RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2016
PEMERINTAHAN KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya tahun 2016 ini dapat diselesaikan dengan baik. Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya ini memuat kondisi umum, isu-isu strategis, sasaran pokok dan prioritas yang menjadi agenda pembangunan bidang kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya untuk tahun anggaran 2016 yang akan datang. Dengan adanya Renja Dinas Kesehatan Kabupaten ini, diharapkan seluruh satuan kerja perangkat daerah dan pihak-pihak terkait lainnya memiliki pedoman atau acuan untuk merencanakan program dan kegiatan prioritas yang akan dibiayai dengan APBD Kabupaten dan APBN maupun Sumber Pendanaan lainnya. Pada akhirnya kami sangat menyadari bahwa Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu koreksi dan saran sangat kami harapkan dari seluruh komponen Dinas Kesehatan maupun pihak-pihak yang terkait untuk perbaikan Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya di tahun yang akan datang. Namun demikian semoga Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya ini dapat berguna bagi kita semua.
KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN DHARMASRAYA
Drg ERINA,MKM Pembina Utama Muda NIP. 19620528 198802 2001
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
: PENDAHULUAN
1
1.1
Latar Belakang……………………………………………………………………
1
1.2
Landasan Hukum Penyusunan…………………………………………………… 2
1.3
Maksud dan Tujuan………………………………………………………………
3
1.4
Sistematika Penulisan…………………………………………………………….
3
: EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
5
2.1
HaSIL Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD……………………………………………………………………………..
5
2.2
Analisis Kinerja Pelayanan SKPD……………………………………………….
86
2.3
Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD……………………...
95
2.4
Review Terhadap Rancangan Awal RKPD………………………………………
103
2.5
Penelaah Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat…………………………….
104
: TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
107
3.1
Telaah Terhadap Kebijakan Nasional……………………………………………. 107
3.2
Tujuan dan Sasaran Renja SKPD………………………………………………...
108
3.3
Program dan Kegiatan……………………………………………………………
108
PENUTUP………………………………………………………………………………
109
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Sebagai
dokumen
rencana
tahunan
Satuan
Kerja
Perangkat Daerah, Renja Dinas Kesehatan mempunyai arti yang strategis
dalam
mendukung
penyelenggaraan
program
pembangunan tahunan pemerintah daerah mengingat beberapa hal sebagai berikut : 1). Renja SKPD merupakan dokumen yang secara substansial penerjemahan dari visi, misi dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Instansi sesuai arahan operasional dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD), 2) Renja SKPD merupakan salah satu instrument untuk evaluasi pelaksanaan program/kegiatan
instansi
untuk
mengetahui
sejauh
mana
capaian kinerja yang tercantum dalam Rencana Kinerja Tahunan sebagai wujud dari kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah. Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya merupakan salah satu perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten Dharmasraya yang mempunyai tugas pokok dan fungsi membantu Kepala Daerah di bidang kesehatan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Kesehatan dalam upaya peningkatan pembangunan kepada peningkatan hidup
sehat
kesehatan
kesadaran, kemauan,
bagi setiap
orang
dan
mengarah kemampuan
agar peningkatan
kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya dapat
derajat terwujud.
Untuk mencapai tujuan tersebut dilaksanakan program
1
pembangunan
kesehatan
yang berkesinambungan. Agar
pelaksanaan pembangunan kesehatan dapat terlaksana secara berkesimambungan,
perlu
dilakukan
perencanaan
dan
penganggaran yang terpadu dan terarah. Sehubungan belum adanya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Restra Dinas Kesehatan, maka penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan di Sesuai dengan Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2005-2025, Rencana Pembangunan
Jangka
Panjang Daerah
(RPJPD)
Kabupaten
Dharmasraya Tahun 2005-2025, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2016, pembangunan
kesehatan
diharapkan
mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang ditunjukkan dengan membaiknya berbagai indikator pembangunan kesehatan di Kabupaten Dharmasraya. Untuk mewujudkan pencapaian tersebut maka perlu disusun Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya. Renja Dinas Kesehatan merupakan dokumen yang
bersifat
indikatif
memuat program-program pembangunan kesehatan yang
yang akan
dilaksanakan tahun 2016 Keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan sangat ditentukan oleh kapabilitas dan kompetensi organisasi serta aparatur. Selain itu keberhasilan tersebut juga akan sangat ditentukan oleh Rencana Kerja dengan memperhitungkan segala dukungan berbagai sumber daya organisasi dan lingkungan organisasi.
Interaksi berbagai sumber daya
akhirnya sangat
menentukan
tersebut
pada
perumusan strategi dan
target
kinerja Dinas Kesehatan. Dengan kata lain melalui Renja akan diketahui sampai sejauh mana tingkat pencapaian kinerja Dinas Kesehatan dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya.
2
Berdasarkan alasan yang dikemukakan di atas, Dinas
maka
Kesehatan Kabupaten Dharmasraya sebagai salah satu
lembaga teknis daerah dengan tugas pokok dan fungsi untuk menyusun rencana dan melaksanakan pengendalian program pembangunan daerah harus merumuskan Rencana Kerja yang akan menjadi pedoman dan tolak ukur keberhasilan tugas pokok dan fungsinya.
1.2.
LANDASAN HUKUM Landasan hukum dalam penyusunan Rencana Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016 adalah : 1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan; 2.
Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Undang-undang Perimbangan
Nomor
33
tahun
2004
tentang
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Daerah ; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan
Daerah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan peraturan Menteri Dalam Negri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas peraturan Menteri Dalam Negri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ; 6. Peraturan Tahapan,
Pemerintah Tata
nomor
8
Tahun 2008
Cara Penyusunan,
tentang
Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 7. Rancangan Teknokratik RPJMN dan Renstra Kementrian Kesehatan Tahun 2015-2019
3
1.3.
MAKSUD DAN TUJUAN Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya
disusun dengan maksud untuk menyatukan VISI dan MISI serta untuk memberi arah dan pedoman bagi Dinas
Kesehatan
Kabupaten Dharmasraya dalam penyelenggaraan program kerja Dinas Kesehatan untuk mendukung program kerja kepala daerah selama 5 (lima) tahun yang akan datang dan terselenggaranya pembangunan kesehatan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya. Dicapai dengan pembinaan pengembangan dan pelaksanaan serta pemanfaatan fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang didukung oleh system informasi
kesehatan,
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi kesehatan serta hukum kesehatan. Sedangkan tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya ini adalah : 1. Sebagai pedoman dan acuan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya dan jajaran dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. 2. Sebagai
pedoman
dalam
penyusunan
pelaksanaan
program dan kegiatan di jajaran kesehatan 3. Sebagai alat evaluasi capaian dan kinerja Dinas Kesehatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diembankan
4
1.4.
SISTEMATIKA PENULISAN Dalam penulisan Rencana Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Dharmasraya ini disusun secara sistematiska, terdiri dari 4 (empat) Bab yaitu; Bab I
Bab II
Pendahuluan 1.1.
Latar belakang
1.2.
Landasan hukum penyusunan
1.3.
Maksud dan tujuan
1.4.
Sistematika penulisan
Evaluasi pelaksanaan renja SKPD tahun lalu berisi: 2.1
Hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan capaian Renstra SKPD
2.2
Analisis kinerja pelayanan SKPD
2.3
Isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD
2.4
Review terhadap rancangan awal RKPD
2.5
Penelaahan usulan program dan kegiatan masyarakat
Bab III
Bab IV
Tujuan, sasaran program dan kegiatan berisi : 3.1
Telaah terhadap kebijakan nasional
3.2
Tujuan dan sasaran Renja SKPD
3.3
Program dan kegiatan
Penutup
5
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2014
2.1 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2014 DAN CAPAIAN RENSTRA SKPD Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, setiap dokumen perencanaan harus dievaluasi dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu dalam Rencana Kerja SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya
Tahun
2016 juga harus dilakukan
evaluasi terhadap dokumen Rencana Kerja Tahun 2014 dan perkiraan capaian pada Rencana Kerja Tahun 2015. Evaluasi terhadap Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya meliputi 3 (tiga) hal, yaitu realisasi program/kegiatan yang tidak memenuhi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan; realisasi program/kegiatan yang telah memenuhi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan dan realisasi program/kegiatan yang melebihi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan. Selain itu juga dibahas
mengenai
factor-faktor
penyebab
tidak
tercapainya,
terpenuhinya atau melebihinya target kinerja program/kegiatan dan Implikasi yang timbul terhadap target capaian program Renstra SKPD serta Kebijakan/tindakan perencanaan dan penganggaran yang perlu diambil untuk mengatasi faktor- faktor penyebab tersebut. Anggaran pembangunan kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Dharmasraya
selama
Tahun
2014
adalah
Rp.
23.718.765.843,-. Jumlah tersebut tidak termasuk dengan belanja tidak langsung (gaji), yang memuat 16 program dan 63 kegiatan diantaranya 33 kegiatan program dan 15 kegiatan operasional UPTD serta 15 kegiatan untuk operasional Dinas Kesehatan. Dari
6
jumlah dana tersebut terealisasi sebesar Rp. 22.953.456.547,dengan capaian fisik sebesar 96,77 %. Pelaksanaan kegiatan Tahun 2014 mengacu pada Rencana Strategis 2011-2015.
Pada Tahun 2014 alokasi dana ditujukan
untuk mengatasi permasalahan kesehatan diantaranya penurunan angka kematian ibu dan bayi, peningkatan status gizi masyarakat. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota telah ditetapkan 18 (delapan belas) indicator yang harus dicapai hingga tahun 2015. Keseluruhan indicator tersebut mengacu pada kegiatan pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Disamping 18 indikator tersebut Dinas Kesehatan juga memiliki 68 indicator sesuai dengan target di Rencana Strategis (Renstra) 2011-2015 yang harus dicapai . Realiasi program atau kegiatan pada tahun 2014 adalah: 1. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak dengan kegiatan Audit maternal perinatal dan pelacakan kasus resiko tinggi pada maternal perinatal dengan
dana
Rp. 43.459.500,-.
Dalam program
kegiatan ini ada 14 indikator kinerja yang harus dicapai yaitu : a.
Persentase ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan (PN) Realisasi target persalinan tenaga kesehatan ( PN ) pada tahun 2014 dengan sasaran 4184 ibu bersalin belum bisa mencapai target, hanya 87,5% (3660 persalinan) dari target 90 %
atau
3766 persalinan (sama dengan target Nasional)
7
yang ditolong tenaga kesehatan. Capaian kinerja tahun 2014 tercapai 97,22%. Tahun
2013
kesehatan
persalinan
mengalami
dengan
tenaga
peningkatan
sebesar
tercapai 83.7% atau 3505 persalinan dari target 90% atau 3505 persalinan dengan capaian kinerja 93%. Masalah yang ditemukan : PN belum bisa mencapai target dikarenakan masih banyak pada wilayah tertentu yang bersalin dengan dukun. Upaya yang telah dilaksanakan : Meningkatkan kemampuan petugas dengan cara mengadakan pertemuan / monev dan mengajukan
permintaan
pelatihan
kepada
Dinas Kesehatan Provinsi melalui dana APBD Provinsi atau APBN. Dinas
Kesehatan
melalui
Puskesmas
melaksanakan kegiatan Kemitraan Bidan dan Dukun, dimana setiap persalinan dengan dukun harus
diikutsertakan
petugas
kesehatan
terutama daerah yang persalinan dukunnya masih cukup tinggi diantaranya Wilayah Silago dan Sungai Limau. Melakukan
advokasi,
Sosialisasi
dan
Koordinasi dengan berbagai pihak ( Lintas Sektor ) . Melaksanakan Program P4K (Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) Melaksanakan Kelas Ibu hamil Tahun pada 2014
8
b.
Persentase
ibu
hamil
mendapatkan
pelayanan antenatal care / K1 Realisasi target indicator K 1 pada tahun 2014 memiliki sasaran 4405 kunjungan dan belum mencapai
target
kunjungan dari kinerja
tahun
dibandingkan
yaitu : 95,9 % atau 4226
target 99%, sehingga capaian 2014
sebesar
dengan
96,87%.
Jika
capaian Tahun 2013
terjadi penurunan sebesar 3,30 % (Capaian target Tahun 2013 : 97.16 %). Masalah yang ditemukan : Masih
ada
Ibu
hamil
yang
melakukan
kunjungan ANC nya lewat dari Trimester I hal ini disebabkan diantaranya kurangnya peran serta masyarakat dan juga karena Kehamilan yang tidak diingankan sehingga ibu hamil malu untuk memberitahu dan memeriksakan kehamilannya diawal kehamilan. Sasaran
yang
ditargetkan
berdasarkan
proyeksi tidak sesuai dengan bumil yang ada dilapangan. Upaya yang telah dilakukan : Melakukan kerjasama dengan Dasawisma agar dapat terpantau ibu hamil dari awal kehamilan. Melaksanakan pelayanan di Posyandu secara rutin dan memberikan pelayanan ANC.
9
c.
Persentase
ibu
hamil
mendapatkan
pelayanan antenatal care / K 4 Sasaran tahun 2014 sebesar 4405 kunjungan. Capaian
target K4 Sama halnya dengan ibu
hamil kontak I dimana
Kunjungan ibu hamil
keempat (K4 Bumil), pada tahun 2014 ini juga tidak mencapai target yaitu 80,1% atau 3528 kunjungan dari 95% atau 4185 kunjungan yang ditargetkan sehingga capaian kinerja tahun 2014 hanya tercapai sebesar 84,32%. Cakupan K4 pada tahun 2014 juga lebih rendah 1,37% dari tahun 2013 ( tercapai 81,4%). Masalah yang ditemukan : Ibu hamil K1 yang ditemukan merupakan ibu hamil
akses
bukan
kualitas
(murni
atau
dibawah trimester 1). Masih ada masyarakat yang tidak memahami pentingnya memeriksakan kehamilan kepada tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan sedini mungkin sehingga kondisi kehamilannya terpantau dan bila ditemukan risiko dari kehamilannya dapat terdeteksi lebih awal dan dapat ditangani lebih cepat sehingga dampak
buruk
dari
risiko
tersebut
dapat
diupayakan untuk dihindari. Upaya yang dilakukan : Melaksanakan
Kelas
Ibu
hamil
sehingga
diharapkan ibu hamil mendapatkan pelayanan sesuai standar sebanyak 4 kali Setiap ibu hamil diberikan buku Kesehatan Ibu dan
anak
10
dan
diharapkan
datang
memeriksakan kehamilan sesuai jadwal yang sudah ditulis di buku KIA Melakukan pelayanan Ibu hamil di Posyandu dengan tujuan agar ibu hamil yang jauh dari sarana pelayanan kesehatan dapat dijangkau Melakukan Kunjungan Rumah kepada ibu hamil dan pemasangan stiker P4K d.
Persentase
ibu
nifas
yang
mendapat
pelayanan (KF) Capaian target KF pada tahun 2014 : 90 % dari target 90 % ditetapkan ( Dengan Target yang sama di SPM Kemenkes) dengan kata lain capaian kinerja dalam indikator ini tercapai 100%. Jika dibandingkan KF pada tahun 2013 terjadi peningkatan sebesar : 2.78 % ( dengan capaian kinerja sebesar 97.22% ). Hal ini menggambarkan bahwa kinerja petugas dan pimpinan semakin meningkat dengan dapat tercapai kunjungan nifas dan membuktikan baik persalinan nakes maupun dukun dapat dicakup dalam pelayanan kunjungan Nifas di Pelayanan Kesehatan, keberhasilan ini juga di dukung peran serta masyarakat yang semakin meningkat untuk memeriksakan kesehatan selama nifas sesuai standar. Upaya Yang Dilakukan : Melakukan kunjungan rumah untuk pelayanan nifas baik yang persalinan dengan nakes maupun persalinan dengan dukun
11
Melakukan kemitraan bidan dukun sehingga persalinan
yang
sudah
bermitra
dapat
dilakukan kunjungan Nifas sesuai standar e.
Persentase ibu hamil, bersalin, nifas yang mendapat penanganan komplikasi kebidanan (PK) Realisasi target PK pada tahun 2014 sebesar 93% dari target yang ditetapkan Kabupaten sebesar 100%. Persentase dari capaian kinerja indikator ini 93%.
Jika dibandingkan dengan
Pencapaian Tahun 2013
terjadi penurunan
sebesar 13,52 % (capaian kinerja 106.52%). Namun jika dibandingkan dengan target SPM Kemenkes : 80 % maka target yang sudah kita tetapkan
sudah
cukup
tinggi
dan
sudah
mencapai target. Upaya Yang Dilakukan : Melakukan penggunaan program screening Resiko Tinggi : “Podji Rochayati” agar pendeteksian ibunhamil dengan komplikasi dapat ditemukan dari awal dan mendapatkan penanganan sesuai standar sehingga cakupan penanganan komplikasi juga bias meningkat. Melakukan perencanaan pelaksanaan program sistim manual rujukan agar cakupan juga meningkat.
12
f.
Persentase
fasilitas
kesehatan
yang
memberikan pelayanan KB sesuai dengan standar Capaian
target
Fasilitas
kesehatan
yang
memberikan pelayanan KB sesuai Standar dapat tercapai sebesar 100 % dari target yang ditetapkan 100 % sehingga capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 100%. Jika dibandingkan dari tahun 2013 maka capainnya sama dan tetap 100 % . Hal
ini
menggambarkan
bahwa
Fasilitas
kesehatan (Puskesmas dan jaringannya) dari segi alat dan tenaga sudah mampu memberikan pelayanan KB sesuai standar melalui pengadaan alat dari Kabupaten, atau bantuan dari BKKBN serta pelatihan KB kepada Tenaga kesehatan dari BKKBN Upaya yang telah Dilakukan : Melakukan pengadaan atau rehab sarana dan prasarana puskesmas, pustu dan polindes. g.
Persentase
pasangan
usia
subur
yang
menjadi peserta KB aktif (CPR) Sasaran indikator ini 36.220, Capaian target peserta KB aktif pada tahun 2014 sebesar 76.6% (27.752 peserta KB) dari target 78% (28.252 peserta KB) sehingga persentase capaian kinerja tahun 2014 sebesar 98,21%.
13
Jika dibandingkan dengan tahun 2013 penurunan capaian kinerja sebesar
terjadi 26.51%
dengan pencapaian tahun 2013 sebesar 124.71 %. Upaya yang dilakukan : Pelayanan KB dilakukan di klinik-klinik dan Bidan Praktek Sawasta yang ada di Kab. Dharmasraya dalam bentuk pendataan PUS, pemantauan pasangan usia subur yang belum ikut KB, memotivasi PUS untuk ber-KB khususnya bagi PUS yang isterinya menderita infeksi
kronis,
penyuluhan
KEK
dan
untuk
anemia
berat,
pemasangan
alat
kontrasepsi termasuk kontrasepsi pasca salin, selanjutnya
melakukan
pelayanan
serta
pencatatan dan pelaporan untuk peserta KB baru dan KB aktif. Memanfaatkan
kegiatan
kegiatan
yang
berhunungan dengan program KB seperti kegiatan HKG TNI KB Kes , KB Kes IBI dan HKG PKK KB Kes. h.
Jumlah puskesmas rawat inap yang mampu poned Capaian puskesmas rawat inap mampu PONED Tahun 2014 sebesar 86.6% ( 4 Puskesmas PONED dari 6 Puskesmas rawatan yang ada) dari target : 100% sehingga persentase capaian tahun 2014 sebesar 86.60%. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 dengan capaian 100 % (4 PONED dari 4 Puskesmas
14
Rawatan) terjadi penurunan sebesar 13.40%. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan 2 puskesmas rawatan pada tahun 2014 yaitu : Puskesmas Sungai Limau dan
Puskesmas
Silago. Indikator ini terkait untuk mendukung capaian indikator
Kinerja
Program
(Outcame)
yang
terdapat di RPJMD yaitu Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI)/100.000 KH dengan target tahun 2014 sebesar 10 puskesmas dan tercapai sebesar 40%. Masalah yang dihadapi : Adanya penambahan target dari 4 puskesmas rawatan yang mapu PONED menjadi 6 Puskesmas Rawat inap yang mampu poned karena adanya peningkatan status 2 (dua) puskesmas yaitu puskesmas sungai limau dan puskesmas
silago
dari
puskesmas
non
rawatan menjadi Puskesmas Rawatan.. Upaya Yang Dilakukan : Melakukan
persiapan
dalam
penyediaan
sarana dan prasarana dalam memberikan pelayanan
Kebidanan
dan
anak
kepada
puskesmas rawatan yang baru dibuka Melakukan
persiapan
SDM
berupa
perencanaan SDM Terlatih PONED berupa pelatihan di Tahun 2015
15
i.
Persentase puskesmas rawat inap mampu pelayanan kesehatan reproduksi essensial (PKRE) terpadu Capaian target Puskesmas rawat inap mampu pelayanan
kesehatan
reproduksi
esensial
(PKRE) tahun 2014 dapat tercapai sebesar 100 % dari target yang ditetapkan 100% sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 100%. Jika
dibandingkan
dari
tahun
2013
maka
capainnya sama dan tetap 100%. Hal ini menggambarkan bahwa semua
Puskesmas
rawat inap dari segi alat dan tenaga sudah mampu memberikan pelayanan PKRE
sesuai
standar . Upaya Yang Dilakukan : Melakukan reviuw program PKRE dari segi materi dan pelaksanaan pelayanan reproduksi esensial
dan
monitoring
serta
evaluasi
pelaksanaannya. Perbandingan Pencapaian
Realisasi Sasaran
Akumulasi
Pertama
Dinas
Kesehatan Kabupaten Dharmasraya dengan RPJMD Sasaran strategis pertama ini terkait untuk mendukung capaian indikator Kinerja Program (Outcame) yang terdapat di RPJMD yaitu Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI)/100.000 KH
dengan
target
102/100.000 KH.
16
tahun
2015
sebesar
Angka
kematian
Ibu
284/100.000
KH
dibandingkan
dengan
265/100.000
KH
peningkatan
tahun
(11
(10
2014
orang)
adalah
dan
jika
tahun
2013
adalah
orang)
maka
terjadi
kematian
ibu.
Namun
jika
dibandingkan dengan target RPJMD sebesar 102/100.000 KH maka pencapaian kita sangat jauh diatasnya. Hal ini menggambarkan bahwa kematian ibu sangat tinggi dibandingkan dari target maksimal yang sudah ditetapkan. Jika dibandingan pula kematian ibu dengan indikator pencapaian program yang tertuang di Renstra maka rata-rata capaian program masih banyak yang belum mencapai target. Hal ini sangat berhubungan sekali dan ada korelasi yang erat antara kematian ibu dengan capaian indikator program. Capaian
program
yang
rendah
otomatis
mempunyai hubungan dan pengaruh dengan outputnya yaitu Angka Kematian Ibu. Namun jika kita kaji lebih dalam masalah kematian ibu ini maka tidak hanya bisa dikaitkan dengan capaian program saja tetapi banyak hal lain
yang
mempengaruhinya.
Diantaranya
dihapuskannya program Jampersal di tahun 2014. Sewaktu program Jampersal pada tahun 2013
tergambar
pencapaian
program
kita
meningkat dan semua pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil tanpa membedakan status ekonomi
sehingga
17
memudahkan
tenaga
kesehatan
dalam
pelayanan/intervensi
memberikan
dalam
pelaksanaan
program, dan pada tahun 2014 ketika Jampersal dihapuskan maka capaian program menurun dan juga angka kematian ibu kita meningkat dari tahun sebelumnya. Kemudian kalau di kaji lagi masalah kematian Ibu
dimana
dari
11
kematian
ibu
denga
penyebab antara lain : 1. Pendarahan
:3 orang
2. eklampsi
: 3 orang
3. lain-lain (penyakit penyerta)
: 5 orang
Maka dapat kita lihat bahwa penyebab terbanyak terbanyak adalah dengan penyakit penyerta diantaranya adalah TBC, Hepatitis dan Jantung. Hal ini juga sama pada tahun 2013. Kalau hal ini dilakukan analisa lagi bahwa kematian
ibu
kita
bukanlah
murni
penyebab
masalah
terbanyaknya
yang
langsung
berhubungan dengan kehamilannya. Hal
ini
selain
menggambarkan
bahwa
seharusnya ibu yang mempunyai komplikasi atau resiko tinggi dengan penyakit komplikasi yang dideritanya disarankan seharusnya tidak hamil lagi dengan cara menggunakan alat kontrasepsi. Dan jika kita lihat capaian peserta KB aktif dibandingkan tahun sebelumnya. Maka kita beranggapan kematian ibu kita mempunyai hubungan dengan capaian peserta KB Aktif. Untuk masalah KB maka hal ini tidak hanya berada di ranah Dinas Kesehatan tapi juga ada
18
instansi terkait yang terlibat dan juga peran serta masyarakat. Semua hal ini diatas menjelaskan bahwa betapa rumit dan banyaknya hubungan yang mempengaruhi Angka Kematian Ibu. j.
Persentase kunjungan neonatal pertama (KN I)
Sasaran KN 1 tahun 2014 sebesar 4189. Capaian
target Kunjungan Neonatus I pada
tahun 2014 sebesar 88.9% (3725 kunjungan) dari target
yang ditetapkan
: 95%
(3975
kunjungan), dengan kata lain capaian kinerja tahun 2014 sebesar 93,58%. Jika dibandingkan capaian kinerja KN I tahun 2013 (tercapai 104.07%) terjadi penurunan sebesar 10,49%. Upaya yang telah dilakukan : Melakukan kunjungan Rumah neonatus. Melakukan
kemitraan
bidan
dan
dukun
sehingga neonates yang bersalin dengan dukun
tetap
mendapatkan
pelayanan
neonates I k.
Persentase kunjungan neonatal lengkap (KN Lengkap) Sasaran
KN
Lengkap
tahun
2014
4189
kunjungan. Cakupan target kunjungan Neonatus Lengkap tahun 2014 sebesar 80.9 % (3387 kunjungan) dari target : 90% (3770 kunjungan) dengan kata lain capaian kinerja tahun 2014 sebesar 90%. Jika
dibandingkan
Tahun
penurunan sebesar 7.33% kinerja 97.33%.
19
2013
mengalami
dengan capaian
Upaya yang telah dilakukan : Untuk meningkatkan capaian indikator ini dengan melakukan kunjungan rumah untuk neonates dan langsng memberikan pelayanan bersamaan dengan kinjungan ibu nifas sehingga dapat melakukan pelayanan sekaligus. l.
Persentase
neonatal
komplikasi
yang
ditangani Capaian cakupan neonatus dgn komplikasi yang ditangani tahun 2014 sebesar 95% dari target 100% dengan kata lain capaian kinerja tahun 2014 sebesar 95%. Jika dibandingkan dengan capain tahun 2013 mengalami penurunan 30% dengan capaian kinerja tahun 2013 sebesar 125%. Upaya yang telah dilakukan :
Melakukan pendeteksian awal / penilaian dan pelayanan yang berkualitas sewaktu melakukan pelayanan neonatus
sehingga
dapat terdeteksi dari awal.
Memaksimalkan fungsi Puskesmas PONED
Merencanakan pelaksanaan program sisitem manual Rujukan maternal dan Neonatal sehingga
dapat
menangani
neonatal
komplikasi. m.
Persentase kunjungan bayi Capaian target Kunjungan bayi tahun 2014 belum mencapai target : 83 % dari yang ditargetkan 88% dengan kata lain capaian kinerja tahun 2014 sebesar 94,32%.
20
Jika
dibandingkan
dengan
tahun
2013
mengalami penurunan sebesar 11,40% dengan capaian tahun 2013 : 105.72%. Masalah yang dihadapi : Adanya penurunan peran serta masyarakat dalam membawa bayinya keposyandu atau tenaga kesehatan pada tahun 2014 karena tidak mau anaknya diimunisasi sehubungan isu vaksin haram yang beredar di internet, hal ini berdampak kepada kunjungan bayi yang erat
hubungannya
dengan
peran
serta
masyarakat dalam memeriksakan bayinya. Upaya yang telah dilakukan : Melakukan kunjunga rumah untuk melakukan pelayanan bayi . Bekerjasama dengan kader dalam turun ke lapangan Melakukan advokasi kepada lintas sector terkait dalam rangka pentingnya pelayanan kesehatan bayi n.
Pelayanan kesehatan anak balita Pengertian indikator ini adalah anak berumur 12 - 59 bulan. Setiap anak umur 12 - 59 bulan memperoleh
pelayanan
pemantauan
pertumbuhan setiap bulan, minimal 8 x dalam setahun yang tercatat di Kohort Anak Balita dan Pra
Sekolah,
Buku
KIA/KMS,
atau
buku
pencatatan dan pelaporan lainnya. Cakupan pelayanan anak balita tahun 2014 belum tercapai: 82% dari target yang ditetapkan : 83 % dengan kata lain capaian kinerja tahun
21
2014
sebesar
98,80%.
Jika
dibandingkan
dengan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja sebesar 35.05% ( pencapaian tahun 2013 : 63.75%). Hal ini menggambarkan bahwa sudah banyak peningkatan capain yang erat hubungannya dengan
meningkatnya
kinerja
petugas
dan
meningkatnya peran serta masyarakat dalam memeriksakan
balitanya
kepada
tenaga
kesehatan. Upaya yang telah dilakukan : Melaksanakan
kelas
ibu
balita
sehingga
kunjunga balita juga dapat meningkat. Mengaktifkan pelayanan kesehatan balita di Posyandu dan bekerjasama dengan kader sehingga dapat meningkatkan cakupan. Bekerjasama dengan PAUD/ TK / TPA untuk melakukan
pelayanan
anak
balita
bekerjasama dengan guru dan pengelola program Perbandingan
Realisasi
Akumulasi
Pencapaian Sasaran Kedua Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya dengan RPJMD Sasaran strategis pertama ini terkait untuk mendukung capaian indikator Kinerja Program (Outcame) yang terdapat di RPJMD yaitu Menurunnya
Angka
Kematian
Balita
(AKABA)/100.000 KH dengan target tahun 2014 sebesar 32.
22
Dari hasil pencapaian untuk AKB tahun 2014 sebesar 15/1000 KH (58 orang) dan jika dibandingkan dengan tahun 2013 maka terjadi penurunan sebesar 5/1000 KH (tahun 2013 : 20/1000 KH atau 78 orang). Jika dibandingkan dengan target RPJMD maka secara angka kita dibawah angka RPJMD. Hal ini menggambarkan bahwa kita telah berhasil mencapai target karena sasaran kita adalah untuk menekan angka kematian bayi serendah mungkin. Keberhasilan ini juga menggambarkan bahwa
tenaga
pemerintah
kesehatan,
sudah
bekerja
masyarakat untuk
dan
mencapai
penurunan angka kematian bayi. Tetapi kalau kita lakukan analisa dari pencapaian indikator program yang tergambar di renstra, maka
seharusnya
menurunkan
angka
dengan kematian
berhasilnya bayi
akan
berkorelasi dengan pencapaian program. Namun yang terjadi adalah sebaliknya dimana untuk indikator pencapaian program rata-rata tidak mencapai target dan jika dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi tren penurunan pencapaian program
yang
berbanding
terbalik
dengan
keberhasilan menurunkan kematian bayi. Hal ini kalau kita hubungkan dengan capaian program penanganan komplikasi neonatus yang sudah mencapai target dan cukup tinggi maka hal ini mempunyai dampak semua neonatus yang mempunyai komplikasi dan resiko tinggi
23
dapat membantu penurunan Aangka Kematian Balita. 2. Program perbaikan gizi masyarakat dengan kegiatan Penanggulangan kurang energi protein (KEP) , anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium dengan dana Rp. 46.169.200,-. Dalam program kegiatan ini ada 9 indikator kinerja yang harus dicapai yaitu : a.
Persentase
balita
gizi
buruk
mendapat
perawatan Persentase
kasus
balita
gizi
buruk
yang
mendapat perawatan : jumlah kasus gizi buruk yang dirawat inap maupun rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan dibagi jumlah kasus balita gizi buruk yang ditemukan di suatu wilyah kerja pada kurun waktu tertentu dikali 100%. Pada tahun 2014 semua balita gizi buruk yang ditemui sudah mendapatkan perawatan (100%) sesuai dengan target yang diharapkan, capaian indikator ini sudah 100%. Hal ini dilakukan dengan
rawat
inap
Rumah
sakit,
TFC
(Theraupetic feeding Center) maupun rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan dan masyarakat. Hal ini karena adanya surveilans gizi aktif yang dilakukan oleh petugas bekerjasama dengan masyarakat dalam menemukan dan memantau kasus yang ada di lapangan. Upaya dan usul pemecahan masalah : Dibuat perjanjian kerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Dareh sebagai
24
regulasi penguatan kegiatan untuk penanganan dan perawatan kasus gizi buruk . b.
Persentase balita usia 0 – 6 bulan mendapat ASI Eksklusif Persentase bayi umur 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif adalah: jumlah bayi 0-6 bulan yang di beri ASI saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat, vitamin dan mineral dibagi jumlah seluruh bayi umur 0 hari- 5 bulan 29 hari yang tercatat pada register pencatatan pemberian ASI pada bayi umur 0-6 bulan di suatu wilayah dikali 100%. Perhitungan ASI Eksklusif dibuat setiap bulan Februari dan Agustus, Persentase balita usia 0 – 6 bulan mendapat Asi Eksklusif tahun 2014 tercapai 67% masih kurang sebanyak 13 % dari target yang ditetapkan sebesar 80% dengan kata lain capaian kinerja tahun 2014 sebesar 83,75%, perbandingan capaian tahun 2014 menurun 13.39% dimana capaian kinerja tahun 2013 sebesar 97.14%. Masalah yang dihadapi : Masih kurangnya sosialisasi dan kegiatan inovatif yang menyentuh masyarakat Belum terlaksananya komitmen pelaksanaan kegiatan yang sudah disepakati pada saat rapat kerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral Belum adanya ketegasan berupa regulasi dari stake holder terkait baik ditingkat nagari
25
berupa Pernag atau Perwanag, Peraturan Camat, yang mendukung kegiatan program Asi Eksklusi. Masih kurangnya dukungan dari masyarakat. Upaya dan usul pemecahan Masalah : Perlunya peningkatan kegiatan inovatif yang lebih menyentuh masyarakat dan didukung dengan adanya ketegasan dari stake holder terkait dan pemuka masyarakat. Sebagai
usaha
mendukung
peningkatan
dalam pencapaian indikator ini untuk tingkat Kabupaten sudah
dibuat berupa Peraturan
Bupati yang sampai saat ini masih dalam proses di sekretariat kantor Bupati, hal ini diperkuat oleh adanya peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Ekslusif. c.
Cakupan
rumah
tangga
mengkonsumsi
garam beryodium Persentase
RT
yang
mengonsumsi
garam
beriodium adalah: jml desa dengan garam baik di bagi jml seluruh desa yang diperiksa di suatu wilayah tertentu dikali 100%. Program yodisasi garam merupakan program penanggulangan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium) jangka panjang, seluruh garam konsumsi harus mengandung yodium yang cukup. Tahun
2014
cakupan
rumah
tangga
mengkonsumsi garam beryodium dari 66 sampel yang diperiksa sudah seluruh sampel (tercapai 100 %) menggunakan garam yang mengandung
26
yodium dari target 100% dengan kata lain capaian kinerja tahun 2014 sebesar 100%. Hal ini jauh meningkat dari tahun 2013 yang hanya 67.50 %. Masalah yang dihadapi : Masih ditemukannya di beberapa kecamatan yang ada di kabupaten Dharmasraya penduduk dengan gejala Hypotyroid dan hyperthyroid. Berdasarkan hasil survey terakhir tahun 2008 Kabupaten Dharmasraya merupakan salah satu daerah
endemik
GAKY
berat
di
provinsi
Sumatera Barat (TGR >30%). Jadi
hal ini bisa disebabkan beberapa hal,
seperti : proses penyimpanan di rumah tangga yang
tidak
memenuhi
syarat
sehingga
menyebabkan menguapnya zat yodium yang ada di dalam garam atau bisa juga terjadi kesalahan dalam penyimpanan stok garam di Distributor atau di pasar, sementara garam yang dibeli oleh masyarakat
sudah
ada
merek
yodiumnya,
bahkan bisa disebabkan memang tidak adanya kadar yadium dalam garam yang dikonsumsi (kesalahan dari produsen garam). Upaya dan Usul Pemecahan Masalah : Perlu adanya ketegasan dari stake holder terkait untuk mengantisipasi garam yang masuk
ke
mengandung
Dharmasraya yodium
yang
tidak
(pemeriksaan
kadar
yodium garam sebelum di distribusikan ke masyarakat).
27
Melakukan survey untuk pemetaan kondisi GAKY
di
Kabupaten
Dharmasraya
pada
kondisi sekarang d.
Persentase balita mendapat kapsul vitamin A Persentase balita mendapat Vitamin A adalah: jml bayi umur 6-11 bulan ditambah jml balita umur 12-59 bulan yang mendapat satu kapsul Vitamin A pada periode 6 bulan dibagi jml seluruh balita 6-59 bulan yang ada di suatu wilayah kabupaten/ kota dalam periode 6 bulan yang didistribusikan setiap bulan Februari dan Agustus dikali 100%. Capaian kinerja balita dapat kapsul vitamin A pada tahun 2013
sebesar 106.25%, hal ini
sudah melebihi target yang ditetapkan yaitu sebesar 80 %. Sedangkan pada tahun 2014 ini dengan bertambahnya target yang diminta 97%, tercapai 93% dengan capaian kinerja 95.88%. Masalah yang dihadapi : Belum
semua
puskesmas
memiliki
tenaga
Pengelola Gizi, sehingga tidak terkoordinirnya pemberian kapsul vitamin A untuk wilayah puskemas
tersebut,
berpengaruh
dan
terhadap
hal
ini
capaian
sangat tingkat
Kabupaten. Upaya dan Usul Pemecahan Masalah : Kekurangan tenaga gizi di Puskesmas diatasi dengan upaya memberdayakan tenaga Sukarela dan teknis lain yang terkait.
28
e.
Persentase Ibu hamil dapat tablet Fe 90 tablet Persentase ibu hamil mendapat 90 TTD adalah: jumlah ibu hamil yang mendapat 90 TTD dibagi jumlah seluruh ibu hamil yang ada di seluruh wilayah tertentu dikali 100%. Pencapaian target pada indikator ini tahun 2014 sebesar 78 % dari 85 % target yang ditetapkan dengan kata lain capaian kinerja tahun 2014 sebesar 91,76%. Capaian tahun 2013 sebesar 92.31%. Masalah yang dihadapi : Rendahnya capaian ibu hamil mendapat tablet Fe
dikarenakan
masih
kurang
baiknya
pencatatan dan pelaporan ibu hamil yang mendapat tablet Fe seperti pada kohor ibu hamil dan
kurangnya sosialisasi kepada masyarakat
manfaat dari tablet Fe bagi ibu hamil, disamping itu masih kurangnya koordinasi antar program gizi dan KIA di puskesmas Upaya dan Usul Pemecahan Masalah : Peningkatan kualitas pengelola program gizi agar dapat bekerja sesuai standar yang ada. Peningkatan kualitas kerjasama dan koordinasi kegiatan dengan lintas program dan lintas sektoral.
29
f.
