RANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN KONSEP DASAR KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN Didik Saudin, Heri Kristianto Universitas Brawijaya Malang. E-mail:
[email protected] ABSTRAK Pendahuluan : Konsep dasar keperawatan gawat darurat merupakan keilmuan yang melandasi dari
suatu pelayanan yang memerlukan reaksi yang cepat, cermat dan tepat dalam memberikan bantuan. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang media pembelajaran Konsep dasar keperawatan gawat darurat berbasis video yang menarik dan mudah dipahami. Metode: Metode yang digunakan pada perancangan media pembelajaran ini menggunakan pengembangan multimedia. Hal yang dilakukan dalam pembuatan video adalah, perancangan, pengumpulan materi, pembuatan video, dan distribusi. Media pembelajaran ini dibuat dengan menggunakan aplikasi Microsoft Power Point 2013, Windows Movie Maker 2.6, dan Camtasia Studio 8. Hasil yang diharapkan adalah seorang penguna mampu mengaplikasikan apabila menemukan kegawatdaruratan disekitar. Hasil dan Analisa : Keberhasilan media pembelaran tentang konsep keperawatan gawat darurat dalam karya ilmiyah ini dibuktikan dengan jumlah kepuasan penguna media yang mencapai 70% berkomentar menarik dan 30% tampa penjelasan. Diskusi dan kesimpulan : Hal ini sebagai salah satu motivasi untuk perbaikan methode pembelajaran selanjutnya bagi pendidikan seorang perawat Kata kunci : Media pembelajaran, keperawatan, gawat darurat ABSTRACT Background : The basic concept of emergency nursing an underlying science of a service that requires quick reactions, careful and precise in providing assistance. The purpose of this study is to design a basic concept of learning media video-based emergency nursing attractive and easy to understand. Method: The method used in this study media design using multimedia development . Video making processe include creating the design, collection of material, video creation, and distribution. This instructional media created using Microsoft Power Point 2013 , Windows Movie Maker 2.6, and Camtasia Studio 8. The expected result is a user is able to apply when finding emergencies around. Result and analysis : Study media success of the concept of nursing in the emergency department of scientific work is evidenced by the number of media user satisfaction reached 70 % and 30 % interesting comment without explanation. Discussion and summary: It is as one of the motivations for the further improvement of learning method for nurse education Key word: Education Media, Nursing, Emergency
29
30 Jurnal Hesti WIra Sakti, Volume 4, Nomor 2, Oktober 2016. Hlm. 29-35
juga memberikan asukan keperawatan untuk
PENDAHULUAN Kejadian gawat darurat dapat terjadi
mengatasi kecemasan pasien dan keluarga.
kapan saja, dimana saja dan menimpa siapa
Sistem pelayana bersifat darurat sehingga
saja. Orang lain, teman dekat, keluarga ataupun
perawat dan tenaga medis lainnya harus
kita sendiri dapat menjadi korbannya. Kejadian
memiliki kemampuan, keterampilan, tehnik
gawat darurat biasanya berlangsung cepat dan
serta ilmu pengetahuan yang tinggi dalam
tiba-tiba sehingga sulit memprediksi kapan
memberikan pertolongan kedaruratan kepeda
terjadinya. Langkah terbaik untuk situasi ini
pesien(Hipgabi, 2013).
adalah waspada dan melakukan upaya kongkrit
Asuhan keperawatan kagawat daruratan
untuk mengantisipasinya. Harus dipikirkan
merupakan bagian dari pelayanan kesehatan
satu bentuk mekanisme bantuan kepada korban
secara integral juga tetap harus mengarahkan
dari awal tempat kejadian, selama perjalanan
visi dimana pelayanan keperawatan sudah
menuju sarana kesehatan, bantuan di fasilitas
semestinya diarahkan ke aspek preventif dan
kesehatan sampai pasca kejadian cedera.
promotif. Perawat semakin dituntut untuk
Tercapainya kualitas hidup penderita pada
professionalisme serta mampu mengedepankan
akhir bantuan harus tetap menjadi tujuan dari
perkembangan ilmu dan teknologi bidang
seluruh rangkai pertolongan yang diberikan.
kesehatan.
