P U T U S A N Nomor 145/PDT/2014/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : HERMAWAN SETIAOETAMA,
beralamat di Jalan Cihampelas No. 153 RT.
05/07, Kelurahan Cipaganti, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya NURHARTO, SH. dan NURHASID, SH., keduanya Advokat dan Penasehat Hukum dari Kantor Hukum NURHARTO, SH. Dan REKAN, beralamat Kantor di Jalan Aki Padma No. 39, Kota Bandung, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 24 Januari 2014, selanjutnya disebut sebagai Pembanding semula Tergugat ; Melawan 1. LIENA HERYWATI,
beralamat di Jl. Jend. Ahmad Yani No. 314 RT.
01/07, Kelurahan Kacapiring, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, selanjutnya disebut sebagai TERBANDING I semula PENGGUGAT I ; 2. GUNAWAN SETIAOETAMA, beralamat di Jl. Jend. Ahmad Yani No. 314 RT. 01/07, Kelurahan Kacapiring, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, selanjutnya disebut sebagai TERBANDING II semula PENGGUGAT II ; 3.
LENY HERIJANNI SETIAOETAMA, beralamat di Taman Kedoya Permai A9/37 RT. 05/07, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, selanjutnya disebut sebagai TERBANDING III semula PENGGUGAT III ;
Hal. 1 dari 23 halaman putusan No. 145/PDT/2014/PT.BDG.
4. WAWAN SETIAOETAMA, beralamat di Jl. Pulo Asem Timur V/17 RT. 04/02, Kelurahan Jati, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur, selanjutnya disebut sebagai TERBANDING IV semula PENGGUGAT IV ; 5. PARA AHLI WARIS SETIAWAN SETIAOETAMA : 1)
JENNIE ENTJU HUTAMA, beralamat di Jl. Jakarta No. 1 RT. 01/07, Kelurahan
Kacapiring,
Kecamatan
Batununggal,
Kota
Bandung, selanjutnya disebut sebagai TERBANDING V semula PENGGUGAT V ; 2)
NIXON, beralamat di Jl. Bumi Kiara 3 No. 6 RT. 05/07, Kelurahan Kebon
Kangkukng,
Kecamatan
Kiaracondong,
Kota
Bandung, selanjutnya disebut sebagai TERBANDING VI semula PENGGUGAT VI ; 3)
CLARA, beralamat di Jl. Bumi Kiara 3 No. 6 RT. 05/07, Kelurahan Kebon
Kangkukng,
Kecamatan
Kiaracondong,
Kota
Bandung, selanjutnya disebut sebagai TERBANDING VII semula PENGGUGAT VII ; Dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya Dr. OTTO HASIBUAN, SH., MM., SUMEDI ADMODIDJOJO, SH., SORDAME PURBA, SH., EFFENDI SINAGA, SH., A. HARYO WIBOWO, SH., ROMULO H. S. A. SILAEN, SH.,
VENNY ROMATUA DAMANIK, SH.,
M.A. dan KENNY HASIBUAN, SH., kesemuanya Advokat dan Konsultan
Hukum
pada
Kantor
OTTO
HASIBUAN
&
ASSOCIATES, beralamat di Komplek Duta Merlin Blok B-30, Jalan Gajah Mada No. 3-5 Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 16 November 2011, selanjutnya disebut sebagai Para Terbanding semula Para Penggugat ;
Hal. 2 dari 23 halaman putusan No. 145/PDT/2014/PT.BDG.
PENGADILAN TINGGI tersebut ; Telah membaca : 1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Bandung tanggal 1 April 2014 Nomor 145/PEN/PDT/2014/PT.BDG tentang penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara antara kedua belah pihak tersebut diatas ; 2. Berkas perkara berikut surat-surat lainnya yang berhubungan dengan perkara tersebut serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor 254/Pdt.G/2013/PN.Bdg. tanggal 20 Januari 2014 ; TENTANG DUDUKNYA PERKARA : Mengutip dan memperhatikan tentang hal hal yang tercantum dalam turunan resmi Pengadilan Negeri Bandung Nomor 254/Pdt.G/2013/PN.Bdg. tanggal 20 Januari 2014, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : DALAM KONPENSI : DALAM EKSEPSI : -
Menolak Eksepsi dari Tergugat ;
DALAM POKOK PERKARA : -
Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;
-
Menyatakan bahwa Para Penggugat dan tergugat adalah sebagi ahliwaris yang sah dari almarhum Oesman Hadi Setiaoetama ;
-
Menyatakan menurut hukum bahwa : Sebidang tanah berikut bangunan seluas 1840 M2, yang terletak di Jalan Cihampelas No. 153, Wilayah Cibeunying, Kecamatan Coblong Bandung, Jawa Barat, Sertipikat Hak Milik Nomor : 581, Surat Ukur Nomor : 763/1973 ; Sebidang tanah seluas 1.194 M2, terletak di Jalan Jakarta Nomor 1, Wilayah Karees, Kecamatan Batununggal, Bandung, Jawa Barat, Sertipikat Hak Milik Nomor : 242, Surat Ukur Nomor : 215/1922 ; Hal. 3 dari 23 halaman putusan No. 145/PDT/2014/PT.BDG.
