RENCANA OPERASIONAL PENGKAJIAN PERTANIAN (ROPP)
PENGKAJIAN PENINGKATAN NILAI TAMBAH BUAH MANGGA DAN PISANG SPESIFIK BENGKULU MELALUI TEKNOLOGI PENGGORENGAN VAKUM DI PROPINSI BENGKULU
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012
1
RENCANA OPERASIONAL PENGKAJIAN PERTANIAN (ROPP)
PENGKAJIAN PENINGKATAN NILAI TAMBAH BUAH MANGGA DAN PISANG SPESIFIK BENGKULU MELALUI TEKNOLOGI PENGGORENGAN VAKUM DI PROPINSI BENGKULU
Oleh: Wilda Mikasari
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012
2
RENCANA OPERASIONAL PENELITIAN PERTANIAN NOMOR : 26/1801.013/011/A/ROPP/2012
1. JUDUL
: Pengkajian Peningkatan Nilai Tambah Buah Mangga
2. SUMBER DANA
: DIPA BPTP Bengkulu TA.2012
3. PROGRAM
: Pengkajian Teknologi Inovatif Spesifik Lokasi dan
a. b. c. d.
dan Pisang Spesifik Bengkulu Melalui Teknologi Penggorengan Vakum Di Propinsi Bengkulu
Agribisnis Unggulan Daerah
Komoditas Bidang Riset Jenis Penelitian Status ROPP
: : : :
Mangga dan pisang Terapan Laboratorium dan lapangan Baru
4. JUDUL KEGIATAN
: Pengkajian Peningkatan Nilai Tambah Buah Mangga
5. LOKASI PENELITIAN
: Propinsi Bengkulu
KATA KUNCI
dan Pisang Spesifik Bengkulu Melalui Teknologi Penggorengan Vakum di Propinsi Bengkulu
: Mangga Bengkulu, Pisang Jantan, Vacum friying
6. PENELITI YANG TERLIBAT Peneliti 5 orang Teknisi 1 orang 7. TUJUAN Tujuan pengkajian ini adalah: 1. Menghasilkan paket Teknologi Penggorengan Hampa (Vacuum Frying) buah mangga dan pisang spesifik Bengkulu. 2. Mengetahui
tingkat
penerimaan
petani
terhadap
aplikasi
Teknologi
Penggorengan Hampa (Vacuum Frying). 3. Meningkatkan nilai tambah buah mangga dan pisang spesifik Bengkulu.
8. LATAR BELAKANG Mangga
dan
pisang
merupakan
buah
unggulan
Propinsi
Bengkulu.
Produktivitas kedua komoditas tersebut pada tahun 2009 sudah melebihi produktivitas rata-rata Nasional. Produktivitas yang paling tinggi ditunjukkan pada tanaman Mangga yang mencapai 176.51 ton/ha sementara produktivitas pisang mencapai 64.80 ton/ha sedangkan produktivitas rata-rata Nasional buah mangga dan psang adalah 105.13 ton/ha dan 52.88 ha/ton. Varietas buah mangga dan pisang spesifik di Propinsi Bengkulu adalah Mangga Bengkulu dan Pisang Jantan (Dinas Pertanian Propinsi Bengkulu, 2010). Berbeda dengan varietas lain, baik varietas Mangga Bengkulu maupun Pisang Jantan memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan buah Mangga Bengkulu selain dapat berbuah sepanjang musim (4-5 kali/tahun) juga memiliki ukuran buah yang besar (0.6-2.4 kg) dengan daging yang tebal, lebih tahan terhadap hama lalat buah dan penggerek buah dibandingkan dengan mangga pada umumnya serta tahan terhadap tingkat curah hujan yang tinggi (Rambe, 2004). Ditinjau dari aspek sensori, Mangga Bengkulu memiliki tekstur daging buah yang lunak, berserat halus dan rasa daging buah manis sedikit asam serta beraroma sedang. Sementara itu, varietas Pisang Jantan merupakan jenis pisang yang tahan terhadap