PUTUSAN NOMOR : 22/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG. ” DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ” PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
pidana
Anak
dalam
peradilan
tingkat
banding,
telah
menjatuhkan putusan seperti tersebut di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama Lengkap
: Terdakwa;
Tempat lahir
: Kuningan ;
Umur/tanggal lahir
: 18 tahun / 26 Januari 1996 ;
Jenis kelamin
: Laki-laki;
Kebangsaan
: Indonesia;
Tempat tinggal
: Kab. Kuningan ;
Agama
: Islam ;
Pekerjaan
: Pelajar ;
Terdakwa
Anak ditahan di Rumah Tahanan Negara (RUTAN) berdasarkan
surat Penetapan/Perintah Penahanan ; 1. Penyidik sejak tanggal 23 September 2014 sampai dengan tanggal 12 Oktober 2014; 2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 13 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 22 Oktober 2014; 3. Penuntut Umum sejak tanggal 22 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2014; 4. Hakim / Majelis Hakim sejak tanggal 27 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 05 November 2014;
5. Perpanjangan
Ketua Pengadilan
Negeri
Kuningan
sejak
tanggal
06
November 2014 sampai dengan tanggal 20 November 2014;
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT ; Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Kuningan Nomor 03/Pid.Sus. Anak/2014/PN.Kng
tanggal 10 Nopember 2014 dalam perkara terdakwa
tersebut di atas ; Menimbang, bahwa berdasarkan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum No. Reg. Perk : PDM - 58/KNING/10/2014 tertanggal 20 Oktober 2014, Terdakwa tersebut di atas telah didakwa sebagai berikut : PRIMAIR Bahwa ia Terdakwa, pada hari Rabu tanggal 25 Desember 2013 sekira pukul 14.00 WIB, dan pada hari Jum”at tanggal 27 Desember 2013 atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2013, bertempat di Kebun jati Pasir Cadas Bodas Desa Lebakherang
Kecamatan Ciwaru,
Kabupaten
Kuningan dan di rumah terdakwa di Kab. Kuningan atau setidak-tidaknya di suatu
tempat yang masih termasuk
daerah
hukum
Pengadilan Negeri
Kuningan yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkaranya, dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak yaitu Saksi Korban yang pada saat kejadian berusia 15 (lima belas) tahun
melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, jika
antara beberapa
perbuatan, meskipun masing masing merupakan kejahatan
atau pelanggaran, ada
hubungannya
sedemikian
rupa
sehingga
harus
dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut, Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:
Halaman 2 dari 14 putusan Nomor 22/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG
-
Bahwa benar awalnya terdakwa yang sudah mengenal saksi korban dan menjalin hubungan sebagai pacar selama 2 (dua) bulan, terdakwa tanggal 25 Desember 2013 sekira pukul 14.00 Wib mengajak saksi korban
untuk bertemu
di
jembatan
Kecamatan Ciwaru Kabupaten
Ciuyah
Desa
Kuningan dengan
Lebakherang
alas an
terdakwa
akan menitipkan Figura Fhoto untuk paman saksi korban lalu setelah terdakwa dan saksi korban bertemu di tempat tersebut terdakwa mengatakan bahwa Figura Fhoto untuk paman nya tersebut ada di teman terdakwa kemudian terdakwa mengajak saksi korban untuk mengambilnya lalu terdakwa bersama saksi korban berangkat menuju rumah teman terdakwa, namun pada saat melewati kebun jati pasir cadas bodas Desa Lebakherang
Kecamatan Ciwaru,
Kabupaten
