PUTUSAN NOMOR : 268/Pid/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan seperti tersebut di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama
:
Suhernawaty Alias. Erna.
Tempat Lahir
:
Bogor.
Umur/Tanggal Lahir
:
34 Tahun / 18 September 1980.
Jenis kelamin
:
Perempuan.
Kebangsaan
:
Indonesia.
Tempat tinggal
:
Kp.Pasir Eurih Rt.003 / 013 Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.
Agama
:
Islam.
Pekerjaan
:
Wiraswasta
Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara
berdasarkan surat
perintah/penatapan oleh : 1. Penyidik sejak tanggal 8 September 2014 sampai dengan tanggal 28 September 2014; 2. Perpanjangan oleh Penuntut Umum sejak tanggal 29 September 2014 sampai dengan tanggal 7 Nopember 2014; 3. Penagguhan Penahanan oleh penyidik sejak tanggal 6 Nopember 2014; 4. Penahanan oleh Penuntut Umum sejak tanggal 28 April 2015 sampai dengan 17 Mei 2015; 5. Hakim sejak Tanggal 7 Mei 2015 sampai dengan tanggal 5 Juni 2015; 6. Perpanjangan Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bogor sejak tanggal 6 Juni 2015 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2015 ; 7. Penahanan Hakim Pengadilan Tinggi Bandung sejak tanggal 3 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 1 September 2015 ; 8. Perpanjangan Penahanan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Bandung sejak tanggal 2 September 2015 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2015 ;
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT : Telah membaca Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Bandung, Nomor 268/Pen/Pid/2015/PT.Bdg, tanggal 16 September 2015 tentang Penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara atas nama terdakwa tersebut diatas halaman 1 dari 18 halaman putusan nomor : 268/Pid/2015/PT.Bdg.
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Bogor tanggal 3 Agustus 2015 Nomor : 136/Pid.B/2015/PN.Bgr. dalam perkara terdakwa tersebut di atas ;
Telah membaca surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum Nomor Reg.Perkara :PDM-37/Bogor/03/2015, tanggal 19 Maret 2015 yang pada pokoknya sebagai berikut : KESATU Bahwa Terdakwa SUHERNAWATI Als ERNA pada hari Kamis tanggal 12 September 2013 sampai dengan tanggal 20 September 2013 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2013, bertempat di kantor saksi korban Isbat alamat Jl. Wijaya Kusuma IV No.11 A Yasmin Sektor I Kel.Cilendek Kec.Bogor Barat Kota Bogor dan di Bank Bukopin Jl. Ir J Juanda Kota Bogor atau setidak-tidaknya pada suatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bogor, melakukan serangkaian perbuatan yang berhubungan sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat ataupun rangkaian kebohongan, menggerakan
orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau
supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang, perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut : Berawal pada tanggal dan tempat tersebut di atas sekira jam 11.00 Wib, Terdakwa menelepon saksi korban Isbat dan mengatakan “ini ada order atau pesanan motor ada 115 motor kawasaki ninja dan honda CBR, waktunya sangat mepet paling lama satu minggu mohon bantuan modal investasi untuk pengadaan motor Honda CBR dan Kawasaki tersebut, harga satu unitnya Rp.48.000.000,(empat puluh delapan juta rupiah) dengan keuntungan Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah)” per unit dalam waktu 3 (tiga) sampai dengan 7 (tujuh) hari dari sejak penyerahan uang modal investasi, lalu saksi korban Isbat menjawab “saya tidak punya uang untuk memodali 115 unit Honda CBR dan Kawasaki Ninja tersebut, paling saya hanya bisa investasi untuk beberapa unit saja”. Kemudian Terdakwa mengatakan “tidak apa-apa sesanggupnya pak Isbat saja, yang jelas saya mohon bantuannya saja karena saya bisa kena blacklist kalau tidak memenuhi pesanan atau orderan motor Honda CBR dan Kawasaki Ninja tersebut, tolong bantu saya butuh”. Bahwa
pada
saat
Terdakwa
menawarkan
saksi
korban
untuk
menginvestasikan uang bagi pengadaan 115 unit motor Kawasaki Ninja dan Honda CBR tersebut, saksi korban merasa percaya kepada Terdakwa dan tidak curiga halaman 2 dari 18 halaman putusan nomor : 268/Pid/2015/PT.Bdg.
sebab sebelumnya saksi korban dan Terdakwa pernah bekerja sama namun tidak ada masalah. Selain itu Terdakwa juga pernah mengatakan kepada saksi korban bahwa dirinya memiliki Pondok Pesantren, sehingga dengan status Terdakwa sebagai Pemilik Pondok Pesantren tidak membuat saksi korban curiga kepada Terdakwa. Dengan demikian ketika Terdakwa menawarkan kembali kerja sama investasi untuk pengadaan sepeda motor jenis Kawasaski Ninja dan Honda CBR dengan keuntungan Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) per unit motor, membuat saksi korban Isbat tergerak hatinya untuk berinvestasi, sehingga saat itu juga saksi Isbat menyetujuinya dengan mengatakan kepada Terdakwa akan menginvestasikan uang saksi untuk pengadaan motor sesuai kesanggupan dan akan menyerahkan uangnya secara bertahap, lalu Terdakwa mengatakan kepada saksi korban dengan kata-kata “ sanggupnya berapa unit dulu segera ditransfer ”. Bahwa sebagai realisasi, saksi korban Isbat kemudian menyerahkan sejumlah uang
secara
bertahap
kepada
Terdakwa
dengan
total
seluruhnya
Rp.1.056.000.000,- ( satu milyar lima puluh enam juta rupiah ) dengan rincian sebagai berikut : 1. Pada tanggal 12 September 2013 saksi Isbat menelepon Terdakwa dan meminta Terdakwa untuk datang ke kantor saksi di Taman Yasmin Kota Bogor guna mengambil uang yang akan diinvestasikan, kemudian sekitar jam 10.00 Wib datang anak buah dari Terdakwa yaitu saksi Suhemawati, lalu pegawai dari saksi Isbat yaitu saksi Maya Widiastri menyerahkan uang milik saksi korban Isbat sejumlah Rp.288.000.000,- (dua ratus delapan puluh delapan juta rupiah) untuk membiayai pengadaan 6 (enam) unit sepeda motor kepada saksi Suhemawati dan dibuatkan tanda terimanya. 2. Setelah penyerahan uang yang pertama di kantor saksi korban, masih pada hari yang sama yaitu tanggal 12 September 2013, Terdakwa menelepon saksi
korban
Isbat
dan
meminta
bantuan
agar
saksi
korban
menginvestasikan kembali uang untuk pengadaan sepeda motor jenis Honda CBR dan Kawasaki Ninja sebanyak 1 (satu) unit, dengan alasan mendasak dan perusahaan Terdakwa akan diblacklist apabila tidak memenuhi. Tanpa merasa curiga saksi lalu menjawab bahwa akan mengusahakan uang untuk pengadaan 1 unit sepeda motor seharga Rp. 48.000.000 (empat puluh delapan juta) tersebut esok harinya. Selanjutnya pada tanggal 13 September 2013, atas perintah Terdakwa, anak buah Terdakwa yaitu saksi M TIRTA YAKSA mendatangi kantor saksi korban Isbat untuk mengambil uang yang dijanjikan. Lalu melalui anak buah saksi korban Isbat yaitu saksi MAYA WIDIASTRI menyerahkan lagi uang sebesar Rp.48.000.000,- (empat puluh delapan juta rupiah) dan dibuatkan tanda terimanya. halaman 3 dari 18 halaman putusan nomor : 268/Pid/2015/PT.Bdg.
