KODE: :26/1801.019/011/C/RDHP/2013
KALENDER TANAM (KATAM) DI PROVINSI BENGKULU
YONG FARMANTA, SP, MSi
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013
LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul RDHP
:
Kalender Tanam (KATAM) di Provinsi Bengkulu.
2. 3. 4. 5. 6.
: : : :
BPTP Bengkulu JL. Irian KM, 6,5 Bengkulu 38119 DIPA BPTP Bengkulu TA. 2012 Baru
: : : : : : :
Yong Farmanta, SP, MSi Penata /IIIc Peneliti Pertama 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu 2013 2014 Kalender tanam Dinamik dijadikan rujukan dan pedoman bagi stakeholders dan petani dalam menentukan waktu tanam, varietas, dan pemupukan di Provinsi Bengkulu.
12. Output Akhir
:
Tersedianya informasi kalender tanam terpadu dinamik yang akurat pada tingkat Kecamatan di Provinsi Bengkulu.
13. Biaya
:
Rp 75.000.000 (Tujuh Puluh Lima Juta)
7. 8. 10. 11.
Unit Kerja Alamat Unit Kerja Sumber Dana Status Kegiatan (L/B) Penanggung Jawab a. Nama b. Pangkat/Golongan c. Jabatan Fungsional Lokasi Tahun Mulai Tahun Selesai Output Tahunan
Koordinator Program
Penanggung Jawab RDHP
Dr. Wahyu Wibawa, MP NIP.196904271998031001
Yong Farmanta, SP, MSi NIP. 19790116 200312 1 002
Mengetahui, Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Menyetujui, Kepala BPTP Bengkulu
Dr. Agung Hendriadi, M.Eng. NIP. 19610802 198903 1 001
Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP NIP. 195902061986031002
1
RINGKASAN 1 2 3
4
Judul Unit kerja Lokasi Status (L/B)
: : : :
Kalender Tanam (Katam) di Provinsi Bengkulu. BPTP Bengkulu Provinsi Bengkulu Baru
5
Tujuan
:
6
Keluaran
:
7
Hasil/pencapaian
:
8
Prakiraan Manfaat
:
Meningkatkan akurasi Katam dinamik di Provinsi Bengkulu Katam dinamik di jadikan rujukan dan pedoman bagi stakeholders dan petani dalam menentukan waktu tanam, verietas dan pemupukan spesifik lokasi di Provinsi Bengkulu. Penggunaan Kalender tanam dalam menentukan waktu tanam Petani dapat menentukan waktu tanam yang tepat sehingga dapat mendapatkan produksi yang tinggi dengan mengacu pada kalender tanam.
9
Prakiraan Dampak
:
Produktivitas usahatani meningkat dengan dengan memanfaatkan kalender tanam.
10
Metodologi
:
KATAM dilaksanakan di 10 kabupaten/kota se Provinsi Bengkulu. Kegiatan Katam meliputi: a) Koordinasi internal dan antar institusi b).Workshop, sosialisasi/apresiasi Katam, c). Penyiapan dan distribusi bahan informasi Katam. Koordinasi intern dilaksanakan secara rutin dalam bentuk pertemuan di BPTP Bengkulu. Pertemuan direncanakan dilaksanakan 1- 2 kali dalam sebulan. Kegiatan workshop akan dilakukan di masingmasing kabupaten/ kota dengan peserta berjumlah sekitar 20 orang per kabupaten/kota dari unsur pejabat Dinas Pertanian dan Bapeluh (6 orang), Korluh/PPL/PPK (33 orang), KTNA (3 Orang), petani. Acara yang akan dilaksanakan dalam workshop diantaranya adalah: 1). Pengumpulan dan pengisian form/kuisioner 2). Penjelasan KATAM, 3). Pemaparan hasil secara singkat dari hasil up date katam, dan metode penyuluhan.
