RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SMP Negeri 2 Banjar
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas / Semester
: VII (Tujuh) / Ganjil
Materi Pokok
: Islam dan Ilmu pengetahuan
Alokasi Waktu
: 3 Pertemuan (9 JP)
A. Tujuan Pembelajaran 1.
Peserta didik dapat menyebutkan arti Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S. alMujadilah/58:11 serta hadis tentang menuntut ilmu dengan tepat.
2.
Peserta didik dapat menjelaskan makna Q.S. ar- Rahman/55:33 dan Q.S. alMujadilah/58:11 serta hadis tentang menuntut ilmu dengan benar.
3.
Peserta didik dapat mengidentifikasi hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qamariyah dalam Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadilah/58:11dengan tepat.
4.
Peserta didik dapat menjelaskan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qamariyah dalam Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadilah/58:11dengan benar.
5.
Peserta didik dapat menunjukkan bacaan Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S. alMujadilah/58:11dengan benar.
6.
Peserta didik dapat mendemonstrasikan hafalan Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S. alMujadilah/58:11dengan lancar.
7.
Peserta didik dapat menjelaskan keterkaitan semangat menuntut ilmu sesuai dengan pesan Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadilah/58:11dengan benar.
8.
Peserta didik dapat menampilkan contoh perilaku semangat menuntut ilmu sebagai implementasi Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadilah/58:11 serta hadis terkait dengan tepat.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi No. 1.
Kompetensi Dasar 1.1 Terbiasa
membaca
Indikator Pencapaian Kompetensi al- 1.1.1 Memiliki kemampuan membaca al-Qur’an
Qur’an dengan meyakini
dengan tartil.
bahwa Allah SWT akan 1.1.2 Membiasakan membaca al-Qur’an dalam
No.
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
meninggikan derajat orang
kehidupan sehari-hari.
yang beriman dan berilmu. 2.
2.1 Menunjukkan
perilaku 2.1.1 Memiliki semangat yang tinggi untuk
semangat menuntut ilmu
menuntut ilmu sebagai implementasi Q.S.
sebagai implementasi Q.S.
al-Mujadilah/58: 11, Q.S. ar-Rahman/55:
al-Mujadilah/58: 11, Q.S.
33 dan hadis terkait.
ar-Rahman/55:
33
dan 2.1.2 Bersungguh-sungguh dalam belajar.
hadis terkait.
2.1.3 Mau
mengajarkan
ilmu
pengetahuan
kepada orang lain. 3.
3.1 Memahami makna Q.S. al- 3.1.1 Mampu
menterjemahkan
Q.S.
al-
Mujadilah/58: 11, Q.S. ar-
Mujadilah/58: 11, Q.S. ar-Rahman/55: 33
Rahman/55: 33 dan hadis
dan hadis tentang menuntut ilmu dengan
terkait
benar.
tentang
menuntut
ilmu.
3.1.2 Menjelaskan kesimpulan makna Q.S. alMujadilah/58: 11 dan Q.S. ar-Rahman/55: 33 serta hadis tentang menuntut ilmu dengan benar.
4.
4.1.1 Membaca
Q.S.
Mujadilah/58:
al- 4.1.1.1 Menjelaskan hukum bacaan tajwid (Al
11
dan
Syamsiyah
dan
Al
Qamariyah)
Q.S. ar-Rahman/55: 33
sebagaimana terkandung dalam Q.S. al-
dengan tartil.
Mujadilah/58: 11 dan Q.S. ar-Rahman/55: 33 dengan benar. 4.1.1.2 Mengidentifikasi
hukum
bacaan
Al
Syamsiyah dan Al Qamariyah dalam Q.S. al-Mujadilah/58:
11
dan
Q.S.
ar-
bacaan
Q.S.
al-
Rahman/55: 33. 4.1.1.3 Mendemonstrasikan
Mujadilah/58: 11 dan Q.S. ar-Rahman/55: 33 dengan tartil. 4.1.2 Menunjukkan
hafalan 4.1.2.1 Menghafal Q.S. al-Mujadilah/58: 11, Q.S.
Q.S. al-Mujadilah/58: 11,
ar-Rahman/55: 33
Q.S. ar-Rahman/55: 33
dengan lancar.
dan
hadis
terkait
No.
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
dan hadis terkait dengan 4.1.2.2 Mendemonstrasikan lancar.
hafalan
Q.S.
al-
Mujadilah/58: 11, Q.S. ar-Rahman/55: 33 dan hadis terkait dengan lancar.
4.1.3 Menyajikan
keterkaitan 4.1.3.1 Menjelaskan
keterkaitan
semangat
semangat menuntut ilmu
menuntut ilmu sesuai dengan pesan Q.S.
dengan pesan Q.S. al-
al-Mujadilah/58:
Mujadilah/58:
Rahman/55: 33.
11
dan
Q.S. ar-Rahman/55: 33.
11
dan
Q.S.
ar-
4.1.3.2 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang keterkaitan ilmu
semangat menuntut
sesuai dengan
pesan
Q.S. al-
Mujadilah/58: 11 dan Q.S. ar-Rahman/55: 33.
C. Materi Pembelajaran 1.
Materi Pembelajaran Reguler 1. Q.S. al-Mujadilah/58: 11. 2. Q.S. ar-Rahman/55: 33. 3. Hadis-hadis tentang menuntut ilmu. 4. Arti Q.S. al-Mujadilah/58: 11 dan Q.S. ar-Rahman/55: 33 serta hadis tentang menuntut ilmu. 5. Kandungan makna Q.S. al-Mujadilah/58: 11 dan Q.S. ar-Rahman/55: 33 serta hadis tentang menuntut ilmu. 6. Keterkaitan semangat menuntut ilmu dengan pesan Q.S. al-Mujadilah /58: 11 dan Q.S. ar-Rahman /55: 33. 7. Hukum bacaan tajwid tentang Al Syamsiyah dan Al Qamariyah.
2.
Materi Pembelajaran Remidial a. Kandungan makna Q.S. al-Mujadilah/58: 11 dan Q.S. ar-Rahman/55: 33 serta hadis tentang menuntut ilmu. b. Keterkaitan semangat menuntut ilmu dengan pesan Q.S. al-Mujadilah /58: 11 dan Q.S. ar-Rahman /55: 33.
3.
Materi Pembelajaran Pengayaan a. Biografi salah seorang cendikiawan muslim dan sifat-sifat keteladanan yang ada padanya, atau b. Hukum bacaan tajwid lainnya pada ayat-ayat al-Qur’an yang telah ditentukan
D. Metode Pembelajaran Pendekatan : Scientific Model Pembelajaran : Inquiry Learning (Active Learning: Whole-Class Teaching) Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, drill dan demonstrasi E. Media Pembelajaran 1. Media/alat a. LCD Projector b. Speaker Aktif c. Note Book d. CD Pembelajaran Interaktif
2. Bahan a. Kertas karton b. Spidol
F. Sumber Belajar 1. Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahnya. 2. Mustahdi dan Sumiyati. 2013. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan. 3. Mustahdi dan Sumiyati. 2013. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII Buku Guru. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 4. Marzuki. 2009. Prinsip Dasar Akhlak Mulia: Pengantar Studi Konsep-konsep Dasar Etika dalam Islam. Yogyakarta: Debut Wahana.
G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama (3 JP) a. Pendahuluan (15 menit) 1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
2) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Qur’an surah/ayat pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik. 3) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk peserta didik. 4) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan dengan materi pembelajaran. 5) Guru menyampaikan cakupan materi, tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan. 6) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian. 7) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
b. Kegiatan inti (90 menit) 1)
Mengamati : a) Peserta didik mengamati tayangan audio visual seorang qari’ yang sedang membaca al-Qur’an dengan fasih.
b) Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qamariyah.
2)
Menanya : a) Peserta didik merumuskan pertanyaan tentang bacaan-bacaan tajwid dalam al-Qur’an. b) Peserta didik saling mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
3)
Mengumpulkan Informasi : a) Setiap kelompok berdiskusi tentang macam-macam huruf Al Syamsiyah dan Al Qamariyah. b) Setiap kelompok berdiskusi tentang tanda-tanda dan cara membaca hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qamariyah. c) Setiap kelompok berlatih cara membaca Al Syamsiyah dan Al Qamariyah pada ayat-ayat al-Qur’an.
4)
Mengasosiasi :
a) Setiap kelompok berdiskusi dalam mengidentifikasi contoh-contoh hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qamariyah dalam al-Qur’an. b) Setiap kelompok menuliskan hasil diskusinya pada kertas karton.
5)
Mengkomunikasikan : a) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di hadapan kelompok lain. b) Setiap kelompok mendemontrasikan bacaan Al Syamsiyah dan Al Qamariyah pada ayat-ayat al-Qur’an. c) Setiap kelompok memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok lainnya.
c. Penutup (15 menit) 1) Guru memfasilitasi peserta didik membuat kesimpulan mengenai hukum bacaan tajwid Al Syamsiyah dan Al Qamariyah. 2) Guru bersama-sama para peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. 3) Guru memberikan reward kepada kelompok terbaik. 4) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 5) Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan berdo’a.
2. Pertemuan Kedua (3 JP) a.
Pendahuluan (15 menit ) 1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat. 2) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Qur’an surah/ayat pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik. 3) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk peserta didik. 4) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
5) Guru menyampaikan cakupan materi, tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan. 6) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian. 7) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
b.
Kegiatan inti (90 menit) 1) Mengamati : a) Peserta didik mengamati tayangan audio visual bacaan Q.S. alMujadilah/58: 11, Q.S. ar-Rahman/55: 33 dan hadis tentang menuntut ilmu dengan cermat. b) Peserta didik mengamati ayat-ayat dan arti Q.S. al-Mujadilah/58: 11, Q.S. ar-Rahman/55: 33 dan hadis tentang menuntut ilmu dengan cermat.
2) Menanya : Peserta didik saling mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
3) Mengumpulkan Informasi : a) Setiap kelompok berdiskusi/berlatih menterjemahkan Q.S. al-Mujadilah/58: 11, Q.S. ar-Rahman/55: 33 dan hadis terkait. b) Setiap kelompok berdiskusi memahami makna Q.S. al-Mujadilah/58: 11, Q.S. ar-Rahman/55: 33 dan hadis terkait.
4) Mengasosiasi : a) Setiap kelompok membuat kesimpulan tentang kandungan makna Q.S. alMujadilah/58: 11, Q.S. ar-Rahman/55: 33 dan hadis terkait. b) Setiap kelompok menuliskan hasil diskusi pada kertas yang telah dipersiapkan.
5) Mengkomunikasikan : a) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di hadapan kelompok lain. b) Setiap kelompok memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok lainnya.
c.
Penutup (15 menit) 1) Guru bersama-sama para peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. 2) Guru memberikan reward kepada kelompok terbaik. 3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan menyampaikan tugas mandiri terstruktur. 4) Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan berdo’a.
3. Pertemuan Ketiga (3 JP) a. Pendahuluan (15 menit) 1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat. 2) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Qur’an surah/ayat pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik. 3) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk peserta didik. 4) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan dengan materi pembelajaran. 5) Guru menyampaikan cakupan materi, tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan. 6) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian. 7) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
b. Kegiatan inti (90 menit) 1) Mengamati : Peserta didik menyimak hafalan guru pada Q.S. al-Mujadilah/58: 11 dan Q.S. ar-Rahman/55: 33.
2) Menanya : Peserta didik mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan cara menghafal ayat-ayat secara mudah dan cepat.
3) Mengumpulkan Informasi : a) Setiap kelompok berlatih menghafal Q.S. al-Mujadilah/58: 11, Q.S. arRahman/55: 33. b) Setiap kelompok menelaah berbagai sumber belajar sebagai dasar memahami keterkaitan semangat menuntut ilmu sesuai dengan pesan Q.S. al-Mujadilah/58: 11, Q.S. ar-Rahman/55: 33 dan hadis tentang ilmu pengetahuan.
4) Mengasosiasi : a) Setiap kelompok membuat kesimpulan tentang keterkaitan semangat menuntut ilmu sesuai dengan pesan Q.S. al-Mujadilah/58: 11 dan Q.S. arRahman/55: 33. b) Setiap kelompok menuliskan hasil diskusi pada kertas yang telah dipersiapkan.
5) Mengkomunikasikan : a) Setiap kelompok mendemontrasikan bacaan dan hafalan Q.S. alMujadilah/58: 11, Q.S. ar-Rahman/55: 33. b) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang keterkaitan semangat menuntut ilmu sesuai dengan pesan Q.S. al-Mujadilah/58: 11 dan Q.S. ar-Rahman/55: 33. c) Setiap kelompok memberikan tanggapan terhadap bacaan, hafalan dan hasil presentasi kelompok lain.
c. Penutup (15 menit) 1) Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran. 2) Guru
bersama-sama
para
peserta
didik
melakukan
refleksi
terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan. 3) Guru memberikan reward kepada kelompok terbaik. 4) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 5) Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan berdo’a.
H. Penilaian Hasil Pembelajaran 1. Teknik Penilaian a. Sikap (Spiritual dan Sosial) 1. Penilaian diri 2. Penilaian antar teman b. Pengetahuan Tes tertulis
c. Keterampilan Performance 2. Instrumen Penilaian : Terlampir 3. Penilain Remidial Penilaian remidial akan dilaksanakan dalam bentuk: a. Bimbingan perseorangan, atau b. Penilaian kembali dengan soal yang sejenis 4. Penilain Pengayaan Penilaian pengayaan akan dilaksanakan dalam bentuk: a. Pemberian tugas menyusun biografi salah seorang cendikiawan muslim, serta mendiskripsikan keteladanan yang ada padanya, atau b. Mengidentifikasi hukum bacaan tajwid lainnya pada ayat-ayat al-Qur’an yang telah ditentukan.
Mengetahui Kepala SMP Negeri 2 Banjar Pekerti
Banjar, Juli 20016 Guru Mata Pelajaran PAI dan Budi
AA HASAN GUNARA, S.Pd.,M.Pd NIP.196419221989031013
Dra.WIDA SUSILAWATI NIP.196707292007012013
Lampiran 1 : Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Spiritual)
Nama Peserta Didik
: ..........................................
Kelas / Semester
: VII (Tujuh) / Ganjil
Teknik Penilaian
: Penilaian Diri
Buatlah laporan aktivitasmu dalam membaca al-Qur’an dengan menuliskannya pada lembaran berikut! No.
Tanggal
Surat yang dibaca Nama Surat
Ayat
Paraf Orang Tua
Banjar, Mengetahui Orang tua / wali siswa
Siswa yang bersangkutan
(………………...………….)
(……………....………….)
Lampiran 2 (Alternatif) : Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Spiritual) Nama Peserta Didik Kelas / Semester Teknik Penilaian Penilai
: : : :
.......................................... VII (Tujuh) / Ganjil Penilaian Diri Diri Sendiri
No.
Tanggal
1.
Meyakini bahwa tidak semua ayat al-Qur’an merupakan wahyu Allah SWT. Meyakini bahwa semua ilmu bersumber dari Allah SWT. Meyakini bahwa menuntut ilmu adalah perintah Allah SWT yang hukumnya wajib Memahami kandungan alQur’an dan mengamalkannya tidak ada kaitannya dengan keimanan seorang muslim. Mampu membaca al-Qur’an bukanlah suatu keharusan bagi seorang muslim. Meyakini bahwa Allah SWT memuliakan orang yang berilmu.
2. 3.
4.
5.
6.
Sangat Setuju
Pilihan Jawaban RaguSetuju Ragu
Tidak Setuju
Skor
Jumlah Skor Keterangan
Nilai
Nilai Akhir
Pilihan: Positif Negatif Skor yang Sangat Setuju = Skor 4 = Skor 1 diperoleh Setuju = Skor 3 = Skor 2 -------------------- x 4 = --Ragu-Ragu = Skor 2 = Skor 3 Skor maksimal Tidak Setuju = Skor 1 = Skor 4 Catatan: …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… Banjar, Penilai (……………..…....………….)
Lampiran 3 : Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Sosial) Nama Peserta Didik Kelas / Semester Teknik Penilaian
: .......................................... : VII (Tujuh) / Ganjil : Penilaian Antar Teman
No.
Pernyataan
1.
Memiliki semangat tinggi dalam menuntut ilmu.
2.
Sungguh-sungguh dalam belajar.
3.
Mengajarkan ilmu kepada orang lain yang membutuhkan. Mudah menjawab ketika ditanya temannya. Tidak membanggakan diri karena ilmu yang ia miliki. Tidak membeda-bedakan pergaulan atas dasar tingkat kepandaian.
4. 5. 6.
Selalu
Pilihan Jawaban KadangSering kadang
Tidak Pernah
Skor
Jumlah Skor Keterangan Pilihan Positif Selalu = Skor 4 Sering = Skor 3 Kadang-kadang = Skor 2 Tidak pernah = Skor 1 Catatan:
Nilai Negatif = Skor 1 = Skor 2 = Skor 3 = Skor 4
Skor yang diperoleh ----------------- X 100 = ----Skor maksimal
Banjar, Penilai
Nilai Akhir
(……………..…....………….)
Lampiran 4 : Instrumen Penilaian (Aspek Pengetahuan) Kelas / Semester
: VII (Tujuh) / Ganjil
Kompetensi Dasar
: 3.1 Memahami makna Q.S. al-Mujadilah/58: 11, Q.S. arRahman/55: 33 dan hadis terkait tentang menuntut ilmu.
Indikator
: 3.1.1 Menterjemahkan Q.S. al-Mujadilah/58: 11, Q.S. arRahman/55: 33 dan hadis tentang menuntut ilmu. 3.1.2
Menjelaskan
kesimpulan
makna
Q.S.
al-
Mujadilah/58: 11 dan Q.S. ar-Rahman/55: 33 serta hadis tentang menuntut ilmu dengan benar. Teknik Penilaian
: Tes Tulis
Penilai
: Guru
No. 1.
Indikator
Instrumen
Menterjemahkan Q.S. ar- Terjemahkan Q.S. ar-Rahman/55: 33 berikut ini! Rahman/55: 33
َّ ار ال ت ِ اوا َ س َم ِ ْ يَا َم ْع َش َر ْال ِجنِّ َو ِ اْل ِ َنس إِ ِن ا ْستَطَ ْعتُ ْم أَن تَنفُ ُذوْ ا ِم ْن أَ ْقط ﴾٣٣﴿ ان ٍ َض فَانفُ ُذوْ ا ََل تَنفُ ُذوْ نَ إِ ََّل بِس ُْلط ِ َْو ْاْلَر
2.
Menterjemahkan Q.S. al- Terjemahkan Q.S. al-Mujadilah/58: 11 berikut ini! Mujadilah/58 ayat 11 َت َوهللاُ ِب َما تَ ْع َملُوْ ن ٍ يَرْ فَ ِع هللاُ الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا ِمن ُك ْم َوالَّ ِذ ْينَ أُوْ تُوا ْال ِع ْل َم َد َر َجا ﴾١١﴿ َخبِ ْي ٌر
3.
Menterjemahkan
salah Terjemahkan hadis tentang menuntut ilmu di bawah
satu hadis yang berkaitan ini! dengan ilmu pengetahuan طَلَبُ ْال ِع ْل ِم:صلَّى هللا عَل ْي ِه و َسلَّ َم ٍ َِس ب ِْن َمال َ ِ قَا َل َرسُو ُل هللا:ك قَا َل ِ ع َْن أَن )يضةٌ َعلَى ُك ِّل ُم ْسلِ ٍم (رواه ابن ماجه َ فَ ِر
4
Menjelaskan kesimpulan Jelaskan kesimpulan makna Q.S. al-Mujadilah/58: 11! makna
Q.S.
Mujadilah/58:
al11
dan
Q.S. ar-Rahman/55: 33 serta
hadis
tentang
menuntut ilmu.
No.
Jawaban Wahai sekalian jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru
1.
langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan (ilmu). Allah SWT akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
2.
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah SWT Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
3.
4.
Dari Anas bin Malik, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim”. (H.R. Ibnu Majah). Allah SWT akan meninggikan derajatnya orang-orang yang beriman dan orang yang berilmu.
Keterangan: Masing-masing soal memiliki skor maksimal 25. Skor Maksimal : Skor yang diperoleh ------------------------- x 100 = --------100
Lampiran 5 : Instrumen Penilaian (Aspek Keterampilan) Nama Peserta Didik Kelas / Semester Kompetensi Dasar Teknik Penilaian Penilai No.
