PUTUSAN Nomor 182/Pdt/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara: KIM LIE SEN, Pekerjaan Pedagang Tempe Keliling, berumur 54 tahun, beralamat di Jalan Delima No. 16 Rt. 2 Rw. 12 Kalijaga Permai Timur, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kotamadya Cirebon; PEMBANDING, semula PENGGUGAT; L A W A N: LIE HOK, Pekerjaan Supir berumur 51 th, beralamat di Kampung Banjar Melati No. 3 Rt.5 Rw. 3 Kelurahan Kesepuhan, Kecamatan Kota Cirebon Timur, Kotamadya Cirebon; TERBANDING, semula TERGUGAT; Pengadilan Tinggi tersebut; Telah membaca : 1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Bandung tanggal 30 April 2015, No. 182/Pdt/2015/PT.Bdg, tentang penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara antara kedua belah pihak tersebut di atas; 2. Berkas perkara dan turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Cirebon tanggal 22 Desember 2014, No. 52/Pdt/G/2014/PN.Cbn;
TENTANG DUDUK PERKARA; Memperhatikan,
mengutip
dan
menerima
keadaan-keadaan
sebagaimana tercantum dalam salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Cirebon tanggal 22 Desember 2014, No. 52/Pdt/G/2014/PN.Cbn; Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tanggal 08 September 2014 yang didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri
2 Cirebon Nomor Register 52/Pdt.G/2014/PN.Cbn tanggal 08 September 2014, telah mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut: 1. Bahwa pada tahun 1979 Ibu Penggugat meninggal dunia; 2. Bahwa setahun setelah ibu penggugat meninggal dunia, Ayah penggugat pergi meninggalkan rumah dengan melepaskan semua kewajiban dan tanggung jawab sebagai orang tua maupun sebagai Kepala Keluarga; 3. Bahwa rumah tersebut didiami oleh Penggugat serta adik-adik penggugat yang masih kecil-kecil dan semuanya bersekolah SD sebanyak 4 orang, sehingga jumlah keseluruhannya adalah 5 orang, sedangkan tergugat dan kakak penggugat/ kakak perempuan tidak tinggal dirumah tersebut; 4. Bahwa tergugat dan kakak penggugat / kakak perempuan, tidak pernah membantu untuk biaya hidup maupun biaya sekolah bagi adik-adik penggugat yang masih kecil-kecil tersebut; 5. Bahwa semua biaya hidup maupun biaya sekolah bagi adik-adik penggugat dibebankan kepada penggugat; 6. Bahwa Penggugat tercatat sebagai kepala keluarga pada kartu keluarga di Kampung Banjar Melati No. 3 Rt. 5 Rw. 3 Kelurahan Kesepuhan, Kecamatan Kota Cirebon Timur, Kotamadya Cirebon sejak tahun 1979 sampai dengam awal ta 1990; 7. Bahwa pada tahun 1984, penggugat mengurus surat-surat rumah yang terletak di Kampung Banjar Melati No. 3 Rt. 5 Rw. 3 Kelurahan Kesepuhan, Kecamatan Kota Cirebon Timur, Kotamadya Cirebon yang belum jelas statusnya; 8. Bahwa Pejabat Kelurahan tidak dapat menindaklanjuti perpindahan Hak Sewa / menggarap atas rumah tersebut disebabkan tanda tangan kada Kwitansi / tanda bukti pembayaran / penerimaan uang bukanlah tanda tangan pemegang Hak Sewa / menggarap; 9. Bahwa penggugat mendatangi kediaman pemegang Hak Sewa / menggarap atas tanah dan bangunan yang terletak di Kampung Banjar Melati No. 3 Rt. 5 Rw. 3 Kelurahan Kesepuhan tersebut ; 10. Bahwa pemegang Hak Sewa/ menggarap tidak mengakui tanda tangan pada kwitansi tersebut, bahkan pemegang hak sewa akan menindaklanjuti persoalan tersebut kepada pihak Kepolisian;
