RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERHUBUNGAN PARIWISATA KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI GORONTALO TAHUN ANGGARAN 2015
GORONTALO 2014
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur hanya patut dihaturkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informatika Provinsi Gorontalo 2015 ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya. Rencana Kerja (RENJA) Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi Provinsi Gorontalo Tahun 2015 ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dengan berpedoman pada Review RPJMD Provinsi Gorontalo 2012 -2017 dan Review Renstra Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informatika Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017. Rencana Kerja merupakan suatu dokumen perencanaan yang nantinya akan dilaksanakan selama (satu) tahun tanpa menutup kemungkinan disuatu saat akan berkembang ataupun berubah sesuai dengan perkembangan pembangunan yang ada di Provinsi Gorontalo khususnya dibidang perhubungan, parwisata, komunikasi dan informatika. Dalam penyusunan Rencana Kerja ini, masih terdapat beberapa kendala – kendala yang dihadapi namun berkat ketekunan semua staf akhirnya semua kendala dapat diatasi dan penyusunan Rencana Kerja ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Untuk ini segala saran dan masukan akan sangat dibutuhkan dalam rangka lebih memberikan masukan yang berarti dalam dokumen Rencana Kerja tahun 2015 ini selanjutnya. Terima kasih
Gorontalo, Maret 2014 Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informatika Provinsi Gorontalo
HENRY F. DJUUNA Pembina Utama Madya NIP. 19570909 199203 1 001
ii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..............................................................................................
i
DAFTAR ISI .............................................................................................................
ii
BAB I
: PENDAHULUAN ................................................................................... 1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1.2. Landasan Hukum Penyusunan RENJA .................................. 1.3. Maksud dan Tujuan Penyusunan ................................................. 1.4. Sistimatika Penulisan ..................................................................
I-1 I-1 I-1 I-2 I-2
BAB II
: EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD..................................... 2.1. Evaluasi Pelakasanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD ................................................................ 2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD ............................................... 2.3. Isu – isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD.......
II-1 II-1 II-1 II-16
BAB III : TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN ..................... 3.1. Telaah Terhadap Kebijakan Nasional........................................... 3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD.................................................. 3.3. Program dan Kegiatan ..................................................................
III-1 III-1 III-3 III-4
BAB IV : PENUTUP ............................................................................................... VI-1 LAMPIRAN
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informatika Provinsi Gorontalo sebagai instansi penunjang penggerak pembangunan di daerah mempunyai peranan penting dalam pelayanan Jasa Perhubungan dan Pariwisata. Berdasarkan Peraturan Daerah Gorontalo Nomor 12 Tahun 2013 tentang pembentukan tata kerja dinas – dinas daerah Provinsi Gorontalo dimana Dinas Perhubungan dan Pariwisata Provinsi Gorontalo berubah menjadi Dinas Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan Informatika Provinsi Gorontalo, mempunyai tugas membantu Gubernur dalam penyelenggaraan pemerintahan di Bidang Perhubungan, Pariwisata dan Kominfo. Pembangunan Perhubungan, Pariwisata dan Komunikasi Informatika akan berpengaruh besar terhadap perekonomian daerah, khususnya dibidang transportasi berperan penting dalam distribusi barang dan jasa. Mengingat pembangunan perhubungan berdampak signifikan terhadap kondisi perekonomian daerah, maka kebijakan pembangunan perhubungan kedepan akan sangat berpengaruh terhadap prospek perekonomian daerah. Prospek perekonomian daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi eksternal dan internal, kemajuan-kemajuan yang telah dicapai serta kebijakan strategis yang ditempuh selama ini. Permasalahan dan tantangan pembangunan bidang perhubungan, pariwisata dan komunikasi informatia yang dihadapi dalam 1 (satu) tahun ke depan akan menentukan agenda, sasaran serta program pembangunan yang juga harus bersifat lintas kaitan dan lintas koordinasi. Proses globalisasi yang dimotori oleh kemajuan di bidang Transportasi, Telekomunikasi, Informasi, maupun Pariwisata telah mendorong berbagai Negara dan atau daerah untuk mengembangkan perhubungan dengan mengupayakan ketersediaan infratruktur melalui pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana transportasi yang berkelanjutan, guna mendorong pemerataan pembangunan, melayani kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau serta membuka keterisolasian wilayah tertinggal. Demikian halnya dibidang pariwisata sebagai usaha kemajuan ekonomi daerah dan merupakan salah satu prioritas pemerintah daerah sebagai penghasil devisa utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan penjelasan tersebut di atas maka dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Dinas sebagai instansi pemerintah Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Komunikasi dan Informatika Provinsi Gorontalo menyusun Rencana Kerja (RENJA) SKPD Tahun Anggaran 2015. 1.2 Landasan Hukum Penyusunan RENJA Tahun 2015 Rencana Kerja (RENJA) Dinas Perhubungan, Pariwisata Komunikasi dan Informatika Provinsi Gorontalo tahun 2015 disusun berdasarkan peraturan perundang – undangan sebagai berikut: 1. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2000 Tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo. 2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Daerah 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah iv
6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom. 8. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah. 9. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah. 10. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 11. Peraturan Presiden RI Nomor 7 tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah 13. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 7 Tahun 2010 Tentang Rencana Strategis Departemen Perhubungan Tahun 2010 - 2014 14. Rencana Strategis Departemen Kebudayaan dan Pariwisata 2010 – 2014 15. Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah 16. Peraturan Gubernur No. 67 Tahun 2010 tentang Tataran Transportasi Wilayah Provinsi Gorontalo 17. Peraturan Gubernur No. 47 Tahun 2010 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Provinsi Gorontalo 18. Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo 2012 – 2017 19. Peraturan Daerah No. 15 Tahun 2013 tentang Review (Kajian Kembali) Rencana Pembangunan Menengah Daerah (RPJMD Provinsi Gorontalo 2012 – 2017 Tanggal 11 Nov 2013 20. Keputusan Gubernur No. 352/18/VIII/2012 tentang Pengesahan Rencana Strategis SKPD Provinsi Gorontalo tahun 2012 – 2017 21. Rancangan RKPD Provinsi Gorontalo Tahun 2015 1.3 Maksud dan Tujuan Penyusunan Maksud penyusunan RENJA Dinas Perhubungan, Pariwisata Komunikasi dan Informatika Provinsi Gorontalo adalah untuk memberikan gambaran tentang visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, dan program kegiatan dalam kurung waktu 2015, sedangkan tujuannya adalah sebagai berikut: a. Sebagai pedoman SKPD/Dinas dalam penyelengaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan jasa perhubungan, pariwisata komunikasi dan informatika yang handal dan berdaya saing khusunya yang akan dilaksanakan tahun 2015. b. Sebagai pedoman SKPD/Dinas dalam penyusunan RKA – SKPD Tahun 2015 c. Sebagai tolak ukur SKPD/Dinas dalam evaluasi penilaian kinerja dalam melaksanakan program pembangunan pada tahun 2015. 1.4 Sistimatika Penulisan Secara sistematis Rencana Strategis Dinas Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan Informatika Provinsi Gorontalo tahun 2015 dapat diuraikan sebagai berikut : BAB I Merupakan Bab Pendahuluan yang memuat hal-hal substansial penyusunan RENJA seperti Latar Belakang, Landasan Hukum Penyusunan, Maksud dan Tujuan penyusunan, serta Sistematika Penulisan. v