: …………………………… : VII (Tujuh) / Ganjil : 4.1.1 Membaca Q.S. Al-Mujadilah/58: 11 dan Q.S. arRahman/55: 33 dengan tartil : Tes Performance : Guru
Indikator
Instrumen
1.
Membaca Q.S. alMujadilah (58): 11
Artikan Q.S. al-Mujadilah/58: 11 berikut ini! ت َوهللاُ بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ خَ بِ ْي ٌر ٍ يَرْ فَ ِع هللاُ الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا ِمن ُك ْم َوالَّ ِذ ْينَ أُوْ تُوا ْال ِع ْل َم َد َر َجا ﴾١١﴿
2.
Membaca Q.S. arRahman/55: 33
Artikan Q.S. ar-Rahman/55: 33 berikut ini! ت ِ ار ال َّس َما َوا ِ ْ يَا َم ْعش ََر ْال ِجنِّ َو ِ اْل ِ َنس إِ ِن ا ْستَطَ ْعتُ ْم أَن تَنفُ ُذوْ ا ِم ْن أَ ْقط ْ ُ ُ َّ َ ﴾٣٣﴿ ان ٍ ض فَانفُ ُذوْ ا ََل تَنفذوْ نَ إَِل بِسُلط ِ َْو ْاْلَر
RUBRIK PENILAIAN Kriteria No.
Nama Surat
1.
Q.S. al-Mujadalah/58: 11
Tartil
Lancar
Kurang Tidak Lancar Lancar
Skor
2.
Q.S. ar-Rahman/55: 33 Jumlah Skor
Keterangan Nilai Nilai Akhir Tartil = Skor 4 Skor yang Lancar = Skor 3 diperoleh Kurang Lancar = Skor 2 ----------------- X 100 = ---Tidak Lancar = Skor 1 Skor maksimal Catatan Guru ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… Banjar, Guru Mata Pelajaran
………………………………. NIP.
Lampiran 6 (Alternatif) : Instrumen Penilaian (Aspek Keterampilan) Nama Peserta Didik Kelas / Semester Kompetensi Dasar Teknik Penilaian Penilai
: …………………………… : VII (Tujuh) / Ganjil : 4.1.2 Menunjukkan hafalan Q.S. al-Mujadilah/58: 11, Q.S. ar-Rahman/55: 33 dan hadis terkait dengan lancar : Tes Performance : Guru
No.
Indikator
Instrumen
1.
Mendemontrasikan hafalan Q.S. alMujadilah/58: 11, Q.S. ar-Rahman/55: 33 dan hadis tentang menuntut ilmu.
Hafalkan Q.S. al-Mujadilah/58: 11, Q.S. ar-Rahman/55: 33, dan hadis tentang menuntut ilmu!
RUBRIK PENILAIAN Kriteria No.
Nama Surat
Lancar
Kurang Tidak Lancar Lancar
Skor
1. 2. 3.
Q.S. al-Mujadalah/58: 11 Q.S. ar-Rahman/55: 33 Hadis Jumlah Skor Keterangan
Lancar Kurang Lancar Tidak Lancar
Nilai
Nilai Akhir
Skor yang diperoleh ----------------- X 100 = ---Skor maksimal
= Skor 3 = Skor 2 = Skor 1
Catatan Guru ……………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………
Banjar, Guru Mata Pelajaran
………………………………. NIP.
Lampiran 7 : Materi Pembelajaran
Islam dan Ilmu Pengetahuan a. Q.S. Ar-Rahman (55) ayat 33
Arti mufradat Lafal
Arti
Lafal
Arti
wahai golongan
langit dan bumi
jin dan manusia
maka lintasilah kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan Allah SWT
Jika kalian sanggup untuk menembus dari penjuru
Artinya: “Wahai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan (Allah SWT)”.
b. Q.S. Al-Mujadilah (58) ayat 11
Arti mufradat Lafal
Arti niscaya Allah SWT akan meninggikan diantaramu yang diberi ilmu pengetahuan
Lafal
Arti beberapa derajat apa yang kamu kerjakan Maha Mengetahui
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan: "berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah SWT akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
c. Hadist tentang menuntut ilmu 1.
Hadist nabi Muhammad SAW
Lafal
Arti
طلب العلم
menuntut ilmu
فريضة
Kewajiban
على كل
bagi setiap
مسلم
orang Islam
Artinya: “Dari Anas ibn Malik r.a. ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “menuntut ilmu itu adalah kewajiban bagi setiap orang Islam”. (HR. Ibn Majah).
2.
Ungkapan imam Syafi’i
Lafal
Arti
من اراد
barangsiapa yang menghendaki kebahagiaan
الدنيا
Dunia
فعليه
maka harus mengetahui
بالعلم
Ilmunya
اْلخرة
Akhirat
Artinya:“Barang siapa yang menghendaki kebahagiaan dunia, maka harus mengetahui ilmunya, dan barang siapa yang menghendaki kebahagiaan akhirat, maka harus mengetahui ilmunya” d. Sebab Turunnya Ayat 1) Q.S. al-Mujadilah [58 :11] Dalam satu riwayat dikemukakan bahwa apabila ada orang mau datang pada Majlis Rasulullah SAW,
para sahabat tidak mau memberikan tempat duduk di sisi
Rasulullah, kemudian turun surat ini [58:11] sebagai perintah untuk memberi tempat kepada orang yang baru datang. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Qotadah). Dalam Riwayat lain dikemukakan bahwa ayat ini [58:11] turun pada hari Jum’at disaat pahlawan-pahlawan Badar datang ke tempat pertemuan yang penuh sesak, orang-orang tidak mau memberi tempat pada orang yang baru datang, sehingga terpaksa mereka berdiri, Rasulullah SAW menyuruh berdiri, Rasulullah SAW menyuruh berdiri pada pribumi dan tamu-tamu itu (pahlawan Badar) disuruh duduk di tempat mereka, orang-orang yang disuruh pindah itu merasa tersinggung perasaannya. Ayat ini [58:11] turun sebagai perintah kepada kaum mukminin untuk mentaati perintah Rasulullah SAW dan memberikan tempat duduk sesama mukminin.
2) Q.S. ar-Rahman [55:33] Surat Ar Rahman [55;33] adalah termasuk salah satu surat yang tidak ada sebab turunnya ayat, dan tidak semua ayat al-Qur’an ada sebab turunnya, termasuk salah satunya adalah Q.S. ar-Rahman ayat 33.
e. Isi Kandungan Ayat dan hadis 1) Q.S. al-Mujadilah [58:11] Keutamaan orang-orang beriman dan berilmu pengetahuan.
Orang
yang
beriman dan berilmu pengetahuan akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Orang yang beriman dan memiliki ilmu pengetahuan luas akan dihormati oleh orang lain, diberi kepercayaan untuk mengendalikan atau mengelola apa saja yang terjadi dalam kehidupan ini. Ini artinya tingkatan orang yang beriman dan berilmu lebih tinggi di banding orang yang tidak berilmu. 2) Q.S. ar-Rahman ayat 33 Pentingnya ilmu pengetahuan bagi kehidupan umat manusia. Dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat mengetahui benda-benda langit. Dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat menjelajahi angkasa raya. Dengan ilmu pengetahuan, manusia mampu menembus sekat-sekat yang selama ini belum terkuak. Manusia diberi potensi oleh Allah SWT berupa akal. Akal ini harus terus diasah, diberdayakan dengan cara belajar dan berkarya. Dengan belajar, manusia bisa mendapatkan ilmu dan wawasan yang baru. Dengan ilmu, manusia dapat berkarya untuk kehidupan yang lebih baik. f. Menerapkan Ilmu Tajwid tentang “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: SMP Negeri 2 Banjar
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas / Semester
: VII (Tujuh) / Ganjil
Materi Pokok
: al-Asma’u al-Husna
Alokasi Waktu
: 2 Pertemuan (6JP)
A.
Tujuan Pembelajaran 1.
Peserta didik dapat menyebutkan pengertian al-Asma’u al-Husna: al-’Alim, alKhabir, as-Sami’ dan al-Bashir dengan tepat.
2.
Peserta didik dapat menunjukkan dalil naqli dan aqli terkait dengan iman kepada Allah SWT dengan benar.
3.
Peserta didik dapat menjelaskan makna al-Asma’u al-Husna: al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’ dan al-Bashir dengan benar.
4.
Peserta didik dapat mengidentifikasi perilaku beriman kepada Allah SWT dengan tepat.
5.
Peserta didik dapat melaksanakan perintah Allah SWT atas dasar iman kepada Allah SWT dengan tepat.
6.
Peserta didik dapat mencontohkan perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-Asma’u al-Husna: al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’ dan al-Bashir dengan benar.
B.
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
N O
Kompetensi Dasar
.
1
1
Meyakini
.
Allah
SWT
Iindikator Pencapaian Kompetensi
bahwa 1.3.1 Melaksanakan perintah Allah SWT atas Maha
dasar iman kepada Allah SWT.
.
3
Mengetahui,
Maha
Waspada,
Maha
Mendengar dan Maha Melihat.
2
Menunjukkan
2.3.1 Memiliki rasa percaya diri yang tinggi,
.
perilaku percaya diri,
berperilaku tekun, teliti dan kerja keras
3
tekun, teliti dan kerja
sebagai implementasi dari al-Asma’u
2
keras
al-Husna: al-‘Alim, al-Khabir, as-
.
implementasi makna
sebagai
al-’Alim,
al-Khabir,
as-Sami’
dan
Sami’ dan al-Bashir.
al-
Bashir. 3
Memahami makna al- 3.3.1 Menyebutkan pengertian al-Asma’u al-
.
Asma’u al-Husna: al-
Husna: al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’
3
’Alim, al-Khabir, as-
dan al-Bashir.
Sami’ dan al-Bashir.
3.3.2 Menunjukkan dalil naqli dan aqli
3
terkait dengan iman kepada Allah
.
SWT. 3.3.3 Menjelaskan
makna
al-Asma’u
al-
Husna: al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’ dan al-Bashir.
4
Menyajikan
contoh 4.3.1 Mengidentifikasi
.
perilaku
3
mencerminkan orang 4.3.2 Mencontohkan
yang
perilaku
beriman
perilaku
yang
kepada Allah SWT.
4
yang meneladani al-
mencerminkan keteladanan dari sifat
.
Asma’u al-Husna: al-
al-Asma’u al-Husna: al-’Alim.
’Alim, al-Khabir, as- 4.3.3 Mencontohkan Sami’ dan al-Bashir
perilaku
yang
mencerminkan keteladanan dari sifat al-Asma’u al-Husna: al-Khabir.
4.3.4 Mencontohkan
perilaku
yang
mencerminkan keteladanan dari sifat al-Asma’u al-Husna: as-Sami’. 4.3.5 Mencontohkan
perilaku
yang
mencerminkan keteladanan dari sifat al-Asma’u al-Husna: al-Bashir.
C.
Materi Pembelajaran 1. Materi Pembelajaran Reguler a. Pengertian al-Asma’u al-Husna: al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’ dan al-Bashir. b. Dalil naqli dan aqli terkait dengan iman kepada Allah SWT. c. Makna al-Asma’u al-Husna: al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’ dan al-Bashir. d. Contoh-contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-Asma’u alHusna: al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’ dan al-Bashir.
2. Materi Pembelajaran Remidial a. Makna al-Asma’u al-Husna: al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’ dan al-Bashir. b. Contoh-contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-Asma’u alHusna: al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’ dan al-Bashir.
3. Materi Pembelajaran Pengayaan Macam-macam sifat wajib bagi Allah SWT
D.
Metode Pembelajaran Pendekatan : Scientific Model Pembelajaran : Problem Based Learning (Cooperative Learning – Sort Card) Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, drill dan demonstrasi
E.
Media Pembelajaran 1. Media/alat
a. LCD Projector b. Speaker Aktif c. Note Book d. CD Pembelajaran Interaktif
2. Bahan a. Kertas karton (kartu) b. Gambar/kaligrafi c. Spidol F.
Sumber Belajar a. Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahnya. b. Mustahdi dan Sumiyati. 2013. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan. c. Mustahdi dan Sumiyati. 2013. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII Buku Guru. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. d. Marzuki. 2009. Prinsip Dasar Akhlak Mulia: Pengantar Studi Konsep-konsep Dasar Etika dalam Islam. Yogyakarta: Debut Wahana.
G.
Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama (3JP) a. Pendahuluan (15 menit) 1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat. 2) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Qur’an surah/ayat pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik. 3) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk peserta didik. 4) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan dengan materi pembelajaran. 5) Guru menyampaikan cakupan materi, tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan.
6) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian. 7) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
b. Kegiatan Inti (90 menit) 6) Mengamati : c) Peserta didik mengamati tayangan audio visual bacaan al-Asma’u alHusna. d) Peserta didik mengamati lebih fokus pada al-Asma’u al-Husna: al-‘Alim, al-Khabir, as-Sami’ dan al-Bashir berikut dalil naqli dan aqli tentang iman kepada Allah SWT. 7) Menanya : Peserta didik saling mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
8) Mengumpulkan Informasi : c) Setiap kelompok berdiskusi/berlatih menterjemahkan al-Asma’u alHusna: al-‘Alim, al-Khabir, as-Sami’ dan al-Bashir berikut dalil naqli dan aqli tentang iman kepada Allah SWT. d) Setiap kelompok berdiskusi memahami makna al-Asma’u al-Husna: al‘Alim, al-Khabir, as-Sami’ dan al-Bashir.
9) Mengasosiasi : c) Setiap kelompok membuat kesimpulan tentang kandungan makna alAsma’u al-Husna: al-‘Alim, al-Khabir, as-Sami’ dan al-Bashir. d) Setiap kelompok menuliskan hasil diskusi pada kertas yang telah dipersiapkan.
10)
Mengkomunikasikan :
c) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di hadapan kelompok lain. d) Setiap kelompok memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok lainnya. c. Penutup (15 menit)
5) Guru bersama-sama para peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. 6) Guru memberikan reward kepada kelompok terbaik. 7) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan menyampaikan tugas mandiri terstruktur. 8) Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan berdo’a.
2. Pertemuan Kedua (3JP) d. Pendahuluan (15 menit) 8) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat. 9) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Qur’an surah/ayat pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik. 10) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk peserta didik. 11) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan dengan materi pembelajaran. 12) Guru menyampaikan cakupan materi, tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan. 13) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian. 14) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok (menjadi 5 kelompok).
e. Kegiatan Inti (90 menit) 1) Mengamati : a) Secara berkelompok peserta didik mengamati gambar/kaligrafi al-Asma’u al-Husna. b) Peserta didik menyimak dan membaca penjelasan mengenai al-Asma’u alHusna: al-‘Alim, al-Khabir, as-Sami’ dan al-Bashir.
2) Menanya : a) Peserta didik mengajukan pertanyaan mengenai al-Asma’u al-Husna: al‘Alim, al-Khabir, as-Sami’ dan al-Bashir. b) Dengan dibantu oleh siswa, guru membagikan satu set permainan kartu kepada setiap kelompok. c) Peserta didik mengajukan pertanyaan terkait tentang cara penggunaan media permainan kartu.
3) Mengumpulkan Informasi : a) Salah satu anggota kelompok mengocok kartu rincian dan membagikan kepada anggota kelompoknya. b) Kartu induk dibuka dan setiap anggota melempar kartu rincian yang ada di tangan untuk dipasangkan dengan kartu induk yang sesuai. c) Peserta didik memainkannya hingga terpasang semua antara kartu induk dengan kartu rincian. Permainan kartu berlangsung dua kali putaran pada setiap kelompok.
4) Mengasosiasi : a) Setiap kelompok membuat kesimpulan tentang materi terkait. b) Secara berkelompok peserta didik mengerjakan “Lembar Kerja”. c) “Lembar Kerja” dituliskan pada kertas yang telah disiapkan.
5) Mengkomunikasikan : a) Setiap kelompok mempresentasikan tentang al-Asma’u al-Husna: al‘Alim, al-Khabir, as-Sami’ dan al-Bashir mencakup arti, dalil, makna dan contoh perilaku yang mencerminkan keteledanan dari keempat sifat alAsma’u al-Husna tersebut. b) Kelompok lain menanggapi presentasi yang disampaikan. c) Setiap kelompok saling mengevaluasi kelompok lain yang kurang tepat dalam mempresentasikan. d) Beberapa siswa ditunjuk untuk menjelaskan al-Asma’u al-Husna: al‘Alim, al-Khabir, as-Sami’ dan al-Bashir sesuai dengan peta konsep.
f. Penutup (15 menit) 1) Peserta didik dibawah bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran secara demokratis. 2) Peserta didik bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. 3) Guru memberikan reward kepada kelompok “terbaik”. 4) Peserta didik melaksanakan Post Test (tertulis). 5) Guru memberikan tugas terstruktur membuat kaligrafi al-Asma’u al-Husna. 6) Menutup pembelajaran dengan berdo’a.
H. Penilaian Hasil Pembelajaran 5. Teknik Penilaian d. Sikap (Spiritual) Penilaian diri
e. Pengetahuan Tes tertulis
f. Keterampilan Performance
6. Instrumen Penilaian : Terlampir
7. Penilain Remidial Penilaian remidial akan dilaksanakan dalam bentuk: c. Bimbingan perseorangan, atau d. Penilaian kembali dengan soal yang sejenis, atau e. Tugas individu merangkum materi iman kepada Allah SWT. 8. Penilain Pengayaan Penilaian pengayaan akan dilaksanakan dalam bentuk: c. Pemberian tugas menuliskan macam-macam sifat wajib bagi Allah SWT, atau d. Menghafalkan macam-macam sifat wajib bagi Allah SWT berikut artinya.
Mengetahui Kepala SMP Negeri 2 Banjar
Banjar, Juli 2016 Guru Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti
AA HASAN GUNARA ,S.Pd.,M.Pd NIP.106310221989031013
Dra.WIDA SUSILAWATI NIP.196707202007012013
Lampiran 1 : Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Spiritual) Nama Peserta Didik Kelas / Semester TeknikPenilaian Penilai
: .......................................... : VII (Tujuh) / Ganjil : Penilaian diri : Diri sendiri PILIHAN JAWABAN
N O .
PERNYATAAN
Saya meyakini bahwa 1Allah SWT mengetahui .semua yang ada di langit dan di bumi. Saya meyakini bahwa ilmu 2 yang saya dapatkan adalah . hasil jerih payah semata. Saya harus berbaik 3sangka kepada Allah .SWT dan orang lain karena tidak mengetahui apa yang terjadi pada
S a n g a t S e t u j u
S e t Raguu Ragu j u
Tidak Setuju
S K O R
orang tersebut. Saya meyakini bahwa 4semua perbuatan dan .pekerjaan manusia diketahui Allah SWT. Saya meyakini bahwa boleh berkata 5saya .semaunya karena tidak ada yang mendengarnya. Saya meyakini bahwa kita 6boleh berbuat sesuka hati .selama tidak ada orang yang melihat.
Saya meyakini bahwa 7 penglihatan Allah SWT juga . ada batasnya.
Saya meyakini bahwa paranormal pasti dapat 8mengetahui sesuatu baik .yang tersembunyi maupun tidak karena ia memiliki indera keenam. Saya meyakini bahwa SWT kadang9Allah .kadang melihat perilaku dan perbuatan saya. Saya meyakini bahwa 1saya harus selalu memuji 0Allah SWT atas ilmu .pengetahuan yang dimiliki-Nya. JUMLAH SKOR
KETERANGAN
NILAI
NILAI AKHIR
Sanga t Setuju = Skor 4 Skor yang diperoleh Setuju = Skor 3 ------------------------Ragu= Skor 2 x 100 = --------Ragu = Skor 1 Skor maksimal Tidak Setuju CATATAN: ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………...........…
Banjar, Penilai
(……………..…....………….)
Lampiran 2 : Instrumen Penilaian (Aspek Pengetahuan) Kelas / Semester
: VII (Tujuh) / Ganjil 3.3 Memahami : makna al-Asma’u al-Husna: al-’Alim, al-
Kompetensi Dasar
Khabir, as-Sami’ dan al-Bashir.
Indikator
3.3.1: Menunjukkan dalil naqli dan aqli terkait dengan iman kepada Allah SWT. 3.3.2 Menjelaskan makna al-Asma’u al-Husna: al-’Alim, alKhabir, as-Sami’ dan al-Bashir.
