Ekshibit E/30 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.PERPAJAKAN a. Hutang Pajak 31 Maret 2011 Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pph Ps. 21 Pph Ps. 23 Pph Ps. 25 Pph Ps. 29 Tahun 2010 Pph Ps. 29 Tahun 2011 Jumlah
31 Maret 2010
4.419.446 247.050 23.379 211.330 14.936 2.417.442
3.329.491 153.066 11.324 330.842 5.375.675 415.928
7.333.583
9.616.326
b. Beban Pajak Penghasilan Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi, dan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut :
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Beda tetap: Penyusutan aset tetap Pengurangan yang tidak diperkenankan Amortisasi atas biaya emisi saham
12.205.725
8.435.294
(
76.766 14.893 2.893.145)
(
110.985) (
2.801.486)
Beban pajak penghasilan – tahun berjalan
Taksiran hutang pajak penghasilan
31 Maret 2010 (3 Bulan)
83.176 77.072 271.233) (
Taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan
Pajak penghasilan dibayar dimuka Pasal 25
31 Maret 2011 (3 Bulan)
(
12.094.740
5.633.808
3.051.431
1.408.453
633.990) ( 2.417.441
992.525) 415.928
Ekshibit E/31
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17.PERPAJAKAN (Lanjutan) b. Beban Pajak Penghasilan (Lanjutan) Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan, dan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi untuk periode 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut :
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Beban pajak penghasilan berdasarkan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap : - Penyusutan aset tetap - Pengurangan yang tidak diperkenankan - Amortisasi atas biaya emisi saham - Penyesuaian atas perubahan tarif pajak Penggunaan akumulasi rugi fiskal yang tidak diakui sebagai aktiva pajak tangguhan Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
31 Maret 2011 (3 Bulan)
31 Maret 2010 (3 Bulan)
12.205.725
8.435.294
3.051.431
2.108.825
20.794 19.268 67.808 ) ( -
19.192 3.723 723.287 ) -
-
-
(
3.051.431
1.408.453
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia. Perseroan menghitung. menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jendral Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak. Pada tanggal 2 September 2008, Pemerintah telah mengumumkan adanya perubahan terhadap pajak penghasilan yang akan berlaku sejak 1 Januari 2009. yang menyatakan bahwa pajak penghasilan untuk perusahaan akan ditetapkan sebesar 28% sejak 2009 dan akan berkurang menjadi 25% sejak 2010.
18. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN KEWAJIBAN LAIN-LAIN 31 Maret 2011 31 Maret 2010 Kewajiban Akseptasi Hutang bunga Setoran jaminan Biaya yang masih harus dibayar Lain-lain
33.045.050 10.492.468 8.114.174 1.888.803 921.734
8.272.257 4.399.561 1.966.376 428.628
Jumlah
54.462.229
15.066.822
Ekshibit E/32 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. PENCADANGAN IMBALAN PASCA-KERJA Bank membentuk pencadangan imbalan pasca-kerja sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Pencadangan imbalan pasca-kerja tersebut diestimasi oleh manajemen berdasarkan perhitungan aktuaria yang disiapkan oleh PT Jasa Aktuaria Tiwikrama, aktuaris independen, dalam laporan tertanggal 29 Desember 2010 dan 03 Pebruari 2009 untuk menghitung kewajiban imbalan dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit". Nilai kewajiban yang diakui di neraca : Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai yang belum diakui: (Keuntungan) kerugian aktuaria-bersih
31 Maret 2011
31 Maret 2010
1.737.266
201.958
511.165)
387.239
1.226.101
589.197
31 Maret 2011
31 Maret 2010
TMI2 10% 6% 55 tahun
TMI2 10% 6% 55 tahun
(
Kewajiban pada neraca Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut, antara lain :
Tabel mortalitas Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan Usia pensiun Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program imbalan kerja tersebut.
20. MODAL SAHAM Rincian pemilikan saham pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut : 31 Maret 2011 Pemegang saham
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh
Persentase kepemilikan
Jumlah
UOB Kay Hian Inigo Investment Ltd Zen Gem Investments Limited Mount-8 HoldGS OFFSHORE LTD Publik – masing-masing di bawah 5%
763.000.000 700.000.000 650.000.000 450.000.000 1.969.646.624
16.83% 15,44% 14,34% 9.93% 43.46%
76.300.000 70.000.000 65.000.000 45.000.000 196.964.662
Jumlah
4.532.646.624
100,00%
453.264.662
Ekshibit E/33
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. MODAL SAHAM (Lanjutan)
31 Maret 2010 Pemegang saham Danny Nugroho Mount-8 HoldGS OFFSHORE LTD Inigo Investment Ltd Zen Gem Investments Limited TFI (X) – TRA Ordinary I Publik – masing-masing di bawah 5% Jumlah
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh
Persentase kepemilikan
Jumlah
983.634.709 900.000.000 700.000.000 650.000.000 537.531.000 761.480.915
21.70% 19.86% 15,44% 14,34% 11.86% 16.80%
98.363.471 90.000.000 70.000.000 65.000.000 53.753.100 76.148.091
4.532.646.624
100,00%
453.264.662
