PUTUSAN NOMOR : 6 / Pid.Sus-Anak / 2014 / PT.BDG. ” DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ”
PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :
Nama Lengkap
: Terdakwa
Tempat lahir
: Cirebon
Umur/tanggal lahir
: 16 Tahun / 17 Juli 1997
Jenis kelamin
: Laki – laki
Kebangsaan
: Indonesia
Tempat tinggal
: Kabupaten Cirebon
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Buruh
Pendidikan
: SMP
Terdakwa ditahan sejak : •
Penyidik, sejak tanggal 29 Mei 2014 s/d tanggal 17 Juni 2014 ;
•
Perpanjangan Penuntut Umum, sejak tanggal 18 Juni 2014 s/d tanggal 27 Juni 2014 ;
•
Penuntut Umum, sejak tanggal 25 Juni 2014 s/d tanggal 04 Juli 2014;
•
Hakim Pengadilan Negeri, sejak tanggal 30 Juni 2014 s/d tanggal 14 Juli 2014 ;
•
Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri, sejak tanggal 15 Juli 2014 s/d tanggal 13 Agustus 2014 ;
•
Penahanan Hakim Pengadilan Tinggi sejak tanggal 13 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 22 Agustus 2014 ;
•
Perpanjangan penahanan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi sejak tanggal 23 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 6 September 2014 ;
•
Kemudian penahanannya ditangguhkan berdasarkan surat penetapan dari Hakim pada Pengadilan Tinggi Bandung tanggal 26 Agustus 2014 ;
Terdakwa pada tingkat pertama didampingi Penasihat Hukumnya, bernama Tety
Lusia
Sulastri,
S.H,
berdasarkan
penetapan
Hakim
No.
halaman 1 dari 12 halaman putusan nomor : 6/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG.
12/Pen.Pid.Sus.Ank/2014/PN.Sbr tanggal 07 Juli 2014 dan orang tua Terdakwa serta Bapas :
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT : Telah membaca : 1. Surat – surat pemeriksaan di persidangan serta salinan Putusan Pengadilan Negeri Sumber tanggal 6 Agustus 2014 No. 12/Pen.Pid.Sus.Ank/2014/PN.Sbr yang amarnya sebagai berikut ; -
Menyatakan Terdakwa tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Dengan sengaja membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya ”
-
Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan, dan denda sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 1 ( satu ) bulan ;
-
Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
-
Memerintahkan agar Terdakwa tetap dalam Tahanan ;
-
Menetapkan barang bukti berupa : - 1 (satu) buah BH warna cream ; - 1 (satu) buah celana jeans warna biru ; - 1 (satu) buah celana dalam wanita warna cream ; - 1 (satu) celana pendek warna hijau ; - 1 (satu) buah kaos dalam / tanktop ; - 1 (satu) buah kaos pendek warna merah ;
Agar dikembalikan kepada Saksi Korban ; - 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Vega Nopol : E.6281.BB warna hitam; - 1 (satu) kunci kontak sepeda motor Yamaha Vega Nopol : E.6281.BB ; Agar dikembali kepada Terdakwa ; -
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) ;
2. Akta Permintaan Banding dari Jaksa/Penuntut Umum tanggal 13 Agustus 2014 No. 12/Pen.Pid.Sus.Ank/2014/PN.Sbr yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Sumber menerangkan bahwa Jaksa / Penuntut Umum telah mengajukan banding permintaan banding pada tanggal 13 Agustus 2014 atas putusan Pengadilan
Negeri
Sumber
12/Pen.Pid.Sus.Ank/2014/PN.Sbr
tanggal permintaan
6
Agustus banding
2014 tersebut
No. telah
diberitahukan oleh Terdakwa pada tanggal 13 Agustus 2014 ; halaman 2 dari 12 halaman putusan nomor : 6/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG.