Persentase
puskesmas
melaksanakan
surveillance gizi Surveilance
gizi
merupakan
kegiatan
pengumpulan data, pengolahan dan diseminasi hasil yang digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan atau tindakan cepat, perumusan kebijakan, perencanaan kegiatan dan
evaluasi
hasil
kegiatan
dan
setiap
puskesmas harus melaksanakan surveillance gizi agar tidak terjadi kasus kelainan gizi. Pada tahun 2011 - 2014 seluruh puskesmas (100%) telah melakukan surveillance gizi setiap bulannya dengan kata lain indicator ini tercapai 100% setiap tahunnya. g.
Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S) Persentase balita yang ditimbang BB nya ( % D/S Balita) adalah: jumlah Balita yang ditimbang di seluruh posyandu yang melapor di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi balita yang berasal dari seluruh posyandu yang melapor di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu di kali 100%. Indikator ini menggambarkan tingkat peran serta masyarakat. Capaian target D/S tahun 2014 sebesar 70 %, sedangkan target yang ditetapkan sebanyak 85%, masih kurang 15 % dengan kata lain capaian kinerja tahun 2014 sebesar 82,35%. Dibandingkan capaian kinerja tahun 2013 terjadi penurunan sebesar 16.31% (capaian kinerja 98.67%),
30
Masalah yang dihadapi : Kalau dikaitkan dengan capaian D/S ada korelasi akhir status gizi kurang dengan jumlah sasaran yang melakukan penimbangan setiap bulannya. Makin rendah D/S maka status gizi kurang semakin tidak terpantau. Rendahnya pencapaian pada indikator ini dari target yang ditetapkan berarti rendahnya peran serta masyarakat, banyaknya ibu bekerja yang tidak membawa balita ke posyandu dan masih kurangnya kegiatan inovatif yang menyentuh masyarakat, masih belum optimalnya kegiatan dari pokjanal kecamatan dan Pokja nagari serta kurangnya dukungan dari pemuka masyarakat untuk
meningkatkan
kegiatan
penimbangan
balita di lapangan. Untuk itu perlu dukungan dari seluruh pihak dalam melaksanakan kegiatan. Upaya dan Usul Pemecahan Masalah : Peningkatan
kualitas
kerjasama
dan
koordinasi kegiatan dengan lintas program dan lintas sektoral. Peningkatan kualitas kegiatan inovatif yang betul-betul menyentuh masyarakat sehingga bisa membangkitkan minat dan peran serta dari masyarakat dalam peningkatan status gizi dalam keluarganya.
31
h.
Persentase status gizi kurang (BB/TB) Jumlah kasus gizi kurang dengan indikator BB/TB pada tahun 2014 sebanyak 8,5%. Hal ini jauh dibawah target yaitu 10,3 % dengan capaian kinerja 117,48%. Terjadi penurunan dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013 (180,90%) namun hal ini terjadi karena adanya
perbedaan
target.
Dan
ini
juga
menggambarkan bahwa semakin berkurangnya jumlah balita gizi kurang, karena semakin rendah capaian maka semakin baik kinerja program. Masalah yang dihadapi : Kalau dikaitkan dengan capaian D/S ada korelasi akhir status gizi kurang dengan jumlah sasaran yang melakukan penimbangan setiap bulannya. Makin rendah D/S maka status gizi kurang semakin tidak terpantau. Hal ini terjadi karena masih kurangnya kegiatan inovatif yang menyentuh masyarakat, masih belum
optimalnya
kegiatan
dari
pokjanal
kecamatan dan Pokja nagari serta kurangnya dukungan
dari
pemuka
masyarakat
untuk
meningkatkan kegiatan penimbangan balita di lapangan. Untuk itu perlu dukungan dari seluruh pihak dalam melaksanakan kegiatan. Upaya dan Usul Pemecahan Masalah :
Peningkatan
kualitas
kerjasama
dan
koordinasi kegiatan dengan lintas program dan lintas sektoral.
32
Peningkatan kualitas kegiatan inovatif yang betul-betul menyentuh masyarakat sehingga bisa membangkitkan minat dan peran serta dari masyarakat dalam peningkatan status gizi dalam keluarganya.
i.
Persentase balita pendek/stunting (TB/U) Jumlah balita stunting tahun 2014 10,4%, ini lebih rendah dari target yang ditetapkan yaitu sebesar 18,9% dengan kata lain capaian kinerja tahun 2014 sebesar 144,97%%. Dibanding tahun 2013
tercapai
145,71%
terjadi
penurunan
sebesar 0,74%. Penilaian pada indikator ini berbanding terbalik, semakin kecil capaian berarti semakin berhasil program kegiatan yang mendukung indicator ini. Dengan kata lain pendek berkurang dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan bertambahnya pengetahuan
masyarakat
tentang
gizi
dan
meningkatnya kesadaran masyarakat tentang gizi. Target tahun 2014 sama dengan target indikator Kinerja Program (Outcame) yang terdapat di RPJMD tahun 2014 (85%) Dengan capaian kinerja 82.35%. Kalau dikaitkan dengan capaian D/S ada korelasi akhir status gizi kurang dengan jumlah sasaran yang melakukan penimbangan setiap bulannya. Makin rendah D/S maka status gizi kurang semakin tidak terpantau.
33
Masih rendahnya pencapaian pada indikator ini dari target yang ditetapkan dikarenakan masih kurangnya kegiatan inovatif yang menyentuh masyarakat, masih belum optimalnya kegiatan dari pokjanal kecamatan dan Pokja nagari serta kurangnya dukungan dari pemuka masyarakat untuk meningkatkan peran serta masyarakat agar kesadaran untuk menimbang anak setiap bulan. Untuk itu perlu dukungan dari seluruh pihak dalam melaksanakan kegiatan. 3. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular. Program ini memiliki 7 kegiatan yang dilaksanakan dengan dana Rp.449.350.541,-. Dalam program kegiatan ini ada 19 indikator kinerja yang harus dicapai yaitu : a.
Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk Pengertian indikator ini adalah angka prevalensi kasus TB dalam wilayah dan waktu tertentu. Penghitungan pencapaian indikator Kasus TB Per
100.000
Penduduk
didapat
dengan
menggunakan model perhitungan ”pemodelan matematika estimasi Epidemi TB di Indonesia” yang bersumber dari modeling estimasi jumlah orang dengan TB data penemuan kasus dan hasil
pengobatan
TB
dari
data
surveilans
program TB. Modeling ini menggunakan data surveilans
program
TB
dan
menghasilkan
estimasi interval yang lebih kecil dibandingkan dengan estimasi WHO dalam TB Global Report. Capaian Indikator Jumlah Kasus TB Per 100.000 Penduduk pada tahun 2014 telah mencapai 124
34
per 100.000 Penduduk dari target 45 per 100.000 penduduk, capaian ini jauh lebih tinggi jika
dibandingkan
dengan
standart
target
nasional (5%) kenaikan setiap tahunnya.. Dengan arti kata lain capaian kinerja tahun 2014 sebesar -75,56%. Kalau dilihat dari capaian kinerja pada indikator ini sangat jauh di atas target yang ingin di capai sehingga kinerja sangat tidak baik, namun hal ini berbanding terbalik dengan capaian indicator persentase angka keberhasilan pengobatan TB (Success Rate) tercapai lebih dari 100%. Dengan kata lain semua semua kasus TB dapat ditangani dengan baik. Hasil capaian Jumlah Kasus TB Per 100.000 Penduduk pada tahun 2013-2014: jumlah kasus TB tahun 2013 sebesar 58.2 per 100.000 penduduk dengan capaian kinerja 112.59%, Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Jumlah kasus
TB
per
100.000
penduduk
dengan
capaian indikator Kinerja Program (Outcame) yang terdapat di RPJMD dengan indikator yang sama target tahun 2014 sebesar 45 per 100.000 penduduk
tercapai sebesar 124 per 100.000
Penduduk, lebih tinggi 79 per 100.000 penduduk capaian target ini dalam RPJMD sebesar 75,56%. Meningkatnya cakupan ini disebabkan oleh meningkatnya
kemampuan
dan
komitmen
petugas serta pimpinan dalam menjalankan
35
program. Di samping itu juga disebabkan oleh meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit TBC sehingga kemauan dan kesadaran untuk berobat meningkat. Upaya – upaya yang dilaksanakan : Pelibatan Rumah sakit dalam layanan TB berkualitas dengan didukung oleh masuknya komponen TB dalam Akreditasi Rumah Sakit Peningkatan
upaya
kesehatan
pemberdayaan
masyarakat
dengan
pemberdayaan kelompok masyarakat lokal dan orang terdampak TB melalui Inisiasi jaringan
orang
terdampak
TB
dengan
ASKES
dengan
melibatkan organisasi local, Kerjasama
dengan PT
penggagasan
penerapan
standar
pengobatan TB dengan DOTS bagi seluruh pasien
TB
yang
ditangani
serta
pengembangan skema pembiayaan berbasis asuransi bagi pasien TB Peningkatan akses pelayanan TB dengan strategi DOTS dengan mendekatkan sarana pelayanan kesehatan antara lain dengan adanya penjaringan oleh petugas sampai ke pelosok nagari. Masalah yang dihadapi : Masih
adanya
mengakses
kesenjangan
layanan
DOTS
dalam
berkualitas
terutama pada kelompok unreach population yaitu masyarakat dengan TB yang berobat ke
layanan
36
swasta
(masyarakat
yang
mempunyai perilaku pencarian pelayanan kesehatan
ke
swasta/Dokter
Praktek
Swasta), penderita TB di daerah terpencil, penderita TB anak, penderita TB-HIV dan lain-lain. Masih terdapat sebagian masyarakat yang belum
terpapar
akses
pelayanan
pengendalian TB dengan strategi DOTS Pemecahan masalah: Meningkatkan jangkauan layanan DOTS berkualitas
melalui
pendekatan
layanan
publik dan private secara komprehensif dan intensifikasi
pelacakan
kasus
(contact
tracing) Meningkatkan pelibatan RS dalam layanan DOTS berkualitas melalui akreditasi RS Meningkatkan
pelibatan
dokter
praktek
swasta dan dokter spesialis dalam layanan DOTS berkualitas Peningkatan
pengetahuan
masyarakat
melalui penyuluhan dan peningkatan akses pelayanan TB dengan strategi DOTS dengan mendekatkan sarana pelayanan kesehatan antara lain dengan pos TB desa b.
Persentase angka keberhasilan pengobatan TB (Succes Rate) Pengertian
indikator
ini
adalah
angka
keberhasilan pengobatan pasien baru TB Paru BTA Positif (Success Rate) Penghitungan didapat dengan cara mereview seluruh kartu pasien baru BTA positif yang mulai
37
berobat
dalam
9-12
bulan
sebelumnya,
kemudian dihitung berapa diantaranya yang sembuh
setelah
karena
itu,
selesai
pasien
pengobatan. yang
Oleh
mendapatkan
pengobatan di tahun 2013 baru dapat dilaporkan di tahun 2014. Persentase kasus baru TB paru (BTA positif) yang sembuh dan pengobatan lengkap tahun 2014 dengan angka keberhasilan pengobatan tahun 2014 dari jumlah pasien tb yang diobati berjumlah 142 orang mencapai 92,3%. Cakupan ini lebih tinggi dari target yaitu 85%. Dengan kata lain
capaian
kinerja
tahun
2014
sebesar
108.59%. Bila
dibandingkan
dengan
cakupan
tahun
sebelumnya mengalami peningkatan dimana capaian kinerja tahun 2013 hanya mencapai 112.59%. Hal ini dikarenakan pasien menyadari tentang pentingnya berobat teratur sampai tuntas Pencapaian Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) tahun 2013-2014 atau pada 3 tahun terakhir telah mengalami peningkatan meskipun hanya tahun 2014 yang mencapai target sedangkan pada tahun 2012 dan tahun 2013 tidak mencapai target. Terjadinya
penurunan
capaian
kinerja
disebabkan oleh banyaknya pasien yang berobat di RSUD Sungai dareh mengalami drop out atau tidak menjalani pemeriksaan untuk follow Up. Maka untuk tahun 2014 pasien yang ditemukan
38
di
RSUD
Sungai
dareh
disarankan
untuk
menjalani pengobatan di Puskesmas sehingga pasien yang mangkir dapat dilakukan pelacakan untuk menjalani follow up. Capaian Indikator Kinerja Persentase angka keberhasilan pengobatan TB (Succes Rate) tahun 2014 terhadap capaian indikator Kinerja Program (Outcame) yang terdapat di RPJMD dimana target tahun 2015 sebesar 85% tercapai sebesar 108.59%. Hal ini terealisasi karena adanya
upaya
pemberdayaan
kesehatan
masyarakat dengan pemberdayaaan kelompok masyarakat lokal dengan orang terdampak TB dengan tokoh masyarakat untuk mengatasi masalah
TB
dan
mendorong
tumbuh
dan
kembangnya masyarakat peduli TB. Kerjasama lintas bidang dan lintas sektor dalam pelayanan TB berkualitas. Upaya
yang
telah
dilakukan
untuk
mencapai target indicator : Pelibatan rumah sakit dalam layanan TB berkualitas dengan memasukan komponen TB dalam Akreditasi Rumah Sakit Peningkatan upaya pemberdayaan kesehatan masyarakat dengan pemberdayaan kelompok masyarakat lokal dan orang terdampak TB melalui Inisiasi jaringan orang terdampak TB dengan tokoh masyarakat untuk berperan sebagai mitra pemerintah untuk mengatasi masalah Tuberkulosis dan mendorong tumbuh
39
dan
berkembangnya
masyarakat
peduli
Tuberkulosis Kerjasama
dengan
PT
ASKES
dengan
penggagasan penerapan standar pengobatan TB dengan DOTS bagi seluruh pasien TB yang ditangani serta pengembangan skema pembiayaan berbasis asuransi bagi pasien TB. Inisiasi
penerapan
tes
tuberkulin
untuk
mendukung diagnosis TB pada anak c.
Persentase angka kesembuhan TB Angka kesembuhan pengobatan pasien baru TB Paru BTA positif adalah angka yg menunjukkan prosentase pasien baru TB paru BTA positif yang menyelesaikan
pengobatan
dan
sembuh
diantara pasien baru TB Paru BTA positif yg tercatat dan diobati. Penghitungan didapat dengan cara mereview seluruh kartu pasien baru BTA positif yang mulai berobat
dalam
9-12
bulan
sebelumnya,
kemudian dihitung berapa diantaranya yang sembuh
setelah
karena
itu,
selesai
pasien
pengobatan. yang
Oleh
mendapatkan
pengobatan di tahun 2013 baru dapat dilaporkan di tahun 2014. Capaian indikator persentase kasus baru TB paru (BTA positif) yang sembuh tahun 2014 adalah sebesar 78,9% dari target sebesar 70%, target ini juga sama dengan target yang ada di RPJMD
(70%)
sehingga
persentase
pencapaiannya adalah sebesar 112,7%.
40
Perbandingan dengan tahun 2012,2013 dan 2014 : Realisasi angka kesembuhan pengobatan tahun sebesar
93.2
%
dengan
capaian
kinerja
109.65%. Pencapaian Angka Kesembuhan dari tahun 2011-2014 atau pada 4 tahun terakhir telah mencapai target meskipun terjadi penurunan cakupan kinerja. Penurunan tersebut disebabkan oleh banyaknya pasien yang berobat di RSUD Sungai dareh mengalami drop outatau tidak menjalani pemeriksaan untuk follow Up. Diharapkan untuk masa yang akan dating pasien yang ditemukan di RSUD Sungai dareh untuk menjalani pengobatan di Puskesmas sehingga pasien yang mangkir dapat dilakukan pelacakan untuk menjalani follow up. Capaian Indikator Kinerja Persentase angka kesembuhan TB tahun 2014 terhadap capaian indikator
Kinerja
Program
(Outcame)
yang
terdapat di RPJMD dimana target tahun 2015 sebesar 80% tercapai sebesar 98.63%. Upaya
yang
telah
dilakukan
untuk
mencapai target indikator Pelibatan rumah sakit dalam layanan TB berkualitas dengan memasukan komponen TB dalam Akreditasi Rumah Sakit Peningkatan upaya pemberdayaan kesehatan masyarakat dengan pemberdayaan kelompok masyarakat lokal dan orang terdampak TB
41
melalui Inisiasi jaringan orang terdampak TB dengan tokoh masyarakat untuk berperan sebagai mitra pemerintah untuk mengatasi masalah Tuberkulosis dan mendorong tumbuh dan
berkembangnya
masyarakat
peduli
Tuberkulosis Kerjasama
dengan
PT
ASKES
dengan
penggagasan penerapan standar pengobatan TB dengan DOTS bagi seluruh pasien TB yang ditangani serta pengembangan skema pembiayaan berbasis asuransi bagi pasien TB. Inisiasi
penerapan
tes
tuberkulin
untuk
mendukung diagnosis TB pada anak d.
Prevalensi HIV/AIDS pada populasi dewasa Pengertian indicator ini adalah Angka prevalensi HIV pada populasi dewasa. Angka prevalens dapat
memberikan
indikasi
kecenderungan
penyebaran HIV di masyarakat umum. Indikator Prevalensi Kasus HIV tahun 2014 mencapai target yang ditetapkan, target ini juga sama dengan target yang ada di RPJMD (0,2). Dari target sebesar angka 0,2 tercapai realisasi sebesar 1,5 sehingga pencapaiannya -550%. Berdasarkan Laporan program diketahui bahwa capaian kinerja tahun 2013 sebesar 100%. Hal ini menunjukan peningkatan prevalensi. Namun perlu
diperhatikan
disebabkan
bahwa
penularan
peningkatan
HIV
sementara ODHA yang sudah
42
terus
ini
terjadi
ada tetap
diperhitungkan
sehingga
terus
menambah
jumlah kasus. Jumlah kasus HIV sampai dengan 2014 adalah 13 orang dan jumlah kasus AIDS adalah 12 orang, 5 diantaranya sudah meninggal, yang mana 2 (dua) orang kasus HIV dan 1 (satu) orang AIDS ditemukan pada tahun 2014. Capaian Indikator Kinerja Prevelensi HIV/AIDS pada populasi dewasa tahun 2014 terhadap capaian indikator Kinerja Program (Outcame) yang terdapat di RPJMD dimana target tahun 2014 sebesar 0.2% tercapai sebesar 1,5%. Terjadinya peningkatan ini disebabkan penularan HIV terus terjadi sementara ODHA yang sudah ada
tetap
diperhitungkan
menambah
jumlah
kasus
sehingga serta
terus
banyaknya
tempat/lokasi kelompok-kelompok resiko terjadi penularan HIV dan IMS. Upaya-upaya yang dilaksanakan : Meningkatkan pembiayaan pengendalian HIV AIDS melalui APBD khususnya Sosialisasi ke Populasi Resiko dan sekolah- sekolah, dialoq interactive Bekerja
sama
dengan
Pusat
Promosi
Kesehatan melakukan sosialisasi ‘Aku Bangga Aku Tahu’. Peningkatan
layanan
LKB
Sitiung I dan RSUD Sei Dareh Masalah yang dihadapi :
43
di
Puskesmas
Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan secara dini terhadap status HIV Banyaknya tempat/lokasi kelompok-kelompok resiko terjadi penularan HIV dan IMS Masih kuatnya sikap stigma dan perlakuan diskriminatif masyarakat dan petugas kesehatan kepada ODHA dan populasi berisiko. Hal ini menjadi penyebab dasar terhadap rendahnya partisipasi aktif populasi berisiko untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan terkait HIV-AIDS Masih terbatasnya jumlah tenaga kesehatan yang peduli, terlatih dan terampil dalam melaksanakan program pengendalian IMS dan HIV Tenaga terlatih Puskesmas masih terbatas Usul Pemecahan Masalah : Pelatihan LKB bagi petugas Puskesmas Optimalisasi Layanan LKB diPuskesmas dan RSUD Sei Dareh Ketersediaan dan kecukupan serta berkesinambungan dalam hal logistik obat, bahan habis pakai dan alat kesehatan, Menyebarluaskan pengetahuan komprehensif promosi, pencegahan, pengobatan dan rehabilitasi melalui distribusi dan ketersediaan informasi, edukasi dan konseling yang bermutu terutama penguatan substansi pesan tentang cara akurat mencegah penularan HIV
44
e.
Persentase orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yg mendapat Anti Retroviral Viral (ARV) Pencapaian pada indikator ini tahun 2010 – 2014 sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu 100%, hal ini dikarenakan semua ODHA telah mendapatkan ARV di Rumah Sakit Rujukan HIV/AIDS yaitu RSUP M. Djamil Padang.
f.
Persentase angka kesakitan Diare Persentase
angka
kesakitan
Diare
yang
ditangani adalah jumlah kasus diare yang ditemukan mendapatkan pengobatan secara tepat dan cepat. Capaian Indikator Persentase angka kesakitan Diare yang ditangani Tahun 2014 telah mencapai target yang ditetapkan (100%) dan terget ini juga sama dengan target RPJMD (100%), dari jumlah kasus diare 3.740 kasus seluruhnya mendapatkan pengobatan. Berdasarkan
hasil
kajian
morbiditas
diare
diketahui bahwa tahun 2013 sebesar 17 (6,2%) dari target dengan capaian kinerja 149,11% dan tahun 2014 sebesar 19 (4,7%) dari target. Hal ini menunjukan adanya peningkatan penurunan jumlah kasus diare dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Capaian Indikator Kinerja Persentase angka kesakitan Diare tahun 2014 terhadap capaian indikator
Kinerja
Program
(Outcame)
yang
terdapat di RPJMD dimana target tahun 2014 sebesar 100% tercapai sebesar 100%.
45
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator:
Peningkatan
kemitraan
dengan
menjalin
kerja sama lintas program dan sektor dalam penemuan kasus Diare
Sosialisasi tatalaksana diare yang tepat dan cepat
di
sarana
kesehatan
(Puskesmas/Rumah Sakit) maupun di rumah tangga.
Peningkatan SKD KLB Diare sehingga KLB Diare cepat terdeteksi dan segera dapat diatasi.
Promosi
tentang
upaya
rehidrasi
oral
ditingkatkan, karena hal ini merupakan salah satu
prinsip
utama
dalam
talaksana
penderita diare. Masalah yang dihadapi : Angka kesakitan diare harus didapatkan melalui survey rumah tangga, karena angka dari laporan rutin yang dikumpulkan oleh puskesmas tidak bisa
menggambarkan
angka
kesakitan
sebenarnya dipopulasi. Usul Pemecahan Masalah :
Meningkatkan
cakupan
pelayanan
di
semua fasilitas pelayanan kesehatan
Survei rumah tangga dilakukan setiap 3 tahun sekali
Meningkatkan
peran
kader
penemuan kasus di masyarakat
46
dalam
g.
Persentase angka kesakitan Pneomonia pada balita Persentase angka kesakitan pneumonuia pada balita adalah jumlah kasus pneumonia yang ditemukan pada usia balita. Capaian Indikator Persentase angka kesakitan pneumonia pada balita Tahun 2014 jauh lebih rendah dari target yang ditetapkan (80%), target ini sama dengan target yang ada pada RPJMD tahun 2014 (80%). Dari target 1.823 kasus pneumonia pada balita, terealisasi 16% (293 kasus). Capaian kinerja tahun 2014 sebesar 180%. Berdasarkan hasil kajian kesakitan pneumonia pada balita diketahui bahwa tahun 2013 sebesar 13% dan tahun 2014 sebesar 16%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan penemuan jumlah kasus pneumonia dalam kurun waktu 3 tahun terakhir meskipun masih belum memenuhi target nasional sebesar 60%. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator: Peningkatan kapasitas teknis para petugas medis dalm mendiagnosa kasus pneumonia melauli OJT kemitraan dengan menjalin kerja sama lintas program dan sektor dalam penemuan kasus Pneumonia Sosialisasi tatalaksana pneumonia yang tepat di
sarana
Sakit).
47
kesehatan
(Puskesmas/Rumah
Peningkatan SKD kasus pneumonia sehingga cepat terdeteksi dan segera dapat diatasi. Masalah yang dihadapi : Keterbatasan/kurangnya kemampuan petugas puskesmas dalam mendiagnosa pneumonia Usul Pemecahan Masalah : Meningkatkan penjaringan suspek pnemunia pada kasus ISPA Meningkatkan peran kader dalam penemuan kasus di masyarakat h.
Persentase angka kesakitan penderita DBD per 100.000 penduduk Pengertian indicator ini adalah Jumlah kasus demam berdarah yang sudah terkonfirmasi dalam satu wilayah dibagi dengan seratus ribu penduduk yang berguna untuk menggambarkan besaran masalah dalam suatu wilayah tersebut. Capaian Indikator Angka Kesakitan Penderita DBD di Tahun 2014 jauh lebih rendah dari target yang ditetapkan yaitu mencapai realisasi sebesar 18,1 per 100.000 penduduk dari target 93 per 100.000
penduduk
dengan
capaian
kinerja
sebesar 180,54%, target tahun ini juga sama dengan target pada RPJMD tahun 2014 sebesar 93 per 100.000 penduduk. Hal ini menunjukkan keberhasilan dalam penanganan kasus DBD. Perbandingan prevalensi DBD capaian kinerja tahun 2013 sebesar 100% terjadi peningkatan capaian kinerja yang sangat drastis pada tahun 2014 (180,54%).
48
Upaya-upaya yang telah dilakukan: Melakukan
evaluasi
Penggunaan
Rapid
Diagnostic Test (RDT) DBD Melakukan Monitoring kewaspadaan Dini KLB dan penanggulangan KLB DBD Melaksanakan maupun
lintas
koordinasi sektor
lintas
untuk
program
membahas
Program DBD Melakukan bimbingan teknis dan monitoring pengendalian
kasus
DBD
diseluruh
Puskesmas. Masalah yang dihadapi: Keterlambatan pengiriman data dari Puskesmas Tingginya pergantian petugas di Puskesmas yang menangani program Peran serta dan kepedulian masyarakat relatif rendah, Kurangnya efektivitas pengendalian vector. Usul Pemecahan Masalah: Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi Dinas Kesehatan dan Puskesmas dalam bentuk: a) Membuat surat edaran tentang kewajiban pengiriman data tepat waktu kepada Kepala Puskesmas b) Pertemuan koordinasi lintas program dan lintas sektor Melaksanakan pelatihan pengelola program Puskesmas tentang Tatalaksana DBD bagi tenaga medis secara rutin
49
Mengoptimalkan peran Jumantik dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat i.
Angka kesakitan Malaria positif per 1.000 penduduk Pengertian indicator ini adalah Jumlah kasus positif malaria yg ditemukan per 1000 penduduk. Jumlah penderita/kasus Malaria positif per 1.000 penduduk selama periode 1 tahun yang didapat dari Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) Capain
Indikator
Angka
Penemuan
Kasus
Malaria Tahun 2014 jauh di bawah target yang ditetapkan. Dari target 40 per 1.000 penduduk tercapai sebesar 0,68 per 1.000 penduduk. Namun hal ini menunjukkan tingginya capaian kinerja sebesar 198,30%. Penilaian kinerja pada indikator
ini
rendahnya
berbanding capaian
terbalik,
pada
semakin
indikator
ini
menunjukkan semakin baiknya kinerja petugas kesehatan. Perbandingan target dan capaian dari 2013 dan 2014 dapat dilihat Bahwa kesakitan malaria per 1.000 penduduk tahun 2013 sebesar 16,5 dan tahun 2014 sebesar 0,68. Hal ini menunjukan bahwa penemuan jumlah kasus Malaria tidak sesuai dengan perkiraan kasus nasional, yaitu sebesar 10/1.000 penduduk. Capaian Indikator Kinerja Persentase angka kesakitan Malaria positif per 1000 penduduk tahun 2014 terhadap capaian indikator Kinerja Program (Outcame) yang terdapat di RPJMD dimana target tahun 2014 sebesar 184 per 1.000
50
penduduk dengan capaian kinerja 199,63%. Ini berarti
Kabupaten
Dharmasraya
termasuk
daerah non endemis malaria atau daerah eliminasi malaria sebagaimana telah ditetapkan oleh Kemenkes bahwa Dharmasraya merupkan daerah bebas malaria tahun 2014. Upaya – upaya yang telah dilakukan:
Memperluas akses
cakupan
layanan
yg
dan
mendekatkan
bermutu
melalui
Puskesling
Penemuan dini dan pengobatan penderita sesuai standar
Meningkatkan pengendalian vektor serta faktor risiko secara terpadu
Pemberdayaan
dan
penggerakan
masyarakat
Peningkatan
advokasi,
sosialisasi,
dan
mobilisasi social Masalah yang dihadapi:
Penggunaan kelambu masih belum optimal
Malaria dilakukan konfirmasi laboratorium dan tesmasih rendah
Lemahnya
sistim
informasi
data
kasus
malaria, pemetaan endemisitas dan vektor (akurasi, kelengkapan)
Kurangnya SDM (jumlah dan kompetensi)
Usul Pemecahan Masalah:
Pemberdayaan pembentukan
masyarakat dan
pemberdaayaan
Malaria Desa (Posmaldes)
51
melalui Pos
Pencegahan malaria dengan
melakukan
pengadaan dan pendistribusian kelambu berinsektisida untuk resiko endemis malaria untuk menekan penularan malaria yang disebabkan kasus import.
Peningkatan
Angka
Penemuan
Kasus
Malaria dengan memperluas pelayanan yang berkualitas dan penguatan surveilans j.
Penderita Malaria yang diobati Capaian indikator pada program ini tahun 20132014 tercapai 100% dengan kata lain semua kasus malaria telah diobati sesuai dengan protap. Hal ini disebabkan oleh adanya ketersediaan obat.
k.
Persentase bayi usia 0 - 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap Pengertian dari indikator ini adalah Jumlah bayi usia 0-11 bulan yang mendapat Imunisasi dasar lengkap meliputi 1 dosis BCG, 4 dosis Polio, 3 dosis DPT/HB, dan 1 dosis campak di suatu wilayah selama kurun waktu 1 tahun. Jumlah bayi usia 0 -11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap meliputi: 1 dosis BCG, 4 dosis Polio, 3 dosis DPT/HB, dan 1 Dosis campak di suatu wilayah selama kurun waktu 1 tahun. Indikator persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap pada tahun 2014 belum mencapai target yang diharapkan. Dari target sebesar 95% telah dicapai hasil
52
sebesar 86,3%. Dibandingkan target yang ada di RPJMD sebesar 95% tahun 2014 tercapai sebesar 90,84%. Berdasarkan Grafik diatas diketahui bahwa capaian program IDL pada tahun 2013 sebesar 63,8%, dan terjadi peningkatan capaian program pada tahun 2014 sebesar 86,3%. Dibandingkan dengan realisasi pencapaian indicator pada tahun 2013 sebesar 100,22%, maka pencapaian indikator Persentase Bayi Usia 0- 11 Bulan yang Mendapat Imunisasi Dasar Lengkap tahun 2014 mengalami penurunan (90,84%). Capaian Indikator Kinerja Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap tahun 2014 terhadap capaian indikator Kinerja Program (Outcame) yang terdapat di RPJMD dimana target tahun 2014 sebesar 95% baru
tercapai
sebesar
90.84%.
Ha
ini
disebabkan karena masih adanya perbedaan data antara desa-puskesmas, belum optimalnya manajemen logistik (vaksin dan alat suntik) sesuai dengan standar dan belum optimalnya sarana cold chain sesuai standar. Upaya yang dilakukan untuk mencapai indicator :
Dalam meningkatkan capaian pada indikator bayi
usia
0-11
bulan
yang
mendapat
imunisasi dasar lengkap ini merupakan hasil dari upaya-upaya yang telah dilaksanakan, antara lain:
53
Investigasi
Lapangan
dan
Pengendalian
Kejadian Luar Biasa Penyakit yang dapat Dicegah dengan Imunisasi (KLB PD3I), melalui kegiatan Pendampingan Investigasi Lapangan Pengendalian KLB
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Imunisasi dan
Data
Quality
Self
assesment
(DQSKab/Kota, dan Puskesmas Terpilih.
Penyusunan SOP Pelaksanaan Imunisasi Tingkat Puskesmas
Review Pencatatan Dan Pelaporan Imunisasi Berbasis Gender
Sosialisasi
Tokoh
Imunisasi
bagi
Masyarakat
jorong
dengan
Program cakupan
rendah. Masalah yang dihadapi :
Belum
semua
daerah
mempunyai
kemampuan melakukan surveilans Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
Belum semua daerah memberikan laporan imunisasi sesuai dengan ketentuan dan tepat waktu
Masih adanya perbedaan data antara desapuskesmas
54
Belum
optimalnya
manajemen
logistik
(vaksin dan alat suntik) sesuai dengan standar
Belum optimalnya sarana cold chain sesuai standar
Usul Pemecahan Masalah :
Penguatan
Surveilans
epidemiologi
KIPI
(Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)
Memberikan
umpan
balik
laporan
rutin
kepada Kepala Puskesmas untuk perbaikan capaian dan pelaporan
Melakukan validasi data
Melakukan on the job training pada saat melakukan monitoring ke lapangan
Mengusulkan
penambahan
sarana
cold
chain baik dari APBD maupun pusat l.
Persentase jorong yang mencapai UCI Pengertian dari indikator ini adalah suatu jorong yang
cakupan
imunisasi
dasar
lengkapnya
minimal mencapai 80%. selama kurun waktu 1 tahun. Persentase jorong yang mencapai UCI adalah suatu jorong yang cakupan imunisasi dasar lengkapnya minimal mencapai 80%. selama kurun waktu 1 tahun. Indikator persentase Jorong UCI pada tahun 2014 belum mencapai target yang diharapkan.
55
Dari target sebesar 90% telah dicapai hasil sebesar 70% dengan capaian kinerja 97.22%. Dapat diketahui bahwa capaian UCI pada tahun 2013 sebesar 59%, dan terjadi peningkatan pada tahun 2014 yaitu sebesar 70%. Sehingga jika dibandingkan dengan realisasi indicator kinerja pencapaian pada yang lalu, maka pencapaian indikator jorong yang mencapai UCI tahun 2014 mengalami peningkatan (87,5%) atau kurang dari target indicator sebesar 12,5%. Target kabupaten dengan target nasional untuk capaian jorong UCI adalah sama, yaitu minimal 80%. Hal ini disebabkan oleh drop out sasaran masih tinggi, belum semua daerah memberikan laporan imunisasi sesuai dengan ketentuan dan tepat waktu serta masih adanya penolakan imunisasi dari masyarakat. Upaya yang dilakukan untuk mencapai indicator : Dalam meningkatkan capaian pada indikator jorong mencapai UCI ini merupakan hasil dari upaya-upaya yang telah dilaksanakan, antara lain:
Sweeping imunisasi rutin pada sasaran yang lebih 2 kali berturut-tururt tidak datang ke tempat pelayanan imunisasi oleh puskesmas
Validasi distribusi sasaran per jorong
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Imunisasi
Penyusunan SOP Pelaksanaan Imunisasi Tingkat Puskesmas
Review Pencatatan Dan Pelaporan Imunisasi Berbasis Gender
56
Sosialisasi
Tokoh
Imunisasi
bagi
Masyarakat
jorong
dengan
Program cakupan
rendah. Masalah yang dihadapi :
Drop Out sasaran masih tinggi sehubungan tingginya mobilitas sasaran
Belum semua daerah memberikan laporan imunisasi sesuai dengan ketentuan dan tepat waktu
Masih adanya perbedaan data antara desapuskesmas
Belum
optimalnya
manajemen
logistik
(vaksin dan alat suntik) sesuai dengan standar
Belum optimalnya sarana cold chain sesuai standar
Masih
ada
penolakan
imunisasi
dari
masyarakat Usul Pemecahan Masalah :
Alokasi dana untuk kegiatan imunisasi rutin dan sweeping (BOK Puskesmas)
Memberikan
umpan
balik
laporan
rutin
kepada Kepala Puskesmas untuk perbaikan capaian dan pelaporan
Melakukan validasi data
Melakukan on the job training pada saat melakukan monitoring ke lapangan
Meningkatkan kepada imunisasi
57
sosialisasi
masyarakat
dan
advokasi
tentang
program
m.
Persentase anak usia sekolah dasar yang mendapat imunisasi Persentase pemberian imunisasi pada anak sekolah tingkat dasar pada bulan agustus untuk imunisasi Campak yang diberikan pada kelas 1 dan bulan November imunisasi DT dan Td yang diberikan pada kelas 1-3, sekali dalam satu tahun. Indikator persentase BIAS Campak pada tahun 2014 belum mencapai target yang diharapkan. Dari target sebesar 95% telah dicapai hasil sebesar 91,6% dengan capaian kinerja 93.47%. Dapat diketahui bahwa capaian BIAS Campak tahun 2012 sebesar 91,4%, tahun 2013 sebesar 92,9% dan tahun 2014 sebesar 91,6%. Sehingga jika Dibandingkan dengan realisasi indicator kinerja pencapaian pada tahun 2012 sebesar 97,89% dan 2013 sebesar 98,40%, belum terjadi peningkatan pencapaian indikator BIAS Campak tahun 2014 (97,8%). Target kabupaten dengan target nasional untuk capaian jorong BIAS Campak adalah sama, yaitu minimal 95%. Sedangkan indikator persentase BIAS DT/Td pada tahun 2014 belum mencapai target yang diharapkan. Dari target sebesar 95% telah dicapai hasil sebesar 99,8%. Dibandingkan
dengan
realisasi
pencapaian
program pada tahun 2012 sebesar 94,3% dan 2013 sebesar 94,0%, maka pencapaian indikator BIAS DT/Td tahun 2014 belum mengalami peningkatan (94,8%). Namun demikian jika
58
dibandingkan target kinerja tahun 2014 yang ditetapkan,
pencapaiankinerja
indikator
ini
belum mencapai target yakni 99,8% atau masih kurang dari target indikator sebesar 0,2%. Target kabupaten dengan target nasional untuk capaian program BIAS DT/Td adalah sama, yaitu minimal 95% Upaya yang dilakukan untuk mencapai indicator : Dalam meningkatkan capaian pada indikator Persentase anak usia sekolah dasar yang mendapat imunisasi ini Dinas Kesehatan telah melakukan
beberapa
langkah-langkah
dan
kegiatan, antara lain: Memberikan informasi kepada pihak sekolah dalam rangka pelaksanaan BIAS Validasi
pendataan
sasaran
dalam
perencanaan logistic Monitoring dan Evaluasi Kegiatan BIAS Penyusunan
SOP Pelaksanaan
Imunisasi
Tingkat Puskesmas Masalah yang dihadapi : Belum optimalnya manajemen logistik (vaksin dan alat suntik) sesuai dengan standar Masih ada penolakan imunisasi dari masyarakat Sasaran menolak diimunisasi karena cemas Usul Pemecahan Masalah : Alokasi dana untuk kegiatan BIAS (BOK Puskesmas)
59
Memberikan umpan balik laporan rutin kepada Kepala Puskesmas untuk perbaikan capaian dan pelaporan Melakukan validasi data Melakukan on the job training pada saat melakukan monitoring ke lapangan Meningkatkan kepada
sosialisasi
masyarakat
dan
advokasi
tentang
program
imunisasi n.
