PUTUSAN
Nomor : 304/PDT/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memerksa dan
mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : -------------------------------------------
Helmy Hasanurkalam, bertempat tinggal di Jl. Simpang No. 4A Padalarang dalam hal ini diwakili oleh kuasanya IWA SK SYARIEF,
S.H.,
ADVOKAT
berkantor
di
Jalan
Simpang No. 4A Padalarang Kabupaten Bandung Barat berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 2 Mei 2016,
selanjutnya
disebut
sebagai
Pembanding
dahulu Pembantah; -------------------------------------------1.
L a w a n:
PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk Dsp Unit Sederhana, berkedudukan
di Jalan Sukamaju No. 42 Kota Bandung, dalam hal
ini diwakili 1. HERRY HYKMANTO dan 2. SATINDER PAL SINGH AHLUWALIA keduanya swasta bertempat tinggal
di
Jakarta,
masing-masing
dalam
kedudukannya selaku Direktur bertindak untuk dan
atas nama serta mewakili PT. Bank Danamon
Indonesia Tbk, beralamat di Gedung Menara Bank Danamon,
Jalan
HR.
Rasuna
Said
Kav.C-10,
Kuningan Jakarta Selatan, yang dalam hal ini memberi kuasa tanpa hak substitusi kepada : -----------------------1. CAHYANTO C. GRAHANA; 2. FX. INDARKO KUNTO; 3. EKO BUDIANTO;
4. TUNING SUMIASIH;
5. DINA MARTINA NAINGGOLAN; 6. NELSY WATI;
7. MATHEOS H R;
8. ADHLAN FADHILLA AHMAD; 9. ERNIYATI;
10. NURAENI LESTARI NINGSIH; Halaman 1 dari 23 halaman putusan Nomor 304/PDT/2016/PT BDG
11. IRHAM;
Selaku para karyawan pada Bank Danamon Indonesia Tbk, beralamat di Gedung Menara Bank Danamon,
Jalan HR. Rasuna Said Kav. C-10, Kuningan Jakarta
Selatan, selanjutnya disebut sebagai Terbanding I 2.
dahulu Terbantah I; --------------------------------------------
Kantor Lelang Negara (kpknl) Kota Bandung, berkedudukan di Jalan
Asia Afrika No. 114 Kota Bandung selanjutnya disebut sebagai Terbanding II dahulu Terbantah II; ------------
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Menimbang, bahwa Pembantah telah mengajukan surat bantahannya
tertanggal 24 Agustus Negeri
Bandung,
2015
dibawah
yang didaftarkan dikepaniteraan Pengadilan
regester
nomor
:
350/Pdt.Bth/2015/PN.Bdg,
tertanggal 24 Agustus 2015 telah mengemukakan duduk perkara sebagai berikut : ----------------------------------------------------------------------------------------------1. Bahwa Pembantah merasa terkejut
membaca PENGUMUMAN KEDUA
LELANG EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN yang dimuat pada Harian Umum
GALAMEDIA edisi hari Rabu, tanggal 19 Agustustus 2015, halaman 2 berjudul : ----------------------------------------------------------------------------------------PENGUMUMAN KEDUA
LELANG EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN
“3. Helmy Hasanurkalam, berupa :
Sebidang tanah seluas 132 M2 berikut bangunan dan segala turutan yang
berdiri di atasnya sesuai dengan SHM No. 1676/Desa Padalarang,
tercatat atas nama Tuan Helmy Hasanurkalam, terletak di Kav. D-27/T.45 (setempat lebih dikenal dengan Komp. Babakan Loa Permai Blok D No. 27), Desa Padalarang, Kec. Padalarang, Kab. Bandung Barat (dh Kab. Bandung)
(Harga Limit Rp. 652.000.000,00, uang jaminan Rp. 326.000.000,00)”
2. Bahwa keterkejutan Pembantah tersebut karena Terbantah I TIDAK
PERNAH MENGHUBUNGI dan memberitahu tentang akan dilaksanakannya “LELANG EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN” sebagaimana disebutkan dalam butir 1 di atas; ----------------------------------------------------------------------------------
3. Bahwa harga limit tersebut diatas, tidak bersesuaian dengan harga limit yang sebenarnya dan perbedaannya relative besar jumlahnya; -----------------
Halaman 2 dari 23 halaman putusan Nomor 304/PDT/2016/PT BDG
4. Bahwa pada tanggal 28 Mei 2015, Pembantah menghubungi Terbantah II
untuk menanyakan tentang ada atau tidak adanya surat dari Terbantah I, tetapi tidak mendapat jawaban; ------------------------------------------------------------
5. Bahwa surat tersebut pada butir 4 di atas, membuktikan
Pembantah
KEBERATAN diajukannya Surat Pendaftaran Lelang oleh Terbantah I
kepada Terbantah II, dan karena itu lelang tersebut pada butir 1 di atas haruslah DITANGGUHKAN; ----------------------------------------------------------------
Berdasarkan uraian tersebut di atas, Pembantah memohon kepada Pengadilan
untuk menerima, memeriksa dan mengadili Perkara Bantahan ini dan selanjutnya memutuskan dengan PUTUSAN : ---------------------------------------------
DALAM PROVISI : --------------------------------------------------------------------------------Menangguhkan
Lelang
Eksekusi
Hak
Tanggungan
atas
nama
Helmy
Hasanurkalam, berupa : Sebidang tanah seluas 132 M2 berikut bangunan dan
segala turutan yang berdiri di atasnya sesuai dengan SHM No. 1676/Desa
Padalarang, tercatat atas nama Tuan Helmy Hasanurkalam, terletak di Kav. D27/T.45 (setempat lebih dikenal dengan Komp. Babakan Loa Permai Blok D No. 27), Desa Padalarang, Kec. Padalarang, Kab. Bandung Barat (dh Kab. Bandung) dengan Harga Limit Rp. 652.000.000,00, uang jaminan Rp. 326.000.000,00,
sampai
dengan
Perkara Bantahan
ini
DIPUTUS
dan
Putusannya memiliki kekuatan dan kepastian hukum yang tetap dan pasti (inkracht van gewijsde); --------------------------------------------------------------------------
DALAM POKOK PERKARA : -------------------------------------------------------------------
PRIMAIR : -------------------------------------------------------------------------------------------1. 2.
Mengabulkan Bantahan Pembantah untuk keseluruhannya; -------------------
Menyatakan bahwa Lelang Eksekusi Hak Tanggungan atas nama Helmy Hasanurkalam, berupa : Sebidang tanah seluas 132 M2 berikut bangunan
dan segala turutan yang berdiri di atasnya sesuai dengan SHM No.
1676/Desa Padalarang, tercatat atas nama Tuan Helmy Hasanurkalam, terletak di Kav. D-27/T.45 (setempat lebih dikenal dengan Komp. Babakan
Loa Permai Blok D No. 27), Desa Padalarang, Kec. Padalarang, Kab. Bandung Barat (dh Kab. Bandung) dengan Harga Limit Rp. 652.000.000,00,
uang jaminan Rp. 326.000.000,00, TIDAK SAH karena tidak bersesuaian dengan harga limit yang sebenarnya dan perbedaannya relatif besar jumlahnya; --------------------------------------------------------------------------------------
Halaman 3 dari 23 halaman putusan Nomor 304/PDT/2016/PT BDG
3.