3 11. Bahwa atas persoalan tersebut, penggugat mengadakan negosiasi dengan pemegang Hak Sewa / menggarap; 12. Bahwa atas kesepakatan dari hasil negosiasi tersebut telah disepakati pembayaran dilaksanakan di Kantor Kelurahan Kesepuhan Kotamdya Cirebon dengan tunai sebesar Rp. 250.000,- (Dua ratus lima puluh tibu rupiah); 13. Bahwa atas transaksi jual beli tersebut yang dilaksanakan di Kantor Kelurahan Kesepuhan Kotamadya Cirebon dan disaksikan oleh Pejabat Kelurahan, Penggugat menerima bukti : 1. Surat Keterangan jual beli ( vide bukti P 1); 2. Surat Keterangan Pemindahan Hak Izin Menggarap / Menghuni Tanah ( vide bukti P 2 ); 3. Surat Permohonan Pemindahan Hak Sewa / garapan kepada Bapak Kepala Agraria Cirebon (vide bukti P 3); 14. Bahwa pada th 1990, tergugat memohon kepada Penggugat untuk menempati tanah dan bangunan / rumah yang terletak di Kampung Banjar Melati No. 3 Rt. 5 Rw. 3 Kelurahan Kesepuhan, Kecamatan Kota Cirebon Timur, Kotamadya Cirebon; 15. Bahwa atas dasar belas kasihan dan alasan-alasan yang dikemukakan oleh tergugat memang layak untuk diberi pertolongan serta atas dasar perikemanusiaan maka penggugat memberi izin untuk menempati rumah tersebut; 16. Bahwa setelah tergugat menempati rumah tersebut selama 2 tahun penggugat menanyakan perihal penempatan rumah tersebut; 17. Bahwa atas dasar persoalan tersebut, tergugat marah-marah dan mengajak berkelahi serta mengancam akan membacok penggugat; 18. Bahwa
hal
tersebut
berlangsung
terus-menerus
setiap
penggugat
menanyakan persoalan penempatan rumah tersebut; 19. Bahwa tergugat menyatakan penggugat tidak memiliki hak atas rumah tersebut; 20. Bahwa penempatan dan penguasaan rumah tersebut telah berlangsung selama 24 tahun ( dari tahun 1990 sampai saat gugatan ini diajukan / tahun. 2014);
4 21. Bahwa tergugat secara diam-diam tanpa sepengetahuan penggugat telah menyewakan sebagian dari rumah tersebut kepada pihak lain; 22. Bahwa tergugat nyata-nyata dan jelas telah melakukan perbuatan melawan hukum; 23. Bahwa atas tindakan dan perbuatan tergugat, maka penggugat telah dirugikan secara materiil sebesar Rp. 48.000.000,- ( Empat puluh delapan juta rupiah ) dengan perincian : -
Sewa pertahun Rp. 2.000.000,-
-
Jadi jumlah uang sewa selama 24 tahun 24 X Rp. 2.000.000,- = Rp. 48.000.000,-;
24. Bahwa pada bulan Mei tahun 1999, terjadi transaksi ganti rugi / pembelian atas Pelepasan Hak Tanah Wewengkon Kesultanan Kasepuhan Cirebon yang dibayar oleh Penggugat dengan menggunakan uang sendiri / tunai pembayaran dilaksanakan di rumah yang terletak di Kampung Banjar Melati No. 3 Rt. 5 Rw. 3 Kelurahan Kesepuhan Cirebon Timur, Kotamadya Cirebon;disaksikan oleh tergugat; 25. Bahwa penggugat adalah pemilik Hak atas tanah dan bangunan / rumah yang terletak di Kampung Banjar Melati No. 3 Rt. 5 Rw. 3 Kelurahan Kesepuhan, Kecamatan Kota Cirebon Timur, Kotamadya Cirebon, dengan luas tanah ± 75, 25 M2, Kontruksi bangunan : Atap genting dinding tembok, lantai plester, dengan batas-batas : Batas sebelah utara
: Jalan Kampung;
Batas sebelah barat
: Rumah Bapak Sulaiman;
Batas sebelah Selatan : Rumah Ny. Trima; Batas sebelah timur
: Gg. Kampung;
Dengan bukti-bukti : 1. Surat Keterangan Jual Beli (vide bukti P 1); 2. Surat Keterangan Pemindahan Hak Izin Menggarap / Menghuni Tanah (videbukti P 2); 3. Surat Permohonan Pemindahan Hak Sewa / Garapan kepada Bapak Kepala Agraria Cirebon ( vide bukti P 3); 4. Surat Pelepasan Hak atas Tanah Wewengkon Kesultanan Kesepuhan Cirebon ( vide bukti P 4 );