BAB II
BAB III
BAB IV LAMPIRAN
Merupakan Bab Evaluasi Pelaksanaan RENJA SKPD yang memuat Evaluasi pelakasanaan RENJA SKPD tahun lalu dan capaian Renstra SKPD, Analisis kinerja pelayanan SKPD, Isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD, Review terhadap RKPD, Telaah usulan program dan kegiatan masyarakat. Merupakan Bab Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan yang akan memuat Telaah terhadap kebijakan nasional, Tujuan dan sasaran Renja SKPD, serta Program dan kegiatan. Merupakan Bab Penutup, yang memuat kesimpulan dan saran dalam penyusunan RENJA SKPD tahun 2015 Matriks RENJA Tahun 2015
vi
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD 2.1
Evaluasi Pelaksanaan RENJA SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD Evaluasi pelaksanaan RENJA SKPD dan capaian Renstra SKPD sampai dengan tahun 2013 secara umum dapat dijelaskan bahwa terdapat beberapa program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2015 dan belum dilakukan pada tahun 2013 maupun tahun 2014. Di bidang perhubungan kegiatan yang akan dilaksanakan berupa lanjutan dukungan pembangunan fasilitas Terminal tipe B di Kab/Kota, dimana kegiatan ini ditujukan untuk mendukung pembangunan fasilitas penunjang serta mensupport penetapan terminal tipe B di Kab/Kota sehingga dapat mengurangi peniadaaan terminal bayangan. Untuk pariwisata diusahakan pembangunan fasilitas sarana dan prasarana obyek wisata unggulan maupun pendukung di Kab/Kota agar dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di 8 (delapan) obyek wisata unggulan. Penjelasan di atas dapat dilihat pada Tabel 2.1. sebagaimana terlampir
[
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD Analisis kinerja pelayanan SKPD yang akan dilaksanakan tahun 2015 dan sesuai target Renstra Dinas Perhubungan, Pariwisata Komunikasi dan Informatika Provinsi Gorontalo 2012 – 2017. Dinas Perhubungan, Pariwisata Komunikasi dan Informatika Provinsi Gorontalo kini elah menempati gedung baru di kompleks perkantoran Pemerintah Provinsi Gorontalo Desa Ayula Kec. Tapa Kab. Bone Bolango. Dari segi prasarana, Dinas Perhubungan, Pariwisata Komunikasi dan Informatika Provinsi Gorontalo memiliki 19 unit kendaraan roda dua dan 7 unit kendaraan roda empat. Selain prasarana di atas, dalam mengoptimalkan kinerja, maka Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informatika Provinsi Gorontalo telah mengusahakan secara bertahap pengadaan komputer dalam rangka persiapan komputerisasi dalam proses administrasi dan sistem informasi. Saat ini, semua komputer sudah terhubung dalam LAN dan untuk fasilitas telepon sudah menggunakan PABX. Pada Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informatika Provinsi Gorontalo terdapat pelayanan SKPD yang berhubungan langsung dengan masyarakat yaitu pelayanan izin trayek, pemberian rekomendasi pembangunan tower telekomunikasi, pemberian izin dan rekomendasi jasa titipan, pemberian rekomendasi pendirian travel perjalanan dan pelayanan lainnya yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Kemudian untuk Prasarana dan Sarana terhadap pelayanan masyarakat dapat dilihat sebagai berikut : a. Pelayanan Transportasi Darat Infrastruktur transportasi sejak berdirinya Provinsi Gorontalo mengalami pertumbuhan yang signifikan. Sesuai Keputusan Menteri PU NOMOR. 631/KPTS/M/2009 tentang Jalan Nasional, maka saat ini Provinsi Gorontalo memiliki jalan nasional sepanjang 606,696 Km dimana pada tahun 2002 hanya terdapat 551,03 Km (naik 10,1 %). Meskipun dari segi kualitas, jalan nasional maupun jalan provinsi masih perlu pembenahan. Adapun kewenangan pembangunan dan peningkatan jalan ini ada di Dinas PU Kimpraswil Provinsi Gorontalo untuk jalan Provinsi sedangkan untuk jalan nasional ada di Kementerian PU yang kemudian dalam pelaksanaannya, Kementerian PU menyerahkan pelaksanaan kegiatan tersebut ke satker di Dinas PU Kimpraswil Provinsi Gorontalo. Adapun detail jalan nasional dan jalan provinsi dapat dilihat pada Tabel berikut ini: vii
Tabel 2.2. Jalan Nasional di Provinsi Gorontalo
Sumber : Dinas PU Prov. Gorontalo, 2013
Tabel 2.3. Jalan Provinsi di Provinsi Gorontalo No. No. Ruas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
002 003 003.K 1 003.K 2 003 JK 3 005 005.K1 026 026.11K 066 066.11K 066.12K 066.13K 066.14K 067 068 069 069.12K 069.13K 069.14K 069.15K 071 072 086 087 088
Kep. Gub
Lebar
(Km)
(M)
14,38 5,11 0,35 2,00 6,90 9,50 1,10 23,48 3,50 45,00 0,60 1,20 1,74 1,98 80,00 30,00 27,90 0,86 0,91 2,40 4,00 28,90 16,70 55,00 35,00 16,00 414,51
4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50
Nama Ruas Isimu - Batudaa Batudaa - Gorontalo Jl.Hasanudin (Gorontalo) Jl. Raja Eyato (Gorontalo) Jl. Usman Ikhsan (Gorontalo) Jl. Kabila - Tapa Jl. Toto Utara Gorontalo – Suwawa - Tulabolo Gorontalo – Suwawa - Tulabolo Tapa - A tinggola Jl. Cokroaminoto Jl. A hmad Dahlan Jl. Pangeran Hidayat Jl. Rusli Datau Marisa - Tolinggula A ladi - Tulabolo Gorontalo – Biluhu Barat Jl. Kalengkongan Jl. Kamboja Jl. Yos Sudarso Jl. Botuliyodu Biluhu Barat - Bilato Bilato - Tangkobu Tangkobu - Pentadu Motolohu – Marisa IV Duhiyadaa - Imbodu JUMLAH
Terpasang Fas. Kes LLAJ Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Rencana Rencana Rencana Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Rencana Rencana -
viii
Sumber : Dinas PU Prov. Gorontalo, 2013
Dari segi sarana transportasi, pertumbuhan kendaraan menunjukkan angka yang signifikan. Dibandingkan dengan tahun 2012, maka tahun 2013 ini jumlah kendaraan meningkat sebesar rata-rata 25,54 % dimana yang paling besar pertumbuhannya didominasi kendaraan roda dua seperti terlihat pada Tabel dibawah ini. Tabel 2.4. Pertumbuhan kendaraan di Provinsi Gorontalo NO
KAB/KOTA
2008
2009
RODA 4
5.947
46.508
10.670
53.863
12.094
61.669
13.444
67.160
14.699
71.380
13.892
20,36%
2 SAMSAT BONE BOLANGO
26.978
4.101
33.955
3.912
41.385
4.732
49.874
5.681
26.405
2.164
27.663
2.489
9,47%
0,07%
3 SAMSAT LIMBOTO
5.412
474
8.051
690
10.675
853
13.854
1.139
56.836
6.689
69.685
7.875
78,93%
103,08%
4 SAMSAT GORUT
7.572
425
11.027
870
14.674
1.143
18.307
1.532
7.565
1.274
7.386
1.684
12,01%
32,79%
5 SAMSAT BOALEMO 6 SAMSAT POHUWATO
9.329
516
14.386
1.094
17.897
1.403
22.745
1.819
15.798
1.393
17.774
1.673
1201
179
1370
225
3783
603
5784
916
21.182
1.876
25.294
2.675
19,56% 89,37%
29,51% 67,25%
24.531
194.946
28.095
219.182
30.288
25,54%
22,48%
115.297
17.461
142.277
RODA 4
20.828
RODA 2
172.233
RODA 4
RODA 2
Rata-rata Pertumbuhan per Tahun
2013
31.634
11.642
RODA 2
2012
RODA 2
82.126
RODA 4
2011
1 SAMSAT KOTA
JUMLAH
RODA 2
2010
RODA 4
RODA 2
RODA 4
RODA 2
Sumber : Badan Keuangan Daerah Provinsi Gorontalo, 2013