3. Memori banding dari Jaksa / Penuntut Umum tanggal 13 Agustus 2014 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sumber pada tanggal 13 Agustus 2014 ; 4. Kontra memori dari Terdakwa tanggal 20 Agustus 2014 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sumber tanggal 20 Agustus 2014 ; 5. Surat pemberitahuan untuk memeriksa dan mempelajari berkas perkara masing – masing pada Jaksa/Penuntut Umum dan Terdakwa pada tanggal13 agustus 2014 ;
Menimbang, bahwa berdasarkan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum tertanggal
26 Juni 2014, No. Reg. Perkara : PDM.III.51/SMBER/06/2014.
Terdakwa didakwa : Pertama: Bahwa Terdakwa pada hari Selasa tanggal 27 Mei 2014 sekira jam 20.00 wib dan Rabu tanggal 28 Mei 2014 sekira jam 19.30 wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu yang masih termasuk dalam tahun 2014 berternpat di lokasi wisata Siwalk di dekat Kantin Siwalk dan didekat patung gajah termasuk Desa Setupatok Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sumber yang berwenang untuk memeriksa dan mengadilinya telah dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, yang dilakukan terdakwa dengan cara dan rangkaian perbuatan sebagai berikut sebagai berikut : Pada hari Selasa tanggal 27 Mei 2014 sekira jam 19.30 wib Terdakwa menjemput Saksi Korban yang masih berusia 16 tahun (sebagaimana fotokopi kutipan Akta Kelahiran nomor : 6380/ls.l/2002 tanggal 02 Mei 2002 yang ditandatangani Kepala Dinas Pendaftaran Penduduk Kabupaten Cirebon : Drs. H.Tjetje Sudarya tercetak tanggal lahir dari SAKSI KORBAN adalah 01 Juli 1998) di rumahnya di Desa Pamengkang dengan menggunakan sepeda motor milik terdakwa (Yamaha Vega ZR warna hitam nopol : E.6281.BB), selanjutnya terdakwa membawa Saksi Korban ke lokasi Siwalk yang saat itu terdakwa dan Saksi Korban berada di dekat kantin Siwalk yang sudah tutup karena sudah malam, selanjutnya Saksi Korban diajak terdakwa ke pinggir tembok kantin lalu terdakwa berciuman bibir dengan korban sambil tangan terdakwa meraba-raba payudara Saksi Korban, lalu terdakwa berkata kepada Saksi Korban "sis ngewe (berhubungan badan) yuk ?" lalu Saksi Korban menolak dengan berkata "ga mau ah kalau saya hamil gimana ?" dan oleh terdakwa dijawab "kalau spermanya ga dimasukin sih ga bakal hamil", kemudian terdakwa meminta
Saksi
Korban
untuk
mengulum
alat
kelamin
terdakwa
dengan
menggunakan mulut Saksi Korban dengan terdakwa mengatakan "sis nunduk kepala halaman 3 dari 12 halaman putusan nomor : 6/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG.
kamu terus emut punya saya", sembari terdakwa menundukkan kepala Saksi Korban
menggunakan tangan terdakwa sehingga kepala Saksi Korban mengarah kealat kelamin terdakwa yang saat itu terdakwa telah membuka celana panjang jeans dan celana dalamnya hingga sebatas lutut, lalu Saksi Korban pun mengulum alat kelamin terdakwa dengan menggunakan mulut sambil terdakwa memegangi leher Saksi Korban selama sekitar 2 menitan, kemudian ketika alat kelamin terdakwa sudah menegang lalu terdakwa membuka celana panjang dan celana dalam yang dikenakan Saksi Korban sampai sebatas lutut, kemudian terdakwa menyuruh Saksi Korban untuk melepas celana dalamnya dan Saksi Korban melepas celana dalamnya sampai sebatas lutut, selanjutnya terdakwa melepas celana jeans dan celana dalamnya hingga sebatas paha, lalu terdakwa menyuruh Saksi Korban untuk nungging kemudian terdakwa memasukkan alat kelaminnya yang sudah menegang kedalam alat kelamin Saksi Korban dengan posisi terdakwa berdiri di belakang Saksi Korban, setelah alat kelamin terdakwa berada di dalam alat kelamin Saksi Korban lalu terdakwa mengocok alat kelaminnnya dengan gerakan maju mundur selama sekitar 2 menit