PUTUSAN
Nomor : 372/PDT/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan
mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : P. Djatikusumah,
Pekerjaan Konsultan yang dalam hal selaku Kepala
Adat yang bertindak untuk dan atas nama Kesatuan
Masyarakat “Adat Karuhun Urang” /AKUR Sunda Wiwitan
yang berkedudukan di Paseban Tri Panca
Tunggal, Kelurahan Cigugur, Kecamatan
Cigugur,
Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, bersama Pengurus Wilayah (“Ais Pangampih”) Kesatuan Masyarakat “Adat Karuhun Urang” /AKUR Sunda Wiwitan, antara lain:
1. Nana Sudarna, Pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggaldi Dusun Tarikolot Rt. 003/001, Desa Babakanmulya, Kecamatan Cigugur,
dan
selaku
Pengurus
Wilayah
(Ais
Pangampih) Kesatuan Masyarakat Adat Sunda Wiwitan 2. Sarmin,
Cigugur Kuningan;
Pekerjan Petani, bertempat tinggaldi Dusun Kancana
Rt.005/002, Desa Gunungaci, Kecamatan Subang, dan selaku Pengurus Wilayah (Ais Pangampih) Kesatuan
Masyarakat “Adat Karuhun Urang” /AKUR Sunda 3. Entis Sutisna,
Wiwitan Subang;
Pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggaldi Kampung Pasir
Rt.003/002,
Desa
Cintakarya,
Samarang, Kabupaten Garut dan selaku
Kecamatan Pengurus
Wilayah (Ais Pangampih) Kesatuan Masyarakat “Adat
Karuhun Urang” /AKUR Sunda Wiwitan Samarang 4. Sutardi,
Kabupaten Garut;
Pekerjaan Wiraswasta,
bertempat tinggaldi Dusun
dan
Wilayah
Ciuyah Sari Rt.010/004,Desa Ciniru, Kecamatan Ciniru, selaku
Pengurus
(Ais
Pangampih)
Halaman 1 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
Kesatuan Masyarakat “Adat Karuhun Urang” /AKUR Sunda Wiwitan Desa Ciniru Kabupaten Kuningan;
5. Markus Jarkasu, Pekerjaan
Wiraswasta,
bertempat
tinggaldi
Jalan
Cilengkrang I No. 129 Rt. 003/005, Kel. Cisurupan, Kecamatan Cibiru, Pengurus
Kotamadya Bandungdan selaku
Wilayah
(Ais
Pangampih)
Kesatuan
Masyarakat “Adat Karuhun Urang” /AKUR Sunda 6. Momon,
Wiwitan, Cibiru-Kota Bandung;
Pekerjaan Wiraswasta, Cimacan
Sukadana,
Rt.002/006,
Pangampih)
dan
bertempat tinggaldi Dusun
selaku
Desa
Bunter,
Kecamatan
Pengurus Wilayah
(Ais
Kesatuan Masyarakat “Adat Karuhun
Urang” /AKUR Sunda Wiwitan, Sukadana Kabupaten 7. Subarna,
Ciamis;
Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggaldi
Jalan Pamekar Barat III No.17 Rt.006/003 Kelurahan Mekar
Jaya,
Bandung,
dan
Pangampih)
Kecamatan selaku
Panyileukan, Kotamadya Pengurus
Wilayah
(Ais
Kesatuan Masyarakat “Adat Karuhun
Urang” /AKUR Sunda Wiwitan Kecamatan Panyileukan 8. Djani Karjani,
Kota Bandung;
Pekerjaan
Bojongsari
Seniman,
bertempat
Rt.004/001,
Desa
tinggaldi
Dusun
Kondangmekar,
Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka, dan selaku Pengurus Wilayah (Ais Pangampih) Kesatuan
Masyarakat “Adat Karuhun Urang” /AKUR Sunda 9. Edi Ruhaedi,
Wiwitan Cingambul Kabupaten Majalengka;
Pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggaldi Sanghiang
Teureup Rt.001/006, Desa Pakemitan Kidul, Kecamatan
Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, dan selaku Pengurus
Wilayah (Ais Pangampih) Kesatuan Masyarakat “Adat Karuhun 10. S. Setiarsa,
Urang”
/AKUR
KabupatenTasikmalaya;
Pekerjaan
Wiraswasta,
Sunda
bertempat
Wiwitan,
Ciawi-
tinggaldi
Lingk.
Gudang Rt.005/004, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, dan selaku Pengurus Wilayah
Halaman 2 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
(Ais Pangampih) Kesatuan Masyarakat “Adat Karuhun Urang” /AKUR Sunda Wiwitan PatarumanKota Banjar;
Dalam hal ini memberikan kuasa kepada Y. A Setyono, SH,MH., Pekerjaan Advokat pada Lembaga Konsultasi
dan Bantuan Hukum, Fakultas Hukum UI, beralamat kampus UI Depok, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 6 Juni 2016, untuk selanjutnya sebagai PEMBANDING semula PARA PENGGUGAT; 1.
2.
Lawan:
R. Djaka Rumantaka, bertempat tinggal di lingkungan Wage, Rt. 027 Rw. 010,
Murkanda, SP,
Kelurahan
Cigugur,
Kabupaten
Kuningan,
Pekerjaan
Pensiunan
semulaTERGUGAT I;
Kecamatan
Cigugur,
bertempat
tinggaldi
sebagai
PNS,
TERBANDING
I
lingkungan Wage, Rt. 026 Rw. 009, Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, sebagai TERBANDING II semula
3.
E. Kusnadi,
TERGUGAT II;
bertempat tinggaldi Blok Mayasih Rt.029/010, Kelurahan
Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, sebagai
4.
K. Mimin, S.,
TERGUGAT I;
TERBANDINGI
semulaTURUT
bertempat tinggaldi Blok Mayasih Rt.029/010, Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, sebagai
5.
TURUT
TURUT
TURUTTERGUGAT II;
TERBANDING
II
semula
Rd. Dadang Andaru Andaroso, Pekerjaan pedagang, bertempat tinggaldi
Dusun Babakan, Desa Cigadung, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan, sebagai TURUT TERBANDING III semula TURUT TERGUGAT III;
6.
Rd. H. Iksan Titop Purwosucipto, Pekerjaan pegawai swasta, bertempat
tinggaldi Bumi Indah Pesona A5 No. 21, Kelurahan
Kalisuren, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, sebagai TURUT TERBANDING IV semula TURUT TERGUGAT IV;
Halaman 3 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
7.
8.
Rd. Lina Djuarnaningsih, Pekerjaan ibu rumah tangga, Perum Gunung Galunggung II, Kotamadya Cirebon, sebagai TURUT TERBANDING V semula TURUT TERGUGAT V;
Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Kuningan, bertempat
tinggaldi Jalan R.E Martadinata, Kelurahan Ciporang, Kabupaten Kuningan, sebagai TURUT TERBANDING
9.
VI semula TURUT TERGUGAT VI;
Lurah Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan
yang berkedudukan dan berkantor di Jalan Raya Cigugur
Kelurahan
Cigugur
Kecamatan
Cigugur
Kabupaten Kuningan, sebagai TURUT TERBANDING VII semula TURUT TERGUGAT VII;
10. Camat Kantor Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan yang
berkedudukan dan berkantor di Jalan Raya Cigugur
Kelurahan Cigugur Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan, sebagai TURUT TERBANDING VIII semula TURUT TERGUGAT VIII; PENGADILAN TINGGI tersebut; Membaca, Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat tanggal 19
Agustus 2016, No.372/PEN/PDT/2016/PT.BDG tentang Penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini ;
Telah membaca berkas perkara Nomor 08/Pdt.G/2015/PN.Kng, dan
surat-surat lain yang berkenaan dengan perkara ini dalam berkas perkara ;
sebagaimana terlampir
TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa para Penggugat dengan surat gugatannya
tertanggal 20 Mei2015 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kuningan pada tanggal 20 Mei 2015di bawah Register
perkara Nomor08/Pdt.G/2015/PN.Kng, telah mengajukan gugatannya sebagai berikut :
1. Bahwa Penggugat I adalah Kepala Adat dari Kesatuan Masyarakat ”AdatKaruhun Urang” /AKUR Sunda Wiwitan, sedang Penggugat II s/d
Penggugat XI adalah Pengurus Wilayah (Ais Pangampih) masing-masing yang ada warga-warganya sebagai Kesatuan Masyarakat ”AdatKaruhun Halaman 4 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
Urang” /AKUR Sunda Wiwitan yang berpusat di Paseban Tri Panca Tunggal, Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, karenanya mewakili Kesatuan Masyarakat ”Adat Karuhun Urang” /AKUR Sunda Wiwitan;
2. Bahwa Kesatuan Masyarakat ”Adat Karuhun Urang” /AKUR Sunda
Wiwitan dahulunya berasal dari masyarakat adat yang dibentuk oleh P. Sadewa Madrais Alibassa Kusumah Widjaya Ningrat yang lahir pada tahun 1832 atau
yang dikenal dengan P. Madrais yang memberikan
pemaparan ajaran Igama Djawa Pasoendan; bahwa keberadaan masyarakat adat yang tergabung dalam Igama Djawa Pasundan yang didirikan P Madrais diakui oleh Pemeritah Hindia Belanda pada tahun 1885 sebagaimana
laporan R. Kern/Penasehat Urusan Bumi Putera
kepada Gubernur Jendral D. Fock pada 6 Oktober 1925 (Dr. Widyonugrahanto,
Dinamika Aliran Kepercayaan Madrais Di Cigugur
Kabupaten Kuningan 1885-2007, Disertasi, Unpad, FIB, 2012);
3. Bahwa P. Madrais semasa hidupnya membuat Manuskrip/Nawala
sewaktu hidupnya, beliau menulis banyak pemikirannya mengenai
ajarannya tersebut termasuk wasiat-wasiat baik mengenai peruntukan tanah–tanah dan bangunan sebagai milik komunal AKUR Sunda Wiwitan
dalam suatu Manuskrip/Nawala; bahwa dalam manuskrip tersebut dituliskan keinginannya untuk melarang keturunanya untuk memiliki tanah-tanah yang memang diperuntukkan untuk masyarakat adat pengikutnya guna melestarikan ajarannya;
4. Bahwa P. Madrais meninggal dunia tahun 1939 dan digantikan oleh anaknya yaitu Tedjabuwana
P. Tedjabuwana Alibassa; bahwa pada masa P.
maka
tanah-tanah
peninggalan
P.
Madrais
dan
pengikutnya pada tahun 1941 di atas namakan menjadi nama P. Tedjabuwana Alibassa,dalam Kekitir Padjeg Boemi diantaranya:
Kekitir Padjeg Boemi No. 390 a.n. P. TedjabuwanaAlibassa terdiri:
Persil 78a, d.I., seluas : 440 M², dahulu terletak di Blok Cisengkol,
Kel. Cigugur ;
Persil 89, d.I., seluas : 110 M², dahulu terletak di Blok Cipager,
Kel. Cigugur ;
Persil 92, d.I., seluas : 5.330 M², terletak di Blok Kemang, Kel.
Cigugur ;
Kekitir Padjeg Boemi No. 1320 a.n. P. Tedjabuwana Alibassa terdiri:
Halaman 5 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
Persil 78a, d.I., seluas :1.700 M², dahulu terletak di Blok
Cisengkol, sekarang di Blok Mayasih Kel.Cigugur ;
Persil 78a, d.I., seluas : 190 M², dahulu terletak di Blok Cisengkol,
sekarang di blok Mayasih, Kel.Cigugur ;
Persil 78b, d.III., seluas : 5.930 M², dahulu terletak di Blok
Cisengkol. Sekarang di Blok Lumbu, Kelurahan.Cigugur ; Persil
85, d.II., seluas : 2.210 M²; Terletak di Blok Kawung,
Kelurahan.Cigugur ; Persil 89, d. I.,
Kel.Cigugur
seluas : 2.170 M², terletak di Blok Cipager,
5. Bahwa walaupun tanah-tanah dan bangunan peninggalan P. Madrais pada tahun 1941 dibaliknama menjadi atas nama P. Tedjabuwana Alibassa namun pada tahun 1948, beliau mengumpulkan
para “Ais
Pangampih” dan warga Sunda Wiwitan di salah satu ruang Paseban yaitu
Dapur Ageung dan menegaskan walau tanah-tanah dan bangunan atas
namanya namun tetap tidak dapat diwariskan kepada Ahli warisnya karena itu milik komunal Kesatuan Masyarakat “Adat Karuhun Urang”
/AKUR Sunda Wiwitan yang awalnya sebagai Igama Djawa Pasoendan
dan namanya berubah (tahun 1976-1982: Paguyuban Adat Cara Karuhun Urang/PACKU) kini menjadi Kesatuan Masyarakat “Adat Karuhun Urang”
/AKUR Sunda Wiwitan (1996 sampai sekarang): bahwa pesan tidak
dapat diwariskan kepada keturunanya ini pernah disampaikan P. Madrais baik secara lisan maupun sebagaimana yang tertulis di Manuskrip kepada P. Tedjabuwana Alibassa;
6. Bahwa sikap tegas P. Tedjabuwana Alibassa dikarenakan adanya pesan dari P. Madrais yang tertulis di Manuskrip yang pernah ditulis dan diwasiatkan buat masyarakat adat, diantara :
“i[y]eu ta[n]nah lamunna dék sah kudu manurut ta[n]nahasing kara[n]na
i[y]eu bumi saeusi[n]na kalawan kakayaan roh para arwah pakumpul[l]an sasat i[y]eu barang atawa éta baranggeus teu beu[n]nang dibagi waris ku putra garwa pon ku Ahli waris saperti barang wiraya(t) atawa
barang pro jalma luwih atawa barang gupremén juga i[n]ni barang
dimustikeunditaro plat séhel kepada1 orang banya(k) apa dari apa
dari yang pakumpul[l]an lid si saksi rahayat su(n)da dari samu[w]ah
kapala su(n)da bolé(h) pada nanda tangan me[n]néken ta[n]nah rumah ta(ng)ga dan saisinya b[r]rapa dari banya(k)nya riken[n]an
Halaman 6 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
brapa
ribu laksa ratus puluh rupi[y]ah sén pésér...” /1/
(Terjemahan bebasnya bahwa tanah-tanah ini bila ingin sah harus mengikuti aturan tanah asing. namun tanah ini tidak bisa dibagi
warispada anak para Ahli waris, karena ini sudah menjadi milik komunitas
atau milik bersama, ini peninggalan harus di plat segel kepada masyarakat
Sunda dan
dari
menandatangan menjadi saksi.)
semua
kepala adat Sunda
harus
7. Bahwa Penggugat I adalah Kepala Adat Kesatuan Masyarakat AKUR Sunda
Wiwitan
yang
ke-III
(tiga)
menggantikan
kedudukan
P.
Tedjabuwana Alibassa sebagai Kepala Adat setelah P. Tedjabuwana
Alibassa meninggal dunia pada tanggal 5 April 1978 dan sesuai
sebagaimana yang pernah dituliskan dalam Manuskrip yang dibuat P.Madrais sewaktu masih hidup yang berisi, antara lain:
Yeu kalamula aya agama sunda nu raja ratuSunda baheula nya nu ngarana ilmu pameradan ngarajina
Ngajar mati dialajar mati nyatrus turun kaputra
Punggung jati nu jatikusumah nya euweuh deui taya liati ajar mati diajar mati uga meh katrusan ku ratu ratu raja cina belanda hindu ari ieu
raja anyar anu anyar nu keur kakara kata ngatakeun blok na buah nadi lawang pasenetan kakara
eukeur ajar dialajarkeun agama hirup nu hirup
ayana di dunya tea nu mana aya ngiblating ratu
(Terjemahan bebasnya : “Ini asal mula tuntunan adat Sunda Wiwitan
yaitu ilmu kesempurnaan, hirup sajatining mati, diturunkan pada putra Jatikusumah tidak lain untuk menata kehidupan yang menegakkan keadilan”);
8. Bahwa kedudukan Penggugat I selaku Penggugat dalam perkara ini
bukan dalam kapasitas sebagai Ahli waris, namun sebagai Kepala Adat AKUR Sunda Wiwitan, yang menginginkan dikembalikanya tanah dan bangunan yang dimenangkan oleh Tergugat I melawan Turut Tergugat II
dkk sebagai bagian asset AKUR Sunda Wiwitan, yang akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian berikutnya;
9. Bahwa para “Ais Pangampih” Wilayah adalah bagian kepengurusan dalam AKUR Sunda Wiwitan yang selalu rutin mengadakan pertemuan
bulanan di Paseban Tri Panca Tunggal, Kelurahan Cigugur, Kecamatan Halaman 7 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
Cigugur; bahwa dalam menjalan tugas keseharian di daerah masingmasing dilakukan oleh para Ais Pangampih;
SILSILAH KETURUNAN P. MADRAIS SADEWA ALIBASSA 10. Bahwa semasa hidupnya P. Madrais menikah sebanyak 4 (empat) kali, diantaranya dengan : -
Ibu Ratu Empuh, tidak memiliki keturunan;
-
Ibu Ratu Siti Yamah, memiliki 2 ( dua ) anak, masing-masing
-
Ibu Ratu Munigar, tidak memiliki keturunan; bernama :
P. Tedjabuwana Alibassa, silsilah keturunannya akan dijelaskan dalam penjelasan tersendiri di bawah ini;
Ibu Ratu Suka Inten, memiliki 1 ( satu ) orang anak bernama :
o Ibu Ratu Mas Pakungwati ;
-
Ibu Ratu Enceh, tidak memiliki keturunan ; SILSILAH KETURUNAN P. TEDJABUWANA ALIBASSA
11. Bahwa semasa hidupnya Pangeran Tedjabuwana Alibassamenikah 2 (dua) kali;
11.1 Pernikahan pertama dengan Rd. Nyi Mas Arinta, mempunyai 3 (tiga) orang anak, masing-masing bernama :
(1). Ratu Pusaka Nawangsasih Alibassa putri P.Tedjabuwana
Alibassa(meninggal dunia 12 November 2006) mempunyai 2
(dua) orang anak, yaitu :
(a). Rd. Purwanto Danarasa(sudah meninggal dunia 19 Mei 2000), mempunyai 5 orang anak, yaitu :
Rd. Sukma Suwardhana Tjahya Gumilang(sudah meninggal
dunia pada tanggal 17 Juli 2007), mempunyai 2 ( dua) anak yang masih di bawah umur, bernama : Rd. Firasya Zukhrufa Rahmadhani
Sukma
dan
Rd.