Untuk mendukung arus lalu lintas barang dan orang, maka dibangunlah fasilitas terminal sebagai simpul jaringan jalan. Terminal ini terbagi menjadi 3 kategori yakni terminal tipe A yang melayani trayek Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), terminal tipe B yang melayani trayek Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), dan terminal tipe C yang melayani trayek lokal dari ibukota kabupaten/kota ke kecamatan dan desa di wilayahnya masing-masing. Provinsi Gorontalo memiliki 2 unit terminal tipe A, 6 unit terminal tipe B, dan 11 unit terminal tipe C. Terminal tipe A terletak di Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo. Akan tetapi terminal yang berada di Isimu Kabupaten Gorontalo pemanfaatannya kurang dioptimalkan sehingga kondisinya sebagian rusak dan tidak terawat. Selain itu belum adanya penetapan status Terminal Tipe B oleh Kab/Kota sehingga mulai tahun 2013 mulai dilakukan upaya support kepada Dishub Kab/Kota agar segera melakukan penetapan status Terminal Tipe B tersebut. Dilihat dari kewenangan pengoperasian, maka sesuai PP No 38 tahun 2007 maka yang berwewenang untuk menyetujui pengoperasian terminal tipe A ini adalah Pemerintah Pusat. Lokasi terminal dan trayek yang dilayani oleh masing-masing terminal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
ix
RODA 4
19,77%
Tabel 2.5. Terminal di Provinsi Gorontalo (Dishubpar, 2013)
x
Lanjutan Tabel 2.5
xi
Lanjutan Tabel 2.5
Untuk melayani trayek - trayek pada terminal - terminal tersebut, terdapat 561 unit armada angkutan AKDP (Data Dishub Prov. 2012). Izin trayek dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan, Pariwisata Komunikasi dan Informatika Provinsi Gorontalo dimana izin tersebut dipantau secara berkala melalui operasi lalu lintas bekerja sama dengan Kepolisian Daerah serta Dinas Perhubungan Kab/Kota. Dalam upaya merasionalisasi armada angkutan yang beroperasi, sebaiknya izin trayek diberikan dengan masa berlaku sesuai kelaikan operasional kendaraan. Selain terdapat angkutan Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) maka di Provinsi Gorontalo terdapat Angkutan Antar Jemput Antar Provinsi (AJAP) atau lazim dikenal dengan sebutan kendaraan rental, dari tahun terakhir (2011) tercatat telah terdaftar 200 jumlah angkutan AJAP (Data Dishub Prov. 2011) dan baru 10 kendaraan yang memiliki ijin trayek/ijin operasional sampai tahun 2011, kedepannya kendaraan ini akan lebih ditertibkan sebagai salah satu faktor penurunan laka lantas angkutan umum. Dalam mengurangi dan menimimalisir muatan berlebih dijalan raya maka diperlukan Jembatan Timbang sebagai sarana pengontrol tersebut. Unit Pelaksana Penimbangan (Jembatan Timbang) yang terdapat di Provinsi Gorontalo sebanyak 3 xii
unit yaitu Jembatan timbang tersebut terletak di Isimu. (Kabupaten Gorontalo), Marisa (Kabupaten Pohuwato) dan Molotabu (Kabupaten Bone Bolango) seperti yang terlihat pada tabel berikut : Tabel 2.6. Daftar Lokasi Jembatan Timbang di Prov. Gorontalo No Nama 1 Jembatan Timbang Isimu
Lokasi Isimu, Kec. Tibawa Kab. Gorontalo 2 Jembatan Timbang Marisa Kec. Marisa, Kab. Pohuwato 3 Jembatan Timbang Molotabu Desa Botutonuo Kec. Kabila Bone Kab. Bone Bolango
Ket Kapasitas 20 Ton, dalam tahap relokasi Kapasitas 40 Ton Kapasitas 40 Ton
Sumber : Dinas Perhubungan dan Pariwisata Provinsi Gorontalo, 2013
Sedangkan dalam upaya meningkatkan pelayanan angkutan transportasi darat khususnya daerah yang belum terjangkau oleh layanan transportasi umum masih terdapat 7 daerah lintasan yang belum dilayani oleh lintasan perintis dari total 19 daerah lintasan sebagaimana terlihat pada tabel berikut Tabel 2.7. Daftar Lintasan Perintis di Prov. Gorontalo No 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7
Lintasan Gorontalo – Kwandang – Tolinggula Ulu - Papualangi Terminal 42 – Bongopini – Suwawa - Wongkaditi Gorontalo – Marisa - Malango Gorontalo – Parungi – Lakeya – Bululi – Sukoharjo - Mohiyolo Gorontalo – Kayubulan – Biluhu Tengah - Ilomata Gorontalo – Molibagu Gorontalo - Pangea Gorontalo - Bobaa Gorontalo - Bondawuna Tml. Isimu – Mulyonegoro – Paris - Satria Gorontalo – Tapa – Owata - Dulamayo Tml. Isimu – Wonggahu – Mutiara – Bongo I – Bongo III Tml. Isimu – Mulyonegoro – Paris - Satria Gorontalo – Tapa – Kabila – Suwawa - Tulabolo Tml. Isimu – Pulubala – Pangadaa - Batulayar
Gorontalo – Botupingge – Timbuolo – Jembatan Suwawa Tml. 42 – Kampung Jawa – Hutabohu – Tabongo Timur - Bongomeme
Ket
Disupport dengan APBN
Disupport dengan APBD
Yang belum terlayani
Sumber : Dinas Perhubungan dan Pariwisata Provinsi Gorontalo, 2013
Selain moda angkutan darat, maka sarana transportasi yang cukup berkembang adalah moda angkutan penyeberangan. Provinsi Gorontalo saat ini memiliki 2 pelabuhan penyeberangan yakni Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo yang berada di Kota Gorontalo dan melayani trayek komersial Gorontalo - Pagimana dan trayek perintis Gorontalo – Wakai - Ampana, serta Pelabuhan Penyeberangan Bumbulan yang berada di Kabupaten Pohuwato dan melayani trayek perintis Marisa – Dolong Ampana. Untuk Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo, trayek komersial dilayani dengan menggunakan KMP Baronang dan KMP Adhi Swadarma III sedangkan trayek perintis dilayani dengan KMP Tuna Tomini. Sementara yang trayek perintis di Pelabuhan Penyeberangan Bumbulan dilayani dengan menggunakan KMP Tanjung Siapi-api. Secara administrasi, Kantor Pelabuhan Penyeberangan Bumbulan masih berada di bawah koordinasi Kantor Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo berhubung pelabuhan tersebut baru dioperasikan pada tahun 2011. Pengoperasian kedua kantor Pelabuhan penyeberangan tersebut merupakan kewenangan Pemerintah Pusat dalam xiii
hal ini Kementerian Perhubungan. Adapun produktivitas Penyeberangan Grontalo dapat dilihat pada Tabel berikut Tabel 2.8. Produktivitas Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo
di
Pelabuhan
VOLUME ANGKUTAN NO
TAHUN
PENUMPANG (Org)
TRIP
BARANG (Ton) TREND
NAIK
TURUN
JUMLAH
(%)
KENDARAAN (Unit) TREND
NAIK
TURUN
JUMLAH
(%)
TREND
RODA 2 NAIK
TURUN
JUMLAH
(%)
1
2007
224
5.323
2.728
8.051
-3,96
4.366
89
4.455
-15,37
74,0
7,0
81,0
-25,00
3,0
2
2008
190
47.945
38.590
86.535
974,84
10.443
7.070
17.513
293,11
1.919
1.893
3.812
4.606,17
838
3
2009
217
39.285
35.729
75.014
-13,31
10.330
15.853
26.183
49,51
1.747
2.080
3.827
0,39
4
2010
224
31.369
31.884
63.253
-15,68
6.790
6.445
13.235
-49,45
1.677
2.030
3.707
-3,14
5
2011
258
45.825
50.451
96.276
52,21
9.676
8.381
18.057
36,43
2.713
3.234
5.947
6
2012
240
42.377
48.861
91.238
-5,23
2.929
2.641
5.570
-69,15
2.499
3.134
7
2013
357
55.936
71.043
126.979
39,17
1.815
1.916
3.731
-33,02
3.089
3.755
1.710
268.060
279.286
46.349
42.395
13.718
16.133
Jumlah
TREND
≥ RODA 4 NAIK
TURUN
-
JUMLAH
(%)
3,0
-97,83
763
1.601
53.267
1.481
1.364
2.845
77,70
989
2.077
3.066
7,77
60,43
781
1.193
1.974
-35,62
5.633
-5,28
2.545
2.715
5.260
166,46
6.844
21,50
2.314
2.587
4.901
-6,83
8.951
10.699
Sumber : Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo, 2013
Grafik.2.1.Trend Produktivitas Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo
Berdasarkan Tabel dan Grafik Produktivitas Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo 5 (lima) Tahun terakhir dapat dilihat bahwa arus turun naik penumpang, barang dan kendaraan cenderung mengalami pengerakan yang fluktuatif, dimana setiap tahun mengalami kenaikan maupun penurunan yang bervariasi, pada Tahun 2012 penumpang yang diangkut sebanyak 91.238 orang dan tahun 2013 sebanyak 126.979 orang, mengalami kenaikan sebesar 39,17%. Angkutan barang tahun 2012 sebanyak 5.570 ton dan tahun 2013 sebanyak 3.731 ton mengalami penurunan sebesar 33,02%. Untuk tahun 2012 angkutan kendaraan roda 2 sebanyak 19.117 unit dan tahun 2013 6.844 unit, hal ini mengalami peningkatan sebesar 21,50% dan roda 4 sebanyak xiv