TeknikPenilaian
: Te Tulis
Penilai
: Guru
No. 1.
Indikator
Instrumen
Menunjukkan dalil naqli dan aqli Tulislah
Q.S.
an-Nisa/4:136
yang
terkait dengan iman kepada Allah menyatakan perintah beriman kepada Allah SWT.
SWT!.
2. Menjelaskan makna al-Asma’u al- Jelaskan makna al-Asma’u al-Husna: alHusna: al-‘Alim. 3.
Menjelaskan makna al-Asma’u al- Jelaskan makna al-Asma’u al-Husna: alHusna: al-Khabir.
4.
Khabir!.
Menjelaskan makna al-Asma’u al- Jelaskan makna al-Asma’u al-Husna: asHusna: as-Sami’.
5.
‘Alim!.
Sami’!.
Menjelaskan makna al-Asma’u al- Jelaskan makna al-Asma’u al-Husna: alHusna: al-Bashir.
Bashir!.
No.
Jawaban
1.
ْ ُيََٰٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ َٰٓو ْا َءا ِمن َّ ِوا ب ي أَنزَ َل ِمن َٰٓ ب ٱلَّ ِذ ِ َب ٱلَّ ِذي نَ َّز َل َعلَى َرسُولِ ِۦه َو ۡٱل ِكت ِ َٱّللِ َو َرسُولِ ِهۦ َو ۡٱل ِكت
َٰٓ َّ ِقَ ۡب ُۚ ُل َو َمن يَ ۡكفُ ۡر ب ١٣١ ضلَ ا ََل بَ ِعيدًا َ ض َّل َ ٱّللِ َو َملَئِ َكتِ ِهۦ َو ُكتُبِ ِهۦ َو ُر ُسلِ ِهۦ َو ۡٱليَ ۡو ِم ۡٱْلَٰٓ ِخ ِر فَقَ ۡد Al-‘Alim artinya Maha Mengetahui. Allah SWT Maha Mengetahui yang tampak 2.
atau yang gaib. Pengetahuan Allah SWT tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Segala aktivitas yang dilakukan oleh makhluk diketahui oleh Allah SWT. Bahkan, peristiwa yang akan terjadipun sudah diketahui oleh Allah SWT. Al-Khabir artinya Maha Teliti. Allah SWT Maha Teliti terhadap semua ciptaanNya. Allah SWT menciptakan berjuta-juta makhluk dan semuanya berfungsi sesuai
3.
dengan apa yang Dia kehendaki. Tidak ada satupun ciptaan Allah SWT yang salah sasaran. Ini menandakan bahwa Allah SWT Maha teliti dalam menciptakan makhlukNya. Demikian pula Allah SWT dapat mengetahui secara detail apa yang dikerjakan makhlukNya. As-Sami’ artinya Maha Mendengar. Allah SWT Maha Mendengar semua suara
4.
apapun yang ada di alam semesta ini. Pendengaran Allah SWT tidak terbatas, tidak ada satupun suara yang lepas dari pendengaranNya, meskipun suara itu sangat pelan.
5.
Al-Bashir artinya Maha Melihat. Allah SWT Maha Melihat segala sesuatu walaupun lembut dan kecil. Allah SWT melihat apa saja yang ada di langit dan di bumi, bahkan seluruh alam semesta ini dapat dipantau.
Keterangan: Masing-masing soal memiliki skor maksimal 20. Skor Maksimal : Skor yang diperoleh ------------------------- x 100 = --------100
Lampiran 3 : Instrumen Penilaian (Aspek Keterampilan) : ……………………………
Nama Peserta Didik Kelas / Semester
: VII (Tujuh) / Ganjil
Kompetensi
: 4.3
Dasar
Menyajikan
contoh
perilaku
yang
mencerminkan orang yang meneladani al-Asma’u al-Husna: al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’ dan al-Bashir
Teknik Penilaian
: Performance
Penilai
: Guru
No. 1.
Indikator
Instrumen
Dapat mencontohkan perilaku yang Tampilkan perilaku yang mencerminkan mencerminkan keteladanan dari sifat keteladanan dari sifat al-Asma’u alal-Asma’u al-Husna: al-‘Alim.
2.
Husna: al-‘Alim.
Dapat mencontohkan perilaku yang Tampilkan perilaku yang mencerminkan mencerminkan keteladanan dari sifat keteladanan dari sifat al-Asma’u alal-Asma’u al-Husna: al-Khabir.
3.
Husna: al-Khabir.
Dapat mencontohkan perilaku yang Tampilkan perilaku yang mencerminkan mencerminkan keteladanan dari sifat keteladanan dari sifat al-Asma’u alal-Asma’u al-Husna: as-Sami’.
4.
Husna: as-Sami’.
Dapat mencontohkan perilaku yang Tampilkan perilaku yang mencerminkan mencerminkan keteladanan dari sifat keteladanan dari sifat al-Asma’u alal-Asma’u al-Husna: al-Bashir.
Husna: al-Bashir.
RUBRIK PENILAIAN KRITERIA N O .
NAMA SURAT
SA N G AT BA IK
B AKURANG TIDAK I BAIK BAIK K
S K O R
Perilaku
yang
mencerminkan keteladanan
1 .
dari
sifat al-Asma’u alHusna: al-‘Alim. Perilaku
yang
mencerminkan keteladanan
2 .
dari
sifat al-Asma’u alHusna: al-Khabir. Perilaku
yang
mencerminkan keteladanan
3 .
dari
sifat al-Asma’u alHusna: as-Sami’. Perilaku
yang
mencerminkan keteladanan
4 .
dari
sifat al-Asma’u alHusna: al-Bashir. JUMLAH SKOR KETERANGAN
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
= Skor 4 = Skor 3 = Skor 2 = Skor 1
NILAI
NILAI AKHIR
Skor yang diperoleh ------------------------- x 100 = --------Skor maksimal
CATATAN GURU …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ………………
Banjar, Guru Mata Pelajaran
………………………………. NIP. Lampiran 4 : Instrumen Penilaian (Aspek Pengetahuan) – Sort Card Format Perolehan Poin Permainan Kartu Kelompok Kelas
: .................................................. : ..................................................
No. Kar tu
Penjelasan
1
Maha Mengetahui
2
Maha Teliti
3
Maha Mendengar
4
Maha Melihat
5
َّ َو هللاُ َعلِ ْي ًم بِذ َــٍألصُّ ُد وْ ُر
6
7
8
9
Allah SWT Maha Mengetahui yang nampak dan yang ghaib.
10
Allah SWT melihat semua yang ada di langit dan di bumi walaupun sangat lembut dan
Nama alAsma’u alHusna
kecil. 11
Semua ciptaan Allah SWT tidak ada yang salah sasaran, Allah SWT sangat teliti dalam menciptakan makhlukNya.
12
Pendengaran Allah SWT tidak terbatas, sekalipun suara itu sangat pelan.
13
Hasan selalu berhati-hati dalam ucapan dan perbuatan, karena ia yakin Allah SWT Maha Mendengar sekalipun ucapan Hasan sangat pelan.
14
Akmal sedang menghitung uang kencleng kelas dengan teliti, padahal ia bisa saja melaporkan jumlahnya tidak sesuai tetapi ia yakin Allah SWT Maha Teliti.
15
Ali tidak berani menjual kambing peliharaan majikannya, ia bisa saja berbohong kambingnya mati, tetapi ia yakin Allah SWT Maha Mengetahui.
16
Andi tidak berani berbuka puasa di siang hari sekalipun tidak ada orang yang melihat, tetapi ia yakin Allah SWT itu melihatnya.
17
Semangat mencari ilmu sebanyak-banyaknya namun harus selalu rendah hati.
18
Husen mengerjakan tugas PAI dengan teliti agar hasilnya bagus.
19
Bahri sedang mendengarkan penjelasan guru PAI mengenai materi al-Asm’u al-Husna.
20
Kita harus selalu introspeksi diri untuk melihat kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri
kita.
Lampiran 5 : Materi Pembelajaran Al-Asma’u al-Husna
a. Pengertian iman kepada Allah SWT Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna percaya. Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh hati, diucapkan dengan lisan dan
diamalkan dalam perbuatan sehari-hari.
b. Dalil naqli iman kepada Allah SWT Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah. Sebagai manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah SWT., iman menjadi sangat penting. Allah SWT sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman, sebagaimana firman-Nya:
Artinya : ”Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah SWT dan rasulNya dan kepada kitab yang Allah SWT turunkan kapada RasulNya serta kitab yang Allah SWT turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah SWT, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnya”.(Q.S. an-Nisa/4:136).
Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis, bisa bertambah atau berkurang. Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT adalah dengan memahami nama-namaNya yang baik dan indah. Kita sering mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-Asma’u al-Husna.
c. Makna al-Asma’u al-Husna Al-Asma’u al-Husna adalah nama-nama Allah SWT yang baik. Al-Asma’u al-Husna seluruhnya berjumlah 99. Di antara al-Asma’u al-Husna tersebut adalah: al-‘Alim (Maha Mengetahui) al- Khabir (Maha Teliti) as- Sami’ (Maha Mendengar) al- Bashir (Maha Melihat) Al- ‘Alim (Maha Mengetahui)
Alloh SWT mengetahui semua yang nampak dan ghaib, mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Ilmu Allah SWT sangat luas tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Untuk itu, kita harus mencontohnya dengan mencari ilmu terus menerus dan sebanyak-banyaknya dengan cara belajar. Apabila kita sudah memiliki ilmu yang banyak, maka kita harus senantiasa rendah hati. Dalil yang menunjukan bahwa Allah SWT memiliki al-Asma’u al-Husna: al-‘Alim adalah:
َّ َو هللاُ َعلِ ْي ًم بِذ َــٍألصُّ ُد وْ ُر Al-Khabir (Maha Teliti) Allah SWT Maha Teliti terhadap semua ciptaanNya, tidak ada yang keliru dan salah sasaran. Hal ini menandakan bahwa Allah SWT Maha Teliti dalam menciptakan makhluk-makhlukNya. Dan Allah SWT Maha Mengetahui secara detail apa yang dikerjakan oleh makhlukNya. Adapun perilaku yang dapat diwujudkan bagi orang yang mengimani bahwa Allah SWT Maha Teliti adalah selalu waspada dan teliti terhadap setiap perbuatan yang dilakukan. Dan cara meneladani terhadap al-Asma’u al-Husna: Al-Khabir adalah senang melakukan penelitian untuk kemajuan kehidupan. Perhatikan Q.S. at-Taubah ayat 9 berikut ini :
Artinya : “Dan Allah SWT Maha teliti terhadap apa yang kamu lakukan”.
As Sami’ (Maha Mendengar) Allah SWT Maha Mendengar setiap suara sekecil dan sepelan apapun yang ada di alam semesta ini. Pendengaran Allah SWT tidak terbatas dan tidak ada satu suarapun yang terlepas dari pendengaranNya. Hal ini sesuai dengan firman-Nya Q.S. al-Baqarah ayat 256 :
Artinya : “Dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”.
Perilaku yang mencerminkan iman kepada Allah SWT yang memiliki sifat asSami’ adalah selalu mendengarkan orang lain yang sedang berbicara contohnya mendengarkan penjelasan guru di kelas. Sedangkan sikap meneladani as-Sami’ adalah berusaha menjadi pendengar yang baik dan peka terhadap setiap informasi.
Al-Bashir (Maha Melihat) Allah SWT Maha Melihat segala sesuatu walaupun lembut dan kecil di langit atau di bumi dan di seluruh alam semsta ini. Sesuai dengan firmanNya Q.S. al-Hujurat ayat 18:
Artinya: “Allah SWT Maha Melihat apa yang kalian kerjakan”. Adapun perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah SWT yang memiliki al-Asma’u al-Husna: al-Bashir adalah melihat setiap peristiwa yang terjadi sebagai bahan renungan akan kebesaranNya. Keteladanan yang bisa diwujudkan adalah senantiasa introspeksi diri agar hidup lebih terarah.
Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-Asma’u al-Husna
Kisah Si Penggembala Kambing
Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Kha¯¯ab dari Madinah menuju Mekah. Di tengah perjalanan, bertemulah mereka berdua dengan anak gembala. Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu. "Wahai anak gembala, juallah kepadaku seekor anak kambing dari ternakmu itu!" ujar Amirul Mukminin. "Aku hanya seorang budak," jawab si gembala. Khalifah pun membujuk: "Kambing
itu amat banyak. Apakah majikanmu tahu?" "Tidak, majikanku tidak tahu berapa ekor jumlah kambingnya. Dia tidak tahu berapa kambing yang mati dan berapa yang lahir. Dia tidak pernah memeriksa dan menghitungnya." Khalifah terus mencoba membujuk: "Kalau begitu hilang satu ekor kambing, majikanmu tidak akan tahu. Atau Katakan saja nanti pada tuanmu, anak kambing itu dimakan serigala. Ini uangnya, terimalah! Ambil saja buat kamu untuk membeli baju atau roti." Anak gembala tetap tidak terbujuk dan mengabaikan uang yang disodorkan oleh Umar. Si pengembala diam sejenak. Ditatapnya wajah Amirul Mukminin. Dari bibirnya terucaplah kata-kata yang menggetarkan hati Khalifah Umar, ‘’Jika Tuan menyuruh saya berbohong, lalu di mana Allah? Bukankah Allah Maha Melihat? Apakah Tuan tidak yakin bahwa Allah pasti mengetahui siapa yang berdusta?”. Umar bin Kha¯¯ab gemetar mendengar ucapan si gembala itu. Rasa takut menjalari seluruh tu-buhnya, persendian tulangnya terasa lemah. Dia menangis. Mendengar kalimat tauhid itu yang meng-ingatkannya kepada keagungan Allah Swt. dan tanggung jawabnya di hadapan-Nya kelak. Lalu dibawanya anak gembala yang berstatus budak itu kepada tuannya, Khalifah menebusnya, dan berkatanya, ‘’Telah kumerdekakan kamu, Nak.” (Sumber: 65 Cerita teladan sebelum tidur, Sakha Aqila Mustofa).
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMP Negeri 2 Banjar
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas / Semester
: VII (Tujuh) / Ganjil
Materi Pokok
: Jujur, Amanah dan Istiqamah
Alokasi Waktu
: 2 Pertemuan (6JP)
A. Tujuan Pembelajaran
1.
Peserta didik dapat menyebutkan pengertian jujur sesuai dengan Q.S. al-Baqarah/2:42 dan hadis yang terkait dengan tepat.
2.
Peserta didik dapat menjelaskan makna jujur sesuai dengan Q.S. al-Baqarah/2:42 dan hadis yang terkait dengan benar.
3.
Peserta didik dapat menunjukkan contoh jujur sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-Baqarah/2:42 dan hadis yang terkait dengan benar.
4.
Peserta didik
dapat menampilkan perilaku jujur sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. al-Baqarah/2:42 dan hadis yang terkait dengan tepat. 5.
Peserta didik dapat menyebutkan pengertian amanah sesuai dengan Q.S. al-Anfal/8:27 dan hadis yang terkait dengan tepat.
6.
Peserta didik dapat menjelaskan makna amanah sesuai Q.S. al-Anfal/8:27 dengan dan hadis yang terkait dengan benar.
7.
Peserta didik dapat menunjukkan contoh amanah sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-Anfal/8:27 dan hadis yang terkait dengan benar.
8.
Peserta didik
dapat menampilkan perilaku amanah sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. al-Anfal/8:27 dan hadis yang terkait dengan tepat. 9.
Peserta didik dapat menyebutkan pengertian istiqamah sesuai dengan Q.S. alAhqaf/46:13 dan hadis yang terkait dengan tepat.
10. Peserta didik dapat menjelaskan makna istiqamah sesuai dengan Q.S. al-Ahqaf/46:13 dan hadis yang terkait dengan benar.
11. Peserta didik dapat menunjukkan contoh istiqamah sebagai implementasi dari Q.S. al-Ahqaf/46:13 pemahaman dan hadis yang terkait dengan benar.
12. Peserta didik dapat menampilkan perilaku istiqamah sebagai implementasi dari Q.S. al-Ahqaf/46:13 pemahaman dan hadis yang terkait dengan tepat.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No. 1.
2.
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
1.5 Meyakini bahwa jujur, amanah 1.5.1 Membiasakan berperilaku jujur, dan istiqamah adalah perintah
amanah dan istiqamah sebagai
agama.
bagian dari perintah agama.
2.5 Menunjukkan perilaku jujur, 2.5.1
Menampilkan
perilaku
jujur
implementasi
dari
amanah dan istiqamah dalam
sebagai
kehidupan sehari-hari.
pemahaman
Q.S.
al-
Baqarah/2:42 dan hadis yang terkait. 2.5.2
Menampilkan perilaku amanah sebagai
implementasi
dari
pemahaman Q.S. al-Anfal/8:27 dan hadis yang terkait.
2.5.3
Menampilkan perilaku istiqamah sebagai
implementasi
dari
pemahaman Q.S. al-Ahqaf/46:13 dan hadis yang terkait.
3.
3.5 Memahami
makna
perilaku 3.5.1 Menyebutkan
jujur, amanah dan istiqamah
sesuai
pengertian
dengan
Q.S.
jujur al-
Baqarah/2:42 dan hadis yang terkait. 3.5.2 Menjelaskan makna jujur sesuai dengan Q.S. al-Baqarah/2:42 dan hadis yang terkait.
3.5.3 Menyebutkan pengertian amanah sesuai dengan Q.S. al-Anfal/8:27 dan hadis yang terkait.
3.5.4 Menjelaskan makna amanah sesuai dengan Q.S. al-Anfal/8:27 dan hadis yang terkait.
3.5.5 Menyebutkan
pengertian
istiqamah sesuai dengan Q.S. alAhqaf/46:13 dan hadis yang terkait.
3.5.6 Menjelaskan makna istiqamah sesuai dengan Q.S. al-Ahqaf/46:13 dan hadis yang terkait.
4.
4.5 Menyajikan makna perilaku 4.5.1 jujur, amanah dan istiqamah.
Menunjukkan sebagai
contoh
jujur
implementasi
dari
pemahaman Q.S. al-Baqarah/2:42 dan hadis yang terkait.
4.5.2
Menunjukkan contoh amanah sebagai
implementasi
dari
pemahaman Q.S. al-Anfal/8:27 dan hadis yang terkait.
4.5.3
Menunjukkan contoh istiqamah sebagai
implementasi
dari
pemahaman Q.S. al-Ahqaf/46:13 dan hadis yang terkait.
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler a. Pengertian jujur sesuai dengan Q.S. al-Baqarah/2:42 dan hadis yang terkait. b. Pengertian amanah sesuai dengan Q.S. al-Anfal/8:27 dan hadis yang terkait. c. Pengertian istiqamah sesuai dengan Q.S. al-Ahqaf/46:13 dan hadis yang terkait. d. Makna jujur, amanah dan istiqamah. e. Contoh perilaku jujur, amanah dan istiqamah.
2. Materi Pembelajaran Remidial a. Makna jujur, amanah dan istiqamah. b. Contoh perilaku jujur, amanah dan istiqamah.
3. Materi Pembelajaran Pengayaan Sifat-sifat nabi Muhammad SAW.
D. Metode Pembelajaran Pendekatan : Scientific Model Pembelajaran : Inquiry Learning (Role Play) Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, sosiodrama
E. Media Pembelajaran
3. Media/alat a. LCD Projector b. Speaker Aktif c. Note Book d. CD Pembelajaran Interaktif
4.
Bahan a. Kertas karton b. Spidol
F. Sumber Belajar 1.
Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahnya.
2.
Mustahdi dan Sumiyati. 2013. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan.
3.
Mustahdi dan Sumiyati. 2013. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII Buku Guru. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
4.
Marzuki. 2009. Prinsip Dasar Akhlak Mulia: Pengantar Studi Konsep-konsep Dasar Etika dalam Islam. Yogyakarta: Debut Wahana.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama (3JP) a. Pendahuluan (15 menit) 1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
2) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Qur’an surah/ayat pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik. 3) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk peserta didik. 4) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan dengan materi pembelajaran. 5) Guru menyampaikan cakupan materi, tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan. 6) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian. 7) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
b. Kegiatan Inti (90 menit) 1) Mengamati : a) Peserta didik mengamati dan memberi komentar gambar atau tayangan yang terkait dengan jujur, amanah dan istiqamah. b) Peserta didik menyimak dan membaca penjelasan mengenai jujur, amanah dan istiqamah.
