RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: SMK Negeri 4 Klaten
Kelas/ Semester
: XI AK 3/1
Mata Pelajaran
: Administrasi Perpajakan
Materi Pokok
: Ketentuan Umum Perpajakan
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3:
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan rasa prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI 4:
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1.1 Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas pemberian amanah untuk mengelola administrasi keuangan entitas. 1.2 Mengamalkan ajaran agama dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan informasi keuangan yang mudah dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan. 1.3 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur , disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong)
dalam melakukan
pembelajaran sehingga menjadi motivasi internal dalam pembelajaran akuntansi 2.1 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam pembelajaran sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap proaktif dalam melakukan kegiatan akuntansi
3.1 Menjelaskan definisi, fungsi,
hukum, penggolongan, dan tata cara
pemungutan pajak serta pungutan lain selain pajak. Indikator : Siswa mampu menjelaskan definisi, fungsi,
hukum,
penggolongan, dan tata cara pemungutan pajak serta pungutan lain selain pajak. 4.1 Mengidentifikasi jenis-jenis pajak dan pungutan lain selain pajak. Indikator : Siswa mampu mengidentifikasi jenis-jenis pajak dan pungutan lain selain pajak C. Tujuan Pembelajaran 1.
Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar siswa dapat menjelaskan pengertian pajak dan pungutan lain selain pajak.
2.
Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar siswa dapat menjelaskan fungsi pajak dan pungutan lain selain pajak.
3.
Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar siswa dapat menjelaskan dasar hukum yang mengatur pajak.
4.
Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar siswa dapat menjelaskan penggolongan pajak dan pungutan lain selain pajak.
5.
Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar siswa dapat menjelaskan tata cara pemungutan pajak dan pungutan lain selain pajak.
6.
Secara
mandiri
dan
tanpa
membuka
bahan
ajar
siswa
dapat
mengidentifikasi jenis-jenis pajak dan pungutan lain selain pajak. D. Materi Pembelajaran Ketentuan Umum Perpajakan, meliputi
:
1. Definisi pajak 2. Pungutan lain selain pajak 3. Fungsi pajak 4. Kedudukan hukum pajak 5. Jenis-jenis pajak 6. Tata cara pemungutuan pajak 7. Tarif pajak E. Metode Pembelajaran Pendekatan
: Scientific Learning
Model pembelajaran : Cooperative Learning Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi Kelas Metode diskusi kelas adalah pembelajaran dengan diawali dengan pembagian kelompok. Setelah kelompok terbentuk guru memberikan soal yang harus mereka diskusikan jawabannya. Setelah diskusi selesai, perwakilan setiap kelompok maju kedepan.. tugasnya adalah menyajikan hasil kerja kelompoknya. Jika mereka telah usai menunaikan tugasnya mereka kembali ke kelompok masing-masing untuk membahas dan mencocokkan
hasil kerja yang telah mereka tunaikan. Kemudian guru memberikan evaluasi yang bertujuan untuk memberi penekanan mengenai jawaban yang sesuai. F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran Media
: Powerpoint, Modul Komputer Akuntansi Kelas XI
Alat
: Whiteboard, Boardmarker, Eraser, Laptop, LCD.
Sumber Belajar
:
Sohidin, SE., M.Si. 2013. Modul Komputer Akuntansi Kelas XI. Surakarta: LPA Mitrabijak Surakarta. G. Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan Kegiatan
1. Persiapan
psikis
dan
fisik
dengan
Waktu membuka
pelajaran
dengan
mengucapkan salam dan berdoa bersama (menghayati ajaran agama) 2. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran (rasa ingin tahu) 3. Menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan disajikan selama pembelajaran. 4. Memberi motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran.
2. Inti Kegiatan
Waktu
1. Guru menerangkan materi tentang Ketentuan Umum Perpajakan, meliputi 60 menit : definisi pajak, pungutan lain selain pajak, fungsi pajak, kedudukan hukum pajak, jenis-jenis pajak, tata cara pemungutuan pajak, tarif pajak. 2. Setelah selesai menerangkan, guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. 3. Guru membagikan soal/kasus yang berkaitan dengan materi pembelajaran saat itu kepada masing-masing kelompok untuk dipecahkan bersama anggota kelompoknya (disiplin dan tanggungjawab). 4. Sesekali guru berkeliling ke masing-masing kelompok memberikan arahan dalam memecahkan kasus/soal yang diberikan. 5. Setelah masing-masing kelompok selesai melakukan diskusi dan menghasilkan kesimpulan kelompok, perwakilan kelompok maju kedepan untuk menerangkan mengenai jawaban
(tanggungjawab, proaktif dan
disiplin). 6. Kelompok lain bertugas mendengarkan dan mencatat hasil diskusi kelompok lain, sedangkan kelompok yang maju bertugas menyampaikan hasil diskusi kepada kelompok lain (jujur).