Persentase
Wanita
Usia
Subur
yang
mendapat imunisasi Tetanus Toxoid dengan Status T5 Persentase Wanita Usia Subur yang mendapat imunisasi Tetanus Toxoid dengan Status T5 merupakan WUS yang mendapat status T5 dalam tahun tersebut dihitung melalui rekap kohort WUS. Indikator persentase Wanita Usia Subur yang mendapat imunisasi Tetanus Toxoid dengan Status T5 pada tahun 2014 belum mencapai target yang diharapkan. Dari target sebesar 85% telah dicapai hasil sebesar 72,1% dengan capaian kinerja 84.82%. Dibandingkan dengan realisasi pencapaian pada tahun 2013 sebesar 88,71%, maka pencapaian indikator Wanita Usia Subur yang mendapat imunisasi Tetanus Toxoid dengan Status T5 tahun 2014 mengalami penurunan (84,82%). Upaya yang dilakukan untuk mencapai indicator : Dalam meningkatkan capaian pada indikator Wanita Usia Subur yang mendapat imunisasi
60
Tetanus Toxoid dengan Status T5 ini ada beberapa langkah yang dilakukan, antara lain: Screening WUS di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Validasi distribusi sasaran per jorong Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Imunisasi Validasi data kohort WUS Sosialisasi Program MNTE bagi kader dan petugas di Puskesmas. Masalah yang dihadapi : Kesadaran
WUS
untuk
mendapatkan
imunisasi masih rendah Pencatatan dan pelaporan hasil imunisasi WUS belum maksimal Kohort WUS belum semua terisi dengan baik, sehingga system pelaporan terganggu Kurangnya
monitoring
dan
evaluasi
puskesmas untuk imunisasi TT WUS Usul Pemecahan Masalah : Alokasi
dana
untuk
kegiatan
Screening
danimunisasi TT WUS (BOK Puskesmas) Memberikan umpan balik laporan rutin kepada Kepala Puskesmas untuk perbaikan capaian dan pelaporan Melakukan validasi data Melakukan on the job training pada saat melakukan monitoring ke lapangan
61
o.
Persentase terlaksananya penanggulanggan faktor resiko dan pelayanan kesehatan pada wilayah kondisi matra Persentase faktor
terlaksananya
penanggulanggan
resiko dan pelayanan kesehatan pada
wilayah kondisi matra adalah pelayanan P3K pada setiap kegiatan khusus yang memiliki dampak factor resiko. Capaian Indikator
Persentase
terlaksananya
penanggulanggan faktor resiko dan pelayanan kesehatan pada wilayah kondisi matra tahun 2013-2014
sudah
mencapai
target
yang
ditetapkan yaitu mencapai realisasi sebesar 100%. Capaian layanan penanggulanggan faktor resiko dan pelayanan kesehatan pada wilayah kondisi matra adalah 100%. dapat disimpulkan bahwa seluruh kegiatan pada hari khusus diberikan layanan P3K. Capaian
Indikator
Kinerja
Persentase
terlaksanannya penanggulangan faktor resiko dan pelayanan kesehatan pada wilayah kondisi matra tahun 2014 terhadap capaian indikator Kinerja Program (Outcame) yang terdapat di RPJMD dimana target tahun 2014 sebesar 100% sudah tercapai 100%. Upaya-upaya yang telah dilakukan: Memberikan
Layanan
P3K
pada
setiap
kegiatan hari khusus Melakukan Monitoring dan evaluasi hasil kegiatan P3K hari khusus.
62
Melaksanakan
koordinasi
lintas
program
maupun lintas sektor untuk Kegiatan P3K Melakukan bimbingan teknis Kegiatan P3K di seluruh tempat kegiatan. Masalah yang dihadapi: Alokasi Anggaran untuk P3K masih terbatas Koordinasi pihak terkait layanan kesehatan belum maksimal Usul Pemecahan Masalah: Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi Dinas Kesehatan dan Puskesmas tentang layanan hari khusus Mengusulkan alokasi anggaran untuk layanan Kesehatan hari khusus p.
Penemuan Kasus Non Polio AFP (Acute Flacyd Paralisis=AFP) Rate per 100.000 anak < 14 tahun sebesar Pengamatan, penjaringan dan penemuan yang dilakukan terhadap semua kasus kelumpuhan yang sifatnya akut (AFP) pada anak usia <15 tahun seperti kelumpuhan pada poliomielitis yang ditetapkan 2/100.000 penduduk dalam waktu 1 tahun. Penemuan terhadap semua kasus kelumpuhan yang bersifat akut (AFP) pada anak berusia <15 tahun di satu wilayah diantara 100.000 penduduk berusia <15 tahun dalam 1 tahun. Estimasi kasus AFP adalah 2/100.000 penduduk usia <15 tahun yang telah ditetapkan sebagai target nasional, yaitu dari 100.000 anak usia<15 tahun
terdapat
63
2
kasus
AFP.
Artinya
di
Kabupaten Dharmasraya diperkirakan terdapat kasus AFP sebanyak 2 kasus. Penemuan kasus AFP tahun 2014 sebanyak 2 kasus (100%). Pada tahun 2013 penemuan kasus AFP adalah sebanyak 1 kasus (50%). Tercapainya
target
cakupan
ini
karena
pemantauan wilayah setempat untuk sistem kewaspadaan dini kejadian luar biasa (SKD-KLB) dan
surveilans
aktif
rumah
sakit
(SARS)
terhadap kasus AFP terlaksana lebih aktif dan optimal. Realisasi penemuan kasus AFP tahun 2013 sebanyak 1 kasus (50%), pada tahun 2014 ditemukan 2 kasus (100%). Berdasarkan target yang telah ditetapkan maka capaian indikator penemuan kasus AFP 2/100.000 penduduk <15 tahun pada tahun 2014 sudah mencapai target. 2 kasus AFP itu ditemukan di Rumah Sakit. Upaya
yang Dilaksanakan
untuk Mencapai
Target Indikator : Melaksanakan
surveilans
berbasis
masyarakat (Community Based Surveillance) Melakukan
surveilans
aktif
rumah
sakit
(Hospital Based Surveillance) Masalah yang Dihadapi : Belum optimalnya kewaspadaan dini serta penemuan
kasus
di
puskesmas,
pustu,
polindes, dan klinik swasta. Masih
kurangnya
bahan-bahan
informasi
mengenai surveilans AFP seperti pedoman,
64
leaflet, dan poster untuk tim surveilans AFP rumah sakit. Usulan Pemecahan Masalah : Menemukan
kasus
dan
melaksanakan
penyebarluasan informasi di masyarakat dan pelayanan kesehatan yaitu puskesmas, pustu, polindes, klinik swasta, kader kesehatan, bidan desa, PKK, pengobatan tradisional, dan tokoh masyarakat. Meningkatkan surveilans aktif rumah sakit dan menyediakan
bahan-bahan
informasi
mengenai surveilans AFP seperti pedoman, leaflet, dan poster untuk tim surveilans AFP rumah sakit. q.
Persentase
Puskesmas
dengan
cakupan
penemuan kasus lumpuh layuh AFP < 14 hari Perkiraan
kasus
AFP
adalah
2/100.000
penduduk usia <15 tahun. Artinya di kabupaten Dharmasraya diperkirakan terdapat kasus AFP sebanyak 2 orang. Sedangkan jumlah yang ditemukan adalah 2 orang (100%) dengan capaian kinerja 46,15%.
r.
Persentase Penyelidikan Epidemiologi (PE) < 24 jam Desa/kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang dilakukan kegiatan penyelidikan epidemiologi
(PE)
berdasarkan
cara-cara
epidemiologi < 24 jam oleh Kab/Kota pada periode/kurun waktu 1 tahun.
65
Cakupan
Jorong/Nagari
penyelidikan
epidemiologi
yang
dilakukan
(PE)
terhadap
terjadinya KLB <24 jam dari tahun 2010-2014 terlaksana sesuai dengan target 100% yang ditetapkan. Realisasi penyelidikan epidemiologi di wilayah puskesmas jorong/nagari yang ada terhadap terjadinya KLB <24 jam dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 terlaksana 100%.
Tahun
2010 dengan 7 frekuensi KLB dilakukan PE, 2011 terjadi KLB sebanyak 5 dialukan PE, 2012 ada 4 KLB dan dilakukan PE, 2013 terjadi 5 KLB dilakukan PE, dan 2014 ada 5 KLB yang dilakukan PE. Upaya
yang Dilaksanakan
untuk Mencapai
Target Indikator : Tersedianya anggaran untuk pelaksanaan penyelidikan
epidemiologi
pada
setiap
terjadinya KLB di wilayah kerja puskesmas. Peningkatan
supervisi dan pembinaan bagi
petugas puskesmas terhadap Penyelidikan KLB dengan rangkaian kegiatan berdasarkan cara-cara
epidemiologi untuk memastikan
adanya suatu KLB, mengetahui gambaran penyebaran KLB dan mengetahui sumber dan cara-cara penanggulangannnya. Meningkatkan
kerjasama
antara
tim
penanggulangan KLB di tingakt kabupaten dan puskesmas.
66
Masalah yang Dihadapi : Koordinasi baik lintas program maupun lintas sektor terhadap penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB belum berjalan optimal Pemahaman teknis PE bagi petugas di puskesmas belum berjalan sesuai prosedur tetap PE KLB penyakit menuar dan keracunan pangan. Usulan Pemecahan Masalah : Peningkatan kerjasama lintas program dan lintas
sektor
terhadap
penyelidikan
epidemiologi dan penanggulangan KLB. Mengupayakan
anggaran
untuk
pelatihan
tentang penyelidikan dan penanggulangan KLB bagi petugas diwilayah kerja puskesmas s.
Persentase
desa
yang
tertangani
pada
masalah yang potensial KLB < 24 jam Pengertian indicator ini adalah Desa/kelurahan yang mengalami KLB ditangi kurang dari 24 jam adalah sejak laporan KLB (W1) diterima sampai penyelidikan
dan
penanggulangn
dilakukan
dengan catatan selain laporan formulir W1 dapat juga berupa fax atau telepon dalam waktu 1 tahun. Cakupan Jorong/Nagari yang ditangani terhadap terjadinya KLB <24 jam dari tahun 2010-2014 sesuai dengan target 100% ditangani, hal ini juga sesuai dengan target RPJMD (100%) dengan kata lain indikator ini tercapai. Realisasi
Jorong/Nagari
yang
ditangani
terhadap terjadinya KLB <24 jam dari tahun 2010
67
dengan 7 frekuensi KLB, 2011 terjadi KLB sebanyak 5, 2012 ada 4 KLB, 2013 terjadi 5 KLB,
dan
2014
ada
5
KLB.
Kabupaten
Dharmasraya setiap tahun tetap ada terjadi KLB dimana semua tertangi 100% < 24 jam Capaian Indikator Kinerja Persentase desa yang tertangani pada masalah yang potensial KLB <24 jam terhadap capaian indikator Kinerja Program (Outcame) yang terdapat di RPJMD dimana target tahun 2014 sebesar 100% sudah tercapai sebesar 100%. Upaya
yang Dilaksanakan
untuk Mencapai
Target Indikator : Mengoptimalkan sistem kewaspadaan dini dengan surveilans respons terhadap kasuskasus potensial KLB dan keracunan pangan. Mengalokasikan penaggulangan
anggaran KLB
di
untuk
wilaya
kerja
puskesmas Mengoptimalkan kerja tim penanggulangan KLB di tingkat kabupaten dan puskesmas. Masalah yang Dihadapi : Masih dengan
terlambatnya
pemastian
diagnosis
konfirmasi
laboratorium
terhadap
penyebab dan etiologi penyakit KLB dan keracunan makanan. Koordinasi baik lintas program maupun lintas sektor terhadap penanggulangan KLB belum berjalan optimal.
68
Usulan Pemecahan Masalah : Pemberdayaan
laboratorium
kesehatan
daerah, laboratorium puskesmas, dan rumah sakit melalui penyedian alat-alat pemeriksaan laboratorium lengkap sehingga waktu untuk pemeriksaan
spesimen
dalam
pemastian
diagnosis dan etiologi dari penyakit potensial KLB serta keracunan pangan dapat lebih cepat. Mengoptimalkan koordinasi lintas program dan lintas sektor dengan peyedian informasiinformasi KLB dan keracunan pangan.
4. Program
promosi
kesehatan
dan
pemberdayaan
masyarakat. Program ini memiliki 4 kegiatan yang dilaksanakan dengan dana Rp.357.451.500,-. Dalam program kegiatan ini ada 6 indikator kinerja yang harus dicapai yaitu: a.
Persentase Rumah Tangga yang Menerapkan Perilaku Bersih dan Sehat Pada tahun 2014 dicapai target sebanyak 67,35%,
yang
menunjukkan
bahwa
ada
peningkatan pencapaian dari target 41.132 rumah tangga yang dipantau, terdapat sebanyak 27.704 yang menjadi rumah tangga yang telah menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dari total 59.260 rumah tangga. Capaian ini lebih rendah 2,65% dimana target RPJMD tahun 2014 sebesar 70%. Hal ini diperoleh dari survey atau pendataan
yang
dilakukan,
dan
ini
menggambarkan bahwa masyarakat sudah mulai
69
sadar dan tahu akan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam Rumah Tangga b.
Persentase instansi pemerintah mempunyai kawasan tanpa rokok Cakupan instansi pemerintah yang mempunyai kawasan
tanpa
rokok
di
Kabupaten
Dharmasraya tahun 2014 sebesar 30%. Angka ini lebih tinggi dari target tahun 2014 (18%) dengan capaian kinerja 166,67%. Jika dibandingkan dengan cakupan tahun 2013 sebesar 19% dengan capaian kinerja 126,67% sudah terjadi peningkatan. Beberapa upaya terus dikembangkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten
Dharmasraya
dalam
peningkatan cakupan antara lain:
Melakukan Tanpa
sosialisasi
Rokok
di
tentang fasilitas
kawasan pelayanan
kesehatan, tempat proses belajar mengajar dan tempat kerja.
Mengeluarkan peraturan tentang kawasan Tanpa
Rokok
di
fasilitas
pelayanan
kesehatan, tempat proses belajar mengajar dan tempat kerja yang sudah terealisasi dengan Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2011 tentang Kawasan Tanpa Rokok di fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar dan tempat kerja.
70
Peraturan Nagari Sitiung Nomor 3 Tahun 2011 tentang Kawasan Bebas Asap Rokok di Tempat-Tempat Umum.
Menyediakan area merokok di instansiinstansi pemerintahan Dampak dari kegiatan ini adalah semakin banyaknya instansi pemerintah yang mulai menerapkan kawasan tanpa rokok. Namun demikian masih terdapat kendala yang di hadapai yaitu:
masih rendahnya kesadaran pegawai untuk tidak merokok di dalam ruangan.
Masih rendahnya komitmen stakeholder dan lintas sektor dalam penerapan kawasan tanpa rokok
Masih
rendahnya
pemanfaatan
area
merokok
Dana yang tersedia hanya dari hasil cukai tembakau sedangkan dari APBD Kabupaten Dharmasraya tidak tersedia Usulan dan upaya yang dilaksanakan untuk mencapai target indikator :
Perlu adanya peraturan yang jelas mengenai tindakan pelanggaran dengan penetapan PERDA tentang Kawasan Tanpa Rokok
Perlu dukungan dana dari APBD Kabupaten Dharmasraya untuk kegiatan pengembangan KTR
71
Perlu Komitmen yang kuat dari stakeholder dan lintas sektor dalam penerapan kawasan tanpa rokok
c.
Persentase tempat-tempat umum mempunyai kawasan tanpa rokok Tempat-tempat umum adalah semua tempat tertutup yang dapat diakses oleh masyarakat umum atau tempat yang dapat dimanfaatkan bersama-sama untuk kegiatan masyarakat yang dikelola
oleh
pemerintah,
swasta
dan
masyarakat. Cakupan tempat-tempat umum yang mempunyai kawasan
tanpa
rokok
di
Kabupaten
Dharmasraya tahun 2014 sebesar 17%. Angka ini lebih rendah dari target (20%) dengan capaian kinerja 85%. Jika dibandingkan dengan Tahun 2013 telah terjadi peningkatan yaitu 15% dengan target 15 % (capaian kinerja 100 %). Peningkatan cakupan tahun 2014 disebabkan adanya kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya antara lain:
Sosialisasi bahaya rokok yang dilaksanakan oleh
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Dharmasraya bekerjasama dengan Forum Kabupaten Dharmasraya Sehat di nagari
Pertemuan Terapi Berhenti Merokok dengan guru UKS/BK dan lintas sector
Kegiatan terapi berhenti merokok untuk guru, anak sekolah dan masyarakat
Pesan bahaya merokok melalui media
72
Namun demikian, jika dilihat dari hasil capaian kinerja
tahun 2014 (85%) dan tahun 2013
(100%) terjadi penurunan. Hal ini disebabkan oleh:
Masih
tingginya
periklanan/promosi
penjualan,
yang
dilakukan
oleh
perusahaan rokok.
Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam penerapan kawasan tanpa rokok
Masih rendahnya keterlibatan dan komitmen stakeholder
dan
lintas
sektor
dalam
penerapan kawasan tanpa rokok
Belum adanya Peraturan Daerah (PERDA) tentang Kawasana Tanpa Rokok
Keterbatasan
dana
anggaran
untuk
meningkatkan capaian kinerja pada indikator kegiatan ini.
Masih kurangnya SDM untuk memotivasi masyarakat agar tidak merokok di tempattempat umum Usulan dan upaya yang dilaksanakan untuk mencapai target indikator :
Penetapan PERDA tentang kawasan tanpa Rokok di Kabupaten Dharmasraya
Perlu adanya sosialisasi bahaya rokok dan KTR untuk masyarakat umum
Tersedianya dana yang mendukungan untuk mencapai target indikator
Perlunya peningkatan kesehatan
73
pelatihan
dalam
pengetahuan
rangka petugas
d.
Persentase
kabupaten
yang
peraturan
perundang-undangan
edaran/instruksi/SK/peraturan
mempunyai (surat
Bupati/Perda)
tentang pencegahan dan penanggulangan dampak merokok terhadap kesehatan Penetapan
Kawasan
merupakan
upaya
Tanpa
Rokok
perlindungan
(KTR) untuk
masyarakat terhadap risiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok ini perlu diselenggarakan di fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja. Tempat umum dan tempat lain
yang
ditetapkan
untuk
melindungi
masyarakat dari asap rokok (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan). Dapat diketahui capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 85.71%. Hal ini disebabkan karena: Belum
bertambahnya
Kawasan
Tanpa
peraturan
Rokok
yang
tentang dimiliki
Kabupaten Dharmasraya dari tahun 20112014. Peraturan
tentang
KTR
yang
dimiliki
Kabupaten Dharmasraya dari tahun 2011 sampai tahun 2014 hanya Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2011 tentang Kawasan Tanpa Rokok
di
fasilitas
pelayanan
kesehatan,
tempat proses belajar mengajar dan tempat
74
kerja, yang diikuti dengan Peraturan Nagari Sitiung
Nomor
3
Tahun
2011
tentang
Kawasan Bebas Asap Rokok di Tempattempat Umum dan Himbauan Bupati tentang Tidak Merokok di Tempat Ibadah. Masih kurangnya komitmen stakeholder dan lintas sektor dalam pengembangan kawasan tanpa rokok Agar terjadi peningkatan cakupan dalam kegiatan ini perlu upaya yang harus dilakukan antar lain: Perlu
adanya
Tanpa Rokok
PERDA
tentang
yang dimiliki
Kawasan Kabupaten
Dharmasraya. Dukungan dari stakeholder dan lintas sektor dalam pelaksanaan pengembangan kawasan tanpa rokok e.
Persentase Posyandu Mandiri Pada tahun 2013 dicapai sebesar 73,64%, lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar
77,8%.
disebabkan
Menurunnya
karena
angka
berkurangnya
ini
kader
posyandu yang aktif dan berkompeten. Untuk mengatasi agar kader menjadi aktif kembali
maka
dilakukan
pelatihan
dan
pembinaan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi diharapkan berdaya
para para
dan
kader. kader
hal
ini
ini
dapat
semakin
meningkatkan
peran
aktifnya
terhadap masyarakat.
75
Melalui
Pada tahun 2014 dicapai terget sebesar 82,85% atau 198 Posyandu Mandiri dari 239 posyandu yang ada. Capaian target ini sudah melebihi target RPJMD tahun 2014 sebesar 55% dengan capaian
kinerja
150.64%.
Ini
berarti
ada
peningkatan strata Posyandu yang ada. Hal ini disebabkan
karena
kader
posyandu
sudah
memahami akan pentingnya Posyandu, serta mengajak
masyarakat
dalam
menerapkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga. f.
Kader dan Kelompok Masyarakat yang telah dilakukan
penyuluhan
untuk
menunjang
persentase Posyandu Mandiri Dari grafik terlihat bahwa target untuk Kader dan Kelompok Masyarakat yang telah dilakukan penyuluhan
untuk
menunjang
persentase
Posyandu Mandiri adalah sebesar 50%. Pada tahun 2013 dicapai sebesar 47,42%, lebih tinggi dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar
46,88%.
Angka
ini
masih
belum
mencapai target, maka berbagai kegiatan terus dilakukan untuk membina kader dan masyarakat untuk dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, sehingga pada tahun 2014 dicapai target sebesar 98%.
76
Dengan kata lain sebanyak 1179 kader dan kelompok
Masyarakat
yang
mau
untuk
menunjang persentase Posyandu Mandiri dari 1202
kader dan kelompok Masyarakat yang
ada. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin tahu dan sadar akan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 5. Program pengembangan lingkungan sehat. Program ini memiliki 2 kegiatan yang dilaksanakan dengan dana Rp.49.000.200,-. Dalam program kegiatan ini ada 8 indikator kinerja yang harus dicapai yaitu: 1.
Persentase
Penduduk
Memiliki
Akses
Terhadap Air Minum Yang Berkualitas Cakupan
Penduduk
terhadap
air
minum
Yang
Memiliki
yang
Akses
berkualitas
di
Kabupaten Dharmasraya tahun 2014 sebanyak 166.191 jiwa (81,13%). Jika dibandingkan dari target kabupaten hal ini memang masih di bawah target tahun 2014 (84%) dengan capaian kinerja 96.58%. Namun jika dibandingkan dengan cakupan tahun 2013 sebanyak 146.126 jiwa (77,96%) sudah terjadi peningkatan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal seperti : 1. Adanya kegiatan promosi kesehatan melalui penyuluhan kepada masyarakat baik secara perorangan maupun secara berkelompok. 2. Adanya
kegiatan
Inspeksi
Sanitasi
(IS)
terhadap Sarana Air Bersih masyarakat untuk mengetahui tingkat resiko pencemaran dan
77
kondisi
air
bersih
yang
digunakan
oleh
masyarakat. 3. Adanya dukungan-dukungan pihak lain untuk meningkatkan kegiatan
akses
Tugas
Pengendalian
air
bersih
Pembantuan
Penyakit
dan
melalui Program
Penyehatan
Lingkungan dengan membangun Tekhnologi Tepat Guna Sarana Air Minum di Kecamatan Koto Salak dan Kecamatan Padang Laweh. Serta
tahun-tahun
sebelumnya
adanya
dukungan melalui kegiatan PAMSIMAS. Belum tercapainya target cakupan penduduk yang memiliki akses terhadap air minum yang berkualitas
tahun
2014
dipengaruhi
oleh
beberapa factor. Faktor yang mempengaruhi serta solusinya dapat disampaikan sebagai berikut : 1. Masih
kurangnya
perilaku
masyarakat
terhadap air bersih dan air minum yang memenuhi syarat kesehatan sehingga perlu ditingkatkan perilaku tersebut melalui promosi dan penyuluhan 2. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi masyarakat,
dimana
masih
banyak
masyarakat yang hidup di daerah terpencil dengan tingkat ekonomi yang masih rendah sehingga air bersih dan air minum yang memenuhi syarat kesehatan belum menjadi perioritas bagi mereka 3. Masih kurangnya koordinasi Lintas Sektor dalam mengatasi masalah Air Bersih dan Air
78
Minum Berkualitas sehingga dalam hal ini sangat
dibutuhkan
dukungan
dari
para
pengambil kebijakan di daerah. 4. Keterbatasan
tenaga,
dimana
setiap
Puskesmas hanya memiliki tenaga Sanitarian 1 orang bahkan ada Puskesmas yang tidak memiliki
tenaga
Sanitarian
sama
sekali.
Diharapkan di Puskesmas minimal memiliki 2 tenaga Sanitarian 5. Keterbatasan Sebagian
dana
besar
beranggapan
pendukung Pimpinan
Program
program. Puskesmas
Penyehatan
Lingkungan (PL) bukan program prioritas, sehingga pendanaan untuk program inipun kurang diperioritaskan. Padahal lingkungan merupakan hulu dari segala permasalahan kesehatan.
Penyehatan
Lingkungan
merupakan salah satu target MDG’s yang harus dicapai. 2.
Persentase
keluarga
yang
menggunakan
jamban sehat Cakupan keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar tahun 2014 berupa Jamban Sehat sebanyak
172.769
jiwa
(84,34%)
sampai
Desember 2014. Jika dibandingkan dari target kabupaten hal ini sudah mencapai target tahun 2014 (74%) dengan kata lain capaian kinerja tahun ini sebesar 113,97%. Namun jika dibandingkan dengan cakupan tahun 2013 sebanyak 23.234 KK (73,34%) sudah terjadi peningkatan.
79
Peningkatan cakupan jamban ini dipengaruhi oleh beberapa hal seperti : a. Adanya kegiatan promosi kesehatan melalui penyuluhan kepada masyarakat baik secara perorangan maupun secara berkelompok. b. Adanya kegiatan Inspeksi Sanitasi terhadap Jamban melalui IS rumah-rumah masyarakat untuk mengetahui kondisi Jamban sehingga Jamban Sehat dapat terpenuhi. c. Adanya CLTS
swadaya oleh
masyarakat,
Petugas
dukungan-dukungan
pemicuan
Kecamatan
pihak
lain
dan untuk
mewujudkan Jamban Sehat. d. Pada
tahun-tahun
sebelumnya
dukungan-dukungan meningkatkan
pihak
akses
air
adanya
lain
untuk
bersih
melalui
kegiatan PAMSIMAS. serta kegiatan Gerakan Pembangunan 1.000 Jamban Masih rendahnya Cakupan Penduduk Yang Menggunakan Jamban Sehat di tahun 2014 dipengaruhi oleh beberapa factor. Faktor yang mempengaruhi
serta
solusinya
dapat
disampaikan sebagai berikut : 1. Masih
rendahnya
perilaku
masyarakat
sehubungan dengan Jamban Sehat, Tempat Sampah dan Pengelolaan Air Limbah yang sehat sehingga perlu ditingkatkan perilaku masyarakat melalui promosi dan penyuluhan 2. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi masyarakat,
dimana
masih
banyak
masyarakat yang hidup di daerah terpencil
80
dengan tingkat ekonomi yang masih rendah dan juga dipengaruhi oleh kondisi wilayah dimana untuk beberapa daerah merupakan DAS
(Daerah
Aliran
Sungai)
sehingga
kebiasaan masyarakat untuk Buang Air Besar di sungai sulit untuk diubah. 3. Masih kurangnya koordinasi Lintas Sektor dalam mengatasi masalah Sanitasi Dasar sehingga dalam hal ini sangat dibutuhkan dukungan dari para pengambil kebijakan di daerah. 4. Keterbatasan
tenaga,
dimana
setiap
Puskesmas hanya memiliki tenaga Sanitarian 1 orang bahkan ada Puskesmas yang tidak memiliki
tenaga
Sanitarian
sama
sekali.
Diharapkan di Puskesmas minimal memiliki 2 tenaga Sanitarian 5. Keterbatasan Sebagian
dana
besar
beranggapan
pendukung Pimpinan
Program
program. Puskesmas
Penyehatan
Lingkungan (PL) bukan program prioritas, sehingga pendanaan untuk program inipun kurang diprioritaskan. Padahal lingkungan merupakan hulu dari segala permasalahan kesehatan.
Penyehatan
Lingkungan
merupakan salah satu target MDG’s yang harus dicapai.
81
3.
Persentase keluarga yang memiliki tempat sampah Cakupan keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar tahun 2014 berupa Tempat Sampah sebanyak 33.615 KK (74,94%) dari jumlah yang diperiksa sampai Desember 2014. Jika dibandingkan dari target kabupaten hal ini memang belum mencapai target tahun 2014 (83%). Capaian kinerja tahun 2014 sebesar 90.29%. Namun jika dibandingkan dengan cakupan tahun 2013 sebanyak 23.987 KK (74,44%) sudah terjadi
peningkatan.
Peningkatan
cakupan
Tempat Sampah ini dipengaruhi oleh beberapa hal seperti : a. Adanya kegiatan promosi kesehatan melalui penyuluhan kepada masyarakat baik secara perorangan maupun secara berkelompok. b. Adanya kegiatan Inspeksi Sanitasi terhadap Tempat Sampah melalui IS rumah-rumah masyarakat
untuk
mengetahui
kondisi
Tempat Sampah sehingga dapat memenuhi syarat kesehatan. c.
Adanya swadaya masyarakat dan dukungandukungan pihak lain untuk mewujudkan Tempat Sampah yang memenuhi syarat kesehatan.
Rendahnya Cakupan Sanitasi Dasar seperti Tempat Sampah di tahun 2014 dipengaruhi oleh beberapa factor.
82
Faktor yang mempengaruhi
serta solusinya dapat disampaikan sebagai berikut : 1. Masih
rendahnya
perilaku
masyarakat
sehubungan dengan Tempat Sampah yang sehat sehingga perlu ditingkatkan perilaku masyarakat melalui promosi dan penyuluhan 2. Masih kurangnya koordinasi Lintas Sektor dalam mengatasi masalah Sanitasi Dasar sehingga dalam hal ini sangat dibutuhkan dukungan dari para pengambil kebijakan di daerah. 3. Keterbatasan Puskesmas
tenaga, hanya
dimana memiliki
setiap tenaga
Sanitarian 1 orang bahkan ada Puskesmas yang tidak memiliki tenaga Sanitarian sama sekali. Diharapkan di Puskesmas minimal memiliki 2 tenaga Sanitarian 4. Keterbatasan dana pendukung program. Sebagian
besar
beranggapan
Pimpinan Program
Puskesmas Penyehatan
Lingkungan (PL) bukan program prioritas, sehingga pendanaan untuk program inipun kurang diprioritaskan. Padahal lingkungan merupakan hulu dari segala permasalahan kesehatan.
Penyehatan
Lingkungan
merupakan salah satu target MDG’s yang harus dicapai.
83
4.
Persentase
keluarga
yang
memiliki
pengelolaan air limbah Cakupan keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar tahun 2014 berupa Pengelolaan Air Limbah sebanyak 33.126 KK (70,41%) sampai Desember 2014. Jika dibandingkan dari target
kabupaten
hal
ini
memang
belum
mencapai target tahun 2014 (83%). Capaian kinerja tahun 2014 sebesar 88.64%. Namun jika dibandingkan dengan cakupan tahun 2013 sebanyak 24.187 KK (73,07%) sudah terjadi
peningkatan.
Peningkatan
cakupan
Pengelolaan Air Limbah ini dipengaruhi oleh beberapa hal seperti : a. Adanya kegiatan promosi kesehatan melalui penyuluhan kepada masyarakat baik secara perorangan maupun secara berkelompok. b. Adanya kegiatan Inspeksi Sanitasi terhadap Pengelolaan Air Limbah melalui IS rumahrumah masyarakat untuk mengetahui kondisi Pengelolaan Air Limbah
sehingga dapat
memenuhi syarat kesehatan. c. Adanya swadaya masyarakat dan dukungandukungan
pihak
lain
untuk
mewujudkan
Pengelolaan Air Limbah yang memenuhi syarat kesehatan. Rendahnya Cakupan Sanitasi Dasar seperti Pengelolaan
Air
Limbah
di
dipengaruhi oleh beberapa factor.
84
tahun
2014
Faktor yang mempengaruhi serta solusinya dapat disampaikan sebagai berikut : 1. Masih
rendahnya
perilaku
masyarakat
sehubungan dengan Pengelolaan Air Limbah yang
sehat
sehingga
perlu
ditingkatkan
perilaku masyarakat melalui promosi dan penyuluhan 2. Masih kurangnya koordinasi Lintas Sektor dalam mengatasi masalah Sanitasi Dasar sehingga dalam hal ini sangat dibutuhkan dukungan dari para pengambil kebijakan di daerah. 3. Keterbatasan
tenaga,
dimana
setiap
Puskesmas hanya memiliki tenaga Sanitarian 1 orang bahkan ada Puskesmas yang tidak memiliki
tenaga
Sanitarian
sama
sekali.
Diharapkan di Puskesmas minimal memiliki 2 tenaga Sanitarian 4. Keterbatasan Sebagian
dana
besar
beranggapan
pendukung Pimpinan
Program
program. Puskesmas
Penyehatan
Lingkungan (PL) bukan program prioritas, sehingga pendanaan untuk program inipun kurang diprioritaskan. Padahal lingkungan merupakan hulu dari segala permasalahan kesehatan.
Penyehatan
Lingkungan
merupakan salah satu target MDG’s yang harus dicapai.
85
5.
Persentase cakupan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan Cakupan TTU yang memenuhi syarat kesehatan di
Kabupaten
Dharmasraya
tahun
2014
sebanyak 134 (53,17%) sampai Desember 2014. Jika dibandingkan dari target kabupaten hal ini memang masih jauh di bawah target tahun 2014 (84%). Capaian kinerja tahun 2014 sebesar 63.30%.
Namun
jika
dibandingkan
dengan
cakupan tahun 2013 sebanyak 52,38% sudah terjadi peningkatan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal seperti : 1. Adanya kegiatan promosi kesehatan melalui penyuluhan kepada masyarakat dan pemilik TTU baik secara perorangan maupun secara berkelompok. 2. Adanya
kegiatan
Inspeksi
Sanitasi
(IS)
terhadap TTU. 3. Adanya kerjasama dan dukungan-dukungan pihak lain untuk meningkatkan pengawasan TTU. Rendahnya
Cakupan
TTU
(Tempat-Tempat
Umum) di tahun 2014 dipengaruhi oleh beberapa factor.
Faktor
yang
mempengaruhi
serta
solusinya dapat disampaikan sebagai berikut : 1. Masih
rendahnya
perilaku
masyarakat
pemanfaat dan pemilik TTU sehubungan dengan
Kesehatan
TTU
sehingga
perlu
ditingkatkan perilaku tersebut melalui promosi dan penyuluhan
86
2. Masih kurangnya koordinasi Lintas Sektor dalam mengatasi masalah Kesehatan TTU sehingga dalam hal ini sangat dibutuhkan dukungan dari para pengambil kebijakan di daerah. 3. Belum
adanya
Peraturan
Daerah
dan
sejenisnya untuk penanganan Kesehatan TTU ini. 4. Keterbatasan
tenaga,
dimana
setiap
Puskesmas hanya memiliki tenaga Sanitarian 1 orang bahkan ada Puskesmas yang tidak memiliki
tenaga
Sanitarian
sama
sekali.
Diharapkan di Puskesmas minimal memiliki 2 tenaga Sanitarian 5. Keterbatasan Sebagian
dana
besar
beranggapan
pendukung Pimpinan
Program
program. Puskesmas
Penyehatan
Lingkungan (PL) bukan program prioritas, sehingga pendanaan untuk program inipun kurang diprioritaskan. Padahal lingkungan merupakan hulu dari segala permasalahan kesehatan.
Penyehatan
Lingkungan
merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai dalam MDG’s. 6.
Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan Cakupan Rumah Sehat Kabupaten Dharmasraya tahun 2014 sebanyak 24.062 (66,46%) sampai Desember 2014. Jika dibandingkan dari target kabupaten hal ini memang masih jauh di bawah target tahun 2014 (83%). Capaian kinerja tahun
87
2014 sebesar 80.07%. Namun jika dibandingkan dengan cakupan tahun 2013 sebanyak 24.062 (65,96%) sudah terjadi peningkatan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal seperti : 1. Adanya kegiatan promosi kesehatan melalui penyuluhan kepada masyarakat baik secara perorangan maupun secara berkelompok. 2. Adanya
kegiatan
terhadap
Inspeksi
rumah-rumah
mengetahui
kondisi
Sanitasi
masyarakat
perumahan
(IS) untuk
sehingga
rumah sehat dapat terpenuhi. 3. Adanya dukungan-dukungan pihak lain untuk mewujudkan rumah sehat melalui kegiatan penyuluhan dan perlombaan. Rendahnya Cakupan Rumah Sehat di tahun 2014 dipengaruhi oleh beberapa factor. Faktor yang
mempengaruhi
serta
solusinya
dapat
disampaikan sebagai berikut : 1. Masih
rendahnya
sehubungan sehingga
perilaku
dengan perlu
rumah
masyarakat yang
ditingkatkan
sehat perilaku
masyarakat melalui promosi dan penyuluhan 2. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi masyarakat,
dimana
masih
banyak
masyarakat yang hidup di daerah terpencil dengan tingkat ekonomi yang masih rendah 3. Keterbatasan
tenaga,
dimana
setiap
Puskesmas hanya memiliki tenaga Sanitarian 1 orang bahkan ada Puskesmas yang tidak memiliki
tenaga
88
Sanitarian
sama
sekali.
Diharapkan di Puskesmas minimal memiliki 2 tenaga Sanitarian 4. Keterbatasan Sebagian
dana
besar
beranggapan
pendukung Pimpinan
Program
program. Puskesmas
Penyehatan
Lingkungan (PL) bukan program prioritas, sehingga pendanaan untuk program inipun kurang diprioritaskan. Padahal lingkungan merupakan hulu dari segala permasalahan kesehatan.
Penyehatan
Lingkungan
merupakan salah satu target MDG’s yang harus dicapai. 7.
Persentase
cakupan
tempat
pengelolaan
makanan (TPM) yang memenuhi syarat Cakupan TPM yang memenuhi syarat kesehatan di
Kabupaten
Dharmasraya
tahun
2014
sebanyak 1.726 (53,01%) sampai Desember 2014. Jika dibandingkan dari target kabupaten hal ini memang masih jauh di bawah target tahun 2014 (83%). Capaian kinerja tahun 2014 sebesar 88.35%.
Namun
jika
dibandingkan
dengan
cakupan tahun 2013 sebanyak 63,87% sudah terjadi peningkatan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal seperti : 1. Adanya kegiatan promosi kesehatan melalui penyuluhan kepada masyarakat dan pemilik TPM baik secara perorangan maupun secara berkelompok. 2. Adanya
kegiatan
Inspeksi
Sanitasi
(IS)
terhadap TPM untuk mengeluarkan Sertifikat Laik Sehat.
89
3. Adanya kerjasama dan dukungan-dukungan pihak lain untuk meningkatkan pengawasan TPM termasuk Depot Air Minum. Rendahnya Cakupan TPM (Tempat Pengolahan Makanan) di tahun 2013 dipengaruhi oleh beberapa faktor . Faktor yang mempengaruhi serta solusinya dapat disampaikan sebagai berikut : 1. Masih rendahnya perilaku masyarakat pemilik TPM sehubungan dengan Kesehatan TPM sehingga perlu ditingkatkan perilaku tersebut melalui kegiatan promosi dan penyuluhan seperti
memberi
pelatihan
kepada
para
pemilik TPM termasuk DAM (Depot Air Minum)
sehubungan
dengan
Kesehatan
Lingkungan TPM dan DAM serta Personal Hygiene Pengelola TPM dan DAM 2. Masih kurangnya koordinasi Lintas Sektor dalam mengatasi masalah Kesehatan TPM dan DAM sehingga dalam hal ini sangat dibutuhkan dukungan dari para pengambil kebijakan di daerah. 3. Belum
adanya
sejenisnya
Peraturan
untuk
Daerah
penanganan
dan
Kesehatan
TPM dan DAM ini. 4. Keterbatasan
tenaga,
dimana
setiap
Puskesmas hanya memiliki tenaga Sanitarian 1 orang bahkan ada Puskesmas yang tidak memiliki
tenaga
Sanitarian
sama
sekali.