3. Pada tanggal 15 September 2013, Terdakwa menelepon saksi korban Isbat kembali dan sambil menangis meminta bantuan agar saksi korban Isbat menginvestasikan kembali uangnnya untuk pengadaan sebanyak 6 (enam) unit sepeda motor Honda CBR dan Kawasaki Ninja. Lalu saksi korban Isbat bersedia membantu dan meminta agar Terdakwa menemui saksi korban pada tanggal 16 September 2013 di Bank Bukopin Jl. Ir. H Juanda. Selanjutnya pada tanggal 16 September 2013 bertempat di Bank Bukopin Jl.Ir.Juanda Kota Bogor, saksi korban Isbat bersama dengan saksi Maya Widiastri menemui anak buah Terdakwa yang Terdakwa suruh untuk mengambil uang yaitu saksi Suhemawati, lalu saksi korban Isbat menyerahkan uang sebesar Rp.288.000.000,- (dua ratus delapan puluh delapan juta rupiah) untuk pengadaan 6 unit sepeda motor Honda CBR dan Kawasaki kepada saksi Suhemawati dan dibuatkan tanda terimanya. Setelah uang diserahkan, Terdakwa menelpon lagi saksi korban dan mengatakan “Kalau bisa tolong bantu lagi 4 (empat) unit mendesak” dan saksi Isbat menjawab “paling dua hari lagi baru bisa memenuhi saya harus mencarikan dulu uang dari teman-teman saya”, dan dijawab lagi oleh Terdakwa “kalau ada sekalian ini ada tinggal 5 (lima) unit lagi tolong diusahakan. 4. Pada tanggal 18 September 2013 sekitar jam 09.00 Wib, Terdakwa mendatangi saksi korban Isbat di kantor saksi alamat Taman Yasmin Kota Bogor,
lalu
saksi
korban
Isbat
menyerahkan
lagi
uang
sebesar
Rp.192.000.000,- (seratus sembilan puluh dua juta rupiah) untuk pengadaan 4 (empat) unit sepeda motor Honda CBR dan Kawasaki Ninja sebagaimana diminta Terdakwa dan Terdakwa telah menyiapkan tanda terima penyerahan uang. Pada saat penyerahan uang tersebut, Terdakwa mengatakan kepada saksi korban Isbat “Tolong usahkan lagi 5 (lima) unit” dan dijawab oleh saksi Isbat “saya usahakan”. 5. Selanjutnya pada tanggal 20 September 2013 sekitar jam 07.00 Wib, Terdakwa menelepon kembali saksi Isbat dan mengatakan “apakah bisa ada atau tidak hari ini”? lalu saksi Isbat menjawab “Bisa nanti ibu Maya yang setor tunai ke rekening ibu dan tolong dibuatkan tanda terimanya sebanyak 5 (lima) unit dengan nilai Rp.240.000.000,- (dua ratus empat puluh juta rupiah) dan tolong tanda terimanya diantar ke kantor hari ini juga. Lalu saksi Maya Widiastri menyetor tunai uang sejumlah Rp.240.000.000 ke rekening atas nama Suhernawati No. 0950957069, dan Terdakwa Suhernawati telah menyiapkan kwitansi penerimaannya. Bahwa dari total jumlah dana yang diinvestasikan oleh saksi korban Isbat sebesar Rp. 1.056.000.000,- (satu milyar lima puluh enam juta rupiah), ternyata oleh halaman 4 dari 18 halaman putusan nomor : 268/Pid/2015/PT.Bdg.
