RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH Khalilah Nasution Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan Jalan T. Rizal Nurdin KM. 4,5 Sihitang Padangsidimpuan E-mail:
[email protected]
Abstrak Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan perencanaan jangka pendek yang dibuat dan ditentukan oleh guru perbidang studi mengenai yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas untuk sekali pertemuan atau lebih tatap muka. Efektivitas pembelajaran merupakan suatu proses pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan harapan. Suatu pengajaran dapat dikatakan baik apabila proses pengajarannya itu menggunakan waktu yang cukup, sekaligus dapat membuat hasil lebih tepat dan cermat serta optimal dengan menggunakan waktu pengajaran yang efektif dan efesien.
Abstract Lesson plan in teaching is made and decided by teachers for every subject in the classroom for a meeting. The affectivity of learning is possible process for students to study easily, in happy and the target is revealed as hope. A good teaching uses an effective time and it results soon and better and optimal. Lesson plan is a short-term planning is made and determined by the teacher and will be done in the learning process in the classroom for one or more face-to-face meetings. The effectiveness of learning is a learning process that allows learners to learn easy, fun and learning objectives can be achieved in line with expectations. A teaching can be said to be good if the teaching process using a sufficient time, and can make more precise and accurate results as well as optimal use of teaching time effective and efficient.
Kata Kunci: Pembelajaran, Efektivitas, PAI, dan Sekolah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pendahuluan Pendidikan adalah usaha manusia untuk membina kepribadian sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan.1 Pendidikan merupakan suatu yang dibutuhkan setiap manusia dalam mempengaruhi kehidupannya, karena pendidikan dapat nenciptakan pribadi yang cerdas. Dalam dunia pendidikan ada yang dikatakan sebagai pendidik yang bisa juga disebut dengan guru sedangkan untuk peserta didik disebut dengan murid atau siswa. Setiap pendidik dituntut untuk mempunyai kemampuan dalam menyampaikan pelajaran, kecakapan dan kemampuan guru untuk mengelola proses belajar mengajar merupakan suatu hal yang mesti dimiliki oleh pendidik atau guru dalam menyampaikan materi sekaligus menghantar peserta didik atau siswa untuk meraih prestasi belajar yang maksimal. Di dunia pendidikan guru merupakan salah satu komponen yang terpenting dalam proses belajar mengajar. Guru merupakan perencana sekaligus pelaku pelaksana dalam pembelajaran. Karena itu guru sangat berpengaruh terhadap belajar siswa pada mata pelajaran yang akan diajarkan, salah satunya pada bidang studi Pendidikan Agama Islam. Besarnya pengaruh guru terhadap keberhasilan belajar siswa menyebabkan guru harus memiliki beberapa kemampuan memilih dan menerapkan metode dalam kegiatan pembelajaran. Efektif suatu pembelajarn di kelas ditentukan oleh faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan proses pembelajaran seperti rumusan tujuan, pemilihan materi yang akan disampaikan, pemilihan metode, penggunaan sumber media, kemampuan guru dalam meperaktekkan suatu materi yang berkaitan dengan pembelajaran, sarana prasarana juga lingkungan serta memotivasi siswa dalam pembelajaran dan rencana pelasanaan pembelajaran (RPP). Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi ketidakefektifan pada penggunaan rencana pelaksanaan pembelajaran. 1Hasbullah,
Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Grafindo Persada, 2011),
hlm. 1.
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
129
Khalilah Nasution
Dalam pembelajaran guru dituntut untuk memiliki suatu persiapan baik tertulis maupun tidak tertulis. Tanpa adanya persiapan guru untuk melaksanakan prose pembelajaran akan membuat guru kewalahan. Dengan ini guru dianjurkan untuk membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dengan adanya rencana pelaksanaan pembelajaran agar dapat menciptakan suasana yang menyenangkan antara guru dengan siswa di dalam kelas. Selain itu untuk menunjang keberhasilannya proses belajar mengajar harus didukung dengan penggunaan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan bidang studi pembelajara masingmasing, baik dia pada mata pelajaran bidang studi Pendidikan agama Islam (PAI). Dari salah satu aspek yang menjadi perhatian guru adalah menyangkut penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan ini merupakan hal yang harus dilakukan oleh guru. Tanpa adanya perencanaan yang matang, guru sering kekurangan waktu mengajar dan kekurangan materi untuk disampaikan pada siswa. Ini terjadi karena kekurangan rencana pelaksanaan pembelajaran, jadi dengan adanya rencana pelaksanaan pembelajaran dapat mendorong guru lebih siap melakukan pembelajaran dan dapat menggunakan waktu serta mengatur alokasi waktu yang tersedia secara efektif dan efesien. Pelaksanaan pembelajaran mempunyai peran agar terciptanya efektivitas pembelajaran bidang studi dimana sebagi pedoman dan acuan dalam prose pembelajaran agar proses pembelajarn bisa lebih terarah sesuai dengan yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, dapat terciptanya pembelajaran yang efektif dan efesien atau dapat mengefektifkan proses pembelajaran sesuai dengan apa yang direncanakan, memudahkan guru dalam menyajikan bahan pelajaran dengan baik karena di dalam rencana pembelajaran telah tercantum poinpoin pembelajaran, serta dapat mendorong guru untuk lebih siap melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang matang baik secara tertulis maupun tidak tertulis.
