Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi
AYU NOVIASARI 120412403004 Pendidikan Administrasi Perkantoran – Universitas Negeri Malang
KATA PENGANTAR Puji syukur, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas kemurahan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan contoh perangkat pembelajaran ini. Contoh perangkat ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi
tugas mata kuliah Media
Pembelajaran Berbasis TIK yang dibina oleh Perangkat ini dibuat sebagai acuan bagi kami untuk mempersiapkan pemahaman dan pengetahuan kami tentang perangkat pembelajaran sebelum kami menjalankan PPL nantinya serta menjadi calon guru Administrasi Perkantoran sehingga diperoleh hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar kognitif Administrasi Perkantoran
meliputi produk dan proses, hasil belajar psikomotorik berupa
keterampilan dalam melaksanakan aktivitas kerja ilmiah, hasil belajar afektif terdiri dari perilaku berkarakter dan keterampilan sosial. Dengan demikian perangkat pembelajaran ini merupakan contoh perangkat RPP dan kelengkapannya yang melatihkan keterampilan berpikir, keterampilan proses, psikomotor, keterampilan sosial, dan menumbuh kembangkan perilaku berkarakter. Perangkat ini terdiri dari: silabus, RPP, LKS dan Kunci LKS , LP-1: Penilaian Kognitif, LP-2: Penilaian Afektif, LP-3 Penilaian Psikomotor dan Kinerja. Mudah-mudahan perangkat ini memberikan kemudahan bagi kami dan calon guru Administrasi Perkantoran dalam mengelola pembelajaran sehingga memberikan ruang yang amat luas bagi peserta didiknya untuk mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan proses, keterampilan sosial, dan mewujudkan perilaku berkarakter.
Malang,
Penulis
April 2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................
1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
2
Silabus .................................................................................................................................
3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........................................................................
9
Materi Pembelajaran ...........................................................................................................
15
Lembar Kerja Siswa 1, 2, 3 .................................................................................................
28
Kunci Jawaban LKS ...........................................................................................................
31
Lembar Penilaian 1, 2, 3 .....................................................................................................
34
Lampiran
SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Bidang Keahlian Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi
Materi Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran
Menerapkan ketrampilan 1. Memahami komunikasi komunikasi verbal dan verbal dan non verbal non verbal 2. Memahami fungsi bahasa
: SMK Negeri 1 Malang : Kejuruan Administrasi Perkantoran : Bisnis dan Manajemen : X / I (Satu) : 2 x 45’ : Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi
Indikator Pencapaian Kompetensi Kognitif Mampu memahami pengertian dan ciri-ciri
sebagai bentuk komunikasi
komunikasi verbal dan
verbal dan non verbal
non verbal
3. Menjelaskan faktor yang
Mampu memahami
Penilaian Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen
Alokasi Waktu
Sumber Belajar 1. Modul Pembelajaran
Tes
Tes Tulis
LP-1: Kognitif
2 x 45’
a. Komunikasi Verbal b. Komunikasi Non Verbal 2. Lembar Kerja Siswa
mempengaruhi komunikasi
fungsi bahasa sebagai
a. LKS 1
verbal
bentuk komunikasi
b. LKS 2
verbal dan non verbal
c. LKS 3
4. Menjelaskan bentuk penggunaan komunikasi non verbal 5. Melakukan diskusi sebagai wujud komunikasi verbal
Mampu menjelaskan faktor yang
d. Kunci LKS 3. Lembar Penilaian
mempengaruhi
a. LP 1-Kognitif
komunikasi verbal
b. LP 2-Afektif
Mampu menjelaskan
6.
c. LP 3-
gaya umum yang
Psikomotorik
terdapat pada
dan Kinerja 4. Silabus
komunikasi non verbal Afektif
Mampu mengembangkan bahasa yang baik dan benar dalam berkomunikasi Mampu mengembangkan perilaku komunikatif dalam berkomunikasi Mampu mengembangkan perilaku sosial seperti bekerjasama, aktif, dan kritis
Mengama ti
Penilaian Karakter
LP-2: Afektif
Psikomotor
Terampil
LP-3: Tes
berkomunikasi baik
Penilaian Psikomorik
Psikomotor dan kinerja
secara verbal maupun non verbal melalui diskusi dan mengumpulkan hasil laporan diskusi dengan menggunakan audio/video Kinerja
Siswa mampu berdiskusi kelompok dengan baik tentang soal yang berupa diberikan guru dan membuat laporan diskusi
Pengamat an
Penilaian Psikomotorik
LP-3: Psikomotor Dan kinerja
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kompetensi Keahlian
: Administrasi Perkantoran
Mata Pelajaran
: Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi
Kelas/Semester
: X / I (Satu)
Alokasi Waktu
: 2 X 45 Menit
STANDAR KOMPETENSI 1. Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi KOMPETENSI DASAR 1.
Menerima dan Menyampaikan Informasi
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1.
2.
3.
Kognitif -
Mampu memahami pengertian dan ciri-ciri komunikasi verbal dan non verbal
-
Mampu memahami fungsi bahasa sebagai bentuk komunikasi verbal dan non verbal
-
Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi komunikasi verbal
-
Mampu menjelaskan bentuk penggunaan yang terdapat pada komunikasi non verbal
Afektif -
Mampu mengembangkan bahasa yang baik dan benar dalam berkomunikasi
-
Mampu mengembangkan perilaku komunikatif dalam berkomunikasi
-
Mampu mengembangkan perilaku sosial seperti bekerjasama, aktif, dan kritis
Psikomotor -
Terampil berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal melalui diskusi dan mengumpulkan hasil laporan diskusi dengan menggunakan audio/video
4.
Kinerja -
Siswa mampu berdiskusi kelompok dengan baik tentang soal yang berupa diberikan guru dan membuat laporan diskusi
TUJUAN PEMBELAJARAN 1.
Kognitif - Diharapkan siswa mampu memahami penggunaan bahasa verbal dan non verbal secara keseluruhan dengan baik dan dapat menjawab semua soal dengan tepat pada LP 1.
