PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 12/Pid.Sus/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : ----------------------------------------------------------------Nama

: DEDE ADI SUKMANA bin Alm. UDE DEDI ; -------

Tempat lahir

: Bandung. -----------------------------------------------------

Umur/Tgl. Lahir

: 15 Tahun/17 April 1999 ; -----------------------------------

Jenis kelamin

: Laki-laki. -------------------------------------------------------

Kebangsaan

: Indonesia.--------------------------------------------------------

Tempat tinggal

: Kampung Tagog RT. 03 RW. 15 Desa Cimekar, Kec. Cileunyi, Kabupaten Bandung ; -----------------------------

Agama

: I s l a m ; ---------------------------------------------------------

Pekerjaan

: Pelajar ; ---------------------------------------------------------

Terdakwa ditahan oleh; -------------------------------------------------------------------1. Penyidik sejak tanggal 18 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 24 Agustus 2014 ; ---------------------------------------------------------------------------------2. Perpanjangan Penahanan oleh Penuntut Umum sejak tanggal 25 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 1 September 2014 ; ---------------------------------3. Penuntut Umum sejak tanggal 1 September 2014 sampai dengan tanggal 10 September 2010 ; --------------------------------------------------------------------4. Hakim Pengadilan Negeri Bale Bandung sejak tanggal 2 September 2014 sampai dengan tanggal 11 September 2014 ; --------------------------------------5. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri Bale Bandung sejak tanggal 12 September 2014 sampai dengan tanggal 26 September 2014 ; -----6. Hakim Pengadilan Tinggi Bandung sejak tanggal 18 September 2014 sampai dengan tanggal 27 September 2014 ; -----------------------------------------------

halaman 1 dari 13 Perk. No. 12/Pid.Sus/2014/PT.Bdg.

7. Perpanjangan Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Bandung sejak tanggal 28 September 2014 sampai dengan tanggal 12 Oktober 2014 ; --------PENGADILAN TINGGI tersebut ; ----------------------------------------------------Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan serta turunan putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung tanggal 16 September 2014, Nomor : 822/Pid.B/2014/PN.Blb. dalam perkara Terdakwa tersebut ; ------------------------------Menimbang, bahwa dalam perkara ini Terdakwa oleh Jaksa Penuntut Umum telah didakwa sebagai berikut : -------------------------------------------------------------------PRIMAIR : -----------------------------------------------------------------------------------------Bahwa terdakwa DEDE ADI SUKMANA Als HIDEUNG bin UDE DEDI bersama-sama dengan saksi ANGGUN UTOMO Als ANGGA bin Alm. S. NRIMO (dilakukan penuntutan dalam berkas perkara terpisah), pada hari Selasa , tanggal 24 Juni 2014 sekira pukul 17.00 wib atau pada waktu-waktu lain dalam tahun 2014 bertempat disebuah rumah di jalan Kolonel Masturi No.9/11 Rt.02 Rw.06 Kel. Cimahi Kec. Cimahi Tengah Kota Cimahi dekat Masjid Agung alun-alun Cimahi atau pada tempattempat lain dimana Pengadilan Negeri Bale Bandung berwenang mengadilinya, dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain yaitu NANO SUMarno, Yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang Turut serta melakukan perbuatan, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut : Berawal pada hari Selasa, tanggal 24 Juni 2014 sekitar pukul 12.00 wib ketika terdakwa DEDE ADI SUKMANA di kampung Tagog yang pulang dari sekolah sehabis pelajaran Ekstrakulikuler dengan berpakaian bebas terdakwa bertemu dengan saksi Anggun Utomo alias Angga di sebuah warung yang dekat dengan rumah terdakwa di Tagog Rt.03 Rw.15 Desa Cimekar, Kec. Cileunyi, Kab. Bandung dan menghampiri terdakwa dan mengatakan “De antar saya ke Cimahi urang rek mawa duit ti bos urang janji rek mere 3 (tiga) juta rupiah, (De antar saya ke Cimahi mau bawa duit dari bos saya dia janji mau kasih 3 (tiga) juta rupiah) ke saya, kemudian terdakwa menjawab Hayu........... kemudian terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Angga (dilakukan penuntutan dalam berkas perkara terpisah) berangkat ke Cimahi dengan naik angkot jurusan Cicaheum kemudian naik bus DAMRI dan turun di batas kota Cimahi dan naik lagi angkutan kota jurusan Cimahi dan turun di depan alun-alun Cimahi, kemudian terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Angga berjalan kaki menuju sebuah rumah taman dekat mesjid agung, kemudian saksi Anggun utomo als Angga mengatakan kepada terdakwa “De kamu tunggu disini, dan saksi Anggun Utomo als Angga berjalan kea rah barat, kurang lebih 1 (satu) jam terdakwa menunggu, kemudian datang saksi Anggun Utomo als Angga menghampiri terdakwa sambil berkata “De kumaha teu halaman 2 dari 13 Perk. No. 12/Pid.Sus/2014/PT.Bdg.

