PUTUSAN Nomor :247/Pid.Sus Narkotika/2014/PT.BDG.
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
Pengadilan Tinggi Bandung yang mengadili perkara pidanadalam peradilan tingkat Banding, menjatuhkan Putusan seperti tersebut di bawah ini dalam perkara Terdakwa : ------------------------------------------------------------------I.
Nama lengkap
: Elizabeth Santoso alias Liz binti Eko Santoso
Tempat lahir
: Surabaya.
Umur/tgl lahir
: 42 Tahun/04 Mei1972;
Jenis kelamin
: Perempuan;
Kebangsaan
: Indonesia;
Tempat tinggal
: Manyar Kertoarjo 68/70 RT. 001, RW. 006, Desa Manyar Sebrangan, Kecamatan Mulyo Rejo, Surabaya..
II.
Agama
: Katholik;
Pekerjaan
: Wiraswasta;
Pendidikan
: -
Nama lengkap
: Antonius Richard alias Richard bin Edi Rusli
Tempat lahir
: Jakarta.
Umur/tgl lahir
: 44 tahun/26 Mei 1968;
Jenis kelamin
: Laki-laki;
Kebangsaan
: Indonesia;
Tempat tinggal
: Jl. Gelong Baru Timur, Gang III No. 10, Kelurahan Tomang, Jakarta Barat atau Tanjung Duren Raya Lama No. 2 Jakarta Barat.
Halaman 1 dari 24 halaman, Pts. No.247/PID.Sus.Narkotika/2014/PT.BDG
Agama
: Katholik;
Pekerjaan
: Programer Komputer;
Pendidikan
: -
Dalam perkara ini para Terdakwa ditahan oleh : ------------------------------
Penyidik, dengan jenis penahanan Rutan sejak tanggal 23 September 2013 s/d 12 Oktober 2013, penahanan tersebut diperpanjang oleh Jaksa Penuntut Umum sejak tanggal 13 Oktober 2013 s/d tanggal 21 Nopember 2013, dilanjutkan dengan perpanjangan penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri Bandung sejak tanggal 22 Nopember 2013 s/d tanggal 02 Desember 2013;
-
Jaksa Penuntut Umum, dengan jenis penahanan Rutan sejak tanggal 02 Desember 2013 s/d tanggal 21 Desember 2013, penahanan tersebut diperpanjang oleh Ketua Pengadilan Negeri Bandung sejak tanggal 22 Desember 2013 s/d tanggal 15 Januari 2014;
-
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung, dengan jenis penahanan Rutan sejak tanggal 15 Januari 2014 s/d tanggal 13 Februari 2014, penahanan tersebut diperpanjang oleh Ketua Pengadilan Negeri Bandung sejak tanggal 14 Februari 2014 s/d tanggal 14 April 2014, kemudian diperpanjang oleh Ketua Pengadilan Tinggi Bandung sejak tanggal 15 April 2014 s/d tanggal 12 Juni 2014;
-
Majelis Hakim Tinggi Bandung, dengan jenis penhanan Rutan, sejak tanggal 12 Juni 2014 s/d 11 Juli 2014, selanjutnya diperpanjang oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Bandung sejak tanggal 12 Juli 2014 s/d tanggal 09 September 2014.
PENGADILAN TINGGI tersebut; Halaman 2 dari 24 halaman, Pts. No.247/PID.Sus.Narkotika/2014/PT.BDG
Telah membaca PenetapanWakil Ketua Pengadilan Tinggi Bandung tanggal .15 Agustus2014 Nomor : 247/Pen/Pid.Sus-Narkotika/2014/PT.BDG tentang Penunjukkan Majelis Hakim Tinggi yang akan mengadili/memutus perkara atas nama Terdakwa Elizabeth Santoso alias Liz binti Eko Santoso dan Terdakwa Antonius Richard alias Richard bin Edi Rusli, dan membaca berkas
perkara
No.
66/Pid.B/2013/PN.Bdg
serta
surat-surat
yang
bersangkutan dengan perkara tersebut; Membaca, Surat Dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Bandung tanggal 02 Januari 2014Nomor Reg. Perkara :PDM1404/BDUNG/12/2013, yang berbunyi sebagaiberikut : ----------------------------Kesatu : Bahwa mereka Terdakwa I. ELIZABETH SANTOSO Alias LIEZ Binti EKO SANTOSO bersama sama dengan Terdakwa II. ANTONIUS RICHARD Alias RICHARD Bin Ir.EDI RUSLI pada hari Sabtu tanggal 07 September 2013 sekira pukul 10.25 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan September 2013, bertempat di Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bandung yang berwenang untuk memeriksa perkara ini, melakukanpercobaan atau permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana narkotika secara tanpa hak dan melawan hukum, menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I bukan tanaman beratnya melebihi 5 (lima) gram, yang dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut : -------------------------------------------------------------Pada waktu dan tempat tersebut diatas, sebelumnya Terdakwa I. ELIZABETH SANTOSO Alias LIEZ telah ditelephon temannya yang bernama STANLEY seorang WNA Nigeria (DPO) dan meminta kepada Terdakwa I Halaman 3 dari 24 halaman, Pts. No.247/PID.Sus.Narkotika/2014/PT.BDG