2) Menanya : Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang perilaku jujur, amanah, dan istiqamah atau pertanyaan lain yang relevan dan aktual.
3) Mengumpulkan Informasi : a) Setiap kelompok berdiskusi mengenai pengertian jujur, amanah dan istiqamah. b) Setiap kelompok berdiskusi memahami makna jujur, amanah dan istiqamah.
4) Mengasosiasi : a) Setiap kelompok membuat kesimpulan tentang kandungan makna jujur, amanah dan istiqamah. b) Setiap kelompok menuliskan hasil diskusi pada kertas yang telah
dipersiapkan.
5) Mengkomunikasikan : a) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di hadapan kelompok lain. b) Setiap kelompok memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok lainnya.
c. Penutup (15 menit) 1) Guru bersama-sama para peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. 2) Guru memberikan reward kepada kelompok terbaik. 3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan menyampaikan tugas mandiri terstruktur. 4)
Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan berdo’a.
2. Pertemuan Kedua (3 JP) a. Pendahuluan (15 menit) 1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat. 2) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Qur’an surah/ayat pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik. 3) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk peserta didik. 4) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan dengan materi pembelajaran. 5) Guru menyampaikan cakupan materi, tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan. 6) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian. 7) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
b. Kegiatan Inti (90 menit) 1) Mengamati :
a) Peserta didik mengamati dan memberi komentar gambar atau tayangan yang
terkait dengan jujur, amanah dan istiqamah. b) Peserta didik menyimak dan membaca penjelasan mengenai jujur, amanah dan
istiqamah.
2) Menanya : Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang perilaku jujur, amanah, dan istiqamah atau pertanyaan lain yang relevan dan aktual.
3) Mengumpulkan Informasi : a) Peserta didik secara berkelompok memilih salah satu di antara teman yang paling pandai berakting untuk menjadi model. b) Peserta didik mencoba menampilkan perilaku jujur, amanah dan istiqamah dibimbing model.
4) Mengasosiasi : a) Peserta didik secara berpasangan memperhatikan penampilan teman pasangannya dalam menunjukkan contoh perilaku jujur, amanah dan istiqamah. b) Peserta didik mempersiapkan diri untuk menampilkan dan mendiskusikan bagaimana teknik penampilan yang dapat menarik perhatian kelompokkelompok yang lain.
5) Mengkomunikasikan : a) Peserta didik secara berkelompok menampilkan contoh perilaku jujur, amanah dan istiqamah dengan berbagai kreasi dan kreativitas masing-masing. b) Peserta didik berkelompok menanggapi penampilan dari kelompok lain. c) Menyusun kesimpulan.
c. Penutup (15 menit) 1) Guru bersama-sama para peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. 2) Guru memberikan reward kepada kelompok terbaik.
3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan menyampaikan tugas mandiri terstruktur. 4)
Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan berdo’a.
H. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Teknik Penilaian a. Sikap (Spiritual dan Sosial) Penilaian diri
b. Pengetahuan Tes tertulis c. Keterampilan Performance
2. Instrumen Penilaian : Terlampir
3. Penilain Remidial Penilaian remidial akan dilaksanakan dalam bentuk: a. Bimbingan perseorangan, atau b. Penilaian kembali dengan soal yang sejenis, atau c. Tugas individu merangkum materi jujur, amanah dan istiqamah.
4. Penilain Pengayaan Penilaian pengayaan akan dilaksanakan dalam bentuk: Pemberian tugas menuliskan beberapa peristiwa yang ada dilingkungan sekitar peserta didik yang termasuk ke dalam sikap jujur, amanah dan istiqamah. Lampiran 1 : Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Spiritual)
Pedoman Observasi Sikap Spiritual Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : 4=
selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= 2= 1=
sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Nama Peserta Didik Kelas Tanggal Pengamatan Sikap yang dinilai
: ................................ : ................................ : ................................ : Spritual Skor
No.
Aspek Pengamatan 1 2
1.
Berdo’a sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2.
Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3.
Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi
4.
Berserah diri kepada Tuhan apabila gagal dalam mengerjakan sesuatu
5.
Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal, sekolah dan masyarakat
3
4
Jumlah Skor Perolehan
Pedoman Penilaian: Skor Tertinggi 4 x 3 (aspek pengamatan) = 12 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : atau
Lampiran 2: Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Sosial) Pedoman Observasi Sikap Jujur Petunjuk : Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap jujur yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut: 4 = 3 = 2 = 1 =
selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Nama Peserta Didik Kelas Tanggal Pengamatan Sikap Sosial yang diamati
: .............................. : .............................. : .............................. : Perilaku Jujur Skor
No.
Aspek Pengamatan 1
1.
Tidak mencontek saat mengerjakan ujian/ulangan/tugas
2.
Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas
3.
Mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu apa adanya
4.
Melaporkan data atau informasi apa adanya
5.
Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
2
3
4
Jumlah Skor Perolehan Pedoman Penilaian: Skor Tertinggi 4 x 5 (aspek pengamatan) = 20 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : atau
Lampiran 3 : Instrumen Penilaian (Aspek Pengetahuan) a. Teknik Penilaian
: Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Uraian c. Instrumen
:
No. Indikator Instrumen 1. Menjelaskan pengertian jujur, Jelaskan pengertian jujur, amanah dan
2.
3.
amanah dan istiqamah dengan benar. Menjelaskan makna jujur, amanah dan istiqamah dengan benar. Menyebutkan contoh perilaku jujur, amanah dan istiqamah dalam kehidupan sehari-hari.
istiqamah! Jelaskan makna istiqamah!.
jujur,
amanah
Sebutkan contoh perilaku jujur, amanah dan istiqamah dalam kehidupan sehari-hari!.
Nilai Akhir
Rubrik Penilaian Jika peserta didik dapat menjawab dengan benar dan sempurna, skor 20. Jika peserta didik dapat menjawab tapi kurang sempurna, skor 15. Jika peserta didik dapat menjawab tidak benar, skor 5.
Lampiran 4 : Instrumen Penilaian (Aspek Keterampilan) a. Teknik Penilaian
: Tes Praktik
b. Bentuk Instrumen
: Performance
c. Instrumen
:
No. 1.
2.
Indikator Menampilkan contoh perilaku amanah dan istiqamah kehidupan sehari-hari. Mencontohkan perilaku amanah dan istiqamah kehidupan sehari-hari.
jujur, dalam jujur, dalam
Rubrik Penilaian a. Sangat Benar : dapat menampilkan contoh dengan sempurna, skor 4. b. Benar : dapat menampilkan contoh, tapi masih ada kesalahan kurang dari 3, skor 3. c. Kurang benar : dapat menampilkan contoh tapi masih ada kesalahan lebih dari 3, skor 2. d. Tidakbenar : tidak dapat menampilkan contoh, skor 1.
atau
dan
Instrumen Tampilkan contoh perilaku jujur, amanah dan istiqamah dalam kehidupan sehari-hari!. Contohkan perilaku jujur, amanah dan istiqamah dalam kehidupan sehari-hari!. Nilai Akhir
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMP Negeri 2 Banjar
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas / Semester
: VII (Tujuh) / Ganjil
Materi Pokok
: Bersuci dari Hadas
Alokasi Waktu
: 2 Pertemuan (6JP)
I.
Tujuan Pembelajaran 13. Peserta didik dapat menjelaskan ketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar dengan benar. 14. Peserta didik dapat menerangkan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar dengan benar. 15. Peserta didik dapat menunjukkan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar berdasarkan syari’at Islam dengan tepat. 16. Peserta didik dapat menunjukkan contoh bersuci dari hadas kecil dan hadas besar dengan tepat. 17. Peserta didik dapat melaksanakan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar berdasarkan syari’at Islam dengan tepat. 18. Peserta didik dapat mempraktikkan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar dengan benar.
J.
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No. 1.
2.
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
1.7 Menghayati ajaran bersuci dari 1.7.1 Melaksanakan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar
hadas
berdasarkan syariat Islam.
berdasarkan syari’at Islam.
2.7 Menunjukkan
perilaku hidup
bersih sebagai wujud ketentuan
kecil
dan
hadas
besar
2.7.1 Mempraktikkan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar.
bersuci
dari
hadas
besar
berdasarkan ketentuan syari’at Islam.
3.
3.7 Memahami ketentuan bersuci 3.7.1 dari hadas besar berdasarkan ketentuan syari’at Islam.
Menjelaskan ketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar.
3.7.2
Menerangkan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar.
3.7.3
Menunjukkan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar berdasarkan syari’at Islam.
4.
4.7 Menyajikan cara bersuci dari 4.7.1
Menunjukkan contoh bersuci dari
hadas besar.
hadas kecil dan hadas besar.
K. Materi Pembelajaran
4. Materi Pembelajaran Reguler a. Ketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar. b. Tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar. c. Contoh bersuci dari hadas kecil dan hadas besar. d. Ketentuan, tata cara dan contoh bersuci dari najis.
5. Materi Pembelajaran Remidial c. Tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar. d. Contoh bersuci dari hadas kecil dan hadas besar.
6. Materi Pembelajaran Pengayaan Makna wudhu
L.
Metode Pembelajaran Pendekatan : Scientific Model Pembelajaran : Problem Based Learning (Picture and picture)
Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, trial dan demonstrasi
M. Media Pembelajaran
5. Media/alat a.
LCD Projector
b.
Speaker Aktif
c.
Note Book
d.
CD Pembelajaran Interaktif
6. Bahan a. Kertas karton b. Spidol
N. Sumber Belajar
1.
Departemen Agama RI. 2005. Alquran dan Terjemahnya. Jakarta: Departemen Agama RI.
2.
Mustahdi dan Sumiyati. 2013. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3.
Mustahdi dan Sumiyati. 2013. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII/Buku Guru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
4.
Marzuki. 2009. Prinsip Dasar Akhlak Mulia: Pengantar Studi Konsep-Konsep Dasar Etika dalam Islam. Yogyakarta: Debut Wahana.
O. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama (3JP) d. Pendahuluan (15 menit) 8) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat. 9) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Qur’an surah/ayat pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik. 10) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk peserta didik.
11) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan dengan materi pembelajaran. 12) Guru menyampaikan cakupan materi, tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan. 13) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian. 14) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
e. Kegiatan inti (90 menit) 6) Mengamati : c) Peserta didik mengamati dan memberi komentar gambar atau tayangan orang yang sedang wudhu dan tayamum. d) Peserta didik menyimak dan membaca penjelasan mengenai ketentaun hadas kecil dan hadas besar serta najis.
7) Menanya : Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang ketentuan hadas kecil dan hadas besar serta najis atau pertanyaan lain yang relevan dan aktual.
8) Mengumpulkan Informasi : c) Setiap kelompok berdiskusi mengenai ketentuan hadas kecil dan hadas besar serta najis berdasarkan urutan gambar-gambar yang telah disiapkan. d)
Setiap kelompok berdiskusi memahami berbagai katentuan yang berhubungan dengan hadas kecil dan hadas besar serta najis seperti pengertian, dasar hukum, macam-macam dan klasifikasinya.
9) Mengasosiasi : c) Setiap kelompok membuat kesimpulan tentang ketentuan hadas kecil dan hadas besar serta najis. d) Setiap kelompok menuliskan hasil diskusi pada kertas yang telah dipersiapkan.
10) Mengkomunikasikan : c) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di hadapan kelompok lain disertai dengan menampilkan urutan gambar-gambar sesuai dengan tugas
kelompoknya masing-masing. d) Setiap kelompok memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok lainnya.
f. Penutup (15 menit) 1) Guru
bersama-sama
para
peserta
didik
melakukan
refleksi
terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan. 2) Guru memberikan reward kepada kelompok terbaik. 3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan menyampaikan tugas mandiri terstruktur. 4)
Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan berdo’a.
2. Pertemuan Kedua (3JP) a.
Pendahuluan (15 menit) 1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat. 2) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Qur’an surah/ayat pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik. 3) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk peserta didik. 4) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan dengan materi pembelajaran. 5) Guru menyampaikan cakupan materi, tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan. 6) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian. 7) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
b. Kegiatan inti (90 menit) 1) Mengamati : Peserta didik mengamati dan memberi komentar gambar atau tayangan orang yang sedang wudhu dan tayamum.
2) Menanya : Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang tata cara bersuci dari hadas kecil
dan hadas besar serta najis sesuai syari’at Islam atau pertanyaan lain yang relevan dan aktual.
3) Mengumpulkan Informasi : c) Setiap kelompok berlatih menyajikan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar serta najis sesuai syari’at Islam. d) Setiap kelompok menelaah berbagai sumber belajar sebagai dasar menunjukkan contoh-contoh bersuci dari hadas kecil dan hadas besar serta najis.
4) Mengasosiasi : a) Setiap kelompok membuat kesimpulan tentang tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar serta najis sesuai syari’at Islam dan membuat kesimpulan tentang contoh-contoh bersuci dari hadas kecil dan hadas besar. b) Setiap kelompok menuliskan hasil diskusi pada kertas yang telah dipersiapkan.
5) Mengkomunikasikan : d) Setiap kelompok mendemontrasikan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar serta najis sesuai syari’at Islam. e) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang contoh-contoh bersuci dari hadas kecil dan hadas besar serta najis. f) Setiap kelompok memberikan tanggapan terhadap tata cara dan hasil presentasi kelompok lain.
c. Penutup (15 menit) 1) Guru bersama-sama para peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. 2) Guru memberikan reward kepada kelompok terbaik. 3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan menyampaikan tugas mandiri terstruktur. 4)
Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan berdo’a.
P.
Penilaian Hasil Pembelajaran 5. Teknik Penilaian d. Sikap (Spiritual dan Sosial) 3. Penilaian diri 4. Penilaian antar teman
e. Pengetahuan Tes tertulis
f. Keterampilan Performance
6. Instrumen Penilaian : Terlampir
7. Penilain Remidial Penilaian remidial akan dilaksanakan dalam bentuk: d. Bimbingan perseorangan, atau e. Penilaian kembali dengan soal yang sejenis
8. Penilain Pengayaan Penilaian pengayaan akan dilaksanakan dalam bentuk: e. Pemberian tugas menuliskan makna wudhu, atau f. Menganalisis pelaksanaan wudhu yang dilakukan teman-temannya di sekolah.
Lampiran 1 : Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Spiritual)
Nama Siswa
: ..........................................
Kelas / Semester
: VII (Tujuh) / Ganjil
Teknik Penilaian
: Penilaian diri
Penilai
: Diri Sendiri
PILIHAN JAWABAN NO.
1.
PERNYATAAN
Sanga
Allah SWT tidak pernah melakukan kesalahan
baik
dalam
penciptaan
proses maupun
pengembangan alam semesta. 2.
Allah SWT tidak suka terhadap lingkungan yang kumuh dan kotor.
3.
Shalat
tanpa
berwudhu
tidak
masalah yang penting badannya bersih. 4.
Tidak
ada
kebiasaan
hubungan berwudhu
antara dengan
kebersihan hati seseorang. Orang yang jarang berwudhupun bisa memiliki hati yang bersih. 5.
Kotor atau tidaknya lingkungan rumah
seseorang
tidak
Setuju
Ragu
Tidak
t
-
Setuju
Setuju
Ragu
SKOR
berhubungan dengan keimanan. Yang penting meyakini rukun iman, rumahnya kumuh dan kotor tidak masalah. JUMLAH SKOR KETERANGAN Sikap Positif
NILAI
NILAI AKHIR
Sikap Negatif
Sangat setuju = Sangat setuju = Skor yang diperoleh 4
1
Setuju
= Setuju
3
= = Skor Maksimal
2
Ragu-Ragu 2
= Ragu-Ragu
=
3
Tidak Setuju 1
----------------------- x 100
= Tidak Setuju
=
4
Lampiran 2 : Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Sosial)
Nama Siswa
: ..............................................
Kelas / Semester
: VII (Tujuh) /Ganjil
Teknik Penilaian
: Penilaian diri
Penilai
: Antar Teman
PILIHAN JAWABAN NO.
PERNYATAAN
Selal u
Sering
SKOR
Jaran
Tidak
g
perna h
1.
Berpenampilan bersih dan rapi di sekolah.
2.
Menyimpan sampah di laci meja.
3.
Melaksanakan
piket
kebersihan
kelas. 4.
Buku, tas, kursi dan meja belajar penuh dengan coretan-coretan.
5.
Membersihkan lingkungan rumah. JUMLAH SKOR KETERANGAN Sikap Positif
NILAI
Sikap Negatif
Sangat setuju = Sangat setuju = Skor yang diperoleh 4 Setuju 3 Ragu-Ragu 2 Tidak Setuju 1
1 = Setuju
----------------------- x 100 = = Skor Maksimal
2 = Ragu-Ragu
=
3 = Tidak Setuju
=
4
Lampiran 3 : Instrumen Penilaian (Aspek Penegtahuan)
NILAI AKHIR
Kelas / Semester
: VII (Tujuh) / Ganjil
Kompetensi Dasar
: 3.1 Memahami ketentuan bersuci dari hadas besar berdasarkan ketentuan syari’at Islam.
Teknik Penilaian
: Tes Tulis
Bentuk Instrumen
: Uraian
No.
Indikator
No. Soal
1.
Menjelaskan ketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar.
1, 3
2.
Menerangkan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar.
2
3.
Menunjukkan contoh bersuci dari hadas kecil dan hadas besar.
4, 5
No.
Jawaban
1.
Orang yang hidup bersih akan terhindar dari segala macam penyakit karena banyak sumber penyakit berasal dari kuman dan kotoran.
2.
Cara menyucikan hadas yaitu dengan wudhu dan tayamum, sedangkan cara mencuci najis yaitu dengan mencuci bagian yang terkena najis.
3.
Rukhsah (keringanan yang diberikan Allah SWT).
4.
Berhubungan suami istri (bersetubuh), keluar mani, haid (menstruasi), melahirkan, nifas dan meninggal dunia.
5.
Bersuci sesudah buang air besar atau buang air kecil. Istinja bisa dilakukan dengan air atau batu. Skor Penilaian: Setiap soal memiliki skor maksimal 20 (maksimal 20 x 5 = 100).
Butir Instrumen : Jawablah soal berikut ini dengan tepat! 1. Mengapa thaharah itu penting?.
2. Jelaskan perbedaan antara hadas dan najis!. 3. Mengapa perempuan yang sedang haid tidak boleh melaksanakan shalat dan puasa?. 4. Sebutkan hal-hal yang menyebabkan orang itu berhadas besar!. 5. Apa yang dimaksud istinja?. Lampiran 4 : Instrumen Penilaian (Aspek Keterampilan)
a. Teknik Penilaian
: Performance
b. Bentuk Instrumen
: Lembar Observasi
c. Instrumen
:
1) Praktik Wudlu Aspek yang dinilai
Skor
Perolehan
Maksimal
Skor
Rukun wudhu
20
Do’a niat, do’a sebelum dan sesudah wudhu
25
Sunah wudhu
20
Keseriusan saat praktik
20
Keruntutan aktivitas wudhu (tertib)
15
Skor Total
2) Praktik Tayamum Aspek yang dinilai
Skor
Perolehan
Maksimal
Skor
Rukun tayamum
20
Do’a niat dan do’a sesudah tayamum
25
Sunah tayamum
20
Keseriusan saat praktik
20
Keruntutan aktivitas tayamum (tertib)
15
Skor Total
Lampiran 5 : Materi Pembelajaran
Thaharah artinya bersuci dari najis dan hadas. Najis adalah kotoran yg menjadi sebab terhalangnya seseorang untuk beribadah kepada Allah SWT, sedangkan hadas adalah keadaan tidak suci pada diri seorang muslim yang menyebabkan ia tidak boleh shalat , tawaf dan sebagainya.
Thaharah meliputi 2 hal yaitu: thaharah dari najis dan thaharah dari hadas. Thaharah dari najis maksudnya adalah membersihkan sesuatu dari najis dan Thaharah dari hadas maksudnya adalah membersihkan sesuatu dari hadas.