4.901 unit dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 5.260 unit hal ini mengalami penurunan sebesar 6,83%. b. Pelayanan Transportasi Laut Provinsi Gorontalo memiliki 5 pelabuhan laut yang terletak di pesisir Utara dan Selatan. Sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 53 tahun 2002 tentang Tatanan Kepelabuhanan Nasional, maka terdapat 3 (tiga) pelabuhan nasional yakni Pelabuhan Gorontalo, Pelabuhan Anggrek, dan Pelabuhan Kwandang, dan terdapat 1 (satu) pelabuhan regional yakni Pelabuhan Tilamuta dan 1 (satu) pelabuhan lokal yaitu Pelabuhan Bumbulan. Di pesisir utara terdapat Pelabuhan Anggrek yang dikhususkan untuk melayani barang secara cargo dan peti kemas baik pelayaran dalam negeri maupun internasional, untuk Pelabuhan Kwandang digunakan untuk pelayaran rakyat ke Buol dan Toli-toli Sulawesi Tengah. Kedepannya nanti Pelabuhan Kwandang dikembangkan untuk pelayaran antara Gorontalo sampai Balikpapan Kalimantan Timur. Sedangkan di pesisir selatan terdapat Pelabuhan Gorontalo, Pelabuhan Tilamuta dan Pelabuhan Bumbulan dimana ke 3 (tiga) pelabuhan tersebut bertugas sebagai pengumpul dan pendistribusi dikawasan Teluk Tomini. Operasional kantor pelabuhan-pelabuhan ini merupakan kewenangan pemerintah pusat dan dijalankan oleh Kepala Kantor Pelabuhan. Akan tetapi dalam pelaksanaan tugasnya, Kakanpel tersebut berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informatika Provinsi Gorontalo. Demikian halnya dalam pengajuan/penambahan anggaran ke Kementerian Perhubungan RI melibatkan Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informatika Provinsi Gorontalo Tabel 2.9. Aktivitas Kunjungan Kapal di Pelabuhan se-Provinsi Gorontalo 2008 NO
PELABUHAN
Tiba
Berangkat
2009
Jmlh
Trend Pergerakan
Tiba
Berangkat
2010
Trend Jmlh Pergerakan
(%)
1
PELABUHAN GORONTALO
2
PELABUHAN ANGGREK
3
Tiba
Berangkat
2011
Jmlh
(%)
Trend Pergerakan
Tiba
Berangkat
2012
Jmlh
(%)
435
875
-14
909
914
1.823
108
1.976
1.976
3.952
117
1.998
1.997
3.995
22
20
42
-79
68
70
138
229
94
93
187
36
73
73
146
PELABUHAN KWANDANG
195
202
397
356
185
181
366
-8
31
30
61
-83
878
878
1.756
4
PELABUHAN TILAMUTA
-
-
-
-100
169
168
337
100
44
44
88
-74
343
343
686
5
PELABUHAN BUMBULAN
TOTAL
657
657 1.314
1.331
1.333
2.145
2.664
2.143 4.288
Tiba
Berangkat
2013 Jmlh
(%)
440
JUMLAH
Trend Pergerakan
3.292
3.291 6.583
1
Trend Pergerakan
Tiba
Berangkat
Jmlh
(%)
Trend Pergerakan (%)
2.477
2.482
4.959
24
3.066
3.057
6.123
23
-22
148
146
294
101
166
156
322
9
2.779
136
136
272
-85
171
171
342
26
680
150
150
300
-56
1.244
1.243
2.487
729
164
164
328
100
171
171
342
100
3.075
3.078
4.818
4.798
6.153
9.616
Sumber : Pelabuhan Laut se- Provinsi Gorontalo, 2013
Grafik.2.2. Arus Kunjungan Kapal di Pelabuhan se-Prov. Gorontalo
xv
Berdasarkan Tabel dan Grafik Arus Kunjungan Kapal di Pelabuhan se-Provinsi Gorontalo di atas, dapat dilihat bahwa Kunjungan kapal cenderung mengalami pengerakan yang fluktuatif, dimana setiap tahun mengalami kenaikan yang bervariasi namun kenaikan kunjungan kapal pada ke 4 pelabuhan meningkat tajam di tahun 2010. Tahun 2013 di 4 pelabuhan tersebut sebanyak 9.615 unit, bila dibandingkan dengan Tahun 2012 adalah 6.153 mengalami sebesar 56,3%. Tabel 2.10. Arus Turun Naik Penumpang di Pelabuhan se-Provinsi Gorontalo 2008 NO
PELABUHAN
TURUN
2009
Trend Jumlah Pergerakan TURUN (%)
NAIK
49.403 51.589 100.992
-10,02
NAIK
2010
Trend Jumlah Pergerakan TURUN (%)
48.412 48.426 96.838
-4,11
NAIK
2011
Trend Jumlah Pergerakan TURUN (%)
55.719 53.106 108.825
12,38
NAIK
2012
Trend Jumlah Pergerakan TURUN (%)
58.639 55.515 114.154
4,90
NAIK
2013
Trend Jumlah Pergerakan TURUN (%)
1
PELABUHAN GORONTALO
58.583 54.498 113.081
-0,94
2
PELABUHAN ANGGREK
-
-
0
0,00
-
-
0
0,00
-
-
0
0,00
-
-
0
0,00
-
-
0
0,00
3
PELABUHAN KWANDANG
-
-
0
-100,00
-
-
0
0,00
-
-
0
0,00
-
-
0
0,00
-
-
0
0,00
4
PELABUHAN TILAMUTA
-
-
0
0,00
-
-
0
0,00
-
-
0
0,00
496
362
858
100,00
206
203
409
100,00
5
PELABUHAN BUMBULAN
NAIK
Trend Jumlah Pergerakan (%)
59.373 43.892 103.265
79
4.434
282
5.096
JUMLAH
49.403 51.589
48.412 48.426
55.719 53.106
59.135 55.877
58.789 54.701
63.886 49.270
TOTAL
100.992
96.838
108.825
115.012
113.490
113.156
-8,68
0
0,00
361
0,00
0
100,00
9.530
100,00
Sumber : Pelabuhan Laut se-Provinsi Gorontalo, 2013
Grafik. 2.3. Arus Turun Naik Penumpang di Pelabuhan se-Provinsi Gorontalo
Berdasarkan Tabel dan Grafik Arus Turun Naik Penumpang di Pelabuhan seProvinsi Gorontalo terlihat bahwa sampai tahun 2013 yang melayani penumpang hanya Pelabuhan Gorontalo dan dimasuki oleh kapal PELNI KM. Tilong Kabila dengan frekuensi kurang lebih dua kali dalam sebulan (2 minggu 1 kali). Pergerakan penumpang Tahun 2013 terlihat bahwa jumlah yang diangkut pada Pelabuhan Gorontalo berjumlah 103.265 orang yang terdiri dari penumpang turun sebanyak 59.373 orang dan penumpang naik sebanyak 43.892 orang bila dibandingkan dengan tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 8,68%. Tabel 2.11. Arus Bongkar Muat Barang di Pelabuhan se-Provinsi Gorontalo 2008 NO
PELABUHAN
BKR
MUAT
2009
2010
2011
2012
2013
Jumlah
Trend BKR MUAT Jumlah Trend BKR MUAT Jumlah Trend BKR MUAT Jumlah Trend BKR MUAT Jumlah Trend BKR MUAT Jumlah Trend Pergerakan Pergerakan Pergerakan Pergerakan Pergerakan Pergerakan (%) (%) (%) (%) (%) (%) (ton/m3) (ton/m3) (ton/m3) (ton/m3) (ton/m3) (ton/m3) (ton/m3) (ton/m3) (ton/m3) (ton/m3) (ton/m3) (ton/m3) (ton/m3) (ton/m3) (ton/m3) (ton/m3) (ton/m3) (ton/m3)
1 PELABUHAN GORONTALO 594.565 281.878 876.443
-23,87
473.371 128.199 601.570
-31,36
474.144 173.889 648.033
2 PELABUHAN ANGGREK
7,72
560.889 140.636 701.524
8,25
568.117 214.489 782.606
11,56
501.366 126.712 628.078
-19,75
251.486 121.449 372.934
112,67
397.917 127.135 525.053
40,79
53.846
45.479
99.325
-66,52
44.249
30.013
74.262
-25,23
100.778
74.181
174.959
135,60
133.337
42.020
175.357
0,23
3 PELABUHAN KWANDANG
-
420
420
-52,36
32
106
138
-67,17
600
0
600
334,78
812
8
820
36,67
893
4 PELABUHAN TILAMUTA
0
12.000
12.000
-69,92
1.800
20.100
21.900
100,00
11.503
40.008
51.511
135,21
23.108
42.020
65.128
26,44
26.174
12.348
5 PELABUHAN BUMBULAN
893
8,84
8.040
250
8.290
828,85
30
26.204
-59,77
994
151
1.145
-95,63
51.989
64.337
100
42.534
66.131
108.665
68,90
JUMLAH
648.411 339.777
519.452 178.418
587.025 288.078
718.146 224.684
859.017 387.957
950.852 320.378
TOTAL
988.188
697.870
875.103
942.829
1.246.974
1.271.230
xvi
Sumber : Pelabuhan Laut se-Provinsi Gorontalo, 2013
Grafik. 2.4. Arus Bongkar Muat Barang (Ton/M3) di Pelabuhan se-Provinsi Gorontalo
Berdasarkan Tabel dan Grafik Arus Bongkar Muat Barang (Ton/M3) di Pelabuhan se-Provinsi Gorontalo terlihat bahwa arus bongkar muat cenderung mengalami pergerakan yang fluktuatif, dimana setiap tahun bervariasi presentase kenaikan, pada tahun 2013 di 4 (empat) pelabuhan adalah sebesar 1.271.230 ton/m3 yang terdiri dari volume bongkar 950.852 ton/m3 dan muat 320.378 ton/m3, mengalami peningkatan sebesar 1,96 % dibandingkan tahun 2012 hal memberikan gambaran bahwa terjadi peningkatan ekonomi di Provinsi Gorontalo. c. Pelayanan Transportasi Udara Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo merupakan satu-satunya bandar udara yang ada di Provinsi Gorontalo dimana beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan infrastruktur yang cukup signifikan. Adapun fasilitas yang ada di bandar udara saat ini adalah sebagai berikut : 1) Status Bandara Nasional Kelas II C. 2) Kapasitas Landasan Boeing 737-400, Boeing 737 – 800 NG, Boeing 737 900ER 3) Runway uk. 2.500 m x 45 m 4) Konstruksi Asphalt Concrete dengan kekuatan PCN 41 F/C/Y/T 5) Taxiway 2 bh uk. 115 m x 23 m 6) Apron uk. 231,5 m x 80 m, kapasitas maksimum parkir pesawat ± 2 bh pesawat 7) Terminal Penumpang 1.708 m2 (Data Sapras Bandara Djalaluddin Gorontalo, 2011), kapasitas maksimum penumpang ± 200 orang Kedepannya Bandara Djalaluddin Gorontalo di fokuskan menjadi Bandara Internasional Regional / Haji. Adapun rute lintasan dan maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Djalaludin adalah sebagaimana pada tabel berikut: Tabel 2.12. Aktivitas Penerbangan di Bandara Djalaluddin, 2013 NO
MASKAPAI
TIPE PESAWAT
1
LION AIR
B 737-900ER B 737-800
2.