Sebidang tanah seluas 499 M2, terletak di Jalan Jakarta No. 1, Kelurahan Kebon Waru, Kecamatan Batununggal Bandung, Jawa Barat, Sertipikat Hak Milik Nomor : 159, Surat Ukur Nomor : 240/1957 ; Adalah merupakan harta peninggalan almarhum Oesman Hadi Setiaoetema yang belum terbagi ; -
Menghukum Tergugat bersama-sama Para penggugat untuk melakukan pembagian warisan dari almarhum Oesman Hadi Setiaoetama terhadap : Sebidang tanah berikut bangunan seluas 1840 M2, yang terletak di Jalan Cihampelas No. 153, Wilayah Cibeunying, Kecamatan Coblong Bandung, Jawa Barat, Sertipikat Hak Milik Nomor : 581, Surat Ukur Nomor : 763/1973 ; Sebidang tanah seluas 1.194 M2, terletak di Jalan Jakarta Nomor 1, Wilayah Karees, Kecamatan Batununggal, Bandung, Jawa Barat, Sertipikat Hak Milik Nomor : 242, Surat Ukur Nomor : 215/1922 ; Sebidang tanah seluas 499 M2, terletak di Jalan Jakarta No. 1, Kelurahan Kebon Waru, Kecamatan Batununggal Bandung, Jawa Barat, Sertipikat Hak Milik Nomor : 159, Surat Ukur Nomor : 240/1957 ; Menurut bagiannya masing-masing sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keterangan Hak Waris Nomor : 1/IX/2009 tertanggal 18 September 2009, yang dibuat dihadapan Dr. Herlien, SH Notaris di Bandung dan apabila tidak dapat dilakukan secara natura maka dilakukan pelelangan dimuka umum dan hasil lelang atas harta warisan Oesman Hadisetiaoetama tersebut dibagikan kepada para Penggugat dan Tergugat sesuai dengan porsinya
Hal. 4 dari 23 halaman putusan No. 145/PDT/2014/PT.BDG.
sebagaimana dinyatakan dalam Keterangan Hak Waris Nomor : 1/IX/2009 tertanggal 18 September 2009 yang dibuat dihadapan Dr. Herlien, SH Notaris di Bandung -
Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya ;
DALAM REKONPENSI -
Menyatakan
gugatan
Penggugat
tidak
dapat
diterima
(Niet
Onvankelijke Verklaard) ; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI : -
Menghukum
Tergugat
dalam
Konvensi/Penggugat
dalam
rekonvensi untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 991.000,(sembilan ratus sembilan puluh satu ribu rupiah) ; Menimbang, bahwa Para Penggugat sekarang Para Terbanding dengan surat gugatannya tertanggal 31 Mei 2013 dibawah register perkara Nomor : 254/Pdt/G/2013/PN.Bdg, telah mengajukan gugatan terhadap Pembanding semula Tergugat, sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat I (dahulu bernama Oh Lay Lien) telah menikah dengan Oesman Hadi Setiaoetama (dahulu bernama Oey Seng Hoat), di Bandung pada tanggal ternyata
dari
26
November
1958,
sebagaimana
Akta Perkawinan No. 416/1958 tanggal 26 November
1958, yang petikannya telah dikeluarkan oleh Pegawai Luar Biasa Catatan Sipil Bandung yang disahkan oleh Ketua Pengadilan Negeri Bandung (Bukti P-1), dan Oesman Hadi Setiaoetama telah meninggal dunia di Bandung pada tanggal 18 Februari 2007 sebagaimana ternyata dari Akta Kematian No. 148/umum/2007 tanggal 22 Februari 2007, dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bandung (Bukti P-2) ; 2. Bahwa dari hubungan perkawinan antara Penggugat I dengan Oesman Hadi Setiaoetama, telah dilahirkan 5 (lima) orang anak, masing-masing bernama :
Hal. 5 dari 23 halaman putusan No. 145/PDT/2014/PT.BDG.
a. Hermawan Setiaoetama, lahir di Bandung, pada tanggal 24 September 1958, berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran Kantor Catatan Sipil Nomor 2171/1958, tertanggal 26 November 1958 (Bukti P-3) ; b. Gunawan Setiaoetama, lahir di Bandung, pada tanggal 17 April 1960, berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran Kantor Catatan Sipil Nomor 829/1960, tertanggal 4 Mei 1960 (Bukti P-4) ; c. Leny Herijanni Setiaoetama, lahir di Bandung, pada tanggal 22 November 1961, berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran Kantor Catatan Sipil Nomor 2576/1961, tertanggal 16 Desember 1961 (Bukti P-5) ; d. Setiawan Setiaoetama, lahir di Bandung, pada tanggal 30 September 1965, berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran Kantor Catatan Sipil Nomor 1935/1965, tertanggal 13 Oktober 1965 (Bukti P-6) ; e. Wawan Setiaoetama, lahir di Bandung, pada tanggal 5 Mei 1967, berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran Kantor Catatan Sipil Nomor 1117/1967, tertanggal 6 Juli 1967 (Bukti P-7) ; 3. Bahwa anak “Pewaris” yang bernama SETIAWAN SETIAOETAMA telah meninggal dunia di Bandung pada tanggal 19 Agustus 2004 sebagaimana kutipan Akta Kematian No. 555/2004, yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan Kota Bandung (Bukti P-8), dan sebelum meninggal dunia telah menikah dengan Jennie Entju Hutama (Penggugat V) pada tanggal 24 Juli 1993 di Kantor Catatan Sipil Kota Bandung, sebagaimana Kutipan Akta Perkawinan No. 332/1993 (Bukti P-9), dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak, yaitu : a. NIXON, laki-laki, lahir di Bandung, pada tanggal 24 Mei 1994, sebagaimana kutipan Akta Kelahiran Nomor 662/1994 (Bukti P-10) ;
Hal. 6 dari 23 halaman putusan No. 145/PDT/2014/PT.BDG.
