RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SMPN 4 Wates
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas/Semester
: VII / 1
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar 3.1 Memahami konsep ruang (lokasi,distribusi, potensi, iklim , bentuk muka bumi, geologis flora dan fauna) dan interaksi antar ruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan. 4.1 Menyajikan hasil telaah konsep ruang konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.1.1 Menjelaskan pengertian komposisi penduduk 3.1.2 Menjelaskan komposisi penduduk Indonesia menurut usia dan jenis kelamin 3.1.3 Menjelaskan kondisi pertumbuhan penduduk di Indonesia 3.1.4 Menjelaskan kualitas penduduk di Indonesia 4.1.1 menyajikan hasil diskusi kependudukan Indonesia di lihat dari komposisi penduduk , pertumbuhan dan kualitas penduduk
D. Materi Pembelajaran 1. Materi reguler
: 1) Komposisi Penduduk
2) Pertumbuhan dan Kualitas Penduduk 2. Materi remidial
: Komposisi Penduduk
3. Materi pengayaan
: Pertumbuhan dan Kualitas Penduduk
E. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan
Langkah-langkah Guru menyampaikan salam dan berdoa
Waktu 10 menit
Guru mengecek kehadiran peserta didik (presensi) Mengondisikan suasana pembelajaran yang menyenangkan Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan berapa usia orang tua? Berapa usia anggota keluargamu ? di lanjutkan menanya dimana kamu tinggal? Selama kamu di sana bertambah atau tidak penduduknya? Guru memberikan motivasi kepada peserta didik Peserta didik menerima informasi topik dan tujuan pembelajaran dari guru
Inti
Guru memberikan gambar mengenai komposisi penduduk yang berdasarkan 60 menit usia dan jenis kelamin Peserta didik mengamati gambar yang telah di siapkan oleh guru Peserta didik dan guru tanya jawab mengenai gambar yang telah di amati bersama
Guru mengkondiskan peserta didik untuk melakukan diskusi dengan metode discovery learning Guru membagi peserta didik menjadi 8 kelompok , 1 kelompok terdiri dari 4 peserta didik Peserta didik berkumpul dengan kelompok yang telah di tentukan Peserta didik menanyakan bagaimana kondisi kependudukan di Indonesia? Peserta didik mengumpulkan informasi/data terkait dengan kependudukan Indonesia dari berbagai sumber, seperti : buku siswa, referensi lain yang relevan. Peserta didik mendiskusikan : 1) Menjelaskan apa yang di maksud dengan komposisi penduduk? 2) Menjelaskan komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin ! 3) Menjelaskan pertumbuhan yang di alami penduduk Indonesia ! 4) Menjelaskan kondisi kualitas penduduk Indonesia ! Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas Kelompok
lain
memberi
tanggapan
pada
kelompok
mempresentasikan di depan kelas Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik Guru menyiapkan kartu soal 16 buah dan 16 kartu jawaban
yang
sudah
Peserta didik mengambil secara acak, setiap peserta didik mendapatkan 1 kartu Peserta didik mencari jawaban atau memadukan kartu yang satu dengan yang lainnya sehingga membentuk pasangan sebagai soal dan jawaban Peserta didik membacakan hasil dari pencarian yang telah di lakukan Guru dan peserta didik mengoreksi bersama-sama apakah sudah benar atau belum. Guru memberikan konfirmasi kepada peserta didik mengenai materi pelajaran hari ini.