GARUDA INDONESIA
B 737-800
JUMLAH SEAT RUTE PESAWAT 205 Seat 1. Gorontalo - Makassar - Jakarta (PP) 189 Seat 2. Gorontalo - Makassar - Surabaya - Jakarta (PP) 162 Seat
Bombardier 1000
1. Gorontalo - Makassar - Jakarta (PP) 2. Gorontalo - Makassar - Surabaya - Jakarta (PP)
3.
SRIWIJAYA AIR
B 737-300 B 734-200
148 Seat 126 Seat
Gorontalo - Makassar - Jakarta (PP)
5.
WINGS AIR
ATR 72
72 Seat
Gorontalo - Manado
KETERANGAN Berjadwal Datang : GTO : 10.25 WITA Berangkat : JKT : 10.35 WIB Berjadwal Datang : GTO : 13.05 WITA Berangkat : JKT : 13.50 WIB Berjadwal Datang : GTO : 19.40xvii WITA Berangkat : JKT : 06.40 WIB Datang : GTO : 16.00 WITA MDO : 06.00 WITA Connect dengan B 737-900 ER
Secara administrasi bandara ini merupakan salah satu UPT Kementerian Perhubungan dan dalam menjalankan tugasnya Kepala Bandara bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan disamping juga dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dapat berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo. Tabel 2.13. Aktivitas di Bandara Djalaluddin 5 Tahun Terakhir (DishubparKominfo, 2013) PESAWAT NO
TAHUN
1 2 3 4 5 6
2008 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah
Rata-rata per tahun Rata-rata per hari
Tiba
Brkt
PENUMPANG
Jumlah
Trend pergerakan (%)
1.801 2.080 2.570 3.050 3.232 4.029
-18,32 15,49 23,56 18,68 5,97 24,66
Tiba
Brkt
Transit
89.358 115.889 135.596 168.397 183.906 214.609
96.000 115.292 137.288 170.691 189.351 218.142
124 101 164
BAGASI (Kg) Jumlah
Bongkar
Jumlah
1.471.743 1.631.888 1.646.537 1.999.001 1.795.964 2.151.985
1.139.782 1.253.580 1.332.475 1.611.639 1.626.787 1.891.236
2.611.525 2.885.468 2.979.012 3.610.640 3.422.751 4.043.221
900 1.069 1.284 1.526 1.618 2.016
8.349
8.413
907.755
926.764
670
10.697.118
8.855.499
1.670
1.683
181.551
185.353
134
2.139.424
1.771.100
5
5
497,40
508
0,37
5.861
4.852
CARGO (Kg) NO
TAHUN
1 2 3 4 5 6
2008 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah
Rata-rata per tahun Rata-rata per hari
2,41 24,69 18,06 24,19 10,16 15,85
Muat
901 1.011 1.286 1.524 1.614 2.013
281
185.482 231.282 273.048 339.088 373.538 432.751
Trend pergerakan (%)
Muat
Jumlah
1.004.290 962.586 1.014.689 1.659.016 1.610.705 1.518.429
682.004 539.023 937.858 653.605 425.702 769.963
1.686.294 1.501.609 1.952.547 2.312.621 2.036.407 2.288.392
6.251.286
-4,80 10,49 3,24 21,20 -5,20 18,13
POS (Kg) Trend
Bongkar
Trend pergerakan (%)
pergerakan (%)
3,07 -10,95 30,03 18,44 -11,94 12,37
Trend
Bongkar
Muat
Jumlah
9.813 1.712 763 10.189 6.568 1.335
12.819 3.822 1.479 9.737 2.290 21.865
3.238.192
29.045
30.147
1.250.257
647.638
5.809
6.029
3.425
1.774
16
17
22.632 5.534 2.242 19.926 8.858 23.200
pergerakan (%)
-81,29 -75,55 -59,49 788,76 -55,55 161,91
Sumber : Bandara Djalaluddin Gorontalo, 2013
Grafik 2.5. Tren Arus Pesawat, Penumpang, Cargo dan Bagasi di Bandara Djalaluddin Gorontalo
xviii
Berdasarkan Grafik dan Trend Layanan Penerbangan di Bandara Djalaluddin Gorontalo, terlihat bahwa arus pesawat, penumpang, bagasi, cargo, dan pos selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir cenderung mengalami pengerakan yang fluktuatif, dimana setiap tahun mengalami kenaikan maupun penurunan yang bervariasi, namun pada tahun 2013 arus pesawat di Bandara Djalaluddin adalah sebanyak 4.029 pesawat, naik 24,66% dibandingkan tahun 2012. Penumpang pada tahun 2013 sebanyak 432.751 penumpang, mengalami peningkatan 15,85% dibandingkan tahun 2012 atau rata-rata per hari 508 penumpang. d. Pelayanan Pariwisata
xix
Pelayanan pariwisata disesuaikan dengan kondisi sosial budaya dan dimensi ekonomi dengan titik berat pada wisata alam antara lain wisata bahari serta pengembangan kesenian tradisional sebagai sarana promosi. Saat ini Provinsi Gorontalo memiliki banyak obyek wisata yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota. Terdapat 86 obyek wisata dimana ada yang merupakan kategori wisata alam, wisata buatan, serta kategori wisata budaya dan peninggalan sejarah. Seperti terlihat pada tabel sebagai berikut Tabel 2.14. Data Obyek Wisata di Provinsi Gorontalo NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
NAMA OBYEK KOTA GORONTALO Benteng Otanaha Telapak Lahilote Pantai Indah Pohe Tangga Dua Ribu Kolam Renang Lahilote Rumah Adat Dulohupa Pemandian Bak Potanga Makam Keramat Du Panggola Makam Keramat Ta'Jailoyibuo Makam Keramat Ta'Ilayabe Makam Keramat Haji Buulu Makam Keramat Pulubunga Pantai Karang Citra Goa Baya Lo Milate Masjid Hunto (Sultan Amai) Masjid Baiturrahim KABUPATEN GORONTALO Danau Limboto Museum Pendaratan Soekarno Pemandian Taluhu Barakati Goa Ular Sirkuit Pacuan Kuda dan Lap Golf Pentadio Resort Rumah Adat Bantayo Poboide Menara Keagungan Limboto Bukit PPN Limboto Batu Buaya dan Batu Babi KABUPATEN BOALEMO Pantai Bolihutuo Taman Laut Pulau Limba Pulau Pasir Putih Pulau Mohupomba Pulau Asiangi Pemandian Air Panas Dulanga Pulau Dulupi Pulau Poheita Teluk Bu'baa Perkampungan Etnis Bali Taman Nasional Nantu KABUPATEN POHUWATO Pantai Libuo Tanjung Maleo Tanjung Bajo Pohon Cinta Pantai Bulili Pantai Lalape Danau Delo Danau Embung Danau Telaga Masjid Keramat Wanggarasi Desa Wisata Torosiaje Air Terjun Kelapa Lima Air Terjun Makarti Jaya Air Terjun Lomuli Air Terjun Wanggarasi Pulau Lahe
JENIS OBYEK
LOKASI
Wisata sejarah Wisata sejarah Wisata bahari Wisata buatan Wisata buatan Wisata budaya Wisata buatan Wisata sejarah Wisata sejarah Wisata sejarah Wisata sejarah Wisata sejarah Wisata bahari Wisata alam Wisata sejarah Wisata sejarah
± 8 km dari pusat kota, Kel. Dembe Kec. Kota Barat ± 2 km dari pusat kot, Kel. Pohe Kec. Kota Selatan ± 2 km dari pusat kot, Kel. Pohe Kec. Kota Selatan ± 2.5 km dari pusat kota, Kel. Dembe Kec. Kota Barat ± 2.5 km dari pusat kota, Kel. Limba U2 Kec. Kota Selatan ± 2.5 km dari pusat kota, Kel. Limba U2 Kec. Kota Selatan ± 4km dari pusat kota, Kel. Pilolodaa Kec. Kota Barat ± 8km dari pusat kota, Kel. Dembe I Kec. Kota Barat ± 2km dari pusat kota, Kel. Donggala Kec. Kota Barat Kompleks Pelabuhan Gorontalo Jl. Teuku Umar Kota Gorontalo ± 4km dari pusat kota, Kel. Tanjung Kramat Kec. Kota Selatan ± 4km dari pusat kota, Kec. Kota Selatan ± 4km dari pusat kota, Kel. Tanjung Kramat Kec. Kota Selatan ± 2km dari pusat kota, Kel. Siendeng Pusat Kota Gorontalo
Wisata alam Wisata sejarah Wisata alam Wisata alam Wisata buatan Wisata buatan Wisata budaya Wisata buatan Wisata buatan Wisata alam
± 10km dari pusat kota, Kel. Limboto dan Kec. Batudaa ± 10km dari pusat kota, Desa Iluta Kec. Batudaa ± 12km dari pusat kota, Desa Barakati Kec. Batudaa ± 15km dari pusat kota, Kec. Batudaa Desa Yosonegoro Kec. Limboto Barat Desa Pentadio Kec. Telaga Biru Pusat Kota Limboto Pusat Kota Limboto Desa Bongohulawa Kec. Limboto Kec. Batudaa
Wisata bahari Wisata bahari Wisata bahari Wisata bahari Wisata bahari Wisata alam Wisata bahari Wisata bahari Wisata alam Wisata budaya Wisata alam
Desa Bolihutuo Kec. Botumoito Desa Paguyaman Pantai Desa Mohutomba