hingga saat sperma akan keluar, terdakwa mencabut alat kelaminnya dan mengeluarkan sperma di luar alat kelamin Saksi Korban, kemudian terdakwa dan Saksi Korban merapihkan kembali pakaiannya masing-masing lalu terdakwa mengantar Saksi Korban pulang kerumahnya ; Pada hari Rabu tanggal 28 Mei 2014 sekira jam 19.00 wib terdakwa kembali menjemput Saksi Korban dirumahnya menggunakan sepeda motor milik terdakwa dan membawa Saksi Korban ke lokasi wisata Siwalk, saat itu terdakwa dan Saksi Korban berada dekat patung gajah yang suasananya sepi juga kurang cahaya penerangan, selanjutnya terdakwa menegakkan standar sepeda motornya di dekat patung gajah, lalu terdakwa berciuman bibir dengan Saksi Korban sambil tangannya meraba-raba payudara Saksi Korban, kemudian terdakwa berkata "sis kita yang kaya kemarin lagi yuk" dan Saksi Korban langsung membuka celana panjang jeansnya
beserta celana dalamnya hingga sebatas lutut, sedangkan terdakwa membuka celana panjang dan celana dalamnya hingga sebatas paha, kemudian oleh terdakwa Saksi Korban dinaikkan ke jok sepeda motor terdakwa, dan dalam posisi duduk di jok kedua kaki Saksi Korban mengangkang keatas, lalu terdakwa memasukkan alat kelaminnya yang sudah menegang kedalam alat kelamin Saksi Korban lalu terdakwa mengocok alat kelaminnya namun baru 2 (dua) kali kocokan tiba-tiba datang seorang laki-laki menggunakan kupluk (tutup kepala) yang menutupi semua wajahnya dan yang terlihat hanya mata, hidung dan mulutnya saja, lalu lakilaki tersebut menyoroti muka terdakwa dengan senter sambil memegang tangan Saksi Korban namun tangan Saksi Korban dipegang terdakwa dan terjadi tarik menarik tangan Saksi Korban yang dipegang tangan terdakwa dengan tangan lakilaki tersebut, lalu laki-laki tersebut mengarahkan kembali lampu senternya ke muka halaman 4 dari 12 halaman putusan nomor : 6/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG.
terdakwa yang membuat terdakwa menjadi pusing sehingga terdakwa melepaskan tangannya dari tangan korban. Dalam posisi ketiganya yang berdiri lalu terdakwa membawa sepeda motornya pergi kearah Setu Karang Dawa kemudian berhenti di pos satpam dekat portal keluar lokasi Siwalk arah Setupatok blok Karangdawa, kemudian terdakwa parkirkan sepeda motornya di pos satpam lalu terdakwa berlari menuju kearah Saksi Korban namun diperjalanan terdakwa bertemu dengan Saksi I dan Saksi II yang berkendara sepeda motor menghentikan terdakwa yang sedang lari dengan berkata "kenapa lari-lari" dan terdakwa menjawab "sedang mengejar teman terdakwa yang meminjam sepeda motornya", lalu Saksi I dan Saksi II menawarkan membonceng terdakwa dan akhirnya terdakwa pun bersedia membonceng, saat melintasi di patung gajah melihat Saksi Korban menangis sendirian lalu Terdakwa, Saksi I dan Saksi II menghampiri Saksi Korban dan ternyata Saksi Korban adalah keponakannya Saksi I, lalu saat ditanya Saksi Korban menjawab "HP-nya hilang dan sudah diperkosa" hingga akhirnya Saksi I dan Saksi II menangkap terdakwa lalu
terdakwa dibawa ke rumah Saksi Korban bersama dengan Saksi Korban nya hingga selanjutnya terdakwa dibawa ke kantor Polsek Mundu. Akibat perbuatan terdakwa tersebut menyebabkan Saksi Korban mengalami luka sebagaimana disebutkan dalam Visum Et Repertum dari Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon nomor : KS.55/4/10/RSP.CBN-104 tanggai 10 Mei 2014 yang ditandatangani dr. Rio Adhi Wicaksono, dengan hasii-hasil sebagai berikut • Kesan Keadaan emosi : sedih. • Tanda-tanda kekerasan / bekas kekerasan : Luka lecet di ibu jari kaki kiri dengan diameter ± 0,3 cm, 0,5 cm • Kesimpulan: Didapatkan luka robekan baru pada selaput darah dengan letak 1, 3, 5, 8, 9, 11 diakibatkan oleh trauma benda tumpul.