Diharapkan di Puskesmas minimal memiliki 2 tenaga Sanitarian
90
5. Keterbatasan Sebagian
dana
besar
beranggapan
pendukung Pimpinan
program. Puskesmas
Program
Penyehatan
Lingkungan (PL) bukan program prioritas, sehingga pendanaan untuk program inipun kurang diprioritaskan. Padahal lingkungan merupakan hulu dari segala permasalahan kesehatan.
Penyehatan
Lingkungan
merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai dalam MDG’s. 8.
Jumlah kecamatan yang telah mempunyai forum
dan
melaksanakan
kecamatan
/
kawasan sehat Cakupan
Kabupaten
Sehat
Tahun
2014
sebanyak 5 Kec (dari 7 Kecamatan yang ditargetkan) atau sebesar 71,43%. Tahun 2013 ini
Kabupaten
Dharmasraya
berhasil
memperoleh Penghargaan berupa Swastisaba Padapa yang langsung diserahkan oleh Menteri Kesehatan kepada Bupati Kab. Dharmasraya. Untuk tahap Padapa ini ditetapkan 4 Tatanan pada 5 Kecamatan Sehat di Kab. Dharmasraya. Di
samping
itu
FKDS
(Forum
Kabupaten
Dharmasraya Sehat) juga telah terbentuk. Begitu juga
dengan
Forum
Kecamatan
Sehat.
Disamping itu Dinas Kesehatan telah melakukan sosialisasi
Kabupaten
Sehat
ke
UPTD
Puskesmas se-Kabupaten Dharmasraya. Untuk selanjutnya Kab. Dharmasraya akan melangkah ke
tahapan
91
Swastisaba
Wiwerda
dengan
menetapkan
6
tatanan
yang
tersebar
di
beberapa kecamatan. Ke delapan Indikator ini juga terkait untuk mendukung capaian indikator Kinerja Program (Outcame) yang terdapat di RPJMD yaitu Peningkatan Sanitasi Dasar Masyarakat dengan target tahun 2014 sebesar 83% dan tercapai sebesar 74,04%. 6. Program
Upaya
kegiatan
Kesehatan
sosialisasi
kesehatan
dan
Masyarakat
penertiban Program
dengan
perizinan
bidang
Pengawasan
dan
Pengendalian Kesehatan Makanan dengan kegiatan pengawasan keamanan dan kesehatan makanan hasil industry. Kedua program dilaksanakan dengan dana Rp.54.407.000,-. Dalam program kegiatan ini ada 3 indikator kinerja yang harus dicapai yaitu:
a.
Persentase sarana distribusi obat, makanan dan
pelayanan
kesehatan
memiliki
izin
operasional Kegiatan Perizinan Bidang Kesehatan a. Tenaga Kesehatan Jumlah tenaga kesehatan yang mengusulkan permohonan izin kerja/praktik sebanyak 115 orang dengan uraian Perawat sebanyak 7 orang, Bidan sebanyak 8 orang, Dokter sebanyak
79
orang,
Asisten
Apoteker
sebanyak 14 orang dan Apoteker sebanyak 7 orang dan telah dikeluarkan sertifikat izin kerja/praktik permohonan.
92
sesuai
dengan
jumlah
b. Sarana Kesehatan Jumlah
pemohon
kesehatan
2014
izin
untuk
adalah
sarana
sebanyak
16
pemohon kemudian dilakukan cek fisik sesuai dengan
aturan
yang
berlaku
dan
telah
dikeluarkan sertifikat izin 16 sarana kesehatan tersebut. Dari pencapaian program di atas dapat disimpulkan kesehatan
adanya dan
peningkatan
sarana
kesehatan
tenaga yang
mengurus perizinan bidang kesehatan dengan capaian tenaga kesehatan 85% dan izin sarana 100% dengan akumulasi pencapaian 92,5%. Capaian kinerja tahun 2014 sebesar 123.33%.
Capaian tahun 2013 sebesar
126,67%. Pada tahun 2014 terjadi penurunan capaian kinerja dibanding tahun 2013 sebesar 3.33%. b.
Persentase Industri Rumah Tangga Pangan (IRT-P) yang telah memahami tentang bahan tambahan pangan yang tidak memenuhi syarat Dalam pelaksanaan kegiatan untuk mendukung indikator ini didukung dua kegiatan yaitu dengan memberikan pelatihan dan pengambilan dan pemeriksaaan sampel makanan dan minuman IRT-P. Target IRT-P yang sudah memiliki izin operasional tahun 2014 adalah 70 %, dari target yang ditetapkan dapat tercapai sebesar 100 % yaitu dari 48 IRTP, 34 IRTP sudah memahami tentang BTP
yang
93
tidak
memenuhi
syarat
dan
melaksanakan
tentang Cara Produksi Pangan
yang Baik untuk Industri Rumah Tangga (CPPBIRT). Dengan kata lain capaian kinerja tahun 2014 sebesar 70%. Capaian tahun ini sama dengan capaian pada tahun 2013 yaitu sebesar 70 %. Penilaian pencapaian kinerja tersebut berdasarkan hasil pre test dan post tes IRTP yang dilatih penyuluhan keaman pangan (PKP) dan bimbingan teknis supervisi ke IRTP. Indikator
ini
dilakukan
dengan
pengambilan
sampel dan melakukan pemeriksaan terhadap sampel tersebut yang diduga mengandung BTP berbahaya. Pada tahun 2014 dari 40 sampel makanan minuman yang diperiksa ditemukan 13 sampel
positif
mengandung
BTP
berbahaya
dimana dari 13 sampel tersebut 12 sampel mengandung
boraks
mengandung
rhodamin
dikarenakan
belum
dan
1
B.
(satu) Hal
semua
ini
terjadi
industri
rumah
tangga/produsen mengetahui penggunaan BTP perlunya
sampel
berbahayanya
yang dilarang. Untuk itu
meningkatkan
penyuluhan
terhadap
masyarakat tentang BTP berbahaya baik berupa jenis
dan
akibat
yang
timbulkan
dengan
mengkonsumsi BTP berbahaya dalam makanan dan minuman. Sumber dana/anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan pengambilan dan pemeriksaan sampel makanan
serta
94
pelatihan
dan
penyuluhan
keamanan pangan adalah APBD Kabupaten Dharmasraya. c.
Persentase keberhasilan petugas pengelola surveilance
KLB
pangan
dalam
penanggulangan kasus-kasus KLB pangan Capaian 100 % yaitu dari 2 (dua) kasus KLB pangan yang terjadi selama tahun 2014 bisa ditangani dalam waktu kurang dari 24 jam, menggambarkan tenaga surveilance kejadian luar biasa cepat tanggap mampu menangani KLB pangan
sesuai
dengan
langkah-langkah
penanganan KLB. Realisasi dari tahun 2013 sampai tahun 2014 sesuai dengan target yaitu 100 %. Masih terjadinya kasus
keracunan pangan di
Kabupaten Dharmasraya
sebanyak 2 (dua)
kasus, merupakan suatu permasalahan yang harus dilanjuti lebih lanjut. Solusi yang dilaksanakan dalam mengurangi kasus
KLB
pangan
salah
satunya
adalah
pembinaan kepada masyarakat agar hati-hati dalam
hal
memlilih,
mengelolah
dan
mengkonsumsi makanan. 7. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan. Program ini memiliki 2 kegiatan yang dilaksanakan dengan dana Rp.1.699.534.082,-. Dalam program kegiatan ini ada 2 indikator kinerja yang harus dicapai yaitu:
95
a.
Persentase ketersediaan obat, perbekkes dan reagen di puskesmas Capaian tahun 2014 pada indikator ini sebesar 100 % dari 95 % target yang ditetapkan dengan capaian kinerja 105.26%, jika dibandingkan 2013 sebesar 117.65%. Hal ini disebabkan: 1. Anggaran yang memadai untuk pengadaan obat, perbekkes dan reagen 2. Perencanaan yang baik dari tim perencanaan obat, perbekkes dan reagen dinas kesehatan dharmasraya 3. Perencanaan dianggarkan untuk kebutuhan 18 bulan 4. Perencaan berdasarkan Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan Formularium Nasional Permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan kegiatan ini adalah usulan kebutuhan obat dari Puskesmas belum sepenuhnya sinkron dengan rekapitulasi pemakaian obat dan perbekalan kesehatan karena
dari
belum
masing-masing semuanya
puskesmas
pengelolah
obat
puskesmas mengerti dan memahami proses perhitungan
rencana
kebutuhan
obat
puskesmas. Untuk
itu
telah
dilakukan
pelatihan
dan
pembinaan manajemen obat puskesmas dari semua aspek manajemen, mulai dari proses perencanaan, Instalasi
perencanaan,
Gudang
Farmasi,
permintaan
ke
penyimpanan,
distribusi ke unit-unit hingga sistem administrasi
96
dan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan pada petugas pengelolah obat puskesmas. b.
Persentase ketersediaan obat esensial di puskesmas Capaian tahun 2014 pada indicator ini sebesar 100 % dari 100 % target yang telah ditetapkan. Indikator ini juga terkait untuk mendukung capaian indikator Kinerja Program (Outcame) yang terdapat di RPJMD yaitu Ketersediaan Obat dan Vaksin dengan target tahun 2014 sebesar 100% dan tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan pada tahun 2014. Hal ini dikarenakan
anggaran yang memadai untuk
pengadaan obat. 8. Program Upaya Kesehatan Masyarakat, Program Standarisasi
Pelayanan
Kesehatan,
Program
Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Program Kesehatan,
Puskesmas/Pustu Kemitraan Program
dan
Jaringannya,
Peningkatan
Pelayanan
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan Lansia. 5 Program ini memiliki 12 kegiatan yang dilaksanakan dengan dana Rp.18.618.035.900,-. Dalam program kegiatan ini ada 6 indikator kinerja yang harus dicapai yaitu: a.
Persentase penduduk miskin yang mendapat pelayanan kesehatan Kegiatan Kemitraan Pengobatan bagi pasien kurang mampu adalah jaminan kesehatan bagi masyarakat
miskin
dan
hampir
miskin
di
Kabupaten Dharmasraya. Peserta didaftarkan ke
97
BPJS Kesehatan adalah peserta
penerima
bantuan iuran (PBI) Pusat dan Daerah. Pada awal tahun anggaran jumlah peserta PBI daerah adalah 69.788 jiwa setelah perubahan terhitung September 2014 peserta dikurangi menjadi 14.734 jiwa, karena data PBI daerah sejumlah 69.788
jiwa
belum
sesuai
dengan
kriteria
masyarakat miskin dan tidak mampu. Sedangkan jumlah peserta PBI Pusat sebanyak 52.651 jiwa. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah masyarakat yang mendapatkan Jaminan Kesehatan tahun 2014 sejumlah 67.385 jiwa (100%) telah mengakomodir semua masyarakat miskin
dan
hampir
miskin
di
Kabupaten
Dharmasraya dengan capaian kinerja sebesar 105.26%. Capaian tahun 2013 sebesar 100%. Capaian target indikator yang ada di RPJMD Persentase Penduduk Miskin yang Mendapat Pelayanan Kesehatan dengan target 100% tercapai pada tahun 2014. b.
Cakupan
jumlah
kunjungan
masyarakat
(visite rate) Cakupan
Kunjungan
Masyarakat
adalah
Cakupan Kunjungan rata-rata penduduk di saran pelayanan kesehatan di satu wilayah kerja puskesmas yang terdiri dari kunjungan sehat dan sakit, baru dan lama
dalam dan luar gedung
pada kurun waktu tertentu. Target nasional adalah 2, yang artinya minimal tiap-tiap jiwa yang ada di wilayah kerja puskesmas dua kali mendapatkan pelayanan kesehatan dalam satu
98
tahun. Cakupan Kunjungan Masyarakat pada tahun 2014, melebihi target sebesar 2,22 dari target 1,7 dengan capaian kinerja 130,59%, bila dibandingkan dengan tahun - tahun sebelumnya dimana pada tahun 2013 cakupan kunjungan masyarakat
1,36.
kunjungan
Peningkatan
masyarakat
meningkatnya
kesadaran
cakupan
disebabkan masyarakat
makin akan
perlunya pelayanan kesehatan. c.
Meningkat angka harapan hidup Capaian
pada
indikator
Meningkat
Angka
Harapan Hidup pada tahun 2014 66,55%, lebih rendah 3.45% dari capaian tahun 2013 (70%). d.
Persentase status kesehatan anak sekolah baru Pengertian indikator ini adalah Penjaringan Kesehatan anak baru masuk sekolah adalah Suatu
Standar
Pelayanan
(SPM)
bidang
kesehatan dalam program upaya kesehatan sekolah
dengan
mengutamakan
upaya
peningkatan kesehatan dalam bentuk preventif dan promotif yang bertujuan untuk memilah (skrining) anak yang sehat dan tidak sehat serta dapat dimamfaatkan untuk pemetaan kesehatan peserta didik. Capaian indikator Penjaringan Kesehatan Anak baru Masuk Sekolah pada tahun 2014 ini adalah 93,4 % dari target 95% dengan capaian kinerja sebesar 98.32%. Pada tahun 2013 dari target 100% capaian 98.72% dengan capaian kinerja
99
sebesar
98.72%.
sedangkan
untuk
jumlah
sekolah yang dijaring adalah 100% dimana seluruh sekolah dilakukan penjaringan dengan rincian sebagai berikut: 1. TK/RA berjumlah 128 sekolah 2. D/MI berjumlah 153 sekolah (141 Negeri,119 Swasta) dengan rincian laki-laki 2.575 orang, perempuan 2.268 Orang, total 4.843 orang 3. Smp/mts berjumlah 50 sekolah dengan rincian laki-laki 1.544 orang dan perempuan 1.465 orang total 3.009 orang 4. SMA/MA/SMK berjumlah 32 sekolah dengan rincian laki-laki 928 orang perempuan 1.132 orang dan total 2058 orang Jika
dibandingkan dari tahun
penurunan
kinerja
sebesar
2013
terjadi
0,40%
yang
disebabkan karena adanya siswa yang sakit dan masih ada yang tidak hadir karena takut untuk di jaring
kesehatan
nya.
Untuk
meningkatkan
cakupan ini dibutuhkan dan komitmen bersama antara petugas kesehatan dengan pihak dinas pendidikan dalam hal ini pihak sekolah. Demi
kelancaran
program
penjaringan
kesehatan Anak baru masuk sekolah ini di upayakan
adanya
pelaporan
kembali
hasil
penjaringan kesehatan kepada pihak sekolah sebagai pertimbangan untuk pihak sekolah untuk meningkatkan
prestasi
peserta
didik
serta
memberi masukan dan penyuluhan tentang permasalahan penjaringan yang di dapatkan, misalnya
siswa
100
yang
memiliki
tajam
pendengaran dan tajam penglihatan yang tidak normal bisa diduduk kan di depan, dan memberi penyuluhan tentang pemeliharaan kesehatan gigi bagi peserta didik yang memiliki caries gigi atau gigi berlobang. Upaya yang dilakukan Melibatkan seluruh komponen terkait dalam hal penjaringan kesehatan anak baru masuk sekolah yaitu dari berbagai sektor pelayanan seperti Gizi, kesehatan Gigi dan Mulut, Dokter Umum, Bidan serta perawat dimana dibentuk sebuah tim penjaringan Sosialisasi
ke
dinas
pendidikan
bahwa
penjaringan kesehatan anak baru masuk sekolah sangat penting untuk mengetahui derajat kesehatan anak sekolah guna untuk peningkatan hasil belajar. Melibatkan Komite sekolah dalam tindak lanjut permasalahan penjaringan e. Persentase
puskesmas
mampu
melaksanakan PKPR Pengertian indikator ini adalah Suatu kegiatan yang
menyediakan
memberikan
informasi
pelayanan
akurat
kesehatan
dan yang
berkualitas kepada remaja dimana diharapkan remaja yang menghadapi masalah kesehatan dapat mengetahui secara baik dan benar siapa dan dimana yang dapat memberikan pelayanan preventif, promotif dan kuratif bahkan rehabilitatif
101
Pelaksanaan Puskesmas mampu PKPR ini dilihat dari adanya Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), ada Sebelas Puskesmas yang rutin memberika KIE tentang kesehatan serta memberikan pelatihan kesehatan kepada kader kesehatan sebaya
remaja
berupa
(PEER
Puskesmas
teman
KONSELOR)
yang
masih
konselor
dan
belum
dua optimal
melakukan KIE di sekolah. Target tahun 2014 sebesar 80% dan capaian 84,6% dengan capaian kinerja sebesar 105.75%. jika
di
bandingkan
tahun
2013
terjadi
peningkatan capaian kinerja dimana capaian kinerja tahun 2013 sebesar 100%. Adapun SDM pengelola Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja belum semuanya mendapatkan TOT pelatihan PKPR baik dari Dinas Kesehatan Provinsi maupun Dinas kesehatan Kabupaten. Dengan keterbatasan tersebut dinas kesehatan program
kesehatan
remaja
terus
berupaya
melakukan pembinaan dengan menganggarkan dana kegiatan evaluasi program untuk dua kali dalam setahun, dalam kegiatan tersebut tidak hanya
evaluasi
program
tetapi
sekaligus
melakukan pembinaan dan peningkatan kinerja setiap tahun nya, sehingga terjadi peningkatan kinerja maupun pengetahuan pengelola program
102
Permasalahan yang dihadapi
Masih banyak sekolah yang belum memiliki ruangan PKPR
Masih blum terselenggaranya penyediaan plank
PKPR
di
puskesmas
karna
keterbatasan dana
Masih
belum
mengertinya
lintas
sektor
tentang PKPR Upaya Yang dilakukan
Melakukan pelatihan peer Konselor atau konselor teman sebaya
Sosialisasi
ke
sekolah
tentang
arti
pentingnya kesehatan pada remaja
Membuat alur pelayanan Kesehatan Remaja dan menyediakan ruangan Konsultasi untuk remaja
f.
Persentase Pelayanan Kesehatan Lansia Pengertian indikator ini adalah terselenggarnya pelayanan kesehatan kepada lansia, mulai dari pra lansia, lansia serta lansia resti guna untuk memelihara
kesehatan
serta
meningkatkan
derajat kesehatan lansia Pelaksanaan
kegiatan
pelayanan
kesehatan
lansia tahun 2014 ditargetkan 70% dan tercapai 69,2% dengan capaian kinerja sebesar 98.89%, jika dilihat dari jumlah lansia 20.215 lansia yang mendapatkan pelayanan 13.992 lansia dimana terdapat 126 kelompok lansia / Posyandu lansia di kabupaten dharmasraya.
103
Dibandingkan dengan target tahun 2013 terjadi penurunan capaian kinerja 1.61% (capaian kinerja 100.50%). Dalam upaya peningkatan capaian kinerja dinas kesehatan
mengupayakan
adanya
study
komperatif ke kelompok lansia lain yang dinilai lebih baik guna untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan lansia yang lebih baik, adapun daerah yang dikunjungi atau kelompok lansia yang dikunjungi adalah kelompok lansia payah kumbuh dan kelompok lansia di rumbai, dengan sumber dana dari dana tabungan lansia dan di bantu oleh pihak pemerintah daerah kabupaten Dharmasraya. Jika dilihat dari SDM yang dimiliki dari pengelola di
dinas
dan
Pengelola
Puskesmas
telah
mendapatkan pelatihan tentang pemeliharaan kesehatan lansia namun belum adanya pelatihan yang dilakukan terhadap kader posyandu lansia maupun pelatihan tentang berbagai senam kesehatan lansia karena keterbatasan SDM di dinas kesehatan yang hanya 2 orang . Jika dibandingkan dengan jumlah kelompok lansia yang berjumlah 126 kelompok sangat minim sekali. Dengan keterbatasan tersebut tidak menjadi hambatan
pengembangan
pemeliharaan
kesehatan
lansia
program ini
karena
adanya inovatif dan kreatifitas dari pengelola lansia misalkan mencari bahan senam lansia di internet, melatih kader posyandu lansia serta
104
mengupayakan lansia lebih produktif dengan adanya kegiatan pembuatan kerajinan yang memiliki nilai guna bahkan nilai jual. Permaslahan yang dihadapi Masih rendah nya kunjungan Lansia Laki-laki mengunjungi
posyandu
lansia
maupun
kegiatan senam lansia Kurang berjalannya posyandu lansia karena tidak adanya intensif untuk kader posyandu lansia seperti halnya kader-kader kesehatan lainya yang telah mendapatkan intensif uang transport perbulannya Upaya yang dilakukan Penyelenggaraan Posyandu Lansia Memberikan
Pelayanan
Optimal
kepada
lansia yang berobat ke puskesmas dengan mendahulukan pemberian pelayanan kepada lansia yang datang ke puskesmas Menggiatkan
senam
Lansia
guna
untuk
menjaga kebugaran lansia Memberikan penyuluhan Kesehatan kepada lansia Mengadakan Study komperatif ke kelompok lansia lainnya
105
9. Program Infokes Online. Program ini memiliki 1 kegiatan
yang
dilaksanakan
dengan
dana
Rp.26.029.020,-. Dalam program kegiatan ini ada 1 indikator kinerja yang harus dicapai yaitu : a.
Jumlah Unit Kerja yang mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan Capaian tahun 2012 sampai tahun 2014 pada indikator ini 100% yaitu seluruh puskesmas yang menjadi taget untuk mengembangkan system informasi kesehatan tercapai. Hal ini karena sudah
terlatihnya petugas untuk pelaksanaan
sistem
informasi
kesehatan
yang
optimal
didukung juga dengan sarana prasarana yang dapat menunjang kegiatan ini Berdasarkan uraian diatas kebijakan atau tindakan yang perlu diambil atau dilaksanakan adalah perlunya anggaran untuk program kegiatan yang diprioritaskan untuk mengatasi factor-faktor penyebab yang belum mencapai target sehingga target yang ditetapkan dapat tercapai dengan baik.
106
Tabel 1 Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Dinas Kesehatan dan Pencapaian Renstra Dinas Kesehatan s/d Tahun 2016 Kabupaten Dharmasraya
Kode
1
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
2
Target Renja Tahun 2014
Realisasi Renja Tahun 2014
Tingkat Realisasi (%)
Target Program dan Kegiatan (Renja Tahun 2015)
5
6
7
8=(7/6)
90
83,7
90
87,5
99
97,16
99
95,9
Target Kinerja Capaian Program (Renstra Dinas Kesehatan) Tahun 2015
Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2013
4
Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh Nakes terlatih (PN) Persentase ibu hamil mendapat pelayanan antenatal care/K1
Indikator Kinerja Program (Outcome)/kegiatan (Out put)
3
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2014
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra s/d Tahun berjalan Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s/d Tahun berjalan (2015)
Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra (%)
9
10=(5+7+9)
11=(10/4)
97,22
90
87,07
21,77
96,87
99
97,35
24,34
Urusan Wajib Bidang Kesehatan Program kesehatan ibu dan anak
107
Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Target Renja Tahun 2014
Realisasi Renja Tahun 2014
Tingkat Realisasi (%)
Target Program dan Kegiatan (Renja Tahun 2015)
81,4
95
80,1
84,32
90
87,5
90
90
Persentase ibu hamil, bersalin, nifas yang mendapat penanganan komplikasi kebidanan (PK)
100
98
100
Persentase faskes yang memberikan pelayanan KB sesuai dengan standar
100
100
Persentase pasangan usia subur yang menjadi peserta KB aktif (CPR)
78
Jumlah puskesmas rawat inap yang mampu poned Persentase puskesmas rawat inap mampu pelayanan kesehatan reproduksi essensial (PKRE) terpadu
Target Kinerja Capaian Program (Renstra Dinas Kesehatan) Tahun 2015
Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2013
Persentase ibu hamil mendapat pelayanan antenatal/K4
95
Persentase ibu nifas yang mendapatkan pelayanan (KF)
Indikator Kinerja Program (Outcome)/kegiatan (Out put)
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2014
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra s/d Tahun berjalan Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s/d Tahun berjalan (2015)
Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra (%)
95
85,50
21,38
100,00
90
89,17
22,29
93
93,00
100
97
24,25
100
100
100,00
100
100
25,00
87,3
78
76,6
98,21
78
80,63
20,16
100
100
100
86,6
86,60
100
95,53
23,88
100
100
100
100
100,00
100
100
25,00
108
Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Pembinaan Gizi Masyarakat
Target Renja Tahun 2014
Realisasi Renja Tahun 2014
Tingkat Realisasi (%)
Target Program dan Kegiatan (Renja Tahun 2015)
89,5
95
88,9
93,58
90
87,6
90
81
Persentase neonatal komplikasi yang ditangani
100
100
100
Persentase kunjungan bayi
90
97,26
Pelayanan kesehatan anak balita
83
Persentase balita gizi buruk mendapat perawatan
Target Kinerja Capaian Program (Renstra Dinas Kesehatan) Tahun 2015
Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2013
Persentase kunjungan neonatal pertama (KN1)
95
Persentase kunjungan neonatal lengkap (KN lengkap)
Indikator Kinerja Program (Outcome)/kegiatan (Out put)
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2014
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra s/d Tahun berjalan Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s/d Tahun berjalan (2015)
Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra (%)
95
91,13
22,78
90,00
90
86,20
21,55
95
95,00
100
98,33
24,58
88
83
94,32
90
90,09
22,52
51
83
82
98,80
83
72
18,00
100
100
100
100
100,00
100
100
25,00
Persentase balita usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif
83
68
80
67
83,75
83
72,67
18,17
Cakupan rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium
100
54
100
100
100,00
100
84,67
21,17
109
Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Target Renja Tahun 2014
Realisasi Renja Tahun 2014
Tingkat Realisasi (%)
Target Program dan Kegiatan (Renja Tahun 2015)
85
97
93
95,88
89
72
85
78
Persentase puskesmas melaksanakan surveilance gizi
100
100
100
Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S)
85
74
Persentase status gizi kurang (BB/TB)
10
Target Kinerja Capaian Program (Renstra Dinas Kesehatan) Tahun 2015
Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2013
Persentase balita dapat kapsul vitamin A
97
Persentase Ibu hamil dapat tablet Fe 90 tablet
Indikator Kinerja Program (Outcome)/kegiatan (Out put)
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra s/d Tahun berjalan Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s/d Tahun berjalan (2015)
Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra (%)
97
91,67
22,92
91,76
89
79,67
19,92
100
100,00
100
100
25,00
85
70
82,35
85
76,33
19,08
3,4
10,3
8,5
82,52
10
7,30
1,83
18,8
19
18,9
10,4
55,03
18,8
16,07
4,02
Jumlah kasus TB per 100.000 Pddk
50
58,2
45
124
275,56
50
77,40
19,35
Persentase angka Keberhasilan pengobatanTB ( Succes Rate )
85
95,7
85
92,3
108,59
85
91
22,75
Persentase balita pendek/stunting (TB/U) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2014
110
Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Target Renja Tahun 2014
Realisasi Renja Tahun 2014
Tingkat Realisasi (%)
Target Program dan Kegiatan (Renja Tahun 2015)
93,2
70
78,9
112,71
< 0,5
<0,2
0,2
1,5
Persentase orang dg HIV/AIDS (ODHA) yg mendapat Anti Retroviral Viral (ARV)
100
100
100
Persentase angka kesakitan Diare
100
45,8
Persentase angka kesakitan Pneomonia pd balita
90
Persentase angka kesakitan penderita DBD per 100.000 pddk
93
Target Kinerja Capaian Program (Renstra Dinas Kesehatan) Tahun 2015
Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2013
80
Prevelensi HIV/AIDS pada populasi Dewasa
Indikator Kinerja Program (Outcome)/kegiatan (Out put)
Persentase angka kesembuhan TB
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2014
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra s/d Tahun berjalan Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s/d Tahun berjalan (2015)
Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra (%)
80
84,03
21,01
750,00
< 0,5
#VALUE!
#VALUE!
100
100,00
100
100
25,00
100
100
100,00
100
81,93
20,48
13,8
80
16
20,00
90
39,93
9,98
100
93
18,1
19,46
93
70,37
17,59
111
Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Target Renja Tahun 2014
Realisasi Renja Tahun 2014
Tingkat Realisasi (%)
Target Program dan Kegiatan (Renja Tahun 2015)
16,5
40
0,68
1,70
100
100
100
100
Persentase bayi usia 0 - 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap
95
90,2
95
Persentase jorong yang mencapai UCI
90
60
Persentase anak usia sekolah dasar yang mendapat imunisasi
98
Persentase Wanita Usia Subur yang mendapat imunisasi Tetanus Toxoid dengan Status T5
85
Target Kinerja Capaian Program (Renstra Dinas Kesehatan) Tahun 2015
Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2013
Persentase angka kesakitan Malaria positif per 1.000 pddk
40
Persentase Penderita Malaria yang diobati
Indikator Kinerja Program (Outcome)/kegiatan (Out put)
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2014
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra s/d Tahun berjalan Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s/d Tahun berjalan (2015)
Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra (%)
40
19,06
4,77
100
100
100
25
86,3
90,84
95
90,50
22,63
90
70
77,78
90
73,33
18,33
93,48
98
91,6
93,47
98
94,36
23,59
75,4
85
72,1
84,82
85
77,50
19,38
112
Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Target Renja Tahun 2014
Realisasi Renja Tahun 2014
Tingkat Realisasi (%)
Target Program dan Kegiatan (Renja Tahun 2015)
100
100
100
100,00
≥2
1
≥2
2
Persentase Puskesmas dengan cakupan penemuan kasus lumpuh layuh AFP < 14 hari
75
100
65
Persentase Penyelidikan Epidemiologi (PE) < 24 jam
100
100
Persentase desa yang tertangani pada masalah yang potensial KLB < 24 jam
100
100
Target Kinerja Capaian Program (Renstra Dinas Kesehatan) Tahun 2015
Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2013
Persentase terlaksananya penanggulanggan faktor resiko dan pelayanan kesehatan pada wilayah kondisi matra
100
Penemuan Kasus Non Polio AFP (Acute Flacyd Paralisis=AFP) Rate per 100.000 anak < 15 tahun sebesar ;
Indikator Kinerja Program (Outcome)/kegiatan (Out put)
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2014
113
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra s/d Tahun berjalan Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s/d Tahun berjalan (2015)
Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra (%)
100
100
25,00
100,00
≥2
#VALUE!
#VALUE!
100
153,85
75
91,67
22,92
100
100
100,00
100
100
25
100
100
100,00
100
100
25
Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Target Renja Tahun 2014
Realisasi Renja Tahun 2014
Tingkat Realisasi (%)
Target Program dan Kegiatan (Renja Tahun 2015)
19
18
30
166,67
30
15
20
17
Persentase Kab. yang mempunyai peraturan perundangan-undangan (Surat Edaran/Instruksi/SK/Peraturan /Bupati/Perda) tentang pencegahan dan penanggulangan dampak merokok terhadap kesehatan
100
60
70
Persentase Rumah Tangga yang menerapkan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat
72
67,9
Persentase Posyandu Mandiri
60
77,8
Target Kinerja Capaian Program (Renstra Dinas Kesehatan) Tahun 2015
Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2013
Persentase instansi pemerintah mempunyai kawasan tanpa rokok
20
Persentase tempat-tempat umum mempunyai kawasan tanpa rokok
Indikator Kinerja Program (Outcome)/kegiatan (Out put)
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2014
114
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra s/d Tahun berjalan Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s/d Tahun berjalan (2015)
Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra (%)
20
23,00
5,75
85,00
30
20,67
5,17
60
85,71
100
73,33
18,33
65
67,35
103,62
72
69,08
17,27
50
82,85
165,70
60
73,55
18,39
Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Program penyehatan lingkungan
Target Renja Tahun 2014
Realisasi Renja Tahun 2014
Tingkat Realisasi (%)
Target Program dan Kegiatan (Renja Tahun 2015)
47,42
50
98
196,00
74
77,96
84
81,13
Persentase keluarga yang menggunakan jamban sehat
75
73,34
74
Persentase keluarga yang memiliki tempat sampah
83
74,44
Persentase keluarga yang memiliki pengelolaan air limbah
75
73,07
Target Kinerja Capaian Program (Renstra Dinas Kesehatan) Tahun 2015
Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2013
Kader dan Kelompok Masyarakat yang telah dilakukan penyuluhan untuk menunjang persentase posyandu mandiri
60
Persentase Penduduk yang memiliki Akses terhadap air Minum yang Berkualitas
Indikator Kinerja Program (Outcome)/kegiatan (Out put)
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2014
115
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra s/d Tahun berjalan Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s/d Tahun berjalan (2015)
Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra (%)
60
68,47
17,12
96,58
74
77,70
19,42
84,34
113,97
75
77,56
19,39
83
74,94
90,29
83
77,46
19,37
83
73,57
88,64
75
73,88
18,47
Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Program upaya kesehatan masyarakat
Target Renja Tahun 2014
Realisasi Renja Tahun 2014
Tingkat Realisasi (%)
Target Program dan Kegiatan (Renja Tahun 2015)
52,38
84
53,17
63,30
85
65,96
83
66,46
Persentase cakupan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi Syarat
75
52,57
83
Jumlah kecamatan yang telah mempunyai Forum dan melaksanakan Kecamatan / Kawasan Sehat
5
5
Persentase Sarana distribusi obat,makanan dan pelayanan kesehatan memiliki izin operasional
80
57
Target Kinerja Capaian Program (Renstra Dinas Kesehatan) Tahun 2015
Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2013
Persentase Cakupan Tempattempat Umum yang Memenuhi Syarat Kesehatan
85
Persentase Cakupan Rumah yang Memenuhi Syarat kesehatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/kegiatan (Out put)
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2014
116
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra s/d Tahun berjalan Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s/d Tahun berjalan (2015)
Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra (%)
85
63,52
15,88
80,07
85
72,47
18,12
53,01
63,87
75
60,19
15,05
7
5
71,43
5
5,00
1,25
75
92,5
123,33
80
76,50
19,13
Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Program obat dan perbekalan kesehatan
Target Renja Tahun 2014
Realisasi Renja Tahun 2014
Tingkat Realisasi (%)
Target Program dan Kegiatan (Renja Tahun 2015)
70
100
70
70,00
100
100
100
100
persentase penduduk miskin yang mendapat pelayanan kesehatan.
100
100
95
Cakupan jumlah kunjungan masyarakat (visit rate)
2,22
1,3
Meningkat angka harapan hidup
70
Persentase Ketersediaan obat, perbekkes dan reagen di puskesmas
100
Target Kinerja Capaian Program (Renstra Dinas Kesehatan) Tahun 2015
Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2013
Persentase Industri Rumah Tangga Pangan (IRT-P) yang telah memahami tentang bahan tambahan pangan yang tidak memenuhi syarat
100
Persentase Keberhasilan Petugas pengelola Surveilance KLB Pangan dalam Penagulangan kasus kasus KLB Pangan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/kegiatan (Out put)
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2014
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra s/d Tahun berjalan Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s/d Tahun berjalan (2015)
Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra (%)
100
80
20
100,00
100
100
25
100
105,26
100
100
25
1,7
2,22
130,59
2,22
1,91
0,48
70
70
66,55
95,07
70
68,85
17,21
100
95
100
105,26
100
100
25
117
Kode
Target Renja Tahun 2014
Realisasi Renja Tahun 2014
Tingkat Realisasi (%)
Target Program dan Kegiatan (Renja Tahun 2015)
100
100
100
100,00
94
98,72
95
93,4
Empat puskesmas mampu melaksanakan PKPR
85
100
80
Program kesehatan lansia
Persentase pelayanan kesehatan lansia
70
Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
Jumlah unit kerja yang mengembangkan sistem informasi kesehatan
13
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Program kesehatan anak usia sekolah dan remaja
Target Kinerja Capaian Program (Renstra Dinas Kesehatan) Tahun 2015
Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2013
Persentase ketersediaan obat esensial di Puskesmas
100
Persentase status kesehatan anak sekolah baru
Indikator Kinerja Program (Outcome)/kegiatan (Out put)
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2014
12
118
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra s/d Tahun berjalan Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s/d Tahun berjalan (2015)
Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra (%)
100
100
25
98,32
94
95,37
23,84
84,6
105,75
85
89,87
22,47
70
69,22
98,89
70
46,41
11,60
13
13
100,00
13
12,67
3,17
2.2 ANALISIS KINERJA PELAYANAN SKPD Kabupaten administratif
Dharmasraya
termasuk
dalam
wilayah
Provinsi Sumatera Barat. Luas wilayah Kabupaten
Dharmasraya sekitar 2.961,13 KM² terdiri dari 11 Kecamatan dan 52 Nagari. Secara
geografis
sebelah
Utara
berbatasan
dengan
Kabupaten Sijunjung dan Propinsi Riau, sebelah Selatan dan Timur berbatasan dengan Propinsi Jambi Sedangkan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Solok dan Solok Selatan. Kondisi geografis dengan luasnya wilayah Kabupaten Dharmasraya
memberikan
peluang
dan
tantangan
karena
mempunyai dampak terhadap timbulnya masalah kesehatan yang komprehensif, oleh karena itu program/ kegiatan yang dilaksanakan harus memiliki tolok ukur serta indikator yang lengkap sehingga akan mudah dalam melakukan evaluasinya. Penetapan indikator pelayanan kesehatan di Kabupaten Dharmasraya disusun dengan memperhatikan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan baik di tingkat Pusat, Provinsi maupun tingkat Kabupaten. Dalam menilai tingkat kinerja pelayanan ini Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya diwajibkan memiliki Indikator Kinerja Kunci (IKK). IKK bertujuan untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik dan untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Selain itu, kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya,
juga
diukur
dengan
mempergunakan
Pelayanan Minimal yang ditetapkan berdasarkan Menteri
Kesehatan
Standar
Keputusan
RI Nomor 741/Menkes/PER/VII/2008,
119
dan
Indikator
Kinerja
Kunci
(IKK)
berdasarkan
Peraturan
Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007. Dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Dharmasraya, terdapat 8 Indikator Kinerja Kunci (IKK) untuk mengukur keberhasilan pelayanan kesehatan, dimana setiap tahun indikator ini diukur pencapaiannya dengan membandingkannya dengan target yang telah ditetapkan. Berikut akan disampaikan gambaran pencapaian indikator kinerja baik IKK maupun SPM. Adapun Realisasi capaian SPM bidang Kesehatan tahun 2014 yang ditetapkan dengan target pencapaian SPM di Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014, diuraikan sebagai berikut : A. Pelayanan Kesehatan Dasar 1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Sasaran tahun 2014 sebesar 4405 kunjungan. Capaian target K4 Sama halnya dengan ibu hamil kontak I dimana Kunjungan ibu hamil keempat (K4 Bumil), pada tahun 2014 ini juga tidak mencapai target yaitu 80,1% atau 3528 kunjungan dari 95% atau 4185 kunjungan yang ditargetkan sehingga capaian kinerja tahun 2014 hanya tercapai sebesar 84,32%. Cakupan K4 pada tahun 2014 juga lebih rendah 1,37% dari tahun 2013 ( tercapai 81,4%). 2. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Realisasi target PK pada tahun 2014 sebesar 93% dari target
yang
ditetapkan
Kabupaten
sebesar
Persentase dari capaian kinerja indikator ini 93%.
