P U T U S A N Nomor : 360/Pid/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : -------------------------------------Nama
: ASIDO APRIL PARLINDUNGAN SIMANGUNSONG Alias IDO ; --------------------------------------------------------
Tempat lahir
: Jakarta ---------------------------------------------------------------
Umur/Tgl. Lahir : 22 tahun/9 April 1992 --------------------------------------------Jenis kelamin
: laki- laki ----------------------------------------------------------------
Kebangsaan
: Indonesia--------------------------------------------------------------
Tempat tinggal
: Perum Pondok Melati Indah Jln. Tampomas Blok B4 No.3 Kelurahan Jatiwarna, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi / Apartemen Cibubur Comfort Blok B Groundfloor No.10 Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur ; ----------------------------------------------------------------
Agama
: Kristen ---------------------------------------------------------------
Pekerjaan
: Tunakarya -----------------------------------------------------------
Terdakwa telah dilakukan penangkapan dan penahanan oleh ------------------1. Penangkapan oleh penyidik sejak tanggal 2 Februari 2014 ; ---------------2. Penyidik sejak tanggal 03 Pebruari 2014 s/d tanggal 22 Pebruari 2014 ; 3. Perpanjangan penahanan oleh Penuntut Umum sejak tanggal 23 Pebruari 2014 s/d tanggal 02 April 2014 ; --------------------------------------4. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Depok (I) sejak tanggal 03 April 2014 s/d tanggal 02 Mei 2014 ; ----------------------------------------------------5. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Depok (II) sejak tanggal 03 Mei 2014 s/d tanggal 01 Juni 2014 ; --------------------------------------------------6. Penuntut Umum sejak tanggal 28 Mei 2014 s/d tanggal 16 Juni 2014 ; --
halaman 1 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
7. Hakim Pengadilan Negeri Depok sejak tanggal 04 Juni 2014 s/d tanggal 03 Juli 2014 ; -------------------------------------------------------------------------8. Perpanjangan penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri Depok sejak tanggal 04 Juli 2014 s/d tanggal 01 September 2014 ; ----------------------9. Perpanjangan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat (I) sejak tanggal 02 September 2014 s/d tanggal 01 Oktober 2014 ; ------------------------------10. Perpanjangan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat (II) sejak tanggal 02 Oktober 2014 s/d tanggal 31 Oktober 2014 ; ---------------------------------11. Hakim Pengadilan Tinggi Bandung sejak tanggal 27 Oktober 2014 s/d tanggal 25 Nopember 2014 ; --------------------------------------------------------12. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Bandung sejak tanggal 26 Nopember 2014 s/d tanggal 24 Januari 2014 ; --------------------------------PENGADILAN TINGGI tersebut ; ---------------------------------------------------Telah membaca
berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan
serta turunan putusan Pengadilan Negeri Depok tanggal 22 Oktober 2014, Nomor : 309/Pid.B/2014/PN.Dpk. dalam perkara Terdakwa tersebut ; -----------Menimbang, bahwa dalam perkara ini Terdakwa oleh Jaksa Penuntut Umum telah didakwa dalam Dakwaan No.Reg. : PDM-131/Depok/06/2014 tanggal 28 Mei 2014, sebagai berikut : ---------------------------------------------------KESATU PRIMAIR : Bahwa terdakwa ASIDO APRIL PARLIDUNGAN SIMANGUNGSONG als. IDO, pada hari Rabu tanggal 22 Januari 2014 sekitar pukul 04.00 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam Tahun 2014, bertempat di Perum Puri Citayem Permai II Blok D.4 RT. 07 RW. 22 Kelurahan Rawa Panjang Kecamatan Bojong Gede Kabupaten Bogor Jawa Barat atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Cibinong, akan tetapi berdasarkan Pasal 84 Ayat (2) KUHAP dimana tempat kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat Pengadilan Negeri itu dari pada tempat kedudukan Pengadilan Negeri yang di dalam daerah hukumnya tindak pidana itu dilakukan, maka Pengadilan Negeri Depok berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, dilakukan dengan cara atau rangkaian perbuatan sebagai berikut : halaman 2 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
-
Awalnya pada hari Selasa tanggal 21 Januari 2014 sekitar pukul 20.00 Wib terdakwa mengajak Korban FEBY LORITA untuk bertemu membicarakan masalah rental mobil milik Korban yang kemudian Korban datang menjemput terdakwa dengan menyetir sendiri mobilnya yaitu mobil Nissan March warna putih No. Pol F-1356-KA di Daerah UKI Jakarta Timur. Setelah bertemu kemudi diambil alih oleh terdakwa sementara Korban pindah duduk disamping, lalu terdakwa membawa mobil tersebut mengarah ke daerah Bintara Bekasi, namun dalam perjalanan Korban tersinggung karena terdakwa
mengajaknya
untuk
tinggal
bersama
sehingga
Korban
mengeluarkan perkataan kotor yaitu menyebut terdakwa “Tai” dan “Bajingan” sambil memukul terdakwa dan melempar handphone ke arah terdakwa sehingga terdakwa menjadi emosi dan meninju bagian muka Korban sebanyak sekali mengakibatkan salah satu gigi Korban terlepas dan berdarah. Korban yang tidak menerima perlakuan terdakwa meminta uang Rp. 10.000.000,- sebagai ganti rugi karena giginya terlepas, lalu terdakwa mengatakan untuk bertemu kakaknya di Daerah Citayem Depok untuk meminta uang tersebut, tetapi sebelumnya terdakwa dan Korban singgah di sebuah SPBU yang ada di daerah Cigado Bogor untuk membersihkan mulutnya yang berdarah. -
Bahwa selanjutnya terdakwa membawa mobil menuju arah Citayem Depok dan tiba di depan rumah di Perum Puri Citayem Permai II Blok D.4 RT. 07 RW. 22 Kelurahan Rawa Panjang Kecamatan Bojong Gede Kabupaten Bogor Jawa Barat pada tanggal 22 Januari 2014 sekitar pukul 01.00 Wib. Karena rumah dalam keadaan kosong terdakwa mengajak Korban Feby Lorita masuk ke dalam rumah untuk istirahat, lalu terdakwa dan Korban mengobrol di di ruang tamu, setelah itu Korban rebahan di atas salah satu sofa yang ada di ruang tamu sementara terdakwa rebahan di atas kasur kecil yang ada di lantai. Tidak lama kemudian terjadi pertengkaran kembali, lalu Korban melempar terdakwa dengan handpone dan mendekati terdakwa serta memukul dan mencakarnya. Terdakwa yang sudah tidak dapat menahan amarahnya memukul kepala bagian belakang korban sebanyak satu kali dan meninju berkali kali ke bagian perut korban, mengakibatkan Korban jatuh terlentang ke atas lantai. Setelah itu terdakwa menindis tubuh Korban dan mencekiknya dengan kedua tangannya, karena masih bergerak terdakwa kembali mencekiknya dengan lebih keras tetapi Korban belum juga meninggal. Melihat kondisi Korban yang masih bernafas membuat terdakwa menjadi tidak sabaran, kemudian terdakwa berpikir dan merencanakan
halaman 3 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
dengan
cara
bagaimana
dipergunakannya
dan
dengan
untuk mempercepat
alat
apa
kematian
yang
Korban,
seharusnya setelah
itu
terdakwa pergi ke dapur untuk mencari alat yang dapat dipergunakannya untuk menghabisi nyawa Korban, lalu terdakwa mengambil sebilah pisau dapur dengan gagang berwarna biru putih dan kembali ke ruang tamu di dekat tubuh korban yang tidak berdaya, lalu terdakwa meletakkan pisau dengan gagang berwarna biru putih itu
di samping kiri tubuh korban.