penyakit layu Fusarium sehingga dapat diunggulkan. Sejauh ini pemanfaatan Buah Mangga Bengkulu masih terbatas dikonsumsi dalam bentuk segar, sedangkan buah mangga Bengkulu yang memiliki ukuran buah yang besar (0.6-2.4 kg) dengan daging yang tebal dan tersedia sepanjang tahun sangat potensial untuk diolah sebagai bahan baku keripik, namun belum ada upaya untuk meningkatkan nilai tambah buah Mangga Bengkulu dalam bentuk pengolahan kering seperti keripik. Permasalahan lain, komoditas pisang dan mangga ini cepat rusak sehingga perlu penanganan untuk memperpanjang masa simpan produk dengan mengolahnya dalam bentuk chip seperti keripik. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan teknologi pengolahan yang sesuai dengan karakteristik buah-buahan yang pada umumnya memiliki
kadar
air
yang
tinggi,
salah
satunya
yaitu
dengan
Teknologi
Penggorengan Hampa (Vacuum Frying). Melalui cara ini, buah mangga dan pisang diolah dalam bentuk chip menjadi keripik dengan cita rasa buah segar. Penggorengan dengan vacuum fryng dilakukan untuk komoditas buah yang
2
memiliki kadar air yang tinggi sehingga harus digoreng pada kondisi vakum (tekanan di bawah 1 atm). Proses penggorengan buah-buahan menjadi keripik menggunakan Teknologi Penggorengan Hampa (Vacuum Frying) tidak merubah aroma dan rasa buah asli. Selain itu, melalui proses penggorengan vacum ini nilai gizi produk terutama vitamin dapat dijaga karena produk di goreng dengan menggunakan tekanan rendah (hampa). Produk keripik buah-buahan di Propinsi Bengkulu masih jarang dijumpai, sehingga keripik buah Mangga Bengkulu berpotensi dikembangkan dalam industri rumah tangga dan bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif makanan khas Propinsi Bengkulu sekaligus souvenir bagi para wisatawan yang berkunjung ke Propinsi ini. Sejauh mana efektivitas penerapan Teknologi Penggorengan Hampa (Vacuum
Frying) dalam pembuatan keripik buah spesifik Bengkulu di tingkat petani, perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut. 9. DASAR PERTIMBANGAN Buah Mangga Bengkulu dan Pisang Jantan termasuk bahan pangan yang mudah mengalami kerusakan sehingga daya simpannya rendah. Selain itu, karakteristik buah Mangga Bengkulu yang memiliki aroma yang kurang tajam, kurang cocok diolah menjadi produk sari buah dan selai. Sementara itu, Pisang Jantan yang termasuk dalam pisang plantain (dimakan setelah diolah) apabila diolah menjadi keripik pada tingkat kematangan 85%, produk yang dihasilkan tidak renyah (Yani et al, 2010). Oleh karena itu, perlu dicari terobosan untuk meningkatkan nilai tambah produk tersebut melalui teknologi pengolahan, salah satunya melalui teknologi penggorengan vakum. Pengolahan buah-buahan menjadi keripik menggunakan teknologi ini menghasilkan produk yang awet tanpa menggunakan bahan tambahan berupa pengawet dan kita tetap dapat menikmati aroma dan rasa buah asli dalam bentuk produk yang kering (keripik buah).