2.
Afektif - Diharapkan
siswa
dalam
mengikuti
pelajaran
komunikasi
ini
dapat
mengembangkan penggunaan bahasa verbal dan non verbal dalam komunikasi secara komunikatif melalui dikusi kelompok sesuai dalam LP 2. - Diharapkan siswa mampu mengembangkan sikap aktif dalam bertanya, saling membantu menjawab, dan menanggapi pertanyaan dalam diskusi sesuai LP 2. 3.
Psikomotorik - Diharapkan siswa mampu berdiskusi kelompok dengan baik dan benar serta membuat laporan hasil diskusi sesuai dalam LP 3.
4.
Kinerja - Telah disediakan beberapa audio/video diskusi tentang materi dan dibentuk kelompok kemudian diharapkan siswa mampu berdiskusi dengan kelompok sesuai LP 3.
MATERI POKOK PEMBELAJARAN Penggunaan bahasa verbal dan non verbal 1.
Komunikasi verbal
2.
Komunikasi non verbal
PENDEKATAN/STRATEGI/MODEL/METODE PEMBELAJARAN 1. Model pembelajaran yang digunakan Model Pembelajaran Kooperatif (MPK) 2. Metode Pembelajaran yang digunakan Diskusi Tanya Jawab Ceramah
Langkah-langkah
:
1. Penjelasan tentang tujuan dan mempersiapkan siswa. 2. Pemahaman/presentasi materi ajar yang akan diajarkan atau demonstrasi tentang komunikasi verbal dan non verbal melalui media LCD. 3. Memberikan diskusi terbimbing secara langsung melalui media komputer dan audio. 4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik. 5. Memberikan kesempatan latihan mandiri.
PROSES BELAJAR MENGAJAR PERTEMUAN I Pendahuluan (5 menit) NO 1
Kegiatan 1
Penilaian 2 3
4
1
Penilaian 2 3
4
Mengkondisikan kelas agar siswa siap mengikuti proses KBM. (Fase MPL 1)
2
Mengarahkan pola pikir dan memotivasi siswa dengan penjelasan yang menarik untuk masuk ke dalam materi tentang komunikasi verbal dan non verbal ke dalam aplikasi kehidupan sehari-hari. (Fase MPL 1)
3
Menginformasikan KKM dan menyampaikan inti tujuan pembelajaran dan menjelaskan topik, tujuan, dan manfaat kompetensi yang akan dipelajari. (Fase MPL 1)
Inti ( 35 menit) No 1
Kegiatan
Mendemonstrasikan pengertian, ciri-ciri, fungsi bahasa sebagai bentuk komunikasi verbal dan non verbal, serta faktor yang mempengaruhi komunikasi verbal. Pastikan semua siswa mendengar dengan baik. (Fase MPL 2)
2
Membimbing dengan meminta siswa melakukan pengkajian tentang komunikasi verbal dan non verbal. (Fase 3 MPL)
3
Mengecek pemahaman dan memberi umpan balik serta memberi kesempatan berlatih bertanya, dan berpendapat dengan meminta kelompok yang hasil kerjanya baik dalam melakukan pengkajian tentang komunikasi verbal dan non verbal. Dorong seluruh siswa untuk bekerja sama dan saling membantu, bertanya, dan berpendapat. (Fase MPL 4)
4
Mempersiapkan latihan lanjutan dengan perhatian khusus dan penerapan tentang melakukan pengkajian tentang komunikasi verbal dan non verbal. (Fase MPL 5)
Penutup (5 menit) No
Kegiatan
1
Guru memberikan kesimpulan atas materi yang telah disampaikan
2
Guru meminta siswa untuk mempelajari materi gaya umum yang ada pada komunikasi non verbal dan mempersiapkan
Terlaksana/Tidak
untuk praktek pemilihan kata baku-non baku dengan menggunakan media audio. 3
Guru memberi reward kepada siswa yang dapat mejawab pertanyaan (kuis) dengan benar
PERTEMUAN II Pendahuluan (5 menit) No
Kegiatan
1
Mengkondisikan kelas agar siswa siap mengikuti proses KBM. (Fase MPL 1)
2
Mengarahkan pola pikir dan memotivasi siswa dengan penjelasan yang menarik untuk masuk ke dalam materi tentang bentuk penggunaan komunikasi non verbal baik secara teori maupun praktek.. (Fase MPL 1)
1
Penilaian 2 3
4
3
Menginformasikan KKM dan menyampaikan inti tujuan pembelajaran dan menjelaskan topik, tujuan dan manfaat kompetensi yang akan dipelajari. (Fase MPL 1)
Inti ( 35 menit) No
Kegiatan 1
1
Penilaian 2 3
Mendemonstrasikan tentang bentuk komunikasi non verbal dan
menjelaskan
aturan
untuk
diskusi
dengan
mendengarkan lewat media audio. (Fase MPL 2) 2
Membimbing siswa untuk mempersiapkan kebutuhan diskusi sesuai dengan kelompoknya. (Fase 3 MPL)
3
Mengecek pemahaman dan memberi umpan balik serta memberi kesempatan berlatih bertanya, dan berpendapat dengan meminta kelompok yang hasil kerjanya baik dalam melakukan
pemilihan
kata
baku-non
baku
dalam
komunikasi verbal. Dorong seluruh siswa untuk bekerja sama dan saling membantu, bertanya dan berpendapat, khususnya saat melakukan prediksi. (Fase MPL 4) 4
Mempersiapkan latihan lanjutan dengan perhatian khusus dan penerapan tentang melakukan pengkajian tentang komunikasi verbal dan non verbal. (Fase MPL 5)
Penutup (5 menit) No
Kegiatan
1
Guru memberikan kesimpulan atas materi yang telah disampaikan
2
Guru meminta siswa untuk mempelajari materi komunikasi lisan dan tertulis.
3
Guru memberi reward kepada siswa yang dapat mejawab pertanyaan (kuis) dengan benar.
