PUTUSAN Nomor 26/Pid.Sus/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Bandung, yang mengadili perkara Pidana dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa : Nama Lengkap
:
SAPRUDIN Bin ZAIBI;
Tempat lahir
:
Tasimalaya;
Umur/tanggal lahir
:
39 Tahun/04 Agustus 1973;
Jenis kelamin
:
Laki-laki;
Kebangsaan
:
Indonesia;
Tempat tinggal
:
Rawa Bebek Rt. 000/001, Kel. Kamal, Kec. Kalideres Jakarta Barat/ Kp. Mangga Jl. STM Mandiri Rt. 03/02 Kel. Pancoran Mas Kec. Pancoran Mas Kota Depok;
Agama
:
Islam;
Pekerjaan
:
Buruh;
Terdakwa telah ditangkap pada tanggal 09 Juni 2013; Terdakwa telah ditahan berdasarkan Surat Perintah/Penetapan Penahanan : 1. Penyidik tanggal 10 Juni 2013 No.Pol. : Sp-Han/29/VI/2013/Reskrim, sejak tanggal 10 Juni 2013 sampai dengan tanggal 29 Juni 2013; 2. Perpanjangan Penuntut Umum tanggal 25 Juni 2013 Nomor : TAP38/O.2.34/Epp.1/06/2013, sejak tanggal 30 Juni 2013 sampai dengan tanggal 08 Agustus 2013; 3. Penuntut Umum tanggal 05 September 2013, Nomor : PRINT-1820/ 0.2.34/Ep.1/09/2013, sejak tanggal 05 September 2013 sampai dengan tanggal 24 September 2013; 4. Hakim Pengadilan Negeri Depok tanggal 16 September 2013, Nomor : 441/Pen.Pid/2013/PN.Dpk, sejak tanggal 16 September 2013 sampai dengan tanggal 16 Oktober 2013; 5. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Depok tanggal 04 Oktober 2013, Nomor 441/ Pen.Pid/2013/PN.Dpk, sejak tanggal 17 Oktober 2013 sampai dengan 15 Desember 2013;
Halaman 1 dari 12 , Putusan No. 26/Pid.Sus/2014/PT.Bdg.
6. Perpanjangan penahanan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Bandung tanggal 12 Desember 2013, Nomor 570/Pen/Pid/2013/PT.Bdg, sejak tanggal 16 Desember 2013 sampai dengan tanggal 14 Januari 2014; 7. Perpanjangan penahanan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Bandung sejak tanggal 07 Januari 2014 sampai dengan tanggal 05 Pebruari 2014; 8. Perpanjangan penahanan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Bandung sejak tanggal 06 Pebruari 2014 sampai dengan tanggal 06 April 2014; Pengadilan Tinggi tersebut ; Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Depok tanggal 02 Januari 2014 Nomor 441/Pid.Sus/2013/PN.Dpk, dalam perkara terdakwa tersebut ; Menimbang, bahwa Terdakwa dihadapkan ke persidangan Pengadilan Negeri Depok oleh Penuntut Umum dengan Dakwaan No.Reg.Perk.PDM07/DPK/08/2013, tanggal September 2013 dengan uraian sebagai berikut : DAKWAAN : Kesatu : Bahwa ia Terdakwa Saprudin Bin Zaibi pada tanggal 08 Mei 2013 dan tanggal 06 Juni 2013 atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2013, bertempat di Kp. Mangga Jl. STM Mandiri RT. 003 RW. 002 Kel Pancoran Mas, Kec. Pancoran Mas Kota Depok atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Depok, dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain jika antara beberapa perbuatan meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau pelanggaran, ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai perbuatan berlanjut, dengan cara dan keadaan sebagai berikut : - Awalnya pada tanggal 08 Mei 2013 sekitar pukul 19.30 Wib saat saksi korban yang berusia 15 Tahun (sesuai dengan keterangan tentang diri siswa yang dikeluarkan oleh Kepala Sekolah SD Kebon Jeruk 04) berada di Master Terminal Depok berkenalan dengan terdakwa. Begitu sampai dikontrakan, Terdakwa menarik tangan dan mendorong saksi korban hingga terjatuh di dalam kamar dan menyuruh saksi korban untuk membuka baju. Karena saksi korban tidak mau membuka bajunya, Terdakwa menampar dan melempar saksi korban dengan botol
Aqua sehingga saksi korban
Halaman 2 dari 12 , Putusan No. 26/Pid.Sus/2014/PT.Bdg.