11
Jangka Waktu
:
4 (empat) tahun (2013 -2016)
12
Biaya
:
Rp. 75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta rupiah)
2
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang KATAM adalah perangkat untuk mempermudah stakeholders dan petani dalam penentuan waktu tanam, varietas, dosis pemupukan dan potensi gangguan OPT. KATAM bersifat dinamis dan masa berlakunya hanya satu tahun (3 musim tanam). KATAM terpadu yang akurat dan valid diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menghindarkan petani dari resiko yang berkaitan dengan ketidakpastian iklim, seperti kekeringan dan banjir. Pendampingan yang holistik, bersinergi, terkoordinir, terfokus dan terukur sangat diharapkan oleh semua pihak dalam mengakselerasi pencapaian dari sasaran yang telah ditetapkan. Salah satu cara untuk mengurangi senjang hasil adalah dengan menerapkan teknologi yang spesifik lokasi dengan pendekatan penentuan kalender tanam. Katam adalah suatu pendekatan inovatif dan dinamis dalam upaya meningkatkan produksi dan pendapatan petani melalui waktu tanam yang tepat. 1.2 Dasar Pertimbangan Masalah utama perberasan nasional adalah memulihkan pertumbuhan dan stabilitas produksi padi, sehingga terjadi percepatan produksi
(Simatupang,
2001).
Kendala
antar
sektoral
dalam
peningkatan produksi tanaman pangan, khususnya padi sawah, semakin kompleks. Hal ini merupakan akibat dari berbagai perubahan dan perkembangan lingkungan strategis di luar sektor pertanian yang sangat berpengaruh dalam peningkatan produksi pangan. Konversi lahan produktif tidak dapat dihindarkan dan bahkan secara nasional diperkirakan lajunya mencapai 100.000 ha/tahun. 1.2 Tujuan Tujuan
KATAM
pada
tahun
2013
adalah
meningkatkan
pemahaman stakeholders dan petani terhadap katam dinamik melalui pemanfaatan IT (Website) dan media cetak.
3
1.3 Keluaran yang Diharapkan Keluaran pada tahun 2013 adalah Katam dinamik dijadikan rujukan dan pedoman bagi stakeholders dan petani dalam penentuan waktu tanam, varietas dan pemupukan di Provinsi Bengkulu. Katam dinamik dapat diakses, mudah di pahami oleh stakeholders dan petani melalui pemanfaatan IT (Website) dan media cetak. 1.4. Hasil yang Diharapkan Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah adanya up date dan peningkatan validitas (improvement) dari Katam dinamik di Provinsi Bengkulu. Koordinasi yang baik dari berbagai institusi dan ketersediaan saprodi berkaitan erat dengan tingkat adopsi KATAM. 1.5 Perkiraan Manfaat dan Dampak 1.5.1 Manfaat Meningkatnya pemahaman petani terhadap aspekaspek
teknis
budidaya
dengan
pendekatan
PTT
untuk
komoditas padi. Meningkatkan kemampuan petani dalam merancang usaha tani yang efisien baik dalam penggunaan input
maupun
pemanfaatan
sumberdaya
lahan,
dan
mengurangi ketergantungannya terhadap penggunaan pupuk anorganik. Semakin
baik
koordinasi
dan
semakin
terjamin
ketersediaan saprodi diharapkan dapat meningkatkan akselerasi adopsi teknologi. Peningkatan pemanfaatan Katam dinamik akan berdampak terhadap peningkatan produktivitas, produksi dan pendapatan petani. 1.5.2
Dampak Katam dapat diadopsi secara luas oleh petani dalam rangka meningkatkan pendapatan dan mewujudkan pertanian
4
yang berkelanjutan dan ramah lingkungan serta mewujudkan tepat waktu tanam. II. TINJAUAN PUSAKA Pendampingan Diseminasi
teknologi
merupakan
bagian
dari
kegiatan
merupakan
proses
timbal
balik,
diseminasi. para
pelaku
menyediakan, menerima informasi dan teknologi sehingga diperoleh kesepahaman dan kesepakatan bersama.