5 5. Surat Ijin Menyewa Tanah untuk Perumahan yang dikeluarkan oleh Panitya Landreform Daerah Kotamadya Cirebon (vide bukti P 5 ); 26. Bahwa dari semua uraian-uraian diatas dan bukti-bukti yang penggugat miliki, kiranya sudah merupakan suatu alasan yang cukup kuat bagi penggugat untuk mengajukan suatu gugatan Hak Kepemilikan atas tanah dan bangunan / rumah yang terletak di Kampung Banjar Melati No. 3 Rt. 5 Rw. 3 Kelurahan Kesepuhan, Kecamatan Kota Cirebon Timur, Kotamadya Cirebon terhadat tergugat; 27. Bahwa gugatan Hak Kepemilikan atas tanah dan bangunan / rumah tersebut adalah beralasan menurut Hukum, maka kiranya gugatan ini patutlah dikabulkan dan tergugat agar dihukum untuk membayar semua biaya-biaya perkara sehubungan dengan adanya gugatan Hak Kepemilikan atas tanah dan bangunan / rumah tersebut; Berdasarkan semua uraian-uraian dan bukti-bukti diatas, maka dengan penuh kerendahan hati, penggugat mohon kepada yang terhormat Bapak Ketua Pengadilan Negeri Cirebon, sudilah kiranya terhadap pengajuan gugatan Hak Kepemilikan atas tanah dan bangunan / rumah yang terletak di Kampung Banjar Melati No. 3 Rt. 5 Rw. 3 Kelurahan Kesepuhan, Kecamatan Kota Cirebon Timur, Kotamadya Cirebon ini berkenan memutuskan sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan penggugat adalah permilik hak atas tanah dan bangunan / rumah yang terletak di Kampung Banjar Melati No. 3 Rt. 5 Rw. 3 Kelurahan Kesepuhan, Kecamatan Kota Cirebon Timur, Kotamadya Cirebon; 3. Menghukum tergugat untuk membayar kerugian meteriil kepada penggugat sebesar Rp. 48.000.000,- (empat puluh delapan juta rupiah); 4. Menghukum tergugat atas siapa saja yang mendapat hak daripadanya untuk segera mengosongkan rumah / tanah dan bangunan yang terletak di Kampung Banjar Melati No. 3 Rt. 5 Rw. 3 Kelurahan Kesepuhan, Kecamatan Kota Cirebon Timur, Kotamadya Cirebon dan menyerahkan kepada penggugat; 5. Menghukum tergugat untuk membayar uang paksa sebesar Rp. 100.000,(seratus ribu rupiah) perhari kepada penggugat, apabila tidak melaksanakan putusan ini; 6. Menghukum tergugat untuk membayar semua biaya perkara;
6 SUBSIDER: Seandainya
Majelis
Hakim
berpendapat
lain,
mohon
kiranya
memberkan putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa atas dalil gugatan Penggugat tersebut Tergugat telah mengajukan jawabannya secara tertulis tertanggal 21 Oktober 2014 yang pokoknya sebagai berikut: Dalam Eksepsi: 1. Bahwa setelah Tergugat mempelajari Surat Gugatan Penggugat tertanggal 8 September 2014 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Cirebon
tanggal
23
September
2014
dengan
Nomor
Register
52/Pdt/G/2014/PN.Cbn. mengandung cacat hukum, karena Pihak Tergugat atau subyek hukum dalam perkara tersebut tidak lengkap; 2. Bahwa oleh karena
Penggugat, Tergugat serta kakak dan adik-adik
Penggugat dan Tergugat merupakan keluarga sekandung, maka cukup beralasan apabila Kakak dan adik-adik Penggugat ditarik sebagai pihak Tergugat dalam perkara ini; Dalam Pokok Perkara: Bahwa apa yang terurai dalam bagian eksepsi mohon termasuk pula dalam bagian pokok perkara sepanjang ada relefansinya; 1. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas apa yang didalilkan Penggugat dalam surat gugatannya, kecuali yang benar-benar diakui secara tegas oleh Tergugat dalam pokok perkara ini; 2.