menangis. Kemudian Terdakwa mengancam saksi korban agar tidak menangis dan kalau tetap menangis terdakwa akan memukul saksi korban dengan kunci roda, lalu Terdakwa mengeluarkan obat berwarna kuning dan putih sebanyak 7 (tujuh) butir dan menyuruh saksi korban meminumnya dan setelah minum obat tersebut saksi korban merasa pusing dan mengantuk sampai tertidur lalu Terdakwa meraba-raba payudara dan alat kemaluan saksi korban. Ketika bangun pukul 15.00 Wib saksi korban dalam keadaan telajang bulat serta merasa kesakitan pada perut dan alat kelaminnya pada saat buang air kecil. Selain disuruh untuk meminum obat yang diberikan oleh Terdakwa, saksi korban juga disuruh untuk ngelem aibon. Kemudian pada tanggal 06 Juni 2013 sekitar pukul 21.30 Wib, saksi korban disuruh oleh Terdakwa membeli obat ke pasar minggu Jakarta Selatan namun tetap diikuti oleh terdakwa, dan setelah pulang dari membeli obat tersebut saksi korban disuruh untuk meminumnya dan tidak lama kemudian saksi korban merasa pusing dan mengantuk hingga tertidur lalu Terdakwa meraba-raba payudara dan alat kemaluan saksi korban, kemudian saksi korban terbangun pukul 13.30 Wib dalam keadaan telanjang bulat dan menangis serta merasakan sakit pada alat kemaluan dan perut. Selanjutnya pada tanggal 07 Juni 2013 di rumah kontrakan Terdakwa, Terdakwa mencium pipi dan kening saksi korban dengan posisi berhadapan dan memeluk badan saksi korban hingga payudara saksi korban menempel ke dada Terdakwa begitu juga kemaluan Terdakwa yang menempel ke kemaluan saksi korban, namun Terdakwa tidak membuka celananya begitu juga dengan celana saksi korban karena
pada
saat
Terdakwa
mencium
dan
menggesek-gesekkan
kemaluannya ke kemalauan saksi korban, kemaluan Terdakwa tidak bisa bangun/tegang, lalu Terdakwa berhenti menggesek-gesekkan kemaluannya; - Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan visum et repertum dari RS Kepolisian Pusat “SUKANTO” nomor : R/05/VER-PPT-KSA/VI/2013/Rumkit Bhy TK I tanggal 9 Juni 2013 yang dibuat dan di tandatangani oleh Dr. Aviana dengan hasil pemeriksaan : Keadaan umum baik, kesadaran sadar penuh, emosi stabil, kooperatif. Lalu nafas dua puluh kali permenit, laju nadi delapan puluh kali per menit, suhu tubuh tiga puluh enam koma lima derajat celcius. Pada pemeriksaan fisik umum tidak didapatkan perlukaan. Pada pemeriksaan alat kelamin terdapat cairan berwarna keputihan pada daerah liang senggama, robekan selaput dara pada arah jam tiga, jam delapan, jam sembilan, jam sebelas sampai dasar, arah jam lima tidak sampai dasar, warna sama dengan jaringan sekitar. Dilakukan pemeriksaan tes kehamilan dengan hasil Halaman 3 dari 12 , Putusan No. 26/Pid.Sus/2014/PT.Bdg.