Begitu cedera terjadi maka berlakulah apa yang
teknologi bidang keperawatan tidak hanya di
disebut waktu emas (The Golden periode).
Indonesia tetapi di berbagai negara di seluruh
Satu jam pertama juga sangat menentukan
dunia maka perawat dituntut untuk mengikuti
sehingga dikenal istilah The Golden Hour.
perkembangan ilmu keperawatan (stillwell,
Setiap detik sangat berharga bagi kelangsungan
2012).
hidup penderita. Semakin panjang waktu
Selain
itu
perkembang
ilmu
Suatu teknologi yang digunakan untuk
terbuang tanpa bantuan pertolongan yang
mengolah
data,
termasuk
memperoses,
memadai, semakin kecil harapan hidup korban
mendapatkan, menyusun, menyimpan, serta
(Hipgabi, 2013).
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk
Keparawatan gawat darurat adalah
menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu
pelayanan profesioanal keperawatan yang di
informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu,
berikan pada pasien dengan kebutuhan urgen
yang digunakan untuk keperluan pribadi,
dan kritis. Pelayanan gawat darurat tidak hanya
bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
memberikan
informasi yang strategis untuk pengambilan
pelayanan
untuk
mengatasi
kondisi kedaruratan yang di alami pasien tetapi
keputusan.
Teknologi
ini
menggunakan
Saudin, Rancangan Media Pembelajaran Dengan Konsep Dasar 31
seperangkat komputer untuk mengolah data,
untuk melakukan sistem pengajaran baik
sistem jaringan untuk menghubungkan satu
dengan distance learning maupun e learning
komputer dengan komputer lain sesuai dengan
(Zulfikar, 2014).
kebutuhan,
dan
teknologi
telekomunikasi
Berdasarkan latar belakang tersebut
digunakan agar data dapat disebar dan diakses
penulis
secara global (Arsayad, 2009).
Pembelajaran
Pendidikan jarak jauh adalah suatu
berkeinginan
keperawatan
merancang
Media
konsep
dasar
tentang gawat
darurat
berbasis
model pembelajaran tanpa terikat oleh ruang
Multimedia Audio-Visual. Tujuan dari penulis
dan waktu dengan sedikit mungkin bantuan
ini adalah merancang video pembelajaran
dari orang lain. Kemudahan sistem komunikasi
konsep dasar keperawatan gawat darurat serta
membuat peluang pendidikan dan pengajaran
cara
menjadi
dilakukan dengan harapan materi yang sajikan
lebih
mudah
hal
ini
proses
pembelajaran dilakukan dengan perantaraan
penanganan
peratama
yang
harus
daya pikat yang menarik dan mudah dipahami.
dalam bentuk media cetak maupun multimedia yang dirancang khusus salah satunya adalah
METODE
program camtasia.
Alat yang digunakan dalam design
Camtasia adalah software (perangkat
produk
dengan
hasil
berupa
video
konsep
dasar
lunak) yang dikembangkan oleh Tech Smith
pembelajaran
Coorporation. Camtasia ini sendiri digunakan
keperawatan kegawatdaruratan. Video yang
untuk merekam semua aktifitas yang ada pada
dihasilkan merupakan hasil produce dengan
desktop komputer. Software ini bisa kita
menggunakan
manfatkan untuk membuat media pembelajaran
computer Asus tipe X452E dengan kapasitas
berbasis multi media dan sistem pembelajaran
camera dan audio. Produk dalam bentuk video
e learning. Camtasia dapat merekam screen
kemudian dipublikasikan dalam laman blog
yang ada pada desktop, ini berfungsi apabila
yang bisa diakses oleh siapa saja, terutama
kita akan membuat suatu video tutorial yang
kepada
bahan-bahan utamanya terdapat pada desktop
menggunakan total populasi dari pengunjung
komputer.
kegiatan
blog yang memberikan komentar pada video
browshing kita di internet untuk kemudian kita
unggahan. Data yang diperoleh dikumpulkan
jadikan video tutorial. Kita juga bisa merekam
dan dikelompokkan berdasarkan kategori dan
program
dianalisis.