untuk dicarikan kurir untuk melakukan perjalanan ke Luar Negeri untuk mengambil barang dan dimasukkan ke Indonesia. Kemudian Terdakwa I berkonsultasi dengan Terdakwa II. ANTONIUS RICHARD Alias RICHARD Bin Ir. EDI RUSLI yang akhirnya Terdakwa II menyarankan untuk memberikan pekerjaan tersebut kepada ALBERT SATRYAWAN IRAWAN Als IWAN (berkas terpisah). Selanjutnya Terdakwa II mengirimkan SMS kepada IWAN untuk menawarkan pekerjaan mengambil barang ke India yang dijawab oleh IWAN bahwa dirinya bersedia mengambil barang ke India, lalu Terdakwa II langsung menelpon IWAN untuk memastikan dan mendengar langsung serta menjelaskan bahwa biaya ongkos perjalanan dan akomodasinya ditanggung, dan juga diberi bayaran antara 1000 s/d 1500 RM serta Terdakwa I mengatakan kepada IWAN bahwa boleh mengajak satu orang untuk menemani. Karena IWAN tidak mengajak siapapun, sehingga kurang orang yang harus berangkat ke India, lalu Terdakwa II menawarkan pekerjaan tersebut kepada saksi Melchior yaitu teman Terdakwa II, selanjutnya Terdakwa I berkomunikasi dengan Melchior dan meminta supaya Melchior mencari teman lagi untuk pergi ke India, dan Melchior lalu mengajak isterinya. Pada saat ketiga orang tersebut siap berangkat yaitu Iwan, Melchior dan Isterinya, lalu Terdakwa I mengirimkan data-data ketiga orang tersebut kepada SATNLEY (DPO) untuk disiapkan tiket pesawatnya. Kemudian tanggal 29 Agustus 2013 Terdakwa I memberitahukan bahwa keberangkatan Iwan ke India pada tanggal 4 September 2013 dan pada tanggal 1 September 2013 terdakwa I mengirim SMS kepada Iwan yang isinya reservasi tiket pesawat Mihin Airlangka tujuan Jakarta-India pulang pergi dan hotel di India, lalu Terdakwa I. mengirimkan uang sebesar 60 dollar untuk mengurus visa dan 300 dollar untuk bayar hotel dan biaya lainnya kepada Iwan dengan cara ditransfer. Ketika Iwan Halaman 4 dari 24 halaman, Pts. No.247/PID.Sus.Narkotika/2014/PT.BDG
akan berangkat ke bandara Soekarno Hatta Terdakwa I mengirim nomor hp Melchior Iljaz yang juga akan berangkat ke India yang menurut Terdakwa I bisa dijadikan teman dalam perjalanan. Setelah sampai di India dan menginap dihotel RTS, Terdakwa I menelpon Iwan menanyakan titipan barang dari temannya apakah sudah diterima oleh Iwan, dan Iwan menjawab bahwa titipan koper sudah diterima tetapi Melchior dan Istrinya tidak mau membawa titipan Koper untuk Terdakwa I, sehingga Terdakwa I meminta kepada Iwan agar telephone diberikan pada Melchior karena Terdakwa akan bicara dengan Melchior. Setelah berbicara dengan Melchior terdakwa I tetap mendesak Melchior dan isterinya mau membawa tas koper titipan untuk terdakwa I tersebut tetapi Melchior tetap tidak mau, yang akhirnya hanya Iwan yang mau membawa titipan koper untuk Terdakwa tersebut, kemudian Iwan, Melchior dan isterinya terbang kembali ke Indonesia tanggal 07 September 2013. Setibanya Iwan di Bandara Huseinsastranegara terdakwa I menelepon dan mengatakan agar Iwan langsung menuju ke hotel Cassa dua Pasteur dan membawa koper tersebut, karena nanti ada yang akan mengambil koper tersebut, akan tetapi belum sempat koper tersebut oleh Iwan diserahkan pada Terdakwa I, Iwan telah ditangkap dan diamankan oleh petugas bea dan cukai bandara ketika melewati jalur X Ray karena koper yang dititipkan untuk Terdakwa I telah ditemukan 3 (tiga) bungkusan besar yang isinya narkotika jenis shabu yang disembunyikan diruang tersembunyi dalam koper. Setelah dilakukan penimbangan terhadap Barang Bukti Narkotika Shabu tersebut seberat 2560 (dua ribu enam ratus enam puluh) gram sesuai dengan Berita Acara Timbang Benda Sitaan/Barang Bukti pada tanggal 11 September 2013 yang dilakukan Badan Narkotika Nasional. Kemudian barang bukti tersebut dilakukan penelitian oleh UPT Laboratorium Uji Narkoba Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia bahwa benar Halaman 5 dari 24 halaman, Pts. No.247/PID.Sus.Narkotika/2014/PT.BDG
mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam golongan I Nomor Unit 61 Lampiran Undang Undang RINo.35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Nomor 289I/IX/2013/UPT Lab Uji Narkoba tanggal 19 September 2013. Bahwa berdasarkan hasil kloning Hand phone merk Blackberry Dakota 9900 warna hitam Nomor IMEI 358567047444274 milik ALBERT SATRIYA IRAWAN ALS IWAN dengan Sim Card AXIS Nomor Panggil 083857771367 atas nama terdakwa telah terjadi komunikasi aktif antara IWAN dan Terdakwa I. Setelah tertangkapnya ALBERT
SATRIYA
pengembangan
dan
IRAWAN atas
ALS
dasar
IWAN
Kemudian
pengembangan
tersebut
dilakukan dilakukan
penangkapan terhadap Terdakwa I. ELIZABETH SANTOSO Alias LIEZ dan Terdakwa II. ANTONIUS RICHARD Alias RICHARD. Perbuatan para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 114 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika jo Pasal 132 ayat [1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. ATAU : Kedua: Bahwa mereka Terdakwa I. ELIZABETH SANTOSO Alias LIEZ Binti EKO SANTOSO bersama sama dengan Terdakwa II. ANTONIUS RICHARD Alias RICHARD Bin Ir. EDI RUSLI pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut dalam dakwaan KESATU diatas, melakukan percobaan atau permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana narkotika secara tanpa hak atau melawan hukitm membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito Narkotika Golongan I, dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
Halaman 6 dari 24 halaman, Pts. No.247/PID.Sus.Narkotika/2014/PT.BDG
