RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Pajangan
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester
: VIII / 1
Standar Kompetensi : 1.
Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk
Kompetensi Dasar
: 1.2. Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan upaya penanggulanggnya
Indikator
: 1.2.5. Mendeskripsikan kondisi penduduk Indonesia berdasarkan piramida penduduknya. 1.2.6. Menghitung angka perbandingan laki-laki perempuan (sex ratio) Dan beban ketergantungan, serta mengartikan angka tersebut. 1.2.7. Mengartikan angka usia harapan hidup.
Alokasi waktu
: 2x 40 menit
A. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat: -
Menjelaskan kondisi penduduk Indonesia berdasarkan piramida penduduknya.
-
Menghitung angka perbandingan laki-laki perempuan (sex ratio) dan beban ketergantungan, serta mengartikan angka tersebut,
-
Menjelaskan angka usia harapan hidup.
Karakter siswa yang diharapkan :
Ketelitian (carefulness)
Berfikir kritis (critical thinking)
B. Materi Pembelajaran a. Piramida penduduk Indonesia b. Cara menghitung sex ratio dan beban ketergantungan c. Angka usia harapan hidup
C. Metode Pembelajaran -
Diskusi
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa. b. Guru mengecek kehadiran siswa dengan melakukan presensi. c. Guru bersama siswa melakukan pengkondisian agar suasana belajar menjadi nyaman. d. Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan menanyakan kepada siswa mengenai mana yang lebih banyak penduduk muda atau penduduk tua yang ada di Indonesia. e. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan. f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi : 1) Siswa membaca dari berbagai sumber mengenai piramida penduduk, beban ketergantungan dan usia harapan hidup. 2) Siswa menanyakan cara menghitung beban ketergantungan. b. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: 1) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai Piramida penduduk IndonesiamCara menghitung sex ratio dan beban ketergantungan Angka usia harapan hidup 2) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan mengerjakan soal latihan mengenai cara menghitung sex ratio dan beban ketergantungan
c. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi : 1) Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum dimengerti 2) Guru meluruskan mengenai kesalah pahaman siswa.
3. Penutup Dalam kegiatan penutup : a. Siswa memberikan kesimpulan terhadap materi pembelajaran yang sudah dijelaskan. b. Guru memberikan pesan-pesan kepada siswa terkait dengan materi c. Guru meminta siswa mempelajari materi selanjutnya mengenai cara mwngatasi ledakan penduduk. d. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.
E. Media dan Sumber Belajar 1. Media
:
2. Alat dan Bahan
:
a. Papan tulis b. Spidol 3. Sumber Belajar a.
:
(BSE) Firmansyah, Herlan dan Dani Ramdani. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosialuntuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
F. Penilaian Hasil Belajar Penilaian Proses
LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN
A. Rubrik Penilaian Proses 1. Bertanya ketika pelajaran berlangsung No
Nama
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
2. Menjawab pertanyaan dari guru dengan benar No
Nama
3. Mengerjakan soal latihan di depan No
Nama
Mengetahui,
Yogyakarta, Juli 2016
Guru Mata Pelajaran IPS
Guru Praktek Pengalaman Lapangan
Muntiyah, S.Si
Pitri Nurhidayah
NIP: 197208182008012005
NIM: 13416241072
Kepala SMP N 3 Pajangan
Martinah, M.Pd NIP/NIK:196203211984032009
.
Lampiran Materi Piramida Penduduk
Piramida penduduk merupakan susunan penduduk atau pengelompokan penduduk berdasarkan ciri-ciri tertentu. Pengelompokan atau komposisi penduduk dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kegunaannya. Piramida atau komposisi penduduk dapat dibedakan dari segi biologis, geografis, sosial, dan ekonomi. Berikut akan dibahas komposisi penduduk menurut biologis dan geografis.
