803.077.819
35,16
03.
2010
228.944.096.796
445.529.861.012
51,39
04.
2011
259.992.970.849
516.874.332.505
50,30
05.
2012
295.563.938.937
527.100.625.245
56,07
06.
2013
322.644.280.417
589.394.645.304
54,74
Selama periode Tahun 2008-2012, pelaksanaan APBD khususnya aspek Belanja Daerah tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang terjadi antara lain :
Rancangan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.9
(i)
Proses perencanaan dan penganggaran APBD yang belum sesuai jadwal yang di tetapkan, meskipun penetapan APBD masih bisa tepat waktu.
(ii)
Realisasi belanja yang belum sesuai dengan target anggaran kas.
(iii) Kecenderungan peningkat belanja tidak langsung khususnya pada komponen Belanja Gaji PNS lebih besar sehingga menyerap proporsi anggaran Belanja Langsung. (iv) Realisasi DAK yang masih terkendala dalam pelaksanaannya. (v)
Proses pengadaan barang yang masih perlu pembenahan pada SKPD. Permasalahan-permasalahan tersebut menjadi suatu pelajaran
bagi Pemerintah Kabupaten Enrekang untuk menjadi catatan perbaikan di masa mendatang dalam rangkan penyelenggaraan pemerintah yang baik. 3.1.2. Neraca Daerah Analisa neraca daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan daerah melalui perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio aktivitas
serta
kemampuan
asset
daerah
untuk
penyediaan
dana
pembangunan daerah. Dalam Lampiran II, PP Nomor 24 Tahun 2005 dinyatakan bahwa Neraca Daerah menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset,
kewajiban dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Oleh
karenanya, Neraca Daerah secara umum akan memuat posisi Aset Daerah, Hutang/Kewajiban Daerah, serta posisi Ekuitas Dana atau kekayaan bersih Pemerintah Daerah pada akhir tahun anggaran. Neraca Daerah secara keseluruhan merupakan akumulasi dari neraca di masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Penggambaran
Necara
Daerah
di
suatu
Pemerintahan
Daerah
mempunyai manfaat, antara lain yaitu: (i) untuk mengetahui posisi aset, hutang, dan kekayaan bersih Pemerintah Daerah; (ii) untuk mengetahui likuiditas atau ketersediaan sumber daya guna memenuhi kebutuhan jangka pendek atau kebutuhan operasional pemerintahan; dan (iii) untuk menilai kemampuan keuangan jangka panjang atau kebutuhan investasi yang dilakukan.
Rancangan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.10
Neraca Daerah merupakan bagian dari bentuk pelaporan pertanggungjawaban, baik bagi setiap satuan unit kerja (Satuan Kerja Perangkat Daerah atau SKPD) maupun akumulasi dari keseluruhan SKPD, yang akan dilaporkan oleh Pemerintah Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Oleh karenanya terdapat 2 (dua) macam pelaporan pertanggungjawaban, yaitu: (i) Pelaporan dan Pertanggungjawaban oleh SKPD, yang mencakup: (a) Laporan Realisasi Anggaran – SKPD (LRA-SKPD); (b) Neraca – SKPD; dan (c) Catatan Atas Laporan Keuangan – SKPD (CALKSKPD); dan (ii) pelaporan dan Pertanggungjawaban oleh Pemerintah Daerah, yang mencakup: (a) Laporan Realisasi Anggaran (LRA); (b) Neraca Daerah; (c) Laporan Arus Kas (LAK); dan (d) Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK). 1. Aset Daerah Aset Daerah adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumbersumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset daerah adalah potensi aset tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung bagi kegiatan operasional pemerintah, berupa aliran pendapatan atau penghematan belanja bagi pemerintah. Pos Aset dalam Neraca Daerah mencakup aset lancar dan aset non lancar. Suatu aset dapat diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Masuk dalam klasifikasi ini adalah kas atau setara dengan kas, investasi jangka pendek, piutang dan persediaan. Sementara aset non lancar adalah semua aset yang tidak bisa dimasukkan ke dalam aset lancar, yang mencakup aset yang bersifat jangka panjang dan aset yang tak berwujud yang digunakan baik langsung maupun tidak langsung untuk kegiatan pemerintah atau yang digunakan oleh masyarakat umum. Aset non lancar diklasifikasilan lagi menjadi investasi jangka panjang, aset tetap, dana cadangan, dan aset lainnya. Rancangan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.11
Aset Daerah di Kabupaten Enrekang secara keseluruhan, pada posisi
31
Desember
Rp.1,415.243.049.126,46.
2013
menunjukkan
angka
sebesar
Aset Daerah dalam pos Neraca Daerah
Kabupaten Enrekang, terdiri dari: (i) Aset Lancar; (ii) Aset Tetap; dan (iii) Aset Lain-lain. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Rancangan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.12
Tabel 3.8 Aset Pemeritah Daerah Kabupaten Enrekang dalam Neraca 2009-2013 Kode (1) 1 1.1 1.1.1
1.1.2 1.1.3
1.1.4 1.1.5 1.1.6
1.2 1.2.1
1.2.2
1.3 1.3.1 1.3.2
Pos Aset Daerah (2) ASET ASET LANCAR Kas Kas di Kas Daerah Kas di Bendahara Penerimaan Kas di Bendahara Pengeluaran Investasi Jangka Pendek Piutang Piutang Pajak Piutang Retribusi Piutang lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Piutang Lain-lain Persediaan Belanja dibayar Dimuka Uang Muka Pemeliharaan INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Nonpermanen Investasi Nonpermanen Lainnya Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah Daerah ASET TETAP Tanah Peralatan dan Mesin
2009
2010
2011
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Pertumb (%) (8)
11.366.863.884,30
23.228.186.528
14.219.784.692,62
7.744.964.265,50
30.195.603.738,47
2.332.314.397,90
14.891.644.091,50
5.635.872.759,94
157.783.488,12
23.229.631.261,27
4.088.060
25.433.000
223.309.919
398.188.261
630.000
2.549.398.323,47
1.626.954.962
1.890.183.030
2.078.411.646
2.731.529.687
268.118.128 141.325.000
111.735.466 70.606.500
152.682.610 260.935.034
139.771.150 289.070.000
129.809.569 133.945.000
4.644.940.362 1.426.679.612,93
5.032.051.580 1.409.760.929
4.513.309.332 1.543.491.944,68
3.792.909.779 1.722.086.663,53
3.524.073.600 1.527.429.481
16.085.318.673
9.343.865.876,03
8.510.000.001
8.510.000.001
8.510.000.001
12.205.260.980
9.343.865.876,03
8.510.000.001
8.510.000.001
8.510.000.001
1.117.423.728.107,27 202.552.071.100 111.686.405.765,19
1.240.199.234.100,22 202.957.905.900 131.153.021.116,19
1.170.737.235.108,24 249.763.886.000 128.568.158.797
1.264.638.601.050,99 250.034.050.500 134.998.420.842
1.375.438.459.892,99 250.122.378.500 154.187.058.972
3.880.057.693
Rancangan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.13
Kode (1) 1.3.3 1.3.4 1.3.5 1.3.6 1.3.7 1.4 1.4.1 1.5 1.5.1 1.5.2 1.5.3 1.5.4 1.5.5
Pos Aset Daerah (2) Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi dalam Pengerjaan Akumulasi Penyusutan DANA CADANGAN Dana Cadangan ASET LAINNYA Tagihan Penjualan Angsuran Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Kemitraan dengan Pihak Ketiga Aset Tak Berwujud Aset Lain-lain Total Aset
2009
2010
2011
2012
2013
(3) 316.757.470.987,62 475.244.323.389,01 6.279.714.850
(4) 333.005.949.475,62 551.248.269.265,12 7.528.873.397
(5) 483.615.250.049,84 266.754.443.459 20.616.780.189
(6) 520.447.528.682 330.798.518.202,40 22.154.655.489
(7) 550.104.800.791,59 390.927.440.451,40 22.799.482.489
4.903.742.015,45
14.305.214.946,24
21.418.715.813
6.205.427,335
7.297.298.689
8.998.014.908,38
1.118.985.440
253.501.982
54
7.864.609.930,83
239.100.000 894.304.978
239.100.000 879.885.440
239.100.000 879.885.440
239.100.000 1.004.542.659
239.100.000 859.885.440
1.153.873.925.572,95
1.273.890.271.944,75
1.194.586.005.178,86
1.282.390.709.958,49
1.415.243.049.126,46
Rancangan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.14
Pertumb (%) (8)
2. Kewajiban Daerah Kwajiban Daerah adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran ke luar atas sumber daya ekonomi pemerintah daerah. Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi atas pelaksanaan tugas atau tanggung jawab untuk bertindak di masa lalu. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintah lain, atau lembaga internasional. Kwajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemeritah atau pada pemberi jasa lainnya. Kewajiban
Daerah,
kewajiban
jangka
pendek
kewajiban
diklasifikasikan
secara
umum
dan
kewajiban
sebagai
diklasifikasikan jangka
kewajiban
panjang.
jangka
menjadi Suatu
pendek
jika
diharapkan akan dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan, semisal utang transfer pemerintah atau utang kepada pegawai. Utang jangka pendek akan menyerap aset lancar dalam tahun pelaporan berikutnya. Pos Kewajiban dalam Neraca Daerah di Kabupaten Enrekang, selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Rancangan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.15
Tabel 3.9 Kewajiban Pemeritah Daerah dalam Neraca Tahun 2008-2013 Kode
Pos Kewajiban Daerah
2009
2010
2011
2012
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
22.934.161.339,52
34.552.979.514,36
43.073.160.067,92
31.678.761.752,79
34.263.121.373,59
80.732.667
4.600.305
4.600.305
40.565.067
21.947.589
22.853.428.672,52
34.548.379.209,36
43.068.559.762,92
31.638.196.685,79
34.241.173.784,59
22.934.161.339,52
34.552.979.514,36
43.073.160.067,92
31.678.761.752,79
34.263.121.373,59
2
KEWAJIBAN
2.1
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.1.5 2.1.6 2.2 2.2.1 2.2.2
Utang Perhitungan Pihak Ketiga Utang Bunga Utang Pajak Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Lainnya Pendapatan Diterima Dimuka Utang Jangka Pendek Lainnya KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Utang Dalam Negeri Pemerintah Pusat Utang dalam NegeriObligasi Jumlah KEWAJIBAN Pemerintah
Rancangan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.16
Pertumb (%) (8)
3. Ekuitas Dana Daerah Ekuitas Dana Daerah adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah. Pos Ekuitas Dana dalam Neraca Daerah secara umum terdiri dari: (i) Ekuitas Dana Lancar, (ii) Ekuitas Dana Investasi, dan (iii) Ekuitas Dana Cadangan. Ekuitas Dana Lancar adalah selisih antara aset lancar dengan kewajiban jangka pendek. Ekuitas Dana Lancar antara lain berupa sisa lebih pembiayaan anggaran, cadangan piutang, cadangan persediaan, dan dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek. Sedang Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam aset non lancar selain dana cadangan, yang mencakup investasi jangka panjang, aset tetap dan aset lainnya, dikurangi dengan kewajiban jangka panjang. Sementara Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan kekayaan pemerintah yang dicadangkan untuk tujuan yang telah ditentukan sebelumnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Rancangan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.17
Tabel 3.10 Ekuitas Dana Pemeritah Daerah dalam Neraca 2009-2013 Kode
Pos Ekuitas Dana Daerah
(1) 3 3.1
(2) EKUITAS DANA Ekuitas Dana Lancar Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) Pendapatan yang Ditangguhkan Cadangan Piutang Cadangan Persediaan Cadangan Belanja Dibayar Dimuka Dana Lancar Dana yg Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Ekuitas Dana Investasi Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Aset Tetap Diinvestasikan dalam Aset Lainnya Dana yg Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang Ekuitas Dana Cadangan Diinvestasikan dalam Dana Cadangan
3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4 3.1.5 3.1.6 3.1.7 3.2 3.2.1 3.2.2. 3.2.3 3.2.4 3.3 3.3.1
Total EKUITAS DANA Pemerintah
2009
2010
2011
2012
2013
Pertumb (%)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
4.800.980.054,37
16.513.998.748,50
7.521.455.484
2.195.630.067,12
4.008.060 5.054.383.490 1.426.679.612,93
25.433.000 5.214.393.546 1.469.760.929
223.309.919 4.926.926.976 1.543.491.944,68
398.188.261 3.388.494.206,85 1.722.086.663,53
(22.853.428.672,52)
(34.548.379.209,36)
(43.068.559.762,92)
(31.638.196.685,79)
1.180.366.220.549,24
1.274.645.745.692,99
1.250.622.085.416,25 16.085.318.673
9.343.865.876,03
8.510.000.001
8.510.000.001
1.117.423.728.107,27
1.240.199.234.100,22
1.170.737.235.188,24
1.264.638.601.050,99
8.998.014.988,38
1.118.985.440
1.118.985.440
1.497.144.641
1.130.939.764.233,43
1.239.337.292.430,39
1.151.512.845.110,94
1.250.711.948.205,78
Rancangan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.18
3.2.
Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu Kemampuan fiskal daerah (fiscal capacity) merupakan faktor yang
sangat krusial dalam keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk
meningkatkan
pelayanan
kepada
masyarakat,
meningkatkan
kesejahteraan umum dan pembangunan daerah secara umum. Karena itu, upaya
optimalisasi
ditingkatkan
dan
sumber-sumber dikembangkan
pendapatan
secara
daerah,
terpadu
dan
perlu
sinergi
terus antar-
SKPD/unit kerja pengelola pendapatan daerah. 3.2.1.
Proporsi Penggunaan Anggaran
a. Kebijakan Pendapatan Daerah Kebijakan diarahkan
pada
Pendapatan upaya
Daerah
peningkatan
sepanjang
tahun
pendapatan
2008-2013
daerah
dengan
memaksimalkan penggalian potensi pendapatan daerah melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, aspek kewenangan, aspek potensi, aspek keadilan dan kemampuan masyarakat. Beberapa
kegiatan
strategis
yang
berkaitan
dengan
upaya
peningkatan pendapatan daerah antara lain : Melakukan Ekstensifikasi dan Intensifikasi terhadap sumber – sumber pendapatan. Melakukan revisi terhadap peraturan – peraturan Daerah di bidang pendapatan yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan ekonomi. peningkatan SDM pengelola PAD. Meningkatkan intensitas penyuluhan perpajakan, agar masyarakat sadar akan kewajibannya membayar pajak. Mengadakan perbaikan terhadap sistim pengelolaan administrasi pendapatan, agar mulai dari perencanaan, pemantapan, pemungutan, penyetoran dan pertanggung jawaban pendapatan dapat lebih efektif. Penyediaan sarana dan prasarana Pendapatan Daerah
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.19
b. Kebijakan Belanja Daerah Belanja
daerah
merupakan
perwujudan
dari
kebijakan
penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan. Melihat perkembangan realisasi Belanja Daerah pada periode tahun 2009-2013, menunjukkan
bahwa
Proporsi
anggaran
Belanja
Tidak
Langsung
cenderung meningkat, dari 45,11% tahun 2009 meningkat menjadi 59,45% tahun 2013. Peningkatan Belanja tidak Langsung tidak hanya berdasarkan pertimbangan kebutuhan aparatur atau belanja gaji yang signifikan kenaikannya dari Rp.164,44 Milyar lebih tahun 2009 menjadi Rp.338,08 Milyar lebih tahun 2013, namun juga adanya belanja Bantuan keuangan kepada pemerintah desa terus meningkat yang menjadi bagian dari komponen Belanja Tidak Langsung. Proporsi
Belanja
memperlihatkan
trend
Modal
pada
fluktuatif
dan
kelompok cenderung
Belanja
Langsung
menurun.
Jika
diperbandingkan alokasi belanja modal ditahun 2009 porsinya 35,41% dari total belanja daerah, mengalami penurunan pada tahun 2013 menjadi 20,40% dari total belanja daerah. Hal ini menggambarkan bahwa terjadi penurunan kemampuan keuangan daerah dalam penyediaan infrastruktur pelayanan publik. Selengkapnya dapat disajikan pada tabel berikut.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.20
Tabel 3.11 Porporsi Alokasi Belanja Daerah Tahun 2008-2013 NO. 2,1 2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.1.5 2.1.6
2.1.7 2.1.8 2,2 2.2.1 2.2.2 2.2.3
URAIAN BELANJA TIDAK LANGSUNG Belanja Pegawai Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil kepada Prop/Kab/Kota Belanja Bantuan Keuangan Belanja Tidak Terduga BELANJA LANGSUNG Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal JUMLAH BELANJA
2009
%
2010
%
2011
%
2012
%
2013
%
216.140.311.338
45,11
253.570.259.766
51,26
280.024.184.792
49,84
324.207.250.850
57,65
375.329.195.517
59,45
164.440.327.828
34,32
230.000.259.767
46,50
258.351.184.792
45,98
301.123.950.850
53,54
338.081.295.517
53,55
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
20.389.517.000
4,26
2.820.000.000
0,57
750.000.000
0,13
0
0,00
0
0,00
5.290.000.000
1,10
1.250.000.000
0,25
1.050.000.000
0,19
5.015.000.000
0,89
17.000.000.000
2,69
6.515.425.714
1,36
6.500.000.000
1,31
6.150.000.000
1,09
2.696.000.000
0,48
3.000.000.000
0,48
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
18.000.750.796
3,76
12.000.000.000
2,43
12.573.000.000
2,24
14.122.300.000
2,51
15.997.900.000
2,53
1.504.290.000
0,31
1.000.000.000
0,20
1.150.000.000
0,20
1.250.000.000
0,22
1.250.000.000
0,20
263.009.954.421
54,89
241.075.660.496
48,74
281.828.129.926
50,16
238.212.150.479
42,35
256.017.424.285
40,55
27.655.643.426
5,77
35.411.113.340
7,16
44.042.831.556
7,84
17.089.479.036
3,04
28.881.298.300
4,57
65.701.782.071
13,71
64.596.800.195
13,06
99.263.700.973
17,67
108.212.017.621
19,24
98.323.932.145
15,57
169.652.528.924
35,41
141.067.746.961
28,52
138.521.597.397
24,65
112.910.653.822
20,08
128.812.193.840
20,40
479.150.265.759
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
494.645.920.263
561.852.314.718
III.21
562.419.401.329
631.346.619.802
c. Kebijakan Pembiayaan Daerah Pembiayaan Daerah merupakan transaksi keuangan daerah yang dimaksudkan untuk menutup selisih antara Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah. Jika Pendapatan Daerah lebih kecil dari Belanja Daerah, maka terjadi transaksi keuangan yang defisit dan harus ditutupi dengan Penerimaan Daerah. Jika Pendapatan Daerah lebih besar dari Belanja Daerah, maka terjadi transaksi keuangan yang surplus dan digunakan untuk Pengeluaran Daerah. Oleh sebab itu, Pembiayaan Daerah terdiri Penerimaan Pembiayaan Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah. Kelompok penerimaan pembiayaan terbesar pada pos Sisa Lebih Perhitungan Tahun Lalu, yakni pada tahun 2008 mencapau sebesar Rp.91,976 Milyar lebih dan mengalami penurunan menjadi Rp.7,835 Milyar lebih pada tahun 2013. Penurunan ini sebagai wujud peningkatan daya serap anggaran belanja daerah tahun sebelumnya.
Keberadaan
anggaran SILPA tahun lalu merupakan bagian dari adanya efesiensi anggaran belanja daerah tahun lalu. Pada sisi kelompok Pengeluaran Pembiayaan, porsi anggaran terbesar pada pos Pembayaran Kewajiban Kepada Pihak Ketiga sebesar Rp.26,464 Milyar lebih tahun 2013. Keberadaan anggaran yang cukup besar tersebut lebih disebabkan oleh pihak rekanan pelaksanaan kegiatan fisik umumnya tidak mampu menyelesaikan kelengkapan administrasi pencairan dana pada akhir tahun anggaran, sehingga pembayarannya dibebankan pada tahun berikutnya. 3.2.2.
Analisis Pembiayaan Daerah Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik
yang berasal dari penerimaan daerah maupun pengeluaran daerah, yang perlu dibayar atau yang akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan/atau memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pencairan sisa lebih perhitungan tahun yang lalu, dari pinjaman, dan dari hasil divestasi. Sementara, pengeluaran pembiayaan antara lain dapat digunakan untuk pembayaran kembali pokok pinjaman,
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.22
pemberian pinjaman kepada entitas lain, dan penyertaan modal oleh pemerintah. Pembiayaan merupakan transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus. Defisit atau surplus terjadi apabila ada selisih
antara
Anggaran
Pendapatan
Daerah
dan
Belanja
Daerah.
Pembiayaan disediakan untuk menganggarkan setiap penerimaan
yang
perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Gambaran prediksi Pembiayaan Daerah di Kabupaten Enrekang selama kurun wakttu 2014-2018 selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.23
Tabel 3.12 Prediksi Pembiayaan Daerah Dalam APBD Kabupaten Enrekang Tahun 2014- 2018
NO. (1)
3,1 3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4 3.1.5 3.1.6 3.1.7 3,2 3.2.1 3.2.2 3.2.3 3.2.4 3.2.5 3.2.6
5
PREDIKSI TAHUN ANGGARAN 2014
URAIAN
PREDIKSI TAHUN ANGGARAN 2015
PREDIKSI TAHUN ANGGARAN 2016
PREDIKSI TAHUN ANGGARAN 2017
PREDIKSI TAHUN ANGGARAN 2018
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
SURPLUS / (DEFISIT) PENERIMAAN PEMBIAYAAN Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu Pencairan Dana Cadangan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Penerimaan Pinjaman Daerah Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Penerimaan Piutang Daerah Penerimaan Dana Luncuran Tahun Lalu PENGELUARAN PEMBIAYAAN Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal (Investasi) Pembayaraan Pokok Utang Pemberian Pinjaman Daerah Penyaluran Dana Luncuran Tahun Lalu Pembayaran Kewajiban Kepada Pihak Ketiga PEMBIAYAAN NETTO SISA LEBIH ANGGARAN TAHUN BERKENAN
6.602.061.778,00 24.100.658.905,00
7.239.844.135,88 19.738.800.741,60
7.653.927.921,69 15.991.040.593,28
7.729.499.204,28 12.992.832.474,62
6.808.802.517,64 10.594.265.979,70
23.423.500.927,00
18.738.800.741,60
14.991.040.593,28
11.992.832.474,62
9.594.265.979,70
677.157.978,00
1.000.000.000,00
1.000.000.000,00
1.000.000.000,00
1.000.000.000,00
30.702.720.683,00
26.978.644.877,48
23.644.968.514,97
20.722.331.678,90
17.403.068.497,33
30.702.720.683,00
26.978.644.877,48
23.644.968.514,97
20.722.331.678,90
17.403.068.497,33
(6.602.061.778,00)
(7.239.844.135,88)
(7.653.927.921,69)
(7.729.499.204,28)
(6.808.802.517,64)
0,00
0,00
(0,00)
(0,00)
0,00
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.24
Kebijakan pengelolaan pembiayaan daerah Kabupaten Enrekang untuk tahun 2014-2018 adalah sebagai berikut: 1. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Daerah Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Daerah Kabupaten Enrekang yaitu berusaha untuk meningkatkan realisasi SiLPA dari tahun ke tahun yang diakibatkan karena terjadinya efisiensi, efektivitas dalam pengelolaan belanja daerah. Secara khusus arah kebijakan Pembiayaan Daerah di Kabupaten Enrekang untuk kurun waktu 2014-2018 yang masuk dalam kategori penerimaan pembiayaan adalah sebagai berikut: a.
Sisa
Lebih
Perhitungan
Anggaran
tahun
sebelumnya
(SiLPA)
diasumsikan tetap setiap tahun, dan akan digunakan untuk menutup defisit anggaran yang terjadi. b.
Pinjaman
daerah
pembiayaan merupakan daerah
merupakan
daerah, pilihan
lainnya
salah
namun terakhir
sudah
tidak
satu
alternatif
pelaksanaannya bila
sumber-sumber
mampu
untuk
sumber
selektif
dan
pembiayaan
menutup
defisit
anggaran. 2. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kebijakan
Pengeluaran
Pembiayaan
Daerah
Kabupaten
Enrekang
selama tahun 2014-2018 diarahkan untuk: a.
Pemberian pinjaman daerah diberikan dalam bentuk kredit bergulir kepada Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
b.
Pembayaran kepada Pihak Ketiga diuapayan semakin menurun melalui peningkatan daya serap anggaran untuk kegiatan-kegiatan yang dipihak ketigakan. Merumuskan
kebijakan/kerangka
regulasi
yang
dapat
mendorong partisipasi masyarakat/swasta dalam mendanai program dan kegiatan pemerintah daerah melalui kerjasama yang saling menguntungkan (publik private partnership)
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.25
3.3. Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2018 Dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dinyatakan bahwa, kerangka pendanaan adalah program dan kegiatan yang disusun untuk mencapai sasaran hasil pembangunan yang pendanaannya diperoleh dari Anggaran
Pemerintah
Daerah,
sebagai
bagian
integral
dari
upaya
pembangunan daerah secara utuh. Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun kedepan yakni 2014-2018. Suatu kapasitas riil keuangan daerah adalah total penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan berbagai pos atau belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama. keuangan
daerah,
maka
Untuk mengetahui kapasitas fiscal riil
yang
pertama
dianalisis
adalah
seluruh
pengeluaran periodik wajib dan prioritas utama pada masa sebelumnya. Selanjutnya dilakukan perhitungan dan analisis proyeksi pendapatan daerah dan belanja daerah. 3.3.1.Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Belanja yang sifatnya wajib adalah belanja yang harus dianggarkan setiap tahun anggaran. Pada belanja tidak langsung, yang wajib dan mengikat adalah komponen belanja gaji dan tunjangan, tunjangan profesi guru, belanja penerimaan anggota dan pimpinan DPRD, belanja operasional kepala daerah, serta belanja bantuan Parpol. Total belanja tidak langsung yang sifatnya wajib dan mengikat tersebut dialokasikan tahun 2013 sebesar Rp.338,603 Milyar lebih, yang terdiri dari Belanja Gaji dan Tunjangan PNS sebesar Rp.282,624 Milyar lebih, Belanja Tunjangan Profesi Guru sebesar Rp.53,408 Milyar lebih, Belanja penerimaan anggota dan pimpinan DPRD sebesar Rp.2,048 Milyar lebih, Belanja Bantuan Parpol sebesar Rp.522 Juta lebih. Pada Belanja Langsung, dalam struktur belanja daerah Kabupaten Enrekang, terdapat 2 komponen yang sifatnya wajib dan mengikat yakni; Belanja beasiswa pendidikan PNS, serta belanja jasa kantor (khusus tagihan
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.26
bulanan kantor seperti telepon, listrik, air dan sejenisnya).
Total alokasi
anggaran pada Dua komponen tersebut pada tahun 2013 sebesar Rp.3,822 Milyar lebih.
Untuk tahun 2014-2018, pemerintah daerah mengeluarkan
kebijakan pemberian uang makan harian pegawai, yang juga termasuk kategori belanja yang difatnya wajib dan mengikat. Pada kelompok pembiayaan pengeluaran, yang sifatnya wajib dan mengikat adalah pos pembayaran hutang pemerintah daerah, yang pada tahun 2013 sebesar Rp.29,176 Milyar lebih. Tabel 3.13 Pengeluaran Periodik, Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Enrekang tahun 2013 URAIAN Belanja Tidak Langsung Belanja Gaji dan Tunjangan Belanaj Tunjangan Profesi Guru Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional KDH/WKDH Belanja Bantuan Parpol Belanja Langsung Belanja Beasiswa Pendidikan PNS Belanja Jasa Kantor ( khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya) Belanja Uang Makan Harian Pegawai Pembiayaan Pengeluaraan Pembayaran Hutang Pemerintah Daerah TOTAL BELANJA WAJIB DAN PENGELUARAN YANG WAJIB MENGIKAT SERTA PRIORITAS UTAMA
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
TAHUN 2013 (Rp)
338.603.595.517 282.624.236.662 53.408.298.855 2.048.760.000 522.300.000 3.822.311.000 315.000.000 3.507.311.000 29.176.407.818 29.176.407.818 371.602.314.335
III.27
3.3.2.
Proyeksi Data
A. Pendapatan daerah Dari berbagai pertimbangan di atas, prediksi Pendapatan Daerah di Kabupaten Enrekang selama kurun waktu 2014-2018, selengkapnya dapat dilihat
pada
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
tabel
berikut.
III.28
Tabel 3.14 Prediksi Pendapatan Daerah Dalam APBD Kabupaten Enrekang Tahun 2011- 2015
NO
(1) 1,1 1.1.1 1.1.2 1.1.3 1.1.4 1,2 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1,3 1.3.1 1.3.2 1.3.3 1.3.4 1.3.5
URAIAN
(2) PENDAPATAN ASLI DAERAH Hasil Pajak Daerah Hasil Retribusi Daerah Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah DANA PERIMBANGAN Bagi Hasil Pajak / bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Alokasi Khusus (DAK) LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH Pendapatan Hibah Dana Darurat Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Propinsi PENDAPATAN DAERAH
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
PREDIKSI TAHUN ANGGARAN 2014
PREDIKSI TAHUN ANGGARAN 2015
PREDIKSI TAHUN ANGGARAN 2016
PREDIKSI TAHUN ANGGARAN 2017
PREDIKSI TAHUN ANGGARAN 2018
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
27.314.922.551
28.605.175.000
29.790.433.750
30.972.855.437
32.204.756.209
4.966.000.000 12.467.500.000
5.214.300.000 13.090.875.000
5.475.015.000 13.745.418.750
5.748.765.750 14.432.689.687
6.036.204.037 15.154.324.171
2.770.422.551
3.500.000.000
3.570.000.000
3.641.400.000
3.714.228.000
7.111.000.000
6.800.000.000
7.000.000.000
7.150.000.000
7.300.000.000
555.038.985.000
604.433.017.000
658.697.347.170
718.374.900.641
783.815.891.248
20.000.000.000
20.400.000.000
20.808.000.000
21.224.160.000
21.648.643.200
484.907.285.000 50.131.700.000
533.400.000.000 50.633.017.000
586.750.000.000 51.139.347.170
645.500.000.000 51.650.740.641
710.000.000.000 52.167.248.048
123.445.812.110
128.100.000.000
141.000.000.000
154.350.000.000
169.835.000.000
385.448.000 0,00 20.746.736.110
500.000.000 0,00 15.000.000.000
500.000.000 0,00 16.500.000.000
0,00 0,00 18.150.000.000
0,00 0,00 19.965.000.000
90.341.336.000
99.400.000.000
109.500.000.000
120.250.000.000
132.270.000.000
11.972.292.000
13.200.000.000
14.500.000.000
15.950.000.000
17.600.000.000
705.799.719.661
761.138.192.000
829.487.780.920
903.697.756.079
985.855.647.457
III.29
Untuk
menyikapi
kondisi
pendapatan
daerah
Kabupaten
Enrekang, maka selama kurun waktu 2014-2018 kebijakan-kebijakan dalam pengelolaan Pendapatan Daerah sebagai berikut: 1. Menetapkan
target
pendapatan
daerah
Kabupaten
Enrekang
sampai dengan tahun 2018 dapat mendekati sekitar Rp. 985,85 Milyar
lebih
atau
mendekati
Rp.1
Trilliun,
berdasar
atas
perhitungan dan perencanaan anggaran yang rasional. 2. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan kenaikan ratarata per tahunnya sebesar 5 %. Hal ini mengandung makna bahwa secara bertahap kontribusi PAD terhadap Total Pendapatan Daerah (TPD) secara proporsi akan terus ditingkatkan. 3. Mengoptimalkan PAD sesuai ketentuan UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Upaya ini antara lain akan ditempuh dengan cara: (i) mulai tahun 2014, Bea Perolehan atas Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB) sudah masuk menjadi Pajak Daerah dalam PAD, (ii) sejak tahun 2013, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sudah masuk menjadi Pajak Daerah dalam PAD, setelah secara bertahap dilakukan alih ketrampilan dan teknologi dalam pengelolaan PBB. 4. Pengoptimalan sumber-sumber/potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang disesuaikan dengan peraturan perundangan terbaru, khususnya dengan terbitnya UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dengan jalan melakukan program intensifikasi dan ekstensifikasi pendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan cara: a. Meningkatkan
kualitas
pelayanan
kepada
masyarakat,
khususnya untuk meningkatkan sumber pendapatan yang berasal dari Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. b. Mengadakan pendataan ulang terhadap berbagai obyek dan jenis-jenis
pendapatan
yang
baru,
khususnya
dengan
ditetapkannya UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.30
c.
Penyesuaian besaran tarif dengan melakukan revisi terhadap berbagai Peraturan Daerah (Perda) yang sudah tidak sesuai, baik terkait
dengan
kondisi
saat
ini
maupun
kebutuhan
penyesuaiannya dengan peraturan perundangan yang berlaku. d. Membina hubungan yang baik dan kesadaran Wajib Pajak. e. Meningkatkan peran aktif SKPD yang terkait, dalam rangka penegakan hukum dan peningkatan pendapatan daerah. 5. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang dipungut tidak akan memberatkan masyarakat dan akan diusahakan bisa mendorong perkembangan investasi daerah di Kabupaten Enrekang . 6. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat, yang dtempuh dengan cara: a. Perbaikan
sistem
dan
manajemen
dalam
pengelolaan
pendapatan guna memberikan kemudahan akses Wajib Pajak (WP) dan Wajib Retribusi (WR). b. Penegakan Perda terhadap WP dan WR yang tidak taat melakukan pembayaran kewajibannya. 7. Peningkatan kualitas pengelolaan manajemen pendapatan daerah. 8. Mengupayakan peningkatan pendapatan dari Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah, yaitu dengan cara meningkatkan aktivitas perekonomian Kabupaten Enrekang, melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif, penegakan hukum dan peraturan
perundangan,
serta
meningkatkan
keamanan
dan
ketertiban daerah. B. Belanja Daerah Belanja Daerah adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Belanja daerah diarahkan pada peningkatan proporsi belanja untuk memihak kepentingan publik, disamping tetap menjaga eksistensi penyelenggaraan pemerintahan. Dalam penggunaannya, belanja daerah harus tetap mengedepankan efisiensi, efektifitas dan penghematan sesuai dengan prioritas, yang
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.31
diharapkan dapat memberikan dukungan program-program strategis daerah. Struktur belanja dalam APBD yakni kelompok belanja tidak langsung dan belanja langsung pada struktur anggaran 2008-2013 (Beradasar Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan juga Permendagri Nomor 59 Tahun 2007) dengan uraian, sebagai berikut: 1. Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, yang terdiri dari jenis belanja: a. Belanja Pegawai berupa penyediaan gaji dan tunjangan serta tambahan penghasilan lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. - Gaji dan Tunjangan. Pos belanja ini untuk mengantisipasi adanya kenaikan gaji berkala, tunjangan keluarga, mutasi dan penambahan PNSD perhitungkan gaji untuk tiap tahunnya (2011-2015) ditambah acress yang besarnya maksimum 2,5% dari jumlah belanja pegawai (gaji pokok dan tunjangan); - Besarnya
penganggaran
gaji
pokok
dan
tunjangan
PNSD
disesuaikan dengan rekonsiliasi jumlah pegawai dan memperhitungkan rencana kenaikan gaji pokok dan tunjangan PNSD yang ditetapkan
oleh
Pemerintah
Pusat.
Untuk
tiap
tahunnya
dipredik-sikan terjadi peningkatan/kenaikan gaji sebesar 10%.
b. Belanja bunga digunakan untuk pembayaran atas pinjaman Pemerintah
Daerah
kepada
Pemerintah
Pusat.
Dalam
Pemenuhan Pendanaan sejalan dengan penyelenggaraan pemerintah daerah, dalam
APBD,
khusunya
Kabupaten
pengalokasian anggaran Enrekang
belum
pernah
melakukan pinjaman, sehingga tidak ada Pembayaran Bunga Pinjaman. c. Belanja
Hibah
dugunakan
untuk
mendukung
fungsi
penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka pemerintah daerah dapat melakukan pemberian hibah kepada instansi vertikal (seperti untuk kegiatan TMMD dan penyelenggaraan pemilu
yang
dilaksanakan
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
KPUD),
dan
instansi
semi
III.32
pemerintah (seperti PMI, KONI, Pramuka, KORPRI dan PKK), pemberian
hibah
kepada
perusahaan
daerah,
serta
masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik
telah
ditetapkan
peruntukannya,
sepanjang
dianggarkan dalam APBD. Pemberian hibah harus dilakukan secara selektif sesuai dengan urgensi dan kepentingan daerah serta kemampuan keuangan daerah, sehingga tidak mengganggu penyelenggaraan urusan wajib dan tugas-tugas pemerintahan
daerah
lainnya
dalam
meningkatkan
kesejahteraan dan pelayanan umum kepada masyarakat. d. Belanja
Bantuan
Sosial
meningkatkan
kualitas
masyarakat,
bantuan
kelompok/anggota
digunakan
kehidupan
sosial
sosial
masyarakat
yang
dalam
rangka
dan
ekonomi
diberikan
kepada
dilakukan
secara
selektif/tidak mengikat dan jumlahnya dibatasi. e. Belanja
Bantuan
Keuangan
digunakan
untuk
menganggarkan bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus
dari
pemerintah
daerah
kepada
pemerintah
pemerintah desa. Bantuan keuangan yang bersifat umum diberikan dalam rangka peningkatan kemampuan keuangan bagi penerima bantuan. Bantuan keuangan yang bersifat khusus dapat dianggarkan dalam rangka untuk membantu capaian
program
prioritas
pemerintah
daerah
yang
dilaksanakan sesuai urusan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah seperti pembangunan sarana pendidikan dan kesehatan. Bantuan keuangan yang bersifat khusus dari pemerintah daerah kepada pemerintah pemerintah desa diarahkan untuk percepatan atau akselerasi pembangunan di desa. Pemberian bantuan keuangan kepada partai politik tetap mengacu pada peraturan perundang-undangan yang terkait. f. Belanja Tidak Terduga ditetapkan secara rasional dengan mempertimbangkan realisasi tahun anggaran sebelumnya
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.33
dan perkiraan kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi, diluar kendali dan pengaruh pemerintah daerah, serta sifatnya tidak biasa/tanggap darurat, yang tidak diharapkan berulang dan belum tertampung dalam bentuk program/kegiatan. 2.
Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, yang terdiri dari jenis belanja: a. Belanja
pegawai;
honorarium/upah
merupakan dalam
pengeluaran
melaksanakan
program
untuk dan
kegiatan pemerintahan daerah. b. Belanja barang dan jasa; merupakan pengeluaran untuk pembelian/ pengadaan barang yang dinilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah. c. Belanja modal; merupakan pengeluaran untuk pengadaan asset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuik digunakan dalam kegiatan pemerintahan. Gambaran prediksi Belanja daerah Kabupaten Enrekang selama kurun waktu 2014-2018 selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.34
Tabel 3.15 Prediksi Belanja Daerah Dalam APBD Kabupaten Enrekang Tahun 2014- 2018 NO.
URAIAN
2014
%
2015
%
2016
%
2017
2
BELANJA TIDAK LANGSUNG
393.739.694.251
56,31
438.495.081.561
58,16
489.524.491.348
59,56
545.447.430.310
60,88
618.377.121.948
63,16
368.522.394.251
52,71
411.745.081.561
54,62
462.274.491.348
56,25
517.747.430.310
57,79
578.877.121.948
59,13
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4.000.000.000
0,57
4.000.000.000
0,53
4.000.000.000
0,49
4.000.000.000
0,45
16.000.000.000
1,63
3.000.000.000
0,43
3.000.000.000
0,40
3.000.000.000
0,37
3.000.000.000
0,33
3.000.000.000
0,31
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16.717.300.000
2,39
18.000.000.000
2,39
18.500.000.000
2,25
18.700.000.000
2,09
19.000.000.000
1,94
1.500.000.000
0,21
1.750.000.000
0,23
1.750.000.000
0,21
2.000.000.000
0,22
1.500.000.000
0,15
305.457.963.632
43,69
315.403.266.303
41,84
332.309.361.650
40,44
350.520.826.565
39,12
360.669.722.992
36,84
27.398.245.400
3,92
26.425.643.645
3,51
26.452.069.289
3,22
26.478.521.358
2,96
26.504.999.880
2,71
137.489.822.662
19,66
135.902.292.130
18,03
136.309.999.006
16,59
136.718.929.003
15,26
136.629.085.790
13,96
140.569.895.570
20,10
153.075.330.528
20,30
169.547.293.354
20,63
187.323.376.203
20,91
197.535.637.322
20,18
2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.1.5 2.1.6 2.1.7 2.1.8 2 2.2.1 2.2.2 2.2.3
Belanja Pegawai Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil kepada Prop/Kab/Kota Belanja Bantuan Keuangan Belanja Tidak Terduga BELANJA LANGSUNG Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal JUMLAH BELANJA
699.197.657.883
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
753.898.347.864
821.833.852.998
III.35
895.968.256.875
2018
979.046.844.940
Tabel 3.16 Prediksi Pengeluaran Periodik, Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018 URAIAN Belanja Tidak Langsung Belanja Gaji dan Tunjangan Belanaj Tunjangan Profesi Guru Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional KDH/WKDH Belanja Bantuan Parpol Belanja Langsung Belanja Beasiswa Pendidikan PNS Belanja Jasa Kantor ( khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya) Belanja Uang Makan Harian Pegawai Pembiayaan Pengeluaraan Pembayaran Hutang Pemerintah Daerah TOTAL BELANJA WAJIB DAN PENGELUARAN YANG WAJIB MENGIKAT SERTA PRIORITAS UTAMA
PROYEKSI 2014
2015
2016
2017
2018
369.044.694.251
412.267.381.561
462.796.791.348
518.269.730.310
579.399.421.948
300.143.704.251
335.285.099.961
376.856.487.156
422.302.440.815
472.207.908.913
66.279.930.000
74.233.521.600
83.141.544.192
93.118.529.495
104.292.753.034
2.098.760.000
2.148.760.000
2.198.760.000
2.248.760.000
2.298.760.000
522.300.000
600.000.000
600.000.000
600.000.000
600.000.000
15.085.672.500
15.311.090.830
15.538.854.575
15.718.999.015
15.901.560.017
500.000.000
550.000.000
600.000.000
600.000.000
600.000.000
2.956.160.500
3.015.283.710
3.075.589.384
3.137.101.172
3.199.843.195
11.629.512.000
11.745.807.120
11.863.265.191
11.981.897.843
12.101.716.822
30.702.720.000
28.553.529.600
26.554.782.528
24.695.947.751
22.967.231.408
30.702.720.000
28.553.529.600
26.554.782.528
24.695.947.751
22.967.231.408
414.833.086.751
456.132.001.991
504.890.428.452
558.684.677.076
618.268.213.373
Rancangan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.36
Pengelolaan Belanja Daerah di Kabupaten Enrekang diarahkan pada pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari masukan (input) yang direncanakan. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran. Penyusunan belanja daerah diprioritaskan untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam rangka melaksanakan bidang kewenangan/urusan pemerintahan daerah yang menjadi tanggung jawabnya. Peningkatan alokasi anggaran belanja yang direncanakan oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus terukur yang diikuti dengan peningkatan kinerja pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Arah pengelolaan Belanja Daerah di Kabupaten Enrekang
selama
kurun waktu 2014-2018 akan diarahkan kepada hak-hal sebagai berikut: 1. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran. Dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk dapat meningkatkan pelayanan peningkatan pelayanan
pada
masyarakat
kesejahteraan masyarakat
yang
harapan
masyarakat.
dapat
selanjutnya
Peningkatan
diwujudkan
dengan
adalah kualitas
meningkatkan
kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur daerah, terutama yang berhubungan langsung dengan kepentingan masyarakat. 2. Prioritas. Penggunaan anggaran tahun 2014-2018 diprioritaskan untuk mendanai Program dan kegiatan-kegiatan prioritas pembangunan daerah sebagai penjabaran visi, misi dan kebijakan Kepala Daerah. 3. Tolok Ukur dan Target Kinerja. Belanja daerah pada setiap kegiatan disertai tolok ukur dan target pada setiap indikator kinerja yang meliputi masukan, keluaran dan hasil sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) SKPD. 4. Optimalisasi Belanja Langsung. Belanja langsung diupayakan untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan secara efisien dan efektif.
Belanja
masyarakat,
langsung
sesuai
disusun
strategi
atas
dasar
pembangunan
kebutuhan
untuk
nyata
meningkatkan
pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Optimalisasi
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.37
belanja langsung untuk pembangunan infrastruktur publik yang memungkinkan dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga. 5. Transparan dan Akuntabel. Setiap pengeluaran belanja dipublikasikan dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dipublikasikan berarti pula masyarakat mudah dan tidak mendapatkan hambatan dalam mengakses informasi belanja. Pertanggungjawaban belanja
tidak
hanya
dari
aspek
administrasi
keuangan,
tetapi
menyangkut pula proses, keluaran dan hasilnya Arah kebijakan keuangan daerah Kabupaten Enrekang dimaknai ; 1. Arah belanja APBD Kabupaten Enrekang akan digunakan sepenuhnya untuk mendukung kebijakan dan prioritas strategis jangka menengah, yaitu selama periode 5 (lima) tahun ke depan dari tahun 2014-2018. 2. Untuk menjamin ketersediaan dana, kebijakan pendapatan diarahkan untuk mendapatkan dan meningkatkan berbagai sumber pendapatan yang
dapat
berlangsung
secara
berkesinambungan/berkelanjutan
(sustainable) serta dalam jumlah yang memadai/mencukupi. 3. Mengingat kebijakan masing-masing komponen APBD berbeda, maka kebijakan Keuangan Daerah akan dirinci berdasar pada masing-masing komponen tersebut, yang meliputi kebijakan Pendapatan, kebijakan Belanja, kebijakan Pembiayaan, serta kebijakan umum anggaran daerah. Dalam penyusunan anggaran harus memperhatikan prinsip-prinsip penganggaran sebagai berikut: 1. Partisipasi Masyarakat Hal ini mengandung makna bahwa pengambilan keputusan dalam proses penyusunan dan penetapan APBD sedapat mungkin melibatkan partisipasi masyarakat, sehingga masyarakat mengetahui akan hak dan kewajibannya dalam pelaksanaan APBD. 2. Transparansi dan akuntabilitas Anggaran APBD yang disusun harus dapat menyajikan informasi secara terbuka dan mudah diakses oleh masyarakat meliputi tujuan, sasaran, sumber pendanaan pada setiap jenis/obyek belanja serta korelasi antara besaran anggaran dengan manfaat dan hasil yang ingin dicapai dari suatu
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.38
kegiatan yang dianggarkan. Oleh karena itu, setiap pengguna anggaran harus bertanggungjawab terhadap penggunaan sumber daya yang dikelola untuk mencapai hasil yang ditetapkan. 3. Disiplin Anggaran Beberapa prinsip dalam disiplin anggaran yang harus diperhatikan antara lain: (i) pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja; (ii) penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan yang belum tersedia atau tidak mencukupi kredit anggarannya dalam APBD; (iii) semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dianggarkan dalam APBD dan dilakukan melalui rekening kas umum daerah. 4.
Keadilan Anggaran Pajak daerah, retribusi daerah dan pungutan daerah lainnya yang dibebankan kepada masyarakat harus mempertimbangkan kemampuan untuk membayar, disamping itu dalam mengalokasikan belanja daerah harus
mempertimbangkan
keadilan
dan
pemerataan
agar
dapat
dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi pemberian pelayanan. 5.
Efisiensi dan Efektivitas Anggaran Dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk dapat menghasilkan peningkatan pelayanan dan kesejahteran yang maksimal guna kepentingan masyarakat. Oleh karena itu, untuk dapat mengendalikan tingkat efisensi dan efektivitas anggaran, maka dalam perencanaan anggaran harus memperhatikan (1) penetapan secara jelas tujuan dan sasaran, hasil dan manfaat serta indikator kinerja yang ingin dicapai; (2) penetapan prioritas kegiatan dan penetapan harga satuan yang rasional.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.39
3.3.3. Perhitungan Kerangka Pendanaan Kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan. Berdasarkan proyeksi penerimaan daerah dan belanja serta pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama, maka dapat diproyeksikan kapasitas riil keuangan daerah yang akan digunakan untuk membiayai program/kegiatan selama 5 tahun kedepan (2014-2018) dalam Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Enrekang.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.40
Tabel 3.17 Proyeksi Kapasitas Rill Kemampaun Keuangan Daerah NO 1 2 3 4. 5
6
URAIAN
2014
2015
PROYEKSI 2016
2017
2018
Pendapatan Pencairan Dana Cadangan (sesuai Perda) Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran Penerimaan bagi hasil kemitraan Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Total penerimaan Dikurangi: Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan
705.799.719.661
761.138.192.000
829.487.780.920
903.697.756.079
985.855.647.457
23.423.500.927
18.738.800.742
14.991.040.593
11.992.832.475
9.594.265.980
677.157.978
1.000.000.000
1.000.000.000
1.000.000.000
1.000.000.000
729.900.378.566
780.876.992.742
845.478.821.513
916.690.588.554
996.449.913.437
414.833.086.751
456.132.001.991
504.890.428.452
558.684.677.076
618.268.213.373
315.067.291.815
324.744.990.750
340.588.393.061
358.005.911.478
378.181.700.064
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.41
Tabel 3.18 Proyeksi Rencana Alokasi Pengeluaran Kelompok Prioritas I dan II NO I.
II.a
II.c II.d II
III.a
III.b III
URAIAN Kapasitas riil kemampuan keuangan Rencana alokasi pengeluaran prioritas I Belanja Langsung Dikurangi: Belanja langsung yang wajib dan mengikat serta prioritas utama Pengeluaran pembiayaan yang wajib mengikat serta prioritas utama Total rencana pengeluaran prioritas I (II.a-II.c-II.d) Sisa kapasitas riil kemampuan keuangan daerah setelah menghitung alokasi pengeluaran prioritas I (I-II) Rencana alokasi pengeluaran prioritas II Belanja Tidak Langsung Dikurangi: Belanja tidak langsung yang wajib dan mengikat serta prioritas utama Total rencana pengeluaran prioritas II (III.a-III.b) Surplus anggaran riil atau Berimbang (I-II-III)*
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
2014
2015
PROYEKSI 2016
315.067.291.815
324.744.990.750
340.588.393.061
358.005.911.478
378.181.700.064
305.457.963.632
315.403.266.303
332.309.361.650
350.520.826.565
360.669.722.992
15.085.672.500
15.311.090.830
15.538.854.575
15.718.999.015
15.901.560.017
30.702.720.000
28.553.529.600
26.554.782.528
24.695.947.751
22.967.231.408
259.669.571.132
271.538.645.873
290.215.724.546
310.105.879.799
321.800.931.567
55.397.720.683
53.206.344.877
50.372.668.515
47.900.031.679
56.380.768.497
393.739.694.251
438.495.081.561
489.524.491.348
545.447.430.310
618.377.121.948
369.044.694.251
412.267.381.561
462.796.791.348
518.269.730.310
579.399.421.948
24.695.000.000
26.227.700.000
26.727.700.000
27.177.700.000
38.977.700.000
30.702.720.683
26.978.644.877
III.42
23.644.968.515
2017
2018
20.722.331.679
17.403.068.497
Tabel 3.19 Proyeksi Rencana Alokasi Pengeluaran Proporsional Kelompok Prioritas I, II dan III No.
1. 2. 3.
Jenis Dana Prioritas I Prioritas II Prioritas III Total
Tahun 2014
Alokasi Tahun 2016
Tahun 2015
Tahun 2017
Tahun 2018
%
Rp
%
Rp
%
Rp
%
Rp
%
Rp
77
242.601.814.698
77
250.053.642.878
77
262.253.062.657
77
275.664.551.838
76
287.418.092.049
15
47.260.093.772
15
48.711.748.613
15
51.088.258.959
15
53.700.886.722
14
52.945.438.009
8
25.205.383.345
8
25.979.599.260
8
27.247.071.445
8
28.640.472.918
10
37.818.170.006
100
315.067.291.815
100
324.744.990.750
100
340.588.393.061
100
358.005.911.478
100
378.181.700.064
Keterangan :
Prioritas I adalah Alokasi Belanja Langsung untuk Program-Program Strategik dalam rangka mewujudkan pencapaian Visi Misi jangka menengah daerah.
Prioritas II adalah Alokasi Belanja Langsung untuk Program-Program Operasional dalam rangka Pelaksanaan Urusan-urusan Pemerintah Daerah dan operasional kantor SKPD (Non Beasiswa TB PNS + Non Uang Makan Harian PNS)
Prioritas III adalah Alokasi Belanja Tidak Langsung (Non Gaji + Non Bantuan Parpol)
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
III.43
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Enrekang dilaksanakan dalam kerangka keterpaduan perencanaan pembangunan Provinsi, Regional maupun
Nasional.