Pada waktu dan tempat tersebut diatas, sebelumnya Terdakwa I. ELIZABETH SANTOSO Alias LIEZ telah ditelephon temannya yang bernama STANLEY seorang WNA Nigeria (DPO) dan meminta kepada Terdakwa I untuk dicarikan kurir untuk melakukan perjalanan ke Luar Negeri untuk mengambil barang dan dimasukan ke Indonesia. Kemudian Terdakwa I berkonsultasi dengan Terdakwa II. ANTONIUS RICHARD Alias RICHARD Bin Ir. EDI RUSLI yang akhirnya Terdakwa II menyarankan untuk memberikan pekerjaan tersebut kepada ALBERT SATRYAWAN IRAWAN Als IWAN (berkas terpisah). Selanjutnya Terdakwa II mengirimkan SMS kepada IWAN untuk menawarkan pekerjaan mengambil barang ke India yang dijawab oleh IWAN bahwa dirinya bersedia mengambil barang ke India, lalu Terdakwa II langsung menelpon IWAN untuk memastikan dan mendengar langsung serta menjelaskan bahwa biaya ongkos perjalanan dan akomodasinya ditanggung, dan juga diberi bayaran antara 1000 s/d 1500 RM serta Terdakwa I mengatakan kepada IWAN bahwa boleh mengajak satu orang untuk menemani. Karena IWAN tidak mengajak siapapun, sehingga kurang orang yang harus berangkat ke India, lalu Terdakwa II menawarkan pekerjaan tersebut kepada saksi Melchior yaitu teman Terdakwa II, selanjutnya Terdakwa I berkomunikasi dengan Melchior dan meminta supaya Melchior mencari teman lagi untuk pergi ke India, dan Melchior lalu mengajak isterinya. Pada saat ketiga orang tersebut siap berangkat yaitu Iwan, Melchior dan Isterinya, lalu Terdakwa I mengirimkan data-data ketiga orang tersebut kepada SATNLEY (DPO) untuk disiapkan tiket pesawatnya. Kemudian tanggal 29 Agustus 2013 Terdakwa I memberitahukan bahwa keberangkatan Iwan ke India pada tanggal 4 September 2013 dan pada tanggal 1 September 2013 terdakwa I mengirim SMS kepada Iwan yang isinya reservasi tiket pesawat Mihin Airlangka tujuan Halaman 7 dari 24 halaman, Pts. No.247/PID.Sus.Narkotika/2014/PT.BDG
Jakarta-India pulang pergi dan hotel di India, lalu Terdakwa I. mengirimkan uang sebesar 60 dollar untuk mengurus visa dan 300 dollar untuk bayar hotel dan biaya lainnya kepada Iwan dengan cara ditransfer. Ketika Iwan akan berangkat ke bandara Soekarno Hata Terdakwa I mengirim nomor hp Melchior Iljaz yang juga akan berangkat ke India yang menurut terdakwa I bisa dijadikan teman dalam perjalanan. Setelah sampai di India dan menginap dihotel RTS, Terdakwa I menelpon Iwan menanyakan titipan barang dari temannya apakah sudah diterima oleh Iwan, dan Iwan menjawab bahwa titipankoper sudah diterima tetapi Melchior dan Istrinya tidak mau membawa titipan Koper untuk Terdakwa I, sehingga Terdakwa I meminta kepada Iwan agar telephone diberikan pada Melchior karena terdakwa akan bicara dengan Melchior. Setelah berbicara dengan Melchior Terdakwa I tetap mendesak Melchior dan isterinya mau membawa tas koper titipan untuk Terdakwa I tersebut tetapi Melchior tetap tidak mau, yang akhirnya hanya Iwan yang mau membawa titipan koper untuk Terdakwa tersebut, kemudian Iwan, Melchior dan isterinya terbang kembali ke Indonesia tanggal 07 September 2013. Setibanya Iwan di Bandara Huseinsastranegara terdakwa I menelepon dan mengatakan agar Iwan langsung menuju ke hotel Cassa dua Pasteur dan membawa koper tersebut, karena nanti ada yang akan mengambil koper tersebut, akan tetapi belum sempat koper tersebut oleh Iwan diserahkan pada Terdakwa I, Iwan telah ditangkap dan diamankan oleh petugas bea dan cukai bandara ketika melewati jalur X Ray karena koper yang dititipkan untuk Terdakwa I telah ditemukan 3 (tiga) bungkusan besar yang isinya narkotika jenis shabu yang disembunyikan diruang tersembunyi dalam koper. Setelah dilakukan penimbangan terhadap Barang Bukti Narkotika Shabu tersebut seberat 2560 (dua ribu enam ratus enam puluh] gram sesuai dengan Berita Acara Timbang Benda Sitaan/Barang Bukti pada Halaman 8 dari 24 halaman, Pts. No.247/PID.Sus.Narkotika/2014/PT.BDG
tanggal 11 September 2013 yang dilakukan Badan Narkotika Nasional. Kemudian barang bukti tersebut dilakukan penelitian oleh UPT Laboratorium Uji Narkoba Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia bahwa benar mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam golongan I Nomor Unit 61 Lampiran Undang Undang Rl No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Nomor 289 I/IX/2013/UPT Lab Uji Narkoba tanggal 19 September 2013. Bahwa berdasarkan hasil kloning Hand phone merk Blackberry Dakota 9900 warna hitam Nomor IMEI 358567047444274 milik ALBERT SATRIYA IRAWAN ALS IWAN dengan Sim Card AXIS Nomor Panggil 083857771367 atas nama Terdakwa telah terjadi komunikasi aktif antara IWAN dan Terdakwa I. Setelah tertangkapnya ALBERT
SATRIYA
pengembangan
dan
IRAWAN atas
dasar
ALS
IWAN
Kemudian
pengembangan
tersebut
dilakukan dilakukan
penangkapan terhadap Terdakwa I. ELIZABETH SANTOSO Alias LIEZ dan Terdakwa II. ANTONIUS RICHARD Alias RICHARD. Perbuatan mereka Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 115 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika Jo Pasal 132 ayat (1) UU RI NO.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Membaca, Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Bekasitanggal
22
Mei2014,
Nomor
Reg.