Kita
atau
bisa
aplikasi
merekam
lain
yang
ada
dikomputer kita, sehingga memudahkan kita
tentang
software
mahasiswa
camtasia
keperawatan.
melalui
Sampel
32 Jurnal Hesti WIra Sakti, Volume 4, Nomor 2, Oktober 2016. Hlm. 29-35
Ada 2 macam cara dalam menyajikan video sebagai pembelajaran. Pertama, video
HASIL
yang sengaja dibuat atau didesain untuk
Hasil dari penulisan yang ini berupa
pembelajaran. Video ini dapat menggantikan
produk media pembelajaran tentang konsep
dosen dalam mengajar. Video ini bersifat
dasar
interaktif terhadap siswa. Hal inilah yang
penulisan melakukan beberapa tahapan, yaitu
menjadikan video ini bisa menggantikan peran
tahap pertama perekaman dan penggabungan
guru dalam mengajar. Video semacam ini bisa
video dengan dengan aplikasi Camtasia
keperawatan
gawat
darurat.
Pada
disebut sebagai video pembelajaran. Fasilitator yang menggunakan media video pembelajaran semacam ini dapat menghemat energi untuk menjelaskan suatu materi kepada siswa secara lisan.
Peran
menggunakan
tutorial media
ketika
memilih
pembelajaran
ini
hanyalah mendampingi siswa, dan lebih bisa berperan sebagai fasilitator. Kedua, video yang
Gambar1.
Memasukkan
powerpoin
tidak didesain untuk pembelajaran, namun
penjelasan
dapat digunakan atau dimanfaatkan untuk
dengan camera leptop
menjelaskan sesuatu hal yang berkaitan dengan pembelajaran tersebut (Zulfikar, 2014).
secara
dan
langsung
Tahap kedua adalah pembuatan slide presentasi. Pada tahap kedua ini peneliti
Penggunaan video dalam pendidikan
menggunakan Microsoft Power Point 2013
keperawatan juga dapat mengaktifkan daya
untuk pembuatan slide presentasi dengan
kreatifitas siswa, menimbulkan pertanyaan -
menambahkan templete power point, animasi
pertanyaan kritis siswa serta menjadikan
dan transisi agar tampilan slide lebih menarik.
pembelajaran lebih bermakna bagi siswa.
Selanjutnya peneliti memasukan video yang
Setelah media pembelajaran jadi dan tidak ada
dibuat pada tahap pertama tadi ke dalam slide
kesalahan pada saat pengujian, maka media
presentasi di power point.
pembelajaran siap untuk didistribusikan agar bisa diakses oleh banyak orang. Publikasi yang akan disampaikan oleh media pembelajaran ini melalui youtube dan blog wordpress.
Saudin, Rancangan Media Pembelajaran Dengan Konsep Dasar 33
Adapun hasil analisis data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel
1.
Ditribusi
responden
yang
memberikan (suka) pada video Gambar 2. Memasukkan aplikasi dan editing gambar dan hasil power poin Tahap ketiga merupakan tahap terakhir pembuatan media pembelajaran ini, dimana slide presentasi dan video yang telah disatukan
pembelajaran Kategori
Hasil (%)
Suka
keterangan
100
Tidak Suka
-
0
Total
100
-
dan direkam tadi dibuat menjadi video dengan memklik tombol produce and share pada
Tabel 2. Distribusi jumlah responden yang
aplikasi Camtasia Studio 8, lalu pilih format
memberikan pendapat pada video
video MP4 only (up720p) untuk hasil video
pembelajaran
dengan kualitas gambar. Setelah video media pembelajaran telah selesai dibuat dengan format video mp4, lalu file video diunggah ke situs youtube dan dibagikan ke blog wordpress
Kategori
Hasil (%)
ket
Bermanfaat, menarik
70
-
Tanpa pendapat ( hanya suka)
30
agar bisa diakses oleh banyak orang dengan
Tidak suka
0
alamat.https://www.youtube.com/watch?v=-
Total
100
-
OnUiYvkF04 Tabel
3.