Oleh
karena
itu
tahap
awal
dari
perencanaan
pembangunan daerah dimulai dengan melakukan analisis terhadap hasil pembangunan dan permasalahannya. Tujuannya adalah agar perencanaan pembangunan daerah dapat bersinergi dan memberikan kontribusi dalam pemecahan permasalahan pembangunan baik di daerah, regional maupun tingkat nasional. Perspektif selama 5 tahun ke depan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Enrekang tahun 2014-2018 didasarkan pada kondisi objektif saat ini dan masa lalu dan diprediksi kedepan. Prediksi dilakukan terhadap indikator-indikator pembangunan
yang
bersifat
makro
baik
ekonomi,
sosial
maupun
infrastruktur. Perspektif Kabupaten Enrekang untuk lima tahun kedepan dijabarkan kedalam permasalahan pembangunan dan isu-isu strategis, yang akan diuraikan dalam uraian berikut 4.1. Permasalahan Pembangunan Daerah Sasaran pokok sebagaimana diamanatkan dalam RPJPD Kabupaten Enrekang Tahun 2008-2028 dijabarkan dalam program pembangunan daerah sesuai dengan arah kebijakan pembangunan daerah periode 5 (lima) tahun berkenaan. Suatu program pembangunan daerah harus menjabarkan dengan baik sasaran-sasaran pokok sebagaimana diamanatkan dalam RPJPD dan tujuan dan sasaran dari visi dan misi rencana pembangunan 5 (lima) tahun. Untuk itu, diperlukan identifikasi berbagai permasalahan pembangunan daerah untuk menjabarkan pencapaian sasaran pokok sebagaimana diamanatkan dalam RPJPD dan mencapai tujuan dan sasaran RPJMD. Beberapa permasalahan pembangunan daerah yang berkaitan dengan upaya mewujudkan sasaran-sasaran pokok Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) pada periode pelaksanaan Lima Tahun Kedua RPJPD 2008-2029 untuk RPJMD 2014-2018, diuraikan sebagai berikut :
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 1
Tabel 4.1 Permasalahan untuk Penentuan Program Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang
No
1.
2.
Sasaran Pokok RPJPD Terwujudnya Konsep Pengembangan Daerah Agropolitan
Terwujudnya Kemandirian Daerah
Indikator dan Target RPJPD •
Ditetapkannya Masterplan Agropolitan sebagai kesepakatan seluruh stakeholders Kabupaten Enrekang • Terpublikasi dan dapat diaksesnya Konsep yang selalu dapat diperbaharui , oleh masyarakat (wilayah dan pusat pengembangan, cara pencapaian, pengetahuan, teknologi komoditi, potens, produk, pasar), yang dapat di akses melalui media elektronika / komonikasi dan media lainnya sepanjang waktu = 100 % • Tersedianya sarana dan prasarana kelengkapan usaha pertanian komoditas unggulan (pergudangan, etalase produk, pasar), meliputi akses terhadap perbankan berbunga lunak, Diklat dan penyuluhan pertanian , kemudahan pemasaran , terpenuhinya Saprotan (Sarana Produksi Pertanian berupa pupuk , pestisida , alat-alat produksi dan distribusi pertanian, dll) , infrastruktur menuju sentra produksi dan pengolahan hasil , sistem irigasi • Terdapatnya sejumlah sarana dan prasarana pendidikan , kesehatan , perumahan , ekonomi , yang dapat memenuhi kebutuhan mendasar masyarakat . • Peningkatan etos kerja aparatur ( ≥ 40 jam / minggu , rasio pendidikan S1 & S2 sesuai dengan penempatannya) • Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ≥ 80 , menaiknya peringkat IPM Kabupaten dalam konteks Nasional diharapkan < 125 , Meningkatnya Indeks Pembangunan Gender
Permasalahan Pembangunan Daerah Infrastruktur pendukung Usaha Pertanian belum cukup memadai pada sentra-sentra produksi (Jalan, Jembatan, Irigasi/ Penyediaan Air Pertanian) Integrasi program antar sektor dalam pengembangan sistem Agribisnis Pertanian belum bersinergi Implementasi konsep agropolitan masih dominan pada sektor Hulu sedangkan sektor hilir belum berkembang.
• Sarana dan prasarana permukiman (Air Bersih dan Sanitasi) belum cukup memadai memenuhi kebutuhan masyarakat baik kualitas maupun cakupannya. • Tingkat Daya Beli Masyarakat sebagai salah satu basis IPM, masih rendah dan berada dibawah ratarata Provinsi Sul-Sel • Tingkat Pengangguran cenderung meningkat (dari 5,99% menjadi 6,66% tahun 2011)
Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Ketersediaan dokumen Rencana Induk Kawasan Strategis berbasis Pertanian Keberlangsungan sistem Agribisnis pertanian HuluHilir Ketersediaan sumber daya air lahan pertanian komoditi Unggulan Ketersediaan sarana prasarana pengelolaan produksi komoditi pertanian
• Ketersediaan sarana prasarana pelayanan Air Bersih dan Sanitasi bagi masyarakat • Kemandirian dan kompetensi SDA pelaku usaha tani dan UKM berbasis potensi lokal • Investasi sektor pariwisata daerah dan pemanfaatan lahan tidur untuk membuka peluang kerja • Intervensi program/ kebijakan bagi masyarakat miskin
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 2
No
3.
Sasaran Pokok RPJPD
Indikator dan Target RPJPD
Terwujudnya dan Berkembangnya Berbagai Produk Pertanian Unggulan Berbasis Ekonomi Masyarakat Dan Berorientasi
(IPG) > 30 % • Tingkat Pengangguran <4% • Penduduk Miskin < 5 % • Pertumbuhan ekonomi > 8 % / tahun • Pertumbuhan sektor riel pertanian > 7 % / tahun • IPM Pendidikan : AMH = 100 , APM = 100 , Rasio Rata – rata lama sekolah = 1,00 • IPM Kesehatan : AHH ≥ 80 thn., Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran : 0 ≤ AKB ≤ 10 ; Angka Kematian Ibu Hamil (AKIB) per 1000 kelahiran : 0 ≤ AKIB ≤ 10 • IPM Daya Beli, masuk kedalam pendapatan menengah – atas dengan porsi 50 : 50, dengan pertumbuhan pendapatan / Kapita > 16 % / thn • Kemandirian Pangan : 100 % • Terpenuhinya utilitas desa – kota (listrik, Air minum, komonikasi) = 100 % • Terpenuhinya kebutuhan kuantitas maupun kualitas kebutuhan papan / permukiman dengan segala kelengkapannya dengan rasio : rasio ≥ 1 Rmh & lingkungan / Klrg • Lembaga – lembaga yang ada dimasyarakat pro aktif dalam pembangunan • Ada nota kesepakatan dan tindak lanjut dalam kerangka kerja sama antar daerah, dimana Enrekang memperoleh out let pemasaran bahan olahan komoditas pertanian • Teridentifkasinya besaran dan strategi pemanfaatan potensi serta kelayakan komoditi yang dapat dipasarkan , nilai tambah yang diperoleh , kelayakan lokasi industri dan pasar • Hidup dan berkembangnya pemasaran hasil produk
Permasalahan Pembangunan Daerah dan Tingkat kemiskinan walaupun cenderung menurun namun masih relatif tinggi (sekitar 14,44%) • Kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi Apartur Pemda belum terukur dengan baik dengan jam kerja masih dibawah 40 Jam perMinggu (baru 35 Jam per-Minggu). • Peran/partisipasi masyarakat secara kelembagaan dalam perencanaan dan pembangunan daerah pada umumnya belum mandiri.
Faktor-faktor Penentu Keberhasilan secara terpadu berdasarkan factor penyebab kemiskinannya. • Kebijakan penerapan 5 (Lima) hari kerja lingkup Pemda Kab. Enrekang. • Pemberdayaan kelembagaan masyarakat didukung ketersediaan regulasi. • Identifikasi potensi peluang kerjasama dengan daerah lain.
• Belum adanya Kerjasama Pemda dengan daerah lain, dalam pengelolaan potensi sumber daya alam maupun pemasaran produk untuk peningkatan perekonomian daerah
• Produktivitas komoditi unggulan belum maksimal, dan cenderung masih berorientasi produksi, kurang memperhatikan aspek kualitas. • Daya saing komoditi unggulan (selain
Penerapan dan pengembangan aplikasi teknologi pertanian/produks i Penanganan Pasca Panen dan pengiolahan produk pertanian menjadi barang
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 3
No
Sasaran Pokok RPJPD Pasar
4
Terwujudnya Pemerataan Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Indikator dan Target RPJPD pertanian unggulan : ≥ 75 % untuk dpasarkan ke luar dan ≤ 25 % untuk dipasarkan dan dikonsumsi masyarakat setempat. • Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat atas kemampuan daerah sendiri , berupa kebutuhan beras , sayuran , palawija, gizi hewani : 100 % • Dibeberapa sentra poduksi pertanian unggulan dibangun pusat – pusat olahah, seperti di Enrekang , dan di beberapa Pusat pemukiman ke dua • Kelembagaan semakin baik dalam pelayanan masyarakat tani (katagori pelayanan prima)
• Ada dokumen perencanaan legal yang mempertegas arah dan peruntukan pemanfaatan lahan • Ada kejelasan pemanfaatan lahan sesuai dengan fungsi budidaya dan fungsi lindung • Eksplorasi dan eksplotasi Sumber Daya Mineral dengan memperhatikan kelestarian lingkungan (dibawah batas ambang polusi yang dbenarkan) • Peningkatan kontribusi dan pertumbuhan nilai tambah pada APBD Daerah dari hasil olahan sektor SDMineral dan diversiviakasi SDAlam • Pembangunan desa – kota yang berimbang, terutama prioritas pada desa terpencil, desa rentan sosial – ekonomi dan desa tertinggal • Berjalannya manajemen pelembagaan pemerintahan dalam layanan publik dengan katagori layanan prima sesuai capaian SPM • Tumbuh dan pro aktifnya kelembagaan yang ada di masyarakat dalam pengentasan kemiskinan dan ikutan
Permasalahan Pembangunan Daerah kopi) masih rendah, akibat kualitas yang rendah dan biaya produksi yang masih relatif tinggi, • Hasil produk-produk pertanian belum sepenuhya mampu meningkatkan taraf hidup petani secara umum. • Pemasaran produkproduk komoditi pertanian masih sebagian besar dikendalikan pedagang-pedagang besar, namun keuntungan yang diperoleh pada tingkat petani masih belum maksimal karena keterbatasan akses modal petani serta sistem pemasaran yang kurang berpihak ke petani
Faktor-faktor Penentu Keberhasilan jadi. Kemitraan petani dan pengusaha dalam pengelolaan produksi dan pemasaran. Perlindungan dan pemberdayaan kelompok usaha pertanian masyarakat
• Lahan tidur dan lahan kritis masih cukup luas
• Pengendalian Penggunaan Pestisida
• Pola pikir masyarakat dalam pemanfaatan lahan pada umumnya belum memperhatikan pengelolaan yang ramah lingkungan.
• Penerapan sistem pertanian organik secara meluas
• Masih adanya ketimpangan pembangunan antar wilayah dan ketimpangan akonomi antara warga masyarakat. • Sistem Birokrasi dan pelayanan publik dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah belum sepenuhnya menerapkan prinsipprinsip Good Governance.
• Pengalokasian anggaran pembangunan secara adil dan merata disemua wilayah. • Membuka peluang investasi disektor pertambangan • Pelaksanaan SPM dan atau SOP setiap SKPD.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 4
No
Sasaran Pokok RPJPD
Indikator dan Target RPJPD
Faktor-faktor Penentu Keberhasilan
Permasalahan Pembangunan Daerah
lainnya • Hidup dan tumbuh berkembangnya para pelaku usaha di semua tingkatan yang saling menguntungkan
.
Permasalahan lainnya yang muncul adalah dari aspek pelayanan umum yang dimanifestasikan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. Berbagai permasalahan urusan pemerintahan yang harus dihadapi daerah Kabupaten Enrekang dapat diuraian sebagai berikut; 1.
Urusan Pendidikan, menghadapi permasalahan : a. Angka partisipasi sekolah (APK, APM) cenderung menurun dan saat ini berada dibawah SPM b.
Masih tingginya jumlah guru yeng belum memenuhi standar kompetensi (458 guru yang belum S1/D4 dan 1251 yang belum bersertifikasi
c.
Kompetensi kelulusan siswa belum memenuhi kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan dunia usaha.
d. Masih
terbatasnya
sarana
dan
prasarana
pendidikan
yang
berkualitas e.
Manajemen dan tatakelola pendidikan belum optimal.
f.
Adanya
kecenderungan
kekuarang
tenaga
pengajar
disemua
jenjang pendidikan (Rata2 79 org pensiun pertahun) g.
Aplikasi IT untuk semua jenjang pendidikan belum memadai
h. Ketersediaan sarana prasarana Dinas/KCD serta pendidikan dasar belum memadai khusunya kebutuhan Mobiler 1570 pasang, Pagar 28.000 m, perpustakaan 52 unit dari 213 SD dan MI 21 dan SLB 1 unit. i.
Ketersediaan sarana prasarana pendidikan menengah belum memadai khusunya kebutuhan Mobiler 3800 pasang, Pagar 8500 m, perpustakaan 12 unit dari 36 SMP, 20 MTs SMA 15 SMK 7 MA 10 jumlah siswa SMA 6075 SMP 9909 SMK 3095 Mts 3013 Ma 1196 ada 10 SATAP yang kekurangan 40 ruang kelas. Kekurangan RKB SMP/SMA 60 unit.
j.
Masih
rendahnya
capaian
APK
PAUD
(0-6
tahun),
dan
enyelenggaraan PAUD belum terintegrasi dengan baik dengan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 5
SKPD terkai, serta Insentif dan Operasional Tenaga PAUD sangat rendah. 2.
Urusan Kesehatan, menghadapi permasalahan : a.
Kualitas lingkungan, cakupan sanitasi dasar seperti cakupan air bersih, cakupan jamban keluarga, cakupan sarana pembuangan air limbah rendah, serta proporsi rumah tangga sehat
masih
rendah. b.
Pelaksanaan Pembiayaan Jaminan Pelayanan Kesehatan belum optimal
c.
Ketersediaan
tenaga
kesehatan
(Dokter,
Keperawatan,
Non
Keperawatan) masih kurang d.
Standar 2 Dokter Umum dan 1 Doter Gigi pada Puskesmas belum memenuhi (Baru PKM Maiwa dan PKM Kota),saat ini umumnya satu dokter disetiap Puskesmas
e.
Standar 1 Bidan, 1 Perawat dan 1 Tenaga Kesehatan di Pustu belum terpenuhi.
f.
Terbatasnya alat-alat kesehatan pada Puskesmas, Pustu dan Poskesdes.
g.
Cakupan pelayanan sarana kesehatan belum sepenuhnya mampu melayani seluruh wilayah.
h.
Ketersediaan/stok obat dan perbekalan kesehatan di Tempat pelayanan kesehatan belum memenuhi kebutuhan pelayanan.
i.
Masih rendahnya akses pelayanan perawatan masyarakat yang beresiko pada wilayah terpencil
j.
Adanya kecenderungan kenaikan angka kesakitan penyakit dan kasus gizi buruk/ gizi kurang, AKI (Kasus), AKB (Per1000 KH), AKBA (per 1000 KH), Gangguan Jiwa, Deman Berdarah, HIV-AIDS (20 org), Diare (Wilayah Pegunungan), TB, Kusta, Malaria (Maiwa, Kabere), Kecacingan, ISPA, Thypoid, Scabies.dll.
k.
Masih Rendahnya kesadaran masyarakat PHBS, Pemberian ASI Eksklusif, tidak Merokok dalam rumah.
l.
Sebagian besar alat-alat kesehatan belum dikalibrasi, sehingga mempengaruhi keakuratan hasil diagnose.
m. Pelaksanaan UKS belum maksimal. (150 sekolah dari 655 sekolah).
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 6
n.
Pemanfaatan,
Pengelolaan, dan ketersediaan Sarana Prasarana
RSU Belum Maksimal o.
Ketersediaan Dokter Alhi ( 4 Dasar : Interna, Bedah, Kebidanan & Kandungan dan Anak 3 Penunjang : Anastesi, Phatology Klinik dan Radiologi dan Min 9 Dokter Umum ) belum terpenuhi sebagai prasyarat RSU tipe C
p.
Pengelolaan dan Pelayan RSU belum maksimal disertai dengan keterbatasan ketersediaan obat-obatan dan perbekalan kesehatan lainnya
q.
Sistem pengelolaan Jamkesda belum maksimal karena belum terbentuknya Tim Verifikasi Klaim Jamkesda Kabupaten
r.
Terbatasnya tenaga kesehatan pada RSU dan Status RSU Masenrempulu Belum terakreditasi.
3.
Urusan Pekerjaan Umum, menghadapi permasalahan : a.
Masih tingginya tingkat kerusakan jalan 23,77 Rusak, 13,81 % Rusak
Berat,
Prasarana
jalan
dan
jembatan
senantiasa
membutuhkan pemeliharaan dan peningkatan b.
Masih kurangnya alokasi anggaran pemeriharaan rutin jalan.
c.
Kurang memadainya peralatan pendukung pemeliharaan jalan.
d.
Masih tinggi jalan pengerasan dan jalan tanah 45,21%.
e.
Masih lemahnya koordinasi dengan SKPD terkait (perhubungan, dll) dalam perencanaan dan pembangunan jalan dan jembatan
f.
Belum terpenuhinya semua kebutuhan pengelolaan jaringan irigasi
dan
jaringan
pengairan
lainnya
dalam
mendukung
pembangunan pertanian dan penyediaan air baku g.
Menurunnya fungsi jaringan irigasi akibat bencana alam.
h.
Masih rendahnya partisipasi petani dan operasional pemeliharan jaringan irigasi.
i.
Meningkatnya sedimentasi / Daya Tampung DAS yang tidak didukung upaya normalisasi sungai secara maksimal.
j.
Rendahnya ketersediaan dan up dating data base bidang KePU-an
k.
Ketersediaan dan Kondisi peralatan / alat berat belum memadai untuk fungsi operasional pembangunan dan
pemeliharaan
infrastruktur l.
Keterbatasan kemampuan dan ketersediaan SDM Teknis Maknik, Operator alat berat, Enginer dan Laboran.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 7
m. Sistem pengelolaan perencanaan, pengawasan dan pemeriksaan teknis pekerjaan Fisik bidang ke-PU-an belum Optimal n.
Sistem drainase permukiman perkotaan (Kota Kabupaten, Kota Kecamatan) belum tertata secara maksimal.
o.
Kondisi sarana prasaran lingkungan permukiman belum memadai, (Jalan Lingkungan, Drainase dan Jaringan Air Limbah Rumah Tangga)
p.
Belum
optimalnya
fungsi
prasarana
dan
sarana
drainase
pengendalian banjir pada musim penghujan q.
Cakupan pelayanan air bersih masih rendah (Pelayanan PDAM 24 %), termasuk SAB Perdesaan belum terkelola secara baik.
r.
Ketersedian saran prasarana air bersih (Reservoar, IPA dll ) dan pengelolaannya belum optimal.
s.
Masih tingginya kejadian bencana alam (longsor, Angin Puting, Banjir dan Kebakaran)
t.
Banyaknya infrastruktur dan sarana prasarana/ fasilitas umum yang rusak akibat bencana.
u.
Sarana Prasarana penanganan tanggap darurat/ pasca bencana belum cukup memadai (Alat berat, perahu karet dan peralatan evakuasi bencana)
4.
Urusan Perumahan, menghadapi permasalahan : a.
Belum
optimalnya
upaya
pemberdayaan
masyarakat
dalam
meningkatkan kualitas lingkungan permukimannya b.
Belum
memadainya
sarana
dan
prasarana
pendukung
permukiman c.
Belum
optimalnya
upaya
pemeliharaan
terhadap
sarana
permukiman yang ada guna memperpanjang usia pakai sarana tersebut d.
Masih adanya pemukiman kurang sehat dan rumah tidak layak huni di Kabupaten Enrekang.
e.
Lemahnya konsolidasi dan koordinasi komunitas perumahan dalam pengelolaan, pemeliharaan serta sharing pembangunan termasuk pembiayaan perumahan dan infrastrukturnya.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 8
5.
Urusan Penataan Ruang, menghadapi permasalahan : a.
Dokumen
perencanaan ruang belum tersedia secara optimal
sebagai suatu dokumen peraturan daerah (RDTR, RTBL & Peraturan Zonasi) b.
Pengendalian dan pemanfaatan ruang belum maksiman,
c.
Partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam pemanfaatn ruang masih rendah.
d.
Penegakan dan konsistensi pelaksanaan arahan pemanfaatan ruang masih rendah.
e.
Kurangnya pengembangan sarana informasi kepada masyarakat dibidang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
6.
Urusan Perencanaan Pembangunan, menghadapi permasalahan: a.
Belum optimalnya sinergi, konsistensi dalam proses perencanaan pembangunan daerah.
b.
Dokumen perencanaan yang disusun belum menekankan pada perencanaan yang terfokus dan langsung dapat dilaksanakan, Program dan kegiatan yang direncanakan masih belum disusun berdasarkan pada ketersediaan anggaran. Hal ini mengakibatkan perencanaan yang disusun tidak dapat sepenuhnya dilaksanakan
c.
Masih adanya ego atau kepentingan antarsektor yang seringkali dinyatakan
sebagai
kesulitan
untuk
melakukan
koordinasi.
Persoalan yang bersifat lintas sektor seringkali ditangani secara parsial dan terfragmentasi sehingga cenderung tidak menyentuh atau menyelesaikan persoalan yang sebenarnya d.
Proses perencanaan teknokratik yang berbasis pada data sekunder dan primer, baik dari hasil monitoring dan evaluasi maupun hasil kajian/telaahan, kekuatan
data
dianggap dan
masih
informasi
belum
dalam
memadai
sehingga
memproyeksikan
arah
pembangunan berikutnya masih lemah. e.
Belum
optimalnya
sistem
pengendalian
dan
evaluasi
pembangunan Daerah f.
Sistem perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja belum sepenuhnya dapat dilaksanakan. Keterkaitan proses perencanaan dengan penganggaran, yang mengarah kepada pengalokasian sumber daya yang lebih rasional dan strategis belum terwujud dan
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 9
tidak sepenuhnya dirumuskan dengan indikator kinerja yang jelas dan terukur. 7.
Urusan Perhubungan, menghadapi permasalahan : a.
Rendahnya/kurangnya kualitas pelayanan/sarana prasarana yang diberikan bagi pengguna kendaraan umum.
b.
Kurangnya disiplin pengguna jalan terhadap rambu-rambu dan aturan-aturan yang berlaku
c.
Kurangnya keterpaduan sistem jaringan jalan.
d.
Belum adanya regulasi tentang Tatanan Transportasi lokal di Kabupaten Enrekang
e.
Pengendalian terhadap pemanfaatan dan pengamanan jalan belum maksimal.
f.
Belum adanya terminal angkutan darat yang representatif.
g.
Belum berfungsi Forum Komunikasi Lalulintas dan Angkutan Jalan.
h.
Masih tinggi tingkat pelanggaran atas kelayakan kendaraan angkutan umum dan barang.
i. 8.
Penanganan dan pengelolaan perparkiran belum maksimal.
Urusan Lingkungan Hidup, menghadapi permasalahan : a.
Pengelolaan persampahan belum berjalan optimal
b.
Cakupan Pelayanan dan penanganan persampahan masih kurang
c.
Sarana
prasarana
pengelolaan
persampahan
belum
cukup
memadai d.
Masih rendahnya partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan persampahan
e.
Kompetensi SDM tentang Lingkungan Hidup (setifikasi Amdal, UKL- UPL, DPPL) belum ada.
f.
Banyaknya kegiatan industri atau kegiatan usaha yang belum memilki dokumen lingkungan AMDAL, UKL-UPL , DPPL
g.
Sarana prasaran di TPA belum maksimal untuk menerapkan sistem Sanitary Land Fill
h.
Penataan perkotaan/taman-taman, RTH pada wilayah perkotaan belum maksimal
i.
Belum adanya regulasi daerah tentang pengelolaan lingkungan hidup.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 10
j.
Pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup masih rendah.
k.
Cakupan Perlindungan dan konservasi pada beberapa sumbersumber mata air masih rendah.
9.
Urusan Pertanahan, menghadapi permasalahan : a. Sulitnya pengendalian penggunaan lahan. Antara lain disebabkan karena persepsi bahwa dengan kepemilikan lahan yang dimiliki oleh
masyarakat
sendiri
masyarakat
berhak
mengelola/
menggunakannya sesuai dengan keinginan sendiri. b. Belum teridentifikasi tanah negara/ tanah Pemerintah maupun tanah yang bersertifikat secara akurat (data base). c. Belum terintegrasinya penggunaan tanah dengan RTRWK yang berpotensi meningkatkan ketidakpastian dalam penggunaan dan pemanfaatan tanah 10.
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil, menghadapi permasalahan : a. Masih kurangnya
pemahaman masyarakat akan pentingnya
dokumen resmi kependudukan b. Sarana prasarana perkantoran untuk pelayanan belum cukup memadai (Mobiler, Peralatan Kantor dan Bangunan Kantor c. Keterbatasan SDM kualifikasi teknis dalam pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil. d. Belum adanya regulasi yang cukup untuk pengelolaan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil, utamanya koord dengan Kemen. Agama e. Realisasi E-KTP masih belum maksimal, baru 119.375 Jiwa dari 172.370 Wajib KTP (Data 2010). f. Pencatatan mutasi penduduk (Keluar daerah) belum maksimal, dan kesadaran masyarakat untuk melaporkan masih rendah. g. Validasi dan keakuratan data kependudukan dan Pencatatan Sipil belum optimal.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 11
11.
Urusan
Pemberdayaan
Perempuan
dan
Perlindungan
Anak,
menghadapi permasalahan : a. Rendahnya kualitas hidup dan pemberdayaan perempuan. b. Rendahnya kesejahteraan dan perlindungan anak/ kebutuhan tumbuh kembang anak. c. Lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak. PPRG belum memenuhi standar, walaupun Vokal point per SKPD sudah ada namun belum berperan maksimal d. Data terpilah masing-masing SKPD belum maksimal dan Up date. e. Sistem kesejahteraan dan perlindungan anak belum memadai. 12.
Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, menghadapi permasalahan : a.
Masih tingginya laju pertumbuhan penduduk (1,07%) (dibawah target nasional 1,0%)
b.
Masih tingginya angka kelahiran (2,8% per Wanita) target nasional 2,0 perwanita)
c.
Kurangnya pengetahuan pasangan usia subur, masih 8% yg belum berKB
d.
Masih tingginya perkawinan usia muda rata2 18,6 Thn, (standar KP kawin pada usia 20 Thn keatas, usi kematangan perempuan).
e.
Masih lemahnya ketahanan keluarga alasan ekonomi (24% berada dibawah garis kehidupan layak/Pra KS, KS I)
f.
Masih kurangnya personil PNS tenaga penyuluh (25 org), standar Nasional 1 : 2 wilayah Desa/Kel.
13.
g.
Belum optimalnya kapasitas kelembagaan KB-KS.
h.
Belum optimalnya penyelenggaraan BKB-Posyandu-PAUD
Urusan Sosial, menghadapi permasalahan : a.
Masih tingginya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS)
b.
Penganan
penyandang
masalah
kesejateraan
sosial
belum
maksimal. c.
Belum optimalnya peran kelembagaan -
kelembagaan sosial di
masyarakat ( Karantaruna, TKSK, PSM )
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 12
14.
Urusan Ketenagakerjaan, menghadapi permasalahan : a.
Kurangnya
sosialisasi
masalah
ketenaga
kerjaan
(Hak
dan
kewajiban tenaga kerja) b.
Masih rendahnya SDM dan kurangnya personil pengelola / pengawasan ketenagakerjaan
c.
Belum tersedianya data based ketenagakerjaan (data terpilah)
d.
Belum optimalnya pengelolaan Loka Bina Karya (LBK) di Kab. Enrekang.
e.
Rendahnya
kualitas
dan
produktivitas
tenaga
kerja
yang
disebabkan oleh: a) Rendahnya tingkat pendidikan tenaga kerja; b) Rendahnya ketrampilan tenaga kerja; c) Ketidaksesuaian antara persyaratan kualifikasi yang dibutuhkan oleh pasar kerja dengan kompetensi pendidikan yang dimiliki; pelatihan
untuk
meningkatkan
d) Ketersediaan lembaga
kualitas
pekerja
juga
belum
memada. 15.
Urusan
Koperasi,
Usaha
Kecil
dan
Menengah,
menghadapi
permasalahan : a.
Rendanya SDM pengelolaan koperasi dan UMKM
b.
Pelaku usaha koperasi dan UKM sangat terbatas dalam mengakses pasar
c.
Rendanya pengetahuan dalam menyusun pelaporan keuangan khusunya dalam pelaksanaan RAT.
d.
Pelaku
usaha
koperasi
dan
UKM
belum
optimal
dalam
mendapatkan modal usaha. e.
Kemandirian Lembaga keuangan Mikro masih lemah dan belum mampu bersaing dengan lembaga keuangan lainnya.
f.
Kurangnya regulasi sektor ekonomi untuk mendorong kegiatan usaha koperasi dan UMK.
g.
Wawasan kewirausahaan masih kurang.
h.
Skim kredit khusus untuk UMK yang murah dan mudah tidak tersedia
16.
Urusan Penanaman Modal, menghadapi permasalahan : a.
Rendahnya realisasi investasi oleh pelaku penanam modal.
b.
Belum adanya dokumen informasi/ profil investasi daerah.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 13
c.
Belum
adanya
kelembagaan
yang
secara
spesifik
mengelola
penanaman modal daerah. d.
Dukungan infrastruktur dan regulasi penanaman modal daerah belum cukup memadai.
17.
Urusan Kebudayaan, menghadapi permasalahan : a.
Belum adanya wadah untuk pembinaan kelompok-kelompok seni dan Budaya
b.
Terbatasnya tenaga SDM yang mengelola seni/ kebudayaan.
c.
Pelestarian dan perlindungan situs dan benda-benda purbakala belum maksimal.
18.
Urusan Kepemudaan dan Olah Raga, menghadapi permasalahan: a.
Masih rendahnya partisipasi pemuda dalam pembangunan daerah
b.
Ketersediaan data base khusus Pemuda Olah Raga masih kurang
c.
Pembinaan kepemudaan dan kegiatan-kegiatan kepemudaan belum terkoordinir secara maksimal
d.
Sarana-parasaran olahraga belum cukup memadai
kualitas dan
kuantitas untuk pengembangan dan pembinaan prestasi Atlit, serta pemasyarakatan olah raga 19.
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, menghadapi permasalahan: a.
Rendahnya pemahaman Lembaga Ormas dalam memaknai aturan yang berlaku.
b.
Masih tingginya tingkat permasalahan yang terjadi diintenal Parpol yang ditangani langsung oleh Kesbang.
c.
Belum maksimalnya pendataan (data base) Parpol di Daerah.
d.
Rendahnya koordinasi pemanfaatan ruang dan bangunan pada zona rawan bencana.
e. 20.
Belum optimalnya mitigasi bencana.
Urusan
Otonomi
Daerah,
Pemerintahan
Umun,
Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan persandian, menghadapi permasalahan: a.
Terbatasnya Jumlah Personil POL.PP (Organik 29 Org dan Non Oganik 138 org) dan PPNS
b.
Lemahnya Koordinasi dengan Instansi Terkait dalam Penegakan Perda dan Koordinasi lainya
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 14
c.
Kurangnya
Sosialisasi
dan
Pendekatan
Persuasif
dalam
hal
Penegakan Perda d.
Rendahnya Motivasi dan Partisipasi Masyarakat untuk berperan dalam Linmas
e.
Rendahnya Pemahaman dan Keterampilan Personil Linmas yang telah terbentuk
f.
Peran Pol.PP dalam Upaya Pengamanan Trantib Belum Maksimal
g.
Lemahnya pemahaman tupoksi dari masing-masing seksi dalam lingkup SKPD Kesbang,Linmas dan Pol.PP
h.
Rendahnya Koordinasi dan peran Aktif SKPD terkait dengan Perumusan / Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah
i.
Rendahnya fungsi Fasilitasi terkait dengan Penyusunan Regulasi / Kebijakan Daerah
j.
Masih Banyaknya aspek penyelenggaran pemerintah yang belum tersedia Regulasinya serta yang tidak relevan dengan Kondisi terkini
k.
Banyaknya temuaan-temuan/Rekomendasi hasil pemeriksaan yang belum ditindaklanjuti
l.
Pelayanan Bantuan Hukum Belum Maksimal
m. Lemahnya Dokumentasi dan Informasi Produk Hukum n.
Belum adanya Pedoman dalam Penetapan Kelembagaan Pemerintah Daerah
o.
Ketatalaksanaan dan Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Belum Maksimal
p.
Penataan Struktur Organisasi Pemintah Daerah belum Maksimal ( Struktur, Tupoksi, Uraian dan Rincian Uraian Tugas )
q.
Masih lemahnya SDM penyedia jasa dalam mengakses sistim pelelangan elektronik
r.
Sistim pengedalian pembangunan belum maksimal
s.
Pengendalian, perlindungan konsumen
dan pembinaan pada
pelaku-pelaku usaha belum berjalan maksimal t. u.
Lemahnya inventarisasi masalah keagamaan Penerapan
Standar
Akuntansi
Pemerintah
(SAP)
belum
dilaksanakan v.
Masih lemahnya kompentensi SDM aparatur dalam implementasi Sistim Akuntabilitas Keuangan dan pengolaan asset daerah
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 15
w. Masih banyak objek-objek penerimaan daerah yang belum tergalih dan belum dikelolah secara maksimal. x.
Masih rendahnya kesadaran masyarakat mendukung penerimaan daerah ( bagi hasil pajak kendaraan )
y.
Masih banyaknya asset – asset daerah yang belum memiliki kekuatan hukum tetap
z.
Belum
Maksimalnya
Sistim
Pelayanan
dan
Pengelolaan
Administrasi Kepegawaian Daerah aa. Sistem Pembinaan dan Pengembangan Karier Aparatur Daerah Belum Optimal dan belum didukung oleh Regulasi bb. Analisis Kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur belum Optimal. cc. Beberapa pelayanan perizinan belum sepenuhnya dilaksanakan secara terpadu dalam satu kantor (PTSP) dd. Kelembagaan PTSP belum mencakup aspek Penanaman Modal sebagaimana yang dipersayaratkan Peraturan (UU 25 tahun 2007 ttg Penanaman Modal). ee. Sarana prasarana pendukung kelancaran tugas belum maksimal ff. Sinergitas pelaksanaan peran dan fungsi lembaga Eksekutif dan Legislatif belum maksimal gg. Kompensi SDM Aparatur dan Peningkatan Kapasitas Anggota DPRD belum optimal hh. Belum maksimalnya upaya pendampingan pelaksanaan Tupoksi, program/kegiatan terhadap SKPD (Administrasi dan Keuangan) ii.
Adanya ketidaksamaan persepsi dan lemahnya koordinasi dalam penanganan tindak lanjut antara SKPD, Lembaga Pengawasan dan Pemeriksa.
jj.
Sarana
prasarana,
serta
peralatan
penunjang
pelaksanaan
pemeriksaan belum cukup memadai 21.
Urusan Ketahanan Pangan, menghadapi permasalahan : a.
Ketersediaan
pangan
alternatif
belum
cukup
tersedia
baik
kuantitas, kualitas maupun ragamnya. b.
Pengawasan keamanan pangan segar dan pangan olahan belum maksimal.
c.
Belum ada pemetaan sentra produksi pangan.
d.
Penerapan pola pangan beragam, berigizi, seimbang dan aman (B2SA) belum maksimal
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 16
e.
Integrasi program dalam ketahanan pangan belum terbangun dengan baik.
f. 22.
Pengendalian dan pengawasan keamanan pangan belum maksimal
Urusan
Pemberdayaan
Masyarakat
dan
Desa,
menghadapi
permasalahan : a.
Belum
optimalnya
upaya
pemberdayaan
masyarakat
untuk
mengrangi angka kemiskinan daerah yang masih relative tinggi (14,4%) b.
Kapasitas Kelembagaan Pemerintahan Desa dan ketersediaan Profil Desa belum optimal
c.
Belum maksimalnya Pembinaan kepada Pemerintahan Desa
d.
Belum akuratnya batas wilayah antar Desa ( Peta Administrasi Desa/Kelurahan )
e.
Kompetensi dan Jumlah SDM aparat desa dan keurahan masih terbatas
f.
Pembinaan TTG Masih Kurang
g.
Cakupan aplikasi TTG dan Rekayasa Teknologi belum maksimal
h.
Kualitas SDM Pelaku usaha/pengrajin belum mampu menerima secara maksimal teknologi yang ada
i.
Koordinasi SKPD tehnis belum berjalan dengan baik (konservasi)
j.
Lemahnya Inovasi TTG ditingkat Lokal pada umumnya masih berasal dari luar
k.
Belum tersedianya Data base Kelembagaan Masyarakat khusunya di Desa/Kelurahan
l.
Masih
kurannya
Regulasi
tentang
Pemerintahan
Desa
dan
Pemberdayaan Masyarakat m. Penerapan fungsi dan Peran Aparat Pemerintah Desa masih lemah n.
Budaya Gotong Royong Masyarakat semakin menurun.
o.
Menurunya semangat/ budaya Musyawarah dan Mufakat di tingkat Desa/Kelurahan.
23.
Urusan Statistik, menghadapi permasalahan : a. Belum tersedianya data statistik yang valid dan akurat sesuai kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan b. Masih Rendahnya kesadaran aparatur akan pentingnya data. c. Belum tersedianya sistem informasi data yang baik;
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 17
d. Kurangnya tenaga profesional yang khusus menangani masalah pendataan di tiap unit kerja. 24.
Urusan Kearsipan, menghadapi permasalahan : a. Belum
optimalnya
sistem
kearsipan
yang
disebabkan
oleh
kurangnya SDM dan sarana dan prasarana kearsipan serta rendahnya perhatian dan pengawasan terhadap pelaksanaan sistem kearsipan; b. Belum optimalnya penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara banyaknya arsip dengan jumlah SDM yang menangani; c. Kurangnya khasanah arsip yang disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya arsip; d. Belum optimalnya pelayanan informasi kearsipan daerah yang disebabkan oleh belum tersedianya sistem informasi kearsipan yang memadai. 25.
Urusan Komunikasi dan Informatika, menghadapi permasalahan : a. Masih kurangnya kualitas dan kuantitas sistem informatika yang memadai
untuk
mendukung
efisiensi
pelayanan
publik
dan
transparansi b. Sarana dan prasaran komunikasi dan informatikan belum memadai untuk melayani diseluruh wilayah. c. Ketersediaan sarana/media untuk akses informasi masih belum cukup memadai. d. Belum maksimalnya pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat e. Lemahnya SDM Aparatur Informatika. 26.
Urusan Perpustakaan, menghadapi permasalahan : a. Belum
optimalnya
pengelolaan
perpustakaan
umum
maupun
perpustakaan sekolah. b. Masih terbatasnya tempat / Ruang baca c. Terbatasnya personil / SDM pengelola perpustakaan d. Rendahnya minat baca dan budaya membaca masyarakat. e.
Koordinasi antar SKPD terkait dalam meningkatkan minat baca masyarakat Belum Maksimal.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 18
27.
Urusan Pertanian, menghadapi permasalahan : a. Daya Saing Komoditas Tanaman Pangan dan Hortikultura Masih Rendah Karena Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) dan Good Handling Practice (GHP) dan Hazard Analisis Crotocol Control Point (HACCP) Belum Optimal b. Kapasitas Kelembagaan Petani Masih Relatif Rendah c. Lemahnya Dukungan Lembaga Pembiayaan bagi Petani d. Belum
optimalnya
dukungan
sarana
dan
prasarana
Sektor
Pertanian e. Penguasaan dan Aplikasi Tehnologi oleh pelaku utama dan pelaku usaha belum optimal f. Aplikasi
sistim
Petanian
Organik
belum
berkembang
secara
menyeluruh g. Ketersediaan Saprodi Pertanian belum memenuhi criteria 6 tepat (Jumlah, Tempat, Jenis, Harga, Mutu dan Waktu) h. Serangan Hama dan Penyakit Terhadap Komoditi Pertanian Masih Tinggi i. Pengetahuan Tehnis Aparatur Pertanian Relatif Masih Rendah j. Pelaku Usaha Pertanian belum sepenuhnya berorientasi Agribisnis k. Penerapan Sistim Pertanian berbasis Konservasi belum Optimal l. Produksi beberapa komoditi unggulan daerah belum kontinyu. m. Peran penyuluh Pertanian belum optimal. n. Sarana prasarana dan media/metode penyuluhan masih sangat terbatas. o. Belum adanya regulasi yang mengatur pembentukan kelompok tani p. Belum
adanya
penentuan
Kawasan
Pengembangan
komoditi
unggulan daerah yang relevan dengan kebijakan nasional, Provinsi (Kakao,
Kopi,
Hortikultura,
Sapi/Kerbau/Kambing—Daging
&
Susu). q. Lahan-lahan tidur masih cukup luas, dan Ekstensifikasi Pertanian belum maksimal. r. Daya dukung sumberdaya air untuk lahan pertanian belum terkelola secara maksimal.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 19
28.
Urusan Kehutanan, menghadapi permasalahan : a. Belum optimalnya pengembangan Hasil Hutan Non Kayu b. SOP
Perizian
Pemanfaatan
hasil
hutan
Belum
sepenuhnya
dilaksanakan sesuai prosedur yang telah ditetapkan c. Rendahnya minat masyarakat dalam mengembangkan kayu rakyat d. Belum tertibnya penatausahan hasil hutan e. Masih luasnya lahan kritis yang belum ditangani secara tehnis f. Adanya Pemukiman yang berada dalam Kawasan Hutan ( 35 Kampung ) g. Peran penyuluh Kehutanan belum optimal. h. Pengawasan dan pengendlian hutan belum optimal ( 13 Polhut 81.645 ha ) i. Pengembangan dan Pengelolaan Kebun Raya belum maksimal. j. Tata Batas Kawasan Hutan belum rampung ( Temu Gelang ). 29.
Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral, menghadapi permasalahan : a. Masih terdapat beberapa titik
permukiman pendudukan yang
belum terjangkau pelayanan listrik . b. Daya dukung infrastruktur sektor pertambangan belum memadai. c. Realisasi investasi sektor ESDM masih rendah. d. Data base sektor ESDM belum tersedia secara baik. e. Masih sering terjadi penambangan liar f. Kurangnya
kesadaran
dan
pemahaman
masyarakat
dalam
menerapkan regulasi disektor pertambangan g. Aktifitas pertambangan cenderung kurang memenuhi kaidah-kaidal lingkungan hidup. h. Kurangnya penegakan aturan disektor pertambangan. i. Terbatasnya jumlah dan Kompetensi teknis aparatur pertambangan dan Energi. 30.
Urusan Pariwisata, menghadapi permasalahan : a. Rendahnya tingkat kunjungan wisatawan (aspek daya tarik, sarana prasarana, infrastruktur, keamanan, kenyamanan, dll) b. Rendahnya tingkat partisipasi pelaku industri pariwisata terhadap peningkatan kepariwisataan.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 20
31.
Urusan Kalautan dan Perikanan, menghadapi permasalahan : a. Aplikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) belum maksimal. b. Ketersediaan Sarana produksi perikanan (Saprokan) belum cukup memadai. c. Tingkat kerusakan perikanan perairan umum cukup tinggi. d. Rendahnya pengawasan aktivitas perikanan perairan umum. e. Masih Rendahnya tingkat konsumsi ikan masyarakat. f. Pemanfaatan sumberdaya/ potensi perikanan belum optimal g. Peran penyuluh Perikanan belum optimal
32.
Urusan Perdagangan, menghadapi permasalahan : a. Masih kurangnya barang beredar dan barang strategis b. Rendahnya volume pengawasan perlindungan konsumen termasuk UTTP, barang kadaluarsa dan barang ber-SNI c. Dalam mengakses Modal usaha perdagangan dan jasa sangat sulit d. Pelaku Usaha Perdagangan dan Jasa belum mampu berdaya saing e. Legalitas usaha belum sepenuhnya menjadi prioritas a. Sarana dan prasarana distribusi perdagangan masih relatif kurang.
33.
Urusan Perindustrian, menghadapi permasalahan : a. Rendahnya penguasaan tehnologi proses produksi b. Rendahnya kualitas dan kuantitas poduksi c. Daya saing produksi belum memadai d. Rendahnya Orientasi bisnis sehingga usaha kurang berkembang e. Rendanya mutu bahan baku dan tidak kontiyutas f. Proses pemasaran belum berjalan secara baik g. Tingginya fluktuasi harga yang menyebabkan sulitnya menentukan harga pokok produksi h. Belum optimalnya peran pelaku usaha / IKM dalam mengakses TTG i. Lemahnya kapasitas kelembagaan dalam mengelola organisasi dan manajemen. j. Keterkaitan antar lembaga bisnis belum terjalin.
34.
Urusan Ketransmigrasian, menghadapi permasalahan : a. Masih kurangnya personil dan rendahnya kualitas SDM pengelola ketransmigrasian b. Kurangnya minat masyarakat untuk bertransmigrasi, dan tidak ada lagi program transmigasi dari pemerintah pusat.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 21
4.2. Issu Strategis 4.2.1. Dinamika Lingkungan Strategis
Kajian isu strategis mendasarkan pada situasi dan kondisi lingkungan strategis.
Lingkungan
strategis
adalah
lingkungan
yang
dapat
mempengaruhi tingkat pencapaian tujuan pembangunan daerah. Dinamika yang terjadi di dunia internasional, nasional, regional maupun lokal penting dipahami dan disikapi untuk tindakan kebijakan preventif maupun kuratif. Kemajuan
global
makin
meningkatkan
keterkaitan
pengaruh
dunia
internasional, terhadap kondisi nasional, regional maupun lokal. Hubungan antar manusia dengan segala kepentingan, aktivitas dan akibat atau kejadian-kejadiannya, melahirkan isu-isu dan permasalahan strategis baik positif maupun negatif. 1. Lingkungan Internasional a. Gobalisasi Perdagangan dan Jasa Perdagangan bebas seperti memperketat persaingan sektor usaha antar negara, sehingga dibutuhkan kualitas SDM (tenaga kerja) yang mampu menghasilkan produk-produk ekspor (barang dan jasa) yang unggul dan berdaya saing. Kekalahan daya saing akan berakibat pada penurunan ekspor serta kegagalan program penempatan tenaga kerja atau pengurangan pengangguran. b. Fluktuasi harga dan kurs mata uang Produktivitas yang tidak sebanding dengan tingginya konsumsi mencerminkan pola hidup konsumtif yang harus dikurangi. Besarnya konsumsi mempengaruhi daya saing rupiah terhadap mata uang internasional
dan
dalam
keterkaitan
dengan
perdagangan
internasional akan terjadi ketimpangan (defisit) Neraca Pembayaran. Fluktuasi negatif ataupun penurunan nilai rupiah yang signifikan mengakibatkan instabilitas APBN yang selanjutnya akan mengurangi besaran dana perimbangan atau dana transfer ke daerah (DAU, DAK dan lainnya). c. Degradasi Lingkungan Pemanasan global berdampak pada terjadinya pencairan es/salju yang menambah kenaikan permukaan air laut (rob). Akibat lainnya adalah terjadinya anomali musim, bencana alam dan kerusakan alam yang menurunkan produktivitas pertanian. Krisis pangan dunia mesti disikapi dengan peningkatan swasembada pangan guna terpenuhinya kebutuhan pangan nasional. RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 22
d. Komitmen Internasional Kesepakatan antar negara khususnya yang telah ditandatangani (disepakati) oleh Pemerintah Indonesia perlu didukung oleh seluruh masyarakat (Pemerintah Daerah). Komitmen internasional tersebut diantaranya adalah Millenium Development Goals (MDG’s) tentang paradigma pembangunan global, Protokol Kyoto tentang pengurangan emisi gas rumah kaca, Convention on the Elimination of All Form of Discrimination Against Women (CEDAW) tentang pembangunan dan pemberdayaan perempuan, Hyogo Framework tentang peredaman bencana, Ecolabelling atau sertifikasi produk dan sebagainya. Deklarasi MDGs 2015 yang ditandatangani pada tanggal 8 September 2000 menyetujui agar semua negara melaksanakan: 1. Pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim Target untuk 2015: Mengurangi setengah dari penduduk dunia yang berpenghasilan kurang dari 1 dolar AS sehari dan mengalami kelaparan. 2. Pemerataan pendidikan dasar Target untuk 2015: Memastikan bahwa setiap anak, baik laki-laki dan
perempuan
mendapatkan
dan
menyelesaikan
tahap
pendidikan dasar. 3. Mendukung
adanya
persaman
jender
dan
pemberdayaan
perempuan Target 2005 dan 2015: Mengurangi perbedaan dan diskriminasi gender dalam pendidikan dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk semua tingkatan pada tahun 2015. 4. Mengurangi tingkat kematian anak Target untuk 2015: Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di bawah 5 tahun. 5. Meningkatkan kesehatan ibu Target untuk 2015: Mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu dalam proses melahirkan 6. Perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya Target untuk 2015: Menghentikan dan memulai pencegahan penyebaran AIDS, malaria dan penyakit berat lainnya. 7. Menjamin daya dukung lingkungan hidup Target:
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 23
Mengintegrasikan
prinsip-prinsip
pembangunan
yang
berkelanjutan dalam kebijakan setiap negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber daya lingkungan
Pada tahun 2015 mendatang diharapkan mengurangi setengah dari jumlah orang yang tidak memiliki akses air minum yang sehat
Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat mencapai pengembangan
yang
signifikan
dalam
kehidupan
untuk
sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh 8.
Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan Target:
Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan sistem keuangan yang berdasarkan aturan, dapat diterka dan tidak
ada
diskriminasi.
Termasuk
komitmen
terhadap
pemerintahan yang baik, pembangungan dan pengurangan tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional.
Membantu
kebutuhan-kebutuhan
khusus
negara-negara
kurang berkembang, dan kebutuhan khusus dari negara-negara terpencil
dan
pembebasan-tarif
kepulauan-kepulauan dan
kuota
kecil.
untuk
Ini
ekspor
termasuk mereka;
meningkatkan pembebasan hutang untuk negara miskin yang berhutang besar; pembatalan hutang bilateral resmi; dan menambah bantuan pembangunan resmi untuk negara yang berkomitmen untuk mengurangi kemiskinan.
Secara komprehensif mengusahakan persetujuan mengenai masalah utang negara-negara berkembang.
Menghadapi secara komprehensif dengan negara berkembang dengan masalah hutang melalui pertimbangan nasional dan internasional untuk membuat hutang lebih dapat ditanggung dalam jangka panjang.
Mengembangkan usaha produktif yang layak dijalankan untuk kaum muda
Dalam kerja sama dengan pihak "pharmaceutical", menyediakan akses obat penting yang terjangkau di negara berkembang
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 24
Dalam kerjasama dengan pihak swasta, membangun adanya penyerapan keuntungan dari teknologi-teknologi baru, terutama teknologi informasi dan komunikasi.
2. Lingkungan Nasional a. Kemiskinan dan Pengangguran.
Jumlah penduduk miskin di
Indonesia dengan kriteria MDG’s yaitu yang berpenghasilan kurang dari 1$ US lebih kurang 11,47% dengan tingkat pengangguran 6,25%. Target RPJP Nasional untuk periode 5 Tahun ketiga (2015-2019) menurunkan tingkat kemiskinan nasional menjadi 6-8% b. Ketahanan Energi. Sumber energi yang digunakan saat ini sebagian besar
bersumber
dari
sumber
daya
alam
yang
tidak
dapat
diperbaharui. Keterbatasan energi fosil memicu terjadinya krisis energi yang lebih lanjut akan berpengaruh pada produktivitas masyarakat utamanya
dunia
usaha.
Penggunaan
energi
alternatif
perlu
diupayakan guna memenuhi kebutuhan energi masyarakat. c. Tuntutan Pemerintahan yang Bersih dan Profesional.
Kenyataan
yang melekat beberapa periode terdahulu hingga saat ini adalah banyaknya korupsi, kolusi dan nepotisme yang merambah di semua tingkatan pemeritahan dan aparatur. Selain itu birokrasi yang dinilai kurang profesional tidak sejalan dengan kebutuhan dan pengetahuan masyarakat yang terus berkembang. Kebijakan Reformasi Birokrasi dilakukan secara menyeluruh dari tatanan kelembagaan, manajemen, pengembangan SDM,
penegakan hukum demokrasi dan lain-lain
dalam rangka peningkatan pelayanan publik yang makin berkualitas. d. Bencana Alam, Degradasi lingkungan sebagaimana halnya masalah strategis internasional juga dirasakan secara nasional. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki potensi lebih besar akan intensitas terjadinya bencana alam berupa tsunami, gempa, letusan gunung berapi, banjir dan tanah longsor. Selain itu kebakaran hutan juga sering terjadi sebagai negara yang cukup kaya akan hutan dan perkebunan. Tanggap darurat dan rehabilitasi, rekonstruksi maupun pengelolaan resiko bencana merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh jajaran pemerintah hingga masyarakat. e. Kemampuan
Keuangan
Negara,
Pembangunan
menyeluruh
membutuhkan dana pembiayaan yang besar, sementara kemampuan keuangan negara sangat terbatas sehingga negara masih terbelit RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 25
hutang luar negeri yang cukup besar pula. Setiap daerah harus berupaya meningkatkan kemandirian keuangan daerah (tidak hanya bergantung pada bantuan dari Pemerintah Pusat) dengan cara meningkatkan penggalian pendapatan asli daerah dan investasi. Pertumbuhan ekonomi nasional selama ini rata-rata berkisar 6%, padahal pembangunan yang inklusif membutuhkan pertumbuhan ekonomi diatas 6,5% per tahun. Pertumbuhan ekonomi ini dapat terwujud manakala terjadi peningkatan produktivitas dunia usaha yang signifikan terhadap ekspor. Di sisi lain proporsi belanja daerah didominasi oleh belanja pegawai, harus diimbangi dengan efisiensi dan efektivitas tinggi agar dana yang ada dapat didayagunakan dengan maksimal untuk kepentingan masyarakat f. Stabilitas Keaamanan dan Ketentraman, Salah satu dampak buruk kemajuan Iptek adalah makin canggihnya kejahatan, diawali dari tumbuhnya
keinginan
dan
ketidakpuasan,
persaingan
dan
kecemburuan sosial sehingga mendorong orang untuk berperilaku melawan, merugikan dan meresahkan. g. Hambatan Perdagangan Dalam Negeri, Hambatan perdagangan dalam negeri yakni perdagangan antar daerah biasanya berkaitan dengan perijinan, transportasi, komunikasi, informasi dan sarana prasarana
pendukung.
