RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN
(RODHP)
PENGAWALAN PENGEMBANGAN KAWASAN PADI DI KABUPATEN BENGKULU UTARA
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015
1
RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN
(RODHP)
PENGAWALAN PENGEMBANGAN KAWASAN PADI DI KABUPATEN BENGKULU UTARA
Oleh: Ahmad Damiri
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015
2
RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN NOMOR : 26/1801.019.001/011/RODHP/2015 1. JUDUL RDHP
: Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional
2. SUMBER DANA
: DIPA BPTP Bengkulu TA. 2015
3. PROGRAM a. Komoditas b. Bidang Riset c. Jenis Penelitian c. Status Kegiatan
: : : : :
4. JUDUL KEGIATAN
: Pengawalan Pengembangan Kawasan Padi Di Kabupaten Bengkulu Utara.
5. LOKASI KEGIATAN PENGKAJIAN
: Kabupaten Bengkulu Provinsi Bengkulu
6. PENELITI YANG TERLIBAT Peneliti Teknisi
Peningkatan Ketahanan Pangan Padi Terapan Lapangan Baru
Utara
: 5 : 2
7. TUJUAN a.
Tahun 2015
1.
Mendampingi penerapan komponen teknologi budidaya Padi sawah pendekatan PTT spesifik lokasi dan kalender tanam kegiatan Upsus Padi pada 10 Kabupaten Kota dan melakukan penjelasan komponen teknologi melalui pertemuan pada kelompok tani maupun petugas lapang.
2.
Meningkatkan produktivitas dan produksi padi sawah yang dilakukan melalui demplot/display uji adaptasi varietas padi sawah dengan penerapan inovasi teknologi PTT Padi Sawah di kawasan pengembangan padi atau sekitarnya.
3.
Mempercepat penyebarluasan komponen PTT padi sawah dan kalender tanam pada kelompok tani dengan berbagai metode diseminasi (pelatihan, nara sumber, temu lapang/apresiasi teknologi, media cetak dan elektronik), dan
4.
Mendampingi
penyusunan
dokumen
master
plan
dan
action
plan/rencana aksi pengembangan kawasan Padi di Kabupaten Bengkulu Utara. 1
b. Tahun 2016 1.
Mendampingi penerapan komponen teknologi budidaya Padi sawah pendekatan PTT spesifik lokasi dan kalender tanam kegiatan Upsus Padi pada 10 Kabupaten Kota dan melakukan penjelasan komponen teknologi melalui pertemuan pada kelompok tani maupun petugas lapang.
2.
Meningkatkan produktivitas dan produksi padi sawah yang dilakukan melalui demplot/display uji adaptasi varietas padi sawah dengan penerapan inovasi teknologi PTT Padi Sawah di lokasi sekitarnya wilayah upsus.
3.
Mempercepat penyebarluasan komponen PTT padi sawah dan kalender tanam pada kelompok tani dengan berbagai metode diseminasi (pelatihan, nara sumber, temu lapang/apresiasi teknologi, media cetak dan elektronik), dan
4.
Memantau dan menilai penerapan inovasi teknologi PTT Padi Sawah.
8. LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan pertanian periode tahun 2015-2019 telah difokuskan pada pengembangan kawasan. Komoditas strategis dan unggulan nasional dikembangkan pada kawasan-kawasan andalan secara utuh sehingga menjadi satu kesatuan dalam system pertanian bio-industri. Pengelolaan usahatani dikelola dengan prinsip pertanian lestari dengan memenfaatkan agro-input yang tersedia di sekitar kawasan dan mengelola limbah dengan prinsip zero waste melalui re-duce, re-use dan re-cycle. Kabupaten Bengkulu Utara merupakan salah satu daerah sentra produksi padi di Provinsi Bengkulu. Luas lahan sawah di Kabupaten Bengkulu Utara 13.880 ha terdiri dari sawah irigasi teknis 3.582 ha, setengah teknis 3.791 ha, dan sederhana 2.053 ha, irigasi desa 1.474 ha, dan tadah hujan 2.980 ha (BPS Provinsi Bengkulu, 2012). Dari sisi produksi yang dihasilkan tahun 2012 sebesar 90.731,1 ton menjadi pemasok terbesar ke dua terhadap total produksi padi Provinsi Bengkulu. Produktivitas rata-rata padi sawah di Provinsi Bengkulu adalah 4,12 t/ha (BPS Provinsi Bengkulu, 2012), masih lebih rendah dibandingkan dengan produktivitas nasional yang sudah mencapai 5,05 t GKG/ha. Produktivitas demikian masih terbuka ditingkatkan
2
melalui pendekatan Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP2T2) dan peningkatan Indeks Pertanaman (IP). Pengawalan merupakan salah satu kegiatan diseminasi teknologi dan informasi yang dihasilkan oleh BPTP/Badan Litbang Pertanian. Diseminasi merupakan
kegiatan
teknologi/informasi
yang
hasil
ditujukan
litkaji
kepada
untuk
menyampaikan
pengguna
sehingga
teknologi/informasi hasil litkaji dapat dimanfaatkan dan diadopsi oleh pengguna. Kegiatan diseminasi dibedakan menjadi 3 yaitu: peragaan teknologi, komunikasi tatap muka dan pengembangan informasi. Pemilihan metode diseminasi dan media komunikasi didasarkan pada pertimbangan efektivitas dan efisiensi (cost efective) untuk khalayak sasaran, serta disesuaikan dengan kebutuhan. Aspek penting dalam mensukseskan program strategis kementerian pertanian (kawasan padi) yaitu melalui pengawalan yang holistik, bersinergi, terkoordinir, fokus dan terukur. Hal ini sangat diharapkan oleh semua pihak dalam mengakselerasi pencapaian dari sasaran yang telah ditetapkan. Gerakan
Penerapan
Pengelolaan
Tanaman
Terpadu
(GP2T2)
merupakan salah satu keluaran (output) Badan Litbang Pertanian yang dibutuhkan, mempunyai nilai komersial (demand driven dan market oriented
technology) merupakan sumberdaya Informasi inovasi pertanian penting dari suatu lembaga litkaji. Muatan PTT Padi, perlu didesiminasikan secara intensif dan menyeluruh sehingga merupakan suatu gerakan penerapan dalam upaya peningkatan produksi padi di Provinsi Bengkulu khususnya Kabupaten Bengkulu Utara. Diseminasi inovasi teknologi PTT Padi, merupakan salah satu cara untuk mengenalkan inovasi teknologi spesifik lokasi secara partisipatif kepada masyarakat tani. Melalui kegiatan PTT diharapkan terjadi perbaikan pemahaman petani dan kelompok tani mengenai pentingnya penerapan inovasi teknologi dengan benar untuk meningkatkan produksi dan pendapatan usahataninya. 9. DASAR PERTIMBANGAN Untuk mencapai sasaran produksi padi Nasional tahun 2015 sebesar 73,44
juta
ton,
pengembangan
Kementerian
kawasan
di
Pertanian
setiap 3
Provinsi.
mengarahkan Hasil
rapat
program koordinasi
pembangunan kementerian pertanian telah ditetapkan komoditas unggulan untuk sektor pangan Provinsi Bengkulu adalah padi, oleh karena itu akan dikembangkan 1 unit kawasan di Kabupaten Bengkulu Utara. Padi merupakan tulang punggung pembangunan subsektor tanaman pangan, dan berperan penting terhadap pencapaian ketahanan pangan. Padi juga memberikan kontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional (Damardjati, 2006; Dirjen Tanaman Pangan, 2008; Sembiring dan Abdulrahman, 2008). Provinsi Bengkulu memiliki lahan sawah seluas 94.595 ha dengan
produktivitas yang masih rendah (4,12 t/ha) (BPS Provinsi
Bengkulu, 2012). Peluang untuk meningkatkan produksi padi di Provinsi Bengkulu masih terbuka melalui intensifikasi dan efisiensi penggunaan lahan. Intensifikasi
dilakukan
dengan
penerapan
PTT,
sedangkan
efisiensi
penggunaan lahan dilaksanakan melalui peningkatan indeks pertanaman (IP). Dengan pendekatan PTT tahun 2013, hasil padi sawah di Provinsi Bengkulu dapat mencapai 7,5 t GKG/ha. 10. PERKIRAAN KELUARAN a.