Perbuatan Terdakwa tersebut melanggar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 81 ayat (2) UU.No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
Atau Kedua : Bahwa Terdakwa pada hari Selasa tanggal 27 Mei 2014 sekira jam 20.00 wib dan Rabu tanggal 28 Mei 2014 sekira jam 19.30 wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu yang masih termasuk dalam tahun 2014 berternpat di lokasi wisata Siwalk di dekat Kantin Siwalk dan didekat patung gajah termasuk Desa Setupatok Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain halaman 5 dari 12 halaman putusan nomor : 6/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG.
yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sumber yang berwenang untuk memeriksa dan mengadilinya telah setiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul
yang dilakukan terdakwa dengan cara dan rangkaian perbuatan
sebagai berikut sebagai berikut : Terdakwa menjemput Saksi Korban yang masih berusia 16 tahun (sebagaimana fotokopi kutipan Akta Kelahiran nomor :6380/ls.l/2002 tanggal 02 Mei 2002 yang ditandatangani Kepala Dinas Pendaftaran Penduduk Kabupaten Cirebon : Drs. H.Tjetje Sudarya tercetak tanggal lahir dari Saksi Korban adalah 01 Juli 1998) di rumahnya di Desa Pamengkang pada hari Selasa tanggal 27 Mei 2014 sekira jam 19.30 Wib dengan menggunakan sepeda motor milik terdakwa (Yamaha Vega ZR warna hitam nopol E.6281.BB), lalu terdakwa membawa Saksi Korban ke lokasi Siwalk yang saat itu terdakwa dan Saksi Korban berada di dekat kantin Siwalk yang sudah tutup karena sudah malam, selanjutnya Saksi Korban diajak terdakwa ke pinggir tembok kantin lalu terdakwa berciuman bibir dengan korban sambil tangan terdakwa meraba-raba payudara Saksi Korban, lalu terdakwa berkata kepada Saksi Korban "sis ngewe (berhubungan badan) yuk ?" lalu Saksi Korban menolak dengan berkata "ga mau ah kalau saya hamil gimana ?" dan oleh terdakwa dijawab "kalau spermanya ga dimasukin sih ga bakal hamil", kemudian terdakwa meminta Saksi Korban untuk mengulum
alat kelamin terdakwa dengan menggunakan mulut Saksi Korban dengan terdakwa mengatakan "sis nunduk kepala kamu terus emut punya saya", sembari terdakwa menundukkan kepala Saksi Korban menggunakan tangan terdakwa sehingga kepala Saksi Korban mengarah kealat kelamin terdakwa yang saat itu terdakwa telah membuka celana panjang jeans dan celana dalamnya hingga sebatas lutut, lalu Saksi Korban pun mengulum alat kelamin terdakwa dengan menggunakan mulut sambil terdakwa memegangi leher Saksi Korban selama sekitar 2 menitan, kemudian ketika alat kelamin terdakwa sudah menegang lalu terdakwa membuka celana panjang dan celana dalam yang dikenakan Saksi Korban sampai sebatas lutut, kemudian terdakwa menyuruh Saksi Korban untuk melepas celana dalamnya dan Saksi Korban melepas celana dalamnya sampai sebatas lutut, selanjutnya terdakwa melepas celana jeans dan celana dalamnya hingga sebatas paha, lalu terdakwa menyuruh Saksi Korban untuk nungging kemudian terdakwa memasukkan alat keiaminnya yang sudah menegang kedalam alat kelamin Saksi Korban dengan posisi terdakwa berdiri di belakang Saksi Korban, setelah alat kelamin terdakwa berada di dalam alat kelamin Saksi Korban lalu terdakwa mengocok alat kelaminnnya dengan gerakan maju mundur selama sekitar 2 menit hingga saat sperma akan keluar, terdakwa mencabut alat kelaminnya dan mengeluarkan sperma di luar alat kelamin Saksi Korban, kemudian terdakwa dan Saksi Korban merapihkan halaman 6 dari 12 halaman putusan nomor : 6/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG.