Hal
yang
dirasakan
oleh
dunia
usaha
khususnya usaha kecil dan menengah adalah kurangnya akses ke pasar di luar daerah maupun ekspor. h. Keadilan dan Kesetaraan Gender. Indikator pembangunan gender secara resmi adalah Gender-related Development Index (GDI) dan Gender Empowerment Measurement (GEM). Dua indikator tersebut menghendaki
adanya
peningkatan
peran
dan
kesempatan
bagi
perempuan sebagaimana peran dan kesempatan yang dimiliki lakilaki. Kesempatan tersebut adalah kesempatan dalam berusaha, pendidikan dan lain-lain serta dalam menduduki jabatan/posisi strategis tertentu. i. Perlindungan dan Kesejahteraan Anak. Tujuan dari isu ini adalah untuk menjamin dan melindungi anak akan haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai harkat dan martabat kemanusiaan, serta terlindungi dari segala bentuk kekerasan, perlakuan salah, penelantaran dan eksploitasi. Kasus gizi buruk, partisipasi sekolah, putus sekolah, kekerasan terhadap anak, RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 26
pekerja
anak,
anak
jalanan
dan
lain-lain
adalah
fakta
yang
menunjukkan belum terpenuhinya perlindungan dan kesejahteraan anak. j. Daya Saing Teknologi dan Industri. Dominasi ekspor Indonesia adalah ekspor bahan mentah yang bersumber dari kekayaan alam yang belum diolah, sehingga memiliki nilai ekonomis yang rendah. Penyebabnya
adalah
kurangnya
kemampuan
iptek
dalam
mengolahnya menjadi barang setengah jadi maupun produk akhir serta kurangnya kemampuan iptek dalam menciptakan dan membuat produk yang berkualitas. Budaya iptek yang kreatif dan inovatif harus difasilitasi. Selain itu kebanggaan terhadap produk dalam negeri kurang tertanam dalam diri warga negara Indonesia, image yang berkembang adalah bahwa produk dalam negeri selalu lebih jelek daripada produk luar negeri. Pencintaan terhadap produk tradisional (batik, dll) merupakan satu bentuk local genius yang baik untuk dikembangkan termasuk produk-produk asli dalam negeri lainnya, khususnya untuk konsumen di dalam negeri dan sebaiknya dipromosikan/dipasarkan ke luar negeri. 3. Lingkungan Regional Sulawesi Selatan Kondisi nasional sebagian adalah cermin dari kondisi regional yang memiliki
kesamaan
kasus
dan
masalah.
Isu
strategis
dalam
pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan sebagaimana tertuang dalam RPJMD Sulawesi Selatan periode 2013-2018 yang diuraikan per-urusan pemerintahan daerah, dapat dikonkritkan menjadi issu strategis Regional Sulawesi Selatan yang secara ringkas sebagai berikut : a. Transformasi struktural perekonomian Daerah b. Pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan antar kawasan c. Kemiskinan, pengangguran, pendapatan perkapita dan daya beli d. Kerjasama kabupaten/kota dan kawasan andalan e. Integrasi ekonomi antar wilayah Sulawesi f. Akses dan kualitas pendidikan g. Akses dan kualitas kesehatan h. Infrastruktur dan fasilitas wilayah i. Kesetaraan gender j. Ketahanan desa dan keberdayaan masyarakat RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 27
k. Keberlanjutan reformasi birokrasi dan kepemerintahaan yang baik l. Pengamalan agama dan kerukunan umat beragama m. Keberlanjutan pertanian, nilai tukar petani, dan ketahanan pangan n. Kebudayaan, inovasi dan teknologi o. Kebutuhan Energi dan Air p. Perubahan iklim, kelestarian lingkungan dan pengelolaan ruang q. Keamanan, ketertiban, harmoni sosial dan kesatuan bangsa. Seraca ringkas, uraian isu strategis lingkungan internasional, Nasional dan Regional, sebagaimana tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1 Isu-isu Strategis Internasional, Nasional dan Regional Sulawesi Selatan Isu Strategis No 1 2
Dinamika Internasional Globalisasi perdagangan dan jasa Fluktuasi harga Minyak Dunia dan kurs mata uang
Dinamika Nasional Kemiskinan dan pengangguran Krisis energi
3
Tuntutan pemerintahan Degradasi lingkungan/Pemanasan yang bersih dan profesional Global
4
Komitmen Internasional/Kesepaka tan Bangsa-bangsa
Bencana alam
Kemampuan keuangan negara Stabilitas keamanan dan ketentraman Keadilan dan kesetaraan gender Perlindungan dan kesejahteraan anak Daya saing teknologi dan industri Alih Fungsi Lahan Pertanian ke Non Pertanian
Dinamika Regional Sulawesi Selatan Transformasi struktural perekonomian Pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan antar kawasan Kemiskinan, pengangguran, pendapatan perkapita dan daya beli Kerjasama kabupaten/kota dan kawasan andalan Integrasi ekonomi antar wilayah Sulawesi Akses dan kualitas pendidikan Akses dan kualitas kesehatan Infrastruktur dan fasilitas wilayah Kesetaraan gender Ketahanan desa dan keberdayaan masyarakat Keberlanjutan reformasi birokrasi dan kepemerintahaan yang baik Pengamalan agama dan kerukunan umat beragama Keberlanjutan pertanian, nilai tukar petani, dan ketahanan pangan
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 28
Kebudayaan, inovasi dan teknologi Kebutuhan Energi dan Air Perubahan iklim, kelestarian lingkungan dan pengelolaan ruang Keamanan, ketertiban, harmoni sosial dan kesatuan bangsa
Sekaitan dengan berbagai isu strategis lingkungan eksternal Daerah Kabupaten Nasional,
Enrekang, dan
dalam
Provinsi
konteks
Sulawesi
perencanaan
Selatan,
pembangunan
beberapa
kebijakan
pembangunan yang termuat dalam RPJMN dan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan sebagaimana tabel 4.2. Tabel 4.2 Matriks Kebijakan dalam RPJMN dan RPJMD Provinsi Sul-Sel Kebijakan - Kebijakan No. (1) 1.
2.
3. 4.
5
6 7 8 9
10
11
RPJMN (2) Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pendidikan
RPJMD Provinsi (3) Pendidikan
Lain-lain (Kebijakan Provinsi Sul-Sel) (4) • Gratis SPP bagi mahasiswa baru, baik PTN maupun PTS
• Bantuan Lima Juta Paket Bibit Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Perikanan dan 100 juta Bibit Tanaman Hutan Kesehatan Pertanian/Ketahanan • Gratis Modal Pengembangan Pangan Usaha Mikro Kecil Penanggulangan Industri / • Gratis paket modal pengembangan Kemiskinan Agroindusti 100 wirausaha pedesaan pada setiap desa Ketahanan Pariwisata • Membangun industry baru 24 unit Pangan (satu kabupaten satu industri) di seluruh Kab/Kota Infrastruktur Infrastruktur • Membuka 500 ribu lapangan kerja baru Iklim Investasi Energi • Gratis Paket peningkatan kualitas dan Iklim Usaha Rumah Rakyat Miskin Energi • Melanjutkan Pendidikan Gratis sampai tingkat SMA Lingkungan • Melanjutkan kesehatan gratis Hidup dan Pengelolaan Bencana Daerah • Gratis biaya pendidikan bagi Tertinggal, mahasiswa terpilih untuk sekolah Terdepan, Kejuruan Khusus seperti sekolah Terluar, dan penerbangan, pramugari, SMK Pasca-Konflik pertanian, perkebunan, perikanan dan melanjutkan beasiswa bagi mahasiswa S2 dan S3 Kebudayaan, • Gratis peningkatan kualitas Kesehatan
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 29
Kreativitas, dan Inovasi Teknologi
pengajar melalui Boarding School untuk ; Guru SD, SMP, SMA, Guru Mengaji, Mubalig, Khatib dan Alim Ulama
4.3. Analisa Faktor Internal dan Eksternal 1. Kekuatan (Strength) a. Letak Kabupaten Enrekang yang strategis tepat di jantung
wilayah provinsi Sulawesi Selatan dan sebagai jalur Strategis Pariwisata Nasional ke Tana Toraja b. Sebagai
Daerah
keamanan,
yang
dikenal
kenyamanan
dan
religius,
toleransi
sehingga
ummat
kondisi
menjadikan
Kabupaten Enrekang menjadi daerah yang cukup kondusif. c. Sebagai
daerah
pegunungan
yang
memilikim
potensi
Sumberdaya Alam disektor pertanian, Perkebunan, Perikanan Tawar, Sumberdaya Air, Pertambangan dan Pariwisata. d. Sebagai Daerah Pertanian yang memiliki kontribusi yang cukup
besar terhadap sistem Agribisnis di Sulawesi Selatan. e. Hubungan
kemasyarakatan
yang
harmonis
antar
berbagai
golongan. f.
Ketersediaan berbagai kebijakan Pemerintah Daerah dalam mengoptimalkan dimensi-dimensi otonomi daerah.
g. Sistem pengelolaan kebutuhan dasar (pendidikan, kesehatan,
permukiman dan lain-lain) yang berjalan dengan baik.
2. Kelemahan (Weakness) a. Keterbatasan sumber daya manusia pelaku usaha tani dan
aparatur. b. Kesenjangan Pembangunan antar Wilayah. c. Lemahnya
kemampuan keuangan daerah (Pendapatan Asli
Daerah yang sangat kecil). d. Pertumbuhan ekonomi yang masih rendah, dibawah rata-rata
Provinsi Sulawesi Selatan. e. Rendahnya
realisasi
investasi
daerah
dibanding
dengan
kebutuhan investasi. f.
Kurangnya kerjasama ekonomi dengan daerah lain.
g. Kurangnya jaringan usaha dan kemitraan usaha.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 30
h. Angka kemiskinan masih tingggi diatas rata-rata Provinsi dan
Nasional serta tingkat pengangguran yang berfluktiatif. i.
Lemahnya koordinasi antar institusi pemerintah maupun non pemerintah.
j.
Lemahnya
manajemen
data,
statistik
dan
analisa
untuk
kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. 3. Peluang (Opportunity) a. Penyerahan berbagai urusan pemerintahan dari Pusat kepada
Daerah, harus diikuti dengan peningkatan kinerja pemerintah daerah. b. Pencitraan terhadap kualitas pelayanan publik. c. Masih terbukanya potensi usaha dan sumberdaya alam yang
belum digarap. d. Masih
terbukanya
potensi
pendapatan
daerah
dari
pengembangan pelayanan jasa dan pemanfaatan sumber daya alam sarana dan prasarana seperti retribusi parkir, pengambilan air permukaan dan lain-lain. e.
Meningkatnya
kebutuhan
masyarakat
akan
sarana
dan
prasarana publik secara nasional. f.
Adanya kebijakan pusat dan provinsi menetapkan Kabupaten Enrekang sebagai sentra pengembangan dan produksi beberapa komoditi unggulan.
g. Berkembangnya
partisipasi
swasta/masyarakat
dalam
penyelenggaraan pelayanan jasa. h. Adanya potensi pengembangan kemitraan usaha antara koperasi
dan UMKM dengan pengusaha besar/BUMN/BUMD. i.
Pemanfaatan
teknologi
informasi
dan
komunikasi
semakin
berkembang dan terbuka luas. 4. Ancaman (Threat) a. Globalisasi dan pasar bebas serta masuknya berbagai komotiditi
pertanian dari luar negeri yang memiliki kualtas dan daya saing tinggi. b. Degradasi kualitas lingkungan hidup dan bencana alam. c. Besarnya pengaruh negatif dari luar yang mengganggu tatanan
norma, nilai dan budaya serta perilaku hidup masyarakat.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 31
d. Ketidakpuasan masyarakat melahirkan protes, demonstrasi dan
apatisme. e. Dinamika politik yang lebih mengutamakan kelompok tertentu. f.
Konflik SARA, kriminalitas serta pelecehan terhadap perempuan dan anak.
g. Munculnya peraturan-peraturan yang tidak sinkron satu sama
lain, sehingga mengakibatkan ketidakpastian hukum didaerah dan kebingungan dalam implementasi.
4.3. Isu Strategis Berdasarkan kajian dan uraian modal dasar, permasalahan, dinamika lingkungan strategis, dan analisa eksternal internal tersebut di atas dapat diidentifikasi isu-isu strategis pembangunan Kabupaten Enrekang.
Perlu
diutarakan
bahwa
pemilihan
isu
strategis
mempertimbangkan beberapa hal, yakni: a. Merupakan
urusan,
tugas
dan
tanggung
jawab
Pemerintah
Kabupaten Enrekang; b. Besarnya dampak yang ditimbulkan terhadap publik; c. Tingkat kemungkinan/kemudahan penanganan; d. Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan; e. Memiliki daya ungkit terhadap pencapaian untuk pembangunan daerah; f. Kebijakan/Janji politik Kepala Daerah yang harus diwujudkan. Isu Strategis yang menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Enrekang untuk ditangani dalam kurun waktu 2014-2018 adalah sebagai berikut : 1. Belum optimalnya pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang bersih dan professional. Upaya untuk memperbaiki tata kepemerintahan dilakukan dalam seluruh aspek manajemen (perencanaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan,
pendayagunaan
aparatur,
pelaporan
dan
pertanggungjawaban). - Dalam sistem perencanaan, kebijakan harus sinergis sejalan dengan kebutuhan dan kemampuan, terukur, efektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 32
- Dalam hal kelembagaan, organisasi pemerintah daerah dibentuk secara
ramping
namun
mampu
mencakup
keseluruhan
urusan/kepentingan yang menjadi tanggung jawab pemerintah, jelas, tidak tumpang tindih dan memungkinkan kemudahan akses pelayanan terhadap publik. - Penanganan
berbagai
permasalahan
pemerintahan
dan
pembangunan yang sangat kompleks membutuhkan penempatan aparatur yang sesuai baik secara kualitas kompetensi maupun kuantitasnya. dilakukan
Pembinaan
agar
mampu
terhadap
aparatur
menyikapi
dinamika
mesti yang
terus terjadi,
responsif dengan dedikasi dan integritas yang tinggi untuk semata-mata kepentingan umum. Selain itu, pembangunan juga membutuhkan aparatur dengan daya inisiasi dan inovasi yang baik untuk dapat mengejar ketertinggalan pembangunan daerah dan mengatasi kemiskinan. - Kelemahan SKPD dalam pelaporan dan pertanggungjawaban biasanya terletak dalam kemampuan penyediaan data, analisa dan model laporan yang tidak simpel. Kesadaran akan pentingnya data yang lengkap dan akurat hingga kearsipan sebagai dokumen pembuktian harus ditingkatkan. Sistem manual harus segera dirubah dengan sistem komputer,
sehingga lebih efisien, cepat
dan mudah dalam operasionalnya. 2. Tuntutan
peningkatan
kualitas
pelayanan
Publik
yang
terjangkau Tujuan diselenggarakannya pemerintahan dan pembangunan adalah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat, sehingga pemerintah dituntut untuk dapat menunjukkan kinerja terbaik yakni kemajuan pembangunan dan pelayanan yang dapat memuaskan publik. Berbagai kebijakan baru pemerintah telah dikeluarkan dan harus dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka menyikapi tuntutan tersebut. Standar pelayanan (SPM, SPP, SOP) harus diterapkan, baik yang menyangkut sarana-prasarana, mekanisme/prosedur, SDM, keterbukaan
informasi
dan
lain-lain.
Kemudahan
perizinan,
transparansi/kejelasan SOP, tidak adanya pungutan liar dan iklim
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 33
yang
kondusif,
akan
sangat
menunjang
kegairahan
dalam
berinvestasi. 3. Keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Sebagian
dari
amanat
Otonomi
Daerah
adalah
bahwa
Pemerintah Daerah harus berupaya meningkatkan pendapatan asli daerah dan mengurangi ketergantungan dari pemerintah pusat. Namun kenyataannya dalam penyelenggaraan pemerintahan dan otonomi
daerah,
ketergantungan
Kabupaten
yang
sangat
Enrekang besar
masih
terhadap
memiliki
alokasi
dana
perimbangan dari Pemerintah Pusat. Peningkatan pendapatan asli daerah
diupayakan
melalui
intensifikasi
pemungutan
pajak/retribusi, penggalian potensi pendapatan dan perwujudan realisasi investasi, namun tidak memberatkan dunia usaha dan masyarakat. 4. Kemiskinan, Pengangguran
Rendahnya
Daya
Beli
Masyarakat
dan
Kemiskinan terjadi karena rendahnya kemampuan ekonomi masyarakat. Pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Enrekang memang memperlihatkan kecenderungan meningkat namun masih berada dibawah rata-rata provinsi Sulawesi Selatan. Demikian pula Indeks Daya Beli Masyarakat Kabupaten Enrekang berdasarkan struktur komposisi pembentuk IPM, jga masih berada dibawah ratarata Provinsi Sulawesi selatan. Langkah prefentif dalam bentuk pemberdayaan dan langkah kuratif dalam bentuk jaminan sosial atas kebutuhan dasar perlu dilakukan. Tingkat
pengangguran
terbuka
memperlihatkan
trend
fluktiatif (naik turun tiap tahun). Selama 10 tahun terakhir, tingkat pengangguran di Kabupaten Enrekang tertinggi pada angka 6,66 % pada tahun 2011.
Pengangguran terbuka masyarakat selain
disebabkan oleh dampak krisis ekonomi global dan bencana alam, juga disebabkan oleh rendahnya kualitas angkatan kerja yang tidak mampu bersaing dan tidak mampu menciptakan lapangan kerja mandiri. Peluang usaha pada prinsipnya masih lebar, dibutuhkan kemampuan dan fasilitasi untuk dapat merealisasikannya.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 34
5. Rendahnya kemampuan, Inovasi, pengusaan teknologi dan kapasitas kelembagaan Usaha Tani dan KUKM Lapangan Usaha baik dibidang Usaha Tani maupun KUKM yang akan terus bertahan adalah yang memiliki pangsa pasar yang besar dan memiliki daya saing produk, maka penerapan Iptek dalam produksi dan bisnis serta peningkatan hubungan antara produsen lokal
dengan
pasar
yang
luas
harus
menjadi
perhatian.
Kelembagaan Usaha Tani dalam bentuk Kelompok Tani maupun kelompok KUMKM, boleh dikatakan cukup banyak dibentuk yang umumnya difasilitasi pembentukannya oleh Pemerintah Daerah. Namun dari sisi kualitas kelembagaan yang mandiri atau aktif secara kelembagaan masih sedikit.
Pembentukan kelembagaan
sebagian masih berorientasi untuk pemenuhan persyaratan dalam implementasi program sektoral baik dari Pemerintah, yang tidak sebanding dengan kemampuan pemerintah daerah melakukan pembinaan, pendampingan dan pemberdayaan kelompok. 6. Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan yang berkualitas dan Kesetaraan Gender Tuntutan akan pelayanan pendidikan tidak terlepas dari penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, serta tenaga kependidikan yang berkualitas. Kesempatan yang sama untuk mendapatkan akses pelayanan pendidikan baik laki-lakiperempuan, tua-muda, kaya maupun miskin, yang artinya bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Program Wajib belajar 12 tahun di Kabupaten Enrekang, Bantuan Operasional Sekolah, pembangunan gedung dan prasarana lainnya, merupakan contoh riil perhatian pemerintah terhadap pendidikan. Agar pendidikan bisa
bermanfaat,
kurikulum
pendidikan
juga
harus
mempertimbangkan kebutuhan dunia usaha dan spesifikasi potensi setiap anak didik. Kesehatan merupakan hak dasar yang harus dipenuhi, jaminan pelayanan kesehatan yang memuaskan bagi semua warga masyarakat.
Subsidi
silang
pun
harus
disadari
oleh
semua
pengguna layanan kesehatan bahwa tanggung jawab pembangunan tidak
hanya
pada
pemerintah,
tetapi
seluruh
komponen
masyarakat/swasta sesuai dengan kemampuannya. RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 35
Peran serta perempuan dalam pembangunan masih rendah, namun
secara
umum
bentuk-bentuk
diskriminasi
Kabupaten Enrekang jarang ditemukan, namun kesenjangan
partisipasi
politik
Undang-Undang
nomor
12
mengamanatkan
keterwakilan
kaum Tahun
perempuan
di
terlihat adanya
perempuan. 2003
gender
Meskipun
tentang
30
%
pemilu
perempuan
dilembaga legislatif, namun hasilnya menunjukkan rendahnya keterwakilan perempuan di lembaga legislatif. Hal ini juga terjadi pada posisi-posisi puncak dieksekutif, peran perempuan juga belum maksimal.. 7. Ketersediaan dan kualitas infrastruktur fisik dan Ketimpangan Pembangunan Wilayah Penyediaan infrastruktur fisik wilayah tetap menjadi kebutuhan utama
dalam
perkembangan
pembangunan
ke
depan
untuk
meningkatkan aktivitas sosial ekonomi masyarakat, yang saat ini nampaknya belum terbangun secara merata, sehingga terjadi ketimpangan
pembangunan
antar
wilayah,
utamanya
antara
Kawasan Timur Enrekang (KTE) yang relatif tertinggal dengan Kawasan Barat Enrekang (KBE) yang relatif lebih maju, baik aspek infrastruktur, Ekonomi maupun Sosal. 8. Ancaman Degradasi Lingkungan Hidup, dan Bencana Alam. Menurunnya daya dukung lingkungan hidup, kelestarian fungsi dan manfaat sumber daya alam adalah akibat dari kurang terkendalinya para pelaku pembangunan (pemerintah, masyarakat maupun swasta) dalam pemanfaatan, penataan serta pengendalian terhadap dampak yang ditimbulkan. Permasalahan dalam tata guna lahan, bangunan, rumah tidak layak huni, lingkungan pemukiman kumuh utamanya pada kawasan perkotaan, penghijauan dan Daerah Aliran Sungai perlu makin diperhatikan. Dampak dari masalah tersebut adalah meningkatnya potensi kerusakan lingkungan dan bencana alam seperti kebakaran banjir, genangan
luapan
air
selokan/air
hujan,
longsor/
erosi
dan
sebagainya.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 36
9. Lemahnya Daya Saing dan Sistem Agribisnis Komoditi Hasil Pertanian. Sebagian besar lahan pertanian di Kabupaten Enrekang memiliki ketergantungan yang besar terhadap input yang umumnya dari luar daerah, mulai dari bibit, pupuk dan pestisida serta beberapa sarana produksi lainnya.
Pada sisi lain daya saing
berbagai komoditi pertanian masih rendah baik daya saing kualitas maupun daya saing harga. Pada umumnya komoditi unggulan dan andalan daerah memiliki biaya produksi tinggi, sehingga seringkali hasil-hasil produksi pertanian tidak memberi keuntungan dan nilai tambah bagi petani. Demikian pula sistem agribisnis pertanian belum berjalan begaimana idealnya. Selama ini sistem Agribisnis masih didominasi pada Sub Sistem Agribisnis Hulu, yaitu kegiatan ekonomi yg menghasilkan dan memperdagangkan sarana produksi pertanian (seperti pupuk, obat-obatan, benih/bibit, mesin pertanian dll), dan Sub Sistem Usaha Tani yang keduanya juga belum berlangsung secara maksimal.
Sub Sistem Jasa Layanan pendukung, seperti
lembaga keuangan, pembiayaan, transportasi, penyuluhan, layanan informasi,
penelitian,
pengembangan,
kebijakan
juga
belum
maksimal Sedangkan Sub Sistem Agribisnis Hilir yaitu kegiatan ekonomi yang mengelola hasil-hasil pertanian menjadi produk olahan, beserta kegiatan perdagangannya masih sangat rendah dan kurang berkembang. Kenyataan yang terjadi mata rantai ekonomi komoditi pertanian Kabupaten Enrekang sangat pendek yang ditandai dengan pola “Petik-Jual” sehingga nilai tambah ekonomi juga rendah. Oleh karena itu, sangat diperlukan intervensi teknologi baik teknologi tinggi maupun teknologi tepat guna dalam aktivitas produksi dan pengolahan hasil produk-produk usaha pertanian atau produk UMKM yang berbasis pertanian.
10. Stabilitas Keamanan, Masyarakat.
Ketahanan
Desa
dan
Keberdayaan
Terpeliharanya stabilitas keamanan daerah dalam suasana yang kondusif menjadi prasyarat bagi kelancaran penyelenggaran pemerintahan,
pembangunan, kemasyarakatan, dan pelayanan
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 37
publik di daerah. Di Kabupaten Enrekang potensi gangguan keamanan dan ketertiban dari luar daerah seperti pencurian kendaraan, pencurian ternak, masih biasa terjadi. Muncul konflik antar warga biasa juga terjadi akibat perebutan sumber air pertanian, tata batas wilayah dan sebagainya. Kondisi Kabupaten Enrekang yang relatif aman tersebut juga sebagai
dari
dampak
kebijakan
Pemerintah
Daerah
yang
menerbitkan Peraturan Daerah tentang larangan Miras, dan Perda tentang berbusana muslim. Adanya pengaruh luar dan interaksi serta dinamika kehidupan yang semakin keras manjadi ancaman tersendiri terhadap kondisi stabilitas daerah. Kerawanan dan masalah sosial akan berdampak negatif dan berpotensi melahirkan berbagai penyakit masyarakat seperti, kriminalitas, penyalahgunaan narkoba, minuman keras, perjudian, pelacuran, dan premanisme setiap saat akan bisa terjadi. Selain itu, tidak boleh dilupakan juga terhadap ancaman bahaya
terorisme,
konflik
yang
bersifat
SARA,
dan
gerakan
radikalisme yang acapkali bersifat laten serta memiliki spektrum jaringan dan daya destruktif yang lebih luas. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, memudar dan lunturnya nilai-nilai wawasan kebangsaan serta rendahnya kesadaran politik warga pada gilirannya dapat memunculkan sikap dan tindakan yang hanya bersemangatkan solidaritas sempit, ikatan primordial, dan sektarian dari satu kelompok masyarakat tertentu yang bisa mengakibatkan retaknya keharmonisan, keserasian, dan integrasi antar warga dalam jalinan interaksi sosial. Di sisi lain, maraknya perilaku KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) yang menggerogoti
kekayaan
Negara/daerah
mencerminkan
pula
terjadinya pengikisan rasa cinta air dari para pelakunya. Degradasi dan krisis terhadap nilai-nilai nasionalisme dan spirit kebangsaan harus dieliminasi atau setidaknya direduksi melalui perkuatan persatuan dan kesatuan bangsa serta penanaman nilai-nilai luhur bangsa yang bersendikan ideologi Pancasila dan UUD 1945.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IV- 38
BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1. Visi Pembangunan Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian,
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah, Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (Pemilukada) yang menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai (desired future) dalam masa jabatan selama 5 (lima) tahun. Penyusunan visi pembangunan daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018 dilakukan dengan memperhatikan visi pembangunan daerah Kabupaten Enrekang untuk jangka panjang yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Enrekang Tahun 2008-2028 (Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 14 Tahun 2008), yaitu: “Kabupaten Enrekang sebagai Daerah Agropolitan yang mandiri, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan pada tahun 2028”, dengan misi-misi sebagai berikut: 1.
Mewujudkan Konsep Pengembangan Daerah Agropolitan
2.
Mewujudkan Kemandirian Daerah
3.
Mengembangkan Berbagai Produk Pertanian Komoditas
Unggulan
Berbasis Ekonomi Masyarakat Dan Berorientasi Pasar 4.
Mewujudkan Pemerataan Pembangunan Berwawasan Lingkungan Dalam rangka untuk menjaga sinergitas dengan visi pada dokumen
perencanaan
pembangunan
nasional,
penyusunan
visi
pembangunan
daerah Kabupaten Enrekang tahun 2014-2018 juga memperhatikan Visi Pembangunan Nasional Tahun 2010-2014
yang termuat dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010–2014 (Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
5
Tahun 2010)
yaitu:
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
V- 1
“Terwujudnya Indonesia Yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan” dengan kandungan misi-misi sebagai berikut: 1. Melanjutkan Pembangunan Menuju Indonesia yang Sejahtera 2. Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi 3. Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang Selain itu, dalam rangka untuk menjaga sinergitas dengan visi pada dokumen
perencanaan
pembangunan
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
penyusunan visi pembangunan daerah Kabupaten Enrekang tahun 20142018 juga memperhatikan visi pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2003–2018 (Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 20013) yaitu: ” Sulawesi Selatan sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul Jejaring Akselerasi Kesejahteraan pada Tahun 2018”, Adapun misi-misi pembangunanan Provinsi Sulawesi Selatan meliputi: 1. Mendorong semakin berkembangnya masyarakat yang religius dan kerukunan intra dan antar ummat beragama. 2. Meningkatkan kualitas kemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan. 3. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan dan infrastruktur 4. Meningkatkan daya saing daerah dan sinergitas regional, nasional dan global 5. Meningkatkan kualitas demokrasi dan kepastian hukum 6. Meningkatkan kualitas ketertiban, keamanan dan kesatuan bangsa 7. Meningkatkan perwujudan kepemerintahan yang baik dan bersih Berpijak pada paparan visi dan misi di atas, dan mempertimbangkan situasi,
kondisi,
kekuatan,
kelemahan,
peluang,
tantangan,
dan
memperhitungan kontinuitas dan sinergitas pelaksanaan pembangunan, maka dirumuskan dan ditetapkan Visi Pembangunan Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018, adalah: “ Terwujudnya Enrekang Maju, Aman, Sejahtera (EMAS), menuju Daerah Agropolitan Berwawasan Lingkungan” Pernyataan visi di atas memiliki makna filosofis yang akan dijabarkan berikut ini untuk membangun kesamaan persepsi, sikap (komitmen), dan perilaku (partisipasi) segenap pemangku kepentingan (stakeholders) dalam setiap tahapan proses pembangunan selama lima tahun kedepan.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
V- 2
Enrekang,
dimaknai sebagai suatu kesatuan wilayah Kabupaten
Enrekang yang dihuni oleh seluruh warga masyarakat, yang menjadi fokus gerakan permbangunan bagi semua unsur untuk mewujudkan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik. Maju, Kondisi dimana terjadi peningkatan kualitas SDM (Pendidikan dan Kesehatan), ketersediaan Infrastruktur yang memadai serta aplikasi teknologi. Aman, mengandung makna keadaan yang lebih kondusif untuk berlangsungnya aktivitas pemerintahan, sosial budaya, aktivitas ekonomi dan investasi, yang ditandai dengan adanya rasa aman untuk berusaha/ berinvestasi, bekerja, beribadah serta aman dari bencana. Keadaan yang menggambarkan perwujudan
kepercayaan yang tinggi dari masyarakat
kepada pemerintah sehingga dapat menikmati kehidupan yang lebih bermutu dan maju. Sejahtera, dimaknai keadaan dimana terjadi peningkatan kualitas hidup masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya IPM, perekonomian
dan
pendapatan
masyarakat,
serta
peningkatan
terpenuhi
dan
tercukupinya kebutuhan hidup masyarakat baik material maupun spiritual secara layak. Menuju
Daerah
Agropolitan,
dalam
pengertian
bahwa
periode
pembangunan Lima (5) tahun kedepan (2014-2018) sebagai tahapan dari proses mewujudkan daerah Agropolitan 2028 sesuai Visi Jangka Panjang Daerah, yang ditandai dengan kondisi berkembangnya pusat-pusat ekonomi berbasis pertanian yang tumbuh dan berkembang dalam suatu kawasan pengembangan komoditi unggulan pertanian, yang didukung oleh tumbuh dan berkembangnya berbagai aktivitas ekonomi pendungkung utama sistem agribisnis pertanian di Sulawesi Selatan. Berwawasan Lingkungan, diartikan sebagai komitmen memanfaatkan dan mengelola sumberdaya alam secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu/kualitas hidup masyarakat masa kini dan masa mendatang. 5.2. Misi Pembangunan Daerah Misi pembangunan daerah adalah rumusan umum mengenai upayaupaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi serta memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi daerah. RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
V- 3
Dari itu untuk mewujudkan visi pembangunan daerah Kabupaten Enrekang tersebut di atas selanjutnya dirumuskan misi pembangunan daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2014 – 2018 sebagai berikut: 1. Meningkatkan Kualitas dan Ketersediaan Infrastruktur Pelayanan Publik,
yaitu
meningkatkan
dan
mengembangkan
kualitas
dan
aksesibilitas pelayanan umum (Jalan, Jembatan, Sanitasi, Air Bersih, Irigasi/Sumber Air Pertanian, Listrik dan Telekomunikasi) yang memiliki daya dukung dan daya gerak terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dan mengutamakan kepentingan masyarakat umum untuk menunjang produktifitas dan mobilitas publik; 2. Meningkatkan Kualitas SDM yang berdaya saing dan aplikasi teknologi, yaitu peningkatan SDM masyarakat melalui penyediaan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang lebih baik, berkualitas didukung oleh penguasaan Iptek dalam meningkatkan produktivitas dan kompetensi masyarakat; 3. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan disertai dengan jaminan rasa aman dalam berbagai aktivitas kehidupan masyarakat
tanpa
Diskriminasi
Laki-Laki
Perempuan,
yaitu
menerapkan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik secara konsisten dan berkelanjutan yang tercermin dari berkurangnya tingkat korupsi, dan meningkatnya kinerja pelyanan publik serta terbentuknya birokrasi pemerintahan yang profesional, berkinerja tinggi, menjamin kepastian hukum, melindungi segenap masyarakat serta memberikan kesetaraan dan keadilan Gender, agar memperoleh manfaat dari pembangunan yang adil dan merata; 4. Meningkatkan Perekonomian Daerah dan Pendapatan Masyarakat berbasis
Agribisnis
dan
Agroindustri,
perekonomian masyarakat dengan
memberdayakan
pengembangan
potensi
yaitu
mengembangkan
yang berlandaskan ekonomi kerakyatan masyarakat
dan
komoditi
yang unggulan
bertumpu daerah,
pada
sehingga
mendorong penciptaan lapangan kerja dan ketersediaan kebutuhan hidup masyarakat; 5. Meningkatkan Pengelolaan Sumberdaya Alam secara Optimal dan Berwawasan Lingkungan, yaitu mengembangkan pembangunan daerah yang memanfaatkan potensi Sumberdaya Alam disektor pertanian, pertambangan, SDA dan Pariwisata dengan tetap menjaga keseimbangan
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
V- 4
antara pemanfaatan serta keberlanjutan SDA dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga fungsi dan daya dukung lingkungan. Setiap misi ini mempunyai keterkaitan dengan pokok-pokok visi. Gambaran keterkaitan pokok-pokok visi dengan pokok-pokok misi tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.1
Tabel. 5.1. Keterkaitan Pokok-Pokok Visi, Misi dan Penjelasan Misi RPJMD Pokok-pokok Misi Penjelasan Misi Visi “ Terwujudnya Enrekang Maju, Aman, Sejahtera (EMAS), menuju Daerah Agropolitan Berwawasan Lingkungan” Maju Meningkatkan yaitu meningkatkan dan Kualitas dan mengembangkan kualitas Ketersediaan dan aksesibilitas Infrastruktur pelayanan umum (Jalan, Pelayanan Umum Jembatan, Sanitasi, Air (M1) Bersih, Irigasi/Sumber Air Pertanian, Listrik dan Telekomunikasi) yang memiliki daya dukung dan daya gerak terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dan mengutamakan kepentingan masyarakat umum untuk menunjang produktifitas dan mobilitas publik. Meningkatkan Yaitu peningkatan SDM Kualitas SDM yang masyarakat melalui berdaya saing dan penyediaan pelayanan aplikasi teknologi pendidikan dan kesehatan (M2) yang lebih baik, berkualitas didukung oleh penguasaan Iptek dalam meningkatkan produktivitas dan kompetensi masyarakat. Aman Mewujudkan Tata Yaitu menerapkan prinsipKelola prinsip tata Pemerintahan yang kepemerintahan yang baik baik dan disertai secara konsisten dan dengan jaminan berkelanjutan yang rasa aman dalam tercermin dari berbagai aktivitas berkurangnya tingkat kehidupan korupsi, dan meningkatnya masyarakat tanpa kinerja pelyanan publik Diskriminasi Lakiserta terbentuknya Laki Perempuan birokrasi pemerintahan
No.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
V- 5
(M3)
Sejahtera
Meningkatkan Perekonomian Daerah dan Pendapatan Masyarakat berbasis Agribisnis dan Agroindustri (M4)
Menuju Daerah Agropolitan Berwawasan Lingkungan
Meningkatkan Pengelolaan Sumberdaya Alam secara Optimal dan Berwawasan Lingkungan (M5)
yang profesional, berkinerja tinggi, menjamin kepastian hukum, melindungi segenap masyarakat serta memberikan kesetaraan dan keadilan Gender, agar memperoleh manfaat dari pembangunan yang adil dan merata. Yaitu mengembangkan perekonomian masyarakat yang berlandaskan ekonomi kerakyatan dengan memberdayakan masyarakat yang bertumpu pada pengembangan potensi dan komoditi unggulan daerah, sehingga mendorong penciptaan lapangan kerja dan ketersediaan kebutuhan hidup masyarakat yaitu mengembangkan pembangunan daerah yang memanfaatkan potensi Sumberdaya Alam disektor pertanian, pertambangan, SDA dan Pariwisata dengan tetap menjaga keseimbangan antara pemanfaatan serta keberlanjutan SDA dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga fungsi dan daya dukung lingkungan
5.3. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Adapun sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5tahun kedepan. Untuk melaksanakan misi-misi tersebut di atas maka ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan daerah Kabupaten Enrekang selama 5 (lima) tahun (2014-2018) dengan uraian sebagai berikut. RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
V- 6
1. Tujuan dan Sasaran pada Misi 1 (Meningkatkan Kualitas dan Ketersediaan Infrastruktur Pelayanan Publik) adalah: Tujuan 1. Meningkatkan aksesibiltas antar wilayah, sentra-sentra produksi pertanian dan wilayah-wilayah tertinggal/ terisolir 3. Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan Air Bersih dan Sanitasi kawasan permukiman serta Energi, listrik di perkotaan dan Pedesaan
1.
2. 1. 2. 3.
Sasaran Terselenggaranya percepatan pembangunan infrastruktur Wilayah dan Kawasan Strategis Kabupaten Meningkatnya ketersediaan infrastruktur Pertanian Terpenuhinya kebutuhan Air Bersih Perkotaan dan Perdesaan Tersedianya Sarana prasarana sanitasi lingkungan permukiman Terpenuhinya pembangunan infrastruktur energi dan Listrik
2. Tujuan dan Sasaran pada Misi 2 (Meningkatkan Kualitas SDM yang berdaya saing dan Aplikasi Teknologi) adalah: Tujuan 1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara berkelanjutan 2. Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan pendidikan serta mutu anak didik
3 Meningkatkan Minat Baca dan Budaya Baca Masyarakat 4. Meningkatkan akses dan aplikasi teknologi terapan
Sasaran 1. Terwujudnya pemerataan akses dan kualitas layanan kesehatan masyarakat 2. Terwujudnya pemerataan akses terhadap pendidikan pada seluruh lapisan masyarakat 3. Terciptanya Pelayanan pendidikan berkualitas pada semua jenjang pendidikan 4. Meningkatnya Minat dan Budaya Baca Masyarakat 5. Meningkatnya akses dan aplikasi teknologi terapan
2. Tujuan dan Sasaran pada Misi 3
(Mewujudkan Tata Kelola
Pemerintahan yang baik dan disertai dengan jaminan rasa aman dalam berbagai aktivitas kehidupan masyarakat tanpa Diskriminasi Laki-Laki Perempuan) adalah:
Tujuan 1. Mewujudkan Kualitas Kinerja Birokrasi Pemerintah secara Profesional dalam Memenuhi Kepentingan
Sasaran 1. Meningkatnya kapasitas kelembagaan birokrasi, kesejahteraan dan kompetensi sumber daya aparatur dalam pelayanan publik
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
V- 7
Publik
2. Terciptanya sinergi penyelenggaraan pemerintahaan ditingkat Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelurahan 3. Terciptanya kesadaran partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan 4. Terwujudnya peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah 5. Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel 6. Terwujudnya peningkatan ketertiban dan keamanan di berbagai aspek kehidupan masyarakat 7. Terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender diberbagai aspek
2. Memperkuat sistem perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah
3. Mewujudkan rasa aman dan ketentraman di masyarakat 4. Mewujudkan pengarusutamaa Gender dalam pembangunan daerah
4. Tujuan dan Sasaran pada Misi 4 Daerah
dan
Pendapatan
(Meningkatkan Perekonomian
Masyarakat
berbasis
Agribisnis
dan
Agroindustri) adalah: Tujuan 1. Mewujudkan struktur ekonomi daerah yang kuat berbasis sektor pertanian 2. Mengembangkan sistem Agribisnis pertanian disektor Hulu dan Hilir berbasis Iptek
3. Mengembangkan Kawasan Strategis Daerah dan Kawasan Cepat Tumbuh yang berbasis komoditi 4. Mewujudkan Ketahanan dan kemandirian Pangan Daerah
Sasaran 1. Terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
2. Terwujudnya sistem pemasaran dan daya saing produk dan komoditi unggulan daerah melalui penerapan Iptek 3. Terwujudnya kemandirian kelembagaan pelaku usaha tani 4. Terwujudnya pemberdayaan Koperasi, usaha mikro, kecil, menengah (KUMKM) 5. Terwujudnya Peningkatan Produktifitas Kawasan Pengembangan Pertanian, Perkebunan dan Peternakan 6. Meningkatnya nilai tambah ekonomi berbagai komoditi unggulan daerah 7. Tersedianya pangan yang cukup, bermutu, aman, merata dan terjangkau
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
V- 8
5. Tujuan dan Sasaran pada Misi 5
(Meningkatkan Pengelolaan
Sumberdaya Alam secara Optimal yang Berwawasan Lingkungan) adalah: Tujuan 1. Meningkatkan kontribusi ekonomi disektor Pertambangan, energy dan pariwisata
Sasaran 1. Terwujudnya realisasi investasi dan penyerapan tenaga kerja disektor pertambangan, energy dan pariwisata daerah
2. Menciptakan Pengelolaan 2. Terciptanya keselarasan dalam sumberdaya alam secara upaya pelestarian, pemanfaatan dan terpadu dengan pengelolaan sumberdaya alam dan memperhatikan aspek lingkungan hidup secara lingkungan berkelanjutan 3. Berkembangnya sistem pertanian organik dan Ramah Lingkungan 4. Terwujudnya pemanfaatan lahanlahan tidur 5. Terwujudnya pengendalian lahan kritis
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
V- 9
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan langkah-langkah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah sebagai dasar perumusan program yang menjadi kewenangan daerah. 6.1. Strategi Pembangunan Daerah Rumusan
strategi
merupakan
pernyataan
yang
menjelaskan
bagaimana sasaran akan dicapai. Ia merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi tersebut selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan. Penetapan strategi dilakukan untuk menjawab cara pencapaian sasaransasaran pembangunan dan jangka waktu pencapaian sasaran-sasaran tersebut. Sebuah strategi dapat dilakukan untuk menjawab satu sasaran pembangunan ataupun lebih dari satu sasaran pembangunan, dengan mempertimbangkan
aspek
efektifitas
dan
efisiensi
pencapaian
target
sasaran. Dalam kaitan ini, arsitektur perencanaan pembangunan daerah dipisahkan menjadi dua: (1) perencanaan strategik yaitu perencanaan pembangunan
daerah
yang
menekankan
pada
pencapaian
visi-misi
pembangunan daerah; (2) perencanaan operasional yaitu perencanaan yang menekankan pada pencapaian kinerja layanan setiap urusan. Segala sesuatu yang secara langsung dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran RPJMD maka dianggap strategis, ini dijalankan melalui program pembangunan daerah dan program prioritas berdasarkan penyelenggaraan urusan pemerintahan. Perencanaan strategik ini didukung oleh keberhasilan kinerja dari implementasi perencanaan operasional dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan melalui program prioritas masing-masing urusan. Dalam perumusan strategi pembangunan daerah ada empat perspektif yang digunakan dalam mengarahkan keselarasan dengan pilihan program pembangunan
daerah
yakni
(1)
perspektif
masyarakat/layanan;
(2)
perspektif proses internal; (3) perspektif kelembagaan; (4) perspektif keuangan.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VI- 1
Berdasarkan pemahaman demikian, strategi pembangunan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018 dapat dilihat pada Tabel 6.1. Tabel 6.1 Strategi dari Tujuan, dan Sasaran berdasar Misi Tujuan
Sasaran
Strategi
VISI : Terwujudnya Enrekang Maju, Aman, Sejahtera (EMAS) menuju Daerah Agropolitan Berwawasan Lingkungan MISI I : Meningkatkan Kualitas dan Ketersediaan Infrastruktur Pelayanan Publik 1. Meningkatkan 1. Terselenggaranya Mendorong percepatan aksesibiltas antar percepatan pembangunan Infrastruktur, wilayah, sentrapembangunan jalan dan jembatan yang sentra produksi infrastruktur mampu memperpendek jarak pertanian dan Wilayah dan atau mempercapat akses wilayah-wilayah Kawasan Strategis antar kecamatan, Kawasan tertinggal/ terisolir Kabupaten dan akses antar desa 2. Meningkatnya Pengembangan dan penataan ketersediaan fasilitas infrastrukur infrastruktur Pertanian Pertanian 2. Meningkatkan 3. Terpenuhinya Mengembangkan cakupan dan kebutuhan Air pembangunan jaringan air kualitas pelayanan Bersih Perkotaan bersih, Kota, IKK dan SAB Air Bersih dan dan Perdesaan Perdesaan Sanitasi kawasan 4. Tersedianya Mengembangkan permukiman serta Sarana prasarana pembangunan sarana energy, listrik di sanitasi prasarana permukiman perkotaan dan lingkungan Pedesaan permukiman 5. Terpenuhinya Meningkatkan cakupan pembangunan pelayanan dan kualitas infrastruktur infrastruktur energi energi Listrik dan terbarukan energi alternatif Tujuan Sasaran Strategi MISI II : Meningkatkan Kualitas SDM yang berdaya saing dan Aplkasi teknologi 1. Meningkatkan 1. Terwujudnya Mengoptimalkan kualitas derajat kesehatan pemerataan akses pelayanan kesehatan dasar masyarakat secara dan kualitas dan rujukan pada tempat berkelanjutan layanan kesehatan pelayanan kesehatan melalui masyarakat penyediaan sarana dan peralatan kesehatan yang memadai serta distribusi tenaga medis secara merata/ proporsional
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VI- 2
2. Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan pendidikan serta mutu anak didik
2. Terwujudnya pemerataan akses terhadap Pelayanan pendidikan pada seluruh lapisan masyarakat 3. Terciptanya Pelayanan pendidikan berkualitas pada semua jenjang pendidikan 4.Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat
Pemenuhan terhadap sarana dan prasarana pendidikan serta kompetensi dan distribusi tenaga pendidik yang memadai
Penataan sistem pendidikan dalam menunjang peningkatan mutu pendidikan yang didasari oleh indikator pendidikan yang lebih baik 3. Meningkatkan Mengembangkan semangat Minat dan Budaya dan budaya membaca bagi Baca Masyarakat. semua elemen melalui penyediaan sarana prasaran yang memadai sesuai kebutuhan masyarakat 4. Meningkatkan 5. Meningkatnya Mengintegrasikan Iptek dalam akses dan aplikasi akses dan aplikasi metodolgi pendidikan dan teknologi terapan teknologi terapan pemberdayaan pelaku Usaha Tani, KUKM/ IKM serta pelayanan publik. MISI III : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan disertai dengan jaminan rasa aman dalam berbagai aktivitas kehidupan masyarakat tanpa diskriminasi laki-laki perempuan 1. Mewujudkan 1. Meningkatnya Menata kembali kelembagaan, Kualitas Kinerja kapasitas tata kerja dan kinerja Birokrasi kelembagaan pelayanan pemerintahan Pemerintah yang birokrasi dan berdasarkan prinsip tata bersih, Profesional, kompetensi kelola pemerintahan yang responsive, dan sumber daya baik. akuntabel dalam aparatur dalam Memenuhi pelayanan publik Kepentingan Publik Tujuan
Sasaran
2. Terciptanya sinergi penyelenggaraan pemerintahaan ditingkat Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelurahan 2. Memperkuat 3. Terwujudnya sistem perencanaan kesadaran dan penganggaran partisipasi pembangunan masyarakat daerah dalam perencanaan pembangunan
Strategi Mengoptimalkan peran pemerintah desa/kelurahan dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah
Mengoptimalkan peran serta masyarakat secara aktif sebagai mitra kerja pemerintahan dalam perencanaan pembangunan daerah
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VI- 3
3. Mewujudkan rasa aman dan ketentraman di masyarakat
4. Mewujudkan Pengarusutamaan Gender dalam pembangunan Tujuan
4. Terwujudnya peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah 5. Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel 6. Terwujudnya peningkatan ketertiban dan keamanan di berbagai aspek kehidupan masyarakat 7. Terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender diberbagai aspek Sasaran
Membangun konsistensi, sinkronisasi dan proses/ mekanisme perencanaan pembangunan daerah
Mengoptimalkan tertib administrasi keuangan dan pertanggungjawabannya
Menggalang kolaborasi atau kerjasama Pemerintah Daerah, Aparat Keamanan dan Masyarakat dalam menciptakan rasa aman dalam masyarakat Memperkuat koordinasi dan jaringan pengarusutamaan gender dalam perencanaan, penganggaran, yang reponsif gender Strategi
MISI IV : Meningkatkan Perekonomian Daerah dan Pendapatan Masyarakat berbasis Agribisnis dan Agroindustri 1. Mewujudkan struktur ekonomi daerah yang kuat berbasis sektor pertanian
1. Terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
2. Mengembangkan sistem Agribisnis pertanian disektor Hulu dan Hilir berbasis Iptek
2. Terwujudnya sistem pemasaran dan daya saing produk dan komoditi unggulan daerah 3. Terwujudnya kemandirian kelembagaan pelaku usaha tani 4. Terwujudnya pemberdayaan Koperasi, usaha mikro, kecil, menengah (KUMKM)
Menciptakan kondusifitas iklim investasi dan iklim usaha yang lebih baik dalam rangka pertumbuhan ekonomi, pembukaan lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan Meningkatkan promosi dan pemasaran produk-produk pertanian melalui peningkatan kualitas dan kontinuitas berbasis sumber daya lokal Optimalisasi peran dan fungsi Penyuluh yang profesional sebagai ujung tombak pembinaan kemampuan petani Mengembangkan KUKM dengan pendekatan klaster pada sektor agribisnis dan agroindustri yang didukung adanya pemberian kemudahan dalam pengelolaan usaha
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VI- 4
3. Mengembangkan Kawasan Strategis Daerah dan Kawasan Cepat Tumbuh yang berbasis komoditi
4. Mewujudkan Ketahanan dan kemandirian Pangan Daerah
Tujuan
5. Terwujudnya Peningkatan Produktifitas Kawasan Pengembangan Pertanian, perkebunan dan peternakan 6. Meningkatnya nilai tambah ekonomi berbagai komoditi unggulan daerah 7.Tersedianya i. pangan yang cukup, bermutu, aman, merata dan terjangkau
Sasaran
Mengembangkan kualitas produksi dan ketersediaan infrastruktur dan sarana prasarana kawasan strategis Pertanian, perkebunan, peternakan
Memperpanjang mata rantai ekonomi produk-produk pertanian, perternakan dan perkebunan Pengembangan dan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis pangan lokal
Strategi
ii. MISI
V : Meningkatkan Pengelolaan Sumberdaya Alam secara Optimal yang Berwawasan Lingkungan 1. Meningkatkan 1. Terwujudnya iii. Meningkatkan efektivitas kontribusi ekonomi realisasi kelembagaan dan penyediaan disektor investasi dan infrastruktur akses ke Pertambangan, penyerapan kawasan potensi energy dan tenaga kerja pertambangan, energi dan pariwisata disektor pariwisata pertambangan, energy dan pariwisata daerah 2. Menciptakan 2. Terciptanya Meningkatan pengendalian Pengelolaan keselarasan ekslpotasi sumber daya alam sumberdaya alam dalam upaya sesuai arahan pemanfaatan secara terpadu pelestarian, ruang daerah . dengan pemanfaatan dan memperhatikan pengelolaan aspek lingkungan sumberdaya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan 3. Berkembangnya Membangun kesadaran dan sistem pertanian pemahaman petani tentang organik dan pentingnya pertanian ramah Ramah lingkungan Lingkungan 4. Terwujudnya Mengupayakan pemanfaatan pemanfaatan lahan-lahan tidur baik milik lahan-lahan tidur pemerintah maupun masyarakat
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VI- 5
5. Terwujudnya pengendalian lahan kritis
Mengembangkan konservasi lahan dan partisipasi masyarakat dalam pengendalian kerusakan lingkungan hidup
6.2. Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Arah Kebijakan Konsolidasi
Tahun
2014,
sebagai
Tahap
Orientasi
dan
Tahun 2014 merupakan tahapan untuk menyambung, melanjutkan dan menajamkan capaian Rencana Pembangunan periode 2009-2013. Pada tahap ini diupayakan pemanfaatan secara optimal potensi yang telah dibangun pada periode sebelumnya, dan upaya meletakkan landasan yang lebih kuat untuk berkembangnya ekonomi rakyat berbasis
pertanian
yang
bersinergi
dengan
sektor
lain,
serta
terciptanya kondisi sosial budaya, politik dan keamanan yang lebih kondusif. Pada tahap ini pula, diarahkan pada pembenahan pada tataran birokrasi pemerintahan daerah yang mencakup ; i) kelembagaan, ii) distribusi personil, iii) kedisiplinan dan kesejahteraan Pegawai, iv) Keseimbangan dan struktur anggaran, v) mekanisme perencanaan, vi) regulasi atau aturan-aturan pendukung kebijakan pemerintah daerah, serta vii) pelayanan publik yang lebih baik, viii) peningkatan cakupan dan kualitas infrastruktur pelayanan publik Mengingat tahap ini bersamaan dengan pesta demokrasi pemilihan anggota legislatif daerah, maka perlu adanya konsolidasi politik pemerintah daerah dengan DPRD, guna membangun harmonisasi dalam mengawal dan melaksanakan berbagai kebijakan Pemerintah Daerah. Pencanangan berbagai urusan, terutama yang berkaitan dengan program-program prioritas dan program terobosan harus telah mulai mengambil peran pada tahap orientasi dan konsolidasi ini. Demikian pula
halnya
dengan
peningkatkan
kualitas
aparatur
dengan
melakukan penataan penempatan SDM aparatur berbasis kompetensi.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VI- 6
Arah Kebijakan Tahun 2015-2016, sebagai tahap percepatan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Pada tahap ini, diupayakan akselerasi penanganan pembangunan serta pencapaian target indikator kinerja yang telah ditetapkan, termasuk pengawalan terhadap berbagai program prioritas dan inovasi dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Enrekang, ekonomi,
yang serta
mencakup didukung
aspek oleh
pendidikan,
penyediaan
kesehatan,
infrastruktur
dan yang
memadai. Kebijakan Tahun 2015 diarahkan pada : 1. Peningkatan kualitas infrastruktur fisik wilayah / kawasan (Jalan, Jembatan, Air Bersih dan Sanitasi serta listrik perdesaan. 2. Optimalisasi fungsi infrastruktur Pertanian dan sarana produksi pertanian 3. Penataan sistem dan pemberdayaan kelembagaan petani dan pelaku KUMKM 4. Optimalisasi pengelolaan pendidikan dan kesehatan gratis/JKN 5. Pengembangan upaya kesehatan masyarakat dan pola hidup bersih dan sehat bagi masyarakat 6. Pemantapan pelayanan RSU Maspul dan Puskesmas/ Poskesdes 7. Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna bagi pelalu usaha tani dan KUMKM 8. Pendyagunaan
Teknologi
Informasi
dalam
penyelenggraan
pemerintahan dan pelayanan publik 9. Pengembangan
kompetensi/
SDM
Aparatur
serta
penataan
kelembagaan Pemerintah daerah. 10. Pengembangan kemampuan dan kapasitas Pemerintah Desa dan kelurahan. 11. Pengembangan sistem perencanaan partisipatif serta penerapan perencanaan dan penganggaran responsive gender. 12. Optimalisasi sistem perizinan PTSP mendukung investasi daerah 13. Optimalisasi upaya penanggulangan kemiskinan daerah 14. Pengembangan sistem pertanian organik dan ramah lingkungan Kebijakan Tahun 2016 diarahkan pada : 1. Peningkatan kualitas infrastruktur fisik wilayah / kawasan (Jalan, Jembatan, Air Bersih dan Sanitasi. RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VI- 7
2. Optimalisasi fungsi infrastruktur Pertanian dan sarana produksi pertanian 3. Pengembangan sistem irigasi partisipatif (PPSIP) 4. Optimalisasi pengelolaan pendidikan dan kesehatan gratis/JKN 5. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan serta pengelolaan/ manajemen pendidikan berbasis teknologi. 6. Pemantapan pelayanan RSU Maspul dan Puskesmas/ Poskesdes 7. Pengembangan
minat
dan
budaya
baca
anak
didik
dan
masyarakat. 8. Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna bagi pelalu usaha tani dan KUMKM 9. Pengembangan dan optimalisasi potensi-potensi pendapatan asli daerah 10. Optimalisasi upaya penanggulangan kemiskinan daerah 11. Pengembangan ketahanan pangan daerah. 12. Pengembangan sistem Agribisnis pertanian 13. Pengembangan sistem pertanian organik dan ramah lingkungan Arah Kebijakan Tahun 2017-2018, sebagai tahap Perwujudan Enrekang EMAS. Tahap ini adalah tahap terakhir yang merupakan perwujudan Visi EMAS (Enrekang Maju, Aman dan Sejahtera), yang ditandai dengan tercapainya indikator-indikator agregatif pembangunan daerah yakni meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia.