Tahun 2015
1.
Diterapkannya komponen teknologi budidaya Padi sawah pendekatan PTT spesifik lokasi dan kalender tanam kegiatan Upsus Padi pada 10 Kabupaten Kota dan dipahaminya komponen teknologi oleh kelompok tani maupun petugas lapang sesuai pendampingan yang dilakukan.
2.
Produktivitas dan produksi padi sawah yang lebih tinggi di lokasi demplot padi sawah setelah penerapan inovasi teknologi PTT Padi Sawah di kawasan pengembangan padi atau sekitarnya.
3.
Tersebarnya secara luas komponen PTT padi sawah dan kalender tanam pada kelompok tani dan petugas lapang.
4.
Dokumen master plan dan action plan/rencana aksi pengembangan kawasan Padi di Kabupaten Bengkulu Utara
b. Tahun 2016 1.
Diterapkannya komponen teknologi budidaya Padi sawah pendekatan PTT spesifik lokasi dan kalender tanam kegiatan Upsus Padi pada 10
4
Kabupaten Kota dan dipahaminya komponen teknologi oleh kelompok tani maupun petugas lapang. 2.
Produktivitas dan produksi padi sawah yang lebih tinggi di lokasi demplot padi sawah setelah penerapan inovasi teknologi PTT Padi Sawah di kawasan pengembangan padi atau sekitarnya.
3.
Tersebarnya secara luas komponen PTT padi sawah dan kalender tanam pada kelompok tani dan petugas lapang.
4.
Terpantaunya komponen teknologi PTT Padi Sawah spesifik lokasi yang diterapkan di lapangan.
11. PROSEDUR PELAKSANAAN a.
Waktu dan Tempat Pengkajian dilaksanakan pada bulan Januari - Desember 2015 di Kabupaten Bengkulu Utara pada lahan padi sawah.
b. Metode Pelaksanaan Metode
pelaksanaan
kegiatan
pengawalan
adalah:
1)
Pengawalan dan pendampingan penerapan komponen teknologi PTT Padi Sawah, 2) Demplot/display varietas padi sawah ; 3) komunikasi tatap muka/langsung; 4) identifikasi lapangan dan need assessment terhadap kebutuhan pengawalan. c.
Ruang lingkup Ruang Lingkup Kegiatan pengawalan padi meliputi:
1.
Melakukan uji adaptasi padi varitas unggul baru.
2.
Mengawal penerapan teknologi spesifik lokasi dan penerapan kalender tanam,
3.
Menjadi narasumber pelatihan bagi penyuluh lapang dan petani,
4.
Menyiapkan dan menyebarkan materi penyuluhan
5.
Analisis data, penyusunan dokumen master plan dan action plan pengembangan kawasan padi.
d. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Persiapan 5
1.
Penyusunan RODHP RODHP disusun sebagai penjabaran dan perincian dari RDHP sehingga lebih rinci dan operasional baik dari aspek administrasi/keuangan dan kegiatan yang akan dilaksanakan. RODHP selanjutnya diturunkan dan dirincikan lagi menjadi juklak kegiatan diseminasi.
2.
Pengumpulan data dan identifikasi permasalahan, pada kelompok tani calon kooperator demplot/display uji adaptasi padi varietas unggul baru.
3.
Koordinasi Internal dan eksternal secara reguler. Koordinasi internal dilakukan setiap minggu atau setiap ada permasalahan yang harus segera dilakukan. Sedangkan koordinasi eksternal dilakukan terkait rencana pelaksanaan demplot/display uji adaptasi padi varietas unggul baru maupun terkait pelaksanaan kawasan pengembangan dan upsus padi, agung, dan kedelai.
Pelaksanaan kegiatan 1.
Melakukan penanaman padi sawah varietas unggul baru sebagai demplot/display pada lokasi kawasan pengembangan padi sawah seluas 4-5 ha. Inovasi teknologi yang diterapkan pada demplot/display adalah inovasi teknologi PTT Padi Sawah.
2.
Melakukan pertemuan teknis pelaksanaan dan apresiasi teknis budidaya di lahan petani sesuai dengan tahapan kegiatan demplot/display pada lokasi kawasan pengembangan padi sawah seluas 4-5 ha.
3.
Pada lokasi kawasan pengembangan maupun pada lokasi Upsus dilakukan pengawalan agar menerapkan inovasi teknologi PTT Padi Sawah
dan
berpedoman
pada
kalender
tanam.
Masing-masing
kecamatan memiliki kalender tanam tersendiri, oleh karena itu penjelasan harus sesuai antara kecamatan dengan kalender tanamnya. 4.
Memenuhi undangan untuk menjadi narasumber baik pada pertemuan dengan petani, petugas lapang, maupun dengan TNI terkait inovasi teknologi PTT Padi Sawah.
5.
Menyiapkan dan menyebarkan materi penyuluhan terkait dengan komponen teknologi PTT Padi Sawah dan kalender tanam.
6.
Mendampingi perkembangan
petani tanaman
dalam dan
mengamati memberikan
pertumbuhan saran
dan
pemecahan
masalahnya. 7.
Koordinasi dan konsolidasi dengan institusi terkait untuk pengawalan kemajuan kegiatan Upsus Padi Sawah. 6
8.
Memberikan masukan dan saran bagi tim dalam melakukan penyusunan pedoman teknis penanaman padi sawah.
9.
Mengingatkan
petugas
pertanian/Dinas
agar
membuat
laporan
mingguan dan melaporkan perkembangan kegiatan upsus padi. 10. Mendampingi Pemerintah daerah dalam menyusun dokumen master
plan dan action plan pengembangan kawasan padi. 11. Tabulasi dan analisis data kegiatan demplot/display pada lokasi kawasan pengembangan padi sawah seluas 4-5 ha 12. Penyusunan laporan (bulanan, semester dan akhir kegiatan). Analisis Data Data yang akan dikumpulkan : 1) data teknis berupa data produksi dan
produktivitas;
2)
data
perubahan
prilaku
petani
(peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan, minat terhadap inovasi teknologi, dan umpan balik kebutuhan teknologi; 3) data kelayakan usahatani padi. Analisis data teknis akan dilakukan dengan uji sidik ragam menggunakan DMRT, dan analisis social menggunakan diskriptif analisis serta statistic non paramatrik.
7
12. ANGGARAN YANG DIALOKASIKAN Kode
Jenis Pengeluaran
Volume
521211 Belanja Bahan
- Bahan pendampingan dan bahan pendukung lainnya - ATK dan komputer suplies - Fotocopy, jilid, cetak dan dokumentasi - Konsumsi 521213 Honor Output Kegiatan - UHL - Honor petugas lapang 521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya - Analisa laboratorium 522151 Belanja Jasa Profesi - Narasumber, fasilitator, evaluator, moderator 524111 Belanja perjalanan biasa
- Perjalanan dalam rangka pelaksanaan kegiatan (berkisar antara Rp. 365.000,s/d Rp. 5.000.000) 524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting
Harga Satuan (000)
Biaya
0 0 1 PAKET 75.900.000 1 1 400 0 400 25 0
PAKET PAKET OK
106.560.000 75.900.000
6.250.000 4.410.000 50.000 0 50.000 100.000 0
6.250.000 4.410.000 20.000.000 22.500.000 20.000.000 2.500.000 6.000.000
1 KALI 0 40 OJ
6.000.000 0 500.000
6.000.000 20.000.000 20.000.000
0 8 OP
0 5.000.000
40.000.000 40.000.000
0
17.440.000
OH OH
0
Luar Kota - Uang harian dan transport perjalanan ke luar propinsi/pusat dalam rangka pelaksanaan kegiatan
2 OH
2.900.000
5.800.000
- Penginapan perjalanan ke luar propinsi/pusat dalam rangka pelaksanaan kegiatan
6 OP
700.000
4.200.000
24 OH
130.000
3.120.000
24 OP
180.000
4.320.000
- Uang harian dalam rangka temu lapang, ekspose, dan pertemuan tingkat petani - Paket kegiatan dalam rangka temu lapang, ekspose, dan pertemuan tingkat petani Jumlah total
8
212.500.000
13. TAHAPAN PEMBIAYAAN Kode
Jenis Pengeluaran
Biaya (Rp.000)
521211 Belanja Bahan
521213
521219
522151
524111
524119
I
Triwulan (Rp. 000) II III IV
106.560 75.900 10.000 30.000 30.000
- Bahan pendampingan dan bahan pendukung lainnya - ATK dan komputer suplies - Fotocopy, jilid, cetak dan dokumentasi - Konsumsi Honor Output Kegiatan - UHL - Honor petugas lapang Belanja Barang Non Operasional Lainnya - Analisa laboratorium Belanja Jasa Profesi - Narasumber, fasilitator, evaluator, moderator Belanja perjalanan biasa - Perjalanan dalam rangka pelaksanaan kegiatan (berkisar antara Rp. 365.000,- s/d Rp. 5.000.000) Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota - Uang harian dan transport perjalanan ke luar propinsi/pusat dalam rangka pelaksanaan kegiatan - Penginapan perjalanan ke luar propinsi/pusat dalam rangka pelaksanaan kegiatan - Uang harian dalam rangka temu lapang, ekspose, dan pertemuan tingkat petani - Paket kegiatan dalam rangka temu lapang, ekspose, dan pertemuan tingkat petani Jumlah total
6.250 2.000 410 4.410
Jumlah (Rp.000)
5.900
106.560 75.900
2.000 2.000
1.250 2.000
0 0
6.250 4.410
0 10.000 20.000 22.500 20.000 3.500 6.500 500 800 2.500 6.000
1.000
0
6.500 800
3.500 400
20.000 22.500 20.000 2.500 6.000
3.000
0
0 10.000 10.000
0
6.000 20.000 20.000
5.000
40.000 40.000
6.000 20.000 20.000
0
3.000
40.000 40.000 9.000 13.000 13.000
17.440
17.440
5.800
0
0
2.900
2.900
5.800
4.200
0
0
2.100
2.100
4.200
3.120
0
1.560
1.560
0
3.120
4.320
0
2.160
2.160
0
4.320
212.500 25.410 91.020 76.270 19.800 212.500
9
14. WAKTU KEGIATAN No
Uraian kegiatan
1
Penyusunan RDHP Penyusunan/pembahasan perbaikan RODHP Koordinasi Pelaksanaan Laporan bulanan Laporan tengah tahun Laporan akhir tahun
2 3 4 5 6 7
Bulan 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
15. DAFTAR PUSTAKA Badan Litbang Pertanian. 2005. Kumpulan Teknologi Unggulan pendukung PRIMA TANI. Badan Litbang Pertanian. Jakarta. 75 p. Balasubramaniam V., Rajendran, R., Ravi, V dan Las, I. 2006. Integrated Crop Management (ICM): Field Evaluation and Lesson Learn. In Rice Industry, Culture, and Environment. ICCR, ICFORD, IAARD. Jakarta. BPS Provinsi Bengkulu. 2012. Provinsi Bengkulu dalam Angka. Bengkulu 496 p. Damardjati, J.S. 2006. Learning from Indonesian Experiences in Achieve Rice Self Sufficientcy. In Rice Industry, Culture, and Environment. ICCR, ICFORD, IAARD. Jakarta. Ditjen Tanaman Pangan. 2010. Pedoman Umum: Peningkatan Produksi dan Produktivitas Padi, Jagung, dan Kedelai melalui pelaksanaan SL-PTT. Dirjen Tanaman Pangan. 72 p. Fagi A.M. 2006. Penelitian Padi Menuju Revolusi Hijau Lestari. Balai Penelitian Padi, sukamandi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Litbang Pertanian, Jakarta. 68 Hal. Kustiyanto. 