Kuningan terdakwa berhenti dengan alasan ingin ngobrol dulu dengan saksi korban lalu terdakwa dan saksi korban ngobrol-ngobrol namun pada saat sedang ngobrol terdakwa
mencium
bibir
saksi
korban
lalu
memegang payudara dan kemaluan milik saksi korban kemudian terdakwa mengajak berhubungan badan kepada saksi korban dengan kata-kata “ DE, KITA MELAKUKAN HUBUNGAN BADAN YU, NANTI KALAU SAMPAI ADA
APA-APA
SAYA
AKAN
BERTANGGUNG
JAWAB ” lalu dijawab oleh saksi korban “ GA MAU AH TAKUT HAMIL “ kemudian saksi
terdakwa terus merayu dan meyakinkan
kembali
kepada
korban dengan kata-kata “ UDAH GA APA-APA GA MUNGKIN
HAMIL KOK, SAYA SAYANG SAMA KAMU “ dengan adanya desakan dan bujuk rayuan terdakwa tersebut sehingga membuat saksi korban menjadi tertekan dan tidak bisa berpikir membuat keputusan sehingga saksi korban pun mau untuk melakukan hubungan badan dengan terdakwa kemudian terdakwa membuka celana Jeans dan celana dalam
Halaman 3 dari 14 putusan Nomor 22/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG
milik saksi
korban
ressleting nya nungging
dan
sampai
saja lalu dalam
lutut
sedangkan
terdakwa
menyuruh
posisi berdiri
terdakwa
terdakwa saksi
membuka
korban untuk
memasukan
alat
kelaminnya kedalam alat kelamin saksi korban lalu terdakwa mengeluar masukan alat kelaminnya selama kurang lebih 5 (lima) menit hingga klimaks dan mengeluarkan sperma nya di luar kamaluan saksi korban. -
Bahwa benar kemudian pada hari Jumat tanggal 27 Desember 2013 sekira pukul 14.00. Wib terdakwa janjian ketemuan dengan saksi korban di rumah terdakwa yaitu di Kab. Kuningan dan setelah saksi korban datang ke rumah terdakwa tersebut yang secara kebetualan
rumah
terdakwa dalam keadaan kosong atau sepi terdakwa ngobrol ngobrol sebentar dengan saksi korban selanjutnya terdakwa saling
berciuman
dengan saksi korban lalu terdakwa meremas remas payudara saksi korban dan memegang kemaluan saksi korban kemudian terdakwa membuka baju dan celana yang dipakainya dan saksi korban pun membuka
celana
dan
baju
yang
dikenakannya
lalu
terdakwa
menyuruh saksi korban untuk mejilati kemaluan terdakwa dan setelah kemaluan terdakwa menegang terdakwa memasukan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin saksi korban yang pada saat itu dalam posisi terlentang dan terdakwa dalam posisi menindih
saksi
korban
lalu
mengeluar masukan alat kelaminnya selama kurang lebih 5 (lima) menit hingga klimaks dan mengeluarkan spermanya di luar kamaluan saksi korban. -
Bahwa pada saat terdakwa melakukan hubungan badan dengan saksi korban pada saat itu saksi korban masih berusia 15 (lima belas) tahun dan masih berstatus pelajar kelas III SMP sesuai data diri dalam Ijazah Sekolah Dasar Negeri Citikur yang ditandatangani
Halaman 4 dari 14 putusan Nomor 22/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG
oleh
Kepala Sekolah SDN Citikur yaitu H.SARLAN, S.Pd yang
menerangkan bahwa Saksi Korban lahir di Jakarta pada tanggal 10 Agustus 1998 hingga dapat dikategorikan sebagai anak-anak. -
Bahwa pada saat terdakwa melakukan hubungan badan dengan saksi korban pada saat itu terdakwa masih berusia 17 (tujuh belas) tahun dan masih berstatus pelajar kelas III SMK Negeri Luragung sesuai data diri dalam Ijazah Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Ciwaru Kuningan yang ditandatangani oleh Kepala sekolah tersebut yaitu SUKARNA, S.Pd. M.Si yang menerangkan bahwa Bahwa Terdakwa lahir di Kuningan pada tanggal 26 Januari 1996 hingga pada saat kejadian terdakwa dapat dikategorikan sebagai anak-anak.