Selain itu ditandai
pula pencapaian berbagai target indikator kinerja seperti, menurunya tingkat kemiskinan, meningkatnya daya beli masyarakat, tingkat pengangguran
tetap
berada
dibawah
rata-rata
provinsi,
dan
sebagainya. Kebijakan Tahun 2017 diarahkan pada : 1.
Peningkatan kualitas infrastruktur fisik wilayah / kawasan (Jalan, Jembatan, Air Bersih dan Sanitasi
2.
Optimalisasi fungsi infrastruktur Pertanian dan sarana produksi pertanian
3.
Penataan sistem dan pemberdayaan kelembagaan petani dan pelaku KUMKM serta pengelolaan sistem irigasi partisipatif (PPSIP)
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VI- 8
4.
Peningkatan akses dan kualitas pendidikan serta pengelolaan/ manajemen pendidikan berbasis teknologi.
5.
Pemantapan pelayanan RSU Maspul dan Puskesmas/ Poskesdes
6.
Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna bagi pelalu usaha tani dan KUMKM
7.
Optimalisasi upaya penanggulangan kemiskinan daerah
8.
Pengembangan sistem Agribisnis pertanian
9.
Pengembangan sistem pertanian organik dan ramah lingkungan
Kebijakan Tahun 2018 diarahkan pada : 1.
Peningkatan kualitas infrastruktur fisik wilayah / kawasan (Jalan, Jembatan, Air Bersih dan Sanitasi
2.
Optimalisasi fungsi infrastruktur Pertanian dan sarana produksi pertanian
3.
Penataan sistem dan pemberdayaan kelembagaan petani dan pelaku KUMKM serta pengelolaan sistem irigasi partisipatif (PPSIP)
4.
Pengembangan upaya kesehatan masyarakat dan pola hidup bersih dan sehat bagi masyarakat
5.
Peningkatan akses dan kualitas pendidikan serta pengelolaan/ manajemen pendidikan berbasis teknologi.
6.
Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna bagi pelalu usaha tani dan KUMKM
7.
Optimalisasi upaya penanggulangan kemiskinan daerah
8.
Pengembangan ketahanan pangan daerah.
9.
Pengembangan sistem Agribisnis pertanian
10. Pengembangan sistem pertanian organic dan ramah lingkungan Meskipun masing-masing tahapan mendukung tercapainya tujuan tertentu, namun bukan berarti tujuan tersebut diupayakan dan dituntaskan pada tahap yang bersangkutan, namun hal ini hanya merupakan pemusatan perhatian atau arah.
Masing-masing upaya
pada setiap tahapan merupakan satu kesatuan untuk mendukung tercapainya Enrekang EMAS dalam kurun waktu 2014-2018.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VI- 9
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN Perumusan
kebijakan
umum
bertujuan
menjelaskan
cara
yang
ditempuh untuk menterjemahkan strategi ke dalam rencana programprogram
prioritas
pembangunan.
Kebijakan
umum
pembangunan
memberikan arah perumusan rencana program prioritas pembangunan yang disertai kerangka pengeluaran jangka menengah daerah dan menjadi pedoman bagi SKPD dalam menyusun program dan kegiatan pada Rencana Strategis (Renstra) SKPD. Program-program
strategis
yang
ditampilkan
pada
bagian
ini
merupakan program-program yang secara langsung mendukung pencapaian visi, misi pembangunan daerah. Berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang telah ditetapkan, maka kebijakan umum pembangunan jangka menengah 2014-2018 Kabupaten Enrekang ditampilkan pada Tabel 7.1
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 1
Tabel 7.1. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
MISI I : Meningkatkan Kualitas dan Ketersediaan Infrastruktur Pelayanan Publik 1.
Terselenggarany a percepatan pembangunan infrastruktur Wilayah
Mendorong percepatan pembangunan Infrastruktur, jalan dan jembatan yang mampu memperpendek jarak atau mempercapat akses antar kecamatan, Kawasan dan akses antar desa
Peningkatan Kualitas Infrastruktur jalan dan jembatan penghubung antar kota kecamatan dan antar Desa
Proporsi panjang jalan Kabupaten (Hotmix, Lapen, Beton) yang kondisi Baik / Nyaman di lalui
72,95 % dari 620,51 Km
82,03 % dari 749,82 Km
Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan dan Peningkatan Jalan dan Jembatan
Pekerjaan Umum
DPU
Proporsi panjang jalan Kabupaten (Pengerasan, Tanah) yang kondisi Baik / Nyaman di lalui
50,27 % dari 508,34 Km
94,64 % dari 425,70 Km
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Pekerjaan Umum
DPU
Proporsi panjang jalan Kabupaten yang ditingkatkan dari Pengerasan menjadi Hotmix/Lapen/Beto n
0 % dari 323.26 Km
40 % (129,29 Km)
Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan dan Peningkatan Jalan dan Jembatan
Pekerjaan Umum
DPU
Proporsi panjang jalan Kabupaten
0 % dari 185.08 Km
100 %
Program Pembangunan Jalan
Pekerjaan Umum
DPU
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 2
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
yang ditingkatkan dari Jalan Tanah menjadi Pengerasan
2
Meningkatnya ketersediaan infrastruktur Pertanian
Pengembangan dan penataan fasilitas infrastrukur Pertanian
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
dan Jembatan
DPU
Jumlah wilayah Desa Kategori Tertinggal
6 Desa
0 Desa
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
Pekerjaan Umum
Tingkat Mobilitas Penduduk terhadap ketersediaan jalan Penghubung antar Kota Kecamatan / PK (SPM)
232,9/245. 416x 10.000 = 9,49 Km/ 10.000 Jiwa
Minimal 11 Km/ 10.000 Jiwa (Peningkat an Ruas Tambaha n sekitar 37 Km)
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Pekerjaan Umum
Optimalisasai fungsi jaringan jalan usaha tani lahan-lahan produktif
Panjang JUT yang ditingkatkan menjadi JUT Produksi
5.000 m
15.000 m
Program Pengembangan Sentra Produksi Pertanian dan Perkebunan
Pertanian
Distanbun
Penguatan kelembagaan petani pemakai air (P3A, GP3A) Penyelenggaraan Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi berbasis partisipasi masyarakat
Jumlah P3A/GP3A Aktif dalam pengelolaan sistem irigasi partisipatif
5 P3A/ GP3A
25 P3A/ GP3A
Program Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif
Pertanian
Distanbun
DPU
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 3
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
(PPSIP) Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, dan jaringan pengairan lainnya
3
Terpenuhinya kebutuhan Air Bersih Perkotaan dan Perdesaan
Mengembangkan pembangunan jaringan air bersih, Kota, IKK dan SAB Perdesaan
Pendayagunaan potensi sumberdaya air untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi dan Embung
Prosentase DI yang sistem jaringan irigasinya berfungsi baik
57%
86,98%
Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, dan jaringan pengairan lainnya
Meningkatkan upaya pengendalian kecenderungan alih fungsi lahan, dengan mengoptimalkan sistem jaringan irigasi yang telah ada dan yang akan dibangun
Tingkat alih fungsi lahan persawahan (dari sawah ke non sawah)
0%
0%
Program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan
Penataan zona pengembangan penyediaan Air Minum/ Air Bersih berdasarkan potensi sumber daya air yang ada, melalui sistem
Tingkat akses air minum masyarakat yang aman dengan sistem JP dan BJP Terlindungi (SPM)
(34.500 KK) 76,50%
57.466 KK
Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
Pekerjaan Umum
Dinas PU
Pekerjaan Umum
Dinas PU Distanbun
Pekerjaan Umum
Distanbun
Pekerjaan Umum
DPU
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 4
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Jaringan Perpipaan dan Bukan Jaringan Perpipaan Terlindungi
4
Tersedianya Sarana prasarana sanitasi lingkungan permukiman
Mengembangkan pembangunan sarana prasarana permukiman
Penataan sistem pengelolaan persampahan, limbah domestik dan drainase pada lingkungan permukiman secara terpadu
Jumlah Pelayanan SPAM IKK
6.911 SR (31,65%)
24.506 SR
Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
Proporsi Timbulan Sampah yang Terangkut (rata-rata harian) (SPM)
59,5 % (Timbulan 97,7 M³ :Terangkut 58,2 M³)
75 %
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Cakupan Layanan Persampahan
23.280 Jiwa atau 5.820 RT
33.000 Jiwa atau 8.250 RT
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Tingkat Kepemilkan Jamban Rumah Tangga
75 %
80 %
Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
Adanya layanan Sistem Jaringan dan Pengelolaan Air Limbah (SPM)
Tidak Ada
Ada (IPAL atau IPLT)
Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air
Pekerjaan Umum
DPU
Lingkungan Hidup
KLH-KP
Lingkungan Hidup
KLH-KP
Pekerjaan Umum
DPU
Pekerjaan Umum
DPU
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 5
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
limbah
5
Terpenuhinya pembangunan infrastruktur energi Listrik dan energi alternatif
Meningkatkan cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur energi terbarukan
Panjang saluran drainase yang terbangun di lingkungan permukiman
38,79 Km
43,2 Km
Program Pembangunan saluran drainase/goronggorong
Pekerjaan Umum
DPU
Optimalisasi jaringan layanan listrik pada wilayah terpencil dan Rumah Tangga Miskin
Rasio Elektrifikasi
96,96 %
98,82%
Program pembinaan, pengawasan dan pengembangan ketenagalistrikan
Energi dan Sumber Daya Mineral
Distamben
Pengembangan Energi alternatif dari Potensi setempat dan mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan
Jumlah satuan energy baru terbarukan yang berfungsi Baik
- 13 Unit PLTMH
- 14 Unit PLTMH
- 0 Unit PLTS
- 294 Unit PLTS
Program Pembinaan, Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan
Energi dan Sumber Daya Mineral
- O Unit Biogas
- 150 Unit Biogas
51 %
100 %
Distamben
MISI II : Meningkatkan Kualitas SDM yang berdaya saing dan aplikasi teknologi 1
Terwujudnya pemerataan akses dan kualitas layanan kesehatan masyarakat
Mengoptimalkan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan pada tempat pelayanan kesehatan melalui penyediaan sarana dan peralatan kesehatan yang memadai serta
Optimalisasi pengelolaan kebijakan Kesehatan Gratis yang berkualitas dan jaminan kesehatan terhadap masyarakat miskin dan tidak mampu
Prosentase kecukupan anggaran pelayanan kesehatan gratis dan JKN yang dibayarkan sesuai jumlah klaim
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Kesehatan
RSUD Maspul
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 6
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
distribusi tenaga medis secara merata/ proporsional
Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat pada masyarakat
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin (SPM) Cakupan pelayanan kesehatan masyarakat pengguna JKN
100%
100%
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
52%
90%
Persentase Desa Siaga Purnama dan Mandiri
15,5%
23%
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Capaian predikat Kabupaten Sehat
Padapa (2 Tatanan)
Wiwerda (4 tatanan)
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Prosentase Balitas Gizi Buruk/ Gizi Kurang
0,47%
0,2%
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Prosentase Balitas Gizi Buruk/ Gizi Buruk
0,05%
0,04%
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Kesehatan
Diskes
Kesehatan
RSUD Maspl
Kesehatan
Diskes
Kesehatan
Diskes
Kesehatan
Diskes
Kesehatan
Diskes
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 7
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
Mendekatkan fasilitas dan pelayanan KIA terutama di perdesaan, serta mendorong peran Posyandu
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit menular
88 %
95%
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit tidak menular
7,7%
50%
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani (SPM)
80%
100 %
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Angka Kematian Bayi
16 / 1000 KH
13 / 1000 KH
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Angka Kematian Balita
12 / 1000 KH
8 / 1000 KH
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Angka Kematian Ibu
6 Kasus
Masimal 3 Kasus/ thn
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Kesehatan
Diskes
Kesehatan
Diskes
Kesehatan
Diskes
Kesehatan
Diskes
Kesehatan
Diskes
Kesehatan
Diskes
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 8
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
Penyelenggaraan pembangunan sarana prasarana, alat dan perlengkapan kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan disertai tenaga medis secara merata
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Kesehatan
Diskes
Kesehatan
Diskes
Kesehatan
Diskes
Kesehatan
Diskes
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Kesehatan
Diskes
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Kesehatan
Diskes
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 (SPM)
81,67 %
95%
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Cakupan Universal Child Immunization (UCI) (SPM)
95%
100 %
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Prosentase Posyandu Aktif
100%
100 %
Rasio dokter persatuan penduduk
0,24 / 1000 pddk
0,5 / 1000 pddk
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Rasio tenaga paramedis persatuan penduduk
1,96 / 1000 pddk
2,25 / 1000 pddk
Rasio puskesmas, per satuan wilayah Kec.
108,33 %
117%
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 9
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
Pendayagunaan akses pelayanan kesehatan melalui penyediaan Rumah Tunggu dan sarana mobilisasi tenaga kesehatan yang memadai pada wilayahwilayah terpencil dan sulit terjangkau
Optimalisas fungsi RSU Massenrempulu melalui melalui peingkatan
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Ketersediaan alat kesehatan di Puskesmas, Pustu, Poskesdes/Polindes sesuai standar
Kurang
Cukup
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Tingkat kecukupan obat pada tempat pelayanan kesehatan
72,9%
100%
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Jumlah Rumah Tunggu pada wilayah terpencil
2 Buah
30 Buah
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Prosentase ketersediaan sarana mobilitas pelayanan pada tenaga medis di wilayah terpencil
40%
100%
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Tingkat Akreditasi pelayanan RSU Massenrempulu Type C telah terpenuhi
30 %
100 %
Program Standarisasi Pelayanan Keseahatan
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Kesehatan
Diskes
Kesehatan
Diskes
Kesehatan
Diskes
Kesehatan
Diskes
Kesehatan
RSUD Maspul
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 10
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
kualitas managemen, sarana, prasarana, alat dan perbekalan kesehatan serta pemenuhan standarisasi sebuah RS Tipe C Prosentase sarana dan prasarana kesehatan RSU yang beroperasi sesuai standar Prosentase pemenuhan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan di RSU 2.
Terwujudnya pemerataan akses terhadap pendidikan pada seluruh lapisan masyarakat
Pemenuhan terhadap sarana dan prasarana pendidikan serta kompetensi dan distribusi tenaga pendidik yang memada
Meningkatkan perluasan dan pemerataan pendidikan menengah baik umum maupun kejuruan untuk mengantisipasi meningkatnya lulusan sekolah menengah pertama sebagai dampak
APK PAUD
Kesehatan
65 %
85%
Program Pemeliharaan sarana dan prasarana Rumah Sakit
RSUD Maspul
71%
90%
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Kesehatan
RSUD Maspul
38,20 %
50 %
Program Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan
Disdikbud
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 11
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
keberhasilan Program WAJAR Pendidikan Dasar 9 Tahun Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/
89,37 %
95 %
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs
71,61%
90 %
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI
103,25 %
111,49 %
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs
99,25 %
100,24 %
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Angka rata-rata lama sekolah
9,6 Thn
9,8 Thn
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
102 %
108 %
Program Penilaian Mutu / Kemampuan Anak Didik
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA
88,02 %
110,8 %
Program Pendidikan Menengah
Pendidikan
Disdikbud
Pendidikan
Disdikbud
Pendidikan
Disdikbud
Pendidikan
Disdikbud
Pendidikan
Disdikbud
Pendidikan
Disdikbud
Pendidikan
Disdikbud
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 12
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
Meningkatkan penyediaan dan pemerataan sarana pendidikan dan tenaga pendidik
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Terciptanya Pelayanan pendidikan berkualitas pada semua jenjang
Penataan sistem pendidikan dalam menunjang peningkatan mutu pendidikan yang didasari oleh
Menyempurnakan manajemen pendidikan dan meningkatkan partisipasi
Bidang Urusan
Disdikbud
Pendidikan
Disdikbud
Pendidikan
Disdikbud
57,17 %
75 %
Program Pendidikan Menengah
Penduduk yang berusia>15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara)
99,07 %
100 %
Program Pendidikan Non Formal
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMK/SMA/MA
104 %
109 %
Program Penilaian Mutu / Kemampuan Anak Didik
Proporsi Jumlah Sekolah SD/MI yang rasio Siswa per Guru diatas 32 Siswa
100 % (dari 234 Sekolah)
90 % (dari 235 Sekolah)
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Pendidikan
Proporsi Jumlah Sekolah SMP/MTs yang rasio Siswa per Ruang Kelas diatas 36 Siswa
100 % (dari 56 Sekolah)
94 % (dari 66 Sekolah)
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Pendidikan
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan
Cakupan sekolah yang menerapkan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO
0%
20 %
SKPD Penanggung Jawab
Pendidikan
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA
Proporsi Guru yang memenuhi standar kualifikasi S1/D-IV
3
Program Pembangunan Daerah
Disdikbud
Disdikbud
Disdikbud
Disdikbud
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 13
No
Sasaran pendidikan
Strategi indikator pendidikan yang lebih baik
Kebijakan Umum
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
masyarakat dalam proses perbaikan mutu pendidikan
Memberikan akses pendidikan yang lebih baik kepada kelompok masyarakat miskin, wilayah terpencil, penyandang cacat/anak berkebutuhan khusus
Menata sistem pembiayaan pendidikan untuk melanjutkan usaha-usaha pemerataan dan penyediaan
Proporsi Jumlah Sekolah yang menerapkan prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
100 %
100 %
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan
Prosentase siswa miskin yang mendapatkan Dana Bantuan Siswa Miskin
84 %
100 %
Program Pendidikan DasarSembilan Tahun
Pendidikan
Cakupan Sekolah Penyelenggaran Pendidikan Inklusi
16 Sekolah
20 Sekolah
Program Pendidikan Non Formal
Pendidikan
Adanya peningkatan proporsi anggaran pendidikan untuk penyelenggaraan PAUD
5,26 %
7 %
Program Pendidikan DasarSembilan Tahun
Pendidikan
Disdikbud
Disdikbud
Program Pendidikan Menengah
Disdikbud
Disdikbud
Program Pendidikan Menengah
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 14
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
layanan pendidikan yang berkualitas Proporsi gedung sekolah yang kondisi baik
87,7 %
92 %
Program Pendidikan DasarSembilan Tahun
Pendidikan
Disdikbud
Program Pendidikan Menengah
4
Meningkatnyami nat dan Budaya baca masyarakat
Mengembangkan semangat dan budaya membaca bagi semua elemen melalui penyediaan sarana prasaran yang memadai sesuai kebutuhan masyarakat
Mengoptimalkan fungsi perpustakaan umum, perpustakaan sekolah dan perpustakaan keliling
100 %
Program Pendidikan DasarSembilan Tahun
Pendidikan
Disdikbud
Proporsi kecukupan Mobiler Ruang Kelas jenjang pendidikan dasar dan menengah
65 %
Jumlah Pengunjung Perpustakaan Umum meningkat setiap tahun
21.385 org
34.216 org (naik 10% pertahun)
Program Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan Perpustakaan
Pendidikan
KPA-PDE
Jumlah sekolah yang trlayani perpustakaan keliling
225 sekolah (dari 317 Sekolah)
279 sekolah
Program pengembangan Buday dan Gemar Membaca
Pendidikan
KPA-PDE
Proporsi sekolah yang memiliki perpustakaan
80%
95%
Program Peningkatan dan Pengembangan
Pendidikan
Program Pendidikan Menengah
Disdikbud
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 15
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
Capaian Kinerja
Indikator Kinerja (outcome)
Kondisi Awal
Kondisi Akhir
sekolah 4
Meningkatnya akses dan aplikasi teknologi terapan
Mengintegrasikan Iptek dalam metodolgi pendidikan dan pemberdayaan pelaku Usaha Tani, KUKM/ IKM serta pelayanan publik
Pendayagunaan perangkat IT dalam pembelajaran terutama pada sekolah lanjutan
Pendayagunaan TTG dalam Pemberdayaan pelaku usaha Tani, KUKM/ IKM
Pendayagunaan IT dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Pelayanan Perpustakaan
Jmlah sekolah lanjutan yang menggunakan perangkat IT dalam pembelajaran
...
....
Sek
Sek
Persentase penggunaan Teknologi dalam pengelolaan Perpustakaan Umum
50%
Jumlah Pelaku Usaha / Kelompok Tani yang memanfaatkan Teknologi Tepat Guna (TTG)
Disdikbud
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Pendidikan
100%
Program Pengelolaan Perpustakaan berbasis IT
Pendidikan
KPA-PDE
10 Klp
228 Klp
Program Pengembangan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) dan Teknologi Tepat Guna (TTG)
Pemberdayaa n Masyarakat dan Desa
BPMPD
Persentase Pelaku IKM yang mengaplikasikan teknologi
16%
50%
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
Perindustria n
Diskuperinda g
Prosentase SKPD Teknis yang menggunakan sistem informasi data base
19,23 % 5 / 26 SKPD (Dinkes, Disdukcapil
Program Pengembangan data dan Informasi
Perencanaan Pembanguna n
Semua SKPD
77 % (20 SKPD)
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 16
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
Indikator Kinerja (outcome)
Jumlah jenis layanan publik yang menggunakan aplikasi sistem informasi
1
MISI III : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan disertai dengan jaminan rasa aman dalam berbagai aktivitas kehidupan masyarakat tanpa Diskriminasi Laki-Laki Perempuan Menata kembali Meningkatnya Penyelenggaraan Rasio Pejabat Eselon kelembagaan, tata kapasitas pendidikan dan IV yang telah kerja dan kinerja kelembagaan pelatihan bagi mengikuti Diklatpim pelayanan birokrasi dan aparatur IV pemerintahan kompetensi Pemerintah Daerah berdasarkan prinsip sumber daya tata kelola aparatur dalam pemerintahan yang pelayanan baik. publik Rasio Pejabat Eselon III yang telah mengikuti Diklatpim III Rasio Pejabat Eselon II yang telah mengikuti Diklatpim II Penempatan PNS
Rasio PNSD yang
Capaian Kinerja Kondisi Awal , Disdikbud, DPKAD, RSUD)
Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
5 jenis (Dukcapil Perizinan LPSE, RSU, Perpust.
Minimal 10 Jenis
Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
Otonomi Daerah, Pemerintaha n Umum,
SKPD Terkait Pelayanan
65 %
100%
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Otonomi Daerah, Pemerintaha n Umum
BKD
55 %
100 %
Otonomi Daerah, Pemerintaha n Umum
BKD
60%
100%
Otonomi Daerah, Pemerintaha n Umum
BKD
52%
65%
Otonomi
BKD
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 17
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar bagi PNS sesuai kebutuhan daerah dan bidang tugas PNS
Pembentukan birokrasi yang profesional dengan membangun aparatur yang memahami etika birokrasi, bermoral dan budaya kerja, memahami prinsip-prinsip pemerintahan yang baik
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
telah memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
Daerah, Pemerintaha n Umum
SKPD Penanggung Jawab
Persentase keterisian jabatan struktural
90%
100%
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Otonomi Daerah, Pemerintaha n Umum
BKD
Tingkat capaian kinerja pemerintah Kabupaten Enrekang (LAKIP)
Baik
Sangat Baik
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Otonomi Daerah, Pemerintaha n Umum
Setda
Adanya Unit Layanan Pengaduan atau analisis Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada setiap unit layanan
Tidak ada
Ada
Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat
Otonomi Daerah, Pemerintaha n Umum
Setda/ Bappeda
Tingkat kedisiplinan PNS
35 Jam Kerja /Minggu
Diatas 40 Jam Kerja/Mn
Program Peningkatan Pengelolaan
Otonomi Daerah, Pemerintaha
Setda
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 18
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
Peningkatan intensitas dan efektivitas pengawasan aparatur melalui pengawasan internal, fungsional, DPRD, dan pengawasan masyarakat, serta kerjasama Pemda dengan Aparat Keamanan /penegak hokum
Peningkatan kualitas pelayanan publik melalui penyedaiaan SOP, Sarana prasarana, SDM .
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir gg
Program Pembangunan Daerah Administrasi dan Kelembagaan Pemerintah Daerah
Tingkat Penyelesaian /tindak lanjut temuan
80 %
100 %
Program Penataan dan Penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasa
Tingkat Penyelesaian Permasalahan Hukum
100%
100%
Program Penataan Peraturan Perundangundangan
Realisasi Penetapan Perda sesuai Prolegda
90 %
100 %
Program Penataan Peraturan Perundangundangan
Tingkat pencapaian SPM pada 15 Bidang
70 %
85 %
Program Peningkatan Pengelolaan Administrasi dan Kelembagaan Pemerintah Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
n Umum
Otonomi Daerah, Pemerintaha n Umum
Otonomi Daerah, Pemerintaha n Umum Otonomi Daerah, Pemerintaha n Umum Otonomi Daerah, Pemerintaha n Umum
Setda
Setda
Setda
Setda
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 19
No
Sasaran
Strategi
Memfasilitasi kelancaran komunikasi dan informasi publik antara pemerintah dan publik yang aksesibel bagi
Kebijakan Umum
Membangun sistem pengaduan publik yang aksesibel oleh publik
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan Otonomi Daerah, Pemerintaha n Umum
SKPD Penanggung Jawab
Prosentase SKPD yang memiliki SOP
60%
80%
Program Peningkatan Pengelolaan Administrasi dan Kelembagaan Pemerintah Daerah
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Baik
Mamuaskan
Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat
Penerapan eProcurement (LPSE)
75 %
100 %
Program Peningkatan Pengelolaan Administrasi dan Kelembagaan Pemerintah Daerah
Otonomi Daerah, Pemerintaha n Umum
Setda
Rasio bayi berakte kelahiran
10 %
31 %
Program Penataan Administrasi Kependudukan
Kependuduk an dan Catatan Sipil
Disduk Capil
Cakupan Kepemilikan KTP Nasional berbasis NIK
67 %
72 %
Program Penataan Administrasi Kependudukan
Kependuduk an dan Catatan Sipil
Disduk Capil
Tersedia perangkat sistem pelayanan pengaduan masyarakat terhadap pelayanan publik dan pelaksanaan
Tidak Ada
Ada
Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat
Otonomi Daerah, Pemerintaha n Umum
Setda
Otonomi Daerah, Pemerintaha n Umum
Setda
Setda
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 20
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
semua kelompok untuk memudahkan pemantauan dan pengendalian penggunaan sumber daya public 2
Terciptanya sinergi penyelenggaraan pemerintahaan ditingkat Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelurahan
Mengoptimalkan peran pemerintah desa/kelurahan dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
pembangunan
Pembinaan pemerintahan desa dan SDM aparat pemerintah Desa/Kelurahan
Pemerataan pembangunan desa / Kel. melalui peningkatan ADD dan peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam perencanaan dan pembangunan (Program
Prosentase Desa/Kel yang memiliki data base sesui ketentuan yang ada
30%
100%
Program Pembinaan Administrasi serta penataan pemerintahan dan wilayah administrasi Desa/Kelurahan
Pemberdayaa n Masyarakat dan Desa
BPMPD
Prosentase Desa yang memiliki dokumen perencanaan Desa (RPJMDesa, RKPDesa)
80%
100%
Program Pembinaan Administrasi serta Penataan Pemerintahan dan Wilayah Administratif Desa/ Kelurahan
Pemberdayaa n Masyarakat dan Desa
BPMPD
Persentase Desa/Kelurahan yang menyelenggarankan Musrenbang sesuai tata cara yang ditentukan
80%
100%
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembanguna n
Bappeda
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 21
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Desa/Kel. Mandiri)
3
Terwujudnya kesadaran partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan
Mengoptimalkan peran serta masyarakat secara aktif sebagai mitra kerja pemerintahan dalam perencanaan pembangunan daerah
Penyediaan dokumen perencanaan yang dipersyaratkan dalam peraturan perundangundangan
Proporsi Alokasi Dana Desa
Minimal 10 %
Minimal 13 %
Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Otonomi Daerah, Pemerintaha n Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian , dan Persandian
DPKAD
Prosentase LKSMD/K yang aktif
70%
100%
Program pengembangan kelembagaan masyarakat di perdesaan dan kelurahan
Pemberdayaa n Masyarakat dan Desa
BPMPD
Rasio ketepatan waktu penyelesaian Dokumen Perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah (RKPD, KUAPPAS, RKA, APBD dan DPA-SKPD)
40 %
100 %
Program perencanaan pembangunan daerah
Perencanaan Pembanguna n
Bappeda
Tingkat konsistensi penjabaran Program RPJMD kedalam
80%
95 %
Program perencanaan pembangunan
Perencanaan Pembanguna n
Bappeda
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 22
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
RKPD
4
Terwujudnya peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah
Membangun konsistensi, sinkronisasi dan proses/ mekanisme perencanaan pembangunan daerah
Menyediakan aplikasi Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah yang terintegrasi ke semua SKPD
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
daerah
Tingkat ketidaksinkronan Program Kegiatan dalam APBD dengan RKPD
5%
≤1%
Program perencanaan pembangunan daerah
Perencanaan Pembanguna n
Bappeda
Adanya regulasi yang mengatur Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Perda, Perbup) yang relevan dengan Peraturan Perundangundangan yang berlaku
Ada tapi tidak Relevan
Ada dan Relevan
Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
Perencanaan Pembanguna n
Bappeda
Jumlah ketersediaan dokumen Rencana Tata Ruang Daerah (RTRW, RDTR, RTBL) yang telah mendapat penetapan
1 Dok (RTRW)
10 Dok (RDTR/ RTBL)
Program Perencanaan Tata Ruang
Penataan Ruang
Dinas PU
Adanya aplikasi sistem informasi perencanaan pembangunan daerah
Tidak ada
Ada
Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
Perencanaan Pembanguna n
Bappeda
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 23
No
5
6
Sasaran
Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel
Terwujudnya
Strategi
Mengotpmalkan tertib administrasi keuangan dan pertanggungjawaban nya
Menggalang
Capaian Kinerja
Program Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja (outcome)
Mengalokasikan Anggaran Partisipatif Perencanaan untuk kemandirian desa/Kel
Prosentase rata-rata usulan prioritas hasil Musrenbang desa/Kel yang terakomodir dalam APBD
25 %
50 %
Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
Perencanaan Pembanguna n
Bappeda
Pembentukan Tenaga Fasilitator / Kader Penggerak Pembangunan ditingkat Desa/Kel dan Kecamatan
Prosentase Desa/Kelurahahan yang memiliki Tenaga Fasilitator/ Kader Penggerak Pembangunan Desa/Kel. yang aktif
30 %
90 %
Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
Perencanaan Pembanguna n
Bappeda
Mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah
Prosentase Peningkatan PAD selama 5 Tahun (data realisasi)
14,93 %
62,07%
Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Otonomi Daerah, Pemerintaha n Umum
DPKAD
Optimalisasi pengelolaan keuangan dan asset daerah
Hasil opini BPK untuk Laporan Keuangan
WDP
Pernah WTP
Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Otonomi Daerah, Pemerintaha n Umum
DPKAD
Ketepatan Waktu Penetapan APBD
Tepat
Tepat
Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Otonomi Daerah, Pemerintaha n Umum
DPKAD
Angka Kriminalitas
9,05 /
7,67 /
Program
Kesatuan
Kesbang
Meningkatkan
Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Kebijakan Umum
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 24
No
Sasaran peningkatan ketertiban dan keamanan di berbagai aspek kehidupan masyarakat
7
Terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender diberbagai aspek
Strategi kolaborasi atau kerjasama Pemerintah Daerah, Aparat Keamanan dan Masyarakat dalam menciptakan rasa aman dalam masyarakat
Memperkuat koordinasi dan jaringan pengarusutamaan gender dalam perencanaan, penganggaran, yang reponsif gender
Kebijakan Umum keamanan dan stabilitas politik masyarakat dalam menjamin adanya rasa aman dari bencana, rasa aman dalam lingkungan, aman berusaha, berinvestas dan menjalankan ibadah
Memperkuat kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak, dan peningkatan partisipasi Perempuan
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal 10.000 Pddk
Kondisi Akhir 10.000 Pddk
Tingkat penanganan Mitigasi pengurangan resiko/dampak bencana
15 %
Tingkat penanganan darurat bencana
daerah rendah / menurun
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Linpol-PP
80 %
Program pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
BPBD
25 %
80 %
Program Tanggap Darurat dan Logistik Bencana
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
BPBD
Indeks Pembangunan Gender (IPG)
25%
35%
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Pemberdayaa n Perempuan dan Perlindungan Anak
BKB-PP
Tingkat partisipasi perempuan dan proses perencanaan
25%
40%
Program Peningkatan peran serta dan
Pemberdayaa n Perempuan dan
Bappeda
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 25
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
pembangunan daerah Persentase SKPD Teknis yang menerapkan PPRG dalam penyusunan dokumen Rencana Kerja dan Anggaran SKPD
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
kesetaraan jender dalam pembangunan
Perlindungan Anak
SKPD Penanggung Jawab
Belum Ada
70%
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Pemberdayaa n Perempuan dan Perlindungan Anak
BKB-PP/ Bappeda
Realisasi Investasi Daerah
Rp. 15 Milyar
Rp. 19,8 Milyar
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Penanaman Modal
KPM-PTSP
Adanya sistem pelayanan infromasi perizinan investasi secara elektronik (SPIPISE)
Belum Ada
Ada
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Penanaman Modal
KPM-PTSP
Prosentase perizinan & Non Perizinan daerah yang dikelola
13 Jenis
Seluruh Jenis Perizinan
Program Pelayanan Perizina Terpadi
Penanaman Modal
KPM-PTSP
MISI IV : Meningkatkan Perekonomian Daerah dan Pendapatan Masyarakat berbasis Agribisnis dan Agroindustri 1
Terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
Menciptakan kondusifitas iklim investasi dan iklim usaha yang lebih baik dalam rangka pertumbuhan ekonomi, pembukaan lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan
Mengembangkan kerjasama penanaman modal / investasi daerah
Mengintegrasikan seluruh pelayanan perizinan secara
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 26
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir & Non Perizian
6,43 %
7,00 %
(2009-2012)
(20142017)
terpadu dalam satu kelembagaan PTSP
secara terpadu satu pintu (PTSP)
Menciptakan inovasi baru dalam rangka memperkuat struktur perekonomian daerah dengan berbasis pada agro industri dan agribisnis dengan mengedepankan Iptek
Rata-rata Perumbuhan Ekonomi Daerah
Optimalisasi upaya Penanggulangan kemiskinan daerah
Tingkat Kemiskinan Daerah
14,44 %
Jumlah Rumah RT Miskin yang tidak layah huni
Tingkat kedalaman
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Program perencanaan pembangunan ekonomi
Perencanaan Pembanguna n
Bappeda, SKPD Lingkup Bidang Ekonomi
10 %
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
Sosial
Disosnakertr ans/ SKPD Terkait
47%
80%
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
Sosial
Disosnakertr ans/ SKPD Terkait
Diatas
Dibawah
Program
Perencanan
Bappeda
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 27
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
Indikator Kinerja (outcome)
Terwujudnya sistem pemasaran dan daya saing produk dan komoditi unggulan daerah melalui penerapan Iptek
Meningkatkan promosi dan pemasaran produkproduk pertanian melalui peningkatan kualitas dan kontinuitas berbasis sumber daya lokal
Penataan dan penguatan manajemen pengelolaan STA Sumillan dan sarana layanan perdagangan pasar-pasar serta mendorong peran pedagang dan proteksi perdagangan
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Kondisi Awal angka provinsi
Kondisi Akhir angka provinsi
Pengembangan data/informasi
Pembanguna n
Tingkat daya beli masyarakat
Dibawah rata-rata provinsi
Diatas Rata-rata Ptovinsi
Program Pengembangan data/informasi
Perencanan Pembanguna n
Bappeda
Voluem transaksi komoditi di STA
972 Ton
1.240 Ton
Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebun an
Pertanian
Distanbun
Tingkat keberfungsian fasilitas/ sarana prasarana fisik STA
35%
100 %
Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan STA
Pertanian
Distanbun / Dinas PU
Kondisi akses Infrastruktur Jalan, Jembatan, Air Bersih dan Sanitasi kawasan STA
Kurang Memadai
Memadai
Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Belajen
Perencanaan Pembanguna n
Bappeda / SKPD Terkait
Prosentase Ketersediaan Pasar Desa Strategis
33%
70%
Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Perdagangan
Perdagangan
Diskuperinda g
kemiskinan (P1)
2
Capaian Kinerja
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 28
No
3
4
Sasaran Terwujudnya kemandirian kelembagaan pelaku usaha tani
Terwujudnya pemberdayaan Koperasi, usaha mikro, kecil, menengah (KUMKM)
Strategi Optimalisasi peran dan fungsi Penyuluh yang profesional sebagai ujung tombak pembinaan kemampuan petani
Mengembangkan KUKM dengan pendekatan klaster pada sektor agribisnis dan agroindustri yang didukung adanya pemberian kemudahan dalam pengelolaan usaha
Kebijakan Umum
Indikator Kinerja (outcome)
Peningkatan kompetensi SDM dan Kesejahteraan serta operasional tenaga penyuluh yang diikuti oleh kinerja yang maksimal
Jumlah kelompok tani kategori Mandiri
Restrukturisasi kelembagaan penyuluh
Struktur Kelembagaan Penyuluh daerah
Pembinaan dan fasilitasi untuk peningkatan manajemen dan permodalan Usaha Mikro Kecil Menengah dan koperasi (UMKM)/ IKM
Capaian Kinerja Kondisi Awal 11 Klp
Kondisi Akhir 16 Klp
Program Pembangunan Daerah Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Bidang Urusan Pertanian
SKPD Penanggung Jawab BP4K
Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebun an lapangan Kantor (Eselon III)
Badan (Eselon II)
1.718 KUMKM
2.718 KUMKM
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
Persentase UMKM yang produktif
30%
75%
Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif
Prosentase Koperasi tidak Aktif menjadi aktif
45,2%
67,4%
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Jumlah UMKM yang difasilitasi mendapatkan pembiayaan
Setda
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Diskuperinda g
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Diskuperinda g
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Diskuperinda g
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 29
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum Menumbuhkemba ngkan IKM/ Home Industri yang mengelola produk hasil-hasil pertanian, peternakan dan perkebunan
5
Terwujudnya Peningkatan Produktifitas Kawasan Pengembangan Hortikultura , perkebunan dan peternakan
Mengembangkan kualitas produksi dan ketersediaan infrastruktur dan sarana prasarana kawasan strategis Hortikultura , perkebunan dan peternakan
Mengupayakan ketersediaan bibit unggul komoditi hotikultura dan perkebunan secara kontinyu
Pengembangan infrastruktur dan sarana parasana kawasan strategis peternakan
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Jumlah bidang usaha Sektor riil yang berkembang
3.008 Unit Usaha
3.108 Unit Usaha
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Diskuperinda g
Persentase pelaku IKM yang mandiri/aktif
48%
70%
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Diskuperinda g
Program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan
Pertanian
Distanbun
Volume Ketersediaan Bibit di IKB: - Bawang Merah - Kentang
- 12 Ton - 100.000 Umbi
- 12 Ton - 100.000 Ton G4
Luas lahan HMT
2014 Ha
454 Ha
Program peningkatan produksi hasil peternakan
Pertanian
Disnakin
Penurunan Kasus Penyakit Brucella pada Sapi
1.200 ST
300 ST
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Pertanian
Disnakin
Jumlah Ternak yang
3.918 Ekor
10.600
Program
Pertanian
Disnakin
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 30
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
Indikator Kinerja (outcome) di Inseminasi Buatan Rasio ternak yang mendapat pelayanan kesehatan ternak
Pengembangan populasi dan produksi hasil peternakan melalui pemberdayaan dan penyaluran bibit ternak sistem revolving
6
7
Jumlah Populasi Ternak : 1. Sapi Potong 2. Sapi Perah 3. Kerbau 4. Kambing 5. Ayam Kampung
Capaian Kinerja Kondisi Awal (2009-2013)
Kondisi Akhir Ekor (20142018)
75 % , 25.000 ST
85% , 105.000 ST
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
peningkatan penerapan teknologi petemakan Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Pertanian
Disnakin
Program peningkatan produksi hasil peternakan
Pertanian
Disnakin
45.250 Ek 1.083 Ek 3.271 Ek 34.224 Ek 157.500 Ek
88.549 Ek 2.594 Ek 4.489 Ek 51.975 Ek 173.850 Ek
Jumlah KT yang mampu menerapkan teknologi peternakan tepat guna
2 Klp
40 Klp
Program peningkatan penerapan teknologi petemakan
Pertanian
Disnakin
1 Klp
60 Klp
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebun an
12
BPMPD/ Distanbun / BP4K / Disnakin
Ketahanan
KKP
Meningkatnya nilai tambah ekonomi berbagai komoditi unggulan daerah
Memperpanjang mata rantai ekonomi produk-produk pertanian, perternakan dan perkebunan
Mengupayakan transformasi Iptek dalam pengembangan budidaya dan processing tanaman Hortikultura, perkebunan dan peternakan
Jumlah Pelaku Usaha Tani yang sudah memanfaatkan teknologi/TTG
Tersedianya
Pengembangan dan
Meningkatkan
Tingkat Konsumsi
Program peningkatan penerapan teknologi petemakan 1,197
Energi
Program
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 31
No
Sasaran pangan yang cukup, bermutu, aman, merata dan terjangkau
Strategi percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis pangan lokal
Kebijakan Umum penganekaragama n konsumsi pangan berbasis bahan baku angan lokal
Indikator Kinerja (outcome) Energi Masyarakat
Tingkat Konsumsi Protein Masyarakat
Mengembangkan ketersediaan pangan dan penanganan rawan pangan
Capaian Kinerja Kondisi Awal kkal/kapita / hr
Kondisi Akhir 2000 kkal/kapi ta/ hr
49,2 gram/kap/ hr
minimal 52 gram/kap /hr
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan
Pangan
Program pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan
Ketahanan Pangan
KKP
Program Pengembangan Budidaya Perikanan
Kelautan dan Perikanan
Dusnakin
Tingkat Pola Pangan Harapan (PPH)
87,2%
93%
Program pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan
Ketahanan Pangan
KKP
Jumlah Desa yang memiliki cadangan pangan / Desa Mandiri Pangan
Tidak Ada Desa
10 Desa
Program pengembangan ketersediaan pangan dan penanganan rawan pangan
Ketahanan Pangan
KKP
Volume Cadangan Pangan Daerah
30 Ton
100 Ton
Program pengembangan ketersediaan pangan dan penanganan rawan pangan
Ketahanan Pangan
KKP
Persentase
50%
70%
Program
Ketahanan
KKP
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 32
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
penanganan daerah rawan pangan
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
pengembangan ketersediaan pangan dan penanganan rawan pangan
Pangan
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Penanaman Modal
Distamben / KPM-PTSP
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Pariwisata
Dispopar
MISI V : Meningkatkan Pengelolaan Sumberdaya Alam secara Optimal yang Berwawasan Lingkungan 1
Terwujudnya realisasi investasi dan penyerapan tenaga kerja disektor pertambangan, energy dan pariwisata daerah
Meningkatkan efektivitas kelembagaan dan pelayanan sektor pertambangan, energi dan pariwisata.
Membangun komitmen dan Kerjasama dengan para pelaku usaha Pertambangan dan Energi
Pertumbuhan sektor pertambangan, Energi
7,12 % (rata-rata 2010-2012)
13 %
Membangun komitmen dan Kerjasama dengan para pelaku usaha pariwisata
Persentase peningkatan kunjungan wisata daerah
10% (dari 2012 s/d 2013)
90% (dari 2013 s/d 2018)
Jumlah obyek wisata yang menjadi daya tarik kunjungan wisatawan
2 Objek
6 Objek
Program Pengembangan Kemitraan Pariwisata
Pariwisata
Dispopar
Terselenggaranya promosi peluang investasi daerah (SPM)
10 Kali/ Thn
12 Kali/ Thn
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Penanaman Modal
KPM-PTSP
Membuka peluang usaha / kemudahan Investasi disektor pertanian,
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 33
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Kehutanan, Pertambangan, Energi dan Pariwisata, dengan didukung oleh aspek pelestarian lingkungan dan sosial Adanya Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE)
2
Terciptanya keselarasan dalam upaya pelestarian, pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan
Meningkatan pengendalian ekslpotasi sumber daya alam sesuai arahan pemanfaatan ruang daerah
Optimalisasi kajian dan analisis mengenai dampak lingkungan pada setiap aktivitas usaha dan eksploitasi sumber daya alam yang menghasilkan limbah
Belum Ada
Ada
Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
Otonomi Daerah, Pemerintaha n Umum
KPM-PTSP
Jumlah Kunjungan wisata daerah
6.633 Org
Lebih 10.000 org
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Dispopar
Dispopar
Rasio perusahaan yang memiliki kajian mengenai dampak lingkungan (AMDAL,UKL, UPL)
40%
60%
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
KLH-KP
Prosentase jumlah usaha dan atau kegiatan yang
20%
90%
Program Pengendalian Pencemaran dan
Lingkungan Hidup
KLH-KP
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 34
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
mentaati persyaratan administrative dan teknis pencegahan pencemaran air (SPM)
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Perusakan Lingkungan Hidup
Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti (SPM)
60%
100%
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
KLH-KP
45 Klp
Program Sistem Pertanian Organik
Pertanian
Distanbun / BP4K
Program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan
Pertanian
Distanbun /
3
Berkembangnya sistem pertanian organik dan Ramah Lingkungan
Membangun kesadaran dan pemahaman petani tentang pentingnya pertanian ramah lingkungan
Mengembangkan SDM Petani, penerapan Iptek dalam pemanfaatan sumberdaya lahan pertanian yang ramah lingkungan
Jumlah pelaku usaha tani yang menerapkan sistem pertanian Organik
5 Klp
3
Terwujudnya pemanfaatan lahan-lahan tidur
Mengupayakan pemanfaatan lahanlahan tidur baik milik pemerintah maupun masyarakat
Stimulasi penyediaan sarana produksi bagi masyarakat memanfaatkan lahan tidur
Luasan lahan tidur yang dikelola menjadi lahan produkstif
0 Ha
200 Ha
Disnakin
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 35
No
4
Sasaran Terwujudnya pengendalian lahan kritis
Strategi Mengembangkan konservasi lahan dan partisipasi masyarakat dalam pengendalian kerusakan lingkungan hidup
Kebijakan Umum
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Membangun kesadaran masyarakat agar peduli pada isu lingkungan hidup dan berperan aktif sebagai kontrol sosial dalam memantau kualitas lingkungan hidup
Luasan lahan kritis
42.072 Ha
32.188 Ha
Program rehabilitasi hutan dan lahan
Kehutanan
Dishut
Optimalisasi perlindungan kawasan hutan, dan pengendalian penebangan hutan produksi/hutan rakyat yang didukung dengan regulasi daerah
Luasan Konservasi lahan kritis di kawasan hutan
7.890 Ha
9.884 Ha
Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan
Kehutanan
Dishut
Kubikasi Illegal Logging
35 M³
27,08 M³
Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan
Kehutanan
Dishut
Program Sistem Pertanian Organik
Pertanian
Distanbun
Program
Lingkungan
Dishut
Pengendalian penggunaan pestisida dan pupuk Anorganik dialihkan ke pengunaan pupuk organik
Rasio Luasan lahan pertanian yang dikelola menggunakan pupuk organik
Pengembangan
Jumlah koleksi
484 Spesies
706
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 36
No
Sasaran
Strategi
Kebijakan Umum dan optimalisasi fungsi Kebun Raya Enrekang sebagai tempat konservasi tumbuhan, pendidikan dan penelitian, jasa ilmiah dan wisata/rekreasi, sekaligus sebagai sumber PAD
Indikator Kinerja (outcome)
Capaian Kinerja Kondisi Awal / 10.253 Spesimen
Kondisi Akhir Spesies
Jumlah kunjungan ke Kebun Raya Meningkat
.....