Muhammad
Fachrezy
Husniwardhana yang dalam hal ini diwakili oleh ibunya Ny. Hilda Zuhara;
Rd. Prihatna Puspa Jaya Wardhana; Rd. Indra Kusuma Tedja Wardhana; Rd. Yahya Aulia Wisnu Wardhana; Rd. Febriya Ayu Pratitis;
Halaman 8 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
(b). Rd. Ny. Siti Roeningsih;
(2). Ratu Dewi Alibassa putri P.Tedjabuwana (meninggal dunia tahun 1997) mempunyai 7 ( tujuh ) orang anak, yaitu : Rd. Djoko Purwono; Rd. Djoko Kuntowo; Rd. Djaka Suryasa;
Rd. Djoni Kursono ( Alm ), punya 2 (dua) orang anak: a. Rd. Yoppie Kusuma;
b. Rd. Esterlita Kusuma Dewi;
Rd. Dodi Hudaya;
Rd. Tresna Ningsih ( Alm )tidak memiliki keturunan;
Rd. Sudrajat Andaru Ningrat (Alm)tidak memiliki keturunan;
(3). Ratu Siti Djenar Alibassa putri P.Tedjabuwana(meninggal dunia Tahun 2002), mempunyai 9 ( sembilan ) orang anak, yaitu:
Rd. Bona Ventura Surapati ( Alm ),tidak memiliki keturunan; Rd. Dadang Andaru; Rd. Yanto Suryana;
Rd. Tince Ratna Jumanten; Rd. Sasye Sriningsih;
Rd. Djaka Rumantaka;
Rd. H. Iksan Titop Purwo Sucipto; Rd. Ariston Danuwarsa;
Rd. Lina Djuarnaningsih;
Setelah Nyi Mas Arinta meninggal dunia, P. Tedjabuwana menikah lagi
dengan seorang perempuan bernama,
11.2 Rd. Siti Saodah, dan dari perkawinan kedua
tersebutP.
Tedjabuwana mempunyai 7 (tujuh) orang anak, masing-masing bernama (1). Ratu Putri Rarasantang Alibassa, meninggal dunia tahun 2014, mempunyai 8 (delapan) orang anak, yaitu: (1.1)
Rd. Y Dudung Purwantaka Danuwarsa ;
(1.3)
Rd. Theresia Trisye Ratna Triasih ;
(1.2) (1.4) (1.5) (1.6) (1.7) (1.8)
Rd. Elizabeth Hetty Sitihatidjah ; Rd. Krisantus Kuryana Putera ;
Rd. Irene Ratih Ratna Komala ;
Rd. Kristianus Krisnadi Andananingrat ; Rd. Rita Ratna D Andananingsih ; Rd. E. Rini Tresnaningsih ;
Halaman 9 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
(2). Pangeran Djatikusumah Alibassa ; (3). Ratu Siti Sondari Alibassa ;
(4). Ratu Siti Duryat/Purwaningsih Alibassa ; (5). Pangeran Sadewa Alibassa ; (6). Pangeran Wishnu Alibassa ; (7). Pangeran Wissa Alibassa ;
Bahwa semua putra / putri P. Tedjabuwana sudah mengetahui bahwa
P.Tedjabuwana tidak akan mewariskan harta yang dikuasainya kepada
semua keturunannya. Sikap P. Tedjabuwana adalah karena mengemban amanah / pesan dari ayahnya
Pangeran Madrais Sadewa Alibassa.
Pesan atau amanat itu selalu disampaikan oleh Pangeran Madrais kepada putra-puterinya (P. TedjabuwanadanIbu Ratu Suka Inten) sendiri;
12. Bahwa Penggugat I sebagai salah satu anak dari P. Tedjabuwana
Alibassa sering mendengar dari P. Tedjabuwana Alibassa bila semua tanah dan gedung adalah milik warga komunal AKUR Sunda Wiwitan
sebagai amanah dari Leluhur dan sebagai diamanatkan oleh kakek
Penggugat I sebagaimana dalam Manuskrip diatas; bahwa walau atas tanah-tanah tersebut atas nama P. Tedjabuwana Alibassa namun
sesungguhnya telah diwasiatkan Leluhur peruntukannya untuk komunal AKUR Sunda Wiwitan bukan milik ayah atau kakek Penggugat I sebagai
pribadi; karenanya Penggugat I maupun saudara-saudara se-ibu Penggugat I maupun saudara lain yang tidak se-ibu menganggap
peninggalan P Madrais atau P. Tedjabuwana Alibassa bukan sebagai
warisan kecuali Tergugat I saja, karena itu Rd. Dadang Andaru Andaroso, Rd. H. Iksan Titop Purwosucipto, Rd. Lina Djuarnaningsih
hanya dimasukkan sebagai formalitas gugatan harus lengkap dalam
perkara No. 07/Pdt.G/2009/PN. Kng tanggal 18 Januari 2010 jo Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No. 82/Pdt/2010/PT.Bdg tanggal 5 Mei 2010 jo Putusan Mahkamah Agung RI No. 2394K/Pdt/2010.
13. Bahwa pada waktu kesaksian Penggugat I di tingkat Pengadilan Negeri Kuningan maka dengan tegas Penggugat I menjelaskan bila
tanah
obyek a quo dalam perkara tersebut adalah pemberian hak pakai oleh P.
Tedjabuwana kepada ayah Turut Tergugat I dan di-ijinkan pula untuk membangun rumah di tanah tersebut yang sekarang menjadi obyek a quo karena baik ayah Turut Tergugat I maupun Turut Tergugat I berjasa Halaman 10 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
dalam mengembangkan kesenian pada Masyarakat “Adat Karuhun
Urang” /AKUR Sunda Wiwitan, oleh karenanya secara hukum adat maupun pasal 1917 KUHPerdata dalam perkara Putusan Pengadilan
Negeri Kuningan No. 07/Pdt.G/2009/PN. Kng tanggal 18 Januari 2010 jo Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No. 82/Pdt/2010/PT.Bdg tanggal 5
Mei 2010 jo Putusan Mahkamah Agung RI No. 2394K/Pdt/2010 tanggal
12 Januari 2012, karena Turut Tergugat I bukan pemilik, tetapi pengguna hak pakai dari Masyarakat “Adat Karuhun Urang” /AKUR Sunda Wiwitan;
14. Bahwa sewaktu P. Tedjabuwana Alibassa masih hidup pernah tahun
1948 mengumpulkan warga Adat Sunda Wiwitan dan sesepuh di ruang Dapur Ageung salah satu ruangan di Paseban Tri Panca Tunggal dan menegaskan bila Paseban berikut Taman dan Gedung Marapat Lima dan tanah-tanah yang ada termasuk leuweung leutik
yang di Lumbu
merupakan milik Kesatuan Masyarakat Adat yang tidak boleh dimiliki oleh
Kepala Adat dan keturunannya atau siapapun sebagai milik pribadi namun milik komunal Kesatuan Masyarakat Adat; bahkan Kepala Adat tinggal di Paseban adalah atas persetujuan para anggota Kesatuan Masyarakat Adat Sunda Wiwitan;
15. Bahwa Penggugat I dan para “Ais Pangampih” selalu rutin melakukan
rapat bulanan; bahwa pada tanggal 19 Februari 2015 dilakukan Rapat Besar diantaranya membahas mengenai gugatan dan penjualan asset
AKUR Sunda Wiwitan yang merupakan tanah leuweung leutik sebagai
penyangga hutan konservasi yang menurut leluhur tidak boleh diperjual-
belikan oleh siapapun sesuai dengan pesan leluhur yang dituliskan P. Madrais pendirinya; sedangkan tanah yang didirikan bangunan oleh Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II tetap sebagai asset milik masyarakat adat;
16. Bahwa ada kewajiban hukum yang harus dilakukan Pengadilan dalam Kekuasaan Kehakiman adalah “Hakim wajib menggali, mengikuti, dan
memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat”; bahwa keberadaan para Penggugat sebagai Kesatuan Masyarakat Adat tentu juga mempunyai hukum adat yang juga
seyogyanya dipertimbangkan sebagai nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat khususnya masyarakat Adat Sunda Wiwitan. OBYEK GUGATAN
Halaman 11 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
17. Bahwa sebagaimana yang telah para Penggugat uraikan diatas bila obyek gugatan ini adalah adanya gugatan dari Tergugat I kepada Turut
Tergugat I dan Turut Tergugat II dkk (Putusan Pengadilan Negeri
Kuningan No. 07/Pdt.G/2009/PN. Kng tanggal 18 Januari 2010 jo Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No. 82/Pdt/2010/PT.Bdg tanggal 5
Mei 2010 jo Putusan Mahkamah Agung RI No. 2394K/Pdt/2010 tanggal
12 Januari 2012) mengenai sebidang tanah dan bangunan yang menurut dalil dalam gugatan Tergugat I adalah sebidang tanah di blok Mayasih
Rt. 029/010, Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan yang tercatat dalam letter C No. 2321 persil 78a kelas D.I luas
224 m2 (16 bata) atas nama (almh) Ratu Siti Djenar Alibassa (dari jumlah keseluruhannya tercantum dalam letter C seluas 6210 m2 atas nama Teja Buana, dengan batas-batas: - Sebelah utara
: Jalan;
- Sebelah selatan
: Tanah milik Gereja Katholik;
- Sebelah timur
- Sebelah barat
: Tanah milik Maryana;
: Tanah milik Gereja Katholik;
18. Bahwa obyek gugatan dalam perkara ini adalah sebidang tanah dan bangunan kurang lebih seluas 190 m2, letter C 1320 a/n P. Tedjabuwana
Alibassa, persil 78a dahulu di blok Cisengkol, sekarang menjadi di blok
Mayasih, Kelurahan Cigugur atau sebagaimana alamat dari Turut
Tergugat I dan Turut Tergugat II yaitu alamat Blok Mayasih Rt.029/010, Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, dengan batas-batas:
- Sebelah utara
: Jalan;
- Sebelah selatan
: Tanah milik Gereja Katholik;
- Sebelah timur
- Sebelah barat
: Tanah milik Marjana;
: Tanah milik Gereja Katholik;
Bahwa awalnya memang tanah tersebut diijinkan oleh P.Tedjabuwana
Alibassa untuk dibangun oleh Sumadihardja ayah Turut Tergugat I pada tahun 1970an dan diijinkan untuk merenovasi sehingga sampai sekarang dan
Penggugat
menempatinya.
I
juga
memberi
ijin
sampai
sekarang
untuk
19. Bahwa dengan dikabulkannya objek a quo tersebut oleh Pengadilan
Negeri Kuningan sampai Mahkamah Agung (Putusan Pengadilan Negeri Kuningan No. 07/Pdt.G/2009/PN. Kng tanggal 18 Januari 2010 jo Halaman 12 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No. 82/Pdt/2010/PT.Bdg tanggal 5
Mei 2010 jo Putusan Mahkamah Agung RI No. 2394K/Pdt/2010 tanggal
12 Januari 2012) bukan kesalahan Pengadilan namun tergantung dari petitum gugatan Tergugat I sendiri, dimana dalam petitumnya quad non,
bila ini merupakan perkara warisan maka ada beberapa kekeliruan hukum yang nyata (rechtdwaling), diantaranya:
a. Dalam gugatan tersebut belum pernah diputuskan apakah Tergugat I sebagai Ahli waris yang sah dari (almh) Ratu Siti Djenar Alibassa; bahwa dalam gugatan a quo belum pernah dibuktikan adanya
Penetapan sebagai Ahli waris (almh) Ratu Siti Djenar Alibassa atau
adanya amar yang menyatakan Tergugat I sebagai Ahli waris yang sah dari (almh) Ratu Siti Djenar Alibassa;
b. Quad non, bila ini merupakan perkara warisan dari (almh) Ratu Siti Djenar Alibassa maka seluruh Ahli waris dari Ratu Siti Djenar Alibassa ada 9 (sembilan) orang sedangkan dalam gugatan Tergugat I hanya
mencantumkan 3 (tiga) orang yaitu Turut Tergugat III s/d Turut
Tergugat V; hal ini bertentangan dengan azas “Litis Petendi” dan Pasal 1917 KUHPerdata.
c. Surat Pernyataan dibuat tahun 2008 atas kesaksian peristiwa tahun 1970, hampir 38 tahun lebih padahal Rt. Siti Djenar meninggal tahun 2002,
mengapa
Surat
Pernyataan
tidak
dibuat
semasa
P.
Tedjabuwana sewaktu masih hidup tahun 1971 misalnya, dengan demikian secara logika hukum, Surat Pernyataan yang dibuat Tergugat II sungguh penuh kejanggalan.
d. Quad non, bila hal ini dianggap sebagai milik P. Tedjabuwana sebagaimana didalilkan Tergugat I dalam gugatannya ”... tercatat
dalam letter C No. 2321 persil 78a kelas D.I luas 224 m2 (16 bata) atas
nama
(almh)
Ratu
Siti
Djenar
Alibassa
(dari
jumlah
keseluruhannya tercantum dalam letter C seluas 6210 m2 atas nama
Teja Buana)....” maka sebagaimana telah para Penggugat uraikan pada poin 11 diatas maka Ahli waris P. Tedjabuwana tidak hanya
berempat (Tergugat I, Turut Tergugat III s/d Turut Tergugat V),namun banyak termasuk pula Penggugat I; namun hingga kini Penggugat I
dan saudara-saudara seibu tidak menganggap ini adalah tanah warisan; dengan dijadikannya Turut Tergugat III s/d Turut Tergugat V
sebagai Turut Tergugat dalam gugatan awal Tergugat I maka terbukti Halaman 13 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
yang ingin memiliki dan menganggap obyek a quo sebagai warisan hanya Tergugat I;
20. Bahwa obyek gugatan dalam gugatan awal oleh Tergugat I dasarnya
dari Surat Pernyataan dari Tergugat II tertanggal 20 November 2008 (P3) yang menyatakan antara lain :
“....Dengan surat ini saya menerangkan dengan sesungguhnya, bahwa pada Hari Minggu tanggal 17 Mei 1970, ketika itu saya menjabat Kepala Kampung Wage Desa Cigugur Kecamatan Cigugur, saya dipanggil oleh
Bapak P. Tedja Buana Alibassake Cirebon. Dalam pertemuan saat itu Bapak P. Tedja Buana Alibassamemberikan pesan atau mandat kepada saya.
Isi pesan atau mandat tersebut adalah :
”memberikan beberapa bidang tanah kepada Putri-putrinya dari Istri yang Pertama yaitu Ibu Rd. Mas Arinta”
Putri Ke-1 Ratu Puser Alibassa
Tanahnya, Blok Dukuh Pangeran Ps 46 III, 0,179 = 1790m Putri Ke-2 Ratu Dewi Alibassa
Tanahnya, Blok Mayasih, Ps 78a I, 0,022= 220 m / 16 Bata Pihak Ke-3 Ratu Siti Djenar Alibassa
Tanahnya, Blok Mayasih, Ps 78 a I, 0,22= 220 m / 16 Bata
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan berani bersumpah atas kebenarannya;
Bahwa keterangan Tergugat II yang “unus testis nullus testis” kemudian oleh Tergugat I dijadikan dasar terbitnya bukti P-1 yaitu Surat Keterangan Pendaftaran Sementara Tanah Milik Indonesia, atas nama Ratu Siti
Djenar Alibassa, No. C.2321, persil 78a, klas D.I, hal ini bertentangan dengan hukum:
a. Dalam pasal 1905 KUHPer dinyatakan “Keterangan seorang saksi saja, tanpa alat pembuktian lain, dalam pengadilan tidak boleh
dipercaya”; bahwa terbitnya bukti P-3 dalam gugatan awal bersumber dari Penyataan Tergugat I satu-satunya adalah bertentangan dengan pasal tersebut;
b. Obyek a quo dalam gugatan awal yang menyatakan Surat Keterangan Pendaftaran Sementara Tanah Milik Indonesia, atas
nama Ratu Siti Djenar Alibassa, No. C.2321, persil 78a, klas D.I, oleh
Lurah Ujang Sutrisna, S. Sos dinyatakan tidak ada arsip di Kelurahan Halaman 14 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
Cigugur berdasarkan Surat Keterangan No.100/49/Pem tertanggal 25 Januari 2010;
c. Belum ada Penetapan bila Tergugat I dan Turut Tergugat III s/d Turut Tergugat V sebagai Ahli waris dari Ratu Siti Djenar Alibassa;
d. Dalam petitum gugatan tidak ada yang menyatakan obyek a quo sah milik Ratu Siti Djenar Alibassa sebagai Ahli waris dari P. Tedjabuwana; e. Amar
dalam
Putusan
Pengadilan
Negeri
Kuningan
No.