-
Akibat dari perbuatan terdakwa tersebut Saksi selaku ibu kandung Saksi Korban tidak terima atas perbuatan terdakwa dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian Resor Kuningan karena merasa anaknya yang masih sekolah sudah tidak perawan lagi sesuai bunyi Visum Et repertum
Nomor 016H245918/V/2014 tanggal 9 Mei
2014
yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr.Triwahyu A. Kermaputra Sp.OG. Dokter pada Rumah Sakit Wijaya Kusumah Kuningan dengan hasil pemeriksan kesadaran: sadar. Pada alat Kelamin : Vulva tidak tampak kelainan, pada pemeriksan selaput dara tampak robekan luka lama sampai dasar pada arah pukul Sebelas dan dua dengan Kesimpulan dengan hasil kesimpulan Pasien datang ke Poliklinik Kebidanan Rumah Sakit Wijaya Kusumah Kuningan jam 11.35 Wib pada hari Rabu tanggal
14
Mei
2014
dari
hasil
pemeriksaan
Pasien
terdapat:
Selaput dara tidak utuh. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
81
ayat
(2)
Undang-Undang
Nomor
23
Tahun
2002
tentang
Halaman 5 dari 14 putusan Nomor 22/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG
Perlindungan Anak Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP jo UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak; SUBSIDAIR Bahwa ia Terdakwa, pada hari Rabu tanggal 25 Desember 2013 sekira pukul 14.00 WIB, dan pada hari Jum’at tanggal 27 Desember 2013 atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2013, bertempat di Kebun jati Pasir Cadas Bodas Desa Lebakherang Kecamatan Ciwaru, Kabupaten Kuningan dan di rumah terdakwa di Kab. Kuningan atau setidaktidaknya di suatu tempat yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri
Kuningan
yang
berwenang
untuk
memeriksa dan mengadili
perkaranya, dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasa, memaksa ,melakukan
tipu
muslihat,
serangkaian
kebohongan,
atau
membujuk anak yaitu Saksi Korban yang pada saat kejadian berusia 15 (lima belas) tahun untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, jika antara beberapa perbuatan, meskipun masing masing merupakan kejahatan atau pelanggaran, ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut,
Perbuatan tersebut
dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : -
Bahwa benar awalnya terdakwa yang sudah mengenal saksi korban dan menjalin hubungan sebagai pacar selama 2 (dua) bulan, terdakwa tanggal 25 Desember 2013sekira pukul 14.00 Wib mengajak saksi korban untuk bertemu di jembatan Ciuyah Desa Lebakherang Kecamatan Ciwaru Kabupaten Kuningan dengan alas an terdakwa akan menitipkan Figura Fhoto untuk paman saksi korban lalu setelah terdakwa dan saksi korban bertemu di tempat tersebut terdakwa mengatakan bahwa Figura Fhoto untuk paman nya tersebut ada di teman terdakwa kemudian terdakwa
Halaman 6 dari 14 putusan Nomor 22/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG
mengajak saksi korban untuk mengambilnya lalu terdakwa bersama saksi korban berangkat menuju rumah teman terdakwa, namun pada saat melewati kebun jati pasir cadas bodas Desa Lebakherang Kecamatan Ciwaru, Kabupaten Kuningan terdakwa berhenti dengan alasan ingin ngobrol dulu dengan saksi korban lalu terdakwa dan
saksi korban
ngobrol-ngobrol namun pada saat sedang ngobrol terdakwa mencium bibir saksi korban lalu memegang payudara dan kemaluan milik saksi korban kemudian terdakwa mengajak berhubungan badan kepada saksi korban dengan kata-kata “DE, KITA MELAKUKAN HUBUNGAN BADAN YU,
NANTI
KALAU
SAMPAI
ADA
APA-APA
SAYA
AKAN