b. CLARA, perempuan, lahir di Bandung, pada tanggal 25 September 1995, sebagaimana kutipan Akta Kelahiran Nomor 1432/1995 (Bukti P-11) ; 4. Bahwa dengan demikian, Penggugat V, Penggugat VI dan Penggugat VII haruslah dinyatakan sebagai ahli waris pengganti dari anak pewaris yang bernama Setiawan Setiaoetama yang telah meninggal dunia tersebut ; 5. Bahwa didalam perkawinan antara Penggugat I dengan Oesman Hadi Setiaoetama tidak dilakukan perjanjian pemisahan harta, sehingga demi hukum
berlakulah
persatuan
harta
kekayaan
Suami
dan
Istri
berdasarkan Pasal 119 ayat 1 KUHPerdata, dan selama perkawinannya telah diperoleh harta berupa : a. Sebidang tanah seluas 1.840 m2, terletak di Jalan Cihampelas No. 153 Wilayah Cibeuying, Kecamatan Coblong, Bandung, Jawa Barat, Sertifikat Hak Milik No. 581, Surat Ukur No. 763/1973 ; b. Sebidang tanah seluas 1.194 m2, terletak di Jalan Jakarta No. 1, Wilayah Karees, Kecamatan Batununggal, Bandung, Jawa Barat, Sertifikat Hak Milik No. 242, Surat Ukur No. 215/1922 ; c. Sebidang tanah seluas 499 m2, terletak di Jalan Jakarta No. 1, Kelurahan Kebon Waru, Kecamatan Batununggal, Bandung, Jawa Barat, Sertifikat Hak Milik No. 159, Surat Ukur No. 240/1957 ; 6. Bahwa setelah meninggalnya Oesman Hadi Setiaoetama dibuatlah Surat Keterangan Hak Waris almarhum Oesman Hadi Setiaoetama No. 1/IX/2009 tertanggal 18 September 2009, yang dibuat di hadapan Dr. Herlien, SH., Notaris di Bandung (Bukti P-12), yang isinya menyebutkan menurut hukum yang berhak mewaris atas harta peninggalan “Pewaris”/ Oesman Hadi Setiaoetama antara lain :
Hal. 7 dari 23 halaman putusan No. 145/PDT/2014/PT.BDG.
a. Liena Herywati selaku Istri / Penggugat I, berhak mendapat ½ (satu per dua) bagian dari harta campur ditambah 1/6 (satu per enam) bagian dari harta peninggalan “Pewaris”, seluruhnya berjumlah = 7/12 (tujuh per dua belas) bagian atau 14/24 (empat belas per dua puluh empat) bagian ; b. Hermawan Setiaoetama selaku anak / Tergugat, berhak mendapat 1/6 (satu per enam) bagian dari ½ (satu per dua) bagian harta peninggalan = 1/12 (satu per dua belas) bagian atau 2/24 (dua per dua puluh empat) bagian ; c. Gunawan Setiaoetama selaku anak / Penggugat II, berhak mendapat 1/6 (satu per enam) bagian dari ½ (satu per dua) bagian harta peninggalan = 1/12 (satu per dua belas) bagian atau 2/24 (dua per dua puluh empat) bagian; d. Leny Herijanni Setiaoetama selaku anak / Penggugat III, berhak mendapat 1/6 (satu per enam) bagian dari ½ (satu per dua) bagian harta peninggalan = 1/12 (satu per duabelas) bagian atau 2/24 (dua per dua puluh empat) bagian ; e. Wawan Setiaoetama selaku anak / Pengggugat IV, berhak mendapat 1/6 (satu per enam) bagian dari ½ (satu per dua) bagian harta peninggalan = 1/12 (satu per dua belas) bagian atau 2/24 (dua per dua puluh empat) bagian; f. Almarhum Setiawan Setiaoetama selaku anak, yang dalam hal ini jatuh kepada ahli warisnya, yaitu Penggugat V, VI dan VII selaku Istri dan
anak-anak
almarhum
Setiawan Setiaoetama, secara
bersama-sama berhak mendapat 1/6 (satu per enam) bagian dari ½ (satu per dua) bagian harta campur = 1/12 (satu per dua belas) bagian atau 2/24 (dua per dua puluh empat) bagian ;
Hal. 8 dari 23 halaman putusan No. 145/PDT/2014/PT.BDG.
7. Bahwa dengan demikian, jumlah keseluruhan bagian dari ahli waris adalah sebagai berikut : Penggugat I
14/24
= 42/72
Tergugat
2/24
= 6/72
Penggugat II
2/24
= 6/72
Penggugat III
2/24
= 6/72
Penggugat IV
2/24
= 6/72
Penggugat V
2/72
= 2/72
Penggugat VI
2/72
= 2/72
Penggugat VII
2/72
= 2/72 ________ +
Jumlah
72/72
8. Bahwa terhadap harta peninggalan Oesman Hadi Setiaoetama, berupa : a. Sebidang tanah seluas 1.840 m2 yang diatasnya berdiri bangunan berupa Hotel Puma, terletak di Jalan Cihampelas No. 153 Wilayah Cibeuying, Kecamatan Coblong, Bandung, Jawa Barat, Sertifikat Hak Milik No. 581, Surat Ukur No. 763/1973 ; b. Sebidang tanah seluas 1194 m2, terletak di Jalan Jakarta No. 1, Wilayah Karees, Kecamatan Batununggal, Bandung, Jawa Barat, Sertifikat Hak Milik No. 242, Surat Ukur No. 215/1922 ; c. Sebidang tanah seluas 499 m2, terletak di Jalan Jakarta No. 1, Kelurahan Kebon Waru, Kecamatan Batununggal, Bandung, Jawa Barat, Sertifikat Hak Milik No. 159, Surat Ukur No. 240/1957 ; d. Sebidang tanah seluas 666 m2, terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 274, Wilayah Karees, Kecamatan Batununggal, Bandung, Jawa Barat, Sertifikat Hak Milik No. 482, Surat Ukur No. 126/1954 ; Sampai saat ini harta warisan almarhum Oesman Setiaoetama tersebut belum pernah dilakukan pembagian waris, sehingga seluruh harta peninggalan tersebut haruslah dinyatakan sebagai harta peninggalan almarhum Oesman Setiaoetama yang belum terbagi ;
Hal. 9 dari 23 halaman putusan No. 145/PDT/2014/PT.BDG.