07/Pdt.G/2009/PN. Kng tanggal 18 Januari 2010 yang menyatakan “
Menyatakan dan menetapkan secara hukum bahwa Penggugat, Turut Tergugat I, II dan III merupakan orang-orang yang berhak atas tanah tersebut”, menurut hemat para Penggugat harus dikaji ulang lagi karena Ahli waris dari Ratu Siti Djenar Alibassa bukan hanya
Tergugat I dan Turut Tergugat III s/d Turut Tergugat V, namun masih ada 5 (lima) orang Ahli waris lainnya;
f. Bahwa obyek a quo sebagaimana pengakuan Tergugat I dalam gugatan awal merupakan pecahan dari girik atas nama P. Tedjabuwana; bahwa P. Tedjabuwana adalah penerus P Madrais
yang dalam Manuskripnya dengan tegas menyatakan tidak ada
pembagian waris atas tanah adat Sunda Wiwitan yang sekarang dilanjutkan oleh Penggugat I sebagai Kepala Adat; karenanya para Penggugat meragukan Pernyataan Tergugat II tersebut;
21. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II digugat karena melakukan perbuatan
melawan hukum dan membuat hal-hal yang merugikan sebagaimana telah diuraikan diatas;
22. Bahwa Turut Tergugat I s/d Turut Tergugat VI digugat karena merupakan
para pihak didalam perkara Putusan Pengadilan Negeri Kuningan No. 07/Pdt.G/2009/PN. Kng tanggal 18 Januari 2010 jo Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No. 82/Pdt/2010/PT.Bdg tanggal 5 Mei 2010 jo Putusan
Mahkamah Agung RI No. 2394K/Pdt/2010 tanggal 12 Januari 2012) dan untuk memenuhi azas “Litis Petendi” atau “Plurium litis consortium”;
23. Bahwa Turut Tergugat VII dan Turut Tergugat VIII digugat karena telah mengeluarkan Surat Keterangan Pendaftaran Sementara Tanah Milik
Indonesia, atas nama Ratu Siti Djenar Alibassa, No. C.2321, persil 78a, klas D.I, hanya berdasarkan Surat Keterangan Tergugat II yang Halaman 15 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
sebetulnya harus diteliti terlebih dahulusehingga menimbulkan dampak maladministratif yang dilakukan Turut Tergugat VII dan Turut Tergugat VIII yang menyebabkan kerugian bagi Para Penggugat .
24. Bahwa dengan demikian maka para Tergugat dan Turut Tergugat III s/d Turut Tergugat V telah melakukan perbuatan melawan hukum; bahwa berdasarkan
Pasal
1365
Kitab
Undang-Undang
Hukum
Perdata
menyatakan: “Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa
kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk mengganti kerugian tersebut”.
Berdasarkan rumusan Pasal 1365 KUHPerdata tersebut di atas, suatu perbuatan dapat dikategorikan sebagai suatu Perbuatan Melawan Hukum apabila memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
a. adanya suatu perbuatan yang bersifat bertentangan dengan hukum pada umumnya;
b. adanya kerugian yang timbul;
c. adanya kesalahan, baik berupa kesengajaan maupun kealpaan (kelalaian);
d. adanya hubungan kausal atau sebab akibat antara kerugian yang timbul dengan perbuatan melawan hukum yang dilakukan
Ad. a. Adanya suatu perbuatan yang bersifat bertentangan dengan hukum pada umumnya :
Kriteria untuk menentukan suatu perbuatan sebagai Perbuatan Melawan Hukum adalah sebagai berikut:
(i) bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku; atau (ii) melanggar hak subyektif orang lain; atau
(iii) melanggar kaidah tata susila (goede zeden); atau
(iv) bertentangan dengan asas kepatutan, ketelitian serta sikap hati-hati dalam pergaulan hidup masyarakat.
Bahwa para Tergugat sesungguhnya sudah mengetahui bila obyek
sengketa bukanlah merupakan tanah warisan mereka; quad non, bila itu
sebagai warisan dari keturunan P. Tedjabuwana Alibassa maka Ahli warisnya bukan hanya untuk mereka saja namun ada Ahli-waris lainnya
baik dari generasi keturunan nenek pertama Rd. Nyi Mas Arintamaupun
keturunan dari generasi nenek perkawinan kedua (setelah nenek pertama meninggal dunia) yaituRd. Siti Saodahsebagaimana yang telah diuraikan
diatas; bahwa P.Madrais pernah memuat Pesan Leluhur dalam Halaman 16 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
Manuskripnya
dan
sering
menjelaskan
kepada
kedua
anaknya
diantaranya P. Tedjabuwana sendiri; bahwa P. Tedjabuwana juga pernah
tahun 1948 menjelaskan kepada masyarakat adat dan Ais Pangampih; bahwa tindakan Tergugat I dan Tergugat II yang membuat surat pernyataan seolah-olah benar ada pernyataan dari P. Tedjabuwana adalah merupakan melanggar hukum sebagaimana diuraikan diatas juga
melanggar pesan P. Madrais atau melanggar hukum adat dengan
memiliki asset milik masyarakat adat tersebut atau dengan perkataan lain
bertentangan dengan kewajiban si pelaku, melanggar hak Kesatuan Masyarakat Adat, melanggar tata susila dan kepatutan.
Ad.b Adanya kerugian yang timbul :
Bahwa dengan dimilikinya untuk pribadi Tergugat I, Turut Tergugat III s/d V maka tanah adat masyarakat adat
dan bangunan yang peruntukan untuk Kesatuan
Sunda Wiwitan sebagaimana yang diamanatkan
Leluhur melalui pesan P. Madrais maupun P. Tedjabuwana sendiri pada
tahun 1948 adalah bertentangan dengan keinginan leluhur untuk menjaga asset peninggalan tanah adat, hal ini jelas sangat merugikan
para Penggugat sebagai pemangku dari kepentingan AKUR Sunda Wiwitan yang berusaha menjaga pesan leluhurnya untuk peninggalan
tanah adat Leluhur; dengan menggugat pihak yang bukan pemiliknya
sehingga Tergugat I menjadi menang; dengan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap maka tanah adat tersebut menjadi hilang sehingga
kerugian yang diderita para Penggugat sebesar Rp. 900.000.000,(sembilan ratus juta rupiah);
Ad.c Adanya kesalahan, baik berupa kesengajaan maupun kealpaan (kelalaian)
Bahwa
P. Madrais telah menyampaikan pesan secara
lisan kepada
putranya (P.Tedjabuwana) maupun putrinya (Ratu Suka Inten): bahwa
demikian pula P. Tedjabuwana telah menyampaikan pesan kepada istri dan keturunannya sewaktu masih hidup dan mengetahui bila harta yang
dikuasainya bukan untuk diwariskan sebagai amanah/wasiat Leluhur yang disampaikan P. Madrais dalam Manuskripnya; bahwa tindakan
Tergugat I , Turut Tergugat III s/d Turut Tergugat V yang merupakan 5 (lima) dari 8 (delapan) Ahli waris dari keturunanRatu Siti Djenar Alibassa, padahal masih ada lagi keturunan dari Ratu Pusaka Nawangsasih Alibassa yang mempunyai 5 anak, Ratu
Dewi Alibassamempunyai 7
Halaman 17 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
anak dan itu dari satu nenekRd. Nyi Mas Arinta,belum dari keturunan
nenek lain yaituRd. Siti Saodah;quad non bila ini dianggap harta warisan,
yang harus kesepakatan seluruh Ahli waris sebagaimana diatas; bahwa terbukti bila Tergugat I, Turut Tergugat III s/d Turut Tergugat V
menguasai untuk kepentingan pribadi tanah adat dan bangunan milik
Kesatuan Masyarakat AKUR Sunda Wiwitan tanpa izin Kepala Adat dan Pengurus;
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka unsur adanya kesalahan, baik berupa kesengajaan maupun kealpaan (kelalaian) telah terpenuhi;
Ad.d Adanya hubungan kausal atau sebab akibat antara kerugian yang timbul dengan kesalahan atau perbuatan yang dilakukan
Bahwa tindakan
Tergugat I yang menguasai obyek a quo yang
merupakan salah satu asset dari Kesatuan Masyarakat adat Sunda Wiwitan tanpa ijin Penggugat I selaku Kepala adat maupun para
Penggugat lainnya selaku “Ais Pangampih”, padahal sebagai keturunan P. Tedjabuwana yang selalu menyampaikan pesan Leluhur yang
dituliskan P. Madrais dalam Manuskripnya; dengan dialihkannya obyek a
quo secara melawan hukum tentunya merugikan para Penggugat karena kehilangan tanah di blok Mayasih yang merupakan bagian dari hak masyarakat adat Sunda Wiwitan;
25. Bahwa agar tanah di blok Mayasih kembali ke masyarakat adat Sunda
Wiwitan dan gugatan ini tidak sia-sia maka para Penggugat karenanya mohon agar dilakukan sita jaminan terhadap obyek a quo
sebidang
tanah dan bangunan kurang lebih seluas 190 m2, letter C 1320 a/n P.
Tedjabuwana Alibassa, persil 78a dahulu di blok Cisengkol, sekarang menjadi di blok Mayasih, Kelurahan Cigugur atau sebagaimana alamat dari Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II yaitu alamat Blok Mayasih Rt.029/010,
Kelurahan
Cigugur,
Kuningan, dengan batas-batas: - Sebelah utara - Sebelah timur
Kecamatan
Cigugur,
Kabupaten
: Jalan;
: Tanah milik Maryana;
- Sebelah selatan : Tanah milik Gereja Katholik; - Sebelah barat
: Tanah milik Gereja Katholik;
26. Bahwa agar para Tergugat tunduk dan patuh untuk memenuhi putusan ini bila mempunyai kekuatan hukum yang tetap para Penggugat mohon Halaman 18 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
agar para Tergugat dibebani untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp10.000.000,00 per hari bila lalai melaksanakan putusan ini;
27. Bahwa para Penggugat juga mohon agar terhadap perkara ini dapat dilakukan dengan UVB (uitvoerbaar bij vorraad) walau ada Banding, Kasasi maupun Verzet;
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas maka para Penggugat
dengan segala kerendahan hati mohon agar Pengadilan Negeri Kuningan berkenan untuk memutuskan, antara lain:
1. Mengabulkan gugatan para Penggugat seluruhnya;
2. Menyatakan para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum;
3. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang dilakukan;
4. Menyatakan secara hukum sebidang tanah dan bangunan kurang lebih seluas 190 m2, letter C 1320 a/n P. Tedjabuwana Alibassa, persil 78a
dahulu di blok Cisengkol, sekarang menjadi
di blok
Mayasih, Kelurahan Cigugur atau sebagaimana alamat dari Turut
Tergugat I dan Turut Tergugat II yaitu alamat Blok Mayasih
Rt.029/010, Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, dengan batas-batas: - Sebelah utara - Sebelah timur
: Jalan;
: Tanah milik Maryana;
- Sebelah selatan : Tanah milik Gereja Katholik; - Sebelah barat
: Tanah milik Gereja Katholik;
Adalah tanah adat para Penggugat, sebagai Kesatuan Masyarakat
“Adat Karuhun Urang” /AKUR Sunda Wiwitan;
5. Menghukum Tergugat I, Turut Tergugat III s/d Turut Tergugat V atau siapapun yang mendapat dari mereka untuk menyerahkan obyek a quo dalam keadaan kosong dan baik kepada para Penggugat;
6. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Turut Tergugat III s/d Turut
Tergugat V tunduk dan patuh untuk memenuhi putusan ini bila mempunyai
(dwangsom)
kekuatan
sebesar
hukum
untuk
membayar
Rp10.000.000,00
melaksanakan putusan ini;
per
uang
hari
bila
paksa
lalai
7. Menyatakan perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu walau ada Verzet, Banding atau Kasasi (UVB);
Halaman 19 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
8. Menghukum para Turut Tergugat lainnya untuk tunduk dan patuh pada isi putusan perkara ini;
9. Biaya perkara menurut hukum; Atau, bila Majelis Hakim berpendapat lain mohon diberikan putusan yang seadil-adilnya sesuai Ketuhanan Yang Maha Esa;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat
Rekonvensi tersebut,Tergugat I Konvensi/Penggugat Rekonvensi(juga selaku kuasa Insidentil dari Turut Tergugat III dan Turut Tergugat V) memberikan
jawaban sekaligus mengajukan gugatan rekonvensi pada pokoknya sebagai berikut:
A. EKSEPSI
Bahwa kami menolak seluruh gugatan para Penggugat untuk seluruhnya,
kecuali yang diakui secara tegas oleh para Tergugat.
TENTANG SUBJEK GUGATAN
Bahwa para Penggugat dalam gugatannya hanya menggugat 4 orang saja Ahli waris dari Ibu Ratu Siti Djenar Alibassa (Almh) sedangkan Ahli warisnya ada 8
orang.Maka gugatan tersebut kekurangan pihak, sehingga gugatan tersebut Tidak Benar.Seperti :
1. Rd. Dadang Andaru Andaroso 2. Rd. Yanto Suryana
3. Rd. Tince Ratna Jumanten 4. Rd. Sasye Sriningsasih 5. Rd. Djaka Rumantaka
6. Rd. H. Titop Purwo Sucipto 7. Rd. Ariston Danuwarsa 8. Rd. Lina Juarnaningsih
Jadi atas kesalahan tersebut mengandung cacat formal sesuai diatur dalam Pasal 118 HIR. Untuk itu mohon gugatan tersebut DITOLAK SAJA;
Dan Seharusnya juga E. Kusnadi dan K. Mimin Saminah di dalam perkara ini
ditempatkan sebagai Tergugat sebagaimana diatur dalam Putusan Mahkamah
Agung No. 1072.K/SIP/1982 tanggal 01 Agustus 1983, yang menyatakan suatu gugatan perdata yang bertujuan untuk menuntut haknya atas sebidang tanah yang dikuasai oleh orang lain, maka orang yang harus ditarik sebagai pihak TERGUGATNYA adalah orang yang secara nyata, benar-benar menguasai atau menghaki tanah yang disengketakan di Pengadilan tersebut; Jadi untuk itu mohon gugatan tersebut DITOLAK SAJA;
Halaman 20 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
GUGATAN ABSCUUR LIBEL/GUGATAN TIDAK JELAS ATAU KABUR
1. Bahwa gugatan para Penggugat tidak jelas / kabur antara pocita dan potitum dalam gugatannya tidak ada sinkronisasi karena dalam posita dijelaskan
antara peninggalan P. Sadewa Alibassa Kusumamah Wijaya Ningrat (Alm) (Kyai Madrais) / P. Tedja Buana Alibassa (Alm) yang merupakan tanah warisan yang belum dibagi, dan banyak para Ahli warisnya. Dan para
Penggugat mengklaim semua tanah peninggalan Kyai Madrais/P. Tedja Buana milik masyarakat Akur Sunda Wiwitan;
Sedangkan tuntutan bahwa Tergugat telah melakukan perbuatan melawan
hukum, untuk gugatan Penggugat sangat kabur atau tidak jelas. Untuk itu mohon gugatan tersebut DITOLAK SAJA;
2. Bahwa para Penggugat dalam mencatat identitas atas tanah-tanah sengketa tidak benar, asal-asalan saja seperti tanah blok Mayasih dan blok Lumbu;
3. Bahwa tanah sengketa disebutkan dalam surat gugatan poin 4 hal 5,
a. Kikitir pajak bumi No. 390 an.P. Tedja Buana tidak tercatat di buku C Kelurahan Cigugur dan yang ada hanya kikitir no. 390 an. Djukra Karsana tercatat di buku C Kelurahan Cigugur.