Terdakwa tidak digunakan untuk melakukan pembelian sepeda motor Kawasaki dan Honda CBR. Adapun perkataan Terdakwa kepada saksi korban Isbat menyangkut adanya order atau pesanan motor sebanyak 115 unit motor jenis Kawasaki ninja dan honda CBR yang waktunya sangat mepet paling lama satu minggu dengan harga per unit Rp.48.000.000,- (empat puluh delapan juta rupiah), hanyalah merupakan rekayasa ataupun kebohongan Terdakwa semata agar saksi korban Isbat mau menyerahkan sejumlah uang milik saksi korban kepada Terdakwa dengan modus investasi berbuah keuntungan. Faktanya, dalam rentang waktu 1 (satu) minggu sejak tanggal 11 September 2013, saat Terdakwa menyampaikan kepada saksi korban bahwa Terdakwa “ harus menyediakan order sepeda motor jenis Honda CBR dan Kawasaki Ninja paling lama 1 (satu) minggu ”, bahkan dalam rentang waktu saat Terdakwa menerima uang dari saksi korban yaitu pada tanggal 12 September 2013, 13 September 2013, 16 September 2013, 18 September 2013 dan 20 September 2013, Terdakwa selaku Direktur/ Pemilik CV. Surya Perdana Motor TIDAK ADA melakukan pemesanan / pengadaan dan penjualan kembali sepeda motor jenis Honda CBR dan Kawasaki Ninja. Adapun pernyataan Terdakwa kepada saksi korban Isbat bahwa “ Perusahaan Terdakwa akan di blacklist apabila tidak memenuhi orderan sepeda motor Kawasaki Ninja dan Honda CBR ”, adalah merupakan kebohongan Terdakwa semata, sebab kenyataanya order sepeda motor jenis Honda CBR dan Kawasaki Ninja sebanyak 115 unit dalam waktu paling lama 1 minggu TIDAK PERNAH ADA. Bahwa kebohongan Terdakwa mengenai Order dan pengadaan sepeda motor jenis Honda CBR dan Kawasaki Ninja pada CV. Surya Perdana Motor milik Terdakwa, dikuatkan dengan data yang terdapat pada PT. Kawasaki Motor Indonesia bahwa PT. Kawasaki Motor Indonesia dan Dealer-dealer resmi PT. Kawasaki tidak pernah bekerja sama dengan CV. Surya Perdana Motor milik Terdakwa, dan bahkan tidak pernah ada penjualan serta pengiriman sepeda motor jenis Kawasaki Ninja kepada CV. Surya Perdana Motor. Demikian halnya dengan PT. Astra Honda Motor dan PT. Daya Adi Cipta Mustika (perusahaan yang ditunjuk oleh PT. Astra Honda Motor untuk memasarkan sepeda motor Honda di wilayah Jawa Barat) tidak pernah melakukan kerja sama dengan CV. Surya Perdana Motor milik Terdakwa, bahkan tidak pernah melakukan penjualan dan pengiriman sepeda motor merk Honda kepada Terdakwa/ CV. Surya Perdana Motor. Bahwa adanya kebohongan yang dilakukan Terdakwa tersebut semakin diperkuat ketika pada tanggal 20 September 2013 saat saksi korban Isbat menemui Terdakwa dan menanyakan tentang modal dan keuntungan yang dijanjikan oleh Terdakwa, lalu Terdakwa memberikan Bilyet Giro Bank Danamon kepada saksi Isbat sebesar Rp.910.000.000,- (sembilan ratus sepuluh juta rupiah) yang dananya TIDAK MENCUKUPI. Hal tersebut diketahui saat saksi korban Isbat bersama saksi halaman 5 dari 18 halaman putusan nomor : 268/Pid/2015/PT.Bdg.
Maya Widiastri pada tanggal 30 September 2013 mencairkannya di Bank BNI Jl.Juanda Kota Bogor, tetapi dari pihak Bank BNI menerangkan kepada saksi korban Isbat dan saksi Maya Widiastri akan mengkonfirmasi kepada pihak Bank Danamon terlebih dahulu rekening atas nama Suhernawati tersebut. Lalu pada tanggal 6 Oktober 2013 saksi Maya Widiastri disuruh oleh saksi korban Isbat untuk mengkonfirmasi pencairan Bilyet Giro ke pihak bank BNI Juanda Kota Bogor, dan oleh pihak bank BNI memberikan keterangan jika saldo rekening giro atas nama Suhernawati tersebut tidak cukup sehingga tidak dapat dicairkan. Terdakwa yang mengetahui bahwa Bilyet Giro tersebut dananya tidak mencukupi, tidak pernah melakukan konfirmasi kepada saksi korban Isbat, dan tidak menggantinya dengan uang tunai, bahkan menghindar dari saksi korban sehingga saksi korban Isbat kesulitan untuk berkomunikasi ataupun bertemu dengan Terdakwa. Bahwa atas perbuatan Terdakwa tersebut saksi korban Isbat mengalami kerugian sebesar Rp. 1.056.000.000,- (satu milyar lima puluh enam juta rupiah). Perbuatan Terdakwa SUHERNAWATI Als.ERNA merupakan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut Pasal 378 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP. ATAU KEDUA Bahwa Terdakwa SUHERNAWATI Als. ERNA pada hari Kamis tanggal 12 September 2013 sampai dengan tanggal 20 September 2013 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2013, bertempat di kantor saksi korban Isbat alamat Jl. Wijaya Kusuma IV No.11 A Yasmin Sektor I Kel.Cilendek Kec.Bogor Barat Kota Bogor dan di Bank Bukopin Jl. Ir J Juanda Kota Bogor atau setidak-tidaknya pada suatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bogor, melakukan serangkaian perbuatan yang berhubungan sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjutdengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan, perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut : Berawal pada tanggal dan tempat tersebut di atas sekira jam 11.00 Wib, Terdakwa menelepon saksi korban Isbat dan mengatakan “ini ada order atau pesanan motor ada 115 motor kawasaki ninja dan honda CBR, waktunya sangat mepet paling lama satu minggu mohon bantuan modal investasi untuk pengadaan motor Honda CBR dan Kawasaki tersebut, harga satu unitnya Rp.48.000.000,(empat puluh delapan juta rupiah) dengan keuntungan Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah)” per unit dalam waktu 3 (tiga) sampai dengan 7 (tujuh) hari dari sejak penyerahan uang modal investasi, lalu saksi korban Isbat menjawab “saya tidak punya uang untuk memodali 115 unit Honda CBR dan Kawasaki Ninja tersebut, halaman 6 dari 18 halaman putusan nomor : 268/Pid/2015/PT.Bdg.