Menyatakan bahwa harga limit yang ditentukan dalam PENGUMUMAN
KEDUA LELANG EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN yang dimuat pada
Harian Umum GALAMEDIA edisi hari Rabu, tanggal 19 Agustustus 2015, halaman 2 tidak bersesuaian dengan harga limit yang sebenarnya dan 4.
perbedaannya relatif besar jumlahnya; -------------------------------------------------
Menghukum Terbantah I dan Terbantah II untuk menghentikan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan atas nama Helmy Hasanurkalam, berupa :
Sebidang tanah seluas 132 M2 berikut bangunan dan segala turutan yang
berdiri di atasnya sesuai dengan SHM No. 1676/Desa Padalarang, tercatat atas nama Tuan Helmy Hasanurkalam, terletak di Kav. D-27/T.45 (setempat
lebih dikenal dengan Komp. Babakan Loa Permai Blok D No. 27), Desa
Padalarang, Kec. Padalarang, Kab. Bandung Barat (dh Kab. Bandung) 5.
dengan Harga Limit Rp. 652.000.000,00, uang jaminan Rp. 326.000.000,00.
Menyatakan bahwa Pembantah adalah Pembantah yang baik dan benar.
SUBSIDIAIR : ---------------------------------------------------------------------------------------
Apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang adil seadil-adilnya (ex aequo et bono); --------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa terhadap bantahan Pembantah tersebut Terbantah
I, dan Terbantah II, masing-masing memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut : -----------------------------------------------------------------------------------TERBANTAH I : ------------------------------------------------------------------------------------
DALAM POKOK PERKARA : -------------------------------------------------------------------
1. Bahwa Terbantah I menyangkal dalil Gugatan Pembantah, kecuali yang diakui secara tegas dan bulat oleh Terbantah I; -------------------------------------
2. Bahwa Pembantah adalah Debitur bagi Terbantah I (Bank/Kreditur) sebagaimana
didasarkan
pada
perjanjian
kredit
dan
perubahan-
perubahannya; --------------------------------------------------------------------------------
3. Bahwa sebagai jaminan atas pinjaman tersebut, Pembantah telah
memberikan jaminan berupa sebidang tanah dan bangunan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 1676 yang terletak di Desa Padalarang, Kecamatan
Padalarang, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat, atas nama Helmy Hasanurkalam; --------------------------------------------------------------------------------
4. Bahwa terhadap jaminan tersebut telah diletakkan Hak Tanggungan
Peringkat I (Pertama) sebagaimana diuraikan dalam Sertifikat Hak Tanggungan
No.
3051/2013
yang
dikeluarkan
Kantor
Pertahanan
Halaman 4 dari 23 halaman putusan Nomor 304/PDT/2016/PT BDG
Kabupaten Bandung Dengan Irah-irah "DEMI KEADILAN BERDASARKAN
KETUHANAN YANG MAHA ESA" yang didalamnya dilekatkan Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor 515/2013 Tanggal 28 Agustus 2013 yang dibuat dihadapan Indirawaty Hayuningtyas, SH di Kabupaten Bandung; ----------------------------------------------------------------------------------------
5. Bahwa TIDAK BENAR dalil Pembantah dalam gugatan bantahannya pada
Poin 1, Poin 2 dan Poin 5 yang pada intinya menyatakan bahwa Pembantah
merasa terkejut karena Terbantah I tidak pernah menghubungi dan memberitahu
tentang
akan
dilaksanakannya
Lelang
Eksekusi
Hak
Tanggungan sehingga lelang eksekusi harus ditangguhkan; -------------------
Alasan hukumnya: ----------------------------------------------------------------------------
Bahwa di dalam Perjanjian Kredit yang dibuat antara Pembantah dan Terbantah I adalah berdasarkan kesepakatan diantara kedua belah pihak dan telah memenuhi unsur-unsur sah-nya suatu perjanjian sebagaimana tercantum dalam Pasal 1320 KUHPerdata; -------------------
Bahwa perjanjian yang diadakan antara Pembantah dan Terbantah I telah memenuhi Asas-Asas Kontrak dalam Hukum Perdata yaitu : -------- Asas Kebebasan Berkontrak (Freedom of Contract); - Asas Konsesualisme (ConsesuaUsm);
- Asas Kepastian Hukum (Pacta Sunt Servanda); - Asas Itikad Baik (Good Faith);
- Asas Kepribadian (Personality)
Bahwa menurut Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata semua perjanjian
yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya, dengan demikian Perjanjian antara Pembantah
dengan Terbantah I adalah mengikat dan berlaku sebagai undangundang karena telah memenuhi syarat sahnya suatu perjanjian; ----------
Bahwa ternyata dalam perjalanannya Pembantah tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada Terbantah I sebagaimana isi perjanjian yang telah disepakati;’ --------------------------------------------------------------------------------
Bahwa dengan tidak dipenuhinya kewajiban Pembantah tersebut maka dapat dinyatakan telah lalai dalam melaksanakan isi perjanjian sehingga dapat
dinyatakan
wanprestasi
karena
yang
dimaksud
dengan
wanprestasi adalah suatu keadaan yang dikarenakan kelalaian atau kesalahannya, Debitur tidak dapat memenuhi prestasi seperti yang telah ditentukan dalam perjanjian (Nindyo Pramono, Hukum Komersil, C-t. 1, Hal. 221, Jakarta Pusat Penerbit: UT, 2003); ------------------------------------
Halaman 5 dari 23 halaman putusan Nomor 304/PDT/2016/PT BDG
Sedangkan menurut Subekti dalam bukunya yang berjudul Hukum
Perjanjian, Jakarta: Intermasa, Tahun 1985, bentuk wanprestasi ada empat macam yaitu : ------------------------------------------------------------------- Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukan;
- Melaksanakan apa yang dijanjikannya tetapi tidak sebagaimana dijanjikannya;
- Melakukan apa yang dijanjikannya tetapi terlambat;
- Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan
Bahwa lebih lanjut seorang Debitur dapat dikatakan wanprestasi apabila
ia telah diberikan somasi oleh Kreditur atau Juru Sita dan somasi itu
minimal telah dilakukan sebanyak tiga kali oleh kreditur atau Juru sita. Apabila somasi itu tidak diindahkannya, maka kreditur berhak membawa
persoalan itu ke pengadilan; ---------------------------------------------------------(https://rohmadUawi.wordf>ress.corn/hukum-kontrak/)
Bahwa hal ini juga diperkuat dengan Jurisprudensi Mahkamah Agung Rl
No. 186 K/Sip/1959 tanggal 1 Juli 1959 yang menyatakan "apabila perjanjian secara tegas menyatakan kapan pemenuhan perjanjian, menurut hukum, Debitur belum dapat dikatakan alpa memenuhi kewajiban sebelum hal itu dinyatakan kepadanya secara tertulis oleh pihak Kreditur"; ---------------------------------------------------------------------------
Bahwa sebagai kelanjutan dari suatu proses perbankan, maka Terbantah memberikan somasi/surat peringatan sebanyak tiga kali
(Pasal 1238 KUHPerdata) kepada Pembantah, hal itu menunjukkan
bahwa Terbantah I memiliki itikad baik terhadap Pembantah untuk
segera melunasi kewajibannya agar tidak bertambah seiring berjalannya waktu dan demi berjalannya proses perbankan dalam hal ini perjanjian kredit, antara lain melalui: ------------------------------------------------------------- Surat Peringatan I, tertanggal 02 Maret 2015
- Surat Peringatan II, tertanggal 11 Maret 2015
- Surat Peringatan III, tertanggal 27 Maret 2015
Bahwa sebagai tindak lanjut dengan tidak diindahkannya Somasi/Surat Peringatan yang telah disampaikan oleh Terbantah I, maka Terbantah I berdasarkan peraturan perundang-undangan serta ketentuan dalam
perbankan akan segera melakukan pelelangan atas jaminan milik Pembantah sebagaimana isi Somasi/Surat peringatan; ----------------------
Bahwa berdasarkan Pasal 14 ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 yaitu: ---------------------------------------------------------------------
Halaman 6 dari 23 halaman putusan Nomor 304/PDT/2016/PT BDG
Ayat (2)
" Sertifikat Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat irah-irah dengan kata-kata "DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA " Ayat (3):