kembali pakaiannya masing-masing lalu terdakwa mengantar Saksi Korban pulang kerumahnya ; Terdakwa kembali menjemput Saksi Korban dirumahnya menggunakan sepeda motor milik terdakwa pada hari Rabu tanggal 28 Mei 2014 sekira jam 19.00 wib dan membawa Saksi Korban ke lokasi wisata Siwalk, saat itu Terdakwa dan Saksi Korban berada didekat patung gajah yang suasananya sepi juga kurang cahaya penerangan, selanjutnya terdakwa menegakkan standar sepeda motornya di dekat patung gajah, lalu terdakwa berciuman bibir dengan Saksi Korban sambil tangannya meraba-raba payudara Saksi Korban, kemudian terdakwa berkata "sis kita yang kaya kemarin lagi yuk" dan Saksi Korban langsung membuka celana panjang
jeansnya beserta celana dalamnya hingga sebatas lutut, sedangkan terdakwa membuka celana panjang dan celana dalamnya hingga sebatas paha, kemudian oleh terdakwa Saksi Korban dinaikkan ke jok sepeda motor terdakwa, dan dalam posisi duduk di jok kedua kaki Saksi Korban mengangkang keatas, lalu terdakwa memasukkan alat kelaminnya yang sudah menegang kedalam alat kelamin Saksi Korban lalu terdakwa mengocok alat kelaminnya namun baru 2 (dua) kali kocokan tiba-tiba datang seorang laki-laki menggunakan kupluk (tutup kepala) yang menutupi semua wajahnya dan yang terlihat hanya mata, hidung dan mulutnya saja, lalu lakilaki tersebut menyoroti muka terdakwa dengan senter sambil memegang tangan Saksi Korban namun tangan Saksi Korban dipegang terdakwa dan terjadi tarik menarik tangan Saksi Korban yang dipegang tangan terdakwa dengan tangan lakilaki tersebut, lalu laki-laki tersebut mengarahkan kembali lampu senternya ke muka terdakwa yang membuat terdakwa menjadi pusing sehingga terdakwa melepaskan tangannya dari tangan korban. Dalam posisi ketiganya yang berdiri lalu terdakwa membawa sepeda motornya pergi kearah Setu Karang Dawa kemudian berhenti di pos satpam dekat portal keluar lokasi Siwalk arah Setupatok blok Karangdawa, kemudian terdakwa parkirkan sepeda motornya di pos satpam lalu terdakwa berjalan kaki menuju kearah Saksi Korban namun diperjalanan terdakwa bertemu dengan Saksi I dan Saksi II yang berkendara sepeda motor menghentikan terdakwa yang sedang lari dengan berkata "kenapa lari-lari" dan terdakwa menjawab "sedang mengejar teman terdakwa yang meminjam sepeda motornya", lalu Saksi I dan Saksi II menawarkan membonceng Terdakwa dan akhirnya terdakwa pun bersedia membonceng, saat melintasi di patung gajah melihat Saksi Korban menangis sendirian lalu terdakwa, Saksi I dan Saksi II menghampiri Saksi Korban dan ternyata Saksi Korban adalah keponakannya Saksi I, lalu saat ditanya Saksi Korban menjawab "HP nya hilang dan sudah diperkosa" hingga akhirnya Saksi I dan Saksi II menangkap terdakwa lalu terdakwa dibawa ke rumah Saksi Korban bersama dengan Saksi Korban nya hingga selanjutnya terdakwa dibawa ke kantor Polsek Mundu. halaman 7 dari 12 halaman putusan nomor : 6/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG.