Penutup
Peserta didik di beri kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dapat di pahami Guru mmeberikan penjelasan atau konfirmasi atas pertanyaan yang di sampaikan oleh peserta didik Guru memberikan evaluasi dengan cara tanya jawab kepada peserta didik Guru menindak lanjuti pelajaran yang telah di berikan dengan memerintah mempelajari bab selanjutnya
F. Penilaian, Pembelajaran Remedial, dan Pengayaan Penilaian
10 menit
1. Tehnik Teknik Penilaian No
Keterangan
Kompetensi Dasar Pengetahuan
1
3.1 Memahami konsep ruang
Keterampilan
Tes Tertulis
Observasi
(lokasi,distribusi, potensi, iklim , bentuk muka bumi, geologis flora dan fauna) dan interaksi antar ruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
4.1 Menyajikan hasil telaah konsep ruang konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek
Sikap
Presentasi
ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
2. Instrumen penilaian Pengetahuan NO 1
:
KOMPETENSI DASAR
MATERI
INDIKATOR SOAL
3.1 Memahami konsep ruang
Dapat menjelaskan pengertian
(lokasi,distribusi, potensi, iklim , bentuk
komposisi penduduk
muka bumi, geologis flora dan fauna) dan
Komposisi penduduk
interaksi antar ruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia
Pertumbuhan dan kualitas
dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan
penduduk
pendidikan.
Dapat
menjelaskan
BENTUK
JUMLAH
SOAL
SOAL
Uraian
1
komposisi Uraian
1
penduduk Indonesia menurut usia dan jenis kelamin Dapat
menjelaskan
pertumbuhan
kondisi Uraian
penduduk
1
di
Indonesia. Dapat
menjelaskan
kondisi Uraian
kualitas penduduk di Indonesia
1
BUTIR SOAL : 1. Apa yang di maksud dengan komposisi penduduk ! 2. Jelaskan komposisi penduduk Indonesia menurut usi dan jenis kelamin ! 3. Bagaimana kondisi pertumbuhan penduduk di Indonesia ! 4. Jelaskan kondisi kualitas penduduk Indonesia !
PEDOMAN PENSKORAN SOAL URAIAN No 1
Kunci Jawaban Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan usia/ umur, jenis kelamin, mata pencaharian, agama, bahasa, pendidikan, tempat tinggal, jenis pekerjaan, dan lain-lain. Komposisi penduduk diperlukan dalam suatu negara karena dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan atau pun penentuan kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan. Gambaran mengenai komposisi penduduk perlu dikaji atau dipelajari karena berbagai alasan, antara lain setiap penduduk pasti memiliki usia dan jenis kelamin yang berbeda sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda pula. Komposisi penduduk adalah
Skor 2
Kriteria penilaian Skor 2 jika jawaban lengkap Skor 1 jika jawaban kurang lengkap
pengelompokan penduduk berdasarkan usia/ umur, jenis kelamin, mata pencaharian, agama, bahasa, pendidikan, tempat tinggal, jenis pekerjaan, dan lain-lain. Komposisi penduduk diperlukan dalam suatu negara karena dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan ataupun penentuan kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan. Gambaran mengenai komposisi penduduk perlu dikaji atau dipelajari karena berbagai alasan, antara lain setiap penduduk pasti memiliki usia dan jenis kelamin yang berbeda sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda pula. 2
Komposisi penduduk berdasarkan usia/umur dapat dibuat dalam bentuk usia tunggal, seperti 0, 1, 2, 3, 4, sampai 60 tahun atau
4
Skor 4 jika jawaban sangat lengkap Skor 3 jika jawaban lengkap
lebih. Komposisi penduduk dapat juga dibuat berdasarkan interval usia tertentu, seperti 0–5 tahun (usia balita), 6–12 tahun
Skor 2 jika jawaban kurang lengkap
(usia SD), 13–15 tahun (usia SMP), tahun 16–18 (usia SMA), 19–
Skor 1 jika jawaban tidak lengkap
24 tahun (usia Perguruan Tinggi), 25–60 tahun (usia dewasa), dan >60 tahun (usia lanjut). Selain itu, komposisi penduduk juga dapat dibuat berdasarkan usia produktif dan usia nonproduktif, misalnya: usia 0–14 (usia belum produktif), 15–64 (usia produktif), dan usia >65 (tidak produktif).
Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin juga penting untuk diketahui, karena dapat digunakan dalam menghitung angka perbandingan jenis kelamin (sex ratio). Perbandingan tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan bentuk pemberdayaan penduduk sebagai sumber daya manusia sesuai dengan karakteristiknya. Misalnya, berkenaan dengan pekerjaan, tanggung jawab, serta bentuk pengembangan pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan potensi dan kemampuan penduduk. Pada zaman dahulu, kaum laki-laki lebih dominan untuk berusaha (bekerja) dan mempertahankan diri. Pada saat itu, teknologi masih sangat sederhana sehingga hanya penduduk yang memiliki tenaga dan kemampuan fisik yang kuat yang dapat bertahan hidup. Akan tetapi, setelah teknologi berkembang dengan cepat dan modern, sesuai pula dengan prinsip emansipasi wanita, ternyata hampir semua jenis pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh kaum laki-laki juga dapat dikerjakan oleh kaum perempuan. 3
Tingkat pertumbuhan penduduk di negara kita termasuk kategori sedang. Pada periode 2010-2014, angka pertumbuhannya mencapai 1,40% per tahun. Untuk menurunkan tingkat
2
Skor 2 jika jawaban lengkap Skor 1 jika jawaban kurang lengkap
pertumbuhan yang tinggi ini, pemerintah Indonesia melaksanakan program Keluarga Berencana. Dengan program Keluarga Berencana, penduduk Indonesia telah mengalami penurunan dari yang awalnya 2,31% pada periode 1971-1980 menjadi 1,49% pada periode 1990-2000. Struktur penduduk Indonesia lebih banyak pada penduduk usia muda, hal ini sebagai akibat dari masih tingginya tingkat kelahiran. Persentase penduduk 0 - 14 tahun pada tahun 1980 mencapai 40,3% dan pada tahun 1985 sedikit turun menjadi 39,%. Penduduk usia muda ini pada tahun 2000 diperkirakan turun lagi menjadi 37,7% dan 34,%. Pertumbuhan penduduk sangat banyak, yaitu nomor empat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan beberapa hal berikut ini. a. Pertumbuhan penduduk usia muda yang cepat menyebabkan tingginya angka pengangguran. b. Persebaran penduduk tidak merata. c. Komposisi penduduk kurang menguntungkan karena banyaknya penduduk usia muda yang belum produktif sehingga
beban ketergantungan tinggi. d. Arus urbanisasi tinggi, sebab kota lebih banyak menyediakan lapangan kerja. e. Menurunnya kualitas dan tingkat kesejahteraan penduduk. 4
Di Indonesia, masalah kualitas penduduk yang terjadi dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat pendidikan, rendahnya tingkat kesejahteraan yang kemudian dapat berpengaruh pada pendapatan per kapita masyarakat tersebut. Rendahnya pendapatan perkapita dapat menyebabkan orang tua tidak mampu menyekolahkan anaknya, sehingga banyak anak yang putus sekolah atau berhenti sekolah sebelum tamat. Pemerintah Indonesia telah berusaha keras untuk meningkatkan mutu pendidikan penduduk melalui berbagai program pemerintah di bidang pendidikan, seperti program beasiswa, adanya bantuan operasional sekolah (BOS), program wajib belajar, dan sebagainya. Walaupun demikian, karena banyaknya hambatan yang dialami, maka hingga saat ini tingkat pendidikan bangsa Indonesia masih tergolong rendah. Selain itu, tingkat kesehatan juga merupakan salah satu penentu
2
Skor 2 jika jawaban lengkap Skor 1 jika jawaban kurang lengkap
dari kualitas penduduk. Tingkat kesehatan penduduk merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan pembangunan. Tingkat kesehatan suatu Negara dapat dilihat dari besarnya angka kematian bayi dan usia harapan hidup penduduknya. Hal ini terlihat dari tingginya angka kematian bayi dan angka harapan hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara maju. Mata pencaharian merupakan salah satu dari beberapa tolok ukur kualitas penduduk. Akibat pertambahan penduduk yang tinggi, maka jumlah angkatan kerja tidak seharusnya terserap. Bahkan semakin ketatnya persaingan tenaga kerja, maka angkatan kerja muda yang merupakan tenaga kerja kurang produktif pun ikut bersaing. Mayoritas penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani, berbeda dengan di negara maju yang sebagian besar mata pencaharian penduduknya berada di sektor Industri.