Bahwa objek sengketa adalah tanah dan bangunan yang diperoleh dari Orangtua Penggugat dan tergugat, yakni Ayah Penggugat juga Ayah tergugat yang bernama TIONG TIAM TJONG alias TATANG dan Ibu Penggugat juga Ibu Tergugat yang bernama KIM KWAN NYO alias SUMIATI;
3. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah Saudara sekandung dan masih ada adik-adik kandung lainnya; 4. Bahwa semasa hidupnya orangtua Tergugat juga orang tua Penggugat mempunyai keturunan 7(tujuh) orang, yakni 1. KIM LIE MOY, 2. KIM LIE SEN (Penggugat), 3. KIM LIE HOK (Tergugat), 4. KIM LIE LI, 5. KIM LIE NIO, 6. DEDE HARYANTO dan 7. KIM LIE ING als. NENI.
7 5. Bahwa benar pada tahun 1978 Ibu Penggugat dan Ibu Tergugat meninggal dunia di Cirebon; 6. Bahwa pada point 2 surat gugatan Penggugat, Penggugat menyatakan bahwa setahun setelah Ibu Penggugat meninggal dunia, Ayah Penggugat pergi meninggalkan rumah dengan melepaskan semua kewajiban dan tanggungjawab sebagai orangtua maupun sebagai kepala keluarga, gugatan Penggugat tersebut adalah tidak benar dan Penggugat telah memutarbalikan pakta yang sebenarnya. Yang sebenarnya adalah Ayah Penggugat juga Ayah Tergugat bukan meninggalkan rumah objek sengketa, akan tetapi Ayah Penggugat juga Ayah Tergugat diusir dari rumah oleh Penggugat ( saksi hidup masih ada ) yang kemudian Ayah Penggugat hidup dan berdiam menempati rumah persis dibelakang rumah objek sengketa. dan Ayah Penggugat juga Ayah Tergugat meninggal dunia di Kampung Gambirlaya Kelurahan Kesepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon; 7. Bahwa Point 3 Gugatan Penggugat adalah benar, dan Penggugat sebagai Kakak kandung yang paling besar pada waktu itu dimana adik-adik yang masih kecil-kecil Penggugat berkewajiban untuk melindungi dan membantu segala kebutuhan hidup adik-adiknya; 8. Bahwa Point 4 gugatan Penggugat adalah benar, karena Tergugat pada waktu itu tidak ada dirumah objek sengketa Tergugat ikut dengan Bibi di Perumahan P&K dan kakak perempuan
juga tidak bertempat tinggal di
rumah objek sengketa sehingga tidak ikut membantu biaya hidup maupun biaya sekolah adik-adik yang masih kecil tersebut, begitupula Ayah Penggugat dan Ayah Tergugat jarang sekali membantu untuk meringankan beban hidup bagi anak-anaknya; 9. Bahwa Point 5 Gugatan Penggugat juga adalah benar, karena Penggugat yang ada di rumah objek sengketa tersebut,
sehingga oleh karena
Penggugat yang sudah mandiri dan merupakan kewajiban Penggugat untuk membantu biaya sekolah adik-adik, maka jika biaya hidup maupun biaya sekolah bagi adik-adik dibebankan kepada Penggugat semuanya adalah benar; 10. Bahwa Point 6 Gugatan Penggugat adalah benar, karena setelah Ayah kandung diusir dari rumah oleh Penggugat, maka Penggugatlah sebagai kakak dan sebagai kepala keluarga ditempat tanah dan rumah objek sengketa tersebut;
8 11. Bahwa Point 7 Gugatan Penggugat, yang menyatakan Penggugat mengurus surat-surat rumah objek sengketa dan sebagai penerus orangtua adalah merupakan kewajiban bersama dalam keluarga dan Penggugat yang kehidupan ekonominya lebih baik, maka Pantaslah jika Penggugat yang mengurus segala sesuatunya mengenai tanah dan rumah objek sengketa demi kepentingan bersama dalam keluarga; 12. Bahwa point 8 s/d point 13 Gugatan Pengugat, Tergugat dan adik-adik lainnya tidak dilibatkan dalam musyawarah dan Penggugat bertindak sendiri; 13. Bahwa point 14 dan point 15 gugatan Penggugat adalah tidak benar, yang nyata dan yang sebenarnya adalah Penggugatlah yang datang ketempat kediaman Tergugat di Perumahan P&K di Majasem Kota