7. Untuk menjawab pertanyaan dari kelompok lain, kelompok yang presentasi boleh menggunakan internet untuk mempermudah menjawab pertanyaan. 8. Guru meminta siswa untuk membuat ringkasan dari hasil diskusi bersama internal kelompoknya maupun dari kelompok lain (peduli).
3. Penutup Kegiatan
Waktu
1. Bersama-sama siswa membuat rumusan-rumusan rangkuman
15 menit
sebagai jawaban-jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan. 2. Memberi penguatan dan penugasan kepada siswa 3. Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing
H. Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik penilaian
: tes tertulis
2. Bentuk Instrumen dan instrumen a. Bentuk instrumen
: lembar kerja siswa
b. Instrumen
:
Soal: Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Jelaskan ciri-ciri yang melekat pada definisi pajak? 2. Jelaskan pungutan lain selain pajak? 3. Jelaskan fungsi dari pajak? 4. Jelaskan kedudukan hukum pajak? 5. Sebutkan jenis-jenis pajak? Jawaban : 1. Ciri-ciri yang melekat pada definisi pajak yaitu : a. Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan UndangUndang serta aturan pelaksanaannya. b. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontaprestasi individual oleh pemerintah. c. Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. d. Pajak
diperuntukkan
bagi
pengeluaran-pengeluaran
pemerintah, yang bila dari pemasukannya masih terdapat surplus, digunakan untuk membiayai public investment. e. Pajak selain mempunyai tujuan budgeter juga mempunyai tujuan mengatur (reguler)
2. Pungutan lain selain pajak meliputi : a. Bea materai, yaitu pungutan yang dikenakan atas dokumen dengan menggunakan benda materai ataupun benda lain. b. Bea masuk dan bea keluar. Bea masuk adalah pungutan atas barang-barang yang dimasukkan kedalam daerah pabean berdasarkan harga/nilai barang itu atau berdasarkan tarif yang sudah ditentukan. Bea keluar adalah pungutan yang dilakukan atas barang yang dikeluarkan dari daerah pabean berdasarkan tarif yang sudah ditentukan bagi masing-masing golongan barang. c. Cukai, yaitu pungutan yang dikenakan atas barang-barang tertentu yang sudah ditetapkan untuk masing-masing jenis barang tertentu. Contohnya tembakau, gula, bensin, minuman keras, dll. d. Retribusi, yaitu pungutan yang dikenakan sehubungan dengan suatu jasa atau fasilitas yang diberikan oleh pemerintah secara langsung dan nyata kepada pembayar. Contoh : retribusi parkir, tol, dll. e. Iuran, yaitu pungutan yang dikenakan sehubungan dengan suatu jasa atau fasilitas yang diberikan pemerintah secara langsung dan nyata kepada kelompok atau golongan pembayar. f. Pungutan lain yang sah/legal berupa sumbangan wajib. 3. Fungsi pajak meliputi : a. Fungsi Budgetair (Sumber Keuangan Negara) Pajak mempunyai fungsi budgetair, artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan. Sebagai sumber keuangan negara, pemerintah berupaya memasukkan uang sebanyak-banyaknya untuk kas negara. Upaya tersebut ditempuh dengan cara ekstensifikasi maupun intensifikasi pemungutan pajak melalui penyempurnaan peraturan berbagai jenis
pajak
seperti
Pajak
Penghasilan
(PPh),
Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan lainlain. b. Fungsi Reguler (Mengatur) Pajak mempunyai fungsi mengatur, artinya pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidag sosial dan ekonomi, serta mencapai tujuan-tujuan
tertentu di luar bidang keuangan. Beberapa contoh penerapan pajak sebagai fungsi pengatur adalah : a) Pajak yang tinggi dikenakan atas barang-barang mewah. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dikenakan pada saat terjadi transaksi jual beli barang mewah. Semakin mewah suatu barang maka tarif pajaknya semakin tinggi sehingga barang tersebut semakin mahal harganya. Pengenaan pajak ini dimaksudkan agar rakyat tidak berlomba-lomba untuk mengonsumsi barang mewah (mengurangi gaya hidup mewah). b) Tarif
pajak
progresif
dikenakan
atas
penghasilan:
dimaksukan agar pihak yang memperoleh penghasilan tinggi memberikan kontribusi (membayar pajak) yang tinggi pula sehingga terjadi pemerataan pendapatan. c) Tarif pajak ekspor 0%: dimaksudkan agar para pengusaha terdorong mengekspor hasil produksinya di pasar dunia sehingga dapat memperbesar devisa. d) Pajak penghasilan dikenakan atas penyerahan barang hasil produksi tertentu seperti industri semen, rokok, baja, dan lain-lain: dimaksudkan agar terdapat penekanan produksi terhadap industri tersebut karena dapat mengganggu lingkungan atau polusi (membahayakan kesehatan). e) Pembebasan pajak penghasilan atas sisa hasil usaha koperasi dimaksudkan untuk mendorong perkembangan koperasi Indonesia. f) Pemberlakuan tax holiday: dimaksudkan untuk menarik investor asing agar menanamkan modalnya di Indonesia. 4. Hukum pajak dibagi menjadi dua, yaitu : a. Hukum Pajak Materiil Hukum
pajak
materiil
merupakan
norma-norma
yang
menjelaskan keadaan, perbuatan, dan peristiwa hukum yang harus dikenakan pajak, siapa yang harus dikenakan pajak, dan berapa besar pajaknya. Dengan kata lain hukum pajak materiil mengatur tentang timbulnya besarnya, dan hapusnya utang pajak beserta hubungan hukum antara pemerintah dan wajib pajak. Termasuk dalam hukum pajak materiil adalah peraturan yang memuat kenaikan denda, sanksi atau hukuman, dan caracara pembebasan dan pengembalian pajak, serta ketentuan yang memberi hak tagihan utama kepada fiskus. Peraturan
tersebut ada yang bersifat sederhana dan ada yang bersifat berbelit-belit seperti pajak penghasilan. b. Hukum Pajak Formil Hukum pajak formil merupakan peraturan-peraturan mengenai berbagai cara untuk mewujudkan hukum materiil menjadi suatu kenyataan. Bagian ini memuat cara-cara penyelenggaraan mengenai
penetapan
suatu
utang
pajak,
kontrol
oleh
pemerintah terhadap penyelenggaraannya, kewajiban para wajib pajak (sebelum dan sesudah menerima surat ketetapan pajak),
kewajiban
pihak
ketiga,
dan
prosedur
dalam
pemungutannya. Hukum pajak formil dimaksudkan untuk melindungi fiskus dan wajib pajak serta memberi jaminan bahwa hukum
materiilnya dapat diselenggarakan setepat
mungkin. Hubungan hukum antara fiskus dan wajib pajak tidaklah selalu sama karena kompetensi aparatur fiskus yang kadang ditambah atau dikurangi. Sebagai contoh mula-mula tidak terdapat peraturan yang melindungi wajib pajak, melainkan yang bersifat melawannya. Akan tetapi lamakelamaan ada perbaikan dalam hal terdapatnya hak-hak wajib pajak yang umumnya tindakan sewenang-wenang pihak fiskus. 5. Pajak terdiri dari berbagai macam jenis pajak, dan jenis-jenis pajak tersebut dikelompokkan menjadi tiga. Berikut penggolongan dari jenis pajak : a. Menurut Golongan Pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu : a) Pajak langsung Pajak langsung merupakan pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain atau pihak lain. b) Pajak tidak langsung Pajak tidak langsung merupakan pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga. b. Menurut Sifat Pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu : a) Pajak subjektif Pajak subjektif merupakan pajak yang pengenaannya memerhatikan keadaan pribadi Wajib Pajak atau pengenaan pajak yang memerhatikan keadaan subjeknya.
b) Pajak objektif Pajak objektif merupakan pajak yang pengenaannya memerhatikan objeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan, atau perristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa memerhatikan keadaan pribadi Subjek Pajak (Wajib Pajak) maupun tempat tinggal. c. Menurut Lembaga Pemungut Pajak dikelompokkan mnjadi dua, yaitu : a) Pajak Negara (Pajak Pusat) Pajak negara atau pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara pada umumnya. b) Pajak Daerah Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah baik daerah tingkat I (pajak provinsi) maupun pajak daerah tingkat II (pajak kabupaten/kota) dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah masing-masing. 3. Pedoman penilaian Keterangan
Skor
Jika jawaban lengkap dan benar
10
Jika jawaban kurang lengkap
8
Jika jawaban salah
2
Untuk siswa yang aktif didalam kelas akan mendapatkan nilai tambahan.
Klaten, ... Agustus 2014
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Mahasiswa
Ch. Erni Kartikawati, M.Pd
Larasati Puspaningrum
NIP. 19690725200701 2 014
NIM. 11403244024