Akibat perbuatan Terdakwa tersebut menyebabkan Saksi Korban mengalami luka sebagaimana disebutkan dalam Visum Et Repertum dari Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon nomor : KS.55/4/10/RSP.CBN-104 tanggal 10 Mei 2014 yang ditandatangani dr. Rio Adhi Wicaksono, dengan hasil-hasil sebagai berikut: • Kesan Keadaan emosi : sedih. • Tanda-tanda kekerasan / bekas kekerasan : Luka lecet di ibu jari kaki kiri dengan diameter ± 0,3 cm, 0,5 cm • Kesimpulan: Didapatkan luka robekan baru pada selaput darah dengan letak 1, 3, 5, 8, 9, 11 diakibatkan oleh trauma benda tumpul. Perbuatan Terdakwa tersebut melanggar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 82 UU.No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam surat tuntutan pidananya tertanggal 21 Mei 2014, yang diserahkan dan dibacakan pada tanggal 21 Juli 2014, menuntut Hakim memutuskan : 1. Menyatakan Terdakwa, bersalah “telah dengan sengaja menipu, membohongi atau membujuk anak bersetubuh” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 81 Ayat (2) UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana dalam Surat Dakwaan Pertama ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama : 5 (Lima) Tahun dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dan dengan perintah Terdakwa ditahan Rutan ; 3. Menetapkan agar Terdakwa membayar denda sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) Subsidair 4 (empat) bulan kurungan ; 4. Menyatakan barang bukti berupa: -
1 (satu) buah BH warna cream ;
-
1 (satu) buah celana jeans warna biru ;
-
1 (satu) buah celana dalam warna cream ;
-
1 (satu) celana pendek warna hijau ;
-
1 (satu) buah kaos dalam / tengtop ;
-
1 (satu) buah kaos pendek warna merah ;
Agar dikembalikan kepada Saksi Korban ; -
1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Vega No.Pol E-6281-BB warna hitam ;
-
1 (satu) buah kunci kontak sepeda motor Yamaha Vega No.Pol E-6281-BB
Agar dikembalikan kepada Terdakwa ; 5. Menetapkan supaya Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,(dua ribu rupiah) ;
halaman 8 dari 12 halaman putusan nomor : 6/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG.
Menimbang, bahwa permintaan banding dari Jaksa/Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggangwaktu dan menurut tata cara serta syarat – syarat sebagaimana ditentukan dalam undang – undang, oleh karenanya permintaan banding tersebut dapat diterima ; Menimbang, bahwa Jaksa / Penuntut Umum dalam memori bandingnya, pada pokoknya menyerahkan hal – hal sebagai berikut : -
Bahwa pengurangan hukuman dalam KUHP : Pasal 47 (1) KUHP diakomodir pada Pasal 26 (1) UU No. 3 tahun 1997 tentang peradilan Anak, Pasal 53 (2) KUHP dan Pasal 57 (1) KUHP ;
-
Bahwa yang terbukti Pasal 81 (2) UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, sehingga dikaitkan dengan Pasal 26 (1) UU No. 3 Tahun 1997 tentang Peradilan Anak, maka ancaman pidananya akan menjadi paling singkat 1 ( satu ) tahun 6 (enam) bulan dan paling lama 7 (tujuh) tahun 6 (enam) bulan ;
-
Bahwa Pernikahan Terdakwa dan saksi adalah Pernikahan yang dipaksakan setelah tuntutan Jaksa/Penuntut Umum dibacakan bukan bertujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ;
-
Bahwa selain memperhatikan kepentingan terdakwa dan saksi korban juga harus memperhatikan kepentingan umum, putusan harus setimpal dengan kesalahan yang diperbuat ; Menimbang, bahwa terdakwa menanggapi memori banding tersebut, telah
mengajukan memori banding, pada pokoknya mengemukakan hal – hal sebagai berikut : -
Bahwa putusan Hakim sudah cukup berat ;
-
Bahwa awalnya terdakwa tidak mengetahui perbuatan yang dilakukannya bertentangan dengan hukum ;
-
Perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa dengan saksi korban suka sama suka tidak ada unsur penipuan ( membohongi ) ;
-
Pernikahan yang dilakukan terdakwa atas kesepakatan keluarga, kesepakatan itu terjadi sebelum adanya laporan ke Polsek yang dilakukan pihak ketiga ;
-
Bahwa perkawinan terdakwa berlangsung baik, ternyata dari realitas saksi korban dan keluarganya mengunjungi terdakwa di Rutan ; Menimbang, bahwa setelah Hakim tingkat banding membaca dan
mempelajari dengan seksama berkas perkara aquo, terdiri dari salinan putusan yang dimintakan banding, berita Acara pemeriksaan dan surat – surat lain yang berhubungan dengan perkara ini, Pengadilan Tinggi menyimpulkan adanya fakta – fakta hukum sebagai berikut : Pertama :
halaman 9 dari 12 halaman putusan nomor : 6/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG.