Ada tiga macam najis yaitu najis mukhaffafah, najis Mutawassitah dan najis mugaladhah. 1. Najis mukhaffafah adalah najis yang ringan, seperti air seni bayi laki-laki yang belum berumur dua tahun dan belum makan apapun kecuali air susu ibu. Cara menyucikannya sangat mudah, cukup dengan memercikkan atau mengusapkan air yang suci pada permukaan yang terkena najis. 2. Najis mutawassitah adalah najis pertengahan. Contoh najis jenis ini adalah darah, nanah, air seni, tinja, bangkai binatang dan sebagainya. Najis jenis ini ada dua macam, yaitu najis hukmiyyah dan najis ‘ainiyyah. Najis hukmiyyah diyakini adanya tetapi tidak nyata wujudnya (dzatnya), bau dan rasanya. Cara menyucikannya adalah cukup dengan mengalirkan air pada benda yang terkena najis. Sedangkan najis ‘ainiyyah adalah najis yang tampak wujudnya (dzat-nya) dan bisa diketahui melalui bau maupun rasanya. Cara menyucikannya adalah dengan menghilangkan zat, rasa, warna dan baunya dengan menggunakan air yang suci
3. Najis mugaladhah adalah najis yang berat. Najis ini bersumber dari anjing dan babi. cara menyucikannya melalui beberapa tahap yaitu dengan membasuh sebanyak tujuh kali, satu kali diantaranya menggunakan air yang di campur dengan tanah.
Hadas ada dua macam yaitu hadas kecil dan hadas besar. Kita terkena hadas kecil apabila mengalami/melakukan salah satu dari 4 hal, yaitu: 1. Keluar sesuatu dari qubul (kemaluan) dan dubur, 2. Hilang akal (contoh tidur), 3. Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan mukhrim, dan 4. Menyentuh qubul (kemaluan) dan dubur dengan telapak tangan. Cara menyucikan hadas kecil dengan ber-wudhu. Apabila tidak ada air atau karena sesuatu hal maka bisa dengan tayammum.
Bagaimana dengan hadas besar?. Kita terkena hadas besar apabila mengalami/melakukan salah satu dari enam perkara, yaitu: 1. Berhubungan suami istri (setubuh), 2. Keluar mani, 3. Haid (menstruasi), 4. Melahirkan, 5. Nifas, dan 6. Meninggal dunia. Cara menyucikannya adalah dengan mandi wajib, yaitu membasahi seluruh tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki. Apabila tidak ada air atau karena sesuatu hal, maka bisa dengan tayammum. Masalah hadas besar bagi perempuan menjadi sangat penting dan menarik untuk dipelajari. Perempuan mengalami peristiwa khusus yang tidak dialami oleh seorang laki-laki. Seorang perempuan mengalami peristiwa haid, nifas dan terkadang istihadah.
Darah yang keluar dari rahim perempuan ada beberapa macam, ada yang dinamakan haid, nifas dan istihadah. Berikut penjelasannya:
Pertama darah haid, yaitu darah yang keluar pada perempuan saat kondisi sehat. Adapun ciri-ciri secara umum adalah kental, hangat, baunya kurang sedap, hitam, merah tua, kemudian berangsur-angsur menjadi semakin bening. Kalau kamu sudah mengalami haid, maka bersyukurlah itu artinya organ-organ kewanitaanmu sudah berfungsi secara normal.
Kapan perempuan mengalami haid?. Sebagian perempuan ada yang sudah mengalami haid saat mulai berumur 9 tahun. Namun, rata-rata mereka mengalaminya pada usia belasan tahun. Berapa lama masanya haid?. Masa haid minimal adalah sehari semalam, biasanya 6 atau 7 hari dan paling lama adalah 15 hari. Kalau setelah 15 hari darah masih terus keluar, maka darah itu merupakan darah istihadah (penyakit). Apabila kalian ada yang mengalami kondisi ini, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Perlu diingat bahwa perempuan yang sedang haid tidak boleh melaksanakan shalat, puasa, membaca dan menyentuh/memegang al-Qur’an, thawaf, berdiam diri di mesjid, berhubungan suami istri dan cerai dari suami.
Kedua darah nifas, yaitu darah yang keluar sesudah melahirkan, setelah kosongnya rahim dari kehamilan, meskipun hanya segumpal darah. Sedikit atau banyaknya darah nifas juga bervariasi. Ada yang hanya satu tetes, keluar sehari atau dua hari. Rata-rata perempuan mengeluarkan darah nifas selama 40 hari, dan paling lama 60 hari. Adapun cara mandi wajib untuk perempuan yang nifas sama sebagaimana mandinya haid
Ketiga darah istihadah, yaitu darah yang keluar tidak pada hari-hari haid dan nifas karena suatu penyakit. Darah istihadah ada empat macam yaitu: 1. Keluar kurang dari masa haid; 2. Keluar lebih dari masa haid; 3. Keluar sebelum usia haid atau setelah masa menopause; 4. Keluar lebih lama dari maksimal masa nifas.
Seorang perempuan yang mengeluarkan darah istihadah tetap harus melaksanakan kewajiban shalat dan puasa. Apabila hendak shalat maka bersihkan darah itu, pakailah pembalut, kemudian ambillah air wudhu.
Tata cara Thaharah dari najis sudah dijelaskan di awal bab ini, sedangkan tata cara Thaharah dari hadas meliputi: mandi wajib, wudhu dan, tayammum. Adapun sarana yang dapat digunakan untuk thaharah yakni: air, debu dan batu.
Pada umumnya, orang bersuci menggunakan air. Adapun air yang bisa dipakai untuk bersuci adalah air yang suci sekaligus menyucikan. Air jenis ini merupakan air yang bersumber dari alam, baik yang keluar dari bumi maupun yang turun dari langit seperti air sumur, air sungai, air hujan, air laut, air danau, air embun, air salju dan sebagainya.
Di bawah ini akan dijelaskan secara rinci tata cara thaharah dari hadas. 1. Mandi Wajib Mandi wajib adalah mandi untuk menghilangkan hadas besar. Sering disebut juga mandi janabat junub. Adapun cara mandi wajib adalah sebagai berikut. a. Niat mandi untuk menghilangkan hadas besar. Jika dilafalkan maka bacaanya sebagai berikut : “Saya niat mandi menghilangkan hadas besar karena Allah ta’ala”. b. Menghilangkan najis apabila terdapat di badannya seperti bekas tetesan darah. c. Membasahi seluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Pada saat mandi wajib, kita juga disunahkan untuk mambaca basmalah, mencuci kedua tangan sebelum dimasukkan ke dalam bejana, ber-wudhu terlebih dahulu, mendahulukan yang kanan dari yang kiri, menggosok tubuh dan sebagainya.
2.
Wudhu
Wudhu adalah cara bersuci untuk menghilangkan hadas kecil. Adapun tata cara wudhu adalah sebagai berikut. a. Niat dalam hati, jika dilafalkan maka bacaannya sebagai berikut : “Saya niat wudhu menghilangkan hadas kecil karena Allah ta’ala”. b. Disunahkan mencuci kedua telapak tangan, berkumur-kumur dan membersihkan lubang hidung. c. Membasuh muka. d. Membasuh kedua tangan sampai siku. e. Mengusap kepala. f. Disunahkan membasuh telinga. g. Membasuh kaki sampai mata kaki. h. Tertib (dilakukan secara berurutan). i. Berdo’a setelah wudhu.
3.
Tayammum Tayammum adalah pengganti wudhu atau mandi wajib. Ber-tayammum itu mudah,
caranya adalah sebagai berikut. a. Niat (untuk dibolehkan mengerjakan shalat); “Aku niat bertayammum untuk dapat mengerjakan shalat karena Allah ta’ala”. b. Mengusap muka dengan tanah (debu yang suci); c. Mengusap tangan kanan hingga siku-siku dengan debu; d. Mengusap tangan kiri hingga siku-siku dengan debu.
Lampiran 5 : Materi Pembelajaran
Jujur, Amanah dan Istiqamah
a. Pengertian jujur, amanah dan istiqamah 1. Jujur Jujur adalah kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan yang sebenarnya. Apa yang diucapkan memang itulah yang sesungguhnya dan apa yang diperbuat itulah yang sebenarnya. Kejujuran sangat erat kaitannya dengan hati nurani. Kata hati nurani adalah sesuatu yang murni dan suci. Hati nurani selalu mengajak kita kepada kebaikan dan kejujuran. Namun, kadang kita enggan mengikuti hati nurani. Bila kita melakukan sesuatu yang tidak sesuai hati nurani, maka itulah yang disebut dusta. Apabila kita katakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan, itulah yang dinamakan bohong. Dusta atau bohong merupakan lawan kata jujur. Mengapa kita harus jujur?.
Jujur itu penting. Berani jujur itu hebat. Sebagai makhluk sosial, kita memerlukan kehidupan yang harmonis, baik dan seimbang. Agar tidak ada yang dirugikan, didzalimi dan dicurangi, kita harus jujur. Jadi, untuk kehidupan yang lebih baik kuncinya adalah kejujuran. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi: “Dari Abdullah ibn Mas’ud r.a., Rasulullah saw. Bersabda “Sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga”. (H.R. Bukhari).
Ada ungkapan yang mengatakan bahwa “kejujuran itu mahal”. Ya, kejujuran memang sangat mahal karena berkata jujur itu terkadang sangat berat. Akan tetapi, agar dapat dipercaya orang, kita harus jujur. Rasulullah SAW telah memberi contoh nyata kepada kita. Pada masa jahiliyah sangat sulit mencari orang yang jujur. Dengan kejujuran Rasulullah SAW menjadi orang yang paling terpercaya. Beliau mendapat gelar al-Amin (dapat dipercaya) dari bangsa Quraisy.
Kejujuran berbuah kepercayaan, sebaliknya dusta menjadikan orang lain tidak percaya. Jujur membuat hati kita tenang, sedangkan berbohong membuat hati jadi was-was.Akan tetapi kadangkala, ada orang yang tidak suka dengan kejujuran. Hal ini dapat terjadi kalau orang itu akan terganggu oleh kejujuran kita itu. Meskipun demikian jangan takut dan risau karena lebih banyak pihak yang mendukung kejujuran. Kejujuran merupakan bagian dari akhlak yang diajarkan dalam Islam. Seharusnya sifat jujur juga menjadi identitas seorang muslim. Katakan bahwa yang benar itu adalah benar dan yang salah itu salah. Jangan dicampuradukkan antara yang hak dan yang bathil. Allah SWT berfirman: “Dan janganlah kamu campur adukkan kebenaran dengan kebathilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya”.
2. Amanah Amanah artinya terpercaya (dapat dipercaya). Amanah juga berarti pesan yang dititipkan dapat disampaikan kepada orang yang berhak. Amanah yang wajib ditunaikan oleh setiap orang adalah hak-hak Allah SWT seperti shalat, zakat, puasa, berbuat baik kepada sesama, dan yang lainnya. Amanah berkaitan erat dengan tanggung jawab. Orang yang menjaga amanah biasanya disebut orang yang bertanggung jawab. Sebaliknya, orang yang tidak menjaga amanah disebut orang yang tidak bertanggung jawab. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menjaga amanah itu penting. Kalau kalian setuju dengan pernyataan ini, mulai sekarang kalian harus berlatih untuk menjaga amanah. Kalian harus berlatih untuk bertanggung jawab. Untuk berlatih tidak sulit. Mulailah dari menjaga amanah yang kecil-kecil, seperti bertanggung jawab saat piket kebersihan. Kalian belajar dan sekolah dengan sungguh-sungguh. Itu juga bagian dari menjaga amanah.
Melaksanakan ibadah shalat juga bagian dari menjaga amanah dari Allah SWT. Ternyata, tanpa disadari kalian sudah mulai berlatih menjaga amanah. Siapa tahu kelak di antara kalian ada yang mendapat amanah untuk menjadi seorang pemimpin. Jika kalian berlatih mulai dari sekarang, pada saat menjadi pemimpin tentu tidak sulit untuk menjaga amanah. “Dari Ibnu Umar r.a., Rasulullah SAW bersabda: “Setiap
kalian
adalah
pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban atas
kepemimpinannnya. Seorang kepala negara adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban perihal rakyat yang dipimpinnya...”. (H.R. Bukhari dan Muslim).
Amanah terhadap Allah SWT. Amanah ini berupa ketaatan akan segala perintah dan menjauhi segala laranganNya. Allah SWT
berfirman: ”Wahai
orang-orang
yang
beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad), dan (juga) janganlah kalian mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”. (Q.S. al-anfal/8:27). 3. Istiqamah Pengertian Istiqamah berarti
sikap
kukuh
pada pendirian dan konsekuen dalam
tindakan. Dalam makna yang luas, istiqamah adalah sikap teguh dalam melakukan suatu kebaikan, membela dan mempertahankan keimanan dan keislaman, walaupun menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan. Seseorang yang mempunyai sifat istiqamah bagaikan batu karang yang berada di tengah-tengah lautan yang tidak tergeser sedikitpun, meskipun dihantam oleh gelombang yang sangat besar. Istiqamah terwujud karena adanya keyakinan akan kebenaran dan siap menanggung risiko. Sikap ini wajib dimiliki setiap muslim, termasuk kita sebagai pelajar.
Istiqamah dapat membantu kita untuk membentuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, kita sebagai pelajar harus memberikan contoh yang baik kepada siapa saja dalam kehidupan kita sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat sekitar. Allah SwWT berfirman: “Sesungguhnya orangorang yang berkata Tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka tetap istiqmah, tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati”. (Q.S. al- ahqaf/46:13).
b.
Hikmah perilaku jujur, amanah dan istiqamah 1. Hikmah Perilaku Amanah
Orang yang berbuat baik kepada orang lain, sesungguhnya ia telah berbuat baik kepada diri sendiri. Begitu juga sikap amanah memiliki dampak positif bagi diri sendiri. Di antara hikmah amanah adalah sebagai berikut: a) Dipercaya orang lain. Ini merupakan modal yang sangat berharga dalam menjalin hubungan atau berinteraksi antara sesama manusia. b) Mendapatkan simpati dari semua pihak, baik kawan maupun lawan. c) Hidupnya akan sukses dan dimudahkan oleh Allah SWT.
2. Hikmah Perilaku Jujur Di antara hikmah amanah adalah sebagai berikut: a) Mendapatkan kepercayaan dari orang lain. b) Mendapatkan banyak teman. c) Mendapatkan ketentraman hidup karena tidak memiliki kesalahan terhadap orang lain.
3. Hikmah Perilaku Istiqamah Di antara hikmah perilaku istiqamah adalah sebagai berikut: a) Orang yang istiqamah akan dijauhkan oleh Allah SWT dari rasa takut dan sedih sehingga dapat mengatasi rasa sedih yang menimpanya, tidak hanyut dibawa kesedihan dan tidak gentar dalam menghadapi kehidupan masa yang akan datang. b) Orang yang istiqamah akan mendapatkan kesuksesan dalam kehidupan di dunia karena ia tekun dan ulet. c) Orang yang istiqamah dan selalu sabar serta mendirikan shalat akan selalu dilindungi oleh Allah SWT.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMP Negeri 2 Banjar
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas / Semester
: VII (Tujuh) / Ganjil
Materi Pokok
: Bersuci dari Hadas
Alokasi Waktu
: 2 Pertemuan (6JP)
Q. Tujuan Pembelajaran
19. Peserta didik dapat menjelaskan ketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar dengan benar. 20. Peserta didik dapat menerangkan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar dengan benar. 21. Peserta didik dapat menunjukkan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar berdasarkan syari’at Islam dengan tepat. 22. Peserta didik dapat menunjukkan contoh bersuci dari hadas kecil dan hadas besar dengan tepat. 23. Peserta didik dapat melaksanakan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar berdasarkan syari’at Islam dengan tepat. 24. Peserta didik dapat mempraktikkan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar dengan benar.
R. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No. 1.
2.
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
1.7 Menghayati ajaran bersuci dari 1.7.1 Melaksanakan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar
hadas
berdasarkan syariat Islam.
berdasarkan syari’at Islam.
2.7 Menunjukkan
perilaku hidup
dari
hadas
dan
hadas
besar
2.7.1 Mempraktikkan bersuci dari hadas
bersih sebagai wujud ketentuan bersuci
kecil
kecil dan hadas besar.
besar
berdasarkan ketentuan syari’at Islam.
3.
3.7 Memahami ketentuan bersuci 3.7.4 dari hadas besar berdasarkan ketentuan syari’at Islam.
Menjelaskan ketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar.
3.7.5
Menerangkan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar.
3.7.6
Menunjukkan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar berdasarkan syari’at Islam.
4.
4.7 Menyajikan cara bersuci dari 4.7.2
Menunjukkan contoh bersuci dari
hadas besar.
S.
hadas kecil dan hadas besar.
Materi Pembelajaran 7. Materi Pembelajaran Reguler a. Ketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar. b. Tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar. c. Contoh bersuci dari hadas kecil dan hadas besar. d. Ketentuan, tata cara dan contoh bersuci dari najis.
8. Materi Pembelajaran Remidial e. Tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar. f. Contoh bersuci dari hadas kecil dan hadas besar.
9. Materi Pembelajaran Pengayaan Makna wudhu
T.
Metode Pembelajaran Pendekatan : Scientific Model Pembelajaran : Problem Based Learning (Picture and picture) Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, trial dan demonstrasi
U. Media Pembelajaran
7. Media/alat e.
LCD Projector
f.
Speaker Aktif
g.
Note Book
h.
CD Pembelajaran Interaktif
8. Bahan c. Kertas karton
d. Spidol
V. Sumber Belajar
5.
Departemen Agama RI. 2005. Alquran dan Terjemahnya. Jakarta: Departemen Agama RI.
6.
Mustahdi dan Sumiyati. 2013. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
7.
Mustahdi dan Sumiyati. 2013. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII/Buku Guru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
8.
Marzuki. 2009. Prinsip Dasar Akhlak Mulia: Pengantar Studi Konsep-Konsep Dasar Etika dalam Islam. Yogyakarta: Debut Wahana.
W. Langkah-langkah Pembelajaran
3. Pertemuan Pertama (3JP) g. Pendahuluan (15 menit) 15) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat. 16) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Qur’an surah/ayat pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik. 17) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk peserta didik. 18) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan dengan materi pembelajaran. 19) Guru menyampaikan cakupan materi, tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan. 20) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian. 21) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
h. Kegiatan inti (90 menit) 11) Mengamati : e) Peserta didik mengamati dan memberi komentar gambar atau tayangan orang yang sedang wudhu dan tayamum.
f)Peserta didik menyimak dan membaca penjelasan mengenai ketentaun hadas kecil dan hadas besar serta najis.
12) Menanya : Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang ketentuan hadas kecil dan hadas besar serta najis atau pertanyaan lain yang relevan dan aktual.
13) Mengumpulkan Informasi : e) Setiap kelompok berdiskusi mengenai ketentuan hadas kecil dan hadas besar serta najis berdasarkan urutan gambar-gambar yang telah disiapkan. f)
Setiap kelompok berdiskusi memahami berbagai katentuan yang berhubungan dengan hadas kecil dan hadas besar serta najis seperti pengertian, dasar hukum, macam-macam dan klasifikasinya.
14) Mengasosiasi : e) Setiap kelompok membuat kesimpulan tentang ketentuan hadas kecil dan hadas besar serta najis. f) Setiap kelompok menuliskan hasil diskusi pada kertas yang telah dipersiapkan.
15) Mengkomunikasikan : e) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di hadapan kelompok lain disertai dengan menampilkan urutan gambar-gambar sesuai dengan tugas kelompoknya masing-masing. f)Setiap kelompok memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok lainnya.
i. Penutup (15 menit) 5) Guru
bersama-sama
para
peserta
didik
melakukan
refleksi
terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan. 6) Guru memberikan reward kepada kelompok terbaik. 7) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan menyampaikan tugas mandiri terstruktur.
8)
Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan berdo’a.
4. Pertemuan Kedua (3JP) c.
Pendahuluan (15 menit) 8) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat. 9) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Qur’an surah/ayat pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik.
10) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk peserta didik. 11) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan dengan materi pembelajaran. 12) Guru menyampaikan cakupan materi, tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan. 13) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian. 14) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok. d. Kegiatan inti (90 menit) 1) Mengamati : Peserta didik mengamati dan memberi komentar gambar atau tayangan orang yang sedang wudhu dan tayamum.
2) Menanya : Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar serta najis sesuai syari’at Islam atau pertanyaan lain yang relevan dan aktual.