Beberapa saat terdakwa mengamati Korban yang ternyata masih bernafas, kemudian terdakwa mengambil pisau dengan tangan kanannya dan menusukkan pisau tersebut ke leher kanan Korban sebanyak 3 (tiga) kali dan ke leher kirinya sebanyak 1 (satu) kali yang mengakibatkan Korban mengalami
pendarahan
hebat
yang
berujung
pada
kematiannya
sebagaimana Hasil Visum Et Repertum Mayat dari Rumah Sakit Bhayangkara R. Said Sukanto Nomor : R/179/SK-B/I/2014/ML/RUMKIT BHAY.TK.I tanggal 28 Januari 2014 dengan keimpulan sebagai berikut : ” Pada pemerksaan terhadap mayat seorang wanita berusia tiga puluh tiga tahun ini. Pada pemeriksaan didapatkan adanya luka terbuka pada dahi, patah pada rahang bawah kanan, patah tulang iga keenam dan tujuh akibat kekerasan tumpul, selanjutnya ditemukan luka terbuka pada leher, pembuluh darah nadi bagian luar leher sisi kanan serta tulang rawan gondok terpotong rata akibat kekerasan tajam. Sebab kematian orang ini adalah akibat kekerasan tajam pada leher yang mengakibatkan terputusnya pembuluh darah nadi bagian luar sisi kanan. Perkiraan saat kematian adalah lebih dari dua puluh empat jam sampai kurang dari tujuh puluh dua jam”. -
Bahwa setelah Korban Feby Lorita tidak bernyawa, terdakwa mempreteli perhiasan emas yang ada di badan Korban yaitu 4 (empat) anting dari daun telinga kanan, 1 (satu) cincin di jari kanan dan 1 (satu) kalung dari lehernya, seterusnya terdakwa mengambil kabel stop kontak dan tali gorden yang ada di rumah, lalu tangan kiri dan lutut kiri Korban diikat menjadi satu dengan kabel stop kontak sedangkan tangan kanan dan lutut kanan korban diikat menjadi satu dengan menggunakan tali gorden. Selanjutnya terdakwa menutupi tubuh Korban dengan selimut warna hijau kebiru-biruan dan selembar handuk supaya darah Korban tidak berceceran di ruang tamu rumah, dan sekitar satu jam kemudian terdakwa mengangkat tubuh Korban ke dalam bagasi belakang mobil Nissan March warna putih No. Pol. F-1356K milik Korban dan meletakkan tubuh Korban dalam keadaan miring menghadap ke dalam dengan menaburkan bubuk kopi supaya tidak tercium halaman 4 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
baunya, setelah itu terdakwa mengambil 1 (satu) unit Handphone Samsung Galaxy Grand milik Korban yang di taruh di meja ruang tamu dan sebuah tas selempang berikut dompetnya, kemudian terdakwa pergi mengendarai mobil bermuatan mayat Korban Feby Lorita dengan maksud mencari tempat untuk membuang mayat Korban. Setelah berputar-putar mencari tempat untuk membuang mayat Korban tetapi terdakwa belum menemukannya, maka kemudian terdakwa pulang ke Apartemen Cibubur Comfort tempat tinggalnya, setelah itu pada hari Kamis tanggal 23 Januari 2014 sekitar pukul 13.00 Wib terdakwa masuk ke kamar Apartemen Korban yang terletak di lantai atas untuk mengambil barang berharga lainnya milik Korban yaitu 1 (satu) unit Televisi Samsung 42 Inch dan CPU Komputer, setelah itu terdakwa membawanya ke rumahnya yang terletak di daerah Sawangan Depok. -
Bahwa selanjutnya pada hari Jum’at tanggal 24 Januari 2014 sekitar pukul 22.00
Wib
akhirnya
terdakwa
bertemu
dengan
Saksi
DANIEL
HAMONANGAN SIMANGUNGSONG, kemudian terdakwa meminta bantuan untuk membuang mayat Korban Feby Lorita yang ada di dalam bagasi belakang mobil, setelah itu terdakwa pindah duduk di sebelah kiri sedangkan Saksi Daniel Hamonangan naik duduk di belakang kemudi mobil Nissan March warna putih No. Pol. F-1356-K, kemudian keduanya menyusuri jalan ke arah Cikunir, Kodau, Ciangsana, Alternatif Cibubur, Gas alam hingga arah Depok, hingga jam 01.00 Wib kembali lagi ke arah Pondok Gede Bekasi dimana
dalam perjalanan tersebut terdakwa mengatakan bahwa
mobil korban ini ada GPS nya sehingga terdakwa dan Saksi DANIEL HAMONANGAN sepakat untuk menghilangkan jejak dengan mencabut AKI/ACCU nya. Selanjutnya terdakwa bersama Saksi Daniel Hamonangan pulang ke rumah Saksi Daniel Hamonangan di daerah Pondok Melati Bekasi untuk mengambil sepeda motor dan sebuah tang yang akan dipergunakan untuk mencabut Accu mobil Nissan March warna putih tersebut, setelah itu terdakwa dan Saksi Daniel Hamonangan berangkat kembali untuk mencari tempat membuang mayat Korban tetapi kali itu Saksi Daniel Hamonangan menggunakan sepeda motor Yamaha Mio warna hijau Tahun 2011 No. Pol. B-6472-KZM mengikuti dari belakang mobil Nissan March warna putih No. Pol. F-1356-K yang dikendarai terdakwa dengan mayat Korban Feby Lorita di bagasi belakang yang sudah membusuk dan berbau. -
Bahwa akhirnya setelah berputar-putar mencari tempat yang aman pada hari Sabtu tanggal 25 Januari 2014 sekitar pukul 02.00 Wib keduanya berhenti di halaman 5 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
dekat pintu kecil TPU Pondok Kelapa Jln. Pondok Kopi RT. 03 RW. 04 Kelurahan Pondok Kopi Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur, lalu terdakwa turun untuk membuka kap mobil depan, tetapi karena mendapat kesulitan membukanya maka terdakwa meminta bantuan Saksi Daniel Hamonangan untuk membukanya dimana setelah kap depan terbuka terdakwa dan Saksi Daniel Hamonangan secara bergantian dengan bantuan tang yang sudah mereka persiapkan membuka baut Accu mobil Nissan March tersebut karena mobil milik Korban dilengkapi dengan GPS sehingga agar perbuatan mereka tidak diketahui maka keduanya melepaskan Accu tersebut. Selanjutnya Accu GS Premium dari mobil Nissan March terlepas, terdakwa
dan
Saksi
Daniel
Hamonangan
membawanya
dengan
berboncengan, meninggalkan Mobil Nissan March warna putih No. Pol. F1356-K yang berisikan mayat Korban Feby Lorita. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 340 KUH. Pidana. SUBSIDAIR : Bahwa terdakwa ASIDO APRIL PARLIDUNGAN SIMANGUNGSONG als. IDO, pada hari Rabu tanggal 22 Januari 2014 sekitar pukul 04.00 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam Tahun 2014, bertempat di Perum Puri Citayem Permai II Blok D.4 RT. 07 RW. 22 Kelurahan Rawa Panjang Kecamatan Bojong Gede Kabupaten Bogor Jawa Barat atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Cibinong, akan tetapi berdasarkan Pasal 84 Ayat (2) KUHAP dimana tempat kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat Pengadilan Negeri itu dari pada tempat kedudukan Pengadilan Negeri yang di dalam daerah hukumnya tindak pidana itu dilakukan, maka Pengadilan Negeri Depok berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, dengan sengaja merampas nyawa orang lain, dilakukan dengan cara atau rangkaian perbuatan sebagai berikut : -
Awalnya pada hari Selasa tanggal 21 Januari 2014 sekitar pukul 20.00 Wib terdakwa mengajak Korban FEBY LORITA untuk bertemu membicarakan masalah rental mobil milik Korban yang kemudian Korban datang menjemput terdakwa dengan menyetir sendiri mobilnya yaitu mobil Nissan March warna putih No. Pol F-1356-KA di Daerah UKI Jakarta Timur. Setelah bertemu kemudi diambil alih oleh terdakwa sementara Korban pindah duduk disamping, lalu terdakwa membawa mobil tersebut mengarah ke daerah Bintara Bekasi, namun dalam perjalanan Korban tersinggung karena halaman 6 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
terdakwa
mengajaknya
untuk
tinggal
bersama
sehingga
Korban
mengeluarkan perkataan kotor yaitu menyebut terdakwa “Tai” dan “Bajingan”. Mendengar perkataan tersebut terdakwa menjadi emosi dan meninju bagian muka Korban sebanyak sekali mengakibatkan salah satu gigi Korban terlepas dan berdarah. Korban yang tidak menerima perlakuan terdakwa meminta uang Rp. 10.000.000,- sebagai ganti rugi karena giginya terlepas, lalu terdakwa mengatakan untuk bertemu kakaknya di Daerah Citayem Depok untuk meminta uang tersebut, tetapi sebelumnya terdakwa dan Korban singgah di sebuah SPBU yang ada di daerah Cigado Bogor untuk membersihkan mulutnya yang berdarah. -
Bahwa selanjutnya terdakwa membawa mobil menuju arah Citayem Depok dan tiba di depan rumah di Perum Puri Citayem Permai II Blok D.4 RT. 07 RW. 22 Kelurahan Rawa Panjang Kecamatan Bojong Gede Kabupaten Bogor Jawa Barat pada tanggal 22 Januari 2014 sekitar pukul 01.00 Wib. Karena rumah dalam keadaan kosong terdakwa mengajak Korban Feby Lorita masuk ke dalam rumah untuk istirahat, lalu terdakwa dan Korban mengobrol di di ruang tamu, setelah itu Korban rebahan di atas salah satu sofa yang ada di ruang tamu sementara terdakwa rebahan di atas kasur kecil yang ada di lantai. Tidak lama kemudian terjadi pertengkaran kembali, lalu Korban melempar terdakwa dengan handpone dan mendekati terdakwa serta memukul dan mencakarnya. Terdakwa yang sudah tidak dapat menahan amarahnya memukul kepala bagian belakang korban sebanyak satu kali dan meninju berkali kali ke bagian perut korban, mengakibatkan Korban jatuh terlentang ke atas lantai. Setelah itu terdakwa menindis tubuh Korban dan mencekiknya dengan kedua tangannya, karena masih bergerak terdakwa kembali mencekiknya dengan lebih keras tetapi Korban belum juga meninggal. Kemudian terdakwa yang menghendaki kematian Korban Feby Lorita pergi ke dapur untuk mencari alat yang dapat dipergunakannya untuk menghabisi nyawa Korban, lalu terdakwa mengambil sebilah pisau dapur dengan gagang berwarna biru putih dan meletakkannya di samping kiri tubuh korban. Melihat Korban masih bernafas, terdakwa mengambil pisau dengan tangan kanannya dan menusukkan pisau tersebut ke leher kanan dan
kiri
Korban
beberapa
kali
mengakibatkan
pendarahan hebat yang berujung pada kematiannya
Korban
mengalami
sebagaimana Hasil
Visum Et Repertum Mayat dari Rumah Sakit Bhayangkara R. Said Sukanto Nomor : R/179/SK-B/I/2014/ML/RUMKIT BHAY.TK.I tanggal 28 Januari 2014 dengan keimpulan sebagai berikut :
halaman 7 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
” Pada pemeriksaan terhadap mayat seorang wanita berusia tiga puluh tiga tahun ini. Pada pemeriksaan didapatkan adanya luka terbuka pada dahi, patah pada rahang bawah kanan, patah tulang iga keenam dan tujuh akibat kekerasan tumpul, selanjutnya ditemukan luka terbuka pada leher, pembuluh darah nadi bagian luar leher sisi kanan serta tulang rawan gondok terpotong rata akibat kekerasan tajam. Sebab kematian orang ini adalah akibat kekerasan tajam pada leher yang mengakibatkan terputusnya pembuluh darah nadi bagian luar sisi kanan. Perkiraan saat kematian adalah lebih dari dua puluh empat jam sampai kurang dari tujuh puluh dua jam”. -
Bahwa setelah Korban Feby Lorita tidak bernyawa, terdakwa mempreteli perhiasan emas yang ada di badan Korban yaitu 4 (empat) anting dari daun telinga kanan, 1 (satu) cincin di jari kanan dan 1 (satu) kalung dari lehernya, seterusnya terdakwa mengambil kabel stop kontak dan tali gorden yang ada di rumah, lalu tangan kiri dan lutut kiri Korban diikat menjadi satu dengan kabel stop kontak sedangkan tangan kanan dan lutut kanan korban diikat menjadi satu dengan menggunakan tali gorden. Selanjutnya terdakwa menutupi tubuh Korban dengan selimut warna hijau kebiru-biruan dan selembar handuk supaya darah Korban tidak berceceran di ruang tamu rumah, dan sekitar satu jam kemudian terdakwa mengangkat tubuh Korban ke dalam bagasi belakang mobil Nissan March wana putih No. Pol. F-1356-K milik Korban dan meletakkan tubuh Korban dalam keadaan miring menghadap ke dalam dengan menaburkan bubuk kopi supaya tidak tercium baunya, setelah itu terdakwa mengambil 1 (satu) unit Handphone Samsung Galaxy Grand milik Korban yang di taruh di meja ruang tamu dan sebuah tas selempang berikut dompetnya, kemudian terdakwa pergi mengendarai mobil bermuatan mayat Korban Feby Lorita dengan maksud mencari tempat untuk membuang mayat Korban. Setelah berputar-putar mencari tempat untuk membuang mayat Korban tetapi terdakwa belum menemukannya, maka kemudian terdakwa pulang ke Apartemen Cibubur Comfort tempat tinggalnya, setelah itu pada hari Kamis tanggal 23 Januari 2014 sekitar pukul 13.00 Wib terdakwa masuk ke kamar Apartemen Korban yang terletak di lantai atas untuk mengambil barang berharga lainnya milik Korban yaitu 1 (satu) unit Televisi Samsung 42 Inch dan CPU Komputer, setelah itu terdakwa membawanya ke rumahnya yang terletak di daerah Sawangan Depok.