Terlaksana/Tidak
4
4
Guru memberi tugas kepada siswa untuk mengerjakan LKS.
ALAT DAN BAHAN Alat
: LCD, Laptop
Bahan
: Slide Powerpoint, Audio berupa rekaman suara, dan Video.
SUMBER BELAJAR 1. Modul Pembelajaran a. Komunikasi Verbal b. Komunikasi Non Verbal 2. Lembar Kerja Siswa a. LKS 1 b. LKS 2 c. LKS 3 d. Kunci LKS 3. Lembar Penilaian a. LP 1-Kognitif b. LP 2-Afektif c. LP 3-Psikomotorik dan Kinerja
DAFTAR PUSTAKA Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Effendy, Onong. 1994. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rakhamanat, Jalaludin. 1994. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
MODUL PEMBELAJARAN Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting dan kompleks bagi kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia lain, baik yang sudah dikenal maupun yang tidak dikenal sama sekali. Komunikasi memiliki peran yang sangat vital bagi kehidupan manusia, karena itu kita harus memberikan perhatian yang seksama terhadap komunikasi. Setiap orang selalu berupaya memahami setiap peristiwa yang dialaminya. Orang memberikan makna terhadap apa yang terjadi di dalam dirinya sendiri atau lingkungan sekitarnya. Terkadang makna yang diberikan itu sangat jelas dan mudah dipahami orang lain, namun terkadang makna itu buram, tidak dapat dipahami dan bahkan bertentangan dengan makna sebelumnya. Dengan memahami komunikasi maka orang dapat menafsirkan peristiwa secara lebih fleksibel dan bermanfaat. Jika anda ditanya, apakah komunikasi itu? Apa yang terjadi jika sejumlah orang bertemu dan berinteraksi? Ketika anda mencoba menjawab kedua pertanyaan itu, maka sebenarnya anda tengah menyusun sebuah komunikasi. Kedua pertanyaan itu tampak mudah, bahkan orang awam yang bukan ahli pun dapat memberikan jawaban menurut sudut pandangnya.
KOMUNIKASI VERBAL Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan maupun tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka, menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar. Dalam komunikasi verbal itu bahasa memegang peranan penting. Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu: 1.
Bahasa Pada dasarnya bahasa adalah suatu system lambang yang memungkinkan orang berbagi
makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa verbal
entah lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan antara warganya satu sama lain. Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu adalah: a.
Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita;
b.
Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama manusia
c.
Untuk menciptaakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia. Bagaimana mempelajari bahasa? Menurut para ahli, ada tiga teori yang membicarakan
sehingga orang bisa memiliki kemampuan berbahasa. Teori pertama disebut Operant Conditioning yang dikembangkan oleh seorang ahli psikologi behavioristik yang bernama B. F. Skinner (1957). Teori ini menekankan unsur rangsangan (stimulus) dan tanggapan (response) atau lebih dikenal dengan istilah S-R. teori ini menyatakan bahwa jika satu organism dirangsang oleh stimuli dari luar, orang cenderung akan member reaksi. Anak-anak mengetahui bahasa karena ia diajar oleh orang tuanya atau meniru apa yang diucapkan oleh orang lain. Teori kedua ialah teori kognitif yang dikembangkan oleh Noam Chomsky. Menurutnya kemampuan berbahasa yang ada pada manusia adalah pembawaan biologis yang dibawa dari lahir. Teori ketiga disebut Mediating theory atau teori penengah. Dikembangkan oleh Charles Osgood. Teori ini menekankan bahwa manusia dalam mengembangkan kemampuannya berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap rangsangan (stimuli) yang diterima dari luar, tetapi juga dipengaruhi oleh proses internal yang terjadi dalam dirinya. 2.
Kata
Kata merupakan inti lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambang yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang, barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang.
CIRI-CIRI KOMUNIKASI VERBAL 1. Disampaikan secara lisan/bicara atau tulisan 2. Proses komunikasi eksplisit dan cenderung dua arah 3. Kualitas proses komunikasi seringkali ditentukan oleh komunikasi non verbal
FUNGSI BAHASA SEBAGAI BENTUK KOMUNIKASI VERBAL Bahasa dapat dianggap sebagai suatu sistem kode verbal. Bahasa didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas. Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan maksud kita. Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang mempresentasikan berbagai aspek realitas individual kita. Karena sepanjang hidup kita menggunakan bahasa, maka seringkali kita tidak menyadari lagi fungsi bahasa. Kita baru menyadarinya saat kita menemui jalan buntu dalam menggunakan bahasa, misalnya saat kita harus berkomunikasi dengan seseorang yang sama sekali tidak memahami bahasa kita dan kita tidak memahami bahasanya. Menurut Larry L. Barker (Mulyana, 243), bahasa memiliki 3 fungsi sebagai berikut. 1. Penamaan (naming/labeling) 2. Interaksi 3. Transmisi Informasi
Keterbatasan Bahasa Dari keseluruhan komunikasi yang kita lakukan, ternyata komunikasi verbal hanya memiliki porsi 35%, sisanya adalah komunikasi non verbal. Dengan porsi demikian pun, bahasa masih memiliki keterbatasan, yaitu: 1. Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek. 2. Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual. 3. Adanya percampuradukan fakta dan penafsiran.
FAKTOR-FAKTOR
YANG
VERBAL 1. Faktor Inteligensi
2. Faktor Budaya
3. Faktor Pengetahuan
4. Faktor Kepribadian
MEMPENGARUHI
KELANCARAN
KOMUNIKASI
5. Faktor Biologis
6. Faktor Pengalaman
KOMUNIKASI NON VERBAL Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh lebih banyak dipakai daripada komuniasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi nonverbal ikut terpakai. Karena itu, komunikasi nonverbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan. Nonverbal communication is all aspects of communication other than words themselves. It includes how we utter words (inflection, volume), features, of environments that affect interaction (temperature, lighting), and objects that influence personal images and interaction patterns (dress, jewelry, furniture). Komunikasi nonverbal adalah semua aspek komunikasi selain kata-kata sendiri. Ini mencakup bagaimana kita mengucapkan kata-kata (infleksi, volume), fitur, lingkungan yang mempengaruhi interaksi (suhu, pencahayaan), dan benda-benda yang mempengaruhi citra pribadi dan pola interaksi (pakaian, perhiasan, mebel). Komunikasi non verbal dapat berupa bahasa tubuh, tanda (sign), tindakan/perbuatan (action) atau objek (object).