-
Bahwa betul pada tanggal 27 Mei 2014 dan tanggal 28 Mei 2014, bertempat di lokasi Siwalk dekat Kantin dekat patung gajah Desa. Setupatok, Kecamatan. Mundu, Kabupaten. Cirebon, Terdakwa bersetubuh dengan saksi : Saksi Korban binti Rukmana ;
-
Bahwa sebelum Terdakwa melakukan persetubuhan itu, menjemput Saksi Korban dengan mempergunakan sepeda motor miliknya menuju lokasi siwalk sampai dilokasi dimaksud Kantin siwalk tutup karena sudah larut malam, dipinggir dekat Kantin Siwalk itulah Terdakwa melakukan persetubuhan ;
-
Bahwa sebelum persetubuhan itu dilakukan, Terdakwa terlebih dahulu mengecup bibir dan meraba – raba payudara saksi Saksi Korban, semula Saksi Korban gak mau bersetubuh takut hamil, tetapi Terdakwa meyakinkan Saksi Korban tidak akan hamil karena sperma akan dikeluarkan diluar vagina ;
-
Bahwa atas permintaan Terdakwa, Saksi Korban melepas sendiri celana jeansnya ;
-
Bahwa pada saat persetubuhan yang pertama sempat selesai dilakukan, tapi spermanya
dikeluarkan
diluar
vagina
dan
setelah
selesai
melakukan
persetubuhan Terdakwa mengantar Saksi Korban ke rumahnya ; -
Bahwa akan tetapi pada saat melakukan persetubuhan yang kedua, tidak sempat selesai karena tiba – tiba ada orang lain yang memergoki mereka ;
Kedua : -
Bahwa antara Terdakwa dengan saksi Saksi Korban ada hubungan pacaran ;
Ketiga : -
Bahwa saksi Saksi Korban dilahirkan pada tanggal 1 Juli 1998 dan Terdakwa lahir pada tanggal 17 Juli 1997 ;
Keempat : -
Bahwa keluarga Saksi Korban menginginkan penyelesaian secara kekeluargaan dan pada tanggal 21 Juli 2014 saksi Saksi Korban dinikahkan dan masih terikat pernikahan sampai pada saat ini ;
Kelima : -
Bahwa dari hasil penelitian kemasyarakatan, Terdakwa dari keluarga baik – baik dan tidak pernah berbuat onar di Masyarakat ;
-
Bahwa
Terdakwa
menyatakan
rasa
penyesalannya
dan
berjanji
akan
memperbaiki perbuatannya ; -
Bahwa keluarga Terdakwa akan berusaha untuk mendidik anaknya ; Menimbang, bahwa bertitik tolak dari surat dakwaan Jaksa/Penuntut Umum
dan unsur – unsur Pasal 81 (2) Undang – Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak serta mengacu pada Fakta – fakta hukum yang diperoleh halaman 10 dari 12 halaman putusan nomor : 6/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG.
