P U T U S A N Nomor 31/Pdt.G/2016/PTA. Smd
ﺑﺴـﻢ اﷲ اﻟـﺮ ﺣـﻤﻦ اﻟﺮ ﺣـﯿﻢ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA SAMARINDA Dalam tingkat banding telah memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan dengan Sidang Majelis Hakim terhadap perkara Cerai Talak yang diajukan: Pembanding, umur 37 tahun, agama Islam, pekerjaan Penjual Emas, pendidikan SLTA., tempat kediaman di Jalan Xxxx Kabupaten Kutai Timur, semula sebagai Termohon, sekarang sebagai Pembanding; melawan Terbanding, umur 39 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawan PT. XXX., pendidikan SLTA, tempat kediaman di Jalan Xxxx Kabupaten Kutai Timur, semula sebagai
Pemohon, sekarang sebagai
Terbanding; Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini; DUDUK PERKARA Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam putusan
yang
dijatuhkan
oleh
Pengadilan
Agama
Sangatta
Nomor
127/Pdt.G/2016/PA. Sgta, tanggal 16 Mei 2016 Masehi bertepatan dengan tanggal 9 Syakban 1437 Hijriyah, yang amarnya berbunyi sebagai berikut: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon (Terbanding) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (Pembanding ) didepan sidang Pengadilan Agama Sangatta;
Halaman 1 dari 13 halaman Putusan Nomor 31/Pdt.G/2016/PTA.Smd
3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Sangatta untuk menyampaikan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Sangatta Utara serta kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya
meliputi
tempat
perkawinan
Pemohon
dan
Termohon
dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar telah disediakan untuk itu; 4. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 241.000,00 (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah);
Bahwa terhadap putusan tersebut Termohon/Pembanding tidak puas dan pada hari Jum’at tanggal 30 Mei 2016 telah mengajukan banding terhadap putusan Pengadilan Agama Sangatta Nomor 127/Pdt.G/2016/PA. Sgta tanggal 16 Mei 2016 Masehi bertepatan dengan tanggal 9 Syakban 1437 Hijriyah, sebagai mana akta permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Sangatta Nomor 127/Pdt.G/2016/PA. Sgta tanggal 30 Mei permohonan
banding
tersebut
telah
diberitahukan
2016 dan kepada
Pemohon/Terbanding pada hari Kamis tanggal 2 Juni 2016; Bahwa Termohon/Pembanding tidak mengajukan memori banding sebagaimana Surat Keterangan Tidak Mengajukan Memori Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Sangatta Nomor 127/Pdt.G/2016/PA. Sgta tanggal 01 Juli 2016; Bahwa Termohon/Pembanding telah diberitahu untuk melakukan inzage pada hari Senin tanggal 20 Juni 2016, akan tetapi Termohon/Pembanding tidak melakukan inzage, sebagaimana diuraikan dalam Surat Keterangan yang dibuat
oleh
Panitera
Pengadilan
Agama
Sangatta
Nomor
127/Pdt.G/2016/PA.Sgta tanggal 12 Juli 2016; Bahwa Pemohon/Terbanding juga telah diberitahu untuk melakukan inzage pada hari Senin tanggal 20 Juni 2016, akan tetapi Pemohon/Terbanding tidak melakukan inzage, sebagaimana diuraikan dalam Surat Keterangan Tidak Melakukan Inzage yang dibuat Panitera Pengadilan Agama Sangatta Nomor 127/Pdt.G/2016/PA.Sgta tanggal 12 Juli 2016; Bahwa permohonan banding Termohon/Pembanding telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Agama Samarinda pada tanggal 2 Agustus
Halaman 2 dari 13 halaman Putusan Nomor 31/Pdt.G/2016/PTA.Smd
2016 dengan Nomor 31/Pdt.G/2016/PTA Smd, dan telah diberitahukan kepada Pengadilan Agama Sangatta sebagai pengaju tanggal 2 Agustus 2016 sebagaimana tersebut dalam surat keterangan yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Tinggi Agama Samarinda Nomor W17-A9/367/HK.05/7/2016 tanggal 2 Agustus 2016;
PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa Termohon/Pembanding dalam perkara ini ditingkat pertama sebagai pihak yakni berkedudukan sebagai Termohon. Oleh karena itu berdasarkan Pasal 199 ayat (1) R.Bg. dan Pasal 61 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Termohon/Pembanding mempunyai legal standing untuk mengajukan banding; Menimbang, bahwa Termohon/Pembanding mengajukan banding pada tanggal 30 Mei 2016, dan pada persidangan pembacaan putusan ditingkat pertama pada tanggal 16 Mei 2016 Termohon/Pembanding hadir. Dengan demikian permohonan banding tersebut diajukan dalam tenggang masa banding sebagaimana diatur dalam pasal 199 ayat (1) R.Bg.
oleh karena itu
permohonan banding Termohon/Pembanding secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa Termohon/Pembanding tidak mengajukan memori banding, sehingga majelis Hakim Tingkat Banding tidak mengetahui apa keberatan Termohon/Pembanding terhadap Putusan Pengadilan Agama Sangatta Nomor 127/Pdt.G/2016/PA.Sgta yang dimohonkan banding; Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Agama Samarinda merupakan Peradilan Ulangan, maka dalam memeriksa, mengadili dan memutus perkara a
quo,
terlebih
dahulu
akan
mengadili
pokok
dari
permohonan
Pemohon/Terbanding adalah Cerai Talak dikarenakan sejak tanggal 6 April 2016 Pemohon/Terbanding dengan Termohon/Pembanding sering terjadi perselisihan disebabkan: a. Termohon/Pembanding dengan Pemohon/Terbanding telah menanda tangani
sebuah perjanjian yang pada dasarnya memberatkan Halaman 3 dari 13 halaman Putusan Nomor 31/Pdt.G/2016/PTA.Smd
Pemohon/Terbanding; b. Termohon/Pembanding hanya memikirkan masalah harta; c. Pemohon/Terbanding
sudah pernah mengajukan gugatan dengan
Nomor 350/Pdt.G/2015/PA.Sgta namun ditolak, karena Pemohon/Terbanding tidak
dapat
menghadirkan
saksi,
para
saksi
diancam
oleh
Termohon/Pembanding sehingga tidak berani hadir dipersidangan; Menimbang, bahwa terhadap posita dan petitum permohonan tersebut yang telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama telah dipertimbangkan dengan baik, dan Majelis Hakim Tingkat Banding dapat menyetujuinya, namun demikian Majelis Hakim Tingkat Banding memandang perlu menambah pertimbangan hukumnya; Menimbang, bahwa
Termohon/Pembanding
memberikan jawaban
yang pada pokoknya Termohon/Pembanding membenarkan jika antara Pemohon/Terbanding dengan Termohon /Pembanding telah terjadi perselisihan dan pertengkaran sejak bulan Nopember 2015, dan Pemohon/Terbanding pernah mengajukan gugatan perceraian pada tahun 2015 namun perkaranya ditolak, disamping itu Termohon/Pembanding juga membenarkan jika pada tanggal 6 April 2016 telah membuat pernyataan bersama dan ditandatangani bersama antara Pemohon/Terbanding dan Termohon/Pembanding; Menimbang, bahwa alasan penyebab terjadinya pertengkaran lainnya yaitu Termohon/Pembanding hanya mementingkan harta dan Termohon /Pembanding mengancam para saksi yang diajukan oleh Pemohon/Terbanding dalam sidang perceraian tahun 2015, Termohon/Pembanding membantah dalam jawabannya
masalah perceraian Termohon/Pembanding keberatan
diceraikan oleh Pemohon/Terbanding; Menimbang,
bahwa
tentang
telah
terjadinya
perselisihan
dan
pertengkaran sejak bulan Nopember 2015, dan adanya surat pernyataan pada tanggal 06 April 2016 serta pada tahun 2015 Pemohon/Terbanding telah mengajukan
perceraian
telah
diakui
kebenarannya
oleh
Termohon
/Pembanding; Menimbang, bahwa walaupun dalam surat permohonannya Pemohon/ Terbanding menyatakan pertengkaran dan perselisihan terjadi sejak tanggal 6
Halaman 4 dari 13 halaman Putusan Nomor 31/Pdt.G/2016/PTA.Smd
April 2016 akan tetapi Termohon/Pembanding mengakui pertengkaran terjadi sejak bulan Nopember 2015, maka Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat terjadinya
pertengkaran
antara
Pemohon/Terbanding
dengan
Termohon/Pembanding sesuai dengan pengakuan Termohon/Pembanding yakni sejak bulan Nopember 2015, dan puncak dari pertengkaran tersebut terjadi pada tanggal 6 April 2016 dengan dibuatnya surat pernyataan sebagaimana bukti P.2; Menimbang, bahwa walaupun Termohon/Pembanding mengakui telah terjadi pertengkaran dan perselisihan dengan Pemohon/Terbanding sejak bulan Nopember 2015, akan tetapi Termohon/Pembanding tidak menyebutkan penyebab terjadinya pertengkaran. Walaupun begitu Termohon/Pembanding telah mengajukan alat bukti surat T.1, dan T. 2, yang memberikan petunjuk jika pertengkaran dan perselisihan yang terjadi antara Pemohon/Terbanding dengan Termohon/Pembanding disebabkan karena Termohon/Pembanding telah menuduh Pemohon/Terbanding berzina dengan wanita lain, atau setidaktidaknya
pertengkaran
dan
perselisihan
disebabkan
karena
Pemohon
/Terbanding mempunyai wanita idaman lain; Menimbang, bahwa pengakuan merupakan bukti yang sempurna dan menentukan sebagaimana ketentuan pasal 311 R.Bg. yang sesuai dengan pendapat Syeikh Ibrahim al Bajuri dalam kitab Bajuri Juz II halaman 334 yang diambil alih sebagai pendapat majelis yang berbunyi;
ﻓﺎن اﻘﺮ ﺒﻤﺎ ادﻋﻰﻋﻟﯿﮫ ﺒﮫ ﻠزﻤﮫ ﻤﺎ اﻘﺮ ﺒﮫ Artinya : “Apabila Termohon mengakui kebenaran dalil permohonan yang dituduhkan kepadanya maka hakim memutuskan berdasarkan pengakuan tersebut”; Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti pengakuan tersebut maka telah menjadi fakta dan sekaligus telah terbukti sejak bulan Nopember 2015 antara Pemohon/Terbanding dengan Termohon/Pembanding sering terjadi pertengkaran
dan
perselisihan
yang
disebabkan
Pemohon/Terbanding
mempunyai wanita idaman lain dan pada tahun 2015 Pemohon/Terbanding telah mengajukan gugatan perceraian. Akibatnya pada tanggal 6 April 2016 dibuat
pernyataan
bersama
antara
Termohon/Pembanding
dengan
Halaman 5 dari 13 halaman Putusan Nomor 31/Pdt.G/2016/PTA.Smd
Pemohon/Terbanding; Menimbang, bahwa dengan adanya fakta kejadian pada tahun 2015 Pemohon/Terbanding telah mengajukan gugatan perceraian di Pengadilan Agama Sangatta dengan Nomor perkara 350/Pdt.G/2015/PA.Sgta, maka patut diduga jika sejak saat diajukan gugatan perceraian pada tahun 2015 antara Pemohon/Terbanding dengan Termohon/Pembanding telah terjadi perselisihan dan pertengkaran. Dan dengan adanya tempat tinggal yang berbeda dalam surat gugatan Majelis
Hakim
perceraian dalam perkara ini memberikan petunjuk kepada Tingkat
Banding
jika
Pemohon/Terbanding
dengan
Termohon/Pembanding telah terjadi pisah tempat kediaman bersama sejak diajukannya gugatan perkara perceraian tahun 2015; Menimbang,
bahwa
dalam
rumah
tangga
yang
sering
terjadi
perselisihan dan pertengkaran tersebut, antara suami istri sudah pisah tempat tinggal, antara suami istri tidak ada komunikasi aktif, selama pisah sudah tidak berhubungan layaknya suami istri dan selama waktu pisah tersebut masingmasing suami istri sudah tidak melaksanakan tugas kewajibannya Pemohon/Terbanding Termohon/Pembanding
bersikeras tidak
untuk
bersungguh-sungguh
cerai, dan
dan
sementara tidak
berdaya
mengupayakan perdamaian, Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat dalam rumah tangga yang demikian tersebut termasuk rumah tangga yang telah pecah dan tidak dapat dipertahankan lagi; Menimbang, bahwa dalam rumah tangga yang telah pecah tersebut, tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam tidak dapat terwujud, mempertahankan rumah tangga yang demikian bukanlah sikap yang bijaksana, akan tetapi justru menyengsarakan kepada kedua belah pihak terlebih lagi bagi Pemohon/Terbanding, oleh karenanya perceraian merupakan jalan keluar yang terbaik
agar
Pemohon/Terbanding
dan
Termohon/Pembanding
dapat
menentukan masa depannya yang lebih baik; Menimbang, bahwa dengan adanya alasan perceraian sebagaimana tersebut diatas, maka Majelis Hakim Tingkat Banding memandang perlu mengemukakan pendapat ahli Fikih DR Ahmad Ghondur dalam Kitab At Thalak
Halaman 6 dari 13 halaman Putusan Nomor 31/Pdt.G/2016/PTA.Smd
halaman 57 dan selanjutnya diambil alih sebagai pendapat Majelis sebagai berikut:
وﻋﻨﺪ اﺧـﺘﻼ ف اﻻﺧـﻼ ق ﻻﯾﺒـﻘﻰ اﻟﻨﻜﺎح ﻣﺼﻠـﺤﺔ ﻷﻧﮫ ﻻﯾﺒـﻘﻰ وﺳﯿـﻠﺔ اﻟﻰ اﻟﻤـﻘﺎﺻﺪ ﻓﺘـﻨـﻘـﻠﺐ اﻟﻤﺼﻠـﺤﺔ اﻟﻰ اﻟﻄـﻼ ق Artinya: “Tatkala pertikaian terjadi (telah memuncak) pernikahan tidak lagi menyisakan (mendatangkan) manfaat karena tidak dapat lagi menjadi media menuju maksud, maka kemaslahatan itu beralih kepada talak”; Menimbang, bahwa walaupun Termohon/Pembanding menyatakan keberatan cerai dengan Pemohon/Terbanding, akan tetapi karena telah ternyata rumah tangga Termohon/Pembanding dengan Pemohon/Terbanding terbukti telah pecah, maka keberatan cerai dari Termohon/Pembanding tersebut tidak beralasan dan harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa terhadap dalil permohonan Pemohon/Terbanding tentang alasan perceraian yang dibantah oleh Termohon/Pembanding, maka untuk meneguhkan dalil gugatan yang dibantah, Pemohon/Terbanding telah mengajukan alat bukti dua orang saksi, para saksi tersebut telah memberikan keterangan dibawah sumpah, akan tetapi keterangan para saksi tersebut tidak dapat meneguhkan dalil permohonan Pemohon/Terbanding yang dibantah oleh Termohon/Pembanding, akan tetapi karena tidak ada keharusan untuk membuktikan semua dalil gugatannya, maka dengan sebagian alasan perceraian telah terbukti dapat dijadikan alasan untuk memutuskan perkara ini, oleh karenanya bantahan Termohon/Pembanding tersebut tidak beralasan; Menimbang, bahwa saksi pertama yang diajukan oleh Pemohon /Terbanding yang bernama Habiburrahman bin Ali Amran adalah kakak kandung Pemohon/Terbanding, saksi tersebut telah memberikan keterangan apa
yang
dilihat
dan
didengarnya
sendiri
keadaan
rumah
tangga
Termohon/Pembanding dan Pemohon/Terbanding, sehingga Majelis Hakim Tingkat Pertama berpendapat telah memenuhi syarat formil Pasal 175 R.Bg dan syarat materiil Pasal 308 ayat (1) R. Bg, karenanya dipertimbangkan; Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama berpendapat keterangan saksi II Pemohon Testimoniun de auditu, sehingga menambah
Halaman 7 dari 13 halaman Putusan Nomor 31/Pdt.G/2016/PTA.Smd
pembuktian dengan tambahan sumpah, hal tersebut adalah wewenang Yudex Faxtie; Menimbang,
bahwa
dengan
terjadinya
pertengkaran
Termohon/Pembanding dan Pemohon/Terbanding,
antara
saksi sudah sering
menasihati Termohon/Pembanding akan tetapi tidak berhasil, sedangkan Termohon/Pembanding tidak menghadirkan saksi keluarga, sehingga Majelis Hakim Tingkat Banding memandang
telah cukup keterangan dari Saksi I
Pemohon yang bernama Xxxx dan Saksi II Pemohon yang bernama Xxxx (teman dekat Pemohon)
cukup mewakili untuk kepentingan keluarga
Pemohon/Terbanding dan Termohon/Pembanding, sehingga pemeriksaan perkara ini telah memenuhi ketentuan sebagaimana pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975; Menimbang, penyebab
bahwa
sebagaimana
terjadinya pertengkaran
Termohon/Pembanding
adalah
telah
dipertimbangkan
antara Pemohon/Terbanding
Pemohon/Terbanding
mempunyai
diatas dengan wanita
idaman lain, terjadinya pisah tempat tinggal bersama antara Pemohon/ Terbanding dengan Termohon/Pembanding karena Pemohon/Terbanding yang pergi meninggalkan tempat kediaman bersama. Dengan demikian Termohon /Pembanding tidak termasuk istri yang nusyuz; Menimbang, bahwa pernikahan antara Pemohon/Terbanding dengan Termohon/Pembanding telah terjadi hubungan layaknya suami istri (ba’da dukhul) dan talak yang akan dijatuhkan oleh Pemohon/Terbanding terhadap Termohon/Pembanding
adalah
talak raj’i, posisi
Termohon/Pembanding
sebagai istri bukan termasuk istri yang nusyuz, maka demi terwujudnya rasa keadilan
dan
kepastian
hukum
serta
untuk
menjamin
hak-hak
Termohon/Pembanding, serta dengan mendasarkan pasal 152 dan 158 huruf (b) Kompilasi Hukum Islam, maka Majelis Hakim Tingkat Banding secara ex Officio menghukum kepada Pemohon/Terbanding untuk memberikan nafkah selama masa iddah dan mut’ah kepada Termohon/Pembanding berdasarkan Pasal 41 huruf (c) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 149 huruf (b) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa nafkah selama masa iddah dan mut’ah untuk
Halaman 8 dari 13 halaman Putusan Nomor 31/Pdt.G/2016/PTA.Smd
Termohon/Pembanding
sebagai
konsekwensi
bagi
Pemohon/Terbanding
dengan adanya cerai talak; Menimbang, bahwa untuk menilai nafkah selama masa iddah dan mut’ah yang diberikan oleh suami yang menceraikan istrinya pada dasarnya adalah untuk mencukupi kebutuhan minimal biaya hidup istri selama masa iddah, dan besar/jumlah pembebanan nafkah iddah disesuaikan dengan penghasilan suami yang bekerja di Perusahaan PT. XXX. Menurut Majelis Hakim Tingkat Banding dipandang layak untuk nafkah selama masa iddah sejumlah Rp. 6.500.000,00 (enam juta lima ratus ribu rupiah), jumlah tersebut dipandang dalam kemampuan Pemohon/Terbanding sebagai Karyawan PT. XXX ; Menimbang, bahwa pada prinsipnya pemberian mut’ah sebagai kewajiban Pemohon/Terbanding sebagaimana tersebut dalam ayat al Qur’an surah al Ahzab ayat 49 dan selanjutnya diambil alih sebagai pendapat Majelis
...
yang berbunyi:
Artinya:” . . . maka berikanlah mut’ah dan lepaskanlah mereka dengan cara sebaik-baiknya”.
Menimbang, bahwa mut’ah yang diberikan seorang suami terhadap istri yang diceraikan bertujuan untuk menghibur hati seorang istri yang sedang mengalami kesedihan akibat terjadinya Cerai Talak tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat DR. Wahbah Al Zuhaili dalam Kitabnya Fikh Al Islami Wa Adillatuhu Juz VII halaman 316 dan selanjutnya diambil alih sebagai pendapat Majelis yang berbunyi:
ﻟﺘﻄﻴﺐ ﻧﻔﺴﻪ و ﻳﻌﻮﺿﻬﺎ ﻋﻦ اﻟﻢ اﻟﻔﺮاق Artinya: “Pemberian Mut’ah agar bisa menghibur hati istri dan untuk meringankan kepedihan akibat cerai talak itu”. Menimbang, bahwa dalam Pasal 160 Kompilasi Hukum Islam yang patut dipertimbangkan dalam menetapkan besarnya mut’ah yang harus Halaman 9 dari 13 halaman Putusan Nomor 31/Pdt.G/2016/PTA.Smd
diberikan kepada istri yang diceraikan adalah dengan melihat kepatuhan seorang istri dalam menjalani kehidupan sebagai istri dan kemampuan suami itu sendiri; Menimbang, bahwa kesetiaan dan kepatuhan Termohon/Pembanding yang telah mendampingi Pemohon/Terbanding selama masa perkawinan selama kurang lebih 14 tahun dengan mengasuh 3 (tiga) orang anak dan suami.
Dengan
penghasilan Pemohon/Terbanding maka Majelis Hakim
Tingkat Banding memperhatikan ketentuan Pasal 158 huruf (b) dan pasal 160 Kompilasi Hukum Islam berpendapat bahwa Pemohon/Terbanding sebagai Karyawan PT. XXX. mampu dibebani untuk memberikan mut’ah
kepada
Termohon/Pembanding adalah sebuah Gelang Emas 20 Gram 22 karat; Menimbang,
bahwa
Termohon/Pembanding
berdasarkan yang
pertimbangan
mengajukan
tersebut
banding
diatas, tetapi
Termohon/Pembanding tidak mengajukan memori banding. Dengan tidak mengajukannya memori banding maka tidak dapat diketahui keberatan apa terhadap putusan yang dibanding tersebut, sehingga Termohon/Pembanding
tersebut
tidak
beralasan
keberatan apapun dan
tidak
perlu
dipertimbangkan dalam putusan ini; Menimbang, bahwa untuk petitum angka 3 (tiga), Majelis Hakim Tingkat Banding tidak sependapat dengan Majelis Hakim Tingkat Pertama, dimana untuk Kantor Urusan Agama yang wilayahnya meliputi
tempat tinggal
Pemohon/Terbanding dan Termohon/Pembanding disebut secara riil yaitu Kantor Urusan Agama Kecamatan Sangatta Utara, akan tetapi tidak demikian untuk Kantor Urusan Agama yang wilayahnya meliputi tempat perkawinan dilangsungkan, untuk itu agar sesuai maka Majelis Hakim Tingkat Banding mengsingkronkan antara Kantor Urusan Agama yang wilayahnya meliputi tempat kediaman para pihak dan Kantor Urusan Agama yang wilayahnya meliputi dilangsungkannya perkawinan tersebut dengan menyebut riil Kantor Urusan Agama Kecamatan tersebut; Menimbang, bahwa dengan tambahan pertimbangan tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Agama Sangatta Nomor 127/Pdt.G/2016/PA. Sgta tanggal 16 Mei 2016 Masehi bertepatan dengan tanggal 9 Syakban 1437 Halaman 10 dari 13 halaman Putusan Nomor 31/Pdt.G/2016/PTA.Smd
Hijriyah yang dimohonkan banding tersebut dapat dikuatkan dengan tambahan dan perbaikan amar putusan sehingga amar putusannya menjadi sebagaimana yang akan disebut dibawah ini; Menimbang, bahwa karena perkara ini termasuk bidang perkawinan, sesuai dengan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang nomor 7 tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, yang telah
diubah dengan
Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009,
maka
biaya
perkara
tingkat
pertama
dibebankan
kepada
Pemohon/Terbanding, sedangkan biaya tingkat banding dibebankan kepada Termohon/Pembanding; Mengingat, segala ketentuan peraturan perundang-undangan dan Hukum Syara’ yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI -
Menyatakan permohonan banding Termohon/Pembanding dapat diterima;
-
Menguatkan
putusan
Pengadilan
Agama
127/Pdt.G/2016/PA.Sgta tanggal 16 Mei 2016 tanggal 9 Syakban 1437 Hijriyah
Sangatta
Nomor
Masehi bertepatan dengan
yang dimohonkan banding dengan
tambahan dan perbaikan amar sehingga berbunyi sebagai berikut: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon/Terbanding; 2. Memberi izin kepada Pemohon/Terbanding menjatuhkan
talak
satu
raj’i
terhadap
( Terbanding ) untuk Termohon/Pembanding
(Pembanding ) didepan sidang Pengadilan Agama Sangatta; 3. Menghukum
Pemohon/Terbanding
untuk
menyerahkan
kepada
Termohon/ Pembanding - Nafkah Iddah sejumlah Rp. 6.500.000,-00 (enam juta lima ratus ribu rupiah); - Mut’ah berupa sebuah gelang Emas 20 Gram 22 Karat; 4. Memerintahkan
Panitera
Pengadilan Agama
Sangatta untuk
mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Sangatta Utara Kabupaten Halaman 11 dari 13 halaman Putusan Nomor 31/Pdt.G/2016/PTA.Smd
Kutai Timur serta kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kertanegara, untuk dicatat dalam daftar yang telah disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Pemohon/Terbanding dalam tingkat pertama untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 241.000,00 (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah); -
Membebankan kepada Termohon/Pembanding untuk membayar biaya perkara ditingkat banding sejumlah Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
pada hari Senin tanggal 22 Agustus 2016 Masehi, bertepatan dengan tanggal 19 Dzulqa’dah 1437 Hijriyah, oleh kami Dra. Hj. Masunah, M.HI. Ketua Majelis, Drs. Sukandar, S.H. masing-masing sebagai Penetapan
Ketua
sebagai
dan Drs. H, Masyhudi Hs, S.H. M.H.,
Hakim Anggota, yang ditetapkan berdasarkan
Pengadilan
Tinggi
Agama
Samarinda
nomor
31/Pdt.G/2016/PTA.Smd. tanggal 2 Agustus 2016 untuk memeriksa pada tingkat banding, putusan tersebut diucapkan pada hari Senin tanggal 5 September 2016 Masehi, bertepatan dengan tanggal 3 Dzulhijjah 1437 Hijriyah pada sidang yang dinyatakan terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut didampingi oleh para Hakim Anggota dan dibantu Drs. H. Ibrahim, sebagai Panitera Pengganti dengan tidak
dihadiri oleh Termohon/Pembanding dan
Pemohon/Terbanding ;
HAKIM ANGGOTA
KETUA MAJELIS
Halaman 12 dari 13 halaman Putusan Nomor 31/Pdt.G/2016/PTA.Smd
Drs. SUKANDAR, S.H
Dra.Hj.MASUNAH,M.HI.
HAKIM ANGGOTA .
Drs. H. MASYHUDI, Hs., SH., M.H .
PANITERA PENGGANTI
Drs. H. IBRAHIM
Perincian biaya perkara banding: Biaya proses
: Rp. 139.000,00
Redaksi
: Rp.
5.000,00
Meterai
: Rp
6.000,00
Jumlah
: Rp. 150.000,00
Halaman 13 dari 13 halaman Putusan Nomor 31/Pdt.G/2016/PTA.Smd