.....
org
org
Adanya kontribusi Kebun Raya terhadap Pendapatan Daerah
Belum Ada
Ada
spesies dan specimen tanaman yang tersedia di Kebun Raya Enrekang
Program Pembangunan Daerah
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Hidup
Program Optimalisasi Furngsi Kebun Raya
Kehutanan
Dishut
Program Optimalisasi Furngsi Kebun Raya
Kehutanan
Dishut
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VII- 37
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN Indikasi rencana Program Prioritas Tahun 2014-2018 sebagaimana yang telah dirumuskan pada Bab VII terdiri dari program prioritas sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, serta disesuaikan dengan
tugas
dan
fungsi
Satuan
Kerja
Perangkat
Daerah
(SKPD).
Selanjutnya setiap program prioritas mempunyai target indikator kinerja pertahun
yang
disertai
kebutuhan
pendanaannya
dan
dalam
pelaksanaannya harus memperhatikan dan memitigasi dampak negatif terhadap pembangunan berkelanjutan yang akan ditimbulkan. Selain program prioritas seperti penyajian pada tabel bab VII yang mendukung langsung pencapaian Visi, Misi pembangunan daerah, pada bab ini juga ditampilkan program-program operasional pada semua SKPD yang melaksanakan program pembangunan daerah untuk memenuhi kewajiban penyelenggaraan semua urusan pemerintahan daerah. Demikian pula dengan program-program pembangunan yang terkait dengan penerapan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang menjadi urusan pemerintah Kabupaten Enrekang. 8.1. Landasan Prioritas Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Enrekang Landasan dalam menyusun kerangka prioritas pembangunan Kabupaten Enrekang tahun 2014-2018 adalah : A. Prioritas Pembangunan Nasional Pembangunan
hakikatnya
adalah
upaya
mewujudkan
tujuan
nasional bangsa Indonesia yang maju, mandiri, sejahtera, berkeadilan, berdasarkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Sesuai tujuan yang tercantum dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa hakikat pembangunan nasional adalah: mencerdaskan kehidupan seluruh
bangsa,
tumpah
menciptakan
darah
kesejahteraan
Indonesia,
dan
umum,
membantu
melindungi
melaksanakan
ketertiban dunia dan perdamaian abadi.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 1
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025, visi Pembangunan Nasional adalah: ”Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil Dan Makmur” yang akan dicapai dalam empat tahapan skala prioritas utama dan strategi RPJMN di mana masing-masing tahapan merupakan kesinambungan dari skala prioritas dan strategi pembangunan pada periode-periode sebelumnya. Secara ringkas keempat tahapan itu adalah sebagai berikut: 1. RPJM ke-1 (2005–2009) diarahkan untuk menata kembali dan membangun
Indonesia di segala bidang yang ditujukan untuk
menciptakan Indonesia yang
aman dan damai, yang adil dan
demokratis, dan yang tingkat kesejahteraan rakyatnya meningkat. 2. RPJM ke-2
(2010–2014) ditujukan untuk lebih memantapkan
penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan
kemampuan
iptek
serta
penguatan
daya
saing
perekonomian. 3. RPJM ke-3 pembangunan menekankan
(2015–2019) ditujukan untuk lebih memantapkan secara
menyeluruh
pencapaian
daya
di
saing
berbagai
bidang
kompetitif
berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan
dengan
perekonomian sumber daya
manusia berkualitas serta kemampuan iptek yang terus meningkat. 4. RPJM ke-4 (2020–2025) ditujukan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur
perekonomian
yang
kokoh
berlandaskan
keunggulan
kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing. Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-1, RPJM ke-2 (2010—2014) yang telah dituangkan ke dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2010–2014
memuat kerangka Visi Indonesia 2014, yaitu: “Terwujudnya Indonesia Yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan”
dengan kandungan
misi-misi sebagai berikut:
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 2
Misi 1: Melanjutkan Pembangunan Menuju Indonesia yang Sejahtera Misi 2: Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi Misi 3: Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang
Dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan nasional 20102014, ditetapkan
lima agenda utama pembangunan nasional tahun
2010-2014, yaitu: Agenda I
: Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat
Agenda II
: Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan
Agenda III
: Penegakan Pilar Demokrasi
Agenda IV
: Penegakkan Hukum dan Pemberantasan Korupsi
Agenda V
: PembangunanYang Inklusif dan Berkeadilan
Untuk melaksanakan agenda dan sasaran pembangunan tersebut di atas telah ditetapkan sebelas prioritas pembangunan nasional 2010-2014 yang meliputi: Prioritas 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemantapan tata kelola pemerintahan yang lebih baik melalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas, akuntabel, taat kepada hukum yang berwibawa, dan transparan. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang ditopang oleh efisiensi struktur pemerintah di pusat dan di daerah, kapasitas pegawai pemerintah yang memadai, dan data kependudukan yang baik. Prioritas 2: Pendidikan Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan, dan
efisien
menuju
terangkatnya
kesejahteraan
hidup
rakyat,
kemandirian, keluhuran budi pekerti, dan karakter bangsa yang kuat. Pembangunan
bidang
pendidikan
diarahkan
demi
tercapainya
pertumbuhan ekonomi yang didukung keselarasan antara ketersediaan tenaga terdidik dengan kemampuan: 1) menciptakan lapangan kerja atau kewirausahaan dan 2) menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja. Prioritas 3: Kesehatan Penitikberatan pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif,
tidak
hanya
kuratif,
melalui
peningkatan
kesehatan
masyarakat dan lingkungan di antaranya dengan perluasan penyediaan air bersih, pengurangan wilayah kumuh sehingga secara keseluruhan dapat meningkatkan angka harapan hidup dari 70,7 tahun pada 2009 RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 3
menjadi 72,0 tahun pada 2014, dan pencapaian keseluruhan sasaran Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015. Prioritas 4: Penanggulangan Kemiskinan Penurunan tingkat kemiskinan absolut dari 14,1% pada 2009 menjadi 8-10% pada 2014 dan perbaikan distribusi pendapatan dengan pelindungan sosial yang berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan ekonomi masyarakat yang berpendapatan rendah. Prioritas 5: Ketahanan Pangan Peningkatan ketahanan pangan dan lanjutan revitalisasi pertanian untuk mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan daya saing produk pertanian, peningkatan pendapatan petani, serta kelestarian lingkungan dan sumber daya alam. Peningkatan pertumbuhan PDB sektor pertanian sebesar 3,7% per tahun dan Indeks Nilai Tukar Petani sebesar 115-120 pada 2014.
Prioritas 6: Infrastruktur Pembangunan infrastruktur nasional yang memiliki daya dukung dan daya gerak terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dan mengutamakan kepentingan masyarakat umum di seluruh bagian negara kepulauan Republik Indonesia dengan mendorong partisipasi masyarakat. Prioritas 7: Iklim Investasi dan Iklim Usaha Peningkatan
investasi
penyederhanaan
prosedur,
melalui
perbaikan
perbaikan
sistem
kepastian
hukum,
informasi,
dan
pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Prioritas 8: Energi Pencapaian ketahanan energi nasional yang menjamin kelangsungan pertumbuhan
nasional
melalui
restrukturisasi
kelembagaan
dan
optimalisasi pemanfaatan energi alternatif seluas-luasnya. Prioritas 9: Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana Konservasi
dan
pemanfaatan
lingkungan
hidup
mendukung
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang keberlanjutan, disertai penguasaan dan pengelolaan risiko bencana untuk mengantisipasi perubahan iklim.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 4
Prioritas 10: Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca-Konflik Program aksi untuk daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pascakonflik ditujukan untuk pengutamaan dan penjaminan pertumbuhan di daerah tertinggal, terdepan, terluar serta keberlangsungan kehidupan damai di wilayah pascakonflik. Prioritas 11: Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi Prioritas Lainnya. Di samping sebelas prioritas nasional tersebut di atas, upaya untuk mewujudkan
Visi
dan
Misi
Pembangunan
Nasional
juga
melalui
pencapaian prioritas nasional lainnya di bidang politik, hukum, dan keamanan, di bidang perekonomian, dan di bidang kesejahteraan rakyat. Di bidang politik, hukum, dan keamanan mencakup: (a) pelaksanaan koordinasi terhadap mekanisme prosedur penanganan terorisme; (b) pelaksaan
program
deradikalisasi
untuk
menangkal
terorisme;
(c)
peningkatan peran Republik Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia; (d) peningkatan pelayanan dan perlindungan tenaga kerja indonesia (TKI) di luar negeri; (e) penguatan dan pemantapan hubungan kelembagaan pencegahan dan pemberantasan korupsi; (f) pelaksanaan perlindungan saksi dan pelapor; (g) pengembalian aset (asset recovery); (h) peningkatan kepastian hukum; (i) penguatan perlindungan HAM; dan (i) pemberdayaan industri strategis pertahanan. Di bidang perekonomian mencakup: (a) pelaksanaan pengembangan industri sesuai dengan Peraturan Presiden No.28/2008 tentang Kebijakan Industri Nasional; (b) peningkatan peran dan kemampuan Republik Indonesia dalam diplomasi perdagangan internasional; (c) peningkatan pelayanan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) selama proses penyiapan, pemberangkatan, dan kepulangan; serta (d) peningkatan upaya pelayanan dan perlindungan tenaga kerja indonesia (TKI) di luar negeri. Di bidang kesejahteraan rakyat mencakup: (a) pelaksanaan ibadah haji yang tertib dan lancar paling lambat pada 2010; (b) peningkatan kerukunan umat beragama melalui pembentukan dan peningkatan efektivitas Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB); (c) peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara sebesar 20% secara bertahap dalam 5 tahun; (d) promosi 10 tujuan pariwisata Indonesia melalui saluran pemasaran dan pengiklanan yang kreatif dan efektif; (e) perbaikan dan RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 5
peningkatan pariwisata;
kualitas (f)
jaringan
peningkatan
prasarana
kapasitas
dan
sarana
pemerintah
pendukung
dan
pemangku
kepentingan pariwisata lokal untuk mencapai tingkat mutu pelayanan dan hospitality management yang kompetitif di kawasan Asia; (g) perumusan kebijakan dan pedoman bagi penerapan pengarusutamaan (mainstreaming) Gender dan Anak (PUG & A) oleh Kementerian dan Lembaga Pemerintah Nonkementerian lainnya; (h) pencapaian posisi papan atas pada South East Asia (SEA) Games pada tahun 2011, peningkatan perolehan medali di Asian Games tahun 2010 dan Olimpiade tahun
2012;
(i)
peningkatan
character
building
melalui
gerakan,
revitalisasi dan konsolidasi gerakan kepemudaan; serta (j) revitalisasi gerakan pramuka. Dalam rangka mengakselerasikan pencapaian prioritas-prioritas pembangunan nasional tersebut di atas, telah dikeluarkan Instruksi Presiden
No 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas
Pembangunan
Nasional
Tahun
2010.
Disamping
itu juga
telah
dikeluarkan Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan
Yang
Berkeadilan,
yang
bertujuan
untuk
lebih
memfokuskan pelaksanaan pembangunan yang berkeadilan, dan untuk kesinambungan serta penajaman prioritas pembangunan nasional tahun 2010 yang meliputi: 1) Program Pro Rakyat 2) Program Keadilan Untuk Semua (Justice For All) 3) Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium (Millennium Developmend Goals / MDGs) Untuk program pro rakyat, memfokuskan pada: (a) Program penanggulangan
kemiskinan
berbasis
keluarga;
(b)
Program
penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat; dan (c) Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha mikro dan kecil. Untuk program keadilan untuk semua, memfokuskan pada: (a) Program keadilan bagi anak; (b) Program keadilan bagi perempuan; (c) Program keadilan di bidang ketenagakerjaan; (d) Program keadilan di bidang bantuan hukum; (e) Program keadilan di bidang reformasi hukum dan peradilan; dan (f) Program keadilan bagi kelompok miskin dan terpinggirkan;
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 6
Untuk
program
memfokuskan
pada:
pencapaian (a)
Tujuan
Program
Pembangunan
pemberantasan
Milenium,
kemiskinan
dan
kelaparan; (b) Program pencapaian pendidikan dasar untuk semua; (c) Program pencapaian kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan; (d) Program penurunan angka kematian anak; (e) Program kesehatan ibu; (f) Program pengendalian HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya; (g) Program penjaminan kelestarian lingkungan hidup; dan (h) Program
pendukung
percepatan
pencapaian
Tujuan
Pembangunan
Milenium B. Prioritas Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan Visi RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan periode 2013-2018 adalah sebagai berikut. “ Sulawesi Selatan sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul Jejaring Akselerasi Kesejahteraan pada Tahun 2018 “ Dalam rumusan visi ini ada tiga pokok visi yakni pilar utama pembangunan nasional, simpul jejaring dan akselerasi kesejahteraan. Penjelasan masing-masing pokok visi adalah sebagai berikut. Pilar Utama Pembangunan Nasional adalah gambaran tentang kondisi Sulawesi
Selatan
berkontribusi
pada
nyata
tahun
terhadap
2018 solusi
yang
menjadi
persoalan
acuan
mendasar
dan
bangsa
Indonesia. Persoalan mendasar tersebut khususnya dalam perwujudan ketahanan dan kemandirian pangan pada komoditas strategis. Ini ditandai dengan posisi Sulawesi Selatan yang semakin menempatkan dirinya sebagai pusat pertumbuhan dan perkembangan ekonomi luar pulau Jawa. Ini juga terkait dengan perwujudan pola ideal kehidupan beragama dan kerukunan antar ummat beragama, ketertiban dan keamanan serta akselerasi perbaikan kehidupan demokrasi. Simpul Jejaring adalah gambaran tentang kondisi Sulawesi Selatan pada tahun 2018 yang menjadi simpul distribusi barang dan jasa, simpul layanan pendidikan dan kesehatan, serta simpul perhubungan darat, laut dan udara di Luar Jawa dan Kawasan Timur Indonesia khususnya. Akselerasi Kesejahteraan adalah gambaran tentang kondisi Sulawesi Selatan pada tahun 2018 yang sudah mencapai fase akhir tinggal landas dan memasuki awal kematangan ekonomi. Pada saat itu, indeks pembangunan
manusia
berada
pada
kategori
menengah-tinggi,
pertumbuhan ekonomi berada di atas rata-rata nasional, RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 7
pendapatan perkapita sekitar Rp.30 juta/tahun, angka kemiskinan dan pengangguran di bawah ratarata nasional, agroindustri berkembang pesat
serta
industri
dan
jasa
berkontribusi
signifikan
dalam
perekonomian. Ini juga ditandai oleh kondisi di mana Sulawesi Selatan semakin kuat mensinergikan kemajuan kabupaten dan kota serta semakin
bersinergi
dengan
perkembangan
regional,
nasional
dan
internasional. Misi dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 sebagai berikut: (1)
Mendorong semakin berkembangnya masyarakat yang religius dan kerukunan intra dan antar ummat beragama.
(2)
Meningkatkan kualitas kemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan.
(3)
Meningkatkan
akses
dan
kualitas
pelayanan
pendidikan,
kesehatandan infrastruktur. (4)
Meningkatkan daya saing daerah dan sinergitas regional, nasional dan global.
(5)
Meningkatkan kualitas demokrasi dan kepastian hukum.
(6)
Meningkatkan kualitas ketertiban, keamanan dan kesatuan bangsa.
(7)
Meningkatkan perwujudan kepemerintahan yang baik dan bersih. Tabel 8.1 Matriks Kebijakan dalam RPJMN dan RPJM Provinsi Sul-Sel
No. (1) 1.
2.
3. 4.
5
RPJMN (2) Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pendidikan
Kebijakan-Kebijakan Lain-lain (Kebijakan RPJMD Provinsi Provinsi Sul-Sel) (3) (4) Pendidikan • Gratis SPP bagi mahasiswa baru, baik PTN maupun PTS
• Bantuan Lima Juta Paket Bibit Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Perikanan dan 100 juta Bibit Tanaman Hutan Kesehatan Pertanian/Ketahanan • Gratis Modal Pengembangan Pangan Usaha Mikro Kecil Penanggulangan Industri / • Gratis paket modal Kemiskinan Agroindusti pengembangan 100 wirausaha pedesaan pada setiap desa Ketahanan Pariwisata • Membangun industry baru Pangan 24 unit (satu kabupaten satu industri) di seluruh Kab/Kota Kesehatan
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 8
6
Infrastruktur
7
Iklim Investasi Energi dan Iklim Usaha
8
Energi
9
Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca-Konflik
10
11
Infrastruktur
Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi
• Membuka 500 ribu lapangan kerja baru • Gratis Paket peningkatan kualitas Rumah Rakyat Miskin • Melanjutkan Pendidikan Gratis sampai tingkat SMA • Melanjutkan kesehatan gratis • Gratis biaya pendidikan bagi mahasiswa terpilih untuk sekolah Kejuruan Khusus seperti sekolah penerbangan, pramugari, SMK pertanian, perkebunan, perikanan dan melanjutkan beasiswa bagi mahasiswa S2 dan S3 • Gratis peningkatan kualitas pengajar melalui Boarding School untuk ; Guru SD, SMP, SMA, Guru Mengaji, Mubalig, Khatib dan Alim Ulama
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 9
Tabel. 8.2 Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan Pendanaan Kabupaten Enrekang Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode
(1) 1 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
16
17
18
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program (outcome)
(2)
(3)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
(4)
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
targ et
Rp.000
targ et
Rp.000
Tar get
Rp.000
targe t
Rp.000
targ et
Rp.000
targ et
Rp.000
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
SKPD Penanggung Jawab
(17)
URUSAN WAJIB
-
Urusan Pendidikan
-
Program Pendidikan Anak Usia Dini
Angka Partisipasi Kasar (APK) Paud
38,2% dari 11.400 org
40%
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A
89,73% dari 28.704 org
90%
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B
71,61% dari 12.788 org
75%
Program Pendidikan Menengah
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA Paket C
57,17% darti 12.733 org
60%
Program Pendidikan Non Formal
Angka melek huruf usia 15 tahun keatas
99,07% dari 187.512 org
100 %
43% 2.880.475
45% 5.618.000
92% 38.483.533
93% 7.858.589
80%
48.800
100 %
94%
335.600
100 %
95%
100% 335.600
95%
335.600
Disdikbud
75% 15.000.000
100 %
Disdikbud 76.999.300
90%
75% 14.500.000
Disdikbud 22.652.475
10.480.000
90%
70% 13.500.000
50% 4.718.000
10.088.589
86%
65% 12.001.241
50% 4.718.000
10.088.589
83%
63% 10.814.701
47% 4.718.000
335.600
Disdikbud 65.815.942
100 %
Disdikbud 1.391.200
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 10
1
1
1
1
1
2
1
2
1
2
19
20
Program Pendidikan Luar Biasa
Persentase anak berkebutuhan khusus yang terlayani pendidikan inklusif
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Jumlah tambahan tenaga pendidik yang berkualifikasi S1/S2
90% (356 org)
100 %
50.000
100 %
350.000
100 %
350.000
80 org
100 org
2.183.438
100 org
26.191.078
100 org
25.901.578
-
300 org
-
120 org
Jumlah Assessor pendidikan yang berkualitas
-
Jumlah guru terlatih pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
-
-
-
100%
120 org
100 org
350.000
100 %
350.000
100 %
25.901.578
100 org
26.611.952
500 org
120 org
120 org
Disdikbud 1.450.000
Disdikbud 106.789.62 4
300 org
Disdikbud
480 org
Disdikbud
Urusan Kesehatan 15
16
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Persentase ketersedian obat sesuai kebutuhan
72.9%
90% 1.962.380
Persentase pemenuhan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan di RSUD
71%
Persentase peningkatan kunjungan rawat jalan puskesmas dan jaringannya
65%
80%
100 %
2.080.000
85% 450.000
65%
100% 2.590.000
90% 450.000
70% 1.365.050
100 %
90% 525.000
75% 1.850.000
2.840.000
3.090.000
90% 810.000
80% 1.925.000
100 %
Diskes 12.562.380
90% 952.200
85% 2.326.000
100 %
3.187.200
85% 2.525.000
RSUD Maspul
Diskes 9.991.050
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 11
Persentase pemanfaatan TT di Puskesmas Rawat Inap (BOR)
Rasio tenaga paramedis persatuan penduduk
1
1
1
2
2
2
17
18
19
20%
30%
32%
35%
40%
45%
45%
Diskes
1,97 / 1000 penduduk
1,97 / 100 0 pen dud uk 6 Sek
2,02 / 100 0 pen dud uk 60%
2,07 / 100 0 pen dud uk 60%
2,12 / 1000 pend uduk
2,17 / 100 0 pen dud uk 60%
2,17 / 100 0 pen dud uk 60%
Diskes
Jumlah sekolah yang mendapat pembinaan Sekolah Sehat
6 Sek
Jumlah masyarakat yang mendapat advokasi bahaya narkoba terhadap kesehatan
-
60%
Persentase apotek dan toko obat yang diawasi
100%
100 %
Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
Persentase pemanfaatan taman obat keluarga
-
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
Persentase desa siaga purnama & mandiri
Program Pengawasan Obat dan Makanan
Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
80.807
60.807
60%
73.500
35%
100 %
15.50%
17% 4.305.082
50%
55%
60%
35.000
37% 82.000
100 %
57%
60.807
60%
50.000
45% 85.000
20% 973.000
100 %
22%
61%
Diskes 258.500
50%
23%
Diskes 412.000
23% 1.230.000
63%
Setda
50% 50.000
80.000
1.160.000
Setda 324.035
60%
50% 80.000
1.100.000
59%
60.807
60%
100% 50.000
40% 85.000
18.6 %
60% 60.807
Diskes 8.768.082
63%
Diskes
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 12
1
1
1
1
2
2
2
2
20
21
22
23
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Persentase Balita Gizi Buruk
0,05%
0,05 %
Persentase Balita Gizi Kurang
0,47%
0,40 %
Capaian kriteria kabupaten sehat
padapa (2 tatanan)
198.000
0,05 %
205.000
0,35 %
0,04% 385.000
0,30 %
0,25%
410.000
0,20 %
Diskes 1.593.000
0,20 %
50%
50%
Persentase Desa yang mencapai UCI
95,35%
96,1 2%
Cakupan penemuan dan pengobatan penyakit menular
88%
88%
90%
92%
94%
95%
95%
Diskes
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit tidak menular
7,7%
10%
21%
31%
40%
50%
50%
Diskes
Tingkat Akreditasi pelayanan RSUD Massenrempulu telah terpenuhi
30%
50%
52%
464.408
96,9 0%
55%
487.000
80% 160.000
71,70 %
417.000
97,6 7%
100 %
60%
710.000
98,45 %
65%
737.000
100% 322.000
495.000
225.000
99,2 2%
100 %
wiw erda (4 tata nan ) 73%
Diskes
Persentase TTU, TPM dan DAMIU yang memenuhi standar
470.000
wiw erda (4 tata nan ) 73%
0,04 %
70%
445.000
wiwer da (4 tatan an)
0,04 %
Persentase Rumah Sehat
350.000
wiw erda (3 tata nan ) 72,5 0%
395.000
pad apa (2 tata nan ) 71%
173.500
pad apa (2 tata nan ) 72%
0,05 %
Diskes 1.933.500
Diskes
65%
770.000
125.000
99,2 2%
100 %
Diskes
Diskes 3.168.408
1.249.000
RSUD Maspul
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 13
1
2
25
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskes mas pembantu dan jaringannya
Rasio puskesmas, Pustu, Poliklinik per satuan Penduduk
0,41 / 1000 penduduk
jumlah sarana dan prasarana yang dibangun/diperbaik i
1
1
1
2
2
2
26
27
28
0,42 / 100 0 pen dud uk
2.282.110
10 Unit
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/tempat pelayanan kesehatan
Persentase Ketersediaan Sarana dan Parasarana RS sesuai standar yang dipersyaratkan
62,67%
Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
Porsentase sarana dan prasarana RSU beroperasi sesuai standar
60%
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat kurang mampu Prosentase kecukupan anggaran pelayanan kesehatan gratis dan JKN yang dibayarkan sesuai jumlah klaim Persentase Cakupan Pelayanan Pasien JKN dan Jamkesda di RS
-
65,5 3%
0,43 / 100 0 pen dud uk
16 Unit
2.378.774
63%
73,4 0%
51%
6.000.000
80%
1.646.000
100 %
-
7.000.000
100 %
2.597.495
78,13 %
2.575.548
80,0 0%
3.807.982
100%
0,47 / 100 0 pen dud uk
Diskes 16.843.469
71 Unit
3.979.560
80% 445.906
7.000.000
80,0 0%
Diskes
13.177.377
RSUD Maspul
1.889.079
RSUD Maspul
80% 533.358
7.000.000
100 %
7.000.000
100 %
34.000.000
7.304.500
100 %
5.563.950
100 %
35.628.698
RSUD Maspul
-
100 %
-
100 %
-
RSUD Maspul
100%
100% -
0,47 / 100 0 pen dud uk
13 Unit
75%
7.095.000
100 %
3.475.082
15 Unit
90%
-
0,45 / 1000 pend uduk
373.125
7.250.000
100 %
3.361.092
70%
85%
65%
77,2 0%
312.500
8.415.248
52%
0,44 / 100 0 pen dud uk
17 Unit
66% 224.190
100 %
3.917.203
Diskes
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 14
1
1
2
2
2
1
3
1
3
30
32
33
Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila
50%
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
80%
Program pengembangan data dan informasi kesehatan
50%
55% 135.000
85%
60% 135.000
90% 212.700
65% 185.000
95% 262.000
75% 185.000
100% 420.000
430.000
75% 155.000
100 %
440.000
Diskes 795.000
100 %
Diskes 1.764.700
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4
81,67%
85%
87%
90%
92%
95%
95%
Diskes
Angka Kematian Ibu
6 Kasus
3 kas us 15,6
15,4
3 kas us 15,2
3 kas us 15,2
Diskes
16
3 kas us 15,8
3 kasus
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 KH
3 kas us 16
Angka Kematian Anak Balita (AKABA) per 1000 KH
12
12
11
10
9
8
8
Diskes
Persentase puskesmas yang menerapkan SIKDA
171.250
15.3 %
298.000
15.3 %
15.3% 355.000
435.000
15.3 %
Diskes
61% 415.000
Diskes 1.674.250
Urusan Pekerjaan Umum 15
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Proporsi panjang jalan Kabupaten (Pengerasan, Tanah) yang kondisi Baik
50,27 % dari 508,34 Km
59,1 4%
13.131.067
68,0 1%
8.504.000
76,8 8%
8.883.000
85,75 %
9.300.000
94,6 4%
9.300.000
94,6 4% dari 425, 70 Km
DPU 49.118.067
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 15
1
1
1
1
3
3
3
3
16
17
18
22
Proporsi panjang jalan Kabupaten yang ditingkatkan dari Jalan Tanah menjadi Pengerasan
0 % dari 185.08 Km
25,0 0%
Program Pembangunan saluran drainase/goronggorong
Panjang saluran drainase yang terbangun di lingkungan permukiman
38,79 Km
7,6 Km
Program Pembangunan Turap/ Talud/ Bronjong
Panjang Talud/ Bronjong untuk pengamanan saran prasarana publik dan pemerintah
10,5 Km
Program rehabilitasi/ pemeliharaan dan peningkatan Jalan dan Jembatan
Proporsi panjang jalan Kabupaten (Hotmix, Lapen, Beton) yang kondisi Baik / Nyaman di lalui
72,95 % dari 620,51 Km
Proporsi panjang jalan Kabupaten yang ditingkatkan dari Pengerasan menjadi Hotmix/Lapen/Beto n
0 % dari 323.26 Km
Persentase ketersediaan dokumen Data Base Pekerjaan Umum
17%
Program Pembangunan sistem informasi/data base Pekerjaan Umum
74,7 7%
40%
3.054.838
27.158.439
60%
80%
100 %
100 %
6,0 Km
2.132.577
6,5 Km
2.370.000
8,5 Km
2.700.000
8,5 Km
2.700.000
5,8 Km
2.000.000
5,8 Km
2.000.000
5,8 Km
2.000.000
5,8 Km
2.000.000
76,5 9%
31.996.000
78,3 9%
33.500.000
80,19 %
36.500.078
82,0 3%
36.500.000
37,1 0 Km
23,2 Km
82,0 3% dari 749, 82 Km
DPU
DPU 12.957.415
DPU 8.000.000
DPU 165.654.51 7
40 % (129 ,29 Km)
33%
50% 245.500
67% 350.000
83% 500.000
500.000
100 %
-
100 %
DPU
DPU 1.595.500
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 16
1
1
1
1
3
3
3
3
23
24
26
27
Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
Persentase pemenuhan pelayanan alat berat/alat angkut
100%
Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
Prosentase DI yang sistem jaringan irigasinya berfungsi baik
57%
Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber daya air lainnya
Persentase pengaman daerah bantaran sungai dan tanggula sungai yang tertangani
18,40%
Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
Tingkat akses air minum masyarakat yang aman dengan sistem JP dan BJP Terlindungi
34.500 KK (76,5%)
4.78 5 KK
Jumlah Pelayanan SPAM IKK
6.911 SR (31,65%)
3.51 9 SR
250 0 SR
250 0 SR
1.500 SR
1.50 0 SR
18.5 06 SR
DPU
32.340 KK (75,55%)
336 KK
300 KK
300 KK
320 KK
350 KK
33.9 46 KK
DPU
87,29%
88,9 5%
Persentase masyarakat yang menggunakan jamban 1
3
31
Program Peningkatan dan pengembangan Fasilitas Umum dan Bangunan Gedung
Persentase bangunan gedung yang baik dan aman
100 %
2.496.991
100 %
1.330.622
100 %
1.359.512
62,1 9%
5.746.749
68,2 1%
4.009.000
74,5 3%
4.412.000
20,4 4%
1.633.408
27,5 7%
2.900.000
34,8 1%
8.909.838
1.199.175
2.00 0 KK
91,7 1%
10.500.000
2.800.000
2.00 0 KK
94,4 8%
100% 1.664.504
100 %
623.000
100 %
7.474.629
81,13 %
5.850.000
86,9 8%
7.450.000
86,9 8%
27.467.749
3.700.000
42,15 %
3.200.000
49,6 0%
3.200.000
49,6 0%
14.633.408
10.500.000
3.000 KK
10.200.000
3.729.965
97,24 %
4.200.000
3.00 0 KK
100 %
10.800.000
5.500.000
49.2 85 KK
100 %
DPU
DPU
DPU
DPU 50.909.838
DPU 17.429.140
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 17
1
1
1
1
1
1
3
3
3
3
3
4
32
33
34
35
36
Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana
Tingkat penanganan pasca bencana kerusakan infrastruktur, sarana prasarana, fsilitas umum dan sosial
Program Pelayanan Jasa Pengujian Kualitas Konstruksi
Jumlah titik uji kualitas bangunan
Program peningkatan Sarana dan Prasarana Laboratorium Pengujian
Persentase pemenuhan kebutuhan sarana prasarana Laboratorum Pengujian Kualitas Konstruksi Bangunan
Program Pembinaan Jasa Konstruksi
Persentase Peningkatan Kinerja Jasa Konstruksi
Program Pembinaan dan Pengawasan Perencanaan Teknis Pekerjaan Umum
Persentase paket pekerjaan yang mendapat pembinaan/pengaw asan perencanaan teknis
28%
34%
48% 473.420
85 TU
70%
-
70%
53% 735.000
87 TU
445.000
75% -
80% -
100 %
87 TU
85%
100.000
100 %
500.000
433 TU
1.890.000
200.000
100 %
300.000
100 %
650.000
200.000
100 %
250.000
100 %
1.125.000
150.000
100 %
150.000
100 %
500.000
100% 100.000
BPBD 3.599.845
87 TU
90% 350.000
75% 811.653
500.000
100% -
325.000
62% 808.022
445.000
85%
80%
80%
87 TU
150.000
-
58% 771.750
DPU
DPU
DPU
DPU
Urusan Perumahan
-
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 18
1
4
1
5
1
5
1
5
1
6
1
6
15
Program Pengembangan Perumahan
Panjang jalan lingkungan permukiman terbangun
157 Km
14 Km
9.428.801
10,2 4 Km
7.000.000
10,8 Km
7.200.000
11,2 Km
7.500.000
12 Km
8.500.000
215 Km
DPU 39.628.801
Urusan Penataan Ruang 15
17
15
-
Program Perencanaan Tata Ruang
Persentase ketersediaan dokumen Tata Ruang yang dipersyaratkan
20%
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Persentase pengendalian dan pemanfaatan ruang
100%
Urusan Perencanaan Pembangunan Program Pengembangan data/informasi
40%
50% 976.736
100 %
233.302
60% 1.700.000
100 %
500.000
70% 2.200.000
100 %
80% 2.850.000
100% 500.000
615.000
100 %
3.050.000
100 %
10.776.736
DPU
615.000
100 %
2.463.302
DPU
-
Persentase ketersediaan data dan informasi pada 8 kelompok data daerah yang up date
50%
Tingkat ketersediaan data/informasi pendidikan
90%
Persentase ketersediaan data base monografi wilayah kerja PPL
85%
70% 218.151
92%
100 %
218.151
94% 100.000
85%
100% 764.651
96% 120.000
90% 23.644
100 %
100 %
755.000
100 %
2.676.834
150.000
100 %
150.000
100 %
670.000
51.000
100 %
55.000
100 %
223.644
98% 150.000
95% 47.000
738.881
100% 47.000
Bappeda
Disdikbud
BP4K
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 19
Adanya publikasi data dan infromas Standar Harga, potensi daerah dan harga kebutuhan pokok masyarakat
Tidak ada
Ada
83% 46.216
Persentase ketersediaan data dan informasi bidang pertanian
100%
Persentase ketersediaan data dan informasi bidang kehutanan
50%
Persentase ketersediaan data / informasi sektor pertambangan dan energi
50%
Tingkat Ketersediaan Data Base Peternakan dan Perikanan
50%
100 %
275.488
60%
83% 66.210
100 %
330.000
100 %
370.000
50.000
100 %
91.000
70% -
75% 70.000
50% 25.000
5 Lay er
100 %
83% 41.210
50.000
40.000
5 Lay er
100 %
90% 66.210
100%
Up dating Peta Temat ik
100 %
390.062
100 %
1.755.550
92.000
100 %
93.000
100 %
326.000
50.000
100 %
270.000
50.000
100% 50.000
Setda 261.056
390.000
100%
50.000
90% 41.210
50.000
Up dati ng Peta Tem atik 100 %
Distanbun
Dishut
Distamben
Disnakin 60.000
225.000
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 20
1
1
6
6
18
20
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh
Persentase kawasan strategis daerah yang telah memiliki dokumen rencana induk/ rencana rinci Pengembangan Kawasan (KSK Agro Belajen, Kw. Hortukultura, Kw.Perkebunan, KIWA, Kw.Peternakan,, KCT/PKLp Baraka. PKL Enrekang, PKLp Cakke, PKLp Maroangin)
22 % (2 Kw dari 9 Kw)
22 % (2 Kw dari 9 Kw)
Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
Adanya sistem informasi perencanaan pembangunan daerah
Belum ada
Bel um ada
-
67% (6 Kw dari 9 Kw)
110.000
Ada -
78% (7 Kw dari 9 Kw)
110.000
Ada 300.000
89% (8 Kw dari 9 Kw)
110.000
Ada -
89% (8 Kw dari 9 Kw)
110.000
Ada -
100 % (9 Kw dari 9 Kw)
Bappeda 440.000
Ada -
Bappeda 300.000
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 21
1
6
21
Program perencanaan pembangunan daerah
Persentase ketersediaan dokumen perencanaan pembangunan daerah dan SKPD (RPJPD, RPJMD, RKPD,Renstra SKPD, Renja SKPD)
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
97% (83 Dok dari 85 dok)
100 %
1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D) 2 Dok (Re nstr a SKP D, RPI JM)
645.950
100 %
290.000
100 %
100% 290.000
290.000
100 %
405.000
100 %
Bappeda 1.920.950
Disdikbud 30.000
30.000
1 Dok (Re nstr a SKP D)
30.000
Diskes 30.000
RSU Maspul 17.000
154.480
17.000
100 %
200.000
100 %
100% 200.000
200.000
100 %
200.000
100 %
DPU 954.480
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 22
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D)
BPBD 30.721
30.721
30.000
30.000
30.000
30.000
25.100
25.100
32.000
32.000
37.500
37.500
25.074
25.074
Dishub Kominfo
KLH KP
Disduk Capil
BKB PP
Dissos Naker Trans
Diskuperind ag
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 23
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D) 100 %
1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D)
23.000
23.000
53.322
53.322
30.000
30.000
Kesbang Linmas Pol PP
Setda
Setwan
165.912
100 %
136.500
100 %
100% 143.325
150.491
100 %
158.015
100 %
DPKAD 754.243
KPM PTSP 22.347
22.347
25.424
25.424
2.316
2.316
Inspektorat
Setkop
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 24
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D)
BKD 24.000
24.000
19.000
19.000
35.700
35.700
19.800
19.800
44.366
44.366
32.000
32.000
15.293
15.293
KKP
BPMPD
KPA PDE
Distanbun
Disnakin
BP4K
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 25
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D)
Dishut 38.000
38.000
45.500
45.500
-
-
17.800
17.800
Kec. Anggeraja
17.800
17.800
Kec. Enrekang
17.800
17.800
17.800
17.800
Distamben
Dispopar
Kec. Bungin
Kec. Maiwa
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 26
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D) 1 Dok (Re nstr a SKP D)
Kec. Alla 17.800
17.800
17.800
17.800
17.800
17.800
17.800
17.800
17.800
17.800
Kec. Cendana
17.800
17.800
Kec. Buntu Batu
17.800
17.800
Kec. Malua
Kec. Baraka
Kec. Curio
Kec. Masalle
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 27
Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD yang diterbitkan
Persentase Desa/Kel. menyelenggarakan Musrenbang Tahunan sesuai prosedur/ Tahapan
100%
Persentase Desa/Kel. menyelenggarakan Musrenbang Tahunan sesuai prosedur/ Tahapan
100%
Persentase Desa/Kel. menyelenggarakan Musrenbang Tahunan sesuai prosedur/ Tahapan
100%
Persentase Desa/Kel. menyelenggarakan Musrenbang Tahunan sesuai prosedur/ Tahapan
100%
1 Dok (Re nstr a SKP D) 100 %
Kec. Baroko 17.800
17.800
10.000
100 %
11.000
100 %
11.500
100%
100 %
17.000
100 %
17.000
100 %
17.500
100 %
7.345
100 %
9.345
100 %
9.345
100 %
18.772
100 %
18.772
100 %
18.772
12.500
100 %
13.500
100 %
58.500
Kec. Anggeraja
18.500
100 %
18.500
100 %
88.500
Kec. Enrekang
11.257
100 %
11.257
100 %
48.548
20.000
100 %
21.000
100 %
97.316
100%
100%
100%
Kec. Bungin
Kec. Maiwa
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 28
Persentase Desa/Kel. menyelenggarakan Musrenbang Tahunan sesuai prosedur/ Tahapan
100%
Persentase Desa/Kel. menyelenggarakan Musrenbang Tahunan sesuai prosedur/ Tahapan
100%
Persentase Desa/Kel. menyelenggarakan Musrenbang Tahunan sesuai prosedur/ Tahapan
100%
Persentase Desa/Kel. menyelenggarakan Musrenbang Tahunan sesuai prosedur/ Tahapan
100%
Persentase Desa/Kel. menyelenggarakan Musrenbang Tahunan sesuai prosedur/ Tahapan
100%
100 %
20.000
100 %
20.000
100 %
20.000
100%
100 %
15.090
100 %
15.000
100 %
15.000
100 %
21.286
100 %
21.286
100 %
21.030
100 %
10.000
100 %
15.000
100 %
17.000
100 %
15.000
100 %
15.000
100 %
18.000
25.000
100 %
27.000
100 %
112.000
15.500
100 %
21.000
100 %
81.590
24.704
100 %
30.000
100 %
118.307
20.000
100 %
20.000
100 %
82.000
20.000
100 %
20.000
100 %
88.000
100%
100%
100%
100%
Kec. Alla
Kec. Malua
Kec. Baraka
Kec. Curio
Kec. Cendana
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 29
Persentase Desa/Kel. menyelenggarakan Musrenbang Tahunan sesuai prosedur/ Tahapan
100%
Persentase Desa/Kel. menyelenggarakan Musrenbang Tahunan sesuai prosedur/ Tahapan
100%
Persentase Desa/Kel. menyelenggarakan Musrenbang Tahunan sesuai prosedur/ Tahapan
100%
Adanya dokumen Penetapan Kinerja Pemda 1
6
22
Program perencanaan pembangunan ekonomi
Persentase kesesuaian usulan program kegiatan bidang Ekonomi proses Buttom Up Top Down
Ada
100 %
15.000
100 %
15.000
100 %
15.000
100 %
15.000
100 %
10.000
100 %
10.000
100 %
9.145
100 %
10.000
100 %
15.000
Ada
Ada
* Kab .= 90 % * Prov .= 60 % * Pus at = 70 %
80.000
* Kab .= 95 % * Prov .= 80 % * Pus at = 60 %
170.000
100 %
17.000
100 %
78.000
11.000
100 %
11.500
100 %
57.500
16.000
100 %
17.000
100 %
67.145
100%
Ada 24.204
* Kab .= 95 % * Prov .= 90 % * Pus at = 80 %
16.000
100%
Ada 24.204
* Kab. = 85 % * Prov. = 70 % * Pusat = 60 %
100%
175.000
Ada 24.204
* Kab. = 95 % * Prov. = 90 % * Pusat = 90 %
175.000
* Kab .= 95 % * Prov .= 95 % * Pus at = 95 %
Kec. Masalle
Kec. Baroko
Ada 24.204
175.000
Kec. Buntu Batu
Setda 96.816
* Kab .= 95 % * Prov .= 95 % * Pus at = 95 %
Bappeda 775.000
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 30
1
1
1
6
6
6
23
24
26
Program perencanaan sosial budaya
Persentase kesesuaian usulan program kegiatan bidang Sosial Budaya proses Buttom Up - Top Down
* Kab. = 85 % * Prov. = 70 % * Pusat = 60 %
Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya Alam
Persentase kesesuaian usulan program kegiatan bidang Praswil dan SDA proses Buttom Up - Top Down
* Kab. = 85 % * Prov. = 70 % * Pusat = 60 %
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman
Persentase pemenuhan dokumen perencanaan yang dipersyaratkan PPSP
33%
* Kab .= 90 % * Prov .= 60 % * Pus at = 70 % * Kab .= 90 % * Prov .= 60 % * Pus at = 70 % 100 %
180.725
364.845
75.000
* Kab .= 95 % * Prov .= 80 % * Pus at = 60 % * Kab .= 95 % * Prov .= 80 % * Pus at = 60 % 100 %
257.332
429.845
33.932
* Kab .= 95 % * Prov .= 90 % * Pus at = 80 % * Kab .= 95 % * Prov .= 90 % * Pus at = 80 % 100 %
335.725
429.845
* Kab. = 95 % * Prov. = 90 % * Pusat = 90 %
* Kab. = 95 % * Prov. = 90 % * Pusat = 90 %
335.725
440.095
100% 33.932
34.611
* Kab .= 95 % * Prov .= 95 % * Pus at = 95 % * Kab .= 95 % * Prov .= 95 % * Pus at = 95 % 100 %
280.322
444.845
35.303
* Kab .= 95 % * Prov .= 95 % * Pus at = 95 % * Kab .= 95 % * Prov .= 95 % * Pus at = 95 % 100 %
Bappeda 1.389.829
Bappeda 2.109.475
Bappeda 212.778
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 31
1
1
1
6
6
7
27
28
Program Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Perkotaan dan Kawasan Permukiman
Persentase pemenuhan dokumen perencanaan pengembangan kawasan perkotaan dan permukiman
0
Program Pengembangan Sistem Pelaporan, Monitoring/ Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Tingkat pemenuhan pelaporan pengendalian/ Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah
100%
Persentase pemenuhan pelaporan pemda yang dipersyaratkan (LPPD, LKPJ, IPPD, LAKIP)
100%
Cakupan pengendalian administrasi atas program kegiatan pembangunan
100%
0
50% -
50.000
100 %
50.000
100%
100 %
326.140
100 %
560.000
100 %
260.000
100 %
100.000
100 %
130.338
100 %
130.338
100 %
100 %
100 %
51.500
100 %
53.075
100 %
204.575
260.000
100 %
561.111
100 %
1.667.251
130.338
100 %
130.338
100 %
621.352
100%
100%
100%
100 %
100 %
Bappeda
Bappeda
Setda
Setda
Urusan Perhubungan
-
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 32
1
1
1
1
1
1
7
7
7
7
7
7
15
16
17
18
19
20
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
Persentase realisasi pembangunan terminal induk tipe B Kota Enrekang
10%
Adanya dokumen Perda tentang Jaringan Induk Pengembangan dan Peningkatan Jalan (Tatralok)
Belum ada
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
Persentase terminal tipe C yang berfungsi baik
75%
Program peningkatan pelayanan angkutan
Tingkat ketertiban mobilitas kendaraan barang dan orang
100%
Program Pembangunan sarana & Prasarana Perhubungan
Persentase realisasi pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
40%
Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
Tingkat angka kecelakaan lalu lintas
10%
Persentase kendaraan barang/orang yang memiliki izin laik jalan
85%
10%
20% -
35% 325.000
-
-
-
Ada
75%
100 %
Ada
25% 30.000
50% 200.000
25% 254.941
10%
25%
10%
8%
85%
25%
10%
2%
25%
10%
2%
110.000
10%
100.000
300.000
-
405.000
Dishub Kominfo
669.941
Dishub Kominfo
2.575.000
Dishub Kominfo
761.764
Dishub Kominfo
375.000
Dishub Kominfo
35%
440.000
1.435.000
100.000
-
2%
50.000
100 %
10%
85%
85% 50.000
85% 25.000
Dishub Kominfo
Dishub Kominfo
95% 25.000
110.000
650.000
85% -
25% 100.000
110.000
50.000
511.764
25% 50.000
85.000
-
325.000
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 33
1
7
1
8
1
8
1
8
21
Program Pengembangan data dan informasi bidang perhubungan
Persentase ketersediaan data valid bidang perhubungan
80%
80%
80% -
-
80% 259.000
-
259.000
Dishub Kominfo
Urusan Lingkungan Hidup 15
16
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Proporsi timbulan sampah yang terangkut (rata-rata harian)
59,50%
Cakupan pelayanan persampahan
23.280 Jw (5.820 RT)
Rasio perusahaan yang memiliki kajian mengenai dampak lingkungan (Amdal, UKL, UPL)
40%
Prosentase jumlah usaha dan atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrative dan teknis pencegahan pencemaran air
20%
59,5 0%
62% 2.399.849
23.2 80 Jw (5.8 20 RT) 40%
26.0 80 Jw (6.5 20 RT) 45% 127.895
20%
65% 1.624.320
28.8 80 Jw (7.2 20 RT) 50% 400.000
30%
70% 1.579.130
31.68 0 Jw (8.02 0 RT)
725.000
60%
75% 1.212.585
34.4 80 Jw (8.6 20 RT) 60%
55% 650.000
50%
75% 1.450.000
34.4 80 Jw (8.6 20 RT) 60% 850.000
90%
KLH-KP 8.265.884
KLH-KP -
KLH-KP 2.752.895
90%
KLH-KP
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 34
1
8
17
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjut
60%
100 %
Jumlah Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis
0
Frekwensi koordinasi dan pengawasan aktivitas pertambangan
-
1 Dok KLH S RPJ MD 60%
Tingkat pengendalian kerusakan hutan dan lahan
100 %
225.000
100 %
60%
50%
70%
60% -
Adanya regulasi dan pemahaman regulasi tentang pengelolaan sumber daya alam
-
Frekwensi koordinasi pengendalian Sumber Daya Alam dan LH
-
Ada
70%
Ada 98.500
10 Kali
80% 37.500
240.000
75.000
10 Kali
100 %
100 %
-
37.500
50%
100%
80% 350.000
Ada tam bah an regu lasi
10 Kali
90% 37.500
37.500
90% 405.000
Ada 111.500
108.500
10 Kali
1 Dok KLH S RPJ MD 136 Kali
10 Kali
Bappeda 225.000
Setda 150.000
90% 430.000
Ada tam bah an regu lasi
KLH-KP
121.500
KLH-KP 1.425.000
Ada tam bah an regu lasi
50 Kali
Setda 515.000
Setda
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 35
1
8
19
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Tingkat ketersediaan informasi SDA dan LH yang dapat diakses masyarakat
40%
50%
55% 125.000
60% 600.000
65% 780.000
75% 860.000
75% 800.000
KLH-KP 3.165.000
1
1
1
8
8
8
1
9
1
9
24
25
26
Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
Persentase luasan pengembangan dan pemeliharaan RTH perkotaan
40%
Program Pengelolaan dan Penataan Keindahan Kota
Persentase tamantaman kota yang tertata, indah teduh dan bersih
50%
Program Pembinaan dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Lingkungan Hidup
Jumlah sekolah peduli dan berwawasan lingkungan
50%
60% 652.374
60%
70% 246.811
-
22 Sekl h
65% 475.000
67.105
80% 900.000
18 Sekl h
70% 525.000
50.000
90% 469.999
20 Sekl h
75% 575.000
50.000
525.290
22 Seklh
75.000
75% 725.000
100 %
25 Sekl h
595.000
100.000
KLH-KP 2.952.374
100 %
100 Sekl h
KLH-KP 2.737.100
KLH-KP 342.105
Urusan Pertanahan 17
Program Penyelesaian konflik-konflik pertanahan
Persentase konflik pertanahan yang difasilitasi penyelesainnya ditingkat Kecamatan Persentase konflik pertanahan yang difasilitasi penyelesainnya ditingkat Kecamatan
-
85%
85%
85%
85% 4.000
90% 4.000
90% 5.000
90% 6.000
19.000
Kec. Anggeraja
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 36
Persentase konflik pertanahan yang difasilitasi penyelesainnya ditingkat Kecamatan
85%
Persentase konflik pertanahan yang difasilitasi penyelesainnya ditingkat Kecamatan
85%
Persentase konflik pertanahan yang difasilitasi penyelesainnya ditingkat Kecamatan
85%
Persentase konflik pertanahan yang difasilitasi penyelesainnya ditingkat Kecamatan
85%
Persentase konflik pertanahan yang difasilitasi penyelesainnya ditingkat Kecamatan
85%
85%
85%
85% 2.000
85%
85%
85% 3.000
85%
90% 3.000
85%
90% 3.000
85%
85%
85%
85% -
Kec. Maiwa 40.000
90% 6.000
85% 5.000
Kec. Bungin
90%
90%
5.000
Kec. Enrekang
16.000
15.000
5.000
85% 3.500
90%
90%
90%
12.500
5.000
15.000
5.000
85% 3.500
90%
90%
85% 5.000
90% 4.000
5.000
10.000
85%
90% 3.500
Kec. Alla 21.000
100 %
Kec. Malua 17.000
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 37
Persentase konflik pertanahan yang difasilitasi penyelesainnya ditingkat Kecamatan
85%
Persentase konflik pertanahan yang difasilitasi penyelesainnya ditingkat Kecamatan
85%
Persentase konflik pertanahan yang difasilitasi penyelesainnya ditingkat Kecamatan
85%
Persentase konflik pertanahan yang difasilitasi penyelesainnya ditingkat Kecamatan
85%
Persentase konflik pertanahan yang difasilitasi penyelesainnya ditingkat Kecamatan
85%
85%
85%
85%
90%
90%
90%
Kec. Baraka -
85%
85%
85% 4.000
85%
85%
85%
85%
85%
85%
-
Kec. Cendana
19.000
Kec. Buntu Batu
90% 5.000
90% 5.000
Kec. Curio 22.000
90%
90% 5.000
90% 4.000
90% 7.000
90%