paling saya hanya bisa investasi untuk beberapa unit saja”. Kemudian Terdakwa mengatakan “tidak apa-apa sesanggupnya pak Isbat saja, yang jelas saya mohon bantuannya saja karena saya bisa kena blacklist kalau tidak memenuhi pesanan atau orderan motor Honda CBR dan Kawasaki Ninja tersebut, tolong bantu saya butuh”. Bahwa
pada
saat
Terdakwa
menawarkan
saksi
korban
untuk
menginvestasikan uang bagi pengadaan 115 unit motor Kawasaki Ninja dan Honda CBR tersebut, saksi korban merasa percaya kepada Terdakwa dan tidak curiga sebab sebelumnya saksi korban dan Terdakwa pernah bekerja sama namun tidak ada masalah. Selain itu Terdakwa juga pernah mengatakan kepada saksi korban bahwa dirinya memiliki Pondok Pesantren, sehingga dengan status Terdakwa sebagai Pemilik Pondok Pesantren tidak membuat saksi korban curiga kepada Terdakwa. Dengan demikian ketika Terdakwa menawarkan kembali kerja sama investasi untuk pengadaan sepeda motor jenis Kawasaski Ninja dan Honda CBR dengan keuntungan Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) per unit motor, membuat saksi korban Isbat tergerak hatinya untuk berinvestasi, sehingga saat itu juga saksi Isbat menyetujuinya dengan mengatakan kepada Terdakwa akan menginvestasikan uang saksi untuk pengadaan motor sesuai kesanggupan dan akan menyerahkan uangnya secara bertahap, lalu Terdakwa mengatakan kepada saksi korban dengan kata-kata “ sanggupnya berapa unit dulu segera ditransfer ”. Bahwa sebagai realisasi, saksi korban Isbat kemudian menyerahkan sejumlah uang secara bertahap kepada Terdakwa dengan total seluruhnya Rp.1.056.000.000,- ( satu milyar lima puluh enam juta rupiah ) dengan rincian sebagai berikut : 1) Pada tanggal 12 September 2013 saksi Isbat menelepon Terdakwa dan meminta Terdakwa untuk datang ke kantor saksi di Taman Yasmin Kota Bogor guna mengambil uang yang akan diinvestasikan, kemudian sekitar jam 10.00 Wib datang anak buah dari Terdakwa yaitu saksi Suhemawati, lalu pegawai dari saksi Isbat yaitu saksi Maya Widiastri menyerahkan uang milik saksi korban Isbat sejumlah Rp.288.000.000,- (dua ratus delapan puluh delapan juta rupiah) untuk membiayai pengadaan 6 (enam) unit sepeda motor kepada saksi Suhemawati dan dibuatkan tanda terimanya. 2) Setelah penyerahan uang yang pertama di kantor saksi korban, masih pada hari yang sama yaitu tanggal 12 September 2013, Terdakwa menelepon saksi
korban
Isbat
dan
meminta
bantuan
agar
saksi
korban
menginvestasikan kembali uang untuk pengadaan sepeda motor jenis Honda CBR dan Kawasaki Ninja sebanyak 1 (satu) unit, dengan alasan mendasak dan perusahaan Terdakwa akan diblacklist apabila tidak memenuhi. Tanpa merasa curiga saksi lalu menjawab bahwa akan halaman 7 dari 18 halaman putusan nomor : 268/Pid/2015/PT.Bdg.
mengusahakan uang untuk pengadaan 1 unit sepeda motor seharga Rp. 48.000.000 (empat puluh delapan juta) tersebut esok harinya. Selanjutnya pada tanggal 13 September 2013, atas perintah Terdakwa, anak buah Terdakwa yaitu saksi M TIRTA YAKSA mendatangi kantor saksi korban Isbat untuk mengambil uang yang dijanjikan. Lalu melalui anak buah saksi korban Isbat yaitu saksi MAYA WIDIASTRI menyerahkan lagi uang sebesar Rp.48.000.000,- (empat puluh delapan juta rupiah) dan dibuatkan tanda terimanya. 3) Pada tanggal 15 September 2013, Terdakwa menelepon saksi korban Isbat kembali dan sambil menangis meminta bantuan agar saksi korban Isbat menginvestasikan kembali uangnnya untuk pengadaan sebanyak 6 (enam) unit sepeda motor Honda CBR dan Kawasaki Ninja. Lalu saksi korban Isbat bersedia membantu dan meminta agar Terdakwa menemui saksi korban pada tanggal 16 September 2013 di Bank Bukopin Jl. Ir. H Juanda. Selanjutnya pada tanggal 16 September 2013 bertempat di Bank Bukopin Jl.Ir.Juanda Kota Bogor, saksi korban Isbat bersama dengan saksi Maya Widiastri menemui anak buah Terdakwa yang Terdakwa suruh untuk mengambil uang yaitu saksi Suhemawati, lalu saksi korban Isbat menyerahkan uang sebesar Rp.288.000.000,- (dua ratus delapan puluh delapan juta rupiah) untuk pengadaan 6 unit sepeda motor Honda CBR dan Kawasaki kepada saksi Suhemawati dan dibuatkan tanda terimanya. Setelah uang diserahkan, Terdakwa menelpon lagi saksi korban dan mengatakan “Kalau bisa tolong bantu lagi 4 (empat) unit mendesak” dan saksi Isbat menjawab “paling dua hari lagi baru bisa memenuhi saya harus mencarikan dulu uang dari teman-teman saya”, dan dijawab lagi oleh Terdakwa “kalau ada sekalian ini ada tinggal 5 (lima) unit lagi tolong diusahakan. 4) Pada tanggal 18 September 2013 sekitar jam 09.00 Wib, Terdakwa mendatangi saksi korban Isbat di kantor saksi alamat Taman Yasmin Kota Bogor,
lalu
saksi
Rp.192.000.000,-
korban
(seratus
Isbat
menyerahkan
sembilan
puluh
dua
lagi
uang
sebesar
juta
rupiah)
untuk
pengadaan 4 (empat) unit sepeda motor Honda CBR dan Kawasaki Ninja sebagaimana diminta Terdakwa dan Terdakwa telah menyiapkan tanda terima penyerahan uang. Pada saat penyerahan uang tersebut, Terdakwa mengatakan kepada saksi korban Isbat “Tolong usahkan lagi 5 (lima) unit” dan dijawab oleh saksi Isbat “saya usahakan”. 5) Selanjutnya pada tanggal 20 September 2013 sekitar jam 07.00 Wib, Terdakwa menelepon kembali saksi Isbat dan mengatakan “apakah bisa ada atau tidak hari ini”? lalu saksi Isbat menjawab “Bisa nanti ibu Maya halaman 8 dari 18 halaman putusan nomor : 268/Pid/2015/PT.Bdg.