Perkara
:
PDM-
1401/BDUNG/12/2013, para Terdakwa dituntut sebagai berikut : ----------------1. Menyatakan Terdakwa ELIZABETH SANTOSO Als LIZ Binti EKO SANTOSO dan Terdakwa ANTONIUS RICHARD Als RICHARD Bin EDI RUSLI bersalah telah melakukan permufakatan transito Narkotika Gol. I sebagaimana diatur dalam pasal 115 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009
Halaman 9 dari 24 halaman, Pts. No.247/PID.Sus.Narkotika/2014/PT.BDG
tentang Narkotika jo Pasal 132 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; 2. Menjatuhkan pidana badan terhadap Terdakwa ELIZABETH SANTOSO Als LIZ Binti EKO SANTOSO dan Terdakwa ANTONIUS RICHARD Als RICHARD Bin EDI RUSLI dengan pidana penjara masing-masing selama 14 (empat belas) tahun potong masa tahanan sementara dengan perintah agar tetap ditahan dan denda masing-masing 1.000.000.000,(satu milyar rupiah) subsidair 6 (enam) bulan penjara; 3. Menetapkan barang bukti berupa: ----------------------------------------------------
3 (tiga) bungkus narkotika jenis sabu berat awal 2557 gram dan setelah dilakukan pemusnahan oleh BNNP Jawa Barat sisa untuk lab dan
pembuktian
perkara
sebanyak
3
gram
dirampas
untuk
dimusnahkan; -
Tas koper warna merah maron merk Safari dirampas untuk dimusnahkan;
-
2 (dua) buah pasport masing-masing 1 (satu) buku pasport an. Alizabeth Santoso, 1 (satu) buku pasport an. Albert Satya Irawan dikembalikan kepada pemiliknya;
-
1 (satu) kartu ATM
BCA an. Albert Satya Irawan dikembalikan
kepada pemiliknya; -
1 (satu) kartu ATM BCA berikut No. rekening an. Aris Setiawan dikembalikan kepada pemiliknya;
-
1 (satu) bundel dokumen perjalanan dirampas untuk dimusnahkan;
-
6 (enam) buah handphone masing-masing merk/type: Nexian dual SIM card, Blackberry Curve 8520, Nokia 101, Ritan Putih, Smartfren putih dan Blackberry Dakota 9900 dirampas untuk dimusnahkan;
Halaman 10 dari 24 halaman, Pts. No.247/PID.Sus.Narkotika/2014/PT.BDG
-
Uang Rp 3.800.000,- (tiga juta delapan ratus ribu rupiah) dirampas untuk negara;
4. Menetapkan supaya Terdakwa ELIZABETH SANTOSO Als LIZ Binti EKO SANTOSO dan Terdakwa ANTONIUS RICHARD Als RICHARD Bin EDI RUSLI membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp 5.000,- (lima ribu rupiah); Menimbang, bahwa terhadap perkara para Terdakwa Pengadilan Negeri Bandung menjatuhkan Putusan dalam perkara tersebut pada tanggal 5 Juni 2014 Nomor : 66/Pid.B/2014/PN.Bdg, dengan amar sebagai berikut : -1).
Menyatakan Terdakwa I. ELIZABETH SANTOSO Als LIZ Binti EKO SANTOSO dan Terdakwa II. ANTONIUS RICHARD Als RICHARD Bin EDI RUSLI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “tanpa hak atau melakukan hukum dengan permufakatan jahat mentransito narkotika golongan I” sebagaimana dalam dakwaan Kedua;
2).
Menjatuhkan pidana terhadap Para Terdakwa dengan pidana penjara masing-masing selama 10 (sepuluh) tahun dan denda masing-masing sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka harus diganti dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan ;
3).
Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Para Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari lamanya pidana yang dijatuhkan;
4).
Menetapkan Para Terdakwa tetap ditahan;
5).
Menyatakankan barang bukti berupa: ----------------------------------------------
Halaman 11 dari 24 halaman, Pts. No.247/PID.Sus.Narkotika/2014/PT.BDG
- 3 (tiga) bungkus narkotika jenis sabu berat awal 2557 gram dan setelah dilakukan pemusnahan oleh BNNP Jawa Barat sisa untuk lab dan pembuktian perkara sebanyak 3 gram; - Tas koper warna merah maron merk Safari; - 2 (dua) buah pasport masing-masing 1 (satu) buku pasport an. Elizabeth Santoso, 1 (satu) buku pasport an. Albert Satya Irawan; - 1 (satu) kartu ATM BCA an. Albert Satya Irawan: - 1 (satu) kartu ATM BCA berikut No. rekening an. Aris Setiawan; - 1 (satu) bundel dokumen perjalanan; - 6 (enam) buah handphone masing-masing merk/type: Nexian dual SIM card, Blackberry Curve 8520, Nokia 101, Ritam Putih, Smartfren putih dan Blackberry Dakota 9900; - Uang Rp. 3.800.000,- (tiga juta delapan ratus ribu rupiah); Dikembali kepada Penuntut Umum untuk dipergunakan dalam perkara Albert Sastrya Irawan. 6).