Bahasa Tubuh. Bahasa tubuh yang berupa raut wajah, gerak kepala, gerak tangan, gerakgerik tubuh mengungkapkan berbagai perasaan, isi hati, isi pikiran, kehendak, dan sikap orang. Tanda. Dalam komunikasi nonverbal tanda mengganti kata-kata, misalnya, bendera, rambu-rambu lalu lintas darat, laut, udara; aba-aba dalam olahraga. Tindakan/perbuatan. Ini sebenarnya tidak khusus dimaksudkan mengganti kata-kata, tetapi dapat menghantarkan makna. Misalnya, menggebrak meja dalam pembicaraan, menutup pintu keras-keras pada waktu meninggalkan rumah, menekan gas mobil kuat-kuat. Semua itu mengandung makna tersendiri. Objek. Objek sebagai bentuk komunikasi nonverbal juga tidak mengganti kata, tetapi dapat menyampaikan arti tertentu. Misalnya, pakaian, aksesori dandan, rumah, perabot rumah, harta benda, kendaraan, hadiah. Hal menarik dari komunikasi nonverbal ialah studi Albert Mahrabian (1971) yang menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan dari pembicaraan orang hanya 7% berasal dari bahasa verbal, 38% dari vocal suara, dan 55% dari ekspresi muka. Ia juga menambahkan bahwa jika terjadi pertentangan antara apa yang diucapkan seseorang dengan perbuatannya, orang lain cenderung mempercayai hal-hal yang bersifat nonverbal.
CIRI-CIRI KOMUNIKASI NON VERBAL 1. Disampaikan dengan
menggunakan isyarat
(gesture),
gerak-gerik (movement),
postur/tipologi, parabahasa, kinesic/sentuhan, penampilan fisik, ruang, jarak, waktu, consumer product dan artefak 2. Proses komunikasi implisit dan dapat terjadi dua arah maupun satu arah 3. Kualitas proses komunikasi tergantung pada pemahaman terhadap persepsi orang lain FUNGSI KOMUNIKASI NON VERBAL Fungsi pesan nonverbal dalam hubungannya dengan pesan verbal menurut Mark L. Knapp (1972 : 9 – 12) ada lima yaitu : 1. Repetisi, yaitu mengulang kembali pesan yang disampaikan secara verbal. Contoh: Anda menganggukan kepala ketika mengatakan “ya”, dan menggelengkan kepala saat mengatakan “tidak”.
2. Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Contoh: Anda menggoyangkan tangan Anda dengan telapak tangan menghadap ke depan sebagai pengganti kata “tidak” saat seorang pengamen menghampiri mobil Anda. 3. Kontradiksi, yaitu menolak pesan verbal atau memberikan makna yang lain terhadap pesan verbal. Contoh: seorang suami mengatakan “bagus” ketika dimintai komentar oleh istrinya mengenai gaun yang baru dibelinya sambil matanya terus terpaku pada koran yang sedang dibacanya. 4. Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna nonverbal. Contoh: Anda melambaikan tangan saat mengatakan “selamat jalan”. 5. Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya. Contoh: Anda sebagai mahasiswa membereskan buku-buku atau melihat jam tangan Anda ketika jam kuliah berakhir, sehingga guru menutup pelajarannya. BENTUK KOMUNIKASI NON VERBAL Bentuk-bentuk komunikasi non verbal terdiri dari tujuh macam yaitu: a. Komunikasi visual Komunikasi visual merupakan salah satu bentuk komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan berupa gambar-gambar, grafik-grafik, lambang-lambang, atau simbolsimbol. Dengan menggunakan gambar-gambar yang relevan, dan penggunaan warna yang tepat, serta bentuk yang unik akan membantu mendapat perhatian pendengar. Dibanding dengan hanya mengucapkan kata-kata saja, penggunaan komunikasi visual ini akan lebih cepat dalam pemrosesan informasi kepada para pendengar.
b. Komunikasi sentuhan Ilmu yang mempelajari tentang sentuhan dalam komunikasi non verbal sering disebut Haptik. Sebagai contoh: bersalaman, pukulan, mengelus-ngelus, sentuhan di punggung dan lain sebagainya merupakan salah satu bentuk komunikasi yang menyampaikan suatu maksud/tujuan tertentu dari orang yang menyentuhnya.
c. Komunikasi gerakan tubuh Kinesik atau gerakan tubuh merupakan bentuk komunikasi non verbal, seperti, melakukan kontak mata, ekspresi wajah, isyarat dan sikap tubuh. Gerakan tubuh digunakan
untuk menggantikan suatu kata yang diucapkan. Dengan gerakan tubuh, seseorang dapat mengetahui informasi yang disampaikan tanpa harus mengucapkan suatu kata. Seperti menganggukan kepala berarti setuju.
d. Komunikasi lingkungan Lingkungan dapat memiliki pesan tertentu bagi orang yang melihat atau merasakannya. Contoh: jarak, ruang, temperatur dan warna. Ketika seseorang menyebutkan bahwa ”jaraknya sangat jauh”, ”ruangan ini kotor”, ”lingkungannya panas” dan lain-lain, berarti seseorang tersebut menyatakan demikian karena atas dasar penglihatan dan perasaan kepada lingkungan tersebut.