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 6 Juni 2008, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 25 tanggal 6 Juni 2008, para pemegang saham Bank telah menyetujui peningkatan modal dasar Bank dari sebesar Rp 400.000.000 menjadi Rp 600.000.000. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU 65110.AH.01.02.TH.2008 tanggal 18 September 2008 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.13 tanggal 13 Pebruari 2009, tambahan No. 4349. Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 24 Juni 2009, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 76 tanggal 24 Juni 2009, para pemegang saham Bank telah menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I disertai dengan Penerbitan Waran Seri I dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 Juni 2009, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 1 tanggal 3 Agustus 2009 dan surat Ketua BAPEPAM-LK No. S-5535/BL/2009 tanggal 24 Juni 2009, jumlah saham yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I adalah sejumlah 3.021.764.416 (tiga miliar dua puluh satu juta tujuh ratus enam puluh empat ribu empat ratus enam belas) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) setiap saham yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp 101 (Rupiah penuh) setiap saham, dengan demikian meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Bank dari 1.510.882.208 (satu miliar lima ratus sepuluh juta delapan ratus delapan puluh dua ribu dua ratus delapan) saham atau seluruhnya sebesar Rp 151.088.220.800 (Rupiah penuh) menjadi 4.532.646.624 (empat miliar lima ratus tiga puluh dua juta enam ratus empat puluh enam ribu enam ratus dua puluh empat) saham atau seluruhnya sebesar Rp 453.264.662.400 (Rupiah penuh). Jumlah saham yang dimiliki oleh komisaris dan dimiliki Bank berdasarkan laporan daftar pemegang saham dari Biro Administrasi Efek, PT Sinartama Gunita, adalah sejumlah 2.113.000.000 saham, yang merupakan kepemilikan sebesar 46,62% dari jumlah saham beredar Bank masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH Akun ini terdiri dari agio saham dan biaya emisi saham sebagai berikut : 31 Maret 2011 Agio Saham Peningkatan modal disetor dalam rangka penerbitan saham Biaya emisi saham Jumlah
(
31 Maret 2010
25.000.000 3.021.764 20.499.354 ) (
25.000.000 3.021.764 20.499.354 )
7.522.410
7.522.410
Agio saham dan biaya emisi saham berasal dari penawaran umum saham perdana yang dilakukan pada tanggal 20 September 2007 dan dari Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang dilakukan pada tanggal 9 Juli 2009. 22. PENGGUNAAN LABA BERSIH Selama Tahun 2010 dan 2009, Bank hanya menggunakan laba bersihnya untuk pembentukan cadangan umum. Sisa laba bersih yang belum ditentukan penggunaannya dicatat sebagai saldo laba. 23. CADANGAN UMUM Berdasarkan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Perusahaan di Indonesia diharuskan untuk membentuk cadanan umum sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan cadangan umum tersebut. Pada tahun 2010 dan 2009, Bank telah membentuk cadangan masing-masing untuk sebesar Rp 4.500.000 dan Rp. 4.250.000. 24. KOMITMEN DAN KONTINJENSI Dalam bisnis normal perbankan, Bank mempunyai Komitemen dan Kontijensi yang tidak disajikan dalam Neraca. 31 Maret 2011 31 Maret 2010 Tagihan Komitmen Posisi Pembelian Spot dan Derivatif
29.973.900
Kewajiban komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan - Committed - Uncommitted Posisi Penjualan Spot dan Derivatif
333.471.993 28.734.750
103.707.175 -
Jumlah
392.180.643
103.707.175
Kewajiban kontinjensi Bank garansi L/C Luar Negeri L/C Dalam Negeri Bunga kredit dalam penyelesaian
124.640.283 25.141.833 9.011.218 3.167.917
108.337.932 19.584.305 445.744
Jumlah
161.961.251
128.367.981
-
Tidak terdapat kewajiban komitmen dan kontinjensi dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010.
Fasilitas bank garansi umumnya dijamin berupa deposito berjangka. Jangka waktu bank garansi adalah antara 3 (tiga) bulan sampai dengan 36 (tiga puluh enam) bulan.
Ekshibit E/35 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga diperoleh dari : 31 Maret 2011 (3 Bulan) Kredit yang diberikan - Akseptasi - Angsuran berjangka - Rekening Koran rupiah - Kredit kepemilikan rumah - Akseptasi valas - Kredit kepemilikan mobil - Cerukan Efek-efek Penempatan pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia
58.471.034 2.017.348 1.589.184 86.814 2.148.718 60.166 401.209 16.060.098 2.298.198 14.492.084
Jumlah
97.624.854
31 Maret 2010 (3 Bulan) 38.178.699 1.420.211 602.639 320.396 924.739 4.307 1.133.736 18.678.319 5.965.338 14.645.221 81.873.605
26. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI 31 Maret 2011 (3 Bulan) Pendapatan provisi kredit - Provisi pinjaman aksep - Provisi pinjaman angsuran berjangka - Provisi pinjaman rekening koran - Provisi pinjaman lainnya Pendapatan provisi lainnya - Provisi bank garansi Pendapatan komisi - Pendapatan komisi asuransi - Pendapatan komisi bank garansi - Pendapatan komisi Outgoing Trf Valas - Pendapatan komisi DLC Pendapatan lain-lain - Pendapatan lain-lain Jumlah
31 Maret 2010 (3 Bulan)
8.333 83.663
3.209.350 140.000 35.825 25.000
87.989
8.123
512.040 9.409
11.621 8.296 56.286 145.433
581.353
706.862
1.282.787
4.346.796
Ekshibit E/36 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. BEBAN BUNGA DAN PEMBIAYAAN LAINNYA 31 Maret 2011 (3 Bulan)
31 Maret 2010 (3 Bulan)
Simpanan nasabah Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Simpanan dari bank lain Premi penjaminan Beban lainnya
71.364.324 1.101.416 413.931 1.575.454 25.993
49.486.989 5.728.643 1.012.531 1.183.573 -
Jumlah
74.481.118
57.411.736
28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 31 Maret 2011 (3 Bulan) Penyusutan Promosi Sewa Telepon, teleks, dan faks Pemeliharaan gedung Kendaraan Jasa profesional Lain-lain Jumlah
31 Maret 2010 (3 Bulan)
3.403.930 829.842 2.782.478 629.804 518.715 378.431 1.925 2.112.601
2.997.744 898.683 1.678.954 279.597 506.405 314.909 166.062 2.960.352
10.657.726
9.802.706
29.GAJI DAN TUNJANGAN 31 Maret 2011 (3 Bulan)
31 Maret 2010 (3 Bulan)
Gaji dan upah Tunjangan karyawan Lain-lain
6.634.872 1.587.268 1.342.697
4.521.749 1.274.320 842.035
Jumlah
9.564.837
6.638.104
Ekshibit E/37 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30.