3
10. PERKIRAAN KELUARAN 1. Dihasilkan paket Teknologi Penggorengan Hampa (Vacuum Frying)
buah
mangga dan pisang spesifik Bengkulu 2. Diketahui tingkat penerimaan petani terhadap aplikasi Teknologi Penggorengan Hampa (Vacuum Frying). 3. Tercapainya peningkatan nilai tambah buah mangga dan pisang spesifik Bengkulu
11. METODOLOGI Lokasi dan Waktu Kegiatan Pengkajian Peningkatan Nilai Tambah Buah Mangga dan Pisang Spesifik Bengkulu Melalui Teknologi Penggorengan Vakum di Propinsi Bengkulu dilaksanakan di Laboratorium Pascapanen BPTP Bengkulu dan di sentra produksi Buah Mangga Bengkulu dan Pisang Jantan di Propinsi Bengkulu. Ruang Lingkup Pengkajian Ruang lingkup kegiatan Pengkajian Peningkatan Nilai Tambah Buah Mangga dan Pisang Spesifik Bengkulu Melalui Teknologi Penggorengan Vakum di Propinsi Bengkulu
meliputi
:
1)
Persiapan,
2)
Penelitian
Pendahuluan
(ujicoba
pendahuluan), 3) Penelitian Utama (ujicoba lanjutan, analisis karakter kimia produk, uji organoleptik, analisis kelayakan ekonomi produk, dan analisis nilai tambah, serta
4) diseminasi teknologi penggorengan hampa (vacuum frying)
dan survei penerimaan teknologi kepada petani. Metode Pengkajian Tahapan kegiatan pengkajian meliputi : 1. Persiapan a. Identifikasi sentra produksi Mangga Bengkulu dan Pisang Jantan di Propinsi Bengkulu, identifikasi pengolah Mangga Bengkulu dan Pisang Jantan, koordinasi antar institusi, koordinasi dan sosialisasi dengan kelompok tani budidaya/penghasil buah Mangga Bengkulu dan Pisang Jantan. b. Identifikasi dan seleksi bahan baku pengkajian 2. Penelitian Pendahuluan
4
a. Analisis karakter kimia bahan baku keripik Mangga Bengkulu dan pisang jantan : Kadar Air, kadar karbohidrat kadar lemak kadar serat, total gula, total asam tertitrasi dan Kadar Vitamin C. b. Penentuan Suhu Penggorengan Vakum Terbaik Pembuatan keripik Mangga Bengkulu mengacu pada teknologi pembuatan keripik mangga yang sudah dikembangkan oleh BPTP Jawa Barat pada tahun 2009 sementara pembuatan keripik Pisang Jantan mengacu pada teknologi pembuatan keripik pisang
jantan yang
dikembangkan oleh BPTP Bengkulu pada tahun 2006. Proses Pembuatan Keripik Mangga Bengkulu Proses pembuatan keripik Mangga Bengkulu meliputi : - Sortasi buah. Sortasi bertujuan untuk memilih buah mangga berdasarkan cacat fisik dan tingkat kematangan. Buah mangga yang dipilih sebagai bahan baku adalah yang memiliki tingkat kematangan 78-85% dan tidak busuk. Buah mangga hasil sortasi ditimbang. - Pencucian Buah mangga dicuci dengan air bersih atau dalam larutan klorin 1% dengan cara menggosok-gosok kulit hingga terlepas dari kotoran yang melekat. - Pengupasan Buah mangga dikupas hingga kulitnya bersih dan tidak ada lagi warna hijau pada daging buah. - Pengirisan dan Perendaman dalam Larutan Gula Mangga yang telah dikupas diiris tipis-tipis dengan ketebalan ± 2-3 mm, direndam dalam natrium bisulfit selama 10 menit kemudian dalam larutan gula pasir selama 30 menit (5 g natrium metabisulfit dan 1,5 kg gula pasir dalam 1 liter air). - Penggorengan Sebelum digoreng, perlakuan irisan mangga ada yang dimasukkan dalam
alat
pendingin
(freezer)
selama
±
12
jam
untuk
meningkatkan kerenyahan keripik mangga. Lalu digoreng secara
5
vakum. Pada kondisi penggorengan yang demikian irisan mangga tidak mengalami perubahan aroma dan warna serta kehilangan kandungan vitaminnya karena suhu penggorengan yang rendah. Proses penggorengan hanya menguapkan kadar airnya saja. - Penirisan Hasil keripik mangga yang telah digoreng selanjutnya ditiriskan menggunakan alat peniris (sentrifugasi). - Pengemasan Keripik mangga yang telah ditiriskan, dikemas menggunakan kemasan plastik atau aluminium foil dengan berat per kemasan disesuaikan. Diagram alir proses pembuatan keripik Mangga Bengkulu secara lengkap dapat dilihat pada gambar
Mangga Bengkulu Pengupasan Pencucian Penirisan Pengirisan Perendaman Sulfit (NaHSO3 1000ppm,) Penirisan Penggorengan pada tekanan vakum Penirisan Minyak
Keripik Mangga Gambar 1. Diagram alir pembuatan keripik Mangga Bengkulu
6
Proses Pembuatan Keripik Pisang Jantan Proses pembuatan keripik Pisang Jantan meliputi : - Sortasi buah. Buah pisang yang untuk membuat keripik pisang adalah buah pisang segar dengan derajat kematangan 80-85%. - Pengupasan dan Pengirisan Buah dikupas kemudian diiris dengan ketebalan ± 3-4 mm. - Penggorengan Bahan dimasukkan ke dalam minyak goreng yang telah dipanaskan hingga suhunya mencapai 90-100oC dengan tekanan hampa 70 cmHg. - Penirisan Hasil keripik mangga yang telah digoreng selanjutnya ditiriskan menggunakan alat peniris (sentrifugasi). - Pengemasan keripik
pisang
kemasan
yang
plastik
telah
atau
ditiriskan,
aluminium
foil.