Membebani para Terdakwa membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp 5.000,- (lima ribu rupiah); Membaca berturut-turut : -----------------------------------------------------------1. Akte Permohonan Banding Nomor : 22/Akta.Pid/2014/PN.BDG., dibuat oleh Muhammad Makmun, SH. MH. Panitera Pengadilan Negeri Klas I A Khusus Bandung, yang isinya pada pokoknya menerangkan bahwa pada hari Kamis, tanggal 12 Juni 2014 Jaksa Penuntut Umum menyatakan Banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Klas I A Khusus Bandung,tanggal 05 Juni 2014 Nomor : 66/Pid.B/2014/ PN.Bdg.
Halaman 12 dari 24 halaman, Pts. No.247/PID.Sus.Narkotika/2014/PT.BDG
2. Akte Permohonan Banding Nomor : 22/Akta.Pid/2014/PN.BDG., dibuat oleh Muhammad Makmun, SH. MH. Panitera Pengadilan Negeri Klas I A Khusus Bandung, yang isinya pada pokoknya menerangkan bahwa pada hari Kamis, tanggal 12 Juni 2014 Terdakwa I Elizabeth Santoso alias Liez binti Eko Santoso, dan Terdakwa II. Antonius Richard alias Richard bin Ir. Edi Rusli menyatakan Banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Klas I A Khusus Bandung,tanggal 05 Juni 2014 Nomor : 66/Pid.B/2014/PN.Bdg. 3. Akte Pemberitahuan Permintaan Banding No. 22/Akta.Pid/2014/ PN.BDG, dibuat oleh Windi Cahaya, SH. – Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Klas. I A. Bandung, yang isinya pada pokoknya menerangkan bahwa para hari Selasa, tanggal 17 Juni 2014 telah diberitahukan kepada Terdakwa Antonius Richard alias Richard bin Ir. Edi Rusli bahwa Fauzan – Jaksa Penuntut Umum menyatakan Banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Klas I A Bandung tanggal 05 Juni 2014, Nomor : 66/Pid.B/2014/PN.Bdg. 4. Akte Pemberitahuan Permintaan Banding No. 22/Akta.Pid/ 2014 /PN.BDG, dibuat oleh Windi Cahaya, SH.
– Jurusita Pengganti
Pengadilan Negeri Klas. I A. Bandung, yang isinya pada pokoknya menerangkan bahwa para hari Jum’at, tanggal 25 Juni 2014 telah diberitahukan kepada Terdakwa I Elizabeth Santoso alias Liez binti Santoso bahwa Fauzan – Jaksa Penuntut Umum menyatakan Banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Klas I Bandung Bandung, tanggal 05 Juni 2014 Nomor : 66/Pid.B/2014/PN.Bdg. 5. Akte
Pemberitahuan
Permintaan
Banding
No.
22/Akta.Pid/
2014/PN.BDG, dibuat oleh Windi Cahaya, SH. – Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Klas. I A. Bandung, yang isinya pada pokoknya Halaman 13 dari 24 halaman, Pts. No.247/PID.Sus.Narkotika/2014/PT.BDG
menerangkan bahwa para hari Jum’at, tanggal 17 Juni 2014 telah diberitahukan kepada Fauzan – Jaksa Penuntut Umum bahwa Terdakwa I Elizabeth Santoso alias Liez binti Santoso menyatakan Banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Klas I Bandung Bandung, tanggal 05 Juni 2014 Nomor : 66/Pid.B/2014/PN.Bdg 6. Akte
Pemberitahuan
Permintaan
Banding
No.
22/Akta.Pid/
2014/PN.BDG, dibuat oleh Windi Cahaya, SH. – Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Klas. I A. Bandung, yang isinya pada pokoknya menerangkan bahwa para hari Jum’at, tanggal 17 Juni 2014 telah diberitahukan kepada Fauzan – Jaksa Penuntut Umum bahwa Terdakwa I Elizabeth Santoso alias Liez binti Santoso menyatakan Banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Klas I Bandung Bandung, tanggal 05 Juni 2014 Nomor : 66/Pid.B/2014/PN.Bdg; 7. Memori Banding tertanggal 24 Juli 2014 diajukan oleh Advokad Terdakwa I Elizabeth Santoso alias Liz binti Eko Santoso, diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Klas I A Bandung pada tanggal 24 Juli 2014 8. Memori Banding dari Terdakwa II, tertanggal 21 Juli 2014, diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Klas I A Bandung pada tanggal 22 Juli 2014. 9. Surat dari Melchior Iljas kepada Majelis Hakim Tinggi Bandung, tertanggal 8 Juli 2014, Perihal : Penarikan/Pencabutan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) saksi Melchior Iljas untuk berkas perkara Nomor : 66 /Pid.B/2014/PN.Bdg. 10. Surat Pernyataan atas nama Melchior Iljas bin Goergo Lambert Tairas (Alm), tertanggal 7 Juli 2014.