-
Bahwa selanjutnya pada hari Jum’at tanggal 24 Januari 2014 sekitar pukul 22.00
Wib
akhirnya
terdakwa
bertemu
dengan
Saksi
DANIEL
halaman 8 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
HAMONANGAN SIMANGUNGSONG, kemudian terdakwa meminta bantuan untuk membuang mayat Korban Feby Lorita yang ada di dalam bagasi belakang mobil, setelah itu terdakwa pindah duduk di sebelah kiri sedangkan Saksi Daniel Hamonangan naik duduk di belakang kemudi mobil Nissan March warna putih No. Pol. F-1356-K, kemudian keduanya menyusuri jalan ke arah Cikunir, Kodau, Ciagsana, Alternatif Cibubur, Gas alam hingga arah Depok, hingga jam 01.00 Wib kembali lagi ke arah Pondok Gede Bekasi dimana
dalam perjalanan tersebut terdakwa mengatakan bahwa mobil
korban ini ada GPS nya sehingga terdakwa dan Saksi DANIEL HAMONANGAN sepakat untuk menghilangkan jejak dengan mencabut AKI/ACCU nya. Selanjutnya terdakwa bersama Saksi Daniel Hamonangan pulang ke rumah Saksi Daniel Hamonangan di daerah Pondok Melati Bekasi untuk mengambil sepeda motor dan sebuah tang yang akan dipergunakan untuk mencabut Accu mobil Nissan March warna putih tersebut, setelah itu terdakwa dan Saksi Daniel Hamonangan berangkat kembali untuk mencari tempat membuang mayat Korban tetapi kali itu Saksi Daniel Hamonangan menggunakan sepeda motor Yamaha Mio warna hijau Tahun 2011 No. Pol. B-6472-KZM mengikuti dari belakang mobil Nissan March warna putih No. Pol. F-1356-K yang dikendarai terdakwa dengan mayat Korban Feby Lorita di bagasi belakang yang sudah membusuk dan berbau. -
Bahwa akhirnya setelah berputar-putar mencari tempat yang aman pada hari Sabtu tanggal 25 Januari 2014 sekitar pukul 02.00 Wib keduanya berhenti di dekat pintu kecil TPU Pondok Kelapa Jln. Pondok Kopi RT. 03 RW. 04 Kelurahan Pondok Kopi Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur, lalu terdakwa turun untuk membuka kap mobil depan, tetapi karena mendapat kesulitan membukanya maka terdakwa meminta bantuan Saksi Daniel Hamonangan untuk membukanya dimana setelah kap depan terbuka terdakwa dan Saksi Daniel Hamonangan secara bergantian dengan bantuan tang yang sudah mereka persiapkan membuka baut Accu mobil Nissan March tersebut karena mobil milik Korban dilengkapi dengan GPS sehingga agar perbuatan mereka tidak diketahui maka keduanya melepaskan Accu tersebut. Selanjutnya Accu GS Premium dari mobil Nissan March terlepas, terdakwa
dan
Saksi
Daniel
Hamonangan
membawanya
dengan
berboncengan, meninggalkan Mobil Nissan March warna putih No. Pol. F1356-K yang berisikan mayat Korban Feby Lorita. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 338 KUH Pidana. halaman 9 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
DAN KEDUA : Bahwa terdakwa ASIDO APRIL PARLIDUNGAN SIMANGUNGSONG als. IDO, pada hari Rabu tanggal 22 Januari 2014 sekitar pukul 04.00 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam Tahun 2014, bertempat di Perum Puri Citayem Permai II Blok D.4 RT. 07 RW. 22 Kelurahan Rawa Panjang Kecamatan Bojong Gede Kabupaten Bogor Jawa Barat atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Cibinong, akan tetapi berdasarkan Pasal 84 Ayat (2) KUHAP dimana tempat kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat Pengadilan Negeri itu dari pada tempat kedudukan Pengadilan Negeri yang di dalam daerah hukumnya tindak pidana itu dilakukan, maka Pengadilan Negeri Depok berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, dilakukan berulangkali dan saling berhubungan sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai perbuatan berlanjut, dilakukan dengan cara atau rangkaian perbuatan sebagai berikut : -
Awalnya pada hari Selasa tanggal 21 Januari 2014 sekitar pukul 20.00 Wib terdakwa mengajak Korban FEBY LORITA untuk bertemu membicarakan masalah rental mobil milik Korban yang kemudian Korban datang menjemput terdakwa dengan menyetir sendiri mobilnya yaitu mobil Nissan March warna putih No. Pol F-1356-KA di Daerah UKI Jakarta Timur. Setelah bertemu kemudi diambil alih oleh terdakwa sementara Korban pindah duduk disamping, lalu terdakwa membawa mobil tersebut mengarah ke daerah Bintara Bekasi, namun dalam perjalanan Korban tersinggung karena terdakwa
mengajaknya
untuk
tinggal
bersama
sehingga
Korban
mengeluarkan perkataan kotor yaitu menyebut terdakwa “Tai” dan “Bajingan”. Mendengar perkataan tersebut terdakwa menjadi emosi dan meninju bagian muka Korban sebanyak sekali mengakibatkan salah satu gigi Korban terlepas dan berdarah. Korban yang tidak menerima perlakuan terdakwa meminta uang Rp. 10.000.000,- sebagai ganti rugi karena giginya terlepas, lalu terdakwa mengatakan untuk bertemu kakaknya di Daerah Citayem Depok untuk meminta uang tersebut, tetapi sebelumnya terdakwa dan Korban singgah di sebuah SPBU yang ada di daerah Cigado Bogor untuk membersihkan mulutnya yang berdarah. -
Bahwa selanjutnya terdakwa membawa mobil menuju arah Citayem Depok dan tiba di depan rumah di Perum Puri Citayem Permai II Blok D.4 RT. 07 halaman 10 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
RW. 22 Kelurahan Rawa Panjang Kecamatan Bojong Gede Kabupaten Bogor Jawa Barat pada tanggal 22 Januari 2014 sekitar pukul 01.00 Wib. Karena rumah dalam keadaan kosong terdakwa mengajak Korban Feby Lorita masuk ke dalam rumah untuk istirahat, lalu terdakwa dan Korban mengobrol di di ruang tamu, setelah itu Korban rebahan di atas salah satu sofa yang ada di ruang tamu sementara terdakwa rebahan di atas kasur kecil yang ada di lantai. Tidak lama kemudian terjadi pertengkaran kembali, lalu Korban melempar terdakwa dengan handpone dan mendekati terdakwa serta memukul dan mencakarnya. Terdakwa yang sudah tidak dapat menahan amarahnya memukul kepala bagian belakang korban sebanyak satu kali dan meninju berkali kali ke bagian perut korban, mengakibatkan Korban jatuh terlentang ke atas lantai. Setelah itu terdakwa menindis tubuh Korban dan mencekiknya dengan kedua tangannya, karena masih bergerak terdakwa kembali mencekiknya dengan lebih keras tetapi Korban belum juga meninggal. Kemudian terdakwa yang menghendaki kematian Korban Feby Lorita pergi ke dapur untuk mencari alat yang dapat dipergunakannya untuk menghabisi nyawa Korban, lalu terdakwa mengambil sebilah pisau dapur dengan gagang berwarna biru putih dan meletakkannya di samping kiri tubuh korban. Melihat Korban masih bernafas, terdakwa mengambil pisau dengan tangan kanannya dan menusukkan pisau tersebut ke leher kanan dan kiri Korban beberapa kali mengakibatkan Korban mengalami pendarahan hebat yang berujung pada kematiannya sebagaimana Hasil Visum Et Repertum Mayat dari Rumah Sakit Bhayangkara R. Said Sukanto Nomor : R/179/SKB/I/2014/ML/RUMKIT BHAY.TK.I tanggal 28 Januari 2014 dengan keimpulan sebagai berikut : ” Pada pemerksaan terhadap mayat seorang wanita berusia tiga puluh tiga tahun ini. Pada pemeriksaan didapatkan adanya luka terbuka pada dahi, patah pada rahang bawah kanan, patah tulang iga keenam dan tujuh akibat kekerasan tumpul, selanjutnya ditemukan luka terbuka pada leher, pembuluh darah nadi bagian luar leher sisi kanan serta tulang rawan gondok terpotong rata akibat kekerasan tajam. Sebab kematian orang ini adalah akibat kekerasan tajam pada leher yang mengakibatkan terputusnya pembuluh darah nadi bagian luar sisi kanan. Perkiraan saat kematian adalah lebih dari dua puluh empat jam sampai kurang dari tujuh puluh dua jam”. -