9. Bahwa ada pun yang menjadi alasan belum dapat dilaksanakannya pembagian waris almarhum Oesman Hadi Setiaoetama sampai dengan saat ini, karena harta warisan berupa tanah berikut bangunan Hotel Puma seluas 1.840 m2, yang terletak di Jalan Cihampelas No. 153, Wilayah Cibeuying, Kecamatan Coblong, Bandung, Jawa Barat, Sertifikat Hak Milik No. 581, Surat Ukur No. 763/1973, dikuasai Tergugat dan tidak mau dilakukan pembagian waris ; 10. Bahwa Tergugat tidak pernah melaporkan berapa pendapatan hotel sehingga Para Penggugat tidak pernah menikmati sama sekali hasil Hotel Puma tersebut ; 11. Bahwa asli Sertifikat Hak Milik No. 581, Surat Ukur No. 763/1973 tersebut tidak lagi diketahui keberadaannya oleh Para Penggugat karena dipegang oleh Tergugat ; 12. Bahwa Para Penggugat pada tanggal 4 Februari 2013 telah menegur / mengirimkan somasi I (bukti P-13) kepada saudara Hermawan Setiaoetama/ Tergugat guna melakukan pembagian harta warisan tersebut di atas secara kekeluargaan dan memberikan laporan keuangan Hotel Puma, namun somasi tersebut tidak pernah ditanggapi oleh Tergugat ; 13. Bahwa dikarenakan somasi I Para Penggugat tidak diindahkan oleh Tergugat,
maka
Para
Penggugat
untuk
maksud
yang
sama
mengirimkan surat somasi terakhir kepada Tergugat dengan No. 24/RH/OH/ OHA/II/2013 tertanggal 19 Februari 2013 (bukti P-14), namun Tergugat tetap tidak menanggapi surat somasi tersebut ; 14. Bahwa karena Tergugat tidak mau melakukan pembagian waris, walaupun telah diminta (vide P-13 dan P-14), maka terdapat urgensinya bagi Para Penggugat untuk mengajukan Gugatan Pembagian Waris aquo di hadapan Pengadilan.
Hal. 10 dari 23 halaman putusan No. 145/PDT/2014/PT.BDG.
15. Bahwa
dikarenakan
Para
Penggugat
merasa
khawatir
adanya
kemungkinan Tergugat akan menghilangkan / memindahtangankan harta warisan berupa sebidang tanah seluas 1.840 m 2, yang terletak di Jalan Cihampelas No. 153, Wilayah Cibeuying, Kecamatan Coblong, Bandung, Jawa Barat, Sertifikat Hak Milik No. 581, Surat Ukur No. 763/1973, maka terdapat sangka yang beralasan untuk mohon kiranya Bapak Ketua Pengadilan Negeri Bandung berkenan meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap tanah berikut bangunan Hotel Puma yang terletak di Jalan Cihampelas No. 153, Wilayah Cibeuying, Kecamatan Coblong, Bandung, Jawa Barat, Sertifikat Hak Milik No. 581, Surat Ukur No. 763/1973 seluas 1.840 m2,
yang merupakan harta
warisan tersebut ; Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, mohon kepada Pengadilan Negeri Bandung agar sudilah kiranya memeriksa, mengadili, dan selanjutnya berkenan memberikan putusan sebagai berikut : 1. Mengabulkan Gugatan Para Penggugat seluruhnya ; 2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) yang telah diletakkan ; 3. Menyatakan bahwa Para Penggugat dan Tergugat adalah sebagai ahli waris yang sah dari almarhum Oesman Hadi Setiaoetama ; 4. Menyatakan menurut hukum bahwa : - Sebidang tanah berikut bangunan seluas 1.840 m 2, yang terletak di Jalan Cihampelas No. 153, Wilayah Cibeuying, Kecamatan Coblong, Bandung, Jawa Barat, Sertifikat Hak Milik No. 581, Surat Ukur No. 763/1973 ; - Sebidang tanah seluas 1194 m2, terletak di Jalan Jakarta No. 1, Wilayah Karees, Kecamatan Batununggal, Bandung, Jawa Barat, Sertifikat Hak Milik No. 242, Surat Ukur No. 215/1922 ;
Hal. 11 dari 23 halaman putusan No. 145/PDT/2014/PT.BDG.