negatif. Dengan kesimpulan pada pemeriksaan terhadap seorang anak perempuan berusia lima belas tahun sesuai dengan surat keterangan diri saksi korban, pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Pada pemeriksaan alat kelamin ditemukan keputihan pada liang senggama dan robekan lama selaput dara pada arah jam tiga, delapan, sembilan, dan sebelas sampai dasar dan arah jam lima tidak sampai dasar. Hasil uji urin kehamilan didapatkan hasil negatif. Robekan pada selaput dara disebabkan oleh kekerasan tumpul. Bahwa berdasarkan keterangan tentang diri siswa yang dikeluarkan oleh Kepala Sekolah SD Kebon berdasarkan Jeruk 04 menerangkan bahwa saksi korban Kasmawati lahir pada tanggal 05 September 1998 (berusia 15 tahun); Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 81 ayat (1) UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP; Atau Kedua : Bahwa ia Terdakwa Saprudin Bin Zaibi pada tanggal 08 Mei 2013 dan tanggal 06 Juni 2013 atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2013, bertempat di Kp. Mangga Jl. STM Mandiri Rt. 003 RW. 002 Kel Pancoran Mas, Kec. Pancoran Mas Kota Depok atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Depok, dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, jika diantara beberapa perbuatan meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau pelanggaran, ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai perbuatan berlanjut, dengan cara dan keadaan sebagai berikut : - Awalnya pada tanggal 08 Mei 2013 sekitar pukul 19.30 Wib saat saksi korban yang berusia 15 Tahun (sesuai dengan keterangan tentang diri siswa yang dikeluarkan oleh Kepala Sekolah SD Kebon Jeruk 04) berada di Master Terminal Depok berkenalan dengan terdakwa. Begitu sampai dikontrakan, terdakwa menarik tangan dan mendorong saksi korban hingga terjatuh di dalam kamar dan menyuruh saksi korban untuk membuka baju. Karena saksi korban tidak mau membuka bajunya, terdakwa menampar dan melempar saksi korban dengan botol
Aqua sehingga saksi korban
menangis. Kemudian terdakwa mengancam saksi korban agar tidak
Halaman 4 dari 12 , Putusan No. 26/Pid.Sus/2014/PT.Bdg.
menangis dan kalau tetap menangis terdakwa akan memukul saksi korban dengan kunci roda. Lalu terdakwa mengeluarkan obat berwarna kuning dan putih sebanyak 7 (tujuh) butir dan menyuruh saksi korban meminumnya dan setelah minum obat tersebut saksi korban merasa pusing dan mengantuk sampai tertidur lalu terdakwa meraba-raba payudara dan alat kemaluan saksi korban. Ketika bangun pukul 15.00 Wib saksi korban dalam keadaan telajang bulat serta merasa kesakitan pada perut dan alat kelaminnya pada saat buang air kecil. Selain disuruh untuk meminum obat yang diberikan oleh terdakwa, saksi korban juga disuruh untuk ngelem aibon. Kemudian pada tanggal 06 Juni 2013 sekitar pukul 21.30 Wib, saksi korban disuruh oleh terdakwa membeli obat ke pasar minggu Jakarta Selatan namun tetap diikuti oleh terdakwa, dan setelah pulang dari membeli obat tersebut saksi korban disuruh untuk meminumnya dan tidak lama kemudian saksi korban merasa pusing dan mengantuk hingga tertidur lalu terdakwa meraba-raba payudara dan alat kemaluan saksi korban, kemudian saksi korban terbangun pukul 13.30 Wib dalam keadaan telanjang bulat dan menangis serta merasakan sakit pada alat kemaluan dan perut. Selanjutnya pada tanggal 07 Juni 2013 di rumah kontrakan terdakwa, terdakwa mencium pipi dan kening saksi korban dengan posisi berhadapan, dan memeluk badan saksi korban hingga payudara saksi korban menempel ke dada terdakwa begitu juga kemaluan terdakwa yang menempel ke kemaluan saksi korban, namun terdakwa tidak membuka celananya begitu juga dengan celana saksi korban karena pada saat terdakwa mencium dan menggesek-gesekkan kemaluannya ke kemalauan saksi korban, kemaluan terdakwa tidak bisa bangun/tegang, lalu terdakwa berhenti menggesek-gesekkan kemaluannya; - Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan visum et repertum dari RS Kepolisian Pusat “SUKANTO” nomor : R/05/VER-PPT-KSA/VI/2013/Rumkit Bhy TK I tanggal 9 Juni 2013 yang dibuat dan ditandatangani oleh Dr.Aviana dengan hasil pemeriksaan : Keadaan umum baik, kesadaran sadar penuh, emosi stabil, kooperatif. Lalu nafas dua puluh kali permenit, laju nadi delapan puluh kali per menit, suhu tubuh tiga puluh enam koma lima derajat celcius. Pada
pemeriksaan
pisik
umum
tidak
didapatkan
perlukaan.
Pada
pemeriksaan alat kelamin terdapat cairan berwarna keputihan pada daerah liang senggama, robekan selaput dara pada arah jam tiga, jam delapan, jam sembilan, jam sebelas sampai dasar, arah jam lima tidak sampai dasar, warna sama dengan jaringan sekitar. Dilakukan pemeriksaan tes kehamilan dengan hasil negatif. Dengan kesimpulan pada pemeriksaan terhadap Halaman 5 dari 12 , Putusan No. 26/Pid.Sus/2014/PT.Bdg.
seorang anak perempuan berusia lima belas tahun sesuai dengan surat keterangan diri saksi korban, pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan tandatanda kekerasan. Pada pemeriksaan alat kelamin ditemukan keputihan pada liang senggama dan robekan lama selaput dara pada arah jam tiga, delapan, Sembilan, dan sebelas sampai dasar dan arah jam lima tidak sampai dasar. Hasil uji urin kehamilan didapatkan hasil negatif. Robekan pada selaput dara disebabkan oleh kekerasan tumpul. Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 82 UU No 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP; Atau Ketiga : Bahwa ia Terdakwa Saprudin Bin Zaibi pada tanggal 08 Mei 2013 dan tanggal 06 Juni 2013 atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2013, bertempat di Kp. Mangga Jl. STM Mandiri RT 003 RW. 002 Kel Pancoran Mas, Kec. Pancoran Mas Kota Depok atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Depok, bersetubuh dengan seorang wanita di luar perkawinan padahal diketahui bahwa wanita itu dalam keadaan pingsan atau tidak berdaya, jika diantara beberapa perbuatan meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau pelanggaran, ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai perbuatan berlanjut, dengan cara dan keadaan sebagai berikut : - Awalnya pada tanggal 08 Mei 2013 sekitar pukul 19.30 Wib saat saksi korban yang berusia 15 Tahun (sesuai dengan keterangan tentang diri siswa yang dikeluarkan oleh Kepala Sekolah SD Kebon Jeruk 04) berada di Master Terminal Depok berkenalan dengan terdakwa. Begitu sampai dikontrakan, terdakwa menarik tangan dan mendorong saksi korban hingga terjatuh di dalam kamar dan menyuruh saksi korban untuk membuka baju,. Karena saksi korban tidak mau membuka bajunya, terdakwa menampar dan melempar saksi korban dengan botol
Aqua sehingga saksi korban
menangis. Kemudian terdakwa mengancam saksi korban agar tidak menangis dan kalau tetap menangis terdakwa akan memukul saksi korban dengan kunci roda. Lalu terdakwa mengeluarkan obat berwarna kuning dan putih sebanyak 7 (tujuh) butir dan menyuruh saksi korban meminumnya dan setelah minum obat tersebut saksi korban merasa pusing dan mengantuk sampai tertidur lalu terdakwa meraba-raba payudara dan alat kemaluan
Halaman 6 dari 12 , Putusan No. 26/Pid.Sus/2014/PT.Bdg.