dimuka persidangan sebagaimana diutarakan diatas, Hakim tingkat banding dapat menerima uraian pertimbangan Hakim tingkat Pertama, mengenai pembuktian unsur – unsur tindak pidana yang didakwakan pada dakwaan kesatu dan karena telah dipertimbangkan dengan tepat dan benar, maka tanpa harus mempertimbangkan lebih lanjut pertimbangannya tersebut diambil alih menjadi pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam memutus perkara aquo ; Menimbang, bahwa akan tetapi Hakim tingkat banding tidak sependapat pidana yang dijatuhkan oleh Hakim tingkat pertama dan uraian memori banding Jaksa/Penuntut Umum dengan pertimbangan dan alasan – alasan sebagai berikut dibawah ini ; Menimbang, bahwa Terdakwa dan saksi Saksi Korban masih dibawah umur, oleh karena itu perlu dipertimbangkan keseimbangan kepentingan dari kedua – duanya ; Menimbang, bahwa dalam perkara anak, pidana perampasan kemerdekaan hanya dijatuhkan sebagai upaya terakhir ; Menimbang, bahwa dari hasil penelitian kemasyarakatan Terdakwa berasal dari keluarga baik – baik dan terdakwa tidak pernah berbuat onar di masyarakat, oleh karenanya masih bisa diharapkan Terdakwa memperbaiki tingkah lakunya, dengan demikian penjatuhan pidana perampasan kemerdekaan tidak tepat dan kurang mendapat manfaat ; Menimbang, bahwa Terdakwa dan saksi Saksi Korban telah dinikahkan atas kehendak keluarga masing – masing dan sampai saat ini mereka merupakan pasangan suami isteri, dengan penjatuhan perampasan kemerdekaan memisahkan Terdakwa dengan saksi Saksi Korban berdampak kurang baik dan melukai keseimbangan yang telah dicapai diantara mereka berdua ; Menimbang, bahwa oleh karena itu HakimTingkat Banding berpendapat pidana yang tepat akan membawa manfaat dan mendidik untuk memberi bekal kepada yang bersangkutan ; Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh pertimbangan – pertimbangan tersebut diatas, putusan Pengadilan Negeri Sumber tanggal 6 Agustus 2014, Nomor : 12 / Pid.Sus.An / 2014 / PN.Sbr, dapat dipertahankan dan dikuatkan dengan perbaikan sekedar pidana yang dijatuhkan selengkapnya berbunyi sebagai berikut dibawah ini ; Menimbang, bahwa dengan dinyatakannya Terdakwa bersalah dan dijatuhi pidana, maka Terdakwa harus pula dibebani membayar biaya perkara dalam kedua tingkat Peradilan yang dalam tingkat banding akan ditetapkan dibawah ini ; Mengingat Pasal 81 (2) Undang – undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan ketentuan Perundang – undangan yang bersangkutan lainnya ; halaman 11 dari 12 halaman putusan nomor : 6/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG.
MENGADILI I.
Menerima permintaan banding dari Jaksa / Penuntut Umum tersebut ;
II.
Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Sumber tanggal 6 Agustus 2014 nomor :
12/Pid.Sus.An/2014/PN.Sbr. dengan perbaikan sekedar mengenai pidana yang
dijatuhkan, selengkapnya sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa Terdakwa tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya”; 2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan dengan ketentuan pidana tersebut tidak perlu dijalankan, kecuali dikemudian hari ada perintah lain dalam putusan Hakim, karena Terpidana sebelum waktu percobaan selama 1 ( satu ) tahun berakhir telah bersalah melakukan suatu tindak pidana dan syarat khusus harus mengikuti pendidikan / pelatihan keterampilan kerja yang menjadi minatnya selama 3 ( tiga ) bulan di luar Lembaga Pemasyarakatan ; 3. Membebankan biaya perkara dalam dua tingkat peradilan kepada
terdakwa
yang pada tingkat banding sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) ; Demikianlah, diputuskan pada hari Kamis, tanggal 11 September 2014 oleh RUSSEDAR, S.H. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Bandung, berdasarkan Surat Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Bandung, tanggal 25 Agustus 2014, nomor : 6/Pen/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG. ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding dan putusan mana diucapkan pada hari dan tanggal itu juga dalam persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum oleh Hakim Tinggi serta dibantu oleh : APAY SYAHIDIN, S.H., M.H. Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi tersebut, tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum dan Terdakwa/Penasihat Hukumnya.
PANITERA PENGGANTI
Ttd. APAY SYAHIDIN, S.H.
HAKIM TUNGGAL
Ttd. RUSSEDAR, S.H.
halaman 12 dari 12 halaman putusan nomor : 6/Pid.Sus-Anak/2014/PT.BDG.