3) Mengumpulkan Informasi : e) Setiap kelompok berlatih menyajikan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar serta najis sesuai syari’at Islam. f)Setiap kelompok menelaah berbagai sumber belajar sebagai dasar menunjukkan contoh-contoh bersuci dari hadas kecil dan hadas besar serta najis.
4) Mengasosiasi : c) Setiap kelompok membuat kesimpulan tentang tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar serta najis sesuai syari’at Islam dan membuat kesimpulan tentang contoh-contoh bersuci dari hadas kecil dan hadas besar. d) Setiap kelompok menuliskan hasil diskusi pada kertas yang telah dipersiapkan.
5) Mengkomunikasikan : g) Setiap kelompok mendemontrasikan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar serta najis sesuai syari’at Islam. h) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang contoh-contoh bersuci dari hadas kecil dan hadas besar serta najis. i) Setiap kelompok memberikan tanggapan terhadap tata cara dan hasil presentasi kelompok lain.
c. Penutup (15 menit) 5) Guru bersama-sama para peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. 6) Guru memberikan reward kepada kelompok terbaik. 7) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan menyampaikan tugas mandiri terstruktur. 8)
Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan berdo’a.
X. Penilaian Hasil Pembelajaran
9. Teknik Penilaian g. Sikap (Spiritual dan Sosial) 5. Penilaian diri 6. Penilaian antar teman
h. Pengetahuan Tes tertulis
i. Keterampilan
Performance
10.
Instrumen Penilaian : Terlampir
11.
Penilain Remidial
Penilaian remidial akan dilaksanakan dalam bentuk: f. Bimbingan perseorangan, atau g. Penilaian kembali dengan soal yang sejenis
12.
Penilain Pengayaan
Penilaian pengayaan akan dilaksanakan dalam bentuk: g. Pemberian tugas menuliskan makna wudhu, atau h. Menganalisis pelaksanaan wudhu yang dilakukan teman-temannya di sekolah.
Lampiran 1 : Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Spiritual)
Nama Siswa
: ..........................................
Kelas / Semester
: VII (Tujuh) / Ganjil
Teknik Penilaian
: Penilaian diri
Penilai
: Diri Sendiri
PILIHAN JAWABAN NO.
1.
PERNYATAAN
Sanga
Allah SWT tidak pernah melakukan kesalahan penciptaan
baik
dalam
proses maupun
pengembangan alam semesta.
Setuju
Ragu
Tidak
t
-
Setuju
Setuju
Ragu
SKOR
2.
Allah SWT tidak suka terhadap lingkungan yang kumuh dan kotor.
3.
Shalat
tanpa
berwudhu
tidak
masalah yang penting badannya bersih. 4.
Tidak
ada
kebiasaan
hubungan berwudhu
antara dengan
kebersihan hati seseorang. Orang yang jarang berwudhupun bisa memiliki hati yang bersih. 5.
Kotor atau tidaknya lingkungan rumah
seseorang
tidak
berhubungan dengan keimanan. Yang penting meyakini rukun iman, rumahnya kumuh dan kotor tidak masalah. JUMLAH SKOR KETERANGAN Sikap Positif
NILAI
Sikap Negatif
Sangat setuju = Sangat setuju = Skor yang diperoleh 4 Setuju 3 Ragu-Ragu 2 Tidak Setuju 1
1 = Setuju
----------------------- x 100 = = Skor Maksimal
2 = Ragu-Ragu
=
3 = Tidak Setuju
=
4
Lampiran 2 : Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Sosial)
NILAI AKHIR
Nama Siswa
: ..............................................
Kelas / Semester
: VII (Tujuh) /Ganjil
Teknik Penilaian
: Penilaian diri
Penilai
: Antar Teman
PILIHAN JAWABAN NO.
PERNYATAAN
Selal
Sering
u
SKOR
Jaran
Tidak
g
perna h
1.
Berpenampilan bersih dan rapi di sekolah.
2.
Menyimpan sampah di laci meja.
3.
Melaksanakan
piket
kebersihan
kelas. 4.
Buku, tas, kursi dan meja belajar penuh dengan coretan-coretan.
5.
Membersihkan lingkungan rumah. JUMLAH SKOR KETERANGAN Sikap Positif
NILAI
NILAI AKHIR
Sikap Negatif
Sangat setuju = Sangat setuju = Skor yang diperoleh 4 Setuju 3 Ragu-Ragu 2 Tidak Setuju 1
1
----------------------- x 100
= Setuju
= = Skor Maksimal
2 = Ragu-Ragu
=
3 = Tidak Setuju
=
4
Lampiran 3 : Instrumen Penilaian (Aspek Penegtahuan) Kelas / Semester
: VII (Tujuh) / Ganjil
Kompetensi Dasar
: 3.1 Memahami ketentuan bersuci dari hadas besar berdasarkan ketentuan syari’at Islam.
Teknik Penilaian
: Tes Tulis
Bentuk Instrumen
: Uraian
No.
Indikator
No. Soal
1.
Menjelaskan ketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar.
1, 3
2.
Menerangkan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar.
2
3.
Menunjukkan contoh bersuci dari hadas kecil dan hadas besar.
4, 5
No.
Jawaban
1.
Orang yang hidup bersih akan terhindar dari segala macam penyakit karena banyak sumber penyakit berasal dari kuman dan kotoran.
2.
Cara menyucikan hadas yaitu dengan wudhu dan tayamum, sedangkan cara mencuci najis yaitu dengan mencuci bagian yang terkena najis.
3.
Rukhsah (keringanan yang diberikan Allah SWT).
4.
Berhubungan suami istri (bersetubuh), keluar mani, haid (menstruasi), melahirkan, nifas dan meninggal dunia.
5.
Bersuci sesudah buang air besar atau buang air kecil. Istinja bisa dilakukan dengan air atau batu. Skor Penilaian: Setiap soal memiliki skor maksimal 20 (maksimal 20 x 5 = 100).
Butir Instrumen : Jawablah soal berikut ini dengan tepat! 6. Mengapa thaharah itu penting?. 7. Jelaskan perbedaan antara hadas dan najis!. 8. Mengapa perempuan yang sedang haid tidak boleh melaksanakan shalat dan puasa?. 9. Sebutkan hal-hal yang menyebabkan orang itu berhadas besar!.
10.
Apa yang dimaksud istinja?.
Lampiran 4 : Instrumen Penilaian (Aspek Keterampilan)
d. Teknik Penilaian
: Performance
e. Bentuk Instrumen
: Lembar Observasi
f. Instrumen
:
1) Praktik Wudlu Aspek yang dinilai
Skor
Perolehan
Maksimal
Skor
Rukun wudhu
20
Do’a niat, do’a sebelum dan sesudah wudhu
25
Sunah wudhu
20
Keseriusan saat praktik
20
Keruntutan aktivitas wudhu (tertib)
15
Skor Total
2) Praktik Tayamum Aspek yang dinilai
Skor
Perolehan
Maksimal
Skor
Rukun tayamum
20
Do’a niat dan do’a sesudah tayamum
25
Sunah tayamum
20
Keseriusan saat praktik
20
Keruntutan aktivitas tayamum (tertib)
15
Skor Total
Lampiran 5 : Materi Pembelajaran
Thaharah artinya bersuci dari najis dan hadas. Najis adalah kotoran yg menjadi sebab terhalangnya seseorang untuk beribadah kepada Allah SWT, sedangkan hadas adalah keadaan tidak suci pada diri seorang muslim yang menyebabkan ia tidak boleh shalat , tawaf dan sebagainya.
Thaharah meliputi 2 hal yaitu: thaharah dari najis dan thaharah dari hadas. Thaharah dari najis maksudnya adalah membersihkan sesuatu dari najis dan Thaharah dari hadas maksudnya adalah membersihkan sesuatu dari hadas.
Ada tiga macam najis yaitu najis mukhaffafah, najis Mutawassitah dan najis mugaladhah. 4. Najis mukhaffafah adalah najis yang ringan, seperti air seni bayi laki-laki yang belum berumur dua tahun dan belum makan apapun kecuali air susu ibu. Cara menyucikannya sangat mudah, cukup dengan memercikkan atau mengusapkan air yang suci pada permukaan yang terkena najis. 5. Najis mutawassitah adalah najis pertengahan. Contoh najis jenis ini adalah darah, nanah, air seni, tinja, bangkai binatang dan sebagainya. Najis jenis ini ada dua macam, yaitu najis hukmiyyah dan najis ‘ainiyyah. Najis hukmiyyah diyakini adanya tetapi tidak nyata wujudnya (dzatnya), bau dan rasanya. Cara menyucikannya adalah cukup dengan mengalirkan air pada benda yang terkena najis. Sedangkan najis ‘ainiyyah adalah najis yang tampak wujudnya (dzat-nya) dan bisa diketahui melalui bau maupun rasanya. Cara menyucikannya adalah dengan menghilangkan zat, rasa, warna dan baunya dengan menggunakan air yang suci 6. Najis mugaladhah adalah najis yang berat. Najis ini bersumber dari anjing dan babi. cara menyucikannya melalui beberapa tahap yaitu dengan membasuh sebanyak tujuh kali, satu kali diantaranya menggunakan air yang di campur dengan tanah.
Hadas ada dua macam yaitu hadas kecil dan hadas besar. Kita terkena hadas kecil apabila mengalami/melakukan salah satu dari 4 hal, yaitu: 5. Keluar sesuatu dari qubul (kemaluan) dan dubur, 6. Hilang akal (contoh tidur), 7. Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan mukhrim, dan 8. Menyentuh qubul (kemaluan) dan dubur dengan telapak tangan. Cara menyucikan hadas kecil dengan ber-wudhu. Apabila tidak ada air atau karena sesuatu hal maka bisa dengan tayammum.
Bagaimana dengan hadas besar?. Kita terkena hadas besar apabila mengalami/melakukan salah satu dari enam perkara, yaitu: 7. Berhubungan suami istri (setubuh), 8. Keluar mani, 9. Haid (menstruasi), 10. Melahirkan, 11. Nifas, dan 12. Meninggal dunia. Cara menyucikannya adalah dengan mandi wajib, yaitu membasahi seluruh tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki. Apabila tidak ada air atau karena sesuatu hal, maka bisa dengan tayammum. Masalah hadas besar bagi perempuan menjadi sangat penting dan menarik untuk dipelajari. Perempuan mengalami peristiwa khusus yang tidak dialami oleh seorang laki-laki. Seorang perempuan mengalami peristiwa haid, nifas dan terkadang istihadah.
Darah yang keluar dari rahim perempuan ada beberapa macam, ada yang dinamakan haid, nifas dan istihadah. Berikut penjelasannya:
Pertama darah haid, yaitu darah yang keluar pada perempuan saat kondisi sehat. Adapun ciri-ciri secara umum adalah kental, hangat, baunya kurang sedap, hitam, merah tua, kemudian berangsur-angsur menjadi semakin bening. Kalau kamu sudah mengalami haid, maka bersyukurlah itu artinya organ-organ kewanitaanmu sudah berfungsi secara normal.
Kapan perempuan mengalami haid?. Sebagian perempuan ada yang sudah mengalami haid saat mulai berumur 9 tahun. Namun, rata-rata mereka mengalaminya pada usia belasan tahun. Berapa lama masanya haid?. Masa haid minimal adalah sehari semalam, biasanya 6 atau 7 hari dan paling lama adalah 15 hari. Kalau setelah 15 hari darah masih terus keluar, maka darah itu merupakan darah istihadah (penyakit). Apabila kalian ada yang mengalami kondisi ini, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Perlu diingat bahwa perempuan yang sedang haid tidak boleh melaksanakan shalat, puasa, membaca dan menyentuh/memegang al-Qur’an, thawaf, berdiam diri di mesjid, berhubungan suami istri dan cerai dari suami.
Kedua darah nifas, yaitu darah yang keluar sesudah melahirkan, setelah kosongnya rahim dari kehamilan, meskipun hanya segumpal darah. Sedikit atau banyaknya darah nifas juga
bervariasi. Ada yang hanya satu tetes, keluar sehari atau dua hari. Rata-rata perempuan mengeluarkan darah nifas selama 40 hari, dan paling lama 60 hari. Adapun cara mandi wajib untuk perempuan yang nifas sama sebagaimana mandinya haid
Ketiga darah istihadah, yaitu darah yang keluar tidak pada hari-hari haid dan nifas karena suatu penyakit. Darah istihadah ada empat macam yaitu: 5. Keluar kurang dari masa haid; 6. Keluar lebih dari masa haid; 7. Keluar sebelum usia haid atau setelah masa menopause; 8. Keluar lebih lama dari maksimal masa nifas.
Seorang perempuan yang mengeluarkan darah istihadah tetap harus melaksanakan kewajiban shalat dan puasa. Apabila hendak shalat maka bersihkan darah itu, pakailah pembalut, kemudian ambillah air wudhu.
Tata cara Thaharah dari najis sudah dijelaskan di awal bab ini, sedangkan tata cara Thaharah dari hadas meliputi: mandi wajib, wudhu dan, tayammum. Adapun sarana yang dapat digunakan untuk thaharah yakni: air, debu dan batu.
Pada umumnya, orang bersuci menggunakan air. Adapun air yang bisa dipakai untuk bersuci adalah air yang suci sekaligus menyucikan. Air jenis ini merupakan air yang bersumber dari alam, baik yang keluar dari bumi maupun yang turun dari langit seperti air sumur, air sungai, air hujan, air laut, air danau, air embun, air salju dan sebagainya.
Di bawah ini akan dijelaskan secara rinci tata cara thaharah dari hadas. 4. Mandi Wajib Mandi wajib adalah mandi untuk menghilangkan hadas besar. Sering disebut juga mandi janabat junub. Adapun cara mandi wajib adalah sebagai berikut. d. Niat mandi untuk menghilangkan hadas besar. Jika dilafalkan maka bacaanya sebagai berikut : “Saya niat mandi menghilangkan hadas besar karena Allah ta’ala”. e. Menghilangkan najis apabila terdapat di badannya seperti bekas tetesan darah. f. Membasahi seluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Pada saat mandi wajib, kita juga disunahkan untuk mambaca basmalah, mencuci kedua tangan sebelum dimasukkan ke dalam bejana, ber-wudhu terlebih dahulu, mendahulukan yang kanan dari yang kiri, menggosok tubuh dan sebagainya.
5.
Wudhu
Wudhu adalah cara bersuci untuk menghilangkan hadas kecil. Adapun tata cara wudhu adalah sebagai berikut. j. Niat dalam hati, jika dilafalkan maka bacaannya sebagai berikut : “Saya niat wudhu menghilangkan hadas kecil karena Allah ta’ala”. k. Disunahkan mencuci kedua telapak tangan, berkumur-kumur dan membersihkan lubang hidung. l. Membasuh muka. m. Membasuh kedua tangan sampai siku. n. Mengusap kepala. o. Disunahkan membasuh telinga. p. Membasuh kaki sampai mata kaki. q. Tertib (dilakukan secara berurutan). r. Berdo’a setelah wudhu.
6.
Tayammum Tayammum adalah pengganti wudhu atau mandi wajib. Ber-tayammum itu mudah,
caranya adalah sebagai berikut. a. Niat (untuk dibolehkan mengerjakan shalat); “Aku niat bertayammum untuk dapat mengerjakan shalat karena Allah ta’ala”. b. Mengusap muka dengan tanah (debu yang suci); c. Mengusap tangan kanan hingga siku-siku dengan debu; d. Mengusap tangan kiri hingga siku-siku dengan debu.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
:SMP Negeri 2 Banjar
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas / Semester
: VII (Tujuh) / Ganjil
Materi Pokok
: Shalat Berjamaah
Alokasi Waktu
: 2 Pertemuan (6JP)
Y. Tujuan Pembelajaran
25. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian shalat wajib berjamaah dan dasar hukumnya dengan benar. 26. Peserta didik dapat menjelaskan syarat sah shalat berjamaah dengan benar. 27. Peserta didik dapat menyebutkan hukum shalat berjamaah dengan tepat. 28. Peserta didik dapat menyebutkan halangan shalat berjamaah dengan tepat. 29. Peserta didik dapat menyebutkan keutamaan shalat berjamaah dengan tepat. 30. Peserta didik dapat menunjukkan tata cara shalat wajib berjamaah dengan benar. 31. Peserta didik dapat mendemonsrasikan tata cara shalat wajib berjamaah dengan lancar. 32. Peserta didik dapat mempraktikkan shalat berjamaah dalam kehidupan sehari-hari dengan benar. 33. Peserta didik dapat melaksanakan shalat wajib berjamaah sebagai implementasi dari pemahaman rukun Islam dengan benar.
Z.
Kompetensi Dasardan IndikatorPencapaian Kompetensi
No. 1.
2.
Kompetensi Dasar 1.8Menunaikan
Indikator Pencapaian Kompetensi
shalat
wajib 1.8.1
Melaksanakan
shalat
wajib
berjamaah sebagai implementasi
berjamaah sebagai imlpementasi
pemahaman rukun Islam .
dari pemahaman rukunIslam.
2.8Menunjukkan demokratis
perilaku sebagai
2.8.1
Mempraktikkan
shalat
wajib
berjamaah dalam kehidupan sehari-
implementasi pelaksanaan shalat
hari.
berjamaah. 3.
3.8 Memahami ketentuan shalat 3.8.1 berjamaah.
Menjelaskanpengertian
shalat
wajib
dasar
berjamaah
dan
hukumnya. 3.8.2
Menjelaskan syarat sah shalat berjamaah.
3.8.3
Menyebutkan
hukum
shalat
halangan
shalat
berjamaah. 3.8.4
Menyebutkan berjamaah
3.8.5
Menyebutkan keutamaan shalat berjamaah.
4.
4.8Mempraktikkan
shalat 4.8.1
berjamaah.
Menunjukkan tata cara shalat wajib berjamaah.
4.8.2
Mendemonstrasikan
tata
shalat wajib berjamaah.
Å. Materi Pembelajaran
2. Materi Pembelajaran Reguler 1. Pengertian dan dasar hukum shalat berjamaah 2. Syarat sah shalat berjamaah 3. Hukum shalat berjamaah 4. Halangan shalat berjamaah 5. Keutamaan shalat berjamaah 6. Tata cara shalat berjamaah 3. Materi Pembelajaran Remidial 1. Dasar hukum shalat berjamaah 2. Syarat sah shalat berjamaah 3. Tata cara shalat berjamaah 4. Materi Pembelajaran Pengayaan Macam-macam shalat sunnah yang boleh berjamaah
cara
BB. Metode Pembelajaran Pendekatan : Scientific Model Pembelajaran : Discovery Learning (Cooperative Learning-Cooperative Script) Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan demonstrasi
CC. Media Pembelajaran
1. Media/alat i.LCD Projector j.Speaker Aktif k.
Note Book
l.CD Pembelajaran Interaktif
2. Bahan e. Kertas karton f.Spidol
DD. Sumber Belajar 1.
Departemen Agama RI. 2005. Alquran dan Terjemahnya. Jakarta: Departemen Agama RI.
2.
Mustahdi dan Sumiyati. 2013. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3.
Mustahdi dan Sumiyati. 2013. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII/Buku Guru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
4.
Marzuki. 2009. Prinsip Dasar Akhlak Mulia: Pengantar Studi Konsep-Konsep Dasar Etika dalam Islam. Yogyakarta: Debut Wahana.
EE. Langkah-Langkah Pembelajaran
5. Pertemuan Pertama (3JP) a. Pendahuluan (15 menit) 1) Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkansalam dan berdo’a bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat; 2) Guru bersamapesertadidikmemulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah/ayat pilihan (nama surat sesuai dengan program pembiasaan yang ditentukan sebelumnya);
3) Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran
dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran; 4) Guru membangkitkan semangat peserta didik dengan melakukan kegiatan ringan; 5) Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai; 6) Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif tentang materi sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan dibahas; 7) Guru membagi siswa untuk berpasangan. 8) Guru membagikan wacana materi kepada setiap siswa untuk dibaca dan kemudian menugaskan untuk membuat ringkasannya.
b. Kegiatan inti (90 menit) 1) Mengamati : a) Peserta didik mengamati wacana materi yang terkait dengan perilaku shalat berjamaah. b) Peserta didik menyimak dan membaca penjelasan mengenai shalat wajib berjamaah dan ketentuan-ketentuannya. c) Peserta didik menyimak dan membaca penjelasan tentang tata cara shalat wajib berjamaah.