dikemas
menggunakan
Diagram
alir
proses
pembuatan keripik Mangga Bengkulu secara lengkap dapat dilihat pada gambar 2.
Pisang Jantan Pengupasan Pengirisan Penggorengan pada tekanan vakum 70 Cm Hg Penirisan Minyak Pengemasan Keripik Pisang Jantan
Gambar 2. Diagram alir pembuatan keripik Pisang Jantan
7
Penentuan suhu penggorengan vakum dengan tingkatan suhu penggorengan yaitu 80oC, 90oC, dan 100 oC,dari tingkatan suhu terbaik akan digunakan untuk ujicoba lanjutan pada penelitian utama. 3. Penelitian Utama a. Hasil percobaan pada penelitian pendahuluan, dilanjutkan pada penelitian utama yaitu dengan perlakuan tingkatan suhu penggorengan vakum dengan ketebalan irisan buah pisang. b. Produk yang dihasilkan pada tahap lanjutan ini kemudian dianalisis. Analisis meliputi : - analisis karakter fisik produk : warna kerenyahan - analisis kimia produk : kadar air kadar lemak kadar vitamin C total gula - uji organoleptik (warna, aroma, rasa, dan kerenyahan): Panelis diminta untuk menguji tingkat kesukaan terhadap warna, aroma, rasa, tekstur, dan keseluruhan produk. Pengujian bisa dilakukan satu persatu atau secara bersamaan dengan tanpa melakukan pembandingan antar sampel akan tetapi merupakan respon spontan terhadap kesukaan dari produk yang diuji. Skor kesukaan panelis meliputi 5 kisaran skala yakni skala 1 (sangat tidak suka), skala 2 (tidak suka), skala 3 (agak tidak suka), skala 4 (suka), skala 5 (sangat suka). Contoh uji hedonik disajikan secara acak dan dalam memberikan penilaian,
panelis
tidak
boleh
mengulang-ulang
penilaian
atau
membanding-bandingkan contoh yang disajikan. Untuk produk keripik pisang dilakukan juga uji orlep untuk membandingkan produk yang digoreng dengan penggoreng vacum dan penggorengan biasa. - analisis kelayakan ekonomi produk, dilakukan dengan asumsi-asumsi dan komponen : Produksi Investasi
8
Biaya Operasional Harga Pokok dan Harga Jual Titik Impas/Break Even Point Perhitungan Keuntungan Waktu Pengembalian Modal (Payback Period)
Net Present Value Internal Rate of Return B/C Ratio - analisis nilai tambah Dilakukan studi kelayakan pada produk keripik mangga dan kripik pisang yang digoreng dengan penggoreng vacum, dan dilakukan juga studi kelayakan pada produk kripik pisang yang digoreng biasa (non vacuum). 4. Penerapan teknologi penggorengan hampa (vacuum frying) di tingkat petani Penerapan teknologi penggorengan vakum buah Mangga Bengkulu dan Pisang Jantan dilakukan pada kelompok tani yang mengolah buah-buahan. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan petani memperoleh keterampilan dalam mengaplikasikan teknologi pengolahan buah Mangga Bengkulu dan pisang jantan, sehingga nilai tambah produk dapat ditingkatkan baik dari sisi teknis maupun ekonomi (Tabel I). Tabel 1. Penerapan teknologi di tingkat petani No.