130
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruangyang cukup prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik. Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun untuk setiap kompetensi dasar yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.2 Jadi dari itu setiap guru diwajibkan untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, dengan adanya rencana pelaksanaan pembelajaran maka akan mudah bagi guru untuk melaksanakan dan mengarahkan pembelajaran sesuai dengan susunan secara sistematis. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana pelaksanaan pembelajaran diartikan sebagai satuan program pembelajaran yang dikemas untuk satu atau beberapa kompetensi dasar untuk satu kali atau beberapa kali pertemuan.3 Rencana pelaksanaan pembelajaran secara praktis dapat disebut sebagai skenario pembelajaran. Dengan demikian rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan pegangan bagi guru untuk menyiapkan, menyelenggarakan dan mengevaluasi hasil kegiatan belajar dan pembelajaran.4 Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan penggorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus.5 Menurut E. Mulyasa, rencana pelaksanaan Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru
2Rusman,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2014, Ed. 2), hlm. 5. 3Hamdani,
Strategi Belajar Mengajar(Bandung: Pustaka Setia, 2011), hlm. 203.
4Abdorrakhman
Ginting, Esensi Praktis; Belajar dan Pembelajaran (Bandung:
Humaniora, 2010), hlm. 224. 5Kunandar,
Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm. 263.
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
131
Khalilah Nasution
pembelajaran adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus.6 Menurut Lif Khoiru Ahmadi dan Hendro Ari Setyono, rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuanpembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar.7Menurut buku karangan Masnur Muslich, rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran perunit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas.8 Istilah rencana pelaksanaan pembelajaran baru di perkenalkan dan termuat di dalam Undang-undang No: 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Sebelum itu, dokumen tersebut dikenal dengan istilah Rencana Pelajaran, Satpel (Satuan pelajaran), kemudian Satuan Acara Pembelajaran atau SAP (Sayuan Acara Perkuliahan)9. Adapun bunyi Undang-undang No 20 Tahun 2003 yaitu: “Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.10 Berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran inilah seorang guru diharapkan bisa menerapkan pembelajaran secara terprogram. Karena itu, rencana pelaksanaan pembelajaran harus mempunyai daya terap yang tinggi. Tanpa perencanaan yang matang, mustahil target pembelajaran bisa tercapai secara maksimal. Pada sisi lain, melalui
6E.
Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), hlm.212. 7Lif
Khoiru Ahmadi, Hendro Ari setyono, Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP
(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011), hlm. 62. 8Masnur
Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual
(Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 53. 9Abdorrakhman 10Hasbullah,
132
Ginting, Esensi Praktis; Belajar dan Pembelajaran, hlm. 224.
Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Islam, hlm. 4.
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
rencana pelaksanaan pembelajaran pun dapat diketahui kadar kemampuan guru dalam menjalankan profesinya.11 Ayat di bawah ini bisa kita kaitkan dengan perencaan yang telah di buat oleh seorang pendidik. Karena seorang pendidik itu sudah mempunyai rencana pelaksanaan pembelajaran, sebagaimana firman Allah yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S al-Hasyr: 18) Jadi dapat disimpulkan bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran adalah perencanaan yang dibuat dan dipersiapkan oleh seorang guru pada tiap-tiap mata pelajaran yang berkenaan untuk dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas sebagaimana untuk mencapai suatu kemampuan dasar yang telah ditetapkan salam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Adapun yang menjadi komponen dalam rencana pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut: a. Identitas Mata Pelajaran Identitas mata pelajaran, meliputi satuan pendidikan, kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, serta jumlah pertemuan. b. Standar Kompetensi Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
11Masnur
Muslich, KTSP Pembelajarn Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, hlm.