2) Menanya : a) Melalui motivasi dari guru,peserta didik mengajukan pertanyaan tentang shalat wajib berjamaah dan ketentuan-ketentuannya. b) Peserta didik mengajukan pertanyaan terkait dengan tata cara shalat wajib berjamaah. 3) Mengumpulkan Informasi : a) Secara berpasangan peserta didik menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar. b) Pembicara pertama membacakan ringkasannya selengkap mungkin, sementara pendengar menyimak, mengoreksi, menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan mengemukakan pendapat-pendapat lain yang relevan.
c) Peserta didik bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya.
4) Mengasosiasi : a) Peserta didik membuat ringkasan materi sesuai dengan wacana materi yang diberikan. b) Peserta
didik
mengingat
dan
menghapal
ide-ide
pokok
dengan
menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
5) Mengkomunikasikan : a) Guru bersama-sama dengan peserta didik menyajikan paparan ringkasan materi dari wacana materi yang diberikan tentang shalat wajib berjamaah, ketentuan dan tata caranya. b) Guru bersama-sama dengan peserta didik memaparkan rumusan hikmah dan manfaat dari pembelajaran yang telah dilakukan. c) Guru dan peserta didik menanggapi berbagai pertanyaan yang muncul. d) Guru bersama-sama dengan peserta didik merumuskan kesimpulan.
c. Penutup (15 menit) 1) Dibawah
bimbingan
guru,
peserta
didik
menyimpulkanmateripembelajaransecarademokratis. 2) Bersama-sama
melakukan
refleksi
terhadap
pembelajaran
yang
telah
dilaksanakan. 3) Guru memberikan reward kepada pesertadidik “terbaik”, yaituyang paling jelasdanlengkapmemberikanpenjelasandankedalamanmateri yang dibahas. 4) Guru menjelaskanmateri yang akandipelajari pada pertemuan berikutnya dan menyampaikan tugas mandiri terstruktur. 5) Bersama-sama menutup pembelajaran dengan berdo’a.
6. Pertemuan Kedua (3 JP) e.
Pendahuluan (15 menit)
15) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
16) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Qur’ansurah/ayat pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik. 17) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk peserta didik. 18) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan dengan materipembelajaran. 19) Guru menyampaikan cakupanmateri, tujuandankegiatan yang akandilakukan. 20) Guru menyampaikanlingkupdanteknikpenilaian. 21) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
f. Kegiatan inti (90 menit) 1) Mengamati : Peserta didik mengamati dan memberi komentar gambar atau tayangan orang yang sedang melaksanakan shalat berjamaah.
2) Menanya : Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang tata cara shalat wajib berjamaah atau pertanyaan lain yang relevan dan aktual.
3) Mengumpulkan Informasi : g) Setiap kelompok berlatih menyajikan tata cara shalat wajib berjamaah. h) Setiap kelompok menelaah berbagai sumber belajar sebagai dasar memahami tata cara shalat wajib berjamaah.
4) Mengasosiasi : e) Setiap kelompok membuat kesimpulan tentang tata cara shalat wajib berjamaah. f) Setiap kelompok menuliskanhasildiskusipadakertas yang telahdipersiapkan.
5) Mengkomunikasikan : j) Setiap kelompokmendemontrasikan tata cara shalat wajib berjamaah. k) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang tata cara shalat
wajib berjamaah. l) Setiap kelompok memberikan tanggapan terhadap tata cara dan hasil presentasikelompok lain.
c. Penutup (15 menit) 9) Guru bersama-sama para pesertadidikmelakukanrefleksiterhadappembelajaran yang telahdilaksanakan. 10) Guru memberikanrewardkepadakelompokterbaik. 11) Guru
menjelaskanmateri
yang
akandipelajaripadapertemuanberikutnyadanmenyampaikantugasmandiriterstru ktur. 12)
Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan berdo’a.
CC. Penilaian Hasil Pembelajaran
13.
TeknikPenilaian j. Sikap (SpiritualdanSosial) 7. Penilaiandiri 8. Penilaianantarteman
k. Pengetahuan Testertulis
l. Keterampilan Performance
14.
InstrumenPenilaian : Terlampir
15.
Penilain Remidial
Penilaian remidial akan dilaksanakandalambentuk: h. Bimbinganperseorangan, atau i. Penilaian kembali dengan soal yang sejenis
16.
Penilain Pengayaan
Penilaianpengayaanakan dilaksanakandalambentuk: i. Pemberiantugas
menuliskan
macam-macam
shalat
sunnah
yang
boleh
berjamaah,atau j. Menganalisis pelaksanaan shalat wajib berjamaah yang dilakukan di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Lampiran 1 : Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Spiritual) a.
TeknikPenilaian
: PenilaianDiri
b.
BentukInstrumen
: Pernyataan
Berilahtandacentang( √ ) padakolom yang tersediasesuaidenganperilaku kalian!
Ti
N o
Pernyataan
.
Y
d
a
a k
1
Sayayakinshalatberjamaahitulebihbaikdaripadashala
.
tsendirian.
2
Sayaselalumelaksanakanshalatberjamaahsetiapshalat
.
MagribdanIsya.
3
Sayasenangdenganshalatberjamaahkarenabanyaktem
.
an.
4
Sayameyakinibahwashalattidakperluberjamaahkaren
.
aibadahsayaterlihatoleh orang lain.
5
Sayameyakinibahwasayabisamelaksanakanshalatber
.
jamaahsetiapwaktu.
6
Sayameyakinibahwasayabisamelaksanakanshalatber
.
jamaahsetiapwaktu
7
Sayameyakinibahwashalat
.
benardapatmencegahperbuatantercela.
yang
8
SayameyakinitidakperlushalatSubuhkarenakondisin
.
yamasihmengantuk.
9
Sayayakinbahwashalatberjamaah
.
awalwaktumerupakantandadisiplin.
1
Karenabesarnyapahala,
0
sayaakanmelakukanshalatberjamaahsetiapwaktu
.
mana saja.
di
di
SkorPenilaian: Ya
: Skor 5
Tidak: Skor 0
Lampiran 2 : Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Sosial)
a. Teknik Penilaian
: Penilaian Antar Teman
b. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian c. Kisi-kisi
:
Berilahtandacentang( √ ) padakolom yang tersediasesuaidenganperilakuteman kalian!
No. 1.
2.
3.
4.
5.
Sikap/nilai Suka mengajarkan ilmu pengetahuan kepada temannya. Segera memberikan bantuan pemahaman ketika dimintai tolong temannya tentang pelajaran. Tidak pelit ketika temannya meminjam buku pelajaran. Tidak menyombongkan diri karena ilmu yang ia miliki. Tidak membeda-bedakan pergaulan dengan dasar kepandaian.
SkorPenilaian:
Ya
Tidak
Ya
: Skor 5
Tidak
: Skor 0
Lampiran 3 : Instrumen Penilaian (Aspek Pengetahuan) Pretes dan Postest a. Teknik Penilaian
: Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda c. Kisi-kisi
:
No.
Indikator
No. Soal
1.
Pengertian shalat wajib berjamaah dan dasar hukumnya
1, 9
2.
Syarat sah shalat berjamaah
3.
Makmum masbuq
10
4.
Halangan shalat berjamaah
4
5.
Keutamaan shalat berjamaah
2
6.
Tata cara shalat berjamaah
3, 7, 8
5, 6
No.
Jawaban
1-10
B–B–D–A–C–A–A–C–A–A
Skor Penilaian : Jumlah Jawaban benar x 1 (maksimal 10 x 1 = 10)
ButirInstrumen : Instrumen Penilaian Aspek Pengetahuan
Teknik Penilaian
: Tes tertulis
Bentuk Instrumen
: Pilihan Ganda
Kompetensi Dasar
: 3.8. Memahami ketentuan shalat berjamaah
Kelas/Semester
: VII (Tujuh) /Ganjil
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat di bawah ini! 1.
Jumlah makmum dalam shalat berjamaah paling sedikit adalah … a.
satu orang
b. dua orang
c. tiga orang
d. empat orang 2.
Pahala shalat berjamaah lebih banyak dibanding shalat sendirian, yaitu … a.
17 derajat
b. 27 derajat
c. 37 derajat
d.
47 derajat 3.
Perhatikan pernyataan berikut ini!.
Pak Umar berumur 55 tahun dan kurang fasih membaca al-Qur’an.
Ibu Aminah berumur 57 tahun dan fasih membaca al-Qur’an.
Farhan berumur 15 tahun dan fasih membaca al-Qur’an.
Pak Rosyid berumur 35 tahun dan fasih membaca al-Qur’an.
Orang yang tepat dipilih menjadi seorang imam shalat adalah … a.
Umar
b. Aminah
c. Farhan
d.
Rosyid 4.
Perhatikan hal-hal berikut ini! 1.
3. H ujan lebat
2.
ertinggal satu rakaat 4. S
akit
idak mendapat saf/barisan
Hal-hal yang menjadi alasan diperbolehkan seorang muslim melakukan shalat secara munfarid adalah …
T
T
5.
a. 1 dan 2
c. 2 dan 3
b. 1 dan 4
d. 3 dan 4
Apabila suami istri ingin melaksanakan shalat berjamaah, maka … a.
istri makmum kepada suami dan posisinya di depan suami
b.
suami bermakmum dengan istri dan sejajar disamping kanan suami
c.
istri bermakmum kepada suami dan sejajar di samping kiri
d.
istri bermakmum kepada suami dan posisinya dibelakang suami
6.
Apabila makmum terdiri atas laki-laki, perempuan, anak laki-laki dan anak perempuan, maka posisi saf/barisan untuk anak-anak perempuan adalah … a.
paling belakang
b.
di belakang imam
c.
di belakang makmum laki-laki dewasa
d.
di depan saf/barisan perempuan dewasa
7.
Perhatikan hal-hal berikut ini! 1.
3. F asih bacaan al-Qur’an
B
alig
2.
4. B erakal sehat
S
udah mempunyai anak
Hal-hal yang merupakan syarat menjadi seorang imam adalah … a.
1, 2 dan 3
b. 1, 2 dan 4
c. 1, 3 dan 4
d. 2, 3 dan 4 8.
Jika seorang imam langsung berdiri setelah sujud kedua pada rakaat kedua, maka makmum hendaknya … a. langsung duduk untuk tasyahud awal b.
mengingatkan dengan batuk-batuk kecil
c.
mengingatkan dengan mengucapkan “subhanallah”
d. 9.
ikut berdiri sesuai gerakan imam
Hukum melakukan shalat berjamaah adalah … a. sunnah muakad b.
fardu ain
c.
fardu kifayah
d.
ibadah mahdah
10.
Makmum masbuq adalah makmumyang ....… a.
k etinggalan shalatnya imam
b.
m emisahkan diri dengan imam
c.
m enyesuaikan diri dengan imam
d.
t idak mengetahui shalatnya imam
Lampiran 4 (Alternatif) : Instrumen Penilaian (Aspek Pengetahuan) Pretes dan Postest a. Teknik Penilaian
: Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Uraian c. Kisi-kisi
:
No.
Indikator
No. Soal
1.
Pengertian shalat wajib berjamaah dan dasar hukumnya
1
2.
Syarat sah shalat berjamaah
5
3.
Makmum masbuq
-
4.
Halangan shalat berjamaah
-
5.
Keutamaan shalat berjamaah
6.
Tata cara shalat berjamaah
No.
2, 4
3
Jawaban Shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih secara
1.
bersama-sama dan salah seora ng dari mereka menjadi imam, sedangkan yang lainnya menjadi makmum.
2. 3.
Shalat berjamaah pahalanya lebih besar daripada shalat sendirian. Imam adalah orang yang memimpin shalat berjamaah, sedangkan makmum adalah orang yang mengikuti shalatnya imam.
4.
Shalat munfarid adalah shalat yang dilaksanakan secara sendirian.
5.
Karena untuk kesempurnaan ibadah Skor Penilaian: Setiap soal memiliki skor nilai maksimal 20 (maksimal 20 x 5 = 100)
ButirInstrumen :
Instrumen Penilaian Aspek Pengetahuan Teknik Penilaian
: Tes tertulis
Bentuk Instrumen
: Uraian
Kompetensi Dasar
: 3.8. Memahami ketentuan shalat berjamaah
Kelas/Semester
: VII (Tujuh) /Ganjil
Jawablah soal berikut sesuai dengan pertanyaan! 11.
Apa yang dimaksud shalat berjamaah?
12.
Mengapa shalat berjamaah lebih utama dari shalat sendirian?
13.
Jelaskan perbedaan antara imam dan makmum!
14.
Apa yang dimaksud shalat munfarid?
15.
Mengapa seseorang yang fasih bacaan al-Qur’annya tidak boleh menjadi makmum kepada orang yang belum fasih?
Lampiran 5 : Instrumen Penilaian (Aspek Pengetahuan) Tugas
a. Teknik Penilaian
: Tugas tertulis
b. Bentuk Instrumen : Pengamatan
Setelah kalian mempelajari tentang ketentuan shalat berjamaah, amatilah ciri-ciri orang yang rajin melaksanakan shalat berjamaah di lingkungan tempat tinggalmu!
Perilaku yang diamati
Tanggapanmu?
Ketikamendengaradzan,
Sangatsetujukarenahalitumerupakantanda
iasegeramenujukemesjid.
orang yang disiplin.
Skor Nilai: 1) Apabila peserta didik dapat mengumpulkan tugas tepat pada waktunya dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100. 2) Apabila peserta didik mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90. 3) Apabila peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada kekurangan, nilai 80.
Lampiran 6 : Instrumen Penilaian (Aspek Keterampilan) g. Teknik Penilaian
: Performance
h. Bentuk Instrumen
: Praktik
i. Kisi-kisi
:
No. 1.
2.
Keterampilan Mengaturshaf Shalatberjamaah
Butir Instrumen Bagaimanacaramengaturshaf
yang
benardalamshalatberjamaah? Praktikkancarashalatberjamaahdenganbenar!
Aspek dan rubrik penilaian: Jika pesertadidik mengatur shaf dalam shalat berjamaah dan mempraktikkan shalat berjamaahsecaralengkap dan sempurna, maka skor 100. Jika pesertadidikmengatur shaf dalam shalat berjamaah dan mempraktikkan shalat berjamaahkurang sempurna, maka skor 75. Jika pesertadidikmengatur shaf dalam shalat berjamaah dan mempraktikkan shalat berjamaahkurang lengkap, maka skor 50.
Jika pesertadidik tidak dapat mengatur shaf dalam shalat berjamaah dan mempraktikkan shalat berjamaah, maka skor 25.
Lampiran 7 : Materi Pembelajaran
Shalat Berjamaah
1. Pengertian shalat berjamaah dan dasar hukumnya Shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara bersamasama, seorang menjadi imam dan yang lainnya menjadi makmum dengan syarat-syarat yang ditentukan. Hukum shalat berjamaah adalah sunnah muakkad artinya sunnah yang sangat dianjurkan. Sedangkan orang yang melaksanakan shalat sendirian disebut munfarid.
2. Syarat sah shalat berjamaah Shalat berjamaah dikatakan sah apabila memenuhi syarat sebagai berikut: a. Ada imam b. Makmum berniat untuk mengikuti imam c. Shalat dikerjakan dalam satu majlis d. Shalat makmum sesuai dengan shalatnya imam
3. Makmum masbuq Makmum masbuq adalah makmum yang tidak sempat membaca surat Al-Fatihah bersama imam pada rakaat pertama. Lawan katanya adalah makmum muwafiq, yaitu makmum yang dapat mengikuti seluruh rangkaian shalat berjamaah bersama imam.
4. Halangan shalat berjamaah Shalat berjamaah dapat ditinggalkan, kemudian melakukan shalat sendirian (munfarid). Faktor yang menjadi halangan itu adalah: a. Hujan yang mengakibatkan susah menuju ke tempat shalat berjamaah. b. Angin kencang yang sangat membahayakan. c. Sakit yang mengakibatkan susah berjalan menuju ke tempat shalat berjamaah. d. Sangat ingin buang air besar atau buang air kecil. e. Baru makan makanan yang baunya sukar dihilangkan, seperti bawang, petai, jengkol dll.
5. Keutamaan shalat berjamaah
صَلَ ِة ْالفَ ِّذ بِ َسب ٍْع َو ِع ْش ِر ْينَ د ََر َجةً (رواه َ ض ُل ِم ْن َ صَلَةُ ْال َج َما َع ِة أَ ْف َ - ص م-عن ابن عمر قال رسول هللا )البخارى و مسلم Artinya: Hadist riwayat Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Salat berjamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat dari shalat sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Perbandingan pahala antara shalat sendirian dan shalat berjamaah, yaitu satu berbanding 27 derajat. Hal ini karena shalat berjamaah memiliki keutamaan, antara lain: a. Menjalin silaturahmi antar sesama. b. Mengajarkan hidup disiplin, saling mencintai dan menghargai. c. Menjaga persatuan, kesatuan dan kebersamaan. d. Menahan dari kemauan sendiri (egois). e. Mengajarkan kepatuhan seorang muslim kepada pimpinannya.
6. Tata cara shalat berjamaah Shalat berjamaah diawali dengan adzan dan iqamat, tetapi kalau tidak memungkinkan cukup dengan iqamat saja. Imam memperhatikan dan membimbing kerapihan dan lurus-rapatnya saf/barisan makmum sebelum shalat dimulai. Pengaturan saf/barisan makmum ketika shalat berjamaah hendaknya lurus dan rapat. Dengan urutan saf/barisan: saf/barisan laki-laki dewasa berada di baris paling depan; saf/barisan anak-anak laki-laki pada saf berikutnya; kemudian saf/barisan anak-anak perempuan; dan saf/barisan terakhir adalah saf/barisan wanita dewasa. Sesudah saf/barisan teratur dan rapi, imam memulai shalat dengan niat dan takbiratul ihram. Makmum mengikuti segala gerakan shalat imam, tanpa mendahului segala gerakan dan bacaan imam. Pada shalat yang dijaharkan (dikeraskan) makmum mendengarkan bacaan surat AlFatihah dan surat-surat lain yang dibaca oleh imam. Makmum mengucapkan semua bacaan shalat dengan pelan, kecuali bacaan “amiin” setelah imam selesai membaca surat Al-Fatihah.
Bagi makmum masbuq (yang terlambat), hendaklah mengikuti imam sesuai dengan yang dilakukan imam hingga shalat ditutup salam. Sesudah imam mengucapkan salam, makmum masbuq berdiri lagi untuk menyempurnakan shalatnya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SMP Negeri 2 Banjar
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/ Semester
: VII (Tujuh) / Ganjil
MateriPokok
: PerjuanganNabi Muhammad SAW Periode Makkah
Alokasi Waktu
: 2 Pertemuan (6 JP)
I.
TUJUAN PEMBELAJARAN PertemuanPertama: 1.
Diberikankesempatanuntukmengkajitentangsejarahperjuangan Nabimuhammad sejak kecil sampai remaja di Mekkah.
2.
Diberikankesempatanuntukberdiskusitentangsejarahperjuangannabimuhammadsejak kecilsampairemaja di Mekkah.
3.
Diberikankesempatanberlatihmengamati,
bertanya,
mengumpulkan
data
danmengkomunikasikanmateri yang telahdipelajari.
PertemuanKedua: 1. Diberikankesempatanuntukmengkajitentangsejarahperjuangannabi muhammadsejakremajasampaidiangkatmenjadirasu di MekkahdanMedinah. 2.
Diberikankesempatanuntukberdiskusitentangsejarahperjuangannabimuhammadsejakr emajasampaidiangkatmenjadirasul di MekkahdanMedinah.
J.
KOMPETENSI DASARdan INDIKATOR: NO.
KOMPETENSI DASAR
2.1 Meneladani
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1
2.8
perjuangan Nabi Muhammad SAW periode MekahdanMadinah
2.1.1.Menjelaskan pengertian cara meneladani perjuangan Nabi Muhammad SAW periode Mekah danMadinah 2.1.2.Mendemontrasikancara meneladani perjuangan Nabi Muhammad SAW periode MekahdanMadinah
. K. MATERI PEMBELAJARAN Materi Reguler. PertemuanPertama: 1.