yang setor tunai ke rekening ibu dan tolong dibuatkan tanda terimanya sebanyak 5 (lima) unit dengan nilai Rp.240.000.000,- (dua ratus empat puluh juta rupiah) dan tolong tanda terimanya diantar ke kantor hari ini juga. Lalu saksi Maya Widiastri menyetor tunai uang sejumlah Rp.240.000.000 ke rekening atas nama Suhernawati No. 0950957069, dan Terdakwa Suhernawati telah menyiapkan kwitansi penerimaannya. Bahwa dari total jumlah dana yang diinvestasikan oleh saksi korban Isbat sebesar Rp. 1.056.000.000,- (satu milyar lima puluh enam juta rupiah) dan telah diterima oleh Terdakwa, ternyata oleh Terdakwa tidak digunakan untuk melakukan pembelian sepeda motor Kawasaki dan Honda CBR. Sebab faktanya dalam rentang waktu 1 (satu) minggu sejak tanggal 11 September 2013, saat Terdakwa menyampaikan kepada saksi korban bahwa Terdakwa “ harus menyediakan order sepeda motor jenis Honda CBR dan Kawasaki Ninja paling lama 1 (satu) minggu ”, bahkan dalam rentang waktu saat Terdakwa menerima uang dari saksi korban yaitu pada tanggal 12 September 2013, 13 September 2013, 16 September 2013, 18 September 2013 dan 20 September 2013, Terdakwa selaku Direktur/ Pemilik CV. Surya Perdana Motor TIDAK ADA melakukan pemesanan / pengadaan dan penjualan kembali sepeda motor jenis Honda CBR dan Kawasaki Ninja. Bahkan order sepeda motor jenis Honda CBR dan Kawasaki Ninja sebanyak 115 unit dalam waktu paling lama 1 minggu tersebut TIDAK PERNAH ADA. Hal tersebut dikuatkan dengan data yang terdapat pada PT. Kawasaki Motor Indonesia bahwa PT. Kawasaki Motor Indonesia dan Dealer-dealer resmi PT. Kawasaki tidak pernah bekerja sama dengan CV. Surya Perdana Motor milik Terdakwa, dan bahkan tidak pernah ada penjualan serta pengiriman sepeda motor jenis Kawasaki Ninja kepada CV. Surya Perdana Motor. Demikian halnya dengan PT. Astra Honda Motor dan PT. Daya Adi Cipta Mustika (perusahaan yang ditunjuk oleh PT. Astra Honda Motor untuk memasarkan sepeda motor Honda di wilayah Jawa Barat) tidak pernah melakukan kerja sama dengan CV. Surya Perdana Motor milik Terdakwa, bahkan tidak pernah melakukan penjualan dan pengiriman sepeda motor merk Honda kepada Terdakwa/ CV. Surya Perdana Motor. Bahwa pada tanggal 20 September 2013 saat saksi korban Isbat menemui Terdakwa dan menanyakan tentang modal dan keuntungan yang dijanjikan oleh Terdakwa, lalu Terdakwa memberikan Bilyet Giro Bank Danamon kepada saksi Isbat sebesar Rp.910.000.000,- (sembilan ratus sepuluh juta rupiah) yang dananya TIDAK MENCUKUPI. Hal tersebut diketahui saat saksi korban Isbat bersama saksi Maya Widiastri pada tanggal 30 September 2013 mencairkannya di Bank BNI Jl.Juanda Kota Bogor, tetapi dari pihak Bank BNI menerangkan kepada saksi korban Isbat dan saksi Maya Widiastri akan mengkonfirmasi kepada pihak Bank Danamon terlebih dahulu rekening atas nama Suhernawati tersebut. Lalu pada halaman 9 dari 18 halaman putusan nomor : 268/Pid/2015/PT.Bdg.
tanggal 6 Oktober 2013 saksi Maya Widiastri disuruh oleh saksi korban Isbat untuk mengkonfirmasi pencairan Bilyet Giro ke pihak bank BNI Juanda Kota Bogor, dan oleh pihak bank BNI memberikan keterangan jika saldo rekening giro atas nama Suhernawati tersebut tidak cukup sehingga tidak dapat dicairkan. Terdakwayang mengetahui bahwa Bilyet Giro tersebut dananya tidak mencukupi, tidak pernah melakukan konfirmasi kepada saksi korban Isbat, dan tidak menggantinya dengan uang tunai, bahkan menghindar dari saksi korban sehingga saksi korban Isbat kesulitan untuk berkomunikasi ataupun bertemu dengan Terdakwa. Bahwa atas perbuatan Terdakwa tersebut saksi korban Isbat mengalami kerugian sebesar Rp. 1.056.000.000,- (satu milyar lima puluh enam juta rupiah). Perbuatan Terdakwa SUHERNAWATI Als.ERNA merupakan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut Pasal 372 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.
Telah membaca surat tuntutan pidana Jaksa Penuntut umum dalam surat tuntutan No.Reg Perkara; PDM-37/Epp.2/Bogor/04/2015 tanggal 23 Juli 2015 yang pada pokoknya supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bogor yang memeriksa dan mengadili perkara ini. memutuskan : 1. Menyatakan TerdakwaSUHERNAWATI alias ERNA terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan serangkaian perbuatan yang berhubungan sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang rnaupun menghapuskan piutang, melanggar Pasal 378 jo Pasal 64 ayat (1) Kitab Undangundang Hukum Pidana, sebagaimana dalam dakwaan Kesatu ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap TerdakwaSUHERNAWATI dengan pidana penjara selama 4 (empat) tahun dikurangi selama Terdakwa dalam masa penahanan, dan perintah agar tetap ditahan ; 3. Menetapkan agar barang bukti berupa : 1) Asli 1 (Satu) lembar Bilyet Giro PT. Bank Danamon Tbk. No. 843169, tanggal 30 September 2013 senilai Rp. 910.000.000,- (Sembilan Ratus Sepuluh Juta Rupiah). 2) Asli 1 (Satu) lembar Keterangan Penolakan Bilyet Giro No. 843169 dari PT. Bank Danamon Indonesia KC. Bogor Juanda tanggal 10 Oktober 2013.
halaman 10 dari 18 halaman putusan nomor : 268/Pid/2015/PT.Bdg.