53.
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
133
Khalilah Nasution
c. Kompetensi Dasar Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.12 d. Indikator Pencapaian kompetensi Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilain mata pelajaran. Indikator pencapaian kompotensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. e. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. f. Materi Ajar Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. g. Alokasi Waktu Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian kompetensi dasar dan beban belajar. h. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik nencapai kompetensi dasar atau seperangkay indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasai dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. i. Kegiatan Pembelajaran 1) Pendahuluan
12Rusman,
Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,
hlm. 5-6.
134
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. 2) Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisifasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. 3) Penutup Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentukrangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, serta tindak lanjut. j. Penilaian Hasil Belajar Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu pada standar penilaian. k. Sumber Belajar Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.13 Jadi dapat disimpulkan bahwa yang menjadi komponen-komponen dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu: identitas mata pelajaran, sandar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran
13Rusman,
Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,
hlm. 6-7.
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
135
Khalilah Nasution
dan didalam kegiatan pembelajaran itu terdiri atas 1)pendahuluan 2)inti 3)penutup, penilaian hasil belajar dan sumber belajar. Tujuan dan Fungsi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Adapun tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk: a. Mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar, b. Dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran secara profesional, sistematis dan berdaya guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis dan memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana.14 Adapun yang menjadi fungsi rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu a. sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (kegiatan pembelajaran) agar lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efesien.15 b. sebagai pendorong guru untuk lebih siap melakukan pembelajaran dengan perencanaan yang lebih matang. Oleh karena itu, setiap akan melakukan pembelajaran guru akan wajib memiliki persiapan tertulis maupun tidak tertulis.16 c. Untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran. d. Pedoman guru dalam melaksanakan pembelajarn. e. Membatu mempermudah guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. f. Sebagai pelaksana, rencana pelaksanaan pembelajaran harus disusun secara sistematik dan sistematis, utuh dan menyeluruh dengan 14Kunandar,
Guru
Profesional
Implementasi
Kurikulum
Tingkat
Satuan
Profesional
Implementasi
Kurikulum
Tingkat
Satuan
(Bandung:
Remaja
Pendidikan..., hlm. 264. 15Kunandar,
Guru
Pendidikan..., hlm. 264. 16E.
Mulyasa,
Kurikulum
Satuan
Tingkat
Pendidikan
Rosdakarya, 2006), hlm. 217.
136
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
beberapa kemungkinan penyesuaian dalam situasi pembelajaran yang aktual.17 Dengan demikian tujuannya adalah untuk mempermudah dan memperlancar seorang guru dalam proses pembelajaran. Sedangkan fungsinya sebagai acuan, pendorong, acuan dan pedoman bagi seorang guru. Prinsip-Prinsip Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Adapun yang menjadi prinsip-prinsip dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
pelaksanaan
a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai/lingkungan peserta didik.18 b. Mendorong partisifasi aktif peserta didik Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.19 c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.20 d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut Rencana pelaksanaan pembelajaran membuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan dan remedial. 21 17Kasful
Anwar dan Hendra Harmi, Perencanaan Sistem Pembelajaran (Bandung:
Alfabeta, 2010), hlm. 180. 18Rusman,
Model-Model Pembelajaran …, hlm. 7-8.
19Kunandar,
Guru
Profesional
Implementasi
Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan..., hlm. 270. 20Kasful
Anwar dan Hendra Harmi, Perencanaan Sistem Pembelajaran, hlm. 181.
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
137
Khalilah Nasution
e. Keterkaitan dan keterpaduan Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. Rencana pelaksanaan pembelajaran dengan mengakomudasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.22 f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. 23 Sedangkan menurut Abdul Majid dalam buku karangan Kasful Anwar dan Hendra Harmi, dijelaskan bahwa prinsip-prinsip dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran, sebagai berikut: a. Kompetensi yang dirumuskan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran harus jelas, makin konkret kompetensi makin mudah diamati, dan makin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut. b. Recana pelaksanaan pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, dan pembentukan kompetensi peserta didik. c. Kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran harus menunjang, dan sesuai dengan kompetensi dasar yang akan diwujudkan. d. Recana pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta jelas pencapaiannya. e. Harus ada koordinasi antar komponen pelaksana program di madrasah, terutama apabila pembelajaran dilaksanakan secara tim atau 21Kunandar,
Guru
Profesional
Implementasi
Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan..., hlm. 270. 22Rusman, 23Kasful
138
Model-Model Pembelajaran … , hlm. 8.