Wisata bahari Wisata bahari Wisata bahari Wisata bahari Wisata alam Wisata alam Wisata alam Wisata alam Wisata alam Wisata buatan Wsata Budaya Wisata alam Wisata alam Wisata alam Wisata alam Wisata bahari
± 13 km dari Pusat Kota Marisa, Kec. Paguat Desa Maleo Kec. Paguat ± 20 km dari Pusat Kota Marisa, Desa Bumbulan Kec. Paguat Pusat Kota Marisa, Desa Pohuwato Timur Desa Bulili, Kec. Duhiadaa ± 70 km dari Pusat Kota Marisa, Desa Trikora Kec. Popayato ± 15 km dari Pusat Kota Marisa, Desa Trikora Kec. Popayato ± 30 km dari Pusat Kota Marisa, Kec. Patilanggio Desa Telaga Kec. Popayato Kec. Wanggarasi Desa Torosiaje Kec. Popayato Kec. Popayato Timur Kec. Taluditi Desa Lomuli Kec. Lemito Kec. Wanggarasi Desa Pohuwato Timur Kec. Marisa
Desa Dulango Kec. Dulupi Desa Tenilo Paguyaman Pantai Kec. Wonosari Kel. Libuo Kec. Paguat
xx
Lanjutan Tabel 2.14,… NO 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 25
NAMA OBYEK KABUPATEN BONE BOLANGO Air Terjun Taludaa Taman Laut Olele Taman Nasional Bogani Nani Wartabone Air Terjun Lombongo I dan II Danau Perintis Makam Raja-raja Atinggola Kebun Binatang Mana Suka Pantai Botutonuo KABUPATEN GORONTALO UTARA Pulau Saronde Benteng Oranye Ota Jin Pantai Minanga Pontolo Indah Pantai Monano Pantai Tolitohuyu Taman Laut Raja Pulau Raja Pulau Mas Pulau Popaya Pantai Limu Bulonggo Daa Kuburan Belanda Pantai Tolinggula Perkampungan Polahi Desa Wisata Ponelo Pulau Seribu Pulau Katialada Pulau Mohinggito Air Terjun Pontolo Air Terjun Bontula Pemandian Batu Licin
JENIS OBYEK
LOKASI
Wisata alam Wisata bahari Wisata alam Wisata alam Wisata alam Wisata sejarah Wisata buatan Wisata bahari
Desa Taludaa Kec. Bone Pantai Desa Olele Kec. Kabila Bone Kec. Suwawa Timur Desa Lombongo, Kec. Suwawa Timur Kec. Suwawa Desa Dunggala Kec. Tapa Kec. Kabila Kec. Kabila Bone
Wisata alam Wisata sejarah Wisata sejarah Wisata bahari Wisata buatan Wisata bahari Wisata bahari Wisata bahari Wisata bahari Wisata bahari Wisata bahari Wisata bahari Wisata sejarah Wisata sejarah Wisata bahari Wisata budaya Wisata buatan Wisata alam Wisata alam Wisata alam Wisata alam Wisata alam Wisata alam
Desa Ponelo Desa Dambalo Desa Kota Jin Kec. Atinggola Desa Kota Jin Kec. Atinggola Desa Pontolo Kec. Kwandang Desa Monano Kec. Anggrek Desa Dunu Kec. Anggrek Desa Dunu Kec. Anggrek Desa Dunu Kec. Anggrek Desa Buladu Desa Deme II Desa Bulontio Timur Kec. Sumalata Desa Buladu Desa Buladu Desa Tolinggula Tengah Desa Bulontio Timur Kec. Sumalata Desa Ponelo Desa Dudepo Desa Moluo Kec. Kwandang Desa Ponelo Desa Pontolo Kec. Kwandang Desa Boalemo Desa Molingkapoto Kec. Kwandang
Sumber : Dinas Perhubungan Pariwisata dan Kominfo Prov. Gorontalo, 2013
Dalam perencanaan pengembangan potensi pariwisata untuk 5 tahun ke depan, maka pengembangan obyek akan lebih difokuskan pada pengembangan 8 obyek wisata unggulan yakni Taman Laut Olele, Air terjun Lombongo, Benteng Otanaha, Pentadio Resort, Museum pendaratan Soekarno, Hutan Nantu, Desa Torosiaje dan pulau Saronde. Satu hal yang menjadi catatan dalam pengembangan obyek wisata di Provinsi Gorontalo adalah masih minimnya keterlibatan masyarakat dalam kegiatan kepariwisataan. Adapun kunjungan wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara di obyek wisata yang tersebar di Provinsi Gorontalo dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel. 2.15 Data Kunjungan Wisatawan di Provinsi Gorontalo (Tahun 2009 – 2013) Tahun
Jumlah Kunjungan Wisman dan Wisnus
1
2009
131.450 orang
2
2010
150.248 orang
3
2011
91.665 orang
4
2012
151.556 orang
No
Ket
xxi
Sumber : Dinas Perhubungan Pariwisata dan Kominfo Prov. Gorontalo, 2013
2.3. Isu – isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD Analisis isu – isu penting dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informatika Provinsi Gorontalo didasarkan pada beberapa hal sebagai berikut : 1. Koordinasi dan sinergi program antara Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informatika Provinsi Gorontalo dengan lintas SKPD kabupaten/kota serta dengan Kementerian Perhubungan RI, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dalam rangka pencapaian kinerja pembangunan dilaksanakan dalam bentuk koordinasi antara semua stakehoulder, dimana kegiatan ini dilaksanakan berupa Rapat koordinasi maupun rembuk SKPD dengan lintas terkait yang telah berjalan dengan baik. Dalam pelaksanaannya usulan program dan kegiatan yang dihasilkan merupakan hasil aspirasi dari bawah yang kemudian dimasukan menjadi bahan usulan tahun berjalan maupun tahun akan datang 2. Tantangan, Kendala, Masalah dan Peluang Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD Bidang Perhubungan (Transportasi) Transportasi darat, masih banyaknya akses jalan yang masih berupa jalan kerikil dan tanah, masih minimnya fasilitas – fasilitas keselamatan LLAJ diruas jalan Nasional maupun Provinsi, masih tingginya kerusakan jalan, masih rendahnya kuantitas dan kualitas angkutan umum yang menyebabkan rendahnya kualitas pelayanan, masih banyaknya daerah – daerah yang belum dilayani oleh angkutan umum dimana hal ini masih harus disubsidi oleh angkutan darat perintis yang disupport oleh dana APBD maupun APBN. dengan Kondisi ini mengakibatkan mobilitas kegiatan ekonomi daerah, khususnya dari sentra produksi menuju pasar mengalami perlambatan. Demikian halnya dengan distribusi barang, penumpang dan jasa mengalami hambatan. Hal ini mengakibatkan turunnya daya saing komoditi unggulan dan daya dorong terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Dilain pihak masih banyaknya mobil – mobil penumpang yang masih berplat hitam, dan belum adannya angkutan pemadu moda dibandara, dimana hal ini akan dapat memacu lancarnya akses antar moda darat dan udara maupun pelabuhan Dibidang transportasi laut juga masih dirasakan keterbatasan-keterbatasan yang menyebabkan rendahnya kontribusi sektor transportasi laut terhadap ekonomi daerah. Kapasitas bongkar muat di pelabuhan Gorontalo, keterbatasan sarana pelabuhan Anggrek, pelabuhan Kwandang serta pelabuhan Tilamuta, merupakan beberapa bagian yang menjadi tantangan untuk bisa diwujudkan. Pelabuhan Gorontalo merupakan pelabuhan pengumpul dan pendistribusi dikawasan teluk tomini, sedangkan Pelabuhan Tilamuta dan Bumbulan sebagai pengumpan ke pelabuhan Gorontalo, Pelabuhan Anggrek terletak di kawasan utara Gorontalo yang saat ini melayani aktifitas bongkar/muat barang cargo xxii
dan peti kemas termasuk ekspor jagung yang dikemudian hari dinaikkan skala kapasitas kapal yang beroperasi di Pelabuhan tersebut. Keunggulan pelabuhan Anggrek ini memiliki jarak yang relatif dekat dengan negara-negara tetangga dibandingkan dengan pelabuhan Bitung seperti Malaysia, Philipina, Korea dan Jepang Sedangkan Pelabuhan Kwandang melayani antar pulau utamanya angkutan ternak sapi. Dibidang transportasi udara, adalah masih terbatasnya sarana prasarana bandara dan fasilitas pendukung bandara menuju bandara International Regional hal ini merupakan tantangan yang perlu direalisasikan kedepan agar pertumbuhan ekonomi Gorontalo meningkat.