e. Komunikasi penciuman Komunikasi penciuman merupakan salah satu bentuk komunikasi dimana penyampaian suatu pesan/informasi melalui aroma yang dapat dihirup oleh indera penciuman. Misalnya aroma parfum bulgari, seseorang tidak akan memahami bahwa parfum tersebut termasuk parfum bulgari apabila ia hanya menciumnya sekali.
f. Komunikasi penampilan Seseorang yang memakai pakaian yang rapi atau dapat dikatakan penampilan yang menarik, sehingga mencerminkan kepribadiannya. Hal ini merupakan bentuk komunikasi yang menyampaikan pesan kepada orang yang melihatnya. Tetapi orang akan menerima pesan berupa tanggapan yang negatif apabila penampilannya buruk (pakaian tidak rapih, kotor dan lain-lain).
g. Komunikasi citrasa Komunikasi citrasa merupakan salah satu bentuk komunikasi, dimana penyampaian suatu pesan/informasi melalui citrasa dari suatu makanan atau minuman. Seseorang tidak akan mengatakan bahwa suatu makanan/minuman memiliki rasa enak, manis, lezat dan lain-lain, apabila makanan tersebut telah memakan/meminumnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa citrasa dari makanan/minuman tadi menyampaiakan suatu maksud atau makna.
PERBEDAAN ANTARA KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL First, nonverbal communication is perceived as more honest. If verbal and nonverbal behaviors are inconsistent, most people trust the nonverbal behavior. There is little evidence that nonverbal behavior actually is more trustworthy than verbal communication; after all, we often control it quite consciously. Nonetheless, it is perceived as more trustworthy. (Anderson, 1999) (ada perbedaan antara kedua sistem komunikasi. Pertama, komunikasi nonverbal yang dianggap lebih jujur. Jika perilaku verbal dan nonverbal yang tidak konsisten, kebanyakan orang percaya perilaku nonverbal. Ada sedikit bukti bahwa perilaku nonverbal sebenarnya lebih dapat dipercaya daripada komunikasi verbal, setelah semua, kita sering mengontrolnya cukup sadar. Meskipun demikian, hal itu dianggap lebih dapat dipercaya. (Anderson, 1999) Second, unlike verbal communication, nonverbal communication is multi channeled. verbal communication usually occurs within a single channel; oral verbal communication is received through hearing, and written verbal communication may be seen, felt, heard, smelled, and tasted. We often receive nonverbal communication simultaneously through two or more channels, as when we feel and see a hug while hearing a whispered "I love you" (Kedua, tidak seperti komunikasi verbal, komunikasi nonverbal adalah multi disalurkan. komunikasi verbal biasanya terjadi dalam satu saluran, komunikasi verbal lisan yang diterima melalui pendengaran, dan komunikasi verbal tertulis dapat dilihat, dirasakan, didengar, berbau, dan mencicipi. Kami sering menerima komunikasi nonverbal secara bersamaan melalui dua atau lebih saluran, seperti ketika kita merasa dan melihat pelukan sambil mendengar berbisik "I love you"). Finally, verbal communication is discrete, whereas nonverbal communication continuous. Verbal symbols start and stop; we begin speaking at one moment and stop speaking at another moment. In contrast, nonverbal communication tends to flow continually. Before we speak, our facial expressions and posture express our feelings; as we speak, our body movements and appearance communicate; and after we speak our posture changes, perhaps relaxing. (Akhirnya, komunikasi verbal adalah diskrit, sedangkan komunikasi nonverbal terus menerus. Simbol verbal mulai dan berhenti, kami mulai berbicara pada satu saat dan berhenti berbicara saat yang lain. Sebaliknya, komunikasi nonverbal cenderung mengalir terus. Sebelum kita berbicara, ekspresi wajah dan postur mengungkapkan perasaan kita, saat kita bicara, gerakan tubuh kita dan mengkomunikasikan penampilan, dan setelah kita berbicara postur tubuh berubah, mungkin santai).
Secara sekilas telah diuraikan pada bagian awal tulisan ini, bahwa antara komunikasi verbal dan nonverbal merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dalam arti. kedua bahasa tersebut bekerja bersama-sama untuk menciptakan suatu makna. Namun, keduanya juga memiliki perbedaan-perbedaan. Dalam pemikiran Don Stacks dan kawan-kawan, ada tiga perbedaan utama di antara keduanya yaitu kesengajaan pesan (the intentionality of the message), tingkat simbolisme dalam tindakan atau pesan (the degree of symbolism in the act or message), dan pemrosesan mekanisme (processing mechanism). Kita mencoba untuk menguraikannya satu per satu. a. Kesengajaan (Intentinolity) Satu perbedaan utama antara komunikasi verbal dan nonverbal adalah persepsi mengenai niat (intent). Pada umumnya niat ini menjadi lebih penting ketika kita membicarakan lambang atau kode verbal. Michael Burgoon dan Michael Ruffner menegaskan bahwa sebuah pesan verbal adalah komunikasi kalau pesan tersebut 1) dikirimkan oleh sumber dengan sengaja dan 2) diterima oleh penerima secara sengaja pula. Komunikasi nonverbal tidak banyak dibatasi oleh niat. atau intent tersebut. Persepsi sederhana mengenai niat ini oleh seorang penerima sudah cukup dipertimbangkan menjadi komunikasi nonverbal. Sebab, komunikasi nonverbal cenderung kurang dilakukan dengan sengaja dan kurang halus apabila dibandingkan dengan komunikasi verbal. Selain itu, komunikasi nonverbal mengarah pada norma-norma yang berlaku, sementara niat atau intent tidak terdefinisikan dengan jelas. Misalnya, norma-norma untuk penampilan fisik. Kita semua berpakaian, namun berapa Bering kita dengan sengaja berpakaian untuk sebuah situasi tertentu? Berapa kali seorang teman memberi komentar terhadap penampilan kita? Persepsi receiver mengenai niat ini sudah cukup untuk memenuhi persyaratan guna mendefinisikan komunikasi nonverbal.
b. Perbedaan-Perbedaan Simbolik (Symbolic Differences) Kadang-kadang niat atau intent ini dapat dipahami karena beberapa dampak simbolik dari komunikasi kita. Misalnya, memakai pakaian dengan warna atau model tertentu, mungkin akan dipahami sebagai suatu `pesan' oleh orang lain (misalnya berpakaian dengan warna hitam akan diberi makna sebagai ungkapan ikut berduka cita).
