e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2015)
PENGARUH INVESTASI AKTIVA TETAP, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2013 1
Putu Wika Putrawan, Ni Kadek Sinarwati,S.E.,M.Si.,Ak, 2I Gusti Ayu Purnamawati,S.E.,M.Si.,Ak
1
Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail:
[email protected] [email protected],
[email protected] Abstrak Profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Besar kecilnya aktiva yang dimiliki perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya akan berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh investasi aktiva tetap, likuiditas, solvabilitas, dan modal kerja terhadap profitabilitas baik secara parsial maupun secara simultan dengan pendekatan kuantitatif. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi berganda yang diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS 19.0 for Windows. Data yang digunakan adalah data skunder yaitu laporan keuangan perusahaan otomotif dan komponen yang diperoleh dengan mengakses di situs resmi BEI yaitu www.idx.com. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 sampai dengan 2013. Sampel dipilih dengan teknik purposive sampling sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 10 perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan, semua variabel berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas. Namun secara parsial, hanya investasi aktiva tetap, solvabilitas, dan modal kerja yang berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan likuiditas berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap profitabilitas. Kata kunci: investasi aktiva tetap, likuiditas, solvabilitas, modal kerja, profitabilitas Abstract Profitability measures to what extent a company is able generate income. The assets the company has and its ability to fulfill its obligations contributes to its ability to generate profit. This present study was intended to partially identify the impact of the investment of fixed assets, liquidity, solvability, and working capital on profitability either partially or simultaneously with quantitative approach. The data were analyzed using the multiple regression analysis method and were processed using SPSS program 19.0 for Windows. The data used were the secondary data in the form of the financial statements prepared by the automotive and components companies accessed through the official site of BEI, that is, www.idx.com. The population
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2015) of the study included the automotive and component companies registered at the Indonesia’s Stock Exchange from 2010 to 2013. The samples were determined by using the purposive sampling technique, thus the number of sample used in this research were 10 companies. This result of study showed that simultaneously, all variables affected the profitability significantly. However, partially the study showed that only the investment of fixed assets, solvability and working capital positively and significantly contributed to probability; whereas, liquidity affected probability negatively and significantly.
Keywords: investment of fixed assets, liquidity, solvability, working capital, profitability
PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Kondisi ini didukung oleh perkembangan di bidang industri salah satunya. Makin banyaknya kuantitas perusahaan otomotif dan komponen merupakan bukti bahwa industri otomotif dan komponen menarik banyak pihak yang didasari oleh fakta bahwa kekuatan ekonomi Indonesia sesungguhnya ditopang oleh sisi domestik yang memiliki daya beli tinggi terlebih karena otomotif atau kendaraan merupakan kebutuhan masyarakat sebagai alat transportasi. Dari perusahaanperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan manufaktur khususnya sub sektor otomotif dan komponen memiliki tingkat laba yang tinggi. Banyak faktor penting yang tentunya menjadi pertibambangan dalam mempertahankan maupun mengembangkan perusahaan, salah satunya adalah profitabilitas. Profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Tanpa adanya keuntungan atau profit, akan sulit bagi perusahaan untuk menjalankan usahaanya. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi tentunya memiliki kesempatan untuk berekspansi atau mengembangkan usahanya untuk memperoleh laba yang lebih tinggi lagi. Faktor lain yang ikut mendukung tidak lain adalah aktiva tetap. Aktiva tetap merupakan aset yang dimiliki perusahaan yang sangat berguna dalam menjalankan proses produksi perusahaannya. Masa