- Sebidang tanah seluas 499 m2, terletak di Jalan Jakarta No. 1, Kelurahan Kebon Waru, Kecamatan Batununggal, Bandung, Jawa Barat, Sertifikat Hak Milik No. 159, Surat Ukur No. 240/1957 ; Adalah merupakan harta peninggalan almarhum Oesman Hadi Setiaoetama yang belum terbagi ; 5. Menghukum Tergugat bersama-sama Para Penggugat untuk melakukan pembagian warisan dari almarhum Oesman Hadi Setiautama terhadap : - Sebidang tanah berikut bangunan seluas 1.840 m 2, yang terletak di Jalan Cihampelas No. 153, Wilayah Cibeuying, Kecamatan Coblong, Bandung, Jawa Barat, Sertifikat Hak Milik No. 581, Surat Ukur No. 763/1973 ; - Sebidang tanah seluas 1194 m2, terletak di Jalan Jakarta No. 1, Wilayah Karees, Kecamatan Batununggal, Bandung, Jawa Barat, Sertifikat Hak Milik No. 242, Surat Ukur No. 215/1922 ; - Sebidang tanah seluas 499 m2, terletak di Jalan Jakarta No. 1, Kelurahan Kebon Waru, Kecamatan Batununggal, Bandung, Jawa Barat, Sertifikat Hak Milik No. 159, Surat Ukur No. 240/1957 ; - Sebidang tanah seluas 666 m2, terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 274, Wilayah Karees, Kecamatan Batununggal, Bandung, Jawa Barat, Sertifikat Hak Milik No. 482, Surat Ukur No. 126/1954 ; Menurut bagiannya masing-masing sebagaimana dinyatakan dalam Keterangan Hak Waris No. 1/IX/2009 tertanggal 18 September 2009, yang dibuat di hadapan Dr. Herlien, SH., Notaris di Bandung (vide P12), dan apabila tidak dapat dilakukan secara natura maka dilakukan pelelangan dimuka umum, dan hasil lelang atas harta warisan Oesman Hadi Setiautama tersebut dibagikan kepada Para Penggugat dan Tergugat sesuai dengan porsinya sebagaimana dinyatakan dalam
Hal. 12 dari 23 halaman putusan No. 145/PDT/2014/PT.BDG.
Keterangan Hak Waris No. 1/IX/2009 tertanggal 18 September 2009, yang dibuat dihadapan Dr. Herlien,SH., Notaris di Bandung (vide P-12) ; 6. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya-biaya yang timbul dalam perkara ini. Atau apabila Majelis Hakim pemeriksa perkara aquo berpendapat lain, mohon keputusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono). Menimbang, bahwa sesuai dengan Risalah Pernyataan Permohonan Banding No. 10/PDT.B/2014/PN.BDG. yang ditanda tangani oleh Panitera Muda Perdata Pengadilan Negeri Kls. IA Khusus Bandung, ternyata bahwa pada hari Senin tanggal 03 Februari 2014 Pembanding/Tergugat melalui kuasanya telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor 254/Pdt.G/2013/PN.Bdg. tanggal 20 Januari 2014 ; Menimbang, bahwa berdasarkan relaas pemberitahuan pernyataan banding No. 254/PDT/G/2013/PN.BDG Jo. No. 10/PDT/B/2014/PN.BDG, yang ditanda tangani oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Bandung, pengajuan permohonan banding oleh Kuasa Pembanding/Tergugat tersebut diatas telah diberitahukan secara sah dan seksama kepada Para Terbanding/Para Penggugat pada hari Kamis tanggal 6 Maret 2014 ; Menimbang, bahwa untuk melengkapi permohonan bandingnya, Kuasa Pembanding/Tergugat telah mengajukan memori banding tertanggal 24 Maret 2014 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bandung pada tanggal 24 Maret 2014, dimana memori banding tersebut telah diberitahukan /diserahkan secara sah dan seksama kepada Kuasa Para Terbanding/Para Penggugat pada hari Selasa tanggal 1 April 2014, sebagaimana tersebut dalam Risalah Pemberitahuan dan Penyerahan memori banding Nomor 254/PDT/G/ 2013/PN.BDG Jo. No. 10/PDT/B/2014/PN.BDG., yang dibuat/ ditandatangani oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Bandung ;
Hal. 13 dari 23 halaman putusan No. 145/PDT/2014/PT.BDG.
Menimbang, bahwa Kuasa Kuasa Para Terbanding/Para Penggugat telah mengajukan kontra memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bandung pada tanggal 07 April 2014, dimana kontra memori banding tersebut telah diberitahukan/diserahkan secara sah dan seksama kepada Kuasa Pembanding/Tergugat pada hari Jumat tanggal 11 April 2014, sebagaimana tersebut dalam Risalah Pemberitahuan dan Penyerahan kontra memori banding Nomor 254/PDT/G/2013/PN.BDG Jo. No. 10/PDT/B/2014/PN. BDG., yang dibuat/ditandatangani oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Bandung ; Menimbang, bahwa berdasarkan Risalah Pemberitahuan Memeriksa Berkas Perkara (Inzage) Nomor 254/PDT/G/2013/PN.BDG Jo. No. 10/PDT/B/ 2014/PN.BDG. yang dibuat oleh Jurusita Pengadilan Negeri Bandung kepada pihak Kuasa Pembanding/Tergugat pada hari Jum’at tanggal 7 Maret 2014, dan kepada pihak Para Terbanding/Para Penggugat pada hari Kamis tanggal 06 Maret
2014
masing-masing
pihak
telah
diberikan
kesempatan
untuk
mempelajari/memeriksa berkas perkara (inzage) sebelum berkas perkara tersebut dikirim ke Pengadilan Tinggi Bandung untuk diperiksa pada tingkat banding ; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA : Menimbang,
bahwa
karena
permohonan
banding
dari
kuasa
Pembanding/Tergugat diajukan dalam tenggang waktu maupun tata-cara dan syarat-syarat
yang
ditentukan
oleh
Undang-Undang,
maka
pengajuan
permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ; Menimbang, bahwa Pembanding semula Tergugat dalam perkara ini atas putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 20 Januari 2014 Nomor : 254/Pdt.G/2013/PN.Bdg tersebut telah menyampaikan Memori Banding dengan mengemukakan keberatan atas alasan hukum terhadap putusan tersebut, yang pada pokoknya sebagai berikut :
Hal. 14 dari 23 halaman putusan No. 145/PDT/2014/PT.BDG.