MUTASI CADANGAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan Akseptasi
(Catatan 5) (Catatan 6) (Catatan 7) (Catatan 8)
( (
Jumlah
31 Maret 2011
31 Maret 2010
(3 Bulan)
(3 Bulan)
( ( 1.802.156) ( 623.921) (
287.913) 939.500) 360.098) 2.606.616 752)
2.426.077
1.018.353
Mutasi penyisihan penghapusan aset produktif :
31 Maret 2011
31.
Saldo awal Pemulihan penyisihan (penyisihan) selama periode berjalan
(
Saldo akhir
(
31 Maret 2010
15.932.051 ) (
13.945.718 )
2.426.077
1.018.353
13.505.974 ) (
12.927.365 )
LABA PER SAHAM DASAR
Laba bersih Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba Laba per saham dasar (Rupiah penuh)
31 Maret 2011
31 Maret 2010
(3 Bulan)
(3 Bulan)
9.154.294
7.026.841
4.532.646.624
4.532.646.624
2,02
1,55
31. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut :
Transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan dengan persyaratan yang sama dengan yang diberlakukan bagi pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa. Ekshibit E/38 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) Saldo dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut : 31 Maret 2011 Kewajiban Deposito Direksi dan karyawan Giro Direksi dan karyawan Tabungan Direksi dan karyawan
369.854
1.084.306
1
1
45.950
78.705
415.805
1.163.012
0,11%
0,043%
Persentase terhadap jumlah kewajiban
31 Maret 2011
Beban Bunga Direksi dan karyawan
31 Maret 2010
31 Maret 2010
49.435
8.884
49.435
8.884
33. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Posisi aset (sebelum dikurangi dengan penyisihan penghapusan aset) dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal neraca adalah sebagai berikut :
31 Maret 2011
AUD (Penuh)
SGD (Penuh)
USD (Penuh)
Rupiah
Aset Kas
-
Giro pada Bank Indonesia
132.2 44,27 -
Giro pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Aset lain-lain
2.762.37
-
136.017 1.334.985 5.247.860,39 990.000 16.374.100,3 1 34.319,77
1184.36 8 11.624.3 82 46.635.386 8.620.425 142.577.47 8 299.710 210.941.74 9
Kewajiban Simpanan nasabah
-
Setoran Jaminan Hutang pajak
-
19.908.280.8 9 931.860,3 7 5.983,68
173.351.35 6 8.114.174 52.103
Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain
-
43.486,28
378.657 181.896.29 0 29.045.45 9
Aset bersih
Ekshibit E/39 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan) 31 Maret 2010 Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Efek - efek Kredit yang diberikan Aset lain-lain
SGD (Penuh) 4.574 -
USD (Penuh) 75.719 534.985 12.511.024 7.729.468 9.370.000 258.233
Rupiah 689.043 4.868.364 113.880.008 70.338.162 85.267.000 2.349.921 277.392.498
Kewajiban Simpanan nasabah Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain
-
20.460.314 7.547 590.369
186.188.861 68.681 5.372.356 191.629.898
Aset bersih
85.762.600
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010 adalah kurs spot Reuters pukul 16:00 WIB pada tanggal-tanggal tersebut.
34. RISIKO KREDIT Kebijakan perkreditan Bank digunakan sebagai pedoman utama dalam pemberian kredit. Pemahaman dan kedisiplinan penerapan atas kebijakan tersebut juga menjadi faktor utama bagi seluruh jajaran pejabat Bank yang terkait dengan perkreditan. termasuk Komisaris dan Direksi dalam melakukan aktivitas perkreditan. Penetapan arah dan strategi perkreditan dirancang dan ditetapkan oleh Komite Manajemen Risiko dan Kebijakan Kredit. yang juga bertanggung jawab untuk mengelola portofolio dan risiko kredit. Setiap pemberian kredit harus senantiasa mengacu kepada kebijakan. termasuk. namun tidak terbatas pada. ketentuan mengenai kualitas kredit. Komite kredit melakukan evaluasi dan memberikan keputusan untuk transaksi-transaksi kredit dalam jumlah besar sesuai dengan batas wewenangnya.
Faktor utama yang dapat berperan besar untuk mengendalikan dan mengurangi risiko kredit adalah kemampuan dan kematangan satuan kerja perkreditan dalam membuat analisa kredit. sehingga pada akhirnya tercapai suatu keseimbangan antara pengelolaan risiko dengan pengembangan bisnis.
Ekshibit E/40 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. RISIKO LIKUIDITAS Risiko likuiditas adalah potensi timbulnya kerugian akibat dari ketidakmampuan Bank dalam membayar penarikan oleh nasabah. mendanai pertumbuhan aset dan memenuhi kewajiban sesuai kontrak melalui akses tak terbatas untuk pendanaan pada tingkat suku bunga pasar yang layak pada umumnya. Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari aset dan kewajiban menjadi arus kas masuk atau keluar.
31 Maret 2011 Nilai tercatat
Tidak Mempunyai Kontrak jatuh Tempo
Kurang dari 1 bulan
1–3 bulan
3–6 bulan
6 – 12 bulan
-
-
-
-
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Aset tetap
11.437.275 338.700.462 48.113.787 872.918.966 685.786.416 2.080.360.180 97.614.415
Aset lain-lain
Penyisihan penghapusan
(
11.437.275 338.700.462 48.113.787 -
27.690.000 238.366.985
392.365.526
20.000.000 930.336.318
1.433.754.219
266.056.985
392.365.526
950.336.318
-
59.434.816
-
4.194.366.317
398.251.524
19.689.859 ) 4.174.676.458
872.918.966 197.621.159 363.214.094
Ekshibit E/41 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. RISIKO LIKUIDITAS (Lanjutan) 31 Maret 2011 Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo
Nilai tercatat
Kurang dari 1 bulan
1–3 bulan
3–6 bulan
6 – 12 Bulan
731.162.167 -
224.453.612 -
KEWAJIBAN Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Pencadangan imbalan pascaKerja
3.568.524.060 5.664.697
366.366.349 5.664.697
2.173.400.068 -
7.333.582
-
7.333.582
-
-
-
-
-
-
-
73.141.864 -
54.167.000
6.522
1.226.101
1.226.101
3.636.915.440
373.263.669
Perbedaan jatuh tempo
557.450.877
24.987.855
Posisi neto setelah penyisihan Penghapusan
537.761.018
54.160.478
-
-
2.234.894.128 (
731.162.167
224.453.612
73.141.864
801.139.909)( 465.105.182) 167.911.914
877.194.454
Ekshibit E/42 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. RISIKO LIKUIDITAS (Lanjutan) 31 Maret 2010 Nilai tercatat
Tidak Mempunyai Kontrak jatuh Tempo
Kurang dari 1 bulan
1–3 bulan
3–6 Bulan
6 – 12 bulan
-
-
-
-
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Aset tetap Aset pajak tangguhan Aset lain-lain
Penyisihan penghapusan
6.581.671 145.245.506 116.273.087
(
6.581.671 145.245.506 116.273.087
575.933.345 1.466.365.346 1.328.959.603 86.936.793 454.409 31.176.870
86.936.793 454.409 31.176.870
3.757.926.630
386.668.336
11.102.656 ) 3.746.823.974
-
575.933.345 843.458.619 72.895.312
281.393.342 111.437.657
231.213.655
-
900.870.386
1.492.287.276
392.830.999
231.213.655
900.870.386
Ekshibit E/43 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. RISIKO LIKUIDITAS (Lanjutan) 31 Maret 2010 Nilai tercatat
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo
Kurang dari 1 bulan
1–3 bulan
3–6 Bulan
6 – 12 Bulan
1.685.820.374 259.110.000
408.873.360 750.000
110.833.408 -
135.217.362 9.616326
113.821.939 -
-
-
-
-
-
KEWAJIBAN Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Setoran jaminan Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi Kewajiban pajak tangguhan Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Pencadangan imbalan pascaKerja
2.695.515.883 264.538.910 249.039.301 9.616.326 918.367
365.956.051 4.678.911 -
918.367
-
124.032.690 -
15.066.822
10.667.261
589.197
589.197
3.235.284.806
381.891.420
Perbedaan jatuh tempo
522.641.823
4.776.917
Posisi neto setelah penyisihan penghapusan
511.539.168
1.011.672 -
311.937
-
-
526.521.251
111.145.345
124.032.690
599.406.826)( 133.690.253) 120.068.310
776.837.696
2.091.694.101 (
3.075.952
-
Ekshibit E/44
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. RISIKO TINGKAT BUNGA Risiko tingkat bunga terjadi dari bermacam-macam layanan perbankan kepada nasabah termasuk deposito dan kredit yang diberikan. fasilitas giro. dan instrumen rekening administratif. Manajemen Bank bertanggung jawab dalam menetapkan. melaksanakan. serta menjaga kebijakan pengelolaan risiko tingkat bunga sesuai dengan pedoman umum Bank. Tujuan utama manajemen Bank adalah memaksimalkan hasil usaha Bank dengan tetap memperhatikan batasan-batasan risiko kebijakan yang ditetapkan. Selain itu. risiko tingkat bunga dapat pula terjadi dari portofolio perdagangan surat berharga. Manajemen Bank secara berkala mengkaji ulang tingkat risiko pada portofolio surat berharga dan menetapkan kebijakan. batasan-batasan perdagangan yang dapat diterima. serta strategi manajemen risiko tingkat bunga pada trading book berdasarkan prinsip kehati-hatian. Batasan-batasan perdagangan ini dipantau berdasarkan kondisi pasar (mark-to-market). pengukuran potensi kerugian melalui pendekatan value-at-risk (VAR). serta ketaatan terhadap batasan-batasan yang telah ditetapkan.
37. RISIKO OPERASIONAL Risiko operasional adalah risiko kerugian langsung ataupun tidak langsung yang terjadi karena tidak memadainya atau karena adanya kegagalan proses internal. kesalahan manusia. kegagalan sistem. atau adanya masalah eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Bank. Proses pengkajian risiko dilakukan untuk menilai kecukupan pengawasan internal serta proses identifikasi dan pengukuran risiko untuk setiap proses dan produk masing-masing unit kerja untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan. peraturan. dan batasan-batasan yang dibuat oleh manajemen Bank. Unit pengawasan intern melakukan pemantauan yang cermat atas proses di setiap level atau unit. yang berlangsung sebelum dan sesudah dilakukannya transaksi. Pengelolaan risiko operasional juga dilakukan dengan memperkuat aspek keamanan dan kehandalan operasi teknologi informasi sehingga kesalahan manusia dan fraud. kesalahan proses. dan potensi kegagalan sistem yang menyebabkan terganggunya kelangsungan bisnis dapat ditekan.