100%. Jika
dibandingkan dengan Pencapaian Tahun 2013 terjadi penurunan sebesar 13,52 % (capaian kinerja 106.52%). Namun jika dibandingkan dengan target SPM Kemenkes :
120
80 % maka target yang sudah kita tetapkan sudah cukup tinggi dan sudah mencapai target. 3. Cakupan
Pertolongan
Persalinan
yang
Memiliki
Kompetensi Kebidanan Realisasi target persalinan tenaga kesehatan ( PN ) pada tahun 2014 dengan sasaran 4184 ibu bersalin belum bisa mencapai target, hanya 87,5% (3660 persalinan) dari target 90 % atau 3766 persalinan (sama dengan target Nasional) yang ditolong tenaga kesehatan. Capaian kinerja tahun 2014 tercapai 97,22%. Tahun 2013 persalinan dengan tenaga kesehatan mengalami peningkatan sebesar tercapai 83.7% atau 3505 persalinan dari target 90% atau 3505 persalinan dengan capaian kinerja 93%. 4. Cakupan Pelayanan Nifas Capaian target KF pada tahun 2014 : 90 % dari target 90 % ditetapkan ( Dengan Target yang sama di SPM Kemenkes) dengan kata lain capaian kinerja dalam indikator ini tercapai 100%. Jika dibandingkan KF pada tahun 2013 terjadi peningkatan sebesar : 2.78 % ( dengan capaian kinerja sebesar 97.22% ). Hal ini menggambarkan bahwa kinerja petugas dan pimpinan semakin meningkat dengan dapat tercapai kunjungan nifas dan membuktikan baik persalinan nakes maupun dukun dapat dicakup dalam pelayanan kunjungan Nifas di Pelayanan Kesehatan, keberhasilan ini juga di dukung peran serta masyarakat yang semakin meningkat untuk memeriksakan kesehatan selama nifas sesuai standar 5. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani Capaian cakupan neonatus dgn komplikasi yang ditangani tahun 2014 sebesar 95% dari target 100% dengan kata lain capaian kinerja tahun 2014 sebesar 95%. Jika dibandingkan
121
dengan capain tahun 2013 mengalami penurunan 30% dengan capaian kinerja tahun 2013 sebesar 125%. 6. Cakupan Kunjungan Bayi Capaian
target
Kunjungan
bayi
tahun
2014
belum
mencapai target : 83 % dari yang ditargetkan 88% dengan kata lain capaian kinerja tahun 2014 sebesar 94,32%. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 11,40% dengan capaian tahun 2013 : 105.72%. 7. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Pengertian dari indikator ini adalah suatu jorong yang cakupan imunisasi dasar lengkapnya minimal mencapai 80%. selama kurun waktu 1 tahun. Persentase jorong yang mencapai UCI adalah suatu jorong yang
cakupan
imunisasi
dasar
lengkapnya
minimal
mencapai 80%. selama kurun waktu 1 tahun. Indikator persentase Jorong UCI pada tahun 2014 belum mencapai target yang diharapkan. Dari target sebesar 90% telah dicapai hasil sebesar 70% dengan capaian kinerja 97.22%. Dapat diketahui bahwa capaian UCI pada tahun 2013 sebesar 59%, dan terjadi peningkatan pada tahun 2014 yaitu sebesar 70%. Sehingga jika dibandingkan dengan realisasi indicator kinerja pencapaian pada yang lalu, maka pencapaian indikator jorong yang mencapai UCI tahun 2014 mengalami peningkatan (87,5%) atau kurang dari target indicator sebesar 12,5%. Target kabupaten dengan target nasional untuk capaian jorong UCI adalah sama, yaitu minimal 80%. Hal ini disebabkan oleh drop out sasaran masih tinggi, belum semua daerah memberikan laporan imunisasi sesuai dengan ketentuan dan tepat waktu serta masih adanya penolakan imunisasi dari masyarakat.
122
8. Cakupan Pelayanan Anak Balita Pengertian indikator ini adalah anak berumur 12 - 59 bulan. Setiap anak umur 12 - 59 bulan memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan setiap bulan, minimal 8 x dalam setahun yang tercatat di Kohort Anak Balita dan Pra Sekolah, Buku KIA/KMS, atau buku pencatatan dan pelaporan lainnya. Cakupan pelayanan anak balita tahun 2014 belum tercapai: 82% dari target yang ditetapkan : 83 % dengan kata lain capaian
kinerja
tahun
2014
sebesar
98,80%.
Jika
dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja sebesar 35.05% ( pencapaian tahun 2013 : 63.75%). Hal ini menggambarkan bahwa sudah banyak peningkatan capain yang erat hubungannya dengan meningkatnya kinerja petugas dan meningkatnya peran serta masyarakat dalam memeriksakan balitanya kepada tenaga kesehatan. 9. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI Pada Anak Usia 6 – 24 Bulan Cakupan MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) pada anak usia 6-24 bulan, sebanyak 100% (BGM Gakin). Prioritas diberikan pada balita usia 6-24 bulan BGM (Bawah Garis Merah) dari keluarga miskin. Cakupan MP-ASI pada balita gakin, diperoleh dari perhitungan persentase jumlah balita gakin yang mendapat MP-ASI dibagi dengan jumlah seluruh balita gakin yang ada.. Tahun 2014 cakupan pemberian MPASI sebesar 100%, sudah mencapai target b e g i t u j u g a d e n g a n t a h u n 2013 sebesar 100%.
123
10. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Persentase
kasus
balita
gizi
buruk
yang
mendapat
perawatan : jumlah kasus gizi buruk yang dirawat inap maupun rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan dibagi jumlah kasus balita gizi buruk yang ditemukan di suatu wilyah kerja pada kurun waktu tertentu dikali 100%. Pada tahun 2014 semua balita gizi buruk yang ditemui sudah
mendapatkan perawatan (100%) sesuai dengan
target yang diharapkan, capaian indikator ini sudah 100%. Hal ini dilakukan dengan rawat inap Rumah sakit, TFC (Theraupetic feeding Center) maupun rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan dan masyarakat. Hal ini karena adanya surveilans gizi aktif yang dilakukan oleh petugas bekerjasama dengan masyarakat dalam menemukan dan memantau kasus yang ada di lapangan. 11. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD Setingkat Capaian indikator Penjaringan Kesehatan Anak baru Masuk Sekolah pada tahun 2014 ini adalah 93,4 % dari target 95% dengan capaian kinerja sebesar 98.32%. Pada tahun 2013 dari target 100% capaian 98.72% dengan capaian kinerja sebesar 98.72%. sedangkan untuk jumlah sekolah yang dijaring adalah 100% dimana seluruh sekolah dilakukan penjaringan. Jika dibandingkan dari tahun 2013 terjadi penurunan kinerja sebesar 0,40% yang disebabkan karena adanya siswa yang sakit dan masih ada yang tidak hadir karena takut untuk di jaring kesehatan nya. Untuk meningkatkan cakupan ini dibutuhkan dan komitmen bersama antara petugas kesehatan dengan pihak dinas pendidikan dalam hal ini pihak sekolah.
124
12. Cakupan Peserta KB Aktif Sasaran indikator ini 36.220, Capaian target peserta KB aktif pada tahun 2014 sebesar 76.6% (27.752 peserta KB) dari target 78% (28.252 peserta KB) sehingga persentase capaian
kinerja
tahun
2014
sebesar
dibandingkan dengan tahun 2013
98,21%.
Jika
terjadi penurunan
capaian kinerja sebesar 26.51% dengan pencapaian tahun 2013 sebesar 124.71 %. 13. Cakupan Penemuan dan Penangganan Penderita Penyakit 1) Penemuan Penderita AFP Penemuan terhadap semua kasus kelumpuhan yang bersifat akut (AFP) pada anak berusia <15 tahun di satu wilayah diantara 100.000 penduduk berusia <15 tahun dalam 1 tahun. Estimasi kasus AFP adalah 2/100.000 penduduk usia <15 tahun yang telah ditetapkan sebagai target nasional, yaitu dari 100.000 anak usia<15 tahun terdapat
2
Dharmasraya
kasus AFP. diperkirakan
Artinya terdapat
di
Kabupaten kasus
AFP
sebanyak 2 kasus. Penemuan kasus AFP tahun 2014 sebanyak 2 kasus (100%). Pada tahun 2013 penemuan kasus AFP adalah sebanyak 1 kasus (50%). Pada tahun 2014 ditemukan 2 kasus (100%). Berdasarkan target yang telah ditetapkan maka capaian indikator penemuan kasus AFP 2/100.000 penduduk <15 tahun pada tahun 2014 sudah mencapai target. 2 kasus AFP itu ditemukan di Rumah Sakit.
125
2) Penemuan Penderita Pneumonia Balita Persentase angka kesakitan pneumonuia pada balita adalah jumlah kasus pneumonia yang ditemukan pada usia balita. Capaian Indikator Persentase angka kesakitan pneumonia pada balita Tahun 2014 jauh lebih rendah dari target yang ditetapkan (80%), target ini sama dengan target yang ada pada RPJMD tahun 2014 (80%). Dari target 1.823 kasus pneumonia pada balita, terealisasi 16% (293 kasus). Capaian
kinerja
tahun
2014
sebesar
180%.
Berdasarkan hasil kajian kesakitan pneumonia pada balita diketahui bahwa tahun 2013 sebesar 13% dan tahun 2014 sebesar 16%. Hal ini menunjukan adanya
peningkatan
penemuan
jumlah
kasus
pneumonia dalam kurun waktu 3 tahun terakhir meskipun masih belum memenuhi target nasional sebesar 60%. 3) Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif Cakupan penemuan dan penanganan penderita baru TB BTA Positif adalah jumlah penderita baru TBC BTA positif yang ditemukan dan diobati disatu wilayah kerja selama 1 tahun dibagi dengan perkiraan penderita baru TBC BTA positif kurun waktu yang sama dikali 100 %. Pada tahun 2014 cakupan ini tercapai 100 % dengan jumlah penderita sebanyak 147 orang. 4) Penderita DBD yang Ditangani Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD yang ditangani adalah jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai dengan SOP disatu wilayah kerja selama 1 Tahun dibagi dengan jumlah
126
penderita DBD yang ditemukan disatu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama dikali 100%. Pada tahun 2014 jumlah penderita sebanyak 35 orang, semuanya
tertangani
dengan
baik
sehingga
capaian menjadi 100 % 5) Penemuan Penderita Diare Persentase angka kesakitan Diare yang ditangani adalah
jumlah
kasus
diare
yang
ditemukan
mendapatkan pengobatan secara tepat dan cepat. Capaian Indikator Persentase angka kesakitan Diare yang ditangani Tahun 2014 telah mencapai target yang ditetapkan (100%) dan terget ini juga sama dengan target RPJMD (100%), dari jumlah kasus diare
3.740
kasus
seluruhnya
mendapatkan
pengobatan. 14. Cakupan
Pelayanan
Kesehatan
Dasar
Pasien
Masyarakat Miskin Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan dasar bagi maskin merupakan jumlah kunjungan baru dan lama masyarakat miskin diwilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Di Kabupaten Dharmasraya terdapat dua program jaminan kesehatan terhadap masyarakat miskin yaitu Jaminan Jaminan
Kesehatan
Masyarakat
Kesehatan
Daerah
(JAMKESMAS) (JAMKESDA).
dan Dinas
Kesehatan telah menetapkan SPM bahwa persentase cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga miskin dan masyarakat hamper miskin harus dicapai 95%. Dapat disimpulkan bahwa jumlah masyarakat yang mendapatkan Jaminan Kesehatan tahun 2014 sejumlah 67.385 jiwa (100%) telah mengakomodir semua masyarakat miskin dan hampir miskin di Kabupaten Dharmasraya dengan capaian
127
kinerja sebesar 105.26%. Capaian tahun 2013 sebesar 100%. Capaian target indikator yang ada di RPJMD Persentase Penduduk Miskin yang Mendapat Pelayanan Kesehatan dengan target 100% tercapai pada tahun 2014
15. Cakupan
Pelayanan
Kesehatan
Rujukan
Pasien
Masyarakat Miskin Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin tercapai hanya 9,4 % 16. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level I yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level I yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota dapat tercapai 100 % 17. Cakupan
Desa/Kelurahan
Mengalami
KLB
yang
Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam Desa/kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang dilakukan kegiatan penyelidikan epidemiologi (PE) berdasarkan
cara-cara
epidemiologi < 24
jam oleh
Kab/Kota pada periode/kurun waktu 1 tahun. Cakupan Jorong/Nagari yang dilakukan penyelidikan epidemiologi (PE) terhadap terjadinya KLB <24 jam dari tahun 2014 terlaksana sesuai dengan target 100% yang ditetapkan. Realisasi penyelidikan epidemiologi di wilayah puskesmas jorong/nagari yang ada terhadap terjadinya KLB <24 jam dari tahun 2014 terlaksana 100%. Tahun 2014 ada 5 KLB yang dilakukan PE. 18. Cakupan Desa Siaga Aktif Cakupan desa siaga pada tahun 2014 adalah 73,1 %, dibandingkan tahun 2013 ada peningkatan pencapaian yaitu
63.8
128
%.
Tabel 2 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya
No.
Nama Indikator
SPM / Standar Nasional
1
2
3
1
Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4
2
Target Renstra Dinas Kesehatan IKK
4
Realisasi Capaian
Proyeksi
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
5
6
7
8
9
10
11
12
95
95%
95%
-
-
80,1%
-
-
-
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
80
100%
100%
-
-
93,0%
-
-
-
3
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
90
90%
90%
-
-
87,5%
-
-
-
4
Cakupan Pelayanan Nifas
90
90%
90%
-
-
90,0%
-
-
-
5
Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani
80
100%
100%
-
-
95,0%
-
-
-
6
Cakupan Kunjungan Bayi
90
88%
90%
-
-
83,0%
-
-
-
129
Catatan Analisis 13
No.
Nama Indikator
SPM / Standar Nasional
1
2
3
7
Cakupan desa/kelurahan Universal Child
8
Cakupan Pelayanan Anak Balita
9
10
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 24 bln Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
Target Renstra Dinas Kesehatan IKK
4
Realisasi Capaian
Proyeksi
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
5
6
7
8
9
10
11
12
100
90%
90%
-
-
70,0%
-
-
-
90
83%
83%
-
-
82,0%
-
-
-
100
100%
100%
-
-
100,0%
-
-
-
100
100%
100%
-
-
100,0%
-
-
-
11
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
100
95%
-
-
93,5%
-
-
-
12
Cakupan peserta KB Aktif
70
78%
-
-
76,6%
-
-
-
13
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
a. AFP Rate per 100.000 penduduk < 15 Tahun
100
100%
100%
130
100,0%
Catatan Analisis 13
No.
Nama Indikator
SPM / Standar Nasional
1
2
3
Target Renstra Dinas Kesehatan IKK
4
Realisasi Capaian
Proyeksi
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
5
6
7
8
9
10
11
12
b. Penemuan penderita pneumonia balita
100
100%
100%
-
-
13,1%
-
-
-
c. Penemuan pasien baru TB BTA positif
100
100%
100%
-
-
43,0%
-
-
-
d. Penderita DBD yang ditangani
100
100%
100%
-
-
26,4%
-
-
-
e. Penemuan penderita diare
100
100%
100%
-
-
17,5%
-
-
-
14
Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin
100
100%
100%
-
-
31,8%
-
-
-
15
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100
10%
-
-
9,4%
-
-
-
16
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kab/Kota
100
100%
-
-
71,4%
-
-
-
100%
131
Catatan Analisis 13
No.
1
17
18
Nama Indikator
2 Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam Cakupan desa siaga aktif
Target Renstra Dinas Kesehatan
SPM / Standar Nasional
IKK
3
4
Realisasi Capaian
Proyeksi
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
5
6
7
8
9
10
11
12
100
100%
100%
-
-
100,0%
-
-
-
80
80%
-
-
73,1%
-
-
-
132
Catatan Analisis 13
2.3
ISU-ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD
1. Sejauh mana tingkat kinerja pelayanan dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan Dinas Kesehatan Isu-isu strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya berdasarkan
Renstra
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Dharmasraya tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut: A. Mortalitas a. Angka Kematian Bayi Angka
kematian
bayi
pada
tahun
2007
mengalami
peningkatan dari tahun sebelumnya namun dari tahun 2008 sampai tahun 2010 mengalami penurunan. b. Angka Kematian Ibu Angka kematian ibu pada tahun 2006 mengalami penurunan dari tahun 2005, namun tahun 2007 angka kematian ibu meningkat menjadi 10 orang. Dari tahun 2008 sampai tahun 2010 mengalami penurunan jumlah kematian ibu, ini dapat dilihat dari grafik dibawah ini. B. Morbiditas Pada program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular juga mengalami peningkatan capaian walaupun penyakit infeksi
menular
masih
tetap
menjadi
masalah
kesehatan
masyarakat yang menonjol terutama TB, malaria, HIV/AIDS, DBD dan Diare. Pencapaian program UCI menunjukan penurunan dari tahun sebelumnya, pada tahun 2009 85,6% menjadi 75,2 % ini dikarenakan
tim
kerja
puskesmas
yang
belum
solid.
Penanggulangan penderita TB, balita pneumonia dan diare sudah mengalami peningkatan, namun masih perlu mendapat perhatian
133
dalam meningkatkan pengendaliannya untuk masa yang akan datang. C. Status Gizi Program perbaikan gizi masyarakat antara lain mencakup distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi dengan sasaran bayi usia 611 bulan, anak balita dan ibu nifas. Hasil cakupan distribusi kapsul vitamin A tahun 2010 92,7% dari target 90% target yang ditetapkan. Tingginya cakupan balita mendapat kapsul vitamin A disebabkan semakin banyaknya keluarga balita yang mengerti pentingnya vitamin A bagi kesehatan anaknya. Untuk menurunkan prevalensi KEP dilaksanakan program UPGK dan posyandu. Peningkatan kedua program ini tampaknya berdampak positif untuk menurunkan prevalensi KEP. Meskipun demikian, keterlibatan aktif Masyarakat, organisasi- organisasi wanita dan LSM serta perbaikan keadaan ekonomi mempunyai andil yang besar dalam keberhasilan peningkatan status gizi balita. Salah satu kegiatan untuk prevalensi KEP adalah penimbangan dan pemantauan status gizi (PSG). Hasil kegiatan penimbangan (D/S) tahun 2010 64,4% dari target 65%, hal ini menurun dari tahun 2009 yakni 65,1 % . Begitu juga dengan capaian program (N/D) tahun 2010 sebesar 78,1%, angka ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu (84,9%) dan dibandingkan target (80%). Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan keinginkan masyarakat untuk datang ke posyandu dan kurang aktifnya pokjanal posyandu. Balita gizi buruk yang sebenarnya berdasarkan indikator BB/TB < -3 SD di Kabupaten Dharmasraya tahun 2010 sebanyak 156 orang, angka ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2009 yaitu 186 orang. Menurunnya angka ini disebabkan surveilaen aktif
134
yang dilakukan di puskesmas, dimana puskesmas melakukan pelacakan dan pemantauan kasus gizi kurang dan buruk. Terjadi penurunan
yang
bermakna
cakupan
ibu
hamil KEK di
kabupaten Dharmasraya dari tahun 2009 (306 orang) menjadi 276 orang di tahun 2010. walaupun demikian hal ini harus tetap menjadi perhatian dan diberikan intervensi karena ibu
hamil KEK akan
berdampak pada status gizi anak yang akan dilahirkannya. Prevalensi KEP Kabupaten Dharmasraya berdasarkan hasil penimbangan massal tahun 2010 yang dilaksanakan pada bulan Juni didapatkan hasil bahwa status gizi berdasarkan indikator BB/U balita gizi buruk sebanyak 4,8% dari target 2,1%, berarti mengalami peningkatan dari tahun 2009 (4,2%). Hal ini harus menjadi perhatian dan prioritas pemikiran bagi program gizi dan lintas program serta lintas sektor terkait. Status gizi kurang 20,5% (target 10%), gizi baik 71,8% dan gizi lebih 2,3%. Berdasarkan TB/U balita sangat pendek sebanyak 12,7%. Angka ini juga meningkat dari tahun 2009(12,2%), status pendek 19%, normal 65,3%. Sedangkan untuk indikator BB/TB balita sangat kurus 3,4% (target 2,4%). Angka ini jauh lebih tinggi dari tahun 2009 (2,5%). Status kurus 9,6% (target 2,4%), normal 78,9% dan gemuk 6,3%. Kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya penanggulangan GAKY yaitu distribusi kapsul minyak beryodium dan monitoring garam beryodium. Dari hasil pemetaan GAKY tahun 2008 Kabupaten Dharmasraya masih termasuk daerah endemik berat. Namun
pada
tahun
2010
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Dharmasraya tidak mendistribusikan kapsul yodium karena adanya surat edaran dari Depkes RI untuk menghentikan distribusi kapsul yodium dan meningkatkan promosi garam beryodium.
135
Upaya penanggulangan anemia gizi besi dengan sasaran ibu hamil dan ibu nifas dilakukan melalui kegiatan distribusi tablet tambah darah. Hasil cakupan distribusi tablet tambah darah pada ibu hamil tahun 2010 yaitu Fe1 90%, Fe3 76,9% dan Fe Bufas 69%. Angka ini jauh lebih rendah dari tahun sebelumnya. Hal ini juga harus menjadi perhatian dan bahan pemikiran kita bersama baik lintas program maupun lintas sektoral terkait. Selain itu bagian promosi kesehatan harus dapat bekerja dengan optimal dalam membantu meningkatkan cakupan semua program kesehatan. D. Keadaan Lingkungan Program penyehatan lingkungan merupakan salah satu upaya yang dilakukan supaya kualitas lingkungan tetap terjaga, baik itu lingkungan air, tanah maupun udara. Upaya yang dapat dilakukan antara lain penyehatan kualitas air yang diminum oleh masyarakat, penyehatan perumahan yang mencakup seluruh sanitasi yang ada diperumahan tersebut, penyehatan tempattempat umum, penyehatan tempat pengolahan makanan (restoran dan rumah makan), pengawasan Depot Air Minum (DAM) serta pengawasan tempat penyimpanan pestisida. Hasil kegiatan tahun 2010 menunjukkan baru 71,39% akses air bersih yang memenuhi syarat kesehatan, 68,45% KK yang memiliki jamban, 63,08% KK yang memiliki tempat sampah, 66,11 % KK yang memiliki pengelolaan air limbah, 66,36% rumah sehat,100% hotel/penginapan dari hasil pemeriksaan, 71,74% Restoran/Rumah Makan sehata dari hasil pemeriksaan, 53,85% pasar sehat dari hasil pemeriksaan, 86,92 % TUPM sehat dari hasil yang diperiksa.
136
E. Perilaku Hidup Sehat Pada tahun 2010 pencapaian pada indikator PHBS sebesar 60.6 % , ini sudah melebihi target yang ditetapkan yaitu 30 %. Cakupan PHBS, dihitung dari persentase jumlah rumah tangga diperiksa yang sudah memenuhi 10 indikator PHBS dibagi dengan jumlah keseluruhan rumah tangga yang diperiksa. Pencapaian tersebut erat kaitannya dengan pengetahuan, sikap dan perilaku tiap keluarga dalam menerapkan PHBS di rumah tangganya. Tingginya hasil capaian ini menunjukkan semakin tingginya pengetahuan, sikap dan perilaku
keluarga untuk menerapkan
PHBS. Namun capaian ini belum mencakup seluruh Rumah Tangga yang ada di Kabupaten Dharmasraya serta sistem perhitungan capaian masih manual tidak menggunakan software PHBS. Jumlah posyandu purnama dan madiri pada tahun 2010 sebanyak 105 dari 207 posyandu yang ada.
Berarti pencapain
indicator ini 60 % dari target 40 % yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan cakupan program yang dicapai di posyandu yang ada meningkat lebih dari 50 %. F. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan secara rawat jalan bagi masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan ringan dan pelayanan rawat inap baik secara langsung maupun
melalui
rujukan
pasien
bagi
masyarakat
yang
mendapatkan gangguan sedang hingga berat. Pada tahun 2010 jumlah kunjungan pasien baru rawat jalan sebanyak 40.537 orang sehingga pencapaian pada indikator ini sebesar 21.2 % dari target 15 % yang ingin dicapai. Hal ini
137
dikarenakan semakin banyak petugas yang tersebar di kenagarian dan semakin lengkapnya fasilitas kesehatan sehingga kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan baik untuk kunjungan sehat maupun kunjungan sakit semakin tinggi. Pada tahun 2010 jumlah pasien yang rawat inap sebanyak 4.945 orang, sehingga pencapaian pada indikator ini sebesar 2.5 % dari 1.5 % target yang diharapkan. Hal ini dikarenakan pemberian pengobatan belum sesuai dengan standar pemberian obat yang rasional. 2.
Permasalahan
dan
hambatan
yang
dihadapi
dalam
menyelenggarakan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Hambatan yang masih ditemui dalam Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Dharmasraya antara lain : a. Luasnya pada
wilayah
Kabupaten
beberapa wilayah
dan
kondisi
geografis
memberikan hambatan dalam
akses pelayanan kesehatan dimana permasalahan utama bukan
pada
pembiayaan
kesehatan
sendiri
tetapi
pembiayaan sosial lainnya. b. Kualitas
kesehatan
lingkungan
rendah
yang
berdampak kepada timbulnya penyakit-penyakit berbasis lingkungan. c. Peran serta dan kemitraan yang belum terjalin secara sinergi dimana banyak kegiatan lintas sektor yang telah dilaksanakan
tetapi
belum
berkesinambungan
dan
memberikan hasil yan optimal. d. Pengetahuan kesehatan
dan yang
pendidikan masih
masyarakat
rendah
sehingga
tentang akan
berpengaruh terhadap partisipasinya. e. Kebijakan dalam penyediaan tenaga kesehatan yang membatasi daerah dalam pemenuhan
138
jenis
tenaga
kesehatan
yang
dibutuhkan
di puskesmas sehingga
mempengaruhi pencapaian kinerja. Berbagai
hambatan
yang
memberikan dampak terhadap dituangkan
dalam
ada
pencapaian
tentunya
akan
kinerja
yang
indikator-indikator yang telah ditetapkan.
Hambatan lain adalah bahwa pencapaian indikator makro seperti untuk MDGs yaitu Angka Harapan Hidup, Angka Kematian Ibu dan Bayi serta Status Gizi bukan hanya tergantung pada sektor kesehatan saja tetapi ada peran serta sektor lain sehingga pencapaian indikator tersebut harus dikontribusikan
pula
dari
sektor
lain.
Oleh
karena
itu
perencanaan program yang komprehensif dengan melibatkan sektor terkait menjadi sangat penting untuk mengungkit keberhasilan pencapaian indikator yang ditetapkan. 4. Dampak terhadap pencapaian visi dan misi kepala daerah, terhadap pencapaian program nasional/internasional seperti MDGs dan SPM 4.1.Pernyataan Visi Untuk menjalankan peran penting kesehatan tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya memiliki visi, yaitu : “Masyarakat
Dharmasraya
Berperilaku
Sehat
dan
Pelayanan Berkualitas serta Berkeadilan Tahun 2015” 4.2.Pernyataan Misi Untuk mencapai visi tersebut diperlukan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya sehingga hal yang abstrak pada visi akan terlihat lebih nyata. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh insan kesehatan dan pihak yang berkepentingan dapat lebih mengenal cara hidup sehat
139
ditengah-tengah masyarakat mengetahui program-program kesehatan serta hasil yang akan dicapai dimasa yang akan datang. Dalam mencapai visi yang telah ditetapkan, terdapat
4
(empat) misi yang diemban dan akan dilaksanakan, yaitu: 1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat dan kemitraan 2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan bermutu, merata dan berkeadilan 3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan Sumber Daya Kesehatan 4. Menyelenggarakan
manajemen
pemerintahan
yang
responsive, akuntabilitas, transparansi, partisipatif dan profesional. 4.3.Tujuan Sebagai
penjabaran
dari
Visi
Dinas
Kesehatan
Kabupaten Dharmasraya, maka tujuan yang akan dicapai adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Sesuai dengan kesepakatan
Millenium Development
Goals (MDGs) bahwa pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai sasaran sampai tahun 2015, maka tujuan pembangunan kesehatan ditetapkan, yaitu: 1. Meningkatnya Umur Harapan Hidup dari 69,9 tahun menjadi 70,6 tahun; 2. Menurunnya Angka Kematian Bayi dari 28 menjadi 10 per 1.000 kelahiran hidup.
140
3. Menurunnya Angka Kematian Ibu dari 366 menjadi 122 per 100.000 kelahiran hidup. 4. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita sampai dengan <5%.
5. Tantangan dan Peluang dalam Pelayanan Kesehatan Tantangan dalam pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Dharmasraya sebagai berikut : a. Adanya
globalisasi
pelayanan
kesehatan
yang
menuntut kepada peningkatan kualitas pelayanan b. Adanya beban ganda dalam penanggulangan penyakit oleh
karena munculnya penyakit-penyakit baru dan
penyakit yang sudah pernah hilang muncul kembali sehingga penanganannya membutuhkan upaya yang lebih keras lagi. c. Luasnya wilayah Kabupaten dan tingginya mobilitas penduduk memberikan tantangan dalam penanganan masalah kesehatan d. Peran serta dan kemitraan yang belum terjalin dengan optimal dimana banyak kegiatan lintas sektor yang telah dilaksanakan
tetapi
belum
berkembang
dan
berkesinambungan dengan baik. e. Pengetahuan kesehatan
dan
yang
pendidikan masih
masyarakat
rendah
sehingga
tentang akan
berpengaruh terhadap partisipasinya. Sedangkan melaksanakan
peluang
yang
muncul
dalam
pelayanan kesehatan masyarakat, sebagai
berikut : 1. Adanya otonomi daerah, yang memberikan kewenangan yang lebih luas pada Kabupaten dalam
pengembangan
141
merupakan
peluang
dan penyusunan sistem
pelayanan kesehatan yang bersifat lokal spesifik. 2. Adanya
pengembangan
kesehatan
swasta
kawasan,
pelayanan
, merupakan peluang dalam
peningkatan penyelenggaraan upaya kesehatan dan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. 3. Adanya kemudahan komunikasi, akan mempercepat dan meningkatkan keterjangkauan pelayanan dan
penanggulangan
yang
harus
segera
kesehatan
masalah- masalah kesehatan ditangani
serta
meningkatkan
koordinasi. 4.
Adanya komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dalam mendukung program2 bidang kesehatan dilihat dari prioritas pembangunan daerah yang tertuang dalam dokumen RPJMD maupun RKPD.
6. Isu – isu penting Isu-isu penting dalam penyelenggaraan a. Peningkatan akses pelayanan terhadap pelayanan masyarakat b. Peningkatan program Kementerian Kesehatan dalam program MDGs c. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui program Indonesia Sehat d. Mengsingkronisasikan perencanaan dari tingkat daerah sampai ke pusat
142
2.4 REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD
Dalam melakukan telaahan terhadap rancangan awal Rencana Kerja SKPD
Dinas
Kesehatan
tahun
2016
dilakukan
perbandingan
antara rumusan hasil identifikasi
kebutuhan
program
kegiatan
dan
berdasarkan
analisis
kebutuhan yang telah mempertimbangkan kinerja pencapaian target Renstra Dinas Kesehatan tahun 2013 sampai dengan 2014 dan juga tingkat kinerja yang telah dicapai oleh Dinas Kesehatan. Review terhadap rancangan awal RKPD meliputi kegiatan identifikasi program dan kegiatan, indikator kinerja program/ kegiatan, tolok ukur atau target sasaran program/ kegiatan, serta pagu indikatif yang dialokasikan untuk setiap program dan kegiatan di lingkup Dinas Kesehatan kabupaten Dharmasraya berdasarkan kajian Tim Anggaran Pemerintah Kabupaten Dharmasraya berupa rancangan awal RKPD. Review
ini
sangat
diperlukan
mendapatkan formulasi program berdasarkan
perbandingan
Daerah
kebutuhan
dan
dan
dimana
kegiatan
yang
antara kebijakan
terhadap
program
untuk tepat
Pemerintah dan kegiatan
berdasarkan kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan di Masyarakat. Perbandingan rancangan awal RKPD dengan program dan
kegiatan
berdasarkan
kebutuhan
SKPD
terhadap
pelayanan kesehatan memiliki beberapa perbedaan diantaranya adanya
kegiatan
baru
sesuai
dengan
kebutuhan
Dinas
Kesehatan dan ada kegiatan yang tidak sesuai dengan kebutuhan yaitu : a. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan, terdapat pengurangan kegiatan dari rancangan awal RKPD, yaitu kegiatan
Peningkatan
143
mutu
pelayanan
farmasi
komunitas dan rumah sakit. Sedangkan penambahan kegiatan dari rancangan awal RKPD adalah kegiatan Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan. b. Program
Upaya
Kesehatan
Masyarakat,
terdapat
pengurangan dan penambahan kegiatan dari rancangan awal RKPD. Dari 9 kegiatan yang terdapat dalam RKPD hanya satu kegiatan yang sesuai dengan usulan Dinas Kesehatan
yaitu
kegiatan
Pelayanan
Kesehatan
Penduduk Miskin di Puskesmas dan Jaringannya. Ada 14 kegiatan tambahan yang di usulkan oleh Dinas Kesehatan, secara rinci dapat dilihat pada tabel 3 c. Program Pengawasan Obat dan Makana, terdapat pengurangan kegiatan dari rancangan awal RKPD, yaitu kegiatan
Peningkatan
pengawasan
obat
kapasitas
dan
laboratorium
makanan.
Sedangkan
penambahan kegiatan dari rancangan awal RKPD adalah
kegiatan
Peningkatan
pemberdayaan
masyarakat di bidang obat dan makanan d. Program
Promosi
Masyarakat,
Kesehatan
terdapat
dan
pengurangan
Pemberdayaan kegiatan
dari
rancangan awal RKPD, yaitu kegiatan Peningkatan pemanfaatan
sarana
kesehatan.
Sedangkan
penambahan kegiatan dari rancangan awal RKPD adalah kegiatan Pengembangan kawasan tanpa asap rokok. e. Program
Perbaikan
Gizi
Masyarakat,
terdapat
pengurangan dan penambahan kegiatan dari rancangan awal RKPD. Dari 4 kegiatan yang terdapat dalam RKPD tidak satupun kegiatan yang sesuai dengan usulan Dinas Kesehatan. Ada 8 kegiatan tambahan yang di
144
usulkan oleh Dinas Kesehatan, secara rinci dapat dilihat pada tabel 3 f. Program Pengembangan Lingkungan Sehat, terdapat pengurangan dan penambahan kegiatan dari rancangan awal RKPD. Dari 1 kegiatan yang terdapat dalam RKPD tidak satupun kegiatan yang sesuai dengan usulan Dinas Kesehatan. Ada 4 kegiatan tambahan yang di usulkan oleh Dinas Kesehatan, secara rinci dapat dilihat pada tabel 3 g. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular,
terdapat
pengurangan
dan
penambahan
kegiatan dari rancangan awal RKPD. Dari 9 kegiatan yang terdapat dalam RKPD hanya 4 kegiatan yang sesuai
dengan
usulan
Dinas
Kesehatan
dan
4
penambahan kegiatan yang diusulkan oleh Dinas Kesehatan, secara rinci dapat dilihat pada tabel 3 h. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan, terdapat pengurangan dan penambahan kegiatan dari rancangan awal RKPD. Dari 3 yang diusulkan tidak satupun yang menjadi usulan Dinas Kesehatan. Ada 1 kegiatan tambahan yang di usulkan oleh Dinas Kesehatan yaitu Jasa Pelayanan. i.
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, dari 8 kegiatan yang terdapat dalam rancangan RKPD hanya 3 kegiatan yang sesuai dengan usulan Dinas Kesehatan yaitu Pelayanan operasi katarak, bibir sumbing dan sunatan masal.
j.
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya. Kegiatan pada program ini tidak ada dalam rancangan RKPD, tapi kegiatan ini merupakan kegiatan
yang
termasuk
145
dalam
rencana
strategi
Kementrian Kesehatan RI yang dikembangkan di daerah. k. Program Sarana
Pengadaan dan
Peningkatan
Prasarana
dan
Puskesmas
/
Perbaikan Puskesmas
Pembantu dan Jaringannya. Terdapat pengurangan dan penambahan kegiatan dari rancangan awal RKPD. Dari 12 kegiatan yang diusulkan dalam RKPD hanya 4 kegiatan yang menjadi usulan Dinas Kesehatan dan 7 kegiatan yang menjadi penambahan dari RKPD yang ada. l.
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan, dari 2 kegiatan yang diusulkan dalam RKPD hanya 1 kegiatan yang sesuai dengan usulan Dinas Kesehatan yaitu Kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu.
m. Program
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan
Anak
Balita, Dari 2 kegiatan yang terdapat dalam RKPD tidak satupun kegiatan yang menjadi usulan Dinas Kesehatan. n. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia, Dari kegiatan yang diusulkan dalam RKPD sesuai dengan usulan Dinas Kesehatan yaitu Pelayanan pemeliharaan kesehatan lansia. o. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan, Dari 3 kegiatan yang diusulkan dalam RKPD hanya 1 kegiatan yang sesuai dengan usulan Dinas Kesehatan yaitu Pengawasan keamanan dan kesehatan makanan hasil industri. p. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak. Terdapat pengurangan dan penambahan kegiatan dari rancangan awal RKPD. Dari 3 kegiatan yang terdapat dalam RKPD hanya satu kegiatan yang sesuai dengan usulan Dinas Kesehatan dan ada penambahan
146
kegiatan yang diusulkan oleh Dinas Kesehatan yaitu 10 kegiatan. q. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Kegiatan dalam program ini tidak terdapat dalam RKPD, tapi kegiatan yang diusulkan merupakan kegiatan yang dibutuhkan untuk terlaksananya operasional kantor Dinas Kesehatan sehingga terlaksananya pelayanan public yang optimal r. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja
dan
Keuangan.
Kegiatan
dalam
program ini tidak terdapat dalam RKPD, tapi kegiatan yang diusulkan merupakan kegiatan yang dibutuhkan sebagai dasar perencanaan dan evaluasi kinerja Dinas Kesehatan sehingga kinerja Dinas Kesehatan sesuai dengan target yang telah ditetapkan s. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Kegiatan dalam program ini tidak terdapat dalam RKPD, tapi kegiatan yang diusulkan merupakan kegiatan yang dibutuhkan untuk kelancaran pelayanan public yang optimal. t. Program Peningkatan Disiplin Aparatur. Kegiatan dalam program ini tidak terdapat dalam RKPD, tapi kegiatan yang diusulkan merupakan kegiatan yang dibutuhkan untuk peningkatan pelayanan public yang optimal. u. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Kegiatan dalam program ini tidak terdapat dalam RKPD, tapi kegiatan yang diusulkan merupakan kegiatan yang dibutuhkan untuk peningkatan pelayanan public yang optimal.