b. Kikitir pajak bumi No. 1320an. P. Tedja Buana terdiri dari persil 78a D1 Luas 190 M2 dahulu terletak di Blok Cisengkol dan sekarang ini di Blok
Mayasih Kelurahan Cigugur ini semua TIDAK BENAR. Tidak tercatat di buku C Kelurahan Cigugur dan yang ada tercatat dibuku C Kelurahan Cigugur Kikitir No. 1320 adalah an. Nengsih Adma Cipari;
Yang benar dari dahulu sampai sekarang masih tetap berada di Blok
Mayasih Rt. 29 Rw. 10 Kelurahan Cigugur Kab.Kuningan yang tercatat di dalam Buku C No. 2321 persil 78a D1 luas + 224 m2 (16 bata) ata nama Ratu Siti Djenar Alibassa (Almh) (dan jumlah keseluruhannya yang
tercantum dalam letter C tersebut seluas 6210 m2 atas nama P. Tedja Buana Alibassa )dan sekarang atas nama Rd. Djaka Rumantaka;
Dan yang sekarang atas nama Marjana di buku C No. 2321 persil 78a D1 luas + 224 m2 (16 bata) dibeli dari Ratu Dewi Kencana Puri. Tanggal
18 Juli 1981 (pecahan dari buku C No. 2321 persil 78a D1 luas 620 m2 atas nama P. Tedja Buana Alibassa) sebelah timur tanah sengketa;
Dan sekarang an. Marjana dibuku C No. 2321 persil 78a D1 luas 420 m2
(30 bata) yang dibeli dari sdr.Tia anaknya Djaga Kanda (Alm) Tokoh Penghayat pengikut setianya Penggugat I Djati Kusuma yang dijual oleh
Sdr. Djati Kusuma kepada sdr. Jaga Kanda (sebelah timur rumah
Marjana dan sebelah barat bangunan SMP Trimulya ). Dari pecahan Halaman 21 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
buku leter C No. 2321 persil 78a D1 luas 6210 m2 an. P. Tedja Buana Alibassa (alm);
c. Persil 78b D III seluas 5930 m2 dahulu terletak di Blok Cisengkol
sekarang di Blok Lumbu Kel. Cigugur itu semua TIDAK BENAR. Tidak tercatat di buku C Kel. Cigugur dan yang ada tercatat di buku C kikitir No. 1320 adalah atas nama Nengsih Adma Cipari;
Dan yang benar dari dahulu sampai sekarang tetap berada di Blok Lumbu Kel. Cigugur Kec. Cigugur Kab. Kuningan yang tercatat KA. No. 008740 nomor 394 dengan persil no. 61 D IV, 47 dengan luas 7300 m2
dengan atas nama Rt. Siti Djenar dan No. PBB 32.10.180.010.0007677.7 PBB th 1991 dan No. SPPT 3.10.180.010.031-1970 PBB tahun 2014 atas namaRt. Siti Djenar;
Sungguh ANEH BIN AJIB SEKALI. Letak tanah bisa berpindah-pindah
tempatnya, namanya blok Cisengkol dan Blok Mayasih sudah lain tempat, apalagi blok Cisengkol dan Blok Lumbu sudah jauh sekali + 2 Km;
Untuk ini gugatan TIDAK JELAS DAN KABURdan telah menyesatkan
disesatkan. Kami mohon (Tergugat I dkk) kepada Yang Mulia Majelis Hakim Gugatan Para Penggugat DITOLAK SAJA;
DALAM POKOK PERKARA
Bahwa para Tergugat
menolak seluruh
dalil-dalil gugatan para
Penggugat kecuali yang diakui secara jelas oleh para Tergugat;
Bahwa hal-hal yang telah dituangkan didalam eksepsi mohon merupakan
hal-hal yang tak terpisahkan dalam pokok perkara ini;
Bahwa yang dinyatakan oleh Penggugat I s.d Penggugat XI poin 10 s.d
11, dan hal 7 s.d 10, diakui secara tegas dan benar semua oleh Tergugat I s.d Tergugat III dan V;
Bahwa yang dinyatakan oleh Penggugat dalam poin 1 hal 4, ini tidak
benar hanya suatu rekayasa politiknya saja dikarenakan keserakahannya Penggugat I sdr Djati Kusuma ingin menguasai kekayaan orang lain
dengan berbagai cara berganti-ganti baju atau pakainnya supaya bila menggugat para Tergugat dan mengalahkannya karena sudah beberapa
kali dikalahkan oleh para Tergugat dengan perkara dan objek yang sama yaitu:
1) Di PN Kuningan dengan perkara no. 07/Pdt.G/2009/PN.Kngtelah
diputus pada tanggal 9 Desember 2009 dimenangkan oleh Rd. Djaka Rumantaka, dkk;
Halaman 22 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
2) Di
Pengadilan
Tinggi
Bandung
dengan
perkarano.82/Pdt/2010/PT.BDG telah diputus pada 5 Mei 2010 dimenangkan oleh Rd. Djaka Rumantaka, dkk;
3) Di Mahkamah Agung RI, Kasasi dengan perkara no. 2394/Pdt/2010
telah diputus pada tanggal 12 Januari 2012 dimenangkan oleh Rd. Djaka Rumantaka, dkk;
4) Di Mahkamah Agung RI Peninjauan Kembali (PK) perkara no. 21/PK/PDT/2014 Jo telah diputus pada tanggal 18 Juni 2014 oleh (MA). Yang mengajukan sdr E Kusnadi sebagai Tergugat I dan K
Mimin S sebagai Tergugat II melalui pengacara anak mantunya sendiri Endang Rohendi SH dimenangkan oleh Djaka Rumantaka dkk;
5) Di Pengadilan Negri Kuningan perkara yang sama dan objek yang sama pula dengan perkara no. 11/Pdt.G/2013/ PN KNGdan telah
diputus pada tanggal 19 Pebruari 2014 di NO dimenangkan oleh Rd. Djaka Rumantaka dkk;
Penggugat sdr Djatikusumah sebagai penggugat I mengatasnamakan
sebagai kepala keluarga besar Penggugat Bapak P Tedja Buana
Alibassa/sebagai Ahli waris Bp P Tedja Buana Alibassa dan mewakili semua Ahli waris yang sah dari
P. Tedja Buana Alibassa (Alm)
dengan gugatan melawan hukum, harta waris yang belum dibagi
waris kepunyaan P. Tedja Buana Alibassa (alm) (tetapi para Ahli waris merasa di bohongi, yang akhirnya banyak yang mengirim surat
ke Djati Kusuma dan tembusan ke PN Kuningan mencabut surat kuasanya
kepada
dibohonginya)
sdr.
tidak
Djati
sesuai
Kusuma dengan
(Penggugat
I)
ucapannya,
karena bahwa
permasalahan dengan Sdr. R. Djaka Rumantaka akan diselesaikan dengan cara kekeluargaan melalui musyawarah keluarga besar P. TedjaBuana Alibassa
(Alm) tidak akan melalui jalur hukum ke
Pengadilan karena akan menjadikan Aib keluarga besar P. Tedja Buana Alibassa (Alm);
6) Di Pengadilan Negeri Kuninganperkara yang sama dengan objek
yang sama juga dengan perkara no. 01/Pdt.G/2014/PN KNG dan telah diputus pada tanggal 7 Januari 2015 di NO di menangkan oleh R. Djaka Rumantaka, dkk; Penggugat
Sdr.
Djatikusumah
sebagai
Penggugat
I
mengatasnamakan sebagai kepala keluarga besar pengganti P.
Tedja Buana Alibassa (Alm) sebagai Ahli waris dari P. Tedja Halaman 23 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
Buana Alibassa (Alm) dengan gugatannya melawan hukum (harta waris yang belum dibagi waris kepunyaan P. Tedja Buana Alibassa (Alm);
Dan pada perkara No. 01/Pdt.G/2015/ PN.Kng
Atas pemeriksaan setempat dalam perkara No. 01/Pdt.G/2015/PN KNG obyek sengketa dalam buku 69/70 tidak ada dikohir nama
Ibu Siti Djenar yang ada atas nama Tedja Buana namun kohir atas nama Tedja Buana tidak ada di Persil No. 78 b, d 3;
Dan itu sangat betul di buku 69/70 tidak da kohir nama Ibu Siti Djenarnamun tidak ada juga atas nama Tedja Buana tetapi yang benar dan yang ada adalah di buku 69/ 70 yaitu nama; 1. Kohir atas nama ARSIN KUSWA No. 69 Cipari II;
2. Kohir atas nama ASTRA WARIA RAMBAT No. 70 Cipari II;
Dan dengan gugatan Penggugat I Sdr. Djatikusumah sekarang ganti baju/ganti pakaian memakai atas nama Masyarakat “AKUR” Sunda Wiwitan dengan gugatan perbuatan melawan hukum
dengan perkara No. 08/Pdt.G/2015/PN KNGdengan perkara yang
sama objek yang sama yang dari tahun 1980 s.d 2015 sekarang masih diduduki dan ditempati oleh turut Tergugat I E. Kusnadi dan turut Tergugat II K. MImin Saminahyang nota bene warga penghayat orang-orang dekat sekali dengan Djati Kusuma;
Maka dengan ini kami memohon Yang Mulia Majelis Hakim yang
menangani perkara ini untuk bisa menolak gugatan dari para Penggugat atau memberhentikan persidangannya, dikarenakan
perkara yang diajukan ini Objek yang sama sedangkan masalah
ini telah diperkarakan terlebih dahulu sesuai dengan apa yang
dijelaskan diatas. Maka perkara ini diungkapkan kembali oleh para Penggugat maka secara hukum tidak dibenarkan (Nebis in Idem)
dan kami percaya Pengadilan tidak akan dan tidak mungkin Meludahi putusannya sendiri yang telah diputuskannya demi
keadilan berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa dan demi bangsa dan Negara ini yang telah diputuskannya secara baik dan benar;
Pada poin 2 dan poin 3 halaman 4 dan 5 itu tidak benar sekali hanya cerita dongeng yang mengada-ada saja karena dengan
ambisinya demi keserakahan dan ketamakan Sdr. Djati Kusuma yang tidak merasa cukup yang sudah sebagian besar harta Halaman 24 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
kekayaan Kyai Madrais / P. Tedja Buana Alibassa dikuasainya /
dimilikinya dan dinikmatinya bersama keluarga dan antekanteknya Dari tahun 1970 s.d 2015 sekarang ini dan takut semua yang telah dimilikinya diambil sama
berhak atas semua harta waris tersebut;
orang-orang yang lebih
Bapak P. Sadewa Alibassa Kusumah Wijaya Ningrat (Kyai
Madrais) lahir pada tahun 1818 dan pada saat itu Kyai Madrais tidak pernah mendirikan suatu aliran apapun. Agama Djawa
Sunda ataupun Akur Sunda Wiwitan yang sekarang ini diakui dan
ketuanya Sdr. Djati Kusuma (Penggugat I) Kyai Madrais seorang Muslim / seorang Kyai Besar yang disegani dan ditakuti pada saat itu, buktinya Pemerintahan Belanda saat itu merasa segan dan takut sehingga sering berurusan dengan hukum dan pernah
dibuang / diasingkan ke Tanah Merah Digul Kepulauan Merauke pada tahun 1901 sampai 1908, karena Pemerintahan Belanda
tidak mau mengakui keberadaan Kyai Madrais karena beliau sangat ekstrim bagi Pemerintahan Belanda saat itu;
(cerita singkat mengenai Kyai Madrais atau P. Sadewa Alibassa Kusuma Widjaya Ningrat akan dipaparkan pada perkaraNo. 06/Pdt.G/2015/PN KNG);
Dan P Kyai Madrais semasa hidupnya tidak pernah membuat manuskrip/Nawala mengenai ajaran-ajarannya apalagi mengenai harta kekayaannya tanah-tanah maupun bangunan-bangunan diberikan kepada Komunitas “AKUR” Sunda Wiwitan.
Dan tidak pernah melarang/ berkeinginan anak dan keturunanketurunannya untuk memiliki tanah-tanahnya, itu semua hanya
rekayasa cerita-cerita/dongeng-dongeng Djati Kusuma saja yang tidak ingin apa yang telah didapat/dimilikinya semua harta
kekayaan / harta peninggalan Kyai Madrais lepas daritangannya dan menjadi milik orang lain sebagai Ahli waris yang sah dan
benar dari P. Sadewa Alibassa Widjaya Ninggrat (Kyai Madrais) / P. Tedja Buana Alibassa (Alm);
Kyai Madrais seorang yang pintar, tegas, bijaksana, orang terpandang, terhormatdari dahulu sampai sekarang ini. Suatu hal yang tidak mungkin apabila beliau tidak memiliki kasih sayang terhadap keturunanya dan menginginkan keturunannya hidup
Halaman 25 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
sengsara/miskin dan tidak ingin atau mengharapkan cucunya menjadi manusia serakah, tamak dan jahat;
Dan tidak mungkin semua harta kekayaannya diberikan kepada
orang lain , selain Ahli warisnya sendiri, bapak Kyai Madrais kalau bicara suka bicara kepada murid-muridnya, “dasar kebo, dasar
kirik, akhirnya ada yang menanyakan kyai lain/ temannya, kenapa
Kyai berkata seperti itu, Kyai Madrais menjawab ya kalau mereka
manusia akan “BERPIKIR” jawab Kyai Madrais. dari situ sudah bisa kita mengerti kenapa???
Bahwa pada poin 4 hal 5 Kyai Madrais meninggal pada tahun
1939 ditutup usia 121 tahun dan pesantrennya diteruskan /
dilanjutkan oleh P. Tedja Buana Alibassa dan hanya tanah-
tanahnya peninggalan Kyai Madrais saja diatasnamakan menjadi
nama P. Tedja Buana Alibassa tidak dengan tanah pengikutnya diatasnamakan P. Tedja Buana Alibassa;
Bahwa poin 5 dan 6 hal 5 dan 6 sangat tidak benar sekali adanya
Bohong Besar Modus dan suatu bukti yang otentik sekali dari tahun 1941 semua kekayaan Kyai Madrais dibaliknamakan dan menjadi atasnama P. Tedja Buana Alibassa
dan sampai saat
inipun di Letter C Desa/Kelurahan Cigugur Kec. Cigugur Kab.
Kuningan masih tetap atas nama P. Tedja Buana Alibassa (Alm) jadi jelas sekali bahwa pemiliknya sekarang para Ahli warisnya
bukan orang lain apalagi yang mengaku dirinya komunitas AKUR Sunda Wiwitan sebagai pemiliknya;
Harusnya bercermin
dahulu dong……siapa kalian semua???,
begitu hebatnya, harusnya punya malu….. pada punya muka gak kalian semua….???
Dan pada tahun 1948 tidak ada istilah Ais Pangampih atau warga
AKUR Sunda Wiwitan begitu juga nama Paseban / Gedung Paseban Tri Panca Tunggal, saat itu namanya Madrais atau Gedong Madrais;
Pesantren
Dan masih berjalan pesantrennya dipimpin oleh P. Tedja Buana
(Alm) masih menganut agama Islam termasuk Sdr Djati Kusuma sebagai Penggugat I, masih usia + 15 tahun masih kecil belum dewasa;
Dan pada tahun 1964 terjadi kekacauan / keributan di Gedung Kyai Madrais dengan pemerintah dengan adanya organisasi ADS Halaman 26 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
(Agama Djawa Sunda)
yang dipimpin oleh P. Tedja Buana
Alibassa. Dan pada tahun 1964 dibuatlah Surat Pernyataan di Cirebon tanggal 21 September 1964 yang isinya antara lain :
Sebagai bekas pimpinan dari organisasi (ADS) menerangkan
dengan sesungguhnya telah meninggalkan organisasi tersebut
dan kemudian menjadi seorang Katolik dengan bersedia untuk dipermandikan;
Oleh
karenanya
yang
bertanda
tangan
menyatakan organisasi tersebut DIBUBARKAN;
di
bawah
ini
Kepada siapa yang mengikuti atau yang menjadi anggota dari organisasi tersebut dianjurkan agar menarik diri dan tidak lagi
secara perorangan atau berkelompok meneruskan organisasi tersebut;
Kemudian saya memberi kebebasan kepada semua bekas penganut organisasi ADS untuk memilih agama menurut keyakinannya sendiri;
Dan P. Tedja Buana Alibassa sampai akhir hayatnya meninggal
secara Katolik dan tidak pernah menjadi Ketua Adat/Kepala Akur Sunda Wiwitan 2 atau apapun namanya
Dan pada tahun 1964saat itu juga Penggugat I Sdr. Djati Kusuma
DITAHAN DIPENJARA bersama Sdr. Manggar, Sdr. Marjuki, Sdr. Saleh dan Sdr. R. Mas Subagio karena menggantikan mertuanya yaitu P. Tedja Buana Alibassa;
Dan pada saat itu juga P. Tedja Buana Alibassa menyatakan
masuk agama Katolik dengan semua keluarganya dan hampir semua murid-muridnya/warganya masuk Katolik hampir 90% dan 10% lainnya masuk Islam dan ada juga yang ke agama Protestan;
Dan Penggugat I Sdr. Djati Kusuma dari tahun 1964 beragama Katolik sampai tanggal 10 Maret 1981 keluar dari agamaKatolik
dan terus mendirikan suatu aliran kepercayaan Paguyuban Adat Cara Karuhun Urang (PACKU) dan mengajak semua beragamanya
umat
khususnya orang-orang Katolik. Banyak yang
masuk ke aliran tersebut karena ajarannya dikait-kaitkan dengan ajaran Kyai Madrais
untuk mencari umatnya/warganya, tetapi
pada 25 Agustus 1982 DIBEKUKAN oleh Kejati Jawa Barat kemudian keluar Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tingggi Jawa
Halaman 27 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
Barat No. Kep.44/K2.3/8/1982 tentang Pelarangan terhadap aliran kepercayaan Paguyuban Adat Cara Karuhun Urang (PACKU);
Dan yang namanya Upacara Adat Seren Taun pun ikut dibekukan. Baru bisa kembali diadakan upacara Seren Tahun pada tahun
1999 saat Presiden Indonesia Presiden Gusdur dan nama aliran
kepercayaan PACKU ganti nama jadi “AKUR”. Dan dikarenakan Upacara Seren Taun terus berjalan dan orang-orang BADUY
Banten sering datang sehingga Penggugat I sdr, Djatikusumah bersama
warganya
bernaung
di
agama
Sundan
Wiwitan
Baduydan ketika datang ke persidangan No. 07/Pdt.G/2009/PN KNG ingin menjadi saksi , ketika ditanya oleh Majelis Hakim status agamanya,
Sdr.