Cirebon, Penggugat memohon kepada Tergugat agar Tergugat mau untuk menempati dan tinggal di Rumah peninggalan orangtua di Banjar Melati Kota Cirebon (rumah sengketa); 14. Bahwa Tergugat menolak dalil Penggugat sebagaimana disampaikan pada point 16 s/d point 19 gugatan Penggugat dan itu hanya rekayasa Penggugat saja; 15. Bahwa Tergugat menolak dalil Penggugat sebagaimana disampaikan pada point 20 gugatan Penggugat yang menyatakan Tergugat menguasai rumah objek sengketa, dan dalam pikiran Tergugat tidak pernah terlintas sedikitpun untuk menguasai tapi jika menempati adalah benar, itupun atas permintaan dan perintah Penggugat dan bukan dari keinginan Tergugat hal tersebut sudah dijawab oleh Tergugat pada point 13 dalam surat jawaban ini dan sepanjang menyangkut menempati / penghunian tapi bukan berarti Tergugat menguasai objek sengketa, walaupun pada kenyataannya Tergugat telah melakukan Rehab/renovasi dan memperbaiki rumah objek sengketa tersebut karena rumah objek sengketa tersebut kondisinya sudah rapuh; 16. Bahwa point 21 s/d point 22 gugatan Penggugat adalah tidak benar, karena penghunian atas rumah objek sengketa atas dasar permintaan Penggugat dan bukan kehendak Tergugat, maka kiranya dalil-dalil yang mengatakan Tergugat
telah
melakukan
perbuatan
melawan
hukum
patut
dikesampingkan; 17. Bahwa point 23 gugatan Penggugat, oleh karena perbuatan Tergugat menempati objek sengketa bukan merupakan perbuatan melawan hukum, maka tuntutan ganti kerugian yang dituntut Penggugat tidak berdasarkan hukum dan harus ditolak;
9 18. Bahwa pada point 24 gugatan Penggugat, mengenai transaksi ganti rugi/pembelian Kesepuhan
atas
Cirebon,
pelepasan Penggugat
Hak
Tanah
tidak
wewengkon
pernah
Kesultanan
memberitahu
atau
musyawarah dengan Tergugat atau dengan adik-adik yang lainnya, dan Penggugat bertindak sendiri sebagai tindak lanjut atas penempatan tanah dan rumah yang dahulu ditempati oleh kedua orangtua Penggugat dan Tergugat; 19. Bahwa point 25, 26 dan 27 gugatan Penggugat, bahwa Tergugat tidak merasa memiliki sepenuhnya, dan oleh karena Penggugat dalam mengurus kepemilikan tanah dan rumah tersebut adalah paling banyak mengeluarkan biaya, maka terhadap Tergugat dan adik-adik lainnya seharusnya Penggugat bijaksana terhadap kakak kandung dan adik-adik kandung untuk memberi Hak Bagian dari tanah dan rumah objek sengketa tersebut sesuai dengan porsinya masing-masing, karena walau bagaimanapun juga tanah dan rumah objek sengketa awalnya adalah dari peninggalan kedua orangtua Penggugat dan Tergugat.; 20. Bahwa Tergugat menolak dalil-dalil Penggugat selebihnya dan akan dibuktikan nanti dalam acara pemeriksaan saksi, karena dalam acara pembuktian nanti, Tergugat tidak mempunyai bukti surat-surat apapun mengenai tanah dan rumah sengketa tersebut, karena surat-surat mengenai tanah dan rumah sengketa semuanya dipegang oleh Penggugat; 21. Bahwa berdasarkan alasan-alasan yang dikemukakan Tergugat, kiranya Majelis
Hakim
yang
memeriksa
perkara
ini
berkenan
memberikan
keputusan: Dalam Eksepsi: -
Menerima Eksepsi dari Tergugat;
-
Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
Dalam Pokok Perkara: -
Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
-
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini; Memperhatikan,
mengutip
dan
menerima
keadaan-keadaan
sebagaimana tercantum dalam putusan Pengadilan Negeri Cirebon, tertanggal
10 22 Desember 2014, No. 52/Pdt/G/2014/PN.Cbn, yang amarnya berbunyi sebagai berikut: DALAM EKSEPSI: -
Menolak eksepsi-eksepsi dari Tergugat untuk seluruhnya.