3) Asli 1 (Satu) lembar Kwitansi CV. Surya Perdana Motor (bermaterai) tanggal 20 September 2013 senilai 240.000.000,- (Dua Ratus Empat Pulu Juta Rupiah). 4) Asli 1 (Satu) lembar Kwitansi CV. Surya Perdana Motor (bermaterai) tanggal 18 September 2013 senilai 192.000.000,- (Seratus Sembilan Puluh Juta Rupiah). 5) Asli 1 (Satu) lembar Kwitansi Pembayaran Investasi Motor (bermaterai) tanggal 16 September 2013 senilai 288.000.000,- (Dua Ratus Delapan Puluh Delapan Juta Rupiah). 6) Asli 1 (Satu) lembar Tanda terima tanggal 13 September 2013 senilai Rp. 48.000.000,- (Empat Puluh Delapan Juta Rupiah). 7) Asli 1 (Satu) lembar tanda terima tanggal 12 September 2013 senilai Rp. 288.000.000,- (Dua Ratus Delapan Puluh Delapan Juta Rupiah ) 8) Asli 1 (Satu) exemplar Perjanjian Penunjukan Dealer Nomor : 013/PPD/IV/12 antara PT. Kawasaki Motor Indonesia dengan dealer PT. JUNIOR MOTOR SPORT tanggal 2 April 2012. 9) Asli 1 (Satu) lembar surat keterangan CV. Surya Perdana Motor dari PT. Adicipta Mustika nomor: 0697/DAM-SLS/DL/IX/2014 tanggal 23 September 2014. 10) Asli 1 (satu) lembar tindasan kwitansi Berkah Asia Pacific 1 unit Kawasaki ZX6R warna hijau dengan nomor rangka JKAZX600RCAO39021 Nomor mesin ZX600PEO67150 kepada pihak CV. Surya Perada Motor senilai Rp. 198.000.000,- (seratus sembilan puljuh delapan juta rupiah) tanggal 18 Februari 2013. 11) Asli 7 (Tujuh) lembar surat jalan pengiriman sepeda motor dari CV. Surya Perdana Motor kepada konsumen periode September 2013 sampai dengan Oktober 2013. 12) 31 (Tiga Puluh Satu) tindasan surat jalan pengiriman sepeda motor dari CV. Surya Perdana Motor kepada konsumen periode September 2013 sampai dengan Oktober 2013. 13) 48 (Empat Puluh Delapan) lembar Tindasan SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) dari konsumen periode September 2013 sampai dengan Oktober 2013. 14) 6 (Enam) lembar asli kwintasi pembelian sepeda motor yang dilakukan oleh SUN MOTOR kepada CV. Surya Perdana Motor. 15) 10 (Sepuluh) lembar surat bukti serah terima kendaraan. 16) 4 (Empat) lembar surat bukti serah terima kendaraan.
halaman 11 dari 18 halaman putusan nomor : 268/Pid/2015/PT.Bdg.
17) 1 (Satu) lembar asli kwitansi pembelian sepeda motor Kawasaki Ninja 250 ABS dari pihak CAHAYA KURNIA MOTOR oleh CV. Surya Perdana Motor tanggal 31 Januari 2013. 18) 11 (Sebelas) lembar asli surat jalan pengiriman motor dari PT. BERKAH ASIA PASIFIK kepada CV. Surya Perdana Motor/ERNA periode 2013. 19) 10 (Sepuluh) lembar tindasan surat jalan pengirman sepeda motor dari pabrik, main dealer ke CV. Surya Perdana Motor periode 2013. 20) 1 (Satu) lembar surat jalan pengiriman sepeda motor dari GRAHAM GUMILANG MOTOR ke CV. Surya Perdana Motor tanggal 14 Januari 2012. 21) 12 (Dua Belas) lembar tindasan serah terima kendaraan dari pihak pabrik ke CV. Surya Perdana Motor periode 2012. 22) 14 (Empat Belas) lembar tindasan berita serah terima kendaraan dari pihak main dealer kepada CV. Surya Perdana Motor periode 2013. 23) 1 (Satu) lembar asli bukti serah terima kendaraan dari SUN MOTOR ke CV. Surya Perdana Motor tanggal 26 Juli 2013. 24) 17 (Tujuh Belas) lembar tindasan PO (Purchase Order) dari pabrik ke CV. Surya Perdana Motor tahun 2012. 25) 2 (Dua) lembar tindasan SALES ORDER UNIT dari pabrik ke CV. Surya Perdana Motor periode 2012. 26) 12 (Dua Belas) lembar tindasan surat jalan pengiriman motor dari pihak pabrik dan dealer ke CV. Surya Perdana Motor periode 2012. Dikembalikan kepada pihak CV. Surya Perdana Motor. 4. Menetapkan supaya Terdakwa dibebani biaya perkara sebesar Rp.5.000,-(lima ribu rupiah)
Menimbang, bahwa terhadap Tuntutan Penuntut Umum tersebut di atas Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bogor, tanggal 3 Agustus 2015 Telah menjatuhkan Putusan Perkara No.136/Pid.B/2015/PN.Bgr, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa Suhernawati Als Erna tersebut di atas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Penipuan Yang Dilakukan Secara Berlanjut ; 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun ; 3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. MemerintahkanTerdakwa tetap ditahan; 5. Menyatakan agar barang bukti berupa: halaman 12 dari 18 halaman putusan nomor : 268/Pid/2015/PT.Bdg.