masihan, kumaha nyak” yang artinya De gimana nggak ngasih duit, gimana ya, kemudian terdakwa menjawab “Kumaha atuh (gimana ya)” kemudian saksi Anggun Utomo alias Angga berkata lagi “URANG PAEHAN YUK” yang artinya “kita bunuh yuk” terdakwa menjawab “HAYU” kemudian terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Anggun membuat rencana untuk membunuhnya pada hari Selasa tanggal 24 Juni 2014 sekira pukul 15.30 wib, kemudian saksi Anggun Utomo als Angga bertanya kepada terdakwa, eta duit aya sabaraha deui (itu uang ada berapa lagi), terdakwa mengatakan Rp.20.000,- (dua puluh ribu) lagi kemudian saksi Anggun Utomo als Angga mengajak terdakwa “Ayu uarng belikan sarung tangan (ayo kita beli sarung tangan) sambil berjalan terdakwa bertanya kepada saksi Anggun Utomo als Angga “MEH NAOM SARUNG TANGAN” (biar apa sarung tangan) dan dijawab oleh saksi Anggun Utomo als Angga “meh teu aya sidik jari (biar tidak ada sidik jari) kemudian setelah sampai di kios kecil penjual sarung tangan, terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Angga membeli dua stel sarung tangan warna hitam yang terbuat dari bahan seperti kaos kaki dengan harga 2 (dua) pasang seharga Rp.20.000,- (dua puluh ribu rupiah) masing-masing satu pasaqng dan disimpan di saku jaket dan selanjutnya terdakwa bersama dengan saksi Anggun Utomo als Angga berjalan kearah barat dan berhenti didekat warung kecil yang tidak jauh dari rumah korban untuk memakai sarung tangan setelah itu saksi Anggun Utomo als Angga mengatakan kepada terdakwa “De iyeu rek dikumaha rek dicekek atau dikumaha (De ini mau digimanain, mau dicekik atau digimanain), kemudian saksi Anggun Utomo als Angga mengatakan lagi “IYEU WE MAKE IYEU (ini saja pakai ini) sambil memegang tali yang ada di jaket switer yang dipakai oleh saksi Anggun Utomo als Angga kemudian terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Angga membuka tali tersebut dengan cara ditarik dan tali tersebut dipegang oleh saksi Anggun Utomo als Angga sambil berjalan menuju kesebelah rumah yang jaraknya tidak jauh dari warung dipinggir jalan setelah sampai dirumah tersebut sdr. Anggun Utomo membuka pintu kamar korban (OM NANO) dan masuk bersama-sama dengan terdakwa yang mana pada saat masuk kedalam kamar dilihat oleh sdr. Muh. Rizkiawan yang sedang duduk diteras depan, setelah terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Angga berada di dalam kamar, terdakwa menyalam korban OM NANO dan korban pun menutup pintu kamarnya, dan korban bertanya kepada saksi Anggun Utomo als Angga “ITU SIAPA” dan dijawab “SAUDARA” kemudian terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Angga jongkok didekat tempat tidur korban, dan korban duduk dikursi yang ada dikamarnya sambil menonton tv. Kemudian saksi Anggun Utomo als Angga bertanya lagi kepada terdakwa “kumaha de, siap teu / (gimana de siap gak) terdakwa menjawab “Siap”, kemudian saksi Anggun Utomo berdiri sambil berpura-pura bercermin dikaca lemari yang letaknya dibelakang korban (OM Nano) kemudian saksi Anggun Utomo als Angga langsung halaman 3 dari 13 Perk. No. 12/Pid.Sus/2014/PT.Bdg.