- Bahwa menurut Pembanding secara fakta hukum dan teknis hukum banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan dimana judex pactie Tingkat Pertama dalam menerapkan Hukum Acara Perdata dalam pertimbangan hukum dalam putusannya sebagai berikut : -
Bahwa dalam pertimbangan hukum dalam putusan halaman 32 paragraf 5, pada dasarnya Pembanding sangat berkeberatan dengan alasan bahwa dalam pertimbangan Pembanding/Tergugat telah mendalilkan dalam jawabannya kalau sebidang tanah seluas 1.840 m 2 yang terletak di Jalan Cihampelas No. 153 wilayah Cibeunying kecamatan Coblong Bandung Jawa Barat, Sertifikat Hak Milik No. 581, Surat Ukur 763/1973 bukan bundle yang harus dibagi, karena telah terbukti adanya Catatan Hak Tanggungan atas nama pemegang hak tanggungan PT. Bank Umum Nasional Tbk (Terbuka), Hak Tanggungan Kedua Nomor : 13.306/1996 dan tidak satupun Undang-Undang memperbolehkan harta yang masih melekat Hak Tanggungan dapat dibagi sebelum ada penebusan dan atau pengangkatan Hak Tanggungan. Hak Tanggungan tersebut sampai saat ini belum diangkat ;
-
Bahwa bukti P-16 dari Terbanding berupa fotocopy SHM No. 581 yang tanpa ada bukti aslinya, karena menurut ketentuan Pasal 1888 ayat (1) KUH Perdata tidak melekat nilai pembuktian. Judex Pactie Tingkat Pertama telah melakukan keteledoran menilai alat bukti tersebut, dan tidak menjelaskan dasar hukum dalam pertimbangan hukumnya dasar hukum menetapkan tanah tersebut merupakan bundle waris yang harus dibagi ;
-
Bahwa Pembanding/Tergugat sama sekali tidak mempertahankan dan atau tidak mau dibagi waris atas sebidang tersebut diatas karena bukan harta waris yang harus dibagi dan bukan harta warisan lagi.
Berdasarkan alasan dan dalil hukum tersebut diatas, dimohon kepada Yang Mulia Ketua Pengadilan Tinggi Bandung, Cq. Yang Mulia Judex Pactie
Hal. 15 dari 23 halaman putusan No. 145/PDT/2014/PT.BDG.
Tingkat Kedua yang memeriksa dan memutus perkara ini untuk menerima seluruh alasan dan dalil Pembanding/Tergugat dan berkenan memutus perkara ini dengan amar putusan sebagai berikut : 1. Menerima Permohonan Banding Pembanding/Tergugat untuk seluruhnya 2. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Bandung dalam Perkara Nomor : 254/Pdt/G/2013/PN.Bdg, pada tanggal 20 Januari 2014. 3. Mengabulkan gugatan rekonpensi Tergugat/Pembanding. 4. Menyatakan harta bergerak dan harta yang tidak bergerak yang harus dibagikan : Barang tidak bergerak : -
Sebidang tanah seluas 1194 M2 terletak di Jalan Jakarta No. 1 Wilayah Karees, kecamatan Batununggal, Bandung Jawa Barat, Sertipikat Hak Milik No. 242, Surat Ukur No. 215/1922. Atas nama Oesman Hadi Setiaoetama ;
-
Sebidang tanah seluas 499 M2 terletak di Jalan Jakarta No. 1 Kelurahan Kebon Waru, kecamatan Batununggal, Bandung Jawa Barat, Sertipikat Hak Milik No. 159, Surat Ukur No. 240/1957. Atas nama Oesman Hadi Setiaoetama.
Barang yang bergerak : -
1 (satu) Unit mobil Merek Honda Jazz Tahun 2005, warna abu-abu metalik no.Pol D 1898 NS, No.Mesin L15A4-2008658 No. Rangka MHRGD 37205J004771 ;
-
1 (satu) Unit mobil Merek Toyota Grend, warna biru metalik no. Pol D 1060 FB, No. Mesin IRZ-7002989, No. Rangka F11UFS81YOOO2995
-
1 (satu) Unit mobil Truck Delta Tahun 1987, No.Pol D 1894 WA ;
-
Uang Dollar (US Dollar) $ 600 ;
-
Uang sebesar Rp. 180.000.000,- (seratus delapan puluh juta rupiah) di 3 (tiga) bank yaitu : Bank BCA, Bank NISP dan BNI ;
-
Dollar Singapura $ 1500 ;
-
Uang koin sebesar Rp. 158.330 (seratus lima puluh delapan ribu tiga ratus tiga puluh rupiah).
Hal. 16 dari 23 halaman putusan No. 145/PDT/2014/PT.BDG.