Kehadiran sang kekasih Nabi Muhammad saw. lahirpadahariSenin, 12 Rabi’ul Awwalbertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi. Nabi Muhammad saw. Lahir dalam keadaan yatim. Ayahnya, Abdullah bin Abdul Muthalib wafat saat Nabi Muhammad saw. Masih berusia 6 bulan di dalam kandungan ibunya, SitiAminah. Saatbayi, Nabi Muhammad saw. Diasuh oleh Halimah Sa‘diyah dari Bani Saad, Kabilah Hawazin. Di perkampungan bani Saad inilah Nabi diasuh dan dibesarkan sampai usia 5 tahun. Saat Nabi Muhammad saw. Memasuki usia 6 tahun, ibunya wafat. Ia pun diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Kakeknya adalah seorang pemuka Quraisy yang sangat disegani. Nabi Muhammad saw. Mendapat kankasih saying dan perhatian yang sangat besar dari sang kakek. Sayang, hanya dua tahun Nabi diasuh kakeknya. Abdul Muthalib meninggal saat Nabi Muhammad saw. berusia 8 tahun. Selanjutnya, Nabi Muhammad saw. Diasuh oleh pamannya, Abu Thalib sampai menginjak remaja.
PertemuanKedua: 2. Dengan turunnya wahyu yang kedua, yaitu surah al-Muda£ir/74: 1-7, Rasulullah saw. mulai berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Nabi mengajak orang-orang yang terdekat dengannya. Tujuannya, agar mereka lebih dulu percaya kepada seruannya dan mengikutinya. Tempat yang beliau pilih untuk berdakwah adalah rumah Al-Arq±m bin Abil Arq±m Al Akhzμm³.Orang-orang yang pertama kali memeluk Islam atau yang dikenal as-S±biqμn al-Awwalμn, Mereka adalah Siti Khadijah, Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Harisah, dan Ummu Aiman. L. METODE PEMBELAJARAN:
1.
Pendekatan Scientific
2.
Model pembelajaranContextual Teaching and Learningdan Direct Instruction
3.
Metodediskusi, drill, dansosiodrama
M. SUMBER BELAJAR 1. BukuteksSiswa PAI SMP Kelas VII 2. Buku lain yang memada
N. MEDIA PEMBELAJARAN 1.
Media
2.
1.
Video PembelajaransejarahnabiMuhammmad saw
2.
CD Pembelajaran
Alat a. Komputer b. LCD Projector
O. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN PERTAMA 1.
Pendahuluan ( 10 menit ) i.
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat;
j.
Guru memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah/ayatpilihan (nama surat sesuai dengan program pembiasaan yang ditentukan sebelumnya);
k.
Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran
dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. l.
Guru
memberikanmotivasidanmengajukanpertanyaansecarakomunikatif
yang
berkaitandenganmateripelajaran. m.
Guru
menyampaikankompetensi
inti,
kompetensidasardantujuan
akandicapai. n.
2.
Guru membagipesertadidikdalambeberapakelompok.
Kegiatan inti ( 100menit) 6) Mengamati
yang
Tayangan film sejarahnabi Muhammad Saw
Mengamati LCD Tentang Sejarah Peerjuangan Nabi Muhammmad sejak kecil sampai dengan remaja dan diangkat jadi rasul di Mekah Medinah.
Mencatat hasil pengamatan terhadap hal- hal penting dari tayangan LCD
7) Menanya
Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan kepada teman kelompok dan guru tentang hal- hal yang belum jelas dari pengamatan terhadap tayangan LCD film sejarah perjuangan Nabi Muhammad Saw.
8) Explore
Peserta didik membaca buku teks siswa Pendidikan Agama islam dan Budi PekertiKelas VII semester 1 Bab VI.
Mendeskripsikan perjuangan Rasul setelah remaja dan menjadi Rasul membaca satu persatu yang diamati oleh anggota kelompok dan member penilaian, secara bergilir
Meperagakan prilaku rasul yang harus dijadikan suritauladan dalam kehidupan sehari-hari.
9) Asosiasi
Anggota yang lain mengamati dan mendiskusikan untuk member penilaian
Memilih diantara anggota kelompok yang paling benar dalam persentasi hasil diskusinya.
e.
Memilih diantara temannya untuk menjadi Presenter, sekretaris dan pengamat
Komunikasi.
Mempresentasikan hasil diskusi sejarah nabi Muhammad sejak kecil sampai remaja dikota mekkah.
Kelompok lain mengamati dan member penilaian hasil presentasi Praktek kelompok
Sekretaris menginventaris hasil penilaian masing –masing kelompok Selama pembelajaran berlangsung guru mengadakan penilaian proses dengan rubrik observasi dan member penguatan darihasil presentasi. Guru Guru member penghargaan pada kelompok yang hasil presentasinya terbagus.
3.
Penutup 9)
Dibawah bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran secara demokratis.
10)
Bersama-sama
melakukan
refleksi
terhadap
pembelajaran
yang
telah
dilaksanakan. 11)
12)
Guru memberikan reward kepada kelompok “terbaik”, yakni: -
Kelompok yang benar dalam mengidentifikasi hukum bacaan mad.
-
Kelompok yang paling baik m,ergakan prilaku rasull.
Guru menjelaskanmateri yang akandipelajari pada pertemuan berikutnya dan menyampaikan tugas mandiri terstruktur.
13)
Bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa.
PERTEMUAN KEDUA:
1. Pendahuluan ( 10 menit ) a.
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat;
b.
Guru memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah/ayatpilihan (nama surat sesuai dengan program pembiasaan yang ditentukan sebelumnya);
c.
Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran
dan
memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk pesrta didik. d.
Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secarakomunikatif yang berkaitan dengan materi pelajaran.
e.
Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasa rda ntujuan yang akan dicapai.
f.
Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berpasangan (dalam jenis kelamin yang sama).
2. Kegiatan inti ( 100 a.
menit)
Mengamati
Mengamati tayangan rasul dalam mendawahkan Islam
Secara bergantian peserta didik mendeskripsikan hasil-hasil pengamatan
b. Menanya
Dibawah bimbingan guru, peserta didik menjelaskan perjuangan rasul setelah diangka tmenjadi rasul dan menerima wahyu dari Allah Swt.
c.
Eksploredanasosiasi Game “Maching Card”, dengancara: -
Dengan bimbingan guru, peserta didik mengkondisikan kelas untuk game.
-
Guru membagikan secara acak kartu yang telah dipersiapkan yang berisi Sejarah ketika nabi masih kanak-kanak
-
(Game Pertama) Dengan aba-aba guru, peserta didik diminta untuk mencari pasangan jawaban yang cocok dalam lembaran kerja siswau ntuk menjawab pertanyaan tetntang sejarah nabi ketika remaja.
-
(Game Ketiga)Peserta didik diminta mempresentasikan sejarah perjungan nabi muhammmmad ketika kecil sampai dengan remaja.
d. komunikasi -
Secara berpasangan peserta didik mendemontrasikan sejarah perjungan nabi muhammmmad ketika kecil sampai dengan remaja ketika di mekkah
-
Siswa mendemontrasikan perjungan nabi setelah dewasa di Medinah.
3. Penutup 1.
Dibawah bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran.
2.
Bersama-sama
melakukan
refleksi
terhadap
pembelajaran
yang
telah
dilaksanakan. Guru memberikan reward kepada “pasangan terbaik” dalam menpresentasikan
3.
dan mendemontrasikan perjuangan nabi dari sejak kecil samapai beliau menjadi rasul. 4.
Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
5.
Bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa.
P. PENILAIAN 17.
Sikap spiritual m. TeknikPenilaian
: Penilaiandiri
n. BentukInstrumen
: Lembarpenilaiandiri
o. Kisi-kisi
:
N o.
Sikap/nilai
MeyakinibahwanabimuhammmadadalahmanusiapilihanAllla 1. huntuksemuaumat Meyakinibahwanabimuhammmadadalahsurituladandalamperj 2. ungannyamenegakanagama Islam MeyakinibahwaumatIslam 3. wajibmentaatibelaudalamsegalahal
Butir Instrumen
Meyakinibahwaperbuatannabiperludiamalkandalamkehidupa 4. nsehari-hari Meyakinibahwa Allah swtmemuliakan orang-orang yang 5. beriman yang bertaqwakepadaAlllahswt
18.
Sikap sosial d. TeknikPenilaian : Penilaian Antar Teman e. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian f. Kisi-kisi: No.
Sikap/nilai
ButirInstrumen
Suka mengamalkan prilaku 6.
Rasululllah dalam memperjuangkan agama Alllah. Berakhlakulkarimah sebagai
7.
bentuk menteladani Rasululllah Tidak pelit ketika temannya
8.
meminjam buku pelajaran. Tidak menyombongkan diri
9.
karena telah meneladani Rasululllah Diamalkan dalam kehidupan
10.
sehari-hari
19.
Pengetahuan a. Teknik Penilaian :TesTulis b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian tes tulisan c. Kisi-kisi No. 1.
: Indikator
ButirInstrumen
Dapat menjelaskan pengertian sejarahperjuangan nabi sejak kecil sampai remaja di kota
1`.Jelaskanlah dengan singkat sejarah perjuangan Rasul sejak kecil
Mekkah
sampai dengan remaja
2.
Dapa tmeleladani prilaku Rasulullah dalam memperjuangkan agama islam
2. Buatlah deskripsi bentuk-bentuk yang perlu diteladani dari Rasulullah dalam memperjuangkan agama islam
3.
Dapat menerapkan prilaku Rasul dalam kehidupan sehari-hari
3. Tuliskanlah prilaku Rasul yang telah kalian terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
20.
Keterampilan j. TeknikPenilaian
: Performance
k. BentukInstrumen
: Praktik
l. Kisi-kisi: No .
Keterampilan
Dapat medeskripsikan prilaku Rasul 3.
dalam memperjuangkan agama Islam sejak masa kecil dan remaja
ButirInstrumen 1. Deskripsikanlah perjuangan dawah agama Islam sejak kecil sampai remaja melalui bermain peran anta ranggota kelompok. 2. Peragkanlah dalam kelompok,
Dapat meragakan suri tauladan Rrasul 4.
sebagai panutan umat bagi seluruh umat
Peran Rasulullah sebagai anutan
manusia dalam kehidupan sehari-hari.
umat bagi seluruh umat manusia dalam kehidupan sehari-hari.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu
: : : : :
SMP Negeri 2 Banjar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti VII/2 Dakwah Nabi Muhammad Periode Madinah 1 x Pertemuan (3 JP)
Q. Tujuan Pembelajaran a. Menyebutkan sebab-sebab Nabi Muhammad Saw. hijrah. b. Menceritakan kronologi peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw. c. Menyebutkan strategi dakwah Nabi Muhammad di Madinah R. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi No.
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
1.
11. Menyajikan strategi perjuangan yang dilakukan Nabi Muhammad Saw. periode Madinah.
11.1 Menyebutkan strategi dakwah Nabi Muhammad di Madinah
S. Materi Pembelajaran 4. Materi Reguler a. Sebab-sebab Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah b. Kronologi peristiwa hijrah Nabi muhammad Saw c. Strategi dakwah Rasulullah Saw di Madinah 5. Materi Remidial a. Sebab-sebab Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah b. Strategi dakwah Rasulullah Saw di Madinah 6. Materi Pengayaan 1. Kisah-kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW T. Metode Pembelajaran 4. Metode Pembelajaran : PBM (Problem Based Learning) 5. Model pendekatan scientific 6. Model Pengajaran Kooperatif (Cooperative Learning / CL) U. Sumber Belajar a. Muhammad Ahsan dkk. 2013. Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs kelas VII. Jakarta: ESIS Erlangga. b. Mustahdi dan Sumiyati. 2013. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. c. Internet. V. Kegiatan Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
b.
c.
2) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat. 3) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Quran surah ayat pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik. 4) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapian pakaian, posisi, dan tempat duduk peserta didik. 5) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan dengan materi pembelajaran. 6) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 7) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok. 8) Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran. Kegiatan inti (90 menit) 2) Guru mengajukan pertanyaan tentang : Penyebab Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah Bagaimana sikap masyarakat Madinah dalam menyambut datangnya Nabi Muhammad Saw Bagaimana kronologi Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah 3) Setiap kelompok melakukan analisis tentang : Sebab-sebab Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Madinah. Kronologi peristiwa Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Madinah 4) Setiap kelompok mengumpulkan dan mengolah informasi tentang : Sebab-sebab Nabi Muhammad Saw. hijrah berdasarkan data dari berbagai sumber Kronologi peristiwa Nabi Muhammad Saw. hijrah berdasarkan data dari berbagai sumber 5) Setiap kelompok melaporkan hasil diskusi tentang : Sebab-sebab Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Madinah. Kronologi peristiwa Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Madinah 6) Untuk menambah wawasan bagi siswa guru menayangkan tayangan tentang sejarah dakwah Nabi Muhammad Saw di Madinah. Kegiatan Penutup (15 menit) 1) Guru melakukan post test terhadap pemahaman peserta didik selama proses pembelajaran. 2) Guru bersama-sama para peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. 3) Guru memberikan reward kepada “kelompok peserta didik terbaik”. 4) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 5) Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik berkaitan dengan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 6) Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa.
W. Media dan Alat Pembelajaran 3. Media - Power point 4.
Alat a. Laptop b. LCD Projector
X. Penilaian 21. Sikap p. Teknik Penilaian : Penilaian diri q. Bentuk Instrumen : cek list. r. Instrumen :
No
Pernyataan
1
Saya yakin bahwa hidup perlu didasari dengan iman yang kuat . Saya yakin dengan tolong-menolong masalah akan dapat teratasi. Saya yakin bahwa kerukunan akan menciptakan kekuatan. Saya yakin bahwa perbedaan bukan halangan untuk hidup rukun. Saya yakin bahwa kebinekaan bangsa Indonesia bisa disatukan seperti dalam perjanjian Madinah .
2 3 4 5
ya
tidak
Pedoman penskoran : Skor yang diperoleh ----------------------------- X 100 = --------Skor maksimal 22.
Pengetahuan d. Teknik Penilaian : Tes lisan e. Bentuk Instrumen : essay test. f. Instrumen : 1. Bagaimana sikap orang kafir ketika mendengar kabar bahwa Rasul hendak hijrah? 2. Berikan alasan mengapa orang kafir tidak jadi masuk ke gua Tsur? 3. Jelaskan strategi dakwah Rasul di Madinah ! 4. Jelaskan isi perjanjian Hudaibiyah! 5. Bagaimana tanggapan penduduk Madinah ketika Rasul tiba di sana? Pedoman penskoran : 20 x 5 + 100
23.
Keterampilan m. Teknik Penilaian : Performance/Praktik n. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi o. Instrumen : Aspek yang dinilai Dapat mempresentasikan mind mapping yang dibuat siswa sesuai dengan materi.
Indikator kemampuan Mind mapping sesuai dengan materi dengan pembawaan yang baik. Mind mapping sesuai dengan materi tetapi pembawaan kurang
Nilai 100 90
Paraf Guru
Mind mapping kurang sesuai dengan materi dan kurang dalam dalam pembawaan. Mind mapping tidak sesuai materi dan pembawaan tidak baik. Tidak berhasil menyusun mind mapping .
80
70 60
Lampiran 1. Materi Reguleer. 1. Penyebab Nabi Muhammad saw. hijrah adalah: a. karena atas perintah Allah Swt., b. karena serangan kafir Quraisy Mekah yang semakin meningkat, c.. karena ada harapan baru untuk mengembangkan Islam di Madinah.
2. Menjelang larut malam, Nabi Muhammad saw. menuju ke rumah Abu Bakar dan mengajaknya hijrah. Kedua orang itu kemudian keluar dari jendela pintu belakang dan terus bertolak ke arah selatan menuju Gua ¤ur. Jalan yang ditempuh oleh mereka adalah jalan yang tidak mungkin dilewati manusia. Hal ini dilakukan para pemuda Quraisy yang mengejar tidak menyangka mereka melalui jalan itu. Dalam perjalanannya, mereka berdua sempat bersembunyi di Gua ¢ur selama hari tiga malam. Tidak ada seorang pun yang mengetahui tempat persembunyian itu selain Abdullah bin Abu Bakar, kedua orang puterinya, Aisyah dan Asma, dan pembantu mereka ‘Amir bin Fuhaira. Tugas Abdullah adalah mencari informasi tentang rencana kafir Quraisy terhadap Nabi Muhammad saw. Pada malam hari ia informasi tersebut kepada Nabi Muhammad saw. beserta ayahnya. Pada hari ketiga, mereka berdua sudah mengetahui bahwa situasi sudah tenang, mereka berangkat dan melanjutkan perjalanan dengan perbekalan yang diberika oleh putrinya. Supaya aman dalam perjalanan, Nabi Muhammad saw. dan Abu Bakar mengambil jalan yang tidak pernah dilalui manusia. Abdullah bin Uraiqit dari Banu Du’il diminta sebagai penunjuk jalan. Keduanya membawa Nabi Muhammad saw. dan Abu Bakar dengan hati-hati sekali ke arah selatan kemudian menuju Tihama di dekat pantai Laut Merah. Nabi Muhammad saw. dan Abu Bakar beserta penunjuk jalannya itu sepanjang malam dan siang berada di atas kendaraan. Tidak lagi mereka pedulikan kesulitan dan rasa lelah. Mereka hanya percaya bahwa Allah Swt. akan menolong mereka. Orang Quraisy mengadakan sayembara, siapa saja yang dapat membawa Nabi Muhammad saw, hidup atau mati, hadiah besar dan jabatan tinggi menantinya. Hal ini menarik hati masyarakat pada waktu itu, termasuk Suraqa bin Malik yang sudah mengetahui perjalanan Nabi Muhammad saw. dan Abu Bakar. Tidak lama kemudian
3. Perjuangan Rasullulah saw. di Madinah dalam rangka mempersatukan umat Islam dengan umat yang lain adalah membuat perjanjian yang sangat monumental yang disebut perjanjian Madinah atau Piagam Madinah. Yang dilakukan Nabi Muhammad saw. di Madinah adalah:
a. membangun masjid, b. mempersaudarakan antara kaum Muh±jir³n dan kaum An£ar, c. membuat perjanjian dengan penduduk Madinah. Materi Remidial
1. Penyebab Nabi Muhammad saw. hijrah adalah: a. karena atas perintah Allah Swt., b. karena serangan kafir Quraisy Mekah yang semakin meningkat, c.. karena ada harapan baru untuk mengembangkan Islam di Madinah. 2. Strategi Dakwah Rasulullah di Madinah.
. Perjuangan Rasullulah saw. di Madinah dalam rangka mempersatukan umat Islam dengan umat yang lain adalah membuat perjanjian yang sangat monumental yang disebut perjanjian Madinah atau Piagam Madinah. Yang dilakukan Nabi Muhammad saw. di Madinah adalah: a. membangun masjid, b. mempersaudarakan antara kaum Muh±jir³n dan kaum An£ar, c. membuat perjanjian dengan penduduk Madinah. 3.Materi pengayaan, Kisah Teladan Nabi Muhammad SAW.
Teguran yang tidak Menyakitkan Suatu hari, Nabi Muhammad saw. sedang duduk-duduk dengan para sahabatnya sambil menunggu saat £alat tiba. Tiba-tiba para sahabat datang. Mereka baru pulang dari pesta makan daging. Terciumlah bau yang kurang sedap dalam majelis itu. Rasulullah saw. menyadari bahwa bau itu disebabkan oleh uap napas seseorang akibat makan daging yang berlebihan. Rasulullah saw. juga menyadari bahwa orang yang bersangkutan akan malu kalau ketahuan. Mengingat sebentar lagi akan melaksanakan salat berjamaah dan kalau orang yang mengeluarkan bau kurang sedap itu beranjak pergi berwu«u,akan ketahuanlah sumber bau kurang sedap itu berasal darinya. Tentu dia bisa malu. Beliau menginginkan pelaku merasakan kesalahannya itu tanpa diketahui oleh banyak orang. Rasulullah saw. melepaskan pandangannya kepada semua yang hadir seraya memerintahkan. “Siapa yang makan daging hendaknya berwu«u”! “Semua memakan daging ya Rasulullah” jawab para sahabat.“Kalau begitu, berwu«u kalian semua.” Mereka bangkit pergi berwu«u’, termasuk orang yang menjadi sumber datangnya bau kurang sedap itu. Orang ini telah diselamatkan dari rasa malu,berkat kecerdikan dan kelembutan akhlak Rasulullah saw. Demikianlah keluhuran budi pekerti Nabi Muhammad saw. Dalam memperhitungkan tindakan sampai sekecil-kecilnya agar tidak melukai perasaan orang dan kehormatan orang lain.
------------------------------------