90% 5.000
85% 4.000
90% 6.000
90%
90% 4.000
85%
90% 5.000
90% 5.000
Kec. Masalle 18.000
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 38
Persentase konflik pertanahan yang difasilitasi penyelesainnya ditingkat Kecamatan
1
10
1
10
1
1
10
10
1
11
1
11
1
11
85%
85%
85%
85% 5.000
90% 5.000
90% 5.000
90% 5.000
Kec. Baroko 20.000
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil 15
16
17
-
Program Penataan Administrasi Kependudukan
Persentase penataan administrasi kependudukan
40%
Peogram peningkatan kualitas pelayanan pencatatan sipil
Persentase cakupan pelayanan pencatatan sipil
50%
Program peningkatan dan pengembangan data dan informasi Kependudukan
Persentase pengembangan data dan informasi kependudukan
60%
45%
50% 285.201
50%
60% 285.000
55% 75.000
60%
65% 100.000
70% 130.031
70% 303.000
75% 115.000
75% 159.200
80% 350.000
85% 200.000
80% 165.400
80% 360.000
Disduk Capil
700.000
Disduk Capil
825.524
Disduk Capil
85% 210.000
95% 200.200
1.583.201
95% 170.693
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 15
16
-
Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan
Persentase perlindungan perempuan dan anak dari KDRT
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Persentase SKPD teknis yang menerapkan PPRG
75%
75%
75% 60.213
-
5%
80% 27.000
30% 22.000
85% 35.000
40% 100.000
90% 35.000
65% 65.000
90% 40.000
65% 70.000
BKB-PP 197.213
70% 90.000
BKB-PP 347.000
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 39
Jumlah Organisasi Wanita yang mendapat pembinaan
1
1
11
11
17
18
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
Kasus Tindak Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT)
Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan
Tingkat partisipasi perempuan dalam proses perencanaan pembangunan daerah
25%
Jumlah perempuan yang mendapat pembinaan
160 org
Jumlah Posyandu yang terbina
1
12
1
12
1
12
-
8 Kasus
20 OG W
35.000
20 OG W
25.000
20 OG W
25.000
20 OGW
25.000
20 OG W
25.000
20 OG W
135.000
8 Kas us
65.000
7 Kas us
130.000
6 Kas us
120.000
5 Kasus
135.000
4 Kas us
155.000
3 Kas us
605.000
25%
30% 102.787
-
10 Posyandu
12 Pos yan du
564.000
30% 140.000
40 org
45 Pos yan du
35% 162.000
40 org
628.000
51 Pos yan du
40% 170.500
40 org
685.000
60 Posya ndu
75 Pos yan du
BKB-PP
40% 165.000
40 org
700.000
Setda
160 org
700.000
BKB-PP 740.287
75 Pos yan du
BKB-PP -
BPMPD 3.277.000
Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 15
16
-
Program Keluarga Berencana
Tingkat Laju Pertumbuhan Penduduk
Program Kesehatan Reproduksi Remaja
Persentase remaja yang mengetahui kesehatan reproduksi secara dini
1,07%
50%
1,07 %
1.230.692
50%
1,05 %
280.000
60% 55.000
1,04 %
1,03 370.000
65% 107.000
360.000
70% 115.000
1,0 %
365.000
75% 125.000
1,0 %
BKB-PP 2.605.692
75% 125.000
BKB-PP 527.000
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 40
1
1
12
12
17
18
Program pelayanan kontrasepsi
Persentase layanan calon peserta KB menjadi peserta KB Aktif
Program pembinaan peranserta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang madiri
Persentase masyarakat yang mengetahui pentingnya KB Rata-rata usia perkawinan Perempuan
1
1
1
1
1
12
12
12
12
13
20
21
23
25
-
-
50% 55.000
65%
65%
70% 145.000
18,6 Thn
18,6 Thn
35%
35%
Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR
Cakupan pelayanan PIK dan KRR bagi Remaja
Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/ AIDS
Tingkat pengetahuan masyarakat akan bahaya Narkoba dan HIV/AIDS
-
Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
Persentase tenaga pendamping KBK yang aktif
45%
Program Pengembangan Data dan Informasi KB
Persentase ketersediaan data KB/KS yang akurat
75%
60% 40.000
75% 923.000
19,5 Thn
-
25% -
45%
50%
75%
75% 200.000
35%
60%
75% 250.000
BKB-PP 220.000
35%
75%
BKB-PP 305.000
75% 125.000
75% 320.000
BKB-PP
75%
90.000
112.000
75% 290.000
20 Thn
35%
65%
BKB-PP 3.902.080
50.000
90.000
102.000
85%
75% 45.000
BKB-PP 255.000
951.360
20 Thn
70%
70.000
96.000
85%
19,5 Thn
30%
75% 60.000
946.360
50.000
55.000
86.000
80%
60% 40.000
75% 50.000
936.360
19,5 Thn
45% 35.000
65% 50.000
BKB-PP 521.000
75% 355.000
BKB-PP 1.415.000
Urusan Sosial
-
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 41
1
1
13
13
15
16
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
Persentase fakir miskin dan kumintas adat terpencil yang diberdayakan
23%
20%
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Persentase PMKS yang mendapat pelayanan / rehabilitasi Kesejahteraan sosial
23%
Tingkat ketepatan waktu / sasaran penyaluran Raskin
100%
Persentase warga miskin kecamatan yang mendapat alokasi program/ bantuan dan pembinaan
85%
95%
Persentase warga miskin kecamatan yang mendapat alokasi program/ bantuan dan pembinaan
85%
95%
40% 200.500
15%
30% 172.000
100 %
60% 120.000
280.000
45% 55.000
100 %
70% 344.309
285.000
65% 70.000
100 %
80% 345.000
80% 95.000
100% 295.000
80% 331.749
310.000
Dissosnakert rans
502.000
Dissosnakert rans
80% 110.000
100 %
1.341.557
345.000
100 %
BKB-PP 1.515.000
-
100 %
11.000
100 %
100% 11.000
12.000
100 %
13.000
100 %
47.000
Kec. Anggeraja
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 42
Persentase warga miskin kecamatan yang mendapat alokasi program/ bantuan dan pembinaan
85%
Persentase warga miskin kecamatan yang mendapat alokasi program/ bantuan dan pembinaan
85%
Persentase warga miskin kecamatan yang mendapat alokasi program/ bantuan dan pembinaan
85%
Persentase warga miskin kecamatan yang mendapat alokasi program/ bantuan dan pembinaan
85%
Persentase warga miskin kecamatan yang mendapat alokasi program/ bantuan dan pembinaan
85%
95%
95%
95%
95%
95%
100 %
3.000
100 %
3.500
100 %
3.000
100 %
3.000
100 %
10.000
100 %
100% 4.000
100 %
4.500
100 %
15.000
5.000
100 %
5.000
100 %
16.000
100 %
15.000
100 %
25.000
5.000
100 %
6.000
100 %
21.000
5.000
100 %
5.000
100 %
20.000
100%
100%
100 %
5.000
100 %
5.000
100%
100 %
5.000
100 %
5.000
100%
Kec. Enrekang
Kec. Bungin
Kec. Maiwa
Kec. Alla
Kec. Malua
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 43
Persentase warga miskin kecamatan yang mendapat alokasi program/ bantuan dan pembinaan
85%
Persentase warga miskin kecamatan yang mendapat alokasi program/ bantuan dan pembinaan
85%
Persentase warga miskin kecamatan yang mendapat alokasi program/ bantuan dan pembinaan
85%
Persentase warga miskin kecamatan yang mendapat alokasi program/ bantuan dan pembinaan
85%
Persentase warga miskin kecamatan yang mendapat alokasi program/ bantuan dan pembinaan
85%
95%
95%
95%
95%
95%
100 %
8.000
30%
100 %
10.000
100 %
45% 8.016
100 %
65% 11.031
100% 12.000
100 %
13.000
100%
100 %
5.000
100 %
6.000
100 %
4.000
100 %
4.000
80% 11.031
100 %
14.000
100 %
100%
Kec. Baraka 38.078
100 %
49.000
Kec. Curio
100 %
-
Kec. Cendana
Kec. Buntu Batu
6.000
100 %
6.000
100 %
23.000
5.000
100 %
6.000
100 %
19.000
100%
Kec. Masalle
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 44
1
1
1
1
1
13
13
13
13
13
17
18
19
20
21
Persentase warga miskin kecamatan yang mendapat alokasi program/ bantuan dan pembinaan
85%
Program pembinaan anak terlantar
Persentase anak terlantar yang mendapat pembinaan
23%
Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
Persentase penyandang cacat yng mendapat program sosial
23%
95%
100 %
5%
15% 15.000
4%
Jumlah panti asuhan / panti jompo yang terbina
6 Panti
Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)
Persentase eks penyandang masalah sosial yang mendapat pembinaan kessos
23%
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Persentase kelembagaan sosial yang diberdayakan
23%
6 Pan ti
-
15% -
20%
6 Pan ti
25%
50% 110.000
40.000
40% 30.000
Dissosnakert rans
236.250
Dissosnakert rans
8 Pan ti
245.000
Dissosnakert rans
90.000
Dissosnakert rans
496.000
Dissosnakert rans
60% 30.000
70% 111.000
282.000
60% 57.000
8 Pan ti
Kec. Baroko 28.000
60%
60%
70.000
100 %
50.000
60.000
8 Panti
7.000
40%
40%
40.000
100 %
77.000
55.000
30.000
40% 45.000
35%
30%
60.000
7.000
75.000
39.250
6 Pan ti
100% 7.000
25%
15%
35.000
100 %
65.000
25.000
Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo
7.000
-
80% 112.000
80% 118.000
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 45
1
1
1
13
13
13
1
14
1
14
1
1
1
14
14
15
22
23
24
Persentase realisasi penyaluran bantuan sosial kepada lembaga sosial maupun perorangan
100%
Program bantuan dan jaminan kesejahteraan sosial
Pesentase Bantuan dan Jaminan Sosial
23%
Program Pembinaan Sumbangan dan Pengawasan Kegiatan Sosial
Persentase pembinaan sumbangan dan bantuan sosial
23%
Program Pembinaan Kesejahteraan Sosial Masyarakat
Frekwensi kegiatan fasilitasi dan pembinaan keagamaan
100 %
2.121.958
10%
100 %
30% -
10%
42 Kali
70%
20%
480.464
1.500.000
236.000
45.000
42 Kali
100% 1.300.000
50%
20%
1.034.389
100 %
311.000
40.000
-
1.000.000
20%
942.464
1.049.000
Dissosnakert rans
236.000
Dissosnakert rans
80% 53.000
42 Kali
Setda 6.921.958
80%
10%
490.464
100 %
257.000
50.000
42 Kali
1.000.000
80% 245.000
48.000
42 Kali
100 %
1.026.964
210 Kali
Setda 3.974.745
Urusan Ketenagakerjaan 15
16
17
-
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Persentase tenaga kerja yang mendapat pembinaan
20%
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Persentase peningkatan kesempatan kerja bagi masyarakat pencari kerja Persentase perlindungan lembaga ketenagakerjaan
20%
Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
20%
40% 37.000
20%
40% 77.000
20%
60% 105.000
20%
60% 52.000
40% 37.000
80% 80.000
80% 58.000
60% 37.000
90% 80.000
90% 39.000
80% 38.000
90% 120.000
Dissosnakert rans
265.000
Dissosnakert rans
257.500
Dissosnakert rans
90% 39.000
90% 76.500
422.000
90% 69.000
Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
-
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 46
1
1
1
1
15
15
15
15
1
16
1
16
15
16
17
18
Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif
Persentase UMKM yang aktif/mandiri
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Persentase peningkatan kapasitas SDM pelaku K-UMKM
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
Persentase KUMKM yang produktif
30%
Jumlah KUMKM yang telah difaslitasi mendapatkan pembiayaan
1.718 Unit
Persentase koperasi tidak aktif (135 unit) menjadi koperasi aktif
45,2%
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
30%
30%
38% 10.500
4%
4%
7% -
40%
10%
50%
1.71 8 Unit
58,5 %
13%
60%
63,0 %
15%
70%
75%
1.916 Unit
464.073,08 8
67,4 %
Diskuperind ag,
411.000
Diskuperind ag,
1.417.848
Diskuperind ag,
75% 330.630
1.97 6 Unit
64,4%
130.500
15% 112.000
322.073
442.685,17 7
60% 30.000
112.000
302.685
1.85 0 Unit
424.875
60% 30.000
110.000
317.875
1.78 4 Unit
236.955
56% 30.000
77.000
144.585
48,1 %
47% 30.000
1.97 6 Unit
472.630,01 1
67,4 %
Diskuperind ag,
2.041.217, 784
Diskuperind ag,
Urusan Penanaman Modal 15
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Adanya SPIPISE
Tdk Ada
Frekwensi Pameran Promosi
Frekwensi Pameran Promosi
Tdk Ada
Ada 490.000
12 Kali
2 Kali
2 Kali
Ada 261.000
12 Kali
125.000
4 Kali
Ada 275.000
12 Kali
160.000
6 Kali
Ada 290.400
12 Kali
12 Kali
7 Kali 160.000
Ada 301.000
160.000
9 Kali
KPM-PTSP 1.617.400
60 Kali
160.000
28 Kali
KPM-PTSP
Setda 765.000
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 47
Jumlah investor/ perusahaan yeng berminat berinvestasi disektor Tamben
1
16
1
17
1
17
1
18
1
18
1
18
16
15
15
16
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Urusan Kebudayaan Program Pengembangan Nilai Budaya
Urusan Kepemudaan dan Olah Raga Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
Program peningkatan peranserta kepemudaan
24 Prshn
Realisasi Investasi Daerah
10 Prs hn
70.000
15 Prs hn
50.000
15 Prs hn
50.000
15 Prshn
50.000
20 Prs hn
50.000
Rp. 15 M
65.000
Rp. 17,2 5M
15.000
Rp. 19,8 3M
18.500
Rp.22 ,81 M
22.350
Rp. 26,2 3M
25.000
75 Prs hn
Rp. 101, 12 M
Distamben 270.000
KPM-PTSP 145.850
Persentase budaya yang dikembangkan atau dilestarikan
80%
80%
90% 324.970
95% 730.000
100% 1.781.001
1.974.427
100 %
1.974.427
100 %
Disdikbud 6.784.825
-
Persentase keserasian kebijakan Nasional dan daerah untuk kepemudaan
-
Persentase peningkatan peranserta kepemudaan
-
Jumlah generasi muda/ pemuda berprestasi yang dibina
-
-
0% -
5%
20% 50.000
10 org
0% -
15.000
25% 400.000
10 org
25% -
14.000
25% 658.996
10 org
0% 40.000
14.000
-
25% 580.000
10 org
14.000
100 %
25% 510.000
10 org
Dispopar 40.000
14.000
Dispopar 2.198.996
50 org
Setda 71.000
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 48
Frekwensi pembinaan kelompok pemuda melaui kompetisi olah raga tingkat kec. Anggeraja
-
1 Kali
22.500
1 Kali
11.000
1 Kali
11.000
1 Kali
Frekwensi pembinaan kelompok pemuda melaui kompetisi olah raga tingkat kec. Enrekang
1 Kali
27.000
1 Kali
9.420
1 Kali
10.500
Frekwensi pembinaan kelompok pemuda melaui kompetisi olah raga tingkat kec. Bungin
1 Kali
24.000
1 Kali
16.000
1 Kali
16.000
Frekwensi pembinaan kelompok pemuda melaui kompetisi olah raga tingkat kec. Maiwa
1 Kali
33.000
1 Kali
-
1 Kali
15.000
Frekwensi pembinaan kelompok pemuda melaui kompetisi olah raga tingkat kec. Alla
1 Kali
-
1 Kali
-
12.000
1 Kali
13.000
5 Kali
69.500
Kec. Anggeraja
12.500
1 Kali
15.000
5 Kali
74.420
Kec. Enrekang
20.000
1 Kali
20.000
5 Kali
96.000
15.000
1 Kali
15.000
5 Kali
78.000
1 Kali
1 Kali
1 Kali
0%
0% -
0% -
Kec. Bungin
Kec. Maiwa
0% -
Kec. Alla -
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 49
Frekwensi pembinaan kelompok pemuda melaui kompetisi olah raga tingkat kec. Malua
1 Kali
-
1 Kali
Frekwensi pembinaan kelompok pemuda melaui kompetisi olah raga tingkat kec. Baraka
1 Kali
22.500
1 Kali
7.802
1 Kali
7.817
Frekwensi pembinaan kelompok pemuda melaui kompetisi olah raga tingkat kec. Curio
1 Kali
16.500
1 Kali
15.000
1 Kali
16.000
Frekwensi pembinaan kelompok pemuda melaui kompetisi olah raga tingkat kec. Cendana
1 Kali
10.500
1 Kali
5.000
1 Kali
7.000
Frekwensi pembinaan kelompok pemuda melaui kompetisi olah raga tingkat kec. Buntu Batu
1 Kali
12.000
1 Kali
5.000
1 Kali
6.000
5.000
1 Kali
5.000
5 Kali
10.000
12.832
1 Kali
12.832
5 Kali
63.783
17.000
1 Kali
18.000
5 Kali
82.500
10.000
1 Kali
10.000
5 Kali
42.500
Kec. Cendana
6.000
1 Kali
8.000
5 Kali
37.000
Kec. Buntu Batu
1 Kali
1 Kali
1 Kali
1 Kali
Kec. Malua
Kec. Baraka
Kec. Curio
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 50
1
1
1
1
18
18
18
18
17
18
20
21
Frekwensi pembinaan kelompok pemuda melaui kompetisi olah raga tingkat kec. Masalle
1 Kali
9.000
1 Kali
14.000
1 Kali
15.000
Frekwensi pembinaan kelompok pemuda melaui kompetisi olah raga tingkat kec. Baroko
1 Kali
7.500
1 Kali
6.000
1 Kali
6.000
Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda Program upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba
Persentase pemuda yang memiliki kecakapan kewirausahaan
-
Persentase penurunan penyalahgunaan narkoba bagi pemuda
-
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
Jumlah event cabang olahraga yang mengangkat prestasi daerah
-
Peogram Peningkatan Sarana dan Prasarana Oleh Raga
Jumlah fasilitas olah raga yang terbangun dan refresentatif
-
Jumlah peralatan olah raga yang disediakan
-
-
15% -
-
10 Unit
-
16.000
1 Kali
18.000
5 Kali
72.000
6.000
1 Kali
8.000
5 Kali
33.500
1 Kali
15%
20%
20%
247.074
558.372
3 Eve nt
1 Unit
10 Jeni s
Kec. Masalle
Kec. Baroko
70%
40.000
45.000
95.000
60.000
50.000
-
-
-
50% -
3 Eve nt
1 Kali
Dispopar 240.000
50%
140.000
230.939
5 Eve nt
4 Unit
10 Jeni s
240.000
7 Event
260.000
4 Unit 306.000
225.010
10 Jenis
9 Eve nt
4 Unit
10 Jeni s
290.000
270.000
Dispopar 50.000
27 Eve nt
26 Unit
40 Jeni s
Dispopar 1.177.074
Dispopar 1.590.321
Dispopar
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 51
Jumlah fasilitas olah raga yang dikelola dan ditangani secara operasional dan pemeliharaan
1
19
1
19
1
19
3 Unit
3 Unit
80.000
3 Unit
65.000
3 Unit
3 Unit 65.000
65.000
3 Unit
65.000
3 Unit
340.000
Setda/Dispo par
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 15
16
-
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Angka kriminalitas per 10.000 penduduk
9,05
Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
Rasio Pol-PP per 10.000 penduduk
7,89
Persentase penanganan masalah Kantrantibmas di Kec. Anngeraja
85%
Persentase penanganan masalah Kantrantibmas dikecamatan Enrekang
85%
Persentase penanganan masalah Kantrantibmas dikecamatan Bungin
85%
8,75
8,30 322.753
8,02
8,02 1.096.257
8,29 373.000
85%
8,71 225.000
85% 6.000
85%
85%
90%
85%
10,8 7
85%
Kesbang Linmas PolPP
1.423.000
7.000
100 %
31.000
Kec. Anggeraja
24.500
Kec. Enrekang
85% 6.000
85% 4.500
Kesbang Linmas PolPP
10,8 7
85% 5.500
4.971.010
290.000
90%
85%
3.000
7,67 1.255.000
6.000
5.000
85% 2.467
290.000
6.000
4.000
85% 2.467
8,91
90%
85%
7,67 1.170.000
245.000
6.000
4.000
7,79 1.127.000
85% 4.500
Kec. Bungin 16.934
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 52
Persentase penanganan masalah Kantrantibmas dikecamatan Maiwa
85%
Persentase penanganan masalah Kantrantibmas dikecamatan Alla
85%
Persentase penanganan masalah Kantrantibmas dikecamatan Malua
85%
Persentase penanganan masalah Kantrantibmas dikecamatan Baraka
85%
Persentase penanganan masalah Kantrantibmas dikecamatan Curio
85%
Persentase penanganan masalah Kantrantibmas dikecamatan Cendana
85%
85%
85%
85%
85%
85%
85%
2.000
85%
85% 5.000
85%
85% 5.000
85% 12.100
85%
85%
85%
85%
85%
85%
Kec. Baraka 10.000
85% 8.000
85% 12.000
Kec. Malua 42.100
2.000
7.000
85% 10.000
85%
85%
85%
Kec. Alla 25.000
8.500
2.000
6.000
85% 8.500
85%
85%
85%
85% 5.000
8.500
2.000
5.000
85% 5.000
85%
85%
85%
85% 5.000
7.000
2.000
4.000
85% 5.000
6.000
2.000
85%
Kec. Maiwa 2.000
Kec. Curio 30.000
85% 15.000
50.500
Kec. Cendana
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 53
1
1
19
19
17
19
Program pengembangan wawasan kebangsaan
Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
Persentase penanganan masalah Kantrantibmas dikecamatan Buntu Batu
85%
Persentase penanganan masalah Kantrantibmas dikecamatan Masalle
85%
Persentase penanganan masalah Kantrantibmas dikecamatan Baroko
85%
Jenis Objek / media pengembangan wawasan kebangsaan
TMP / TMB & Pejuang Keperintisa n
85%
85% 4.000
85%
85% 10.000
85%
Jumlah warga masyarakat yang mendapat pembinaan wawasan kebangsaan
-
Rasio Linmas per 10.000 Penduduk
38,31
39,1 1
85%
85%
153.352
34.571
39,3 2
85%
90%
85%
90%
113.352
113.352
35.000
39,5 4
37.000
95.000
12 KLP
85%
90% 14.000
113.352
TMP / TM B& Peju ang Kep erin tisa n 12 KLP
45.000
41,1 3
100.000
40,54
23.000
6.000
14.000
TMP / TMB & Pejua ng Keper intisa n
85% 5.000
6.000
14.000
TMP / TM B& Peju ang Kep erin tisa n 12 KLP
165.750
85% 5.000
5.000
6.000
TMP / TM B& Peju ang Kep erin tisa n 12 KLP
157.000
85% 5.000
5.000
13.836
TMP / TM B& Peju ang Kep erin tisa n
85% 4.000
Kec. Masalle 32.000
100 %
113.352
TMP / TM B& Peju ang Kep erin tisa n 48 Klp
30.000
41,1 3
105.000
Kec. Buntu Batu
Kec. Baroko 61.836
622.750
Dissosnakert rans
Setda 606.760
181.571
Kesbang Linmas PolPP
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 54
Rasio Pos Siskamling per Jumlah Desa Jumlah pelaku LSM/ Ormas yang dibina dan diberdayakan untuk Trantib 1
1
1
1
19
19
19
19
21
23
24
25
Program pendidikan politik masyarakat
Program Pencegahan dan Kesiapsiagaan terhadap bencana Program Tanggap Darurat dan Logistik Daerah
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dan Pemangku Kepentingan dalam Penanggulangan Bencana
4,52
4,58
-
60 org
58.353
60 org
125.000
60 org
125.000
8 Keg
22.000
3 Keg
78.000
4 Keg
91.000
Jumlah kegiatan pembinaan politik daerah
4 Ke8
Jumlah kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
3 Keg
3 Keg
Tingkat penanganan mitigasi pengurangan resiko/ dampak bencana Tingkat Penanganan Darurat Bencana Daerah
15%
15%
Tingkat Partisipasi Masyarakat / Stakeholder dalam Penanggulangan Bencana
25%
4,63
3 Keg
35%
45%
35%
300 org
558.353
95.000
5 Keg
110.000
25 Keg
396.000
4 Keg
80%
65% 236.250
BPBD 2.443.546
80% 527.500
80% 247.354
BPBD 2.403.257
80% 257.249
Kesbang Linmas PolPP Kesbang Linmas PolPP
80% 628.829
507.211
Setda
18 Keg
80%
65%
55% 225.000
125.000
604.643
484.442
Kesbang Linmas PolPP
60 org
70%
55%
4,81
125.000
4 Keg
577.500
461.373
45% 82.574
60 org
4,81
5 Keg
50% 550.000
422.731
4,75
4 Keg
45% 82.574
25%
4,69
BPBD 1.048.427
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 55
1
20
1
20
1
1
20
20
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian 15
16
17
-
Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
Tingkat realisasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan anggota DPRD
100%
Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah
Tingkat realisasi rencana aktivitas kedinasan Bupati/Wakil Bupati
100%
Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Tingkat pelaksanaan SOP dalam sistem pengelolaan keuangan daerah
100%
Persentase Desa/Kel. Yang menyesaikan PBB tepat waktu Persentase Desa/Kel. Yang menyesaikan PBB tepat waktu
3.116.723
100 %
3.227.281
100 %
3.388.450
100 %
3.244.118
100 %
2.589.118
100 %
2.789.118
100 %
4.677.691
14,9%
11,5 %
80%
90%
Prosentase Peningkatan PAD Persentase Desa/Kel. Yang menyesaikan PBB tepat waktu
100 %
80%
80%
95%
100%
11,5 %
11,5 %
100 %
17.026.092
2.941.118
100 %
2.981.966
100 %
14.545.438
95% 3.352.314
11,5%
100 %
11.000
100 %
11.000
13.000
100 %
13.000
100 %
14.500
7.735
100 %
4.825
100 %
4.825
90%
3.735.765
95% 3.192.680
10.000
90%
100 %
100%
95% 3.040.647
3.557.873
Setda
95% 3.519.930
11,5 %
100%
Setwan
DPKAD 17.783.262
57,5 %
DPKAD
13.000
100 %
14.000
100 %
59.000
Kec. Anggeraja
15.000
100 %
15.500
100 %
71.000
Kec. Enrekang
5.378
100 %
5.378
100 %
28.141
100%
100%
Kec. Bungin
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 56
Persentase Desa/Kel. Yang menyesaikan PBB tepat waktu Persentase Desa/Kel. Yang menyesaikan PBB tepat waktu Persentase Desa/Kel. Yang menyesaikan PBB tepat waktu Persentase Desa/Kel. Yang menyesaikan PBB tepat waktu Persentase Desa/Kel. Yang menyesaikan PBB tepat waktu Persentase Desa/Kel. Yang menyesaikan PBB tepat waktu Persentase Desa/Kel. Yang menyesaikan PBB tepat waktu Persentase Desa/Kel. Yang menyesaikan PBB tepat waktu Persentase Desa/Kel. Yang menyesaikan PBB tepat waktu Tingkat keseuaian paket regulasi pengeloalaan keuangan daerah dengan regulasi Pemerintah Pusat
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
90%
90% 6.501
100 %
5.246
100 %
5.246
17.000
100 %
17.000
100 %
17.000
10.000
100 %
10.000
100 %
10.000
8.000
100 %
8.000
100 %
8.000
10.000
100 %
15.000
100 %
15.000
5.000
100 %
10.000
100 %
10.000
15.000
100 %
14.500
100 %
15.000
15.000
100 %
15.000
100 %
15.000
9.535
100 %
11.000
100 %
14.000
758.276
100 %
153.000
100 %
159.121
90%
90%
90%
90%
90%
90%
90%
90%
95%
100% 5.246
100 %
5.246
100 %
27.486
17.000
100 %
18.000
100 %
86.000
10.500
100 %
10.500
100 %
51.000
8.000
100 %
8.000
100 %
40.000
16.000
100 %
17.000
100 %
73.000
10.000
100 %
10.000
100 %
45.000
Kec. Cendana
15.000
100 %
16.000
100 %
75.500
Kec. Buntu Batu
15.000
100 %
15.000
100 %
75.000
15.000
100 %
16.000
100 %
65.535
159.121
100 %
153.000
100 %
1.382.518
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Kec. Maiwa
Kec. Alla
Kec. Malua
Kec. Baraka
Kec. Curio
Kec. Masalle
Kec. Baroko
Setda
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 57
1
1
20
20
18
19
Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan Kabupaten
Persentase laporan pertanggungjawaba n keuangan yang memenuhi standar akuntansi yang dipersyaratkan
100%
Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
Persentase desa yang tertib dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban ADD/Keuangan Desa
90%
Persentase desa yang tertib dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban ADD/Keuangan Desa
90%
Persentase desa yang tertib dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban ADD/Keuangan Desa
90%
Persentase desa yang tertib dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban ADD/Keuangan Desa
90%
100 %
95% 473.204
95%
95% 410.550
95% 431.077
18.000
100 %
20.000
100 %
21.000
22.500
100 %
22.500
100 %
24.000
15.357
100 %
9.845
100 %
9.845
13.332
100 %
13.272
100 %
13.272
95%
95%
95%
95% 452.630
100%
95% 475.261
DPKAD 2.242.722
23.000
100 %
24.000
100 %
106.000
Kec. Anggeraja
26.000
100 %
27.500
100 %
122.500
Kec. Enrekang
11.359
100 %
11.359
100 %
57.765
14.000
100 %
13.272
100 %
67.148
100%
100%
100%
Kec. Bungin
Kec. Maiwa
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 58
Persentase desa yang tertib dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban ADD/Keuangan Desa
90%
Persentase desa yang tertib dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban ADD/Keuangan Desa
90%
Persentase desa yang tertib dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban ADD/Keuangan Desa
90%
Persentase desa yang tertib dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban ADD/Keuangan Desa
90%
Persentase desa yang tertib dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban ADD/Keuangan Desa
90%
95% 20.000
100 %
21.000
100 %
21.000
12.405
100 %
13.000
100 %
13.000
40.000
100 %
40.000
100 %
40.000
20.000
100 %
20.000
100 %
20.000
10.000
100 %
10.000
100 %
10.000
95%
95%
95%
95%
100% 21.000
100 %
21.000
100 %
104.000
13.000
100 %
13.000
100 %
64.405
40.000
100 %
40.000
100 %
200.000
24.000
100 %
24.000
100 %
108.000
11.500
100 %
11.500
100 %
53.000
100%
100%
100%
100%
Kec. Alla
Kec. Malua
Kec. Baraka
Kec. Curio
Kec. Cendana
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 59
1
20
20
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Persentase desa yang tertib dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban ADD/Keuangan Desa
90%
Persentase desa yang tertib dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban ADD/Keuangan Desa
90%
Persentase desa yang tertib dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban ADD/Keuangan Desa
90%
Persentase cakupan pemeriksaan Reguler
100%
Cakupan pemeriksaan audit kinerja dan pengujian SPIP Tingkatan Kapasitas APIP
-
95% 16.000
100 %
20.000
100 %
25.000
20.000
100 %
20.000
100 %
20.000
21.846
100 %
23.000
100 %
26.000
1.546.153
100 %
1.730.629
100 %
1.829.962
95%
95%
100 %
-
Level 1
Leve l1
100% 30.000
100 %
36.000
100 %
127.000
20.000
100 %
20.000
100 %
100.000
30.000
100 %
33.000
100 %
133.846
1.955.063
100 %
2.009.128
100 %
9.070.935
100%
100%
100%
Kec. Buntu Batu
Kec. Masalle
Kec. Baroko
Inspektorat
14 SKP D
16 SKP D
18 SKPD
20 SKP D
20 SKP D
Inspektorat
Leve l1
Leve l 1+
Level 2
Leve l2
Leve l2
Inspektorat
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 60
1
1
1
1
20
20
20
20
21
22
25
26
Tingkat penyelesaian kasus pengaduan masyarakat
90%
100 %
Tingkat penyelesaian tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan
80%
80%
Jumlah aspek /Bidang penelaahan dan analisis kebijakan KDH
2 Bidang
5 Bid ang
Leve l1
Tingkatan Kompetensi Aparat Pengawasan
Level 1
Jumlah SKPD yang ditetapkan sebagai Zona Integritas
-
Program Penataan Peraturan Perundangundangan
Persentase realisasi Prolegda yang ditetapkan menjadi Perda
80%
Persentase Penetapan Ranperda menjadi Perda
100%
9 MoU
350.000
147.110
80%
Leve l1
Leve l2
625.518
5 Bidan g
100 %
100 %
625.518
5 Bid ang
355.000
Level 2
370.000
Leve l3
100 %
Inspektorat
Setda 3.132.845
5 Bid ang
400.000
Leve l3
Setda
Inspektorat 1.825.000
67.000
5 SKP D
73.700
5 SKPD
81.070
5 SKP D
89.177
26 SKP D
310.947
10 Mo U
127.110
10 Mo U
127.110
10 MoU
127.110
10 Mo U
127.110
40 Mo U
655.550
80%
408.623
98% 595.518
5 Bid ang
350.000
100 %
5 SKP D
435.483
100 %
100%
95% 575.518
5 Bid ang
6 SKP D
8 Mo U
100 %
90% 710.773
Program Peningkatan Profesionalism tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan Program Penataan dan Penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
Jumlah dokumen perjanjian kerjasama Pemda dengan daerah/lembaga lain
100 %
80% 150.000
100 %
944.273
80% 150.000
100 %
80% 155.000
100% 944.273
991.467
Setda
80% 160.000
100 %
Setda
1.002.727
Setda 1.050.483
100 %
Setwan 4.291.363
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 61
Prosentase Ketersedeiaan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati tang dipersyaratkan dalam Penanggulangan Bencana 1
1
1
20
20
20
27
28
30
30%
30%
Program Penataan Daerah Otonomi Baru
Jumlah Kecamatan dan Desa yang dimekarkan
0
Program Peningkatan Pengelolaan Administrasi dan Kelembagaan Pemerintah Daerah
Tingkat pelaksanaan sistem pengendalian adminitrasi pemerintahan, Kepegawaian, pembangunan dan administrasi umum Pemda
100%
Persentase pelaksanaan PATEN di tingkat Kecamatan sesuai yang dipersyaratkan
-
80%
Adanya dokumen Grand Desain dan Roadmap Reformasi Birokrasi Daerah
Tidak ada
Tida k ada
Rasio Pejabat Eselon II yang telah mengikuti Diklatpim II
50%
60%
Rasio Pejabat Eselon III yang telah mengikuti Diklatpim III
55%
65%
Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
75% 58.110
0 73.211
100 %
85% 250.000
1 Kec. 5 Des a
135.211
75% 939.679
1 Kec. 5 Des a
135.211
80% 973.718
274.838
1 Kec. 5 Desa
80%
90%
Ada
Ada
75%
1.094.000
85%
Setda 614.055
Setda 4.747.831
100 %
Setda
Ada
Setda
100 %
BKD
-
100 %
1.180.000
4 Kec. 20 Des a
BPBD 1.131.280
95%
Ada
90%
100 %
946.398
-
95%
135.211
100 %
Ada
1.080.000
1 Kec. 5 Des a
285.832
90%
100%
80%
100 %
1.007.818
-
70%
135.211
85% 880.218
-
1.094.000
95% 262.500
100 %
1.280.000
100 %
5.728.000
BKD
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 62
Rasio Pejabat Eselon IV yang telah mengikuti Diklatpim IV 1
20
31
Program Peningkatan Pelayanan Terpadu
65%
70%
Tingkat Kepuasan Masyarakat dalam Pelayanan Perizinan/ Non Perizinan
83,77%
85%
1
20
20
32
Jumlah jenis perizinan dan Non Perizinan yang dikelola secara terpadu
15 Jenis
67 Jeni s
67 Jeni s
67 Jeni s
67 Jenis
67 Jeni s
67 Jeni s
KPM-PTSP
Jumlah perizinan / non perizinan yang diterbitkan
1.834 buah
2.00 0 bua h 200 bua h
2.00 0 bua h 250 bua h
2.00 0 bua h 300 bua h
2.000 buah
2.00 0 bua h 400 bua h
10.0 00 bua h 1.50 0 bua h
KPM-PTSP
33
Program peningkatan Kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pelayanan perizinan
Jumlah medai sosialisasi dan himbauan perizinan
Program Percepatan Penyelesaian Tindaklanjut Hasil Pengawasan
Persentase penyelesaian tindak lanjut
26 bua h
37,23%
85%
85% 444.386
Jumlah layanan perizinan / non perizinan yang diterbitkan melalui Mobil On Line
1
80%
25.000
50%
85% 236.491
26 bua h
200.000
55% 100.000
90%
85% 243.491
26 bua h
214.000
26 buah
229.400
65% 105.609
100 %
85% 251.191
350 buah
60% 102.772
100 %
85% 256.491
26 bua h
240.000
70% 116.170
BKD
KPM-PTSP 1.432.049
129 bua h
KPM-PTSP
KPM-PTSP 908.400
70% 119.603
Inspektorat 544.154
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 63
1
1
1
20
20
20
34
35
36
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Program Pembinaan Pra Purna Tugas
Program Peningkatan Pelayanan Pengadaan dan pembinaan penyedia Barang dan Jasa
Pesentase keterisian jabatan struktural
90%
92%
94%
96%
98%
100 %
100 %
BKD
Rasio jumlah pegawai berdasarkan ABK
63%
64%
65%
66%
67%
68%
68%
BKD
Rasio pegawai yang berkualifikasi S1
52%
Persentase penerbitan SK Pensiun tepat waktu
80%
Cakupan impelemtasi sistem pengadaan barang dan jasa secara elektronik
70%
Jumlah penyedia jasa konstruksi yang dibina 1
20
37
Program Pengelolaan dan Pengembangan Asset Pemerintah Daerah
991.000 55%
991.000 57%
1.130.000 60%
90%
63%
95% 225.000
1.130.000 65%
100% 257.000
1.130.000
257.000
100 %
5.372.000 65%
257.000
100 %
BKD
BKD 1.221.000
225.000 75%
80% 740.658
-
100 Prs h
Persentase aset pemda yang telah berkekuatan hukum
95%
100 %
Persentase aset pemda yang terinventarisir memenuhi standar administrasi
50%
80%
80% 560.673
110 Prs h
121 Prs h
95% 230.048
435.150
100 %
Setda 3.077.351
610 Prs h
95% 414.429
100%
80% 607.549
146 Prs h
95% 394.695
100 %
80% 606.821
133 Prsh
95% 375.900
90%
80% 561.650
100 %
100 %
Setda
DPKAD 1.850.222
DPKAD
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 64
1
1
1
20
20
20
38
39
40
Persentase aset pemda yang terinventarisir memenuhi standar administrasi
50%
Program Pengembangan Ketatalaksanaan Pemerintahan Daerah
Tingkat penerapan regulasi dan pedoman tatalaksana penyelenggaraan pemerrintahan daerah
75%
Program Penanganan Hukum dan Pembinaan Kesadaran Hukum/HAM
Persentase penganganan permasalahan hukum Pemda dengan pihak lain
100%
Jumlah kelompok masyarakat sadar hukum Persentase PNS yang menghadapi masalah hukum lalu mendapat bantuan/ perlindungan hukum Program Pengembangan Kesejahteraan Angota Korpri
Persentase Anggota Korpri yang madapat pelayanan/ difasilitasi ketika meninggal dan Purnabakti
80%
80%
90% 290.252
80%
85% 463.281
100 %
3 Klp
3 Klp
3 Klp
-
90%
318.482
65% 30.000
100 %
85%
41.500
318.482
4 Klp
100 %
53.300
318.482
Setda 2.511.235
100 %
Setda 1.273.928
5 Klp
Setda
95% 44.000
100 %
Setda 1.161.008
85%
95% 42.500
100%
100 %
545.178
5 Klp
95%
46.500
290.252
85%
100%
39.500
100 %
100 %
495.616
318.482
95% 38.500
100 %
290.252
450.560
4 Klp
95% 75.567
-
85% 556.600
100 %
90% 290.252
56.500
Setkop 240.067
100 %
Setkop 227.800
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 65
1
1
20
20
1
21
1
21
1
21
41
42
Program Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Korpri
Persentase pemenuhan pembentukan organisasi Dewan Pengurus Korpri Kabupaten dan Instansi yang aktif
-
Program Peningkatan Kualitas Mental Spiritual PNS
Jumlah PNS / Anggota Korpri yang mendapat pembinaan Karakter/ Mental Spiritual
-
-
85% -
-
90% 23.000
90% -
100% 17.000
90% 52.000
10.000
90% 56.000
100 %
19.800
100 %
Setkop 69.800
90% 64.000
Setkop 67.500
239.500
Urusan Ketahanan Pangan 16
17
Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebun an
Program pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan
Total produksi komoditi tanaman pangan
* Padi = 52.116 Ton * Jagung = 48.611 Ton *Kedelai = 583 Ton
Tingkat Konsumsi Energi Masyarakat
1,197 kkal/kapit a/hr
Tingkat Konsumsi Protein Masyarakat
49,2 gram/kap/ hr
* Padi = 54.3 62 Ton * Jag ung = 49.3 61 Ton *Ke dela i= 593 Ton min imal 200 0 kkal /ka pita /hr
min imal 52 gra m/k
555.632
825.000
* Padi = 56.6 08 Ton * Jag ung = 50.1 11 Ton *Ke dela i= 602 Ton min imal 200 0 kkal /ka pita /hr min imal 52 gra m/k ap/
570.000
720.000
* Padi = 58.8 54 Ton * Jag ung = 50.8 60 Ton *Ke dela i= 612 Ton min imal 200 0 kkal /ka pita /hr min imal 52 gra m/k ap/
590.000
720.000
* Padi = 61.10 0 Ton * Jagun g= 51.61 0 Ton *Kede lai = 621 Ton
mini mal 2000 kkal/ kapita /hr
mini mal 52 gram /kap/ hr
620.000
750.000
* Padi = 63.3 46 Ton * Jag ung = 52.3 60 Ton *Ke dela i= 631 Ton Ene rgi 200 0 kkal /ka pita /hr min imal 52 gra m/k ap/
675.000
* Padi = 63.3 46 Ton * Jag ung = 52.3 60 Ton *Ke dela i= 631 Ton
Distanbun 3.010.632
KKP 790.000
Ene rgi 200 0 kkal /ka pita /hr min imal 52 gra m/k ap/
3.805.000
KKP
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 66
1
1
21
21
1
22
1
22
18
19
15
Program pengembangan ketersediaan pangan dan penanganan rawan pangan
Program pengembangan distribusi dan harga pangan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan / Kelurahan
ap/ hr
hr
hr
88,5 0%
89,5 0%
91,5 0%
hr
93%
93%
Tingkat Pola Pangan Harapan (PPH)
87,20%
Volume Cadangan Pangan Daerah
-
Jumlah Desa yang memiliki cadangan pangan / Desa Mandiri Pangan
-
-
3 Des a
3 Des a
3 Desa
1 Des a
10 Des a
KKP
Persentase penanganan daerah rawan pangan Persentase ketersediaan informasi harga pangan
50%
54%
60%
65%
70%
70%
70%
KKP
40%
60%
-
230.000
75% -
20 Ton
92,50 %
hr
320.000
90% 75.000
40 Ton
330.000
90% 75.000
60 Ton
330.000
90% 80.000
60 Ton
KKP
KKP 1.210.000
90% 85.000
KKP 315.000
-
Jumlah kader pemberdayaan masyarakat (KPM) yang ditingkatkan kapasitasnya
70 org
Persentase realisasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat (PNPMMP)
100%
1.571.110
100 %
32 org
100 %
540.000
64 org
100 %
565.000
97 org
100%
665.000
129 org
100 %
685.000
129 org
100 %
BPMPD 4.026.110
BPMPD
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 67
Persentase realisasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat (PNPM)
100%
Persentase realisasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat (PNPM)
100%
Persentase realisasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat (PNPM)
100%
Persentase realisasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat (PNPM)
100%
Persentase realisasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat (PNPM)
100%
Persentase realisasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat (PNPM)
100%
Persentase realisasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat (PNPM)
100%
Persentase realisasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat (PNPM)
100%
100 %
19.000
100 %
21.000
100 %
21.500
100%
100 %
23.000
100 %
53.000
100 %
57.500
100 %
12.513
100 %
9.876
100 %
10.033
100 %
20.066
100 %
46.640
100 %
18.181
100 %
10.000
100 %
50.000
100 %
50.000
100 %
9.670
100 %
15.500
100 %
17.500
100 %
15.000
100 %
15.000
100 %
15.000
100 %
10.000
100 %
30.000
100 %
30.000
24.000
100 %
26.000
100 %
111.500
Kec. Anggeraja
60.000
100 %
62.500
100 %
256.000
Kec. Enrekang
10.930
100 %
11.099
100 %
54.451
17.890
100 %
16.317
100 %
119.094
60.000
100 %
60.000
100 %
230.000
19.000
100 %
19.000
100 %
80.670
15.000
100 %
15.000
100 %
75.000
36.000
100 %
39.000
100 %
145.000
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Kec. Bungin
Kec. Maiwa
Kec. Alla
Kec. Malua
Kec. Baraka
Kec. Curio
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 68
1
22
16
Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
Persentase realisasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat (PNPM)
100%
Persentase realisasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat (PNPM)
100%
Persentase realisasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat (PNPM)
100%
Persentase realisasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat (PNPM)
100%
Persentase realisasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat (PNPMPISEW)
100%
Persentase realisasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat (PNPMPISEW)
100%
Jumlah BUMDes yang dibentuk/difasilitasi
1 Unit
100 %
5.000
100 %
30.000
100 %
30.000
100%
100 %
8.000
100 %
26.000
100 %
26.000
100 %
13.000
100 %
36.400
100 %
36.400
100 %
26.774
100 %
28.516
100 %
30.060
100 %
280.000
100 %
200.000
100 %
200.000
100 %
645.039
100 %
400.000
100 %
550.000
12 Unit
75.000
32 Unit
202.000
62 Unit
338.000
30.000
100 %
30.000
100 %
125.000
Kec. Cendana
31.000
100 %
31.000
100 %
122.000
Kec. Buntu Batu
38.400
100 %
40.000
100 %
164.200
32.500
100 %
35.500
100 %
153.350
200.000
100 %
200.000
100 %
1.080.000
650.000
100 %
761.000
100 %
3.006.039
350.000
112 Unit
350.000
112 Unit
1.315.000
100%
100%
100%
100%
100%
92 Unit
Kec. Masalle
Kec. Baroko
Bappeda
DPU
BPMPD
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 69
1
1
1
1
1
22
22
22
22
22
1
23
1
23
1
24
17
18
20
21
22
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
Tingkat partisipasi masyarakat dalam mendukung BBGRM
50%
Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
Jumlah aparatur pemerintahan desa yang ditingkatkan kapasitasnya
-
Program Pembinaan Administrasi serta Penataan Pemerintahan dan Wilayah Administratif Desa/ Kelurahan
Persentase desa/ kelurahan yang memiliki data base (Profil Desa sesuai ketentuan
30%
Program pengembangan kelembagaan masyarakat di Perdesaan/Kelurah an
Jumlah pengurus BPD dan LKSMD/K yang ditingkatkan kompetensinya
25 org
Program pengembangan dan pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG)
Jumlah pelaku usaha/ usaha tani yang memanfaatkan TTG
10 Klp
60%
70% 80.000
62 org
260.000
60%
80% 160.000
146 org
280.000
70% 100.000
90% 225.000
230 org
500.000
80% 791.375
314 org
200.000
100 %
211.400
100 %
876.400
550.000
398 org
650.000
398 org
2.240.000
637.568
100 %
700.000
100 %
2.678.943
90% 450.000
BPMPD
BPMPD
BPMPD
25 org
140.000
100 org
230.000
100 org
300.000
100 org
400.000
100 org
400.000
425 org
1.470.000
BPMPD
26 Klp
100.000
68 Klp
437.759
120 Klp
484.820
172 Klp
500.000
228 Klp
600.000
228 Klp
2.122.579
BPMPD
Urusan Statistik 15
Program pengembangan data/informasi/stat istik daerah
Persentase ketersediaan data dan informasi Statistik Daerah
50%
60%
80% 125.000
80% 100.000
90% 100.000
90% 100.000
90% 100.000
Bappeda 525.000
Urusan Kearsipan
-
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 70
1
24
1
25
1
25
1
1
1
25
25
26
19
15
17
19
Program Pengembangan dan peningkatan pengelolaan arsip daerah Urusan Komunikasi dan Informatika Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
Persentase arsip penting daerah yang disimpan di Depo Arsip
25%
25%
30% 145.820
35% 282.250
40% 95.000
50% 135.000
50% 202.000
KPA-PDE 860.070
-
Persentase data potensi dan program pemda yang dipublikasikan ke masyarakat
90%
Persentase data dan infromasi kegiatan pemda yang dipublikasikan ke masyarakat
100%
Frekwensi publikasi / jumpa pers hasil keputusan DPRD
4 Kali/ Thn
90%
90% 713.509
Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi
Persentase peningkatan SDM anggota KIM terhadap ICT
75%
Program Pengembangan Telematikan EGovernment
Persentase penggunaan sistem elektronik dalam pengelolaan pemerintahan
60%
100 %
4 Kali / Thn
90% 565.000
80% 316.951
26.000
75%
80% 605.514
4 Kali / Thn
26.000
75% 34.000
60%
4 Kali / Thn
80%
27.299
75%
4 Kali/ Thn
80%
28.660
75%
4 Kali / Thn
100 %
2.840.186
30.098
20 Kali
138.057
Setwan
234.000
80% 250.000
Dishub Kominfo
Setda
75% 50.000
80% 250.000
2.821.509
656.646
75% 50.000
75% 250.000
95% 430.000
654.165
50.000
70% 250.000
90% 558.000
606.910
50.000
65% 275.000
90% 555.000
Dishub Kominfo
KPA-PDE 1.275.000
Urusan Perpustakaan
-
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 71
1
1
1
]
26
26
26
26
21
22
23
24
2 2
1
2
1
15
Program Pengembangan budaya baca dan Pembinaan Perpustakaan
Julmah kunjungan perpustakaan Umum
21.385 org
23.5 24 org
Program Pengelolaan Perpustakaan Berbasis IT
Jumlah perpustaaakn sekolah yang menggunakan sistem otomasi perpustakaan
0
Persentase penggunaan teknologi dalam pengelolaan perpustakaan umum
50%
60%
Program Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah, Desa dan Kelurahan
Jumlah perpustakaan sekolah, Desa/ Kelurahan yang terkelola baik
50
55
Program Pembelajaran Masyarakat Berbasis IT
Jumlah kelompok masyarakat yang mampu memanfaatkan / mengaplikasikan IT
540.231
9
25.6 62 org
11 275.000
100 Org
29.93 9 org
397.500
16 60.000
80%
60
-
410.300
13
70%
0
27.8 01 org
15.000
56.286
0
292.800
65
48.000
-
100 Org
32.0 78 org
KPA-PDE 2.038.597
67 89.000
100 %
60 200.000
397.766
18 87.539
90%
211.000
32.0 78 org
KPA-PDE 526.539
100 %
80
KPA-PDE
80
200.000
200.000
40.000
-
KPA-PDE 867.286
200 Org
KPA-PDE 88.000
Urusan Pilihan
-
Urusan Pertanian
-
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Cakupan binaan kelompok tani yang mendapat bantuan
5% (70 KT dari 1.404 KT)
5%
10% 30.000
15% 376.789
20% 390.000
25% 450.000
25% 475.000
Distanbun 1.721.789
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 72
2
2
1
1
17
18
Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian /perkebunan
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebun an
Jumlah P3A/GP3A aktif dalam pengelolaan sisten irigasi partisipatif
5 P3A
Jumlah pelaku usaha peternakan yang mendapat pembinaan melalui pelatihan dan Sekolah Lapang
10 Klp
Jumlah Kelompok Tani Mandiri
11 Klp
5 P3A
12 Klp
Volume transaksi pemasaran komoditi pertanian di STA
972 Ton
1.02 0 Ton
Jumlah sarana prasarana fisik STA yang berfungsi sesuai peruntukannya
2 Unit
2 Unit
Volumen ketersediaan bibit Bawang Merah di IKB Saruran
12 Ton
12 Ton
Volumen ketersediaan bibit Kentang di IKB Masalle
100 rb umbi
100 rb um bi
5 P3A
5 P3A
5 P3A
-
3 Klp
30.000
3 Klp
40.000
465.753
13 Klp
316.000
14 Klp
346.000
726.863
357.429
1.07 1 Ton
570.000
3 Unit
200.000
12 Ton
100 rb um bi
1.12 5 Ton
3 Klp
4 Unit
500.000
12 Ton
100 rb um bi
5 P3A
Distanbun
40.000
3 Klp
40.000
12 Klp
150.000
15 Klp
380.000
16 Klp
416.500
17 Klp
1.924.253
1.181 Ton
857.058
5 Unit
550.000
25 P3A
12 Ton
100 rb umbi
1.24 0 Ton
880.000
6 Unit
600.000
12 Ton
100 rb um bi
1.24 0 Ton
Disnakin
BP4K
Distanbun 3.391.350
6 Unit
625.000
12 Ton
100 rb um bi
Distanbun
Distanbun 2.475.000
Distanbun
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 73
2
1
19
Program peningkatan produksi pertanian/perkebun an
Jumlah ketersediaan alat dan mesin pertanian
11 Unit
15 unit
Panjang JUT yang ditingkatkan menjadi JUT Produksi
5.000 m
1.00 0m
Tingkat alih fungsi lahan persawahan
0%
0%
0 Ha dari 1.146 Ha
-
Tingkat serangan OPT Tanaman Palawija
5% (1.079 Ha dari 21.599 Ha)
Tingkat serangan OPT Tanaman Hortikultura
20 unit
12.254.447
1.00 0m
25 Unit
11.000.000
1.00 0m
30 Unit
11.400.000
1.000 m
35 Unit
11.850.000
1.00 0m
125 Unit
12.190.000
5.00 0m
Distanbun
Distanbun 58.694.447
0%
0%
0%
0%
0%
Distanbun
15 Ha
20 Ha
25 Ha
30 Ha
90 Ha
Distanbun
5%
5%
5%
5%
5%
5%
Distanbun
10% (184 Ha dari 1.844 Ha)
10%
10%
10%
10%
10%
10%
Distanbun
Jumlah pelaku Ushata Tani yang menerapkan Sistem Pertanian Organik
5 Klp
5 Klp
5 Klp
10 Klp
10 Klp
15 Klp
45 Klp
Distanbun
Total produksi komoditi Bawang Merah (Ton)
39.295 41.4 68
43.3 23
45.4 89
47.76 3
50.1 51
50.1 51
Total produksi komoditi Kentang (Ton)
817 930
1.04 2
1.15 5
1.267
1.38 0
1.38 0
Luasan Lahan Tidur yang diolah menjadi lahan produktif
-
Distanbun
Distanbun
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 74
2
2
2
1
1
1
20
21
22
Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebun an lapangan Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Program peningkatan produksi hasil peternakan
Total produksi komoditi Cabe (Ton)
251
Total produksi komoditi Kopi (Ton)
7.918
Total produksi komoditi Kakao (Ton)
7.018
Total produksi komoditi tembakau
25 Ton
Persentase PPL yang kualifikasi ahli
-
Jumlah vaksinasi ternak/ Hewan Peliharaan
25.000 ST
Luasan HMT yang disediakan
204 Ha
Distanbun 377
565
734
881
969
969
8.01 5
8.21 0
8.40 9
8.611
8.81 6
8.81 6
7.12 8
7.30 0
7.47 5
7.653
7.83 5
7.83 5
Distanbun
Distanbun
39 Ton
96.302
18%
45 Ton
19% 1.094.606
Populasi Sapi Potong
45.250 Ek
Populasi Sapi Perah
1.083 Ek
Populasi Kerbau
3.271 Ek
Populasi Kambing
34.224 Ek