manfaat aktiva tetap lebih dari satu tahun dan tidak dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan. Contoh aktiva tetap diantaranya tanah sebagai lahan dibangunnya gedung, bangunan untuk kegiatan perusahaan seperti pabrik, kantor, gudang, dan sebagainya, dan mesin-mesin untuk produksi. Semakin besar investasi oleh perusahaan maka produksi yang dilakukan tentunya dapat meningkat sehingga keuntungan atau profitabilitas akan lebih tinggi dari sebelumnya. Dalam meningkatkan profitabilitasnya, kinerja perusahaan juga perlu diukur dengan rasio-rasio keuangan seperti likuiditas dan solvabilitas. Kedua rasio keuangan ini dapat menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjangnya. Saat seluruh kewajiban perusahaan telah terpenuhi, keuntungan yang didapat tentunya akan menambah kas perusahaan tersebut. Satu hal terpenting dalam menjalankan produksi perusahaan adalah adanya modal kerja. Tentunya modal akan berpengaruh langsung terhadap profitabilitas karena keuntungan yang didapat perusahaan dari hasil perusahaan berasal dari modal. Selain itu, keuntungan atau profit yang didapat perusahaan dapat menjadi modal juga. Hal ini membuat modal dan laba saling terikat satu sama lain. Tujuan dari penelitian ini tidak lain adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh investasi aktiva tetap, likuiditas, solvabilitas, dan modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan otomotif dan komponen tahun 2010 sampai dengan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2015) tahun 2013 baik secara parsial maupun secara simultan. Menurut syahrun dan Nizar (2000: 480) investasi adalah pengeluaran untuk memperoleh kekayaan atau proferty, peralatan dan aktiva-aktiva modal lainnya yang menghasilkan penerimaan. Keputusan suatu perusahaan untuk melakukan investasi aktiva tetap mempunyai pengaruh dalam keberhasilan perusahaan dan investasi aktiva tetap tersebut mempunyai pengaruh yang baik terhadap profitabilitas. Dalam penelitian yang dilakukan Widilestariningtyas dan Megawatie (2009) tentang pengaruh investasi aktiva tetap terhadap profitabilitas PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten diketahui bahwa investasi aktiva tetap yang cenderung tidak stabil dalam perusahaan tersebut terbukti berpengaruh terhadap profitabilitasnya. H1: Investasi aktiva tetap berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas Rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih oleh suatu perusahaan. Atau dengan kata lain, dapat membayar kembali pencairan dana depositnya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah diajukan (Kasmir, 2008: 130). Idrus (2011) dalam analisis hubungan tingkat likuiditas dengan profitabilitas pada PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) menyataakan bahwa tingkat likuiditas dan profitabilitas memiliki hubungan yang positif yang dicapai PT. Industri Kapal Indonesia (Persero). Artinya jika tingkat likuiditas mengalami peningkatan, maka tingkat profitabilitas juga akan mengalami peningkatan. H2: Likuiditas berpengaruh positif dan dignifikan terhadap profitabilitas. Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang (Munawir, 2004: 32). Analisis pengaruh likuiditas dan solvabilitas terhadap profitabilitas pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dilakukan oleh Priharyanto (2009)
menghasilkan kesimpulan bahwa solvabilitas yang diukur menggunakan proxy Long term Debt to Equity Ratio (LDER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA) Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 20062012. H3: Solvabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Efisiensi modal kerja dapat dinilai dengan menggunakan rasio antara total penjualan dengan jumlah modal kerja ratarata yang sering disebut working capital turnover (perputaran modal kerja). Perputaran modal kerja akan berpengaruh kepada tingkat profitabilitas. Perusahaan yang dikatakan memiliki tingkat profitabilitas tinggi berarti tinggi pula efisiensi penggunaan modal kerja yang digunakan perusahaan tersebut (Munawir, 2004). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2012) yang meneliti pengaruh modal kerja terhadap ROA pada perusahaan textile yang go public di BES. Diketahui bahwa modal kerja yang diukur dengan working capital turnover (perputaran modal kerja) berpengaruh positif terhadap profitabilitas dan paling signifikan diantara variabel lain yang diteliti. H4: Modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Data yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu laporan keuangan yang telah diaudit dalam lima tahun terakhir terhitung sejak tahun 2013. Data tersebut diperoleh dari sumber resmi BEI yaitu www.idx.co.id. Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling yang menggunakan kriteriakriteria tertentu untuk menentukan sampelnya. Kriteria yang menjadi pertimbangan dalam pengambilan sampel diantaranya yaitu, khusus bergerak di bidang komponen, tidak sedang merugi,