menjerat leher Om Nano dengan menggunakan seutas tali warna hitam dari arah samping kanan korban kemudian terdakwa langsung berdiri dan saksi Anggun Utomo als Angga mengatakan kepada terdakwa “beukeum-beukeum (bekap-bekap_ kemudian korban yang duduk dikursi langsung terdkawa bekap mulut dan matanya dengan menggunakan kedua telapak tangan. Dan sambil menendang memakai lutut kanan terdakwa sebanyak satu kali mengenai perut korban (Om nano) dan setelah itu terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Angga saling tari tali yang menjerat dileher Om Nano hingga kaki mengejang dan terjatuh dari kursi dan tergeletak di lantai, kemudian saksi Anggun Utomo als Angga berkata kepada terdakwa “De, kumaha ieu can paeh / arek kieu wae / angkat atuh” (De, gimana nih belum mati, mau gimana nih, gini aja yuk kt angkat) kemudian korban diangkat oleh terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Anggakeatas kasur dengan posisi badan korban tertelungkup dan selanjutnya saksi Anggun Utomo als Angga mengambil hp Nokia tipe C2 warna putih yang ada diatas meja dan menyerahkan kepada terdakwa, kemudian saksi Anggun Utomo als Angga mengambil lagi tas kecil warna hitam milik korban yang berisi uang sekitar Rp.1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah) yang disimpen dibawah meja lalu terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Angga keluar dari kamar korban dan tas milik korban dimasukan kedalam baju di depan dan membawanya pergi kemudian terdakwa menutup pintu kamar saksi korban, akan tetapi pada saat terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Angga akan meninggalkan kamar korban dilihat oleh saksi Reza Aditya Fahlevi yang sedang duduk ditera rumah.kemudian terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Angga meninggalkan rumah korban dengan melewati jalan gang yang ada disamping rumah korban sambil membuka sarung tangan dan menyimpan disaku masing-masing, setelah sampai di jalan raya terdakwa bersama saksi Anggun Utomo als Angga lalu naik angkutan kota yang kearah Padalarang. Setelah sampai di Padalarang Hp milik korban yang dipegang terdakwa diminta lagi oleh saksi Anggun Utomo als Angga. Setelah sampai di Padalarang terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Angga naik bus lewat jalan told an turun di terminal Leuwi Panjang, kemudian naik elf lagi lewat jalan told an turun di gerbang tol Cileunyi dan berjalan kaki hingga kantor Polsek Cileunyi. Kemudian saksi Anggun Utomo als Angga membuang sarung tangan ke selokan, kemudian berjalan lagi sampai dekat Pasar Cileunyi saksi Anggun Utomo als Angga membuang tas milik korban kemudian saksi Anggun Utomo als Angga dan terakwa naik nagkutan kota kea rah Tagog Cileunyi dan turun kemudian membuang kartu sim card yang ada di hp korban. Lalu terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Angga menuju pos tempat kumpul warga didekat kampong saksi Anggun Utomo als Angga dan disama saksi Anggun Utomo als Angga dan terdakwa menghitung uang yang ada didalam tas milik korban yang jumlahnya Rp.1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah) dan terdakwa


diberi Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) oleh saksi Anggun Utomo als membeli minuman jenis arak dan keperluan sehari-hari. Bahwa akibat perbuatan terdakwa bersama-sama dengan saksi Anggun Utomo als Angga (dilakukan penuntutan dalam berkas perkara terpisah), saksi korban Nano Sumarno als Bos Nano mengakibatkan MATI, hal tersebut diperkuat oleh hasil Visum et Repertum No.Tu.02.02/B31.2/213/6/2014 tanggal 25 Juni 2014 yang dibuat dan ditandatangani oleh H. RIZA RIVANI M, dr. MH.Kes, dokter SMF Ilmu Kedokteran Foreksik dan Medikolegal pada RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan tim dengan kesimpulan : Telah dilakukan pemeriksaan luar dan dalam terhadap mayat seorang laki-laki, usia sekitar enam puluh lima tahun, ras melayu, warna kulit sawo matang, panjang badan seratus enam puluh dua centimetre, berat badan lima puluh satu kilogram. Diketemukan tanda-tanda trauma tumpul pada leher berupa dua buah luka lecet yang melingkar, luka terbuka pada sebelah kiri, patah pada tulang lidah diserta resapan darah, patah pada tanduk atas kiri tulang rawan gondok, disertai resapan darah, jaringan sekitar tanduk atas kanan tulang rawan gondok terdapat resapan darah. Trauma tumpul tersebut dapat menghabat jalan napas sehingga mati lemas yang disertai lebam pada wajah, bintik perdarahan pada selaput kelopak mata kanan dan kiri, bintik perdarahan pada selaput bola mata kanan kiri, serta paru-paru sembab, bibir keunguan. Diketemukan luka-luka yang lain akibat trauma tumpul berupa patah pada gigi seri ke empat kiri atas terdapat resapan darah, gigi geraham besar kedua kiri terdapat resapan darah, luka-luka lecet pada hidung, lutut kanan, luka memar pada bibir bawah, luka terbuka pada ujung jari telapak tangan kanan. Perbuatan terakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar pasal 340 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke;1 KUHP. SUBSIDAIR : -------------------------------------------------------------------------------------Bahwa terdakwa DEDE ADI SUKMANA Als HIDEUNG bin UDE DEDI bersama-sama dengan saksi ANGGUN UTOMO Als ANGGA bin Alm. S. NRIMO (dilakukan penuntutan dalam berkas perkara terpisah), pada hari Selasa , tanggal 24 Juni 2014 sekira pukul 17.00 wib atau pada waktu-waktu lain dalam tahun 2014 bertempat disebuah rumah di jalan Kolonel Masturi No.9/11 Rt.02 Rw.06 Kel. Cimahi Kec. Cimahi Tengah Kota Cimahi dekat Masjid Agung alun-alun Cimahi atau pada tempattempat lain dimana Pengadilan Negeri Bale Bandung berwenang mengadilinya, dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain yaitu NANO SUMarno, Yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang Turut serta melakukan perbuatan, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut : halaman 5 dari 13 Perk. No. 12/Pid.Sus/2014/PT.Bdg.