Djatikusumah
menjawab
agama
SUNDA
WIWITAN, sampai berkali-kali Majelis Hakim bertanya tetap
menjawab agama Sunda Wiwitan. Jadi Penggugat I Sdr
Djatikusumah saat itu di persidangan ingin menjadi saksi tidak bisa
dikabulkan karena di Indonesia ini hanya ada 5 agama yang diakui oleh Negara dan juga tidak mempunyai al kitab seperti Al-Qur’an
atau Injil, jadi mau disumpah pakai apa..??? dan Tergugat I pun
saat itu kaget mendengar Penggugat I agamanya Sunda Wiwitan
karena anggotanya Sdr. Djatikusumah ketika ditanya agama, mereka menjawab Aliran Kepercayaan, semuanya hanya bisa memberikan keterangan saja saat dipersidangan perkara No. 07/Pdt.G/2009/PN KNG;
Jadi dalam hal ini jelas aliran PACKU/AKUR Sunda Wiwitan produk atau bikinan Sdr. Penggugat I Sdr. Djatikusumah. Dan
untuk mempertahankan penganutnya, maka Sdr. Djatikusumah
selalu mengkait-kaitkan dengan Madrais dan seolah-olah alirannya tersebut adalah kelanjutan dari ajaran Madrais, sehingga kalau dulu Kyai Madrais di citra burukan oleh Belanda sebagaipendiri dan penyebar Agama Djawa Sunda (ADS)dikarenakan ajaran Islam yang disampaikannya dulu dalam tulisan dan bahasa Jawa
Sunda, kalau sekarang Kyai Madrais dicitra burukan oleh cucunya sendiri yang menyebutkan bahwa Madrais adalah pendiri dan penyebar
Agama
Akur
Sunda
Wiwitandan
berkelanjutan
diteruskan oleh Sdr. Djatikusumah / Penggugat I sehingga masyarakat muslim terutama sangat berpandangan negatif kepada Kyai Madrais;
Halaman 28 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
Kita sering mendengar bahwa Sunda Wiwitan ini adalah agama
(pegangan) kepercayaan masyarakat Baduy Kab. Lebak Banten. Jadi
ada
kaitannya
sekali
antara
Sunda
Wiwitan
Sdr.
Djatikusumah dengan Sunda Wiwitan masyarakat Baduy, bukan dengan Kyai Madrais;
Dan P. Tedja Buana Alibassa (Alm) sudah banyak memberikan hibah atau warisan terhadap :
1) Yayasan Salib Suci Bandung diantaranya sebuah rumah permanen berikut tanahnya di lingkungan Cipager Kel. / Kec. Cigugur kab. Kuningan;
2) Rumah pribadinya di Kalibaru Utara Cirebon diberikan kepada putra putrinya dari Istri ke 2Rd. Siti Saodahyaitu : (1). Ibu Ratu Siti Sondari Alibassa
(2). Ibu Ratu Siti Duriyat / Purwaningsih Alibassa (3). P. Sadewa Alibassa
Dan kepada sdr. Djatikusumah pun telah diberi sebidang tanah untuk membuat rumah di sebelah Selatan Gedung Paseban;
Dan telah memberikan tanah-tanah untuk putri-putrinya dari istri ke 1 Rd. Nyi Mas Arinta, yaitu :
(1).Ratu Pusaka Nawangsih Alibassa
Tanahnya Blok Dukuh Pangeran Persil 46 III, 079 luas 1790 m2 (tanah telah dijual kepada Nasuha oleh Ratu Pusaka);
(2). Ratu Dewi Alibassa
Tanahnya Blok Mayasih Persil 78a, DI, luas 224 m2 (16 bata) (tanah telah dijual kepada Marjana oleh Ratu Dewi);
(3). Ratu Siti Djenar Alibassa
Tanahnya Blok Mayasih Persil 78a, DI, luas 224 M2 (16 bata)
yang sekarang menjadi tanah sengketa dan dikuasai oleh Turut Tergugat I Sdr. E. Kusnadi dan Turut Tergugat II
Sdr.K.Mimin Saminah bukan Ahli waris tapi orang lain. Dari
tahun 1980 sampai dengan tahun 2015 sekarang dan yang memberikan tanah tersebut Sdr. Djatikusumah (Penggugat I);
Bahwa pada poin 7 hal 6 tidak benar adanya bahwa P. Tedja
Buana Alibassa sebagai Kepala Adat, yang benar adalah P. Tedja Buana setelah masuk agama Katolik pada tanggal 12 September
1964 sampai meninggalnya pun tetap beragama Katolik dan beliau
membawa murid-muridnya atau rakyatnya ke agama Katolik Halaman 29 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
supaya tidak ada yang disembah-sembah selain TUHAN !!! dan dihadapan Tuhan itu sama sejajar rata tidak ada Raja/Pangeran. Begitu
juga
dengan
Kyai
Madrais
membawa
murid-
muridnya/rakyatnya keagama Islam tujuannya sama supaya tidak ada yang disembah-sembah selain ALLAH SWT dan dihadapan Allah SWT kita sama sejajar rata tidak ada Raja/Pangeran;
Bahwa poin 8 hal 7 tidak benar adanya apa yang telah
dimenangkan oleh Tergugat I melawan Turut Tergugat II, dkk (dkk apa…..?) yang jelas apa yang telah dimenangkan Tergugat I, dkk adalah milik sah untuk Tergugat I dkk sebagai Ahli waris dari Ibu
Ratu Siti Djenar Alibassa (Alm). Jadi tanah tersebut bukan Aset
AKUR Sunda Wiwitan seperti yang telah Tergugat I jelaskan di atas;
Bahwa pada poin 12 hal 10 rekayasa
cerita-cerita
yang
tidak benar adanya hanya suatu dibuat-buat
alias
DONGENG
Penggugat I Sdr. Djati Kusuma. Seperti telah dijelaskan diatas, bahwa harta kekayaan, tanah-tanah dan bangunan-bangunan tidak bisa dibagi waris kan dan ini semua akal-akalan saja supaya apa yang telah dimilikinya semua tidak lepas dari tangannya, ini semua karena Tamak dan Serakahnya;
Tidak benar adanya ke 3 orang Ahli waris Ibu Ratu Siti Djenar Alibassa (alm) dimasukan sebagai formalitas, gugatan harus
lengkap dalam perkara yang sudah dimenangkan secara mutlak dan benar oleh Tergugat I, dkk. Karena Majelis Hakim dan Hakim anggota telah bekerja secara baik dan maksimal sehingga bisa memutuskan dengan benar pula, siapa yang harus dimenangkan
dan siapa yang harus dikalahkan. Hanya Penggugat I, dkk yang tidak bisa terima dengan kekalahan, tidak mawas diri dan tidak sadar diri saja.
Bahwa pada poin 13 hal 11 tidak benar adanya itu bohong besar sekali, Penggugat I tampil menjadi saksi atau memberikan kesaksian. Seperti yang telah dijelaskan diatas hanya memberikan
keterangan saja. Majelis Hakim tidak bisa menerima Sdr. Djatikusumah / Penggugat I menjadi saksi di perkara No. 07/Pdt.G/2009/PN KNG dan menerangkan bahwa turut Tergugat IV, E Kusnadi dan turut Tergugat V K. Mimin Saminah membangun rumah ditanah sengketa
tersebut atas seijin dan
Halaman 30 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
pemberian hibah/jasa dari P. Tedja Buana Allibassa (alm) kepada
Suma Diharja ayah turut Tergugat Imertua dari Turut Tergugat II,
tetapi pada saat persidangan itu juga para saksi, saksi dari Turut Tergugat I dan Tergugat II
yaitu Sdr. Kento Subarman
menerangkan dengan yang sebenar-benarnya bahwa yang memberikan tanah dan mengijinkan membangun rumah permanen kepada Turut Tergugat I
E. Kusnadi dan Turut Tergugat II K.
Mimin Saminah adalah Sdr. Djatikusumah sendiri Penggugat I bukan P. Tedja Buana Alibassa (alm);
Disimpulkan kalau orang tukang BOHONG sekali berbohong akan
selamanya berbicara bohong dan bohong, karena akan tetap
berusaha menutupi kebohongan – kebohongannya yang telah ia
lakukan. Seperti Sdr. Djatikusumah yang suka berbohong hanya karena keserakahan dan ketamakannya saja;
Bahwa pada poin 16 hal 12 Sdr. Djatikusumah / Penggugat I karena
merasa
dirinya
Raja/Pangeran,
hebat
juga
berani
menyuruh ke Pengadilan dan Hakim untuk Tunduk dan Patuh
kepadanya, Hai…..Djatikusumah buka matamu, Negara ini bukan kerajaan, tetapi Negara Demokrasi, Negara Hukum, Negara Indonesia Merdeka yang berlandaskan PANCASILA;
DALAM OBJEK GUGATAN
Bahwa pada poin 17 hal 12 dalam objek gugatan, Tergugat I
menggugat turut Tergugat I dan turut Tergugat II tidak dengan kawan-kawan,( dkk nya siapa…???);
Menggugat sebidang tanah yang terletak di Blok Mayasih Rt. 29 Rw. 10
Kel/Kec. Cigugur Kab. Kuningan yang tercatat dalam buku C No. 2321
persil 78a, DI luas + 224 m2 (16 bata) atas nama Ibu Ratu Siti Djenar Alibassa (alm) (dari jumlah keseluruhannya tercatat dalam buku C No. 2321 persil 78a DI luas 6210 m2 atas nama Tedjabuana (alm) dan sekarang atas nama R. Djaka Rumantaka, dengan batas-batas : Sebelah utara
: jalan menuju RS Sekar Kamulyan
Sebelah Barat
: Jalan menuju Rumah Pastur
Sebelah selatan : Rumah Pastur/Tanah Gereja Sebelah Timur
: Gang Cisengkol (Rumah Marjana)
Dan telah dimenangkan oleh Tergugat I, dkk adalah :
Di PN Kuningan dengan perkara No. 07/Pdt.G/2009/PN KNG telah diputus pada tanggal 18 Januari 2010;
Halaman 31 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
Dipengadilan
Tinggi
Bandung
dengan
No.82/Pdt/2010/PT.BDG telah diputus pada 5 Mei 2010;
perkara
Di Mahkamah Agung RI, Kasasi dengan perkara No. 2394K/Pdt/2010 telah diputus pada tanggal 12 Januari 2012;
Di Mahkamah Agung RI Peninjauan Kembali (PK) perkara No.
21/Pk/PDT/2014 Jo telah diputus pada tanggal 18 Juni 2014 oleh (MA);
Dan sekarang oleh Tergugat I, dkk telah didaftarkan Eksekusi ke
Pengadilan Negeri Kuningan dengan perkara No. 10/Pdt.Eks/2015/PN KNG didaftar tanggal 08 September 2015 di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kuningan;
Bahwa pada poin 18 hal 12 dan 13, itu tidak benar adanya,
seperti yang sudah dijelaskan diatas tidak ada di Buku C Desa/Kel Cigugur C 1320 an Tedja Buana Alibassa yang ada di Kikitir No. 1320
an. Nengsih Adma Cipari. SUNGGUH
ANEH BIN AJAIB letak tanah bisa berpindah-pindah…..??? nama blok pun tidak suka pindah-pindah;
Dan tidak benar adanya P. Tedja Buana Alibassa (alm) memberikan
tanah dan mengijinkan membangun dan menempati kepada Sdr.
Sumadiharja bapak dari Turut Tergugat I pada tahun 1970 an di tanah sengketa yang sekarang ini. Tanpa harus dijelaskan lagi oleh Tergugat I,
sudah jelas dengan pengakuannya Penggugat I Sdr. Djatikusumah lah yang pada tahun 1980 telah memberikan tanah dan mengijinkan untuk membangun rumah kepada Turut Tergugat I E. Kusnadi dan turut
Tergugat II K. Mimin Saminah sampai sekarang untuk menempatinya. (kalau dulu pada perkara No. 07/Pdt.G/2009/PN KNG tidak mengakuinya
dan menolaknya bahwa Penggugat I Sdr. Djatikusumah sebagai pelakunya yang memberikan dan mengijinkannya, tanah kepunyaan/hak mutlak Ibu Ratu Siti Djenar Alibassa diberikan kepada E. Kusnadi dan K. Mimin Saminah). Hai Pangeran…………..hai Raja………..ADA APA DENGAN MU …???
Sudah tua, berbuat baiklah sedikit saja apa salahnya…..supaya hidupmu tenang di Dunia dan akhirat nanti, jangan terlalu serakah dan tamak dalam hidup ini…!!!
Bahwa pada poin 19 dan 20 hal 13 dan 14, Pengadilan sangat
BENAR
SEKALI
memutuskan
dalam
perkara
No.
07/Pdt.G/2009/PN KNG tanggal 18 Januari 2010 jo Putusan PT Halaman 32 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
Bandung (Banding) No. 82/Pdt/2010/PT BDG jo Putusan MA
(Kasasi) No. 2394K/Pdt/2010 tanggal 12 Januari 2012 dan
Putusan MA (Peninjauan Kembali) No. 21.PK/Pdt/2014 jo telah diputus pada tanggal 18 Juni 2014;
a) Dengan surat keterangan No. 100/132/Pem yang dibuat oleh Kepala Kelurahan Cigugur dan diketahui Camat Cigugur pada tanggal 18 Maret 2009, sudah merupakan suatu keterangan yang sah dan benar
bahwa Tergugat I, dkk adalah sebagai Ahli waris Ibu Ratu Siti Djenar Alibassa (alm);
b) Bahwa
Penggugat
memutarbalikan
I
fakta
melalui
penasehat
untuk
hukumnya
melemahkan
berusaha
perkara
No.
07/Pdt.G/2009/PN KNG yang telah dimenangkan dari tingkat PN, PT, MA, PK-MA dengan cara mengacak-acak Ahli waris keturunan Ibu Ratu Siti Djenar Alibassa (alm);
Tidak benar adanya Tergugat I hanya mencantumkan 3 (tiga) orang Ahli waris yaitu turut Tergugat III, IV dan V dari 8 (delapan) Ahli waris
yang masih hidup dalam perkara No. 07/Pdt.G/2009/PN KNG dan Tergugat I menggugat turut Tergugat I E. Kusnadi dan turut Tergugat II K. Mimin Saminah dengan 5 (lima) orang Ahli waris lainnya, yaitu : 1. Rd. Djaka Rumantaka 2. Rd. Yanto Suryana
3. Rd. Tince Ratna Jumanten 4. Rd. Sayse Sriningsih
5. Rd. Ariston Danuwarsa
Kelima orang tersebut diatas sebagai para Penggugat dalam perkara No. 07/Pdt.G/2009/PN Kng, dan yang 3 orang Ahli waris tidak ikut menggugat yaitu turut Tergugat I, II dan III karena dijadikan sebagai turut Tergugat, yaitu :
1. Rd. Dadang Andaru Andaroso
2. Rd. H. Iksan Titop Purwo Sucipto 3. Rd. Lina Juarnaningsih
Ketiga nama tersebut diatas sebagai turut Tergugat I, II dan III dalam perkara No. 07/Pdt.G/2009/PN KNG. Maka dengan perkara no. 08/Pdt.G/2015/PN KNG inilah yang tidak benar dari 8 (delapan) orang
Ahli Waris Ibu Ratu Siti Djenar Alibassa (alm) hanya digugat 4 (empat) orang saja dan itu pun yang dijadikan Tergugat I (Rd. Djaka Rumantaka) dan ke 3 Ahli Waris lainnya dijadikan turut Tergugat III Halaman 33 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
(Rd. Dadang Andaru Andaroso), Tergugat IV (Rd. H. Iksan Titop
Purwo Sucipto), Tergugat V (Rd. Lina Djuarnaningsih). Sudah jelas sekali ini gugatan kekurangan pihak tidak sesuai dan tidak benar;
Mengenai surat keterangan No. 100/49/Pem tangggal 25 Januari 2010 yang dikeluarkan oleh Ujang Sutrisno, S.Sos Kepala Kelurahan
Cigugur, telah diganti/direpisi dengan surat keterangan tanggal 01 Februari 2010;
SURAT TERIMA BERKAS Cigugur tanggal 01 Februari 2010 dari Sdr. Maspi pensiunan karyawan Kelurahan Cigugur kepada sdr. Sulkan Sekretaris Kelurahan Cigugur pada tanggal 01 Februari 2010.
1. Dan kedua surat tersebut telah dipakai bukti ke Pengadilan Tinggi Bandung (Banding) dengan perkara No. 82/Pdt/2010/PT BDG
2. Dan kedua surat tersebut telah dipakai bukti di PN Kuningan perkara No. 01/Pdt.G/2013/PN KNG (Bukti T3 dan T4)
c) Dan surat pernyataan Murkanda (Tergugat II) yang dibuat pada tanggal 20 Nopember 2008 sudah disidangkan dan disumpah di
dalam persidangan perkara No. 07/Pdt.G/2009/PN KNG dengan
saksi-saksi yang lainnya dan diakui kebenarannya oleh Majelis Hakim dan anggota-anggota hakim lainnya.
d) Tidak benar adanya yang ingin memiliki Dan menganggap ini tanah
warisan hanya Tergugat I saja tetapi suatu bukti yang otentik sekali dari tahun 1980 yang memiliki dan mendiaminya sampai saat ini tahun 2015 Sdr. E. Kusnadi selaku turut Tergugat I dan K. Mimin Saminah selaku turut Tergugat II dengan keluarganya dan Penggugat I Sdr. Djatikusumah
yang memberikan tanah tersebut dan
mengijinkan untuk dibangun rumah permanen;
Apakah dengan tidak henti-hentinya mengajukan gugatan ke
Pengadilan bukan suatu bukti yang telak bahwa sdr. Djatikusumah
Penggugat I lah yang ingin memiliki semua warisan peninggalan P. Tedja Buana Alibassa (alm);
Dan pada gugatan dengan nomor perkara No. 11/Pdt.G/2009/PN
KNG dan perkara No. 01/Pdt.G/2014/PN KNG dengan jelas sekali disebutkan harta / tanah warisan yang belum dibagi waris dari P.
Tedja Buana Alibassa (alm) dan apakah dengan ajuan/gugatan yang sekarang ini dengan perkara no. 08/Pdt.G/2015/PN KNG dengan cara mengganti baju / pakaian “AKUR” Sunda Wiwitan, bukan suatu bukti
bahwa Penggugat I sdr. Djatikusumah yang ingin memilikinya demi Halaman 34 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
untuk E. Kusnadi dan K Mimin Saminah ? yang jelas bukan keturunan
atau keluarga P. Tedja Buana Alibassa (Alm). Begitu hebatnya dan
beraninya Penggugat I untuk mengorbankan semua saudarasaudaranya tanpa memikirkan akibatnya nanti. Hai Pangeran/Raja ada apa sebenarnya dengan mu ..???
Bahwa yang dinyatakan Penggugat I s.d XI didalam gugatannya itu semuanya tidak benar hanya mengada-ada hanya suatu rekayasa saja yang dibuat-buatnya, TIDAK PERNAH P. Sadewa Alibassa
Widjaya Ningrat / Kyai Madrais atau P. Tedja Buana Alibassa (alm) memberikan mandat atau amanat apapun secara lisan ataupun tulisan dan dengan gugatan sekarang dengan manuskrip segala
upaya Penggugat I Djatikusumah, ini semua hanya akal-akalan saja,
supaya semua harta warisan peninggalan Kyai Madrais atau P. Tedja Buana Alibassa menjadi miliknya dan keluarganya seterusnya (seperti dari dahulu sampai sekarang ini dari tahun 1970 s.d tahun 2015)
semua kekayaan Kyai Madrais atau P. Tedja Buana Alibassa (alm) dikuasainya tanpa memperdulikan para Ahli waris yang lain /
keturunan Kyai Madrais/P Tedja Buana Alibassa. Sedangkan kehidupan para Ahli waris hidup di bawah garis kemiskinan bahkan sampai ada yang menjadi pengemis hanya demi untuk mengisi perutnya
dan
perut
anak-anaknya
semata-mata
hanya
demi
mempertahankan hidupnya terutama dari keturunan istri Pertama P Tedja Buana Alibassa (alm), Ibu Raden Nyi Mas Arinta (alm) ini
semua akibat KESERAKAHAN /KETAMAKAN Penggugat I sdr.
Djatikusumah;
Bahwa pada poin 21 hal 16 tidak benar sekali Tergugat I dan Tergugat II
melakukan perbuatan melawan hukum;
Bahwa berdasarkan pula pada pertimbangan hukum Mahkamah
Konstitusi dalam putusannya No. 003/PUU-IV/2006 tanggal 25 Juli 2006 telah memberikan pertimbangan tentang unsur melawan hokum (wederechtelijkheid) yaitu“…oleh karena itu, apa yang patut dan yang
memenuhi syarat moralitas dan rasa keadilan yang diakui dalam
masyarakat, maka perbuatan tersebut bukan merupakan perbuatan melawan hukum”.
Dan yang sesungguhnya yang melakukan perbuatan melawan hukum
selama ini yaitu Turut Tergugat I E. Kusnadi dan turut Tergugat II K.
Halaman 35 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
Mimin Saminah dan Penggugat I sdr.Djatikusumah, dkk. Seperti perkara-perkara yang masuk ke pengadilan :
1. Di Pengadilan Negeri Kuningan dengan perkara No. 07/Pdt.G/2009/ PN KNG, diputus pada tanggal 9 Desember 2009;
Itu sangat jelas sekali perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh turut Tergugat I dan turut Tergugat II : menguasai, memiliki,
menempati dan menikmati tanah kepunyaan orang lain dari tahun 1980 s.d tahun 2015 sekarang dan yang memberikan serta mengijinkannya adalah Penggugat I;
2. Di
Pengadilan
Negeri
Kuningan
dengan
perkara
No.
11/Pdt.G/2013/PN KNG dengan perkara dan objek yang sama pula di NO;
Harta/tanah warisan kepunyaan P. Tedja Buana Alibassa yang
belum dibagi wariskepada para Ahli warisnya.Para Ahli waris dibohongin oleh Penggugat I sdr. Djatikusumah (Ahli waris P. Tedja Buana
Alibassa
(alm)
mencabut
Djatikusumah /Penggugat I );
surat
kuasanya
ke
sdr.
Jelas sekali ini perbuatan melawan hukum yang dilakukan Penggugat I sdr. Djatikusumah;
3. Di
Pengadilan
Negeri
Kuningan
dengan
perkara
No.
01/Pdt.G/2014/PN KNG diputus pada tanggal 7 Januari 2015 di NO,
dengan perkara dan objek yang sama juga, harta dan tanah warisan kepunyaan P. Tedja Buana Alibassa (alm) yang belum dibagi waris
(dan tanah-tanag serta bangunan-bangunan yang lainnya telah dihibahkan
semuanya
ke
Yayasan
Tri Mulya
dan
yayasan
Trimulyanya milik Djatikusumah ), tetapi semua surat-surat di buku C
Desa/Kelurahan Cigugur masih atas nama P. Tedja Buana, ini jelas sekali perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh sdr. Djatikusumah / Penggugat I, dkk;
4. Dan sekarang di Pengadilan Negeri Kuningan dengan perkara No.
08/Pdt.G/2015/PN KNG dengan perkara dan objek yang sama juga,
menggugatnya ganti baju baru menggunakan nama Masyarakat
AKUR Sunda Wiwitan sebagai Penggugat. Ini jelas sekali perbuatan
melawan hukum yang dilakukan Pengggugat I s.d Penggugat XI;
Bahwa pada poin 22 hal 16, tidak benar adanya, yang benar dan pasti
turut Tergugat I E. Kusnadi dan turut Tergugat II K. Mimin Saminah di
gugat juga. Dikarenakan di dalam perkara No. 01/Pdt/G/2014/PN Halaman 36 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
KNGputusan Hakimnya di NO, karena tanah yang disengketakan
ditempati/dikuasai, dimiliki turut Tergugat I dan turut Tergugat II. Kenapa tidak dijadikan Tergugat pada perkara No. 01/Pdt.G/2014/PN KNG ? Jadi
dalam
persidangan
sekarang
ini
dengan
perkara
No.08/Pdt.G/2015/PN KNG dengan digugatnya E. Kusnadi dan K. Mimin
Saminah sebagai turut Tergugat I dan turut Tergugat II jangan sampai anggap orang lain tidak tahu arah tujuannya Penggugat I dan
Penggugat yang lainnya dan juga turut Tergugat I dan turut Tergugat II
jangan merasa pintar sendiri. Di Pengadilan para Hakim lebih pintar dan permasalahan begitu sudah menjadi makanan sehari-hari para Hakim, Penggugat perlu tahu itu, dan telah terbukti juga di persidangan
perkaraNo. 08/Pdt.G/2015/PN KNG pada tanggal 24 Nopember 2015, ketika sdr. Endang Rohendi, SH membacakan jawaban dari turut
Tergugat I dan turut Tergugat II sudah sepakat dengan Penggugat I dan Penggugat yang lainnya satu tim distel untuk mengalahkan Tergugat I, dkk di dalam persidangan perkara itu;
Dan ketika sdr.Endang Rohendi, SH selesai membacakan jawaban turut
Tergugat I dan turut Tergugat II di dalam persidangan, oleh Tergugat I
ditanya, sdr. Endang apakah betul yang saudara bacakan barusan ?kalau betul mari bersalaman dengan saya ? tapi apa jawaban dari sdr.
Endang “aduh Den….tidak tahu betul atau tidaknya, saya hanya disuruh orang tua dan saya hadir disini karena tidak enak sama orang tua dan yang saya bacakan bukan saya yang buat tapi ini bikinan Kamal waktu
persidangan dulu perkara no. 07/Pdt.G/2009 dan tidak mau bersalaman
dengan Aden saya takut dan tidak lama sidang ditutup dia tidak mau
bersalaman lagi dan terus pulang sambil menarik tangan istrinya keluar dari ruang persidangan; Dan ketika
Tergugat I mengajak bersalaman kepada sdr. Endang
Rohendi sebagai penasehat hukum turut Tergugat I dan turut Tergugat II, Hakim Anggota Bapak Bayu dan Bapak Kusyana Paniteranya
melihatnya juga, Tergugat I bicara lihat Bapak Hakim sdr. Endang tidak
mau diajak bersalaman, dan kami Tergugat I, dkk, tahu siapa Endang Rohendi, dia orang baik dan orang tuanya pun baik sekali jadi dalam
hal ini Tergugat I, dkk bisa memakluminya (dilemma buatnya);
Bahwa poin 23 hal 16 sudah benar adanya turut Tergugat VII dan turut
Tergugat VIII sebagai pegawai pemerintahan dan pelayan masyarakat,
Halaman 37 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
melayani dengan baik dan benar sesuai aturan pemerintahan (jadi tidak
melanggar hukum);
Bahwa pada poin 24 hal 16 tidak benar adanya bahwa turut Tergugat III
s.d V telah melakukan perbuatan melawan hukum, itu sangatlah
KELIRU karena pada perkara No. 07/Pdt.G/2009/PN KNG turut
Tergugat III s.d V tidak menggugat atau tidak jadi pengugat tetapi sebagai turut Tergugat I, II dan III, karena tidak mau menggugat turut Tergugat I dan turut Tergugat II sdr. E. Kusnadi dan K Mimin Saminah;
Dan dalam amar putusan Pengadilan Negeri Kuningan perkara
07/Pdt.G/2009/PN KNG, tanggal 18 Januari 2010, yang menyatakan
dan menetapkan secara hukum bahwa, Penggugat, turut Tergugat I, II
dan III merupakan orang-orang yang berhak atas tanah tersebut. Ini sudah sangat benar sekali Pengadilan memutuskan seperti itu karena
Penggugat, turut Tergugat I, II dan III merupakan para Ahli waris yang sah dari Ibu Ratu Siti Djenar Alibassa (alm), yang tanahnya dikuasai
oleh E. Kusnadi dan K. Mimin Saminah sebagai Tergugat I dan II dalam perkara No. 07/Pdt.G/209/PN.Kng;
Dan sampai saat ini pun masih dimiliki dan diduduki oleh turut Tergugat
I dan turut Tergugat II sdr. E.Kusnadi dan K. Mimin Saminah, walaupun
telah dimenangkan berkali-kali di Pengadilan oleh Tergugat I;
Dan jangankan dengan tanah yang disengkatakan sekarang ini jelas
milik yang syah keturunan Ahli waris Ibu Ratu Siti Djenar Alibassa (alm) yang masih ditempati oleh E. Kusnadi dan K. Mimin Saminah;
Dan dengan semua harta kekayaan peninggalan Kyai Madrais atau P.
Tedja Buana pun tanah-tanah, bangunan-bangunan yang selama ini
dikuasai oleh Penggugat I sdr.Djatikusumah, istri dan keluarganya. Kami pun para Ahli waris Ibu Ratu Siti Djenar Alibassa (alm) pun punya hak
yang sama atas semua harta warisan tersebut, bukan hak komunitas AKUR Sunda Wiwitan,
Tetapi seharusnya sebelum mengajukan
gugatan orang-orang AKUR Sunda Wiwitan berkaca dulu lah siapa kalian….???
Tau-tau nanti pada kewalat sampai tujuh turunan baru tahu rasa…..!!!
karena mengusik-ngusik keturunan P. Kyai Madrais, yang benar-benar
sebagai Ahli warisnya yang syah dan benar;
Bahwa pada poin 25 hal 19 tidak benar adanya, tanah sengketa
tersebut milik masyarakat adat Sunda Wiwitan apalagi mohon sita jaminan segala, karena tanah yang disengketakan tersebut yang Halaman 38 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
terletak di kampung Wage Rt. 29/10 Kel. Cigugur Kec. Cigugur Kab. Kuningan dengan persil 78a DI luas 224 m2 (16 bata) telah dibagi waris
milik Ibu Ratu Siti Djenar Alibassa (alm) selaku orang tua Tergugat I,
dkk. Yang telah diajukan gugatan ke Pengadilan Kuningan karena tanah tersebut dikuasai oleh orang lain yang tidak hubungan keluarga dengan keluarga besar Bapak P. Tedja Buana Alibassa (Alm) dan gugatannya
melalui Pengadilan Negeri Kuningan dan Pengadilan Tingi Bandung dan Kasasi ke Mahkamah Agung RI dan Peninjauan Kembali / PK ke Mahkamah Agung Tergugugat I
RI. Keputusan semuanya dimenangkan oleh
(Rd. Djaka Rumantaka, dkk ) dalam perkara No.
07/Pdt.G/2009 sebagai para penggugat sesuai dengan amar putusan No. 07/Pdt.G/2009/PN KNG yang amarnya berbunyi sebagai berikut: MENGADILI
DALAM KONVENSI
TENTANG EKSEPSI
- Menolak eksepsi Tergugat I, Tergugat II dan Turut Tergugat IV untuk
seluruhnya
TENTANG POKOK PERKARA
- Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk sebagian;
- Menyatakan dan menetapkan secara hukum bahwa Penggugat,. Turut
Tergugat, I,. II, dan III merupakan orang-orang yang berhak atas tanah darat tersebut;
- Menyatakan bahwa Tergugat I, Tergugat II, telah melakukan perbuatan melawan hukum [onrech matigedaad];
- Menghukum para Tergugat atau siapa saja yang memperoleh hak darinya untuk meyerahkan tanah darat tersebut dalam keadaan baik dan kosong kepada penggugat;
- Menghukum TurutTergugat IV untuk Tunduk dan Patuh terhadap putusan ini;
- Menolak Gugatan Penggugat untuk selebihnya; DALAM REKONVENSI
- Menolak Gugatan para Penggugat dalam Rekonvensi seluruhnya DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI;
- Menghukum Tergugat I Dan Tergugat II dalam Konvensi / para Penggugat dalam Rekonvensi untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp 2,406,000, [Dua Juta Empat Ratus Enam Ribu Rupiah];
Halaman 39 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
1. Bahwa atas putusan tersebut diatas, Tergugat I dan Tergugat II mengajukan upaya Hukum Banding,. Yang oleh Pengadilan Tinggi
Bandung No 82/Pdt/2010/PT BDG, tanggal 5 Mei 2010, telah diputus yang Amarnya sebagai berikut : -
-
MENGADILI
Menerima permohonan Banding dari PARA PEMBANDING semula
Tergugat I dan Tergugat II;
Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Kuningan tanggal 18 Januari
2010 nomor 07/Pdt G/2009/PN Kng yang dimohonkan banding tersebut;
Menghukum PEMBANDING semula Tergugat I dan Tergugat II untuk
membayar biaya perkara dalam kedua tingkat Peradilan yang ditingkat Banding sebesar Rp150,000 [seratus lima puluh ribu rupiah];
2. Bahwa atas putusan Banding tersebut, Para Pembanding telah
mengajukan upaya Hukum KASASI, Nomor 2394K/Pdt/2010, telah diputus oleh MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA pada tanggal 12 Januari 2012 yang Amarnya sebagai berikut : -
MENGADILI
Menolak permohonan KASASI dari Para Pemohon Kasasi : 1 E
KUSNADI dan K MIMIN S, tersebut;
Menghukum para Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara
dalam Tingkat Kasasi ini sebesar Rp500,000 [lima ratus ribu rupiah];
3. Bahwa atas putusan Kasasi Para Pemohon telah mengajukan upaya Hukum PENINJAUAN KEMBALI [PK], Nomor 21 PK/Pdt/2014, telah diputus oleh MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA pada tanggal 18 Juni 2014 yang Amarnya sebagai berikut : -
MENGADILI
Menolak Permohonan Peninjauan Kembali dari Para Pemohon
Peninjauan Kembali : 1 E KUSNADI dan 2 K MIMIN S tersebut; Menghukum
Para
Pemohon
Penijauan
Kembali
/
Para
Pembanding/Tergugat I dan Tergugat II/ Para Pembanding untuk
membayar biaya perkara dalam pemeriksaan Peninjauan Kembali ini
sejumlah Rp 2,500,000 [dua juta lima ratus ribu rupiah];
Dengan
demikian
tanah
yang
disengketakan
bukanlah
tanah
masyarakat AKUR Sunda Wiwitan, tetapi merupakan tanah milik dari para Tergugat I, turut Tergugat III, IV dan V (semua para Ahli waris dari Ibu Ratu Siti Djenar Alibassa (alm) );
Halaman 40 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
Dan telah di daftarkan EKSEKUSI atas tanah tersebut dengan perkara
No. 10/Pdt.EKS/2015/PN KNG pada tanggal 18 September 2015 di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kuningan;
Bahwa dalil-dalil yang telah disebutkan diatas tidak dapat disangkal lagi
kebenarannya dan para Tergugat, Tergugat I, turut Tergugat III s.d V akan membuktikan dalam acara pembuktian nanti;
Bahwa para Penggugat mengajukan sita jaminan terhadap objek
sengketa sangat tidak beralasan dan tidak berdasar hukum, untuk itu mohon untuk ditolak saja;
Berdasarkan dalil-dalil dan alasan-alasan di atas, para terguagat
(Tergugat I, dan turut Tergugat III, IV dan V) memohon kepada yang
Mulia Majelis Hakim untuk memutuskan atau member putusan sebagai berikut :
1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menetapkan secara hukum bahwa Penggugat I dan turut Tergugat
III, IV dan V adalah sebagai Ahli waris dari P. Tedja Buana Alibassa (alm);
3. Menyatakan bahwa tanah-tanah dan bangunan-bangunan yang sekarang dikuasai dan di klaim oleh Penggugat I s.d XI bukan
merupakan asset AKUR Sunda Wiwitan melainkan adalah harta warisan Bapak P. Tedja Buana Alibassa yanag belum dibagi waris sesuai dengan kikitir buku C desa atas nama P. Tedja Buana No.