Komunikasi verbal dengan sifat-sifatnya merupakan sebuah bentuk komunikasi yang diantarai (mediated form of communication). Dalam arti kita mencoba mengambil kesimpulan terhadap makna apa yang diterapkan pada suatu pilihan kata. Kata-kata yang kita gunakan adalah abstraksi yang telah disepakati maknanya, sehingga komunikasi verbal bersifat intensional dan harus 'dibagi' (shared) di antara orang-orang yang terlibat dalam tindak komunikasi. Sebaliknya, komunikasi nonverbal lebih alami, isi beroperasi sebagai norma dan perilaku yang didasarkan pada norma. Mehrabian menjelaskan bahwa komunikasi verbal dipandang lebih eksplisit dibanding bahasa nonverbal yang bersifat implisit. Artinya, isyarat-isyarat verbal dapat didefinisikan melalui sebuah kamus yang eksplisit dan lewat aturan-aturan sintaksis (kalimat), namun hanya ada penjelasan yang samar-samar dan informal mengenai signifikansi beragam perilaku nonverbal. Mengakhiri bahasan mengenai perbedaan simbolik ini, kita mencoba untuk melihat ketidaksamaan antara tanda (sign) dengan lambang (simbol). Tanda adalah sebuah representasi alami dari suatu kejadian atau tindakan. la adalah apa yang kita lihat atau rasakan. Sedangkan lambang merupakan
sesuatu
yang ditempatkan pada sesuatu
yang lain.
Lambang
merepresentasikan tanda melalui abstraksi. Contoh, tanda dari sebuah kursi adalah kursi itu sendiri, sedangkan lambang adalah bagaimana kita menjelaskan kursi tersebut melalui abstraksi. Dengan perkataan lain, apa yang secara fisik menarik bagi kita adalah tanda (sign) dan bagaimana menciptakan perbedaan yang berubah-ubah untuk menunjukkan derajat ketertarikan tersebut adalah lambang (simbol). Komunikasi verbal lebih spesifik dari bahasa nonverbal, dalam arti is dapat dipakai untuk membedakan hal-hal yang sama dalam sebuah cara yang berubah-ubah, sedangkan bahasa nonverbal lebih mengarah pada reaksi-reaksi alami seperti perasaan atau emosi.
c. Mekanisme Pemrosesan (Processing Mechanism) Perbedaan ketiga antara komunikasi verbal dan nonverbal berkaitan dengan bagaimana kita memproses informasi. Semua informasi termasuk komunikasi diproses melalui otak, kemudian otak kita menafsirkan informasi ini lewat pikiran yang berfungsi mengendalikan perilaku-perilaku fisiologis (refleks) dan sosiologis (perilaku yang dipelajari dan perilaku sosial). Satu perbedaan utama dalam pemrosesan adalah dalam tipe informasi pada setiap belahan otak. Secara tipikal, belahan otak sebelah kiri adalah tipe informasi yang lebih tidak
berkesinambungan dan berubah-ubah, sementara belahan otak sebelah kanan, tipe informasinya Iebih berkesinambungan dan alami (pada uraian di bawah, Malandro dan Barker juga menjelaskan mengenai hal ini). Berdasarkan pada perbedaan tersebut, pesan-pesan verbal dan nonverbal berbeda dalam konteks struktur pesannya. Komunikasi nonverbal kurang terstruktur. Aturan-aturan yang ada ketika kita berkomunikasi secara nonverbal adalah lebih sederhana dibanding komunikasi verbal yang mempersyaratkan aturan-aturan tata bahasa dan sintaksis. Komunikasi nonverbal secara tipikal diekspresikan pada saat tindak komunikasi berlangsung. Tidak seperti komunikasi verbal, bahasa nonverbal tidak bisa mengekspresikan peristiwa komunikasi di masa lalu atau masa mendatang. Selain itu, komunikasi nonverbal mempersyaratkan sebuah pemahaman mengenai konteks di mana interaksi tersebut terjadi, sebaliknya komunikasi verbal justru menciptakan konteks tersebut. Perbedaan lain tentang komunikasi verbal dan nonverbal dapat dilihat dari dimensidimensi yang dimiliki keduanya. Gagasan ini dicetuskan oleh Malandro dan Barker seperti yang dikutip dalam buku Komunikasi Antar Budaya tulisan Dra. Ilya Sunarwinadi, M.A.
a. Struktur >< Nonstruktur Komunikasi verbal sangat terstruktur dan mempunyai hukum atau aturan-aturan tata bahasa. Dalam komunikasi nonverbal hampir tidak ada atau tidak ada sama sekali struktur formal yang mengarahkan komunikasi. Kebanyakan komunikasi nonverbal terjadi secara tidak disadari, tanpa urut-urutan kejadian, yang dapat diramalkan sebelumnya. Tanpa pola yang jelas, perilaku nonverbal yang sama dapat memberi arti yang berbeda pada saat yang berlainan. b. Linguistik >< Nonlinguistik Linguistik adalah ilmu yang mempelajari anal usul, struktur, sejarah, variasi regional dan ciri-ciri fonetik dari bahasa. Dengan kata lain, linguistik mempelajari macam-macam segi bahasa verbal, yaitu suatu sistem dari lambang-lambang yang sudah diatur pemberian maknanya. Sebaliknya. pada komunikasi nonverbal, karena tidak adanya struktur khusus, maka sulit untuk memberi makna pada lambang. Belum ada sistem bahasa nonverbal yang didokumentasikan, walaupun ada usaha untuk memberikan arti khusus pada ekspresi-ekspresi wajah tertentu. Beberapa teori mungkin akan memberikan pengecualian pada bahasa kaum tuna-rungu yang berlaku universal, sekalipun ada juga lambang-lambangnya yang bersifat unik.