Nilai =
Skor perolehan Skor maksimum
X 100
Keterampilan : (i). Instrumen Penilaian No 1
Indikator
Butir Instrumen
Mempresentasikan hasil diskusi tentang kependudukan Indonesia di lihat dari komposisi penduduk , pertumbuhan dan kualitas penduduk
Lembar penilaian ketrampilan No
1 2 3 4 Keterangan :
Nama Siswa
Kemampuan
Kemampuan
Kemampuan
prsentasi
bertanya
menjawab
(1-4)
(1-4)
(1-4)
Skor
1= kurang 2= sedang 3= baik 4= sangat baik
Nilai =
Skor perolehan Skor maksimum
X 100
Instrumen Sikap : Catatan Jurnal No
Waktu
Nama
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Keterangan
Siswa 1. 2. 3.
Pembelajaran Remedial Siswa yang belum mencapai KKM dilakukan pembelajaran remidial dengan belajar kelompok Pembelajaran Pengayaan
Siswa yang telah mencapai KKM dilakukan pembelajaran pengayaan dengan engerjakan soal-soal yang menuntut kemampuan berpikir lebih tinggi G. Media/alat, Bahan dan Sumber Belajar Media/alat
: Gambar piramida penduduk Gambar laju pertumbuhan penduduk
Sumber Belajar :Buku Paket dari Kemendikbud Buku lain yang relevan
Wates, 22 Agustus 2016 Mengetahui, Guru Mate Pelajaran IPS
Mahasiswa PPL Mata Pelajaran IPS
Harni Widiastuti, S.Pd
Nurul Khaerotun N
NIP. 19770829 200312 2 007
NIM. 13416241001
Lampiran 1 Materi Pengayaan Tingkat pertumbuhan penduduk di negara kita termasuk kategori sedang. Pada periode 2010-2014, angka pertumbuhannya mencapai 1,40% per tahun. Untuk menurunkan tingkat pertumbuhan yang tinggi ini, pemerintah Indonesia melaksanakan program Keluarga Berencana. Dengan program Keluarga Berencana, penduduk Indonesia telah mengalami penurunan dari yang awalnya 2,31% pada periode 1971-1980 menjadi 1,49% pada periode 1990-2000. Struktur penduduk Indonesia lebih banyak pada penduduk usia muda, hal ini sebagai akibat dari masih tingginya tingkat kelahiran. Persentase penduduk 0 - 14 tahun pada tahun 1980 mencapai 40,3% dan pada tahun 1985 sedikit turun menjadi 39,%. Penduduk usia muda ini pada tahun 2000 diperkirakan turun lagi menjadi 37,7% dan 34,%. Pertumbuhan penduduk sangat banyak, yaitu nomor empat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan beberapa hal berikut ini. a. Pertumbuhan penduduk usia muda yang cepat menyebabkan tingginya angka pengangguran. b. Persebaran penduduk tidak merata. c. Komposisi penduduk kurang menguntungkan karena banyaknya penduduk usia muda yang belum produktif sehingga beban ketergantungan tinggi. d. Arus urbanisasi tinggi, sebab kota lebih banyak menyediakan lapangan kerja. e. Menurunnya kualitas dan tingkat kesejahteraan penduduk. Di Indonesia, masalah kualitas penduduk yang terjadi dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat pendidikan, rendahnya tingkat kesejahteraan yang kemudian dapat berpengaruh pada pendapatan per kapita masyarakat tersebut. Rendahnya pendapatan perkapita dapat menyebabkan orang tua tidak mampu menyekolahkan anaknya, sehingga banyak anak yang putus sekolah atau berhenti sekolah sebelum tamat. Pemerintah Indonesia telah berusaha keras untuk meningkatkan mutu pendidikan penduduk melalui berbagai program pemerintah di bidang pendidikan, seperti program beasiswa, adanya