BERTANGGUNG JAWAB ” lalu dijawab oleh saksi korban “ GA MAU AH TAKUT HAMIL“ kemudian terdakwa terus merayu dan meyakinkan kembali kepada saksi korban dengan kata-kata “UDAH GA APA-APA GA MUNGKIN HAMIL KOK, SAYA SAYANG SAMA KAMU“ dengan adanya desakan dan bujuk rayuan terdakwa tersebut sehingga membuat saksi korban menjadi tertekan dan tidak bisa berpikir membuat keputusan sehingga saksi korban pun mau untuk melakukan hubungan badan dengan terdakwa kemudian terdakwa membuka celana Jeans dan celana dalam milik saksi korban sampai lutut sedangkan terdakwa membuka ressleting nya saja lalu terdakwa menyuruh saksi korban untuk nungging dan dalam posisi berdiri terdakwa memasukan alat kelaminnya kedalam alat kelamin saksi korban lalu terdakwa mengeluar masukan alat kelaminnya selama kurang lebih 5 (lima) menit hingga klimaks dan mengeluarkan sperma nya di luar kamaluan saksi korban. -
Bahwa benar kemudian pada hari Jumat tanggal 27 Desember 2013 sekira pukul 14.00. Wib terdakwa janjian ketemuan dengan saksi korban di rumah terdakwa yaitu di Kab. Kuningan dan setelah saksi korban
Halaman 7 dari 14 putusan Nomor 22/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG
datang ke rumah terdakwa tersebut yang secara kebetualan rumah terdakwa dalam keadaan kosong atau sepi terdakwa ngobrol ngobrol sebentar dengan saksi korban selanjutnya terdakwa saling berciuman dengan saksi korban lalu terdakwa meremas remas payudara saksi korban dan memegang kemaluan saksi korban kemudian terdakwa membuka baju dan celana yang dipakainya dan saksi membuka
celana
dan
baju
yang
dikenakannya
korban lalu
pun
terdakwa
menyuruh saksi korban untuk mejilati kemaluan terdakwa dan setelah kemaluan terdakwa menegang terdakwa memasukan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin saksi korban yang pada saat itu dalam posisi terlentang dan terdakwa dalam posisi menindih saksi korban lalu mengeluar masukan alat kelaminnya selama kurang lebih 5 (lima) menit hingga klimaks dan mengeluarkan spermanya di luar kamaluan saksi korban . -
Bahwa pada saat terdakwa melakukan hubungan badan dengan saksi korban pada saat itu saksi korban masih berusia 15 (lima belas) tahun dan masih berstatus pelajar kelas III SMP sesuai data diri dalam Ijazah Sekolah Dasar Negeri Citikur yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah SDN Citikur yaitu H. SARLAN, S.Pd yang menerangkan bahwa ENDANG AGNES SURYANI (saksi korban) lahir di Jakarta pada tanggal 10 Agustus 1998 hingga dapat dikategorikan sebagai anak-anak.
-
Bahwa pada saat terdakwa melakukan hubungan badan dengan saksi korban pada saat itu terdakwa masih berusia 17 (tujuh belas) tahun dan masih berstatus pelajar kelas III SMK sesuai data diri dalam
Ijazah Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Ciwaru Kuningan
yang ditandatangani oleh Kepala sekolah tersebut yaitu SUKARNA,
Halaman 8 dari 14 putusan Nomor 22/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG
S.Pd. M.Si yang menerangkan bahwa Bahwa DENI HERDIANSYAH (terdakwa) lahir di Kuningan pada tanggal 26 Januari 1996 hingga pada saat kejadian terdakwa dapat dikategorikan sebagai anak anak. -
Akibat dari perbuatan terdakwa tersebut Saksi selaku ibu kandung Saksi Korban tidak terima atas perbuatan terdakwa dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian Resor Kuningan karena merasa anaknya yang masih sekolah sudah tidak perawan lagi sesuai bunyi Visum Et repertum
Nomor 016H245918/V/2014 tanggal 9 Mei
2014
yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr.Triwahyu A. Kermaputra Sp.OG. Dokter pada Rumah Sakit Wijaya Kusumah Kuningan dengan hasil pemeriksan kesadaran: sadar.