Berawal pada hari Selasa, tanggal 24 Juni 2014 sekitar pukul 12.00 wib ketika terdakwa DEDE ADI SUKMANA di kampung Tagog yang pulang dari sekolah sehabis pelajaran Ekstrakulikuler dengan berpakaian bebas terdakwa bertemu dengan saksi Anggun Utomo alias Angga di sebuah warung yang dekat dengan rumah terdakwa di Tagog Rt.03 Rw.15 Desa Cimekar, Kec. Cileunyi, Kab. Bandung dan menghampiri terdakwa dan mengatakan “De antar saya ke Cimahi urang rek mawa duit ti bos urang janji rek mere 3 (tiga) juta rupiah, (De antar saya ke Cimahi mau bawa duit dari bos saya dia janji mau kasih 3 (tiga) juta rupiah) ke saya, kemudian terdakwa menjawab Hayu........... kemudian terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Angga (dilakukan penuntutan dalam berkas perkara terpisah) berangkat ke Cimahi dengan naik angkot jurusan Cicaheum kemudian naik bus DAMRI dan turun di batas kota Cimahi dan naik lagi angkutan kota jurusan Cimahi dan turun di depan alun-alun Cimahi, kemudian terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Angga berjalan kaki menuju sebuah rumah taman dekat mesjid agung, kemudian saksi Anggun utomo als Angga mengatakan kepada terdakwa “De kamu tunggu disini, dan saksi Anggun Utomo als Angga berjalan kea rah barat, kurang lebih 1 (satu) jam terdakwa menunggu, kemudian datang saksi Anggun Utomo als Angga menghampiri terdakwa sambil berkata “De kumaha teu masihan, kumaha nyak” yang artinya De gimana nggak ngasih duit, gimana ya, kemudian terdakwa menjawab “Kumaha atuh (gimana ya)” kemudian saksi Anggun Utomo alias Angga berkata lagi “URANG PAEHAN YUK” yang artinya “kita bunuh yuk” terdakwa menjawab “HAYU” kemudian terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Anggun membuat rencana untuk membunuhnya pada hari Selasa tanggal 24 Juni 2014 sekira pukul 15.30 wib, kemudian saksi Anggun Utomo als Angga bertanya kepada terdakwa, eta duit aya sabaraha deui (itu uang ada berapa lagi), terdakwa mengatakan Rp.20.000,- (dua puluh ribu) lagi kemudian saksi Anggun Utomo als Angga mengajak terdakwa “Ayu uarng belikan sarung tangan (ayo kita beli sarung tangan) sambil berjalan terdakwa bertanya kepada saksi Anggun Utomo als Angga “MEH NAOM SARUNG TANGAN” (biar apa sarung tangan) dan dijawab oleh saksi Anggun Utomo als Angga “meh teu aya sidik jari (biar tidak ada sidik jari) kemudian setelah sampai di kios kecil penjual sarung tangan, terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Angga membeli dua stel sarung tangan warna hitam yang terbuat dari bahan seperti kaos kaki dengan harga 2 (dua) pasang seharga Rp.20.000,- (dua puluh ribu rupiah) masing-masing satu pasaqng dan disimpan di saku jaket dan selanjutnya terdakwa bersama dengan saksi Anggun Utomo als Angga berjalan kearah barat dan berhenti didekat warung kecil yang tidak jauh dari rumah korban untuk memakai sarung tangan setelah itu saksi Anggun Utomo als Angga mengatakan kepada terdakwa “De iyeu rek dikumaha rek dicekek atau dikumaha (De ini mau digimanain, mau dicekik atau digimanain), kemudian saksi Anggun Utomo als Angga mengatakan lagi “IYEU WE MAKE IYEU (ini saja pakai ini) halaman 6 dari 13 Perk. No. 12/Pid.Sus/2014/PT.Bdg.