38. RISIKO MANAJEMEN PT Bank Capital Indonesia Tbk. telah mengimplementasikan prosedur manajemen risiko sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum No. 5/8/PBI/2003 dan Surat Edaran BI No. 5/21/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum. Menurut surat edaran tersebut. penerapan manajemen risiko harus dilakukan tidak hanya pada risiko kredit. risiko pasar maupun risiko operasional. namun juga untuk risiko likuiditas. risiko hukum. risiko reputasi. risiko strategis dan risiko kepatuhan. a. Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis. antara lain yang disebabkan adanya tuntutan hukum. ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung aktivitas atau produk Bank. atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Ekshibit E/45 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. RISIKO MANAJEMEN (Lanjutan) a. Risiko Hukum (Lanjutan) Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko hukum: karakter nasabah yang negatif. dokumen legal yang lemah. konflik dengan nasabah atau pihak lain yang tidak diselesaikan dengan baik. dan keluhan nasabah yang tidak diselesaikan dengan memuaskan. Guna menghindari kemungkinan litigasi atau gugatan hukum. group legal bertugas untuk menyelesaikan masalahmasalah hukum yang terjadi. menatausahakan setiap events yang terkait dengan hukum termasuk potensi kerugian. Bank melakukan manajemen risiko hukum dengan melakukan penanganan proses hukum secara profesional dan jika diperlukan membuat pencadangan biaya kerugian hukum. b. Risiko Strategik Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank dan pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko strategis: visi Bank. rencana strategis. perubahan kepemilikan. dan peluncuran produk baru. Pelaksanaan strategi. visi. dan misi Bank yang tidak tepat serta pengambilan keputusan bisnis yang tidak sejalan dengan perubahan eksternal dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis Bank. Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas. Bank telah membentuk. merumuskan. menyusun. dan memantau pelaksanaan strategi termasuk yang disajikan dalam business plan Bank. Selain itu Bank menetapkan sejumlah indikator penting yang disesuaikan dengan kecukupan aset. permodalan dan kondisi perubahan pasar agar bisnis Bank tetap tumbuh dan terus meningkatkan kepercayaan bagi para stakeholder dan shareholder. c. Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko reputasi antara lain : citra (image). harga saham. dan konflik internal. Bank melakukan manajemen risiko reputasi dengan melakukan aktivitas public relation. CSR (Corporate Social Responsibility). respon yang cepat terhadap keluhan nasabah. dan penerapan Good Corporate Governance yang konsisten. Pengelolaan risiko dilakukan dengan memantau publikasi negatif dari media cetak baik surat pembaca maupun artikel termasuk didalamnya keluhan nasabah.
d. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karena Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan ketentuan internal dan peraturan perundang-undangan. Pada prakteknya risiko kepatuhan melekat pada risiko Bank yang terkait pada peraturan perundang-undangan. ketentuan kehati-hatian dan ketentuan lain yang berlaku seperti :
Ekshibit E/46 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. RISIKO MANAJEMEN (Lanjutan) d. Risiko Kepatuhan (Lanjutan) - Risiko kredit terkait dengan ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif, Pembentukan Penyisihan Aset Produktif (PPAP) dan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). - Risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi Devisa Neto (PDN). - Risiko strategis terkait dengan ketentuan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Bank. - Risiko lain yang terkait dengan ketentuan eksternal dan internal. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kepatuhan adalah : perubahan peraturan eksternal. komunikasi internal. budaya disiplin karyawan. dan infrastruktur. Bank melakukan manajemen risiko kepatuhan dengan beberapa cara : - Sanksi terhadap karyawan yang melakukan pelanggaran atas ketentuan kepatuhan. - Sosialisasi peraturan dan perundang-undangan. - Pelatihan semua karyawan yang terkait dengan risiko kepatuhan. - Memelihara hubungan baik dengan regulator. - E-Regulation (kemudahan akses oleh karyawan terhadap peraturan-peraturan eksternal).
39. INFORMASI SEGMEN Informasi segmen Bank disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yakni pemasaran, kredit dan treasuri. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Bank sebagai berikut: Informasi Segmen Pemasaran
Kredit
Treasuri
Jumlah
31 Maret 2011 Aset Aktiva Segmen Aktiva yang tidak dpt dialokasikan
Kewajiban Kewajiban Segmen Kewajiban yg tidak dpt dialokasikan
31 Maret 2010 Aset Aset segmen
53.770
2.105.213.110
1.946.672.811
4.051.939.691 122.736.766 4.174.676.457
3.585.915.278
41.768.475
3.680
3.627.687.433 9.228.007 3.636.915.440
Pemasaran
Kredit
7.387.615
1.315.528.837
Treasuri
2.310.276.472
Jumlah
3.633.192.2944
4Aset yang tidak dapat dialokasikan Kewajiban Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
113.631.0501 3.746.823.974 2.719.259.764
5.317.928
499.812.086
3.224.389.7788 10.895.0288 3.235.284.8066
Ekshibit E/47 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 31 Maret 2011 Pendapatan Pendapatan Bunga Pendapatan Provisi & Komisi Pendapatan Operasional Jumlah Pendapatan Beban Beban Bunga Beban Operasional Lainnya Jumlah Beban
Pemasaran
Kredit
Treasuri
9.624 1.093.393 319.106 1.422.123
64.774.473 189.394 119.609 65.083.476
45.770.165 45.770.165
110.554.262 1.282.787 438.715 112.275.764
73.379.702 258.661 73.638.363
838.262 838.262
1.101.416 1.913.610 3.015.026
74.481.118 3.010.533 77.491.651
Pendapatan Segmen Bersih Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan Beban operasional yang tidak dapat dialokasikan Pendapatan Operasional Bersih Pendapatan Non Operasional Beban Non Operasional Laba sebelum Pajak Beban Pajak Laba bersih
31 Maret 2010 Pendapatan Pendapatan Bunga Pendapatan Provisi & Komisi Pendapatan Operasional Jumlah Pendapatan Beban Beban Bunga Beban Operasional Lainnya Jumlah Beban Pendapatan Segmen Bersih Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan Beban operasional yang tidak dapat dialokasikan Pendapatan Operasional Bersih
Jumlah
34.784.113 3.355 (
( (
Pemasaran
Kredit
Treasuri
22.993.134 ) 11.794.334 500.643 89.252 ) 12.205.725 3.051.431 ) 9.154.294
Jumlah
10.002 763.148 181.029 954.179
42.584.727 3.583.648 35.950 46.204.325
38.268.615 38.268.615
80.863.344 4.346.796 216.979 85.427.119
50.958.093 313.021 51.271.114
2.416.045 2.416.045
6.453.643 ( 1.485.532) 4.968.111
57.411.736 1.243.534 58.655.270 26.771.849 1.142 (
18.330.022 ) 8.442.969
Pendapatan Non Operasional Beban Non Operasional Laba sebelum Pajak Beban Pajak Laba bersih
4.298 11.973 ) 8.435.294 1.408.453 ) 7.026.841
( (
Ekshibit E/48 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM Berikut ini disajikan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 tentang “Laporan Tahunan. Laporan Keuangan Publikasi Triwulan dan Bulanan. serta laporan tertentu dari Bank yang disampaikan kepada Bank Indonesia” dan juga berdasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang “Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Kredit dan Risiko Pasar” :
(disajikan dalam jutaan Rupiah) 31 Maret 2011 Komponen Modal A. Modal Inti 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal - Agio Saham - Tambahan modal disetor - Laba tahun lalu setelah diperhitungkan pajak - Cadangan umum dan tujuan - Laba tahun-tahun lalu - Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak - Laba bersih tahun berjalan 3. Modal Inovatif 4. Faktor Pengurang Modal Inti - Aset tidak berwujud lainnya Jumlah Modal Inti B. Modal Pelengkap Cadangan Revaluasi Aset Tetap Cadangan Umum Penyisihan Penghapusan Aset Produktif Modal Pinjaman Jumlah Modal Pelengkap
31 Maret 2010
453.265
453.265
7.522
7.522
-
-
8.750 59.063 4.577 -
4.250 39.021 3.514 -
-
849
533.177
506.723
18.706 -
11.113 -
18.706
11.113
551.883
517.836
C. Aset Tertimbang Menurut Risiko - Tanpa memperhitungkan risiko pasar - Untuk risiko operasional - Dengan memperhitungkan risiko pasar
2.184.313 161.350
1.271.607 8.250 72.617
D. Rasio Kecukupan Modal - Tanpa memperhitungkan risiko kredit - Dengan memperhitungkan risiko pasar
23.53% 23.53%
40.46% 38.29%
Jumlah Modal
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan
8%
8%
Ekshibit E/49 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. POSISI DEVISA NETO Posisi devisa neto (PDN) Bank pada tanggal 31 Desember 2008. 31 Desember 2007 dan 31 Maret 2007 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya. PBI No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004 dan PBI No.7/37/2005 tanggal 30 September 2005. Berdasarkan peraturan tersebut di atas. bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa neto secara keseluruhan dan untuk neraca setinggi-tingginya 20% dari modal. Posisi devisa neto secara keseluruhan merupakan angka penjumlahan dari nilai absolut untuk jumlah dari selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan kewajiban. berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif (transaksi rekening administratif) untuk setiap mata uang asing. yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Sedangkan posisi devisa neto untuk neraca. merupakan angka penjumlahan dari selisih bersih aset dan kewajiban dalam neraca untuk setiap mata uang asing yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Posisi devisa neto Bank pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut : (disajikan dalam jutaan Rupiah) 31 Maret 2011 Neraca Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Dolar Australia Rekening Administratif Dolar Amerika Serikat
Aset 210.002 915 25
181.896
151.993
151.993
-
Jumlah modal
28.106 915 25 29.046 29.046 551.883
Rasio PDN (Keseluruhan) 31 Maret 2010 Neraca Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura
Posisi Devisa Neto
Kewajiban
5.26% Aset 277.392 29.
Kewajiban 191.630 -
Posisi Devisa Neto 469.022 29 469.051
Jumlah modal
517.837
Rasio PDN (Keseluruhan)
16.56%
42. RASIO LAINNYA
31 Maret 2011 31 Maret 2010 (%) (%) (1 Tahun) (1 Tahun) Rentabilitas ROA ROE NIM BOPO Likuiditas LDR
0.88 6.92 3.23 88.54
0.83 5.55 3.08 87.47
58.30
49.30
Ekshibit E/50 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 43. PELAKSANAAN KUASI-REORGANISASI Kerugian berulang atau kerugian besar yang diderita suatu Perusahaan bisa menyebabkan timbulnya saldo laba negatif atau defisit. Perusahaan yang dalam kondisi defisit mungkin akan mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan operasional dan dalam pendanaan operasinya. Para kreditur dan investor mungkin memandang Perusahaan semacam ini memiliki risiko yang tinggi sehingga cenderung menghindarinya. Hal-hal semacam ini bisa mendorong Perusahaan ke arah kebangkrutan. meskipun mungkin dari segi prospek bisnis. Perusahaan masih memiliki peluang untuk hidup dan berkembang pada masa mendatang. Untuk memperoleh awal yang baik (fresh start) dengan neraca yang menunjukan nilai sekarang dan tanpa dibebani dengan defisit. pemegang saham setuju untuk melakukan kuasi-reorganisasi pada tanggal 18 Desember 2006 dan Bank telah melaksanakan kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Maret 2007 dengan berdasarkan PSAK No. 51 (Revisi 2003) “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang telah disetujui oleh Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (lihat Catatan 2b dan 19) yang didokumentasikan dalam akta Notaris Eliwaty Tjitra. S.H No. 68 tanggal 9 Mei 2007 yang disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W707583 HT.01.04-TH.2007 tanggal 9 Juli 2007. Kuasi-reorganisasi dilakukan dengan metode reorganisasi akuntansi (accounting reorganization method). Dalam metode ini aset dan kewajiban dinilai kembali sebesar nilai wajarnya. Saldo laba negatif (defisit) dieleminasi ke akunakun ekuitas dengan urutan prioritas sebagai berikut: a. b.