Pada alat Kelamin : Vulva tidak
tampak kelainan, pada pemeriksan selaput dara tampak robekan luka lama sampai dasar pada arah pukul Sebelas dan dua dengan Kesimpulan dengan hasil kesimpulan Pasien datang ke Poliklinik Kebidanan Rumah Sakit Wijaya Kusumah Kuningan jam 11.35 Wib pada hari Rabu tanggal 14 Mei 2014 dari hasil pemeriksaan Pasien terdapat: Selaput dara tidak utuh. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 82
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP jo UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak; Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum No Reg. Perkara : PDM - 58/KNING/10/2014 tanggal 06 Nopember 2014 yang pada pokoknya menuntut agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kuningan yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :
Halaman 9 dari 14 putusan Nomor 22/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG
1. Menyatakan Terdakwa DENI HERDIANSYAH bin NURHASANterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “dengan sengaja melakukan
tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau
membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain”,yang diatur dan diancam pidana dalam Pasal 81 ayat (2) UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP jo UU No.11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anaksebagaimana dalam dakwaan PRIMAIR; 2. -
Menjatuhkan pidana oleh karenanya terhadap Terdakwa DENI HERDIANSYAH bin NURHASANdengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahundikurangi sepenuhnya selama terdakwa berada di dalam tahanan dan dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan;
-
Menjatuhkan Pidana Denda sebesar Rp. 60.000.000,- (Enam Puluh Juta Rupiah) Subsidair pelatihan kerja selama 3 (tiga) bulan;
3. Menetapkan supaya
terdakwamembayar biaya perkara sebesar
Rp.2.000,- (dua ribu rupiah). Menimbang, bahwa berdasarkan atas tuntutan tersebut Pengadilan Negeri Kuningan dalam putusan Nomor 03/Pid.Sus. Anak/2014/PN.Kng tanggal 10 Nopember 2014 telah menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut : 1. Menyatakan Anak yang bernama Deni Herdiansyah bin Nurhasanterbukti secara
sah
dan
meyakinkan
bersalah
melakukan
tindak
pidana“membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya yang dilakukan secara berlanjut”; 2. Menjatuhkan tindakan agar Terdakwadikembalikan kepada orang tuanya untuk dilakukan pembinaan dan pendidikan bagi kehidupan dan masa depan Anak;
Halaman 10 dari 14 putusan Nomor 22/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG
3. Memerintahkan Terdakwa dibebaskan dari tahanan segera setelah putusan ini diucapkan; 4. Membebankan Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp1000,00 (seribu rupiah); Membaca akta permintaan banding nomor : 01/Akta.Pid/2014/PN.Kng dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Kuningan yang menerangkan bahwa pada hari Rabu tanggal 12 Nopember 2014 Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Kuningan Nomor 03/Pid.Sus. Anak/2014/PN.Kng tanggal 10 Nopember 2014, permintaan banding Penuntut Umum telah diberitahukan secara seksama dan patut kepada Terdakwa ada tanggal 14 Nopember 2014 ; Membaca surat pemberitahuan memeriksa berkas perkara (inzage) Nomor 01/Akta.Pid/2014/PN.Kng tanggal 13 Nopember 2014 kepada Penuntut Umum dan pada Terdakwa tanggal 14 Nopember 2014 yang dibuat oleh Panitera Muda Pidana pada Pengadilan Negeri Kuningan telah diberi kesempatan untuk memeriksa dan mempelajari berkas perkara di Kepaniteraan Pengadilan NegeriKuningan dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari kerja terhitung mulai tanggal 13 Nopember 2014 sampai dengan tanggal 19 Nopember 2014 sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi Bandung ; Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini telah mengajukan memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kuningan pada tanggal 12 Nopember 2014, dan memori banding tersebut telah diberitahukan/diserahkan dengan patut dan seksama kepada Terdakwa pada tanggal 14 Nopember 2014; Menimbang, bahwa Terdakwa dalam perkara ini tidak mengajukan kontra memori banding;