Kegiatan diseminasi dalam
pendekatan Spectrum Diseminasi Multi Chanels (SDMC), dilakukan dengan memanfaatkan berbagai jalur komunikasi dan pemangku kepentingan (stakeholders) terkait. Ilustrasi pada Gambar 1 menunjukkan pola-pola yang merupakan spectrum diseminasi beserta beragam channel
yang dapat
digunakan dalam proses distribusi informasi inovasi teknologi tersebut. Dengan kondisi iklim yang tidak menentu, sehingga kita perlu bekerja keras dalam memacu peningkatan dan kontinuitas produksi di tengah ancaman dampak perubahan iklim. Perubahan iklim berimplikasi terhadap pergeseran awal musim tanam dan pola tanam , ancaman kekeringan, banjir dan serangan OPT. Upaya peningkatan produksi memerlukan strategi yang cermat berdasarkan prakiraan iklim yang akurat. Untuk memandu upaya ini diperlukan alat bantu antisipatif berupa kalender tanam terpadu. Kalender tanam terpadu tidak hanya memuat kapan waktu tanam, tetapi juga memuat rekomendasi pupuk, varietas dan potensi gangguan OPT. Dengan adanya Kalender tanam terpadu diharapkan petani dapat menentukan waktu tanam yang terbaik dan sekaligus menetapkan varietas yang sesuai dan pemupukan yang rasional. Kondisi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan sekaligus menekan gagal panen akibat kondisi iklim yang ekstrem baik genangan maupun kekeringan.
5
III. PROSEDUR 3.1
Lokasi kegiatan dan waktu Kegiatan KATAM Tahun 2013 dilaksanakan di 10 Kabupaten/kota
yaitu Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Utara, Lebong, Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu
Tengah,
Kota Bengkulu, Seluma,
Bengkulu
Selatan, dan Kaur. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Januari – Desember 2013. 3.2
Ruang lingkup Pendampingan dilakukan setiap tahun, dengan target/sasaran
adalah pengguna antara dan pengguna akhir (petani/kelompok tani). Pendampingan dilakukan di 10 kabupaten/kota seprovinsi Bengkulu. Pendampingan yang dilakukan oleh BPTP Bengkulu meliputi: Pembentukan Tim KATAM
1)
dan Tim Teknis KATAM. 2) Pelaksanaan
kegiatan utama (koordinasi intern dan antar institusi; nara sumber; pelaksana apresiasi, pelatihan, sosialisasi
KATAM; penyediaan dan
distribusi bahan informasi teknolog 3) Pelaporan (bulanan, semester dan akhir kegiatan). Kegiatan pendampingan oleh BPTP Bengkulu akan diprioritaskan pada penyampaian materi KATAM melalui media elektronik (IT), khususnya kepada penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan stakeholders di tingkat provinsi dan kabupaten sesuai dengan bagan tata hubungan kerja antara Tim Pengendali, Tim Pembina dan Tim Pelaksana dalam Permentan No. 45 Tahun 2011 (Kementerian Pertanian, 2011). Pendampingan tidak hanya ditujukan kepada pengguna antara tetapi juga kepada pengguna akhir/petani untuk mendapatkan umpan balik dari pelaksanaan kegiatan KATAM. Kegiatan ini akan dikemas dalam bentuk workshop di masing-masing kabupaten/kota yang diikuti oleh pejabat dari Dinas Pertanian Kabupaten, pejabat dari Bapeluh Kabupaten, KTNA kabupaten, Korluh Kecamatan. Dalam workshop ini akan dilakukan validitas Katam. Pendampingan
diprioritaskan
dalam
pemanfaatan KATAM hingga di tingkat BPP.
6
pemahaman
serta
3.3
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
3.3.1 Persiapan Penyusunan RODHP RODHP disusun sebagai penjabaran dan perincian dari RDHP. RODHP
lebih
rinci
dan
operasional
baik
dari
aspek
administrasi/keuangan dan kegiatan yang akan dilaksanakan. RODHP selanjutnya diturunkan dan dirincikan lagi menjadi juklak kegiatan diseminasi. Penyusunan Tim Teknis KATAM BPTP Bengkulu. Tim Teknis disusun berdasarkan kompetensi dari staf yang ada di BPTP Bengkulu. Tugas dari Tim Teknis ini diantaranya adalah untuk menyusun bahan/materi untuk pelatihan PL II dan III, menyusun bahan informasi teknologi dan sebagai narasumber. Penyusunan data base (kalender tanam,
contact person dari
penyuluh pendamping kegiatan KATAM). 3.3.2 Pelaksanaan kegiatan 1. Koordinasi intern dan antar institusi. Koordinasi intern dilaksanakan secara rutin dalam bentuk pertemuan di BPTP Bengkulu. Pertemuan direncanakan dilaksanakan 1- 2 kali dalam sebulan. Dalam pertemuan ini akan dibahas kemajuan dan tindak lanjut kegiatan di masing-masing kabupaten. Koordinasi antar institusi baik ditingkat regional (stakeholders di provinsi dan Kabupaten) maupun nasional. Koordinasi di tingkat regional, khususnya ditingkat kabupaten direncanakan dalam bentuk kunjungan dan pemaparan kegiatan atau presentasi kegiatan kepada
stakeholders (Dinas Pertanian Kabupaten maupun Badan Pelaksana Penyuluhan). Koordinasi di tingkat nasional dilakukan pada Balit maupun Puslit lingkup Badang Litbang sebagai sumber inovasi teknologi (BB Penelitian Padi, Balitklimat). 2. Workshop pemanfaatan dan implementasi Katam Terpadu. Kegiatan
workshop
kabupaten/kota dengan
akan
dilakukan
di
masing-masing
peserta berjumlah sekitar 20 orang per
7
kabupaten/kota dari unsur pejabat Dinas Pertanian dan Bapeluh, Korluh/PPL/PPK, KTNA petani ketua Poktan/gapokta). Acara yang akan dilaksanakan dalam workshop diantaranya adalah:
1).