sambil memegang tali yang ada di jaket switer yang dipakai oleh saksi Anggun Utomo als Angga kemudian terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Angga membuka tali tersebut dengan cara ditarik dan tali tersebut dipegang oleh saksi Anggun Utomo als Angga sambil berjalan menuju kesebelah rumah yang jaraknya tidak jauh dari warung dipinggir jalan setelah sampai dirumah tersebut sdr. Anggun Utomo membuka pintu kamar korban (OM NANO) dan masuk bersama-sama dengan terdakwa yang mana pada saat masuk kedalam kamar dilihat oleh sdr. Muh. Rizkiawan yang sedang duduk diteras depan, setelah terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Angga berada di dalam kamar, terdakwa menyalam korban OM NANO dan korban pun menutup pintu kamarnya, dan korban bertanya kepada saksi Anggun Utomo als Angga “ITU SIAPA” dan dijawab “SAUDARA” kemudian terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Angga jongkok didekat tempat tidur korban, dan korban duduk dikursi yang ada dikamarnya sambil menonton tv. Kemudian saksi Anggun Utomo als Angga bertanya lagi kepada terdakwa “kumaha de, siap teu / (gimana de siap gak) terdakwa menjawab “Siap”, kemudian saksi Anggun Utomo berdiri sambil berpura-pura bercermin dikaca lemari yang letaknya dibelakang korban (OM Nano) kemudian saksi Anggun Utomo als Angga langsung menjerat leher Om Nano dengan menggunakan seutas tali warna hitam dari arah samping kanan korban kemudian terdakwa langsung berdiri dan saksi Anggun Utomo als Angga mengatakan kepada terdakwa “beukeum-beukeum (bekap-bekap_ kemudian korban yang duduk dikursi langsung terdkawa bekap mulut dan matanya dengan menggunakan kedua telapak tangan. Dan sambil menendang memakai lutut kanan terdakwa sebanyak satu kali mengenai perut korban (Om nano) dan setelah itu terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Angga saling tari tali yang menjerat dileher Om Nano hingga kaki mengejang dan terjatuh dari kursi dan tergeletak di lantai, kemudian saksi Anggun Utomo als Angga berkata kepada terdakwa “De, kumaha ieu can paeh / arek kieu wae / angkat atuh” (De, gimana nih belum mati, mau gimana nih, gini aja yuk kt angkat) kemudian korban diangkat oleh terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Anggakeatas kasur dengan posisi badan korban tertelungkup dan selanjutnya saksi Anggun Utomo als Angga mengambil hp Nokia tipe C2 warna putih yang ada diatas meja dan menyerahkan kepada terdakwa, kemudian saksi Anggun Utomo als Angga mengambil lagi tas kecil warna hitam milik korban yang berisi uang sekitar Rp.1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah) yang disimpen dibawah meja lalu terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Angga keluar dari kamar korban dan tas milik korban dimasukan kedalam baju di depan dan membawanya pergi kemudian terdakwa menutup pintu kamar saksi korban, akan tetapi pada saat terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Angga akan meninggalkan kamar korban dilihat oleh saksi Reza Aditya Fahlevi yang sedang duduk ditera rumah.kemudian terdakwa dan saksi Anggun Utomo halaman 7 dari 13 Perk. No. 12/Pid.Sus/2014/PT.Bdg.