2330 persil 89 DI luas 2690 m2 Gedung Paseban, dan persil 92 DI
luas 5420 m2 Taman dan Kikitir Buku C Desa atas nama Tedja Buana No. 2321 Persil 78a, DI luas 6210 m2 Blok SMP Trimulya dan Gedung Marapat Lima;
4. Menolak secara tegas
sita jaminan yang diajukan oleh para
Penggugat terhadap objek sengketa yang disengketakan (Tanah Mayasih);
REKONPENSI
1. Bahwa menolak secara tegas gugatan para penggugat konpensi atau Tergugat rekonpensi untuk seluruhnya;
2. Bahwa apa-apa yang telah disampaikan dalam eksepsi jawaban, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam rekonpensi;
3. Bahwa tanah-tanah dan bangunan-bangunan :
Halaman 41 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
a. Gedung Paseban Tri Panca Tunggal dengan surat wajib pajak
atas nama Tedja Buana No. 2330 tempat Ciipager Nomor persil 89 DI luas 2690 m2;
b. Taman Paseban Surat Wajib Pajak atas nama Tedja Buana
nomor 2330 tempat Cipager nomor persil 92 DI, luas 5420 m2.(di dalam taman Paseban sebelah timur ada 3 kolam ikan kepunyaan atau hak dari anak-anaknya P. Tedja Buana dari istri pertamanya seluas 150 bata atau 2100 m2, yaitu : 1. Kepunyaan
Ibu Ratu Pusaka / Puser; 2. Kepunyaan Ratu Dewi; 3 Kepunyaan
Ibu Ratu Siti Djenar) semuanya pemberian dari Bapak P. Tedja Buana sebagai ayahnya untuk kehidupan atau penghasilan sehari-hari, tetapi oleh Penggugat I dirampas secara kasar dan
kejam dan kolam tersebut diurug oleh tanah supaya rata kemudian dijadikan tempat usaha Penggugat I;
c. Gedung Marapat Lima dan Bangunan sekolah SMP Tri Mulya
dengan surat wajib pajak atas nama Tedja Buana Nomor 2321
tempat Cipager nomor persil 78a DI luas 6210 m2 dari tahun
1970 sampai dengan tahun sekarang 2015 dikuasai dan dimiliki oleh penggugat I sdr. Djatikusumah yang merupakan harta warisan peninggalan Bapak P. Tedja Buana Alibassa (Alm);
4. Bahwa selain tanah-tanah dan bangunan-bangunan diatas yang
merupakan harta warisan/peninggalan P. Tedja Buana Alibassa (alm) yang lainnya adalah:
a. Yang telah dijual ke PDAM kurang lebih 140 m2 (10, bata) nomor persil 89 DI, oleh Penggugat I sdr. Djatikusumah.
b. Yang telah dijual Gunung SadepenBlok Kawung nomor persil 85 DI luas 2080 m2 oleh Penggugat I sdr. Djatikusumah
c. Yang
telah
dijual
tanah
dan
bangunan
rumah
Blok
Cikondangnomor 853 persil 189 DII atas nama Tedja Buana
Kusuma Ningrat alamat Objek Tarikolot, bangunan 39/03940,
bangunan 034 oleh Penggugat I sdr. Djatikusumah dan sekarang dikuasai Penggugat II sdr. Nana Sudarna
d. Yang telah dijual Tanah belakang SMP TRI Mulya blok WageRt.
29/10 nomor persil 78a, DI, luas 420 m2 (30 bata) dengan batasbatas sebagai berikut :
Sebelah Utara :jalan ke RS Sekar Kamulyan Sebelah Selatan
: Tanah Rumah Masda/Neneng
Halaman 42 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
Sebelah Timur : tanah SMP Tri Mulya
Sebelah Barat : tanah rumah Marjana
Yang telah dijual oleh Penggugat I sdr.Jati Kusumah kepada
Jaga Kanda (alm) dan telah dijual kembali oleh sdr.Tia anak Jaga
Kanda kepada Sdr. Marjana sampai sekarang masih dikuasai oleh sdr. Marjana;
e. Tanah Blok Cipager Wetan Rt. 21/08 luas 560 m2 (40 bata) dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara : tanah rumah Rebo
Sebelah Timur : tanah rumah Fahrudin
Sebelah Selatan
: tanah rumah H. Dian
Sebelah Barat : Jalan Provinsi Cirebon-Ciamis
Dari dulu sampai sekarang masih dikuasai/ditempati oleh kroni-
kroninya Penggugat I yaitu sdr. Gamus, Aang dan Wadi sebagai warga adat AKUR Sunda Wiwitan;
5. Bahwa dengan menguasai dan memiliki dari tahun 1970 sampai
tahun 2015 (45 tahun) tidak pernah memberikan kontribusi apapun
kepada para Ahli waris yang lainnya adalah merupakan perbuatan melawan hukum (on rech matigedaad);
6. Bahwa dengan perbuatan Penggugat I sdr. Djatikusumah yang telah melakukan perbuatan atas penguasaan tanah dan bangunan
tersebut diatas poin 3 dan 4 para Penggugat Rekonpensi atau Tergugat Konpensi merasa dirugikan baik secara materil maupun imateril,
a. Kerugian materil
Dengan demikian kerugian yang diderita oleh para penggugat rekonpensi atau Tergugat konvensi dapat dirinci sebagai berikut :
Kerugian materil selama 45 tahundikali Rp. 1 Milyar rupiah per
tahun jadi kerugian yang diminta oleh penggugat rekonpensi sebesar 45 Milyar rupiah.
b. Kerugian imateril
Bahwa dengan penguasaan tanah-tanah dan bangunan-bangunan
poin 3 dan 4 kehidupan dibelengggu dan dijatuhkannya harga diri dan martabat Ahli waris sampai hidupnya dibahwah garis
kemiskinan bahkan sampai orang tua penggugat konpensi atau Tergugat rekonpensi menjadi pengemis hanya demi mengisi
perutnya dan perut anak-anaknya semata-mata hanya demi untuk Halaman 43 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
mempertahankan hidupnya. Namanya seorang Ratu anak Raja
sampai hidup jadi pengemis itu semua akibat keserakahan Pengggugat I dan keluarganya dan semmua Ahli waris terusir,
diusir secara kasar dan kejam, dan biadab oleh Penggugat I dan
keluarganya dan juga oleh kroni-kroninya. Dan itu semua tidak
bisa diukur dengan materi tetapi untuk kepastian hukum kami menuntut sebesar 100 Milyar rupiah;
Bahwa
seluruh
dalil-dalil
para
penggugat
rekonpensi
dalam
rekonpensi tidak dapat disangkal lagi dan para penggugat rekonpensi ini siap akan membuktikan dalam acara pembuktian nanti;
Dengan hal-hal alasan diatas penggugat rekonpensi memohon
kepada Yang Mulia Majelis Hakim agar dapat memberikan Putusanputusannya sebagai berikut :
1. Mengabulkan gugatan rekonpensi para penggugat rekonpensi atau Tergugat rekonpensi;
2. Menetapkan secara hukum penggugat rekonpensi dan Tergugat
rekonpensi (Djatikusumah) adalah Ahli waris yang syah P. Tedja Buana Alibassa (alm);
3. Menyatakan secara hukum tanah-tanah dan bangunan-bangunan tersebut dalam poin 3 dan 4 merupakan harta warisan P. Tedja
Buana Alibassa (alm) YANG BELUM DIBAGI WARIS dan untuk itu MOHON UNTUK DIBAGI WARIS;
4. Menyatakan
para
Tergugat
Perbuatan Melawan Hukum;
rekonpensi
telah
melakukan
5. Menetapkan para Tergugat rekonpensi untuk mermbayar ganti
rugi secara materil sebesar 45 Milyar Rupiah dan secara imateril sebesar 100 Milyar Rupiah;
6. Menetapkan kepada para Tergugat rekonpensi untuk membayar uang paksa atas tidak dipatuhinya atau Tidak dijalankannya setelah putusan ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap sebesar 1 juta rupiah per hari;
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
adilnya berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (et aequo et bono);
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Turut
Tergugat I dan Turut Tergugat II memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
Halaman 44 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
1. Bahwa, Turut Tergugat I dan II akan menjawab dalil-dalil gugatan Penggugat
yang ada hubungan hukumnya dengan Turut Tergugat I dan II, selebihnya
Turut Tergugat I dan II MENGAKUI KEBENARAN DALIL-DALIL GUGATAN PARA PENGGUGAT yang telah diajukan oleh Penggugat dalam gugatannya
yang terdaftar pada register perkara di Pengadilan Negeri Kuningan dalam perkara No. 08/Pdt.G/2015/PN.Kng;
2. Bahwa , Orang tua dari Turut Tergugat I dan mertua Turut Tergugat II bernama Sumadihardja (alm) semula tinggal di kampung Pasir, Desa Cinta
Karya, Kecamatan Samarang Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, orang tua dari Turut Tergugat I dan mertua dari Turut Tergugat II (alm Sumadihardja) merupakan orang dekat dan kepercayaan P. Tedja Buana
Alibassa (alm) yang mana setiap dipanggil oleh P. Tedja Buana Alibassa (alm) Orang tua dari Turut Tergugat I dan mertua dari Turut Tergugat II harus bolak-balik Garut Kuningan;
3. Bahwa, benar apa yang didalilkan oleh Para Penggugat dalam gugatannya point 18 sebab P. Tedja Buana Alibassa (alm) pada tahun 1966 memanggil
Sumadihardja (alm) yang masih tinggal di kampung Pasir, Desa Cinta Karya, Kecamatan Samarang Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, kemudian
Sumadihardja (alm) menghadap di Cirebon. Dalam pertemuannya P. Tedja
Buana Alibassa menyampaikan kehendaknya kepada Sumadihardja (alm), yang disaksikan oleh P. Djatikusumah, Entis Sutisna dan Surachman, untuk berkenan tinggal menetap turun temurun di Cigugur Kuningan tidak jauh dari Gedung Utama Paseban Tri
Panca Tunggal, guna mendampingi P.
Djatikusumah dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya Sunda, untuk maksud tersebut pada saat itu pula secara lisan P. Tedja Buana
Alibassa (alm) memberikan sebidang tanah darat bukit batu, sekarang
dikenal di Blok Mayasih Rt.29 Rw.10 Cigugur Kuningan Jawa Barat, kepada Sumadihardja (alm) sekaligus mengizinkan apabila dikemudian ahri akan mendirikan bangunan rumah tinggal permanen diatasnya;
4. Bahwa, karena Sumadihardja (alm) tidak dapat meninggalkan kampung
halamannya secara permanen, atas persetujuan P. Tedja Buana Alibassa (alm) pada tahun 1970 kedudukan Sumadihardja (alm) digantikan oleh anak
lelakinya yaitu Turut Tergugat I. Baru pada tahun 1973 Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II mendirikan bangunan rumah tinggal permanen dan mendapat restu serta persetujuan dari P. Tedja Buana Alibassa (alm) selaku sesepuh
Adat
Sunda
Cigugur
Kuningan,
yang
mana
pada
saat
pembangunan dimulai, diadakan upacara adat sebagai ungkapan rasa Halaman 45 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
syukur
yang merupakan pengumuman kepada masyarakat
Cigugur
Kuningan, yang mana upacara adat di ikuti oleh warga sekitar, beberapa keluarga P. Tedja Buana Alibassa (alm), Sumadihardja (alm), Turut Tergugat
I dan Turut Tergugat II, termasuk P. Djatikusuma dan diketahui pula oleh Ratu Siti Djenar Alibassa (alm) yang merupakan ibu dari Tergugat I,
walaupun demikian Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II tidak berani
melakukan proses perubahan status atas tanah tersebut, yang mana sampai
dengan sekarang tanah tersebut masih tercatat atas nama P. Tedja Buana Alibassa (alm), karena didasari atas kesadaran tanah tersebut diberikan untuk kepentingan melaksanakan tugas melestarikan dan mengembangkan seni budaya Sunda;
Berdasarkan hal-hal yang kami kemukakan diatas, Turut Tergugat I dan
Turut Tergugat II memohon dengan hormat kepada Majelis Hakim yang Memeriksa dan Mengadili perkara ini, agar sudilah kiranya memberikan putusan dalam pokok perkara sebagai berikut :
1. Menyatakan mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menghukum Para Penggugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini;
Atau :
Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aeguo et bono);
Mengutip serta memperhatikan uraian-uraian tentang hal-hal yang
tercantum dalam turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Kuningantanggal 24 Mei 2016Nomor sebagai berikut :
08/Pdt.G/2015/PN.Kng, yang amar selengkapnya berbunyi
1. DALAM KONVENSI A. Dalam Eksepsi
- Mengabulkan eksepsi Tergugat I Konvensi/Penggugat Rekonvensi (juga
selaku kuasa Insidentil dari Turut Tergugat III dan Turut Tergugat V) untuk sebagian;
B. Dalam Pokok Perkara
- Menyatakan gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard);
2. DALAM REKONVENSI
Halaman 46 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
- Menyatakan gugatan Penggugat Rekonvensi/ Tergugat I Konvensi (juga
selaku kuasa Insidentil dari Turut Tergugat III dan Turut Tergugat V) tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard);
3. DALAM KONVENSI Dan REKONVENSI
- Menghukum Para Penggugat Konvensi/Para Tergugat Rekonvensi
untuk membayar biaya perkara yang sampai hari ini ditetapkan sejumlah Rp.3.166.000,00 (Tiga Juta Seratus Enam Puluh Enam Ribu Rupiah);
Membaca
Risalah
PernyataanPermohonan
Banding
Nomor
:08/Pdt.G/2015/PN.Kng. Jo. Nomor : 04/Pdt.HB/2016/PN.Kng, yang dibuat oleh
ANDI LUKMANA, S.H.Panitera Pengadilan Negeri Kuningan, yang menyatakan bahwa pada tanggal 07 Juni 2016Pembanding semula Penggugatmelalui kuasa
hukumnya telah mengajukan permohonan agar perkaranya yang diputus oleh Pengadilan
Negeri
Kuningantanggal
24
Mei
2016
Nomor
08/Pdt.G/2015/PN.Kng, untuk diperiksa dan diputus dalam peradilan tingkat banding;
Membaca Risalah Pemberitahuan Pernyataan Banding yang dibuat oleh
Jurusita dan Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Kuningan, Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Cibinong, serta Jurusita pada Pengadilan
Negeri Cirebon, yang menyatakan bahwa permohonan banding tersebut telah diberitahukan / disampaikan secara sah dan seksama, masing-masing kepada : -
Terbanding I semula Tergugat I, pada tanggal 08 Juni 2016;
-
Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I, pada tanggal 10 Juni
-
-
Terbanding II semula Tergugat II, pada tanggal 10 Juni 2016; 2016;
Turut Terbanding II semula Turut Tergugat II, pada tanggal 10 Juni
2016;
Turut Terbanding III semula Turut Tergugat III, pada tanggal 9 Juni
2016;
Turut Terbanding IV semula Turut Tergugat IV, pada tanggal 25 Juli
2016;
Turut Terbanding V semula Turut Tergugat V, pada tanggal 24 Juni
2016;
Turut Terbanding VI semula Turut Tergugat VI, pada tanggal 10 Juni
2016;
Turut Terbanding VII semula Turut Tergugat VII, pada tanggal 10 Juni
2016;
Halaman 47 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
-
Turut Terbanding VIII semula Turut Tergugat VIII, pada tanggal 10
Juni 2016;
Membaca Surat Memori Banding yang diajukan oleh Pembanding /
Penggugat tertanggal 14 Juli 2016 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kuningan pada tanggal 14 Juli 2016;
Membaca Risalah Pemberitahuan Dan Penyerahan Memori Banding
yang dibuat oleh Jurusita dan Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri
Kuningan, yang menyatakan bahwa mengenai memori banding tersebut telah diberitahukan dan salinannya telah disampaikan secara sah dan seksama, masing-masing kepada : -
Terbanding I semula Tergugat I, pada tanggal 18 Juli 2016;
-
Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I, pada tanggal 15 Juli
-
-
-
-
Terbanding II semula Tergugat II, pada tanggal 18 Juli 2016; 2016;
Turut Terbanding II semula Turut Tergugat II, pada tanggal 18 Juli
2016;
Turut Terbanding III semula Turut Tergugat III, pada tanggal 18 Juli
2016;
Turut Terbanding IV semula Turut Tergugat IV, dengan surat
permohonan bantuan kepada Pengadilan Negeri Cibinongtertanggal 15 Juli 2016 Nomor : W11.U16/1118/HT.01.10/VII/2016;
Turut Terbanding V semula Turut Tergugat V, dengan surat
permohonan bantuan kepada Pengadilan Negeri Cirebontertanggal 15 Juli 2016 Nomor : W11.U16/1117/HT.01.10/VII/2016;
Turut Terbanding VI semula Turut Tergugat VI, pada tanggal 18 Juli
2016;
Turut Terbanding VII semula Turut Tergugat VII, pada tanggal 18 Juli
2016;
Turut Terbanding VIII semula Turut Tergugat VIII, pada tanggal 18
Juli 2016;
Membaca Surat Kontra Memori Banding yang diajukan oleh Terbanding I
/ Tergugat I tertanggal 26 Juli 2016 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kuningan pada tanggal 27 Juli 2016;
Membaca Risalah Pemberitahuan Dan Penyerahan Kontra Memori
Banding yang dibuat oleh Jurusita dan Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Kuningan, yang menyatakan bahwa mengenai kontra memori banding Halaman 48 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
tersebut telah diberitahukan dan salinannya telah disampaikan secara sah dan seksama, masing-masing kepada : -
-
-
-