Halaman 11 dari 14 putusan Nomor 22/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG
Menimbang, bahwa permintaan banding dari Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan cara serta syarat-syarat sebagaimana telah ditentukan oleh Undang-Undang, sehingga secara formil permintaan banding tersebut dapat diterima ; Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari dengan seksama berkas perkara dan turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Kuningan Nomor 03/Pid.Sus. Anak/2014/PN.Kng tanggal 10 Nopember 2014 yang diajukan dalam perkara ini, Hakim Tunggal sependapat dengan pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya yang menyatakan Terdakwa Anak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
tindak
pidana
sebagaimana
didakwakan,
oleh
karena
itu
pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut diambil alih dan dijadikan sebagai pertimbangan sendiri dalam memutus perkara ini pada tingkat banding ; Menimbang, bahwa dalam memori bandingnya Jaksa Penuntut Umum menyatakan keberatan atas putusan Pengadilan Negeri Kuningan tanggal 10 Nopember 2014, Nomor. 03/Pid.Sus. Anak/2014/PN.Kng, yang pada pokoknya menyatakan bahwa Judec factie kurang mempertimbangkan fakta persidangan dengan
seksama
sehingga
putusan
aquo
menjadi
tidak
tepat
yang
mengakibatkan ketidak adilan bagi Pembanding; Menimbang, bahwa isi memori banding
dari Jaksa Penuntut Umum
tersebut hanya pengulangan-pengulangan terhadap materi pokok perkara yang telah secara lengkap dan sempurna telah dipertimbangkan dalam putusan pengadilan Negeri Kuningan dan oleh karenanya memori banding tersebut tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut dan harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan dan uraian sebagaimana tersebut di atas, maka pengadilan Tinggi berpendapat bahwa putusan
Halaman 12 dari 14 putusan Nomor 22/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG
Pengadilan Negeri Kuningan Nomor. 03/Pid.Sus. Anak/2014/PN.Kng tanggal 10 Nopember 2014 tersebut haruslah dikuatkan; Menimbang bahwa, karena baik dalam tingkat pertama maupun dalam tingkat banding Terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, sehingga Terdakwa harus dibebani untuk membayar biaya perkara pada kedua tingkat peradilan yang tingkat banding ditentukan sebagaimana tersebut dalam amar putusan ini; Mengingat ketentuan pasal 81 ayat (2) UU R.I No. 23 Tahun 2002, tentang Perlindungan Anak jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP dan Pasal 28 ayat (2) dan ayat (3) UU Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan dalam perkara ini ;
MENGADILI:
-
Menerima permintaan banding dari Penuntut Umum ;
-
Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Kuningan Nomor 03/Pid.Sus. Anak/2014/PN.Kng tanggal 10 Nopember 2014 yang dimintakan banding tersebut;
-
Membebankan biaya perkara dalam dua tingkat peradilan kepada terdakwa yang pada tingkat banding
sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu
lima ratus rupiah) ;
Demikianlah, diputuskan pada hari Kamis tanggal 04 Desember 2014 oleh DJERNIH SITANGGANG Bc.IP. S.H. M.H., Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Bandung sebagai Hakim Tunggal, berdasarkan Surat Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Bandung tanggal 28 Nopember 2014, nomor
Halaman 13 dari 14 putusan Nomor 22/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG
22/Pen/Pid.Sus.Anak/2014/ PT.BDG ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding dan putusan mana pada hari dan tanggal itu juga diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim tersebut, serta dibantu oleh Dra. DEDEH SUMIATI J., Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi tersebut, akan tetapi tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum dan Para Terdakwa.
PANITERA PENGGANTI,
HAKIM TUNGGAL
Ttd.
Ttd.
Dra. DEDEH SUMIATI J.
DJERNIH SITANGGANG Bc.IP. S.H. M.H.
Halaman 14 dari 14 putusan Nomor 22/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG