RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP)
GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014
i
RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP)
GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU
Oleh : Nurmegawati
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2014 ii
RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN NOMOR : 26/1801.019/014/RODHP/TA.204 1. JUDUL RDHP
: Kalender Tanam (Katam) Terpadu
2. SUMBER DANA TAHUN ANGGARAN
: DIPA BPTP Bengkulu TA. 2014
3. PROGRAM
:
a. b. c. d.
Komoditas Bidang Riset Jenis Penelitian Status RODHP
: : : :
Terapan Diseminasi Lanjutan
4. JUDUL KEGIATAN
: Kalender Tanam (Katam) Terpadu
5. LOKASI KEGIATAN PENGKAJIAN
: 10 Kab/Kota di Provinsi Bengkulu
6. PENELITI YANG TERLIBAT Peneliti Administrasi
: : 5 orang : 1 orang
7. TUJUAN 1. Mensosialisasikan dan advokasi program sistem informasi kalender tanam terpadu. 2. Validasi dan verifikasi data system informasi kalender tanam terpadu 8. LATAR BELAKANG Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 45/2011 tentang Tata Hubungan Kerja Antara Kelembagaan Teknis, Penelitian dan Pengembangan, dan Penyuluhan Pertanian dalalm mendukung Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN), pada dasarnya terkait dengan : a) pengembangan dan penerapan Kalender Tanam (Katam) Terpadu, baik dalam penyusunan, maupun sosialisasi dan validasi/verifikasi lapang, dan b)
mendukung
upaya
pengamanan/penyelamatan
adaptasi atau
sekaligus
pengurangan
mitigasi
perubahan
resiko,
pemantapan
iklim
dalam
pertumbuhan
produksi, dan mengurangi dampak social-ekonomi. Untuk mengimplementasikan Permentan No. 45/2011, Badan Litbang Pertanian telah menyusun Sistem Kalender Tanam Terpadu yang menjadi rujukan dalam menyusun rencana pengelolaan pertanian tanaman pangan di daerah. Informasi tersebut meliputi 1
estimasi awal tanam kedepan berdasarkan prediksi iklim, yang dilengkapi dengan informasi iklim lainnya, serta rekomendasi teknologi berupa varietas, benih dan pemupukan berimbang. Sistem Kalender Tanam Terpadu dapat diakses melalui website Badan Litbang Pertanian (litbang.deptan.go.id). Untuk lebih mengefektifkan penerapan Permentan ini, maka perlu kiranya diadakan koordinasi dan komunikasi kepada stakeholder. Oleh sebab itu, dalam penerapannya,
peranan
BPTP
di
masing-masing
daerah
menjadi
strategis
dan
menentukan dalam mensosialisasikan dan advokasi program sistem informasi kalender tanam terpadu ini. 9. DASAR PERTIMBANGAN Dalam dua dekade terakhir, isu perubahan iklim terus menguat dan menjadi entri poin penting dalam menyusun perencanaan pengembangan pertanian, khususnya tanaman pangan. Perubahan iklim yang ditandai oleh perubahan pola dan distribusi curah hujan, peningkatan suhu udara, dan peningkatan muka air laut berdampak langsung terhadap kerentanan pertanian diwilayah tertentu (Badan Litbang Pertanian, 2012) Perubahan iklim telah membuat sebaran hujan tidak merata bahkan curah hujan harian ektrim dapat mencapai 234 mm/hari (Farmanta, 2012). Perubahan iklim akibat pemanasan global telah berdampak luas terhadap berbagai aspek kehidupan. Pertanian merupakan sektor yang mengalami dampak paling serius. Tanaman pangan merupakan sub sektor yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Kegagalan panen disuatu sentra produksi dapat menyebabkan keguncangan di daerah lain, terlebih pada daerah yang bukan sentra pertanian. Perubahan pola curah hujan, peningkatan kejadian iklim ekstrim, serta kenaikan suhu udara dan permuakaan air laut telah menyebabkan produksi pertanian, terutama sub sektor tanaman pangan menurun secara signifikan (Kementerian Pertanian, 2012). Di tengah krisis pangan dunia yang dipicu oleh perubahan iklim, pemerintah tetap menargetkan swasembada pangan (Ditjen Tanaman Pangan. 2008). Program ini membutuhkan pengawalan dan kerja keras secara terintegrasi dan komprehensif. Untuk itu, Badan Litbang telah menyusun program adaptif dengan perubahan iklim yaitu Sistem Informasi Kalender Tanam (Katam) Terpadu (Badan Litbang Pertanian, 2012). Katam merupakan teknologi yang memuat berbagai informasi tanam pada skala kecamatan, dan suatu perangkat yang berguna untuk mempermudah stakeholders dan petani dalam penentuan : 1. prediksi awal musim hujan, 2.Awal musim tanam, 3.Pola Tanam, 4.Luas tanam potensial, 5.Rekomendasi pemupukan (NPK), 6.Tutup Tanam, 2
7.Rekomendasi varietas padi, 8.Potensi serangan OPT, 9.Wilayah rawan banjir & kekeringan, 10.Resiko penuruan produksi akibat bencana (BBSDLP, 2012) Katam
terpadu
yang
akurat
dan
valid
diharapkan
dapat
meningkatkan
produktivitas sekaligus menghindarkan petani dari resiko yang berkaitan dengan ketidakpastian iklim, seperti kekeringan dan banjir. Pendampingan yang holistik, bersinergi, terkoordinir, terfokus dan terukur sangat diharapkan oleh semua pihak dalam mengakselerasi pencapaian dari sasaran yang telah ditetapkan. 10. PERKIRAAN KELUARAN 1. Kalender tanam menjadi pedoman bagi stakeholder dan petani dalam menentukan waktu tanam dan rekomendasi pupuk dan varietas. 2. System informasi kalender tanam terpadu yang sudah divalidasi 11. PROSEDUR PELAKSANAAN a. Lokasi kegiatan dan waktu Kegiatan Katam Terpadu ini dilaksanakan di 10 kabupaten/kota di Propinsi Bengkulu pada bulan Januari – Desember 2014. b. Cakupan Kegiatan Katam dilakukan di 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu. Kegiatan dilaksanakan mulai dari bulan Januari sampai dengan Desember 2014. Kegiatan Katam yang dilakukan oleh BPTP Bengkulu meliputi: 1) Pelaksanaan sosialiasasi sistem informasi kalender tanam terpadu pada 10 kabupaten/kota. 2) Verifikasi dan validasi sistem informasi kalender tanam terpadu c. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Persiapan Penyusunan RODHP RODHP disusun sebagai penjabaran dan perincian dari RDHP. RODHP lebih rinci dan operasional baik dari aspek administrasi/keuangan dan kegiatan yang akan dilaksanakan. RODHP selanjutnya diturunkan dan dirincikan lagi menjadi juklak kegiatan diseminasi. Koordinasi intern dan antar institusi. Koordinasi intern dilaksanakan secara rutin dalam bentuk pertemuan di BPTP Bengkulu. Pertemuan direncanakan dilaksanakan
1-2 kali dalam sebulan. Dalam
pertemuan ini akan dibahas kemajuan dan tindak lanjut kegiatan untuk bulan 3
berikutnya. Koordinasi tingkat teknis dapat dilakukan dengan berkomunikasi dan berinteraksi dengan petugas penyuluh lapangan untuk mendapatkan data agronomi, dan berkoordinasi dengan petugas pengendali orgnisme pengganggu tanaman untuk mendapatkan data hama dan penyakit. Tahap Pelaksanaan 1. Pelaksanaan Sosialisasi Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu a. Sosialisasi dilaksanakan pada 10 kabupaten/kota yang frekuensinya sebanyak 2-3 kali setahun menjelang awal musim tanam (MH, MK I, MK II) b. Sosialisasi disampaikan dengan metode presentasi materi sistem informasi kalender tanam terpadu kepada stakeholder dan juga langsung dilakukan praktek cara mengoperasionalkan peta katam elektronik. c. Materi yang akan disampaikan pada saat sosialisasi sistem informasi Katam Terpadu yaitu : Penjelasan dan definisi tentang Katam terpadu dan istilah-istilah yang digunakan Manfaat informasi Katam Terpadu Informasi prediksi hujan dari lembaga yang berwenang Informasi potensi luas tanam musim berjalan Informasi prediksi bencana yang akan menyertai pada musim tanam yang sedang berlangsung. Informasi kebutuhan dan rekomendasi benih dan varietas d. Media yang akan digunakan pada saat sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu ini meliputi media cetak dan media elektronik. Media cetak terdiri dari leaflet dan poster, sedang media elektronik yaitu web dan email. e. Parameter yang diamati dalam pelaksanaan sosialisasi Jumlah dan jenis bahan informasi yang disebarluaskan sebagai bahan penyuluhan. Jumlah stakeholders dan petani yang mengakses web BPTP Bengkulu. Jumlah petani dan stakeholders yang mendapat pelatihan KATAM Terpadu Peningkatan pemahaman dan pemanfaatan KATAM Terpadu
4
2. Pelaksanaan Verifikasi Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu a. Pelaksanaan verifikasi adalah kegiatan untuk memantau akurasi dan kebenaran informasi atau data yang dihasilkan dari system atau pendapat maupun kajian terhadap suatu kejadian atau proses. b. Verifikasi ini dilakukan dengan membandingkan hasil dari suatu proses dalam suatu sistem dengan kondisi riil di lapangan. c. Verifikasi dilakukan secara mandiri atau kegiatan lain di BPTP. d. Verifikasi dilakukan minimal tiga kali setahun sesuai musim tanam e. Metode Verifikasi dilakukan melalui wawancara petani/FGD yang dilakukan terhadap kelompok tani. f.
Parameter untuk verifikasi lapang meliputi : luas baku sawah, waktu tanam, varietas yang digunakan, jenis dan dosis pupuk, kemungkinan ancaman banjir dan kekeringan, dan serangan OPT.
3. Pelaksanaan Validasi Sistem Informasi Kalender Tanam a. Validasi dilakukan dengan cara mengimplementasikan rekomendasi Katam Terpadu. b. Validasi rencananya akan dilakukan di Kabupaten Bengkulu Tengah c. Parameter yang diamati : Produktivitas tanaman yang dihasilkan
5
12. RENCANA OPERASIONAL
No 1 2
Uraian kegiatan
1
2
3
4
5
6
Bulan 7
8
9
10
11
12
Penyusunan RDHP Penyusunan/pembahasan perbaikan RODHP
3
Koordinasi
4
Pelaksanaan
5
Laporan bulanan
6
Laporan tengah tahun
7
Laporan akhir tahun
14. DAFTAR PUSTAKA Badan Litbang Pertanian. 2012. Petunjuk Teknis Gugus Tugas. Kalender Tanam Terpadu dan Perubahan Iklim. Bogor. BBSDLP. 2012. Lokakarya Nasional. Perubahan Iklim. Bogor. Farmanta Y. 2012. Intersepsi Hujan oleh Tajuk Tanaman Kelapa Sawit. Tesis. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Ditjen Tanaman Pangan. 2008. Pedoman Umum: Peningkatan Produksi dan Produktivitas Padi, Jagung, dan Kedelai melalui pelaksanaan SL-PTT. Dirjen Tanaman Pangan. 72 p. Kementerian Pertanian. 2011. Peraturan Menteri Pertanian 45/Permentan/OT.140/8/2011. Kementerian Pertanian. Jakarta. 90 hal.
No.:
Kementerian Pertanian. 2012. Seminar Kalender Tanam dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Pertanian dan Tanaman. Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.
6
15.
LEMBAR PENGESAHAN Penanggung Jawab RODHP,
Nurmegawati, SP NIP. 198011242008012010 MENYETUJUI : Penanggung Jawab RDHP
Ketua Kelji Sumber daya
Nurmegawati, SP NIP. 198011242008012010
Nurmegawati, SP NIP. 198011242008012010 MENGETAHUI : Kepala BPTP Bengkulu,
Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP NIP. 19590206 198603 1 002
7
Lampiran 1 . Tim Kegiatan Kalender Tanam Terpadu N o
Penjab kegiatan /Anggota
NIP
Bidang Keahlian
Jabatan Fungsional
1
Nurmegawati, SP
198011242008012010
Ilmu Tanah
Peneliti Pertama
Alokasi Waktu (Jam /minggu) 15
2
197901162003021002
10
196204151993031001
Ilmu Tanah/iklim Agronomi
Peneliti pertama
3
Yong Farmanta, SP, M.Si Drs. Afrizon, M.Si
Peneliti muda
10
3 4 5
Yahumri, SP Yulie Oktavia, SP Suardi
197908152005011001 197907212009122001 196511091994031001
Agronomi Agronomi SLTA
Peneliti pertama PNK Administrasi 10
10 10
8
10