als Angga meninggalkan rumah korban dengan melewati jalan gang yang ada disamping rumah korban sambil membuka sarung tangan dan menyimpan disaku masing-masing, setelah sampai di jalan raya terdakwa bersama saksi Anggun Utomo als Angga lalu naik angkutan kota yang kearah Padalarang. Setelah sampai di Padalarang Hp milik korban yang dipegang terdakwa diminta lagi oleh saksi Anggun Utomo als Angga. Setelah sampai di Padalarang terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Angga naik bus lewat jalan told an turun di terminal Leuwi Panjang, kemudian naik elf lagi lewat jalan told an turun di gerbang tol Cileunyi dan berjalan kaki hingga kantor Polsek Cileunyi. Kemudian saksi Anggun Utomo als Angga membuang sarung tangan ke selokan, kemudian berjalan lagi sampai dekat Pasar Cileunyi saksi Anggun Utomo als Angga membuang tas milik korban kemudian saksi Anggun Utomo als Angga dan terakwa naik nagkutan kota kea rah Tagog Cileunyi dan turun kemudian membuang kartu sim card yang ada di hp korban. Lalu terdakwa dan saksi Anggun Utomo als Angga menuju pos tempat kumpul warga didekat kampong saksi Anggun Utomo als Angga dan disama saksi Anggun Utomo als Angga dan terdakwa menghitung uang yang ada didalam tas milik korban yang jumlahnya Rp.1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah) dan terdakwa diberi Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) oleh saksi Anggun Utomo als membeli minuman jenis arak dan keperluan sehari-hari. Bahwa akibat perbuatan terdakwa bersama-sama dengan saksi Anggun Utomo als Angga (dilakukan penuntutan dalam berkas perkara terpisah), saksi korban Nano Sumarno als Bos Nano mengakibatkan MATI, hal tersebut diperkuat oleh hasil Visum et Repertum No.Tu.02.02/B31.2/213/6/2014 tanggal 25 Juni 2014 yang dibuat dan ditandatangani oleh H. RIZA RIVANI M, dr. MH.Kes, dokter SMF Ilmu Kedokteran Foreksik dan Medikolegal pada RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan tim dengan kesimpulan : Telah dilakukan pemeriksaan luar dan dalam terhadap mayat seorang laki-laki, usia sekitar enam puluh lima tahun, ras melayu, warna kulit sawo matang, panjang badan seratus enam puluh dua centimetre, berat badan lima puluh satu kilogram. Diketemukan tanda-tanda trauma tumpul pada leher berupa dua buah luka lecet yang melingkar, luka terbuka pada sebelah kiri, patah pada tulang lidah diserta resapan darah, patah pada tanduk atas kiri tulang rawan gondok, disertai resapan darah, jaringan sekitar tanduk atas kanan tulang rawan gondok terdapat resapan darah. Trauma tumpul tersebut dapat menghabat jalan napas sehingga mati lemas yang disertai lebam pada wajah, bintik perdarahan pada selaput kelopak mata kanan dan kiri, bintik perdarahan pada selaput bola mata kanan kiri, serta paru-paru sembab, bibir keunguan. Diketemukan luka-luka yang lain akibat trauma tumpul berupa patah pada gigi seri ke empat kiri atas terdapat resapan darah, gigi geraham besar kedua kiri terdapat halaman 8 dari 13 Perk. No. 12/Pid.Sus/2014/PT.Bdg.

resapan darah, luka-luka lecet pada hidung, lutut kanan, luka memar pada bibir bawah, luka terbuka pada ujung jari telapak tangan kanan. Perbuatan terakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar pasal 340 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke;1 KUHP.

Telah membaca dan memperhatikan surat tuntutan Penuntut Umum tanggal 11 September 2014 No.Reg.Perk.PDM-127/CMH/07/2014, yang pada pokoknya menuntut agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bale Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutus sebagai berikut : -----------------------------------------------------------1. Menyatakan terdakwa DEDE ADI SUKMANA Alias HIDEUNG bin UDE DEDI yang identitasnya telah diakui oleh yang bersangkutan, terbukti bersalah secara sah menurut hokum melakukan tindak pidana Pembunuhan berencana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 340 KUHPidana Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana ; ------------------------------------------------------------2. Menjatuhkan Pidana terhadap terdakwa DEDE ADI SUKMANA Alias HIDEUNG bin UDE DEDI dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) tahun penjara dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah terdakwa tetap ditahan ; ----------------------------------------------------------------3. Menyatakan barang bukti berupa : ----------------------------------------------------1. 1 (satu) buah handphone merek Mokia tipe C2 warna putih milik korban ; 2. 1 (satu) buah tali kecil warna hitam dengan panjang kurang lebih 1,30 cm ; 3. 1 (satu) potong celana dalam laki-laki warna hitam bertuliskan Liverpool ; 4. 1 (satu) potong celana jeans pendek warna biru muda ; 5. 1 (satu) potong kaos oblong warna abu-abu terapat noda darah ; 6. 1 (satu) potong sarung warna hijau motif kotak-kotak terdapat warna noda darah ; Dikembalikan kepada keluarga NANO SUMARNO (Alm). 4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 2.000.- (dua ribu rupiah) ; ---------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa

atas tuntutan Penuntut Umum tersebut Majelis Hakim

Pengadilan Negeri Bale Bandung yang memeriksa dan megadili perkara ini telah menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : ------------------------------