"Sertifikat Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mempunyai
kekuatan
eksekutorial
yang
sama
dengan
putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan berlaku
sebagai pengganti Grosse Acte Hypotheek sepanjang mengenai hak atas tanah"
Bahwa berdasarkan hal tersebut maka irah-irah yang dicantumkan
dalam Sertifikat Hak Tanggungan adalah untuk menegaskan adanya kekuatan eksekutorial pada Sertifikat Hak Tanggungan sehingga
apabila debitur cidera janji dalam hal ini Pembantah, dapat dilakukan
eksekusi sewaktu-waktu seperti hal nya PUTUSAN PENGADILAN YANG BERKEKUATAN HUKUM TETAP; ----------------------------------------
Bahwa berdasarkan Pasal 6 Undang-undang Hak Tanggungan No. 4
Tahun 1996 menyebutkan bahwa "Apabila debitor cidera janji, pemegang Hak Tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual objek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan
umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut"’; ----------------------------------------------------------------------------------
Bahwa berdasarkan hal tersebut, Terbantah I dalam kedudukan sebagai
Pemegang Hak Tanggungan Peringkat Pertama atas SHM No. 1676 sebagaimana tertuang dalam Sertifikat Hak Tanggungan No. 3051/2013 tentu mempunyai hak untuk menjual langsung objek Hak Tanggungan
melalui pelelangan umum untuk memperoleh pelunasan piutang Pembantah
sebagaimana
93/PMK/06/2010
jo
Peraturan
Peraturan
Menteri
Menteri
Keuangan
Keuangan
No
Nomor
106/PMK.06/2013 yang mana hal ini telah dimintakan permohonan
lelangnya oleh Pembantah ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandung dan sudah tentu setelah memberikan Pembantah Somasi Kesatu sampal dengan Somasi Ketiga; ----------------
Bahwa hal tersebut juga diperkuat oleh Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang tanggal 23 April 2010, yang menyatakan : --------------------------------------------------
Halaman 7 dari 23 halaman putusan Nomor 304/PDT/2016/PT BDG
Pasal 12 : "Kepala
KPKNUPejabat
Lelang
Kelas
II
tidak
boleh
menolak
permohonan lelang yang diajukan kepadanya sepanjang dokumen
persyaratan lelang sudah lengkap dan telah memenuhi legatitas formal subjek dan objek lelang"
Bahwa terkait dengan dalil Pembantah yang menyatakan bahwa
Pembantah tidak pernah diberitahu tentang akan dilaksanakannya
lelang eksekusi hak tanggungan adalah TIDAK BERDASAR karena
Terbantah I sebelumnya telah memberitahukan Kepada Bapak Helmy Hasanurkalam perihal lelang eksekusi hak tanggungan, antara lain melalui: -------------------------------------------------------------------------------------
- Surat Pemberitahuan Pendaftaran Lelang No. 028/DSP-2250/0515 yang ditujukan kepada Bapak Helmy Hasanurkalam (tanpa tanggal
tetapi Debitur dimohon melunasi kewajibannya sampai tanggal 20 Mei 2015)
- Surat Pemberitahuan Rencana Pelaksanaan Lelang No. B.1082/ALURCH02/08/2015 yang ditujukan kepada Bapak Helmy Hasanurkalam tertanggal 28 Agustus 2015.
Bahwa karena Terbantah I dalam melaksanakan kegiatannya adalah telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
maka dalil Pembantah dalam gugatan bantahannya pada Poin 1, Poin 2 dan Poin 5 adalah TIDAK BERDASAR sehingga HARUS DITOLAK; -----
6. Bahwa TIDAK BENAR dalil Pembantah dalam gugatan bantahannya pada
Poin 3 yang pada intinya menyatakan bahwa nilai limit tidak bersesuaian dengan harga limit yang sebenarnya dan perbedaannya relatif besar; --------Alasan Hukumnya : --------------------------------------------------------------------------
Bahwa menurut Pasal 1 angka (26) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 106/PMK.06/2013 jo Peraturan Menteri Keuangan No 93/PMK/06/2010 yang dimaksud dengan Ni(ai Limit adalah harga minimal barang yang akan dilelang dan ditetapkan oleh Penjual/Pemilik Barang; ------------------
Bahwa terkait dengan harga/nilai limit, dalam Pasal 36 Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 106/PMK.06/2013 jo Peraturan Menteri Keuangan No 93/PMK/06/2010 disebutkan : ------------------------------------
1) Penjual/Pemilik Sarong dalam menetapkan Nilai Limit, berdasarkan: a. penilaian oleh penilai; atau
b. penaksiran o(eh penaksir/tim penaksir
2) Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan Halaman 8 dari 23 halaman putusan Nomor 304/PDT/2016/PT BDG
pihak yang melakukan penilaian secara independen berdasarkan kompetensi yang dimilikinya; ----------------------------------------------------
3) Penaksir/tim penaksir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan pihak yang berasal dari instansi atau perusahaan
Penjual, yang melakukan penaksiran berdasarkan metode yang
dapat dipertanggungjawabkan, termasuk kurator untuk benda seni/ dan benda antik/kuno; ------------------------------------------------------------
4) Nilai Limit pada Lelang Noneksekusi Sukarela atas barang bergerak yang menggunakan Nilai Limit ditetapkan oleh Pemilik Barang; ------
4a) Nilai Limit pada Lelang Noneksekusi Sukarela atas barang tetap berupa tanah dan/atau bangunan ditetapkan oleh Pemilik Barang, berdasarkan hasil penilaian dari penilai; -------------------------------------
5) Dalam hal bank kreditor akan ikut menjadi peserta pada Lelang Eksekusi berdasarkan Pasal 6 UUHT, Nilai Limit harus ditetapkan oleh Penjual berdasarkan hasil penilaian dari penilai; --------------------
6) Dalam hal Lelang Eksekusi berdasarkan Pasal 6 UUHT dengan
Nilai Limit paling sedikit Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah), Nilai Limit harus ditetapkan oleh Penjual berdasarkan hasil penilaian dari penilai; --------------------------------------------------------------------------
Bahwa pelaksanaan lelang yang akan dilakukan terhadap objek a quo adalah lelang berdasarkan perjanjian kredit jo hak tanggungan; -----------
Bahwa dalam hal penilaian (harga/nilai limit terhadap objek a quo yang dilakukan oleh Terbantah I adalah ditentukan sebagaimana isi Pasal 36
angka (6) Peraturan Menteri Keuangan Homor 106/PMK.06/2013 jo Peraturan Menteri Keuangan No 93/PMK/06/2010 sehingga oleh karena
Terbantah I dalam menentukan harga/nilai limit objek lelang eksekusi hak tanggungan adalah telah sesuai dengan peraturan perundangundangan yaitu berdasarkan Penilaian dari penilai, maka dengan
demikian dalil Pembantah dalam gugatan bantahannya pada Poin 3
adalah TIDAK DAPAT DITERIMA; --------------------------------------------------
DALAM PROVISI ----------------------------------------------------------------------------------
Bahwa permasalahan yang diajukan oleh Pembantah dalam perkara ini adalah persoalan yang bersumber dari perjanjian kredit jo hak tanggungan
jo sertifikat hak tanggungan dimana Pembantah selaku Debitur tidak dapat melaksanakan kewajibannya dengan baik; --------------------------------------------
Bahwa perihal Provisi pada prinsipnya suatu putusan sementara yang Halaman 9 dari 23 halaman putusan Nomor 304/PDT/2016/PT BDG
dilakukan atau yang dijatukan oleh Pengadilan untuk menghindari kerugian yang
lebih
jauh bagi
Pembantah sebelum
permasalahan
tersebut
memperoleh kekuatan hukum tetap (Pedoman Pelaksanaan Tugas dan
Administrasi Pengadilan Dalam Empat Lingkungan Peradilan, buku II edisi 2007 halaman 88 poin 3); ------------------------------------------------------------------
Bahwa apa yang diajukan oleh Pembantah sebagai mana dalam poin
Provisi nya ini TIDAKLAH TERMASUK KATEGORI ATAU AAAKNA sebagai mana tujuan dari Provisi yaitu ada kerugian yang lebih mendalam bagi
Pembantah karena pelelangan yang dilakukan adalah sebagai akibat dari tidak dipenuhinya kewajiban sebagaimana perjanjian kredit jo hak tanggungan jo sertifikat hak tanggungan sehingga perihal Provisi harus lah
di tolak (lihat Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Admimstrasi Pengadilan Dalam Empat Lingkungan Peradilan, buku II edisi 2007 halaman 88 poin 3).