147
v. Program
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan
Masyarakat. Kegiatan dalam program ini tidak terdapat dalam RKPD, tapi kegiatan yang diusulkan merupakan kegiatan yang dibutuhkan untuk peningkatan pelayanan public yang optimal. w. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat, Kegiatan dalam program ini tidak terdapat dalam RKPD, tapi kegiatan yang diusulkan merupakan kegiatan yang dibutuhkan untuk peningkatan derajat kesehatan dan merupakan program Kementrian Kesehatan RI yang dikembangkan di daerah. x. Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja. Kegiatan dalam program ini tidak terdapat dalam RKPD, tapi kegiatan yang diusulkan merupakan kegiatan yang dibutuhkan untuk peningkatan derajat kesehatan.
148
Tabel 3. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2016 Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya
RANCANGAN AWAL RKPD
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
1
2
3
4
5
6
2
3
4
5
6
Kab. Dharmasr aya
Tersedianya obat, reagen dan perbekalan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya -
A
1
2
Program obat dan perbekalan kesehatan Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
Program obat dan perbekalan kesehatan Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
Peningkatan mutu pelayanan farmasi kominitas
-
-
149
1 Paket
-
2.000.000.000
-
CATATAN PENTING
11
Terpenuhinya perbekalan kesehatan
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
CATATAN PENTING
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
2
3
4
5
6
Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan
Kab. Dharmasr aya
Jumlah tenaga kesehatan yang melakukan pertemuan POR PIO
52 orang
80.000.000
Menambah pengetahuan tenaga kesehatan bagaimana penggunaan obat rasional dan Pemberian informasi obat
Kab. Dharmasr aya
Jumlah Peduduk Miskin Daerah terpencil yang mendapatkan pelayanan
2 Jorong
70.000.000
Meningkatkan derajat / status kesehatan
11
dan rumah sakit
3
B
1
Program upaya kesehatan masyarakat Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya
Program upaya kesehatan masyarakat Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya
150
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
kesehatan
2
3
4
Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya Penyelengga raan pencegahan dan pemberantas an penyakit menular dan wabah Perbaikan gizi masyarakat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
151
CATATAN PENTING
11
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
5
Pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial Peningkatan kesehatan masyarakat Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaa n
6
7
8
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
152
CATATAN PENTING
11
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
9
Penyelengga raan penyehatan lingkungan
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
CATATAN PENTING
11
-
-
-
-
10
Pengelolaan perizinan bidang kesehatan
Kab. Dharmasr aya
20 Sarana dan 20 orang
200.000.000
Proses izin praktek bagi sarana dan tenaga kesehatan yang beroperasi
11
Monitoring dan Evaluasi JKN
Kab. Dharmasr aya
Jumlah sarana dan tenaga kesehatan yang memiliki izin Jumlah Laporan Evaluasi JKN
26 Laporan
150.000.000
Mamantau program JKN berjalan sesuai dengan target yang diberikan Kementrian Kesehatan
12
Operasional PPK BLUD Puskesmas ( Kapitasi JKN)
Kab. Dharmasr aya
Jumlah Puskesmas yang dibantu Operasional PPK BLUD
13 Puskesmas
6.500.000.000
153
-
Kelancaran pelayanan publik
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
13
14
15
16
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
CATATAN PENTING
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
2
3
4
5
6
Operasional PPK BLUD Puskesmas ( Jasa Pelayanan Lainnya) Pelatihan Kegawat daruratan bagi dokter dan perawat IGD Puskesmas (ATCLS/PPG D) Persiapan Akreditasi Puskesmas
Kab. Dharmasr aya
Jumlah Puskesmas yang menerima Jasa Pelayanan Jumlah Dokter/Peraw at IGD yang Terlatih
13 Puskesmas
18 orang
175.000.000
Meningkatkan kompetensi petugas dalam menangani kasus gawat darurat
3 Puskesmas
250.000.000
Meningkatkan mutu pelayanan pada masyarakat
Persiapan Akreditasi Laboratorium Kesehatan
Kab. Dharmasr aya
Jumlah Puskesmas yang ikut proses akreditasi Labkesda mengikuti proses akreditasi
1 Laboratoriu m Kesehatan
155.000.000
Meningkatkan mutu pelayanan pada masyarakat
154
Kab. Dharmasr aya
Kab. Dharmasr aya
1.000.000.000
11 Kelancaran pelayanan publik
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
Daerah
CATATAN PENTING
11
Daerah
17
Program Kesehatan Olah Raga
Kab. Dharmasr aya
Terlaksanany a program kesorga
8 Puskesmas
40.000.000
Meningkatkam pembinaan kesehatan pada kelompok olahraga masyarakat
18
Puskesmas Berprestasi dan petugas teladan tingkat Kabupaten Dharmasrya Pemanfaatan Sarana Pelayanan Kesehatan oleh Masyarakat
Kab. Dharmasr aya
Puskesmas Berprestasi dan Petugas teladan
13 Puskesmas 52 Orang
155.000.000
Meningkatkan motivasi dan kinerja puskesmas dan tanaga kesehatan
Kab. Dharmasr aya
Terlaksanany a kegiatan penyusunan perencanaan kinerja
13 Puskesmas
50.000.000
Tersusunnya PTP dan penilaian kinerja puskesmas
19
155
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
2
3
4
5
6
20
Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
Kab. Dharmasr aya
21
Program kesehatan jiwa
Kab. Dharmasr aya
22
Program kesehatan indra
Kab. Dharmasr aya
Jumlah tenaga kesehatan yang mendapat pelatihan perkesmas Jumlah tenaga kesehatan yang mendapat pelatihan kesehatan jiwa Jumlah tenaga kesehatan yang magang program indra
156
CATATAN PENTING
11
30 orang
155.000.000
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan
28 orang
125.000.000
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan dan terjaringnya kasus jiwa
13 orang
50.000.000
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengelola program indra
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
23
C
1
Program pengawasan obat dan makanan Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
2
3
4
5
6
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas dan Masyarakat (UKGS/UKG MD) Program pengawasan obat dan makanan Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
Kab. Dharmasr aya
Terlaksanany a kegiatan UKGMD
13 Puskesmas
38.000.000
Kab. Dharmasr aya
Jumlah sarana distribusi obat dan pangan yang dipantau dan jumlah urin yang diperiksa
60 Sarana dan 125 siswa
100.000.000
157
CATATAN PENTING
11 Meningkatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas dan di posyandu
Mengantisipasi penyalahgunaan bahan berbahaya dan Napza
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
2
Peningkatan kapasitas laboratorium pengawasan obat dan makanan
3
D
Program promosi kesehatan dan pemberdaya an masyarakat
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
-
-
-
-
Peningkatan pemberdaya an masyarakat di bidang obat dan makanan Program promosi kesehatan dan pemberdaya an masyarakat
Kab. Dharmasr aya
Jumlah Terawasinya keamanan jajanan pangan anak sekolah dasar
60 SD
158
CATATAN PENTING
11
-
49.000.000
Peningkatan keamanan jajan pangan anak sekolah
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
1
2
3
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
CATATAN PENTING
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
2
3
4
5
6
Pengembang an media promosi dan informasi sadar hidup sehat Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
Pengembang an media promosi dan informasi sadar hidup sehat Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
Dinas Kesehata n
Jumlah Media Informasi yang dihasilkan
5 Jenis
270.000.000
Upaya promosi kesehatan melalui media cetak dalam bentuk brosur, leaflet, barner dll
Dinas Kesehata n
Jumlah Masyarakat yang diberi penyuluhan Pola Hidup Sehat
30727 penduduk
125.000.000
Menambah pengetahuan masyarakat tentang kesehatan melalui posyandu dan media elektronik
Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan
-
-
-
-
159
-
11
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
4
Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan
5
E
1
Program perbaikan gizi masyarakat Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
2
3
4
5
6
Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan
Dinas Kesehata n
Jumlah Penyuluh Kesehatan yang dilatih
26 orang
Pengembang an kawasan tanpa asap rokok Program perbaikan gizi masyarakat -
Dinas Kesehata n
Tersedianya Kawasan Tanpa Asap Rokok
5 Kawasan
-
-
-
160
-
CATATAN PENTING
11
75.000.000
Menambah keterampilan petugas kesehatan dalam berkomunikasi sehingga informasi yang diberikan dapat sampai dengan baik dan benar
180.000.000
Pengamanan rokok bagi kesehatan
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
2
Pemberian tambahan makanan dan fitamin Penanggulan gan kurang energi protein (KEP) enemia gizi besi gangguan akibat kurang yodium (GAKY) kurang vitamin A dan kekurangan zat mikro lainnya Pemberdaya an masyarakat untuk
3
4
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
161
CATATAN PENTING
11
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
CATATAN PENTING
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
2
3
4
5
6
5
Pembentuka n pos pemulihan gizi
11 kecamata n
65 kader,13 TPG,13 bides,65 LS
100.000.000
6
Survei TBABS
SD/MI se Kab.Dhar masraya
Jumlah kader, TPG, Bidan desa,lintas sektor terkait Jumlah SD yang disurvey TBABS
siswa kelas 1 dari 150 SD/MI
85.000.000
Diketahuinya status gizi anak baru masuk sekolah
7
Pembentuka n Puskesmas TFC
Puskesm as Timpeh
Jumlah puskesmas TFC aktif
bertambah 1 puskesmas TFC aktif
100.000.000
Menurunkan angka kejadian gizi buruk
11
pencapain keluarga sadar gizi
162
Menurukan angka kejadian gizi buruk
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
8
Pertemuan LP/LS
Kab.Dhar masraya
Jumlah pokjanal perbaikan gizi masyarakat tingkat Kabupaten dan kecamatan
9
Revitalisasi nagari sadar gizi sosialisasi PERBUP penggunaan garam beryodium
nagari
Jumlah nagari sadar gizi Aktif Jumlah nagari yang tersosialisasi PERBUP penggunaan garam beryodium dan PERDA ASI
10
163
nagari
1 tim Pokjanal perbaikan gizi Masyarakat Tingkat Kabupaten dan 11 pokjanal tingkat kecamatan 26 nagari
52 nagari
100.000.000
CATATAN PENTING
11 Meningkatnya status gizi masyarakat
30.000.000
Tercapainya keadaan gizi optimal masyarakat
70.000.000
Terbentuknya Perbup dan Perda ASI
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
11
Pembinaan gizi Institusi
12
Pelatihan konseling menyusui
F
1
2
Program pengemban gan lingkungan sehat Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat
Program pengemban gan lingkungan sehat -
Pengkajian Pengembang an Lingkungan Sehat
164
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
sekolah, kantor, ponpes kabupate n Dharmasr aya
jumlah institusi yang terbina Jumlah konselor terlatih
75 institusi
-
-
-
Kab. Dharmasr aya
Jumlah Lokasi Pengembang an Lingkungan
11 Lokasi
25.000.000
150.000.000
80 orang konselor ASI
CATATAN PENTING
11 Meningkatkan status gizi masyarakat Terbentuknya konselor ASI
-
50.000.000
Meningkatkan derajat kesehatan
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
CATATAN PENTING
11
Sehat
Kab. Dharmasr aya
3
Peningkatan Sanitasi Dasar Masyarakat
Kab. Dharmasr aya
Kab. Dharmasr aya
165
Jumlah Tempattempat umum dan Tempat Pengolahan Makanan yang diawasi dan dibina Jumlah Sampel air yang diperiksa
250 Unit
50.000.000
keadaan TTU dan TPM yang memiliki hygiene sanitasi , kesehatan lingkungan dan personal hygiene pengelolanya
148 Sampel
50.000.000
Untuk meningkatkan derajat kesehatan dan menurunkan penyakit berbasis lingkungan
Jumlah Jamban Sehat yang diperiksa
43613 Unit
50.000.000
Untuk meningkatkan derajat kesehatan dan menurunkan penyakit berbasis lingkungan
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
CATATAN PENTING
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
Kab. Dharmasr aya
jumlah rumah Sehat yang diperiksa
30062 Unit
50.000.000
Untuk meningkatkan derajat kesehatan dan menurunkan penyakit berbasis lingkungan
Kab. Dharmasr aya
Jumlah TPS yang diperiksa
33615 Unit
50.000.000
Untuk meningkatkan derajat kesehatan dan menurunkan penyakit berbasis lingkungan
Kab. Dharmasr aya
Jumlah SPAL yang diperiksa
33126 Unit
50.000.000
Untuk meningkatkan derajat kesehatan dan menurunkan penyakit berbasis lingkungan
11
4
Pelaksanaan Kab/Kota Sehat
Kab. Dharmasr aya
Jumlah Kecamatan Sehat
8 Kecamatan
200.000.000
Meningkatkan derajat kesehatan
5
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Lingkungan
Kab. Dharmasr aya
Jenis Data yang dihasilkan
1 Laporan
200.000.000
Meningkatkan derajat kesehatan
166
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
CATATAN PENTING
11
Sehat
G
1
2
3
Program Pencegahan dan penanggula ngan penyakit menular Penyemprota n/foging sarang nyamuk Pengadaan foging dan bahan-bahan foging Pengadaan faksin penyakit menular
Program Pencegahan dan penanggula ngan penyakit menular Penyemprota n /fogging sarang nyamuk -
-
167
Kab. Dharmasr aya
20 kasus
-
Jumlah kasus DBD yang ditangani -
75.000.000
-
-
-
-
-
-
Pengendalian vektor penyakit
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
4
Pelayanan faksinasi bagi balita dan anak sekolah Pelayanan pencegahan dan penanggulan gan penyakit menular
5
6
7
Pencegahan penularan penyakit endemik/epid emik Peningkatan imunisasi
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
-
-
-
-
Pelayanan pencegahan dan penanggulan gan Penyakit Menular
Kab. Dharmasr aya
6 Penyakit
-
-
Jumlah penyakit menular dan faktor resiko pada masyarakat yang tertangani -
Peningkatan imunisasi
Kab. Dharmasr aya
Jumlah Balita yang terimunisasi dasar lengkap dan WUS yang
72633 orang
168
-
CATATAN PENTING
11
-
100.000.000
Menurunkan angka kesakitan
300.000.000
Menurunkan angka kematian, kecacatan dan kesakitan bayi, balita dan WUS
-
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
CATATAN PENTING
11
mendapat imunisasi
8
Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulan gan wabah
Peningkatan Surveilan Epidemiologi dan penanggulan gan wabah
Kab. Dharmasr aya
Jumlah Penyakit menular/pote nsial KLB yang terdeteksi
10 Kejadian
9
Peningkatan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantas an penyakit
-
-
-
-
Penanggulan gan Kasus KLB
Kab. Dharmasr aya
Jumlah Kasus KLB yang terdeteksi
5 Kasus
10
169
150.000.000
Tindakan sistem kewaspadaan dini terhadap penyakit potensial KLB
-
25.000.000
Menurunkan angka kesakitan
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
CATATAN PENTING
11
dan tertanggulan gi 11
Pemberantas an Penyakit Berbasis Binatang (P2B2)
Kab. Dharmasr aya
12
Program Penyakit Tidak Menular (PTM)
Kab. Dharmasr aya
13
Kesehatan Matra
Kab. Dharmasr aya
170
Jumlah penyakit menular berbasis binatang pada masyarakat yang tertangani Jumlah tenaga kesehatan yang terlatih penyakit tidak menular (PTM) Terpantauny a kondisi kesehatan masyarakat pada
4 Penyakit
75.000.000
Menurunkan angka kesakitan
60 Peerta
90.000.000
Menurunkan angka kesakitan
250.000.000
Menurunkan angka kesakitan
6 Kegiatan/ev ent
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
kegiatankegiatan(eve nt) besar, situasi atau hari khusus H
1
2
3
Program standarisasi pelayanan kesehatan Penyusunan standar kesehatan Evaluasi dan pengembang an standar pelayanan kesehatan Pembanguna n dan pemutakhira n data dasar standar pelayanan kesehatan
Program standarisasi pelayanan kesehatan -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
171
CATATAN PENTING
11
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
4
I
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2 Jasa Pelayanan
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
Labkesda
Jumlah petugas Labkesda yang menerima Jasa Pelayanan
15 Orang
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Pelayanan operasi katarak
Pelayanan operasi katarak
Kab. Dharmasr aya
Jumlah mata katarak yang dioperasi
100 kasus
Pelayanan kesehatan THT
-
-
-
-
Pelayanan operasi bibir sumbing
Kab. Dharmasr aya
Jumlah bibir sumbing yang dioperasi
100 kasus
3 Pelayanan operasi bibir sumbing
172
25.000.000
150.000.000
CATATAN PENTING
11 Jasa tenaga kesehatan Labkesda
Peningkatan pelayanan kesehatan penduduk miskin
100.000.000
Peningkatan pelayanan kesehatan penduduk miskin
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
4
5
6
7
8
J
Pelayanan sunatan masal Penanggulan gan ISPA Penanggulan gan penyakit cacingan Pelayanan kesehatan kulit dan kelamin Pelayanan kesehatan akibat gizi buruk/busun g lapar
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
Pelayanan sunatan masal
Kab. Dharmasr aya
Jumlah sunatan masal yang dilakukan
200 kasus
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Program dukungan manajemen dan
173
50.000.000
CATATAN PENTING
11 Peningkatan pelayanan kesehatan penduduk miskin
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
Kab. Dharmasr aya
Jumlah laporan data kesehatan secara online dan tersedianya jaringan komunikasi data ekesehatan Jumlah pertemuan evaluasi sistem informasi kesehatan Jumlah pengelola SIK yang mendapat pelatihan
13 Laporan dan 13 puskesmas
CATATAN PENTING
11
pelaksanaan tugas teknis lainnya 1
Monitoring dan evaluasi SIK infokes online
Kab. Dharmasr aya
Propinsi Sumbar
174
200.000.000
Tersedianya data kesehatan secara online dan merupakan pengembangan dari kegiatan Kementrian Kesehatan RI
4 kali
30.000.000
26 orang
90.000.000
Tersedianya data kesehatan secara online pengembangan dari kegiatan Kementrian Kesehatan RI Tersedianya data kesehatan secara online pengembangan dari kegiatan Kementrian Kesehatan
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
SP2TP
2
K
Program Pengadaan; Peningkatan dan Perbaikan Sarna dan Prasrana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringan
Perencanaan dan penganggara n program pembanguna n kesehatan Program Pengadaan; Peningkatan dan Perbaikan Sarna dan Prasrana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringan
175
Kab. Dharmasr aya
Jumlah Renstra, Renja dan RKA
CATATAN PENTING
11 RI
3 Dokumen
60.000.000
Tersedianya dokumen perencanaan yang terintegrasi
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
1
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
2
3
4
5
6
Pembanguna n puskesmas
pustu Marga makmur, Puskesm as Padang Laweh, Koto Besar, S Rumbai Jorong Padang Bintunga n, Jorong Lubuk Mansagu Koto Nan IV Dibawuah Kab. Dharmasr aya
Pembanguna n puskesmas
2
Pembanguna n Pustu Pembanguna n puskesmas pembantu
3
Pengadaan puskesmas keliling
Pengadaan puskesmas keliling
176
CATATAN PENTING
11
Jumlah Puskesmas Terbangun
4 unit
2.500.000.000
Peningkatan pelayanan publik
Jumlah Pustu yang terbangun
2 Unit
600.000.000
Peningkatan pelayanan publik
Jumlah Kendaraan puskesmas keliling
4 Unit
1.200.000.000
Peningkatan pelayanan publik
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
4
Pembanguna n posyandu
5
Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas
6
7
Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas pembantu Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas keliling
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
-
-
-
-
Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas
Puskesm as Sungai Rumbai, Timpeh, Silago, Sungai Limau, Koto Besar, Padang Laweh,
Tersedianya pengadaan IPAL , Incenerator dan jaringan SIK serta alat kesehatan
8 paket
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
177
CATATAN PENTING
11
5.000.000.000
Peningkatan pelayanan publik
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
8
Peningkatan puskesmas menjadi puskesmas rawat inap Pemeliharaa n rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas Pemeliharaa n rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas pembantu Pemeliharaa n rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas
9
10
11
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
178
CATATAN PENTING
11
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
keliling
12
Pemeliharaa n rutin/berkala sarana dan prasarana posyandu
-
-
179
-
-
-
CATATAN PENTING
11
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
13
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
2
3
4
5
6
Pembanguna n Poskesri/Poli ndes
Nagari Sungai Limau, Sialang Gaung, Pandaleh , Padang Bintunga n, Koto Koto Baru, Seberang Piruko Timur, Sungai Betung, Lubuk Agam, Koto Diate, Jorong Koto Lintas, Tabek Jaya, , Lubuk Aur, Lagan Jaya II, Sipangku r I, Koto Gadang,
180
Jumlah Poskesri yang dibangun
19 Unit
5.000.000.000
CATATAN PENTING
11 Peningkatan pelayanan publik
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
14
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
2
3
4
5
6
Pembanguna n pagar puskesmas
HC S Rumbai, Kt Besar, Tiumang, S Limau, Timpeh, Pdg Laweh, Sialang dan Koto Baru
Jumlah pemabnguna n pagar puskesmas yang terbangun
8 Puskesmas
181
2.400.000.000
CATATAN PENTING
11 Peningkatan pelayanan publik
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
15
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
2
3
4
5
6
Rehabilitas Pustu/Polind es/Poskesri
Siguntur, padang bintungan , Koto Tinggi, Abai Siat, Sinamar, Tanjung Alam, Panyubar angan, Taratak, Siguntur II, Padang Sari, Kampung Surau, Ranah Palabi, Marga Makmur, Padang Bungur
Jumlah pustu/polinde s yang diperbaiki
182
11 unit
1.500.000.000
CATATAN PENTING
11 Peningkatan pelayanan publik
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
16
Rehabilitas Puskesmas
17
Rehabilitasi Rumah Dinas
18
Rehabilitasi Pustu
19
Pagar Poskesri
183
CATATAN PENTING
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
Puskesm as Gunung Medan Puskesm as Koto Baru, Puskesm as Sitiung Nagari Ranah Palabi, Marga Makmur, Koto Tinggi, Abai Siat, Padang Bungur Lubuk Bulang dan Koto lamo
puskesmas yang direhab
1 Unit
500.000.000
Peningkatan pelayanan publik
Jumlah Rumah Dinas yang direhab
6 Unit
900.000.000
Peningkatan pelayanan publik
Jumlah Pustu yang direhab
5 Unit
500.000.000
Peningkatan pelayanan publik
Jumlah Pagar Poskesri yang dibangun
2 Unit
300.000.000
Peningkatan pelayanan publik
11
RANCANGAN AWAL RKPD
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
L
Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat
Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan -
-
-
-
Kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu
Kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu
Kab. Dharmasr aya
Jumlah Pserta PBI (penerima Bantuan Iuran)
35000 Jiwa
1
2
184
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
CATATAN PENTING
11
5.000.000.000
Tersedianya jaminan kesehatan bagi mayarakat kurang mampu
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
M
Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita Penyuluhan kesehatan anak balita
1
2
N
1
Imunisasi bagi anak balita Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia Pelayanan pemeliharaa n kesehatan
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
CATATAN PENTING
11
Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13 Puskesm as
Jumlah Posyandu Lansia aktif
168 posyandu Lansia aktif
Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia Pelayanan pemeliharaa n kesehatan lansia
185
75.000.000
Meningkatkan derajat kesehatan lansia
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
13 Puskesm as
Jumlah kelompok senam Lansia Senam Rutin Jumlah Puskesmas santun lansia dan adanya klinik Konseling Lansia
168 Kelompok Lansia
50.000.000
Meningkatkan derajat kesehatan lansia
13 Puskesmas
50.000.000
Meningkatkan derajat kesehatan lansia
Jumlah PIRT yang dibina dan jumlah sampel makanan
35 P-IRT dan 100 sampel
13 Puskesm as
O
1
Program pengawasan dan pengendalia n kesehatan makanan Pengawasan keamanan dan kesehatan makanan hasil industri
Program pengawasan dan pengendalia n kesehatan makanan Pengawasan keamanan dan kesehatan makanan hasil industri
186
CATATAN PENTING
INDIKATOR KINERJA
Kab. Dharmasr aya
100.000.000
11
Terbebasnya makanan dan minuman dari zat berbahaya
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
yang diperiksa
2
3
Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasil produk rumah tangga Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan restaurant
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
187
CATATAN PENTING
11
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
P
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu
1
2
Perawatan berkala bagi ibu hamil dari
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Audit maternal perinatal dan pelacakan kasus resiko tinggi pada maternal perinatal
-
188
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
Kab. Dharmasr aya
1). Jumlah kasus kematian materna dan perinatal/neo natal/bayi yang teaudit, 2). Jumlah tenaga kesehatan terlatih Audit Maternal Perinatal
6 Kasus dan 74 orang
-
-
-
350.000.000
-
CATATAN PENTING
11
Menurukan angka kematian Ibu dan Bayi
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
3
kelaurga kurang mampu Pertolongan persalinan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
CATATAN PENTING
11
-
-
-
-
4
Reviuw ANC Berkualitas
Jumlah tenaga kesehatan terlatih ANC
130 org
75.000.000
Menurukan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi
5
Reviuw P4K dan kelas ibu hamil
Puskesm as dan Dinas Kesehata n Puskesm as dan Dinas Kesehata n
Jumlah petugas Kesehatan yang melakukan pertemuan P4K dan kelas ibu hamil
50 orang
75.000.000
Menurukan angka kematian Ibu dan Bayi
189
-
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
CATATAN PENTING
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
2
3
4
5
6
Pelaksanaan sistim manual rujukan Maternal dan Neonatal dan MOM (Mobile Obstetrical Monitoring ) Pelatihan PONED
Puskesm as
Tersedia alat Mobile Obsterical Monitoring
4 Unit
800.000.000
Menurukan angka kematian Ibu dan Bayi
Padang
18 Orang
150.000.000
Menurukan angka kematian Ibu dan Bayi
8
Pelatihan APN
Padang
Jumlah tenaga kesehatan terlatih PONED Jumlah tenaga kesehatan terlatih APN
20 orang
150.000.000
Menurukan angka kematian Ibu
9
Pelatihan SDIDTK
Kab. Dharmasr aya
Jumlah tenaga kesehatan terlatih SDIDTK
30 org
6
7
190
70.000.000
11
Menurukan angka kesakitan dan kematian bayi dan balita
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
2
3
4
5
6
10
Pelatihan Asfiksia dan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah )
Kab. Dharmasr aya
11
Pelatihan BBL (bayi baru lahir )
Kab. Dharmasr aya
12
Magang Bidan
13
Pendamping an ibu hamil
Q
Program pelayanan administrasi perkantoran
191
CATATAN PENTING
11
Jumlah tenaga kesehatan terlatih Asfiksia dan BBLR Jumlah tenaga kesehatan terlatih BBL
20 orang . . .
60.000.000
Menurukan angka kematian Bayi atau neonatus
20 orang
75.000.000
Menurukan angka kesakitan dan kematian bayi atau neonatus
Kab. Dharmasr aya
Jumlah Bidan yang ikut magang
50 orang
60.000.000
Menurukan kasus kesakitan/kematian ibu atau bayi
Kab. Dharmasr aya
Jumlah kader pendampinga n ibu hamil
4000 ibu hamil
200.000.000
Menurukan angka kesakitan /kematian noenatus/bayi
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
Jumlah alat legalitas surat menyurat yaitu matrai 3000 dan matrai 6000 dan jumlah tenaga administrasi kesehatan yang dibayarkan Jumlah jasa kantor untuk pembayaran rekening listri, telepon, spedy dan PDAM Jumlah STNK kendaraan dinas roda 4
600 bh dan 2 orang
1
Penyediaan jasa surat menyurat
Kab. Dharmasr aya
2
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Kab. Dharmasr aya
3
Penyediaan jasa pemeliharaa n dan
Kab. Dharmasr aya
192
12 bulan
40 unit
CATATAN PENTING
11
40.000.000
Kelancaran pelayanan publik
200.000.000
Kelancaran pelayanan publik
20.000.000
Kelancaran pelayanan publik
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
perizinan kendaraan dinas
11
dan roda 2 yang di perpanjang
4
Penyediaan jasa administrasi keuangan
Kab. Dharmasr aya
5
Penyediaan jasa kebersihan kantor dan satpam
Kab. Dharmasr aya
6
Penyediaan alat tulis kantor
Kab. Dharmasr aya
7
Penyediaan barang cetakan dan penggandaa n
Kab. Dharmasr aya
193
CATATAN PENTING
Jumlah tenaga pengelola keuangan dan aset yang dibayar Jumlah tenaga kebersihan dan satpam yang dibayarkan Jumlah jenis alat tulis kantor yang dibeli Jumlah barang cetakan yang dibeli dan jumlah
45 orang
250.000.000
Kelancaran pelayanan publik
45 orang
760.000.000
Kelancaran pelayanan publik
60 jenis
25.000.000
Kelancaran pelayanan publik
7 jenis dan 57500 lembar
50.000.000
Kelancaran pelayanan publik
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
CATATAN PENTING
11
penggandaa n yang dibayarkan 8
9
10
Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor Penyediaan peralatan rumah tangga
Kab. Dharmasr aya
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan
Kab. Dharmasr aya
194
Kab. Dharmasr aya
Jumlah komponen instalasi listrik penerangan bangunan kantor Jumlah peralatan rumah rangga yang tersedia Jumlah bahan bacaan
10 jenis
3.000.000
Kelancaran pelayanan publik
20 jenis
10.000.000
Kelancaran pelayanan publik
12 bulan
10.000.000
Kelancaran pelayanan publik
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
11
Penyediaan makan dan minum
Kab. Dharmasr aya
12
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
Kab. Dharmasr aya
R
Program peningkatan pengemban gan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
195
Jumlah jamuan makanan untuk rapat dan tamu Jumlah perjalanan dinas raparrapat koordinasi, konsultasi dalam dan luar daerah
1300 orang
1 paket
CATATAN PENTING
11
35.000.000
Kelancaran pelayanan publik
250.000.000
Kelancaran pelayanan publik
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
1
2
3
S
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
CATATAN PENTING
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
2
3
4
5
6
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja Dinas Kesehatan Sosialisasi Renstra Dinas Kesehatan Menitoring dan evaluasi keuangan dan aset
Kab. Dharmasr aya
Jumlah dokumen laporan kinerja tahunan
3 Dokumen
75.000.000
Sebagai evaluasi capaian kinerja Dinas Kesehatan
Kab. Dharmasr aya
Jumlah peserta yang tersosialisasi Renstra Jumlah laporan keuangan dan aset
70 orang
85.000.000
Pencapaian kinerja sesuai dengan target
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
196
Kab. Dharmasr aya
2 Dokumen
150.000.000
11
Tertatanya keuangan dan aset sesuai dengan aturan yang berlaku
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
2
3
4
5
6
Pembanguna n gedung kantor Dinas Kesehatan Pengadaan peralatan gedung kantor
Kab. Dharmasr aya
3
Pengadaan mebeleur
Kab. Dharmasr aya
4
Pengadaan kendaraan dinas roda dua Pengadaan mobil operasional Pemeliharaa n rutin / berkala
1
2
5
6
197
1 Gedung
Kab. Dharmasr aya
Jumlah gedung kantor yang dibangun Jumlah pengadaan peralatan gedung kantor Jumlah pengadaan mebeleur gedung kantor Jumlah kendaraan roda dua
Kab. Dharmasr aya Kab. Dharmasr aya
Jumlah kendaraan roda empat Jumlah gedung kantor yang
Kab. Dharmasr aya
CATATAN PENTING
11
8.000.000.000
Kelancaran pelayanan publik
20 unit
150.000.000
Kelancaran pelayanan publik
50 unit
250.000.000
Kelancaran pelayanan publik
5 unit
175.000.000
Kelancaran pelayanan publik
2 unit
800.000.000
Kelancaran pelayanan publik
1 unit
50.000.000
Kelancaran pelayanan publik
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
gedung kantor
11
dipelihara
7
Pemeliharaa n rutin / berkala kendaraan dinas/operasi onal
Kab. Dharmasr aya
8
Pemeliharaa n rutin / berkala peralatan gedung kantor Program peningkatan disiplin aparatur
Kab. Dharmasr aya
T
CATATAN PENTING
198
Jumlah Kendaraan Dinas/operas ional yang dipelihara dan jasa tenaga sopir yang dibayarkan Jumlah peralatan gedung kantor yang dipelihara
15 unit dan 18 orang
50 unit
650.000.000
Kelancaran pelayanan publik
75.000.000
Kelancaran pelayanan publik
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
CATATAN PENTING
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
2
3
4
5
6
Pengadaan pakaian khusus harihari tertentu Evaluasi kinerja pegawai
Kab. Dharmasr aya
Jumlah pakaian dinas
500 stel
150.000.000
Kab. Dharmasr aya
75 orang
45.000.000
Tertatanya kinerja pegawai
3
Penilaian angka kredit tenaga fungsional kesehatan
Kab. Dharmasr aya
Jumlah peserta yang tersosialisasi SKP Terpenuhiny a tenaga medis dan paramedis puskesmas yang berkualitas dan kompeten di bidangnya
440 Orang
60.000.000
Meningkatnya jumlah pegawai fungsional naik pangkat sesuai aturan yang berlaku
U
Program peningkatan kapasitas sumber daya aperatur
1
2
199
11 Kelancaran pelayanan publik
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
2
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
3
4
5
6
1
Pendidikan dan Pelatihan Formal
Kab. Dharmasr aya
Jumlah peserta Diklat
1 paket
2
Peningkatan kinerja pegawai tidak tetap
Kab. Dharmasr aya
Jumlah PTT yang ikut pertemuan monitoring
3
Sosialisasi peraturan perundangundangan
Kab. Dharmasr aya
Jumlah peserta yang ikut sosialisasi peraturan perundangundangan tentang kesehatan
V
Program peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat
200
CATATAN PENTING
11
150.000.000
Meningkatkan pengetahuan SDM Kesehatan
110 Orang
40.000.000
Meningkatkan pengetahuan SDM Kesehatan
75 orang
50.000.000
Meningkatkan pengetahuan SDM Kesehatan
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
1
2
3
W
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
CATATAN PENTING
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
2
3
4
5
6
Operasional peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat di puskesmas Operasional peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat di Labkesda Operasional peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat di IGFK Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat ( PSM )
Puskesm as
Jumlah Puskesmas yang di beri operasional
13 Puskesmas
1.500.000.000
Kelancaran pelayanan publik
Labkesda
Labkesda yang diberi operasional
1 Labkesda
350.000.000
Kelancaran pelayanan publik
IGFK
IGFK yang diberi operasional
1 IGFK
400.000.000
Kelancaran pelayanan publik
201
11
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
1
2
3
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
CATATAN PENTING
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
2
3
4
5
6
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam rangka survey PHBS Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam rangka pengembang an Nagari Siaga Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam rangka pengembang an strata Posyandu Mandiri
Kab. Dharmasr aya
Jumlah KK yang di survey
2600 KK
50.000.000
Mengetahui derajat kesehatan masyarakat
Kab. Dharmasr aya
Jumlah Nagari Siaga terbentuk yang dibina
11 Nagari Siaga
40.000.000
Nagari dapat mengatasi masalah kesehatan secara mandiri
Kab. Dharmasr aya
Jumlah Posyandu yang dibina
34 Posyandu
50.000.000
Menurukan angka kematian ibu dan bayi
202
11
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
4
5
X
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
2
3
4
5
6
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam rangka pengembang an strata Poskesri dan Poskestren Mandiri Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam rangka pengembang an Kelompok Saka Bakti Husada Program kesehatan anak usia sekolah dan remaja
Kab. Dharmasr aya
Jumlah Poskesri dan poskestren yang dibina
76 Poskesri
50.000.000
Kab. Dharmasr aya
Jumlah Kelompok Saka Bakti Husada yang dibentuk
9 Kelompok SBH
100.000.000
203
CATATAN PENTING
11 Meningkatkan derajat kesehatan dilingkungan pondok pesantren dan nagari
Saka Bakti Husada merupakan program Nasional yang harus dikembangkan di tingkat Kabupaten
RANCANGAN AWAL RKPD
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
1
2
1
2
3
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp. 000)
PROGRAM/ KEGIATAN
3
4
5
6
CATATAN PENTING
LOKASI
INDIKATOR KINERJA
Target Capaian
Kebutuhan Dana (Rp. 000)
2
3
4
5
6
Penjaringan Kesehatan anak baru masuk sekolah( TK s/d SLTA ) Pembinaan sekolah sehat dan kader kesehatan( dokter kecil,KKR,Ka der lain) Pembentuka n& Pembinaan Puskesmas PKPR
Kab. Dharmasr aya
Jumlah siswa yang terjaring
12000 0 siswa
150.000.000
Untuk mengetahui derajat kesehatan anak baru masuk sekolah
Kab. Dharmasr aya
Jumlah sekolah Sehat
104 Sekolah
70.000.000
Anak sekolah berperilaku hidup bersih dan sehat
Kab. Dharmasr aya
Puskesmas PKPR
13 Puskesmas
60.000.000
Meningkatkan kualitas kesehatan remaja dan mendekatkan remaja ke unit pelayanan kesehatan
58.340.000.000
204
11
2.5.