saksi korban. Ketika bangun pukul 15.00 Wib saksi korban dalam keadaan telajang bulat serta merasa kesakitan pada perut dan alat kelaminnya pada saat buang air kecil. Selain disuruh untuk meminum obat yang diberikan oleh terdakwa, saksi korban juga disuruh untuk ngelem aibon. Kemudian pada tanggal 06 Juni 2013 sekitar pukul 21.30 Wib, saksi korban disuruh oleh terdakwa membeli obat ke pasar minggu Jakarta Selatan namun tetap diikuti oleh terdakwa, dan setelah pulang dari membeli obat tersebut saksi korban disuruh untuk meminumnya dan tidak lama kemudian saksi korban merasa pusing dan mengantuk hingga tertidur lalu terdakwa meraba-raba payudara dan alat kemaluan saksi korban, kemudian saksi korban terbangun pukul 13.30 Wib dalam keadaan telanjang bulat dan menangis serta merasakan sakit pada alat kemaluan dan perut. Selanjutnya pada tanggal 07 Juni 2013 di rumah kontrakan terdakwa, terdakwa mencium pipi dan kening saksi korban dengan posisi berhadapan, dan memeluk badan saksi korban hingga payudara saksi korban menempel ke dada terdakwa begitu juga kemaluan terdakwa yang menempel ke kemaluan saksi korban, namun terdakwa tidak membuka celananya begitu juga dengan celana saksi korban karena pada saat terdakwa mencium dan menggesek-gesekkan kemaluannya ke kemalauan saksi korban, kemaluan terdakwa tidak bisa bangun/tegang, lalu terdakwa berhenti menggesek-gesekkan kemaluannya; - Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan visum et repertum dari RS Kepolisian Pusat “SUKANTO” nomor : R/05/VER-PPT-KSA/VI/2013/Rumkit Bhy TK I tanggal 9 Juni 2013 yang dibuat dan ditandatangani oleh Dr. Aviana dengan hasil pemeriksaan : Keadaan umum baik, kesadaran sadar penuh, emosi stabil, kooperatif. Lalu nafas dua puluh kali permenit, laju nadi delapan puluh kali per menit, suhu tubuh tiga puluh enam koma lima derajat celcius. Pada pemeriksaan pisik umum tidak didapatkan perlukaan. Pada pemeriksaan alat kelamin terdapat cairan berwarna keputihan pada daerah liang senggama, robekan selaput dara pada arah jam tiga, jam delapan, jam sembilan, jam sebelas sampai dasar, arah jam lima tidak sampai dasar, warna sama dengan jaringan sekitar. Dilakukan pemeriksaan tes kehamilan dengan hasil negatif. Dengan kesimpulan pada pemeriksaan terhadap seorang anak perempuan berusia lima belas tahun sesuai dengan surat keterangan diri saksi korban, pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Pada pemeriksaan alat kelamin ditemukan keputihan pada liang senggama dan robekan lama selaput dara pada arah jam tiga, delapan, sembilan, dan sebelas sampai dasar dan arah jam lima tidak sampai dasar. Halaman 7 dari 12 , Putusan No. 26/Pid.Sus/2014/PT.Bdg.
Hasil uji urin kehamilan didapatkan hasil negatif. Robekan pada selaput dara disebabkan oleh kekerasan tumpul. Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 286 KUHP Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP; Menimbang, bahwa berdasarkan Surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum No.Reg. Perk : PDM -07/Depok/08/2013, tanggal 18 Desember 2013 Terdakwa telah dituntut sebagai berikut : 1. Menyatakan terdakwa SAPRUDIN Bin ZAIBI bersalah secara sah dan meyakinkan
melakukan
tindak
pidana
“melakukan
tipu
muslihat,
serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul secara berlanjut “ sebagaimana diatur dalam Pasal 82 UU RI No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo Pasal 64 ayat 1 KUHP. 2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa SAPRUDIN Bin ZAIBI selama 7 (tujuh) Tahun, dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dan Denda sebesar Rp.60.000.000 (enam puluh juta rupiah) Subsidair 6 (enam) bulan kurungan; 3. Memerintahkan terdakwa tetap berada dalam tahanan. 4. Menyatakan barang bukti berupa : 1 (satu) potong baju lengan panjang warna putih hitam motif garis, 1 (satu) potong celana levis pendek warna abu-abu, 1 (satu) potong celana dalam warna putih biru gambar hello Kitty, 1 (satu) potong BH warna pink gambar Micky Mouse dikembalikan kepada saksi korban; 5. Menetapkan supaya terdakwa dibebani biaya perkara sebesar Rp. 1.000,(seribu rupiah). Menimbang, bahwa berdasarkan atas tuntutan tersebut Pengadilan Negeri Depok telah menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi
sebagai
berikut : 1. Menyatakan terdakwa SAPRUDIN Bin ZAIBI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “dengan sengaja membujuk anak di bawah umur untuk melakukan perbuatan cabul yang dilakukan secara berlanjut”; 2. Menjatuhkan
pidana kepada Terdakwa
tersebut
oleh
karena
itu
dengan pidana penjara selama 4 (empat) tahun dan denda sebesar Rp. 60.000.000,-(enam puluh juta rupiah), dengan ketentuan jika Halaman 8 dari 12 , Putusan No. 26/Pid.Sus/2014/PT.Bdg.
denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 4 (empat) bulan; 3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan seluruhnya dari lamanya pidana penjara yang dijatuhkan; 4. Menetapkan agar terdakwa tetap ditahan; 5. Menyatakan barang bukti berupa : - 1 (satu) potong baju lengan panjang warna putih hitam motif garis, 1 (satu) potong celana levis pendek warna abu-abu, 1 (satu) potong celana dalam warna putih biru gambar hello Kitty, 1 (satu) potong BH warna pink gambar Micky Mouse dikembalikan kepada saksi korban; 6. Membebani terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000 (dua ribu rupiah); Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 07 Januari 2014 telah
mengajukan permintaan
untuk pemeriksaan dalam Tingkat
Banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Depok tanggal tanggal 02 Januari
2014
Nomor.
441/Pid.Sus/2013/PN.Dpk,
permintaan
banding
tersebut telah diberitahukan kepada Terdakwa pada tanggal 20 Januari 2014 dengan seksama ; Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 13 Januari 2014 telah mengajukan memori banding yang diterima dikepaniteraan Pengadilan Negeri Depok pada tanggal 13 Januari 2014 dan memori banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan dengan patut dan seksama pada tanggal 20 Januari 2014 kepada Terdakwa ; Menimbang, bahwa kesempatan untuk mempelajari berkas perkara sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi Bandung, telah diberitahukan kepada Terdakwa pada tanggal 20 Januari 2014 dan kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 03 Pebruari 2014 ; Menimbang, bahwa permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan oleh Undang-undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima ;
Halaman 9 dari 12 , Putusan No. 26/Pid.Sus/2014/PT.Bdg.
Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum dalam memori banding pada pokoknya, tidak berkeberatan mengenai pertimbangan-pertimbangan dalam putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Depok
terkecuali mengenai
hukuman yang telah dijatuhkan oleh Pengadilan Negeri Depok
pada diri
terdakwa belum memadai, hal ini dapat dilihat dari segi Edukatif, Preventif, Korektif maupun Represif (sesuai dengan bunyi putusan Mahkamah Agung RI tanggal 7 Januari 1979 Nomor : 41/K/Kr/1979) . - Dari segi Edukatif, jelas hukuman yang telah dijatuhkan oleh Pengadilan Negeri Depok belum memberikan dampak positif guna mendidik terdakwa khususnya masyarakat pada umumnya dalam perkara yang sama ; - Dari segi Prepentif, hukuman tersebut belum dapat dijadikan sebagai senjata pemungkas dalam membendung terdakwa khususnya dan masyarakat pada umuumnya untuk tidak mengulang kembali perbuatannya yang sama ; - Dari segi Korektif,
hukuman yang telah dijatuhkan belum berdaya guna
dan berhasil guna bagi diri terdakwa khususnya dan bagi masyarakat umumnya untuk dijadikan acuan dalam mengoreksi apa yang telah dilakukannya ; - Dari segi Represif, hukuman tersebut belum mempunyai pengaruh untuk diri terdakwa supaya ia bertaubat dan tidak mengulangi lagi perbuatannya ; Menimbang, bahwa keberatan memori banding dari Jaksa Penuntut Umum
tidak
perlu
dipertimbangkan
lagi
karena
semuanya
telah
dipertimbangkan oleh Hakim Tingkat Pertama ; Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi meneliti dan mempelajari secara seksama berkas perkara beserta turunan resmi putusan
Pengadilan
Negeri
Depok
tanggal
02
Januari
2014
Nomor
441/Pid.Sus/2013/PN.Dpk, dan memori banding dari Jaksa Penuntut Umum, Majelis
Hakim
Tingkat
Pertama
dalam
mempertimbangkan
fakta-fakta
perbuatan pidana yang dilakukan oleh terdakwa, sudah tepat dan benar, yang menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan perbuatan pidana sebagaimana didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam dakwaan kedua, melanggar
Pasal 82 Ayat (2) Undang-
Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo Pasal 64 ayat (1) KUHP ; Menimbang, bahwa oleh karena itu Pengadilan Tinggi sependapat dengan pertimbangan hukum Majelis Hakim tingkat pertama dan pertimbanganHalaman 10 dari 12 , Putusan No. 26/Pid.Sus/2014/PT.Bdg.