Uraian
1.
Mangga Bengkulu
2.
Pisang Jantan
Teknologi vacuum Frying v v
Teknologi Petani/ penggorengan biasa v
Selain itu, pada kegiatan ini, dilakukan penilaian terhadap tingkat penerapan teknologi oleh petani. Tingkat penerapan teknologi oleh petani diukur berdasarkan keterampilan dalam melakukan proses produksi yang meliputi sortasi buah, pencucian buah, pengupasan buah, pengirisan buah, perendaman, penirisan, penggorengan, penirisan minyak, dan pengemasan (Tabel 2).
9
Tabel 2. Penilaian tingkat penerapan teknologi di tingkat petani No.
Tahapan Proses Pengolahan
1
Skor 2 3
Bobot (%)
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Sortasi buah Pencucian Pengupasan Pengirisan Perendaman Penirisan setelah perendaman 7. Penggorengan 8. Penirisan menggunakan sentrifuse 9. Pengemasan Total Nilai
Nilai (Bobot xSkor)
5 5 5 5 5 2 10 3 5
Kriteria Skor : 1 = kurang baik,
2 = sedang , 3 = baik
Kriteria Penilaian : 100-125 = keterampilan baik 75-99
= keterampilan sedang
50-74
= keterampilan kurang
Parameter yang Diukur Parameter yang diukur dan dianalisis meliputi : a. Analisis karakter kimia bahan baku keripik -
Mangga Bengkulu (kadar air, kadar karbohidrat, kadar lemak, kadar serat, total gula, dan kadar vitamin C).
-
Pisang Jantan (kadar air, kadar lemak, kadar abu, dan total gula).
b. Analisis karakter kimia produk -
Mangga Bengkulu (kadar lemak, kadar air, kadar vitamin C)
-
Pisang Jantan (kadar air, kadar lemak, kadar abu, total gula)
c. Data penilaian uji organoleptik d. Skor penilaian penerapan teknologi di tingkat petani
10
12. ANGGARAN YANG DIALOKASIKAN No. 1.
2
3.
4. 5
Jenis Pengeluaran
Volume
Belanja Bahan Sarana Produksi dan Bahan Pendukung Mangga Bengkulu Pisang Jantan Minyak Goreng Bahan Analisis Kimia Gula Pasir Kemasan Alufo Natrium Metabisulfit Label Kemasan Bahan Bakar (LPG) ATK dan Computer Supplies Materi Informasi Teknologi Honor yang Terkait dengan Output Kegiatan Honor Petugas Lapang Belanja Barang Non Operasional Lainnya Temu Lapang, Ekspose Pertemuan survey tingkat petani, pelatihan Pelaporan Belanja Sewa Sewa Alat Belanja Perjalanan Lainnya Perjalanan Daerah Perjalanan Luar Propinsi
11
Harga Satuan
Biaya
42.500.000 250 kg 50 tandan 200 liter 1 paket 25 kg 2 roll 10 kg 100 10 kali 1 keg 1 paket
18.000 25.000 13.000 15.000.000 13.000 200.000 100.000 1.000 85.000 2.000.000 4.500.000
4.500.000 1.250.000 2.600.000 15.000.000 325.000 400.000 1.000.000 100.000 850.000 2.000.000 4.500.000
50.000
5.000.000 31.000.000
2 kali 3 kali
12.500.000 1.500.000
25.000.000 4.500.000
2 kali
750.000
1.500.000
1 tahun
3.500.000
160 OH 4 OP
300.000 5.000.000 Jumlah
3.500.000 68.000.000 48.000.000 20.000.000 150.000.000
100 OH
13. RENCANA OPERASIONAL Uraian Kegiatan
No
Bulan 1
1.
Perbaikan RPTP/ROPTP
2.
Persiapan : a. Identifikasi Lokasi
3
4
X X
X
5
6
X X X
X
7
8
X
X
9
10
X
X
X X
X
11
12
X X
b. Seleksi Bahan Baku 3.
2
X X
Penelitian Pendahuluan a. Analisis kimia bahan b. Penentuan Suhu
4.