5. Menghukum Para Terbanding untuk membayar biaya perkara pada Kedua tingkat. Menimbang, bahwa Para Terbanding semula Para Penggugat atas Memori Banding dari Pembanding/Tergugat tersebut telah menyampaikan Kontra Memori Banding yang pada dasarnya sebagai berikut : -
Bahwa Judex Pactie Tingkat Pertama dalam mengambil putusan terhadap perkara ini telah Tepat dan Benar karenanya Para Terbanding setuju dan sependapat dengan pertimbangan hukum tersebut ;
-
Bahwa Pembanding dalam Memori Bandingnya hanya mendalilkan keberatan terhadap putusan tersebut sepanjang pokok perkara saja, untuk bagian eksepsi dan gugatan rekonpensi tidak diajukan keberatan. Berarti secara hukum Pembanding sependapat dengan pertimbangan hukum tersebut ;
-
Bahwa Para Terbanding dengan tegas menolak seluruh dalil-dalil keberatan dari Pembanding kecuali yang diakui saja kebenarannya. Karena hanya merupakan upaya dari Pembanding untuk tetap menguasai secara terus menerus harta dari Oesman Hadi Setiaoetama, oleh karenanya haruslah ditolak, termasuk bukti P-16 dalam jawaban Pembanding sudah mengakui adalah harta kekayaan suami dan isteri almarhum bapak Oesman Hadi Setiaoetama dan Liena Herywati (Penggugat) yang sekarang menjadi boedel warisan. Karenanya pengakuan adalah merupakan alat bukti sebagaimana dalam ketentuan Pasal 164 HIR. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, sudilah kiranya Ketua Pengadilan Tinggi Bandung melalui Majelis Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan memutus perkara aquo untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut : - Menolak Permohonan Banding dari Pembanding untuk seluruhnya ; - Menghukum Pembanding untuk membayar biaya perkara.
Hal. 17 dari 23 halaman putusan No. 145/PDT/2014/PT.BDG.
Atau, apabila Majelis Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Bandung berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono). Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari, memeriksa dan meneliti secara cermat dan seksama berkas perkara, Berita Acara Persidangan dan turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 20 Januari 2014 Nomor : 254/Pdt/G/2013/PN.Bdg serta Memori Banding dari Pembanding semula Tergugat dan Kontra Memori Banding dari Para Terbanding semula Para Penggugat, Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa pertimbangan hukum dalam putusan Pengadilan Negeri Bandung sudah tepat dan benar menurut hukum, oleh karenanya dapat disetujui dan diambil alih karena telah didasari keadaan dan fakta-fakta hukum yang diperoleh dalam persidangan dan telah sesuai dengan ketentuan hukum acara untuk itu. Dengan demikian diambil alih oleh Pengadilan Tinggi sebagai pendapat sendiri dalam memutuskan
perkara
ini
pada
tingkat
banding,
dengan
penambahan
pertimbangan hukum dalam pertimbangan di bawah ini : DALAM EKSEPSI Menimbang, bahwa terhadap gugatan Para Penggugat sekarang Para Terbanding oleh Tergugat sekarang Pembanding, atas gugatan tersebut telah mengajukan jawaban yang sekaligus telah mengajukan eksepsi yang pada pokoknya bahwa gugatan Para Penggugat/Para Terbanding Nebis In Idem, karena sebelumnya Para Penggugat telah mengajukan gugatan dan telah mendapat putusan Pengadilan Negeri Kls. I Bandung dan putusan tersebut telah dikuatkan dengan putusan Pengadilan Tinggi Bandung Nomor : 225/Pdt/G/2011/PN.Bdg Jo. Nomor : 401/Pdt/2012/PT.Bdg. Putusan tersebut telah mempunyai Kekuatan Hukum Tetap/pasti. Menimbang, bahwa atas eksepsi tersebut oleh judex pactie Tingkat Pertama telah dipertimbangkan dengan mendasar Vide Yurisprudensi Nomor : 878 K/Sip/1977 yang dihubungkan dengan bukti surat dari Tergugat/
Hal. 18 dari 23 halaman putusan No. 145/PDT/2014/PT.BDG.
Pembanding berupa T-6 (Putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor : 225/Pdt/G/2011/PN.Bdg) dan T-7 (Putusan Pengadilan Tinggi Bandung Nomor : 401/PDT/2012/PT.Bdg), yang pada dasarnya diputus dengan amar putusan “tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verklaard)”, walaupun para pihak sama, objeknya sama dan materi pokok perkaranya sama, maka Judex Pactie Tingkat Pertama
berkesimpulan
bahwa
alasan
Para
Penggugat
tidak
dapat
dikategorikan sebagai nebis in idem, menurut Pengadilan Tinggi sudah tepat dan benar hanya saja perlu ditambah pertimbangan hukum sebagaimana di bawah ini : Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari Putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor : 225/Pdt/G/2011/PN.Bdg. (Bukti T-6) yang telah dikuatkan dengan Putusan Pengadilan Tinggi Bandung Nomor : 401/PDT/2012/PT.Bdg. (Bukti T-7), dimana dalam putusan Pengadilan Negeri Bandung (T-6) dalam pertimbangan hukum dalam putusan tersebut halaman 22 paragraf 2, telah dipertimbangkan “bahwa berdasarkan segala pertimbangan diatas tampak dengan jelas adanya pertentangan (kontradiksi) atas posita dengan petitum gugatan Penggugat” dan paragraf 4 yang pada akhir pertimbangan hukum menyatakan “menurut Majelis gugatan Penggugat haruslah dikualifisir sebagai gugatan yang tak jelas/kabur (Obscuur lebel)”. Dengan demikian gugatan Para Penggugat haruslah dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verklaard). Menimbang, bahwa dari pertimbangan hukum dalam bukti T-6 dan T-7 menurut pendapat Pengadilan Tinggi bahwa pemeriksaan perkara oleh Majelis Hakim terhadap perkara tersebut (T-6 dan T-7) belum melakukan pemeriksaan pokok perkara dan hanya pemeriksaan formil suatu gugatan, dengan demikian bahwa gugatan seperti itu setelah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dapat diajukan kembali sebagai gugatan baru. Oleh karena adalah tepat bahwa gugatan Para Penggugat/Para Terbanding tidak dapat dikualifikasi sebagai
Hal. 19 dari 23 halaman putusan No. 145/PDT/2014/PT.BDG.