DALAM POKOK PERKARA: 1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya. 2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara, yang hingga saat ini ditetapkan sebesar Rp 191.000,00 (Seratus Sembilan Puluh Satu Ribu Rupiah); Menimbang, bahwa Pembanding, semula Penggugat pada tanggal 05 Januari 2015, telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan tersebut di atas, permohonan banding mana telah diberitahukan kepada pihak lawan pada tanggal 02 Pebruari 2015, dengan seksama; Menimbang,
bahwa
Pembanding,
semula
Penggugat
dalam
pemeriksaan tingkat banding ini telah mengajukan memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Cirebon pada tanggal 02 Pebruari 2015 dan memori banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawan tanggal 18 Pebruari 2015, dengan seksama; Menimbang, bahwa Terbanding, semula Tergugat dalam pemeriksaan tingkat banding ini telah mengajukan kontra memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Cirebon pada tanggal 03 Maret 2015 dan kontra memori banding tersebut pada tanggal 12 Maret 2015 telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama; Menimbang, bahwa kepada pihak-pihak yang berperkara telah diberitahukan adanya kesempatan untuk memeriksa berkas perkara sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi Jawa Barat masing-masing pada tanggal 02 Pebruari 2015;
11 TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM; Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding, semula Penggugat, telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan oleh Undang-undang, oleh karena itu secara formal permohonan banding tersebut dapat diterima; Menimbang, bahwa Pembanding, semula Penggugat dalam memori bandingnya telah mengemukakan alasan-alasan banding yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa Pengadilan Negeri dalam pertimbangan-pertimbangannya hanya berdasarkan penafsiran-penafsiran dari keterangan saksi-saksi dam berita acara sidang tanpa memberikan penilaian atas keterangan-keterangan tersebut/disangsikan kebenarannya; - Bahwa pertimbangan Pengadilan Negeri tidak berdasarkan hukum dan norma-norma hukum sebagaimana mestinya; - Bahwa objek sengketa pada pokoknya bukan objek waris dan tidak ada fakta-fakta hukum yang menunjukkan adanya hubungan dengan pewarisan; - Bahwa Pembanding memperoleh Hak Sewa atas rumah tersebut dengan proses jual beli antara Pemilik Hak Sewa Asal dengan Pembanding; - Bahwa Terbanding tidak dapat membuktikan dalilnya bahwa rumah tersebut adalah rumah warisan menurut dirinya; - Bahwa secara hukum rumah yang ditempati oleh Ayah Pembanding/ Terbanding dari tahun 1973 – tahun 1979 bukan miliknya; - Bahwa Pembanding tidak sependapat dengan pertimbangan judex facti yang dalam pertimbangannya bahwa berdasarkan keterangan saksi Djadja S. dan saksi Yohanes M.P.G pada tahun 1974 s/d tahuyn 1977 orangtua Pembanding/Terbanding telah membangun rumah di atas tanah tersebut; - Bahwa Pembanding merasa sangat berkeberatan atas pertimbangan judex facti yang dalam pertimbangannya bahwa bukti-bukti formal yang diajukan
12 Pembanding diragukan keabsahannya karena pada bukti P.1 berupa Perjanjian Sewa Menyewa antara Penyewa/Mida bin Silir dengan Pemegang Sewa/Keraton Cirebon; - Pertimbangan judex facti tidak cermat dan tergesa-gesa; Menimbang, bahwa Pembanding, semula Penggugat dalam memori bandingnya pada pokoknya menolak putusan judex facti Pengadilan Negeri Cirebon a quo dengan segala pertimbangan hukumnya, kecuali dianggap sebagai hal yang benar sebagaimana termuat dalam putusan a quo yang diuraikan dalam memori banding Pembanding, semula Penggugat; Menimbang, bahwa demikian juga Terbanding, semula Tergugat dalam kontra memori bandingnya pada pokoknya menyatakan bahwa pertimbangan dan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama adalah sudah tepat dan benar sebab Pembanding/Penggugat tidak dapat membuktikan dalil-dalil gugatannya; Menimbang, Penggugat