1. Menyatakan Terdakwa DEDE ADI SUKMANA bin Alm. UDE DEDI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Turut Serta melakukan Pembunuhan Berencana ;-----------------------------------------2. Menghukum Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 8 (delapan) tahun ; -----------------------------------------------------------------------3. Menetapkan bahwa masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; -------------------------------4. Memerintahkan terdakwa tetap berada dalam tahanan ; ----------------------------5. Menyatakan barang bukti berupa : -----------------------------------------------------

1 (satu) buah handphone merek Mokia tipe C2 warna putih milik korban ;

-

1 (satu) buah tali kecil warna hitam dengan panjang kurang lebih 1,30 cm ;

-

1 (satu) potong celana dalam laki-laki warna hitam bertuliskan Liverpool ;

-

1 (satu) potong celana jeans pendek warna biru muda ;

-

1 (satu) potong kaos oblong warna abu-abu terapat noda darah ;

-

1 (satu) potong sarung warna hijau motif kotak-kotak terdapat warna noda darah ;

Dipergunakan dalam perkara lain atas nama Anggun Utomo Alias Angga bin (Alm.) S. Nrimo ; ----------------------------------------------------------------------6. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,- (dua ribu rupiah) ; ------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa

terhadap putusan tersebut Terdakwa melalui Penasehat

Hukumnya pada tanggal 18 September 2014 telah mengajukan permintaan banding di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bale Bandung sebagai mana Akta Permohonan Banding Nomor : 92/Akta.Pid/ 2014/PN.Blb., kemudian pernyataan permintaan banding tersebut telah diberitahukan secara seksama dan patut kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 24 September 2014 ; --------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa permintaan untuk pemeriksaan

tingkat banding oleh

Terdakwa melalui Penasehat Hukumnya diajukan masih dalam tenggang waktu dan dengan cara serta syarat-syarat menurut ketentuan Undang-undang, oleh karena itu permintaan banding tersebut secara Formal dapat diterima ; ------------------------------Menimbang, bahwa untuk kepentingan pemeriksaan ini pada peradilan banding, Terdakwa melalui Penasehat Hukumnya mengajukan Memori Banding yang telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bale Bandung pada tanggal 23 halaman 10 dari 13 Perk. No. 12/Pid.Sus/2014/PT.Bdg.

September 2014 dan Memori Banding mana telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 24 September 2014 dengan seksama ; ----------------------------------Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum untuk kepentingan pemeriksaan dalam tingkat banding ini tidak mengajukan kontra memori banding ; ---------------------Menimbang, bahwa berdasarkan surat pemberitahuan/Akta memeriksa berkas perkara (inzage) yang dibuat oleh Panitera Muda Pidana Pengadilan Negeri Bale Bandung tanggal 26 September 2014 Nomor : W11.U6/1898/HN.01.10/IX/2014, masing-masing

kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa melalui Penasehat

Hukumnya telah diberitahukan secara seksama dan patut untuk memeriksa dan mempelajari berkas perkara yang dimintakan banding di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bale Bandung dalam tengang waktu 7 (tujuh) hari sebelum berkas perkara tersebut dikirim ke Pengadilan Tinggi Bandung ; ---------------------------------------------Menimbang, bahwa dalam perkara ini Terdakwa melalui Penasehat Hukum telah menyampaikan memori banding, yang pada pokoknya yang menjadi keberatan sebagai berikut : ---------------------------------------------------------------------------------------------

Bahwa Penasehat Hukum berkeberatan atas vonis putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama selama 8 (delapan) tahun, karena putuasn tersebut didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang tidak adil serta tidak memperhatikan secara seimbang dan tidak melihat dari aspek pembenar menururt hukum dan tidak memperhatikan apa yang disampaikan oleh Penasehat HukumPembanding dan Balai Pengawas (BAPAS) Bandung ; ----

-

Bahwa putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama sangat berat dan sangat logis yang dapat dimengerti kebenaran hukuman dan tidak melihat aspek sebab akibat dilakukannya tindak pidana ; -----------------------------------------------