bantuan operasional sekolah (BOS), program wajib belajar, dan sebagainya. Walaupun demikian, karena banyaknya hambatan yang dialami, maka hingga saat ini tingkat pendidikan bangsa Indonesia masih tergolong rendah. Selain itu, tingkat kesehatan juga merupakan salah satu penentu dari kualitas penduduk. Tingkat kesehatan penduduk merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan pembangunan. Tingkat kesehatan suatu Negara dapat dilihat dari besarnya angka ke matian bayi dan usia harapan hidup penduduknya. Hal ini terlihat dari tingginya angka kematian bayi dan angka harapan hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara maju. Mata pencaharian merupakan salah satu dari beberapa tolok ukur kualitas penduduk. Akibat pertambahan penduduk yang tinggi, maka jumlah angkatan kerja tidak seharusnya terserap. Bahkan semakin ketatnya persaingan tenaga kerja, maka angkatan kerja muda yang merupakan tenaga kerja kurang produktif pun ikut bersaing. Mayoritas penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani, berbeda dengan di negara maju yang sebagian besar mata pencaharian penduduknya berada di sektor Industri.
Lampiran 2 Materi Remidial Komposisi penduduk berdasarkan usia/umur dapat dibuat dalam bentuk usia tunggal, seperti 0, 1, 2, 3, 4, sampai 60 tahun atau lebih. Komposisi penduduk dapat juga dibuat berdasarkan interval usia tertentu, seperti 0–5 tahun (usia balita), 6–12 tahun (usia SD), 13–15 tahun (usia SMP), tahun 16– 18 (usia SMA), 19–24 tahun (usia Perguruan Tinggi), 25–60 tahun (usia dewasa), dan >60 tahun (usia lanjut). Selain itu, komposisi penduduk juga dapat dibuat berdasarkan usia produktif dan usia nonproduktif, misalnya: usia 0–14 (usia belum produktif), 15–64 (usia produktif), dan usia >65 (tidak produktif). Permasalahan dalam komposisi penduduk lainnya adalah apabila jumlah penduduk dengan usia di bawah 15 tahun dan usia di atas 65 tahun jumlahnya lebih besar dibandingkan usia produktif (15-65 th). Hal tersebut dapat menyebabkan penduduk usia produktif menanggung hidup seluruh penduduk usia nonproduktif. Sebaliknya, jika semakin kecil angka ketergantungan, akan semakin kecil beban dalam menopang kehidupan penduduk usia nonproduktif. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin juga penting untuk diketahui, karena dapat digunakan dalam menghitung angka
perbandingan jenis kelamin (sex ratio). Perbandingan tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan bentuk pemberdayaan penduduk sebagai sumber daya manusia sesuai dengan karakteristiknya. Misalnya, berkenaan dengan pekerjaan, tanggung jawab, serta bentuk pengembangan pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan potensi dan kemampuan penduduk. Pada zaman dahulu, kaum laki-laki lebih dominan untuk berusaha (bekerja) dan mempertahankan diri. Pada saat itu, teknologi masih sangat sederhana sehingga hanya penduduk yang memiliki tenaga dan kemampuan fisik yang kuat yang dapat bertahan hidup. Akan tetapi, setelah teknologi berkembang dengan cepat dan modern, sesuai pula dengan prinsip emansipasi wanita, ternyata hampir semua jenis pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh kaum laki-laki juga dapat dikerjakan oleh kaum perempuan. Lampiran 3 : Lembar kerja siswa