c. Sinambung (continuous) >< Tidak Sinambung (discontinuous) Komunikasi nonverbal dianggap bersifat sinambung, sementara komunikasi verbal didasarkan pada unit-unit yang terputus-putus. Komunikasi nonverbal baru berhenti bila orang yang terlibat di dalamnya meninggalkan suatu tempat. Tetapi selama tubuh, wajah dan kehadiran kita masih dapat dipersepsikan oleh orang lain atau diri kita sendiri, berarti komunikasi nonverbal dapat terjadi. Tidak sama halnya dengan kata-kata dan simbol dalam komunikasi verbal yang mempunyai titik awal dan akhir yang pasti.
d. Dipelajari >
LEMBAR KERJA SISWA Nama
:
Kelompok : Kelas
:
TUJUAN PEMBELAJARAN 1.
Dapat memahami pengertian dan ciri-ciri komunikasi verbal dan non verbal
2.
Dapat memahami fungsi bahasa sebagai bentuk komunikasi verbal dan non verbal
3.
Dapat memahami gaya umum dalam komunikasi non verbal
4.
Dapat membuat laporan hasil diskusi dengan baik dan benar
MATERI PEMBELAJARAN Penggunaan bahasa verbal dan non verbal 1.
Komunikasi verbal
2.
Komunikasi non verbal
LANGKAH – LANGKAH 1.
Menjawab pertanyaan pilihan ganda dengan tepat sesuai materi yang telah diajarkan.
2.
Menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat.
3.
Menganalisis penggunaan bahasa verbal dan non verbal dengan baik dan benar.
4.
Membuat laporan hasil diskusi yang telah dilakukan.
RUMUSAN MASALAH Setelah anda membaca materi tentang penggunaan bahasa verbal dan non verbal selanjutnya jawablah pertanyaan berikut secara singkat.
LKS 1 No. 1.
Soal Komunikasi verbal terdiri dari 2 unsur yaitu... a. tulisan dan gambar b. bahasa dan kata c. kata dan gambar d. bahasa dan tulisan
2.
Pada dasarnya bahasa adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan orang berbagi makna, lambang bahasa yang dipergunakan adalah.... a. Bahasa Verbal b. Bahasa Non Verbal c. Bahasa Verbal dan Non Verbal d. Komunikasi Tertulis dan Non Tertulis
3.
Teori yang dikembangkan oleh seorang ahli psikologi behavioristik yang bernama B. F. Skinner disebut....
4.
a.
Cognitive Theory
b.
Mediating Theory
c.
Behavioristic Theory
d.
Operant Conditioning
Tiga fungsi bahasa menurut Larry L. Barker adalah sebagai berikut, kecuali... a.
Interaksi
b.
Transmisi Informasi
c.
Pengkodean
d.
Pelabelan/Penamaan
Fungsi pesan non verbal dalam hubungannya dengan pesan verbal menurut Mark L. Knapp adalah
5.
sebagai berikut, kecuali.... a. Kontradiksi b. Repetisi c. Interaksi d. Substitusi
LKS 2 1. Orang yang berkomunikasi dengan mempertahankan bahasa daerahnya masing-masing merupakan faktor yang mempengaruhi kelancaran komunikasi verbal dalam segi.... 2. Komunikasi non verbal dapat berupa.... 3. Komunikasi visual merupakan salah satu bentuk komunikasi yang digunakan untuk.... 4. Salah satu bentuk komunikasi, dimana penyampaian suatu pesan/informasi melalui citrasa dari suatu makanan atau minuman adalah…. 5. Dalam perbedaan-perbedaan simbolik, kata-kata yang kita gunakan adalah abstraksi yang telah disepakati maknanya, sehingga komunikasi verbal bersifat... LKS 3 1. Sebutkan pengertian komunikasi verbal dan non verbal menurut pendapat kalian! 2. Apa saja unsur-unsur penting yang terdapat pada komunikasi verbal ? Jelaskan! 3. Jelaskan ciri-ciri komunikasi verbal dan non verbal! Dari ciri-ciri yang kalian sebutkan tadi, coba analisis perbedaan diantara keduanya! 4. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran komunikasi verbal! 5. Jelaskan bentuk komunikasi non verbal !
KUNCI JAWABAN LKS LKS 1 1. 2. 3. 4. 5.
B A C C C
LKS 2 1. 2. 3. 4. 5.
Faktor Budaya Bahasa tubuh, tanda (sign), tindakan/perbuatan (action) atau objek (object). Menyampaikan pesan berupa gambar-gambar, grafik-grafik, lambang-lambang, atau simbol-simbol. Komunikasi Non Verbal yakni komunikasi citarasa. Intensional dan harus 'dibagi' (shared) di antara orang-orang yang terlibat dalam tindak komunikasi.
LKS 3 1. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan maupun
tulisan, sedangkan komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata, yaitu dapat berupa bahasa tubuh, tanda (sign), tindakan/perbuatan (action) atau objek (object). 2. Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu: Bahasa Bahasa adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa verbal entah lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan antara warganya satu sama lain.
Kata Kata merupakan inti lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambang yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang, barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri. Makna
kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang. 3. Ciri-Ciri Komunikasi Verbal :
Disampaikan secara lisan/bicara atau tulisan.
Proses komunikasi eksplisit dan cenderung dua arah.
Kualitas proses komunikasi seringkali ditentukan oleh komunikasi non verbal.
Ciri-Ciri Komunikasi Non Verbal :
Disampaikan dengan menggunakan isyarat (gesture), gerak-gerik (movement), postur/tipologi, parabahasa, kinesic/sentuhan, penampilan fisik, ruang, jarak, waktu, consumer product dan artefak.
Proses komunikasi implisit dan dapat terjadi dua arah maupun satu arah.