Bahwa berdasarkan hal-hal di atas dan dalam perkara tersebut bantahan
Pembantah sama sekali tidak memenuhi syarat untuk dijatuhkan putusan Provisi sehingga HARUS DITOLAK; ----------------------------------------------------
Bahwa berdasarkan dalil-lalil argumentasi yuridis Terbantah I sebagaimana
diuraikan diatas maka mohon kepada Majelis yang memeriksa perkara ini agar menjatuhkan putusan : ---------------------------------------------------------------------------
DALAM POKOK PERKARA---------------------------------------------------------------------- Menerima dalil - dalil Jawaban Terbantah I untuk seluruhnya; --------------------
- Menolak semua bantahan dan tuntutan Pembantah untuk seluruhnya; ---------
- Menghukum Pembantah untuk membayar biaya perkara yang timbul dari perkara ini; ---------------------------------------------------------------------------------------
Atau apabila Majelis berpendapat lain, mohon putusan yang seadil – adilnya; ---TERBANTAH II : -----------------------------------------------------------------------------------
DALAM EKSEPSI: ---------------------------------------------------------------------------------
1. Eksepsi Kompetensi Relatif; ---------------------------------------------------------------
a. Bahwa bantahan diajukan oleh Pembantah terkait adanya pelaksanaan
lelang eksekusi Hak Tanggungan atas permohonan Terbantah I, atas objek berupa sebidang tanah seluas 132 m2 berikut bangunan dan. segala turutan yang berdiri diatasnya sesuai dengan SHM No.
1676/Desa Padalarang tercatat atan nama Tuan Helmy Hasanurkalam, terletak di Kav. D-27/T.45 (setempat lebih dikenal dengan Kornp.
Babakan Loa Perrnai Blok D No. 27) Desa Padalarang, Kec. Halaman 10 dari 23 halaman putusan Nomor 304/PDT/2016/PT BDG
Padalarang Kab. Bandung Barat (dh. Kab. Bandung); ------------------------
b. Bahwa oleh karena itu bantahan ini merupakan keberatan atas suatu
pelaksanaan eksekusi hak tanggungan yang kekuatan hukumnya sama dengan putusan hakim yang berkekuatan hukum tetap; ---------------------
c. Bahwa berdasarkan Pasal 118 ayat (3) HIR, seharusnya gugatan ini diajukan di Pengadilan Negeri Bale Bandung, karena objek terletak di wilayah hukum Pengadilan Negeri Bale Bandung; ----------------------------
d. Bahwa oleh karena itu terbantah II mohon agar Pengadilan Negeri Bandung menolak bantahan ini karena diluar kewenangan hukum Pengadilan Negeri Bandung; ---------------------------------------------------------
2. EKSEPSI DIKELUARKAN SEBAGAI PIHAK ------------------------------------------
a. Bahwa kedudukan Turut Tergugat II dalam pelaksanaan lelang eksekusi
Hak Tanggungan dalam perkara a quo pada dasarnya hanya bertindak selaku perantara lelang berdasarkan permohonan dari Terbantah I; ------
b. Bahwa fungsi dan kedudukan Terbantah II dalam pelaksanaan lelang a quo adalah untuk melaksanakan kewajiban hukum yang diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku; -------------------------
c. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 12 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2010 menyatakan ""Kepala KPKNL/Pejabat Lelang
Kelas II tidak boleh menolak permohonan lelang yang diajukan kepadanya sepanjang dokumen persyaratan lelang sudah lengkap dan telah memenuhi legalitas formal subjek dan objek lelang."; ------------------
d. Bahwa karena permohonan lelang dari Tergugat telah dilengkapi dengan dokumen yang dipersyaratkan, maka Turut Tergugat II
mempunyai kewajiban hukum untuk menerima permohonan lelang tersebut dan melaksanakannya; -----------------------------------------------------
e. Bahwa berdasarkan Surat Pernyataan dari Tergugat No. B.0969/ALURCH02/08/2015 tanggal 30 Juni 2015, menyatakan dengan jelas Terbantah I bertanggung jawab terhadap gugatan perdata maupun f.
tuntutan pidana yang dikemudian hari; --------------------------------------------
Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Terbantah II mohon
dikeluarkan sebagai pihak dalam perkara a quo karena telah terbukti secara
sah
menurut
hukum
bahwa
konsekuensi
hukum
dari
pelaksanaan lelang a quo beralih kepada Terbantah I berdasarkan Surat Pernyataan tersebut; -----------------------------------------------------------
Halaman 11 dari 23 halaman putusan Nomor 304/PDT/2016/PT BDG
DALAM POKOK FERKARA: --------------------------------------------------------------------
1. Bahwa Terbantah II dengan tegas menolak selurah dalil-dalil Pembantah, kecuali terhadap hal-hal yang diakui secara tegas kebenarannya; --------------
2. Bahw memang benar Terbantah II selaku instansi pelaksana lelang pada tanggal
2
September
2015
telah
melaksanakan
lelang
eksekusi
berdasarkan Pasal 6 UUHT atas permohonan dari PT. Bank Danamon
Indonesia, Tbk Self Employed Masas Market - RCH 02 Bandung/Terbantah
I terhadap sebidang tanah seluas 132 m2 berikut bangunan dan segala turutan yang berdiri diatasnya sesuai dengan SHM No. 1676/Desa
Padalarang tercatat atan nama Tuan Helmy Hasanurkalam, terletak di Kav. D-27/T.45 (setempat lebih dikenal dengan Komp. Babakan Loa Permai Blok
D No. 27) Desa Padalarang, Kec. Padalarang Kab. Bandung Barat (dh. Kab. Bandung), sesuai dengan Surat Permohonan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan Nomor : B.0967/ALU-RCH02/06/2015 tanggal 30 Juni 2015; ---
3. Bahwa permohonan lelang dari Terbantah I tersebut telah dilengkapi
dengan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan sebagaimana yang diatur dalam Pasal PERDIRJEN Nomor 6/KN/2013, yaitu : -------------------------------
a. Perjanjian Kredit Nomor : 000353/ PK/ 02250/1600/ 0713 tanggal 29 Juli 2013;
b. Sertipikat Hak Milik yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung No. 1676 tanggal 7 November 1989;
c. Sertipikat Hak Tanggungan yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung Nomor 3051/2013 tanggal 09 Desember 2013 dan Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor : 515/2013 tanggal 28 Agustus 2013;
d. Surat Pernyataan No.