1. Asli 1 (Satu) lembar Bilyet Giro PT. Bank Danamon Tbk. No. 843169, tanggal 30 September 2013 senilai Rp. 910.000.000,- (Sembilan Ratus Sepuluh Juta Rupiah). 2. Asli 1 (Satu) lembar Keterangan Penolakan Bilyet Giro No. 843169 dari PT. Bank Danamon Indonesia KC. Bogor Juanda tanggal 10 Oktober 2013. 3. Asli 1 (Satu) lembar Kwitansi CV. Surya Perdana Motor (bermaterai) tanggal 20 September 2013 senilai 240.000.000,- (Dua Ratus Empat Pulu Juta Rupiah). 4. Asli 1 (Satu) lembar Kwitansi CV. Surya Perdana Motor (bermaterai) tanggal 18 September 2013 senilai 192.000.000,- (Seratus Sembilan Puluh Juta Rupiah). 5. Asli 1 (Satu) lembar Kwitansi Pembayaran Investasi Motor (bermaterai) tanggal 16 September 2013 senilai 288.000.000,- (Dua Ratus Delapan Puluh Delapan Juta Rupiah). 6. Asli 1 (Satu) lembar Tanda terima tanggal 13 September 2013 senilai Rp. 48.000.000,- (Empat Puluh Delapan Juta Rupiah) 7. Asli 1 (Satu) lembar tanda terima tanggal 12 September 2013 senilai Rp. 288.000.000,- (Dua Ratus Delapan Puluh Delapan Juta Rupiah ) 8. Asli 1 (Satu) exemplar Perjanjian Penunjukan Dealer Nomor : 013/PPD/IV/12 antara PT. Kawasaki Motor Indonesia dengan dealer PT. JUNIOR MOTOR SPORT tanggal 2 April 2012. 9. Asli 1 (Satu) lembar surat keterangan CV. Surya Perdana Motor dari PT. Adicipta Mustika nomor: 0697/DAM-SLS/DL/IX/2014 tanggal 23 September 2014. 10. Asli 1 (satu) lembar tindasan kwitansi Berkah Asia Pacific 1 unit Kawasaki ZX6R warna hijau dengan nomor rangka JKAZX600RCAO39021 Nomor mesin ZX600PEO67150 kepada pihak CV. Surya Perada Motor senilai Rp. 198.000.000,- (seratus sembilan puljuh delapan juta rupiah) tanggal 18 Februari 2013. 11. Asli 7 (Tujuh) lembar surat jalan pengiriman sepeda motor dari CV. Surya Perdana Motor kepada konsumen periode September 2013 sampai dengan Oktober 2013. 12. 31 (Tiga Puluh Satu) tindasan surat jalan pengiriman sepeda motor dari CV. Surya Perdana Motor kepada konsumen periode September 2013 sampai dengan Oktober 2013. 13. 48 (Empat Puluh Delapan) lembar Tindasan SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) dari konsumen periode September 2013 sampai dengan Oktober 2013. 14. 6 (Enam) lembar asli kwintasi pembelian sepeda motor yang dilakukan oleh SUN MOTOR kepada CV. Surya Perdana Motor. 15. 10 (Sepuluh) lembar surat bukti serah terima kendaraan. halaman 13 dari 18 halaman putusan nomor : 268/Pid/2015/PT.Bdg.
16. 4 (Empat) lembar surat bukti serah terima kendaraan. 17. 1 (Satu) lembar asli kwitansi pembelian sepeda motor Kawasaki Ninja 250 ABS dari pihak CAHAYA KURNIA MOTOR oleh CV. Surya Perdana Motor tanggal 31 Januari 2013. 18. 11 (Sebelas) lembar asli surat jalan pengiriman motor dari PT. BERKAH ASIA PASIFIK kepada CV. Surya Perdana Motor/ERNA periode 2013. 19. 10 (Sepuluh) lembar tindasan surat jalan pengirman sepeda motor dari pabrik, main dealer ke CV. Surya Perdana Motor periode 2013. 20. 1 (Satu) lembar surat jalan pengiriman sepeda motor dari GRAHAM GUMILANG MOTOR ke CV. Surya Perdana Motor tanggal 14 Januari 2012. 21. 12 (Dua Belas) lembar tindasan serah terima kendaraan dari pihak pabrik ke CV. Surya Perdana Motor periode 2012. 22. 14 (Empat Belas) lembar tindasan berita serah terima kendaraan dari pihak main dealer kepada CV. Surya Perdana Motor periode 2013. 23. 1 (Satu) lembar asli bukti serah terima kendaraan dari SUN MOTOR ke CV. Surya Perdana Motor tanggal 26 Juli 2013. 24. 17 (Tujuh Belas) lembar tindasan PO (Purchase Order) dari pabrik ke CV. Surya Perdana Motor tahun 2012. 25. 2 (Dua) lembar tindasan SALES ORDER UNIT dari pabrik ke CV. Surya Perdana Motor periode 2012. 26. 12 (Dua Belas) lembar tindasan surat jalan pengiriman motor dari pihak pabrik dan dealer ke CV. Surya Perdana Motor periode 2012. Dikembalikan kepada pihak CV. Surya Perdana Motor. 6. Menetapkan supaya Terdakwa dibebani biaya perkara sebesar Rp.5.000,-(lima ribu rupiah);
Membaca, akta permintaan banding Nomor.136/Pid.B/2015/PN.Bgr yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Bogor, yang menyatakan bahwa Terdakwa pada tanggal 3 Agustus 2015 telah mengajukan permintaan untuk pemeriksaan dalam tinggkat banding terhadap putusan tersebut diatas, permintaan banding mana telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut secara patut dan seksama pada tanggal 20 Agustus 2015 yang dibuat dan ditanda tangani oleh Acep Tajudin Nur Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Bogor ; Membaca, akta permintaan banding No.136/Pid.B/2015/PN.Bgr, yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Bogor, yang menyatakan bahwa Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 3 Agustus 2015 telah mengajukan permintaan untuk pemeriksaan dalam tingkat banding terhadap putusan tersebut diatas, permintaan banding mana telah diberitahukan Kepada Terdakwa secara patut dan seksama halaman 14 dari 18 halaman putusan nomor : 268/Pid/2015/PT.Bdg.
pada tanggal 31 Agustus 2015, yang dibuat dan ditanda tangani oleh Acep Tajudin Nur Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Bogor ; Membaca, memori banding yang diajukan oleh Terdakwa pada tanggal 7 September 2015 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bogor, pada tanggal 7 September 2015, memori banding mana telah diberitahukan/diserahkan kepada Jaksa Penuntut umum secara patut dan seksama pada tanggal 8 September 2015, yang dibuat dan ditanda tangani oleh Acep Tajudin Nur Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Bogor ; Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut umum pada Kejaksaan Negeri Bogor tidak mengajukan Memori Banding dalam perkara ini sampai dikirimnya berkas banding untuk Pemeriksaan di Tingkat Banding ; Membaca, Kontra memori banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut umum pada Kejaksaan Negeri Bogor pada tanggal 18 September 2015, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bogor pada tanggal 18 September 2015, Kontra memori banding mana telah diberitahukan/diserahkan kepada Terdakwa secara patut dan seksama pada tanggal 22 September 2015 yang dibuat dan ditanda-tangani oleh Acep Tajudin Nur jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Bogor ; Membaca, Akta pemberitahuan untuk mempelajari berkas perkara (inzage) Nomor :136/Pid.B/2015/PN.Bgr, tanggal 20 Agustus 2015 dan tanggal 31 Agustus 2015 yang dibuat dan ditanda - tangani oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Bogor, telah diberitahukan dan diberi kesempatan kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa secara patut dan seksama untuk memeriksa dan mempelajari berkas perkaranya di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bogor sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi Bandung terhitung sejak pemberitahuan tersebut selama 7 ( tujuh ) hari kerja ; Menimbang, bahwa permintaan banding yang diajukan oleh Terdakwa dan Jaksa Penuntut umum terhadap putusan Pengadilan Negeri Bogor tersebut, telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara serta syarat-syarat yang ditentukan dalam Undang-Undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ; Menimbang, bahwa Terdakwa dalam memori badingnya pada pokoknya mengemukakan bawa terdakwa tidak terbukti telah menggunakan surat palsu secara bersama-sama sebagaimana dakwaan jaksa Penuntut umum pasal 378 KUHP Jo.Pasal 64 ayat 1 KUHP, bahwa berdasarkan hal-hal dan fakta-fakta hukum
halaman 15 dari 18 halaman putusan nomor : 268/Pid/2015/PT.Bdg.