a. Komposisi Penduduk Menurut Biologis Komposisi penduduk dari segi biologis meliputi umur dan jenis kelamin yang dapat digambarkan dalam satu grafik yang disebut piramida penduduk. Komposisi penduduk menurut biologis dapat dimanfaatkan untuk mengetahui rasio jenis kelamin, angka beban, ketergantungan, tenaga kerja, dan pertumbuhan penduduk di masa datang. Piramida penduduk dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu piramida penduduk muda (expansive), penduduk stabil (stationary), dan penduduk tua (constructive). Piramida penduduk muda digambarkan dalam bentuk limas dengan ciri-ciri jumlah penduduk usia muda lebih banyak dari usia tua, kelahiran tinggi, dan kematian tinggi. Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk yang selalu bertambah, contohnya negara-negara berkembang, seperti Indonesia, India, Pakistan, dan Filipina. Piramida penduduk stabil dengan ciri-ciri jumlah penduduk usia muda dan jumlah penduduk usia tua relatif sama, kecuali pada usia tua tertentu, kelahiran dan kematian sama sehingga jumlah penduduk relatif tetap. Contohnya, negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Swedia, dan Prancis. Piramida penduduk tua dengan ciri-ciri jumlah penduduk dewasa dan tua lebih banyak dari penduduk usia muda, tingkat kematian lebih tinggi dari kelahiran, angka pertumbuhan penduduk 0% atau kurang dari 0%. Contohnya, Italia, Hongaria, dan Irlandia.
Gambar piramida penduduk Indonesia tahun 2000.
b. Susunan Penduduk Menurut Geografis Komposisi penduduk menurut geografis dapat dikelompokkan menurut tempat tinggal, provinsi, kabupaten, kecamatan, pedesaan, dan perkotaan. No. Perbandingan Laki-Laki dan Perempuan Rasio jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya penduduk lakilaki dengan perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Menurut sensus penduduk tahun 2000, penduduk Indonesia terdiri dari 103.179.808 orang laki-laki dan 102.663.388 orang perempuan. Perbandingan antara laki-laki dengan wanita tahun 2000 sebesar 100,5. Artinya, terdapat 100,5 laki-laki berbanding 100 wanita. Hal ini berarti bahwa lebih banyak laki-laki dibanding wanita Beban Ketergantungan Sekarang kita akan melihat dan mencermati jenis penduduk yang dikategorikan sebagai beban, yaitu penduduk yang berusia di bawah 15 tahun (0-14 tahun) dan penduduk berusia di atas 65 tahun ke atas. Bila proporsi penduduk berusia di bawah 15 tahun suatu negara lebih dari 40% maka penduduk negara itu disebut penduduk muda dan jika di bawah 25%, penduduk negara itu disebut tua. Rasio penduduk yang menjadi beban tanggungan (yang tidak bekerja) terhadap penduduk yang menanggung beban (yang bekerja) sangat berpengaruh terhadap standar kehidupan masyarakat. Beban ketergantungan (dependency ratio) adalah angka perbandingan antara penduduk usia nonproduktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas) dengan penduduk usia produktif (15-64 tahun). Artinya, golongan penduduk usia nonproduktif menjadi tanggungan penduduk usia produktif. Angka ketergantungan ini diperoleh dengan membagi jumlah penduduk usia produktif dengan jumlah penduduk usia nonproduktif dan angka 100 sebagai bilangan tetap. Untuk memperolehnya digunakan rumus berikut:
Artinya, setiap 100 penduduk usia produktif akan menanggung beban penduduk nonproduktif sebesar 59 orang. Angka ini digunakan sebagai indikator ekonomi suatu negara tergolong maju atau belum. Angka ketergantungan ini dapat dilihat dalam keluarga. Misalnya, dalam suatu keluarga ada ayah, ibu, dua anak, dan kakek. Ayah mencari nafkah sendiri, berarti ayah menanggung hidup lima orang, termasuk dirinya sendiri.
Angka Usia Harapan Hidup Harapan hidup (life expectancy) diartikan sebagai angka rata-rata jumlah atau banyaknya tahun tambahan yang dapat diharapkan seseorang pada umur tertentu untuk dapat hidup terus. Usia harapan hidup Indonesia tahun 2006 sebesar 69. Artinya, setiap penduduk yang lahir tahun 2006 secara rata-rata harapan hidupnya 69 tahun. Usia harapan hidup dunia adalah 67 tahun dan usia harapan hidup paling tinggi di dunia terdapat di negara Jepang, sebesar 82 tahun dan paling rendah terdapat di negara Botswana dan Swaziland sebesar 34 tahun.