- Bidang Pariwisata Permasalahan dan tantangan yang dihadapi di bidang pariwisata yaitu : 1. Belum optimalnya pelibatan dan peran masyarakat lokal sehingga potensi dan posisi masyarakat lokal sebagai pelaku/subyek penting dalam pengembangan pariwisata masih belum terujud secara nyata dan optimal. 2. Belum optimalnya nilai manfaat pariwisata bagi masyarakat lokal sehingga kedudukan masyarakat sebagai penerima manfaat dalam pengembangan pariwisata juga masih sering terabaikan dan belum mendapat manfaat secara memadai. 3. Belum kuatnya komitmen sadar wisata di kalangan masyarakat sehingga sadar wisata sebagai bentuk komitmen strategis dalam pengembangan pariwisata masih belum mengakar, dipahami, dan disikapi secara tepat dan kongkret di kalangan masyarakat. 4. Dukungan dan peran media yang belum optimal sehingga dalam pengembangan pariwisata masih relatif terbatas, belum kontinue, atau masih tomporer (masih berdasarkan keberadaan suatu even). 5. Koordinasi/sinergi lintas sektor dan kabupaten kota yang belum efektif sehingga masih muncul ego sektoral dan kedaerahan dalam pengembangan pariwisata, upaya pemberdayaan masyarakat masih menjadi sasaran sekunder sehingga upaya pengembangan belum terintegrasi. 6. Masih terbatasnya alokasi dana baik untuk kegiatan promosi dan penyiapan sarana dan prasarana pariwisata. Adapun peluang khususnya di bidang Perhubungan dan Pariwisata Provinsi Gorontalo sebagai berikut : 1. Posisi geoekonomi strategis yang berhadapan dengan Filipina, Brunei & Malaysia sehingga pengembangan infrastruktur transportasi dalam rangka interkonektivitas wilayah mutlak diperlukan 2. Pengembangan sektor pertanian dan perikanan memberikan efek terhadap pengembangan sektor perhubungan dan pariwisata 3. Perdagangan bebas memberi peluang pada sektor perhubungan, komunikasi/informatika dan pariwisata 4. Sebagai lintasan transportasi darat yang menghubungkan antara Sulut, Sulteng & Sulsel 3. Formulasi isu –isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD - Kapasitas alat timbang di Jembatan timbang yang sudah tidak memadai, yang tersedia hanya 20 -40 ton sedangkan yang dipersyaratkan oleh Kementerian Perhubungan RI maksimum 80 ton. - Terdapat jalan provinsi yang belum memiliki fasilitas keselamatan LLAJ - Belum adanya penetapan status terminal tipe B di Kab/Kota xxiii
-
-
Belum tersedianya angkutan pemadu moda di bandara dan pelabuhan Belum tersedianya prototipe bentor yang memenuhi standar kelayakan Masih terdapat daerah – daerah yang belum dilayani oleh lintasan darat perintis Produktivitas bongkar muat di bandara dan pelabuhan yang masih rendah Kondisi runway Bandara Djalaluddin Gorontalo yang sudah tidak mampu melayani pesawat yang beroperasi saat ini Kapasitas terminal penumpang Bandara Djalaluddin Gorontalo yang sudah tidak memadai Kapasitas kapal di Pelabuhan Anggrek yang belum memenuhi syarat sebagai pelabuhan internasional Infratruktur jaringan LAN/WAN Pemerintah Provinsi Gorontalo belum terintegrasi dengan jaringan Kab/Kota Belum tersedianya sistem informasi dan aplikasi yang mengolah data secara on line, terpusat dan terintegrasi antar SKPD amapun antar Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kab/Kota SDM pengelola teknologi informasi masih sangat kurang Fasilitas sarana dan prasarana obyek wisata unggulan yang masih kurang dan belum memadai Belum optimalnya peran masyarakat dalam pengelolaan obyek wisata Perlunya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan (wisman dan wisnus) dan lama tinggal di Provinsi Gorontalo agar terjadi peningkatan ekonomi masyarakat
xxiv
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaah Terhadap Kebijakan Nasional Telaah terhadap Kebijakan Nasional Bidang Perhubungan Sasaran bidang Transportasi tahun 2015 a. Meningkatnya kapasitas dan kualitas jaringan infrastruktur transportasi yang terintegrasi dalam mendukung konektivitas koridor ekonomi dan sistem logistik nasional, baik yang menghubungkan sentra-sentra produksi dan outlet nasional maupun di wilayah terpencil, perdalaman, perbatasan dan wilayah terluar; b. Meningkatnya keselamatan transportasi jalan dengan berkuangnya tingkat fatalitas kecelakaan transportasi; c. Meningkatnya kualitas pelayanan transportasi di wilayah perkotaan melalui penataan sistem jaringan transportasi di 6 kota besar
Arah kebijakan bidang Transportasi tahun 2015
Terkait pembangunan transportasi : (a) meningkatnya aksesibilitas pelayanan transportasi di wilayah terpencil, perdalaman, perbatasan dan wilayah terluar melalui penyediaan subsidi operasi perintis dan PSO angkutan penumpang kereta api dan angkutan laut kelas ekonomi; (b) meningkatnya keselamatan transportasi melalui penyediaan fasilitas dan peralatan keselamatan serta penataan sistem jaringan transportasi yang berkeselamatan; (c) meningkatnya tingkat pelayanan transportasi sesuai dengan SPM melalui penataan regulasi dan manajemen pelayanan angkutan umum transportasi di wilayah perkotaan. Terkait pembangunan transportasi: (a) pembangunan jaringan infrastruktur transportasi penghubung antar dan menuju koridor ekonomi dan kawasan-kawasan pertumbuhan ekonomi (jalan, pelabuhan, pelabuhan udara) untuk mendukung sistem logistik nasional; (b) memperluas jangkauan pelayanan infrastruktur transportasi ke daerah marjinal dengan penyediaan angkutan umum murah, penyediaan aksesibilitas dan kegiatan keperintisan baik transportasi darat, perkeretaapian, laut dan udara; (c) meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana transportasi untuk mengurangi backlog maupun bottleneck kapasitas prasarana transportasi dan sarana transportasi antarmoda dan antarpulau yang terintegrasi. Sehubungan dengan sasaran Kebijakan Nasional dalam hal ini sasaran bidang transportasi tahun 2015 maka Dinas Perhubungan dan Pariwisata Provinsi Gorontalo ditindaklanjuti kedalam Renja Tahun 2015 melalui pembangunan terminal tipe B; pengadaan dan pelayanan angkutan darat keperintisan; koordinasi lintas sektor untuk mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi; pengadaan, pemasangan serta pemeliharaan fasilitas keselamatan LLAJ.
Telaah terhadap Kebijakan Nasional Bidang Pariwisata Pembangunan kepariwisataan dan pembangunan ekonomi kreatif pada tahun 2015 diarahkan untuk mendorong peningkatan penerimaan devisa dan peningkatan nilai tambah produk-produk ekonomi kreatif melalui penguatan pariwisata berbasis masyarakat dan peningkatan kualitas produk-produk kreatif, dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Adapun strategi untuk mencapai sasaran pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1. Mengembangkan destinasi pariwisata nasional melalui penataan dan penguatan manajemen dan tata kelola destinasi pariwisata, peningkatan daya tarik wisata alam, bahari dan budaya termasuk daya tarik pariwisata di pulau-pulau terdepan dan wilayah perbatasan yang mempunyai potensi pariwisata; mendorong dan memfasilitasi perbaikan dan peningkatan kualitas jaringan prasarana dan sarana xxv
pendukung pariwisata; melakukan konsolidasi akses transportasi dalam dan luar negeri; dan mengembangkan desa wisata melalui PNPM Mandiri; 2. Mengembangkan usaha, industri dan investasi pariwisata, terutama yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja antara lain melalui penciptaan iklim investasi pariwisata yang kondusif dengan penataan kebijakan usaha pariwisata, penyusunan dan penerapan pedoman sertifikasi usaha, dan pengaturan usaha; 3. Mengembangkan pemasaran dan promosi pariwisata dalam rangka meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara sebesar 20 (dua puluh) persen secara bertahap dalam 5 (lima) tahun terutama dengan mempromosikan ke 10 (sepuluh) destinasi pariwisata Indonesia di dalam dan di luar negeri melalui saluran pemasaran dan pengiklanan yang kreatif dan efektif, serta menguatkan strategi pemasaran dan promosi pariwisata terpadu berbasis teknologi informasi dan komunikasi, dan responsif terhadap pasar; 4. Mengembangkan sumber daya pariwisata dengan mendorong peningkatan kapasitas pemerintah dan pemangku kepentingan pariwisata lokal untuk mencapai tingkat mutu pelayanan dan hospitality management yang kompetitif di kawasan Asia; pengembangan dan penguatan kelembagaan kepariwisataan, dan peningkatan kualitas penelitian dan pengembangan kepariwisataan; 5. Meningkatkan industri berbasis kreativitas yang mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif di pasar dalam dan luar negeri melalui peningkatan daya tarik dan kualitas produk dan peningkatan efisiensi dan produktivitas industri, peningkatan inovasi bermuatan lokal; mendorong dan memfasilitasi penyediaan sarana dan prasarana yang memadai; 6. Meningkatkan usaha-usaha berbasis kreativitas terutama yang berorientasi pada penyerapan tenaga kerja dan pengentasan kemiskinan melalui penciptaan iklim yang kondusif bagi investasi ekonomi kreatif termasuk penegakan terhadap hak kekayaan intelektual; 7. Mengembangkan pemasaran produk dan jasa kreatif unggulan melalui saluran promosi terpadu dan berkesinambungan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi serta responsif terhadap pasar; 8. Mengembangkan sumber daya kreatif melalui upaya mendorong peningkatan profesionalisme pelaku sektor ekonomi kreatif dan mendorong peningkatan daya cipta dan daya inovasi baru dengan memperkuat lembaga penelitian dan pengembangan ekonomi kreatif; dan 9. Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap produk dan karya kreatif melalui peningkatan pemahaman masyarakat terhadap ekonomi kreatif dan peningkatan konsumsi produk dan jasa lokal berbasis kreatifitas. Kebijakan dan strategi tersebut di atas didukung oleh peningkatan koordinasi lintas sektor pada tataran kebijakan, program, dan kegiatan kepariwisataan, terutama di bidang (a) pelayanan kepabeanan keimigrasian, dan karantina; (b) keamanan dan ketertiban; (c) prasarana umum yang mencakup jalan, air bersih, listrik, telekomunikasi, dan kesehatan lingkungan; (d) transportasi darat, laut, dan udara; dan (e) bidang promosi dan kerjasama luar negeri; (f) koordinasi dan kerja sama dengan pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat; dan (g) penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung pengembangan ekonomi kreatif.