Halaman 14 dari 24 halaman, Pts. No.247/PID.Sus.Narkotika/2014/PT.BDG
11. Surat Pernyataan Berita Acara Pemeriksaan Saya Yang Sebenarbenarnya Kejadian Yang Saya Alami Selama di India, tertanggal 7 Juli 2014. 12. Surat dari Fitriah binti Muhammad Djajadi kepada Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung, tertanggal 8 Juli 2014, Perihal : Penarikan/Pencabutan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) saksi Fitriah untuk berkas perkara Nomor : 66/Pid.B/2014/PN.Bdg. 13. Surat Pernyataan atas nama Fitriah binti Muhammad Djajadi, tertanggal 8 Juli 2014. 14. Surat Pernyataan Saya Yang Sebenar-benarnya tentang Kejadian Yang Saya Alami Selama Perjalanan Ke India 2013, tertanggal 7 Juli 2014. 15. Akta Pemberitahuan dan Penyerahan Memori Banding Nomor : 22/Akta.Pid/2014/PN.Bdg., dibuat oleh Karyat – Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Bandung, yang isinya pada pokoknya menerangkan bahwa pada hari Senin, tanggal 11 Agustus 2014 telah diberitahukan dan diserahkan Memori Banding kepada Jaksa Penuntut Umum; 16. Surat dari Suharyanto, SH. MH. Panitera Muda Pidana Pengadilan Negeri Klas I A Khusus Bandung kepada Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Bandung Fauzan, SH., tetanggal K Juli 2014, Perihal W.11.U.1/K../HN.02.02/VII/2014. Perihal : Mempelajari Berkas Perkara No. 66/Pid.B/2014/PN.Bdg. 17. Surat dari Suharyanto, SH. MH. Panitera Muda Pidana Pengadilan Negeri Klas I A Khusus Bandung kepada Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Bandung Fauzan, SH., tetanggal K Juli 2014,
Halaman 15 dari 24 halaman, Pts. No.247/PID.Sus.Narkotika/2014/PT.BDG
Perihal W.11.U.1/K./HN.02.02/VII/2014. Perihal : Mempelajari Berkas Perkara No. 66/Pid.B/2014/PN.Bdg. 18. Surat dari Suharyanto, SH. MH. Panitera Muda Pidana Pengadilan Negeri Klas I A Khusus Bandung kepada Terdakwa Elizabeth Santoso, tetanggal 18 Juli 2014, Perihal W.11.U.1/2607/HN.02.02/VII/2014. Perihal : Mempelajari Berkas Perkara No. 66/Pid.B/2014/PN.Bdg. 19. Surat dari Suharyanto, SH. MH. Panitera Muda Pidana Pengadilan Negeri Klas I A Khusus Bandung kepada Terdakwa Antonius Richard alias
Richard,
tetanggal
18
Juli
2014,
Perihal
W.11.U.1/
2644/HN.02.02/VII/2014. Perihal : Mempelajari Berkas Perkara No. 66/Pid.B/2014/PN.Bdg. 20. Surat Kuasa dari Antonius Richard Roesnadi kepada Wiwin, SH. MH. dan M. Ridho, SH. MH., tertanggal 09 Juni 2014. 21. Surat Penunjukan dan Kuasa dari Elizabeth Santoso kepada Rudy B. Junaidi, tertanggal 6 Juni 2014. Menimbang, bahwa permintaan Banding oleh para Terdakwa terhadap Putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 05 Juni 2014 Nomor : 66/Pid.B/2014/PN.Bdg. diajukan pada tanggal 12 Juni 2014 (telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara-cara serta syarat-syarat yang ditentukan dalam Undang-Undang), oleh karena itu permohonan Banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa dalam perkara ini para Terdakwa menyatakan Banding, yang alasannya sebagai berikut : ---------------------------------------------I. Alasan Banding Terdakwa I . Elizabeth Santoso : 1). Bahwa Pengadilan Negeri Bandung dalam memeriksa dan mengadili perkara ini telah melanggar Pasal
144 KUHAP, karena pada saat
dilimpahkan perkara pidana atas nama Terdakwa Elizabeth Santoso Halaman 16 dari 24 halaman, Pts. No.247/PID.Sus.Narkotika/2014/PT.BDG
ke Pengadilan Negeri Bandung, Terdakwa Elizabeth Santoso sudah menerima Surat Dakwaan yang dakwaannya berbentuk alternatif, sebagai berikut : Kesatu diancam Pasal 114 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan Kedua diancam Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Kemudian pada sidang pertama Penuntut membacakan Dakwaannya dengan didakwa dakwaan alternatif sebagai berikut : Kesatu diancam dengan Pasal 114 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Jo. Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang R.I. Nomor : 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dan Kedua Pasal 115 ayat (1) Undang-Undang R.I. Nomor : 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Jo. Pasal 132 ayat (1) UndangUndang R.I. Nomor : 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. 2). Bahwa pertimbangan Judex Factie tingkat pertama halaman 32 yang pada pokoknya menyatakan bahwa mengenai keberatan Terdakwa I lainnya seharusnya lebih tepat diajukan diawal persidangan dengan mengajukan keberatan Eksepsi terhadap Surat Dakwaan, bukan diajukan dalam Nota Pembelaan, adalah pertimbangan yang salah dan keliru, karena dalam Tuntutan Pidananya Penuntut Umum menuntut Terdakwa Elizabeth Santoso terbukti melanggar Pasal 115 ayat (1) Undang-Undang R.I. Nomor : 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan hukuman 14 tahun penjara, sedang ancaman hukuman dalam Pasal 115 ayat (1) Undang-Undang R.I. Nomor : 35 Tahun 2009 tentang Narkotika adalah paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun.
Halaman 17 dari 24 halaman, Pts. No.247/PID.Sus.Narkotika/2014/PT.BDG
3). Bahwa Terdakwa I keberatan dengan pertimbangan hukum Judex Facti halaman 30 karena dasar pertimbangan tersebut berbeda dengan keterangan saksi Alberth Satya Irawan dan keterangan saksi Melchior Iljas serta keterangan saksi Fitriah binti Muhammad Djajadi.. 4). Bahwa Terdakwa I keberatan terhadap pertimbangan hukumnya pada halaman 32, karena Surat Pernyataan tertanggal 17 April 2014 diperkuat oleh keterangan dari saksi Victor Kaimana yang diberikan dibawah sumpah. II. Alasan Banding Terdakwa II Antonius Richard Roesnadi : 1).
Bahwa
Penasehat
Hukum
Terdakwa
II
keberatan
dengan
pertimbangan Judex Factie tingkat pertama yang menyatakan bahwa unsur ke-1 dari tindak pidana menurut ketantuan Pasal 115 ayat (1) Jo. Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yaitu unsur “ setiap orang” terpenuhi, sebab yang dimaksud dalam unsur ini “setiap orang” adalah subyek hukum yang dapat dikenai pertanggung-jawaban pidana karena kedudukannya sebagai pelaku tindak pidana yang dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani. 2). Bahwa Penasehat Hukum Terdakwa II terhadap pertimbangan hukum Judex Factie tingkat pertama yang menyatakan bahwa unsur “tanpa hak atau melawan hukum dari tindak pidana yang didakwakan terpenuhi sebab sesuai dengan fakta yang terungkap dipersidangan bahwa Pembanding/Terdakwa II tidak pernah melakukan percobaan permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana Narkotika tanpa hak atau melawan hukum membawa, mengirim, mengangkut atau mentransito Narkotika Golongan I.