B.971/ALU-RCH02-PKU/06/2015 dari PT.
Bank, Danamon Indonesia Tbk Self Employed Mass Market-RCH 02 Bandung;
e. Surat Pemberitahuan Rincian Hutang dari PT. Bank Danamon
Indonesia Tbk Self Employed Mass Market-RCH 02 Bandung Nomor : B.0968/ALU-RCH02/06/2015 tanggal 30 Juni 2015.
4. Bahwa karena permohonan lelang tersebut telah memenuhi dokumen yang dipersyaratkan, maka Terbantah II menetapkan Hari & Tanggal Lelang
Nomor : S-459/WKN.8/KNL.0105/2015 tanggal 30 Juli 2015. Hal ini sesuai dengan
Pasal
12
PMK
93/PMK.06/2010
yang
berbunyi
"Kepala
KPKNL/Pejabat Lelang Kelas II tidak boleh menolak permohonan lelang yang diajukan kepadanya sepanjang dokumen persyaratan lelang sudah
Halaman 12 dari 23 halaman putusan Nomor 304/PDT/2016/PT BDG
lengkap dan telah memenuhi legalitas formal subjek dan objek lelang; --------
5. Bahwa dalil Pembantah dalam surat bantahannya pada angka 2 adalah dalil yang tidak benar dan tidak berdasar hukum, untuk itu harus ditolak atau setidak-tidaknya dikesampingkan; -------------------------------------------------------
6. Bahwa terhadap rencana pelaksnaan lelang objek a quo, Terbantah I selaku
pihak Penjual telah memberitahukan rencana pelaksanaan lelang tersebut
kepada Pembantah sebagaimana dalam suratnya Nomor : B.1082/ALURCH02/08/2015 tanggal 28 Agustus 2015; --------------------------------------------
7. Bahwa selain itu pula Terbantah I telah mengumumkannya melalui
selebaran tanggal 4 Agustus 2015 sebagai pengumuman lelang pertama
dan pada surat kabar harian Galamedia tanggal 19 Agsutus 2015 sebagai pengumuman lelang kedua. Hal ini sesuai dengan Pasal 41 ayat (1) PMK
93/PMK.06/2010 yang berbunyi "Penjualan secara lelang wajib didahului dengan Pengumuman Lelang yang dilakukan oleh Penjual"; ---------------------
8. Bahwa perlu Pembantah ketahui pula bahwa pelaksanaan lelang a quo
dilaksanakan melalui Aplikasi Lelang Email yang telah ditayangkan melalui alamat https://www.lela.ngdjkn.kemenkeu.go.id. Lelang melalui Aplikasi Lelang
Email
jangkauannya
lebih
luas
dibanding
dengan
lelang
konvensional sehingga tidak ada alasan yang mendasar yang menyatakan Pembantah tidak pernah tahu akan pelaksanaan lelang a quo; ------------------
9. Bahwa pada pelaksanaan lelang tanggal 02 September 2015 berdasarkan
Risalah Lelang Nomor : 1097/2015 terhadap objek perkara tidak ada yang mengajukan penawaran/belum laku terjual sehingga terhadap objek perkara belum terjadi peralihan hak kepada pihak manapun; -------------------------------
10. Bahwa Terbantah II menolak dalil Pembantah pada angka 3 yang menyatakan "harga limit tersebut di atas, tidak bersesuaian dengan harga
limit yang sebenarnya dan perbedaanya relative besar jumlahnya", dengan dasar : -------------------------------------------------------------------------------------------
a. Bahwa Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 93/PMK.06/2010
jo. Peraturan Menteri Keuangan nomor: 106/PMK.06/2012, nilai limir ditentukan oleh Penjual dalam hal ini Terbantah I; -----------------------------
b. Bahwa
berdasarkan
Surat
Pemyataan
Terbantah
I
nomor:
B.971/ALU.RCH02- PKU/06/2015, disebutkan penentuan nilai limit oleh Terbantah
I
ditentukan
berdasarkan
hasil
penilaian
Appraisal
Independent; ------------------------------------------------------------------------------
c. Bahwa prosedur penentuan nilai limit telah sesuai ketentuan kedua peraturan tersebut di atas; ------------------------------------------------------------
Halaman 13 dari 23 halaman putusan Nomor 304/PDT/2016/PT BDG
d. Bahwa dengan ini Terbantah I mohon agar pengadilan Negeri Bandung menolak bantahan pembantah ini; --------------------------------------------------
11. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, jelas terlihat pelaksanaan lelang yang dilakukan oleh Terbantah II terhadap objek perkara telah sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana yang tertuang dalam Risalah Lelang Nomor : 1097/2015
tanggal 02 September 2015 sehingga telah sah secara hukum dan tidak dapat dibatalkan; ------------------------------------------------------------------------------
Maka berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Terbantah II mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menjatuhkan putusan dengan amar sebagai berikut: --------DALAM EKSEPSI : --------------------------------------------------------------------------------
1. Menerima Eksepsi Terbantah II; ---------------------------------------------------------2. Menyatakan
Pengadilan
Negeri
Bandung
tidak berwenang
dan
memeriksa bantahan ini; --------------------------------------------------------------------
3. Mengeluarkan terbantah II dari pihak dalam perkara ini; ---------------------------
DALAM POKOK PERKARA: -------------------------------------------------------------------Primair; -----------------------------------------------------------------------------------------------
1. Menolak gugatan Pembantah untuk seluruhnya atau setidak tidaknya
menyatakan gugatan Pembantah tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard); --------------------------------------------------------------------------------------
2. Menyatakan pelaksanaan lelang sebagaimana tersebut dalam Risalah
lelang No. 1097/2015 tanggal 2 September 2015, adalah sah menurut hukum; -------------------------------------------------------------------------------------------
3. Menghukum Pembantah untuk membayar biaya perkara yang timbul; --------
Sekunder : ------------------------------------------------------------------------------------------Apabila
Majelis
Hakim
Pengadilan
Negeri
Bandung
berpendapat lain,
mohon keadilan seadil-adilnya.; ---------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Bandung telah menjatuhkan
putusan dalam perkara Nomor 350/Pdt.G/2015/PN.Bdg. tanggal 2 Maret 2016 yang amarnya sebagai berikut : ----------------------------------------------------------------
DALAM PROVISI : --------------------------------------------------------------------------------
Menolak tuntutan provisi yang diajukan oleh Pembantah; -------------------------
Halaman 14 dari 23 halaman putusan Nomor 304/PDT/2016/PT BDG
DALAM EKSEPSI : -------------------------------------------------------------------------------
Menolak eksepsi dari Terbantah II; ------------------------------------------------------
DALAM POKOK PERKARA : ------------------------------------------------------------------
1. Menolak bantahan Pembantah untuk seluruhnya; -----------------------------------
2. Menghukum Pembantah untuk membayar ongkos perkara sebesar Rp 1.307.000,- (satu juta tiga ratus tujuh ribu rupiah); -----------------------------------