Pendapat
responden
yang terhadap
diberikan video
pembelajaran Kategori
Pendapat
Bermanfaat,
Sumber informasi yang menarik pak
menarik
Mempermudah
Gambar 3. Memasukkan hasil video ke blog
mahasiswa
Ini bisa di pakai kuliah jarak jauh
Tampa
Sipp
pendapat
Apikkk
dan publikasi Analisis
yang
didapatkan
setelah
publikasi dapat di petakan menjadi 3 katagori
hanya suka
dengan jumlah tesponden sebanyak 10 orang.
pembelajaran
Tanpa pendapat
-
34 Jurnal Hesti WIra Sakti, Volume 4, Nomor 2, Oktober 2016. Hlm. 29-35
membuka blog yang telah disediakan, serta
PEMBAHASAN Publikasi Media Pembelajaran tentang
mengaplikasikan terapan keilmuan apabila
konsep dasar keperawatan gawat darurat
menemukan sesuatu hal dalam kondisi gawat
adalah dimana banyak yang mengonmentari
darurat. Hal ini diharapkan penguna memberi
dari situs https://didiksaudin.wordpress.com.
penilaian berupa komentar dan kritik yang
Dan
membangun melalui website, hal ini akan
membuka
aplikasi
video
melalui
https://www.youtube.com/watch?v=-
berdampak yang lebih baik pada
OnUiYvkF04. Hal ini memudahkan penalaian
selanjutnya baik jangka pendek maupun jangka
yang ada dimana seorang dapat memberikan
panjang
tujuan
penilaian secara langsung baik dari segi negatif maupun positif yang sudah di sajikan melalui video tersebut.
SIMPULAN Tuntutan belajar untuk peningkatan
Memberikan banyak manfaat terhadap
kemampuan
diri
seorang
perawat
atau
yang mengunakan kepentingan. Dari semua
mahasiswa keperawatan di masa yang akan
kesan
video
datang bersifat terbuka dan dua arah, multi
tersebut bermanfaat sebagai sarana belajar bagi
disipliner serta terkait pada produktifitas kerja
mereka. Tampilan yang menarik dengan
dan kompetitif. Teknologi informasi dan
penjelasan yang sederhana lebih diinginkan
telekomunikasi dengan murah dan mudah akan
pembaca tutama pada gambaran tutorialnya.
menhilangkan batasan - batasan ruang dan
pembaca
dengan
menonton
Kesulitan yang dialami penulis pada saat mengambil gambar baik audio visual tidak bisa
berjalan
dengan
baik
dikarenakan
waktu yang selama ini membatasi dunia pendidikan. Pemanfaatan produk sebagai salah satu
mengunakan peralatan yang sederhana dan
alternatif
simple. Terbukti pada audio sering terdapat
menggantikan posisi guru sebagai fasilitator
suara - suara yang terputus - putus hal ini tidak
pembelajaran. Dosen juga perlu mengatur
mengurangi dari hasil power poin yang sudah
kegiatan
pembelajaran
di sampaikan, karena video yang secara
kegiatan
praktikum
langsung dan mengikuti alur dari materi tidak
siswa untuk memiliki keterampilan bekerja di
akan menyimpang dari materi yang disajikan
laboratorium. Walaupun, media pembelajaran
Keberhasilan dari publikasi melalui https://didiksaudin.wordpress.com.
adalah
apresiasi positif dari pengguna yang telah
pembelajaran
hendaknya
kontekstual
yang
tidak
seperti
mengakomodasi
ini memiliki cakupan materi yang lengkap tetapi perlu didampingi oleh buku teks agar semakin
menambah
wawasan
seorang
Saudin, Rancangan Media Pembelajaran Dengan Konsep Dasar 35
perawat.Selain itu, media pembelajaran ini juga
perlu
diuji
pengaruhnya
dalam
meningkatkan motivasi dan hasil belajar mahasiswa REFERENSI HIPGABI, (2013). Buku panduan Pelatihan Penanganan Penderita Gawat Darurat (PPGD) bagi Perawat, tidak dipublikasikan Arsyad,Azhar.(2009). Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Asepian zulfikar, (2014). diakses http:// makalahmedia-pembelajaran-video-dan.htm pada tanggal 4 Januari 2015 Susan B, Stillwel, (2012) Pedoman Keperawatan Kritis, EGC jakarta