Halaman 18 dari 24 halaman, Pts. No.247/PID.Sus.Narkotika/2014/PT.BDG
3). Bahwa
Penasehat
Hukum
Terdakwa
II
keberatan
terhadap
pertimbangan Judex Factie tingkat pertama yang menyatakan terpenuhinya unsur ke-3 dari tindak pidana menurut ketentuan Pasal 115 ayat (1) Jo. Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, sebab tidak ada satupun alat bukti yang menjelaskan atau menerangkan bahwa Pembanding/Terdakwa II melakukan tindak pidana “melakukan percobaan atau permufakatan jahat untuk melakukn tindak pidana Narkotika secara tanpa hak atau melawan hukum membawa, mengirim, mengangkut atau mentransito Narkotika Golongan I. 4). Bahwa dakwaan kedua Pasal 115 ayat (1) Jo. Pasal 132 UndangUndang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sebenarnya tidak terbukti, dan Judex Facti tingkat pertama dalam pertimbangannya tidak mendasarkan pada sistem pembuktian dan syarat minimal pembuktian. 5). Bahwa
Penasehat
Hukum
Terdakwa
II
keberatan
atas tidak
dihadirkannya saksi Melchior Ilyas dan saksi Fitriah binti Muhammad Djajadi dipersidangan, sebab kedua saksi tersebut adalah saksi kunci, sedang keterangan kedua saksi tersebut yang terdapat pada BAP dibacakan oleh Penuntut Umum, semua isinya adalah rekayasa dari Penyidik BNNP. Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini tidak mengajukan Kontra Memori Banding. Menimbang,
bahwa
setelah
Majelis
Hakim
Pengadilan
Tinggi
memeriksa dan meneliti dengan seksama berkas perkara beserta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Klas I A Khusus Bandung tanggal 05 Juni 2014 Nomor66/Pid.B/2014/PN.Bdg, dan Mempelajari Memori Banding dari Halaman 19 dari 24 halaman, Pts. No.247/PID.Sus.Narkotika/2014/PT.BDG
Penasehat Hukum Terdakwa,maka Majelis Hakim Pengadilan Tinggi mempertimbangkannya sebagai berikut; Menimbang, bahwa Judex Facti tingkat pertama dalam putusannya menyatakan bahwa Terdakwa I. Elizabeth Santoso alias Liz binti Eko Santoso dan Terdakwa II. Antonius Richard alias Richard bin Edi Rusli telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “tanpa hak atau melawan hukum dengan permufakatan jahat mentransito Narkotika Golongan I” sebagaimana dalam Dakwaan Kedua karena perbuatan para Terdakwa tersebut telah memenuhi semua unsur dari tindak pidana yang didakwakan. Menimbang, bahwa Judex Factie tingkat banding berpendapat bahwa pertimbangan dan putusan Judex Facti tingkat pertama tersebut telah tepat dan benar, sehingga Judex Factie tingkat banding mengambil-alih seluruh pertimbangan hukum Judex Factie tingkat pertama sebagai pertimbangan Judex Factie tingkat banding dalam memutus perkara ini ditingkat banding. Menimbang, bahwa tentang alasan banding yang diajukan oleh Penasehat Hukum Terdakwa I dan Penasehat Hukum Terdakwa II merupakan pengulangan terhadap apa yang telah dipertimbangkan oleh Judex Factie tingkat pertama dalam putusannya tanggal 05 Juni 2014 Nomor 65/Pid.B/2014/PN.Bdg., maka alasan-alasan banding tersebut tidak perlu dipertimbangkan lagi ditingkat banding karena penilaian Judex Factie terhadap alasan-alasan banding tersebut sama dengan pertimbangan Judex Factie tingkat pertama terhadap alasan-alasan tersebut; Menimbang, bahwa tentang alasan Banding dari Penasehat Hukum Terdakwa I yaitu berbedanya dakwaan yang diterima Terdakwa I ketika perkara tersebut dilimpahkan Penuntut Umum ke Pengadilan Negeri Bandung dengan Dakwaan yang dibacakan Penuntut Umum dipersidangan. Halaman 20 dari 24 halaman, Pts. No.247/PID.Sus.Narkotika/2014/PT.BDG
Terhadap alasan banding Penasehat Hukum Terdakwa I tersebut diatas, Judex Factie tingkat Banding berpendapat bahwa berdasarkan Berita Acara Sidang hari Kamis, tanggal 30 Januari 2014, setelah Surat Dakwaan dibacakan oleh Penuntut Umum. Judex Factie tinglkat pertama telah memberikan kesempatan kepada para Terdakwa/Penasehat Hukumnya untuk menanggapi Dakwaan tersebut, tetapi para Terdakwa maupun Penasehat Hukumnya pada pokoknya menyatakan tidak keberatan dan tidak mengajukan atas Eksepsi tersebut, demikian Judex Factie tingkat pertama tidak menanggapi keberatan tersebut dalam putusan ini sebab kesempatan para Terdakwa untuk menanggapi perubahan Surat Dakwaan tersebut adalah dalam Eksepsi atas Surat Dakwaan tersebut; Menimbang, bahwa Judex Factie tingkat banding perlu memperbaiki tentang hukuman yang dijatuhkan kepada para Terdakwa dalam perkara ini ditingkat banding, sebab Judex Factie tingkat banding berpendapat bahwa penyangkalan para Terdakwa dalam perkara ini menunjukkan sikap yang merasa tidak bersalah sehingga sulit diharapkan untuk memperbaiki sikap tersebut dikemudian hari, sedang Perintah Republik Indonesia pada saat ini sedang giat-giatnya memberantas kejahatan dibidang peredaran dan penyalahgunaan Narkotika untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa, karena itu hukuman yang dijatuhkan kepada para Terdakwa harus ditingkatkan sebagaimana tersebut dalam amar putusan ini. Menimbang, bahwa hal-hal yang meringankan dalam perkara ini adalah bahwa Terdakwa belum pernah dihukum; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas maka Putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 05 Juni 2014 Nomor 65/Pid.B/2014/PN.Bdg. harus diperbaiki sekedar mengenai hukuman atau pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa, sedang selebihnya harus Halaman 21 dari 24 halaman, Pts. No.247/PID.Sus.Narkotika/2014/PT.BDG