Menimbang, bahwa terhadap putusan tersebut, Pembantah pada hari
Senin tanggal 14 Maret 2016 telah menyatakan banding sebagaimana Risalah Pernyataan Permohonan Banding Nomor 31/Pdt.B/2016/PN.Bdg. yang ditanda
tangani oleh Panitera Pengadilan Negeri Bandung, permohonan banding mana telah diberitahukan secara patut kepada Terbanding I dahulu Terbantah I pada tanggal 4 April 2016 dan kepada Terbanding II dahulu Terbantah II pada tanggal 31 Maret 2016; --------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa terhadap permohonan bandingnya tersebut, kuasa
hukum Pembanding semula Pembantah telah mengajukan memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bandung pada tanggal 30 Mei
2016, dan telah diberitahukan secara seksama kepada kuasa Terbanding I
dahulu Terbantah I pada tanggal 2 Juni 2016 dan kepada Terbanding II dahulu Terbantah II pada tanggal 1 Juni 2016; ------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa terhadap memori banding dari Pembanding
tersebut, Terbanding I dahulu Terbantah I telah mengajukan kontra memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bandung pada tanggal 21 Juni 2016, kontra memori banding tersebut telah diberitahukan
dengan seksama kepada Pembanding dahulu Pembantah dan kepada Terbanding II dahulu Terbantah II masing-masing pada tanggal 23 Juni 2016; --
Menimbang, bahwa kepada para pihak yang berperkara telah
diberitahukan untuk memeriksa berkas perkara (Inzage) sebelum berkas
tersebut dikirimkan ke Pengadilan Tinggi Bandung untuk diperiksa dalam tingkat
banding masing-masing kepada Pembanding dahulu Pembantah melalui Pengadilan Negeri Bale Bandung pada tanggal 26 Mei 2016, kepada
Terbanding I dahulu Terbantah I pada tanggal 26 Mei 2016 dan kepada Terbanding II dahulu Terbantah II pada tanggal 25 Mei 2016; ------------------------
Halaman 15 dari 23 halaman putusan Nomor 304/PDT/2016/PT BDG
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding dahulu
Pembantah telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tatacara serta memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh undang-undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima; --------------------------
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah memeriksa dan meneliti
serta mencermati dengan seksama berkas perkara beserta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 2 Maret 2016 Nomor : 350/Pdt.
Bth/2015/PN.Bdg, dan telah pula membaca serta memperhatikan dengan seksama memori banding yang diajukan oleh kuasa pembanding/Pembantah, yang pada pokoknya keberatan atas putusan Pengadilan
Negeri Bandung
tersebut dan memohon Pengadilan Tinggi untuk membatalkan
putusan
Pengadilan Negeri Bandung tersebut, sedang untuk Terbanding I/Terbantah I melalui kuasanya mengajukan kontra memori banding yang memohon Pengadilan Tinggi menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bandung tersebut diatas, berdasarkan hal-hal tersebut diatas Pengadilan Tinggi berpendapat sebagai berikut : -----------------------------------------------------------------------------------DALAM PROVISI : ----------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa didalam pertimbangan putusannya Majels Hakim
Tingkat Pertama dalam provisi menyatakan yang pada pokoknya apa yang dituntut oleh Pembantah dalam tuntutan provisi pada dasarnya sama dengan apa yang dituntut dalam petitum bantahan, sehingga menurut Majelis Hakim
Tingkat Pertama tuntutan provisi sudah menyangkut materi perkara, oleh karena itu tuntutan provisi harus ditolak; ---------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa pertimbangan dan alasan-alasan serta kesimpulan
Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya dalam provisi menurut Pengadilan Tinggi sudah tepat dan benar, oleh karena itu pertimbangan hukum
Majelis hakim tingkat pertama dalam provisi tersebut diambil alih dan dijadikan dasar pertimbangan putusan Pengadilan Tinggi sendiri dalam provisi, sehingga
putusan tersebut dapat dipertahankan ditingkat banding dan oleh karenanya harus dikuatkan; -----------------------------------------------------------------------------------DALAM EKSEPSI : ---------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa didalam pertimbangan putusannya Majelis Hakim
Tingkat pertama, menolak Eksepsi Terbantah II untuk seluruhnya, menurut pendapat Pengadilan Tinggi pertimbangan serta kesimpulan dan putusan
Halaman 16 dari 23 halaman putusan Nomor 304/PDT/2016/PT BDG
Majelis Hakim Tingkat pertama tersebut diatas dalam eksepsi sudah tepat dan benar, oleh karena dalam pertimbangan hukumnya telah memuat dan
menguraikan semua keadaan serta alasan-alasan yang menjadi dasar putusannya dalam eksepsi, Pengadilan Tinggi sependapat dengan putusan tersebut dan dianggap pula telah tercantum dalam putusan ditingkat banding; ---
Menimbang, bahwa dengan demikian maka pertimbangan hukum
Majelis Hakim Tingkat pertama mengenai eksepsi diambil alih dan dijadikan dasar pertimbangan putusan Pengadilan Tinggi sendiri dalam eksepsi, sehingga putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 2 Maret 2016
nomor :
350/Pdt.Bth/2015/PN.Bdg dalam eksepsi dapat dipertahankan dalam tingkat banding dan oleh karenanya harus dikuatkan; --------------------------------------------DALAM POKOK PERKARA : --------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa dalam pertimbangannya Majelis Hakim Tingkat
pertama dalam pokok perkara pada pokoknya menyatakan: ---------------------------
Menimbang, bahwa adapun inti dari bantahan Pembantah adalah agar
Lelang Eksekusi Hak Tanggungan atas nama
Helmy Hasanurkalam
(Pembantah) terhadap sebidang tanah seluas 132 m2 berikut bangunan dan segala turutan yang ada diatasnya sesuai dengan SHM No.1676/Desa
Padalarang atas nama Pembantah dinyatakan tidak sah karena Terbantah I tidak pernah menghubungi dan memberitahu Pembantah tentang akan dilaksanakannya Lelang Eksekusi Hak Tanggungan tersebut diatas, dan juga
karena harga limit yang ditentukan yakni Rp. 652.000.000.- (enam ratus dua
puluh lima juta rupiah) tidak sesuai dengan harga limit yang sebenarnya dan perbedaannya relative besar jumlahnya; ----------------------------------------------------
Menimbang, bahwa Terbantah I dan II membantah dalil-dalil bantahan
Pembantah dengan mendalilkan bahwa Terbantah I telah memberikan somasi /
surat peringatan kepada Pembantah sebanyak 3 kali yakni : Surat Peringatan I tanggal 02 Maret 2015, Surat Peringatan II tanggal 11 Maret 2015 dan Surat Peringatan III tanggal 27 Maret 2015, dan telah diberitahukan rencana
pelaksanaan lelang antara lain dengan Surat Pemberitahuan Pendaftaran Lelang
No.