Bahwa setelah Korban Feby Lorita tidak bernyawa, terdakwa mempreteli perhiasan emas yang ada di badan Korban yaitu 4 (empat) anting dari daun telinga kanan, 1 (satu) cincin di jari kanan dan 1 (satu) kalung dari lehernya halaman 11 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
serta mengambil handphone Samsung Galaxy dan tas selempang berisikan dompet dan uang tunai Rp. 105.000,- milik Korban. Seterusnya terdakwa mengambil kabel stop kontak dan tali gorden yang ada di rumah, lalu tangan kiri dan lutut kiri Korban diikat menjadi satu dengan kabel stop kontak sedangkan tangan kanan dan lutut kanan korban diikat menjadi satu dengan menggunakan tali gorden. Selanjutnya terdakwa menutupi tubuh Korban dengan selimut warna hijau kebiru-biruan dan selembar handuk supaya darah Korban tidak berceceran di ruang tamu rumah, dan setelah sekitar satu jam terdakwa mengangkat tubuh Korban ke dalam bagasi belakang mobil Nissan March wana putih No. Pol. F-1356-K milik Korban dan meletakkan tubuh Korban dalam keadaan miring menghadap ke dalam dengan menaburkan bubuk kopi supaya tidak tercium baunya, maka kemudian terdakwa mengendarai mobil bermuatan mayat Korban Feby Lorita dengan maksud mencari tempat untuk membuang mayat Korban. Setelah berputar-putar mencari tempat untuk membuang mayat Korban tetapi terdakwa belum menemukannya, maka kemudian terdakwa pulang ke Apartemen Cibubur Comfort tempat tinggalnya, setelah itu pada hari Kamis tanggal 23 Januari 2014 sekitar pukul 13.00 Wib terdakwa masuk ke kamar Apartemen Korban yang terletak di lantai atas untuk mengambil barang berharga lainnya milik Korban yaitu 1 (satu) unit Televisi Samsung 42 Inch dan CPU Komputer, setelah itu terdakwa membawanya ke rumahnya yang terletak di daerah Sawangan Depok. -
Bahwa selain mengambil perhiasan emas milik Korban Feby Lorita berupa 4 (empat) anting, 1 (satu) kalung, 1 (satu) unit Handphone merk Samsung Galaxy dan tas selempang berisi dompet dan uang tunai sebesar Rp. 105.000, serta alat elektronik berupa 1 (satu) unit Televisi Samsung 42 Inch dan CPU Komputer, terdakwa bersama-sama dengan Saksi Daniel Hamonangan pada hari Sabtu tanggal 25 Januari 2014 sekitar pukul 02.00 Wib mengambil 1 (satu) Accu GS Premium yang terpasang di mobil Nissan March warna putih No. Pol. F-1356-K milik Korban Feby Lorita dengan cara terdakwa dan Saksi Daniel Hamonangan berhenti di dekat pintu kecil TPU Pondok Kelapa Jln. Pondok Kopi RT. 03 RW. 04 Kelurahan Pondok Kopi Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur dengan maksud untuk membuang mayat Korban Feby Lorita yang ada di dalam bagasi belakang, lalu terdakwa turun untuk membuka kap mobil depan, tetapi karena mendapat kesulitan membukanya maka terdakwa meminta bantuan Saksi Daniel Hamonangan untuk membukanya dimana setelah kap depan terbuka terdakwa dan Saksi
halaman 12 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
Daniel Hamonangan secara bergantian dengan bantuan tang yang sudah mereka persiapkan membuka baut Accu mobil Nissan March tersebut setelah Accu GS Premium dari mobil Nissan March terlepas, terdakwa dan Saksi
Daniel
Hamonangan
membawanya
dengan
berboncengan,
meninggalkan Mobil Nissan March warna putih No. Pol. F-1356-K yang berisikan mayat Korban Feby Lorita. -
Bahwa selanjutnya perhiasan emas milik Korban Feby Lorita berupa 4 (empat) anting dan 1 (satu) kalung terdakwa jual kepada tukang emas pinggir jalan di sekitar Pasar Pondok Gede Bekasi sebesar kurang lebih Rp. 2.000.000,-. 1 (satu) unit Handphone merk Samsung Galaxy dijual di sebuah Counter HP di daerah Depok sebesar Rp. 2.250.000,- , 1 (satu) unit Televisi Samsung 42 Inch dan CPU Komputer terdakwa simpan di rumahnya yang terletak di daerah Sawangan Depok, sementara Accu GS Premium terdakwa pasangkan di mobil lainnya yaitu di mobil Daihatsu Xenia warna biru metalik No. Pol. -361-FY kepunyaan Saksi BANI GINANJAR. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 362 KUH. Pidana Jo. Pasal 64 Ayat (1) KUH. Pidana. Telah membaca dan memperhatikan surat tuntutan Penuntut Umum, yang pada pokoknya menuntut agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Depok yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutus sebagai berikut : -----------1. Menyatakan Terdakwa ASIDO APRIL PARLIDUNGAN SIMANGUNGSONG Alias IDO bersalah telah melakukan tindak
pidana “Pembunuhan
berencana” dan “Pencurian secara berlanjut” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 340 KUHP dan Pasal 362 KUHP Jo. Pasal 64 Ayat (1) KUHP. 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa ASIDO APRIL PARLIDUNGAN SIMANGUNGSONG Alias IDO dengan pidana penjara selama seumur hidup dengan perintah terdakwa tetap berada dalam tahanan. 3. Menetapkan barang bukti berupa : -
1 (satu) unit mobil Nissan March warna putih No. Polisi F 1356 KA No. Rangka : MHBH1CH1FDJ021896 No. Mesin : HR12518662A atas nama FEBY LORITA alamat Kota Wisata Blok A.4/11 RT.02/10 Gunung Putri Bogor; (Dikembalikan kepada PT.OTO MULTI ARTHA melalui saksi ASEP SUHANDI). halaman 13 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
-
Kabel stop kontak 4 lobang warna putih sepanjang 290 cm;
-
Kain gorden;
-
Tali / tambang;
-
Bantal warna biru dongker;
-
Sebilah pisau gagang berwarna biru.
-
Kain gorden warna kuning;
-
Bantal kursi warna biru dongker; (Dirampas untuk dimusnahkan)
-
1 (satu) unit televisi Samsung 42 Inch
-
1 (satu) unit CPU Komputer
-
Jam tangan warna putih;
-
Gelang batu warna hijau;
-
Uang Tunai senilai Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah);
-
1 (satu) buah ACCU /AKI merk GS Premium warna putih bertuliskan 109A1K (Dikembalikan kepada korban FEBY LORITA melalui saksi EVY LORITA)
-
1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio, warna hijau , No. Polisi : B 6472 KZM tahun 2011 No. Rangka : MH328D30CBJ434665, No. Mesin 28 D2434213 berikut kunci kontak dan STNK An. NURLIA, Alamat Gg.H.Botin Kampung Bulak Tinggi RT.09/16 Kelurahan Jati Rahayu Pondok Melati Kota Bekasi.
-
(Dikembalikan kepada saksi NURLIA)
4. Membebankan biaya perkara kepada negara. Menimbang, bahwa
atas tuntutan Penuntut Umum tersebut Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Depok yang memeriksa dan megadili perkara ini telah menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : -------------------1. Menyatakan Terdakwa ASIDO APRIL PARLIDUNGAN SIMANGUNGSONG Alias. IDO tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana ; 2. Membebaskan Terdakwa oleh karena itu dari dakwaan tersebut ; 3. Menyatakan Terdakwa ASIDO APRIL PARLIDUNGAN SIMANGUNGSONG Alias. IDO telah
terbukti
secara
sah dan
meyakinkan
bersalah
melakukan tindak pidana “pembunuhan dan pencurian secara berlanjut”; halaman 14 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
4. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 20 (dua puluh) tahun ; 5. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan sepenuhnya dari lamanya pidana yang dijatuhkan ; 6. Memerintahkan barang bukti berupa : -
1 (satu) unit mobil Nissan March warna putih No. Polisi F 1356 KA No. Rangka : MHBH1CH1FDJ021896 No. Mesin : HR12518662A atas nama FEBY LORITA alamat Kota Wisata Blok A.4/11 RT.02/10 Gunung Putri Bogor; (Dikembalikan kepada PT.OTO MULTI ARTHA melalui saksi ASEP SUHANDI).
-
Kabel stop kontak 4 lobang warna putih sepanjang 290 cm;
-
Kain gorden;
-
Tali / tambang;
-
Bantal warna biru dongker;
-
Sebilah pisau gagang berwarna biru.