Pengumpulan
dan
pengisian
form/kuisioner,
2).
Pemanfaatan IT (web) dalam penelusuran informasi inovasi teknologi dari BPTP Bengkulu dan pemanfaatan Katam dinamik 4). Pemaparan hasil secara singkat dari hasil up date katam, metode penyuluhan dan faktor penentu adopsi. Tahapan dalam pengumpulan dan pengisian form/kuisioner terhadap petani/penyuluh/KTNA adalah sebagai berikut: a. Pengumpulan data yang berkaitan dengan update/validasi data Katam dinamik dari Korluh di masing-masing kecamatan. Form data isian yang memuat teknologi existing tentang waktu tanam, pola tanam, luas tanam, pemupukan, varietas, dan produktivitas per desa dalam 1 kecamatan diserahkan 1 bulan sebelum jadwal pelaksanaan workshop. b. Pengisian form oleh penyuluh/korluh yang berkaitan dengan kondisi iklim dan waktu tanam. Pengumpulan data ini bertujuan untuk mendiskripsikan kondisi iklim yang ada. c. Pengisian kuisioner oleh petani untuk mengetahui 3. Nara sumber Katam dinamik Penyampaian
materi
dilakukan
melalui
pelaksanaan
workshop/sosialisasi, atau pelatihan PL 2 maupun PL 3 di Provinsi dan kabupaten/kota secara on call bases. 4. Penyusunan laporan (bulanan, semester dan akhir kegiatan).
3.3.3 Parameter yang Diukur Frekuensi pendampingan (workshop, sosialisasi, pelatihan). Jumlah dan jenis bahan informasi yang disebarluaskan sebagai bahan penyuluhan. Jumlah stakeholders dan petani yang mengakses web BPTP Bengkulu. Jumlah petani dan stakeholders yang mendapat pelatihan KATAM Terpadu Peningkatan pemahaman dan pemanfaatan KATAM Terpadu
8
IV. ANALISIS RESIKO Analisis resiko diperlukan untuk mengetahui berbagai resiko yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan diseminasi/pendampingan. Dengan mengenal resiko, penyebab, dan dampaknya maka akan dapat disusun strategi ataupun cara penanganan resiko baik secara antisipatif maupun responsif (Tabel 4.1 dan 4.2). Tabel 4.1 Daftar resiko pelaksanaan KATAM tahun 2013. NO. 1.
RESIKO Katam Terpadu belum diacu sebagai alat dalam penentuan waktu tanam, pemupukan dan varietas anjuran
PENYEBAB - Penyuluh pertanian belum memahami sepenuhnya manfaat KATAM Terpadu
DAMPAK - Tanam serempak dalam satu hamparan tidak terwujud dan sering gagal panen akibat cekaman lingkungan (banjir/kekeringan ) serta ledakan OPT
Tabel 2. Daftar penanganan resiko dalam pelaksanaan KATAM tahun 2013. NO. 1.