028/DSP-2250/0515,
dan
Surat
Pemberitahuan
Rencana
Pelaksanaan Lelang No. B.1082/ALU-RCH 02/08/2015 tanggal 28 Agustus 2015, dan Terbantah I dan II membantah tentang harga limit tidak bersesuaian
dengan harga limit yang sebenarnya karena sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
No.
93/PMK.06/2010
jo
Peraturan
Menteri
Keuangan
No.
Halaman 17 dari 23 halaman putusan Nomor 304/PDT/2016/PT BDG
106/PMK.06/2012 nilai limit ditentukan oleh Penjual in casu Terbantah I, dimana
berdasarkan Surat Pernyataan Terbantah I No.B.971/ALU.RCH02-PKU/06/2015 disebutkan penentuan limit oleh Terbantah I ditentukan berdasarkan hasil penilaian Appraisal Independent; --------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil bantahan Pembantah,
telah diajukan bukti surat
yang diberi tanda P.1 s/d P.3, sebaliknya untuk
membuktikan dalil-dalil bantahannya Terbantah I mengajukan bukti surat yang diberi tanda T.I-1 s/d T.I-9b dan Terbantah II mengajukan bukti surat yang diberi tanda T II-1 s/d T II-7; -----------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim membaca dan mempelajari
jawab jinawab antara Pembantah dan Terbantah dihubungkan dengan bukti-
bukti yang diajukan oleh Pembantah dan Terbantah, maka diperoleh fakta hukum bahwa hubungan hukum antara Pembantah dan Terbantah I adalah
hubungan hukum perjanjian pinjam uang yakni Pembantah adalah Debitur bagi
Terbantah I (Bank/Kreditur) sebagaimana didasarkan pada perjanjian kredit dan
perubahan-perubahannya (bukti T.I-1 dan T.I-2) dan sebagai jaminan atas
pinjaman tersebut, Pembantah telah memberikan jaminan berupa sebidang tanah dan bangunan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 1676 yang terletak di Desa
Padalarang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat, atas nama Helmy Hasanurkalam dan terhadap jaminan tersebut telah diletakkan Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama) sebagaimana diuraikan
dalam Sertifikat Hak Tanggungan No. 3051/2013 yang dikeluarkan Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung ( bukti T.I-3 dan T.I-4 ); -----------------------------
Menimbang, bahwa sesuai dengan bukti T.I -5a s/d 5c ternyata
Pembantah tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagai debitur
kepada
Terbantah I selaku kreditur sebagaimana isi perjanjian yang telah disepakati dan dengan tidak dipenuhinya kewajiban Pembantah tersebut Terbantah I
telah mengajukan Peringatan atau Somasi kepada Pembantah sesuai ketentuan pasal 1238 KUH Perdata sebagai berikut : ------------------------------------------------- Surat Peringatan I, tertanggal 02 Maret 2015;
- Surat Peringatan II, tertanggal 11 Maret 2015;
- Surat Peringatan III, tertanggal 27 Maret 2015;
Dan sebagai tindak lanjut dengan tidak diindahkannya Somasi/Surat Peringatan yang telah disampaikan oleh Terbantah I, maka Terbantah I telah meminta Terbantah II untuk segera
melakukan pelelangan atas jaminan milik
Pembantah; ------------------------------------------------------------------------------------------
Halaman 18 dari 23 halaman putusan Nomor 304/PDT/2016/PT BDG
Menimbang, bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam perkara
bantahan ini adalah bahwa menurut dalil Pembantah proses pelaksanaan Lelang yang dilakukan oleh Terbantah II atas permintaan Terbantah I tidak
diberitahukan oleh Terbantah I dan II kepada Pembantah dan harga limit yang ditentukan jauh dari harga limit yang sebenarnya; ---------------------------------------Menimbang bahwa
sebagaimana dikatakan dalam Pasal 6 Undang-
Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta
Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah (UU Hak Tanggungan), apabila
debitor cidera janji, pemegang Hak Tanggungan pertama mempunyai hak untuk
menjual obyek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut; -----
Menimbang, bahwa demikian pula Pasal 13 ayat (1) dan ayat (2) UU
Hak Tanggungan, menentukan bahwa Hak Tanggungan wajib didaftarkan pada Kantor
Pertanahan
selambat-lambatnya
7
(tujuh)
hari
kerja
setelah
penandatanganan Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT). Pejabat Pembuat
Akta Tanah (PPAT) wajib mengirimkan APHT yang bersangkutan dan warkah
lain yang diperlukan kepada Kantor Pertanahan dan sebagai tanda bukti adanya Hak Tanggungan, Kantor Pertanahan menerbitkan Sertifikat Hak Tanggungan
(Pasal 14 ayat [1] UU Hak Tanggungan) yang mana Sertifikat Hak Tanggungan
inilah yang mempunyai kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (Pasal 14 ayat [3] UU Hak Tanggungan); --------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa dengan demikian
pada dasarnya jika APHT
tersebut telah didaftarkan di Kantor Pertanahan dan telah memperoleh sertifikat hak tanggungan, maka kreditur dapat melakukan penjualan secara lelang jika
debitur wanprestasi dan lebih lanjut, menurut Pasal 13 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan No. 93/PMK.06/2010 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Lelang sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia No. 106/PMK.06/2013 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan No. 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang, dalam hal terdapat gugatan terhadap objek
lelang hak tanggungan dari pihak lain selain debitor/tereksekusi, suami atau istri debitor/tereksekusi yang terkait kepemilikan, pelaksanaan lelang dilakukan berdasarkan titel eksekutorial dari Sertifikat Hak Tanggungan yang memerlukan fiat eksekusi; ----------------------------------------------------------------------------------------
Halaman 19 dari 23 halaman putusan Nomor 304/PDT/2016/PT BDG
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian di atas, selama tidak ada
gugatan terhadap objek lelang hak tanggungan dari pihak lain selain
debitor/tereksekusi, suami atau istri debitor/tereksekusi yang terkait kepemilikan, pelaksanaan lelang dapat dilakukan berdasarkan titel eksekutorial dari sertifikat hak
tanggungan
tanpa
fiat
eksekusi
(eksekusi
berdasarkan
putusan
Pengadilan); -----------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan apakah bukti-
bukti yang diajukan oleh Pembantah dapat mendukung dalil-dalil bantahannya;
Menimbang, bahwa bukti P.1 adalah Kliping Koran yang memuat
Pengumuman Kedua Lelang Eksekusi Hak Tanggungan atas barang jaminan milik Pembantah, bukti P.2 merupakan
Surat permohonan penangguhan
pembayaran kredit atas nama Pembantah
yang diajukan oleh Kuasa
Pembantah kepada Terbantah I, dan bukti P.3 merupakan Resi Pengiriman Surat bukti P.2 ; -----------------------------------------------------------------------------------yang
Menimbang, bahwa bukti-bukti Pembantah tersebut ternyata tidak ada
dapat
membuktikan
tidak
adanya
pemberitahuan
perencanaan
pelaksanaan lelang oleh Terbantah I kepada Pembantah; -----------------------------
Menimbang, bahwa sebaliknya dari pihak Terbantah I telah mengajukan
bukti adanya Surat Pemberitahuan Pendaftaran Lelang
kepada Pembantah