Populasi Ayam Kampung/Buras
155.214 Ek
25.0 00 ST
221 Ha
56.4 51 Ek 1.64 2 Ek 3.86 2 Ek 35.5 00 Ek 157. 500 Ek
105.000
605.750
2.345.118
45 Ton
20% 1.300.000
20.0 00 ST
10 Ha
115.000
485.000
3.115.000
45 Ton
21% 1.431.500
21.0 00 ST
5 Ha
120.000
460.000
45 Ton
22% 1.509.000
22.00 0 ST
550.000
10 Ha 3.601.021
125.000
3.703.927
45 Ton
22% 1.555.000
22.0 00 ST
10 Ha
Setda 561.302
670.000
3.773.961
BP4K 6.890.106
110. 000 ST
256 Ha
Disnakin 2.770.750
Disnakin 16.539.027
63.1 76 Ek
70.7 02 Ek
79.12 4 Ek
88.5 49 Ek
88.5 49 Ek
Disnakin
1.80 1 Ek 3.96 6 Ek 42.0 79 Ek 134. 113 Ek
1.97 6 Ek 4.07 2 Ek 44.6 03 Ek 195. 160 Ek
2.369 Ek
2.59 4 Ek 4.48 9 Ek 50.1 16 Ek 219. 282 Ek
2.59 4 Ek 4.48 9 Ek 50.1 16 Ek 219. 282 Ek
Disnakin
4.275 Ek 47.28 0 Ek 206.8 70 Ek
Disnakin
Disnakin
Disnakin
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 75
2
2
2
2
1
1
1
1
23
24
25
26
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan Program peningkatan penerapan teknologi petemakan
Jumlah kelahiran ternak dengan teknologi IB Jumlah sarana pemasaran penjulan ternak
802 Ek
-
Jumlah KT yang mampu menerapkan teknologi peternakan tepat guna
2 Klp
Program Pembangunan Kawasan Peternakan
Persentase pemenuhan kebutuhan Sarana Prasarana Produksi dan Infrastruktur Kawasan peternakan
15%
Program Pembangunan Kawasan Perkebunan
Persentase pemenuhan kebutuhan Sarana Prasarana Produksi dan Infrastruktur Kawasan Perkebunan
20%
1.00 0 Ek -
3 Klp
15%
130.987
1.00 0 Ek 1 Unit
100.000
1 Klp
442.650
1.25 0 Ek 1 Unit
495.000
245.000
1 Klp
330.000
25%
25%
350.000
1 Klp
1 Klp
45% 1.340.000
35% 750.000
495.000
1.75 0 Ek 1 Unit
1 Unit
35% 1.300.000
20%
1.500 Ek
2.058.637
380.000
7 Klp
1.405.000
45% 1.440.000
45% 750.000
495.000
1.75 0 Ek 4 Unit
Disnakin
Disnakin
45% 1.440.000
60% 750.000
Disnakin
5.520.000
60% 750.000
3.000.000
Disnakin, DPU, KLHKP, Diskuperind ag, Distamben
Distanbun, DPU, KLHKP, Diskuperind ag
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 76
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
27
Program Pembangunan Kawasan Hortikultura
Persentase pemenuhan kebutuhan Sarana Prasarana Produksi dan Infrastruktur Kawasan Hortikultura
35%
35%
45%
55% 750.000
65% 750.000
75% 750.000
75% 750.000
3.000.000
Distanbun, DPU, Distamben, KLH-KP, Diskuperind ag
Urusan Kehutanan 15
16
17
21
-
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
Jumlah produksi hasil hutan kayu dan bukan kayu : * Kayu * Rotan * Getah Pinus * Kokon * Madu/Lebah madu
Program rehabilitasi hutan dan lahan
Luasan lahan kritis yang direhabilitasi
Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan
Kubikasi Illegal Logging
35 m³
Luasan Kasus Kebakaran Hutan
85 Ha
80,7 5 Ha
75.882 Ha
72.6 58 Ha
Program Pemantapan Kawasan Hutan
Luas kawasan hutan yang dikendalikan
Dishut 238.000 480 m³ 200 Ton 42,3 Ton 5.724Kg 254 Kg
1.20 0 m³ 270 Ton 511 Ton 6.01 0Kg 267 Kg
37.543 Ha
371 Ha
33,2 5 m³
265.000 1.20 0 m³ 300 Ton 600 Ton 6.31 0Kg 281 Kg
2.575.884
335.000
862 Ha
31,5 8 m³
1.20 0 m³ 350 Ton 650 Ton 6.62 5Kg 295 Kg
1.289.000
578.000
76,7 1 Ha
160.000
71.6 16 Ha
277.000
917 Ha
30,0 0 m³
1.200 m³ 400To n 700 Ton 6.956 Kg 310 Kg
71.6 16 Ha
293.000 1.20 0 m³ 450 Ton 750 Ton 7.30 4Kg 326 Kg
1.356.000 1.20 0 m³ 450 Ton 750 Ton 7.30 4Kg 326 Kg
1.353.000
982 Ha
1.363.000
1.05 2 Ha
1.419.000
4.18 4 Ha
7.999.884
607.000
28,50 m³
620.000
27,0 8 m³
644.000
27,0 8 m³
2.784.000
72,8 7 Ha
150.000
283.000
69,23 Ha
157.000
71.61 6 Ha
65,7 7 Ha
160.000
71.6 16 Ha
Dishut
Dishut
65,7 7 Ha
166.000
71.6 16 Ha
Dishut 793.000
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 77
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
3
3
22
23
15
16
17
Program Pemberdayaan Masyarakat sekitar Hutan
Luasan hutan yang dikelola berbasis kerakyatan
90 Ha
Program Pengembangan Kawasan Konservasi
Jumlah species tanaman koleksi di Kebun Raya Maspul Enrekang Persentase pemenuhan kebutuhan Sarana Prasarana Produksi dan Infrastruktur Kawasan Konservasi Kebun Raya Maspul Enrekang
Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
4.99 3 Ha
-
2.19 5 Ha
110.000
1.82 0 Ha
116.000
484 Species
534 Spe cies
-
577 Spe cies
960.000
620 Spe cies
1.009.000
35%
35%
45%
55%
1.765 Ha
665 Speci es
119.000
1.73 7 Ha
123.000
12.5 10 Ha
468.000
1.028.000
706 Spe cies
1.064.000
706 Spe cies
4.061.000
65%
75%
Dishut
Dishut, DPU, KLHKP, Disnakin
75%
Dishut, DPU, KLHKP, Disnakin
-
Jumlah Satuan Pemegang IUP
19 IUP
Luasan Area PETI berkurang
8 Ha
Rasio elektrifikasi
96.96 %
22 IUP
95.000
25 IUP
150.000
28 IUP
150.000
6.5 Ha
269.850
5 Ha
250.000
3,5 Ha
250.000
97.2 9%
2.625.036
97.6 5%
2.750.000
98.0 1%
2.825.000
31 IUP
150.000
34 IUP
150.000
34 IUP
695.000
250.000
0,5 Ha
250.000
0,5 Ha
1.269.850
2.875.000
98.8 7%
2.925.000
98.8 7%
14.000.036
2 Ha
98.45 %
Distamben
Distamben
Distamben
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 78
2
3
18
Program Pengembangan dan penerapan energi alternatif
Jumlah satuan energi baru terbarukan
13 unit PLTMH
14 unit PLT MH
0 unit PLTS
94 unit PLT S 30 Unit Biog as -
0 Unit Biogas
19
20
21
2
4
2
4
2
4
15
16
Program pembinaan dan pengembangan Bidang Migas Dan Panas Bumi
Pencapaian Kinerja pengelolaan bahan bakar Minyak dan gas
2 SPBU, 2 Agen LPG
Pogram Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian Pengelolaan Air Tanah
Jumlah Satuan unit pemakai dan pengguna AP dan ABT
1 PLTMH
Program Pemetaan dan Penyelidikan Geologi, Sumber Daya Mineral, Batu Bara, dan Panas Bumi serta Eksplorasi dan Penyediaan Air tanah Urusan Pariwisata
Adanya Data Eksplorasi Marmer, informasi dan Peta Geologi tata lingkungan
3 Dok
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Persentase peningkatan kunjungan wisata daerah
-
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Jumlah obyek wisata yang menjadi daya tarik kunjungan wisatawan
-
3.340.548
14 unit PLT MH 50 unit PLT S 30 Unit Biog as 2 SPB U, 2 Age n LPG
-
2 PLT MH
-
1 Dok
3.350.000
50.000
50.000
100.000
14 unit PLT MH 50 unit PLT S 30 Unit Biog as 2 SPB U, 2 Age n LPG 1 PLT MH
1 Dok
3.350.000
14 unit PLTM H
3.350.000
50 unit PLTS
70.000
70.000
30 Unit Bioga s 2 SPBU ,2 Agen LPG 1 PLTM H
70.000
70.000
100.000
14 unit PLT MH 50 unit PLT S 30 Unit Biog as 2 SPB U, 2 Age n LPG 1 PLT MH
3.350.000
70.000
70.000
100.000
14 unit PLT MH 294 unit PLT S 150 Unit Biog as 2 SPB U, 2 Age n LPG 5 PLT MH
Distamben 16.740.548
Distamben
Distamben
Distamben 260.000
Distamben 260.000
100.000
Distamben 400.000
10%
20% 115.000
2 Obj ek
498.550
20% 115.000
2 Obj ek
410.000
20% 100.000
1 Obj ek
150.001
20% 100.000
1 Objek
255.309
90% 145.000
1 Obj ek 6 Dew i1 Pkt Wst
355.238
Dispopar 575.000
7 Obj ek 6 Dew i1 Pkt Wst
Dispopar 1.669.098
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 79
2
4
2
5
2
5
2
2
2
2
5
5
5
5
17
Program Pengembangan Kemitraan Pariwisata
Persentase pengembangan kemitraan dan SDM kepariwisataan daerah
-
-
-
1 Per da
25.000
6 Pok darwi s
30.000
-
100 %1 Per da 6 Pok dar wis
Dispopar 55.000
Urusan Kelautan dan Perikanan 20
23
24
25
26
-
Program pengembangan budidaya perikanan
Jumlah Produksi Perikanan
Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
Jumlah Sarana Prasarana Pemasaran produksi perikanan
Program pengembangan kawasan budidaya Perikanan air tawar
Jumlah stok bibt ikan air tawar
Program Peningkatan Kesejahteraan Pembudidaya Ikan
Jumlah kelompok pembudidaya ikan yang aktif memenuhi standar kelembagaan
Program Pembangunan Kawasan Perikanan Darat
Persentase pemenuhan kebutuhan Sarana Prasarana Produksi dan Infrastruktur Kawasan Perikanan Darat
697 Ton
5 Unit
100.000 Ek
698 Ton
2.759.007
777 Ton
2.643.000
856 Ton
2.753.000
4 Unit
600.808
4 Unit
1.180.000
4 Unit
1.105.000
-
100. 000 Ek
47 Pold aka n
35%
35%
30.000
425.000
45%
115. 000 Ek
57 Pold aka n
2.929.000
4 Unit
30.000
425.000
55% 250.000
1.033 Ton
1.210.000
135.0 00 Ek
57 Polda kan
35.000
435.000
65% 250.000
1.25 3 Ton 3 Unit
150. 000 Ek
57 Pold aka n
3.105.000
1.085.000
50.000
435.000
75% 250.000
1.25 3 Ton 19 Unit
600. 000 Ek
218 Pold aka n
Disnakin 14.189.007
Disnakin 5.180.808
Disnakin 145.000
Disnakin 1.720.000
75% 250.000
1.000.000
Disnakin, DPU, Diskuperind ag
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 80
2
6
2
6
15
Urusan Perdagangan Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan
Persentase penurunan jenis barang kadaluarsa yang beredar
12,7 1%
Persentase penurunan jenis barang beredar yang mengandung bahan berbahaya
13,3 3%
26,6 7%
40,0 0%
53,33 %
66,6 7%
66,6 7%
64%
72%
78%
84%
90%
90%
Persentase penggunaan alat UTTP legal 2
2
6
6
17
18
62%
25,4 2%
189.000
38,1 4%
175.000
50,85 %
184.000
66,1 0%
186.000
66,1 0%
830.500
Diskuperind ag
Diskuperind ag
Diskuperind ag
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
Persentase volume barang ekspor yang memenuhi standar kualitas
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negri
Persentase pelaku usaha yang memiliki legalitas usaha
62%
Tingkat penataan pedagang dalam pasar Kabupaten
17%
Tingkat pemanfaatan informasi harga dan Distribusi bahan pokok
96.500
48,50%
50%
55%
60% -
65%
68% 788.123
26%
72% 917.474
30%
65% 60.000
76% 872.970
35%
70% 65.000
80% 864.673
40%
70% 67.000
Diskuperind ag
4.304.970
Diskuperind ag
80% 861.730
45%
192.000
45% Diskuperind ag
5%
10%
15%
20%
25%
30%
30% Diskuperind ag
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 81
2
2
6
6
2
7
2
7
2
2
7
7
2
8
2
8
19
20
Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan
Persentase peningkatan PKL yang diberi fasilitas dan dibina
1,5%
Persentase pasar desa strategis yang tersedia
33%
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Persentase pelaku IKM yang mandiri / aktif
48%
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
Persentase pelaku IKM yang memanfaatkan Teknologi
16%
Program Penataan Struktur Industri
Persentase produk IKM yang memiliki merek
17%
Persentase produk IKM yang memiliki sertifikat Halal
43%
Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Perdagangan
1,5 %
2%
3% 80.000
47%
50% 301.645
4% 85.000
55% 149.875
5% 90.000
60% 179.000
5% 92.000
70% 211.073
347.000
Diskuperind ag
1.066.723
Diskuperind ag
70% 225.130
Urusan Industri 16
17
18
50%
55% 165.500
25%
60% 176.875
30% 181.000
17%
35%
20%
43%
182.685
203.000
11.458
65%
45%
25%
55%
191.000
206.000
45.000
70%
50%
30%
60%
198.000
214.073
54.000
70%
40%
65%
Diskuperind ag
1.019.146
Diskuperind ag
229.015
Diskuperind ag
50% 215.073
59.000
914.060
40% 59.557
75%
75% Diskuperind ag
Urusan Ketransmigrasian 16
Program Transmigrasi Lokal
Persentase penanganan transmigrasi lokal
0%
10%
20% 22.000
30% 30.000
40% 30.000
50% 50.000
50% 30.000
162.000
Dissosnakert rans
PROGRAM DAN KEGIATAN PADA SETIAP SKPD
-
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 82
01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
85%
90% 779.132
85%
95% 779.100
90% 1.585.900
85%
95% 2.485.900
90% 6.141.685
85%
95%
90%
85% 1.638.324
100 %
95%
1.789.000
901.943
100 %
4.167.508
1.735.900
100 %
1.735.900
100 %
9.279.500
5.572.500
100 %
5.742.500
100 %
28.188.185
5.994.258
100 %
6.477.193
100 %
27.924.194
1.830.000
100 %
1.830.000
100 %
8.919.324
100% 5.547.936
100 %
100 %
100% 5.522.500
5.194.987
859.244
100% 1.735.900
5.209.000
4.709.820
100% 848.089
100% 1.832.000
Bappeda
Disdikbud
Diskes
RSU Maspul
DPU
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 83
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
85%
90% 679.182
85%
95% 59.000
90% 1.370.700
85%
90% 1.309.590
90% 1.519.218
85%
85%
80%
95% 636.727
932.451
1.226.213
100 %
6.477.857
2.033.000
100 %
9.018.218
100 %
5.590.601
100 %
3.177.785
95% 1.096.773, 093
100% 652.696
100 %
90% 1.953.000
1.103.631, 664
67.457
90%
90%
75%
100 %
1.311.416
1.828.000
1.074.349, 161
90% 578.500
90%
90%
70%
64.862
1.259.938
1.685.000
1.161.492
100% 61.950
674.852
1.154.355, 042
100 %
635.009
BPBD
Dishub Kominfo
KLH KP
Disduk Capil
BKB PP
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 84
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
85%
90% 692.862
85%
95% 736.743
80% 838.439
85%
85% 873.402
90% 1.236.857
85%
85%
90%
95% 4.392.691
462.967
2.486.814
100 %
451.046
4.671.743
100 %
Diskuperind ag
Kesbang Linmas Pol PP
3.002.479
90% 2.591.950
100 %
Dissos Naker Trans
3.702.090
95%
90%
4.696.448
100 %
1.034.000
2.739.259
100% 4.479.878
799.000
95%
100%
90%
100 %
997.000
433.458
2.511.590
90% 4.229.705
90%
95%
90%
736.743
928.902
418.150
3.643.010
100% 736.743
4.923.200
Setda 13.972.623
100 %
Setwan 22.721.922
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 85
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
85%
95% 1.478.993
85%
95% 1.039.549
90% 643.959
85%
95% 664.256
90% 795.519
85% 39.050
85%
90% 475.000
100%
95%
117.300
95% 475.000
661.822
100 %
3.293.679
873.247
100 %
894.961
100 %
4.193.491
139.300
100 %
142.500
100 %
566.650
458.000
100 %
466.000
100 %
2.312.000
100% 438.000
DPKAD 6.144.430
100 %
100% 128.500
95% 1.263.474
661.822
100% 832.022
100 %
95% 1.218.452
661.822
797.742
100 %
95% 1.143.962
KPM PTSP
Inspektorat
Setkop
BKD
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 86
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
85%
90% 440.160
85%
95% 458.000
90% 575.580
85%
95% 557.770
90% 404.780
85%
95%
90%
85%
95%
90% 812.424
463.000
100 %
2.287.160
600.000
100 %
600.000
100 %
2.900.355
500.000
100 %
523.499
100 %
2.456.228
1.800.000
100 %
1.900.000
100 %
8.451.346
1.090.000
100 %
1.190.000
100 %
5.188.824
100% 1.700.000
95% 1.033.000
100 %
100% 516.866
1.600.000
463.000
100% 567.005
511.083
1.451.346
100% 463.000
100% 1.063.400
KKP
BPMPD
KPA PDE
Distanbun
Disnakin
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 87
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
85%
85%
95% 730.000
90% 820.500
85%
95%
90%
95%
20%
80%
85% 461.500
100 %
20%
464.039
761.000
100 %
3.488.348
871.000
100 %
890.000
100 %
4.303.500
687.966
100 %
681.395
100 %
2.944.854
898.000
100 %
3.467.000
488.640
100 %
2.363.666
20% 863.000
100 %
100 %
100% 529.660
833.000
750.000
100% 863.000
422.359
-
100% 730.000
859.000
623.474
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
90% 517.348
20% 873.000
100% 465.400
484.087
100 %
BP4K
Dishut
Distamben
Dispopar
Kec. Anggeraja
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 88
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
85%
90% 501.180
85%
95% 495.479
90% 288.284
85%
95% 313.667
90% 440.932
85%
95%
90%
85%
95%
90% 274.453
548.337
100 %
2.621.517
363.182
100 %
363.182
100 %
1.648.984
460.520
100 %
479.200
100 %
2.277.063
487.910
100 %
500.564
100 %
2.392.492
305.000
100 %
308.000
100 %
1.469.903
100% 475.860
95% 284.150
100 %
100% 453.206
467.298
541.421
100% 320.667
443.205
460.860
100% 535.100
100% 298.300
Kec. Enrekang
Kec. Bungin
Kec. Maiwa
Kec. Alla
Kec. Malua
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 89
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
85%
90% 445.210
85%
95% 445.210
90% 327.240
85%
95% 283.099
90% 324.170
85% 310.540
85%
90% 270.870
100%
95%
284.934
95% 279.770
2.226.050
Kec. Baraka
318.500
100 %
1.552.984
349.627
100 %
362.884
100 %
1.697.564
Kec. Cendana
307.823
100 %
310.730
100 %
1.513.346
Kec. Buntu Batu
284.700
100 %
297.514
100 %
1.414.124
100% 281.270
100 %
100 %
100% 299.319
445.210
314.342
100% 338.116
100 %
95% 445.210
309.802
322.767
100 %
90% 445.210
Kec. Curio
Kec. Masalle
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 90
02
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Tingkat Pelayanan Adminsitrasi perkantoran sesuai standar dan prosedur yang ada
80%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
60%
85% 328.447
85%
100 %
301.446
90% 187.525
85%
90%
65%
76% 1.847.251
90%
90%
80% 1.387.500
Disdikbud 3.410.000
90% 2.100.000
80% 1.275.625
Bappeda 963.859
650.000
2.100.000
Kec. Baroko 1.590.341
90%
90%
90%
100 %
205.845
650.000
1.975.000
325.115
90%
90%
90%
100 %
205.845
650.000
1.943.000
71% 906.200
90%
90%
90%
322.333
199.244
1.210.000
1.465.679
100% 313.001
90% 165.400
250.000
85%
100 %
Diskes 9.583.679
80% 1.469.219
RSU Maspul 6.885.795
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 91
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
85% 276.269
85%
100 %
334.000
90% 199.109
85%
90%
85%
70% 290.000
715.000
75% 245.000
90%
90%
90%
90%
750.000
85% 277.000
BPBD 926.800
165.000
100 %
DPU 1.768.175
193.816
200.000
705.000
90% 459.906
90%
90%
85%
100 %
186.361
265.000
645.000
65% 245.000
90%
90%
80%
289.000
177.995
145.000
466.203
100% 409.000
90% 169.519
143.500
85%
100 %
918.500
100 %
KLH KP 3.281.203
90% 295.000
Dishub Kominfo
1.352.000
Disduk Capil
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 92
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
85%
90% 65.500
85%
90% 135.000
90% 257.238
85%
90% 306.000
60% 228.088
85%
85%
75%
90%
1.188.686
Diskuperind ag
90% 188.000
90% 2.001.678
Dissos Naker Trans
1.517.238
258.000
188.000
90% 1.887.062
90%
75%
90%
BKB PP 682.700
337.000
228.500
184.000
90% 1.846.759
90%
70%
90%
90% 168.500
306.000
216.000
179.000
90% 2.317.811
90%
65%
90%
90% 163.200
311.000
258.098
158.269
90% 150.500
Kesbang Linmas Pol PP
897.269
90% 1.972.421
Setda 10.025.731
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 93
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
85%
90% 546.300
85%
90% 485.100
90% 3.844.813
85%
90% 2.000.146
90% 205.860
85%
85%
90%
90%
KPM PTSP 875.922
90% 267.074
90% 57.700
DPKAD 12.103.016
188.411
264.631
90% 56.500
90%
90%
90%
Setwan 3.049.676
2.102.995
177.151
297.210
90% 46.200
90%
90%
90%
90% 619.805
2.104.758
161.000
304.373
95% 10.000
90%
90%
90%
90% 716.291
2.050.304
143.500
441.210
90% 682.180
Inspektorat 1.574.498
90% 44.300
Setkop 214.700
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 94
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
85% 127.000
85%
100 %
147.000
90% 170.840
85%
90%
85%
90% 253.289
90%
90%
90% 260.000
BPMPD 2.015.500
90% 120.000
90% 260.000
KKP 1.185.840
250.000
115.000
BKD 715.000
90%
90%
90%
100 %
275.000
350.000
109.190
157.000
90%
90%
90%
100 %
250.000
650.500
130.000
90% 253.289
90%
90%
90%
157.000
240.000
557.500
96.240
100% 127.000
90% 250.000
207.500
85%
100 %
KPA PDE 570.430
90% 275.000
Distanbun 1.301.578
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 95
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
85%
90% 167.070
85%
90% 535.000
90% 810.140
85%
90% 720.000
90% 206.000
85%
-
229.000
179.000
90%
90%
229.000
Dishut 775.000
90% 100.000
1 Pak et 2 Unit Ken d
BP4K 3.740.590
143.000
100.000
1 Paket 2 Unit Kend
90%
90%
90%
Disnakin 2.360.627
750.450
143.000
100.000
1 Pak et 1 Unit Ken d
90%
90%
90%
90% 565.000
740.000
143.000
100.000
1 Pak et 2 Unit Ken d
90%
90%
90%
90% 545.000
720.000
140.000
172.000
90% 548.557
229.000
Distamben 572.000
5 Pak et 7 Unit ken d
Dispopar 866.000
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 96
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
85% 55.000
85%
100 %
37.000
90% 59.000
85%
90%
85%
90% 47.240
90%
90% 57.320
333.576
Kec. Enrekang
Kec. Bungin 293.200
90% 74.000
90% 65.000
Kec. Anggeraja
90% 35.000
94.189
249.500
90%
90%
90%
100 %
75.500
34.900
59.402
54.500
90%
90%
90%
100 %
67.500
77.240
59.402
90% 47.240
90%
90%
90%
50.500
56.396
63.240
53.913
100% 52.500
90% 75.180
82.820
85%
100 %
Kec. Maiwa 340.905
90% 67.000
Kec. Alla 283.800
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 97
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
85% 80.905
85%
100 %
64.284
90% 24.000
85%
90%
85%
90% 64.000
90%
90%
90% 56.000
Kec. Curio 324.000
90% 58.000
90% 62.000
Kec. Baraka 227.107
65.000
57.000
Kec. Malua 358.761
90%
90%
90%
100 %
72.310
65.000
52.000
74.730
90%
90%
90%
100 %
74.840
65.000
51.000
90% 25.500
90%
90%
90%
71.323
29.000
71.000
39.000
100% 67.519
90% 26.957
58.000
85%
100 %
257.000
Kec. Cendana
273.500
Kec. Buntu Batu
90% 66.000
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 98
03
Program peningkatan disiplin aparatur
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat pemenuhan kebutuhan Sapras dasar Perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan)
75%
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
85%
90% 32.000
85%
90% 42.491
33.129
100 %
69.000
100 %
30.000
100 %
900.000
100 %
20.000
100 %
150.000
100 %
85%
85%
85%
60% 43.970
85%
100% 65.000
100%
45.000
100 %
12.458
100 %
45.000
100 %
150.000
80%
100 %
100 %
Kec. Masalle 258.401
100 %
291.129
100 %
930.000
-
100 %
320.000
60.000
100 %
270.970
68.000
90% 60.000
100%
Kec. Baroko
Disdikbud
Diskes
KLH KP
25.000
100 %
25.000
100 %
97.500
24.000
100 %
52.000
100 %
182.458
100% 49.000
90% 63.000
100 %
100% -
55.000
100 %
90% 63.330
56.000
70% 52.000
2.500
85%
90% 57.580
BKB PP
Diskuperind ag
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 99
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
85% 53.100
100 %
100.000
10.600
100 %
25.000
85%
85%
85%
100% 105.000
85%
85% 318.788
95% 55.650
95%
100 %
15.000
100 %
50.000
342.500
100 %
213.500
100 %
224.175
30.600
100 %
20.000
100 %
23.500
33.613
100 %
35.563
100 %
39.119
25.056
100 %
20.000
100 %
20.000
85%
85%
115.000
90% 350.667
58.432
-
85%
100 %
-
439.807
95%
85%
115.000
100%
85% 10.600
100 %
488.100
100 %
35.600
95%
Setda 1.944.825
95% 64.420
100% 175.000
DPKAD 239.855
100 %
240.000
235.384
100 %
247.153
100 %
1.262.712
27.350
100 %
30.000
100 %
131.450
43.031
100 %
46.727
100 %
198.053
20.000
100 %
20.000
100 %
105.056
100%
100%
100%
Kesbang Linmas Pol PP
KPA PDE
90% 824.963
61.353
100%
100 %
Dishub Kominfo
Setwan
KPM PTSP
Inspektorat
Disnakin
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 100
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
85%
100 %
20.000
100 %
100% 16.400
39.900
100 %
17.200
100 %
Dissos Naker Trans
93.500
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
Dispopar
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
85% -
100 %
52.500
100 %
6.500
100 %
8.000
100 %
8.000
-
100 %
138.750
100 %
159.563
85%
85%
85%
35% -
85%
100 %
-
-
85%
85%
100 %
20.000
100 %
100 %
3.500
100 %
100 %
3.500
20.000
8.000
100 %
38.500
183.496
100 %
211.020
100 %
692.829
9.300
100 %
154.300
30.000
100 %
95.000
100 %
100 %
3.500
100 %
100 %
3.500
70% 9.000
100% 25.000
100%
100%
BP4K
100 %
65% 95.000
52.500
8.000
100%
55% 41.000
-
100%
100 %
100 %
Dishut
RSU Maspul
Disdukcapil
Distanbun
Kec. Buntu Batu
Kec. Baroko
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 101
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
85% -
100 %
100 %
100 %
85%
-
100 %
85%
-
85%
85%
100%
100 %
6.600
100% 26.000
6.600
Kec. Maiwa
-
100 %
23.000
100 %
49.000
11.000
100 %
12.000
100 %
33.000
100% 10.000
100 %
Kec. Baraka
Kec. Anggeraja
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
Kec. Enrekang
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
Kec. Alla
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
Kec. Curio
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
Kec. Cendana
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
85% -
100 %
-
100 %
85%
14.500
100 %
100 %
100% 14.500
16.000
100%
100 %
16.000
100 %
61.000
Kec. Malua
100 %
11.000
100 %
11.000
Kec. Bungin
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 102
05
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
Tingkat keseragaman pakaian dinas Apratur
80%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
85%
100% -
85%
7.000
-
100 %
11.500
100 %
-
100 %
20.000
100 %
85%
80%
85% 144.250
80%
100%
100% 20.000
85% 144.250
85%
50.751
85% 144.250
85%
100 %
7.000
100 %
14.000
100 %
2.000
100 %
13.500
100 %
30.751
100 %
121.502
85% 144.250
85%
85%
85% 110.000
85% 183.000
Bappeda
85%
Bappeda 742.000
85%
Disdikbud 70.000
60.000
80%
Setkop
85% 165.000
70.000
80%
Kec. Masalle
85% 165.000
85% 250.000
85% 165.000
85% 325.000
85% 155.000
85% 422.500
Diskes 655.000
85% 549.250
RSU Maspul 1.729.750
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 103
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
80% 300.000
80%
100 %
400.000
85% 50.000
80%
85%
80%
60%
80%
70% 30.000
85% 20.000
80%
85% 50.000
85% 53.000
85% 55.000
190.000
85% 46.000
85% 54.681
KLH KP
85%
85%
Disduk Capil
BKB PP 191.000
85% 80.000
Dishub Kominfo
465.000
45.000
40.000
85% 70.000
75%
90%
85%
555.000
100.000
40.000
35.000
85%
70%
80%
BPBD 286.099
100.000
100.000
45.000
85%
85%
65%
DPU 2.000.000
62.884
100.000
100.000
85% 450.000
85%
85%
60%
100 %
60.465
200.000
100.000
30.000
85%
85%
55%
450.000
57.750
50.000
65.000
100% 400.000
85% 55.000
105.000
80%
100 %
312.681
Dissos Naker Trans
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 104
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
80%
45% 81.473
80%
55% 200.000
85% 44.000
80%
85% 105.000
85% 366.907
80%
80%
90%
80%
90%
85% 100.000
80%
85% 100.000
85% 330.000
85%
85% 350.000
90%
85%
85% 380.000
DPKAD 2.400.000
85% 110.000
85% 400.000
Setwan 2.581.124
550.000
107.350
KPM PTSP 520.850
85% 410.000
Kesbang Linmas Pol PP
Setda
85%
90%
Diskuperind ag
4.373.937
483.450
550.000
103.500
85%
85%
90%
449.000
1.187.482
469.954
500.000
85%
85%
85%
1.192.071
85.000
1.052.218
447.575
500.000
85%
85%
85%
70% 320.000
100.000
898.830
447.575
300.000
85%
85%
85%
70% 314.500
115.000
868.500
732.570
65% 276.098
Inspektorat 1.870.000
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 105
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
80%
85% -
80%
85% 20.000
85% 70.000
80%
70% 70.000
85% 30.000
80%
80%
85%
80%
85%
85% 59.421
80%
85% 60.000
85% 95.120
85% 250.000
85%
85%
KPA PDE 155.000
85% 80.000
85% 290.000
BPMPD 484.000
30.000
70.000
85% 290.000
85%
85%
85%
KKP 170.000
70.000
30.000
60.000
85%
85%
85%
BKD 453.332
35.000
100.000
30.000
80%
85%
85%
Setkop 67.800
106.607
35.000
50.000
30.000
80%
85%
85%
85% 14.000
106.725
35.000
214.000
35.000
75%
85%
85%
85% 13.000
100.000
35.000
50.000
85% 20.800
Distanbun 329.421
85% 310.000
Disnakin 1.235.120
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 106
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
80%
85% 25.000
80%
85% 100.000
80%
85%
85%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
80%
85%
80%
85%
85% 34.000
80%
85% 24.000
85% 19.000
85% 19.000
85%
85%
155.000
Kec. Anggeraja
155.000
Kec. Enrekang
85% 37.000
85% 25.000
Dispopar 240.000
33.000
35.000
85% 19.000
80%
85%
85%
Distamben 750.000
80.000
32.000
25.000
85%
16%
85%
Dishut 580.000
150.000
60.000
31.000
85%
85%
16%
BP4K 641.029
120.000
150.000
50.000
30.000
85%
85%
16%
85% 180.000
120.000
150.000
50.000
29.000
85%
85%
16%
85% 170.438
120.000
150.000
-
85% 155.591
120.000
150.000
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
85% 110.000
85% 30.000
Kec. Bungin 112.000
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 107
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
80%
85% 31.751
80%
85% 49.346
85% 19.000
80%
85% 21.000
85% 31.000
80%
80%
85%
80%
85%
85% 25.500
80%
85% 30.000
85% 29.000
85% 25.000
85%
85%
Kec. Curio 179.000
85% 30.000
85% 29.000
Kec. Baraka 145.800
40.000
30.000
85% 28.000
85%
85%
85%
Kec. Malua 170.000
29.160
35.000
30.000
85%
85%
85%
Kec. Alla 135.000
40.000
29.160
35.000
85%
85%
85%
Kec. Maiwa 256.343
35.000
35.000
29.160
40.000
85%
85%
85%
85% 60.800
30.000
33.000
29.160
29.000
85%
85%
85%
85% 57.800
30.000
31.000
29.160
85% 56.645
145.500
Kec. Cendana
140.000
Kec. Buntu Batu
85% 29.000
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 108
06
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat kompetensi aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi
75%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
80%
85% 34.000
80%
85% 30.000
85% 29.000
90%
90% 25.055
90% 3.877
90%
90%
90%
90%
95%
90% 8.000
95% 8.000
Kec. Baroko 136.055
3.877
100 %
19.383
15.000
100 %
15.000
100 %
66.001
22.500
100 %
22.500
100 %
111.000
8.000
100 %
8.000
100 %
40.000
100% 8.000
85% 29.000
100 %
100% 22.500
Kec. Masalle 162.000
3.877
100% 15.000
22.000
90%
100%
95%
85% 33.000
27.000
3.877
15.000
21.500
90%
95%
90%
85% 33.000
26.000
3.877
6.001
85% 32.000
Bappeda
Disdikbud
Diskes
RSU Maspul
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 109
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
90% 15.600
90%
100 %
38.500
90% 2.333
90%
90%
95%
80%
90%
85%
60% 7.000
90%
70%
90% 6.000
100 %
164.600
3.920
100 %
4.077
100 %
17.640
16.000
100 %
16.000
100 %
78.850
25.000
100 %
25.000
100 %
104.700
10.000
100 %
47.000
15.000
100 %
66.000
80% 10.000
95% 15.000
36.000
90% 25.000
10.000
100 %
100% 16.000
25.000
36.000
100% 3.744
16.000
4.700
100% 38.500
95% 3.566
14.850
90%
100 %
90% 10.000
100% 15.000
15.000
100 %
DPU
BPBD
Dishub Kominfo
KLH KP
Disduk Capil
BKB PP
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 110
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
90%
90% 37.500
90%
95% 35.000
60% 6.000
90%
65% 11.500
90% 6.430
90%
90%
90%
90%
95%
95% 7.080
90% 14.520
100 %
210.500
18.000
100 %
68.500
44.500
100 %
124.449
95%
100% 8.549
100% 227.578
100 %
21.092
8.142
95% 216.662
22.000
19.297
47.000
85%
100%
95%
100 %
18.000
28.000
18.622
6.500
70%
95%
95%
46.000
15.000
23.519
136.290
100% 45.000
100 %
Kesbang Linmas Pol PP
Setda 218.299
8.970
100 %
39.241
250.443
100 %
947.984
95% 238.781
Diskuperind ag
95% 22.998
Dissos Naker Trans
Setwan
DPKAD
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 111
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
90%
90% 4.439
90%
95% 8.000
90% 11.990
90%
95% 18.861
90% -
90% 16.000
90%
95%
20.000
90% 10.000
90%
90% 1.300
100 %
119.439
21.550
100 %
23.185
100 %
95.683
11.664
100 %
13.113
100 %
42.377
31.000
100 %
31.000
100 %
129.370
18.000
100 %
18.000
100 %
82.000
1.600
100 %
1.600
100 %
7.300
100% 18.000
95% 1.400
48.000
100% 31.370
95% 18.000
100 %
100% 9.300
100 %
37.000
100% 20.097
8.300
100 %
100% 22.000
100% 1.400
KPM PTSP
Inspektorat
Setkop
BKD
KKP
BPMPD
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 112
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
90%
90% 6.003
90%
95% 8.735
90% 8.000
90%
95% 8.500
90% 4.000
90%
95%
90%
90%
95%
90% 7.000
90%
95%
90% 11.000
100 %
37.937
15.000
100 %
15.000
100 %
55.000
10.000
100 %
10.000
100 %
44.000
11.000
100 %
11.000
100 %
46.313
13.000
100 %
13.000
100 %
59.000
35.000
100 %
35.000
100 %
151.000
100% 13.000
95% 35.000
7.500
100% 11.000
13.000
100 %
100% 10.000
11.000
7.400
100% 8.500
10.000
2.313
100% 8.300
100% 35.000
KPA PDE
Distanbun
Disnakin
BP4K
Dishut
Distamben
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 113
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
-
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
90%
11 Lap
20.000
90% 3.000
90%
90%
90%
95%
90% 5.423
90%
95%
90% 12.000
44 Lap
68.000
4.000
100 %
5.000
100 %
18.000
Kec. Anggeraja
650
100 %
700
100 %
3.350
Kec. Enrekang
5.587
100 %
5.587
100 %
23.223
3.462
100 %
6.582
100 %
22.389
20.000
100 %
20.000
100 %
87.000
100% 3.462
95% 16.000
16.000
100% 4.083
3.462
11 Lap
100% 600
4.083
16.000
100%
95%
90%
11 Lap
3.000
400
3.883
16.000
95% 3.000
1.000
90%
11 Lap
100% 19.000
Dispopar
Kec. Bungin
Kec. Maiwa
Kec. Alla
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 114
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
90% 2.545
90%
100 %
4.000
85% 3.000
90%
90%
90%
90%
90%
95% 3.000
90% 4.000
95% 5.000
Kec. Malua
4.000
100 %
18.000
Kec. Baraka
9.000
100 %
34.820
1.500
100 %
1.500
100 %
15.000
Kec. Cendana
3.500
100 %
3.500
100 %
17.500
Kec. Buntu Batu
6.500
100 %
5.600
100 %
27.600
100% 6.500
18.545
100 %
100% 3.000
100 %
7.500
100% 1.500
4.000
90%
100%
95%
100 %
4.000
6.000
1.500
4.500
90%
95%
90%
4.000
4.000
5.000
9.000
100% 4.000
85% 3.000
7.320
90%
100 %
Kec. Curio
Kec. Masalle
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 115
07
Program sinkronisasi perencanaan dan penganggaran SKPD
Tingkat ketersediaan pelaporan kinerja dan keuangan yang dipersyaratkan
85%
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
90%
90% 3.537
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
6.500
7.530
25.500
12.000
95% 3.000
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
9.661
15.000
27.500
12.000
100% 3.000
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
10.227
15.000
27.500
12.000
3.500
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
10.227
15.000
27.500
12.000
100 %
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
3.500
12.610
15.000
27.500
12.000
100 %
20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
Kec. Baroko 16.537
Bappeda 49.225
Disdikbud 67.530
Diskes 135.500
RSU Maspul 60.000
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 116
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP
26.600
2.639
12.500
5.200
7.940
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP
39.000
5.500
8.000
10.000
15.000
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP
39.000
5.775
12.000
10.000
17.000
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
92.000
6.047
12.000
10.000
19.480
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP
42.000
6.289
12.000
40.000
19.464
20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP
DPU 238.600
BPBD 26.250
56.500
Dishub Kominfo
KLH KP 75.200
78.884
Disduk Capil
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 117
A)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
A)
4.500
15.500
6.000
6.020
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
A)
15.000
14.000
12.000
17.680
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
A)
15.000
14.500
15.000
19.500
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
15.000
14.500
18.000
14.500
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
A)
16.500
14.500
18.000
15.000
20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
BKB PP 66.000
73.000
69.000
72.700
Dissos Naker Trans
Diskuperind ag
Kesbang Linmas Pol PP
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 118
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP
31.842
10.580
261.345
6.066
9.180
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP
35.027
10.000
16.317
8.000
10.000
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP
38.329
11.250
17.133
11.500
10.600
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
41.763
11.812
17.990
15.350
11.660
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP
85.341
12.480
18.890
18.000
12.826
20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP
Setda 232.302
Setwan 56.122
DPKAD 331.675
KPM PTSP 58.916
Inspektorat 54.266
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 119
A)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
A)
2.696
8.000
5.000
1.700
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
A)
8.273
8.000
9.000
2.400
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
A)
9.751
10.000
9.000
2.400
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
11.300
10.000
9.000
2.400
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
A)
12.100
10.000
9.000
2.400
20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
Setkop 44.120
BKD 46.000
KKP 41.000
BPMPD 11.300
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 120
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP
5.896
5.000
5.000
2.573
9.000
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP
6.486
10.000
15.000
14.535
16.000
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP
6.600
15.000
15.000
15.535
16.000
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
6.900
20.000
15.000
15.500
16.000
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP
6.900
20.000
15.000
15.500
16.000
20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP
KPA PDE 32.782
Distanbun 70.000
Disnakin 65.000
BP4K 63.644
Dishut 73.000
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 121
A)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
11.000
-
3.000
1.700
A)
A)
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
8.000
4.500
600
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
12.000
4.500
900
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
12.000
7.000
1.050
A)
A)
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
12.000
9.000
1.200
Distamben 11.000
Dispopar 44.000
28.000
Kec. Anggeraja
5.450
Kec. Enrekang
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 122
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP
1.836
6.486
8.400
7.713
5.000
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP
1.836
6.486
8.000
9.000
5.000
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP
1.836
6.486
10.000
9.000
5.000
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
3.524
6.486
10.000
9.000
5.000
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP
3.637
11.166
10.000
9.000
6.000
20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP
Kec. Bungin 12.668
Kec. Maiwa 37.109
Kec. Alla 46.400
Kec. Malua 43.713
Kec. Baraka 26.000
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 123
A)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
A)
10.020
9.000
6.000
4.000
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
A)
11.000
1.000
4.500
3.000
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
A)
12.000
1.000
4.500
4.000
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
15.000
1.000
5.500
4.000
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
A)
15.000
1.000
5.500
4.000
20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A) 20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
Kec. Curio 63.020
13.000
Kec. Cendana
26.000
Kec. Buntu Batu
Kec. Masalle 19.000
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 124
Jumlah Dokumen Penganggaran SKPD yang diterbitkan
4 Dok (Renja, RKA, DPA, DPPA)
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
4.258
305.448. 963
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
4.500
314.076. 483
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
4.500
328.880. 177
4 Dok (Renja , RKA, DPA, DPPA)
5.500
345.084. 439
4 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
5.500
356.230. 208
20 Dok (Re nja, RKA , DPA , DPP A)
Kec. Baroko 24.258
1.649.72 0.270
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
VIII- 125
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Enrekang
NO
BIDANG URUSAN/INDIKATOR
RUMUS
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
SKPD Terkait Penyedia Data
7,0 %
Min 7,0 %
Bappeda
20.852
22.400
22.400
Bappeda
12 %
11%
10%
10,956
11,079
11,448
12,967
12,967
100%
100%
100%
100%
100%
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi pada Awal RPJMD
2014
2015
2016
2017
2018
6,2 %
7,0 %
7,0 %
7,0 %
7,0 %
14.661
16.209
17.757
19.305
13,4 %
13%
12,5%
9,028
10,054
100%
100%
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1.
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
1.1.
Pertumbuhan PDRB
1.2.
PDRB per kapita (Rp.000)
1.3.
Persentase penduduk diatas garis kemiskinan
1.4.
Angka kriminalitas yang tertangani
(100 – angka kemiskinan)
Max. 10%
Bappeda
Kerbang Linpol PP
Fokus Kesejahteraan Masyarakat 1.
Pendidikan
1.1.
Angka melek huruf
Disdikbud
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 1
NO
1.2.
BIDANG URUSAN/INDIKATOR
Angka rata-rata lama sekolah
RUMUS
Kombinasi antara partisipasi sekolah, jenjang pendidikan yang sedang dijalani, kelas yang diduduki. dan pendidikan yang ditamatkan.
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi pada Awal RPJMD
2014
2015
2016
2017
2018
8,9 thn
9,0 thn
9,2 thn
9,4 thn
9,6 thn
9,8 thn
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
SKPD Terkait Penyedia Data Disdikbud
9,8 thn Disdikbud
1.3.
96,84%
Angka partisipasi kasar
98%
100%
102%
104%
106%
106% Disdikbud
1.4.
Angka pendidikan yang ditamatkan
Dimana: h = jenjang pendidikan t = tahun = jumlah penduduk yang mencapai jenjang
=
20%
23%
25%
27%
30%
33%
33%
pendidikan h pada tahun t total jumlah penduduk pada tahun t Disdikbud
1.5.
Angka Partisipasi Murni
1.5.1.
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A
89,37%
90%
92%
93%
94%
95%
95%
Disdikbud
1.5.2.
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B
71,61%
75%
80%
83%
86%
90%
90%
Disdikbud
57,17%
60%
63%
65%
70%
75%
75%
Disdikbud
1.5.3.
2.
Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C
Kesehatan
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 2
NO
BIDANG URUSAN/INDIKATOR
RUMUS
Kondisi pada Awal RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
Angka hidup bayi
kelangsungan
2017
2018
SKPD Terkait Penyedia Data
1
Dimana: 2.1.
2016
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
1
= per 1000 kelahiran
AKB
= Angka Kematian Bayi / Infant Mortality Rate (IMR)
Diskes
= Jumlah Kematian Bayi (berumur AKB = 16
16.00
15.80
15.60
15.40
15.20
15.20
kurang 1 tahun) pada satu tahun tertentu. ∑LahirHidup = Jumlah Kelahiran Hidup pada satu tahun tertentu.
2.2.
Angka usia harapan hidup
2.3.
Persentase buruk
3.
Ketenagakerjaan
4.1.
Rasio penduduk yang bekerja
balita
Angka perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur
gizi
75.19
75.20
75.25
75.30
75.30
75.35
75.35
Dinkes
0.05
0.05
0.05
0.05
0.04
0.04
0.04
Diskes
93,34%
94%
95%
95%
95%
95,5%
315
320
325
340
350
360
360
Disdikbud
1
2
3
4
5
6
6
Disdikbud
95,5%
Bappeda
Fokus Seni Budaya dan Olahraga 1.
Kebudayaan
1.1.
Jumlah grup kesenian
Jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk
1.2.
Jumlah gedung
Jumlah gedung kesenian per 10.000 penduduk.
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 3
NO
BIDANG URUSAN/INDIKATOR
RUMUS
2.
Pemuda dan Olahraga
2.1.
a. Jumlah klub olahraga
Jumlah klub olahraga per 10.000 penduduk.
2.2.
b. Jumlah gedung olahraga
Jumlah gedung olahraga per 10.000 penduduk.
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Kondisi pada Awal RPJMD
2014
2015
2016
2017
2018
367
370
375
377
400
405
405
1
2
3
4
5
6
6
SKPD Terkait Penyedia Data
Disdikbud Disdikbud
ASPEK PELAYANAN UMUM Fokus Layanan Urusan Wajib 1.
Pendidikan
1.1.
Pendidikan dasar:
1.1.1.
Angka partisipasi sekolah
72,71%
75%
77%
83%
86%
90%
1.1.2.
Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah
72,54%
74%
76%
78%
80%
82%
1.1.3.
Rasio guru/murid
9,01%
9%
8,7%
8,5%
8,3%
8,0%
90%
82% 8,0%
Disdikbud
Disdikbud
Disdikbud Disdikbud
1.1.4.
Rasio guru/murid per kelas rata-rata
1.2.
Pendidikan menengah:
0,13%
0,15%
0,20%
0,23%
0,25%
0,30%
0,30%
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 4
NO
BIDANG URUSAN/INDIKATOR
RUMUS
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
SKPD Terkait Penyedia Data
75%
Disdikbud
Kondisi pada Awal RPJMD
2014
2015
2016
2017
2018
57,1%
60%
64%
67%
71%
75%
25,91%
26,70%
27,48%
28,27%
29,06%
29,84%
8,4%
8,2%
8,0%
7,8%
7,5%
7,0%
7,0%
Disdikbud
30%
Disdikbud
1.2.1.
Angka partisipasi sekolah
1.2.2.
Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah
1.2.3.
Rasio guru terhadap murid
1.2.4.
Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata
19,8%
23,1%
24%
25%
27%
30%
1.2.5.
Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara)
100%
100%
100%
100%
100%
100%
1.3.
Fasilitas Pendidikan:
92%
95%
97%
29,84%
100%
Disdikbud
Disdikbud
1.3.1.
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik
90,6%
1.3.2.
Sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik
84,8%
86%
88%
89%
100%
100%
38,2%
40%
43%
45%
47%
50%
50%
Disdikbud
0,16%
0,1%
0%
0%
0%
0%
0%
Disdikbud
1.4.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD):
1.4.1.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
1.5.
Angka Putus Sekolah:
1.5.1.
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
100%
100%
100%
100%
Disdikbud
Disdikbud
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 5
NO
BIDANG URUSAN/INDIKATOR
RUMUS
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi pada Awal RPJMD
2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
1.5.2.
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
0,38%
0,3%
0,2%
0,1%
0%
0%
1.5.3.
Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA
0,43%
0,30%
0,20%
0,10%
0%
0%
0%
1.6.
AngkaKelulusan:
1.6.1.
Angka Kelulusan (AL) SD/MI
100%
100%
100%
100%
100%
100%
00%
1.6.2.
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
99,44%
99,7%
100%
100%
100%
100%
1.6.3.
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA
99,48%
99,6%
100%
100%
100%
100%
1.6.4.
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
102%
104%
105%
106%
107%
108%
1.6.5.
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
107%
108%
1.6.6.
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
2.
Kesehatan
2.1.
2.2.
SKPD Terkait Penyedia Data
Disdikbud
0%
Disdikbud
1 Disdikbud
100% Disdikbud 100%
104%
105%
106%
109%
Disdikbud 108%
109% 100%
Disdikbud
Disdikbud
79,68%
87%
95%
100%
100%
100%
Disdikbud
Rasio posyandu per satuan balita
14.81
14.91
15.12
15.22
15.42
15.52
15.52
Dinkes
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk
0.41
0.42
0.43
0.44
0.45
0.47
0.47
Dinkes
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 6
NO
BIDANG URUSAN/INDIKATOR
RUMUS
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi pada Awal RPJMD
2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
SKPD Terkait Penyedia Data
2.3.
Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
Dinkes
2.4.
Rasio dokter per satuan penduduk
0.24
0.24
0.25
0.28
0.29
0.33
0.33
Dinkes
2.5.
Rasio tenaga medis per satuan penduduk
0.24
0.24
0.25
0.28
0.29
0.33
0.33
Dinkes
2.6.
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
100
100
100
100
100
100
100
Dinkes
2.7.
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
99.16
99.47
99.50
9975
99.94
100
100
Dinkes
2.8.
Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
95.35
96.12
96.90
97.67
98.45
99.22
99.22
Dinkes
2.9.
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
100
100
100
100
100
100
100
Dinkes
2.10.
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
54.75
60.50
67.00
73.50
80.00
85.00
85.00
Dinkes
2.11.
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
100
100
100
100
100
100
100
Dinkes
2.12.
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
76.65
76.65
76.73
76.75
76.77
76.79
76.79
Dinkes
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 7
NO
BIDANG URUSAN/INDIKATOR
RUMUS
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi pada Awal RPJMD
2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
SKPD Terkait Penyedia Data
2.13.