Anwar dan Hendra Harmi, Perencanaan Sistem Pembelajaran, hlm. 182.
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
dilaksanakan diluar kelas, agar tidak mengganggu jam-jam pelajaran yang lain.24 Manfaat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Adapun manfaat rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu: 1. Belajar dan pembelajaran diselenggarakan secara terencana sesuai dengan isi kurikulum. 2. Ketika seorang guru karena satu dan lain alasan tidak dapat hadir melaksanakan tugas mengajarnya, guru lain yang menggantikannya dapat menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Dengan demikian bahwa tidak terjadi perbedaan yang prinsipil dalam belajar dan pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru pengganti. Ketika kemudian guru yang mengampu mata pelajaran tersebut kembali mengajar, ia dapat melanjutkan ketopik berikutnya dengan meluangkan waktu hanya sedikit guna merangkum isi materi oleh guru pengganti. 3. Secara manajerial dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan portopolio atau bukti fisik pelaksanaan kegiatan belajar dan pembelajaran yang diataranya dapat digunakan untuk: a. Bahan pertimbangan sertifikasi guru b. Penghitungan angka kredit jabatan fungsional guru c. Informasi dalam supervisi kelas oleh kepala sekolah atau pegawas d. Bahan rujukan dan kajian bagi guru yang bersangkutan dalam mengembangkan belajar dan pembelajaran topik yang sama di tahun berikutnya.25 Langkah-Langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dibawah ini ada beberapa langkah yang dilakukan guru dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut: 1. Ambillah satu unit pembelajaran (dalam silabus) yang akan diterapkan dalam pembelajaran. 24Kasful
Anwar dan Hendra Harmi, Perencanaan Sistem Pembelajaran, hlm. 182.
25Abdorrakhman
Ginting, Esensi Praktis: Belajar dan Pembelajaran , hlm. 225-226.
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
139
Khalilah Nasution
2. Tulis standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam 3. 4. 5. 6. 7.
unit tersebut. Tentukan indikator untuk mencapai kompetensi dasar tersebut. Tentukan alokasi waktu yang diperlukan untuk mencapai indikator tersebut. Rumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembealajaran tersebut. Tentukan materi pembelajaran yang akan diberikan/dikenakan pada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Pilihlah metode pembelajaran yang dapat mendukung sifat materi dan tujuan pembelajaran.
8. Susunlah langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada setiap satuan rumusan tujuan pembelajaran yang bisa dikelompokkan menjadi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. 9. Jika alokasi waktu untuk mencapai satu kompetensi dasar lebih dari 2 (dua) jam pelajaran, bagilah langkah-langkah pembelajaran menjadi lebih dari satu pertemuan. Pembagian setiap jam pertemuan bisa didasarkan pada satuan tujuan pembelajaran sifat/tipe/jenis materi pembelajaran. 10. Sebutkan sumber/media belajar yang akan digunakan dalam pembelajaran secara konkret dan untuk seyiap bagian/unit pertemuan. 11. Tentukan teknik penilaian, bentuk dan contoh instrumen penilaian yang akan digunakan untuk mengukur ketercapaian kompetensi dasar atau tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Jika instrumen penilaian berbentuk tugas, rumuskan tugas tersebut secara jelas dan bagaimana rambu-rambu penilaiannya. Jika instrumen berbentuk soal, cantumkan soal-soal tersebut dan tentukan rambu-rambu penilaiannya dan/atau kunci jawabannya. Jika penilaiannya berbentuk proses, susunlah rubriknya dan indikator masing-masingnya.26 Menurut Kunandar yang menjadi langkah-langkah dalam menyusun suatu rencana pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut ini: 26Masnur
Muslich, KTSP Pembelajarn Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, hlm.
54.