dikuatkan, sehingga amar selengkapnya sebagaimana tersebut dalam amar putusan dibawah ini; Menimbang, bahwa oleh karena dalam perkara ini para Terdakwa ditahan, maka berdasarkan KUHAP, para Terdakwa diperintahkan tetap berada dalam tahanan, sedang pidana yang dijatuhkan kepada para Terdakwa harus dikurangkan dengan waktu seluruhnya selama para Terdakwa ditahan dalam perkara ini. Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa terbukti bersalah dan kepadanya harus dijatuhi pidana, maka sesuai ketentuan Pasal 222 ayat (1) KUHAP biaya dalam perkara ini untuk kedua tingkat peradilan dibebankan kepadaTerdakwa; Mengingat ketentuan Pasal 115 ayat (1) Jo. Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 5 tahun 2009 tentang Narkotika Jo. Pasal 197 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP, serta Pasal-Pasal lain dari Undang-Undang dan peraturan-peraturan lain yang bersangkutan. MENGADILI:: -
Menerima permintaan Banding dari para Terdakwa;
-
Memperbaiki Putusan Pengadilan Negeri Klas I A Khusus Bandung tanggal 05 Juni 2014 Nomor : 66/Pid.B/2014/PN.Bdg. yang dimintakan banding tersebut sekedar mengenai hukuman yang dijatuhkan kepada para Terdakwa, sehingga amar selengkapnya sebagai berikut : -------1) Menyatakan Terdakwa I. Elizabeth Santoso alias liz binti Eko Santoso dan Terdakwa II. Antonius Richard bin Edi Rusli terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana “tanpa hak dan melawan hukum dengan permufakatan jahat mentransito Narkotika Golongan I”. Halaman 22 dari 24 halaman, Pts. No.247/PID.Sus.Narkotika/2014/PT.BDG
2) Menjatuhkan pidana terhadap para Terdakwa tersebut oleh karena itu masing-masing penjara selama 11 (sebelas) tahun, dan denda masing-masing sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar harus diganti dengan penjara selama 6 (enam) bulan. 3) Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani para Terdakwa dalam perkara ini dikurangkan seluruhnya dari lamanya pidana yang dijatuhkan. 4) Menetapkan para Terdakwa tetap berada dalam tahanan. 5) Memerintahkan agar barang bukti dalam perkara ini, berupa : ------
3 (tiga) bungkus narkotika jenis sabu berat awal 2557 gram dan setelah dilakukan pemusnahan oleh BNNP Jawa Barat sisa untuk lab dan pembuktian perkara sebanyak 3 gram;
-
Tas koper warna merah maron merk Safari;
-
2 (dua) buah pasport masing-masing 1 (satu) buku pasport an. Alizabeth Santoso, 1 (satu) buku pasport an. Albert Satya Irawan;
-
1 (satu) kartu ATM BCA an. Albert Satya Irawan:
-
1 (satu) kartu ATM BCA berikut No. rekening an. Aris Setiawan;
-
1 (satu) bundel dokumen perjalanan;
-
6 (enam) buah handphone masing-masing merk/type: Nexian dual SIM card, Blackberry Curve 8520, Nokia 101, Ritan Putih, Smartfren putih dan Blackberry Dakota 9900;
-
Uang Rp 3.800.000,- (tiga juta delapan ratus ribu rupiah);
Dikembali kepada Penuntut Umum untuk dipergunakan dalam perkara Albert Sastrya Irawan.
Halaman 23 dari 24 halaman, Pts. No.247/PID.Sus.Narkotika/2014/PT.BDG
6) Membebankan biaya perkara kepada para Terdakwa dalam dua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding masing-masing sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah). Demikian diputus dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Tinggi pada hariSelasa,tanggal 26 Agustus 2014 oleh kamiJohn Piter, SH. MH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Bandungsebagai Ketua Majelis dengan Hartono Abdul Murad, SH. MH.dan DR. H. Wahidin, SH. MH.sebagai Hakim-Hakim Anggota berdasarkan Panetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi
Bandung
15
Agustus
2014
Nomor
:
247/Pen/Pid.Sus-
Narkotika/2014/PT.BDG . untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat Banding, dan putusan tersebutdibacakan oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari Rabu, tanggal 27 Agustus 2014, dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota-nya serta Ny. Hendayani, SH. selaku Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi tersebut, tanpa dihadiri oleh Terdakwa maupun Jaksa Penuntut Umum. Hakim Anggota I,
Hakim Ketua,
Ttd
Ttd
Hartono Abdul Murad, SH. MH.
John Piter, SH. MH.
Hakim Anggota II,
Ttd DR. H. Wahidin, SH. MH. Panitera Pengganti,
Ttd Ny. Hendayani, SH. Halaman 24 dari 24 halaman, Pts. No.247/PID.Sus.Narkotika/2014/PT.BDG