-
Kain gorden warna kuning;
-
Bantal kursi warna biru dongker; (Dirampas untuk dimusnahkan)
-
1 (satu) unit televisi Samsung 42 Inch
-
1 (satu) unit CPU Komputer
-
Jam tangan warna putih;
-
Gelang batu warna hijau
-
Uang Tunai senilai Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah)
-
1 (satu) buah ACCU /AKI merk GS Premium warna putih bertuliskan 109A1K (Dikembalikan kepada keluarga korban FEBY LORITA melalui saksi EVY LORITA)
-
1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio, warna hijau , No. Polisi : B 6472 KZM tahun 2011 No. Rangka : MH328D30CBJ434665, No. Mesin 28 D2434213 berikut kunci kontak dan STNK An. NURLIA, Alamat Gg.H.Botin Kampung Bulak Tinggi RT.09/16 Kelurahan Jati Rahayu Pondok Melati Kota Bekasi. (Dikembalikan kepada saksi NURLIA)
7. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam perkara ini sebesar Rp. 1.000.- (seribu rupiah) ;
halaman 15 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
Menimbang, bahwa terhadap putusan tersebut Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 27 Oktober 2014 telah mengajukan permintaan banding di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Depok sebagai mana Akta Permintaan Banding Nomor : 12/Akta.Pid/2014/PN.Dpk, kemudian pernyataan permintaan banding tersebut telah diberitahukan secara seksama dan patut kepada Terdakwa yang diterima oleh Penasehat Hukumnya pada tanggal 22 Oktober 2014 ; --------------------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa
terhadap putusan tersebut Terdakwa melalui
Penasehat Hukumnya pada tanggal 29 Oktober 2014 telah mengajukan permintaan banding di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Depok sebagai mana Akta Permintaan Banding Nomor : 12/Akta.Pid/2014/PN.Dpk, kemudian pernyataan permintaan banding tersebut telah diberitahukan secara seksama dan patut kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 03 Nopember 2014 ; ----Menimbang, bahwa untuk kepentingan pemeriksaan pada peradilan tingkat banding, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan Memori Banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Depok tanggal 05 Nopember 2014 dan telah diberitahukan kepada Terdakwa yang diterima oleh Penasehat Hukumnya pada tanggal 12 Nopember 2014 dengan seksama ; --------------------Menimbang, bahwa untuk kepentingan pemeriksaan ini pada peradilan tingkat banding, Terdakwa melalui Penasehat Hukumnya telah mengajukan memori banding, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Depok pada tanggal 12 Nopember 2014 dan telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 12 Nopember 2014 dengan
seksama ; ----------------------
Menimbang, bahwa berdasarkan surat pemberitahuan/Akta memeriksa berkas perkara (inzage) yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Depok tanggal 29 Oktober 2014 Nomor : 12/Akta.Pid/2014/PN.Dpk jo. No.309/Pid.B/2014/PN.Dpk., kepada Penasehat Hukum Terdakwa dan kepada Jaksa
Penuntut
Umum
pada
tanggal
03
Nopember
2014
Nomor
:
12/Akta.Pid/2014/PN.Dpk jo. No.309/Pid.B/2014/PN.Dpk . telah diberitahukan secara seksama dan patut untuk memeriksa dan mempelajari berkas perkara yang
dimintakan banding di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Depok dalam
tenggang waktu 7 (tujuh) hari sebelum berkas perkara tersebut dikirim ke Pengadilan Tinggi Bandung ; -----------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa permintaan untuk pemeriksaan tingkat banding oleh Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa diajukan masih dalam tenggang waktu
halaman 16 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
dan dengan cara serta syarat-syarat menurut ketentuan Undang-undang, oleh karena itu permintaan banding tersebut secara Formal dapat diterima ; ----------Menimbang, bahwa memori banding dari Jaksa Penuntut Umum pada pokoknya menyatakan : - bahwa uraian Pasal 340 KUHP tersebut diatas dengan berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan (Judex Factie), jelas sekali bahwa perbuatan terdakwa Saksi ASIDO APRIL PARLINDUNGAN SIMANGUNSONG menurut kami telah terbukti dan telah memenuhi seluruh unsur dari Pasal 340 KUHP sebagaimana dakwaan Kesatu Primair kami sehingga layak terhadap terdakwa mendapatkan hukuman yang sesuai dengan perbuatannya tersebut. - Oleh karena itu kami mohon supaya Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Jawa barat menerima permohonan banding kami dan menyatakan bahwa
terdakwa
”Pembunuhan
bersalah
berencana”
telah dan
melakukan
”Pencurian
tindak
secara
pidana berlanjut”
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Dakwaan Kesatu Primair : Pasal 340 KUHP dan Kedua : Pasal 362 KUHP Jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP serta menjatuhkan pidana penjara selama Seumur Hidup, sesuai dengan apa yang kami mintakan dalam tuntutan pidana yang kami ajukan pada tanggal 07 Oktober 2014. Menimbang, bahwa Terdakwa melalui Penasehat Hukumnya dalam memori bandingnya menerangkan yang pada pokoknya meminta Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Jawa Barat yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan memutuskan : - Menyatakan menerima memori banding dalam perakra a quo seluruhnya. - Menyatakan menetapkan untuk memeriksa kembali dan mengadili sendiri perkara a quo. - Menyatakan dan menetapkan Putusan Judex Facti pengadilan tingkat pertama tidak beralasan hukum dan tidak berdasarkan hukum dan untuk itu tidak dapat dipertahankan lagi dan dibatalkan. - Menyatakan dan menetapkan terdakwa tidak terbukti berasalah sebagaimana dakwaan dan tuntutan Jaksa Penuntut Umum. - Menyatakan dan menetapkan kedudukan hukum dan merehabilitasi martabat serta nama baik Terdakwa seperti semula. halaman 17 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
- Menetapkan membebankan biaya perkara ditanggung oleh Negara. - Dan apabila Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Berpendapat lain mohon Putusan yang seadil-adilnya berdasarkan hati nurani dan hukum serta keadilan berdasarkan Ketuhanan yang maha Esa. Menimbang, bahwa memori banding dari Jaksa Penuntut Umum dan memori banding dari Terdakwa menurut Pengadilan Tinggi merupakan ulangan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum dan memori banding dari Penasehat Hukum Terdakwa merupakan ulangan dari pembelaannya (Pledoinya), hal itu seluruhnya telah dipertimbangkan dengan seksama oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam pertimbangan hukumnya dan pertimbangan hukum Majelis Hakim
Tingkat
Pertama
tersebut
diambil
alih
dan
dijadikan
sebagai
pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam memutus perkara ini dalam tingkat banding ; ----------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari dengan seksama berkas perkara dan turunan resmi Putusan Pengadilan Negeri Depok tanggal 22 Oktober 2014 Nomor. 309/Pid.B/2014/PN.Dpk. serta memori banding dari Jaksa Penuntut Umum dan Penasehat Hukum Terdakwa, Pengadilan Tinggi sependapat dengan pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama yang menyatakan sebagai berikut : --------------------------------------------Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke muka Persidangan dengan dakwaan Penuntut Umum yang bentuknya gabungan/kombinasi (kumulatif dan subsidaritas) yaitu : -
Pertama Primair : melanggar Pasal 340 KUH. Pidana;
-
Subsidair : melanggar Pasal 388 KUH. Pidana; Dan
-
Kedua : melanggar Pasal 362 KUH. Pidana Jo. Pasal 64 Ayat (1) KUH. Pidana.; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa didakwa oleh Penuntut
Umum dalam dakwaan gabungan/kombinasi (kumulatif dan subsidairitas), maka untuk dakwaan subsidaritas Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan Pertama Primair terlebih dahulu dimana apabila dakwaan Primair telah terbukti maka Majelis Hakim tidak perlu mempertimbangkan dakwaan selebihnya, akan tetapi apabila dakwaan primair tidak terbukti, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan selebihnya, sedangkan
untuk
dakwaan
kumulatif
Majelis
Hakim
akan
mempertimbangkan kedua dakwaan Penuntut Umum tersebut; halaman 18 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
Menimbang, bahwa dengan demikian maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan kesatu
primair
terlebih dahulu
yaitu
melanggar Pasal 340 KUHP yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut : 1. Unsur barang siapa. 2. Unsur Dengan Sengaja dan Rencana Terlebih Dahulu Merampas Nyawa Orang Lain;
Ad.1. Unsur Barang Siapa Menimbang, bahwa dalam KUHP tidak ada penjelasan apakah yang dimaksud dengan unsur barang siapa, namun dalam memorie van toelichting (MVT) yang dimaksud dengan unsur barang siapa adalah manusia sebagai subjek hukum ; Menimbang, bahwa terdakwa di persidangan pada pokoknya membenarkan bahwa keseluruhan identitas yang tercantum dalam dakwaan Penuntut Umum adalah benar diri terdakwa, demikian pula keseluruhan saksi-saksi pada pokoknya telah menerangkan bahwa yang
dimaksud
dengan
ASIDO
APRIL
PARLIDUNGAN
SIMANGUNGSONG Alias. IDO adalah diri terdakwa yang saat ini dihadapkan dan diperiksa di persidangan Pengadilan Negeri Depok; Menimbang, bahwa dengan demikian menjadi jelas bahwa yang dimaksud dengan unsur barang siapa dalam hal ini adalah diri terdakwa, sedangkan apakah benar ia dapat dinyatakan telah terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
suatu
tindak pidana sebagaimana didakwakan oleh Penuntut Umum, tentunya akan dipertimbangkan lebih lanjut apakah keseluruhan unsur-unsur dari pasal yang didakwakan kepadanya telah terbukti secara sah dan meyakinkan dalam perbuatannya; Ad.2. Dengan Sengaja dan Rencana Terlebih Dahulu Merampas Nyawa Orang Lain Menimbang, bahwa pengertian dengan sengaja menurut doktrin ilmu hukum pidana adalah “kehendak akan suatu keadaan” dan mengerti atau mengetahui akan keadaan tertentu itu atau dengan kata lain pelaku perbuatan pidana menghendaki terjadinya sesuatu
serta
menyadari
akan
kejadian
tersebut.