2001. Kriteria seleksi untuk sifat toleran cekaman lingkungan biotik dan abiotik. Makalah Penelitian dan Koordinasi pemuliaan Partisipatif (Shuttle Breeding) dan Uji Multilokasi. Sukamandi. Kementerian Pertanian, 2012. Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian. Permentan no.50 tahun 2012, Jakarta. Kementerian Pertanian, 2014. Rancangan Model Pengembangan Kawasan Pertanian Tahun 2015-2019. Jakarta. Pusbindiklat LIPI. 2008. Modul diklat fungsional peneliti pertama. Pusbindiklat LIPI. Cibinong. 63 p. Puslitbangtan, 2009. Petunjuk Pelaksanaan Pendampingan SL-PTT. Kerjasama Puslitbangtan, BBP2TP, BPTP Jawa Barat dan BPTP Bali. 20 p. 10
Rubiyo, Suprapto, dan Aan Drajat. 2005. Evluasi beberapa galur harapan padi sawah di Bali. Buletin Plasma Nutfah. Vol 11. No 1:6-10. Sembiring, H. dan Abdulrahman, H. 2008. Filosofi dan Dinamika Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah. BB Penelitian Padi sawah. Sukamandi. Simatupang, P., 2001. Anatomi Masalah Produksi Beras Nasional dan Upaya Mengatasinya. Prosiding Perspektif Pembangunan Pertanian dan Kehutanan Tahun 2001 Ke Depan. Buku I. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Balitbangtan. Hal. 119-146. 16. TENAGA YANG TERLIBAT DALAM KEGIATAN No
Nama/NIP
1
Ir. Ahmad Damiri, M.Si 19630920 199203 1 001
2
3
4
5
6
Ir. Miswarti, MP 19650820 200003 2001
Yulie Oktavia, SP 19790721 200912 2001
Yartiwi, SP 19791030 200901 2 004
Jhon Firison, SP
Robiyanto
Jabatan Fungsional/Bi dang keahlian Penyuluh Pertanian Madya/ Agronomi
Peneliti Muda/ Agronomi
Peneliti Pertama/ Agronomi
Peneliti Pertama/ Agronomi
Peneliti Pertama/ Peternakan
Teknisi
11
Jabatan dalam Kegiatan dan Uraian Tugas Penanggung jawab 1. Mengkoordinir anggota tim dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kegiatan. 2. Membuat perencanaan, mengkordinir pelaksanaan kegiatan pendampingan. 3. Mengendalikan kegiatan terkait fisik dan keuangan secara periodik. Anggota 1. Membantu membuat perencanaan, pelaksanaan kegiatan pendampingan. 2. Membantu pelaksanaan kegiatan terkait kegiatan agronomi. Anggota 1. Membantu membuat perencanaan, pelaksanaan kegiatan pendampingan. 2. Membantu pelaksanaan kegiatan terkait kegiatan pengkajian agronomi. Anggota 1. Membantu membuat perencanaan, pelaksanaan kegiatan pendampingan. 2. Membantu pelaksanaan kegiatan terkait kegiatan pengkajian agronomi. Anggota 1. Membantu membuat perencanaan, pelaksanaan kegiatan pendampingan. 2. Membantu pelaksanaan kegiatan terkait kegiatan pengkajian agronomi. Anggota 1. Membantu kegiatan di
Alokasi Waktu (Jam /minggu)
15
10
10
10
10
5
7
Yoyo
lapangan, pengambilan data, kuisioner 2. Membantu pengawasan pelaksanaan kegiatan di lapangn Anggota 1. Membantu kegiatan di lapangan, pengambilan data, kuisioner 2. Membantu pengawasan pelaksanaan kegiatan di lapangn
Teknisi
5
17. LEMBAR PENGESAHAN Penanggung Jawab RODHP,
Ir. Ahmad Damiri, M.Si NIP. 19630920 199203 1001
MENYETUJUI :
Penanggung Jawab RDHP,
Ketua Kelji Budidaya,
Ir. Ahmad Damiri, M.Si NIP. 19630920 199203 1001
Harwi Kusnadi, S.Pt, M.Sc NIP. 19761118 200801 1 007 MENGETAHUI : Kepala BPTP Bengkulu,
Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP NIP. 19590206 1986031 002
12