Cakupan kunjungan bayi
90.80
90.80
90.93
90.99
91.10
91.18
91.18
Dinkes
2.14.
Cakupan puskesmas
108.33
108.33
108.33
108.33
108.33
108.33
108.33
Dinkes
2.15.
Cakupan pembantu puskesmas
93.02
93.02
93.80
94.57
95.35
96.12
96.12
Dinkes
2.16.
Posyandu Aktif
100
100
100
100
100
100
100
Dinkes
3.
PekerjaanUmum
3.1.
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
54.79
57.19
60.02
62.41
65.51
68.35
68.35
Dinas PU
3.2.
Rasio Jaringan Irigasi
49.25
50.95
52.65
54.34
56.04
57.73
57.73
Dinas PU
3.3.
Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
3.4.
Persentase rumah tinggal bersanitasi
3.5.
Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
3.6.
Rasio rumah layak huni
14.13
14.13
14.14
14.14
14.14
14.14
14.14
Dinas PU
3.7.
Rasio permukiman layak huni
0.8
0.82
0.83
0.84
0.85
0.85
0.85
Dinas PU
3.8.
Panjang jalan dilalui Roda 4
517.82
530.21
544.89
557.27
573.33
588.01
588.01
Dinas PU
Jumlah PosyanduAktif Total Posyandu
x100%
Dinas PU
61.94
61.96
61.98
62.00
62.03
62.05
62.05
Dinas PU
KLH-KP
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 8
NO
BIDANG URUSAN/INDIKATOR
RUMUS
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi pada Awal RPJMD
2014
2015
2016
2017
2018
20.00
20.90
21.96
22.86
24.03
25.09
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
SKPD Terkait Penyedia Data
25.09
Dinas PU
3.9.
Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4)
3.10.
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
62,736.45
62,737.777
62,752.77
62,767.77
62,782.77
62,792.77
62,792.77
Dinas PU
3.11.
Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air ( minimal 1,5 m)
34,621.66
34,622.11
34,627.11
34,632.11
34,637.11
34,642.11
34,642.11
Dinas PU
3.12.
Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat
9.00
8.99
8.97
8.96
8.95
8.94
8.94
Dinas PU
3.13.
Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik
49.25
50.95
52.65
54.34
56.04
57.73
57.73
Dinas PU
4.
Perumahan
4.1.
Rumah tangga pengguna air bersih
77.88
77.93
77.97
78.02
78.06
78.11
78.11
Dinas PU
4.2.
Rumah tangga pengguna listrik
95 %
95,5%
96%
96,5%
97%
98%
4.3.
Rumah tangga berSanitasi
61.94
61.96
61.98
62.00
62.03
62.05
4.4.
Lingkungan pemukiman kumuh
3,77 Ha
3,77 Ha
3,0 Ha
2,5 Ha
1,0 Ha
0, 5 Ha
4.5.
Rumah layak huni
11%
10%
35%
55%
70%
80%
98%
62.05 0,5 Ha
80%
Distamben
Dinas PU
Dinas PU Disso Nakertrans
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 9
NO
BIDANG URUSAN/INDIKATOR
RUMUS
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
SKPD Terkait Penyedia Data
0.03
0.03
Dinas PU
76.13
76.13
Dinas PU
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi pada Awal RPJMD
2014
2015
2016
2017
2018
0.02
0.02
0.02
0.03
0.03
71.16
72.15
73.15
74.14
75.14
5.
Penataan Ruang
5.1.
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB
5.2.
Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan
6.
Perencanaan Pembangunan
6.1.
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA
Ada/ tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Bappeda
6.2.
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA
Ada/ tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Bappeda
6.3.
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA
Ada/ tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Bappeda
6.4.
Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD
7.
Perhubungan
7.1.
Jumlah arus penumpang angkutan umum
Jumlah arus penumpang angkutan umum (bis/kereta api/kapal laut/pesawat udara) yang masuk/keluar daerah selama 1 (satu) tahun. Jumlah arus penumpang angkutan umum yang masuk/keluar daerah
85%
95%
100%
100%
100%
100%
0,52
0,57
0,63
0,66
0,70
0,75
100%
Bappeda
DishubKominfo
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 10
NO
BIDANG URUSAN/INDIKATOR
RUMUS
7.2.
Jumlah uji kir angkutan umum
Jumlah Uji kir angkutan umum merupakan pengujian setiap angkutan umum yang diimpor, baik yang dibuat dan/atau dirakit di dalam negeri yang akan dioperasikan di jalan agar memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan
7.3.
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
7.4.
Angkutan darat
7.5.
Kepemilikan KIR angkutan umum
7.6.
Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)
Jangka waktu proses pengujian angkutan umum
7.7.
Biaya pengujian kelayakan angkutan umum
Biaya pengujian kelayakan angkutan umum
7.8.
Pemasangan Ramburambu
8.
Lingkungan Hidup
8.1.
Persentase penanganan sampah
8.2.
Persentase Penduduk berakses airminum
8.3.
Presentasi usaha/ kegiatan yang mentaati persyaratan tehnis dan administrasi pencegahan pencemaran air
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Kondisi pada Awal RPJMD
SKPD Terkait Penyedia Data
2014
2015
2016
2017
2018
0,75
0,79
0,82
0,85
0,87
0,90
DishubKominfo
6
6
6
6
6
6
DishubKominfo
0,16
0,21
0,23
0,27
0,32
0,35
DishubKominfo
0,10
0,09
0,08
0,06
0,05
DishubKominfo
45 mnt
45 mnt
30 mnt
30 mnt
15 mnt
DishubKominfo
45 jt
50 jt
55 jt
60 jt
65 jt
DishubKominfo
30%
35%
40%
45%
50%
DishubKominfo
59,50
59,50
62
65
70
75
75
KLH KP
69.02
69.03
69.04
69.05
69.06
69.07
69.07
Dinas PU
Jml usaha / kegia tan yg mentaati persyara tan tehnis dan ad min strasi pencegahan pemcemaran air Jml usaha / kegia tan yg mentaati persyara tan tehnis
20
20
30
50
60
90
90
KLH KP
dan admnistrasi pencegahan pencemaran air
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 11
NO
BIDANG URUSAN/INDIKATOR
RUMUS
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi pada Awal RPJMD
2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
SKPD Terkait Penyedia Data
8.4.
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air
50
60
60
70
80
90
90
Dishut
8.5.
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal.
40
40
45
50
55
60
60
KLH KP
8.6.
Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
0,96
1,50
1,75
2,50
2,75
3,00
3,00
KLH KP
8.7.
Penegakan hukum lingkungan
60
80
100
100
100
100
100
KLH KP
9.
Kependudukan dan Catatan Sipil
10.1.
Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk
10.2.
67%
68%
69%
70%
71%
72%
72%
Disduk-Capil
Rasio bayi berakte kelahiran
0,22%
0,25%
0,28%
0,31%
0,33%
0,36%
0,36%
DisdukCapil
10.3.
Rasio pasangan berakte nikah
0,27%
0,38%
0,49%
0,60%
0,71%
0,82%
0,82%
DisdukCapil
10.4.
Kepemilikan KTP
67%
68%
69%
70%
71%
72%
72%
Disduk- Capil
10.5.
Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk
0,10%
0,14%
0,19%
0,23%
0,27%
0,31%
0,31%
Disduk- Capil
10.6.
Ketersediaan database kependudukan skala Kabupaten
10.7.
Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
Ada/tidak ada
Ada
Sudah/belum
Sudah
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Disduk- Capil
sudah
sudah
sudah
sudah
sudah
sudah
Disduk- Capil
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 12
NO
BIDANG URUSAN/INDIKATOR
RUMUS
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi pada Awal RPJMD
2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
SKPD Terkait Penyedia Data
10.
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
11.1.
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
37,42
37,42
35
32
30
25
11.2.
Partisipasi perempuan di lembaga swasta
62,58
62,58
65
68
70
75
75
BKB PP
11.3.
Rasio KDRT
9
0,0002
0
0
0
0
0
BKB PP
11.4.
Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
Dissos Nakertrans
11.5.
Partisipasi angkatan kerja perempuan
0,5%
11.6.
Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
9
11.
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
12.1.
Rata-rata jumlah anak per keluarga
12.2.
Rasio akseptor KB
12.3.
Cakupan peserta KB aktif
12.4.
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
12.
Sosial
BKB PP
Dissos Nakertrans
20%
35%
50%
75%
75%
0,002
0
0
0
0
0
BKB PP
3,12
3,12
3,02
2,92
2,82
2,60
2,60
BKB PP
92
92
94
95
96
97
BKB PP
90,32
90
93
94
95
96
BKB PP
24,00
23,00
22,00
21,00
20,00
BKB PP
24,79
10%
25
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 13
NO
BIDANG URUSAN/INDIKATOR
13.1.
PMKS yg memperoleh bantuan sosial
13.2.
Persentase PMKS Skala Kab/kota yang menrima program social melalui kelompok usaha bersama (KUBE) atau kelompok social ekonomi lainnya
RUMUS
21%
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
SKPD Terkait Penyedia Data
10%
35%
55%
70%
80%
80%
Dissos Naker trans
10%
35%
55%
70%
80%
80%
Dissos Naker trans
Jumlah PMKS dalam 1 tahun yang menjadi peserta program pemberdayaan masyarakat melalui KUBE atau kelompok Jumlah PMKS dlm 1 thn yg seharusnya menjadi
x 100% 11%
peserta KUBE atau kelompok sosial ekonomi sejenisnya
13.3.
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
13.4.
Yang menerima program social melalui (UEP) atau kelompok social ekonomi sejenis lainnya
1 tahun yang memperoleh bantuan usaha ekonomi produktif x 100% Jumlah kelu arg a ren tan sosial ekonomi dalam
PMKS (anak terlantar atau remaja putus sekolah) yang menerima program social melaui (UEP) atau kelompok social ekonomi sejenisnya lainnya
1 tahun yang memperoleh bantuan usaha ekonomi produktif x 100% Jumlah anak terlantar atau remaja putus sekolah
13.5.
Kondisi pada Awal RPJMD
1%
10%
35%
55%
70%
80%
80%
Dissos Naker trans
0%
10%
35%
55%
70%
80%
80%
Dissos Naker trans
1%
10%
35%
55%
70%
80%
80%
Dissos Naker trans
Jumlah kelu arg a ren tan sosial ekonomi dalam
1 tahun yang memperoleh bantuan usaha ekonomi produktif
Jumlah anak terlantar atau remaja putus sekolah
1 tahun yang seharusnya memperoleh bantuan usaha ekonomi produktif
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 14
NO
13.6.
13.7.
13.8.
BIDANG URUSAN/INDIKATOR Persentase PMKS( Komunitas Adat Terpencil (KAT) ) skala kab/kota yang menerima program sosial melalui Bantuan rumah yang tadinya sekelompok orang atau masya rakat yg hidup dlm kesatuan2 sosial kecil yang bersifat local dan terpencil sehingga memerlukan pemberdayaan dlm menhadapai perubahan lingkungan Persentase PMKS( eks narapidana, narkoba dll ) skala kab/kota yang menerima program sosial melalui ( UEP ) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya. Persentase PMKS skala kab/kota yang menerima program Keluarga Harapan ( PKH )
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
SKPD Terkait Penyedia Data
80%
80%
Dissos Naker trans
70%
80%
80%
Dissos Naker trans
55%
70%
80%
80%
Dissos Naker trans
20%
30%
45%
60%
60%
Dissos Naker trans
20%
30%
45%
60%
60%
Dissos Naker trans
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi pada Awal RPJMD
2014
2015
2016
2017
2018
15%
10%
35%
55%
70%
33%
10%
35%
55%
15%
10%
35%
x 100%
100%
10%
x 100%
0%
10%
RUMUS
Jumlah w arg a KAT dalam 1 tahun yang dibantu kebutuhan dasarnya x 100% Jumlah w arg a KAT dalam 1 tahun yang seharusnya dibantu kebutuhan dasarnya
Jumlah eks narapidana dalam 1 tahun yang memperoleh bantuan usaha ekonomi produktif x 100% Jumlah eks narapidana dalam 1 tahun yang seharusnya memperoleh bantuan usaha ekonomi produktif
Jumlah PKH dalam 1 tahun yang memperoleh bantuan x 100% Jumlah PKH dalam 1 tahun yang seharusnya memperoleh bantuan Jumlah panti sosial skala kab / kota dalam 1 tahun
13.9.
Penyediaan sarana prasarana pelayanan luar panti skala Kabupaten/kota
yang menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesejahter aan sosial Jumlah panti sosial skala / kota dalam 1 tahun yang seharusnya menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahter aan sosial
13.10.
Persantase wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat yang menyediakan sarana prasarana pelayayanan kesejahteraan social
Jumlah WKBSM dalam 1 tahun yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahter aan sosial Jumlah WKBSM dalam 1 tahun yang seharusnya menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahter aan pelayanan kesejahter aan sosial
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 15
NO
13.11.
13.12.
13.13.
13.14.
BIDANG URUSAN/INDIKATOR Persentase korban bencana skala Kab/Kota yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat Persentase korban bencana skala Kab/Kota yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap Persentase Penyandang cacat fisik dan mental, skala kab yang telah menerima jaminan social Persentase Lanjut usia tidak potensial skala kab/kota yang menerima jaminan social
RUMUS
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
SKPD Terkait Penyedia Data
80%
80%
Dissos Naker trans
70%
80%
80%
Dissos Naker trans
20%
30%
40%
40%
Dissos Naker trans
10%
20%
30%
40%
40%
Dissos Naker trans
10%
20%
30%
45%
60%
60%
Dissos Naker trans
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
Dissos Naker trans
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi pada Awal RPJMD
2014
2015
2016
2017
2018
100%
10%
35%
55%
70%
100%
10%
35%
55%
7%
5%
10%
16%
5%
0,7%
Jumlah korban bencana dalam 1 tahun yang menerima bantuan sosial selama masa tan ggap darurat x 100% Jumlah korban bencana dalam 1 tahun yang seharusnya menerima bantuan sosial selama masa tan ggap darurat
Jumlah korban bencana skala kab / kota yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tan ggap darurat lengkap 1 tahun Jumlah korban bencana skala kab / kota yang seharusnya
x 100%
dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tan ggap darurat lengkap 1 tahun
Jumlah penyandang cacat fisik dan mental yang menerima ja min an sosial dalam 1 tahun darurat lengkap dalam 1 tahun Jumlah penyandang cacat fisik dan mental yang seharusnya
x 100%
menerima ja min an sosial dalam 1 tahun darurat lengkap dalam 1 tahun
Jumlah lanjut usia tidak potensial yang menerima ja min an sosial dalam 1 tahun darurat lengkap dalam 1 tahun x 100% Jumlah lanjut usia tidak potensial yang seharusnya menerima ja min an sosial dalam 1 tahun darurat lengkap dalam 1 tahun
13.
Ketenagakerjaan
14.1.
Angka partisipasi angkatan kerja
14.2.
Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun
14.3.
Tingkat partisipasi angkatan kerja
13,42%
10%
20%
35%
50%
75%
75%
Dissos Naker trans
14.4.
Pencari kerja yang ditempatkan
0,5%
10%
30%
45%
60%
85%
85%
Dissos Naker trans
14.5.
Tingkat pengangguran terbuka
6,66%
Max. 5%
Max. 5%
Max. 5%
Max. 5%
Max. 5%
Max. 5%
Dissos Naker trans
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 16
NO
BIDANG URUSAN/INDIKATOR
RUMUS
Kondisi pada Awal RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
14.6.
Keselamatan dan perlindungan
0,6%
10%
25%
40%
50%
65%
65%
14.7.
Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
14.
Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
15.1.
Persentase koperasi aktif
45,23%
48,1%
58,5%
63%
64,4%
67,4%
15.2.
Jumlah UKM non BPR/LKM UKM
30%
30%
38,%
47%
56%
60%
15.
Kepemudaan dan Olahraga
18.1.
Jumlah organisasi pemuda
Jumlah organisasi pemuda
95
97
99
102
105
18.2.
Jumlah organisasi olahraga
Jumlah organisasi olahraga
1428
1430
1432
1435
18.3.
Jumlah kegiatan kepemudaan
Jumlah kegiatan kepemudaan
3
3
5
18.4.
Jumlah kegiatan olahraga
Jumlah kegiatan olahraga
3
3
18.5.
Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta)
-
18.6.
Lapangan olahraga
773 X 1000
16.
Kesatuan Bangsadan Politik Dalam Negeri
Persentase UKM aktif non BPR/LKM UKM
SKPD Terkait Penyedia Data Dissos Naker trans
Dissos Naker trans
67,4%
Diskuperin dag
60%
Diskuperin dag
108
108
Disdikpora
1438
1441
1441
Disdikpora
6
7
8
8
Disdikpora
5
6
7
8
8
Disdikpora
1
2
3
4
5
5
Disdikpora
775 x1000
777 x 1000
780 x 1000
783 x 1000
786 x 1000
Disdikpora
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 17
NO
BIDANG URUSAN/INDIKATOR
RUMUS
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
SKPD Terkait Penyedia Data
4
18
Kesbang Linpol PP
5
5
25
Kesbang Linpol PP
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi pada Awal RPJMD
2014
2015
2016
2017
2018
3
3
3
4
4
4
8
3
4
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
Menunjukkan Jumlah Kegiatan pembinaan terhadap LSM,
19.2.
Kegiatan pembinaan politik daerah
Menunjukan Jumlah Kegiatan pembinaan politik daerah
17.
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
20.1.
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
7,894
7,378
7,779
8,714
8,919
10,871
10,871
Kesbang Linpol PP
20.2.
Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk
48,07
45,29
44,69
43,23
41,89
40,67
40,67
Kesbang Linpol PP
20.3.
Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan
4,51
4,58
4,63
4,69
4,75
4,81
4,81
Kesbang Linpol PP
20.4.
Pertumbuhan ekonomi
6,4%
Minimal 7%
Minimal 7%
Minimal 7%
Minimal 7%
Minimal 7%
Minimal 7%
Bappeda
20.5.
Kemiskinan
(100 – angka kemiskinan)
13,32%
13%
12,5%
12%
11%
10%
10%
Bappeda
20.6.
Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan adiministrasi pemerintah
Ada /tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
KPM-PTSP
20.7.
Penegakan PERDA
7,011
7,058
7,513
8,728
9,709
9,717
9,717
Kesbang Linpol PP
20.8.
Cakupan patroli petugas Satpol PP
35/24 Jam
32/24 Jam
35/24 Jam
37/24 Jam
41/24 Jam
45/24 Jam
45/24 Jam
Kesbang Linpol PP
19.1.
Ormas dan OKP
Jumlah patroli petugas Satpol PP pemantauan dan penyelesaian pelanggaran K3 dalam 24 Jam
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 18
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
SKPD Terkait Penyedia Data
6,243
6,243
Kesbang Linpol PP
0,0041
0,004
0,004
Kesbang Linpol PP
6
7
8
8
BPBD
40
20
17,15
15
15
BPBD
60%
73%
86%
100%
100%
BPMPD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi pada Awal RPJMD
2014
2015
2016
2017
2018
20.9.
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten
5,439
5,512
5,552
5,972
5,705
20.10.
Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten
0,0048
0,0046
0,0044
0,0043
20.11.
Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten
2
2
3
20.12.
Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)
60
60
20.13.
Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik
45%
46%
20.14.
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
18.
Ketahanan Pangan
21.1.
Regulasi ketahanan pangan
21.2.
Ketersediaan pangan utama
21.3.
Penguatan cadangan pangan
NO
BIDANG URUSAN/INDIKATOR
RUMUS
Ada atau tidaknya survey IKM di Pemda
Ada/tidak peraturan tentang kebijakan ketahanan pangan dalam bentuk perda,perkada, dsb.
Tersedianya stock cadangan pangan pemerintah daerah (Ton)
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Bappeda/ Stda
Ada
1
1
1
1
1
1
80
82
85
88
91
95
0
20
30
40
50
60
5
95
60
KKP
KKP
KKP
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 19
NO
BIDANG URUSAN/INDIKATOR
RUMUS
Kondisi pada Awal RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
2017
2018
2.500 gr/hari
2.750
3.000
3.500
3.750
4.000
Telah dilakukan pendataan informasi harga sejak 2010
4
4
4
4
4
80,2
81
83
85
90
93
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
SKPD Terkait Penyedia Data
4.000
KKP
21.4.
Ketersediaan protein per kapita
21.5.
Ketersediaan informasi pasokan, harga akses pangan di daerah
Tersedianya Informasi harga kebutuhan pangan yang dilakukan di 4 pasar induk di enrekang
21.6.
Skor pola pangan harapan (PPH)
Hasil survey poa konsumsi rumah tangga
21.7.
Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan
Jmlah bahan uji kandungan residu bebahaya pada pangan segar asal tumbuhan (sampel)
0
5
5
5
5
5
21.8.
Penanganan daerah rawan pangan
Persentase keluarga miskin yang diintervensi dalam rangka menanggulangi desa rawanpangan (%)
0
10
10
10
10
10
21.9.
Pemenuhan konsumsi kebutuhan energy ideal
Memenuhi kebutuhan konsumsi energy ideal per kapita hari (2.000 kkal/kapita/hari)
1.825
1.850
1.875
1.950
2.000
2.000
21.10.
Pemenuhan konsumsi protein ideal
Memenuhi kebutuhan konsumsi protein ideal per kapita hari (52 gram/kapita/hari)
45
47
50
51
52
52
19.
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
22.1.
Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)
0,4
0,46
0,50
0,50
0,50
0,60
0,60
BPMPD
22.2.
Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK
18
18
18
18
18
18
18
BPMPD
4
93
25
10
2.000
52
KKP
KKP
KKP
KKP
KKP
KKP
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 20
NO
BIDANG URUSAN/INDIKATOR
RUMUS
SKPD Terkait Penyedia Data
40
40
Kesbang Linpol PP
100%
100%
2014
2015
2016
2017
2018
30
30
32
35
38
100%
100%
100%
100%
22.3.
Jumlah LSM
22.4.
PKK aktif
95%
22.5.
Posyandu aktif
100%
22.6.
Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat
0,86%
0,86%
0,90%
1%
1,1%
1,2%
1,2%
BPMPD
22.7.
Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat
75%
75%
76%
77%
78%
79%
79%
BPMPD
20.
Statistik
23.1.
Buku ”kabupaten dalam angka”
23.2.
Buku ”PDRB kabupaten”
21.
Kearsipan
24.1.
Pengelolaan arsip secara baku
24.2.
Peningkatan SDM pengelola kearsipan
22.
Komunikasi dan Informatika
Jumlah LSM yang aktif
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi pada Awal RPJMD
100%
100%
100%
100%
100%
100%
BPMPD Dinkes
Ada/Tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Bappeda
Ada/Tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Bappeda
Menunjukkan jumlah Kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan
Belum tertata dengan baik
8 SKPD
8 SKPD
7 SKPD
6 SKPD
6 SKPD
35 SKPD
KPA & PDE
-
9 SKPD
9 SKPD
8 SKPD
7 SKPD
7 SKPD
40 SKPD
KPA & PDE
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 21
NO
BIDANG URUSAN/INDIKATOR
RUMUS
25.1.
Jumlah jaringan komunikasi
25.2.
Rasio wartel/warnet terhadap penduduk
25.3.
Jumlah surat kabar nasional/lokal
Jenis surat kabar nasional/lokal yang masuk ke daerah
25.4.
Web site milik pemerintah daerah
Ada/Tidak
25.5.
Pameran/expo
Menunjukkan jumlah pameran/expo yang dilaksanakan per Tahun
23.
Perpustakaan
26.1.
Jumlah perpustakaan
26.2.
Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun
26.3.
Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
Jumlah perpustakaan
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi pada Awal RPJMD
2014
2015
2016
2017
2018
5,78
5,89
6
6,11
6,22
6,33
0,127
0,129
0,124
0,121
0,119
0,117
6
7
9
10
11
12
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
SKPD Terkait Penyedia Data
6,44
Dishub Inbupar
0,127
Dishub Inbupar
13
Dishub Inbupar Dishub Inbupar
Ada
Setda/ Dishub Inbupar
2 kali
3 kali
3 kali
3 kali
3 kali
446 unit namun pengelolaan belum sesuai dgn standar
25 Desa/kel
26 Desa/kel
26 Desa/kel
26 Desa/kel
26 Desa/kel
21.385 org
23.524 org
25.662 org
27.801 org
29.939 org
32.078 org
3000 Eks
3000 Eks
3000 Eks
3000 Eks
3000 Eks
Eks
KPA & PDE
54.12
54.4
55.07
55.15
56.07
56.07
Distanbun
129 Desa/kel
32.078 org
KPA & PDE
KPA & PDE
Fokus Layanan Urusan Pilihan 1.
Pertanian
1.1.
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar
56.51
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 22
NO
BIDANG URUSAN/INDIKATOR
RUMUS
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi pada Awal RPJMD
2014
2015
2016
2017
2018
1,224,912.8 5
1,249,533.6 0
1,262,028.9 3
1,274,649.2 2
1,287,395.7 2
1,300,269.6 7
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
1.2.
Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB
1,300,269.67
1.3.
Kontribusi sector Pertanian (Tanaman Bahan Makanan) terhadap PDRB
Jml kontribusi PDRB sektor Per tan ian x 100% Jml PDRB
862,163.74
996,992.91
1,006,962.8 4
1,017,032.4 7
1,027,202.7 9
1,037,474.8 2
1,037,475
1.4.
Kontribusi sektor pertanian perkebunan terhadap PDRB
Jml kontribusi PDRB sektor perkebunan x 100% Jml PDRB
158,770.63
189,715.35
191,612.51
193,528.63
195,463.92
197,418.56
197,418.56
1.5.
Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
1.6.
Cakupan bina kelompok petani
5%
10%
15%
20%
25%
75%
2.
Kahutanan 1.500. Ha
1.500. Ha
1.500. Ha
Bappeda/ Distanbun
Distanbun
Distanbun
Distanbun
Distanbun
2.1.
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
42.000 Ha
1.500. Ha
2.2.
Kerusakan Kawasan Hutan
9.547 Ha
Berkurang 5 %
Berkurang 5 %
Berkurang 5 %
Berkurang 5 %
Berkurang 5 %
2.3.
Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB
1.500 M³ dan HHBK 200 Ton
10%
10%
10%
10%
10%
2.250 M³ dan HHBK 300 Ton
Dishut
3.
Energi dan Sumber Daya Mineral
3.1.
Pertambangan tanpa ijin
8 ha
1,5 ha
1,5 ha
1,5 ha
1,5 ha
1,5 ha
0,5 ha 6,25%
Distamben
3.2.
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB
0,59%
0,59%
0,59%
0,59%
0,59%
0,59%
0,59%
Distamben
1.500. Ha
34.500 ha
SKPD Terkait Penyedia Data
7.160,25 Ha
Dishut
Dishut
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 23
NO
BIDANG URUSAN/INDIKATOR
4.
Pariwisata
4.1.
Kunjungan wisata
5.
Kelautan dan Perikanan
5.1.
Produksi perikanan
5.2.
Konsumsi ikan
5.3.
Cakupan bina kelompok Tani Perikanan
5.4.
Produksi perikanan kelompok nelayan
6.
Perdagangan
6.1.
Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB
6.2.
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
7.
Perindustrian
7.1.
Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB
RUMUS
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
SKPD Terkait Penyedia Data
20%
20%
Dispopar
579.79
608.78
608.78
Disnakin
8.9
9.2
9.6
9.6
Disnakin
94
104
114
124
124
Disnakin
13
14
15
16
17
17
Disnakin
84,3
85
86
87
88
90
90
Diskuperin dag
17
19
21
23
25
27
27
Diskuperin dag
38
45
50
55
60
65
65
Diskuperin dag
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi pada Awal RPJMD
2014
2015
2016
2017
2018
10%
10%
20%
20%
20%
389 Ton
500.85
525.89
552.18
8.6 kg/org/thn
8.7
8.8
84
8.6 Ton
Pokdakan : 74 Penangkap : 300 RTP
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 24
NO
BIDANG URUSAN/INDIKATOR
RUMUS
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
SKPD Terkait Penyedia Data
25
25
Diskuperin dag
12,5
15
15
Diskuperin dag
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi pada Awal RPJMD
2014
2015
2016
2017
2018
4,55
7
12
15
20
2,5
5
7,5
10
7.2.
Pertumbuhan Industri.
7.3.
Cakupan bina kelompok pengrajin
8.
Ketransmigrasian
8.1.
Transmigran swakarsa
0%
5%
10%
20%
30%
45%
45%
Dissos Nakertrans
8.2.
Kontibusi transmigrasi terhadap PDRB
0%
10%
20%
35%
45%
75%
75%
Dissos Nakertrans
ASPEK DAYA SAING DAERAH
Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastuktur 1.
Penataan Ruang
2.1.
Ketaatan terhadap RTRW
62.70
64.20
65.70
67.20
68.70
70.20
70.20
Dinas PU
2.2.
Luas wilayah produktif
43.32
44.99
46.67
48.35
50.03
51.70
51.70
Dinas PU
2.3.
Luas wilayah industri
0.16
0.16
0.16
0.16
0.16
0.16
0.16
Dinas PU
2.4.
Luas wilayah kebanjiran
74,28%
74,28%
63,14%
53,67%
45,62%
38,78%
38,78%
BPBD
2.5.
Luas wilayah kekeringan
40 Ha
5%
5%
5%
5%
5%
25%
Distanbun
2.
Komunikas dan Informatika
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 25
NO
BIDANG URUSAN/INDIKATOR
RUMUS
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi pada Awal RPJMD
2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
SKPD Terkait Penyedia Data
5.1.
Rasio ketersediaan daya listrik
107,14%
107,14%
107,14%
107,14%
107,14%
107,14%
107,14%
Distamben
5.2.
Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik
96,94%
0,33%
0,36%
0,38%
0,42%
0,44%
98,87%
Distamben
13,542
14,157
14,649
14,937
15,142
15,47
15,47
Kesbang Linpol PP
7
32
16
9
12
0
0
Kesbang Linpol PP
30/40mnt
20/25 mnt
20/25 mnt
20/25 mnt
20/25 mnt
20/25 mnt
20/25 mnt
KPM-PTSP
29 Desa/Kel
25 Desa/Kel
25 Desa/Kel
25 Desa/Kel
25 Desa/Kel
105 Desa/Kel
Fokus Iklim Berinvestasi 1.
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
1.1.
Angka kriminalitas
1.2.
Jumlah demo
Jumlah demo dalam 1 tahun
1.3.
Lama proses perijinan
Rata-rata lama proses perijinan (dalam hari)
1.4.
Presentase Desa Berstatus Swadaya Terhadap Total Desa
Jumlah Desa Atau Kel Swadaya Jumlah Desa Atau Kelurahan
x100%
105 Desa dan Keluraha n
BPMPD
Fokus Sumber Daya Manusia 1.
Ketenagakerjaan
1.1.
Rasio lulusan S1/S2/S3
1.2.
Rasio ketergantungan
0% 71%
10% 70%
20% 68%
35% 66%
50% 64%
75% 60%
75%
60%
Dissos Naker-trans Bappeda
RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018
IX- 26
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
10.1. Pedoman Transisi 1. RPJMD Kabupaten Enrekang tahun 2014 – 2018 disusun dengan maksud menyediakan sebuah dokumen perencanaan komprehensif lima
tahunan,
yang
akan
digunakan
sebagai
acuan
dalam
penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) tahun 2014 -2018 dan perencanaan tahunan yaitu Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD). 2. Pada masa transisi, sebelum dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Enrekang Tahun 2014–2018
ditetapkan
dengan
Peraturan
Daerah
(Perda),
penyusunan dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2014 mengacu pada muatan kebijakan program dalam dokumen RPJMD tahun 2009-2013 sebelumnya, yang selanjutnya diintegrasikan kedalam Dokumen RPJMD tahun 2014-2018. 3. Pada masa transisi dokumen perencanaa yakni pergantian periode kepemimpinan daerah, maka untuk penyusunan Dokumen RKPD Tahun 2019 berpedoman kepada Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang daerah (RPJPD) dan dokumen RPJMD tahun 20142018
yang
dimaksudkan
untuk
menjaga
kesinambungan
Pembangunan dan mengisi kekosongan RKPD setelah RPJMD berakhir. 4. Program transisi tahun 2019 disusun berdasarkan beberapa pertimbangan, sebagai berikut : (1) Memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian sasaran-sasaran pembangunan, sehingga langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, (2) Penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan, dan (3) Merupakan tugas pemerintah dan realistis untuk dilaksanakan, dan (4) Untuk menjaga sinkronisasi dan konsistensi perencanaan dari satu periode keperiode selanjutnya.
RPJMD Kabupaten Enrekang 2014-2018
X.1
5. Pedoman transisi dimaksud antara lain bertujuan menyelesaikan masalah-masalah pembangunan yang belum seluruhnya tertangani sampai
dengan
akhir
periode
RPJMD
dan
masalah-masalah
pembangunan yang akan dihadapi dalam tahun pertama masa kepemimpinan Kepala Daerah yang baru. 10.2. Kaidah Pelaksanaan Rencana
Pembangun
Jangka
Menengah
Daerah
(RPJMD)
Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018 merupakan padoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Kerja (Renja) SKPD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahunan, dan Perencanaan penganggaran. RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018 selanjutnya menjadi acuan pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Enrekang Tahun 2014, RKPD tahun 2015, RKPD tahun 2016, RKPD tahun 2017, dan RKPD tahun 2018. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut : 1. Bappeda wajib menyebarluaskan Peraturan Daerah tentang RPJMD kepada Masyarakat, termasuk DPRD; 2. Bappeda
melaksanakan
pengendalian
dan
evaluasi
terhadap
pelaksanaan dan hasil evaluasi RPJMD; 3. Pelaksanaan
RPJMD
Kabupaten
Enrekang
tahun
2014-2018
diarahkan dan dikendalikan langsung oleh Bupati Enrekang; 4. RPJMD
Kabupaten
Enrekang
Tahun
2014-2018
merupakan
landasan dan referensi dalam penyusunan dan penetapan RenstraSKPD Tahun 2014-2018; 5. Satuan
Kerja
Perangkat
Daerah
(SKPD)
lingkup
pemerintah
Kabupaten Enrekang berkewajiban untuk menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) yang nantinya akan menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) Kabupaten Enrekang dengan tetap memperhatikan dokumen perencanaan yang telah berketetapan hukum; 6. Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan menjadi pedoman didalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan sebagai landasan penyusunan RPJMD Kabupaten Enrekang 2014-2018
X.2
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Prioritas Plafond Anggaran Sementara (PPAS) mulai tahun 2014-2018; 7. Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Enrekang agar melaksanakan program-program dalam RPJMD Kabupaten Enrekang tahun 20142018 dengan sebaik-baiknya; 8. Evaluasi Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Enrekang tahun 20142018 dilakukan setiap tahun untuk memastikan bahwa program yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah ini telah dijabarkan di dalam RKPD dan pada akhir masa jabatan Bupati untuk menilai pencapaian indikator kinerja pemerintahan daerah. Sedangkan evaluasi tahunan dilakukan untuk menilai pencapaian hasil kegiatan terhadap sasaran program; 9. RPJMD ini akan menjadi dasar Bupati dan Wakil Bupati dalam menyusun Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Akhir Masa Jabatan (LKPJ-AMJ) serta menjadi dasar bagi DPRD dan anggota masyarakat untuk melakukan evaluasi; 10. Agar
pencapaian
kinerja
pembangunan
berjalan
sesuai
harapan,maka setiap kinerja kegiatan harus dipublikasikan dan mendengarkan aspirasi masyarakat secara luas.
10.3. Penutup Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018 adalah kerangka kebijakan daerah untuk mencapai tujuan pelaksanaan pembangunan selama lima
tahun
kedepan.
Menurut
Skalanya,
RPJMD
merupakan
perencanaan tingkat (menengah) daerah yang perlu dipahami sebagai dokumen bersama (seluruh stakeholder) dalam rangka melaksanakan pembangunan. Selanjutnya, dokumen RPJMD secara teknis menjadi pedoman dan dijabarkan dalam rangka perencanaan tahunan yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Seluruh komponen masyarakat, pemerintah, dan swasta ikut bertanggungjawab untuk menjaga
konsistensi
antara
rencana
jangka
menengah
dengan
implementasi tahunannya sehingga rencana pembangunan yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan dengan sebaikbaiknya. RPJMD Kabupaten Enrekang 2014-2018
X.3
Upaya
tersebut
dilakukan
untuk
menjaga
agar
hasil
pembangunan dapat dinikmati secara merata dan berkeadilan oleh seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Enrekang sebagai bagian dari proses pencapaian visi daerah yakni “Terwujudnya Enrekang Maju, Aman, Sejahtera (EMAS) menuju Daerah Agropolitan Berwawasan Lingkungan”.
BUPATI ENREKANG, ttd
MUSLIMIN BANDO
Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN,
HAMING NIP. 19700502 199803 1 011
RPJMD Kabupaten Enrekang 2014-2018
X.4
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
10.1. Pedoman Transisi 1. RPJMD Kabupaten Enrekang tahun 2014 – 2018 disusun dengan maksud menyediakan sebuah dokumen perencanaan komprehensif lima
tahunan,
yang
akan
digunakan
sebagai
acuan
dalam
penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) tahun 2014 -2018 dan perencanaan tahunan yaitu Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD). 2. Pada masa transisi, sebelum dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Enrekang Tahun 2014–2018
ditetapkan
dengan
Peraturan
Daerah
(Perda),
penyusunan dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2014 mengacu pada muatan kebijakan program dalam dokumen RPJMD tahun 2009-2013 sebelumnya, yang selanjutnya diintegrasikan kedalam Dokumen RPJMD tahun 2014-2018. 3. Pada masa transisi dokumen perencanaa yakni pergantian periode kepemimpinan daerah, maka untuk penyusunan Dokumen RKPD Tahun 2019 berpedoman kepada Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang daerah (RPJPD) dan dokumen RPJMD tahun 20142018
yang
dimaksudkan
untuk
menjaga
kesinambungan
Pembangunan dan mengisi kekosongan RKPD setelah RPJMD berakhir. 4. Program transisi tahun 2019 disusun berdasarkan beberapa pertimbangan, sebagai berikut : (1) Memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian sasaran-sasaran pembangunan, sehingga langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, (2) Penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan, dan (3) Merupakan tugas pemerintah dan realistis untuk dilaksanakan, dan (4) Untuk menjaga sinkronisasi dan konsistensi perencanaan dari satu periode keperiode selanjutnya.
RPJMD Kabupaten Enrekang 2014-2018
X.1
5. Pedoman transisi dimaksud antara lain bertujuan menyelesaikan masalah-masalah pembangunan yang belum seluruhnya tertangani sampai
dengan
akhir
periode
RPJMD
dan
masalah-masalah
pembangunan yang akan dihadapi dalam tahun pertama masa kepemimpinan Kepala Daerah yang baru. 10.2. Kaidah Pelaksanaan Rencana
Pembangun
Jangka
Menengah
Daerah
(RPJMD)
Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018 merupakan padoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Kerja (Renja) SKPD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahunan, dan Perencanaan penganggaran. RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018 selanjutnya menjadi acuan pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Enrekang Tahun 2014, RKPD tahun 2015, RKPD tahun 2016, RKPD tahun 2017, dan RKPD tahun 2018. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut : 1. Bappeda wajib menyebarluaskan Peraturan Daerah tentang RPJMD kepada Masyarakat, termasuk DPRD; 2. Bappeda
melaksanakan
pengendalian
dan
evaluasi
terhadap
pelaksanaan dan hasil evaluasi RPJMD; 3. Pelaksanaan
RPJMD
Kabupaten
Enrekang
tahun
2014-2018
diarahkan dan dikendalikan langsung oleh Bupati Enrekang; 4. RPJMD
Kabupaten
Enrekang
Tahun
2014-2018
merupakan
landasan dan referensi dalam penyusunan dan penetapan RenstraSKPD Tahun 2014-2018; 5. Satuan
Kerja
Perangkat
Daerah
(SKPD)
lingkup
pemerintah
Kabupaten Enrekang berkewajiban untuk menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) yang nantinya akan menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) Kabupaten Enrekang dengan tetap memperhatikan dokumen perencanaan yang telah berketetapan hukum; 6. Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan menjadi pedoman didalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan sebagai landasan penyusunan
RPJMD Kabupaten Enrekang 2014-2018
X.2
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Prioritas Plafond Anggaran Sementara (PPAS) mulai tahun 2014-2018; 7. Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Enrekang agar melaksanakan program-program dalam RPJMD Kabupaten Enrekang tahun 20142018 dengan sebaik-baiknya; 8. Evaluasi Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Enrekang tahun 20142018 dilakukan setiap tahun untuk memastikan bahwa program yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah ini telah dijabarkan di dalam RKPD dan pada akhir masa jabatan Bupati untuk menilai pencapaian indikator kinerja pemerintahan daerah. Sedangkan evaluasi tahunan dilakukan untuk menilai pencapaian hasil kegiatan terhadap sasaran program; 9. RPJMD ini akan menjadi dasar Bupati dan Wakil Bupati dalam menyusun Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Akhir Masa Jabatan (LKPJ-AMJ) serta menjadi dasar bagi DPRD dan anggota masyarakat untuk melakukan evaluasi; 10. Agar
pencapaian
kinerja
pembangunan
berjalan
sesuai
harapan,maka setiap kinerja kegiatan harus dipublikasikan dan mendengarkan aspirasi masyarakat secara luas.
10.3. Penutup Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018 adalah kerangka kebijakan daerah untuk mencapai tujuan pelaksanaan pembangunan selama lima
tahun
kedepan.
Menurut
Skalanya,
RPJMD
merupakan
perencanaan tingkat (menengah) daerah yang perlu dipahami sebagai dokumen bersama (seluruh stakeholder) dalam rangka melaksanakan pembangunan. Selanjutnya, dokumen RPJMD secara teknis menjadi pedoman dan dijabarkan dalam rangka perencanaan tahunan yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Seluruh komponen masyarakat, pemerintah, dan swasta ikut bertanggungjawab untuk menjaga
konsistensi
antara
rencana
jangka
menengah
dengan
implementasi tahunannya sehingga rencana pembangunan yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan dengan sebaikbaiknya.
RPJMD Kabupaten Enrekang 2014-2018
X.3
Upaya
tersebut
dilakukan
untuk
menjaga
agar
hasil
pembangunan dapat dinikmati secara merata dan berkeadilan oleh seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Enrekang sebagai bagian dari proses pencapaian visi daerah yakni “Terwujudnya Enrekang Maju, Aman, Sejahtera (EMAS) menuju Daerah Agropolitan Berwawasan Lingkungan”.
BUPATI ENREKANG,
MUSLIMIN BANDO
RPJMD Kabupaten Enrekang 2014-2018
X.4
1
BUPATI ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2014 – 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ENREKANG, Menimbang
Mengingat
:
:
a.
bahwa untuk memberikan arah dan tujuan dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah sesuai dengan visi, misi Bupati dan Wakil Bupati Enrekang, perlu disusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang;
b.
bahwa untuk melaksanakan ketentuan UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, perlu menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018;
c.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah Kaupaten Enrekang tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018;
1.
Undang - Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah–Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1822);
2.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);
2
3.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53);
5.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493);
7.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
8.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
9.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
10.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
3
Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 11.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
12.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
13.
14.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
15.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
16.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kabupaten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
17.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,
4
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 18.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
19.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4698);
20.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan PerundangUndangan;
21.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010–2014;
22.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;
23.
Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
24.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
25.
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018;
26.
Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Sistim Perencanaan Partisipatif Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang;
5
27.
Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2008-2028;
28.
Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Enrekang Tahun 20112031;
MEMUTUSKAN : Menetapkan
:
PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2014 – 2018. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal
1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. 2.
Daerah adalah Kabupaten Enrekang; Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah; 3. Bupati adalah Bupati Enrekang; 4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Enrekang; 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Enrekang; 6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran; 7. Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia; 8. Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/ daerah dalam jangka waktu tertentu; 9. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disingkat RPJPD adalah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2008-2028; 10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018; 11. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode lima (5) tahun;
6 12. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Enrekang yang disusun setiap tahun; 13. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat Renja SKPD adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun; 14. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan; 15. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi; 16. Strategi pembangunan adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi; 17. Kebijakan pembangunan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan; 18. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau masyarakat, yang dikoordinasikan oleh pemerintah daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah.
BAB II RPJMD Pasal 2 RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai landasan dan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2014 sampai dengan tahun 2018, dan pelaksanaannya lebih lanjut dituangkan dalam RKPD. Pasal 3 Sistematika RPJMD disusun sebagai berikut: a. BAB I : Pendahuluan; b. BAB II : Gambaran Umum Kondisi Daerah; c. BAB III : Gambaran Pengelolaan Keuangan Serta Kerangka Pendanaan d. BAB IV : Analisis Isu-isu Strategis; e. BAB V : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran; f. BAB VI : Strategi dan Arah Kebijakan; g. BAB VII : Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah; h. BAB VIII : Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan i. Bab IX : Penetapan Indikator Kinerja Daerah; j. Bab X : Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan.
7 Pasal 4 Muatan RPJMD sesuai yang dimaksud pasal 3, tercantum pada Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 5 RPJMD menjadi pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam menyusun Rencana Strategis dan sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan di daerah dalam melaksanakan kegiatan pembangunan selama kurun waktu 20142018. Pasal 6 RPJMD dilaksanakan oleh Bupati melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka penyelenggaraan pembangunan sesuai urusan pemerintahan Daerah. BAB III PENGENDALIAN DAN EVALUASI Bagian Kesatu Pengendalian Pasal 7 (1) Bupati melakukan pengendalian pelaksanaan RPJMD; (2) Pengendalian oleh Bupati dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Bappeda untuk keseluruhan perencanaan pembangunan daerah dan oleh Kepala SKPD untuk program dan/atau kegiatan masing-masing sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya; (3) Pengendalian oleh Bappeda sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi pemantauan, supervisi dan tindak lanjut atas penyimpangan yang terjadi terhadap pencapaian tujuan dan sasaran agar program dan kegiatan sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah; (4) Pemantauan pelaksanaan program dan/atau kegiatan oleh SKPD sebagaimama dimaksud pada ayat (2), meliputi realisasi pencapaian target kinerja, penyerapan dana, dan kendala yang dihadapi; (5) Hasil pemantauan pelaksanaan pogram dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disusun dalam bentuk laporan triwulan untuk disampaikan kepada Bappeda; (6) Kepala Bappeda melaporkan hasil pemantauan dan supervisi rencana pembangunan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, disertai dengan rekomendasi dan langkah-langkah yang diperlukan.
8 Bagian Kedua Evaluasi Pasal 8 (1) Bupati melakukan evaluasi terhadap Pelaksanaan RPJMD; (2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. kebijakan perencanaan pembangunan daerah; b. pelaksanaan rencana pembangunan daerah; dan c. hasil rencana pembangunan daerah. Pasal 9 (1) Evaluasi oleh Bupati dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Bappeda untuk keseluruhan perencanaan pembangunan daerah dan oleh Kepala SKPD untuk capaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan SKPD periode sebelumnya; (2) Evaluasi oleh Bappeda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. penilaian terhadap pelaksanaan proses perumusan dokumen rencana pembangunan daerah, dan pelaksanaan program serta kegiatan pembangunan daerah; b. menghimpun, manganalisis dan menyusun hasil evaluasi Kepala SKPD dalam rangka pencapaian rencana pembangunan daerah. (3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), menjadi bahan bagi penyusunan rencana pembangunan daerah untuk periode berikutnya. Pasal 10 Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD sebagaimana dimaksud pada pasal 7 hinggka pasal 9, sesuai dengan peraturan perundangundangan. BAB IV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 11 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2009-2013, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang menyangkut pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Bupati.
9 Pasal 13 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Enrekang. Ditetapkan di Enrekang pada tanggal 26 Agustus 2014 BUPATI ENREKANG, ttd
MUSLIMIN BANDO Diundangkan di Enrekang pada tanggal 26 Agustus 2014 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ENREKANG, ttd CHAIRUL LATANRO
BERITA DAERAH KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2014 NOMOR 7 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN,
HAMING NIP. 19700502 199803 1 011
NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN (NOMOR URUT 7)/(2014)
1
BUPATI ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2014 – 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ENREKANG, Menimbang
Mengingat
:
:
a.
bahwa untuk memberikan arah dan tujuan dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah sesuai dengan visi, misi Bupati dan Wakil Bupati Enrekang, perlu disusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang;
b.
bahwa untuk melaksanakan ketentuan UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, perlu menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018;
c.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah Kaupaten Enrekang tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018;
1.
Undang - Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah–Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1822);
2.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);
2
3.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53);
5.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493);
7.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
8.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
9.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
10.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
3
Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 11.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
12.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
13.
14.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
15.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
16.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kabupaten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
17.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,
4
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 18.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
19.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4698);
20.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan PerundangUndangan;
21.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010–2014;
22.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;
23.
Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
24.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
25.
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018;
26.
Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Sistim Perencanaan Partisipatif Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang;
5
27.
Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2008-2028;
28.
Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Enrekang Tahun 20112031;
MEMUTUSKAN : Menetapkan
:
PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2014 – 2018. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal
1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. 2.
Daerah adalah Kabupaten Enrekang; Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah; 3. Bupati adalah Bupati Enrekang; 4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Enrekang; 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Enrekang; 6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran; 7. Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia; 8. Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/ daerah dalam jangka waktu tertentu; 9. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disingkat RPJPD adalah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2008-2028; 10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018; 11. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode lima (5) tahun;
6 12. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Enrekang yang disusun setiap tahun; 13. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat Renja SKPD adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun; 14. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan; 15. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi; 16. Strategi pembangunan adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi; 17. Kebijakan pembangunan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan; 18. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau masyarakat, yang dikoordinasikan oleh pemerintah daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah.
BAB II RPJMD Pasal 2 RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai landasan dan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2014 sampai dengan tahun 2018, dan pelaksanaannya lebih lanjut dituangkan dalam RKPD. Pasal 3 Sistematika RPJMD disusun sebagai berikut: a. BAB I : Pendahuluan; b. BAB II : Gambaran Umum Kondisi Daerah; c. BAB III : Gambaran Pengelolaan Keuangan Serta Kerangka Pendanaan d. BAB IV : Analisis Isu-isu Strategis; e. BAB V : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran; f. BAB VI : Strategi dan Arah Kebijakan; g. BAB VII : Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah; h. BAB VIII : Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan i. Bab IX : Penetapan Indikator Kinerja Daerah; j. Bab X : Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan.
7 Pasal 4 Muatan RPJMD sesuai yang dimaksud pasal 3, tercantum pada Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 5 RPJMD menjadi pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam menyusun Rencana Strategis dan sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan di daerah dalam melaksanakan kegiatan pembangunan selama kurun waktu 20142018. Pasal 6 RPJMD dilaksanakan oleh Bupati melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka penyelenggaraan pembangunan sesuai urusan pemerintahan Daerah. BAB III PENGENDALIAN DAN EVALUASI Bagian Kesatu Pengendalian Pasal 7 (1) Bupati melakukan pengendalian pelaksanaan RPJMD; (2) Pengendalian oleh Bupati dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Bappeda untuk keseluruhan perencanaan pembangunan daerah dan oleh Kepala SKPD untuk program dan/atau kegiatan masing-masing sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya; (3) Pengendalian oleh Bappeda sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi pemantauan, supervisi dan tindak lanjut atas penyimpangan yang terjadi terhadap pencapaian tujuan dan sasaran agar program dan kegiatan sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah; (4) Pemantauan pelaksanaan program dan/atau kegiatan oleh SKPD sebagaimama dimaksud pada ayat (2), meliputi realisasi pencapaian target kinerja, penyerapan dana, dan kendala yang dihadapi; (5) Hasil pemantauan pelaksanaan pogram dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disusun dalam bentuk laporan triwulan untuk disampaikan kepada Bappeda; (6) Kepala Bappeda melaporkan hasil pemantauan dan supervisi rencana pembangunan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, disertai dengan rekomendasi dan langkah-langkah yang diperlukan.
8 Bagian Kedua Evaluasi Pasal 8 (1) Bupati melakukan evaluasi terhadap Pelaksanaan RPJMD; (2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. kebijakan perencanaan pembangunan daerah; b. pelaksanaan rencana pembangunan daerah; dan c. hasil rencana pembangunan daerah. Pasal 9 (1) Evaluasi oleh Bupati dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Bappeda untuk keseluruhan perencanaan pembangunan daerah dan oleh Kepala SKPD untuk capaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan SKPD periode sebelumnya; (2) Evaluasi oleh Bappeda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. penilaian terhadap pelaksanaan proses perumusan dokumen rencana pembangunan daerah, dan pelaksanaan program serta kegiatan pembangunan daerah; b. menghimpun, manganalisis dan menyusun hasil evaluasi Kepala SKPD dalam rangka pencapaian rencana pembangunan daerah. (3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), menjadi bahan bagi penyusunan rencana pembangunan daerah untuk periode berikutnya. Pasal 10 Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD sebagaimana dimaksud pada pasal 7 hinggka pasal 9, sesuai dengan peraturan perundangundangan. BAB IV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 11 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2009-2013, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang menyangkut pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Bupati.
9 Pasal 13 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Enrekang. Ditetapkan di Enrekang pada tanggal BUPATI ENREKANG,
MUSLIMIN BANDO Diundangkan di Enrekang pada tanggal SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ENREKANG,
CHAIRUL LATANRO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2014 NOMOR 7
NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN (NOMOR URUT 7)/(2014)