Kualitas proses komunikasi tergantung pada pemahaman terhadap persepsi orang lain.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelancaran Komunikasi Verbal
Faktor Inteligensi
Faktor Budaya
Faktor Pengetahuan
Faktor Kepribadian
Faktor Biologis
Faktor Pengalaman
5. Bentuk-bentuk komunikasi non verbal terdiri dari tujuh macam yaitu: a. Komunikasi visual Komunikasi visual merupakan salah satu bentuk komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan berupa gambar-gambar, grafik-grafik, lambang-lambang, atau simbol-simbol. b. Komunikasi sentuhan Ilmu yang mempelajari tentang sentuhan dalam komunikasi non verbal sering disebut Haptik. Sebagai contoh: bersalaman, pukulan, mengelus-ngelus, sentuhan di punggung dan lain sebagainya merupakan salah satu bentuk komunikasi yang menyampaikan suatu maksud/tujuan tertentu dari orang yang menyentuhnya.
c. Komunikasi gerakan tubuh Kinesik atau gerakan tubuh merupakan bentuk komunikasi non verbal, seperti, melakukan kontak mata, ekspresi wajah, isyarat dan sikap tubuh. Gerakan tubuh digunakan untuk menggantikan suatu kata yang diucapkan. Dengan gerakan tubuh, seseorang dapat mengetahui informasi yang disampaikan tanpa harus mengucapkan suatu kata. Seperti menganggukan kepala berarti setuju. d. Komunikasi lingkungan Lingkungan dapat memiliki pesan tertentu bagi orang yang melihat atau merasakannya. Contoh: jarak, ruang, temperatur dan warna. Ketika seseorang menyebutkan bahwa ”jaraknya sangat jauh”, ”ruangan ini kotor”, ”lingkungannya panas” dan lain-lain, berarti seseorang tersebut menyatakan demikian karena atas dasar penglihatan dan perasaan kepada lingkungan tersebut. e. Komunikasi penciuman Komunikasi penciuman merupakan salah satu bentuk komunikasi dimana penyampaian suatu pesan/informasi melalui aroma yang dapat dihirup oleh indera penciuman. Misalnya aroma parfum bulgari, seseorang tidak akan memahami bahwa parfum tersebut termasuk parfum bulgari apabila ia hanya menciumnya sekali. f. Komunikasi penampilan Seseorang yang memakai pakaian yang rapi atau dapat dikatakan penampilan yang menarik, sehingga mencerminkan kepribadiannya. Hal ini merupakan bentuk komunikasi yang menyampaikan pesan kepada orang yang melihatnya. Tetapi orang akan menerima pesan berupa tanggapan yang negatif apabila penampilannya buruk (pakaian tidak rapih, kotor dan lain-lain). g. Komunikasi citrasa Komunikasi citrasa merupakan salah satu bentuk komunikasi, dimana penyampaian suatu pesan/informasi melalui citrasa dari suatu makanan atau minuman. Seseorang tidak akan mengatakan bahwa suatu makanan/minuman memiliki rasa enak, manis, lezat dan lainlain, apabila makanan tersebut telah memakan/meminumnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa citrasa dari makanan/minuman tadi menyampaiakan suatu maksud atau makna.
LEMBAR PENILAIAN LP 1 – KOGNITIF Nama
:
Kelompok : Kelas
:
1. Definisikan komunikasi verbal dan non verbal yang anda ketahui! 2. Hal menarik apa saja yang terdapat pada komunikasi non verbal? 3. Sebut dan jelaskan contoh komunikasi non verbal yang sering Anda lakukan dan temui dalam kehidupan sehari-hari! 4. Sebutkan dan jelaskan fungsi komunikasi verbal maupun non verbal! LP 2 – AFEKTIF Nama
:
Kelompok : Kelas
:
Petunjuk: Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, beri penilaian atas perilaku berkarakter siswa menggunakan skala berikut ini: D = Memerlukan C = Menunjukkan B = Memuaskan A= Sangat baiik perbaikan kemajuan
Format Pengamatan Perilaku Berkarakter Rincian Tugas Kinerja No
(RTK)
1
Sopan Santun
2
Komunikatif
3
Aktif
4
Kritis
Memerlukan perbaikan (D)
Menunjukkan kemajuan (C)
Memuaskan (B)
Sangat baik (A)
5
Perilaku
6
Jujur
7
Bekerjasama
Malang, .................................... 2014 Pengamat,
(…………………………………….)
LP 3 - PSIKOMOTORIK DAN KINERJA Nama
:
Kelompok : Kelas
:
Prosedur : 1. Siswa diminta untuk diskusi dari soal analisis pada LKS 3 2. Siswa bekerja sama dengan kelompok yang telah dibentuk oleh guru 3. Siswa dituntut aktif dalam berdiskusi 4. Setelah diskusi guru menunjuk perwakilan 1 kelompok mempresentasikan hasil diskusi kepada semua siswa 5. Siswa diharapkan aktif bertanya dan kritis dalam proses presentasi berlangsung 6. Penentuan skor kinerja siswa mengacu pada format asesmen kinerja dibawah ini. 7. Berikan format ini kepada siswa sebelum asesmen dilakukan. 8. Siswa diijinkan mengakses kinerja mereka sendiri dengan menggunakan format ini.
Format Asesmen Kinerja Psikomotor No 1
Rincian Tugas Kinerja Menyiapkan rangkaian rangkaian materi diskusi
2.
Skor Maksimum
Skor Asesmen Oleh siswa sendiri
Oleh guru
20
Mengidentifikasikan kemampuan kerjasama dalam
20
kelompok 3
Mengidentifikasi hal-hal yang penting seperti bahasa dan teknik dalam proses
20
komunikasi pada diskusi 4
Mengidentifikasikan keterampilan berkomunikasi saat diskusi sesi tanya jawab
20
berlangsung 5
Mengindentifikasikan kerapian dan ketepatan laporan hasil
20
diskusi Jumlah
100
Malang,....................................2014
Siswa
( __________________ )
Guru
( ____________________ )