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2015) dan memuat data yang diperlukan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan lima variabel yang terdiri dari empat variable independen dan satu variabel dependen. Variabel independen terdiri dari investasi aktiva tetap (X1), likuiditas (X2), solvabilitas (X3), dan modal kerja (X4). Sedangkan variabel dependennya adalah profitabilitas (Y). VariabeL-variabel tersebut selanjutnya dianalisis dengan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Setelah semua data lolos uji asumsi klasik dan berdistribusi normal, data kemudian diuji dengan goodness of fit model yang terdiri dari koefisien determinasi (R2), pengujian statistik F, dan pengujian statistik t. HASIL DAN PEMBAHASAN Objek dan Pengambilan Sampel Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Otomotif dan Komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode pengamatan dari tahun 2010 sampai dengan 2013. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu. Berikut ini dalam tabel 1 dapat dilihat jumlah perusahaan otomotif dan komponen yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan:
Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui nilai maksimum, minimum, dan rata-rata pada variabel yang di teliti. Pada hasil uji statistik deskriptif, dapat dilihat nilai dari masingmasing variabel baik independen maupun dependennya. Pada variabel profitabilitas, nilai maksimumnya sebesar 10,95 dan nilai minimumnya sebesar 0.01 serta nilai rataratanya sebesar 10,94. Nilai ini menunjukkan bahwa profitabilitas cenderung ke arah maksimum dengan deviasi standar yang lebih rendah dari nilai rata-rata yaitu 2,02782 mengindikasikan bahwa profitabilitas cenderung memiliki nilai yang hampir sama. Pada variabel investasi aktiva tetap, nilai maksimumnya sebesar 13,49 dan nilai minimumnya sebesar 3,51 serta nilai rataratanya sebesar 9,98. Nilai ini menunjukkan bahwa investasi aktiva tetap cenderung ke arah maksimum dengan deviasi standar yang lebih rendah dari nilai rata-rata yaitu 2,71828 mengindikasikan bahwa investasi aktiva tetap cenderung memiliki nilai yang hampir sama. Pada variabel likuiditas, nilai maksimumnya sebesar 2,56 dan nilai minimumnya sebesar -5,45 serta nilai rataratanya sebesar 8,01. Nilai ini menunjukkan bahwa likuiditas cenderung ke arah maksimum dengan deviasi standar yang lebih rendah dari nilai rata-rata yaitu 1,43577 mengindikasikan bahwa likuiditas
Tabel 1. Kriteria Pengambilan Sampel Keterangan
Jumlah perusahaan
Perusahaan otomotif dan komponen pada periode 2010-2013
12
Perusahaan otomotif yang mengalami kerugian selama periode 2010-2013
(0)
Perusahaan otomotif dan komponen yang laporan tahunannya tidak lengkap
(0)
Perusahaan yang tidak memenuhi kriteria sampel
2
Jumlah perusahaan yang khusus bergerak di bidang penyedia komponen kendaraan bermotor yang dijadikan sampel penelitian
10
Sumber: Data Diolah
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2015) cenderung memiliki nilai yang hampir sama. Pada variabel solvabilitas, nilai maksimumnya sebesar 1.78 dan nilai minimumnya sebesar -2,21 serta nilai rataratanya sebesar 3,99. Nilai ini menunjukkan bahwa solvabilitas cenderung ke arah maksimum dengan deviasi standar yang lebih rendah dari nilai rata-rata yaitu 0,81551 mengindikasikan bahwa solvabilitas cenderung memiliki nilai yang hampir sama. Pada variabel modal kerja, nilai maksimumnya sebesar 5,63 dan nilai minimumnya sebesar -2,30 serta nilai rataratanya sebesar 7,93. Nilai ini menunjukkan bahwa modal kerja cenderung ke arah maksimum dengan deviasi standar yang lebih rendah dari nilai rata-rata yaitu 7,93 mengindikasikan bahwa modal kerja cenderung memiliki nilai yang hampir sama. Uji Asumsi Klasik Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi
Berdasarkan hasil olah data dalam output SPSS pada tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,086 dengan N=40. Oleh karena nilai Kolmogorov-Smirnov > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data telah terdistribusi normal. Berdasarkan hasil output SPSS, diketahui bahwa nilai sigifikansi K-S sebesar 0,086. Oleh karena nilai K-S > α = 0,05 dengan demikian H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang di uji sudah berdistribusi normal. Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Pada pembahasan ini akan dilakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai inflation factor (VIF) dan nilai Tolerance. Nilai cutoff untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2011:106). Nilai Tolerance dan VIF antara variabel independen dapat dlihat dalam tabel 2 berikut.