PENELAAHAN
USULAN
PROGRAM
DAN
KEGIATAN
MASYARAKAT
Pada
Bab
I
telah
dibahas
Renja SKPD Dinas Kesehatan tahun
2016
dilaksanakan
bahwa
Penyusunan
Kabupaten
Dharmasraya
dengan menggunakan empat
pendekatan, yaitu teknokratik, partisipatif, bottom-up dan topdow
dimana
proses
mengikutsertakan
seluruh
pembangunan
di
partisipatif
dilakukan
pemangku
Kabupaten
dengan
kepentingan
Dharmasraya, demikian juga
pada proses bottom-up dan top-down dilakukan secara berjenjang dari tingkat Nagari, kecamatan, hingga tingkat kabupaten melalui media musyawarah rencana pembangunan. Usulan yang diperoleh dari para pemangku kepentingan didapatkan pada proses Musrenbang baik di tingkat Kecamatan maupun
pada
tingkat
Kabupaten,
dimana
usulan-usulan
tersebut kemudian diinventarisasi berdasarkan program yang ada pada tingkat Dinas Kesehatan. Usulan- usulan program dan kegiatan masyarakat didapatkan baik dari masyarakat langsung yang terkait dengan pelayanan, maupun dari SKPD lain di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Dharmasraya Program dan kegiatan yang bersumber masyarakat disusun
dengan
memperhatikan
isu-isu
penting
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD baik dari segi penjelasan
kesehatan
maupun
pada
saat
melakukan
rekapitulasi program dan kegiatan bersumber masyarakat. Usulan
Program
dan
Kegiatan
dari
Para
Pemangku
Kepentingan Tahun 2016 Kabupaten Dharmasraya tersaji dalam tabel berikut ini :
205
Tabel. 4 Usulan Program dan Kegiatan Para Pemangku Kepentingan Tahu 2016 Kabupaten Dharmasraya NO
PROGRAM/KEGIATAN
LOKASI
1
2
3
1
INDIKATOR
BESARAN
KINERJA
VOLUME
4
5
Pembangunan
Nagari Sungai Limau,
Terlaksananya
Poskesri/Polindes
Sialang Gaung,
pembangunan
Pandaleh, Padang
poskesri
Bintungan, Koto Koto Baru, Seberang Piruko Timur, Sungai Betung, Lubuk Agam, Koto Diate, Jorong Koto Lintas, Tabek Jaya, , Lubuk Aur, Lagan Jaya II, Sipangkur I, Koto Gadang, Abai Siat,
206
19 Unit
CATATAN 6
NO
PROGRAM/KEGIATAN
LOKASI
1
2
3
INDIKATOR
BESARAN
KINERJA
VOLUME
4
5
Simpang Pogang, Pulau Punjung, Padukuan, Timpeh, Kampung harapan, Ampalu, Ranah Lintas, Sialang 2
Pembangunan Pustu
Jorong Padang
Terlaksananya
Bintungan, Jorong
pembangunan
Lubuk Mansagu Koto
pustu
2 Unit
Nan IV Dibawuah 3
Rehabilitasi
Sinamar, Tanjung
Terlaksananya
Poskesri/Polindes
Alam, Panyubarangan,
rehabilitas
Taratak, Siguntur II,
poskesri/polindes
Padang Sari,
207
7 Unit
CATATAN 6
NO
PROGRAM/KEGIATAN
LOKASI
1
2
3
INDIKATOR
BESARAN
KINERJA
VOLUME
4
5
Kampung Surau 4
Rehabilitasi Pustu
Nagari Ranah Palabi,
Terlaksananya
Marga Makmur, Koto
rehabilitasi pustu
5 Unit
Tinggi, Abai Siat, Padang Bungur 5
Pengadaan Sarana dan
Puskesmas
Terlaksananya
Prasarana
5 Paket
pengadaan sarana dan prasarana puskesmas
6
Pagar Puskesmas
Puskesmas Sungai
Terlaksananya
Limau, Koto Baru,
pembangunan
Tiumang,
pagar puskesmas
208
3 Unit
CATATAN 6
NO
PROGRAM/KEGIATAN
LOKASI
1
2
3
7
Pagar Poskesri
INDIKATOR
BESARAN
KINERJA
VOLUME
4
5
Lubuk Bulang dan
Terlaksananya
Koto lamo
pembangunan
CATATAN 6
2 Unit
pagar poskesris 8
Rehabilitasi rumah dinas
Puskesmas Koto Baru
Terlaksananya
3 Unit
rehabilitas rumah dinas 9
10
Pembangunan dan renovasi
Nagari Taratak, Jr
Terlaksananya
gedung Posyandu
Kayu aro, Padukuan,
renovasi dan
merupakan
Ampalu, Koto Ranah
pembangunan
swadaya
gedung posyandu
masyarakat
Ambulan Nagari
Taratak, Simalidu,
Pengadaan
Alahan nan tigo
ambulan nagari
5 Unit
3 Unit
Posyandu
Ambuan nagari merupakan swadaya masyarakat/nagari
209
NO
PROGRAM/KEGIATAN
LOKASI
1
2
3
11
Pembangunan MCK umum
INDIKATOR
BESARAN
KINERJA
VOLUME
4
5
Tanjung alam,
Pembangunan
Sinamar, Alahan nan
MCK umum
tigo
4 Unit
CATATAN 6 Tugas dan tanggungjawab Dinas Pekerjaan Umum
210
BAB III TUJUAN , SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1. TELAAHAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL Telaahan terhadap kebijakan nasional merupakan penelaahan yang menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan. Dalam Rancangan Teknokratik RPJMN dan Renstra Kementrian Kesehatan Tahun 2015-2019 disusun sasaran strategis pembangunan kesehatan juga arah kebijakannya. Sasaran strategis pembangunan kesehatan nasional sebagai berikut : 1. Meningkatnya kesehatan masyarakat 2. Meningkatnya pengendalian penyakit 3. Meningkatnya akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan 4. Meningkatnya jumlah, jenis kualitas dan pemerataan tenaga kesehatan 5. Meningkatnya kemandirian, akses dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan 6. Meningkatnya sinergitas antar kementrian / lembaga pusat dan daerah 7. Meningkatnya dayaguna kemitraan dalam dan luar negeri 8. Meningkatnya
integrasi
perencanaan,
bimtek
dan
monev 9. Meningkatnya efektifitas penelitian dan pengembangan kesehatan 10. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih 11. Meningkatnya
kompetensi
211
dan
kinerja
aparatur
kementrian kesehatan 12. Meningkatnya system informasi kesehatan terintegrasi Arah kebijakan pembangunan kesehatan nasional tahun 2015-2019, diarahkan pada : 1. Penguatan pelayanan kesehatan primer di puskesmas 2. Penerapan
pendekatan
keberkelanjutan
pelayanan
mengikuti siklus hidup manusia 3. Intervensi berbasis resiko kesehatan
3.2. TUJUAN DAN SASARAN RENJA SKPD Rencana kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya disusun dengan maksud untuk menyamakan persepsi seluruh aparat perencana yang ada di Dinas Kesehatan , agar dapat bekerja sesuai dengan acuan dan pedoman yang sama, dalam menyusun rencana dan pengendalian program serta kegiatan pembangunan kesehatan di Kabupaten Dharmasraya. Sedangkan tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan Rencana Kerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya adalah : a. Sebagai pedoman dan acuan bagi aparatur Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. b. Sebagai
pedoman
dalam
penyusunan
pelaksanaan
program dan kegiatan. c. Sebagai
alat
evaluasi
capaian
dan
kinerja
Dinas
Kesehatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban. Secara umum sasaran pembangunan kesehatan Kabupaten Dharmasraya pada tahun 2016 adalah meningkatnya kualitas pelayanan
kesehatan
kepada
masyarakat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
212
sehingga
3.3. PROGRAM DAN KEGIATAN Dinas Kesehatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga teknis daerah yang melaksanakan pengelolaan di bidang kesehatan dalam menyusun dan merumuskan kebijakan teknis di bidang kesehatan dituntut untuk menghasilkan produkproduk yang berkualitas terutama produk
berupa rencana
pembangunan daerah dengan pertimbangan untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat, pencapaian SPM Kesehatan dan Pencapaian
MDGs.
Adapun
program
dan
kegiatan
yang
dirancang Dinas Kesehatan pada tahun 2016 sebanyak 23 program yang membutuhkan dana sebesar Rp. 58.340.000.000,terdiri dari : A. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Program ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan bagi pelayanan kesehatan dasar
masyarakat
di
Puskesmas
dan
peningkatan
pengatahuan pengelola obat di Puskesmas, program ini membutuhan dana sebesar Rp. 2.080.000.000,- yang dilaksanakan di Kabupaten Dharmasraya. Kegiatan yang tercakup dalam program ini antara lain : 1. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan 2. Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan B. Program Upaya Kesehatan Masyarakat Tujuan
Program
ini
adalah
untuk
meningkatkan
pemerataan dan mutu upaya kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna
serta peningkatan pelayanan
public sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, program ini membutuhkan dana sebesar Rp.9.113.000.000,- yang dilaksanakan di Kabupaten Dharmasraya. Kegiatan yang tercakup dalam program ini
213
antara lain : 1. Pelayanan kesehatan peduduk miskin di Puskesmas dan jaringannya 2. Pengelolaan perizinan bidang kesehatan 3. Monitoring dan evaluasi JKN 4. Operasional PPK BLUD Puskesmas (Kapitasi JKN) 5. Operasional PPK BLUD Puskesmas (Jasa Pelayanan Lainnya) 6. Pelatihan kegawat daruratan bagi dokter dan perawat IGD puskesmas (ATCLS/PPGD) 7. Persiapan akreditasi puskesmas 8. Persiapan akreditasi laboratorium kesehatan daerah 9. Program kesehatan olah raga 10. Puskesmas berprestasi dan petugas teladan tingkat Kabupaten Dharmasraya 11. Pemanfaatan
sarana
pelayanan
kesehatan
oleh
masyarakat 12. Program
perawatan
kesehatan
masyarakat
(Perkesmas) 13. Program kesehatan jiwa 14. Program kesehatan indra 15. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas dan masyarakat (UKGS/UKGMD) C. Program Pengawasan Obat dan Makanan Program
ini
bertujuan
untuk
melaksanakan
system
pengawasan terhadap bahan makanan dan obat, program ini membutuhkan dana sebesar Rp.149.000.000,- yang dilaksanakan di Kabupaten Dharmasraya. Kegiatan yang tercakup dalam program ini antara lain : 1. Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
214
2. Peningkatan pemberdayaan masyarakat di bidang obat dan makanan D. Program
Promosi
Kesehatan
dan
Pemberdayaan
Masyarakat Program
ini
merupakan
program
prioritas
dalam
meningkatkan pendidikan dan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan sekaligus meningkatkan peran serta dan pemberdayaan masyarakat mengenai permasalahan, program ini membutuhkan dana sebesar Rp.650.000.000,yang dilaksanakan di Kabupaten Dharmasraya. Kegiatan yang tercakup dalam program ini antara lain : 1. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat 2. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat 3. Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan 4. Pengembangan kawasan tanpa asap rokok E. Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan pelayanan gizi masyarakat dalam rangka menurunkan prevalensi gizi buruk, program ini membutuhkan dana sebesar
Rp.660.000.000,-
yang
dilaksanakan
di
Kabupaten Dharmasraya. Kegiatan yang tercakup dalam program ini antara lain : 1. Pembentukan pos pemulihan gizi 2. Survey TBABS 3. Pembentukan Puskesmas TFC 4. Pertemuan LP/LS 5. Revitalisasi nagari sadar gizi 6. Sosialisasi PERBUP penggunaan garam beryodium 7. Pembinaan gizi institusi 8. Pelatihan konseling menyusui
215
F. Program Pengembangan Lingkungan Sehat Program ini bertujuan menciptakan kondisi lingkungan dan sanitasi keluarga dan masyarakat agar terhindar dari penyakit menular yang disebabkan oleh buruknya kondisi lingkungan dan sanitasi dasar masyarakat, program ini membutuhkan
dana
sebesar
Rp.750.000.000,-
yang
dilaksanakan di Kabupaten Dharmasraya. Kegiatan yang tercakup dalam program ini antara lain : 1. Pengkajian pengembangan lingkungan sehat 2. Peningkatan sanitasi dasar masyarakat 3. Pelaksanaan Kab/Kota sehat 4. Monitoring dan evaluasi kebijakan lingkungan sehat G. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Program
ini
bertujuan
untuk
menurukan
prevalensi
penderita yang disebabkan penyakit infeksi dan menular sehingga
angka
kesakitan
menurun,
program
ini
membutuhkan dana sebesar Rp.1.065.000.000,- yang dilaksanakan di Kabupaten Dharmasraya. Kegiatan yang tercakup dalam program ini antara lain : 1. Penyemprotan /fogging sarang nyamuk 2. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 3. Peningkatan imunisasi 4. Peningkatan
surveiland
epidemiologi
penanggulangan wabah 5. Penanggulangan kasus KLB 6. Pemberantasan penyakit berbasis binatang (P2B2) 7. Program penyakit tidak menular (PTM) 8. Kesehatan matra
216
dan
H. Progran Standarisasi Pelayanan Kesehatan Program ini memiliki satu kegiatan yaitu Jasa Pelayanan yang
bertujuan
untuk
pembayaran
jasa
pelayanan
Labkesda Kabupaten Dharmasraya dengan anggaran sebesar Rp.25.000.000,I. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Program ini memiliki 3 kegiatan yaitu pelayanan operasi katarak, pelayanan operasi bibir sumbing dan pelayanan sunatan masal yang diberikan pada penduduk miskin dengan
anggaran
sebesar
Rp.
300.000.000,-
yang
dilaksanakan di Kabupaten Dharmasraya J. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kegiatan pada program ini merupakan program pusat yang di kembangkan di daerah. program ini membutuhkan dana sebesar
Rp.380.000.000,-
yang
dilaksanakan
di
Kabupaten Dharmasraya. Kegiatan yang tercakup dalam program ini antara lain : 1. Monitoring dan evaluasi SIK infokes online 2. Perencanaan
dan
penganggaran
program
pembangunan kesehatan K. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas /Puskesmas Pembantu dan Jaringannya Program
ini
merupakan
program
fisik
berupa
pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, program ini membutuhkan dana sebesar
Rp.20.400.000.000,-
yang
dilaksanakan
di
Kabupaten Dharmasraya. Kegiatan yang tercakup dalam program ini antara lain : 1. Pembangunan puskesmas
217
2. Pembangunan pustu 3. Pengadaan puskesmas keliling 4. Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas 5. Pembangunan poskesri/polindes 6. Pembangunan pagar puskesmas 7. Rehabilitasi pustu/polindes/poskesri 8. Rahabilitasi puskesmas 9. Rehabilitasi rumah dinas 10. Rehabilitasi pustu 11. Pagar poskesri L. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Program
ini
bertujuan
untuk
memberikan
jaminan
pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu, kegiatan
ini
membutuhkan
anggaran
sebesar
Rp.
5.000.000.000,- yang diberikan bagi penduduk kabupaten Dharmasraya dengan kegiatan yaitu : 1. Kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu M. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Program ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat lanjut usia dan melakukan pembinaan terhadap program lansia dengan kegiatan pokok pelayanan pemeliharaan kesehatan lansia yang membutuhkan dana sebesar Rp. 175.000.000,-
218
N. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan Program
ini
bertujuan
untuk
melaksanakan
system
pengawasan terhadap bahan makanan hasil industry rumah tangga, program ini membutuhkan dana sebesar Rp.100.000.000,Dharmasraya.
yang
Kegiatan
dilaksanakan pada
di
program
Kabupaten ini
yaitu
Pengawasan keamanan dan kesehatan makanan hasil industri O. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Program ini merupakan salah satu indicator MDGs yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian bayi dan ibu maternal serta menekan jumlah kasus atau kejadian penyakit yang menyerang bayi dan anak balita serta ibu hamil, nifas dan menyusui, kegiatan ini membutuhkan anggaran sebesar Rp. 2.065.000.000,- dengan kegiatan yaitu : 1. Audit maternal perinatal dan pelacakan kasus resiko tinggi pada maternal perinatal 2. Reviuw ANC berkualitas 3. Reviuw P4K dan kelas ibu hamil 4. Pelaksanaan system manual rujukan maternal dan neonatal dan MOM (mobile obstetrical monitoring) 5. Pelatihan PONED 6. Pelatihan APN 7. Pelatihan SDIDTK 8. Pelatihan Asfiksia dan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) 9. Pelatihan BBL (Bayi Baru Lahir) 10. Magang bidan
219
11. Pendampingan ibu hamil P. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini bertujuan untuk kelancaran pelayanan public dengan anggaran sebesar Rp. 1.653.000.000,- dengan rincian kegiatan yaitu : 1. Penyediaan jasa surat menyurat 2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 3. Penyediaan
jasa
pemeliharaan
dan
perizinan
kendaraan dinas 4. Penyediaan jasa administrasi keuangan 5. Penyediaan jasa kebersihan kantor dan satpam 6. Penyediaan alat tulis kantor 7. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 8. Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor 9. Penyediaan peralatan rumah tangga 10. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan 11. Penyediaan makan dan minum 12. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah Q. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Program ini berujuan untuk menilai kesesuaian target kinerja dengan capaian yang ada. Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 310.000.000,- dengan kegiatan sebagai berikut : 1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja Dinas Kesehatan 2. Sosialisasi Renstra Dinas Kesehatan 3. Monitoring dan evaluasi keuangan dan aset
220
R. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Anggaran untuk program ini sebesar Rp. 10.150.000.000,dengan kegiatan : 1. Pembangunan gedung kantor Dinas Kesehatan 2. Pengadaan peralatan gedung kantor 3. Pengadaan mebeleur 4. Pengadaan kendaraan dinas roda dua 5. Pengadaan mobil operasional 6. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor 7. Pemeliharaan
rutin
/
berkala
kendaraan
dinas/operasional 8. Pemeliharaan rutin / berkala peralatan gedung kantor S. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Anggaran untuk program ini sebesar Rp.255.000.000,dengan kegiatan : 1. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu 2. Evaluasi kinerja pegawai 3. Penialaian angka kredit tenaga fungsional kesehatan T. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Anggaran untuk program ini sebesar Rp.240.000.000,dengan kegiatan : 1. Pendidikan dan Pelatihan Formal 2. Peningkatan kinerja pegawai tidak tetap 3. Sosialisasi peraturan perundang-undangan U. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Anggaran untuk program ini sebesar Rp.2.250.000.000,dengan kegiatan : 1. Operasional
peningkatan
pelayanan
kesehatan
pelayanan
kesehatan
masyarakat di puskesmas 2. Operasional
peningkatan
masyarakat di Labkesda
221
3. Operasional
peningkatan
pelayanan
kesehatan
masyarakat di IGFK V. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat (PSM) Program
ini
bertujuan
untuk
meningkatkan
derajat
kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi dengan anggaran sebesar Rp. 290.000.000,-. Kegiatan pada program ini yaitu : 1. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam rangka survey PHBS 2. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam rangka pengembangan Nagari Siaga 3. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam rangka pengembangan strata Posyandu Mandiri 4. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam rangka pengembangan strata Poskesri dan Poskestren Mandiri 5. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam rangka pengembangan Kelompok Saka Bakti Husada W. Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan remaja Program ini bertujuan untuk mengetahui derajat kesehatan anak baru masuk sekolah dan untuk meningkatkan kualitas kesehatan anak dan remaja. Anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 280.000.000,dengan kegiatan sebagai berikut : 1. Penjaringan Kesehatan anak baru masuk sekolah( TK s/d SLTA ) 2. Pembinaan sekolah sehat dan kader kesehatan( dokter kecil,KKR,Kader lain) 3. Pembentukan & Pembinaan Puskesmas PKPR
222
Tabel 5 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Tahun 2016 Dan Prakiraan Maju Tahun 2017 Kabuapten Dharmasraya
KODE
1
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
3
4
5
6
7
Tersedianya obat, reagen dan perbekalan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya
Kab. Dharmasraya
CATATAN PENTING
8
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
Urusan Wajib 1
02
Bidang Kesehatan
1
02
15
1
02
15
01
Program obat dan perbekalan kesehatan Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
1 Paket 2.000.000.000
223
APBD + DAK
Lanjutan
1 Paket 2.000.000.000
KODE
1
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2 Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan
1
02
16
1
02
16
01
Program upaya kesehatan masyarakat Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya
Pengelolaan perizinan bidang kesehatan Monitoring dan Evaluasi JKN
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
3
4
5
6
7
Jumlah tenaga kesehatan yang melakukan pertemuan POR PIO
Kab. Dharmasraya
52 orang
Jumlah Peduduk Miskin Daerah terpencil yang mendapatkan pelayanan kesehatan Jumlah sarana dan tenaga kesehatan yang memiliki izin Jumlah Laporan Evaluasi JKN
Kab. Dharmasraya
2 Jorong
Kab. Dharmasraya
20 orang dan 20 sarana
Kab. Dharmasraya
26 Laporan
APBD
CATATAN PENTING
8 Lanjutan
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
52 orang
80.000.000
90.000.000
APBD
Lanjutan
2 Jorong
70.000.000
APBD
Lanjutan
40 orang
200.000.000
200.000.000
APBD 150.000.000
224
80.000.000
Lanjutan
26 Laporan 150.000.000
KODE
1
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2 Operasional PPK BLUD Puskesmas ( Kapitasi JKN)
Operasional PPK BLUD Puskesmas ( Jasa Pelayanan Lainnya) Pelatihan Kegawat daruratan bagi dokter dan perawat IGD Puskesmas (ATCLS/PPGD) Persiapan Akreditasi Puskesmas
Persiapan Akreditasi Laboratorium Kesehatan Daerah
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
3
4
5
6
7
Jumlah Puskesmas yang dibantu Operasional PPK BLUD Jumlah Puskesmas yang menerima Jasa Pelayanan Jumlah Dokter/Perawat IGD yang Terlatih
Kab. Dharmasraya
13 Puskesmas
6.500.000.000
Kab. Dharmasraya
13 Puskesmas
1.000.000.000
Kab. Dharmasraya
18 orang
Jumlah Puskesmas yang ikut proses akreditasi Labkesda mengikuti proses akreditasi
Kab. Dharmasraya
3 Puskesmas
Kab. Dharmasraya
1 Laboratorium Kesehatan Daerah
APBD
APBD
APBD
CATATAN PENTING
8 Lanjutan
Lanjutan
Lanjutan
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
13 Puskesmas
7.000.000.000
13 Puskesmas
1.500.000.000
18 orang
175.000.000
180.000.000
APBD 250.000.000
225
APBD 155.000.000
Lanjutan
3 Puskesmas
300.000.000
KODE
1
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
3
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
4
5
6
7
Program Kesehatan Olah Raga
Terlaksananya program kesorga
Kab. Dharmasraya
8 Puskesmas
Puskesmas Berprestasi dan petugas teladan tingkat Kabupaten Dharmasrya Pemanfaatan Sarana Pelayanan Kesehatan oleh Masyarakat
Puskesmas Berprestasi dan Petugas teladan
Kab. Dharmasraya
13 Puskesmas 52 Orang
Terlaksananya kegiatan penyusunan perencanaan kinerja Jumlah tenaga kesehatan yang mendapat pelatihan perkesmas Jumlah tenaga kesehatan yang mendapat pelatihan kesehatan jiwa
Kab. Dharmasraya
13 Puskesmas
Kab. Dharmasraya
30 orang
Kab. Dharmasraya
28 orang
Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) Program kesehatan jiwa
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
APBD
CATATAN PENTING
8 Lanjutan
40.000.000 APBD
Lanjutan
155.000.000
APBD
Lanjutan
50.000.000
APBD
Lanjutan
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
13 Puskesmas
60.000.000
13 Puskesmas 52 Orang
13 Puskesmas
226
60.000.000
30 orang
155.000.000
175.000.000
APBD 125.000.000
200.000.000
Lanjutan
28 orang 135.000.000
KODE
1
1
02
17
1
02
17
02
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
3
4
5
6
7
Program kesehatan indra
Jumlah tenaga kesehatan yang magang program indra
Kab. Dharmasraya
13 orang
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas dan Masyarakat (UKGS/UKGMD) Program pengawasan obat dan makanan
Terlaksananya kegiatan UKGMD
Kab. Dharmasraya
13 Puskesmas
Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
Jumlah sarana distribusi obat dan pangan yang dipantau dan jumlah urin yang diperiksa
Kab. Dharmasraya
60 Sarana dan 125 siswa
APBD
CATATAN PENTING
8 Lanjutan
50.000.000
227
APBD
Lanjutan
38.000.000
APBD 100.000.000
Lanjutan
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
13 Puskesmas
60.000.000
13 Puskesmas
45.000.000
60 Sarana dan 125 siswa
125.000.000
KODE
1
1
02
19
1
02
19
1
02
19
01
02
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2 Peningkatan pemberdayaan masyarakat di bidang obat dan makanan
Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
3
4
5
6
7
Jumlah Terawasinya keamanan jajanan pangan anak sekolah dasar
Kab. Dharmasraya
60 SD
Jumlah Media Informasi yang dihasilkan
Dinas Kesehatan
5 Jenis
Jumlah Masyarakat yang diberi penyuluhan Pola Hidup Sehat
Dinas Kesehatan
30727 penduduk
APBD
CATATAN PENTING
8 Lanjutan
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
60 SD
49.000.000
60.000.000
APBD
Lanjutan
5 Jenis
270.000.000
228
300.000.000
APBD 125.000.000
Lanjutan
30727 penduduk
135.000.000
KODE
1 1
1
02
02
19
20
03
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
3
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
4
5
6
7
Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan
Jumlah Penyuluh Kesehatan yang dilatih
Dinas Kesehatan
26 orang
Pengembangan kawasan tanpa asap rokok Program perbaikan gizi masyarakat
Tersedianya Kawasan Tanpa Asap Rokok
Dinas Kesehatan
5 Kawasan
Pembentukan pos pemulihan gizi
Jumlah kader, TPG, Bidan desa,lintas sektor terkait
11 kecamatan
65 kader,13 TPG,13 bides,65 LS
Survei TBABS
Jumlah SD yang disurvey TBABS
SD/MI se Kab.Dharma sraya Puskesmas Timpeh
siswa kelas 1 dari 150 SD/MI bertambah 1 puskesmas TFC aktif
Pembentukan Puskesmas TFC
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
Jumlah puskesmas TFC aktif
APBD
CATATAN PENTING
8 Lanjutan
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
26 orang
75.000.000
85.000.000
APBD
Lanjutan
5 Kawasan
180.000.000
229
200.000.000
APBD
lanjutan
100.000.000
65 kader,13 TPG,13 bides,65 LS
110.000.000
APBD 85.000.000 APBD 100.000.000
lanjutan
100% 150.000.000
KODE
1
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
3
4
5
6
7
Jumlah pokjanal perbaikan gizi masyarakat tingkat Kabupaten dan kecamatan
Kab.Dharma sraya
Revitalisasi nagari sadar gizi
Jumlah nagari sadar gizi Aktif
nagari
sosialisasi PERBUP penggunaan garam beryodium
Jumlah nagari yang tersosialisasi PERBUP penggunaan garam beryodium dan PERDA ASI
nagari
Pertemuan LP/LS
1 tim Pokjanal perbaikan gizi Masyarakat Tingkat Kabupaten dan 11 pokjanal tingkat kecamatan 26 nagari
8
APBD
Lanjutan
APBD
Lanjutan
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
100.000.000
30.000.000 52 nagari
26 nagari 40.000.000
APBD 70.000.000
230
CATATAN PENTING
KODE
1
1
02
21
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
3
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
4
5
6
7
Pembinaan gizi Institusi
jumlah institusi yang terbina
sekolah,kant or,ponpes
Pelatihan konseling menyusui
Jumlah konselor terlatih
kabupaten Dharmasraya
Jumlah Lokasi Pengembangan Lingkungan Sehat Jumlah Tempattempat umum dan Tempat Pengolahan Makanan yang diawasi dan dibina Jumlah Sampel air yang diperiksa
Kab. Dharmasraya
11 Lokasi
Kab. Dharmasraya
250 Unit
Kab. Dharmasraya
148 Sampel
Program pengembangan lingkungan sehat Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat
Peningkatan Sanitasi Dasar Masyarakat
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
75 institusi
APBD
CATATAN PENTING
8 lanjutan
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
75 institusi
25.000.000 80 orang konselor ASI
30.000.000 APBD
lanjutan
80 konselor
150.000.000
200.000.000
APBD
Lanjutan
11 Lokasi
50.000.000
60.000.000
APBD
Lanjutan
250 Unit
50.000.000
APBD 50.000.000
231
60.000.000
Lanjutan
148 Sampel
60.000.000
KODE
1
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
Pelaksanaan Kab/Kota Sehat Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Lingkungan Sehat
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
3
4
5
6
7
Jumlah Jamban Sehat yang diperiksa jumlah rumah Sehat yang diperiksa
Kab. Dharmasraya
43613 Unit
Kab. Dharmasraya
30062 Unit
Jumlah TPS yang diperiksa
Kab. Dharmasraya
33615 Unit
Jumlah SPAL yang diperiksa
Kab. Dharmasraya
33126 Unit
Jumlah Kecamatan Sehat Jenis Data yang dihasilkan
Kab. Dharmasraya
8 Kecamatan
Kab. Dharmasraya
1 Laporan
APBD
CATATAN PENTING
8 Lanjutan
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
43613 Unit
50.000.000
60.000.000 APBD
Lanjutan
30062 Unit
50.000.000
60.000.000 APBD
Lanjutan
33615 Unit
50.000.000
60.000.000 APBD
Lanjutan
33126 Unit
50.000.000 APBD
Lanjutan
9 Kec
200.000.000
250.000.000 APBD
200.000.000
232
60.000.000
Lanjutan
1 Laporan 200.000.000
KODE
1 1
02
22
1
02
22
2
1
03
02
22
22
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
3
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
4
5
6
7
CATATAN PENTING
8
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 01
05
08
Penyemprotan /fogging sarang nyamuk
Jumlah kasus DBD yang ditangani
Kab. Dharmasraya
20 kasus
Pelayanan pencegahan dan penanggulangan Penyakit Menular
Jumlah penyakit menular dan faktor resiko pada masyarakat yang tertangani Jumlah Balita yang terimunisasi dasar lengkap dan WUS yang mendapat imunisasi
Kab. Dharmasraya
6 Penyakit
Kab. Dharmasraya
72633 orang
Peningkatan imunisasi
APBD 75.000.000
APBD 100.000.000
80.000.000
6 Penyakit Menurunka n angka kesakitan
APBD 300.000.000
233
20 Kasus Pengendali an vektor penyakit
115.000.000
orang Menurunka n angka kematian, kecacatan dan kesakitan bayi, balita
310.000.000
KODE
1
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
3
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
4
5
6
7
CATATAN PENTING
8
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
dan WUS
2
03
22
09
Peningkatan Surveilan Epidemiologi dan penanggulangan wabah
Jumlah Penyakit menular/potensi al KLB yang terdeteksi
Kab. Dharmasraya
10 Kejadian
Penanggulangan Kasus KLB
Jumlah Kasus KLB yang terdeteksi dan tertanggulangi Jumlah penyakit menular berbasis
Kab. Dharmasraya
5 Kasus
Kab. Dharmasraya
4 Penyakit
Pemberantasan Penyakit Berbasis Binatang (P2B2)
APBD 150.000.000
APBD 25.000.000
10 Kejadian 160.000.000
5 Kasus Menurunka n angka kesakitan
APBD 75.000.000
234
Tindakan sistem kewaspada an dini terhadap penyakit potensial KLB
30.000.000
4 Penyakit Menurunka n angka kesakitan
85.000.000
KODE
1
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
3
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
4
5
6
7
CATATAN PENTING
8
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
binatang pada masyarakat yang tertangani Program Penyakit Tidak Menular (PTM)
Kesehatan Matra
1
02
23
Jumlah tenaga kesehatan yang terlatih penyakit tidak menular (PTM) Terpantaunya kondisi kesehatan masyarakat pada kegiatankegiatan(event) besar, situasi atau hari khusus
Kab. Dharmasraya
60 Peserta
Kab. Dharmasraya
6 Kegiatan/eve nt
APBD 90.000.000
Program standarisasi pelayanan kesehatan
235
60 Peerta Menurunka n angka kesakitan
APBD 250.000.000
Menurunka n angka kesakitan
100.000.000
6 Kegiatan/ev ent
250.000.000
KODE
1
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
3
Jasa Pelayanan
1
02
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
4
5
6
7
Jumlah petugas Labkesda yang menerima Jasa Pelayanan
Labkesda
15 Orang
Pelayanan operasi katarak
Jumlah mata katarak yang dioperasi
Kab. Dharmasraya
100 kasus
Pelayanan operasi bibir sumbing
Jumlah bibir sumbing yang dioperasi
Kab. Dharmasraya
100 kasus
APBD
CATATAN PENTING
8 Lanjutan
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
15 orang
25.000.000
25.000.000
24 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
1
1
02
02
24
24
01
03
150.000.000
APBD
Lanjutan
50 kasus 80.000.000
APBD 100.000.000
236
Lanjutan
100 kasus 110.000.000
KODE
1 1
1
02
02
24
39
04
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2 Pelayanan sunatan masal
Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Monitoring dan evaluasi SIK infokes online
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
3
4
5
6
7
Jumlah sunatan masal yang dilakukan
Kab. Dharmasraya
200 kasus
Jumlah laporan data kesehatan secara online dan tersedianya jaringan komunikasi data e-kesehatan Jumlah pertemuan evaluasi sistem informasi kesehatan
Kab. Dharmasraya
13 Laporan dan 13 puskesmas
Kab. Dharmasraya
4 kali
APBD
CATATAN PENTING
8 Lanjutan
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
50 kasus
50.000.000
APBD
Lanjutan
200.000.000
APBD 30.000.000
237
20.000.000
Lanjutan
13 Puskesmas
75.000.000
4 Kali 30.000.000
KODE
1
1
02
25
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
3
Perencanaan dan penganggaran program pembangunan kesehatan Program Pengadaan; Peningkatan dan Perbaikan Sarna dan Prasrana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringan
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
Jumlah pengelola SIK yang mendapat pelatihan SP2TP Jumlah Renstra, Renja dan RKA
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
4
5
6
7
Propinsi Sumatera Barat
26 orang
Kab. Dharmasraya
3 Dokumen
CATATAN PENTING
8
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
13 Puskesmas
70.000
APBD 90.000.000
APBD 60.000.000
238
Lanjutan
KODE
1 1
1
1
02
02
02
25
25
25
01
02
04
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
3
Pembangunan puskesmas
Jumlah Puskesmas Terbangun
Pembangunan Pustu
Jumlah Pustu yang terbangun
Pengadaan puskesmas keliling
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
Jumlah Kendaraan puskesmas keliling
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
4
5
6
7
pustu Marga makmur, Puskesmas Padang Laweh, Koto Besar, S Rumbai Jorong Padang Bintungan, Jorong Lubuk Mansagu Koto Nan IV Dibawuah Kab Dharmasraya
4 unit 2.500.000.000
2 Unit
APBD dan APBN
APBD 600.000.000
4 Unit
APBN 1.200.000.000
239
CATATAN PENTING
8 Lanjutan untuk tempat yang lain
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
4 unit 2.500.000.000
KODE
1 2
03
25
07
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
3
Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
Tersedianya pengadaan IPAL , Incenerator dan jaringan SIK serta alat kesehatan
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
4
5
6
7
Puskesmas Sungai Rumbai, Timpeh, Silago, Sungai Limau, Koto Besar, Padang Laweh,
8 paket 5.000.000.000
240
APBD dan APBN
CATATAN PENTING
8 Lanjutan untuk puskesmas yang belum
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
5 paket 3.000.000.000
KODE
1
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2 Pembangunan Poskesri/Polindes
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
3
4
5
6
7
Jumlah Poskesri yang dibangun
Nagari Sungai Limau, Sialang Gaung, Pandaleh, Padang Bintungan, Koto Koto Baru, Seberang Piruko Timur, Sungai Betung, Lubuk Agam, Koto Diate, Jorong Koto Lintas, Tabek Jaya, , Lubuk Aur, Lagan Jaya II, Sipangkur I, Koto Gadang, Abai Siat, Simpang Pogang, Pulau Punjung, Padukuan, Timpeh, Kampung harapan,
19 Unit
APBD 5.000.000.000
241
CATATAN PENTING
8 Lanjutan untuk tempat yang belum dibangun
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
19 Unit 5.000.000.000
KODE
1
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
3
4
5
6
7
Pembangunan pagar puskesmas
Jumlah pembangunan pagar puskesmas yang terbangun
8 Puskesmas
Rehabilitas Pustu/Polindes/Posk esri
Jumlah pustu/polindes yang diperbaiki
HC S Rumbai, Kt Besar, Tiumang, S Limau, Timpeh, Pdg Laweh, Sialang dan Koto Baru Siguntur, padang bintungan, Koto Tinggi, Abai Siat, Sinamar, Tanjung Alam, Panyubarang an, Taratak, Siguntur II, Padang Sari, Kampung Surau, Ranah
APBD 2.400.000.000
11 unit
APBD 1.500.000.000
242
CATATAN PENTING
8
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
Lanjutan untuk puskesmas yang belum
5 paket
Lanjutan untuk tempat yang belum direhabilita si
11 unit
1.500.000.000
1.500.000.000
KODE
1
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
3
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
4
5
6
7
CATATAN PENTING
8
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
Palabi, Marga Makmur, Padang Bungur
Rehabilitas Puskesmas
puskesmas yang direhab
Puskesmas Gunung Medan
1 Unit
APBN 500.000.000
243
Lanjutan untuk puskesmas yang belum
1 Unit 500.000.000
KODE
1
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
3
1
02
28
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
4
5
6
7
Rehabilitasi Rumah Dinas
Jumlah Rumah Dinas yang direhab
Puskesmas Koto Baru, Puskesmas Sitiung
6 Unit
Rehabilitasi Pustu
Jumlah Pustu yang direhab
Nagari Ranah Palabi, Marga Makmur, Koto Tinggi, Abai Siat, Padang Bungur Lubuk Bulang dan Koto lamo
5 Unit
Pagar Poskesri
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
Jumlah Pagar Poskesri yang dibangun
APBD 900.000.000
APBD 500.000.000
2 Unit
APBD 300.000.000
Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
244
CATATAN PENTING
8
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
Lanjutan untuk rumah dinas yang belum Lanjutan untuk bangunan yang belum
6 Unit
Lanjutan untuk tempat yang belum
2 Unit
900.000.000
5 Unit 500.000.000
300.000.000
KODE
1 2
03
28
1
02
30
2
03
30
07
01
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
3
Kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia Pelayanan pemeliharaan kesehatan lansia
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
4
5
6
7 APBD
CATATAN PENTING
8 Lanjutan
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
Jumlah Pserta PBI (penerima Bantuan Iuran)
Kab. Dharmasraya
35000 Jiwa
35000 Jiwa
Jumlah Posyandu Lansia aktif
13 Puskesmas
168 posyandu Lansia aktif
75.000.000
APBD
Lanjutan
75%
80.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000
Jumlah kelompok senam Lansia Senam Rutin
13 Puskesmas
168 Kelompok Lansia
50.000.000
APBD
Lanjutan
75%
60.000.000
Jumlah Puskesmas santun lansia dan adanya klinik Konseling Lansia
13 Puskesmas
13 Puskesmas
50.000.000
APBD
Lanjutan
75%
60.000.000
245
KODE
1 1
02
31
2
03
31
1
02
32
01
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2 Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan Pengawasan keamanan dan kesehatan makanan hasil industri Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Audit maternal perinatal dan pelacakan kasus resiko tinggi pada maternal perinatal
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
3
4
5
6
7
Jumlah P-IRT yang dibina dan jumlah sampel makanan yang diperiksa
Kab. Dharmasraya
35 P-IRT dan 100 sampel
100.000.000
1). Jumlah kasus kematian materna dan perinatal/neonat al/bayi yang teaudit, 2). Jumlah tenaga kesehatan terlatih Audit Maternal
Dinas kesehatan Kab.Dharma sraya
6 Kasus dan 74 orang
350.000.000
246
APBD
APBD
CATATAN PENTING
8
Lanjutan
Lanjutan
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
35 P-IRT dan 100 sampel
Seluruh kasus kematian Ibu dan bayi
125.000.000
200.000.000
KODE
1
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
3
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
4
5
6
7
CATATAN PENTING
8
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
Perinatal
Reviuw ANC Berkualitas
Jumlah tenaga kesehatan terlatih ANC
Puskesmas, Dinas Kesehatan
130 org
Reviuw P4K dan kelas ibu hamil
Jumlah petugas Kesehatan yang melakukan pertemuan P4K dan kelas ibu hamil Tersedia alat Mobile Obsterical Monitoring
Puskesmas, Dinas Kesehatan
50 orang
Puskesmas
4 Unit
Pelaksanaan sistim manual rujukan Maternal dan Neonatal dan MOM (Mobile Obstetrical Monitoring )
APBD
Lanjutan
130 org
75.000.000
75.000.000 APBD
Lanjutan
50 orang
75.000.000
APBD 800.000.000
247
75.000.000
Lanjutan
4 Unit 400.000.000
KODE
1
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
3
Pelatihan PONED
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
4
5
6
7
Jumlah tenaga kesehatan terlatih PONED
Padang
Jumlah tenaga kesehatan terlatih APN
Padang
Jumlah tenaga kesehatan terlatih SDIDTK
Kabupaten Dharmasraya
30 org
Pelatihan Asfiksia dan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah )
Jumlah tenaga kesehatan terlatih Asfiksia dan BBLR
Kabupaten Dharmasraya
20 orang . . .