(bukti T.I-6) dan menurut bukti T.I-8 surat yang sama juga dikirim kepada Kuasa Hukum Pembantah akan tetapi dikembalikan oleh Kantor Pos karena alamat tidak jelas, dan sesuai dengan bukti T.II-5 Terbantah I juga telah menyampaikan Pemberitahuan Perencanaan Pelaksanaan Lelang kepada Pembantah; -----------
Menimbang, bahwa terlepas dari sampai tidaknya Surat Pemberitahuan
Pendaftaran Lelang kepada Pembantah, sesuai dengan ketentuan pasal 6 UU No. 4 tahun 1996
apabila debitur cidera janji, pemegang hak Tanggungan
pertama mempunyai hak untuk menjual objek hak tanggungan atas kekuasaan
sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari
hasil penjualan tersebut, dan sesuai dengan pasal 14 ayat (2) dan ayat (3) UU No.4 tahun 1996 Sertifikat Hak Tanggungan yang memuat irah-irah “DEMI
KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA“, mempunyai kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap dan berlaku sebagai pengganti Grosse Acte Hypotheek sepanjang mengenai hak atas tanah; ----------------------------------------
Halaman 20 dari 23 halaman putusan Nomor 304/PDT/2016/PT BDG
Menimbang, bahwa berdasarkan kedua pasal dari UU No.4 tahun 1996
tersebut maka apabila debitur sudah dapat dikategorikan sebagai cidera janji (wanprestasi), maka Sertipikat Hak Tanggungan tersebut dapat dieksekusi setiap saat oleh Terbantah I selaku kreditur dengan perantaraan Terbantah II
sebagai pelaksana Lelang seperti halnya putusan Pengadilan yang memperoleh
kekuatan hukum tetap, dan dengan diberinya hak untuk menjul objek hak tanggungan atas kekuasaan sendiri kepada Kreditur in casu Terbantah I, maka
konsekwensi hukumnya tidak ada kewajiban hukum bagi Terbantah I selaku Kreditur
untuk
memberitahukan
rencana
pelaksanaan
lelang
kepada
Pembantah selaku debitur; ----------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa demikian pula dalil Pembantah yang menyatakan
bahwa harga limit yang ditentukan tidak sesuai dengan atau jauh dibawah harga
limit yang sebenarnya, dari alat-alat bukti yang diajukan oleh Pembantah tidak terdapat bukti yang dapat diajdikan acuan berapa harga limit yang sebenarnya yang dimaksud oleh Pembantah, sehingga Majelis Hakim tidak dapat menilai
apakah harga limit yang ditentukan tersebut jauh dari harga limit yang sebenarnya yang dimaksud oleh Pembantah; ---------------------------------------------
Menimbang, bahwa sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
No.93/PMK.06/2010 jo Peraturan Menteri Keuangan No. 106/PMK.06/2012
pengertian nilai limit adalah harga minimal barang yang akan dilelang dan
ditetapkan oleh Penjual/Pemilik Barang yang penetapannya didasarkan
penilaian oleh penilai atau penaksir oleh tim penaksir yang berasal dari instansi
atau perusahaan penjual yang melakukan penaksiran berdasarkan metode yang dapat dipertanggung jawabkan; ----------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa dari ketentuan tersebut diatas dapat disimpulkan
bahwa penentuan harga limit adalah merupakan kewenangan dari pihak penjual in casu Terbantah I yang ditentukan oleh Penilai atau Penaksir dari perusahaan
Terbantah I sendiri, dimana harga limit tersebut tidak dapat dibatalkan kecuali Pembantah dapat membuktikan bahwa penetapan nilai limit tersebut dilakukan berdasarkan metode yang tidak dapat dipertanggung jawabkan; --------------------
Menimbang, bahwa oleh karena alat bukti yang diajukan oleh
Pembantah tidak ada yang dapat membuktikan bahwa penetapan nilai limit
tersebut dilakukan berdasarkan metode yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, maka nilai limit tersebut sah menurut hukum; --------------------------------
Halaman 21 dari 23 halaman putusan Nomor 304/PDT/2016/PT BDG
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan hukum diatas
Majelis Hakim berpendapat bahwa Pembantah tidak dapat membuktikan dalil-
dalil gugatan/bantahannya, sebaliknya para Terbantah dapat membuktikan dalildalil bantahannya, dengan demikian bantahan Pembantah tidak beralasan oleh karenanya harus dinyatakan ditolak untuk seluruhnya; ---------------------------------
Menimbang, bahwa menurut pendapat Pengadilan Tinggi pertimbangan
dan putusan Majelis Hakim Tingkat pertama dalam pokok perkara tersebut diatas yang menolak bantahan Pembantah untuk seluruhnya
dalam pokok
perkara sudah tepat dan benar, semua alasan-alasan yang menjadi dasar putusan dalam pokok perkara dianggap telah tercantum dalam putusan
ditingkat banding, oleh karena itu putusan dalam pokok perkara dalam perkara ini dapat dipertahankan dan harus dikuatkan; ---------------------------------------------
Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding dahulu Pembantah
dipihak yang kalah baik dalam tingkat pertama maupun tingkat banding, maka
semua beaya perkara yang timbul dalam perkara ini dalam kedua tingkat peradilan tersebut dibebankan kepada Pembanding semula Pembantah; ---------
Mengingat pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan yang
bersangkutan; --------------------------------------------------------------------------------------MENGADILI -
-
Menerima
permohonan
banding
dari
Pembanding
dahulu
Pembantah; --------------------------------------------------------------------------
Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 2 Maret
2016 Nomor : 350/Pdt.Bth/2016/PN.Bdg. yang dimohonkan banding tersebut; ------------------------------------------------------------------------------
Menghukum Pembanding dahulu Pembantah, untuk membayar
beaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah); -----------------------------------------------------------
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Jawa Barat pada hari Senin, tanggal 8 Agustus 2016 oleh Kami
Hartono Abdul Murad, S.H., M.H. Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi
Bandung selaku Hakim Ketua Majelis
dengan Djamer Pasaribu, S.H. dan
Halaman 22 dari 23 halaman putusan Nomor 304/PDT/2016/PT BDG
Hi. A. Sanwari HA, S.H., M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota berdasarkan
Penetapan
Ketua
Pengadilan
Tinggi
Jawa
Barat
Nomor
304/PEN/PDT/2016/PT.BDG tanggal 27 Juni 2016 ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding dan putusan tersebut pada
hari Rabu tanggal 10 Agustus 2016 diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh para Hakim
Anggota, serta dibantu oleh Dra. Dedeh Sumiati J. selaku Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi tersebut, akan tetapi tanpa dihadiri oleh para pihak yang berperkara. ----------------------------------------------------------------------------------Hakim Anggota,
Hakim Ketua Majelis,
Ttd
Ttd
Djamer Pasaribu, S.H. Ttd
Hi. A. Sanwari HA, S.H., M.H.
Hartono Abdul Murad, S.H., M.H.
Panitera Pengganti, Ttd Dra. Dedeh Sumiati J.
Rincian biaya perkara :
1. Meterai putusan…….Rp. 6.000,-2. Redaksi putusan ….. Rp. 5.000,-3. Pemberkasan………. Rp.139.000,--
J u m l a h ……………… Rp.150.000,-- ( Seratus lima puluh ribu rupiah ).
Halaman 23 dari 23 halaman putusan Nomor 304/PDT/2016/PT BDG