Tabel 2. Hasil Uji Multikolonieritas Variabel Bebas
Tolerance
VIF
Keterangan
Investasi Aktiva Tetap (X1)
.679
1.474
Non Multikolonieritas
Likuiditas (X2)
.902
1.109
Non Multikolonieritas
Solvabilitas (X3)
.819
1.221
Non Multikolonieritas
Modal Kerja (X4)
.633
1.580
Non Multikolonieritas
Sumber: Output SPSS
secara normal. Beberapa metode uji normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of regression standardized residual atau dengan uji One Sample Kolmogorov Smirnov. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnov. Kriteria yang digunakan adalah H0 diterima bila sig. K-S > 0,05. Sebaliknya bila sig. K-S < 0,05 maka H0 ditolak.
Berdasarkan tabel 2, nilai Tolerence variable investasi aktiva tetap (X1), likuiditas (X2), solvabilitas (X3) dan modal kerja (X4) lebih besar dari 0,10. Sementara itu nilai VIF keempat variable independen tersebut lebih kecil dari 10 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi multikolonieritas antar variabel Independen. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2015) ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Pada penelitian ini, uji heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan Uji Glejser. Apabila tingkat signifikan lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil output SPSS, diketahui bahwa nilai signifikansi variable independen lebih besar dari 0,05 yang artinya tidak terdapat masalah heteroskedastisitas dalam model regresi. Dari hasil pengujian Glejser, ternyata tidak satupun variabel bebas yang berpengaruh signifikan. Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan melihat nilai Durbin Watson. Nilai DW dapat dilihat pada table 3 berikut ini.
Pengujian Goodness of Fit Model Koefisien determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengetahui prosentase pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dari sini akan diketahui seberapa besar variabel independen akan mampu menjelaskan variabel dependennya, sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas, dan begitu juga sebaliknya. Berdasarkan hasil uji R2 pada output SPSS, dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,571 atau 57.1%. Ini berarti variabel profitabilitas mampu dijelaskan oleh variasi variabel investasi aktiva tetap, solvabilitas, likuiditas dan modal kerja sebesar 57,1% sedangkan sisanya sebesar 42,9% (100%-57,1%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model. Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
Tabel 3. Hasil Autokorelasi
Persamaan Regresi
Nilai Dw
Nilai Du
1.928
1.7209
Kesimpulan Tidak Terjadi Autokorelasi
Sumber: Output SPSS
Berdasarkan hasil output tabel 3 diketahui nilai Dw 1,928, selanjutnya nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai du pada tabel signifikansi 5%, jumlah sampel 40 dan jumlah variabel independen 4 (K=4). Nilai Dw 1,928 lebih besar dari du yakni 1,7209 dan kurang dari (4-du) = 2,2791 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.
variabel dependen. Dengan melihat tingkat signifikan pada tabel ANOVA maka dapat disimpulkan apakah semua variabel independen berpengaruh secara bersamasama terhadap variable dependen. Tabel ANOVA disajikan dalam tabel 4 berikut ini.