Bahwa
kesengajaan harus ditafsirkan secara luas bukan hanya kesengajaan halaman 19 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
sebagai tujuan pokok, melainkan juga diartikan sebagai keinsyafan akan kepastian atau kesadaran akan kemungkinan. Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur dengan rencana
terlebih
dahulu
adalah
pelaku
telah
merencanakan
kehendaknya itu terlebih dahulu, rencana tersebut harus dilakukan dalam keadaan tenang dan pada umumnya rencana pelaksanaan kehendak itu memerlukan jangka waktu yang agak lama sehingga dalam rentang waktu si pelaku dalam hal ini adalah terdakwa ASIDO APRIL
PARLIDUNGAN
SIMANGUNGSONG
Alias.
IDO
punya
kesempatan untuk mempertimbangkan segala sesuatunya dan dengan cara bagaimana akan melakukan perbuatannya tersebut dengan tenang. Jadi terdakwa harus memiliki keyakinan akan arti dan
akibat
dari
perbuatannya
dalam
suatu
suasana
yang
memungkinkan dirinya untuk memikirkan kembali tentang rencana itu sebelum berbuat; Menimbang, bahwa untuk menentukan apakah unsur dengan rencana terlebih dahulu telah terpenuhi, jangka waktu yang diperlukan untuk
merencanakan
suatu tindakan pembunuhan
sebagai perwujudan niat si terdakwa untuk membunuh harus dihitung sejak pelaku memiliki niat sampai kemudian pelaku mewujudkan niat tersebut dalam wujud tindakan persiapan ataupun pelaksanaan; Menimbang, bahwa sehubungan dengan perhitungan jangka waktu untuk memikirkan rencana oleh seorang pelaku atau jangka waktu yang memungkinkan pelaku berpikir dengan tenang untuk mewujudkan niatnya, maka perlu pula dilihat bagaimana hubungan antara diri terdakwa dengan korban sebelumnya atau dengan kata lain apa yang menjadi latar belakang atau motif perbuatan pelaku dalam melakukan tindak pidana; Menimbang, bahwa fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan antara lain bahwa: -
Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 21 Januari 2014 sekitar pukul 20.00 Wib terdakwa mengajak Korban FEBY LORITA untuk bertemu membicarakan masalah rental mobil milik Korban yang kemudian
halaman 20 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
Korban datang menjemput terdakwa dengan menyetir sendiri mobilnya yaitu mobil Nissan March warna putih No. Pol F-1356-KA; -
Bahwa benar setelah bertemu kemudi diambil alih oleh terdakwa sementara Korban pindah duduk disamping, lalu terdakwa membawa mobil tersebut mengarah ke daerah Bintara Bekasi, namun dalam perjalanan Korban tersinggung karena terdakwa mengajaknya untuk tinggal bersama sehingga Korban mengeluarkan perkataan kotor yaitu menyebut terdakwa “Tai” dan “Bajingan” sambil memukul terdakwa dan melempar handphone ke arah terdakwa sehingga terdakwa menjadi emosi dan meninju bagian muka Korban sebanyak sekali mengakibatkan salah satu gigi Korban terlepas dan berdarah.
-
Bahwa benar korban Feby Lorita yang tidak menerima perlakuan terdakwa meminta uang Rp. 10.000.000,- sebagai ganti rugi karena giginya terlepas, lalu terdakwa mengatakan untuk bertemu kakaknya di Daerah Citayem Depok untuk meminta uang tersebut;
-
Bahwa selanjutnya terdakwa membawa mobil menuju arah Citayem Depok dan tiba di depan rumah di Perum Puri Citayem Permai II Blok D.4 RT. 07 RW. 22 Kelurahan Rawa Panjang Kecamatan Bojong Gede Kabupaten Bogor Jawa Barat pada tanggal 22 Januari 2014 sekitar pukul 01.00 Wib. namun rumah dalam keadaan kosong;
-
Bahwa
terdakwa beberapa kali mengajak korban Feby Lorita untuk
pulang ke apartemen milik korban di Cibubur namun korban tetap menolak, lalu terdakwa dan Korban sempat mengobrol di di ruang tamu, setelah itu Korban rebahan di atas salah satu sofa yang ada di ruang tamu sementara terdakwa rebahan di atas kasur kecil yang ada di lantai; -
Bahwa tidak lama kemudian terjadi pertengkaran kembali antara korban dan terdakwa, di mana korban melempar terdakwa dengan handpone dan mendekati terdakwa serta memukul dan mencakarnya sehingga Terdakwa yang sudah tidak dapat menahan amarahnya memukul kepala bagian belakang korban sebanyak satu kali dan meninju berkali kali ke bagian perut korban, mengakibatkan Korban jatuh terlentang ke atas lantai.
-
Bahwa benar setelah itu terdakwa menindis tubuh korban dan mencekiknya dengan kedua tangannya, hingga korban tidak dapat bernafas dan mengalami kejang hingga tidak berdaya lagi, kemudian halaman 21 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
terdakwa pergi ke dapur mengambil sebilah pisau dapur dengan gagang berwarna biru putih dan kembali ke ruang tamu di dekat tubuh korban yang tidak berdaya, lalu
menusukkan pisau tersebut ke leher
kanan Korban sebanyak 3 (tiga) kali dan ke leher kirinya sebanyak 1 (satu) kali yang mengakibatkan Korban mengalami pendarahan hebat yang berujung pada kematiannya
sebagaimana Hasil Visum Et
Repertum Mayat dari Rumah Sakit Bhayangkara R. Said Sukanto Nomor : R/179/SK-B/I/2014/ML/RUMKIT BHAY.TK.I tanggal 28 Januari 2014; Menimbang, bahwa dari rangkaian fakta-fakta tersebut, majelis dapat menyimpulkan beberapa hal: pertama, motif terdakwa melakukan pembunuhan terhadap korban adalah karena emosi sesaat yang tidak dapat dikendalikan lagi oleh terdakwa karena korban melempar terdakwa dengan handpone, memukul dan mencakar terdakwa ketika terjadi pertengkaran antara terdakwa dan korban di rumah kakak terdakwa di Perum Puri Citayem Permai II Blok D.4 RT. 07 RW. 22 Kelurahan Rawa Panjang Kecamatan Bojong Gede Kabupaten Bogor Jawa Barat pada tanggal 22 Januari 2014 sekitar pukul 01.00 Wib, kedua, bahwa niat terdakwa untuk menghilangkan nyawa korban timbul setelah korban melempar terdakwa dengan handpone, memukul dan mencakar terdakwa ketika terjadi pertengkaran antara terdakwa dan korban di rumah kakak terdakwa di Perum Puri Citayem Permai II Blok D.4 RT. 07 RW. 22 Kelurahan Rawa Panjang Kecamatan Bojong Gede Kabupaten Bogor Jawa Barat pada tanggal 22 Januari 2014, ketiga, bahwa sesaat setelah timbulnya niat dari terdakwa, terdakwa kemudian mewujudkan niatnya tersebut dengan cara memukul korban hingga jatuh selanjutnya mencekik dan kemudian mengambil pisau lalu menusukkan pisau tersebut ke leher korban hingga korban tidak bernyawa lagi; Menimbang, bahwa dari ketiga kesimpulan majelis terhadap faktafakta sebagaimana tersebut di atas, tergambar bahwa rentang waktu antara munculnya niat dari terdakwa dan dilaksanakannya niat tersebut sangatlah singkat. Bahkan dapat dikatakan bahwa tidak ada jeda waktu yang memungkinkan terdakwa berpikir secara matang atau tenang dan terencana untuk mewujudkan niatnya menghilangkan nyawa korban Feby Lorita; Menimbang, bahwa dalam hal ini majelis tidak sependapat dengan uraian Penuntut Umum dalam tuntutannya bahwa unsur dengan terencana
halaman 22 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
terlebih dahulu telah terpenuhi karena fakta-fakta yang terungkap di persidangan sama sekali tidak mendukung adanya unsur dengan rencana terlebih dahulu. Menimbang, bahwa karena salah satu unsur dari pasal dalam dakwaan primair tidak terbukti, maka terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan primair tersebut dan selanjutnya dipertimbangkan dakwaan kesatu subsidair dari dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang unsurunsurnya adalah sebagai berikut: 1. Barang siapa; 2. Dengan sengaja merampas nyawa orang lain; Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan dalam pertimbangan dakwaan kesatu primair bahwa unsur barang siapa ini telah terbukti, maka majelis mengambil alih sepenuhnya pertimbangan tersebut dan selanjutnya dipertimbangkan unsur berikutnya dalam dakwaan kesatu subsidair yakni unsur dengan sengaja merampas nyawa orang lain; Menimbang, bahwa pengertian dengan sengaja menurut doktrin ilmu hukum pidana adalah “kehendak akan suatu keadaan” dan mengerti atau mengetahui akan keadaan tertentu itu atau dengan kata lain pelaku perbuatan pidana menghendaki terjadinya sesuatu serta menyadari akan kejadian tersebut. Bahwa kesengajaan harus ditafsirkan secara luas bukan hanya kesengajaan sebagai tujuan pokok, melainkan juga diartikan sebagai keinsyafan akan kepastian atau kesadaran akan kemungkinan; Menimbang, bahwa sebagaimana fakta hukum yang telah diuraikan dalam pertimbangan dakwaan kesatu primair tersebut di atas, maka majelis berpendapat bahwa kesengajaan dari terdakwa tergambar dari perbuatan memukul korban berulangkali hingga jatuh, lalu mencekik leher korban hingga terdakwa tidak bernafas kemudian setelah itu mengambil pisau lalu menusukkannya ke bagian vital yakni leher korban hingga korban tidak bernyawa lagi. Dari rangkaian perbuatan yang diakui sendiri oleh
terdakwa
tersebut,
majelis
sepenuhnya
berkeyakinan
bahwa
terdakwa secara sadar menghendaki hilangnya nyawa korban. Dengan demikian unsur dengan sengaja merampas nyawa orang lain telah terpenuhi menurut hukum; Menimbang, bahwa karena keseluruhan unsur dari dakwaan kesatu subsidair telah terbukti, maka terdakwa harus dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana pembunuhan;
halaman 23 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan dakwaan kedua dari Jaksa Penuntut umum yaitu melanggar pasal, yang unsurunsurnya adalah sebagai berikut: 1. Barang Siapa; 2. Dengan
Sengaja
Mengambil
Barang
Sesuatu
Sebagian
Atau
Seluruhnya Kepunyaan Orang Lain; 3.