terhadap
bahwa
mengenai
keberatan
pertimbangan-pertimbangan
Pembanding, hukum
Hakim
semula Tingkat
Pertama sebagaimana diuraikan dalam memori bandingnya, ternyata tidak ada hal-hal yang baru yang harus dipertimbangkan, oleh karena kesemuanya sudah dipertimbangkan dan disetujui serta dibenarkan oleh Pengadilan Tinggi; Menimbang, bahwa setelah memeriksa dan meneliti serta mencermati dengan seksama berkas perkara beserta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Cirebon tanggal 22 Desember 2014, No. 52/Pdt.G/2014/PN.Cbn, telah pula membaca serta memperhatikan dengan seksama memori banding yang diajukan oleh Pembanding, semula Penggugat dan kontra memori banding dari Terbanding, semula Tergugat, Pengadilan Tinggi dapat menyetujui dan membenarkan
putusan
Hakim
Tingkat
Pertama
tersebut
oleh
karena
pertimbangan-pertimbangan hukumnya telah memuat dan menguraikan dengan tepat dan benar semua keadaan serta alasan-alasan yang menjadi dasar putusan;
13 Menimbang, bahwa dengan demikian pertimbangan-pertimbangan hukum Hakim Tingkat Pertama sebagaimana dipertimbangkan di atas diambil alih dan dijadikan sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri didalam memutus perkara ini pada tingkat banding dan dianggap telah tercantum dalam putusan ini; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka putusan Pengadilan Negeri Cirebon tanggal 22 Desember 2014, No.
52/Pdt.G/2014/PN.Cbn,
yang
dimohonkan
banding
tersebut
dapat
dipertahankan dan harus dikuatkan; Menimbang, bahwa oleh karena tetap dipihak yang dikalahkan, maka Pembanding, semula Penggugat haruslah dihukum untuk membayar ongkos perkara dalam kedua tingkat pengadilan; Mengingat Undang-undang Nomor 20 Tahun 1947, Undang-undang Darurat tahun 1951 dan Undang-undang Nomor 49 Tahun 2009 serta pasalpasal dari Peraturan-peraturan lain yang bersangkutan; M E N G A D I L I: -
Menerima permohonan banding dari Pembanding, semula Penggugat;
-
Menguatkan 22
putusan
Desember
2014,
Pengadilan No.
Negeri
Cirebon
52/Pdt.G/2014/PN.Cbn,
tanggal yang
dimohonkan banding tersebut; -
Menghukum Pembanding, semula Penggugat untuk membayar ongkos perkara dalam kedua tingkat peradilan yang pada tingkat banding sebesar Rp.150.000,-(seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung, pada hari ini : Senin, tanggal 01 Juni 2015, oleh Kami :
EDWARMAN, S.H. sebagai Ketua Majelis dengan KAREL TUPPU,
14 S.H.,M.H. dan H. LEXSY MAMONTO, S.H.,M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, berdasarkan Surat Penetapan Ketua
Pengadilan Tinggi Bandung
tanggal 30 April 2015, No. 182/Pen/Pdt/2015/PT.Bdg, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding dan putusan tersebut diucapkan pada hari Senin, tanggal 08 Juni 2015 dalam sidang yang dinyatakan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri Para Hakim Anggota dan TOLOPAN BANJARNAHOR, S.H. sebagai Panitera Pengganti, tanpa hadirnya pihak-pihak yang berperkara .-
Hakim Anggota,
Hakim Ketua,
Ttd
Ttd
KAREL TUPPU, S.H.,M.H.
EDWARMAN, S.H.
Ttd H. LEXSY MAMONTO, S.H.,M.H.
Panitera Pengganti, Ttd TOLOPAN BANJARNAHOR, S.H.
Biaya perkara : - Meterai - Redaksi putusan - Pemberkasan Jumlah
Rp. 6.000,Rp. 5.000,Rp.139.000,Rp.150.000,-