pertimbangan tersebut diambil alih dan dijadikan sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam memutus perkara ini ditingkat banding ; Menimbang, bahwa mengenai lamanya pidana yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim tingkat pertama, Pengadilan Tinggi setelah mencermati hal-hal yang memberatkan dan yang meringankan pidana serta peranan terdakwa dalam perbuatan pidana yang dilakukan, berpendapat bahwa pidana yang dijatuhkan dalam putusan Majelis Hakim tingkat pertama sudah setimpal dengan kesalahan Terdakwa dan sepadan dengan perbuatannya ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan - pertimbangan tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Depok tanggal 02 Januari 2014 Nomor
441/Pid.Sus/2013/PN.Dpk, yang dimintakan banding tersebut dapat
dipertahankan dan dikuatkan ;
Menimbang, bahwa dengan tetap dipidananya Terdakwa yang berada dalam tahanan, maka sesuai dengan ketentuan pasal 242 KUHAP jo. pasal 193 ayat (2) huruf b. KUHAP, maka Terdakwa diperintahkan tetap berada dalam tahanan ; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan terbukti bersalah dan dijatuhi pidana, maka sesuai dengan ketentuan pasal 222 ayat (1) KUHAP Terdakwa haruslah
dibebani
pula
membayar biaya perkara dalam kedua
tingkat pengadilan ; Memperhatikan, Pasal 82 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo Pasal 64 ayat (1) KUHP dan UndangUndang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP) serta peraturan-peraturan lain yang bersangkutan;
MENGADILI : 1.
Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum ;
2.
Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Depok tanggal 02 Januari 2014 Nomor 441/Pid.Sus/2013/PN.Dpk, yang dimintakan banding tersebut ;
3.
Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan ;
Halaman 11 dari 12 , Putusan No. 26/Pid.Sus/2014/PT.Bdg.
4.
Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara ini dalam tingkat banding sebesar Rp. 2500,- (dua ribu lima ratus rupiah) ;
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung pada hari ini SELASA tanggal 04 MARET 2014 oleh kami : DJERNIH SITANGGANG,Bc.IP,SH.MH., Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Bandung selaku
Ketua Majelis, dengan H. SUKARMAN
SITEPU,SH.MHum., dan Hi. A. SANWARI HA, SH.MH., masing-masing sebagai Hakim Anggota, berdasarkan surat penetapan Ketua Pengadilan Tinggi
Bandung
tanggal
06
PEBRUARI
2014
Nomor
:
26/Pen/Pid.Sus/2014/PT.Bdg., ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding, putusan tersebut diucapkan pada hari itu juga dalam persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis dengan dihadiri para Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh EMMY NOVA ELIZAR, SH.MH., Panitera Pengganti, tetapi tanpa hadirnya Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa.
HAKIM-HAKIM ANGGOTA
Ttd.
HAKIM KETUA MAJELIS
Ttd.
H. SUKARMAN SITEPU,SH.MHum.,
DJERNIH SITANGGANG,Bc.IP,SH.MH.,
Ttd. Hi. A. SANWARI HA, SH.MH.,
PANITERA PENGGANTI
Ttd. EMMY NOVA ELIZAR, SH.MH.,
Halaman 12 dari 12 , Putusan No. 26/Pid.Sus/2014/PT.Bdg.