140
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
a. Identitas mata pelajaran Tuliskan nama mata pelajaran, kelas, semester, dan alokasi waktu (jam pertemuan). b. Standar kompetensi dan kompetensi dasar Tuliskan standar kompetensi dan kompetensi dasar sesuai dengan standar isi. c. Indikator Pengembangan indikator dilakukan dengan beberapa pertimbangan berikut ini: 1) Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator (lebih dari dua), 2) Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur atau diobservasi, 3) Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara dengan kata kerja dalam KD maupun SK, 4) Prinsip pengembangan indikator adalah urgensi, kontinuitas, relevansi, dan kontekstual, 5) Keseluruhan indikator dalam satu KD merupakan tanda-tanda, perilaku, dan lain-lain untuk pencapaian kompetensi yang merupakan kemampuan bersikap, berfikir dan bertindak secara konsisten.27 d. Materi pelajaran tujuan pembelajaran Cantumkan materi pembelajaran dan lengkapi dengan uraiannya yang telah dikembangkan dalam silabus. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun materi adalah kemanfaatan, alokasi waktu, kesesuaian, ketepatan, situasi dan kondiosi lingkungan masyarakat, kemampuan guru, tingkat perkembangan peserta didik dan fasilitas.agar penjabaran dan penyesuaian kemampuan dasar tidak meluas dan melebar, maka perlu diperhatikan sebagai berikut: 1) Sahih (valid), artinya materi yang akan dituangkan dalam pembelajaran benar-benar telah teruji kebenaran dan kesahihannya. 2) Relevensi, artinya relevan atau singkron antara materi mata pelajaran dengan kemampuan dasar yang ingin dicapai. 27
Kunandar,
Guru
Profesional
Implementasi
Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan..., hlm. 271.
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
141
Khalilah Nasution
3) Konsistensi, artinya ada keajengan antara materi pembelajaran dengan kemampuan dasar dan standar kompetensi. 4) Adequasi (kecukupan), artinya cakupan materi pembelajaran yang diberikan cukup lengkap untuk tercapainya kemampuan yang telah ditentukan. 5) Tingkat kepentingan, artinya dalam memilih materi perlu dipertimbangkan pertanyaan berikut: sejauh mana materi tersebut penting dipelajari? Penting untuk siapa? Di mana dan mengapa penting? Dengan demikian, materi yang dipilih untuk diajarkan tentunya memang yang benar-benar diperlukan oleh siswa. 6) Kebermafaatan, artinya materi yang diajarkan benar-benar bermanfaat, baik secara akademis, maupun non akademis. 7) Layak dipelajari, artinya materi tersebut memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek tingkat kesulitannya (tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit) maupun aspek kelayakannya terhadap pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat. 8) Menarik minat, artinya materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat memotivasi siswa untuk mempelajarinya lebih lanjut.28 e. Tujuan pembelajaran Dalam tujuan pembelajaran dijelaskan apa tujuan dari pembelajaran tersebut. Tujuan pembelajaran diambil dari indikator. f. Strategi atau skenario pembelajaran Strategi atau skenario pembelajaran adalah strategi apa dan bagaimana dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa secara terarah, aktif, efektif, bermakna dan menyenangkan. g. Sarana dan sumber pembelajaran Dalam proses belajar mengajar, sarana pembelajaran sangat membantu siswa untuk mencapai tujuanpembelajaran. Yang dimaksud dengan sarana pembelajaran dalam uraian ini lebih menekankan dalam arti media/alat peraga. Sarana berfungsi memudahkan terjadinya proses pembelajaran. Sementara itu, sumber belajar adalah segala sesuatu yang 28Kunandar,
Guru
Profesional
Implementasi
Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan..., hlm. 272-273.
142
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
dapat dijadikan sumber dalam proses belajar mengajar. Sumber belajar yang utama bagi guru adalah sarana cetak, seperti buku, brosur, majalah, poster, lembar informasi lepas, peta, foto, dan lingkungan sekitar, baik alam, sistem, maupun budaya. h. Penilaian tindak lanjut Tuliskan sistem penilaian dan prosedur yang dapat digunakan untuk menilai pencapaian belajar siswa berdasarkan sistem penilaian yang telah dikembangkan selaras dengan pengembangan silabus. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Jenis penilaian yang dapat digunakan dalam sistem penilaian berbasis kompetensi, antara lain sebagai berikut: 1. Kuis, bentuknya berupa isian singkat dan menanyakan hal-hal yang bersifat prinsip. Biasanya dilakukan sebelum mata pelajaran mulai, kurang lebih 15 menit. Kuis dilakukan untuk mengungkap kembali penguasaan pelajaran oleh siswa. 2. Pertanyaan lisan di kelas, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan oleh guru dengan tujuan memperkuat pemahaman terhadap konsep, prinsip, atau teori. Teknik bertanya yang baik adalah mengajukan pertanyaan dengan singkat dan tegas, memberi waktu selang, kemudian memilih siswa secara acak untuk menjawab. 3. Ulangan harian adalah ujian yang dilakukan setiap saat, misalnya 1 atau 2 materi pokok selesai diajarkan. Bentuk soal yang digunakan sebaiknya berupa uraian objektif atau nonobjektif. 4. Tugas individu, yaitu tugas yang diberikan kapan saja, biasanya untuk memperkaya materi pembelajaran, atau untuk persiapan programprogram pembelajaran tertentu. 5. Tugas kelompok, yaitu tugas yang dikerjakan secara kelompok (5-7 siswa).
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
143
Khalilah Nasution
6. Ujian sumatif, yaitu ujian yang dilaksanakan setiap satu standar kompetensiatau beberapa satuan kompetensi dasar. 29 Efektivitas Pembelajaran Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan bahwa efektif berarti ada “efeknya” yang artinya akibat, pengaruhnya, kesannya.30 Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didi. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan upaya menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar.31 Pembelajaran yang efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk belajar keterampilan yang spesifik, ilmu pengetahuan dan sikap peserta didik senang. Pembelajaran yang efektif memudahkan peserta didik untuk belajar sesuatu yang bermanfaat, seperti: fakta, keterampilan, nilai, konsep, cara hidup serasi dengan sesadama atau sesuatu hasil belajar yang diinginkan.32 Menurut Sutikno dalam buku karangan Bambang Warsita, menurutnya pembelajaran yang efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan harapan.33 Suatu pengajaran yang baik apabila proses pengajarannya itu menggunakan waktu yang cukup sekaligus dapat membuat hasil secara lebih tepat dan cermat serta optimal. Dengan menggunakan waktu pengajaran yang efesien dapat membuatkan hasil yang efektif.34 29Kunandar,
Guru
Profesional
Implementasi
Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan..., hlm. 273-274. 30Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Jakarta: Balai Pustaka, 1995), hlm. 150. 31Bambang
Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya (Jakarta:
Rineka Cipta, 2008) , hlm. 85. 32Bambang
Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, hlm. 288.
33Bambang
Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, hlm. 288.
34Ahmad
144
Rohani, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 28.
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Seorang guru itu dikatakan mampu mengajar secara efektif apabila ia harus biasameliputi: 1. Guru mampu merumuskan tujuan dari setiap pelajaran yang di berikan, 2. Guru harus mampu menguasai bahan pelajaran sebaik mungkin, 3. Guru mencintai apa yang akan diajarkan dan berpendirian bahwa mengajar adalah suatu profesi diharapkan dan mantap, 4. Guru harus mengerti tentang anak, tentang pengalaman-pengalaman pribadinya, 5. Guru harus menggunakan variasi metode dalam mengajar, 6. Seorang guru tidak mungkin mampu mendahului semua bahan dan semua mata pelajaran, 7. Guru harus dapat membimbing kepada apa yang aktual dan harus disiapkan sebaik-baiknya, 8. Marahlah dengan pujian dan guru harus berani, 9. Timbulkan semangat belajar, secara individual dan digunakan pengalaman anak.35 Jadi dapat disimpulkan yang dikatakan dengan efektivitas pembelajaran merupakan suatu pengaruh proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru agar peserta didik dapat belajar dengan mudah,menyenangkan sesuai dengan harapan yang ditujukan. Dan seorang guru itu harus bisa menggunakan waktu dengan efektif dan efesien agar dapat terjadi proses efektivitas pembelajaran. Ciri-Ciri Efektivitas Pembelajaran Ada beberapa ciri-ciri pembelajaran yang efektif, yaitu: 1. Peserta didik menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya, melalui pengopservasi, membandingkan menemukan kesamaankesamaan dan perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep gereralisasi berdasarkan kesaman-kesamaan yang ditemukan, 2. Guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berintekrasi dalam pelajaran,