yang telah diuraikan dalam memori banding memohon kepada ketua Pengadilan Tinggi Bandung atau yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan Mengadili perkata ini di Tingkat Banding dapat menerima memori Banding dan selanjutnya berkenan memutuskan : Menerima permohonan Banding yang diajukan terdakwa; Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Bogor No.136/Pid.B/2015/PN.Bgr tanggal 3 Agustus 2015, Menyatakan terdakwa Suhernawati alias Erna tidak terbukti secara sah tidak melakukan tindak pidana yang didakwakan atau dituntut penuntut umum, Membebaskan terdakwa Suhernawati alias Erna dengan putusan lepas dari segala tuntutan hukum; Memulihkan hak terdakwa dalam kemampuan, kedudukan, harkat dan martabatnya, membebankan biaya perkara yang timbul dalam perkara ini kepada Negara ; Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari dengan seksama berkas perkara dan salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Bogor tanggal 3 Agustus 2015 Nomor 136/Pid.B/2015/PN.Bgr serta memori banding dari Terdakwa serta kontra memori banding dari Jaksa Penuntut umum , Pengadilan Tinggi berpendapat sebagai berikut : Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah memperhatikan dengan seksama memori banding dari terdakwa kontra memori banding Jaksa Penunut umum, menurut Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa memori banding dari terdakwa merupakan ulangan dari Pembelaannya, sedang untuk Kontra memori banding dari Jaksa Penuntut merupakan ulangan dari surat tuntutannya, hal ini tidak ada hal-hal yang baru untuk dipertimbangkan karena hal tersebut semua telah dipertimbangkan secara seksama oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya, dan pertimbangan Majelis Hakim tingat pertama tersebut diambil alih dijadikan sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam memutus perkara ini dalam tingkat banding ; Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding mempelajari dan meneliti dengan seksama berkas perkara yang bersangkutan,serta salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Bogor tanggal 3 Agustus 2015, Nomor : 136/Pid.B/2015/PN.Bgr, Majelis Tingkat Banding berpendapat bahwa pertimbangan Hukum dan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut telah tepat dan benar baik tentang pidana yang dilakukan oleh Terdakwa maupun tentang lamanya pidana yang dijatuhkan terhadap Terdawa sehingga pertimbangan hukum tersebut diambil alih dan dijadikan pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Banding sendiri dalam memutus perkara ini dalam Tingkat Banding ;
halaman 16 dari 18 halaman putusan nomor : 268/Pid/2015/PT.Bdg.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas maka putusan Pengadilan Negeri Bogor tanggal 3 Agustus 2015, Nomor : 136/Pid.B/2015/PN.Bgr. yang dimintakan banding
tersebut dapat dipertahankan
dan harus dikuatkan ;
Menimbang, bahwa oleh karena dalam pemeriksaan tingkat banding Terdakwa tetap dipidana dan berada dalam tahanan maka berdasarkan ketentuan pasal 242 Jo. pasal 193 ayat (2) huruf b KUHAP cukup beralasan untuk memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan ;
Menimbang,
bahwa selama pemeriksaan perkara ini ditingkat banding
terdakwa berada dalam tahanan, maka berdasarkan pasal 22 ayat (4) KUHAP, masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka Terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara pada kedua tingkat pengadilan ;
Memperhatikan, segala peraturan hukum dari perundang-undangan yang bersangkutan terutama ketentuan pasal 378 KUHPidana jo pasal 64 ayat (1) KUHPidana Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP ;
MENGADILI
-
Menerima permintaan banding dari Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum tersebut ;
-
Menguatkan 2015
putusan Pengadilan Negeri Bogor tanggal 3 Agustus
Nomor : 136/Pid.B/2015/PN.Bgr, yang dimintakan banding
tersebut ; -
Memerintahkan terdakwa tetap berada dalam tahanan ; Membebankan biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan kepada Terdakwa yang dalam Tingkat Banding sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) ;
Demikianlah, diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung pada hari : KAMIS tanggal 8 OKTOBER 2015 oleh kami HARTONO ABDUL MURAD,SH.M.H. Hakim Tinggi Pada Pengadilan Tinggi Bandung sebagai Hakim Ketua Majelis dengan AMRIDIN,SH,M.H dan
FIRZAL
halaman 17 dari 18 halaman putusan nomor : 268/Pid/2015/PT.Bdg.
ARZY,S.H.M.H.
masing-masing
sebagai
Hakim
Anggota,
Putusan
tersebut
diucapkan pada hari KAMIS tanggal 15 Oktober 2015 dalam persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota serta dibantu oleh : TATA KURNIA S.A, S.H. Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Bandung, tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum dan Terdakwa .-.
HAKIM ANGGOTA,
.
T.t.d. AMRIDIN.S.H.MH
HAKIM KETUA,
T.t.d. HARTONO ABDUL MURAD, S.H., M.H.
T.t.d. . FIRZAL ARZY . S.H., M.H. PANITERA PENGGANTI,
T.t.d. TATA KURNIA S.A., S.H.
halaman 18 dari 18 halaman putusan nomor : 268/Pid/2015/PT.Bdg.