Kuasa Pembanding semula Penggugat, dengan surat permohonan
bantuan kepada Pengadilan Negeri Depok tertanggal 28 Juli 2016 Nomor W11.U16/1188/HT.01.10/VII/2016;
Terbanding II semula Tergugat II, pada tanggal 29 Juli 2016;
Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I, pada tanggal 29 Juli
2016;
Turut Terbanding II semula Turut Tergugat II, pada tanggal 28 Juli
2016;
Turut Terbanding III semula Turut Tergugat III, pada tanggal 01
Agustus 2016;
Turut Terbanding IV semula Turut Tergugat IV, dengan surat
permohonan bantuan kepada Pengadilan Negeri Depok tertanggal 28 Juli 2016 Nomor : W11.U16/1185/HT.01.10/VII/2016;
Turut Terbanding V semula Turut Tergugat V, dengan surat
permohonan
bantuan
kepada
Pengadilan
Negeri
Cirebon
tertertanggal 28 Juli 2016 Nomor : W11.U16/1182/HT.01.10/VII/2016;
Turut Terbanding VI semula Turut Tergugat VI, pada tanggal 02
Agustus 2016;
Turut Terbanding VII semula Turut Tergugat VII, pada tanggal 29 Juli
2016;
Turut Terbanding VIII semula Turut Tergugat VIII, pada tanggal 29
Juli 2016;
Membaca Surat Pemberitahuan Memeriksa Berkas Perkara (Inzage)
yang dibuat oleh Jurusita dan Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri
Kuningan,Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Cibinong, serta Jurusita Penggantri pada Pengadilan Negeri Cirebon, yang menyatakan bahwa telah memberitahukan masing-masing kepada : -
-
Kuasa Pembanding semula Penggugat, dengan surat permohonan
bantuan kepada Pengadilan Negeri Depok tertanggal 28 Juni 2016 Nomor W11.U16/1153/HT.01.10/VI/2016;
Terbanding I semula Tergugat I, pada tanggal 29 Juni 2016;
Terbanding II semula Tergugat II, pada tanggal 28 Juni 2016;
Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I, pada tanggal 28 Juni
2016;
Halaman 49 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
-
Turut Terbanding II semula Turut Tergugat II, pada tanggal 28 Juni
2016;
Turut Terbanding III semula Turut Tergugat III, pada tanggal 28 Juni
2016;
Turut Terbanding IV semula Turut Tergugat IV, pada tanggal 25 Juli
2016;
Turut Terbanding V semula Turut Tergugat V, pada tanggal 13 Juli
2016;
Turut Terbanding VI semula Turut Tergugat VI, pada tanggal 28 Juni
2016;
Turut Terbanding VII semula Turut Tergugat VII, pada tanggal 28 Juni
2016;
Turut Terbanding VIII semula Turut Tergugat VIII, pada tanggal 28
Juni 2016;
bahwa berkas pemeriksaan perkara telah selesai diminutasi (geminuteerd) dan ia/mereka dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak hari
berikutnya diberikan kesempatan untuk mempelajari berkas perkara Nomor 08/Pdt.G/2015/PN.Kng, yang diputus oleh Pengadilan Negeri Kuningan pada
tanggal 24 Mei 2016, yang dimohonkan banding pada tanggal 07 Juni 2016 di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kuningan, sebelum berkas perkaranya dikirim ke Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung guna pemeriksaan lebih lanjut dalam peradilan tingkat banding;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA Menimbang,
bahwa
permohonan
banding
dari
Kuasa
Hukum
Pembanding semula para Penggugat tersebut diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta syarat-syarat yang ditentukan dalam undangundang, oleh karenanya permohonan banding tersebut secara yuridis formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa Pembandingsemulapara Penggugat di dalam memori
bandingnya telah memohon agar Judex Factie yang memeriksa dan mengadili perkara aquo pada tingkat banding membatalkan putusan pengadilan tingkat
pertama, Nomor 08/Pdt.G/2015/PN.Kng, tanggal 24 Mei 2016, dengan
mengemukakan alasan hukum keberatannya yang pada pokoknya sebagai berikut :
Halaman 50 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
1. Bahwa Judex Factie telah keliru (rechdwaling) memahami objectum litis yang diajukan Para Penggugat dalam Surat Gugatan aquo. Dikatakan keliru, karenaJudex Factie memahami objectum litis-nya adalah sengketa waris, padahal Para Pembanding/Para Penggugat
mulai dari awal Surat Gugatan aquo mendalilkan bahwa objectum
litis-nya bukan sengketa waris, melainkan sengketa atas Perbuatan Melawan Hukum (PMH) yang terjadi di internal masyarakat hukum adat;
2. Bahwa kekeliruan Judex Factie dalam memahami objectum litis dalam perkara aquo mengakibatkan keliru dalam pertimbangan
hukumnya yang mengharuskan semua Ahli Waris dari Ibu Ratu Siti Djenar Alibassa (Almh) ditarik sebagai Tergugat dalam perkara aquo;
3. Bahwa pertimbangan hukum Judex Factie yang keliru itu adalah sebagaimana yang dikutip berikut ini, ……………………………………
“Menimbang, bahwa dengan tidak digugatnya Rd. Yanto Suryana, Rd. TinceRatna Jumanten, Rd. Sasye Sriningsih dan Rd. Ariston
Danuwarsa sebagai anak kandung atau ahli waris Ratu Siti Djenar Alibassa (Almh), maka terdapat keadaan Plurium Litis Consortium,
yaitu orang yang ditarik sebagai tergugat tidak lengkap dalam Gugatan Para Penggugat Konvensi/Para Tergugat Rekonvensi ……,
Gugatan harus tidak dapat diterima, karena tidak semua ahli waris turut sebagai pihak dalam perkara”;
4. Bahwa pertimbangan hukum Judex Factie yang demikian tidak dibenarkan dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No.305 K/Sip/1971 tertanggal 16 Juni 1971, yang menyatakan :
“Hakim tidak berwenang karena jabatannya untuk menempatkan seseorang yang tidak digugat sebagai Tergugat, karena hal tersebut bertentangan
dengan
azas
acara
perdata,
bahwa
hanya
Penggugatlah yang berwenang untuk menentukan siapa-siapa yang digugatnya”
5. Bahwa dalam kerangka masyarakat hukum adat sebagaimana telah diuraikan,
Para
Pembanding/Para
Penggugat
menginginkan
dikembalikannya tanah dan bangunan di blok Mayasih Rt.29/10 Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, yang
menurut dalil Tergugat I/Terbanding I bahwa tanah tersebut tercatat dalam buku letter C No.2321 persil 78a kelas D.I luas + 224 m2 (16
Halaman 51 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
bata) atas nama (almh) Ratu Siti Djenar Alibassa (dari jumlah
keseluruhannya tercantum dalam letter C seluas 6.210 m2 atas nama Tedja Buana);
6. Bahwa tanah tersebut telah menjadi objek terperkara dalam perkara terdahulu (No.07/Pdt.G/2009/PN.Kng tanggal 18 Januari 2010 jo.
No.82/Pdt/2010/PT.Bdg tanggal 5 Mei 2010 jo. No.2394K/Pdt/2010 tanggal 12 Januari 2012 jo. No.21 PK/Pdt/2014 tanggal 18 Juni 2014)
antara R. Djaka Rumantaka (Tergugat I dalam perkara aquo / Penggugat dalam perkara terdahulu) melawan E. Kusnadi dan K. Mimin S (berturut-turut sebagai Turut Tergugat I dan II dalam perkara aquo / sebagai Tergugat I dan II dalam perkara terdahulu);
7. Bahwa seandainya Judex Factie tidak salah memahami objectum litis
yang diajukan oleh ParaPembanding / Para Penggugat dalam Surat Gugatan aquo, maka Judex Factie seharusnya sampai pada pertimbangan hukum bahwa objectum litis-nya adalah sengketa
masyarakat hukum adat dan Judex Factie tidak memahami sengketa aquo dalam kerangka sengketa waris, sehingga tidak membuat pertimbangan hukumnya yang mengharuskan semua Ahli Waris dari
Ibu Ratu Siti Djenar Alibassa (Almh) ditarik sebagai Tergugat dalam perkara aquo;
8. Bahwa seandainya Judex Factie tidak keliru memahami objectum litis
yang diajukan Para Pembanding / Para Penggugat dalam Surat Gugatan aquo dan tidak salah pula menentukan pighak-pihak yang ditarik dalam perkara aquo, maka Judex Factie seharusnya sampai pada kesimpulan untuk menolak Eksepsi Tergugat I (yang juga
selaku kuasa insidentil dari Turut Tergugat III dan V) dan mengabulkan petitum Para Penggugat / Para Pembanding dalam
Pokok Perkara yang menyatakan bahwa objek terperkara dalam
perkara aquo yang notabene adalah objek terperkara dalam perkara terdahulu No.07/Pdt.G/2009/PN.Kng tanggal 18 Januari 2010 jo.
No.82/Pdt/2010/PT.Bdg tanggal 5 Mei 2010 jo. No.2394K/Pdt/2010 tanggal 12 Januari 2012 jo. No.21 PK/Pdt/2014 tanggal 18 Juni 2014)
adalah sebagai tanah yang tidak dapat dimiliki secara perorangan,
melainkan harus dikembalikan oleh Raden Djaka Rumantaka selaku Tergugat I sebagai tanah milik masyarakat hukum Adat Kesatuan Masyarakat Adat Karuhun Urang (AKUR) Sunda Wiwitan;
Halaman 52 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
9. Bahwa Gugatan aquo yang diajukan dalam rangka pengembalian
tanah objek sengketa aquo kepada Para Penggugat dilindungi oleh hukum, sebagaimana ditegaskan dalam pasal 535 KUHPerdata;
Menimbang, bahwa dalam rangka menanggapi atas memori banding
yang diajukan oleh Pembanding semulapara Penggugat tersebut, pihak Terbanding Isemula TergugatI di dalam kontra memori bandingnya telah mengemukakan hal-hal yang pada pokoknya sebagai berikut :
1. Bahwa Terbanding I semula Tergugat I menolak dengan tegas semua
alasan-alasan
bandingnya;
Pemohon
Banding
dalam
permohonan
2. Bahwa Hakim Pengadilan Negeri Kuningan dalam memberikan
putusannya telah benar dan sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku dan alangkah lebih baik lagi jika hasil putusannya ditolak. Oleh
karena
itu
tidak
ada
alasan
mengajukannya karena itu harus ditolak;
permohonan
banding
3. Bahwa Terbanding menolak secara tegas atas dalil-dalil yang dikemukakan oleh Pembanding sebagaimana diuraikan dalam memori
bandingnya,
berdasarkan
kepada
karena
persepsi
keberatan dan
Pembanding
interprestasi
hanya
Pembanding
terhadap pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama di dalam
menilai suatu alat bukti maupun saksi dari kedua belah pihak yang sebetulnya telah dipertimbangkan secara cermat dan tepat oleh
Majelis Hakim, dan keberatan Pembanding tersebut tidak didasarkan pada data fisik maupun data yuridis, oleh karena itu keberatan dalam memori bandingnya haruslah ditolak;
4. Bahwa Hakim Pengadilan Negeri Kuningan dalam memberikan putusannya telah benar, akan tetapi lebih tepat lagi dan supaya
meyakinkan hasil putusannya harusnya ditolak supaya sesuai dengan hukum yang berlaku, karena kepemilikan tanah terperkara atas nama Ratu Siti Djenar (almh) (orang tua para Tergugat sekarang
para Terbanding). Adalah kepemilikan tanah yang bersifat absolute
dan mutlak karena tanah tersebut betul-betul kepunyaan RT. Siti
Djenar sesuai dengan kenyataan yang ada dan telah berdasarkan hukum yang berlaku sesuai dengan data fisik maupun data yuridis,
hal ini dapat diketahui atau dibuktikan dari keterangan saksi-saksi maupun bukti-bukti surat yang diajukan oleh Tergugat atau Halaman 53 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
Terbanding dan sudah berkekuatan hukum (inkracht van gewijsde)
dan dengan adanya putusan perkara No.07/Pdt.G/2009/PN.Kng tanggal 18 Januari 2010 Jo. No.82/Pdt/2010/PT.BDG tanggal 5 Mei 2010
Jo.
No.2394K/Pdt/2010
tanggal
12
Januari
2012
Jo.
No.21/PK/PDT/2014 tanggal 18 Juni 2014. Dan sekarang oleh
Tergugat I / Terbanding I telah didaftarkan eksekusi ke Pengadilan Negeri
Kuningan
dengan
perkara
No.10/Pdt.Eks/2015/PN.KNG
tanggal 08 September 2015 di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kuningan;
5. Dan di dalam gugatan Rekonpensi, Penggugat Rekonpensi/Tergugat
Konpensi/Terbanding memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi yang memeriksa perkara ini dalam tingkat banding untuk bisa mengabulkan gugatan Rekonpensi tersebut;
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan dalam perkara
ini, seluruh isi memori banding dan kontra memori banding dari para pihak tersebut di atas dianggap telah termaktub dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam putusan ini;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding, setelah memeriksa
dengan seksama berkas perkara yang bersangkutan, yang terdiri dari Berita
Acara Pemeriksaan peradilan tingkat pertama, surat-surat bukti dan keterangan saksi-saksi yang berhubungan dengan perkara ini, kesimpulan serta salinan
resmi putusan Pengadilan Negeri Kuningan tanggal 24 Mei 2016 nomor 08/Pdt.G/2015/PN.Kng, serta telah membaca dan memperhatikan memori
banding dari Pembanding semulapara Penggugat, serta kontra memori banding dari Terbanding I semula Tergugat I, maka Majelis Hakim tingkat banding dapat
menyetujui dan membenarkan putusan Majelis Hakim tingkat pertama, oleh karena dalam pertimbangan-pertimbangan hukumnya telah memuat dan menguraikan secara tepat
dan benar semua keadaan serta alasan yang
menjadi dasar putusan tersebut berdasarkan fakta-fakta yang terungkap
dipersidangan, karenanya pertimbangan hukum putusan Majelis Hakim tingkat pertama tersebut diambil alih dan dijadikan sebagai pertimbangannya sendiri oleh Majelis Hakim tingkat banding dalam memutus perkara a quo ditingkat banding;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka
putusan Pengadilan Negeri Kuningan tanggal 24
Mei 2016, Nomor
Halaman 54 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
08/Pdt.G/2015/PN.Kng,
yang
dimohonkan
banding
dipertahankan dan harus dikuatkan;
tersebut
dapat
Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semulapara Penggugat
tetap dipihak yang kalah, maka sesuai dengan ketentuan pasal 181 ayat (1) HIR, Pembanding semulapara Penggugatsecara tanggung renteng haruslah dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan;
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-undang No.20 tahun 1947
tentang Peradilan Ulangan di Jawa dan Madura, Undang-undang No.48 Tahun
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman JoUndang-Undang No.49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No.2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum, serta ketentuan-ketentuan hukum lainnya yang bersangkutan: M E N G A D I L I: -
Menerima permohonan banding dari Kuasa Hukum Pembanding
-
Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Kuningan tanggal 24 Mei
-
semula para Penggugat ;
2016 Nomor 08/Pdt.G/2015/PN.Kng, yang dimohonkan banding tersebut;
Menghukum Pembanding semula para Penggugat secara tanggung
renteng untuk membayar ongkos perkara dalam kedua tingkat peradilan,
yang
pada
tingkat
banding
Rp.150.000,00(seratus lima puluh ribu Rupiah);
ditetapkan
sebesar
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Jawa Barat pada hari Kamis, tanggal 06 Oktober 2016 oleh
Kami H. HANIFAH HIDAYAT NOOR, S.H.,M.H. Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Jawa Barat selaku Hakim Ketua Majelis dengan Dr. H. LEXSY MAMONTO,
S.H.,M.H. dan Dr. RIDWAN RAMLI, S.H.,M.H.. masing-masing sebagai Hakim Anggota berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat tanggal
19 Agustus 2016 Nomor 372/PEN/PDT/2016/PT.BDG ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding, dan putusan tersebut pada
hari KAMIStanggal 13 OKTOBER 2016 diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh para Hakim
Anggota, serta dibantu oleh DODDY HERMAYADI, S.H.,M.H. selaku Panitera
Halaman 55 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.
Pengganti pada Pengadilan Tinggi tersebut, akan tetapi tanpa dihadiri oleh para pihak yang berperkara. Hakim Anggota,
Hakim Ketua Majelis,
Ttd
Ttd
Dr. H. LEXSY MAMONTO, S.H.,M.H. H. HANIFAH HIDAYAT NOOR, S.H.,M.H. Ttd Dr. RIDWAN RAMLI, S.H.,M.H.
Panitera Pengganti, Ttd DODDY HERMAYADI, S.H.,M.H.
Rincian biaya perkara :
1. Meterai putusan…….Rp.
6.000,00
2. Redaksi putusan ….. Rp.5.000,00
3. Pemberkasan………. Rp.139.000,00
J u m l a h ……………… Rp.150.000,00 ( seratus lima puluh ribu Rupiah ).
Halaman 56 dari 56 halaman. Putusan No.372/PDT/2016/PT.BDG.