PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
PT RESOURCE ALAM INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2009 DAN 2008
DAFTAR ISI
Halaman
NERACA KONSOLIDASI PER 31 MARET 2009 DAN 2008
i
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
ii
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2009 dan 2008
iii
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2009 dan 2008
iv
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
1
PT RESOURCE ALAM INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN NERACA KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2009 DAN 2008 A K T I V A Catatan AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2e&3 Piutang Usaha : 2c,2d,2g&4 - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa - Pihak Ketiga - setelah dikurangi Penyisihan Piutang Tak Tertagih masing-masing sebesar Rp 7.241.018.747 dan Rp.6.391.560.934 31 Maret 2009 dan 2008 Piutang Lain-lain Persediaan 2h&5 Pajak Dibayar di Muka 2n,6&14 Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 2i Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Investasi Properti Aktiva Tetap - setelah dikurangi Akumulasi Penyusutan sebesar Rp. 81.046.453.343 dan Rp 78.307.286.734 per 31 Maret 2009 dan 2008 Piutang dalam Gugatan kepada Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Piutang kepada Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Aktiva Pajak Tangguhan Biaya Pra Operasi Biaya Eksplorasi yang Ditangguhkan Uang Jaminan Jumlah Aktiva Tidak Lancar
3.869.434.033
65.218.137.556
66.340.900.332
45.037.700.752 473.808.942 48.933.446.828 22.743.513.281
6.579.907.659 840.419.796 47.132.641.642 5.985.666.855
9.928.603.705 211.377.288.916
4.494.092.195 135.243.062.512
917.343.750
-
2f,2j,2k&8
22.217.326.171
21.263.740.761
2d & 9
1.306.007.567
1.306.007.567
2d 2n & 26
10.847.144.991 1.048.426.572 11.725.000 27.243.921.245 189.500.000 63.781.395.296
55.000.000 6.290.042.236 20.764.168.513 12.750.000 49.691.709.077
275.158.684.212 -
184.934.771.589 -
2l & 11
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi ini i
2008 Rp
19.042.077.852
2p&8
JUMLAH AKTIVA
2009 Rp
PT RESOURCE ALAM INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN NERACA KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2009 DAN 2008 KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan KEWAJIBAN LANCAR Hutang Usaha : - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa - Pihak Ketiga Hutang Lain-lain Hutang Pajak Beban Masih Harus Dibayar Pendapatan Diterima di Muka Kewajiban Jangka Panjang - Bagian yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun Hutang Bank Jumlah Kewajiban Lancar
2009 Rp
2008 Rp
2c,2d&12
13 2n,6&14 2m&15
2c&17
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang kepada Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Estimasi Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 30 Kewajiban Jangka Panjang - setelah dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun : Hutang Bank 2c&17 Hutang Sewa Guna Usaha 2k&16 Estimasi Kewajiban Pengelolaan Lingkungan Hidup 2s Setoran Jaminan 18 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar EKUITAS Modal Saham - Modal Dasar Rp 200.000.000.000 terbagi atas 1.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 200 per saham Modal Ditempatkan dan Disetor 250.000.000 saham Tambahan Modal Disetor Saldo Laba Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
19 20
538.298.198 47.695.829.596 4.125.443.723 14.297.371.313 14.726.616.592 3.322.980.910
712.879.698 16.887.905.756 1.848.903.462 7.056.445.301 5.539.092.828
5.906.274.140 90.612.814.472
24.345.925.266 56.391.152.311
7.176.552.438 4.094.080.971
20.845.915.768 3.279.774.100
323.344.054 6.874.687.687 7.879.790.445 13.463.750.000 39.812.205.595
7.214.100.718 1.356.727.321 32.696.517.907
50.000.000.000 1.150.000.000 93.583.664.145 144.733.664.145
50.000.000.000 1.150.000.000 44.697.101.371 95.847.101.371
275.158.684.212
184.934.771.589
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi ini i
PT RESOURCE ALAM INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2009 DAN 2008 Catatan
PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN
2d,2m &21 2d,2m &22
LABA KOTOR
2009 Rp
2008 Rp
129.676.272.411 (79.264.619.256)
57.676.336.446 (35.086.279.626)
50.411.653.155
22.590.056.820
(20.167.451.178) (5.821.631.356) (25.989.082.534)
(10.010.251.141) (3.664.282.324) (13.674.533.465)
24.422.570.621
8.915.523.355
2m & 23
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan Administrasi Jumlah Beban Usaha LABA (RUGI) USAHA
2m
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Jasa Giro dan Pendapatan Bunga Laba Penjualan Aktiva Tetap Laba (Rugi) Penjualan Bahan Baku dan Pembantu Pencatatan Saham Pendapatan Freight Pendapatan Sewa Alat Berat Bunga dan Provisi Bank Laba (Rugi) Selisih Kurs - Bersih Lain-lain - Bersih
3,4 & 24 2j & 7
16,17 & 25 2c
Jumlah Beban Lain-lain - Bersih
17.744.078 93.500.000 (35.000.000) 2.479.971.651 60.800.133 (367.314.888) 1.397.618.384 407.161.543
7.846.235 1.678.072.727 13.175.044 (20.416.667) 2.209.534.463 (348.113.050) (329.656.773) (10.997.856)
4.054.480.901
3.199.444.123
28.477.051.522
12.114.967.478
LABA (RUGI) SEBELUM TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini Pajak Tangguhan
2n & 26
J u m l a h LABA (RUGI) BERSIH LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM
2o & 27
(7.750.016.500) 192.150.099
391.236.263
(7.557.866.401)
391.236.263
20.919.185.121
12.506.203.741
84
50
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi ini
ii
PT RESOURCE ALAM INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2009 dan 2008 Catatan
SALDO PER 01 JANUARI 2009
19 & 20
SALDO PER 01 JANUARI 2008
19 & 20
Jumlah Rp
1.150.000.000
72.664.479.024
123.814.479.024
-
-
20.919.185.121
20.919.185.121
50.000.000.000
1.150.000.000
93.583.664.145
144.733.664.145
50.000.000.000
1.150.000.000
32.190.897.630
83.340.897.630
-
-
12.506.203.741
12.506.203.741
50.000.000.000
1.150.000.000
44.697.101.371
95.847.101.371
LABA ( RUGI ) BERSIH TAHUN 2008 SALDO PER 31 MARET 2008
Saldo Laba Rp
50.000.000.000
LABA ( RUGI ) BERSIH TAHUN 2009 SALDO PER 31 MARET 2009
Tambahan Modal Disetor Rp
Modal Saham Rp
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi ini
SE & O Jakarta, 27 April 2009
Ge Luiyanto Yamin, MSi Direktur Keuangan
iii
PT RESOURCE ALAM INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2009 dan 2008 2009 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari : Pelanggan Piutang Lain-lain Bunga Lain-lain Pembayaran Kas untuk : Pemasok Pajak Penghasilan Beban-beban Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan (Pembelian) Aktiva Tetap Peningkatan Beban yang Ditangguhkan Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Peningkatan (Penurunan) Hutang Bank Peningkatan (Penurunan) Hutang Afiliasi Penurunan Hutang Jangka Panjang
2008 Rp
126.631.689.437 (835.275.051) 17.744.078 1.397.615.384
122.569.423.657 (58.326.200.875) 7.846.235 (387.057.054)
(92.409.863.144) (7.961.385.776) (20.283.293.949)
(44.387.921.132) (690.504.862) (10.827.884.704)
6.557.230.979
7.957.701.265
(923.856.934) (120.799.897)
(300.912.000) (158.711.827)
(1.044.656.831)
(459.623.827)
250.773.434 1.800.685.172 6.978.990.095
(5.072.692.810) 4.256.050.346 (4.470.758.661)
9.030.448.701
(5.287.401.125)
PENINGKATAN KAS DAN BANK
14.543.022.849
2.210.676.313
KAS DAN BANK, AWAL TAHUN
4.499.055.003
1.658.757.720
KAS DAN BANK, AKHIR TAHUN
19.042.077.852
3.869.434.033
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi ini
iv
PT RESOURCE ALAM INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
1.
U M U M a.
Pendirian dan Informasi Umum PT Resource Alam Indonesia Tbk. (d/h PT Kurnia Kapuas Utama Tbk.) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undangundang No. 12 tahun 1970 berdasarkan Akta No. 32 tanggal 8 Juli 1981 dari Notaris Didi Sudjadi, SH. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A.5/27/4 tanggal 16 Maret 1982 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 40 tanggal 20 Mei 1986, Tambahan No. 690. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan, terakhir dengan Akta No. 38 tanggal 6 Juni 2008 dari Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH mengenai peningkatan investasi pada Anak Perusahaan dan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta Perubahan ini masih dalam proses persetujuan dari Mentari Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Berdasarkan Akta No. 15 tanggal 5 September 2003 dari Notaris Elisabeth Veronika Ely, SH, nama Perusahaan telah diubah dari PT Kurnia Kapuas Utama Tbk. menjadi PT Resource Alam Indonesia Tbk. Akta perubahan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C-27044.HT.01.04.TH.2003 tanggal 12 Nopember 2003. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana yang tercantum dalam Akta No.38 tanggal 6 Juni 2008 dari Notaris Buntario Tigris Damawa Ng, SH,SE,MH, Notaris di Jakarta, Perusahaan telah melakukan penyesuaian Anggaran Dasar dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007. Persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM masih dalam proses. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Akta No. 7 dan 8 tanggal 16 Nopember 1998, para pemegang saham Perusahaan dan Anak Perusahaan menyetujui rencana penggabungan Anak Perusahaan ke dalam PT Kurnia Kapuas Utama Tbk. Berdasarkan Akta No. 9 tanggal 31 Desember 1998 dari Notaris Agus Hashim Ahmad, SH, telah disepakati adanya penggabungan Anak Perusahaan yaitu PT Susel Prima Permai ke dalam Perusahaan yang dilaksanakan dengan metode Penyatuan Kepemilikan (Pooling of Interest method). Penggabungan tersebut berlaku efektif terhitung sejak tanggal 1 Januari 1999. Dengan demikian, Perusahaan mengambil alih semua aktivitas operasi, aktiva, kewajiban (termasuk kewajiban perpajakan), tagihan dan karyawan Anak Perusahaan. Sebagai akibat dari penggabungan tersebut, Anak Perusahaan bubar demi hukum tanpa didahului proses likuidasi, sedangkan Perusahaan akan tetap berdiri sebagai badan hukum. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup aktivitas Perusahaan terutama meliputi industri batubara dan High Presures Laminated (HPL).
1
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
2
Perusahaan berdomisili di Pontianak, Kalimantan Barat dengan lokasi pabrik di Pontianak, Kalimantan Barat dan Palembang, Sumatera Selatan. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Bumi Raya Utama, Jl. Pembangunan I No. 3, Jakarta. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1983. Hasil produksi perusahaan dipasarkan di dalam dan luar negeri.
b.
Anak Perusahaan Perusahaan memiliki lebih dari 50 % saham Anak Perusahaan dengan rincian per 31 Maret 2009 dan 2008 sebagai berikut :
Anak Perusahaan Pemilikan Langsung PT Insani Baraperkasa
Domisili
Jakarta
Pemilikan Tidak Langsung - Melalui PT Insani Baraperkasa PT Resource Alam Energi Jakarta
Jenis Usaha
Persentase Kepemilikan %
Penambangan batubara
99,99
Pertambangan (Coal Bed Methane)
99,99
Jumlah aktiva PT Insani Baraperkasa masing-masing sebesar Rp 172.506.706.962 dan Rp 74.940.435.054 per 31 Maret 2009 dan 2008. Pada tahun 2006, PT Insani Baraperkasa telah beroperasi secara komersial. Pada tanggal 6 September 1999, Perusahaan membeli 149.999 saham PT Insani Baraperkasa dari PT Insani Bina Perkasa. Pemilikan saham Perusahaan pada PT Insani Baraperkasa per 31 Desember 2007 sebanyak 999.999 saham. Perubahan susunan pemegang saham PT Insani Baraperkasa telah memperoleh persetujuan dari Menteri Pertambangan dan Energi Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No.2209/80/DJP/1999 tanggal 19 Oktober 1999 dan sekaligus mengubah susunan pemegang saham dalam Kontrak Karya Batubara (KKB). Berdasarkan Akta No.256 tanggal 24 Juli 2008, PT Insani Baraperkasa meningkatkan modal dasar dari Rp 3.500.000.000 menjadi Rp 50.000.000.000 dan modal setor dari Rp 1.000.000.000 menjadi Rp 12.500.000.000. Pemilikan saham Perusahaan pada PT Insani Baraperkasa per 31 Maret 2009 sebanyak 12.499.999 saham. Pengesahan atas peningkatan modal dasar dan modal setor tersebut sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU56231.AH.01.02.TH.08 tanggal 28 Agustus 2008 Pada Tanggal 23 Juli 2008, sebagaimana yang tercantum dalam Akta No.252 yang dibuat dihadapan Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH,SE,MH dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHA53058.AH.01.01 Tahun 2008 tanggal 20 Agustus 2008 telah didirkan PT Resource Alam Energi yang mana merupakan Anak Perusahaan dari PT Insani Baraperkasa dengan kepemilikan 1.999.999 saham. PT Resource Alam Energi masih belum aktif.
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
c.
3
Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 18 Mei 1991, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dalam Surat Keputusannya No. S-627/PM/1991 untuk melakukan penawaran umum atas 4.500.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 1 Juli 1991 saham tersebut telah dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia (d/h PT Bursa Efek Jakarta). Pada tanggal 31 Desember 2000, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 250.000.000 saham telah dicatatkan pada PT Bursa Efek Jakarta (d/h PT Bursa Efek Jakarta).
d.
Karyawan, Direksi dan Komisaris Susunan pengurus perusahaan berdasarkan Akta No. 116 tanggal 25 Januari 2008 dari Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, adalah sebagai berikut : Komisaris Utama Komisaris
: :
Drs. Hendro Martowardojo, MBA Thomas Agap Lim, SH, MM DR. Suparno Adijanto Surya Martara Tjahaja, MBA
Direktur Utama Direktur
: :
Ir. Pintarso Adijanto Ir. Hendrajaya Ge Luiyanto Yamin, Msi
Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata masing-masing 119 dan 143 untuk tahun 2009 dan 2008.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan Keuangan Konsolidasi disusun atas dasar Akrual kecuali untuk Laporan Arus Kas. Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan disusun berdasarkan Biaya Perolehan, kecuali beberapa akun telah disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam masing-masing Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi. Laporan Arus Kas Konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan serta disajikan berdasarkan metode Langsung (Direct method). Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp).
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
b.
4
Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan Keuangan Konsolidasi meliputi Laporan Keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50 %, baik langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi termasuk laba (rugi) yang belum direalisasi atas transaksi antar Perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban Anak Perusahaan diakui sebagai goodwill positif dan diamortisasi dengan menggunakan metode Garis Lurus selama lima tahun.
c.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan Anak Perusahaan disusun dalam mata uang Rupiah. Transaksi selama tahun berjalan yang berkaitan dengan mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal Neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Selisih kurs yang terjadi akibat penjabaran tersebut dikreditkan atau dibebankan dalam Laporan Laba Rugi Konsolidasi tahun berjalan.
d.
Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 tahun 1994 sebagaimana ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, yang dimaksud dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut : (i)
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
(ii)
Perusahaan asosiasi (associated company);
(iii) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi dan dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor); (iv)
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
(v)
Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (iii) dan (iv), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
5
perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak lainnya diungkapkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi. e.
Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
f.
Penurunan Nilai Aktiva Kerugian penurunan nilai aktiva diakui bila Perusahaan mengidentifikasi bahwa aktiva secara potensial akan turun nilainya, di mana taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali lebih kecil daripada nilai tercatatnya.
g.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih Perusahaan dan Anak Perusahaan menetapkan penyisihan piutang tak tertagih berdasarkan hasil penelaahan manajemen terhadap keadaan dan kolektibilitas masing-masing saldo piutang pada akhir tahun.
h.
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan barang jadi dan barang dalam proses ditentukan dengan metode Rata-rata Tertimbang, sedangkan persediaan bahan baku, bahan pembantu dan bahan bakar ditentukan dengan metode First-In First-Out (FIFO). Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun.
i.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode Garis Lurus.
j.
Aktiva Tetap Pemilikan Langsung dan Penyusutan Aktiva tetap Perusahaan, kecuali tanah per 1 Januari 1987, yang diperoleh sampai dengan 12 September 1986 telah dinilai kembali sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 45 tanggal 2 Oktober 1986. Aktiva tetap yang diperoleh sesudah tanggal tersebut dibukukan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Kecuali tanah yang tidak disusutkan, aktiva tetap pemilikan langsung lainnya disusutkan dengan menggunakan metode Garis Lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomi aktiva tetap sebagai berikut :
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Bangunan dan Prasarana Mesin dan Perlengkapan Alat-alat Pengangkutan Peralatan Kantor
6
20 10 5 – 10 5 – 10
tahun tahun tahun tahun
Beban pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan pada Laporan Laba Rugi Konsolidasi pada saat terjadinya. Pemeliharaan dan perbaikan dalam jumlah besar dan menambah manfaat keekonomian di masa mendatang dikapitalisasi. Aktiva tetap pemilikan langsung yang sudah tidak dipergunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok Aktiva Tetap Pemilikan Langsung, laba atau rugi yang timbul dibukukan pada Laporan Laba Rugi Konsolidasi tahun yang bersangkutan. k.
Transaksi Sewa Guna Usaha Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) apabila memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut : -
Memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewagunausahakan pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha.
-
Seluruh pembayaran berkala ditambah dengan nilai sisa, mencakup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewa guna usaha serta bunganya, sebagai keuntungan bagi perusahaan sewa guna usaha (full payout lease).
-
Masa sewa guna usaha minimum 2 (dua) tahun.
Jika salah satu kriteria tersebut di atas tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva dan kewajiban sewa guna usaha dicatat sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi). Kendaraan bermotor sewa guna usaha disusutkan dengan menggunakan metode Garis Lurus selama 5 (lima) tahun. l.
Biaya Eksplorasi yang Ditangguhkan Biaya-biaya penyelidikan umum, perijinan dan administrasi, geologi dan geofisika, pemboran eksplorasi, evaluasi cadangan bahan galian, pengelolaan lingkungan hidup dan lainnya. Biaya Eksplorasi dan pengembangan diakumulasi untuk setiap area of interest dan ditangguhkan sebagai aktiva apabila biaya-biaya tersebut diharapkan akan dapat diperoleh kembali melalui eksploitasi atau penjualan, atau apabila kegiatan tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan untuk memastikan apakah kegiatan tersebut akan dapat menghasilkan cadangan yang secara ekonomis terbukti kegiatan yang signifikan dalam area of interest terkait masih berlangsung Biaya Eksplorasi dan pengembangan tangguhan diamortisasi sejak tambang umum yang bersangkutan mulai menghasilkan dengan metode Unit Produksi (Production Unit).
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
m.
7
Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan. Beban diakui sesuai masa manfaatnya (Accrual basis).
n.
Pajak Penghasilan Perusahaan dan Anak Perusahaan menghitung Pajak Penghasilan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut Laporan Keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan tidak diakui atas dasar perbedaan temporer yang timbul dari goodwill (goodwill negatif) atau pada saat pengakuan awal aktiva dan kewajiban dari suatu transaksi yang bukan penggabungan usaha dan tidak mempengaruhi baik laba akuntansi maupun laba fiskal. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal Neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam Laporan Laba Rugi Konsolidasi. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca setelah saling hapus, kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda.
o.
Laba (Rugi) Bersih Per Saham Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah Ratarata Tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
p.
Informasi Segmen Properti atas tanah dan bangunan atau bagian dari suatu bangunan yang dikuasai untuk menghasilkan rental atau kenaikan nilai dan tidak untuk : -
Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari
Investasi properti dibukukan berdasarkan biaya perolehan, kerugian penurunan nilai investasi properti diakui bila Perusahaan mengidentifikasikan turun nilainya, dimana taksiran jumlah yang terdapat diperoleh kembali dari properti tersebut lebih kecil daripada nilai tercatatnya
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
q.
8
Informasi Segmen Informasi segmen Perusahaan dan Anak Perusahaan disajikan menurut pengelompokkan segmen usaha dan segmen geografis.
r.
Penggunaan Estimasi Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang andal yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontijensi.
s.
Beban Pengelolaan Lingkungan Hidup Restorasi, rehabilitasi dan biaya lingkungan hidup lainnya produksi dibebankan sebagai bagian dari biaya produksi.
3.
yang timbul selama tahap
KAS DAN BANK Rincian per 31 Maret sebagai berikut : 2009 Rp Kas Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah Kas Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri PT Bank OUB Buana PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank OCBC Indonesia PT Bank Panin Dollar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk PT Bank OCBC Indonesia PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Mandiri PT Bank Danamon Jumlah Bank Jumlah Kas dan Bank
2008 Rp
91.380.790 19.278.855 110.659.645
71.773.426 79.035.775 150.809.201
827.236.684 147.409.808 11.603.956 8.974.540 5.945.993 976.572
1.108.995.606 115.859.287 19.958.304 7.583.918 8.611.993 3.020.785
17.792.038.180 96.624.655 22.882.155 17.725.664 18.931.418.207 19.042.077.852
2.327.204.939 74.710.144 8.975.054 31.088.480 12.616.322 3.718.624.832 3.869.434.033
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
4.
9
PIUTANG USAHA Rincian per 31 Maret sebagai berikut : 2009 Rp a. Jumlah piutang usaha berdasarkan pelanggan sebagai berikut : Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Pelanggan Dalam Negeri PT Adinaco Serasi 27.328.548.651 PT Khatulistiwa Indah Wood Industries 12.399.544.622 PT Kurnia Kapuas Plywood Industries 9.017.039.867 PT Acton Raya Industries (d/h PT Perstorp Bumi Raya) 6.689.711.198 PT Kurnia Jaya Raya 4.993.402.911 PT Tri Ekasari Kalimantan Wood Industries 3.943.987.563 PT Dekorplas Indah 528.827.520 PT Prakarsa Tani Sejati 170.159.649 PT Bumiraya Utama Lines 146.915.575 PT Ketapang Indah Plywood Industries J u m l a h 65.218.137.556 Pelanggan Luar Negeri Wonder Wood Pte. Ltd. J u m l a h 65.218.137.556 Pihak Ketiga Pelanggan Dalam Negeri Pelanggan Luar Negeri Penyisihan Piutang Tak Tertagih J u m l a h Bersih
b. Berdasarkan Umur (hari) 0 s.d 30 hari 31 s.d 60 hari 61 s.d 90 hari 91 s.d 120 hari di atas 120 hari J u m l a h Penyisihan Piutang Tak Tertagih Bersih
14.111.764.529 38.166.954.970 (7.241.018.747) 45.037.700.752
2008 Rp
26.392.822.273 13.959.664.760 8.113.052.387 5.548.017.634 7.218.321.602 3.839.202.665 348.910.840 791.062.209 66.211.054.370 129.845.962 66.340.900.332
12.971.468.593 (6.391.560.934) 6.579.907.659
110.255.838.308
72.920.807.991
39.005.301.039 890.827.179 910.350.300 391.477.348 76.298.901.189 117.496.857.055
1.390.437.868 1.529.917.720 825.777.800 588.923.880 74.977.311.657 79.312.368.925
(7.241.018.747) 110.255.838.308
(6.391.560.934) 72.920.807.991
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
10
2009 Rp c. Berdasarkan Mata Uang Dollar Amerika Serikat Rupiah Dollar Singapura J u m l a h Penyisihan Piutang Tak Tertagih Bersih
2008 Rp
104.548.960.216 12.907.092.558 40.804.281 117.496.857.055
67.081.556.978 12.230.811.947 79.312.368.925
(7.241.018.747) 110.255.838.308
(6.391.560.934) 72.920.807.991
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang tak tertagih atas piutang kepada pihak ketiga cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang tak tertagih karena manejemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat tertagih. Per 31 Maret 2008, piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia, kecuali atas piutang usaha Anak Perusahaan PT Insani Baraperkasa . Sehubungan dengan penagihan atas piutang usaha pihak ketiga, Perusahaan telah mengambil langkah-langkah hukum terhadap beberapa pelanggan seperti berikut ini -
PT Pertiwi Prima Plywood Industries (PPP) Pada tanggal 01 November 2005, PPP mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia atas Keputusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang menguatkan keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, yaitu menerima gugatan Perusahaan. Dan atas permohonan Kasasi PPP, Mahkamah Agung Republik Indonesia memutuskan menolak permohonan Kasasi PPP. Saat ini Perusahaan sedang memproses eksekusi atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat jo Putusan Mahkamah Agung tersebut.
-
PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (TYSP) Berdasarkan Keputusan No.040/Pdt.G/2006/PN.JKT.BAR tanggal 28 Agustus 2006, Pengadilan Negeri Jakarta Barat memutuskan untuk menerima gugatan Perusahaan kepada TYSP sebagai Tergugat I dan PT Barito Pacific Timber Tbk sebagai tergugat II dan TYSP mengajukan banding atas putusan tersebut. Saat ini Perusahaan mengajukan Kasasi atas putusan pengadilan tinggi DKI karena putusan tersebut melepaskan PT Barito Pasific Timber Tbk sebagai pihak dalam perkara tersebut dan terdaftar di kepaniteraan mahkamah agung dengan No 2358 k/pdt/2008
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
5.
11
PERSEDIAAN Rincian per 31 Maret sebagai berikut : 2009 Rp
2008 Rp
Barang Jadi Barang dalam Proses Bahan Baku Bahan Pembantu Bahan Bakar
43.387.921.893 868.207.977 7.410.369.156 942.744.825 273.620.345
41.550.614.482 619.139.649 7.315.848.873 1.078.192.919 214.330.912
J u m l a h Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan
52.882.864.196 (3.949.417.368)
50.778.126.835 (3.645.485.193)
48.933.446.828
47.132.641.642
Jumlah - Bersih
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan atas penurunan nilai persediaan yang mungkin dialami Perusahaan. Per 31 Maret 2008, persediaan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang di peroleh dari PT Bank Danamon Indonesia, kecuali persediaan Anak Perusahaan PT Insani Baraperkasa. Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, persediaan telah diasuransikan kepada PT Tugu Pratama Indonesia, PT Asuransi Bintang Tbk dan PT Rama Satria, dari risiko kerusakan, pencurian dan lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar USD 4.800.000 dan USD 1.170.000. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami Perusahaan.
6.
PAJAK DIBAYAR DI MUKA Rincian per 31 Maret sebagai berikut: 2009 Rp
Pajak Penghasilan pasal 22 Pajak Penghasilan Pasal 25-2006 Pajak Penghasilan Pasal 28A-2001 PPN Jumlah
2008 Rp
245.589.102 0 0 22.497.924.179
252.260.258 4.903.020 355.161.803 5.373.341.774
22.743.513.281
5.985.666.855
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
7.
12
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA Rincian per 31 Maret sebagai berikut : 2009 Rp
2008 Rp
Uang Muka Penambangan
7.588.156.276
2.034.239.351
Biaya Dibayar di Muka Sewa Asuransi Pembelian Lain-lain
1.842.473.864 354.777.645 35.884.420 107.311.500
1.274.220.133 176.635.775 814.298.164 194.698.772
9.928.603.705
4.494.092.195
Jumlah
8.
AKTIVA TETAP Rincian per 31 Maret sebagai berikut : Saldo Awal Rp
2 0 0 9 Penambahan Pengurangan Rp Rp
Saldo Akhir Rp
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan Prasarana Mesin dan Perlengkapan Alat-alat Pengangkutan Peralatan Kantor
654.496.631 9.955.308.508 66.712.747.225 6.735.498.651 3.784.735.072
555.229.456 18.505.000 524.309.090 120.755.300
225.000.000 -
654.496.631 10.510.537.964 66.731.252.225 7.034.807.741 3.905.490.372
Aktiva Sewa Guna Usaha Kendar aan J u ml a h
14.427.194.581 102.269.980.668
1.218.798.846
225.000.000
14.427.194.581 103.263.779.514
7.791.006.792 59.347.349.046 6.063.861.191 3.225.681.396
94.671.083 373.012.833 61.800.056 59.262.457
225.000.000 -
7.885.677.875 59.720.361.879 5.900.661.247 3.284.943.853
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan Prasarana Mesin dan Perlengkapan Alat-alat Pengangkutan Peralatan Kantor Aktiva Sewa Guna Usaha Kendar aan J u ml a h Jumlah Tercatat
3.533.448.760
721.359.729
-
4.254.808.489
79.961.347.185
1.310.106.158
225.000.000
81.046.453.343
22.308.633.483
22.217.326.171
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Saldo Awal Rp
13
2 0 0 8 Penambahan Pengurangan Rp Rp
Saldo Akhir Rp
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan Prasarana Mesin dan Perlengkapan Alat-alat Pengangkutan Peralatan Kantor
891.996.631 10.600.786.798 65.052.227.795 9.168.510.854 3.563.363.072
56.167.000 106.175.000 65.670.000 72.900.000
646.846.055 -
948.163.631 10.600.786.798 65.158.402.795 8.587.334.799 3.636.263.072
Aktiva Sewa Guna Usaha Kendaraan
10.640.076.400
-
-
10.640.076.400
J u ml a h
99.916.961.550
300.912.000
646.846.055
99.571.027.495
Pemilikan Langsung Bangunan dan Prasarana Mesin dan Perlengkapan Alat-alat Pengangkutan Peralatan Kantor
7.861.998.821 57.816.174.787 8.088.227.961 2.999.861.890
87.331.970 322.165.671 119.354.219 55.198.503
646.846.055 -
7.949.330.791 58.138.340.458 7.560.736.125 3.055.060.393
Aktiva Sewa Guna Usaha Kendaraan
1.073.140.147
530.678.820
-
1.603.818.967
J u ml a h
77.839.403.606
1.114.729.183
646.846.055
78.307.286.734
Akumulasi Penyusutan
Jumlah Tercatat
22.077.557.944
21.263.740.761
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Sei Raya, Pontianak dan Sei Selincah, Palembang dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo pada 2012. Manajemen memprediksikan bahwa tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung bukti pemilikan yang memadai. Per 31 Maret 2008, Aset berupa tanah dan bangunan, mesin dan perlengkapan pabrik, serta kendaraan dan alat-alat berat, digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia, kecuali aset dan bangunan, mesin dan perlengkapan pabrik serta kendaraan dan alat-alat berat Anak Perusahaan PT Insani Baraperkasa Aktiva tetap kecuali tanah telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 4.353.850.000 dan USD 2.927.358 untuk tahun 2009 dan Rp 3.534.705.000 dan USD 3.886.880 untuk tahun 2008 kepada PT Rama Satria, PT Asuransi Mitsui Sumitomo Indonesia, PT Artagraha General Insurance, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi AIU Indonesia, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT Lippo General Insurance Tbk, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Autocilin, dan PT Asuransi Wahana Tata. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan. Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, tidak terdapat indikasi penurunan nilai aktiva tetap, sehingga tidak dilakukan penyisihan penurunan nilai aktiva.
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
9.
14
PIUTANG DALAM GUGATAN KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Rincian per 31 Maret sebagai berikut : 2009 Rp PT Bumi Indah Raya PT Kurnia Musi Plywood Industrial Co. Ltd. PT Katan Prima Permai PT Bumiraya Nusa Permai J u m l a h
Rp
1.026.222.706 764.907.114 517.341.297 130.522.700
1.026.222.706 764.907.114 517.341.297 130.522.700
Rp
2.438.993.817
2.438.993.817
(1.132.986.250)
(1.132.986.250)
1.306.007.567
1.306.007.567
Hasil Sita Deviden J u m l a h
2008 Rp
Rp
Piutang tersebut di atas telah jatuh tempo cukup lama. Adapun rincian perkara dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan hasil keputusan hingga tanggal 31 Maret 2008, adalah sebagai berikut; 1. PT Bumi Indah Raya (BIR) dan Soenaryo Priosoetanto (SP) Berdasarkan Keputusan No.21 K/Pdt/1998 tanggal 22 Desember 1999, Mahkamah Agung Republik Indonesia memutuskan untuk menolak kasasi yang diajukan BIR dan SP. Atas keputusan tersebut, BIR & SP mengajukan Peninjauan Kembali (PK) berdasarkan Registrasi No.432 PK/Pdt/2002. Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung No.21K/Pdt/1998, Perusahaan telah mengajukan dan melaksanakan eksekusi terhadap isi keputusan tersebut. Pelaksanaan eksekusi lanjutan atas kekurangan nilai eksekusi tersebut masih dalam proses sehubungan dengan tidak adanya pembeli lelang. Selain itu, hasil keputusan atas PK yang diajukan masih dalam proses hukum. 2. PT Kurnia Musi Plywood Industrial Co. Ltd. (KMPI) dan Soenaryo Priosoetanto (SP) Berdasarkan Keputusan No. 310 PK/Pdt/2000 tanggal 29 Juli 2002, Mahkamah Agung Republik Indonesia memutuskan untuk menolak Peninjauan Kembali yang diajukan oleh KMPI dan SP. Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung No.2376K/Pdt/1997, Perusahaan telah mengajukan eksekusi atas isi putusan tersebut. Pengajuan eksekusi tersebut belum dapat dilaksanakan sehubungan dengan tidak adanya pembeli lelang. Selain perkara hukum dengan Perusahaan, KMPI telah diajukan pailit oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Berdasarkan keputusan No.42/Pailit/2005/PN.Niaga.Jkt tanggal 23
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
15
Februari 2006, Pengadilan Niaga Jakarta memutuskan untuk menerima permohonan pailit yang diajukan oleh BNI. Atas keputusan tersebut, KMPI mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Indonesia, berdasarkan Keputusan No.08K/N/2006 tanggal 21 Mei 2006, Mahkamah Agung Republik Indonesia memutuskan untuk menerima kasasi yang diajukan oleh KMPI. Atas keputusan tersebut, BNI mengajukan Peninjauan Kembali. Berdasarkan Keputusan No.09/PK/N/2006 tanggal 10 Nopember 2006, Mahkamah Agung Republik Indonesia memutuskan untuk menolak PK yang diajukan BNI. 3. PT Katan Prima Permai (KPP) dan Soenaryo Priosoetanto (SP) Banjarmasin Berdasakan Keputusan No. 428 PK/Pdt/2002 tanggal 29 Juli 2002, Mahkamah Agung Republik Indonesia memutuskan untuk menolak Peninjauan Kembali yang diajukan oleh KPP dan SP. Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung No.20K/Pdt/1998, Perusahaan telah mengajukan dan melaksanakan eksekusi atas isi keputusan dan telah selesai, hasil eksekusi atas lelang tersebut, yaitu sebesar Rp 960.227.809, telah memenuhi isi keputusan tersebut. Palembang Berdasarkan Keputusan No. 332 PK/Pdt/2000 tanggal 29 Juli 2002, Mahkamah Agung Repulik Indonesia memutuskan untuk menolak Peninjauan kembali yang diajukan oleh KPP dan SP. Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung No.2374/Pdt/1997, Perusahaan telah mengajukan dan melaksanakan eksekusi atas isi keputusan tersebut. Proses eksekusi atas isi putusan tersebut telah selesai namun hasil eksekusi atas lelang tersebut belum memenuhi isi keputusan. Perusahaan masih memiliki tagihan sebesar Rp 167.498.253 kepada KPP, yang kemudian diikutsertakan dalam perkara pailit yang diajukan oleh BNI sebagai kreditur konkuren sebagaimana ternyata dalam register kepaniteraan pengadilan Niaga Surabaya No.10/Pailit/2005/PN.Niaga/Sby. Sehingga dengan demikian selain perkara hukum dengan Perusahaan, KPP juga telah diajukan pailit oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Berdasarkan Keputusan No. 10/Pailit/2005/PN.Niaga.Sby tanggal 24 Pebruari 2006, Pengadilan Niaga Jakarta memutuskan untuk menerima permohonan pailit yang diajukan BNI. Proses pailit tersebut telah menyelesaikan proses pelelangan. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan tidak mendapatkan penerimaan apapun karena hasil lelang tidak mencukupi untuk melunasi seluruh hutang KPP kepada kreditur separatis. 4. PT Bumiraya Nusa Permai (BNP) dan Soenaryo Priosoetanto (SP) Berdasarkan keputusan No. 311 PK/Pdt/2000 tanggal 29 Juli 2002, Mahkamah Agung Republik Indonesia memutuskan untuk menolak Peninjauan Kembali yang diajukan oleh BNP dan SP.
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
16
Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung No.2373 K/pdt/1997, Perusahaan telah mengajukan eksekusi atas isi keputusan tersebut, pengajuan eksekusi tersebut belum dapat dilaksanakan. Sehubungan dengan pengajuan eksekusi yang diajukan Perusahaan, PT Java Teakfurn (JT) telah mengajukan bantahan terhadap penyitaan dalam perkara tersebut, di mana bantahan ini telah dimenangkan oleh JT di tingkat Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi. Berdasarkan keputusan tersebut, Perusahaan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia dimana memutuskan untuk kemenangan JT pada tanggal 25 Maret 2002. 5. PT Bentala Agung Pradana (BAP) dan Soenaryo Priosoetanto (SP) Berdasarkan Keputusan No.309 PK/Pdt/2000 tanggal 29 Juli 2002, Mahkamah Agung Republik Indonesia memutuskan untuk menolak Peninjauan Kembali yang diajukan oleh BAP dan SP Berdasarkan keputusan tersebut, Perusahaan telah mengajukan dan melaksanakan eksekusi atas isi putusan tersebut. Proses eksekusi atas isi hasil lelang tersebut, yaitu sebesar Rp 1.128.940.000, telah memenuhi isi keputusan tersebut. 6. PT Indah Raya Widya Plywood Industrie (IRWPI) dan Soenaryo Priosoetanto (SP) Berdasarkan Keputusan No. 628 PK/Pdt/2000 tanggal 29 Juli 2002, Mahkamah Agung Republik Indonesia memutuskan untuk menolak Peninjauan Kembali yang diajukan oleh IRWPI dan SP. Berdasarkan keputusan Mahakamah Agung No.2372 k/pdt/1997, Perusahaan telah mengajukan dan melaksanakan eksekusi atas isi keputusan tersebut sebesar RP 908.801.821 yang belum terlaksana. 7. PT Riwayat Musi Timber Corporation (RMTC) dan Soenaryo Priosoetanto (SP) Berdasarkan Keputusan No.2371 K/Pdt/1997 tanggal 17 Maret 1999, Mahkamah Agung Republik Indonesia memutuskan untuk menerima kasasi yang diajukan oleh Perusahaan. Berdasarkan keputusan tersebut, Perusahaan telah mengajukan dan melaksanakan eksekusi atas isi keputusan tersebut. Hasil eksekusi atas lelang tersebut, yaitu sebesar Rp. 3.408.198.500. Hasil lelang tersebut untuk pelunasan piutang RMTC, sisanya sebagai pendapatan bunga dari piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam sengketa sebesar Rp 2.420.656.302. Perusahaan masih memiliki tagihan kepada RMTC sebesar Rp 3.466.465.397, yang timbul dari pembebanan bunga. Tagihan tersebut belum dibukukan oleh Perusahaan menunggu penyelesaian pelaksaan eksekusi. Proses eksekusi lanjutan atas kekurangan tersebut masih dalam proses pelaksanaan sehubungan dengan tidak adanya pembeli lelang. 8. Soenaryo Priosoetanto (SP) Sehubungan dengan proses eksekusi atas saham milik SP sebanyak 40.700.000 saham oleh Perusahaan, SP mengajukan bantahan. Baik Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi memutuskan untuk menolak bantahan yang diajukan SP.
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
17
Atas keputusan tersebut, SP mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan Register No.664 K/Pdt/2002 di mana memutuskan untuk kemenangan Perusahaan pada tanggal 6 Januari 2006. Sehubungan dengan perkara diatas juga, Perusahaan selain SP, RMTC dan PT Sarana Karang Indah Permai memperoleh bantahan dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). BPPN mengklaim bahwa saham yang akan dilelang tersebut merupakan milik BPPN karena saham-saham terebut telah dijaminkan seseuai dengan fasilitas kredit yang diterima oleh PT Sarana Karang Indah Permai. Baik Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi memutuskan untuk menolak bantahan yang diajukan BPPN tersebut Atas keputusan tersebut, BPPN mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pengajuan kasasi tersebut masih dalam proses hukum dengan register No.1782K/Pdt/2005. Lelang atas saham sebanyak 40.700.000 lembar saham tersebut telah dilaksanakan dan terakhir, dimiliki oleh PT Optima Investama.
10.
UANG MUKA PEMBELIAN AKTIVA TETAP Akun ini merupakan uang muka kepada PT Arthayasa Grahatama atas pembelian ruangan kantor di Graha Sampoerna (Conrad International Center) pada tahun 1996 dan 1997 sebesar Rp 3.991.757.405 per 31 Desember 2007. Pelaksanaan pembangunan Graha Sampoerna masih belum dilanjutkan sehubungan dengan ketidakmampuan PT Arthayasa Grahatama untuk meneruskannya. Pada tanggal 31 Desember 2007, Perusahaan melakukan penyisihan atas uang muka pembelian aktiva tetap sebesar RP 3.991.757.405.
11.
BIAYA EKSPLORASI YANG DITANGGUHKAN Rincian per 31 Maret sebagai berikut :
2009 Rp PT Insani Baraperkasa Lain-lain
2008 Rp
27.035.900.545 208.020.700
20.764.168.513 -
27.243.921.245
20.764.168.513
Akun ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Anak Perusahaan PT Insani Baraperkasa sehubungan dengan penyelidikan umum atas Area of Interest yang terletak di Kabupaten Kutai dan Kota Madya Samarinda, Propinsi Kalimantan Timur dengan luas areal 24.477,60 hektar dengan jangka waktu operasi penambangan 30 tahun sejak permulaan operasi penambangan yang pertama. Pada tanggal 20 Nopember 1997, Anak Perusahaan mengadakan perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara dengan Pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
18
Pertambangan dan Energi, yang berisi pemberian hak tunggal kepada Anak Perusahaan untuk mengeksplorasi, penambangan, mengolahan dan memasarkan batubara. Berdasarkan Pasal 11 dari perjanjian tersebut, Pemerintah Republik Indonesia berhak menerima bagian dari hasil produksi (royalty) sebesar 13,5% yang didasarkan atas transaksi jual beli batubara antara Anak Perusahaan dengan pihak pembeli setelah dikurangi biaya-biaya yang bersangkutan. Pada tahun 2008 dan 2007, beberapa areal dari blok penambangan yang dimiliki Anak Perusahaan yang telah mencapai tahap eksploitasi. Sehubungan dengan kondisi tersebut, Anak Perusahaan telah mengadakan perjanjian kontrak kerja dengan beberapa perusahaan lain untuk mendukung kegiatan komersial Perusahaan, yaitu dari mulai penggalian, pembangunan infrastruktur, proses produksi, pengangkutan dan pemuatan hasil tambang di pelabuhan.
12.
HUTANG USAHA Rincian per 31 Maret sebagai berikut : 2009 Rp
2008 Rp
Jumlah hutang usaha berdasarkan pemasok sebagai berikut : Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa PT Bumiraya Utama PT Sinar Kapuas Kalbar PT Bumi Indah Raya PT Bumiraya Utama Lines J u m l a h Pihak Ketiga Pemasok Dalam Negeri J u m l a h
527.672.100 7.140.000 3.486.098 538.298.198
602.672.100 3.486.098 106.721.500 712.879.698
47.695.829.596 47.695.829.596
16.887.905.756 16.887.905.756
2009 Rp
2008 Rp
13. HUTANG LAIN-LAIN Rincian per 31 Maret sebagai berikut :
PT Surya Teknik Anugrah PT KTC Coal Mining & Energy Jumlah
1.500.000.000 2.625.443.723
-
4.125.443.723
-
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
14.
19
HUTANG PAJAK Rincian per 31 Maret sebagai berikut : 2009 Rp Pajak Penghasilan Pasal 4(2) Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 15 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan Pasal 29 J u m l a h
2008 Rp
23.475.348 52.868.685 360.396.019 13.860.631.281
3.111.111 212.847.808 25.449.275 1.087.790.508 519.704.780 -
14.297.371.333
1.848.903.482
15. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Rincian per 31 Maret sebagai berikut :
Royalty Manajemen Fee Gaji, Upah & Premi Bunga Pinjaman Bank Lain-lain Jumlah
16.
2009 Rp
2008 Rp
12.773.838.275 1.188.623.186 299.542.250 464.612.881
5.831.036.180 458.957.612 1.046.002 306.267.922 459.137.585
14.726.616.592
7.056.445.301
HUTANG SEWA GUNA USAHA Rincian per 31 Maret sebagai berikut : 2009 Rp
2008 Rp
PT. Orix Indonesia Finance PT. Buana Finance PT. Tunas Finance PT. BCA Finance PT. BII Finance Center PT. Dipo Star Finance PT. Batavia Prosperindo
5.082.917.547 388.878.300 249.984.746 288.103.391 452.475.388 351.190.860 61.137.455
6.377.521.821 586.125.532 250.453.365 -
J u m l a h
6.874.687.687
7.214.100.718
Jangka waktu Sewa Guna Usaha adalah 3 (tiga) tahun dengan bunga bervariasi.
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
17.
20
HUTANG BANK JANGKA PANJANG Rincian per 31 Maret sebagai berikut : 2009 Rp PT Bank Central Asia PT Bank Danamon (Maksimum kredit USD 2,100,000 tahun 2008 PT Overseas Chinese Banking Corporation (maksimum kredit USD 500,000) PT Bank Pan Indonesia Tbk J u m l a h Bagian Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun Hutang Bank Jangka Panjang
2008 Rp
175.000.000 -
446.036.412 19.355.700.000
5.671.750.000 382.868.194 6.229.618.194
4.516.330.000 27.858.854 24.345.925.266
(5.906.274.140) 323.344.054
(24.345.925.266) -
PT Bank Central Asia Tbk Pada tanggal 7 Nopember 2007 berdasarkan Akta Perjanjian kredit No.34 dari Notaris Ruddyantho Tantry, SH, Anak Perusahaan memperoleh fasilitas kredit pemilikan rumah, dari PT Bank Central Asia Tbk sebesar Rp 315.000.000 dengan tingkat suku bunga sebesar 14% pertahun dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun atau sampai dengan tanggal 7 Nopember 2010. PT Bank Danamon Indonesia Tbk Pada tanggal 25 Maret 2003, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk., sebagai berikut : 1. Kredit Angsuran Berjangka Fasilitas kredit ini sebesar USD 1.500.000 berjangka waktu 3 (tiga) tahun dengan masa tenggang waktu selama 6 (enam) bulan dengan tingkat bunga sebesar 9,5% per tahun (suku bunga mengambang). Pinjaman ini diangsur secara triwulanan masing-masing sebesar USD 150.000. 2. Kredit Berjangka Fasilitas kredit ini sebesar USD 4.500.000 berjangka waktu 1 (satu) tahun yang jatuh tempo pada tanggal 21 Maret 2004, dengan tingkat bunga sebesar 9,5% per tahun (suku bunga mengambang). Berdasarkan Perjanjian Penyelesaian (Settlement Agreement) tanggal 13 Oktober 2006, PT Bank Danamon Indonesia Tbk menyetujui untuk merestrukturisasi kedua fasilitas kredit tersebut diatas. Kedua fasilitas tersebut diperpanjang selama 2 (dua) tahun. Saldo hutang kepada PT Bank Danamon Indonesia Tbk per 31 Maret 2008 USD 2.100.000 atau ekuivalen sebesar Rp 19.355.700.000.
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
21
Perusahaan telah melunasi hutang bank pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk pada tanggal 31 Oktober 2008. PT Bank OCBC Indonesia Pada tanggal 4 Juli 2005, PT Insani Baraperkasa, Anak perusahaan memperoleh fasilitas kredit berupa Spesific Advance Facility dari PT Bank OCBC Indonesia dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar USD 500,000. Fasilitas kredit ini telah disetujui untuk diperpanjang dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2009, berdasarkan Amendment Loan Agreement No.033/0608/ALA tanggal 27 Juni 2008. Fasilitas ini dijaminkan dengan Stand-By Letter of Credit (SLBC) sebesar USD 500,000 milik Tai Kuang Hang Co (Pte) Ltd yang diterbitkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Singapura PT Bank Pan Indonesia Tbk - Perusahaan Pada tanggal 3 Agustus 2006 berdasarkan Surat Persetujuan No. 0060/PLM/SPPKKPM/EXT/Agustus/2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan dari PT Bank Pan Indonesia Tbk dengan tingkat suku bunga sebesar 7,75% pertahun dan berjangka waktu 2 (dua) tahun, sampai dengan tanggal 11 Juli 2008. Perusahaan telah melunasi hutang bank PT Bank Pan Indonesia Tbk pada tanggal 11 Juli 2008. - Anak Perusahaan Pada tanggal 14 Nopember 2008 berdasarkan Perjanjian Kredit No.250/KPM.I/JAP/XI/08 dan No.251/KPM.II/JAP/XI/08, Anak Perusahaan memperoleh fasilitas kredit pemilikan mobil dari PT Bank Pan Indonesia Tbk masing-masing sebesar Rp 218.400.000 dengan tingkat suku bunga sebesar 8 % pertahun dan berjangka waktu 3 (tiga) tahun atau sampai dengan tanggal 14 oktober 2011
18.
SETORAN JAMINAN Rincian per 31 Maret sebagai berikut : 2009 Rp Poplar International Limited Glob-E Trading & Contractor Pte Ltd Jumlah
2008 Rp
5.525.000.000 7.938.750.000
-
13.463.750.000
-
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
19.
22
MODAL SAHAM Susunan pemegang saham per 31 Maret sebagai berikut :
Nama Pemegang Saham
OCBC Securities Pte Ltd PT Optima Investama UOB Kay Hian Pte.Ltd Dunway Holdings Limited Masyarakat Lainnya (Masing-masing di bawah 5%)
Nama Pemegang Saham
MLPFS S/A Investment International Ltd. PT Optima Investama MLPFS S/A Explorer Investment Inc. UOB Kay Hian Pte.Ltd Dunway Holdings Limited Masyarakat Lainnya (Masing-masing di bawah 5%)
Jumlah Saham Lembar
2009 Persentase Kepemilikan %
Jumlah Rp
83.244.500 40.700.000 28.142.500 6.000.000
33,30% 16,28% 11,26% 2,40%
16.648.900.000 8.140.000.000 5.628.500.000 1.200.000.000
91.913.000
36,77%
18.382.600.000
250.000.000
100,00%
50.000.000.000
Jumlah Saham Lembar
2008 Persentase Kepemilikan %
Jumlah Rp
43.830.000 40.700.000 39.086.000 26.715.500 15.000.000
17,53% 16,28% 15,63% 10,69% 6,00%
8.766.000.000 8.140.000.000 7.817.200.000 5.343.100.000 3.000.000.000
84.668.500 250.000.000
33,87% 100,00%
16.933.700.000 50.000.000.000
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana tercantum dalam Akta No. 4 tanggal 11 Agustus 1999 dari Notaris Agus Hashim Ahmad, SH, Notaris di Jakarta, yang telah diubah dengan Akta No. 8 tanggal 18 Agustus 1999 dari notaris yang sama, para pemegang saham memutuskan antara lain mengubah nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 500 per saham menjadi Rp 200 per saham atau setiap 2 saham lama menjadi 5 saham baru. Perubahan Anggaran Dasar tersebut di atas telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-15472.HT.01.04.Th.99 tanggal 26 Agustus 1999. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana yang tercantum dalam Akta No. 38 tanggal tanggal 06 Juni 2008 dari Notaris Buntario Tigris, SH,SE,MH, Notaris di Jakarta, Perusahaan telah melakukan penyesuaian Anggaran Dasar dengan Undang-undang No.40 tahun 2007. Persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM masih dalam proses.
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
20.
23
TAMBAHAN MODAL DISETOR Rincian agio saham per 31 Maret 2009 dan 2008 sebagai berikut : Penjualan Saham Perusahaan pada Penawaran Umum kepada Masyarakat Tahun 1991 : Jumlah yang Diterima untuk Pengeluaran 4.500.000 Saham Jumlah yang Dicatat Sebagai Modal Disetor Jumlah - Bersih Pembagian Saham Bonus Tahun 1994 J u m l a h
21.
Rp
25,650,000,000 (4,500,000,000)
Rp
21,150,000,000 (20,000,000,000)
Rp
1,150,000,000
PENJUALAN BERSIH Rinciannya sebagai berikut : 2009 Rp Lokal High Pressure Laminated (HPL) Melamine Laminated Particle Board Batubara J u m l a h
2008 Rp
2.469.711.298 9.005.562 14.625.569.226 17.104.286.086
3.700.087.916 44.008.838 1.958.315.818 5.702.412.572
J u m l a h
112.571.986.325 112.571.986.325
51.973.923.874 51.973.923.874
Jumlah - Bersih
129.676.272.411
57.676.336.446
Ekspor Batubara
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
22.
24
BEBAN POKOK PENJUALAN Rinciannya sebagai berikut :
Bahan Baku yang Digunakan
2009
2008
Rp
Rp
192.900.412
47.439.098
90.168.310.117
46.922.246.649
90.361.210.529
46.969.685.747
Awal Tahun
566.801.956
393.067.959
Akhir Tahun
(680.410.856)
(619.139.649)
Biaya Pabrikasi Jumlah Biaya Produksi Persediaan Barang dalam Proses
Biaya Pokok Produksi
90.247.601.629
46.743.614.057
Awal Tahun
31.923.331.425
29.893.280.051
Akhir Tahun
(42.906.313.798)
(41.550.614.482)
79.264.619.256
35.086.279.626
Persediaan Barang Jadi
Beban Pokok Penjualan
Rincian Biaya Pabrikasi sebagai berikut : 2009 Rp Crushing,Stockpiled,Overburden dan Coal Getting Pemakaian Bahan Pembantu, Bahan Bakar dan Suku Cadang Gaji,Upah dan Tunjangan Sewa Pen yusutan Amortisasi Perbaikan dan Pemeliharaan Pengangkutan Survei Alat Keperluan Kantor dan Pabrik Pemakaian dan Pemasangan PLN Pengelola Lingkungan Asuransi lain-lain Jumlah
2008 Rp
83.318.512.423 2.576.109.620 993.752.250 931.485.024 775.177.770 425.352.327 411.326.930 181.427.900 150.700.000 122.506.970 69.558.638 68.165.000 46.219.575 98.015.690
37.455.647.605 5.109.316.674 922.918.739 1.038.917.454 1.738.010.288 145.392.450 22.717.788 127.343.074 132.000.000 85.740.000 31.642.414 112.600.163
90.168.310.117
46.922.246.649
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
23.
25
BEBAN USAHA Rinciannyasebagai berikut : 2009 Rp Beban Penjualan Royalti Jasa Manajemen Bongkar Muat Komisi & Promosi Pengangkutan Pengurusan Dokumen Asuransi Pengepakan Perjamuan dan Sumbangan Perjalanan Dinas Pemeliharaan dan Perbaikan Pen yusutan Pelabuhan Gaji, Upah dan Tunjangan Bahan Bakar Lain-lain Jumlah
17.050.969.176 2.314.296.566 329.473.106 295.486.313 128.409.634 39.209.128 5.265.005 3.845.000 497.250 20.167.451.178 2008 Rp
2008 Rp 7.219.401.747 246.166.671 387.507.134 322.324.671 46.850.087 50.050.000 24.592.754 300.000 13.936.000 27.265.900 8.073.517 210.306.503 163.527.325 1.266.282.820 23.666.012 10.010.251.141 2007 Rp
Beban Umum dan Administrasi Gaji, Upah dan Tunjangan Transportasi dan BBM Pen yusutan Perjalanan Dinas Pengurusan dan Dokumen Listrik dan Telepon Pemeliharaan dan Perbaikan Jasa Profesional Iuran dan Retribusi Sewa Keperluan Kantor Perjamuan dan Sumbangan Asuransi Pelatihan dan Pendidikan PPh Pasal 21 Lain-lain Jumlah
2.108.135.785 952.653.243 470.741.855 408.278.001 280.805.769 243.976.776 214.077.959 212.334.904 184.378.349 181.247.000 136.882.685 124.040.022 67.108.048 23.663.000 146.700.421 66.607.539 5.821.631.356
1.696.248.655 138.015.582 364.508.811 487.147.900 72.076.479 105.106.990 97.402.356 108.159.799 177.764.778 57.275.420 111.319.055 39.184.711 20.600.000 36.796.100 152.675.688 3.664.282.324
JUMLAH
25.989.082.534
13.674.533.465
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
24.
26
PENGHASILAN BUNGA Rinciannya sebagai berikut :
2009 Rp Jasa Giro dan Tabungan Sementara Jumlah
25.
2008 Rp
17.744.078
7.846.235
17.744.078
7.846.235
BEBAN BUNGA DAN PROVISI BANK Rinciannya sebagai berikut : 2009 Rp
26.
2008 Rp
Bunga Bank Provisi dan Administrasi Bank Bunga Sewa Guna Usaha
123.937.905 7.404.784 235.972.199
90.448.233 12.506.425 245.158.392
J u m l a h
367.314.888
348.113.050
PAJAK PENGHASILAN Rincian pajak penghasilan Perusahaan dan Anak Perusahaan per 31 Maret sebagai berikut : Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut Laporan Laba Rugi Konsolidasi dengan laba kena pajak sebagai berikut :
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
27
2009 Rp Laba (Rugi) Sebelum Pajak Menurut Laporan Laba Rugi Konsolidasi Laba (Rugi) Sebelum Pajak - Anak Perusahaan Laba (Rugi) Sebelum Pajak - Perusahaan Perbedaan Temporer Perbedaan Penyusutan Komersial dan Fiskal Laba Penjualan Aktiva Tetap J u m l a h Perbedaan Tetap Perjamuan dan Sumbangan Penghasilan yang telah kena PPH Final Jasa Giro Laba Penjualan Aktiva Tetap Kesejahteraan Karyawan Biaya Non-Fiskal Lain-lain J u m l a h Laba Kena Pajak Perusahaan
Akumulasi Rugi Fiskal - Tahun 2005 - Tahun 2006 - Tahun 2007 Saldo Akumulasi Rugi Fiskal
28.477.051.518 (25.862.555.590) 2.614.495.928
2008 Rp 12.114.967.479 (11.403.974.589) 710.992.890
123.714.650 73.500.000
130.672.681 -
197.214.650
130.672.681
10.180.400 (1.830.417.651) (968.379) (132.102.500) 23.137.550 (48.658.163)
5.592.186 (2.209.534.463) (906.922) (800.000) 57.955.035 1.907.715
(1.978.828.743)
(2.145.786.449)
832.881.835
(1.304.120.878)
(15.050.821.428) (14.870.896.098)
(5.554.475.603) (15.050.821.428) (14.870.896.098)
(29.088.835.691)
(36.780.314.007)
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
28
Perhitungan beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut :
2009 Rp Beban Pajak Kini Perusahaan Dikurangi Pajak Dibayar di Muka Pajak Penghasilan Pasal 22 Pajak Penghasilan Pasal 25 J u m l a h Hutang Pajak Penghasilan Pasal 29 (Uang Muka Pajak Penghasilan Pasal 28A)
27.
2008 Rp
7.750.016.500
-
245.588.102 245.588.102
252.260.258 4.903.020 257.163.278
7.504.428.398
(257.163.278)
LABA BERSIH PER SAHAM
Rinciannya sebagai berikut : 2009 Rp Laba (Rugi) Laba (Rugi) untuk Perhitungan Laba Bersih per Saham (Dalam Rupiah Penuh) Jumlah Saham Jumlah rata-rata Terimbang Saham untuk Perhitungan Laba per Saham Dasar (Dalam Lembar)
28.
20.919.185.121
250.000.000
PERUSAHAAN YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
-
PT Acton Raya Industries PT Adinaco Serasi PT Bumiraya Utama PT Bumiraya Utama Lines PT Bumiraya Pertambangan PT Bumiraya Utama Woods Industries PT Bumi Raya Putera PT Dekorplas Indah PT Ketapang Indah Plywood Industries PT Khatulistiwa Indah Wood Industries PT Kurnia Jaya Raya PT Kurnia Kapuas Plywood Industries PT Prakarsa Tani Sejati PT Sinar Kapuas Kalbar PT Tri Ekasari Kalimantan Wood Industries
2008 Rp
12.506.203.742
250.000.000
29
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
29.
INFORMASI SEGMEN USAHA
Rinciannya sebagai berikut : Manajemen menyajikan informasi segmen geografis dan usaha dalam tiga kelompok segmen sesuai dengan letak geografis masing-masing pabrik yaitu Pontianak, Palembang dan Samarinda. Rincian per 31 Maret sebagai berikut : a. Geografis 2 Palembang Palembang Rp
Pontianak Pontianak Rp
0
0
9
Samarinda Samarinda Rp
Eliminasi Elimination Rp
Konsolidasi Consolidated Rp
Penjualan
-
2.478.716.860
127.197.555.551
-
129.676.272.411
Beban Pokok Penjualan
-
(1.545.616.787)
(77.719.002.469)
-
(79.264.619.256)
Laba Kotor
-
933.100.073
49.478.553.082
-
50.411.653.155
(2.012.035.418)
(93.951.268) (729.382.440)
(20.073.499.910) (3.080.213.498)
-
(20.167.451.178) (5.821.631.356)
(2.012.035.418)
(823.333.708)
(23.153.713.408)
-
(25.989.082.534)
(2.012.035.418)
109.766.365
26.324.839.674
-
24.422.570.621
968.379 73.500.000 2.434.971.651 100.934.749 (2.706.795) (326.011)
920.583 20.000.000 45.000.000 1.771.097.914 (35.000.000) (4.697.989) 112.102.500
15.855.116 60.800.133 (474.414.279) (359.910.104) 295.385.050
-
17.744.078 93.500.000 2.479.971.651 60.800.133 1.397.618.384 (35.000.000) (367.314.888) 407.161.539
2.607.341.973
1.909.423.008
(462.284.084)
-
4.054.480.897
595.306.555
2.019.189.373
25.862.555.590
-
28.477.051.518
120.269.319.634 -
172.363.604.440 266.629.456
172.506.706.962 947.169.390
Beban Operasi Penjuala n Umum dan Administrasi Jumlah Beban Operasional Laba (Rugi) Operasional Penghasilan (Beban) Lain-lain Penghasilan Bunga Laba Penjualan Aktiva Tetap Pendapatan freight Pendapatan sewa alat berat Laba (Rugi) Selisih Kurs - Bersih Biaya Pencatatan Saham Bunga dan Provisi Bank Lain-lain - Bersih Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain Bersih Laba (Rugi) sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Informasi Lainnya Jumlah Aktiva Penambahan Aktiva Tetap
(189.980.946.824) -
275.158.684.212 1.213.798.846
30
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
2
Penjualan
0
0
8
Palembang
Pontianak
Samarinda
Eliminasi
Konsolidasi
Palembang
Pontianak
Samarinda
Elimination
Consolidated
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
-
Beban Pokok Penjualan
212
Laba Kotor
212
3.744.096.754
53.932.239.692
-
57.676.336.446
(2.787.901.794)
(32.298.378.044)
-
(35.086.279.626)
21.633.861.648
-
22.590.056.820
956.194.960
Beban Operasi Penjuala n Umum dan Administrasi
(1.718.558.629)
(100.773.478)
(8.190.919.034)
-
(10.010.251.141)
(591.699.404)
(841.571.938)
(2.231.010.982)
-
(3.664.282.324)
(2.310.258.033)
(942.345.416)
(10.421.930.016)
-
(13.674.533.465)
(2.310.257.821)
13.849.544
11.211.931.632
-
8.915.523.355
906.922
1.680.658
5.258.655
-
7.846.235
1.677.272.727
800.000
-
-
1.678.072.727
Jumlah Beban Operasional Laba (Rugi) Operasional Penghasilan (Beban) Lain-lain Penghasilan Bunga Laba Penjualan Aktiva Tetap Laba Penjualan Bahan Baku dan Pembantu
90.147.960
Pendapatan freight
2.209.534.463
Laba (Rugi) Selisih Kurs - Bersih Biaya Pencatatan Saham Bunga dan Provisi Bank
-
-
-
13.175.044
-
-
2.209.534.463
343.233.376
(1.205.828.717)
532.938.568
-
(329.656.773)
-
(20.416.667)
-
-
(20.416.667)
(335.606.625)
-
(348.113.050)
(10.547.641)
-
(10.997.856)
(3.748.993)
Lain-lain - Bersih
(76.972.916)
(697.715)
(8.757.432) 247.500
Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-Lain (Beban) Lain-lain Bersih
4.316.648.740
(1.309.247.574)
192.042.957
-
3.199.444.123
2.006.390.919
(1.295.398.030)
11.403.974.589
-
12.114.967.478
Laba (Rugi) sebelum Taksiran Pajak Penghasilan
Informasi Lainnya Jumlah Aktiva Penambahan Aktiva Tetap
122.312.100.841
175.266.549.002
74.940.435.054
-
60.915.000
239.997.000
(187.584.313.308) -
184.934.771.589 300.912.000
31
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
b. Usaha 2
0
0
9
Melamine High
Laminated
Pressure
Particle
Glue
Laminated
Board
Coal
Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Jumlah
Palembang
-
-
-
-
-
Pontianak
-
2.469.711.298
9.005.562
-
2.478.716.860
Samarinda J u m l a h
-
-
-
127.197.555.551
127.197.555.551
-
2.469.711.298
9.005.562
127.197.555.551
129.676.272.411
2
0
0
8
Melamine High
Laminated
Pressure
Particle
Glue
Laminated
Board
Coal
Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Jumlah
Palembang
-
-
-
-
-
Pontianak
-
3.700.087.916
44.008.838
53.932.239.692
57.676.336.446
Samarinda J u m l a h
30.
-
-
-
-
-
-
3.700.087.916
44.008.838
53.932.239.692
57.676.336.446
ESTIMASI KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
Pada tanggal 20 September 2000, Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan No. Kep-150/Men/2000 tentang “Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan”. Keputusan ini mengakibatkan timbulnya kewajiban bagi Perusahaan apabila di kemudian hari terjadi pemutusan hubungan kerja baik atas kehendak manajemen, karyawan maupun karena usia pensiun. Lebih lanjut, Pemerintah telah menetapkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Estimasi kewajiban imbalan pasca-kerja telah dihitung oleh manajemen dengan menggunakan asumsi sebagai berikut: Usia Pensiun Tingkat Kenaikan Gaji Tingkat Diskonto Metode Biaya
: 55 Tahun :8% : 10% : Proyeksi Kredit Unit untuk menghitung manfaat sekarang dan beban Sekarang.
Per 31 Maret 2009 dan 2007, saldo estimasi kewajiban manfaat karyawan masing-masing sebesar Rp 4.094.080.971 dan Rp 3.279.774.100.
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
31.
32
PERJANJIAN KERJASAMA PENAMBANGAN
Perusahaan Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Penambangan Batubara tanggal 21 juli 2008 dan telah diaktakan dengan Akta No.205 tanggal 17 Nopember 2008 dari Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Perusahaan telah mengadakan perjanjian kerjasama penambangan batubara dengan PD Basmal Utama Mandiri di tambang Muara Bungo, Jambi. Pengelolaan tambang dan hak untuk memasarkan seluruh hasil tambang batubara diberikan kepada Perusahaan. Anak Perusahaan Sehubungan dengan kegiatan operasional Anak Perusahaan yang telah mencapai tahap eksploitasi, Anak Perusahaan telah melakukan perjanjian kerjasama kontrak dengan pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut : 1. Penambangan • PT. KTC Coal Mining & Energy
Berdasarkan perjanjian tanggal 17 September 2007, PT KTC Coal Mining & Energy telah melaksanakan penambangan di lokasi Gunung Pinang. Berdasarkan perjanjian ini, pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT KTC Coal Mining & Energy, yaitu meliputi penambangan secara ekonomis atas batubara yang mempunyai nilai jual, yang meliputi pemindahan lahan, penambangan batubara, pengangkutan batubara sampai pelabuhan, pemuatan ke atas tongkang, reklamasi dan revegatasi. • CV. Bintang Alam Rejeki
Berdasarkan perjanjian tanggal 30 oktober 2007, CV Bintang Alam Rejeki akan melaksanakan pekerjaan penambangan batubara dengan metode terbuka di lokasi tambang Simpang Pasir. Berdasarkan Perjanjian ini, pekerjaan yang dilaksanakan oleh CV Bintang Alam Rejeki meliputi pekerjaan pemindahan lahan, penambangan batubara, pengangkutan ke lahan persediaan tambang dan pekerjaan reklamasi. • CV Intan Bara Utama
Berdasarkan perjanjian Kerjasama pada tanggal 14 Februari 2008, CV Intan Bara Utama akan melaksanakan kegiatan penambangan dengan metode terbuka dilokasi tambang Tani Aman dengan peta lokasi dan titik koordinat seluas 498.000 m2. • PT Surya Teknik Anugerah
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama pada tanggal 28 Mei 2008, PT Surya Teknik Anugerah akan melaksanakan kegiatan penambangan batubara dengan metode terbuka dilokasi Purwajaya. • CV Lestari Karya Abadi
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama pada tanggal 20 Nopember 2006, CV Lestari Karya Abadi akan melaksanakan pekerjaan penambangan batubara dengan metode terbuka dilokasi tambang
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
33
Simpang Pasir. Berdasarkan Perjanjian ini, pekerjaan yang dilaksanakan oleh CV Lestari Karya Abadi meliputi pekerjaan pemindahan lahan, penambangan batubara, pengangkutan ke lahan persediaan tambang dan pekerjaan reklamasi. 2. Sewa Menyewa H. Suwari
Berdasarkan Perjanjian Sewa tanggal 22 Desember 2007, Anak Perusahaan menyewa beberapa unit alat berat dan kendaraan yang digunakan di lokasi Embalut. H. Achmad Barhani
Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa Tanah/Lahan No.007/IBP-SMRD/II/2008 tanggal 19 Februari 2008, Anak Perusahaan menyewa lahan atau tanah di Tani Aman, Simpang Pasir seluas 113,9 Ha. M. Arip
Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa Tanah/Lahan No.008/IBP-SMRD/II/2008 tanggal 26 Februari 2008, Anak Perusahaan menyewa lahan atau tanah di Tani Aman, Simpang Pasir seluas 1.659 Ha. Muhammad Jalaludin Romi
Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa Tanah/Lahan di Tani Bakti Selatan tanggal 18 Juli 2008, Anak Perusahaan menyewa lahan atau tanah di Tani Bakti Selatan seluas 18.519 Ha. Sima
Berdasarkan Perjanjian Surat Kerjasama Lahan No.007/IBP-SMRD/VIII/2008 tanggal 1 Agustus 2008, Anak Perusahaan menyewa lahan atau tanah di Loa Janan Illir seluas 33.634 m2.
32.
KONDISI EKONOMI
Perusahaan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi Indonesia di masa mendatang, sebagai dampak dari stabilitas nilai mata uang, tingkat inflasi, tingkat suku bunga, sosial dan keamanan serta pertumbungan ekonomi. Dalam menghadapi kondisi tersebut, manajemen Perusahaan telah dan akan mengambil kebijakankebijakan konkret sebagai berikut 1. Pengurangi biaya operasional Perusahaan 2. Meningkatkan efesiensi dan produktivitas dari setiap departemen Perusahaan Kebijakan yang telah diterapkan Perusahaan yaitu penyusunan prosedur standar operasi yang meliputi telaah ulang atas proses dan tugas masing-masing personel guna meningkatkan produktivitas dari masing-masing fungsi.
PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
34
Selain itu, manajemen tetap optimis bahwa kinerja Perusahaan akan meningkat lebih baik seiring dengan semakin bertambahnya kapasitas produksi pada PT Insani Baraperkasa, anak perusahaan yang diperkirakan akan tetap memberikan kontibusi laba yang signifikan kepada Perusahaan.