X
Penelitian Utama a. Perlakuan Suhu
X X
b. Analisis Fisik c. Analisis Kimia d. Analisis Organoleptik
X
e. Analisis Kelayakan
5.
Temu Lapang, Ekspose
6.
Pertemuan survei tingkat petani Laporan Tengah Tahun
7. 8.
X X
Tabulasi Data
9.
Analisis Data
10.
Laporan Akhir
11.
Seminar Hasil
X X
X X
15. TAHAPAN PEMBIAYAAN No 1. 2.
3.
4. 5.
Uraian pengeluaran Belanja Bahan Honor yang terkait dengan output kegiatan Belanja Barang Non Operasional Lainnya Belanja Sewa Sewa Alat Belanja Perjalanan Lainnya
I 10.000.000 1.500.000
Triwulan (Rp.000) II III 15.000.000 15.000.000 1.500.000 1.000.000
IV 2.500.000 1.000.000
Jumlah Rp. 42.500.000 5.000.000
1.500.000
14.750.000
2.250.000
31.000.000
-
1.500.000
2.000.000
-
3.500.000
15.000.000
25.000.000
18.000.000
15.000.000
68.000.000
Jumlah
12.500.000
150.000.000
12
17. DAFTAR PUSTAKA Yani, A. dan Nasriati. 2010.Kajian Mutu Preferensi Konsumen Terhadap Keripik Pisang Jantan Aneka Rasa di Lampung. Prosiding Seminar Nasional Pengkajian dan Diseminasi Inovasi Pertanian Mendukung Program Strategis Kementerian Pertanian. Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. 1837-1846. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu. 2006. Teknologi Pengolahan Pangan dan Produk Peternakan. BPTP Bengkulu, Bengkulu. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat. 2009. Petunjuk Teknis Pengolahan Buah Mangga. BPTP Jawa Barat, Jawa Barat Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu. 2010. Laporan Tahunan, Bengkulu. Rambe, S.S. 2004. Tanaman Mangga Lokal Varietas Bengkulu. Makalah. BPTP Bengkulu, Bengkulu.
13
15. LEMBAR PENGESAHAN Penanggung Jawab ROPP,
Wilda Mikasari, STP, M.Si NIP. 19690812 199803 2 001
Penanggung Jawab RPTP,
MENYETUJUI:
Wilda Mikasari, STP, M.Si NIP. 19690812 199803 2 001
Ketua Kelji Budidaya
Ir. Eddy Makruf_ NIP. 19561005 198803 1 001
MENGETAHUI: Kepala BPTP Bengkulu,
Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP NIP. 19590206 198603 1 002
14
Lampiran 1 : Uraian tugas organisasi pelaksana. Nama/NIP No. 1.
Wilda Mikasari, S. TP, MSi/ 19690812 199803 2 001
2.
Lina Ivanti, S. TP/ 19841004 200901 2 004
3.
Jabatan Fungsional/ Bidang Keahlian Peneliti Muda/ Teknologi Pascapanen
Jabatan dalam Kegiatan
Uraian Tugas
Alokasi Waktu (jam)
Penanggung Jawab
Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pengkajian Menyusun dan merencanakan operasional kegiatan dan mempresentasikan Mengkoordinir anggota tim Menyusun laporan Melaksanakan koordinasi dan konsultasi kebijakan di luar propinsi
25
PNK/ Teknologi Pangan
Anggota
Membantu pelaksanaan pengkajian Membantu menyusun laporan
20
Taufik Hidayat, S. TP/ 19820511 200912 1 004
PNK/ Teknologi Hasil Pertanian
Anggota
Membantu pelaksanaan pengkajian Membantu menyusun laporan
20
4.
Irma Calista, ST/ 19810716 20501 2 002
PNK/ -
Anggota
Membantu pelaksanaan pengkajian Membantu menyusun laporan
20
5.
Alfayanti, SP/ 19830305 200912 2 001
PNK/ Sosek
Anggota
Membantu pelaksanaan pengkajian Membantu menyusun laporan
20
4.
Johardi/ 19720110 200701 1 001
Teknisi
Anggota
Membantu pelaksanaan pengkajian Membantu teknis operasional alat
15
15
16