Dengan Maksud Untuk Dimiliki Secara Melawan Hukum;
4.
Jika
antara
merupakan
beberapa kejahatan
perbuatan, atau
meskipun
pelanggaran,
ada
masing-masing hubungannya
sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai perbuatan berlanjut” : Menimbang, bahwa mengenai unsur barang siapa karena telah dipertimbangkan pada pertimbangan dakwaan kesatu primair, maka majelis
mengambil
alih
sepenuhnya
pertimbangan
tersebut
dan
menyatakan bahwa unsur ini telah terbukti menurut hukum, selanjutnya dipertimbangkan unsur-unsur lain dari dakwaan kedua Jaksa Penuntut Umum sebagaimana uraian berikut;
1. Unsur “Dengan Sengaja Mengambil Barang Sesuatu” : Menimbang, bahwa dalam Memorie van Toelichting (MvT) Menteri Kehakiman sewaktu (Criminal Wetboek) tahun 1881 (yang menjadi Kitab Undang-undang Hukum Pidana Indonesia tahun 1915), maka “sengaja” itu (de bewuste richting van den op een bepaald misdrijf (dengan sadar dari kehendak melakukan suatu kejahatan tertentu), lalu mengenai MvT ini, Prof. Satochid Kartanegara, SH, mengutarakan bahwa yang dimaksud dengan opzet “willens en weten” (dikehendaki dan diketahui) adalah seseorang yang melakukan suatu perbuatan dengan sengaja, harus
menghendaki
(willen)
perbuatan
itu
serta
harus
menginsafi/mengerti (weten) akan akibat dari perbuatan itu. Menimbang, bahwa secara umum para sarjana hukum telah menerima tiga adanya bentuk sengaja (opzet), yaitu : 1. Sengaja sebagai maksud (opzet als oogmerk). 2. Sengaja
dengan
keinsafan
pasti
(opzet
bij
zekerheidsbewungstzijn). 3. Sengaja
dengan
keinsafan
kemungkinan
(opzet
bij
mogelijkheids bewustzijn/dolus eventualis). halaman 24 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
Menimbang, bahwa dari fakta-fakta yang terungkap di persidangan, baik berupa keterangan para saksi, alat bukti berupa surat, petunjuk serta keterangan terdakwa sendiri didapat fakta, bahwa setelah korban FEBY LORITA meninggal, terdakwa mempreteli dan mengambil perhiasan emas yang ada di badan korban berupa kalung emas, cincin emas yang ada di jari kanan dan anting emas yang ada di telinga korban, setelah itu terdakwa mengambil handphone merk Samsung Galaxy Grand dan tas selempang berisi dompet milik korban Feby Lorita. Selain itu terdakwa mengambil televisi Samsung LED 42 Inch dan CPU dari kamar korban di Apartemen Cibubur Comfort serta bersama dengan Saksi Daniel Hamonangan mengambil Accu GS Premium warna putih dari mobil Nissan March putih No. Pol. F-1356 KA. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, unsur “Dengan Sengaja Mengambil Barang Sesuatu” telah terbukti secara sah menurut hukum. 2. Unsur “Sebagian Atau Seluruhnya Kepunyaan Orang Lain” :
Menimbang, bahwa dari fakta-fakta yang terungkap di persidangan, baik berupa keterangan para saksi, alat bukti berupa surat, petunjuk serta keterangan terdakwa sendiri didapat fakta, bahwa barang berupa kalung emas, cincin emas yang ada di jari kanan dan mencopot anting emas yang ada di telinga korban, setelah itu terdakwa mengambil handphone merk Samsung Galaxy Grand dan tas selempang berisi dompet milik korban FEBY LORITA. Selain itu terdakwa mengambil televisi Samsung LED 42 Inch dan CPU serta 1 (satu) ACCU merk GS Premium warna putih bertuliskan 109A1K yang diambil terdakwa dan Saksi DANIEL HAMONANGAN SIMANGUNSONG adalah kepunyaan Korban FEBY LORITA. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, unsur “Sebagian Atau Seluruhnya Kepunyaan Orang Lain” telah terbukti secara sah menurut hukum. 3. Unsur “Dengan Maksud Untuk Dimiliki Secara Melawan Hukum” :
Menimbang, bahwa dari fakta-fakta yang terungkap di persidangan, baik berupa keterangan para saksi, alat bukti berupa halaman 25 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
surat, petunjuk serta keterangan terdakwa sendiri didapat fakta. Bahwa terdakwa setelah berhasil mengambil dengan tanpa ijin barang kepunyaan/milik Korban FEBY LORITA yaitu berupa kalung emas, cincin emas yang ada di jari kanan serta anting emas yang ada di telinga korban dan kemudian terdakwa juga mengambil handphone merk Samsung Galaxy Grand serta tas selempang berisi dompet milik korban FEBY LORITA, dimana dari barang
kepunyaan/milik
korban
FEBY
LORITA
tersebut
selanjutnya terdakwa jual, dimana dari hasil penjualan barang tersebut terdakwa mendapatkan uang sebesar
Rp.
4.330.000,- yang kemudian terdakwa gunakan untuk kepentingan terdakwa sendiri. Selain itu terdakwa juga mengambil televisi Samsung LED 42 Inch dan CPU milik korban FEBY LORITA dengan tanpa ijin dan juga tanpa hak dipergunakan untuk kepentingan terdakwa, sementara 1 (satu) ACCU
merk GS
Premium warna putih bertuliskan 109A1K milik korban FEBY LORITA diambil oleh terdakwa bersama-sama dengan saksi DANIEL HAMONANGAN SIMNGAUNSONG dengan membawanya ke Apartemen Cibubur Comfort yang kemudian atas Accu/Aki yang dicabut dari mobil milik korban FEBY LORITA tersebut kemudian dipasang di mobil Daihatsu Xenia warna biru metalik No. Pol. B-45-SB (plat sebenarnya B-361-FY) yang mogok karena accu
nya
soak
yang
merupakan
mobil
kepunyaan
kakak
terdakwa/Saksi BANI GINANJAR Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, unsur “Dengan Maksud Untuk Dimiliki Secara Melawan Hukum”
telah terbukti
secara sah menurut hukum. 2. Unsur “Jika antara beberapa perbuatan, meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau pelanggaran, ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai perbuatan berlanjut” : Menimbang, bahwa Hoge Raad mengartikan “Voorgezette Handeling” atau “tindakan yang dilanjutkan” itu sebagai perbuatanperbuatan yang sejenis dan sekaligus merupakan pelaksanaan dari maksud yang sama. Demikian itu pendapat Hoge Raad antara lain di dalam arrestnya tanggal 19 Oktober 1932, N.J.1932, halaman 1319, W. halaman 26 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
12390. Beberapa perbuatan itu disebut “sejenis” atau “Gelijksoortig”, jika secara juridis perbuatan-perbuatan tersebut mempunyai kualifikasi yang sama, misalnya apabila beberapa perbuatan itu menghasilkan apa yang disebut pembunuhan, pencurian dan sebagainya. Menimbang,
bahwa
dari
fakta-fakta
yang
terungkap
di
persidangan, baik berupa keterangan para saksi, petunjuk serta keterangan terdakwa sendiri didapat fakta bahwa barang berupa kalung emas, cincin emas yang ada di jari korban FEBY LORITA dan mencopot anting emas yang ada di telinga korban, serta handphone merk Samsung Galaxy Grand dan tas selempang berisi dompet milik korban FEBY LORITA yang terdakwa ambil pada hari Rabu tanggal 22 Januari 2014 sekira pukul 04.00 Wib, selanjutnya pada hari Kamis tanggal 23 Januari 2014 sekitar pukul 13.00 Wib terdakwa kembali mengambil barang milik korban FEBY LORITA yaitu 1 (satu) unit Televisi Samsung 42 Inch dan CPU Komputer dengan cara terdakwa masuk ke kamar apartemen korban FEBY LORITA dengan menggunakan kunci kamar yang menyatu dengan kunci mobil korban FEBY LORITA dan perbuatannya tersebut dilanjutkannya oleh terdakwa pada hari Sabtu tanggal 25 Januari 2014 sekira jam 03.40 Wib yaitu terdakwa bersama saksi DANIEL HAMONANGAN SIMANGUNSONG mengambil 1 (satu) ACCU merk GS Premium warna putih bertuliskan 109A1K dari mobil Nissan March warna putih No. Pol F-1356-KA kepunyaan Korban FEBY LORITA. Sehingga dari uraian tersebut diatas ada hubungan sedemikian rupa yang dilakukan oleh terdakwa telah beberapa kali mengambil barang milik korban sehingga harus dipandang sebagai perbuatan berlanjut. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, unsur “Jika antara beberapa perbuatan,
meskipun
masing-masing
merupakan
kejahatan
atau
pelanggaran, ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai perbuatan berlanjut” telah terbukti secara sah menurut hukum. Menimbang, bahwa dengan demikian keseluruhan unsur dari pasal dalam dakwaan kedua Jaksa Penuntut Umum telah terbukti secara sah dan meyakinkan dan oleh karena itu terdakwa harus pula dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pencurian secara berlanjut; Menimbang,
bahwa
berdasarkan
keseluruhan
pertimbangan
tersebut di atas maka terdakwa harus dinyatakan telah terbukti secara sah halaman 27 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