xxvi
Berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif tahun 2015, fokus prioritas Peningkatan Daya Saing Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif adalah sebagai berikut: Fokus Prioritas 1 : Fokus Prioritas Pengembangan pariwisata Fokus Prioritas 2 : Fokus Prioritas Pengembangan Ekonomi Kreatif Fokus Prioritas 3 : Fokus Prioritas Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sehubungan dengan sasaran Kebijakan Nasional dalam hal ini sasaran bidang pariwisata tahun 2014 maka Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informatika Provinsi Gorontalo ditindaklanjuti kedalam Renja Tahun 2015 melakukan manajemen dan tata kelola destinasi pariwisata dengan mengembangkan pengelolaan obyek wisata berbasis masyarakat lokal, pembenahan dan pengembangan fasilitas obyek wisata unggulan dan obyek wisata pendukung, penyusunan master plan, penguatan kelembagaan masyarakat di obyek wisata, pengembangan pemasaran pariwisata serta pengembangan seni dan budaya daerah. 3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD a. Tujuan Renja SKPD Tujuan Pembangunan Dinas Perhubungan, Pariwisata Komunikasi dan Informatika Provinsi Gorontalo dalam kurun waktu 2015 adalah : 1. Terwujudnya sarana dan prasarana perhubungan yang mampu memenuhi kebutuhan dan mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan 2. Terpeliharanya sarana dan prasarana perhubungan 3. Terwujudnya sistem pelayanan perhubungan, komunikasi dan informatika yang efektif dan efisien 4. Terselenggaranya pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat (masyarakat merupakan obyek sekaligus subyek dari kegiatan pariwisata) 5. Peningkatan kinerja pelayanan SKPD 6. Peningkatan kualitas perencanaan, monitoring dan evaluasi serta keterpaduan program antara Pusat, Provinsi dan Kab/Kota 7. Peningkatan kualitas SDM aparatur b. Sasaran Sasaran Pembangunan Dinas Perhubungan dan Pariwisata Provinsi Gorontalo dalam kurun waktu 2015 adalah : 1. Meningkatnya produktivitas dan kinerja sarana dan prasarana transportasi 2. Terpeliharanya kapasitas dan kualitas pelayanan sarana dan prasarana transportasi 3. Meningkatnya pelayanan angkutan 4. Meningkatnya pelayanan komunikasi dan informatika 4. Meningkatnya peran masyarakat dalam pengelolaan obyek wisata 5. Mewujudkan Gorontalo sebagai daerah tujuan wisata 6. Meningkatnya kualitas SDM aparatur 7. Meningkatnya kinerja pelaksanaan pertanggungjawaban keuangan SKPD 8. Meningkatnya dukungan pelakanaan tugas pokok dan fungsi SKPD 9. Meningkatnya kualitas perencanaan, pelaksanaan dan monev program dan kegiatan SKPD 10. Meningkatnya koordinasi dan sinkronisasi program dan kegiatan lintas pusat, provinsi dan kab/kota 11. Meningkatnya koordinasi dan sinkronisasi program dan kegiatan lintas pusat, provinsi dan kab/kota c. Indikator Kinerja Tahun 2015
[
xxvii
- Tersedianya fasilitas penunjang terminal tipe B di Kab/Kota (target : 2 terminal) - Tersedianya sarana layanan pemadu moda (target : 1 unit pengadaan bus; 1 unit subsidi layanan angkutan pemadu moda) - Peningkatan pelayanan angkutan darat perintis (target : 4 lintasan) - Tersedianya fasilitas keselamatan LLAJ di ruas jalan Provinsi (target : 1 ruas jalan) - Terjaganya kondisi fasilitas keselamatan LLAJ (target : APILL 4 unit) - Terwujudnya percepatan pembangunan, penyusunan dok. Perencanaan, dan peningkatan kapasitas layanan infrastruktur perhubungan (target : Terminal bandara (4.896 m2); 1 dokumen (Pra FS/FS Jalur KA, Trase Jalur KA/Pra Design, DED Jalur KA); Kapasitas layanan Pelabuhan Anggrek: 11.000 DWT) - Peningkatan produktivitas bongkar muat di pelabuhan se-Provinsi Gorontalo (target : 2.800 ton/hari) - Peningkatan pelayanan teknologi informasi di Provinsi Gorontalo (target : nilai PeGI 3.00 baik) - Meningkatnya kepuasan publik dalam mengakses informasi kepemerintahan (nilai indeks kepuasan informasi publik) (target : >3,25 cukup ) - Meningkatnya SDM Aparatur Pemerintah Provinsi dan masyarakat dalam penerapan aplikasi Teknologi Informasi (target : 380 orang) - Tersedianya fasilitas penunjang obyek wisata unggulan di Kab/Kota (target 2 obyek) - Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan di 8 obyek wisata unggulan (target 105.000 orang) - Peningkatan lama tinggal (target 4 hari) - Meningkatnya kegiatan budaya daerah dalam rangka mendukung pengembangan pariwisata (target : Terlaksananya Festival budaya, festival bahari, festival tumbilatohe, pemilihan nou uti, audisi gita bahana secara kontinue) - Persentase pelayanan jasa administrasi perkantoran (target : 100%) - Persentase ketersediaan sarana prasarana SKPD (target : 100 %) - Jumlah SDM aparatur yang mengikuti Diklat/Bimtek (target : 10 orang) - Meningkatnya koordinasi, kualitas perencanaan, monitoring, evaluasi dan program kegiatan SKPD (target : 100 %) - Tersedianya laporan penyelenggaraan keuangan daerah (target : 100 %) 3.2. Program dan Kegiatan Adapun program dan kegiatan yang akan dilaksanakan tahun 2014 adalah sebagai berikut : a. Program peningkatan pelayanan angkutan 1) Pemilihan awak angkutan umum teladan dan pelopor keselamatan transportasi darat 2) Pelayanan angkutan darat 3) Pembangunan fasilitas penunjang Terminal tipe B dan jembatan timbang b. Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas 1) Pengadaan dan pemasangan fasilitas keselamatan LLAJ c. Program pembangunan prasarana dan fasilitas LLAJ (Dana DAK) 1) Pengadaan dan pemasangan fasilitas keselamatan LLAJ (Dana DAK) d. Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan 1) Fasilitasi pengambangan sarana dan prasarana perhubungan 2) Rakornis perhubungan laut dan udara e. Program pengambangan komunikasi, informasi dan media massa 1) Peningkatan infratruktur jaringan E-Government 2) Pengambangan aplikasi sistem informasi manajemen dan website seluruh SKPD xxviii
f. Program kerjasama informasi dengan media massa 1) Peningkatan layanan media informasi publik di Prov. Gorontalo g. Program kapasitas SDM dalam pengembangan teknologi informasi 1) Peningkatan SDM aparatur dalam pengelolaan teknologi informasi h. Program pengembangan destinasi pariwisata 1) Penguatan kelembagaan dan peningkatan SDM masyarakat di obyek wisata dan pelaku wisata 2) Penataan obyek wisata Provinsi Gorontalo i. Program pengembangan pemasaran pariwisata 1) Promosi pariwisata nusantara dalam negeri 3) Promosi pariwisata nusantara luar negeri 4) Koordinasi pengembangan dan promosi pariwisata j. Program pengembangan seni dan budaya daerah 1) Pelestarian nilai seni dan budaya daerah k. Program pelayanan administrasi, sarana prasarana dan SDM aparatur 1) Peningkatan jasa administrasi perkantoran 2) Peningkatan sarana dan prasarana perkantoran 3) Peningkatan kapasitas SDM aparatur l. Program perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan 1) Koordinasi dalam pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan Rencana Kerja Dinas Perhubungan, Pariwisata Komunikasi dan Informatika dapat di lihat pada Tabel 2.17 sebagaimana terlampir
xxix