gugatan nebis in idem dan patut secara hukum eksepsi tersebut haruslah ditolak. Menimbang, bahwa walaupun keberatan terhadap eksepsi ini dalam Memori Banding Pembanding/Tergugat tidak secara implisit dijadikan keberatan hukum
dalam
Memori
Banding
tersebut,
namun
untuk
menguatkan
pertimbangan hukum tentang eksepsi dimana Pengadilan Tinggi berwenang untuk menambah pertimbangan hukum untuk menguatkan putusan tersebut. DALAM POKOK PERKARA Menimbang, bahwa maksud gugatan Para Penggugat sekarang Para Terbanding sebagaimana terurai diatas. Menimbang, bahwa Pembanding semula Tergugat telah mengajukan jawaban disertai Eksepsi dan gugatan Rekonpensi tertanggal 09 Oktober 2013. Menimbang, bahwa Para Terbanding semula Para Penggugat untuk menguatkan dalil-dalil gugatan telah menyampaikan alat bukti berupa surat bertanda P-1 sampai dengan P-17 dan Pembanding semula Tergugat untuk menguatkan sangkalannya telah mengajukan alat bukti berupa surat bertanda T-1 sampai dengan T-7. Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi meneliti dan mempelajari secara seksama atas pertimbangan hukum dalam putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya tersebut, yang berkesimpulan bahwa petitum gugatan Para Penggugat dalam point 3, point 4 dan point 5 secara beralasan hukum dan dinyatakan dikabulkan, maka gugatan Para Penggugat dikabulkan untuk sebagian. Menurut pendapat Pengadilan Tinggi terkadang pertimbangan hukum dalam pokok perkara sudah lengkap dan benar. Oleh karenanya keberatan hukum yang menjadi alasan keberatan dalam Memori Banding dari Pembanding/Tergugat menurut pendapat Pengadilan Tinggi sudah tercakup dalam pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut,
Hal. 20 dari 23 halaman putusan No. 145/PDT/2014/PT.BDG.
dengan demikian keberatan hukum tersebut patut utnuk dikesampingkan dan tidak perlu untuk dipertimbangkan kembali pada tingkat banding, termasuk juga keberatan dalam Kontra Memori Banding dari Para Terbanding/Para Penggugat tidak perlu untuk dipertimbangkan. DALAM REKONPENSI Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi meneliti dan mempelajari pertimbangan hukum dalam putusan Pengadilan Negeri Bandung yang dimohon banding tersebut sepanjang mengenai pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat
Pertama
dalam
mempertimbangkan
gugatan
Rekonpensi
dari
Penggugat Rekonpensi semula Tergugat sekarang Pembanding, menurut pendapat Pengadilan Tinggi sudah dipertimbangkan secara lengkap dan benar, oleh karenanya pertimbangan hukum tersebut, kiranya diambil alih oleh Pengadilan Tinggi sebagai pertimbangan hukum dalam memutus gugatan Rekonpensi dalam tingkat banding. Menimbang, bahwa berdasar segala pertimbangan hukum dalam pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, menurut pendapat Pengadilan Tinggi beralasan hukum putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 20 Januari 2014, Nomor : 254/Pdt.G/2013/PN.Bdg, tetap dipertahankan dan dikuatkan ; Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding/Tergugat tetap dipihak yang kalah, maka harus dihukum untuk membayar biaya perkara yang timbul di kedua tingkat peradilan, sebagaimana dicantumkan dalam diktum putusan ini ; Mengingat pasal-pasal dari Undang-Undang RI Nomor : 20 Tahun 1947, Undang-Undang RI Nomor : 48 Tahun 2009, Undang-Undang RI Nomor : 49 Tahun 2009 serta segala peraturan Perundang-undangan yang berhubungan dengan perkara ini ;
Hal. 21 dari 23 halaman putusan No. 145/PDT/2014/PT.BDG.
MENGADILI : -
Menerima
permohonan
banding
dari
Pembanding/Tergugat
tersebut ; -
Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bandung, tanggal 20 Januari 2014 Nomor : 254/Pdt.G/2013/PN.Bdg. yang dimohonkan banding tersebut ;
-
Menghukum Pembanding/Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul di kedua tingkat peradilan yang di tingkat banding sebesar Rp. 150.000,00 (Seratus lima puluh ribu rupiah) ;
Demikianlah diputuskan pada hari JUM’AT, tanggal 16 MEI 2014 dalam rapat permusyawaratan
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung dengan
susunan H. SYAMSUL ALI, SH. MH. sebagai Hakim Ketua, H. NUZUARDI, SH. MH., dan ENOS RADJAWANE, SH. masing-masing sebagai Hakim Anggota yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding, putusan mana pada hari JUM’AT tanggal 23 MEI 2014 telah diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut diatas, dengan dibantu oleh H. Ade Usman SH MH. sebagai Panitera pada Pengadilan Tinggi Bandung, akan tetapi
tidak
dihadiri oleh kedua belah pihak yang berperkara. HAKIM ANGGOTA,
H. NUZUARDI, SH., MH.
ENOS RADJAWANE, SH.
HAKIM KETUA,
H. SYAMSUL ALI, SH., M.H.
PANITERA,
H. ADE USMAN, SH., MH.
Hal. 22 dari 23 halaman putusan No. 145/PDT/2014/PT.BDG.
Perincian biaya perkara : 1. Materai putusan …………… Rp.
6.000,-
2. Redaksi putusan …………… Rp.
5.000,-
3. Pemberkasan ………………. Rp. 139.000,Rp. 150.000,- (Seratus lima puluh ribu rupiah)
Hal. 23 dari 23 halaman putusan No. 145/PDT/2014/PT.BDG.