dan meyakinkan melakukan tindak pidana pembunuhan dan pencurian secara berlanjut; Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi sependapat dengan pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam mengadili perkara ini sebagaimana diuraikan diatas yang berkesimpulan bahwa salah satu unsure dari pasal dalam dakwaan Kesatu Primair tidak terbukti, maka Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan Kesatu Primair tersebut ; --------------------------------------------------------Menimbang, bahwa karena dakwaan disusun secara Subsidair dan kumulatif, maka dakwaan Subsidair harus dipertimbangkan dan Pengadilan Tinggi sependapat dengan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam dakwaan pembunuhan Subsidair dan dakwaan ke 2 pencurian secara berlanjut telah terbukti secara sah dan meyakinkan ; -----------------------------------------------------Menimbang, bahwa dengan demikian pertimbangan hukum Majelis Hakim
Tingkat
Pertama
tersebut
diambil
alih
dan
dijadikan
sebagai
pertimbangan Pengadilan Tinggi dalam memutus perkara ini dalam tingkat banding ; ------------------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah memeriksa dan meneliti serta membaca putusan Pengadilan Negeri Depok tanggal 22 Oktober 2014 Nomor. 309/Pid.B/2014/PN.Dpk. serta berkas perkaranya, surat penahanan lengkap
dan
sah
menurut
undang-undang
yang
berlaku,
didalam
pertimbangannya Majelis hakim Tingkat pertama juga mempertimbangkan yang menyatakan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan, tetapi setelah membaca amar putusannya kata-kata perintah Terdakwa tetap berada dalam tahanan tidak tertulis atau kurang telitinya Majelis Hakim Tingkat Pertama membaca ketikan amar putusannya, sehingga dengan demikian maka akibatnya berlaku pasal 197 ayat (1) KUHAP Jo. pasal 197 ayat (2) KUHAP dalam perkara ini ; -----------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa dalam hal putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama dinyatakan batal demi hukum, seharusnya Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut diperintahkan lagi untuk memutus perkara ini karena kesalahan administratip tersebut, namun oleh karena sebelumnya Majelis Hakim Tingkat Pertama telah memeriksa dan mempertimbangkan materi perkaranya dengan lengkap dan diambil alih oleh Pengadilan Tinggi dihubungkan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor. 69/PUU-X/2012 tanggal 22 Nopember 2012 yang amar putusannya nomor. 2.2 menyatakan pasal 197 ayat (2) huruf k undang-undang Nomor. 8 Tahun 1981 tentang hukum halaman 28 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor. 76 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor. 3209) tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, apabila diartikan surat pemidanaan yang tidak memuat ketentuan pasal 197 ayat (1) huruf k Undang-undang a quo menjadi mengakibatkan putusan batal demi hukum ; -----------------------------------Menimbang, bahwa disamping hal tersebut diatas mengingat azas peradilan yang cepat dan sederhana dihubungkan pula dengan rasa keadilan dalam masyarakat, maka untuk memenuhi bunyi pasal 197 ayat (1) Jo. Pasal 197 ayat (2) Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana tersebut, maka Pengadilan Tinggi membatalkan amar putusan Pengadilan Negeri Depok tanggal 22 Oktober 2014 Nomor. 309/Pid.B./2014/PN.Dpk. dengan mengadili sendiri dengan amar putusan seperti tersebut di bawah ini ; -------------------------Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan pidana akan dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan bagi terdakwa ; -------Hal-hal yang memberatkan : -
Perbuatan Terdakwa menimbulkan luka yang mendalam bagi keluarga korban.
-
Terdakwa telah berusaha menyembunyikan mayat korban.
-
Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat.
Hal-hal yang meringankan : -
Tidak ada.
Menimbang, bahwa oleh karena selama pemeriksaan perkara ini ditingkat banding, terdakwa ditahan dan tidak ada alasan untuk mengeluarkan terdakwa dari tahanan, maka berdasarkan Pasal 242 KUHAP terdakwa tetap berada dalam rumah tahanan negara ; ---------------------------------------------------Menimbang, bahwa selama pemeriksaan perkara ini terdakwa ditahan, maka berdasarkan Pasal 22 ayat (4) KUHAP, lamanya terdakwa berada dalam tahanan akan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan terhadap terdakwa tersebut ; ---------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka Terdakwa harus dibebani utuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan ; ----------------------------------------------------------------
halaman 29 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
Mengingat Pasal 193, 241, 242 Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan Pasal 338 Jo. Pasal 362 KUH. Pidana Jo. Pasal 64 ayat (1) KUH. Pidana, serta pasal-pasal lain dari peraturan Undang-undang yang bersangkutan ; ---------------
M E N G A D I L I -
:
Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa ; --------------------------------------------------------------------------------
-
Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Depok tanggal 22 Oktober 2014 Nomor. 309/Pid.B/2014/PN.Dpk. yang dimintakan banding ; -------MENGADILI SENDIRI : 1. Menyatakan
Terdakwa
ASIDO
APRIL
PARLIDUNGAN
SIMANGUNGSONG Alias. IDO tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana ; ----------------------------------------------------------------------2. Membebaskan Terdakwa oleh karena itu dari dakwaan tersebut ; --3. Menyatakan
Terdakwa
ASIDO
SIMANGUNGSONG Alias. IDO telah
APRIL
PARLIDUNGAN
terbukti secara
sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “pembunuhan dan pencurian secara berlanjut” ; -------------------------------------------4. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 20 (dua puluh) tahun ; --------------5. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan sepenuhnya dari lamanya pidana yang dijatuhkan ; ----------------------------------------------------------------------6. Memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan ; ---------------
7. Memerintahkan barang bukti berupa : --------------------------------------
-
1 (satu) unit mobil Nissan March warna putih No. Polisi F 1356 KA No. Rangka : MHBH1CH1FDJ021896 No. Mesin : HR12518662A atas nama FEBY LORITA alamat Kota Wisata Blok A.4/11 RT.02/10 Gunung Putri Bogor; (Dikembalikan kepada PT.OTO MULTI ARTHA melalui saksi ASEP SUHANDI).
-
Kabel stop kontak 4 lobang warna putih sepanjang 290 cm; halaman 30 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
-
Kain gorden;
-
Tali / tambang;
-
Bantal warna biru dongker;
-
Sebilah pisau gagang berwarna biru.
-
Kain gorden warna kuning;
-
Bantal kursi warna biru dongker;
(Dirampas untuk dimusnahkan) -
1 (satu) unit televisi Samsung 42 Inch
-
1 (satu) unit CPU Komputer
-
Jam tangan warna putih;
-
Gelang batu warna hijau
-
Uang Tunai senilai Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah)
-
1 (satu) buah ACCU /AKI merk GS Premium warna putih bertuliskan 109A1K (Dikembalikan kepada keluarga korban FEBY LORITA melalui saksi EVY LORITA)
-
1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio, warna hijau , No. Polisi : B 6472 KZM tahun 2011 No. Rangka
:
MH328D30CBJ434665, No. Mesin 28 D2434213 berikut kunci kontak dan STNK An. NURLIA, Alamat Gg.H.Botin Kampung Bulak Tinggi RT.09/16 Kelurahan Jati Rahayu Pondok Melati Kota Bekasi. (Dikembalikan kepada saksi NURLIA) 8. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang untuk tingkat banding ditetapkan sebesar Rp. 2.500.- (dua ribu lima ratus rupiah) ; -------
DEMIKIANLAH
diputuskan
dalam
sidang
permusyawaratan
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung pada hari SENIN, tanggal 15 DESEMBER 2014 oleh Hakim
Kami : HARTONO A. MURAD, S.H. M.H. sebagai
Ketua Majelis, dengan H. WAHIDIN, S.H. M.H. Ph.D. dan ENOS
halaman 31 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.
RADJAWANE, S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota berdasarkan Surat Penetepan Ketua Pengadilan Tinggi Bandung tanggal 25 Nopember 2014 Nomor : 360/Pen.Pid/2014/PT.BDG. ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini ditingkat banding, dan putusan tersebut diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari JUM’AT, tanggal 19 DESEMBER 2014 oleh Hakim Ketua Majelis dan Hakim-hakim Anggota yang sama dengan dibantu oleh YUNTHA DHARMANSYAH S., SH. Panitera Pengganti, pada Pengadilan Tinggi tersebut akan tetapi tanpa dihadiri oleh pihak-pihak yang berperkara ; -------------------------------------------------------------------------------------HAKIM ANGGOTA,
HAKIM KETUA MAJELIS,
ttd
ttd
H. WAHIDIN, S.H. M.H. Ph.D.
HARTONO A. MURAD, SH. M.H.
ttd ENOS RADJAWANE, S.H.
PANITERA PENGGANTI,
ttd YUNTHA DHARMANSYAH S., SH.
halaman 32 dari 32 Perk. No. 360/Pid/2014/PT.BDG.