60.000.000
Pelatihan BBL (bayi baru lahir )
Jumlah tenaga kesehatan terlatih BBL
Kabupaten Dharmasraya
20 orang
75.000.000
Magang Bidan
Jumlah Bidan yang ikut magang
Kabupaten Dharmasraya
50 orang
Pelatihan APN
Pelatihan SDIDTK
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
18 Orang
CATATAN PENTING
8
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
APBD 150.000.000
20 orang
APBD
Lanjutan
20 orang
150.000.000
150.000.000 APBD
Lanjutan
30 org
70.000.000
APBD
APBD
APBD 60.000.000
248
50.000.000
Lanjutan
Lanjutan
20 orang . . . 20 orang
60.000.000
70.000.000
KODE
1
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
3
Pendampingan ibu hamil 1
02
01
1
02
01
1
02
01
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
4
5
6
7
Jumlah kader pendampingan ibu hamil
Kabupaten Dharmasraya
4000 ibu hamil
Jumlah alat legalitas surat menyurat yaitu matrai 3000 dan matrai 6000 dan jumlah tenaga administrasi kesehatan yang dibayarkan Jumlah jasa kantor untuk pembayaran rekening listri, telepon, spedy dan PDAM
Dinas Kesehatan
600 bh dan 2 orang
Dinas Kesehatan
12 bulan
APBD
CATATAN PENTING
8 Lanjutan
200.000.000
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
40000 ibu hamil
225.000.000
600 bh dan 2 orang
50.000.000
Program pelayanan administrasi perkantoran 01
02
Penyediaan jasa surat menyurat
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
APBD
APBD 200.000.000
249
Lanjutan
40.000.000
Lanjutan
12 bulan 200.000.000
KODE
1 1
1
1
1
1
02
02
02
02
02
01
01
01
01
01
06
07
08
10
11
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
3
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas
Jumlah STNK kendaraan dinas roda 4 dan roda 2 yang di perpanjang Jumlah tenaga pengelola keuangan dan aset yang dibayar Jumlah tenaga kebersihan dan satpam yang dibayarkan Jumlah jenis alat tulis kantor yang dibeli
Dinas Kesehatan
40 unit
Dinas Kesehatan
45 orang
Dinas Kesehatan
45 orang
Dinas Kesehatan
60 jenis
Jumlah barang cetakan yang dibeli dan jumlah penggandaan yang dibayarkan
Dinas Kesehatan
7 jenis dan 57500 lembar
Penyediaan jasa administrasi keuangan
Penyediaan jasa kebersihan kantor dan satpam Penyediaan alat tulis kantor Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
4
5
6
7 APBD
CATATAN PENTING
8 Lanjutan
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
40 unit
20.000.000
20.000.000
APBD
Lanjutan
45 orang
250.000.000
270.000.000
APBD
Lanjutan
45 orang
760.000.000
775.000.000
APBD
Lanjutan
60 jenis
25.000.000
250
30.000.000 APBD
50.000.000
Lanjutan
5 jenis dan 57500 lembar
25.000.000
KODE
1 1
1
1
1
1
02
02
02
02
02
01
01
01
01
01
12
14
15
17
18
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
3
Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor
Penyediaan peralatan rumah tangga Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan Penyediaan makan dan minum Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
4
5
6
7
Jumlah komponen instalasi listrik penerangan bangunan kantor Jumlah peralatan rumah rangga yang tersedia Jumlah bahan bacaan
Dinas Kesehatan
10 jenis
Dinas Kesehatan
20 jenis
Dinas Kesehatan
12 bulan
Jumlah jamuan makanan untuk rapat dan tamu
Dinas Kesehatan
1300 orang
Jumlah perjalanan dinas rapar-rapat koordinasi, konsultasi
Dinas Kesehatan
1 paket
APBD
CATATAN PENTING
8 Lanjutan
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
10 Jenis
3.000.000
5.000.000
APBD
Lanjutan
20 jenis
10.000.000
15.000.000
APBD
Lanjutan
12 bulan
10.000.000
4.500.000
APBD
Lanjutan
1300 orang
35.000.000 APBD 250.000.000
251
37.000.000 Lanjutan
1 paket 275.000.000
KODE
1
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
3
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
4
5
6
7
CATATAN PENTING
8
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
dalam dan luar daerah
1
02
06
1
02
06
1
1
02
02
06
06
01
05
06
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja Dinas Kesehatan Sosialisasi Renstra Dinas Kesehatan
Menitoring dan evaluasi keuangan dan aset
Jumlah dokumen laporan kinerja tahunan
Dinas Kesehatan
3 Dokumen
Jumlah peserta yang tersosialisasi Renstra Jumlah laporan keuangan dan aset
Kab. Dharmasraya
70 orang
Dinas Kesehatan
2 Dokumen
APBD
Lanjutan
3 Dokumen
75.000.000
80.000.000
APBD 85.000.000
APBD 150.000.000
252
Lanjutan
2 Dokumen 150.000.000
KODE
1 1
02
02
1
02
02
1
1
1
1
02
02
02
02
02
02
02
02
03
09
10
11
12
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Pembangunan gedung kantor Dinas Kesehatan Pengadaan peralatan gedung kantor Pengadaan mebeleur
Pengadaan kendaraan dinas roda dua Pengadaan mobil operasional
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
3
4
5
6
7
Jumlah gedung kantor yang dibangun
Kab. Dharmasraya
1 Gedung
Jumlah pengadaan peralatan gedung kantor Jumlah pengadaan mebeleur gedung kantor Jumlah kendaraan roda dua
Dinas Kesehatan
20 unit
Dinas Kesehatan
50 unit
Kab. Dharmasraya
5 unit
Jumlah kendaraan roda empat
Kab. Dharmasraya
2 unit
APBD 8.000.000.000 APBD 150.000.000
APBD 250.000.000
APBD 175.000.000 APBD 800.000.000
253
CATATAN PENTING
8
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
KODE
1 1
1
1
02
02
02
02
02
02
1
02
03
1
02
03
22
24
28
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
3
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
4
5
6
7
Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor
Jumlah gedung kantor yang dipelihara
Dinas Kesehatan
1 unit
Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas/operasional
Jumlah Kendaraan Dinas/operasion al yang dipelihara dan jasa tenaga sopir yang dibayarkan Jumlah peralatan gedung kantor yang dipelihara
Dinas kesehatan, puskesmas
15 unit dan 18 orang
Dinas Kesehatan
50 unit
Jumlah pakaian dinas
Dinas Kesehatan
500 stel
Pemeliharaan rutin / berkala peralatan gedung kantor
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
8
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
APBD 50.000.000 APBD
APBD 75.000.000
Lanjutan
15 unit dan 18 orang
650.000.000
50 unit 80.000.000
APBD 150.000.000
254
Lanjutan
650.000.000
Program peningkatan disiplin aparatur 05
CATATAN PENTING
KODE
1 1
1
02
02
03
03
1
02
05
1
02
05
1
02
05
06
07
01
04
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2 Evaluasi kinerja pegawai
Penialaian angka kredit tenaga fungsional kesehatan
Program peningkatan kapasitas sumber daya aperatur Pendidikan dan Pelatihan Formal
Peningkatan kinerja pegawai tidak tetap
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
3
4
5
6
7
Jumlah peserta yang tersosialisasi SKP Terpenuhinya tenaga medis puskesmas yang berkualitas dan kompeten di bidangnya
Kab. Dharmasraya
75 orang
Kab. Dharmasraya
440 Orang
Jumlah peserta Diklat
Luar Kabupaten dalam provinsi & luar provinsi Dinas Kesehatan
1 paket
Jumlah PTT yang ikut pertemuan monitoring
CATATAN PENTING
8
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
APBD 45.000.000
APBD
Lanjutan
440 orang
60.000.000
60.000.000
APBD
Lanjutan
1 paket
150.000.000
110 Orang
APBD 40.000.000
255
150.000.000
Lanjutan
115 orang 45.000.000
KODE
1 1
02
05
1
02
33
1
02
33
1
02
33
02
20
21
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
3
Sosialisasi peraturan perundangundangan
Jumlah peserta yang ikut sosialisasi peraturan perundangundangan tentang kesehatan
Dinas Kesehatan
75 orang
Jumlah Puskesmas yang di beri operasional
Puskesmas
13 Puskesmas
Labkesda yang diberi operasional
Labkesda
Program peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat Operasional peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat di puskesmas Operasional peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat di Labkesda
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
4
5
6
7 APBD
CATATAN PENTING
8 Lanjutan
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10 80%
50.000.000
APBD
Lanjutan
1.500.000.000
1 Labkesda
APBD 350.000.000
256
50.000.000
Lanjutan
13 Puskesmas
1.500.000.000
1 Labkesda 350.000.000
KODE
1 1
02
33
22
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
3
Operasional peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat di IGFK Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat ( PSM ) Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam rangka survey PHBS Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam rangka pengembangan Nagari Siaga Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam rangka pengembangan strata Posyandu Mandiri
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
4
5
6
7
IGFK yang diberi operasional
IGFK
1 IGFK
Jumlah KK yang di survey
Kabupaten Dharmasraya
2600 KK
Jumlah Nagari Siaga terbentuk yang dibina
Kabupaten Dharmasraya
11 Nagari Siaga
Jumlah Posyandu yang dibina
Kabupaten Dharmasraya
34 Posyandu
APBD
CATATAN PENTING
8 Lanjutan
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
1 IGFK
400.000.000
400.000.000
APBD
Lanjutan
2600 KK
50.000.000
APBD
Lanjutan
40.000.000
APBD 50.000.000
257
525.000.000
Lanjutan
11 Nagari Siaga
425.000.000
34 Posyandu
500.000.000
KODE
1
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
3
4
5
6
7
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam rangka pengembangan strata Poskesri dan Poskestren Mandiri Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam rangka pengembangan Kelompok Saka Bakti Husada Program kesehatan anak usia sekolah dan remaja
Jumlah Poskesri dan poskestren yang dibina
Kabupaten Dharmasraya
76 Poskesri
Jumlah Kelompok Saka Bakti Husada yang dibentuk
Kabupaten Dharmasraya
9 Kelompok SBH
Penjaringan Kesehatan anak baru masuk sekolah( TK s/d SLTA ) Pembinaan sekolah sehat dan kader kesehatan( dokter kecil,KKR,Kader lain)
Jumlah siswa yang terjaring
13 Puskesmas
12000 siswa
Jumlah sekolah Sehat
Kabupaten Dharmasraya
104 Sekolah
APBD
CATATAN PENTING
8 Lanjutan
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
76 Poskesri
50.000.000
258
250.000.000
APBD
Lanjutan
100.000.000
9 Kelompok SBH
500.000.000
150.000.000
APBD
Lanjutan
13 Puskesmas
150.000.000
70.000.000
APBD
Lanjutan
85 Sekolah
80.000.000
KODE
1
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KE GIATAN
2
3
Pembentukan & Pembinaan Puskesmas PKPR
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
RENCANA TAHUN 2016
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIAT AN
Puskesmas PKPR
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
4
5
6
7
13 Puskesmas
13 Puskesmas
60.000.000
58.340.000.000
259
APBD
CATATAN PENTING
8 Lanjutan
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
13 Puskesmas
60.000.000
46.011.570.000
BAB IV PENUTUP
Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya tahun 2016 merupakan dokumen perencanaan yang penting dipedomani untuk memberikan arah bagi pelaksanaan program dan kegitan tahun 2016 di lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya, guna mendukung tercapainya target pembangunan daerah Tahun 2016. Renja Dinas Kesehatan telah memuat hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan tahun sebelumnya, memuat permasalahan yang dihadapi oleh Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Dharmasraya
dalam
pelaksanaan
program dan kegiatan yang berasal dari masyarakat. Optimalisasi dalam pelaksanaan isi Renja merupakan hal penting yang perlu diupayakan dalam rangka mewujudkan kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan yang telah direncanakan sesuai dengan kewenangan urusan perencanaan pembangunan dan statistik yang diemban oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya sebagai salah satu SKPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Dharmasraya. Oleh karena itu, sangat diharapkan adanya dukungan dari seluruh pihak yang terkait dengan pelaksanaan isi Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya. Semoga Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya tahun
2016 ini dapat dijadikan acuan bagi seluruh pemangku
kepentingan
terkait,
sehingga
diharapkan
dapat
tercapai
tujuan
pembangunan daerah Kabupaten Dharmasraya tahun 2016. Akhirnya, ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan dokumen ini.
Ditetapkan di Punjung
260
: Pulau
Tabel. 5 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017 KABUPATEN DHARMASRAYA NAMA SKPD :….. RENCANA TAHUN 2016 KODE
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
2
3
1
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
4
5
6
7
CATATAN PENTING
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
9
10
8
Urusan Wajib 1
02
1
02
15
1
02
15
Bidang Kesehatan
1
02
16
1
02
16
Program obat dan perbekalan kesehatan 01
Kab. Dharmasraya
….jenis
Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
Tersedianya obat, reagen dan perbekalan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya
2,000,000
APBD + DAK
Lanjutan
13 Puskesmas
Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan
Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan Kab. Dharmasraya petugas tentang POR PIO
…..orang
85,500
Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya
Jumlah Peduduk Miskin Daerah terpencil yang mendapatkan pelayanan kesehatan
Kab. Dharmasraya
….Orang
Pengelolaan perizinan bidang kesehatan
Jumlah Klinik,Praktek,RS Swasta,Apotik yang berizin
Dinas Kesehatan
…Unit
200,000
Monitoring dan Evaluasi JKN
Jumlah Laporan Evaluasi JKN
Dinas Kesehatan
….Laporan
150,000
2,000,000
APBD
Lanjutan
70%
90,000
70,000 APBD
Lanjutan
2 Jorong
80,000
APBD
Lanjutan
55%
210,000
APBD
Lanjutan
60%
160,000
Program upaya kesehatan masyarakat 01
Page 1
RENCANA TAHUN 2016 KODE
1
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
CATATAN PENTING
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
Operasional PPK BLUD Puskesmas ( Kapitasi JKN)
Jumlah Puskesmas yang dibantu Operasional Kab. Dharmasraya PPK BLUD
13 Puskesmas
6,500,000
APBD
Lanjutan
100%
7,000,000
Operasional PPK BLUD Puskesmas ( Jasa Pelayanan Lainnya)
Jumlah Puskesmas yang menerima Jasa Pelayanan
Kab. Dharmasraya
13 Puskesmas
1,000,000
APBD
Lanjutan
100%
1,500,000
Pelatihan Kegawat daruratan bagi dokter dan perawat IGD Puskesmas (ATCLS/PPGD)
Jumlah Dokter/Perawat IGD yang Terlatih
Kab. Dharmasraya
….Orang
175,000 APBD
Lanjutan
6 Puskesmas
180,000
Persiapan Akreditasi Puskesmas
Jumlah Puskesmas yang Terakreditasi
Kab. Dharmasraya
3 Puskesmas
500,000 APBD
Lanjutan
3 Puskesmas
500,000
Persiapan Akreditasi Laboratorium Kesehatan Daerah
Labkesda Terakreditasi
Kab. Dharmasraya
1 Laboratorium Kesehatan Daerah
155,000 APBD
Program Kesehatan Olah Raga
ketersediaan sarana prasarana kesehatan olah Kab. Dharmasraya raga (KESORGA)
37,500 APBD
Lanjutan
13 Puskesmas
40,000
155,000 APBD
Lanjutan
13 Puskesmas
200,000
….Unit
Lomba Puskesmas Berprestasi dan petugas Puskesmas Berprestasi dan Petugas teladan teladan tingkat Kabupaten Dharmasrya
Kab. Dharmasraya
…Puskesmas…Or ang
Pemanfaatan Sarana Pelayanan Kesehatan oleh Masyarakat
Jumlah Kunjungan Masyarakat (Visite Rate) di Puskesmas
Kab. Dharmasraya
….Kunjungan
50,000 APBD
Lanjutan
13 Puskesmas
60,000
Program Kesehatan Kerja
Jumlah Perusahaan yang terlayani kesehatan pada pekerja formal dan Informal
Kab. Dharmasraya
…Perusahaan
45,000 APBD
Lanjutan
13 Puskesmas
50,000
Program Perawatan Kesehatan Masyarakat Jumlah Keluarga Rawan yang Terlayani (Perkesmas)
Kab. Dharmasraya
….KK
155,000 APBD
Lanjutan
13 Puskesmas
175,000
Program kesehatan jiwa
Jumlah Kasus Kesehatan Jiwa yang Tertangani
Kab. Dharmasraya
…Kasus
125,000 APBD
Lanjutan
13 Puskesmas
135,000
Program kesehatan Penyakit Khusus
Jumlah Kasus Kesehatan Indra dan Bibir Sumbing dan Sunatan yang Tertangani
Kab. Dharmasraya
….Kasus
200,000 APBD
Lanjutan
13 Puskesmas
250,000
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas dan Masyarakat (UKGS/UKGMD)
Jumlah Kasus Gigi dan Mulut yang tertangani Kab. Dharmasraya
…Kasus
37,500 APBD
Lanjutan
13 Puskesmas
40,000
Page 2
RENCANA TAHUN 2016 KODE
1
1
1
02
02
02
117
19
20
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
CATATAN PENTING
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
Program pengawasan obat dan makanan
Peningkatan pengawasan keamanan pangan Jumlah apotik dan Toko obat yang ter awasi dan bahan berbahaya dan Jumlah Petugas Apotik yang terlatih
Kab. Dharmasraya
105 sarana dan 125 orang
100,000 APBD
Lanjutan
105 sarana dan 125 orang
Peningkatan pemberdayaan masyarakat di bidang obat dan makanan
Jumlah Terawasinya keamanan jajanan pangan anak sekolah dasar
Kab. Dharmasraya
60 SD
Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
Jumlah Media Informasi yang dihasilkan
Dinas Kesehatan
….Jenis
270,000
Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
Jumlah Masyarakat yang diberi penyuluhan Pola Hidup Sehat
Dinas Kesehatan
….Orang
Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan
Jumlah Penyuluh Kesehatan yang dilatih
Dinas Kesehatan
…Orang
Pengembangan kawasan tanpa asap rokok
Tersedianya Kawasan Tanpa Asap Rokok
Dinas Kesehatan
Pembentukan pos pemulihan gizi
Jumlah Kader,TPG,Bidan Desa yang terlatih
Survei TBABS
125,000
49,000 APBD
Lanjutan
60 SD
APBD
Lanjutan
50%
300,000
125,000
APBD
Lanjutan
15%
135,000
75,000
APBD
Lanjutan
25%
85,000
….Kawasan
180,000
APBD
Lanjutan
5%
200,000
13HC & Kab.Dharmasraya
26 kader, 13 TPG, 13 bidan di desa
100,000
APBD
Lanjutan
26 kader, 13 TPG, 13 bidan di desa
110,000
Jumlah SD yang di Survei TBABS
Kab. Dharmasraya
150 SD / MI
85,000
APBD
Pembentukan Puskesmas TFC
Jumlah penderita gizi buruk yang terindikasi
Puskesmas Timpeh
…orang
100,000
APBD
Lanjutan
100%
150,000
Pertemuan LP/LS
Terlaksana Pertemuan LP/LS
Dinas Kesehatan Kab.Dharmasraya
….Kali
20,000
APBD
Revitalisasi nagari sadar gizi
terbentuknya nagari sadar gizi aktif
nagari
26 nagari
30,000 APBD
Lanjutan
26 nagari
sosialisasi PERBUP penggunaan garam beryodium
Jumlah KK yang tersosialisasikan pengguna Garam beryodium
nagari
…KK
70,000
60,000
Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Program perbaikan gizi masyarakat
Page 3
APBD
40,000
RENCANA TAHUN 2016 KODE
1 1
02
21
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIATAN
Pembinaan gizi Institusi
22
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
Jumlah Institusi yang terbina
sekolah, kantor, ponpes
75 institusi
Jumlah Lokasi Pengembangan Lingkungan Sehat
Kab. Dharmasraya
….Lokasi
50,000
Meningkatnya kualitas TPM dan menurunnya Kab. Dharmasraya angka kesakitan berbasis lingkungan
61%
Jumlah Sampel air yang diperiksa
Kab. Dharmasraya
Jumlah Jamban Sehat
SUMBER DANA
25,000 APBD
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
75 institusi
30,000
APBD
Lanjutan
61%
60,000
50,000
APBD
Lanjutan
61%
60,000
….Sampel
50,000
APBD
Lanjutan
84%
60,000
Kab. Dharmasraya
…Unit
50,000
APBD
Lanjutan
86%
60,000
jumlah rumah Sehat
Kab. Dharmasraya
…..Unit
50,000
APBD
Lanjutan
73%
60,000
Jumlah TPS
Kab. Dharmasraya
…UNit
50,000
APBD
Lanjutan
76%
60,000
Jumlah SPAL
Kab. Dharmasraya
…..Unit
50,000
APBD
Lanjutan
75%
60,000
Pelaksanaan Kab/Kota Sehat
Jumlah Kecamatan Sehat
Kab. Dharmasraya
7 Kec
200,000
APBD
Lanjutan
9 Kec
250,000
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Lingkungan Sehat
Jenis Data yang dihasilkan
Kab. Dharmasraya
….Laporan
200,000
APBD
Lanjutan
80%
200,000
Program pengembangan lingkungan sehat
Peningkatan Sanitasi Dasar Masyarakat
02
LOKASI
Lanjutan
Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat
1
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017 CATATAN PENTING
Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Page 4
RENCANA TAHUN 2016 KODE
1
1
02
23
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN LOKASI
25
SUMBER DANA
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
Jumlah Bayi yang terimunisasi dasar lengkap Kab. Dharmasraya
…..orang
186,000 APBD
Lanjutan
90%
195,000
Surveilan Epidemiologi penyakit menular
JumlahPenyakit menular yang terdeteksi
Kab. Dharmasraya
…Orang
150,000
APBD
Lanjutan
100%
160,000
Penanggulangan Kasus KLB
Jumlah Kasus KLB yang terdeteksi dan tertanggulangi
Kab. Dharmasraya
…Kasus
25,000
APBD
Lanjutan
100%
30,000
Pemberantasan Penyakit Menular Langsung Jumlah Kasus penyakit menular dan faktor resiko pada masyarakat yang tertangani
Kab. Dharmasraya
….Kasus
107,000
APBD
Lanjutan
80%
115,000
Pemberantasan Penyakit Berbasis Binatang Jumlah Kasus penyakit menular berbasis (P2B2) binatang pada masyarakat yang tertangani
Kab. Dharmasraya
…Kasus
75,000 APBD
Lanjutan
100%
85,000
Program Penyakit Tidak Menular (PTM)
Jumlah penyakit tidak menular dan faktor resiko pada masyarakat yang tertangani
Kab. Dharmasraya
…Kasus
142,000 APBD
Lanjutan
80%
158,000
Kesehatan Matra
Terpantaunya kondisi kesehatan masyarakat pada Kab. Dharmasraya event2 besarsituasi atau hari khusus
….Event
222,000 APBD
Lanjutan
100%
250,000
Pengadaan logistik evakuasi bencana
Tersedianya peralatan evaluasi bencana
….Unit
168,000 APBD
50,000
Kab. Dharmasraya
Program standarisasi pelayanan kesehatan Jumlah petugas Labkesda yang menerima Jasa Labkesda Pelayanan
Pembangunan dan pemutakhiran data dasar Laporan pemutakhiran data dasar standar standar pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan
02
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
Peningkatan imunisasi
Jasa Pelayanan
1
TARGET CAPAIAN KINERJA
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017 CATATAN PENTING
Kab. Dharmasraya
Program Pengadaan; Peningkatan dan Perbaikan Sarna dan Prasrana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringan
Page 5
…Orang
50,000
APBD
Lanjutan
100%
….Laporan
200,000 APBD
Lanjutan
13 Puskesmas
200,000
RENCANA TAHUN 2016 KODE
1
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN LOKASI
Pembangunan puskesmas
Jumlah Puskesmas Terbangun
Pembangunan pagar puskesmas
Jumlah pemabngunan pagar puskesmas yang HC S Rumbai, Kt Besar, 8 Puskesmas terbangun Tiumang, S Limau, Timpeh, Pdg Laweh, Sialang dan Koto Baru
Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas Tersedianya pengadaan IPAL , Incenerator dan jaringan SIK serta alat kesehatan
pustu Marga makmur, Puskesmas Padang Laweh, Koto Besar, S Rumbai
TARGET CAPAIAN KINERJA
4 unit
…Unit
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
CATATAN PENTING
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
2,500,000 DAK + APBD
Lanjutan untuk tempat yang lain
4 unit
2,500,000
2,400,000 APBD
Lanjutan untuk puskesmas yang belum
5 paket
1,500,000
5,000,000 DAK + APBD
Lanjutan untuk puskesmas yang belum
5 paket
3,000,000
1,500,000 APBD
Lanjutan untuk tempat yang belum direhabilitasi
11 unit
1,500,000
Puskesmas Sungai Rumbai, Timpeh, Silago, Sungai Limau, Koto Besar, Padang Laweh,
Rehabilitas Pustu/Polindes/Poskesri
Jumlah pustu/polindes yang diperbaiki
Siguntur, padang 11 unit bintungan, Koto Tinggi, Abai Siat, Sinamar, Tanjung Alam, Panyubarangan, Taratak, Siguntur II, Padang Sari, Kampung Surau, Ranah Palabi, Marga Makmur, Padang Bungur
Rehabilitas Puskesmas
puskesmas yang direhab
Puskesmas Gunung Medan
1 Unit
500,000 APBD
Lanjutan untuk puskesmas yang belum
1 Unit
500,000
Rehabilitasi Rumah Dinas
Jumlah Rumah Dinas yang direhab
Puskesmas Koto Baru, Puskesmas Sitiung
6 Unit
900,000 APBD
Lanjutan untuk 6 Unit rumah dinas yang belum
900,000
Kab Dharmasraya
4 Unit
Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas Jumlah Kendaraan puskesmas keliling keliling
Page 6
1,200,000 DAK + APBD
RENCANA TAHUN 2016 KODE
1
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
Pembangunan Poskesri/Polindes
Jumlah Poskesri yang dibangun
Nagari Sungai Limau, 19 Unit Sialang Gaung, Pandaleh, Padang Bintungan, Koto Koto Baru, Seberang Piruko Timur, Sungai Betung, Lubuk Agam, Koto Diate, Jorong Koto Lintas, Tabek Jaya, , Lubuk Aur, Lagan Jaya II, Sipangkur I, Koto Gadang, Abai Siat, Simpang Pogang, Pulau Punjung, Padukuan, Timpeh, Kampung harapan, Ampalu, Ranah Lintas, Sialang
Pembangunan Pustu
Jumlah Pustu yang terbangun
Rehabilitasi Pustu
Jumlah Pustu yang direhab
Jorong Padang Bintungan, Jorong Lubuk Mansagu Koto Nan IVRanah Dibawuah Nagari Palabi,
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
5,000,000 APBD
1
02
28
02
30
Lanjutan untuk tempat yang belum dibangun
19 Unit
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
5,000,000
600,000 APBD
5 Unit
500,000 APBD
Lanjutan untuk bangunan yang belum
5 Unit
500,000
Lubuk Bulang dan Koto 2 Unit lamo
300,000 APBD
Lanjutan untuk tempat yang belum
2 Unit
300,000
Lanjutan
70%
Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
Kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu 1
Jumlah Pagar Poskesri yang dibangun
TARGET CAPAIAN KINERJA
2 Unit
Marga Makmur, Koto Tinggi, Abai Siat, Padang Bungur Pagar Poskesri
CATATAN PENTING
…orang
Jumlah Pserta PBI (penerima Bantuan Iuran)
8,204,000
APBD
Lanjutan
Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
Page 7
9,500,000
RENCANA TAHUN 2016 KODE
1
1
02
31
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIATAN
Puskesmas melaksanakan konseling usia lanjut dan pelaksanaan Posyandu Lansia
02
32
LOKASI
Jumlah lansia yang diberikan Konseling
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
13 Pusk
..orang
75,000
APBD
Lanjutan
70%
80,000
Kelompok usia lanjut melaksanakan senam Jumlah USILA yg dapat pelayanan kesehatan 13 Pusk lansia
..orang
65,000
APBD
Lanjutan
50%
70,000
Lanjutan
Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan
Kab. Dharmasraya
….jenis
60,000
APBD
Lanjutan
100 item
75,000
Audit maternal perinatal dan pelacakan Jumlah kasus materna perinatal yang teaudit kasus resiko tinggi pada maternal perinatal
Dinas kesehatan Kab.Dharmasraya
…kasus
50,000
APBD
Lanjutan
Seluruh kasus kematian Ibu dan bayi
60,000
Reviuw ANC Berkualitas
Jumlah tenaga kesehatan terlatih ANC
Puskesmas, Dinas Kesehatan
130 org
45,000
APBD
Lanjutan
130 org 10 %
60,000
Reviuw P4K dan kelas ibu hamil
Jumlah petugas Kesehatan yang melakukan pertemuan P4K dan kelas ibu hamil
Puskesmas, Dinas Kesehatan
…orang
45,000
APBD
Lanjutan
13 Puskesmas 10 %
60,000
Pelaksanaan sistim manual rujukan Tersedia alat Mobile Obsterical Monitoring Maternal dan Neonatal dan MOM (Mobile Obstetrical Monitoring )
13 Puskesmas dan RSUD
14 Unit
800,000
APBD
Pengawasan keamanan dan kesehatan makanan hasil industri
1
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017 CATATAN PENTING
jenis makanan yang diperiksa
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Page 8
RENCANA TAHUN 2016 KODE
1
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
Pelatihan PONED
Jumlah tenaga kesehatan terlatih PONED
Kabupaten Dharmasraya …Orang
Pelatihan APN
Jumlah tenaga kesehatan terlatih APN
Kabupaten Dharmasraya 20 orang . 10 %
Pelatihan SDIDTK
Jumlah tenaga kesehatan terlatih SDIDTK
Kabupaten Dharmasraya 30 org
Pelatihan Asfiksia dan BBLR (Berat Badan Jumlah tenaga kesehatan terlatih Asfiksia dan Kabupaten Dharmasraya 20 orang . Lahir Rendah ) BBLR . .
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
CATATAN PENTING
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
60,000
APBD
Lanjutan
6 Puskesmas Rawatan
75,000
100,000
APBD
Lanjutan
20 orang . 10 %
45,000
APBD
Lanjutan
30 org
50,000
20,000
APBD
Lanjutan
20 orang . . .
25,000
60,000 APBD
Lanjutan
20 orang
110,000
Pelatihan BBL (bayi baru lahir )
Jumlah tenaga kesehatan terlatih BBL
Kabupaten Dharmasraya 20 orang
70,000
Magang Bidan
Jumlah Bidan yang ikut magang
Kabupaten Dharmasraya 20 orang
45,000
APBD
Lanjutan
20 orang
Penyediaan jasa surat menyurat
Jumlah Surat Keluar masuk
Dinas Kesehatan
….Surat
5,000
APBD
Lanjutan
100%
5,000
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Terlaksananya Pembayaran rekening telepon, Dinas Kesehatan air dan listrik
100%
200,000
APBD
Lanjutan
100%
200,000
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas
Pembayaran pajak kendaraan bermotor roda 2 Dinas Kesehatan dan roda 4
100%
16,000
APBD
Lanjutan
100%
16,000
60,000
Program pelayanan administrasi perkantoran
Page 9
RENCANA TAHUN 2016 KODE
1
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
CATATAN PENTING
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
Penyediaan jasa administrasi keuangan
Pembayaran jasa tenaga pengelola keuangan
Dinas Kesehatan
100%
180,000
APBD
Lanjutan
100%
180,000
Penyediaan jasa kebersihan kantor dan sopir
Terlaksananya Pembayaran jasa kebersihan kantor dan sopir
Dinas Kesehatan
100%
700,000
APBD
Lanjutan
100%
700,000
Penyediaan alat tulis kantor
Tersedianya alat tulis kantor
Dinas Kesehatan
100%
25,000
APBD
Lanjutan
100%
25,000
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Tersedianya barang cetakan dan penggandaan Dinas Kesehatan
100%
15,000
APBD
Lanjutan
100%
15,000
Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor
Tersedianya komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Dinas Kesehatan
100%
5,000
APBD
Lanjutan
100%
5,000
Penyediaan peralatan rumah tangga
Tersedianya peralatan rumah tangga untuk keperluan kantor
Dinas Kesehatan
100%
15,000
APBD
Lanjutan
100%
15,000
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
Tersedianya bacaan koran dan majalah
Dinas Kesehatan
100%
3,600
APBD
Lanjutan
100%
3,600
Penyediaan makan dan minum
Tersedianya makanan dan minuman untuk rapat dan tamu
Dinas Kesehatan
100%
20,000
APBD
Lanjutan
100%
20,000
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
Terlaksanya koordinasi & konsultasi dengan instansi terkait
Dinas Kesehatan
100%
250,000
APBD
Lanjutan
100%
250,000
Monitoring, evaluasi dan pelaporan Program
Jumlah Laporan Evaluasi Program
Dinas Kesehatan
…Laporan
30,000
APBD
Lanjutan
13 Puskesmas
30,000
Monitoring, evaluasi dan pelaporan Keuangan
Jumlah Laporan Keuangan
Dinas Kesehatan
15 UPTD
50,000
APBD
Lanjutan
15 UPTD
50,000
Penyusunan laporan capaian kinerja
LAKIP
Kab. Dharmasraya
1 Dokumen
60,000
APBD
Lanjutan
1 Dokumen
60,000
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Page 10
RENCANA TAHUN 2016 KODE
1
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
CATATAN PENTING
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
Jumlah peserta yang tersosialisasi Renstra
Kab. Dharmasraya
…0rang
Pembangunan gedung kantor Dinas Kesehatan
Gedung kantor Dinas Kesehatan
Kab. Dharmasraya
1 Gedung
Pengadaan peralatan gedung kantor
Jumlah pengadaan peralatan gedung kantor
Dinas Kesehatan
…Unit
100,000 APBD
Pengadaan mebeleur
Jumlah pengadaan mebeleur gedung kantor
Dinas Kesehatan
…Unit
50,000 APBD
Lanjutan
100%
50,000
Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor Terlaksananya pemeliharaan gedung kantor
Dinas Kesehatan
100%
25,000
APBD
Lanjutan
100%
25,000
Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas/operasional
Terlaksananya Pemeliharaan Kendaraan Dinas/operasional Dinas Kesehatan&puskesmas
Dinas kesehatan, puskesmas
100%
350,000
APBD
Lanjutan
100%
350,000
Pemeliharaan rutin / berkala peralatan gedung kantor
Tersedianya pemeliharaan peralatan gedung kantor
Dinas Kesehatan
100%
35,000
APBD
Lanjutan
100%
35,000
Pemeliharaan rutin / berkala perlengkapan gedung kantor
Tersedianya pemeliharaan perlengkapan gedung kantor
Dinas Kesehatan
100%
25,000
APBD
Lanjutan
100%
25,000
Pemeliharaan rutin / berkala mobeuler
Tersedianya pemeliharaan mobeleur kantor
Dinas Kesehatan
100%
20,000
APBD
Lanjutan
100%
20,000
Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
Jumlah pakaian dinas
Dinas Kesehatan
600 stel
180,000 APBD
Evaluasi kinerja pegawai
Jumlah peserta yang tersosialisasi SKP
Kab. Dharmasraya
…Orang
60,000 APBD
Lanjutan
50%
70,000
Evaluasi analisis jabatan
Jumlah peserta yang tersosialisasi Anjab
Kab. Dharmasraya
…Orang
60,000
Sosialisasi Renstra Dinas Kesehatan
75,000
APBD
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 10,000,000 APBD
Program peningkatan disiplin aparatur
Program peningkatan kapasitas sumber daya aperatur
Page 11
RENCANA TAHUN 2016 KODE
1
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
CATATAN PENTING
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
Luar Kabupaten dalam …Orang provinsi & luar provinsi
150,000 APBD
Lanjutan
100%
150,000
Jumlah PTT yang ikut pertemuan monitoring Dinas Kesehatan
…Orang
35,000 APBD
Lanjutan
80%
35,000
Sosialisasi peraturan perundang-undangan
Jumlah peserta yang ikut sosialisasi peraturan Dinas Kesehatan perundang-undangan tentang kesehatan
…Orang
50,000 APBD
Lanjutan
80%
50,000
Menitoring dan evaluasi aset
laporan Aset
Dinas Kesehatan
1 laporan
100,000 APBD
Lanjutan
80%
100,000
Operasional peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat di puskesmas
Jumlah Puskesmas yang di beri operasional
Puskesmas
13 Puskesmas
1,500,000 APBD
Lanjutan
1 Tahun
1,500,000
Operasional peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat di Labkesda
Labkesda yang diberi operasional
Labkesda
1 Labkesda
350,000 APBD
Lanjutan
1 Tahun
350,000
Operasional peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat di IGFK
IGFK yang diberi operasional
IGFK
…IGFK
400,000 APBD
Lanjutan
1 Tahun
400,000
Pendidikan dan Pelatihan Formal
Jumlah peserta Diklat
Peningkatan kinerja pegawai tidak tetap
Program peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat
Lanjutan
Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Monitoring dan evaluasi SIK infokes online Jumlah Laporan SIK
Kab. Dharmasraya
….laporan
60,000 APBD
Lanjutan
13 Puskesmas
70,000
Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat ( PSM ) Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Jumlah KK yang di survey rangka survey PHBS
Kabupaten Dharmasraya ….KK
500,000 APBD
Lanjutan
65%
525,000
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Jumlah Nagari Siaga rangka pengembangan Nagari Siaga
Kabupaten Dharmasraya ….Nagari
400,000 APBD
Lanjutan
45%
425,000
Page 12
RENCANA TAHUN 2016 KODE
1
URUSAN /BIDANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA
PRAKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2017
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp. 000)
SUMBER DANA
CATATAN PENTING
TARGET CAPAIAN KINERJA
KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Jumlah Posyandu Mandiri rangka pengembangan strata Posyandu Mandiri
Kabupaten Dharmasraya …Posyandu
500,000 APBD
Lanjutan
45%
500,000
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Jumlah Poskesri Mandiri rangka pengembangan strata Poskesri dan Poskestren Mandiri
Kabupaten Dharmasraya ….Poskesri
250,000 APBD
Lanjutan
45%
250,000
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Jumlah Kelompok Dasa Wisma rangka pengembangan Kelompok Dasa Wisma
Kabupaten Dharmasraya …Dasa Wisma
500,000 APBD
Lanjutan
45%
500,000
Program kesehatan anak usia sekolah dan remaja Penjaringan Kesehatan anak baru masuk sekolah( TK s/d SLTA )
Jumlah Siswa yang terjaring
13 Pusk
…siswa
101,120
APBD
Lanjutan
100%
110,000
Pembinaan sekolah sehat dan kader kesehatan( dokter kecil,KKR,Kader lain)
Jumlah Sekolah sehat dan kader kesehatan yang dibina
13 Pusk
…Unit…..Orang
105,750
APBD
Lanjutan
80%
115,000
Pembentukan & Pembinaan Puskesmas PKPR
Jumlah Remaja yang dibina
13 Pusk
orang
79,000
APBD
Lanjutan
75%
82,000
13 Nagari
orang
75,000
APBD
Lanjutan
25%
85,000
Perluasan pelayanan PKPR bagi remaja luar Jumlah Remaja yang dibina sekolah dan karang taruna Nagari
62,728,970
Page 13
49,409,600