Tabel 4. Hasil Uji F Model Sum of Squares Df Mean Square 1 Regression 0.250 4 1.086 Residual 1.951 36 2.044 Total 2.341 40 a. Predictors: (Constant), Aktiva, Solva, Likuid, Modal b. Dependent Variable: Profit Sumber: Output SPSS
F 29.988
Sig. .000a
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2015) Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4, nilai signifikansi menunjukkan angka 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, maka secara bersama-sama variabel investasi aktiva tetap, solvabilitas, likuiditas dan modal kerja mempengaruhi variabel profitabilitas. Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan) dan jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh investasi aktiva tetap, likuiditas, solvabilitas, dan modal kerja terhadap profitabilitas. Model persamaan regresi dalam penelitian ini yaitu: Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e
Keterangan: Y : Profitabilitas α : Konstanta β : Koefisien regresi X1: Investasi Aktiva Tetap X2: Likuiditas X3: Solvabilitas X4: Modal Kerja e : Variabel pengganggu Pengujian perhitungan analisis regresi berganda disajikan dalam tabel 5 berikut ini.
y = 0.358 + 0.205 X1 – 0.205 X2 + 0.010 X3 + 0.764 X4
Variabel independen Investasi Aktiva Tetap mempunyai koefisien regresi positif sebesar 0.205 dan hasil uji t sebesar 1.692 dengn tingkat signifikansi 0.000. ini menunjukkan bahwa variabel investasi aktiva tetap secara statistik berpengaruh signifikan pada α = 0,05, sehingga berdasarkan hasil tersebut hipotesis 1 yang menyatakan bahwa investasi aktiva tetap berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas dapat diterima. Variabel independen likuiditas mempunyai koefisien regresi negatif sebesar 0.216 dan hasil uji t sebesar 1.549 dengn tingkat signifikansi 0.030. ini menunjukkan bahwa variabel likuiditas secara statistik berpengaruh signifikan pada α = 0,05, sehingga berdasarkan hasil tersebut hipotesis 2 yag menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan signifikan tidak dapat diterima. Variabel independen solvabilitas mempunyai koefisien regresi positif sebesar 0.010 dan hasil uji t sebesar 0.073 dengn tingkat signifikansi 0.042. ini menunjukkan bahwa variabel Solvabilitas secara statistik berpengaruh signifikan pada α = 0,05, sehingga berdasarkan hasil tersebut hipotesis 3 yang menyatakan bahwa solvabilitas berpengaruh positif dan signifikan dapat diterima. Variabel independen modal kerja mempunyai koefisien regresi positif
Tabel 5. Hasil Pengujian Statistik t (uji t) Regresi Variabel B Konstanta 0.358 Investasi Aktiva Tetap (X1) 0.205 Persamaan: y = 0.358 + 0.205 X1 – 0.205 X2 Likuiditas (X2) -0.216 + 0.010 X3 + 0.764 X4 Solvabilitas (X3) 0.010 Modal Kerja (X4) 0.764
T 0.370 1.692 -1.549 -0.73 7.050
Sig 0.713 0.000 0.030 0.042 0.000
Sumber: Output SPSS
Berdasarkan tabel 5 dapat disimpulkan bahwa investasi aktiva tetap (X1), likuiditas (X2), solvabilitas (X3), dan modal kerja (X4) berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas. Persamaan regresi yang diperoleh berdasarkan output SPSS yaitu:
sebesar 0.764 dan hasil uji t sebesar 7.050 dengn tingkat signifikansi 0.000. ini menunjukkan bahwa variabel Modal Kerja secara statistik berpengaruh signifikan pada α = 0,05, sehingga berdasarkan hasil tersebut hipotesis 4 yang menyatakan bahwa modal kerja berpengaruh posistif dan signifikan dapat diterima.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2015) Pengaruh Investasi Aktiva Tetap terhadap Profitabilitas Nilai koefisien regresi linier berganda sebesar 0,205 menunjukkan bahwa hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa investasi aktiva tetap berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas diterima. Profitabilitas pada perusahaan penyedia komponen dapat bertambah dengan investasi aktiva tetap karena investasi aktiva tetap mempunyai nilai investasi yang besar dan periode yang panjang. Investasi aktiva tetap berbanding lurus dengan profitabilitas yang artinya profitabilitas akan meningkat jika investasi aktiva tetap bertambah. Pada perusahaan otomotif dan komponen, penambahan investasi aktiva tetap dilakukan dengan penambahan mesin atau alat produksi onderdil yang berpengaruh terhadap jumlah produksi barang. Saat aktiva tetap bertambah, tentu barang yang diproduksi akan lebih banyak, dan profitabilitas yang didapat perusahaan akan meningkat. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Widilestariningtyas dan Megawatie (2009) tentang pengaruh investasi aktiva tetap terhadap profitabilitas PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang menggunakan variabel investasi aktiva tetap sebagai variabel dependen dan membuktikan bahwa investasi aktiva tetap berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas Hasil Uji Statistik t menunjukkan bahwa likuiditas yang diukur dengan Current Ratio secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas yang berarti hipotesis kedua (H2) yang menyatakan likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas dapat diterima karena walaupun arahnya berlawanan dari hipotesis yang diajukan, hasil yang didapat tetap signifikan. Pengaruh yang negatif Current Ratio terhadap ROA, sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Horne dan Wachowicz (2009) yang menyatakan bahwa profitabilitas berbanding terbalik dengan
likuiditas. Semakin besar dana yang ditempatkan untuk memenuhi likuiditas perusahaan, maka perusahaan dapat kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tambahan dana karena dana yang dimiliki tidak menghasilkan keuntungan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Afrinda (2013) dan Priharyanto (2009) yang menemukan bahwa Current Ratio berpengaruh negatif terhadap Profitabilitas, namun tidak sejalan dengan hasil penelitian oleh Darwi B. Idrus (2011). Semakin besar rasio lancar, maka menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini menunjukkan perusahaan melakukan penempatan dana yang besar pada sisi aktiva lancar. Penempatan dana yang terlalu besar pada sisi aktiva memiliki dua efek yang sangat berlainan. Di satu sisi, likuiditas perusahaan semakin baik. Namun di sisi lain, perusahaan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tambahan laba, karena dana yang seharusnya digunakan untuk investasi yang menguntungkan, dicadangkan untuk memenuhi likuiditas. Pengaruh Solvabilitas terhadap Profitabilitas Hasil Uji Statistik t menunjukkan bahwa Debt to Total Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas yang berarti hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan solvabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas diterima. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa hutang jangka panjang akan berbanding lurus dengan keuntungan. Hal ini dapat dilihat dari banyak nya perusahaan yang menggunakan dana ekstern perusahaan dibanding dana intern. Selain karena dana yang didapat dalam jumlah yang besar, waktu yang pengembaliannya juga lama. Dengan kewajiban jangka panjang atau solvabilitas, perusahaan dapat melakukan ekspansi atau mengembangkan perusahaannya sehingga profitabilitas yang didapat perusahaan tetunya akan bertambah. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2015) didapat oleh Priharyanto (2009) yang menemukan bahwa secara parsial solvabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Afrinda (2013) yang menemukan bahwa Dept to Equity Ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas Koefisien regresi linier berganda sebesar 0,275 menunjukkan bahwa hipotesis keempat (H4) yang menyatakan modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas diterima. Modal kerja dapat menambah profitabilitas dikarenakan saat modal yang digunakan dalam proses produksi bertambah maka produktivitas pada perusahaan bertambah juga sehingga profitabilitas akan semakin besar. Kesimpulannya adalah modal kerja akan berbanding lurus dengan profitabilitas. Yang berarti profitabilitas yang didapat perusahaan akan meningkat, saat modal kerja pada perusahaan tersebut juga bertambah. Begitupun sebaliknya, saat modal yang digunakan perusahaan sedikit, maka profitabilitas yang didapat perusahaan juga menurun. Penelitian terkait pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas juga pernah dilakukan oleh Pratiwi (2012). Hasil penelitian yang sama menunjukkan bahwa penelitian ini konsisten dengan penelitian terdahulunya. Pengaruh Investasi Aktiva tetap, Likuiditas, Solvabilitas, dan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Terdapat pengaruh secara simultan atau bersama-sama dari variabel investasi aktiva tetap, likuiditas, solvabilitas, dan modal kerja terhadap profitabilitas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kelima (H5) yang menyatakan adanya pengaruh signifikan dari investasi aktiva tetap, likuiditas, solvabilitas, dan modal kerja secara simultan atau bersamasama terhadap profitabilitas dapat diterima. Saat perusahaan ingin mendapatkan laba atau profitabilitas yang besar, maka perusahaan tersebut harus dapat