-

Bahwa terjadinya tindak pidana dilatar belakangi dari masalah Anggun Utomo Als Angga yang begitu besar perannya, sedangkan Terdakwa sendiri sebagai pelaku penyerta yang diminta oleh Angga untuk terlibat pembunuhan, sedang berdasarkan Surat Keterangan pihak Sekolah Menengah Atas (SMA) Bakti Musantara 666 sebagai status pelajar, Nomor.015/SMK-BN666/E.2/VIII/2014 tanggal 19 Agustus 2014, yang menerangkan ”tercatat melakukan aktifitas sebagai siswa disekolah berkelakuan baik sesuai dengan rekomendasi dari sekolah asal, tidak pernah terlibat kenakalan remaja dan perbuatan melanggar hukum” ; ----------------

-

Bahwa merujuk Undag-undang No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak, agar Terdakwa dalam penjatuhan pidana kepadanya sebagai upaya terakhir seihngga tidak mempengaruhi psikologis anak ; -----------------------halaman 11 dari 13 Perk. No. 12/Pid.Sus/2014/PT.Bdg.

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi mempelajari berkas perkara yang bersangkutan yang terdiri dari Berita Acara Penyidikan, Berita Acara Pemeriksaaan persidangan tingkat pertama, surat-surat lainnya yang berhubungan dengan perkara tersebut serta salinan resmi putuan Pengadilan Negeri Bale Bandung tanggal 16 September 2014 No. 822/Pid.B/2014/PN.Blb. dan memori banding dari Penasehat Hukum Terdakwa, maka Majelis Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama mengenai kesalahan Terdakwa telah tepat dan benar sesuai hukum dan putusan tersebut disetujui dan diambil oleh Majelis Hakim Banding sebagai alasan dan pendapatnya sendiri dalam memutus perkara ini ; -----------Menimbang, bahwa adapun tentang memori banding dari Penasehat Hukum Terdakwa, Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa alasan-alasan keberatan sebagaimana diuraikan dalam memori tersebut tidak ada hal baru yang perlu dipertimbangkan Majelis Hakim Tingkat Banding, karena keberatan tersebut hanyalah merupakan suatu pengulangan, yang secara lengkap telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Tingkat pertama ; -----------------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung tanggal 16 September 2014 No. 822/Pid.B/2014/PN.Blb, harus DIKUATKAN ; ------------------------------------------------Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dalam perkara ini ditahan dan dinyatakan bersalah sesuai dengan ketentuan pasal 22 ayat (4) KUHAP dan Pasal 197 ayat (1) huruf k Jo. Pasal 242 KUHAP, maka terhadap penahanan tersebut tetap akan dikurangi dengan pidana penjara yang dijatuhkan dan diperintahkan agar Terdakwa tetap dalam tahanan ; ---------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka Terdakwa harus dibebani untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan ; -----------------------------------------------------------------------------------Memperhatikan pasal 340 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana dan Undang-undang No.11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak serta Undang-undang No.8 tahun 1981 serta pasal-pasal lain dari peraturan Undang-undang yang bersangkutan ; --------------------------------------------------------------------------------

M E N G A D I L I

:

- Menerima permintaan banding dari Penasehat Hukum Terdakwa ; -------------- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung tanggal 16 September 2014, Nomor : 822/Pid.B/2014/PN.Blb., yang dimintakan banding tersebut ; -


- Menetapkan bahwa masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; ---------------------------- Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan ; -----------------------------

Membebankan ongkos perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang untuk tingkat banding sebesar Rp. 2.500.- (dua ribu lima ratus rupiah) ; -----------DEMIKIANLAH diputuskan dalam sidang permusyawarahan Majelis

Hakim Pengadilan Tinggi Bandung pada hari : KAMIS tanggal 02 OKTOBER 2014, oleh kami

SYAMSUL ALI, SH. M.H. selaku Hakim Tunggal berdasarkan Surat

Keputusan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Bandung tanggal 01 Oktober 2014, Nomor : 12/ Pen / Pid.Sus / 2014 / PT.BDG. ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini ditingkat banding, dan putusan tersebut pada hari dan tanggal itu juga diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim Tunggal didampingi oleh YUNTHA DHARMANSYAH S., SH., Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi tersebut, akan tetapi tidak dihadiri oleh Penuntut Umum dan Terdakwa maupun Penasehat Hukumnya.

PANITERA PENGGANTI,.

ttd

YUNTHA DHARMANSYAH S., SH.

HAKIM TUNGGAL,

ttd SYAMSUL ALI, SH. M.H.


PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Recommend Documents