Cadangan umum; Cadangan khusus; c. Selisih penilaian aset dan kewajiban (termasuk didalamnya selisih revaluasi aset tetap) dan selisih penilaian yang sejenisnya (misalnya selisih penilaian efek tersedia untuk dijual. selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi dan pendapatan komprehensif lain); d. Tambahan modal disetor dan yang sejenisnya (misalnya selisih kurs setoran modal); e. Modal saham. Posisi data keuangan (neraca) Bank sebelum dan sesudah kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Maret 2007 adalah seperti di bawah ini:
Sebelum Kuasi Reorganisasi
Setelah Kuasi Reorganisasi
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain – Bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek – Bersih Kredit yang diberikan – Bersih Aset tetap – Bersih Aset lain-lain
1.686.262 30.913.996 1.897.225 105.288.304 265.555.877 368.655.326 45.286.793 6.471.464
1.686.262 30.913.996 1.897.225 105.288.304 265.555.877 368.655.326 45.286.793 6.471.464
JUMLAH ASET
825.755.247
825.755.247
Ekshibit E/51 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 43. PELAKSANAAN KUASI-REORGANISASI (Lanjutan)
Sebelum Kuasi Reorganisasi
Setelah Kuasi Reorganisasi
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Kewajiban pajak tangguhan Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Pencadangan imbalan pasca-kerja
528.786.317 100.000.000 91.369.333 1.298.663 53.553 849.564 2.190.475 119.121
528.786.317 100.000.000 91.369.333 1.298.663 53.553 849.564 2.190.475 119.121
724.667.026
724.667.026
371.000.000 3.841.498 13.824.703 287.577.980 )
101.088.221 -
JUMLAH EKUITAS
101.088.221
101.088.221
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
825.755.247
825.755.247
JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 5.000.000.000 saham pada 31 Maret 2007 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.010.882.208 saham sesudah kuasi-reorganisasi dan 3.710.000.000 saham sebelum kuasi-reorganisasi Selisih penilaian kembali aset tetap Cadangan umum Defisit
44.
(
INFORMASI TAMBAHAN Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia no. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan Lampiran SE Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003. manajemen Bank menyusun ringkasan penilaian profil risiko (tidak diaudit) sebagai berikut: Risiko
31 Maret 2011 31 Maret 2010
Kredit Pasar Likuiditas Operasional Hukum Reputasi Strategik Kepatuhan
Moderat Moderat Tinggi Moderat Rendah Rendah Moderat Rendah
Moderat Moderat Tinggi Moderat Moderat Rendah Moderat Moderat
Ekshibit E/52 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
45. PERJANJIAN PENTING a. Pada tanggal 30 Januari 2006, Bank mengadakan perjanjian kerjasama Pengembangan dan Penerapan Sistem Perbankan dengan PT Teradata Megah Corporation (“Teradata”). Teradata menyetujui untuk melakukan
penyesuaian, pengembangan, dan penerapan program komputer aplikasi perbankan “Teradata Banking System” yang dibeli oleh Bank. Perjanjian pengembangan dan penerapan serta dukungan purna jual sistem perbankan telah diperbaharui pada tanggal 31 Desember 2009 yang menyetujui imbalan jasa dukungan purna jual sebesar Rp 286.000 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. b. Selain itu, pada tanggal 1 Juni 2007, Bank juga mengadakan perjanjian kerjasama Pengembangan dan Penerapan Program Komputer Aplikasi penunjang ATM Bersama dan EDC dengan Teradata. Teradata menyetujui untuk melakukan penyesuaian, pengembangan, dan penerapan program komputer aplikasi penunjang ATM Bersama dan EDC secara terintegrasi dan terpadu dengan core banking dari “Teradata Banking system”. Bank memberikan imbalan jasa sebesar Rp 456.000. c. Pelaksanaan pembuatan, pengembangan, dan penerapan program komputer tersebut dilakukan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak penandatanganan perjanjian kontrak kerja sama ini. Sedangkan dukungan purna jual akan berakhir pada tanggal 1 Juni 2010. Bank dapat meminta perpanjangan dukungan purna jual kepada Teradata dengan jasa imbalan. Sesuai dengan Addendum Perjanjian Kerjasama Pengembangan dan Penerapan Program Komputer Aplikasi Penunjang ATM Bersama dan EDC yang ditandatangani pada tanggal 1 Juni 2009 sebesar Rp 70.000 untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan, terhitung mulai tanggal 1 Juni 2009 dan akan berakhir pada tanggal 1 Juni 2010. d. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Asuransi Central Asia (“ACA”) sehubungan dengan penutupan asuransi kerugian terhadap kebakaran, gempa bumi, dan lain-lain atas harta/kekayaan milik para Debitur Bank yang dijadikan jaminan kredit atau harta benda milik Bank. ACA akan memberikan imbalan jasa berupa komisi/diskon kepada Bank atas premi yang dibayarkan oleh Debitur. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak 12 Nopember 2007 sampai dengan 11 Nopember 2008 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan penghentian perjanjian dari masing-masing pihak. e. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Lippo General Insurance Tbk (“Lippo”) sehubungan dengan penutupan asuransi kerugian terhadap kebakaran, gempa bumi, dan lain-lain atas harta/kekayaan milik para Debitur Bank yang dijadikan jaminan kredit atau harta benda milik Bank. Lippo akan memberikan imbalan jasa berupa komisi/diskon kepada Bank atas premi yang dibayarkan oleh Debitur. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak 2 September 2008 sampai dengan 1 September 2009, dan yang akan terus menerus berlaku untuk jangka waktu yang sama apabila tidak ada pemberitahuan untuk pengakhiran perjanjian ini dari masingmasing pihak. f.Pada tanggal 1 Agustus 2008, Bank mengadakan perjanjian dengan PT Global Security Consultant sehubungan dengan Jasa Pengadaan dan Pengelolaan Satuan Pengamanan (“Security”). Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal 31 Juli 2009 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan penghentian perjanjian dari masing-masing pihak. g. Pada tanggal 5 Pebruari 2008, Bank mengadakan perjanjian dengan PT Kelola Jasa Artha (“Kejar”) sehubungan dengan pengambilan, pengantaran termasuk penyortiran dan penyimpanan uang tunai beserta pengamanannya dari kantor Bank maupun tempat lainnya yang ditunjuk oleh Bank. Kejar akan mengasuransikan seluruh uang tunai milik Bank yang diambil, diantar, diproses serta disimpan. Bank akan dikenakan biaya untuk jasa tersebut berdasarkan jumlah uang tunai yang diambil, diantar termasuk disortir dan disimpan oleh Kejar. Perjanjian ini berlaku untuk masa 1 (satu) tahun dan telah berakhir pada tanggal 6 Pebruari 2009 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan penghentian perjanjian dari masing-masing pihak.