35Roestiah
N. K. Didaktik Metodik (Jakarta: Bina Aksara, 1989), hlm. 4-5.
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
145
Khalilah Nasution
3. Aktivitas-aktivitas
peserta
didik
sepenuhnya
didasarkan
pada
pengkajian, 4. Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada peserta didik dalam mengaanalisis informasi, 5. Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan berfikir, serta 6. Guru menggunakan teknikpembelajaran yang bervariasi sesuai dengan tujuan gaya pembelajaran guru.36 Menurut Wottuba and Wright ada tujuh indikator yang menunjukkan pembelajaran yang efektif, yaitu: 1. Pengorganisasian pembelajaran dengan baik, 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Komunikasi secara efektif, Penguasaan dan antusiasme dalam mata pelajaran, Sikap positif terhadap peserta didik, Pemberian ujian dan nilai yang adil, Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran, dan Hasil belajar peserta didik yang baik.37
Syarat-syarat Pembelajaran yang Efektif Mengajar yang efektif merupakan suatu mengajar yang dapat membawa belajar siswa yang efektif pula. Belajar disini adalah suatu aktifitas mencari, menemukan dan melihat pokok masalah. Untuk melakukan belajar yang efektif diperlukan syarat-syarat berikut ini: 1. Penguasaan bahan pengajaran, 2. Cinta kepada yang diajarkan, 3. Pengalaman pribadi dan pengetahuan yang telah dimiliki siswa, 4. Variasi metode, 5. Seorang guru harus menyadari bahwa dirinya tidak mungkin menguasai dan mendalami semua bahan pelajaran,
36Bambang
Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, hlm. 289.
37Bambang
Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, hlm. 289-
290.
146
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
6. Bila guru mengajar harus selalu memberikan pengetahuan yang aktual dan persiapan sebaik-baiknya, 7. Guru harus berani memberikan puji-pujian, 8. Seorang guru harus mampu menimbulkan semangat belajar secara individual.38 Selain syarat-syarat yang telah disebutkan diatas ada juga syaratsyarat yang diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif, syarat tersebut sebagaimana disebutkan Ahmad Sabri, adalah sebagai berikut: 1. Belajar secara aktif, baik mental maupun fisik, 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Guru harus banyak mempergunakan metode waktu mengajar, Guru harus dapat memberikan motivasi, Guru perlu mempertimbangkan pada perbedaan individual, Guru akan mengajar efektif bila selalu membuat perencanaan sebelum mengajar, Pengaruh guru yang sugestif perlu juga diberikan pada anak, Seorang guru harus memiliki keberanian, Guru harus mampu menciptakan suasana yang demokratis disekolah, Pada penyajian bahanpelajaran pada anak, guru perlu memberikan masalah-masalah yang merangsang anak untuk berfikir,
10. Semua pelajaran yang diberikan pada anak perlu diintegrasikan, 11. Pelajaran sekolah dihubungkan dengan kehidupan yang nyata di masyarakat, 12. Dalam interaksi belajar mengajar guru harus memberikan kebebasan pada anak, 13. Pengajaran remedial.39 Penutup
38Slameto,
Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka
Cipta, 2003), hlm. 95-96. 39Ahmad
Sabri, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching (Jakarta: Quantum
Teaching , 2005)., hlm. 120-121.
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
147
Khalilah Nasution
Renacana pelaksanaan pembelajaran merupakan perencanaan jangka pendek yang dibuat dan ditentukan oleh guru perbidang studi apa yang akan dilakukan dalam prose pembelajaran di kelas untuk sekali pertemuan bahkan bisa jadi lebih untuk tatap muka. Efektivitas pembelajaran merupakan suatu proses pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan harapan. Suatu pengajaran dapat dikatan baik apabila proses pengajarannya itu menggunakan waktu yang cukup sekaligus dapat membuat hasil lebih tepat dan cermat serta optimal dengan menggunakan waktu pengajaran yang efektif dan efesien. Daftar Pustaka Abdorrakhman Ginting, Esensi Praktis; Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Humaniora, 2010. Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, Jakarta: Quantum Teahing , 2005. Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2008. E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007. E. Mulyasa, Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006. Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia, 2011. Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Grafindo Persada, 2011. Kasful Anwar dan Hendra Harmi, Perencanaan Sistem Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2010. Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP)dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
148
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lif Khoiru Ahmadi, Hendro Ari setyono, Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011. Masnur
Muslich,
KTSP
Pembelajarn
Berbasis
Kontekstual, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Kompetensi
dan
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1995. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2003. Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: Rajawali Pers, 2014, Ed. 2.
Studi Multidisipliner Volume 2 Edisi 2 2015 M/1437 H
149