mempertimbangkan penggunaan dananya terkait investasi aktiva tetap, likuiditas, solvabilitas, dan modal kerja karena keempat variabel ini berpengaruh signifikan sehingga penurunan atau kenaikan yang dilakukan perusahaan akan berpengaruh terhadap profitabilitas yang akan didapat. Atau dengan kata lain perusahaan harus mampu menjaga kestabilan variabel-variabel ini karena tidak semua variabel berpengaruh positif. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan uraian-uraian yang telah peneliti paparkan terhadap data penelitian yang telah tekumpul dan kemudian diolah, mengenai pengaruh investasi aktiva tetap, likuiditas, solvabilitas, dan modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di BEI periode 2010 sampai dengan 2013 maka peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada rumusan masalah yang menjadi acuan dasar dari maksud dan tujuan penelitian ini, antara lain sebagai berikut: Investasi aktiva tetap, solvabilitas, dan modal kerja terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Jika perusahaan ingin meningkatkan profitabilitas atau mengembangkan perusahaannya, maka perusahaan tersebut perlu untuk menambah investasi aktiva tetap, solvabilitas, maupun modal kerjanya. Hal ini dikarenakan investasi aktiva tetap, solvabilitas, dan modal kerja berbanding lurus dengan profitabilitas sehingga semakin besar investasi, solvabilitas, maupun modal yang dimiliki perusahaan, akan semakin besar juga profit yang didapatkan. Kesimpulan tersebut berbeda untuk likuiditas yang hasil ujinya menunjukkan bahwa rasio keuangan ini berpengaruh negatif namun tetap signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini dikarenakan likuiditas merupakan kewajiban jangka pendek perusahaan yang artinya semakin besar utang perusahaan maka keuntungan yang didapatkan akan semakin kecil begitupun sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa likuiditas berbanding terbalik dengan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2015) profitabilitas suatu perusahaan. Untuk itu perusahaan harus mempertimbangkan kas yang digunakan agar tidak menumpuk untuk menutupi likuiditas perusahaan saja. Saran Adapun saran-saran yang peneliti ajukan untuk dapat dijadikan masukan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan yaitu: 1. Manajemen perusahaan sebaiknya memperhatikan kebijakan terhadap penambahan investasi aktiva, likuiditas, solvabilitas, dan modal kerja untuk meningkatkan operasional perusahaan dalam memaksimalkan profitabilitas perusahaan. 2. Diharapkan pada peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih lanjut mengenai permasalahan secara lebih mendalam yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Pendalaman pada penelitian ini akan lebih akurat dan maksimal apabila sampel yang diambil diperluas, baik dari jenis perusahaan maupun periode pengamatan penelitian serta menggunakan variabel lainnya yang dapat mempengaruhi profitabilitas seperti tingkat suku bunga, tingkat inflasi, dan struktur modal.
DAFTAR PUSTAKA Afrinda, N. 2013. Analisis Pengaruh Likuiditas Dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Skripsi. Universitas Sriwijaya Ghozali, I. 2011. Ekonometrika: Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Idrus, D. B. 2011. Analisis Hubungan Tingkat Likuiditas dengan Profitabilitas pada PT. Industri
Kapal Indonesia (Persero). Skripsi. Universitas Hasanuddin Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Pratiwi, R. 2012. Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Return On Asset Perusahaan (Study Kasus pada Toko Global Computer Periode 2006-2010). Skripsi. Universitas Pasundan Priharyanto, B. 2009. Analisis Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover, Debt to Equity Ratio, dan Size terhadap Profitabilitas (Studi pada Perusahaan Food and Beverage dan Perusahaan Consumer Goods yang Listed di BEI Periode Tahun 2005-2007. Tesis. Universitas Diponegoro Syahrun dan Nizar, M. A. 2000. Kamus Istilah-Istilah Akuntansi. Cetakan pertama. Jakarta: Citra Harta Prima www.idx.co.id (website resmi Bursa Efek Indonesia) Widilestariningtyas, O. dan Megawatie, N. 2009. Pengaruh Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Jurnal. Universitas Komputer Indonesia