Ekshibit E/53 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 45. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) h. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis (“Artajasa”) sehubungan dengan pemanfaatan jaringan “ATM BERSAMA” yang dikelola oleh Artajasa. Bank menjadi Associate Member, salah
satu klasifikasi keanggotaan pada jaringan “ATM BERSAMA”, yang merupakan klasifikasi untuk anggota jaringan “ATM BERSAMA” yang tidak memiliki terminal ATM. Bank akan dikenakan biaya keanggotaan dan biaya lainnya termasuk biaya untuk setiap transaksi yang dilakukan oleh nasabah Bank pada jaringan “ATM BERSAMA” yang besarnya telah ditentukan dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal 4 April 2007 sampai dengan 3 April 2010.i. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Transnational Solutions sehubungan dengan penyediaan jasa pengumpulan dan pengiriman cek kliring dan atau dokumendokumen lainnya. Perjanjian ini berlaku selama 2 (dua) tahun sejak 24 April 2009 sampai dengan 24 April 2011. j. Bank mengadakan perjanjian dengan PD Mitra Usaha sehubungan dengan perawatan dan perbaikan mesin penghitung uang merek Glory. Besarnya biaya perawatan adalah sebesar Rp 5.880 untuk mesin yang berada di kantor pusat dan kantor cabang. Perjanjian ini berlaku 1 (satu) tahun sejak 1 Juni 2009 sampai dengan 31 Mei 2010. k. Bank mengadakan beberapa perjanjian dengan PT Labora Duta Anugrah sehubungan dengan penyediaan jasa karyawan outsourcing untuk Bank. Perjanjian ini berlaku 1 (satu) tahun, yang telah diperpanjang dengan Addendum Perjanjian Kerjasama Jasa Pengadaan Karyawan Outsourcing, yang berlaku sampai dengan tanggal 15 Mei 2010. l. Bank melakukan perjanjian dengan PT Matair Terra Solusi sehubungan dengan pembelian lisensi atas sistem yang dinamakan “Matair Sys Treasury”, dengan biaya lisensi produk dan biaya implementasi adalah sebesar Rp 519.528.000. Perjanjian ini berlaku 7 (tujuh) bulan sejak 2 Juli 2010 sampai dengan 2 Pebruari 2011. m. Bank mengadakan beberapa perjanjian sewa atas bangunan dan ruang kantor untuk kegiatan usaha berkaitan dengan bertambahnya jumlah kantor cabang Bank. Perjanjian ini akan berakhir antara tahun 2010 sampai dengan 2011.
46. INFORMASI KOMPARATIF Manajemen melakukan penyesuaian terhadap penyajian laporan keuangan Bank untuk periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010.
Ekshibit E/54 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 47. STANDAR AKUNTANSI BARU DAN PERATURAN BANK BARU Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikantan Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) telah melakukan pencabutan atas beberapa standar akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2010 sebagai berikut:
−PPSAK 2 : −PPSAK 3 : −PPSAK 4 : −PPSAK 5 :
Pencabutan PSAK 41 – Akuntansi Waran dan PSAK 43 – Akuntansi Anjak Piutang, Pencabutan PSAK 54 – Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah, Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000) – Akuntansi Perbankan, PSAK 42 – Akuntansi Perusahaan Efek dan PSAK 49 – Akuntansi Reksa Dana, Pencabutan ISAK 06 – Interpretasi atas paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing.
Tidak terdapat dampak signifikan atas pencabutan standar-standar tersebut diatas terhadap laporan keuangan Bank. DSAK-IAI telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010 sebagai berikut: a. PSAK 26 (revisi 2008) – Biaya Pinjaman Tidak terdapat dampak atas berlakunya revisi standar tersebut diatas terhadap laporan keuangan Bank. b. PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban akan saling hapus. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa yang akan datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan. c. PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item nonkeuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55 , “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan. DSAK-IAI juga telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 sebagai berikut: −PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan, −PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus Kas, −PSAK 5 (Revisi 2009) – Segmen Operasi, −PSAK 12 (Revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama, −PSAK 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan, −PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset, −PSAK 57 (Revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi, −PSAK 58 (Revisi 2009) – Aset Tidak Lancar, yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, −ISAK 7 (Revisi 2009) – Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus, −ISAK 9 – Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa, −ISAK 10 – Progam Loyalitas Pelanggan, −ISAK 11 – Distribusi Aset Non-kas kepada Pemilik, −ISAK 12 – Pengendalian Bersama Entitas Kontribusi Non-moneter oleh Venturer,
Ekshibit E/55 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 47. STANDAR AKUNTANSI BARU DAN PERATURAN BANK BARU (Lanjutan) Sebagaimana dimungkinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 dan 55, Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara
kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2011.
48. PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 28 April 2011.