RESIKO
PENYEBAB
PENANGANAN
Katam Terpadu belum diacu sebagai alat dalam penentuan waktu tanam, pemupukan dan varietas anjuran
- Penyuluh pertanian belum memahami sepenuhnya manfaat KATAM Terpadu
- Dilakukan sosialisasi, workshop, dan update untuk pemutahiran data serta peningkatan pemahaman penyuluh terhadap KATAM dan implementasinya
9
V. TENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANA 5.1. Tenaga yang terlibat dalam kegiatan Tabel 5.1 Tenaga pelaksana KATAM di BPTP Bengkulu No Nama/NIP Jabatan Jabatan Fungsional/Bi dalam dang keahlian Kegiatan 1
Yong Farmanta, SP, MSi 197901162003121002
Peneliti Pertama/Ilmu Tanah & Iklim
Penanggung jawab
1.
2.
3. 4.
2.
Nurmegawati, SP
Peneliti/Ilmu Tanah
Anggota
1.
2.
3.
Yartiwi
Peneliti Pertama/Agrono mi
Anggota
1. 2.
3.
10
Uraian Tugas
Mengkoordinir anggota tim dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan. Membuat perencanaan, mengkordinir pelaksanaan kegiatan pendampingan SL-PTTdi seluruh kab/kota di Provinsi Bengkulu. Mengevaluasi kinerja dan pencapaian anggota tim secara periodik/per bulan Bertanggungjawab terhadap Kepala Balai dan memberikan laporan fisik dan keuangan secara periodik (bulanan). Membantu penanggungjawab dalam perencanakan, pelaksanaan, dan pelapor SL-PTT di Kabupaten Bengkulu Selatan Memberikan laporan perkembangan kegiatan pendampingan Katam di Kab. Bengkulu Selatan secara periodik (Bulanan) kepada Penjab. Membantu penanggungung jawab dalam entry data dan pengetikan. Membantu dalam distribusi bahan, pengepakan dan pengamatan lapangan di kabupaten/kota. Lap. secara periodik.
Alokasi Waktu (Jam /minggu) 7
10
12
5.2 Jangka waktu kegiatan
No
Uraian kegiatan
1
Penyusunan RDHP Penyusunan/pembahasan perbaikan RODHP Koordinasi Pelaksanaan Laporan bulanan Laporan tengah tahun Laporan akhir tahun
2 3 4 5 6 7
1
2
3
4
5
Bulan 6 7
8
9
10
11
12
5.3 Pembiayaan
No
1
2
3
4 5
Jenis Pengeluaran
Volume
Belanja Bahan - ATK, komputer supplies, bahan informasi - Penggandaan dan laminasi - Konsumsi dalam rangka temu lapang, sosialisasi, validasi, akurasi data Honor output kegiatan - UHL - Honor Petugas Lapang - Entry data Belanja Barang non operasional Lainnya - Akomodasi dalam rangka temu lapang, sosialisasi, validasi, akurasi data Belanja Jasa Profesi
1 paket
3.455
1 paket
8.000
8.000
300 OH
50
15.000
45 OH 119 OH 100 OH
35.000 100.000 35.000
16.975 1.575 11.900 3.500 20.000
4.000
20.000
500.000
5.000
365.000
6.570
10 kali 18 OH
Jumlah
Jumlah Biaya (Rp.000) 26.455 3.455
5 kali
Belanja perjalanan lainnya - Perjalanan daerah
Harga Satuan (Rp.000)
75.000
11
DAFTAR PUSTAKA Badan Litbang Pertanian. 2012. Petunjuk Teknis Gugus Tugas. Kalender Tanam Terpadu dan Perubahan Iklim. Bogor. BBSDLP. 2012. Lokakarya Nasional. Perubahan Iklim. Bogor. Farmanta Y. 2012. Intersepsi Hujan oleh Tajuk Tanaman Kelapa Sawit. Tesis. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Ditjen Tanaman Pangan. 2008. Pedoman Umum: Peningkatan Produksi dan Produktivitas Padi, Jagung, dan Kedelai melalui pelaksanaan SL-PTT. Dirjen Tanaman Pangan. 72 p. Kementerian Pertanian. 2011. Peraturan Menteri Pertanian No.: 45/Permentan/OT.140/8/2011. Kementerian Pertanian. Jakarta. 90 hal. Kementerian Pertanian. 2012. Seminar Kalender Tanam dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Pertanian dan Tanaman. Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.
12